LAPORAN TAHUNAN
2015 ANNUAL REPORT
Bersama Nasabah Aktif Membangun dan Memajukan Agribisnis Indonesia Altogether With Customers, Actively Building and Advancing Indonesian Agribusiness
daftar isi
table of contents
04 05
06
IKHTISAR KINERJA PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
INFORMASI BAGI INVESTOR INFORMATION FOR INVESTORS
32
Company Business
32
Sekilas tentang Perseroan Company in Brief
33
Profil Perusahaan Company Profile
33
Visi dan Misi Perusahaan Vision and Mission of the Company
35 Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2015 Result of Annual General Meeting of Shareholders in 2015
Struktur Organisasi Organizational Structure
36
Perusahaan dalam Satu Kelompok Usaha dengan Bank Companies in One Business Entity with the Bank
07
Struktur Permodalan Capital Structure
36
Mitra Usaha Business Partners
07
Ikhtisar Saham Stocks Highlights
36
Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Institution and Professionals
07
Ikhtisar Obligasi Bonds Highlights
37
Kronologi Pencatatan Saham Share Listing Chronology
06
08 08
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) Share Ownership Program by Employees and/or Management (ESOP/MSOP)
09
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
09
Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen Dividend Policy and Total Dividend
10
laporan manajemen
16
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile
18
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
22
Profil Direksi The Board of Directors Profile
24
Profil Pejabat Eksekutif Executive Officers Profile
78
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
53
Laporan Posisi Keuangan Financial Statements
79
Unit Audit Internal Internal Audit Unit
58
Laporan Arus Kas Statement of Cash Flows
80
Akuntan Publik Public Accountant
59
Target dan Pencapaian Tahun 2015 Projection and Realization in 2015
80
Manajemen Resiko Risk Management
59
Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policy
85
Sistem Pengendalian Intern Internal Control Unit
59
Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Material Bond towards Investment Capital Goods
85
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan Legal Matters Confronting by the Company
59
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan Restrukturisasi Hutang/Modal Material Information Regarding Invesments, Expansion, Divestment, Acquisition and Restructuring Debt/Capital
86
Akses Informasi dan Data Perusahaan Access of Information and Corporate Data
86
Kode Etik Code of Ethics
86
Budaya Perusahaan Corporate Culture
87
Sistim Whistleblowing Whistleblowing System
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts Subsequent Accounting Reports
Peta Wilayah dan Jaringan Kantor Map Area and Office Network
60
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Changes in Legislation
38
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resources Management
60
Realisasi Dana Penawaran Umum Realization of the Use of Public Offering Fund
38
Pelatihan di Tahun 2015 Trainings in 2015
61
38
Komposisi Sumber Daya Manusia Human Capital Composition
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Afiliasi Conflict of Interest Transactions and Transactions with Affiliates
39
Produk dan Jasa Perbankan Banking Products and Services
40 41 42
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Laporan Laba Rugi Profit & Loss Statements
60
Management Report
12
51
BISNIS PERUSAHAAN
43
44
Penempatan Dana Fund Placement Produk Treasury Treasury Products
62
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance
62
Informasi Umum General Infromation
63
Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure
64
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
65
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
68
Management and Discussion Analysis
Direksi The Board of Directors
70
Komite Audit Audit Committee
73
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee
Layanan ATM ATM Services Peranan Teknologi Informasi Importance of Information Technology
44
Tinjauan Operasional Operational Review
46
Aspek Pemasaran Marketing Aspects
49
Prospek dan Strategi Usaha Perseroan Prospect & Business Strategy of the Company
76
Komite-komite Lain di Bawah Dewan Komisaris Other Committees under the Board of Commissioners
77
Komite-komite di Bawah Direksi Committees under the Board of Directors
88
TANGGUNG JAWAB SOSIAL & LINGKUNGAN Corporate Social and Environmental Responsibility
88
Tanggung Jawab Lingkungan Environmental Responsibility
89
Tenaga Kerja, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Labour, Health and Work Safety
89
Pengembangan Sosial dan Komunitas Social and Community Development
90
Tanggung Jawab Kepada Konsumen Corporate Social Responsibility to Customers
91
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Responsibility Statement of The Board of Commissioners and Directors
92
Laporan keuangan konsolidasi Consolidated Financial Statement
4 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Ikhtisar Kinerja
Performance Highlights | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
ikhtisar keuangan financial highlights Deskripsi / Description
2015
2014
2013
122.661
79.602
62.968
LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL REPORT (Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah) Pendapatan Bunga Bersih / Interest Income Net Laba Operasi / Operating Income
6.450
6.774
14.396
Laba Sebelum Pajak / Income Before Tax
6.450
8.256
14.396
Laba Bersih / Net Income
3.905
4.451
12.629
4.483.927
3.683.699
2.253.165
Kredit yang Diberikan / Loan (Nett)
2.745.252
2.438.290
1.758.224
Simpanan Nasabah / Deposits from Customers
3.494.487
3.482.969
2.058.575
Aset Produktif / Productives Assets
Pinjaman yang Diterima / Borrowings
-
-
-
567.097
465.229
371.988
18,23
18,41
18,68
CAR dengan Memperhitungkan Risiko Pasar / CAR by Considering Credit, Operational and Market Risk
8,12
18,36
18,66
Aset Tetap Terhadap Modal / Fixed Asset to Equity
15,02
14,25
16,25
0,86
0,44
0,27
Ekuitas - Bersih / Shareholders’ Equity - Net RASIO KEUANGAN PERMODALAN / FINANCIAL RATIO CAPITAL (Dalam % / In Percent) CAR dengan Memperhitungkan Risiko Kredit / CAR by Considering Credit Risk
IKHTISAR KINERJA
Performance Highlights
Kualitas Aset/Aktiva Produktif Bermasalah / Asset Quality/Non Performing (Dalam % / In Percent) Aset Yang Diperoleh / Earning Assets
Pendapatan bunga (bersih)
interest income (net)
Jumlah aset
Dana Pihak Ketiga
dalam jutaan Rupiah / in Million Rupiah
dalam jutaan Rupiah / in Million Rupiah
Total Assets
Third Party Funds
0,28
0,02
0,05
Pemenuhan PPA Produktif / Compliance for Possible Losses on Earning Assets
15,75
1,50%
5,92
Pemenuhan PPA Non-Produktif / Compliance for Allowance Possible Losses on Non Earning Assets
-
-
-
NPL Gross / NPL Gross
1.75
0,67
0,34
NPL Net / NPL Net
1.47
0,66
0,28
ROA
0,17
0,26
0,77
ROE
0,90
1,30
4,01
Profitabilitas / Profitability (Dalam % / In Percent)
dalam jutaan Rupiah / in Million Rupiah
122.661
4.217.368
3.494.487
4.101.329
3.482.969
79.602 62.968
PPA Produktif terhadap Aktiva Produktif / Allowance for Possible Losses on Earning Assets
2.058.575
2.507.780
NIM
3,24
2,78
4,12
BOPO
98,41
97,53
92,47
78,84
70,02
85,47
Likuiditas / Liquidity (Dalam % / In Percent) Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga / Loan to Deposit Ratio (LDR) Persentase Pelanggaran BMPK / Percentage Violation of Legal Lending Limit
Pihak Terkait / Related Parties
-
-
-
Pihak Tidak Terkait / Third Parties
-
-
-
-
-
-
Persentase Pelampauan BMPK / Percentage of Lending in Excess of Legal Lending
2013
2014
pendapatan bunga bersih
Interest Income - Net
2015
+54,09 %
2013
JUMLAH ASET
Total Assets
2014
2015
+2,83 %
2013
2014
DANA PIHAK KETIGA
Third Party Funds
2015
+0,33 %
Pihak Terkait / Related Parties
Pihak Tidak Terkait / Third Parties
-
-
-
GMW Rupiah / Minimum Reserve Requirement Rupiah
7,53
17,23
18,76
Posisi Devisa Net / Net Open Positions
0,32
1,25
0,66
5
6 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Informasi Bagi Investor
Information For Investors | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 9 Juni 2015
Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) June 9, 2015
Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Bank, sehubungan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan merubah Anggaran Dasar Bank, sehubungan dengan ketentuan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Approval of Amendment of Articles of Association of the Bank, in relation to the Financial Services Authority (FSA/OJK) discussing about planning and execution of Public Company’s General Meeting of Shareholders, related to OJK’s regulation dealing with Board of Directors and Commissioners in Public Listed Company.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 8 Desember 2015
Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) Desember 8, 2015
Menyetujui penambahan modal dengan mengeluarkan sebanyakbanyaknya 1.270.655.670 (satu miliar dua ratus tujuh puluh juta enam ratus lima puluh lima ribu enam ratus tujuh puluh) saham baru dari portepel, dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam Penawaran Umum Terbatas I (PUT I), dengan nilai nominal sebesar Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham, pada Harga Pelaksanaan yaitu sebesar Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham.
Approval of increasing capital by releasing as much as 1.270.655.670 (one billion two hundred seventy million six hundred fifty five thousand six hundred seventy) new shares from unissued company portfolio, by issuing right issue through Limited Public Offering I with nominal value Rp. 100 (one hundred Rupiah) per share, on exercise price Rp. 100 (one hundred Rupiah) per share.
struktur permodalan capital structure
informasi bagi investor information for investors
Pada tahun 2015, Bank melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I), dengan tanggal pencatatan saham baru di Bursa Efek Indonesia sejak 23 Desember 2015 sampai dengan 6 Januari 2016. Modal ditempatkan dan disetor Bank setelah PUT I menjadi Rp. 5.256 juta.
In 2015, the Bank performed Limited Public Offering I, which dated Statement of New Shares in Indonesian Stock Exchange from December 23, 2015 to January 6, 2016. Capital after Limited Public Offering I was placed and paid up by Bank, had accumulated to Rp. 5.256 million.
ikhtisar saham Hasil Rapat umum pemegang saham tahun 2015 Result of annual general meeting of shareholders in 2015 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 9 Juni 2015
Annual General Meeting of Shareholders on (AGMS) June 9, 2015
Persetujuan atas Laporan Tahunan Bank dan pengesahan atas perhitungan laporan keuangan tahunan Bank untuk tahun buku 2014; serta memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et decharge) sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Bank; persetujuan atas penggunaan laba bersih Bank Tahun Buku 2014; persetujuan untuk memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya remunerasi dan/atau tunjangan lain bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank untuk Tahun Buku 2015; persetujuan untuk memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Bank untuk tahun buku 2015 dan periode-periode lainnya dalam tahun buku 2015 (apabila diperlukan) serta untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik beserta persyaratan-persyaratan lainnya; Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
The Approval for the Annual Report 2014 and the verification of Bank’s annual financial report for 2014 period; also granting exemption and repayment in full to the Board of Directors and Commissioners; Approval for Bank’s Nett Profit Utilization in 2014; Approval in letting Board of Commissioners to set the amount of remuneration and/or other benefits for members of Board of Directors and Commissioners for 2015 period; Approval for Board of Commissioners in nominating Public Accountant to audit the Bank’s financial report in 2015 and anything related within the same years (if needed) as well as determining emoluments for Certified Public Accountant including other requirements such as the Realization Report of Public Offering Fund.
stock highlights Tahun Year
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutup Closing
Volume Transaksi Lembar Shares Transaction Volume
Nilai Rupiah Value in Rp.
2014
187
160
143
6.973.200
1.261.586.100
Kuartal 1
148
148
148
100
14.800
Kuartal 2
144
121
121
57.500
7.200.500
Kuartal 3
121
106
116
5.400
595.900
Kuartal 4
89
85
85
5.100
435.200
2015
ikhtisar obligasi Bonds highlights
Hingga akhir tahun 2015, Bank belum menerbitkan obligasi, sehingga informasi terkait hal ini tidak tersedia.
Until the end of 2015, the Bank had not issued any bonds, so the information related with this matters were not available.
7
8 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Informasi Bagi Investor
Information For Investors | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Kronologi pencatatan sahaM
Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen
Sharelisting chronology Aksi Korporasi Corporate Action
1.
IPO: tercatat di BEI tanggal 22 Desember 2014. Jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 900.000.000 lembar saham. IPO, dated December 22, 2014 Number of Shares after IPO (listed on IDX)
Dividend Policy and Total Dividend
Pemilik Saham Shares Ownership
PT Dian Intan Perkasa
3.324.066.625
78,48%
Benjamin Jiaravanon
11.452.275
0,27%
Masyarakat / Public
900.000.000
21,25%
Persen (%)
Pada tahun 2015, Bank melaksanakan PUT I, dengan tanggal pencatatan saham baru di BEI sejak 23 Desember 2015 sampai dengan 6 Januari 2016. In 2015, the Bank performed Limited Public Offering I, which dated Statement of New Shares in IDX from December 23, 2015 to January 6, 2016.
4.235.518.900
100%
JUMLAH / TOTAL 2.
Jumlah Lembar Saham Akhir Periode Total Shares by End of Period
Nilai Value (Rp.)
PT Dian Intan Perkasa
4.341.286.612
82,59%
Benjamin Jiaravanon
14.887.957
0,28%
Masyarakat / Public
900.002.075
17,12%
5.256.176.644
100%
JUMLAH / TOTAL
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) Share Ownership Program by Employees and/or Management (ESOP/MSOP) Pada IPO tahun 2014, Bank memberikan saham ESA (Employee Stock Allocation) kepada karyawan sebanyak 550.000 lembar. Pada Penawaran Umum Terbatas I tahun 2015, tidak ada perubahan pada saham ESA.
In IPO 2014, the Bank distributed ESA (Employee Stock Allocation) to its employees of 550,000 shares. In Limited Public Offering I in 2015, there was no changes to ESA shares.
komposisi pemegang saham shareholders composition
Setelah pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I dan tercatatnya saham baru di Bursa Efek Indonesia per Januari 2016, maka komposisi pemegang saham Bank menjadi:
Pemilik Saham Shareholders
According to Limited Public Offering I and the rise of additional shares in Indonesian Stock Exchange, the shareholders composition became:
Saham / Shares
Komposisi / Composition
PT Dian Intan Perkasa
4.341.286.612
82,59%
Benjamin Jiaravanon
14.887.957
0,28%
Masyarakat / Public (termasuk di dalamnya UOB Kay Hian PTE LTD 8,45%)
900.002.075
17,12%
Kebijakan pembagian dividen Bank ditetapkan berdasarkan keputusan pemegang saham pada RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi. Bank dapat membagikan dividen pada tahun dimana Bank mencatatkan saldo laba ditahan positif setelah dikurangi dengan cadangan berdasarkan UUPT.
The policy of Bank’s dividend distribution was set based on the shareholders decision in Annual General Meeting of Shareholders based on the recommendation of the Board of Directors. The Bank could distribute dividend in the year in which the Bank recorded positive retained earnings with reserve based on the UUPT.
Bank dapat memberikan usulan pembagian dividen kas sebanyakbanyaknya 30% dari laba tahun berjalan, dimulai tahun 2015 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2014, dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor meliputi keberhasilan dan mengimplementasikan strategi bisnis, keuangan, persaingan dan peraturan otoritas perbankan yang berlaku khususnya faktor kecukupan modal (CAR), kondisi perekonomian secara umum dan faktor-faktor lain yang spesifik terkait industri perbankan.
The Bank could provide a cash dividend proposal as much as 30% form the profit of the year, starting in 2015 based on the profit of the year 2014, by taking into account various factors including the success and implementation of business strategy, financial, competition and regulatory banking authority that applied particularly in capital adequacy ratio (CAR), economic condition in general and other specific factors related with the banking industry.
Pada tahun 2015, kebijakan pembagian dividen Bank berdasarkan hasil RUPST 2014 adalah Bank belum dapat membagikan dividen kepada Pemegang Saham, mengingat Bank masih memerlukan biaya untuk pengembangan usaha Bank.
In 2015, dividend distribution policy was derived from the result of Annual General Meeting of Shareholders in 2014 instructing Bank to delay dividend distribution to shareholders, since the Bank still needed fund to revitalize its business and operations.
9
10 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Manajemen
Amin Handaya
Komisaris Independen Independent Commissioner
Paulus Nurwadono
Komisaris Utama President Commissioner
laporan manajemen management reports
Management Reports | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Rochhidayat Taepur
Komisaris Independen Independent Commissioner
Sia Leng Ho
Direktur Utama (Independen) President Director (Independent)
Bang Nathan Christian Wakil Direktur Utama (Independen) President Director (Independent)
Ardian Hak
Direktur Kepatuhan (Independen) Director of Compliance (Independent)
Maria Cortilia Vera Afianti Direktur (Independen) Director (Independent)
11
12 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Laporan dewan komisaris
report from the board of commissioners
Paulus Nurwadono Komisaris Utama President Commissioner
Bank akan mempertegas usahanya di bidang agribisnis dengan memulai dukungan pada sektor peternakan dan perikanan. Bank will strenghten their efforts in agribusiness by initiating support to poultry and fishery.
13
14 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Para Pemegang Saham yang kami hormati, Dear honored Shareholders Penilaian atas Kinerja Direksi
Assessment on the Board of Directors’ Performance
Kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan sejak 2014, masih berlanjut di 2015. Laju pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,7% akibat dari ketidakpastian global yang terus berlanjut dibarengi dengan minimnya penggerak pertumbuhan ekonomi domestik. Sektor komoditi yang beberapa tahun lalu menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi masih terpuruk, sedangkan permintaan ekspor juga terganggu karena lemahnya pertumbuhan ekonomi di Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan China.
The unsavory financial condition that started since 2014 still continued in 2015. The economic growth only scaled up to 4.7% due to the global instability that had been continuing along side with minimum domestic economy growth. Commodities sector which several years ago had been the engine of this country’s economic growth, still suffered from the crisis. On the other hand, export demands had also been disturbed because of low economic growth in Europe, United States, Japan and China.
Kondisi tersebut menyebabkan non performing loan (NPL) industri perbankan secara rata-rata mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014. Namun di tengah trend peningkatan NPL tersebut, Bank Agris tetap menunjukkan jati dirinya sebagai bank kecil yang konservatif dengan mencatatkan NPL bruto hanya sebesar 1,75%. Apresiasi kepada Direksi Bank atas kehati-hatian yang ditunjukkan di tengah tendensi penurunan kualitas kredit perbankan tersebut.
Those conditions had caused NPL banking industry in general experiencing improvement compared to 2014. However, in the middle of NPL increasing trend, Bank Agris kept on showing its true identity as a conservative small bank by recorded bruto NPL only as much as 1.75%. Appreciation to the Board of Directors of the Bank was given for their cautioness shown amidst all the tendency of decreasing bank loan quality.
Dari aspek keuangan, pencapaian kinerja Bank tergolong cukup memadai. Pertumbuhan kredit mencapai 13,03% sedangkan aset hanya bertumbuh 2,83%. Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank tetap terjaga pada level 17,35%. Meskipun profit belum optimal, Dewan Komisaris dapat memahami kondisi tersebut karena merupakan trade-off dari prinsip kehati-hatian di tengah kondisi ketidakpastian global serta implementasi rencana ekspansi ke sektor agribisnis.
From financial perspective, the Bank’s performance achievement was categorized as satisfactory. Loan Credit growth had reached 13,03% while asset growth had only reached 2,83%. Bank’s Capital Adequacy Ratio was kept at level of 17,35%. Although the profit was not in optimal state, the Board of Commissioners could understand this condition due to its trade-off nature resulted from principle of awareness amidst all global uncertainties along with expansion planning implementation to agribusiness sector.
Dari aspek pengembangan bisnis, Dewan Komisaris melihat bahwa positioning Bank semakin membaik yang ditandai dengan perbaikan rasio CASA terhadap dana pihak ketiga (DPK). Dalam upaya menarik DPK dari masyarakat, Bank tidak ikut dalam perang bunga sebagaimana peers bank. Sebagai dampaknya, suku bunga dasar kredit Bank mengalami penurunan dari 12,52% pada awal 2015 menjadi 11,60% di akhir 2015.
From business development aspect, the Board of Commissioners saw the Bank’s positioning would get better shown by the improvement in CASA ratio to Third Party Fund (TPF). In effort of gathering TPF from society, Bank didn’t participate in interest wars like most Banks were. As a result, the Bank’s base interest rate experiencing reduction from 12,52% on beginning of 2015 to 11.60% by the end of 2015.
PANDANGAN MENGENAI PROSPEK USAHA BANK AGRIS TAHUN 2016
VISION ABOUT BANK AGRIS BUSINESS PROJECT in 2016
Bank juga telah merumuskan Visi Agris 2020 sebagai bank fokus pada sektor agribisnis. Untuk mewujudkan visi tersebut, Bank mengembangkan jaringan kantor dengan membuka beberapa kantor fungsional sebagai tempat pemasaran agribisnis. Saat ini, fokus agribisnis masih pada bidang yang telah dikuasai yaitu peternakan dan perikanan. Kedua bidang tersebut kurang diminati oleh perbankan pada umumnya karena risiko yang cukup tinggi. Namun dengan bekal pemahaman yang lebih baik terhadap karakteristik peternak dan petambak, Bank meyakini bahwa peluang pembiayaan masih terbuka lebar.
Bank also had formulated its 2020 Agris Vision as a Bank focused in agribusiness sector. To manifest the vision, Bank developed offices network by opening several function offices as marketing places for agribusiness. On this time, agribusiness was still focusing on already familiar segment such as farming and fishery. Those two fields, somehow were not favored by banking society, due to their considerably high risk. However, thanks to better understanding to farmers’ and fishermen’s characteristics, Bank believed that the funding opportunities were still wide open and available.
Disamping itu, kemajuan teknologi yang dapat mempermudah akses ke daerah dan desa yang menjadi sentra peternak atau petambak dapat mengintegrasikan dan memonitor perkembangan usaha debitur dengan lebih baik. Melihat potensi di bidang peternakan dan pertambakan, namun di sisi lain risiko yang cukup besar, Bank menempuh strategi untuk tumbuh dengan kecepatan moderat tetapi fokus pada bidang tertentu dan pengelolaan risiko yang moderat.
Besides that, the technological advancement facilitating access to rural areas and villages where most farmers and fishermen resided made it so much easier for Bank to integrate and monitor debtors’ business activities. Realizing the great potency in farming and fishery business, despite its high risk, had strenghtened the Bank ‘s resolve in following business strategy that was growing in moderate speed while maintaining its focus on selected field while kept managing risk moderately.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
CHANGES IN THE BOARD OF COMMISSIONERS composition
Pada tahun 2015 tidak ada perubahan komposisi Dewan Komisaris.
In 2015 there was no changes in the Board of Commissioners composition.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dari aspek tata kelola, Dewan Komisaris melihat bahwa dalam penerapan prinsip-prinsip dasar, Bank telah mengikuti kaidah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga rating GCG dapat dijaga pada tingkat yang cukup baik. Dewan Komisaris sangat terbantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi yang secara aktif memberikan masukan terhadap proses penegakan tata kelola.
From corporate governance point of view, the Board of Commissioners realize that in practicing basic principles, Bank had followed regulations issued by OJK in order for GCG could be maintained on acceptable level. The board of Commissioners truly appreciated with helps from Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Nomination and Remuneration Committee who actively gave their consults in improving corporate governance of the Bank.
Namun demikian, Dewan Komisaris berpendapat bahwa masih perlu dilakukan banyak pembenahan, khususnya dalam menumbuhkan budaya sadar risiko di setiap level. Penguatan first layer of defence dalam pemberian kredit dan pengelolaan operasional yang aktifitasnya lebih banyak di cabang menjadi agenda yang harus dibenahi pada tahun mendatang.
However, the Board of Commissioners assume that restructurization is needed especially in growing risk awareness culture in every level of Bank management. Strenghtening first layer of defence in lending credit and operational management which mostly happen in branch offices becomes an agenda that need to be reorganized next year.
Paulus Nurwadono Komisaris Utama President Commissioner
15
16 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Profil Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ Profile | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
profil dewan komisaris
the board of commissioners profile
Amin Handaya Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Bergabung dengan Bank Agris pada tahun 2008. Menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Teknologi Institut Pertanian Bogor (IPB) dan S2 di bidang Manajemen Strategis di Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (LPPM) Jakarta. Selanjutnya beliau bergabung dengan PT Makindo Securities, kemudian bergabung dengan PT Global Penta Mandiri dan menjabat posisi sebagai Presiden Direktur PT Global Investama Mandiri pada tahun 1999-2005. Kemudian beliau menekuni investment dengan bekerja di PT Insight Investment Management sebelum bergabung di Bank Agris. Pada Desember 2007, melalui mekanisme Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham, beliau ditetapkan untuk diangkat menjadi Komisaris Independen Bank Agris dan menjadi efektif setelah lulus fit and proper test dari Bank Indonesia pada 23 Mei 2008. Indonesian citizen, 45 years old. He joined the Bank Agris in 2008. He obtained Bachelor’s degree at the Faculty of Technology, Bogor Agricultural University (IPB) and then obtained a Master’s degree, in Strategic Management at Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (LPPM) Jakarta. Then, he joined PT Makindo Securities and after that, he joined with PT Global Penta Mandiri and became President Director of PT Global Investama Mandiri from the year of 1999 to 2005. Later on, he was intensely occupied in investment banking, working with PT Insight Investment Management, before he joined the Bank Agris. In December 2007, through the Extraordinary General Meeting of Shareholders, he was appointed as Independent Comissioner of the Bank Agris and became effective on May 23, 2008, after passing the required fit and proper test conducted by Bank Indonesia.
Paulus Nurwadono Komisaris Utama President Commissioner Warga Negara Indonesia, umur 48 tahun. Bergabung dengan Bank Agris pada tahun 2012 sebagai Komisaris Utama. Beliau menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada tahun 1991 dan S2 jurusan Ekonomi di National University of Singapore tahun 1996. Selama berkecimpung dalam dunia keuangan, beliau pernah berkarir di berbagai perusahaan seperti di PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), PT Bursa Efek Surabaya sebagai Kepala Divisi Riset dan Pegembangan Bisnis, PT Danareksa Sekuritas sebagai Direktur Senior, PT Mandiri Sekuritas sebagai Eksekutif Wakil Presiden dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebagai Direktur Bisnis & Operasional. Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Reksa Finance pada tahun 2011 hingga 2012. Saat ini menjabat Vice President di PT Central Proteina Prima Tbk dan Komisaris Utama Bank Agris. Beliau pernah mendapatkan pelatihan yang ekstensif dari Standard & Poor’s, Euromoney, Housing Development Finance Corporation Ltd (HDFC), Wharton School of the University of Pennsylvania dan lembaga-lembaga terkemuka lainnya.
Indonesian citizen, 48 years old. He joined with the Bank Agris in 2012 as President Commissioner. He completed his Bachelor’s degree in Economics at Gadjah Mada University in 1991, and obtained a Master’s degree in Economics from National University of Singapore in 1996. During his career ini financial sector, he had worked with a number of companies including PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), PT Bursa Efek Surabaya as Division Head of Research and Business Development, Senior Director of PT Danareksa Sekuritas, Executive Vice President of PT Mandiri Sekuritas and Director of Business & Operations of PT Sarana Multigriya Finansial. In addition, he served as President Commissioner at PT Reksa Finance in 2011 until 2012. Right now, he also served as Vice President at PT Central Proteina Prima Tbk and President Commissioner of Bank Agris. He had attended a variety of professional courses at the Standard & Poor’s, Euromoney, Housing Development Finance Corporation Ltd (HDFC), Wharton School of the University of Pennsylvania, and other leading instituations.
Rochhidayat Taepur Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, umur 61 tahun. Bergabung dengan Bank Agris pada tahun 2014. Lulusan Sarjana Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1979 dan S2 jurusan Human Resources Development STM-PPM tahun 2000. Memiliki pengalaman di bidang perbankan selama kurang lebih 34 tahun. Sebelumnya, Beliau berkarir sebagai Project Manager di PT Geodata Center pada tahun 1979-1980, Sebagai Staff di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 1980-1986, Deputy Manager (1986-1989), Branch Manager (1989-1996), Deputy GM of Division BRI/Head of Regional Office BRI (1996-2000), GM/Head of Medium Loan Division BRI (2000-2001), GM/Head of Agribusiness Division (2001), Corporate Secretary BRI (2001-2003), Regional Manager (2003-2005), GM/Head of Consumer Banking Divison (2005-2006) dan Vice President Director PT BTMU BRI-Finance, Joint Venture bersama antara Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. & PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2006-2011. Setelah pensiun dari BRI, mendirikan perusahaan konsultan & training center bidang perbankan, PT. Dempo Wisnu Kencana, sebagai Direktur Utama (2012-2014). Indonesian citizen, 61 years old. Joined with the Bank Agris in 2014. Earned a Bachelor of Agribusiness from Bogor Agricultural University (IPB) in 1979 and a Master’s degree in Human Resources Development from STM-PPM in 2000. Has experience in banking for more than 34 years.Previously, he was a Project Manager of PT Geodata Center in 1979-1980, Trainee in PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) in 1980-1986, Deputy Manager (1986-1989), Branch Manager (1989-1996), Deputy GM of Division BRI/Head of Regional Office BRI (1996-2000), GM/Head of Medium Loan Division BRI (2000-2001), GM/ Head of Agribusiness Division (2001), Corporate Secretary of BRI (20012003), Regional Manager (2003-2005), GM/Head of Consumer Banking Division (2005-2006) and Vice President Director of PT BTMU BRI-Finance, a joint venture between the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. & PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in 2006-2011. After his retirement from BRI, he established a consultant & training center for banking, PT. Dempo Wisnu Kencana, as the President Director (2012-2014).
17
18 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Direksi
Report from the Board of Directors | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Laporan direksi
report from the board of directors
Sia Leng Ho Direktur Utama President Director
Bank akan lebih berfokus kepada agribisnis melalui sarana kantor fungsional. The Bank will be more focused in agribusiness through functional office facilities.
19
20 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Direksi
Report from the Board of Directors | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Para Pemegang Saham yang kami hormati, Dear honored Shareholders
yang kuat dalam penerapan prinsip GCG, antara lain dengan perbaikan Standard Operating Procedure (SOP) dan memenuhi semua ketentuan yang menjadi dasar penerapan GCG. Saat ini Bank telah memiliki core value dan etos kerja yang baik untuk dapat mempertahankan penerapan GCG tetap baik.
Standard Operation Procedure (SOP) revampment and fulfilling execution of GCG. Currently, Bank had core value dan proper work ethic to guarantee Good Corporate Governance performed well.
Prospek Usaha dan Rencana di Tahun 2016
Business Prospect and Plan in 2016
Proyeksi tahun 2016, kinerja perbankan akan lebih baik dikarenakan turbulensi perekonomian telah mereda. Diperkirakan sektor infrastruktur akan meningkat dan akan terjadi perbaikan dari sisi kredit. Salah satu keunggulan Bank Agris yang belum besar membuat Bank cukup memiliki ruang dalam menjalankan usahanya. Hal utama yang perlu dilakukan Bank adalah menjaga likuiditas pada tingkat yang memadai, LDR pada tingkat 85 – 90%, dan NPL di bawah 2%.
2016’s target, banking performance was hoped for the better because of the ending of economic turbulence. Estimated infrastructure sector would rise and there would be enhancement in credit aspect. One of the Bank Agris’ advantages as a medium sized bank was the availability of unimpeded room to operate its business. The main thing Bank needed to do were to maintain acceptable liquidity level. LDR level on 85 – 90%, and NPL level under 2%.
Target Bank di tahun 2016 adalah menjadi BUKU 2, sehingga tahun ini akan menjadi tahun penting bagi Bank karena akan terjadi perubahan status dari BUKU 1 menjadi BUKU 2 yang berarti perlu melakukan penyesuaian pada produk dan fasilitasnya.
Bank’s target in 2016 was to reach BUKU 2, and so this year had become an important year for Bank because there would be status change from BUKU 1 to BUKU 2 which meant that accordance was
Bank telah menyiapkan blue print untuk lima (5) tahun mendatang atau sampai dengan tahun 2020. Misi Bank akan lebih fokus kepada agribisnis dengan perkiraan porsi sebesar 30% dari sektor ekonomi. Tahap pembentukan diperkirakan akan membutuhkan waktu 2 tahun melalui sarana kantor fungsional yang telah tersebar di beberapa lokasi daerah agribisnis.
Bank had prepared blue print for next five (5) years or until 2020. The Bank’s mission was to become more focused in agribusiness with estimated portion of 30% from economy sector. Establishment step was estimated to take two years with function offices facilities that had spread to other locations in agribusiness area.
Kinerja PERUSAHAAN Tahun 2015
The COMPANY’s Performance in 2015
Kinerja Bank tahun 2015 secara keseluruhan cukup baik walaupun pada tahun 2014-2015, kondisi perekonomian kurang kondusif. Peningkatan tetap terjadi pada dana pihak ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp. 3.494.487 juta dari tahun sebelumnya Rp. 3.482.969 juta atau peningkatan 0,33%, kredit menjadi sebesar Rp. 2.755.965 juta atau peningkatan 13,03% dari tahun sebelumnya Rp. 2.439.290 juta, pertumbuhan aset meningkat 2,83% dari Rp. 4.101.329 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 4.217.368 juta di tahun 2015, dan surat berharga Rp. 502.908 juta dari tahun sebelumnya Rp. 271.767 juta atau peningkatan 85,05%.
The Bank’s overall performance in 2015 was satisfactory although in 2014-2015, economic situation was not favorable. Progress took place on Third Party Funds with total of Rp. 3,494,487 million from last year’s amount of Rp. 3,482,969 million which was increased by 0.33%, loan credit growth from Rp. 2,439,290 million in 2014 to Rp. 2,756,965 million in 2015 which was increased by 13.03%. Bank’s asset was increased by 2.83% from Rp. 4,101,329 million in 2014 to Rp. 4,217,368 million in 2015, Obligation and securities amounted to Rp. 502,908 million compared to previous year amount of Rp. 271,767 million, which was improved by 85.05%.
Di tahun 2015, Bank melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan jumlah keseluruhan saham yang telah diterbitkan sebanyak 1.020.657.744 saham atau senilai Rp. 102.066 juta. Dana yang diperoleh dari PUT I, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan seluruhnya untuk penambahan modal untuk ekspansi kredit. Kami harapkan dengan adanya penambahan modal dan pertumbuhan DPK, Bank dapat lebih besar lagi dalam menyalurkan kredit ke masyarakat.
In 2015, Bank performed Limited Public Offering I with total released shares as much as 1,020,657,744 shares or equivalent to Rp. 102,066 million. Capital collected from Limited Public Offering I, after deducted from share emission, would be used completely for share interpolation for credit expansion. We expected there would be capital increment and third party fund growth, and because of it, Bank were able to dispense greater amount of credit to people and society.
Demikian juga untuk CAR telah menjadi sebesar 17,35%, hal ini menunjukkan Bank telah mengoptimalkan permodalan yang ada. Sementara mengenai harga saham Bank di Bursa Efek Indonesia terjadi penurunan, dari harga saham perdana Rp. 110 menjadi Rp. 85 di akhir tahun ini.
Likewise for CAR’s growth had reached 17.35%, this showed that Bank had optimized existing capital. While the stock price of Bank Agris in Indonesia Stock Exchange experienced downward progress from the initial shares price of Rp. 110 into Rp. 85 by the end of this year.
Dalam rangka pengembangan jaringan kantor, Bank telah membuka tujuh (7) kantor fungsional, yaitu di kabupaten Garut, Subang, Kediri, Jember, Magelang, Purwodadi, dan Pekalongan yang berfungsi untuk memasarkan produk kredit Mikro Agris Solusi (MAS), yaitu usaha peternakan ayam, pertambakan udang dan ikan. Sedangkan pembukaan cabang baru belum direalisasikan karena kondisi makro tahun 2015 belum kondusif.
As the expansion of office networks, Bank had established seven (7) function offices in regencies such as Garut, Subang, Kediri, Jember, Magelang, Purwodadi and Pekalongan which function was to market credit product Mikro Agris Solusi (MAS) as example, poultry, shrimp farm and fishery. Instead, opening of new branch offices had not been realized because of unconducive macro economy situation in 2015.
PERUBAHAN KOMPOSISI anggota Direksi
CHANGES IN THE BOARD OF directors composition
Pada tahun 2015 tidak ada perubahan komposisi Direksi.
In 2015 there was no changes in the Board of Directors composition.
Apresiasi
Appreciation
Tantangan di Tahun 2015
Challenges in 2015
Perekonomian Indonesia melambat sejak 1-2 tahun terakhir. Kondisi ini juga berpengaruh pada industri perbankan dimana perlambatannya berdampak sejak tahun lalu. Bila pada tahun 2014 tantangannya dari likuiditas dan kenaikan suku bunga, sedangkan pada tahun 2015, perbankan dihadapkan pada risiko kredit, yaitu merupakan dampak dari kenaikan harga BBM yang terjadi pada kuartal IV tahun lalu yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Dalam menghadapi tantangan di risiko kredit, Bank lebih berkonsentrasi pada bidang ini, mulai dari melakukan monitoring sampai kepada penagihan, dan memperkuat proses pemberian kredit.
Indonesian economy had slowed down in past two years. The condition also affected banking industry which slowdown had started from last year. In 2014, the challenges came from liquidity and rising of interest rates, while in 2015, banking segment was faced with credit risk, resulted as effect from the rising price of petroleum in last quarter of last year that reduced society buying power. In tackling credit risk challenges, the Bank concentrated more in this area starting from monitoring to billing and strenghtening credit granting process.
Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan dalam mengelola Bank, kepada seluruh karyawan atas dedikasi dan kontribusinya sehingga menghasilkan kinerja Bank yang cukup baik di tahun 2015 ini.
On behalf of the Board of Directors, we would like to express our gratitude to the Board of Commissioners on the guidance given to us in managing the Bank, also to all employees for their dedication and contribution to produce good performance in 2015.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pemegang saham, nasabah, mitra kerja, dan pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Bank Agris.
We would also like to deliver thanks to shareholders, customers, business partners and stakeholders that had provided trust and support to Bank Agris.
Bank akan terus memberikan kinerja yang lebih baik di tahun mendatang.
Bank would always give better performance in the upcoming year.
Tata kelola perusahaan
Good Corporate Governance
Selama 3 (tiga) tahun berturut-turut Bank telah menerapkan prinsip GCG dengan baik dalam seluruh aktifitasnya pada setiap jenjang organisasi. Mulai tahun 2013 Bank telah menetapkan landasan
For three (3) consecutive years Bank had performed GCG principles well in every level of organization activities. From 2013 Bank had laid strong foundation on performing GCG principles, such as
needed for its products and facilities.
Sia Leng Ho Direktur Utama President Director
21
22 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Profil Direksi
The Board of Directors’ Profile | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
profil direksi
Ardian Hak
the board of directors profile Sia Leng Ho Direktur Utama (Independen) President Director (Independent)
Direktur Kepatuhan (Independen) Director of Compliance (Independent)
Warga Negara Indonesia, umur 57 tahun. Bergabung dengan Bank Agris pada tahun 2012. Lulus dari San Francisco State University, Amerika Serikat, pada tahun 1985, beliau meraih gelar Administrasi Bisnis. Sia Leng Ho mengawali karir perbankan di PT Bank Bali pada tahun 1985 sebagai Assistant Manager Credit Review. Karirnya terus menanjak hingga akhirnya dipercaya menjalankan tugas sebagai Vice President (Corporate Banking Segment Head) pada tahun 1989-1991. Dalam kurun waktu 1991-1997 beliau bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk sebagai Direktur, selanjutnya di posisi Wakil Direktur Utama hingga Mei 2012 dan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama sebelum beliau bergabung dengan Bank Agris pada November 2012. Pengalaman perbankan yang begitu luas terutama di bidang perkreditan mengantar beliau ke posisi puncak sebagai Direktur Utama Bank Agris sampai saat ini.
Warga negara Indonesia, 58 tahun. Bergabung dengan Bank Agris sejak 2012. Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Airlangga. Mengawali karir di dunia perbankan dengan mengikuti Program Pendidikan Eksekutif (PPE) di PT Bank Niaga pada tahun 1984. Sejak Januari 1985 mengawali karir di PT Bank Niaga sebagai Audit and Control Division Head hingga Desember 2008, dengan jabatan terakhir sebagai Operation and IT, Risk Management Division Head. Karir beliau berikutnya adalah sebagai Quality Assurance Division Head di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional sejak Januari 2009 sampai Desember 2010. Selanjutnya mulai Juni 2011 hingga April 2012 beliau menjabat Direktur Compliance and Risk Mangement di Bank Fama International; Sejak Mei 2012 beliau bergabung dengan Bank Agris sebagai Direktur Compliance. Indonesian citizen, 58 years old, joined the Bank Agris from 2012. Held a Bachelor in Economics with Accounting major from Airlangga University. His banking career began when he joined the Executive Training Program (PPE) at PT Bank Niaga in 1984. Since January 1985 to December 2008, he worked at PT Bank Niaga as Audit and Control Division Head, and subsequently as Operation and IT, Risk Management Division Head. He then joined PT Bank Tabungan Pensiun Nasional and served as Quality Assurance Division Head from January 2009 to December 2010. Next, from June 2011 to April 2012 he served as Director of Compliance and Risk Management at PT Bank Fama International. He joined with Bank Agris since May 2012 to serve as Director of Compliance.
Indonesian citizen, 57 years old. Joined with the Bank Agris in 2012. Graduated from San Francisco State University, USA in 1985, he obtained Business Administration Degree. Sia Leng Ho started his banking career with PT Bank Bali in year 1985 as Assistant Manager of Credit Review. His career rose progressively to the position of Vice President (Corporate Banking Segment Head) in 1989-1991. During 1991-1997, he joined with PT Bank Ekonomi Raharja Tbk as Director, then as the Vice President Director until May 2012, and with the last position as the President Commissioner before joining the Bank Agris in November 2012. With his vast banking experiences, especially in the credit sector landed him to the top position as the President Director of Bank Agris that lasted until now.
Bang Nathan Christian Wakil Direktur Utama (Independen) Vice President Director (Independent)
Warga Negara Indonesia, 61 tahun, bergabung dengan Bank Agris pada tahun 2010. Selepas meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti pada tahun 1980, Bang Nathan Christian memulai karir bidang perbankan sebagai Finance Manager PT Bank Central Asia dalam tahun 1985-1988. Kemudian beliau dipercaya menjabat sebagai General Manager Finance, Treasury and Credit PT BCA Finance. Jabatan lain beliau adalah sebagai Wakil Presiden Direktur yang membawahi Operational, Treasury and Credit PT Bank LTCB-CA. Beliau juga sempat menjabat sebagai General Manager HRD dan General Manager Technical Assistance of Affiliated Bank PT Bank Central Asia selama lima tahun (1994-1999). Selanjutnya bergabung bersama Bank Windu pada tahun 2000 sebagai General Manager Operation hingga diangkat menjadi Direktur pada tahun 2003-2010. Bang Nathan Christian bergabung bersama Bank Agris pada Mei 2010 dan berdasarkan pada Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, 17 Juni 2010, beliau diangkat sebagai Direktur Bisnis. Selanjutnya beliau menduduki posisi Wakil Direktur Utama Bank Agris pada Desember 2012. Indonesian citizen, 61 years old, joined with Bank Agris in 2010. After graduating with a Bachelor of Economics with Accounting Major from Trisakti University in 1980, Bang Nathan Christian started his banking career working with PT Bank Central Asia as Finance Manager in 1985-1988. After that, he became the General Manager Finance, Treasury and Credit of PT BCA Finance. He served as Vice President Director in charge of Operations, Treasury and Credit at PT Bank LTCB-CA. He also served as General Manger of HRD and as General Manager Technical Assistance of Affiliated Bank PT Bank Central Asia for five years(1994-1999). In 2000, he joined Bank Windu as General Manager Operations, and subsequently was appointed as Director, serving between 2003-2010. In May 2010, Bang Nathan Christian joined with the Bank Agris and was appointed to the position of Director of Business by a Resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 17, 2010. Since December 2012, he served as Vice President Director of Bank Agris.
Maria Cortilia Vera Afianti Direktur (Independen) Director (Independent)
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Bergabung dengan Bank Agris sejak tahun 2013. Beliau mengawali karir perbankan lewat Management Development Program di PT Bank Central Asia tahun 1991, setelah beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya, berbagai posisi tugas dijalani beliau di PT Bank Central Asia Tbk dalam kurun waktu 1992-2009 sampai akhirnya beliau pindah untuk bekerja sebagai Direktur Operasional PT Dyviacom Intrabumi Tbk. Lulusan S2 jurusan Manajemen Internasional – Strategi Marketing dari Institut Manajemen Prasetiya Mulya, tahun 2005. Beliau bergabung bersama Bank Agris sejak Februari 2013 dan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Agustus 2013, beliau diangkat menjadi Direktur. Indonesian citizen, 49 years old. She joined Bank Agris since 2013. She began her banking career by joining the Management Development Program of PT Bank Central Asia in 1991, after obtaining a Bachelor in Accounting of Gadjah Mada University. Between 1992-2009, she served in variety of positions with PT Bank Central Asia Tbk before moving on to work with PT Dyviacom Intrabumi Tbk as Director of Operations. Obtained a Master’s degree in International Management - Marketing Strategy from Institut Manajemen Prasetiya Mulya in 2005. Maria Cortilia Vera Afianti then joined with the Bank in February 2013, and later, based on the Resolution of the General Meeting of Shareholders in August 14, 2013, she was appointed as Director.
23
24 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Profil Pejabat Eksekutif
The Executive Officers’ Profile | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Shooman Kepala Divisi General Affair General Affair Division Head
Kepala Departemen Pengelolaan Aset Credit Recovery & Asset Management Department Head
Kelahiran Jakarta tahun 1967 ini menyelesaikan pendidikan D3 di Akademi Trisakti, Jakarta, Jurusan Ekonomi/Akuntansi pada tahun 1995. Karirnya dimulai pada tahun 1989 di PT Bank UOB Buana (sekarang PT Bank UOB Indonesia), Jakarta. Pernah pula bekerja di Prudential Insurance Company, PT Global Dent, PT Asuransi QBE Pool Indonesia. Mulai bergabung dengan Bank Agris sejak Maret 2012.
Lahir di Yogyakarta pada tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan S1 pada tahun 1986 di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Jurusan Financial Management. Mulai berkarir di PT Gramedia, Jakarta pada tahun 1987. Dunia perbankan mulai dijalani saat beliau bergabung dengan PT Bank Dagang Nasional, PT Bank Perkembangan Asia (Bank Universal), PT Bank Umum Nasional, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Willy Soewarto mulai bergabung dengan Bank Agris sejak tahun 2009.
Born in Jakarta in 1967, and completed a D3 program in Economics/ Accounting at Trisakti Academy, Jakarta, in 1995. Began his career in 1989 with PT Bank UOB Buana (now PT Bank UOB Indonesia), Jakarta. He also worked at Prudential Insurance Company, PT Global Dent, and PT Asuransi QBE Pool Indonesia. Joined with Bank Agris since March 2012.
Born in Yogyakarta on 1960. Graduated from Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, in 1986 with a Bachelor’s degree in Financial Management. Started his career with PT Gramedia, Jakarta, in 1987. He then pursued a career in banking, working with PT Bank Dagang Nasional, PT Bank Perkembangan Asia (Bank Universal), PT Bank Umum Nasional, Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), and PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Willy Soewarto joined with Bank Agris since 2009.
profil pejabat eksekutif executive officers profile
Willy Soewarto
25
26 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Profil Pejabat Eksekutif
Imelda Kharisman Kepala Divisi Pengembangan Bisnis & Produk Business & Product Development Division Head
The Executive Officers’ Profile | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Kris Sarjito Kepala Divisi Perencanaan Keuangan, Akunting & MIS Financial Planning, Accounting & MIS Division Head
Yoan Novianna Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Human Resources Development Division Head
Yennie Kumalasari Kepala Divisi Internal Audit Internal Audit Division Head
Imelda Kharisman, 42 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, 1997. Beliau ditunjuk menjadi Kepala Divisi Pengembangan Produk dan Bisnis Bank Agris sejak 2015. Sebelumnya pernah bekerja di PT Wana Harapan Pratama sebagai Sekretaris Manajer Pabrik (1998-2000); beberapa posisi di PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (2000-2013) sebagai Staf Divisi Pengembangan Produk, Jasa dan Promosi, Asisten Manajer Pengembangan Bisnis, Manajer Pengembangan e-Product,Manajer Senior Departemen Pengembangan Produk Pendanaan, Asisten Vice President Pengembangan Produk Bank Aliansi, Asisten Vice President Bisnis Pendukung; PT Bank UOB sebagai Vice President Pengembangan Produk dan Strategi (2013-Januari 2015).
Karir Kris Sarjito dimulai sejak tahun 1992 di PT Indosat, Jakarta. Pria kelahiran Pekanbaru pada tahun 1967 ini selanjutnya meniti karir di PT Bank Shinta Indonesia dan PT Maybank Indocorp. Lulusan S1 YAI, jurusan Akunting pada tahun 1992 ini mulai bergabung dengan Bank Agris sejak tahun 2007.
Lahir di Jakarta pada tahun 1984. Menyelesaikan S1 pada tahun 2007 di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, jurusan Manajemen Ekonomi dengan predikat Cum Laude. Karirnya dimulai sejak tahun 2007 di PT Bank International Indonesia Tbk (BII) dan selanjutnya bekerja di PT WOM Finance Tbk. Finalis “Indonesia Future HR Leader” yang diselenggarakan Majalah SWA. Mulai bergabung dengan Bank Agris sejak Januari 2013.
Lahir di Surakarta pada tahun 1974. Menyelesaikan S1 pada tahun 1992 di Universitas Padjajaran, Bandung, jurusan Akuntansi. Memulai karir sejak tahun 1997 dimulai di HSBC, Jakarta. Selanjutnya bekerja di beberapa perusahaan, yaitu pada PT Jakarta Land Management dan PT Bank Ekonomi Raharja. Mulai bergabung dengan Bank Agris sejak tahun 2013.
Imelda Kharisman, 42 years old. Earned a Bachelor of Electrical Engineering from Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang in 1997. She was appointed as Head of Business and Product Development Division of the Bank Agris since 2015. she was a Plant Manager Secretary of PT Wana Harapan Pratama (1998-2000); and several positions in PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (2000-2013) as Staff of Product, Service Development and Promotion Division, Assistant Manager of Business Development, Manager of e-Product Development, Senior Manager of Funding Product Development Department, Assistant Vice President of Bank Alliance, Product Development, Assistant Vice President of Business Support; PT Bank UOB Indonesia as Vice President of Product and Strategy Development (2013–January 2015).
Kris Sarjito’s career began in 1992 working with PT Indosat, Jakarta. Kris Sarjito, who was born in Pekanbaru in 1967, pursued his next career with PT Bank Shinta Indonesia and PT Maybank Indocorp. Graduated with a Bachelor’s degree in Accounting from YAI in 1992. Joined with the Bank Agris since 2007.
Born in Jakarta, 1984. Graduated with Bachelor’s degree with Cum Laude in Economics Management from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, in 2007. She started her career in 2007 working with PT Bank International Indonesia Tbk (BII) and later with PT WOM Finance Tbk. A finalist in the “Indonesia Future HR Leader” competition held by SWA Magazine. Joined with Bank Agris since January 2013.
Born in Surakarta, 1974. Obtained a Bachelor’s degree in Accounting from Universitas Padjajaran, Bandung in 1992. Started her career with HSBC Jakarta in 1997, and later moving on to work with other companies including PT Jakarta Land Management and PT Bank Ekonomi Raharja. Joined with Bank Agris since 2013.
27
28 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Profil Pejabat Eksekutif
Susanto Kepala Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division Head
The Executive Officers’ Profile | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Gatot Gunaryo
Irma A. Pangemanan
Rony Parolin
Kepala Divisi Treasury Treasury Division Head
Kepala Divisi Credit Review Credit Review Division Head
Kepala Departemen Manajemen Risiko Risk Management Department Head
Lahir di Jakarta pada tahun 1967. Menyelesaikan S1 pada tahun 1990 di STMIK Budi Luhur Jakarta, jurusan Teknik Informatika. Mengikuti berbagai training dibidang IT dan telah memiliki sertifikasi profesi International bidang IT seperti: ITIL-F, MPM, dan DCIF. Memulai karir sejak tahun 1988 dimulai di PT Bakrie Group Jakarta. Selanjutnya bekerja di PT Bank Bukopin dari tahun 1988. Mulai bergabung dengan Bank Agris sejak tahun 2013.
Gatot Gunaryo, 49 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1990. Beliau ditunjuk menjadi Kepala Divisi Treasury sejak Februari 2015, beliau juga pernah bekerja sebagai Dealer Forex di Industrial Bank of Japan – Jakarta (1991-1994 ) dan Bank Societe Generale Indonesia (1994-1998), kemudian menjabat di PT Danareksa (Persero) di Divisi Risiko Manajemen, PT Danareksa Futures yaitu anak perusahaan dari PT Danareksa (Persero), Treasury/Dealing Room (1999-2009); PT Bank ICB Bumiputera sebagai Head of Trading (2009-2009); PT Bank Pundi Indonesia, Tbk. sebagai Vice President Treasury/Dealing Room (Oktober 2010 – Januari 2015).
Lahir di Jakarta pada tahun 1967. Menyelesaikan S1 pada tahun 1992 di Universitas Indonesia, jurusan Management Finance. Memulai karir sejak tahun 1992 di PT Bank Aspac, Jakarta. Selanjutnya bekerja pada PT Bank Surya, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dan PT Bank Ekonomi Raharja. Mulai bergabung dengan Bank Agris sejak Oktober 2013.
Lahir di Jakarta tahun 1979. menyelesaikan S1nya pada tahun 2001 di Persada University of Indonesia YAI jurusan Economic Management (Analisis Likuiditas dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan) dan sedang melanjutkan pendidikan di Persada University of Indonesia YAI program Magister Management (MM) S2 jurusan Finance Management dari tahun 2007 sampai saat ini. Memulai karir sejak tahun 2002 di PT Bank Indonesia International (BII), 2004 – 2008, Perum Pegadaian, 2009 – 2011, Bank Mandiri, 2012, Bank Victoria, Januari 2013 – April 2014, Credit & Policy Procedure Manager at Sampoerna Financial Group, Mulai Bergabung dengan Bank Agris pada tahun 2014.
Born in Jakarta, 1967. Graduated with a Bachelor’s degree in Informatics Engineering from STMIK Budi Luhur, Jakarta, in 1990. Followed multiple trainings in IT fields such as: ITIL-F, MPM, and DCIF. He started his career in 1988 with PT Bakrie Group, Jakarta. After that, he worked in PT Bank Bukopin in 1988. Then, in 2013, he joined with PT Bank Agris.
Mr. Gatot Gunaryo, 49 years old. He obtained Bachelor of Economic from Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1990. He was appointed as the Bank Head of Treasury Division since February 2015, he was at Forex Trader at Industrial Bank of Japan - Jakarta (19911994) dan Bank Societe Generale Indonesia (1994-1998), before joining with PT Danareksa (Persero) in Risk Management Division, PT Danareksa Futures, a subsidiary of PT Danareksa (Persero), Treasury/Dealing Room (1999–2009); PT Bank ICB Bumiputera as Head of Trading (2009–2009); PT Bank Pundi Indonesia Tbk as Vice President Treasury/Dealing Room (October 2010 - January 2015).
Born in Jakarta, 1967. Obtained a Bachelor’s degree in Finance Management from University of Indonesia in 1992. Started her carreer in 1992 with PT Bank Aspac, Jakarta. Subsequently, she worked at PT Bank Surya, Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) and PT Bank Ekonomi Raharja. She joined with Bank Agris since October 2013.
Born in Jakarta, 1979. He finished his bachelor degree in 2001 from Persada University of Indonesia YAI Majoring Economic Management (Analyzing Likuidity in improving profitability for Company) and currently continuing his study at Persada University of Indonesia YAI at Magister Management (MM) S2 Majoring Finance Management from 2007 until now. Starting his career since 2002 in PT Bank Indonesia International (BII), 2004 – 2008, in Perum Pegadaian, 2009 – 2011, Bank Mandiri, 2012, Bank Victoria, Januari 2013 – April 2014, Credit & Policy Procedure Manager at Sampoerna Financial Group, He finally joined with Bank Agris in 2014.
29
30 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Profil Pejabat Eksekutif
Ronald Aris Kepala Divisi Operasi Operation Division Head
The Executive Officers’ Profile | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Edi Kepala Divisi Bisnis Banking Business Banking Division Head
Didin Nuryadin Kepala Divisi Kepatuhan dan APU PPT Compliance & APU PPT Division Head
Ita Hidayati Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Lahir di Semarang pada tahun 1978. menyelesaikan S1nya pada tahun 1999 di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dengan jurusan relasi internasional. karirnya dimulai sejak tahun 2000 Di PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, dan selanjutnya bekerja di PT Bank UOB Indonesia Tbk pada tahun 2013-2014. mulai bergabung dengan Bank Agris sejak Februari 2014.
Edi, lahir di Baturaja pada tahun 1966. Menyelesaikan pendidikan di AAN pada tahun 1988 dan S1 di Global Institute of Managemen jurusan Marketing pada tahun 1999. Memulai Karirnya dari tahun 1989-1999 di PT Bank Dharmala, selanjutnya beliau bekerja di PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 1999-2013. beliau bergabung bersama Bank Agris pada tahun 2013.
Lahir di kuningan pada tahun 1968, menyelesaikan S1nya di Universitas Gadjah Mada pda tahun 1993, memulai karirnya pada tahun 1994-1999 di PT. Bank Dagang Negara (Persero), selanjutnya beliau bekerja di PT Bank Mandiri dari tahun 1999-2006, pada tahun 2006-2007 beliau menjabat sebagai manager keuangan di PT Mitra Kharisma Utama Lestari, 2006-2009 bekerja di PT Bank Fama Internasional, beliau bergabung dengan Bank Agris sejak tahun 2012.
Lahir di Jakarta pada tahun 1966. Menyelesaikan pendidikan D3 di LPK Tarakanita, Jakarta dan S1 bidang Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta. Memulai karir sejak 1989 diantaranya di PT Bank Niaga dan PT Bank Papan Sejahtera. Pernah menjabat sebagai Perwakilan Eksekutif basis Jakarta di Bio Nutrition Research/Samaphan Group; Sekretaris Eksekutif dan Asisten Sekretaris Perusahaan, Koordinator Pelatihan, Asisten Tresuri di PT Sarana Multigriya Finansial (Persero); Investor Relations di Primagama. Bergabung dengan Bank Agris sejak tahun 2012 dan ditunjuk menjadi Sekretaris Perusahaan sejak 13 Maret 2014.
Born in Semarang, 1978. Obtained his bachelor degree in 1999 from Universitas Katolik Parahyangan, Bandung in Internasional Relations. His career had started since 2000 in PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, after that he worked in PT Bank UOB Indonesia Tbk in 2013-2014. He joined with Bank Agris since February 2014.
Mr. Edi, born in Baturaja, 1966. He completed his bachelor degree in Global Institute of Managemen in Marketing qualification in 1999. He started his career by working from 1989 to 1999 with PT Bank Dharmala, continued after that, he worked in PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 1999-2013. He officially joined Bank Agris in 2013.
Born in Kuningan, 1968, completed his bachelor degree in Universitas Gadjah Mada in 1993, started his career 1994-1999 in PT. Bank Dagang Negara (Persero), followed by working PT Bank Mandiri dari tahun 1999-2006, in 2006-2007 he assumed his role as Finance Manager in PT Mitra Kharisma Utama Lestari, In 20062009 he worked in PT Bank Fama Internasional before he finally joined Bank Agris in 2012.
Born in Jakarta, 1966. Completed her Diploma in LPK Tarakanita, Jakarta and her Bachelor degree of English Language from University Indraprasta PGRI, Jakarta. She started her career since 1989 by working in PT Bank Niaga and PT Bank Papan Sejahtera. She had filled her role as Executive Representative in Jakarta, at Bio Nutrition Research/Samaphan Group; Executive Secretary and Corporate Secretary Assistant, Training Coordinator, Treasury Assistant at PT Sarana Multigriya Financial (public company); Investor Relation at Primagama. She joined with Bank Agris since 2012 and was appointed as Corporate Secretary from March 13, 2014.
31
32 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Bisnis Perusahaan
Company Business | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
profil perusahaan company profile
Nama Perusahaan Company Name Bidang Usaha Line of Business Dasar Hukum Pendirian Legal Business Establishment Kepemilikan Ownership
bisnis perusahaan
Modal Dasar Authorized Capital
company business
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital Pencatatan di Bursa Share Listing
sekilas tentang PERSEROAN company in brief
Bank Agris didirikan di Jakarta dengan nama PT Finconesia (“Finconesia”) sesuai dengan peraturan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep. 792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970 dan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 85 tanggal 13 Nopember 1973 juncto Akta Perubahan No. 315 tanggal 29 Maret 1974. Finconesia merupakan lembaga keuangan yang pada saat itu sahamnya dipegang oleh PT Bank Negara Indonesia 1946, The Nomura Securities Co. Ltd, Barclays Bank International Limited, Manufactures Hanover International Finance Corporation, The Mitsui Bank Ltd, Banque Francaise Du Commerce Exterieur dan Commerzbank Aktiengesellchaft.
Bank Agris was established in Jakarta with the name PT Finconesia (“Finconesia”) in accordance with the Decree of the Minister of Finance of Republic of Indonesia No. Kep. 792/MK/IV/12/1970 dated December 7, 1970, based on the Deed of Limited Liability No. 85 dated November 13, 1973 juncto Deed of Amendment No. 315 dated March 29, 1974. Finconesia was a financial institution which shares were owned by PT Bank Negara Indonesia 1946, The Nomura Securities Co. Ltd, Barclays Bank International Limited, Manufactures Hanover International Finance Corporation, The Mitsui Bank Ltd, Banque Francaise Du Commerce Exterieur and Commerzbank Aktiengesellchaft.
Pada tahun 1993, Finconesia berubah dari lembaga keuangan menjadi Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 442/KMK.017/1993 tanggal 9 Maret 1993 sehingga nama Finconesia berubah menjadi PT Bank Finconesia (“Bank Finconesia”).
In 1993, Finconesia changed from financial institution to Public Bank based on the Decree Letter of Minister of Finance of Republic of Indonesia No. 442/KMK.017/1993 dated March 9, 1993 so the name of Finconesia changed to PT Bank Finconesia (“Bank Finconesia”).
Nama Bank Finconesia resmi berubah namanya menjadi PT Bank Agris berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.146 tanggal 18 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam SK Menkumham No. AHU-45703. AH.01.02 tahun 2008, tanggal 29 Juli 2008 (Akta No. 146/2008) yang juga merupakan penyesuaian atas Undang-undang No. 40 Tahun 2007 (“UUPT”).
The name of Bank Finconesia was officially changed to PT Bank Agris based on the Deed of Limited Liability No. 146 dated July 18, 2008 that was made in front of Sutjipto, SH, M.Kn, Notary in Jakarta and had been announced in Decree Letter of Minister of Law and Human Rights No. AHU-45703.AH.01.02 in 2008, dated July 29, 2008 (Deed No. 146/2008) that was also an adjustment on the Legislation No. 40 Year 2007 (“UUPT”).
Pada tahun 2014, Bank Agris telah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering / IPO) dan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian Bank Agris telah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Bank Agris Tbk, sesuai Akta Perseroan Terbatas Nomor 43 tanggal 28 Agustus 2014 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH. Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam SK Menkumham No. AHU07146.40.20.2014.
In 2014, Bank Agris had conducted Initial Public Offering of New Shares and listed its shares on Indonesia Stock Exchange. By then, Bank Agris has became a public company with the name of PT Bank Agris Tbk, according to Deed of Limited Liability No. 43 dated August 28, 2014 that was made in front of Fathiah Helmi, SH. Notary in Jakarta and had been announced in Decree Letter of Minister of Law and Human Rights No. AHU-07146.AH.40.20. in 2014.
Kantor Pusat / Alamat Kontak Head Office / Contact Address Akuntan Publik Public Accountant
PT Bank Agris Tbk Perbankan Banking Akta Perseroan Terbatas No. 85/1973 jo Akta Perubahan No. 315/1974 Deed of Limited Liability No. 85/1973 juncto Deed of Amendment No. 315/1974 PT Dian Intan Perkasa (82,59%) Benjamin Jiaravanon (0,28%) Masyarakat / Public (17,12%) Rp. 900.000.000.000 Rp. 525.617.664.400
Saham perdana Bank Agris telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Desember 2014 dengan kode perdagangan AGRS. Pada tahun 2015, Bank melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I), dengan tanggal pencatatan saham baru di Bursa Efek Indonesia sejak 23 Desember 2015 sampai dengan 6 Januari 2016. The Bank’s first issued had been listed in Indonesia Stock Exchange on December 22, 2014 with stock code AGRS. In 2015, the Bank performed Limited Public Offering I with annotation of share in Indonesia Stock Exchange dated since Desember 23, 2015 until January 6, 2016. Wisma GKBI Suite UG-01 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia KAP Gani Sigiro & Handayani Gedung International Finance Centre Lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23 Jakarta Selatan, Indonesia
Biro Administrasi Efek Share Registrar
PT Adimitra Jasa Korpora Rukan Kirana Boutiqe Office Jl Kirana Aveneu III Blok F3 no 5 Kelapa Gading, Jakarta Utara
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Ita Hidayati
[email protected]
visi dan misi perusahaan
vision and mission of the company
VISI / VISION
MISI / MISSION
Tumbuh bersama untuk memberdayakan masyarakat melalui layanan perbankan yang terpercaya
Menjadi mitra sektor usaha komersial untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui produk-produk berkualitas
Grow together to empower society through trusted banking services
Become commercial business sector partner to achieve society prosperity through high quality product
33
34 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Struktur Organisasi, Visi dan Misi Perusahaan
Informasi Umum
Organizational Structure, Vision and Mission | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
struktur organisasi
General Information
organizational structure
Bank terus bertumbuh dan memperkuat posisinya dalam ketatnya persaingan industri keuangan. Rangkaian pencapaian posisi semakin mengukuhkan diri kami sebagai bank devisa yang patut diperhitungkan keberadaannya. Kerjasama dan saling percaya merupakan tradisi kuat yang menjadi komitmen perusahaan dalam mencapai sukses. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank sebagaimana termaktub dalam Akta PKR No. 56 tanggal 16 Juni 2015, maksud dan tujuan Bank adalah bergerak dalam bidang keuangan dan pembiayaan yang dapat dilakukan oleh suatu bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Bank continued in growing and strengthening its position amidst tight competition in the financial services industry. A series of positive achievements had increasingly placed the Bank as a noted foreign exchange-licensed bank. Cooperation and trust were the corporate traditions as well as commitment towards achieving success. Based on the Bank’s Articles of Association Article 3 as stated in Deed PKR No. 56 dated June 16, 2015, the goal and objective of the Bank was to operate in the financial and fund industry that could be done by a bank as stipulated in the applied rules and regulation.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Bank dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau/bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2. Memberikan pinjaman baik jangka panjang, jangka menengah atau diberikan dalam usaha perbankan; 3. Menerbitkan surat pengakuan hutang; 4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya, meliputi: • Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; • Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; • Kertas pembendaharaan negara dan surat jaminan Pemerintah; • Sertifikat Bank Indonesia (SBI); • Obligasi; • Surat dagang berjangka waktu sampai 1(satu) tahun; • Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun nasabah; 6. Menempatkan dana, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 8. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; 9. Melakukan kegiatan anjak piutang dan usaha kartu kredit; 10. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya; 11. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
To achieve the above-mentioned goal and objective, the Bank were conducting business activities as followed: 1. Collecting funds from the society in the form of demand deposits (giro), time deposits, certified deposits, savings, and/or other forms equivalent; 2. Providing loan for long, medium term or is given in the banking business; 3. Issuing promissory notes; 4. Purchasing, selling or guaranteeing upon own risk or for the interest and the order of their customers: • Drafts/Bills of exchange, including drafts accepted by bank which validity period should not be longer than the common practice in the trading of such drafts; • Promissory notes and other commercial papers which validity period should not be longer than the common practice in the trading of such notes; • State treasury bills and government securities;
Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud di atas, Bank dapat melakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang perbankan.
Besides the main business of the Bank as described above, the Bank was able to perform supportive business as long as its service and operation didn’t break any rules and regulations, especially with Banking rules and regulations.
• • • •
Certificates of BI; Bonds; Future trading securities with a validity period to one (1) year; Other securities with a validity period up to 1 (one) year.
Direktur Utama President Director
SIA LENG HO Kepala Divisi Audit Internal Internal Audit Division Head
YENNIE KUMALASARI
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
ITA HIDAYATI
Anti Fraud Anti Fraud
Yennie Kumalasari
Wakil Direktur Utama Vice President Director
Bang Nathan Christian
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Human Resources Development Division Head
6.
Transferring money both for own interest and the interest of customers; Placing funds in, borrowing funds from, or lending funds to other banks, whether by using letters, telecommunication facilities, or sight drafts, cheques or other means;
Receiving payment of bills on securities and settling accounts with or between third parties; 8. Providing placement of funds from customers to other customers in the form of commercial papers/ securities not listed in the stock exchange; 9. Conducting factoring activities and credit card; 10. Buying through auction of collateral either all or in part, in the event that the debtor did not fulfill its obligations to the bank, with the provisions of the purchased assets shall be disbursed as soon as possible; 11. Conducting foreign exchange activities by complying with the applicable regulations.
MC VERA AFIANTI
Direktur Kepatuhan Director of Compliance
Ardian Hak
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Business & Product Development Division Head
Kepala Departemen Manajemen Risiko Risk Management Department Head
IMELDA KHARISMAN
rony parolin
Kepala Divisi General Affair General Affair Division Head
Kepala Divisi Operasi Operation Division Head
shooman
B. Ronald aris
Kepala Divisi Kepatuhan dan APU PPT Compliance & APU PPT Division Head
Kepala Divisi Treasury Treasury Division Head
Kepala Divisi Bisnis Banking Business Banking Division Head
gatot gunaryo
EDI
Kepala Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division Head
yoan novianna 5.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional Business Development & Operational Director
Kepala Divisi Perencanaan Keuangan, Akunting & MIS Financial Planning, Accounting & MIS Division Head
kris sarjito
Manager Seluruh Cabang Branch Manager
KEPALA CABANG
7.
Kepala Divisi Credit Review Credit Review Division Head
iRMA a. PANGEMANAN
Kepala Departemen Pengelolaan Asset Credit Recovery & Asset Management Department Head
WILLY SOEWARTO
susanto
didin nuryadin
35
36 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Mitra Usaha dan Lembaga Penunjang
Business Partners and Institutions | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
perusahaan dalam satu kelompok usaha dengan Bank
Peta Wilayah dan Jaringan Kantor map area and office network
Companies in one business Entity with the BANK
Bank telah memiliki 27 jaringan kantor yang terdiri dari satu (1) Kantor Cabang Utama, sembilan (9) Kantor Cabang, tiga (3) Kantor Cabang Pembantu, lima (5) Kantor Kas, dan sembilan (9) Kantor Fungsional yang seluruhnya terhubung secara on-line dan tersebar di sejumlah daerah yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, dan Pontianak.
PT Dian Intan Perkasa
PT Bank Agris Tbk
PT Mandiri Reksa Transindo
PT Centra Prima Lestari
Until the end of 2015, Bank had assigned 27 network of offices consisted of one (1) of Head Office, nine (9) Branch Offices, two (2) Assisting Branch Offices, six (6) Cash Offices and nine (9) Function Offices that all of them were connected on-line and spread out to various regions such as: Jakarta, Bogor, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, dan Pontianak.
Medan
PT Reksa Finance
Pekan Baru
Pontianak
mitra usaha
Palembang
business partners
Bandar Lampung
Nama Perusahaan
Company Name
1.
Adidaya Perkasa, CV
18. Karya Bersama Sentosa Abadi, PT
2.
Alisan Catur Adhirajasa, PT
19. Lotus Pradipta Mulia, PT
3.
Andall Hasa Prima, PT
20. Mega Prima Development, PT
4.
Atria Prima Indonesia, PT
21. Rehobat, PT
5.
Bina Pemuda, PT
22. Riau Rezeki Engineering, PT
6.
Blesindo Mega Anugerah, PT
23. Sarana Indotrans Makmur, PT
7.
Cahaya Indah Sangsurya, PT
24. Sinar Mulia, PT
8.
Capella Multidana, PT
25. Sinar Mustika, PT
9.
Celebes Artha Ventura, PT
26. Sugih Riesta, PT
10. Cemara Kuta, PT
27. Sumber Bahagia Sukses, CV
11. Duta Pratama Lestari, PT
28. Sumber Baru Land, PT
12. Hasil Karya Wijaya, CV
29. Sun International, PT
13. Intikom Berlian Mustika, PT
30. Technindo Contromatra, PT
14. Javastone Perkasa, PT
31. Tiga Jaya Prima, PT
15. Jaya Prima Steel, PT
32. Trisumaja Lines, PT
16. Jerdytex, PT
33. Yasunli Abadi Utama Plastik, PT
17. Karunia Alam Sentosa Abadi, PT
lembaga penunjang pasar modal capital market institutions & professional Akuntan Publik Public Accountant
KAP Gani Sigiro & Handayani Gedung International Finance Centre Lt. 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23 Jakarta Selatan, Indonesia
Biro Administrasi Efek Share Registrar
PT Adimitra Jasa Korpora Rukan Kirana Boutiqe Office Jl Kirana Aveneu III Blok F3 no 5 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Indonesia
Jakarta Bogor Semarang Bandung
KANTOR PUSAT & Kantor Cabang Utama (KCU) Head Office And Main Branch Office Wisma GKBI, Suite UG-01 Jl. Jend Sudirman No. 28 Jakarta Pusat 10210 Telepon : (021) – 5790 8888 Faksimili : (021) – 5790 6888 KANTOR CABANG Branch Offices • Jl. Lengkong Kecil No. 12 A, Bandung Telepon: (022) - 420 9998 Faksimili: (022) - 420 8615 • Ruko Mataram Plaza Jl. MT. Haryono Blok A No. 9 Semarang Tengah 50136 Telepon: (024) - 356 3328, 356 3327 Faksimili: (024) - 356 2380 • Jl. Veteran No. 140, 142 - 143 RT 001 / RW 001, Kel. Kratonan Kec. Serengan, Solo Telepon: (0271) - 630 202 Faksimili: (0271) - 655 567 • Jl. Raden Saleh No. 8 B, Surabaya Telepon: (031) - 535 8988 / 535 7252 Faksimili: (031) - 535 8188 • Jl. Palang Merah No. 112 AAA Medan 20234 Telepon: (061) - 452 7878 Faksimili: (061) - 452 2336 • Jl. Riau No. 38 G, Pekanbaru Telepon: (0761) 42288 Faksimili: (0761) 41088 • Jl. Kolonel Atmo No. 583 C-D, Palembang Telepon: (0711) - 318 998 • Jl. Ikan Tongkol 01-03, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung 35223 Telepon: (0721) - 471 300 Faksimili: (0721) - 474 656 / 474 657 • Jl. Ir. H. Djuanda No. 51-52 Pontianak Barat - 78117 Telepon: (0561) – 571718 Faksimili: (0561) - 571717
Surabaya Solo
KANTOR CABANG PEMBANTU Assisting Branch Offices
KANTOR FUNGSIONAL Function Offices
• Jl. Asia No. 93, Medan Telepon : (061) - 733 4445 Faksimili : (061) - 733 4443
• Jl. Otto Iskandardinata No. 119 Subang - 41211 Telepon: (0260) - 421188
• Jl. Boulevard Barat Blok LC 8 No. 6 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14240 Telepon: (021) - 4585 3527, 4585 3531 Faksimili: (021) - 4585 3526
• Jl. Pembangunan, RT. 004 RW. 009, Desa Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Telepon: (0262) - 224 5053
• Jl. Muara Karang Raya Blok B7 No. 109 Jakarta Utara Telepon: (021) - 6669 1066, 6669 0599 Faksimili: (021) - 661 5688
• Jl. Irian No. 71, Desa Sapuro, Kec. Kota Pekalongan Barat, Kotamadya Pekalongan Telepon: (0285) - 446 0137
KANTOR KAS Cash Offices
• Jl. Sarwoedi Wibowo, Kel. Banyurojo, Kec. Mertoyudan, Magelang Telepon: (0293) - 320 1010
• Wisma Indocement Lt. 12, Jl. Jend Sudirman Kav 70-71, Jakarta Selatan Telepon: (021) - 522 4088, 522 3968 Faksimili: (021) - 570 1690
• Jl. Purwodadi Blora KM 1 atau Jl. Raya Purwodadi - Wirosari RT.02 RW.02, Desa/Kel. Getasrejo, Kec. Grobogan, Kab. Grobogan Telepon: (0292) - 426 360
• Gedung Pusat Grosir - Pasar Pagi Mangga Dua Lt. 2 Blok KA No. 4. Jl. Mangga Dua Raya Pademangan Ancol - Jakarta Utara Telepon: (021) - 6230 6659
• Jl. Urip Sumoharjo No. 49, Desa Kaliombo, Kecamatan Kota, Kota Kediri Telepon: (0354) - 467 4818
• Ruko Alexandrite 3 No. 10 Gading Serpong - Tangerang Telepon: (021) - 5422 0638 Faksimili: (021) - 5421 6350
• Jl. Dharmawangsa No. 110, Pertokoan Nomor 5, Rambipuji – Jember Telepon: (0331) - 714 579
• Ruko Pusat Grosir Bogor Jl. Perintis Kemerdekaan No.23, Bogor 16112 Telepon: (0251) - 834 5806 Faksimili: (0251) - 834 7151
• Jl. Jenderal Sudirman Timur No.921 Kelurahan/Desa Berkoh, Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Telepon: (0281) - 627 798
• Jalan R.A.Kartini No. 68 C Tanjung Karang - Bandar Lampung Telepon: (0721) - 560 0088 Faksimili: (0721) - 560 0099
• Jl. Maulana Yusuf, RT 006 / RW 002 Desa Aweh, Kecamatan Kalang Anyar Kabupaten Lebak, Banten Telepon: (0252) - 528 7144
37
38 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pengelolaan sumber daya manusia human resources MANAGEMENT Sepanjang tahun 2015, Bank telah melakukan berbagai pengembangan terkait organisasi maupun kebijakan-kebijakan SDM-nya. Hal tersebut antara lain tercermin dengan adanya penyempurnaan secara terus menerus terhadap struktur organisasi dengan mengikuti kebutuhan bisnis.
Throughout 2015, the Bank had engaged in efforts to further develop its organization as well as its human capital policies. These actions were reflected with continual enhancements to the organization structure to better accommodate the business needs.
Bank juga berupaya untuk mengapresiasi kinerja Manajemen dan Karyawan serta meningkatkan loyalitas dengan melakukan peninjauan terhadap remunerasi serta manfaat yang diterima.
Bank kept on appreciating both management and employees’ good performance and kept on improving loyality by looking on remunerations and the benefit they provided.
Dalam rangka melakukan penempatan SDM secara efektif dengan mengetahui kekuatan maupun area pengembangan karyawannya, secara bertahap Bank telah melakukan proses assessment untuk penempatan posisi-posisi yang dirasakan strategis dan kritikal.
In relocating human resources effectively by knowing the strenght and the field of improvement for its employees, Bank had gradually executed assesment process for personnels placements for strategic and critical positions.
Peningkatan kompetensi, pengetahuan dan keahlian karyawan juga sepanjang tahun dilakukan Bank melalui pengadaan pelatihanpelatihan serta pengadaan On The Job Training bagi karyawan yang baru bergabung.
Employees’ competency, knowledge and skill improvement had been executed by Bank throughout the year by providing training sessions and On The Job Training for newly recruited employees.
Human Resources Management | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
jumlah karyawan berdasarkan level organisasi
total employee based on organization level Level Organisasi / Organization Level Komisaris / Commissioners
3
3
4
4
Manajer / Managers
39
29
Spesialis (Pengawas) / Specialists (Supervisors)
49
64
Staff / Staff
212
189
Non Staff / Non Staff
47
44
354
333
2015
2014
JUMLAH / TOTAL
jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan total employee based on education level
8
9
Sarjana / Bachelor’s Degree
234
214
Diploma / Diploma
36
34
SMA atau Setara / Senior High School or Equivalent
76
76
354
333
2015
2014
Tetap / Permanent
285
286
Kontrak / Contract
69
47
354
333
Pasca Sarjana / Master’s Degree
Pelatihan di tahun 2015 trainings in 2015
Throughout 2015, the Bank has been conducting trainings both internal and external to enhance the knowledge and expertise of its employees. Total training program that has held by the Bank reached 60 training programs with an average of every employee to get 4 days of training.
2014
Direktur / Directors
Tingkat Pendidikan / Education Level
Sepanjang tahun 2015, Bank telah mengadakan pelatihan-pelatihan baik yang bersifat internal maupun eksternal untuk meningkatkan pengetahuan serta keahlian karyawannya. Total program pelatihan yang telah diadakan Bank mencapai 60 program pelatihan dengan rata-rata setiap karyawan mendapatkan 4 hari pelatihan.
2015
JUMLAH / TOTAL
jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian
total employee based on employment status
biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan
Status Kepegawaian / Employment Status
cost incurred for training
Bank percaya bahwa sumber daya manusia yang dimiliki adalah salah satu aset yang paling berharga. Untuk itu agar dapat berkompetisi dan memajukan Bank, Seluruh Manajemen terus melakukan pengembangan kompetensi melalui berbagai macam pelatihan. Untuk tahun 2015, perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk pelatihan dengan total sebesar Rp. 2.008 juta.
Bank believed that its human resources is one of the most valuable assets. Therefore, the Bank continuously developing the competencies of its human resources through trainings to be able to compete and bring the Bank towards better direction. In 2014, the Bank has issuing costs amounted to Rp. 2,008 million.
JUMLAH / TOTAL
Produk dan Jasa Perbankan banking products and services
komposisi sumber daya manusia human capital composition
Di tahun 2015, terdapat peningkatan sumber daya manusia di Bank yang tercatat sebanyak 354 karyawan sedangkan di tahun 2014 tercatat sebanyak 333 karyawan. Berikut ini adalah perincian berdasarkan level organisasi, tingkat pendidikan dan status kepegawaian.
In 2015, there was an increase in the Bank’s human resources – up from 354 employees in 2014 to 333 employees in 2014. Below was the details based on the organization level, education level, and employment status.
Sebagai bank umum swasta nasional, Bank menawarkan berbagai produk kepada nasabah dalam bentuk simpanan dan pinjaman, yaitu:
As private national public bank, the Bank offered various products to the customers in the form of deposits and loans, which were:
Simpanan
Deposits
• • • •
• • • •
Deposito Giro Tabungan Agris Tabungan Agris Plus
Deposits Current Account Agris Saving Agris Plus Saving
39
40 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Produk dan Jasa Perbankan
Banking Products and Services | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Pinjaman
Loans
Kerjasama Pembiayaan:
Loan Cooperation:
• • • • • •
• • • • • •
• • •
• • •
Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi / Konsumtif / Individual Kredit Lainnya (non cash loan) Kerjasama Pembiayaan Kredit Khusus untuk Peternak Ayam dan Tambak Udang
Working Capital Credit Investment Credit Consumption Credit / Consumtive / Individual Other Credits (Non Cash Loan) Funding Cooperation Special Credit for Chicken Farmer and Shrimp Farmer
Penempatan dana fund placement
Bank menempatkan dananya dalam Aset Produktif yang terdiri dari giro pada bank lain, penempatan dana pada Instrumen Bank Indonesia dan antar bank, surat berharga yang diterbitkan pemerintah dan korporasi serta kredit. Dalam menempatkan dananya tersebut, Bank selalu berpedoman pada prinsip kehatihatian. Bank telah meluncurkan berbagai macam produk penyaluran dana ke masyarakat sebagai berikut:
The Bank placed its fund in Productive Asset that consisted of demand deposits in other bank, fund placement in Bank Indonesia subsidiaries and between banks, obligations and securities issued by government and corporations as well as outstanding credit. In placing the fund, the Bank always guided to prudence principle. The Bank had issued various products of lending to public as followed:
Kredit Modal Kerja:
Working Capital Credit:
Kredit Modal Kerja dapat dibedakan sesuai dengan cara penggunaan kredit yang diberikan kepada debitur • Pinjaman Rekening Koran • Pinjaman Aksep • Pinjaman Aksep Tetap • Pinjaman Aksep Diskonto • Pinjaman Aksep Insidentil – Non Revolving • Pinjaman Angsuran Berjangka • Trust receipt (TR) khusus untuk membiayai barang impor • Kredit Ekspor (KE) khusus diberikan untuk pembiayaan produksi sebelum ekspor (pra-ekspor)
Working Capital Credit could be differentiated based on the usage of the credit given to the debtor • Current Account Loan • Demand Loan • Fixed Loan • Post Dated Cheque Loan • Incidental Loan – Non Revolving • Installment Loan • Trust Receipt (TR) especially to finance the imported goods • Export Credit (KE) especially given to finance production before export (pre-export)
Kredit Investasi:
Investment Credit:
•
•
Kredit yang diberikan untuk pembelian barang-barang modal dan tidak tergantung kepada suatu siklus usaha
Credit given to purchase capital goods and not depend on the particular business cycle
Kredit Konsumsi/Konsumtif/Individual:
Consumption Credit / Consumtive / Individual:
•
•
Credit given to individual, not to gain net income but to fulfill personal needs
•
Debtor critera that became the target in this credit generally was the debtor with fixed income every month such as employees Bank or professional workers (notary, doctor, etc.) Form of Consumer Credit/Consumtive/Individual among others were: 1. Motor Vehicle Purchase Loan 2. Housing Loan 3. Personal Loan
•
• •
Kredit yang diberikan kepada perorangan, bukan dalam rangka untuk mendapatkan laba usaha tetapi untuk memenuhi kebutuhan pribadi Kriteria debitur yang menjadi target dalam pemberian kredit ini pada umumnya adalah debitur mempunyai penghasilan tetap (gaji) setiap bulannya seperti pegawai Perusahaan atau pekerja profesi (notaris, dokter, dan sebagainya) Bentuk Kredit Konsumer/Konsumtif/Individual di antaranya: 1. Kredit Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB) 2. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) 3. Kredit Multiguna (Personal Loan)
• •
Kredit Lainnya (non cash loan):
Other Credits (non cash loan):
• •
• •
Bank Garansi/Jaminan Bank (BG) Letter of Credit (L/C)
Guarantee Bank (BG) Letter of Credit (L/C)
Executing Channeling Joint Financing
Executing Channeling Joint Financing
Kredit Khusus untuk Peternak Ayam dan tambak udang:
Special loan for poultry and fishery Farmer:
• • •
• • •
Kredit untuk pembangunan kandang ayam dan tambak udang Kredit untuk pembelian peralatan kandang ayam dan tambak udang Kredit untuk modal kerja operasional peternakan ayam dan udang
Credit to build the chicken coop and farmed shrimp Credit for the chicken coop’s and farmed shrimp’s equipment Credit for operational working capital of chicken farm and farmed shrimp
Produk Treasury Treasury Products
Pengelolaan likuiditas merupakan tugas utama yang dilakukan oleh Treasury selain melakukan transaksi untuk pemenuhan kebutuhan transaksi nasabah Bank. Pengelolaan likuiditas mengacu kepada kewajiban pemenuhan ketentuan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Treasury berkewajiban menjaga agar rasio GWM Rupiah dan Valas selalu dalam target rasio yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Aktifitas transaksi yang dilakukan oleh Treasury di dalam Dealing Room meliputi aktifitas transaksi Money Market antar bank, Foreign Exchange dan Fixed Income. Seluruh aktivitas transaksi Treasury ini dijalankan sesuai batas dan ketentuan yang telah disetujui oleh Direksi melalui usulan bagian Institusi Finansial.
Liquidity management was the main responsibility of Treasury in addition to making transactions to fulfill the customers’ transaction needs. Liquidity management was refered to responsibility in completing Minimum Reserve Requirement (MRR) ratio that had been announced by Bank Indonesia. Treasury was charged with maintaining the ratio of Mandatory Minimum Reserve for Rupiah and Foreign Exchange as according to Bank Indonesia regulation. Transaction activity done by Treasury in Dealing Room comprised of Money Market transaction between banks, Foreign Exchange and Fixed Income. All transaction activities by Treasury were executed following policy and regulation that had been agreed by the board of Directors through Financial Institution’s proposal.
Transaksi Money Market dilakukan berupa transaksi Interbank Borrowing dan Interbank Placing. Transaksi Money Market Interbank selain dilakukan untuk kebutuhan pengaturan likuiditas juga dilakukan untuk tujuan transaksi Trading maupun Arbitrage. Produk interbank yang umum dipergunakan saat ini berupa Callmoney dengan variasi ragam jatuh tempo dan NCD (Negotiable Certificate Deposit).
Money market transactions comprised of Interbank Borrowing and Interbank Placing. In conjunction with liquidity regulation needs, Money Market Interbank Transaction was also done for the purpose of Trading and Arbitrage. Interbank product that was used these days generally was in the form of Callmoney with variation of due and NCD (Negotiable Certificate Deposit).
Transaksi Foreign Exchange lebih dilakukan untuk melayani permintaan nasabah atas TT dan Bank Note yang mereka perlukan untuk menunjang aktifitas bisnis mereka. Treasury juga melakukan transaksi ke bank lain dalam bentuk transaksi valas TOM, TOD, Spot, Swap dan Forward. Seluruh transaksi Treasury ini harus tetap mengacu kepada ketentuan Posisi Devisa Netto (PDN) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan batasan limit transaksi yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Foreign exchange transactions was catered more to serve the needs of customers for TT and Bank Notes for them to support their business and financial activities. Treasury also engaged in transactions with other banks in foreign exchange TOM, TOD, Spot, Swap and Forward transactions. All transactions done by the Treasury should refer to the Net Open Position requirement as regulated by Bank Indonesia and transaction limits set by the Board of Directors.
Transaksi Fixed Income dilakukan dengan memanfaatkan akses dana likuiditas yang ada untuk mendapatkan tingkat return investasi yang lebih baik. Aktivitas Transaksi Fixed Income dilakukan secara prudent atas portofolio surat berharga yang berkualitas tinggi dan likuid di pasar, baik berupa Surat Utang Negara maupun Obligasi BUMN/Korporasi.
Fixed Income Transactions are conducted by utilizing available access liquidity fund in order to secure better rate of return investment. Fixed Income Transaction Activities was done prudently on top of high-quality fixed income instruments and liquid in market, along with Government Bonds as well as corporate/SOE bonds.
Jual beli dalam transaksi Fixed Income lebih dilakukan untuk tujuan portfolio trading jangka pendek dan transaksi repo yang dilakukan dengan counterparty Bank dan Sekuritas yang bereputasi baik. Dengan semakin bertambahnya jaringan kantor layanan Bank yang berdampak kepada peningkatan aktivitas fungsi perbankannya maka diperkirakan pendapatan Treasury akan terus mengalami peningkatan dimasa mendatang.
Trading in Fixed Income transactions was done morely for purpose of short term portfolio trade and repo transaction was executed with counterparty Banks and Securities with good reputation. By the increasing the network of service offices that gave great impacts on improving banking activities and functions, which in turns would increase Treasury’s income in the future.
41
42 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Layanan ATM & Peranan Teknologi Informasi
ATM Services and Information Technology | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
layanan atm
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI
atm services
Importance of Information Technology
Untuk pelayanan ATM, Bank bekerjasama dengan jaringan ATM PRIMA. Jaringan ATM PRIMA adalah jaringan ATM yang memberikan kemudahan kepada seluruh nasabah bank peserta jaringan untuk melakukan transaksi tarik tunai, cek saldo dan transfer antar bank di seluruh mesin ATM yang berlogo PRIMA.
In providing ATM services, the Bank collaborated with the ATM PRIMA network. The ATM PRIMA network offered customers of network member banks with the convenience of making cash withdrawals, account balance inquiry, and conducted inter-bank fund transfers at all ATM units displaying the PRIMA logo.
Persepsi masyarakat terhadap bank tidak akan lepas dari image yang melekat pada bank tersebut yang dikaitkan dengan pelayanannya kepada nasabah, berbagai jenis produk/service, dan kemampuan teknologi informasi pendukungnya, yang pada akhirnya paduan dari ketiga hal tersebut akan menjadi tuntutan dari nasabah.
People’s perception to Bank would not be released from Bank’s image which was connected with the quality of service to customers, the variety of its products/services and competency of its information technology supports, which in end, all three were crucial demands from customers.
Keunggulan Jaringan ATM PRIMA: 1. Transaksi tarik tunai, cek saldo dan transfer antar bank di lebih dari 90.000 ATM bank peserta jaringan ATM PRIMA
Advantages of ATM PRIMA: 1. Cash withdrawals, account balance inquiry, and interbank fund transfers at more than 90,000 ATM units of member banks 2. Real time on-line transactions (24-hour non stop)
Persaingan dalam memenuhi tuntutan nasabah yang pada intinya adalah dipenuhinya ‘kemudahan melakukan transaksi perbankan dimana saja dan kapan saja’, turut mendorong persaingan teknologi perbankan, yang dapat dicontohkan dengan adanya kemampuan feature online realtime di seluruh cabangnya, berbagai delivery channel bermuatan teknologi untuk berhubungan dengan para nasabah yaitu: ATM (Automatic Teller Machine), Mobile Banking, Internet Banking.
Competition in delivering customers’ demands which in essence, the availability of banking transaction facilities any where and any time, following competition and improvement in banking technology, that could be shown by feature online realtime application in all of its branches, with various latest technology delivery channels to connect with all customers like: ATM (Automatic Teller Machine), Mobile Banking, Internet Banking.
Dalam pemanfaatan teknologi informasi dapat dikatakan bahwa industri perbankan dewasa ini merupakan yang terdepan. Bank Agris misalnya, menjadikan teknologi informasi sebagai driver untuk mendukung pelayanan nasabah, kegiatan operasi dan proses bisnis. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan nasabah yang umumnya sangat membutuhkan layanan yang nyaman, yakni tersedianya channel layanan yang banyak, aman, nyaman dengan layanan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu sepanjang tahun.
In exploiting information technology, it could be said that banking industry these days were among the first. Bank Agris as an example made information technology as driver to enhance services to customers, operational activities and business process. This was intended to satisfy customers’ demands that generally needed service that prioritized comfortability, this could be achieved by providing plenty of service channels that were secure and comfy, with 24 hour seven (7) days a week all year long.
Sejalan dengan itu, pada tahun 2014 Bank Agris telah melakukan pembaharuan dari sisi teknologi informasi dengan melakukan pergantian Core Banking System, hal ini menunjukan kepedulian manajemen untuk terus melakukan perbaikan dalam layanan perbankan kepada masyarakat dengan berbasis teknologi. Dengan perubahan core banking system, maka selanjutnya di tahun 2015, Bank menjaga proses migrasi tersebut.
In line with it, on 2014 Bank Agris had done renovation in information technology aspect by making changes to Core Banking System, this matter showed the level of awareness in management to keep maintaining improvement in banking services to society in up to date technology. With changes in Core Banking System, the Bank would keep and maintained the migration process in 2015 and thereafter.
2.
Transaksi dapat dilakukan real time on-line (24 jam non stop)
Suku Bunga Rata-Rata Dana Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 Giro (IDR) Giro (USD) Tabungan (IDR) Deposito (IDR) Deposito (USD)
: 2,53% : 0,13% : 4,21% : 8,97% : 1,55%
Interest Rates on Third Party Funds as of December 2015 Current Account (IDR) Current Account (USD) Saving (IDR) Deposits (IDR) Deposits (USD)
: 2,53% : 0,13% : 4,21% : 8,97% : 1,55%
Suku Bunga Dasar Kredit per Desember 2015
Basic Interest Rates on Loans as of December 2015
Kredit Korporasi : 11,60% Kredit Ritel : 12,10% Kredit Mikro : 14,10% Kredit Konsumsi • KPR : 11,60% • Non KPR : 11,60%
Corporate Credit : 11.60% Retail Credit : 12.10% Micro Credit : 14.10% Consumption Credit • Housing Loan : 11.60% • Non Housing Loan : 11.60%
the its the the
43
44 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management and Discussion Analysis | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
4. Tabungan Agris Plus
4. Tabungan Agris Plus
Tabungan Agris Plus merupakan tabungan harian dalam mata uang Rupiah yang memiliki bunga bertingkat sesuai dengan saldo tabungan dengan tingkat suku bunga yang lebih besar dari Tabungan Agris. Tabungan Agris Plus ini ditujukan untuk Bisnis Perorangan dan Bisnis Perusahaan.
Agris Plus Savings was a daily savings account in Rupiah currency that had different interest in accordance with the savings balance.
Berikut adalah perkembangan penghimpunan dana bank:
Below was the growth of fund collection of the Bank:
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Keterangan / Description
2015
2014
Giro / Current Account
315.965
245.008
Tabungan / Savings
337.088
249.270
Deposito / Deposits
2.841.434
2.988.691
3.494.487
3.482.969
TOTAL
analisa dan pembahasan manajemen management and discussion analysis
Hingga akhir tahun 2015, penempatan dana nasabah pada Giro meningkat sebesar 28,96% sedangkan tabungan 35,23% dan deposito mengalami penurunan jadi sebesar 4,93%.
Until the end of 2015, the fund placement of the customers on demand deposits increased by 28.96%, while saving by 35.23% and deposits experiencing reduction by 4.93%.
Kinerja Produk PINJAMAN Perseroan Performance of LOAN Products of the Company (Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
tinjauan operasional
Keterangan / Description
operational review
Performance of deposits Products of the COMPANY
1.
Rupiah -- Modal Kerja / Working Capital
2.
Rupiah – Konsumsi / Consumption
1. Deposito
1. Deposits
3.
Rupiah – Investasi / Investment
2. Giro Bank juga menawarkan Giro Agris yang bertujuan untuk mempermudah transaksi bisnis dan keuangan nasabahnya yang tersedia dalam mata uang Rupiah dan USD dan tersedia bagi perusahaan maupun individu.
3. Tabungan Agris Tabungan Agris merupakan tabungan perorangan dan tabungan keluarga dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga yang menarik dan setoran awal yang kecil sebesar Rp. 100.000,- Terdapat juga hadiah bulanan yang menarik sesuai dengan besarnya saldo rata-rata setiap bulannya.
2014
20.708
20.708
7.102
4.550
-
-
-
-
27.810
25.258
Pihak Berelasi / Related Parties
Kinerja Produk Simpanan Perseroan Bank menawarkan produk deposito berjangka sebagai sarana penempatan dana yang menghasilkan tingkat investasi yang maksimal bagi para nasabahnya. Deposito berjangka Bank tersedia dalam mata uang Rupiah dan USD dengan pilihan jangka waktu 1, 3, 6 atau 12 bulan dan fasilitas Automatic Roll Over untuk memudahkan para nasabahnya.
2015
The Bank offered time deposits as a fund placement to create optimum return on investment for its customers. Time deposits of the Bank were available in Rupiah and USD currency with terms of choice of 1, 3, 6 or 12 months and facility of Automatic Roll Over to ease its customers
Cadangan kerugian penurunan nilai / Allowances for Impairment Losses Jumlah Pihak Berelasi / Total of Related Parties Pihak Ketiga / Third Parties 1.
Mata Uang Nasional – Rupiah / National Currency – Rupiah •
Modal Kerja / Working Capital
1.909.020
1.650.710
2. Current Account
•
Investasi / Investment
757.335
653.406
The Bank also offered Giro Agris to ease the business and financial transactions of its customers that were available in the currency of Rupiah and USD and they were available for both individuals and corporate.
•
Konsumsi / Consumption
44.062
49.843
2.710.417
2.353.959
17.738
54.065
-
5.563
17.738
59.628
2,728,155
2.413.587
10.713
(555)
2.717.442
2.413.032
2.745.252
2.438.290
3. Tabungan Agris Agris Savings was an individual savings in Rupiah currency with attractive interest and low initial deposit of Rp100,000 and interesting gimmicks depending on the average balance every month.
Jumlah / Total 2.
Mata Uang Asing – USD / Foreign Currency – USD •
Modal Kerja / Working Capital
•
Investasi / Investment
Jumlah / Total Jumlah Pihak Ketiga / Total of Third Partiest Cadangan kerugian penurunan nilai / Allowances for Impairment Losses Jumlah Bersih / Total Net
BERSIH / NET
45
46 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Aspek Pemasaran
Marketing Aspect | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
aspek pemasaran marketing aspect
Aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh Bank umumnya dilakukan pada upaya-upaya penghimpunan dana masyarakat dan penyaluran kredit. Aktivitas pemasaran dimulai dengan penyediaan produk dan program marketing yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat baik untuk penyimpanan dan investasi dana yang aman, maupun kebutuhan kredit yang diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan dan pengembangan usaha. Kemudahan-kemudahan dan manfaat terus ditambahkan untuk para nasabah yang mempercayakan dananya kepada Bank, melalui kerjasama dengan para mitra usaha. Demikian pula keleluasaan transaksi secara on-line di seluruh kantor Bank dapat dinikmati untuk memudahkan layanan perbankan masyarakat. Bank juga ikut bekerjasama dalam jaringan ATM Prima yang memudahkan para nasabah memenuhi kebutuhan penarikan uang tunai secara cepat dan sarana pembayaran dan transfer yang efisien. Untuk meningkatkan layanan terhadap nasabah, Bank juga akan mengembangkan transaksi melalui mobile banking dan meningkatkan transaksi melalui transaksi payment point. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan akan menambah portofolio Dana Pihak Ketiga (DPK) dari Bank.
Marketing activities conducted by the Bank are generally performed of fund raisings and credit disbursement. Marketing activity begins with providing products and marketing programs that can meet customers’ needs for both savings and safe investment funds, also credit requirements necessary to improve welfare and business development. The easiness and benefits continue to be added to the customers who entrust their funds to the Bank, in cooperation with business partners. Likewise, the flexibility of online transactions in all Bank’s offices can be enjoyed to facilitate banking services community. The Bank also cooperate in ATM Prima network that allows customers to withdraw cash quickly and efficient means of payment and transfer. To improve customer service, the Bank will also develop mobile bankin transactions and increase transaction through a payment point transaction. With this facility, it is expected to add to the Bank’s Third Party Funds (TPF) portfolio.
Pengembangan jaringan kantor dipandang oleh Bank sebagai bagian dari pemasaran, selain juga untuk pengembangan layanan. Lewat keberadaan lokasi kantor, masyarakat semakin mengenal Bank dan lebih memudahkan untuk bertransaksi. Oleh karena itu, lokasi-lokasi jaringan kantor Bank berada di daerah pusat perdagangan atau area pemukiman dengan kondisi penduduk yang memiliki tingkat kebutuhan layanan perbankan yang tinggi serta sesuai dengan sasaran nasabah Bank. Penambahan lokasi kantor di masa mendatang baik di dalam maupun di luar kota Jakarta dilakukan secara selektif mengikuti kebutuhan jaringan usaha para nasabah dan relasinya maupun sesuai dengan rencana bisnis Bank jangka panjang.
The development of office network is viewed by the Bank as part of the marketing, as well as for the service development Through the office location, people increasingly recognize the Bank and make it easier for transaction. Therefore, the locations of the Bank’s offices network are located in the central of commercial area or residential area with a population conditions which have high needs of banking services and I accordance with the Bank’s target customers. The addition of future office locations both inside and outside the city don selectively by following the needs of customers’ business networks and their relations as well as in accordance with the Bank’s long-term business plan.
Penyaluran dana dan penghimpunan dana masyarakat juga dilakukan melalui personal selling lewat tenaga-tenaga pemasaran yang ditempatkan di jaringan kantor Bank. Pendekatan secara personal dan kekeluargaan menjadi budaya Bank dalam memperoleh dan mempertahankan nasabah. Bank secara rutin mengadakan acara kebersamaan dengan para nasabah. Lewat program kebersamaan ini, informasi kebutuhan para nasabah dapat diketahui secara cepat, sehingga Bank dapat terus mengembangkan produk dan layanan yang dibutuhkan, serta dapat meningkatkan loyalitas nasabah. Bank juga menggunakan upaya pemasaran lewat apresiasi langsung untuk para nasabah dan karyawan internal yang memberikan referensi nasabah baru. Cara ini cukup efektif untuk meningkatkan DPK Bank.
Fund distribution and community fund raising is also conducted through personal selling through marketing personnel stationed at the Bank’s office network. Personal and amicably approach became the Bank’s culture to obtain and maintain the customers. The Bank regularly hold events together with our customers. Through this unity program, the customer needs for information can be found quickly, so that the Bank can continue to develop products and services required, and can increase customer loyalty. The Bank also uses direct marketing efforts through appreciation for customers and internal employees who provide new references for the customer. This is an effective way to increase Bank’s TPF.
Untuk peningkatan penyaluran kredit, Bank lebih mengutamakan kepada sasaran UKM tanpa meninggalkan market korporasi. Penyaluran kredit banyak dilaksanakan dengan strategi permintaan referensi dari debitur-debitur yang berjalan, sehingga kualitas kredit yang diberikan dapat dipertahankan kelancarannya. Prinsip pemasaran penyaluran kredit adalah selektif namun kredit tetap harus bertumbuh secara sehat dengan tingkat pertumbuhan yang wajar setiap tahunnya. Penyaluran dana juga dikembangkan
To increase credit disbursement, the Bank prefers to target SMEs without leaving the corporate market. There are many credit disbursement are implemented by the strategy of reference request of ongoing debtors, so that the quality of loans can be maintained. Marketing principle of credit disbursement is selective, but credit still have to grow healthy with a reasonable growth rate annually. Fund disbursement wasalso developed through a cooperation program of investment and working capital financing with partners
melalui program kerjasama pembiayaan investasi dan modal kerja dengan para mitra nasabah yang bergerak dalam bisnis plasma dan inti. Pola penyaluran dana untuk sektor usaha produktif menempati prioritas utama dibandingkan kredit konsumsi dari keseluruhan portofolio Bank.
engaged in the plasma and core business The distribution pattern of funds for productive business sector occupied a major priority compared to consumer loans of the Bank’s overall portfolio.
Wilayah pemasaran yang saat ini berjumlah 18 jaringan Kantor Operasional dan 7 Kantor Fungsional. Seluruh kantor terhubung secara on-line dan tersebar di sejumlah daerah yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, dan Pontianak.
The Bank had 18 operating offices and seven (7) function offices. All of the offices were connected on-line and spread throughout of Jakarta, Bogor, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, and Pontianak.
Segmen pasar Bank saat ini adalah sektor mikro, korporasi, retail dan komersil dalam segi penyaluran kredit, sedangkan dari segi pendanaan, Bank memfokuskan pada sektor konsumen dan komersil. Berikut ini adalah perkembangan penyaluran kredit (bruto) Bank berdasarkan sektor:
Bank’s current market segments were micro sector, corporate sector, retail and commercial in terms of credit disbursement, while in terms of funding, the Bank focused on the consumer and commercial sectors. Here was the development of lending (gross) of the Bank by sector:
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
2015
2014
41.068
46.295
2.583.793
2.092. 448
Eceran / Retail
87.160
226.579
Komersil / Commercial
43.944
73.523
2.755.965
2.438.845
Sektor / Sector Mikro / Micro Korporasi / Corporate
TOTAL
Sesuai dengan visi dan misi, Bank akan berfokus pada sektor mikro yang diberi nama Mikro Agris Solusi (MAS), yang sementara waktu ini kebijakannya adalah pembiayaan dalam bidang peternakan ayam dan perikanan. Peluang usaha pada sektor tersebut cukup besar mengingat persaingan belum meluas dan perkembangan usaha peternakan ayam semakin meningkat. Bank tentunya juga akan mengembangkan bisnis pada sektor lain seperti korporasi, ritel dan komersil dengan berbagai macam cara seperti cross selling antara unit-unit usaha Bank, peningkatan brand awareness Bank, pengembangan kantor cabang dan juga peningkatan distribution channel.
In accordance with the vision and mission, the Bank would focus on the micro sector named Mikro Agris Solusi (MAS), which in the meantime was financing its policies in the field of poultry and fishery. Business opportunities in this sector were quite large considering the competition was not yet widespread and poultry business development was increasing. The Bank would also developed business in other sectors such as corporate, retail and commercial in various ways such as cross-selling between the business units of the Bank, the Bank’s increase in brand awareness, development of branch offices and also increase of distribution channel.
Peluang bisnis pada sektor korporasi dan komersil juga masih cukup besar. Sedangkan pada sektor ritel, Bank juga yakin dapat meningkatkan bisnisnya melalui tingkat suku bunga yang kompetitif dan peningkatan layanan perbankan secara terus menerus.
Busines opportunities in the corporate and commercial sector was still quite large. While in the retail sector, the Bank was confident that it can increase its business through competitive interest rates and increased banking services continuously.
Persaingan
competition
Tingkat persaingan dalam industri perbankan cukup tinggi, khususnya di kota-kota besar lokasi jaringan kantor Bank berada. Persaingan bukan hanya melibatkan antar bank, namun juga antar institusi keuangan seperti lembaga keuangan non bank dan perusahaan asuransi. Persaingan terberat terjadi pada upaya-upaya penghimpunan dana masyarakat dimana tidak ada segmentasi
The level of competition in the banking industry was quite high, especially in large cities network location of the Bank’s office was located. The competition involved not only between banks, but also between financial institutions such as non-bank financial institutions and insurance companies. The toughest competition occurred in fund raising efforts of the community in which there
47
48 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Prospek dan Strategi Usaha Perseroan
Prospect and Business Strategy of the Company | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
pasar yang dilakukan oleh industri perbankan dalam upaya penarikan DPK. Baik pasar sumber dana berbiaya mahal seperti deposito maupun dana murah seperti tabungan dan rekening giro disasar oleh semua bank.
was no market segmentation carried out by the banking industry in an effort TPF withdrawal. Good market costly funding sourced such as deposits and low-cost funds such as savings and checking accounts targeted by all banks.
Di sektor industri perbankan sendiri Bank harus bersaing dengan bank-bank domestik besar, bank campuran dan bank asing yang memiliki kemampuan besar dalam keuangan untuk melakukan program promosi baik berupa pemasangan iklan maupun pemberian hadiah-hadiah yang menarik dalam jumlah besar. Dukungan dalam strategi pengembangan jaringan kantor dan kedekatan terhadap pelaku bisnis, memberikan keunggulan posisi bersaing Bank.
The Bank’s sector of the banking industry itself must compete with the big domestic banks, joint venture banks and foreign bank that had a great ability to finance to conduct promotional programs in the form of advertising and awarding prizes draw in large numbers. Support in the development strategy of the office network and proximity to businesses, providing excellence competitive position of the Bank.
Keterangan Posisi dan Pangsa Pasar
Positioning and Market Share
Saat ini, pangsa pasar Bank di pasar Indonesia masih di bawah 1% baik untuk DPK maupun kredit per 31 Desember 2015 (sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Desember 2015). Namun, Bank melihat peluang untuk meningkatkan pangsa pasar menjadi lebih tinggi dengan memperbanyak jaringan kantor cabang, meningkatkan jumlah nasabah baru dan pengembangan produk yang kreatif dan inovatif.
Currently, the Bank’s market share in the Indonesian market was still below 1% for TPF and credit per December 31, 2014 (source: Bank Indonesia Statistics, December 2014). However, the Bank saw an opportunity to increase its market share by increasing the branch network, increasing the number of customer accounts and the development of creative and innovative products.
Sumber : Statistik Bank Indonesia, Desember 2015 Sources : Bank of Indonesia Statistic in December 2015
Pasar Market
Perseroan Company’s
Pangsa Pasar Market Share
DPK / DPK
4,114,419,891
3,494,487
0.0849%
Kredit / Credit
3,706,500,547
2,753,495
0.0743%
Keterangan / Description
Prospek dan Strategi Usaha Perseroan Prospect and Business Strategy of the Company Prospek Makroekonomi dan Industri Perbankan
Macroeconomics and Banking Industry Prospects
Kondisi terkini menunjukan stabilitas ekonomi kembali terkendali. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV 2015 mencatat surplus walaupun defisit transaksi berjalan meningkat. Inflasi bulanan menurun dan cenderung membaik pada tahun 2015. Inflasi pada tahun 2016 diperkirakan juga terkendali 4%±1%.
Current conditions indicated economic stability back under control. Indonesia’s Balance of Payments (“NPI”) Quarterly IV 2015 the balance of payments is expected to improve as the decline in the current account deficit. Inflation in 2016 is estimated also restrained in the range of 4.0% ± 1%.
Prospek ini ditopang oleh perbaikan ekspor sejalan dengan membaiknya perekonomian global dan permintaan domestik. Namun demikian, proyeksi transaksi berjalan dan potensi downside risk pertumbuhan ekonomi tetap perlu mendapat perhatian mengingat proses perlambataan ekonomi global hingga saat ini masih terus berlangsung. Arah prospek dapat berubah jika proses pemulihan global kembali terhenti seperti yang terjadi di tahun 2014.
This prospect was supported by improvement in exports in line with the improving global economy and domestic demand. However, the projected current account and the potential downside risk of economic growth still need attention in view of the global economic slowdown is still ongoing. Directions prospects may change if the process of re-stalled global recovery as it did in 2014.
Pertumbuhan ekonomi indonesia pada tahun 2016 diperkirakan berkisar antara 5,2%-5,6%, sedangkan pertumbuhan kredit perbankan secara nasional diperkirakan akan tumbuh pada angka 12%-14%
The inflation rate in 2016 was estimated in the range of 5,2%5,6%. meanwhile the national bank loan was expected to grow between 12%-14%.
Sedangkan prospek usaha Bank di tahun 2016 dan selanjutnya diperkirakan akan jauh lebih baik dibandingkan tahun 2015. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah yang cukup responsif dalam menjaga kondisi ekonomi nasional dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, terutama kebijakan atas PPnBM, impor migas, APBN, tata niaga daging dan holtikultura dan efisiensi perizinan dan layanan satu pintu, sehingga dapat memperbaiki nilai tukar Rupiah, menjaga pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga dan inflasi, menarik minat investasi, permintaan domestik akan meningkat karena dukungan daya beli masyarakat yang menguat.
While the business prospects of the Bank in 2016 and thereafter was expected to be substantially better than in 2015. This was caused by government policy that was responsive to maintain the condition of the national economy by issuing various policies, especially policies on PPnBM, oil and gas imports, the state budget, the marketing of meat and horticulture and efficiency of licensing and service of the door, so as to improve the rupiah, maintaining economic growth, price stability and inflation, attracting investment, domestic demand will increase due to the support of a strong purchasing power.
Selain itu, di sektor perbankan nasional, kebijakan pengetatan moneter yang ditempuh oleh Bank Indonesia merupakan sinyal positif terhadap prospek sektor perbankan nasional terutama di sektor UMKM dan konsumsi.
In addition, in the banking sector, the monetary tightening policy adopted by Bank Indonesia is a positive signal about the prospects of the national banking sector, especially in the SME sector and consumption.
Strategi Perseroan
Company Strategy
Sesuai dengan visi dan misi Bank yang mengacu pada skala usaha Bank, struktur organisasi Bank, dan kompleksitas proses bisnis, maka beberapa langkah strategis pengembangan bisnis dengan keragaman layanan dan produk adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan produk, terfokus pada produk peningkatan DPK yakni tabungan dan giro yang termasuk dalam produkproduk dana murah dan kredit (konsumer, mikro, dan komersil).
In accordance with the Bank’s vision and mission which refered to the scale of the Bank’s business, the Bank’s organizational structure, and complexity of business processes, the business development strategic steps with the diversity of services and products are as followed: 1. Product development, focused on product improvement TPF namely savings and demand deposits are included in the products cheap funds and loans (consumer, micro, and commercial). 2. Development of distribution channels and network of branches including cash offices revitalization and improvement of the cash office to branch office because of the perceived needed to get closer to the customer or business and enlarge the business branch so that the branch office of the Bank was allowed to sell products other than funding credit.
2.
Pengembangan distribution channel dan jaringan cabang termasuk revitalisasi kantor kas dan peningkatan kantor kas menjadi kantor cabang pembantu karena dirasakan perlu untuk lebih mendekatkan diri dengan nasabah atau pelaku bisnis dan memperbesar bisnis cabang sehingga kantor cabang Bank diperbolehkan untuk menjual produk-produk kredit selain pendanaaan.
49
Profit and Loss Statements | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
50 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Laba Rugi
3.
4.
5.
6.
7.
Pencapaian komposisi dana murah. Pencapaian komposisi dana murah dilakukan dengan meluncurkan banyaknya program-program marketing pada tabungan dan giro sehingga nasabah dapat memilih untuk menempatkan dananya pada sisi tabungan dan giro. Selain itu perlu meningkatkan berbagai layanan untuk meningkatkan transaksi sebagai anchor dari tabungan dan giro. Peningkatan fee based income, memegang peranan sangat penting untuk meningkatkan profit termasuk untuk menurunkan BOPO, maka Bank akan meningkatkan aktifitas pada treasury, payroll, jasa ekspor impor, bank garansi, jasa kiriman uang dan bill payment dan juga kerjasama Bancassurance dengan model bisnis referensi, termasuk peningkatan transaksi valas baik itu berupa transaksi pengiriman valas maupun penerimaan kiriman uang luar negeri. Peningkatan relationship management. Mengembangkan strategi relationship management sebagai salah satu cara untuk meningkatkan portofolio setiap nasabah. Dengan relationship yang baik maka dapat dilakukan cross selling atas produk lainnya. Meningkatkan brand awareness. Dengan meningkatnya brand awareness maka diharapkan nasabah lebih mengenal Bank sehingga mempermudah nasabah untuk meningkatkan Total Relationship Balance (TRB) nya di Bank. Beberapa kegiatan dalam brand awareness adalah iklan kebersamaan di media, pameran Bank di berbagai event dan event lainnya yang dapat membangun brand awareness. Meningkatkan standar layanan, merupakan entry point yang sangat penting untuk mendapatkan nasabah sekaligus mempertahankan nasabah. Untuk peningkatan standar layanan ini perlu diberlakukan standarisasi etika bertelepon, standar penampilan, standar layanan frontliner, standar layanan satpam, dan standar pelayanan cabang. Seluruh standar layanan tersebut akan diimplementasikan pada tahun 2015 berdasarkan sistem prosedur tentang standar layanan yang baru. Pada tahun 2015 diharapkan call center Bank sudah dapat dinikmati oleh nasabah.
3.
4.
5.
6.
7.
Achievement of low-cost funds. The achievement of lowcost funds was done by launching a number of marketing programs on savings and checking accounts so clients could choose to place their funds in the savings and checking accounts. In addition to the need to increase the range of services to improve the transaction as anchor of savings and demand deposits. The increase in fee base income, plays an important role to increase profits include to lower BOPO, the Bank will increase the activity of the treasury, payroll, import export services, bank guarantees, remittance services and bill payment, and also collaboration with Bancassurance with business model reference, including an increase in foreign exchange transactions either in the form foreign exchange transaction delivery and receipt of foreign remittances. Improved relationship management. Developed a relationship management strategy as one way to increase the portfolio of each customer. With the good relationship it can be done on cross-selling other products. Increase brand awareness. With the increasing brand awareness it is expected that the Bank’s customers knew more about making it easier for customers to improve the Total Relationship Balance (TRB) of his in the Bank. Some activities in brand awareness was advertising togetherness in the media, the Bank exhibited at various events and other events that could build brand awareness. Improving service standards, an entry point that was very important to get customers while keeping customers. To increase the service standards needed to be enforced standardization telephone ethics, standards of appearance, standard frontline services, security guard service standards, and service standards branch. The whole standard of the service would be implemented in 2015 based on a standard system of procedures concerning the new service. In 2015 the Bank’s expected call center already enjoyed by customers.
Selain strategi-strategi di atas, Bank akan memperbaiki komposisi pembiayaan korporasi dengan cara meningkatkan skala pemberian kredit di sector UMKM. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak porsi korporasi yang menurun sehingga risiko konsentrasi dapat diperkecil. Di sisi lain Bank juga akan mengurangi rasio konsentrasi, pembiayaan kepada debitur besar dan penyimpan dana yang termasuk dalam kategori deposan inti.
In addition to the above strategies, the Bank were going to improve the composition of corporate financing by increasing the scale of lending in the SME sector. This was expected to impact the corporate portion was decreased so that the concentration of risk can be minimized. On the other hand the Bank would also reduce the concentration ratio, lending to large borrowers and depositors were included in the category of core depositors.
Bank akan memperbaiki komposisi konsentrasi penghimpunan dana khususnya penghimpunan deposito (deposan inti), sehingga pertumbuhan dana pada rekening giro dan tabungan lebih tinggi daripada pertumbuhan dana pada deposito, dengan demikian tabungan dan giro di tahun 2015 sesuai dengan peers group. Dalam meningkatkan profitabilitas, Bank telah meluncurkan Mikro Agris Solusi (MAS) yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bunga.
The Bank were going to improve the composition of funding in particular raising the concentration of deposits (depositors core), so that the growth of funds in demand deposits and savings higher than growth funds on deposit, thus the savings and checking accounts in 2015 in accordance with the peers group. In improving profitability, the Bank had launched Micro Agris Solutions (MAS) is expected to increase interest income.
51
Laporan Laba Rugi
Profit and Loss Statements Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Bank di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp. 87.216 juta dari Rp. 320.520 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 407.736 juta di tahun 2015. Peningkatan tersebut utamanya disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga kredit sebesar Rp. 80.180 juta dan diikuti oleh meningkatnya pendapatan bunga efek-efek sebesar Rp. 4.752 juta.
Interest Income The Bank’s interest income in 2015 increased by Rp. 87,216 million from Rp. 320,520 million in 2014 to Rp. 407,736 million in 2015. Such improvement was mainly caused by increasing number of interest income from loans by Rp. 80,180 million and followed by interest income from securities by Rp. 4,752 million.
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Pendapatan Bunga / Interest Income
2015
2014
Kredit / Loans
356.591
276.411
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Placements with Bank Indonesia and other banks
25.689
23.774
Efek-efek / Securities
23.814
19.062
1.642
1.273
407.736
320.520
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Demand deposits with Bank Indonesia and other banks
TOTAL
Beban Bunga
Interest Expense
Beban bunga Bank juga mengalami peningkatan di tahun 2015 sebesar Rp. 44.157 juta dari Rp. 240.918 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 285.075 juta di tahun 2015. Peningkatan beban bunga utamanya disebabkan meningkatnya beban bunga untuk simpanan nasabah sebesar Rp. 47.725 juta dari Rp. 229.613 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 277.338 juta di tahun 2015.
The Bank’s interest expense also increased in 2015 by Rp. 44,157 million from Rp. 240,918 million in 2014 to Rp. 285,075 million in 2015. Such increasing number in interest expense was mainly caused by increasing interest expense on deposits from customers by Rp. 47,725 million from Rp. 229,613 million in 2014 to Rp. 277,338 million in 2015.
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Beban Bunga / Interest Expense
2015
2014
Simpanan Nasabah / Deposits from customers
277.338
229.613
7.331
5.763
406
5.542
-
-
285.075
240.918
Premi Penjaminan Pemerintah / Premium on Government Simpanan dari Bank Lain / Securities Liabilitas Sewa Pembiayaan / Financial lease payable
TOTAL
Pendapatan Bunga Bersih Seiring dengan peningkatan pendapatan bunga di tahun 2015, pendapatan bunga bersih Bank mengalami peningkatan sebesar Rp. 43.059 juta dari Rp. 79.602 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 122.661 juta di tahun 2015.
net Interest Income In line with the net interest income in 2015, the Bank’s net interest income increased by Rp. 43,059 million from Rp. 79,602 million in 2014 to Rp. 122,661 million in 2015.
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
2013 2014
2015
62.968 79.602
122.661
52 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Laba Rugi
Profit and Loss Statements | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
pendapatan lainnya
other income
Pendapatan lainnya Bank di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp. 5.574 juta dari Rp. 12.956 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 7.382 juta di tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan yang cukup signifikan pada keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp. 2.979 juta dari Rp. 4.570 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 1.591 juta di tahun 2015. Di tahun 2015 terdapat penurunan pendapatan lainnya dari provisi dan komisi lainnya sebesar Rp. 1.428 juta dari Rp. 5.799 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 4.371 juta.
The Bank’s other income in 2015 decreased by Rp. 5,574 million from Rp. 12,956 million in 2014 to Rp. 7,382 million in 2015. Such decreasing number was caused by a significant decrease on the net gain on foreign exchange by Rp. 2,979 million from Rp. 4,570 million in 2014 to Rp. 1,591 million in 2015. In 2015, there was an increasing number in other income on other fees and commissions by Rp. 1,428 million form Rp. 5,799 million in 2014 to Rp. 4,371 million.
Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan Komisi Lainnya
19,24%
21,55%
59,21%
2015 sebesar Rp. 52.381 juta dan tahun 2014 sebesar Rp. 39.315 juta. Namun demikian perolehan bunga di tahun 2015 menunjukan kenaikan sebesar 27,21% bila dibandingkan dengan tahun 2014.
LABA (RUGI) Bersih per saham
ADJUSTED EARNINGS/(LOSS) PER SHARE
Terkait turunnya perolehan laba komprehensif di tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014, hal ini berdampak pula pada menurunnya laba bersih per saham, dimana pada tahun 2014 laba per saham sebesar Rp. 1,66 menjadi Rp. 0,90 di tahun 2015 atau turun sebesar 45,78%.
Related to the decreased of comprehensive income in 2015 compared in 2014, this condition left an impact to the decreasing of net profit per share, where in 2014, the profit per share was Rp. 1.66 become Rp. 0.90 in 2015 with decreasing rate for 45.78%.
Laporan posisi keuangan
Keuntungan kurs mata uang asing-bersih Keuntungan kurs mata uang asing-bersih
financial statements
Lainnya Others
Aset
ASSETS
Jumlah aset Bank di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp. 116.039 juta dari Rp. 4.101.329 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 4.217.368 juta di tahun 2015 dimana peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah kredit yang diberikan sebesar 13% dari Rp. 2.438.845 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 2.755.965 juta di tahun 2015. dan pertumbuhan modal sebesar 23,54% yang berdampak pada pertumbuhan aset terutama pada pos-pos: efek-efek (surat berharga) sebesar 85,05%, giro pada bank lain sebesar 16,84% dan kredit sebesar 12,58%.
The total amount of Bank’s asset in 2015 was increased by Rp. 116,039 million from Rp. 4,101,329 million in 2014 to Rp. 4,217,368 million in 2015 which increase was caused by the improving amount of loan credit by 13% from Rp. 2,438,845 million in 2014 to Rp. 2,755,965 million in 2015, and capital growth rate up to 23.54% which impacted on the asset growth especially in certain aspects like: obligations (securities) as much as 85.05%, giro to other banks with 16.84% and loan credit rate in 12.58%.
komposisi aset
asset composition
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, pada tahun 2015, Bank berhasil meningkatkan outstanding kredit. Untuk tahun 2015, Bank memiliki proporsi kredit untuk sektor perdagangan, perhotelan dan restoran yang dominan yaitu mencapai 9,21% dari total portofolio kredit yang diikuti oleh kredit konstruksi sebesar 12,47%, industri sebesar 13,75%, jasa-jasa dunia usaha sebesar 40,78%, pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi sebesar 7,36%, pertanian, perburuan dan sarana pertanian sebesar 13,46%, jasajasa sosial/masyarakat sebesar 1,11%, dan lain-lain sebesar 1,86%.
As described above, in 2015 the Bank was successfull in growing its outstanding loans. For 2015, the Bank’s loans portfolio was dominated by trading, restaurant and hotel credit sector that reached up to 9.21% out of the total loans portfolio, followed by construction credit of 12.47%, industry of 13.75%, business services of 40.78%, transportation, warehousing and communication of 7.36%, agriculture, hunting and agriculture facilities of 13.46%, social services of 1.11%, and others of 1.86%.
Laba tahun berjalan
Income for The Year
Dengan meningkatnya jumlah beban lainnya dan menurunnya jumlah pendapatan lainnya, laba sebelum manfaat (beban) pajak Bank di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp. 329 juta dari Rp. 6.779 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 6.450 juta di tahun 2015.
With the increasing number of other expenses and decreasing number of other income, the Bank’s income before tax benefit (expense) in 2015 decreased by Rp. 329 million from Rp. 6,779 million in 2014 to Rp. 6,450 million in 2015.
beban lainnya
other expenses
Beban lainnya Bank mengalami peningkatan sebesar Rp. 26.967 juta dari Rp. 86.468 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 113.435 juta di tahun 2015. Peningkatan tersebut utamanya disebabkan oleh meningkatnya beban umum dan administrasi sebesar Rp. 13.066 juta dari Rp. 39.315 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 52.381 juta di tahun 2015 dan beban tenaga kerja dan tunjangan sebesar Rp. 10.923 juta dari Rp. 45.013 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 55.936 juta di tahun 2015.
The Bank’s other expenses increased by Rp. 26,967 million from Rp. 86,468 million in 2014 to Rp. 113,435 million in 2015. Such increasing was mainly caused by increasing general and administrative expenses by Rp. 13,066 million from Rp. 39,315 million in 2014 to Rp. 52,381 million in 2015 and salaries and allowances expenses by Rp. 10,923 million from Rp. 45,013 million in 2014 to Rp. 55,936 million in 2015.
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Laba Sebelum Manfaat PAJAK (Beban)
Income Before Tax benefit (Expense)
Berdasarkan Sektor Ekonomi / By Economic Sector
2015
2014
Dengan meningkatnya jumlah beban lainnya dan menurunnya jumlah pendapatan lainnya, laba sebelum manfaat (beban) pajak Bank di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp. 329 juta dari Rp. 6.779 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 6.450 juta di tahun 2015.
With the increasing number of other expenses and decreasing number of other income, the Bank’s income before tax benefit (expense) in 2015 decreased by Rp. 329 million from Rp. 6,779 million in 2014 to Rp. 6,450 million in 2015.
Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian Agriculture, Hunting and Agriculture Facilities
253.884
158.548
Industri / Industry
378.855
340.641
Konstruksi / Construction
343.702
368.162
1.123.981
1.016.934
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
Total comprehensive profit (loss)
202.800
225.872
Perolehan laba komprehensif pada tahun 2015 sebesar Rp. 3.905 juta bila dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 4.455 juta, terjadi penurunan sebesar 12,35%. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan perolehan keuntungan dari transaksi valuta asing (forex) dimana pada tahun 2014 diperoleh sebesar Rp. 4.570 juta dan tahun 2015 sebesar Rp. 1.591 juta, penurunan sebesar 65,19% serta adanya peningkatan/kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 33,23% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana beban umum dan administrasi pada tahun
Acquisition of comprehensive profit in 2015 was Rp. 3,905 million when compared to 2014, Rp. 4,455 million, as a result there was reduction of 12.35%. This was caused by decreasing profit gain Rp. 4,570 million from forex transaction in 2014 and Rp. 1,591 million in 2015, there was decrease of 65.19%, as well as the general and administrative expenses increased 32.33% compared to last year, where general and administrative expenses in 2015 is Rp. 52,381 million and in 2014 is Rp. 39,315 million, In 2015 the acquisition of interests increased by 27.21% when compared to 2014.
Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehousing and Communication Jasa-jasa Dunia Usaha / Business services
370.882
260.482
Jasa-jasa Sosial/ Masyarakat / Social services
30.698
13.808
Lain-lain / Others
51.163
54.343
JUMLAH / Total
2.755.965
2.438.845
CKPN / Provision
(10.713)
555
2.745.252
2.438.290
Perdagangan, Perhotelan dan Restoran /Trading, Restaurant and Hotel
TOTAL
53
54 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Posisi Keuangan
Financial Statements | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
KUALITAS KREDIT
LOAN QUALITY
KAS DAN GIRO PADA BANK INDONESIA
cash and giro in bank indonesia
Bank berhasil meningkatkan jumlah kredit lancar di tahun 2015 sebesar 3,23% atau Rp. 75.818 juta dari Rp. 2.347.750 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 2.423.568 juta di tahun 2015. Kredit dengan kategori Dalam Perhatian Khusus juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 209.751 juta dari Rp. 74.765 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 284.116 juta di tahun 2015. Peningkatan risiko kredit yang terjadi di tahun 2014 utamanya disebabkan oleh kondisi perekonomian yang kurang kondusif, namun Bank berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kreditnya baik dengan meningkatkan penanganan kredit yang bermasalah, memperbaiki sistem pemberian dan administrasi kredit maupun mengintensifkan proses monitoring terhadap kredit yang diberikan.
Bank was succesful in improving the amount of substandart credit in 2015 as much as 3.23% or Rp. 75,818 million from Rp. 2,347,750 in 2014 became Rp. 2,423,568 million in 2015. Loan with Special Attention category also experiencing increase of Rp. 209,751 million from Rp. 74,765 million in 2014 to Rp. 284,116 million in 2015. The increasing loan risk that took place in 2014 which was mainly caused by unconducive economic situation, however Bank committed to steadily increasing their quality of their loan, by increasing the quality of its loans by solving more cases of troubled loans, revamping giving system and credit administration as well as intensification of monitoring process to loans granted by the Bank.
Jumlah kas Bank di tahun 2015 menurun sebesar 10,34% atau Rp. 3.736 juta dari Rp. 36.122 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 32.386 juta di tahun 2015. Giro pada Bank Indonesia juga menurun sebesar Rp. 50.705 juta atau 16% dari Rp. 316.880 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 266.175 juta di tahun 2015.
The total cash of Bank in 2015 increased by 10.34% or Rp. 3,736 million from Rp. 36,122 million in 2014 to Rp. 32,386 million in 2015. The demand deposits with Bank Indonesia also decreased by Rp. 50,705 million or 16% from Rp. 316,880 million in 2014 to Rp. 266,175 million in 2015.
Giro pada bank lain dan Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Demand deposits with other bank & Placements with Bank Indonesia and other banks
Tingkat Kolektibilitas Piutang Bank. Besarnya perolehan rasio NPL Gross (Non Performing Loan), Bank pada posisi akhir tahun 2015 sebesar 1,75% menunjukkan kenaikan bila dibandingkan dengan rasio NPL Gross tahun 2014 yang hanya sebesar 0,67%. Ada pun komposisi NPL di tahun 2015 tersebut yang terdiri dari kolektibilitas tiga (3) sebesar Rp. 14.965 juta, kolektibilitas empat (4) sebesar Rp. 4.591 juta dan kolektibilitas lima (5) sebesar Rp. 28.725 juta. Namun demikian rasio NPL growth Bank masih jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia maksimum sebesar 5%. Bank tetap terus menjaga dan memonitor sebesar NPL dengan melakukan upaya perbaikan atas kredit-kredit NPL untuk dapat kembali lancar.
Collectibility Level of Bank Loan. The amount of acquired ratio NPL Gross (non performing loan) Bank in the end of 2015 position was shown at 1.75%, indicated improvement when compared to NPL Gross ratio of 2014 which only shown at 0.67%. There was NPL composition in 2015 that had collectibility three (3) amounted to Rp. 14,965 million, collectibility four (4) amounted to Rp. 4,591 million and collectibility five (5) amounted to Rp. 28,725 million. However, Bank’s NPL Growth ratio was still far below Bank Indonesia’s maximum limit policy of 5%. Bank had kept on preserving and monitoring NPL by performing NPL loan credits restructuring so they would return to their expenditious state.
Jumlah giro pada bank lain di tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 27.437 juta dari Rp. 162.917 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 190.354 juta di tahun 2015. Sementara penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain juga mengalami penurunan sebesar Rp. 398.015 juta dari Rp. 810.270 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 412.255 juta di tahun 2015.
Total demand deposits with other bank in 2015 increased by Rp. 27.437 million from Rp. 162.917 million in 2014 to Rp. 190.354 million in 2015. Meanwhile the placements with Bank Indonesia and other banks also increased by Rp. 398.015 juta million from Rp. 810.270 million in 2014 to Rp. 412.255 million in 2015.
Efek-efek
Securities
Jumlah efek-efek Bank di tahun 2015 juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 231.141 juta dari Rp. 271.767 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 502.908 juta di tahun 2015. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan penempatan dana pada instrumen keuangan sehingga dapat mengoptimalkan kelebihan dana yang tersedia di Bank dan mengelola likuiditas serta menghasilkan pendapatan bunga.
The Bank’s securities in 2015 increased by Rp. 231,141 million from Rp. 271,767 million in 2014 to Rp. 502,908 million in 2015. Such improvement was due to the increasing fund placements on financial instruments to optimizr the Bank’s excess funds and manage liquidity as well as to generate interest income.
Aset Tetap
Fixed Assets
Jumlah aset tetap Bank di tahun 2015 menurun sebesar Rp. 1.338 juta dari Rp. 29.315 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 33.955 juta di tahun 2015.
Total Bank’s fixed assets in 2015 increased by Rp. 1.338 million from Rp. 29,315 million in 2014 to Rp. 33,955 million in 2015.
Aset Lain-lain
Other Assets
Jumlah aset lain Bank di tahun 2015 juga mengalami penurunan sebesar Rp. 2.033 juta atau 5,83% dari Rp. 34.868 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 32.835 juta di tahun 2015. Peningkatan tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan beban dibayar dimuka sebesar Rp. 4.293 juta atau 33.65% dari Rp. 12.756 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 8.463 juta di tahun 2015, pendapatan bunga yang masih akan diterima sebesar Rp. 4.111 juta atau 39,26% dari Rp. 10.472 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 14.583 juta di tahun 2015, setoran jaminan mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.640 juta, dan lain-lain sebesar Rp. 4.541 juta dari Rp. 8.636 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 4.095 juta di tahun 2015.
Total Bank’s fixed assets in 2015 decreased by Rp. 2,033 million or 5.83% from Rp. 34,868 million in 2014 to Rp. 32,835 million in 2015.The increasing was mainly due to increasing prepaid expenses by Rp. 4,293 million or 33.65% from Rp. 12,756 million in 2014 to Rp. 8,463 million in 2015, accrued interest income by Rp. 4,111 million or 39.26% from Rp. 10,472 million in 2014 to Rp. 14,583 million in 2015, security deposits increased by Rp. 2,640 million, and others by Rp. 4,541 million from Rp. 8,636 million in 2014 to Rp. 4,095 million in 2015.
1,04% 0,54% 10,31%
Kredit Lancar Healthy Credit Dalam Perhatian Khusus Special Mention
87,94%
Kurang Lancar Substandard Kredit Macet Loss
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Allowance for Impairment Losses
Di tahun 2015, cadangan kerugian penurunan nilai Bank mengalami kenaikan sebesar 18.320,27% atau sebesar Rp. 10.158 juta dari Rp. 555 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 10.713 juta di tahun 2015. Kenaikan tersebut utamanya disebabkan oleh menurunnya pemulihan atas cadangan kredit sebesar Rp. 228 juta atau 49,46%.
In 2015, the allowance for impairment losses of the Bank decreased by 18,320.27% or Rp. 10.158 million from Rp. 555 million in 2014 to Rp. 10.713 million in 2015. Such improvement was mainly caused by decreasing reversal of allowance by Rp. 228 million or 49.46%.
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Allowance for impairment losses Saldo Awal Pemulihan Atas Cadangan Penghapusan Selama Tahun Berjalan
TOTAL
2015
2014
Biaya Dibayar Dimuka / Prepaid expenses
8.463
12.756
Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Accured interest income
14.583
10.472
Setoran Jaminan / Security deposits
5.694
3.004
-
-
4.095
8.636
32.835
34.868
Aset Lain-lain / Other Assets
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
2015
2014
555
1.244
10.158
(689)
-
-
10.713
555
Agunan yang diambil alih - bersih / Foreclosed assets - net CKPN / Provisions
TOTAL
55
56 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Laporan Arus Kas
Statement of Cash Flows | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas Bank di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp. 14.171 juta atau 0,39% dari Rp. 3.636.100 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 3.650.271 juta di tahun 2015. Peningkatan tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan simpanan dari bank lain sebesar 2,49% dari Rp. 123.742 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 126.820 juta di tahun 2015 dan simpanan nasabah pihak ketiga sebesar 0.33% dari Rp. 3.482.969 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 3.494.487 juta di tahun 2015.
Total Bank’s liabilities in 2015 increased by Rp. 14,171 million or 0.39% from Rp. 3,636,100 million in 2014 to Rp. 3,650,271 million in 2015. Such increasing was mainly caused by increasing deposits from other banks by 2.49% from Rp. 123,742 million in 2014 to Rp. 126,820 million in 2015 and deposits from third parties customers by 0.33% from Rp. 3,482,969 million in 2014 to Rp. 3,494,487 million in 2015.
Kemampuan membayar utang. Posisi akhir tahun 2015 Bank mencatat perolehan current ratio sebesar 1,12%, hal ini menunjukkan kemampuan positif dari Bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Begitu juga dengan perolehan rasio LDR di tahun 2015 yaitu sebesar 78,84%, hal ini menunjukkan penggunaan simpanan nasabah ditempatkan pada kredit sebesar 78,84% dan sebesar 21,16% ditempatkan pada aset-aset produktif.
The capacity to pay debts by including the computation of relevant rations. In the end of 2015 Bank records its acquisition of current ratio is 1.12 it showed positive capability of Bank in fulfilling its short-term obligations, likewise the acquisition of LDR ratio in 2015 is 78.84% it showed the customers funds was used in loan spent 78.84% of total stock and 21.16% to productive assets.
2015
2014
329
401
98.817
66.306
3.395.670
3.416.663
126.829
123.742
Utang Pajak / Taxes Payable
5.200
5.288
Liabilitas Imbalan Pasca-kerja / Obligation for Post Employment Benefits
6.658
5.056
Liabilitas lain-lain / Others liabilities
16.777
18.644
3.650.271
3.636.100
Liabilitias / Liabilities Liabilitas Segera / Obligation due Immediately Simpanan Nasabah / Deposits from Customers: Pihak Berelasi / Related Parties
•
Pihak Ketiga / Third Parties
Rincian Items
31 Desember 2015
31 Desember 2014
85
143
5.190.383.698
4.193.163.711
599.622.410.673
441.182.614.330
Harga Penutupan / Closing Price
Kapitalisasi Pasar (Rp) / Market Capitalization
EKUITAS
EQUITY
Jumlah ekuitas Bank di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp. 101.868 juta atau 21,90% dari Rp. 465.229 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 567.097 juta di tahun 2015. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan modal disetor sebesar Rp. 99.722 juta dan saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya sebesar 24,29% dari Rp. 15.664 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 19.469 juta di tahun 2015.
Total Bank’s equity in 2015 increased by Rp. 101,868 million or 21.90% from Rp. 465,229 million in 2014 to Rp. 567,097 million in 2015. The increasing equity was caused by additional paid in capital as much as Rp. 99.722 million, and unappropriated retained earnings by 24.29% from Rp. 15,664 million in 2014 to Rp. 19,469 million in 2015.
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Simpanan dari Bank lain / Deposits from Other Banks
TOTAL
(Dalam Rupiah / In Rupiah)
Jumlah saham beredar (lembar) / Total of shares outstanding (shares)
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
•
KAPITALISASI PASAR market capitalization
RASIO LIABILITAS TERHADAP EKUITAS
liability RAtIO to Equity
Perolehan rasio liabilitas terhadap ekuitas di tahun 2015 sebesar 643,68% lebih rendah bila dibandingkan dengan perolehan rasio di tahun 2014 sebesar 781,57%. Tingginya perolehan rasio di tahun 2015 disebabkan karena adanya penambahan modal di tahun 2015.
Bank’s liability acquisition ratio to equity in 2015 had reached 643.68% which was lower compared acquisition ratio in 2014 in 781.57%. The reason why acquisition ratio in 2015 had considerable amount was due to capital increment in 2015.
RASIO LIABILITAS TERHADAP TOTAL ASET
liability RAtIO to total asset
Besarnya perolehan rasio liabilitas terhadap total aset di tahun 2015 dan tahun 2014 masing-masing sebesar 86,55% dan 88,66%. Penurunan rasio di tahun 2015 sebesar 2,11%, bila dibandingkan dengan tahun 2014, hal ini disebabkan dengan adanya beberapa pertumbuhan pada posisi aset seperti: giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan kredit, sedangkan pada posisi liabilitas adannya pertumbuhan seperti: simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain.
Bank’s liability acquisition ratio to total assets in 2015 and in 2014 were amounted to 86.55% and 88.66%. The lowering of acquisition ratio in 2015 in 2.11%, when compared with 2014 was caused by several growth in asset positions such as: giro in Bank Indonesia, giro in other banks and loan credit, while in liability position, the growth was caused by: customers deposits and deposits from other banks.
2015
2014
900.000
900.000
523.274
423.552
Tambahan Modal Disetor / Additional Capital
21.124
22.860
Pengukuran kembali atas Program Imbalan Pasti Remeasurement of Defined Benefits Plan
2.930
2.953
Saldo Laba / Retained Earnings Defisit sebesar Rp. 787.694 telah dieliminasi akibat kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Mei 2011 (Catatan 31) Deficit of Rp. 787,694 was eliminated as a result of quasi-reorganization as of May 31, 2011 Ditentukan penggunaannya (Note 31) • Ditentukan penggunaannya / Appropriated • Tidak ditentukan penggunaannya / Unappropriated
300 19.469
200 15.664
Jumlah EKUITAS / Total EQUITY
567.097
465.229
4.217.368
4.101.329
Ekuitas / Equity Modal saham / Capital Stock Modal dasar - 9.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 (dalam jutaan) per saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Authorized-9,000,000,000 shares with par value of Rp. 100 (full amounts) per share as of December 31, 2014 and 2013 Modal ditempatkan / Issued and paid-up dan disetor - 4.235.518.900 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 100 (dalam jutaan) per saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 3.335.518.900 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2013 Issued and paid-up 4,235,518,900 shares with par value Rp. 100 (full amounts) per share as of December 31, 2014 and 3,335,518,900 shares with par value Rp. 100 (full amounts) per share as of December 31, 2013
Jumlah Liabilitas DAN EKUITAS Total liabilities and EQUITY
57
58 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Target dan Pencapaian 2015 & Realisasi IPO
Projection and Realization in 2015 & IPO Realization | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Laporan Arus Kas
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Statement of Cash Flows ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Cash Flows from Operating Activities
Arus kas bersih yang diperoleh Bank dari aktivitas operasi di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp. 1.239.300 juta dari Rp. 728.046 juta di tahun 2014 menjadi (Rp. 511.254) juta di tahun 2015 Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan bunga yang diterima sebesar 25,89%, penurunan simpanan nasabah nasabah sebesar 99,19%, dan penurunan simpanan dari bank lain sebesar 96,01%.
The total cash flows provided by operating activities in 2015 decreased by Rp. 1,239,300 million from Rp. 728,046 million in 2014 to (Rp. 511,254) million in 2015. The reduction was mainly caused by the increasing on interests income received by 25.89%, deposits from customers by 99.19% and deposits from other banks by 96.01%.
2015
2014
Pembelian Aset Tetap / Acquisition of Fixed Assets
(13.583)
(9.960)
1.832
220
(11.751)
(9.740)
Hasil Penjualan Aset Tetap / Proceeds from Sale of Fixed Assets
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flows from Operating Activities
2015
2014
Pendapatan bunga yang diterima / Interest received
407.996
324.076
Beban bunga yang dibayar / Interest paid
(287.123)
(233.078)
123
2.445
Pembayaran umum dan administrasi / General and administrative expenses paid
(42.383)
(27.793)
Pembayaran tenaga kerja / Employee expenses paid
(54.364)
(46.968)
Pembayaran kas untuk pajak / Tax expenses paid
(4.387)
(7.269)
Pembayaran beban lainnya / Other expenses paid
(2.227)
(1.789)
Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Operating income before changes in operating assets and liabilities
17.635
9.624
Penerimaan pendapatan lainnya / Other income received
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi Cash Flow used for Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Investing Activities
Arus kas bersih yang diperoleh Bank dari aktivitas pendanaan meningkat sebesar Rp. 1.888 juta dari Rp. 96.098 juta di tahun 2014 menjadi Rp. 97.986 juta di tahun 2015 seiring dengan menurunnya tambahan modal saham.
The total net cash flows provided by financing activities in 2015 increased by Rp. 1,888 million from Rp. 96,098 million in 2014 to Rp. 97,986 million in 2015 in accordance with the decreasing additional share capital.
Target dan Pencapaian Tahun 2015 Projection and Realization in 2015 Berikut adalah perbanding target dan pencapaian perusahaan di tahun 2015.
Below was the comparison between projection and realization of the Bank in 2015.
(Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah)
Keterangan / Description
Realisasi
Projection
122.661
79.602
3.905
4.591
Pendapatan Bunga-Bersih / Interest Income - Net Laba Tahun Berjalan / Income for the Year
Kenaikan dalam aset operasi:
RKAP
Realization
Increase in operating assets: Efek-efek / Securities
(231.197)
(90.972)
Kredit yang diberikan / Loans
(317.120)
(679.376)
6.144
(13.366)
Biaya dibayar dimuka dan aset lainnya / Prepayments and other assets
Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Increase (decrease) in operating liabilities: Liabilitas segera / Obligation due immediately
(72)
(245)
Simpanan nasabah / Deposits from customers
11.518
1.424.394
Simpanan dari bank lain / Deposits from other banks
3.077
77.111
Utang Pajak / Taxes payable
(1.419)
2.129
180
(1.253)
Biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas lainnya Accrued expenses and other liabilities
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi: Net cash flows provided by operating activities
(511.254)
728.046
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Cash Flows from investing Activities
Arus kas bersih yang diperoleh Bank dari aktivitas operasi di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp. 2.011 juta dari Rp. (9.740) juta di tahun 2014 menjadi Rp. (11.751) juta di tahun 2015 Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh pembelian aset tetap.
The total cash flows provided by operating activities in 2015 increased by Rp. 2,011 million from Rp. (9.740) million in 2014 to Rp. (11.751) million in 2015. Such increase was mainly caused by the purchase of fixed assets.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies Selama tahun 2015, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi Bank dan perubahan PSAK dan ISAK yang memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada laporan keuangan untuk tahun 2015.
During 2015, there were no changes on PSAK and ISAK that have significant changes to the Bank’s accounting policies and effect the amount reported on the financial statement for the year 2015.
Ikatan Material Atas Investasi Barang Modal Material Bond towards Investment Capital Goods Selama tahun 2015, tidak ada ikatan material atas investasi barang modal yang dibukukan oleh Bank.
In 2015, there was no material bond towards investment capital goods recorded by the Bank.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi & Restrukturisasi Hutang/Modal Material Information Regarding Investments, Expansion, Divestment, Acquisitions and Restructuring Debt/Capital Pada tahun 2015, Bank melakukan pengembangan jaringan kantor dengan membuka tujuh (7) kantor fungsional, dengan sumber dana dari penawaran umum perdana saham yang digunakan sebesar Rp. 5.963 juta.
In 2015, The Bank expanded its office networks by opening seven (7) function offices, with the source of fund from rights issue of shares with total Rp. 5.963 million.
59
60 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transactions | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Afiliasi
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas No. 101 tanggal 20 Januari 2016, Bank telah melaksanakan penambahan modal berupa Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Saham baru hasil PUT I telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2016.
In the Statement of Shareholders’ Decision of PT Bank Agris Tbk as documented in Notarial Deed No. 101 dated January 20, 2016, the Bank had performed capital increase in form of Limited Public Offering I through right issue. New Shares resulted from Limited Public Offering I had been recorded in Financial Service Authority on January 8, 2016.
Dalam kegiatan normal usahanya, di tahun 2015 Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
Melalui PUT I, Bank telah mengeluarkan sebanyak-banyaknya 1.270.655.670 saham baru, dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp. 100 per saham. Dana hasil PUT I yang diperoleh sebesar Rp. 102.066 juta setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, seluruhnya akan dipergunakan untuk penambahan modal dalam rangka ekspansi kredit.
Through Limited Public Offering I, the Bank had released as much as of 1,270,665,670 new shares with nominal value as Rp. 100 per share and exercise price as Rp. 100 per share. Total fund accumulated from Limited Public Offering I was amounted of Rp. 102,066 million after deducted by shares emission cost, its total sum would be used to increase capitals in expand loans purpose.
Information and Material Facts Subsequent Accounting Reports
Conflict of Interest Transactions and Transactions with Affiliates
Pihak Berelasi Related Parties
REALISASI DANA HASIL PENAWARAN UMUM
Pemegang saham mayoritas Majority shareholder
Simpanan dari nasabah dan beban bunga Deposits from customers and interest expense
2.
PT. Charoen Pokphand Indonesia PT. Central Proteina Prima Tbk PT. Central Windu Sejati PT. Central Panganpertiwi PT. Surya Hidup Satwa PT. Central Pertiwi Bahari PT. Central Puri Pertiwi PT. Alam Karya Nusantara PT. BISI International PT. Marindolab Pratama PT. Central Bali Bahari PT. Citra Properti Lestari PT. Wachyuni Mandira
Entitas dibawah pengendalian yang sama dengan kelompok usaha Entity’s control under the business group
Simpanan dari nasabah dan beban bunga Deposits from customers and interest expense
3.
Perorangan / Individual
Hubungan keuangan Financial relations group
Kredit yang diberikan, simpanan dari nasabah, pendapatan bunga dan beban bunga Loans, deposits from customers, interest income and interest expense
4.
PT. Reksa Finance
Perusahaan pemegang saham Shareholder’s company
Simpanan dari nasabah dan beban bunga Deposits from customers and interest expense
5.
PT. Mandiri Reksa Transindo
Perusahaan pemegang saham Shareholder’s company
Simpanan dari nasabah, sewa atas kendaraan, sewa gedung dan beban bunga Deposits from customers, lease of transportation equipment, rental of building and interest expense
6.
PT. PT. Telindo Nusantara
Entitas dibawah pengendalian yang sama dengan kelompok usaha Entity’s control under the business group
Beban telekomunikasi Telecommunication expense
public offering Realization
Di tahun 2014, Bank telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham pada 22 Desember 2014. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biayabiaya emisi saham, sebesar Rp. 96.097 juta akan digunakan untuk penambahan modal untuk perkembangan jaringan kantor dan ekspansi kredit dengan rincian sebagai berikut:
In 2014, the Bank has conducted the Initial Public Offering on December 22, 2014. The fund earned from the Initial Public Offering, after deducting with stock issuance costs was amounted to Rp. 96,097 million, will be used to add capital to develop office networks and expand loans with details as followed:
•
•
•
30% dari total dana sebesar Rp. 28.829 juta akan digunakan untuk perkembangan jaringan kantor. Per 31 Desember 2015 sisa dana yang belum digunakan sebesar Rp. 22.866 juta. 70% dari total dana sebesar Rp. 67.268 juta akan digunakan untuk ekspansi kredit. Per 31 Desember 2015 dana telah digunakan seluruhnya.
Kemudian di tahun 2015 Bank telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Dana yang diperoleh sesuai pencatatan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 6 Januari 2016 adalah sebesar Rp. 102.066 juta. Dana yang diperoleh dari PUT I setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, seluruhnya akan digunakan oleh Bank untuk ekspansi kredit. Per 31 Desember 2015, dana hasil PUT I yang diperoleh belum digunakan.
•
About 30% from total fund amounted to Rp. 28,829 million would be used to develop the office networks. In December 31, 2015, the unallocated fund was amounted to Rp. 22,866 million. About 70% from total fund amounted to Rp. 67,268 million will be used for loans expansion. Per December 31, 2015, the fund was allocated.
Then following in 2015, Bank had performed Limited Public Offering I. dengan The acquired fund based on Indonesian Stock Exchange (ISE) since December 23, 2015 until January 6, 2016 were as much as Rp. 102,066 million. Fund acquired from PUT I after deducted by shares emission cost, all of it would be used by Bank for loan expansion. Per December 31, 2015, Limited Public Offering I capital acquired had not been allocated.
Transaksi Transaction
PT Dian Intan Perkasa
Changes in Legislation
Through out 2015, there were no changes in legislation that could significantly influence the Bank’s business activities.
Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship
1.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Sepanjang tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-perundangan yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan kegiatan usaha Bank.
In its Business normal Activity, in 2015, the Bank had certain transactions with related parties as follows:
2015 Keterangan Explanation
Jumlah Total
2014
Persentase terhadapjumlah aset & liabilitas Percentage to Total Assets & Liabilities (%)
Jumlah Total
Persentase terhadap jumlah aset & liabilitas Percentage to Total Assets & Liabilities (%)
Aset Kredit yang diberikan Assets Loans
27.810
0,65
25.258
0,61
Jumlah Total
27.810
0,65
25.258
0,61
Liabilitas Simpanan Liabilities Deposits
98.817
2,71
66.306
1,82
Jumlah Total
98.817
2,71
66.306
1,82
61
62 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Bank melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawannya mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsipprinsip GCG guna mencapai nilai-nilai Perusahaan yaitu antara lain dengan dibuatnya Standard Operating Procedure yang mengatur pembagian tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi secara jelas. Selain berdasarkan pedoman pelaksanaan GCG juga berdasarkan pada aturan-aturan internal lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengacu pada prinsip-prinsip GCG yang diatur oleh Bank Indonesia melalui PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta perubahannya pada PBI No. 8/14/ PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.
The Bank through the Board of Commissioners, Directors, and all employees had commitment to implement the principles of GCG to achieve the Corporate culture among others are by preparing Standard Operating Procedure that regulated the task division and responsibilities of the Board of Commissioners and Directors clearly. Besides that the imlementation of GCG was based on other internal rules that had been set in accordance with the prevailing rules and regulation and it was also based on the GCG principles set by Bank Indonesia in PBI No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 and its ammendment in PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006.
Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK good corporate governance
Informasi Umum General Information
Bank terus berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (“GCG”) dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, sampai dengan pegawai tingkat pelaksana. Pelaksanaan GCG Bank berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu:
The Bank continously trying to implement Good Corporate Governance principles (“GCG”) in each of its business activities in all levels or organization level, starting from the Board of Commissioners, Directors, until the officer employees. The implementation of the Bank’s GCG was based on the 5 (five) basic principles, as followed:
1. Transparansi
1. Transparency
Prinsip keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Akuntabilitas Prinsip kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organisasi Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
3. Pertanggungjawaban Prinsip kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat.
4. Independensi Prinsip pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/ tekanan dari pihak manapun.
5. Kewajaran Prinsip keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hakhak para pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The principle of transparency in disclosing material and relevant information and disclosure in decision making process.
2. Accountability The principle of function clarity and implementation of the Bank’s organizational responsibility so that the implementation is effective.
3. Responsibility The compliance principle in managing the Bank with the applied rules and regulations and the principles of soundness Bank management.
Struktur Tata Kelola Bank meliputi struktur organ perusahaan utama dan pendukung, dimana organ utama terdiri dari:
The Corporate Governance Structure covered main and supporting instruments of Bank, in which the main instrument consisted of:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
1. General Meeting of Shareholders (GMS)
RUPS merupakan organ tertinggi Bank dimana segala hal yang berkaitan dengan kepentingan usaha Bank akan dibahas dan diputuskan dalam forum ini dengan memperhatikan anggaran dasar serta peraturan perundangundangan yang berlaku. Adapun RUPS terdiri dari: i. RUPS Tahunan Merupakan RUPS yang diakan tiap-tiap tahun yang memiliki agenda seperti menyetujui Laporan Tahunan, usulan penggunaan laba Bank, usulan penunjukan Akuntan Publik dan agenda-agenda lain yang sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
GMS was the Bank’s highest instrument in which all matters related with the interest of the Bank’s business would be discussed and decided in this forum by taking into account the articles of association and also the prevailing rules and regulation. GMS consisted of: i. Annual GMS Denoted that GMS which was held every year and followed agendas such as approving the Annual Report, the recommendation on the usage of Bank’s profit, the proposal of Public Accountant appointment, and other programs in accordance with the Articles of Association and prevailing rules and regulations.
ii.
ii.
RUPS Luar Biasa Merupakan RUPS lainnya yang dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan dalam pengambilan keputusan terkait kepentingan usaha Bank.
2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Bank maupun usaha Bank, dan memberi nasihat kepada Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris atau berdasarkan penunjukan dari Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang yaitu 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris atau lebih dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Seluruh anggota Dewan Komisaris ditunjuk dan diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
4. Independency Principle of the Bank’s management professionally withouth any influence/pressure for any parties.
5. Fairness Fairness and equality principle in fulfilling rights of the stakeholders based on the agreemnt and the applied rules and regulations.
3. Direksi Direksi bertugas untuk mengurus dan memimpin Bank dimana anggota Direksi ditunjuk dan diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Anggota Direksi terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan 2 (dua)
Extraordinary GMS Is other GMS that could be held any time based on the needs in decision making related with the interest of the Bank’s business.
2. The Board of Commissioners The Board of Commissioners conducted supervisory on the policy of management, the management in generals related with the Bank and the Bank’s business, and provided advice to the Board of Directors. Each member of the Board of Commissioners work in collective based on the Decree of the Board of Commissioner or based on the appointment from the Board of Commissioners. Each member of the Board of Commissioners consisted of at least 3 (three) persons which are 1 (one) person of President Commissioner and 2 (two) persons of the Board of Commissioners’ members or more by taking into account the applied rules. All members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed based on the resolutions of GMS.
3. The Board of Directors The Board of Directors was in charge to manage and lead the Bank in which the members of the Board of Directors were appointed and dismissed based on the resolution of GMS. The members of the Board of Directors consisted of at least
63
64 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Rapat Umum Pemegang Saham
anggota Direksi atau lebih dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Adapun masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya namun pelaksanaan tugas dari masing-masing anggota Direksi pada akhirnya akan tetap menjadi tanggung jawab bersama. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi mengacu pada Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
General Meeting of Shareholders | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
three (3) persons which were one (1) President Director and two (2) members of the Board of Directors or more by taking into account the applied rules. Each member of the Board of Directors could execute the task and took decision based on the task and authorities division but the implementation of tasks from each member of the Board of Directors at the end would be the responsibility of all members. The implementation of tasks and responsibilities of the Board of Directors referring to the Bank’s Articles of Association and the prevailing rules and regulations.
Sementara organ pendukung terdiri dari:
Meanwhile the supporting instruments consisted of:
1. Komite-Komite
1. Committees
Komite di bawah Dewan Komisaris, antara lain: i. Komite Audit ii. Komite Pamantau Risiko iii. Komite Nominasi dan Remunerasi
Committee under the Board of Commissioners were: i. Audit Committee ii. Risk Monitoring Committee iii. Nomination and Remuneration Committee
Komite di bawah Direksi, antara lain: i. Komite Asset-Liability (ALCO) ii. Komite Manajemen Risiko iii. Komite Pengarah Teknologi Informasi
Committee under the Board of Directors were: i. Asset-Liability Committee (ALCO) ii. Risk Management Committee iii. Information Technology Steering Committee
2. Sekretaris Perusahaan
2. Corporate Secretary According to the Financial Service Authority Number 35/POJK. 04/2014, The Bank appointed Corporate Secretary to assist the Board of Commissioners and Directors in implementing each task concerning GCG implementation, ensuring the Bank’s compliance to the prevailing rules and regulations, following the updates on capital market, providing services to public on the information needed by the investors concerning the Bank’s condition, and as liason officer between the Bank with OJK and public.
sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/ POJK.04/2014, Bank menunjuk Sekretaris Perusahaan untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing terkait penerapan GCG, memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, mengikuti perkembangan pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Bank, dan sebagai penghubung antara Bank dengan OJK dan masyarakat.
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Bank yang memiliki wewenang tertinggi yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. RUPS memiliki kewenangan antara lain mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui Anggaran Dasar Bank serta menerapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS juga merupakan forum yang sah bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kinerja mereka kepada pemegang saham.
General Meeting of Shareholders (GMS) was the Bank’s instrument that had highest authority which was not trusted to both Commissioners and Directors. GMS had authority besides recruiting and dismissing the Board of Commissioners and Directors, evaluating the performance of the Board of Commissioners and Directors, agreeing to the Bank’s Articles of Association as well as applying remuneration to members of the Board of Commissioners and Directors in producing reports and bearing responsibility for fulfilled tasks and performances to shareholders.
RUPS diadakan sedikitnya sekali dalam setahun, dilokasi yang mudah terjangkau oleh pemegang saham. Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan terkait Bank, baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Bank.
GMS was held at least once a year, in locations that could easily be accessed by the shareholders. In GMS forum, shareholders had the authority to obtain information about Bank, whether from Board of Commissioners or Directors, as long as as long as the information provided is in accordance with the agenda of the GMS and is not in conflict with the Bank’s interest.
Pada tahun 2015, Bank telah melaksanakan RUPS sebanyak tiga (3) kali yaitu: • RUPST : 9 Juni 2015 • RUPSLB : 9 Juni 2015 • RUPSLB : 8 Desember 2015
In 2015, Bank had performed GMS as much as three (3) times such as: • AGMS : 9 Juni 2015 • EGMS : 9 Juni 2015 • EGMS : 8 Desember 2015
Dewan Komisaris
the board of commissioners Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Bank yang memiliki wewenang tertinggi yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. RUPS memiliki kewenangan antara lain mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui Anggaran Dasar Bank serta menerapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS juga merupakan forum yang sah bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kinerja mereka kepada pemegang saham. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sesuai Peraturan Otoritas Jasa keuangan Nomor 33/POJK.04/2014.
General Meeting of Shareholders (GMS) had the highest authority not granted to the Board of Commissioners and Board of Directors. General Meeting of Shareholders had the authority, among others, to appoint and dismiss the Board of Commissioners and Directors, evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors, approve the Bank’s articles of association and implement the remuneration for the Commissioners and Directors. General Meeting of Shareholders also served as a legitimate forum for the Board of Commissioners and Board of Directors to present their report and account for their duties and performance to the
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Tasks and Authorities of the Board of Commissioners
Berdasarkan Board Charter atau Buku Panduan Kerja, Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab, wewenang, serta kewajiban sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Bank maupun usaha Bank, dan memberi nasihat kepada Direksi. 2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Bank berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Bank dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 4. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Bank tidak mempunyai seorang pun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Bank. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris. 5. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar berlaku pula baginya. 6. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi
Based on the Board Charter or Working Guidance Book, the Board of Commissioners had tasks and responsibilities, authorities, and duties as followed: 1. The Board of Commissioners performed supervision due to maintenance policy, the course of maintenance in general, both regarding the Bank or the Bank’s business, and to advise the Board of Directors. 2. The Board of Commissioners was allowed to enter premises such as building, garden or any other place used or controlled by the Bank every time within working hours and they were entitled to inspect all books, letters and other documents, evauating cash flows and statements and others as well as knowing all actions and decisions made by the Board of Directors. 3. Directors and each member of the Board of Directors were required to provide an explanation of all the things asked by the Board of Commissioners. 4. If all members of the Board of Directors were suspended or if for any reason the Bank did not have a single member of the Board of Directors for a while, Board of Commissioners was required to manage the Bank. In such case, the Board of Commissioners reserved the right to provide temporary power to one or more of the Board of Commissioners at the expense of the Board of Commissioners. 5. In case there was only one member of the Board of Commissioners, all the duties and powers given to the President Commissioner or the Board of Commissioners in the statutes was applicable to him. 6. At any time the Board of Commissioners pursuant to a decision of the Board of Commissioners were allowed to remove temporarily one or more members of the Board of
shareholders. Regulation about Commissioners and Directors were performed according to OJK regulation Number 33/POJK.04/2014.
65
66 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Dewan Komisaris
The Board of Commissioners | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
dari jabatannya (jabatan mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan alasannya.
Directors of his (their position) when the members of the Board of Directors were to act in conflict with the statutes and/or regulations in force, the dismissal could be carried out by stating the reason.
Komposisi Dewan Komisaris
Board of Commissioners structure
Di tahun 2015, komposisi anggota Dewan Komisaris mengalami perubahan sebagai berikut: • Komisaris Utama : Paulus Nurwadono • Komisaris Independen : Amin Handaya • Komisaris Independen : Rochhidayat Taepur
In 2014, the composition of the Board of Commissioners’ members had changed as follows: • President Commissioner : Paulus Nurwadono • Independent Commissioner : Amin Handaya • Independent Commissioner : Rochhidayat Taepur
Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain, dengan pengecualian sebagaimana yang telah ditetapkan dalam PBI tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank berdomisili di Indonesia dan seluruhnya telah mendapat persetujuan Bank Indonesia dan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test).
All members of the Bank’s Board of Commissioners were not holding other positions as Commissioner, Director or Executive Officer in other Banks, without exception as stipulated in PBI concerning the GCG implementation for Public Bank. All members of the Board of Commissioners located in Indonesia and they had received approval from Bank Indonesia and OJK on the fit and proper test.
Independensi Dewan Komisaris
Board of Commissioners independency
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
Among members of the Board of Commissioners and between the members of the Board of Commissioners and Directors had no family relationship up to second degree, horizontally or vertically or marriage relationship.
Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat
meeting and level of attendance
Sesuai dengan Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris Bank, Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit enam (6) kali. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris Bank telah melaksanakan rapat sebanyak enam (6) kali dan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi sebanyak delapan (8) kali.
In accordance with the Working Guideline Book of the Bank’s Board of Commissioners, the Board of Commissioners should organize meeting at least six (6) times. And throughout 2015, the Bank’s Board of Commissioners had held meeting for six (6) times and Meetings between Directors and Commissioners were held eight (8) times.
Nama Anggota Dewan Komisaris Name of Board of Commissioners’ Members
Frekuensi Rapat Frequency of Meeting
Kehadiran dalam Rapat Attendance in Meeting
Paulus Nurwadono
6
6
100%
Rochhidayat Taepur
6
6
100%
Amin Handaya
6
6
100%
Frekuensi Rapat Frequency of Meeting
Kehadiran dalam Rapat Attendance in Meeting
Paulus Nurwadono
8
8
100%
Rochhidayat Taepur
8
7
86%
Amin Handaya
8
8
100%
Sia Leng Ho
8
8
100%
Bang Nathan Christian
8
8
100%
MC Vera Afianti
8
7
86%
Ardian Hak
8
8
100%
Nama Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Name of Board of Commissioners’ & Directors’ Members
Persentase Percentage
Persentase Percentage
Program Pelatihan Dewan Komisaris
training programs for board of commissioners
Sepanjang tahun 2015, pelatihan-pelatihan yang telah diikuti Dewan Komisaris antara lain: • Indonesian Economy: Getting Worse Before Getting Better • Indonesian Outlook: Economy in the Midst of Global Downturn • Lokakarya Pengembangan Strategis 2016-2020 • Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko
Throughout 2015, trainings followed by the Board of Commissioners were: • Indonesian Economy: Getting Worse Before Getting Better • Indonesian Outlook: Economy in the Midst of Global Downturn • Lokakarya Pengembangan Strategis 2016-2020 • Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
The Assessment of Board of Commissioners
ASSESSOR Kinerja Dewan Komisaris
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dalam RUPS dimana penilaian dilakukan secara self assessment terhadap KPI yang telah ditetapkan.
Assessor of the Board of Commissioners’ Performance
Remunerasi Dewan Komisaris
remuneration of the board of commissioners
Tahun 2015, berdasarkan keputusan pada rapat umum pemegang saham, remunerasi yang di terima oleh Dewan Komisaris sejumlah Rp. 2.112 juta.
Performance assessment of the Board of Commissioners was conducted in GMS in which the assessment is a self assessment on the KPI set.
In 2015, according to the decisions of the General Meeting of Shareholders, remuneration received by the Board of Commissioners and Directors amounted to Rp. 2,112 million.
Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris
share ownership by the board of commissioners
Sampai dengan akhir tahun 2015, masing-masing anggota Dewan Komisaris Bank tidak memiliki saham Bank.
Until the end of 2015, each member of the Bank’s Board of Commissioners did not have the Bank’s shares.
Informasi Mengenai Komisaris Independen
Composition of the Board of Commissioners
Sesuai dengan POJK No. 33/POJK.04/2014 dan pasal 8 PBI No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum yang mengatur bahwa Bank harus memiliki Komisaris Independen.
According to Number 35/POJK. 04/2014 and article 8 PBI No. 8/4/ PBI/2006 that had been ammended with PBI No. 8/14/PBI/2006 concerning the implementation of Good Corporate Governance for Public Bank that governed a Bank to have Independent Commissioner.
Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Independet Commissioner was the members of the Board of Commissioners that were devoid of any financial, management, share ownership, and/or family relationship up to second degree with other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or controlling shareholders or any other relationship that might influence their capability of acting independently.
Sehingga, dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Komisaris Independen dapat menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.
So, in executing theirs functions and duties, Independent Commissioners were able to implement GCG in all principles of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.
67
68 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Direksi
The Board of Directors | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
DIREKSI
Nama Anggota Direksi Name of Board of Directors’ Members
the board of DIRECTORS Direksi Bank secara garis besar bertugas menjalankan segala kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dan operasional Bank dan sesuai dengan ketentuan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi yang diatur dalam kebijakan dan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa keuangan, dan otoritas berwenang lainnya yang terkait. Bank juga telah menerbitkan Buku Pedoman Kerja Direksi (Board Charter) yang menjelaskan secara rinci pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Bank. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sesuai Peraturan Otoritas Jasa keuangan Nomor 33/POJK.04/2014.
The Board of Directors in general was in charge in executing all activities related with the management and Bank’s operations and in accordance with the provision of the Board of Directors’ tasks and responsibility as set in the policy and regulation of Bank Indonesia, financial services authority, and other related regulatory authorities. The Bank had also published Board Charter book that explained in detail all the implementation of tasks and responsibilities of the Bank’s Board of Directors. Regulation about Commissioners and Directors were performed according to OJK regulation Number 33/POJK.04/2014.
Tugas daN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
duties and responsibilities of the board of directors
Secara umum, Direksi Bank memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 2. Mengupayakan pencapaian rencana kerja dan tujuan usaha untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 3. Menjaga nilai aktiva Bank dengan memastikan tersedianya sumber daya dan mekanisme pengendalian internal yang memadai untuk menghindari kerugian akibat risiko usaha dan risiko operasional. 4. Menerapkan praktik GCG sesuai dengan standar etika, profesionalisme, dan kepekaan sosial yang tinggi demi kepentingan para pemangku kepentingan. 5. Menindaklanjuti temuan audit internal, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, atau hasil pengawasan otoritas lain.
In general, the Bank’s Board of Directors had tasks and responsibilities as follows: 1. Implement GCG principles in any Bank’s business activities in all levels or organization levels. 2. Endeavour towards the achievement of the work plans and business objective for short, medium, and long term. 3. Maintain the Bank’s assets by ensuring adequate resources and mechanism of internal control to prevent possible losses that might arise from the risks in the business and operations.
Komposisi DIREKSI
Composition of Board of DIRECTORs
Susunan Direksi periode tahun 2015 sebagai berikut: • Direktur Utama (Independen) : Sia Leng Ho • Wakil Direktur Utama (Independen) : Bang Nathan Christian • Direktur Kepatuhan (Independen) : Ardian Hak • Direktur (Independen) : MC. Vera Afianti Seluruh anggota Direksi Bank berdomisili di Indonesia dan seluruhnya telah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan (fit and proper test).
The composition of the Board of Directors in 2015 as followed: • President Director (Independent) : Sia Leng Ho • Vice President Director (Independent) : Bang Nathan Christian • Director of Compliance : Ardian Hak (Independent) • Director (Independent) : MC. Vera Afianti All members of the Bank’s Board of Directors were located in Indonesia and all had received approval from Bank Indonesia on the fit and proper test.
Independensi DIREKSI
independency of Board of DIRECTORS
Antar anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
Among members of the Board of Directors and between the members of the Board of Directors and Commissioners had no family relationship up to second degree, horizontally or vertically or marriage relationship.
Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat
meeting and level of attendance
Sesuai dengan Board Charter Direksi Bank, Direksi mengadakan rapat paling sedikit 12 kali. Selama tahun 2015, Direksi Bank telah melaksanakan rapat sebanyak 12 kali dan rapat gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris sebanyak delapan (8) kali.
In accordance with the Board Charter of the Bank’s Board of Directors, they should organize meeting at least 12 times. And throughout 2015, the Board of Directors had conducted meeting for 12 times. Together with the Board of Commissioners, they had held for as much as eight (8) times.
4.
5.
Implement GCG practices in accordance with the highest ethic standard, professionalism, and social empathy and int he best interest of all stakeholders. Follow up the internal audit findings, external audit, and supervisory results from Bank Indonesia, Financial Services Authority (FSA/OJK) or from other relevant authorities.
Frekuensi Rapat Frequency of Meeting
Kehadiran dalam Rapat Attendance in Meeting
Persentase Percentage
Sia Leng Ho
12
12
100%
Bang Nathan Christian
12
10
75%
Maria Cortilia Vera Afianti
12
11
75%
Ardian Hak
12
12
100%
Frekuensi Rapat Frequency of Meeting
Kehadiran dalam Rapat Attendance in Meeting
Persentase Percentage
Paulus Nurwadono
8
8
100%
Rochhidayat Taepur
8
7
86%
Amin Handaya
8
8
100%
Sia Leng Ho
8
8
100%
Bang Nathan Christian
8
8
100%
MC Vera Afianti
8
7
86%
Ardian Hak
8
8
100%
Nama Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Name of Board of Commissioners’ & Directors’ Members
Program Pelatihan Direksi
trainings for board of directors
Sepanjang tahun 2015, pelatihan-pelatihan yang telah diikuti oleh Dewan Direksi antara lain: • Dynamic Capital Management – The Importance of Stress Test During The Slow Down Economic Growth • Aspek Hukum dan Perkreditan dikaitkan dengan Risiko Reputasi dan Risiko Hukum • Lokakarya Pengembangan Strategis 2016-2020 • Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko • Indonesian Economy: Getting Worse Before Getting Better • Indonesian Outlook: Economy in the Midst of Global Downturn
In 2015, the Board of Commissoners had been participated in training, as followed: • Dynamic Capital Management – The Importance of Stress Test During The Slow Down Economic Growth • Aspek Hukum dan Perkreditan dikaitkan dengan Risiko Reputasi dan Risiko Hukum • Lokakarya Pengembangan Strategis 2016-2020 • Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko • Indonesian Economy : Getting Worse Before Getting Better • Indonesian Outlook : Economy in the Midst of Global Downturn
Penilaian Kinerja DIREKSI
Assessment of Board of DIRECTORS
Indikator kerja Direksi Bank mencakup: 1. Penerapan tugas dan tanggung jawab setiap anggota Direksi berdasarkan Anggaran Dasar perusahaan. 2. Penerapan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB).
Indicators of the Board of Directors’ performance were: 1. Application of tasks and responsibilities for every member of Board of Directors derived from Articles of Association. 2. Application of General Meeting of Shareholders decisions. 3. Realization of Banking Business Plan
Mekanisme Asesmen Direksi
Mechanism of the Board of Directors’ Assessment
Penilaian kinerja Direksi merupakan hasil secara keseluruhan yang tercermin dalam satu kesatuan realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) secara tahunan. Pengukuran keberhasilan kinerja Direksi dilakukan terhadap Tingkat Kesehatan Bank yang mencakup aspek: 1. Meningkatnya posisi aset Desember 2015 dibandingkan Desember 2014. 2. Berhasilnya Direksi dalam memelihara Non Performing Loan (NPL) dibawah rasio 5 %. 3. Berhasilnya Direksi dalam mempertahankan nilai dua (2) untuk GCG Bank.
Performance assessment of the Board of Directors was a collective result in one realization of Bank Business Plan (RBB) annually. The success measurement of the Board of Directors’ performance was conducted on the Bank Soundness Level that covered the aspects: 1. Increased asset position in December 2015 compared to December 2014. 2. The success of Directors in maintaining nonperforming loan (NPL) ratio below 5%. 3. The success of the Board of Directors to increase the value of GCG of the Bank be the value of two (2).
Pihak yang Melakukan Asesmen
Assessor
Pihak yang melakukan assessment terhadap kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris, RUPS serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
The assessors who assessed the Board of Directors’ performance were the Board of Commissioners, GMS, and Financial Services Authority (FSA/OJK).
Key Performance Indicator (KPI) Direksi
Key Performance Indicator of the Board of Directors
69
70 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Komite Audit
Audit Committee | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Remunerasi DIREKSI
remuneration of board of DIRECTORs
Kebijakan dan prosedur penetapan remunerasi Direksi, mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi. Dasar penetapan besarnya remunerasi Direksi adalah melalui RUPS dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. 2. Indikator kinerja untuk mengukur performa Direksi Kinerja Direksi diukur dari pencapaian/pertumbuhan target-target finansial (laba, aset, CASA, NPL), keberhasilan meningkatkan/ mempertahankan tingkat kesehatan Bank, serta realisasi dan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan.
Policies and procedures for the determination of the remuneration of Directors, covered points like: 1. Disclosure of remuneration procedures. The basis for determining the remuneration of Directors is through GMS and the authority might be delegated to the Board of Commissioners. 2. The performance indicators for measuring the performance of the Board of Directors Performance of the Board of Directors was measured by achievement/growth of financial targets (profit, assets, CASA, NPL), success in increasing/maintaining the health levels of the Bank, and as well as realization and Bank Business Plan that has been set.
Remunerasi Direksi 2015
Remuneration of the Board of Directors in 2015
Tahun 2015, berdasarkan keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham, remunerasi yang diterima oleh Direksi sejumlah Rp. 7.262 juta.
In 2015, according to the decisions of the General Meeting of Shareholders, remuneration received by the Board of Directors amounted to Rp. 7,262 million.
Kepemilikan Saham oleh DIREKSI
board of DIRECTORS share ownership
Sampai dengan akhir tahun 2015, masing-masing anggota Direksi Bank tidak memiliki saham Bank.
Until the end of 2015, each member of the Bank’s Board of Directors did not own any Bank’s shares.
Kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Policy and Procedure in Determining the Board of Directors’ Remuneration
1. 2.
3.
4. 5. 6.
7.
8.
9.
10.
Komite Audit
11.
audit committee
12.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. SKEP.003/DIR/ IV/14 tanggal 29 April 2014, Bank telah membentuk Komite Audit Bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/ PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum yang juga memenuhi ketentuan dalam Peraturan No. IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“Peraturan No. IX.I.5”). Tidak ada pembatasan periode untuk jabatan anggota Komite Audit. Bank juga telah menyusun piagam Komite Audit sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.I.5, yang menjelaskan tentang tujuan pembentukan Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit, serta pelaksanaan rapat Komite Audit.
Based on the Decree Letter of the Bank’s Board of Directors No. SKEP.003/DIR/IV/14 dated April 29, 2014, the Bank had formed Bank’s Audit Committee in accordance with the Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 that had been ammended with the Regulation of Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Public Bank that had fulfilled the provision in Regulation No. IX.I.5, Attachment of Chairman Decree of Bapepam – LK NO. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012 concerning the Formation and Working Guideline of Audit Committee (Regulation No. IX.I.5”). There was no limitation period for Audit Committee Members. The Bank also had prepared Audit Committee charter as stipulated in Regulation No. IX.I.5, that explained about the goal of Audit Committee formation, tasks and responsibilities of Audit Committee, and the meeting of Audit Committee.
Tugas daN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
Tasks and Responsibilities of Audit Committee
Komite ini bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komsiaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, yang antara lain meliputi:
This committee was in charge in providing professional input that was independent to the Board of Commissioner on the reports or issues that were delivered by the Board of Directors to the Board of Commissioners and also indentified issues that needed attention from the Board of Commissioners, among others were:
13.
Membuat rencana kegiatan tahunan yang disetujuan oleh Dewan Komisaris. Melakukan penelaahan informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya dan meyakinkan bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Menganalisa ketaatan Bank terhadap peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank. Menganalisa rencana kerja dan pelaksanaan pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Intern. Menganalisa efektivitas fungsi satuan kerja internal audit dan akuntan publik. Menganalisa independensi dan objektivitas Kantor Akuntan Publik (“KAP”) serta kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan standar audit yang berlaku. Menganalisa kecukupan pemerikasaan yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, KAP, dan hasil pengawasan Bank Indonesia, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS, serta memastikan pelaksanaan audit oleh akuntan publik sesuai dengan standar audit yang berlaku. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas tuntutan yang timbul terkait dengan Bank. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, data dan informasi Bank yang dimilikinya. Menyelenggarakan dan memberikan kewenangan untuk melakukan investigasi dalam ruang lingkup tugasnya, jika diperlukan. Menjalin kerjasama dengan konsultan dari luar, akuntan atau pihak eksternal yang memberikan saran kepada komite atau memberi pengarahan sehubungan dengan investigasi, mencari berbagai informasi terkait para karyawan dan para karyawan diminta agar bekerja sama untuk memenuhi permintaan komite.
1. 2.
Preparing annual activity plan that had been approved by the Board of Commissioners. Reviewing the financial information issued by the Bank such as financial report, projection and other financial information and make sure tha the financial report had complied with the applied accounting standard.
3.
Analyzing the Bank’s compliance on the rules and regulations in capital market and other rules and regulations related with the Bank’s actvity. 4. Analyzing the work plan and investigation conducted by the Internal Audit. 5. Analyzing the effectiveness of internal audit and public accountant function. 6. Analyzing the independency and objectiveness of Public Accountant and the compliance of audit conducted by the Public Accountant with teh applied standard. 7. Analyzing the adequacy of investigation conducted by the Public Accountant to ensure that all material risks had been considered. 8. Monitoring and evaluating the follow up from the Board of Directors on the finding result from Internal Audit, Public Accountant, and supervisory results from Bank Indonesia, to provide recommendation to the Board of Commissioners. 9. Committee should provide recommendation concerning the appointment of public accountant to the Board of Commissioners to be delivered in GMS, and ensure the audit conducted by the public accountant had complied with the applied audit standard. 10. Reviewing and reporting to the Board of Commissioner on any arising charge related with the Bank. 11. Keeping the confidentiality of all documents, data and information of Bank owned. 12. Organizing and providing authority to investigate in its scope of work, if necessary. 13. Maintaining relationship with external consultant, accountant or external party that give advice to the committee and give direction concerning the investigation, find various related information about employees and employees were required to cooperate in fulfill the committee’s request.
URAIAN SINGKAT PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT
short exposition of audit committee activities
Komite Audit Bank Agris bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit, pemantauan dan evaluasi tersebut mencakup antara lain pelaksanaan tugas satuan kerja Audit Intern, tindak lanjut temuan audit internal dan audit eksternal, melakukan penelaahan terhadap laporan keuangan, memberikan rekomendasi atas penunjukan Kantor Akuntan Publik dan memastikan pekerjaannya sesuai dengan standar yang berlaku.
The duties of the Audit Committee were in monitoring and evaluating on the plan and the implementation of audit, the plan and the implementation including the implementation of WUIA duties, followed up result of the audit and external audit, conducted a review of the financial statements, providing recommendations on the appointment of public accountants and ensuring in accordance with the applicable standards.
Komite Audit bertugas untuk menelaah ketaatan Bank atas peraturan yang berlaku dan memberikan pendapat independen dan profesional kepada Dewan Komisaris.
Audit Committee was responsible to review the compliance of Bank to the applicable regulation and to provide professional and independent advice to the Board of Commissioners.
71
72 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Komite Audit
Nomination and Remuneration Committee | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Komposisi KOMITE AUDIT
Composition of the AUDIT COMMITTEE
Susunan anggota Komite Audit Bank hingga akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut: i. Ketua : Amin Handaya ii. Anggota : Ie Tjie Sing iii. Anggota : Samuel B. Ishak
The composition of the Bank’s Audit Committe until the end of 2015 is as followed: i. Chairman : Amin Handaya ii. Member : Ie Tjie Sing iii. Member : Samuel B. Ishak
Kualifikasi Pendidikan beserta Pengalaman Kerja para Anggota Komite Audit
Qualification of Education and Working Experience of the Audit Committee’s Members
Amin Handaya
Amin Handaya
Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Bergabung dengan Bank Agris pada tahun 2008. Menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Teknologi Institut Pertanian Bogor (IPB) dan S2 di bidang Manajemen Strategis di Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (LPPM) Jakarta. Selanjutnya beliau bergabung dengan PT Makindo Securities, kemudian bergabung dengan PT Global Penta Mandiri dan menjabat posisi sebagai Presiden Direktur PT Global Investama Mandiri pada tahun 1999-2005. Kemudian beliau menekuni investment dengan bekerja di PT Insight Investment Management sebelum bergabung di Bank Agris. Pada Desember 2007, melalui mekanisme Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham, beliau ditetapkan untuk diangkat menjadi Komisaris Independen Bank Agris dan menjadi efektif setelah lulus fit and proper test dari Bank Indonesia pada 23 Mei 2008.
Indonesian citizen, 45 years old. He joined Bank Agris in 2008. He obtained Bachelor’s degree at Faculty of Technology, Bogor Agricultural University (IPB) and then he obtained a Master’s degree, in Strategic Management at Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (LPPM) Jakarta. After that, he joined PT Makindo Securities, then joined with PT Global Penta Mandiri and became President Director of PT Global Investama Mandiri from the year of 1999 to 2005. Later on, he intensely occupied in investment banking, working with PT Insight Investment Management, before he joined Bank Agris. In December 2007, through the Extraordinary General Meeting of Shareholders, he was appointed as Independent Comissioner of Bank Agris. and his role started effectively on May 23, 2008, after passing the required fit and proper test conducted by Bank Indonesia.
Ie Tjie Sing
Ie Tjie Sing
Warga Negara Indonesia, umur 48 tahun. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2012. Meraih gelar S2 Jurusan Keuangan di Universitas Indonesia dan S1 jurusan Manajemen Universitas Gadjah Mada pada tahun 1991. Selama karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Credit Analyst, Head of Consumer Loan, Manager of Consumer Loan di PT Bank Central Asia Tbk dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2005, Direktur di PT Tunas Finance pada tahun 2005, Direktur di PT Magna Finance pada tahun 2007 dan Presiden Direktur PT Reksa Finance dari tahun 2011 hingga saat ini.
Indonesian citizen, 48 years old. Served as the member of the Audit Committee since 2012. Earned Master Degree in Finance from Universitas Indonesia. Earned Bachelor Degree in Management from Universitas Gadjah Mada in 1991. Throughout his carreer, he has served as Credit Analyst, Head of Consumer Loan, Manager of Consumer Loan in Bank BCA in 1992 until 2005, Director in PT Tunas Finance in 2005, Director in PT Magna Finance in 2007 and President Director of PT Reksa Finance from 2011 until now.
Samuel B. Ishak
Samuel B. Ishak
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2009 dan anggota Komite Audit sejak tahun 2013. Meraih gelar S1 Jurusan Finance di Boise State University, AS pada tahun 1988 dan S2 Jurusan Administrasi Bisnis di California State University, AS pada tahun 1989. Selama karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Credit dan Loan Officer di Lippo Bank Los Angeles (1990 – 1994), Manager Merchant Banking di PT Lippo Pacific Tbk (1994 – 1997), Assistant Vice President di PT Bank PDFCI Tbk pada tahun 1997 – 1998, Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tahun 1998 – 2002, Director di PT Amaco Asia pada tahun 2002, Business Director di PT Bank Lippo Tbk pada tahun 2003 – 2004, Group Vice President Director di Star Universal Resources pada tahun 2004 – 2010, Senior Vice President di PT Bank Bumi Arta Tbk pada tahun 2007, Executive Specialist di PT BPK Gunung Mulia pada 2010 – 2014, dan Senior Executive Corporate Finance di Trisurya Group Companies sejak September 2014 dengan penunjukkan sekarang di anak perusahaan sebagai Director dan Chief Financial Officer di PT Dini Nusa Kusuma.
Indonesian citizen, 49 years old. Served as the member of the Audit Committe since 2009 and Audit Committee member since 2013. Earned Bachelor Degree in Finance from Boise State University, USA in 1988 and Master Degree in Business Administration from California State University, USA in 1989. Throughout his carreer, he had served as Manager Merchant Banking in Lippo Bank Los Angeles (1990 – 1994), Manager Merchant Banking in PT Lippo Pacific Tbk (1994 – 1997), Assistant Vice President in PT Bank PDFCI Tbk (1997 – 1998), Vice President in Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) (1998 – 2002), Director of PT Amaco Asia in 2002, Business Director of PT Lippo Bak Tbk (2003 – 2004), Group Vice President Director of Stars Universal Resources (2010 – 2014), Senior Vice President in PT Bank Bumi Arta Tbk in 2007, Executive Specialist in PT BPK Gunung Mulia (2010 – 2014), Senior Executive Corporate Finance in PT Trisurya Group Companies since September 2014 with current designation in sub company as Director and Chief Financial Officer in PT Dini Nusa Kusuma.
Independensi Anggota Komite Audit
Independency of the Audit Committee’s Members
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Komite Audit bersifat independen dan tidak memiliki afiliasi dengan Direktur, Komisaris maupun pemegang saham pengendali Bank, bukan merupakan pemegang saham, Komisaris, Direktur maupun karyawan dari perusahaan yang memiliki afiliasi maupun bisnis dengan Bank.
In executing its function and tas, the Audit Committee was independent and did not have affiliation with the Director, Commissioner or controlling shareholders of the Bank, and is not shareholders, Commissioner, Director or employees of the Bank that had affiliation or business with the Bank.
Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat komite audit
Meeting and Attendance Level of Audit Committee
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak empat (4) kali.
Throughout 2015, Audit Committee had arranged meeting for four (4) times.
Nama Anggota Komite Name of Committee Members
Frekuensi Rapat Frequency of Meeting
Kehadiran dalam Rapat Attendance in Meeting
Persentase Percentage
Amin Handaya
4
4
100%
Ie Tjie Sing
4
4
100%
Samuel B. Ishak
4
4
100%
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Nomination AND Remuneration Committee Komite Nominasi dan Remunerasi Bank dilaksanakan sesuai dengan POJK Nomor 34/POJK.04/2015. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SKEP.005/DIR/IV/13 tanggal 22 April 2013.Tidak ada pembatasan periode untuk jabatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.
The Bank’s Nomination and Remuneration Committee performed according to POJK Number 34/POJK.04/2015. Nomination and Remuneration Committee was formed based on the Decree Letter of the Board of Directors No.SKEP.005/DIR/IV/13 dated April 22, 2013. There was no limit of employment applied for this Committee.
tanggung jawab komite Nominasi dan Remunerasi
Tasks & Responsibilities of Nomination AND Remuneration Committee
Komite ini bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
This Committee was in charge of giving professional input that was independent to the Board of Commissioners concerning report or issued delivered by the Board of Directors to the Board of Commissioners and indentifying issues that needed attention from the Board of Commissioners.
Uraian Tugas dan Tanggung jawab: 1. Terkait dengan kebijakan remunerasi: • Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai (i) kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS dan (ii) kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 2. Terkait dengan kebijakan nominasi: • Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; • Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; dan • Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota komite kepada Dewan Komisaris.
Tasks and Responsibilities: 1. Concerning the remuneration policy: • Evaluating on the remuneration policy; and • Providing insights and recommendation to the Board of Commissioners concerning (i) remuneration policy for Board of Commissioners and Directors to be delivered in GMS and (ii) remuneration policy to all executive officers and employees to be delivered to the Board of Directors. 2. Concerning the nomination policy: • Preparing and provide recommendation on the system and selection procedure and/or replacement of the members of the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners to be delivered in GMS; • Providing recommendation on the prospective members of the Board of Commissioners and/or Directors to the Board of Commissioners to be delivered in GMS; and • Providing recommendation on independent party that will be the committee members to the Board of Commissioners.
73
74 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Komite Nominasi and Remunerasi
3.
4. 5.
Komite wajib memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan: • Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku; • Prestasi kerja individual; • Kewajaran dengan peer group di dalam dan luar Bank; dan • Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen data dan informasi Bank. Tugas-tugas lain, selain disebutkan di atas yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan fungsi dan tugasnya dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan.
3.
Nomination and Remuneration Committee | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Committee should ensure that the remuneration policy at least comply with: • Financial performance and fulfillment of reserve as stipulated in the applied rules and regulation; • • •
4. 5.
Individual performance achievement; Fairness with peer group in and outside the Bank; and Consideration of target and long term strategy of the Bank. Keeping the confidentiality of all documents, data and information of the Bank. Other tasks, as above-mentioned given by the Board of Commissioners to the Remuneration and Nomination Committee in accordance with the function and tasks from time to time as needed.
Komposisi Komite NomINASI dan Remunerasi
Composition of the NOMINATION AND Remuneration Committee
i. ii. iii.
i. ii. iii.
Ketua Anggota Anggota
: Amin Handaya : Paulus Nurwadono : Yoan Novianna
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite NOMINASI DAN Remunerasi 1. Amin Handaya
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Profil lengkap Amin Handaya dapat dilihat dalam bab Laporan Manajemen.
2. Paulus Nurwadono
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Profil lengkap Paulus Nurwadono dapat dilihat dalam bab Laporan Manajemen.
3. Yoan Novianna
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil lengkap Yoan Novianna dapat dilihat dalam bab Laporan Manajemen.
Chairman Member Member
Bulan Month Januari January
Peninjauan Gaji Direktur Kepatuhan Evaluation of Compliance Director’s Remuneration
Februari February
Pencalonan kandidat Kepala Divisi Business & Product Development dan Kepala Divisi Treasury Candidancy of Division Heads for Business & Product Development and Treasury Divisions
Maret March
1. Amin Handaya
could
be
found
Member of the Nomination and Remuneration Paulus Nurwadono complete profile could be found in Management Report section.
3. Yoan Novianna
2. Menyetujui Kebijakan “Know Your Employee” yang telah dihasilkan Bank serta penekanan atas pentingnya fungsi pemantauan dari implementasi kebijakan terkait Agreeing on “Know Your Employee” Policy produced by Bank as well as emphasizing the importance of monitoring the policy implementation
3. Pengkajian Kenaikan Gaji Karyawan Tahun 2015 Employees’ Salary Increase Assesment in 2015
3. Sependapat dengan Manajemen berkenaan dengan kenaikan gaji karyawan tahun 2015 yang mengedepankan kinerja pegawai sebagai dasar utama Agreeing with Management to increase employees’ Salary in 2015 to improve employees’ performance which was the main priority of the matter
1. Pencalonan Kepala Divisi Kepatuhan yang baru Candidancy of new Compliance Division Head 2. Peninjauan Ulang Manfaat Kesehatan Rawat Inap BOD & Karyawan Thn. 2015-2016 Health Benefit Reevaluation of Hospitalized Stay for Directors and Employees in 2015-2016
1. Sependapat atas usulan Manajemen untuk pencalonan kandidat Kepala Divisi Kepatuhan yang baru Agreeing with Management idea for the new Compliance Division Head’s candidancy 2. Sependapat untuk melakukan peningkatan kelas kamar atas manfaat rawat inap karyawan Agreeing to improve the class of hospital rooms for Hospitalized Stay for employees
Mei May
Peninjauan Remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Periode 2015 Reevaluation of Board of Commissioners and Directors’ Remuneration in 2015
Sependapat untuk melakukan peningkatan atas Tunjangan Driver Dewan Direksi Agreeing to increase drivers allowance for Board of Directors
Juni June
Peninjauan kembali hak cuti Direksi Reevaluation of Board of Directors’ right for leave
Sependapat untuk melakukan penambahan hak cuti Direksi Agreeing to give additional right for leave for the Board of Directors
Juli July
Pembaharuan Struktur Gaji Bank Agris Revitalization of Bank Agris Salary Structure
Menyetujui usulan Struktur Gaji Bank Agris terbaru Agreeing on Restructuring of Bank Agris Salary Structure
Agustus August
Pencalonan Kepala Divisi GA yang baru Candidancy of New Head of GA Division
Sependapat atas usulan Manajemen untuk pencalonan kandidat Kepala Divisi GA yang baru Agreeing on Management’s insight for candidancy of New Head of GA Division
September September
Pencalonan Kepala Divisi Operation yang baru Candidancy of New Head of Operational Division
Sependapat atas usulan Manajemen untuk pencalonan kandidat Kepala Divisi Operation yang baru Agreeing on Management’s insight for candidancy of New Head of Operational Division
Nopember November
Peninjauan ulang Manfaat COP Direktur Utama Reevaluation of COP benefit for President Director
Sependapat untuk melakukan peningkatan atas limit manfaat COP Direktur Utama Agreeing to perform improvement for limitation of COP benefit for President Director
Desember December
Pencalonan Kepala Divisi Business Banking Candidancy of New Head of Business Banking Division
Sependapat atas usulan Manajemen untuk pengadaan sekaligus pencalonan kandidat Kepala Divisi Business Banking Agreeing on Management’s insight to procurement and candidancy of Head of Business Banking Division
April April
Member of the Nomination and Remuneration Yoan Novianna complete profile Management Report section.
could
be
found
in
Independensi Anggota Komite NOMINASI DAN Remunerasi
Independency of the NOMINATION AND Remuneration Committee’s members
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Komite Nominasi dan Remunerasi bersifat independen dan tidak memiliki afiliasi dengan Direktur, Komisaris maupun pemegang saham pengendali Bank, bukan merupakan pemegang saham, Komisaris, Direktur maupun karyawan dari perusahaan yang memiliki afiliasi maupun bisnis dengan Bank.
In executing its task and duties, the Nomination and Remuneration Committee was independent and did not have affiliation with the Director, Commissioner or controlling shareholders of the Bank, not shareholders, Commissioner, Director or employees from the Bank who had affiliation or business with the Bank.
Pelaksanaan Kegiatan Komite NOMINASI DAN Remunerasi Tahun 2015
performing Activity of NOMINATION AND Remuneration Committee in 2015
Berikut di halaman samping kanan tersedia uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi tahun 2015.
On the right hand page, there were the activities of the Nomination and Remuneration Committee in 2015.
Sependapat atas usulan Manajemen untuk pencalonan kandidat Kepala Divisi Business & Product Development dan Kepala Divisi Treasury Agreement on the Management’s proposal for candidancy of Division Heads for Business & Product Development and Treasury Divisions
2. Kebijakan “Know Your Employee” di Bank Agris “Know Your Employee” Policy in Bank Agris
in
2. Paulus Nurwadono
Sependapat untuk dilakukannya kenaikan atas gaji Direktur Kepatuhan Agreement to increase the Compliance Director’s remuneration.
1. Sependapat untuk melakukan pembagian bonus atas kinerja tahun 2014 Agreement to Bonus distribution for 2014 performance
Chairman of the Nomination and Remuneration Committee Amin Handaya complete profile Management Report section.
Keputusan Decisions
1. Pengkajian Pembagian Bonus 2014 Discussion of Bonus Distribution in 2014
: Amin Handaya : Paulus Nurwadono : Yoan Novianna
Brief Curriculum Vitae of the Member of NOMINATION AND Remuneration Committee
Agenda Pembahasan Discussion Agenda
75
76 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Komite-Komite Lain di Bawah Komisaris dan Direksi
Other Committees under Directors and Commissioners | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat Anggota Komite NOMINASI DAN Remunerasi
Meeting and Attendance Level of the NOMINATION AND Remuneration Committee
Sepanjang tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan rapat sebanyak 14 kali.
Throughout 2015, Nomination and Remuneration Committee had conducted meeting for 14 times.
Nama Anggota Komite Name of Committee Members
Frekuensi Rapat Frequency of Meeting
Kehadiran dalam Rapat Attendance in Meeting
Persentase Percentage
Amin Handaya
14
14
100%
Paulus Nurwadono
14
14
100%
Yoan Novianna
14
14
100%
Komite-komite Lain di bawah Dewan Komisaris Other CommitteeS under the Board of Commissioners Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, serta pemantauan atas tindak lanjut setiap penilaian Prosedur dan Kebijakan Manajemen Risiko dalam rangka menilai kecukupan pengendalian risiko perbankan dan kaitannya dengan pengendalian internal. Selain itu, Komite juga memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Managemen Risiko dan Satuan Kerja Manajeman Risiko. Hasil pemantauan dan evaluasi Komite Pemantau Risiko direkomendasikan kepada Dewan Komisaris.
The Risk Monitoring Committee was responsible to monitor and evaluate the planning and implementation of policies in Risk Management, and to monitor the follow-up actions to the Evaluation of Risk Management policies and procedures in order to assess the adequacy of banking risk management in terms of internal control. In addition, the Committee also monitored and evaluated the implementation of duties of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit. The Risk Monitoring Committee reported its monitoring and evaluation results to the Board of Commissioners.
Komposisi Komite Pemantau RISIKO
Composition of RISK MONITORING Committee
i. ii. iii.
i. ii. iii.
Ketua Anggota Anggota
: Rochhidayat Taepur : Samuel B. Ishak : Ie Tjie Sing
Chairman Member Member
: Rochhidayat Taepur : Samuel B. Ishak : Ie Tjie Sing
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Pemantau Risiko
Brief Curriculum Vitae of the Risk Monitoring Committee’s Members
Rochhidayat Taepur
Rochhidayat Taepur
Profil lengkap Rochhidayat Taepur dapat dilihat dalam bab Laporan Manajemen.
The complete profile of Rochhidayat Taepur could be seen in Management Report section.
Samuel B. Ishak
Samuel B. Ishak
Profil lengkap Samuel B. Ishak dapat dilihat dalam Profil dan Kualifikasi Komite Audit.
The complete profile of Samuel B. Ishak could be seen in Profile and Qualification of Audit Committee section.
Ie Tjie Sing
Ie Tjie Sing
Profil lengkap Ie Tjie Sing dapat dilihat dalam Profil dan Kualifikasi Komite Audit.
The complete profile of Ie Thie Sing could be seen in Profile and Qualification of Audit Committee section.
Ketua Komite Pemantau Risiko
Anggota Komite Pemantau Risiko
Anggota Komite Pemantau Risiko
Chairman of Risk Monitoring Committee
Member of Risk Monitoring Committee
Member of Risk Monitoring Committee
Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko
independency of the member of Risk Control committee
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Komite Pemantau Risiko bersifat independen dan tidak memiliki afiliasi dengan Direktur, Komisaris maupun pemegang saham pengendali Bank, bukan merupakan pemegang saham, Komisaris, Direktur maupun karyawan dari perusahaan yang memiliki afiliasi maupun bisnis dengan Bank.
In executing its task and duties, the Risk Monitoring Committee was independent and did not have affiliation with the Director, Commissioner or controlling shareholders of the Bank, not shareholders, Commissioner, Director or employees from the Bank who had affiliation or business with the Bank.
Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat Anggota Komite pemantau risiko
Meeting and Attendance Level of Risk Monitoring Committee
Sepanjang tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak empat (4) kali.
Throughout 2015, Risk Monitoring Committee had conducted meeting for four (4) times.
Nama Anggota Komite Name of Committee Members
Frekuensi Rapat Frequency of Meeting
Kehadiran dalam Rapat Attendance in Meeting
Persentase Percentage
Rochhidayat Taepur
4
4
100%
Samuel B. Ishak
4
2
67%
Ie Tjie Sing
4
4
100%
Komite-komite di bawah Direksi
Committees under the Board of Directors Komite Asset-Liability (ALCO)
Asset-Liability Committee (ALCO)
Secara umum, Komite Asset-Liability (ALCO) bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan aktiva dan sumber dana (pasiva). Secara khusus, bertanggung jawab dalam pengelolaan likuiditas Bank. Komite ALCO diketuai oleh Direktur Utama yang membawahi langsung bagian Treasury, dan beranggotakan seluruh Direksi dan Kepada Divisi terkait. Komite ini melakukan rapat rutin setiap bulan.
In general, Asset-Liability Committee (ALCO) was responsible in determining policies and strategies in the management of assets and funding (liabilities). In specific, the committee was responsible in managing the Bank’s liquidity. ALCO Committee was lead by the President Director who was directly in charge of Treasury that consisted of all Board of Directors’ member and related Division Head. This committee conducted routine meeting every month.
komite manajemen risiko
Risk Management Committee
Pembentukan Komite Manajemen Risiko bertujuan untuk memastikan pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko dapat berjalan secara efektif. Komite Manajemen Risiko memberikan arahan signal risiko kepada setiap unit usaha baik yang terkait bisnis maupun fungsional sehingga dapat melakukan mitigasi terhadap potensi-potensi risiko yang dihadapi. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Direktur Kepatuhan dan beranggotakan seluruh Direksi dan Kepada Divisi terkait. Komite ini melakukan rapat rutin setiap bulan.
The Risk Management Committee was established to ensure effective implementation of risk management processes and systems. The Risk Management Committee provided guidelines on signal risks to business units and functional units in the organization in order to enable these units to mitigate the impact of the respective potential risks. The Risk Management Committee was chaired by the Director of Compliance with members of all the Board of Directors and to related Division Head. This committee conducted routine meeting every month.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Komite Pengarah Teknologi Informasi bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan: • Rencana Strategis Teknologi Informasi yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank; • Kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi;
The Information Technology Steering Committee was responsible in providing recommendation to the Board of Directors concerning: • The alignment of Information Technology Strategic Plan with the Bank’s business strategies; • The alignment of approved IT projects with IT Strategic Plan; • The alignment of implementation of IT projects with the
77
78 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Sekretaris Perusahaan and Unit Audit Internal
• • • • •
Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek teknologi informasi dengan rencana proyek yang disepakati; Kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha Bank; Efektivitas langkah-langkah untuk meminimalkan risiko atas investasi Bank pada bidang teknologi informasi; Pemantauan atas kinerja teknologi informasi dan peningkatannya; Sasaran, Strategi dan Kebijakan Manajemen yang sejalan dengan visi dan misi Bank.
•
• • •
established project planning; The alignment of Information Technology with the needs of the Bank in terms of management information system and business activities; The effectiveness of measures taken to minimize risks in investments in Information Technology; The monitoring of the performance of Information Technology and its improvement and thereof; The conformity of management objectives, strategies and policies with the Bank’s vision and mission.
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Corporate Secretary and Internal Audit Unit | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Unit Audit Internal Internal Audit Unit
Unit Audit Internal Bank atau yang disebut dengan Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) merupakan suatu unit yang dibentuk oleh Bank untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi audit internal Bank. Unit ini dibentuk sesuai dengan Peraturan No. IX.I.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.27/163/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 27/8/ UPPB tanggal 31 Maret 1995 mengenai Kewajiban Bank Umum Untuk Menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, diperbaharui dengan PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 mengenai Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Unit Audit Internal melaksanakan tugasnya secara independen terhadap satuan dan unit-unit kerja operasional.
Internal Audit Unit or the so-called Internal Audit Work Unit (“Internal Auditor”) was a unit established by the Bank to be responsible on the implementation of the Bank’s internal audit function. unit was established in accordance with Regulation No. IX.I.7, Appendix Decision Chairman of Bapepam-LK No. Kep496/BL/2008 dated November 28, 2008 on the Establishment and Guidelines for Internal Audit Charter and in accordance with the provisions of the Decree of the Board of Directors of Bank Indonesia No. 27/163/KEP/DIR and Bank Indonesia Circular Letter No. 27/8/UPPB dated March 31, 1995 regarding Liabilities of Commercial Banks To Implement Internal Audit Standards Bank, updated by Regulation No. 1/6/PBI/1999 dated September 20, 1999 regarding the Assignment Director of Compliance and Implementation of Internal Audit Standards for Commercial Banks. Internal Audit Unit should perform their duties independently of the unit and the operational work units.
Tugas dan Tanggung jawab Unit Audit Internal
duties and responsibilities of Internal Audit Unit
SKAI mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Mengembangkan rencana audit tahunan • Melaksanakan rencana audit tahunan yang telah disetujui dengan menganalisa dan mengevaluasi efektivitas Governance Risk and Compliance (GRC) guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Bank secara optimal • Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya • Menyampaikan laporan berkala kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit yang berisi ikhtisar hasil kegiatan audit, dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan • Memantau dan melaporkan perkembangan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan • Bekerjasama dengan auditor eksternal agar tercapai hasil audit yang komprehensif
Internal Audit has the duties and responsibilities as follows: • Developing the annual audit plan • Implementing the annual audit plan that had been approved by analyzing and evaluating effectiveness of Governance Risk and Compliance (GRC) to support the achievement of the goals and objectives of the Bank optimally • Identifying all possibilities to improve and increase the efficiency of resource use • Submitting periodic reports to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee which provided overview of the audit activity results, with a copy to the Director of Compliance • Monitoring and reporting progress in implementing the follow-up audit results • Conducting special inspections if necessary • Cooperating with the external auditors in order to achieve the comprehensive audit results
Komposisi Unit Audit Internal
Internal Audit Unit COMPOSITION
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. SKEP.002/DIR/ XI/13 tanggal 1 November 2013, Bank telah mengangkat Yennie Kumalasari selaku Kepala Satuan Kerja Audit Internal.
Based on the Board of Directors Decree No. SKEP.002/DIR/ XI/13 dated November 1, 2013, the Bank had appointed Yennie Kumalasari as Head of Internal Audit Unit.
Berdasarkan Keputusan Direksi Bank No. SKEP.002/DIR/III/14 tanggal 13 Maret 2014, Bank telah menunjuk Ita Hidayati sebagai Sekretaris Perusahaan yang juga menjabat sebagai kepala Bagian Corporate Secretary. Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan.
Based on the Decree of the Bank’s Board of Directors No. SKEP.002/DIR/III/14 dated March 13, 2014, the Bank had appointed Ita Hidayati as Corporate Secretary who also served as the head of Corporate Secretary Division. The function and/or responsibilities of the Corporate Secretary as stipulated in Financial Services Authority (FSA/OJK) Regulation No. 35/POJK.04/2014 that discussing about Corporate Issuer Secretary and Public Corporate Secretary, likewise following stock market growth, especially regulations applicable in stock market, giving service to people for every information needed.
Pelaksanaan Tugas Perusahaan 2015
Sekretaris
Activities of Corporate Secretary in 2015
Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Mengatur pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa. 2. Menyusun panduan dan aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dilaksanakan Bank. 3. Mengelola komunikasi dengan: Bank Indonesia, OJK, Self-Regulatory Organization (BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Biro Administrasi Efek (BAE) dan institusi lainnya yang terkait). 4. Mengorganisir dan turut serta dalam penyusunan Laporan Tahunan Bank. 5. Mengorganisir semua rapat yang dilakukan untuk Direksi dan Dewan Komisaris serta membuat minuta rapat. 6. Mengorganisir dan turut serta dalam Penawaran Umum Terbatas I.
During 2015, the Corporate Secretary has done several activities, such as: 1. Organizing the Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders. 2. Organizing Corporate Social Responsibility guidelines and activities of the Bank. 3. Maintaining communication with the Bank Indonesia, OJK, Self-Regulatory Organizations (IDX, the Indonesian Central Securities Deposit (KSEI), and the Indonesian Securities Clearing and Guarantee (KPEI), Share Registrar (BAE) and other related institutions). 4. Organizing and preparing the Annual Report of the Bank. 5. Organizing all Board of Commissioners and Directors’ meetings and drafting the minutes of meetings. 6. Organizing and preparing the Initial Public Offering of the Bank.
Program Pelatihan Perusahaan
Sekretaris
Training Program of Corporate Secretary
Direktur Utama President Director (Independent)
Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti pelatihan Pembuatan Charter BOC-BOD dengan mengenal Optimalisasi Organisasi dan Behavioral Interviewing Skill.
In 2015, Corporate Secretary had participated in BOC-BOD Charter building training by addresing Organisation Optimization and Behavioral Interviewing Skill.
SIA LENG HO Kepala Divisi Audit Internal Internal Audit Division Head
YENNIE KUMALASARI
Kepala Departemen Audit Internal Internal Audit Dept.Head
Kepala Seksi Audit Internal Internal Audit Section Head
Kepala Divisi Audit Internal Internal Audit Staff
Pegawai / Personnel: 1
Pegawai / Personnel: -
Pegawai / Personnel: 3
Pegawai / Personnel: 2
79
80 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Manajemen Risiko & Akuntan Publik
Bank telah memiliki piagam audit internal dengan nama Piagam Audit Intern yang diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SKEP.008/DIR/XI/13 tanggal 19 November 2013.
Bank had an internal audit charter with the name of the Internal Audit Charter issued by Decree of the Board of Directors No. SKEP.008/DIR/XI/13 dated November 19, 2013.
SKAI telah memperoleh surat keterangan dari Dewan Sertifikasi Qualified Internal Audit (QIA) untuk penempatan pelatihan awal yang dapat diikuti oleh tiga (3) orang calon peserta dalam program sertifikasi Qualified Internal Audit (QIA). Sertifikasi dan Kualifikasi Internal Audit akan diperoleh melalui pelatihan berkesinambungan yang telah diajukan kepada divisi HRD. Pelaksanaan pelatihan menyesuaikan dengan jadwal pemeriksaaan SKAI ke unit kerja.
Work Unit Internal Auditor (WUIA) obtained a reference letter from the Certification Board Qualified Internal Audit (QIA) for placement of initial training followed by 3 (three) candidates in the Certification program Qualified Internal Audit (QIA). Internal auditor certifications and qualifications would be acquired through continuous training which had been submitted HRD Division. Implementation Training suited a SKAI examination schedule to work unit.
Akuntan Publik Public Accountant
Berdasarkan hasil RUPS, Bank telah menunjuk KAP Gani Sigiro & Handayani sebagai akuntan publik yang bertugas melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Akuntan publik tersebut telah melakukan audit laporan keuangan tahunan Bank dari periode Desember 2012 hingga tahun 2015.
Based on the results of the GMS, the Bank had appointed KAP Gani Sigiro & Handayani as a public accountant in charge of implementing auditing based standards established by the Institute of Certified Public Accountants Indonesia. The public accountant had audited Bank’s annual financial statements of the period December 2012 until 2015.
Menurut standar tersebut, Akuntan diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan bertanggung jawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya.
According to these standards, Accountant is required to plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that the financial statements were free a material of misstatements. Accountant was responsible full of the opinion given to the report financial auditing.
Audit yang dilakukan oleh Akuntan mencakup pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan Audit juga meliputi penilaian atas dasar prinsip akuntansi yang dipergunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
The audit that was carried out by the Accountant covered examination on a test basis evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statement audit also including assessing basic accounting principles used and estimated significant made by management, as well as evaluating of the overall financial statement presentation.
Manajemen Risiko Risk Management
Untuk menangani semakin kompleksnya produk dan aktivitas yang dihadapi Bank, maka Bank telah membentuk komite manajemen risiko dan satuan kerja manajemen risiko yang bertugas menetapkan kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat untuk menghadapi risiko yang timbul.
To deal with the increasing complexity of products and activity faced by the Bank, the Bank had establish a risk management committee and work units risk management was responsible for determining the policy including risk management strategy and planning in an emergency to deal with the risks that arise.
Penerapan Manajemen Risiko Bank pengawasan aktif oleh: • Dewan Komisaris dan Direksi • Komite Pemantau Risiko • Komite Manajemen Risiko
The Application of Bank Risk Management held through active oversight by: • Board of Commissioners and Board of Directors • Risk Monitoring Committee • Risk Management Committee
dilaksanakan
melalui
Risk Management & Public Accountant | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
Organisasi Manajemen Risiko
Organizational Risk Management
Bank telah menunjuk Direktur Kepatuhan untuk melakukan analisa informasi risiko pasar termasuk perubahan aset atau liabilitas, risiko liabilitas baik dilihat dari kondisi pasar maupun keuangan Bank, risiko hukum, risiko oprasional, risiko kredit, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko stratejik dan melakukan pemantauan atas implementasi strategi manajemen risiko yang telah direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi.
The Bank had appointed the Director of Compliance for analysis of market risk information including changes in the asset or liability, either seen liability risk of the Bank’s financial condition and the market, the risk law, both operational risk, credit risk, compliance risk, reputation risk, strategic risk and monitoring on the implementation of risk management strategies that had been recommended by the Risk Management Committee and which had been approved by the Board of Directors.
Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko
Risk Management Policies and Procedures
Untuk menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko dengan perkembangan tingkat usaha perbankan, Bank terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko lebih awal yang selanjutnya bisa diambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak yang terjadi akibat dari risiko tersebut.
To adjust the implementation of Risk Management with the development of the banking business level, The Bank continued to develop and improve framework of risk management systems and structures internal controls were integrated and comprehensive, so as to provide information about the presence of potential risks early, which might be taken measures to minimize the impact of the occured as a result of such risks.
Kerangka Manajemen Risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit transaksi dan kewenangan serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup usaha.
Management Framework These risks were outlined in the policies, procedures, limits transactions and authority as well as a variety of devices risk management in all aspects of the business.
Kebijakan dan prosedur yang mengatur mengenai penerapan manajemen risiko tercantum dalam Pedoman Penerapan Manajemen Risiko sesuai Surat Keputusan Direksi yang mencakup: 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Sistem Pengendalian internal yang menyeluruh
Policies and procedures governing the implementation of risk management were listed in the Code Application of Risk Management Decision Letter Board of Directors which included: 1. Active supervision of the Board of Commissioners and Directors 2. Adequate Policies, Procedures and Limitation 3. Adequate Process Identification, Measurement, Monitoring and Risk Control and Systems Information Risk Management Control Systems thorough internal
Pengelolaan Risiko
The Risk Management
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko, maka pengelolaan risiko yang dilakukan oleh Bank mencakup sebagai berikut:
In accordance with the provisions of Bank Indonesia on the application of risk management, the management of risk conducted by the Bank included in the following:
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Apabila jumlah kredit yang tidak dapat dikembalikan cukup material, maka dapat menurunkan kinerja Bank yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kesehatan dan pendapatan Bank.
Credit risk was the risk due to the failure of the debtor and/or other parties to meet obligations to the Bank. If the amount of credit that was not refundable enough material, it could degrade the performance of The Bank, which in turn could reduce the level of health and income the Bank.
Bank memonitor risiko kredit secara berkala dan berkesinambungan untuk memastikan bahwa kemungkinan kerugian yang terjadi akibat gagal bayar debitur serta pemenuhan kontrak perjanjian dapat diminimalkan, baik untuk debitur individu maupun kelompok atau perusahaan. Pengukuran kebutuhan modal untuk risiko kredit dilakukan sesuai dengan Surat Edaran BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
The Bank regularly monitored the credit risk and continuously ensuring that possible losses due to failed pay the debtor as well as the fulfillment of a contract could be minimized, both for the individual debtor or a group or Bank. Measurement of capital requirements for credit risk in accordance with BI Circular Letter No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding Guidelines for calculation of RWA for Credit Risk by Using the Standard Approach.
81
82 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Manajemen Risiko
2. Risiko Pasar
Risk Management | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
2. Market Risk
Risiko pasar adalah risiko kerugian pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option risiko pasar antara lain meliputi risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas.
Market risk was the risk of loss on the position balance sheet and off-balance sheet transactions include derivatives due to overall changes market conditions, including the risk of changes in the price of the option market risks including but not limited to interest rate risk, exchange rate risk, equity risk, and commodity risk.
Bank mempergunakan pendekatan parameter, antara lain, kemampuan Bank untuk menyerap potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar kredit dalam valuta asing, kecukupan modal untuk menyerap risiko nilai tukar mata uang, Posisi Devisa Neto (PDN) dan kemampuan Bank untuk mengantisipasi potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar.
The Bank used a parameter approach, among others, the Bank’s ability to absorb potential losses due to fluctuations in the value of credit in foreign currency exchange rates, capital adequacy to absorb the risk of currency exchange rates, Net Open Position (NOP) and the ability The Bank to anticipate potential losses due to fluctuations in the exchange rate.
Pengukuran kebutuhan modal untuk risiko pasar dilakukan sesuai dengan Surat Edaran BI No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012 perihal Perubahan atas Surat Edaran BI No.9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Penghitungan KPMM Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.
The measurement capital requirements for market risk carried out in accordance with the Circular Letter No. 14/21/ DPNP dated July 18, 2012 regarding Amendment to Circular Letter No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 regarding Guidelines for use in calculation of CAR Standard Methods of Commercial Bank with Account of Market Risk.
3. Risiko Operasional
3. Operational Risk
Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi semua kewajiban pada saat jatuh temponya. Bank menjaga likuiditas dengan selalu mengantisipasi agar Bank tidak mengalami kesulitan likuiditas, dengan cara adanya pembatasan atau limit-limit tertentu, kepastian tersedianya dana pada saat nasabah akan mengambil dananya, ataupun pada saat akan terjadi pencairan kredit dan kewajibankewajiban lainnya.
Liquidity meant having sufficient financial resources available to meet all obligations on maturity date. The Bank maintained liquidity the Bank did not anticipate that experiencing liquidity problems, by means of their restrictions or limits certain, certainty the availability of funds at the time the customer would take funds, or will occur during thawing credit and other obligations.
Di sisi lain, Bank juga menyadari bahwa perilaku nasabah dalam melakukan transaksi penarikan dan penyetoran dana dapat berbeda dari pola kontraktualnya sehingga upaya mitigasi risiko likuiditas juga dilakukan dengan memperhatikan loyalitas dan perilaku nasabah.Fungsi pengelolaan likuiditas antara lain dilakukan melalui Assets and Liabilities Management (“ALMA”), sedangkan untuk mendukung efektifitas ALMA dibentuk Assets and Liabilities Committee (“ALCO”). Pertemuan ALCO dilakukan secara rutin 1 (satu) bulan sekali untuk memutuskan garis besar kebijakan yang akan ditempuh dalam pengelolaan aset dan liabilitas. ALCO akan menetapkan pricing untuk aset maupun liabilitas.
On the other hand, The Bank was also aware that the behavior of customers the withdrawal and deposit transactions funds might differ from contractual pattern that liquidity risk mitigation measures were also carried out with attention to loyalty and customer behavior. Liquidity management functions among others through the Assets and Liabilities Management (“ALMA”), where as to support the effectiveness of ALMA established the Assets and Liabilities Committee (“ALCO”). ALCO meetings conducted regularly 1 (one) month once to decide policy outline would be taken in the management of assets and liabilities. ALCO would set the pricing for the asset or liability.
5. Risiko Stratejik
5. Strategic Risk
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, fraud, kegagalan sistem, atau adanya kondisi eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk was the risk caused by the insufficiency and/ or malfunction of the process internal, human error, fraud, failure of the system, or the presence of external conditions affecting the Bank’s operations.
Risiko stratejik adalah risiko yang timbul karena penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Strategic risk was the risk arising from establishment and implementation of the Bank’s strategy imprecise, making business decisions right or lack of responsiveness of the Bank to external changes.
Bank menghitung kebutuhan modal untuk menutup risiko operasional sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat Edaran BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID).
The Bank calculated the capital requirement for close operational risks in accordance with Regulation Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 concerning Ratio Commercial Bank Capital Adequacy and BI Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 concerning Calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk by Using Basic Indicator Approach (BIA).
Dalam mengelola risiko stratejik, Bank telah membuat rencana bisnis yang direviu setiap tahun ataupun revisi yang dilakukan di pertengahan tahun dan membuat rencana jangka panjang (corporate strategic plan). Rencana bisnis yang sudah ditetapkan dikomunikasikan kepada seluruh jajaran pegawai, dan perkembangan realisasi dari rencana bisnis akan selalu dipantau.
In managing strategic risk, The Bank had creating a business plan that was reviewed annually or revisions made in the mid-year and make long-term plans (corporate strategic plan). Business plans that had been defined communicated to all levels of employees, realization and development of the business plan were monitored regularly.
Untuk memitigasi risiko operasional yang ada Bank telah melakukan peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan agar kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas dapat berjalan dengan lebih baik, melakukan evaluasi dan revisi atas kebijakan dan sistem prosedur yang sudah ada, memeriksa akses level dan limit-limit transaksi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan (user), mengembangkan teknologi informasi, mengembangkan prosedur penanganan kondisi darurat dan kelangsungan usaha (business continuity plan) serta penerapan sistem pengendalian internal.
To mitigate operational risks that existed, The Bank hadincreased its resources humans through education and training that sustained the employee’s ability to task can run more well, do the evaluation and revision of policies and systems with existing procedures, reviewing access levels and limits transactions in accordance with duties and responsibilities of each employee (user), development of information technology, developing procedures for handling conditions emergency and business continuity (business continuity plan) as well as the implementation of the internal control system.
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Likuiditas berkaitan dengan kemampuan Bank untuk menghimpun sejumlah tertentu dana dengan biaya tertentu dalam jangka waktu tertentu.
6. Risiko Kepatuhan
4. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk due to the inability Bank to meet the obligations which was the due date of cash flow funding sources and/or from high quality liquid assets that could be pledged, without disrupting the activities and financial condition. Liquidity was associated with the ability of the Bank to collect a certain amount of funds to certain costs in a given period of time.
6. Compliance Risk
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Compliance risk was the risk due to The Bank did not adhere to and/or did not implement the rules of laws and regulations.
Risiko kepatuhan dapat disebabkan oleh kegagalan Bank dalam mematuhi atau melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti ketentuan Rasio Kecukupan Modal (CAR), Kualitas Aset Produktif, Penyisihan Penyusutan Aset Produktif dan Batas Maksimun Pemberian Kredit.
Compliance risks could be caused by a failure The Bank to comply with or implement regulations and other provisions which applies such provisions Capital Adequacy Ratio (CAR), Productive Asset Quality, Provision Earning Assets Depreciation and maximum limit Lending.
Dalam mengelola kepatuhan, Bank telah membentuk satuan kerja kepatuhan sesuai dengan Peraturan BI No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Satuan Kerja Kepatuhan ini bertugas melakukan pemantauan dan memastikan bahwa Bank tidak melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang ada, mengkomunikasikan kebijakan, internal maupun eksternal kepada pejabat dan pegawai yang ada di setiap jenjang organisasi, melakukan analisa kepatuhan terhadap produk baru, membuat checklist untuk pembukaan kantor cabang atau cabang pembantu baru serta memastikan bahwa temuan SKAI diselesaikan dengan baik dan dilakukan analisa atas temuan-temuan SKAI tersebut.
In managing compliance, The Bank had forming unit in accordance with the compliance work BI Regulation No. 13/2/ PBI/2011 dated January 12, 2011 on the Implementation of Compliance Function Commercial Bank. Compliance Unit was tasked to monitor and ensure that the Bank was not in violation of the existing provisions, communicate policies, internal and external to the officials and existing employees at every level of the organization, analysis of compliance with new products, creating a checklist for the opening of a branch office or new branches as well as ensure that the findings Internal Audit completed properly and analysis on the findings of the Internal Audit Unit.
83
84 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Sistem Pengendalian Intern & Perkara Penting
7. Risiko Hukum
7. Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko hukum lain dapat disebabkan oleh adanya tuntutan hukum, ketiadaan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat keabsahan kontrak.
Legal risk was the risk due to lawsuits and/or weakness of the judicial aspect. Other legal risks may be caused by the presence of lawsuits, the absence of legislation supporting or weakness of the engagement as non-fulfillment of the terms validity of the contract.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank telah membentuk bagian legal yang bertugas untuk memantau segala hal yang berkaitan dengan kegiatan hukum untuk mengurangi risiko hukum.Penempatan pegawai di bagian legal telah sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan tetap dilakukan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan secara berkala.
In the management of legal risk, The Bank had formed part of the legal duty to monitor all matters relating to the activities of law to reduce legal risk. Placement of employees in legal compliance with educational background, and still managed to increase knowledge through training periodically.
8. Risiko Reputasi
Internal Control Unit & Legal Matters | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
8. Reputation Risk
Risiko reputasi adalah risiko yang timbul dari adanya publikasi ataupun persepsi publik yang negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank. Mengingat reputasi dan kepercayaan merupakan pondasi penting dalam industri perbankan, maka hilangnya kepercayaan nasabah tersebut dapat berdampak langsung pada menurunnya jumlah nasabah dan pendapatan, serta peningkatan biaya untuk pemulihan kepercayaan masyarakat melalui aktivitas kehumasan.
Reputation risk was the risk arising from the presence of publicity or negative public perception related to the Bank’s business activities. Remembering reputation and trust was the foundation important in the banking industry, the loss of that could impact customer confidence directly on the declining number of customers and income, as well as increased costs for restoration of public confidence through activities public relations.
Dalam mengelola risiko reputasi, Bank telah mempunyai unit khusus yang menangani pengaduan nasabah. Bank telah mempunyai Call Centre untuk memudahkan nasabah dalam menyampaikan keluhan atau kendala yang dihadapi dan dapat dengan cepat menanggapi serta membantu nasabah menyelesaikan masalah tersebut. Upaya peningkatan pelayanan terhadap nasabah terus diupayakan untuk ditingkatkan dengan adanya pembukaan jaringan kantor baru dan kemudahan transaksi dengan menggunakan jaringan ATM bersama.
In managing reputation risk, The Bank had a special unit that handled complaints customers. The Bank had established the Call Centre to facilitate customers in delivering complaints or obstacles encountered and could to quickly respond and help customers resolve the problem. Efforts to improve service to customers continued effort to be enhanced by the presence of the opening of new offices and services transactions using the ATM network together.
Profil Risiko
Risk PROFILE
Penilaian profil risiko Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia dilakukan melalui proses self assessment untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko. Penilaian risiko dilakukan kepada 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko operasional, risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko hukum dan risiko reputasi.
Assessment of the Bank’s risk profile submitted to Bank Indonesia done through a process of self assessment to produce a risk profile that consisted of inherent risk and quality management implementation risk. Risk assessment was done to eight (8) types of risk such as operational risk, credit risk, market risk, liquidity risk, strategic risk, compliance risk, legal risk and reputation risk.
Berdasarkan ringkasan Penilaian profil risiko Bank pada Desember 2015, peringkat komposit manajemen risiko adalah Low to Moderate dengan kecenderungan stabil yang didasarkan atas beberapa hal berikut di dalam halaman selanjutnya bagian atas.
Based on the summary assessment of the Bank’s risk profile on December 2015, risk management was a composite rating Low to Moderate with a stable trend that was based on the following points on the top right hand page.
Profil risiko Bank Agris termasuk pada peringkat 2 (Low to Moderate) yang pada umumnya terdapat beberapa karakteristik antara lain: a. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa mendatang. b. Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit memadai.
Bank Agris Risk Profile was included in level 2 (Low to Moderate) which generally consisted of several characteristics such as: a. Considering Business Activity performed by Bank, the possibility of loss faced by Bank from inherent composite risk was categorized low for a period of time in the future. b. Implementation Quality of Risk Management was compositely adequate.
Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi pergerakan nilai tukar Rupiah dan kondisi likuiditas pasar selama semester dua (2) tahun 2015 terhadap eksposur risiko pasar dan risiko likuiditas yang dihadapi oleh Bank.
The Board of Commissioners and Directors had implemented anticipation steps in tackling dynamic exchange rate of Rupiah and market liquidity condition in second (2) semester of 2015 which caused market and liquidity risk that would be faced by Bank.
Jenis Risiko Type of Risks Risiko Kredit / Credit Risk
APRIL 2015
DECEMBER 2015
Peringkat Risiko Inherent
Peringkat Kualitas MR
Peringkat Tingkat Risiko
Peringkat Risiko Inherent
Peringkat Kualitas MR
Peringkat Tingkat Risiko
Inherent Risk Rating
MR Quality Rating
Level of Risk Rating
Inherent Risk Rating
MR Quality Rating
Level of Risk Rating
3
3
3
1. Risiko Pasar / Market Risk
3
3
3
2. Risiko Likuiditas / Operational Risk
2
2
2 Low to Moderate
2
2
2 Low to Moderate
3. Risiko Operasional / Liquidity Risk
2
2
2 Low to Moderate
2
2
2 Low to Moderate
4. Risiko Hukum / Legal Risk
2
2
2 Low to Moderate
2
2
2 Low to Moderate
5. Risiko Stratejik / Compliance Risk
1
2
2 Low to Moderate
2
2
2
Moderate
6. Risiko Kepatuhan / Strategic Risk
2
2
2 Low to Moderate
2
3
2
Moderate
7. Risiko Reputasi / Reputation Risk
2
3
2 Low to Moderate
2
2
2 Low to Moderate
8. PERINGKAT KOMPOSIT
3
2
2 Low to Moderate
2
2
2 Low to Moderate
Moderate
Moderate
Sistem Pengendalian Intern Internal Control Unit
Sistem pengendalian internal Bank dilakukan oleh Audit Internal yang dibentuk untuk dapat mengidentifikasi kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi operasional Bank, serta untuk mengelola risiko agar tetap dalam batas toleransi (risk tolerance) dan besaran risiko (risk appetite) sesuai ukuran dan kompleksitas produknya, serta untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam rangka pencapaian tujuan Bank.
The Bank’s system of internal control was done by Internal audits were set up to be able to identify the possibility of the occurrence of an event that might affect the Bank’s operations, as well as to manage the risk in order to stay within the limits of tolerance (risk tolerance) and the amount of risk (risk appetite) according to the size and complexity of products, and to provide adequate confidence in the order to achieve the objectives of the Bank.
Untuk saat ini, Bank sedang dalam tahap untuk menyesuaikan kerangka pengendalian internal yang diakui secara internasional yaitu COSO ERM framework (Internal Environment, Objective Setting, Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities, Information & Communication and Monitoring) untuk perbaikan di masa mendatang.
To date, the Bank is in the process of adjusting the internal control framework of internationally recognized that the COSO ERM framework (Internal Environment, Objective Setting, Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities, Information & Communication and Monitoring) for improvement in future next.
Bank melakukan evaluasi efektivitas penerapan sistem pengendalian internal secara terus menerus dan berkesinambungan guna memantau dan memitigasi risiko-risiko yang dihadapi Bank secara efektif. Selanjutnya hasil evaluasi menjadi dasar untuk tahapan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan pengendalian yang memungkinkan Bank meningkatkan efektivitas kegiatan operasional sekaligus meminimalisir kejadian risiko yang merugikan Bank.
The Bank evaluates the effectiveness of internal control system continuously and sustainable in order to monitor and mitigate risks faced by the Bank effectively. The results of the evaluation was the basis for stages of improvement and refinement of the system or control policy that allowed the Bank to increase the effectiveness of operational activities at once minimized the risk of adverse events of the Bank.
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan legal matters confronting the company Bank pernah memiliki permasalahan hukum dengan PT Geria Wijaya Prestige (GWP) sehubungan dengan Perjanjian Kredit. Atas permasalahan hukum tersebut, Mahkamah Agung RI telah mengeluarkan Putusan No. 1300K/Pdt/2013 tertanggal 19 Agustus 2013 pada tingkat Kasasi dan No. 232PK/Pdt/2014 tertanggal 17 September 2014 pada tingkat Peninjauan Kembali dengan putusan “Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali GWP”.
The Bank had legal case with PT Geria Wijaya Prestige (GWP) related to loans agreement. As at the date of issuance of this annual report, in relation to legal case between the Bank and GWP, the Supreme Court has issued Decision No. 1300K/Pdt/2013 dated August 19, 2013 on Cassation level and Decision No. 232 PK/ Pdt/2014 dated September 17, 2014 on Judicial Review with decision “Refusing of Judicial Review Plea from Judicial Review Petitioner GWP”.
85
86 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Kode Etik, Budaya Perusahaan & Sistem Whistleblowing
Pada 16 September 2015, Bank menerima Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali – II dari GWP selaku Pemohon Peninjauan Kembali – II.
In September 16, 2015, Bank accepted the Letter of Notification and Reevaluation Memory – II from GWP as Requester of Reevaluation – II.
Code of Ethics, Corporate Culture & Whhistleblowing System | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
•
•
Akses Informasi dan Data Perusahaan Access of Information and Corporate Data
•
Dengan menjadi perusahaan terbuka, Bank berkomitmen untuk memberikan kemudahan terhadap akses informasi bagi seluruh pemangku kepentingan melalui situs resmi Bank yaitu www. bankagris.co.id. Sesuai dengan persyaratan atas keterbukaan informasi, maka Bank juga secara konsisten melaporkan informasi material dan fakta material ke otoritas pasar modal baik secara tertulis ke OJK maupun melalui pelaporan secara elektronik ke Bursa Efek Indonesia.
By becoming a public Bank, the Bank committed to provide convenience to access information for all stakeholders through the official website of the Bank www.bankagris.co.id. In accordance with the requirements on information disclosure, the Bank also consistently reported material information and facts material to the market authority capital either in writing to the OJK or through electronic reporting to the Indonesia Stock Exchange.
•
Investor, analis dan pemegang saham dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan melalui kontak berikut ini:
Investors, analysts and shareholders could contact the Corporate Secretary to obtain the required information data through the following contacts:
Sekretaris Perusahaan
Corporate secretary
PT Bank Agris Tbk
PT Bank Agris Tbk
Wisma GKBI Suite UG-01 Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia Phone : +62 21 5790 8888 Fax : +62 21 5790 6888 Email
[email protected]
Wisma GKBI Suite UG-01 Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia Phone : +62 21 5790 8888 Fax : +62 21 5790 6888 Email
[email protected]
•
Dynamic was active, open to progress on all the positive things as well as the tendency to change and adapt to be able to survive and develop to be better.
•
Smart was a trait that shows the level of reasoning, a high mastery of the products, processes, functions and work of which it was responsible. Synergy was the interaction, collaboration, coordination between two or more different things with the same goal to create better results. Integrity was the attitude that showed consistency between words and actions of employees and the actions of employees with values and principles that existed and followed.
•
•
sanksi administratif dari otoritas jasa keuangan AdMINISTRATIVE PENALTY FROM FINANCIAL SERVICE AUTHORITY
kode etik
Code of Ethics Kode Etik Bank tertuang dalam Kebijakan dan Prosedur tertanggal 20 Maret 2013 yang berisikan ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai Etika Berperilaku Karyawan dan Benturan Kepentingan.
The Bank’s Code of Conduct set forth in the Policies and Procedures, dated March 20, 2013 which contained provisions governing the employees behave Ethics and Conflict of Interest.
Kode Etik Bank wajib dipatuhi dan diterapkan oleh Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan Seluruh Karyawan dan setiap karyawan diwajibkan menandatangani Surat Pernyataan bahwa telah membaca, memahami dan menerima seluruh Kode Etik Perusahaan dan berjanji untuk mematuhinya dengan segala konsekuensi yang akan diterapkan.
The Bank’s Code of Conduct must be adhered to and implemented by the Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officers and Employees and all employees were required to sign a statement that had been read, understood and accepted the entire Code of Ethics and promised to abide by all the consequences that would be applied.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
Budaya yang dimiliki oleh Bank meliputi hal-hal di bawah ini: • Respek adalah sikap menghargai dan menghormati nasabah, karyawan internal atau eksternal serta masyarakat umum tanpa mempertimbangkan atribut-atribut yang melekat pada diri orang tersebut.
Dinamis adalah aktif, terbuka terhadap perkembangan atas segala hal positif serta kecenderungan untuk berubah dan beradaptasi sehingga mampu bertahan dan berkembang menjadi lebih baik. Cerdas adalah sifat yang menunjukkan tingkat penalaran, penguasaan yang tinggi terhadap produk, proses, fungsi dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Sinergi adalah interaksi, kolaborasi, koordinasi antara dua atau lebih hal yang berbeda dengan tujuan yang sama untuk menciptakan hasil lebih baik. Integritas adalah sikap yang menunjukkan konsistensi antara tindakan karyawan dengan perkataannya serta antara tindakan karyawan dengan nilai dan prinsip yang ada dan dianutnya.
Pada tahun 2015, tidak ada sanksi administratif yang bersifat material yang dapat mempengaruhi usaha Bank.
Sistem Whistleblowing Whistleblowing System
Dalam rangka memperkuat sistim pengendalian Fraud, Bank wajib memiliki dan menerapkan strategi anti Fraud yang efektif yang meliputi: • Kondisi lingkungan internal dan eksternal • Kompleksitas kegiatan usaha • Potensi, jenis, dan risiko Fraud • Kecukupan sumber daya yang dibutuhkan
In terms of strenghtening Fraud Control System, Bank was responsible in owning and applicating anti Fraud strategy which was effective that covered: • Internal and external environment condition • Complexity of business activites • Potency, type and risk of Fraud • Adequity of resources needed
Strategi anti Fraud yang efektif memiliki 4 (empat) pilar, sebagai berikut:
Effective Anti Fraud strategy were categorized into four (4) pillars like:
1. Pencegahan
1. Prevention
Pilar pencegahan memuat langkah-langkah dalam rangka mencegah, menghindari dan mengurangi potensi risiko terjadinya Fraud, yang mencakup kebijakan dan mekanisme Know Your Employee, Know Your Subordinate dan Fraud Prevention Awareness.
2. Deteksi Pilar deteksi memuat langkah-langkah dalam rangka mengidentifikasi dan menemukan Fraud dalam kegiatan usaha Bank, yang mencakup kebijakan dan mekanisme whistleblowing, surprise audit dan surveillance system.
3. Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi Listed below are the matters related to the Bank’s culture: • Respect was the act of appreciating and honoring the customers, internal or external employees and public without considering the attributes attached to that person.
In 2015, The Bank had no adminitrative penalty in material aspect that could affect the Bank’s business.
Pilar investigasi, pelaporan, dan sanksi memuat langkahlangkah dalam rangka menggali informasi (investigasi), sistem pelaporan dan pengenaan sanksi atas Fraud dalam kegiatan usaha Bank.
4. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut Pilar pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut memuat langkahlangkah dalam rangka memantau dan mengevaluasi Fraud, serta mekanisme tindak lanjut.
Prevention Pillar comprised of steps in preventing, evading and reducing potential risk of Fraud, which covered policies and mechanism of Know Your Employee, Know Your Subordinate and Fraud Prevention Awareness.
2. Detection Detection Pillar that comprised steps in terms of identificating and finding Fraud in Bank business activities, which covered policies and mechanism such as whistleblowing, surprise audit and surveillance system.
3. Investigation, Report, dan Penalty Investigation Pillar, reporting and penalties covering steps in obtaining information (investigation), reporting system and penalizing for Fraud within Bank business activities.
4. Control, Evaluation dan Response Surveillance Pillar, evaluation and follow ups covering steps in activity that surveyed and evaluated Fraud, as well as follow up mechanism.
87
88 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance | Annual Report 2015 | PT Bank Agris Tbk |
tenagakerja, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Labour, health and work safety 1. Kebijakan
1. Policy
Ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja selalu menjadi prioritas industri perbankan. Sebagai bagian dari tanggung jawab. Bank harus memastikan bahwa prinsip ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja yang diterapkan sesuai dengan peraturan pemerintah dan standar internasional yang ada serta selalu memastikan bahwa kesejahteraan karyawan Bank terpenuhi.
2. Kegiatan yang Dilakukan
Tanggung jawab sosial & lingkungan perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY
Labor, occupational safety and health are the priorities of the banking industry. The Bank ensures compliance with all relevant government regulations and has instilled attention to health safety and environmental protection to meet international standards and always ensure that the welfare of the Bank employee is always fulfilled.
2. Activities Performed
Selama tahun 2015, Bank melakukan kegiatan pelatihanpelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan Bank yang berkomitmen untuk terus memperhatikan dengan ekstra kebutuhan-kebutuhan karyawan Bank.
3. Dampak Keuangan dari Kegiatan
During 2015, the Bank has conduct training activities to improve the competence of employees of the Bank and the Bank is committed to continue to pay attention with extra needs of the employees.
3. Financial Impacts of the Activities
Selama tahun 2015, Bank telah melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja dan Bank mengalokasikan dampak keuangan dari biaya pelatihan karyawan Bank.
During 2015, the Bank has done corporate social responsibility activities on employment, health and safety and allocate the financial impact on the Bank’s employee trainings cost.
Tanggung Jawab Lingkungan Environmental Responsibility 1. Kebijakan Bank senantiasa menjaga keseimbangan antara praktik bisnis dan lingkungan sekitar melalui kebijakan dan program yang disusun Bank. Cara yang paling efektif di dalam penerapan program tanggung jawab sosial Bank di bidang lingkungan hidup, terkait dengan aktivitas pada sektor perbankan yang dilakukan Bank adalah dengan menanamkan inisiatif ramah linkungan ke dalam proses bisnis Bank.
2. Kegiatan yang Dilakukan Selama tahun 2015, Bank belum melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dalam menjaga lingkungan, tetapi untuk ke depannya Bank berkomitmen untuk melakukan kegiatan yang memberikan dampak kepada lingkungan sekitar.
3. Sertifikasi Bidang Lingkungan Hidup Selama tahun 2015, Bank belum memiliki sertifikasi yang terkait dengan bidang lingkungan hidup tetapi Bank berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan lingkungan internal dan eksternal Bank.
4. Dampak Keuangan dari Kegiatan Selama tahun 2015, Bank belum melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dalam menjaga lingkungan sehingga Bank belum memiliki dampak keuangan dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dalam menjaga lingkungan.
Pengembangan Sosial dan Komunitas 1. Policy The Bank continues to maintain a balance between business practices and the environment through policies and programs that are compiled by the Bank. The most effective way in the implementation of the Bank’s social responsibility programs in the environmental sector, associated with activity in the banking sector conducted by the Bank is to instill environmentally friendly initiatives into the Bank’s business processes.
2. Activities Performed During 2015, the Bank has not yet performed activities of corporate social responsibility in protecting the environment, but for the future of the Bank is committed to conducting activities that creates realistic impact to the surrounding environment.
3. Certification in Environment During 2015, the Bank has not had a certification related to the environmental field, but the Bank is committed to maintain and preserve the internal and external Bank’s environment.
4. Financial Impacts of the Activities During 2015, the Bank has not yet performed activities of corporate social responsibility in protecting the environment, so the Bank does not have the financial impact of corporate social responsibility activities in protecting the environment.
Social and Community Development 1. Kebijakan
1. Policy
Komitmen Bank untuk terus mengembangkan sosial dan masyarakat sekitar merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki kesejahteraan sosial dan masyarakat sekitar Bank.
2. Kegiatan yang Dilakukan
The Bank’s commitment to continue develop the social and community surrounding is a form of corporate responsibility to constantly upgrade and improve social welfare of community surrounding the Bank.
2. Activities Performed
Selama tahun 2015, Bank dan unit usahanya telah melakukan berbagai kegiatan dan program untuk pengembangan sosial dan masyarakat, yaitu:
During 2015, the Bank and its business units has conducted a variety of activities and programs for social and community development, that are:
Tanggal Date
Kegiatan Activity
Tujuan Purpose
Lokasi Location
28 Desember 2015 December 28, 2015
Bantuan perbaikan gedung Sekolah Dasar. Donations and support for elementary school building repairment.
Turut membantu bidang pendidikan. Proactively aiding in field of education.
Garut Jawa Barat
29 Desember 2015 December 29, 2015
Bantuan perbaikan gedung Sekolah PAUD / Taman Kanak-kanak Donations and support for school building Paud/kinder garten school building repairment.
Turut membantu bidang pendidikan. Proactively aiding in field of education.
Cengkareng, Jakarta Barat
89
90 | PT Bank Agris Tbk | Laporan Tahunan 2015 | Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Tanggung Jawab kepada Konsumen Corporate social responsibility to customers 1. Kebijakan Bank selalu berkomitmen untuk memberikan kualitas dan pelayanan terbaik kepada para pelanggan dan calon nasabah kami.
2. Kegiatan yang Dilakukan Kegiatan yang telah dilakukan oleh Bank untuk meningkatkan kepuasan nasabah diterapkan dalam semua unit bisnis dengan menyediakan kotak saran dan testimoni sebagai media untuk nasabah dalam memberikan saran, kritik dan kesan. Bank juga telah menginvestasikan waktu dan energi untuk selalu memberikan transparansi dan informasi melalui situs kami.
3. Dampak Keuangan dari Kegiatan Seluruh biaya aktivitas berkaitan dengan pelanggan termasuk dalam biaya administratif Bank.
1. Policy The Bank always recognizes its commitment to deliver high quality work and excellent customer service to all clients and our prospective customers.
2. Activities Performed Activities done by the Bank to improve the customers’ satisfaction are implemented in all of its business units that provide suggestion box and testimonials as media for the customers to give their suggestions, critics, and impressions. The Bank has also invested time and energy to always provide transparency and information through our website..
3. Financial Impacts of the Activities
Pernyataan Dewan KomiSariS Dan DireKSi atas laporan tahunan PT BANK AGRIS TBK TAHUN 2015 statement of responsibility of the board of commissioners and the board of directors of pt bank agris tbk for 2015 annual report Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Agris Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Bank.
We, the undersigned, hereby certify that all the information contained in this Annual Report of Bank Agris Tbk of 2015, has been completely presented and fully responsible for the accuracy of the contents of the Bank’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
The statement is made in all truthfulness.
All costs for public outreach activities, were absorbed under general administrative funds.
Jakarta, April 2016 Jakarta, April 2016
DEWAN KOMISARIS
board of commissioners
Paulus Nurwadono Komisaris Utama President Commissioner
Amin Handaya
Rochhidayat Taepur
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi
board of directors
Sia Leng Ho
Bang Nathan Christian
Direktur Utama (Independen) President Director (Independent)
Wakil Direktur Utama (Independen) Vice President Director (Independent)
Maria Cortilia Vera Afianti
Ardian Hak
Direktur (Independen) Director (Independent)
Direktur Kepatuhan (Independen) Director of Compliance (Independent)
laporan keuangan konsolidasi consolidated financial statement
PT Bank Agris Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditor’s report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT BANK AGRIS Tbk FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Halaman/ Page
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditor’s Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan…………………………...
1-2
..…………………..Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ...……..………………….......
3
Statement of Profit or Loss and Other .....................................Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.....................................
4
..…………………..Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas.....................................................
5-6
.…………………………..Statement of Cash Flows
7 - 113
.………………….Notes to the Financial Statements
Catatan atas Laporan Keuangan…………………..
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013*)
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2015
2014*)
ASET Kas
ASSETS 2a,2c,2e, 4,27,28
32.386
36.122
22.449
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2a,2c,2e,2i, 5,27,28
266.175
316.880
178.435
Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2a,2c,2e,2i, 2m,6,27,28
190.354
162.917
49.884
Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2a,2c,2e,2j, 2m,7,27,28
412.255
810.270
261.017
Placements with Bank Indonesia and other banks
2a,2e,2k, 2m,8,28
502.908
271.767
180.795
Securities - net Loans net of allowance for impairment losses of Rp 10,713 as of December 31, 2015, Rp 555 as of December 31, 2014 Rp 1,244 as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Related parties
Efek-efek - bersih Kredit yang diberikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 10.713 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 555 pada tanggal 31 Desember 2014, Rp 1.244 pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Pihak berelasi Pihak ketiga
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 35.936 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 30.098 pada tanggal 31 Desember 2014, dan Rp 24.428 pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
2c,2d,2e, 2l,2m,9, 25,27,28
27.810
25.258
20.702
2.717.442
2.413.032
1.737.522
2.745.252
2.438.290
1.758.224
Third parties
2m,2n,10
26.908
20.582
19.839
Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 35,936 as of December 31, 2015, Rp 30,098 as of December 31, 2014, Rp 24,428 as of January 1, 2014/ December 31, 2013
Aset takberwujud - bersih
2o,11
7.047
8.733
6.545
Intangible assets - net
Aset pajak tangguhan
2w,22
1.248
900
2.192
Deferred tax assets
2c,2e,2m,2p 2q,2r,12, 27,28
32.835
34.868
28.400
Other assets - net
4.217.368
4.101.329
2.507.780
TOTAL ASSETS
Aset lain-lain - bersih
JUMLAH ASET
*)
Setelah disajikan kembali (Catatan 37)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
As restated (Note 37)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013*)
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2015
2014*)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera Simpanan nasabah: Pihak berelasi Pihak ketiga
2f,2s,28
329
401
646
Obligations due immediately
2c,2d,2f,2t, 13,25,27,28
98.817 3.395.670
66.306 3.416.663
86.062 1.972.513
Deposits from customers: Related parties Third parties
3.494.487
3.482.969
2.058.575
Simpanan dari bank lain
2c,2f,2t,14, 27,28
126.820
123.742
46.631
Deposits from other banks
Utang pajak
2w,22b,22c
5.200
5.288
17.780
Taxes payable
2b,2x,23 2c,2f, 15,27,28
6.658
5.056
8.636
Obligation for post employment benefits
16.777
18.644
12.055
Other liabilities
3.650.271
3.636.100
2.144.323
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas lain-lain JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar 9.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 Modal ditempatkan dan disetor – 5.232.739.042 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham pada tanggal 31 Desember 2015, 4.235.518.900 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2014, 3.335.518.900 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor - bersih Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Saldo laba Defisit sebesar Rp 787.694 telah dieliminasi akibat kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Mei 2011 (Catatan 32) Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*)
2y,16
523.274
423.552
333.552
EQUITY Capital Stock Authorized9,000,000,000 shares with par value of Rp 100 (full amount) per share as of December 31, 2015, 2014 and 2013 Issued and paid-up capital 5,232,739,042 shares with par value Rp 100 (full amount) per share as of December 31, 2015 and 4,235,518,900 shares with par value Rp 100 (full amount) per share as of December 31, 2014, 3,335,518,900 shares with par value Rp 100 (full amount) per share as of January 1, 2014/ December 31, 2013
2y,2aa, 17,32
21.124
22.860
16.762
Additional paid in capital - net
2b,2x, 22,23
2.930
2.953
1.734
Remeasurement of defined benefits plan Retained earnings Deficit of Rp 787,694 was eliminated as a result of quasi-reorganization as of May 31, 2011 (Note 32)
16
300
200
100
Appropriated
2y,22
19.469
15.664
11.309
Unappropriated
567.097
465.229
363.457
TOTAL EQUITY
4.217.368
4.101.329
2.507.780
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Setelah disajikan kembali (Catatan 37)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
As restated (Note 37)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK AGRIS Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015
2014*)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan dan beban bunga Pendapatan bunga Beban bunga
OPERATING INCOMES AND EXPENSES 2d,2u,18,25 2d,2u,19,25
320.520 (240.918)
122.661
79.602
2v
4.371
5.799
2c
1.591 1.420
4.570 2.587
Other operating income Other fees and commissions Gain on foreign exchange - net Others
7.382
12.956
Total other operating income
689
(Provision) Reversal of allowance for impairment losses on financial assets
52.381 55.936 5.118
39.315 45.013 2.140
Other operating expenses General and administrative expenses Salaries and allowances expenses Others
113.435
86.468
Total other operating expenses
6.450
6.779
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(2.885) 340
(1.438) (886)
3.905
4.455
Pendapatan bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lainnya Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya (Pembentukan) Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Beban operasional lainnya Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja dan tunjangan Beban lain-lain
2m,9
2d,20,25 2x,21,23
Jumlah beban operasional lainnya LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK MANFAAT (BEBAN)PAJAK: Kini Tangguhan
2w,22b 2w,22b,22d
LABA TAHUN BERJALAN
(10.158)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
(30)
8
JUMLAH PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
TAX BENEFIT (EXPENSE): Current Deferred INCOME FOR THE YEAR
2aa,24
1.625
(406)
Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement of defined benefit plan Income tax relating to items that will not be reclassified to profit or loss
1.219
TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) NET OF AFTER TAX
3.883
5.674
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)FOR THE PERIOD/ YEAR NET OF TAX
0,90
1,66
BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)
22
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE/ TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
*)
Interest income - net
OTHER COMPREHENSIVE INCOME AFTER TAX
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Pajak atas penghasilan terkait pos-pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi
LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh)
Interest income and expenses Interest income Interest expenses
407.736 (285.075)
Setelah disajikan kembali (Catatan 37)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
As restated (Note 37)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Saldo per 31 Desember 2013/ Balance December 31, 2013
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-up capital
PT BANK AGRIS Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefit plan
Saldo laba/ Retained earnings
Ditentukan penggunaanya/ Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
333.552
16.762
-
100
21.574
371.988
Penyesuaian neto yang timbul Dari Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan kerja”)/ Net adjustments arising from the adoption of Financial Accounting Standards (SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee benefits”)*)
-
-
1.734
-
(1.123)
611
Penyajian kembali pajak/ Tax restatement*)
-
-
-
-
333.552
16.762
1.734
100
11.309
363.457
16,17
90.000
6.098
-
-
-
96.098
16
-
-
-
100
Laba tahun berjalan/ Income for the year
-
-
-
-
4.455
4.455
Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income
-
-
1.219
-
-
1.219
Saldo per 31 Desember 2014/ Balance December 31, 2014*)
423.552
22.860
2.953
200
15.664
465.229
99.722
(1.736)
-
-
-
97.986
Saldo setelah disajikan kembali*)/ Balance after Restatement)
Penerbitan saham baru melalui saham umum perdana - bersih/ Issuance of new shares through initial public offering - net Pembentukan cadangan umum/ Appropriation for general reserves
Penerbitan saham baru melalui Penawaran umum terbatas I - bersih/ Issuance of new shares through limited public offering I - net 16,17 Pembentukan cadangan umum/ Appropriation for general reserves
(9.142)
(100)
-
-
-
-
100
Laba periode berjalan/ Income for the period
-
-
-
-
3.905
3.905
Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income
-
-
-
-
(23)
Saldo per 31 Desember 2015/ Balance December 31, 2015
523.274
21.124
300
19.469
567.097
*)
16
(9.142)
(23)
2.930
Setelah disajikan kembali (Catatan 37)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
(100)
-
As restated (Note 37)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga yang diterima Beban bunga yang dibayar Penerimaan pendapatan lainnya Pembayaran umum dan administrasi Pembayaran tenaga kerja Pembayaran kas untuk pajak Pembayaran beban lainnya Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Kenaikan dalam aset operasi: Efek-efek Kredit yang diberikan Biaya dibayar dimuka dan aset lainnya Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas lainnya
PT BANK AGRIS Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015
2014*)
407.996 (287.123) 123
324.076 (233.078) 2.445
(42.383) (54.364) (4.387) (2.227)
(27.793) (46.968) (7.269) (1.789)
17.635 (231.197) (317.120) 6.144
(72) 11.518 3.077 (1.419) 180
Arus kas bersih diperoleh (digunakan) dari aktivitas operasi
(511.254)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Pembelian aset takberwujud
10 11
(13.214) (369)
Hasil penjualan aset tetap
10
1.832
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan modal saham
(11.751)
16,17
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
*)
9.624 (90.972) (679.376) (13.366)
(245) 1.424.394 77.111 2.129 (1.253) 728.046
(6.993) (2.967) 220 (9.740)
CASH FLOWS OPERATING ACTIVITIES Interest received Interest paid Other income received General and administrative expenses paid Employee expenses paid Tax expenses paid Other expenses paid Operating income before changes in operating assets and liabilities Increase in operating assets: Securities Loans Prepayments and other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Accrued expenses and other liabilities Net cash flows provided by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of fixed assets Acquisition of intangible assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash flows used in investing activities
97.986
96.098
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Additional share capital
97.986
96.098
Net cash flows provided by financing activities
814.404
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
511.785
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF YEAR
1.326.189
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
(425.019)
1.326.189
901.170
Setelah disajikan kembali (Catatan 37)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
As restated (Note 37)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2015
4
32.386
36.122
5
266.175
316.880
6
190.354
162.917
7
412.255
810.270
Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
901.170
1.326.189
Total
Jumlah
*)
2014*)
Setelah disajikan kembali (Catatan 37 )
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
As restated (Note 37)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a. The Establishment of the Bank and General
PT Bank Agris Tbk (dahulu PT Bank Finconesia) (“Bank”), didirikan pada tanggal 13 Nopember 1973. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman tanggal 4 April 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41, Tambahan No. 201 tanggal 21 Mei 1974. Bank memperoleh ijin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 442/KMK.017/1993 tanggal 9 Maret 1993.
PT Bank Agris Tbk (formerly PT Bank Finconesia) (“the Bank”), was established on November 13, 1973. The Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice on April 4, 1974 and published in Supplement No. 201 of the State Gazette of Republic Indonesia No. 41 dated May 21, 1974. The Bank had obtained the license to operate as a commercial bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 442/KMK.017/1993 dated March 9, 1993.
Perubahan nama Bank dari PT Bank Finconesia menjadi PT Bank Agris Tbk telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 10/61/KEP.GBI/2008 tanggal 5 September 2008.
The change in the Bank’s name from PT Bank Finconesia to PT Bank Agris Tbk had been approved by Bank Indonesia through Decision Letter of the Governor of Bank Indonesia No. 10/61/KEP.GBI/2008 dated September 5, 2008.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 56 tanggal 16 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Ardi Kristiar, S.H., MBA., selaku pengganti dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta sehubungan dengan, antara lain menyetujui perubahan pasal 11, 12, 13, 14 Anggaran Dasar Bank, sehubungan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka serta merubah pasal 15, 16, 17, 18, 19, 20 Anggaran Dasar Bank, sehubungan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum No. AHU-AH.01.03-0948699 tertanggal 6 Juli 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3529486.AH.01.11 Tahun 2015 tertanggal 6 Juli 2015.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment of the Bank’s Articles of Association by the Statement of Stockholders’ Decision No. 56 dated June 16, 2015 of Ardi Kristiar, S.H., MBA, substitute of Yulia, S.H., notary in Jakarta concerning, such as, approve the changes of articles 11, 12, 13, 14 Bank’s Articles of Association, in connection with the provisions of the Financial Services Authority (FSA) on the Planning and Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Company and amend articles 15, 16, 17, 18, 19, 20 Bank’s Articles of Association, in connection with the provisions of the Financial Services Authority (FSA) on the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company. The amendments of Bank’s Articles of Association have been received and recorded in Legal Entity Administration System No. AHUAH.01.03-0948699 dated July 6, 2015 and have been registered in the Registery of Company No. AHU-3529486.AH.01.11 Year 2015 dated July 6, 2015.
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank bergerak dalam bidang keuangan dan pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Based on article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is finance business and all other types of financing in accordance with the laws prevailing in Republic of Indonesia.
Induk perusahaan Bank adalah PT Dian Intan Perkasa yang juga merupakan pemegang saham mayoritas dan pemegang saham akhir Bank adalah Tuan Benjamin Jiaravanon.
The Bank’s direct holding company is PT Dian Intan Perkasa which is the majority stockholder and ultimate shareholder of the Bank is Mr. Benjamin Jiaravanon.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a. The Establishment of the Bank and General (continued)
Kantor pusat Bank berlokasi di Wisma GKBI, Suite UG-01 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta Pusat.
The Bank’s head office is located at Wisma GKBI, Suite UG-01 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Central Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank mempunyai 10 kantor cabang, 2 kantor cabang pembantu, 6 kantor kas dan 7 kantor fungsional terletak di Jakarta, Bandung, Surabaya, Lampung, Solo, Medan, Palembang, Tangerang, Bogor, Semarang, Pontianak dan Pekanbaru.
As of December 31, 2015, the Bank has 10 branches, 2 sub branches, 6 cash offices and 7 functional offices located in Jakarta, Bandung, Surabaya, Lampung, Solo, Medan, Palembang, Tangerang, Bogor, Semarang, Pontianak and Pekanbaru.
b. Penawaran Umum Saham Bank
b. Public Offering of The Bank’s Shares
Pada tanggal 11 Desember 2014, Bank memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan suratnya No. S-530/D.04/2014 untuk melakukan penawaran umum saham perdana sejumlah 900.000.000 lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) setiap lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (angka penuh) setiap saham. Termasuk didalam jumlah saham umum perdana kepada masyarakat adalah saham yang telah dialokasikan sehubungan dengan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) sejumlah 550.000 lembar saham berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 002/DIR/IX/14. Pada tanggal 22 Desember 2014, seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 11, 2014, the Bank obtained the notice of Effectivity Letter from Board of Commissioners of Financial Services Authority ("FSA") through its letter No. S-530/D.04/2014 for its initial public offering of 900,000,000 common shares to the public with a par value of Rp 100 (full amount) per share at an offering price of Rp 110 (full amount) per share. Included in the number of initial public shares offered to the Public are shares that have been allocated in connection with Employee Stock Allocation Program ("ESA") of 550,000 shares based on the Director Decision Letter No. 002/DIR/IX/14. These shares were listed on the Indonesian Stock Exchange on December 22, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh saham Bank tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014, all of the Bank’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 4 Desember 2015, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-580/D.04/2015 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), sebanyak-banyaknya 1.270.655.670 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham (nilai penuh) mulai dari tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 6 Januari 2016 dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham (nilai penuh) (Catatan 39).
As of December 4, 2015, the Bank obtained an effective notification from Financial Services Authority (FSA) No. S-580/D.04/2015 to conduct the Limited Public Offering I on the issuance of pre-emptive right, up to 1,270,655,670 shares with par value of Rp 100 per share (full amount) from December 23, 2015 until January 6, 2016 at the offering price of Rp 100 per share (full amount) (Note 39).
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary Pada tanggal 31 Desember anggota Dewan Komisaris, Audit, Komite Pemantau Remunerasi dan Nominasi berikut:
GENERAL (continued) c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary As of December 31, 2015 and 2014 the Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee are as follows:
2015 dan 2014 Direksi, Komite Risiko, Komite adalah sebagai
31 Desember 2015/December 31, 2015 Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi: Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasi Direktur Kepatuhan Komite Audit: Ketua Anggota Anggota Komite Pemantau Risiko: Ketua Anggota Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi: Ketua Anggota Anggota
Paulus Nurwadono Amin Handaya Rochhidayat Taepur Sia Leng Ho Bang Nathan Christian Maria Cortilia Vera Afianti Ardian Hak Amin Handaya Ie Tjie Sing Samuel B Ishak
Board of Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors: President Director Vice President Director Business Development and Operation Director Compliance Director Audit Committee: Chairman Member Member
Rochhidayat Taepur Ie Tjie Sing Samuel B Ishak
Risk Monitoring Committee: Chairman Member Member
Amin Handaya Paulus Nurwadono Yoan Novianna
Remuneration and Nomination Committee: Chairman Member Member
31 Desember 2014/December 31, 2014 Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi: Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur IT Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasi Direktur Kepatuhan Komite Audit: Ketua Anggota Anggota Anggota
Paulus Nurwadono Amin Handaya Irwi Indiastuti Tjahjani a) Rochhidayat Taepur b) Sia Leng Ho Bang Nathan Christian Agus Tjandra Gunawan a) Maria Cortilia Vera Afianti Ardian Hak Amin Handaya d) Ie Tjie Sing d) Samuel B Ishak d) Irwi Indiastuti Tjahjani c)
9
Board of Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors: President Director Vice President Director IT Director Business Development and Operation Director Compliance Director Audit Committee: Chairman Member Member Member
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember anggota Dewan Komisaris, Audit, Komite Pemantau Remunerasi dan Nominasi berikut (lanjutan):
GENERAL (continued) c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary (continued) As of December 31, 2015 and 2014 the Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee are as follows (continued):
2015 dan 2014 Direksi, Komite Risiko, Komite adalah sebagai
31 Desember 2014/December 31, 2014 Komite Pemantau Risiko: Ketua Ketua Anggota Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi: Ketua Anggota Anggota a) b)
c) d) e)
Rochhidayat Taepur e) Irwi Indiastuti Tjahjani c) Ie Tjie Sing e) Samuel B Ishak e)
Amin Handaya Paulus Nurwadono Yoan Novianna
Risk Monitoring Committee: Chairman Chairman Member Member Remuneration and Nomination Committee: Chairman Member Member
Telah mengundurkan diri tanggal 23 April 2014/Resigned on April 23, 2014. Efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Bank Indonesia) berdasarkan hasil Uji Kemampuan dan Kepatuhan No. SR-221/D.03/2014 tanggal 5 Desember 2014/Effective upon approval from Financial Services Authority (formerly Bank Indonesia) based on the result of Fit and Proper Test No. SR-221/D.03/2014 dated December 5, 2014. Telah mengundurkan diri tanggal 29 April 2014/Resigned on April 29, 2014. Telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SKEP.003/DIR/IV/14 tertanggal 29 April 2014/Has appointed based on Director’s Decision Letter No. SKEP.003/DIR/IV/14 dated April 29, 2014. Telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SKEP.004/DIR/IV/14 tertanggal 29 April 2014/Has appointed based on Director’s Decision Letter No. SKEP.004/DIR/IV/14 dated April 29, 2014.
Pembentukan Komite Audit Bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan No. IX.I.5 merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
The establishment of Bank’s Audit Committee in compliance with the requirements Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 has been amended by PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and Regulation No. IX.I.5 which are attachment of the Decree of Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012.
Kepala Divisi Audit Internal Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Yennie Kumalasari.
The Bank’s Internal Audit Division Head as of December 31, 2015 and 2014 is Yennie Kumalasari.
Corporate Secretary Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Ita Hidayati.
The Bank’s Corporate Secretary as of December 31, 2015 and 2014 is Ita Hidayati.
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Direksi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 7.262 dan Rp 8.045.
Total remuneration paid to Board of Directors for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 7,262 and Rp 8,045, respectively.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
2.
UMUM (lanjutan)
GENERAL (continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan)
c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary (continued)
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 2.112 dan Rp 2.040.
Total remuneration paid to Board of Commissioners for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 2,112 and Rp 2,040, respectively.
Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing 282 dan 286 (tidak diaudit).
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has a total permanent employees (unaudited) of 282 and 286, respectively.
Personil manajemen kunci mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pejabat eksekutif yaitu pejabat yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi atau mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau aktivitas operasional Bank.
Key management personnel consists of members of the Board of Commisioners and Board of Directors, and key executives who have direct responsibility to the Board of Directors or have significant influence over policies and/or operational activities of the Bank.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a.
Pernyataan pengukuran keuangan
AKUNTANSI
kepatuhan dan dan penyusunan
YANG
2.
dasar laporan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK IAI”) termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of Institute of Indonesia Chartered Accountants (“DSAK IAI”) which include the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) 2008.
Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The financial statements have also been prepared and presented in accordance with Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, whose function has been transferred to the Financial Services Authority (“FSA”) starting January 1, 2013), rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of Chairman of the BAPEPAMLK NO. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
AKUNTANSI
Pernyataan kepatuhan dan pengukuran dan penyusunan keuangan (lanjutan)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
dasar laporan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements (continued)
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The Bank’s financial statements, except for the statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (IDR). The Bank’s financial statements are prepared based on historical cost, except for certain accounts which are prepared based on other basis as described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks with maturities of three months or less from the date of placements and not pledged nor restricted.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia, requires the use of judgements, estimations and assumptions that affect: the application of accounting policies; the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
penerapan kebijakan akuntansi; nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the year in which the estimate is revised and in any future year affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amounts recognized in the financial statements are described in Note 3.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b.
policies
Change in disclosures
accounting
and
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi penerapan beberapa standar dan perubahan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, yang relevan terhadap laporan keuangan Bank:
The accounting policies adopted in preparing the financial statements have been consistently adopted, except for the adoption of several standards and amendments which became effective for the financial statements beginning on or after January 1, 2015, that are relevant to the Bank’s financial statements:
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
SFAS No.1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”
PSAK revisi mengubah laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain serta mengharuskan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain dikelompokkan ke dalam dua kategori: (1) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi selanjutnya ke laba rugi dan (2) pos-pos yang akan direklasifikasi selanjutnya pada laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.
The revised SFAS renamed the statement of comprehensive income as statement of profit or loss and other comprehensive income and also requires that items presented in other comprehensive income be grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that will be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met. These amendments only affect the presentation and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
This SFAS, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.
Keuntungan dan kerugian aktuaria langsung diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Jumlah neto dalam laba rugi dipengaruhi oleh penghapusan imbal hasil atas aset program dan komponen biaya bunga dan digantikannya dengan biaya atau pendapatan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto dan tingkat diskonto digunakan dalam mengukur kewajiban imbalan pasti. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dalam laba rugi pada awal ketika amandemen terjadi atau ketika biaya restruktur terkait atau pesangon diakui. Perubahan lainnya termasuk pengungkapan baru seperti pengungkapan analisa sensitivitas.
Actuarial gains and losses are immediately recognized in other comprehensive income and will not be reclassified to profit or loss in subsequent periods. The net amount in profit or loss is affected by the removal of the expected return on plan assets and interest cost components and their replacement by a net interest expense or income based on the net defined benefit asset or liability and discount rate used to measure the defined benefit obligation. Past service costs are now recognized as expense in profit or loss at the earlier of when the amendment occurs or when the related restructuring or termination costs are recognized. Other amendments include new disclosures such as sensitivity analysis disclosures.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b.
policies
Change in accounting disclosures (continued)
and
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” (lanjutan)
SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” (continued)
Perubahan kebijakan akuntansi terkait PSAK No. 24 telah diterapkan retrospektif. Efek penerapan terhadap keuangan telah diungkapkan Catatan 37.
dengan secara laporan dalam
The changes in accounting policies with respect to SFAS No. 24 have been applied retrospectively. The effects of adoption on the financial statements are disclosed in Note 37.
“Pajak
SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”
PSAK ini mengatur tentang ketentuan tambahan untuk aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. Perubahan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank dikarenakan Bank tidak memiliki aset tetap yang diukur menggunakan model revaluasi.
This SFAS sets out additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arising from non-depreciable asset that is measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model. The amendments do not have any significant impact to the Bank’s financial statements because the Bank has no fixed assets that measured using the revaluation model.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”
SFAS No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”
PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. Perubahan tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank dikarenakan Bank tidak memiliki aset non-keuangan yang mengalami penurunan nilai.
This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. The amendments have no significant impact on the Bank's financial statements because the Bank has no non-financial assets that is impaired.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. Perubahan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank karena Bank tidak melakukan jenis transaksi tersebut.
This SFAS provides deeper criteria on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criteria to settle on a net basis. These amendments have no significant impact on the Bank’s financial statements because the Bank did not enter into this kind of transactions.
PSAK No. Penghasilan”
46
(Revisi
2014),
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b.
policies
Change in accounting disclosures (continued)
and
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. Hal ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank dikarenakan Bank tidak memiliki instrumen lindung nilai.
This SFAS, among others, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account for financial instruments at the measurement date and after initial recognition. This had no significant impact on the Bank’s financial statements as the Bank has no hedging instruments.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. Perubahan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank karena Bank tidak melakukan jenis transaksi tersebut.
This SFAS, among others, sets out additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative informations, and disclosures on transfers of financial instruments. These amendments have no significant impact on the Bank’s financial statements because the Bank did not enter into this kind of transactions.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”
PSAK ini menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar.
This SFAS provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value.
PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di Catatan 28 atas laporan keuangan.
This SFAS regulate the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. SFAS No. 68 is applied prospectively. This amendement had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included the new disclosures required under SFAS No. 68 in Note 28 to the financial statements.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Penjabaran mata uang asing i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Foreign currency translation i.
Mata uang pelaporan dan fungsional
ACCOUNTING
Reporting and functional currency The financial statements are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.
ii. Transactions currency
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
and
balances
in
foreign
Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”).
Accounting policies for transactions and balances in foreign currency are based on BAPEPAM-LK rule No. VIII.G.7 and the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”).
Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) dimana transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) yang berlaku pada tanggal tersebut.
The Bank refers to the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) where transactions denominated in foreign currency are converted into Rupiah using the reporting (closing) rate set by Bank Indonesia that is middle rate which is the average of bid rate and ask rate based on Reuters at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) prevailing at the time.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income.
Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.
Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang menggunakan kurs tengah Reuters yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (Pukul 16.00 WIB) (Rupiah penuh):
Below are the major exchange rates used for translation to Rupiah as of December 31, 2015 and 2014 using the Reuters middle rate (at 16.00 WIB) (full amount of Rupiah) set by Bank Indonesia:
2015 Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura Pound Sterling Inggris Dolar Australia
2014
13.785,00 15.056,67 9.758,95 20.439,02 10.083,73
12.385,00 15.053,35 9.376,19 19.288,40 10.148,27
16
United States Dollars Euro European Singapore Dollars Great Britain Pound Sterling Australian Dollars
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Transaksi dengan pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d. Transactions with related parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”:
The Bank conduct the transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with Statements of Financial Accounting Standard No. 7 (Revised 2010) about “Related Party Disclosures” as:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person:
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
i. Has control or joint control over the reporting entity;
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
i.
ii.
iii. iv.
v.
vi.
ii. Has significant influence over the reporting entity; or iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow are related to the others);
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is the entity who organize the program, then sponsoring entity are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
e.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut (lanjutan):
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies (continued):
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Aset keuangan
e.
Financial assets
Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective on January 1, 2015, the Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus transaction costs that are directly attributable.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut: Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Dimiliki hingga jatuh tempo; Pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Bank’s financial assets are classified as follows: Fair value through profit or loss;
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Fair value through profit or loss
Kelompok aset diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan dimiliki Bank untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Classification of financial assets at fair value through profit or loss consists of financial assets held for trading which the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed for short-term profit or position taking.
18
Held-to-maturity; Loans and receivables.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
Fair value through profit or loss (continued)
Aset dalam kelompok ini diperdagangkan dan dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi.
Assets classified under this category are held for trading and carried at fair value in the statement of financial position, with any gains or losses being recognized in the profit or loss.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost using effective interest rate method less any impairment losses.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
These financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as financial income in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Aset keuangan (lanjutan) Pinjaman (lanjutan)
yang
diberikan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
dan
ACCOUNTING
Financial assets (continued) Loans and receivables (continued)
piutang
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Metode suku bunga efektif
Effective interest rate method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan.
The effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas dimasa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atau penerbitan atas aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari aset keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Bank classified the financial assets into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristics of those financial assets. The classification can be seen in the table below:
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Aset keuangan (lanjutan)
e.
Diperdagangkan dan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Held for trading carried at fair value through profit or loss
Aset keuangan/ Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Financial assets (continued)
Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Class (as determined by the Bank)
Efek-efek/Securities
Subgolongan/ Subclasses Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under resale agreements
Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Kredit yang diberikan/Loans Pendapatan bunga yang masih akan diterima/Interest receivables Aset lain-lain/Other assets
Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity
ACCOUNTING
Classification (continued)
Klasifikasi (lanjutan) Kategori instrument keuangan/ Category of financial instruments
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Efek-efek/Securities
Setoran jaminan/Security deposits Sertifikat Bank Indonesia (SBI)/Bank Indonesia Certificate (SBI) Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI)/ Certificate Deposits of Bank Indonesia (SDBI) Obligasi/Bonds
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.
The Bank derecognizes a financial assets if and only if the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when it transfers the financial assets and substantially all the risks and benefits on ownership of the asset to another entity.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Aset keuangan (lanjutan) Penghentian (lanjutan)
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
aset
Financial assets (continued) Derecognition of financial assets
keuangan
If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and benefits on ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and benefit on ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial assets and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. f.
ACCOUNTING
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
f.
Financial liabilities and equity instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangement and the definitions of a financial liability and an equity instruments.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instruments is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Bank are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
The Bank classified its financial liabilities as financial liabilities measured at amortized cost.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss are categorized and measured at amortized cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial liabilities and equity instruments (continued)
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari liabilitas keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Bank classified the financial liabilities into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristics of those financial liabilities. The classification can be seen in the table below:
Kategori instrument keuangan/ Category of financial instruments
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
g.
2.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost
Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Subgolongan/ Class (as determined by the Bank) Subclasses Liabilitas segera/Obligations due immediately Simpanan nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Bunga yang masih harus dibayar/ Accrued interest Liabilitas lain-lain/Other liabilities expenses Biaya yang masih harus dibayar/ Accrued expenses
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities, if and only if, the Bank’s obligations are discharged, canceled or expired.
Reklasifikasi aset keuangan
g.
Reclassification of financial assets Bank shall not reclassify any financial instruments out of or into the fair value through profit/loss category while it is held or issued. Financial assets at fair value through profit/loss could be reclassified as loans and receivables if it could fulfill the requirements as loans and receivables and there is intention and capability to hold until the predictable date in the future or maturity date.
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi dapat diklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk dimiliki di masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Reclassification (continued)
of
ACCOUNTING
financial
assets
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity, if during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments), other than sales or reclassifications that:
(i)
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (ii) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
(i)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi.
Reclassification of financial assets from heldto-maturity classification to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognized directly in equity section until the financial assets are derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized as profit/loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-to-maturity classification is recorded at carrying amount. The unrealized gains or losses are amortized by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.
are so close to maturity or the financial asset’s call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
(ii) are occured after Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or (iii) are attributable to a certain event that is beyond the Bank’s control, is nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by Bank.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Saling hapus instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
i.
k.
has a legally enforceable right to offset the recognized amount; and
has an intention to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate. Demand deposits with other banks stated at amortized acquisition costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e). j.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. i.
Offsetting financial instrument Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the financial statements if, and only if, Bank:
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:
ACCOUNTING
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
j.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penempatan dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan call money.
Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) and call money.
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Placements with Bank Indonesia are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate. Placements with other banks are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Efek-efek
k.
Securities At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done by classification of securities into groups of certain financial assets net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Efek-efek (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Securities (continued) Securities purchased under resale agreements are presented as asset and stated at fair value with any gains or losses being recognized in the statement of profit or loss.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai aset sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi. l.
ACCOUNTING
Kredit yang diberikan
l.
Loans
Kredit yang diberikan adalah kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian dengan debitur, yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans are granted based on agreements with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after specified periods.
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Loans are recognized at amortized acquisition costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
For restructured loans, loss which arise from loan restructuring related to the modification of terms is recognized if the present value of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.
Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah deposito berjangka, tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.
Collateral is held to mitigate credit risk and risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Typically, the Bank uses time deposits, land and buildings, vehicles, accounts receivable, machines and inventories to mitigate credit risk.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (‘secondary source of credit repayment’) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a secondary source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
Kredit dihapusbukukan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau telah diambil alih oleh Bank.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals have been realized or have been transferred to the Bank.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
2.
Kredit yang diberikan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Loans (continued)
kepada
The criteria for loan write-off to debtors are as follows:
a. Kredit yang memiliki kualitas macet; b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset sebesar 100% dari pokok kredit; c. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off); d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;
a. “Loss” loan category; b. Loan facility has been provided with 100% allowance for impairment losses from the loan principal; c. The write-offs are performed for all loan obligations, the loan obligations shall not be written-off partially;
Kriteria penghapusbukuan kredit debitur adalah sebagai berikut:
e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar.
d. Collection and recovery efforts have been performed, but the results are unsuccessful; e. The debtor’s business has no prospect or performance is bad or they do not have the ability to repay the loan.
m. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan
m. Impairment of financial assets and nonfinancial assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are evaluated for indicators of impairment at each statements of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial assets, and the events that occurred losses have impacted the estimated future cash flows of the financial assets that can be reliably estimated.
Bukti obyektif penurunan sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
nilai
termasuk
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya.
27
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; or There is probability that the borrower will be bankrupt or financial re-organization; or significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan (lanjutan)
m. Impairment of financial assets and nonfinancial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between loss and its identification is determined by management for each identified portfolio.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan yang signifikan dilakukan secara individual.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both individually and collectively. Evaluation for impairment of significant impairment assets are assessed individually.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets which are not individually impaired are collectively assessed to determined any impairment that have been incurred but not identified yet. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed to determine their impairment by grouping the financial assets with similar risk characteristics. Financial assets which are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized, are no longer included in a collective assessment of impairment.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
For the purposes of an evaluation of individual impairment, the amount of impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows that is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. If a loan has a variable interest rate, then the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether the foreclosure is probable or not.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan (lanjutan)
m. Impairment of financial assets and nonfinancial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Bank menerapkan statistical model analysis method yaitu migration analysis method dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:
The Bank applied statistical model analysis method, namely migration analysis method using historical loan loss data minimum 3 years and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:
Data historis probability of default, Waktu pemulihan, Jumlah kerugian yang terjadi apabila default (loss given default), dan Pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.
Historical trend of the probability of default, The timing of recoveries, The amount of loss incurred if default (loss given default), and Management’s experienced judgment as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or lesser than the amount which is based on historical experience.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi penghasilan komprehensif lain.
If in subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an occurring event after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
The outstanding balances of earning assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when the Bank’s management believes that the earning assets are uncollectible. When a loan is uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment loss. Such loans could be written-off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Recoveries from loans previously written-off in the current period are credited by adjusting to the allowance for impairment losses.
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lainnya selain bunga.
Recoveries from loans previously written-off in the previous period are recorded in other income besides interest.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
m. Penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan (lanjutan)
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Impairment of financial assets and nonfinancial assets (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi.
The carrying amounts of the Bank’s nonfinancial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists then the asset’s recoverable amount is estimated.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value).
The Bank determines allowance for impairment losses on foreclosed assets based on the lowest one between the carrying amount and their net realizable value.
Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Impairment losses reserve recognized in prior year are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount.
Aset tetap
n.
Fixed assets
Aset tetap yang dimiliki oleh Bank digunakan semata-mata untuk operasional Bank.
Fixed asset owned by the Bank, are solely used in the Banks operation.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including non-creditable import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the premises and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairment are charged to the statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred. Other cost incurred subsequently to add to, replace part of or service an item of aset is recorded as acquisition of asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Fixed assets (continued) Depreciation of fixed assets, except for land, is computed using the straight-line method for fixed assets over the estimated useful life of the assets, as follows:
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk seluruh aset tetap selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Masa manfaat tahun/ The estimated useful life year Bangunan Perbaikan aset yang disewa Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan
ACCOUNTING
% per tahun/ % per year
20 5 5 5
5 20 20 20
Buildings Leasehold improvements Furniture and office equipments Transportation equipments
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The economic useful life, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate for on a prospective basis.
Untuk semua aset tetap, Bank menetapkan nilai residu “nihil” untuk perhitungan penyusutan.
For all fixed assets, the Bank has determined residual values to be “nil” for the calculation of depreciation.
Apabila aset tetap dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
When fixed assets are disposed, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the statement of financial position, and the resulting gains or losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is stated at cost and not amortized as the management believe that it is probable the titles of land rights can be renewed/extended upon expiration.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
o.
p.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Akumulasi biaya konstruksi bangunan serta pemasangan peralatan kantor, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of buildings and installation of office equipments are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged on the such date.
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan aset pemilihan langsung.
Assets acquired through finance leases are depreciated by the same method with the direct cost of assets.
Aset takberwujud
o.
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank.
Intangible assets consist of software acquired by the Bank.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Software acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.
An intangible asset is derecognized on disposal or when there is no future economic benefits are expected from its use or disposal.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah lima tahun.
Amortization is recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income on a straight-line method over the estimated useful life of the software, from the date it is available for use. The estimated useful life of software is five years.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
Amortization method, useful life and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate.
Agunan yang diambil alih
p.
Foreclosed assets Collaterals on loans in the form of land and other assets foreclosed by the Bank, are presented under “Other Assets” account.
Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Bank disajikan dalam perkiraan “Aset Lainlain”.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Agunan yang diambil alih (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
s.
Foreclosed assets (continued)
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Sedangkan jika terdapat selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Gains or losses on the sale of foreclosed assets are recognized in the current statements of income.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang di ambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang di ambil alih dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Management evaluates the value of foreclosed assets periodically. An allowance for possible losses on foreclosed assets is provided based on the decline in value of foreclosed assets and the loss is recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income at current year.
Biaya dibayar dimuka
q.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. r.
ACCOUNTING
Aset lain-lain
r.
Other assets
Aset lain-lain terdiri dari biaya dibayar dimuka, pendapatan bunga yang masih akan diterima, persediaan barang cetakan, persediaan hadiah dan perlengkapan kantor, uang muka, setoran jaminan dan lainnya.
Other assets consists of prepaid expenses, accrued interest incomes, printing materials, gift and supplies inventories, advances, security deposits and others.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Other assets are stated at the carrying amounts less allowance for impairment in value.
Liabilitas segera
s.
Obligation due immediately Obligation due immediately is recorded in the event of its occurrence or due to a direct order from the shareholder both customers and other bank. Obligation due immediately is stated at the amortized cost (Note 2f).
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari nasabah maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2f).
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Deposits from customers and deposits from other banks
Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits are liabilities to customers in the form of demand deposits, saving deposits and time deposits.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, dan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Demand deposits represent deposits of customers which may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by checks or other orders of payment or transfers.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Saving deposits represent deposits of customers which may only be withdrawn when certain agreed conditions at the account opening are met. They may not be withdrawn by checks or other equivalent instruments, except by using specific withdrawal slip which can only be validated at the depository bank and/or by using Automatic Teller Machine (ATM) card.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.
Time deposits represent deposits of customers which may only be withdrawn after a certain period of time in accordance with the agreement with the customers at the time of placement, or the customers will be fined or penalized if withdrawals are made before maturity.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.
Deposits from other banks are liabilities to other banks in the form of demand deposits, call money less than or 90 days and time deposits with original maturities of each agreement.
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f).
At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized costs using the effective interest rate method (Note 2f).
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
v.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Pengakuan pendapatan bunga dan beban bunga
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
u.
income
Recognition expense
of
interest
and
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah tingkat suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas dimasa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat digunakan tahun yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Interest income and expenses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter year) to carrying amount of the financial asset or financial liability.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of effective interest rate includes transaction costs and all fees/provisions and other things paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan adalah bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense recognized in the financial statements are interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau yang pembayarannya secara tetap waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans which their principal and interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exist as to the timely collection, are generally classified as impaired loans.
Seluruh penerimaan kas atas kredit yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet, diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
All cash receipts from loans classified as doubtful or loss are applied as a reduction to the principal first. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi
v.
Recognition of commission revenues and expenses
and
fees
Provisi dan komisi terkait instrumen keuangan.
Fees and commissions related to financial instruments.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman diberikan dan piutang atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Commission income and expense and fees associated with the acquisition of financial instruments categorized as held-to-maturity and loans and receivables, or related to a period of time that the amount is significant, are recorded as part of the fair value of financial assets or financial liabilities and amortized over the time period using the effective interest rate.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Recognition of commission and revenues and expenses (continued)
fees
Provisi dan komisi lainnya
Other fees and commissions
Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions that are not related to the acquisition or issuance of financial instrument and have maturity terms in which amounts are significant, are deferred and amortized using the straight-line method over the term of the relevant transaction. Meanwhile, fees income and expenses and other commissions that are not significant are recognized immediately as income or expenses on the transaction date.
w. Pajak penghasilan
w. Income tax
Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.
Effective on January 1, 2015, The Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”.
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk akun yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan akun tersebut diakui di penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises of current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income, except to the extent it relates to accounts recognized directly in other equity components, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for current the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting basis of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax basis. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences, as long as it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
w. Pajak penghasilan (lanjutan)
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Income tax (continued)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statement of profit or loss and other comprehensive income, unless the deferred tax is charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position, in the same manner as the current tax assets and liabilities are presented.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a tax assessment letter is received, or if appealed against, when the results of the appeal has determined.
Liabilitas imbalan pasca-kerja
x.
Obligation for post-employement benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contributions. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount that is already paid in the statement of financial position and as an expense in the statement of profit or loss and other comprehensive income at current year.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Untuk program imbalan pasti, PSAK revisi mengharuskan seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan biaya jasa lalu non-vested sebelumnya diakui selama rata-rata periode vesting diakui segera dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Effective on January 1, 2015, the Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. For defined benefit plans, the revised SFAS requires all actuarial gains and losses to be recognized in other comprehensive income and unvested past service costs previously recognized over the average vesting period to be recognized immediately in profit or loss when incurred.
Bank menghitung imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”.
The Bank calculates post-employment benefits to its employees in accordance with Labour Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
ACCOUNTING
Obligation for post-employement benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Liabilitas atau aset imbalan pasti neto adalah keseluruhan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar dari aset program (jika ada), disesuaikan untuk setiap dampak atas pembatasan aset imbalan pasti neto ke batas atas aset. Batas atas aset merupakan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan kontribusi masa depan untuk program tersebut.
The net defined benefit liability or asset is the aggregate of the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period reduced by the fair value of plan assets (if any), adjusted for any effect of limiting a net defined benefit asset to the asset ceiling. The asset ceiling is the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plan or reductions in future contributions to the plan.
Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2013), beban imbalan dalam program imbalan pasti secara aktuarial ditentukan dengan menggunakan projected unit credit.
According to SFAS No. 24 (Revised 2013), the cost of providing benefits under the defined benefit plans is actuarially determined using the projected unit credit method.
Biaya imbalan pasti terdiri dari: Biaya jasa; Bunga neto atas liabilitas atau aset neto;
Defined benefit cost comprise the following: Service cost; Net interest on the net defined benefit liability or asset; Reameasurements of net defined benefit liability or asset.
Pengukuran kembali liabilitas atau aset neto. Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian yang diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Biaya jasa lalu diakui ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi atau ketika Bank mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon, mana yang lebih awal. Jumlah ini dihitung secara berkala oleh aktuaris independen.
Service costs include current service costs, past service costs and gains or losses on nonroutine settlements which are recognized as expense in statement of profit or loss and other comprehensive income. Past service costs are recognized when plan amendment or curtailment occurs or when the Bank recognizes related restructuring costs or termination benefits, whichever is earlier. These amounts are calculated periodically by independent qualified actuaries.
Bunga neto atas liabilitas atau aset adalah perubahan selama periode pada liabilitas atau aset imbalan pasti neto yang timbul dari berlalunya waktu yang ditentukan dengan mengalikan tingkat diskonto berdasarkan obligasi pemerintah dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Bunga neto atas liabilitas atau aset imbalan pasti neto diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Net interest on the net defined benefit liability or asset is the change during the period in the net defined benefit liability or asset that arises from the passage of time which is determined by multiplying the discount rate based on government bonds to the net defined benefit liability or asset. Net interest on the net defined benefit liability or asset is recognized as expense or income in statement of profit or loss and other comprehensive income.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
y.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
ACCOUNTING
Obligation for post-employement benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Pengukuran kembali terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial; imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset (tidak termasuk bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto) diakui langsung dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
Remeasurements comprising actuarial gains and losses, return on plan assets and any change in the effect of the asset ceiling (excluding net interest on net defined benefit liability) are recognized immediately in other comprehensive income in the period in which they arise. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.
Sebelum 1 Januari 2015, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.
Before January 1, 2015, actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at the date. The excess is determined as actuarial gains or losses recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Selanjutnya biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Kuasi-reorganisasi
y.
Quasi-reorganization Quasi-reorganization had been accounted for in accordance SFAS No. 51, “Accounting for Quasi-Reorganization”, using an accounting procedure to restructure its equity through the elimination of the accumulated losses and adjustments of all its respective recorded assets and liabilities at fair value to achieve a “fresh-start”, which the statement of financial position stated at fair value. The accumulated losses were eliminated against differences in the readjustment of assets and liabilities, together with the additional paid-up capital under the equity account.
Kuasi-reorganisasi telah dicatat berdasarkan PSAK No. 51, "Akuntansi KuasiReorganisasi", menggunakan prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitasnya melalui penghapusan akumulasi kerugian dan penyesuaian atas nilai tercatat aset dan liabilitas pada nilai wajarnya untuk mencapai suatu "permulaan baru", dimana laporan posisi keuangan dinyatakan pada nilai wajar. Akumulasi kerugian telah dieliminasi terhadap selisih penyesuaian kembali aset dan liabilitas, bersamaan dengan tambahan modal disetor pada bagian ekuitas.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
Kuasi-reorganisasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.
Quasi-reorganization (continued) The fair values of assets and liabilities are determined based on market values. If the market value is unavailable, the estimated fair value is determined using the best information available. The estimated of the fair values put into consideration prices of the similar type of assets and the most suitable valuation technique to the characteristics of the related assets and liabilities, among others, present value method and discounted cash flows method. The Bank determined the fair value of assets and liabilities based on the appraisal result from an Independent Appraiser.
Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain metode nilai kini dan arus kas diskonto. Bank menentukan nilai wajar aset dan liabilitas berdasarkan hasil penilaian dari Penilai Independen.
z.
ACCOUNTING
Provisi
z.
Provisions
Provisi diakui jika Bank mempunyai liabilitas kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Bank harus menyelesaikan liabilitas tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Bank has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Bank has to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait liabilitas tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. When a provision is measured using the estimated cash flows to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
aa. Laba per saham dasar
aa. Basic earnings per share
Bank menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.
The Bank adopted SFAS No. 56 (Revised 2011), which prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing income for the year attributable to ordinary equity holders of the parent company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
aa. Laba per saham dasar (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Basic earnings per share (continued) The Bank has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2015 and 2014 and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Bank tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. bb. Beban emisi saham
bb. Shares issuance costs Based on the regulation No. VIII.G.7, appendix of BAPEPAM Decision Letter No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000 regarding “Guidance for Financial Statements Presentation”, costs related to the public offering of shares (including pre-emptive rights issue) are deducted from the proceeds and presented as a deduction from the “Additional Paid-in-Capital-Net” account, under Equity section in the statement of financial position.
Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang pada akun ”Tambahan Modal Disetor-Neto”, sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan. cc. Pembayaran berbasis saham
cc. Share-based payments
Karyawan Bank menerima remunerasi dalam bentuk pembayaran berbasis saham, dimana karyawan memberikan jasa sebagai imbalan untuk instrumen ekuitas (transaksi yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas).
Employees of the Bank receive remuneration in the form of share-based payments, whereby employees render services as consideration for equity instruments (equity-settled transactions).
Suatu pembayaran berbasis saham kepada karyawan menjadi vested ketika telah menjadi hak karyawan. Kondisi vesting adalah kondisi yang menentukan apakah Bank menerima jasa yang memberikan hak kepada karyawan untuk menerima kas, aset lain atau instrumen ekuitas Bank, dalam perjanjian pembayaran berbasis saham. Untuk memenuhi kondisi memiliki dalam pembayaran berbasis saham, hak karyawan untuk menerima kas, aset lain atau instrumen ekuitas Bank menjadi vested jika hak karyawan tidak lagi bergantung kepada kondisi vesting.
A share-based payment to employee is to be vested when it becomes an entitlement of the employee. Vesting conditions represent the conditions that determine whether the Bank receives the services that entitle the employee to receive cash, other assets or equity instruments of the Bank, under a share-based payment arrangement. To become an entitlement, under a share-based payment arrangement, employee’s right to receive cash, other assets or equity instruments of the Bank vested when the employee’s entitlement is no longer conditional on the satisfaction of any vesting conditions.
Pemberian atas instrumen ekuitas yang telah vested secara seketika dikarenakan jasa yang telah diberikan oleh karyawan dibebankan secara penuh pada tanggal pemberian (grant date).
An award of equity instruments that has been vested immediately due to services that have already been rendered by the employee is therefore expensed in full at grant date.
Setelah suatu transaksi yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas telah vested, Bank tidak melakukan penyesuaian atas biaya yang telah diakui, meskipun instrumen yang menjadi subjek dari transaksi kemudian menjadi hangus.
After an equity-settled transaction has been vested, the Bank does not made any adjustment on cost already charged, even if the instrumens that are the subject of the transaction are subsequently forteited.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
2.
dd. Informasi segmen
ACCOUNTING
dd. Segment information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan segmen geografis sesuai kebijakan pelaporan internal Bank.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The Bank reports segment information based on geographical segment accordance with the Bank’s internal reporting policy.
Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A geographical segment is engaged in providing services within a particular economic environment that are subject to risks and return that are different from those operating segment in other economic environments.
ee. Peristiwa setelah periode pelaporan
ee. Events after the reporting period Post year-end events that provide additional information about the Bank financial position at the date of the statement of financial position (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that do not need adjustment are disclosed in the notes to financial statements when material.
Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Bank pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Kejadiankejadian setelah tanggal laporan posisi keuangan yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PENGGUNAAN ESTIMASI, DAN ASUMSI MANAJEMEN
PERTIMBANGAN
3.
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgment in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard.
Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus, dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain, termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Estimates and judgments are evaluated on a continuously, and based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are made by management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS (continued)
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 30).
This disclosure supplements the commentary on financial risk management (Note 30).
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Bank’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
a.
a.
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
assets
and
The Bank determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition that is determined in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Bank’s accounting policies disclosed in Notes 2e and 2f.
Bank menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2e dan 2f. b.
Classification of financial financial liabilities
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
b.
Allowance for impairment of financial assets
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses of financial assets are maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible financial assets. The Bank assesses specifically at each statements of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas aset keuangan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun.
If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for impairment losses is provided on accounts specifically identified as impaired. Written-off financial assets are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized despite all efforts and measures have been implemented. Evaluation of financial assets to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year.
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
b.
b.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Allowance for impairment of financial assets (continued) Therefore, the timing and amount of allowance for impairment losses recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Estimasi dan asumsi
Estimations and assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini.
The key assumptions concerning the future and other key source of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below.
Bank mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Bank. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.
The Bank based its assumptions and estimates on available parameters when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes in circumstances arising beyond the control of the Bank. Such changes are reflected in the assumptions when they occurred.
a.
a.
Estimasi masa manfaat aset tetap
Estimated useful life of fixed assets
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Bank diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis.
The useful life of each item of the Bank’s fixed assets is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for used. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets.
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset.
The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.
Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Therefore, it is possible that future result of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A reduction in the estimated useful life of any fixed assets would increase the recorded depreciation expense and decrease the carrying values of these fixed assets.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan) Estimasi dan asumsi (lanjutan) a.
Estimasi (lanjutan)
masa
manfaat
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS (continued) Estimations and assumptions (continued)
aset
tetap
a.
c.
life
of
fixed
assets
There is no significant change in the estimated useful lives of fixed assets during the year. The estimated useful life and carrying value of fixed assets are disclosed in Notes 2n and 10, respectively.
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2n dan nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 10. b.
Estimated useful (continued)
Imbalan pasca-kerja
b.
Post-employment benefits
Penentuan cadangan dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut.
The determination of the obligation and postemployment benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts.
Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 23 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang.
Those assumptions are described in Note 23 and include, among others, discount rate and rate of increasing salary. Actual results that differ from the Bank’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja.
Management believes that the Bank’s assumptions are reasonable and appropriate, however, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may significantly affect the amount of defined reserve for postemployment benefit.
Nilai tercatat cadangan imbalan pasti pascakerja diungkapkan pada Catatan 23.
The carrying value of post employment benefits liability is disclosed in Note 23.
Aset pajak tangguhan
c.
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 22.
The deferred tax assets are disclosed in Note 22.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
4.
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan) Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimations and assumptions (continued)
d.
d.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Impairment review is performed when certain impairment indicators present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuing use and ultimate disposition of such assets.
Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Bank.
Any significant changes in used in determining the materially affect the recoverable values and impairment loss could have on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih) masing-masing diungkapkan pada Catatan 10 dan 12.
The carrying value of these assets in the form of fixed assets and other assets (foreclosed assets) are disclosed in Notes 10 and 12, respectively.
KAS
4. 2015
5.
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS (continued)
the assumptions fair value may assessment of any resulting a material impact
CASH 2014
Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
29.127
33.824
3.259
2.298
Rupiah Foreign currency US Dollars
Jumlah
32.386
36.122
Total
Cash in Safe dan Cash in Transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT ACE Jaya Proteksi (dahulu PT Asuransi Jaya Proteksi).
Cash in Safe and Cash in Transit are insured for burglary risks with PT ACE Jaya Proteksi (formerly PT Asuransi Jaya Proteksi).
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2015
2014
Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
250.322
291.367
15.853
25.513
Rupiah Foreign currency US Dollars
Jumlah
266.175
316.880
Total
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA (continued)
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
The balances of demand deposits with Bank Indonesia are maintained to comply with Bank Indonesia’s Minimum Statutory Requirements (GWM).
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/2015 tertanggal 26 Nopember 2015 tentang “Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”, sedangkan rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/2013 tertanggal 24 Desember 2013 tentang “Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”.
The calculation of the GWM ratios as of December 31, 2015 is based on Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/2015 dated November 26, 2015, regarding “Second Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013 on Minimum Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks”, whereas GWM ratios as of December 31, 2014 is based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/2013 dated December 24, 2013, regarding “Reserve Requirement in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks”.
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
Minimum Reserve Requirement (GWM) ratio for Rupiah and foreign currency in accordance with Bank Indonesia’s regulation.
2015 GWM yang wajib dibentuk Rupiah GWM Primer GWM Sekunder Mata uang asing
2014
7,50% 4,00% 8,00%
8,00% 4,00% 8,00%
Minimum Reserve Requirement Rupiah Primary Reserve Secondary Reserve Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM Bank masing-masing sebesar 20,31% dan 17,23% untuk mata uang Rupiah, serta sebesar 8,79% dan 8,24% untuk mata uang asing.
As of December 31, 2015 and 2014, GWM of the Bank were 20.31% and 17.23% for Rupiah currency, and 8.79% and 8.24% for foreign currency, respectively.
GWM Bank dalam Rupiah sebesar 20,31% dan 17,23% terdiri dari GWM Primer sebesar 7,56% dan 9,16% dengan menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada BI dan GWM Sekunder sebesar 12,75% dan 8,07% dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan excess reserve.
The GWM’s of the Bank in Rupiah were 20.31% and 17.23% which consists of Primary GWM of 7.56% and 9.16% through Rupiah demand deposits with BI and Secondary GWM’s of 12.75% and 8.07% through Certificates of Bank Indonesia (SBI), Certificates Deposit of Bank Indonesia (SDBI) and excess reserve.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the Bank Indonesia’s regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6.
GIRO PADA BANK LAIN a.
Berdasarkan mata uang
a. 2015
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Jumlah - Rupiah Mata uang asing PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Indonesia Jumlah - mata uang asing Jumlah
b.
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2014
8.318 1.999
4.589 3.032
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
10.317
7.621
Total - Rupiah
143.738 22.486 6.946 6.867
146.796 1.198 1.061 6.241
Foreign currencies PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Indonesia
180.037
155.296
190.354
162.917
Berdasarkan kolektibilitas
b.
Berdasarkan transaksi berelasi dan pihak ketiga
dengan
pihak
c.
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
By collectability
By transaction with related party and third party
d. Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no impairment losses in respect of demand deposit with other banks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The management believes that no allowance for impairment losses on demand deposits with other banks to be provided as of December 31, 2015 and 2014.
Tingkat suku bunga rata-rata
e.
Average interest rate The average interest rates for demand deposits with other banks in Rupiah and in foreign currencies are disclosed in Note 30.
Suku bunga rata-rata untuk giro pada bank lain dalam mata uang Rupiah dan dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 30. f.
Total
As of December 31, 2015 and 2014, there were no demand deposits with other banks with related party.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat giro pada bank lain dengan pihak berelasi. d.
Total - foreign currencies
Based on the prevailing BI Regulation, all demand deposits with other banks as of December 31, 2015 and 2014, were classified as current.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku, seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan lancar. c.
By currencies
f.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.
48
As of December 31, 2015 and 2014, there were no demand deposits with other banks which are pledged.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 2015
Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) - bersih Call money: PT BPD Kaltim PT Bank National Nobu Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Pundi Indonesia Tbk Jumlah - Rupiah
317.255
625.500
50.000 25.000 20.000 -
20.000 30.000 40.000 40.000
-
20.000 10.000
Rupiah Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) - net Call money: PT BPD Kaltim PT Bank National Nobu Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Pundi Indonesia Tbk
412.255
785.500
Total - Rupiah
-
24.770
Foreign currency PT Bank Capital Tbk
-
24.770
412.255
810.270
Jumlah - mata uang asing
b.
Berdasarkan kolektibilitas
b.
Berdasarkan transaksi berelasi dan pihak ketiga
dengan
pihak
c.
Berdasarkan jatuh tempo
d. 2015
Rupiah Kurang dari 1 bulan Mata uang asing Dollar Amerika Kurang dari 3 bulan Jumlah
Total
By collectability
By transaction with related party and third party As of December 31, 2015 and 2014, there were no placements with related party.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat penempatan pada pihak berelasi. d.
Total - foreign currency
Based on the prevailing BI regulation, placements with BI and other banks as of December 31, 2015 and 2014, were classified as current.
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, penempatan pada BI dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan sebagai lancar. c.
By type and currency
2014
Mata uang asing PT Bank Capital Tbk
Jumlah
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
By maturity
2014 785.500
Rupiah Less than 1 month
-
24.770
Foreign currency United States Dollars Less than 3 months
412.255
810.270
Total
412.255
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) e.
Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo
e.
2015 Rupiah Kurang dari 1 bulan
f.
8.
By remaining period until maturity
2014 785.500
Rupiah Less than 1 month
-
24.770
Foreign currency United States Dollars Less than 1 month
412.255
810.270
Total
412.255
Mata uang asing Dollar Amerika Kurang dari 1 bulan Jumlah
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
f.
Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, all placements with Bank Indonesia and other banks were not impaired.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses on placements with other banks to be provided as of December 31, 2015 and 2014.
g.
Suku bunga rata-rata untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dalam mata uang rupiah dan dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
g.
The average interest rates for placements with Bank Indonesia and other banks in Rupiah and in foreign currency are disclosed in Note 30.
h.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan.
h.
As of December 31, 2015 and 2014 there were no placements with other banks pledged as cash collateral.
i.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
i.
Placements with Bank Indonesia and other banks will be settled within no more than 12 months after the date of the statement of financial position.
EFEK-EFEK a.
8.
Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 2015
Pihak ketiga Diperdagangkan Rupiah Obligasi PT Indosat Tbk Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 314 pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 840 pada tanggal 31 Desember 2014
SECURITIES By type and currency
2014
56.954
-
Third party Trading Rupiah Bonds of PT Indosat Tbk Held-to-maturity Rupiah
9.686
69.160
50
Certificates of Bank Indonesia net of unamortized discount of Rp 314 as of December 31, 2015 and Rp 840 as of December 31, 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
Berdasarkan (lanjutan)
jenis
dan
mata
uang
a.
2015
b.
By type and currency (continued)
2014
Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan) Rupiah (lanjutan) Sertifikat Deposito Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 3.723 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 2.393 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 1.053 pada tanggal 31 Desember 2013 Obligasi PT Bima Multi Finance
Held-to-maturity (continued) Rupiah (continued)
416.268 20.000
182.607 20.000
Jumlah
502.908
271.767
Berdasarkan penerbit
b. 2015
Pihak ketiga Diperdagangkan Bukan pemerintah
c.
SECURITIES (continued)
Certificates Deposit of Bank Indonesia net of unamortized discount of Rp 3,723 as of December 31, 2015 Rp 2,393 as of December 31, 2014 and Rp 1,053 as of December 31, 2013 Bonds of PT Bima Multi Finance Total
By issuer
2014
56.954
-
Third party Trading Non government bond
Dimiliki hingga jatuh tempo Pemerintah Bukan pemerintah
425.954 20.000
251.767 20.000
Held to maturity Government Non-government
Jumlah
502.908
271.767
Total
Berdasarkan jatuh tempo dan suku bunga
Jenis/Type Pemerintah Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Indonesia
Bank Indonesia
c.
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
By maturity and interest rate Suku bunga bagi hasil per tahun/ Annual interest rate profit sharing Government
Sertifikat Bank Indonesia/ Certificates of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/ Certificates Deposit of Bank Indonesia
< 1 tahun/ < 1 year
7,10%
Held-to-maturity Bank Indonesia
< 1 tahun/ < 1 year
6,50%-6,85%
Bank Indonesia
Bukan Pemerintah Diperdagangkan PT Indosat Tbk Dimiliki hingga jatuh tempo PT Bima Multi Finance
Non-Government Trading Obligasi/Bonds (TRD)
Desember 2018/ December, 2018
10,00%
PT Indosat Tbk Held-to-maturity
Obligasi/Bonds(HTM)
Januari 2016/ January, 2016
51
11,65%
PT Bima Multi Finance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan) d.
Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo
SECURITIES (continued) d.
2015
By remaining period until maturity
2014
Rupiah
Rupiah
Diperdagangkan ≤ 1 tahun Dimiliki hingga jatuh tempo ≤ 1 tahun > 1 tahun ≤ 5 tahun Jumlah
e.
56.954
-
Trading ≤ 1 year
445.954 -
251.767 20.000
Held to maturity ≤ 1 year > 1 year ≤ 5 years
502.908
271.767
Berdasarkan peringkat
e. Peringkat/Rating 2015
Pihak ketiga: Rupiah: Diperdagangkan PT Indosat Tbk Tahun 2015-SR A Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia PT Bima Multi Finance Seri I B 2013
idAAA
2015
56.954
-
-
9.686
69.160
-
416.268
182.607
(Idr)BBB
Berdasarkan kolektibilitas
f.
20.000
20.000
Held-to-maturity Certificates of Bank Indonesia Certificates Deposit of Bank Indonesia PT Bima Multi Finance Series I B 2013
502.908
271.767
Total
By collectability Based on the prevailing BI regulation, securities as of December 31, 2015 and 2014 were classified as current.
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efekefek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan lancar.
h.
Third party : Rupiah: Trading PT Indosat Tbk Year 2015-SR A
Bonds rating classified by PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia
g.
2014
-
Jumlah
f.
By rating
Nilai tercatat/Carrying amount 2014
(Idr)BBB
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai
g.
Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014 there were no impairment losses in securities.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The management believes that no allowance for impairment losses in securities to be provided as of December 31, 2015 and 2014.
Suku bunga rata-rata untuk diungkapkan dalam Catatan 30.
h.
efek-efek
52
The average interest rates for securities are disclosed in Note 30.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN a.
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
a.
2015 Pihak berelasi Rupiah Modal kerja Konsumsi
By type and currency
2014 Related parties Rupiah Working capital Consumer
20.708 7.102
20.708 4.550
27.810
25.258
-
-
Allowance for impairment losses
27.810
25.258
Total related parties - net
1.909.020 757.335 44.062
1.650.710 653.406 49.843
Third parties Rupiah Working capital Investment Consumer
2.710.417
2.353.959
17.738 -
54.065 5.563
17.738
59.628
Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
2.728.155
2.413.587
Jumlah pihak ketiga - bersih
2.717.442
2.413.032
Total third parties - net
Jumlah - bersih
2.745.252
2.438.290
Total - net
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah pihak berelasi - bersih Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi
Mata uang asing Modal kerja Investasi
b.
LOANS
(10.713)
Total third parties Allowance for impairment losses
(555)
Berdasarkan sektor ekonomi
b. 2015
Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Industri Konstruksi Perdagangan, perhotelan dan restoran Transportasi, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain
Foreign currencies Working capital Investment
By economic sector
2014
253.884 378.855 343.702
158.548 340.641 368.162
1.123.981
1.016.939
202.800 370.882 30.698 51.163
225.872 260.482 13.808 54.393
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.755.965
2.438.845
Jumlah - bersih
2.745.252
(10.713)
(555) 2.438.290
53
Agriculture, hunting and agriculture facilities Industry Construction Trading, restaurant and hotel Transportation, warehousing and communication Business services Social services Others Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
Berdasarkan jenis konsumen
LOANS (continued) c.
By type of customers
2015
2014
Rp
d.
%
Rp
%
Korporasi Individu
1.693.135 1.062.830
61% 39%
1.541.701 897.144
63% 37%
Corporate Individual
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.755.965
100%
2.438.845
100%
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
2.745.252
(10.713)
(555) 2.438.290
Berdasarkan periode kredit dan sisa umur jatuh tempo
d.
By loans period and maturity
The classification of loans by loan period, which is stated in the loan agreements and the remaining period until maturity are as follows:
Golongan jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2015
2014
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo/ By remaining period until maturity
Berdasarkan periode perjanjian/ By loans period
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo/ By remaining period until maturity
Berdasarkan periode perjanjian/ By loans period
Rupiah: ≤ 1 tahun > 1 tahun ≤ 2 tahun > 2 tahun ≤ 5 tahun > 5 tahun
1.652.074 112.548 739.393 234.211
194.497 1.240.413 592.861 710.455
1.431.849 125.439 633.434 188.495
1.083.017 431.057 619.442 245.701
Rupiah: ≤ 1 year > 1 year ≤ 2 years > 2 years ≤ 5 years > 5 years
Jumlah Rupiah
2.738.226
2.738.226
2.379.217
2.379.217
Total Rupiah
Mata uang asing: ≤ 1 tahun > 1 tahun ≤ 2 tahun > 2 tahun ≤ 5 tahun
14.879 2.228 632
9.649 8.090
41.527 7.893 10.208
8.099 41.321 10.208
Foreign currency: ≤ 1 year > 1 year ≤ 2 years > 2 years ≤ 5 years
Jumlah mata uang asing
17.739
17.739
59.628
59.628
Total foreign currency
2.755.965
2.755.965
2.438.845
2.438.845
Total
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
e.
Total - net
(10.713) 2.745.252
(10.713) 2.745.252
(555) 2.438.290
Suku bunga rata-rata untuk kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah dan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat diungkapkan dalam Catatan 30.
e.
54
(555) 2.438.290
Allowance for impairment losses Total - net
The average interest rates for loans in Rupiah and in U.S. Dollars are disclosed in Note 30.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
LOANS (continued)
f.
Kredit yang diberikan dijamin dengan deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.
f.
Loans are secured by deposits, registered mortgages over collateral and by other guarantees generally acceptable to the Bank.
g.
Kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
g.
Restructured loans as of December 31, 2015, and 2014 are as follows:
2015
Kredit/ Loan Kredit yang direstrukturisasi: Perpanjangan grace period Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah kredit yang direstrukturisasi
2014 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for impairment losses
Kredit/ Loan
Restructured loans:
28.656
-
65.110
4
Grace period extentions Current
26.000 1.488 32 158
160 107 2 12
240 23 -
1 1 -
Special mentions Substandard Doubtful Loss
56.334
281
65.373
6
Total restructured loans
Total income from restructed loans as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 823,714,880 (full amount) and Rp 3,663,789,757 (full amount).
Jumlah laba dari kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 823.714.880 (nilai penuh) dan Rp 3.663.789.757 (nilai penuh). h.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for impairment losses
Berikut ini adalah saldo kredit yang di berikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan kolektibilitas:
h.
2015
The collectibility classification of loans as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2014
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
2.423.568 284.116 14.965 4.591 28.725
2.347.750 74.765 11.570 388 4.372
Current Special mentions Substandard Doubtful Loss
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.755.965
2.438.845
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
2.745.252
(10.713)
(555) 2.438.290
55
Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
LOANS (continued) i.
As of December 31, 2015 and 2014 detail of non-performing loans according to economic sector are as follows:
2015 Kredit bermasalah/ Nonperforming loan Rupiah: Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Perdagangan Konstruksi Transportasi, pergudangan dan komunikasi Lain-lain Jumlah
2014 Kredit bermasalah/ Nonperforming loan
Minimum cadangan/ Minimum allowance
Minimum cadangan/ Minimum allowance Rupiah: Agriculture, hunting and agriculture facilities
15.891
2.170
350
15
1.489 21.999 4.189
108 5.248 289
15.690 -
246
3.467 1.246
61
290
13
Real estate, rental and services Trading Constructions Transportations, Warehouses and Communications Others
48.281
7.876
16.330
274
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 kredit yang tergolong sebagai kredit bermasalah masing-masing sebesar Rp 48.281 dan Rp 16.330. Kenaikan kredit bermasalah dari tanggal 31 Desember 2014 ke tanggal 31 Desember 2015 sebesar 195,66 %.
As of December 31, 2015 and 2014 loans that classified as non- performing loans amounted to Rp 48.281 and Rp 16,330, respectively. The increase in non-performing loans from December 31, 2014 to December 31, 2015 was 195.66 %.
Langkah-langkah Bank untuk mengatasi kredit bermasalah dilakukan dengan cara:
Steps taken by the Bank to reduce nonperforming loans are as follows:
Memberikan Surat Pemberitahuan keterlambatan kewajiban untuk membayar ke Bank.
Giving Notice Letter of delay in the obligation to pay to the Bank.
Memberikan Surat Peringatan I, II dan yang terakhir.
Giving Warning Letter I, II and final Warning Letter.
Melakukan panggilan untuk menghadap ke Bank.
Making a call to make a formal appearance to the Bank.
Melakukan penagihan dengan mendatangi debitur bermasalah.
Perform billing by visiting NPL debtors.
Melakukan musyawarah untuk debitur yang akan menjual aset jaminan atau aset yang lain di luar jaminan.
Conduct deliberation to debtor who would sell the asset collateral or other assets outside guarantee.
Bila debitur bermasalah yang masih mempunyai prospek usaha untuk disehatkan kembali akan diajukan restrukturisasi.
If the NPL debtor who still have the business prospect to be brought back to health, will be proposed restructuring.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
j.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: (lanjutan):
i.
Bila langkah-langkah tersebut di atas belum ada penyelesaian maka akan dilakukan langkah pengambilalihan agunan, untuk kemudian dibukukan sebagai AYDA (Agunan Yang Diambil Alih).
If the above steps have not resolved, the collateral will be foreclosed, then recorded as foreclosed assets.
Bila debitur tidak dapat bekerja sama maka akan dilakukan proses hukum.
If the debtor is not cooperative will be made to the legal process.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rasio Non Performing Loan (NPL) adalah sebagai berikut:
NPL Bruto NPL Neto
j.
As of December 31, 2015 and 2014 Non Performing Loans (NPL) ratio are as follows:
2014
1,75% 1,47%
0,67% 0,66%
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
k.
2015
Gross NPL Net NPL
Changes in allowance for impairment losses on loans are as follows:
2014
Saldo awal Pembentukan (Pemulihan) atas cadangan Penghapusan selama tahun berjalan
555
1.244
10.158 -
-
Beginning balance Provision (Reversal) of allowance Written-off during the year
Saldo akhir
10.713
555
Ending balance
(689)
The management believes that the amount of allowance for impairment losses as adequate to cover the potential losses arising from bad loans.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. l.
As of December 31, 2015 and 2014 detail of non-performing loans according to economic sector are as follows (continued):
2015
k.
LOANS (continued)
Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:
l.
2015
The movement in loans written-off are as follows:
2014
Saldo awal Hapus buku
169 -
169 -
Beginning balance Written-off
Saldo akhir
169
169
Ending balance
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) m. Klasifikasi kredit yang mengalami penurunan nilai, kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
m. Loans classification which are impaired, past due but unimpaired, neither past due nor impaired are as follows:
2015 Kredit yang mengalami penurunan nilai*) Cadangan kerugian penurunan nilai individual Sub jumlah
2014
26.639
2.817
(6.834)
(19)
Impaired loans*) Individual allowance for impairment losses
19.805
2.798
Sub total
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai**)
6.790
7.694
Past due but unimpaired loans**)
Sub jumlah
6.790
7.694
Sub total
2.722.536
2.428.334
Kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai***) Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
(3.879)
(536)
Neither past due nor impaired loans***) Collective allowance for impairment losses
Sub jumlah
2.718.657
2.427.798
Sub total
Saldo akhir
2.745.252
2.438.290
Ending balance
*)
**)
***)
n.
LOANS (continued)
Termasuk dalam kategori “kredit yang mengalami penurunan nilai” adalah kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet yang dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara individual. Termasuk dalam kategori “kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai” adalah kredit dengan kolektibilitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet yang tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Termasuk dalam kategori “kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai” adalah keseluruhan kredit dengan kolektibilitas lancar serta kredit dengan kolektibilitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet yang dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
Berikut ini adalah saldo kredit bruto dan cadangan kerugian penurunan nilai yang dievaluasi secara individual dan kolektif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 2015
*)
Included in the category of “impaired loans” are loans with collectibility substandard, doubtful and loss which are provided individual allowance for impairment losses.
**)
Included in the category of “past due but unimpaired loans” are loans with collectibility special mentions, substandard, doubtful and loss which are not provided allowance for impairment losses.
***)
Included in the category of “neither past due nor impaired loans” are all loans with collectibility current and loans with collectibility special mentions, substandard, doubtful and loss which are provided collective allowance for impairment losses.
n.
As of December 31, 2015 and 2014 the gross loan balances and allowance for impairment losses that are assessed from individual and collective impairment, are as follows:
2014
Kredit yang dievaluasi secara individual Penurunan nilai individual
33.371 (6.834)
15.689 (19)
Sub jumlah - bersih
26.537
15.670
Loans assessed by individual impairments Individual impairments Sub total - net
Kredit yang dievaluasi secara kolektif Penurunan nilai kolektif
2.722.594 (3.879)
2.423.156 (536)
Sub jumlah - bersih
2.718.715
2.422.620
Sub total - net
2.745.252
2.438.290
Ending balance
Saldo akhir
58
Loans assessed by collectively impairments Collective impairments
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) o.
LOANS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 saldo Kredit Usaha Kecil (KUK) masingmasing sebesar Rp 22.500 dan Rp 63.434, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 177 dan Rp 30. Rasio KUK terhadap jumlah kredit yang diberikan (secara bruto) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,82% dan 2,60%, sedangkan rasio KUK terhadap jumlah kredit yang diberikan (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) masing-masing sebesar 0,81 % dan 2,60%.
10. ASET TETAP
o.
As of December 31, 2015 and 2014 the balance of Small Business Loans (SBL) amounted to Rp 22,500 and Rp 63,434, respectively, with allowance for impairment losses of Rp 177 and Rp 30, respectively. The ratio of SBL to total loans (in gross) as of December 31, 2015 and 2014 are 0.82% and 2.60%, respectively, while the ratio of SBL to total loans (net of allowance for impairment losses) are 0.81% and 2.60% ,respectively.
10. FIXED ASSETS 31 Desember 2015/December 31, 2015 1 Januari/ January 1, 2015
Biaya perolehan: Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Perbaikan aset yang disewa Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan Jumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan: Kepemilikan langsung Bangunan Perbaikan aset yang disewa Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
108 708 25.217
5.660 3.554
108 708 -
22.367 1.397
3.956 44
99 -
49.797
13.214
883
-
50.680
13.214
Reklasifikasi/ Reclassification
1.709 (1.709)
31 Desember/ December 31, 2015
7.369 27.062
At cost: Direct ownership Land Building Leasehold improvements Furnitures, fixtures and office equipments Transportation equipments
748 -
26.972 1.441
915
748
62.844
Total
135
(748)
-
Construction in progress
1.050
-
62.844
765 (765)
893 17.465
Total cost Accumulated depreciation: Direct ownership Building Leasehold improvements Furnitures, fixtures and office equipments Transportation equipments
253 15.227
155 3.003
280 -
13.386 1.232
2.934 125
99 -
-
16.221 1.357
Jumlah
30.098
6.217
379
-
35.936
Total
Jumlah Tercatat
20.582
26.908
Net Carrying Value
31 Desember 2014/December 31, 2014 1 Januari/ January 1, 2014 Biaya perolehan: Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Perbaikan aset yang disewa Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2014
108 708 20.454
2.917
-
1.846
108 708 25.217
17.057 1.839
3.778 29
471
1.532 -
22.367 1.397
At cost: Direct ownership Land Building Leasehold improvements Furnitures, fixtures and office equipments Transportation equipments
40.166
6.724
471
3.378
49.797
Total Construction in progress
Aset dalam penyelesaian
4.101
269
109
(3.378)
883
Jumlah biaya perolehan
44.267
6.993
580
-
50.680
Akumulasi penyusutan: Kepemilikan langsung Bangunan Perbaikan aset yang disewa Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan
217 12.208
36 3.056
-
10.715 1.288
2.634 337
Jumlah
24.428
6.063
Jumlah Tercatat
19.839
Total cost Accumulated depreciation: Direct ownership Building Leasehold improvements Furnitures, fixtures and office equipments Transportation equipments
(37)
253 15.227
393
37 -
13.386 1.232
393
-
30.098
Total
20.582
Net Carrying Value
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 6.217 dan Rp 6.063 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 20).
Depreciation of fixed assets charged to general and administrative expenses amounted to Rp 6,217 and Rp 6,063 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively (Note 20).
Jumlah penambahan aset tetap masing-masing adalah sebesar Rp 13.214 dan Rp 6.724, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The addition to fixed assets totalling Rp 13,214 and Rp 6,724 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 terdiri dari penjualan tanah, gedung, dan perlengkapan kantor dengan nilai tercatat sebesar Rp 915 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 379, serta penghapusbukuan aset dalam penyelesaian sebesar Rp 135.
The deductions of fixed assets for the year ended December 31, 2015 consist of sale of land, building, and office equipment with carrying value totalling Rp 915 and accumulated depreciation totalling Rp 379, as well as construction in progress totalling Rp 135.
Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 terdiri dari penjualan kendaraan dengan nilai tercatat sebesar Rp 471 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 393, serta penghapusbukuan aset dalam penyelesaian sebesar Rp 109.
The deductions of fixed assets for the year ended December 31, 2014 consist of sale of vehicle with carrying value totalling Rp 471 and accumulated depreciation totalling Rp 393, respectively, as well as construction in progress totalling Rp 109.
Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of the sale of fixed assets are as follows:
2015
2014
Harga jual Nilai buku
1.832 (536)
220 (78)
Keuntungan penjualan aset tetap
1.296
142
Selling price Net book value Gain on sale of fixed assets
Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan yang dapat diperbaharui. Sisa umur hak atas tanah tersebut adalah 16 tahun dan dapat diperpanjang. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah didapatkan secara legal dan didukung oleh bukti kepemilikan yang sah.
Landrights are held under renewable “Sertifikat Hak Guna Bangunan” titles. The remaining terms of the rights is 16 years and can be extended. The management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights, because all land were obtained legally and supported by valid ownership evidences.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT ACE Jaya Proteksi (dahulu PT Asuransi Jaya Proteksi) pihak ketiga dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 51.663.681.739 dan Rp 37.093.953.984 (nilai penuh) untuk periode 31 Desember 2015 dan 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan terjadi.
Fixed asset except for land are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT ACE Jaya Proteksi (formerly PT. Asuransi Jaya Proteksi) third party with insurance coverage of Rp 51,663,681,739 and Rp 37,093,953,984 (full amount) for period December 31, 2015 and 2014. The management believes that the amount is adequate to cover possible losses from such risks.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Berdasarkan penilaian manajemen Bank, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
By the assessment of the management of the Bank, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2015 and 2014.
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015.
Management has reviewed the economic useful life, depreciation method and residual value of fixed assets as of December 31, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 24.099.
As of December 31, 2015, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and are still used amounted to Rp 24,099.
11. ASET TAKBERWUJUD
11. INTANGIBLE ASSETS
Aset takberwujud pada 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
Intangible assets as of December 31, 2015 and 2014 consisted of the following:
tanggal
31 Desember 2015/December 31, 2015 1 Januari/ January 1, 2015
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2015
Biaya perolehan: Kepemilikan langsung Perangkat lunak
15.033
369
-
-
15.402
At cost: Direct ownership Software
Jumlah biaya perolehan
15.033
369
-
-
15.402
Total cost Accumulated amortization: Direct ownership Software
Akumulasi amortisasi: Kepemilikan langsung Perangkat lunak
6.300
2.055
-
-
8.355
Jumlah
6.300
2.055
-
-
8.355
Total
Jumlah Tercatat
8.733
7.047
Net Carrying Value
31 Desember 2014/December 31, 2014 1 Januari/ January 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2014
Biaya perolehan: Kepemilikan langsung Perangkat lunak
12.066
2.967
-
-
15.033
At cost: Direct ownership Software
Jumlah biaya perolehan
12.066
2.967
-
-
15.033
Total cost
Akumulasi amortisasi: Kepemilikan langsung Perangkat lunak
5.521
779
-
-
6.300
Accumulated amortization: Direct ownership Software
Jumlah biaya perolehan
5.521
779
-
-
6.300
Total
Jumlah Tercatat
6.545
8.733
Net Carrying Value
Aset takberwujud diamortisasi selama 5 tahun.
Intangible assets are amortized over 5 years.
Sisa periode amortisasi untuk aset takberwujud adalah berkisar 0 sampai dengan 4 tahun.
Remaining amortization period for intangible assets are around 0 up to 4 years
Beban amortisasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 2.055 dan Rp 779 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi (Catatan 20).
Amortization charged to general and administrative expenses as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 2,055 and Rp 779 (Note 20).
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS 2015
2014
Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Setoran jaminan Lain-lain
14.583 8.463 5.694 4.095
10.472 12.756 3.004 8.636
Accrued interest income Prepaid expenses Security deposits Others
Jumlah
32.835
34.868
Total
Biaya dibayar dimuka terutama terdiri dari sewa yang dibayar dimuka, asuransi dibayar dimuka, pajak yang dibayar dimuka dan lainnya.
Prepaid expenses mainly comprise of prepaid rents, prepaid insurance, prepaid taxes and others.
Setoran jaminan terutama terdiri dari setoran jaminan ALTO, sewa gedung, safe deposit box dan lainnya.
Security deposits mainly comprise of security deposits ALTO, building rental, safe deposit box and others.
Setoran jaminan dan pendapatan bunga yang masih akan diterima merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Security deposits and accrued interest income are financial assets classified as loans and receivables.
Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar atas aset keuangannya. Estimasi nilai wajar dari aset lain-lain yang merupakan aset tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus diterima saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 nilai wajar dari aset keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The Bank should disclose the fair value of these financial assets. The estimated fair value of other assets which are non interest bearing assets and with indefinite term, are the amount that should be received on demand. As of December 31, 2015 and 2014 fair value of these financial assets approximates its carrying value.
Agunan diambil alih terutama terdiri dari tanah dan bangunan.
Foreclosed assets mainly comprise of land and building.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under its regulation.
Per tanggal 31 Desember 2014, Bank telah melakukan penjualan agunan yang diambil alih dengan nilai tercatat dan keuntungan penjualan masing-masing sebesar Rp 54.000.000 (nilai penuh) dan Rp 1.988.500.000 (nilai penuh).
As of December 31, 2014, the Bank has sold foreclosed assets with carrying value and gain on sale amounted Rp 54,000,000 (full amount) and Rp 1,988,500,000 (full amount), respectively.
13. SIMPANAN NASABAH
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 2015
2014
Giro Tabungan Deposito berjangka
315.965 337.088 2.841.434
245.008 249.270 2.988.691
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
3.494.487
3.482.969
Total
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
13. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
a.
a.
Giro terdiri atas: 2015
2014
Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing
73.278 3.474
21.697 12.566
Related parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah - pihak berelasi
76.752
34.263
Total - related parties
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
208.748 30.465
199.599 11.146
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah - pihak ketiga
239.213
210.745
Total - third parties
Jumlah
315.965
245.008
Total
The average interest rates for demand deposits are disclosed in Note 30.
Suku bunga rata-rata untuk giro diungkapkan dalam Catatan 30. b.
b.
Tabungan terdiri atas: 2015
Saving deposits consist of the following:
2014
Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga
5.675 331.413
13.752 235.518
Rupiah Related parties Third parties
Jumlah
337.088
249.270
Total
Suku bunga rata-rata untuk diungkapkan dalam Catatan 30. c.
Demand deposits consist of the following:
The average interest rates for saving deposits are disclosed in Note 30.
tabungan c.
Deposito berjangka terdiri atas: 2015
Time deposits consist of the following:
2014
Pihak berelasi Rupiah
16.390
18.291
Related parties Rupiah
Jumlah - pihak berelasi
16.390
18.291
Total - related parties
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
2.644.763 180.281
2.731.088 239.312
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah - pihak ketiga
2.825.044
2.970.400
Total - third parties
Jumlah
2.841.434
2.988.691
Total
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
13. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
d.
d.
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
The classification of time deposits based on their maturity period are as follows: Based on time deposits period
Berdasarkan periode deposito berjangka 2015 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
2014 Pihak berelasi/ Related parties
Jumlah/ Total
Pihak ketiga/ Third parties
On call 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
16.390 -
1.800 1.748.559 860.357 155.627 58.701
1.800 1.764.949 860.357 155.627 58.701
18.261 30 -
45.600 1.914.029 871.092 90.609 49.070
45.600 1.932.290 871.092 90.639 49.070
On call 1 month 3 months 6 months 12 months
Jumlah
16.390
2.825.044
2.841.434
18.291
2.970.400
2.988.691
Total
Based on remaining period until maturity
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 2015 Pihak berelasi/ Related parties Kurang dari atau 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah
Pihak ketiga/ Third parties
2014 Pihak berelasi/ Related parties
Jumlah/ Total
16.390
2.059.375
2.075.765
-
604.934
-
143.940
Pihak ketiga/ Third parties
2.270.869
2.289.130
-
16.795
16.795
-
12.896
12.896
1 month or less More than 1 month until 3 months More than 3 months until 6 months More than 6 months until 12 months
604.934
-
612.535
612.535
143.940
30
74.100
74.130
16.390
2.825.044
2.841.434
18.291
2.970.400
2.988.691
Total
The average interest rates for time deposits are disclosed in Note 30. e.
Jumlah deposito berjangka yang dijadikan jaminan oleh nasabah atas kredit yang diberikan Bank masing-masing sebesar Rp 200.502 dan Rp 193.534 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN a.
Total time deposits that pledged as collateral by the debtors on the credit facilities given by the Bank amounted to Rp 200,502 and Rp 193,534 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Berdasarkan jenis, mata uang dan pihak ketiga
a.
2015
b.
Jumlah/ Total
18.261
Suku bunga rata-rata untuk deposito berjangka diungkapkan dalam Catatan 30. e.
Jumlah/ Total
By types, currency and third parties
2014
Pihak ketiga Rupiah Deposito berjangka Giro Tabungan
110.344 13.303 3.173
119.430 4.312 -
Third parties Rupiah Time deposits Demand deposits Savings deposits
Jumlah
126.820
123.742
Total
b.
Suku bunga rata-rata untuk simpanan dari bank lain diungkapkan dalam Catatan 30.
64
The average interest rate for deposits from other banks are disclosed in Note 30.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
c.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 jangka waktu simpanan dari bank lain masingmasing berkisar antara 1 – 93 hari dan 1 - 100 hari.
15. LIABILITAS LAIN-LAIN
As of December 31, 2015 and 2014 deposits from other banks have a term ranging from 1 to 93 days and 1 to 100 days, respectively.
15. OTHER LIABILITIES 2015
2014
Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Lain-lain
15.048 1.729
17.096 177 1.371
Accrued interest expenses Accrued expenses Others
Jumlah
16.777
18.644
Total
Bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain.
Accrued interest expenses represent accrued interest on deposits from customer and deposits from other banks.
Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya operasi seperti biaya profesional dan biaya lainnya.
Accrued expenses represent accruals for operating expenses such as professional fees and other expenses.
16. MODAL SAHAM DAN CADANGAN UMUM
16. CAPITAL STOCK AND GENERAL RESERVE The details of the Bank’s stockholders as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015 /December 31, 2015
Pemegang saham
Jumlah saham (Jumlah penuh)/ Number of shares (full amount)
Persentase/ kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
Jumlah/ Total
Stockholders
PT Dian Intan Perkasa UOB Kay Hian PTE LTD Benjamin Jiaravanon Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%)
4.321.286.612 444.061.000 11.452.275
82,58 8,49 0,22
432.129 44.406 1.145
455.939.155
8,71
45.594
PT Dian Intan Perkasa UOB Kay Hian PTE LTD Benjamin Jiaravanon Public (ownership below 5%)
Jumlah
5.232.739.042
100,00
523.274
Total
31 Desember 2014/December 31, 2014
Pemegang saham
Jumlah saham (Jumlah penuh)/ Number of shares (full amount)
Persentase/ kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
Jumlah/ Total
Stockholders
PT Dian Intan Perkasa Minna Padi Property Plus*) Benjamin Jiaravanon Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%)
3.324.066.625 272.727.300 11.452.275
78,48 6,44 0,27
332.407 27.273 1.145
627.272.700
14,81
62.727
PT Dian Intan Perkasa Minna Padi Property Plus*) Benjamin Jiaravanon Public (ownership below 5%)
Jumlah
4.235.518.900
100,00
423.552
Total
*) Minna Padi Property Plus telah menyampaikan laporan komposisi kepemilikan saham kepada “OJK” dengan suratnya No. 095/MPAM/DIR/I/2015 tertanggal 15 Januari 2015.
*) Minna Padi Property Plus have sent the report of shareholder Composition ownership to “OJK” by letter No. 095/MPAM/DIR/I/2015 dated January 15, 2015.
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. MODAL SAHAM (lanjutan)
DAN
CADANGAN
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) UMUM
16. CAPITAL STOCK AND GENERAL RESERVE (continued)
Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 215 tanggal 29 Mei 2013, yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar, S.H., MBA., selaku pengganti dari Yulia, S.H., pemegang saham Bank menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 100.000.000.000 (nilai penuh) dari semula Rp 233.551.890.000 (nilai penuh) menjadi Rp 333.551.890.000 (nilai penuh) dengan cara menerbitkan 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) serta menyetujui Benjamin Jiaravanon tidak mengambil bagian dan menyetujui PT Dian Intan Perkasa untuk mengambil bagian dan menyetor penuh untuk 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh). Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22097 Tahun 2013 tanggal 4 Juni 2013.
In the Statement of Stockholders’ Decision as documented in Notarial Deed No. 215 dated May 29, 2013 of Ardi Kristiar, S.H., MBA., substitute of Yulia, S.H., the Bank’s stockholders approved to increase the issued and paid up capital amounted to Rp 100,000,000,000 (full amount) from previous amount to Rp 233,551,890,000 (full amount) become Rp 333,551,890,000 (full amount) by issuing 1,000,000,000 shares with par value Rp 100 (full amount) and approved Benjamin Jiaravanon by not taken any parts and approved PT Dian Intan Perkasa to take part and fully paid 1,000,000,000 shares with par value Rp 100 (full amount). The amendment was received and registered by Ministry of Law and in its decision with Decision Letter No. AHU-AH.01.10-22097 Year 2013 dated June 4, 2013.
Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 18 tanggal 14 Januari 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, menyatakan bahwa jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum perdana adalah 900.000.000 saham biasa dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Desember 2014 dan berdasarkan daftar pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2014, nama pemegang saham publik yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana telah terdaftar sebagai pemegang saham Bank.
In the Statement of Stockholders’ Decision of PT Bank Agris Tbk as documented in Notarial Deed No. 18 dated January 14, 2015 of Fathiah Helmi, S.H., public notary in Jakarta, stated that the total shares issued in order to Inital Public Offering of shares were 900,000,000 common shares and has been listed on the Indonesia Stock Exchange on December 22, 2014 and based on shareholders’s list on December 31, 2014, the name of public shareholders, who acquired shares from the Initial Public Offering has been registered as a Bank’s shareholder.
Dengan demikian , modal ditempatkan dan disetor penuh sesuai dengan daftar pemegang saham tertanggal 31 Desember 2014 menjadi 4.235.518.900 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau dengan total nominal sebesar Rp 423.551.890.000. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0002154.AH.01.03 Tahun 2015 tanggal 14 Januari 2015.
Thereby, issued and fully paid in capital in accordance with shareholders’s list dated December 31, 2014 became of 4.235.518.900 shares with a par value of Rp 100 per share or with the total nominal amounted of Rp 423.551.890.000. The amendment was received and registered by Ministry of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-0002154.AH.01.03 Year 2015 dated January 14, 2015.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 34 tanggal 9 Juni 2015, Bank mengalokasikan laba bersih tahun 2014 untuk tujuan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 100.000.000 (nilai penuh).
In the Statements of Stockholders’ Decision No. 34 dated June 9, 2015, the Bank allocated net profit for the year 2014 for general reserve amounted to Rp 100,000,000 (full amount).
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR-BERSIH
17. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL-NET
Tambahan modal disetor terdiri dari:
Additional paid-in-capital consist of: 2015
2014
Agio saham Beban emisi saham
22.860 (1.736)
25.762 (2.902)
Jumlah
21.124
22.860
2015
2014
Saldo awal Penerbitan saham baru melalui saham umum perdana dan penawaran umum terbatas I Beban emisi saham
22.860
16.762
-
9.000
(1.736)
(2.902)
Jumlah
21.124
22.860
18. PENDAPATAN BUNGA
2014 276.411
25.689 23.814
23.774 19.062
1.642
1.273
Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Demand deposits with Bank Indonesia and other banks
407.736
320.520
Total
19. BEBAN BUNGA
19. INTEREST EXPENSE 2015
Jumlah
2014
277.338
229.613
7.331 406
5.763 5.542
Interest expense on: Deposits from customers Premium on Government (Note 33g) Deposits from other banks
285.075
240.918
Total
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
20. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2015
Sewa (Catatan 26b) Penyusutan dan Amortisasi (Catatan 10 dan 11) Promosi Telekomunikasi Konsultan Lain-lain Perbaikan dan pemeliharaan
Total
356.591
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Beban bunga untuk: Simpanan nasabah Premi Penjaminan Pemerintah (Catatan 33g) Simpanan dari bank lain
Beginning balance Issuance of new shares through initial public offering and limited public offering I Shares issuance costs
18. INTEREST INCOME 2015
Jumlah
Total
Changes in the Bank’s additional paid-in-capital are as follows:
Mutasi atas tambahan modal disetor Bank adalah sebagai berikut:
Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
Additional paid-in-capital Shares issuance costs
2014
13.862
10.929
8.272 7.601 4.744 3.877 3.232 2.378
6.842 4.529 3.593 1.071 3.416 2.829
67
Rental (Note 26b) Depreciation and Amortization (Notes 10 and 11) Promotions Telecommunication Consultant fees Others Repairs and maintenances
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)
20. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)
2015 Keamanan dan layanan lainnya Biaya Jasa Pengolahan TSI Iuran dan keanggotaan Prasarana Peralatan kantor Jumlah
2014 2.112 2.041 1.732 1.374 1.156
1.537 1.492 827 1.183 1.067
Security and other services TSI Expense Subscription and membership Utilities Office supplies
52.381
39.315
Total
21. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
21. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS
2015
2014
Gaji, upah dan tunjangan pensiun Tunjangan Tunjangan Hari Raya Pelatihan Jamsostek Bonus Lain-lain
37.486 7.692 2.863 1.961 1.648 1.603 2.683
30.735 6.119 2.249 2.495 1.152 2.263
Salaries, wages and retirement benefit Allowances Holiday Bonus Training Social security Bonus Others
Jumlah
55.936
45.013
Total
22. PAJAK PENGHASILAN a.
22. INCOME TAX
Pajak penghasilan
a.
The reconciliation of income before income tax in accordance to statements of profit or loss and other comprehensive income with the estimated taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba fiskal yang dihitung oleh Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
Income tax
2014
6.450
6.779
Perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Cadangan bonus Cadangan lainnya Jumlah - bersih
Income before tax per statements of comprehensive income
1.572 676
(1.955) (2.132) -
Temporary differences: Difference in depreciation of fixed assets Reserve for post-employee benefit benefits Bonus reserve Other reserve
955
(4.034)
Total - net
(1.293)
53
Perbedaan tetap: Beban
4.135
70
Permanent differences: Non deductible expenses
Jumlah - bersih
4.135
70
Total - net
Laba kena pajak
11.540
2.815
Taxable income
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAX (continued)
a.
Pajak penghasilan (lanjutan)
a.
The reconciliation of income before income tax in accordance to statements of profit or loss and other comprehensive income with the estimated taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows (continued):
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba fiskal yang dihitung oleh Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (lanjutan): 2015 Taksiran pajak penghasilan badan Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
2014 2.885
704
(1.549)
(699)
Kurang bayar pajak penghasilan badan
1.336
2014
Laba sebelum pajak penghasilan
6.450
6.779
Tarif pajak yang berlaku Koreksi saldo awal Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Beban pajak surat ketetapan pajak (Catatan 22e) Rugi fiskal
1.613 (102)
1.695 (123)
Beban pajak
Tax expense at effective tax rate Correction of beginning balance
18
-
734 -
Non taxable income Tax expense based on tax assessment letter (Note 22e) Fiscal loss
2.545
2.324
Tax expense
b. 2015
c.
Income before tax income
1.034
Beban pajak penghasilan
Jumlah
Underpayment of corporate income tax
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income tax are as follows:
2015
Pajak kini: Pajak tahun berjalan Pajak tahun sebelumnya (Catatan 22e) Beban (pendapatan) pajak tangguhan
Estimate corporate income tax Less: Prepaid taxes
5
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
b.
Income tax (continued)
Income tax expense
2014 2.885
704
-
734
(340)
886
Current tax: Current year tax Previous year tax (Note 22e) Expense (income) of deferred tax
2.545
2.324
Total
Utang pajak
c. 2015
Taxes payable
2014
Pajak penghasilan pasal 4(2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 29
2.978 861 25 1.336
4.429 828 26 5
Income tax article 4(2) Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 29
Jumlah
5.200
5.288
Total
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAX (continued)
c.
d.
Utang pajak (lanjutan)
c.
Taxes payable (continued)
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2015 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.
The reconciliation of taxable income in 2015 will be the basis in the filing of Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”).
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sesuai dengan yang telah dilaporkan Bank dalam Surat Pemberitahuan Tahun (“SPT”) kepada kantor layanan pajak.
The calculation of Corporate Income Tax in 2014 conforms with the amounts that had been reported by the Bank to the tax office in its Annual Tax Return (“SPT”).
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Tax Law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective from January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Pajak tangguhan
d.
Deferred tax
31 Desember 2015/December 31, 2015
Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities) Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan pascakerja/ Post-employment benefits Obligation Cadangan bonus/ Bonus reserve Cadangan lainnya/ Other reserve Jumlah/Total
31 Desember 2014/ December 31, 2014 (364)
Koreksi/ Correction 102
Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi/ Charged (credited) to profit or loss
Dibebankan (dikreditkan) ke penghasilan komprehensif lain/ Charged to other comprehensive income
(323)
-
31 Desember 2015/ December 31, 2015 (585 )
1.264
-
392
8
1.664
-
-
-
-
-
-
-
169
-
169
900
102
238
8
1.248
Dibebankan (dikreditkan) ke penghasilan komprehensif lain/ Charged to other comprehensive income
31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2014/December 31, 2014
Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities) Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan pascakerja/ Post-employment benefits obligation Cadangan bonus/ Bonus reserve Jumlah/Total
31 Desember 2013/ December 31, 2013
(500)
Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi/ Charged (credited) to profit or loss
Koreksi/ Correction
123
13
-
(364 )
2.159
-
(489)
(406)
1.264
533
-
(533)
-
-
2.192
123
(1.009)
(406)
900
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAX (continued)
d.
Pajak tangguhan (lanjutan)
d.
The Bank’s Management believes that the total deferred tax assets are recoverable in the future years.
Manajemen Bank berpendapat bahwa seluruh aset pajak tangguhan dapat dipulihkan ditahuntahun mendatang. e.
Deferred tax (continued)
Surat ketetapan pajak
e.
Tax assessments
Pada tanggal 30 Januari 2014, Bank menerima Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Pajak tahun fiskal 2009. Berdasarkan berita acara tersebut, Kantor Pajak menetapkan kurang bayar atas pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 21, pajak penghasilan pasal 23, pajak penghasilan pasal 26, pajak penghasilan final 4 (2) dan pajak pertambahan nilai dengan total pokok dan denda masing-masing sebesar Rp 734 dan Rp 353.
As of January 30, 2014, the Bank received Minutes of Final Meeting on Tax Audit Result for the fiscal years 2009. Based on the report, Tax Office confirmed the underpayment of corporate income tax, income tax article 21, income tax article 23, income tax article 26, final tax article 4 (2) and value added tax with total principle and penalty amounts Rp 734 and Rp 353.
Hasil pemeriksaan tersebut telah disetujui oleh Manajemen Bank. Pada tanggal 5 Maret 2014 Bank telah membayar kekurangan pajaknya.
The result of the audit was agreed by the Bank’s Management. As of March 5, 2014, the Bank has paid the underpayment of taxes.
Sehubungan dengan hasil pemeriksaan pajak untuk tahun fiskal 2009, Direktorat Jenderal Pajak dengan suratnya No. 2827/WPJ.06/ KP.12/2014, S-2828/WPJ.06/KP.12/2014 dan S-2829/ WPJ.06/KP.12/2014 tertanggal 28 Maret 2014, telah mengirimkan Surat Himbauan kepada Bank untuk membetulkan, menyetorkan dan melaporkan pembetulan SPT PPh badan untuk tahun fiskal 2010, 2011 dan 2012. Pada April 2014, Bank telah membayar himbauan pajak untuk tahun fiskal 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 2.832, Rp 4.817 dan Rp 1.493. Dikarenakan belum terdapatnya Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk tahun-tahun tersebut, Bank mencatat pembayaran tersebut sebagai bagian aset lain-lain.
In connection with Tax Audit Result for fiscal year 2009, Directorate General of Taxation with its letter No. 2827/WPJ.06/KP.12/2014, S-2828/WPJ.06/KP.12/2014 and S-2829/ WPJ.06/KP.12/2014 dated March 28, 2014, has sent Advice Letter to the Bank to correcting, depositing and reporting the revised SPT of corporate income tax for fiscal year 2010, 2011 and 2012. On April 2014, The Bank has paid the tax advice for fiscal year 2010, 2011 and 2012 amounting to Rp 2,832, Rp 4,817 and Rp 1,493, respectively. Since there is no Tax Assessments Letter (SKP) for those previous years, the Bank recorded these payments as part of other assets.
Pada tanggal 27 Maret 2015 dan 9 April 2015, sehubungan dengan Hasil Pemeriksaan Pajak untuk tahun fiskal 2009, Bank telah menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) atas sanksi administrasi bunga pasal 9 ayat 2a pajak badan untuk fiskal 2010 dengan total sebesar Rp 2.103.
On March 27, 2015 and April 9, 2015, in relation with Tax Audit Result for fiscal year 2009, the Bank has obtained Tax Collection Letters (STP) of interest administration charge article 9 paragraph 2a of corporate income tax for fiscal year 2010 with total amounts of Rp 2,103.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAX (continued)
e.
Surat ketetapan pajak (lanjutan)
e.
Tax assessments (continued)
Pada tanggal 29 Juni 2015, Direktorat Jenderal Pajak telah menerbitkan Surat Paksa atas Surat Tagihan Pajak tersebut. Bank telah membayar sanksi administrasi atas bunga pasal 9 ayat 2a tersebut pada tanggal 18 Agustus 2015 serta telah mengajukan permohonan penghapusan sanksi administrasi bunga tersebut kepada Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 29 Mei 2015. Atas hal tersebut, pada tanggal 12 Nopember 2015, Direktorat Jenderal Pajak telah menerbitkan keputusan untuk menolak permohonan penghapusan saksi administrasi bunga tersebut.
On June 29, 2015, the Directorate General of Taxation was issued Distress Warrant of Tax Collection Letter above. The Bank has paid the interest administration charges article 9 paragraph 2a on August 18, 2015 and has submitted permission of the interest administration charge revocation to the Directorate General of Taxation on May 25, 2015. Based on this matter, on November 12, 2015, the Directorate General of Taxation has issued a decision to reject the permission of the interest administration charge revocation.
Pada tanggal 15 Oktober 2015, Direktorat Jenderal Pajak telah menerbitkan Surat Tagihan Pajak atas sanksi administrasi bunga pasal 8 ayat 2 pajak badan untuk fiskal 2010 dengan total sebesar Rp 302. Bank telah membayar sanksi administrasi bunga tersebut pada tanggal 11 Nopember 2015.
On October 15, 2015, the Directorate General of Taxation has issued the Tax Collection Letter of interest administration charge article 8 paragraph 2 of corporate income tax for fiscal year year 2010 with total amounts of Rp 302. The Bank has paid the interest administration charge on November 11, 2015.
Sehubungan dengan Hasil Pemeriksaan Pajak untuk tahun fiskal 2009, pembayaran Surat Himbauan pajak untuk tahun fiskal 2010, 2011 dan 2012, serta Surat Tagihan Pajak yang telah diterbitkan atas tahun fiskal 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali atas estimasi perhitungan pajak badan tahun- tahun sebelumnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disajikan kembali oleh Bank. Dampak dari penyajian kembali diungkapkan dalam Catatan 37.
In connection with Tax Audit Results for fiscal year 2009, the payments of Advice Letter for fiscal year 2010, 2011 and 2012, and Tax Collection Letter which has been issued for fiscal year 2010, the Bank has recalculated the estimated of corporate income tax for the previous years. Accordingly, the financial statements were restated by the Bank. The impact of restatement has been disclosed in Note 37.
23. IMBALAN PASCA-KERJA
23. EMPLOYEE BENEFITS
Bank memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawan tetap yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan atau telah mencapai usia pension normal pada umur 55 tahun yang dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank provide post-employment benefits to its permanent employee who meet the criteria or reaches the mandatory retirement age of 55 years which the amount count based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003.
Perhitungan aktuaria atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dengan laporan aktuaria tertanggal 16 Pebruari 2016 termasuk tahun perbandingan yang telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013).
The post-employment benefit liability as of December 31, 2015 and 2014 were calculated by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, with the actuarial report dated February 16, 2016 including the comparative years which have been restated in line with the adoption of SFAS No. 24 (Revised 2013).
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
23. IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 282 dan 286 karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Number of eligible employees for post-employment benefit are 282 and 286 employee as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Mutasi nilai kini liabilitas selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The movement in present value of obligation in the current year are as follows:
2015
2014
Saldo awal nilai kini liabilitas Biaya bunga Biaya jasa kini Kurtailmen/penyelesaian Pembayaran selama tahun berjalan (Keuntungan) kerugian aktuarial
5.056 405 2.151 (984) 30
8.636 752 2.024 (4.452) (279) (1.625)
Beginning present value of obligation Interest cost Current service cost Curtailment Payment during the year Actuarial (gains) losses
Saldo akhir nilai kini liabilitas
6.658
5.056
Ending present value of obligation
The amounts recognized in the statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Nilai kini liabilitas
2014 6.658
5.056
Present value of obligation
The post-employment benefit expense (income) recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
Beban (pendapatan) imbalan pasca-kerja yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut: 2015
2014
Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuarial Biaya jasa lalu - vested Kurtailmen
2.151 405 -
2.024 752 (4.452)
Current service cost Interest cost Actuarial gain Past service cost - vested Curtailment
Jumlah
2.556
(1.676)
Total
The movement of post-employment benefit liability are as follows:
Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: 2015
2014
Saldo awal Pembayaran Beban (pendapatan) periode berjalan Penghasilan komprehensif lain
5.056 (984)
8.636 (279)
Beginning balance Benefit payments
2.556 30
(1.676) (1.625)
Benefit expense (income) Other comprehensive income
Saldo akhir
6.658
5.056
73
Ending Balance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
23. IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto ditentukan dengan mengacu pada tingkat pengembalian pasar atas obligasi pemerintah. Umumnya, penurunan suku bunga dari obligasi pemerintah akan meningkatkan kewajiban program.
The present value of the defined benefits obligation is calculated using a discount rate determined by reference to market yields of government bonds. Generally, a decrease in the interest rate of a government bonds will increases the plan obligation.
Risiko Tingkat Kenaikan Gaji
Salary Rate Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan estimasi tingkat kenaikan gaji, semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya kewajiban.
The present value of the defined benefit is calculated using the estimated of salary growth rate, higher salary growth rate will lead to higher obligation.
Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in the valuation of the post-employment benefits liability are as follows:
Umur pensiun normal Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat kenaikan gaji Tingkat bunga diskonto Tingkat pengunduran diri
: : : : : :
55 tahun/55 years old Indonesia - III (2011) 0,02% per tahun/0.02% per annum in 2015 and 2014 6% per tahun/6% per annum in 2015 9,1% per tahun /9,1% per annum in 2015 6% per tahun antara usia 18 sampai dengan 30 tahun, 5% per tahun antara usia 31 sampai dengan 40 tahun, 4% per tahun antara 41 sampai dengan 44 tahun, 2% per tahun antara 45 sampai dengan 52 tahun, 0% per tahun antara 53 sampai dengan 54 tahun 2015 dan 2014/ 6% per annum at age 18 up to 30 years old, 5% per annum at age 31 up to 40 years old, 4% per annum at age 41 up to 44 years old, 2% per annum at age 45 up to 52 years old, 0% per annum at age 53 up to 54 years old per annum 2015 and 2014
: Normal pension age : Mortality rate : Disability rate : Salary increases : Discount rate : Withdrawal/resignation rate
The following table demonstrates sensitivity to a reasonably possible changes of one point percentage in market interest rates, with all other variables held constant, for present value of benefits obligation and current service cost as of December 31, 2015:
Tabel berikut menunjukan sensitivitas atas kemungkinan perubahan satu poin persentase tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2015:
Suku bunga/ Discount rate Analisis Sensitifitas Tingkat Diskonto/ Sensitivity Analysis of Discount Rate Kenaikan suku bunga 1%/ Increase of 1% the discount rate Penurunan suku bunga 1%/ Decrease of 1% the discount rate Analisis Sensitifitas Kenaikan Gaji/ Sensitivity Analysis of Salary Increase Kenaikan suku bunga 1%/ Increase of 1% the discount rate Penurunan suku bunga 1%/ Decrease of 1% the discount rate
74
Nilai kini kewajiban imbalan pasti/ Present value of benefits obligation
10,10%
6.171.665.010
8,10%
7.211.638.923
7,00%
7.218.249.575
5,00%
6.158.439.098
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
23. IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in liability recognized in the statements of financial position.
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 8,71 tahun.
The weighted average duration of the defined benefit obligation as of December 31, 2015 is 8.71 years.
Perkiraan analisis jatuh tempo atas imbalan pensiun tidak terdiskonto per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Expected maturity analysis of undiscounted pension benefit as of December 31, 2015 is presented below:
31 Desember/December 31, 2015 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
1 – 2 tahun/ 1 – 2 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
2 – 5 tahun/ 2 – 5 years
Jumlah/ Total
Imbalan pensiun
195.362.000
482.898.660
1.004.971.785
204.459.114.776
206.142.347.221
Pension benefits
Jumlah
195.362.000
482.898.660
1.004.971.785
204.459.114.776
206.142.347.221
Total
24. LABA PER SAHAM DASAR
24. BASIC EARNINGS PER SHARE 2015
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dalam tahun berjalan untuk perhitungan laba per saham dasar (nilai penuh)
2014
4.318.620.579
3.410.518.900
Weighted average number of ordinary shares outstanding during the year for the calculation of basic earnings per share (full amount)
3.883
5.674
Net income
0,90
1,66
Basic earnings per share (full amount)
Laba bersih Laba per saham dasar (nilai penuh)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
25. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi.
In the normal course of business, the Bank entered into certain transaction with related parties.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties.
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI (lanjutan)
25. TRANSACTIONS (continued)
DENGAN
PIHAK
BERELASI
WITH
RELATED
PARTIES
Sifat hubungan berelasi
Nature of relationship
Sifat hubungan dengan pihak berelasi dan transaksinya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The nature of relationship with related parties and transactions as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Pihak berelasi/ Related parties
Sifat hubungan istimewa/ Nature of relationship
Transaksi/ Transaction
PT Dian Intan Perkasa
Pemegang saham mayoritas/ Majority stockholder
Simpanan dari nasabah dan beban bunga/ Deposits from customers and interest expense
PT Nusa Selaras Mobile
Dimiliki oleh pemegang saham/ Owned by stockholder
Simpanan dari nasabah dan beban bunga/ Deposits from customers and interest expense
PT Charoen Pokphand Indonesia PT Central Pertiwi PT Central Proteinaprima PT Central Windu Sejati PT Central Panganpertiwi PT Surya Hidup Satwa PT Central Pertiwi Bahari PT Central Puri Pertiwi PT Alam Karya Nusantara PT BISI International PT Marindolab Pratama PT Suryawindu Pertiwi PT Charoen Pokphan Jaya Farm PT Central Bali Bahari PT Citra Properti Lestari PT Wachyuni Mandira
Entitas dibawah pengendalian yang sama dengan kelompok usaha/Entities under same control with group
Simpanan dari nasabah dan beban bunga/ Deposits from customers and interest expense
Perorangan/Individual
Hubungan keuangan/ Financial relations
Kredit yang diberikan, simpanan dari nasabah, pendapatan bunga dan beban bunga/ Loans, deposits from customers, interest income and interest expense
PT Reksa Finance
Perusahaan pemegang saham/ Shareholder’s company
Simpanan dari nasabah dan beban bunga/ Deposits from customers, lease of transportation equipment and interest expense
PT Mandiri Reksa Transindo (dahulu PT Agro Finance Indonesia)/ (formerly PT Agro Finance Indonesia)
Perusahaan pemegang saham/ Shareholder’s company
Simpanan dari nasabah, sewa atas kendaraan, sewa gedung dan beban bunga/ Deposits from customers, lease of transportation equipment, rental of building and interest expense
PT Telindo Nusantara
Entitas dibawah pengendalian yang sama dengan kelompok usaha/Entities under same control with group
Beban telekomunikasi/ Telecommunication expense
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI (lanjutan)
25. TRANSACTIONS (continued)
DENGAN
PIHAK
BERELASI
WITH
RELATED
Transaksi pihak berelasi
Transactions with of related parties
a.
a.
Transaksi akun dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
2015
Jumlah/ Total
2014 Persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas/ Percentage to total assets and liabilities (%)
Persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas/ Percentage to total assets and liabilities (%)
Jumlah/ Total
Aset Kredit yang diberikan (Catatan 9) Lainnya
27.810
0,66
25.258
0,61
Jumlah
27.810
0,66
25.258
0,61
Liabilitas Simpanan (Catatan 13) Pemegang saham mayoritas Perusahaan pemegang saham Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan kelompok usaha Lainnya Jumlah
PARTIES
Assets Loans (Note 9) Others Total Liabilities Deposits (Note 13) 1.731
0,05
1.227
0,03
Majority stockholder
555
0,02
402
0,01
Stockholder’s company
68.165 28.366
1,87 0,78
35.812 28.865
0,99 0,79
Entities under same control with group Others
98.817
2,72
66.306
1,82
Total
b.
Pendapatan bunga dari pihak berelasi masingmasing sebesar Rp 2.232 dan Rp 2.194 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, atau masing-masing sebesar 0,82% dan 0,68% dari pendapatan bunga (Catatan 18), sedangkan beban bunga kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 2.535 dan Rp 2.810 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 atau masing-masing sebesar 1,2%, dan 1,17% dari beban bunga (Catatan 19).
b.
Interest income from related parties amounted to Rp 2,232 and Rp 2,194 for the years ended December 31, 2015 and 2014 or 0.82% and 0.68%, respectively, of total interest income (Note 18), while interest expense to related parties amounted to Rp 2,535 and Rp 2,810 for the years ended December 31, 2015 and 2014 1.2%, and 1.17%, respectively, of total interest expense (Note 19).
c.
Remunerasi yang diberikan Bank kepada Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit dan Manajemen Kunci selama periode berjalan adalah sebagai berikut:
c.
Remunerations provided by the Bank to Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Key Management Personnel during the current period are as follows:
2015 Imbalan kerja jangka pendek Dewan Direksi Dewan Komisaris Komite Audit Manajemen Kunci Jumlah
2014 7.021 2.045 317 9.937
7.415 1.865 315 8.473
Short-term benefits Board of Directors Board of Commissioners Audit Committee Key Management Personnel
19.320
18.068
Total
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI (lanjutan)
25. TRANSACTIONS (continued)
DENGAN
PIHAK
BERELASI
WITH
RELATED
PARTIES
Transaksi pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with of related parties (continued)
c.
c.
Remunerasi yang diberikan Bank kepada Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit dan Manajemen Kunci selama periode berjalan adalah sebagai berikut (lanjutan): 2015
Remunerations provided by the Bank to Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Key Management Personnel during the current period are as follows (continued):
2014
Imbalan kerja jangka panjang Dewan Direksi Dewan Komisaris Komite Audit Manajemen Kunci
241 67 583
545 105 345
Long-term benefits Board of Directors Board of Commissioners Comitte Audit Key Management Personnel
Jumlah
891
995
Total
Pesangon pemutusan kontrak kerja Dewan Direksi Dewan Komisaris Komite Audit Manajemen Kunci
327
85 70 28
Termination benefits Board of Directors Board of Commissioners Comitte Audit Key Management Personnel
Jumlah
327
183
Total
d.
Bank telah menyewa beberapa kendaraan berdasarkan perjanjian sewa operasi dari PT Mandiri Reksa Transindo (dahulu PT Agro Finance Indonesia) dengan beban sewa masing-masing sebesar Rp 3.858 dan Rp 3.639, untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.
d.
The Bank has rented several vehicles based on operating lease agreements of PT Mandiri Reksa Transindo (formerly PT Agro Finance Indonesia) with rental expenses amounting to Rp 3,858 and Rp 3,639, for the years ended December 31, 2015 and 2014 respectively.
e.
Pada tanggal 14 Agustus 2015, Bank melakukan perjanjian pembelian tanah beserta bangunan dengan PT Mandiri Reksa Trasindo, dimana tanah beserta bangunan tersebut dijadikan Kantor Cabang Bank yang terletak di Jl. Ikan Tongkol Lampung. Kantor Cabang Bank tersebut terdiri dari 3 rukan, masing-masing dengan harga Rp 1.256.000.000 (nilai penuh), Rp 1.853.000.000 (nilai penuh) dan Rp 1.885.000.000 (nilai penuh).
e.
As of August 14, 2015, the Bank made a purchase agreement of land and building with PT Mandiri Reksa Trasindo, where the land and building are used as Branch Office of the Bank that located at Jl. Ikan Tongkol Lampung. The Branch Office of the Bank consists of 3 shophouse, each with the price of Rp 1,256,000,000 (full amount), Rp 1,853,000,000 (full amount), and Rp 1,855,000,000 (full amount).
f.
Pada tahun 2013, Bank membuat perjanjian sewa gedung dengan PT Mandiri Reksa Trasindo, di Jalan Ikan Tongkol, untuk periode 10 tahun sejak 1 Januari 2013 sebesar Rp 250.000.000 per tahun (nilai penuh), namun pada tanggal 15 Oktober 2015 Bank telah membeli gedung tersebut.
f.
In 2013, the Bank made building lease agreement with PT Mandiri Reksa Trasindo, located at Ikan Tongkol Street, for 10 years period since January 1, 2013 amounted of Rp 250,000,000 per year (full amount), but on October 15, 2015, the Bank has purchased the building.
g.
Pada tahun 2013, Bank membuat perjanjian dengan PT Telindo Nusantara untuk layanan “Solution Enterprises Network (SEN)”. Perjanjian kerjasama tersebut memiliki jangka waktu selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 3 Juni 2013 sampai dengan 2 Juni 2016 dengan beban telekomunikasi masing-masing sebesar Rp 765 dan Rp 461, untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.
g.
In 2013, the Bank made agreement with PT Telindo Nusantara for “Solution Enterprises Network (SEN)” services. The agreement has a term for 3 years period since June 3, 2013 until June 2, 2016 with telecommunication expenses amounting to Rp 765 and Rp 461, for the years ended December 31, 2015 and 2014 respectively.
78
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a.
a.
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dengan rincian sebagai berikut: 2015
b.
The Bank has commitments and contingent receivables and liabilities as follows:
2014
KOMITMEN Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
COMMITMENTS Commitment liabilities 604.792
507.189
Unused loan facilities
Jumlah komitmen
604.792
507.189
Total commitment
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesian Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan
(13.606)
(33.844)
CONTINGENCIES Contingent receivables Interest income on non-performing loans Contingent liabilities Guarantees issued
Jumlah kontinjensi - bersih
(10.850)
(33.297)
Total contingencies - net
2.756
547
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontinjensi atas bank garansi, letters of credit, dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan berdasarkan selisih antara biaya perolehan diamortisasi (nilai tercatat) dan nilai kini pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi besar kemungkinan terjadinya).
The Bank determines allowance for impairment losses on commitments and contingencies of bank guarantees, letters of credit and unused loan facilities based on the difference between the amortized amount (carrying amount) and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has became probable).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Bank tidak memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak berelasi.
As of December 31, 2015 and 2014 the Bank does not have commitments and contingencies transaction with related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 transaksi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan sebagai lancar.
As of December 31, 2015 and 2014 the transaction of commitments and contingencies are classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014 there was no impairment on commitments and contingencies.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
b.
Komitmen sewa
Lease commitments
Bank memiliki beberapa komitmen sewa operasi dengan jangka waktu penyewaan berkisar antara 1-5 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua pihak.
The Bank has entered into various lease commitments under operating lease with terms of the rentals ranging from 1 to 5 years and renewable upon mutual agreement of both parties.
Beban sewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp13.862 dan Rp 10.929.
Rental expense amounted to Rp 13,862 and Rp 10,929 for the years ended December 31, 2015 and 2014 respectively.
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
26. COMMITMENTS (continued)
c.
c.
Litigasi
AND
CONTINGENCIES
Litigation
Bank pernah memiliki permasalahan hukum dengan PT Geria Wijaya Prestige (GWP) sehubungan dengan Perjanjian Kredit. Atas permasalahan hukum tersebut, Mahkamah Agung RI telah mengeluarkan Putusan No. 1300K/Pdt/2013 tertanggal 19 Agustus 2013 pada tingkat Kasasi dan No. 232PK/Pdt/2014 tertanggal 17 September 2014 pada tingkat Peninjauan Kembali dengan putusan “Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali GWP”.
The Bank had legal case with PT Geria Wijaya Prestige (GWP) regarding with the Credit Agreement. Based on the legal case, the Supreme Court has issued Decision No. 1300K/Pdt/2013 dated August 19, 2013 at the level of Cassation and No. 232PK/Pdt/2014 dated 17 September 2014 on the level of Judicial Review with verdict “Deny the Judicial Review requested by appellant of GWP”.
Pada 16 September 2015, Bank menerima Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali – II dari GWP selaku Pemohon Peninjauan Kembali – II.
On September 16, 2015, the Bank received the Notice and Delivery Letter of Memory Judicial Review – II of GWP as appellant of Judicial Review – II.
27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
27. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES The balances of assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan
Liabilitas lain-lain Bunga yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas Aset bersih
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Mata uang ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
USD
236.438
3.259
USD
185.561
2.298
USD USD EUR SGD
1.150.000 12.972.609 54.317 40.133
15.853 178.827 818 392
USD USD EUR SGD
2.060.000 12.351.682 116.351 60.662
25.513 152.976 1.751 569
USD USD
1.286.805
17.739
USD USD
2.000.000 4.374.537
USD USD
1.568 2.610
22 36
USD USD
7.787 2.610
Jumlah aset Liabilitas Simpanan
2014
216.946
USD EUR
15.538.774 1.195
214.202 18
Placements with Bank 24.770 Indonesia and other banks 54.178 Loans Other assets
96 32 262.183
USD EUR
21.235.870 1.195
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks
263.006 18
Accrued interest income Security deposits Total assets Liabilities Deposits Other liabilities
USD
12.192
168
USD
214.388 2.558
27.349
339
Accrued interest expenses
263.363
Total liabilities
(1.180)
80
Net assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
28. ASET KEUANGAN KEUANGAN
28. FINANCIAL LIABILITIES
DAN
LIABILITAS
2015
Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan-bersih Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diamortisasi Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas keuangan
AND
FINANCIAL
The table below sets out the carrying values and fair values of financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 in the statements of financial position:
Tabel di bawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Nilai tercatat/ Carrying value
ASSETS
2014 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value Financial assets
32.386
32.386
36.122
36.122
266.175
266.175
316.880
316.880
190.354
190.354
162.917
162.917
412.255 2.745.252
412.255 2.745.252
810.270 2.438.290
810.270 2.438.290
14.583 5.694
14.583 5.694
10.472 3.004
445.954
445.954
271.767
56.954
56.909
-
4.169.607
4.169.562
4.049.722
Loan and receivables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans-net Other assets
10.472 Accrued interest incomes 3.004 Security deposits Held-to-maturity 271.881 Securities Fair Value Through Profit or Loss Securities 4.049.836
Total financial assets Financial liabilities Financial liabilities of amortization cost Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Other liabilites Accrued interest expenses
329 3.494.487 126.820
329 3.494.487 126.820
401 3.482.969 123.742
401 3.482.969 123.742
15.048
15.048
17.096
17.096
-
-
177
177
3.636.684
3.636.684
3.624.385
3.624.385
Accrued expenses Total financial liabilities
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas diukur dengan dasar sebagai berikut:
The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:
Aset keuangan
Financial assets
Nilai wajar aset keuangan lancar (umumnya kurang dari satu tahun) seperti kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan aset lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial assets that are shortterm in nature (generally less than one year) such as cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, interest receivables and other asset represent their carrying amounts as these approximates their fair values.
Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan (umumnya kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar.
The estimated fair value of loans (normally floating interest bearing loans) represent the present value amount of estimated future cash flows expected to be received discounted at current market rates.
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
28. ASET KEUANGAN KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL ASSETS LIABILITIES (continued)
DAN
LIABILITAS
AND
FINANCIAL
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas diukur dengan dasar sebagai berikut (lanjutan):
The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following (continued):
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Nilai wajar liabilitas keuangan lancar (biasanya kurang dari satu tahun) seperti liabilitas segera, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain, bunga yang masih harus dibayar dan biaya yang masih harus dibayar adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial liabilities that are shortterm in nature (generally less than one year) such as obligation due immediately, deposits from customers and other banks, accrued interest expenses and accrued expenses represent their carrying amounts as these approximates their estimated fair values.
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih.
The estimated fair value of deposits with no stated maturity is equal to the amount owed when the debt must be paid at the time billed.
Hirarki nilai wajar
Fair value hierarchy
PSAK No. 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
SFAS No. 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);
inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (as derived from prices) (level 2); and inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
The following tables sets out the fair values of financial instruments by the level in the fair value hierarchy:
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan dengan masing-masing level pada dalam hirarki nilai wajar:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Jumlah tercatat/ Total carrying amount Aset Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Jumlah/ Total Assets
32.386
-
32.386
32.386
Giro pada Bank Indonesia
266.175
-
266.175
266.175
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan - bersih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran Jaminan
190.354
-
190.354
190.354
412.255 2.745.252
-
412.255 2.745.252
412.255 2.745.252
14.583 5.694
-
14.583 5.694
14.583 5.694
82
Loan and receivables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans - net Accrued interest income Security Deposits
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
28. ASET KEUANGAN KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL ASSETS LIABILITIES (continued)
DAN
LIABILITAS
AND
FINANCIAL
Hirarki nilai wajar (lanjutan)
Fair value hierarchy (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan sesuai dengan masingmasing level pada dalam hirarki nilai wajar (lanjutan):
The following tables sets out the fair values of financial instruments by the level in the fair value hierarchy (continued):
31 Desember 2015/December 31, 2015 Jumlah tercatat/ Total carrying amount Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas Liabilitas keuangan diamortisasi Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas keuangan
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Jumlah/ Total
445.954
445.954
-
445.954
56.954
56.909
-
56.909
Held-to-maturity Securities Fair Value Through Profit or Loss Securities
4.169.607
502.863
3.666.699
4.169.562
Total financial assets
329 3.494.487 126.820
-
329 3.494.487 126.820
329 3.494.487 126.820
15.048
-
15.048
15.048
Liabilities Financial liabilities of amortization cost Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Accrued interest expense
-
-
-
-
Accrued expense
3.636.684
-
3.636.684
3.636.684
Total financial liabilities
31 Desember 2014/December 31, 2014 Jumlah tercatat/ Total carrying amount Aset Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Jumlah/ Total Assets Loan and receivables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans - net
36.122
-
36.122
36.122
Giro pada Bank Indonesia
316.880
-
316.880
316.880
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan - bersih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran Jaminan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
162.917
-
162.917
162.917
810.270 2.438.290
-
810.270 2.438.290
810.270 2.438.290
10.472 3.004
-
10.472 3.004
10.472 3.004
271.767
271.881
-
271.881
Interest receivables Security Deposits Held-to-maturity Securities
4.049.722
271.881
3.777.955
4.049.836
Total financial assets
Jumlah aset keuangan Liabilitas Liabilitas keuangan diamortisasi Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas keuangan
401 3.482.969 123.742
-
401 3.482.969 123.742
401 3.482.969 123.742
17.096
-
17.096
17.096
Liabilities Financial liabilities of amortization cost Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Accrued interest expense
177
-
177
177
Accrued expense
3.624.385
-
3.624.385
3.624.385
Total financial liabilities
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
28. ASET KEUANGAN KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL ASSETS LIABILITIES (continued)
DAN
LIABILITAS
AND
FINANCIAL
Hirarki nilai wajar (lanjutan)
Fair value hierarchy (continued)
Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama periode berjalan.
There were no transfers between levels 1 and 2 during the period.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using specific valuation techniques. These valuation techniques use the observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs of fair value are observable, these financial instruments is included in level 2.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan kuotasi harga pasar atau dealer untuk instrumen sejenis; dan teknik lain, seperti analisis arus kas diskonto, digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to determine the financial instruments value include of: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and other techniques, such as discounted cash flows analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
29. SEGMEN OPERASI
29. OPERATING SEGMENT
Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen Bank tidak dikelompokkan per segmen usaha hanya dikelompokkan berdasarkan segmen geografis.
Bank’s activities are entirely conventional bank so that Bank’s segment information is not classified as business segments and is only classified by geographical segment.
Berikut ini adalah informasi segmen geografis:
The following information:
is
a
geographical
segment
31 Desember 2015/December 31, 2015
Jawa Barat/ West Java
Jawa selain Jawa Barat/ Java other than West Java
Sumatera/ Sumatera
PENDAPATAN: Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
143.681 3.383
66.365 (1.133)
196.925 (5.064)
HASIL: Laba bersih
(28.374)
23.507
18.190
Kalimantan/ Kalimantan
Jumlah/ Total
765 38
(9.418)
407.736 (2.776)
INCOME: Interest income Other income
3.905
INCOME: Net income
ASET: Jumlah aset
2.107.415
445.353
1.644.801
19.799
4.217.368
ASSETS: Total assets
LIABILITAS: Jumlah liabilitas
1.647.016
418.384
1.562.174
22.697
3.650.271
LIABILITIES: Total liabilities
84
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
29. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
29. OPERATING SEGMENT (continued) The following is a information (continued):
Berikut ini adalah informasi segmen geografis (lanjutan):
geographical
segment
31 Desember 2014/December 31, 2014
Jawa Barat/ West Java PENDAPATAN: Pendapatan bunga Pendapatan lainnya HASIL: Laba bersih
Jawa selain Jawa Barat/ Java other than West Java
Sumatera/ Sumatera
Kalimantan/ Kalimantan
70.274 10.675
65.186 1.510
183.564 1.457
(13.652)
18.575
966
1.496 3
Jumlah/ Total
320.520 13.645
INCOME: Interest income Other income
4.455
INCOME: Net income
(1.434)
ASET: Jumlah aset
1.547.789
523.330
1.960.774
69.436
4.101.329
ASSETS: Total assets
LIABILITAS: Jumlah liabilitas
1.124.745
509.793
1.930.681
70.881
3.636.100
LIABILITIES: Total liabilities
30. MANAJEMEN RISIKO
30. RISK MANAGEMENT
Sebagai lembaga keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi dengan produk yang beragam dan memiliki jaringan serta nasabah yang tersebar luas, Bank mengimplementasikan manajemen risiko dalam seluruh jenjang organisasinya yang berperan mendukung pertumbuhan bisnis secara berhati-hati (prudent) sesuai ketentuan yang berlaku, terutama seperti yang diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia.
As a financial institution that performs the intermediation function with diverse products and has a network and widespread customers, the Bank implements risk management in all levels of the organization that support a prudent business growth accordance with applicable provisions, especially as arranged in Bank Indonesia Regulations.
Perkembangan fungsi dan layanan perbankan yang disertai dengan meningkatnya kompleksitas produk serta aktivitas perbankan yang mengandalkan dukungan teknologi informasi semakin mempertegas pentingnya tata kelola Bank (Good Corporate Governance) yang sehat dan manajemen risiko yang terukur dan dapat diandalkan. Kedua hal tersebut merupakan faktor penting yang menjadi perhatian para pemangku kepentingan (stakeholders), termasuk investor dalam penilaian target investasinya. Penerapan manajemen risiko di Bank pada dasarnya sudah dilakukan sejak Bank berdiri, meskipun dengan cara yang masih konvensional namun terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan yang terjadi, baik internal maupun eksternal.
The development of the banking functions and services, along with the increasing complexity of products and banking activities that rely on information technology supports emphasized the importance of Good Corporate Governance and reliable risk management. Both of these are important factors of stakeholders and investor’s consideration in assessing the target investment target. Basically, the application of risk management in the Bank has been conducted since the establishment of the Bank, although in a conventional way and continues to develop in accordance with internal and external developments.
Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan, maka Bank menyadari bahwa perlu dilakukannya pengelolaan risiko yang berlandaskan pada prinsip kehatihatian. Dalam melakukan pengembangan manajemen risiko, Bank berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision. Pengelolaan risiko di Bank mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha, berdasarkan kebutuhan dan kesinambungan antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya.
In order to achieve healthy growth and sustainable business, the Bank realizes that it needs risk management which is based on prudent principle. The development of Bank risk management is based on Bank Indonesia Regulation about Risk Management for Commercial Bank and the document from Basel Committee on Banking Supervision. Risk management at the Bank covers the full scope of business activities, based on the needs and continuity between the operational functions of the business to the management of risk.
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko akan menjadi partner strategis bagi unit bisnis guna mendapatkan hasil optimal dari operasi Bank.
By policies and the risk management that are functioning well, the risk management will be a strategic partner for the business unit in order to get the optimal results of Bank’s operations.
Sehubungan dengan pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar perbankan, secara berkesinambungan Bank mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini, dan selanjutnya dapat mengambil langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risikonya.
In relation with the development of risk management in accordance with banking standards, the Bank continuously develops and improves the integrated and comprehensive framework of risk management systems and internal controls, so they can provide information regarding early potential risks, and then be able to take adequate steps to minimize the impact of the risks.
Salah satu dasar utama penerapan manajemen risiko adalah tersedianya kebijakan, prosedur, limit, kecukupan sumber daya manajemen risiko dan metodologi pengelolaan risiko sehingga operasi usaha Bank tetap dapat terkendali pada batasanbatasan yang dapat diterima dan menguntungkan Bank.
One of the main basis of risk management is the availability of policies, procedures, limits, adequacy of risk management resources and risk management methodology so the Bank’s business operations can still be controlled on the acceptable restrictions and profitable for the Bank.
Selain itu juga perlu adanya kebijakan dalam hal pemantauan dan evaluasi risiko yang berdampak pada permodalan Bank serta kemampuan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian akibat kejadian risiko. Evaluasi sesuai dengan perubahan parameter risikonya dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut telah sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada.
Besides, it also needs policy on monitoring and evaluation of the impact of risk on Bank’s capital as well as the ability of the Bank's capital to absorb potential losses due to the risk event. Evaluation according to changes in risk parameters conducted periodically to ensure that policies and procedures are in accordance with the development of existing business.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas manajemen risiko Bank. Penerapan manajemen risiko dilakukan melalui pembentukan struktur organisasi, kebijakan, prosedur dan limit, serta beberapa komite yang terkait seperti komite pemantau risiko, komite audit, komite remunerasi dan nominasi pada level Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap Direksi. Pembentukan komite manajemen risiko, komite aset-liabilitas, komite kredit dan komite teknologi informasi pada level Direksi yang membantu Direksi dalam menetapkan pedoman bagi Bank dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau serta meminimalkan risiko-risiko.
Board of Commissioners and Directors are fully responsible for the risk management of the Bank. The implementation of risk management is carried out through establishment of organizational structures, policies, procedures, and limits, and several related committees such as risk monitoring committee, audit committee, remuneration and nomination committee at the level of the Board Commissioners. The committees are responsible for assisting the Board of Commissioner in overseeing of the Board of Directors. Risk management committees, asset-liability committee, credit committee and technology committee at the level of information that help the Board of Directors in provide guidance to the Bank in identifying, measuring, monitoring and minimizing the risks.
Keberadaan Audit Internal memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bank. Audit internal merupakan salah satu unsur sistem pengendalian internal Bank yang dibentuk untuk dapat mengidentifikasi kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi operasional Bank, serta untuk mengelola risiko agar tetap berada dalam batas toleransi (risk tolerance) dan besaran risiko (risk appetite) sesuai ukuran dan kompleksitas produknya, serta untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam rangka pencapaian tujuan Bank.
Internal Audit has a very important role to safeguard and secure the Bank's business activities. Internal audit is one element of the Bank's internal control system designed to identify the possibility of an occurrence that could affect the Bank operational, and to manage risks in order to remain within the limits of tolerance (risk tolerance) and the amount of risk (risk appetite) according to the size and complexity of the products, also to provide sufficient assurance in the achievement of the Bank’s objectives.
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, yang antara lain mengatur bahwa bank diwajibkan untuk melakukan penilaian sendiri (self-assessment) tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR), maka mulai bulan Januari 2012, Bank telah melaksanakan penilaian sendiri Tingkat Kesehatan Bank pada akhir Desember 2013.
In relation with the enactment of Bank Indonesia Regulation concerning Commercial Bank Soundness Assessment, which among others regulate that banks are required to conduct selfassessment of bank soundness using the risk approach (Risk-based Bank Ratings/RBBR), then starting January 2012, the Bank has begun to carry out the assessments of Bank Soundness for the end of December 2013.
Sampai dengan akhir 31 Desember 2015, Bank telah melakukan usaha perbaikan dan mitigasi terhadap potensi-potensi risiko seperti: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan, yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi Bank.
Until the end of December 31, 2015, the Bank has conducted business improvements and mitigation over potential risks such as: credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk, which could adversely affect the Bank.
Bank menggunakan skala penilaian berdasarkan 5 tingkat risiko yaitu: 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High), dan 5 (High), sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah meningkatkan aspek manajemen risiko agar Bank semakin kuat dan memiliki daya tahan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik di dalam negeri, regional maupun internasional, dengan mempertimbangkan kondisi perbankan dewasa ini sebagaimana diamanatkan dalam salah satu pilar dalam Basel II.
The Bank has adopted a rating scale based on the five levels of risk such as: 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High), and 5 (High), in accordance with applicable regulations and has improved aspects of risk management to increase the Bank’s resistant to the changes in conditions of the domestic, regional and international level by considering the current banking conditions, as mandated in one of the pillars of Basel II.
Berdasarkan ringkasan penilaian profil risiko Bank pada 31 Desember 2015, peringkat risiko komposit adalah Low to Moderate dengan kecenderungan stabil.
Based on summary of Bank's risk profile on December 31, 2015, the composite risk ratings are Low to Moderate with a stable tendency.
Risiko kredit
Credit risk
Sesuai ketentuan PBI yang terbaru, risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit juga dapat terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk) maupun akibat kegagalan setelmen (settlement risk).
In accordance with the newest Bank Indonesia’s Regulation, credit risk is the risk which is caused by debtor’s failure and/or other party’s failure in fulfilling their obligation to the Bank. Credit risk might also been caused by counterparty credit risk or settlement risk.
Bank memonitor risiko kredit secara berkala dan berkesinambungan untuk memastikan bahwa kemungkinan kerugian yang terjadi akibat gagal bayar debitur serta pemenuhan kontrak perjanjian dapat diminimalkan, baik untuk debitur individu maupun kelompok atau perusahaan.
The Bank monitors credit risk periodically and continuously to ensure that the potential loss from default on the loans and contractual agreements is minimized, at both in individual debtor and group level.
87
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Hasil pengukuran atas risiko kredit Bank pada 31 Desember 2015 adalah peringkat 3 (Moderate).
The result of the measurement of the Bank’s credit risk as of December 31, 2015 is rank 3 (Moderate).
Pengelolaan eksposur risiko kredit adalah sebagai berikut:
Exposures to credit risk is managed as follows:
a.
Standardisasi struktur kredit untuk menjamin penerapan kebijakan dan pemberian kredit yang berhati-hati (prudent). Standar kebijakan dan prosedur pemberian kredit disusun sesuai dengan ketentuan perkreditan yang berlaku secara umum sesuai dengan kompleksitas dan produk yang ada di Bank, proses inisiasi, analisa dan persetujuan pemberian kredit oleh Komite Kredit (Credit Committee). Kerangka kerja tersebut dimaksudkan untuk dapat mengidentifikasi risiko yang melekat pada seluruh produk dan aktivitas fungsional Bank. Identifikasi risiko kredit diukur terhadap komponen-komponen atau kegiatan-kegiatan antara lain meliputi: Kredit bermasalah/NonPerforming Loan (NPL), konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi, sub-sektor ekonomi dan jenis portofolio, kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai, konsentrasi kredit kepada debitur inti (15 debitur terbesar), komposisi kredit jangka panjang (> 3 tahun) terhadap jumlah kredit langsung dan pertumbuhan kredit serta sebaran kredit secara geografis.
a.
Standardization of credit structure to ensure the implementation of prudent lending policies and practices. Standard policies and procedures of lending are prepared in accordance with the lending of credit provisions that generally applicable to the complexity and existing products in the Bank, the initiation process, credit analysis and approval by the Credit Committee. The framework is intended to identify the inherent risks in all products and functional activities of the Bank. Identification of credit risk is measured either against the components or activities, and such includes: Non-Performing Loan (NPL), loan concentration based on economic sectors, economic sub-sector, and portfolio types, adequacy of impairment losses, top 15 largest obligor, composition of long-term Loans (> 3 years) to total direct loan and loans growth also loans distribution geographically.
b.
Analisa berkala atas kemampuan debitur untuk membayar pokok dan bunga kredit serta kewajiban keuangan lainnya kepada Bank.
b.
Regular analysis of the debtors ability to meet the loans interest and principal repayment obligations also other financial liabilities to the Bank.
c.
Pemantauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai Peraturan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dan pihak ketiga tidak melampui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
c.
Monitoring of Legal Lending Limits (LLL) as required by Bank Indonesia Regulation. As of December 31, 2015 and 2014 the credit granted to related parties and third parties are still within the Legal Lending Limit (LLL) required by Bank Indonesia.
d.
Permintaan jaminan atas kredit yang diberikan kepada debitur, berdasarkan kriteria yang ditetapkan Bank.
d.
Collateral requirement as an assurance from debtors is based on the Bank’s criteria.
88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Pengelolaan eksposur risiko kredit adalah sebagai berikut (lanjutan):
Exposures to credit risk is managed as follows (continued):
e.
Pengakuan cadangan kerugian penurunan nilai untuk tujuan pelaporan keuangan hanya dibentuk atas kerugian yang terjadi pada tanggal laporan keuangan berdasarkan bukti obyektif penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai yang tidak didukung dengan bukti obyektif penurunan nilai dibentuk secara kolektif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia.
e.
Impairment allowances are recognized for financial reporting purposes only for losses that have incurred at the date of the statements of financial position based on objective evidence of impairment. For those of allowance of impairment losses that have no objective evidence, these are assessed using collective assessment in accordance with Bank Indonesia Regulation.
f.
Untuk aset pada laporan posisi keuangan, eksposur risiko kredit maksimal adalah berdasarkan nilai tercatat dalam laporan posisi keuangan pada 31 Desember 2015 dan 2014 tanpa memperhitungkan agunan.
f.
For assets in statements of financial position, the maximum credit risk exposures are based on the net carrying amounts reflected in the statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014 without considering the related collateral. The maximum exposure to credit risk before collateral or other credit enhancements relating to statements of financial position items and administrative accounts are as follows:
Eksposur risiko kredit maksimum tanpa memperhitungkan agunan atau tagihan kredit lainnya yang tercatat dalam laporan posisi keuangan maupun rekening administratif adalah sebagai berikut: 2015
2014
Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan
266.175 190.354
316.880 162.917
412.255 502.908 2.745.252
810.270 271.767 2.438.290
14.583 5.694
10.472 3.004
Jumlah
4.137.221
4.013.600
Statements of financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans - net Other assets Accrued interest incomes Security deposits Total
Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan
Administrative accounts 604.792 13.606
507.189 33.844
Unused loan facilities Guarantees issued
Jumlah
618.398
541.033
Total
Management believes that the Bank has the ability to control and sustain in minimal credit risk exposure.
Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mempertahankan eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal.
89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan yang memiliki eksposur risiko kredit:
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure:
a.
a.
Sektor geografis
Geographical sectors The credit risk exposures on financial assets in statements of financial position and administrative accounts are shown below:
Eksposur risiko kredit atas aset keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/December 31, 2015
Jakarta
Bandung
Lampung
Surabaya
Solo
Medan
Palembang
Jumlah/ Total
Pontianak
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Giro pada Bank Indonesia
266.175
-
-
-
-
-
-
-
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan
190.083
-
-
-
267
4
-
-
266.175 Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with 190.354 other banks
412.255 502.908
-
-
-
-
-
-
-
412.255 502.908
435.178
250.047
802.311
337.798
95.723
705.046
104.468
14.681
2.745.252
5.255 5.686
912 -
2.879 7
1.781 1
1.010 -
2.009 -
686 -
51 -
14.583 5.694
Accrued interest income Security deposits
1.817.540.
250.959
805.197
339.580
97.000
707.059
105.154
14.732
4.137.221
Total
Jumlah
Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans - net Other assets
Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diberikan
Administrative accounts 100.134 3.659
24.441 -
133.372 8.922
22.511 -
1.929 -
291.057 -
28.948 -
2.400 1.025
604.792 13.606
Unused loan facilities Guarantees issued
Jumlah
103.793
24.441
142.294
22.511
1.929
291.057
28.948
3.425
618.398
Total
31 Desember 2014/December 31, 2014
Jakarta
Bandung
Lampung
Surabaya
Solo
Medan
Palembang
Jumlah/ Total
Pontianak
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Giro pada Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
-
162.565
-
-
-
348
4
-
-
810.270 271.767
-
-
-
-
-
-
-
497.461
134.180
556.693
321.760
91.540
729.768
106.888
-
2.438.290
2.805 2.995
333 -
2.146 7
2.224 1
518 1
2.024 -
422 -
-
10.472 3.004
Loans - net Other assets Accrued interest income Security deposits
2.064.743
134.513
558.846
323.985
92.407
731.796
107.310
-
4.013.600
Total
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan Jumlah
Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with 162.917 other banks Placements with Bank Indonesia and 810.270 other banks 271.767 Securities
316.880
316.880
Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diberikan
Administrative accounts 159.788 28.316
29.501 25
111.651 5.503
13.986 -
8.483 -
157.382 -
26.398 -
-
507.189 33.844
Unused loan facilities Guarantees issued
Jumlah
188.104
29.526
117.154
13.986
8.483
157.382
26.398
-
541.033
Total
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b.
b.
Sektor industri
Industry sectors Credit risk exposure on financial assets in the statement of relating to financial position and administrative accounts are as follows:
Eksposur risiko kredit atas aset keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/December 31, 2015
Pemerintah/ Government
Lembaga Keuangan/ Jasa Dunia Financial Industri/ Usaha/ Institution Manufacturing Services
Pertanian/ Agriculture
Lainnya/ Others
Jumlah/ Total
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans - net Other assets
Giro pada Bank Indonesia
266.175
-
-
-
-
-
266.175
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan
158.923
31.431
-
-
-
-
190.354
367.255 425.954 -
45.000 20.000 110.756
56.954 378.218
259.888
251.547
1.744.843
412.255 502.908 2.745.252
-
1.128 -
3.568 -
1.712 -
1.722 -
6.453 5.694
14.583 5.694
1.218.307
208.315
438.740
261.600
253.269
1.756.990
4.137.221
Rekening administratif Fasilitas kredit yang belum digunakan Garansi yang diberikan
-
9.397 -
112.410 12.581
23.798 -
33.134 -
426.053 1.025
604.792 13.606
Unused loan facilities Guarantees issued
Jumlah
-
9.397
124.991
23.798
33.134
427.078
618.398
Total
Jumlah
Accrued interest income Security deposits Total Administrative accounts
31 Desember 2014/December 31, 2014
Pemerintah/ Government
Lembaga Keuangan/ Jasa Dunia Financial Industri/ Usaha/ Institution Manufacturing Services
Pertanian/ Agriculture
Lainnya/ Others
Jumlah/ Total
Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia
316.880
-
-
-
-
-
316.880
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan -bersih Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan
152.583
10.334
-
-
-
-
162.917
645.500 271.767 -
164.770 102.981
291.901
412.795
103.103
1.527.510
810.270 271.767 2.438.290
7 -
1.327 -
1.062 -
1.015 -
565 -
6.496 3.004
10.472 3.004
1.386.737
279.412
292.963
413.810
103.668
1.537.010
4.013.600
Jumlah
c.
Statements of financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans - net Other assets Accrued interest income Security deposits Total
Rekening administratif Fasilitas kredit yang belum digunakan Garansi yang diberikan
Administrative accounts -
38.754 -
79.088 823
31.594 -
15.257 -
342.496 33.021
507.189 33.844
Unused loan facilities Guarantees issued
Jumlah
-
38.754
79.911
31.594
15.257
375.517
541.033
Total
c.
Konsentrasi kredit yang diberikan menurut sektor ekonomi dan jenis konsumen diungkapkan pada Catatan 9.
91
Loan concentrations per economic sector and per type of customer are disclosed in Note 9.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko kerugian pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko pasar meliputi antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas.
Market risk is the risk of loss on the financial position and administrative account including derivative transactions due to overall changes in market conditions, including the risk of changes in option price. Market risk includes, among others, interest rate risk, exchange risk, equity risk, and commodity risk.
Risiko pasar terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti dalam kegiatan treasury, investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis), kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan.
Market risk is presented in the functional activities of the Bank such as in treasury activities, investment in securities and money market or other financial institutions, provision of funds (loans and similar forms), financing activities and issuance of debt securities, and trade financing activities.
Dalam mengelola risiko pasar Bank mempergunakan pendekatan parameter, antara lain, kemampuan Bank untuk menyerap potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar kredit dalam valuta asing, kecukupan modal untuk menyerap risiko nilai tukar mata uang, Posisi Devisa Neto (PDN) dan kemampuan Bank untuk mengantisipasi potensi kerugian karena fluktuasi dalam nilai tukar.
To manage the market risk, Bank uses parameter approach, such as, ability of the Bank to cover potential losses due to fluctuations in exchange rates of foreign exchange loans, capital adequacy to cover currency risk, Net Open Position (NOP) and the Bank’s ability to cover potential losses due to fluctuations in exchange rates.
Hasil pengukuran atas risiko pasar Bank pada 31 Desember 2015 adalah peringkat 2 (Low to Moderate).
The result of measurement of the Bank’s market risk as of December 31, 2015 is rank 2 (Low to Moderate).
a.
a.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga merupakan risiko pasar dimana arus kas masa depan atau nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is a market risk that either the future cash flows or the value of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates.
Risiko suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan bagi nasabah dalam bentuk simpanan, atau dana pihak ketiga (deposito, giro dan tabungan), kredit yang diberikan, dan rekening administratif (offbalance sheet) termasuk juga perjanjian swap dan kontrak valuta berjangka (forward).
The interest rate risk arises from a banking services for customers deposits, current accounts, and loans, and off-balance sheet including swaps and forward contracts.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penerapan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko suku bunga sesuai dengan batasan, sistem dan prosedur yang telah dibuat untuk menghadapi risiko tersebut. Tujuan utama manajemen risiko suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan suku bunga terhadap laba (net interest income) dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan yang telah ditentukan.
The Bank’s management is responsible on the implementation and supervision of interest rate management policy in accordance with the limits, systems and procedures that have made to encounter the risk. The main objective of interest rate risk management is to limit the worst impact of interest rate movements on profit (net interest income) and to increase revenue within the limits defined.
92
variety of such as savings, accounts exchange
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Sebagian besar simpanan nasabah dan kredit yang diberikan adalah pada suku bunga mengambang (floating interest rate) yang dapat disesuaikan dengan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat tanggal penetapan suku bunga yang baru (interest rate repricing date), yang langsung berhubungan dengan suku bunga pasar atau suku bunga yang diumumkan dan disesuaikan secara periodik untuk mencerminkan pergerakan suku bunga pasar.
Most of the deposit from customer and loans are at floating interest rate that can be adjusted with the interest rate that valid on the interest rate repricing date that directly related to the market interest rate or interest rate announced and periodically adjusted to reflect the interest rate movement.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur instrumen keuangan berdasarkan jatuh tempo terhadap risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below summarizes the financial instrument based on maturity exposure to interest rate risks as of December 31, 2015 and 2014:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Jumlah/ Total
Aset keuangan Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Deposito berjangka Tabungan Giro Jumlah
190.354
-
-
-
-
190.354
412.255 156.615 248.523
336.607 299.026
9.686 1.109.068
865.137
234.211
412.255 502.908 2.755.965
Financial assets Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Loans
1.007.747
635.633
1.118.754
865.137
234.211
3.861.482
Total
315.965 337.088 2.075.765
604.934
160.735
-
-
315.965 337.088 2.841.434
110.344 3.173 13.303
-
-
-
-
2.855.638
604.934
160.735
-
-
Financial liabilities Deposits Demand deposits Savings account Time deposits Deposits from other banks 110.344 Time deposits 3.173 Savings account 13.303 Demand deposits
3.621.307
Total
31 Desember 2014/December 31, 2014 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
1-5 tahun/ 1-5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Jumlah/ Total
Aset keuangan Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Giro Jumlah
162.917
-
-
-
-
162.917
810.270 94.372 275.330
152.538 245.812
24.857 953.553
775.654
188.496
810.270 271.767 2.438.845
1.342.889
398.350
978.410
775.654
188.496
3.683.799
Financial assets Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Total
245.008 249.270 2.289.130
612.535
87.026
-
-
245.008 249.270 2.988.691
119.430 4.312
-
-
-
-
119.430 4.312
Financial liabilities Deposits Demand deposits Savings account Time deposits Deposits from other banks Call money Time deposits Demand deposits
2.907.150
612.535
87.026
-
-
3.606.711
Total
93
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga (lanjutan)
The average interest rates for financial assets and liabilities are as follows:
Suku bunga rata-rata atas aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut: 2015 Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Rupiah Mata uang asing Giro pada bank lain Rupiah Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (call money) Rupiah Mata uang asing Efek-efek Rupiah Kredit yang diberikan Rupiah Mata uang asing Liabilitas keuangan Simpanan Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Dolar Amerika Giro Deposito berjangka Euro Eropa Giro Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Rupiah Giro Call money Deposito berjangka Dolar Amerika Giro Call money
b.
Interest rate risk (continued)
2014
2,50% 0,00%
2,50% 0,00%
1,00% 0,00%
1,00% 0,00%
5,69%
5,95%
0,00%
2,46%
11,65%
11,65%
13,98% 5,88%
12,74% 6,28%
2,96% 4,16% 9,36%
3,92% 3,87% 10,01%
0,21% 2,36%
0,26% 2,89%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00% 9,24%
0,00% 0,00% 10,15%
0,00% 0,00%
0,00% 0,50%
Risiko mata uang
b.
Financial assets Demand deposits with Bank Indonesia Rupiah Foreign currency Demand deposits with other banks Rupiah Foreign currency Placements with Bank Indonesia and other banks (call money) Rupiah Foreign currency Securities Rupiah Loans Rupiah Foreign currency Financial liabilities Deposits Rupiah Demand deposits Saving deposits Time deposits US Dollars Demand deposits Time deposits Europe Euro Demand deposits Time deposits Deposits from other banks Rupiah Demand deposits Call money Time deposits US Dollars Demand deposits Call money
Currency risk Currency risk is the market risk where Bank’s income is affected by the fluctuation of foreign exchange from a financial instrument in different currencies with bank capital currency. Currency risk faced by Banks mainly come from banking products in foreign currency held by corporate customers consisting of placements transactions with other banks, loans and deposits in foreign currency.
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko pasar dimana pendapatan Bank dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar dari suatu instrumen keuangan dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang modal bank. Risiko mata uang yang dihadapi oleh Bank terutama timbul dari produk perbankan dalam mata uang asing yang dimiliki oleh nasabah korporasi, yang meliputi antara lain transaksi penempatan pada bank lain, kredit yang diberikan serta simpanan dalam mata uang asing.
94
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
b.
b.
Risiko mata uang (lanjutan)
Currency risk (continued)
Risiko mata uang asing dimonitor dan dilaporkan setiap hari untuk memastikan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang asing masih dalam batas-batas ketentuan Bank Indonesia dan Posisi Devisa Neto (PDN) dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Berdasarkan peraturan tersebut, Bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan secara keseluruhan maksimum 20% dari modal.
Currency risk is monitored and reported daily to ensure that exposure to volatility in foreign currencies exchange rate to maintain market risk movements are within Bank Indonesia’s Regulations and that Net Open Position (NOP) is computed based on Bank Indonesia Regulation. Under these regulations, Bank is required to maintain Net Open Position of statements of financial position and overall Net Open Position at maximum of 20% of the total regulatory capital.
Berikut ini adalah Posisi Devisa Neto Bank dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Following is the Bank’s foreign currency Net Open Position as of December 31, 2015 and 2014:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Laporan posisi keuangan dan rekening administratif/ Statements of financial position and administrative accounts Mata uang
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Nilai bersih absolut/ Net absolute value
Laporan posisi keuangan Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura
215.736 11.143 1.533
216.192 10.307 1.141
456 836 392
Jumlah
228.412
227.640
Currency Statements of financial position United State Dollars Euro Singapore Dollars
1.684
Total
Jumlah nilai bersih absolut (keseluruhan)
1.684
Total absolute open position (overall)
Jumlah modal (Catatan 31)
526.583
Total capital (Note 31)
Rasio Posisi Devisa Neto (Laporan posisi keuangan)
0,32%
Net Open Position Ratio (Statements of financial position)
Rasio Posisi Devisa Neto (keseluruhan)
0,32%
Net Open Position Ratio (overall)
31 Desember 2014/December 31, 2014 Laporan posisi keuangan dan rekening administratif/ Statements of financial position and administrative accounts Mata uang
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Nilai bersih absolut/ Net absolute value
Currency
Laporan posisi keuangan Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura
806.044 3.390 2.079
809.526 1.657 1.510
3.482 1.733 569
Statements of financial position United State Dollars Euro Singapore Dollars
Jumlah
811.513
812.693
5.784
Total
Jumlah nilai bersih absolut (keseluruhan)
5.784
Total absolute open position (overall)
Jumlah modal (Catatan 31)
458.460
Total capital (Note 31)
Rasio Posisi Devisa Neto (Laporan posisi keuangan)
1,26%
Net Open Position Ratio (Statements of financial position)
Rasio Posisi Devisa Neto (keseluruhan)
1,26%
Net Open Position Ratio (overall)
95
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Adapun risiko likuiditas terdiri dari dua kategori:
Liquidity risk is the risk arising due to the inability of the Bank to meet its maturing obligations from cash flow funding sources and/or from current asset that can be collateralized without disturbing the financial activities and conditions. The liquidity risks consist of two categories:
a.
Risiko likuiditas pasar yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu melakukan saling hapus (offsetting) posisi tertentu pada harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai.
a.
Market liquidity risk is the risk arises because the Bank is unable to do certain offsetting positions with market prices due to inadequate market liquidity conditions.
b.
Risiko likuiditas pendanaan yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.
b.
Funding liquidity risk is the risk arises because the Bank is unable to liquidate its asset or obtain fund from other funding sources.
Untuk meminimalkan risiko likuiditas di atas, Bank perlu mengelola risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul dengan cara memitigasi risiko-risiko tersebut.
To minimize liquidity risks above, the Bank needs to manage the risks that are likely to arise in such a way that those risks are mitigated.
Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul yaitu, Cash Flow Projection, Current Ratio, Maturity Mismatch Ratio, Loan Funding Ratio (LFR), ketergantungan pada dana antar bank, tingkat konsentrasi sumber dana kepada deposan inti, Kebijakan Pengelolaan Likuiditas (ALMA) dan kemampuan Bank untuk memperoleh akses ke pasar uang, pasar modal atau sumber-sumber pendanaan lainnya.
The parameters used in measuring the risks that are likely to arise are Cash Flow Projection, Current Ratio, Maturity Mismatch Ratio, Loan Funding Ratio (LFR), dependence on inter-bank funds, concentration level of the funds sources to core depositors, Liquidity Management Policies (ALMA) and Bank’s capability to gain access to the market money, capital markets or other funding sources.
Hasil pengukuran atas risiko likuiditas Bank pada 31 Desember 2015 adalah peringkat 2 (Low to Moderate).
The result of measurement of the Bank’s liquidity risk as of December 31, 2015 is level 2 (Low to Moderate).
Bank juga memantau likuiditasnya dengan menganalisa profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas.
The Bank also monitors its liquidity by analyzing its maturity profile of assets and liabilities.
31 Desember 2015/December 31, 2015 Nilai tercatat/ Carrying value ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan Jumlah aset
Kurang dari/ Less than 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
3-6 bulan/ months
6 -12 bulan/ months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
ASSETS Cash
32.386
32.386
-
-
-
-
-
266.175
266.175
-
-
-
-
-
190.354
190.354
-
-
-
-
412.255 502.908 2.755.965
412.255 56.954 247
317.239 -
69.386 17.521
39.329 77.365
20.000 1.948.410
712.422
14.583 5.694
14.583 5.694
-
-
-
-
-
Accured interest income Security deposits
4.180.320
978.648
317.239
86.907
116.694
1.968.410
712.422
Total assets
-
96
Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 31 Desember 2015/December 31, 2015
Nilai tercatat/ Carrying value
Kurang dari/ Less than 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
3-6 bulan/ months
6 -12 bulan/ months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Bunga yang masih harus dibayar
329 3.494.487
329 2.419.802
860.357
155.627
126.820
126.820
-
-
15.048
15.048
-
Jumlah liabilitas
3.636.684
2.561.999
543.636
(1.583.351)
Jumlah aset (liabilitas) - bersih
58.701
LIABILITIES Obligations due immediately Deposits
-
-
-
-
-
-
-
- Deposits from other banks Other liabilities Accrued interest expenses
860.357
155.627
58.701
-
-
Total liabilities
(543.118)
(68.720)
57.993
1.968.410
712.422
Net assets (liabilities)
31 Desember 2014/December 31, 2014 Nilai tercatat/ Carrying value ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan Jumlah aset
Kurang dari/ Less than 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
3-6 bulan/ months
6 -12 bulan/ months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
ASSETS Cash
36.122
36.122
-
-
-
-
-
316.880
316.880
-
-
-
-
-
162.917
162.917
-
-
-
-
-
810.270 271.767 2.438.845
810.270 34.916 120.548
211.994 400.594
4.857 401.936
20.000 551.617
775.654
188.496
10.472 3.004
10.472 3.004
-
-
-
-
-
4.050.277
1.495.129
612.588
406.793
571.617
775.654
188.496
Total assets LIABILITIES Obligations due immediately Deposits
LIABILITAS
Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets Accured interest income Security deposits
Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar
401 3.482.969
401 2.581.363
842.112
55.576
3.918
-
-
123.742
123.742
-
-
-
-
17.096
17.096
-
-
-
-
- Deposits from other banks Other liabilities Accrued interest expenses
177
177
-
-
-
-
-
Accrued expenses
Jumlah liabilitas
3.624.385
2.722.779
842.112
55.576
3.918
-
-
Total liabilities
(1.227.650)
(229.524)
351.217
567.699
775.654
188.496
Net assets (liabilities)
Jumlah aset (liabilitas) - bersih
425.892
Risiko operasional
Operational risk
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk arising due to insufficient and/or non-functioning of the internal process, human error, system failure, and/or the external events that affecting the Bank’s operation.
97
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk meningkatkan budaya sadar risiko dari setiap individu dalam tiap unit kerja, meningkatkan sistem pengendalian internal, melakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap sistem dan proses kerja serta mempersiapkan kemampuan untuk mengelola kelangsungan usaha dalam kondisi darurat sehingga dapat menurunkan frekuensi dan dampak dari suatu kerugian.
Operational risk management is intended to improve the culture of risk awareness in each individual on every unit of work, improve internal control system, do improvement and repairment on the system and work process also to prepare the ability to manage business continuity during an emergency situation and therefore reduces the frequency and impact of a loss.
Risiko operasional dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Bank, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasury dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber daya manusia.
Operational risks are inherent in any functional activities of the Bank, such as lending activities (provision of funds), treasury and investment, operations and services, trade financing, funding and debt instruments, technology information systems and management information systems, and human resource management.
Untuk meminimalkan risiko operasional di atas, Bank mengelola risiko-risiko yang mungkin akan timbul dengan cara mengantisipasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang mungkin akan timbul yaitu jumlah karyawan yang keluar (employee turnover), posisi penting yang belum terisi dalam struktur organisasi, jangka waktu lamanya Core Banking System tidak berjalan (system down time) (direncanakan maupun tidak direncanakan) dan jumlah saldo-saldo yang belum terselesaikan (gantungan).
To minimize operational risk above, the Bank needs to manage the risks that are likely to arise with anticipating those risks. The parameters used in measuring the risk total number of employees who leave the Bank (employee turnover), significant positions not yet filled-in organizational structure, length of period of Core Banking System’s down time (planned or unplanned) and number of unresolved items.
Pengendalian risiko operasional tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, serta kesesuaian kebijakan dan prosedur serta penetapan limit transaksi.
The controls of operational risk are also done through Risk Control System which includes active control of the Board of Commissioners and Directors, suitability of the policies and procedures and determination of transaction limit.
Hasil pengukuran atas risiko operasional Bank pada tanggal 31 Desember 2015 adalah peringkat 2 (Low to Moderate).
The result of measurement of the Bank’s operational risk as of December 31, 2015 is level 2 (Low to Moderate).
Risiko kepatuhan
Compliance risk
Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk is the risk arising due to the noncompliance by the Bank with prevailing regulations of Bank Indonesia and other laws.
98
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kepatuhan (lanjutan)
Compliance risk (continued)
Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN), risiko stratejik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank, dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu.
In practice, compliance risks are inherent with the Bank’s risks in relation to prevailing laws and regulations, such as credit risks to comply with Minimum Capital Requirement, Quality of Earning Assets, Provisions of Allowance for Impairment Loss, Legal Lending Limit, market risks relating to requirement of Net Open Position, strategic risks relating to requirement of the Bank’s Annual Budgeted Frameworks, and other risk that may arise relating to certain regulations.
Untuk meminimalkan risiko kepatuhan di atas, Bank mengelola risiko-risiko yang mungkin akan timbul dengan cara mengantisipasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang mungkin akan timbul yaitu BMPK, NPL, kecukupan PPAP, PDN, KPMM (CAR), kecukupan Standard Operating Procedures (SOP) dan hal-hal yang menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk remunerasi dan pelatihan yang harus diberikan kepada setiap karyawan.
To minimize compliance risk above, the Bank needs to manage risks that are likely to arise with anticipating those risks. The parameters used in measuring the risks which are likely to arise are LLL, NPL, adequacy of allowance, PDN, CAR, adequacy of Standard Operating Procedures (SOP) as well as the things related to Human Resources (HR), including remuneration and training that must be given to the employees.
Pengendalian risiko kepatuhan tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta ketepatan kebijakan dan prosedur Bank.
The controls of compliance risk are also done through the Risk Control System which includes active supervision of the Boards of Commissioners and Directors also the appropriateness of the Bank’s policies and procedures.
Hasil pengukuran atas risiko kepatuhan Bank pada tanggal 31 Desember 2015 adalah peringkat 2 (Low to Moderate).
The result of measurement of the Bank’s compliance risk as of December 31, 2015 is level 2 (Low to Moderate).
Risiko reputasi
Reputation risk
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is the risk arising due to negative publication of the Bank’s business or negative perception to the Bank itself.
Reputasi berkaitan erat dengan kepercayaan. Tanpa reputasi, maka kepercayaan tidak akan ada karena reputasi merupakan komponen yang sangat penting bagi usaha perbankan. Reputasi merupakan salah satu aset Bank yang terpenting, namun justru paling sulit untuk dilindungi. Reputasi bisa menjadi suatu keunggulan kompetitif, namun berpotensi untuk rusak terutama karena perkembangan media dan komunikasi, regulasi yang makin ketat, juga loyalitas nasabah yang menurun.
Reputation is closely related with trust. Without reputation, there will be no trust since reputation is a crucial component in a banking industry. Reputation is one of the Bank’s precious assets, nonetheless it is also the most difficult to guard. Reputation can be a competitive advantage, but also potential to be damaged due to development of media and communication, more tightened regulations and decrease in customers’ loyalty.
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko reputasi (lanjutan)
Reputation risk (continued)
Untuk mengidentifikasi risiko reputasi pada Bank, komponen-komponen atau kegiatan-kegiatan yang diukur meliputi, perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, teknologi sistem informasi dan MIS, dan sumber daya manusia.
In identifying the Bank’s reputation risk, components or activities measured include credit, treasury and investment, operations and service, information technology system and Management Information system (MIS), and human resources.
Pengendalian risiko reputasi tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kecukupan kebijakan dan prosedur Bank.
The controls of reputation risk management are also done through the Risk Control System which including active control of Boards of Commissioners and Directors and adequacy of the Bank’s policies and procedures.
Hasil pengukuran atas risiko reputasi Bank pada tanggal 31 Desember 2015 adalah peringkat 2 (Low to Moderate).
The result of measurement of the Bank’s reputation risk as December 31, 2015 is level 2 (Low to Moderate).
Risiko stratejik
Strategic risk
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik dapat bersumber antara lain dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, Sistem Informasi Manajemen yang kurang memadai, hasil analisa lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan stratejik yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Strategic risk is the risk arising due to inaccuracies in the making and/or in the implementation of the strategic decision and failure in anticipating the changes in the business environment. Strategic risk can be derived from the weakness in the strategy formulation process and inaccuracies in the strategy formulation and inadequate Management Information Systems, inadequate results of the analysis of the internal and external environment, strategic goal setting is too aggressive, inaccuracy in the implementation of the strategy, and the failure in anticipating the changes in the business environment.
Untuk meminimalkan risiko stratejik di atas, Bank mengelola risiko-risiko yang mungkin akan timbul dengan cara mengantisipasi risiko-risiko tersebut. Adapun parameter yang digunakan dalam mengukur risiko-risiko yang mungkin akan timbul yaitu Realisasi Kredit, Realisasi Dana Pihak Ketiga, Realisasi Pencapaian Laba dan Realisasi Pencapaian Aset dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank.
To minimize strategic risk above, the Bank needs to manage the risks which are likely to arise with anticipating those risks. The parameters used in measuring the risks which are likely to arise are the Realization of Credit, Realization of Third Party Funds, Realization of Profit and Actual Asset Achievement compared to Bank Business Plan.
Pengendalian risiko stratejik tersebut juga melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kecukupan kebijakan dan prosedur Bank.
The controls of strategic risk are also done through the Risk Control System which includes active Board of Commissioners and Directors and the adequacy of the Bank’s policies and procedures.
Hasil pengukuran atas risiko stratejik Bank pada tanggal 31 Desember 2015 adalah peringkat 2 (Low to Moderate).
The result of measurement of the Bank’s strategic risk as of December 31, 2015 is level 2 (Low to Moderate).
Risiko hukum
Legal risk
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal risk is the risk arising due to lawsuits and/or weaknesses in juridical aspects.
100
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko hukum (lanjutan)
Legal risk (continued)
Risiko hukum dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga.
Legal risk can be derived by the weakness in juridical aspects caused by the lack of engagement undertaken by the Bank, the absence and/or changes in the laws and regulations that lead to a transactions that has been conducted by the Bank were not in accordance with the regulation, and the litigation process both arising from the lawsuit of third-party against Bank and the Bank against the third-party.
Bank mengidentifikasi dan mengukur risiko hukum pada aktivitas yang ada di Bank, meliputi: perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa pembiayaan perdagangan, teknologi sistem informasi dan MIS, dan pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi komponenkomponen atau kegiatan-kegiatan tentang frekuensi tuntutan hukum dari pihak eksternal dan internal, kesempurnaan perjanjian dengan pihak ketiga dan kesempurnaan pengikatan agunan.
The Bank identifies and measures its legal risk in its activities such as: credit, treasury and investment, operations and trade finance services, information technology systems and MIS, and human resource management as well as the components or activities on the frequency of external and internal lawsuits, appropriateness of third-party agreements and the completeness of the binding collateral.
Pengendalian risiko hukum dilaksanakan melalui Sistem Pengendalian Risiko antara lain pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta kesesuaian terhadap kebijakan dan prosedur serta penetapan limit.
The controls of legal risk are also done through the Risk Control System which includes active monitoring of Boards of Commissioners and Directors and adequacy of the Bank’s policies and procedures and the determination of limit.
Hasil pengukuran atas risiko hukum Bank pada tanggal 31 Desember 2015 adalah peringkat 2 (Low to Moderate).
The result of measurement of the Bank’s legal risk as of December 31, 2015 is level 2 (Low to Moderate).
31. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN
31. CAPITAL RISK MANAGEMENT
Bank memelihara modal yang dikelola untuk mengatasi risiko yang melekat dalam bisnis perbankan. Kecukupan modal Bank dipantau menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio atau CAR), sebagaimana disyaratkan oleh Bank Indonesia.
The Bank maintains its managed capital base to cover inherent risks in the banking business. The adequacy of the Bank’s capital is monitored using a Capital Adequacy Ratio (CAR), as requested by Bank Indonesia.
Pengelolaan modal Bank berfokus pada kepatuhan terhadap jumlah modal minimum yang disyaratkan dan pemeliharaan rasio KPMM yang memadai untuk membiayai dan menopang operasi dan untuk memaksimalkan nilai kepemilikan pemegang saham. Bank dapat mengubah struktur modal apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko bisnis. Salah satu strategi dalam manajemen modal adalah penerbitan saham. Pengelolaan modal dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Bank.
The Bank’s capital management focuses on compliance with the minimum required capital and maintenance of an adequate CAR to finance and sustain its day-to-day operations and to maximize ownership value. The Bank may change its capital structure based on changes of economic conditions and risk characteristics of business. One of the capital management strategies is issuance of capital stock. Capital management is performed by the Bank’s Directors and Commissioners.
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan)
31. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued) Starting January 1, 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:
Mulai tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Modal inti (tier 1) merupakan modal inti utama. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahuntahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan. Perhitungan pajak tangguhan dan aset takberwujud merupakan faktor pengurang modal inti utama.
Core capital (tier 1) is core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (100%), other comprehensive income, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation and allowance for impairment losses on productive assets. Calculation of deferred tax and intangible assets are deducted from core capital.
Modal pelengkap (tier 2) meliputi penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Suplementary capital (tier 2), which includes allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation.
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 14/18/PBI/2012, dimana modal yang diwajibkan regulator juga dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Prior to January 1, 2015, the Bank calculated its capital requirements in accordance with BI regulation No. 14/18/PBI/2012, where the regulatory capital is also analyzed into two tiers as follows:
Modal tier 1, antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan laba periode/tahun berjalan (50%).
Tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (50%).
Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif.
Tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets.
Minimum capital requirements are as follows:
Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut:
8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 1. 9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 2. 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 3.
102
8% of RWA for bank with risk rating 1.
9% up to less than 10% of RWA for bank with risk rating 2.
10% up to less than 11% of RWA for bank with risk rating 3.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan)
31. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued) Minimum capital requirements are as follows (continued):
Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut (lanjutan):
11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 4.
11% up to 14% of RWA for bank with risk rating 4.
The calculation of CAR as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Perhitungan rasio KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015
2014
Modal Inti (Tier 1) Modal Pelengkap (Tier 2)
498.588 27.995
431.260 27.200
Core Capital (Tier 1) Supplementary Capital (Tier 2)
Jumlah modal inti dan pelengkap
526.583
458.460
Total core and supplementary capital
Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Tanpa memperhitungkan risiko pasar Dengan memperhitungkan risiko pasar Dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio total Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
Total risk weighted assets 2.889.199
2.505.403
Excluding market risk
2.903.342
2.511.187
Including market risk
3.035.522
2.622.514
16,43% 16,43% 0,92% 17,35%
16,44% 16,44% 1,04% 17,48%
Including credit, market and operational risks Capital Adequacy Ratio (CAR) Ratio CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Ratio total
9,00% - 9,99%
8,00%
Minimum Capital Adequacy Ratio
32. IMPLEMENTASI KUASI-REORGANISASI
32. IMPLEMENTATION OF QUASI REORGANIZATION
Pada bulan Juli dan September 2010, Dewan Komisaris dan Direksi Bank telah menyetujui rencana kuasi-reorganisasi dan pencatatan saham Bank melalui Penawaran Umum Perdana pada Bursa Efek Indonesia.
In July and September 2010, the Bank’s Commissioner and Directors approved the Bank’s corporate action plans for quasi-reorganization and listing of Bank’s shares through Initial Public Offering (“IPO”) at the Indonesia Stock Exchange.
Melalui Surat No. 005/DIRUT/IX/2010 tanggal 28 September 2010 kepada Bank Indonesia, Bank menyampaikan rencana untuk melakukan penawaran saham perdana kepada publik serta kuasi-reorganisasi. Bank Indonesia melalui surat No. 12/123/DPB2/TPB2-5 tanggal 6 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh Deputi Direktur pada Direktorat Pengawasan Bank II menyatakan adanya persyaratan-persyaratan khusus yang harus dipenuhi Bank sebelum melakukan rencana tersebut.
As of September 28, 2010, the Bank informed Bank Indonesia through its Letter No. 005/DIRUT/ IX/2010 about the Bank’s plan of Initial Public Offering (“IPO”) and quasi-reorganization. On October 6, 2010, Bank Indonesia had replied to the Bank through Letter No. 12/123/DPB2/TPB2-5 issued by the Deputy Director of the Directorate Supervision of Bank II stating specific requirements before the Bank can implement its plan.
103
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
32. IMPLEMENTASI KUASI-REORGANISASI (lanjutan)
32. IMPLEMENTATION OF QUASI REORGANIZATION (continued)
Dalam Keputusan Pemegang Saham Edaran tanggal 22 Juni 2011, pemegang saham telah menyetujui pencatatan kuasi-reorganisasi pada posisi 31 Mei 2011 melalui penurunan modal dasar.
In Stockholders Circular Decision dated June 22, 2011, the stockholders had approved the recording of quasi-reorganization on May 31, 2011 through decrease in authorized share capital.
Tujuan Bank untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada posisi 31 Mei 2011 atas defisit sebesar Rp 787.694 juta dimaksudkan agar Bank dapat melaksanakan kegiatan dimasa depan tanpa harus menanggung defisit tersebut. Kuasi-reorganisasi tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan PSAK No. 51 “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”.
The Bank’s objective in conducting a quasireorganization on May 31, 2011 for the deficit at Rp 787,694 million was intended so the Bank can do future activities without being burdened by the deficit. The quasi-reorganization will be accounted for in accordance with SFAS No. 51, “Accounting for Quasi-Reorganization”.
Aset non-keuangan lainnya yang signifikan seperti biaya dibayar dimuka dan liabilitas non-keuangan yang signifikan seperti provisi kerugian kontinjensi kasus hukum dinyatakan sebesar nilai tercatat. Agunan yang diambil alih tidak termasuk dalam penilaian kembali karena Bank berencana untuk menjual aset tersebut dalam waktu dekat.
Other significant non-financial assets such as prepaid expenses and significant non-financial liability such as provision for contingent loss on legal case are stated at their carrying amounts. Foreclosed assets are not included in the revaluation since the Bank plans to dispose these assets in the near future.
Untuk penilaian kembali aset tetap, Bank telah melakukan penilaian terhadap seluruh aset dari Oktober 2010 sampai Agustus 2011 yang dilakukan oleh Toto Suharto & Rekan dan Nirboyo A., Dewi & Rekan, penilai independen.
For revaluation of fixed assets, the Bank has conducted an appraisal of all its assets from October 2010 until August 2011 performed by Toto Suharto & Rekan and Nirboyo A., Dewi & Rekan, independent appraisal.
Bank tidak mempertimbangkan selisih revaluasi aset dan liabilitas seperti yang dijelaskan di atas karena efek selisih tersebut dalam kuasireorganisasi tidak signifikan.
The Bank did not consider the difference of revaluation of assets and liabilities as discussed above since the effects in the quasi-reorganization were not significant.
Ekuitas Bank pada tanggal 31 Mei 2011 sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi adalah sebagai berikut:
The equity of the Bank as of May 31, 2011 before and after quasi-reorganization is as follows:
Saldo sebelum kuasireorganisasi/ Balance before quasireorganization Modal saham Tambahan modal disetor Defisit Ekuitas bersih
Penyesuaian/ Adjustment
1.038.008 (787.694)
(804.456) 16.762 787.694
250.314
33. INFORMASI LAINNYA a.
Setelah kuasireorganisasi/ After quasireorganization
-
233.552 16.762 -
Share capital Additional paid-in capital Deficit
250.314
Net equity
33. OTHER INFORMATIONS a.
Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 1,24% dan 0,44%.
104
The ratios of non-performing productive assets to total productive assets as of December 31, 2015 and 2014 are 1.24% and 0.44%, respectively.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI LAINNYA (lanjutan)
33. OTHER INFORMATIONS (continued)
b.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rasio Non Performing Loan (NPL) (secara kotor) masing-masing sebesar 1,75% dan 0,67%, sedangkan secara neto masingmasing sebesar 1,47% dan 0,66%.
b.
The ratios of Non Performing Loan (NPL) (at gross) to total loans as of December 31, 2015 and 2014 are 1.75% and 0.67%, respectively, while the ratio of net NPL to total loans are 1.47% and 0.66%, respectively.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank.
c.
As of December 31, 2015 and 2014 there is no loan granted to related and third parties which have exceeded the Bank’s Legal Lending Limit (LLL).
d.
Rasio kredit yang diberikan terhadap pinjaman (LFR) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 78,84% dan 70,02%.
d.
The ratios of loans to funding ratio (LFR) as of December 31, 2015 and 2014 are 78.84% and 70.02%,respectively.
e.
Return on Assets (ROA) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 0,17% dan 0,21%.
e.
Return on Assets (ROA) for the years ended December 31, 2015 and 2014 are 0.17% and 0.21%, respectively.
f.
Return on Equity (ROE) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 0,90% dan 1,26%.
f.
Return on Equity (ROE) for the years ended December 31, 2015 and 2014 are 0.90% and 1.26%, respectively.
g.
Jaminan Pemerintah terhadap pembayaran Bank Umum
g.
Government guarantee on obligations of Commercial Banks
kewajiban
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 concerning the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, which was amended by Law No. 7 Year 2009 dated January 13, 2009 regarding with the Determination of Government Regulation as Substitution of Law No. 3 Year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be adjusted if meet certain criterias.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100.000.000 (nilai penuh) diubah menjadi maksimal Rp 2.000.000.000 (nilai penuh).
In accordance with Indonesia Government Regulation No. 66 Year 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank for maximum of Rp 100,000,000 (full amount), previously, then was changed to maximum of Rp 2,000,000,000 (full amount).
105
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI LAINNYA (lanjutan)
33. OTHER INFORMATIONS (continued)
g.
g.
Jaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum (lanjutan)
Government guarantee on obligations of Commercial Banks (continued)
Berdasarkan Surat Edaran No. 21 Tahun 2015 tentang Evaluasi Tingkat Bunga Penjaminan Untuk Simpanan di Bank Umum tertanggal 16 Nopember 2015, tingkat bunga penjaminan periode 8 Oktober 2015 sampai dengan 14 Januari 2016 untuk simpanan di Bank Umum adalah 7,50% untuk mata uang Rupiah dan 1,25% untuk mata uang asing.
Based on Circular No. 21 Year 2015 on the Evaluation Interest Rate Guarantee for Deposits at Commercial Banks dated November 16, 2015, the interest rate guarantee period October 8, 2015 up to January 14, 2016 for deposits in Commercial Banks is 7.50% for Rupiah and 1.25% for foreign currency.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank was a participant of the guarantee program.
Beban premi penjaminan yang dibayarkan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 7.331 dan 5.763 (Catatan 19).
Guarantee premium expense paid as of December 31, 2015 and 2014 amounted Rp 7,331 and Rp 5,763, respectively (Note 19).
34. TRANSAKSI NON-KAS
34. NON-CASH TRANSACTION Non-cash operating activities are, as follows:
Aktivitas operasi yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut: 2015 Penghapusbukuan aset tetap
35. ALOKASI SAHAM KARYAWAN
2014 135
109
Fixed assets written-off
35. EMPLOYEE STOCK ALLOCATION
Alokasi saham karyawan merupakan alokasi saham yang diberikan cuma-cuma oleh Bank kepada seluruh Peserta Program ESA (Employee Stock Allocation) yang merupakan bagian dari pengeluaran saham baru dalam Penawaran Saham Perdana (”IPO”) dan telah memenuhi kualifikasi dari Perseroan.
Employee stock allocation is stock allocation that granted free of charge by the Bank to all the participants of ESA (Employee Stock Allocation) which is the part of the issuance of new stocks in Initial Public Offering (IPO) and have qualified from the Company.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 002/DIR/IX/14, ketentuan pelaksanaan program ESA diantaranya adalah sebagai berikut:
Based on the Decree of Directors No. 002/DIR/IX/14, the requirements of ESA program includes:
a.
Karyawan tetap Perseroan yang tercatat dalam daftar karyawan per tanggal 30 September 2014 dan masih aktif pada saat pelaksanaan Penawaran Umum.
a.
Company's pemanent employees listed in the list of employees as on September 30, 2014 and still active when the stock offering implemented.
b.
Alokasi penjatahan berdasarkan grade kepangkatan karyawan yaitu level Staf sampai dengan Kepala Divisi.
b.
Allotment allocation based on the grade level of the employees from staff level to Division Head.
c.
Karyawan tidak dalam status pembinaan atau dikenakan sanksi administratif sampai batas waktu pelaksanaan Penawaran Umum.
c.
Employees are not in training status or get administrative penalty until the deadline of stock offering.
106
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
35. ALOKASI SAHAM KARYAWAN (lanjutan)
35. EMPLOYEE STOCK ALLOCATION (continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 002/DIR/IX/14, ketentuan pelaksanaan program ESA diantaranya adalah sebagai berikut (lanjutan):
Based on the Decree of Directors No. 002/DIR/IX/14, the requirements of ESA program includes (continued):
d.
d.
Karyawan tidak dalam status cuti diluar tanggungan dan tidak sedang mengalami sakit kritis dalam 3 (tiga) bulan terakhir.
Based on the Bank’s management, the shares of the ESA program provided to the Bank’s employees amounted to 550,000 shares with offering price at Rp 110 per share or amounted to Rp 60,500,000 (full amount).
Berdasarkan keputusan manajemen Bank, jumlah saham program ESA yang diberikan kepada karyawan Bank adalah sebanyak 550.000 saham dengan harga penawaran Rp 110 per saham atau senilai Rp 60.500.000 (nilai penuh). 36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI
Employees are not in furlough status and not critically ill in the last 3 months.
36. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini ikhtisar beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akutansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – IAI yang relevan untuk Bank, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan 31 Desember 2015:
The following summarizes the Several Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) which were issued by the Financial Accounting Standards Board (FASB) and are relevant to the Bank, but no yet effective to the Bank on financial statements as of December 31, 2015:
Efektif dan berlaku pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2016:
Effective on or after January 1, 2016:
a.
ISAK 30, “Pungutan”, merupakan interpretasi atas PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi” yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain daripada pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46 “Pajak Penghasilan” serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.
a.
IFAS 30, “Fees”, is an interpretation of SFAS 57 “Provisions, Contigent liabilities and Contigent Assets” that clarify accounting liability to pay fees, in addiction to income tax that is covered in SFAS 46 “Income Tax” along with other fine for violating the regulation of the government.
b.
Amandemen PSAK 16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersil suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
b.
Amendment SFAS 16, “Acceptable amortization and depreciation method of fixed assets”, added explanation for indication of technical or commercial obsolescence of an asset. Amendment SFAS 16 clarified that depreciation using income cash flow method is no longer viable.
c.
Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, menyederhanakan akutansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
c.
Amendment SFAS 24 “Employee Benefit: Defined Contribution Plans”, simplify the accounting method for defined contribution plans for workers nor third parties that does not rely on the total number of dedication years, for instance contribution plans that is measured using percentage of salary.
107
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI (lanjutan)
36. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif dan berlaku pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2016 (lanjutan):
Effective on (continued):
d.
PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”, menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.
d.
SFAS 5 (2015 Adaptation), “Operating Segments”, added short disclosure on combined operating segment and economic indicators that have similar characteristics.
e.
PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklasifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen.
e.
SFAS 7 (2015 Adaptation), “Related Party Disclosure”, added requirements and clarify disclosure for payables that are given by the management.
f.
PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”, memberikan klarifikasi pada paragraph 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasinya.
f.
SFAS 16 (2015 Adaptation), “Property, Plant and Equipment”, have clarified in paragraph 35 relating revaluation model, that when an entity uses revalution model, carrying amount of assets are presented in the revaluated value.
g.
PSAK 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”, memberikan klarifikasi metode yang diterima untuk penyusutan dan amortisasi.
g.
SFAS 19 (Adaption 2015), “Intangible Asset”, provide clarification accepted method for depreciation and amortization.
h.
PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif.
h.
SFAS 25 (Adaptation 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, given editorial correction to SFAS 25 paragraph 27 about limitation in applying retrospective.
i.
PSAK 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa.
i.
SFAS 53 (Adaption 2015), “Share-Based Payment”, clarified definition of vesting conditions and separately defined performance and service condition.
j.
PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”, mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio yang memperkenankan entitas mengukuru nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak nonkeuangan) dalam ruang lingkup PSAK 55.
j.
SFAS 68 (2015 Adaptation), “Fair Value Measurement”, clarified that portfolio exception, for companies that allow fair value measurement of asset group or liability group as net value, is to be applied for the whole contract (including non-financial contract) in the scope of SFAS 55.
k.
PSAK No. 110 (Revisi 2015), “Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah, baik sebagai penerbit maupun investor sukuk.
k.
SFAS 110 (Revised 2015), “Sukuk Accounting”, regulate recognition, measurement, presentation and disclosure or sukuk ijarah and sukuk mudharabah transaction, both as either buyer or seller.
108
or
after
January
1,
2016
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI (lanjutan)
36. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif dan berlaku pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2017:
Effective on or after January 1, 2017:
Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”, memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akutansi signifikan. Amandemen PSAK 1 ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential amendment) sebagai berikut: PSAK 3 “Laporan Keuangan Interim”, PSAK 5 “Segmen Operasi”, PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, dan PSAK 62 “Kontrak Asuransi”.
Amendment SFAS 1, “Presentation of Financial Statements”, have given clarification regarding materiality, hierarchy flexibility, systematic notes for financial statements and identification of significant accounting policy. Amendment SFAS 1 have impacted other SFAS (consequential amendment) such as: SFAS 3 “Interim Financial Reporting”, SFAS 5 “Operating Segments”, SFAS 60 “Financial Instruments: Disclosures”, and SFAS 62 “Insurance Contract”.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
As at the authorization date of these financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Bank’s financial statements.
37. PENYAJIAN KEMBALI AKUN
37. RESTATEMENT OF ACCOUNTS
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2b, sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank telah menerapkan beberapa revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia, baik secara prospektif maupun retrospektif, termasuk penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” dimana Bank mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial secara retrospektif dalam penghasilan komprehensif lain. Oleh karena itu, laporan keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 disajikan kembali oleh Bank sebagaimana dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
As disclosed in Note 2b to the accompanying financial statements, starting January 1, 2015 the Bank adopted several revised Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) that were applied either on a prospective or retrospective basis, including the adoption of SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” whereby the Bank recognize retrospectively the actuarial gains or losses in other comprehensive income. Accordingly, the financial statements as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and for the year ended December 31, 2014 were restated by the Bank as required by Indonesian Financial Accounting Standards.
Sebagaimana telah diungkapkan dalam Catatan 22e, sehubungan dengan Hasil Pemeriksaan Pajak untuk tahun fiskal 2009, pembayaran Surat Himbauan pajak untuk tahun fiskal 2010, 2011 dan 2012, serta Surat Tagihan Pajak yang telah diterbitkan atas tahun fiskal 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali atas estimasi perhitungan pajak badan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 disajikan kembali oleh Bank.
As disclosed in Note 22e, in connection with Tax Audit Results for fiscal year 2009, the payments of Advice Letter for fiscal year 2010, 2011 and 2012, and Tax Collection Letter which has been issued for fiscal year 2010, the Bank has recalculated the estimated of corporate income tax for the previous years. Accordingly, the financial statements as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and for the year ended December 31, 2014 were restated by the Bank.
109
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
37. PENYAJIAN KEMBALI AKUN (lanjutan)
37. RESTATEMENT OF ACCOUNTS (continued) Statements of financial position, and statements of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 , which are restated are as follows (continued):
Laporan posisi keuangan, dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):
1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31,2013
Keterangan/Description
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease)
Disajikan kembali/ As restated
Laporan posisi keuangan/ Statement of financial position Aset/Assets Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets Liabilitas/Liabilities Liabilitas imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits liabilities Utang pajak/ Tax payable Ekuitas/Equity Pengukuran kembali program atas program imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefits plan Saldo laba - tidak ditentukan penggunaannya/ Retained earnings - unappropriated
3.692
(1.500)
2.192
10.747
(2.111)
8.636
8.638
9.142
17.780
21.574
1.734 (10.265)
1.734 11.309
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Statement of profit or loss and other comprehensive income Beban tenaga kerja dan tunjangan/ Employee expense and allowance Penghasilan (beban) pajak tangguhan Deferred tax income (expense) Beban pengukuran kembali program imbalan pasti - bersih/ Remeasurement of defined benefits plan expenses - net
39.315 3.717
-
201
39.516
(1.772)
1.945
122
122
31 Desember 2014/December 31, 2014
Keterangan/Description
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease)
Disajikan kembali/ As restated
Laporan posisi keuangan/ Statements of financial position Aset/Assets Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets Aset lain-lain Other assets Liabilitas/Liabilities Post-employment benefits liabilities
110
1.465
(565)
900
44.010
(9.142)
34.868
7.315
(2.259)
5.056
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
37. PENYAJIAN KEMBALI AKUN (lanjutan)
37. RESTATEMENT OF ACCOUNTS (continued) Statements of financial position, and statements of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 , which are restated are as follows (continued):
Laporan posisi keuangan, dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2014/December 31, 2014 Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Keterangan/Description
Kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease)
Disajikan kembali/ As restated
Laporan posisi keuangan/ Statements of financial position Ekuitas/Equity Pengukuran kembali program atas program imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefits plan Saldo laba - tidak ditentukan penggunaannya/ Retained earnings - unappropriated
-
2.953
2.953
26.065
(10.401)
15.664
43.536
1.477
45.013
(2.227)
1.341
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Statements of profit or loss and other comprehensive income Beban tenaga kerja dan tunjangan/ Employee expense and allowance Penghasilan (beban) pajak tangguhan Income (expense) deferred tax Penghasilan pengukuran kembali program imbalan pasti - bersih/ Remeasurement of defined benefits plan income - net
-
38. REKLASIFIKASI AKUN
(886)
(1.219)
(1.219)
38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the financial statements as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 has been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of December 31, 2015 are as follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/December 31, 2014
Keterangan/Description
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
ASET/ASSETS Aset tetap/Fixed asset
Reklasifikasi/ Reclassification
65.713
Aset takberwujud/Intangible asset Akumulasi depresiasi aset tetap/Accumulated Depreciation fixed asset Akumulasi depresiasi aset takberwujud/Accumuated Depeciation intangible asset
(15.033)
50.680
15.033
15.033
(6.300)
30.098
-
6.300
6.300
-
1.492
1.492
36.398
BEBAN/EXPENSES Beban umum dan administrasi - Biaya jasa pengolahan TSI/General and administrative expenses - TSI expense Beban umum dan administrasi - Perbaikan dan pemeliharaaan/General and administrative expenses - repairs and maintenances Beban umum dan administrasi - Iuran dan Keanggotaan/ Subscription and membership
111
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
3.603
(774)
2.829
1.545
(718)
827
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
38. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) Certain accounts in the financial statements as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 has been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of December 31, 2015 are as follows (continued):
Beberapa akun dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut (lanjutan):
1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013
Keterangan/Description
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
ASET/ASSETS Aset tetap/Fixed asset
56.333
Aset takberwujud /Intangible asset Akumulasi depresiasi aset tetap/Accumulated Depreciation fixed asset Akumulasi depresiasi aset takberwujud/Accumuated Depeciation intangible asset
(12.066)
44.267
12.066
12.066
(5.521)
24.428
-
5.521
5.521
-
1.540
1.540
29.949
BEBAN/EXPENSES Beban umum dan administrasi - Biaya jasa pengolahan TSI/General and administrative expenses-TSI expense Beban umum dan administrasi - Perbaikan dan pemeliharaaan/General and administrative expenses- repairs and maintenances Beban umum dan administrasi - Iuran dan Keanggotaan/ Subscription and membership
39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
2.239
(767)
1.472
1.425
(773)
652
39. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Based on the Deed Company Limited No. 101 dated January 20, 2016 of Dr. Irawan, S.H.,M.Si, notary in Jakarta, approved to increase the issued shares to 1,270,655,670 new shares (full amount) from portfolio, with issuance pre-emptive right on Limited Public Offering I with conditions each owner of 10 old shares was entitled 3 pre-emptive right where each right entitles the owner to buy a new share at the price of Rp. 100 (full amount) per share, including approved changes to Article 4 paragraph 2 and Article 3 of the Articles of Association regarding the increase in issued and paid-up capital in the Limited Public Offering I. The amendment has been reported and received by The Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0006753 dated January 27, 2016.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas No. 101, tanggal 20 Januari 2016 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan, S.H., M.Si., notaris di Jakarta sehubungan dengan, antara lain menyetujui penambahan modal dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 1.270.655.670 saham baru (nilai penuh) dari portepel, dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam Penawaran Umum Terbatas I (PUT I), dengan ketentuan setiap pemegang saham yang memiliki 10 saham lama akan mendapat sebanyak 3 HMETD dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (nilai penuh) per saham termasuk menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 2 dan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Perubahan tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0006753 tanggal 27 Januari 2016.
112
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK AGRIS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK AGRIS Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
39. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued)
Berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Indonesia No. Peng-P00009/BEI.PP3/01-2016 tanggal 8 Januari 2016 perihal Pencatatan Saham PT Bank Agris Tbk, jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Bank dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I per tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 997.722.014.200 lembar saham (nilai penuh) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 99.722.014.200 (nilai penuh) menjadi 1.020.657.744 lembar saham (nilai penuh) dengan nilai nominal seluruhnya Rp 102.065.774.400 (nilai penuh) per tanggal 8 Januari 2016. Jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Bank per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebanyak 5.232.739.042 lembar saham (nilai penuh) dengan nilai nominal seluruhnya Rp 523.273.904.200 (nilai penuh) menjadi sebanyak 5.256.176.644 lembar saham (nilai penuh) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 525.617.664.400 (nilai penuh) per tanggal 8 Januari 2016.
Based on the Indonesia Stock Exchange announcement No. Peng-P00009/BEI.PP3/012016 dated January 8, 2016 concerning the Registration of Shares of PT Bank Agris Tbk, total shares issued by the Bank in order to implement the Limited Public Offering I as at December 31, 2015 of 997,722,014,200 shares (full amount) with nominal value of Rp 99,722,014,200 (full amount) into 1,020,657,744 shares (full amount) with a total nominal value of Rp 102,065,774,400 (full amount) as of January 8, 2016 . Total shares issued by the Bank as at December 31, 2015 of 5,232,739,042 shares (full amount) with nominal value of Rp 523,273,904,200 (full amount) was increased into 5,256,176,644 shares (full amount) with a total nominal value of Rp 525,617,664,400 (full amount) as of January 8, 2016.
Dalam rangka implementasi Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 tahun 1999 tentang pembelian saham bank umum yang antara lain menerapkan bahwa saham bank hanya boleh tercatat di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99%, maka dari hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Agris Tbk, terdapat penambahan jumlah saham yang tidak dicatatkan sebanyak 10.206.577 lembar saham (nilai penuh) atas nama PT Dian Intan Perkasa, sehingga total saham yang tidak dicatatkan adalah 52.561.766 lembar saham (nilai penuh). Dengan adanya laporan hasil pelaksanaan tersebut, maka saham PT Bank Agris Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya berjumlah 5.203.614.878 lembar saham (nilai penuh).
In order to implement the Government Regulation (PP) No. 29 of 1999 on the purchase of shares of commercial banks that are applying that bank shares may only be listed as much as 99%, then the results of the Limited Public Offering I PT Bank Agris Tbk, there is increase in the number of shares unrecorded at 10,206,577 shares (full amount) on behalf of PT Dian Intan Perkasa, bringing the total unlisted at 52,561,766 shares (full amount). With the implementation of the report results, total shares of PT Bank Agris Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange are 5,203,614,878 shares (full amount).
40. TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN
MANAJEMEN
ATAS
40. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS The management of the Bank is responsible for the preparation and presentation of these financial statements which were completed and authorized for issue as approved by the management of Bank on March 16, 2016.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 16 Maret 2016.
113