Laporan Tahunan | Annual Report 2014
Actualizing the Momentum of Revitalization Mewujudkan Momentum Perubahan
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Actualizing the Momentum of Revitalization Mewujudkan Momentum Perubahan
Tahun 2014 menjadi momen besar bagi Bangsa Indonesia untuk merayakan pesta demokrasi. Terpilihnya Presiden baru Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menggelar pemerintahan lima tahun ke depan menjadi gambaran akan kemampuan bangsa dan negara kita menjadikan demokrasi sebagai proses pembelajaran menuju kedewasaan. Momen ini sekaligus membuka wawasan akan kemampuan kita tentang makna perbedaan dan rasa saling menghargai tanpa harus saling curiga akan satu sama lainnya. Harapan baru telah muncul, bahwa kita sesungguhnya mampu menjadi bangsa yang besar. Asal kita memiliki kemauan untuk berubah. Setali tiga uang dengan Indofarma. Lahir sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki aspek sosial sekaligus proses bisnis, PT Indofarma (Persero) Tbk. berupaya mengaktualisasikan kemampuan untuk menciptakan pengelolaan organisasi yang sehat, dan berkualitas. Sehat kami artikan sebagai penguatan fungsi pengawasan dan Tata Kelola Perusahaan yang baik, atau Good Corporate Governance, lengkap dengan fungsi pengawasan dan penegakan atas kepatuhan pada peraturan perusahaan dan perundangundangan yang berlaku. Berkualitas dimaknai sebagai model pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien, selayaknya perusahaan terbuka yang telah melibatkan publik pasar modal dan mengharuskan pengelolaan organisasi berbasis pendapatan, efisiensi biaya, memaksimalkan aset dan meraih laba.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
“Actualizing The Momentum of Revitalization”, atau “Mewujudkan Momentum Perubahan” menjadi tema besar Laporan Tahunan PT Indofarma (Persero) Tbk. tahun buku 2014. Di sepanjang tahun 2014, kami melakukan penataan sistem, revitalisasi dan restrukturisasi organisasi, efisiensi biaya, hingga merumuskan strategi-strategi yang sekiranya dapat meningkatkan pendapatan dan performa kinerja. Alhasil, publik pasar modal menyambut dengan positif yang kemudian memotivasi kami untuk terus melakukan perubahan nyata yang dapat membawa Perseroan mencapai apa yang dicita-citakan. Tentu, aspek sosial masih menjadi amanah pemegang saham. Industri farmasi, bidang yang digeluti Perseroan, memiliki keterkaitan langsung dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun, justru dengan amanah inilah kami merasa bangga dipercaya untuk memangku tanggung jawab besar tersebut, dan menjalankannya dengan hati demi kualitas kehidupan bangsa yang lebih baik. Karena kami percaya, perwujudan momentum perubahan ini akan memberikan aspek keberlanjutan kepada Perseroan, dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham hingga masa-masa yang akan datang.
- 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Year 2014 was a great moment for the Indonesian nation, as they celebrated a general election. The election of the new President, Joko Widodo with Vice President Jusuf Kalla, to hold Indonesian government for the next five years, will depict the ability of our nation and country to make democracy as a learning process towards maturity. This moment will simultaneously broaden our capabilities to comprehend the meaning of diversity and mutual respect without having mutual suspicion with each other. A new hope has emerged; we are actually able to become a great nation as long as we have the will to change. Likewise, being a State Owned Enterprise (SOE) with social and business aspects, PT Indofarma (Persero) Tbk has also attempted to actualize the ability to create a healthy, quality management of our organization. Being healthy is interpreted as strengthening the supervisory function and good corporate governance, coupled with oversight function and the enforcement of compliance with the Company’s rules and prevailing regulations. Quality organization is interpreted as a model of effective and efficient management of our organization; to be what it should be as a public company that has involved the public in capital market, which also requires organization to maximize shareholder value.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 -
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
"Actualizing The Momentum of Revitalization", or "Creating A Momentum for Change" is the grand theme of the Annual Report of PT Indofarma (Persero) Tbk for financial year 2014. Throughout 2014, we undertook system arrangements, revitalization and restructuring of our organization, cost efficiency, and strategy formulation, with a vision to increase revenue and performance. As a result, the capital market public gave a positive response, which then has motivated us to continue to make real changes that can bring the Company to achieve what we wish for. Of course, the social aspect is still the shareholder’s mandate. The pharmaceutical industry, in which the Company is engaged, has a direct relationship with the health and welfare of Indonesian society. However, this mandate making us proud to be trusted with such big responsibility, and heartfelt in performing our duties for the sake of the nation's improved quality of life. Because we believe, the embodiment of the momentum of change will provide a sustainability aspect for the Company and an added value for the shareholders in the long run.
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen
III
Management Report
Daftar Isi
Profil Perusahaan Company Profile
81 Tinjauan Keuangan Financial Review
94 Tinjauan Operasional
Table of Content
Operational Review
101 Kinerja Anak Perusahaan
Performance of Company's Subsidiaries
103 Prospek dan Strategi 2015
2015 Prospect and Strategy
V
I
KILAS KINERJA 2014
2014 KEY PERFORMANCE HIGHLIGHTS 8 Ikhtisar Kinerja Performance Highlights 9 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 11 Ikhtisar Saham INAF INAF Share Highlights 12 Sekilas Peristiwa Events Highlights II
LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT 17 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report 24 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners' Profile 27 Laporan Direksi Board of Directors' Report 36 Profil Direksi Board of Directors' Profile III
PROFIL PERSEROAN
COMPANY PROFILE 40 Identitas Perseroan Corporate Identity 41 Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan Vision, Mission and Core Values 45 Sekilas Tentang Indofarma Indofarma In Brief 46 Jejak Langkah Milestones 48 Struktur Organisasi Organizational Structure 49 Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi Lainnya Shareholder Composition and Other Information 51 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions And Professions 52 Entitas Anak Perusahaan Subsidiary
VI
MENUJU KEBERLANJUTAN
TOWARDS SUSTAINABILITY 227 Pondasi Dasar Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability 229 Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan Nilai Ekonomi Langsung Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy 230 Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial: Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan Responsibility In Social Aspect: Social and Community Development 234 Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja Commitment to Employment and Occupational Safety 237 Tanggung Jawab Terhadap Produk Product Responsibility
VII ALAMAT KANTOR CABANG ENTITAS ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARY BRANCH OFFICES ADDRESS VIII LEMBAR PENGESAHAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS APPROVAL
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS IV
56 Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi
Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review 65 Rencana dan Kebijakan Strategis 2014 Planning and Strategic Policy In 2014 68 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE 110 Prinsip Dasar dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Implementation of Corporate Governance 115 Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance 164 Audit Internal dan Pengendalian internal Internal Audit and Control 173 Manajemen Risiko Risk Management 183 Kode Kepatuhan Code of Compliance 209 Transparansi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Transparency 212 Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment of Corporate Governance 218 Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate Governance
- 4 -
IX
LAMPIRAN
APPENDIX 250 Referensi Silang Peraturan Bapepam-Lk No X.K.6 Cross Reference of Bapepam-Lk Regulation No X.K.6 260 Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Report
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
Actualizing the Momentum of Revitalization
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
- 5 -
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Kilas Kinerja 2014 2014 Key Performance Highlights 8 / Ikhtisar Kinerja | Performance Highlights 9 / Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 11 / Ikhtisar Saham INAF | INAF Share Highlights 12 / Sekilas Peristiwa | Events Highlights
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
132%
kenaikan harga saham Increase in share price
102%
Perbaikan Kinerja Performance improvement
30%
kolektabilitas piutang
account receivables collectibility Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
2014
2013
2012
Penjualan Bersih Net Sales
1.381.436
1.337.498
1.156.050
Beban Pokok Penjualan Cost of Good Solds
1.069.010
999.931
788.155
Laba Bruto Gross Profit
312.426
337.567
367.896
Laba (Rugi) Usaha Operating Profit (Loss)
46.344
(32.306)
83.309
Beban Keuangan Financial Expenses
38.997
30.862
20.926
Penghasilan (Beban) Pajak Tax Revenue (Expenses)
(6.237)
8.810
(19.347)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Net (Loss) Income
1.165
(54.223)
42.385
Laba (Rugi) Komprehensif Comprehensive Net (Loss) Income
1.165
(54.223)
42.385
Jumlah Saham Beredar (dalam juta lembar) Total Outstanding Shares (in million Shares)
3.099
3.099
3.099
Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh) Earnings (Loss) per Share (in full amount Rupiah)
0,38
(17,50)
13,68
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Total Profit (Loss) Attributable to Owners of the Parent Entity
1.166
(54.222)
42.385
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali Total Profit (Loss) Attributable to Non-controlling Interest
(1,2)
(0,251)
0,158
Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk Total Comprehensive Income (Loss) Attributable to Owners of the Parent Entity
1.166
(54.222)
42.385
Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali Total Comprehensive Income (Loss) Attributable to Noncontrolling Interest
(1,2)
(0,251)
0,158
Laba (Rugi) Komprehensif Comprehensive Profit (Loss)
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
Posisi Keuangan Financial Position
2014
2013
2012
Aset Lancar Current Assets Aset Tidak Lancar Non-Current Assets Jumlah Aset Total Assets Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilities Jumlah Liabilitas Total Liabilities Jumlah Ekuitas Total Equity
782.888
848.840
777.629
465.455
445.671
410.990
1.248.344
1.294.511
1.188.619
600.566
670.903
369.864
55.814
32.815
168.653
656.380
703.717
538.517
591.963
590.793
650.102
2014
2013
2012
486
431
296
182.322
177.937
407.776
2014
2013
2012
130,36
126,52
210,25
22,60
18,10
52,70
110,88
119,11
82,84
52,58
54,36
48,14
Tingkat Perputaran Persediaan Inventory Turnover
4,94
4,23
4,88
Tingkat Perputaran Aset Total Asset Turnover
1,11
1,03
0,97
0,59
(4,87)
3,78
1,25
(10,67)
6,52
3,35
(2,42)
7,20
0,08
(4,05)
3,66
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
Data Keuangan Lainnya Other Financial Data Investasi pada Entitas Lain Investment on Other Entity Modal Kerja Bersih Net Working Capital
(dalam persentase) (in percentage)
Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratios Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Rasio Lancar Current Ratio Rasio Kas Cash Ratio Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio) Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Debt to Equity Ratio Rasio Liabilitas terhadap Aset Debt to Total Assets Ratio Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Tingkat Pengembalian Aset Return on Assets Tingkat Pengembalian Ekuitas Return on Equity Marjin Laba Usaha Operating Profit Margin Marjin Laba Bersih Net Profit Margin
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Ikhtisar Saham INAF INAF Share Highlights
Price INAF 410 390 370 350 330 310 290 270 250 230 210 190 170 150
02 08 15 21 27 03 07 13 19 25 03 07 13 19 25 01 07 14 21 25 02 08 14 21 28 04 10 16 20 26 02 08 15 21 25 07 13 19 25 29 04 10 16 22 26 02 08 14 20 24 30 05 11 17 21 27 03 09 15 19
Jan 2014
Feb 2014
Mar 2014
Apr 2014
May 2014
Jun 2014
Jul 2014
Aug 2014
Sep 2014
Oct 2014
Nov 2014
Dec 2014
Tabel Informasi Saham Share Information Periode Period
Kapitalisasi Pasar
(dalam miliar Rupiah)
Market Capitalization (in billion Rupiah)
Harga Saham Harga Saham Harga Saham Tertinggi (Rp) Terendah (Rp) Penutupan (Rp) Highest Lowest Closing (Rp) (Rp) (Rp)
Volume Perdagangan
(dalam lembar saham)
Trade Volume (in shares)
2012 Triwulan I/ Q1
589
225
158
190
1.395.778.500
Triwulan II/ Q2
607
260
177
196
2.133.838.348
Triwulan III/ Q3
666
250
192
215
2.408.507.006
Triwulan IV/ Q4
1.023
340
197
330
3.545.645.706
Triwulan I/ Q1
976
370
290
315
746.907.240
Triwulan II/ Q2
806
345
245
260
1.382.120.240
Triwulan III/ Q3
527
265
145
170
1.614.300.617
Triwulan IV/ Q4
474
192
152
153
1.767.108.117
Triwulan I/ Q1
607
202
151
196
176.508.010
Triwulan II/ Q2
521
202
166
168
288.394.710
Triwulan III/ Q3
499
187
161
161
348.934.110
Triwulan IV/ Q4
1.100
410
153
355
963.193.144
2013
2014
Keterangan: • Tidak terjadi aksi pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dan saham bonus dalam dua tahun terakhir. • Tidak terjadi penghentian sementara perdagangan saham perusahaan dalam tahun buku.
Notes: • There was no corporate actions, such as stock split, reverse stock, and bonus share occuring in the last two years. • There was no suspended share trading occuring during the financial period.
Sumber: www.idx.co.id
Source: www.idx.co.id
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Sekilas Peristiwa Events Highlight
26 Maret 2014
17 September 2014 21 Oktober 2014 September 17, 2014
October 21, 2014
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Annual General Meeting of Shareholders
PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN DAN PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PERUM JAMKRINDO Signing of Memorandum of Understanding and Agreement with Perum Jamkrindo
EVALUASI KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL (KPKU) Evaluation of Excellence Performance Criteria
March 26, 2014
Penyelenggaraan RUPS Tahunan dengan enam (6) agenda yang salah satunya mengenai Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. The Annual GMS was held with six (6) agendas in which one of them is regarding the changes in the composition of Board's Member.
Dalam rangka penerbitan Medium Term Notes (MTN) yang ke-dua, Perseroan menggandeng Perum Jamkrindo sebagai penyedia dana. For the purpose of the second issuance of the Company's Medium Term Notes, Indofarma has been collaborating with Perum Jamkrindo as the source of fund.
Pelaksanaan evaluasi KPKU oleh evaluator dari Forum Ekselen BUMN telah selesai dilaksanakan sejak dimulainya evaluasi pada Oktober 2014. The completion of KPKU evaluation by evaluator from BUMN Excellence Forum, commencing in October 2014.
2 Desember 2014
19 Desember 2014
PAPARAN PUBLIK tahunan perseroan Public Expose
BUMN TRANSPARAn Transparent BUMN
December 2, 2014
December 19, 2014
Perseroan menjadi salah satu dari empat BUMN yang paling transparan, berdasarkan hasil riset indeks transparansi BUMN 2014 oleh iReformBUMN.
Perseroan melaksanakan Paparan Publik Tahunan yang diselenggarakan di Gedung BEI yang dihadiri oleh para investor, analis pasar modal, dan media.
The Company was announced as one of the four Most Transparent BUMN based on 2014 BUMN transparent index research by iReformBUMN.
The Company held public expose IDX Building attended by investors, capital market analysts, and media.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
Actualizing the Momentum of Revitalization
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
- 1 3 -
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Laporan Manajemen Management Report 17 / Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report 24 / Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners' Profile 27 / Laporan Direksi | Board of Directors' Report 36 / Profil Direksi | Board of Directors' Profile
I
Kinerja 2014 2014 Performance
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
II
Laporan Manajemen Management Report
- 1 6 -
III
Profil Perusahaan Company Profile
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
“Mengembalikan Kejayaan” Momentum perubahan telah datang. Secara perlahan, Perseroan telah membuktikan dirinya menjadi salah satu pelaku usaha industri farmasi yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Dedikasi, integritas dan kerja keras seluruh elemen telah membawa Perseroan bangkit untuk mengembalikan kejayaan yang telah lama diidam-idamkan. "Revitalization of Glory" Momentum of change has come. Time after time, the Company has demonstrated its ability to become one of the pharmaceutical companies with ample potential to success. Dedication, integrity and the hardwork put in by all elements in the Company has enabled Indofarma to revitalize the glory.
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang kami hormati dan kami cintai,
Dear esteem shareholders and stakeholders,
Industri farmasi Indonesia berkembang begitu pesat. Tipikal industri ini berkembang sejalan dengan pertumbuhan kependudukan Indonesia; mulai dari jumlah penduduk, akses dan tingkat pengetahuan, pendidikan, hingga kesadaran akan kesehatan dan kualitas hidup. Dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta jiwa, industri farmasi Indonesia tentu memiliki cakupan yang luas untuk dapat memberikan layanan kesehatan serta obat-obatan bagi masyarakat.
Indonesian pharmaceutical industry has been evolving so rapidly. Typically, this industry grows in line with the growth of Indonesian population: the number of people, access and level of knowledge, education, and the awareness of health and quality of life. With a population of approximately 250 million people, Indonesia’s pharmaceutical industry has certainly a broad coverage to provide health services and medicines for people.
Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menempatkan pendidikan dan kesehatan sebagai salah satu program yang diprioritaskan. Visi ini jelas tertuang dengan dibentuknya Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang mengkoordinir sejumlah bidang terkait kesejahteraan masyarakat, di mana salah satunya adalah Kementerian Kesehatan. Tentu, percepatan pembangunan yang digadanggadang pemerintahan baru ini tak akan dapat berjalan tanpa kualitas hidup masyarakat yang mumpuni.
The new government under the leadership of President Joko Widodo and Vice President Jusuf Kalla puts education and health in the list of the priority programs. This vision is clearly embodied by the formation of the Ministry Coordinator of Human Development and Culture as the coordinator of a number of related ministries concerned with society welfare, one of which is the Ministry Health. Of course, the accelerated development planned by the new government will not be realized without the people’s good quality of life.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Pada dasarnya industri farmasi merupakan sektor yang memiliki regulasi tinggi sehingga para pelaku industri dituntut mengikuti perkembangan aturan yang berlaku. Di Indonesia, peran Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi acuan wajib di sektor farmasi karena terdapat dua hal yang harus dipenuhi, yakni ketersediaan dan kualitas obat.
Basically, the pharmaceutical industry is a sector that is highly regulated so that players in the industry are required to keep abreast of the development of the prevailing regulations. In Indonesia, the rules of the Ministry of Health and National Agency of Drug and Food Control (BPOM) are the mandatory reference for the pharmaceutical sector because there are two things should be met: the availability and the quality of drugs.
Sebagai pelaku di hilir, PT Indofarma (Persero) Tbk. menjadi salah satu kanal terpenting bagi berjalannya industri farmasi di Indonesia. Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai mitra bagi pemerintah—dalam hal ini adalah Kementerian Kesehatan—untuk menjadi penyedia obat-obatan bagi masyarakat Indonesia. Tersedia, dengan pengertian tidak hilangnya satu atau sejumlah obat yang diperlukan oleh masyarakat; serta terjangkau, dimana harga obat harus dapat dijangkau dan diserap oleh kemampuan daya beli pasar secara umum. Melalui Kementerian Kesehatan, harga obat generik memiliki ketentuan yang disesuaikan dengan pola keterjangkauan daya beli masyarakat.
As an actor in the downstream, PT Indofarma (Persero) Tbk has become one of the most important channels for the passage of the pharmaceutical industry in Indonesia. The Company has a duty and responsibility as a partner for the government,-in this case Ministry of Health, to provide drugs for the people of Indonesia. Available, meaning that there is no unavailability of one or a number of drugs required by the people; and affordable, meaning that the drug prices are affordable and able to be absorbed by the purchasing power of the general market. Under the supervision of the Ministry of Health, generic drug prices should be adjusted with the people’s purchasing power.
Selain aspek ketersediaan dan keterjangkauan, industri farmasi— termasuk Perseroan—wajib mengedepankan aspek kualitas, keamanan dan khasiat sebagai syarat mutlak yang harus diimplementasikan sehingga obat tersebut dapat diedarkan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Peran BPOM sebagai badan regulator yang berwenang untuk memastikan bahwa industri farmasi selalu memenuhi aspek-aspek yang dipersyaratkan tersebut. Adalah tugas utama Perseroan untuk berpikir keras mengolah segala sumber daya yang dimilikinya agar mampu memproduksi obat-obatan dengan biaya yang efisien sesuai ketentuan harga obat generik dengan tetap menjamin kualitas obat yang dihasilkan.
In addition to the availability and affordability aspects, pharmaceutical industry - including the Company's – shall prioritize quality, safety and efficacy as mandatory requirements to be fulfilled before drugs can be released to and consumed by public. BPOM functions as a regulator which ensures the compliance of the pharmaceutical industry to the required aspects The Company should put all the thinking in seeking cost-efficient ways to process its resources to meet the stipulated generic drug prices while ensuring quality of the drugs produced.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham mayoritas mendorong pengelolaan organisasi Perseroan selaras dengan kaidah-kaidah Tata Kelola Organisasi yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG), dan kepatuhan terhadap peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, sebagai perusahaan publik, Perseroan dituntut untuk memenuhi pasar modal sehingga pengelolaan aktivitas usaha diselenggarakan secara akuntabel dan memiliki nilai berkelanjutan serta memperhatikan kepentingan pemegang saham.
The Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) as the majority shareholder has encouraged the management of the Company’s organization to be in compliance with Good Corporate Governance (GCG) principles and prevailing regulations and legislation. In addition, as a publicly listed company, the Company is required to meet the regulations in capital market so that the business activities are managed in an accountable manner and able to provide a sustainable value, with a full attention to the shareholders’ interest.
Perseroan merupakan salah satu figur pelaku usaha dalam industri farmasi Indonesia yang mampu memenuhi agenda peningkatan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia, serta menjalankannya sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan organisasi perusahaan yang sehat dan berkelanjutan.
The Company is one of the figures in the pharmaceutical industry in Indonesia that are able to fulfill the agenda of improving the health and quality of life of the people in Indonesia in accordance with the principles of a sound company management and in a sustainable manner.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Dinamika dan Pencapaian Tahun 2014
The Dynamic and Achievement in 2014
Sesuai prediksi banyak pihak, tahun 2014 menjadi tahun penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Amerika Serikat dan Eropa yang masih bergulat untuk keluar dari dampak krisis 2008 mengeluarkan serangkaian kebijakan internal yang berakibat pada neraca perdagangan dengan sejumlah negara. Tiongkok misalnya. Mengutip data International Monetary Fund (IMF) pada World Economy Outlook di Juli 2014, negara produsen terbesar di dunia ini mengalami perlambatan Gross National Product (GNP) dari 7,7% di tahun 2013 menjadi 7,4% untuk proyeksi tahun 2014.
As predicted, the year 2014 was a year full of challenges for the Indonesian economy. United States and Europe, still struggling to get out of the crisis in 2008, have issued a set of internal policies resulting in the trade balance with a number of countries. China for example. According to the data from the International Monetary Fund (IMF)’s World Economic Outlook in July 2014, this largest producer in the world experienced a slowdown in Gross National Product (GNP) from 7.7% in 2013 to 7.4% in 2014.
Demikian pula Indonesia. Mencatat pertumbuhan di angka 5,8% di tahun 2013, IMF memproyeksikan terjadinya perlambatan perekonomian Indonesia hingga di angka 5,4% untuk tahun 2014. Sementara inflasi mampu ditekan, dari 8,22% di awal tahun 2014 turun hingga 4,53% pada Juli 2014. Tren fluktuasi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menunjukkan pelemahan dengan rata-rata depresiasi Rp11.731 per dolar AS hingga akhir Juli 2014, atau melemah 19,96% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kinerja nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan mengalami tekanan sepanjang tahun 2014 - 2015, seiring dengan beberapa indikator eksternal dan domestik yang masih relatif lemah.
Likewise, after recorded at 5.8% in 2013, Indonesia’s economic growth was projected by IMF to slow up to 5.4% in 2014. Meanwhile, inflation was still under control, from 8.22% at the beginning of 2014 to by 4.53% in July 2014. The trend of volatile exchange rate against US dollar showed a weakness with an average depreciation of Rp11,731 per US dollar by the end of July 2014, or down 19.96% compared to the same period in the previous year. This performance of exchange rate is expected to remain under pressure during the year 2014 - 2015, along with several external and domestic indicators that are still relatively weak.
Belanja kesehatan di Indonesia diperkirakan akan selalu terus tumbuh setiap tahunnya. Tahun 2015, belanja kesehatan di Indonesia diperkirakan mencapai US$21,7 miliar, tumbuh sekitar 6 persen dari tahun 2014. Pertumbuhan sebesar 6 persen tersebut diproyeksikan akan terjadi sampai akhir tahun 2018 nanti. Dengan adanya JKN, pertumbuhan tersebut akan didominasi oleh obat generik.
Health care spending in Indonesia is expected to continuously grow each year. In 2015, health care spending in Indonesia is estimated to reach US $ 21.7 billion, growing by 6 percent compared to 2014. This 6% growth projected to continue until the end of 2018. With the implementation of JKN, the growth will be dominated by generic drugs.
Dengan geliat pasar industri farmasi yang menunjukkan tren positif, Perseroan melakukan serangkaian strategi dan pembenahan internal untuk dapat meningkatkan performanya. Kalkulasi ulang atas portofolio produk yang diproduksi dilakukan dengan mengedepankan efisiensi dan efektifitas pada setiap proses produksi. Dengan Melalui strategi ini, Perseroan mampu membuat perhitungan yang jitu dan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.
Given the positive trend in the pharmaceutical industry, the Company has conducted a series of strategies and internal improvements to increase performance. Recalculating a manufactured product portfolio is done by promoting efficiency and effectiveness in every production process. Through this strategy, the Company is able to make accurate calculations and in accordance with the available resources.
Efisiensi juga dilakukan di setiap lini proses bisnis. Bidang pemasaran dan distribusi dituntut untuk dapat memilah dan menghitung ulang produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi dan produk-produk yang memiliki nilai risiko dan kegagalan yang tinggi. Treatment bisnis kemudian diterapkan, tentunya dengan tetap memperhitungkan ketersediaan dan keterjangkauan dalam pasar farmasi Indonesia.
Efficiency is also done in every line of business process. Marketing and distribution departments are required to be able to sort out and recalculate products with high added value and products with high risk level and high failure rate. A business treatment is then applied by taking into account of the availability and affordability in the pharmaceutical market in Indonesia.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), Perseroan melakukan efisiensi yang diharapkan dapat menopang kinerja Perseroan secara efektif. Proses rightsizing organization ini diperlukan, khususnya terkait kebutuhan pengurangan beban dan biaya yang disesuaikan dengan kemampuan sumber daya Perseroan.
In Human Resource (HR) management, the Company continues its efficiency effort in order to support performance effectively. This organization rightsizing process is necessary, particularly related to the needs of expense and cost reductions adjusted with the ability of the Company's resources.
Perseroan juga mendorong anak usaha PT Indofarma Global Medika (“IGM”) untuk dapat berbenah, sejalan dengan target Perseroan agar dapat memenuhi amanah pemangku kepentingan terkait ketersediaan dan keterjangkauan produk obat-obatan yang diperlukan masyarakat luas. Di samping itu, Perseroan melalui anak usaha IGM melengkapi streamline process di bidang pengujian bioavailabilitas dan bioekivalensi obat dengan dibentuknya anak usaha PT Farmalab Indoutama (“Farmalab”).
The Company also encourages its subsidiary, PT Indofarma Global Medika ("IGM") to make improvement, in line with the Company’s target to fulfill the mandate of stakeholders related to the availability and affordability of drugs needed by the community at large. In addition, the Company, through its subsidiary IGM, complements the streamlined process in the bioavailability and bioequivalence drugs testing with the establishment of its subsidiary, PT Farmalab Indoutama ("Farmalab").
Dengan seluruh strategi yang telah dijalankan, Perseroan mencatat kinerja positif. Hingga 31 Desember 2014, Perseroan mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1.381 miliar meningkat 3% atau sebesar Rp43 miliar dari pendapatan bersih tahun 2013 yang sebesar Rp1.337 miliar. Total laba bersih tumbuh sangat signifikan, 102% atau sebesar Rp55,39 miliar dari negatif Rp54,22 miliar di tahun 2013 menjadi Rp1,16 miliar di tahun 2014. Atas capaian yang telah ditorehkan, Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh karyawan insan Perseroan.
By executing all the planned strategies, the Company has managed to record a positive performance. Up to December 31, 2014, the Company was able to record net income of Rp1,381 billion, increased by 3% or Rp43 billion compared to 2013 amounting to Rp1,337 billion. Total net income grew significantly by 102% or Rp55.39 billion from negative Rp54.22 billion in 2013 to 1.16 billion in 2014. For these satisfactory achievements, we shall highly appreciate the Board of Directors and the entire employees of the Company.
Fungsi Pengawasan dan Arahan untuk Tatanan Organisasi yang Lebih Baik
Supervisory Function and Directives for a Better Organization
Fokus Perseroan pada tahun 2014 adalah untuk membenahi seluruh proses aktivitas operasional dan usaha. Hal ini ditunjukkan dengan pengelolaan organisasi Perseroan berbasis GCG dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundanganundangan yang berlaku. Perseroan sangat memahami, langkah ini amat membantu pelaku usaha khususnya perusahaan terbuka dalam menjalankan operasional organisasi yang sehat dan berkelanjutan.
The Company's focus in 2014 is to improve the entire process of operational and business activities. This is demonstrated by the Company's management based on GCG and compliance with regulations and the prevailing regulations. The Company understands that this measure is very helpful to help business in particular a publicly listed company in running healthy and sustainable operations of company organization
Pelaksanaan fungsi dari setiap organ GCG Perseroan berjalan dengan baik yang ditunjukkan dengan hubungan fungsional organisatoris antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris dilakukan melalui hubungan kerja dengan Direksi yang dibantu dengan komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan Komite GCG & Pemantauan Risiko.
The functions of each organ of the Company's corporate governance are properly executed, as indicated by the relationship between the functional organizational and General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors. Supervisory function of the Board of Commissioners is conducted through a working relationship with the Board of Directors, assisted by committees under the Board of Commissioners, namely the Audit Committee and GCG and Risk Monitoring Committee.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Komite Audit bertugas untuk memberikan opini profesional dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, serta memeriksa laporan dari fungsi Audit Internal dan meyakinkan bahwa kontrol internal yang benar dijalankan di seluruh unit Perseroan. Komite GCG dan Pemantauan Risiko bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Perseroan menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG serta menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam setiap pengambilan keputusan perusahaan.
The Audit Committee is responsible for providing professional and independent opinion to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners, as well as examining the reports from the Internal Audit function and ensuring that internal control is properly implemented in all units of the Company. GCG and Risk Monitoring Committee is responsible for ensuring that the company complies with the prevailing regulations and GCG principles as well as applies the principles of risk management and assessment in any decision-making process.
Dengan mengemban tugas pengawasan, Dewan Komisaris melalui Komite Audit telah menyelesaikan tugasnya antara lain melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas kegiatan operasional perusahaan meliputi efisiensi Harga Pokok Produksi, pengembangan usaha PT IGM, pengelolaan aset dan optimalisasi Teknologi Informasi. Di samping itu, Komite Audit juga telah menyelesaikan pengawasan terhadap proses audit eksternal oleh auditor independen terhadap laporan keuangan Perseroan, dimana hasil audit eksternal dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian dalam semua hal yang material” dapat dilihat pada lampiran Laporan Tahunan ini. Proses audit diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen untuk memerhatikan area-area yang membutuhkan perhatian, peningkatan maupun tindakan.
By assuming this supervisory function, the Board of Commissioners through the Audit Committee has completed our duties, among others, to evaluate and provide recommendations on the operations of the Company including production cost efficiency, PT IGM business development, asset management and optimization of Information Technology. In addition, the Audit Committee has completed its oversight function on the audit conducted by an independent external auditor on the Company’s financial statements, which has produced "fairly in all material respects" opinion, as elaborated in the appendix of this Annual Report. The audit process is expected to provide input to the management to take notes of the areas that need attention, improvement and action.
Di bawah pengelolaan manajemen dan arahan Dewan Komisaris, Perseroan melalui Komite GCG dan Pemantauan Risiko secara khusus menekankan pentingnya penegakan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku melalui sosialisasi standar etika usaha dan standar tata perilaku, pengendalian gratifikasi, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) serta whistleblowing system atau sistem pelaporan pelanggaran. Selain selaras dengan program anti korupsi dari pemerintah, penegakan terhadap kepatuhan menjadi bagian dari pembentukan profil Perseroan sebagai BUMN berstatus perusahaan terbuka yang dikelola dengan sehat. Di samping itu, penegakan kepatuhan akan menghindarkan para karyawan insan Perseroan untuk tidak terjebak dalam kasus berperkara yang akan merugikan bagi masing-masing pribadi.
Under the operation by management and direction of the Board of Commissioners, the Company through GCG and Risk Monitoring Committee specifically emphasizes the importance of enforcement of compliance with regulations and legislation in force through the dissemination of business ethical standards and code of conduct, gratification control, reporting on the Implementation of the State Wealth (LHKPN) as well as the whistleblowing system. In addition, inline with the anticorruption program set by the government, this enforcement of the compliance is not only part of the establishment of the Company's profile as a publicly listed BUMN of a healthy management, but will also prevent the Company’s employees from being caught up in the case of litigation that would be detrimental for each individual.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memandang bahwa Komite Audit dan Komite GCG & Pemantauan Risiko telah melaksanakan tugas serta tanggungjawabnya dengan sangat baik.
In performing its duties, the Board of Commissioners considers that the Audit Committee and GCG and Risk Monitoring Committee have implemented their duties and responsibilities in a satisfactory manner.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Perubahan Susunan Dewan Komisaris
Changes in the Composition of the Board of Commissioners
Sesuai hasil RUPS Tahunan Perseroan tahun buku 2013 yang diselenggarakan pada tahun 2014, RUPS mengamanahkan perubahan susunan Dewan Komisaris menjadi Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K) selaku Komisaris Utama, Ir. Rina Moreta, MM sebagai Komisaris, dan Fajar Rahmat Zulkarnaen S.Si, MT selaku Komisaris Independen. Perseroan mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kontribusi dan dedikasi Dra. Kustantinah, Apt.,M.App.Sc., selaku Komisaris Independen pada periode sampai dengan berakhirnya masa bakti.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders for the financial year 2013 held in 2014, the GMS has resolved a change in the composition of the Board of Commissioners to become: Prof. Dr dr. med. Akmal Taher, SpU (K) as President Commissioner, Ir. Rina Moreta, MM as Commissioner, and Fajar Rahmat Zulkarnaen S.Si, MT as Independent Commissioner. The Company would like to extend our highest appreciation to Dra. Kustantinah, Apt., M.App.Sc., as Independent Commissioner for the contribution and dedication given to the Company during her term of office.
Proyeksi Masa Depan
Future Projections
Program JKN yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memberikan arti penting bagi potensi tumbuhnya Perseroan ke depan. Hingga akhir 2014, tercatat 136 juta jiwa termasuk dalam program asuransi ini. Dengan total kependudukan mencapai 250 juta jiwa, dapat dipastikan potensi pasar farmasi nasional yang akan tumbuh begitu pesat.
JKN program organized by the Implementing Agency Of Social Security (BPJS) shall have a significant impact on the Company's potential growth in the future. Until the end of 2014, there were 136 million persons included in this insurance program. With the total population of 250 million, it can be assured that our national pharmaceutical market will have a robust grow.
Sebagai BUMN farmasi yang menggarap pasar obat generik, Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab terkait ketersediaan dan keterjangkauan produk obat-obatan, khususnya obat generik sebagai penunjang terlaksananya program JKN dari pemerintah. Tumbuhnya pasar obat generik ke depan diharapkan mampu membawa angin segar bagi peningkatan kinerja Perseroan.
As a pharmaceutical SOE engaging in generic drugs market, the Company has duties and responsibilities related to the availability and affordability of drugs, in particular generic drugs, in order to support the implementation of the Government’s JKN program. The growth of the generic drug market is expected to bring fresh air to increase in the Company's performance.
Catatan penting Perseroan justru muncul dari pola penyediaan bahan baku. Hingga saat ini, ketergantungan industri farmasi nasional terhadap impor bahan baku sangat besar. Ditambah dengan tren nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang terus berfluktuasi mengakibatkan Harga Pokok Produksi (HPP) mencapai 77,4% dari harga penjualan produk. Perseroan telah menempuh beberapa strategi terkait pengadaan bahan baku; mulai dari pengelolaan jumlah dan penjadwalan yang sesuai prioritas kebutuhan, hingga eksplorasi bahan baku dari berbagai sumber.
Important note for the Company lays actually on the pattern of raw materials provision. Until now, the national pharmaceutical industry has a high dependency on imported raw materials. Coupled with the trend of rupiah volatility against the US Dollar, Cost of Good Manufacturing has reached 77,4% of the sales price of the product. The Company has embarked on several strategies related to procurement of raw materials; ranging from managing the amount and scheduling in accordance with the order of priority needs, to the exploration of raw materials from various sources.
Perseroan berharap, perhatian pemerintah terkait bahan baku menjadi salah satu agenda prioritas. Dibutuhkan pendanaan yang besar dan keterlibatan dari banyak pihak agar bagian hulu dari industri farmasi nasional dapat terpenuhi secara mandiri. Selain dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari negara produsen luar, penyediaan bahan baku akan mendorong tumbuhnya riset di banyak bidang kesehatan yang justru akan berimbas pada peningkatan kompetensi ilmu pengetahuan di Indonesia.
The Company expects, government attention related raw materials so it will be escalated as one of the priority agenda. An ample amount of funding and the involvement of many parties are required to make the Upstream part of the national pharmaceutical industry can be fulfilled independently. In addition to reducing dependency on the supply from the overseas producers, supply of raw materials will encourage growth in many areas of health research that would help improve the competence of science in Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Akhir Kata
Closing
Jejak langkah industri farmasi nasional tentu tak akan lekang waktu jika dibarengi kepercayaan yang kuat. Atas kepercayaan tersebut serta dukungan yang optimal, ijinkan Dewan Komisaris bersama seluruh jajaran Perseroan mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham. Kepada seluruh pemangku kepentingan, Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan dukungan yang telah diberikan. Kepada Direksi dan seluruh manajemen, Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas segala upaya, strategi dan kepemimpinan yang telah membawa Perseroan meraih hasil hingga hari ini.
The national pharmaceutical industry will always exist time after time with a strong trust. Therefore, the Board of Commissioner would like to sincerely appreciate the shareholders for their trust and optimal support. Our gratitude is also sent out to the well-wishers and support given by the stakeholders. In addition, the Board of Commissioner would also like to express our highest appreciation to the Company’s Board of Directors and management for their efforts, strategies and leadership put in to enable the Company achieve its good results so far.
Bagi seluruh karyawan Perseroan, Dewan Komisaris menaruh hormat dan rasa bangga yang mendalam atas pengorbanan, dedikasi, integritas dan kerja keras yang telah ditunjukkan. Tanpa dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak, mustahil keberhasilan dan kesuksesan dapat tercapai. Semoga ini menjadi tonggak kita bersama untuk terus mengembangkan dunia industri farmasi nasional dan mengembalikan kejayaan Perseroan untuk dapat berkarya di masa-masa mendatang.
For all employees, the Board of Commissioners expresses our respect for and is proud of their sacrifices, dedication, integrity and hard work. The support and cooperation of all parties will make it possible to achieve success. We hope this can become a milestone for us to continue developing national pharmaceutical industry and revitalize the glory of Company to be able to produce good work in the future.
Atas Nama Dewan Komisaris On Behalf of the Board of Commissioners
Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K) Komisaris Utama President commissioner
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 3 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners' Profile
1
1
Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K)
Komisaris Utama President Commissioner Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K), kelahiran Jakarta, 27 Juli 1955, adalah seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Resmi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indofarma (Persero) Tbk. sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012. Beliau meraih gelar Doktor Medikus Hannover Medical School, Hannover, Jerman (1993) dan Doktor FK Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1993). Sebelumnya, beliau telah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran UI tahun 1980 dan Spesialis Urologi FK UI tahun 1988. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Ketua Terpilih Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Selain itu, beliau juga tercatat aktif sebagai pembicara dalam Pertemuan Ilmiah tingkat nasional maupun international, dimana 90 forum nasional dihadirinya hingga tahun 2003 dan 11 forum internasional hingga tahun 2002 yang aktif digelutinya. Beliau bergabung di PT Indofarma (Persero) Tbk. sebagai Komisaris sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012.
2
Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K), born in Jakarta, July 27, 1955, Professor of Medical Faculty of Universitas Indonesia. Has been officially serving as President Commissioner of PT Indofarma (Persero) Tbk since April 2013 based on Annual GMS for the financial year 2012. He earned his Doktor Medicus degree from Hannover Medical School, Hannover, Germany (1993) and Doctor from Medical Faculty of Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1993), after passing his Bachelor of Medical Science in Medical Faculty Indonesia in 1980 and Urology Specialist in 1988, both in UI.
3
He currently serves as Directorate General of Healthcare Development of Ministry of Health and used to be President Director of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta and Elected Chairman of the Association of Urologists of Indonesia. In addition, he is also an active speaker in scientific meetings, both nationally (90 forums until 2003) and internationally (11 forums until 2002). He joined in PT Indofarma (Persero) Tbk. as Commissioner appointed in April 2013 by the Annual General Meeting for the financial year 2012.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 4 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
2
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Ir. Rina Moreta, M.M.
3
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Fajar Rahmat Zulkarnaen, S.Si, M.T.
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Ir. Rina Moreta, M.M., kelahiran Padang, 14 Juni 1963, resmi menjabat sebagai Komisaris PT Indofarma (Persero) Tbk. sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012. Beliau mendapatkan gelar Master di Manajemen Keuangan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di tahun 2000 setelah sebelumnya lulus dari Teknik Industri UI pada tahun 1988.
Fajar Rahmat Zulkarnaen, S.Si, M.T., kelahiran Bandung, 1 Februari 1978, memiliki banyak pengalaman dalam mengelola korporasi. Beliau pernah aktif menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) FMIPA UNPAD (2007-2013); Komisaris PT Propernas Griya Utama, anak usaha dari Perum Perumnas (2009-2013); Staf khusus Direksi PT Pupuk Kujang (2011-2012), Investment Advisor Sud’n Investment Group Singapore (20072009). Di samping itu, beliau aktif di organisasi, baik dalam keanggotaan HIPMI sejak 2008 maupun sebagai pengurus Kamar Dagang Industri Pusat, sebagai wakil ketua komite pengembangan manajemen dan korporat legal (2008-2011).
Wanita yang aktif di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia ini juga menjabat Kabid Usaha Jasa III b Menteri Negara BUMN (2013-sekarang), Kabid Usaha Industri Strategis dan Manufaktur III a Kementerian Negara BUMN (2011-2013), Staf Menteri Negara BUMN (2010-2011), dan Kabid Restrukturisasi dan Privatisasi Usaha Logistik & Pariwisata (2006-2010).
Saat ini aktif di dalam kepengurusan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat Departemen Organisasi dan Kelembagaan (2011-2014). Lulus pada tahun 2001 dari FMIPA UNPAD dan mendapatkan Gelar Magister Teknik dan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2005. Beliau bergabung di PT Indofarma (Persero) Tbk. sebagai Komisaris Independen sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012.
Kedudukannya sebagai Komisaris PT Indofarma (Persero) Tbk. merupakan bagian dari hubungan afiliasi dengan pemegang saham. Beliau bergabung di PT Indofarma (Persero) Tbk. sebagai Komisaris sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012.
Fajar Rahmat Zulkarnaen S.Si, M.T., born in Bandung, February 1, 1978, experienced in corporate management. He once served as Chairman of Ikatan Alumni (IKA) FMIPA UNPAD (2007-2013); Commissioner of PT Propernas Griya Utama, a subsidiary of Perum Perumnas (2009-2013); Special Staff of Board of Directors of PT Pupuk Kujang (2011-2012), Investment Advisor of Sud'n Investment Group Singapore (2007-2009). In addition, he is an active member of some organizations, such as HIPMI (since 2008) and once joined the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN), Central Office, as Deputy Chairman of Management Development and Corporate Legal (2008-2011).
Ir Rina Moreta, M.M., born in Padang, has been officially serving as Commissioner of PT Indofarma (Persero) Tbk since April 2013 based on the Annual GMS for the financial year 2012. She earned her Master’s Degree in Financial Management from the Faculty of Economics of Universitas Indonesia (UI) in 2000 after receiving her Bachelor’s Degree in Industrial Engineering from the same university. Currently, she is also active in SOEs Ministry, has been serving as Head of Business Services III b at the State Ministry of SOE (2013-present), and used to be Head of Strategic Industries and Manufacturers III a of State Ministry of SOE (2011-2013), Staff of State Minister of SOE (2010-2011), and Head of Restructuring and Privatization of Logistics & Tourism Businesses (2006-2010).
He has been actively engaged in the standing committee of Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Central Office, in Organizational and Institutional Department (2011-2014). Graduated in 2001 from the Faculty of Mathematics and Natural Sciences of Universitas Padjajaran (UNPAD) and earned his Master of Engineering from Institut Teknologi Bandung (ITB) in 2005. He joined in PT Indofarma (Persero) Tbk. as Independent Commissioner appointed in April 2013 by the Annual General Meeting for the financial year 2012.
Her position as Commissioner of PT Indofarma (Persero) Tbk is due to her affiliated relationship with the shareholder. She joined in PT Indofarma (Persero) Tbk. as Commissioner appointed in April 2013 by the Annual General Meeting for the financial year 2012.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 5 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
II
Laporan Manajemen Management Report
- 2 6 -
III
Profil Perusahaan Company Profile
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Laporan Direksi Board of Directors' Report
“Menempatkan Lini-lini Proses Bisnis Pada Perannya” Menggerakkan roda bisnis tentu membutuhkan pemikiran dan strategi yang sesuai. Tahun 2014 menjadi periode dimana Perseroan mampu untuk mulai bangkit dengan cara menyederhanakan persoalan: mendudukkan segala sesuatu pada fungsinya, agar semua berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita bersama. "To Put Back all the Lines of Business Processes on the Right Track" To run a business requires the right thinking and strategy. Year 2014 was a period when the Company was able to revive by simplifying the problem: place all the things according to their functions, so that all can run according to the expectations and shared goals.
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear distinguished shareholders and stakeholders,
Pengelolaan proses bisnis kadang kala harus berhadapan dengan berbagai aral rintangan. Dari aspek eksternal, berbagai hal seperti makro ekonomi dan perkembangan industri farmasi menjadi faktor penentu kemajuan atau kemunduran perjalanan proses bisnis dari perusahaan farmasi. Terutama karena industri farmasi Indonesia sangat bergantung dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dimana sebagian besar bahan baku produksi obat-obatan diimpor dari beberapa negara produsen. Dengan tren nilai tukar sepanjang tahun 2014 yang menunjukkan kenaikan, praktis Harga Pokok Produksi (HPP) industri obat-obatan juga meningkat.
Management of business process sometimes has to deal with a full range of challenges. From external aspect, various matters such as macro economy and the pharmaceutical industry development have become determining factors in the success or downturn of a business process journey of a pharmaceutical company. It is mainly due to fact that the pharmaceutical industry is very dependent on the Indonesian rupiah exchange rate against the US dollar, as most of the raw materials for production of medicines should be imported from several countries. With the increasing trend of exchange rate during 2014, practically, production costs in the drug industry also increase.
Dari aspek internal, tantangan muncul dari hulu hingga ke hilir. Pengelolaan produksi dengan jaminan mutu sesuai kaidahkaidah peraturan yang berlaku; distribusi produk untuk dapat dijangkau dan terserap oleh daya konsumsi pasar; hingga pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Seluruh dimensi ini saling bersinergi untuk dapat menentukan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha agar mampu memenuhi ekspektasi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
From the internal aspect, challenges arise from upstream to downstream, ranging from production management with quality assurance in accordance with prevailing regulations, distribution of products so that they can be reached and consumed by the market, to the effective and efficient management of organization. All of these dimensions can synergize to determine the capacity and capability of businesses in meeting the expectations of shareholders and all stakeholders.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Direksi Board of Directors' Report
PT Indofarma (Persero) Tbk (“Perseroan”) adalah satu dari sekian banyak pelaku usaha pada industri farmasi di Indonesia. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berstatus perusahaan terbuka, Perseroan dituntut untuk dapat menjalankan amanah pemegang saham—dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara yaitu pengelolaan usaha yang memiliki target pendapatan, laba dan dividen. Selain itu, sebagai BUMN Farmasi, Perseroan juga memiliki tugas dalam menjaga ketersediaan dan kualitas produk yang dihasilkan bagi pemangku kepentingan— Kementerian Kesehatan dan masyarakat sebagai konsumen. Dengan harmonisasi kedua aspek ini, Perseroan melakukan tugas dan perannya untuk dapat mengembangkan industri farmasi di Indonesia.
PT Indofarma (Persero) Tbk ("the Company") is one of the many businesses in the pharmaceutical industry in Indonesia. As a publicly listed State-Owned Enterprise (SOE), the Company is required to be able to carry out the mandate of the shareholders - in this case the Ministry of State-Owned Enterprises, that is to manage a business with targeted revenue, income and dividends. Moreover, as a SOE engaged in Pharmacy, the Company also has a duty to maintain the availability and quality of the products produced for the stakeholders — the Ministry of Health and general public as consumers. With the harmonization of these two aspects, the Company performs duties and roles to develop the pharmaceutical industry in Indonesia.
Tahun 2014 menjadi momentum awal bagi manajemen untuk mempelajari permasalahan-permasalahan yang ada di tubuh Perseroan; menganalisa potensi roda bisnis Perseroan; mengharmoniskan amanah pemegang saham dan pemangku kepentingan; dan menginisiasi strategi yang jitu untuk dapat memberikan hasil yang optimal. Dengan kerja keras dan fokus pada aspek-aspek di atas, Perseroan mulai mencatatkan pertumbuhan signifikan untuk kemudian memulai lembaran baru menjadi pelaku usaha yang memiliki potensi untuk berkembang dalam dunia industri farmasi Indonesia.
The year 2014 was an initial momentum for our management to review the problems existing in the Company’s organization, analyze the potential of the Company's business, harmonize the trust of both shareholders and stakeholders, and initiate the right strategy to provide optimal results. By putting in the hard work and focusing on the aforementioned aspects, the Company started to record significant growth to start a new day as a business with a potential to grow in the pharmaceutical industry in Indonesia.
Dinamika, Strategi dan Kinerja Tahun 2014
Dynamics, Strategy and Performance 2014
Perseroan merupakan salah satu produsen obat generik terbesar di Indonesia, dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 20%. Berdasarkan Permenkes nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Obat generik adalah obat dengan nama resmi International Non-proprietary Names (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Pada dasarnya obat generik merupakan obat yang telah habis masa patennya sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi. Secara khusus, program obat generik adalah bagian dari agenda pemerintah di bidang peningkatan kesehatan masyarakat, utamanya terkait ketersediaan obat-obatan serta keterjangkauan harga sesuai daya beli masyarakat pada umumnya.
The Company is one of the largest generic drug producers in Indonesia, with a market share of 20%. Based on the Ministry of Health Regulation No. HK.02.02/MENKES/ 068 / I / 2010 on the Obligation to Use Generic Drugs at Public Health Facilities, Generic drugs are drugs with the official name“ International Non-proprietary Names (INN)” defined in the Indonesian Pharmacopoeia or other standard books based on the active substances contained. Basically, generic drugs are drugs of expired patents so that they can be produced by all pharmaceutical companies. In particular, the generic drug program is part of the government's agenda in the field of public health improvement, primarily related to the availability of drugs and affordability according to purchasing power of the public in general.
Dilaksanakannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) turut mendorong peran Perseroan sebagai produsen obat generik. Dengan penguasaan pangsa pasar obat generik terbesar di Indonesia, tahun 2014 menjadi titik balik bagi Perseroan untuk
Implementation of the National Health Security program (JKN) by the government through the Implementing Agency of Social Security (BPJS) has helped promote the Company's role as a manufacturer of generic drugs. With the largest share of generic drugs market in Indonesia, 2014 became a turning point for the
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
mengembalikan performanya. Manajemen merumuskan strategi bisnis dengan memetakan proses bisnis secara menyeluruh dan menentukan sumber-sumber potensial yang dapat memberikan hasil positif bagi Perseroan.
Company to regain its good performance. Management has formulated business strategies by mapping business processes thoroughly and determining potential sources that can provide positive results for the Company.
Strategi paling mendasar adalah melakukan sinergi seluruh lini dalam proses bisnis dari hulu hingga ke hilir. Di hulu, atau bagian produksi, efisiensi dilakukan dengan melakukan penataan ulang portofolio produk dan keputusan proses produksi yang memberikan nilai tambah dari masing-masing produk. Sinergi kemudian dibutuhkan, khususnya dengan lini pemasaran dan distribusi untuk dapat melakukan kalkulasi ulang atas prioritasprioritas produk yang memiliki nilai tambah tersebut.
The most basic strategy is to synergize the whole lines of business process from upstream to downstream. In the upstream, or production side, efficiency is conducted by rearranging product portfolio and decisions on production processes that can provide an added value to each product. Therefore, synergy is required, especially with marketing and distribution lines to be able to perform a recalculation on the priorities of the products with the added values.
Perseroan juga melakukan upaya pengurangan toll manufacturing ke perusahaan farmasi lain. Selain mendapatkan efisiensi dari pengurangan jasa toll manufacturing, upaya ini dapat meningkatkan utilisasi proses produksi dengan sumber daya yang dimiliki. Perseroan juga mengusahakan pencarian bahan baku dari berbagai sumber, dengan tujuan mengurangi ketergantungan atas single sources dan memperluas akses terhadap bahan baku yang dibutuhkan tanpa mengurangi kualitas bahan baku tersebut.
The Company also undertakes efforts to reduce toll manufacturing to other pharmaceutical companies. In addition to gaining the efficiency of the reduction of toll manufacturing fees, these efforts can improve the utilization of the production process with the available resources. The Company has also attempted to get raw materials from various sources, with an objective to reduce the dependence on single source and expand access to raw materials needed without prejudicing the quality of the raw materials.
Strategi harga juga ditempuh untuk menghitung ulang nilai tambah setiap jenis obat-obatan bagi Perseroan. Aliansi taktis antara prioritas produksi, strategi harga dan orientasi penjualan berbasis keuntungan menjadi kunci utama bagi Perseroan untuk secara perlahan-lahan menemukan bentuk pengelolaan proses bisnis terbaiknya.
The Company also undertakes a pricing strategy to re-calculate the added value of each type of drugs. Tactical alliance between production priorities, pricing strategy and profit-oriented sales is the key factor for the Company to gradually find the best form of its business process management.
Efektifitas di segala bidang juga menjadi fokus utama Perseroan dalam melakukan aktivitas produksi dan usahanya. Di bidang produksi, efektifitas dilakukan dengan menjaga pola ketersediaan bahan baku sesuai dengan penjadwalan, kebutuhan dan kemampuan produksi Perseroan; selain tentunya menempatkan proses produksi sejalan dengan profil produk yang memiliki prioritas-prioritas tertentu. Nilai tambah produk, seperti yang telah dijelaskan di atas, menjadi fokus utama bagi Perseroan dalam menentukan skala jumlah produksi sebuah produk dan besaran kapasitas produksi yang dibutuhkan.
Effectiveness in all areas is also a major focus of the Company in conducting its production and business activities. In production aspect, the effectiveness is done by keeping the pattern of availability of raw materials in accordance with the scheduling, requirements and production ability of the Company. Besides, it is also done by placing the production process in line with the profile of products that have certain priorities. Value-added products, as described before, have become major focus for the Company in determining the scale of production quantity and production capacity needed.
Di aspek pemasaran dan distribusi, efisiensi dilakukan melalui perbaikan penentuan diskon dengan mengacu pada portofolio dan nilai tambah dari masing-masing produk. Model strategi ini membutuhkan pemahaman lebih dari tim penjualan atas aspek pemasaran dan kapasitas industri farmasi di Indonesia, dimana
In the aspect of marketing and distribution, efficiency can be enhanced by enhancing discount determination with reference to the portfolio and added value of each product. This model of strategy requires a deeper understanding of the sales team on the marketing aspects and capacity of the pharmaceutical
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Direksi Board of Directors' Report
strategi penjualan dilekatkan secara penuh dengan strategi pemasaran dari produk yang dihasilkan Perseroan.
industry in Indonesia, where sales strategy shall be fully inherent to the marketing strategy of the Company’s products.
Rightsizing dan restrukturisasi organisasi—baik di tingkat Perseroan maupun di anak usaha PT Indofarma Global Medika (“IGM”)—juga ditempuh untuk mendapatkan produktifitas yang lebih baik. Hingga 2014, Perseroan telah merestrukturisasi posisi manajer, dari 38 posisi menjadi 18 posisi. Demikian pula dengan IGM sebagai anak usaha, restrukturisasi terlihat dari penggabungan fungsi Direksi dari tiga jabatan menjadi satu jabatan saja. Restrukturisasi ini dilakukan tanpa menghilangkan peran dan fungsi masing-masing elemen. Peleburan, orientasi ulang, hingga percepatan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan sejalan dengan target efisiensi dari Perseroan.
Rightsizing and organizational restructuring exercise, both at the Company and the subsidiary PT Indofarma Global Medika ("IGM") - has also been undertaken to get better productivity. Up to 2014, the Company has restructured manager positions from 38 positions to 18 positions. Likewise, the restructuring exercise in IGM is shown in the merging the Director functions from three positions into one position only. This restructuring is done without eliminating the role and function of each element. Merging, re-orientation, and acceleration of HR competence enhancement are carried out in line with the Company’s efficiency target.
Selain efisiensi dan efektifitas, optimalisasi anak usaha dan Strategic Business Unit (SBU) menjadi salah satu strategi yang dapat mendorong kapasitas dan kapabilitas Perseroan di bidang industri farmasi Indonesia. IGM sebagai anak usaha yang mendistribusikan produk-produk Perseroan didorong untuk melakukan efisiensi dan pembenahan pengelolaan organisasi secara internal. Selain dapat meningkatkan keuntungan, efisiensi dan pembenahan organisasi akan berdampak nyata pada kemampuan Perseroan bersama anak usaha sebagai mitra pemerintah dan prinsipal dalam mewujudkan keterjangkauan dan ketersediaan produk obat generik di masyarakat.
In addition to efficiency and effectiveness, optimization of the subsidiary and Strategic Business Unit (SBU) has become one of the strategies that can drive the Company’s capacity and capability in the pharmaceutical industry in Indonesia. IGM as a subsidiary that distributes the Company's products are encouraged to make efficiency and internal improvement of the organizational management. In addition to improving profitability, efficiency and organizational improvement will have a significant impact on the ability of the Company and subsidiary as partners of the government and principal in realizing the affordability and availability of generic drug products in the community.
Langk ah melengk api streamline process juga ditempuh Perseroan dengan menginisiasi anak usaha PT Farmalab Indoutama (Farmalab). Anak usaha yang ditempatkan di bawah pengelolaan IGM ini bergerak di bidang pengujian bioavailabilitas dan bioekivalensi obat generik. Langkah ini diharapkan dapat mendukung Perseroan dalam meluncurkan produk baru ke pasaran, dimana Farmalab bertugas memberikan hasil uji bioavailabilitas dan bioekivalensi bagi produk-produk Perseroan dengan lebih cepat dibanding dengan kompetitor. Selain itu, Farmalab memiliki potensi untuk berkembang secara mandiri dengan penjualan jasa uji bioavailabilitas dan bioekivalensi kepada perusahaan farmasi lainnya.
An initiative to complement streamlined process is also pursued by initiating a subsidiary of the Company named PT Farmalab Indoutama (Farmalab). This entity is placed under the management of IGM and engaged in testing of the bioavailability and bioequivalence of generic drugs. This initiave is expected to support the Company in launching new products to the market, where Farmalab functions to provide bioavailability and bioequivalence test results for the Company's products more quickly than the competitors do. In addition, Farmalab has the potential to develop independently with the provision of bioavailability and bioequivalence testing services to other pharmaceutical companies.
Indomach sebagai SBU selain mendukung Perseroan dalam kebutuhan perawatan serta peremajaan mesin-mesin produksi internal juga didorong untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuannya, khususnya terkait layanan jual dan perawatan mesin pengemasan dan modifikasi kepada perusahaan farmasi
As a SBU, in addition to supporting the Company in maintaining and rejuvenating internal production machines, Indomach is also encouraged to increase its capacity and capabilities, particularly related to the sales service and maintenance services of packaging machines and modifications to other pharmaceutical
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
lainnya. Perseroan melihat, SBU Indomach memiliki prospek dan potensi yang besar untuk berkembang, dimana kebutuhan akan mesin-mesin yang dimiliki dan dikembangkan Indomach seperti Stripping, Blistering, Mixing dan Bottle Filling dapat meluas ke pasar untuk digunakan oleh perusahaan farmasi lainnya.
companies. The Company views that SBU Indomach has great prospects and potential for growth, as the demands for machines owned and developed by Indomach like stripping, Blistering, Mixing and Bottle Filling can be expanded to the market to be used by other pharmaceutical companies.
Hingga akhir tahun 2014, Perseroan memiliki total produk sebanyak 234 item dengan pembagian sebagai berikut: • Kelompok Obat Generik sebanyak 150 item (32 produk promosi + 128 produk komoditi). • Kelompok Obat Generik Bermerek sebanyak 28 item. • Over The Counter (OTC) sebanyak 8 item. • Rapid Diagnostic Kit sebanyak 68 item yang terdiri dari produk Focus Diagnostic 48 item dan 20 item produk SMART.
By the end of 2014, the Company had a total of 234 items of products classified into several groups as follows: • Generic Drug: 150 items (32 promotional products and 128 commodity products). • Branded Generic drugs: 28 items. • Over The Counter (OTC): 8 items. • Rapid Diagnostic Kit consisting of 68 items of products Focus Diagnostic (48 items) and SMART products (20 items).
Dari portofolio tersebut, Perseroan mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,38 triliun, meningkat 3% atau sebesar Rp44 miliar dari pendapatan bersih tahun 2013 yang sebesar Rp1,34 triliun. Strategi efisiensi berhasil menekan beban sebesar Rp12,6 miliar, turun 0,93% dari beban tahun 2013 sebesar Rp1,35 triliun menjadi Rp1,34 triliun di tahun 2014. Total laba komprehensif yang dibukukan sebesar Rp1,16 miliar, meningkat 102% atau sebesar Rp55,4 miliar dari laba komprehensif tahun 2013 yang sebesar negatif Rp54,22 miliar.
From the above portfolio, the Company was able to record net income of Rp1.38 trillion, an increase by 3% or Rp44 billion from Rp1,34 trillion in 2013. Efficiency strategy successfully minimized expense by 12.6 billion or 0.93% from Rp1.35 trillion in 2013 to Rp1,34 trillion in 2014. Total comprehensive income is recorded at Rp1.16 billion, an increase by 102% or Rp55,4 billion compared with negative Rp54.22 billion in 2013.
Pengelolaan Organisasi yang Berkomitmen dan Berkelanjutan
Organizational Management with Commitment and Sustainability
Salah satu kunci utama peningkatan kemampuan Perseroan adalah pengelolaan organisasi yang berlandaskan pada kepatuhan akan peraturan perusahaan dan perundangundangan yang berlaku. Prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik diimplementasikan Perseroan melalui internalisasi pedoman tata kelola, kode etik dan budaya perusahaan, penegakan peraturan, serta komitmen dari jenjang manajerial untuk menjadi suri tauladan bagi tingkatan yang berada di bawahnya.
One of the main keys to improve the Company’s ability is management of organization that complies with company regulations and prevailing legislation. The Principles of Good Corporate Governance (GCG). Is implemented by the Company through the internalization of governance guidelines, code of conduct and corporate culture, enforcement of regulations, as well as the commitment of the managerial ladder to become role models for the below levels.
Perseroan memiliki pedoman tata kelola organisasi yang mengatur secara definitif tentang standar etika usaha, standar tata perilaku, pengendalian gratifikasi, whistleblowing system, serta penegakan atas pedoman-pedoman yang telah disusun dan disahkan oleh Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris. Dalam hubungan tata kelola organisasi, Perseroan memiliki pedoman atas wilayah wewenang, tugas serta tanggung jawab
The Company has in place an organizational governance guideline that sets definitive standards of business ethics, standards of conduct, gratification control, whistleblowing systems, as well as the enforcement of the guidelines that have been prepared and approved by the Board of Directors together with the Board of Commissioners. In the relationship of organizational governance, the Company has guidelines on
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Direksi Board of Directors' Report
atas organ tata kelola Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki fungsi strategis dan evaluatif dalam mengambil keputusan terkait arah kebijakan manajerial Perseroan. Dewan Komisaris, sebagai pengawas sekaligus pengarah dan pemberi masukan bagi Direksi, bekerja dengan didukung komite-komite yang berada di bawahnya, yaitu Komite Audit, dan Komite GCG & Pemantau Risiko.
the authorities, duties and responsibilities of the Company’s GCG organs. General Meeting of Shareholders (GMS) has a strategic and evaluative function in making decisions related to the Company's managerial policy direction. Board of Commissioners functions to supervise, direct and give advice to the Board of Directors, with the support of the committees under the Board, namely the Audit Committee, and GCG Committee and Risk Monitoring Committee.
Dalam mengelola aktivitas Perseroan, Direksi dibantu oleh empat bidang pendukung, yaitu Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Internal (SPI), Kepatuhan, Kinerja dan Manajemen Risiko, serta SDM. Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam keadministrasian, hubungan dengan pasar modal dan pihak eksternal, serta aspek legal. SPI serta Kepatuhan, Kinerja dan Manajemen Risiko menjadi mitra bagi Direksi dalam menjalankan fungsi pengawasan dan mitigasi risiko. Sementara SDM membantu Direksi dalam mengelola kekaryawanan sebagai aset strategis yang dimiliki Perseroan.
In managing the Company’s activities, the Board of Directors is assisted by four areas of support, namely Corporate Secretary; Internal Audit Unit (SPI); Compliance, Performance and Risk Management; and HR. Corporate Secretary assists the Board of Directors in administrative matters, relations with the capital market and external parties, as well as legal aspects. IAU along with Compliance, Performance and Risk Management are the Board of Directors’ partners in oversight function and risk mitigation; while HR assists the Board of Directors in managing the employment as a strategic asset of the Company.
Fungsi Audit Internal SPI dijalankan dengan konsep kemitraan independen. Dalam menjalankan fungsi tersebut, SPI memberikan rekomendasi dan masukan bagi Direksi untuk kemudian dapat diambil tindakan yang diperlukan. Di tahun 2014, SPI melakukan audit internal terhadap peninjauan ulang kewajaran nilai atas penghapusan aset persediaan, kendaraan dan mesin-mesin, evaluasi utilisasi mesin-mesin pada Bidang Produksi. Di samping itu, audit independen terhadap laporan keuangan Perseroan juga dilakukan. Hasil audit independen oleh auditor eksternal ini mengeluarkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam semua hal yang material, yang selengkapnya dapat dilihat pada lembar lampiran laporan tahunan ini.
SPI Internal Audit function is executed with the concept of independent partnership. In carrying out this function, SPI provides recommendations and proposals for the Board of Directors to further take the necessary actions. In 2014, SPI conducted an internal audit to review the fairness of value of the write-off of inventory assets, plant, vehicles and machinery, and evaluation of utilization of the machines for production. In addition, independent audit on the Company’s financial statements was also performed. Result of the independent audit conducted by the external auditors produced an unqualified opinion in all material respects, which is detailed in this attachment of this Annual Report.
Di tahun 2014, Perseroan tidak memiliki kasus berperkara di meja hijau. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan secara khusus berkomitmen untuk terus menegakkan peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku sejalan dengan profil Perseroan sebagai BUMN yang menyandang status sebagai perusahaan terbuka.
In 2014, the Company did not have any litigation case in court, reflecting the Company’s special commitment to continuing the reinforcement of company rules and prevailing legislation in line with the Company's profile as an SOE with publicly listed company status.
Salah satu upaya penting yang dilakukan manajemen terkait penerapan GCG dalam Perseroan adalah keteladanan. Komitmen dari jenjang manajerial untuk menjadi role model bagi tingkatan yang berada di bawahnya dilakukan dalam berbagai aspek; mulai dari efisiensi penggunaan kekayaan Perseroan hingga etika usaha dan tata perilaku. Upaya ini berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang positif bagi Perseroan. Selain
One of the important efforts made by the Management related to GCG implementation is exemplary. The commitment of the managerial ladder to become a role model for the below levels is performed in various aspects; ranging from efficient use of the Company's assets to the business ethics and code of conduct. These efforts have gone well and given positive results for the Company. In addition to cost efficiency, this commitment has
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
efisiensi biaya, komitmen ini telah meminimalisir tindakan penyelewengan internal yang justru akan berdampak negatif, baik bagi Perseroan maupun bagi karyawan.
minimized internal fraud that may give negative impact, both for the Company and for the employees.
Di samping kepatuhan, aspek jaminan atas mutu produk menjadi perhatian dan komitmen Perseroan. Komitmen Perseroan terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan Mutu yang menjadi prioritas utama demi kepuasan pelanggan eksternal maupun internal. Kebijakan Mutu mencakup seluruh kegiatan Perseroan, mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi sampai dengan pemasaran. Kebijakan ini melibatkan seluruh pihak, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang efektif dan efisien; dengan penyesuaian atas kebutuhan pelanggan dan memperhatikan kemampuan daya saing melalui proses yang dapat menekan biaya mutu. Untuk dapat menunjang Kebijakan Mutu yang diterapkan Perseroan, pendidikan dan pelatihan bagi karyawan terus dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
In addition to compliance, product quality assurance and commitment aspect has become the Company’s attention and commitment. The Company's commitment to quality assurance is contained in the Quality Policy that becomes a top priority for the sake of external and internal customer satisfaction. The Company’s Quality Policy covers all activities, ranging from research and development, production to marketing. This policy involves all parties, starting from the planning and execution up to efficient and effective control, with an adjustment to the needs of customers and the Company’s competitive advantages through a process that can minimize the cost of quality. In order to support the implementation of the Company's Quality Policy, education and training for employees continue to be developed according to the needs and science and technology development.
Pengelolaan dan peningkatan kompetensi SDM juga menjadi komitmen dan tanggung jawab Perseroan. Aspek ini menjadi penting, khususnya terkait industri manufaktur obat-obatan yang memiliki ketergantungan dengan kapasitas dan kompetensi SDM. Dengan total 1.037 karyawan yang bernaung di bawah Perseroan, pengelolaan strategis diperlukan untuk dapat mendukung kinerja operasional. Perseroan juga menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) seperti penetapan perencanaan umur teknis mesin produksi dan sumber daya operasional lainnya guna menjamin mutu produk sekaligus mengeliminir risiko kecelakaan yang mungkin terjadi karena faktor teknis dalam operasional pabrik. Di samping itu, Perseroan melindungi setiap karyawannya dengan asuransi kecelakaan dan kesehatan untuk menjaga risiko pribadi karyawan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Management and improvement of HR competencies are also the Company’s commitment and responsibility. This aspect becomes important, particularly related to drug manufacturing industry which has a dependency with the capacity and competency of human resources. With a total of 1,037 employees under the Company’s management, the strategic management is required to support operational performance. The Company has also implemented a Standard Operating Procedure (SOP) as the determination of planning of technical life cycle of production machines and other operational resources to ensure product quality and at the same time eliminate the risk of accidents that may occur due to technical factors in plant operations. In addition, the Company protects all employees with accident and health insurance to keep their personal risks from the occurrence of undesirable matters.
Menerapkan aspek berkelanjutan yang menitikberatkan pada komitmen akan tanggung jawab sosial, Perseroan meluncurkan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan, kesehatan, sarana ibadah, sarana prasarana umum, dan pelestarian alam, sebagai bagian dari perwujudan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Kementerian BUMN. Total dana CSR yang disalurkan pada tahun 2014 mencapai Rp206,09 juta, yang disumbangkan melalui kegiatan bakti sosial di desa yang berada di sekitar area pabrik Perseroan di Cibitung.
To implement the sustainability aspect that focuses on the commitment to social responsibility, the Company has launched a full range of Corporate Social Responsibility (CSR) programs in the form of aids for victims of natural disasters, education, health, worship facilities, public infrastructure, and preservation of nature, as part of the embodiment of the Company’s Partnership and Community Development Program (PKBL) of SOEs Ministry. The total CSR fund distributed in 2014 amounted to Rp206.09 million, which was donated through social activities in the villages in the surrounding area of the Company’s factory in Cibitung.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 3 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Direksi Board of Directors' Report
Pergantian Susunan Direksi
Change in the Composition of the Board of Directors
Sesuai RUPS Tahunan Perseroan tahun buku 2013 yang diselenggarakan pada tahun 2014, RUPS mengamanahkan pergantian susunan Direksi, dari susunan Direksi lama yang terdiri dari Elfiano Rizaldi sebagai Direktur Utama; Direktur Keuangan, John G. Sebayang; Direktur, Bambang Solihin Irianto; dan Direktur, Kosasih; menjadi susunan Direksi yang baru, yang terdiri dari Arief Budiman sebagai Direktur Utama; Direktur, Muhammad Umar; dan Direktur, Syamsul Hadi.
The Company’s Annual GMS for the financial year 2013 held in 2014 produced a resolution on the change in the Board of Directors composition, from the former Board of Directors consisting of Elfiano old Rizaldi as President Director; Finance Director, John G. Sebayang; Director, Bambang Solihin irianto; and Director, Kosasih; to the new Board of Directors consisting of Arief Budiman as President Director; Director, Muhammad Umar; and Director, Syamsul Hadi.
Kami mengucapkan dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi dan dedikasi jajaran Direksi yang lama selama masa baktinya.
We would like to extend our heartfelt gratitude for the contribution and dedication of the former Board of Directors during their terms of office.
Potensi Pengembangan
Potential Development
Program JKN dari pemerintah diprediksi akan meningkatkan pasar obat generik hingga 200-300% dari pasar yang ada saat ini. Dengan diberlakukannya JKN melalui penyelenggara BPJS, Perseroan memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat meraih hasil yang maksimal, baik melalui produksi obat generik yang memiliki nilai tambah tinggi bagi program JKN, maupun peningkatan signifikan dari pendapatan yang dapat berimbas positif bagi kinerja keuangan Perseroan.
The Government’s JKN program is expected to increase the market of generic drugs by 200-300% of the current market. With the enactment of JKN through BPJS, the Company is highly confident to be able to achieve maximum results, either through the production of generic drugs that have a high added value for JKN program, or by achieving a significant increase of revenue that can positively impact the its financial performance.
Di wilayah produksi, beberapa peremajaan mesin-mesin dan gedung produksi yang dilakukan sejak tahun 2013 telah selesai di akhir tahun 2014, dan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan utilisasi produksi Perseroan. Sementara di wilayah pemasaran dan distribusi, program Pemerintah dengan metode e-catalog menjadi salah satu fokus utama untuk dapat meningkatkan penjualan dan mengurangi beban-beban pemasaran.
In terms of production, rejuvenation of machines and production machine commenced in 2013 has been completed in late 2014, and can be optimized to improve the utilization of the Company's production. While in terms of marketing and distribution, the Government's program of e-catalog method has become one of the main focuses to increase sales and minimize marketing expenses.
Selain faktor eksternal, manajemen telah melihat potensi aset Perseroan yang masih dapat dioptimalisasi. Beberapa aset Perseroan yang idle dan berlokasi di tempat-tempat yang strategis akan ditinjau ulang, untuk kemudian dioptimalkan dalam menunjang aktivitas usaha Perseroan. Dengan potensi yang demikian besar, Perseroan percaya, amanah pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pemenuhan aspek bisnis akan dapat berjalan bersama-sama demi tersedianya dan terjangkaunya obat-obatan bagi masyarakat Indonesia.
In addition to external factors, management has seen the potential of the Company's assets that still can be optimized. Some of the Company's assets that are idle and located in strategic places will be reviewed for further optimization to support the Company’s business activities. With such great potential, the Company believes that the trust of shareholders and stakeholders as well as the fulfillment of business aspects will be able to move forward together for the availability and affordability of drugs for the people of Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 4 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Penutup
Closing
Atas segala kinerja yang telah dicapai di sepanjang tahun 2014, Direksi mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, Direksi menghaturkan rasa terima kasih atas segala kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah menjadi mitra strategis dalam mengawasi dan memberikan arahan demi kemajuan PT Indofarma (Persero) Tbk. Kepada mitra dan rekanan, Direksi mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah ditunjukkan selama ini.
The Board of Directors would like to praise God the Almighty for all the positive performance achieved in 2014. We would also like to express our sincere appreciation to the shareholders and stakeholders for the trust and support they have given to us so far, and to the Board of Commissioners for becoming a strategic partner in overseeing and providing direction for the advancement of PT Indofarma (Persero) Tbk. The Board of Directors would also like to extend our gratitude to our partners and vendors for their good cooperation.
Direksi mempersembahkan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Indofarma. Pencapaian tahun 2014 menjadi pencapaian bersama seluruh pihak, khususnya karyawan Indofarma. Tanpa pengorbanan, kerja keras, kerja cerdas dan kerja bersama dari seluruh karyawan, mustahil pencapaian yang menggembirakan ini dapat diperoleh.
The Board of Directors dedicates the highest appreciation to all employees of Indofarma. Our achievement in 2014 is the shared achievement of all parties, particularly the employees of Indofarma. Without sacrifice, work hard, work smart and work together put in by all employees, it is impossible that such the encouraging performance can be achieved.
Atas Nama Direksi On Behalf of the Board of Directors
Arief Budiman Direktur Utama president director
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 5 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Profil Direksi Board of Directors' Profile
1
1
Arief Budiman
Direktur Utama President Director Arief Budiman, kelahiran Jakarta, 28 Maret 1961, memiliki latar belakang keuangan dan investasi. Lulusan S2 Business Administration Saint Mary’s University, Canada ini berpengalaman dalam jajaran Direksi di beberapa perusahaan. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur SDM (2003 - 2009) dan Direktur Keuangan (2009 - 2012) PT Hotel Indonesia Natour (Persero); Kepala Divisi Portofolio, Pusat Investasi Pemerintah (2010 – 2012); dan terakhir Direktur Keuangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (2012 - 2014) sebelum akhirnya RUPS Perseroan yang digelar bulan Maret 2014 mempercayakan posisi Direktur Utama pada dirinya.
2
Arief Budiman, born in Jakarta, March 28, 1961, he has a background in finance and investment. He earned his Master of Business Administration from Saint Mary's University, Canada's and has experienced as members of the Board of Directors of several companies. He previously served as Director of Human Resources (2003 - 2009) and Director of Finance (2009 - 2012) of PT Hotel Indonesia Natour (Persero); Head of Portfolio Division, Pusat Investasi Pemerintah (2010 - 2012); and Director of Finance of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (2012 - 2014) prior to being appointed President Director by the Company’s General Meeting of Shareholders in March 2014.
3
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 6 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
2
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Muhammad Umar
3
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Syamsul Hadi
Direktur Director
Direktur Director
Muhammad Umar, kelahiran Jakarta, 14 Oktober 1959, memiliki gelar pendidikan S2 Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Beliau memiliki banyak pengalaman di dunia industri farmasi. Jabatan yang pernah dipegang, antara lain: Manajer Merchandise dan Logistic PT Kimia Farma Apotek (2006 - 2009); Manajer Information System, PT Kimia Farma Apotek (2009 - 2010); Direktur Keuangan dan SDM PT Kimia Farma Trading & Distribution, anak usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (2011 - 2014); hingga kemudian menjabat sebagai Direktur PT Indofarma (Persero) Tbk. sejak RUPS Tahunan Perseroan di Maret 2014.
Syamsul Hadi, kelahiran Gresik, 28 Oktober 1963, merupakan sosok yang sangat mengenal dengan industri farmasi Indonesia. Lulusan Apoteker Sarjana Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya ini pernah menjabat beberapa posisi di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. sebagai Asisten Manajer Rendal Produksi (2003 - 2009); Manager Rendal Produksi (2009 - 2012); dan General Manager Supply Chain (2012 - 2014). Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak RUPS yang digelar bulan Maret 2014.
Syamsul Hadi, born Gresik, October 28, 1963, is a figure who is very familiar with the pharmaceutical industry in Indonesia. Earned his Bachelor’s Degree in Pharmacy (Pharmacist) of Universitas, Airlangga Surabaya, he once held several positions at PT Kimia Farma (Persero) Tbk: Assistant Manager of Rendal Production (2003-2009); Rendal Production Manager (2009 - 2012); and General Manager of Supply Chain (2012-2014). He has been serving as the Company’s Director since GMS of March 2014.
Muhammad Umar, born in Jakarta, October 14, 1959, earned his Master of Management from Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. He has many years of experience in pharmaceutical industry. He once served as Merchandise and Logistics Manager of PT Kimia Farma Apotek (2006 - 2009); Information System Manager of PT Kimia Farma Apotek (2009 - 2010); Director of Finance and HR of PT Kimia Farma Trading & Distribution, subsidiary of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (2011 - 2014); prior to being appointed as Director of PT Indofarma (Persero) Tbk in the Company’s GMS in March 2014.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Profil Perseroan Company Profile 40 / Identitas Perseroan | Corporate Identity 41 / Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan | Vision, Mission and Core Values 45 / Sekilas Tentang Indofarma | Indofarma in Brief 46 / Jejak Langkah | Milestones 48 / Struktur Organisasi | Organizational Structure 49 / Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi Lainnya | Shareholder Composition and Other Information
51 / Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal | Capital Market Supporting Institutions and Professions 52 / Entitas Anak Perusahaan | Subsidiary
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Identitas Perseroan Corporate Identity Nama Perusahaan
PT Indofarma (Persero) Tbk.
Company’s Name
Tahun Berdiri
1918
Year of Establishment
Tanggal Pembentukan Perusahaan Date of Establishment
Dasar Hukum Pembentukan Legal Basis of Establishment
11 Juli 1981 sebagai Perum Indofarma 11 July 1981 as Perum Indofarma
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1981 Regulation of the Government of the Republic of Indonesia No. 20 Year 1981
Bidang Usaha Business
Maksud dan Tujuan Sesuai Anggaran Dasar Goals and Objectives based on Articles of Association
Industri farmasi Pharmaceutical Industry
Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi, berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. To provide quality products and services with high quality and strong competitive advantages in the fields of pharmaceuticals, diagnostics and medical devices, as well as to optimize the use of the Company’s resources in order to produce quality products and/ or services with high quality and strong competitive advantages, and pursue a profit to increase the Company’s value, by implementing limited liability company principles.
Kepemilikan Ownership
➤➤ Pemerintah Republik Indonesia 80,66% Government of the Republic of Indonesia 80.66%
➤➤ Publik 19,34% Public 19.34%
Modal Dasar Authorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid Up Capital
Pencatatan di Bursa Saham Share Listing
Kode Saham
Rp1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah) Rp1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah)
Rp309.926.750.000 (tiga ratus sembilan miliar sembilan ratus dua puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) Rp309,926,750,000 (three hundred and nine billion nine hundred twenty-six million seven hundred and fifty thousand Rupiah)
Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (IDX)
INAF
Share Code
Alamat Kantor Pusat dan Pabrik Address of Head Office and Factory
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Jalan Indofarma No. 1 Cikarang Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 3971/75 Faks: +62 21 8832 3972/73 Web: www.indofarma.co.id E-mail:
[email protected]
- 4 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan Vision, Mission and Core Values
Visi | Vision
Misi | Mission
Menjadi perusahaan yang berperan secara signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
➤➤ Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat. ➤➤ Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi. ➤➤ Mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi.
To become a company that has a significant role in improving the quality of human life by providing solutions to the society’s problems of health and welfare.
➤➤ Providing quality products and services at affordable prices for public. ➤➤ Conducting research and development of innovative products with priority to treat patients with high prevalence disease level. ➤➤ Developing HR competencies that has a compassionate, professionalism and high entrepreneurship.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 4 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
NILAI INTI | Core Values PT Indofarma (Persero) Tbk merumuskan 3 (tiga) Nilai Inti Perusahaan, yaitu Professional, Entrepreneurship, Compassionate. Ketiga Nilai Inti Perusahaan ini menjadi dasar bagi etika usaha dan norma perilaku seluruh insan Indofarma. PT Indofarma (Persero) Tbk has formulated 3 (three) core values of the Company’s Core Values, namely: Professional, Entrepreneurship, and Compassionate. The three Core Values have embedded as a foundation for the business ethics and behavior norms of all Indofarma employees.
➤➤ Professional | Profesional Insan Indofarma senantiasa bekerja secara profesional yang dilandasi integritas, komitmen, dan selalu berupaya memberikan hasil yang terbaik, dengan penjabaran sebagai berikut:
All Indofarma employees strive to work professionally based on integrity, commitment, and pursue to deliver their best. The explanation is as below:
Integrity | Integritas
Commitment | Komitmen
Strive for Excellence | Menjadi yang Terbaik
Mengandung pengertian satunya pikiran, kata, dan perbuatan dengan selalu mengatakan kebenaran dan mengikuti aturan yang berlaku dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika sehingga menjadi insan Indofarma yang dapat dipercaya dan amanah.
Mengandung pengertian bahwa insan Indofarma memiliki komitmen yang kuat menjalankan pekerjaan sesuai keahlian, pengetahuan, dan ketentuan yang berlaku.
Mengandung penger tian bahwa insan Indofarma senantiasa berupaya m e m b e r i k a n ya n g te r b a i k b a gi stakeholders Perseroan dengan bekerja secara efektif, efisien, dan akurat.
Implies that Indofarma employees have strong commitment to performing their work in accordance with appropriate skills, knowledge, and prevailing regulations.
Implies that Indofarma employees always strive to provide the best for the stakeholders of the Company by working effectively, efficiently, and accurately.
Implies the unity of thought, word, and deed to always tell the truth and follow prevailing rules by always upholding the principles of ethics to be a reliable and trustworthy employee of Indofarma.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 4 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
➤➤ Entrepreneurship | Kewirausahaan Insan Indofarma senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan berlandaskan pemikiran jauh ke depan, inovatif, dan fokus terhadap kepuasan pelanggan, dengan penjabaran sebagai berikut:
Indofarma employees keep their entrepreneurial spirit alive by thinking far ahead, being innovative, and focusing on customer satisfaction. The explanation is as follows:
Visionary | Visioner
Innovation | Inovasi
Mengandung pengertian bahwa insan Indofarma memiliki pandangan jauh ke depan yang disertai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
Mengandung penger tian bahwa penyesuaian diri terhadap perubahan diwujudkan dengan menciptakan produk baru, proses atau metode baru, dan melakukan perbaikan dalam lingkup tanggung jawabnya.
Implies that Indofarma’s employees have a visionary mindset with the ability to adapt to environmental changes.
Implies that self-adjustment to the changes is realized by creating new products, processes or methods, and make improvements within the scope of his/ her responsibilities.
Customer Focus | Fokus pada Pelanggan Mengandung pengertian bahwa insan Indofarma memberikan yang terbaik dan perhatian penuh kepada pelanggan dan pemangku kepentingan Perseroan dengan berorientasi hasil namun tetap mengutamakan proses dan memberikan perhatian penuh kepada pelanggan. Implies that Indofarma’s employees give the best and pay full attention to the Company’s customers and stakeholders based on a result orientation with due regard to the process and full focus to the customers.
➤➤ CompassionATE | KEPEDULIAN Insan Indofarma memiliki rasa peduli dan welas asih terhadap sesama, dengan penjabaran sebagai berikut:
Respect to People | Menghargai Orang
Fairness | Kesetaraan
Mengandung pengertian bahwa insan Indofarma menghormati perbedaan pendapat dan peduli terhadap sesama, baik individu, rekan kerja (atasan, bawahan, setingkat), mitra kerja maupun pemangku kepentingan secara umum. Implies that the Company’s employees respect dissenting opinions and care for others, as individual, colleagues (superior, subordinates, at the same levels), business partners as well as stakeholders in general.
Cooperative | Kooperatif Mengandung pengertian bahwa insan Indofarma selalu bekerja sama dalam suatu sinergi yang harmonis dengan mengedepankan rasa tanggung jawab dan suasana kekeluargaan. Implies that Indofarma’s employees always cooperate in a harmonious synergy by promoting a sense of responsibility and a family atmosphere
Actualizing the Momentum of Revitalization
Indofarma employees have a sense of caring and compassion for others, which is further described as follows:
Mengandung pengertian adanya kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai ini diwujudkan dengan meritocracy atau memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan berdasarkan kinerja, kesetaraan (sejajar/sama kedudukannya), dan keterbukaan (saling terbuka) dalam setiap pengambilan keputusan, sesuai batasan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Implies the existence of equality in fulfilling the rights of stakeholders arising from agreements and legislation in force. This value is embodied by meritocracy or giving equal opportunities to all employees based on performance, equality (parallel/ equal), and transparency (open to each other) in every decisionmaking in accordance with the restrictions and provisions of the legislation in force.
- 4 3 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
II
Laporan Manajemen Management Report
- 4 4 -
III
Profil Perusahaan Company Profile
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Sekilas Tentang Indofarma Indofarma in Brief
Sejarah panjang PT Indofarma (Persero) Tbk atau “Perseroan” berawal dari tahun 1918 di sebuah pabrik skala kecil di lingkungan Rumah Sakit Pusat Pemerintah Kolonial Belanda yang pada saat itu hanya memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut. Seiring dengan berjalannya waktu, usaha Perseroan berkembang menambah tablet dan injeksi dalam rangkaian lini produksinya. Sempat dikuasai oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1942 di bawah manajemen Takeda Pharmaceutical, Perseroan kembali diambil alih oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1950 melalui Departemen Kesehatan.
The long history of PT Indofarma (Persero) Tbk or “the Company” began in 1918 when it was first established as a production unit in the Central Hospital of Dutch East Indies Government producing only ointments and gauze pads. As time went by, the Company’s business was expanded with the production of tablets and injections in its production line. During Japanese occupation in 1942, the Company was taken by the Japanese Government and managed under Takeda Pharmaceuticals, prior to the nationalization by the Indonesian Government in 1959 through Health Department.
Peran Perseroan dalam bidang farmasi dan kesehatan semakin penting dalam memproduksi obat-obat esensial untuk kesehatan masyarakat. Pada tanggal 11 Juli 1981 status Perseroan berubah menjadi badan hukum berbentuk Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Status Perseroan kembali berubah pada tahun 1996 menjadi PT Indofarma (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995 dengan akta pendirian berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 yang diubah dengan Akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996.
The Company continued to take more important role in the production of essential drugs for public health. On 11 July 1981, the Company was evolved into a legal entity named Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Later in 1996, pursuant to the Indonesian Government Regulation No. 34 Year 1995 the Company adopted a new status to become PT Indofarma (Persero), which was established based on the Deed of Establishment No. 1 dated 2 January 1996 amended with the Notarial Deed No. 134 dated 26 January 1996.
Pada tanggal 17 April 2001 Perseroan melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham “INAF” yang kemudian merubah status Perseroan menjadi PT Indofarma (Persero) Tbk. Saat ini, Perseroan telah memproduksi sebanyak hampir 200 jenis obat yang terdiri dari beberapa kategori produk, yaitu Obat Generik Berlogo (OGB), Over The Counter (OTC), obat generik bermerek, dan lain-lain.
On 17 April 2001, the Company conducted Initial Public Offering in the Jakarta Stock Exchange (IDX) with share code “INAF”, which resulted in the change of the Company’s status to PT Indofarma (Persero) Tbk. Today, the Company has produced almost 200 types of drugs consisting of several product categories, namely Generic Drugs (OGB), Over The Counter (OTC), branded Generic drugs, and many more.
Pada awal tahun 2000, Perseroan melakukan pengembangan ke hilir dalam bidang distribusi dan perdagangan dengan melakukan ekspansi pendirian anak perusahaan PT Indofarma Global Medika (IGM) melalui prosentase kepemilikan sebesar 99,99%. Hingga 31 Desember 2014, IGM memiliki 31 cabang dengan jumlah SDM mencapai 747 karyawan. Kekuatan armada distribusi IGM terdiri atas kendaraan roda empat mencapai 27 unit, roda dua 56 unit dan truk 60 unit. IGM juga telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007.
In the early 2000, the Company expanded its business downstream in the fields of distribution and trade through 99.99% ownership in the establishment of the Company’s subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM). Up to December 31, 2014, IGM has 31 branches with 747 employees. IGM distribution fleet consists of 27 units of four-wheeled vehicles, 56 units of two-wheeled vehicles and 60 units of trucks. In addition, IGM is also ISO 9001:2008 and OHSAS 18001: 2007 certified.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 4 5 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Jejak Langkah Milestones
Berawal dari unit produksi kecil di Rumah Sakit Pusat Pemerintah Hindia Belanda yang memproduksi salep dan kasa pembalut. The story began in a production unit in the Central Hospital of Dutch East Indies Government producing only ointments and gauze pads.
1918
1931
Unit produksi dipindah ke Manggarai, kemudian dikenal sebagai “Pabrik Obat Manggarai”, dan mulai memproduksi tablet dan injeksi.
Diambil alih oleh Pemerintah Jepang di bawah manajemen Takeda Pharmaceuticals.
Berubah status menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma).
Taken over by the Japanese Authority under the management of Takeda Pharmaceuticals.
Change of status to become Perusahaan Umum Indofarma (Perum Indofarma)
1942
Diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia di bawah manajemen Departemen Kesehatan. Taken over by the Government of Republic of Indonesia under the management of the Health Ministry.
The production unit was moved to Manggarai, later known as “Pabrik Obat Manggarai”, and started to produce tablets and injections.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
1950
- 4 6 -
1981
Pembangunan Pabrik di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat di areal seluas 20 Hektar. Construction of a factory in Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, on a 20 hectares area.
Mewujudkan Momentum Perubahan
1988
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Pendirian anak perusahaan PT Indofarma Global Medika. Pemindahan aktivitas produksi ke Pabrik Cibitung.
Establishment of the Company’s subsidiary, PT Indofarma Global Medika.
Production activity was moved to Cibitung Factory.
1991
Kuasi Reorganisasi sebagai awal era percepatan pertumbuhan Quasi-Reorganization as the beginning of an era of acceleration to grow
1996
2000
2001
2011
Perum Indofarma berubah status menjadi PT Indofarma (Persero). Perum Indofarma adopted a new status to become PT Indofarma (Persero).
Pencatatan Saham Perdana PT Indofarma (Persero) Tbk Initial Public Offering of PT Indofarma (Persero) Tbk
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 4 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Organisasi Organizational Structure
President Director Arief Budiman
Director Syamsul Hadi
Director Muhammad Umar
Corporate Secretary Yasser Arafat
Production 1 Eni Rochmawati
Production Planning and Inventory Control Suyatno
Marketing Fudoli Rustam
Treasury Wardjoko Sumedi
Compliance, Performance, and Risk management Durokhim Syamsoeri
Production 2 Ichsan Muchtar Djamil
Procurement Sri Slamet Irmawati
Human Resource and General Affairs Dadang Mulyana
Accounting Dewi Fitrianti
Internal Control Suryadi
Research and Development Sya Indradewi
Quality Assurance Eko Dodi Santosa
Information Technology Sofyan Bahri
Quality Control Fitrahini
Supply Chain Management Toni Kurniawan
Product and Business Development
Technical and Maintenance Achmad Yusuf
Product Development Lany Marliani Business Development Mario Apriliansyah Indomach M. Luthfi Ekardi
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 4 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi Lainnya Shareholder Composition and Other Information Komposisi Kepemilikan Saham Perseroan Company’s Shareholder Composition per 31 Desember 2014 | as of December 31, 2014
Pemegang Saham
Total Saham (lembar)
Persentase Kepemilikan (%)
Shareholder
Total Shares (in shares)
% of Ownership
Pemerintah RI Government of the Republic of Indonesia ®® Saham Seri A Dwi Warna Series A-Dwi Warna share ®® Saham Biasa Seri B Series B-Common share Publik (kepemilikan kurang dari 5%) Public (below 5% ownership) Total
1
-
2.499.999.999
80,66
599.267.500
19,34
3.099.267.500
100,00
Pemegang Saham Kurang Dari 5 (lima) Persen Shareholders of below 5% ownership
per 31 Desember 2014 | as of December, 31 2014
Status Pemegang Saham Shareholder Status
Jumlah Pemilik
Total Saham (lembar)
Persentase Kepemilikan (%)
Total Shareholders
Total shares (in shares)
% of Ownership
Pemodal Nasional | National Investors Perorangan Indonesia Indonesian Individual
2.585
411.289.132
13,27
910
12.103.000
0,39
Dana Pensiun Pension Plan
5
2.110.700
0,07
Asuransi Insurance
1
6.906.000
0,22
Perseroan Terbatas Limited Liability Companies
18
56.825.268
1,83
Reksadana Mutual Funds
10
71.672.100
2,31
3.529
560.906.200
18,10
Perorangan Asing Foreigners
26
3.418.000
0,11
Badan Usaha Asing Foreign Companies
14
34.943.300
1,13
Karyawan Employees
Sub Total Pemodal Asing | Foreign Investors
Sub Total Total
Actualizing the Momentum of Revitalization
40
38.361.300
1,24
3.570
599.267.500
19,34
- 4 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Organisasi Organizational Structure
Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Share Listing Aksi Korporasi
Tanggal Pencatatan
Corporate Action
Date of Share Listing
Penambahan Saham
(lembar saham) Share Addition (shares)
Akumulasi Saham
(lembar saham) Accumulation (shares)
Pra Penawaran Umum Perdana Pre-Initial Public Offering
17 April 2001 April 17, 2001
596.875.001
596.875.001
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
17 April 2001 April 17, 2001
2.499.999.999
3.096.875.000
2.392.500
3.099.267.500
Konversi Saham Share Conversion
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
26 Agustus 2002 August 26, 2002
- 5 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions and Professions
Informasi Perdagangan dan Pencatatan Saham Information on Share Trading and Listing
Akuntan Publik Public Accountants
Biro Administrasi Efek Share Administration Bureau
Badan Pemeringkat Efek Rating Agency
Notaris Notary Public
Informasi Bagi Investor Investor Information
Bursa Efek Indonesia | The Indonesia Stock Exchange Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Tel : +62 21 515 0515 Web : www.idx.co.id KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta & Tanzil Intiland Tower 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.32, Jakarta 10220, Indonesia Tel : +62 21 571 2000 Faks : +62 21 571 1818/570 6118 Email :
[email protected] Web : www.kreston-indonesia.co.id PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club Annex Jl. Jend Sudirman Kav 34-35, Jakarta 10220, Indonesia Tel : +62 21 570 9009 Faks : +62 21 570 9026 PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Panin Tower - Senayan City Lantai 17 Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270, Indonesia Tel : +62 21 7278 2380 Faks : +62 21 7278 2370 M. Nova Faisal, SH, M.Kn Cyber 2 Tower, Lantai 21 Jl. HR Rasuna Said, Blok X-5, No. 13, Jakarta Selatan, Indonesia Tel : +62 21 2902 1312 Faks : +62 21 2902 1314 Kantor Pusat PT Indofarma (Persero) Tbk. | Head Office Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel : +62 21 8832 3971/75 Faks : +62 21 8832 3972/73 Web : www.indofarma.co.id E-mail :
[email protected] Kantor Komersial PT Indofarma (Persero) Tbk. | Commercial Office Jalan Tambak No.2 Kebon Manggis, Jakarta 13150, Indonesia Tel : +62 21 8590 8350 Faks : +62 21 857 4503 Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary Yasser Arafat Tel : +62 21 8832 3975 Faks : +62 21 8832 3972 Email :
[email protected] [email protected]
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 5 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Entitas Anak Perusahaan Subsidiary Entitas Anak Perusahaan Langsung Direct Subsidiaries
PT Indofarma Global Medika Jenis Usaha : Distribusi serta perdagangan obat dan alat kesehatan Type of Business Engaged in wholesale distribution and trade of drugs and medical equipment Tanggal Penyertaan : 4 Januari 2000 Date of Investment January 4, 2000 Status Operasi Operational Status
Beroperasi In Operation
Kepemilikan oleh Perseroan : ®® PT Indofarma (Persero) Tbk. 99,99% Ownership by the Company ®® Koperasi Pegawai Indofarma 0,0001% Modal Dasar : Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar rupiah) Authorized Capital Rp200,000,000,000 (two hundred billion rupiah) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar rupiah) Issued and Paid Up Capital Rp120,000,000,000 (one hundred and twenty billion rupiah) Alamat Kantor : Kantor Pusat / Head Office Office Address Komplek Infinia Park, Jalan Dr. Sahardjo No. 45, Blok B-86 Jakarta 12850, Indonesia Tel: +62 21 8378 8166, Faks: +62 21 8378 5432 Web: www.igm.co.id, E-mail:
[email protected] Jumlah Kantor Cabang : 31 kantor, yang tersebar diseluruh Indonesia Number of Branches 31 branches spreading across Indonesia
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 5 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Entitas Anak Perusahaan melalui IGM Indirect Subsidiary through IGM
PT Farmalab Indoutama Jenis Usaha : Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekuivalensi Type of Business Bioavailability and Bioequivalence Laboratory Tanggal Penyertaan : 17 Desember 2013 Date of Investment December 17, 2013 Status Operasi Operational Status
Beroperasi In Operation
Kepemilikan : ®® PT Indofarma Global Medika 99,90% Ownership ®® Koperasi Pegawai Indofarma 0,10% Modal Dasar : Rp20.000.000.000 (dua puluh miliar rupiah) Authorized Capital Rp20,000,000,000 (twenty billion rupiah) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp5.500.000.000 (lima miliar lima ratus juta rupiah) Issued and Paid Up Capital Rp5,500,000,000 (five billion and five hundred milion rupiah) Alamat Kantor : Kantor Pusat / Head Office Office Address Jalan Delima II no. 4 Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur Tel: +62 21 8661 7112 Web: www.farmalab-iu.com, Email:
[email protected]
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 5 3 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 56 / Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi | Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review 65 / Rencana dan Kebijakan Strategis 2014 | Planning and Strategic Policy In 2014 68 / Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha | Operational Overview Per Business Segment 81 / Tinjauan Keuangan | Financial Review 94 / Tinjauan Operasional | Operational Review 101 / Kinerja Anak Perusahaan | Performance of Company's Subsidiaries 103 / Prospek dan Strategi 2015 | 2015 Prospect and Strategy
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review
Tinjauan Umum Industri Farmasi
Pharmaceutical Industry Overview
Pasar farmasi Indonesia sampai saat ini masih menarik untuk investasi, baik bagi investor lokal maupun asing. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pasar farmasi nasional yang selama lebih dari lima tahun tumbuh jauh di atas pertumbuhan rata-rata ekonomi nasional. Selain alasan faktor pertumbuhan, daya tarik pasar farmasi Indonesia terletak pada prospek industri bidang kesehatan (healthcare) yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan daya beli masyarakat dan kesadaran terhadap pemeliharaan kesehatan yang berimbas pada kenaikan alokasi belanja dibidang kesehatan. Bertumbuhnya infrastruktur pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, klinik, praktek dokter pribadi dan toko obat yang tersebar merata hampir di seluruh wilayah menjadi indikasi nyata bahwa fasilitas pelayanan kesehatan menjadi bagian yang sangat penting bagi masyarakat. Kondisi ini menjadi peluang yang prospektif bagi industri farmasi untuk mengembangkan bisnisnya dalam skala yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan yang diperlukan bagi pelayanan kesehatan di semua jenis fasilitas layanan yang ada.
Indonesian pharmaceutical market is still attractive for investment, both for local and foreign investors. This is driven by the growth of national pharmaceutical market that has been rising far above the average growth of the national economy for more than five years. In addition to the aforementioned growth factor, appealing factor of Indonesian pharmaceutical market lays in the lucrative prospect of constantly developing healthcare industry along with stronger purchasing power of the public and stronger awareness of health care, which has contributed to the increasing spending allocated for health sector. The growth of health care infrastructure such as hospitals, pharmacies, community health centers, clinics, private medical practices and drug stores that spread mostly across the region becomes a clear indication that health care facilities become a very important part for the community. This condition is a prospective opportunity for the pharmaceutical industry to develop its business in a larger scale to meet the need of drugs for health care services in all types of available facilities.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 5 6 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Jumlah Rumah Sakit Nasional per 31 Januari 2015 The Total Number of National Hospitals per January 31, 2015 RS. Umum RS. Khusus Public Hospital Specialist Hospital
Jumlah Total Number
Kategori Category
Kepemilikan Ownership
RS. Umum | Public Hospital
Pemerintah | Government
772
93
865
• Kemkes | Ministry of Health
14
19
33
• Pemda Propinsi | Local Government of Province
52
47
99
• Pemda Kabupaten | Local Government of Regency
457
7
464
• Pemda Kota | Local Government of City
81
12
93
5
2
7
121
6
127
• Kementerian Lain | Other Ministries • TNI | National Armed Force
RS. Swasta | Private Hospital
• POLRI | Police of RI
42
0
42
Swasta Non Profit | Private of Non Profit
540
199
739
BUMN | Sate-Owned Enteprises
60
7
67
Swasta | Private
497
254
751
1.869
553
2.422
Jumlah | Total
Sumber: Direktorat Jenderal Upaya Bina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Source: Directorate General of Health Development Effort of Ministry of Health of RI
Pertumbuhan Jumlah Rumah Sakit Nasional Periode 2011–2014 The Growth of National Hospital of 2011–2014 Period Tipe Type
2011
2012
2013
2014
(per 1 Januari 2012) (per 1st January 2012)
(per 1 Januari 2013) (per 1st January 2013)
(per 1 Januari 2014) (per 1st January 2014)
(per 31 Januari 2015) (per 31st January 2015)
Rumah Sakit Umum Public Hospitals
1,371
1,608
1,718
1.869
Rumah Sakit Khusus Specialist Hospitals
348
475
510
553
1,719
2,083
2,228
2.422
Jumlah | Total
Sumber: Direktorat Jenderal Upaya Bina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Source: Directorate General of Health Development Effort of Ministry of Health of RI
Indikator lain yang menunjukkan perkembangan industri dan pasar farmasi ditandai dengan banyaknya peluncuran produk baru ke pasar untuk semua kategori produk; baik kategori produk peresepan dokter (ethical product), produk obat bebas atau over the counter (OTC) dan produk-produk suplemen kesehatan yang dijual melalui jaringan pemasaran konvensional maupun jaringan pemasaran di modern outlet. Peluncuran produk baru sangat berdampak terhadap pertumbuhan bisnis farmasi baik
Actualizing the Momentum of Revitalization
Other indicator showing industry and pharmaceutical market growth is characterized by the number of new products launched to the market for all categories of products; both of prescribing physician products (ethical products), drug-free products or over the counter (OTC) and of health supplement products sold through conventional marketing network and network marketing in modern outlets. The launching of new products greatly impacts on the growth of pharmaceutical business
- 5 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review
dari sektor hulu atau manufaktur, maupun maupun sektor hilir yaitu pemasaran dan distribusi, yang dapat meningkatkan market size secara total. Dengan demikian portofolio produk di pasar akan bertambah seiring dengan peningkatan permintaan konsumen yang sebelumnya dilayani oleh produk-produk yang telah ada selama ini.
from the upstream, which is the manufacturing sector, to the downstream which is marketing and distribution sector. It can increase the total market size. Therefore, the product portfolio in the market will grow in line with the increased consumer demand which is previously served by existing products.
Perubahan pola pengobatan, teknologi yang terus berkembang dalam bidang pengobatan dan makin bertambahnya jumlah masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan merupakan gejala yang bersifat dinamis seiring dengan perkembangan demografi dan sosial ekonomi masyarakat. Kondisi ini menjadi sebuah peluang yang terbuka bagi perkembangan industri farmasi untuk melebarkan sayap bisnisnya dalam jangka panjang.
Changes in medical method, the evolving medical technology, and the rising number of people who need healthcare services are dynamic symptoms along with demographic and socioeconomic development of society. This condition is an open opportunity for the pharmaceutical industry’s business expansion in the long run.
Berdasarkan data riset Intercontinental Marketing Services (IMS) Health pada tahun 2013, pasar produk obat peresepan dokter (ethical) sampai tahun 2014 masih menjadi market share utama yang menyumbang 60% dari total pasar farmasi yang sudah mencapai Rp53,8 triliun dan diperkirakan masih tumbuh 10% pada tahun 2014. Potensi dan market size produk ethical diperkirakan akan terus tumbuh positif secara signifikan mencapai 15%, khususnya kelompok produk ethical generik tanpa merek dagang (unbranded generic). Sedangkan produk ethical generik dengan merek dagang (branded generic) diperkirakan akan mengalami koreksi pertumbuhan dan stagnasi. Kondisi tersebut terkait langsung dengan pemberlakuan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Based on the data from Intercontinental Marketing Service (IMS) Health research in 2013, the product market of prescribed drugs by doctors (ethical) until 2014 remained a major market share accounted for 60% of the total pharmaceutical market reaching Rp 53,8 trillion and was expected to grow to 10% in 2014. Potential market size and ethical products are expected to continue to grow significantly positive at 15%, especially the ethical generic products without trademark unbranded generic). On the other side, generic ethical products with the trademark (branded generic) are expected to experience correction growth and stagnation. The condition is directly related to the implementation of the National Healthcare Security System (SJSN) held by the Implementing Agency of Social Security (BPJS Kesehatan).
Produk obat generik menjadi produk utama yang akan banyak digunakan sebagaimana telah diatur dalam formularium obat nasional untuk pelayanan pasien BPJS seperti yang telah berjalan selama ini melalui pengadaan e-catalog. Dengan peningkatan kepesertaan pasien BPJS yang terus bertambah setiap harinya, akan berdampak terhadap jumlah coverage pelayanan kesehatan pasien yang berobat di instalasi pelayanan kesehatan yang ada. Dampak langsung dari meningkatnya pasien BPJS Kesehatan adalah meningkatnya permintaan kebutuhan obat generik baik pada pelayanan primer seperti Puskesmas, maupun pelayanan lanjutan atau rujukan di rumah sakit. Dalam periode dua tahun, data pasar menunjukan kelompok produk obat unbranded generic mengalami peningkatan yang paling tinggi dari periode sebelumnya dan bahkan lebih tinggi dibanding pertumbuhan rata-rata total pasar obat ethical bermerek.
Generic products have become the main products that will be widely used as stipulated in the national drug formulary for BPJS patient healthcare service implemented currently through the provision of e-catalogs. Daily increasing number of BPJS Kesehatan membership will have an impact on the amount of the coverage of health services patients seeking treatment in the health service installations. The direct impact of increasing patient of BPJS Kesehatan is the increasing demand for generic drugs both in primary care such as community health centers and in afterward services or referral services at the hospital. In twoyear period, the market data shows that the annual growth of unbranded generic drug product group grew higher compared to the previous period and even higher than the average growth of the total market of branded ethical drugs.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 5 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Produk-produk obat bebas atau over the counter (OTC) dan suplemen kesehatan yang memiliki market share sebesar 40% dari total pasar farmasi atau kira-kira sebesar Rp17 triliun pada 2013, diperkirakan tumbuh sekitar 15% di tahun 2014. Produk OTC memiliki tren yang baik mengingat tingkat kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan kesehatan yang bersifat swamedikasi semakin meningkat. Selain itu lifestyle sebagian masyarakat khususnya kelompok masyarakat menengah atas yang semakin menyadari pentingnya suplemen kesehatan untuk mengimbangi gaya hidupnya dan pola kerja yang semakin membutuhkan asupan tambahan bagi kesehatan tubuh semakin tinggi. Segmen pasar tersebut memiliki prospek yang potensial mengingat komposisi demografik masyarakat Indonesia yang tumbuh signifikan adalah kelompok kelas menengah pada usia produktif dan makin bertambahnya penduduk usia lanjut sangat membutuhkan produk-produk perawatan kesehatan yang bersifat suplemen.
Products of OTC or over the counter (OTC) and health supplements having a market share of 40% of the total pharmaceutical market or about Rp17 trillion in 2013, was estimated to grow about 15% in 2014. The OTC products have good trends due to the increasing level of public awareness of self-medication health care. In addition to it, the number of people particularly the middle-class ones having increasing awareness of the importance of health supplements for compensating his lifestyle and work patterns, which require additional intake for health, is getting higher. The respected market segment has a potential prospect considering that the demographic composition of Indonesian society is growing significantly in the group of middle class of productive age. Not only that, the rising elderly population also needs supplement of health care product.
Secara umum pertumbuhan pasar dan industri farmasi didorong oleh dua faktor utama yaitu peningkatan jumlah konsumsi obat oleh masyarakat dan peningkatan suplai produk baru yang diluncurkan oleh produsen atau principal. Baik peningkatan jumlah konsumsi maupun adanya penambahan produk baru yang diluncurkan berpengaruh langsung terhadap peningkatan jumlah produksi dan suplai produk secara keseluruhan. Pada masyarakat kelas menengah ke bawah, peningkatan konsumsi terjadi karena terbukanya akses masyarakat terhadap produk dan jasa layanan kesehatan melalui program jaminan kesehatan. Program ini secara langsung mengaitkan antara kelompok masyarakat kurang mampu dengan layanan kesehatan dan biaya pengobatan. Sedangkan bagi kelompok kelas menengah atas, meningkatnya pendapatan berdampak terhadap perubahan pola konsumsi obat yang signifikan. Swamedikasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat akibat pengaruh gaya hidup yang menuntut untuk hidup lebih sehat sesuai tuntutan yang secara sadar ada pada kelompok masyarakat tertentu.
In general, the growth of the market and the pharmaceutical industry is driven by two main factors, namely the increasing number of drug consumption by the public and the increasing supply of new products launched by manufacturers or principal. The increasing amount of consumption and the addition of new product launched give direct effect on the increasing number of production and supply of the products as a whole. In the lower middle-class society, the increasing consumption occurs due to the opening of public access to health care products and services through health insurance program. This program directly links between unfortunate communities with health care and medical expenses. As for the upper middle class, rising incomes have a significant impact on the change of drug consumption patterns. Self-medication becomes an integral part of people's daily activities as a result of demanding lifestyle for a healthier life as demanded. This awareness exists in certain groups of population.
Tinjauan Perekonomian Tahun 2014
Economic Overview in 2014
Sejak tahun 2011 tren pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Memasuki tahun 2014, pada semester I ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,4 persen, lebih lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan semester I tahun 2013 sebesar 5,8 persen.
Since 2011 the trend of economic growth in Indonesia has decreased. Entering 2014, the first half of the Indonesian economy grew by 5.4 percent, slower than the growth in the first half of 2013 amounted to 5.8 percent.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 5 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review
Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2011–2014 Indonesia Economic Growth 2011–2014 persen yoy 7,0
6,5
6,5
6,2 5,8
6,0
5,5
5,5 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 2011
2012
2013
APBNP 2014
Sumber: Badan Pusat Statistik dan Kementerian Keuangan Source: Statistics Indonesia and Ministry Of Finance
Di tahun yang sama, Pemerintah menerapkan kebijakan yang diarahkan untuk perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan penerapan kebijakan tersebut diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 dapat kembali meningkat.
In the same year, government implemented a policy aimed at improving community welfare. By implementing these regulations, it is expected that Indonesia economy in 2015 will rebound.
Untuk menyambut peningkatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 serta mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan industri sebagai dampak dari dimulainya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015, beberapa perusahaan telah berkomitmen untuk melakukan investasi dan menambah kapasitas industrinya, baik dalam bentuk pengembangan bangunan/pabrik maupun menambah mesin-mesinnya. Akan tetapi investasi sektor industri dalam negeri sedikit terhambat dengan adanya dampak tekanan nilai tukar rupiah.
To welcome the economic rebound in 2015 and to prepare for the industry competition as a result of the commencement of the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015, several companies have committed to invest and to increase the capacity of their industries by building / plant development and by adding machines. However, the domestic industrial sector investment slightly hampered by the impact of the exchange rate pressures.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan mencapai 5,5 persen. Sumber-sumber risiko perlambatan pertumbuhan di kuartal berikutnya terutama terletak pada potensi tekanan dalam neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan. Walaupun ekspor manufaktur diperkirakan dapat meningkat akibat perbaikan permintaan global dan depresiasi rupiah, tetapi kinerja neraca perdagangan diperkirakan akan menghadapi tekanan yang bersumber pada penurunan harga komoditi ekspor utama.
In the State Budget Amendment (revised budget) in 2014, the assumption of economic growth in 2014 was estimated at 5.5 percent. Risk sources of slowing growth in the next quarter mainly lay in the potential pressures in the current account and trade balance. Although manufacturing exports are expected to increase due to improved global demand and the depreciation of the rupiah, but the trade balance is expected to face pressure from the main export commodity price declines.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 6 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Memasuki awal tahun 2014, tercatat laju inflasi mencapai 8,22 persen. Laju inflasi mengalami penurunan sampai pertengahan tahun 2014. Hingga akhir Juli 2014, laju inflasi mencapai 4,53 persen (yoy). Penguatan laju inflasi diperkirakan dipengaruhi oleh stabilnya nilai tukar rupiah dan melimpahnya pasokan hasil pangan dalam negeri.
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
At the beginning of 2014, the inflation rate was recorded at 8.22 percent. The inflation rate decreased until mid 2014. By the end of July 2014, inflation reached to 4.53 percent (yoy). Strengthening of the expected inflation rate is influenced by a stable exchange rate and an abundant supply of food products in the country.
Perkembangan Inflasi 2011–2014 Trend of Inflation 2011-2014
Oct - 14
Jul - 14
Apr - 14
Jan - 14
Okt - 13
Jul - 13
Apr - 13
Jan - 13
Oct - 12
Jul - 12
Apr - 12
Jan - 12
Oct - 11
Jul - 11
Apr - 11
Jan - 11
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
%; yoy
Fluktuasi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berlangsung sepanjang tahun, sebagai dampak kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi perekonomian dunia yang terkena dampak krisis ekonomi di AS serta proses pemulihan ekonomi di negara-negara Eropa yang berjalan relatif lambat. Sampai dengan akhir Juli 2014, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi dengan rata-rata sebesar Rp11.731 per dolar AS, melemah sebesar 19,96% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan mengalami tekanan sepanjang tahun 2014 - 2015, seiring dengan beberapa indikator eksternal dan domestik yang masih relatif lemah.
Fluctuations in the exchange rate movements against the US dollar took place throughout the year, as the impact of anxious market participants on the condition of the world economy affected by the economic crisis in the US as well as the process of relatively slow economic recovery in European countries. By the end of July 2014, the exchange rate depreciated by an average of Rp11.731 per US dollar, weakened by 19.96% compared to the same period in previous year. The performance of the exchange rate is expected to be under pressure during the year 2014 - 2015, along with several external and domestic indicators which are still relatively weak.
Dari sisi domestik, tekanan terhadap kinerja nilai tukar rupiah masih bersumber dari potensi defisit APBN dan defisit neraca transaksi berjalan, terutama yang bersumber dari impor minyak guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal tersebut mendorong pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepanjang tahun 2014.
On the domestic side, the pressure on the rupiah exchange rate performance was derived from the potential of the state budget deficit and the current account deficit, particularly those coming from the oil imports to meet domestic demand. It encouraged the movement of the rupiah against the US dollar throughout 2014.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 6 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS, 2010–2014 The Fluctuation of Rupiah Exchange Rate to Dollar AS, 2010–2014 12500 12000 11500 11000 10500 10000 9500 9000 8500
Jul - 14
Apr - 14
Jan - 14
Oct - 13
Jul - 13
Apr - 13
Jan - 13
Oct - 13
Jul - 12
Apr - 12
Jan - 12
Oct - 11
Jul - 11
Apr - 11
Jan - 11
Oct - 10
Jul - 10
Apr - 10
Jan - 10
8000
Dari sisi eksternal, perekonomian AS, Eropa serta India diperkirakan tumbuh positif sehingga diharapkan dapat membantu proses pemulihan ekonomi dunia. Meskipun demikian, proses pemulihan ekonomi global masih dibayangi oleh lambatnya pemulihan ekonomi di Eropa serta masih lemahnya kinerja ekonomi di Tiongkok dan Jepang, sehingga menjadi faktor risiko yang dapat mempengaruhi pemulihan ekonomi dunia ke depan.
From the external side, the economy of US, Europe and India is expected to grow positively which is expected to drive the process of recovery of the world economy. However, the global economic recovery is still overshadowed by the slow economic recovery in Europe and the stagnant weak economic performance in China and Japan, so these may become risk factors that may affect future world economic recovery.
Kondisi Farmasi Nasional Tahun 2014
Condition of National Pharmaceutical Industry in 2014
Total pasar farmasi sampai dengan Q2 2014 (MAT) mencapai Rp 55,325 Triliun. Pencapaian ini tumbuh sebesar 7,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai pasar sebesar Rp 55,325 Triliun tersebut terdiri dari produk ethical Rp32,708 Triliun, naik 8,30 persen dari periode yang sama tahun 2013 yang mencapai Rp 30,201 Triliun serta produk OTC sebesar Rp 22,617 Triliun, atau naik 7,37 persen dari periode yang sama tahun 2013 yang mencapai Rp 21,065 Triliun.
The total pharmaceutical market until Q2 2014 (MAT) reached to Rp 55.325 trillion. This achievement grew by 7.92 percent over the same period on the previous year. The market value of Rp 55.325 trillion consisted of Rp 32.708 trillion ethical products, rose to 8.30 percent from the same period in 2013 which reached Rp 30.201 trillion, and OTC products of Rp 22.617 trillion, went up to 7.37 percent from the same period in 2013 that reached Rp 21.065 trillion.
Pada semester pertama 2014 terjadi peningkatan total pasar farmasi sebesar 3,30 persen dari Rp. 26,744 Triliun di tahun 2013 menjadi Rp. 27,626 Triliun. Peningkatan ini utamanya didorong oleh 3 faktor yaitu peningkatan nilai penjualan sebesar 7,92 persen, peningkatan volume penjualan sebesar 3,23 persen serta pengaruh peningkatan harga sebesar 5,20 persen. Peningkatan volume ini mengindikasikan terjadinya peningkatan kebutuhan dan konsumsi obat di masyarakat.
In the first half of 2014 there was an increase in total pharmaceutical market amounted to 3.30 percent from Rp. 26.744 trillion in 2013 to Rp. 27.626 trillion. This increase was primarily driven by three factors: the increase in the value of sales by 7.92 percent, an increase of 3.23 percent of sales volume and the effect of the price increase of 5.20 percent. The increase in this volume indicates an increase in demand and consumption of drugs in society.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 6 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Tren Pasar Farmasi Nasional Berdasarkan Jenis Manufaktur The Trend on Pharmaceutical National Market Based on Manufacturer Types
MAT VALUES (BIO IDR) 14.99
50.000
IDR
20.000 10.000
14
11.39
18,933
12
7.92
10
17,902
40.000 30.000
16
13.05
15,429 13,058
11,669
8 17,773
15,625
13,840
19,867
21,615
6 4
2,843
3,163
3,684
2,376 7,518
2,584 8,169
9,303
10,335
11,093
MAT2Q10
MAT2Q11
MAT2Q12
MAT2Q13
MAT2Q14
2 0
0
MNC ETHICAL
Growth %
60.000
Growth (%)
MNC OTC
DOMESTIC ETHICAL
DOMESTIC OTC
Sumber | Source : IMS (MAT) Q2 2014
Pertumbuhan Pasar Farmasi Nasional Growth of National Pharmaceutical Market CAGR 5 Years Total (MNC+Domestic)
MNC
MAT 2Q14 vs MAT 2Q13 Total (MNC+Domestic)
Domestic
MNC
Domestic
Total
11.81
10.55
12.28
7.92
9.48
7.36
Ethical
11.24
10.21
11.79
8.30
7.34
8.80
Ethical Branded
10.00
10.08
9.95
7.09
7.17
7.03
Unbranded Generic
20.20
24.14
20.09
15.91
22.22
15.73
12.65
11.58
12.86
7.37
16.46
5.76
OTC Sumber | Source : IMS (MAT) Q2 2014
Pertumbuhan pasar produk ethical yang menyumbang 59,12 persen dari nilai total pasar farmasi merupakan salah satu peluang yang menguntungkan, khususnya pasar produk generik yang merupakan kompetensi inti dari perusahaan. Total pasar generik sampai dengan MAT 2Q 2014 meningkat 15,91 persen dari tahun sebelumnya.
Actualizing the Momentum of Revitalization
Market growth of ethical products which accounted for 59.12 percent of the total value of the pharmaceutical market is one of the favorable opportunity, in particular generic product market which is a core competency of the company. Total generic market through MAT 2Q 2014 increased by 15.91 percent from the previous year.
- 6 3 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review
Market Share of National pharmaceutical Market Based on Value and Unit
Pangsa Pasar Farmasi Nasional Berdasarkan Nilai dan Unit Value Market Share, MAT 100%
35,404
39,436
45,348
51,266
Volume Market Share, MAT
55,325
100%
90% 80%
39.7%
40.3%
41.1%
40.9%
80% 70%
60%
60%
50%
50% 53.8%
53.2%
52.0%
50.8%
68,107
74,306
76,703
73.1%
72.7%
73.0%
73.0%
73.7%
15.2%
15.3%
15.2%
14.5%
13.8%
40%
50.4%
30%
30%
20%
20%
10% 0%
62,739
90% 39.7%
70%
40%
58,726
10% 6.5%
7.1%
7.7%
8.1%
8.7%
MAT2Q10
MAT2Q11
MAT2Q12
MAT2Q13
MAT2Q14
UNBRANDED GENERIC ETHICAL BRANDED
0%
11.8%
12.0%
11.8%
12.5%
12.5%
MAT2Q10
MAT2Q11
MAT2Q12
MAT2Q13
MAT2Q14
UNBRANDED GENERIC ETHICAL BRANDED
OTC
OTC
Sumber | Source : IMS (MAT) Q2 2014
Khususnya pada MAT 2Q 2014, pertumbuhan produk generik dari industri farmasi lokal lebih rendah 6,49 persen dibandingkan industri multi nasional yang sanggup mencapai 22,22 persen. Pertumbuhan pasar generik pada MAT 2Q 2014 meningkat dari 8,1 persen menjadi 8,7 persen dalam value, namun tidak mengalami peningkatan dalam volume yang tetap berada di angka 12,5 persen, sama seperti pada periode sebelumnya. Tren pertumbuhan produk generik ini diperkirakan akan semakin tajam di masa yang akan datang seiring pemberlakuan Jaminan Kesehatan Nasional yang telah dimulai pada tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
In particular, in MAT 2Q 2014, the growth of generic product of local pharmaceutical industry was 6.49 percent lower compared with multi-national industry that could reach 22.22 percent. MAT generic market growth in 2Q 2014, an increase from 8.1 percent to 8.7 percent in value, but it was not an increase in volume which remained at 12.5 percent, the same as in the previous period. Generic product growth trend is expected to be more sharply in the future owing to the implementation of the National Health Insurance started in 2014.
- 6 4 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Rencana dan Kebijakan Strategis 2014 Planning and Strategic Policy in 2014
Target 2014
2014 Targets
Berdasarkan RKAP, asumsi-asumsi di akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014, diantaranya pertumbuhan perekonomian Indonesia berada di kisaran 6,0%; inflasi pada kisaran 5,5%; nilai tukar USD terhadap Rupiah sesuai dengan kondisi pasar. Perseroan menargetkan nilai tukar berada di antara Rp11.500 hingga Rp12.000; suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 (tiga) bulanan sebesar 5,5%; dan pertumbuhan pasar farmasi pada kisaran 12-13%. Khusus untuk pasar generik akan tumbuh di kisaran 25-30% sebagai akibat dimulainya BPJS di tahun 2014.
According to the RKAP, the assumptions made in end 2013 and early 2014 are, among others, Indonesia's economic growth at approximately 6.0%; inflation rate at approximately 5.5%; USD exchange rate against rupiah in accordance with market conditions. The Company has projected the exchange rate ranging from Rp11,500 to Rp12,000; quarterly interest rates on Treasury Bills (SPN) at 5.5%; and the growth of the pharmaceutical market ranging 12%-13%. In particularly, the generic market’s growth will be ranging 25%-30% as a result of the commencement of BPJS in 2014.
Dengan penetapan asumsi demikian, Perseroan menargetkan capaian operasional tahun 2014 dengan pembagian pada 2 (dua) sasaran, yaitu sasaran pasar, dimana Perseroan dapat meraih peringkat kedua untuk penguasaan pasar generik; dan sasaran operasional-produksi, dimana Perseroan memiliki tingkat ratarata utilitas fasilitas produksi farma minimal 80%.
With the establishment of the above assumptions, the Company has set the 2014 operational targets in two (2) divisions of objectives, namely: marketing target, where the Company is able to reach the second rank for the generic market share; and. Operational-production target, where the Company’s average utility level of pharmaceutical production facilities is 80% at the minimum.
Penetapan asumsi di atas juga berpengaruh pada penyusunan target kinerja keuangan tahun 2014. Di bawah ini prognosa keuangan 2014 dari Perseroan,
Determination of the above assumptions also affects the preparation of the financial performance targets in 2014. The Company’s 2014 financial prognosis is as below:
Prognosa Keuangan Tahun 2014 Financial Prognosis in 2014 (dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
Uraian | Description
Jumlah | Amount
Penjualan | Sales
1.450.826
Harga pokok penjualan | Price of goods sold
(1.087.911)
Laba Kotor/Gross Income
362.915
Beban penjualan | Cost of goods sale
(182.485)
Beban administrasi dan umum | Administrative and general expenses
(111.531)
Beban keuangan | Finance expenses
(56.963)
Laba Sebelum Pajak/ Profit before Tax
11.936
Pajak/Taxes
(7.526)
Laba Bersih/ Net Profit
4.410
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 6 5 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Rencana dan Kebijakan Strategis 2014 Planning and Strategic Policy in 2014
Strategi Mencapai Target 2014
Strategies to Achieve Target 2014
Guna mencapai target-target yang telah ditetapkan di atas, manajemen Perseroan mengupayakan strategi dan penekanan pada beberapa hal yang berkaitan langsung dengan aspek operasional, pemasaran dan distribusi serta pengelolaan proses bisnis yang efektif dan efisien. Strategi tersebut di antaranya: 1. Fokus pada pengembangan dan peningkatan pertumbuhan produk generik, khususnya untuk menopang pemenuhan kebutuhan BPJS. Hal ini sesuai dengan kompetensi inti Perseroan dalam memproduksi dan memasarkan produk generik.
To achieve the above targets, the Company's management pursues a strategy and emphasis on some points directly related to the aspects of operational, marketing and distribution, as well as effective and efficient business management. The strategies include: 1. Focusing on the development and growth of generic products, in particular those supporting the fulfillment of BPJS. This is consistent with the Company's core competencies in manufacturing and marketing of generic products.
2. Memberikan perhatian khusus pada penggarapan pasar reguler, khususnya untuk mengoptimalkan potensi pasar di sektor ritel apotik, Rumah Sakit Swasta dan pedagang perantara/pedagang besar farmasi (PBF) lokal.
2. Giving special attention to the exertion of regular market, particularly to optimize the market potential in retail sector of local pharmacy , private Hospitals and brokers / pharmaceutical wholesalers (PBF).
3. Mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga untuk mendukung kemampuan suplai produk dengan melakukan investasi dan perbaikan operasional. Hal ini dilakukan guna menjamin ketersediaan produk di pasaran.
3. Reducing dependency on third parties in order to support supply product capabilities by investing and performing operational improvements. This is done to ensure the products availability in the market.
4. Mendukung percepatan kerjasama strategis yang akan memberi dampak pada percepatan penelitian produk baru, penciptaan bisnis baru dan peningkatan efisiensi dan efektivitas. Kebijakan ini sebagai bentuk komitmen manajemen untuk mempercepat pertumbuhan Perseroan sehingga keterbatasan sumber daya diharapkan tidak menjadi kendala.
4. Supporting acceleration of strategic cooperation which will affect the acceleration of new product research, the creation of new business and increased efficiency and effectiveness. This policy acts as a commitment to accelerate the growth of the Company's management as a result, limited resources may not be an obstacle.
5. Memberikan perhatian khusus pada upaya percepatan peningkatan kontribusi produk baru, melalui dukungan percepatan realisasi investasi sarana, fasilitas dan Sumber Daya Manusia guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penelitian produk baru. Perseroan menyadari bahwa produk baru merupakan engine growth yang sangat penting.
5. Giving special attention to the efforts of accelerating the contribution of new products increase through reinforcement of realization acceleration of facilities investment, services and human resources in order to increase the capacity and the capability of new product research. The Company realizes that the new product is a very important engine growth.
6. Melakukan optimalisasi terhadap aset yang bersifat idle dan aset-aset yang ada.
6. Optimizing idle assets and available assets.
7. Melakukan investasi berdasarkan urutan prioritas dan tingkat urgensinya untuk mendukung pencapaian sasaran Perseroan dan rencana pengembangan Perseroan dengan tetap mendasarkan pada studi kelayakan dan tingkat kemampuan Perseroan.
7. Investing based on the order of priority and sense of urgency to support the achievement of the objectives of the Company and the Company's development plan based on the feasibility study and the Company's ability level.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 6 6 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
8. Meminimalisir penambahan tenaga kerja baru dan memfokuskan pada optimasi dan pengembangan tenaga kerja yang ada sesuai tujuan dan arah pengembangan Perseroan dengan mendasarkan levelisasi pada analisa job value.
8. Minimizing additional new workers and focusing on optimization and development of the existing workforce in line with the purpose and direction of development of the Company based on leveling on the job value analysis.
9. Meninjau kembali segmentasi dan targeting produk ethical bermerek dagang.
9. Reviewing segmetation and targeting of ethical trademark products.
10. Mengoptimalkan pasar ekspor yang potensial.
10. Optimizing the potential export market.
11. Melakukan renegosiasi atas harga bahan baku pada harga yang kompetitif sebagai upaya Perseroan menekan biaya bahan baku produksi.
11. Performing re-negotiation on raw materials price at competitive prices as the Company's efforts to reduce raw materials production cost.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 6 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
Sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha farmasi dan kesehatan, Perseroan membagi kegiatan operasinya ke dalam dua segmen usaha pokok yaitu produksi dan distribusi. Kinerja kedua segmen ini di tahun 2014 akan dibahas secara mendalam pada sub bab ini.
As an SOE engaged in the pharmaceutical and health business, the Company divides its operations into two principal business segments, namely production and distribution. Performance of these two segments in 2014 will be discussed thoroughly in this section.
segmen usaha produksi
Business Production Segment
Aspek Produksi
Production Aspect
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perseroan adalah menyediakan barang dan/atau jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di dunia farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta optimalisasi sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha dengan membagi segmentasi berdasarkan produksi dan penyelenggaraan kegiatan pemasaran.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company's purpose and objective are to provide quality, competitive products and/ or services in the pharmaceutical, diagnostics, medical devices business, as well as the optimization of resources owned by the Company to produce products and or services of high quality and strong competitive edge, and to pursue profit in order to increase the Company’s value by applying the principles of limited liability companies. In order to achieve these purpose and objective, the Company runs its business by dividing segmentation based on the production and marketing activities.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 6 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Di bidang produksi, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: ®® Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah;
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
®® Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generik, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostik, kontrasepsi, serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah; dan ®® Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya.
In the production department, the Company carries out the following activities: ®® Producing pharmaceutical raw materials and auxiliary materials, including chemicals and agrochemical either selfproduction or under licence or sub-contracted production based on fee; ®® Producing ready-made drugs such as essential drugs, generic drugs, trade name drugs, traditional medicines, cosmetics, medical devices, diagnostics, contraception, as well as good food products that are related to health maintenance and health improvement purposes and general purposes including for animals either self-production or under license or subcontracted production based on fee. ®® Producing packaging and packaging materials, machinery and equipments and other supporting facilities, either related to the pharmaceutical industry or to other industries.
Perseroan memiliki fasilitas untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk baru, pengujian bahan dan produk serta fasilitas produksi farma dan herbal. Fasilitas farma memproduksi sediaan tablet, kapsul, serbuk, semisolid (salep/ gel/ krim), sirup serta sediaan injeksi baik yang masuk dalam turunan beta laktam maupun non beta laktam; sementara fasilitas produksi herbal dilengkapi dengan mesin dan alat-alat untuk preparasi simplisia, ekstraksi, evaporasi dan pengeringan dengan kapasitas ekstraksi mencapai 40 ton per tahun.
The Company has facilities to carry out research and development of new products, testing of materials and products as well as production facilities and herbal pharma. Pharma facilities produces tablets, capsules, powders, semisolid (ointment/ gel/ cream), syrup and injection preparation either included in the beta-lactam derivatives and non-beta-lactam; while herbal production facilities are equipped with machines and tools for the preparation of crude drugs, extraction, evaporation and drying with extraction capacity reaches 40 tons per year.
Realisasi Produksi Tahun 2013–2014 Production Realization in 2013–2014 No
Sediaan Stocks
Satuan Unit
2014
Kapasitas Capacity
2013
1
Tablet Non Betalaktam Non-Betalactam Tablet
Butir
|
Pieces
1.162.163.688
1.855.562.491
2.195.466.955
2
Kapsul Non betalaktam Non Betalactam Capsules
Butir
|
Pieces
143.150.154
220.199.050
236.555.000
3
Tablet Betalaktam Betalactam Tablets
Butir
|
Pieces
49.261.320
166.327.050
322.620.408
4
Kapsul Betalaktam Betalactam Capsules
Butir
|
Pieces
11.630.160
-
27.774.846
5
Sirup Kering Betalaktam Betalactam Dry Syrup
Botol
|
Bottles
624.999
729.207
6.606.819
6
Sirup Cair Botol Liquid Syrup
Botol
|
Bottles
8.273.581
12.827.063
12.236.532
7
Sirup Kering Non Betalaktam Non Betalactam Dry Syrup
Botol
|
Bottles
632.938
963.486
756.800
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 6 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
Realisasi Produksi Tahun 2013–2014 Production Realization in 2013–2014 Sediaan Stocks
No
Satuan Unit
2014
Kapasitas Capacity
2013
Tube | Tubes
7.772.731
19.500.222
15.348.960
Serbuk Powder
Sachet | Sachets
6.744.690
36.608.565
24.207.150
10
Injeksi Cair Liquid Injection
Ampul | Ampoule
35.237.560
41.916.079
41.060.250
11
Kapsul Herbal Herbal Capsules
Butir | Pieces
3.896.620
7.939.490
44.000.000
8
Salep Ointment
9
Perseroan memiliki 215 produk yang tersebar dalam berbagai kelas terapi seperti pada tabel berikut,
The Company has 215 products that spread across therapeutic class, as shown,
Daftar Sebaran Produk Perseroan Berdasarkan Kelas Terapi Distribution of the Company's Products based on Therapeutic Class
No
Kelompok Terapi (Kelas Terapi I) Therapeutic Group (Therapeutic Class I)
Jumlah Item OGB Total Items of OGB
Jumlah Item Branded Total Branded Items
Jumlah Item OTC Total OTC Items
23
14
3
1
Alimentary Tract & Metabolism
2
Blood & Blood Forming Organs
1
1
1
3
Cardiovascular System
20
2
3
4
Dermatological
5
-
-
5
Genital Urinary & Sex Hormones
2
1
1
6
Musculo-Skeletal System
7
-
1
7
Nervous System
29
2
3
8
Parasitology
7
1
2
9
Respiratory System
13
1
6
10
Sensory Organs
-
-
4
11
Systemic Anti-Infectives
48
7
-
12
Systemic Hormones
6
-
-
13
Various
-
1
-
161
30
24
Jumlah Produk per Kategori Total Products per Category Jumlah Produk Perseroan Total Company's Products
215
Dalam menjalankan aktivitasnya di bidang industri farmasi, Perseroan mendirikan anak usaha PT Indofarma Global Medika (“IGM”) sebagai pendukung distribusi produk yang dihasilkan Perseroan. Melalui IGM, Perseroan memiliki anak usaha, PT Farmalab Indoutama (Farmalab), yang bergerak dalam bidang pengujian bioavailabilitas dan bioekivalensi obat.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
In carrying out its activities in the pharmaceutical industry, the Company has established a subsidiary PT Indofarma Global Medika ("IGM") to support the distribution of the Companys’s products. Through IGM, the Company has also a subsidiary , PT Farmalab Indoutama (Farmalab) engaged in bioavailability and bioequivalence testing of drugs.
- 7 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Di tahun 2014, Perseroan juga berhasil meluncurkan 3 (tiga) produk baru dalam upaya memperbanyak varian produk sehingga akan menjadi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan kelas terapi yang tersedia.
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
In 2014, the Company also successfully launched three (3) new products as an effort to expand its product variants to give more choices for people in need according to the available therapeutic classes.
Produk Baru di Tahun 2014 New Products in 2014 Nama Produk Product Names
Kelas Terapi Therapeutic classes
1
Pantoprazole 40 mg
Antiulcerants
2
Glimepiride 4 mg Tablet
Sulphonylurea Antidiabetics
3
Gazole 40 mg
Antiulcerants
No.
Perseroan juga memiliki unit bisnis yang bergerak dibidang pembuatan mesin produksi yaitu Indomach. Dengan unit bisnis ini, Perseroan dapat memasok kebutuhan mesin produksi internal Perseroan dan melakukan efisiensi melalui perawatan dan peremajaan mesin produksi secara internal. Selain itu, unit bisnis Indomach juga memasok mesin ke perusahaan lain.
The Company also has in place a business unit engaged in the manufacture of machinery production, Indomach. With this, the Company can supply the needs of the Company's internal production machine and perform efficiency through maintenance and rejuvenation internally. In addition, the Indomach business unit also supplies engines to other companies.
Data Peremajaan Mesin Produksi Tahun 2014 Data of Production Machine Rejuvenation in 2014 No.
Nama Mesin Machine Names
Jumlah Total
Produksi Production
1
Mesin Cetak | Tableting Machines
4
2
Mesin Pengisi Kapsul | Capsule Filling Machines
2
3
Mesin Penyalut | Coating Machine
1
4
Mesin Kartoning Otomatis | Automatic Cartoning Machines
1
5
Mesin Pengisi Sachet | Sachets Filling Machines
6
6
Mesin Pengisi Sirup Kering | Dry Syrup Filling Machines
1
Sediaan Serbuk | Powder Sediaan Injeksi Kering | Dry Injection
7
Mesin Sterilisasi | Sterilization Machines
1
8
Mesin Uji Pemeriksa Visual Ampul | Ampoule Visual Inspection Machines
1
9
Mesin Labelling | Labelling Machines
1
Sediaan Injeksi Cair | Liquid Injection
Penambahan kapasitas produksi juga diiringi dengan penambahan kapasitas pengujian laboratorium dan juga penelitian dan pengembangan produk. Tahun 2014, Perseroan melakukan penambahan mesin maupun instrumen pengujian dengan rincian sebagai berikut:
Actualizing the Momentum of Revitalization
Sediaan Tablet dan Kapsul Non Betalaktam | Non Betalactam Tablets and Capsule
Additional production capacity is also complemented by additional laboratory testing capacity and also product research and development capacity. In 2014, the Company made additional testing machines and instruments with the following details:
- 7 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
Data Peremajaan Alat Laboratorium Tahun 2014 Laboratory Equipment Rejuvenation Data in 2014 No.
Nama Mesin Names of Machine
Jumlah Total
1
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi | High Performance Liquid Chromatography
2
2
Spektrofotometri | Spectrophotometer
1
3
Alat Uji Disolusi | Dissolution Tester
1
4
Raman Spektrofotometri | Raman Spectrometer
1
5
Timbangan Analitik | Analytical Balance
2
6
Alat Sampling Udara | Air Sampler
2
7
Tungku Pemanas | Furnace
1
8
Mikroskop Kamera | Microscope Camera
1
9
Pembersih Ultrasonik | Ultrasonic Bath
2
10
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi | High Performance Liquid Chromatography
1
11
Spektrofotometri | Spectrophotometer
1
12
Alat Uji Disolusi | Dissolution Tester
1
13
Alat Ukur pH | pH Meter
1
14
Alat Ukur Viskositas | Viscometer
1
15
Fluid Bed Granulator
1
16
Granulator Mixer Kecepatan Tinggi | High Speed Mixer Granulator
1
17
Mesin Coating | Coating Machine
1
18
Pengayak | Cone Mill
1
19
Mesin Cetak | Tableting Machines
1
Kategori Category
Pengawasan Mutu Quality Control
Litbang Research and Development
Selain mendatangkan mesin-mesin baru, untuk meningkatkan kapasitas produksi demi mendukung pemerintah melalui program SJSN, Perseroan juga bermaksud mendirikan fasilitas produksi FDC, ditambah juga dengan membangun fasilitas penelitian skala pilot yang keduanya akan mulai dilakukan pada tahun 2015.
In addition to additional new machines, the Company also intends to establish a FCD production facility and to build a pilot-scale research facilities in 2015. These are done in order to increase production capacity to support Social Security program of the government.
Pemastian Mutu
Quality Assurance
Di samping proses produksi, Perseroan juga melakukan serangkaian upaya untuk memastikan mutu sesuai dengan standar CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) terkini. Proses pemastian mutu tersebut dilakukan agar produk yang dihasilkan senantiasa berkualitas, aman, dan efektif. Salah satu upaya tersebut ditempuh dengan melakukan renovasi, baik terhadap fisik bangunan produksi maupun sarana penunjangnya. Hal ini dibuktikan dengan renovasi dan penataan secara bertahap untuk fasilitas-fasilitas yang menunjang proses produksi. Tahun 2013,
In addition to the production process, the Company also conducts a series of efforts to ensure quality of its products. In accordance to the Good Manufacturing Practice of Drugs (CPOB) standards, Quality Assurance (QA) is conducted to make sure quality, security and effectivity of the Company’s products. One of the efforts is by renovating its physical production building and supporting facilities, which is realized in gradual renovation and rearrangement of the facilities supporting production process. In 2013, the Company completed the renovation of Air Handling
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 7 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Perseroan telah menyelesaikan tahapan renovasi sistem tata udara (Air Handling Unit) di Gedung Produksi Utama. Selanjutnya, di tahun 2014 dilakukan renovasi pada Gedung Produksi Herbal dan Gedung Produksi Cephalosporin yang diperkirakan selesai tahun 2015. Sedangkan, renovasi Gedung Produksi Steril akan dilakukan pada pertengahan tahun 2015 dan Gedung Produksi Betalaktam akan direnovasi pada akhir tahun 2015.
Unit at the Main Production Building. Subsequently, in 2014 renovation of Herbs Production building and Cephalosporin production building has commenced for 2015 completion. Meanwhile, the renovation of Sterile Production Building will be completed by mid-2015 and renovation of Betalactam production building will commence in late 2015.
Pemastian mutu juga dilakukan dengan mempertahankan sertifikasi ISO 9001 yang telah diperoleh sejak 17 Maret 2000, dan pembaruan sertifikasi ISO 9001 secara berkala.
Quality assurance is also performed by maintaining ISO 9001 certification obtained since March 17, 2000, and updated periodically, as shown in table below:
Pembaruan Sertifikasi ISO 9001 ISO 9001 Certifications Renewal ISO 9001 : 1994
4 Agustus 2003
|
4 August 2003
ISO 9001 : 2000
17 Mei 2006
|
17 May 2006
ISO 9001 : 2008
17 Maret 2009
|
17 March 2012
ISO 9001 : 2008
17 Maret 2012
|
17 March 2012
Perseroan juga menyelenggarakan pelatihan CPOB secara berkelanjutan terhadap lebih dari 800 orang karyawan dari semua level. Pemastian mutu juga dilakukan dengan penggunaan aplikasi database sistem dokumentasi internal berbasis web yang dapat diakses menggunakan web browser. Dengan sistem ini,user dapat menggunakan e-document tersebut untuk melihat dokumen-dokumen terkini. Diharapkan, penerapan sistem semacam ini akan meminimalisir kesalahan internal dan memberikan model pengelolaan organisasi yang sehat dan aman bagi Perseroan.
The Company also holds GMP training on an ongoing basis to more than 800 employees of all levels. Quality assurance is also performed using internal database applications web-based documentation system that can be accessed using a web browser. With this system, users can only use the e-document without having authorization to make document changes. Hopefully, the implementation of such system would minimize internal error and provide healthy and safe organizational management model for the Company.
segmen usaha pemasaran dan distribusi
MARKETING AND DISTRIBUTION BUSINESS SEGMENT
Seluruh kegiatan manufaktur, serta pemasaran produk farma, herbal dan alat kesehatan dilakukan oleh Perseroan. Sementara kegiatan distribusi, trading dan penjualan produk dilaksanakan oleh anak Perusahaan yaitu IGM dan Mitra distribusi yang ditunjuk antara lain PT Meksa Bina Sukses (MBS), PT Sawah Besar Farma (SBF) dan PT Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD).
Actualizing the Momentum of Revitalization
All manufacturing activities and marketing of pharmaceutical and herbal products as well as medical equipment are conducted by the Company. While product distribution, trading and sales are carried out by IGM, the Company’s subsidiary, and the authorized distribution partners such as PT Meksa Bina Success (MBS), PT Sawah Besar Farma (SBF) and PT Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD).
- 7 3 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
Kontribusi Penjualan Produk Indofarma dan Non-Indofarma Indofarma and Non Indofarma Product Sales Contribution
2014
35% Indofarma
2013
65% Non-Indofarma
40% Indofarma 60% Non-Indofarma
Portofolio Produk Indofarma Indofarma's Product Portfolio
2014
90% OGB
1% Diagnostic
3% Branded Generic
3% Export
2013
3% Over The Counter
89% OGB
2% Diagnostic
5% Branded Generic
2% Export
2% Over The Counter
Kontribusi Penjualan Pasar Reguler dan Tender Contribution in Regular and Tender Markets Sales
2014
75% Reguler
2013
25% Tender
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 7 4 -
52% Tender 48% Reguler
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
Aspek Pemasaran Perseroan merupakan market leader produk obat generik yang memiliki penguasaan pangsa pasar yang mencapai 20% dari total market Indonesia. Berdasarkan jumlah stock keeping unit (SKU), produk obat generik mencapai 140 item produk yang terdiri dari sediaan oral maupun injeksi. Sebagai salah satu market leader obat generik, Perseroan berfokus pada pasar dan para pelanggan yang mencakup seluruh channel outlet yang cukup luas, baik kategori saluran pemasaran ritel seperti apotek dan rumah sakit maupun pelanggan wholeseller yang bersifat rutin atau pasar regular. Selain di sektor pasar regular, Perseroan juga menjadi pemain utama di sektor pengadaan non rutin atau tender pada institusi pelayanan kesehatan; baik di level daerah (Dinas Kesehatan Kabupaten | Kota) maupun untuk mendukung kebutuhan obat nasional yang diperlukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia khususnya untuk menopang kebutuhan obat program untuk kasus dan indikasi penyakit tertentu. Sebagai perusahaan farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama-sama dengan BUMN farmasi lainya serta peran perusahaan swasta, Perseroan telah menjadi mitra yang penting bagi pemerintah dalam mendukung program-program kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI seperti program pemberantasan Tuberkolosis paru (Tb paru), filariasis atau kaki gajah dan pengurangan gizi buruk. Berdasarkan kontribusi penjualan produk, sektor regular tumbuh dan menjadi kontributor utama yang mencapai 60% dari total sales revenue. Peningkatan pertumbuhan yang dicapai pada tahun 2014 di sektor regular merupakan bukti bahwa produkproduk Perseroan dapat diterima dengan baik oleh pelanggan di tengah persaingan pasar obat generik yang makin ketat. Pertumbuhan yang paling signifikan adalah pertumbuhan di sektor ritel rumah sakit yang sejak tiga tahun terakhir mengalami peningkatan permintaan obat generik. Di sektor perapotekan, Perseroan masih dapat mempertahankan market share dengan tetap berupaya untuk terus meningkatkan penetrasi produk dan penetrasi outlet dengan fokus meningkatkan jumlah outlet yang bertransaksi. Kemampuan produk obat generik Perseroan untuk terus bertahan dan tumbuh di setiap saluran pemasaran tidak terlepas dari komitmen Perseroan untuk mempertahankan kualitas produk yang dibutuhkan oleh para pelanggannya. Berdasarkan data riset pasar internal, telah terbukti produkproduk obat generik Perseroan masih menjadi pilihan utama para pelanggan dibanding produk pesaing sejenis. Beberapa produk esensial yang masih tetap menjadi pilihan utama para pemakai akhir produk sangat dipengaruhi oleh pengalaman panjang end user yang mendapatkan manfaat dan kepuasan pada saat mengkonsumsi produk perusahaan.
Actualizing the Momentum of Revitalization
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Marketing Aspect
The Company is a market leader in the generic drug product with 20% market share of the total Indonesian market. Based on the number of stock keeping unit (SKU), the generic drug products reach to 140 items of products consisting of oral or injection stocks. As one of the market leader in generics, the Company focuses on markets and customers covering all wide channel outlets both for retail marketing channel category such as pharmacies and hospitals as well as for routine wholeseller customers or regular market category. In addition to the regular market sector, the Company is also a major player in the sector of non-routine procurement or tender to the health care institutions at the regional level (Health Departments in Regencies/Districts). It also supports national drug necessary which is required by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia to support the needs of program drugs for certain cases and diseases indicated. As pharmaceutical company of State Owned Enterprises (SOE) together with other pharmaceutical companies and the role of private enterprise, the company has become an important government partner in supporting health programs organized by the Ministry of Health such as lung Tuberculosis, eradication programs, filariasis and reduction of malnutrition.
Based on the contribution of product sales, the regular sector grows and becomes a major contributor reaching 60% of total sales revenue. Increased growth achieved in 2014 in the regular sector proved that the Company's products were well received by customers in a tight generic drugs competitive market. The most significant growth is the increasing demand of generic drugs since the last three years from the retail sector of hospitals. In drug stores sector, the Company was able to maintain market share while attempting to continuously improve product penetration and outlet penetration focusing on increasing number of transaction outlets. The Company's generic products ability to continually survive and grow in every marketing channel can not be separated from the Company's commitment to maintain the quality of products required by customers. Based on the internal research data, the Company’s generic products prove to remain the first choice of customers compared to similar products of competitors. Some essential products remain the top choice of end users because these end users are highly influenced by their long experience in getting the benefit and satisfaction.
- 7 5 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
Di sektor pasar regular, selain produk obat generik, Perseroan juga memiliki portofolio produk yang secara aktif ditawarkan kepada pelanggan di pasar yang mencakup produk ethical bermerek, obat bebas atau OTC, produk herbal dan penunjang diagnostik cepat atau rapid test diagnostic. Lini produk tersebut diproyeksikan akan menjadi pendorong pertumbuhan yang akan memperkuat bisnis inti obat generik. Khusus untuk produk herbal, akan difokuskan dalam optimalisasi potensi sumber daya alam Indonesia untuk dikembangkan sebagai produk obat yang banyak dibutuhkan oleh sebagian masyarakat Indonesia yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat berbahan herbal. Tren pengobatan back to nature menjadi fenomena umum dimana kesadaran akan pentingnya terapi dan pemeliharaan kesehatan berbahan dasar dari unsur alam—khususnya tumbuhan—terus berkembang. Kondisi tersebut menjadi peluang yang besar untuk pengembangan dan pemasaran produk berbahan dasar herbal, terutama kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia yang sudah turun menurun dalam kebiasaan minum jamu sudah terbentuk sejak lama.
In regular market sector, in addition to generic products, the Company also has a products portfolio actively offered to customers in markets that include branded ethical products, OTC, herbal products and rapid diagnostic test. The product line is projected to be a growth driver that will strengthen the core business of generic drugs. In particular, herbal products as the potential of Indonesia's natural resources will be optimally developed as drug products which are greatly needed by the majority of Indonesian people whose habit is taking drugs made from herbs. The treatment trend of back to nature becomes a common phenomenon in which the awareness of the importance of therapy and health care based on natural elements-particularly plant-continue to evolve. This condition is a great opportunity for the development and marketing of herbal-based products, especially the old tradition of some communities in Indonesia in drinking herbal medicine has been formed long time ago.
Berdasarkan wilayah pemasaran dan distribusi, pemasaran produk-produk Perseroan telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari dukungan tiga perusahaan distribusi nasional yang menyasar pasar di semua segmen saluran distribusi. IGM, anak usaha Perseroan, menjadi distributor utama yang mengisi semua segmen, baik di segmen regular maupun tender yang mencapai kontribusi 90% dari total penjualan produk Perseroan. Selebihnya diisi oleh perusahaan mitra distribusi lain yang secara resmi terikat dalam kontrak kerja sama distribusi, yaitu PT Mensa Bina Sukses dan PT Sawah Besar Farma. Pasar di Pulau Jawa masih merupakan market yang paling penting, walaupun ini tidak berarti bahwa prioritas Perseroan hanya tertuju pada Pulau Jawa, mengingat saat ini beberapa wilayah di luar Pulau Jawa pun berkembang cukup pesat terutama pasar di kawasan Sumatera dan Kalimantan.
Based on the area of m arketing and distribution, the marketing of the Company's products have reached all parts of Indonesia. It cannot be done without the support of three national distribution companies targeting markets in all segments of distribution channels. IGM, a subsidiary of the Company, becomes a major distributor who fills all segments, both in the regular segments and in tenders that contributed 90% of total sales of the Company's products. The rest is filled by the Company’s other distribution partners which are formally bound in distribution cooperation contract, namely PT Mensa Bina Success and PT Sawah Besar Farma. The markets in Java are still the most important markets, although this does not mean that the Company only puts its priority on Java Island, considering several regions outside Java are growing quite rapidly, particularly the markets in Sumatera and Kalimantan.
Dalam rangka sinergi dengan sesama perusahaan farmasi BUMN, mulai bulan September 2014 Perseroan melakukan kerjasama dengan anak perusahaan PT Kimia Farma di bidang distribusi obat, PT Kimia Farma Trading and Distribution, dalam memperluas area distribusi dan penetrasi produk di wilayah yang belum digarap secara intensif oleh perusahaan distribusi yang ada. Selain menggarap potensi pasar dalam negeri, potensi ekspor terus dikembangkan untuk memenuhi mitra-mitra kerja di luar negeri khususnya ke negara tujuan yang sudah cukup lama terjalin kerjasama, seperti potensi pasar Afganistan, Negaranegara di Afrika, dan kawasan Asia Tenggara. Baik pasar dalam
In order to get synergistic with other pharmaceutical companies of SOEs, starting in September 2014 the Company made a partnership with its subsidiary PT Kimia Farma in drug distribution, PT Kimia Farma Trading and Distribution in expanding area of distribution and product penetration in the regions where existing distribution companies has not yet worked intensively. In addition to domestic markets, the export potentials are being developed to meet the demand of business partners abroad, especially to the countries having long established cooperation, such as the potential market of Afghanistan, Africa countries, and Southeast Asia countries.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 7 6 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
negeri maupun potensi ekspor akan selalu dioptimalkan untuk memperkuat posisi bisnis perusahaan dalam industri farmasi di Indonesia yang selalu tumbuh dan berkembang positif.
Both domestic and export potential markets will always be optimized to strengthen the company's business position in the pharmaceutical industry in Indonesia which are always growing and developing positively.
Pada sektor pelayanan kebutuhan permintaan obat di program BPJS Kesehatan melalui kontrak obat di E-catalog, Perseroan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam mendukung ketersediaan obat di instalasi layanan primer maupun di tingkat layanan rujukan atau lanjutan. Dengan 53 item produk yang masuk dalam kontrak E-catalog, Perseroan berupaya keras untuk memenuhi secara optimal atas komitmen yang ada. Dengan pengalaman yang panjang dalam memasok kebutuhan obat di sektor pemerintah, produksi dan distribusi produk obat generik dapat dilakukan secara merata di setiap wilayah yang menjadi tanggungjawab Perseroan. Kemampuan dan keberhasilan dalam menangani suplai kebutuhan obat program BPJS akan menjadi modal yang sangat penting dalam menyongsong universal coverage kepesertaan dan jangkau layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang menjadi target utama program BPJS Kesehatan dan Kementrian Kesehatan RI di tahun 2019. Sebagaimana perkiraan berdasarkan perhitungan compound annual growth rate (CAGR) dari The Research and Consulting Firm Global Data, percepatan pertumbuhan pasar farmasi Indonesia yang didorong oleh program tersebut akan mencapai 10,2%; dengan pasar yang mendekati USD5 triliun di tahun 2013 menuju USD9,9 triliun pada tahun 2020 (farmaasia.com).
In the sector where the Company serves the need of drugs demanded in BPJS program through the E-catalog drugs contract, the Company can make a positive contribution in support of the medicine availability in primary care and referral or afterward services. With the 53 items included in the contract E-catalog, the Company hardly tries to optimally fulfill the existing commitment. With a long experience in the drugs supply in the public sector, the production and distribution of generic products can be evenly done in each region of the company’s responsibility. The ability and the success in addressing the needs of drug supply of BPJS program will be a very important asset in facing the universal coverage membership and the range of health services for Indonesian people as the main target of the program of BPJS Health and of the Ministry of Health in 2019. As an estimation based on the calculation of compound annual growth rate (CAGR) of The Global Research and Consulting Firm Data, the accelerated Indonesian pharmaceutical market growth droved by the program will reach 10.2%; with the market approaching $ 5 trillion in 2013 to the USD9,9 trillion in 2020 (farmaasia.com).
Berdasarkan data penyebaran produk dan ketersediaan produk di pasar, produk-produk Perseroan terdistribusi secara baik di semua saluran distribusi sebagaimana tergambar dalam jumlah outlet membeli, menyediakan dan menjual kembali produk perusahaan sampai ke tangan pelanggan. Gambaran tersebut memberikan keyakinan bahwa produk-produk perseroan sampai saat ini masih menjadi produk yang menarik dan dibutuhkan baik bagi pelanggan yang berperan sebagai buyer dan reseller maupun pelanggan produk yang berperan sebagai end user. Kondisi tersebut tentu menjadi peluang yang berharga untuk mempertahankan eksistensi dan pengembangan bisnis Perseroan khususnya dalam meluncurkan produk-produk yang dibutuhkan untuk mengisi keperluan pelanggan yang selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Penguasaan terhadap saluran distribusi dan pemasaran yang signifikan khususnya di kelompok pasar obat generic yang tersebar luas dari di seluruh penjuru negeri, menjadi modal yang berharga karena dalam jangka panjang (future) kebutuhan akan obat generik, supplement kesehatan dan alat penunjang diagnostic akan berkembang signifikan seiring dengan tingkat kesadaran terhadap kesehatan.
According to the data on product dissemination and availability, the Company's products are well distributed across all channels of distribution as illustrated by the number of outlets that purchase, provide and resell the Company's products to customers. The picture gives confidence that the Company's products to this day are still attractive and needed both for customers as buyers and resellers and for customers as end users. These conditions would be a valuable opportunity for the Company to continuously exist and develop its business, especially in launching products that are needed to fill the needs of customers who always grow and evolve along with the changing times. Domination on the distribution channel and significant marketing especially in the generic drug market groups widespread along the whole corner of the country, are valuable assets as in the future, demand for generic drugs, health supplements and diagnostic support tools will increase significantly in accordance with the level of awareness of health.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 7 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
Data Outlet Bertransaksi Produk Indofarma Data on the Outlets Making Indofarma Product Transactions 2014
2013
2012
Jumlah Outlet Total Outlets
Jumlah Outlet Total Outlets
Jumlah Outlet Total Outlets
OGB
12.719
12.687
12.171
OTC
4.544
5.106
5.102
327
435
294
6.720
6.678
6.771
Divisi | Division
DIAGNOSTIK BRANDED
Fokus dan Pembenahan Internal Pemasaran Perseroan
Focus on and Improvement of the Company’s Internal Marketing
Potensi besar peningkatan layanan kesehatan dan industri farmasi Indonesia disambut baik oleh Perseroan dengan mempertajam beberapa strategi pemasaran. Aktivitas pemasaran selama tahun 2014 difokuskan pada pembenahan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan Perseroan dalam berkompetisi di pasar yang terus berdinamika. Aspek pemasaran Perseroan menekankan pada konsolidasi di tingkat internal bidang marketing, khususnya menyangkut strategi organisasi tim pemasaran yang disesuaikan dengan strategi pengembangan pemasaran dan fokus pelanggan yang hendak dituju.
A large potential of improved health services and Indonesia pharmaceutical industries are welcomed by the Company by sharpening some marketing strategies. Marketing activities during 2014 was focused on improvements intended to enhance the Company's ability to compete in a dynamic market. The company’s marketing aspects gives emphasis on the consolidation in the internal level of marketing domain, especially regarding organizational strategies of marketing team that are tailored to the marketing development and the focus of customers to be addressed.
Fluktuasi kurs dolar sangat berpengaruh terhadap harga pokok produk, pada saat yang bersamaan kompetisi produk antar perusahaan semakin ketat, maka diperlukan pengaturan kembali portofolio produk yang disupplai kepada pelanggan. Strategi penataan kembali portofolio produk disesuaikan antara kebutuhan pelanggan yang harus dilayani dan target profitabilitas produk yang harus dicapai karena itu strategi portofolio produk harus dilakukan secara berhati-hati agar market share dan kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi tanpa harus mengorbankan potensi profitabilitas yang di harapkan melalui supplai produk secara kontinue
The fluctuation in the dollar exchange rate has highly affected basic price. At the same time, there is stringent competition of the products offered by the companies in the industry. Therefore, it is necessary to rearrange the Company’s product portfolio provided to customers. This rearrangement strategy should align the customers’ needs to be served and product profitability targets to be achieved. Therefore, the product portfolio strategy should be done prudently so that the market share and customers’ needs can be met without prejudicing the potential profitability expected through the continuous supply of products.
Strategi ini kemudian berdampak positif terhadap perbaikan kinerja Perseroan secara menyeluruh. Fokus perbaikan internal ditekankan pada perbaikan proses bisnis di tim pemasaran dengan menyederhanakan organisasi marketing sehingga menciptakan proses bisnis internal yang lebih efisien. Sementara fokus eksternal ditekankan pada koordinasi dan sinergi dengan pihak distributor dalam menggarap semua segmen pasar berdasarkan kontribusi masing-masing. Efektivitas penggarapan per segmen disesuaikan dengan segmentasi, target dan
The strategy has a positive impact on the improved Company's overall performance. The focus of internal improvements is stressed on the improvement of business processes in the marketing team to simplify the organization of marketing, creating internal business processes more efficient. Meanwhile, the external focus is emphasized on coordination and on synergy with the distributor in capturing all market segments based on each contribution. The effectiveness of development per segment is adapted to segmentation, targets and positioning
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 7 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
positioning sehingga terjadi ketetapan penawaran dan layanan yang diberikan oleh Perseroan. Sinergi dan koordinasi yang baik dengan distributor berdampak sangat signifikan dalam optimasi penggarapan semua pelanggan di semua segmen dengan indikator penyerapan produk oleh konsumen yang lebih tinggi di sektor regular dibanding periode tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah pelanggan bertransaksi meningkatkan ketersediaan produk di pasar sehingga kesetiaan pelanggan dapat dipertahankan.
which result in provision of supply and services provided by the Company. Synergies and good coordination with distributors give a very significant impact on the work optimization of all customers in all segments. This indicated by product absorption by the consumer is higher in the regular sector compared to the previous year period. An increasing number of customers to do transaction increases the products availability in the market so that customers’ loyalty can be maintained.
Mengantisipasi permintaan pasar yang selalu berubah, maka tim pemasaran berupaya untuk menciptakan koordinasi dan komunikasi dengan bidang produksi terutama dalam mengatasi fluktuasi permintaan produk. Dalam rangka perbaikan proses bisnis di internal marketing, peningkatan koordinasi yang menjembatani antara permintaan pasar, kebutuhan produk pihak distributor dari pelanggan dikelola dengan cara yang lebih intensif sehingga semua informasi dari pasar tersebut dapat dioptimalkan menjadi penjualan yang ril.
Anticipating the ever-changing market demand, the marketing team attempts to create coordination and communication with production department, especially in dealing with fluctuations in product demand. In order to improve internal business processes in marketing, increased coordination bridging among market demands, thus the product needs of customers’ distributor are managed in a more intensive way so that all information from the market can be optimized into real sales.
Menyambut Potensi 2015
Welcoming the 2015 Potentials
Tahun 2015 akan menjadi tahun yang sangat kompetitif sekaligus tahun yang sangat prospektif bagi Perseroan. Mengingat proyeksi bisnis dan target pemasaran yang tinggi dikarenakan tuntutan pasar yang semakin berkembang, khususnya sektor obat generik untuk memenuhi program BPJS Kesehatan. Perolehan komitmen untuk kebutuhan suplai obat generik di sektor tersebut semakin meningkat harus didukung dengan kemampuan penyediaan produk produksi dan distribusi yang lebih baik lagi. Oleh karena itu rencana-rencana strategis telah dipersiapkan dan telah mulai dijalankan khususnya dalam hal-hal berikut ini: 1. Penyiapan produk jadi (finished product) dilakukan sejak awal tahun. 2. Pengelompokan segmentasi penjualan antara segmen regular dan tender lebih detil untuk memperbaiki fokus kerja marketing dan distribusi serta alokasi sumber daya Perseroan yang memadai pada setiap segmennya. 3. Memperkuat jaringan distribusi dengan memperbaiki koordinasi dan keselarasan dalam fokus kepada pelanggan. 4. Pengembangan produk-produk yang diarahkan untuk kebutuhan produk esensial bagi keperluan kebutuhan BPJS Kesehatan dan obat-obat program. 5. Memperbaiki efektifitas dalam operasional tim pemasaran dalam pengembangan pasar, kegiatan-kegiatan promotif, dan kegiatan pendukung lainnya.
2015 will be a very competitive and prospective year for the Company. It is due to high projected business and marketing targets as a result of the growing market demands, especially generics sector to meet Health BPJS program. The needs of generic drugs in the growing sector should be supported by the ability of providing production and distribution product well. Therefore, strategic plans have been prepared and have started to run, especially in terms of the following:
Actualizing the Momentum of Revitalization
1. Preparation of the finished product (finished product) since the beginning of the year. 2. Grouping of sales segmentation between regular segments and a detailed tender to improve the work focus on marketing and distribution as well as the Company's allocation of adequate resources to each segment. 3. Strengthening the distribution network by improving coordination and alignment in customer focus. 4. Development of the products directed to the needs of essential products for the purposes of the need of BPJS Health and medicine program. 5. Improving the operational effectiveness of the marketing team in the development of the market, promotional activities, and other supporting activities.
- 7 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Overview Per Business Segment
Dengan langkah-langkah tersebut, Perseroan yakin tahun 2015 diperkirakan akan menjadi momentum yang baik dalam upaya untuk memperkuat kembali fondasi bisnis perusahaan dalam hal peningkatan market share dan kinerja perusahaan. Keyakinan tersebut didukung oleh keberhasilan perbaikan yang telah dicapai selama 2014 yang telah dapat mengatasi sebagian besar persoalan-persoalan yang ada. Dengan focus kerja pada perbaikan proses bisnis internal di Bidang Marketing, perencanaan strategis dan intensitas koordinasi dengan pihak terkait seperti Bidang Produksi dan pihak Distributor maka rencana-rencana strategis tersebut dapat direalisasikan dengan sebaik-baiknya. Komunikasi dengan semua segmen pelanggan baik di segmen regular maupun di segmen tender diharapkan semua potensi permintaan dan kebutuhan dari pelanggan dapat dipenuhi dengan optimal sekaligus mengurangi gap yang pernah terjadi sebelumnya.
Given the aforementioned strategic plans, the Company is optimistic that 2015 will give a good momentum for restrengthening its business foundation in order to enhance its market share and performance. This optimism is coupled with the Company’s success in making improvements throughout 2014 so that most all the problems faced by the Company are already overcome. By focusing on making improvement in internal business process of Marketing Department, strategic planning and coordination intensity with related parties such as Production Department and Distributors, the Company will successfully make all the strategic plans into reality. By establishing good communications with all customer segments both regular and tender, the Company expects to optimally fulfill all potential demands and needs of the customers as well as to narrow the gap that existed before.
BUSINESS solution SEGMENT
segmen usaha Solusi Bisnis Perseroan mengembangkan dan melakukan diferensiasi bisnis melalui solusi bisnis dengan laboratorium rumah sakit, dimana Perseroan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan laboratorium rumah sakit. Seluruh kegiatan operasi dan aktivitas usaha Perseroan pada segmen ini dijalankan oleh anak usaha, IGM.
The Company develops and conducts business differentiation through business solution with hospital laboratories, where the the Company provides devices required by the hospital laboratories. The Company’s operations and business activities in this segment are carried out by the subsidiary, IGM.
Segmen usaha ini telah memberikan kontribusi pendapatan mencapai Rp 9 miliar per bulan, dimana Solusi Bisnis ini terus dikembangkan melalui kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Provinsi, dengan memperbanyak penyediaan alat-alat yang dibutuhkan oleh rumah sakit tersebut.
This business segment has contributed a total revenue of Rp9 billion per month, where Business Solution segment will be continuously developed in collaboration with Public Hospitals in Provinces, by providing more equipment needed by the hospitals.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 8 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Tinjauan Keuangan Financial Review
STANDARDS OF INFORMATION PRESENTATION
Standar Penyajian Informasi Pembahasan dalam tinjauan keuangan ini dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Indofarma (Persero) Tbk dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil serta memperoleh pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi.
The discussion in this financial review is based on information obtained from the Consolidated Financial Statements of PT Indofarma (Persero) Tbk and its subsidiaries for the years ending December 31, 2014 and 2013 which have been audited by Public Accountants Firm Hendrawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil with unqualified opinion, in all material aspects. The consolidated financial position of the Company and Subsidiaries dated December 31, 2014, as well as consolidated financial performance and cash flows for year ending on that date are prepared in accordance with the Financial Accounting Standards Finance in Indonesia and have met the standards of information presentation.
Analisa Laba (Rugi)
PROFIT (LOSS) ANALYSIS Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income (Loss)
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million rupiah, unless stated otherwise)
2014
2013
Kenaikan (Penurunan) (dalam persen) Increase (Decrease) (in percentage)
Penjualan bersih | Net sales
1.381.436
1.337.498
3
Beban pokok penjualan | Costs of goods sold
1.069.010
999.931
7
312.426
337.567
(7)
178.970
201.392
(11)
Beban umum dan administrasi | General and administrative expenses
91.648
150.887
(39)
Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto | Other loss (profit) Net
(4.536)
17.595
(126)
46.344
(32.306)
243
38.997
30.862
26
(55)
(136)
(59)
7.402
(63.033)
(112)
(405)
-
-
Pajak tangguhan | Deffered tax
(5.832)
8.810
(166)
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak | TOTAL INCOME (LOSS) TAX
(6.237)
8.810
(166)
1.165
(54.223)
(102)
-
-
-
1.165
(54.223)
(102)
Uraian Description
Laba bruto | Gross Profit Beban penjualan | Sales expenses
LABA (RUGI) USAHA | OPERATING Profit (Loss) Beban keuangan | Financial expenses Bagian rugi (laba) dari entitas asosiasi | Loss (Profit) of investment in Associates LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK | Profit (Loss) before tax Pajak kini | Current tax
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN | NET INCOME Pendapatan Komprehensif Lainnya | Other Comprehensive Income TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF | Total Comprehensive (Loss) Income
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 8 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Keuangan Financial Review
Penjualan
Sales Pendapatan Usaha Berdasarkan Kegiatan Operasi Total Sales Based on Operational Activity (dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
Penjualan Bersih Net Sales
2014
2013
Lokal | Local Obat | Medicine Obat Resep | Ethical
929.650
898.474
Obat Bebas | Over the counter
35.648
17.947
Alat Kesehatan | Medicine devices
316.808
324.569
8
117
Diagnostik | Diagnostic Lain-lain | Others
80.901
83.283
1.363.015
1.324.390
12.274
198
Obat Bebas | Over the counter
6.147
12.910
Sub Jumlah | SUB TOTAL
18.421
13.108
1.381.436
1.337.498
Sub Jumlah | SUB TOTAL Ekspor | Exports Obat Resep | Ethical
JUMLAH | TOTAL
Peningkatan penjualan ini dikarenakan peningkatan volume penjualan produk pihak ketiga serta kebijakan harga yang kompetitif. Jumlah pendapatan usaha Perseroan untuk tahun 2014 adalah Rp1,38 miliar, meningkat 3% atau sebesar Rp43,93 miliar.
The increase in sales is due to increased sales volume of third party products as well as competitive pricing policy. The Company’s total operating revenues for the year 2014 was Rp1.38 billion, an increase by 3% or Rp43.93 billion.
Beban-beban
Expenses Rincian Beban Usaha Detail of Operating Expense (dalam jutaan rupiah | In million rupiah)
Keterangan Description
2014
Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold
2013 1.069.010
999.931
270.618
352.278
Kerugian (Keuntungan) Lain-lain | Other Losses (Gains)
(4.536)
17.595
Beban Keuangan | Finance Expense
38.997
30.862
Beban Usaha | Operating Expense
Beban Pokok Penjualan Jumlah beban pokok penjualan Perseroan untuk tahun 2014 sebesar Rp1,07 miliar meningkat 7% atau sebesar Rp69,08 miliar
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Cost of Goods Sold Total cost of goods sold for the year 2014 amounted to Rp1.07 trillion, an increase by 7% or Rp69.08 billion compared with
- 8 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp999,93 miliar. Peningkatan ini disebabkan di tahun 2014 Perseroan lebih banyak menjual produk pihak ketiga.
Rp999.93 billion in 2013. The increase is due to the increased sales of third-party products.
Beban Usaha Beban usaha Perseroan di tahun 2014 sebesar Rp270,62 miliar menurun 23% atau sebesar Rp81,66 miliar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp352,28 miliar. Hal ini dikarenakan Perseroan melakukan efisiensi biaya baik terkait beban promosi penjualan maupun beban operasional lainnya.
Operating expenses The Company's operating expenses in 2014 amounted to Rp270.62 billion, a decrease by 23% or Rp81.66 billion compared to 2013 amounting to Rp352.28 billion. This decrease was attributable to the Company’s cost efficiency effort related to sales promotion expenses and other operating expenses.
Laba
Profit Rincian Laba Profit Details (dalam jutaan rupiah | In million rupiah)
Keterangan Description
2014
Laba Bruto | Gross Profit Laba (Rugi) Usaha | Operating Profit (Loss)
2013 312.426
337.567
46.344
(32.306)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit (Loss) Before Tax
7.402
(63.033)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan | Net Income (Loss)
1.165
(54.223)
Laba (Rugi) Komprehensif | Comprehensive Profit (Loss)
1.165
(54.223)
Laba Bruto Jumlah laba bruto Perseroan untuk tahun 2014 sebesar Rp312,43 miliar menurun sebesar 7% atau sebesar Rp25,14 miliar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp337,56 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya kenaikan Beban Pokok Produksi.
Gross Profit Total gross profit of the Company for the year 2014 amounted to Rp312.43 billion or decreased by 7% or Rp25.14 billion compared to 2013 amounted to Rp337.56 billion. This decrease is due to an increase in Cost of Goods Sold.
Laba Usaha Jumlah laba usaha Perseroan untuk tahun 2014 sebesar Rp46,35 miliar meningkat 243% atau sebesar Rp78,65 miliar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar negatif Rp32,30 miliar. Peningkatan ini disebabkan adanya efisiensi biaya dan restrukturisasi.
Operating Profit Total operating profit of the Company for the year 2014 amounted to Rp46.35 billion or grew by 243% or Rp78.65 billion compared to 2013 amounting to negative Rp32.30 billion. The increase is due to the cost efficiency and restructuring.
Laba Sebelum Pajak Jumlah laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun 2014 sebesar Rp7,40 miliar meningkat 112% atau sebesar Rp70,44 miliar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar negatif Rp32,31 miliar. Peningkatan ini disebabkan adanya efisiensi biaya dan restrukturisasi.
Profit Before Tax Total profit before tax for the year 2014 was Rp7.40 billion or up 112% or Rp70.44 billion compared to 2013 amounting to negative Rp32.31 billion. The increase is due to the cost efficiency and restructuring.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 8 3 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Keuangan Financial Review
Laba Tahun Berjalan Perseroan mencapai laba di tahun 2014 sebesar Rp1,16 miliar dibandingkan dengan tahun 2013 yang mengalami kerugian Rp54,22 miliar. Perbaikan kinerja ini disebabkan adanya efisiensi biaya dan restrukturisasi.
Net Income The Company gained profit for the year in 2014 amounting to Rp1.16 billion, compared with the loss suffered in 2013 amounting to 54.22 billion. This financial performance improvement was attributable to cost efficiency and restructuring exercise.
Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Position
Aset
Assets Rincian Aset Perseroan Company's Assets Details (dalam jutaan rupiah | In million rupiah)
Uraian | Description
2014
2013
Aset Lancar | Current Assets
782.888
848.840
Aset Tidak Lancar | Non Current Assets Jumlah Aset | Total Assets
465.455
445.671
1.248.343
1.294.511
Total aset Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014 mengalami penurunan Rp46,17 miliar atau sebesar 4% jika dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013.
Total assets of the Company as of December 31, 2014 decreased by Rp46.17 billion or by 4% compared with the total assets as of December 31, 2013.
Nilai aset lancar Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 65,95 miliar setara dengan 8% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013. Penurunan ini terjadi dikarenakan terdapat perbaikan collection period sehingga nilai piutang usaha menjadi lebih kecil dibandingkan tahun 2013.
The Company’s current assets as of December 31, 2014 decreased by Rp65.59 billion or by 8% compared to the same period in 2013. This decrease was due to improved collection period so that the value of accounts receivables was smaller than in 2013.
Nilai aset tidak lancar Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp19,79 miliar setara dengan 4% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013. Peningkatan ini terjadi dikarenakan adanya penambahan beberapa mesin produksi dan renovasi gedung produksi.
The Company’s non-current assets per December 31, 2014 increased by Rp19.79 billion, equivalent to 4%, compared with the non-current assets as of December 31, 2013. This increase was due to the addition to several production machines and renovation of production buildings.
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilities and Equity Rincian Liabilitas dan Ekuitas Perseroan Company's Liabilities and Equity Details (dalam jutaan rupiah | In million rupiah)
Uraian | Description Liabilitas Jangka Pendek | Current Liabilities
2014
2013
600.566
670.903
Liabilitas Jangka Panjang | Non-Current Liabilities
55.814
32.815
Jumlah Liabilitas | Total Liability
656.381
703.717
Jumlah Ekuitas | Total Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas | Total Liabilities and Equity
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 8 4 -
591.963
590.793
1.248.343
1.294.511
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Nilai liabilitas jangka pendek Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp70,33 miliar atau sebesar 10% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013. Penurunan ini disebabkan adanya pelunasan Hutang Medium Term Notes (MTN).
The Company total current liabilities as of December 31, 2014 decreased by Rp70.33 billion or by 10% compared with the total current liabilities as of December 31, 2013. This decrease was due to the repayment of Medium Term Notes (MTN).
Nilai liabilitas jangka panjang Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014 mengalami kenaikan Rp23 miliar atau sebesar 70% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013. Kenaikan ini disebabkan adanya realisasi Kredit Investasi dalam rangka penambahan fasilitas produksi Perseroan.
The Company’s total non-current liabilities per December 31, 2014 grew by Rp23 billion or 70% compared with the total noncurrent liabilities per December 31, 2013. This increase was due to the realization of investment credit in order to increase the Company's production facilities.
Saldo ekuitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp1,17 miliar atau sebesar 0,2% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013. Kenaikan ini disebabkan adanya laba tahun berjalan.
The Company's total equity per December 31, 2014 increased by Rp1,17 million or by 0.2% compared with the total equity per December 31, 2013. This increase was due to the profit for the year.
Arus Kas
cash flow Rincian Arus Kas Perseroan Company's Cash Flow Details (dalam jutaan rupiah | In million rupiah)
Uraian | Description
Kenaikan (Penurunan) (%) Increase (Decrease) (%)
2014
2013
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi | Net Cash Flow from Operational Activities
148.727
(141.617)
205
Arus Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi | Net Cash Flow from Investing Activities
(54.387)
(35.843)
52
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan | Net Cash Flow from Financing Activities
(79.747)
118.960
(167)
14.592
(58.500)
(125)
121.432
194.903
(38)
(270)
(14.970)
(98)
135.754
121.432
12
Kenaikan bersih kas dan setara kas | Increase in Cash and Cash Equivalents Kas dan setara kas awal periode | Cash and Cash Equivalents at the Beginning of Period Pengaruh perubahan kurs mata uang asing | Effect of Foreign Exchanges rate changes Kas dan setara kas akhir periode | Cash and Cash Equivalents at the End of Period
Arus Kas Aktivitas Operasi Kas bersih yang diperoleh untuk aktivitas operasi selama periode tahun 2014 adalah sebesar Rp148,73 miliar. Arus kas masuk dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.821,87 miliar dan penerimaan restitusi pajak sebesar Rp81,48 miliar. Arus kas yang keluar untuk aktivitas operasi digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp1.712,63 miliar, pembayaran bunga sebesar Rp38,99 miliar dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp3,01 miliar.
Actualizing the Momentum of Revitalization
Operating Activities Cash Flow Net cash provided for operating activities during the period of 2014 amounted to Rp148.73 billion. Cash inflow from operating activities was derived from cash receipts from customers of Rp1,821.87 billion and the receipt of tax refunds of Rp81.48 billion. Cash outflow for operating activities consisted of cash paid to suppliers and employees of Rp1,712.63 billion, interest payments of Rp38.99 billion and tax payments of Rp3.01 billion.
- 8 5 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Keuangan Financial Review
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama periode tahun 2013 adalah sebesar Rp141,62 miliar. Arus kas masuk dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.302,02 miliar dan penerimaan restitusi pajak sebesar Rp21,47 miliar. Arus kas yang keluar untuk aktivitas operasi digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp1.425,24 miliar, pembayaran bunga sebesar Rp30,73 miliar dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp8,39 miliar.
Net cash used for operating activities during the period of the year 2013 amounted to Rp141.62 billion. Cash inflow from operating activities was derived from cash receipts from customers of Rp1,302.02 billion and receipt of tax refunds of Rp21.47 billion. Cash outflow for operating activities was used for cash paid to suppliers and employees of Rp1,425.24 billion, interest paid of Rp30.73 billion and income tax paid of Rp8.39 billion.
Arus Kas Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan Perseroan dari aktivitas investasi untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp54,38 miliar, meningkat sebesar 52% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp35,84 miliar. Peningkatan ini disebabkan peningkatan investasi aset tetap Perseroan di tahun 2014.
Investing Activities Cash Flows Net cash flow used the Company for investment in 2014 amounted to Rp54,38 billion, an increase by 52% compared to 2013 amounting to Rp35.84 billion. This increase was due to an increase in the Company's fixed asset investment in 2014.
Arus Kas Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang digunakan Perseroan dari aktivitas pendanaan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp79,74 miliar, menurun sebesar 167% dibandingkan dengan tahun 2013. Penurunan ini disebabkan pelunasan hutang surat berharga MTN di tahun 2014.
Financing Activities Cash Flows Net cash flows used by the Company from financing activities in 2014 amounted Rp79.74 billion, a decrease by 167% compared to 2013. This decrease was due to MTN repayment in 2014.
likuiditas
LIQUDITY
Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek, yang dihitung dengan cara membandingkan Aset Lancar dengan liabilitas jangka pendek Perseroan. Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing130,36% dan126,5%. Peningkatan rasio likuiditas perseroan disebabkan oleh pelunasan dana Medium Term Notes (MTN) di tahun 2014.
Liquidity reflects the Company’s ability to meet current liabilities, which are calculated by comparing Current assets with current liabilities of the Company. The Company's liquidity ratio as at December 31, 2014 and 2013 were 130.36% and 126.5% respectively. The increase in the company's liquidity ratio was due to Medium Term Notes (MTN) repayment in 2014.
SOLVABILITAS
SOLVABILITY
Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam membayar liabilitasnya, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (Debt to Asset Ratio/DAR) dan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER).
Solvability demonstrates the Company’s ability to pay its liabilities calculated by comparing total liabilities to total assets (Debt to Asset Ratio/DAR), and comparing total liability to total equity (Debt to Equity Ratio/DER).
Debt to Equity Ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing 110,88% dan 119,11%. Debt to Asset Ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
The Company’s DER as of December 31, 2014 and 2013 was 110.88% and 119.11% respectively. DAR of the Company as of December 31, 2014 and 2013 was 52.58% and 54.36%
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 8 6 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
masing-masing 52,58% dan 54,36%. Kemampuan membayar hutang Perseroan mengalami perbaikan yang ditunjukkan dengan penurunan rasio solvabilitas dan hutang Perseroan terjamin dengan jumlah aset perusahaan yang memadai. Hal ini terjadi dikarenakan struktur hutang menjadi lebih baik yang disebabkan pelunasan Medium Term Notes, serta kenaikan ekuitas akibat pencapaian laba tahun berjalan.
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
respectively. The Company's solvability has improved, as indicated by a decrease in the Company's solvency ratio and the Company’s liabilities are secured by an adequate number of company assets. This is attributable to the better debt structure due to Medium Term Notes repayment, the increase in equity due to the achievement of profit for the year.
RASIO PENGEMBALIAN Piutang
ACCOUNT RECEIVABLES COLLECTIBILITY
Rasio pengembalian piutang menunjukkan kemampuan Perseroan dalam mengelola piutang usaha. Tercatat bahwa rata-rata pengembalian piutang di tahun 2014 adalah sebesar 51 hari, tingkat rata-rata ini turun bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 74 hari. Hal ini terjadi karena terdapat perbaikan pelunasan piutang usaha dari konsumen.
Account receivables collectibility ratio reflects the Company’s capability in managing its account receivables. The average account receivables collectibility in 2014 was 51 days, a decrease compared with 74 days in 2013. The decrease was attributable to improvement in the account receivables collectibility from customers.
KEBIJAKAN STRUKTUR PERMODALAN
CAPITAL STRUCTURE AND THE CAPITAL MANAGEMENT POLICY
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
Main objective of the Company’s capital management is to ensure the maintenance of a sound capital ratio in order to support the Company’s business and maximize the shareholders’ value.
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan dan untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The Company manages the capital to sustain its business in order to maximize the wealth of shareholders and benefits to other interested parties converned with the Company and to maintain an optimal capital structure to reduce capital costs.
Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank dikurangi dengan saldo kas dan setara kas). Perseroan ataupun entitas anak tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
The Company's capital structure consists of equity attributable to owners of the parent entity (consisting of capital stock, additional paid-in capital, and retained earning) and loans and net borrowings (consisting of lease financing, bank borrowing reduced by cash and cash equivalents). The Company or its subsidiaries are not required to meet certain capital requirements.
Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan gearing ratio yang merupakan total pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
The Company monitors capital using a gearing ratio, which is the result of total loans bearing interests divided by total equity attributable to the owners of parent entity.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 8 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Keuangan Financial Review
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal
MATERIAL BINDING ON CAPITAL GOODS INVESTMENT
Perseroan memperoleh Kredit Investasi - I dari Bank Mandiri sesuai surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan limit KI - I senilai Rp13.860.000.000; Jadwal penarikan s/d 30 Juni 2015, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan 31 Desember 2018, kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi Produksi Herbal dan Produksi Steril.
The Company obtained investment credit line I (“KI-I”) from Bank Mandiri pursunt to the letter No.CBG.CB2/D01.SPPK.005/2014 dated June 16, 2014 with a ceiling of Rp13,860,000,000; disbursement period up to June 30, 2015; 10.50% interest per annum and installment term up to December 2018. The investment credit is used for renovation of Herbal Production and Sterile Production facilities.
Perseroan memperoleh Kredit Investasi - II dari Bank Mandiri sesuai surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.006/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan limit KI - II (Tranche A) senilai Rp8.676.581.800; Jadwal penarikan s/d 31 Desember 2014, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan jangka waktu angsuran sampai dengan 31 Desember 2017; limit KI -II (Tranche B) senilai Rp44.463.418.200; Jadwal penarikan s/d 31 Desember 2015, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan 31 Desember 2018 kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta pembangunan fasilitas produksi FDC.
The Company obtained investment credit line II (“KI-II”) (Tranche A) from Bank Mandiri pursuant to the Letter No.CBG. CB3/D02.SPPK.D06 /2014 dated June 16, 2014 with a ceiling of Rp8,676,581,800; 10,50% interest per annum ; and installment term up to December 31, 2017; ceiling of KI-II (Tranche B) of Rp44,463,418,200; withdrawal term up to December 31, 2015; 10.50% interest per annum; and installment term up to December 31,2018. The investment credit is used for construction of Pilot Plan and FDC Production Facilities.
Perbandingan realisasi dengan target 2014
REALIZATION COMPARISON WITH 2014 TARGETS Penjualan, Beban dan Laba Rugi Sales, Expense and Profit Loss (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million rupiah, unless otherwise stated)
Realisasi 2014 2014 Realization
RKAP 2014 2014 RKAP
Pencapaian (%) Achievement (%)
Penjualan Bersih | Net Sales
1.381.436
1.461.910
95
Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold
Uraian | Description
(1.069.010)
(1.111.370)
98
Laba Kotor | Gross Profit
312.426
350.540
86
Beban Penjualan | Sales Expenses
(178.970)
(196.603)
98
Beban Administrasi dan Umum | Administrative and General Expenses
(91.648)
(99.732)
82
4.536
(8.771)
(52)
(38.942)
(39.500)
99
(Kerugian) Keuntungan Lain-lain Neto | Other (Loss) profit Net Beban Keuangan | Financial Expenses Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit (Loss) Before Tax
7.402
5.934
62
Pajak | Taxes
(6.237)
(1.524)
83
Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)
1.165
4.410
26
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 8 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Di tahun 2014, Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,38 triliun atau hanya mencapai target RKAP 2014 senilai 95%. Selain itu, Perseroan mampu menerapkan efisiensi di berbagai lini proses bisnis, yang dapat ditunjukkan dengan mampu mengelola beban administrasi dan umum yang hanya sebesar 82% dari RKAP dan beban keuangan yang hanya mencapai 99% dari RKAP.
Towards Sustainability
Divident POLICY AND DISTRIBUTION
Selama dua tahun buku terakhir, Perseroan telah membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun 2013 yang dilaksanakan pada 11 April 2013 senilai Rp4,23 miliar atas laba tahun buku 2012, dengan harga per lembar saham senilai Rp1,37 yang dibayarkan pada 22 Mei 2013. Sedangkan untuk tahun buku 2013, Perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.
Over the last two financial years, the Company has distributed dividends to shareholders based on the resolution of the Annual General Meeting 2013 held on April 11, 2013 in the amount of Rp4,23 billion from the 2012 financial year retained earnings, at a price of Rp1,37 per share to be distributed on May 22, 2013. As for financial year 2013, the Company did not distribute dividends to shareholders.
IMPACT OF CHANGES IN FOREIGN EXCHANGE RATE
Dampak Perubahan nilai tukar mata uang asing Mata uang pelaporan keuangan Perusahaan adalah Rupiah. Kinerja Perusahaan memiliki risiko terhadap fluktuasi mata uang asing dikarenakan Perusahaan membeli bahan baku yang harganya dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang doalr AS, namun Perusahaan tidak bisa menyesuaikan harga jual produk. Untuk mengurangi dampak risiko ini perusahaan melakukan kontrak pembelian dalam rupiah dengan agen dalam negeri.
The Company's financial reporting currency is in Rupiah. The Company’s performance has exposure to foreign currency fluctuations as the Company raw materials prices denominated in US dollar; moreover, the Company is not able to adjust the sales price of its products. To mitigate the impact of this risk, the Company arranges the purchase agreements in Rupiah currency with local agents.
IMPACT OF THE CHANGES IN RAW MATERIAL PURCHASE PRICE
Dampak Perubahan Harga beli bahan baku Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga bahan baku masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Indonesia. Langkah antisipatif yang dilakukan Indofarma adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat fluktuatif.
Until now, Indonesian pharmaceutical industry has a high dependence on imported raw materials. Therefore, the price of raw materials is still a factor that greatly affects the survival of the pharmaceutical industry in Indonesia. Indofarma anticipates the challenge by seeking long-term contracts on the purchase of certain raw materials whose prices are very volatile.
Realization OF THE use of proceed from limited public offering
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas
Actualizing the Momentum of Revitalization
Menuju Keberlanjutan
In 2014, the Company recorded net sales of Rp1.38 trillion, only hit the target CBP 2014 by 95%. In addition, the Company was able to implement efficiency in the various lines of business process, which can be shown in its ability to manage general and administrative expenses to reach only 82% of the CBP and the finance expenses to reach only 99% of the CBP.
Kebijakan dan Pembagian Dividen
Perseroan tidak memiliki dana hasil penawaran umum terbatas.
VI
The Company did not have any proceed from Limited Public Offering.
- 8 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Keuangan Financial Review
Informasi Material Mengenai Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/Modal
MATERIAL INFORMATION ABOUT THE DIVESTMENT, MERGER, ACQUISITION, AND / OR BORROWING/CAPITAL RESTRUCTURING
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi di tahun buku 2014 terkait dengan divestasi, akuisisi dan restrukturisasi utang atau modal.
There is neither material information nor facts occurring in financial year 2014 related to divestment, acquisition and borrowing/capital restructuring.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
INFORMATION AND MATERIAL FACTS OCCURRING AFTER THE DATE OF FINANCIAL STATEMENTS
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
There is neither material information nor fact occurring after the date of the Company’s financial statements.
Informasi Transaksi dengan Pihak Berelasi
INFORMATION ON TRANSACTIONs WITH RELATED PARTIES
Terdapat transaksi dengan pihak berelasi, dimana Perseroan telah menetapkan persyaratan transaksi yang sama dengan pihak ketiga. Terkait dengan informasi dengan pihak berelasi, rinciannya adalah sebagai berikut:
There are transactions with related parties, where the Company has set similar terms and requirements with third parties. Information related to transactions with related parties is as follows:
Rincian Transaksi dengan Pihak Berelasi Transaction with Related Parties Details (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million rupiah, unless otherwise stated)
2014 2014
2013 2013
769
2,106
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
10,587
5,425
Jumlah
11,356
7,530
0.82%
0.56%
Uraian | Description Penjualan PT RNI (Persero)
Presentase dari penjualan Pembelian PT Kimia Farma (Persero) Tbk
246
244
PT RNI (Persero)
649
1,098
PT Bio Farma (Persero)
8,855
223
Jumlah
9,750
1,565
1.23%
0.25%
491
769
27,406
22,087
Presentase dari pembelian Penghasilan Bunga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beban Bunga Pinjaman & Provinsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 9 0 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTIONS BEARING CONFLICT OF INTEREST AND/OR TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES
Pengungkapan informasi material dilaksanakan dengan berdasar kepada Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012. Perihal transaksi yang mengandung benturan kepentingan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjamin bahwa setiap anggota manajemen penting Perusahaan tunduk kepada seluruh peraturan perusahaan dan peraturan yang berlaku secara umum dan menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai benturan kepentingan kepada Perseroan.
Material information disclosure is based on the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-431 / BL / 2012 dated August 1, 2012 on the Transaction Bearing Conflict of Interest. The Board of Commissioners and Board of Directors ensure that each member of the Company’s key management is subject to all company regulations prevailing law and regulations, and declare that they have no conflict of interest against the Company.
Dalam hal terjadi benturan kepentingan yang menyangkut semua anggota Direksi maka Perusahaan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau oleh salah seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila tidak ada Dewan Komisaris, maka RUPS dapat mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili perusahaan.
In the event of a conflict of interest involving all members of the Board of Directors, the Company shall be represented by the Board of Commissioners or by one BOC member appointed by the Board of Commissioners. If there is no Board of Commissioners, the AGM may appoint one person or more to represent the Company.
Selama tahun buku 2014, Perseroan tidak memiliki transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
During financial year 2014, the Company has no material transaction bearing conflict of interest and / or transactions with affiliated parties.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi
FINANCIAL INFORMATION CONTAINING EXTRAORDINARY AND RARE EVENTS
Tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian luar biasa dan jarang terjadi.
There is no financial information containing extraordinary and rare events.
Perubahan Peraturan PerundangUndangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
amendment to laws and legislation significantly affecting the company
Selama tahun buku 2014, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Perseroan.
During financial year 2014, there is no amandement to laws and legislation significantly affecting to the Company's financial performance.
Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya
accounting policy and its amendment
Tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan selama tahun 2014.
Actualizing the Momentum of Revitalization
There was no significant changes to accounting policy in 2014.
- 9 1 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Keuangan Financial Review
Estimasi dan Asumsi
Estimate and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perseroan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti- bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
b. Provisi dan Kontijensi Perseroan, dalam kegiatan usaha normal, menjalankan sesuai ketentuan untuk kewajiban hukum maupun konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan pada ketentuan dan kontinjensi. Dalam pengakuan dan pengukuran ketentuan, manajemen mengambil pertimbangan risiko dan ketidakpastian.
b. Provisions and Contingencies The Company, in the ordinary course of business, sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions and contingencies. In recognizing and measuring provisions, management takes risk and uncertainties into account.
c. Estimasi Nilai Realisasi Bersih Persediaan. Dalam menentukan nilai realisasi bersih (NRV) persediaan, Grup mempertimbangkan persediaan usang, kerusakan, kerusakan fisik, perubahan tingkat harga, perubahan kebutuhan konsumen, atau penyebab lainnya untuk mengidentifikasi persediaan yang harus diturunkan ke NRV. Grup menyesuaikan biaya persediaan ke jumlah terpulihkan pada tingkat yang dianggap cukup untuk mencerminkan penurunan pasar dalam nilai persediaan.
c. Estimating Net Realizable Value of Inventories In determining the net realizable value (NRV) of inventories, the Group considers inventory obsolescence, damages, physical deterioration, changes in price levels, changes in consumer demands, or other causes to identify inventories which are to be written down to NRV. The Group adjusts the cost of inventories to recoverable amount at a level considered adequate to reflect market decline in the value of the inventories.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 9 2 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
d. Imbalan Pasti Pasca Kerja Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberepa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun.
d. Post Employment Benefits The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the discount rate and future salary increase. Any changes in these assumptions will have an impact on the carrying amount of pension obligation.
Perseroan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban pensiun yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate and future salary increase at the end of each reporting period. The discount rate is interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rate of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation.
Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.
For the rate of future salary increases, the company collects all historical data relating to changes in base salaries and adjust it for future business plans.
e. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
e. Deferred Tax Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 9 3 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Dalam melakukan pengelolaan aktivitas operasional dan usahanya, Perseroan didukung oleh strategi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola dan meningkatkan kompetensi insan Perseroan. Di samping itu, Information Technology (IT ) Governance atau tata kelola Teknologi Informasi menjadi salah satu prioritas Perseroan dalam melaksanakan pengelolaan organisasi yang efektif, akuntabel dan sesuai pada prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang aman dan berkelanjutan.
In conducting its business operations and management activities, the Company is supported by the strategy of Human Resources Management (HR) which manages and improves human competency in the Company. In addition, the Information Technology (IT) governance or governance of Information Technology becomes one of the priorities of the Company in managing effective and accountable organization which is accordant with the principles of safe and sustainable corporate governance.
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi
HUMAN RESOURCES AND COMPETENCE DEVELOPMENT
Perseroan memandang SDM sebagai kunci dari kinerja perusahaan sekaligus aset penting bagi keberlanjutan usaha. Untuk mendukung kedua hal tersebut, Perseroan menegakkan komitmen kuat untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas SDM secara terencana dan berkelanjutan. Terhitung hingga 31 Desember 2014, Perseroan memiliki total 1.037 karyawan dengan besaran gaji sesuai Upah Minimum Kabupaten/Kota Bekasi.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
The Company view HR as a key asset of the company's performance and as an important asset for the business sustainability. To support both of these, the Company upholds a strong commitment to improve the living standard and human resources quality in a planned and sustainable manner. From now to December 31, 2014, the Company had a total of 1,037 employees with a salary scale according Minimum Wage District / City of Bekasi.
- 9 4 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Untuk mendorong kemandirian sekaligus pengelolaan usaha yang berasaskan efisiensi dan efektifitas, Perseroan membedakan kebijakan pengelolaan SDM yang bernaung di bawah Perseroan dengan kebijakan pengelolaan anak usaha PT Indofarma Global Medika.
To encourage the autonomy as well as efficient and effective business management, the Company distinguishes HR management policy under the Company and management policy under the subsidiary PT Indofarma Global Medika.
Komposisi dan Jumlah SDM Perseroan
Composition and Total Number of the Company’s HR
Jumlah Keseluruhan Karyawan Total Number of Employees
Karyawan PT Indofarma (Persero) Tbk. PT Indofarma (Persero) Tbk ‘s Employees
2014
2013
1.037
1.127
Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Jabatan/Level Organisasi Employee’s Composition of the Company based on Position/Organizational Rank Level Organisasi Organizational Rank Manajer | Manager
2014
2013
20
27
Asisten Manajer | Assistant Manager
50
50
Supervisor
161
175
Pelaksana | Operator Jumlah karyawan | Total Number of Employees
806
875
1.037
1.127
Tingkat Pendidikan Educational Level Tingkat Pendidikan Educational Level
2014
2013
S2 | Magister
11
10
S1 | Bachelor
343
381
Diploma-3 | Diploma
97
103
SMA/SMU Sederajat | Senior High School or the same level
487
528
SMP Sederajat | Junior High School or the same level
73
78
SD | Elementary School Jumlah karyawan | Total Number of Employees
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 9 5 -
26
27
1.037
1.127
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Status Kepegawaian Employment Status Status Kepegawaian Employment Status
2014
2013
Karyawan Tetap | Permanent Employees
808
840
Karyawan PKWT | Temporary Employees
229
287
1.037
1.127
2014
2013
Laki-laki | Males
759
866
Perempuan | Females
242
261
1.037
1.127
Jumlah karyawan | Total Number of Employees
Jenis Kelamin Gender Jenis Kelamin Gender
Jumlah karyawan | Total Number
HR Competency Development
Pengembangan Kompetensi SDM Perseroan menyusun kebijakan pengembangan SDM sesuai dengan man power plan yang ditetapkan manajemen. Kebijakan ini juga mempertimbangkan rencana ekspansi bisnis Perseroan terutama pada aspek-aspek berikut ini,
The Company formulates human resources development policies in accordance with the manpower plan set by the management. This policy also considers the Company's business expansion plans, especially in the following aspects:
•
•
Pengembangan Organisasi • Job Enrichment Individu diberi penugasan yang beragam dari sisi bisnis, teknis, dan organisasi ditujukan untuk memperkaya kemampuan karyawan dalam fungsi tugasnya. •
Job Enlargement Individu dalam Perseroan diberikan penugasan dalam proyek-proyek yang melibatkan koordinasi antar lintas bidang. Implementasi dari aspek ini ditujukan untuk memperluas wawasan karyawan untuk mengetahui hubungan proses bisnis yang komprehensif.
•
Job Value Melakukan review berkala pada masing-masing posisi terkait dengan kontribusinya dalam pencapaian kerja untuk menentukan nilai yang harus dihargai di setiap jabatan yang ada di Perseroan.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 9 6 -
Organizational Development • Job Enrichment Each individuals is given various assignments in terms of business, technical, and organizational duties in order to enrich the employees’ competencies. Job Enlargement Individuals in the Company are given the project assignments involving coordinations among divisions. It is intended to broaden the employees’ insights on related comprehensive business processes.
•
Job Value Conducting a periodic review on each position associated with contribution to the work achievement in order to determine the value for each position in the Company.
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
•
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
•
Job Grading Menetapkan bobot jabatan dari masing-masing posisi yang ada di Perseroan untuk melakukan pemetaan posisi.
•
Job Grading Determining position value of each rank in the Company to perform the rank mapping.
•
Rotasi dan Mutasi Dilakukan dengan mempertimbangkan azas prestasi dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk program penyegaran dan program pemenuhan kompetensi dan kualifikasi dalam persyaratan jenjang karir.
•
Rotation and Mutation Conducted by considering the principle of merit and qualifications required for refreshment program and competency and qualification fulfillment program required for career development.
Transformasi Budaya Perseroan memiliki dan terus mengembangkan sistem tata nilai sebagai acuan dari seluruh karyawan dan manajemen. Sistem nilai ini merupakan kumpulan dari tata nilai yang disepakati bersama dan melandasi semua aspek budaya dan organisasi.
•
Cultural Transformation The Company has in place and continuously develops the value system as a reference for all employees and management. This value system is a collection of mutually agreed values and underlies all cultural and organizational aspects.
Untuk mengimplementasikan peningkatan kompetensi SDM, Perseroan berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pelatihan di seluruh aspek operasional Perseroan secara terencana dan berkelanjutan. Upaya peningkatan kompetensi ini diselenggarakan dengan menjunjung tinggi prinsip persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan Indofarma. Di tahun 2014, Perseroan fokus untuk meningkatkan kompetensi dan ketrampilan serta menanamkan nilai inti perusahaan pada seluruh karyawan.
To implement HR competency improvement, the Company is committed to provide education and training in all aspects of the Company's operations in a planned and sustainable manner. The effort is conducted by upholding the principle of equal opportunity for all Indofarma’s employees. In 2014, the Company focused on competence and skills improvement as well as core values embodiment in all employees.
Sepanjang tahun 2014 Perseroan telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan baik dari internal maupun eksternal dengan jumlah biaya pelatihan sebesar Rp303,6 juta. Total waktu pelatihan di tahun 2014 lebih dari 12.500 jam. Hal ini merupakan wujud komitmen Perseroan dalam mengembangkan SDM, ditengah-tengah kebijakan efisiensi yang sedang dilaksanakan Perseroan.
Throughout 2014, the Company has organized both internal and external education and training programs with a total training cost of Rp303.6 million. The total training time in 2014 was more than 12,500 hours. This represents the Company's commitment to developing human resources, amidst the efficiency policy being executed by the Company.
Berikut beberapa pendidikan dan pelatihan yang diikuti karyawan Perseroan selama 2014: • Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) • CAPA-Change Management • Risk and Governance Summit 2014 • Lean Manufacturing • Encounter Leadership Program • Applied Marketing Research
The followings are education and training programs undertaken by the Company’s employees in 2014: • Good Manufacturing Practices (GMP) • CAPA-Change Management • Risk and Governance Summit 2014 • Lean Manufacturing • Encounter Leadership Program • Applied Marketing Research
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 9 7 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Kesejahteraan Karyawan dan Kesetaraan Kesempatan
Employee Welfare and Equal Opportunity
Bentuk komitmen Perseroan terhadap kesejahteraan para karyawannya ditunjukkan melalui penerapan praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, kesejahteraan para karyawan juga tidak liput dari perhatian Perseroan. Standar gaji telah ditetapkan sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota yang berlaku, Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), asuransi kesehatan, pengelolaan dana pensiun oleh lembaga keuangan (DPLK) PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., tempat ibadah, pemberian tunjangan tunjangan-tunjangan dan forum komunitas karyawan.
The Company's commitment to the employee welfare is realized by implementing occupational health and safety in accordance with the prevailing laws and regulation. In addition, the Company pays attention on the employee welfare. Standard salary has been set in accordance with the applicable Minimum Wages of Regency/Municipal, Employment Social Security (Jamsostek), health insurance, pension fund management by DPLK PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., places of worship, benefits and allowances, as well as employee community forums.
Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi tanpa memandang ras, suku, golongan ataupun gender. Bentuk dukungan ini diwujudkan melalui penyusunan kebijakan pengembangan SDM yang ditetapkan oleh Perseroan untuk meningkatkan daya saing Perusahaan.
The Company provides equal opportunity to all employees to develop competencies regardless their race, ethnicity, class or gender. This support is embedded in the preparation of HR development policies set by the Company to improve the Company’s competitiveness.
Untuk menunjang produktivitas dan kepuasan karyawan, Perseroan mendukung adanya aktivitas ekstrakurikuler karyawan baik di bidang olah raga, pemberdayaan lingkungan maupun kegiatan keagamaan. Aktifitas olah raga yang dilakukan oleh karyawan adalah sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan. Aktifitas pemberdayaan lingkungan dilakukan dengan kegiatan pencinta alam dan klub otomotif. Kegiatan keagamaan meliputi pengajian rutin karyawan setiap hari selasa, kajian Islam Muslimah dan kebaktian setiap hari jum’at. Perseroan meyakini, kenyamanan bekerja dalam seluruh aspek akan mendorong loyalitas dan produktifitas setiap karyawan untuk berkontribusi dalam kinerja Perseroan secara keseluruhan.
To support productivity and employee satisfaction, the Company supports employees with extracurricular activities both in the field of sports, the environment and the empowerment of religious activity. Sports activities performed by employees are football, futsal, badminton, table tennis, tennis courts. Neighbour hood and environment related activities are done by nature lovers and motoring clubs activities. Religious activities include routine recitation every Tuesday, Muslim Islamic studies and worship services every Friday. The Company believes, the comfort working atmosphere in all aspects will encourage loyalty and productivity of each employee to contribute to the overall performance of the Company.
Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan Sebagai Pedoman Perilaku Karyawan
Working Guidelines and Corporate Culture as Code of Conduct for Employees
Dalam menjalankan aktivitasnya, Perseroan memegang teguh pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang baik. Melalui prinsip GCG ini, Perseroan melandaskan kekaryaaan seluruh insan Perseroan melalui kode etik Pedoman Kerja atau Code of Conduct. Selain itu, Perusahaan memiliki Nilai Inti Perusahaan yaitu Kepedulian, Profesional dan Kewirausahaan sebagai Budaya Perusahaan yang akan menjadi ide besar Pedoman Perilaku dan hubungan ketenagakerjaan di
In carrying out its activities, the Company adheres to the implementation of the GCG principles. Through these GCG principles, the Company has set a basis for all employees to work, namely Code of Conduct. In addition, the Company has established Core Values consisting of: Care, Professionalism and Entrepreneurship, the Corporate Culture that would become the grand idea of Code of Conduct and industrial relations in the Company. The implementation of GCG Principles through the
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 9 8 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Perseroan. Prinsip pelaksanaan GCG melalui Pedoman Perilaku diharapkan dapat memberikan suasana kerja yang profesional dan saling menghargai antar karyawan sekaligus menekan kesempatan akan terjadinya penyimpangan internal.
Code of Conduct is expected to provide a professional working atmosphere and mutual respect among employees and to reduce the occurrence of internal distortion.
Perseroan juga mengupayakan sosialisasi dan internalisasi Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan melalui beragam bentuk hal. Berbagai program kampanye dan kegiatan dilakukan untuk terus memberikan pemahaman kepada karyawan akan pentingnya hubungan kekaryawanan dan ketenagakerjaan yang sehat, yang kemudian akan berimbas terhadap kinerja dan citra Perseroan.
The Company has also attempted dissemination and internalization of the Code of Conduct and Corporate Culture through various activities. Various campaigns and activities are undertaken to continually provide insights of the importance of healthy industrial relations, which would then give positive impact on the Company’s performance and image.
Tentang penerapan GCG selengkapnya diuraikan dalam bab Tata Kelola Perusahaan dalam laporan tahunan ini.
GCG implementation will be described in the GCG chapter hereof.
Hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi
Industrial Relations and Freedom of Association
Perseroan memandang pentingnya hubungan perusahaanmanajemen-karyawan sebagai hubungan industrial yang melandasi pengelolaan organisasi yang sehat dan bermutu. Perseroan memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan untuk berorganisasi melalui hubungan dengan Serikat Pekerja Indofarma yang didirikan pada tahun 2003, dengan keanggotaan hingga kini mencapai hampir seluruh karyawan. Aktivitas yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Indofarma adalah semua yang terkait dengan hubungan industrial, advokasi anggota dan pelatihan ketenagakerjaan.
The Company views the importance of company-managementemployee relationship as industrial relations underlying a healthy and quality organizational management. The Company gives freedom to all employees to organize through the United Workers Indofarma founded in 2003, with membership of almost all employees now. Activities undertaken by the Union Indofarma are all related to industrial relations, advocacy and training members of labor.
Teknologi informasi
INFORMATION TECHNOLOGY
Penerapan Information Technology (IT) Governance atau tata kelola Teknologi Informasi sangat diperlukan untuk mendukung produktifitas perusahaan. Di samping itu, Teknologi Informasi memberikan model pengelolaan organisasi berbasis sistem, dimana asas akuntabilitas menjadi kunci bagi pelaksanaan pengelolaan organisasi yang sehat dan berkelanjutan.
The application of Information Technology (IT) governance is needed to support the productivity of the Company. In addition, Information Technology provides a system-based organization management model, in which the principle of accountability is the key to the implementation of the management of a healthy and sustainable organization.
Teknologi Informasi yang dikembangkan Perseroan bertujuan guna meningkatkan efisiensi dan produktifitas Perseroan. Di samping itu, IT Governance Perseroan mempermudah top management dalam proses pengambilan keputusan guna meningkatkan daya saing Perseroan dengan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat.
Information technology is developed by the Company with the purpose to improve the efficiency and productivity of the Company. In addition, IT Governance facilitates the Company's top management in the decision making process in order to improve the Company’s competitiveness amidst a stringen business competition.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 9 9 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Perseroan telah menggunakan system Enterprise Resources Planning (ERP) pada seluruh lini proses bisnisnya. Sistem ini digunakan baik di lingkungan Perseroan sendiri maupun pada PT Indofarma Global Medika (“IGM”) sebagai anak usaha dari Perseroan secara terintegrasi. Dengan adanya sistem ini maka seluruh transaksi proses bisnis yang terjadi baik di lingkungan Perseroan maupun anak perusahaan secara otomatis tersimpan didalam database Perseroan sehingga Perseroan dapat lebih cepat dan akurat dalam proses pertanggungjawaban pengelolaan. Disamping itu, sistem ERP membuat perencanaan dan pengendalian aset Perseroan yang berupa persediaan dari raw material sampai dengan produk jadi di posisi pusat maupun cabang dapat dengan mudah dilaksanakan.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
The Company has implemented Enterprise Resources Planning (ERP) system in all lines of its business processes, both within the Company and in the PT Indofarma Global Medika ("IGM"), a subsidiary of the Company, as an integration. With this system, the entire transaction of business processes that occur both within the Company and its subsidiary are automatically stored in the database of the Company so that the Company can be more quickly and accurately in the process of management accountability. In addition, ERP system plans and controls the Company's assets in the inventory of raw materials to the finished product in the central and branch positions that can be easily implemented.
- 1 00 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Kinerja Anak Perusahaan Performance of Company's Subsidiaries
Data Kepemilikan dan Aset Anak Perusahaan Subsidiaries Ownership and Assets Data
Nama Perusahaan Names of the Company
Kegiatan Usaha Operational Activities
Domisili dan Tahun Dimulainya Operasi Komersial Domicile and Commercial Operation Commencement Date
Persentase Kepemilikan % ownership 2014
2013
Aset/Assets
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rp)
2014
2013
624.800
607.036
Status Operasi Operation Status
Anak Perusahaan Langsung | Direct Subsidiary PT Indofarma Global Medika
Distribusi dan perdagangan farmas | Pharmaceutical Distribution and Trade
Jakarta, 2000
99,99%
99,99%
Beroperasi In operation
Kepemilikan Melalui PT Indofarma Global Medika (“IGM”) | Ownership through PT Indofarma Global Medika PT Farmalab Indoutama
Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekuivalensi | Bioavailability and Bioequivalence Laboratory
Jakarta, 2014
99,90%
99,90%
6.671
-
Beroperasi In operation
Anak Perusahaan Langsung
Direct Subsidiary
PT Indofarma Global Medika (“IGM”)
PT Indofarma Global Medika (“IGM”)
PT IGM didirikan pada tahun 2000 dan merupakan anak perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi obat, alat kesehatan, diagnostik, dan hospital furniture serta kerja sama operasi Laboratorium Rumah Sakit Terpadu. Persentase kepemilikan saham Perseroan terhadap IGM adalah sebesar 99,99%.
PT IGM was established in 2000 and is a subsidiary of the Company engaging in trading and distribution of drugs, medical devices, diagnostics, hospital furniture and cooperation on the operation of Integrated Hospital Laboratory. The Company's share ownership in the IGM is 99.99%.
IGM mempunyai 31 cabang yang menjangkau seluruh Indonesia. Dengan mengusung slogan “One Day Service”, IGM didukung oleh sistem teknologi informasi yang terintegrasi dari seluruh cabang yang dimiliki. Dalam menjalankan bisnisnya IGM melakukan otomatisasi pengawasan terhadap tenaga penjual yang ada di lapangan melalui penerapan sales force automation berbasis cloud, yang mencakup sistem dokumen penjualan, pengiriman barang dan penyelesaian pekerjaan lapangan.
IGM has 31 branches spreading across Indonesia. With the slogan of "One Day Service", IGM is supported by an information technology system integrated with all branches. In conducting its business, IGM conducts automate surveillance to the salesmen on site through the implementation of cloud-based sales force automation, includes sales document issuance, product delivery and completion of field work.
IGM berkomitmen untuk selalu tumbuh secara berkelanjutan dalam volume dan meningkatkan keunggulannya di seluruh Indonesia dengan memberikan pelayanan jasa paripurna yang bernilai lebih. Di tahun 2014 IGM menjalani perbaikan kinerja, yaitu dari rugi 25 miliar di tahun 2013 menjadi rugi 3 miliar di tahun 2014.
IGM is committed to sustainably growing in volume and enhancing its competitive edge throughout Indonesia to provide excellent services with added values. In 2014, IGM improved its performance, which was from a loss of Rp25 billion in 2013 to a loss of Rp3 billion in 2014.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 01 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Anak Perusahaan Performance of Company's Subsidiaries
Laba (Rugi) Komprehensif PT IGM PT IGM Statements of Comprehensive Income (Loss) (dalam juta rupiah | in million rupiah)
Uraian | Description Penjualan Bersih | Net Sales Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold
2014
2013
1.354.366
1.246.736
(1.158.663)
(1.054.221)
195.703
192.515
Laba Kotor | Gross Profit Beban Penjualan | Sales Expense
(137.348)
(133.487)
Beban Administrasi dan Umum | Administrative and General Expense
(40.768)
(51.868)
Beban Keuangan | Finance Expense
(20.451)
(34.507)
(2.865)
(27.347)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit (Loss) Before Tax Pajak | Tax Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)
(814)
2.231
(3.679)
(25.116)
Di tahun 2014, IGM berhasil membukukan penjualan sebesar Rp1,35 triliun yang mengalami peningkatan sebesar Rp107,53 miliar atau setara dengan 8,63% dibandingkan dengan tahun 2013. Selain itu IGM berhasil melakukan efisiensi dan restrukturisasi.
In 2014, IGM successfully posted sales of Rp1.35 trillion, an increase by Rp107.53 billion, equivalent to 8.63%, compared to 2013. In addition, IGM successfully performed cost efficiency and restructuring.
Kepemilikan Melalui IGM
Ownership Through IGM
PT Farmalab Indoutama (“Farmalab”)
PT Farmalab Indoutama (“Farmalab”)
PT Farmalab Indoutama (“Farmalab”) merupakan perusahaan yang didirikan di jakarta berdasarkan Akta No. 12 tanggal 17 Desember 2013 dari Notaris Ny. Andalia Farida, S.H,MH,. Farmalab berdomisili di Jl. Delima II no.4, Malakasari, Duren Sawit –Jakarta Timur. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Farmalab, maksud dan tujuan pendirian perusahaan adalah berusaha dibidang jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Jasa penyedia jasa peralatan Labotarium. 2. Jasa penyedia jasa bahan uji profisiensi. 3. Jasa penyedia uji banding Laboratorium. Farmalab mulai melakukan kegiatan usaha sejak September 2014 serta telah membukukan pendapatan usaha.
Farmalab Indoutama ("Farmalab") is a company established in Jakarta based on Notarial Deed 12 dated December 17, 2013 of Notary Ny. Andalia Farida, S.H, MH,. Farmalab is domiciled in Jl. Delima II no.4, Malakasari, Duren Sawit East Jakarta. In accordance with the Article 3 of its Articles of Association, the objective and purpose of the the Company’s establishment is to engage in the field of service. In order to achieve these objectives, the Company can carry out the following activities: 1. Provision of Laboratory equipment 2. Provision of Proficiency Test Materials 3. Provision of laboratory comparison test Farmalab commenced its operation since September 2014 and has recorded operating revenue.
Laba (Rugi) Komprehensif PT Farmalab Indoutama PT Farmalab Indoutama Statements of Comprehensive Income (Loss) (dalam juta rupiah | in million rupiah)
Uraian | Description
2014
Penjualan Bersih | Net Sales
103
Beban Usaha | Operating Expense
(1.630)
Beban lain-lain | Other Expense
(247)
Rugi Sebelum Pajak | Loss before Tax
(1.773)
Pajak | Tax
440
Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
(1.333)
- 1 02 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Prospek dan Strategi 2015 2015 Prospect and Strategy
Diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di bawah pengelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memberikan proyeksi dan potensi besar bagi laju perkembangan Perseroan. Terutama dengan selesainya renovasi gedung produksi dan peremajaan mesin-mesin produksi di tahun 2014 akan menambah kemampuan dan kapasitas Perseroan untuk ikut menyukseskan program JKN melalui pengadaan dan pemasaran serta distribusi obat generik.
The enactment of the National Health Insurance program (JKN) under the management of the Implementing Agency of Social Security ( BPJS ) provides projections and great potential for the growth of the Company. The completion of production building renovation and rejuvenation of production machines in 2014 will particularly enhance the Company's ability and capacity to participate in the success of JKN program through procurement, marketing and distribution of generic drugs.
Penentuan Asumsi
Assumption Determination
Asumsi ditentukan berdasarkan sumber-sumber data yang valid dan menjadi referensi banyak pihak. Sumber yang digunakan dalam penentuan asumsi adalah data dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang telah dipublikasikan dan menjadi referensi dalam penyusunan RAPBN 2014 serta arahan dari Kementrian BUMN; data industri yang diperoleh dari Intercontinental Marketing Services (IMS) Health ataupun sumber lain yang dapat dijaga validitasnya; dan data pencapaian Perseroan saat ini dan rencana-rencana korporasi terutama yang terkait dengan rencana renovasi fasilitas produksi dan rencana pendanaan.
Assumptions are determined based on the valid data sources which become references for many parties. The sources to determine assumption are published data from the Ministry of Finance and Bank Indonesia which become a reference in the preparation of the 2014 State Budget as well as Minister of SOEs directives. The industrial data is obtained from the Intercontinental Marketing Services (IMS) Health or from any other valid sources, and the data on the Company’s current achievement, corporate plans, particularly those related to production facilities renovation plan and financing plan.
Asumsi-asumsi eksternal yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi berkisar di 5,6%; inflasi pada kisaran 4,4%; nilai tukar USD terhadap Rupiah sesuai dengan kondisi pasar, sebesar Rp12.000; suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 (tiga) bulanan sebesar 6,2%; dan pertumbuhan pasar farmasi pada kisaran 8,60%. Khusus untuk pasar generik akan tumbuh di kisaran 11,77% dengan semakin luasnya implementasi JKN.
External assumptions in use are economic growth in the range of 5.6%; inflation in the range of 4.4%; USD exchange rate against rupiah in accordance with market conditions, amounting to Rp12,000; quarterly interest rates on Treasury Bills (SPN) at 6.2%; and the growth of pharmaceutical market in the range of 8.60%. Particularly, the generic market will grow in the range of 11.77% due to the wider implementation of JKN.
Asumsi internal Perseroan muncul dari kapasitas produksi dapat dioptimalkan sehingga tidak ada toll out manufacture untuk produk yang bisa diproduksi sendiri. Di samping itu, asumsi internal lainnya adalah harga bahan baku tidak mengalami kenaikan dibandingkan pembelian terakhir tahun 2014; biaya Toll Manufacturing sebesar Rp12 miliar hingga Rp16 miliar untuk produk yang tidak dapat diproduksi sendiri; discount rata-rata penjualan untuk pasar regular terjaga tidak lebih dari 10%; margin rata-rata produk eksport terjaga minimal 25%; biaya promosi produk nama dagang tidak lebih dari 52,5%, lebih rendah dari tahun 2013 yang mencapai 60%; penataan ulang portofolio produk dengan mengutamakan produk-produk yang mempunyai nilai tambah; biaya tetap di luar gaji tumbuh pada kisaran 10%; kenaikan gaji karyawan 5%-6%; kenaikan UMP 20%; dan kurs terhadap USD sebesar Rp12.000.
The Company's internal assumptions arising from the production capacity can be optimized so there is no toll out manufacture for products that can be self-produced. In addition, another internal assumption is that raw material prices did not increase compared to the last purchase in 2014; Toll Manufacturing cost is Rp12 billion to Rp16 billion for products that can not be self-produced; average discount sales for the regular market is maintained no more than 10%; average margin export products maintained is at least 25%; the promotion cost of products of trade mark is no more than 52.5%, it is lower than in 2013 which reached 60%; rearrange product portofolio with prioritizing in value added products; fixed costs excluding growing salaries is at around 10%; the increase of employees’ salary is 5% -6%; the increase in minimum wages is 20%; and the exchange rate against the USD is amounted to Rp12,000.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 03 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Prospek dan Strategi 2015 2015 Prospect and Strategy
Proyeksi Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian Projected of Consolidated Statements (dalam juta rupiah | in million rupiah)
Realisasi 2014 2014 Realization
Uraian Description Penjualan Bersih | Net Sales Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold Laba Kotor | Gross Profit Beban penjualan | Sales Expense Beban administrasi dan umum | Administrative and General Expense (Kerugian) keuntungan lain-lain Neto | Other (Loss) profit Net Beban keuangan | Finance Expense Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit (Loss) Before Tax Pajak | Tax Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)
RKAP 2015 2015 RKAP
1.381.437
1.765.707
(1.069.010)
(1.316.406)
312.426
449.300
(178.970)
(221.413)
(91.648)
(122.643)
4.536
(3.000)
(38.942)
(55.048)
7.402
47.197
(6.237)
(14.178)
1.165
33.018
Di tahun 2015, Perseroan menargetkan nilai penjualan senilai Rp1,76 triliun yang meningkat 28% dari realisasi penjualan di tahun 2014.
In 2015, the Company has targeted total sales of Rp1.76 trillion, an increase by 28% from the realized sales in 2014.
Proyeksi Investasi Tahun 2015
Projected Investment in 2015
Prioritas investasi tahun 2015 difokuskan pada beberapa hal yang dapat menunjang kelancaran produksi Perseroan. Selain itu, investasi tahun 2015 ditujukan untuk melengkapi mesin dan fasilitas produksi untuk mengoptimalkan fasilitas existing; melakukan renovasi dan pembangunan fasilitas untuk memenuhi ketentuan regulasi; serta fasilitas yang mendukung percepatan faktor pertumbuhan Perseroan.
Investment priorities in 2015 will focus on a few things that can support the Company’s production. In addition, investments in 2015 aim to equip machines and production facilities to optimize the existing facilities; to renovate and construct facilities to comply with the regulations as well as facilities that can support the Company's growth acceleration factors.
Total proyeksi investasi yang akan dilakukan Perseroan sebesar Rp127,18 miliar, mencakup investasi di Perseroan sebesar Rp114,08 miliar dan investasi pada anak usaha PT Indofarma Global Medika (“IGM”) sebesar Rp13,10 miliar. Proyeksi investasi tersebut akan digunakan untuk renovasi bangunan produksi, ruang sampling bahan, laboratorium mikrobiologi, penyiapan gudang utama IGM, dan beberapa renovasi lainnya. Proyeksi investasi juga akan dialokasikan untuk pengoptimalan mesin produksi Perseroan, seperti mesin Chiller 300KW, mesin filling ampul inline aseptis, dan beberapa penambahan mesin lainnya. Demikian pula dengan peningkatan sarana, instalasi, peralatan pabrik dan peralatan kantor yang sedianya akan menunjang operasional usaha menjadi bagian dari proyeksi investasi Perseroan di tahun 2015.
The total projected investment made by the Company is Rp 127.18 billion, covering investment in the Company by Rp114,08 billion and investment in subsidiary PT Indofarma Global Medika ("IGM") by Rp 13.10 billion. The projected investment will be used for the renovation of production buildings, material sampling room, microbiology laboratories, preparation of IGM main warehouse, and some other renovations. Projected investment will also be allocated to the Company's production engine optimization, such as Chiller 300kW engine, inli ne aseptic ampoule filling machine, and some other machine. Similarly, the improvement of facilities, installations, equipment factory and office equipment which are going to support the business operations are to be part of the projected investment of the Company in 2015.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 04 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2015
Key Performance Indicator (KPI) in 2015
Perseroan menerapkan Key Performance Indicator (KPI) untuk proyeksi pelaksanaan aktivitas usaha, dengan indikator seperti yang dapat dilihat di bawah ini,
The Company also applies Key Performance Indicator ( KPI ) for the projection of business activity implementation, with the following indicators:
No 1
2 3
4
5
Perspective
Objective
Critical Success Factors
Key Performance Indicator
Product and process efectiveness
1. On time delivery dan product capacity optimization 2. Improve product quality
1. Lead time, Production plan accuracy, production fulfillment 2. Number of quality complaint
Customer Focus
Increase customer loyalty
Match Customer Expectation 1. Customer Satisfaction
Increase workforce engagement
1. Leadership Communication 2. Competency utilization
1. Employee Satisfaction
Leadership, Corporate Governance, and Social Responsibility
Improve management quality
Regulatory compliance, good governance
1. GMP Certification
Financial and Market
Financial Health
HR Focus
1. Supply Capability 2. Quality Complaint
2. No. of Active Customer 2. Engagement Level
2. KPKU Score
Stategic Initiatives Production planning accuracy, aggressive production
Customer relationship acceleration Workforce appraisement, management communication GMP, KPKU and GCG implementation
3. GCG Score 1. Cost management 2. Market knowledge
1. Profitability 2. Sales Achievement
Cost restructuring, aggressive marketing
3. Tingkat kesehatan RKAP
Strategi Mencapai Target 2015
Strategy for 2015 Target Achievement
Strategi Perseroan ditetapkan berdasarkan analisa kapabilitas internal dengan mempertimbangkan strength, weakness, opportunity, dan threat. Beberapa rumusan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target 2015 sebagai berikut: a. Perseroan akan mengoptimalkan seluruh kapasitas produksi yang dimiliki guna memastikan ketersediaan produk di pasaran dan guna terciptanya biaya manufaktur yang efisien melalui perencanaan produksi yang lebih komprehensif dan secara aktif membuka kerjasama Toll In Manufacture utamanya fasilitas produksi herbal. b. Mengoptimalkan penggarapan pasar tender guna berperan aktif dalam program JKN dan pasar reguler baik melalui intensifikasi dan ekstensifikasi guna menciptakan sustainability pasar yang lebih baik. c. Secara berkesinambungan akan memperbaiki kualitas portfolio produk guna peningkatan pelayanan kepada customer dan menciptakan kualitas penjualan yang lebih baik.
The Company's strategy is determined based on the analysis of internal capabilities by considering the strength, weakness, opportunity, and threat. Several formulated strategies to be undertaken for the 2015 target achievement are as follows: a. The Company will optimize the production capacity in order to ensure the availability of products in the market and to create an efficient manufacturing costs through a more comprehensive production planning and actively build cooperations in Toll In Manufacture particularly for herbal production facilities. b. The Company will optimize the tender market business management in order to actively participate in JKN program and regular market through intensification and extension in order to create a better market sustainability. c. The Company will continuously improve the quality of the product portfolio in order to improve the quality of its customer service and sales.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 05 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Prospek dan Strategi 2015 2015 Prospect and Strategy
d. Meningkatkan inovasi guna menciptakan produk baru yang prospektif guna menjamin tersedianya growth factor Perseroan secara berkelanjutan. e. Melakukan investasi guna meningkatkan pemenuhan regulasi, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan kemampuan riset dan pengembangan guna menjamin eksistensi Perseroan ditengah persaingan yang semakin ketat. f. Mengembangkan produk-produk herbal melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian atau perusahaan lain untuk menciptakan daya saing baru guna percepatan pertumbuhan Perseroan. g. Mengembangkan unit bisnis baru (Indomach dan Farmalab) sebagai profit centre selain berperan dalam membantu percepatan pertumbuhan Perseroan. h. Memastikan tersedianya dukungan finansial yang cukup melalui sumber pembiayaan yang paling efisien. i. Secara aktif mengembangkan kerjasama strategis guna memperkuat posisi Perusahaan dalam rangka menghadapi diberlakukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
d. The Company will enhance its innovation to create new prospective products in order to ensure the availability of its sustainable growth factor. e. The Company will make investments to improve regulatory compliance, increase productivity and improve research and development in order to ensure its existence in a more stringent competition. f. The Company will develop herbal products through collaboration with research institutes or other companies to create a new competitive edge for its growth acceleration. g. The Company will develop its new business units (Indomach and Farmalab) as profit centers in addition to their role in helping the Company’s growth acceleration. h. The Company will ensure the availability of adequate financial support through the most efficient sources of financing. i. The Company will actively develop strategic cooperation in order to strengthen the Company's position to deal with the adoption of the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015.
- 1 06 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
Actualizing the Momentum of Revitalization
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
- 1 07 -
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 110 / Prinsip Dasar dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan | Basic Principles And Implementation of Corporate Governance
115 / Organ Tata Kelola Perusahaan | Organ of Good Corporate Governance 164 / Audit Internal Dan Pengendalian Internal | Internal Audit and Control 173 / Manajemen Risiko | Risk Management 183 / Kode Kepatuhan | Code of Compliance 209 / Transparansi Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance Transparency 212 / Penilaian Tata Kelola Perusahaan | Assessment of Corporate Governance 218 / Roadmap Tata Kelola Perusahaan | Roadmap of Corporate Governance
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Prinsip Dasar dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Implementation of Corporate Governance
Prinsip Dasar dan Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Basic Principles and Objectives of Corporate Governance Implementation
Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance (GCG) muncul sebagai akibat dari hubungan antar organ perusahaan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam pengambilan keputusan organisasi. Aspek pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas Perseroan menjadi hal mendasar yang berimbas langsung pada iklim investasi dan nilai tambah bagi pengelolaan organisasi yang berkelanjutan.
The basic principles of Good Corporate Governance (GCG) are resulted from the inter-relationship of corporate organs with the capacity and capability in organizational decision making. Decision making and operation management of the Company is a fundamental activities that have direct impact on the investment climate and value added to the sustainable management of the organization.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan senantiasa menjunjung implementasi GCG, dengan acuan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-01/MBU/2011 yang kemudian diubah dengan No. PER-09/ MBU/2012 yang menyebutkan bahwa GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan perundang-undangan dan etika perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip GCG yang mencakup transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian
In carrying out its business activities the Company always upholds the implementation of good corporate governance based on the Minister of State Owned Enterprises Regulation No. PER-01/ MBU/2011 then changed into No. PER-09/MBU/2012 which states that good corporate governance (GCG) consists of the principles that underline the processes and mechanism based on the laws and corporate ethics. The application of good corporate governance principles which include transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness is a
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 10 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
dan kewajaran merupakan landasan yang kuat untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi keberlanjutan aktivitas usaha Perseroan. Selain itu penerapan GCG yang mengacu pada praktik terbaik akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan para pemangku kepentingan dan membawa Perseroan kepada kemajuan yang signifikan dan berkelanjutan.
strong foundation for creating long-term value for the company’s sustainability. In addition, by referring to the implementation of good corporate governance that refers to best practices, the trust of company’s shareholders and stakeholders will increase and will deliver the company to a significant and sustained progress, for the Company’s sustainability.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN tersebut, tujuan penerapan prinsip-prinsip GCG pada perusahaan BUMN yaitu: 1. Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional. 2. Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ perseroan. 3. Mendorong organ perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN. 4. M e n i n g k a t k a n k o n t r i b u s i B U M N d a l a m perekonomian nasional. 5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
Based on the Minister of State Owned Enterprises Regulation, the objectives of GCG implementation are as follows: 1. Optimizing the value of State-Owned Enterprise (SOE) so that the company has strong competitiveness, both nationally and internationally 2. Encouraging good management of SOE in a professional, efficient, and effective way along with the empowerment of organ function and increase the company’s independence. 3. Encouraging the company’s organs in making decisions and perform actions based on high moral values and compliance with laws and regulations, along with the awareness regarding social responsibility towards stakeholders and environmental preservation around SOE’s business operations. 4. Increasing the SOE’s contribution in building national economy 5. I m p r o v i n g c o n d u c i v e c l i m a t e f o r n a t i o n a l investment development.
Sementara prinsip implementasi GCG yang digunakan Perseroan mengacu pada Pedoman Umum GCG dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) melalui asas-asas GCG yang umum dikenal dengan sebutan TARIF,
While the implementation of the principles of good corporate governance refers to GCG’s General Guideline of National Committee on Governance (NCG) through the GCG principles generally known as TARIF,
1. Transparansi Perseroan mendefinisikan transparansi sebagai keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai aktivitas usaha. Hal ini dilakukan antara lain dengan selalu memastikan bahwa pengungkapan berbagai hal material mengenai korporasi; mencakup di antaranya kondisi keuangan, capaian usaha, informasi kepemilikan, dan pelaksanaan tata kelola dilaksanakan secara tepat waktu dan akurat serta dapat diakses oleh pemegang saham maupun para pemangku kepentingan dan masyarakat.
1. Transparency The Company defines transparency as a disclosure in conducting the process of decision making and material information expression that relevant regarding company’s business activities. This is done by, among others, always ensuring that the disclosure of material information regarding the Company; including financial condition, business performance, proprietary information, and implementation of good corporate governance, is disclosing in a timely, accurate manner that accessible to shareholders and other stakeholders and the public.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 11 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Prinsip Dasar dan ImplementasiTata Kelola Perusahaan Basic Principles and Implementation of Corporate Governance
2. Akuntabilitas Perseroan mendefinisikan akuntabilitas sebagai kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ Perseroan sehingga pengelolaan aktivitas usaha terlaksana secara efektif. Dalam kaitannya dengan pihak yang berkepentingan, penerapan akuntabilitas Perseroan dalam aktivitas usaha harus selalu sejalan dengan etika bisnis yang baik serta sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku.
2. Accountability The Company defines accountability as the clarity of function, execution and responsibility of the Company’s organs to assure that company’s management runs effectively. In conjunction with stakeholders, the implementation of corporate accountability in business activities must be consistent with good business ethics and in accordance with applicable laws and regulations.
Langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk menegakkan prinsip akuntabilitas antara lain dengan memberikan penjelasan atau justifikasi atas pelaksanaan wewenang atau pelaksanaan setiap tugas, pelaporan hasil atas pelaksanaan wewenang atau tugas tersebut, serta pertanggungjawaban atas setiap beban atau kewajiban yang berasal dari aktivitas tersebut.
The measures taken to uphold the principle of accountability were done by providing an explanation or justification for the implementation of the authority or the execution of any duty, reporting the results of the implementation of the powers or duties, as well as responsibility for any expenses or obligations derived from such activities.
Keberadaan Audit Internal dan Auditor Eksternal, penyampaian rencana anggaran oleh Direksi kepada Dewan Komisaris merupakan contoh bentuk penerapan prinsip akuntabilitas di Perseroan.
The presence of Internal Audit Unit (SPI) and the External Auditor, the budget plan delivery by the Board of Directors to the Board of Commissioners are some examples regarding the application of the principle of accountability in Indofarma.
3. Tanggung Jawab Perseroan mendefinisikan responsibilitas atau tanggung jawab sebagai kesesuaian di dalam pengelolaan aktivitas usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Hal ini berlaku baik untuk manajemen maupun karyawan, dimana setiap karyawan diwajibkan untuk patuh dan taat terhadap aturan internal Perseroan maupun aturan perundanganundangan. Laporan terkait penerimaan gratifikasi, kepatuhan terhadap ketentuan hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup, serta kesehatan dan keselamatan kerja merupakan beberapa contoh komitmen tanggungjawab Perseroan yang senantiasa dipegang dan dilaksanakan.
3. Responsibility The Company defines responsibility as compliance to the legislation that applies along with the principles of a sound corporation. This applies both to management and employees, where each employee is required to obey and adhere to the Company’s internal rules and regulations. The report regarding gratuities, compliance with industrial relations, environmental protection, and health and safety are some examples of the responsibility commitment in Indofarma that will always be held and executed.
4. Kemandirian Perseroan mendefinisikan kemandirian sebagai suatu keadaan di mana aktivitas usaha dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku maka seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan telah menandatangani pernyataan terkait benturan kepentingan yang tercantum dalam buku pedoman dan etika perilaku.
4. Independency The Company defines independence as a state in which business activities are managed in a professional manner without any conflict of interest and influence/pressure from any party that is not in accordance with the prevailing legislation and the principles of a sound corporation. As one of the commitments to carry out duties and responsibilities according to the applicable stipulations, all management and employees of the Company have signed a statement related to conflicts of interest contained in the guidebook and code of conduct.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 12 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
5. Kesetaraan Perseroan mendefinisikan kesetaraan sebagai keadilan dan persamaan di dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini berarti Perseroan menjamin bahwa setiap pemegang saham dan pemangku kepentingan perusahaan mendapatkan perlakuan yang wajar, setara serta dapat menggunakan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Fairness The Company defines fairness as fairness and equality in meeting stakeholder rights that arise under contracts and prevailing laws and regulations. This means that Indofarma ensures fair treatment for each shareholder and stakeholder, and ensures that they can use their rights in accordance with the legislation that applies.
Landasan Hukum
Legal Framework
Penerapan Good Corporate Governance, bukan lagi sebagai gerakan moral, tetapi sudah menjadi tekad atau tindakan hukum, dengan lahirnya peraturan/ perundangan, 1. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. 2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 Tentang Penerapan Tatakelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. 3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011.
Implementation of Good Corporate Governance is no longer a moral movement, but has become determination or legal action, with the issued of the following rules / regulations, 1. Law No. 31 year 1999 on corruption eradication then amended with Law No 20 year 2001. 2. The Minister of State Owned Enterprises Regulation PER-01/ MBU/2011) dated 01 August 2011 on Good Corporate Governance (GCG)of State-Owned Enterprises. 3. The Minister of State Owned Enterprises Regulation PER-09/ MBU/2012 dated 06 July 2012 on amendment of the Minister of State Owned Enterprises Regulation PER-01/ MBU/2011) dated 01 August 2011.
Komitmen dan Implementasi Perseroan Terhadap Tata Kelola Perusahaan
Company Commitment and Implementation of Good Corporate Governance
Penerapan GCG di Perseroan difokuskan pada aspek-aspek utama yang berperan penting dalam keberlanjutan suatu perusahaan. Aspek tersebut antara lain mencakup penegakan praktik terbaik (best practice) dalam struktur organ GCG. Proses pengawasan oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite GCG dan Pemantauan Risiko atas kinerja operasional dan usaha Perseroan menjadi bagian yang cukup penting. Selain itu, Dewan Komisaris dituntut untuk memberikan pandangan dan persetujuannya atas rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disusun dan disampaikan oleh Direksi. Direksi dituntut menyusun RJPP dan RKAP, serta mengupayakan pemenuhan target kinerja yang maksimal dari Perseroan. Direksi dibantu oleh organ-organ pendukungnya; Satuan Pengawasan Internal (SPI), Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan, Kinerja, dan Pengelolaan Risiko, serta Sumber Daya Manusia (SDM); sekiranya mampu menciptakan sebuah sistem manajemen yang sehat, berimbang dan memiliki prospek berkelanjutan.
The GCG Implementation in the Company focuses on the key aspects that play important role in the company’s sustainability. These aspects include the enforcement of best practices in corporate governance structure. Supervision process by Board of Commissioners through Audit Committee and GCG Committee and Risk Monitoring Task on operational performance and Company business is is an important task. Moreover, the Board of Commissioners are expected to provide guidance and approval of the draft of Business Plan and Annual Budget presented by the Board of Directors as well as providing direction and supervising the Board of Directors on the implementation of company’s plan and policies. As of the Board of Directors are required to perfectly plan the company’s business activities in the form RJPP and RKAP, plays the role in fulfilling the company’s performance targets. Board of Directors is assisted by supporting organs: Internal Audit, Corporate Secretary, Risk and Asset Management. And Human Resource Department; expected capable of creating a healthy and balance management system and has a sustainable prospect.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 13 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Prinsip Dasar dan ImplementasiTata Kelola Perusahaan Basic Principles and Implementation of Corporate Governance
Organ Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berperan dalam persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan serta agenda lainnya yang diajukan oleh Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS sebagaimana diatur dalam AD/ART Perseroan.
General Meeting of Shareholders (GMS) is an organ functioning in the approval of the annual reports and financial statements as well as the ratification of other agenda proposed by the Board of Directors for approval by the GMS as set forth in the Company’s Articles of Association.
Di samping itu, tata kelola keterbukaan informasi menjadi bagian dari fokus penerapan GCG Perseroan. Melalui tata kelola keterbukaan informasi, Perseroan dapat menyentuh pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan. Kepatuhan atas peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku menjadi fokus utama bagi Perseroan dalam penerapan GCG. Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite GCG dan Pemantauan Risiko bekerja bersama-sama Direksi dan Satuan Pengawasan Internal (SPI), Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan, Kinerja, dan Pengelolaan Risiko, serta SDM untuk melakukan pengawasan menyeluruh terhadap praktik kinerja di seluruh bidang. Sebagai pengawas, SPI berperan melakukan audit internal dan pengendalian internal atas aktivitas operasi dan proses bisnis Perseroan. Demikian pula dengan sistem manajemen risiko yang melibatkan mekanisme mitigasi dan penanggulangan.
In addition, information disclosure governance is part of the focus of the Company's GCG implementation. Through information disclosure governance, the Company may embrace the shareholders and all stakeholders. Compliance with company rules and prevailing regulations has became the main focus in GCG implementation. The Board of Commissioners through the Audit Committee and GCG and Risk Monitoring Committee work together with the Board of Directors, Internal Audit Unit (IAU), Corporate Secretary, Compliance, Performance, Risk Management, and Human Resources to conduct a thorough supervision of the performance practices in all areas. As a supervisor, IAU conducts internal audit and internal control over the Company’s operational activities and business processes. Similarly with the risk management system that involves mitigation and handling mechanisms.
Aspek paling fundamental dari penerapan GCG di Perseroan adalah keterlibatan seluruh insan Perseroan. Dengan disahkannya berbagai pedoman GCG, Pedoman dan Etika Prilaku, hingga fungsi pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System, masing-masing insan Perseroan dituntut untuk aktif berperan serta dalam menempatkan kepentingan Perseroan di atas kepentingan pribadi. Melalui sosialisasi dan internalisasi serta mekanisme reward & punishment, Perseroan berupaya membentuk suasana kerja yang kondusif dan dapat mendorong insan Perseroan hingga dapat menjadi pribadi-pribadi yang berkualitas dan produktif.
The most fundamental aspect of GCG implementation in the Company is the involvement of all employees. Through a variety of GCG guidelines, Business Ethics and Code of Conduct, to violations reporting or Whistleblowing System, every employee of the Company required to actively participate in putting the Company's interests above personal interests. Through socialization and internalization as well as reward and punishment mechanism, the Company seeks to establish a conducive working atmosphere and encourage the employee to be qualified persons; which will certainly affect the productivity of work.
Semua aspek ini menjadi perhatian utama dari seluruh pihak manajemen dan karyawan untuk mewujudkan pelaksanaan GCG terbaik. Sebagai BUMN dan perusahaan terbuka, Perseroan berharap nilai-nilai yang tertuang dalam GCG bukan lagi sebuah peraturan yang harus ditegakkan, namun menjadi kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik dan berkesinambungan untuk tahuntahun yang akan datang.
All of these aspects are the major concern of all management and employees to embody the implementation of best corporate governance. As a state-owned enterprises and public company, the Company expects the values contained in the GCG is no longer a rule to be enforced, but it becomes an awareness of shared responsibility to create a better quality and sustainable life for years to come.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 14 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Sesuai dengan Pedoman Umum GCG dan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 yang mengatur tentang Perseroan Terbatas (PT), Perseroan menerapkan pelaksanaan GCG melalui fungsi organ Tata Kelola Perusahaan, dimana pembagian fungsi dan lingkup wewenang antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan unit-unit pendukungnya merupakan kunci utama konsep taktis implementasi GCG pada Perseroan.
In accordance with GCG Code and Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company (PT), the Company implements GCG through Corporate Governance organ’s function,where the division of functions and scope of authority of the GMS, the Board of Commissioner, Board of Directors and its supporting units is a key concept in the tactical implementation of the Company's corporate governance.
Dewan Komisaris memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan Perseroan yang dijalankan oleh Direksi. Sedangkan Direksi selain menjalankan pengelolaan terhadap Perseroan juga memiliki kewajiban untuk menyusun kebijakan strategis yang dapat mendorong pertumbuhan Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh unit-unit pendukung seperti Komite Audit, Komite GCG dan Pemantauan Risiko, Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan, Kinerja, dan Pengelolaan Risiko, serta Audit Internal Perseroan.
BOC has a function to conduct appropriate oversight of the Company’s management performance run by the Board of Directors. The other function is to prepare a strategic policy to encourage the Company’s growth. In performing its duties, the Board of Commissioners and Board of Directors is assisted by supporting units such as the Audit Committee, Corporate Governance Committee and Risk Monitoring, Corporate Secretary and Internal Audit.
Struktur organ GCG Perseroan dapat dilihat pada bagan di bawah ini,
Organ Structure of Company’s GCG are as follows:
RUPS GMS
Dewan Direksi Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Komite GCG dan Pemantauan Risiko GCG Committee and Risk Monitoring
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General meeting of shareholders (gms)
Peran RUPS Bagi Perseroan
Role of GMS for the Company
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam
General Meeting of Shareholders (GMS) as a company organ is a medium of shareholders to take important decisions relating to their investment in the Company, having regard to the provisions
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 15 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
dalam Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha Perseroan dalam jangka panjang.
of Artide of Association and regulations. The decisions taken at the GMS must be based on the interests of the Company's business in the long run.
RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, termasuk untuk melakukan penggantian atau pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi.
GMS and or shareholders can not intervene against the duties, functions and powers of the Board of Commissioners and Board of Directors, without prejudice to the authority of the GMS to exercise this right in accordance with the article of association and regulations, including the replacement or dismissal of members of the Board of Commissioners and or the Board of Directors.
Wewenang RUPS dalam Perseroan sebagai berikut, 1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris. 2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi. 3. Menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.
GMS authority in the Company is as follows: 1. To appoint and dismiss the Board of Commissioners 2. To appoint and dismiss Board of Directors 3. To assess the performance of Board of Commissioners and Board of Directors. 4. To assign external auditors based on the Board of Commissioners proposals. 5. To determine renumeration of Board of Commissioners and Board of Directors 6. To decide among others: changes in the total of capital, amendment in the Company's Articles of Association, the planning of use of earnings, merger, consolidation, acquisition, separation, and the dissolution of the company, long-term financing investment, the Company's cooperation, the establishment of the Company's subsidiaries and the transfer of assets or investments. 7. Other authority as set forth in the article of association, laws and regulations.
4. Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang diterima dari Dewan Komisaris. 5. Menetapkan renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi. 6. Memutuskan antara lain: perubahan jumlah modal, perubahan Anggaran Dasar Perseroan, rencana penggunaan laba, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, serta pembubaran Perseroan.
7. Wewenang lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang undangan.
RUPS Tahun 2013 (Tahun Buku 2012) dan Realisasi Atas Keputusan RUPS
GMS of 2013 (Financial year of 2012) and Realization of the GMS Resolutions
Tahun 2013, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan, tertanggal 11 April 2013, bertempat di Jakarta, dengan hasil keputusan yang telah direalisasikan seluruhnya oleh manajemen Perseroan.
In 2013 the Company conducted 1 (one) annual GMS, dated April 11 2013, held in Jakarta, with all of resolutions has been realization by the management.
RUPS Tahun 2014 (Tahun Buku 2013)
GMS of 2014 (FINANCIAL YEAR OF 2013)
RUPST Perseroan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2014 di Ruang Flores B Hotel Borobudur Jakarta. Adapun RUPST yang dilaksanakan Perseroan pada tahun 2014 dan agenda beserta keputusannya sebagai berikut:
Annual GMS has been conducted on the date of 26 march 2014 th Flores B Room, Hotel Borobudur Jakarta. The company implemented in 2014 with the agenda and resolutions as follows:
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 16 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Agenda 1 dan Agenda 2
Agenda 1 and Agenda 2
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasian) Tahun Buku 2013 sebagaimana pokokpokoknya disampaikan oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2013, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy & Sidharta sesuai dengan laporannya No. 022/02/WA/I/14, tanggal 21 Februari 2014 dengan pendapat ”wajar dalam semua hal yang material”. 2. Menyetujui Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, & Sidharta sesuai dengan laporannya No. 025/02/WA/I/14, tanggal 21 Februari 2014 dengan pendapat ”wajar dalam semua hal yang material”.
1. Approved the Company’s Annual Report for the financial year of 2013 and ratified the Consolidated Financial Statement for the financial year of 2013 as stated by the Board of Directors regarding the condition and Company’s progress for the financial year 2013, which had been audited by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance with the report number: 002/02/WA/I/2014 on February 21, 2013 with an unqualified opinion, in all material aspects.
3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan, termasuk terhadap pengurusan dan pengawasan atas PKBL yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013, sepanjang bukan merupakan tindakan pidana atau melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku, tercatat dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Kegiatan PKBL Tahun Buku 2013 serta tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
2. Approved the report of Partnership and Community Development Program for the financial year 2013 and ratified the financial report of Partnership and Community Development Program for the financial year 2013 which audited by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance with the report number: 025/02/WA/I/2014 on February 21, 2014 with an unqualified opinion in all material aspects. 3. Released and discharged full responsibility (volledig acquit et decharge) of members of the Board of Directors on the Company management and members of the Board of Commissioners on Company supervision, including for management and oversight of the PKBL implemented for Financial Year 2013, as long as their actions were not criminal actions or a breach of procedures and applicable law, recorded in the Annual Report, Financial Statements of the Company and Partnership Activity Report for Fiscal Year 2013, and not in conflict with the prevailing regulations and law.
Agenda 3
Agenda 3
Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan gaji/ honorarium serta fasilitas dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2014 setelah dikukuhkannya Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/ MBU/2014.
Conferred authority and power to the Board of Commissioners after prior approval of Shareholders of Series A Dwiwarna to determine the salary / honorarium and other allowances and benefits for members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the year 2014 after the enacment of Minister of State Enterprise Regulation PER-04 / MBU / 2014.
Agenda 4
Agenda 4
1. Menyetujui penunjukan kembali KAP Hendrawinata, Eddy, dan Sidharta untuk melaksanakan audit umum Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2014. 2. Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
1. Approved the re-appointment of KAP Hendrawinata, Eddy, and Sidhartha to conduct general audit of the Financial Statements and Report of the Partnership and Community Development for Fiscal Year 2014. 2. Conferred authority and power to the Board of Commissioners to determine the honorarium of Certified Public Accountants and other requirements according to applicable regulations.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 17 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Agenda 5
Agenda 5
Menyetujui mengukuhkan pemberlakuan: 1. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. 2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN dan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/ MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011.
Approved the enforcement of the following regulations: 1. Regulation of Minister of State Owned Enterprises No. PER03 / MBU / 2012 dated March 29, 2012 on Guidelines for Appointment of the Board of Directors members and the Board of Commissioners members of the SOE subsidiary. 2. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01 / MBU / 2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs and the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-09 / MBU / 2012 dated July 6, 2012 on the Amendment to the Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-01 / MBU / 2011. 3. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-04 / MBU / 2014 dated March 10, 2014 on Guidelines for Determination of the remuneration of Directors, Board of Commissioners and Board of Trustees of State Owned Enterprises.
3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Agenda 6
Agenda 6
Menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan sebagai berikut: 1. Memberhentikan dengan hormat : a. Sdr. Elfiano Rizaldi, sebagai Direktur Utama; b. Sdr. John Guntar Sebayang, sebagai Direktur Keuangan; c. Sdr. Kosasih, sebagai Direktur; d. Sdr. Bambang Solihin Irianto, sebagai Direktur; e. Sdri. Kustantinah, sebagai Komisaris Independen; efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini, dengan ucapan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan masing-masing.
Approved the change of company management arrangement as the following: 1. Discharge with honour: a. Mr. Elfiano Rizaldi as President Director b. Mr. John Guntar Sebayang as Finance Director
2. Mengangkat anggota Direksi Perseroan yaitu sebagai berikut: a. Sdr. Arief Budiman, sebagai Direktur Utama; b. Sdr. Muhammad Umar, sebagai Direktur; c. Sdr. Syamsul Hadi, sebagai Direktur; dengan masa jabatan terhitung sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 atau pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tahun 2019 dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. To appoint members of Board of Directors as follows: a. Mr. Arief Budiman as President Director; b. Mr. Muhammad Umar as Director; c. Mr. Syamsul Hadi as Director; With tenure period since the date of the General Meeting of Shareholders and end at the closing of the fifth GMS Meeting or at the closing of GMS in 2019 without prejudice to the right of the GMS to dismiss at any time in accordance with the applicable provision.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
c. Mr. Kosasih as Director; d. Mr. Bambang Solihin Irianto as Director; e. Mrs. Kustantinah as Independent Commissioner ; Effective since the closing of the General Meeting of Shareholders with gratitude for all the contribution and service during his/her tenure.
- 1 18 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
3. Memberi Kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk memberitahukan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan tersebut kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk dimasukkan dalam Daftar Perseroan dan untuk keperluan tersebut berhak melaksanakan segala sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan pemberitahuan tersebut.
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
3. To give authority with substitution right to the Board of Directors to notify changes in the composition of the Board of Directors to the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia to be included in the Company Register and for this purpose Board of Director has the right to conduct anything necessary relating to this notification.
Dewan Komisaris
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dan apabila diperlukan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Dewan Komisaris bertugas sebagai majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
Board of Commissioners (BOC) is the Company organ that supervises the policy of the Board of Directors and, if necessary, provide advice to the Board of Directors in managing the Company and to ensure that the Company implement good corporate governance principles. Board of Commissioners as assemblies and each member of the Board of Commissioners can not act alone, but by the decision of the Board of Commissioners.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
BOC Charter
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Dewan Komisaris Perseroan memiliki pedoman kerja Piagam Dewan Komisaris yang tercantum dalam Board Manual yang telah disediakan pad tahun 2012 berdasarkan Anggaran Dasar. Piagam Dewan Komisaris antara lain mengatur: 1. Keanggotaan dan komposisi; 2. Ketentuan jabatan; 3. Program pengenalan Perseroan; 4. Program peningkatan kompetensi; 5. Tugas, wewenang dan kewajiban; 6. Rapat; 7. Pembagian tugas; 8. Benturan kepentingan; 9. Organ pendukung; 10. Keputusan; 11. Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP); dan, 12. Hubungan kerja dengan Direksi.
In performing its function and role, the Board of Commissioners has a BOC Charter provided in Board Manual approved in 2012 in accordance with the Company’s Articles of Association. BOC Charter regulates the following:
Kriteria dan Independensi Komisaris Independen
Criteria and Independency of Independent Commissioner
Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik bagi Badan Usaha Milik Negara maka 20% dari anggota Dewan Komisaris
In accordance with the Regulation of Minister of State owned Company PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Governance for State Owned Company thus 20% of the members
Actualizing the Momentum of Revitalization
1. Membership and Composition; 2. Provision on positions; 3. Company Orientation Program; 4. Competency Development Program; 5. Duties, authorities and responsibilities; 6. Meetings; 7. Segregation of duties; 8. Conflict of Interest; 9. Supporting Organs; 10. Decision; 11. Establishment of Work and Budget Plan (RKAP); and, 12. Work Relation with Board of Directors.
- 1 19 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
harus berstatus independen. Adapun kriteria independen yang dimaksud adalah tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Lainnya, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan BUMN yang bersangkutan dan/atau pihak-pihak lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara mandiri. Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan yang berstatus independen yaitu 2 (dua) orang atau 50% dari total keseluruhan komposisi keanggotaan Dewan Komisaris yang berjumlah 4 (empat) orang.
of the Board of Commissioners must be independent. The criteria are no financial, management, share ownership, family relation to members of the Board of Commissioners / Other Supervisory Board, non member of the Board of Directors and / or controlling shareholders or no relations with that State Owned Entreprise and / or other parties that may affect its ability to act independently. The number of Independent members of Board of Commissioners is 2 (two) or 50% of the total composition of Board of Commissioners, which consists 4 (four) members.
Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris
BOARD OF COMMISIONERS Duties, Authorities and Responsibilities
Masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Board Manual. Namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota tetap menjadi tanggung jawab bersama. Secara khusus, tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Each member of the Board of Commissioners may perform tasks and make decisions in accordance with the segregation of duties and authorities set out in the Article of Association and the Board Manual. But the execution of duties by each member remains a collective responsibility. In particular, the responsibility of the Board of Commissioners are as follows:
1. Tugas Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
1. Duties of Board of Commissioners The Board of Commissioners is obliged to supervise the administration policy, company’s maintenance in general regarding the Company and the Company’s business conducted by the Board of Directors as well as providing advice, including the supervision of the implementation of the Company’s Business Plan, Work Plan and Budget Plan as well as the Company’s Articles of Association and the resolution of the GMS’ decision, along with relevant laws and regulations, for the benefit of the Company and in accordance with the aims and objectives of the Company.
2. Wewenang Dewan Komisaris: a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan;
2. Authorities of Board Of Commissioners: a. To examine books, papers, and other documents, along with cash for verification purposes along with other securities and the Company’s assets
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 20 -
b. Entering the premises, buildings, and offices used by the Company; c. Requesting explanation from the Board of Directors and/ or other staffs about Company’s operational matters
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris; f. Mengangkat sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu; g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; h. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan; i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu; j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; k. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
d. Being kept informed of every action and policy that has been and will be implemented by the Board of Directors; e. Asking the Board of Directors and/or other staffs with their permission to attend the Board of Commissioners Meeting; f. Appointing the Secretary of the Board of Commissioners, if necessary; g. Temporarily discharging the member of the Board of Directors according to the Articles of Association h. Establishing other Committees beside Audit Committee, if necessary by taking into account of the Company’s ability; i. Being assisted by expert staff in certain matters and a period of time at the Company’s expenses, if necessary;
3. Kewajiban Dewan Komisaris: a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan; b. Meneliti, menelaah dan menandatangani serta memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, selambat-lambatnya sebelum dimulainya tahun anggaran; c. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan; d. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan dan memberikan saran segera kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan tersebut melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi pada kesempatan pertama;
3. Responsibilites of Board Commissioners: a. Giving advice to the Board of Directors regarding the implementation of company’s operational process; b. Reviewing, analyzing, signing and approving the Company’s Business Plan and Budget prepared by the Board of Directors, at the latest before the fiscal year begins;
j. Performing management action in a certain situation for a certain period of time according to the Articles of Association; k. Attending the Board of Directors Meeting and provide viewpoint discussed in the meeting; l. Performing other supervision authorities as long as it is inline with the rules and regulations, Articles of Association, and/or GMS decisions.
e. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan;
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 21 -
c. Following the progress of Company’s operational activities, providing opinion and suggestion to GMS regarding important matters on the aspect of company’s management d. Reporting immediately to GMS if the Company undergone performance degradation and giving immediate advice to Board of Directors to fix the problems through the mechanism of the joint meeting between Board of Commissioners and Board of Directors at the first opportunity. e. Examining and analyzing periodic reports and annual reports prepared by the Board of Directors and sign the annual report;
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
f. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; g. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; h. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS; i. Membuat kebijakan pengadaan jasa auditor eksternal dan penunjukan kembali auditor eksternal untuk audit Laporan Keuangan dan Kepatuhan serta audit khusus; j. Melakukan pengawasan terhadap efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern, audit eksternal dan audit internal serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris; k. Menetapkan kriteria seleksi bagi Calon Direksi dan pengusulan Calon Direksi Perseroan kepada Pemegang Saham mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. l. Mengusulkan remunerasi Direksi mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; m. Melakukan penilaian kinerja Direksi berdasarkan telaah kriteria, target, dan indikator kinerja utama yang dalam kontrak Manajemen Direksi secara kolegial beserta realisasinya. n. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS. Sesuai dengan wewenang dan kewajiban tersebut di atas, Dewan Komisaris memberikan pengawasan dan arahan/nasihat kepada Direksi meliputi: 1. Lingkungan bisnis dan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan kinerja perseroan mencakup antara lain kondisi perekonomian, persaingan usaha, proposal bisnis dan regulasi/peraturan terbaru terkait bisnis perseroan; 2. Kebijak an dan Pelaksanaan M anajemen Risiko Perseroan; 3. Kebijakan dan Pelaksanaan Sistem Teknologi Informasi Perseroan; 4. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Sumber Daya Manusia, khususnya tentang Manajemen Karir, Sistem dan Prosedur Promosi, Mutasi, dan Demosi di Perseroan;
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 22 -
f. Taking Minutes of Board of Commissioners meeting and retain the copy; g. Reporting to the Company regarding the ownership of shares and/or family on the Company and the other Companies; h. Providing reports on supervisory duties that have been performed during the past fiscal year to the GMS; i. Providing procurement policies of external auditor along with the reappointment of the external auditor to Financial Statements and Compliance audit as well as special audits j. Monitoring the effectiveness of the Internal Control System, external audit and internal audit along with the review implementation regarding complaints related to SOEs that received by the Board of Commissioners. k. Establishing the selection criteria for Board of Director’s candidates and nominated the candidates to the Shareholders according to the rules and regulations l. Proposing the Remuneration scheme of the Directors according to laws and regulations. m. Conducting BOD performance appraisals based on the review of the criteria, targets and key performance indicators in the Management contract collegially as well as its realization. n. Carrying out other obligations with regard to supervisory and consultancy duties as long as they are not in contrary to the prevailing laws and regulations, the Company’s Articles of Association, and / or resolutions of the GMS. In accordance with the above authorities and responsibilities, the Board of Commissioners oversees and give directives/advice to the Board of Directors covering: 1. Business environment that may affect the company’s business and performance, including economic conditions, competition, business proposals and new regulations/ rules relating to the company’s business; 2. The Policy and Implementation of Risk Management; 3. Policy and Implementation of Information Technology Systems; 4. The Policy and Implementation of Human Resources, especially on Career Management, Systems and Promotions Procedures, mutation and Demotion;
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
5. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum;
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
5. The Policy and its Implementation of the Accounting Policies and Formating of Financial Statements in accordance with generally accepted Accounting Standards; 6. The Policy and its Implementation on Procurement of Goods and Services; 7. The Policy and its Implementation on Quality and Services; 8. The Board of Directors/Company Compliance to the laws and regulations and the Articles of Association as well as agreements/commitments with third parties;
6. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan; 7. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Mutu dan Pelayanan Perseroan; 8. Kepatuhan Direksi/Perseroan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar serta perjanjian/komitmen dengan pihak ketiga; 9. Kepatuhan Direksi menjalankan pengurusan Perseroan sesuai RKAP dan/atau RJPP; serta,
9. The Board of Directors Compliance to operate the management in accordance with the Annual Budget Plan and/or Business Plan; 10. Management Policy on Subsidiaries/joint ventures along with its implementation. The directives/ information can be communicated through the mechanism of joint meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors or written correspondence. o. Monitoring the implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG) by forming a committee; and p. Measurement and assessment of the Board of Commissioners performance periodically through the Board of Commissioners’ meeting.
10. Kebijakan pengelolaan anak perusahaan/ perusahaan patungan dan pelaksanaannya. Arahan/informasi tersebut di atas dapat dikomunikasikan melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi ataupun melalui surat. o. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dengan membentuk Komite; dan, p. Pengukuran dan penilaian terhadap Kinerja Dewan Komisaris secara periodik melalui Rapat Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota Dewan Komisaris harus: 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. 2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
In performing their duties, each member of the Board of Commissioners shall: 1. Comply with the Company’s Articles of Association, prevailing laws and regulations and the principles of professionalism, efficiency, transparency, independency, accountability, responsibility and fairness. 2. Have a goodwill, be prudent and responsible in carrying out their supervisory and consultancy function to the Board of Directors for the benefit of the Company and in accordance with the purpose and objectives of the Company.
Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris, Dasar Pengangkatan dan Pembagian Tugas dan Wewenang
Composition, Basis of Appointment, S e g r e g at i o n o f Du t i e s a n d Au t h o r i t i e s o f B o a r d o f Commissioners Members
Sesuai Piagam Dewan Komisaris yang mengatur keanggotaan dan komposisi, jumlah Dewan Komisaris minimal 2 (dua) orang
According to Board of Commissioners Charter provision on membership and composition, the number of BOC is at least 2
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 23 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
atau lebih yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Salah seorang anggota Dewan Komisaris diangkat sebagai Komisaris Utama, dan minimal 20% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
(two) or more and determined by the GMS to meet the needs of the Company. One member of the Board of Commissioners is appointed as Commissioner, and at least 20% of the members of the Board of Commissioners should be Independent.
RUPS Tahunan tahun 2014 yang diselenggarakan pada 26 Maret 2014 telah mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan dengan hormat Dra. Kustantinah, Apt.,M.App.Sc dari jajaran Dewan Komisaris Perseroan. Dengan demikian, per 31 Desember 2014, Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang dengan salah satu sebagai Komisaris Utama. Jumlah Komisaris Independen Perseroan sebanyak 1 (satu) orang atau 33,33% dari total keseluruhan komposisi keanggotaan Dewan Komisaris.
The GMS held on March 26, 2014 has resolved to dismiss with honour Mrs Kustantinah as member of the Board of Commissioners. Thus, as of December 31, 2014, the Board of Commissioners consists of three (3) members, one of which is President Commissioner. The number of Independent Commissioner is 1 (one) or 33.33% of the total composition of the Board of Commissioners.
Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris 1 Januari – 26 Maret 2014 Composition of Board of Commissioners January 1 – March 26, 2014 Jabatan Position
Nama Name
Dasar Pengangkatan Legal Basis of Appointment
Awal Jabatan To serve as of
Masa Akhir Jabatan To serve until
Komisaris Utama President Commissioner
Akmal Taher
RUPST 2013 GMS of 2013
Tahun 2013 2013
Tahun 2018 2018
Komisaris Commissioner
Rina Moreta
RUPST 2013 GMS of 2013
Tahun 2013 2013
Tahun 2018 2018
Komisaris Independen Imdependent Commissioner
Fajar Rahmat Zulkarnaen
RUPST 2013 GMS of 2013
Tahun 2013 2013
Tahun 2018 2018
Komisaris Independen Independent Commissioner
Kustantinah
RUPST 2012 GMS of 2012
Tahun 2012 2012
Tahun 2017 2017
Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris 26 Maret – 31 Desember 2014 Composition of Board of Commissioners March 26 – December 31, 2014 Jabatan Position
Nama Name
Komisaris Utama President Commissioner
Akmal Taher
Komisaris Commissioner
Rina Moreta
Komisaris Independen Independent Commissioner
Fajar Rahmat Zulkarnaen
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas anggotanya, yaitu:
In performing its supervisory function, the Board of Commissioners makes a segregation of duties as follows:
Akmal Taher (Komisaris Utama)
Akmal Taher (President Commissioner)
Tugas utama Komisaris Utama Akmal Taher yaitu mengkoordinir tugas-tugas Dewan Komisaris dan menangani bidang Riset dan Pemasaran, dengan tugas yaitu: a. Bertanggung jawab terhadap seluruh tugas dan fungsi Dewan Komisaris b. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas kegiatan Riset dan Pemasaran yang dilakukan Perusahaan
Main duties of President Commissioner Akmal Taher to coordinate the duties of Board of Commissioners and to be in charge in research and marketing In addition, with duties as follows: a. Assuming the responsibility for all duties and functions of the Board of Commissioners b. Performing evaluation and supervision on Research and Marketing activities conducted by the Company.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 24 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Rina Moreta (Komisaris)
Rina Moreta (Commissioner)
Komisaris Rina Moreta menangani bidang Operasi dan Pengembangan dan merangkap selaku Ketua Komite Good Corporate Governance dan Pemantauan Risiko dengan tugas yaitu: a. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan operasi dan pengembangan usaha perusahaan b. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang berkaitan dengan pemantauan maupun evaluasi atas manajemen risiko dan penerapan GCG di perusahaan.
Commissioner Rina Moreta is in charge of Operations and Development and concurrently as Chairman of GCG and Risk Monitoring Committee with duties as follows: a. Evaluation and supervision on the Company's operations and business development activities. b. Responsible for all aspects relating to the monitoring and evaluation of risk management and GCG implementation in the Company.
Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen)
Fajar Rahmat Zulkarnaen (Independent Commissioner)
Komisaris Fajar Rahmat Zulkarnaen menangani bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia dan merangkap selaku Ketua Komite Audit dengan tugas yaitu: a. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan pertanggungjawaban keuangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia perusahaan. b. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang berkaitan dengan sistem dan prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran, pengadaan dan/ atau pemilihan Kantor Akuntan Publik, pertanggungjawaban serta pelaporan keuangan.
Commissioner Fajar Rahmat Zulkarnain handles Finance and Human Resources matters and concurrently serves as Chairman of the Audit Committee with duties are as follows: a. Evaluating and overseeing the activities related to financial accountability and management of Human Resources of the Company; b. Responsible for all aspects related to the systems and procedures for the work plan and budget, procurement and / or election of public accountants firm, and financial accountability and financial reporting.
Program Pengenalan Perseroan
Company Introduction Program
Anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk pertama kalinya wajib diberikan Program Pengenalan mengenai Perseroan. Program Pengenalan meliputi pelaksanaan Prinsip-Prinsip GCG oleh Perseroan; gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya; audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit. Program Pengenalan Perseroan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke Perseroan dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan Perseroan dimana program tersebut dilaksanakan. Tanggungjawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut berada di Sekretaris Perusahaan.
Members of the Board of Commissioners who are appointed for the first time shall undergo Company Introduction Program. The introduction program includes the implementation of GCG principles by the Company; an overview of the Company relating to the purpose, nature, and scope of activity, financial performance and operations, strategy, short-term and longterm business plans, competitive position, risks and other strategic issues; internal and external audit, internal control systems and policies, including the Audit Committee; Company Introduction Program can be presentations, meetings, visits to the Company and documents assessment or other programs as deemed appropriate by the Company in which the program was implemented. The responsibility for the introduction program is under Corporate Secretary.
Hubungan Kerja Dengan Direksi
Work Relation with Board of Directors
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Melalui Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi, Dewan Komisaris memberikan arahan/informasi kepada Direksi mengenai lingkungan bisnis dan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan kinerja Perseroan mencakup antara lain kondisi perekonomian, persaingan usaha, proposal bisnis dan regulasi/peraturan terbaru terkait bisnis Perseroan. Dewan Komisaris berwenang untuk meminta penjelasan Direksi dan atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.
The working relationship of the Board of Commissioners with the Board of Directors is based on the principles of transparency and mutual respect. Through the meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors, Board of Commissioners provides guidance/information to the Board of Directors regarding business environment and the problem that are projected to impact on the Company's operations and performance including, among others, economic conditions, competition, business proposals and latest regulations related to the Company's business. The Board of Commissioners shall have the authority to ask for Board of Directors’ and/or other staffs request explanation on all issues related to the management of the Company.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 25 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Di samping itu, kewajiban Dewan Komisaris adalah meneliti, menelaah, dan menandatangani serta memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap rencana kerja dan anggaran perseroan yang disiapkan Direksi.
In addition, the Board of Commissioners has duties to review, analyze, sign and give approval or endorsement to the Company's work plans and budgets prepared by the Board of Directors.
Rapat Dewan Komisaris
Meeting of Board of Commissioners
Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara berkala, sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sekali atau berdasarkan kebutuhan apabila terdapat permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa pemegang saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Panggilan Rapat disampaikan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. Rapat dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usahanya yang utama di dalam wilayah Republik Indonesia atau di seluruh wilayah Republik Indonesia dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Semua Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, Rapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.
Meetings of Board of Commissioners are held regularly, at least once a month or if requested by 1 (one) or more members of the Board of Commissioners, Board of Directors, or requested in written by 1 (one) or several shareholders representing at least 1/10 (one-tenth) of the total number of shares with voting rights, by mentioning the issues to be discussed. Meeting invitation is submitted in writing by the Commissioner or by the appointed members of Commissioners. Meetings are considered valid if they are held at the domicile of the Company or in the place of their main business activities in the Republic of Indonesia. All meetings are chaired by the Commissioner. In case the Commissioner is absent or unavailable, the meeting will be chaired by an appointed member of Commissioners.
Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua keputusan dalam Rapat diambil dengan musyawarah mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan Rapat diambil dengan suara terbanyak biasa. Dalam setiap Rapat harus dibuat Risalah Rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan, termasuk pernyataan ketidaksetujuan atau dissenting opinion anggota Dewan Komisaris, dan didokumentasikan dengan baik. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak menerima salinan Risalah Rapat, terlepas apakah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam Rapat.
Meeting is valid and may take binding decisions if attended or represented by more than ½ (one half ) of the Board of Commissioners members. All decisions are consensus. If consensus is not agreed, then the decision of the Meeting is a simple majority vote. Minutes of Meeting should be made in every meeting containing things that are discussed, including a statement of disagreement or dissenting opinion of the Board of Commissioners members, and well documented. Each member of the Board of Commissioners are entitled to receive a copy of the Minutes of the Meeting, whether he/she is present or not in the meeting.
Dalam menyelenggarakan rapat yang sesuai dengan hal-hal yang akan dibicarakan, Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan meminta Direksi dan/ atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris.
To discuss related matters, the Board of Commissioners may hold joint meeting and ask Board Directors and/ or other staff under the Board of Directors with their permission to attend the meeting.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 26 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Di sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 25 kali, dimana 12 kali merupakan Rapat Internal Dewan Komisaris dan 13 rapat lainnya merupakan Rapat dengan mengundang Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi. Rapat dilakukan dalam rangka pembahasan kinerja Perseroan dan hal lain terkait kegiatan pengawasan dan kegiatan korporasi lainnya. Berikut agenda Rapat Dewan Komisaris beserta keputusannya:
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Throughout 2014, the Board of Commissioners has convened 25 times consisting of 12 BOC Internal Meetings and 13 meetings with the Board of Directors and/or other staffs under the Board of Directors. The meetings were conducted to discuss the Company's performance and other matters related to supervisory activities and other corporate activities. The following are the agenda and decisions of the BOC meetings:
Rapat dengan Direksi BOC-BOD Joint Meetings Tanggal Date
Agenda Rapat Meeting Agenda
28 Januari January 28
Pembahasan kinerja bulan Desember 2013. Discussion on Performance in December 2013. Pembahasan RKAP 2014. Discussion on 2014 RKAP.
20 Februari February 20
Pembahasan finalisasi laporan audit dengan KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta. Discussion on finalization of audit report with KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta. Persiapan RUPS Tahunan tahun 2014. 2014 Annual GMS Preparation.
3 Maret March 3
Pengisian kuesioner dan dokumen aplikasi BUMN Bersih. Filling of Clean BUMN questionnaire and document. Pembahasan laporan kinerja bulan Januari 2014. Discussion on Performance Report of January 2014.
29 April April 29
Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan Maret 2014. Discussion on the Company’s performance up to March 2014.
26 Mei May 26
Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan April 2014. Discussion on the Company’s performance up to April 2014. Pembahasan revisi RKAP tahun 2014 Perseroan. Discussion on the Company’s 2014 RKAP revision.
2 Juli July 2
Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan Mei 2014. Discussion on the Company’s performance up to May 2014. Pembahasan revisi RKAP tahun 2014 Perseroan. Discussion on 2014 RKAP revision. Pembahasan perubahan struktur organisasi. Discussion on changes in organizational structure.
14 Agustus August 14 16 September September 16
Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan Juni 2014. Discussion on the Company’s performance up to June 2014. Tindaklanjut hasil rapat Direksi dan Dewan Komisaris sebelumnya. Follow-up of previous BOD-BOC Joint Meeting. Arahan Dewan Komisaris untuk RKAP tahun 2015. Discussion on the Company’s performance for July and August 2014. Pembahasan kinerja Perseroan untuk Juli dan Agustus 2014. BOC directives on 2015 RKAP.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 27 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Rapat dengan Direksi BOC-BOD Joint Meetings Tanggal Date
Agenda Rapat Meeting Agenda
22 Oktober October 22
Tindaklanjut hasil Rapat Direksi dan Dewan Komisaris sebelumnya. Follow-up of results of previous BOD-BOC Joint Meeting. Pembahasan kinerja Perseroan bulan September 2014. Discussion of the Company’s performance of September 2014.
20 November November 20
Tindaklanjut hasil rapat Direksi & Dewan Komisaris sebelumnya. Follow-up of results of previous BOD-BOC Joint Meeting. Pembahasan kinerja Perseroan untuk Oktober 2014. Discussion of the Company’s performance of October 2014. Pembahasan RKAP tahun 2015. Discussion of 2015 RKAP.
16 Desember December 16
Tindaklanjut hasil rapat Direksi dan Dewan Komisaris sebelumnya. Follow-up of results of previous BOD-BOC Joint Meeting. Pembahasan kinerja Perseroan untuk Nopember 2014. Discussion of the Company’s performance of November 2014. Progress RKAP tahun 2015. Progress of 2015 RKAP.
Rekapitulasi kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Internal Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan dengan Direksi sebagai berikut,
Attendance Recapitulation of Board of Commissioners members in Internal Meeting and the Joint Meeting with the Board of Directors as follows,
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Periode 1 Januari – 26 Maret 2014 Board of Commissioners Meeting Attendance Recapitulation Period of January 1 - March 26, 2014 Nama Name
Jumlah Rapat Meeting Frequency
Jumlah Kehadiran Meeting Attendance
% Kehadiran Attendance %
Akmal Taher (Komisaris Utama/President Commissioner)
4
44%
Kustantinah (Komisaris Independen/Commissioner Independent)
9
100%
9
100%
9
100%
9
Rina Moreta (Komisaris/Commissioner) Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen/ Commissioner Independent) Catatan:
Note:
* sejak RUPS 26 Maret 2014, Kustantinah tidak lagi menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
* since GMS dated 26 March 2014, Kustantinah was no longer Company’s Independent Commissioner
* ketidakhadiran rapat disebabkan perjalanan dinas dan/atau cuti.
* the absence in the meeting was due to business trip and/or on leave
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Periode 26 Maret 2014 – 31 Desember 2014 Recapitulation of Meeting Attendance of Board of Commissioners March 26 – December 31, 2014 Nama Name
Jumlah Rapat Meeting Frequency
Jumlah Kehadiran Meeting Attendance
% Kehadiran Attendance %
Akmal Taher (Komisaris Utama/President Commissioner)
16
100%
Rina Moreta (Komisaris/ Commissioner)
16
100%
16
100%
16
Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen/ Commissioner Independent)
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 28 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2014
Board of Commissioners Brief REPORT ON Duties and Responsibilities in 2014
Di sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian rekomendasi atas aspek-aspek pengelolaan Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi. Fungsi pengawasan dan pengarahan diberikan dengan cakupan kepada seluruh wilayah operasional dan usaha Perseroan, diantaranya: pengelolaan sumber daya manusia, pemasaran, produksi, kinerja keuangan dan isu-isu lain yang relevan terhadap kinerja Perseroan.
Throughout 2014, the Board of Commissioners has carried out the duties and responsibilities of overseeing and providing recommendations on the Company's management aspects conducted by the Board of Directors. Oversight and guidance are provided by covering all operational areas and the Company's business, including: human resource management, marketing, production, financial performance and other issues relevant to the Company's performance.
Penilaian Terhadap Kinerja Dewan Komisaris
Board of Commissioners Performance Evaluation
Penilaian terhadap Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi mempertanggungjawabkan kinerja pada periode 2014 dalam RUPS yang akan diselenggarakan di tahun 2015, termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi yang kemudian akan disahkan oleh RUPS. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang termaktub dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku Anggaran Dasar Perseroan, amanat pemegang saham, dan proses pemenuhan tanggung jawab tersebut.
Assessment of the Board of Commissioners conducted by the GMS. BoC together with the Board of Directors are accountable for their performance during the period of 2014 to the GMS to be held in 2015, including the duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Directors which will then be approved by the GMS. In general, the performance of the Board of Commissioners and Directors are determined based on duties enshrined in legislation and regulations and the Company’s Articles of Association, the mandate of shareholders, and the fulfillment process of these responsibilities.
Remunerasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration
Dasar hukum remunerasi adalah Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/MBU/2010 tentang pedoman penetapan penghasilan direksi, dewan komisaris dan dewan pengawas BUMN. Prosedur penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dilakukan dengan mengajukan usulan perhitungan dan penentuan besaran remunerasi kepada RUPS Tahunan. Uraian mengenai remunerasi bagi Dewan Komisaris terhitung hingga 31 Desember 2014 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
The legal basis for remuneration is the Regulation of Minister of State Owned Enterprises No. PER-07/ MBU/2010 regarding the guidance on determining the income of directors, commissioners and state supervisory board. Procedures of remuneration for the Board of Directors is done by proposing the calculation and determination of the remuneration to the GMS. Description of the remuneration of the Board of Directors as of December 31, 2014 is shown in the following table
Remunerasi Dewan Komisaris Remuneration of Board of Commissioners Nama Name Akmal Taher
Jumlah
Salary
(Rp) Allowance
364.500.000
72.900.000
437.400.000
Gaji (Rp)
Position Komisaris Utama | President Commissioner
Rina Moreta Fajar Rahmat Zulkarnaen
Tunjangan
Jabatan
(Rp) Total
Komisaris | Commissioner
328.050.000
65.604.000
393.654.000
Komisaris Independen | Independent Commissioner
328.050.000
65.604.000
393.654.000
1.020.600.000
204.108.000
1.224.708.000
Jumlah | Total Catatan: * Perhitungan gaji selama 12 bulan
Actualizing the Momentum of Revitalization
Note: * Salary calculation for 12 months
- 1 29 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Program Peningkatan Kompetensi
Competency Building Program
Dewan Komisaris merencanakan untuk melaksanakan program peningkatan kompetensi melalui berbagai program pelatihan, seminar, sosialisasi peraturan/kebijakan dan studi banding. Akan tetapi, selama tahun 2014 tidak ada anggota Dewan Komisaris yang mengikuti program peningkatan kompetensi dimaksud.
Board of Commissioners has planned to undertake competence building program through various training programs, seminars, dissemination of rules / policies and comparative study. However, during 2014, there was no member of the Board of Commissioners who have followed such competency building programs.
Direksi
Board of Directors
Tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengatur usaha untuk keuntungan Perseroan di bawah supervisi dari Dewan Komisaris dan sesuai dengan keputusan dan petunjuk dari Pemegang Saham, seperti yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Direksi bertanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian kinerja Perseroan. Seperti Dewan Komisaris, Dewan Direksi juga bertanggung jawab kepada Pemegang Saham.
The main duty of the Board of Directors (BOD) is directing and managing the business for the interest of the Company under the supervision of the Board of Commissioners and in accordance with the decisions and instructions of the Shareholders, as submitted to General Meeting of Shareholders (GMS). The Board of Directors is responsible for maintaining and improving the achievement of the Company's performance. As well as the Board of Commissioners, Board of Directors is also responsible to shareholders.
Pedoman Kerja Direksi
BOD Charter
Dalam melaksanakan kegiatan usaha Perseroan, Direksi memiliki pedoman kerja Piagam Direksi yang termuat dalam Board Manual, yang disahkan sejak tahun 2012 yang mengacu anggaran dasar perseroan. Piagam Direksi antara lain mengatur: • Keanggotaan dan komposisi; • Ketentuan jabatan anggota; • Program pengenalan Perseroan; • Program peningkatan kompetensi; • Tugas, wewenang dan kewajiban dan perbuatanperbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan organ diatasnya; • Rapat; • Pembagian tugas; • Benturan kepentingan; • Sekretaris Perusahaan; • Keputusan; • Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran; dan, • Hubungan kerja dengan Dewan Komisaris.
In performing duties, BOD has BOD Charter set forth in Board Manual approved since 2012 best on the company's aticlest of assosiation. The BOD Charter regulates the following, among others:
Kriteria Penunjukan dan Independensi Direksi
BOARD OF DIRECTORS Appointment Criteria and Independency
Direksi ditunjuk, diangkat dan diberhentikan berdasarkan mekanisme pengambilan keputusan RUPS. Perseroan
BOD is appointed, elected and dismissed by the GMS decisionmaking mechanism. The Company emphasizes the importance
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
• • • • • • • • • • • •
- 1 30 -
Membership and Composition; Provision of Position; Company Introduction Program; Competency Improvement Program; Duties, Authorities and Responsibilities and action date has to be approved the organ above the directors; Meetings; Segregation of Duties; Conflict of Interest; Corporate Secretary; Decision; Establishment of Work and Budget Plan (RKAP); and Work Relations with Board of Commissioners
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
menekankan pentingnya independensi Direksi dalam melakukan pengelolaan aktivitas usaha dan pengelolaan keorganisasian; khususnya hal-hal yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan kesempatan untuk mengambil keuntungan pribadi. Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap, baik sebagai anggota direksi di perusahaan lain; jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/ lembaga pemerintah pusat dan daerah; pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif; dan/atau jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
of BOD independence in managing the Company’s business activities and organizational management; especially matters that can cause a conflict of interest and the opportunity to take personal advantage. Member of the Board of Directors are prohibited to hold another position, either as a member of the board of directors in other companies; structural and functional position in an institution / central and local government agencies; political parties officials and / or candidates / members of the legislative; and / or any other position in accordance with the applicable regulation
Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi
Duties, Authorities and Responsibilities of Board of Directors
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. Adapun wewenang Direksi sebagai berikut: a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan; b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan RUPS; d. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
Board Directors is in charge of executing all actions related to the Company’s management process for the Company’s interest and in accordance with the Company’s purposes and objectives and to represent the Company both in and outside the Court regarding all matters and any events with restrictions as stipulated in laws and regulations, the Articles of Association and/or GMS Decision. Board of Directors’ Authorities as follows:
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 31 -
a. Establishing Company’s management policies; b. Regulating the handover of the Board of Directors’ authority to represent the Company in and outside the court to one or more members of the Board of Directors that specifically appointed or to one or more employees of the Company either individually or together or to other parties; c. Regulating the provisions of Company’s employment including the salary determination, pension or retirement and other income for employees based on laws and regulations and decisions of the GMS; d. Appointing and dismissing the Company’s employees based on the Company’s employment rules and prevailing regulations; e. Performing all actions related to the Company’s management and assets ownership, binding the Company with other parties and/or any other party with the Company, and representing the Company in and outside the of court on all matters and any events, with restrictions as stipulated in the regulations legislation, Articles of Association and/or the GMS’s Decision.
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
f. Menetapkan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan. Kewajiban Direksi yaitu: a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya. b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan termasuk Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dan perubahannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapat pengesahan dari Dewan Komisaris selambat-lambatnya 60 (enampuluh) hari sebelum tahun anggaran dimulai. c. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi.
f. Appointing the candidates for the Board of Commissioners and the Board of Directors of the subsidiaries and/or joint ventures. BOD responsibilities: a. Managing and ensuring that the Company’s business is carried out in accordance with the objectives and purpose of its business operations. b. Setting up Budget Plan including the Budget Plan of Partnership and Community Development Program, and amendments to the Board of Commissioners to obtain approval of the Board no later than 60 (sixty) days before the commencement of the fiscal year
d. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan. e. Menyusun Laporan Keuangan Perseroan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit. f. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan yang memuat Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan. g. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan. h. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. i. Memelihara dan menyimpan ditempat kedudukan Perseroan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud pada huruf d dan e di atas, dan dokumen Perseroan lainnya. j. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris. k. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya. l. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 32 -
c. Preparing List of Shareholders, the Special List of Shareholders, Minutes of the GMS, and the Minutes of the Board of Directors Meeting d. Preparing Annual Report as a form of accountability, as well as the financial documents as defined in the Law regarding Corporate Documents. e. Preparing the Company’s Financial Statements along with the Partnership and Community Development Financial Statements based on Financial Accounting Standards, and submit it to the Public Accountant to be audited f. Presenting the Annual Report including Company’s Financial Report along with Partnership and Community Development financial statement to the GMS for approval. g. Providing explanations to GMS regarding the Annual Report h. Delivering the Balance Sheet and Income Statement that have been approved by the GMS to the Minister in charge of Justice in accordance with the provisions of the legislation. i. Maintaining and storing the Company’s List of Shareholders, the Special List of Shareholders, Minutes of the GMS Meeting, Minutes of the Board of Commissioners and Board of Directors Meeting, Annual Reports, financial documents, stated in latter d and e above and other company’s documents. j. Submitting regular reports according to applicable regulations of manner and time, as well as other reports requested by the Board of Commissioners. k. Setting up the organizational structure of the Company complete with details and duties. l. Providing explanation of all the things asked or requested by the Board of Commissioners.
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
m. Reporting the appointment of the Board of Directors and the Board of Commissioners in subsidiaries and/or joint ventures to the Board of Commissioners n. Performing other obligations in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association and set by the GMS based on laws and regulations.
m. Melaporkan penetapan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan kepada Dewan Komisaris. n. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Komposisi, Dasar Pengangkatan dan Pembagian Lingkup Kerja dan Tanggung Jawab Antar Direksi
BOD Composition, Appointment and Segregation of Duties and Responsibilities
RUPS Tahunan tahun 2014 yang diselenggarakan pada 26 Maret 2014 telah mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan dengan hormat Direktur Utama, Elfiano Rizaldi; Direktur Keuangan, John Guntar Sebayang; Direktur, Kosasih; dan Direktur, Bambang Solihin Irianto. RUPS Tahunan tahun 2014 juga mengangkat Arief Budiman sebagai Direktur Utama; Muhammad Umar sebagai Direktur; dan Syamsul Hadi sebagai Direktur.
The 2014 Annual General Meeting held on March 26, 2014 has issued a decision to dismiss with honour President Director Elfiano Rizaldi; Finance Director John Guntar Sebayang; Director Kosasih; and Director, Bambang Solihin irianto. Annual General Meeting in 2014 also appointed Arief Budiman as President Director; Muhammad Umar as Director; and Syamsul Hadi as Director.
Susunan Direksi Periode 1 Januari – 26 Maret 2014 Board of Directors Composition January 1 - March 26, 2014 Jabatan Position
Nama Name
Awal Jabatan Serves from
Akhir Jabatan Serves Until
Direktur Utama President Director
Elfiano Rizaldi
2013
2014
Direktur Keuangan Finance Director
John Guntar Sebayang
2013
2014
Direktur Director
Kosasih
2013
2014
Direktur Director
Bambang Solihin Irianto
2013
2014
Susunan Direksi Periode 26 Maret – 31 Desember 2014 Board of Directors Composition March, 26-December 31, 2014 Jabatan Position
Nama Name
Dasar Pengangkatan Basis of Appointment
Awal Jabatan Serves from
Masa Akhir Jabatan Serves until
Direktur Utama President Director
Arief Budiman
RUPST 2014 GMS 2014
2014
2019
Direktur Director
Muhammad Umar
RUPST 2014 GMS 2014
2014
2019
Direktur Director
Syamsul Hadi
RUPST 2014 GMS 2014
2014
2019
Dalam melaksanakan aktivitas usaha Perseroan, Direksi membagi lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
Actualizing the Momentum of Revitalization
In conducting company business activity, Directors segregates their work scope and responsibility as follows:
- 1 33 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Arief Budiman (Direktur Utama)
Arief Budiman (President Director)
Sebagai Direktur Utama, Arief Budiman memiliki tugas pokok mengordinir seluruh anggota Direksi, termasuk membidangi Pengembangan Usaha dan Produk. Tugas-tugas Direktur Utama yaitu: a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsifungsi pokok Direksi dalam pengelolaan perseroan. b. Melakuk an koordinasi atas pelaksanaan tugas Direktur lainnya. c. Memastikan bahwa pengelolaan perseroan sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. d. Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh. e. Memastikan tindak lanjut temuan Satuan Pengawas Internal (SPI) dan auditor eksternal telah dilaksanakan. f. Memantau pelaksanaan RJPP dan RKAP. g. Membangun sistem pengendalian internal korporat yang handal. h. Memastikan pengembangan aplikasi teknologi informasi selaras dengan strategi perusahaan i. Memastikan pengembangan aplikasi teknologi informasi selaras dengan strategi Perseroan j. Memastikan bahwa risiko telah dikelola sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. k. Memastikan adanya pengendalian internal atas bahan awal dan produk jadi melalui fungsi supply chain management. l. Memastikan bahwa transaksi atau tindakan yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dijalankan setelah ada persetujuan dari Dewan Komisaris. m. Memastikan bahwa indikator kinerja kunci untuk masingmasing direktorat dan korporat telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan. n. Menyampaikan laporan-laporan yang telah ditentukan kepada Dewan Komisaris, Pemegang Saham dan OJK. o. Bertangungjawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam hal: 1. Penyusunan rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan Perseroan memenuhi Pedoman GCG pada BUMN dan peraturan perundang-undangan lainnya 2. Pemantauan dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku,
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
As President Director, Arief Budiman’s main duty is to coordinate all members of Directors, included in the scope of business and product development. The duties are as follows: a. Assuming the responsibility for overall implementation of the basic functions of the Board of Directors in company’s management b. Coordinating the execution of other Directors’ duties. c. Ensuring that corporate management is in line with the vision and mission. d. Directs, develops and sets up the overall strategy of the Corporate management as a whole. e. Ensuring that the follow up of findings of Internal Audit Unit and external auditors have been implemented. f. Monitoring the implementation of Business Plan and Annual Budget Plan. g. Building reliable corporate internal control systems. h. Ensuring that the development of information technology applications aligned with corporate strategy i. To ensure that monitoring and evaluation on integrated Information Technology application are implemented. j. Ensuring that risks are managed in accordance with established policies k. Ensuring the internal control on raw materials and finished products through supply chain management function. l. Ensuring that the transaction or acts that require the approval of the Board of Commissioners are executed upon approval of the Board of Commissioners m. Ensuring that key performance indicators for each directorate and corporate is in accordance with the company’s vision, n. To submit the predefined reports to the BOC, Shareholders and OJK. o. Responsible for the implementation and monitoring of the Good Corporate Governance in terms of: 1. The preparation of work plans needed to ensure that the Company meets the Guidelines on Good Corporate Governance and other legislation, 2. Monitoring and keeping the company’s business activities not to deviate from the applied regulations
- 1 34 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
p. q. r. s. t.
u.
v. w.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
3. Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS. Merencanakan pengembangan produk, jasa teknik (health care), usaha induk dan anak perusahaan. Membina penatausahaan pengadaan barang dan jasa, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. Menyusun corporate performance management dan KPI Perseroan. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pengembangan produk, jasa teknik (health care) usaha induk dan anak perusahaan. Memastikan bahwa setiap pengembangan usaha baik pengembangan produk dan jasa telah memenuhi kelaikan bisnis yang layak dan risiko yang minimal. Penyusunan indikator kinerja kunci Key Performance Indicator (KPI) di seluruh unit operasi perusahaan. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Perseroan.
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
3. Monitoring and maintaining Company’s Compliance with all agreements and commitments to the third parties. p. To carry out other duties assigned by GMS q. To make planning for product development, technical services (health care), the parent entity and subsidiary businesses. r. To develop the administration of goods and services procurement and of the Company's business strategies. s. To develop the Company’s corporate performance management and KPI. t. To prepare and determine the strategic planning of product development, technical services (health care) as well as parent entity and subsidiary businesses. u. To ensure that every business development either product development or services development have met the feasibility of business case with minimal risks. v. Preparation of Key Performance Indicator (KPI) in all operating units of the Company. w. Management of risk management throughout the units in the Company.
Muhammad Umar (Direktur)
Muhammad Umar (Director)
Muhammad Umar merangkap dua deskripsi tugas Direksi yang dimiliki Perseroan, yaitu Direktur Keuangan dan SDM, dan Direktur Riset dan Pemasaran. Sebagai Direktur Muhammad Umar tugas-tugasnya adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan, menyelenggarakan dan mengendalikan pengelolaan keuangan Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan. b. Memastikan keuangan perseroan telah dikelola dengan baik.
Muhammad Umar serves concurrently as Director of Finance and Human Resourrces and Director of Research and Marketing. as the Director Muhammad Umar has the following main tasks:
c.
c.
d.
e.
f.
Memastikan penerbitan laporan keuangan yang akurat, handal dan tepat waktu. Memastikan pengembangan pengendalian internal yang handal di bidang keuangan, akuntansi dan aplikasi teknologi informasi. Merencanakan kebutuhan pegawai,membina dan menyelenggarakan administrasi kepegawaian, perencanaan karir karyawan, menyelenggarakan pengembangan dan kesejahteraan pegawai, sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. Membina penatausahaan dan pengelolaan perlengkapan, administrasi umum, serta pengamanan aset perseroaan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan.
Actualizing the Momentum of Revitalization
a.
b.
d.
e.
f.
- 1 35 -
Developing, organizing and controlling the Company’s financial management in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established. Ensuring that company’s financial has been managed accordingly Ensuring that financial statements are accurate, reliable and timely reported Ensuring the development of a reliable internal control in finance, accounting and information technology applications. Planning for the needs of employees, develop and conduct personnel administration, employee career planning, organizing development and welfare of employees, in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established To develop the administration and management of equipment, public administration, and security of the Company’s assets in accordance with the Company’s direction, objectives and strategies.
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
g.
Sistem akuntansi yang dikembangkan sesuai dengan standar akuntansi keuangan. h. Pembukuan dan administrasi keuangan perseroan didasarkan atas pengendalian internal yang handal. i. Kebijakan operasional akuntansi dan keuangan telah disusun. j. Laporan keuangan bulanan, triwulanan dan tahunan telah disusun tepat waktu. k. RKAP disiapkan, disusun dan dievaluasi secara terpadu dengan unit unit kerja terkait. l. Laporan realisasi RKAP disiapkan dan disusun secara terpadu dengan unit-unit kerja terkait. m. Standard and Operating Procedures yang terkait dengan pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum telah disusun. n. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik terkait dengan pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum.
Pengembangan dan pembinaan budaya kerja Perseroan. Koordinasi dengan direktorat lainnya mengenai kebutuhan perlengkapan dan pengamanan aset Perseroan. u. Inventarisasi fisik atas aset Perseroan. v. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Keuangan & SDM. w. Penyusunan indikator kinerja kunci di bidang Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum. x. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama.
Accounting system is already developed in accordance with financial accounting standards. h. Bookkeeping and financial administration of the Company are based on a reliable internal control. i. Accounting policies and financial operations have been prepared. j. Monthly financial statements, quarterly and yearly are prepared on time. k. RKAP is prepared, compiled and evaluated in an integrated manner with the relevant work units. l. RKAP realization reports are prepared and arranged integrated with related work units. m. Standard and Operating Procedures related to the management of Accounting, Finance, Human Resources and General Affair are already prepared. n. Preparation and determination of the strategic plan related to the management of Accounting, Finance, Human Resources and General Affairs. o. The preparation and establishment of human resources and public policies that include, among others, the determination of salaries, pensions or pension plan, health insurance and other income. p. Development of human resources through education and training. q. Determination of requirements, employee qualifications, and occupational requirements and acceptance of employees as needed. r. The planning of mutation, promotion, and rotation of employees. s. Development and coaching of the Company’s work culture. t. Coordination with other directorates on the need of security equipment for the Company’s assets. u. Physical inventory of the Company’s assets. v. Management of risk management throughout the units in the Directorate of Finance & HR. w. Preparation of key performance indicators in the areas of Accounting, Finance, Human Resources and General Affair. x. Preparing the required report and submit to the President Director.
Dalam bidang Riset dan Pemasaran sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan pemasaran produk-produk yang dihasilkan Perseroan. b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan riset pemasaran untuk memastikan produk yang akan diproduksi dan dipasarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Main Tasks of Director of Research and Marketing: a. Responsible for the implementation of marketing activities for the products of the Company. b. Responsible for the implementation of marketing research to ensure the products to be manufactured and marketed in accordance with the needs of the community.
o.
Penyusunan serta penetapan kebijakan SDM dan umum yang meliputi antara lain penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua, jaminan kesehatan dan penghasilan lain.
p.
Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Penetapan kebutuhan, kualifikasi pegawai, dan kualifikasi jabatan dan penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan.
q.
r.
Penyusunan rencana mutasi, promosi, dan rotasi pegawai.
s. t.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
g.
- 1 36 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
c.
d.
e. f. g. h. i. j. k. l.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan pemasaran Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan. Membina dan mengembangkan hubungan baik dengan relasi dan mitra bisnis pemasaran baik dengan principal, distributor maupun konsumen. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pemasaran. Penyusunan dan penetapan kebijakan pemasaran. Pengembangan pemasaran dengan menjalin kemitraan baik dari dalam maupun luar negeri. Riset pasar untuk mencari peluang pemasaran dilakukan. Koordinasi dengan Direktorat Produksi. Pelaporan hasil kegiatan pemasaran secara berkala kepada Direktur Utama. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Pemasaran. Penyusunan indikator kinerja kunci di bidang pemasaran.
m. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama.
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
c.
Fostering, organizing and controlling the marketing of the Company in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established. d. Fostering and developing good relationships with relatives and marketing business partners either with principals, distributors or consumers e. Preparing and establishing marketing strategic plans. f. Preparing and establishing marketing policy. g. Marketing development by establishing partnership either from domestic or abroad. h. Market research to seek for marketing opportunities. i. Coordination with the Directorate of Production. j. Reporting the results of marketing activities on a regular basis to the President Director k. Risk management throughout the unit in the Directorate of Marketing. l. Preparation of key performance indicators in the field of marketing. m. Drafting the required reports and submit it to the President Director.
Syamsul Hadi (Direktur)
Syamsul Hadi (Director)
Syamsul Hadi membidangi Direktur Produksi. Tugas-tugas nya adalah sebagai berikut:
Syamsul Hadi serves concurrently as Director of Production. The Duties of Director as follow:
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan produksi Perseroan. b. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan produksi Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. c. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik produksi. d. Penyusunan dan penetapan kebijakan produksi. e. Koordinasi dengan direktorat Pemasaran dalam hal penyusunan rencana produksi. f. Penelitian dan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan/permintaan pasar. g. Pengendalian mutu produk. h. Pembuatan rencana pengembangan, investasi dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan pabrik. i. Penyusunan standard and operating procedures terkait dengan proses produksi. j. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Produksi. k. Penyusunan indikator kinerja kunci di bidang produksi.
a. Responsible for the implementation of the company’s production activities b. Fostering, organizing and controlling the production of the Company in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established. c. Preparing and establishing production strategic plans. d. Preparing and establishing production policy. e. Coordination with directorate of Marketing in terms of production planning. f. Research and development of products according to the market need/demand. g. Product quality control. h. Preparation of development plans, investment and maintenance of plant facilities and equipment. i. Preparation of standards and operating procedures associated with the production process. j. Risk management throughout the unit in the Directorate of Production. k. Preparation of standards and operating procedures associated with the production process. l. Preparation of reports required and submit it to the President Director.
l. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama. Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 37 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Program Pengenalan Perseroan
Company Introduction Program
Anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya wajib diberikan program pengenalan mengenai Perseroan, dengan Sekretaris Perusahaan sebagai penanggung jawab program pengenalan tersebut. Program Pengenalan meliputi: a. Pelaksanaan Prinsip-Prinsip GCG oleh Perseroan; b. Gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalahmasalah strategis lainnya; c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelagasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit; d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta hal-hal yang tidak diperbolehkan.
Members of the Board of Directors who are appointed for the first time should undergo Company Introduction Program, and Corporate Secretary in charge of the introduction program. The introduction program includes the following: a. Implementation of GCG principles by the company. b. Overview of the Company related to the purpose, nature, and scope of activity, financial performance and operations, strategy, short and long term business plans, competitive position, risks and other strategic issues;
Program Pengenalan Perseroan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke perseroan dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan Perseroan dimana program tersebut dilaksanakan. Di tahun 2014, Perseroan melakukan pergantian keanggotaan Direksi, dengan 3 (tiga) orang ditunjuk sebagai Direksi yang baru dan telah melakukan program pengenalan Perseroan.
Company Introduction Program can be presentations, meetings, visits to the Company and documents assessment or other programs as deemed appropriate by the Company in which the program was implemented. In 2014, Company changes members of Board of Directors, with 3 (three) persons appointed as new Directors and Company Introduction has been conducted.
Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris
Work Relation with Board of Commissioners
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Dewan Komisaris dapat melakukan rapat dengan Direksi, dan Direksi wajib menghadiri rapat tersebut, khususnya terkait usaha dan kinerja Perseroan. Informasi yang diminta oleh Dewan Komisaris dari Direksi hanya yang terkait dengan dan untuk kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris dapat berkomunikasi dengan manajemen di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi.
The work relationship between Board of Commissioners and Board of Directors is based on the principles of transparency and mutual respect. Board of Commissioners can conduct meetings with the Board of Directors, and the Board of Directors shall attend the meeting, particularly related to the Company's operations and performance. The information requested by the Board of Commissioners to the Board of Directors only related to and for the benefit of the Company. Board of Commissioners can communicate with management under the Board of Directors with their permission.
Di samping itu, Direksi memiliki tugas menyusun rencana kerja dan wajib menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan sebagai penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai. Dalam mengambil tindakan, Direksi terikat dengan keharusan mendapat persetujuan organ di atasnya, yaitu RUPS dan Dewan Komisaris.
In addition, the Board of Directors has the task of preparing a work plan and shall submit a work plan which includes the Company's annual budget as the annual elaboration of the Long Term Plan to the Board of Commissioners for approval, before the fiscal year begins. In taking action, the Board of Directors must get approval from organ above it, namely the GMS and Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
c. Information related to delegated authority, internal and external audit, internal control systems and policies, including the Audit Committee; d. Information about the duties and responsibilities of the Board of Commissioners and the things that are not allowed.
- 1 38 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
a. Perbuatan-perbuatan Direksi Perseroan yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk:
• •
Towards Sustainability
1) Perform investment in other companies. 2) Establishing subsidiaries and other Joint Ventures 3) Releasing investment in another company, subsidiaries and joint ventures. 4) Performing the merger, consolidation, acquisition, separation and dissolution of subsidiaries. 5) Conducting joint licensing, management contracts, lease of assets, operational cooperation agreements and other cooperation agreements that exceed a certain value and other terms determined by the Board of Commissioners. 6) Establishing the Company as guarantor (borg or avalist) that cause more than a certain amount of financial values and other terms determined by the Board of Commissioners. 7) Accepting and providing medium/long term loans that exceed a certain amount that has been set by the Board of Commissioners 8) Removing or encumber assets of the Company at the maximum amount of 50% of the total net assets of the Company in one or more transactions or related to each other or not. 9) Eliminating bad debt and dead stock from the books that exceeds a certain value that has been set by the Board of Commissioners. 10) Establishing and adjusting the organizational structure of 1 (one) structure below the level of the Board of Directors 11) Perform the actions that have not been specified in the Company’s Budget Plan. 12) Establishing the Company’s organizational blueprint. 13) Determining and changing Company’s logo. b. After submitting written notification to the Board of Commissioners and approved by the GMS, Director act the following: 1) No longer collecting bad debt that has been written off
10 % dari pendapatan Perseroan; atau 20% dari ekuitas Perseroan.
Actualizing the Momentum of Revitalization
Menuju Keberlanjutan
a. The actions of the Board of Directors that must be approved in written form by the Board of Commissioners:
1) Melakukan penyertaan modal pada perusahaan lainnya. 2) M e n d i r i k a n a n a k p e r u s a h a a n d a n a t a u perusahaan patungan. 3) Melepaskan penyertaan modal pada perseroan lain, anak perusahaan dan perusahaan patungan. 4) Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan. 5) Mengadakan kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, kerja sama operasi dan perjanjian kerjasama lainnya yang melebihi nilai tertentu dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. 6) Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. 7) Menerima pinjaman jangka menengah/panjang dan memberikan pinjaman jangka menengah/panjang yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. 8) Melepaskan atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan yang jumlahnya maksimal 50% dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain atau tidak 9) Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang macet dan persediaan barang mati yang melebihi nilai tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. 10) Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi. 11) Melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam Rencana Kerja Dan Anggaran Perseroan. 12) Menetapkan blue print organisasi Perseroan. 13) Menetapkan dan mengubah logo Perseroan. b. Perbuatan-perbuatan Direksi setelah memberitahukan secara tertulis kepada Dewan Komisaris dan mendapat persetujuan dari RUPS untuk: 1) T i d a k m e n a g i h l a g i p i u t a n g m a c e t y a n g telah dihapusbukukan. 2) Melakukan tindakan-tindakan pada huruf a.1), 2), 3), 4). dan 8) yang nilainya sama atau lebih besar dari salah satu hal berikut:
VI
- 1 39 -
2) Taking actions as mentioned in number 4 letter a item 1), 2), 3), 4), and 8) on the above section which transaction value regarded as material to the Company, which is equal to or greater than one of the following: • 10% (ten percents) from total revenue company; or • 20% (twenty percents) from Corporate equity company
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Atau persentase lain yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. c. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk: Mengalihkan kekayaan Perseroan (berupa transaksi pengalihan kekayaan bersih Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku); atau • Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan (berupa transaksi penjaminan kekayaan Perseroan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau lebih). Yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak. •
Or other percentage stipulated by laws and regulations in the capital market. c. The Board of Directors are obliged to get the approval of GMS to : • Divert the Company’s assets (in transfer form of Company’s net assets that occurred within a period of 1 (one) year), or • Pledge Company’s assets as guarantee for transactions for a period of 1 (one) year or more). Which is more than 50% (fifty percent) of the amount of net assets in 1 (one) or more transactions, whether in relation to one another or not.
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu apabila; dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Rapat dipimpin oleh Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama apabila Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, atau apabila Direktur Utama tidak melakukan penunjukan Rapat dipimpin oleh anggota Direksi yang terlama dalam jabatan. Dalam hal Direktur yang terlama dalam jabatan tersebut lebih dari satu orang maka Direktur yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai pimpinan rapat.
Meeting of the Board of Directors can be held at any time if deemed necessary by one or more members of the Board of Directors; at the written request of one or more members of the Board of Commissioners; or at the written request of 1 (one) or more shareholders who together representing 1/10 (one-tenth) or more of the total shares with voting rights. The meeting is chaired by the president or a director appointed in writing by the President Director if the President Director is absent or unavailable, or if the President Director does not make any appointment, meeting will be chaired by a Board of Directors member of the longest term of office. In the event of more than one Directors with longest terms of office, the Director of the oldest in age will act as chairman of the meeting.
Rapat dihadiri oleh anggota Direksi, Sekretaris Perusahaan sebagai notulis Rapat, dan pihak-pihak lain yang perlu hadir untuk pembahasan materi, seperti Manajer/Asisten Manajer/ Staf internal Perseroan dan anak perusahaan Perseroan yang laporan keuangannya terkonsolidasi dengan Perseroan. Risalah rapat ditandatangi oleh ketua rapat Direksi dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi hal-hal yang dibicarakan termasuk pernyataan ketidaksetujuan/dissenting opinion anggota Direksi dan hal-hal yang diputuskan. Satu salinan Risalah Rapat disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk diketahui, dan setiap anggota Direksi berhak menerima salinannya walaupun yang bersangkutan tidak dapat menghadiri rapat.
Meeting was attended by members of the Board of Directors, Corporate Secretary to take minutes, and other parties who need to be present for a discussion, such as Manager / Assistant Manager / Internal staff of the Company and its subsidiaries whose financial statements are consolidated with the Company. The whole meeting is signed by chairman and the member of meeting, containing matters discussed including a statement of disapproval / dissenting opinion of the Directors and the decisions. One copy of the Minutes of the Meeting shall be submitted to the Board of Commissioners to be recognized, and each member of the Board of Directors is entitled to receive a copy although he/she is not attending the meeting.
Segala keputusan Direksi diambil dalam Rapat Direksi dengan berdasarkan musyawarah mufakat. Rapat adalah sah dan berhak
All decisions of the Board of Directors meeting based on the consensus. Meeting is valid and may take binding decisions if
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 40 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota Direksi atau wakilnya yang sah dengan memperhatikan ketentuan mengenai tempat penyelenggaraan rapat dan panggilan rapat. Dalam mata acara lain-lain, rapat tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua anggota Direksi atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui penambahan mata cara rapat. Dalam hal keputusan tidak dapat diambil dengan musyawarah mufakat, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak biasa.
attended by more than ½ (one half ) of the Board of Directors Member or his authorized representative and having regards to the provisions of the venue for the meeting and meeting notification. In other matters, the meeting is not entitled to take a decision unless all Directors members or his/her authorized representative present and approve the additional agenda. If consensus can not be agreed, the decision is a simple majority vote.
Pada tahun 2014, Direksi melakukan rapat internal sebanyak 22 kali dan menghadiri rapat dengan Dewan Komisaris sebanyak 12 kali, sehingga jumlah rapat keseluruhan sebanyak 34 kali. Berikut agenda Rapat Direksi beserta keputusannya.
In 2014, the Board of Directors conducted 22 internal meeting and attended 12 meetings with the Board of Commissioners, so that the total number of meetings were 34 meetings. Here are Board of Director agenda and its decision.
Rapat Direksi Board of Directors Meetings Tanggal Date
Agenda Agenda
24 Januari January 24
Pembahasan RKAP 2014. 2014 RKAP Discussion.
11 Februari February 11
Pembahasan RKAP 2014. 2014 RKAP Discussion.
6 Maret March 6
Persiapan rapat teknis dengan Kementerian BUMN. Preparation of technical meeting with SOE Ministry. Rencana pembentukan tim pengadaan asuransi kesehatan. Plan to form Health Insurance procurement team.
10 April April 10
RKAP 2014. 2014 RKAP. Pembahasan Bidang Pemasaran dan Produksi. Discussion on Marketing and Production
17 April April 17
Renovasi fasilitas produksi produk Herbal. Renovation of herb production facility.
22 April April 22
Presentasi Manajer SPPK, Manajer Pengembangan Jasa Teknik dan CPM. Presentation of SPKK manager, Technical Services and CPM Manager.
2 Mei May 2
Presentasi Bidang SDM, Manajer Pengembangan Jasa Teknik dan Manajer Business Development. Presentation of HR, Technical Service Development Manager and Business Development Manager.
1 Juli July 1
Reviu materi Rapat Direksi dan Dewan Komisaris tertanggal 2 Juli 2014. Review of materials for BOD-BOC Joint meeting of July 2, 2014. Reviu Arus Kas per 30 Juni 2014. Review of Cash Flow per June 30, 2014. Laporan progress renovasi. Report progress of renovation
7 Juli July 7
Reviu suplai dan penjualan serta kinerja keuangan semester I 2014. Review on the supply and sales as well as financial performance of Semester I 2014
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 41 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Rapat Direksi Board of Directors Meetings Tanggal Date
Agenda Agenda
14 Juli July 14
Pembahasan penerbitan RDPT Perseroan. Discussion on the Company’s RDPT issuance.
21 Juli July 21
Laporan aset tetap yang berupa tanah dan bangunan, serta rencana optimalisasinya. Report on the fixed asset in land and buildings as well as the optimization plans.
11 Agustus August 11 1 September September 1
Pembaruan progress renovasi. Updates on renovation progress Progress terkini mengenai MTN-RDPT dan KPKU. Latest progress on MTN-RDPT and KPKU Pooling account Bank Mandiri. Bank Mandiri pooling account Reviu kinerja penjualan agustus 2014. Review on Sales Performance of August 2014
9 September September 9
Reviu kinerja keuangan Perseroan per 31 Agustus 2014. Review on the Company’s financial performance as of August 31, 2014 Update progress renovasi. Update of renovation progress
15 September September 15
Sosialisasi ISO 9000:2008 untuk Direksi. ISO 9000-2008 for Board of Directors Persiapan Rapat Tinjauan Manajemen. Preparation of Management review Meeting
29 September September 29 27 Oktober Oct 27
Paparan mekanisme insentif Pemasaran dan portofolio HPP. Expose on mechanism of marketing incentives and HPP portfolios. Proyeksi final kinerja suplai dan penjualan Q4-2014. Final projection on supply and sales performance in Q4-2014
10 November November 10
Prognosa suplai TW IV-2014. Prognosis of Supply of TW IV-2014
1 Desember December 1
Paparan pencapaian 2014 dan target 2015 pengembangan produk, pengembangan bisnis dan Indomach. Exposure to the achievement of the 2015 target of 2014 and product development, business and indomach development. Finalisasi Public Expose. Finalizatiaon of the Public Expose.
29 Desember December 29
Evaluasi investasi produksi. Evaluation on production investment Tindaklanjut MTN RDPT. Follow-up on MTN RDPT Paparan RKAP konsolidasian final. Expose on Final Consolidated RKAP
Rekapitulasi kehadiran anggota Direksi dalam keseluruhan rapat, baik Rapat internal Direksi dan Rapat dengan Dewan Komisaris sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Recapitulation of meeting attendance of the Board of Directors Members, internal and meetings with the Board of Commissioners as follows:
- 1 42 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Direksi Periode 1 Januari – 26 Maret 2014 Board of Directors Meeting Attendance Recapitulation Period of Januari 1 – March 26, 2014 Nama Name
Jumlah Rapat Total of Meeting
Jumlah Kehadiran Total of Attendance
% Kehadiran Attendance %
Elfiano Rizaldi (Direktur Utama/ President Director)
5
71,43%
John G. Sebayang (Direktur Keuangan/ Finance Director)
6
85,71%
7
100,00%
7
100,00%
7
Bambang Solihin Irianto (Direktur/ Director) Kosasih (Direktur/ Director) Catatan:
Note:
* sejak RUPS 26 Maret 2014, keempat Direksi tidak lagi menjabat dalam manajemen Perseroan. * Ketidakhadiran rapat disebabkan perjalanan dinas dan/atau cuti.
* Since GMS March26, 2014, the fourth Board of Directors no longer served in the Company's management. * the absence in the meeting was due business trip and/or on leave.
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Direksi Periode 26 Maret – 31 Desember 2014 Attendance Recapitulation of Board of Directors Meeting Period of March, 26 - December 31, 2014 Nama Name
Jumlah Rapat Total of Meeting
Arief Budiman (Direktur Utama/ President Director) Muhammad Umar (Direktur/ Director)
27
Syamsul Hadi (Direktur/Director)
Jumlah Kehadiran Total of Attendance
% Kehadiran Attendance %
27
100,00%
25
92,59%
27
100,00%
Catatan: * Ketidakhadiran rapat disebabkan perjalanan dinas dan/atau cuti.
Note: * the absence in the meeting was due business trip and/or on leave.
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
Performance Assessment of Board of Directors
Penilaian terhadap kinerja Direksi Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada pencapaian target Perseroan pada periode tahun buku yang berlangsung. Direksi bersama-sama Dewan Komisaris mempertanggungjawabkan kinerjan periode 2014 dalam RUPS yang akan diselenggarakan di tahun 2015, termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi yang kemudian akan disahkan oleh RUPS. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang termaktub dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan, amanat pemegang saham, dan proses pemenuhan tanggung jawab tersebut.
Assessment of the Board of Directors conducted by the Board of Commissioners and GMS. In assessing their performance, Board of Commissioners refers to the Company achievement on the ongoing fiscal year. Board of Directors together with Board of Commissioners are accountable for the performance of year 2014 to the GMS to be held in 2015, including the duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Directors which will then be approved by the GMS. In general, the performance of the Board of Commissioners and Directors are determined based on duties enshrined in regulations and the Company’s Articles of Association, the mandate of shareholders, and the fulfillment process of these responsibilities
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 43 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Remunerasi Direksi
Remuneration of Board of Directors
Dasar hukum remunerasi adalah Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. Prosedur penetapan remunerasi untuk Direksi dilakukan dengan mengajukan usulan perhitungan dan penentuan besaran remunerasi kepada RUPS Tahunan. Uraian mengenai remunerasi Direksi di tahun 2014 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
The legal basis of remuneration is the Regulation of the Minister of State owned Enterprises No. PER-04 / MBU / 20147 / MBU / 2010 on guidelines for Determination remuneration of Directors, Board of Commissioners and Board of Trustees of SOEs. Remuneration Procedures to the Board of Directors is conducted by proposing the calculation and determination of remuneration to the Annual General Meeting. Description of the remuneration of the Board of Directors in 2014 can be seen on the table below.
Remunerasi Direksi Periode Board of Directors Remuneration Nama Name Arief Budiman
Jabatan
Gaji (Rp)
Position
Salary
Direktur Utama | President Director
Muhammad Umar
Direktur | Director
Syamsul Hadi
Direktur | Director
Jumlah | Total Catatan: * Perhitungan gaji selama 9 (sembilan) bulan.
Tunjangan (Rp) Allowance
Jumlah (Rp) Total
607.500.000
202.500.000
810.000.000
546.750.000
202.500.000
749.250.000
546.750.000
202.500.000
749.250.000
1.701.000.000
607.500.000
2.308.500.000
Note: * Salary calculation for 9 months
organ pendukung dewan komisaris dan direksi
SUPPORTING ORGAN OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
KOMITE AUDIT
Audit COMMITTEE
Untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas pengawasan, Perseroan membentuk Komite Audit yang memberikan opini profesional dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, serta bekerja bersamasama proses audit internal untuk memeriksa laporan dari fungsi Audit Internal dan meyakinkan bahwa pengendalian internal yang benar dijalankan di seluruh unit Perseroan. Komitmen Komite Audit dijalankan dengan fokus pada efektivitas corporate governance, pengendalian internal, risks assessment, dan pengelolaan perusahaan secara keseluruhan.
To assist the Board of Commissioners to conduct their supervisory duties, the Company established an Audit Committee which provides professional and independent opinion to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners, as well as working together with the internal audit to ensure that internal controls are properly implemented in all units of the Company. The Commitment of Audit Committee is carried out with a focus on the effectiveness of corporate governance, internal controls, risks assessment, and management of the company as a whole.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 44 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan oleh karenanya Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Keberadaan Komite Audit sesuai dengan Undangundang No. 19 tahun 2003 pasal 70, yang dijabarkan lebih lanjut dengan Surat Keputusan Bapepam-LK No 29 tahun 2004 poin 2.
The Audit Committee established by the Board of Commissioners and therefore is accountable to Board of Commissioners. The existence of the Audit Committee in accordance with Law No. 19, 2003, article 70, which is further elaborated by Bapepam-LK Decree No. 29 of 2004 points 2.
Piagam Komite Audit
Audit Committee Charter
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berpegang pada pedoman kerja yang diatur dalam Piagam Komite Audit Perseroan dan telah disahkan pada tahun 2012. Piagam ini mengatur beberapa hal, yaitu: 1. Kedudukan 2. Keanggotaan 3. Hak dan Kewenangan 4. Tugas dan Tanggungjawab 5. Hubungan dengan Pihak yang Terkait 6. Rapat 7. Laporan 8. Konflik dan Kode Etik 9. Lain-lain
In performing its functions, the Audit Committee adhered to the guidelines set forth in the Charter of the Audit Committee and approved in 2012. The Charter regulates the following:
Kriteria dan Independensi Komite Audit
Criteria and Independency of Audit Committee
Kriteria penunjukan Komite Audit didasarkan pada integritas, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman masing-masing anggota. Salah seorang anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Komite Audit Perseroan bersifat independen, bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, dan bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.
Criteria for appointing the Audit Committee members based on the integrity, ability, knowledge and experience. One of the members of the Audit Committee should have accounting or finance background. The Audit Committee are independent, he/ she is not working in public accounting firm, law firm, or any other party who give audit services, or non-audit services and or other consulting services to the Company within six (6) months prior to the appointment by the Board of Commissioner, and he/she is not having authority and responsibility for planning, directing or controlling the activities of the Company within 6 (six) months.
Anggota Komite Audit juga tidak diperkenankan memiliki saham Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu, anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perseroan. Anggota Komite Audit tidak diijinkan memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
The Audit Committee members are also not allowed to own shares of the Company, either directly or indirectly. In addition, members of the Audit Committee has no family relationship with members of the Board of Commissioners, Directors or major shareholders of the Company. The Audit Committee members are not allowed to have a business relationship, directly or indirectly related to the Company's business activities.
Actualizing the Momentum of Revitalization
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
- 1 45 -
Position Membership Right and Authorization Task and Responsibility Relation with the related party Meeting Report Conflict and Code of Ethic Others.
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Hak dan Wewenang serta Tugas dan Tanggung Jawab
Right, Power, Duties and Responsibility
Hak dan wewenang Komite Audit adalah: 1. Kepada Anggota Komite Audit baru diberikan orientasi atau program pengenalan mengenai peran, tanggung jawab dan kerangka kerja Komite Audit. 2. Komite Audit menerima otoritas dan penugasan dari Dewan Komisaris dengan memperhatikan peraturan yang terkait dengan pasar modal dan Badan Usaha Milik Negara. 3. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 4. Komite Audit, berdasarkan Surat Tugas dari Dewan Komisaris, memiliki hak akses atas informasi yang ada di perusahaan dari direksi, Audit Internal dan semua satuan organisasi perusahaan. Jika terjadi kasus/indikasi penyimpangan komite audit perlu meneliti/klarifikasi kasus-kasus tersebut.
Right and power of Audit Committee are: 1. Provide orientation or induction program to the new Audit Committee members regarding the role, responsibilities and framework of the Audit Committee. 2. The Audit Committee receives its authority and assignment from the Board of Commissioners by considering regulations related to the capital market and State-Owned Enterprises. 3. In performing its duties, the Audit Committee is authorized to access records or information about employees, funds, assets and other corporate resources related to the implementation of the duties. 4. Audit Committee, based on the Letter of Assignment from the Board of Commissioner, has the right of accessing the information in the company to the directors, Internal Audit Unit and all organizational units of the company. If there is a case/indication of irregularity, the audit committee needs to examine/clarify these cases. 5. Committee with the approval of the Commissioner may seek advice and assistance from experts and other professionals at the expense of the Company
5. Komite Audit dengan persetujuan Komisaris dapat meminta saran dan bantuan dari tenaga ahli dan profesional lain atas beban Perseroan. Tugas dan tanggung jawab yang diemban Komite Audit adalah: 1. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara lain meliputi: a. Memastikan efektifitas Sistem Pengendalian Intern dan efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor; b. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perseroan antara lain laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan kepada pemegang saham; c. Menilai perencanaan, pelaksanaan serta hasil audit yang dilakukan oleh Audit Internal maupun auditor ekstern untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pelaporan audit para auditor memenuhi standar audit;
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Duty and Responsibility of Board of Commissioners: 1. The Audit Committee’s task is to give its opinion to the Board of Commissioners toward the report or matters presented by the board of directors, identify issues that require the attention of the Board of Commissioners and perform other tasks related to the duties of the Board of Commissioners include: a. Ensuring the effectiveness of Internal Control System and the tasks implementation of external and internal auditor;
- 1 46 -
b. Ensuring that there has been a satisfactory review procedures toward information released by the company including periodic financial reports, projections/forecasts and other financial information provided to shareholders; c. Assess the planning, implementation and results of the audit conducted by Internal Audit Unit and external auditors to ensure that the implementation and reporting of the audit has met the auditing standards;
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
d. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern perusahaan serta pelaksanaannya; e. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris. 2. Komite Audit membuat program/rencana kerja tahunan yang berisi rencana jadual kerja dan penggunaan sumber daya yang diperlukan. 3. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi mengenai Perseroan yang diperoleh selama menjalankan tugas sebagai Komite Audit.
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
d. Provide recommendations on improving the company’s internal control system and its implementation; e. Identify the things that require the attention of the Board of Commissioners; f. Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners within the scope of the duties and obligations of the Board of Commissioners. 2. The Audit Committee prepare the annual program/work plan containing work schedules and resource needed. 3. The Audit Committee shall maintain the confidentiality of the documents, data and information regarding the Company which acquired during performing the duties as the Audit Committee.
Komposisi Keanggotaan Komite Audit, Dasar Pengangkatan dan Pembagian Lingkup Tugas
Composition of the Audit Committee, Appointment and Distribution of Scope of Work
Dalam keanggotaannya, Komite Audit memiliki anggota terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang merupakan Komisaris Independen Perseroan; dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya yang berasal dari luar Perseroan. Sesuai keputusan Dewan Komisaris No. KEP-09/DK/INAF/VII/2012 tanggal 15 Juli 2012 jo No. KEP06/DK/INAF/XI/2013 tanggal 28 Nopember 2013, keanggotaan Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris dan 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari luar Perusahaan, dengan susunan sebagai berikut,
The Audit Committee is composed of at least 1 (one) member of the Company’s Independent Commissioners and at least two (2) other members from outside the Company. According to the decision of the Board of Commissioners No. KEP-09 / DK / INAF / VII / 2012 dated July 15, 2012 jo No. KEP-06 / DK / INAF / XI / 2013 dated November 28, 2013, the Audit Committee consists of 1 (one) member of the Board of Commissioners and three (3) members from outside the company, with the following composition,
Komposisi Komite Audit Committee Audit Composition Nama
Jabatan
Fajar R. Zulkarnaen (Komisaris Independen | Independent Commissioner)
Ketua | Chairman
Akmal Taher (Komisaris Utama | President Commissioner)
Anggota | Member
Warga Murad (Anggota Komite Audit | Audit Committee Member)
Anggota | Member
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 47 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Warga Murad Anggota Komite Audit Audit Committee Member
Warga Murad menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana Muda pada 1971 dan gelar Sarjana dari Institut Ilmu Keuangan pada 1977. Karirnya diawali sebagai Inspektur Muda pada Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan (19721975) dan menjabat sebagai Inspektur pada tahun 1977-1984. Selanjutnya beliau bergabung dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan menjabat sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus Kelancaran Pembangunan pada BPKP (1984-1995), Kepala Bidang Pengawasan APBN (1996-1998), Kepala Sub Direktorat Penyusunan Laporan (19982001), serta Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi (2001-2003). Bergabung dengan Indofarma sejak tahun 2007 sebagai Sekretaris Komite Audit.
Warga Murad has been serving as member of the Audit Committee since 2012. He holds a Bachelor in 1971 and Bachelor's degree from Institut Ilmu Keuangan in 1977. His career was started as a Junior Inspector in the Directorate General of State Finances, the Ministry of Finance (1972-1975) and served as Inspector in the 1977-1984. Later, he joined Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) and served as BPKP kepala Seksi Pemeriksanaan Khusus Kelancaran Pembangunan (1984-1995), Head of State Budget Supervision (1996-1998), Deputy Director for Reporting Preparation (1998-2001), and Head of Data and Information Management (2001-2003). He joined Indofarma in 2007 as Secretary of the Audit Committee.
Rapat Komite Audit
Meeting of Audit Committee
Rapat Komite Audit dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulannya. Dalam rapatnya, Komite Audit dapat mengundang Dewan Komisaris, Direksi, Manajer, Ketua SPI atau auditor eksternal untuk hadir dalam rapat dan memberikan informasi yang dianggap perlu bagi Komite Audit untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Meeting of Audit Committee held at least 1 (one) time each month. In the meeting, the Audit Committee may invite the Board of Commissioners, Directors, Managers, Chairman of the SPI or external auditor to attend the meeting and provide information that is deemed necessary for the Audit Committee to carry out its tasks and responsibilities.
Pada tahun 2014 telah dilaksanakan rapat Komite Audit sebanyak 16 kali yang terdiri dari 13 kali rapat reguler dan 3 kali rapat pengadaan jasa audit.
In 2014, Audit Committee convened 16 meetings consisting of 13 reguler meetings and 3 meetings of procurement of assurance service.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 48 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Berikut risalah rapat Komite Audit di sepanjang tahun 2014,
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Summary of Audit Committee meetings in 2014 is as follows:
Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Tanggal Date
Agenda Agenda
27 Januari January 27
Pembahasan Kinerja bulan Desember 2013 Discussion of Performance of December 2013 Reviu PKPT SPI Tahun 2014 dan Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI. Review on PKPT SPI Year 2014 and Evaluation of Internal Audit. Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit SPI. Monitoring on Follow-up of the SPI.
17 Februari February 17
Progres Audit Laporan Keuangan Perseroan oleh KAP Hendrawinata, Eddy & Sidharta. Progress of audit of the Company’s Financial Statements by KAP Hendrawinata, Eddy & Sidharta.
19 Februari February 19
Pembahasan Agenda Kerja Panitia Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013. Discussion on Work Agenda of Procurement Committee of Audit Services for the Financial Year 2013. Pembahasan Draft KAK/RKS Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013. Discussion on KAK/RKS Draft of Procurement of Audit services for the Company’s Financial Statements of FY 2013. Pembahasan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013. Discussion on Self-Estimated Prices of the provision of audit services for the Company’s Financial Statements for FY 2013.
3 Maret March 3
Pembukaan Penawaran Penyedia Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014. Opening of proposal for the provision of Audit Service for the Company’s Financial Statements of FY2014
6 Maret March 6
Klarifikasi dan Negosiasi Penawaran Penyedia Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014. Clarification and Negotiation on the Proposal on the provision of audit service for the Company’s Financial Statements FY2014
24 April April 24
Pembahasan Laporan Kinerja Perseroan Bulan Maret 2014 (Trw-1 Tahun 2014). Discussion on the Company’s Performance report of March 2014 (Q1 – 2014) Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI. Internal Audit Implementation Evaluation Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit SPI. Monitoring the follow-up of Internal Audit Results
22 Mei May 22
Tindak Lanjut Rapat yang lalu. Follow up of previous meeting.
12 Juni June 12
Evaluasi Pengembangan TI. IT Development Evaluation.
24 Juni June 24
Evaluasi Tindak Lanjut Rapat yang lalu. Evaluation on the follow-up of the previous meeting. Evaluasi Kinerja Bulan Mei 2014. Evaluation on Performance of May 2014.
18 Juli July 18
Evaluasi Kinerja Bulan Juni 2014. Evaluation of Performance of June 2014. Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI. Evaluation of Internal Audit Implementation.
29 Agustus August 29
Tindak Lanjut Hasil Rapat yang lalu. Follow up of the previous meeting. Evaluasi Kinerja Bulan Juli 2014. Evaluation on Performance of July 2014.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 49 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Tanggal Date 24 September September 24
Agenda Agenda Tindak Lanjut Hasil Rapat yang lalu. Follow up of the previous meeting. Evaluasi Kinerja Bulan Agustus 2014. Evaluation on Performance of August 2014. Pengembangan TI. IT development.
16 Oktober October 16
Evaluasi Kinerja Bulan September 2014. Evaluation on Performance of September 2014. Pengembangan TI. IT development.
13 Nopember November 13
Evaluasi Kinerja Bulan Oktober 2014. Evaluation on Performance of October 2014 Pembahasan Draft RKAP 2015. Discussion on 2015 RKAP Draft. Pengembangan TI. IT development.
20 November November 20
Pembahasan Audit Plan KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014. Discussion on KAP Audit Plan Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil for the Company’s Financial Statements for FY 2014.
15 Desember December 15
Evaluasi Kinerja Bulan November 2014. Evaluation on Performance of November 2014.
Kehadiran Ketua dan anggota Komite Audit dalam setiap penyelenggaraan rapat, terlihat sebagai berikut: Nama Name
Jabatan Position
Fajar R Zulkarnaen
Ketua | Chairman
Akmal Taher
Anggota | Member
Warga Murad
Anggota | Member
Attendance of Audit Committee Chairman and Members in the Audit Committee Metings:
Jumlah Rapat Meeting Frequency
Kehadiran Attendance 16
16
100%
-
0%
16
100%
Catatan: * Ketidakhadiran rapat disebabkan perjalanan dinas dan/atau cuti.
Note: * the absence in the meeting was due business trip and/or on leave.
Laporan Penelaahan Tahunan Komite Audit
Report on Audit Committee's Annual Examination
1. Evaluasi tingkat kerugian konsolidasian yang masih lebih tinggi dari RKAP. Tahun 2014 merupakan tahun yang cukup berat bagi Perseroan dengan adanya kondisi internal dan eksternal yang kurang mendukung seperti:
1. Evaluation of the consolidated loss rate is still higher than RKAP. 2014 is the year that are difficult for the Company in the presence of internal and external conditions that were unfavorable, such as:
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 50 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
•
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Kenaikan kurs mata uang asing yang cukup tajam akibat krisis ekonomi global, sedangkan produk perusahaan menggunakan lebih 90% bahan baku import. • Renovasi pabrik utama yang cukup signifikan menurunkan kinerja produksi dengan dampak membengkaknya biaya tol manufacturing. • Kenaikan harga bahan baku, upah dan bahan bakar serta kenaikan harga barang dan jasa lainnya. • Adanya beban tahun-tahun lalu yang dibiayakan pada Tahun 2014. Sehingga sampai dengan bulan November 2014 Perseroan belum berhasil mencatat laba dan masih mengalami kerugian Rp25,38 miliar, namun lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang mengalami kerugian Rp39 miliar. Diperkirakan kerugian akan menurun pada akhir tahun Laporan. Upaya penurunan HPP Upaya efisiensi oleh manajemen untuk menurunkan HPP mulai dari pengadaan bahan sampai dengan proses produksi, antara lain melalui efisiensi penggunaan bahan, multi sources untuk pengadaan dan sinergi dengan pabrik farmasi lain. Upaya peningkatan penjualan anak usaha IGM Upaya peningkatan penjualan yang sudah dan akan dilakukan oleh manajemen anak usaha IGM, antara lain dengan penambahan tenaga salesman, desentralisasi lebih luas dan penilaian kinerja cabang. Relokasi Aset Untuk beberapa cabang terdapat tanah/bangunan milik Perseroan yang terbengkalai, direncanakan untuk direlokasi ke lokasi yang lebih menguntungkan. Pengembangan TI Penggantian sistem Azec tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat karena biayanya cukup besar dan diperlukan penelaahan yang seksama atas sistem penggantinya.
2. Efforts to reduce COGS Efficiency efforts by management to reduce COGS ranging from procurement of materials to the production process, including through the efficient use of materials, multi-sources for procurement and synergy with other pharmaceutical manufacturers. 3. Efforts to increase sales of subsidiary IGM Efforts to improve sales that have been and will be done by the management of IGM, among others, with the addition of salesmen, a wider decentralization and branch performance assessment. 4. Relocation of Assets In several branches, there are abandoned land / buildings owned by the Company. The branches are planned to be relocated to more favorable locations. 5. IT Development Replacement of Azec system can not be done in the near future because the cost is quite large and required a thorough review of the above system replacement.
Atas kondisi di atas, Komite Audit memberikan rekomendasi berupa kekompakan manajemen dan staf perusahaan merupakan landasan utama untuk dapat meningkatkan kinerja Perseroan dalam meningkatkan penjualan dan penurunan harga pokok penjualan dan efisiensi biaya. Guna mendukung peningkatan kinerja tersebut, maka: • Perlu pengendalian yang ketat atas efisiensi penggunaan bahan baku dan efisiensi pengadaan bahan penolong. • Perlu segera direalisir rencana penambahan tenaga salesman guna menggarap wilayah yang berpotensi.
On the above conditions, the Audit Committee provides recommendations that a solid team building between management and staff is the main foundation to improve the Company’s performance in increasing sales and decreasing cost of goods sold and cost efficiency. To support the performance improvement, so there should be: • More stringent control over the efficient use of raw materials and auxiliary materials. • Immediate realization of the plan to increase salesmen to work on the region's potential.
2.
3.
4.
5.
Actualizing the Momentum of Revitalization
•
VI
•
• •
The increase in foreign exchange rates was quite sharp due to global economic crisis, while the Company's products used more than 90% of imported raw materials. Renovation of the main plant that has significantly degraded the production performance with the impact on toll manufacturing cost overruns. The increase in raw material prices, wages and fuel as well as the increase in the price of other goods and services. The burden of the previous years imposed in 2014.
So until November 2014 the Company managed to record profit but still recorded loss of Rp25,38 billion, but better compared to the same period in 2013 of Rp39 billion loss. It is estimated that losses will decrease at the end of the reporting year.
- 1 51 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
•
•
•
Desentralisasi cabang dan penilaian kinerja cabang yang transparan dan objektif dengan konsisten dan berkesinambungan akan berdampak positif pada kreativitas dan inovatif cabang. Relokasi aset yang terbengkalai dan beberapa kantor cabang anak usaha IGM yang bermasalah, hendaknya dapat direalisasi sedini mungkin. Dukungan teknologi informasi (IT) dengan mengganti sistem Azec yang bermasalah dengan sistem yang mumpuni serta membangun e-procurement, maka manajemen akan lebih efektif dalam memantau dan mengendalikan bisinis Perseroan serta dapat dengan lebih baik memenuhi keinginan dan kepuasan pelanggan.
•
•
•
Decentralization of branches and branch performance assessment in transparent, objective consistent and sustainable manner will have a positive impact on creativity and innovation in the branches. Relocation of abandoned assets and several problematic branch offices of IGM should be realized as early as possible. IT Support by replacing problematic Azec system with qualified system and build e-procurement, management will be more effective in monitoring and controlling the Company’s business as well as in improving service delivery for customer satisfaction.
Kebijakan Remunerasi
Remuneration Policy
Perseroan memiliki kebijakan remunerasi kepada Komite Audit. Bagi Ketua Komite Audit /Komisaris Independen, Fajar R Zulkarnaen dan Anggota Komite Audit /Komisaris Utama, Akmal Taher, kebijakan remunerasi disesuaikan dengan remunerasi Dewan Komisaris. Kepada Anggota Komite Audit, Warga Murad, Perseroan memberikan kebijakan remunerasi sebagai berikut,
The Company has a remuneration policy for the Audit Committee. For the Chairman of the Audit Committee / Independent Commissioner, Fajar R Zulkarnaen and Audit Committee Member / President Commissioner, Akmal Taher, the remuneration policy is adapted to the remuneration of the Board of Commissioners. To the member of the Audit Committee, Warga Murad, the Company provides the following remuneration policy,
Remunerasi Komite Audit Audit Committee Remuneration Nama Name Warga Murad
Jabatan
Gaji (Rp)
Position
Salary
Anggota | Member
Tunjangan (Rp) Allowance
Jumlah (Rp) Total
Catatan: * perhitungan gaji selama 12 bulan.
120.000.000 Note: * Salary calculation for 12 months.
koMITE GCG DAN PEMANTAUAN RISIKO
GCG and risk Monitoring Committee
Komite GCG dan Pemantauan Risiko sebagai salah satu organ pendukung Dewan Komisaris bertugas untuk memastikan bahwa Perseroan menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG serta menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam setiap pengambilan keputusan perusahaan.
The GCG and Risk Monitoring Committee is one of the organ supporting the Board of Commissioners to ensure that the Company implement the provisions and principles of good corporate governance and implement principle and assessment of Risk Management in all corporate decisions.
Tugas Komite GCG dan Pemantauan Risiko
Task of GCG and Risk Monitoring Committee
Sebagai komite yang juga berada di bawah Dewan Komisaris, Komite GCG dan Pemantauan Risiko bertugas secara ad hoc pada saat diperlukan. Sesuai dengan panduan tata kelola
As the committee that is also under the Board of Commissioners, the GCG and Risk Monitoring Committee is an ad hoc and work when needed. In accordance with the guidelines of corporate
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 52 -
120.000.000
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
perusahaan, tugas Komite GCG dan Pemantauan Risiko antara lain sebagai berikut: 1. Memastikan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan; 2. Mengontrol pelaksanaan GCG Perseroan; 3. Melakukan pengawasan atas risiko-risiko, termasuk kajian terhadap proses identifikasi risiko dan implementasi manajemen risiko oleh manajemen; 4. Memberikan rekomendasi kepada Komisaris dalam melakukan penelaahan atas aktivitas-aktivitas yang berpotensi menimbulkan risiko; 5. Melakuk an pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen risiko.
governance, GCG and Risk Monitoring Committee tasks are as follows; 1. Ensuring the implementation of corporate governance practices that are both consistent and continuous; 2. Controlling the implementation of GCG in the Company. 3. Conducting risk monitoring, including the process of risk identification and risk management implemented by management; 4. Providing recommendations to the Board of Commissioners in reviewing potential risks;
Komposisi Keanggotaan, Dasar Pengangkatan dan Pembagian Lingkup Tugas Antar Anggota
Membership Composition, Basic of Appointment and Scope of Duties Distribution Between Members
Sesuai keputusan Dewan Komisaris No. KEP-08/DK/INAF/VI/2012 tanggal 26 Juni 2012 Jo No. KEP-05/DK/INAF/XI/2013 tanggal 28 Nopember 2013, keanggotaan Komite GCG dan Pemantauan Risiko terdiri dari 1 (satu) orang anggota, dengan susunan sebagai berikut,
According to the decision of the Board of Commissioners No. KEP-08/DK/INAF/VI/2012 on June 26, 2012 Jo No. KEP-05/DK/ INAF/XI/2013 on November 28, 2013, the membership of the GCG and Risk Monitoring Committee consists of 1 (one) member, with the following composition,
5. Supervising the implementation of risk management.
Komposisi Komite GCG dan Pemantauan Risiko GCG and Risk Monitoring Committee Composition Nama Name
Jabatan Position
Rina Moreta (Komisaris | Commissioner)
Ketua | Chairman
Tarcicious Sawardi
Anggota/Sekretaris | Member/Secretary
Tarcicious Sawardi Anggota/Sekretaris Komite GCG dan Pemantauan Member/Secretary of the GCG and Risk Monitoring Committee
Tarcicious Sawardi, lahir di Salatiga, 14 Desember 1951. Menjabat sebagai anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko sejak bulan Maret 2013 hingga sekarang. Beliau memperoleh gelar sarjana
Actualizing the Momentum of Revitalization
Tarcicious Sawardi was born in Salatiga on December 14, 1951. He has served as a member of the GCG and Risk Monitoring Committee since March 2013 until now. He earned a bachelor's
- 1 53 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta pada tahun 1985 dan gelar Master Bidang Manajemen dari IPWI pada tahun 2000. Karir Beliau diawali sebagai Ajun Akuntan pada Kanwil IV DJPKN Semarang (1978-1981), Kasubdit Pengawasan Fiskal (Eselon III) pada Deputi Pengawasan Bidang Perekonomian BPKP (2005-2007), serta pernah menjabat sebagai Manajer Audit KAP S Mannan Wahjudi & Rekan (2008-2012). Di samping itu, Beliau juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan pada 2010 hingga Juli 2012.
degree in Accounting from the State College of Accountancy (STAN) in Jakarta in 1985 and a Master's degree in Management from IPWI in 2000. His career started as an Adjunct Accountant at DJPKN Semarang Regional Office IV (1978-1981), Head of Fiscal Oversight (Echelon III) on Supervision Deputy Economic Affairs BPKP (2005-2007), and served as Audit Manager in S Mannan Wahyudi & Partners Public Accounting Firm (2008-2012). In addition, he also served as a member of the Audit Committee in 2010 until July 2012.
Frekuensi Pertemuan
Frequency of Meetings
Komite GCG dan Pemantauan Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal Rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Pada tahun 2014, Komite GCG dan Pemantauan Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali.
Meeting of GCG and Risk Monitoring Committee held at least equal to the minimum regulation of Board of Commissioners Meeting as stipulated in the articles of association. In 2014, GCG and Risk Monitoring Committee has conducted six meetings.
Rekapitulasi kehadiran anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko dalam rapat-rapat yang diselenggarakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini,
Attendance Recapitulation of GCG and Risk Monitoring members in the Meeting as follows,
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Komite GCG dan Pemantauan Risiko GCG and Risk Monitoring Committee Meeting Attendance Recapitulation Nama Name
Jumlah Rapat Meeting Frequency
Rina Moreta
6
Tarcicious Sawardi
Jumlah Kehadiran Attendance
% Kehadiran Attendance %
6
100%
6
100%
Laporan Penelaahan Tahunan Komite GCG dan Pemantauan Risiko
Annual Review of GCG and Risk Monitoring Committee
Komite GCG dan Pemantauan Risiko telah melaksanakan monitoring tindaklanjut sebanyak 66 rekomendasi (area of improvement) hasil assessment GCG tahun buku 2012 yang dilaksanakan oleh BPKP perwakilan Provinsi Jawa Barat berdasarkan laporan No. LGCG-246/PW10/4/2013 tanggal 19 April 2013. Sampai dengan bulan Desember 2014, Perseroan berupaya agar rekomendasi tersebut dapat diselesaikan semua namun karena ada beberapa hambatan baik internal dan eksternal serta membutuhkan proses, hingga kondisi seluruh rekomendasi tindaklanjut assessment GCG tahun 2012 dapat diidentifikasi dengan tiga kategori/status sebagai berikut :
GCG and Risk Monitoring Committee has conducted a follow-up monitoring of 66 GCG assessment results recommendations (area of improvement) for fiscal year 2012 conducted by Development Finance Controller (BPKP) representatives of West Java Province based on the report No. LGCG-246/PW10/4/2013 on April 19, 2013. As per December 2014, the Company seeks out to complete these recommendations, but there are several obstacles from both internal and external that require some process, so that the follow-up assessment of the condition of the entire GCG recommendations in 2012 can be identified by three categories/ status as follows:
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 54 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Tindaklanjut Hasil Penilaian GCG Tahun 2012 Follow up of GCG Implementation Result in 2012 Aspek Governance Governance Aspect
No
Rekomendasi (AOI) Recommendation
Kategori /Status Category/Status S
P
B
1.
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Comitment towards Good Corporate Governance implementation
4
3
-
1
2.
Pemegang Saham Dan Rups/Pemilik Modal | Shareholders and AGM/Equity Owners
5
1
3
1
3.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas | BOC/Monitoring Committee
17
14
3
-
4.
Direksi | BOD
37
14
13
10
5.
Pengungkapan Dan Keterbukaan Informasi Disclosure and Information Transparency
3
1
-
2
6.
Aspek / Faktor Lainnya | Other Aspect/Factor
Jumlah | Total
-
-
-
-
66
33
19
14
Catatan/ Note: No
Kategori/status Category/Status
Keterangan Annotation
1.
S
Selesai, sudah ada tindaklanjutnya dan selesai | Finished, followed up and completed
2.
P
Proses, sudah ditindaklanjuti sebagian,namun masih ada yang diproses | On process, partly followed up, partly on going
3.
B
Belum ada tindaklanjutnya | Not yet followed up
Atas capaian tersebut, kedepannya Komite GCG dan Pemantauan Risiko tetap berupaya untuk me-monitoring tindaklanjut rekomendasi (AOI) dengan kategori/status Proses (P) dan Belum (B) sampai dengan pelaksanaan assessment GCG 2015 dengan memperhatikan rencana kerja oleh pihak/aspek terkait. Hasil monitoring ini digunakan sebagai dasar evaluasi lanjutan tahun berikutnya karena pada tahun 2015 direncanakan/diprogram akan dilaksanakan penilaian secara berkala setiap dua tahun oleh penilai (assessor) independen atau jasa instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Upon these achievements, GCG and Risk Monitoring Committee are attempting to monitor the recommendation follow up (AOI) with category/status of Process (P) and Undone (B) until the implementation of 2015 GCG assessment with regard to work plan and related aspects. The results of this monitoring are used as a basis for further evaluation of the following year in 2015, thanks to periodic assessments plan/program conducted in every two years by independent assessor or government institutions or service appointed by the Board of Commissioners.
Di samping itu, Komite GCG dan Pemantauan Risiko melakukan sosialisasi infrastruktur GCG melalui distribusi memo internal dari Bidang CPRM No. 32/CPRM/XII/2014 tanggal 1 Desember 2014, ke lingkungan internal Perseroan, yaitu Direksi, Dewan Komisaris beserta organ Dewan Komisaris dan seluruh Manajer, Asisten Manajer dan karyawan. Materi Infrastruktur GCG yang disosialisasikan yaitu : a. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang disahkan tanggal 23 November 2012 oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.
In addition, GCG and Risk Monitoring Committee are socializing GCG infrastructure through an internal memo distribution of Division of CPRM No. 32/CPRM/XII/2014 on December 1, 2014, to the Company's internal environment, the Board of Directors, Board of Commissioners and its Organs, and the entire Managers, Assistant Managers, and employees. The material of socialized GCG infrastructure are: a. Code of Corporate Governance, passed on November 23, 2012 by President Director and President Commissioner.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 55 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
b. Pedoman Etika Usaha dan Etika Perilaku (Code of Conduct) yang disahkan tanggal 23 November 2012 oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. c. Board Manual yang ditandatangani oleh Seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tanggal 23 November 2012. d. Charter Komite Audit yang disahkan tanggal 19 November 2012 oleh Ketua Komite Audit yang diketahui oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. e. Charter Satuan Pengawasan Intern yang disahkan tanggal 19 November 2012 oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. f. Kebijakan Sistem Pengendalian internal No. 075/DIR/SK/ II/2008 yang disahkan tanggal 4 Februari 2008. g. Kebijakan Pengendalian Gratifikasi No. 765/DIR/SK/ XI/2012 yang disahkan tanggal 22 November 2012. h. Kebijakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) No. 766/DIR/SK/XI/2012 yang disahkan tanggal 22 November 2012. i. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Revisi 2014 yang disahkan oleh Dewan Komisaris
b. Code of Conduct, passed on November 23, 2012 by President Director and President Commissioner. c. Board Manual, signed by the entire BOD and BOC, on November 23, 2012. d. Audit Committee Charter passed on November 19, 2012, by the Chairman of Audit Committee, acknowledged by both President Director and President Commissioner. e. Internal Control Unit Charter passed on November 19, 2012 by President Director and President Commissioner. f. The policy of Internal Control System No. 075/DIR/SK/ II/2008 passed on February 4, 2008. g. The policy of Gratification Control No. 765/DIR/SK/ XI/2012 passed on November 22, 2012. h. The policy on Report on Material Wealth of State Figures (LHKPN) No. 766/DIR/SK/XI/2012 has been passed on November 22, 2012. i. Revised 2014 Annual Work Plan and Budget passed by the BOC.
Kecuali RKAP 2014, Semua infrastruktur GCG tersebut telah diupload ke situs resmi Perseroan yaitu di www.indofarma.co.id/ investors/corporate governance.
Except the 2014 Annual Work Plan and Budget, the aforementioned GCG infrastructure had been uploaded to the Company’s official website in www.indofarma.co.id/investors/ corporate governance.
Komite GCG dan Pemantauan Risiko juga melakukan sosialisasi tentang perubahan/revisi kebijakan Whistleblowing System (WBS) kepada karyawan di Perseroan dilakukan melalui memo Sekretaris Perusahaan No. 455/CG/VI/14 tgl 16 Juni 2014 kepada seluruh manajer Perseroan dan Manajer anak usaha IGM, serta pemasangan banner di beberapa lokasi di Kantor Cibitung dan Kantor Manggarai. Materi WBS yang belum direvisi sudah dimuat di www.indofarma.co.id, namun SK No.670/DIR/SK/X/2012 tanggal 4 oktober 2012 tentang kebijakan WBS beserta lampirannya berupa Tata Kerja Pengelolaan serta SPI Charter belum direvisi terkait perubahan penanggungjawab dari SPI kepada Sekretaris Perusahaan yang merupakan tanggungjawab Tim Revisi TKP WBS No. 0516/DIR/SK/V/2014 tanggal 28 Mei 2014. Namun sampai saat ini belum ada perubahan.
GCG and Risk Monitoring Committee also conducted the socialization on changes/revisions of Whistleblowing System (WBS) policies to employees with the Memo of Corporate Secretary No. 455/CG/VI/14 on June 16, 2014 to all managers of the Company and the managers of its subsidiary IGM, and putting up banners at several locations in Cibitung and Manggarai offices. The unrevised WBS material have been uploaded in www.indofarma.co.id, but Decree No. 670/DIR/SK/X/2012 on October 4, 2012 on the WBS policy, along with attachments of Management Procedure and unrevised Internal Audit Charter in relation with authorization changes from Internal Audit to the Corporate Secretary, which is the responsibility of the Revision team WBS No. 0516/DIR/SK/V/2014 on May 28, 2014. However, there has been no revision to date.
Komite GCG dan Pemantauan Risiko melaksanakan sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko yang di dalamnya terdapat kebijakan manajemen risiko ke seluruh bidang/manajer di lingkungan
GCG and Risk Monitoring Committee are conducting the socialization of Risk Management Guidelines which include risk management policy to the entire divisions/managers in
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 56 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Perseroan melalui memo internal dari Bidang CPRM No. 003/ RM-C/VII/2014 tanggal 14 JuIi 2014. Materi Pedoman Manajemen Risiko Perseroan telah diunggah di situs elektronik Perseroan.
the Company through an internal memo from the Division of CPRM No. 003/RM-C/VII/2014 on July 14, 2014. The content of such Guidelines has been uploaded on the Company’s website.
Komite GCG dan Pemantauan Risiko juga melaksanakan evaluasi (self assessment) penerapan GCG tahun buku 2013 oleh Bidang CPRM dari 5 November – 5 Desember 2014 dengan Laporan No. 035/CPRM/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 dan telah disampaikan kepada Ketua Komite GCG dan Pemantauan Risiko oleh Direktur Utama selaku Penanggung Jawab Penerapan GCG dengan No. 1961/DIR/XII/2014 tanggal 19 Desember 2014.
GCG and Risk Monitoring Committee also conducted selfassessment evaluations of GCG implementation in the fiscal year of 2013 by Division of CPRM from November 5 to December 5, 2014, with the Report No. 035/CPRM/XII/2014 on December 12, 2014, and submitted to the Head of the GCG Committee and Risk Monitoring by the President Director as the personin-charge for GCG implementation with the Decree No. 1961/ DIR/XII/2014 on December 19, 2014.
Lingkup pelaksanaan evaluasi meliputi dua sasaran, yaitu pelaksanaan tindaklanjut hasil rekomendasi penilaian (assessment) penerapan GCG tahun 2012 oleh BPKP perwakilan Proinsi Jawa Barat dan pelaksanaan evaluasi (self assessment) terhadap penerapan GCG oleh Perseroan di tahun buku 2013. Sehingga, evaluasi (self assessment) dilakukan sebatas data yang diperoleh Bidang CPRM selama proses evaluasi (self assessment) yaitu berupa evaluasi tindaklanjut usulan rekomendasi penerapan GCG oleh aspek terkait governance dan evaluasi penerapan parameter/indikator GCG yang nilai Unsur Pemenuhannya (UP) dibawah nilai 1 (satu), berdasarkan Kertas Kerja Penilaian Penerapan GCG Perseroan tahun 2012 dari BPKP perwakilan Provinsi Jawa Barat.
The scope of the evaluation includes two objectives, namely the assessment recommendation result follow-up on GCG implementation in 2012 by Development and Finance Controller (BPKP) representatives of West Java province, and self-assessment evaluation of the Company’s GCG implementation by the Company for 2013 fiscal year. The self-assessment evaluation is limited to data obtained by CPRM division during this selfassessment process, which is a follow-up evaluation of the proposed GCG implementation recommendation by the governance-related aspect, and evaluation of GCG parameters/ indicators implementation whose fulfillment element value are under 1 (one), based on the Working Paper Assessment of Company’s GCG implementation in 2012 from Development and Finance Controller (BPKP) representatives of West Java province.
Tentang hasil pelaksanaan evaluasi (self assessment) penerapan GCG tahun buku 2013 oleh Bidang CPRM dapat dilihat pada bagian Penilaian Tata Kelola Perusahaan pada bab ini.
The results of the evaluation (self-assessment) on GCG implementation of 2013 fiscal year by Division of CPRM can be seen on the GCG Assessment in this chapter.
Kebijakan Remunerasi
Remuneration Policy
Perseroan memiliki kebijakan remunerasi kepada Komite GCG dan Pemantauan Risiko. Bagi Ketua Komite GCG dan Pemantauan Risiko/Komisaris, Rina Moreta, kebijakan remunerasi disesuaikan dengan remunerasi Dewan Komisaris. Kepada Anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko, Tarcicious Sawardi, Perseroan memberikan kebijakan remunerasi sebagai berikut,
The Company has remuneration policy to the GCG and Risk Monitoring Committee. For the Head of GCG and Risk Monitoring Committee/Commissioner, Rina Moreta, remuneration policies are adjusted to the remuneration of the Board of Commissioners. To Members of GCG and Risk Monitoring Committee, Tarcicious Sawardi, the Company provides the following remuneration policy,
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 57 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Remunerasi Komite GCG dan Pemantauan Risiko GCG and Risk Monitoring Remuneration Nama Name Tarcicious Sawardi
Tunjangan
Jumlah
Salary
(Rp) Allowance
120.000.000
-
120.000.000
Jabatan
Gaji (Rp)
Position Anggota | Member
(Rp) Total
Catatan: * perhitungan gaji selama 12 bulan.
Note: * Salary calculation for 12 months.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Fungsi Sekretaris Perusahaan dalam Perseroan
Corporate Secretary Function in Company
Sebagaimana diatur dalam Piagam Direksi, Sekretaris Perusahaan berfungsi memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta; sebagai penghubung (liaison officer) dengan pihak-pihak pemegang kepentingan di luar Perseroan seperti para pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan; dan menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS. Keberadaan Sekretaris Perusahaan diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 pada Lampiran Keputusan Bapepam Nomor 63/PM/1996 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
As stipulated in Board of Directors Charter, corporate secretary function to ensure the company comply with the provisions of transparency in line with the implementation of good corporate governance principle; to provide information needed by board of directors and board of commissioners on regular basis and/or at any time when requested; as a liaison officer with the external parties such as Company’s shareholders, financial and capital market authorities, and other parties concerned; To administrate and store all the corporate’s documents, including ,but not limited to, Company List of shareholder, the special list and minutes of meeting of board of directors, board of commissioners and GMS. The existence of corporate secretary is stipulated in the regulation of Bapepam-LK No.IX.I.4 in the attachment of number of decision, Bapepam Decree Number 63/PM/1996 on The Establishment of Corporate Secretary.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi Perseroan mempercayakan fungsi Sekretaris Perusahaan untuk dijabat oleh Yasser Arafat.
Corporate secretary is directly responsible to president director. Corporate secretary is elected and dismissed by president director based on corporate’s internal mechanism with board of commissioners’ approval. The Directors appointed Yasser Arafat as Corporate Secretary.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 58 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Yasser Arafat Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Yasser Arafat (kelahiran Kendal, 11 Nopember 1975) bergabung di Perseroan sejak 1 Agustus 2000 dan telah dipercaya menjabat Sekretaris Perusahaan sejak 2014. Lulusan Sarjana Ekonomi UGM Yogyakarta ini memiliki tanggung jawab memastikan Perseroan sebagai perusahaan terbuka telah memenuhi semua ketentuan yang berlaku. Selain memastikan aspek compliance, beliau juga bertanggung jawab membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan, media dan pemegang saham. Tugas Sekretaris Perusahaan yang tak kalah pentingnya adalah menyediakan analisis yang akurat dan komprehensif kepada Manajemen sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan. Selama tahun 2014, Yasser berhasil membangun komunikasi yang konstruktif, dimana Perseroan menjadi salah satu BUMN transparan yang dapat memberikan semua informasi terkait kepentingan stakeholders.
Yasser Arafat (born in Kendal, 1975, 11th November) joined the company in August 1, 2000 and has been trusted to held the position of corporate secretary since 2014. Graduated as Bachelor of Economic from UGM Yogyakarta and responsible for Company to comply all laws and regulations applied. Other than that, he is also responsible for building the communication with all stakeholders, media and shareholders. The role of corporate secretary that is equally important is to provide accurate and comprehensive analysis to management as a tool to strategic decision. Since 2014, Yasser has been able to build constructive communication so that the company became one of the transparent state-owned enterprise which can share all information related to stakeholders’ interests.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Yasser bertugas sebagai Project Office Manager Perseroan. Beliau banyak terlibat dalam pengembangan bisnis, penyusunan RKAP dan RJPP, serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Before serving as corporate secretary, Yasser was in charge as corporate project office manager. He was involved in business development, preparation of annual budget and business plan, and other assignment which was given by board of directors.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
The Duties and Responsibilities of Corporate Secretary
Berdasarkan Code of Corporate Governance dari Perseroan, tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan terbagi menjadi tiga relasi terkait, yaitu: 1. Berkaitan dengan Pemegang Saham, a. Melakukan koordinasi perencanaan dan penyelenggaraan RUPS tahunan maupun luar biasa; b. Membuat dan mendokumentasikan risalah RUPS yang mencantumkan dinamika rapat dan perbedaan pendapat serta menyediakannya bila diminta oleh Pemegang Saham;
Based on Code of Corporate Governance of the company, the duties and responsibilities of corporate secretary are divided into 3, which are: 1. In connection with Shareholders a. Conducting coordination of planning and organizing Annual GMS and Extraordinary GMS. b. Creating and documenting minutues of shareholder meeting which stated meeting dynamic and opinion differences as well as providing a copy when requested by shareholders.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 59 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
c. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham Perseroan. d. Menyiapkan Daftar Khusus Pemegang Saham.
c. Prepare the shareholders of the company. d. Prepare special shareholders
2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap perundangundangan, a. Memastikan bahwa Perseroan mematuhi ketentuan tentang persyaratan keterbukaan dan pengungkapan yang berlaku dalam laporan tahunan. b. Melakukan kajian atas perubahan dan perkembangan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh pada bidang usaha Perseroan dan menganalisis dampaknya terhadap Perseroan. c. Memberikan masukan dan laporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas hasil analisa perkembangan peraturan perundang-undangan tersebut. d. Memastikan kepatuhan atas pelaksanaan Good Corporate Governance di lingkungan Perseroan.
2. In connection with compliance to legislation
3. Berkaitan dengan fungsi kesekretariatan, a. Mengkoordinasikan rapat Direksi, serta rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris.
3. In connection with the function of secretarial duties a. To coordinate Board of Directors meeting, as well as joint meetings between Board of Directors and Board of Commissioners b. Preparing invitations, schedules, agendas, materials and minutes of meetings c. Preparing the minutes of meetings and provide it when required by the Board of Commissioners or Directors d. Preparing all types of policies, decisions and circular letters of Directors, the letter of agreement and other legal documents of the Company
b. Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi dan risalah rapat. c. Mendokumentasikan risalah rapat dan menyediakannya bila diperlukan oleh Dewan Komisaris atau Direksi. d. Mendokumentasikan segala jenis kebijakan, keputusan dan surat edaran Direksi, Surat Perjanjian dan dokumen lainnya yang menjadi produk hukum eksternal dan internal Perseroan. e. Mengirimkan laporan-laporan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku.
a. Ensuring that the Company comply with the provisions on transparency and disclosure requirements that apply to the annual report b. Conduct a review of changes and developments in legislation affecting the company’s business areas and analyze their impact on the Company c. Provide advice and reports to the Board of Directors and Board of Commissioners on the analysis of the regulations d. ensuring the compliance of good corporate governance implementation in company’s environment
e. Sending all reports which are required in the applied regulations
4. Berkaitan dengan pemangku kepentingan, a. Mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Perseroan. b. Menyeleksi jenis-jenis informasi yang relevan untuk dipublikasikan atau diedarkan di internal dan eksternal Perseroan.
4. In connection with stakeholders a. To represent the Company in communicating with other parties that have an interest in the Company.
Satuan pengawasan internal
INTERNAL CONTROL UNIT
Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan bagian Perseroan yang melaksanakan aktivitas pengawasan secara independen, memberikan layanan assurance obyektif dan jasa konsultasi
Internal Control Unit (ICU) is a part of the Company that carries out controlling activities independently, with the aim to provide added value and improvements to the Company's operations
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
b. To select relevant types of information to be published or circulated for internally and externally.
- 1 60 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan peningkatan terhadap operasi perseroan guna mencapai tujuan Perseroan. Dalam mengawasi kinerja Perseroan, SPI memiliki fungsi dan peran sebagai Audit Internal. SPI mempunyai kedudukan yang independen dari semua kegiatan unit kerja yang diperiksa, bertanggungjawab dan melaporkan secara langsung kepada Direktur Utama. Direksi Perseroan mengangkat Suryadi sebagai Kepala SPI Perseroan.
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
in order to achieve the Company’s objectives. In overseeing the Company's performance, ICU has a function and role as Internal Audit. ICU also has independent position from all of working units under inspection, being responsible and reporting directly to the President Director. Board of Directors appointed Suryadi as the Head of ICU the Company.
Suryadi Kepala Satuan Pengawasan Internal Head of Internal Control Unit
Suryadi meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1991) dan meraih gelar Magister Management Jurusan Manajemen Keuangan dari Unversitas Bhayangkara Jakarta (2009). Beliau bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1979 yang saat itu masih bernama Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Berbagai posisi dan jabatan yang pernah dipegang sejak tahun 1981 seperti operator pada Bidang Produksi Tablet (1981-1984); staf pada Bidang Umum (1984-1985); staf pada Bidang Keuangan (1985-1996); supervisor pada Bidang Keuangan (1996-1997); Asisten Manajer pada Bidang Keuangan (1998-2004); dan Asisten Manajer Satuan Pengawasan Internal (2005-sekarang).
Suryadi earned a BA in Economics from Faculty of Economics, University of Indonesia (1991) and holds a Master of Management from the Department of Financial Management of Bhayangkara University, Jakarta (2009). He joined the Company in 1979, when it was still called Pharmacy Production Center of the State’s Health Department of the Republic of Indonesia. Various positions and positions once held since 1981 as the operator of Tablet Production (1981-1984); staff at the General Affairs (1984-1985); staff on Finance (1985-1996); supervisor at the Financial Sector (1996-1997); Assistant Manager in the Financial Sector (1998-2004); and Assistant Manager of Internal Control Unit (2005-present).
Beberapa pelatihan yang pernah diikuti diantaranya program D-1 Akuntansi dan Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia; Lokakarya Fraud Audit; Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dan Certified Internal Auditor (CIA) review pada Pusat Pendidikan Internal Auditor – Jakarta. Sejak bulan Juni 2014, beliau dipercaya untuk menjabat Kepala SPI/ Internal Control Perseroan.
Suryadi also joined some training programs, including the D-1 Accounting and Taxation at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia; Fraud Audit Workshop; Certification of Qualified Internal Auditor (QIA) and Certified Internal Auditor (CIA) review at the Internal Auditor Education Center – Jakarta. He is served as Head of Internal Control of the Company.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 61 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Good Corporate Governance
Kepatuhan, Kinerja, dan Pengelolaan Risiko
COMPLIANCE, PERFORMANCE, AND RISK MANAGEMENT
Risiko didefinisikan sebagai segala peristiwa (events), yang kemungkinan akan terjadi (Likelihood), dan dapat berdampak (Impact) negatif pada sasaran (objective). Likelihood mengukur kadar ketidakpastian terjadinya peristiwa, sedangkan Impact mengukur kadar besaran dari kemungkinan dampaknya. Risiko harus dikelola melalui sistem manajemen risiko terintegrasi agar dampak negatifnya dapat diminimalkan sampai pada tingkat/level yang dapat diterima oleh Perseroan. Pengelolaan risiko merupakan bagian dari sistem manajemen Perseroan yang dilaksanakan terus-menerus, sistematis dan proaktif untuk mengidentifikasi, menaksir, mengelola, memantau dan melaporkan risiko-risiko bisnis di setiap tingkatan unit kerja dan bersifat menyeluruh pada organisasi Perseroan. Terselenggaranya manajemen risiko yang efektif dan terintegrasi membutuhkan peran aktif Dewan Komisaris, Direksi, manajemen dan seluruh karyawan Perseroan.
Risk is defined as all events (negative), which is likely to occur, and can have an impact to the target (objective). Likelihood measures the levels uncertain of an events, while the Impact measures the magnitude of possible impacts. Risk must be managed through an integrated risk management system, in which negative impacts can be minimized to the extent/ level that is acceptable to the Company. Risk management is part of the Company's management system implemented continuously, systematically, and proactively to identify, assess, manage, monitor and report the business risks at all working units and with holistic nature in the Company organization. The implementation of integrated and effective risk management require active roles from the Board of Commissioners, Board of Directors, management, and all employees of the Company.
Direksi mendefinisikan dan menetapkan kebijakan manajemen risiko dengan memperhatikan strategi, sasaran, tujuan dan sifat operasi Perseroan dan harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan dikomunikasikan kepada manajemen dan seluruh karyawan Perseroan. Proses manajemen risiko mencakup:
Board of Directors defines and establishes risk management policies regarding strategies, goals, objectives, and nature of Company’s operations and must be approved by the Board of Commissioners and communicated to management and all employees of the Company. Risk management process include:
1. Identifikasi, analisis dan evaluasi risiko; 2. Penentuan strategi perlakuan risiko; 3. Implementasi strategi pengurangan risiko yang telah ditentukan; dan 4. Pelaporan dan pemantauan secara berkala.
1. Identification, analysis and evaluation of risks; 2. Determination of risk treatment strategies; 3. Implementation of predetermined risk mitigation strategies; and 4. Reporting and monitoring on a regular basis.
Identifikasi risiko di level stratejik dilakukan oleh Direksi dan manajer bidang/unit terkait dengan mempertimbangkan faktor-faktor risiko internal dan eksternal. Analisis risiko yang teridentifikasi dilakukan untuk mengukur kemungkinan terjadinya loss events (peristiwa risiko) dan menilai dampak risiko terhadap bisnis Perseroan. Penentuan pilihan strategi penanganan atau pengendalian risiko dilakukan melalui pertimbangan cost-benefit analysis. Analisis, evaluasi dan penentuan perlakuan (respon) risiko dilakukan melalui tim manajemen risiko yang melibatkan direksi dan manajer terkait termasuk Satuan Pengawas Intern.
Identification of risk in strategic level is done by the Board of Directors and managers of division/unit in regard with internal and external risk factors. The analysis of identified risk is conducted to measure the likelihood of loss events (risk event) and assess the risk impact towards the Company's business. Determining the option of strategies or risk control is conducted through the consideration of cost-benefit analysis. Analysis, evaluation and determination of treatment (response) is conducted by risk management team involving relevant directors and managers including Internal Control Unit.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 62 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Implementasi strategi dan pengendalian risiko dilakukan secara sistematis oleh Direksi dan fungsi/unit terkait sesuai dengan level risikonya. Untuk menjamin efektivitas respon risiko, Satuan Manajemen Risiko mengkoordinir pelaksanaan strategi dan pengendalian risiko oleh unit/direksi terkait yang bertanggung jawab. Tim Manajemen Risiko Perseroan melaporkan hasil identifikasi, analisis, evaluasi, pelaksanaan strategi dan pengurangan risiko secara periodik 3 (tiga) bulanan kepada Direksi dan diteruskan kepada Dewan Komisaris. Direksi mengungkapkan dalam laporan tahunan penilaian manajemen tentang risiko usaha dan risiko material yang dapat diantisipasi, untuk menjadi informasi penting bagi para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.
Implementation of the strategy and risk control is carried out systematically by the Board of Directors and the relevant function/unit in accordance with the risk level. To ensure the effectiveness of risk response, Risk Management Unit coordinates the implementation of the strategy and risk control by relevant unit/directors responsible. The Company’s Risk Management Team periodically reports the results of the identification, analysis, evaluation, and implementation of risk reduction strategies once in every three 3 (three) month to the BOD and forwarded it to the BOC. Directors disclose the management's assessment of business risks and anticipated material risk in the annual report, and it serves as important information for stakeholders in making the decision.
sumber daya manusia
HUMAN RESOURCES
Pengelolaan sumber daya manusia meliputi proses perencanaan, administrasi dan sistem informasi SDM, penyediaan SDM, program orientasi, penempatan, penggajian, penilaian karya, pengembangan karyawan, perencanaan karir, mutasi, pemberhentian SDM, dan kegiatan pembekalan pra purna bakti. Pengelolaan sumber daya manusia harus didukung dengan sistem informasi yang tepat, cepat dan selalu dikembangkan sesuai dengan visi dan misi perseroan. Direksi menetapkan kebijakan pengelolaan SDM antara lain dengan mempertimbangkan antara lain nilai budaya perseroan.
Human resource management include the planning, administration, and HR information systems, provision of human resources, orientation, placement, payroll, work assessment, employee development, career planning, transfer, dismissal, and debriefing for retirement. Human resource management must be supported with appropriate, fast, and constantly developed information systems in accordance with the Company's vision and mission. Board of Directors establishes the policy for HR management, among others, by considering the value of the Company culture.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 63 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Audit Internal dan Pengendalian Internal Internal Audit and Control
Kegiatan Audit Internal adalah bagian dari suatu fungsi pengendalian internal yang mengidentifikasi dan mengukur secara objektif dan independen mengenai keselarasan antara pelaksanaan aktivitas dengan rencana, kebijakan, berbagai peraturan dan ketentuan, sistem pencatatan dan pelaporan, serta sistem pembinaan sumber daya manusia yang telah ditetapkan. Sistem Pengendalian Internal yang mencakup sistem pengendalian prosedur (tangible) dan pengendalian substansi (intangible) dalam rangka memantau dan memastikan adanya keselarasan segenap aktivitas unit kegiatan terhadap strategi bisnis dan strategi Perseroan yang telah ditetapkan serta merekomendasikan segala tindakan perbaikan (corrective action) apabila ditemukan adanya tindakan penyimpangan. Pimpinan setiap unit kerja bertanggung jawab dalam menciptakan dan memelihara kinerja pengendalian internal di dalam lingkungan kerjanya masing-masing. Selain itu Pimpinan beserta seluruh tingkat manajemen Perseroan sepenuhnya mendukung berfungsinya sistem pengendalian internal, tugas, dan peran audit internal dengan baik dalam rangka penegakan GCG. Manajemen Perseroan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan pengendalian internal yang baik dan memadai pada masing-masing unit manajemen di lingkungan Perseroan.
Internal audit activity is a part of an internal control function which identify measure objectively and independently of the alignment of the implementation activities with plans, policies, regulations , recording and reporting system, and HR development which have been assigned. Internal control system that covers procedure control system (tangible) and substance control (intangible) in order to monitor and ensure the harmony of all unit activities toward applied business and company’s strategies which have been established and recommend corrective actions. The leaders of each unit is responsible for creating and maintaining internal control performance in their respective unit. In addition, the leader and all levels management of the Company fully support the functioning of internal control system, duties, and the role of internal audit as well in order to strengthening GCG. Company's management has responsible to implement internal control as well and adequate in each unit management in Company's environment.
Kegiatan Audit Internal Perseroan merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab Unit Satuan Pengawasan Internal (SPI), seperti yang telah dijelaskan pada bagian Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi di atas.
Internal audit and internal control activities are parts of duties and responsibilities of internal Audit unit (IAU) as described in section of supporting organ for Board of Commissioners and Board of Directors above.
Charter Satuan Pengawasan Internal
Charter of Internal control unit
Dalam melaksanakan fungsi Audit Internal, Satuan Pengawas Internal Perseroan berpedoman pada Charter Satuan Pengawasan Internal (SPI). Charter SPI disahkan oleh Direktur Utama pada 19 November 2012, dengan tujuan agar auditor internal dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
In performing the oversight function, Company’s internal audit is referred to charter of internal control unit. This charter was approved by Company’s Board Of Directors on 19th November 2012 with the purpose that the internal auditor conduct the duties and responsibilities in efficient, effective, transparent, competent, independent and accountable and in accordance with applicable regulations.
Charter Satuan Pengawasan Internal memuat antara lain: • Visi dan Misi • Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal • Struktur dan Kedudukan • Peran
Charter of Internal control unit contain the following: • Vision and Mission • General Policy of Internal Control and Internal Audit • Structure and Position • Role
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 64 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
• • • • • • • • • • • •
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
• • • • • • • • • • • •
Ruang Lingkup Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance Tugas dan Tanggung Jawab Wewenang Pelaporan Hubungan dengan Auditee Hubungan dengan Auditor Eksternal Hubungan dengan Komite Audit Hubungan dengan Anak Perusahaan Tanggung Jawab Manajemen Standar Profesi dan Kode Etik Pemastian dan Peningkatan Kualitas
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Scope of Work Implementation of Good Corporate Governance Duty and Responsibility Power Report System Relation with Auditee Relation with external Auditor Relation with Audit Committee Relation with subsidiaries Management Responsibility Profession Standard and Code of Conduct Quality Assurance and Improvement
Sebagaimana dimuat dalam Charter SPI, pengendalian internal meliputi 5 (lima) komponen yaitu: 1. Lingkungan pengendalian 2. Penaksiran risiko 3. Aktivitas pengendalian 4. Pemrosesan informasi dan komunikasi 5. Pemantauan
Charter of internal control has 5 (five) components which are: 1. Control environment 2. Risk assessment 3. Control activities 4. Information processing and communication 5. Monitoring
Struktur dan Kedudukan Satuan Pengawasan Internal
Structure and Position of Internal Control Unit
Untuk menjaga obyektifitas dan independensi peran SPI, SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama, dimana pengangkatan dan pemberhentian Manajer SPI dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris Perseroan melalui Komite Audit. Manajer SPI dalam pelaksanaan tugasnya secara struktur organisasi dibantu oleh: a. Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan yang membawahi Ketua Tim dan Anggota Tim. b. Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi membawahi Ketua Tim dan Anggota Tim dan juga bertugas sebagai Pengelola Whistle Blowing System.
To maintain its objectivity and independency, internal audit is responsible to President Director which the election and dismissal of Internal Audit Manager is conducted based on the recommendation of Board Of Commissioners of the Company through Audit Committee. In performing its duty, Internal Audit Manager in organization structure supported by: a. Assistant Manager of Operation and Compliance Audit supervising the Team Leader And Team Member b. Assistant Manager of Finance and Information System Audit which supervising the Team Leader and Team Member and also in charge as Whistle Blowing System Manager In each execution of the audit assignment and monitoring, follow up recommendation on the functional structure is composed of: a. Person in charge in team is Internal Audit Manager b. Team supervisor held by Operation and Compliance Audit Assistant Manager or Finance and Information System Audit assistant manager or held by Internal control employee with supervisor level and certified as QIA and has attended the managerial training.
Dalam setiap pelaksanaan tugas audit dan monitoring, rekomendasi tindaklanjut secara struktur fungsional terdiri dari: a. Penanggung Jawab Tim yang dijabat oleh Manajer SPI. b. Supervisor Tim yang dijabat oleh Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan atau Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi atau dijabat oleh karyawan SPI dengan golongan setingkat Supervisor yang telah bersertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dan telah mengikuti diklat setingkat manajerial. c. Ketua Tim yang dijabat oleh karyawan SPI. d. Anggota Tim yang dijabat oleh karyawan SPI.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 65 -
c. Team Leader is employee of Internal Control Unit d. Team Member is employee of Internal Control Unit
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Audit Internal dan Pengendalian Internal Internal Audit and Control
Struktur Organisasi Satuan Pengawasan Internal Perseroan Organization Structure of Company’s Internal Control Unit
Direktur Utama President Director
Manajer SPI Internal Control Manager
Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan Assistant manager Operational and Complience Audit
Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi Assistant manager Financial and Information System Audit
Ketua Tim Audit Operasional dan Kepatuhan Team Leader Operational and Compliance Audit
Ketua Tim Audit Keuangan dan Sistem Informasi Team Leader Financial and Information System Audit
* Profil Kepala Satuan Pengawasan Internal dapat dilihat pada bagian organ pendukung Direksi.
* The profile Internal Control Unit Head can be viewed in organization under Direction section.
Perseroan menetapkan persyaratan karyawan SPI dengan kriteria berintegritas, memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit, berpengetahuan tentang peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangundangan terkait lainnya, dan memahami prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko. Karyawan SPI Perseroan diwajibkan mematuhi Standar Profesi Auditor Internal dan Kode Etik Auditor Internal yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor Internal, serta wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundangundangan atau penetapan/putusan pengadilan.
Company establishes the requirements of the Internal Control Unit employees with criteria of integrity, have the knowledge and experience in auditing, knowledgeable with the laws and regulations in capital market and other related regulations, and understand the principles of Good Corporate Governance and risk management. Internal Control Unit employees are required to comply with the Professional Standards of Internal Auditor and Code of Ethics of Internal Auditors issued by the Association of Internal Auditors, and shall maintain the confidentiality of the information and / or data of company related to its tasks and responsibilities of the Internal Audit unless required by laws and regulations or court decision.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
The tasks, responsibilities, and authorities
Tugas dan tanggung jawab SPI adalah: 1. Menyusun strategi dan rencana kerja audit serta rencana pengembangan kemampuan dan ketrampilan auditor
Task and responsibility of Internal Control Unit: 1. Develop strategies and action plans, set up the programs to develop auditor’s competence and skills based on
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 66 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
berdasarkan hasil analisis risiko (risk-based audit) yang dihadapi manajemen dalam pencapaian misi, visi dan strategi bisnis Perseroan; 2. Mempersiapkan dan melaksanakan audit kepatuhan (compliance audit) terhadap berbagai ketentuan dan peraturan (law and regulations), termasuk anggaran; 3. Mempersiapkan dan melaksanakan audit keuangan (financial audit) atas pos-pos tertentu untuk mendukung audit laporan keuangan oleh auditor eksternal; 4. Mempersiapkan dan melaksanakan audit operasional (management audit) untuk mengukur tingkat efisiensi dan keefektifan (operational and cost effectiveness), pelaksanaan kegiatan manajemen dalam mencapai misi, tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan serta tingkat operational excellent yang diharapkan; 5. Mempersiapkan dan melaksanakan audit terhadap sistem informasi manajemen (Management Information System audit) di lingkungan Perseroan; 6. Mempersiapkan dan melaksanakan audit khusus/ investigatif (investigative audit), terutama atas instruksi Direktur Utama dan atau Komisaris Perseroan, dan permintaan manajemen atas persetujuan Direktur Utama Perseroan; 7. Mempersiapkan dan melaksanakan audit dokumen/ administrasi (desk audit) terhadap laporan aktivitas manajemen; 8. Melakukan pemantauan dan pengecekan atas pelaksanaan tindak lanjut (corrective action) atas hasil audit internal maupun eksternal; 9. Memberikan bantuan konsultatif dan assurance berupa masukan dalam penyempurnaan sistem, prosedur, anggaran, dan kebijakan yang diperlukan bagi tercapainya efisiensi dan keefektifan kegiatan dan pengendalian internal sehingga selaras dengan misi, tujuan dan strategi Perseroan; 10. Melakukan dan memberikan kontribusi untuk peningkatan pengendalian internal yang efektif dengan melakukan reviu dan evaluasi terhadap pengendalian internal pada semua unit kegiatan di lingkungan Perseroan. 11. Melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi pada penerapan manajemen risiko dengan membantu Perseroan mengidentifikasi dan mengevaluasi exposure risiko yang signifikan; 12. Menilai dan membuat rekomendasi untuk penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance;
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 67 -
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
the risk-based analysis in achieving company’s mission, vision and business strategy 2. Prepare and conduct compliance audit toward various laws and regulations, including the budget 3. Prepare and carry out financial audit on a specific post to support financial statement audit by external auditors 4. Prepare and implement operational audits (management audits) to measure the level of efficiency and effectiveness (operational and cost effectiveness), implementation of management activities to achieve the mission, goals, and strategies that have been established as well as the expected level of operational excellence 5. Prepare and perform the audit toward Management Information System in the Company 6. Prepare and carry out a special or investigative audit, especially on the instructions of President Director and/ or Board of Commissioners, and management request with the approval of President Director of the Company 7. Prepare and perform the audit of documents/ administrative (desk audit) toward the consolidated management activities 8. Monitoring and checks on the follow-up (corrective action) on the results of internal and external audit 9. Provide consultative support and assurance in the form of input in improving systems, procedures, budgets, and policies necessary to achieve efficiency and effectiveness of the internal control activities and thus aligned with the mission, goals and strategies of the Company. 10. Perform and contribute to the increase of effective internal controls to conduct a review and evaluation of internal control on all unit activities within the Company.
11. To evaluate and contribute to the implementation of risk management to help companies identify and evaluate significant risk exposure 12. Assess and make recommendations for the application of the principles of Good Corporate Governance
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Audit Internal dan Pengendalian Internal Internal Audit and Control
13. Mengevaluasi kecukupan dari indikator pengukuran kinerja yang digunakan; 14. Menyusun dan menyempurnakan standar kerja audit intern dan panduan audit intern Perseroan; 15. Melakukan koordinasi kegiatan Audit Internal dengan kegiatan unit-unit manajemen lain di lingkungan Perseroan; 16. Menyampaikan laporan hasil audit, rekomendasi perbaikan, dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau belum dilaksanakan manajemen kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komisaris (melalui Komite Audit); 17. Secara berkala, menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan tugas dan fungsi audit kepada Direktur Utama; 18. Berkoordinasi dengan pihak eksternal berdasarkan penugasan dari Direktur Utama dalam kaitan dengan tugas-tugas pengawasan di Perseroan; 19. Menyelenggarakan administrasi (back office) untuk mendukung tertib administrasi dan pelaporan hasil audit Audit Internal.
13. Evaluate the adequacy of the performance measurement indicators which is used 14. Develop and refine internal audit work standards and guidelines of the internal audit of the Company 15. Coordinate activities of Internal Audit unit with other management units within the Company
SPI diberikan wewenang sebagai berikut: 1. Menentukan strategi, ruang lingkup, metode, dan frekuensi audit internal secara independen; 2. Menyusun anggaran, kerangka acuan kerja (term of reference), dan menyeleksi bantuan tenaga audit (outsourcing), serta mereviu kertas kerja dan laporan audit dari bantuan tenaga audit; 3. Memiliki akses yang tak terbatas atas seluruh informasi Perseroan dan/atau melakukan peninjauan fisik atas seluruh aset milik Perseroan; 4. Memperoleh penjelasan dari semua level manajemen berkenaan dengan pelaksanaan tugas Audit Internal; 5. Menyampaikan laporan hasil audit, termasuk hambatan dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau belum dilakukan manajemen kepada Direktur Utama dan Komisaris (melalui Komite Audit); 6. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan SDM Audit Internal.
Internal Control Unit authorize to the following: 1. Determining the strategy, scope, methods, and frequency of internal audit independently 2. Prepare budgets, terms of reference, and selecting outsourced audit assistance as well as reviewing the working papers and audit reports made 3. Having unlimited access to the entire company information or conducting a physical review of the entire assets of the Company 4. Obtain explanations from all levels of management with respect to the implementation of Internal Audit unit tasks 5. Delivering the audit report, including the obstacles and follow-up has been, is being, or has not done, by the management to the President Director and the Commissioner (through the Audit Committee) 6. Develop knowledge and skills of auditor of Internal Control Unit.
Pelaporan
Report System
Laporan kegiatan SPI meliputi rencana kerja tahunan, ikhtisar kemajuan hasil audit, hasil reviu, pelaksanaan outsourcing, pengembangan keahlian dan ketrampilan audit, dan tugastugas lain per semester disampaikan kepada Direktur Utama
The reports of Internal Control Unit include the annual work plan, an overview of the progress of audit result, review, outsourcing implementation, audit expertise and skills development, and other task per semester to be delivered to President Director and
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
16. Delivering the audit report, recommendations for improvement, and the follow-up which has been, is being, or has not been done by the management to the President Director with a copy to the Commissioners (through the Audit Committee) 17. Periodically, report progress of implementation of the tasks and functions of the audit to the President Director 18. Coordinate with external parties based on the assignment of the President Director in relation to supervisory duties in the Company 19. Holding the administration (back office) to support the orderly administration and reporting audit results of Internal Audit unit.
- 1 68 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
dan Komisaris melalui Komite Audit selambat-lambatnya 1 (satu) bulan periode pelaporan. Laporan hasil audit untuk setiap jenis penugasan audit disampaikan kepada Direktur Utama selambatlambatnya 2 (dua) minggu setelah tanggal akhir pelaksanaan audit dengan tembusan kepada Direktur terkait dan Komisaris (melalui Komite Audit).
Board of Commissioners through the Audit Committee by the latest 1 (one) month of reporting period. Internal audit report for every audit assignments should be delivered to President Director by the latest 2 weeks after the last date of audit with a copy to relevant Director and Board of Commissioners (through the Audit Committee).
Laporan hasil review disampaikan kepada manajer bagian terkait berkenaan dengan hasil review sistem pengendalian internal yang memerlukan perhatian serta perbaikan sistem dan prosedur pengendalian internal. Laporan ini dapat disampaikan secara terpisah atau menjadi bagian dari Laporan Hasil Audit. Jika SPI menemukan informasi penting lainnya yang bersifat urgent dan secara signifikan dapat berpengaruh negatif terhadap pencapaian misi, tujuan dan strategi Perseroan, Direktur Utama wajib dilaporkan untuk melakukan tindakan perbaikan segera dari manajemen.
Review result is delivered to related manager interest with the review result of internal control that require and system improvement and internal control procedure. This report can be delivered separately or be part of internal audit report. If Internal Control Unit find other important that is urgent and significantly can have negative effect to the information accomplishment of the mission, goals and company’s strategy, the President Director must be reported to take immediate corrective action from the management.
Laporan kegiatan lain yang terkait dengan fungsi dan tugas SPI, antara lain namun tidak terbatas pada laporan kegiatan yang mewakili manajemen Perseroan seperti kegiatan untuk memantau tindak lanjut, rekomendasi temuan hasil audit internal dan eksternal, menjawab dan mendampingi eksternal auditor, pemeriksa pajak, Kementerian Keuangan, dan lain-lain berdasarkan penugasan dari Direktur Utama.
Other activities reports related to the function and duties of Internal Control Unit including, but not limited to activity report that represent company management such as follow up monitoring, recommendation for internal and external audit finding, answer and accompany the external auditor, taxes audit, Department of Finance, and other assignments from President Director.
Hubungan Dengan Komite Audit
The relation with Audit Committee
SPI berkoordinasi dengan Komite Audit melalui rencana audit tahunan/Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). SPI menyampaikan tembusan laporan hasil audit kepada Komite Audit tentang kecukupan pengendalian internal dan pelaksanaan kegiatan operasional memenuhi 3E (Efisiensi, Efektifitas dan Ekonomis) dan kepatuhan terhadap kebijakan/ peraturan yang berlaku. Audit Internal bersama Komite Audit juga membahas current issue yang berkembang, tren dan praktikpraktik dalam audit internal.
Internal Control Unit coordinate with Audit Committee through annual audit plan/annual monitoring work program. Internal Control Unit submit a copy of the audit report to Audit Committee concerning internal control sufficiency and operational activities fulfilled 3E (Efficiency, Effectiveness, and Economic) and the conformity with applied laws and regulations. Internal Audit together with Audit Committee also discussed the current growing issue, trends and practices in internal audit.
Hubungan SPI dengan Komite Audit juga dilakukan melalui tembusan laporan hasil audit investigatif mengenai dugaan kecurangan dan memberikan informasi tentang status kasus yang sedang diinvestigasi. Rapat koordinasi antara Audit Internal dan Komite Audit dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
The relation between Internal Control Unit and Audit Committee also conducted through a copy of the investigative audit report concerning suspected fraud and provide information about the status of the case under investigation. Coordination meeting between Internal Audit and Audit Committee carried out for at least 1 (one) time in a month.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 69 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Audit Internal dan Pengendalian Internal Internal Audit and Control
Pemastian dan Peningkatan Kualitas
Quality Assurance and Improvement
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, SPI mengacu pada Manual Audit Perseroan dan Standar Profesional Audit Internal (SPAI) dengan melaksanakan Program Pemastian dan Peningkatan Mutu/Kualitas fungsi audit internal melalui proses penilaian internal maupun eksternal secara periodik (periodic assessment).
In performing its duties, Internal Audit refers to Manual of Corporate Audit and Professional Internal Audit Standards by implementing the Assurance Program and Quality Improvement of the internal audit function through periodic external and internal assessment.
Proses penilaian inter nal mencak up reviu yang berkesinambungan dalam setiap pelaksanaan tugas audit, dan reviu berkala yang dilakukan melalui self assessment atau pihak lain di dalam Perseroan. Sementara penilaian eksternal yang dilakukan oleh pihak eksternal Perseroan yang independen dan kompeten sekurang-kurangnya sekali dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Internal assessment process includes a sustainable review in every implementation of audit, and periodic review conducted through self assessment or any other party in the Company. While external assessment carried out by the Company's independent and competent external parties conducted at least once within a period of 5 (five) years.
Laporan Kinerja Tahunan Audit Internal dan Pengendalian Internal
Annual Performance Report of Internal Audit and Internal Control
Selama tahun 2014, SPI telah melaksanakan tugas audit terhadap tujuh objek audit. Tiga objek yaitu audit operasional pada Bidang Keuangan, Bidang Produksi I, dan Bidang Produksi II. Sedangkan empat objek lainnya adalah desk audit pada Bidang Teknik, reviu kewajaran nilai atas penghapusan persediaan, asset yang berwujud kendaraan dan mesin-mesin, evaluasi utilisasi mesin-mesin pada Bidang Produksi I dan Bidang Produksi II, dan klarifikasi atas memo manajer SDM tentang pertanggungjawaban uang muka.
In 2014, Internal Control Unit (ICU) has audited seven objects. Three operational audit objects are on Finance, Production Division I and Production Division II. The other four objects are desk audit in Engineering, the fairness review inventory deletion, assets in vehicles and machinery, evaluation of machines utilization in the Production Division I and Production Division II, and clarification towards HR manager memo on down payment accountability.
Selain itu, SPI juga melakukan tugas pendampingan pelaksanaan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan penjualan dan biaya tahun buku 2011, 2012, dan 2013 dari bulan Februari sampai April 2014. Pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014, dan bulan Nopember sampai Desember 2014, SPI melakukan pendampingan audit laporan keuangan tahun buku 2014 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, Siddharta dan Tanzil.
In addition, ICU also assisted the audit implementation from the Supreme Audit Agency (BPK) towards the management and accountability of sales activities and expenses for the fiscal year of 2011, 2012, and 2013, from February to April 2014. In December 2013 to January 2014, and in November to December 2014, ICU assisted the audit of financial statement for 2014 fiscal year, conducted by Hendrawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil Public Accounting Firm.
Auditor Eksternal Perseroan
Company External Auditor
Auditor Eksternal melakukan audit finansial untuk memberikan pendapat yang independen dan objektif mengenai kewajaran, ketaatazasan dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun dalam menjalankan
External auditors conduct financial audits to provide independent and objective opinion about the fairness and suitability of the Company's financial statements align with Indonesian Financial Accounting Standards and applicable legislation. In performing its duties, the External Auditor has the following
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 70 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
tugasnya, Auditor Eksternal memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan dan semua catatan akuntansi serta data penunjang lainnya untuk memastikan kepatuhan, kewajaran, dan kesesuaian dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan memberikan opini atas laporan keuangan. 2. Menyampaikan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu laporan perkembangan/kemajuan pelaksanaan audit termasuk informasi mengenai penyimpangan yang signifikan kepada SPI dan Komite Audit. 3. Menerbitkan laporan hasil audit secara tepat waktu sesuai dengan kontrak/perjanjian.
duties and responsibilities: 1. To audit the company’s financial statements and all accounting records and other supporting data to ensure compliance, fairness and compliance with Financial Accounting Standards (SAK) and provide an opinion on the financial statements
Penunjukan Auditor Eksternal mengacu kepada proses pengadaan sesuai dengan prinsip GCG Perseroan dan usulan Dewan Komisaris yang disahkan dalam RUPS. Sesuai keputusan RUPS Tahunan Tahun 2014, Perseroan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata, Eddy, dan Siddharta yang bertindak sebagai auditor eksternal dengan akuntan Welly Adrianto untuk melaksanakan audit umum atas Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2014. Auditor eksternal tersebut terbebas dari pengaruh Dewan Komisaris, Direksi dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam Perseroan, serta Perseroan wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang diperlukan auditor eksternal sehingga memungkinkan auditor eksternal memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
The process of appointing the External Auditor refers to the procurement that complies with the GCG principles and the approved proposal from the Company's Board of Commissioners at the AGM. In conform to the 2014 Annual General Meeting, the Company appointed Hendrawinata, Eddy, and Siddharta Registered Public Accountant (KAP) that acts as an external auditor with Welly Adrianto accountant to conduct general audit of the Company's Financial Statements for 2014 Fiscal Year. The external auditor is free from the influence of the Board Commissioners, Directors and interested parties in the Company, and the Company shall provide all accounting records and the supporting data to external auditors so the external auditors would be able to give their opinion on the fairness, compliance, and suitability of the Company's financial statements in conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Rekan Serikat Perserikatan Kantor Akuntan Publik Hendarawinata, Eddy dan Siddharta No. 23 tanggal 18 Juli 2014, Notaris Lily Harjati Soedewo, SH., M.Kn., Perserikatan Kantor Akuntan Publik tersebut berubah nama menjadi Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil. Penunjukan KAP tersebut merupakan periode ke-3 (tiga) sebagai auditor eksternal Perseroan; sementara akuntan Welly Adrianto, menangani pekerjaan Laporan Keuangan untuk periode Tahun Buku 2014. Besarnya honorarium audit yang dibayarkan Perseroan yaitu Rp434.000.000,- dan Out of Pocket Expense (OPE) sebesar Rp225.200.000,-.
Under the Deed of Extraordinary General Meeting of Partners Union of the Hendarawinata, Eddy and Siddharta United Public Accounting Firm No. 23 on July 18, 2014, the Notary Lily Harjati Soedewo, SH., M.Kn., the United Public Accounting Firm changed its name to the Hendrawinata, Eddy, Siddharta, and Tanzil Public Accounting Firm. This has been the Firm’s third appointment for the Company’s external auditors; while the accountant Welly Adrianto, handles the Financial Statements for 2014 Fiscal Year. The amount paid by the Company's for the audit honorarium is Rp 434.000.000,- and Out of Pocket Expense (OPE) of Rp225.200.000, -.
Hasil audit tahun buku 2014 oleh KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil menyatakan bahwa Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 Perseroan adalah Wajar Tanpa Pengecualian dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2014 serta hasil usaha,
The results of the 2014 fiscal year audit by Hendrawinata, Eddy, Siddharta, and Tanzil Public Accountant stated that the Company’s Financial Statements for 2014 Fiscal Year is unqualified in all material respects, Company’s financial position and its subsidiaries as per December 31, 2014, and the results of
Actualizing the Momentum of Revitalization
2. Delivering on a regular basis and/or at any time the progress report of the audit including information on significant deviations to the Internal Audit unit and the Audit Committee 3. Issuing audit reports in a timely manner in accordance with the contract/agreement
- 1 71 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Audit Internal dan Pengendalian Internal Internal Audit and Control
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Selain Laporan Keuangan Tahun Buku 2014, KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil juga melakukan audit umum Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perseroan untuk Tahun Buku 2014.
operations and cash flows for the year ended on that date are in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. In addition to the Financial Statements for 2014 Fiscal Year, the Public Accountant Firm of Hendrawinata, Eddy, Siddharta, and Tanzil also conducted general audit on the Company’s Sustainability Program report for the fiscal year 2014.
Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011 hingga 2013 berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai berikut:
Audit of Company’s Financial Statements for the fiscal year of 2011 and 2013 are respectively performed by the Accountant and the Public Accounting Firm as follows:
Hasil Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 - 2013 Financial Audit Report for Fiscal Year 2011 - 2013 Tahun Buku Fiscal Year
Akuntan Accountant
Kantor Akuntan Publik Public Accountan Office
Opini Opinion
2013
Welly Adrianto
Hendrawinata, Eddy, dan Siddharta
Menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Indofarma (Persero) Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Indofarma (Persero) Tbk. and its subsidiaries as of December 31, 2013 and Reviews their consolidated financial performance and cash flows for the year ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
2012
Iskariman Supardjo
Hendrawinata, Eddy, dan Sidharta
Menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Indofarma (Persero) Tbk dan entitas anak tanggal 31 Desember 2012 serta hasil usaha, arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Indofarma (Persero) Tbk. and its subsidiaries as of December 31, 2012 along with business results, cash flow for the year ended on the respected date is in accordance with the Indonesia Financial Accounting Standards.
2011
Drs. Husni Arvan, CPA.
Husni, Mucharam & Rasidi
Menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Indofarma (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010 dan hasil usaha serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Indofarma (Persero) Tbk. and its subsidiaries as of December 31, 2011, 2010, and January 1, 2010, along with business results, consolidated cash flow for the year ended on December 31, 2011 and 2010 is in accordance with the Indonesia Financial Accounting Standards.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 72 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Manajemen Risiko Risk Management
Pengelolaan Risk Management atau Manajemen Risiko dilakukan dengan kesadaran adanya potensi risiko usaha yang terjadi. Risiko usaha dari Perseroan dan anak perusahaan tersebut dapat muncul dari lingkungan perdagangan maupun lingkungan ketidakpastian ekonomi global. Manajemen risiko kemudian menjadi sebuah sistem pengelolaan risiko yang meliputi pengidentifikasian risiko, pengukuran risiko, penentuan respon risiko, aktivitas pengendalian risiko, penginformasian dan pengkomunikasian risiko, dan pemantauan risiko dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Perseroan. Manajemen risiko juga merupakan suatu sistem pengelolaan risiko dan perlindungan terhadap harta benda, hak milik dan keuntungan Perseroan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya risiko.
Risk management conducted with the awareness of occurred business risk potential. Business risk of the company and its subsidiaries may arise from trading environment as well as global economic uncertainty. Risk management later become a risk managing system that include risk identification, risk assessment, determination of risk response, risk control activities, information and communication of risk response, and risk monitoring of every activities of the company. Risk Management is also a system that manage the risk and protect the company’s properties, property’s rights and profit from the probability loss due to the risks.
Dalam menjelaskan proses manajemen risiko, Perseroan mengacu pada kerangka Enterprise Risk Management (ERM) tahun 2004 yang diterbitkan Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of the Treadway Commission dengan delapan komponennya, yaitu: 1. Lingkungan internal 2. Penentuan sasaran 3. Identifikasi peristiwa 4. Penaksiran risiko 5. Respon risiko 6. Aktivitas pengendalian 7. Informasi dan komunikasi 8. Pemantauan
In the implementation of risk management process, the Company refers to Enterprise Risk Management framework of 2004 which published by Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of the tread way commission with 8 components, which are: 1. Internal environment 2. Objective setting 3. Event identification 4. Risk assessment 5. Risk response 6. Control activities 7. Information & communication 8. Monitoring
Prinsip Manajemen Risiko Perseroan
Company Risk Management Principle
Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen Perseroan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko adalah sebagai berikut: 1. Adanya komitmen pimpinan; manajemen Perseroan menetapkan kesatuan tujuan dan arah perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. Manajemen Perseroan menunjukkan komitmen dan keterlibatan aktif dalam manajemen risiko dengan membangun dan memelihara lingkungan internal di mana semua insan Perseroan dapat sepenuhnya terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. 2. Keterlibatan seluruh insan perusahaan; keterlibatan aktif dari seluruh pegawai pada semua tingkatan perusahaan mutlak diperlukan dalam penerapan manajemen risiko sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
Principles that applied in corporate management in developing, implementing, managing and evaluating risk management are:
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 73 -
1. The Leaders Commitment; company management establish the company’s goal and direction, including the purpose of risk management. The management demonstrate the commitment and active involvement in risk management for developing and maintaining internal environment where all company’s individual can fully contributing in achieving the company’s goals, including risk management purpose. 2. The involvement of all company’s individuals; active involvement of all employees for all company’s level is absolutely needed for risk management implementation relevant with the authorities and responsibilities of each individuals. Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Manajemen Risiko Risk Management
3. Transparency; all existing potentials risk in every company’s business activities are publicly disclosed of all existing work units and included in risk list so no risk potential unidentified.
3. Transparansi; seluruh potensi risiko yang ada pada setiap aktivitas bisnis Perseroan diungkapkan secara terbuka oleh setiap unit kerja yang ada dan dicantumkan dalam daftar risiko sehingga tidak ada risiko potensial yang tidak diidentifikasi. 4. Integrasi; penerapan manajemen risiko perlu diintegrasikan ke dalam proses bisnis Perseroan, ke dalam proses pengambilan keputusan bisnis oleh seluruh lapisan manajemen, dan ke dalam nilai dan budaya perusahaan. 5. Perbaikan berkesinambungan; rancangan dan penerapan manajemen risiko harus selalu diperbaiki sesuai kebutuhan perusahaan melalui peningkatan kompetensi dan perbaikan sistem manajemen risiko.
4. Integration; implementation of risk management needs to be integrated in company business process, business strategic decision of all levels of management, and to company’s values and cultures.
6. Menciptakan nilai; manajemen risiko mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan berupa sasaran strategis, kinerja keuangan, efisiensi operasi, ketaatan terhadap hukum dan peraturan, kehandalan laporan manajemen, peningkatan corporate governance, dan terjaganya reputasi Perseroan.
6. Creating Values; risk management supports the achievement of the goals and objectives of the company by strategic goals, financial performance, operation efficiency, laws and regulations compliance, reliability of management reports, improvement of corporate governance and preservation of company reputation
Prinsip manajemen risiko yang dipilih oleh manajemen akan menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi manajemen risiko Perseroan. Penerapan prinsip tersebut di atas akan tercermin pada setiap tahapan manajemen risiko yang dijalankan.
Risk management principle selected by by management will become important consideration in developing, implementing, and evaluating company’s risk management. Implementation of the principle will be reflected in every executed risk management stage.
Tujuan dan Sasaran Manajemen Risiko
Goals and Objectives of Risk Management
Adapun tujuan penerapan manajemen risiko bagi Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang lebih baik 2. Menetapkan dan mengelola risiko yang dihadapi Pe r s e r o a n , s e r t a m e m i n i m a l k a n d a m p a k yang ditimbulkannya. 3. Melindungi Perseroan dari risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan mengamankan aset Perseroan yang meliputi sumber daya manusia, aktiva, dan reputasi. 4. Menciptakan kesadaran dan kepedulian insan Perseroan terhadap pentingnya manajemen risiko bagi perusahaan dan budaya risiko.
The goals of implementing risk management for the company are:
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
5. Sustainable I mprovement; the design and implementation of risk management should always be improved according to company’s needs through increased competency and improvement of risk management system
- 1 74 -
1. Achieving a better Good Corporate Governance 2. Establishing and managing the risks faced by the company as well as minimizing their impacts. 3. Protecting the company from significant risk that may hinder the achievement of the goals and securing the company’s asset including human resource, assets, and reputation 4. Creating the individual awareness and concern toward the importance of risk management and risk culture for company.
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Sedangkan sasaran manajemen risiko adalah: 1. Terciptanya seluruh insan Perseroan yang paham dan fokus pada proses pengelolaan risiko yang dihadapi oleh Perseroan guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan. 2. Terkelolanya semua risiko signifikan yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran Perseroan setiap tahun yang meliputi sasaran strategis, sasaran operasional, ketaatan terhadap peraturan, dan kehandalan laporan manajemen.
While the risk management objectives are the following: 1. To create company’s individuals who understand and focus on risk management process faced by the company in supporting The achievement of company’s goals
Strategi Penerapan Manajemen Risiko
Risk Management Implementation Strategy
Strategi penerapan manajemen risiko Perseroan adalah sebagai berikut : 1. Membentuk fungsi yang bertanggungjawab secara profesional untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh unit kerja.
The Strategies of implementation of the risk management are:
2. To manage all significant risk that may effect the achievement of the company each including strategic and operational objective, compliance to the regulation and reliability of management reports.
2. Mengintegrasikan wewenang dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat dalam penerapan manajemen risiko ke dalam job description Perseroan. 3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang manajemen risiko. 4. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis Perseroan.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 75 -
1. Establishing a function professionally responsible for coordinating the implementation of integrated risk management for the entire units. Integrating the authority and responsibility of each party involved in the application of risk management into company’s job description. 2. I mproving human resource competenc y in risk management. 3. Integrating risk management into Company business process 4. Organ Structure of Company Risk Management
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Manajemen Risiko Risk Management Struktur Organ Manajemen Risiko Perseroan Organization Structure of Company’s Risk Management RUPS
Annual General Meeting of Shareholders DEWAN KOMISARIS
Board of Commisioners DIREKSI
Board of Directors
DIREKTUR
Director
MANAJER
Manager
MANAJER
Manager
MANAJER
Manager
Garis Fungsional/ Fungtional Line Garis Pelaporan/Reporting Line
Keterangan Note
COMPLIANCE, PERFORMANCE & RISK MANAGEMENT
MANAJER SPI Head of Internal Control Unit
STAFF MANAJEMEN RISIKO Risk Management Staff
Fungsi Organ Organization Function Dewan Komisaris berperan menjalankan fungsi pengawasan terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. BOC exercises overseeing of the risk management performed by the Board of Directors. Direksi bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko Perseroan. The Board of Directors is responsible for the implementation of Company’s risk management. Compliance, Performance & Risk Management Manager bertanggungjawab kepada Direktur Utama untuk: • Mengadministrasikan penerapan Manajemen Risiko. • Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh perusahaan. • Membuat dan menyampaikan Laporan Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan kepada Direktur Utama. Compliance, Performance & Risk Management Manager are responsible to the President Director for: • Administrating the risk management implementation • Integrating all risk management efforts throughout the company. • Creating and delivering the risk management implementation report to president director. Unit Kerja Pemilik Risiko (Risk Taking Unit) merupakan fungsi pemilik risiko yang memiliki serangkaian tahapan proses kegiatan kerja. Risk Taking Unit berperan melaksanakan pengelolaan risiko yang ada di fungsi kerja masing-masing. The Risk Taking Unit is a function of the risk owners with series of process in their working activities. Risk Taking Units has the role of implementing risk management in their respective working functions. Staf Manajemen Risiko bertugas membantu Compliance, Performance & Risk Management Manager. The staff of Risk Management has the task to assist the manager of Compliance, Performance & Risk Management.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 76 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Penanaman Nilai dan Budaya Risiko
Building the Value and Culture of Risk
Manajemen Perseroan melalui Compliance, Performance & Risk Management terus berupaya mengembangkan budaya sadar risiko (risk consciousness) pada seluruh jenjang organisasi, termasuk menekankan pentingnya pengendalian internal yang efektif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan melaksanakan lokakarya, self assessment risiko di fungsi kerja, serta membantu fungsi kerja melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus menerus kepada seluruh pegawai.
Company management through risk management and compliance continues to develop the risk consciousness at all level of the organisation, including emphazing the importance of effective internal control. This can be done by doing workshops, self assessment of risk in work function as well as helping to disseminate the work function of continuous risk management to all employees
Seluruh pimpinan unit kerja secara berjenjang harus membangun dan memelihara budaya sadar risiko di fungsi kerja yang dipimpinnya sehingga setiap insan Perseroan selalu aktif memikirkan risiko yang terkait dengan unit kerjanya dan memahami serta mematuhi kebijakan toleransi risiko yang berlaku untuk fungsi kerjanya.
The entire hierarchical superiors should establish and maintain a culture of risk awareness in work function that led by them so every individual in the company will always proactively think about the risk related to the work units and understand as well as comply the applicable risk tolerance policy for their work function.
Kegiatan membangun dan memelihara budaya sadar risiko harus diwujudkan secara nyata melalui komitmen dan keteladanan para atasan kepada bawahannya, serta pemberlakuan secara konsisten sistem imbalan dan sanksi (reward and punishment) terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana hasil kegiatan.
Activities to build and maintain a culture of risk awareness must be realized in real through commitment and exemplary of the superiors to subordinates, as well as the consistent enforcement of reward and punishment system to all achievement and failure for achieving the goals, strategies, objectives and or activities result plan.
Klasifikasi Risiko
Risk Classification
Berdasarkan ERM COSO, risiko secara umum dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu faktor eksternal dan internal organisasi. Faktor eksternal terdiri dari ekonomi, lingkungan alam, politik, dan sosial. Sedangkan faktor internal terdiri dari infrastruktur, proses, sumber daya manusia, dan teknologi. Kategori risiko ini berguna untuk mengikhtisarkan risiko pada saat pelaporan kepada manajemen perusahaan.
Based on the ERM COSO, risk is generally grouped into two categories, external and internal factors of an organization. External factors consist of the economy, natural environment, political, and social. While Internal factor consists of the infrastructure, processes, human resources, and technology. This risk category is useful to summarize the risk at the time of reporting to the Company’s management.
Jenis-jenis risiko berdasarkan faktor, kategori, dan topik risiko disajikan dalam skema di bawah ini, sedangkan uraian namanama risiko dari masing-masing topik mengacu, namun tidak terbatas pada nama-nama risiko sesuai hasil risk assessment yang telah dilakukan.
The types of risk based on factors, category, and risk topics presented in the chart below, while the description of the names of the risks of each topic referring to, but not limited to the names of the corresponding risk that carried out by the results of the risk assessment.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 77 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Manajemen Risiko Risk Management
Kriteria Risiko
Risk Criteria
Kriteria risiko adalah kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan risiko. Kriteria Likelihood risiko dinyatakan dengan persentase probabilitas keterjadian risiko, sedangkan kriteria dampak risiko dinyatakan dengan satuan ukuran sasaran yang terpengaruh bisa berupa kerugian finansial, kehilangan reputasi perusahaan, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Ukuran likelihood dan dampak risiko tersebut dikonversikan menjadi skala semi kuantitatif 1 sampai dengan 5.
Risk criteria are the criteria used in risk implementation. Likelihood criteria expressed by the percentage of risk occurrence probability, while the risk impact criteria expressed in units of the affected target size that could mean financial loss, loss of Company’s reputation, working accidents, and so on. The measure of the likelihood and risk impact are converted to a semi-quantitative scale of 1 to 5.
Dalam melaksanakan risk assessment manajemen menggunakan beberapa kriteria yaitu sebagai berikut :
In implementing risk assessment, management used multiple criteria as follows:
1. Kriteria konversi Skala dibawah ini disepakati manajemen PT Indofarma (Persero) Tbk sebagai kriteria untuk mengkonversi ukuran semi kuantitatif likelihood dan dampak risiko dan kriteria ini digunakan untuk mengukur level risiko. Kriteria konversi ukuran likelihood dan dampak risiko adalah sebagai berikut :
1. Conversion Criteria The below scale is agreed by the management of PT Indofarma (Persero) Tbk. as the criteria for converting semiquantitative measure of likelihood and risk impact, and such criteria is used to measure the level of risk. The conversion criteria of likelihood measure and risk impact is as follows:
Ukuran Likelihood Likelihood Measures Level Level
Probabilitas Probability
Penjelasan Note
1
Jarang Rarely
Mungkin terjadi hanya pada kondisi tidak normal; Probabilitas ≤ 20%. May occur only in abnormal condition; Probability ≤ 20%.
2
Kemungkinan Kecil Small Possibility
Mungkin terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 20% < X ≤ 40%. May occur some times; Probability 20% < X ≤ 40%.
3
Kemungkinan Sedang Intermediate Possibility
Dapat terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 40% < X ≤ 60% Can occur some times; Probability 40% < X ≤ 60%
4
Kemungkinan Besar Big Possibility
Akan mungkin terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 60% < X ≤ 80% Will probably occur in many circumstances; Probability 60% < X ≤ 80%
5
Hampir Pasti Almost certainly
Dapat terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 80% < X < 100% Can occur in may circumstances; Probability 80% < X < 100%
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 78 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Ukuran Dampak Impact Measures
Level
Dampak/Konsekuensi Impact/Consequences
Aspek Aspects Kinerja Performance
Finansial Financial
Citra Perusahaan Company’s Image
Keselamatan Kerja Work Safety
1
Tidak Signifikan Insignificant
Target kinerja tidak tercapai <20% Performance target not achieved <20%
Kerugian finansial kecil Small financial loss
Timbulnya publisitas jelek di lingkungan internal Emerges bad publicity in internal environment
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka kecil tanpa perlu bantuan dokter Work accident with minor injuries with no need of a doctor
2
Kecil Low
Target kinerja tidak tercapai ≥20% sampai <40% Performance target not achieved ≥20% to <40%
Kerugian finansial sedang Average financial loss
Timbul publisitas jelek di lingkungan internal dan pemegang saham Emerges bad publicity in internal environment and stakeholders
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka besar perlu bantuan dokter perusahaan Accidents with great injuries impact that need doctor’s help
3
Sedang Average
Target kinerja tidak tercapai ≥40% sampai <60% Performance target not achieved ≥40% to <60%
Kerugian finansial cukup besar Relatively great financial loss
Timbulnya publisitas jelek di media lokal Emerges bad publicity in local media
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka besar perlu bantuan dokter spesialis tanpa opname Accidents with great injuries impact that needs a specialist doctor’s help without being hospitalized
4
Besar High
Target kinerja tidak tercapai ≥60% sampai <80% Performance target not achieved ≥60% to <80%
Kerugian finansial besar Great financial loss
Timbulnya publisitas jelek di media nasional Emerges bad publicity in national media
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka parah perlu bantuan dokter spesialis dan perlu opname Accidents with severe injuries impact that needs a specialist doctor’s help and hospitalized
5
Katastropik Catastrophic
Target kinerja tidak tercapai ≥80% Performance target not achieved ≥80%
Kerugian finansial sangat besar Gigantic financial loss
Timbul publisitas jelek di media nasional dan tuntutan hukum Emerges bad publicity in national media and law suits
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka sangat parah dan kematian Accidents with severe injuries and death
2. Kriteria Batas Risk Appetite Kriteria yang digunakan untuk menentukan batas antara risiko yang tidak dapat diterima dan dapat diterima (appetite risk) adalah sebagai berikut:
Actualizing the Momentum of Revitalization
2. Risk Appetite Limit Criteria The criteria used to determine the boundary between the unacceptable and acceptable risk (risk appetite) are as follows:
- 1 79 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Manajemen Risiko
Katstropik (5) Catastrophic
10 Issue
15 Unacceptable
20 Unacceptable
25 Unacceptable
Besar (4) High
4 Acceptable
8 Supplementary Issue
12 Issue
16 Unacceptable
20 Unacceptable
Sedang (3) Overange
3 Acceptable
6 Supplementary Issue
9 Issue
12 Issue
15 Unacceptable
2 Acceptable
4 Acceptable
6 Supplementary Issue
8 Supplementary Issue
10 Issue
1 Acceptable
2 Acceptable
3 Acceptable
4 Acceptable
5 Supplementary Issue
Kecil (2) Low
5 Supplementary Issue
Tidak Signifikan (1) Insignificant
Dampak/ Consequences
Risk Management
Jarang (1) Rarely
Kemungkinan Kecil (1) Kemungkinan Sedang (3) Kemungkinan Besar (4) Small Possibility Intermediate Possibility Big Possibility
Hampir Pasti (5) Almost certainly
Likelihood
3. Kriteria tindakan sesuai dengan level risiko
3. Criteria of action in accordance to the level of risk
Tindakan yang Diambil Berdasarkan Tingkat Risiko Action Taken Based on Risk Level Kategori Tingkat Risiko Risk Level Category Rendah | Low Sedang | Middle
Skor Score
Tindakan yang Diambil Action Taken
X≤4
Tidak diperlukan tindakan (Acceptable)
4<X≤8
Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumberdaya (Supplementary Issue)
Tinggi | High
8 < X ≤ 12
Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko (Issue)
Ekstrim | Extreme
12 < X ≤ 25
Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko (Unacceptable)
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 80 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Proses Implementasi Manajemen Risiko
Implementation of Risk Management
Implementasi Manajemen Risiko dilakukan melalui 4 (empat) tahap langkah kerja sebagai berikut:
Implementation of Risk Management is completed through 4 (four) phases of work, which are:
1. Tahap I : Sosialisasi, Identifikasi Risiko dan Penunjukkan Risk Officer a. Sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko dan Pengisian Identifikasi Risiko (Memo No.003/RM-C/VII/2014 Tgl 14 Juli 2014) dan Reminder pengisian formulir identifikasi risiko (Memo No.004/RM-C/VIII/2014 Tgl 07 Agustus 2014). b. Penjelasan Pengisian Formulir Identifikasi Risiko (Memo No.005/RM-C/VIII/2014 Tgl 12 Agustus 2014. c. Penunjukkan risk officer di masing-masing bidang 15 Agustus 2014 (Memo No.007/RM-C/VIII/2014 dan telah ditunjuk 32 risk officer.
1. Phase I: Socialization, Risk Identification, and Designated of Risk Officer a. Socializing Risk Management Guidelines and Risk Identification Filling (Memo No.003/RM-C/VII/2014 on July 14, 2014) and form filling Reminder of risk identification (Memo No.004/RM-C/VIII/2014 on August 7, 2014). b. Explanation of Risk Identification Form Filling (Memo No.005/RM-C/VIII/2014 on August 12, 2014. c. Appointment of risk officer in each division on August 15, 2014 (Memo No.007/RM-C/VIII/2014) and 32 people has been appointed as risk officer.
Adapun maksud dan dasar pertimbangan dari dibentuknya risk officer masing-masing bidang adalah: 1. Risk officer ditunjuk oleh masing-masing manajer bidang. 2. Risk officer merupakan wakil dari masing-masing bidang sebagai Risk Owner (pemilik risiko) sehingga diharapkan lebih mengetahui secara rinci kemungkinan risiko yang akan timbul baik dari sisi frekuensi maupun dampaknya. 3. Dengan adanya Risk officer diharapkan antisipasi dan mitigasi atas risiko yang mungkin terjadi akan lebih cepat dan tepat. 4. Risk officer dibentuk untuk mempermudah dalam hal identifikasi, pengukuran, monitoring dan evaluasi implementasi manajemen risiko secara berkesinambungan. 5. Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap risiko dilingkungan perusahaan.
The purpose and consideration in appointing risk officer for each division are: 1. Risk Officer is appointed by each division manager. 2. Risk officer is a representative of each division as a Risk Owner that is expected to be more knowledgeable in terms of possible risks that would arise in both frequency and impact. 3. Risk officer is expected to anticipate and mitigate the risks that may occur faster and more precise. 4. Risk Officer was established to facilitate the identification, measurement, monitoring, and evaluation of risk management implementation on ongoing basis. 5. To increase awareness and concern for the risks in the Company’s environment.
d. Identifikasi risiko dengan risk officer dilakukan secara bertahap per Direktorat dengan mengevaluasi Identifikasi risiko tahun 2012. 2. Tahap II: Identifikasi risiko dengan Level Manager dilakukan pada : • Tanggal 3 Oktober 2014 untuk bidang yang berada dibawah Non Direktorat, menghasilkan 34 risiko korporat dan 42 risiko proses.
Actualizing the Momentum of Revitalization
d. Identification of risk with risk officer is done gradually per Directorate by having an evaluation of risk identification in 2012. 2. Phase II: Risk Identification in Manager Level are done on:
- 1 81 -
•
October 3, 2014 to the Non Directorate division, resulted in 34 corporate risk and and 42 process risk.
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Manajemen Risiko Risk Management
•
•
Tanggal 3 Oktober 2014 untuk bidang yang berada dibawah Direktorat 1, menghasilkan 36 risiko korporat dan 61 risiko proses. Tanggal 2 Oktober 2014 untuk bidang yang berada dibawah Direktorat 2, menghasilkan 87 risiko korporat dan 236 risiko proses.
•
October 3, 2014 to division under the Directorate 1 division, resulted in 36 corporate risk and 61 process risk.
•
October 2, 2014 to division under the Directorate 2 division, resulted in 87 corporate risk and 236 process risk
➜➜ Dari hasil identifikasi dengan risk officer dan Manajer/ Asman masing-masing bidang menghasilkan 157 risiko korporat dan 339 risiko proses.
➜➜ The identification with the risk officer and Manager/ Assistant Manager of each division resulted in 157 corporate risk and 339 process risk.
3. Tahap III: FGD dengan Level Direktur untuk mengidentifikasi risiko korporat yang akan dimasukkan kedalam Top Risk perusahaan, dilakukan pada : • Tanggal 29 Oktober 2014 untuk bidang yang berada dibawah Non Direktorat dan menghasilkan 27 risiko korporat. • Tanggal 28 Oktober 2014 untuk bidang yang berada dibawah Direktorat 1 dan menghasilkan 11 risiko korporat. • Tanggal 6 November 2014 untuk bidang yang berada dibawah Direktorat 2 dan menghasilkan 27 risiko korporat.
3. Phase III: FGD with Director level to identify corporate risk that will be included in the Company’s Top Risk enterprise, conducted on: • October 29, 2014 to division under the Non Directorate divisions, resulted in 27 corporate risk.
➜➜ Dari hasil FGD Direktorat dengan masing-masing Direktur beserta risk officer dan Manajer/Asman terkait menghasilkan total 65 risiko korporat yang diusulkan menjadi Top Risk korporat.
➜➜ Directorate FGD session with each Director and chief officer and related Manager/Assistant Manager resulted in 65 corporate risks proposed into the corporate Top Risk.
4. Tahap IV : Evaluasi yang dilakukan oleh bidang CPRM pada tanggal 2 Desember 2014 atas hasil FGD dengan Level Direktur tersebut di atas menghasilkan 19 Top Risk, yaitu sebagai berikut : • Non Direktorat terdapat 1 risiko korporat. • Direktorat 1 terdapat 6 risiko korporat. • Direktorat 2 terdapat 11 risiko korporat.
4. Stage IV: Evaluation conducted by CPRM division on December 2, 2014 on the Director level FGD results resulted in 19 Top Risk, as follows:
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 82 -
•
October 28, 2014 to division under the Directorate 1 divisions, resulted in 11 corporate risk.
•
November 6, 2014 to division under Directorate 2 divisions, resulted in 27 corporate risk.
• • •
Non Directorate has 1 corporate risk. Directorate 1 has 6 corporate risk. Directorate 2 has 11 corporate risk.
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Kode Kepatuhan Code of Compliance
Salah satu tujuan dasar penerapan GCG pada pelaku usaha adalah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, baik dari segi peraturan positif maupun etika dan moral yang diatur dalam GCG Manual. Fungsi kepatuhan secara fundamental mempengaruhi profil pengelolaan sebuah perusahaan, yang kemudian berpengaruh pada aspek citra perusahaan. Bagi perusahaan terbuka seperti Perseroan, aspek citra perusahaan menjadi salah satu bagian terpenting bagi kepercayaan diri Perseroan melakukan aktivitas usahanya.
One of the basic objectives of GCG implementation in businesses is the compliance with laws and regulations, both in positive regulatorion and ethical and moral values set in GCG Manual. Compliance function fundamentally affect the management profile of the company, which later affects the aspect of corporate image. For a public company, Company’s brand aspect become one of the most important part of the Company's confidence in conducting their business activities.
Selain itu, fungsi kepatuhan memberikan dasar bagi Perseroan untuk menjalankan proses bisnisnya dengan sistem yang reliable dan memiliki landasan peningkatan berkelanjutan. Upaya Perseroan untuk menerapkan fungsi kepatuhan telah dilakukan dengan memaksimalkan struktur organ GCG dan internalisasi nilai-nilai GCG kepada insan Perseroan.
Other than that, the compliance function provides the basis for the Company to conduct its business processes with the reliable system and has the base of sustainable improvement. The Company's efforts to implement the compliance function has been performed by maximizing organ structure and internalizing GCG values to all Company’s individual.
Etika usaha dan tata Perilaku
Code of conduct
Pandangan Dasar Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
Basic Perspective of Code of Conduct Guidelines
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) merupakan bagian dari pelaksanaan GCG dalam pengelolaan organisasi Perseroan yang disusun dengan memperhatikan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Pedoman ini menjabarkan nilai-nilai perusahaan (corporate values) Perseroan yaitu “Professional, Entrepreneurship, Compassionate”, ke dalam interpretasi perilaku terkait etika usaha dan tata perilaku sehingga menjadi bagian dari budaya Perseroan. Setiap insan Perseroan, baik dari manajemen hingga staf menjadikan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai acuan perilaku dalam mengelola aktivitas operasi dan proses bisnis Perseroan.
Code of Conduct is part of GCG implementation in Company organization management established by considering the applicable laws and regulations. This guideline outlines the corporate values namely "Professional, Entrepreneurship, Compassionate", to be interpreted to business ethics and codes of conduct so it becomes part of the corporate culture. Every individual of the Company, from the management to staff using Code of Business Ethics and Conduct as a reference behavior in managing the activity of the Company's operations and business processes.
Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku ini dimaksudkan untuk: 1. Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi Perseroan. 2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan Perseroan dalam melaksanakan tugas. 3. Menjadi acuan perilaku insan Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders Perseroan. 4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan Perseroan dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
Implementation of Business Ethics and Conduct is intended for: 1. To identify the values and ethical standards in line with the Vision and Mission of the Company. 2. To describe the Values as the foundation of ethics to be followed by the personnel of the Company in carrying out the task. 3. As reference of Company’s personnel behavior in performing its duties and responsibilities of each stakeholder and interact with the Company. 4. Explain in detail the Company's ethical standards in order to be able to assess the human form of the desired activity and helps give consideration when in doubts.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 83 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan
Vision, Mission and Core Values of Corporate
Visi, misi dan nilai inti Perseroan menjadi dasar pandangan organisasi akan Etika Usaha dan Tata Perilaku yang menjadi acuan perilaku setiap insan Perseroan. Visi dan misi Perseroan adalah sebagai berikut:
Vision, mission, core values of the Company has become the basic view of the organization of the Business Ethics and Conduct that become the reference behavior of every individual of the Company. The vision and mission of the Company is as follows:
Visi
Vision
Menjadi Perseroan yang berperan secara signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Being a company that contribute significantly to the improvement of the quality of human life by providing solutions to the problem of public health and welfare.
Misi
Misi / Mission
1. Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat. 2. Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi. 3. Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi.
1. To provide quality products and services at affordable prices to the public 2. To conduct research and development of innovative products with a priority to treat disease with high prevalence rates. 3. To Develop HR competencies so that have a concern, professionalism and entrepreneurial.
Nilai inti Perseroan dijabarkan dalam Tata Nilai yang disebut “Professional, Entrepreneurship, Compassionate”. Uraiannya sebagai berikut. 1. Professional Insan Perseroan senantiasa bekerja secara profesional yang dilandasi integritas, komitmen dan selalu berupaya memberikan hasil yang terbaik, dengan penjabaran sebagai berikut : a. Integrity mengandung pengertian satunya pikiran, kata, dan perbuatan dengan selalu mengatakan kebenaran dan mengikuti aturan yang berlaku dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika sehingga menjadi insan Perseroan yang dapat dipercaya dan amanah. b. Commitment mengandung pengertian bahwa insan Indofarma memiliki komitmen yang kuat menjalankan pekerjaan sesuai keahlian, pengetahuan, dan ketentuan yang berlaku. c. Strive for excellence mengandung pengertian bahwa insan Perseroan senantiasa berupaya memberikan yang terbaik bagi stakeholders Perseroan dengan bekerja secara efektif, efisien, dan akurat. 2. Entrepreneurship Insan Perseroan senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan berlandaskan pemikiran jauh ke depan, inovatif, dan fokus
The Company's core values described in Values system called "Professional, Entrepreneurship, Compassion". Description as follows. 1. Professional Individuals of the Company continues to work professionally that is based on integrity, commitment and always strives to provide the best results, with the translation as follows:
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
a. Integrity means unity of thought, words, and action to always tell the truth and follow the rules by upholding ethical principles to become a trustworthy Company’s individual. b. Commitment means that the individual of Indofarma has a strong commitment to work with the appropriate skills, knowledge, and applicable regulations. c. Strive for excellence means the individual of the Company strives to provide the best for the stakeholders of the Company by working effectively, efficiently, and accurately. 2. Entrepreneurship Company Individual continues to have an entrepreneurial spirit based on visionary, innovative, and focus on customer
- 1 84 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
terhadap kepuasan pelanggan, dengan penjabaran sebagai berikut : a. Visionary mengandung pengertian bahwa insan Perseroan memiliki pandangan jauh ke depan yang disertai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. b. Innovation mengandung pengertian bahwa penyesuaian diri terhadap perubahan diwujudkan dengan menciptakan produk baru, proses atau metode baru, dan melakukan perbaikan dalam lingkup tanggung jawabnya. c. Customer focus mengandung pengertian bahwa insan Perseroan memberikan yang terbaik dan perhatian penuh kepada pelanggan dan stakeholders Perseroan dengan berorientasi hasil namun tetap mengutamakan proses dan memberikan perhatian penuh kepada pelanggan.
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
satisfaction, with the description as follows: a. Visionary means that individual of the Company have the visionary mindset with the ability to adapt to environmental changes. b. Innovation means that the adjustment to the changes realized by creating new products, processes or new methods, and make improvements within the scope of his/her responsibilities. c. Customer focus means that the company’s individual give the best and full focus to company’s customers and stakeholders with a results orientation but also still prioritizing the process and giving full attention to the customer.
3. Compassionate Insan Perseroan memiliki rasa peduli dan welas asih terhadap sesama, dengan penjabaran sebagai berikut ; a. Respect to people mengandung pengertian bahwa insan Perseroan menghormati perbedaan pendapat dan peduli terhadap sesama, baik individu, rekan kerja (atasan, bawahan, setingkat), mitra kerja maupun stakeholders secara umum. b. Cooperative mengandung pengertian bahwa insan Perseroan selalu bekerja sama dalam suatu sinergi yang harmonis dengan mengedepankan rasa tanggung jawab dan suasana kekeluargaan. c. Fairness (keadilan) mengandung pengertian adanya kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Nilai ini diwujudkan dengan meritocracy (memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan berdasarkan kinerja, kesetaraan (sejajar/sama kedudukannya), dan keterbukaan (saling terbuka) dalam setiap pengambilan keputusan, sesuai batasan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Compassionate Company personnel have a sense of caring and compassion for others, with the description of the following; a. Respect to people means the company’s individual respect the opinion difference and care for other, as individual, work mate, partners as well as stakeholders in general.
STANDAR Etika Usaha dan Tata Perilaku
Code of Conduct STANDARD
Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang tidak tertulis yang diyakini oleh suatu entitas masyarakat sebagai standar perilaku entitas tersebut. Untuk dapat menurunkan dan menjabarkan Etika Usaha dan Tata Perilaku ke tingkat yang
Actualizing the Momentum of Revitalization
b. Cooperative means the company’s individuals always working together in a harmonious synergy and promoting a sense of responsibilities and kinship atmosphere. c. Fairness means the equality in fulfilling the rights of stakeholders arising under the agreement and applicable laws and regulations. This value is realized by meritocracy (giving equal opportunity to all employees based on performance, equality (equal/same position), and openness in every decision making align with the limitation and applicable regulation and laws.
Ethics is a set of norms or values that are not written which believed by one entity of Community as the entity’s behavior standards. To describe the Business Ethics and Conduct to the most real level, the Company describes Ethical Standards and Standards of Business Conduct as a guideline for the
- 1 85 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
paling nyata, Perseroan menjabarkan Standar Etika Usaha dan Standar Tata Perilaku sebagai pedoman bagi insan Perseroan dalam berelasi baik sebagai insan Perseroan maupun sebagai individu yang bermartabat.
Company’s individual to interact as Company’s individual as well as respectful individual.
Standar Etika Usaha disusun untuk menjelaskan Etika Usaha Perseroan saat berelasi dengan berbagai pihak. Adapun Standar Etika Usaha tersebut adalah:
Standards of Business Ethics prepared to explain the Company's business, when related to the various parties. The Standards of Business Ethics are:
1. Etika Perseroan dengan Karyawan Perseroan memperlakukan karyawan secara setara (fair) dan tidak membedakan suku, agama, dan ras dalam segala aspek. Perseroan menyadari bahwa karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perseroan. Oleh karena itu setiap karyawan dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi dan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi, dan seimbang antara Perseroan dan karyawan.
1. Company Ethics with the employee Company treats the employees fairly without discrimination in tribe, religion and race in all of the aspects. The company realize that employees have important role and position as a subject and company’s objective. Therefore, every employee required to participate and proactively involve by increasing the production and productivity through dynamic, harmonic, consistent, and balanced relation between the company and employees
2. Etika Perseroan dengan Konsumen Perseroan mengutamakan kepuasan dan kepercayaan konsumen dengan menjual produk dan jasa yang memenuhi komitmen dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman, layanan purna jual, maupun jaminan produk sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu Perseroan membuka layanan konsumen dan menindaklanjuti keluhan konsumen tanpa melakukan diskriminasi terhadap konsumen. Perseroan juga menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan dan menyediakan media komunikasi bagi pelanggan. Promosi yang dilakukan Perseroan berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat. Insan Perseroan bertindak sebagai konsumen dan marketer dengan mengkonsumsi dan memasarkan produk Perseroan.
2. Company Ethics with Consumers Company prioritize customer’ satisfaction trust by selling products and services that fulfill the commitments from the aspect of price, quality, delivery time, after-sales service, and product assurance in accordance with applicable standards. In addition, the Company open customer service and follow up on consumer’s complaint without discriminating the consumers. The Company also maintain the confidentiality of customer information and provide a medium of communication for customers. Promotion conducted by the Company in a healthy sustainable, fair, truthful, not misleading, and accepted by the norms of society. Company’s individual act as consumers and marketers by consuming and marketing the Company's products.
3. Etika Perseroan dengan Pesaing Hubungan Perseroan dengan kompetitor/pesaing dilandasi sikap saling menghormati serta menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan melakukan market research dan market intelligent untuk mengetahui posisi pesaing, dan melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan produk dan layanan yang bermutu.
3. Company Ethics with Competitor The Relation of the Company with the competitor based on mutual respect and also as confident and introspection trigger by doing market research and market intelligent to know the position of competitors, and doing a fair competition by promoting excellence of products and quality services.
4. Etika Perseroan dengan Penyedia Barang dan/atau jasa Perseroan menciptakan iklim kompetisi yang adil (fair)
4. Company Ethics with Goods and/or Services Providers The Company creates a fair and transparent competition
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 86 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
dan transparan dalam pengadaan barang dan/atau jasa dengan cara menetapkan penyedia barang dan/ atau jasa berdasarkan kepada kemampuan dan prestasi; berkomitmen untuk saling memenuhi hak dan kewajiban yang telah disepakati bersama; memelihara komunikasi yang baik dengan penyedia barang dan/atau jasa termasuk menindaklanjuti keluhan dan keberatan; memanfaatkan hubungan baik dengan penyedia barang dan jasa sebagai market intelligent dan competitor intelligent; dan menerapkan teknologi pengadaan barang dan/atau jasa terkini, misalnya dengan mempersiapkan e-procurement.
environment in the procurement of goods and / or services by determining goods and / or services providers based on competency and achievement; committing to fulfill agreed mutual rights and obligations; maintaining good communication with the provider, including following up on complaints and objections; utilizing of a good relationship with suppliers of goods and services as market intelligent and competitor intelligent; and applying the recent procurement technology of goods and/or service, for example by preparing e-procurement.
5. Etika Perseroan dengan Mitra Bisnis Perseroan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan mitra bisnis sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku. Perseroan menempatkan obyektivitas, kemandirian, dan keadilan dalam setiap kebijakan penilaian yang mempengaruhi kerjasama bisnis; membuat perjanjian bisnis yang berimbang serta saling menguntungkan dengan tidak melanggar aturan dan prosedur; mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku; dan membangun komunikasi secara intensif untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.
5. Company Ethics with Business Partners Company improve the climate of mutual trust, respect, and foster togetherness with business partners in accordance with the existing business principles. Company puts objectivity, independence, and justice in every policy assessment affecting business partnership; making equal business agreement and mutually benefiting each other without violating the regulations and procedures; prioritizing optimal achievement according to prevailing standards; and building intensive communication to find the best solution to improve performance.
6. Etika Perseroan dengan Kreditur/Investor Perseroan menerima pinjaman/penanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan bisnis dan peningkatan nilai tambah Perseroan dengan cara menyediakan informasi yang aktual, transparan, akurat, tepat waktu dan prospektif bagi calon kreditur/ investor maupun kreditur; memilih kreditur/ investor berdasarkan aspek kredibilitas dan bonafiditas yang dapat dipertanggungjawabkan; menerima pinjaman/ penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sah dengan klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip kewajaran (fairness); memberikan informasi secara terbuka tentang penggunaan dana untuk meningkatkan kepercayaan kreditur/ investor; menjajaki peluang bisnis dengan Investor untuk meningkatkan pertumbuhan Perseroan; melindungi hak dan kepentingan kreditur antara lain: pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai perjanjian dan covenant (jaminan perusahaan untuk kepentingan kreditur); dan pengelolaan penggunaan pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukan dan pelunasannya, termasuk penggunaan dan penyediaan dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang jangka panjang.
6. Company Ethics to Creditor/Investor The Company accept a loan / investment only for business purposes and improving Company’s added value by providing actual, transparent, accurate, timely and prospective information for potential lenders / investors and creditors; choosing the lender / investor based on the accountable credibility and reliability; accepting loans / investments tied by legitimate agreements with clauses to emphasize fairness principles; providing information openly about the use of funds to increase the confidence of creditors / investors; exploring business opportunities with investors to increase Company’s growth; protecting the rights and interests of creditors, among others: the fulfilling the duties to creditors according to the agreement and covenant (a company assurance for the creditors interest); managing the long-term loans in accordance with the allocation and acquittal, including the usage and provision of funds from operational income that can be used to pay the loan interest and long-term debts.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 87 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
7. Etika Perseroan dengan Pemerintah Sebagai BUMN, Perseroan berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan cara membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah; menerapkan standar terbaik (best practices) dengan memperhatikan peraturan yang berlaku mengenai kualitas produk, kesehatan, keselamatan, lingkungan dan pelayanan; dan mendukung program yang dicanangkan pemerintah.
7. Company Ethics with the Government As state owned enterprise, Company is committed to comply all the laws and regulations by building good relation and communication with the central and regional government; applying best practices by considering the applicable regulation regarding product quality, health, safety, environment and service; and supporting government’s programs.
8. Etika Perseroan dengan Masyarakat Perseroan melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas hidup serta dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah terkait, dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat tentang program sosial dan kemasyarakatan serta kebijakan-kebijakan yang relevan; memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan-kegiatan Perseroan dalam batas tertentu dan untuk mempromosikan produk setempat dalam acara-acara Perseroan; mengoptimalkan penyaluran program-program bantuan Perseroan kepada masyarakat; melarang Karyawan memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar kewenangannya; tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasar suku, agama, ras dan antar golongan; serta turut serta memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat di sekitar Perseroan.'
8. Company Ethics with Society Company conducts social and community program to empower the surrounding community’s potential and to improve the life quality as well as synergizing the related government’s program by socializing to community about the social program and relevant policies; giving the chance to community that eager to know about the company’s activities with some limitation and promoting local product in the company’s events; optimizing company’s CSR to community; prohibiting the employees giving false promises to community that beyond their authorities; do not take action leading to discrimination based on tribes, religions, races and groups; participating in keeping clean and healthy environment around the company.
9. Etika Perseroan dengan Media Massa Perseroan menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk membangun citra yang baik dengan memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada media massa; menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik membangun yang disampaikan melalui media massa; mengundang media massa untuk mempublikasikan berita tentang Perseroan.
9. Company Ethics on Mass Media The Company views mass media as a partner and as a promotional tool to build a good image by providing relevant and balanced information to the media; accept and follow up the constructive criticism conveyed through the mass media; invite the media to publish news about the Company.
10. Etika Perseroan dengan Organisasi Profesi dan Asosiasi Perseroan menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi profesi dan Asosiasi untuk memperoleh informasi perkembangan bisnis dan regulasi serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menerapkan standar-standar yang ditetapkan organisasi profesi dan asosiasi, dan memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi profesi dan asosiasi.
10. Company Ethics with Profession and Association Organisation Company building good and sustainable partnership with profession and association organisation to gather information about business and regulation development and solving the current problems by implementing standards that have been set by profession and association organisation and giving equal treatment to profession and association organisation.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 88 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Standar Tata Perilaku dibuat dan disusun untuk memberikan landasan kepada insan Perseroan dan Perseroan sendiri untuk berperilaku sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekaligus, Standar Tata Perilaku menjadi sebuah mode preventif yang akan melindungi Perseroan dan insan Perseroan dari tindakan kecurangan atau penyimpangan internal yang dapat terjadi.
Code of conduct standards is made to give the guideline to company’s individual and to the company itself to act according to company’s regulation and laws. At the same time, code of conduct standards become a preventive mode that protect the company and company’s individual from fraud act or irregularities that can occur internally.
1. Etika Kerja Sesama Insan Perseroan Etika kerja antar sesama insan Perseroan dilandasi dengan bekerja secara profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal; jujur, sopan, dan tertib; mentaati peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku; saling menghargai, terbuka menerima kritik, dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat; saling membantu, memotivasi, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas; mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling berbagi pengetahuan serta kemampuan; mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas; berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif secara santun; serta menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.
1. Cooperation Ethics among Company’s individuals Cooperation ethics among individuals in Company is based on professional and cost-conscious to produce optimal performance; honest, polite, and orderly; comply all the regulations and laws; respect each other, open with critics, and suggestion as well as solving the problem by discussion to reach the agreement; helping each other, motivating, and working together to finish the tasks; communicating any new idea and sharing knowledge and skills; taking initiative and developing the competency in performing the tasks; dare to discuss the false policies to do constructive correction politely; and respect the difference of gender, tribe, religion, race and groups.
2. Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi Perseroan Insan Perseroan memanfaatkan data dan informasi Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan dan pengambilan keputusan dengan cara memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Perseroan; menghindari penyebarluasan data dan informasi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja; menyerahkan semua data yang berhubungan dengan Perseroan pada saat berhenti bekerja; menjaga kerahasiaan informasi tentang konsumen; merahasiakan setiap informasi yang berpotensi mempengaruhi nilai saham sampai pada waktunya dilakukan pengumuman kepada masyarakat; dan dilarang melakukan perdagangan sekuritas saham Perseroan; dan dengan menggunakan informasi dari dalam.
2. Safeguard the Company’s Confidential Data and Information Company’s individual utilize the data and information to improve the added value of Company and decision making by giving the relevant and proportional information to stakeholders by still considering the Company interest; avoiding the dissemination of data and information to other parties that has no business while they are still working or not; submitting all data related to the company by the time they stop working; keeping the secrecy of information about the consumer; concealing all information that has potential to affect the share value until the time to announce it to society; prohibiting from trading company’s stock by using the internal information.
3. Kesempatan yang sama untuk mendapatkan Pekerjaan dan Promosi Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi sebagaimana yang telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
3. Equal Opportunity to Get the Job and Promotion Company give the same opportunity to get the job and promotion as being stated in work agreement.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 89 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
4. Perlindungan Informasi Perseroan dan Intangible Asset Perseroan melindungi informasi Perseroan dan intangible asset melalui perlindungan terhadap semua kekayaan intelektual Perseroan sesuai undang-undang HAKI. Selain itu, informasi Perseroan dikelola melalui manajemen Teknologi Informasi, dan pengelolaan database Perseroan atas pengetahuan intelektual dan dapat diakses oleh seluruh karyawan.
4. Protection of the Company’s Information and Intangible Asset Company protects the company’s information and intangible asset by protecting all the intellectual wealth according to IPR regulation. Moreover, the company’s information is managed through information system management, and database management of the intellectual knowledge and can be accessed by all employees.
5. Informasi Orang Dalam Mentaati peraturan perundangan mengenai “informasi orang dalam” (insider trading) terhadap permintaan akses atas informasi tertentu yang sensitif dan atau bersifat rahasia sesuai dengan peraturan perundangan pasar modal yang berlaku.
5. Insider Trading Obeying all regulations regarding insider trading to all access asking about the sensitive information or confidential based on the applicable laws and regulation of capital market.
6. Menjaga Harta Perseroan Insan Perseroan mengoptimalkan penggunaan harta Perseroan dengan cara bertanggung jawab atas pengelolaan harta Perseroan dan menghindarkan penggunaannya di luar kepentingan Perseroan; mengamankan harta Perseroan dari kerusakan dan kehilangan; dan melakukan penghematan pemakaian energi.
6. Safeguard Company’s Assets Company’s individual to optimize the usage of Company’s assets by being responsible for managing the Company’s assets and avoiding its usage beyond the Company’s interests; securing Company’s assets from damage and loss; and saving the energy usage
7. Menjaga Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) Insan Perseroan menjadikan LK3 sebagai bagian dari budaya kerja untuk menciptakan suasana kerja yang tertib, aman, handal, nyaman dan berwawasan lingkungan dengan cara menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan kerja serta menerapkan sistem dan peraturan LK3 di lingkungan kerja secara konsisten, serta tanggap terhadap keadaan darurat yang disebabkan oleh gangguan keamanan, kecelakaan, pencemaran, dan bencana alam. Selain itu Perseroan diharuskan menciptakan produk dan kemasan yang ramah lingkungan.
7. Keeping Health and Work Safety Environment (HSE) Company’s individuals make Healthy and Safety Environment as part of working culture to create orderly, safe, professional, comfortable and green working environment as well as implementing system and regulation about health and work safety environment in work environment consistently, and be perceptive to the emergency that caused by security problem, accident, pollution and natural disasters. Other than that, the company is obligated to create green product and green packaging
8. Mencatat Data dan Pelaporan Perseroan menyelenggarak an pencatatan dan pendokumentasian serta pelaporan atas kegiatan operasional Perseroan secara profesional. Perseroan menyajikan laporan keuangan sesuai standar dan prinsip akuntansi yang berlaku serta menyampaikan tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Insan Perseroan mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat, dan tepat waktu dengan cara mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapat
8. Data and Reports Recording Company presents the records and documentation as well as the reports of operational activity professionally. Company present the financial report based on standards and accounting principle and delivering it on time to all parties. Company’s individual manage the data in orderly, detail, accurate, and timely by recording the data and compiling the reports based on trusted sources and can be accounted for; presenting the report in short, clear, precise and communicative way to be used for decision making and
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 90 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
dipertanggungjawabkan; menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat, dan komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja; dan tidak menyembunyikan data dan laporan yang seharusnya disampaikan.
as feedback to improve the performance; and do not hide the data and reports that should be delivered.
9. Menghindari Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan Jabatan Insan Perseroan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dengan cara mematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan; tidak memiliki saham/kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk suami/istri, anak, dan saudara sekandung; tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perseroan, termasuk suami/istri, anak, dan saudara sekandung; tidak merangkap jabatan dan/atau bekerja di Perseroan lain termasuk anak Perseroan yang berafiliasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak obyektif; tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang dan/atau jasa dan konsumen; dan tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, pemutusan hubungan kerja (PHK) apabila berada dalam posisi/ kedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan.
9. Avoiding Conflict of Interest and Abuse of Position Company’s individual to avoid the condition, situation or impression of conflict of interest and abuse of position by obeying applicable regulation, system and procedure; not having great amount of stock/share in other business that has partnership or the competitors of the Company that can affect the decision making including the husband/wife, children, and siblings; not having business that directly related to the activity of the Company including the husband/wife, children, and siblings; not having double position and/or working in other Company including the affiliated subsidiaries that can cause not objective decision making; not giving or accepting loan from goods or service provider and consumer; not involving in talent process such as recruitment, performance assessment, promotion, transfer and dismissal if in the position causing conflict of interest.
10. Menerima Hadiah/Cinderamata/Gratifikasi Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Sikap Perseroan dan insan Perseroan terhadap gratifikasi adalah: a. Insan Perseroan dan keluarganya dilarang menerima gratifikasi, baik langsung maupun tidak langsung, dari mitra usaha dan pihak lainnya yang akan mempengaruhi independensi dan obyektifitas pelaksanaan tugasnya di Perseroan. b. Insan Perseroan dilarang menerima hadiah, imbalan, cindera mata, fasilitas, ataupun kemudahan lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran. c. Insan Perseroan menolak pemberian yang diduga akan terkait dengan fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya dengan tetap memperhatikan norma-norma kesopanan.
10. Accepting Gifts/Souvenirs/Gratification Gratification is giving in wide meaning including giving money, goods, discount, commission, loan without interest, travelling tickets, housing facility, tour, medication and other facilities. The attitude of the company and individual towards gratification are:
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 91 -
a. Company’s Individual and family prohibit from accepting the gratification, whether it’s direct or indirect, from partner and other parties which can affect the independency and objectivity in performing the tasks in company b. Company’s Individual prohibit from accepting gifts, payment, souvenirs, facility or any other facilities whose value beyond the reasonable limit c. Company’s Individual rejects gifts that suspected will be related to his/her function, responsibilities and authorities by still considering the politeness
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
d. Apabila karena sesuatu hal Insan Perseroan tidak memungkinkan untuk menolak hadiah tersebut, maka yang bersangkutan wajib segera melaporkannya kepada Komite GCG dan Pemantauan Risiko dan menyerahkan hadiah tersebut ke Perseroan. e. Insan Perseroan diperbolehkan menerima hadiah dan cindera mata dalam batas kewajaran dalam rangka: i. Perkawinan, khitanan, musibah, perayaan tertentu sesuai dengan adat istiadat daerah setempat. ii. Penghargaan yang diperoleh atas pencapaian prestasi tertentu di bidang olah raga, seni, dan sejenisnya yang tidak berkaitan dengan bisnis Perseroan atau mewakili Perseroan dalam kegiatan di bidang olah raga, seni, dan sejenisnya. iii. Promosi dari suatu Perseroan tertentu, seperti pulpen, pensil, buku agenda, gantungan kunci, kalender, dan lain-lain sejenisnya.
d. If because one and another reason the Company’s Individual can not reject the gifts, so the concerned individual should report it to GCG committee and risk monitoring and give the gifts to the Company e. Every Company’s personnel is allowed to accept gifts and souvenirs within reasonable boundary in terms of: i. Marriage, circumcision, accident, other celebration which align with local culture ii. Awards earned from the achievements in sports, arts, and others that is not related to the Company's business or represent the Company in sports, arts, others. iii. Promotion from other company such as pen, pencil, notes, keychain, calendar, and etc.
11. Memberi Hadiah /Cinderamata/Gratifikasi Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah dengan menggunakan fasilitas Perseroan kepada pihak ketiga yang dilakukan untuk kepentingan pribadi. Selain itu Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah, imbalan, cinderamata, gratifikasi, fasilitas, ataupun kemudahan lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran dan/atau yang dapat mempengaruhi pertimbangan dalam menjalankan bisnis Perseroan. Insan Perseroan diperbolehkan memberikan hadiah, imbalan, dan cinderamata dalam batas kewajaran dan telah mendapat otorisasi dari pejabat Perseroan yang berwenang.
11. Giving Gifts/Souvenirs/Gratification Company’s Individual is prohibited to give gifts by using the company’s facility to third parties for individual interest. Moreover, the Company individual is prohibited to give gifts, payment, souvenirs, gratification, facility and other benefit whose value is beyond the reasonable limit and/ or that may affect the Company’s consideration in running the business. Individual is allowed to give present, payment, and souvenirs within reasonable limits and has the authority from authorized officer in the Company.
12. Merokok, Penyalahgunaan Narkotika , Obat Terlarang dan Minuman Keras (Miras) Perseroan secara khusus melarang Insan Perseroan untuk merokok di lingkungan/tempat kerja kecuali di waktu dan tempat yang khusus disediakan untuk itu. Di samping itu Perseroan melarang insan Perseroan untuk mabuk, minum minuman keras, madat, memakai obat terlarang, menyalahgunakan obat bius, narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya di dalam maupun di luar tempat kerja. Insan Perseroan dilarang memiliki, menggunakan, menyuruh menggunakan dan memperdagangkan atau menjadi penjual/perantara penjualan obat-obatan terlarang secara ilegal di dalam maupun di luar tempat kerja.
12. Smoking, Narcotics, Drug and Alcohol Abuse Company specially prohibits the Company’s individual to smoke in work environment/place except in time and place that specially provided for it. In addition, the Company prohibits the individual in Company to get drunk, drink alcohol, use drugs, and other types of drugs inside or outside work place. The Company’s Individual prohibited to have and use, ask to use and trade or become the seller/broker selling drugs illegally inside and outside the work place
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 92 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
13. Aktivitas Politik Insan Perseroan bersikap netral terhadap semua partai politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perseroan untuk kepentingan golongan/partai politik tertentu; tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan/atau anggota legislatif; dan tidak membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol, gambar, dan ornamen partai politik di lingkungan Perseroan.
13. Political Activities Company’s Individual should act neutrally towards political parties by not using Company’s facility for the interest of official group/ political party; not having double job as political party in management level and/or legislative member; not bringing, showing, setting and distributing symbol, picture, and ornament of political parties in Company’s environment
14. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Insan Perseroan harus menghormati hak kekayaan intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat mengakibatkan Perseroan menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti rugi. Seluruh Insan Perseroan harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Perseroan. Jajaran Insan Perseroan yang turut serta/bekerja dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan digunakan oleh Perseroan , atau Insan Perseroan yang memiliki hak atas hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan proses atau produk tersebut sebagai milik Perseroan baik selama masa kerja maupun setelah Insan Indofarma tidak bekerja lagi untuk Perseroan. Seluruh Insan Perseroan harus menginformasikan hasil karya yang dihasilkannya baik selama maupun di luar jam kerja, jika hasil karya tersebut terkait dengan bisnis atau operasi Perseroan. Perseroan berhak atas seluruh manfaat (exclusive benefits) dari paten, dan lain-lain yang terkait dengan hasil karya dimaksud di atas.
14. Intellectual Property Right Company's personnel must respect the intellectual property rights of others because of any unauthorized use of intellectual property rights of others may result in the Company bears in civil lawsuits and compensations. Every individual of the Company should participate actively to protect intellectual property rights of the Company. The individuals of the Company who participate / work in the development of a process or product that will be used by the Company, or the Company’s individual that has the right for the attainments, must treat information related to the process or product of as company’s property during employment or after no longer work for the Company. All individual of the Company has to inform the produced attainment both during and outside working hours, if the attainment related to the business or operations of the Company. The Company is entitled to all benefits (exclusive benefits) of the patent, and other benefit related to the mentioned attainment.
Penerapan dan Pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku
Implementation and Violation of Code of Conduct
Proses penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan melibatkan seluruh manajemen dan seluruh level insan Perseroan. Dengan bantuan Komite GCG dan Pemantauan Risiko, Dewan Komisaris bertanggung jawab atas dipatuhinya Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Internal (SPI). Direktur, Manajer, dan setingkat Manajer bertanggung jawab atas penerapan di lingkungan unit kerjanya masing-masing. Direksi kemudian menunjuk Manajer SPI sebagai penanggung jawab pelaporan pelanggaran pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Setiap insan Perseroan menerima 1 (satu) salinan Etika Usaha dan Tata Perilaku dan menandatangani formulir pernyataan yang diperbaharui dan ditandatangani kembali setiap tahunnya.
The implementation process of code of conduct in Company’s environment involving all management and all level of individual in the Company. With the help of GCG and Risk Monitoring Committee, Board Of Commissioners responsible for the compliance of Company’s code of conduct. Board of Directors responsible for the implementation of code of conduct with the help of Corporate Secretary and Internal Audit Unit. Board of Directors, Managers, and Manager level responsible for the implementation within each work unit. Each Company’s individual receives 1 (one) copy of Code of Conduct and sign the acknowledgment form that is updated and sign back yearly.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 93 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
Perseroan juga memberlakukan sanksi atas pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku sesuai dengan berat/ringan, sifat, dan seringnya pelanggaran dilakukan. Prosedur pemberian sanksi sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan dengan Serikat Pekerja Perseroan. Selain sanksi, Perseroan mengharuskan setiap insan Perseroan untuk melaporkan adanya pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku yang diketahui.
Company also impose sanctions for breach of Code of Conduct depends on the heavy/light, nature and frequency of the violation. Sanction procedure based on Collective Employee Agreement between the Company and Company Employee Union. Other than sanction, Company obligate each individual to report breach of Code of Conduct.
Sosialisasi dan Internalisasi
Socialization and Internalization
Dalam penerapannya, Perseroan mengharapkan kesadaran sebagai fondasi bagi pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku bagi seluruh insan Perseroan. Untuk itu, sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku dilakukan sebagai upaya memberikan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Setiap insan Perseroan dapat meminta penjelasan atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada atasan langsung atau kepada Sekretaris Perusahaan sebagai fungsi yang ditunjuk bertugas untuk melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada seluruh insan Perseroan.
In the implementation, company expects the awareness as foundation of Code of conduct implementation for all individual of the Company. Therefore, the socialization and interalization of Code of Conduct is conducted as the effort to give a strong foundation for the implementation of Code of Conduct. Each individual of the Company may request explanation or ask question related to Code of Conduct directly to their immediate supervisor or to Corporate Secretary as the appointed unit to conduct socialization and internalization of Code of Conduct to all individual of the Company.
Di samping itu, setiap insan Perseroan dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada Sekretaris Perusahaan yang kemudian akan diusulkan sebagai pembaruan dan revisi untuk kemudian dirumuskan oleh Dewan Komisaris melalui Komite GCG dan Pemantau Risiko.
In addition, every individual can give suggestion to improve Code of Conduct to the Corporate Secretary which will then be suggested as renewal and revision which later will be defined by Board of Commissioners through GCG committee and risk monitoring
Pedoman pengendalian Gratifikasi
Gratification control guidelines
Sebagai turunan dari Etika Usaha dan Tata Perilaku, Perseroan merumuskan Pedoman Gratifikasi sebagai salah satu acuan pengelolaan proses bisnis dan aktivitas operasi yang yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Pedoman ini disusun sebagai sikap tegas terhadap pengendalian Gratifikasi yang melibatkan insan Perseroan, meskipun dalam kegiatan usaha Perseroan, Gratifikasi merupakan hal yang mungkin sulit dihindari oleh insan Perseroan. Hal ini penting untuk dibudayakan di lingkungan Perseroan sebagai suatu proses pembelajaran bagi Insan Perseroan yang mempunyai harkat, martabat dan citra yang tinggi dalam hubungan bisnis dengan para pemangku kepentingan.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Derived from Code of Conduct, Company defines gratification guidelines as one of referral of managing the business and operation activity which is free from the corruption, collusion, and nepotism and paying attention to the GCG principle. This guideline is made as assertiveness to control the gratification which involving all Company's individual, although in Company’s business, gratification is hard to be avoided by the individuals. This is important to be practiced in working environment as a learning process for all individual that have dignity and high image in business relation to all stakeholders.
- 1 94 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Pengertian, Ruang Lingkup dan Prinsip Dasar Gratifikasi
The definition, scope and basic principle of gratification
Perseroan mendefinisikan Gratifikasi sebagai kegiatan pemberian dan/atau penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan, baik yang diterima/diberikan di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh Insan Perseroan terkait dengan wewenang/jabatannya di Perseroan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, objektivitas, maupun profesionalisme Insan Perseroan.
The Company define gratification as the activity of giving and/ or accepting present/souvenirs and entertainment, whether it is given/accepted inside or outside the country and that is done using electronic or without electronic means, that is done by individual of company related to authorities/position in the company, so it can raise interest collision which can affect the independency, objectivity as well as professionalism of the individuals in the Company.
Hadiah/cinderamata adalah objek dari Gratifikasi dalam arti luas, yakni meliputi uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Pengendalian Gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perseroan karena Gratifikasi tersebut dapat berpotensi menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Perseroan. Suatu Gratifikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: 1. Gratifikasi tersebut berhubungan dengan wewenang/ jabatan di Perseroan; 2. Gratifikasi yang berupa penerimaan/pemberian Hadiah/ Cinderamata dan Hiburan tidak dilaporkan kepada atasan langsung.
Presents / souvenirs was the object of gratification; in a wider sense it is the money, stuff, rebate ( discount ) the commission, loans, without interest a journey, a kind of inn, a tour, treatment for free, and other facilities. Gratification to control are essential for the company because the gratuity could potentially be criminal extortion and is one of the corruption that can provide law and the negative impact of the company. A gratuity be turned criminal extortion when fulfilling elements as follows:
Prinsip dasar Perseroan atas Gratifikasi terbagi dalam dua kegiatan, yaitu pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dan penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan. Seluruh Insan Perseroan dilarang baik secara langsung atau tidak langsung memberi Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing Perseroan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya. Seluruh Insan Perseroan yang karena jabatannya dan/atau anggota keluarganya (keluarga inti) dilarang untuk menerima atau meminta baik secara langsung atau tidak langsung Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing Perseroan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundangundangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.
The Company’s basic principle on Gratuity is divided into two, namely the provision of Gifts/Souvenirs and Entertainment, and the acceptance of Gifts/Souvenirs and Entertainment. The entire Company’s personnels are prohibited, be it directly or indirectly, to provide Gifts/Souvenirs and or Entertainment to anyone with business relationship with the Company, or the competitor of the Company, which aims to obtain information, or something that is not justified by the provisions of the applicable legislation, or to affect parties intended to do and/or not do something related to their position/office. The entire Company’s personnel, in which because of his or her position and/or because the members of his or her family (nuclear family) are forbidden to accept or ask, either directly or indirectly, for Gifts/Souvenirs and or Entertainment, to any party who has business relationship or a competitor of the Company, which aims to obtain information, or something that is not justified by the provisions of the applicable legislation, or to influence the parties intended to do and/or not do something related to his or her position/office.
Actualizing the Momentum of Revitalization
1. 2.
- 1 95 -
The gratification associated with their respective authorities / the employment in the company; Gratuity and acceptance of gifts and souvenirs and entertainment not reported to the immediate superior
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
Insan Perseroan wajib melakukan penolakan atas tawaran/ pemberian Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pedoman ini, dengan cara santun terhadap tawaran/pemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada pihak yang menawarkan/memberi.
The Company’s personnel are required to refuse the offer/giving of Gifts/Souvenirs and or Entertainment that does not comply with the provisions set forth in this Code, by courtesy of the offer/ provision in question, by giving an explanation of the policies and rules to those who offer/give.
Batasan Gratifikasi
Gratification Limitation
Di luar pelarangan atas Gratifikasi, Perseroan memperbolehkan dilakukannya pemberian Gratifikasi dengan batasan sepanjang pemberian tersebut dimaksudkan untuk membina hubungan baik dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan memperhatikan hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan untuk memberikan sesuatu hal kepada Perseroan yang tidak menjadi hak Perseroan secara hukum. Pemberian Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan tidak diperbolehkan dalam bentuk uang tunai dan tidak diperbolehkan dalam bentuk-bentuk yang melanggar kesusilaan dan hukum.
Outside the restriction of gratification, company allows the gratification with the limitation that the gift aim to build good relation and considering equal relation, respectful and not aiming to bribe the party concerned to give something to the company that the company is not legally entitled. Giving present/souvenirs and/or entertainment is not allowed in the form of fresh money and is not allowed in the form that violate the morality and law.
Pemberian Hadiah/Cinderamata berupa barang yang dimaksudkan untuk promosi Perseroan, wajib mencantumkan logo Perseroan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang dimaksud. Pemberian honorarium rapat kepada Pihak Ketiga diperbolehkan sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan kepada Perseroan atas undangan resmi dari Perseroan, sepanjang kriteria dan besaran honorarium tersebut telah diatur dalam peraturan perusahaan.
Giving present/souvenir in the from of goods that intended to promote the company, must put company logo that is not separated from the goods. Giving the meeting’ honorarium to third parties is allowed as appreciation of idea and skill contribution that has been given to company as formal invitee by company, as long as the criteria and the amount of honorarium has been stated in company’s regulation.
Pemberian Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan berupa barang/uang/setara uang diperbolehkan dalam hal Insan Perseroan menghadiri acara Pernikahan, Khitanan, Kelahiran, atau Musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp1 juta untuk setiap acara ke relasi Perseroan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi pihak penerima, untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya. Jamuan makan tidak perlu dibatasi sejauh memenuhi kewajaran dan dilakukan di tempat yang terhormat dan tetap menjaga citra positif Perseroan.
Giving present/souvenir and/or entertainment in the form of goods/money/cash equivalent is allowed if the individual attend the wedding, circumcision, birth or accident with the maximum amount of Rp1 million for each events to company’s partners, as long as the gift is not aiming to influence the other parties to do and/or not to do something related to authorities/position. The banquet doesn't need to be limited as long as it’s still natural and reasonable and done in a respectful place and still maintain the positive image of the company.
Dalam menerima Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan, Perseroan memperbolehkan insan Perseroan untuk menerima dengan batasan menerima Hadiah/Cinderamata yang
In accepting present/souvenirs and/or entertainment, company allows the individual to accept with the limitation of accepting present/souvenirs that has logo/name of the company. The
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 96 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
mencantumkan logo/nama perusahaan pemberi, dengan logo dan nama perusahaan/pihak yang memberikan bendabenda dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan/promosi perusahaan pemberi dan merupakan benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi perusahaan. Penerimaan juga diperbolehkan untuk benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial yang tinggi, seperti buku, compact disc dan sebagainya; Hadiah/Cinderamata yang bukan berupa pemberian yang melanggar kesusilaan dan hukum; serta honorarium sebagai pembicara/narasumber yang diundang secara resmi oleh Pihak Ketiga sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Indofarma untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.
Company’s logo and name of the giver is integral part of regulation / company’s promotion. The acceptance is allowed for goods that don't have high financial values such as books, compact disc, and so on; present/souvenirs are not something that violate the decency and laws; and honorarium as a speaker who is invited formally from third party as appreciation for the idea and skill contribution as long as the gift is not aiming to influence the individual to do and/or not do something related with authority/position.
Perseroan juga memperbolehkan pemberian Hadiah/ Cinderamata berupa barang/uang/setara uang dalam hal Insan Perseroan menyelenggarakan acara pernikahan, khitanan, kelahiran, atau terkait dengan musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp1 juta per acara, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Perseroan untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.
Company also allows the gift of present/souvenir in form of goods/money/cash equivalent if the individual organize wedding, circumcision, birth or related to disaster with the amount doesn’t exceed 1 million rupiah per event, as long as the gift doesn’t intend to influence the individual to do/or not to do something related to authority/position.
Diperbolehkannya penerimaan Hiburan oleh insan Perseroan diberikan dalam batas kewajaran, seperti Hiburan tidak dilakukan secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan Perseroan atau anggota keluarganya; bila penolakan terhadap Hiburan dimaksud dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan bisnis secara institusi antara Perseroan dengan Pihak Ketiga yang menawarkan Hiburan; tidak mengganggu waktu kerja Insan Perseroan yang bersangkutan; dan tidak melakukan pembicaraan mengenai pemberian informasi internal Perseroan yang dapat menimbulkan kecurangan dan benturan kepentingan. Dalam kondisi tertentu dimana Insan Perseroan tidak dapat menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak Ketiga dan/atau pada posisi dimana barang/uang/setara uang atau dalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada di suatu tempat yang dititipkan kepada atau melalui orang lain tanpa sepengetahuan Insan Indofarma tersebut, maka yang bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan kepada atasan langsung secara tertulis sesuai mekanisme yang telah diatur.
Permissibility of the acceptance of Entertainment by company individual is granted within reasonable limits, such as the entertainment is not done continuously by the grantor to the individual of the Company or members of their family; if the rejection of the Entertainment is feared could affect the business relation between the Company and third parties who offer the entertainment; do not interfere the Individuals’ working time; and not having talks to give internal information that could lead to fraud and conflict of interest. In certain circumstances where the individual can not avoid for receiving gifts from third parties and / or in the position where the goods / money / cash equivalent or in any other form, such gift already exists in a place that is kept by or through any other person without the knowledge of the individual, then the individual shall return it. If this is not possible, then the individual must immediately make written report to supervisor according to the mechanism set out in this guidelines.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 97 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
Apabila insan Perseroan diminta untuk memberikan Hadiah/ Cinderamata dan Hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana batasan yang telah ditentukan Perseroan, hendaknya insan Perseroan melakukan penolakan dengan cara santun terhadap permintaan tersebut dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada Pihak Ketiga.
If the individual is asked to give the Gifts / Souvenirs and entertainment that does not comply with the regulation as limitation has been specified by the Company, the individual shall do polite rejection of that request politely by providing an explanation of the policies and rules to Third Parties.
Penerapan Pengendalian Gratifikasi, Pelaporan dan Sanksi
Gratification Control Implementation, Reporting, and Punishment
Dalam Pengendalian Gratifikasi, Perseroan menerapkan mekanisme pelaporan atas definisi, ruang lingkup, prinsip dasar dan batasan-batasan Gratifikasi. Insan Perseroan wajib melaporkan penerimaan Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan di luar batasan yang sudah diatur Perseroan melalui atasan langsung, atau melalui mekanisme Pelaporan Pelanggaran/ Whistle Blowing System. Untuk penerimaan berupa barang cepat kadaluwarsa seperti makanan dan minuman, pemberian dapat diserahkan kepada lembaga sosial untuk digunakan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan. Sementara penerimaan berupa barang tidak cepat kadaluwarsa seperti uang, emas, dan lainnya, wajib disimpan di bagian keuangan sampai dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi. Sekretaris Perusahaan kemudian membuat rekapitulasi penerimaan Hadiah/Cinderamata serta melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai bagian dari komitmen Perseroan memberantas tindak suap dan korupsi di lembaga negara/BUMN.
In gratification Control, the Company implement a reporting mechanism on the definition, scope, basic principles and limitations of Gratification. Individuals are required to report the receipt of Gifts / Souvenirs and or entertainment beyond the limits that have been set by the Company, through direct supervisor, or through mechanisms of Reporting Violations / Whistle Blowing System. For receiving quick-expired goods such as food and beverage, it can be submitted to the social agencies to be used by people in need. While acceptance in the form of not-quick-expired goods such as money, gold, and others, shall be kept in finance until the status of ownership of such acceptance determined by the Corruption Eradication Commission. Corporate Secretary then a recapitulating the receipt of Gifts / Souvenirs and report it to the Corruption Eradication Commission as part of the Company's commitment to fight the bribery and corruption in state agency/state-owned enterprise.
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perseroan.
Violations of the regulation of this Gratification Control Guidelines will be penalized in accordance with applicable laws and regulations and the applicable rules and regulations in the Company.
Guideline of state officials’ wealth report
Pedoman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara Prinsip Dasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara
Basic principle of state officials’ wealth report
Sebagai BUMN yang dimiliki oleh Negara melalui Pemerintah Indonesia, Perseroan wajib mentaati peraturan perundangundangan yang mengikat. Salah satu bentuk peraturan
As SOE that is owned by the State through the Government of Indonesia, the Company shall comply the binding laws and regulations. One form of legislation that is based on the spirit
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 1 98 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
perundang-undangan yang dilandasi oleh semangat pemberantasan korupsi dan tindakan penyimpangan internal adalah kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN).
of fighting corruption and internal fraud action is the obligation to report the State officials’ wealth.
LHKPN merupakan daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK No. KEP 07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan wewenang KPK melaksanakan langkah atau upaya pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran dan pemeriksaan terhadap LHKPN. Selain itu, UndangUndang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan dan mengumumkan Harta Kekayaannya sebelum dan setelah memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah menjabat. Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 pasal 2 (7) beserta penjelasannya, diuraikan bahwa pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
LHKPN is a whole list of State Officials’ Wealth as outlined in LHKPN form that has been specified by the Corruption Eradication Commission as set out in the KPK Decision No. KEP 07 / KPK / 02/2005 on the Registration Procedures, Inspection and Announcements of State Officials’ Wealth Report. Law No. 30 of 2002 on the Corruption Eradication Commission asserted the authority of KPK to implement the steps or prevention efforts for corruption, among others through the registration and inspection of LHKPN. In addition, Law No. 28 of 1999 about the Country administration that is Clean and Free from Corruption, Collusion and Nepotism, mandates that every operator shall report and announced the wealth before and after taking position and willing to be examined before and after taking position. In Law No. 28 of 1999 Article 2 (7) in the explanation, elaborated that other officials who have strategic function in relation to the administration of the country, including the Board of Commissioners, Directors, and other structural officials at the State Owned Enterprises (SOE) and the Regional Owned Enterprise (ROE)
Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan untuk mewujudkan Penyelenggara Negara yang mentaati asasasas umum penyelenggaraan negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya. Setiap Penyelenggara Negara dituntut untuk melaporkan kekayaanya melalui formulir LHKPN yang telah disediakan KPK untuk diisi secara jujur, benar dan lengkap, agar KPK dapat menganalisis, mengevaluasi, serta menilai atas seluruh jumlah, jenis dan nilai Harta Kekayaan yang dilaporkan, secara benar, cepat, tepat, akurat dan bertanggung jawab.
LHKPN examination that is delivered to KPK aims to realize the country administration that obey general principles of country administration that is free from corruption, collusion, and nepotism, and other misconduct act. Each State Officials are required to report the wealth through LHKPN form that is provided by KPK to be filled in an honest, true and complete manner so that KPK can analyze, evaluate, and assess the whole amount, type and value of assets that are reported in true, fast, precise , accurate and responsible way.
Dasar Hukum dan Peraturan Dalam Menerapkan LHKPN di Perseroan
Legal Standing and Regulations in Implementing LHKPN in the Company
Dalam menerapkan LHKPN, Perseroan menimbang beberapa dasar hukum dan peraturan sebagai landasan cara pandang penerapan LHKPN di lingkungan Perseroan. Dasar hukum tersebut yaitu:
In the implementation of LHKPN, the Company considers some of the legal standing and regulations as the basis of the implementation of LHKPN within the Company. The legal basis are:
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 1 99 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/BUMN/2011 pasal 2 (1) yang mewajibkan BUMN menerapkan GCG;
1. Law No. 28 of 1999 about the State administration that is Clean and Free from Corruption, Collusion and Nepotism; 2. Law No. 30 of 2002 about the Corruption Eradication Commission; 3. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01 / SOE / 2011, Article 2 (1) which requires SOE to implement GCG; 4. Decree of the Minister of State Secretary SK-16 / S.MBU / 2012 on the indicators / parameters of the Assessment and Evaluation of Good Corporate Governance Implementation; 5. Code of Business Ethics and Conduct of the Company; and 6. Article 18 of Article of Association on the duties and authority of the Board of Directors.
4. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. SK-16/S. MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG; 5. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Perseroan; dan 6. Anggaran Dasar Perseroan pasal 18 tentang tugas dan wewenang Direksi.
Pedoman LHKPN Perseroan
Guideline of Company’s LHKPN
Sesuai surat keputusan Direksi Perseroan No. 766/DIR/SK/ XI/2012 tanggal 20 November 2012, Perseroan merumuskan kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN dengan menetapkan pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN meliputi: 1. Anggota Dewan Komisaris 2. Anggota Organ Pendukung Dewan Komisaris 3. Anggota Direksi 4. Sekretaris Perusahaan 5. Manajer atau pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi
In accordance to board of directors decree No. 766 / DIR / SK / XI / 2012 dated November 20, 2012, the Company formulated a policy on Compliance and LHKPN management by appointing the officials who obligated to submit LHKPN, including: 1. Members of the Board of Commissioners 2. Support members of the Board of Commissioners 3. Members of Board of Directors 4. Corporate Secretary 5. Manager or officer 1 (one) level below the board of Directors
Masing-masing pejabat di atas diwajibkan menyampaikan LHKPN kepada KPK. Kewajiban penyampaian LHKPN termasuk awal menjabat dengan maksimal waktu pelaporan 3 (tiga) bulan setelah menjabat; dan pelaporan kembali saat mutasi, promosi, pensiun, atau telah menduduki jabatan yang sama selama 2 (dua) tahun berturut-turut. Kepada pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN dan tidak mematuhi ketentuan penyampaian LHKPN ini, Perseroan mengenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Each officer above is obligated to submit the LHKPN to KPK. LHKPN including the obligation of LHKPN submission including the initial reporting period served with a maximum of 3 (three) months after taking position; and reporting back when transfer, promotion, retirement, or has occupied the same position for two (2) consecutive years. To the officer who obligated to submit LHKPN and does not comply with the provisions of this LHKPN submission, the Company impose sanctions in accordance with the applicable laws.
benturan kepentingan
CONFLICT OF INTEREST
Prinsip Dasar Benturan Kepentingan
Basic Principle of Conflict of Interest
Benturan kepentingan adalah keadaan di mana insan Perseroan mempunyai kepentingan selain kepentingan Perseroan sehingga
Conflict of interest is a situation where the individual has interests other than the interest of the Company so it affects the decision-
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 00 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengakibatkan Perseroan tidak mendapatkan hasil terbaik. Perseroan secara tegas memberikan dasar dan batasan terjadinya benturan kepentingan pada situasi berikut: 1. Melakukan transaksi dan/atau menggunakan harta Perusahaan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, atau golongan; 2. Menerima dan/atau memberi hadiah/manfaat dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannya di dalam Perusahaan; 3. Memanfaatkan informasi rahasia dan data bisnis Perusahaan untuk kepentingan di luar Perusahaan; 4. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan Perusahaan pesaing dan/atau perusahaan mitra atau calon mitra lainnya; 5. Mempunyai hubungan keluarga sedarah dan atau semenda sampai dengan derajat ketiga dengan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
making and cause the Company not to get the best results. The Company boldly provide basic and limit for conflict of interest in the following situations:
Insan Perseroan diharuskan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dengan cara: 1. Mematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan. 2. Tidak memiliki saham/kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk suami/istri, anak, dan saudara sekandung. 3. Tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perseroan, termasuk suami/istri, anak, dan saudara sekandung. 4. Tidak merangkap jabatan dan/atau bekerja di Perseroan lain termasuk anak usaha Perseroan yang berafiliasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak obyektif. 5. Tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang dan/atau jasa dan konsumen. 6. Tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekruitmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, pemutusan hubungan kerja (PHK) apabila berada dalam posisi/kedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan.
Company Individuals are required to avoid a condition, situation or impression of conflict of interest and position misapplication by: 1. To Comply the established regulations, systems, and procedures 2. Not having stock / ownership in enterprises who are partners or competitors of the Company in the amount that can influence the decision-making, including the husband / wife, children, and siblings. 3. Not having a business that is directly related to the activity of the Company, including the husband / wife, children, and siblings. 4. Not holding double positions and / or work in other Company including the Company's subsidiary that affiliated that can cause un-objective decisions making.
Dalam board manual yang disusun sebagai pedoman kerja Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan melarang anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.
In the board manual prepared as work guidelines of the Board of Commissioners and Directors, the Company prohibits members of the Board of Commissioners and Directors to carry out actions that have a conflict of interest and take personal advantage from decision-making and / or the implementation of the Company’s activities other than a legitimate income. In the
Actualizing the Momentum of Revitalization
1. Conducting transactions and / or using Company’s assets for the benefit of themselves, their families, or groups; 2. Receiving and / or giving gifts / benefits of any kind related to their position in the Company; 3. Make use of confidential information and business data for the interest outside the company 4. directly or indirectly engage in the management of competitor’s company and / or a partner’s company or other potential partners; 5. Have a family and or marriage relationship up to the third degree with members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners.
5. Not giving or accepting loan from goods and / or services providers and consumers. 6. Not getting involved in talent processes such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer, termination of employment when in position/ role that cause conflict of interest.
- 2 01 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
Dalam hal anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi akan melakukan tindakan yang mempunyai kebenturan kepentingan, maka anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS dan ditegaskan dalam bentuk akta notaris sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
case of members of the Board of Commissioners and Directors will take action that has conflict of interest, the members of the Board of Commissioners and Directors must get approved from the independent shareholders at the Annual GMS and confirmed in the form of a notarial deed as stated in Financial Services Authority.
Perseroan melalui anggota Dewan Komisaris dan Direksi berkewajiban mengungkapkan dan melaporkan situasi/kondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi kepada pemegang saham; agar kemudian pemegang saham dapat meneliti situasi/kondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. Selain itu, seluruh karyawan wajib melaporkan kepada Direksi melalui atasannya secara berjenjang tentang situasi/kondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi; agar kemudian Direksi meneliti situasi/kondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut.
Company through the Board of Commissioners and Directors obligated to disclose and report the situation / condition indicating the presence of conflict of interest faced by the shareholders; so then shareholders can examine situations / conditions indicating the existence of conflict of interest that is reported and made the decision to solve the situation. In addition, all employees must report to the Board of Directors through hierarchical superiors about the situation / condition indicating the presence of conflict of interest; so then the Board of Directors can examine the situation / condition indicating the presence of conflict of interest collision that is reported and made the decision to solve the situation.
Pengungkapan Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Disclosure
Pada tahun 2013 dan 2014, tidak terdapat pelaporan benturan kepentingan.
In 2013 and 2014, there was no conflict of interest reported.
Whistleblowing System
Whistleblowing System Prinsip Dasar Sistem Pelaporan Pelanggaran
Basic Principles of Violation Reporting System
Whistleblowing System (WBS), atau sistem pelaporan pelanggaran, merupakan wujud komitmen tinggi dari Perseroan untuk menerapkan GCG sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Perseroan mendefinisikan Whistleblowing System sebagai sistem yang mengelola pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri (independent) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan Perseroan dan mitra bisnis dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan.
Whistleblowing System (WBS), or violation reporting system is the realization of the high commitment from Company to implement GCG in accordance with its principles. The Company defines Whistleblowing System as a system that handles complaints / disclosure regarding unlawful behavior, unethical act / not decent act in secret, anonymous and independent, which is used to optimize the role of Company's individual and business partners in exposing violations that occurred in the Company.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 02 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Perseroan telah mengembangkan sistem whistleblowing yang lebih profesional melalui sistem penanganan yang lebih baik serta perlindungan yang lebih terjamin bagi pelapor/ whistleblower melalui SK Direksi Perseroan Nomor 670/DIR/ SK/X/2012 tentang Kebijakan Whistle Blowing System di Perseroan. Laporan pengaduan/pengungkapan disampaikan kepada pengelola sistem whistleblowing, dalam hal ini Satuan Pengawasan Internal (SPI), melalui sarana/media yang telah dijamin independensinya, bebas dari benturan kepentingan, dan bersifat rahasia. Laporan pengaduan/pengungkapan dapat disampaikan melalui sarana/media berikut ini:
Telepon:
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
The Company has developed a more professional whistleblowing system through better handling systems and more secure protection for the whistleblower. A complaint / disclosure submitted to the whistleblowing system administrator, in this case the Internal Audit, through the facility/ media that guaranteed for its independence, free of conflict of interest, and confidential. A complaint / disclosure report can be submitted through the facility/ media as follows:
+62 21 8832 3971
:Phone
+62 21 8832 3975 ext. 234/218 +62 2813 1132 2234 E-mail:
[email protected]
:E-mail
Website:
www.indofarma.co.id
:Website
Pelapor juga dapat mengirimkan laporan pengaduan/ pengungkapan melalui Kotak Pengaduan yang disediakan di lingkungan Kantor Pusat Cibitung-Bekasi dan Kantor Pemasaran Manggarai-Jakarta dan akan diambil setiap satu minggu sekali.
Whistleblower may also submit a complaint / disclosure through Complaint Box provided in the Central Office Cibitung-Bekasi and Marketing Office Manggarai-Jakarta and will be taken every single week.
Proses Penanganan Pengaduan
Complaint Handling Process
Satuan Pengawas Internal (SPI) sebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola sistem whistleblowing kemudian akan melakukan penelaahan awal atau klarifikasi terhadap pengaduan/pengungkapan tersebut. Selanjutnya SPI akan membuat laporannya untuk kemudian dipresentasikan kepada Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama) akan memutuskan untuk menghentikannya jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal atau melanjutkannya dengan membentuk Tim Investigasi yang terdiri dari Tim SPI.
Internal Audit Unit (IAU) as a trusted party to manage the whistleblowing system later will conduct initial review or clarification of complaint / disclosure. Furthermore, IAU will make its report to be presented to the President Director or Director appointed by President Director. Based on the results of the presentation, President Director (or Director who is appointed by the President Director) will decide to stop it if it does not meet the requirements of the initial indication or continue to form an investigative team consisting of IAU team.
Tim Investigasi kemudian akan melakukan investigasi dan memaparkan hasilnya kepada Manajer SPI dan Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama). Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama) akan memberikan keputusan sebagai berikut:
Investigation team will then investigate and explain the results to the IAU Manager and President Director (or the Director appointed by the President Director). Based on the results of the presentation, President Director (or Director who is appointed by the President Director) will give a decision as follows:
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 03 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
1. Laporan pengungkapan ditutup, jika tidak terbukti. 2. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan administratif. 3. Meneruskan tindak pidana tersebut kepada penyidik untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan terkait dengan tindak pidana umum atau korupsi.
1. Report of disclosure is closed, if not proven. 2. Provide appropriate penalties align with applicable provisions, if proven and related with administrative actions. 3. Continuing the criminal offense to the investigator for further proceedings, if proven and associated with general crime or corruption.
Dalam hal ini, SPI melakukan koordinasi dengan Sekretaris Perusahaan guna memastikan adanya bukti permulaan yang cukup dan jika bukti-bukti cukup maka SPI merekomendasikan kepada Direktur Utama untuk persetujuan.
In this case, the ICU coordinate with the Corporate Secretary to ensure sufficient preliminary evidence and if the evidence is enough the ICU recommend President Director for the approval.
Lingkup Pengaduan/ Pengungkapan
Scope of Complaint/Disclosure
Lingkup pengaduan/pengungkapan tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan Ketenagakerjaan/Serikat Pekerja, LK3, SDM dan fasilitas Perseroan. Adapun hal-hal yang dapat dilaporkan bersangkutan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Korupsi 2. Suap 3. Benturan kepentingan 4. Pencurian 5. Kecurangan 6. Melanggar hukum dan peraturan perusahaan
The scope of complaints/disclosure not including issues related to Labor/Trade Unions, HSE, HR and facilities of the Company. The things that can be reported is associated with the following criteria: 1. Corruption 2. Bribery 3. Conflict of interest 4. Stealing 5. Fraud 6. Breaking the laws and regulation
Perlindungan Bagi Pelapor
Protection for Whistleblower
Perseroan melalui SPI sebagai pengelola sistem whistleblowing menjamin perlindungan bagi pihak pelapor dengan mengedepankan kerahasiaan identitas dari pelapor. Perseroan juga menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun.
The Company through Internal Control Unit as administrator of whistleblowing system ensures protection for the whistleblower to promote identity confidentiality of the whistleblower. The Company also guarantees the protection of whistleblower from all forms of threats, intimidation, punishment or unpleasant actions from any party as long as the whistleblower keep the secrecy of the case to any party.
Perlindungan juga berlaku bagi karyawan yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan investigasi atas pengaduan/ pengungkapan tersebut. Sedangkan bagi pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di perseroan. Adapun dalam menjalankan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan/ pengungkapan Perseroan senantiasa berkomitmen untuk mengedepankan kerahasiaan, azas praduga tidak bersalah, dan profesionalisme.
Protection also applies to employees who conduct investigations and those who provide information related with investigation process for the complaints/disclosure. While for those who violate the principle of confidentiality will be given severe penalties according to Company regulations. Meanwhile in conducting the follow up of every complaints/disclosure, Company is committed to promoting secrecy, the presumption of innocence, and professionalism.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 04 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pengungkapan Penyimpangan Internal
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
DISCLOSURE OF INTERNAL DEVIATIONS
Di sepanjang tahun 2013 dan 2014, Perseroan tidak mendapatkan penyimpangan internal yang dilakukan oleh insan Perseroan.
In 2013 and 2014, there was no internal deviations committed by the Company's Individual.
Perkara penting dan permasalahan hukum
IMPORTANT CASE AND LEGAL ISSUES
Perseroan, manajemen dan seluruh insan Perseroan tidak terlibat dalam perkara penting dan permasalahan hukum di sepanjang tahun 2014.
The Company, management, and all Company's Individual have not been involved in important cases and legal issues throughout 2014.
sanksi administratif
ADMINISTRATIVE PENALTIES
Selama tahun 2014 Perseroan tidak menerima sanksi administratif dari lembaga dan otoritas yang berwenang.
During 2014, the Company does not receive administrative penalties from institutions and authorities.
Laporan atas PERSEROAN yang Mencemari Lingkungan
REPORT OF THE COMPANY POLLUTING THE ENVIRONMENT
Dalam menjalankan aktivitas operasi dan usahanya, Perseroan tidak pernah memberikan dampak negatif bagi lingkungan terutama dalam hal pencemaran lingkungan. Di sepanjang perjalanan usahanya, Perseroan tidak pernah menjadi terlapor atas dampak pencemaran lingkungan.
In carrying out its business activities and operations, the Company has never caused negative impact on the environment, specifically in terms of environmental pollution. Throughout its business, the Company has never been the subject report towards the impact of environmental pollution.
Program Kepemilikan Saham Oleh karyawan Atau Manajemen (ESOP/MSOP)
EMPLOYEE OR MANAGEMENT STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP/MSOP)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang digelar di tahun 2001 yang kemudian tertuang dalam akta No. 8 tanggal 12 Februari 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH, pemegang saham menyetujui program pemilikan saham karyawan (Employee Stock Ownership Program/ESOP) sebanyak 28.125.000 lembar saham untuk jangka waktu 3 tahun. Program pemilikan saham ini diberikan kepada seluruh karyawan Perseroan.
Actualizing the Momentum of Revitalization
The Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) that was held in 2001 as stated in the deed No. 8 on February 12, 2001 of Notary Imas Fatimah, SH, had the shareholders approved an Employee Stock Ownership Program (ESOP) of 28,125,000 shares for the period of 3 years. The stock ownership program is provided to all employees.
- 2 05 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
Pembagian hak opsi tahun pertama sebesar 1/3 bagian dari seluruh hak opsi, diterbitkan dengan nilai wajar 115% dari harga penawaran perdana atau Rp287,5 per saham. Setiap hak opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham seri B baru Perseroan. Pada bulan Mei 2002, Perseroan telah melaksanakan hak opsi sebanyak 2.392.500 opsi.
The distribution of the first year option for 1/3 of the entire option rights, issued by 115% of fair value IPO price or Rp287.5 per share. Each option give the right to the holder to purchase one new B share series of the Company. In May 2002, the Company has implemented its option rights for 2,392,500 option.
Pada tahun 2014, Perseroan tidak melakukan opsi saham untuk program kepemilikan saham oleh karyawan dan/ atau manajemen.
In 2014, the Company does not undertake stock options for employee and/or management stock ownership program.
Pemenuhan Kewajiban Pajak
MEETING THE TAX LIABILITY
Perseroan selalu melaksanakan kewajiban perpajakan untuk PPh maupun dalam pembayaran kewajiban Pajak lainnya. Perseroan tidak memiliki perkara penting atau hal lain terkait pemenuhan kewajiban pajak.
Company has always carried out its tax obligations for income tax payment and any other tax liabilities. The Company does not have important matters or other matters in relation with the meeting of tax obligations.
STANDAR Ketidaksesuaian dengan PERNYATAAN AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
MISMATCHES WITH STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (SFAS)
Sesuai dengan laporan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil untuk Tahun Buku 2014 menyatakan bahwa Perseroan telah memenuhi aspek kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan beberapa pasal dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Peraturan Pemerintah lain.
In conform to the report by the Public Accounting Firm (KAP) Hendrawinata, Eddy, Siddharta, and Tanzil for 2014 Fiscal Year, it states that the Company has met the compliance aspects of the provisions articles in the Law, Government Regulations, the Minister Decree, and any other government regulation.
Tata Kelola keterbukaan Informasi
CORPORATE GOVERNANCE DISCLOSURES
Sesuai asas utama transparansi dalam penerapan GCG dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), transparansi dan keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar bagi perusahaan terbuka seperti Perseroan untuk menginformasikan data dan informasi yang layak bagi pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan. Selain bagian dari pedoman pelaksanaan GCG, tata kelola transparansi dan keterbukaan informasi akan mengirimkan pesan atas data dan informasi yang akurat atas progres aktivitas
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Corresponding with main principle of transparency in the implementation of GCG and Indonesian Corporate Governance Roadmap released by the Financial Services Authority (OJK), transparency and disclosure have become one of the pillars for an open company to inform the proper data and information to shareholders, the public, and stakeholders. In addition to the guidelines for GCG implementation, governance transparency and disclosure will send a message over accurate data and information towards the activity progress of the Company's
- 2 06 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
operasional dan proses bisnis Perseroan; yang kemudian akan berimbas pada profil saham Perseroan di pasar modal serta citra Perseroan di masyarakat luas.
operations and business processes; which will then impacting the Company’s shares profile in the capital market and improving its image in the community.
Media Komunikasi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
Communication Media for Shareholders and Stakeholders
Sebagai BUMN perusahaan terbuka, Perseroan mendefinisikan pemegang saham dalam 2 (dua) kategori besar: Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN, dan masyarakat pemegang saham. Sebagai pelaku usaha yang bergerak di bidang kesehatan dan obat-obatan, Perseroan mengategorikan pemangku kepentingan dalam beberapa sudut pandang: Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pemangku kepentingan rakyat dan mitra Perseroan, karyawan sebagai insan Perseroan, konsumen, perusahaan pesaing, mitra kerja dan rekanan, organisasi profesi, publik pasar modal serta masyarakat luas sebagai konsumen.
As a public State-Owned Enterprise, the Company defines shareholders in two (2) major categories: Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of SOEs, and public shareholders. As a business that is engaged in the field of health and medicine, the Company categorizes the stakeholders in several viewpoints: the Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Health, the House of Representatives as the people's stakeholders and partners of the Company, the Company's employees as human beings, consumer, competitor, partners and associates, professional organizations, capital market public, and the general population as the consumers.
Di bawah ini tabel yang menggambarkan lini media komunikasi yang digunakan Perseroan untuk menyampaikan data dan informasi terkait aktivitas operasional, proses bisnis dan capaiancapaian kinerja yang telah diraih Perseroan.
Below is a table that describes the lines of communication media to convey the Company's data and information relevant to its operational activities, business processes, and the outcomes achieved by the Company's performance.
Pilihan Media Komunikasi Berdasarkan Sasaran Informasi Communication Media Choices Based on Information Objective Sasaran Objectives
Media Komunikasi Communication Media
Fungsi Media Media Function
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN The Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of SOE
RUPS, Rapat dengan Kementerian BUMN, Laporan Tahunan Annual GMS, meeting with the Ministry of SOE, Annual GMS
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi Perseroan terkini. Describing Company's performance and current conditions
Publik pemegang saham Public shareholders
RUPS, Laporan Tahunan, situs elektronik, public expose Annual GMS, Annual Reports, websites, public expose
Penjelasan tentang laporan kinerja dan kondisi Perseroan triwulan, tahunan dan isu-isu Perseroan terkini. Describing Company's performance and current conditions
Pemegang Saham | Shareholders
Pemangku Kepentingan | Stakeholders Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan The Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Health
Actualizing the Momentum of Revitalization
Rapat dengan Kementerian Kesehatan dengan Perseroan Meeting between the Ministry of Health and the Company
- 2 07 -
Penjelasan tentang program pelayanan kesehatan. Describing the health care program
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Kepatuhan Code of Compliance
Pilihan Media Komunikasi Berdasarkan Sasaran Informasi Communication Media Choices Based on Information Objective Sasaran Objectives
Media Komunikasi Communication Media
Fungsi Media Media Function
Pemangku Kepentingan | Stakeholders Dewan Perwakilan Rakyat House Of Representatives
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Hearing
Penjelasan tentang klarifikasi atas isu-isu terkait dengan Perseroan. Describing the clarifying issues related to the company.
Karyawan Employee
Forum Komunikasi Korporat, Majalah Dinding, dan situs elektronik Corporate Communication Forum, Wall Magazine, and Website
Penjelasan tentang kinerja dan isu-isu yang relevan terkait Perseroan. Describing the performance and issues related to the Company.
Konsumen Consumer
Brosur dan poster Perseroan, pameran, seminar, jalur keluhan pelanggan/konsumen, situs elektronik Company’s brochures, posters, exhibitions, seminars, customer complaints hotlines, website
Penjelasan tentang produk, kegiatan promosi, penanganan keluhan, dan edukasi tentang obat Generik. Describing the product, promotional activities, handling complaints, and education about generic medications.
Mitra Kerja dan Rekanan Partners
Profil Perseroan, brosur dan poster Perseroan, pameran Company profiles, brochures and posters, exhibition
Penjelasan tentang peluang kerjasama. Describing cooperation opportunities
Organisasi Profesi Professional Organizations
Analyst meeting, media relation Analyst meeting, media relation
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan. Describing the Company's performance and current conditions.
Publik Pasar Modal Capital Market Public
Laporan Tahunan, situs elektronik Perseroan, situs elektronik Bursa Efek Indonesia, situs elektronik Otoritas Jasa Keuangan Annual Report, Company’s website, Indonesian Stock Exchange website, Financial Services Authority website
Penjelasan tentang kinerja, rencana Corporate Action dan kondisi terkini Perseroan. Describing the performance, Corporate Action plan, and the current condition of the Company.
Masyarakat/Umum Public
Situs elektronik, seminar, pameran, public expose, media massa Website, seminar, exhibition, public expose, mass media
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan. Describing the performance and the current condition of the Company.
Public Expose dan Media Massa
Public Expose and Mass Media
Perseroan melakukan public expose kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat umum tentang aktivitas operasi dan proses bisnis Perseroan. Public expose dilakukan melalui hubungan dengan media massa; baik media massa cetak, digital maupun televisi, dan analis pasar modal. Perseroan memandang public expose yang dilakukan akan membantu Perseroan dalam menyampaikan informasi yang lebih luas dan menjangkau khalayak lebih banyak.
The Company provides the public expose to shareholders, stakeholders and the general public about the activities of the Company's operations and business processes. Public Expose is done through mass media relations; both printed media, digital and television. The Company sees the public expose that conducted through mass media relations will assist the Company in conveying information and reach wider audience.
Di sepanjang tahun 2014, Perseroan menggelar 1 (satu) kali public expose yang diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2014. Public expose tersebut memberikan paparan tentang kinerja Perseroan hingga kuartal III tahun 2014 dan prospek kinerja sampai dengan akhir tahun 2014.
In 2014, the Company held 1 (one) public expose held on December 2, 2014. The Public Expose provides exposure of the Company's performance in the third quarter of 2014 and the prospect of performance until the end of 2014.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 08 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Transparansi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Transparency
TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NONFINANCIAL CONDITION THAT HAS NOT DISCLOSED IN OTHER REPORTS
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya Informasi keuangan dan non keuangan dari Perseroan telah disusun dan dilaporkan secara transparan kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan lembaga lain yang dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perseroan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa: • Laporan Triwulan. • Penjelasan dan klarifikasi atas pemberitaan di media massa, kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. • Keterbukaan informasi terkait Corporate Action dan Public Expose. • Laporan administrasi bulanan pemegang saham Perseroan. • Laporan Tahunan.
Financial and non-financial information of the Company have been prepared and reported in a transparent manner to shareholders, stakeholders, and other agencies as required. The information reported to the appropriate target date, presented completely and accurately, updated, full, and adequate in accordance with the procedures, the type, and the scope set forth in the provisions of the Transparency of Financial Condition. The information presented by the report include: • Quarter Report • Explanation and clarification of media coverage, to Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority. • Disclosure of information related to corporate action and public expose • Monthly Administration Report on the Company’s shareholders • Annual Report
Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Pada Perusahaan Lain
DUAL POSITION OF member BOC AND BOD IN OTHER COMPANIES
Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain di luar Perseroan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Perseroan periode tahun 2014 sebagai berikut :
Management relationship between members of BOC and BOD at other establishment outside the Company could rise a conflict of interest, either directly or indirectly, with the Company's interests in 2014, as follows :
Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Dual Position of Board of Commissioners and Board of Directors Nama Name
Sebagai Anggota Dewan Komisaris as BOC Member
Sebagai Anggota Direksi as BOD Member
Akmal Taher (Komisaris Utama | President Commissioner)
Tidak | No
Tidak | No
Rina Moreta (Komisaris | Commissioner)
Tidak | No
Tidak | No
Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen | Independent Commissioner)
Tidak | No
Tidak | No
Arief Budiman (Direktur Utama | President Director)
Tidak | No
Tidak | No
Muhammad Umar (Direktur | Director)
Tidak | No
Tidak | No
Syamsul Hadi (Direktur Utama | President Director)
Tidak | No
Tidak | No
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Direksi | Board of Directors
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 09 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Transparansi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Transparency
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kepengurusan pada perusahaan lain di luar Perseroan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Adapun, hubungan afiliasi antara Dewan Komisaris dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan dapat terlihat pada tabel di bawah ini,
The entire Board of Commissioners and Directors do not have the stewardeship at other companies outside of the Company which may result conflict of interest. Meanwhile, the affiliation relationship between the Board of Commissioners with shareholders and stakeholders can be seen in the table below,
Jabatan Dewan Komisaris pada Institusi Pemerintahan Position of Board of Commissioners in Government Institution Nama Name
Jabatan Position
Akmal Taher Komisaris Utama | President Commissioner
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Director General of Health Services, Ministry of Health
Rina Moreta Komisaris | Commissioner
Kepala Bidang Logistik dan Kawasan Industri I Kementerian BUMN Head of Logistic Division and Industrial Area I, Ministry of State Owned Enterprised
Rangkap jabatan di atas merupakan bagian dari representasi manajerial Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan, dan representasi fungsi strategis Perseroan sebagai aspek hilir dari Kementerian Kesehatan.
Double position above is part of the Ministry of SOE managerial representation as the majority shareholder of the Company, and the representation of the Company's strategic function as downstream aspects of the Ministry of Health.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
SHARE OWNERSHIP OF THE BOC and bod
Jabatan Dewan Komisaris pada Institusi Pemerintahan Position of Board of Commissioners in Government Institution Nama Name
BUMN Lain Other SOE
PT Indofarma (Persero) Tbk Nilai Value
Persen Percent
Nilai Value
Perusahaan Swasta Private Company
Persen Percent
Nilai Value
Persen Percent
Dewan Komisaris | BOC Akmal Taher (Komisaris Utama | President Commissioner)
-
-
-
-
-
-
Rina Moreta (Komisaris | Commissioner)
-
-
-
-
-
-
Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen | Independent Commissioner)
-
-
-
-
-
-
Arief Budiman (Direktur Utama | President Director)
-
-
-
-
-
Direksi | BOD -
Muhammad Umar (Direktur | Director)
-
-
-
-
-
-
Syamsul Hadi (Direktur Utama | Director)
-
-
-
-
-
-
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih, baik saham dari Perseroan, saham BUMN lainnya maupun saham dari perusahaan swasta.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
The entire Board of Commissioners and Board of Directors do not have the shares of 5% or more, be it the shares of the Company, other state-owned shares and shares of private companies.
- 2 10 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Financial relations and family relationships between a fellow member of the board of directors and the board of commissioners , or controlling shareholder company
Hubungan Keluarga dengan Family Relationship with Nama Name
VI
Corporate Governance
Hubungan Keuangan dengan Financial Relationship with
Dewan Komisaris BOC
Direksi BOD
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Dewan Komisaris BOC
Direksi BOC
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Akmal Taher Komisaris Utama | President Commissioner
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Rina Moreta Komisaris | Commissioner
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen | Independent Commissioner
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Arief Budiman Direktur Utama | President Director
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Muhammad Umar Direktur | Director
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Syamsul Hadi Direktur | Director
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Tidak | No
Dewan Komisaris | BOC
Direksi | BOD
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan, baik antar Dewan Komisaris, antar Direksi, Dewan Komisaris dengan Direksi, maupun Dewan Komisaris dan Direksi dengan Pemegang Saham Pengendali.
The entire Board of Commissioners and Board of Directors have neither family relationships nor financial relationships, both between the Board of Commissioners, among Directors, Commissioners, Directors, and the Board of Commissioners and Board of Directors of the Controlling Shareholder.
Nominasi dan pemilihan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah melalui fit and proper test yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak akan menimbulkan benturan kepentingan di kemudian hari.
Nomination and election of Company’s Board of Commissioners and Board of Directors have gone through a fit and proper test that can be accounted for, so it will not cause a conflict of interest in the future.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 11 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment of Corporate Governance
Sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan penerapan GCG, Perseroan melaksanakan monitoring tindaklanjut sebanyak 66 rekomendasi (area of improvement) hasil Assessment GCG tahun buku 2012 yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat berdasarkan Laporan No. LGCG-246/PW10/4/2013 tanggal 19 April 2013. Sampai dengan bulan Desember 2014, Perseroan berupaya agar rekomendasi tersebut dapat diselesaikan semua. Namun karena ada beberapa hambatan baik internal dan eksternal serta membutuhkan proses, hingga kondisi seluruh rekomendasi tindaklanjut assessment GCG tahun 2012 dapat diidentifikasi dengan tiga kategori/status sebagai berikut:
As evidence of our commitment in implementing GCG, the Company conducted a follow up monitoring with 66 recommendations (area of improvement) GCG Assessment results fiscal year 2012 conducted by Development Finance Controller Representative of West Java Province by Report No. LGCG-246/PW10/4/2013 on April 19, 2013. As of December 2014, the Company seeks to these recommendations to be fully completed. However, there are some obstacles, both internal and external and took up some process, thus the follow-up assessment of the entire recommendations GCG in 2012 can be identified by three categories/status as follows:
Tindak Lanjut Hasil Penilaian GCG Tahun 2012 Follow Up of 2012 GCG Assessment Result Aspek Governance Governance Aspect
No
Rekomendasi (AOI) Recommendation
Kategori /Status Category/Status S
P
B
1.
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Commitment to Implementation of Good Corporate Governance
4
3
-
1
2.
Pemegang Saham Dan Rups/Pemilik Modal Shareholders and GMS/Equity Owner
5
1
3
1
3.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BOC/Monitoring Committee
17
14
3
-
4.
Direksi BOD
37
14
13
10
5.
Pengungkapan Dan Keterbukaan Informasi Disclosure and Transparency
3
1
-
2
6.
Aspek / Faktor Lainnya Other Aspect/Factor
-
-
-
-
66
33
19
14
Jumlah | Total
Catatan | Note: No
Kategori/status Category/Status
1.
S
Selesai, sudah ada tindaklanjutnya dan selesai Finished, been followed up, completed
2.
P
Proses, sudah ditindaklanjuti sebagian,namun masih ada yang diproses On process, partly followed up, partly on going
3.
B
Belum ada tindaklanjutnya Not followed up yet
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Keterangan Description
- 2 12 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Atas capaian tersebut, kedepannya Perseroan tetap berupaya untuk memonitoring tindaklanjut rekomendasi (AOI) dengan kategori/status Proses dan Belum sampai dengan pelaksanaan Assessment GCG 2015 dengan memperhatikan rencana kerja oleh pihak/aspek terkait. Hasil monitoring ini digunakan sebagai dasar evaluasi lanjutan tahun berikutnya karena pada tahun 2015 direncanakan/diprogram akan dilaksanakan penilaian (assessment) secara berkala setiap 2 tahun oleh penilai (assessor) independen atau jasa intansi pemerintah yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Upon these achievements, in the future the Company is still trying to monitor the follow-up recommendation (AOI) with a category/ status of the Process and Not Yet up to the implementation of GCG Assessment 2015 with regard to the work plan/related aspects. The results of this monitoring are used as a basis for further evaluation of the following year in 2015 due to planned/ programmed assessment on a regular basis in every two years by the independent assessor of government institutions or services designated by the Board of Commissioners.
Perseroan melakukan sosialisasi infrastruktur GCG melalui distribusi memo internal dari Bidang CPRM No. 32/CPRM/ XII/2014 tanggal 1 Desember 2014, ke lingkungan internal, yaitu Direksi, Dewan Komisaris beserta organ Dewan Komisaris dan seluruh Manajer, Asisten Manajer dan karyawan. Materi Infrastruktur GCG yang disosialisasikan yaitu: a. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang disahkan tanggal 23 November 2012 oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. b. Pedoman Etika Usaha dan Etika Perilaku (Code of Conduct) yang disahkan tanggal 23 November 2012 oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. c. Board Manual yang ditandatangani oleh Seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tanggal 23 November 2012. d. Charter Komite Audit yang disahkan tanggal 19 November 2012 oleh Ketua Komite Audit yang diketahui oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. e. Charter Satuan Pengawasan Intern yang disahkan tanggal 19 November 2012 oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. f. Kebijakan Sistem Pengendalian internal No. 075/DIR/SK/ II/2008 yang disahkan tanggal 4 Februari 2008. g. Kebijakan Pengendalian Gratifikasi No. 765/DIR/SK/ XI/2012 yang disahkan tanggal 22 November 2012. h. Kebijakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) No. 766/DIR/SK/XI/2012 yang disahkan tanggal 22 November 2012. i. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Revisi 2014 yang disahkan oleh Dewan Komisaris.
The Company socializes GCG infrastructure through an internal memo distribution of CPRM Division No. 32/CPRM/XII/2014 on December 1, 2014, to the internal environment, the Board of Directors, Board of Commissioners and BOC organizations and the entire Managers, Assistant Managers, and employees. Material Infrastructure of socialized GCG namely: a. Code of Corporate Governance, passed on November 23, 2012, by President Director and President Commissioner.
Kecuali RKAP 2014, Semua infrastruktur GCG tersebut telah diunggah ke situs resmi Perseroan, yaitu di www.indofarma.co.id/investors/corporate governance.
Except the CBP 2014, all GCG infrastructure have been uploaded to the official website of the Company, in www.indofarma.co.id/investors/corporate governance.
Actualizing the Momentum of Revitalization
b. Code of Conduct, passed on November 23, 2012, by President Director and President Commissioner. c. Board Manual, signed by the entire Board of Directors and Member of the Board of Commissioners on November 23, 2012. d. Committee Charter, passed on November 19, 2012 and signed by the President Director and President Commissioner. e. Charter, passed on November 19, 2012 by the President Director and President Commissioner. f. Internal Control System Policy No. 075/DIR/SK/II/2008, passed on February 4, 2008. g. Gratuity Control Policy No. 765/DIR/SK/XI/2012, passed on November 22, 2012. h. Policy of State Officials Wealth Report (LHKPN) No. 766/ DIR/SK/XI/2012, passed on November 22, 2012. i. Work Plan and Budget (CBP) Revised 2014 approved by the Board of Commissioners.
- 2 13 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment of Corporate Governance
Sosialisasi tentang perubahan/revisi Kebijakan Whistle Blowing System kepada karyawan dilakukan melalui memo Sekretaris Perusahaan No. 455/CG/VI/14 tgl 16 Juni 2014 ke seluruh manajer Perseroan dan Manajer anak usaha IGM serta pemasangan banner di beberapa lokasi di Kantor Cibitung & Kantor Manggarai.
Socialization of changes/revisions of Whistle Blowing System Policy to employees conducted by the Corporate Secretary memo No. 455/CG/VI/14 on June 16, 2014 to all managers of the Company and its subsidiary manager IGM by putting up banners at several locations in Cibitung & Manggarai offices.
Perseroan juga melaksanakan sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko yang didalamnya terdapat kebijakan manajemen risiko ke seluruh bidang/manajer di lingkungan Perseroan melalui memo internal dari Bidang CPRM No. 003/RM-C/VII/2014 tanggal 14 JuIi 2014. Materi Pedoman Manajemen Risiko Perseroan telah diunggah di situs elektronik resmi milik Perseroan.
The Company also socializes Risk Management Guidelines including risk management policy to the entire divisions/ managers in the Company through an internal memo from the Division CPRM No. 003/RM-C/VII/2014 on July 14, 2014. The Company’s Risk Management Guidelines have been uploaded on the Company’s official website.
Perseroan melaksanakan evaluasi (self assessment) penerapan GCG tahun buku 2013 oleh Bidang CPRM dari 5 November - 5 Desember 2014 dengan Laporan No. 035/CPRM/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 dan telah disampaikan ke Ketua Komite GCG dan Pemantauan Risiko oleh Direktur Utama selaku Penanggung Jawab Penerapan GCG dengan No. surat 1961/DIR/XII/2014 tanggal 19 Desember 2014. Lingkup pelaksanaan evaluasi meliputi 2 (dua) sasaran, yaitu pelaksanaan tindaklanjut hasil rekomendasi penilaian (assessment) penerapan GCG tahun 2012 oleh BPKP Perwakilan Proinsi Jawa Barat dan pelaksanaan evaluasi (self assessment) terhadap penerapan GCG oleh Perseroan di tahun buku 2013. Sehingga, evaluasi (self assessment) dilakukan sebatas data yang diperoleh Bidang CPRM selama proses evaluasi (self assessment) yaitu berupa evaluasi tindaklanjut usulan rekomendasi (Area of Improvement) penerapan GCG oleh aspek terkait governance dan evaluasi penerapan parameter/ indikator GCG yang nilai Unsur Pemenuhannya (UP) dibawah nilai 1 (satu) berdasarkan Kertas Kerja Penilaian Penerapan GCG Perseroan tahun 2012 dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
The Company implemented an evaluation (self-assessment) of GCG implementation of fiscal year 2013 by division CPRM from November 5 to December 5, 2014, with Report No. 035/ CPRM/XII/2014 on December 12, 2014, and was submitted to the Head of GCG and Risk Monitoring Committee by the President Director as the person-in-charge of GCG implementation with No. 1961 /DIR/XII/2014 on December 19, 2014. The scope of the evaluation includes two (2) goals, namely the implementation of a follow-up results on GCG implementation assessment in 2012 by Supreme Audit Agency Representative of West Java province and evaluation (self-assessment) to GCG implementation by the Company in fiscal year 2013. Thus, the evaluation (selfassessment) conducted on limited data obtained during the evaluation by CPRM division (self-assessment) in the form of a follow-up evaluation of the proposed recommendation (Areas of Improvement) of GCG implementation by the relevant aspects of governance and evaluation of the application parameters/ indicators of GCG fulfillment element value (UP) under the value of 1 (one) based on the Company’s Assessment Working Paper Company in 2012 from the Supreme Audit Agency Representative of West Java Province.
Tujuan Penilaian dan Evaluasi GCG adalah : 1. Mengukur kualitas penerapan GCG Perseroan melalui penilaian tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan pada Perseroan dengan pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapannya. 2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG Perseroan, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dan penerapan pada Perseroan. 3. Memonitor konsistensi penerapan GCG pada Perseroan dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan
The Objective of Assessment and Evaluation of GCG are: 1. Measuring the quality of Company’s GCG implementation through the level of compliance assessment with the corporate governance criteria applied to the real condition of the Company with a scoring/value on GCG implementation and application quality category. 2. Identify the strengths and weaknesses of Company’s GCG implementation, and propose recommendations for improvement to reduce the gap between the criteria and the application of the Company's corporate governance. 3. Monitoring the consistency of application of the Company's corporate governance and obtain input for the
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 14 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
IV
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
pengembangan kebijakan corporate governance Perseroan. Berikut Hasil Laporan (skor) untuk Penilaian (Assessment) GCG 2012 dan Evaluasi (Self Assessment) GCG 2013:
improvement and development of the Company's corporate governance policies.
Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG di Indofarma (Persero) Tbk tahun buku 2012 oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat ( Penilai Independen) No. LGCG-246/PW10/4/2013 tanggal 19 April 2013:
Assessment of GCG in Indofarma (Persero) Tbk for fiscal year 2012 by the Supreme Audit Agency Representatives of West Java Province (Independent Assessor) No. LGCG-246/PW10/4/2013 on April 19, 2013:
Hasil Penilaian GCG Tahun 2013 oleh Penilai Independen Result of 2013 GCG Assessment by independent Assessor Indikator Indicator
Bobot Weight
Nilai Score
Capaian Result (%)
I
KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Commitment To The Implementation Of Good Corporate Governance
7,00
6,10
87,14
Baik Good
II
PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL Shareholders and the GMS / the Owner of capital
9,00
8,25
91,68
Sangat Baik Very Good
III
DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS Board of Commissioners/ Monitoring Committee
35,00
29,52
84,34
Sangat Baik Very Good
IV
DIREKSI Board of Director
35,00
28,67
81,92
Baik Good
V
PENGUNGKAPAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI Information disclosure and transparency
9,00
6,81
75,68
Cukup Adequate
VI
FAKTOR LAINNYA Others
5,00
0,00
0,00
-
TOTAL SKOR Total
100,00
79,35
Baik Good
No
Hasil Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG di Perseroan tahun buku 2013 oleh Bidang Compliance, Performance dan Risk Manangement (CPRM) No. 035/CPRM/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014:
Kategori Category
Assessment of GCG in Indofarma (Persero) Tbk for fiscal year 2013 by the Compliance, Performance and Risk Management (CPRM) No. 035/CPRM/XII/2014 on December 12, 2014:
Hasil Penilaian Internal GCG Tahun 2014 Result of 2014 GCG Self Assessment Indikator Indicator
Bobot Weight
Nilai Score
Capaian Result (%)
I
KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Commitment To The Implementation Of Good Corporate Governance
7,00
6,11
87,32
Sangat Baik Very Good
II
PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL Shareholders and the GMS / the Owner of capital
9,00
8,41
91,68
Sangat Baik Very Good
III
DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS Board of Commissioners/ Monitoring Committee
35,00
32,41
92,59
Sangat Baik Very Good
No
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 15 -
Kategori Category
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen
III
Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment of Corporate Governance
Hasil Penilaian Internal GCG Tahun 2014 Result of 2014 GCG Self Assessment Indikator Indicator
Bobot Weight
Nilai Score
Capaian Result (%)
IV
DIREKSI Board of Director
35,00
29,47
84,19
Baik Good
V
PENGUNGKAPAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI Information disclosure and transparency
9,00
7,13
79,23
Baik Good
VI
FAKTOR LAINNYA Others
5,00
0,00
0,00
-
TOTAL SKOR Total
100,00
83,53
83,53
Sangat Baik Very Good
No
Peningkatan skor capaian GCG hasil evaluasi (self assessment) penerapan GCG di tahun buku 2013 disebabkan antara lain:
Kategori Category
1. Penerapan GCG oleh Perseroan yang sudah best practice secara konsisten dan berkelanjutan didasari komitmen dari Manajemen serta Komite GCG dan Pemantau Risiko. 2. Meningkatkan penerapan GCG oleh Perseroan yang sudah mendekati best practice di tahun 2012 menjadi best practice ditahun 2013 dan 2014 berdasarkan Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun buku 2012 oleh BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Barat dan parameter/indikator penerapan GCG sesuai SK S-16/ SMBU/2012. 3. Menindaklanjuti sebagian besar Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun buku 2012 oleh BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Barat dan parameter/indicator penerapan GCG sesuai SK S-16/SMBU/2012 sehingga dapat mendekati best practice GCG. 4. Berkomitmen menindaklanjuti Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun buku 2012 oleh BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Barat dan parameter/ indikator penerapan GCG sesuai SK S-16/SMBU/2012 yang belum ditindaklanjuti atau mendekati best practice ditahun selanjutnya.
Increased achievement scores on GCG evaluation results (selfassessment) in GCG implementation for fiscal year 2013 due to, among others: 1. GCG by the Company that has best practice consistently and continuously based on the commitment of Management and GCG and Risk Monitoring Committee. 2. Improving the GCG implementation by the Company which was nearing best practice in 2012, became a best practice in 2013 and 2014, based on the Follow-up Recommendations Assessment of GCG implementation for fiscal year 2012 by Development and Finance Controller of West Java province and parameters/indicators of GCG implementation according to SK S-16/SMBU/2012. 3. Follow the majority of Recommendations Assessment of GCG implementation for fiscal year 2012 by Development and Finance Controller of West Java province and parameters/ indicators of GCG implementation according to SK S-16/ SMBU/2012 to approach the GCG best practices. 4. Committed to follow the Recommendations Assessment of GCG implementation for fiscal year 2012 by Development and Finance Controller of West Java and parameters/ indicators of GCG implementation according to SK S-16/ SMBU/2012, which have not been followed or approaching best practice next year.
Perseroan memberikan beberapa catatan penting terkait pelaksanaan GCG di tahun 2014, yaitu:
The Company provides some important notes related to the implementation of GCG in 2014, namely:
1. Terjadi penggantian Kepala/Manajer SPI yang sampai saat ini masih dijabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) setingkat Assisten Manajer sesuai Ketentuan Umum tentang Pemangku Jabatan pada Struktur Organisasi Perseroan beserta lampirannya
1. Replacement of the Head/Manager SPI, which is still held by the Acting Assistant Manager corresponding to the General Conditions of Stakeholder Position on Organizational Structure of the Company and its attachment No. Rev 00
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 16 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
No. XSM003 Rev 00 berlaku 1 November 2014 dan belum ada persetujuan secara tertulis dari Dewan Komisaris sesuai PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN Pasal 28 ayat 3.
XSM003 force on November 1, 2014 and no consent in writing from the Board of Commissioners in accordance with PER-01/ MBU/2011 regarding the implementation of GCG in SOEs Article 28 paragraph 3.
2. SPI Charter yang disahkan tanggal 19 November 2012 belum direvisi terkait perubahan penanggungjawab Whistle Blowing System dari SPI ke Sekretaris Perusahaan dan perubahan ruang lingkup penugasan audit.
2. SPI Charter, ratified on November 19, 2012 has not been revised related to the change in the PIC of Whistle Blowing System from SPI to the Corporate Secretary and the changes in the scope of the audit assignment.
3. Terjadi penggantian Pejabat Sekretaris Perusahaan yang sampai saat ini masih dijabat sebagai Pelaksana Tugas setingkat Manajer sesuai Ketentuan Umum tentang Pemangku Jabatan pada Struktur Organisasi Perseroan beserta lampirannya No. XSM003 Rev 00 berlaku 1 November 2014 dan belum ada persetujuan secara tertulis dari Dewan Komisaris sesuai PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN Pasal 29 ayat 3.
3. Replacement for the Corporate Secretary who is still held as Acting Manager corresponding to the General Conditions of Stakeholder Position on Organizational Structure of the Company and its attachment No. Rev 00 XSM003 force November 1, 2014 and no consent in writing of the Board of Commissioners in accordance with PER-01/MBU/2011 regarding the implementation of GCG in SOE Article 29 paragraph 3.
4. Pengelola Whistle Blowing System beralih dari SPI ke Sekretaris Perusahaan namun belum didukung merevisi SK no.670/DIR/ SK/X/2012 tanggal 4 oktober 2012 tentang kebijakan WBS beserta lampirannya berupa Tata Kerja Pengelolaan, serta SPI Charter belum direvisi terkait perubahan penanggungjawab dari SPI ke Sekretaris Perusahaan.
4. Whistle Blowing System management has switched from SPI to the Corporate Secretary, but not supported by the revised Decree 670/DIR/SK/X/2012 on October 4, 2012 on the policy of the WBS and attachments in the form of Working Procedure Management, and the Charter has not been revised in accordance with SPI related changes that shifts the responsibility from SPI to the Corporate Secretary.
5. Program sosialisasi infrastruktur GCG untuk meningkatkan pemahaman menggunakan metode 2 arah/presentasi umum dengan peserta dari seluruh insan Indofarma belum dilaksanakan terutama untuk sosialisasi Code of Conduct, Kebijakan Gratifikasi, Whistle Blowing System dan Kebijakan LHKPN. 6. Telah ditetapkan dalam peraturan menteri BUMN No. Per-19/ MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhetian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara belum dikukuhkan pemberlakuan penerapannya dalam RUPS PT Indofarma (Persero) Tbk.
5. Program socialization of GCG infrastructure to improve the understanding of using 2-way/public presentation of all Indofarma employee participants are has not been done, specifically in socializing the Code of Conduct, Gratuities Policy, Whistle Blowing System, and Policy LHKPN. 6. As it has been established in the SOE Minister of state regulation No. Per-19/MBU/10/2014 on October 17, 2014 on Requirements and Procedures for Appointment and Dismissal of Board of Commissioners and Board of Trustees of State Owned Enterprises, the application has not been confirmed in the GMS PT Indofarma (Persero) Tbk.
7. Telah ditetapkan Keputusan Sekretais Menteri BUMN No.SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang parameter/ indikator penerapan GCG pada Badan Usaha Milik Negara belum dikukuhkan pemberlakuan penerapannya dalam RUPS Perseroan.
7. It has been established by the Decree of the Ministry of SOEs Secretary No.SK-16/S.MBU/2012 on June 6, 2012 about the parameters/indicators of GCG implementation in the State Owned Enterprises, but the application has not been confirmed in GMS.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 17 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate Governance
Tujuan dan sasaran awal roadmap penerapan GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen dalam menerapkan GCG dan senantiasa diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Penyempurnaan soft structure bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan infrastruktur GCG dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi yang diperlukan.
Objectives of the Company’s GCG implementation roadmap are to develop management commitment to implement GCG and always followed by refinement steps and consistency in application. Completion of soft structure has the objective to complete the supporting policies, increasing responsibility in safeguarding the interests of all stakeholders. In the mean time, GCG infrastructure is equipped by refining the organizations.
Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktik tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan.
The Company has set the phases on implementing GCG could achieve the goal of becoming an ethical and responsible company, by making the practice of good governance as a culture in the management of the Company.
Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola perusahaan yang perlu ditingkatkan. Adapun aspek itu meliputi Kerangka Tata Kelola Perusahaan, Perlindungan Pemegang Saham, Peranan Pemangku Kepentingan, Transparansi Informasi, serta Peran dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Penyusunan Roadmap juga menggunakan referensi utama dan merujuk kepada best practice serta peraturan atau pedoman terkait praktik tata kelola perusahaan yang baik.
The roadmap has been prepared to give full overview on the various aspects of corporate governance that needs improvement. The aspects including the Corporate Governance Framework, Protection of Shareholders, Role of Stakeholders, Information Transparency, and the Role and Responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors. The preparation of the Roadmap also use the main reference and refer to the best practices and regulations or guidelines related to the practice of Good Corporate Governance.
Sejarah Penilaian dan Evaluasi Penerapan GCG History of Assessment and Evaluation in GCG Implementation Pengukuran GCG GCG Measurement
Tahun Buku Fiscal Year
Tahun Ukur Measure Year
Assessor
Score (%)
Assessment
2006
2007
BPKP Pusat | Central Development & Finance Controller
71,530
Assessment
2009
2010
BPKP Pusat | Central Development & Finance Controller
77,610
Self Assessment
2010
2011
Tim Self Assesment INAF diasistensi oleh BPKP Pusat | INAF Self Assessment Team assisted by Central Development & Finance Controller
81,320
Assessment
2012
2013
BPKP Jawa Barat | West Java Development & Finance Controller
79,353
Self Assessment
2013
2014
Tim Self Assessment INAF | INAF Self Assessment Team
83,529
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 18 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Roadmap Implementasi GCG GCG Implementation Roadmap Tahun Year
Proses Process
Tahapan Stages
2006
Persiapan infrastruktur GCG berupa penyiapan organisasi dan pembuatan kebijakan/pedoman dalam rangka penerapan GCG mengacu KepMen BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 dan peraturan Bapepam-LK terkait GCG. Preparation of GCG infrastructure by preparing the organizations and making the policies/guidelines in GCg implementation that refers to SOE decree No. Kep117/M-MBU/2002 on July 31, 2002 and Bapepam-LK GCG.
Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance aims to establish better internal management, especially in dealing with business risk effectively.
2007
Melaksanakan Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2006 dengan nilai/skore 71,530 oleh BPKP Pusat Having Assessment on GCG Implementation in 2006 with a value/score of 71.530 by Central BPKP
Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance aims to establish better internal management, especially in dealing with business risk effectively.
2010
Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2006, Monitoring Follow-up Recommendations Assessment of GCG implementation in 2006,
2011
Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2009, Monitoring Follow-up Recommendations Assessment of GCG implementation in 2009,
Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance aims to establish Melaksanakan Penilaian (Assessment) GCG tahun 2009 dengan nilai/skore better internal management, especially in 77,610 oleh BPKP Pusat dealing with business risk effectively. Implementing Assessment (Assessment) GCG in 2009 with a value / score of 77.610 by Central BPKP
Sosialisasi infrastruktur GCG Socialization of GCG infrastructure
Good Sustainability Governance yaitu tujuannya mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretik a dan bertanggung jawab Good Sustainability Governance has the goal in achieving an ethical and responsible company
Melaksanakan Self Assessment GCG tahun 2010 dengan nilai/skor 81,320 oleh Tim INAF diasistensi oleh BPKP Pusat Implement GCG Self Assessment in 2010 with a value/score of 81.320 by INAF Team assisted by Central BPKP
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 19 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate Governance
Roadmap Implementasi GCG GCG Implementation Roadmap Tahun Year 2012
Proses Process
Tahapan Stages
Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG tahun 2010, Monitoring the Follow-up Recommendations Evaluation of GCG implementation in 2010,
Good Sustainability Governance yaitu tujuannya mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretik a dan bertanggung jawab Good Sustainability Governance has the goal in achieving an ethical and responsible company
Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh, Socialization GCG infrastructure consistently and thoroughly, Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN Repair and improve the infrastructure of GCG in accordance with best practice that refers PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of GCG in SOE and SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 on the indicators/parameters of assessment and evaluation of the implementation of GCG in SOE 2013
Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi (Self Assessment) Good Sustainability Corporate yaitu Penerapan GCG tahun 2010, tujuannya menjadi perusahaan dengan Monitoring Follow-up Recommendations Evaluation of GCG implementation in 2010, implementasi Governance, Risk, and Compliance (GRC) yang berpegang pada Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh etika prilaku dan tanggung jawab sosial. Socialization GCG infrastructure consistently and thoroughly Good Sustainability Corporate aims to become Melaksanakan Assessment GCG tahun 2012 dengan nilai/skor 79,353 oleh the company with the implementation of the Governance, Risk, and Compliance (GRC), BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat Conducting GCG Assessment in 2012 with a value/score of 79.353 by BPKP which is adhered to the ethical behavior and social responsibility. Representative West Java Province
2014
Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG tahun 2013, Monitoring the Follow-up Recommendations Evaluation of GCG implementation in 2013,
Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance (GRC) yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial. Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh Good Sustainability Corporate aims to become Socialization of GCG infrastructure consistently and thoroughly the company with the implementation of the Melaksanakan Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG tahun 2013 dengan Governance, Risk, and Compliance (GRC), which is adhered to the ethical behavior and nilai/skor 83,529 oleh Tim INAF Implement Evaluation of GCG in 2013 with a value/score of 83.529 by INAF Team social responsibility.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 20 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen
V
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Roadmap Implementasi GCG GCG Implementation Roadmap Tahun Year 2015
Proses Process
Tahapan Stages
Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG tahun 2013, Monitoring the ollow-up Recommendations of Evaluation result in GCG implementation in 2013,
Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance (GRC) yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial.
Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh ke seluruh insan Indofarma. Good Sustainability Corporate aims to become Socialization GCG infrastructure consistently and thoroughly to all the company with the implementation of the Indofarma Individuals. Governance, Risk, and Compliance (GRC), Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG secara bertahap dan which is adhered to the ethical behavior and berkelanjutan sesuai best practice mengacu PER-01/MBU/2011 tanggal 1 social responsibility. Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indicator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Repairing and improving the infrastructure of GCG gradually and sustainable dated in accordance with best practice refers to PER-01/MBU/2011 on August 1, 2011 about Implementation of GCG SOE and SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 on the indicators/parameters ratings and evaluation of GCG implementation in SOE and Roadmap of Indonesia’s Good Corporate Governance by the Financial Services Authority (FSA). Mengagendakan Penilaian (Assessment ) Penerapan GCG tahun buku 2014 oleh Assessor Independen / Intansi Pemerintah. Scheduling the Assessment of GCG fiscal year 2014 by the Independent Assessor/ Government institution.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 21 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014
II
2014 Performance
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate Governance
Roadmap Implementasi GCG GCG Implementation Roadmap Tahun Year 2016
Proses Process
Tahapan Stages
Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2013. Monitoring Follow-up Recommendations of Assessment result in 2013 GCG implementation
Good Sustainability Citizenship yaitu tujuannya selain mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahaan yang menjadi warga masyarakat yang baik. Good Sustainability Citizenship aims to achieve a position as a company that is ethical and responsible, and known also as a good citizen.
Memastikan ada pengkinian (update), perbaikan dan penyempurnaan seluruh infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indicator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menitikberatkan pada penguatan : Kerangka Tata Kelola Perusahaan, Perlindungan Pemegang Saham, Peranan Pemangku Kepentingan, Transparansi Informasi, Peran Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris, dan Direksi dan peraturan perundangan terkait lainnya Ensure the updates, repair and improve the entire infrastructure in accordance to GCG best practice refers PER-01/MBU/2011 on August 1, 2011 about the application of GCG in SOEs and SK-16/S.MBU/2012 on June 6, 2012 about the indicators/ parameters of assessment and evaluation of the GCG implementation in SOEs and Roadmap to Indonesia’s GCG of the Financial Services Authority (FSA), which focuses on strengthening: Corporate Governance Framework and other related legislation, Protection of shareholders, The stakeholders, Information Transparancy, The role and responsibilities of the board of commissioners and directors and other relevant legislation. Melaksanakan sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan berkesinambungan ke seluruh insan Indofarma serta memastikan diimplementasikan dalam bisnis operasional keseharian oleh seluruh level dan etika perilaku menjadi budaya. Implement GCG infrastructure socialization consistently and continuously to all Indofarma individual and ensure business operations are implemented in everyday life by all levels and ethical behavior has become a Company’s culture. Mengagendakan secara rutin dan periodik untuk Penilaian (Assessment) dan Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG Perseroan sesuai ketentuan. Scheduled the Assessment and Evaluation (Self Assessment) of GCG Implementaion on the Company regularly and periodically in accordance with the regulations.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 22 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
Actualizing the Momentum of Revitalization
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
- 2 23 -
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability 227 / Pondasi Dasar Keberlanjutan | A Foundation Towards Sustainability 229 / Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan Nilai Ekonomi Langsung | Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy
230 / Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial: Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan | Responsibility In Social Aspect : Social and Community Development
234 / Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja | Commitment to Employment and Occupational Safety
237 / Tanggung Jawab Terhadap Produk | Product Liability
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Landasan pembangunan berkelanjutan menyoroti tiga pilar utama yakni people, profit dan planet. Ketiga aspek tersebut dijalankan sebagai bagian dari proses bisnis Perseroan dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pemangku kepentingan. The sustainable development foundation highlights three main pillars: people, profit and planet. These three aspects are undertaken as part of the Company’s business process and expected to deliver tangible benefits to stakeholders.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 26 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Pondasi Dasar Menuju Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability
Dasar Hukum Nilai Keberlanjutan Sebuah Perusahaan
Legal Basic for A Company’s Sustainability Value
Sebagai wujud komitmen dan pertanggungjawaban Perseroan yang semakin meningkat terhadap para pemangku kepentingan, bab Menuju Keberlanjutan ini membahas tentang berbagai program dan kebijakan yang telah dilaksanakan di tahun 2014 untuk menjamin keberlanjutan proses dan aktivitas usaha Perseroan serta hubungan dengan masyarakat sekitar. Bab ini disajikan berdasarkan referensi silang antara standar yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) d/h Bapepam-LK agar dapat menjadi pedoman dari penulisan Laporan Berkelanjutan yang baik di tahun mendatang.
As the Company's stronger commitment and accountability to stakeholders, this “Towards Sustainability” Chapter will discuss various programs and policies undertaken in 2014 to ensure the sustainability of the Company's process and business activities and also relationships with surrounding communities. This Chapter is presented based on cross-reference between the standards set by the Global Reporting Initiative (GRI) with Indonesia Financial Services Authority formerly known as Bapepam-LK regulations in as guidance for the writing of a good Sustainability Report in the coming years.
Landasan pembangunan keberlanjutan menyoroti tiga pilar utama yakni people, profit, dan planet. Dalam implementasinya, Perseroan mewujudkan tanggung jawabnya meliputi aspek ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial. Ketiga aspek tersebut dijalankan sebagai bagian dari proses aktivitas usaha Perseroan dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.
The foundation of sustainable development highlights three main pillars: people, profit, and planet. In the implementation, the Company realizes its responsibility that covers economic, environmental, and social aspects. These three aspects are applied as part of the Company’s business process and expected to deliver tangible benefits to stakeholders, both internal and external.
Ditinjau dari landasan hukum, bab Menuju Keberlanjutan ini disusun khususnya sebagai bentuk kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh BapepamLK melalui Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Berdasarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan publik harus memenuhi kewajiban terhadap aspek-aspek berikut: • Pengembangan sosial dan kemasyarakatan; • Lingkungan hidup; • Praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja; dan • Tanggung jawab terhadap produk atau layanan.
Based on legal basis point of view, this chapter is compiled specifically as the Company’s compliance with policies set by Bapepam- LK through Bapepam Regulation No X.K.6 regarding the Submission of Annual report for publicly listed companies, the Attachment of Chairman of Bapepam- LK No. Kep-431/BL/2012 dated August 1, 2012, providing that the implementation of corporate social responsibility must meet the obligations to the following aspects: • Social and community development • Environmental • Labor practice, and occupational health and safety • Product or service liability.
Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pasal 2 mengemukakan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut
The Law No. 19 Year 2003 on SOE Article 2 provides that one of the purposes and objectives of SOE establishment is to actively provide auspices and assistance to the economically weak entrepreneurs, cooperatives, and community. This matter has initiated the issuance of the Minister of SOEs Decree no. Per-05/
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 27 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Pondasi Dasar Menuju Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability
maka tercetuslah Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang pelaksanaan program pembinaan dan bimbingan yang telah dinyatakan dalam wujud Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sebagaimana terakhir kali diubah dengan Peraturan Menteri BUMN No. Per-08/ MBU/2013 tanggal 10 September 2013. Sebagai entitas BUMN, maka Perseroan berkewajiban untuk menyalurkan dana dari pemerintah dan menyelenggarakan PKBL yang merupakan sebagian kecil dari keseluruhan komitmen Perseroan terhadap keberlanjutan. Secara umum, cakupan informasi yang tersaji dalam bab ini akan meliputi pelaksanaan kinerja tanggung jawab sosial Perseroan yang lebih luas yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
MBU/2007 dated April 27, 2007 regarding the implementation of fostering and mentoring programs expressed in the form of Partnership and Community Development Program (PKBL), as amended latest by the Minister of SOEs Regulation No. Per08/ MBU/2013 dated 10 September 2013. As a state-owned entity, the Company is obligated to distribute funds from the government and carry out the Partnership and Community Development Program (PKBL) which caters only a small fraction of the Company’s overall commitment to sustainability. In general, the scope of information presented in this Chapter will include the implementation of corporate social responsibility on broader aspects that include social, economic, and environmental aspects.
Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan
Commitment to the Stakeholders
Pelaksanaan dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) merupakan salah satu wujud komitmen dan kepedulian Perseroan terhadap pemangku kepentingan. Secara umum yang dimaksud dengan pemangku kepentingan adalah pihak yang memiliki pengaruh langsung terhadap keberlanjutan Perseroan. Dengan mempertimbangkan dampak utama, risiko, serta peluang yang mungkin muncul dari kegiatan usaha Perseroan maka Perseroan menetapkan bahwa yang termasuk pemangku kepentingan terdiri dari masyarakat, karyawan, dan konsumen.
The implementation of Corporate Social Responsibility Program (CSR) is a form of the Company’s commitment to its stakeholders. In general, Stakeholders are defined as the parties with direct impacts on the Company’s sustainability. By considering the main impacts, risks and, opportunities that may arise from its operating activities, the Company defines that its stakeholders include the community, employees, and consumers.
Dengan memenuhi kewajiban terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup, Perseroan berupaya untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan dan memastikan bahwa kepentingan mereka terpenuhi secara optimal sehingga Perseroan dan pemangku kepentingan dapat tumbuh bersama. Dalam pencapaian tujuan bersama demi menjaga keselarasan antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, Perseroan menciptakan kondisi yang memungkinkan pemangku kepentingan berpartisipasi melalui berbagai inisiasi yang telah Perseroan dan yang akan dilakukan untuk terus menciptakan keberlanjutan yang dapat saling menopang antara Perseroan dan pemangku kepentingan. Di samping itu, komitmen Perseroan dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku diharapkan dapat memberikan aspek mendasar bagi prinsip pengelolaan aktivitas usaha yang memiliki nilai keberlanjutan yang besar.
By fulfilling the obligations of economic, social, and environment aspects, the Company strives to meet the expectations of stakeholders and ensures that their Interests are met optimally so that the Company and stakeholders can grow together. To achieve the common goals in order to maintain a harmony between the Company and its stakeholders, Indofarma creates a condition that allows stakeholders to participate through various initiatives the Company has made and will take to constantly create sustainability so that the Company and its stakeholders can support each other. Besides, the Company’s commitment to adhere to prevailing legislation is expected to provide basic aspects for the principles of business activity management with an ample sustainability value.
Tanggung jawab Perseroan dalam mewujudkan keberlanjutan dilaksanakan di beberapa indikator yang termasuk ke dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara khusus, tanggung jawab ini kemudian dibagi lagi menjadi beberapa indikator yang mencakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan hidup, produk, serta pada aspek ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
The Company’s responsibility in realizing sustainability is implemented in several indicators which are classified in the economic, social, and environmental aspects. In particular, this responsibility is further divided into several indicators covering economic, social, environmental and product aspects as well as employment, occupational health and safety aspects.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 28 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan dan Nilai Ekonomi Langsung Responsibility in Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung Perseroan pada tahun 2014 sesuai dengan yang disampaikan dalam bagian Tinjauan Kinerja Keuangan pada Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen. Secara garis besar dalam laporan ini disampaikan bahwa kinerja keuangan Perseroan mengalami perbaikan dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp1,16 miliar dari rugi tahun 2013 sebesar Rp54,22 miliar.
The acquisition and distribution of direct economic values in 2014 are in accordance with the Financial Performance Review presented in the Management’s Discussion and Analysis Section hereof. The Report outlines the Company’s improved financial performance with net income growing by Rp1.16 billion from the year 2013 amounting to minus Rp54.22 billion.
Secara tidak langsung pencapaian ini dapat memberikan gambaran tentang profil ekonomi Perseroan yang berguna untuk melihat keselarasan dengan indikator kinerja lainnya. Di sisi lain pencapaian ini juga dapat memberikan gambaran umum tentang nilai tambah moneter langsung terhadap perekonomian setempat.
This achievement may indirectly give an idea regarding the Company’s economic profile that is useful to find out its harmony with other performance indicators. On the other side, the achievement also provides an overview of direct monetary value to the local economy.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 29 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial: Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Responsibility in Social Aspect : Social and Community Development
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Partnership and Community Development Program
Tanggung jawab Perseroan terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program ini dijalankan dengan berdasar kepada Kepmen No. 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara nyata pada setiap wilayah usaha Perseroan. Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
The Company’s responsibility towards social community development is implemented through Partnership and Community Development Program (PKBL) based on the Ministerial Decree No. 05/MBU/2007 on small business partnership and community development programs. This program aims to provide tangible benefits in all areas of the Company’s operations. Meanwhile, in particular, the PKBL program implementation is expected to help the government’s effort in increase community self-reliance, reduce unemployment, and alleviate poverty and eventually promote economic growth.
Program Kemitraan Perseroan difokuskan kepada apotek kecil dengan cara pemberian pinjaman modal usaha dengan kegiatan pelatihan yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan kegiatan usaha sehingga pada akhirnya dapat berdiri secara mandiri secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Secara lebih terperinci, Program Kemitraan ini terbagi dalam bentuk bantuan manajerial, bantuan produksi dan pemasaran, serta bantuan modal usaha.
Partnership Program is focused on small pharmacies through venture capital with training activities to share knowledge and skills in running their business so that they can be sustainably independent in the long term. In detail, this Partnership Program is divided into managerial, production and marketing assistance, as well as venture capital.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 30 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Sepanjang tahun 2014, Perseroan sedang melakukan restrukturisasi organisasi dan revitalisasi program PKBL yang lebih tepat sasaran. Oleh karena itu, Perseroan memfokuskan pada kegiatan penagihan kepada apotek-apotek mitra yang telah mendapatkan penyaluran program kemitraan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, Perseroan berencana menyalurkan dana program kemitraan kepada apotek-apotek di Pulau Jawa serta dana Bina Lingkungan dengan Total anggaran sebesar Rp4 miliar.
Throughout 2014, the Company undertook organizational restructuring exercise and revitalization of CSR programs to be more effective. Therefore, the Company focuses on the activities of billing to pharmacy partners that received partnership program funds in the previous year. In 2015, the Company plans to distribute the partnership program funds to pharmacies spreading across Java and Community Development program funds with a total budget of Rp 4 billion.
Dana Bina lingkungan di salurkan untuk kategori Sebagai berikut:
The Community Development funds were distributed for the following categories:
A. Korban bencana alam Perseroan menyadari, alam geografis Indonesia yang mempesona memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi. Erupsi gunung berapi yang terjadi secara sporadis dan menyebar di hampir seluruh penjuru nusantara memberikan bukti hal tersebut. Patahan lempeng bumi yang telah meluluhlantahkan beberapa daerah juga menjadi kenyataan yang harus diterima. Atau banjir yang melanda daerah-daerah pemukiman, baik akibat erosi tanah dan cuaca maupun akibat perilaku yang kurang mengharmoniskan diri, yang kemudian menyadarkan kita tentang bagaimana konsep kegotong-royongan menjadi nilai yang begitu berharga.
A. Victims of Natural Disasters The Company realizes, the dazzling geographical nature of Indonesia has a fairly high degree of vulnerability. Volcanic eruptions that occur sporadically and spread in almost all parts of the archipelago are the evidence of that. Plate tectonics that have caused terrible catastrophes in some regions are also realities that must be accepted. Or floods that hit residential areas, either due to soil erosion and weather or due to the less harmonized behaviour, which further make us aware of how the concept of cooperativeness become a precious value.
Perseroan memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk membantu meringankan beban sebagian masyarakat yang terkena dampak lingkungan tersebut. Beberapa bantuan diberikan dalam bentuk bantuan darurat, baik obat-obatan, makanan maupun pakaian. Sifat bantuan bukanlah solusi, melainkan pertolongan pertama yang cenderung meringankan beban saat korban bencana alam harus berhadapan dengan situasi darurat.
The Company has a sense of social responsibility to help ease the burden of most of the people affected by the environment. Some assistance was provided in the form of emergency aid consisting of medicines, food and clothing. The nature of aid is not a solution, but as a first aid to lighten the burden when the victims of natural disasters should deal with emergency situations.
B. Pendidikan Pendidikan menjadi dasar kokoh yang menopang keberlangsungan suatu negara dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dasar pemikiran ini menguatkan Perseroan untuk turut serta memberikan kontribusi positif yang nyata dalam berbagai program. Implementasi kegiatan sosial yang fokus pada peningkatan pendidikan yang telah dilakukan oleh Perseroan mencakup program pemberian bantuan biaya pendidikan untuk siswasiswi tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang berprestasi di lingkungan Perseroan.
B. Education Education is a solid foundation that supports a country’s sustainability in improving the quality of life of its people. This thought has encouraged the Company to also give positive contribution through various educational programs. Implementation of social activities focusing on educational improvement conducted by Indofarma covers educational donation for good achievers of elementary, junior high, and senior high schools surrounding the Company’s areas of operation.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 31 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial: Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Responsibility in Social Aspect : Social and Community Development
Selain itu, Perseroan juga turut andil dalam program perbaikan fisik bangunan sekolah yang membutuhkan bantuan biaya renovasi. Tidak hanya sampai di situ, Perseroan juga berperan sebagai teaching company yang dibuktikan dengan masih terselenggaranya Program Pelatihan dan Keahlian Profesi Apoteker (PPKPA) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk siswa-siswi sekolah kejuruan dan program D3 dari seluruh lembaga pendidikan di tanah air.
In addition, the Company also provides donations for renovation programs of school buildings. Going further, Indofarma also serves as a teaching company, evidenced by the implementation of Pharmacists Professional Skill Training and Internship Program for Students of vocational schools majoring in pharmaceutical and three-year diploma programs in all educational institutions in the country.
C. Kesehatan Selain pendidikan, kesehatan merupakan landasan utama untuk membentuk generasi bangsa yang memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik. Program kesehatan Perseroan menitikberatkan pada bantuan langsung seperti pengobatan gratis dan khitanan massal, dengan target bantuan diberikan kepada kalangan masyarakat yang benarbenar membutuhkan bantuan. Di samping itu, program kesehatan seperti donor darah juga dilakukan Perseroan dengan dua tujuan utama. Pertama, tentunya memberikan stok darah tambahan kepada bank darah seperti Palang Merah Indonesia maupun rumah sakit dan pihak-pihak terkait. Selain itu, program semacam donor darah akan memberikan pendidikan informal tentang kesadaran berbagi kepada sesama, di samping tentunya aspek kesehatan bagi pendonor sendiri.
C. Health In addition to education, health is the main foundation for creating the nation's future generation with better quality of life. The Company's health program focuses on direct assistance such as free medical services and mass circumcision, with the target of the aid is the people who really need help. In addition, health programs like blood donation are also conducted by the Company with two main objectives. First, of course, to provide additional blood supplies to the blood bank such as Indonesia Red Cross, hospitals and related parties. In addition, such blood donation programs will provide informal education on awareness of sharing with others, and of course on the donor's health aspects.
D. Sarana ibadah Program Bina Lingkungan Perseroan juga menyentuh pada aspek sosial budaya, dimana bantuan pembangunan sarana ibadah akan dapat memberikan makna penting terhadap proses pendidikan informal yang terkandung dalam nilai kebaikan agama. Perseroan menyadari hal tersebut dan mengupayakan pembentukan karakter masyarakat dengan turut serta mendorong kegiatan yang memiliki kandungan nilai kebajikan. Selain pembangunan sarana ibadah, Perseroan juga memberikan bantuan pada peringatan harihari besar keagamaan.
D. Worship Facilities CSR program also get into social and culture aspects, where worship facilities development assistance will give an important meaning to the informal education process which is be contained in virtues of religion. Company realizes those things and establish the character of community by participating encourage activities that contains the value of virtue. In addition to the construction of places of worship, Company also provides assistance on the anniversary of religious holidays.
E. Sarana prasarana umum Perawatan fasilitas umum, utamanya fasilitas yang digunakan oleh orang banyak acap kali luput dari perhatian pihakpihak terkait. Perseroan mengupayakan perbaikan fasilitas umum yang memiliki fungsi besar bagi kemaslahatan dan kepentingan masyarakat umum. Perbaikan jalan, atau pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) umum diharapkan akan memberikan lebih banyak lagi fungsi fasilitas umum kepada masyarakat.
E. Public infrastructure Maintenance of public facilities, especially facilities used by many people, often misses the attention of the parties concerned. The Company has attempted to improve public facilities with significant functionality for the benefit and interest of the public at large. Road repair or construction of bathing and washing places (MCK) are expected to give more functions of public facilities to the public.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 32 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
F. Pelestarian alam Perseroan memberikan perhatian mendalam terhadap kelestarian lingkungan alam untuk keberlangsungan hidup generasi yang akan datang. Lingkungan hidup yang sehat dan layak haruslah bisa dinikmati oleh segenap anak dan cucu masyarakat Indonesia.
F. Nature Conservation The Company pays full attention to the preservation of nature for the sustainability of our future generations. Healthy and decent environment shall be enjoyed by all the children and grandchildren of Indonesian people.
Selain itu, Perseroan juga turut serta memperhatikan isu go green dengan melaksanakan praktik green factory di seluruh unit usahanya. Perseroan menggalakkan program hemat dan efisiensi sumber daya kantor dan tempat usaha melalui penggunaan air, listrik yang hemat dan seperlunya. Selain itu, penggunaan kertas ditekan seminimal mungkin dengan melakukan aktivitas menggunakan kembali kertaskertas bekas. Upaya ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian alam dari pihak internal Perseroan sebagaimana dirasakan oleh pihak Perseroan sendiri dalam hal efisiensi biaya pengeluaran dan juga keuntungan operasional.
In addition, Company also concerns on go green issues by implementing green factory practices throughout its business units. The Company promotes savings programs and efficiency of office and business site resources program, through the savings in the use of water and electricity. In addition, the use of paper is minimized by using used papers. These efforts are expected to contribute positively to the conservation efforts made by the internal Company as perceived by the Company in terms of cost efficiency and operational benefits.
Program Filantropi
Philanthropy Programs
Perseroan terus berupaya memfokuskan diri untuk selalu bertindak secara responsif terhadap setiap permasalahan yang terjadi di masyarakat, baik yang bersifat insidentil atau tanggap darurat maupun terencana. Kegiatan program filantropi Perseroan dilaksanakan melalui pelaksanaan bantuan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat yang diwujudkan melalui kegiatan bakti sosial di desa yang berada di sekitar area pabrik Perseroan di Cibitung. Untuk kegiatan-kegiatan tersebut Perseroan selama 2014 telah mengeluarkan biaya sebesar Rp206.094.482,-
Company strives to keep focusing on responsive actions towards any problems that occur in the community, both incidental (emergency response) or planned. The Company’s philanthropy program activities were carried out by providing donations for the implementation of public health improvement through social services in the villages surrounding the Company’s plant in Cibitung. The total fund allocated by the Company for these philanthropy program activities in 2014 was Rp206,094,482.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 33 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja Commitment to Employment and Occupational Safety
Perseroan menempatkan karyawan sebagai aset berharga dalam menjamin keberlangsungan usaha. Oleh karena itu, aspek kesehatan dan keselamatan kerja karyawan merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Perseroan menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung atmosfir positif bagi kesehatan dan keselamatan kerja karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja.
The Company considers employees as a valuable asset in ensuring its business continuity. Therefore, occupational health and safety aspects of employees are a main things the Company should pay attention to. The Company creates a safe and comfortable workplace that supports a positive atmosphere for the occupational health and safety of employees in order to improve their performance.
Upaya untuk menjaga keselamatan kerja karyawan adalah dengan menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) yang sesuai dengan standar yang berlaku di dunia usaha. Perseroan menetapkan perencanaan umur teknis mesin produksi dan sumber daya operasional lainnya guna menjamin mutu produk sekaligus mengeliminasi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi karena faktor teknis dalam operasional pabrik. Perseroan melindungi setiap karyawannya dengan asuransi kecelakaan dan kesehatan agar karyawan merasa tenang dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari.
The efforts to maintain occupational safety of employees work is by implementing SOP (Standard Operating Procedure) in accordance with the applicable standards in business. The Company plans technical life cycle of its production machines and other operational resources to ensure product quality and also eliminate accident risk that may occur due to technical factors in the plant operations. The Company protects all employees with accident and health insurance so that they can have a peace of mind and feel comfortable in carrying out their daily work.
Perseroan juga memberi fasilitas kepada karyawan dalam berbagai kegiatan yang tentunya berdampak positif pada kesehatan jasmani dan rohani, antara lain olahraga, kegiatan keagamaan, gathering dan kegiatan lain baik rutin ataupun tidak rutin.
The company also provides facilities to employees in a variety of activities that would bring positive impacts on their physical and mental healths, such as sports, religious activities, gatherings and other activities either routine or non-routine.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 34 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan
VI
Corporate Governance
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Perseroan berkomitmen untuk mendukung hubungan industrial antara karyawan dan Perseroan melalui kebebasan karyawan untuk berserikat. Oleh karena itu, Perseroan mengakui keberadaan Serikat Pekerja Perseroan yang dibentuk oleh para karyawan yang keberadaannya terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Serikat Pekerja Perseroan memiliki visi untuk mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban pekerja dan Perseroan dalam lingkup kesetaraan.
The Company is committed to supporting the industrial relations between employees and the Company by giving them freedom to participate in organization. Therefore, the Company recognizes the existence of a labor union established by the Company's employees that is already listed on the Department of Manpower of Bekasi, West Java. The Company’s Labor Union has a vision to achieve harmonization of the equal rights and obligations of the Company’s employees.
Melalui pembentukan Serikat Pekerja, hubungan industrial karyawan dan Perseroan telah memenuhi standar dan perundangan-undangan yang berlaku; di samping tentunya memaksimalkan peran karyawan sebagai salah satu pemangku kepentingan Perseroan.
With the establishment of the Labor Union, the Company’s industrial relations with its employees have adhered to the prevailing standards and legislation. In addition, it also helps to maximize the roles of employees as the Company’s stakeholders.
Manajemen Perseroan secara aktif melakukan komunikasi dalam rangka menyampaikan informasi-informasi terkini sesuai dengan azas keterbukaan informasi dengan Serikat Pekerja secara berkala. Dengan kegiatan ini maka hubungan harmonis antara Manajemen dengan karyawan dapat terus terjaga dengan baik.
In compliance with the information transparency principle, the Company's management performs active communication in a periodical manner to convey the latest information to the Labor Union. With this activity, the harmonious relationship between management and employees can be well-maintained.
Bentuk lain dari harmonisnya hubungan antara Manajemen dan karyawan adalah dengan disepakatinya keseimbangan antara hak dan kewajiban Manajemen - karyawan dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang secara berkala dievaluasi setiap dua tahun sekali melalui proses perundingan.
Another form of the harmonious relationship between management and employees is the reached agreement on the balance between rights and duties of Management - Employees in the form of Collective Labour Agreement (CLA) that is regularly evaluated every two years through negotiation process.
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 35 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja Commitment to Employment and Occupational Safety
Selain itu, Perseroan secara khusus menunjukkan komitmen atas kesejahteraan karyawan dan keterlibatan karyawan terhadap aktivitas usaha melalui kepemilikan saham anak perusahaan PT Indofarma Global Medika oleh Koperasi Pegawai Indofarma (Kopama) sebesar 0,0001%.
In addition, the Company specifically demonstrates its commitment to the welfare of employees and employee engagement to its business activities through the 0.0001% share ownership of Koperasi Pegawai Indofarma (Kopama) in the Company’s subsidiary PT Indofarma Global Medika.
Kopama berdiri pada 1969 berdasarkan akta Pendirian No. 819/BH/I tanggal 13 September 1969, "Perkumpulan Koperasi Simpan Pinjam" Pabrik Manggarai Depkes Jakarta bertempat di Manggarai, dan diubah dengan akta No. 819A/BH/I tanggal 28 Januari 1991, akta perubahan Anggaran Dasar "Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Departemen Kesehatan", berdasarkan haril Rapat Anggota Khusus Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Depkes yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 28 Pebruari 1990 bertempat di Aula Perum Indofarma Jl. Tambak No. 2, Manggarai - Jakarta.
Kopama was established in 1969 based on the Deed of Establishment No. 819 / BH / I dated September 13, 1969, "Perkumpulan Koperasi Simpan Pinjam" of Pabrik Manggarai Depkes Jakarta located in Manggarai, which was amended by Deed No. 819A / BH / I dated January 28, 1991 on the amendment "Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Departemen Kesehatan", based on the day of the meeting on Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Depkes’ Special Members, which was on Wednesday, February 28, 1990, at the Hall of Perum Indofarma Jl. Tambak No. 2, Manggarai - Jakarta.
Pada tanggal 03 Januari 2001 diubah berdasarkan surat Keputusan Departemen Koperasi Wilayah Jawa Barat, Kepala Kantor Departemen Koperasi PK&M kabupaten Kodya Bekasi, dengan akta Nomor 819/BH/PAD/KDK.10.8/I/2001, akta perubahan Anggaran Dasar "Koperasi Pegawai Indofarma (KOPAMA)" di Jakarta Timur untuk merubah anggaran Dasar Koperasi yang merupakan hasil Rapat Anggota Khusus Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Pegawai Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2000 bertempat di Jalan Indofarma No. 1, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.
On January 3, 2001 the Deed was again amended by the Decision Letter of Department of Cooperatives of West Java Region, Head of the Department of Cooperative PK & M of Bekasi Municipality, with a Deed No. 819 / BH / PAD / KDK.10.8 / I / 2001, on the Amendment of the Articles of Association of "Koperasi Pegawai Indofarma ( KOPAMA)" in East Jakarta, as a result of the Meeting of the Cooperative’s Special Members held on 25 November 2000 on Jalan Indofarma No. 1, Cibitung District, Bekasi Regency.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 36 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Tanggung Jawab Terhadap Produk Product Responsibility
Sebagai salah satu produsen obat generik terbesar di Indonesia, Perseroan mempunyai tanggung jawab baik secara sosial maupun etika dalam pemenuhan ketersediaan produk—bagi para pemangku kepentingan terutama kepada pelanggan— Perseroan mempunyai komitmen untuk selalu menghadirkan produk yang memiliki kualitas, efikasi, dan keamanan yang sesuai dengan standar kualitas produk sebagaimana ketetapan regulator dalam aturan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
As one of the largest generic drug manufacturer in Indonesia, the Company has social and ethical responsibility in fulfilling the availability of products for stakeholders, especially the customers. The Company is committed to always delivering products of which the quality, efficacy, and security are in accordance with product quality standards stipulated by the regulators in the rules of Good Manufacturing Practices (GMP).
Dalam rangka melayani keluhan pelanggan Perseroan memberi kesempatan kepada para pelanggan khususnya untuk menyampaikan keluhannya melalui tim pemasaran secara langsung maupun secara tidak langsung melalui saluran komunikasi yang tersedia sebagai berikut:
With a view to facilitate customers’ complaints, Indofarma make available to the customers the access to communicate their complaints directly or indirectly by providing the communication channels as follows:
PT Indofarma (Persero) Tbk Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530 Telepon : +62 21 85908350, 88323971 Faksimili : +62 21 8574503, 88323973 Email :
[email protected] Website : www.indofarma.co.id
PT Indofarma (Persero) Tbk Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530 Phone : +6221 85908350, 88323971 Fax : +6221 8574503, 88323973 Email :
[email protected] Website : www.indofarma.co.id
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 37 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
I
Kinerja 2014 2014 Performance
II
Laporan Manajemen Management Report
III
Profil Perusahaan Company Profile
Tanggung Jawab Terhadap Produk Product Responsibility
Komitmen terhadap Mutu
Commitment to Quality
Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk yang terjamin konsistensi mutunya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan komitmen ini, Perseroan melalui Bidang Pengawasan Mutu dan Bidang Pemastian Mutu melakukan pengawasan untuk menjamin konsistensi mutu produk yang dihasilkan di setiap tahapan pembuatan produk. Proses pengawasan antara lain seleksi produsen resmi bahan awal, pengujian bahan awal, pemastian kelaikan peralatan dan lingkungan produksi, validasi proses produksi, validasi proses pengujian, pengawasan selama proses produksi (In Process Control), pengujian produk, evaluasi produsen resmi bahan awal, dan evaluasi produk pasca produksi.
Indofarma is also committed to producing products of consistently assured quality according to the established specifications. Indofarma realizes this commitment through its Quality Control and Quality Assurance Department that conducts supervision to assure the consistency of product quality at all manufacturing stage. The supervision process covers, among others, the selection of authorized producers for initial ingredients, testing of initial ingredients, equipment and production environment airworthiness assurance, production process validation, product testing evaluation, in process control, product testing, and evaluation of authorized producers for initial ingredients and evaluation of post-production products.
Komitmen Perseroan terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan Mutu yang mencakup: 1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan pelanggan eksternal maupun internal. 2. Mutu mencakup seluruh kegiatan Perseroan, mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi sampai dengan pemasaran. 3. Mutu dibangun oleh semua pihak melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang efektif dan efisien. 4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia, karena itu pendidikan dan pelatihan bagi karyawan terus dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan kemampuan daya saing melalui proses yang dapat menekan biaya mutu.
Indofarma’s commitment to quality assurance is poured in the Quality Policy which includes: 1. Quality becomes the top priority to guarantee external and internal customer satisfaction. 2. Quality covers the entire company’s activities, from research and development, production to marketing.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
3. Quality is built by all parties through planning, execution, and control in an effective and efficient way. 4. Quality is mainly determined by human factors. Therefore, education and training for employees will continue to be developed according to the needs and development of science and technology. 5. Quality is always maintained and upgraded according to customers’ needs by taking into account the ability of competitiveness through process that can reduce the cost of quality.
- 2 38 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
Actualizing the Momentum of Revitalization
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
- 2 39 -
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Alamat Kantor Cabang Entitas Anak Perusahaan Subsidiary Branch Offices Address
Alamat kantor cabang anak usaha, PT Indofarma Global Medika. PT Indofarma Global Medika branches offices address.
Kantor Pusat PT IGM | Head office Kompleks Infinia Park Blok B-86 Jl. Dr. Saharjo No. 45 Jakarta Selatan 12850 Telp : 021-83781166 Fax : 021-83796543/ 83785432
MEDAN Komp. Pergudangan Amplas Trade Center (ATC) Blok E No. 21 dan 22 Jl. Sisingamangaraja Km-10,8 Medan Telp : 061-88807608 Fax : 061-88807607
MALANG Jl. Sukarno Hatta No. 80 RT 003/RW 006 Mojolangu-Lowokwaru, Malang 65142 Telp : 0341-402150/ 402151 Fax : 0341-402100
JAKARTA SATU Kompleks Infinia Park Blok B-85 Jl. Dr. Saharjo No. 45 Jakarta Selatan 12850 Telp : 021-83792599 Fax : 021-83792814
MAKASSAR Jl. Dr. Sutomo No. 39 Makassar Telp : 0411-334485/ 332731 Fax : 0411-332732
PALEMBANG Jl. Ali Gathmir No. 37 RT 01/RW 01 Kel. 13 Ilir - Kec. Ilir Timur I Palembang Telp : 0711-3511123/ 351323 Fax : 0711-321230
JAKARTA DUA Jl. Sultan Iskandar Muda 9 BCD Kebayoran Lama Jakarta Selatan Telp : 021-7227432/ 7268325 Fax : 021-7227431
SEMARANG Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60 Semarang 50148 Telp : 024-7613648/ 7613649 Fax : 024-7625826
PEKANBARU Jl. Kaharudin Nasution Gg. Triarga No. 1 - Kel. Simpang Tiga Pekanbaru Telp : 0761-679550/ 679553 Fax : 0761-674720
BANDUNG Jl. Bapak Husein Dalam No. 2 Cihampelas Bandung 40131 Telp : 022-2040996/ 2040997 Fax : 022-2038320
SURABAYA Jl. Raya Margorejo Indah Blok A-137/58 Surabaya 60238 Telp : 031-8419377 Fax : 031-8435444
PURWOKERTO Jl. KH. Wachid Hasyim No. 16 Purwokerto Telp : 0281-627932/ 628462 Fax : 0281-635769
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 42 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
YOGYAKARTA Jl. Laksda Adisucipto Km-7 Ruko Permai Janti No. 1 Ngentak, Catur Tunggal, Depok Sleman - Yogyakarta Telp : 0274-7460130/ 487036 Fax : 0274-484978
MANADO Jl. DR. Sam Ratulangi Manado 95000 Telp : 0431-870199/ 854363 Fax : 0431-863166
BATAM Komp. Crown Hill Estate Blok E-9 Batam Center - Batam Telp : 0778-468265/ 468266 Fax : 0778-461434
SOLO Jl. Slamet Riyadi No. 234 Gumpang - Kartosuro Surakarta Telp : 0271-7890207/ 7890208 Fax : 0271-744135
PADANG Jl. Bagindo Azis Chan No. 6 Padang Telp : 0751-22034/ 810347 Fax : 0751-25664
JAMBI Jl. Barau-barau II RT 24 No. 28 Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi Selatan Jambi 36132 Telp : 0741-33718 Fax : 0741-33718
BEKASI Jl. Ir. H. Juanda No. 110 O-P-Q Duren Jaya - Bekasi Timur Telp : 021-88355949/ 88355952 Fax : 021-88355947
CIREBON Jl. Cirebon Permai III Rt 006 Rw 003 Kel. Kecapi, Kec. Harjamukti Cirebon Telp : 0231-202950/ 8336890 Fax : 0231 -233969
KUPANG Jl. Samratulangi V No. 02 RT 020/RW 07 Kel. Oesapa Barat - Kec. Kelapa Lima Kota Kupang Telp : 0380-8553595/ 832811 Fax : 0380-8553595
TANGERANG Komp. Pergudangan Multiguna Blok A No. 5 - Kel. Pakualam Serpong Utara, Tangerang Selatan Telp : 021-5399347/ 5399348 Fax : 021-5399348
BANJARMASIN Jl. Pramuka Komplek Rahayu RT 023 No. 55 Kelurahan Sungai Lulut Banjarmasin 70238 Telp : 0511-3259359/ 3259360 Fax : 0511-3266861
MATARAM Jl. Bung Karno No. 76 Karanganyar Mataram Telp : 0370-626378 Fax : 0370-623065
BOGOR Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 84 Bogor Telp : 0251-7540897/ 7540898 Fax : 0251-7538560
LAMPUNG JL. KH. Ahmad Dahlan No. 68 Bandar Lampung Telp : 0721-487131/ 482689 Fax : 0721-482686
PAPUA Jl. Kelapa Dua Pergudangan Boulevard No. 3 Entrop - Jayapura Telp : 0967-534047/ 534048 Fax : 0967-534041
SAMARINDA Jl. Basuki Rahmat No. 74 Samarinda 75117 Telp : 0541-78572/ 748147 Fax : 0541-741095
PONTIANAK Jl. Tanjung Pura No. 6 Pontianak 78117 Telp : 0561-765976/ 765977 Fax : 0561-741208
JEMBER Jl. Imam Bonjol No. 37 Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwater Jember Telp : 0331-321832/ 321833 Fax : 0331-489427
DENPASAR Jl. Gunung Agung No. 21 Denpasar 80118 Telp : 0361-416286/7 Fax : 0361-411888
ACEH Jl. P. Nyak Makam No. 1C-E Gp. Ilie - Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh Telp : 0651-26773/ 23199 Fax : 0651-23199
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 43 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Lembar Pengesahan Approval Sheets 246 / Pengesahan BOC dan BOD | BOC and BOD Approval 247 / Pernyataan Komite Audit | Statement of the Audit Committee
I
Kinerja 2014 2014 Performance
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
II
Laporan Manajemen Management Report
- 2 46 -
III
Profil Perusahaan Company Profile
Mewujudkan Momentum Perubahan
IV
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
Actualizing the Momentum of Revitalization
V
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
- 2 47 -
VI
Menuju Keberlanjutan Towards Sustainability
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Lampiran Appendix 250 / Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 | Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6
260 / Laporan Keuangan Konsolidasian | Consolidated Financial Report
Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6
Peraturan
Halaman
Regulation
Page
A.
Ketentuan umum
A.
General provisions
1
Laporan tahunan wajib memuat: A. Ikhtisar keuangan; B. Laporan komisaris utama; C. Laporan direktur utama; D. Profil perusahaan; E. Pembahasan dan analisa manajemen; F. Tata kelola perusahaan; G. Tanggung jawab sosial perusahaan; H. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan I. Surat pernyataan tanggung jawab dewan Komisaris dan direksi atas kebenaran isi laporan Tahunan.
√
1
The annual report should contain: A. Summary of key financial information; B. Report from the BOC; C. Report from the BOD; D. Company profile; E. Management analysis and discussion; F. Corporate governance; G. Corporate social responsibilities; H. Audited financial statements; and I. Statement that the board of directors and the Board of commissioners are fully responsible for the accuracy of the annual report.
2
Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal laporan tahunan juga dibuat Selain dalam bahasa indonesia, baik dalam dokumen Yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan Dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat Penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai Acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia.
√
2
The annual report must be in the Indonesian language. If the annual report is also presented in another language, either in the same or separate documents, the documents must be available at the same time and contain the same material information. In cases where there is any different interpretation due to the transfer of language, the financial statement in the Indonesian language shall become the reference.
3
Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.
√
3
The annual report should be prepared in a form that is easy to read. Images, charts, tables, and diagrams are presented by mentioning the title and / or clear description.
4
Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran a4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.
√
4
The annual report must be printed on light colored paper of high quality, in a4 size, bound, and in a format that permits reproduction by photocopy.
B.
Ikhtisar data keuangan penting
B.
Summary of key financial information
1
Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya. Jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: A. Pendapatan; B. Laba bruto; C. Laba (rugi); D. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; E. Total laba (rugi) komprehensif; F. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan Kepentingan non pengendali; G. Laba (rugi) per saham; H. Jumlah aset; I. Jumlah liabilitas; J. Jumlah ekuitas; K. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; L. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; M. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan;
1
Summary of key financial informations resented in comparison with previous 3 (three) fiscal years or since commencement of business of the company, at least contain:
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
√ 9-10
A. B. C. D.
Revenue; Gross profit; Profit (loss); Total profit (loss) attributable to equity olders of the parent entity and non controlling interest;
E. Total comprehensive profit (loss); F. Total comprehensive profit (loss) attributable to equity holders of the parent entity and non controlling interest; G. Earning (loss) per share; H. Total assets; I. Total liabilities; J. Total equity; K. Profit (loss) ratio to total assets; L. Profit (loss) ratio to equities; M. Profit (loss) ratio to income;
- 2 50 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Peraturan E.
Profil perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat halhal sebagai Berikut:
1
Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimili, alamat surat elektronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan;
2
Riwayat singkat perusahaan;
3
Halaman
Regulation
Page E.
Company profile The company profile should at least contain the following:
40
1
Name, address, telephone and/or faximile, email, website of the company and/or branch offices or representative office, which enable public to access information about the company;
45-47
2
Brief history of the company.
Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan;
40; 68-80
3
Line of business according to the latest Articles of Association, and types of products and/or services produced.
4
Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi, disertai dengan nama dan jabatan;
40; 68-80
4
Structure of organization in chart form, at least one level below the board of directors, with the names and titles;
5
Visi, misi dan tata nilai perusahaan;
41-43
5
Vision, mission and core values of the company:
6
Profil Dewan Komisaris, meliputi: A. Nama; B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada emiten atau perusahaan publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; C. Riwayat pendidikan; D. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi dewan komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan E. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada);
24-25
6
The board of commissioners profiles include: A. Name; B. History of position, working experience, and legal basis for first appointment to the issuer or public company, as stated in the minutes of GMS resolutions.
Profil direksi, meliputi: A. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan; B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada emiten atau perusahaan publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; C. Riwayat pendidikan; D. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan E. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada);
24-25
7
Actualizing the Momentum of Revitalization
C. History of education; D. Short description on the competency enhancement training programs for members of the Board of Commissioners during the year under review (if any); and E. Disclosure of affiliation with other members of the Board of Commissioners and Board of Directors, and shareholders (if any);
7
The board of directors profiles include: A. Name and short description of duties and Functions; B. History of position, working experience, and legal basis for first appointment to the issuer or public company, as stated in the minutes of GMS resolutions; C. History of education; D. Short description on the competency enhancement training programs for members of the Board of Commissioners during the year under review (if any); and E. Disclosure of affiliation with other members of the Board of Commissioners and Board of Directors, and shareholders (if any);
- 2 51 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6
Peraturan
Halaman
Regulation
Page
8
Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan 22; 34; 124; 134 Komisaris dan/atau direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/ atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya;
9
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan;
10
8
In the event that there were changes in the composition of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors occurring between the period after year-end until the date the annual report submitted as refer to in poin t 1 letter a, then the last and the previous composition of the board of commissioners and/or the board of directors shall be stated in the annual report.
94-99
9
Number of employees and description of competence building during the year under review, for example education and training of employees.
Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: A. Pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham emiten atau perusahaan publik; B. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham emiten atau perusahaan publik; dan C. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham emiten atau perusahaan publik;
49
10
Information on names of shareholders and ownership percentage at the end of the fiscal year, including: A. Shareholders having 5% (five percent) or more shares of issuer or public company; B. Commissioner sand directors who own shares of the issuers or public company; and C. Groups of public shareholders, or groups of shareholders, each with less than 5% ownership shares of the issuers or public company.
11
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali emiten atau perusahaan publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram;
49
11
Information on major shareholders and controlling shareholders the issuers of public company, directly or indirectly, and also individual shareholder, presented in the form of scheme or diagram;
12
Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana emiten atau perusahaan publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat;
52-53
12
Name of subsidiaries, associated companies, joint venture controlled by issuers or public company, with entity, percentage of stock ownership, business, and operating status of the company (if any). For subsidiaries, include the addresses;
13
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama bursa efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada);
50
13
Chronology of share listing and changes in the number of shares from the beginning of listing up to the end of the financial year, and name of stock exchange where the company shares are listed.
14
Kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek (jika ada);
-
14
Chronology of securities listing and rating of the securities (if any);
15
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada);
51
15
Name and address of the securities rating company (if any);
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 52 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Peraturan
Halaman
Regulation
Page
16
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada emiten atau perusahaan publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan
51
16
Name and address of capital market supporting institutions and/or professionals. For professionals providing services regularly for the issuer or public company, it is required to disclose the services, fees, and periods of assignment; and
17
Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
-
17
Awards and certifications of national and international scale bestowed on the company during the last fiscal year (if any).
F.
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Laporan tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup:
56-106
F.
Management Analysis And Discussion Annual report should contain discussion and analysis On financial statements and other material information Emphasizing material changes that occurred during the Year under review, at least including:
1
Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri emiten atau perusahaan publik, antara lain mengenai: A. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; B. Pendapatan; dan C. Profitabilitas;
68-80
1
Operational review per business segment, according to The type of industry of the issuer or public company Including: A. Production, including process, capacity, and growth; B. Revenue; and C. Profitability;
2
Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: A. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; B. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; C. Ekuitas; D. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta E. Arus kas;
81-86
2
Comprehensive financial performance analysis which includes a comparison between the financial performance of the last 2 (two) fiscal years, and explanation on the causes and effects of such changes, among others concerning: A. Current assets, non-current assets, and total assets; B. Short term liabilities, long term liabilities, total liabilities; C. Equity D. Sales/operating revenues, expenses and profit (loss), other comprehensive revenues, and total comprehensive profit(loss); and E. Cash flows;
3
Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
86-87
3
The capacity to pay debts by including the computation of relevant ratios;
4
Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
87
4
Accounts receivable collectability, computation of the relevant ratios;
5
Struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut;
87
5
Capital structure and management policies concerning capital structure;
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 53 -
including
the
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6
Peraturan
Halaman
Regulation
Page
6
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;
87
6
Discussion on material ties for the investment of capital goods, including the explanation on the purpose of such ties, source of funds expected to fulfill the said ties, currency of denomination, and steps taken by the company to protect the position of a related foreign currency against risks;
7
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan;
90
7
Material information and facts that occurring after the date of the accountant’s report (subsequent events);
8
Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;
103-106
8
Information on company prospects in connection with industry,economy in general, accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable data source;
9
Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenaipendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;
88
9
Comparison between target/projection at beginning of year and result (realization), concerning income, profit, capital structure, or others that deemed necessary for the company;
10
Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;
103-106
10
Target/projection at most for the next one year, concerning income, profit, capital structure, dividend polixy, or others that deemed necessary for the company;
11
Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;
74-79
11
Marketing aspects of the company’s products and services, among others marketing strategy and market share;
12
Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir;
89
12
Description regarding the dividend policy and the date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two (2) years;
13
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: A. Dalam hal selama tahun buku, emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan B. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam peraturan nomor X.K.4, maka emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut;
89
13
Use of proceeds from public offerings:
Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: A. Tanggal, nilai, dan obyek transaksi; B. Nama pihak yang bertransaksi; C. Sifat hubungan afiliasi (jika ada); D. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan E. Pemenuhan ketentuan terkait;
90
14
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
A. During the year under review, on which the issuer has the obligation to report the realization of the use of proceeds, then the realization of the cumulative use of proceeds until the year end should be disclosed; and B. In the event that there were changes in the use of proceeds as stipulated in rule no. X.K.4, then issuer should explain the said changes; 14
Material information, among others concerning investment, expansion, divestment, acquisition, debt/ capital restructuring, transactions with related parties and transactions with conflict of interest that occurred during the year under review,among others include: A. Transaction date, value, and object; B. Names of transacting parties; C. Nature of related parties (if any); D. Description of the fairness of the transaction; E. Compliance with related rules and regulations;
- 2 54 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Peraturan
Halaman
Regulation
Page
15
Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan
91
15
Changes in regulation which have a significant effect on the company and impacts on the company (if any):
16
Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
91
16
Changes in the accounting policy, reason and impact on the financial statement (if any).
G.
Tata Kelola Perusahaan Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang Paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut:
110-222
G.
Corporate Governance Corporate governance contains short descriptions of at Least the following items:
1
Dewan komisaris, mencakup antara lain: A. Uraian pelaksanaan tugas dewan komisaris;
119-130
1
Board of commissioners, including: A. Description of the responsibility of the Board of Commissioners; B. Disclosure of the procedure and basis determining remuneration, and amount of remuneration for members of the Board of Commissioners; and C. Disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of Board of Commissioners meetings including joint meetings with the Board of Directors, and attendance of the members of Board of Commissioners in the meetings.
130-145
2
Board of directors, including: A. Scope of duties and responsibilities of each member of the Board of Directors; B. Disclosure of the procedure and basis determining remuneration, and amount of remuneration for members of the Board of Directors, and the relation between remuneration and performance of the company; C. Disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of Board of Commissioners meetings including joint meetings with the Board of Commissioners, and attendance of the members of board of commissioners in the meetings; D. Resolutions from the GMS of the previous fiscal year and its realization in the year under review, and explanation for the unrealized resolution; and E. Disclosure of company policy concerning assessment on the performance of the member of the Board of Directors (if any);
B. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan C. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut; 2
Direksi, mencakup antara lain: A. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota direksi; B. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan; C. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota direksi dalam rapat tersebut; D. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan E. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada);
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 55 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6
Peraturan 3
Komite Audit, mencakup antara lain: A. Nama; B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar Hukum penunjukkan; C. Riwayat pendidikan; D. Periode jabatan anggota Komite Audit; E. Pengungkapan independensi Komite Audit;
Halaman
Regulation
Page 145-152
3
Audit Committee,includes among others: A. Name; B. History of position title, work experience and legal basis for appointment; C. History of education; D. Tenure of members of Audit Committee; E. Disclosure of independence of the members of the Audit Committee; F. Disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of Audit Committee meetings, and attendance of the members of Audit Committee in the meetings; G. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee during the year under review in accordance with the charter of the Audit Committee.
F. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut; G. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit; 4
Komite lain yang dimiliki emiten atau perusahaan publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/ atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain: A. Nama; B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; C. Riwayat pendidikan; D. Periode jabatan anggota komite; E. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite; F. Uraian tugas dan tanggung jawab; G. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan H. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;
152-157
4
Other committees owned by issuer or public company supporting the functions and duties of the Board Directors and/or the Board of Commissioners, such as nomination and remuneration, including: A. Name; B. History of position title, work experience and legal basis for appointment; C. History of education; D. Tenure of members of the committee; E. Disclosure of the company’s policy concerning the independence of the committee; F. Description of duties and responsibilities; G. Disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of committee meetings, and attendance of the members of committee in the meetings; H. Brief report on the committee activities carried out during the year under review;
5
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan;
157-159
5
Description of tasks and function of the Corporate Secretary; A. Name; B. History of position title, work experience and legal basis for appointment; C. History of education; D. Tenure of the corporate secretary; E. Brief report on corporate secretary activities carried out during the year under review;
A. Nama; B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; C. Riwayat pendidikan; D. Periode jabatan sekretaris perusahaan; E. Uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku;
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 56 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Peraturan
Halaman
Regulation
Page
6
Uraian mengenai unit Audit Internal meliputi: A. Nama; B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; C. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); D. Struktur dan kedudukan unit audit internal; E. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan F. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku;
160; 163-169
6
Description of the company’s Internal Audit unit; A. Name; B. History of position title, work experience and legal basis for appointment; C. Qualification/certification of internal audit professionals (if any); D. Structure or position of the internal audit unit; E. Duties and responsibilities of the internal audit unit according to the internal audit unit charter;and F. Brief report on the committee activities carried out during the year under review;
7
Uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: A. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya; dan B. Reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen;
163-169
7
Description of the company’s internal control, at least contains:
8
Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: A. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan; B. Jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan C. Reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan;
161-162; 172181
9
Perkara penting yang dihadapi oleh emiten atau perusahaan publik, entitas anak, anggota dewan komisaris dan direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi: A. Pokok perkara/gugatan; B. Status penyelesaian perkara/gugatan; dan C. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
205
9
Important cases faced by the issuer or public company, subsidiaries, current members of the Board of Commissioners and Board of Directors, among others include: A. Substance of the case/claim; B. Status of settlement of case/claim; and C. Potential impacts on the financial condition of the company.
10
Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada emiten atau perusahaan publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada);
205
10
Information about administrative sanctions imposed to issuer or public company, memc company, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, by the capital market authority and other authorities during the last fiscal year (if any);
Actualizing the Momentum of Revitalization
A. Financial and operational control, and compliance to the other prevailing rules; and B. Review the effectiveness of internal control systems;
- 2 57 -
8
Risk management system implemented by the company, at least includes: A. General description about the company’s risk management system; B. Types of riskand the management; and C. Review the effectiveness of the company’s risk management system;
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6
Peraturan
Halaman
Regulation
Page
Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: A. Pokok-pokok kode etik; B. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture); C. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan D. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan
182-194
12
Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan emiten atau perusahaan publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan
205-206
12
Description of employee or management stock ownership program of the issuer or public company, among others are number, period, requirement for eligible employee and/or management, and exercised price (if any); and
13
Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di emiten atau perusahaan publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: A. Cara penyampaian laporan pelanggaran; B. Perlindungan bagi pelapor; C. Penanganan pengaduan; D. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
202-204
14
Description of whistleblowing system at the issuer or public company in reporting violations that may adversely affect the company and stakeholders (if any), including:
11
11
Information about codes of conduct and corporate culture (if any) includes: A. Key points of the code of conduct; B. Key points of the corporate culture; C. Socialization of the code of conduct and enforcement; and D. Disclosure that the code of conduct is applicable for board of commissioners, board of directors, and employees of the company;
A. Mechanism for violation reporting; B. Protection for the whistleblower; C. Handling of violation reports; D. Unit responsible for handling of violation report; and E. Results from violation report handling.
E. Hasil dari penanganan pengaduan. H. 1
Tanggung jawab sosial perusahaan Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: A. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain; B. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain; C. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan D. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
202-204
H.
233 234-236 230-233 237-238
1
Corporate social responsibility Discussion of corporate social responsibility covers policies, types of programs, and cost, among others related to: A. Environment, such as the use of environmentally friendly materials and energy, recycling, and the company’s waster treatment systems, the company’s environmental certifications,and others; B. Employment practices, occupational health and safety, including gender equality and equal work opportunity, work and safety facilities, employee turnover, work incident rate, training, etc; C. Social and community development, such as the use of local work force, empowerment of local communities, aid for public social facilities, social donations,etc; and D. Consumer protection related activities, such as consumer health and safety, product information, facility for consumer complaints, number and resolution of consumer complaint cases, etc.
- 2 58 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Peraturan 2
Halaman
Emiten atau perusahaan publik dapat mengungkapkan Sustainability informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) Report disajikan dalam buku pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang tersendiri / disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan Sustainability Report is (sustainability report) atau laporan tanggung jawab presented on sosial perusahaan (corporate social responsibility report). separate book
I.
Laporan Keuangan Tahunan yang telah Diaudit Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas laporan keuangan sebagaimana diatur pada peraturan nomor VIII.G.11 atau peraturan Nomor X.E.1.
J.
Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi
Regulation
Page
√
2
Issuers or the public company may impart information as referred to in point 1) in the annual report or in separate report submitted along with the annual report to Bapepam-LK, such as sustainability report, or corporate social responsibility report.
I.
Audited Annual Financial Statements Audited financial statements included in annual report should be prepared in accordance with the financial accounting standards in indonesia and audited by an accountant. The said financial statement should be included with statement of responsibility for annual reporting as stipulated in rule no. VIII.G.11 Or rule Number X.E.1.
J.
Board of Commissioners and Board of Directors Signatures
1
Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
√
1
Annual report should be signed by all members of the current Board of Commissioners and Board of Directors.
2
Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran peraturan ini.
√
2
The signature as refer to in point 1) should be appended on separate sheet of the annual report, where the said sheet should contain a statement that all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the accuracy of the annual report, in accordance with the form Number X.K.6-1 of the attached rules.
3
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
-
3
In the event that members of the Board of Commissioners or the Board of Director refused to sign the annual report, the said person should provide a written explanation in separate letter attached to the annual report.
4
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
-
4
In the event that a member of the Board of Commissioners and the Board of Directors refused to sign the annual report and failed to provide written explanation, then a member of the Board of Commissioners or Board of Directors who signed the annual report should provide a written explanation in a separate letter attached to the annual report.
Keterangan/ note : n/a = not applicable
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 59 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND AUDITOR INDEPENDENT REPORT PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARIES DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 60 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
DAFTAR ISI
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARY FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER, 31 2014 AND 2013
Hal. /Page
CONTENTS
Surat Pernyataan Direksi
Board of Directors’ statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan -
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
-
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Financial Statements 1-2
Consolidated of Financial Position -
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Shareholder’s Equity
- Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flow -
- Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6-72
Appendix Holding Company Financial Statements
- Lampiran Laporan Keuangan Induk Perusahaan
Actualizing the Momentum of Revitalization
Consolidated Notes to the Financial Statements
- 2 61 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 62 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 63 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 64 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 65 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 66 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Full Rupiah)
Catatan / Notes
31 Desember 2014/ December 31 , 2014
31 Desember 2013/ December 31 , 2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan Aset Tak berwujud Aset Tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2c,2d,2e,5,37,39 2c,2d,2e,37,39 6 6 2e ; 7 2g, 2k, 8 2s, 9 2e, 10
2e, 11 2r,12 2s,35 2h, 2k, 13 2i, 2p, 14 2j, 15 16
135.754.602.477
121.432.026.244
8.544.789.874 187.933.628.760 11.767.384.919 216.406.886.501 202.084.093.243 20.396.249.632 782.887.635.406
2.839.095.192 270.549.638.177 12.464.438.595 236.417.397.357 186.080.227.736 19.057.457.713 848.840.281.014
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Related parties Third parties Other Receivables Inventories Prepaid taxes Advances and prepayments Total Current Assets
155.585.955 330.559.805 30.142.828.938 394.584.546.295 18.382.949.282 13.637.917.457 8.221.252.268 465.455.640.000 1.248.343.275.406
155.585.955 275.708.874 35.975.232.378 367.912.766.507 18.382.949.282 14.386.478.975 8.581.666.210 445.670.388.181 1.294.510.669.195
NON CURRENT ASSETS Available-For-Sale financial asset Investment in associate Deferred tax assets Property, Plant and Equipment Abandoned Non Current Assets Intangible Assets Other Non- Current Assets Total Non Current Asset TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral consolidated of these consolidated financial statements
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Halaman 1 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 67 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Full Rupiah)
Catatan / Notes
31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31 , 2013
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan jatuh tempo dalam satu tahun Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Uang Muka Penjualan Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman sewa pembiayaan Jk.panjang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITIES
2d,2e,17,39 23 2c, 2d, 2e,37,39 18 18 2e, 19 2s, 20 2e, 21 2e, 2f, 24
223.779.656.509
199.154.049.563
-
119.253.853.328
7.768.649.588 326.915.469.225 11.457.015.667 13.328.570.416 17.243.007.947
2.756.424.270 301.884.587.618 3.734.743.187 2.205.697.468 41.750.117.103
73.216.000 600.565.585.352
163.283.998 670.902.756.535
LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang Pinjaman sewa pembiayaan Jk. panjang Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
CURRENT LIABILITIES Bank Borrowings Marketable securities issued due to in one year Trade payables Related parties Third parties Customers advances Taxes payables Accrued expenses Financial lease liabilities due to in one year Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES
2d, 2e,22 2e, 2f, 24 2q, 25
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham Modal dasar - 10 Milyar saham, Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 3.099.267.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar 2l, 27 Tambahan modal disetor 2n, 28 Saldo laba: Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya (Sejak 30 September 2011 dimana defisit sebesar Rp57.661.903.925 telah dieliminasi melalui kuasi -reorganisasi) Keuntungan Aset Keuangan Selisih penilaian aset dan liabilitas Jumlah Ekuitas Pemilik
38
Kepentingan Non Pengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2b, 26
15.627.107.799 1.220.266 40.186.169.494 55.814.497.559 656.380.082.912
73.216.000 32.741.328.771 32.814.544.771 703.717.301.306
Long term loan borrowing Long term lease liabilities Post-employment benefit obligations Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES
309.926.750.000 75.100.356.176
309.926.750.000 75.100.356.176
1.271.553.449
1.271.553.449
2.315.002.686
1.148.929.199
50.585.449
50.585.449
203.293.845.007 591.958.092.767
203.293.845.007 590.792.019.280
EQUITY EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY Share capital Authorised - 10 Billion shares, Issued and fully paid 3.099.267.500 shares with par value Rp100 per share Additional paid - in capital Retained earnings: Appropriated Unappropriated (From September 30, 2011, its deficit amounted to Rp57.661.903.925 has been eliminated by Quasi-reorganization) Reserve for changes of fair value of available for sale Asset revaluation reserve arising from quasi-reorganization Total of Owner Equity
5.099.728 591.963.192.495 1.248.343.275.406
1.348.609 590.793.367.889 1.294.510.669.195
Non-Controlling Interests TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated of these consolidated financial statements Halaman 2 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 68 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Full Rupiah)
31 Desember 2014/ December 31 , 2014
31 Desember 2013/ December 31 , 2013
1.337.498.191.710 999.930.881.199 337.567.310.511
Net sales Cost of goods sold GROSS PROFIT
Penjualan bersih Beban pokok penjualan LABA BRUTO
2o, 29 2o, 30
1.381.436.578.115 1.069.010.401.518 312.426.176.597
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto LABA (RUGI) USAHA
2o,31 2o, 32 33
178.970.351.751 91.648.356.136 (4.536.847.750) 46.344.316.460
201.391.590.690 150.886.637.544 17.595.171.485 (32.306.089.208)
Selling expenses General and administrative expenses Other losses (gains) - net OPERATING PROFIT (LOSS)
Beban keuangan Bagian rugi (laba) dari entitas asosiasi LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
2p, 34 12
38.997.531.449 (54.850.931) 7.401.635.942
30.862.196.026 (135.537.983) (63.032.747.250)
Finance expenses Share of Net Profit Associates PROFIT (LOSS) BEFORE TAX
(404.407.896) (5.832.403.440) (6.236.811.336)
8.810.151.948 8.810.151.948
Income Taxes Expenses Current tax Deffered tax Total Income (Expenses) Tax
1.164.824.606
(54.222.595.302)
` Beban Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
2s, 35 2s, 35
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN Pendapatan Komprehensif Lainnya
NET INCOME Other Comprehensive Income
-
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
1.164.824.606
(54.222.595.302)
TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS) INCOME
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
1.166.073.487 (1.248.881)
(54.222.344.142) (251.161)
Profit (loss) attributable to: Owners of the Parent Non-controlling interest
1.166.073.487 (1.248.881)
Comprehensive Income (loss) attributable to: (54.222.344.142) Owners of the Parent Non-controlling interest (251.161)
2b, 26
Laba (rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 2b LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
0,38
2.u
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
(17,50)
EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes form an integral consolidated of these consolidated financial statements
Halaman 3 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 69 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Hal 4 page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 70 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
27, 28
309.926.750.000
75.100.356.176
50.585.449
203.293.845.007
-
203.293.845.007
-
-
203.293.845.007 -
-
1.271.553.449
1.271.553.449
-
1.271.553.449
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Saldo per 31 Desember 2014
-
50.585.449
-
-
50.585.449
2.315.002.686
1.166.073.487
1.148.929.199
1.348.609
-
-
-
(251.161)
1.599.770
5.099.728
591.963.192.495
1.164.824.606
590.793.367.889
(847.702.300)
(4.238.511.497)
-
(54.222.595.303)
650.102.176.989
Total Ekuitas / Total Equity
Balance, January 1 ,2013
Balance, December 31 ,2014
Net Comprehensive Income
Non - controling Interest
Balance December 31, 2013
Net Comprehensive Income
Community Development
Partnership and Development Program
The accompanying notes form an integral consolidated of these consolidated financial statements
591.958.092.767
1.166.073.487
590.792.019.280
(847.702.300)
(4.238.511.497)
(4.238.511.497) (847.702.300)
-
(54.222.344.142)
650.100.577.219
(1.271.553.449)
(54.222.344.142)
61.729.040.587
Kepentingan NonPengendali/ NonControlling Interest
5.000.000 -
75.100.356.176
-
-
75.100.356.176
Total Ekuitas Diatribusikan Ke Pemilik Induk/ Total Equity Attributable to Owner of the Parents
(1.248.881)
26
309.926.750.000
-
-
309.926.750.000
Tidak Ditentukan Penggunaannya / Unappropriated
Saldo Laba / Retained Earnings Ditentukan Penggunaannya / Appropriated
Laba komprehensif
27, 28
26
27, 28
Modal Disetor / Fully Paid Capital
Tambahan Modal Disetor / Additional Paid in Capital
Keuntungan Aset Keuangan/ Selisih Penilaian Aset dan Liabilitas/ Asset Reserve for Changes of Fair Revaluation Reserve Arising from QuasiValue of Reorganization Available for Sale
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Full Rupiah)
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Kepentingan non pengendali
Saldo per 31 Desember 2013
Program Bina Lingkungan
Deviden
Dana Cadangan
Laba komprehensif
Saldo per 1 Januari 2013
Catatan / Notes
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW FOR YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2014/ December 31 , 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pajak penghasilan Pembayaran bunga Pembayaran PKBL Penerimaan restitusi pajak Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Penghasilan Bunga Simpanan Perolehan aset tak berwujud Hasil penjualan aktiva tetap Pembelian Aset Tetap Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Hutang Bank Pembayaran Hutang Bank Pelunasan Surat Berharga Pembayaran Dividen Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
31 Desember 2013/ December 31 , 2013
1.821.876.311.127 (1.712.629.378.941) (3.006.342.128) (38.997.531.449) 81.483.842.999
1.302.020.042.114 (1.425.248.054.060) (8.399.592.060) (30.726.658.043) (738.386.331) 21.475.675.291
148.726.901.608
(141.616.973.089)
1.060.572.931 (8.311.186.868) 600.000.000 (47.736.789.366) (54.387.403.303)
764.570.087 (4.507.287.221) (32.100.775.348) (35.843.492.482)
242.204.119.189 (201.951.404.443) (120.000.000.000) -
212.080.918.250 (88.882.222.222) (4.238.511.498)
(79.747.285.254)
118.960.184.530
14.592.213.051 121.432.026.244 (269.636.818)
(58.500.281.041) 194.902.805.973 (14.970.498.688)
135.754.602.477
121.432.026.244
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from costumers Cash paid to supplies and employees Income tax paid Interest paid PKBL fund paid Tax refund Net cash generated from (used in) operating activities CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Income received from bank interest Purchases of intangible asset Gain of disposibble assets Purchases of property, plant, equiment Net cash used in investing activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank borrowings Re-payments of bank borrowings Payment of Marketable Securities Payment of divident Net cash generated from (used in) financing activities INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING Effects of foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
The accompanying notes form an integral consolidated of these consolidated financial statements
Halaman 5 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 71 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
1. UMUM
1. GENERAL INFORMATION
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum PT Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT Indofarma (Persero) Tbk dan selanjutnya disebut “Perseroan” didirikan berdasarkan akta No.1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No.134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Pebruari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No.4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.81 tanggal 23 Juni 2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH untuk disesuaikan dengan UndangUndang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-59223.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 5 September 2008.
a. Establishment and General Information PT Indonesia Farma Tbk, known as PT Indofarma (Persero) Tbk (the “Company”), was established based on Deed No.1 dated January 2, 1996 as amended by Deed No.134 dated January 26, 1996 both of Notary Sutjipto, SH. The Deed of Establihment was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Decision Letter No.C2-2122.HT.01.01.TH.96, dated February 13, 1996, and was published in State Gazette No.43, dated May, 28, 1996, Supplement No.4886. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Deed No.81 dated June 23, 2008 of Notary Imas Fatimah, SH., concerning the revision of the regulation. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No.AHU59223.AH.01.02 dated September 5, 2008.
Pada awalnya, Perseroan merupakan sebuah pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan nama pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik indonesia (PP) No.20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perseroan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Selanjutnya pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perseroan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.34 tahun 1995. pada 2001, Perseroan menjadi Perseroan terbuka sebagaimana dalam poin “b”.
Originally, the Company was a pharmaceutical factory established in 1918 under the name Pabrik Obat Manggarai. In 1950, Pabrik Obat Manggarai was taken over by the Government of the Republic of Indonesia and managed by the Departement of Health. In 1979, the Company’s name was changed to Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Based on Regulation of the Government of the Republic of Indonesia (PP) No.20 of year 1981, the Company’s name became Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). In 1996, based on Government Regulation No.34 of year 1995, the legal status of Perum Indofarma was changed to stated Owned Limited Company (Persero). In 2001, the Company become a public company as stated in "1b".
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan pendirian Perseroan adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: • Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah; • Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generic, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostic, kontrasepsi serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan dasar upah;
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, its goals and objectives are to implement and support the Government’s economic and national development programs and policies particularly in pharmaceutical, diagnostics, medical devices and food industries, while adhering to the principles of a Limited Liability Company. To achieve its goals and objectives, the Company may engage in the following activities:
• Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang terkait dengan industri farmasi, maupun industri lainnya;
• Producing pharmaceutical raw and indirect materials, and chemical materials including agrochemical by itself or under license or contract with other parties; • Producing finished goods such as essential medicine, generic medicine, branded medicine, traditional medicine, cosmetics, medical devices, diagnostics and contraceptives. The Company also produces food products or any those related with health care and health improvement including animal food products. The Company produces such goods by itself or under license or contract with other parties; • Producing packaging materials, machinery and equipment and infrastructure related to pharmaceutical industry or other industries;
Halaman 6 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 72 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (Continued)
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) • Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produk diatas, baik hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatankegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perseroan; • Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perseroan maupun jasa Pemeliharaan kesehatan pada umumnya ternasuk jasa konsultasi kesehatan. Perseroan berdomisili di Indonesia, yang bertempat kedudukan di Jalan Tambak No.1, Manggarai, Jakarta dan lokasi utama kegiatan usaha terletak di Jalan Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi. Perseroan mulai beraktivitas dan berproduksi secara komersial tahun 1983. Hasil produksi Perseroan dipasarkan di dalam dan di luar negeri. b. Penawaran Umum Efek Perseroan Pada tanggal 30 Maret 2001, Perseroan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S660/PM/2001, untuk melakukan penawaran umum saham sebanyak 596.875.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.
a. Establishment and General Information (Continued) • Marketing trading and distributing the above mentioned products, whether the Company’s products of others parties products including general merchandise, for domestic and international markets. The Company also engaged in other related activities; and • Providing services, whether related to the Company’s activities or general health care including health consultancy service. The Company is domiciled at Indonesia which is located at Jalan Tambak No.1, Manggarai, Jakarta. The main location of business activity is at Jalan Indofarma No.1 Cibitung Bekasi. The Company has commenced its commercial operations and production on 1983. The Company’s products are market both locally and internationally. b. Public Offering of Shares of the Company On March 30, 2001, the Company obtained notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency No.S660/PM/2001 for the initial Public Offering of 596,875,000 Series B shares with Rp100 par value per share. On April 17, 2001, the Company's initial Public Offering was 2,499,999,999 Series B shares with Rp.100 par value per share.
Pada tanggal 17 April 2001, Perseroan melakukan penawaran umum saham sebanyak 2.499.999.999 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham. Pada tanggal 26 Agustus 2002, Perseroan melakukan perubahan modal saham sebanyak 2.392.500 saham yang berasal dari pelaksanaan opsi pemilikan saham oleh karyawan.
On August 26, 2002, the Company,s change the capital stock amounting to 2,392,500 shares which arose from the exersice of the employee stock option. As of December 31, 2014 and 2013, the share amount listed in Indonesia Stock Exchange is 3,099,267,500 shares .
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.099.267.500 saham. c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Berdasarkan resume RUPS Tahunan tanggal 26 Maret 2014. Susunan komisaris dan direksi pada 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
c. Employees, Directors and Commissioner In accordance with RUPS resume on March 26, 2014. The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31,2014 are as follows: Akmal Taher - Komisaris Utama President Commisioner Rina Moreta - Komisaris Commisioner Fajar Rahmat Zulkarnaen - Komisaris Commisioner Arief Budiman - Direktur Utama President Director Muhammad Umar - Direktur Director Syamsul Hadi - Direktur Director Susunan komisaris dan direksi pada 31 Desember 2013 adalah sebagai The composition of the company’s Board of Commissioners and berikut: Directors as of December 31,2013 are as follows: Akmal Taher - Komisaris Utama President Commisioner Rina Moreta - Komisaris Commisioner Fajar Rahmat Zulkarnaen - Komisaris Commisioner Kustantinah - Komisaris Commisioner Elfiano Rizaldi - Direktur Utama President Director John Guntar Sebayang - Direktur Keuangan Finance Director Bambang Solihin Irianto - Direktur Director Kosasih - Direktur Director -
Halaman 7 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 73 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (Continued)
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris (Lanjutan) c. Employees, Directors and Commissioner (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan Komite Audit Perseroan As of December 31, 2014, the members of the Company’s Audit adalah sebagai berikut: Committee, are as follows: Fajar Rahmat Zulkarnaen - Ketua Chairman Warga Murad - Sekretaris Secretary Akmal Taher - Anggota Members Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Komite Audit Perseroan As of December 31, 2013, the members of the Company’s Audit adalah sebagai berikut: Committee, are as follows: Fajar Rahmat Zulkarnaen - Ketua Chairman Warga Murad - Sekretaris Secretary Akmal Taher - Anggota Members Pada tanggal 28 Nopember 2013 anggota komite audit atas nama On November 28, 2013, Darul DK in accordance to Commissioners Darul DK telah diberhentikan dengan surat No.KEPdecree No. : KEP/KEP-06/DK/INAF/XI/2013 related to the firing of 06/DK/INAF/XI/2013 audit committee. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perseroan dan Entitas Anak mempunyai karyawan masing-masing sebanyak 1.804 dan 1.793 orang. (Tidak diaudit) Manajemen kunci mencakup direksi dan komisaris.
As of December 31, 2014 and 2013 the Company and its subsidiaries have 1,804 and 1,793 employees, respectively.(Unaudited) Key management personel includes directors and commisioners.
Halaman 8 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 74 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
2. ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 20 Februari 2015. Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The Consolidated financial statements are authorized to be released by The Board of Directors on February 20, 2015. The Company is responsible for the consolidated financial statements.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten untuk seluruh periode penyajian, kecuali dinyatakan berbeda.
The principal accounting policies applied in the preparation of these consolidated financial statements are set out below. These policies have consistenly applied to all periods presented, unless otherwise stated.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan". Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan.
a. Basis of preparation The consolidated financial statements are prepared accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and Regulation of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No VIII.G.7 regarding "Financial Statements Presentation Guidelines". As disclosed further in the relevant succeeding notes to the consolidated financial statements, several amended and published accounting standards.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan" dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), "Laporan Keuangan Interim" (Kedua nya diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements" and PSAK No. 3 (Revised 2010, Interim Financial Statements" (both adopted on January 1, 2011).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, laba komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and noncurrent assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual dan disusun dengan menggunakan konsep biaya perolehan. Dasar pengukurannya menggunakan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has impact on the related disclosure in the consolidated financial statements. The accounting policies in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparations of the Company and its subsidiary’s consolidated financial statements for years ended December 31, 2014 and 2013. The consolidated financial statements are prepared under historical cost convention and accrual basis except for the consolidated statements of cash flow. The measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Halaman 9 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 75 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
a. Basis of preparation of Consolidated Financial Statements (Continued) The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method by classifying of cash flows into operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian dinyatakan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain.
All figures in the consolidated financial statements are stated in the Rupiah amount unless otherwise stated.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam catatan 2c.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group's accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumption and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 2c.
Penerapan dari ISAK 27, "Pengalihan Aset dari Pelanggan", ISAK 28, "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas" dan ISAK 29, "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka" yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya.
The implementation of IFAS 27, "Transfer of Assets from Customers", IFAS 28, "Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments" and IFAS 29, "Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine" with an effective date of 1 January 2014 did not result in changes to the Company's accounting policies and had no effect on the ammounts reported for current period or prior financial years.
Standar baru, revisi dan interprestasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut :
New standards, amandments and interprestations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are as follows:
• • • • • • • •
ISAK 26 "Penilaian ulang derivative melekat" PSAK 65 "Laporan Keuangan konsolidasian" PSAK 66 "Pengaturan bersama" PSAK 67 "Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain" PSAK 68 "Pengungkuran nilai wajar" PSAK 1 (Revisi 2013) "Penyajian laporan keuangan" PSAK 4 (Revisi 2013) "Laporan keuangan tersendiri" PSAK 15 (Revisi 2013) "Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama"
• • • • • • • •
IFAS 26 "Reassessment of embedded derivatives" SFAS 65 "Consolidated financial statements" SFAS 66 "Joint arrangements" SFAS 67 "Disclosure of interests in other entities" SFAS 68 "Fair value measurement" SFAS 1 (revised 2013) "Presentation of financial statements" SFAS 4 (revised 2013) "Separate financial statements" SFAS 15 (revised 2013) "Investment in associates and joint ventures"
• • • •
PSAK 24 (Revisi 2013) "Imbalan Kerja" PSAK 46 (Revisi 2013) "Pajak Penghasilan" PSAK 48 (Revisi 2013) "Penurunan nilai aset" PSAK 50 (Revisi 2013) "Instrumen keuangan : penyajian"
• • • •
SFAS 24 (revised 2013) "Employee benefits" SFAS 46 (revised 2013) "Income tax" SFAS 48 (revised 2013) "Impairment of asset" SFAS 50 (revised 2013) "Financial instrument: Presentation"
• PSAK 55 (Revisi 2013) "Instrumen keuangan : pengakuan dan pengukuran"
• SFAS 55 (revised 2013) "Financial instrument: Recognition and measurement"
• PSAK 60 (Revisi 2013) "Instrumen keuangan : pengungkapan"
• SFAS 60 (revised 2013) "Financial instrument: Disclosures"
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permited.
Pada saat penerbitan laporan keuangan manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perseroan.
As at the authorisation date of this conslolidated of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of thes new and revised SFAS.
Halaman 10 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 76 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip Konsolidasian Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
b. Consolidation The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for the Company and its subsidiary under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company and its subsidiary, unless otherwise stated.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak dengan kepemilikan lebih dari 50%. baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/ kerugian yang belum direalisasikan atas transaksi antar Perseroan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha.
The consolidated financial statements consist of financial statements of the Company and its subsidiaries in which the Company has direct or indirect ownership interest of more than 50%. Intercompany balances and transactions including unrealized gains or loses on intercompany transactions are eliminated to reflect the financial position and the result of operations of the Company and its subsidiaries as one business entity. The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries where the Company has investments in shares with voting rights of more than half the power of vote and has the ability to control the entity, either directly or indirectly, except in rare circumstances can be clearly demonstrated that such ownership is not followed by control , or if the Company has investments in shares with voting rights less than or equal to half the noise power but has the ability to control the entity.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak dimana Perseroan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari setengah kekuasaan suara dan memiliki kemampuan mengendalikan entitas, baik langsung maupun tidak langsung kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian, atau apabila Perseroan memiliki penyertaan saham dengan hak suara kurang atau sama dengan setengah kekuasaan suara tetapi memiliki kemampuan mengendalikan entitas.
Halaman 11 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 77 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian secara efektif telah beralih kepada Perseroan, dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian berakhir.
b. Consolidation (Continued) Subsidiaries are consolidated from the date of effective control has been transferred to the Company, until the date that control ceases.
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perseroan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perseroan mengendalikan entitas lain. Perseroan juga menilai keberadaan pengendalian ketika Perseroan tidak memiliki lebih dari 50 % hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de facto. Pengendalian de facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perseroan secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Perseroan kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Subsidiaries, over which the Company has the power to govern the financial and operating polices, generally accompanying a shareholding of more than ane half of the voting right. The existence and effect of potential voting right that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Company controls another entities. The Company also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating polices by virtue of de facto control. De facto control may arise in circumtances where the size of the Company's voting right is relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders which give the Company the power to govern the financial and operating polices, etc.
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih entitas anak disajikan sebagai “Kepentingan non pengendali” sebagai bagian dari ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.
The proportionate share of the minority stockholders in subsidiary is presented as “Non Controlling Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiary” in the consolidated statements of financial position.
Kebijakan akuntansi yang dianut Perseroan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak kecuali dinyatakan lain.
The Company's accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company unless otherwise.
Halaman 12 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 78 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Perseroan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),”Pengaruh perubahan kurs valuta asing”. Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan pelaporan keuangan.
c. Transaction and Balancein Foreign Currency The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 10 (Revised 2010),” The effect of changes in foreign exchange rates”. The adoption of this PSAK No. 10 has no significant impact on the financial reporting.
Pembukuan Perseroan dan atau entitas anak diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam laporan labarugi tahun yang bersangkutan. Penjabaran mata uang asing adalah sebagai berikut:
The book of accounts of the Company and its subsidiaries are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. The details of foreign currency policies are:
1. Mata Uang Fungsional dan Penyajian
1. Functional and persentation currency
item-item yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Perseroan diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi ("mata uang fungsional").
items included in the consolidated financial statements of each of the Company are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the"Functional currency").
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perseroan.
The consolidated financial statement are present in rupiah which is the functional and presentation currency of the Company and subsidiaries.
2. Transaksi dan saldo
2. Transaction and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang rupiah menggunakan kurs penutup. kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui didalam laporan laba rugi.
Foreign currency transaction are translated into rupiah using the exchange rate prevailing at the dates of the transaction. At each of reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into rupiah using closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the middle rates which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transaction and from the translation at period - end are recognised in the profit or loss.
Kurs Konversi yang digunakan pada masing-masing periode adalah sebagai berikut:
The details of foreign exchange rate convertion for each period are as follows :
1 Dollar Amerika Serikat 1 Dollar Singapura 1 Euro 1 Great Britain Poundsterling 100 Jepang Yen
31 Desember 2014/ December 31, 2014 12.440,00 9.422,11 15.133,27 19.370,34 10.424,88
31 Desember 2013/ December 31, 2013 12.189,00 9.627,99 16.821,44 20.096,63 11.616,88
1 US Dollar 1 SGD 1 Euro 1 GBP 100 JPY
Halaman 13 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 79 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perseroan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
d. Related Parties Transactions The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements.
Perseroan dan Entitas anak mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan PihakPihak Berelasi dan definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No.VIII.G.7.
The Company and its subsidiaries have transactions with related parties. Definitions relate to the parties that is used is provided in accordance with SFAS 7 (Revised 2010), Disclosure of related parties and definition of related parties is in accordance with regulation of BAPEPAM-LK No. VII.G.7.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan jika: 1. Seseorang atau anggota terdekat dari pihak keluarga dianggap berelasi terhadap entitas laporan keuangan jika orang tersebut:
A party is considered to be related to the Company if: 1. A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person :
● memiliki kendali atau kendali bersama terhadap entitas laporan. ● Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas laporan. ● Seorang anggota dari manajemen kunci entitas laporan atau laporan induk Perseroan 2. Sebuah entitas berelasi terhadap entitas laporan jika terdapat kondisi sebagai berikut: ● Entitas dan entitas pelaporan adalah anggota dari group yang sama ( artinya antara Perseroan, anak dan cucu Perseroan adalah pihak berelasi satu dengan yang lainnya).
● Has control or joint control over the reporting entity.
● Satu entitas adalah sebuah asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain. (atau sebuah asosiasi atau perusahaan bersama dari anggota group). ● Kedua entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. ● Suatu entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga adalah sebuah entitas lain adalah perseroan dari pihak ketiga. ● Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perseroan atau entitas yang terkait dengan Perseroan. ● Suatu pihak dikendalikan atau dikendalikan secara bersama oleh pihak yang ditunjuk. ● Seseorang yang ditunjuk, memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau seorang anggota dari manajemen kunci dari Perseroan. Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihak berelasi, baik dilakukan atau tidak dilakukan dalam syarat dan ketentuan normal sama dengan transaksi dengan pihak ketiga yang diungkapkan dalam catatan.
● Has significant influence over the reporting entity. ● Is a member of the key management personnel of the
2.
reporting entity or of a parent of reporting entity. An entity is related to reporting entity if any of the following conditions applies : ● The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). ● One entity is an associate or joint venture of the other
entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). ● Both entities are joint ventures of the same third party. ● One entity is a joint venture of third entity an the other
entity is an associate of third entity.
● The entity is a post-employment defined benefit plan for
the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers arecontrolled also related to the reporting ● The entity as or jointly controlledentity. by a person identified in (i). ● A person identified in (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). All significant transactions and balances with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with third parties are disclosed in Note.
Halaman 14 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 80 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Instrumen Keuangan Perseroan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
e. Financial Instruments The Company applied PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrument keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrument keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. PSAK 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Perseroan yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka. 1. Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Perseroan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal.
1.
Financial Assets Initial Recognition Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company’s determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.
All financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets which are recorded at fair value through profit or loss.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company’s commits to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perseroan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, aset keuangan lainnya, Uang muka dan biaya dibayar dimuka dan aset tersedia untuk dijual.
The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, trade and other accounts receivable, financial asset other, advance and prepaid expenses and asset available for sale. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Halaman 15 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 81 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini meliputi instrumen keuangan derivatif yang oleh Perseroan tidak diperlakukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai yang didefenisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011). Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
e.
Financial Instruments (Continued) • Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. This category includes derivative financial instruments entered into by the Company that are not designated as hedging instruments in hedge relationships as defined by PSAK 55 (Revised 2011). Derivatives, including separated embedded derivatives, are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with changes in fair value recognized in the consolidated statements of comprehensive income. This category include financial asset other at fair value.
Kategori ini meliputi aset keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar. • Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost ) dengan menggunakan Effective Interest Rate (EIR), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui juga pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
• Loans and Receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the Effective Interest Rate (EIR), less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are also recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang muka dan biaya dibayar dimuka yang dimiliki oleh Perseroan.
The Company’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, advances and prepaid expenses are included in this category.
• Kas dan setara kas Pada laporan arus kas konsolidasi, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.
• Cash and cash equivalents In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash in hand ,deposits held at call with banks, other short-term highly liquid invesments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.
Halaman 16 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 82 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) • Piutang usaha dan piutang non-usaha Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
e.
Financial Instruments (Continued) • Trade and non-trade receivables Trade receivable are amounts due from customers for merchandise sold or service performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang non-usaha dari pihak berelasi merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi Persero.
Non-trade receivables from related parties are receivables balance reflecting loan given to related parties of the Company.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.
Trade and non-trade receivable are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan secara lansung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Persero tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilaipiutang. Penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount direcly. An allowance account is used when thereis objective evidence that the Grup will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the diference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivable are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan dalam "beban penurunan nilai". Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap "beban penurunan nilai" pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss whitin "impairment charges". When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off againts the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited againts "impairment charges" in profit or loss.
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Perseroan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
• Held-To-Maturity (HTM) Investments The Company has no financial asset classified as HTM investments.
Halaman 17 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 83 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) • Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Bunga yang diterima selama memiliki investasi keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode EIR.
e. Financial Instruments (Continued) • Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized at which time the cumulative gain or loss is recognized or determined to be impaired, and is reclassified from equity to comprehensive income. Interest earned on availableforsale financial investments is reported as interest income using the EIR method.
Kategori ini meliputi aset tersedia untuk dijual. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Perseroan dalam saham dinyatakan pada biaya perolehan.
The Company’s asset available for sale is included in this category. However, in the absence of a reliable basis for determining fair value, these investments are stated at cost.
2. Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perseroan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
2.
Financial Liabilities Initial Recognition Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company’s determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
All financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perseroan meliputi hutang bank, hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan sewa pembiayaan.
The Company’s financial liabilities include bank borrowing, trade accounts payable, accrued expenses and lease liabilities.
• Utang usaha Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok. Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal, jika lebih lama). Jika tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang. Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
• Trade accounts payables Trade accounts payable are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Accounts payable are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as noncurrent liabilities. Trade accounts payable are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
• Pinjaman Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
• Borrowings Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.
Halaman 18 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 84 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
2. Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
2.
Financial Liabilities (Continued)
• Pinjaman (Lanjutan) Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjamn terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai pembayaran di muka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
• Borrowings (Continued) Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee ia deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk dijual, lihat Catatan 36 Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada laporan laba rugi. Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memilik hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowing costs incurred for the construction of any qulifying asset are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the asset for its intended use or sale, refer to Note 36 Other borrowing costs are expensed in profit or loss. Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
Pengakuan Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: • Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Perseroan yang tidak ditujukan sebagai instrument lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2011). Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. This category includes derivative financial instruments entered into by the Company that are not designated as hedging instruments in hedge relationships as defined by PSAK 55 (Revised 2011). Separated embedded derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
• Pinjaman dan Utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.
• Loans and Borrowings After initial recognition, interest bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. Gains or losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the EIR amortization process.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Halaman 19 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 85 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 3. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. 4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. Untuk instrument keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions ), penggunaan nilai wajar terkini instrument lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
e. Financial Instruments (Continued) 3. Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. 4.
Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments that are traded in active market at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
5. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari EIR.
5.
Amortized Cost of Financial Instruments Amortized cost is computed using the EIR method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.
6. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. • Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan kelompok tersebut dinilai penurunan nilainya secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
6.
Impairment of Financial Assets The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. • Financial Assets Carried at Amortized Costs For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether there is objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan EIR awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah EIR terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
Halaman 20 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 86 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) • Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perseroan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
e. Financial Instruments (Continued) • Financial Assets Carried at Amortized Costs The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company's. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
• Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - direklas dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
• Available-for-Sale (AFS) Financial Assets In the case of an equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost. Where there is objective evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in the consolidated statement of comprehensive income is reclassified from equity to comprehensive income. Impairment loss on equity investment is not reversed through the consolidated statements of comprehensive income; increase in its fair value after impairment is recognized in equity.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial asset carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Interest Income” account in the consolidated statements of comprehensive income. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statements of comprehensive income, the impairment loss is reversed through the consolidated statements of comprehensive income.
Halaman 21 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 87 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
7. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perseroan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perseroan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perseroan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
7.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities Financial Assets A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the Company’s has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company’s has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
f. Sewa Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”.
f. Leases The Company and subsidiaries retrospectively implemented PSAK 30 (Revised 2011), “Leases”.
Penerapan PSAK ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the PSAK has not significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Sewa Operasi Sewa di mana sebagian besar dari risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap di tangan lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari pihak yang menyewakan) dibebankan pada laporan laba rugi berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa.
Operating Lease Leases in which a significant portion of the risk and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to the income statement on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa Pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung pada laba rugi.
Finance Lease A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased asset or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to profit or loss.
Halaman 22 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 88 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Sewa Pembiayaan (Lanjutan) Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa atau umur manfaat aset sewaan. Laba yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.
Finance Lease (Continued) If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, then the leased assets are depreciated over their useful lifes. If not, then the capitalized lease assets are depreciated over the shorter of the useful life or the asset of the lease term. Gain on a sale and finance leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.
g. Persediaan Persediaan bahan baku, penolong, pengemas, persediaan barang dalam proses dan barang jadi dinyatakan berdasarkan harga perolehan dengan metode FIFO dengan mempertimbangkan expired date . Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realiasi neto, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi neto berdasarkan harga jual dan kondisi barang serta mempertimbangkan tujuan pengadaan persediaan. Nilai realisasi neto diuji setiap periode. Kerugian atas nilai persediaan yang rusak atau kadaluwarsa dan tidak dapat dijual serta penurunan terkait harga jual, dibebankan pada tahun berjalan, dan dicatat dalam “cadangan penurunan nilai persediaan”.
g. Inventories Raw, supplies, work in process and finished goods are stated at cost with FIFO considering expiration date.
h. Aset Tetap Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, yang berdampak pada pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan aset tersebut. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), perseroan dan entitas anak telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya.
Inventories are measured at cost or net realization of value, whichever is lower. Net realizable value (NRV) is based on selling price and condition of the goods. NRV considers the purpose of procuring supplies. Net realizable value is tested each period. Losses on value, damaged, or obsolete inventory and inventories cannot be sold and the related decline in selling prices, are charged to the current year, and recorded in "provision for decline in value of inventories". h. Property, Plant and Equipment The Company and subsidiaries implemented PSAK 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, which impacts recognition of the assets, the determination of their carrying amounts; the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them. In accordance with PSAK 16 (Revised 2011), the Company and subsidiaries adopts the cost model for the measurement of its property,plant and equipment.
Perseroan telah menilai kembali aset tetap berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen dalam rangka kuasireorganisasi. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).
The Company revalued property, plant and equiptment which was done by independent appraisal in connection with quasireorganization. The revalued amount of those assets is considered as deemed cost.
Terhitung mulai tahun 2012 seluruh aset tetap disusutkan menggunakan metode garis lurus dengan tarif penyusutan sebagai berikut:
Starting from the year 2012 all fixed assets are depreciated using straight line method, based on the following depreciation rates:
Bangunan dan prasarana Instalasi, mesin, peralatan dan perlengkapan pabrik Kendaraan, perlengkapan, dan peralatan kantor
Umur Ekonomis/ Useful Life 20 - 40 tahun/ Year
Building and infrastructure Installations, machinery, production and factory
8 - 16 tahun/ Year
Office furniture, fixtures, equipment and vehicles
4 - 8 tahun/ Year
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and it is not depreciated.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount ) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recovareble amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Halaman 23 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 89 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset Tetap (Lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi masa manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
h. Property, Plant and Equipment (Continued) The cost of maintenance and repairs are charged to operations as incurred; expenditures which extend the useful life of the asset or result in increase in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful life, residual value and depreciation method are reviewed at each period end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Constructions in progress are stated at cost and are transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam penyelesaian”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings, plants and the installation of machinery are capitalised as “Construction in progress assets”. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use. Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings that are directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing cost incured during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying assets. The capitalisation rate is the weighted average of the total borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti diskonto pinjaman baik yang secara langsung atau tidak langsung digunakan untuk pendanaan konsturksi aset kualifikasian, dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai dikonstruksi. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung pada aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dari biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi penghasilan yang diperoleh dari investasi sementara atas dana hasil pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dibagi dengan jumlah pinjaman yang tersedia selama periode, selain pinjaman yang secara spesifik diambil untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian. Mulai 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan ISAK No. 25 tentang “Akuntansi Tanah”. Semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Starting January 1, 2012, the Company has implemented ISAK No. 25, “Accounting for Land”. All costs and expenses incurred in connection with the acquisition of landright are recognized as part of the landright’s acquisition cost. The legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the acquisition cost of the land. Extension or renewal cost of legal right over land is recognized as an intangible asset and amortized over the life of legal rights or economic life of the land, whichever is shorter.
ISAK No. 25 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Penerapan interpretasi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap Perseroan.
ISAK No.25 also states that landright is not depreciated unless there is contrary evidence indicating that extension or renewal of legal right over land will most likely or definitely be not obtained. The adoption of this interpretation does not have significant impact to the Company.
Halaman 24 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 90 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i. Aset Tidak Lancar Yang Akan Ditinggalkan Perseroan menerapkan PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual Dan Operasi Yang Dihentikan”.
i. Abandoned Non Current Assets The Company applied PSAK No. 58 (Revised 2009),” Non-current assets held for sale and discontinued operations”.
Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan merupakan asset tidak lancar yang akan digunakan sampai dengan akhir umur ekonomisnya serta aset tidak lancar yang akan ditutup dari pada dijual.
Abandoned non- current assets are non-current assets those are used until the end of useful lives and those will be discontinued than those will be sold.
j. Aset Takberwujud Pos ini antara lain mencakup: 1. Beban ditangguhkan, adalah beban-beban yang telah dikeluarkan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, yaitu: - Hubungan pelanggan kontrak diperoleh dalam kerja sama usaha diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hubungan kontraktual pelanggan memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung menggunakan metode garis lurus selama umur yang diharapkan dari hubungan pelanggan.
j. Intangible Assets This account include the following: 1. Deferred expense which will benefit for the Company more than one year, namely : - Contractual customer relationships acquired in a business combination are recognised at fair value at the acquisition date. The contractual customer relations have a finite useful life and are carried at cost less accumulated amortisation. Amortisation is calculated using the straight line method over the expected life of the customer relationship.
- Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai masa manfaatnya.
-
dengan
2. Lisensi, disajikan berdasarkan harga perolehan. Lisensi memiliki masa manfaat yang terbatas dan disajikan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan bertujuan untuk mengalokasikan harga perolehan lisensi selama estimasi masa manfaatnya (5-20 tahun). Pengeluaran untuk penelitian diakui beban pada saat terjadinya. Pengeluaran dari pengembangan diakui sebagai aset takberwujud.
2.
Rehabilitation expense of leased building shall be amortized as per the benefit period.
Licences are shown at historical cost. Licences have a definite useful life and are carried at cost less accumulated amortisation. Amortisation is calculated using the straightline method to allocate the cost of licences over their estimated useful lives (15-20 years).
Expenditures for research expenses are recognized when incurred. Expenditures from development is recognized as an intangible asset.
k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Perseroan dan entitas anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
k. Impairment of Non Financial Assets The Company and its subsidiary prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through the use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan. Aset yang memiliki masa manfaat tak terbatas tidak diamortisasi dan diuji setiap tahun untuk penurunan nilai. Aset yang diamortisasi ditelaah untuk penurunan apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak terpulihkan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial reporting. Assets that have an unlimited useful life are not amortized and are tested for impairment annually. Amortized assets are reviewed for reduction whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable.
Halaman 25 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 91 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan (Lanjutan) Aset non keuangan ditelaah untuk penurunan apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui untuk jumlah dimana jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah dipulihkan adalah lebih tinggi dari harga jual bersih aset dan nilai pakai. Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset dikelompokan pada tingkat terendah yang menghasilkan arus kas terpisah (Unit Penghasil Kas). Aset non keuangan yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah kembali untuk kemungkinan adanya pemulihan untuk setiap aset yang telah diturunkan nilai nya pada setiap tanggal pelaporan.
k. Impairment of Non Financial Assets (Continued) Non financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the assets’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at at the lowest levels for which there are separately indetifiable cash flows (Cash-generating units). Non –financial assets that have suffered impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
l. Modal Saham Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sabagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak. Ketika entitas Grup membeli modal saham ekuitas entitas (saham treasuri), imbalan yang dibayar, termasuk biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan (dikurangi pajak penghaslian) dikurangkan dari ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas sampai saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Ketika saham biasa tersebut selanjutnya diterbitkan kembali, imbalan yang diterima, dikurangi biaya tambahan transaksi yang terkait dan dampak pajak penghasilan yang terkait dimasukkan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas.
l. Share Capital Incremental costs directly attributable to the issue of new ordinary shares or options are shown in equity as a deducation, net of tax, from the proceeds. Where any Group company purchases the company's equity share capital (treasury shares), the consideration paid, including any directly attributable incremental costs (net of income taxes) is deducated from equity attributable to the company's equity holders until the shares are cancelled or reissued. Where such ordinary shares are subsequently reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects, is included in equity attributable to the company's equity holders.
m. Provisi Provisi restorasi lingkungan, biaya restrukturisasi dan tuntutan hukum diakui ketika: Grup memiliki kewajiban hukum atau konstruktif masa kini sebagai akibat peristiwa masa lalu; terdapat kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan jumlah kewajiban tersebut dapat diukur secara andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.
m. Provision Provision for environmental restoration, restructuring costs and legal claims is recognised when: the Group has a present legal or constructive obligation as a result of past events; it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and the amount has been reliably estimated. Provision is not recognised for future operating losses.
Ketika terdapat beberapa kewajiban yang serupa, kemungkinan penyelesaian mengakibatkan arus keluar ditentukan dengan mempertimbangkan kelas kewajiban secara keseluruhan. Provisi diakui walaupun kemungkinan adanya arus keluar sehubungan dengan item manapun yang termasuk dalam kelas kewajiban yang sama mungkin kecil.
Where there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. A provision is recognised even if the likelihood of an outflow with respect to any one item included in the same class of obligations may be small.
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan resiko yang terkait dengan kewajiban. Peningkatan provisi karena berjalannya waktu diakui sebagai beban bunga.
Provisions are measured at the present value of management's best estimate of the expenditure required to settle the present obligation at the end of the repoting period. The discount rate used to determine the present value is a pre-tax rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risk spesific to the liablility. The increase is the provision due to the passage of time is recognised as interest expense.
n. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang atas hasil penerimaan penawaran umum saham Perseroan, dan disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
n. Share Issuance Cost Share issuance costs are recorded as deducation of the proceeds from public opffering of the Company’s shares, and are presented as part of additional paid in capital and are not amortized.
Halaman 26 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 92 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point). Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku. Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.
o. Revenue and Expense Recognition The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped (F.O.B. Shipping point). Interest income is recognized using effective interest method. Expenses are recognized when incurred.
p. Beban Keuangan Beban pinjaman bank dan surat berharga dibebankan dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya.
p. Financial Charge Interest and financial charge of bank loan and marketable securities are charged to current operations when incurred.
q. Imbalan Pasca Kerja Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kontribusi Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 11% dan 2% dihitung dari penghasilan dasar pensiun per bulan karyawan. Beban kontribusi Perseroan dibukukan sebagai beban tahun berjalan.
q. Employee Benefit The Company and its subsidiary established defined contribution pension plans covering all their permanent employees. The pension plans are managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero). The pension plans are funded by contributions from the Company and its subsidiary employees at 11% and 2% of pension income, respectively. Contributions are charged to current operations.
Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat PHK karyawan (post-retirement benefit) sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon. Selisih antara total kewajiban pada saat penerapan pertama kali dan kewajiban yang telah diakui Perseroan pada tanggal yang sama, diperlakukan sebagai penyesuaian saldo laba awal periode dari periode yang paling dini yang disajikan kembali. Imbalan kerja tersebut didasarkan pada masa kerja dan penghasilan karyawan. Pengelolaan pesangon karyawan Perseroan dilakukan oleh Asuransi Manulife. Metode penilaian yang digunakan oleh aktuaria adalah metode projected unit credit yang mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian.
The Company and its subsidiary calculates and records estimated employee retirement benefits for all its local permanent employees based on Labor Law No. 13 year 2003 concerning the settlement of labor dismissal and the stipulation of severance pay, gratuity, and compensation in companies. The difference between the calculated total amount of employee benefit obligation and the amount recognized by the Company on the date of the initial application is treated as an adjustment to the balance of the restated retained earnings at the beginning of the most recent period. Employee retirement benefits has been organized by Asuransi Manulife. Calculation of employee benefit is based on employee’s salary and service period. The actuary used projected unit credit method to calculate the amount employee’s benefits at the date of valuation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10% nilai kini kewajiban imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja. Manfaat pekerja atas pemutusan hubungan kerja sebelum masa kerja berakhir diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.
Actuarial gains and losses arising from experience adjusment and changes in actuarial assumptions in exess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employess expected avarage remaining working lives.
r. Investasi Pada Entitas Asosiasi Perseroan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan.
r. Investment in Associates The Company adopted SFAS. 15 (Revised 2009), "Investments in Associates". The Company's investment in associates measured using the equity method. Associate entity is an entity in which the Company has significant influence.
Employee benefit relating to irregular dismissal or resignation is recognized when incurred.
Halaman 27 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 93 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
r. Investasi Pada Entitas Asosiasi (Lanjutan) Jika Perseroan dan entitas anak memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya melalui perusahaan anak), 20% atau lebih hak suara investee, maka Perseoran dan entitas anak dianggap memiliki pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika Perseroan memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya melalui anak perusahaan), kurang dari 20% hak suara investee, maka Perseroan dan Entitas anak dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan, kecuali pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan dengan jelas. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh perusahaan lain tidak menghalangi Perusahaan untuk memiliki pengaruh signifikan.
r. Investment in Associates (Continued) If the Company and its subsidiaries has, directly or indirectly (eg through subsidiaries), 20% or more of the voting rights of the investee, the Company and its subsidiaries are considered to have significant influence, unless it can be clearly demonstrated that the Company has no significant effect. Conversely, if the Company owns, directly or indirectly (eg through its subsidiaries), less than 20% of the voting rights of the investee, the Company and its subsidiaries are considered to have no significant effect, except for a significant influence can be clearly demonstrated. Substantial or majority ownership by another company does not preclude the Company to have a significant influence.
Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
In accordance with the equity method, the value of plus or minus investment gains in the Company's net income or loss, and dividends received from investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perseroan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perseroan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perseroan dalam entitas asosiasi. Perseroan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perseroan dalam entitas asosiasi. Perseroan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perseroan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam Perseroan asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Comprehensive consolidated income statement reflects the operating results of the top associate entities. If there is a change recognized directly in equity of associate entities, the Company recognizes its share of the change and disclose it, if applicable, to the consolidated statement of changes in equity. Gains or losses which are not realized as a result of transactions between the Company and associated entities are eliminated in accordance with the Company's interests in associates.
s. Pajak Penghasilan Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perseroan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan.
s. Income Tax The Company and subsidiaries applied PSAK 46 (Revised 2010), which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekwensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed at the effective tax rates.
The Company determine whether it is required to recognize additional impairment loss on investment in the Company's associate entities. The Company’s determined at each reporting date whether there is objective evidence that indicates that the investment in associate entities decreased in value. In this case, the Company calculates the amount of decrease in value based on the difference between the recoverable amount of investment in associate and its carrying amount and recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the consolidated financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and diferred tax assets are recognized for deductable temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductable temporary differences can be utilized.
Halaman 28 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 94 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
s. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba-rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian.
s. Income Tax (Continued) Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted on the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity. Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements.
Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Perseroan dan entitas anak mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perseroan mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Periode Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Prior to January 1, 2012, the Company and subsidiaries presented interest and penalties for the underpayment of income tax, if any, as part of “Others - net” under Other Income (Expenses) in the consolidated statements of comprehensive income.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets againts current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
t. Distribusi dividen Distribusi dividen kepada pemilik Perseroan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham entitas.
t. Dividend distribution Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the Group’s financial statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders.
u. Laba Bersih per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
u. Earning per Share Basic earning per share is computed by dividing net income attributable to the equity holders of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa bersifat dilutive . Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, Perseroan menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa Perseroan dengan efek setelah pajak bunga yang diakui dalam periode tersebut terkait dengan obligasi konversi.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
v. Informasi Segmen Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi.
v. Segment Reporting The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Effective January 1, 2012, the Company and subsidiaries applied PSAK 46 (Revised 2010), which requires the Company to present interest and penalties for the underpayment/ overpayment of income tax, if any, as part of “Income Tax Benefit (Expense) Current” in the consolidated statements of comprehensive income.
For the purposes of calculating diluted earnings per share, the profit or loss attributable to the Company’s ordinary equity holders will be adjusted for the aftertax effects of interest recognised during the period on convertible bonds.
Halaman 29 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 95 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
v. Informasi Segmen (Lanjutan) Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
v. Segmental Reporting (Continued) Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary segment information is based on business segment, while secondary segmental information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individu maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprises that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risk and returns that are different from those of other business segment.
Segmen geografis adalah komponen perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical is a distinguishable component of a enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risk and returns that are different from those of components operating in other economics environments.
w. Kuasi Reorganisasi Berdasarkan PSAK 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur Perseroan untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum. Aset dan liabilitas dinilai kembali sebesar nilai wajarnya dan dapat menghasilkan peningkatan atau penurunan aset bersih dibandingkan dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali. Saldo akumulasi kerugian dieliminasi dengan urutan prioritas sebagai berikut: 1. cadangan umum; 2. cadangan khusus; 3. selisih penilaian aset dan liabilitas (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual dan other comprehensive income );
w. Quasi Reorganization Under IAS 51 (Revised 2003) "Accounting for QuasiReorganization", quasi-reorganization is an accounting procedure that govern the Company to restructure its equity by eliminating deficits and revaluing all assets and liabilities, without going through the reorganization of law. Assets and liabilities remeasured at fair value and may result in an increase or decrease in net assets compared to the carrying value before reappraisal. The balance of accumulated losses are eliminated in order of priority as follows: 1. General reserves; 2. Special reserve; 3. From the revaluation of assets and liabilities (including fixed assets revaluation increment) and the difference in assessment of the like (for example the difference in valuation available for sale securities and other income); 4. comprehensive Additional capital payments and the like;
4. tambahan modal setoran dan sejenisnya; 5. modal saham. Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas Perseroan dalam rangka kuasi-reorganisasi ini dilakukan berdasarkan nilai pasar. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan nilai wajar yang sebenarnya, estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, atau dengan model arus kas diskontoan. 3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
5. Share capital. Determination of fair values of assets and liabilities of the Company in quasi-reorganization is done based on market value. If the market value is unavailable or does not reflect the actual fair value, the estimated fair value is done by considering the price of similar assets, or discounted cash flow method.
3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perseroan dan entitas anak, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In applying the accounting policies of the parent and its subsidiaries, as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, management must make estimates, judgment, and the assumptions on the carrying value of assets and liabilities that are not available by other sources. Estimates and assumptions are based on historical experience and other factors considered relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgment and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Judgments The following judgments are made by management in the process of applying the Company accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Halaman 30 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 96 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)
3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (Continued)
Pertimbangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Perseroan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
Judgments (Continued) a. Financial Assets Not Quoted in Active Market. The Company classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring in the market transactions on an arm’s length basis.
b. Penurunan Nilai Aset Keuangan Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perseroan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
b. Impairment of Financial Assets Provision for impairment losses is maintained at a level which considered adequate to cover for potentially uncollectible receivables. The Company assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Provision for imparment losses is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for decline in value recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
c. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perseroan.
c. Impairment of Non-Financial Assets Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perseroan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
Estimate and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
Halaman 31 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 97 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)
3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan buktibukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Estimate and Assumptions (Continued) a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
b. Provisi dan Kontijensi Perseroan, dalam kegiatan usaha normal, menjalankan sesuai ketentuan untuk kewajiban hukum maupun konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan pada ketentuan dan kontinjensi. Dalam pengakuan dan pengukuran ketentuan, manajemen mengambil pertimbangan risiko dan ketidakpastian.
b. Provisions and Contingencies The Company, in the ordinary course of business, sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions and contingencies. In recognizing and measuring provisions, management takes risk and uncertainties into account.
c. Estimasi Nilai Realisasi Bersih Persediaan. Dalam menentukan nilai realisasi bersih (NRV) persediaan, Grup mempertimbangkan persediaan usang, kerusakan, kerusakan fisik, perubahan tingkat harga, perubahan kebutuhan konsumen, atau penyebab lainnya untuk mengidentifikasi persediaan yang harus diturunkan ke NRV. Grup menyesuaikan biaya persediaan ke jumlah terpulihkan pada tingkat yang dianggap cukup untuk mencerminkan penurunan pasar dalam nilai persediaan.
c. Estimating Net Realizable Value of Inventories In determining the net realizable value (NRV) of inventories, the Group considers inventory obsolescence, damages, physical deterioration, changes in price levels, changes in consumer demands, or other causes to identify inventories which are to be written down to NRV. The Group adjusts the cost of inventories to recoverable amount at a level considered adequate to reflect market decline in the value of the inventories.
d. Imbalan Pasti Pasca Kerja Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberepa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun.
d. Post Employment Benefits The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the discount rate and future salary increase. Any changes in these assumptions will have an impact on the carrying amount of pension obligation.
Perseroan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban pensiun yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate and future salary increase at the end of each reporting period. The discount rate is interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rate of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation.
Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.
For the rate of future salary increases, the company collects all historical data relating to changes in base salaries and adjust it for future business plans.
Halaman 32 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 2 98 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan) Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) e. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4. ENTITAS ANAK
3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (Continued) Estimate and Assumptions (Continued) e. Deferred Tax Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. 4. SUBSIDIARY ENTITY
Kepemilikan langsung Entitas anak (PT Indofarma Global Medika) beroperasi secara komersial sejak tanggal 4 Januari 2000; dengan Persentase kepemilikan 99,99%. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan memiliki saham entitas anak berikut: Entitas Anak / Subsidiary
Domisili / Domicilie
PT Indofarma Global Medika (IGM)
Jakarta
Jenis Usaha / Nature of Business
Jumlah Aset per 31 Desember 2014 (Setelah Penyesuaian Kuasi Perseroan - Catatan 38) / Total Assets as of December 31, 2014 (After Parent Quasi Reorganization - Notes 38)
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 (Setelah Penyesuaian Perseroan Catatan 38) / Total Assets as of December 31, 2013 (After Parent Quasi Reorganization - Notes 38)
Distribution dan perdagangan farmasi/ Distribution and trading of pharmaceutical products
642.800.098.360
607.036.400.833
Kepemilikan tidak langsung PT Indofarma mempunyai kepemilikan tidak langsung atas PT Farmalab Indoutama melalui entitas anak (PT Indofarma Global Medika) dengan Persentase kepemilikan pada entitas anak 99,90%. PT Farmalab Indoutama mulai beroperasi secara komersil pada bulan September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014 Perseroan memiliki saham entitas anak berikut: Entitas Anak / Subsidiary
Domisili / Domicilie
PT Farmalab Indoutama
Jakarta
Direct investment Subsidiary (PT Indofarma Global Medika) started the operation commercially since 4 January 2000. The percentage of ownership 99,99%. As of December 31, 2014 and 2013 the Company has ownership interest in the following subsidiary:
Jenis Usaha / Nature of Business Laboratorium Bio Avability & Bio Equivalent
Indirect investment PT Indofarma has indirect ownership in PT Farmalab Indoutama through subsidiaries. the percentage ownership in subsidiaries 99.90%. PT Farmalab Indoutama started the operation commercially since Setember 2014. On December 31, 2014 the Company's own shares following subsidiaries:
Jumlah Aset per 31 Desember Jumlah Aset per 31 Desember 2013 / 2014/ Total Assets as of Total Assets as of December 31, 2013 December 31, 2014 6.671.363.710 -
Halaman 33 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 2 99 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
5. KAS DAN SETARA KAS
5. CASH DAN CASH EQUIVALENT Details of Cash and Cash Equivalent are as follows:
Saldo kas dan setara kas dapat dirinci sebagai berikut:
Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat (31 Desember 2014: 6.168,65; 31 Desember 2013: USD23.765,66) Subjumlah
2014
2013
1.372.464.463
1.428.582.269
76.406.480 1.448.870.943
289.680.267 1.718.262.536
Cash Rupiah US Dollar (December 31, 2014: 6,168.65 ; December 31, 2013: USD23,765.66) Subtotal
Bank - Rupiah Pihak Berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Subjumlah Bank - Pihak Berelasi
103.258.754.698 618.267.760 103.877.022.458
88.753.318.119 604.446.823 89.357.764.942
Bank - Rupiah Related Parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Subtotal - Related Parties
Pihak Ketiga Bank Pembangunan Daerah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Danamon Tbk Subjumlah Bank - Pihak Ketiga Subjumlah Bank - Rupiah
29.001.148.456 1.021.209.533 254.969.847 30.277.327.836 134.154.350.294
27.832.126.936 1.120.290.173 252.618.449 85.505.739 29.290.541.297 118.648.306.239
Third Parties Bank Pembangunan Daerah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Danamon Tbk Subtotal Bank- Third Parties Subtotal Bank - Rupiah
151.381.240
1.065.457.469
Bank - US Dollar Related Parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (December 31, 2014: USD12,168.91; December 31, 2013: USD87,411.39)
Subjumlah Bank - Dollar Jumlah Bank
151.381.240 134.305.731.534
1.065.457.469 119.713.763.708
Jumlah
135.754.602.477
121.432.026.244
Bank - Dollar Amerika Serikat Pihak Berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (31 Desember 2014: USD12.168,91; 31 Desember 2013:USD87.411,39 )
Kas di bank umumnya memperoleh bunga berdasarkan suku bunga deposito bank harian. Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut: ● Kas pada bank dapat ditarik setiap saat; ● Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas pada bank dan deposito bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Subtotal Bank - US Dollar Total Bank Total
Cash in banks generally earn interest at rates based on daily bank deposit rates Other information relating to cash and cash equivalents is as follows: ● Cash at bank can be withdrawn at anytime; ● Contractual interest rates on cash at bank and short-term bank deposits are as follows:
2014
2013
2% - 2,75% Rupiah 1,5% Mata uang asing Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas kas dan setara kas sebagaimana yang dijabarkan di atas.
2% - 2,75% Rupiah 1,5% Foreign currencies The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents mentioned above.
Halaman 34 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 00 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
6. PIUTANG USAHA
6. TRADE RECEIVABLES Details of trade receivables balance by customers:
Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan:
Pihak Berelasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Rajawali Nusantara Indonesia- RNI (Persero) Subjumlah Pihak Berelasi (a) Pihak Ketiga RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo PT Sawah Besar RSUD Malinau PT Mensa Bina Sukses RS. Adam Malik (KL) RSUP Mohammad Hoesin Palembang Hikmat Hanafi Co.LTD, PT RSUP Dr. M. Djamil Padang Dirjen Bina Kefarmasian & Alat Kesehatan PT Barito Budi Pharmindo RSUD Dr. Zainoel Abidin RSU. Dr. H. Abdul Moeloek PT Keisya Syifa Aditya RS Tarakan HOZ Company RSUD Dr. Saiful Anwar Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Dinas Kesehatan Medan PT Prima Comexindo Dinas Kesehatan Kab Bandung RS Sanglah Denpasar PT. Handal Makmur Mulia RS Bangkatan Tim Swak Perbekalan Farmasi RSU PIR RSUD Cileungsi Dinas Kesehatan DKI RSUD Pandan RSUD Kab Bekasi Dinas Kesehatan Kab Bekasi Dinas Kesehatan DATI II Deli Serdang Dinas Kesehatan Medan Dinas Kesehatan Sumatera Utara Dinas Kesehatan Kab Labuhan Batu Selatan Dinas Kesehatan Toba Samosir Dinas Kesehatan Kab Halmahera Selatan Dinas Kesehatan Kab Labuhan Batu Utara PT Forta Mitra Sejati Lain-lain (dibawah Rp1Milyar) Subjumlah Pihak Ketiga Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Subjumlah Pihak Ketiga Bersih (b) Jumlah Piutang Usaha - Bersih (a) + (b)
2014
2013
6.923.495.437
1.452.454.133
1.621.294.437 8.544.789.874
1.386.641.059 2.839.095.192
18.864.462.283 16.497.845.205 12.206.885.842 6.958.224.906 2.775.501.383 3.690.010.107 3.775.903.368 2.738.218.625 2.981.446.144 2.814.286.294 2.430.425.249 2.094.557.090 1.986.875.000 1.847.153.453 1.713.421.439 1.483.951.105 1.271.527.998 1.199.236.595 1.147.676.185 -
130.653.407.481 219.131.015.752 (31.197.386.992) 187.933.628.760 196.478.418.634
Related Parties PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Rajawali Nusantara Indonesia- RNI (Persero) Subtotal Related Parties (a)
Third Parties 13.078.413.218 RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo 27.034.958.467 PT Sawah Besar RSUD Malinau 35.262.964.838 PT Mensa Bina Sukses RS. Adam Malik (KL) 1.615.298.700 RSUP Mohammad Hoesin Palembang Hikmat Hanafi Co.LTD, PT RSUP Dr. M. Djamil Padang 2.755.708.808 Dirjen Bina Kefarmasian & Alat Kesehatan 2.814.286.294 PT Barito Budi Pharmindo RSUD Dr. Zainoel Abidin 2.018.556.150 RSU. Dr. H. Abdul Moeloek PT Keisya Syifa Aditya 1.618.474.350 RS Tarakan HOZ Company RSUD Dr. Saiful Anwar Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Dinas Kesehatan Medan 1.111.210.185 PT Prima Comexindo 2.497.840.864 Dinas Kesehatan Kab Bandung 1.309.803.413 RS Sanglah Denpasar 4.074.438.305 PT. Handal Makmur Mulia 1.323.845.364 RS Bangkatan 1.061.281.587 Tim Swak Perbekalan Farmasi RSU PIR 22.572.979.546 RSUD Cileungsi 15.700.000.000 Dinas Kesehatan DKI 8.920.378.500 RSUD Pandan 6.365.157.500 RSUD Kab Bekasi 1.921.632.210 Dinas Kesehatan Kab Bekasi 1.817.398.787 Dinas Kesehatan DATI II Deli Serdang 1.473.260.770 Dinas Kesehatan Medan 1.412.200.519 Dinas Kesehatan Sumatera Utara 1.248.364.133 Dinas Kesehatan Kab Labuhan Batu Selatan 1.124.969.911 Dinas Kesehatan Toba Samosir 1.117.430.495 Dinas Kesehatan Kab Halmahera Selatan 1.115.501.289 Dinas Kesehatan Kab Labuhan Batu Utara 1.156.363.566 PT Forta Mitra Sejati 137.238.484.901 Others (Under Rp1billion) 300.761.202.670 Subtotal Third Parties Less: Provision for Impairment of Trade (30.211.564.493) Receivables 270.549.638.177 Subtotal Third Parties Net (b) Total Trade Receivables - Net (a) + (b) 273.388.733.369 Due to the short-term nature of trade receivables, their carrying amount approximates their fair values.
Berdasarkan karakteristik waktu jangka pendek piutang usaha, nilai tercatat mendekati nilai wajarnya.
Halaman 35 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 01 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
6. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 piutang senilai 31.197.386.992 dan 30.211.564.493 mengalami penurunan nilai dan disisihkan dalam Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Beban penurunan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.127.912.556 (31 Desember 2013: Rp1.719.678.013).
As of December 31, 2014 and 2013, trade receivable of 31,197,386,992 and 30,211,564,493 were impaired and provided for.
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut :
The aging of trade receivables is as follows:
The amount the provision was Rp1,127,912,556 as of December 31,2014 (December,31 2013 :Rp1,719,678,013).
2014 107.500.345.324 Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 32.529.361.872 - 01 – 30 hari 22.286.112.447 - 31 – 60 hari 5.325.745.110 - 61 – 90 hari 2.981.251.044 - 91 – 120 hari 57.052.989.829 - Lebih dari 120 hari 227.675.805.626 Jumlah (31.197.386.992) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Piutang – Bersih 196.478.418.634 Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Rupiah Dollar Amerika Serikat (31 Desember 2014: USD599.276,34: 31 Desember 2013: 168.359,62) Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Piutang – Bersih
2013 200.966.937.674
Not yet due Past due: 31.559.194.950 - 01 – 30 days 11.614.949.589 - 31 – 60 days 8.613.114.982 - 61 – 90 days 3.532.911.810 - 91 – 120 days 47.313.188.857 - Over 120 days 303.600.297.862 Total Provision for impairment (30.211.564.493) Total Receivable – Net 273.388.733.369 Details of trade receivables balance by currencies:
2014 220.220.807.922
2013 301.548.162.454
7.454.997.704 227.675.805.626 (31.197.386.992) 196.478.418.634
2.052.135.408 303.600.297.862 (30.211.564.493) 273.388.733.369
An analysis in the balance of allowance for impairment losses on trade receivable is as follows :
Analisis mutasi saldo Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas piutang usaha adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan ( Catatan 33) Pemulihan (Catatan 33) Saldo Akhir
Rupiah US Dollar (December 31, 2014: USD599,276.34; December 31, 2013: USD168,359.62) Total Provision for impairment Total Receivable – Net
2014 (30.211.564.493) (1.127.912.556) 142.090.057 (31.197.386.992)
2013 (28.934.970.254) (1.719.678.013) 443.083.774 (30.211.564.493)
Beginning balance Addition (Note 33) Unused amounts reversed (Note 33) Ending Balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha telah memadai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.
The management believes that the provisión for impairment losses on trade receivables is adequate. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in receivables.
Piutang Perseroan dan entitas anak digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Catatan No.17) dan surat utang jangka menengah yang diterbitkan Perseroan (Catatan No.23).
Company and subsidiary receivables has been guaranteed for credit facilities form PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. (Notes No.17) and medium term notes issued by Company (Notes No.23).
7. PIUTANG LAIN-LAIN
Yayasan Abdi Karya Piutang atas klaim Piutang karyawan Lain-lain (Rincian di bawah Rp1Milyar) Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
7. OTHER RECEIVABLES 2014 753.426.251 3.388.842.939 5.490.120.358 5.305.512.393 14.937.901.941 (3.170.517.022) 11.767.384.919
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain telah memadai.
2013 753.426.251 5.892.509.115 4.161.351.287 4.028.398.973 14.835.685.626 (2.371.247.031) 12.464.438.595
Yayasan Abdi Karya Claim receivable Employee Receivable Others (Details under Rp1 Billion) Sub Total Provision for receivables impairment Total
Management believes that the allowance for impairment losses on other receivables is adequate.
Halaman 36 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 02 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
8. PERSEDIAAN
8. INVENTORIES
Barang jadi: Obat jadi Alat kesehatan & diagnostik Lainnya Sub Jumlah Barang Jadi Barang dalam proses Bahan baku dan pembantu Suku cadang Jumlah Cadangan penurunan nilai persediaan Jumlah Bersih
2013
2014
96.733.458.523 21.935.064.603 4.973.470.644 123.641.993.770 59.791.329.905 62.335.314.515 2.959.040.232 248.727.678.423 (12.310.281.066) 236.417.397.357
109.596.482.103 16.600.736.506 9.289.310.490 135.486.529.099 31.847.872.080 57.079.007.652 3.391.879.593 227.805.288.424 (11.398.401.923) 216.406.886.501
Management believes that the allowance for obsolete is adequate to cover possible losses from stock. The movement of the provision for obsolete stock as follows:
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan. Mutasi penyisihan persediaan adalah sebagai berikut:
2014 12.310.281.066 1.931.033.144 (2.842.912.287) 11.398.401.923
Saldo awal Penambahan (Catatan 33) Penghapusan & Pemulihan Saldo akhir
Rincian mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Finished goods: Medicine Medical devices & diagnostic Others Sub total Finished Goods Work in process Raw and indirect materials Spareparts Total Allowance for obsolete inventories Total - Net
2013 10.750.713.114 3.461.235.713 (1.901.667.761) 12.310.281.066
Beginning balance Addition (Note 33) Write off Ending Balance
Additional details in the allowance for obsolete inventories are as follows:
1 Januari - 31 Desember 2014 / January 1 - December 30, 2014 (12 bulan/ month) Kadarluarsa, Usang & Penghapusan & Saldo Akhir / Ending Saldo Awal / Penurunan Nilai / Pemulihan / WriteBalances Beginning Balance Expired, Obsolence & off Impairment Obat Jadi, Bahan & WIP Alat Kesehatan Jumlah
10.840.443.326 1.469.837.740 12.310.281.066
1.579.649.460 351.383.684 1.931.033.144
(2.842.912.287) (2.842.912.287)
Medicine, Material & 9.577.180.499 WIP 1.821.221.424 Medical devices 11.398.401.923 Total
1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1- December 31, 2013 (12 bulan/ month) Kadarluarsa, Usang & Penghapusan & Saldo Awal / Penurunan Nilai / Saldo Akhir / Ending Pemulihan / WriteBeginning Balance Expired, Obsolence & Balances off Impairment Obat Jadi Alat Kesehatan Jumlah
9.207.429.777 1.543.283.337 10.750.713.114
2.987.388.263 473.847.449 3.461.235.712
(1.354.374.714) (547.293.046) (1.901.667.760)
10.840.443.326 1.469.837.740 12.310.281.066
Medicine Medical devices Total
Persediaan yang dimiliki oleh Perseroan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Catatan No.17) dan surat utang jangka menengah yang diterbitkan Perseroan (Catatan No.23).
Inventories owned by Company has been guaranteed for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Notes No.17) and medium term notes issued by Company (Notes No.23).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Persediaan Perseroan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Jasindo terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, dan pencurian dengan total pertanggungan asuransi sebesar Rp936 Milyar dan Rp554 Milyar. Menurut pendapat Manajemen pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, inventories owned by Company were insured to PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Jasindo concern to the risk of loss due to natural disaster, fire and thief, with total insurance coverage of Rp936 Billion and Rp554 Billion. In According to Management’s opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Halaman 37 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 03 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
9. PREPAID TAXES 2014
Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Perseroan Tahun Fiskal 2014 Tahun Fiskal 2013 Sub Jumlah a. Entitas Anak Tahun Fiskal 2014 Tahun Fiskal 2013 Tahun Fiskal 2012 Tahun Fiskal 2011 Sub Jumlah b. Sub Jumlah PPh Badan Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai Perseroan Tahun Fiskal 2013 Sub Jumlah a. Entitas Anak Tahun Fiskal 2014 Tahun Fiskal 2013 Tahun Fiskal 2012 Tahun Fiskal 2011 Tahun Fiskal 2007 Sub Jumlah b. Sub Jumlah PPN Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
2013
2.743.095.035 10.284.206.002 13.027.301.037
10.825.966.752 10.825.966.752
17.045.111.884 11.113.683.272 3.918.046.298 32.076.841.454 45.104.142.491
11.113.683.272 4.727.077.212 4.401.173.402 20.241.933.886 31.067.900.638
-
4.984.661.677 4.984.661.677
88.389.998.733 63.579.265.994 5.010.686.025 156.979.950.752 156.979.950.752 202.084.093.243
63.579.265.994 40.372.704.619 41.065.008.783 5.010.686.025 150.027.665.421 155.012.327.098 186.080.227.736
Over Payment Corporate Income Taxes Parent Company Fiscal Year 2013 Fiscal Year 2013 Subtotal a. Subsidiary Fiscal Year 2014 Fiscal Year 2013 Fiscal Year 2012 Fiscal Year 2011 Subtotal b. Subtotal Corporate Income Tax Overpayment Value Added Tax Parent Company Fiscal Year 2013 Subtotal a. Subsidiary Fiscal Year 2014 Fiscal Year 2013 Fiscal Year 2012 Fiscal Year 2011 Fiscal Year 2007 Subtotal b. Subtotal Value Added Tax Total Prepaid Tax
Nilai PPN Lebih Bayar Entitas anak tahun fiskal 2007 merupakan nilai pengajuan keberatan berdasarkan Surat Keberatan nomor 2258/DIR/3/2009 tanggal 28 September 2009 masih dalam proses banding berdasarkan surat Mahkamah Agung RI No.870/PR/XI/870/B/PK/PJK/2013 tertanggal 29 November 2013 perihal Penerimaan dan registrasi berkas perkara peninjauan kembali pajak.
The overpayment of Value Added Tax of the Company's subsidiary in fiscal year 2007 is represents the value of filing an objection based on the number 2258/DIR/3/2009 Objection Letter dated 28 September 2009. Until now it is still under appeal according to the letter of Mahkamah Agung RI No.870/PR/XI/870/B/PK/PJK/2013 dated November 29, 2013 related to document registration and acceptance of Judgement Review of Mahkamah Agung RI.
Entitas anak pada tahun yang berakhir 31 Desember 2014 memperoleh restitusi sebesar Rp81.483.842.999 atas kelebihan bayar pajak penghasilan tahun 2011 dan PPN tahun tahun 2011 dan 2012.
The Subsidiaries for the year ended December 31, 2014 obtain restitution for the excess income tax paid in 2011 and the VAT in the year 2011 and 2012 amounting toRp 81,483,842,999.
Perseroan pada tanggal 9 Januari 2015 menerima Surat Keputusan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2013. Atas SPKLB tersebut Perseroan mengajukan keberatan berdasarkan surat no. 0211/DIR/I/II/2015 tanggal 6 Februari 2015. Entitas anak pada tanggal 26 Januari 2015 menerima Surat Keputusan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2012. Atas SPKLB tersebut Entitas anak akan mengajukan keberatan.
Parent Company on January 9, 2015 received the tax overpayment (SKPLB) for corporate income tax in 2013. Parent Company filed an objection by letter no. 0211 / DIR / I / II / 2015 dated February 6, 2015. The subsidiaries on January 26, 2015 received the tax overpayment (SKPLB) for corporate income tax in 2012. The subsidiaries appealed.
10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Uang muka pembelian Uang muka operasional Sewa Dibayar Dimuka Asuransi Dibayar Dimuka Lain-lain Jumlah
10.ADVANCES AND PREPAYMENTS 2014 2.162.674.674 8.746.056.234 5.938.122.904 1.418.269.960 2.131.125.860 20.396.249.632
2013 3.041.413.821 5.496.630.350 7.525.161.577 1.537.120.011 1.457.131.954 19.057.457.713
Advance to Supplier Advance for Operation Rental Building and House Prepaid Insurance Others Total
Halaman 38 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 04 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Investasi Saham Pada PT Promosindo
11.AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSET 2014 155.585.955
Aset tersedia untuk dijual tidak lancar adalah berupa penyertaan Saham Entitas anak kepada PT Promosindo Global Medika sejak tahun 2007 dengan persentase kepemilikan sebesar 19%, PT Promosindo Global Medika bergerak di bidang Jasa Pemasaran yang berdiri pada tanggal 22 Januari 2007 berdasarkan akta No.8 tanggal 22 Januari 2007 dengan notaries Amsal Sulaiman S.H. 12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
2013 155.585.955
Invested Stocks at PT Promosindo
Asset available for sale is an equity shares of Subsidiary Company to PT Promosindo Global Medika since 2007 with 19% ownership. PT Promosindo Global Medika is Marketing Services Company that was established on January 22, 2007 by deed dated 8 January 22, 2007 by notaries Amsal Sulaiman SH.
12.INVESTMENT IN ASSOCIATES
Pada tahun 2000, Perseroan menempatkan investasi sebagai penyertaan saham kepada PT Asindo Husada Bhakti (AHB) dengan kepemilikan 20%. Nilai tercatat investasi per 31 Desember 2013 sebesar nilai kepemilikan 20% dari total ekuitas tersebut.
In 2000, the Company invested in PT Asindo Husada Bhakti (AHB) with 20% ownership.The carrying amount of the investment at December 31, 2013 as much as 20% of total equity.
Perseroan mengakui penambahan bagian laba 20% dari laba sebesar Rp677.689.915 berdasarkan laporan laba rugi terakhir (Tidak diaudit) PT Asindo Husada Bhakti yang diserahkan tahun 2013.
The Company recognized additional share profit of 20% of Rp677.689.915 from the latest financial performance (Unaudited) of PT Asindo Husada Bhakti which is submitted in 2013.
Saldo Awal Bagian Kerugian Bagian Laba Saldo Akhir
2014 275.708.874 54.850.931 330.559.805
2013 791.027.336 (650.856.445) 135.537.983 275.708.874
Beginning Balance Share in Losses Share in profit Ending Balance
Halaman 39 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 05 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
13. ASET TETAP
13.PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Saldo Awal / Beginning Balance
Biaya perolehan Tanah Bangunan & Prasarana Instalasi Mesin Peralatan Pabrik Perlengkapan Kantor Kendaraan Bangunan Dalam Pelaksanaan Jumlah
1 Januari - 31 Desember 2014/ January 1 - December 31, 2014 Reklasifikasi / Pengurang / Saldo Akhir / Ending Penambahan / Reclasifications Deductions Balances Additions
198.407.784.001
-
-
-
198.407.784.001
85.701.471.930 46.291.460.414 81.521.945.760 30.232.353.733
990.845.000 19.675.537.389 8.730.363.400 7.705.725.539
-
-
86.692.316.930 65.966.997.803 90.252.309.160 37.938.079.272
31.752.439.519 4.688.934.269
1.667.925.765 -
-
(1.295.021.274)
33.420.365.284 3.393.912.995
5.796.961.925 484.393.351.551
2.340.876.510 41.111.273.603
-
(1.295.021.274)
-
-
-
8.137.838.435 524.209.603.880
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Bangunan & Prasarana Instalasi Mesin & peralatan produksi Perlengkapan & alat pabrik Perlengkapan & alat kantor Kendaraan Jumlah
Leased Asset
3.831.456.912 488.224.808.463
-
3.831.456.912 528.041.060.792
Vehicles
Accumulated Depreciation
30.864.577.823 18.361.206.177
1.815.623.211 945.195.292
-
-
32.680.201.034 19.306.401.469
29.145.576.260
3.742.815.384
-
-
32.888.391.644
15.809.632.600
2.631.918.511
-
-
18.441.551.111
20.633.052.594 3.759.744.510 118.573.789.964
3.857.337.056 572.302.558 13.565.192.011
-
(695.050.338) (695.050.338)
24.490.389.650 3.636.996.730 131.443.931.638
274.330.867 13.839.522.878
-
(695.050.338)
2.012.582.859 133.456.514.497 394.584.546.295
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah Nilai buku bersih
At cost Land Buildings & infrastructure Instalation Machinery Factory equipment Office furniture & fixtures Vehicles Construction in Progress Total
Buildings & infrastructure Instalation Machinery & production equipment Factory equipment Office furniture & fixtures Vehicles Total
Leased Asset
1.738.251.992 120.312.041.957 367.912.766.507
Vehicles Net book value
1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1 - December 31, 2013 Saldo Awal / Beginning Balance
Penambahan / Additions
Reklasifikasi / Reclasifications
Saldo Akhir / Ending Balances
Pengurang / Deductions
Biaya perolehan
At cost
Aset Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan & Instalasi Mesin Peralatan Pabrik Perlengkapan Kantor Kendaraan Bangunan dalam pelaksanaan Sub Jumlah
198.407.784.001 85.453.984.930
Direct Ownership Asset 198.407.784.001 85.701.471.930
Land Buildings &
46.291.460.414 81.521.945.760 30.232.353.733
4.688.934.269
Instalation Machinery Factory equipment Office furniture & fixtures Vehicles Construction in Progress Sub total
29.484.298.686 70.797.201.492 22.864.752.398
247.487.000 14.304.498.093 10.724.744.268 7.367.601.335
29.062.580.512
2.689.859.007
6.366.003.344
-
-
(1.677.069.075)
2.502.663.635 444.939.268.998
5.796.961.925 41.131.151.628
(2.502.663.635) -
(1.677.069.075)
5.796.961.925 484.393.351.551
41.131.151.628
-
-
3.831.456.912 488.224.808.463
2.502.663.635 -
-
31.752.439.519
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah
3.831.456.912 448.770.725.910
Leased Asset Vehicles
Halaman 40 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 06 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13.PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) 1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1 - December 31, 2013
Saldo Awal / Beginning Balance Akumulasi Penyusutan Bangunan & 29.123.432.664 Instalasi 17.035.130.950 24.532.919.725 Mesin Peralatan Pabrik 14.166.331.594 Perlengkapan 19.011.130.462 Kantor 4.241.589.864 Kendaraan Jumlah 108.110.535.259 Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan 1.463.921.146 Jumlah 109.574.456.405 339.196.269.505 Nilai buku bersih
Penambahan / Additions
Reklasifikasi / Reclasifications
1.741.145.159 1.326.075.227 4.612.656.535 1.643.301.006
-
-
30.864.577.823 18.361.206.177 29.145.576.260 15.809.632.600
1.621.922.132 466.416.900 11.411.516.959
-
(948.262.254) (948.262.254)
20.633.052.594 3.759.744.510 118.573.789.965
274.330.846 11.685.847.805
-
(948.262.254)
1.738.251.992 120.312.041.957 367.912.766.507
Accumulated Depreciation Buildings & Instalation Machinery & production Factory equipment Office furniture & fixtures Vehicles Total Leased Asset Vehicles Net book value
Depreciation was allocated as follows:
Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:
Beban Pokok Penjualan (catatan 30) Beban Penjualan (catatan 31) Beban Umum & Administrasi (catatan 32) Jumlah
Saldo Akhir / Ending Balances
Pengurang / Deductions
2014 7.854.791.965 4.821.479.399
2013 8.781.573.728 1.954.103.085
1.163.251.514 13.839.522.878
950.170.992 11.685.847.805
Cost of production (Notes 30) Selling expenses (Notes 31) General and administration expense (Notes 32) Total
Pada tanggal 13 Desember 2011, Perseroan melakukan penilaian kembali atas aset tetap tertentu dan aset tidak lancar yang akan ditinggalkan sehubungan dengan kuasi-reorganisasi.
On December 31, 2011, Company has done revaluation of fixed asset and abandoned several non current assets to support their quasi reorganization.
Untuk tujuan kuasi-reorganisasi per 30 September 2011, selisih penilaian kembali aset telah dieliminasi dengan saldo defisit tanggal 30 September 2011 (Catatan 38).
Resulting from quasi reorganization as of September 30, 2011. The difference of revaluation asset has been eliminated with the deficit as of September 30, 2011 (Notes 38).
Perseroan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 dan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2034 dan 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Perseroan mengakui keuntungan dari pelepasan aset tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai Rp29.063 dan Rp1.961.693.178, tercatat dalam laporan laba rugi konsolidasian (catatan 33). Total nilai penjualan atas pernjualan aset tetap di tahun 2014 dan 2013 masing-masing senilai Rp600.000.000 dan Rp2.690.500.000
The Company and its subsidiary own several places of land with Building use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for periods of 20 and 30 years which is until 2034 and 2030. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land has been legally acquired and supported by sufficient evidence of ownership. The Company recognized gain from dispossal of its fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp29,063 and Rp1,961,693,178 respectively, recognized in consolidated statements of comprehensive income (Notes 33). The total net selling value of the disposed property 2014 & 2013 amounting to Rp600,000,000 and Rp2,690,500,000. Construction in Progress of a factory building with completion rate up to December 31, 2014 amounted to 90%. Based on mangement's estimate of the bulding is expected to be completed in 2015.
Bangunan dalam pelaksaan merupakan bangunan pabrik dengan tingkat penyelesaian sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar 90%. Berdasarkan estimasi manajemen bangunan tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2014 telah dilakukan pembayaran tunai atas perolehan aset tetap senilai Rp47.736.789.366 yang terdiri dari pembayaran atas penambahan aset di tahun 2014 senilai Rp38.706.413.085 dan pembayaran atas penambahan aset 2013 senilai Rp9.030.376.281. Atas penambahan aset di tahun 2014 masih terutang senilai Rp2.504.669.677. d. Pembangunan FDC dan site 2 senilai Rp607.484.000.000 dengan
In 2014, there was made cash payments amounting to Rp47,736,789,366 which consists of the payment of the additional assets in 2014 amounting to Rp38,706,413,085 and payment of the additional assets in 2013 amounting to Rp9,030,376,281. Upon the addition of assets in 2014 is still owed amounting to Rp2.504.669.677. d FDC development and site 2 worth Rp607,484,000 with a 0.87%
Halaman 41 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 07 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13.PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
Tanah berikut bangunan pabrik serta mesin dan peralatan pabrik digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 17). Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The land area including factory building there on, and machinery are used as collateral for bank borrowings (Notes 17). The estimated useful life, residual value and depreciation method are reviewed at each period end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Jasindo terhadap kerugian karena kebakaran, banjir, gempa bumi, kerusakan dan kecurian dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp735 Milyar dan Rp488 Milyar. Manajemen berpendapat, nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
On December 31, 2014 and 2013, property, plant and equipment, except for land, were insured to PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Jasindo for against risk of fire, flood, earth quake, damage and loss with total insurance coverage of Rp735 Billion and Rp488 Billion. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
14. ASET TIDAK LANCAR YANG AKAN DITINGGALKAN
14.ABANDONED NON CURRENT ASSETS 2014
10.221.294.000 8.489.505.282 18.710.799.282 (327.850.000) 18.382.949.282
Aset MP ASI Agunan yang diambil alih Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah bersih
Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan antara lain terdiri dari Aset Tetap terbengkalai dan agunan yang diambil alih. Aset MP-ASI terdiri dari tanah dan bangunan yang memproduksi produk MP ASI yang terletak di Bekasi. Aset tetap yang belum digunakan berupa tanah dan bangunan dari hasil sita jaminan atas piutang yang tidak dapat ditagih terletak di Tangerang, Bekasi, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Batam serta pabrik produksi MP – ASI di Cikarang. Uraian
Aset MP-ASI Rumah di Tangerang Tanah 150 M2 (Jaka Permai, Bekasi) Tanah 616 M2 ( Kedaton Tangerang ) Tanah & Bangunan ( DIY ) Tanah & Bangunan ( Lampung) Tanah & Bangunan ( Batam) Tanah Eks Kerta Niaga (palembang) Jumlah
2013 10.221.294.000 8.489.505.282 18.710.799.282 (327.850.000) 18.382.949.282
MP-ASI Asset Collateral Taken Over Total Provision for abandoned Total –Net
Abandoned non current assets consist of abandoned asssets and repossessed assets. MP-ASI consists of land and buildings that produce MP-ASI products. Property, plant and equipment not used in operations represent land and building from confiscate guarantee due to the bad debt accounts receivable where placed in Tangerang, Bekasi, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Batam such as MP – ASI Plant in Cikarang.
Nilai Tercatat / Book Value
Penilaian Kembali / Revaluation
Selisih Penilaian / Difference of Valuation
6.140.653.102 450.000.000 202.375.000 297.125.000 246.750.000 151.000.000 1.433.000.000 595.384.657 9.516.287.759
10.221.294.000 898.736.000 240.000.000 434.000.000 556.094.000 474.300.000 1.658.537.000 3.899.988.282 18.382.949.282
4.080.640.898 448.736.000 37.625.000 136.875.000 309.344.000 323.300.000 225.537.000 3.304.603.625 8.866.661.523
Description
Aset MP-ASI Rumah di Tangerang Tanah 150 M2 (Jaka Permai, Bekasi) Tanah 616 M2 ( Kedaton Tangerang ) Tanah & Bangunan ( DIY ) Tanah & Bangunan ( Lampung) Tanah & Bangunan ( Batam) Tanah Eks Kerta Niaga (palembang) Jumlah
Atas agunan diambil alih berupa tanah di Bogor senilai Rp327.850.000 tidak dilakukan penilaian kembali oleh appraisal independen dikarenakan telah dilakukan penurunan nilai atas aset tersebut.
Abandoned non current assets of land in Bogor is amounted to Rp327,850,000, was not revalue by the appraisal since the asset was already reduction to expense.
Tidak terdapat rencana penjualan atas aset tersebut dan pada saat ini aset-aset tersebut diatas juga tidak digunakan oleh Perseroan untuk operasi normal Perseroan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas aset tidak lancar yang akan ditinggalkan telah memadai.
There are no plans to sell those assets currently,and not used by the Company in its operations. The management believes that the allowance for impairment losses on abandoned non current assets is adequate to cover possible losses.
Halaman 42 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 08 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
15. ASET TAKBERWUJUD
15.INTANGIBLE ASSETS Details of intangiable assets is as follows:
Rincian aset takberwujud sebagai berikut:
1 Januari - 31 Desember 2014/ January 1 - December 31, 2014 Saldo Awal / Penambahan / Pengurang / Saldo Akhir / Beginning Balance Additions Deductions Ending Balances Aset Takberwujud Hubungan Kontraktual dengan pelanggan - RS Cipto Mangunkusumo - RS Adam Malik - RS Syaiful Anwar - RS M. Hoesin - Proyek RSU Zainoel Abidin - RSUD HA Syamsudin SH - PT Unisia Medika Farma - RSI Cempaka Putih Merk Dagang - Biaya Dossier Dotaksel - Biaya Dossier Pantoprazole Konsultasi Re-grouping BUMN
1.030.356.685 1.070.786.179 4.336.050.346 3.857.473.527 2.259.709.612 211.989.200 101.891.250 25.000.000 800.000.000 693.222.176 14.386.478.975
Lisensi & Registrasi Produk Jumlah
1.030.356.685 1.853.329.335 2.013.668.572 2.447.571.030 859.897.196 36.566.411 273.034.136 240.819.030
878.249.244 348.586.516 525.161.034 2.290.441.485 1.693.265.200 2.575.483.389
101.891.250 25.000.000 -
8.311.186.868
177.614.741 9.059.748.386
Intangible Assets Contractual Costumer Relationship RS Cipto Mangunkusumo 95.706.088 RS Adam Malik 2.670.968.290 RS Syaiful Anwar RS M. Hoesin 1.935.063.531 3.690.253.901 Proyek RSU Zainoel Abidin 175.422.789 RSUD HA Syamsudin SH PT Unisia Medika Farma 1.420.231.064 2.334.664.359 RSI Cempaka Putih Trademark Dossier Dotaksel Dossier Pantoprazole 800.000.000 Consultant Re-grouping BUMN 515.607.435 13.637.917.457
Licences & Product Registration Total
1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1 - December 31, 2013 Saldo Awal / Saldo Akhir / Penambahan / Pengurang / Beginning Balance Ending Balances Additions Deductions Aset Takberwujud Hubungan Kontraktual dengan pelanggan - RS Cipto Mangunkusumo - RS Adam Malik - RS Syaiful Anwar - RS M. Hoesin - Proyek RSU Zainoel Abidin - RSUD HA Syamsudin SH Merk Dagang - Biaya Dossier Dotaksel - Biaya Dossier Pantoprazole Konsultasi Re-grouping BUMN Lisensi Lainnya Jumlah
1.586.988.703 2.724.170.794 5.246.369.214 5.517.487.596 268.103.988
352.335.781 299.754.168 839.226.077 304.360.340 2.465.762.160 -
203.782.500 50.000.000 800.000.000 543.230.718 16.940.133.513
908.967.799 1.953.138.783 1.749.544.945 1.964.374.409 206.052.548 56.114.788 101.891.250 25.000.000
372.739.946 4.634.178.472
Pembebanan amortisasi atas aset takberwujud dicatat termasuk didalam beban pemasaran dan distribusi (catatan 31). Penambahan nilai perolehan lisensi dan registrasi merupakan biaya registrasi obat dengan umur manfaat selama 5 tahun sesuai aturan regulasi farmasi. Komitmen Kontraktual RS Adam Malik Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Adam Malik merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RS. Adam Malik dalam rangka kerja sama penyediaan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai dengan pihak Rumah Sakit Adam Malik. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 27 Juli 2009, dengan jangka waktu perjanjian selama 7 (tujuh) tahun dari tanggal 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Agustus 2016. Persentase dari pembagian hasil kerja sama ini adalah 55% untuk PT Indofarma Global Medika dan 45% untuk RS. Adam Malik.
222.748.488 7.187.833.010
Intangible Assets Contractual Costumer Relationship 1.030.356.685 RS Cipto Mangunkusumo RS Adam Malik 1.070.786.179 RS Syaiful Anwar 4.336.050.346 RS M. Hoesin 3.857.473.527 2.259.709.612 Proyek RSU Zainoel Abidin 211.989.200 RSUD HA Syamsudin SH Trademark 101.891.250 Dossier Dotaksel 25.000.000 Dossier Pantoprazole 800.000.000 320.482.230 372.739.946 14.386.478.975
Consultant Re-grouping BUMN Licences Others Total
Intengible assets amortisation allocation included in marketing and distribution expenses (notes 31). Increase in acquisition license and registration fee for a drug with a useful life of 5 years according to the rules of pharmaceutical regulation. Contractual Comitment RS Adam Malik The cost of contractual commitment to Adam Malik Hospital is a rehabilitation costs lab of Adam Malik Hospital to fulfill the agreement in providing laboratory equipment and consumable medical goods to the Adam Malik Hospital. The Comitment is based on a contract dated July 27, 2009, with the term of the agreement for 7 (seven) years from August 1, 2009 until August 31, 2016. The percentage for sharing profit are 55% for PT Indofarma Global Medika and 45% for RS. Adam Malik.
Halaman 43 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 09 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
15. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)
15.INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Komitmen Kontraktual RS Cipto Mangunkusumo Beban komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSCM dalam rangka kerja sama penyediaan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai dengan pihak Rumah Sakit Pusat Cipto Mangunkusumo dengan jangka waktu perjanjian selama lima tahun.
Contractual Comitment RS Cipto Mangunkusumo The cost of contractual commitment to Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) is the cost of rehabilitation to fulfill the agreement in providing laboratory equipment and consumable medical goods to the Cipto Mangunkusumo Hospital Center. This agreement valid for five years.
Komitmen Kontraktual RS Dr. Syaiful Anwar Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Syaiful Anwar merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSUD dalam rangka kerja sama penyediaan peralatan laboratorium otomatisasi dan Sistem Informasi Laboratorium dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Syaiful Anwar. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 22 Agustus 2011, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 22 Agustus 2011 - 21 Agustus 2016.
Contractual Comitment RS Dr. Syaiful Anwar The cost of contractual comitment to Dr. Syaiful Anwar Hospital is a rehabilitation to fulfill the agreement in laboratory equipment and Laboratorium Information Systems to Dr. Syaiful Anwar Hospital. The Comitment is based on a contract dated August 22, 2011, with the term of the agreement for 5 (five) years from August 22, 2011 until August 22, 2016.
Komitmen Kontraktual RS Dr. M Hoesin Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M Hoesin merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSUP dalam rangka kerja sama penyediaan peralatan laboratorium otomatisasi dan Sistem Informasi Laboratorium dengan pihak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M Hoesin. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 26 September 2011, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 1 Februari 2012 - 31 Januari 2017.
Contractual Comitment RS Dr. M Hoesin The cost of contractual commitment to Dr. M Hoesin Hospital is the cost of rehabilitation to fulfill the agreement in laboratory equipment and Laboratorium Information Systems to the Dr. M Hoesin Hospital. The Comitment is based on a contract dated September 26, 2011, with the term of the agreement for 5 (five) years from February 1, 2012 until January 31, 2017.
Komitmen Kontraktual RS R Syamsudin, S.H Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin, S.H Kota Sukabumi merupakan biaya instalasi alat pemeriksaaan Kimia Klinik Auto Analyzer untuk laboratorium Patologi klinik dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, S.H Kota Sukabumi. Kerjasama ini ditandatangani tanggal 01 Oktober 2012 dan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 01 Oktober 2012 - 30 September 2017.
Contractual Comitment RS R Syamsudin, S.H The cost of contractual comitment to R Syamsudin, S.H General Hospital is installation costs lab of chemical detection Klinik Auto Analyzer Hospital for patology laboratorium with R. Syamsudin, S.H General Hospital. The Comitment is based on a contract dated October 1, 2011, with the term of the agreement for 5 (five) years from October 1, 2012 until September 30, 2017.
Komitmen Kontraktual RSU Zainoel Abidin - Aceh Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin - Aceh merupakan penyediaan alat Otomatisasi Laboratorium Pneumatic Tube System beserta jaringannya dan renovasi ruangan. Kerjasama ini ditandatangani tanggal 19 Agustus 2013 dan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 19 Agustus 2013 - 19 Agustus 2018. Komitmen Kontraktual PT Unisia Medika Farma Yogyakarta merupakan kerjasama dalam penyediaan alat laboratorium terpadu dan system informasi laboratorium di rumah sakit Jogya International Hospital (JIH) di Yogyakarta. Solusi bisnis ini di tandatangani tanggal 28 Oktober 2013 dan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 28 Oktober 2013 - 27 Oktober 2018.
Contractual Comitment RSU Zainoel Abidin - Aceh The cost of contractual commitment Zainoel Abidin Hospital is providing laboratoru pneumatic tube system automatic devices. The Commitment is based on a contract dated August 19, 2013, with the term of the agreement for 5 (five) years from August 1, 2013 until August 31, 2018.
Komitmen Kontraktual RSI Cempaka Putih Solusi bisnis Proyek Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta merupakan kerjasama dalam penyediaan alat otomatisasi laboratorium system informasi laboratorium dan pneumatic tube system dengan pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Proyek ini ditandatangan per tanggal 16 April 2014 dan dilakukan proses tahapan persiapan renovasi ruangan patologi klinik, pemasangan pneumatic tube system untuk 26 (dua puluh enam) station, instalasi system informasi laboratorium serta instalasi alat laboratorium terpadu sampai dengan tanggal 15 Juli 2014. Jangka waktu perjanjian ini selama kurun waktu 5 (lima) tahun terhitung 16 Juli 2014 sampai dengan 15 Juli 2019.
Contractual Comitment PT Unisia Medika Farma Yogyakarta The cost of contractual commitment to PT Unisia Medika Farma Yogyakarta is providing integrated laboratory devices and laboratory information systems in Jogya International Hospital (JIH) in Yogyakarta. This business solution signed on October 28, 2013 during the contract period of 5 (five) years from October 28, 2013 to October 27, 2018. Contractual Comitment RSI Cempaka Putih The cost of contractual commitment to Islamic Hospital Cempaka Putih Jakarta is a collaboration in the provision of laboratory automation and laboratory information system of pneumatic tube system with the Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih. The project is signed on April 16, 2014 and made the preparation stage clinical pathology room renovation, installation of pneumatic tube system for 26 (twenty six) station, installation of laboratory information systems as well as installation tool integrated laboratory until July 15, 2014. The term of the agreement this over a period of 5 (five) years from July 16, 2014 until July 15, 2019.
Halaman 44 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 10 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
16. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
16.OTHER NON-CURRENT ASSETS 1 Januari - 31 Desember 2014/ January 1 - December 31, 2014 Saldo Awal / Saldo Akhir / Penambahan / Pengurang / Beginning Balance Ending Balances Additions Deductions
Sewa dan Renovasi - Infinia
8.581.666.210 8.581.666.210
Jumlah
-
360.413.942 360.413.942
8.221.252.268 8.221.252.268
Rental and Renovation Infinia Total
1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1 - December 31, 2013 Saldo Awal / Pengurang / Saldo Akhir / Penambahan / Beginning Balance Deductions Ending Balances Additions
Sewa dan Renovasi - Infinia Jumlah
9.009.454.956 9.009.454.956
-
17. PINJAMAN BANK
427.788.746 427.788.746
Rental and Renovation Infinia
Total
17.BANK BORROWINGS This account is a Working Capital Loan from Bank Mandiri with the following details:
Akun ini merupakan Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri dengan rincian sebagai berikut: 2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: - Perseroan - Entitas Anak Jumlah bersih
8.581.666.210 8.581.666.210
2013
149.092.156.509 74.687.500.000 223.779.656.509
174.987.382.896 24.166.666.667 199.154.049.563
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Parent Company Subsidiary Total - Net
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Perseroan Perseroan mendapatkan kredit modal kerja dari Bank Mandiri dan perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG.CB2/SPPK.D02.004/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan tingkat suku bunga 10,50% dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2015. Plafon pinjaman berdasarkan surat tersebut sebesar Rp150.000.000.000, Fasilitas Foreign Exchange Line USD 7.500.000, Fasilitas pembukaan LC Impor atau SKBDN sebesar USD7.500.000 dan bank garansi khusus untuk jaminan pembayaran kepada supplier Rp5.000.000.000. Jaminan berupa sediaan, piutang dagang, tanah, bangunan pabrik, mesin/peralatan pabrik dan inventaris kantor/pabrik di Cibitung. Selain itu Perseroan harus memenuhi financial covenant Current Ratio minimal 120%, Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 150%, dan Debt Service Coverage Ratio minimal sebesar 100 %.
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Parent Company Company obtained working capital loan based on Letter from Bank Mandiri No. CBG.CB2/SPPK.D02.004/2014 dated June 16,2014 after several times changes of loan agreement. Credit limit according to the letter is amounted Rp150,000,000,000 with interest rate 10.50% and loan maturity date June 21, 2015. Besides, the Company also have Foreign Exchange Line Facility amounted USD5,000,000 Open LC Facility or SKBDN (local LC)amounted USD7,500,000 and Bank Guarantee amounted Rp5,000,000,000. Colateral pledged by the Company are inventories, receivables, land, building, plant, machine and office supplies in Cibitung.The terms of financial covenant that have to be fullfiled by the Company include Current Ratio minimum 120%, Debt to Equity Ratio maximum 150% and Debt Service Coverage minimum 100%.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Entitas Anak PT Indofarma Global Medika (IGM) - Entitas anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG.CB2/D02.SPPK.008/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan nilai fasilitas kredit sebesar Rp200.000.000.000 yang terdiri dari KMK Rekening Koran sebesar Rp30.000.000.000 dan KMK Non Rekening Koran sebesar Rp170.000.000.000 tingkat bunga 10,5% per tahun dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan dan piutang dagang yang diikat fidusia, Jaminan Tidak Bergerak terkait dengan jaminan aset tetap a.n induk Perseroan PT Indofarma (Persero) Tbk, dan Corporate Guarantee dari PT Indofarma (Persero) Tbk. Selain itu Perseroan harus memenuhi financial covenant Current Ratio minimal 110%, Laverage Ratio maksimal sebesar 425% dan Ebitda to Investment minimal sebesar 100%.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Subsidiary The Subsidiary obtained credit facilities transactional working capital. Bank Mandiri (Persero) Tbk, according to a letter from PT Bank Mandiri No. CBG.CB2/D02.SPPK.008/2014 June 16, 2014 with the value of credit facilities amounting to Rp200,000,000,000 consist of account working capital credit amounted to Rp30,000,000,000 and Non account working capital credit amounted to Rp170,000,000,000 with interest rate of 10.5% per annum and maturing June 21, 2015. The loan is secured by the stock and trade receivables are tied fiduciary, Warranty Not Move associated with fixed asset guarantees the parent company, PT Indofarma (Persero) Tbk, and Corporate Guarantee of PT Indofarma (Persero) Tbk. In addition, the Company must comply with financial covenants at least 110% Current Ratio, Laverage Ratio of 425% maximum and minimum Ebitda to Investment Coverage of 100%.
Halaman 45 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 11 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
18. UTANG USAHA
18.TRADE PAYABLES
Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian produk jadi, bahan baku dan suku cadang dari pemasok sebagai berikut:
This account represents payable arising from purchase of medicine, raw material and spare parts from vendor with detail as follows:
2014
2013
Pihak Berelasi PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Bio Farma Subjumlah Pihak Berelasi (a)
1.425.132.938 1.540.689.505 4.802.827.145 7.768.649.588
901.530.383 1.519.636.097 335.257.790 2.756.424.270
Pihak Ketiga PT Dirgantara Yudha Artha PT. Medquest Jaya Global PT Merapi Utama Pharma PT. Enseval Medika Prima PT. Sinergi Utama Sejahtera PT Tiara Kencana PT Satya Abadi Pharma PT Mulya Husada Jaya PT Menjangan Sakti PT Forta Mitra Sejati PT Novapharin PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Ika Pharmindo Putramas PT. Cosmogamma Indonesia PT Schot Igar Glass PT Avesta Continental Pack PT. Mandiri Jaya Medika PT Unijaya Pratama PT. Setio Harto PT Antar Mitra Sembada PT. Prima Alkesindo PT. IDS Medical System Indonesia PT. Frismed Hoslab Indonesia Satya Samita Niagatama PT. Kassa Husada PT Sampharindo Perdana PT Kromtekindo PT Tigaka Distrindo Sri Aman Corporation PT Afi Farma PT. Samudra Medika Jaya PT Anugerah Argon Medika PT Capsugel Indonesia PT. Inmed Teknotama Cemerlang PT. Penta Valent PT. Surgika Alkesindo PT. Enseval Putra Mega Trading PT Erela PT. Pradipta Adipacific PT. B. Braun PT. Mensa Bina Sukses PT Lucas Jaya PT Dos Ni Roha PT. Modern International AZEC INDONESIA M.S PT. Saba Indomedika PT Bernofarm PT. Bina San Prima PT Signa Husada PT. Medibest Indonesia PT Actavis Indonesia Subjumlah Dipindahkan
42.751.003.583 30.140.272.690 16.800.919.947 14.714.943.584 11.865.522.969 11.521.569.099 11.431.909.866 8.772.509.091 8.047.503.143 6.204.527.140 5.938.839.058 5.784.254.879 5.374.516.930 5.281.769.440 4.877.018.952 4.067.509.150 3.903.395.956 3.188.915.000 3.150.170.456 3.129.913.258 2.754.763.340 2.712.037.096 2.667.240.000 2.565.323.475 2.351.392.680 2.290.225.275 2.250.063.600 2.020.338.650 1.998.292.050 1.857.726.758 1.831.563.636 1.827.508.083 1.773.994.250 1.745.309.090 1.686.495.231 1.631.998.327 1.617.592.621 1.607.532.316 1.592.594.610 1.566.345.581 1.547.527.961 1.435.458.801 1.310.566.338 1.302.509.091 1.287.600.000 1.287.092.974 1.271.162.860 1.215.938.922 1.529.230.600 1.107.825.300 1.083.265.607 261.673.499.314
20.174.130.581 2.235.004.083 6.883.521.301 2.422.029.999 5.186.225.693 2.124.368.107 3.450.583.254 8.239.527.752 4.120.914.500 1.557.257.192 2.274.092.270 2.226.400.454 7.900.269.320 14.518.616.760 3.572.094.065 11.182.472.081 3.284.516.192 4.068.212.010 3.566.704.724 4.192.371.118 8.953.840.641 1.945.091.613 3.794.012.629 2.295.507.006 1.098.607.679 131.266.371.024
Related Parties PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Bio Farma Subtotal Related Parties (a) Third Parties PT Dirgantara Yudha Artha PT. Medquest Jaya Global PT Merapi Utama Pharma PT. Enseval Medika Prima PT. Sinergi Utama Sejahtera PT Tiara Kencana PT Satya Abadi Pharma PT Mulya Husada Jaya PT Menjangan Sakti PT Forta Mitra Sejati PT Novapharin PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Ika Pharmindo Putramas PT. Cosmogamma Indonesia PT Schot Igar Glass PT Avesta Continental Pack PT. Mandiri Jaya Medika PT Sinar Tosan Mandiri PT. Setio Harto PT Antar Mitra Sembada PT. Prima Alkesindo PT. IDS Medical System Indonesia PT. Frismed Hoslab Indonesia Satya Samita Niagatama PT. Kassa Husada PT Sampharindo Perdana PT Kromtekindo PT Tigaka Distrindo Sri Aman Corporation PT Afi Farma PT. Samudra Medika Jaya PT Anugerah Argon Medika PT Capsugel Indonesia PT. Inmed Teknotama Cemerlang PT. Penta Valent PT. Surgika Alkesindo PT. Enseval Putra Mega Trading PT Erela PT. Pradipta Adipacific PT. B. Braun PT. Mensa Bina Sukses PT Schot Igar Glass PT Dos Ni Roha PT. Modern International AZEC INDONESIA M.S PT. Saba Indomedika PT Bernofarm PT. Bina San Prima PT Signa Husada PT. Medibest Indonesia PT Actavis Indonesia Next subtotal
Halaman 46 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 12 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
18. UTANG USAHA (Lanjutan) Subjumlah Pindahan PT Sandoz Indonesia PT Parit Padang Global PT Karunia Makmur Selaras PT Imas Asri Mulia PT. Advance Medicare Corpora PT Global Chemindo M PT Tatarasa Primatama Mutiara PT Tridaya Maju Bersama PT Anres Join Technology PT Tamanaco Anindojaya Swakarsa PT Fokus Diagnostic Indonesia PT Indokonverta Indah PT. Yasatama Paramitra PT Pacific Rim KOPAMA PT. Petan Daya Medica PT. Citra Jananuraga Hutama PT Maxiair Indosurya PT Rama Emerald Multi PT. Evanusa PT Kairos Tritunggal PT Holi Pharma KSEI CV. Puspa Sari PT. Dian Graha Elektrika PT. Sigma Andalan Nusa KANTOR PELAYANAN PAJAK PND PT Merial Esa PT Airindo PT. Promed Rahardjo Farmasi Indonesia PT Mega Medika Mandiri PT. Trimitra Pratama Mulia Mandiri PT AAM PT. Bintang Alkesindo PT. Andini Sarana PT Ridda Manna PT Mega Utama Medika Lain-lain (rincian dibawah Rp1Milyar) Subjumlah Pihak Ketiga (b) Jumlah (a + b)
18.TRADE PAYABLES (Continued) 2014 261.673.499.314 1.039.859.340 1.024.139.680 1.183.503.900 1.016.359.300 60.978.107.691 326.915.469.225 334.684.118.813
2013 131.266.371.024 2.244.335.083 3.404.824.842 9.167.129.363 4.067.487.709 1.660.300.410 1.226.038.650 1.200.000.000 1.219.050.000 3.692.415.500 3.348.611.923 2.253.230.059 2.981.818.427 1.158.841.500 1.645.003.091 15.459.454.300 6.062.210.548 4.111.172.727 4.066.003.809 2.963.559.214 2.934.099.223 2.802.949.404 2.775.000.000 2.718.766.824 2.618.421.436 1.729.665.000 1.676.929.432 1.578.983.200 39.887.787.486 1.532.519.338 1.329.005.422 1.322.522.304 1.313.564.387 1.300.772.727 1.228.950.000 1.049.041.260 1.065.082.062 29.822.669.934 301.884.587.618 304.641.011.888
Previous Subtotal PT Sandoz Indonesia PT Parit Padang Global PT Karunia Makmur Selaras PT Imas Asri Mulia PT. Advance Medicare Corpora PT Global Chemindo M PT Indokonverta Indah Mutiara PT Tridaya Maju Bersama PT Anres Join Technology PT Tamanaco Anindojaya Swakarsa PT Fokus Diagnostic Indonesia PT Indokonverta Indah PT. Yasatama Paramitra PT Pacific Rim KOPAMA PT. Petan Daya Medica PT. Citra Jananuraga Hutama PT Maxiair Indosurya PT Avesta Continental PT. Evanusa PT Kairos Tritunggal PT Holi Pharma KSEI CV. Puspa Sari PT. Dian Graha Elektrika PT. Sigma Andalan Nusa KANTOR PELAYANAN PAJAK PND PT Merial Esa PT Airindo PT. Promed Rahardjo Farmasi Indonesia PT Mega Medika Mandiri PT. Trimitra Pratama Mulia Mandiri PT AAM PT. Bintang Alkesindo PT. Andini Sarana PT Ridda Manna PT Mega Utama Medika Others (details under Rp1Billion) Subtotal Third Parties (b) Total (a + b)
Halaman 47 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 13 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
18. UTANG USAHA (Lanjutan) Rincian Utang Usaha berdasarkan Mata Uang adalah sebagai berikut:
Rupiah Dollar (31 Desember 2014: USD599.423,43; 31 Desember 2013:USD2.437.880,78) Euro (31 Desember 2014 : EUR6.688,28; 31 Desember 2013: EUR12.967,25) Dollar Singapura (31 Desember 2014: SGD nihil ; 31 Desember 2013: SGD523,88;) Jumlah
18.TRADE PAYABLES (Continued) Details of Trade Payables balance by currencies are as follow:
2014 327.126.555.836
2013 274.702.517.623
7.456.827.515
29.715.328.827
100.735.462
218.122.075
334.684.118.813
5.043.363 304.641.011.888
EURO (December 31, 2014: EUR6,688.28; December 31, 2013: EUR12,967.25) SGD (December 31, 2014: SGD nil;December 31, 2013: SGD523.88) Total
The aging of these payables are as follows:
Rincian Utang Usaha berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Jatuh tempo: - 01 – 30 hari - 31 – 60 hari - 61 – 90 hari - 91 – 120 hari - Lebih dari 120 hari Jumlah
Rupiah Dollar (December 31, 2014: 599,423.43; December 31, 2012:USD2,437,880.78)
2014 137.352.522.387
2013 120.434.841.920
108.174.137.659 34.615.817.792 34.809.503.058 4.645.124.279 15.087.013.638 334.684.118.813
96.297.573.010 48.757.865.593 11.939.075.732 6.430.021.596 20.781.634.037 304.641.011.888
Not yet due Past due: - 01 – 30 days - 31 – 60 days - 61 – 90 days - 91 – 120 days - Over 120 days Total
Due to their short-term nature, their carrying amount approximates their fair value.
Berdasarkan karakteristik yang jatuh di jangka pendek, nilai tercatat mendekati nilai wajarnya.
Halaman 48 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 14 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
19. UANG MUKA PENJUALAN
19.COSTUMER ADVANCE This account represent cash advance received by the Company of the sale to the institutions that have not been realized. As of December 31, 2014 and 2013, the balances are Rp11.457.015.667 and Rp3,734,743,187.
Akun ini merupakan uang yang diterima Perseroan atas penjualan kepada institusi yang belum direalisasikan. Saldo uang muka penjualan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing - masing sebesar Rp11.457.015.667 dan Rp3.734.743.187. 20. UTANG PAJAK
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan: - Pasal 21 - Pasal 22 - Pasal 23 - PPh pasal 4 Ayat (2) Jumlah
20.TAX PAYABLES 2014 11.519.761.544
Payable Value added Tax Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 4 section 2 Total
-
1.035.748.176 230.656.746 426.767.586 115.636.364 13.328.570.416
21 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
1.563.813.831 257.941.308 383.942.329 2.205.697.468 21 ACCRUED EXPENSES
Accrued expenses include the estimated cost accruals and accrual provisions, presented as follows:
Akun biaya yang masih harus dibayar meliputi estimasi akrual biaya dan akrual provisi, dengan rincian sebagai berikut:
Beban Pegawai Beban Operasional dan Distribusi Kewajiban kepada Unit PKBL Jumlah
2013
2014 5.249.860.076 11.145.445.571 847.702.300 17.243.007.947
Seluruh akrual provisi pada awal periode telah dibebankan di periode berjalan. Saldo biaya yang masih harus dibayar merupakan jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi atau akrual selama periode bersangkutan. 22. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG Perseroan memperoleh Kredit Investasi - I dari Bank Mandiri sesuai surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan limit KI - I senilai Rp13.860.000.000; Jadwal penarikan s/d 30 Juni 2015, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan 31 Desember 2018, kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi produksi herbal, produksi steril. Perseroan memperoleh Kredit Investasi - II dari Bank Mandiri sesuai surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.006/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan limit KI - II (Tranche A) senilai Rp8.676.581.800; Jadwal penarikan s/d 31 Desember 2014, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan 31 Desember 2017; limit KI - II (Tranche B) senilai Rp44.463.418.200; Jadwal penarikan s/d 31 Desember 2015, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan 31 Desember 2018 kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta pembangunan fasilitas produksi FDC.
2013 11.333.624.120 29.568.790.681 847.702.302 41.750.117.103
Employee expense Operational and Distribution expenses Liabilities to PKBL Unit Total
The entire accrual provision at the beginning of the period has been charged in the current period. The balance of accrued expenses are charged to the provision or accrued during the current period of the account. 22.LONG TERM BANK BORROWING The Company obtained investment credit - I from Bank Mandiri No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014 letter dated June 16, 2014 with first disbursment amounted to Rp13,860,000,000 schedule of disbursement until June 30, 2015. The rate is 10,50% interest per annum with installment schedule until December 31, 2018. The investment credits are used for renovation production facilities of herbal, sterile. The Company obtained investment credit - II from Bank Mandiri No.CBG.CB2/D02.SPPK.006/2014 letter dated June 16, 2014 with KI II ( Tranche A) limit amounted to Rp8,676,581,799; schedule of disbursement until December 31, 2014 with 10,50% interest per annum with installment schedule until December 31, 2017; KI - II ( Tranche B) limit amounted to Rp44,463,418,200; schedule of disbursement until December 31, 2015 with 10,50% interest per annum with installment schedule until December 31, 2018 , investment credits are used for renovation and costruction of pilot plan facilities, and construction FDC production facilities.
Halaman 49 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 15 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
23. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
23.MARKETABLE SECURITIES ISSUED 2013
2014
Face Value
Nilai Nominal MTN I INAF 2012 Total Nilai Nominal Dikurangi: Diskonto dan beban transaksi yang ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi Neto
-
120.000.000.000 120.000.000.000
-
(746.146.672) 119.253.853.328
MTN I INAF 2012 Total Face Value PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Discount and deffered transaction costs - net of accumulated amortization Net Less: Current Maturities
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam setahun Bagian Jangka Panjang
-
119.253.853.328 -
Long Term Portion
Pada tanggal 20 Desember 2012, Perseroan menerbitkan Surat Utang Jangka Menengah ("MTN") dengan nilai nominal sebesar Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah). Berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada tanggal 18 Juli 2012, Perseroan memperoleh peringkat "idA-" dengan Stable Outlook atas surat utang yang diterbitkan. Berdasarkan hasil evaluasi pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada tanggal 22 Desember 2014, Perseroan memperoleh peringkat "idBB" dengan stable outlook.
On December 20, 2012, Parent Entity issued Medium Term Notes ("MTN") which have face value Rp120,000,000,000 (one hundred twenty billion rupiah). Based on credit rating from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dated July 18, 2012, the Company got rating "idA-" with stable outlook for the notes that issued.Based on credit rating evaluated from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dated August 29,2014, the Company got rating "idBB" with stable outlook.
MTN tersebut memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 20 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Dan sebagai jaminan adalah piutang lancar dan persediaan (catatan 6 dan 9) dengan nilai 100% dari nilai pokok surat utang. Agen Pemantau dan Agen Jaminan dari surat utang ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Penerbitan surat utang digunakan untuk pengembangan bisnis baru di Perseroan dan Anak. Selain itu Perseroan harus memenuhi financial covenant Current Ratio minimal 120%, Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 150%, dan Debt Service Coverage Ratio minimal sebesar 100 %.
The MTN, has maturity term of 2 (two) years up to December 20, 2012 and subject to fixed interest rate of 9.25% per year, and paid quarterly. The Company's collateral are current receivable and inventories (notes 6 and 9) with a nominal value of 100% of the MTN value. Guarantee and supervisory agent from this notes is PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. This MTN was used for new business development of the Company and subsidiaries. The terms of financial covenant that have to be fullfiled by the Company include Current Ratio minimum 120%, Debt to Equity Ratio maximum 150% and Debt Service Coverage minimum 100%.
MTN I INAF 2012 telah dilunasi pada tanggal 20 Desember 2014.
The MTN has been paid on date.
Halaman 50 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 16 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
24. PINJAMAN SEWA PEMBIAYAAN 24.
24.LEASE LIABILITIES The details of lease Liabilities is as follows:
Rincian utang sewa guna usaha sebagai berikut: 2014 Utang Sewa Guna Usaha Jatuh Tempo Dalam Setahun Utang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang Jumlah
2013 Lease Liabilities due to in one year
73.216.000
163.283.998
1.220.266 74.436.266
73.216.000 236.499.998
Total
Detail of recalculation lease liabilities:
Uraian perhitungan utang sewa guna usaha sebagai berikut:
Jumlah utang sewa guna usaha Dikurangi bagian bunga Nilai tunai Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang SGU Jangka Panjang
Long Term Lease liabilities
2014 93.464.200 (19.027.934) 74.436.266
2013 274.400.324 (37.900.326) 236.499.998
Lease Liabilities +/- Interest Cash Value
(73.216.000) 1.220.266
(163.283.998) 73.216.000
Lease Liabilities due to in one year Long Term Lease Liabilities
Kredit dari PT BII Finance (Entitas Anak) adalah kredit untuk pengadaan kendaraan roda empat yang digunakan untuk kendaraan operasional Direksi entitas anak.
25. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
The loan from PT BII Finance (Subsidiary) is for the procurement of four wheel vehicles used for the business and operations of Subsidiaries Directors.
25.EMPLOYEE BENEFITS
a. Program Pensiun Perseroan dan anak Perseroan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja satu tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Dana pensiun ini dikelola oleh dana pensiun lembaga keuangan (DPKL) PT Bank Negara Indonesia (Persero). Perseroan dan anak Perseroan memberikan kontribusi iuran sebesar 11% dan karyawan menanggung 2% dari jumlah gaji per bulan.
a. Pension Plan The Company and its subsidiary established defined contribution plans covering all their permanent employees who are not more than 55 years old and have a minimum working period of not less than one year since they became permanent employees. The pension plans are managed by dana pension lembaga keuangan (DPKL) PT Bank Negara Indonesia (Persero). The pension plans are funded by contribution from the Company and its subsidiary employees at 11% and 2% of pension income, respectively.
Perseroan mengadakan kerjasama dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912, berdasarkan perjanjian No.137/DIR/VII/2013 dan 064/BP-PT.Indofarma/PKS/VII/2013 tanggal 5 Juli 2013. Perjanjian tersebut berupa pengelolaan pesangon karyawan yang terdiri dari purna bhakti normal dan purna bhakti dipercepat.
The Company entered into a collaboration with the Joint Life Insurance Bumi Putera 1912 and 064/BPPT.Indofarma/PKS/VII/2013 No.137/DIR/VII/2013 agreement dated July 5, 2013. The agreement on managing employee severance consisting of normal and full devotion after devotion accelerated.
Halaman 51 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 17 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
25. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
25.EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat PHK karyawan (post-retiremen benefit) sesuai undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut.
b. Employee Benefits The Company and its subsidiary calculates and records estimated employee retirement benefits for all its local permanent employee based on labor law No. 13 year 2003 concerning the settlement of labor dismissal and the stipulation of severance pay, gratuity, and compensation in companies. No funding of benefits has been made to date.
Penilaian terakhir biaya manfaat pekerja sesuai dengan PSAK 24revisi, dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, Aktuaris Independen, sesuai dengan laporan No.045/PSAK/DAT/I/2015 (Perseroan) dan No.046/PSAK/DAT/I/2015 (Entitas Anak) pada tanggal 19 Januari 2015 dan 16 Januari 2015 dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
The latest actuarial valuation report No.045/PSAK/DAT/I/2015 (Parent) and No.046/PSAK/DAT/I/2015 (Subsidiary), dated January 19 and 16, 2015 summarize the following:
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Tingkat bunga Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tabel kematian Usia pensiun normal Metode
2014
2013
5% per tahun 7% per tahun CSO-1980 56 tahun Projected Unit Credit
5% per tahun 7% per tahun CSO-1980 56 tahun Projected Unit Credit
Total employee benefits as of details:
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja sebagai berikut: 2014 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja - Perseroan - Entitas Anak Jumlah
2013
23.644.054.588 16.542.114.906 40.186.169.494
Rekonsiliasi beban manfaat karyawan yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi sebagai berikut:
Beban jasa kini Beban bunga Tingkat pengembalian asset Kerugian aktuaria yang diakui Beban jasa lalu Effect of Curtailment/Settlement (Gain)/Loss Jumlah
18.092.548.614 14.648.780.157 32.741.328.771
Employee Benefits Parent Company Subsidiary Total
The reconciliation of employee benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2014 4.715.375.386 5.378.150.964 (2.201.230.479) 1.882.107.439 (1.514.756.676)
2013 5.667.087.028 3.386.572.705 3.655.824.652 (1.514.756.676)
23.670.368.484 31.930.015.118
11.194.727.709
b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Rekonsiliasi kewajiban manfaat karyawan diestimasi yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut:
Kewajiban awal periode Pembayaran manfaat pesangon karyawan pada periode berjalan Beban manfaat karyawan yang diakui pada periode berjalan Pembayaran Premi Asuransi Jumlah
Employee Benefits Discount rate Projected salary increase in rate Mortality rate Normal pension age Method
Current service expense Interest expense Expected return on assets Actuarial losses recognized Past service expense Effect of Curtailment/Settlement (Gain)/Loss Total
b. Employee Benefits The reconciliation of estimated liability for employee benefit recognized in the consolidated statements of financial position is as follows:
2014 32.741.328.770
2013 49.393.681.766
(5.507.167.972)
(4.200.241.455)
31.930.015.118 (18.978.006.422) 40.186.169.494
11.194.727.709 (23.646.839.249) 32.741.328.771
Balance at beginning of period Benefits payment during the period Employee benefits expense recognized during the period Benefits paid to insurance Total
Halaman 52 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 18 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
26.NON CONTROLLING INTEREST The balance represents equity shares of the minority shareholders in subsidiaries : a. Financial statement
Merupakan bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas entitas anak terdiri dari: a. Laporan posisi keuangan - PT Indofarma Global Medika Ekuitas Entitas Anak Prosentase Kepentingan non pengendali Kepentingan non pengendali atas ekuitas entitas anak PT Indofarma Global Medika
- PT Indofarma Global Medika 2014 131.182.410.925 0,001%
2013 134.860.889.191 0,001%
1.311.824
1.348.609
Subsidiary Equity Percentage of Non Controlling Interest Non Controlling Interest of Subsidiary Equity of PT Indofarma Global Medika
- PT Farmalab Indoutama Ekuitas Entitas Anak Prosentase Kepentingan non pengendali Kepentingan non pengendali atas ekuitas entitas anak PT Farmalab Indoutama
- PT Farmalab Indoutama 2014 4.166.694.033 0,091%
Total Kepentingan non pengendali atas ekuitas entitas anak
2013 -
3.787.904
-
5.099.728
1.348.609
b. Rugi komprehensif setelah pajak yang dapat diatribusikan
- PT Indofarma Global Medika 2014 (3.678.478.266) 0,001%
2013 (25.116.068.225) 0,001%
(36.785)
(251.161)
- PT Farmalab Indoutama
Rugi Komprehensif Entitas Anak Prosentase Kepentingan non pengendali Kepentingan Nonpengendali atas Rugi entitas anak Total rugi komprehensif yang dapat diatribusikan
Total Non Controlling Interest of Subsidiary Equity
b. Comprehensive Loss attributable
- PT Indofarma Global Medika
Rugi Komprehensif Entitas Anak Prosentase Kepentingan non pengendali Kepentingan Nonpengendali atas Rugi entitas anak
Subsidiary Equity Percentage of Non Controlling Interest Non Controlling Interest of Subsidiary Equity of PT Farmalab Indoutama
Comprehensive Loss of Subsidiary Percentage of Non Controlling Interest Non Controlling Interest of Subsidiary Rugi
- PT Farmalab Indoutama 2014 (1.333.305.967) 0,091% (1.212.096)
(1.248.881)
2013 -
-
-
(251.161)
Comprehensive Loss of Subsidiary Percentage of Non Controlling Interest Non Controlling Interest of Subsidiary Loss
Total Non Controlling Interest of Subsidiary Income
Halaman 53 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 19 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
27. MODAL SAHAM
27.SHARE CAPITAL The Company’s shareholders and their corresponding share ownership as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership (%) Saham seri A Dwiwarna: Pemerintah Negara Republik Indonesia Saham seri B: Pemerintah Negara Republik Indonesia Masyarakat Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetorkan / Number of Shares Issued and Fully Paid (Lembar)
80,66% 19,34% 100%
Jumlah Modal Disetor / Total Paidin Capital (Rp)
1
100
2.500.000.000 599.267.499 3.099.267.500
250.000.000.000 59.926.749.900 309.926.750.000
28. TAMBAHAN MODAL DISETOR
28.ADDITIONAL PAID IN CAPITAL 2014
Penawaran umum perdana sebanyak 596.875.000 lembar saham dengan nilai Nominal Rp100 per saham dengan Harga penawaran Rp250 per lembar saham Biaya emisi Opsi saham karyawan Nilai Bersih
2013
89.531.250.000 (14.879.487.574) 448.593.750 75.100.356.176
89.531.250.000 (14.879.487.574) 448.593.750 75.100.356.176
29. PENJUALAN BERSIH
Initial public offering of 596,875,000 Shares with Rp100 per value per share, at Rp250 offering price per share Issuance costs of shares Employees stock option Net Value
29.NET SALES
Rincian pendapatan usaha berdasarkan kegiatan operasi Perseroan dan anak adalah sebagai berikut:
The details of revenue based on the Company and its subsidiary’s operations are as follows: 2013
2014 Lokal: Obat Ethical Over the counter Alat kesehatan Diagnostik Lain-lain Sub jumlah Ekspor: Ethical Over the counter Sub jumlah Jumlah
Serie A Dwiwarna share: The government of the Republic of Indonesia Series B shares: The government of the Republic of Indonesia Society Total
929.650.042.094 35.648.546.058 316.807.740.227 8.266.709 80.901.011.540 1.363.015.606.628
898.473.717.028 17.946.829.040 324.568.729.412 117.472.156 83.283.091.708 1.324.389.839.344
12.274.159.733 6.146.811.754 18.420.971.487 1.381.436.578.115
197.862.553 12.910.489.813 13.108.352.366 1.337.498.191.710
Tidak terdapat penjualan pada satu entitas yang melebihi 10% dari total total penjualan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
Local: Medicine Ethical Over the counter Medicine devices Diagnostic Others Sub total Exports: Ethical Over the counter Sub total Total
There were no sales on the entity that exceeds 10% of total sales in the year ended December 31, 2014 and 2013.
Halaman 54 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 20 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
30. BEBAN POKOK PENJUALAN
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi Jumlah biaya produksi Persediaan barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok produksi Persediaan barang jadi: Awal tahun Pembelian Barang tersedia untuk dijual Akhir tahun Beban pokok penjualan
30.COST OF GOODS SOLD 2014 143.431.570.520 29.700.837.285 89.479.865.666 262.612.273.471
2013 250.562.607.848 47.596.047.261 128.142.813.498 426.301.468.607
59.791.329.905 (31.847.872.081) 290.555.731.295
29.667.917.805 (59.791.329.905) 396.178.056.507
123.641.993.770 790.299.205.552 1.204.496.930.617 (135.486.529.099) 1.069.010.401.518
92.775.178.463 634.619.639.999 1.123.572.874.969 (123.641.993.770) 999.930.881.199
Rincian biaya pabrikasi adalah sebagai berikut: Biaya pegawai Suku cadang Biaya kantor Penyusutan aset tetap Jaminan sosial Biaya toll manufacturing Pengembangan produk Biaya pengadaan Pengembangan manajemen, Pendidikan dan pelatihan Perjalanan dinas Jumlah
Details of manufacturing expenses: 2014 25.375.234.906 11.033.907.420 9.786.917.107 7.854.791.965 9.633.366.066 24.439.474.451 1.031.635.510 -
2013 31.843.933.363 15.598.294.347 11.036.210.607 8.781.573.728 9.456.137.498 49.084.539.482 1.588.379.881 62.985.804
181.492.500 143.045.741 89.479.865.666
300.407.650 390.351.138 128.142.813.498
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku dan barang jadi yang melebihi 5% dari jumlah pembelian bersih:
Jumlah
Employee’s expenses Supplies Office expenses Depreciation of fixed assets Social security Toll manufacturing fees Product development Procurement expenses Management development, education and training Travel expenses Total
The detail of purchase of raw materials and finished goods which exceed 5% of total net purchases is as follows:
2014 Pihak Ketiga PT Satya Abadi Pharma PT Dirgantara Yudha Artha PT Merapi Utama Pharma
Raw materials used Direct labor Manufacturing expenses Total Manufacturing cost Work in process: At beginning of the year At end of the year Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of the year Purchases Goods available for sale At end of the year Cost of good sold
2013
84.701.405.400 124.484.543.033 99.980.337.898
121.997.927.124
309.166.286.331
121.997.927.124
Third Parties PT Satya Abadi Pharma PT Dirgantara Yudha Artha PT Merapi Utama Pharma Total
Halaman 55 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 21 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
31. BEBAN PENJUALAN
31.SELLING EXPENSES The detail of selling expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: Pemasaran dan Distribusi Gaji dan tunjangan Beban kantor Manfaat karyawan Perjalanan dinas Penyusutan aset tetap Jaminan sosial Pemeliharaan aset tetap Pendidikan dan pelatihan Jumlah
2014 66.693.354.342 76.993.448.911 22.273.076.502 696.246.070 2.785.412.683 4.821.479.399 3.995.408.729 617.741.319 94.183.796 178.970.351.751
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Detail balance general and administrative expenses are as follow:
2014 47.566.863.068 28.095.478.245 7.651.565.076 643.519.592 1.495.987.380 2.877.742.427 1.513.405.998 434.522.594 1.163.251.514 206.020.242 91.648.356.136
33. KERUGIAN (KEUNTUNGAN) LAIN-LAIN NETO
Penghasilan bunga Jasa Giro Rugi (Laba) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Kerugian penurunan nilai piutang usaha Kerugian penurunan nilai piutang lain-lain Kerugian penurunan nilai persediaan Keuntungan atas pelepasan aset tetap Pemulihan cadangan kerugian piutang usaha Keuntungan atas klaim asuransi Lain-lain – bersih Jumlah
Marketing and distribution Salaries and allowance Office expenses Employees benefits Travel expenses Depreciation of fixed assets Social security Maintenance of fixed assets Education and training Total
32.GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban administrasi dan umum adalah sebagai berikut: Gaji dan tunjangan Beban kantor Jaminan sosial Pengembangan SDM Pengembangan manajemen Manfaat karyawan Perjalanan dinas Pemeliharaan aset tetap Penyusutan aset tetap Lainnya Jumlah
2013 75.875.449.909 87.268.452.635 21.311.625.149 4.235.386.704 3.626.873.778 1.954.103.085 5.420.007.946 1.256.770.093 442.921.391 201.391.590.690
2013 71.007.467.098 39.860.376.533 10.727.593.940 2.369.068.335 2.175.000.000 6.337.683.389 2.936.633.542 2.331.740.711 950.170.993 12.190.903.003 150.886.637.544
Salaries and allowance Office expenses Social security HR development Management development Employees benefit Travel expenses Maintenance of fixed assets Depreciation of fixed assets Others Total
33.OTHER (GAINS) LOSSES - NET 2014 (493.638.474) (4.333.913.596) 1.127.912.556 799.269.991 1.931.033.144 (29.063) (142.090.057) (3.425.392.251) (4.536.847.750)
Dalam lain-lain bersih tahun 2014 terdapat beban selisih pajak yang diterima dari restitusi dengan nilai tercatat dan pendapatan lainnya berupa denda.
2013 (762.459.672) Interest Income 14.970.498.688 (Gain) loss foreign exchange - net 1.719.678.013 Provision for impairment trade receivable 1.242.076.024 Provision for impairment others receivable 3.461.235.713 Provision for impairment inventory (1.961.693.178) Gain on disposal of asset (443.083.774) Recovery from impairment trade receivable (4.068.562.656) Gain on insurance claim 3.437.482.328 Others – net 17.595.171.486 Total In 2014, others-net consist of the tax burden of the difference between restitution to the carrying value and other income such as penalty.
Halaman 56 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 22 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
34. BEBAN KEUANGAN
Bunga Pinjaman Bunga Surat Berharga Yang Diterbitkan Jumlah
34.FINANCE EXPENSES 2013 22.087.196.026 8.775.000.000 30.862.196.026
2014 35.299.198.115 3.698.333.334 38.997.531.449
35. PAJAK PENGHASILAN
35.INCOME TAX Tax (expenses) benefits of the Company and its subsidiary consist of the following :
Manfaat (beban) pajak Perseroan dan entitas anak terdiri dari :
2014 Beban Pajak Kini Perseroan- Pajak Non Final Entitas Anak - Pajak Non Final Beban Pajak Kini Manfaat (beban) Pajak Tangguhan Perseroan Entitas Anak Manfaat Pajak Tangguhan Jumlah
2013
(404.407.896) (404.407.896)
-
Current Tax Expenses Company - Current Tax Non Final Subsidiary-Current Tax Non Final Current Tax Expenses
(5.422.336.724) (410.066.716) (5.832.403.440) (6.236.811.336)
6.578.915.711 2.231.236.237 8.810.151.948 8.810.151.948
Deffered Tax Parent Company Subsidiary Deffered Tax Total
a. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
a. Current tax A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income of the Company is as follow: 2013
2014 Laba (Rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Dikurangi: Rugi sebelum pajak entitas anak Penurunan keuntungan belum direalisasi atas transaksi induk dengan entitas anak Laba Sebelum Pajak Perseroan Perbedaan temporer: Manfaat karyawan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang dan piutang lain-lain - Bersih Cadangan Penurunan dan Penghapusan Persediaan Perbedaan tetap: Representasi dan jamuan Beban rapat, Customer Relationship, Customer Service dan Sponsorship Beda penyusutan aset tetap Penghasilan bunga deposito dan jasa giro Laba (rugi) kena pajak perseroan Kompensasi kerugian tahun lalu Rugi kena pajak setelah kompensasi
Interest Charge Marketable Securities Expenses Total
7.401.635.942
(63.032.747.250)
2.865.215.750
27.347.304.462
(3.256.143.358) 7.010.708.334
(1.731.035.691) (37.416.478.479)
6.047.743.805
(19.590.229.816)
1.046.523.817
1.879.723.449
1.089.981.726
1.084.345.903
77.772.799
610.000.000
3.407.237.394 4.060.910.119
4.538.699.149 4.376.889.551
(86.703.948) 22.654.174.046 (44.672.859.580) (22.018.685.534)
(155.809.337) (44.672.859.580) (44.672.859.580)
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.
Income (Loss) before tax consolidated statements of comprehensive income Deduct: Loss before tax Subsidiary Decrease in unrealized profit from transaction between the company and its subsidiaries Income Before Tax of the Company Temporary difference: Employee benefits Provision for account receivable and other receivable-Net Provision and write off for inventories Permanent difference: Representation and entertainment Meeting expenses, sponsorhip, costumer relationship & services Difference of depreciation fixed asset Income interest on time deposits and current accounts Taxable income (loss) of the company Compensation losses last year Taxable loss of the Company
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has not yet submitted its corporate income tax returns.
Halaman 57 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 23 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
35. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
35.INCOME TAX (Continued)
a. Pajak Kini (lanjutan) Perhitungan beban dan lebih bayar pajak kini perseroan adalah sebagai berikut:
a. Current tax (Continued) Current tax expenses and overpayment of the Company are computed as follows: 2013
2014 Liabilitas pajak kini 25% Dikurangi pajak dibayar dimuka: PPh Pasal 22 PPh Pasal 25
-
-
227.700.887 2.515.394.148
10.825.966.752
Jumlah pajak lebih (kurang) bayar
2.743.095.035
10.825.966.752
b. Aset / (Liabilitas) Pajak Tangguhan 1 Januari / January 1, 2014 Cadangan kerugian nilai piutang
penurunan
Penyisihan persediaan usang Kewajiban manfaat karyawan Rugi Fiskal Keuntungan belum direalisasi atas transaksi Perseroan dengan entitas anak Jumlah
Cadangan kerugian nilai piutang
penurunan
Penyisihan persediaan usang Kewajiban manfaat karyawan Rugi Fiskal Penyusutan Aset Tetap Keuntungan belum direalisasi atas transaksi Perseran dengan entitas anak Jumlah
Current tax payable25% Deducted prepaid tax: Income tax Art 22 Income tax Art 25 Total tax overpayment /(underpayment)
b. Deffered Tax Asset / (Liabilities) Kredit/(Beban) ke 31 Desember / Laporan Laba Rugi/ December 31, 2014 Credit / (Charge) to Statements Of Income
8.145.702.881
446.273.122
8.591.976.003
3.077.570.267 8.061.272.737 12.176.263.354
(227.969.786) 1.985.269.638 (7.221.940.576)
2.849.600.481 10.046.542.375 4.954.322.778
4.514.423.139 35.975.232.378
(814.035.838) (5.832.403.440)
3.700.387.301 30.142.828.938
1 Januari / January 1, 2013
Kredit/(Beban) ke Laporan Laba Rugi/ Credit / (Charge) to Statements Of Income
7.379.177.214
766.525.667
8.145.702.881
2.687.678.279 12.348.420.443 (197.377.568)
389.891.988 (4.287.147.706) 12.176.263.354 197.377.568
3.077.570.267 8.061.272.737 12.176.263.354 -
4.947.182.062 27.165.080.430
(432.758.923) 8.810.151.948
4.514.423.139 35.975.232.378
Provision for doubtful Accounts Provision for inventory obsolescence Employee benefit liabilities Fiscal Loss Unrealized profit from transactions between the Company and subsidiaries Total
31 Desember / December 31, 2013 Provision for doubtful Accounts Provision for inventory obsolescence Employee benefit liabilities Fiscal loss Depreciation Unrealized profit from transactions between the company and subsidiaries Total
Halaman 58 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 24 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
36. INFORMASI SEGMEN USAHA
36.SEGMENTAL INFORMATION
Struktur organisasi Perseroan dan entitas anak serta sistem pelaporan keuangan intern belum dirancang berdasarkan produk dan jasa individual atau kelompok produk dan jasa terkait. Oleh sebab itu, untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perseroan dan anak Perseroan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan produk yang dihasilkan yaitu: obat, alat kesehatan dan produk lain.
The organizational structures of the Company and its subsidiaries, as well as their financial reporting system, have not been designed based on individual product and services. Accordingly business segmental information of the Company and its subsidiaries is presented based on judgment risk and result of related product which are medicine, medical devices and other product.
Informasi segmen Perseroan disajikan menurut pengelompokan kegiatan usaha yaitu distribusi berdasarkan geografis dibagi dalam 5 wilayah yang terdiri dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali, NTB serta Indonesia Timur.
Corporate segment information is presented according to the grouping of business activities is based on the geographical distribution is divided into five regions consisting of Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi and Bali, West Nusa Tenggara and East Indonesia. 2014
Alat Kesehatan dan produk lainnya/ Medical Devices & Others
Obat/ Medicine
983.719.559.639
Penjualan Bersih/ Net sales
Jawa Aset/ Asset Jumlah Aset/ Total asset
1.071.484.002.147
Engineering Pharmaceutical
396.042.742.828
Sumatera 94.735.988.375
Kalimantan
Aliansi Strategis
1.674.275.648
Sulawesi
Jumlah/ Total
-
Bali, NTB & Indonesia Timur
231.160.518.027
49.234.988.437
Total
29.559.928.978
37.161.162.256
15.402.193.650
1.248.343.275.406
11.359.654.604
12.530.620.467
8.140.395.062
312.426.176.597
-
Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensif Income Laba Kotor/Gross profit
1.381.436.578.115
Halaman 59 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 25 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
36. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
36.SEGMENTAL INFORMATION (Continued)
Obat/ Medicine Penjualan Bersih/ Net sales
929.528.898.433
Jawa Aset/ Asset Jumlah Aset/ Total asset
Alat Kesehatan dan produk lainnya/ Medical Devices & Others 407.689.959.720
Sumatera
1.140.212.469.270
94.296.567.596
2013 Engineering Pharmaceutical
Aliansi Strategis -
279.333.557
Kalimantan
Sulawesi
17.985.170.330
31.792.838.751
Jumlah/ Total
Bali, NTB & Indonesia Timur 10.223.623.248
1.337.498.191.710
Total 1.294.510.669.195
Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensif Income Laba Kotor/ Gross profit
-
52.764.174.678
251.998.352.823
14.091.624.335
37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Jumlah Liabilitas Jumlah Liabilitas Moneter Bersih
Jumlah Liabilitas Jumlah Liabilitas Moneter Bersih
2014
18.310,91 599.276,34
227.787.720 7.454.997.704 7.682.785.424
USD EURO
599.423,43 6.501,33
7.456.827.515 100.735.462 7.557.562.977 125.222.447
USD USD
USD EURO SGD
337.567.310.511
Rp
USD USD
Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Jumlah asset Liabilitas Utang Usaha
7.799.119.242
37.MONETERY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Jumlah asset Liabilitas Utang Usaha
10.914.039.433
2013
Assets Cash and cash equivalent Trade accounts receivable Total assets Liabilities Trade accounts payable Total liabilities Total Liabilities Net Monetary
Rp
111.177,11 168.359,62
1.355.137.736 2.052.135.408 3.407.273.144
2.437.880,78 12.966,91 523,82
29.715.328.827 218.122.075 5.034.361 29.938.485.263 (26.531.212.119)
Assets Cash and cash equivalent Trade accounts receivable Total assets Liabilities Trade accounts payable
Total liabilities Total Liabilities Net Monetary
Halaman 60 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 26 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
38. KUASI-REORGANISASI
38.QUASI-REORGANIZATION
Krisis ekonomi yang telah terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang disebabkan oleh melemahnya secara drastis nilai Rupiah terhadap mata uang asing dan beberapa faktor makro ekonomi lainnya seperti meningkatnya tingkat suku bunga pinjaman, ketatnya likuiditas, serta turunnya tingkat kepercayaan investor memberikan dampak buruk terhadap perekonomian Indonesia pada waktu itu. Posisi akumulasi saldo negatif per tanggal 30 September 2011 (sebelum kuasireorganisasi) Perseroan masih mencatat defisit sebesar Rp57.661.903.925. Meskipun saldo defisit Perseroan masih berjumlah signifikan, Perseroan telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp79.004.412.278 sejak tahun 2004 hingga tahun 2010.
Economic crisis that has occurred in the middle of 1997 due to weakening value of Rupiah drastically decrease to foreign currency and some macroeconomic factors like increase borrowings interest, tight liquidity and also decrease in the level confidence of investor, that give bad effect to indonesia’s economic. Accumulated deficit as of September 30, 2011 (before quasi reorganization) Company still have deficit Rp57.661.903.925. Although deficit Company has significant value, Company already booked net income Rp79,004,412,278 since 2004 up to 2010.
Sehubungan dengan potensi pendapatan yang akan diperoleh pada masa yang akan datang, Perseroan berencana untuk melakukan kuasireorganisasi untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 51 (revisi 2003) tentang Akuntansi Kuasi-Reorganisasi (“PSAK 51”).
With the potential income will obtained in the future, Company have plan to quasi reorganization for restructure the equity with loss the deficit and revaluation all asset and liabilities, based on Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 51 (revised 2003) about Akuntansi Kuasi-Reorganisai (“PSAK 51”).
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada tanggal 28 Desember 2011 telah menyetujui pelaksanaan kuasi-reorganisasi, yang didokumentasikan dalam Laporan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 685/XII/2011 yang dibuat dihadapan M.Nova Faisal, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta.
General Meeting Extraordinary Shareholders dated December 28, 2011 has approved the implementation of the quasi-reorganization, as documented in the Report of the General Meeting of the Shareholders' Extraordinary No. 685/XII/2011 made before M.Nova Faisal, SH., M.Kn, Notary in Jakarta.
Langkah kuasi-reorganisasi tersebut diatas merupakan awal dari serangkaian langkah yang akan ditempuh Perseroan dalam mengupayakan kesinambungan usaha maupun pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Direksi berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki prospek usaha yang baik di masa depan berdasarkan kekuatan dan sumber daya yang dimilikinya sebagaimana tercakup dalam rencana usaha jangka panjang Perseroan.
The above quasi-reorganisation is the first step of a series of steps which the Company will take in an efforts to sustain its going concern while also achieving sustainable long-term growth. The Directors are confident of the future prospects of the Company on the basis of its strengths and resources, as outlined in the long term business plan of the Company.
Kuasi-reorganisasi yang telah dilaksanakan Perseroan pada tanggal 30 September 2011 sesuai dengan peraturan yang berlaku dan PSAK No.51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang menghasilkan kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset bersih sebesar Rp 260.955.748.932 yang terdiri dari aset tetap sebesar Rp252.089.087.407 dan aset tidak lancar yang kan ditinggalkan sebesar Rp8.866.661.523. Manajemen Perseroan membukukan kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset bersih setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2011 serta persetujaan dari Badan Pengawasan Pasar Modal tentang kuasireorganisasi tersebut.
The quasi-reorganisation held as at 30 September 2011 in accordance with prevailing regulations and PSAK No. 51 (Revised 2003) “Accounting for Quasi- Reorganisation”, resulting in a revaluation uplift in the fair value of the net assets of Rp260,955,748,932 which consists of fixed assets of Rp252,089,087,407 and Non current assets to be abandoned amounted Rp8,866,661,523. Management of the Company booked the revaluation uplift in the fair value of the net asset after the Extraordinary General Shareholders Meeting on 28 Desember 2011and also approval from Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) about the quasi-reorganisation.
Dengan kuasi-reorganisasi tersebut, Perseroan mengeliminasi saldo akumulasi kerugian per tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 57.661.903.925, untuk komponen ekuitas sebagai berikut:
By a quasi-reorganization, the Company eliminated the balance of accumulated losses as of 30 September 2011 of Rp 57,661,903,925, for the equity component as follows:
Akumulasi kerugian Kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset Selisih Penilaian Aset dan liabilitas
(57.661.903.925) 260.955.748.932 203.293.845.007
Accumulated Losses Increase in fair value revaluation of assets Difference if Revaluation Assets
(57.661.903.925) 260.955.748.932 203.293.845.007
Halaman 61 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 27 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
38. KUASI-REORGANISASI (Lanjutan)
38.QUASI-REORGANIZATION (Continued)
Penentuan dari nilai wajar aset Perseroan didasarkan pada penilaian pada tanggal 13 Desember 2011 yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Antonius Setiady dan Rekan dalam laporannya No. KJPP ASR-2011-140.A, KJPP ASR-2011-140.B dan KJPP ASR-2011-140.C tanggal 13 Desember 2011 dengan menggunakan pendekatan perbandingan data pasar untuk aset tanah dan metode biaya pengganti terdepresiasi untuk aset bukan tanah.
Determination of fair value is based on the valuation of Company assets on December 13, 2011 conducted by an independent appraiser KJPP Setiady Antonius and Associates in its report No. KJPP ASR-2011-140.A, KJPP ASR-2011 ASR-KJPP 140.B and 140.C-2011, dated December 13, 2011 using the market value approach for land and depreciated replacement cost method for the asset except land.
Laporan posisi keuangan konsolidasian setelah kuasi-reorganisasi per tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
The consolidated statements of financial position before and after quasi-reorganisation as at September 30, 2011 were as follows:
Aset lancar Aset tidak lancar Total Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Total Liabilitas & Ekuitas
Sebelum Kuasi / Before Quasi 765.836.959.585 146.831.051.976 912.668.011.561 540.305.401.366 44.945.433.250 327.417.176.945 912.668.011.561
Penyesuaian / Adjustment 260.955.748.932 260.955.748.932 260.955.748.932 260.955.748.932
Setelah Kuasi / After Quasi 765.836.959.585 407.786.800.908 1.173.623.760.493 540.305.401.366 44.495.433.250 588.372.925.877 1.173.173.760.493
Current assets Non current assets Total Assets Current liability Non current liability Equity Total Liability & Equity
Pada laporan keuangan tahun buku 2011 dan seterusnya (selama 10 tahun) diungkapkan bahwa akun-akun ekuitas, saldo laba (defisit) belum ditentukan penggunaannya senilai Rp(71.642.381.619) dan saldo laba ditentukan penggunaannya senilai Rp13.980.466.188 dieliminasi dengan wajar aset dan liabiltas Perseroan dan entitas anak sebesar Rp260.955.748.932 sehingga dilakukan pembentukan akun selisih penilaian aset dan liabilitas kuasi reorganisasi sebesar Rp203.293.844.501.
In the financial statements of 2011 and beyond (10 years) is disclosed that the accounts of the equity, retained earnings (deficit) unappropriated amounted to Rp (71,642,381,619) and retained earnings- appropriated amounted to Rp13,980,466,188 have been eliminated by fair value assets’ and liabilties Company and its subsidiaries amounted to Rp260,955,748,932 and then it has been created difference of revaluation asset and liabilities quasireorganization account amounted to Rp203,293,844,501.
Kuasi-reorganisasi hanya dilakukan oleh Perseroan dengan menilai kembali nilai wajar aset yang dimiliki oleh Perseroan dan entitas anak, sehingga terdapat perbedaan data-data keuangan Entitas anak yang tercantum dalam Laporan Keuangan Entitas Anak dan Laporan Keuangan Konsolidasian, sebagai berikut:
Quasi-reorganization is only performed by the Company to reassess the fair value of assets owned by the Company and its Subsidiaries, so there are differences in the financial data contained in Subsidiaries Subsidiaries Financial Statements and Consolidated Financial Statements, as follows: 2014
Laporan Keuangan Entitas Anak/ Financial statements subsidiaries Jumlah Aset
629.606.858.107
Laporan Keuangan Konsolidasian/ Consolidated financial statements 642.800.098.360
Perbedaan/ Differences 13.193.240.253
Total Assets
2013 Laporan Keuangan Entitas Anak/ Financial statements subsidiaries Jumlah Aset
593.843.160.580
Laporan Keuangan Konsolidasian/ Consolidated financial statements 607.036.400.833
Atas perbedaan efek revaluasi dan kebijakan aset tetap ini dicatat pada saat proses penyajian laporan keuangan konsolidasian Perseroan, baik atas penambahan harga perolehan maupun beban penyusutan untuk periode berjalan.
Perbedaan/ Differences 13.193.240.253
Total Assets
The difference are recorded at the time of the presentation of consolidated financial statements of the Company, whether the additional acquisition cost and depreciation expense for the period.
Halaman 62 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 28 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
39. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI
39.RELATED PARTIES TRANSACTIONS
a. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Berikut adalah rincian sifat hubungan dengan pihak berelasi Pihak Berelasi/ Related Parties PT Indofarma Global Medika PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Rajawali Nusantara Indonesia- RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bio Farma
a. Related parties transactions The nature of relationship with the related parties is summarized as follows: Sifat dari transaksi/ Sifat dari hubungan/ Nature of transaction Nature of relationship Penyertaan Modal/Capital Investment
Entitas anak / Subsidiary Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama/ Owned by the same controlling shareholder Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama/ Owned by the same controlling shareholder Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama/ Owned by the same controlling shareholder Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama/ Owned by the same controlling shareholder Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama/ Owned by the same controlling shareholder Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama/ Owned by the same controlling shareholder
Persyaratan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sama dengan pihak ketiga. Rincian transaksi kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Beban Bunga Pinjaman & Provisi PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalent Kas dan setara kas; Pinjaman Bank/ Cash and cash equivalent; Borrowing
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade Receivable dan Trade Payable Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade Receivable dan Trade Payable
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade Receivable dan Trade Payable
The terms of transactions with related parties are the same as those that would result from transactions between wholly third parties. The details of sales to and purchases from related parties are as follows:
2014 Penjualan PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk Jumlah Persentase dari penjualan Pembelian PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT RNI (Persero) Bio Farma Jumlah Persentase dari pembelian Penghasilan Bunga PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalent
2013
769.105.343 10.587.165.333 11.356.270.676 0,82%
2.105.529.682 5.424.871.975 7.530.401.657 0,56%
246.305.630 648.994.070 8.854.910.793 9.750.210.493 1,23%
244.374.503 1.097.629.187 223.224.040 1.565.227.730 0,25%
493.638.474
762.459.672
35.299.198.115
22.087.196.026
Sales PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk Total Percentage of sales Purchasing PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT RNI (Persero) Bio Farma Total Percentage of purchasing Interest income PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk Provision and interest income PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
Halaman 63 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 29 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
39. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
39.RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued) b. Balance with related parties
b. Saldo dengan pihak-pihak berelasi
2013
2014 Aset Kas dan setara kas PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Piutang Usaha PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk Jumlah Persentase dari jumlah aset Liabilitas Utang usaha PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Bio Farma (Persero) Utang bank PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk Jumlah Persentase dari jumlah liabilitas
103.410.135.938 618.267.760
89.818.775.588 604.446.823
1.621.294.437 6.923.495.437 112.573.193.572 12,19%
1.386.641.059 1.452.454.133 93.262.317.603 7,85%
1.425.132.938 1.540.689.505 -
901.530.383 1.519.636.097 314.064.637
223.779.656.509 226.745.478.952 33,02%
199.154.049.563 201.889.280.680 37,49%
Assets Cash and cash equivalen PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Trade account receivables PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk Total Percentage of total assets Liabilities Account payables PT RNI (Persero) PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Bio Farma (Persero) Bank borrowing PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk Total Percentage of total liabilities
c. Transactions with subsidiaries On December 20, 2012, the Company has signed a publishing agreement Medium Term Notes (MTN) 1 2012 amounting to Rp120 Billion by the arranger to guarantee current receivables and inventories. Furthermore, in connection with the business development plan in the year 2013-2014, the Company has agreed to allocate a portion of the proceeds from the MTN issuance amounting to Rp100 billion to support IGM business plan development refers to agreement no. 2574/DIR/XII/2012 dated December 28, 2012 related to Allocation Agreement Debt Issuance MTN to PT IGM of Rp100 billion.
c. Transaksi dengan Entitas Anak Pada tanggal 20 Desember 2012, Perseroan telah menandatangani perjanjian penerbitan Medium Term Notes (MTN) 1 2012 sebesar Rp120 Milyar dengan pihak arranger dengan jaminan piutang lancar dan persediaan. Selanjutnya sehubungan dengan rencana pengembangan bisnis pada tahun 2013-2014, Perseroan telah menyetujui untuk mengalokasikan sebagian dari dana hasil penerbitan MTN tersebut yaitu sebesar Rp100 Milyar untuk mendukung rencana pengembangan bisnis IGM mengacu perjanjian no. 2574/DIR/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 mengenai Perjanjian Hutang Piutang Alokasi Dana Penerbitan MTN kepada PT IGM sebesar Rp100 Milyar. Pada tanggal 20 Desember 2014 MTN tersebut telah dilunasi.
The MTN has been paid on date.
40. 43 INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR
40.FINANCIAL INSTRUMENTS AND FAIR VALUE The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of Company financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
2014
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha-bersih Piutang lain-lain-bersih Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset keuangan tersedia untuk dijual Pajak dibayar dimuka Jumlah
135.754.602.477 196.478.418.634 11.767.384.919 20.396.249.632 155.585.955 202.084.093.243 566.636.334.860
135.754.602.477 196.478.418.634 11.767.384.919 20.396.249.632 155.585.955 202.084.093.243 566.636.334.860
Financial Assets Cash and cash receivables Trade receivables - net Other receivables - net Advance and prepaid expenses Financial Assets available for sale Prepaid taxes Total
Liabilitas Keuangan Pinjaman bank Utang usaha Uang muka penjualan Biaya yang masih harus dibayar Surat Berharga Yang Diterbitkan Utang sewa guna usaha Jumlah
223.779.656.509 334.684.118.813 11.457.015.667 17.243.007.947 74.436.266 587.238.235.203
223.779.656.509 334.684.118.813 11.457.015.667 17.243.007.947 74.436.266 587.238.235.203
Financial Liabilities Bank Borrowings Trade Payables Customers advance Accrued expenses Marketable Securi Lease liabilities Total
Halaman 64 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 30 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
40. INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR (Lanjutan)
40.FINANCIAL INSTRUMENTS AND FAIR VALUE (Continued) 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Nilai Wajar Nilai Tercatat
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha-bersih Piutang lain-lain-bersih Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset tersedia untuk dijual Pajak dibayar dimuka Jumlah
121.432.026.244 273.388.733.369 12.464.438.595 19.057.457.713 155.585.955 186.080.227.736 612.578.469.612
121.432.026.244 273.388.733.369 12.464.438.595 19.057.457.713 155.585.955 186.080.227.736 612.578.469.612
Financial Assets Cash and cash receivables Trade receivables - net Other receivables - net Other financial assets Assets available for sale Prepaid taxes Total
Liabilitas Keuangan Pinjaman bank Utang usaha Uang muka penjualan Biaya yang masih harus dibayar Surat Berharga Yang Diterbitkan Jumlah
199.154.049.563 304.641.011.888 3.734.743.187 41.750.117.103 119.253.853.328 668.533.775.069
199.154.049.563 304.641.011.888 3.734.743.187 41.750.117.103 119.253.853.328 668.533.775.069
Financial Liabilities Bank Borrowings Trade Payables Customers advance Accrued expenses Lease liabilities Total
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS
Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Perseroan.
Risk management Policy is a structured and systematic guidance in identifying, measuring, mapping and developing alternative risk management, as well as in monitoring and relying on the application of risk management. Risk Management objectives are to increase guarantee’s achievement of its targets.
Sebagai Perseroan farmasi dengan produk utama obat generik berlogo (OGB), Indofarma beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup tinggi. Secara ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut: a. Faktor Risiko Keuangan ● Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Perseroan telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perseroan juga memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Perseroan, antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Perseroan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar.
As a pharmaceutical company with major products of generic drugs Product (OGB), Indofarma operate at sufficiently high risk business. Briefly , the risks faced the Company and mitigation measures are as follows: a. Financial Risk Factors ● Credit Risk The Company is exposed to credit risk arising from the credit ranted to its outlets.To mitigate this risk, the Company has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures and the credit limitation for some outlets. The other preventive actions taken by the Company are as follows: the intensive monitoring on the receivables amount and aging, and granting discount for cash payment to reduce the uncollectible receivables. To minimize credit risk, the Company will hold all products distribution to defaulted customers.
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perseroan dan entitas anak:
The following table represents the maximum exposure to credit risk and concentration risk of the Company and its subsidiary:
2014 Kas dan setara kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Aset tersedia untuk dijual Jumlah ●
2013
135.754.602.477 196.478.418.634 11.767.384.919 155.585.955 344.155.991.985
Risiko Likuiditas Perseroan mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup.
121.432.026.244 273.388.733.369 12.464.438.595 155.585.955 407.440.784.163 ●
Cash and cash equivalent Trade receivables Others receivable Available for sale
Total
Liquidity Risk The Company manages its liquidity in financing its working capital and repayment of matured loan by providing sufficient cash and cash equivalents.
Halaman 65 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 31 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) ●
41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan) Tabel dibawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
●
Lebih dari 1 tahun / Over than 1 years
Kurang dari 1 tahun / Less than 1 years 2014 Pinjaman Bank Utang Usaha Uang Muka Penjualan Biaya Yang Masih Harus Dibayar Jumlah
223.779.656.509 334.684.118.813 11.457.015.667 17.243.007.947 587.163.798.936
8.676.581.799 8.676.581.799
●
2014 Bank Borrowings Trade Payables Custumer Advanes Accrued Expenses Total
Lebih dari 1 tahun / Over than 1 years
Kurang dari 1 tahun / Less than 1 years 2013 Utang Bank Utang Usaha Uang Muka Penjualan Biaya Yang Masih Harus Dibayar Surat Berharga Yang Diterbitkan Jumlah
Liquidity Risk (Continued) The table below analyses financial liabilities into relevant maturity grouping based on the remaining period to the contractual maturity period.
199.154.049.563 304.641.011.888 3.734.743.186 41.750.117.104 119.253.853.328 668.533.775.069
-
2013 Bank Borrowings Trade Payables Custumer Advanes Accrued Expenses Marketable Securities Total
Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer kekurangan likuiditas.
High sales share the Government that is usually realized in the very late month of the year, whereas raw materials procurement and production process must be carried out far earlier, lead to risk of temporarily cash flow mismatch.
Guna mengatasi masalah ini, pada tahun 2014 Perseroan berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank Mandiri. Pada 2014, Perseroan telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 50% aset. Di masa yang akan datang, Perseroan masih harus mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan fasilitas bank.
To overcome this problem, in 2014 Company attempted to maintain a working capital loan commitment to Bank Mandiri. The company has signed a commitment to working capital loans by guaranteeing more than 50% of assets. In the future, the Company still has to fund their working capital needs with bank facilities.
Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Perseroan berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga menekan biaya bunga.
By managing supply chain better than last periode, the Company succeeded to improve working capital effiency so it can decrease interest cost.
Risiko Pasar Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga komoditas.
●
Market Risk Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise three types of risk : interest rate risk, currency risk, and other price risk, such as commodity price change risk.
Halaman 66 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 32 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) ●
41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS (Continued)
Risiko Pasar (Lanjutan) 1. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dan Dolar AS. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Perseroan membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan pembelian Perseroan dalam mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Perseroan tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang asing. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor, pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
●
Market Risk (Continued) 1. Foreign Exchange Risk The reporting currency is Rupiah. The Company’s financial performance is influenced by the fluctuation in the exchange rate between Rupiah and US Dollar. Besides loans, the Company also purchases medical equipment and raw materials using foreign currencies, such as US Dollar, Euro or which price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. The Company has exposure to foreign currency risk if the revenue and purchases of the Company denominated in foreign currency are not evenly matched in terms of quantity or timing. Currently, the Company does not implement any formal hedging policy for foreign exchange exposure. The Company plans for the proper buying of foreign currencies for the import purchase, intensive foreign currency monitoring, and proper timing in purchasing to reduce the foreign currency risk.
2. Risiko Harga Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Indonesia. Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat fluktuatif.
2. Price Risk So Far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent on imported raw materials. Therefore, price remains the main factor significantly effecting pharmaceutical industry in Indonesia.
3. Risiko Tingkat Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar Risiko tingkat suku bunga Perseroan timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga mengambang mengekspos Perseroan terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Perseroan terhadap risiko nilai wajar suku bunga.Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan hampir 60%pinjaman dalam instrumen dengan tingkat suku bunga tetap. Selama 2014 dan 2013, pinjaman Perseroan pada tingkat suku bunga mengambang didenominasikan dalam Rupiah dan Dolar AS. Risiko tingkat suku bungadari kas dan piutang non-usaha tidak signifikan.
3. Cash Flow and Fair Value Interest Risk The Company’s interest rate risk arises from long-term borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flow interest rate risk. Borrowings issued at fixed rates expose the Group to fair value interest rate risk. The Group’s policy isto maintain approximately 60% of its borrowings in fixedrate instruments. During 2014 and 2013, the Group’s borrowings at floating rate weredenominated in the Rupiah and US Dollar. The interest rate risk from cash and non-trade receivables is notsignificant.
Pada akhir periode pelaporan, saldo pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang dan kontrak swap tingkat suku bunga adalah sebagai berikut:
As at the end of the reporting period, the Group has the following floating rate borrowings and interest rate swap contracts outstanding:
Indofarma overcomes the threat by making long-term contracts that allow the Company renegotiate term and price that have been agreed upon.
2014 Pinjaman bank jangka panjang Eksposur neto atas risiko arus kas tingkat suku bunga
2013 -
15.627.107.799
Long-term bank borrowings Net exposure to cash flow interest rate risk
15.627.107.799 Perseroan menganalisis ekposure tingkat bunga secara dinamis. Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan berbagai pembiayaan kembali, pembaharuan yang ada, serta alternatif pembiayaan dan lindung nilai
The company analyses its interest rate exposureon a dynamic basis.Various scenarios are simulated taking into consideration refinancing, renewal of existing position, alternatif financing and hedging.
Untuk setiap simulasi,pergerakan tingkat suku bunga yang sama digunakan untuk seluruh mata uang. Berdasarkan skenario ini, Perseroan menghitung dampak laba atau rugi dari pergerakan tingkat suku bunga. Skenario-skenario tersebut dijalankan hanya untuk liabilitas yang mewakili posisi utama yang dikenakan bunga. Simulasi dilakukan setiap kuartal untuk membuktikan bahwa potensi kerugian maksimum masih dalam batasan yang diberikan manajemen.
Based on these scenarios, the Group calculates the impact on profit or loss of a defined interest rate shift. For each simulation, the same interest rate shift is used for all currencies. The scenarios are run only for liabilities that represent the major interest-bearing positions. The simulation is done on a quarterly basis to verify that the maximum loss potential is within the limit given by the management.
Halaman 67 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 33 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)
41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS (Continued)
b. Manajemen Risiko Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
b. Capital Risk Management The primary objective of the Company's capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements.
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan dan untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The company's manages its capital to safeguard the company ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perseroan (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank dikurangi dengan saldo kas dan setara kas). Perseroan ataupun entitas anak tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
The capital structure of the Company consists of equity attributable to owners of the Company (consists of share capital, additional paid-in capital and retained earnings) and net of loans and payables (consists of lease liabilities, loans payable to banks net off cash and cash equivalents). Neither the Company nor the subsidiaries are subject to externally imposed capital requirements. The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total equity attributable to equity holders of the parent entity. The Company policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratio of the leading companies in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost.
Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio) yang merupakan total pinjaman berdapak bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari Perseroan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional.
Halaman 68 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 34 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)
41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS (Continued)
b. Manajemen Risiko Permodalan (Lanjutan)
b. Capital Risk Management (Continued) 2014
Pinjaman Bank Utang Sewa Pembiayaan Surat Berharga Yang Diterbitkan Total pinjaman yang berdapat bunga Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rasio Pengungkit
2013
223.779.656.509 74.436.266 223.854.092.776
199.154.049.563 236.499.998 119.253.853.328 318.644.402.889
591.958.092.767 37,82%
590.793.367.889 53,93%
Bank Borrowing Lease Liabilities Marketable Securities Total Bearing loans Total equity attributable to equity holders of parent entity Gearing ratio
●
Risiko Perekonomian Kinerja bisnis Indofarma, terutama dipasar reguler, secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian, penurunan PDB dan inflasi memberikan dampak negatif terhadap kinerja pasar non-institusi (Pemerintah) ini. Sementara itu, di sektor pasar institusi, kinerja Indofarma dipengaruhi oleh besaran belanja Pemerintah di bidang kesehatan. Guna memitigasi risiko ini, Indofarma terus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil.
●
Economic Risk Indofarma’s business performance, particularly in reguler market is directly dependent on consumers’ purchasing power. Decline ond GDP and high inflation rate are negatively affected the Company’s performance in this non-(Government) institution market. Meanwhile, in the institution market, the Company’s performance is dependent upon the Government expenditure on To minimize the risk, Indofarma makes continuous efforts to increase sales in regular market that offers both more continuous demands and stable growth.
●
Risiko Persaingan Usaha Harga Obat Generik Berlogo (OGB) di Indonesia dikendalikan oleh Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Neto Apotik (HNA, harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Indofarma terus berupaya menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan, antara lain meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang (OND), termasuk obatobat non-resep dokter (OTC).
●
Economic Risk Price of Generic Drug Product (OGBs) in Indonesia is controlled by the Government by fixing the net price in the pharmacies’ level (Harga Netto Apotik, HNA) and imposing the price to all OGB Producers. To minimize this risk, Indofarma keeps balancing its sales portfolio such as launching owned-brand products (ONDs) including non – prescription drugs (Over the Counter)
42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN
42.SIGNIFICANT BINDINGS
a. Perseroan dan entitas anak melakukan perjanjian kerjasama distribusi dengan , PT. Heltindo International tanggal 8 Februari 2005, PT. Bio Farma (Persero) tanggal 5 Januari 2005, Pt. Indo Medika Karya tanggal 11 April 2005 dan PT.Merapi Utama Farma tanggal 23 Februari 2005 untuk mendistribusikan dan memasarkan produk. Jangka waktu perjanjian 1 s.d. 3 tahun dan dapat diperpanjang.
a. The Company and its subsidiaries do an distribution agreement, with PT. Heltindo International dated February 8, 2005, PT. Bio Farma (Persero) dated January 5, 2005, Pt. Indo Karya Medika April 11, 2005 and PT.Merapi Farma Utama dated February 23, 2005 to distribute and promote the product. Term of agreement 1to 3 years and renewable.
Pyridam Tbk. pada b. Perseroan mempunyai perjanjian dengan PT. tanggal 28 Agustus 2007 untuk penjualan produk INAF tertentu dalam jangka waktu 5 tahun.
b. Company has agreement with PT. Pyridam Tbk on 28 Augusts 2007 for product sale certain INAF within 5 years.
c. Perseroan mempunyai perjanjian dengan One Pharma Company Inc. pada tanggal 28 Agustus 2007 untuk perjanjian penjualan produk Perseroan di Philipina untuk jangka waktu 1 September 2007 sampai dengan 31 Agustus 2012. d. Perseroan mempunyai perjanjian dengan Nam Dong Co.Ltd dan PT. Inmar Infos Saran pada tanggal 6 Desember 2007 untuk penjualan produk tertentu untuk jangka waktu 5 tahun. e. Perseroan mempunyai perjanjian agen dengan IFAA Germany untuk distribusi obat di wilayah Iraq pada tanggal 22 Agustus 2008.
c. Company has agreement wit One Pharma Company Inc. on 28 August 2007 for agreement of company product sale in Filipina for the duration of 1 september 2007 up to 31 August 2012.
f. Perseroan melakukan perjanjian dengan The Importer and Responsible Subject Spolka z.o.o Cowik pada tanggal 3 Maret 2008 untuk memasarkan dan mendistribusikan produk prolipid, bioginko, dan lainnya di wilayah Polandia.
f. The Company conducted agreement with the Importer and Responsible Subject Spolka z.o.o Cowik on March 3, 2008, for marketing and distribution of prolipid, bioginko, and others products to Poland Region.
d. Company has agreement with Nam Dong Co. Ltd and PT Imar Infos Sarana on December 6, 2007 for certain product sale for duration of 5 years. e. The Company has agreements with the IFAA Germany agency for drug distribution in the territory of Iraq on August 22, 2008.
Halaman 69 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 35 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
42.SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)
g. Perseroan melakukan perjanjian dengan Bismillah Traders yang bertindak sebagai distributor tunggal produk Perseroan di Pakistan pada tanggal 3 Maret 2009. h. Perseroan membuat perjanjian dengan RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo dengan nomor 6185/TU.K/54/VIII/2008 pada tanggal 29 Agustus 2008 dan terdapat addendum nomor 12083/TU.K/54/X/2009 tentang penyediaan alat laboratorium otomatisasi dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu perjanjian sejak 29 Agustus 2008 sampai dengan 31 Mei 2014. Sesuai perjanjian tersebut pasal 6, PT IGM berkewajiban melakukan renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan laboratorium di lahan RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo untuk menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Departemen Patologi Klinik RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo dengan rincian sebagai berikut: • alat pra-analitik otomatis, merek Modular Pre Analytic Plus (MPA • alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya. • alat koagulasi beserta UPS • alat hygrometer • alat dehumidifier Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM memiliki hak reagensia untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai. i. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP H. Adam Malik Medan. Entitas anak, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat perjanjian dengan RSUP H. Adam Malik Medan dengan Nomor HK.06/IV.2.1/4751/2009 pada tanggal 27 Juli 2009 tentang penyediaan alat laboratorium dan sistem informasi laboratorium untuk instalasi patologi klinik RSUP H. Adam Malik, dengan jangka waktu perjanjian sejak 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Juli 2016. Sesuai dengan perjanjian tersebut Pasal 5 PT IGM berkewajiban melakukan renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan laboratorium di lahan RSUP H. Adam Malik yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP H. Adam Malik untuk menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Departemen Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik dengan rincian sebagai berikut :
g. The Company conducted agreement with Bismillah Traders who act as single distributor company product in Pakistan on March 3, 2009. h. Company have agreement with RSUP National DR. Ciptomangunkusumo with number 6185/TU.K/54/VIII/2008 on August, 29, 2008 and there are number addendum 12083/TU.K/54/X/2009 about is providing automatization laboratory appliance and laboratory information system, with agreement periode since August, 29, 2008 up to 31 May 2014. According to the agreement article 6, PT IGM is obliged to renovate laboratory and also place equipments of laboratory in RSUP National DR. Ciptomangunkusumo to be operated / to be utilized by RSUP National DR. Ciptomangunkusumo to support inspection of laboratory service in Department Pathology Clinic RSUP National DR. Ciptomangunkusumo with the following detail: • automatic pra-analitik appliance, Modular brand of Pre • hematology appliance along with UPS and its equipment • koagulasi appliance along with UPS • hygrometer appliance • dehumidifier appliance According to the agreement section 5 PT IGM have reagensia rights to provide equipments of medical goods and laboratory used up/finished wear. i. Laboratory Equipment Supply Agreement Dr H.Adam Malik Medan. Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an agreement with H. Adam Malik Hospital Medan by No HK.06/IV.2.1/4751/2009 on July 27, 2009 concerning the provision of laboratory equipment and laboratory information systems for the installation of clinical pathology department of H. Adam Malik, the term of the agreement since August 1, 2009 until July 31, 2016. In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged to renovate laboratories and laboratory equipment put on the land Dr H. Adam Malik, who will be operated / used by Dr H. Adam Malik to support the examination of laboratory services at the Department of Clinical Pathology Dr H. Adam Malik with the following details:
• Pneumatic Tube untuk 16 Station • Laboratorium Information System (LIS) • Laboratory Refrigerator 2 dan 3 pintu • Pletelet Agregometer • Resistence Marker Detection Instrument j. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUD DR. Syaiful Anwar. Entitas Anak, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat perjanjian kerjasama dengan RSUD DR. Syaiful Anwar dengan nomor 116/7567/302/2011 pada tanggal 22 Agustus 2011 tentang penyediaan alat laboratorium otomatisasi dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun sejak 22 Agustus 2011 sampai dengan 21 Agustus 2016.
• Pneumatic Tube for 16 Station • Laboratorium Information System (LIS) • Laboratory Refrigerator Double and Triple doors • Pletelet Agregometer • Resistence Marker Detection Instrument j. Laboratory Equipment Supply Agreement RSUD DR. Syaiful Anwar. Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an agreement with RSUD DR. Syaiful Anwar by No 116/7567/302/2011 on August 22, 2011 concerning the provision of laboratory equipment and laboratory information systems for the installation of clinical pathology department of RSUD DR. Syaiful Anwar, the term of the agreement since August 22, 2011 until August 21, 2016.
Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM berkewajiban melakukan renovasi ruang laboratorium dan pemasangan Pneumatic di lahan RSUD DR. Syaiful Anwar yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh RSUD DR. Syaiful Anwar untuk menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Bagian Patologi Klinik RSUD DR. Syaiful Anwar dengan rincian sebagai berikut:
In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged to renovate laboratories and laboratory equipment put on the land RSUD DR. Syaiful Anwar, who will be operated / used by RSUD DR. Syaiful Anwar to support the examination of laboratory services at the Department of Clinical Pathology RSUD DR. Syaiful Anwar with the following details:
Halaman 70 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 36 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
42.SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)
j. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUD DR. Syaiful Anwar (Lanjutan). • alat analitik konsolidasi kimia klinik dan imunologi merek cobas 600 beserta UPS • alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya • alat koagulasi beserta UPS • alat urinalisasi sedimen • alat analisa gas darah • alat analisa elektrolit • alat urinalisasi kimia Sesuai perjanjian tersebut pasal 7 PT IGM memiliki hak reagensia untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai. k. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP DR. M Hoesin Palembang. Perseroan membuat perjanjian kerjasama dengan RSUP DR. M Hoesin Palembang dengan nomor HK.06.01/II/7095/2011 pada tanggal 26 September 2011 tentang penyediaan alat laboratorium terintegrasi dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun sejak 01 Pebruari 2012 sampai dengan 31 Januari 2017.
j. Laboratory Equipment Supply Agreement RSUD DR. Syaiful Anwar (Continued). • Consolidated analytic chemichal and imonolgi with merk Cobas 600 with UPS • hematology appliance along with UPS and its equipment • koagulasi appliance along with UPS • Sedimen Urinalitation appliance • Blood analytic appliance • Electrolit analytic appliance • Chemical analytic appliance According to the agreement section 7 PT IGM have reagensia rights to provide equipments of medical goods and laboratory used up/finished wear. k. Laboratory Equipment Supply Agreement RSUP DR. M Hoesin Palembang. Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an agreement with RSUD DR. M Hoesin by No HK.06.01/II/7095/2011 on September 26, 2011 concerning the provision of laboratory equipment and laboratory information systems for the installation of clinical pathology department of RSUD DR. Syaiful Anwar, the term of the agreement since Februari 1, 2012 until January 31, 2017.
Sesuai perjanjian tersebut pasal 4 PT IGM berkewajiban melakukan renovasi ruangan laboratorium terpadu dan pemasangan Pneumatic Tube System di RSUP DR. M Hoesin Palembang yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP DR. M Hoesin Palembang untuk menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Bagian Patologi Klinik RSUP DR. M Hoesin Palembang dengan rincian sebagai • alat analitik konsolidasi kimia klinik dan imunologi merek cobas 600 beserta UPS • alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya
In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged to renovate laboratories and laboratory equipment put on the land RSUD DR. M Hoesin, who will be operated / used by RSUD DR. M Hoesin to support the examination of laboratory services at the Department of Clinical Pathology RSUD DR. M Hoesin with the following details: • Consolidated analytic chemichal and imonolgi with merk Cobas 600 with UPS • hematology appliance along with UPS and its equipment
• alat koagulasi beserta UPS • alat urinalisasi sedimen • alat analisa gas darah • alat analisa elektrolit • alat urinalisasi kimia Sesuai perjanjian tersebut pasal 6 PT IGM memiliki hak reagensia untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai. l. Perseroan memperoleh Kredit Investasi dari Bank Mandiri sesuai surat No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 tanggal 15 Juni 2012 dengan plafon sebesar Rp67.000.000.000 (enam puluh tujuh milyar rupiah) dengan suku bunga 9,25% pertahun dengan Jangka waktu 5,5 tahun, kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi produksi herbal, produksi steril, renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta pembangunan fasilitas produksi FDC. Kredit Investasi ini dijamin dan diikat dengan jaminan atas fasilitas KMK yang telah diberikan sebelumnya.
• koagulasi appliance along with UPS • Sedimen Urinalitation appliance • Blood analytic appliance • Electrolit analytic appliance • Chemical analytic appliance According to the agreement section 6 PT IGM have reagensia rights to provide equipments of medical goods and laboratory used up/finished wear. l. The Company obtained investment credit line from Bank Mandiri No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 letter dated June 15, 2012 with a ceiling of Rp67,000,000,000 (sixty seven billion rupiah) with 9,25% interest per annum with a term of 5,5 years, investment credits are used for renovation production facilities of herbal, sterile, renovation and costruction of pilot plan facilities, and construction FDC production facilities.
m. Perseroan memperoleh Kredit Investasi dari Bank Mandiri sesuai surat No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 tanggal 15 Juni 2012 dengan plafon sebesar Rp67.000.000.000 (enam puluh tujuh milyar rupiah) dengan suku bunga 9,25% pertahun dengan Jangka waktu 5,5 tahun, kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi produksi herbal, produksi steril, renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta pembangunan fasilitas produksi FDC. Kredit Investasi ini dijamin dan diikat dengan jaminan atas fasilitas KMK yang telah diberikan sebelumnya. n. Perseroan melakukan perjanjian kerjasama distribusi dengan , PT. Mensa Bina Sukses tanggal 14 Februari 2014 untuk mendistribusikan dan memasarkan produk. Jangka waktu perjanjian 3 tahun sampai dengan 31 Januari 2017.
m. The Company obtained investment credit line from Bank Mandiri No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 letter dated June 15, 2012 with a ceiling of Rp67,000,000,000 (sixty seven billion rupiah) with 9,25% interest per annum with a term of 5,5 years, investment credits are used for renovation production facilities of herbal, sterile, renovation and costruction of pilot plan facilities, and construction FDC production facilities.
n. The Company do an distribution agreement, with PT.Mensa Bina Sukses dated February 14, 2014 to distribute and promote the product. Term of agreement 3 years until January, 31 2017.
Halaman 71 Page
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 37 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 dan 2013 Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS Desember 31, 2014 and 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah)
42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
42.SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)
o. Perseroan melakukan perjanjian kerjasama distribusi dengan , PT. Sawah Besar Farma tanggal 16 Januari 2014 untuk mendistribusikan dan memasarkan produk. Jangka waktu perjanjian 1 tahun sampai dengan 31 Desember 2014 dan perjanjian ini tidak diperpanjang kembali. 43. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
o. The Company do an distribution agreement, with PT.Sawah Besar Farma dated January 16, 2014 to distribute and promote the product. One year term of agreement until December, 31 2014 and agreement is not extended.
43.SUBSEQUENT EVENT
Perseroan pada tanggal 9 Januari 2015 menerima Surat Keputusan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2013 dengan nomor 00002/406/13/051/15 dan menerima restitusi senilai Rp10.285. 063.205. Atas SPKLB tersebut Perseroan mengajukan keberatan berdasarkan surat no. 0211/DIR/I/II/2015 tanggal 6 Februari 2015.
Parent Company on January 9, 2015 received the tax overpayment (SKPLB) for corporate income tax in 2013 with the number 00002/406/13/051/15 and receive restitution amounting to Rp10.285. 063 205. Parent Company filed an objection by letter no. 0211 / DIR / I / II / 2015 dated February 6, 2015.
Entitas anak pada tanggal 26 Januari 2015 menerima Surat Keputusan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan tahun 2013 dengan nomor 00001/406/12/051/15 dan menerima restitusi senilai Rp3.494.987.343.
Subsidiary on January 26, 2015 received the tax overpayment (SKPLB) for corporate income tax in 2012 by letter no. 00002/406/13/051/15 and receive restitution amounting to Rp3,494,987,343.
Halaman 72 Page
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 38 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
LAMPIRAN/APPENDIX
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 39 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk HOLDING COMPANY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Full Rupiah)
2014
2013
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Investasi Jangka Panjang Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan Aset Tak berwujud Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
ASSETS
8.945.019.546 171.680.768.337 4.041.651.518 133.576.918.367 13.027.301.037 10.443.309.018 341.714.967.823
330.559.805 135.085.726.848 15.225.870.333 372.667.299.429 18.382.949.282 2.309.933.696 544.002.339.393 885.717.307.216
55.329.566.618 172.683.072.535 104.650.049.845 169.700.900.297 15.810.628.429 6.605.560.947 524.779.778.671
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalent Third parties Other Receivables Inventories Prepaid taxes Advances and prepaid expenses Sub total of current asset
275.708.874 135.085.726.848 19.834.171.218 345.758.603.000 18.382.949.282 2.499.631.196 521.836.790.418 1.046.616.569.090
NON CURRENT ASSETS Investment in associate Longterm Investment Deferred tax assets Fixed assets Abandoned Non Current Assets Intangible assets Sub total of non current asset TOTAL ASSETS
4.608.300.885
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 40 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk HOLDING COMPANY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Full Rupiah)
2014
2013
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Surat berharga yang diterbitkan Utang usaha Uang Muka Penjualan Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas jangka pendek
149.092.156.509 76.568.756.851 2.332.526.193 12.914.988.447 9.771.755.689 250.680.183.689
174.987.382.897 119.253.853.328 112.121.275.954 1.629.933.292 1.859.791.999 25.308.229.315 435.160.466.785
CURRENT LIABILITIES Bank Borrowings Long term bank borrowings due date Trade payables Customers advances Taxes payables Accrued expenses Sub total of current liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang Kewajiban manfaat pekerja Jumlah Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas
15.627.107.799 23.644.054.588 39.271.162.387 289.951.346.076
18.092.548.614 18.092.548.614 453.253.015.399
LONG TERM LIABILITIES Long term loan borrowing Employee benefit estimated liabilities Sub total of non current liabilities TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham Modal dasar - 10 Milyar saham, Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 3.099.267.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar 309.926.750.000 Tambahan modal disetor 75.100.356.176 Saldo laba: Ditentukan penggunaannya 1.271.553.449 Belum ditentukan penggunaannya (Sejak 30 September 2011 dimana defisit sebesar Rp57.661.903.925 telah dieliminasi melalui kuasi -reorganisasi) 18.848.151.239
309.926.750.000 75.100.356.176
Selisih penilaian aset dan liabilitas JUMLAH EKUITAS
190.619.150.276 595.765.961.140
190.619.150.276 593.363.553.691
EQUITY EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY Share capital Authorised - 10 Billion shares, Issued and fully paid 3.099.267.500 shares with par value Rp100 per share Additional paid - in capital Retained earnings: Appropriated Unappropriated (From September 30, 2011, its deficit amounted to Rp57.661.903.925 has been eliminated by Quasi-reorganization) Asset Revaluation Reserve Arising from Quasi-reorganization Sub Total of Owner Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
885.717.307.216
1.046.616.569.090
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
16.445.743.790
The accompanying notes form an integral
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang
Actualizing the Momentum of Revitalization
1.271.553.449
- 3 41 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk INDUK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk HOLDING COMPANY STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Full Rupiah)
2014
2013
Net sales Cost of goods sold GROSS PROFIT
Penjualan bersih Beban pokok penjualan LABA BRUTO
413.471.530.908 298.755.728.785 114.715.802.123
528.322.022.371 385.001.284.740 143.320.737.631
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban (Pendapatan) lainnya LABA USAHA
41.621.680.548 52.129.234.432 (14.622.509.318) 35.587.396.461
67.903.989.262 87.780.361.839 8.890.863.165 (21.254.476.636)
Sales expenses General and administrative expenses Other income (expense) OPERATING PROFIT
Biaya keuangan LABA SEBELUM PAJAK
28.576.688.127 7.010.708.334
16.162.001.843 (37.416.478.478)
Finance costs INCOME BEFORE TAX
Beban Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
(4.608.300.885) (4.608.300.885)
7.011.674.634 7.011.674.634
2.402.407.449
(30.404.803.845)
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
2.402.407.449
- 3 42 -
(30.404.803.845)
Income Taxes Expenses Current tax Deffered tax Total Income (Expenses) Tax NET INCOME Gain on Financial Asset
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Mewujudkan Momentum Perubahan
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 43 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Saldo per 31 Desember 2014
Laba komprehensif
Saldo per 31 Desember 2013
Program Bina Lingkungan
Deviden
Dana Cadangan
Laba komprehensif
Saldo per 1 Januari 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
309.926.750.000
-
309.926.750.000
-
309.926.750.000
Modal Disetor / Fully Paid Capital
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk INDUK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
75.100.356.176
-
75.100.356.176
-
75.100.356.176
Tambahan Modal Disetor / Additional Paid in Capital
190.619.150.276
-
190.619.150.276
-
190.619.150.276
Selisih Penilaian Aset dan Liabilitas/ Asset Revaluation Reserve Arising from Quasireorganization
1.271.553.449
-
1.271.553.449
1.271.553.449
-
18.848.151.239
2.402.407.449
16.445.743.790
(847.702.300)
(4.238.511.498)
(1.271.553.449)
(30.404.803.845)
53.208.314.881
Tidak Ditentukan Penggunaannya / Unappropriated
Saldo Laba / Retained Earnings Ditentukan Penggunaannya / Appropriated
595.765.961.140
2.402.407.449
593.363.553.691
(847.702.300)
(4.238.511.498)
-
(30.404.803.845)
628.854.571.333
Total Ekuitas Diatribusikan Ke Pemilik Induk/ Total Equity Attributable to Owner of the Parents
595.765.961.140
2.402.407.449
593.363.553.691
(847.702.300)
(4.238.511.498)
-
(30.404.803.845)
628.854.571.333
Total Ekuitas / Total Equity
Balance, December 31 ,2014
Net Comprehensive Income
Balance, December 31 ,2013
Community Development
Dividend
General Reserve
Net Comprehensive Income
Balance, January 1 ,2013
(Expressed in Full Rupiah)
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk HOLDING COMPANY STATEMENTS CHANGES OF EQUITY
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK INDUK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk HOLDING COMPANY STATEMENTS OF CASH FLOW
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2014 dan 2013
For The Years December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Full Rupiah)
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pajak penghasilan Pembayaran bunga Pembayaran PKBL Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
2013
414.473.835.106 (256.200.355.390) (2.515.394.148) (26.953.530.123) 128.804.555.445
603.281.248.599 (629.278.379.309) (2.719.468.604) (11.344.435.821) (738.386.331) (40.799.421.466)
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from costumers Cash paid to supplies and employees Income tax paid Interest paid PKBL fund paid Net cash used for operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Penghasilan Bunga Simpanan Perolehan aset tak berwujud Pembelian Aset Tetap Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi
653.638.405 (45.304.985.516) (44.651.347.111)
156.464.394 (4.507.287.221) (29.114.709.005) (33.465.531.832)
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Income received from bank interest Purchases of intangible asset Purchases of property, plant, equiment Net cash used for investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Hutang Bank Pembayaran Hutang Bank Pelunasan Surat Berharga Pembayaran Dividen Kas Bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
81.683.285.855 (91.951.404.443) (120.000.000.000) (130.268.118.588)
212.080.918.250 (87.382.222.222) (4.238.511.498) 120.460.184.530
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank borrowings Re-payments of bank borrowings Payment of Marketable Securities Payment of divident Net cash provided by financing activities
(46.114.910.254)
46.195.231.232
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH
55.329.566.618
24.104.834.074
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
(269.636.818)
(14.970.498.688)
Effects of foreign exchange rate changes
8.945.019.546
55.329.566.618
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 44 -
Mewujudkan Momentum Perubahan
Actualizing the Momentum of Revitalization
- 3 45 -
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
Laporan Tahunan | Annual Report 2014
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK Jalan Indofarma No.1 Cikarang Barat – Bekasi 17530 – Indonesia Telp. (021)8832 3971/75 Fax. (021)8832 3972-73 Email
[email protected] w w w. i nd of a r ma . co. i d
Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk
- 3 46 -
Mewujudkan Momentum Perubahan