EXPANDING MOMENTUM LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT
Daftar Isi Contents
01 02 04 06 07 08 10 14 20
Tema Theme Pencapaian sampai dengan 2013 Achievements up to 2013 Sekilas Perusahaan Company in Brief
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Visi & Misi Vision & Mission Penghargaan Awards Tonggak Sejarah Milestones Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Laporan Presiden Komisaris Report From the President Commissioner Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
28
Analisa dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
30 39 42
53
Tinjauan Bisnis Business Report Sumber Daya Manusia Human Resources Tinjauan Keuangan Financial Report
81
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
88 91 94 100 101 104
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile Profil Direksi Board of Directors Profile Manajemen Matahari Food Business Management of Matahari Food Business Struktur Organisasi Organization Structure Identitas Perusahaan Corporate Identity Laporan Keuangan Financial Statement
Di sepanjang tahun 2013, MPPA berupaya mencermati kebutuhan pelanggan dan menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan fokus pada usaha Hypermart, Foodmart, dan Boston Health & Beauty, Perseroan telah membuka 39 gerai, meningkatkan jumlah kunjungan di geraigerai tersebut, meningkatkan penjualan dan meletakkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan usaha di masa depan. Kami berbesar hati dengan respon pelanggan di seluruh Indonesia, yang telah memberi keyakinan bahwa kami memiliki momentum untuk berkembang dan semakin membaik. Throughout 2013, MPPA was doing what the Company does best, learning what customers want and finding ways to provide just that. With a reinvigorated focus on Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty, the Company was able to open a total of 39 stores, improve walk-in traffic at the stores, increase sales and lay the foundation for future years’ growth. We are heartened by the response of customers all across Indonesia, confirming the strength of our offer in giving us momentum as we continue expanding.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
1
Pencapaian Sampai Dengan 2013 Achievements Up To 2013
222
45% 99 Hypermart
42%
29 Foodmart 94 Boston Health & Beauty
Jumlah Gerai Store Count
39
13%
49%
19 Hypermart 3 Foodmart
43% 17 Boston Health & Beauty
Gerai Baru Dibuka New Stores Opened
8%
60+ Kota Cities
28 Provinsi Provinces
12,500 Jumlah Karyawan Total Employees
2
PT MATAHARI Laporan Tahunan PUTRA 2013 PRIMA PT Matahari Tbk Laporan Putra Tahunan Prima Tbk 2013
2.5million Keanggotaan Hicard lebih dari 2.5 juta Hicard Membership exceeds 2.5 million
Peningkatan keanggotaan melalui program-program penawaran khusus yang menarik dan mendukung terciptanya basis pelanggan yang loyal. Membership continues to increase due to exciting special offerings, creating a strong base of loyal customers.
Rp11.9
Trillion
9.6%
Penjualan Bersih
Pertumbuhan Penjualan Bersih MPPA
Net Sales
MPPA Net Sales Growth
14.8% Pertumbuhan Penjualan Bersih Retail MFB MFB Retail Net Sales Growth
Rp588.5 Laba Usaha MPPA MPPA Operating Profit
4.9% Marjin Laba Usaha MPPA
Billion
Rp444.9
Billion
Laba Tahun Berjalan MPPA MPPA Income for the Year
Rp10.4*
Trillion
Kapitalisasi Pasar *Harga Penutupan Saham per 30 Des 2013
MPPA Operating Profit Margin
Market Capitalization *Closing Share Price as of Dec 30, 2013
2013 PT Annual Matahari Report PutraPT Prima MATAHARI Tbk 2013 PUTRA Annual PRIMA Report Tbk
33
Sekilas Perusahaan Company in Brief Didirikan pada tahun 1986, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah mengoperasikan secara sukses
Incorporated in 1986, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) operated, in addition to retail, a number of
sejumlah entitas anak di bidang ritel, investasi, perdagangan umum, restoran dan usaha jasa lain-lain. Bisnis ritel yang modern difokuskan pada Fast Moving Consumer Goods (FMCG) melalui Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty. Sejak penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1992, sampai kini MPPA tetap menjadi peritel modern yang unggul di Indonesia, yang memiliki catatan keuangan positif yang mencakup beberapa tindakan korporat yang dianggap sukses, ditambah dengan ekspansi gerai secara agresif, pertumbuhan penjualan, perbaikan manajemen dan peningkatan kemampuan karyawan serta penciptaan nilai bagi para pemegang saham.
successful subsidiaries engaged in the investment, general trading, restaurant and other services. Its modern retail businesses are focused within the Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industry through its Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty formats. Since its initial public offering in the capital market in 1992, MPPA remains a respected modern retailer in Indonesia with its positive financial records including several successful corporate actions to-date, coupled with aggressive store expansions, sales growth, improved management and staff capabilities and value creation for shareholders.
4
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Pada tahun 2012, MPPA telah mengambil tindakan korporat yang penting, sebagaimana yang dianjurkan oleh Merrill Lynch dalam rangka memfokuskan diri pada bisnis intinya, yaitu FMCG, dimana divestasi aset/ bisnis non-inti telah dilaksanakan dengan sukses. Hal ini menghasilkan tingkat pengembalian yang solid bagi para pemegang saham, struktur neraca yang kuat dan sumber daya Perseroan dapat sepenuhnya difokuskan pada pengembangan bisnis inti.
In 2012, MPPA took an important corporate strategic action, as advised by Merrill Lynch, in order to focus on its core FMCG businesses, where a successful divestment of non-core assets/businesses was taken. This resulted in a solid return to shareholders and a stronger balance sheet structure enabling all Company’s resources to be fully focused toward the development of remaining core businesses.
Pada tahun 2013, Perseroan berhasil membuka sejumlah 39 gerai, meningkatkan jumlah pelanggan dan kepuasan, dan membuka peluang bagi pertumbuhan di masa depan. Minat pada saham Perseroan membantu mendorong kenaikan harga saham dari Rp1.150 per saham pada penutupan akhir tahun 2012 menjadi Rp1.940 per saham pada akhir tahun 2013, mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp10,4 triliun, menjadi salah satu ritel yang terbesar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, untuk pertama kalinya MPPA tercatat sebagai global small cap outperformer oleh Morgan Stanley Capital International.
In 2013, MPPA succeeded in opening a total of 39 stores, increasing customer numbers and satisfaction, and opening avenues for future growth. Interest in the Company’s shares helped push the closing share price from Rp1,150 per share at year end 2012 to Rp1,940 per share at year end 2013, reflecting a market capitalization of Rp10.4 trillion, one of the largest on the Indonesia Stock Exchange’s retail board. In addition, for the first time MPPA was listed by Morgan Stanley Capital International as a global small cap outperformer.
Sekilas Hypermart
Hypermart in Brief
Hypermart pertama kali dibuka pada tahun 2004, dengan jumlah 4 gerai yang merupakan bisnis ritel modern utama MPPA. Berkembang pesat dan meningkatkan skala bisnisnya di Indonesia, Hypermart memanfaatkan bisnis FMCG yang besar dan senantiasa memenuhi peningkatan permintaan konsumen atas pilihan produk rumah tangga yang berkualitas, suasana belanja yang nyaman serta konsistensi harga dan nilai. Hypermart akan tetap berusaha menggunakan pendekatan gaya hidup belanja bagi keluarga, dengan terus menciptakan daya tarik di 99 gerainya dalam hal keragaman buah-buahan segar, sayuran segar, produk bayi, elektronik dan peralatan rumah tangga dan lain sebagainya. Pada tahun 2013, Hypermart memperoleh pengakuan atas pelayanan dan kepuasan pelanggan yang prima melalui berbagai penghargaan bergengsi seperti Best of the Best Award 2013 dari Forbes Indonesia, Superbrands Award 2013, Most Admired Companies 2013 dari Warta Ekonomi dan 2013 Top 500 Gold Award-Retail dari Retail Asia, Euromonitor International & KPMG.
Hypermart first opened in 2004 with 4 stores and is the Fast Moving Consumer Goods modern retail business of MPPA. Continuing to grow rapidly and increase its hypermarket business scale in Indonesia, Hypermart uses its large FMCG business model to capture growing consumer demand with a wide selection of quality household products, convenient and comfortable shopping atmosphere, price consistency and value. Hypermart continuously reflects the demands of the market providing a lifestyle approach to shopping for families, appealing throughout its chain of 99 stores to a wide range of tastes, in fresh fruits, fresh vegetables, baby products, electronics and household appliances among many others. In 2013, Hypermart was recognized for its superb customer satisfication and service and achieved several prestigious awards such as the 2013 Forbes Indonesia’s Best of the Best award, 2013 Superbrands Award, 2013 Warta Ekonomi’s Most Admired Companies and 2013 Top 500 Gold AwardRetail by Retail Asia, Euromonitor International & KPMG.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
5
Visi
Peritel Pilihan Utama Konsumen
Vision
To be the Consumers’ Most Preferred Retailer
Misi
Konsisten menawarkan berbagai ragam produk bernilai dan tepat guna dengan pelayanan terbaik guna peningkatan kualitas dan gaya hidup konsumen
Mission
To consistently bring value, quality products and services that enhance the consumers’ quality of lifestyle
6
Laporan PT MATAHARI Tahunan PUTRA 2013 PRIMA PT Matahari Tbk Laporan Putra Tahunan Prima Tbk 2013
Penghargaan Awards
Penghargaan dari Warta Ekonomi Most Admired Companies 2013
2013 Superbrands Award
2013 Best of the Best Award untuk Top 50 Performing Companies dari Forbes Indonesia
2013 Top 500 Gold AwardRetail dari Retail Asia, Euromonitor International & KPMG
2013 Warta Ekonomi’s Most Admired Companies Award
2013 Superbrands Award
2013 Forbes Indonesia’s Best of the Best Award for Top 50 Performing
2013 Top 500 Gold AwardRetail by Retail Asia, Euromonitor International
Companies
& KPMG
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
7
Tonggak Sejarah Milestones Milestone
1986
1992
1995
MPPA didirikan sebagai perusahaan ritel untuk mengelola jaringan toserba (department store) nasional
Penawaran saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
Supermarket mulai beroperasi
MPPA established as retailing company to manage national department store chain
IPO on Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange
2005 Ekspansi agresif dengan pembukaan 13 gerai Hypermart
Began Supermarket Operations
2007 2006
Aggressive expansion with 13 Hypermart stores opened
Ekspansi berlanjut dengan pembukaan Pusat Distribusi yang ketiga Expansion included a third Distribution Center
Ekspansi terus berlanjut dengan pembukaan 10 gerai Hypermart Continued expansion with 10 Hypermart stores opened
2010
2011
2012
Divestasi Matahari Department Stores dengan nilai Rp7.2 trilliun, pelunasan obligasi lebih awal senilai USD200 juta, dividen Rp4.7 trilliun
Pembukaan 12 gerai Hypermart, 1 gerai Foodmart, dan 8 gerai Boston Health & Beauty
Melakukan divestasi aset/bisnis non-inti. Pembukaan 17 gerai Hypermart, 4 gerai Foodmart, dan 16 gerai Boston Health & Beauty
Divestment of Matahari Department Stores valued at Rp7.2 trillion, early redemption of USD200 million bond, Rp4.7 trillion dividends
Opening of 12 Hypermart, 1 Foodmart, 8 Boston Health & Beauty stores
Divestment of non-core assets/ businesses. Opening of 17 Hypermart, 4 Foodmart, and 16 Boston Health & Beauty stores
8
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
2000 2004
Peluncuran Hypermart Launch of Hypermart
2002 Peluncuran Boston Health & Beauty Launch of Boston Health & Beauty
2009 Memperoleh sertifikasi ISO 22000:2005 dalam hal Keamanan Produk Makanan dan Sistem Pengelolaan
2008
Received ISO 22000:2005 Certification for Food Safety and Management System Peluncuran Foodmart Launch of Foodmart
2013
99 Hypermart telah beroperasi
99 Hypermart in operation
Program loyalitas Hicard dengan lebih dari 2,5 juta anggota
Hicard loyalty program exceeded 2.5 million members
Pembukaan: P 19 Hypermart 3 Foodmart 17 Boston Health & Beauty
Opening of: 19 Hypermart 3 Foodmart 17 Boston Health & Beauty
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
9
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Rp miliar) Keterangan Penjualan Bersih Laba Bruto Laba Tahun Berjalan
CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (Rp billion)
2013
2012
2011
Description
11,913
10,868
8,909
Net Sales
1,889
1,898
1,558
Gross Profit
445
239
120
Income For The Year
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
445 -
220 19
105 15
Owner of The Parent Non-controlling Interest
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
445
238
120
Total Comprehensive Income For The Year
Total Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
Income Attributable To:
Total Comprehensive Income Attributable To: 445 -
219 19
105 15
Owner of The Parent Non-controlling Interest
83
41
20
Earnings per share (in full Rp)
Laba Per Saham (Rp penuh) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Rp miliar)
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Rp billion)
Keterangan
2013
2012
2011
Description
Jumlah Aset
6,580
8,225
10,308
Total Assets
Jumlah Liabilitas
3,285
4,379
4,625
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
3,295
3,846
5.683
Total Shareholders Equity
RASIO KEUANGAN Keterangan
FINANCIAL RATIOS 2013
2012
2011
Description
6.8
2.9
1.2
Income For The Year to Total Assets (%)
13.5
6.2
2.1
Income For The Year to Total Equity (%)
3.7
2.2
1.3
Income For The Year to Net Sales (%)
Laba Tahun Berjalan Terhadap Jumlah Aset (%) Laba Tahun Berjalan Terhadap Jumlah Ekuitas (%) Laba Tahun Berjalan Terhadap Penjualan Bersih (%) Rasio Lancar (x)
1.4
1.9
1.2
Current Ratio (x)
Jumlah Liabilitas Terhadap Jumlah Ekuitas (x)
1.0
1.1
0.8
Total Liabilities to Total Shareholders Equity (x)
Jumlah Liabilitas Terhadap Jumlah Aset (x)
0.5
0.5
0.4
Total Liabilities to Total Assets (x)
EBITDA Terhadap Penjualan Bersih (%)
7.3
7.2
7.5
EBITDA to Net Sales (%)
36
24
(8)
Net Cash to Shareholders Equity (%)
Posisi Kas Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas (%) LAIN-LAIN Keterangan Jumlah Karyawan Luas Total Gerai (m²) Total Jumlah Gerai Hypermart Foodmart Boston Health & Beauty
10
OTHERS 2013
2012
2011
Description
12,564
12,248
10,980
Number of Employees
648,215
544,699
456,063
Total Gross Space (sqm)
222 99 29 94
187 80 29 78
150 63 24 63
Total Number of Stores Hypermart Foodmart Boston Health & Beauty
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM COMPANY SHAREHOLDING STRUCTURE
Temasek Holdings (Pte) Ltd.
Anderson Investments Pte. Ltd.
ER
Prime Star Investment Pte. Ltd.
PT Multipolar Tbk (“MLPL”)
26.10%
50.23%
PT Star Pacific Tbk
6.29%
Public
17.38%
PT Matahari Putra Prima Tbk (“MPPA”)
Pada bulan Januari 2013, PT Multipolar Tbk (MLPL) melalui Prime Star Investment Pte. Ltd., entitas anak yang dimiliki sepenuhnya, menerbitkan Exchangable Rights (ER) dengan nilai prinsipal sebesar USD300 juta, yang kemudian telah dipesan seluruhnya oleh Anderson Investments Pte. Ltd., entitas anak dari Temasek Holdings (Private). Ltd. (Temasek). ER dapat ditukarkan seluruhnya, dan tidak berlaku penukaran sebagian/parsial, dengan sejumlah lembar saham yang mewakili 26,1% dari total jumlah saham yang diterbitkan dan beredar.
In January 2013, PT Multipolar Tbk (MLPL), the Company's major shareholder, through its whollyowned subsidiary, Prime Star Investment Pte. Ltd. issued Exchangable Rights (ER) in principle value of USD300 million that are fully subscribed by Anderson Investments Pte. Ltd., a subsidiary of Temasek Holdings (Private) Limited. The ER are exchangeable in full and not in part for such number of shares representing 26.1% of the issued and outstanding shares of MPPA.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
11
KINERJA HARGA SAHAM SHARE PRICE PERFORMANCE Harga Saham Share Price (Rp)
Volume (m) 100
3,500 3,000
80
2,500 60
2,000 1,500
40
1,000 20
500 0
0 Jan 2013
Feb 2013
Mar 2013
Apr 2013
Volume (m)
Bulan Month
Jun 2013
Jul 2013
Aug 2013
Sep 2013
Oct 2013
Nov 2013
Dec 2013
Harga Saham | Share Price
Volume Tertinggi Terendah Penutupan Perdagangan High Low Close Trading (Rp) (Rp) (Rp) Volume
Jumlah Amount
Jumlah Saham Beredar Amount of shares Outstanding
Kapitalisasi Pasar Market Capital (Rp)
2013 January
1,330
1,080
1,220
85,214,000
101,208,590,000
5,576,546,800
February
1,900
1,230
1,780
531,807,500
935,455,690,000
5,576,546,800
6,803,387,096,000 9,926,253,304,000
March
1,950
1,690
1,820
139,581,000
252,839,990,000
5,576,546,800
10,149,315,176,000
April
2,025
1,600
1,990
125,999,000
236,957,742,500
5,576,546,800
11,097,328,132,000
May
2,525
1,760
2,425
265,833,000
580,808,270,000
5,576,546,800
13,523,125,990,000
June
3,150
2,225
2,925
355,909,500
965,170,962,500
5,576,546,800
16,311,399,390,000
July
3,000
1,980
2,425
440,569,500
1,122,597,907,500
5,377,962,800
13,041,559,790,000
August
2,525
1,800
2,150
277,266,500
628,818,977,500
5,377,962,800
11,562,620,020,000
September
2,225
1,800
2,050
286,540,000
581,474,350,000
5,377,962,800
11,024,823,740,000
October
2,475
2,025
2,400
542,003,500
1,251,832,900,000
5,377,962,800
12,907,110,720,000
November
2,475
1,970
1,990
418,698,000
948,593,977,500
5,377,962,800
10,702,145,972,000
December
2,050
1,840
1,940
484,534,000
939,577,237,500
5,377,962,800
10,433,247,832,000
January
960
910
920
14,187,000
13,295,680,000
5,576,546,800
5,130,423,056,000
February
970
910
930
26,454,000
24,862,600,000
5,576,546,800
5,186,188,524,000
2012
March
950
840
880
33,298,500
30,279,875,000
5,576,546,800
4,907,361,184,000
April
940
870
940
15,097,000
13,695,790,000
5,576,546,800
5,241,953,992,000
May
970
850
940
29,909,500
27,770,250,000
5,576,546,800
5,241,953,992,000
June
960
890
960
54,912,000
50,761,205,000
5,576,546,800
5,353,484,928,000
July
1,120
960
1,020
31,379,000
33,109,265,000
5,576,546,800
5,688,077,736,000
August
1,330
910
1,290
180,904,500
207,638,290,000
5,576,546,800
7,193,745,372,000
September
1,630
1,280
1,500
136,581,500
201,708,265,000
5,576,546,800
8,364,820,200,000
October
1,600
1,460
1,510
69,892,500
107,050,575,000
5,576,546,800
8,420,585,668,000
November
1,600
950
1,330
89,649,000
125,700,935,000
5,576,546,800
7,416,807,244,000
December
1,330
1,040
1,150
53,651,500
63,722,610,000
5,576,546,800
6,413,028,820,000
12
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
SEJARAH PENCATATAN SAHAM HISTORY OF SHARE LISTING Keterangan
Tanggal Pencatatan pada BEI Listing Date at BEI
Jumlah Saham Total Shares
Description
Penawaran Umum Perdana
15 Desember 1992
8,700,000
Company Listing
15 Desember 1992
33,366,320
Company Listing
19 Juli 1993
926,457
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
6 Agustus 1993
1,727,628
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
13 Agustus 1993
824,250
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
13 Agustus 1993
3,297
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
25 Agustus 1993
1,648,500
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
02 September 1993
3,297
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
13 September 1993
3,297
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
23 September 1993
3,297
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
24 September 1993
2,884,875
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
23 Maret 1994
3,297
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
30 Maret 1994
3,297
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
16 Mei 1994
9,891
Conversion of Convertible Bond
Saham Bonus
15 Juli 1994
100,215,406
Bonus Share
17 Oktober 1994
9,891
Conversion of Convertible Bond
Konversi Obligasi Konversi
Konversi Obligasi Konversi Penawaran Umum Terbatas I Penawaran Umum Terbatas II Pemecahan Nilai Nominal
Initial Public Offering
30 Juni 1995
75,166,500
Rights Issue I
10 Oktober 1996
225,499,500
Rights Issue II
15 September 1997
450,999,000
Stock Split
03 Nopember 1997
1,803,996,000
Rights Issue III
Penawaran Umum Terbatas IV
11 Januari 2007
2,005,928,000
Rights Issue IV
Konversi Waran
September 2009
3,181,000
Warrant Exercise
Konversi Waran
Oktober 2009
5,970,375
Warrant Exercise
Konversi Waran
Desember 2009
200
Warrant Exercise
Konversi Waran
Januari 2010
36,532,200
Warrant Exercise
Konversi Waran
Februari 2010
131
Warrant Exercise
Konversi Waran
Maret 2010
24,775,000
Warrant Exercise
Konversi Waran
April 2010
754,259,092
Warrant Exercise
Konversi Waran
Mei 2010
19,185,192
Warrant Exercise
Konversi Waran
Juni 2010
12,469,100
Warrant Exercise
Konversi Waran
Juli 2010
8,252,510
Warrant Exercise
198,584,000
Settlement of Treasury Stock
5,377,962,800
Total Listed Shares
Penawaran Umum Terbatas III
Penyelesaian Saham Treasuri
26 June 2013
Jumlah Saham yang telah dicatatkan
SEJARAH DIVIDEN DIVIDEND HISTORY Tahun Fiskal Fiscal Year
Laba Bersih (Jutaan Rp) Net Profit (in mio Rp)
2010
5,800,640
(1) (2) (3) (4) (5)
Dividen/ Saham (Rp) Dividend/ Share(Rp)
Total Saham Number of Shares
Total Dividen Tunai (Jutaan Rp) Total Cash Dividend (in mio Rp)
Rasio Pembayaran Dividen (%) Dividend Payout Ratio (%)
180
5,555,812,690
1,000,046
(1)
17.2%
180
5,559,284,239
1,000,671
(2)
17.3% 17.3% 28.8%
180
5,576,546,800
1,003,778
(3)
300
5,576,546,800
1,672,964
(4)
2011
105,037
6
5,576,546,800
32,268
2012
220,547
186
5,576,546,800
1,000,301
Dividen Interim I dibayarkan pada tanggal 12 Mei 2010 Dividen Interim II dibayarkan pada tanggal 28 Juni 2010 Dividen Interim III dibayarkan pada tanggal 10 Januari 2011 Dividen Final IV dibayarkan pada tanggal 22 Maret 2011 35,70% dari Laba Ditahan
(1) (2) (3) (4) (5)
30.7% 35.7%
(5)
Interim Dividend I paid on May 12, 2010 Interim Dividend II paid on June 28, 2010 Interim Dividend III paid on January 10, 2011 Final Dividend IV paid on March 22, 2011 35.70% from Retained Earnings
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
13
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioner
14
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Dewan n Komisaris terus memonitor perkembangan yang terjadi di sepanjang tahun dan mendukung langkah Direksi dalam menjalankan strategi Perseroan. Hal ini menciptakan kesuksesan operasional dan finansial di tahun 2013. The Board of Commissioners has remained engaged in monitoring developments throughout the year and fully supports the Board of Director’s adherence to execute the Company’s strategy. This resulted in the successful delivery of operational and financial achievements in 2013.
John Bellis Presiden Komisaris President Commissioner PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
15
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioner
Pemegang Saham yang Terhormat, Dear Shareholders,
Dengan gembira saya ingin sampaikan bahwa pada tahun 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk ("MPPA") berhasil mencatat kinerja yang baik. Perseroan terus menjalankan rencana ekspansi strategis ke pasar konsumen kelas menengah yang terus tumbuh di seluruh Indonesia.
I am pleased to communicate on the strong performance of PT Matahari Putra Prima Tbk (“MPPA”) in 2013. The Company continues to execute a strategic plan of expansion into the growing middle market income consumer across Indonesia.
Direksi berhasil mengatasi secara efektif berbagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar dan upah minimum, depresiasi mata uang Rupiah, serta pembatasan impor yang dilakukan oleh pemerintah selama semester pertama tahun 2013 untuk memperbaiki neraca perdagangan. Dewan Komisaris senantiasa terlibat dalam mengawasi perkembangan di sepanjang tahun dan sepenuhnya mendukung Direksi dalam menjalankan strategi usahanya sehingga dapat mencapai keberhasilan kinerja operasional dan keuangan di tahun 2013.
The Board of Directors effectively addressed the impact of increases in fuel prices and minimum wages, a depreciating Rupiah currency and government restrictions placed on imports during the first semester of 2013 to improve trade balances. The Board of Commissioners has remained engaged in monitoring developments throughout the year and fully supports the Board of Director’s adherence to execute the Company’s strategy. This resulted in the successful delivery of operational and financial achievements in 2013.
Dewan Komisaris memberikan fokus dan prioritas pada aspek tata kelola perusahaan sebagai antisipasi pertumbuhan dan ekspansi Perseroan. Hal ini akan menunjang upaya Perseroan untuk menjadi operator
The Board of Commissioners placed higher focus and priority on corporate governance in anticipating the Company’s further growth expansion. This will support the Company’s drive to be the leading national multi-
multi-format nasional terkemuka di Indonesia.
format operator in Indonesia.
Laba Tahun Berjalan tercatat sebesar Rp444,9 miliar, yang mewakili Laba per Saham sebesar Rp83, Return on Assets sebesar 6,8%, dan Return on Equity sebesar 13,5%.
The Income for the Year was Rp444.9 billion, representing an Earnings per Share of Rp83, a Return on Assets of 6.8%, and a Return on Equity of 13.5%.
16
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Kinerja harga saham MPPA di Bursa Efek Indonesia bergerak dari Rp1.150 per saham pada penutupan perdagangan tahun 2012 menjadi Rp1.940 per saham di akhir 2013. Berlanjutnya sentimen positif terhadap saham Perseroan mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan pada pengelolaan dan prospek Perseroan. Di akhir tahun 2013, harga saham mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp10,4 triliun, naik 62,7% dari tahun sebelumnya.
MPPA’s share price performance on the Indonesia Stock Exchange ended trading in 2012 at Rp1,150 per share and finished well in 2013 at Rp1,940 per share. The continuing favorable buy sentiment is a vote of confidence in the management and prospects of the Company. At year end 2013 the share price reflects a market capitalization of Rp10.4 trillion, up 62.7% from the previous year.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan selama tahun 2013, Dewan Komisaris secara efektif dibantu oleh Komite Audit. Dewan Komisaris menunjuk Komisaris Independen Steven A. Martin sebagai Ketua.
The Board of Commissioners was effectively assisted by the Audit Committee in performing its supervisory duties in 2013. The Board of Commissioners appointed Independent Commissioner Steven A. Martin as the Chairman.
Terdapat perubahan pada komposisi Dewan Komisaris pada tahun ini sejalan dengan kebutuhan untuk penambahan personil pengawasan dan manajemen. Saya dipercaya untuk menjabat sebagai Presiden Komisaris, dengan Theo L. Sambuaga, William Travis Saucer, Steven A Martin, Chua Siang Hwee (Jeffrey), Gouw Vi Ven dan Ali Chendra sebagai Komisaris. Kami mengucapkan terima kasih atas kinerja dan kontribusi pejabat Dewan Komisaris sebelumnya yaitu Jonathan L. Parapak, Dr. Adrianus Mooy, Ganesh Chander Grover dan Jeffrey Koes Wonsono.
There were changes to the Boards this year, reflecting the need to expand oversight and management ranks. In the Board of Commissioners I welcome the trust in my appointment as President Commissioner, together with Theo L. Sambuaga, William Travis Saucer, Steven A. Martin, Chua Siang Hwee (Jeffrey), Gouw Vi Ven and Ali Chendra. We appreciate and thank for their efforts and contributions of the departing Commissioners Jonathan L. Parapak, Dr. Adrianus Mooy, Ganesh Chander Grover and Jeffrey Koes Wonsono.
Menuju tahun 2014, Direksi mengantisipasi berbagai tantangan dalam rangka meraih target pertumbuhan di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung. Prioritas yang berkelanjutan akan terus di fokuskan pada program-program pengembangan kompetensi sumber daya manusia untuk menunjang berlanjutnya ekspansi dan pertumbuhan pesat Perseroan.
As we move into 2014 the Board of Directors sees continuing challenges in achieving growth targets established against the background of unfolding global economic uncertainty. A continuing priority will be placed on our people, through various skill and development programs enabling the Company to continue its rapid growth and expansion.
Indonesia diperkirakan akan kembali memperlihatkan pertumbuhan positif, sejalan dengan langkah-langkah
Indonesia is poised to experience another positive growth cycle, with expectation of further Government
lebih lanjut dari Pemerintah untuk mencegah arah pergerakan ekonomi yang tidak kondusif. Investasi
action to prevent and avoid an unsustainable overheating of the economy. Investment in productive
asing maupun domestik menunjukkan peningkatan pada tahun 2013 diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2014, sehingga dapat terus mendukung rencana ekspansi pada tahun mendatang.
capacity in Indonesia, both foreign and domestic, coming off highs in 2013, is expected to continue in 2014 and will remain sufficient to support expansion plans for the year ahead.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
17
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioner Sebagai penutup, atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi pada pencapaian kinerja tahun 2013. Saya secara khusus ingin mengapresiasi kerja keras dan keberhasilan seluruh karyawan dan manajemen. Kepada mitra usaha, saya berharap Perseroan telah memenuhi harapan Anda untuk tumbuh berkembang bersama ke depan. Kepada pemegang saham, saya terus mengharapkan kepercayaan Anda pada MPPA seiring upaya kami untuk mewujudkan visi Perseroan.
In closing, I wish on behalf of the Board of Commissioners to thank those who brought about the impressive results of 2013. Specifically to all employees and management, I wish to commend your diligent and successful efforts. To our partners, I hope the Company has met your expectations to prosper together into the future. To shareholders, I hope that you will continue to invest your trust in MPPA as we move towards our vision.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
John Bellis Presiden Komisaris President Commissioner
18
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Kiri ke Kanan Left to the Right Steven A. Martin, John Bellis, Ali Chendra, Gouw Vi Ven, Chua Siang Hwee (Jeffrey), Theo L. Sambuaga, William Travis Saucer
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
19
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
20
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Dengan perencanaan yang memiliki cakupan yang luas dan terkoordinasi, kami meraih peluang untuk berkembang di 8 kota baru dengan memberikan kualitas dan nilai bagi pelanggan. With extensive and coordinated planning, we captured opportunity and expanded into eight new cities, and did so by delivering quality and value.
Bunjamin J. Mailool Presiden Direktur President Director PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
21
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
Pemegang Saham yang Terhormat, Dear Shareholders,
Pada tahun 2013, PT Matahari Putra Prima Tbk, (“MPPA”) menunjukkan kinerja memuaskan yang mencerminkan keberhasilan ekspansi Perseroan dan pencapaian laba yang solid. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat telah meningkatkan kepercayaan dan daya beli masyarakat yang membutuhkan berbagai produk berkualitas yang dapat mereka peroleh di Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty.
PT Matahari Putra Prima Tbk (“MPPA”), achieved strong results in 2013, symbolizing the Company’s successful expansion and solid financial returns. Indonesia’s continuing strong economic growth has added both confidence and purchase power for consumers seeking expanded and quality product choices that our Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty stores offer.
Kami membuat perencanaan dengan cakupan yang luas dan terkoordinasi dengan baik sehingga kami dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang situasi kondisi masyarakat dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk meraih peluang pasar serta memanfaatkan rendahnya penetrasi di tengah pertumbuhan ekonomi daerah. Kami berhasil melakukan ekspansi di delapan kota dengan memberikan kualitas dan nilai bagi pelanggan. Berkat jaringan logistik nasional dan teknologi informasi yang kuat, serta pendekatan lokal untuk memastikan tersedianya pasokan fresh product, didukung pula dengan berbagai program promosi di setiap gerai, kami dapat membangun relasi antara pelanggan dengan
Our extensive and coordinated planning has built up the necessary local knowledge and infrastructure to capture the vast market opportunity and leverage the low penetration rates within growing Indonesian regional economies on a sustainable basis. We were able to expand into eight new cities, and do so by delivering quality and value. Tightly woven national logistics and IT networks, with a locally sourced approach to fresh products and individual store self-promotion, has successfully connected customers to our stores, which offer the broadest product range, meet local tastes as well as impact the respective regional economies in terms of local employment and local business growth.
gerai-gerai kami yang menyediakan berbagai produk yang sesuai selera, serta mendukung ekonomi lokal dengan menyediakan kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat setempat. Pada tahun 2013, Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,6% atau dua kali lipat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global, dan hal ini mencerminkan pertumbuhan pada semua kelas penghasilan.
22
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Indonesia’s GDP growth in 2013 at 5.6% is double the global average and reflects a broad based growth among all earning classes. While interest rates did increase 175 basis points in 2013, sales to our customers typically
Walaupun tingkat suku bunga meningkat 175 basis poin pada tahun 2013, namun karena pelanggan kami umumnya tidak berbelanja menggunakan pinjaman maka Perseroan mencatat pertumbuhan same store sales pada gerai yang sama sebesar 4,5% dari tahun 2012. Produk-produk impor terkena imbas penurunan nilai Rupiah terhadap Dolar AS sebesar 18% sepanjang tahun. Untuk mengatasi kenaikan harga produk impor, kami beralih pada produk-produk lokal dengan tetap menjaga kepuasan pelanggan dengan nilai tambah yang kami tawarkan.
do not require credit and same store sales increased 4.5% from 2012. Imports were impacted by a 18% decline in the Rupiah against the US Dollar throughout the year. With pricing on imported goods affected, our efforts shifted to provide locally sourced products so customers remained satisfied with our high value offering.
Pengurangan subsidi BBM telah membuat harga-harga melonjak hingga 50%, namun ternyata perekonomian Indonesia tetap stabil. Walaupun adanya kenaikan inflasi, MPPA tidak mengalami pergeseran pola belanja masyarakat, sejalan dengan tetap meningkatnya pendapatan yang siap dibelanjakan.
Despite the partial removal of fuel subsidy that spiked prices up to approximately 50%, the Indonesian economy remained stable. Although there was an inflationary move, MPPA did not experience any dramatic shift in purchase behaviours, given that disposable incomes continue to rise.
Kinerja Tahun 2013
Performance Results in 2013
Perseroan mencatat Penjualan Bersih sebesar Rp11,9 triliun pada tahun Fiskal 2013, meningkat 9,6% (14,8% berdasarkan Ritel MFB) dari Penjualan Bersih tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,9 triliun (Rp10,4 triliun berdasarkan Ritel MFB). Dengan adanya 39 gerai baru, penjualan Ritel MFB diharapkan tetap tumbuh pesat dan mampu meraih pangsa pasar.
The Company achieved Net Sales of Rp11.9 trillion in Fiscal 2013, a growth rate of 9.6% (14.8% based on MFB Retail) compared to Net Sales of Rp10.9 trillion (Rp10.4 trillion based on MFB Retail) achieved in 2012. With a record of 39 new stores, MFB Retail sales continued to keep pace, gaining valuable market share.
Laba Tahun Berjalan naik menjadi Rp444,9 miliar dari Rp239,5 miliar untuk periode yang sama, sehingga Laba per Saham tercatat sebesar Rp83 per saham sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp41 per saham. ROA tercatat sebesar 6,8% dan ROE sebesar 13,5%.
Income for the Year 2013 grew to Rp444.9 billion from Rp239.5 billion in the same period, representing Earnings per Share of Rp83 per share, compared to Rp41 per share in 2012. The ROA was 6.8% and the ROE was 13.5%.
Pada tahun 2013, kami menekankan upaya penyediaan fresh product selain terus memperluas ragam pilihan produk mulai dari produk bayi, elektronik dan peralatan rumah tangga. Hal tersebut mendorong pertumbuhan di setiap kategori. Perseroan juga diuntungkan oleh meningkatnya loyalitas pelanggan melalui penggunaan Hicard, dan didukung pula oleh layanan pelanggan berkualitas terbaik serta staf gerai yang telah dibekali pengetahuan dan bermotivasi tinggi.
In 2013, emphasis was placed on fresh products while we enlarged our already extensive selection of baby products, electronics and household appliances. These initiatives contributed to strong growth in each category. The Company also benefitted from growing customer loyalty through use of the Hicard, and supported by top quality customer service through well-informed and motivated in-store staff.
Direksi dan Manajemen berkeyakinan atas peluang MPPA sekarang dan di masa depan. Kami yakin bahwa arahan strategis yang dijalankan Perseroan telah berjalan pada jalur yang tepat untuk mempertahankan
The Board of Directors and Management remain excited about MPPA’s current and future opportunity. We believe that MPPA’s strategic direction is on the right track to sustain its leading position within the fast growth
posisi terdepan dalam pasar ritel Indonesia yang tumbuh begitu cepat. Di dalam dunia ritel Indonesia
Indonesian retail market. Within Indonesia competitive retail environment, it is important that MPPA’s strong
yang kompetitif, adalah penting untuk mempertahankan posisi terdepan agar dapat meraih banyak peluang
position be maintained to continue to capture many opportunities that are arising as a result of the growing
yang timbul sebagai akibat dari pertumbuhan kelas menengah dan meningkatnya jumlah pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income). Oleh
middle class and rising disposable income. MPPA has therefore been focusing its resources on providing the best retail offering to its consumer through a variety
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
23
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director sebab itu MPPA memfokuskan sumber dayanya untuk menyediakan layanan ritel terbaik dengan beragam produk berkualitas, suasana gerai yang menarik dan nyaman, serta layanan pelanggan yang terbaik.
of quality products, an exciting and comfortable store ambience as well as unparalleled customer service.
Kerja sama yang solid dan kerja keras para staf kami berhasil mengatasi tantangan dalam menambah 39 gerai baru dan merenovasi 16 gerai di sepanjang tahun 2013. Jaringan gerai MPPA berkembang pesat dari 187 gerai di tahun 2012 menjadi 222 gerai di tahun 2013. Upaya ekspansi ini merupakan faktor utama yang mendukung pertumbuhan penjualan MPPA sepanjang tahun, dengan total penjualan bersih meningkat 9,6% dari Rp10,9 triliun pada 2012 menjadi Rp11,9 triliun pada 2013. Pertumbuhan penjualan ini hanya sebagian dari pencapaian Perseroan di tahun 2013, yang telah mendukung upaya MPPA mempertahankan posisinya sebagai salah satu gerai ritel modern terkemuka di Indonesia.
Our solid teamwork and hardworking staff have successfully overcome the challenges of adding 39 stores and refurbishing 16 stores throughout the year. Our store network has been expanding rapidly from 187 stores in 2012 to 222 stores in 2013. This expansion effort is a key factor in supporting MPPA sales growth over the years with total net sales growing 9.6% from Rp10.9 trillion in 2012 to Rp11.9 trillion in 2013. This sales growth is only a small part of our achievement throughout 2013, which led to MPPA maintaining its position as one of the leading modern retail stores in Indonesia.
Penghargaan
Awards
Pada tahun 2013, MPPA memperoleh pengakuan dari kalangan industri ritel, dalam wujud penghargaan prestisius, antara lain, Best of the Best Award 2013 dari Forbes Indonesia, Superbrands Award 2013, Most Admired Companies 2013 dari Warta Ekonomi dan 2013 Top 500 Gold Award-Retail dari Retail Asia, Euromonitor International & KPMG.
Through 2013, MPPA was acknowledged by the industry for its achievements as it received several prestigious awards such as the 2013 Forbes Indonesia’s Best of the Best award, 2013 Superbrands Award, 2013 Warta Ekonomi’s Most Admired Companies and 2013 Top 500 Gold Award-Retail by Retail Asia, Euromonitor International & KPMG.
Berbagai penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas pencapaian Perseroan dalam mengelola bisnis ritel yang sejalan dengan arahan strategis yang ditempuh Perseroan dan pada saat yang sama memberikan hasil yang baik dan dampak yang positif bagi para pemangku kepentingan. Hal lain yang juga membanggakan, selain mempertahankan peringkat kredit yang kuat, Perseroan juga berhasil masuk kelompok small cap
These awards recognize the Company’s achievement for milestones in managing its core retail businesses in-line with its strategic direction while at the same time delivering favorable results as well as impacting positively to its stakeholders. It is also rewarding that in addition to maintaining our strong credit ratings, the Company was placed on the small cap index by MSCI, for the first time.
index MSCI untuk pertama kalinya.
Tata Kelola
Governance
Pada tahun 2013, MPPA mengambil langkah-langkah untuk menjaga agar seluruh pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya senantiasa mendapatkan informasi tentang aktivitas MPPA melalui pertemuan investor dan analis, serta melalui jalinan relasi yang erat dengan pelanggan dan karyawan. Kami terus menyempurnakan sistem pengendalian internal yang diperlukan untuk mengimbangi pertumbuhan
In 2013, MPPA took steps to keep shareholders and other stakeholders informed of MPPA’s actions through investor and analyst meetings and through the continuous and close contact with customers and employees. We are sharpening our internal control systems as a necessary result of expanding the logistics capability and store networks. Our Internal Audit department has become more focused as a result
kapabilitas jaringan logistik dan jaringan gerai. Departemen Audit Internal menjadi lebih fokus dengan adanya divestasi baru-baru ini.
of the recent divestments.
24
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Direksi bekerja sama dengan Dewan Komisaris, dan Komite Audit, untuk memberikan respon yang efektif terhadap tantangan keuangan yang ditimbulkan oleh tingkat suku bunga, nilai tukar dan laju inflasi tahun ini. Untuk mengembangkan respon yang efektif dan dalam mengkomunikasikan inisiatif ini kepada investor, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya, MPPA terus menunjukkan keberhasilan pengendalian keuangan yang baik.
The Board of Directors worked closely with the Board of Commissioners, and the Audit Committee, to generate Company-wide and effective responses to the financial challenges posed by the interest rate, exchange rate and inflation rate challenges of the year. In developing effective responses and in communicating these initiatives to investors, business partners and other stakeholders, MPPA is continuing to demonstrate the successful financial control that it is known for.
Saya menyambut baik bergabungnya Ishak Kurniawan dan Johanes Jany sebagai anggota baru Direksi, dan siap untuk bekerja sama. Saya memberikan apresiasi kepada R. Soeparmadi yang masa jabatannya telah usai.
I would like to welcome Ishak Kurniawan and Johanes Jany to the Board of Directors, and look forward to working together. Also, I would like to extend appreciation to R. Soeparmadi who departed at the end of his term.
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
Corporate Social Responsibility
MPPA mewujudkan Tanggung Jawab Sosial Perseroan melalui keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang berfokus pada pengembangan masyarakat dan pendidikan.
MPPA addresses Corporate Social Responsibility by direct involvement in various social activities focused on community development and education.
Pendekatan yang lebih sistematis dalam kebijakan CSR akan meningkatkan profil berbagai kegiatan CSR di seluruh Perseroan, kontribusi dari setiap gerai kepada karyawan dan komunitas, menonjolkan misi Perusahaan dalam menciptakan pola hidup yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
While a more systematic approach to CSR policy will raise the profile of the numerous activities across the Company, the contributions by each store to their employees and to their communities highlights the Company mission to create a better lifestyle for all Indonesians.
Proyeksi Tahun 2014
Forecast for 2014
Terdapat momentum pertumbuhan yang kuat dalam perekonomian Indonesia, dimana MPPA telah menyiapkan rencana untuk memanfaatkan momentum ini, antara lain melalui penambahan lebih dari 20 gerai Hypermart, 3-5 gerai Foodmart dan lebih dari 20 gerai Boston Health & Beauty terutama di wilayah potensial di luar Pulau Jawa.
The momentum for continued growth within the Indonesian economy is strong, with MPPA having a planned agenda to capitalize on this momentum. Expansion plans include adding over 20 Hypermart, 3 - 5 Foodmart and over 20 Boston Health & Beauty stores, with greater focus on potential areas outside Java Island.
Meskipun kami optimis namun kami masih melihat ketidakpastian dalam perkembangan perekonomian global dan kemampuan Indonesia untuk meningkatkan produk domestik dan komoditas ekspor, mengingat masih lemahnya perekonomian Eropa, Amerika Serikat dan China, negara-negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Despite our optimism, there remains uncertainty as to the direction of the global economy and Indonesia’s ability to promote increased domestic manufacturing and commodity exports given the lingering economic weakness in Europe, USA and China, among Indonesia largest trading partners.
Perseroan tidak kebal terhadap tekanan yang timbul dari krisis keuangan global namun eksposurnya masih terbatas. Di tengah ketidakpastian sentimen pasar terhadap Rupiah, kami melihat adanya pengakuan terhadap kemampuan Pemerintah Indonesia dalam bertindak cepat dan efektif guna menyeimbangkan
The Company is not immune from global financial forces, however, its exposure is limited. While current market sentiment on the Rupiah is uncertain, we foresee a strengthening once there is more widespread recognition of the Government of Indonesia’s prompt
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
25
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director kembali neraca berjalan serta menjaga rasio utang terhadap PDB pada tingkat yang dapat diterima, dibandingkan dengan negara berskala ekonomi besar lainnya.
and effective actions in rebalancing the Current Account and in maintaining overall Debt to GDP levels at acceptable levels, compared to other large national economies.
Terkait pemilihan umum mendatang, kami tetap yakin
dekade terakhir yang akan terus difokuskan pada pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.
Our expectation for the upcoming national elections also points to a confidence for stronger consumers’ demand as the Indonesia’s extraordinary economic gains over the past decade will continue to focus on stable and sustainable growth.
Kami telah menetapkan target pertumbuhan penjualan yang kuat dan mempertahankan marjin pada tingkat produktif untuk menjaga pertumbuhan Laba Bersih yang solid. Perseroan berencana membiayai ekspansi gerai menggunakan sumber pembiayaan internal.
We have accordingly targeted to continue achieving strong sales growth and healthy margins to productive levels which in turn will produce solid Net Income growth. The Company plans to fund new store expansion from internal resources.
Investasi untuk perluasan dan renovasi gerai, sumber daya manusia, logistik dan kapabilitas Teknologi Informasi akan terus mendorong ekspansi yang agresif. Perseroan berupaya untuk memanfaatkan rantai pasokan guna memperoleh skala ekonomi yang lebih besar, untuk mengatasi tekanan kompetitif di semua segmen pasar. Prioritas tetap dipertahankan pada upaya untuk memperkuat brand recognition guna meningkatkan loyalitas pelanggan melalui program dan acara penjualan, untuk meningkatkan pemasaran Hicard Loyalty Program dan promosi kartu kredit/ debit.
Investment in store expansion, store renovations, human resources, logistics and Information Technology capabilities will continue to fuel aggressive expansion. The Company will leverage its supply chain gaining higher economies of scale, to address competitive pressures in all market segments. Priority will remain on broadening the already strong brand recognition to achieve greater customer loyalty through expanded sales and events, expanded marketing continued to enhance our Hicard Loyalty Program and credit/debit card promotions.
Apresiasi
Appreciation
Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas upaya dari seluruh staf kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada mitra bisnis, masyarakat dan pemerintah yang telah membantu upaya kami dalam membangun gerai-gerai baru dan memperluas
On behalf of the Board of Directors, I would like to extend a warm thank you for the great customer service extended by our staff. I would like to thank our partners in business, in communities and in government for working with us to build new stores and expand the opportunity in more regions. I also want to thank the Board of Commissioners for their active guidance in
jangkauan wilayah operasional kami. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris
facing the challenges of the year. Lastly, I wish to thank shareholders for their continued trust and confidence
atas arahan yang diberikan terkait tantangantantangan yang harus kami hadapi sepanjang tahun. Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaannya terhadap MPPA.
in MPPA.
Atas nama Direksi,
On behalf of the Board of Directors,
bahwa permintaan pelanggan akan terus tumbuh mengingat kuatnya perekonomian Indonesia dalam
Bunjamin J. Mailool Presiden Direktur President Director 26
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Kiri ke Kanan Left to Right
Berdiri Stand: Richard H. Setiadi, Carmelito J. Regalado, Lina H. Latif, Johanes Jany Duduk Seated: Bunjamin J. Mailool, Ishak Kurniawan
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
27
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis Fokus yang konsisten pada ekspansi agresif Hypermart, Foodmart, dan Boston Health & Beauty berhasil memperluas wawasan dan memperkuat investasi di masing-masing lini bisnis tersebut untuk kelanjutan pertumbuhan usaha. Penguatan profil bisnis diletakkan pada pemenuhan ekspektasi konsumen dan peningkatan pelayanan, seleksi, dan kualitas. A committed focus on the rapid store expansion and operational efficiencies on Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty has resulted in bringing to each format the insights and investments needed to continue strong Company growth. Increasing brand profiles rests squarely on meeting customer expectations and raising the bar on service, selection and quality delivery.
28
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
29
Tinjauan Bisnis Business Report Fokus manajemen dimaksimalkan pada upaya ekspansi untuk meningkatkan nilai kepada pemegang saham, efisiensi operasional dan sinergi antar format bisnis. Management is focused on maximizing shareholders’ value through rapid expansion, operational efficiencies and synergies across all formats.
Rp11,913
2013
Pencapaian Achievements
Rp10,868
9.6% Pertumbuhan Penjualan Bersih MPPA (Termasuk hasil dekonsolidasi Entitas Anak)
2012
2013
(Rp miliar) (Rp billion)
Net Sales Growth MPPA (Includes results of deconsolidated Subsidiaries)
Rp11,913
14.8%
Rp10,380
Pertumbuhan Penjualan Bersih MFB Net Sales Growth MFB Retail 2012 30
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
2013
(Rp miliar) (Rp billion)
6.9%
Rp871
Pertumbuhan EBITDA MPPA EBITDA MPPA dihitung sebagai Laba Tahun Berjalan ditambah Pajak Penghasilan, Depresiasi & Amortisasi, dan Beban Keuangan. Di tahun 2013, EBITDA MPPA sebesar Rp870,8 miliar, dibandingkan Rp814,8 miliar di 2012.
Rp815
EBITDA Growth MPPA MPPA EBITDA is defined as Income for the Year plus Income Tax, Depreciation and Amortization, and Finance Cost. In 2013 MPPA EBITDA was Rp870.8 billion compared to 2012 of Rp814.8 billion
2012
2013
(Rp miliar) (Rp billion)
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
31
Tinjauan Bisnis Business Report Keunggulan daya saing MPPA mencakup (i) lokasi gerai di tempat-tempat strategis yang sesuai dengan gaya hidup para pelanggan, (ii) format compact hypermarket yang dapat memfasilitasi upaya ekspansi yang cepat, masuk ke pasar yang baru lebih dahulu dan keunggulan sebagai first mover, (iii) jaringan pusat distribusi terdedikasi yang mampu melayani jaringan gerai nasional secara efektif dan efisien, sekaligus memberikan keleluasaan untuk melakukan ekspansi ke wilayah baru, dan (iv) sistem yang tangguh dan berteknologi tinggi untuk mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas penjualan.
The key competitive strengths of MPPA include (i) its store locations, which are strategically situated in prime areas to meet the “lifestyle” habit of consumers. (ii) its compact hypermarket format which allows faster expansion and earlier market entry and first mover advantage, (iii) its dedicated distribution centers which enables it to serve nationwide store networks efficiently
Operasional
Operations
Kinerja gerai telah memberikan kontribusi positif dengan tingkat profitabilitas yang baik pada operasional Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty, sebagai hasil dari fokus Perseroan pada langkahlangkah efisiensi. EBITDA bisnis unit berkembang 17% menjadi Rp723,1 miliar. Pertumbuhan penjualan yang pesat di gerai-gerai baru memperkuat omset keseluruhan Perseroan karena gerai-gerai tersebut didirikan di lokasi yang menjanjikan baik di dalam mal maupun stand-alone. Beberapa gerai milik MPPA bahkan merupakan penyewa utama (anchor tenant) di lokasi-lokasi strategis pengembangan terpadu, di mana gerai-gerai Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty menjadi daya tarik tambahan dari proyek-proyek pengembangan yang pada dasarnya sudah menarik.
The store performance has contributed positively with good levels of profitability coming from Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty as a result of the Company’s continuing focus on efficiency measures. This business unit grew EBITDA by 17% to Rp723.1 billion. New stores’ sales growth strengthened the Company’s overall turnover as they are located in promising locations both within malls and as well as stand-alone stores. Some of these are anchor tenants within strategically placed integrated developments, in which Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty stores feature as drawing points to the otherwise already impressive developments.
32
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
and effectively and give it greater flexibility to expand into new areas, and (iv) its rigid and high-tech system to help improve sales productivity and efficiency.
Logistik
Logistics
Guna mendukung operasional Perseroan di skala nasional, MPPA semakin menekankan pentingnya Pusat Distribusi, yang secara strategis berlokasi di Balaraja, Cibitung (pinggiran Jakarta) dan Surabaya. Ekspansi kapasitas yang cukup besar dilakukan di Pusat Distribusi Balaraja guna mengakomodasi pertumbuhan jumlah gerai di masa depan. MPPA merencanakan akan menyewa sebuah pusat distribusi baru untuk dry goods
To support its nationwide operation, MPPA has further strengthened the importance of its Distribution Centers, which are strategically located at Balaraja, Cibitung (outskirts of Jakarta) and Surabaya. Extensive capacity expansion was initiated at the Balaraja center, suitable to accommodate store growth in the future. MPPA plans to lease a new distribution center in Surabaya for dry and fresh goods in the future. The
dan fresh goods di Surabaya. Ekspansi pusat distribusi memungkinkan MPPA untuk menjaga ketersediaan keragaman produk, tingkat ketersediaan produk yang tinggi, akurasi persediaan, quality control, dan delivery time yang lebih cepat. Hal ini memberikan keunggulan daya saing serta keleluasaan untuk berekspansi ke wilayah-wilayah pertumbuhan di luar Jawa. Dengan rantai logistik yang efisien, produk dapat dihantarkan dari sumbernya ke tujuan melalui jalur yang paling efektif. MPPA merupakan satu-satunya jaringan hypermarket di Indonesia yang mengoperasikan pusat distribusi terdedikasi dan terpusat.
expanded distribution centers enable MPPA to maintain assortment availability, high in-stock levels, inventory accuracy, quality control and reduced delivery time. This provides a distinct competitive advantage and greater flexibility to expand into new, high growth regions beyond Java. Through our efficient logistics chain, products are moved effectively from source to destination through the most effective routing. MPPA is the only hypermarket chain that has dedicated and centralized distribution centers in Indonesia.
Pembukaan dan Renovasi Gerai
Store Openings and Renovations
Kesuksesan Perseroan dalam pembukaan gerai terletak pada kekuatan sumber daya dalam menjalankan program perluasan jaringan gerai secara agresif. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya rekor pembukaan gerai baru, dengan 19 gerai Hypermart, 3 gerai Foodmart dan 17 gerai Boston Health & Beauty dibuka pada tahun 2013.
The success of store openings rests on the solid efforts of the Company’s workforce to achieve an aggressive store expansion program. This is demonstrated by the opening of a record number of new locations in 2013 including 19 Hypermart, 3 Foodmart and 17 Boston Health & Beauty stores.
MPPA fokus pada dua hal yaitu (i) melakukan ekspansi di kota-kota utama di Indonesia, dan (ii) mengoptimalkan format gerai sesuai dengan lokasi dan demografis setempat. Dalam pemilihan lokasi untuk gerai baru, MPPA fokus pada beberapa kriteria, antara lain besarnya pendapatan yang dapat dibelanjakan per kapita, kepadatan penduduk dan produktivitas ekonomi di lokasi tersebut. Prinsip yang diterapkan adalah membangun gerai baru di kota-kota dengan populasi lebih dari 150.000 orang dan di semua ibukota provinsi. Riset pasar dilakukan untuk memastikan kelayakan masing-masing daerah berdasarkan indikator ekonomi dan catatan kinerja MPPA terdahulu yang membantu dalam melakukan evaluasi demografis sesuai dengan kebutuhan atau selera konsumen setempat.
MPPA maintains a dual focus on (i) expanding in toptier cities in Indonesia and (ii) optimizing the store format based on the location and demographics. In identifying locations for new stores, MPPA focuses on a number of criteria, including disposable per capita income, population density and economic productivity. The guiding principle is to establish new stores in cities of more than 150,000 people and in all provincial capitals. Market research will confirm the feasibility of each area on the basis of standard economic indicators and MPPA’s historical measures help evaluate demographics of each market to support local needs and flavors.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
33
Tinjauan Bisnis Business Report Renovasi gerai dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis yang sehat untuk: (i) memperkenalkan konsep atau desain baru, (ii) merespon kondisi kompetisi yang ada, dan (iii) meningkatkan efisiensi gerai. Pada akhirnya tujuan renovasi gerai adalah untuk meningkatkan pengalaman berbelanja para pelanggan.
Renovations are made for a number of sound business
Kinerja Gerai
Store Performance
Sejumlah standar pengukuran telah ditetapkan sebagai dasar pengelolaan gerai dan brand image Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty. Dalam menciptakan dan mempertahankan standar berskala nasional yang bertujuan untuk memastikan keseluruhan lingkungan gerai meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan, maka seluruh karyawan diberi pelatihan dan motivasi untuk mengutamakan kepuasan pelanggan.
Numerous measurements are provided to guide store management with marketing of the Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty brand images. In creating and maintaining nation-wide standards, all of which are directed at ensuring that the overall shopping environment improves the shoppers’ experience, all staff are well-trained and encouraged to keep customer satisfaction top of mind.
Manajemen fokus pada promosi yang efektif, tingkat ketersediaan produk yang tinggi, keragaman produk, dan kenyamanan lingkungan gerai untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
Management focuses on effective promotions, high in-stock levels, extensive assortment and attractive store environment to improve customer loyalty.
Kinerja gerai baru diukur berdasarkan ekspektasi historis Perseroan. Pengelolaan gerai difokuskan untuk meminimalkan periode ramp-up dalam mencapai tingkat pendapatan dan pengembalian yang berkelanjutan, sehingga gerai-gerai baru mampu memberikan kontribusi positif dalam tahun pertama operasinya.
New store performance is rated against the Company’s historical expectations. Store management is focused on minimizing the ramp-up period to attain sustainable levels of revenue and return, resulting in new stores generally cash positive in the first year of operations.
Berbagai inisiatif pengendalian biaya dilakukan untuk menekan dampak kenaikan biaya-biaya. Perseroan juga terus meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi untuk mendukung operasional gerai yang efisien melalui perbaikan dan pembaharuan Teknologi Informasi, sehingga mendukung upaya peningkatan efisiensi tenaga kerja.
Initiatives were taken to control expenses in order to absorb the impact of cost pressures. The Company continued to leverage its Information Technology systems to streamline operations by the introduction of new Information Technology enhancement thus supporting the ability to improve labor efficiency.
Setiap gerai bekerja sama dengan usaha kecil dan menengah daerah setempat sebagai sumber produk segar lokal dan produk lainnya. Tujuannya adalah untuk terus memberikan nilai dan kualitas bagi para pelanggan, memastikan bahwa MPPA senantiasa dapat beradaptasi dengan perubahan selera dan tren
Each store works closely with local small and medium enterprises in sourcing local produce and other products. The goal is to continue to provide customers with value and quality, ensuring that MPPA adapts to the ever-changing customer tastes and trends.
berbelanja pelanggan.
34
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
reasons: (i) to introduce new concept and new design, (ii) to respond to competitive environment and (iii) to improve store efficiency. The primary objective of store renovations are to improve the customers’ shopping experience.
Hypermart
Hypermart
Hypermart menyediakan lebih dari 60.000 jenis produk berkualitas tinggi dengan harga bersaing melalui berbagai promosi yang ditunjang oleh pelayanan pelanggan yang baik. Pada tahun 2013, momentum pertumbuhan berlanjut dengan 19 gerai baru Hypermart dan rencana pembangunan lebih dari 20 gerai di tahun 2014. Dengan cakupan jaringan terbesar di kalangan peritel hypermarket di Indonesia, Hypermart akan
Hypermart provides more than 60,000 top quality items at competitive prices in a promotional environment supplemented with good customer service. The growth of this format continued in 2013 with a record 19 new stores and over 20 additional planned for 2014. With the largest footprint among the hypermarket retailers in Indonesia, Hypermart is further establishing its strong brand reputation, now in over 60 cities.
semakin memperkuat reputasinya yang telah hadir di lebih dari 60 kota. Bagi para pelanggan setia di Indonesia, Hypermart menawarkan nilai terbesar dengan cara berbelanja produk kebutuhan rumah tangga di bawah satu atap.
For our valued Indonesian customers, we offer the greatest value proposition of modern grocery shopping under one-roof.
Dalam 3 tahun terakhir, 48 gerai baru telah dibuka, sehingga volume bisnis meningkat hampir dua kali lipat dengan tingkat pertumbuhan CAGR penjualan sebesar 18,7% selama tiga tahun tersebut. Semakin tingginya popularitas Hypermart di kalangan para pelanggan dan kemampuan untuk menciptakan skala ekonomi yang besar telah menghasilkan hubungan yang kuat dengan pemasok dan meningkatkan marjin barang dagangan serta pilihan produk.
Over the last three years, 48 stores have been added almost doubling the size of the business which contributed to a three year sales CAGR of 18.7%. Our heightened brand awareness and the ability to create large economies of scale have strengthened supplier relationships, improved merchandise margin levels and product selection.
Fokus pada pelatihan dan pengembangan keahlian dalam operasional gerai memungkinkan Perseroan memiliki staf gerai yang efisien dan ramah. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, pada tahun 2013 kami telah memperluas ragam pilihan untuk produk buah dan sayuran segar, produk kebutuhan bayi, serta produk elektronik dan peralatan rumah tangga.
Strong emphasis on training and skill development by store operations allows the Company to deploy efficient and friendly staff. In 2013, to improve customer satisfaction, we delivered by expanding fresh fruit and fresh vegetable selections, enlarged our extensive selection of baby products, expanded electronics and household appliances.
Ekspansi gerai Hypermart akan terus difokuskan pada lokasi-lokasi strategis di kota-kota besar, sekaligus memanfaatkan kemampuan pusat distribusi untuk
The expansion of Hypermart stores will continue to focus on strategic locations in larger cities while leveraging its distribution capabilities to penetrate
merambah pangsa pasar di luar Jawa.
markets outside Java.
Hypermart membukukan penjualan bersih Rp10.886 miliar pada tahun 2013, berkontribusi 91,4% dari total
Hypermart stores generated net sales of Rp10,886 billion in 2013, representing 91.4% of total net sales
penjualan bersih MPPA.
of MPPA.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
35
Tinjauan Bisnis Business Report Foodmart
Foodmart
Foodmart melakukan penyempurnaan format terkait tata-ruang gerai dan pilihan produk pada tahun 2013, dengan fokus untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan. Terhadap beberapa gerai telah dilakukan re-branding menjadi Foodmart Gourmet dan berhasil memperoleh respon positif, dengan konsentrasi produk lebih besar pada produk makanan siap saji berkualitas tinggi, makanan
Foodmart underwent a format enhancement in store layout and product assortment in 2013 with a refined focus to provide a better shopping experience. Selected stores were rebranded to Foodmart Gourmet establishing a heavier product concentration on select high quality prepared foods, international foods along with a broader selection of fresh produce, all to a positive response.
internasional, dan pilihan yang lebih luas atas produkproduk segar. Pada tahun 2013, 3 gerai Foodmart telah direnovasi dan di-rebranding menjadi Foodmart Gourmet, sementara 1 gerai Foodmart Gourmet baru telah dibuka. Perseroan berencana membuka gerai di lokasi-lokasi baru dengan nama Foodmart Gourmet, dan merenovasi beberapa gerai Foodmart yang sudah ada menjadi Foodmart Gourmet, seiring dengan pemahaman yang lebih baik atas selera pelanggan.
Foodmart remodeled and re-branded 3 stores to Foodmart Gourmet and opened 1 store under Foodmart Gourmet in 2013. Future plans are to open new Foodmart locations under the Foodmart Gourmet name, while renovating some existing stores to Foodmart Gourmet in response to our better customer awareness.
Keberhasilan supermarket jenis premium ini merupakan indikasi yang signifikan bagi Perseroan dan pasar bahwa Perseroan mempunyai kemampuan yang tepat untuk melayani berbagai jenis pelanggan maupun pasar yang berkembang menjadi semakin baik.
The success of this premium type of supermarket is a significant indication to both us and the marketplace that we have the right capabilities to serve different types of customers and sophisticated evolving markets.
Gerai Foodmart membukukan penjualan bersih sebesar Rp960 miliar di tahun 2013, berkontribusi 8,0% pada total penjualan bersih MPPA.
Foodmart stores generated net sales of Rp960 billion in 2013, representing 8.0%, of total net sales of MPPA.
Boston Health & Beauty
Boston Health & Beauty
Boston Health & Beauty dengan jumlah jaringan 94 gerai beroperasi sebagai pelengkap gerai Foodmart dan Hypermart dalam menyediakan berbagai macam produk perawatan kesehatan yang dijual bebas, peralatan kesehatan rumah tangga dan produk kecantikan.
Boston Health & Beauty is a chain of 94 stores operating as a distinct complement to Foodmart and Hypermart stores in providing a wide range of over-the-counter health care products, home health equipment and beauty products.
36
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Target pasar Boston Health & Beauty adalah pelanggan yang menyukai suasana belanja yang nyaman dengan dibantu oleh staf yang memiliki pengetahuan atas produk yang dijual. Dengan desain baru pada beberapa gerai, serta upaya untuk memperluas lini produk, penjualan Boston Health & Beauty telah berkembang dengan pesat. Dengan dibukanya 17 gerai baru di tahun 2013 dan lebih dari 20 gerai yang diproyeksikan akan dibuka di tahun 2014, gerai kesehatan ini semakin dikenal oleh masyarakat.
The format targets those customers who like a convenient shopping atmosphere supported by knowledgeable staff. With a recent redesign in some stores, and a push to extend the product lines, Boston Health & Beauty stores produced a significant jump in sales. With 17 new stores opened in 2013 and over 20 projected for 2014, the popularity of this health boutique is growing nation-wide.
Boston Health & Beauty membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp67 miliar pada tahun 2013, atau 0,6% dari total Penjualan Bersih MPPA.
Boston Health & Beauty generated net sales of Rp67 billion in 2013, representing 0.6% of total net sales of MPPA.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
37
38
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Sumber Daya Manusia Human Resources Dengan karyawan berjumlah 12.500 orang, MPPA mengakui karyawan sebagai aset terpenting bagi Perseroan. With employees numbering 12,500 strong, MPPA recognizes that employees are our most important asset.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Dengan karyawan berjumlah 12.500 orang, MPPA mengakui karyawan sebagai aset terpenting bagi Perseroan.
With employees numbering 12,500 strong, MPPA recognizes that employees are our most important asset.
Untuk memfasilitasi pertumbuhan, manajemen terus berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan dan meningkatkan program pelatihan dan pengembangan.
To facilitate growth, management constantly strives to improve employee’s benefits while accelerating training and development. This provides an atmosphere
Hal ini menciptakan suasana kerja yang positif dimana karyawan dapat mengembangkan kemampuannya
enabling employees to have a positive working experience to develop the talent necessary for future
untuk terus tumbuh.
growth.
Pelatihan dan Kepemimpinan
Training and Leadership
Strategi pengembangan SDM difokuskan pada manajemen sumber daya manusia berbasis
The HRD strategy is focused on competence-based human resource management, where the Company
kompetensi, dimana Perseroan berupaya mencari talenta yang tepat untuk posisi yang tepat di seluruh lini organisasi. Manajemen SDM Perseroan berorientasi jauh ke depan, mulai dari perekrutan, penilaian kinerja, pengembangan karir dan sistem kompensasi. Hal tersebut di atas diarahkan untuk menghasilkan SDM yang produktif, efektif, dan inovatif.
seeks to match the right talent to the right position throughout the organization. The Company’s HRD management is long-term oriented starting from the recruitment through performance appraisal, career development and compensation systems. All of these are directed to have productive, effective and innovative employees.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
39
Program pelatihan dan pengembangan meliputi: Refresher course, Basic Supervisory Training, Career Development Program, Management Training, Certified Professional Program, dan General Management Training serta Training for Trainers. Pada tahun 2013, Perseroan melakukan 18.838 hari pelatihan, atau setara dengan 11,7 jam pelatihan per karyawan.
Training and development programs include: Refresher course, Basic Supervisory Training, Career Development Program, Management Training, Certified Professional Program, and General Management Training as well as Training for Trainers. In 2013, the Company conducted 18,838 man-days of training, equal to 11.7 hours per employee.
Human Resource Information Systems dan Perencanaan Suksesi
Human Resource Information Systems and Succession Planning
Manajemen SDM memanfaatkan Human Resource
HR management utilizes Human Resource Information
Information Systems (HRIS) untuk memperoleh informasi tepat waktu yang memungkinkan perencanaan jangka panjang. Sebagai alat perencanaan, HRIS membantu dalam mengukur tingkat keberhasilan program-program pelatihan untuk calon-calon pemimpin.
Systems (“HRIS”) to provide real-time information that allows long term planning. As a planning tool, HRIS assist in measuring the success of training programs implemented to prepare future leaders.
Karyawan yang dinilai potensial akan diikutsertakan dalam program pelatihan kepemimpinan sesuai roadmap pelatihan yang telah ditentukan, sehingga setiap karyawan dapat menetapkan target karir pribadi dan rencana pencapaiannya.
Employees showing potential are taken into a leadership program following a defined training roadmap, which allows each employee to set and plan a personal career path.
40
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Hubungan Karyawan
Employee Relations
Perseroan berhasil mempertahankan tingkat turnover yang rendah dengan menerapkan Rewards Strategy dan membentuk Forum Komunikasi Manajemen (IKM) di setiap gerai dan di kantor pusat. Sejak tahun 2003, IKM telah memfasilitasi pertemuan rutin manajemen dan karyawan di tiap lokasi kerja dan mengadakan berbagai kegiatan Sosial, Keagamaan, Olahraga dan Komunikasi sebagai sarana untuk membangun ikatan
The Company has succeeded in maintaining a low turnover rate due to the existing Rewards Strategy and the presence of Management Communication Forums (IKM) in all stores and head office. These IKM have, since 2003, helped management and employees at each location get together on a regular basis and develop activities in Social, Religious, Sports and Communication areas as a means to build stronger
yang lebih kuat, sehingga tercipta hubungan kerja yang lebih kuat. Selain itu, IKM membantu memecahkan masalah-masalah potensial sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi melalui Lembaga Kerja Sama Bipartit, yang berfungsi menjembatani masalahmasalah hubungan industrial.
bonds. All of this translating into stronger work relationships. In addition, IKM solve potential problems before they occur by engaging the Company through the Bipartite Cooperation Agency, which serves as the main avenue to deal with matters of industrial relations.
2013 Profil Jabatan Advisor
Total
2012 %
Total
%
Job Profile
7
0.06
2
0.02
Advisor
Direktur
13
0.10
17
0.14
Director
General Manager
82
0.65
91
0.74
General Manager
Manager
1,992
15.85
2,020
16.49
Manager
Supervisor
2,131
16.96
2,175
17.76
Supervisor
Staf Total
8,339
66.37
7,943
64.85
Staff
12,564
100%
12,248
100%
Total
2013 Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Diploma SMA SMP Lain-lain TOTAL
Total
2012 %
Total
Education
18
0.14
26
0.21
Post graduate
670
5.33
800
6.53
Bachelor
508
4.04
207
1.69
Diploma
6,429
51.17
3,065
25.02
Senior High School
61
0.49
62
0.51
Junior High School
4,878
38.83
8,088
66.03
Others
12,564
100%
12,248
100%
TOTAL
2013 Usia
%
Total
2012 %
Total
%
Age
<=25
7,545
60.05
7,146
58.34
<=25
26-30
2,400
19.10
2,396
19.56
26-30
31-35
1,041
8.29
1,062
8.68
31-35
36-40
719
5.72
815
6.65
36-40
41-45
533
4.24
533
4.35
41-45
>=46
326
2.59
296
2.42
>=46
TOTAL
12,564
100%
12,248
100%
TOTAL
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
41
Tinjauan Keuangan Financial Report
Indonesia saat ini berada di tengah siklus pertumbuhan ekonomi positif, dan dengan pertumbuhan penjualan yang baik, membuat Perseroan dapat melaksanakan strategi pertumbuhan yang agresif untuk meraih pangsa pasar, mengembangkan kapabilitas logistik, membangun hubungan efektif dengan pemasok, serta memberikan nilai dan pilihan produk kepada pelanggan. Indonesia is in the midst of a positive economic growth cycle, and the Company’s excellent sales growth is allowing the Company to pursue an aggressive growth agenda to capture market share, develop logistics strength, build effective relationships with suppliers, and provide customers with value and product selection.
42
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Ikhtisar Highlights
15.9%
Rp11,912.8
Marjin Laba Bruto Ritel sebesar 15,9% di tahun 2013, meningkat dari 14,3% di tahun 2012
Penjualan Bersih Ritel mencapai Rp11.912,8 miliar di tahun 2013, tumbuh 14,8% dari penjualan di tahun 2012
Pertumbuhan ‘Same Store Sales’ 4,5%
Retail Gross Profit Margin at 15.9% in 2013 up from 14.3% for 2012
Retail Net Sales reached Rp11,912.8 billion in 2013, a 14.8% increase from 2012
Same Store Sales Growth 4.5%
4.5%
12.6%
Rp3.4
Rasio Beban Penjualan, Umum dan Administrasi Ritel terhadap Penjualan Bersih adalah 12,6% di tahun 2013, membaik dari 13,5% di tahun sebelumnya
Beban Keuangan Bersih turun menjadi Rp3,4 miliar di tahun 2013
Retail Selling, General, and Administrative Expenses at 12.6% of Net Sales in 2013, lower than 13.5% the year before
Finance Cost-net decreased to Rp3.4 billion in 2013
PT Matahari Ma Mat M ataha ha arrii Putra Pu Put utttrra ra Prima Priim Pri ma a Tbk Tbk 2013 Tb 2 201 01 13 3 Annual Ann An A n u ual ua all Report a Repo Re orrt
43 43
Tinjauan Keuangan Financial Report Catatan terhadap Pembahasan di Bawah Ini
Notes on the Discussion to Follow
Pembahasan berikut ini harus dibaca bersamaan dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berikut catatan-catatan yang menyertainya. Sehubungan dengan Restrukturisasi pada tahun 2012, perbandingan kinerja tahunan Perseroan dapat dilakukan setelah mengeluarkan unsur pendapatan hasil divestasi aset di
The following discussion should be read in conjunction with the Company’s Audited Consolidated Financial Statements for the Years ended December 31, 2013 and 2012, together with the accompanying notes. Due to the Restructuring initiated in 2012, a direct yearon-year comparision for performance purposes will require excluding the impact of 2012 divested noncore assets/businesses. For ease of discussion, when
tahun 2012. Dalam pembahasan hasil-hasil operasional MPPA, istilah “Ritel”, “MFB”, atau “Ritel MFB” akan digunakan secara bergantian merujuk pada bisnis MPPA, di luar unsur aset/bisnis non-inti yang telah didivestasi di tahun 2012. Rincian sumber pendapatan disajikan dalam Catatan #27 “Penjualan Bersih”, sementara rincian Laporan Penjualan Ritel disajikan dalam Catatan #37 “Informasi Segmen Operasi”.
discussing MPPA results the terms “Retail”, ”MFB”, or “MFB Retail” will be used interchangeably to refer to the MPPA business excluding the non-core assets/ businesses divested in 2012. Specific details of revenue sources can be found in Note #27 “Net Sales” with details of the Retail Income Statement found in Note #37 “Operating Segment Income”.
Kecuali ditentukan lain, referensi pada “Fiskal 2011”, “Fiskal 2012” dan “Fiskal 2013” di bagian ini merujuk pada tahun keuangan Perseroan yang masing-masing berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2013.
Unless the context otherwise requires, references to “Fiscal 2011”, “Fiscal 2012” and “Fiscal 2013” in this section are to the Company’s financial years ended December 31, 2011, December 31, 2012 and December 31, 2013, respectively.
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Gambaran Umum
Overview
MPPA mengoperasikan Matahari Food Business (MFB), peritel multi-format yang mengoperasikan tiga format dengan cakupan geografis terluas di antara peritel modern lainnya di Indonesia. Format kami yang paling berkembang adalah format hypermarket, dengan 99 gerai Hypermart yang memberikan kontribusi 91,4% dari Penjualan Bersih. Foodmart memberikan kontribusi 8,0% dari Penjualan Bersih melalui 29 gerai dengan format supermarket, Gourmet dan Express. Perseroan juga mengoperasikan 94 gerai Boston Health & Beauty yang memberikan kontribusi sebesar 0,6% dari Penjualan Bersih.
MPPA operates the Matahari Food Business (MFB), which is a multi-format food retailer, operating three formats with the widest geographical coverage among modern food retailers in Indonesia. Our most developed format is the hypermarket format, operating 99 stores under the Hypermart brand contributing 91.4% of Net Sales. The Foodmart brand contributes 8.0% of Net Sales operating 29 stores under a supermarket, Gourmet and Express format. Finally the Company operates 94 Boston Health & Beauty stores accounting for 0.6% of Net Sales.
MFB adalah peritel hypermarket terkemuka di Indonesia berdasarkan pangsa pasar yang beroperasi di lebih
MFB is a leading hypermarket retailer in Indonesia in terms of market share operating in over 60 cities, across
dari 60 kota di 28 provinsi per tanggal 31 Desember 2013. MFB berencana terus meningkatkan jumlah gerai hypermarket dengan nama Hypermart menggunakan model bisnis berskala tinggi dan aset minimal, dimana seluruh gerainya adalah gerai sewaan.
28 provinces as of December 31, 2013. MFB intends to continue to increase the number of its compact hypermarkets under its Hypermart proprietary brand using a highly scalable asset-light business model with 100% leased store base.
Selama beberapa tahun terakhir, penjualan tumbuh dengan sangat baik sehingga memungkinkan Perseroan melaksanakan agenda pertumbuhan yang agresif untuk memperoleh pangsa pasar di Indonesia dan mengembangkan kemampuan logistik sehingga dapat dimaksimalkan untuk menyediakan infrastruktur yang baik bagi ekspansi lebih lanjut.
Excellent sales growth has characterized the past several years, allowing the Company to pursue an aggressive growth agenda to capture market share across Indonesia and develop logistics strength to efficiently leverage its presence and provide a strong infrastructure for further expansion.
44
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Dengan target masyarakat kelas menengah ke bawah di Indonesia, Perseroan menciptakan strategi pemasaran untuk menarik pelanggan baru dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Melalui hubungan yang efektif dengan para pemasok, gerai mampu menyediakan barang dagangan dengan pasokan yang konsisten atas barang berkualitas sesuai permintaan.
By targeting the expanding middle to low income earning segments in Indonesia, the Company pursues a strategic marketing strategy to attract new customers and increase customer loyalty. This coupled with effective relationships with suppliers, enables the stores to supply a customer driven merchandise mix with consistent supplies of demanded quality goods.
Gambaran Umum Perekonomian
Economic Overview
Indonesia saat ini berada di tengah siklus pertumbuhan ekonomi yang positif, dimana perkembangan eksternal umumnya tidak banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi domestik yang positif (PDB pada tahun 2013 sebesar 5,6%). Output industri, konstruksi, output komoditas makanan dan non-makanan, dan jasa pengiriman semuanya berkembang, ditunjang juga dengan tingkat kepercayaan konsumen dan pelaku bisnis yang tinggi dan stabil.
Indonesia is currently in the midst of an extended positive economic growth cycle, remaining mostly unaffected by events external to its notably positive domestic economic growth (GDP 5.6% in 2013). Industrial output, construction starts, commodities output of both food and non-food, and services delivery are all expanding, bolstered by high and stable consumer and business confidence numbers.
Gambaran Umum Industri
Industry Overview
Perubahan gaya hidup di Indonesia terus mendorong timbulnya permintaan untuk ritel modern, dengan pertumbuhan (CAGR) pada periode 2009 sampai 2012 sebesar 18,5% untuk pasar modern dibandingkan dengan 8,5% untuk ritel tradisional.
Changing lifestyles in Indonesia have resulted in a demand for modern retailing which has experienced a (CAGR) of 18.5% for modern trade compared to 8.5% for traditional retail growth comparing years 2009 through 2012.
Penetrasi pasar di ritel modern masih cukup rendah. Peluang ini mendorong kebutuhan untuk memenuhi peningkatan dan perubahan permintaan, dalam rangka mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
Market penetration in modern grocery retail remains quite low. This opportunity drives the need to satisfy both growing demand and changing demand, in order to maintain and expand market share.
Divestasi Aset/Bisnis Non-Inti
Divestment of Non Core Assets/Businesses
Pada tahun fiskal 2012, MPPA melakukan restrukturisasi sebagaimana yang direkomendasikan oleh Merrill Lynch, dengan mendivestasi aset/bisnis non-inti agar dapat fokus sepenuhnya pada bisnis ritel. Restrukturisasi tersebut mencakup penjualan aset/bisnis MPPA selain bisnis yang terkait dengan operasional Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty, melalui pengalihan aset/bisnis non-inti yang dilakukan secara bertahap.
In Fiscal 2012, MPPA initiated a restructuring to divest itself of non-core assets/businesses, as advised by Merrill Lynch, so MPPA could fully focus on its core operations in the food retail business. The restructuring involved the sale of the Company assets/businesses other than its businesses relating to Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty and consists of the transfer of non core assets/businesses which was effected through multiple stages.
Perseroan telah mendivestasikan aset/bisnis non-inti melalui penjualan saham-sahamnya di entitas anak yang dimiliki sepenuhnya, yaitu PT Matahari Pacific dan PT Nadya Putra Investama, termasuk piutang dan entitas anak.
The Company divested its non core assets/businesses by selling its shares in the wholly-owned subsidiaries PT Matahari Pacific and PT Nadya Putra Investama including its receivables and subsidiaries.
Aksi Korporasi Pemegang Saham Mayoritas (PT Multipolar Tbk)
Corporate Actions of Major Shareholder (PT Multipolar Tbk)
Perseroan tidak melakukan aksi korporasi selama tahun 2013. Namun demikian, pada Januari 2013, PT Multipolar Tbk (“MLPL”) sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan telah menerbitkan Exchangeable
The Company did not undertake any corporate actions in year 2013; however, in January 2013, PT Multipolar Tbk (“MLPL”), the Company’s major shareholder, issued USD300 million in principle value of Exchangeable
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
45
Tinjauan Keuangan Financial Report Rights dengan nilai pokok sebesar USD300 juta melalui Prime Star Investment Pte. Ltd. (“Prime Star”), entitas anak MLPL yang dimiliki sepenuhnya, dimana Exchangeable Rights tersebut telah dipesan oleh Temasek Holdings (Private) Limited melalui entitas anaknya, Anderson Investments Pte. Ltd (“Temasek”).
Rights through Prime Star Investments Pte. Ltd. (“Prime Star”), a wholly-owned subsidiary of MLPL that are fully subscribed by a strategic investor, Temasek Holdings (Private) Limited, through its subsidiary, Anderson Investments Pte.Ltd. (“Temasek”).
Exchangeable Rights tersebut dapat ditukarkan seluruhnya, dan tidak secara parsial, dengan sejumlah saham yang setara dengan 26,1% dari saham Perseroan yang beredar.
The Exchangeable Rights are exchangeable in full and not in part for a number of shares equal to 26.1% of the issued and outstanding shares of the Company.
Pada tanggal 28 Mei 2013, Prime Star telah melakukan pembelian sejumlah saham publik sebesar 26,1% dari saham Perseroan yang beredar.
As of 28 May 2013, Prime Star has acquired from the public such number of shares representing 26.1% of the Shares.
Pelaporan untuk Perbandingan
Comparison Reporting
MPPA akan menyajikan EBITDA, yang merupakan ukuran pelengkap untuk kinerja di luar standar IFRS atau Non-PSAK.
MPPA will present the non-Indonesian FAS or IFRS measure of EBITDA (a supplemental measure of performance).
Pada tahun 2013 Perseroan memiliki satu segmen usaha, Bisnis Ritel yaitu “MFB” atau Matahari Food Business, yang terdiri dari Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty. Pada tahun 2012, Perseroan mendivestasi Entitas Anak non-inti (lihat catatan 1c dan 25 dalam laporan keuangan) dan untuk pelaporan segmen operasi, unit-unit usaha tersebut dikelompokkan pada kelompok Lain-Lain untuk lebih menitikberatkan pada Segmen Ritel.
In 2013 the Company had one operating segment, the Retail Business of “MFB” or the Matahari Food Business, comprising Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty. In 2012, the Company divested all non-core Subsidiaries (see notes 1c and 25 of the financials) and for segment reporting has grouped these business units as “other” to better highlight the Retail Segment.
(Rp Milliar)
PENJUALAN BERSIH
2013 Total
2012 MFB Retail
2012 Other
2012 Total
% Change % Change Retail Total
(Billion Rp)
11,912.8
10,380.0
488.2
10,868.2
14.8%
9.6%
NET SALES
(10,023.9)
(8,891.5)
(79.1)
(8,970.6)
12.7%
11.7%
COST OF SALES
1,888.8
1,488.5
409.1
1,897.6
26.9%
(0.5%)
GROSS PROFIT
(1,500.1)
(1,399.7)
(378.0)
(1,777.7)
7.2%
(15.6%)
Selling, general and administrative expenses
Penghasilan lain-lain
199.8
200.8
21.8
222.7
(0.4%)
(10.2%)
Other income
LABA USAHA
588.5
289.6
52.9
342.5
103.3%
71.9%
OPERATING PROFIT
Beban keuangan-bersih
(3.4)
(44.5)
(1.3)
(45.8)
(92.2%)
(92.5%)
Finance cost-net
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi
-
-
1.4
1.4
LABA SEBELUM PAJAK
585.0
245.1
53.0
298.1
138.8%
96.3%
INCOME BEFORE INCOME TAX
Beban pajak penghasilan
(140.1)
(38.2)
(20.4)
(58.6)
266.9%
139.1%
Income tax expenses
444.9
206.9
32.6
239.5
115.1%
85.9%
INCOME FOR THE YEAR
BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Beban penjualan, umum dan administrasi
LABA TAHUN BERJALAN
46
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Share of net profit of associates
Hasil Operasi
Results of Operations
Laporan Laba-Rugi Penjualan Bersih Perseroan membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp11.912,8 miliar di tahun 2013, pertumbuhan penjualan ritel MFB sebesar 14,8% (9,6% berdasarkan total penjualan bersih), dibandingkan Penjualan Bersih sebesar Rp10.380,0 miliar di tahun 2012. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan Same Store
Income Statement Net Sales The Company achieved Net Sales of Rp11,912.8 billion in Fiscal 2013, an MFB retail growth rate of 14.8% (9.6% based on total net sales) compared to Rp10,380.0 billion in Net Sales achieved in 2012. Such increase was driven by Same Store Sales Growth (SSSG) of 4.5% coupled with new stores. For reporting purposes,
Sales sebesar 4,5% ditambah kontribusi dari geraigerai baru. Untuk tujuan pelaporan, Perseroan tidak menampilkan kinerja sebuah gerai sebagai Same Store Sales sampai gerai tersebut beroperasi penuh selama satu tahun.
the Company does not reflect the performance of a store in SSSG until the calendar year following the first full calendar year of operations.
Laba Bruto
Gross Profit
Berdasarkan perbandingan yang telah disesuaikan, MFB Ritel mencatat perbaikan dalam hal Marjin Laba Bruto Ritel MFB sebesar 15,9% di tahun 2013 dibandingkan dengan 14,3% di tahun 2012. Perbaikan marjin ini mencerminkan pertumbuhan volume pembelian, efisiensi logistik, serta ekspansi ke pasar-pasar di luar pulau Jawa yang masih berjalan.
On an adjusted comparison basis, MFB Retail achieved an improvement in MFB Retail Gross Profit Margin to 15.9% for Fiscal 2013 compared to 14.3% for Fiscal 2012. This margin improvement reflects growing purchase volumes, logistics efficiency and continued expansion into markets outside of Java.
Dengan memperhitungkan angka-angka dari entitas anak yang didivestasi, terdapat penurunan Marjin Laba Bruto MPPA menjadi sebesar 15,9% untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, dari 17,5% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2012.
MPPA, including figures from the divested subsidiaries, saw a decline in Gross Profit Margin to 15.9% for the year ended December 31, 2013 compared to December 31, 2012 levels of 17.5%
Beban Penjualan, Umum, Administrasi, dan Beban Lainnya
Selling, General, Administrative and Other Expenses
Beban Penjualan, Umum, Administrasi dan Beban Lain Ritel MFB untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 meningkat 8,4% menjadi Rp1.300,3 miliar atau
MFB Retail Selling, General, Administrative and other Expenses for the year ended December 31, 2013 increased 8.4% to 1,300.3 billion or 10.9% of Net
10,9% dari Penjualan Bersih, dibandingkan Rp1.198,9 miliar, atau 11,6% dari Penjualan Bersih, pada tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut didorong oleh ekspansi pembukaan gerai baru di 2013.
Sales compared to 1,198.9 billion for the year ended December 31, 2012 or 11.6% of Net Sales. Such increase was driven by the aggressive opening of new stores in 2013.
Beban Penjualan, Umum, Administrasi, dan Beban Lainnya MPPA untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, turun 16,4% menjadi Rp1.300,3 miliar atau 10,9% dari Penjualan Bersih, dibandingkan Rp1.555,0 miliar, atau 14,3% dari Penjualan Bersih, pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012.
MPPA, including figures from the divested subsidiaries, Selling, General, Administrative and other Expenses for the year ended December 31, 2013 decreased 16.4% to Rp1,300.3 billion or 10.9% of Net Sales compared to Rp1,555.0 billion for the year ended December 31, 2012 or 14.3% of Net Sales.
Laba Usaha
Operating Profit
Laba Usaha MPPA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 meningkat 71,8% menjadi Rp588,5 miliar atau 4,9% dari Penjualan Bersih, dibandingkan dengan Rp342,5 miliar, atau 3,2% dari Penjualan Bersih, pada tahun yang berakhir 31 Desember 2012.
MPPA operating Profit for the year ended December 31, 2013 increased 71.8% to Rp588.5 billion or 4.9% of Net Sales compared to Rp342.5 billion for the year ended December 31, 2012 or 3.2% of Net Sales.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
47
Tinjauan Keuangan Financial Report Laba Usaha Ritel MFB pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp298,9 miliar menjadi Rp588,5 miliar, dibandingkan dengan Rp289,6 miliar pada tahun 2012.
MFB Retail operating profit in 2013 increased Rp298.9 billion for the year to Rp588.5 billion compared to Rp289.6 billion in Fiscal 2012.
Beban Keuangan Bersih
Finance Cost- Net
Beban Keuangan Bersih MPPA turun menjadi Rp3,4 miliar dari Rp45,8 miliar, akibat dari pengurangan pinjaman pada tahun 2013.
MPPA finance cost-net decreased to Rp3.4 billion from Rp45.8 billion as a result of reduced borrowings in 2013.
Laba Tahun Berjalan
Income for the Year
Laba Tahun Berjalan MPPA meningkat menjadi Rp444,9 miliar dari Rp239,5 miliar, naik 85,8% atau sebesar Rp205,4 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal dari segmen Ritel MFB.
MPPA income for the Year increased to Rp444.9 billion from Rp239.5 billion, an increase of Rp205.4 billion or 85.8%. The healthy increase was driven by strength in the MFB Retail segment.
EBITDA
EBITDA
EBITDA merupakan ukuran kinerja pelengkap yang tidak diwajibkan untuk dilaporkan menurut standar PSAK Indonesia atau IFRS. Tidak ada definisi EBITDA yang baku, sehingga EBITDA satu perusahaan dengan perusahaan lainnya belum tentu dapat diperbandingkan secara langsung.
EBITDA is a supplemental measure of performance that is not required to be reported under Indonesian FAS or IFRS. EBITDA is not a standardized term; hence, a direct comparison between companies using such a term may not be possible.
Setelah restrukturisasi MPPA pada tahun 2012, komposisi struktur pendapatan dan struktur biaya MPPA akan terus berubah ke depannya untuk mencerminkan bisnis yang ramping dan fokus pada ritel MFB. EBITDA MPPA telah dilaporkan secara konsisten dengan tahuntahun sebelumnya.
As MPPA initiated a restructuring in 2012, the composition of the income as well as the expense structure of MPPA will change on a go forward basis to reflect a streamlined business focused on MFB retail. MPPA EBITDA has been reported in a manner consistent with historical years.
EBITDA MPPA didefinisikan sebagai Laba Tahun Berjalan ditambah Pajak Penghasilan, Depresiasi dan Amortisasi, serta Beban Keuangan. Pada tahun 2013, EBITDA MPPA adalah sebesar Rp870,8 miliar, dibandingkan tahun 2012 Rp814,8 miliar (lihat catatan #43-Reklasifikasi Akun).
MPPA EBITDA is defined as Income for the Year plus Income Tax, Depreciation and Amortization, and Finance Cost. In 2013 MPPA EBITDA was Rp870.8 billion compared to 2012 of Rp814.8 billion (see note #43-Account Reclassification).
Neraca
Balance Sheet
Neraca per akhir Desember 2012 tidak termasuk entitas anak non-inti.
The balance sheet as of the end of December 2012 excluded the non-core subsidiaries.
Aset
Assets
Aset Lancar Aset Lancar turun 18,0% menjadi Rp4.167,9 miliar seiring dengan turunnya investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp1.491,0 miliar, yang diimbangi dengan kenaikan 36,1% pada persediaan sebesar Rp603,0 miliar. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 terdiri dari promissory note sebesar Rp1.291,0 miliar dari MLPL, pihak berelasi, terkait dengan proses reorganisasi MPPA, yang pada bulan Maret 2013 dicairkan dan digunakan untuk melunasi utang jangka panjang. Kenaikan persediaan berasal dari pertumbuhan bisnis di gerai yang lama maupun yang baru.
Current Assets Current assets decreased 18.0% to Rp4,167.9 billion based upon a reduction in Held to Maturity Investments of Rp1,491.0 billion offset by a 36.1% increase in inventories in the amount of Rp603.0 billion. The Held to Maturity Investments as of December 31, 2012 was comprised of a Rp1,291.0 billion promissory note arising from the reorganization of MPPA from related party, MLPL which was collected in March 2013 and used to pay down long term debt. The increase in inventory levels was a result of the growth of existing and new stores.
48
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Perseroan memiliki siklus penagihan piutang yang sangat pendek, terutama terdiri dari tagihan kartu kredit (umumnya dicairkan dalam 2 atau 3 hari) serta piutang dari pemasok (yang umumnya diperhitungkan terhadap utang pada pemasok tersebut).
The Company operates a very short collection cycle for account receivables which is comprised primarily of credit card collections (typically collected within 2 or 3 days) and receivables from suppliers (generally offset against payables to suppliers).
Aset Tidak Lancar Aset Tidak Lancar turun 23,2% menjadi Rp2.411,5 miliar seiring bergesernya fokus pada segmen Ritel MFB. Aset Tetap Bersih meningkat 40,2%, mencerminkan investasi pada gerai-gerai baru.
Non-Current Assets
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek tumbuh sebesar 11,8% menjadi Rp3.037,4 miliar, didorong oleh kenaikan 39,8% utang usaha seiring dengan meningkatnya kegiatan usaha, termasuk pembukaan 7 gerai baru di bulan Desember.
Current Liabilities Current Liabilities increased year on year by 11.8% to Rp3,037.4 billion, driven by a 39.8% increase in trade payables in respect of increased business activity and driven by the opening of 7 stores in the month of December.
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang berkurang 85,1% yang disebabkan oleh penurunan signifikan pada pinjaman bank dengan menggunakan dana yang diperoleh dari proses restrukturisasi di tahun 2012. Perseroan tidak memiliki utang jangka panjang.
Non-Current Liabilities Non-Current Liabilities decreased 85.1% driven by drastic reduction of bank borrowings from funds generated with the 2012 reorganization. The Company has no long term debt.
Ekuitas
Equity
Jumlah ekuitas pada tanggal pelaporan mencapai Rp3.295,0 miliar, termasuk laba ditahan tahun berjalan.
Total equity at reporting date was Rp3,295.0 billion inclusive of retained earnings for the year.
Saham Treasuri
Treasury Shares
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 24 April 2013, pemegang saham menyetujui penyelesaian 198.584.000 saham treasuri; dengan demikian, total saham yang ditempatkan dan disetor penuh adalah 5.377.962.800 lembar saham.
At the Annual General Meeting held on April 24, 2013, the shareholders resolved to settle the 198,584,000 treasury shares; thus, the total number of issued and fully paid shares is 5,377,962,800 shares.
Dividen
Dividends
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 April 2013, pemegang saham menyetujui pembayaran dividen sebesar Rp1.000,3 miliar atau Rp186 (dalam jumlah penuh) per lembar saham, untuk dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 20 Mei 2013, serta mengalokasikan Rp2,0 miliar dari saldo laba sebagai cadangan umum.
In the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on April 24, 2013, the shareholders resolved to declare a dividend amounting to Rp1,000.3 billion or Rp186 (in full amount) per share, payable to shareholders listed in the shareholder register on May 20, 2013 and appropriated Rp2.0 billion from retained earnings as a general reserve.
Struktur Modal
Capital Structure
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2013, the Company’s shareholding structure is as follows:
Non-Current Assets decreased 23.2% to Rp2,411.5 billion due to MPPA’s focus on MFB Retail segments. Net Fixed Assets increased by 40.2%, reflecting the investment in new stores.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
49
Tinjauan Keuangan Financial Report Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Numbers of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan
Jumlah Modal
Percentage of Ownership
Amount of Capital Rp Million
31 Desember 2013 PT Multipolar Tbk Prime Star Investment Pte. Ltd.
December 31, 2013 2,701,391,108
50.2308
135,069
PT Multipolar Tbk
1,402,947,000
26.0869
70,148
Prime Star Investment Pte. Ltd.
PT Star Pacific Tbk
338,419,625
6.2927
16,921
PT Star Pacific Tbk
Lain-lain Publik (masing-masing di bawah 5%)
935,205,067
17.3896
46,760
Others (below 5% each)
5,377,962,800
100.0
268,898
Total
Jumlah
Likuiditas
Liquidity
Kebutuhan likuiditas Perseroan, baik saat ini maupun di masa yang akan datang diharapkan tidak berubah, khususnya terkait dengan kebutuhan modal kerja, belanja modal, serta kebutuhan persediaan untuk gerai baru. Pertumbuhan pendanaan Perseroan bergantung pada arus kas dari kegiatan operasional; namun demikian, Perseroan mempertahankan ketersediaan fasilitas kredit dalam jumlah yang memadai untuk kebutuhan persediaan musiman maupun untuk geraigerai baru.
The Company’s ongoing liquidity needs have been, and are expected to remain, primarily a function of its seasonal working capital requirements, capital expenditures and new store inventory requirements. The Company relies on funding growth from cash-flow generated from operations; however, the Company has retained sufficient credit availability to support seasonal and new store inventory builds.
Belanja modal tercatat sebesar Rp516,0 miliar pada tahun 2013.
Capital expenditures amounted to Rp516.0 billion in 2013.
MPPA telah melunasi hampir seluruh utang-utangnya. Per 31 Desember 2013, kewajiban berjangka Perseroan adalah utang obligasi dan Sukuk Ijarah sebesar Rp187,8 miliar yang akan jatuh tempo pada bulan April 2014.
MPPA successfully repaid almost all loans. As of December 31, 2013, the only term debt outstanding is a Rp187.8 billion bond and Sukuk Ijarah Payable due April 2014.
Laporan Arus Kas
Cash Flow Statement
Pada tahun 2013, arus kas dari kegiatan operasional, setelah dikurangi pembayaran pajak penghasilan, mencapai Rp1.099,6 miliar. Arus kas yang diperoleh
Net Cash Flows provided from operations for the year was Rp1,099.6 billion after deducting payment of
dari aktivitas investasi tercatat sebesar Rp1.658,8 miliar. Perseroan mengurangi utang sebesar Rp2.116,6 miliar, serta melakukan pembayaran dividen tunai sebesar Rp1.000,3 miliar. Penurunan bersih kas pada tahun 2013 adalah Rp59,7 miliar.
income tax. A total of Rp1,658.8 billion was provided from investing activities. The Company reduced debt by Rp2,116.6 billion along with using cash for a Rp1,000.3 billion dividend. The net decrease in cash for the year was Rp59.7 billion.
Pemasaran
Marketing
Dengan karakter industri yang sangat kompetitif dan berkembang pesat, faktor-faktor keberhasilan terletak pada harga, kualitas dan pilihan produk, lokasi gudang dan pelayanan pelanggan. Dalam setiap aspek ini, MPPA didukung oleh tim yang profesional. Perseroan terus menawarkan kemudahan baik di dalam gerai maupun lokasi gerai, sementara terus fokus pada upaya menciptakan pengalaman berbelanja yang memuaskan bagi pelanggan melalui staf penjualan yang terlatih dan ramah.
Within a highly competitive and quickly expanding industry, factors for success include price, merchandise quality and selection, warehouse location and member services. In each of these areas, MPPA is taking
50
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
advantage of its teams of professionals. The Company takes the stance of offering both convenience within stores and store locations, while remaining focused on creating satisfying shopping experiences through training and friendly sales staff.
Investasi, Akuisisi, Restrukturisasi Utang
Investments, Acquisitions, Debt Restructuring
Tidak ada investasi, akuisisi atau restrukturisasi utang yang material yang berpengaruh pada neraca.
There were no major investments, acquisition or debt restructuring which affected the balance sheet.
Transaksi dengan Afiliasi
Transactions with Affiliates
MPPA memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan afiliasinya, dan mengelola hubungan bisnis tersebut secara wajar dan transparan. Deskripsi lengkap dari transaksi dengan pihak berelasi tersedia di dalam Catatan #10 “Transaksi dan Saldo Pihak Berelasi” atas Laporan Keuangan yang telah diaudit. Seluruh transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan syarat wajar sebagaimana dengan pihak ketiga pada kondisi pasar saat transaksi terjadi.
MPPA has business relationships with its affiliates, and manages these relationships fairly and transparently. While a full description of related party transactions is available in the note #10 “Related Parties Transactions and Balances” to the Audited Financial Statements. All related party transactions are conducted based on arms-length terms on current market conditions at the time into which such arrangement is entered.
Prospek Bisnis
Business Prospects
Pada tahun 2013, MPPA mencapai target pendapatan dan profitabilitas di tengah tantangan pasar. MPPA optimistis bahwa berlanjutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus memungkinkan pertumbuhan basis pelanggan. Dengan struktur neraca yang kuat, Perseroan siap melanjutkan ekspansi bisnisnya, dengan rencana pembukaan lebih dari 20 gerai baru Hypermart di tahun 2014, dan lebih dari 100 gerai baru lagi ke depannya, yang terfokus di luar Pulau Jawa. Kondisi ekonomi global dan pengaruhnya pada perekonomian Indonesia akan menjadi prioritas untuk dicermati.
In 2013 MPPA achieved revenue and profit expectations after taking into consideration market challenges. MPPA is optimistic of continued economic growth in Indonesia allowing expansion of its customer base. With a healthy balance sheet, the Company is poised to continue its expansion, planning to open more than 20 Hypermart stores for 2014 and over 100 new stores in the pipeline, with a focus on opening stores outside of Java. Close attention to global economic events, and possible spill-over into Indonesia will remain a high priority.
Hypermart memberikan nilai yang baik bagi para pelanggan dan mempunyai pasar yang menjanjikan, seiring dengan tetap fokus pada upaya penyediaan produk dengan harga yang kompetitif. Guna mencapai tujuan tersebut, Perseroan akan memprioritaskan pengendalian biaya dan mendorong pencapaian skala ekonomi pada sourcing produk dan pengadaan, optimalisasi logistik, pengadaan, dan manajemen persediaan.
The market for Hypermart’s format and delivery of value is exceptional, with the Company’s focus remaining on providing products at competitive pricing. To do this, priority will be on expense control and realizing better economies of scale in sourcing and procurement, optimization of logistics, procurement and inventory management.
Selain memungkinkan Perseroan untuk memenuhi peningkatan permintaan pelanggan, langkah-langkah
These measures, in addition to allowing the Company to meet increasing customer demand, will also meet
tersebut juga akan memperkuat daya saing Perseroan. Gerai-gerai Perseroan akan terus menawarkan lebih
competitive pressures. Stores will continue to offer more through strong in-stock programs, improved
banyak lagi melalui program ketersediaan persediaan yang baik, alokasi penempatan dan kombinasi produk, promosi yang agresif dan terarah, program loyalti yang kuat, dan tentunya fokus pada peningkatan kualitas layanan bagi pelanggan.
product space allocation and mix, aggressive and targeted promotions, strong loyalty programs and ultimately focus on quality customer service.
Informasi dan Laporan Audit
Setelah
Information and Material Facts After The Audit Report
Pada tanggal 21 Februari 2014, Perseroan menyetujui pengurangan fasilitas promes revolving dari BII dari semula Rp400 miliar menjadi Rp200 miliar. Fasilitas ini tersedia sampai tanggal 21 Mei 2015.
On February 21, 2014, the Company agreed to reduce the BII revolving promissory loan facility original amount of up to Rp400 billlion to the amount of up to Rp200 billion. The facility is available up to May 21, 2015.
Fakta
Material
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
51
52
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Perseroan senantiasa mengawasi struktur tata kelolanya dan melakukan penyesuaian untuk memenuhi tuntutan perubahan peraturan dan kebutuhan pemangku kepentingan. Struktur tata kelola yang berjalan baik, dari atas ke bawah, akan dapat menjamin keselarasan antara pertumbuhan bisnis Perseroan dan pertambahan nilai bagi pemangku kepentingan. The Company monitors its Governance Structure, making adjustments to meet both regulatory changes and stakeholders needs. A well functioning governance structure, from top to bottom, will help ensure that growth leads to expanded value for all stakeholders.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
53
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Dalam rangka memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan, MPPA membentuk dan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Kebijakan dan prosedur terus dikembangkan untuk memastikan bahwa kepentingan pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan pihak lainnya terlindungi dengan baik dan aspek operasional Perseroan secara keseluruhan tumbuh lebih kuat.
In meeting the expectations of all stakeholders, MPPA has established and follows systems of Good Corporate Governance "GCG". Policy and procedures are developed to ensure that customers, shareholders, employees, and others have their interests protected and the Company as a whole is strengthening throughout its operations.
Sistem GCG juga dibentuk untuk memenuhi persyaratan hukum dan perundang-undangan, khususnya UU tentang Perseroan Terbatas Republik Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK, sebelumnya BapepamLK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, tata kelola perusahaan juga mengacu pada panduan tata kelola dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), yang mencakup lima prinsip dalam penerapan GCG, yakni:
The Corporate Governance systems are also established in order to meet the requirements set by the law and regulation, specifically the Indonesian Limited Liability Company Law, the Financial Services Authority (OJK, previously Bapepam-LK), and the Indonesian Stock Exchange (IDX). In addition, the Company is guided in GCG by the National Committee on Governance Policy, which has detailed the five GCG principles to underpin the Company’s approach to GCG implementation. These principles are:
Keterbukaan Perseroan menyediakan informasi yang transparan kepada publik dan pemegang saham dalam bentuk publikasi yang berkala dan tepat waktu, melalui media cetak dan elektronik, termasuk Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan, Laporan Audit Keuangan Tahunan, Laporan Tahunan dan Press Release serta investor update dan roadshow. Akuntabilitas Perseroan memiliki sistim manajemen yang meningkatkan akuntabilitas, dari Laporan Direksi kepada Dewan Komisaris, perihal anggaran tahunan dan evaluasi kinerja keuangan dan Laporan Akuntabilitas dari Dewan Komisaris dan Direksi perihal permohonan persetujuan kepada pemegang saham dalam RUPST. Uraian pekerjaan khusus dan KPI disusun berdasarkan kode etik Perseroan.
Pertanggungjawaban Perseroan selalu memberi makna pada setiap langkah bisnis yang ditempuh dengan mengutamakan kepatuhan pada peraturan serta melaksanakan tanggung jawabnya pada masyarakat dan lingkungannya dengan mengedepankan nilainilai yang selaras, bebas dari benturan kepentingan, sehingga terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga korporasi yang baik. Independensi Konflik kepentingan dapat dicegah melalui proses yang transparan, khususnya terkait proses pemilihan manajemen pada tingkat yang lebih tinggi. Seluruh transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan Perseroan secara wajar. Kewajaran Dan Kesetaraan Dalam rangka menjaga hubungan yang wajar dan harmonis dengan pemasok, karyawan, pelanggan, pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, Perseroan memiliki kebijakan perlakuan yang wajar dan setara, tanpa toleransi terhadap segala bentuk tindakan yang bersifat diskriminatif.
54
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Transparency Company provides transparent information to the public and shareholders in a form of regular and timely publications through printed and electronic media, including, Quarterly Financial Reports, Half Year Financial Reports, Audited Annual Financial Reports, Annual Reports and Press Releases, as well as investor updates and roadshows.
Accountability The Company has management systems that enhance accountability, from the Reporting of the Board of Directors to the Board of Commissioners regarding the annual budgeting and evaluation of financial performance to the accountability report of the Board of Commissioners and Directors that request for the shareholders’ approval at the Annual General Meeting requests. Specific job descriptions and KPI’s are bolstered by the Company’s Code of Conduct. Responsibility The Company always gives meaning to every business step taken with priority to comply with prevailing regulation and conduct its responsibility to society and the environment with proper values, avoiding conflict of interest so that long-term efforts can be maintained continuously and the Company can receive recognition as a good corporate citizen.
Independency Conflicts of interest are prevented through transparent processes, especially for the selection of higher level management. All related party transactions are properly disclosed. Fairness And Equality To maintain fair and harmonious relations with suppliers, employees, customers, shareholders and all stakeholders, the Company has a policy of fair and equal treatment with zero acceptance of discriminatory action.
Pada akhirnya, penerapan GCG dan hal-hal lainnya di Perseroan senantiasa mengacu pada standar terbaik di tingkat global.
Finally, the Company is guided in its GCG, and indeed
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri dari beberapa organ sesuai dengan asas akuntabilitas dan tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan. Organ tertinggi ditempati oleh Rapat Umum Pemegang Saham, diikuti oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan badan-badan pendukung di bawah organ-organ tersebut, yang terdiri dari: Komite Audit, Audit Internal, Sekretaris Perusahaan dan Komunikasi Korporat.
The Company’s Governance Structure comprises organs according to their accountability and responsibility based on regulation and the Company’s Articles of Association. At the top is the General Meeting of Shareholders, followed by the Board of Commissioners, the Board of Directors, and supporting bodies under these organs, namely the Audit Committee, Internal Audit, the Corporate Secretary and Corporate Communications.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meetings of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham digelar secara tahunan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atau sewaktu-waktu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat-rapat tersebut, pemegang saham memiliki hakhak yang dilindungi, antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan, Laporan Audit Keuangan, penentuan remunerasi Dewan, dan persetujuan atas tindakan korporasi (major corporate actions).
Shareholders Meetings are held either annually in an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) or anytime in an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). During these meetings, shareholders have several rights reserved to them such as appointment and dismissal of members of Boards of Commissioners and Directors, evaluation of Boards of Commissioners’ and Directors’ performance, approval for changes in the Articles of Association, approval of the Annual Report, Audited Financial Statements, determination of Board remuneration, and the approval for major corporate actions.
Pada tanggal 24 April 2013, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel Aryaduta, Jakarta, dengan dihadiri para pemegang saham yang mewakili kepemilikan saham 89,9% dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor, dengan butir-butir keputusan sebagai berikut:
In 2013, the Company held its Annual General Meeting of Shareholders on April 24th at Aryaduta Hotel, Jakarta with shareholders representing 89.9% of the shares present, where it resolved:
A. Agenda Pertama: 1. Menerima baik dan menyetujui laporan Direksi Perseroan mengenai Kegiatan Operasional dan Tata Usaha Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 termasuk antara lain kerjasama dengan berbagai institusi profesi penunjang,
A. First Agenda: 1. To accept well and approve the reports from the Board of Directors in relation with Operational and Financial results for the fiscal year 2012 ending December 31, 2012, including among others, cooperation with several supporting professional institutions and the programs
program pengadaan, pembelian, penyewaan berikut penyesuaiannya, kontrak-kontrak gerai
of procurement, purchasing, rental and its adjustment, new stores’ contracts, credit
baru, perjanjian-perjanjian fasilitas kredit, pelaksanaan pemenuhan kewajiban-kewajiban
facilities agreements, fulfillment of obligations to banks and Bond Holders and Sukuk Ijarah
kepada bank serta pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah termasuk laporan pertanggung jawaban realisasi penggunaan dana hasil penerbitan Sukuk Ijarah II Seri B, penelaahan nilai ekonomis dari asset-asset Perseroan serta laporan pelaksanaan tindakan korporasi,
as well as the realization of the use of proceeds from Sukuk Ijarah II serial B, review on the economic value of the Company’s assets and the reports on corporate actions, implementation of Corporate Social Responsibilities, including the Company’s future plan as generally been
in other matters, by benchmarking against global best practice.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
55
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance pelaksanaan tanggung jawab Sosial (Corporate Social Responsibility), termasuk rencana Perseroan ke depan sebagaimana secara umum telah dipaparkan dan dijelaskan dalam Rapat serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan.
disclosed and explained in the meeting and the supervisory report of the Company’s Board of Commissioners.
2. Mengesahkan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto sebagaimana ternyata dari suratnya tertanggal 6 Maret 2013 No. R/103.AGA/grc.1/2013 dengan pendapat Wajar, Laporan Komite Audit, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, dengan memberikan pembebasan dan pelunasan (Acquit et de Charge) sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam arti yang seluas-luasnya sebagaimana tercermin ataupun tidak tercermin dalam uraian usulan persetujuan Laporan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan serta Laporan Keuangan Perseroan selama tahun buku 2012 dari tanggung jawab tindakan pengurusan serta pengawasan yang telah dijalankan antara lain atas setiap dan seluruh kebijakan, keputusan, kesepakatan, persetujuan, perjanjian, kontrak, kerjasama, relasi, kemitraan, investasi, divestasi, penjualan tanah dan bangunan, pembelian dan penjualan/perdagangan, pengadaan, sewa menyewa, renovasi, pembukaan dan penutupan gerai, kebijakan sistem administrasi laporan keuangan, transaksi pinjam meminjam, dan pengelolaan Perseroan dalam bentuk apapun juga baik secara langsung maupun tidak langsung selama tahun buku 2012 dan sampai dengan tanggal ditutupnya
2. Endorse the Annual Report including the Company’s Financial Report for fiscal year 2012 audited by Public Accountant RSM Aryanto, Amir Yusuf, Mawar & Saptoto as in its letter dated March 6, 2013 No. R/103.AGA.grc.1/2013 with fairness opinion, Audit Committee report, Board of Commissioners’ supervisory reports, which provide the release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors and the Board of Commissioners in its broadest sense as either reflected or not reflected in the list of proposed approval of the Board of Directors and Board of Commissioners Report and the Company’s Financial Report for the fiscal year 2012 of the responsibility of management action as well as supervisory that has been carried out, which include each and every policy, decision, agreement, approval, contract, cooperation, relation, partnership, investment, divestment, sale of land and building, purchase and sale/trade, procurement, rental, renovation, opening & closing of stores, financial report administration system policy, lending & borrowing transactions, and Company’s management in every form, directly or indirectly within the fiscal year of 2012 until the end of this Annual General Meeting.
Rapat hari ini. 3. Menerima baik dan menyetujui pelaksanaan penyelesaian atas 198.584.000 (seratus
3. To accept well and approve the settlement of 198,584,000 (one hundred and ninety eight
sembilan puluh delapan juta lima ratus delapan puluh empat ribu) saham treasury stock yang ada di Perseroan saat ini sehingga modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan akan berkurang sebesar Rp9.929.200.000,(sembilan miliar sembilan ratus dua puluh sembilan juta dua ratus ribu Rupiah).
million five hundred eighty four thousand) shares of the Company’s current treasury stock and as such reducing the Company’s authorized and paid-up capital by Rp9,929,200,000 (nine billion nine hundred and twenty nine million two hundred thousand Rupiah).
56
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
4. Menerima baik dan menyetujui pelaksanaan perubahan Modal Perseroan yaitu penurunan Modal Ditempatkan dan Disetor sebagai berikut: 1. Modal Dasar Perseroan tetap tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp540.000.000.000,- (lima ratus empat puluh milyar Rupiah) dengan jumlah saham 10.800.000.000 (sepuluh milyar delapan ratus juta) lembar saham. 2. Modal Ditempatkan dan Disetor sebelum dilakukan penurunan sebesar Rp278.827.340.000,- (dua ratus tujuh puluh delapan milyar delapan ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh ribu Rupiah) dengan jumlah saham 5.576.546.800 (lima milyar lima ratus tujuh puluh enam juta lima ratus empat puluh enam ribu delapan ratus) lembar saham berubah menjadi Rp268.898.140.000,- (dua ratus enam puluh delapan milyar delapan ratus sembilan puluh delapan juta seratus empat puluh ribu Rupiah) dengan jumlah saham sebanyak 5.377.962.800 (lima milyar tiga ratus tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus enam puluh dua ribu delapan ratus) lembar saham.
4. To accept well and approve the changes of the Company’s Capital, i.e. the reduction of Paid-up Capital as follows:
5. Menerima baik dan menyetujui pelaksanaan perubahan Anggaran Dasar Perseroan ketentuan pasal 4 ayat (1) dan (2) tentang MODAL, sehingga untuk selanjutnya berbunyi sebagai berikut:
5. To accept well and approve the implementation of changes in the Company’s Articles of Association provisions of Article 4 paragraph (1) and (2) on CAPITAL, so that henceforth read as follows:
MODAL Pasal 4 a. Modal dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp540.000.000.000,- (lima ratus
CAPITAL Article 4 a. The Company’s authorized capital is set at Rp540,000,000,000 (five hundred and forty
empat puluh milyar Rupiah) terbagi atas 10.800.000.000 (sepuluh milyar delapan
billion Rupiah) divided into 10,800,000,000 (ten billion eight hundred million) shares,
ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp50,- (lima puluh
each of Rupiah).
Rupiah). b. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak 5.377.962.800 (lima milyar tiga ratus tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus enam puluh dua ribu delapan ratus) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp268.898.140.000,(dua ratus enam puluh delapan milyar delapan ratus sembilan puluh delapan juta seratus empat puluh ribu Rupiah) oleh masing-masing pemegang saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian akhir akta.
1. The Company’s authorized capital remained unchanged at Rp540,000,000,000 (five hundred and forty billion Rupiah) comprising of 10,800,000,000 (ten billion eight hundred million) shares. 2. Paid-up capital before the reduction is amounting to Rp278,827,340,000 (two hundred and seventy eight billion eight hundred twenty seven million three hundred forty thousand Rupiah) comprising 5,576,546,800 (five billion, five hundred and seventy-six million five hundred and forty six thousand eight hundred) shares, changed to become Rp268,898,140,000 (two hundred and sixty-eight billion eight hundred ninetyeight million one hundred forty thousand Rupiah) comprising 5,377,962,800 shares (five billion, three hundred and seventyseven million nine hundred and sixty-two thousand eight hundred).
nominal
value
at
Rp50
(fifty
b. The authorized capital has been subscribed and paid-in as 5,377,962,800 (five billion three hundred and seventy seven million nine hundred and sixty two thousand eight hundred) shares, with a total nominal value of Rp268,898,140,000 (two hundred and sixty eight billion eight hundred ninety eight million one hundred forty thousand Rupiah) by each shareholder with details as well as the nominal value of shares listed at the end of the deed.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
57
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 6. Memberikan persetujuan, wewenang dan/ atau kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan/atau disyaratkan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut di atas termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan kembali keputusan-keputusan dalam Rapat ini, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk akta notaris, di hadapan notaris, mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya yang diperlukan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam rangka mendapatkan pengesahan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan, seluruhnya tanpa ada yang dikecualikan.
6. Grant the consent, authority and/or power of attorney to the Board of Directors with the right of substitution to perform all acts necessary and/or required in connection with the amendment of Articles of Association of the Company mentioned above including but not limited to restate the decisions of the Meeting, either in part or entirely in the form of notarial deed, present before the notary, filed and signed the petition and all other documents required by laws and regulations in force, including the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in order to obtain authorization for the change of the Articles of Association of the Company, entirely without any exception.
B. Agenda Kedua: 1. Menyetujui pembagian Dividen kepada para Pemegang Saham dari Saldo Akumulasi Laba akhir tahun 2012 termasuk Laba Bersih Tahun Buku 2012 yang berjumlah Rp2.805.270.605.330,- (dua trilyun delapan ratus lima milyar dua ratus tujuh puluh juta enam ratus lima ribu tiga ratus tiga puluh Rupiah), dengan rincian sebagai berikut: a. Sejumlah Rp1.000.301.080.800,- (satu trilyun tiga ratus satu juta delapan puluh ribu delapan ratus Rupiah) atau 35,7% (tiga puluh lima koma tujuh persen) dari Saldo Akumulasi Laba akhir tahun 2012 dibayarkan sebagai dividen tunai setara dengan Rp186,(seratus delapan puluh enam Rupiah) per saham, yang mana jumlah Dividen tersebut sudah termasuk keseluruhan Laba Bersih
B. Second Agenda: 1. Approve the distribution of dividends to the Shareholders out of the Accumulated Retained Earnings as of end of 2012 including Net Income for Fiscal Year 2012, which amounted to Rp2,805,270,605,330 (two trillion eight hundred and five billion two hundred seventy million six hundred five thousand three hundred and thirty Rupiah), the details are as follows: a. The amount Rp1,000,301,080,800 (one trillion three hundred one million eighty thousand eight hundred Rupiah) or 35.7% (thirty five point seven percent) of the Accumulated Retained Earnings as of end of 2012 will be paid as cash dividend with equivalent value of Rp186 (one hundred and eighty six Rupiah) per share, in which the amount of the said Dividend has included
Tahun Buku 2012; b. Untuk dana cadangan
58
sebagaimana
overall Net Income for Fiscal Year 2012; b. To reserve funds referred in Article 70
dimaksud dalam pasal 70 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
of Limited Liability Company Law No. 40 of 2007 on, the Company will set aside
Terbatas, Perseroan akan menyisihkan sebesar Rp2.000.000.000,- (dua milyar Rupiah) dari Laba Bersih Tahun Buku 2012; dan c. Sisanya sejumlah Rp1.802.969.524.530,(satu trilyun delapan ratus dua milyar sembilan ratus enam puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat ribu lima ratus tiga puluh Rupiah) akan tetap dibukukan sebagai Saldo Akumulasi Laba dalam Perseroan.
Rp2,000,000,000 (two billion Rupiah) of Net Income for Fiscal Year 2012; and
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
c. The remaining amount of Rp1,802,969,524,530 (one trillion eight hundred two billion nine hundred and sixty nine million five hundred twenty four thousand five hundred and thirty Rupiah) will remain recorded as Accumulated Retained Earnings in the Company.
2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala sesuatunya sehubungan dengan pembagian dividen tersebut termasuk di dalamnya penentuan tanggal pembayarannya.
2. Authorize the Board of Directors to carry out all relevant actions in connection with the dividend distribution including the determination of the date of payment.
C. Agenda Ketiga: Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan untuk memilih dan mengangkat Akuntan Publik Terdaftar untuk mengaudit pembukuan Perseroan tahun buku 2013 serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lain atas pengangkatan tersebut.
C. Third Agenda: Authorize the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to select and appoint Registered Public Accountant to audit the books for the fiscal year 2013 and also authorize the Board of Directors to determine the fee and other requirements over the appointment.
D. Agenda Keempat: 1. Menerima penetapan dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang baru terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun fiskal 2013 yang akan diselenggarakan pada tahun 2014. Susunan selengkapnya anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan untuk tahun fiskal 2013 adalah sebagai berikut:
D. Fourth Agenda: 1. Receive the designation and appointment of new members of the Board of Commissioners and Board of Directors as of the closing of this Meeting until the conclusion of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company for fiscal year 2013 that will be held in 2014. Membership structure of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for fiscal year 2013 was as follows:
Dewan Komisaris
Nama | Name
Presiden Komisaris
John Bellis
Wakil Presiden Komisaris
Board of Commissioners President Commissioner
Theo L. Sambuaga
Vice President Commissioner
Komisaris Independen
Travis Saucer
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Steven A. Martin
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Chua Siang Hwee, Jeffrey
Independent Commissioner
Komisaris
Gouw Vi Ven
Commissioner
Komisaris
Ali Chendra
Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur (Direktur tidak Terafiliasi)
Nama | Name Bunjamin J. Mailool Carmelito J. Regalado
Board of Directors President Director Vice President Director (Unaffiliated Director)
Direktur
Richard H. Setiadi
Director
Direktur
Lina H. Latif
Director
Direktur
Ishak Kurniawan
Director
Direktur
Johanes Jany
Director
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
59
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 2. Mengusulkan kepada para pemegang saham untuk persetujuannya atas sistem remunerasi termasuk gaji atau honorarium dan tunjangan atau remunerasi lainnya bagi Anggota Dewan Komisaris dengan landasan perumusan berdasarkan orientasi performance, market competitiveness dan penyelarasan kapasitas finansial Perseroan untuk memenuhinya, serta hal-hal lain yang diperlukan dengan batasan jumlah kolektif sebesar 0,2% (nol koma dua persen) dari Penjualan bersih Perseroan. 3. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk merancang, menetapkan dan memberlakukan sistem remunerasi termasuk honorarium, tunjangan, gaji, bonus dan atau remunerasi lainnya bagi anggota Direksi Perseroan dengan landasan perumusan berdasarkan orientasi performance, market competitiveness dan penyelarasan kapasitas finansial Perseroan untuk memenuhinya, serta hal-hal lain yang diperlukan. 4. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas termasuk tetapi tidak terbatas untuk mendaftarkan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut dalam Daftar Perusahaan dan untuk mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan atau dokumen lainnya yang diperlukan tanpa ada yang dikecualikan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Propose to the shareholders for approval on remuneration including salary or honorarium and other allowances or remuneration for the Board of Commissioners with a formulation based on performance orientation, market competitiveness and alignment of the Company’s financial capacity to fulfill them, and other necessary items with the limitation on the collective amount of 0.2% (zero point two percent) of the Company’s net sales. 3. Authorize the Board of Commissioners to design, establish and enforce a system of remuneration including honoraria, allowances, salaries, bonuses and other remuneration to the members of the Board of Directors with a formulation based on performance orientation, market competitiveness and alignment of the Company’s financial capacity to fulfill them, and other necessary things. 4. Authorize and empower to the Board of Directors with the right of substitution to perform any action with respect to the appointment of members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the above, including but not limited to registering the Board of Commissioners and the Board of Directors in the Company Register and to submit and sign all requests and or other required documents without exception in accordance with the pervailing laws and regulations.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Peran utama Dewan Komisaris (DK) adalah melakukan
The Board of Commissioners (BOC) primary role is to
fungsi pengawasan terhadap Direksi dan tim manajemen. Dasar hukum peran dan tugas dari Dewan Komisaris adalah Pasal 108 ayat (1) UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan. Peran pengawasan yang dijalankan Dewan Komisaris merupakan bagian penting dalam membantu perusahaan untuk mencapai keberhasilan operasional, serta menerapkan prinsip-prinsip GCG.
provide a supervisory function for the Board of Directors and management team. The basis for establishing the role and duties of the BOC comes from Article 108 paragraph (1) Regulation No. 40 year of 2007 on the Limited Liability Company Law and from the Company’s Articles of Association. The BOC supervisory role has an important part in assisting the Company to achieve success in operations, as well as implementing GCG principles.
60
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Keanggotaan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Membership
Dewan Komisaris terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota yaitu 1 (satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Wakil Presiden Komisaris, dan 5 (lima) Komisaris, dimana 3 (tiga) orang di antaranya merupakan Komisaris Independen, sebagaimana diatur dalam UndangUndang Perseroan Terbatas No 40 tahun 2007, Peraturan OJK Nomor IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 dan Peraturan BEI No 1-A tanggal 19 Juli 2004. Anggota
BOC is comprised of 7 (seven) members with 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Vice President Commissioner and 5 (five) Commissioners, of which 3 (three) are independent Commissioners, in line with Limited Liability Company Law No. 40, 2007, OJK Regulation No. IX.J.1 dated 14 May 2008 and IDX Regulation No. 1-A dated 19 July 2004. Commissioners are appointed by the AGMS to serve until the next
Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu hingga RUPS tahun berikutnya, dengan tidak mengurangi hak pemegang saham untuk memberhentikan sewaktuwaktu. Dalam RUPS pada bulan April 2013 telah disetujui perubahan formasi Dewan Komisaris.
AGMS, notwithstanding shareholder rights to dismiss at any time. During the AGMS held in April 2013 changes to the BOC were approved.
Dewan Komisaris per 31 Desember 2012 Presiden Komisaris
Nama | Name
Board Of Commissioners as of December 31, 2012
Theo L. Sambuaga
President Commissioner
Komisaris Independen
Jonathan L. Parapak
Independent Commissioner
Komisaris Independen
John Bellis
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Dr. Adrianus Mooy
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Ganesh Chander Grover
Independent Commissioner
Komisaris
Dewan Komisaris per 31 Desember 2013 Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris
Jeffrey Koes Wonsono
Nama | Name John Bellis
Commissioner
Board Of Commissioners as of December 31, 2013 President Commissioner
Theo L. Sambuaga
Vice President Commissioner
Komisaris Independen
Travis Saucer
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Steven A. Martin
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Chua Siang Hwee, Jeffrey
Independent Commissioner
Komisaris
Gouw Vi Ven
Commissioner
Komisaris
Ali Chendra
Commissioner
Kebijakan Remunerasi
Remuneration Policy
Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPST berdasarkan pada beberapa faktor termasuk kinerja kolektif dan individual, market competitiveness dan kapasitas keuangan Perseroan. Berdasarkan keputusan RUPST tahun 2013, remunerasi Dewan Komisaris dibatasi dalam jumlah kolektif 0,2% dari penjualan bersih Perseroan.
The remuneration policy for the BOC is determined by the AGMS based on several factors including collective and individual performance, market competitiveness and the financial capacity of the Company. Based on AGMS decision in 2013, BOC remuneration is limited in collective amount to 0.2% of Company net sales.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
61
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Komisaris Independen
Independent Commissioners
Komisaris Independen mendukung pelaksanaan pengawasan secara obyektif terhadap aksi manajemen sebagai bentuk perlindungan tambahan bagi hakhak pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas. Independensi Komisaris Independen didefinisikan sebagai tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua, hubungan bisnis atau hubungan lain dengan Komisaris lainnya, Direksi atau pemegang saham mayoritas, serta tidak memiliki kepemilikan saham di Perseroan.
Independent Commissioners help encourage objective oversight on management actions as additional protection for shareholder rights, especially minority shareholders. The independency of Independent Commissioners is defined as not having family relations up to the second degree, business relations or other relations with other Commissioners, Directors or the majority shareholders as well as having no shareholdings in the Company.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meetings
Sebagaimana telah diatur dalam kebijakan Perseroan, Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengadakan rapat setiap tiga bulan. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris mengadakan 4 kali rapat, yakni pada tanggal 15 Februari, 25 April, 26 Juli dan 26 Oktober. Dewan Komisaris mengambil beberapa langkah penting dan keputusan dalam rapat-rapat dimaksud, di antaranya adalah mengevaluasi kemajuan ekspansi gerai dan lokasi properti gerai Perseroan (untuk ekspansi) di masa depan, mengevaluasi kinerja Perseroan terhadap kondisi anggaran Perseroan dan kondisi pasar; memberikan arahan langkah-langkah tambahan yang dianggap penting untuk ditempuh oleh manajemen dalam mencapai dan memastikan efektivitas sistem pengendalian internal.
As set in Company policy, the BOC must organize quarterly meetings. Within 2013, the BOC held 4 meetings on 15 February, 25 April, 26 July and 26 October. The BOC took several important steps and decisions within those meetings such as reviewing current progress of the Company’s store expansion and property locations for future stores; reviewing the Company’s performance against budget and market situations; indicating additional important steps to be taken by the management to pursue; and ensuring the effectiveness of the internal control systems.
Pasal 16 Anggaran Dasar Perusahaan perihal rincian prosedur rapat, kehadiran, dan mekanisme pengambilan keputusan, khususnya perihal bahwa setiap anggota memiliki satu suara dan dapat mendelegasikan hak suaranya kepada anggota lain melalui pemberian kuasa.
Article 16 of Company’s Articles of Association details meeting procedures, attendance, and decision-making mechanisms, notably that each member has one vote and can assign his/her voting right to another member by means of power of attorney.
Direksi
Board of Directors
Direksi memiliki tanggung jawab utama untuk mengelola dan mewakili kegiatan Perseroan sehari-hari. Direksi juga bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan strategis dan tindakan strategis yang perlu diambil, menyiapkan rencana bisnis dan anggaran, dan melembagakan pengendalian internal yang berfungsi dengan baik, dan tugas lainnya. Kewenangan Direksi diatur dan sesuai dengan ketentuan menurut Pasal 92
The Board of Directors (BOD) has primary responsibility for managing and representing the Company on a daily basis. The BOD is also responsible to establish strategic goals and necessary strategic actions to be taken, prepare business plans and budgets, and institute a well-functioning internal control, among other tasks. BOD authority is set and complies with provisions according to Article 92 paragraph (1) of
Ayat (1) Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan.
Limited Liability Company Law No. 40, 2007 and the Company’s Articles of Association.
62
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Keanggotaan Direksi
BOD Membership
Direksi terdiri dari 6 (enam) orang anggota yaitu 1 (satu) Presiden Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur (Tidak Terafiliasi) dan 4 (empat) orang Direktur. Direksi diangkat oleh RUPST untuk menjalankan tugas hingga RUPST berikutnya. Struktur Direksi sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan OJK Nomor IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 dan Peraturan BEI No 1-A, 2004. Dalam RUPST pada bulan April 2013 telah disetujui perubahan formasi Direksi.
The BOD is comprised of 6 (six) members with 1 (one) President Director, 1 (one) Vice President Director (Unaffiliated) and 4 (four) Directors. Directors are appointed by the AGMS to serve until the next AGMS. The BOD structure is in line with Limited Liability Company Law No. 40, 2007, OJK Regulation No. IX.J.1 dated 14 May 2008 and IDX Regulation No. 1-A, 2004. During the AGMS held in April 2013 changes to the BOD were approved.
Direksi per 31 Desember 2012 Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur (Tidak Terafiliasi)
Nama | Name Bunjamin J. Mailool Carmelito J. Regalado
Board of Directors as of December 31, 2012 President Director Vice President Director (Unaffiliated Director)
Direktur
Richard H. Setiadi
Director
Direktur
R. Soeparmadi
Director
Direktur
Lina H. Latif
Director
Direksi per 31 Desember 2013 Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur (Tidak Terafiliasi)
Nama | Name Bunjamin J. Mailool Carmelito J. Regalado
Board of Directors as of December 31, 2013 President Director Vice President Director (Unaffiliated Director)
Direktur
Richard H. Setiadi
Director
Direktur
Lina H. Latif
Director
Direktur
Ishak Kurniawan
Director
Direktur
Johanes Jany
Director
Kebijakan Remunerasi
Remuneration Policy
Remunerasi Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris dengan mandat yang diberikan oleh pemegang saham melalui RUPST. Remunerasi ditetapkan berdasarkan pertimbangan atas sejumlah faktor, yang meliputi kinerja kolektif dan individual, market competitivenes dan kemampuan keuangan Perseroan.
BOD remuneration is determined by the BOC who has been granted by the shareholders through the AGMS. The remuneration is decided by taking a number of factors into consideration, which include collective and individual performance, market competitivenes and the financial capacity of the Company.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
63
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Direksi dapat menggelar rapat sepanjang diperlukan, umumnya setiap dua mingguan, atau atas permintaan dari salah satu Direktur. Pasal 13 Anggaran Dasar Perseroan menguraikan prosedur rapat, termasuk kehadiran, mekanisme pengambilan keputusan dan notulen. Sepanjang tahun 2013, Direksi beberapa kali mengadakan rapat yang menghasilkan sejumlah keputusan dan langkah penting antara lain
The BOD holds meetings whenever necessary, normally on a bi-weekly basis, or at the request of any one Director. Article 13 of Company’s Articles of Association outlines meeting procedures, including attendance, decision-making mechanisms and minutes. Within 2013, the BOD held meetings where several important steps and decisions were taken such as reviewing the Company’s performance against budget and
mengevaluasi kinerja Direksi terhadap anggaran dan kondisi pasar, meninjau perkembangan ekspansi gerai, termasuk berkoordinasi perusahaan pengembang, untuk memastikan pembukaan gerai dan lokasi baru dilakukan tepat waktu, memberi arahan bagi Manajemen dalam mengambil langkah-langkah operasional terkait ekspansi gerai, antara lain ketersediaan produk, sumber daya manusia, kapasitas logistik, dan lain-lain.
market situation, reviewing current progress of stores expansion including liaising with property developers to ensure timely opening and future sites, and directing the Board of Management to take operational measures to comply with aggressive new stores expansion, such as product availability, human resources, logistic capacity, and others.
Tugas Direksi Presiden Direktur Operasional Keuangan & Akuntansi
Nama | Name Bunjamin J. Mailool
President Director
Carmelito J. Regalado
Operations
Richard H. Setiadi
Kepatuhan Hukum dan Peraturan Pasar Modal Sumber Daya Manusia
Area of Responsibility
Lina H. Latif
Finance & Accounting Legal and Capital Market Compliance
Ishak Kurniawan
Perencanaan & Pengembangan Gerai
Johanes Jany
Human Resources Store Planning & Development
Organ Pendukung
Supporting Bodies
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi supervisi, terutama untuk mendukung Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Pasal 121 UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam & LK No. IX.I.5 sebagaimana yang telah diubah pada tanggal 7 Desember 2012 dan
The Audit Committee was established to assist the BOC in supervising the Company, especially in supporting the BOC in carrying out its functions and duties, as well as in complying with Limited Liability Company Law No. 40, 2007 Article 121 and Bapepam & LK Regulation No. IX.I.5 as amended on 7 December 2012 and IDX Regulation No. I-A dated 19 July 2004.
Peraturan BEI Nomor I-A tanggal 19 Juli 2004. Komite Audit memiliki peran strategis dalam memantau efektivitas fungsi kontrol internal dan sebagai penghubung dengan Audit Internal dan auditor eksternal. Laporan Komite Audit turut disertakan pada halaman 78 Laporan Tahunan ini.
64
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
The Audit Committee has a strategic role in monitoring the effectiveness of the internal control function and in liaising with Internal Audit and external auditors. A report by the Audit Committee is included on page 78 of this Annual Report.
Tugas Komite Audit
Audit Committee Duties
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit sepenuhnya berwenang untuk mengakses catatan, data dan informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya. Komite Audit melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas mereka, berdasarkan Piagam Komite Audit. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
In carrying out its tasks, the Audit Committee is fully authorized to access records, data and information about employees, funds, assets and other Company resources. The Audit Committee reports to the BOC on its task completion, according to the Audit Committee Charter. Duties and responsibilities of the Audit Committee are: • To review financial information to be released
yang akan dikeluarkan Perseroan, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Memberikan opini yang independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk Perseroan.
by the Company, such as financial statements, projections, and other financial information.
•
•
•
•
•
•
• •
•
•
•
To review the Company’s compliance with relevant Laws and Regulations.
•
To provide independent opinion in the event that there are dissenting opinions between management and the Company’s appointed Public Accounting Firm. To provide recommendation to the BOC on the appointment of a Public Accounting Firm based on independency, scope of assignment and audit fee.
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik berdasarkan independensi, ruang lingkup penugasan dan biaya audit. Melakukan penelaahan atas kinerja Audit Internal dan memonitor tindakan yang dilakukan manajemen untuk menindaklanjuti hasil audit. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. Memeriksa dan melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai keluhan yang berhubungan dengan Perseroan. Melakukan penelaahan atas implementasi program manajemen risiko oleh Manajemen. Melakukan penelaahan atas ketidaksetujuan yang dilaporkan terhadap proses akunting dan Laporan Keuangan Perseroan.
•
Mengkaji dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap potensi konflik
•
kepentingan. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.
•
•
•
• •
•
To review the Internal Audit performance and monitor on the action taken by management as follow up audit results. To report to the BOC the various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the BOD. To check and to report to the BOC on complaints related to the Company. To review the Risk Management program implemented by Management. To review any reported disagreements on the accounting process and the Company’s Financial Report. To review and provide recommendations to the BOC on the potential of conflict of interest. To safeguard the confidentiality of the Company’s documents, data and information.
Piagam Komite Audit
Audit Committee Charter
Piagam Komite Audit yang disetujui Dewan Komisaris
The Audit Committee Charter was approved by the
pada tanggal 10 Juni 2013 mengubah Piagam Komite Audit yang dikeluarkan pada tanggal 23 November 2009 telah sesuai dengan keputusan baru Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
BOC on 10 June 2013 to amend the Audit Committee Charter issued on 23 November 2009 in compliance with the new Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board Decision No. Kep643/BL/2012 dated 7 December 2012 regarding the Establishment and Guidelines for Work Implementation of Audit Committees.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
65
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Struktur dan Keanggotaan
Structure and Membership
Anggota Komite Audit dipilih oleh Dewan Komisaris berdasarkan kriteria independensi, keahlian, pengalaman dan integritas, seperti yang dipersyaratkan dalam peraturan. Keanggotaan Komite Audit ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No 002/ Dekom-MPPA/V/2013 tanggal 6 Mei 2013 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal RUPST Perseroan berikutnya, sesuai dengan masa jabatan
Members of the Audit Committee are chosen by the BOC based on the criteria of independency, expertise, experience and integrity, as required in the regulations. BOC Decision No. 002/Dekom-MPPA/V/2013 dated 6 May 2013 establishes membership for the period of one (1) year until the date of the Company’s next AGMS, conforming to the tenure of the BOC, as follows:
Dewan Komisaris, sebagai berikut: 1. Steven A. Martin – (Ketua/Komisaris Independen) Profil ringkas beliau dapat dilihat pada bagian profil Komisaris di halaman 89. 2. DR. Isnandar Rahmat Ali, SE, MM (Anggota Independen) Memperoleh gelar Doktor (S3) di bidang Ekonomi Manajemen dari Universitas Negeri Jakarta. Beliau memulai karir di beberapa perusahaan dan antara tahun 1980 dan 1989 beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Bhumy Bahari dan pada tahun 1989-2001 sebagai Wakil Presiden Direktur di Tokai Bank Lippo. Saat ini, selain menjadi dosen aktif di Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998, beliau juga menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Multipolar Tbk. 3. Lie Kwang Tak - (Anggota Independen) Antara tahun 2008-2009, beliau merupakan anggota Komite Audit Perusahaan. Beliau memulai karir pada tahun 1980 di perusahaan konsultan Touche Ross & Darmawan dan selanjutnya menjabat sebagai Direktur Trisula Corporation sejak tahun 1991; Direktur Eksekutif PT Southern Cross Textile Industries sejak tahun 2003 dan mitra PT Bina Semesta Analisindo sejak tahun 1985. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1982
1. Steven A. Martin – (Chairman/Independent Commissioner) For a brief profile, please refer to Commissioners profiles page 89. 2. DR. Isnandar Rahmat Ali, SE, MM (Independent Member) He graduated with a Doctorate (S3) degree in Economic Management from the Universitas Negeri Jakarta. He started his career in several industrial companies and between 1980 and1989 he was Vice President Director of Bank Bhumy Bahari and in 1989-2001 as Vice President Director at Tokai Bank Lippo. Currently, besides being an active lecturer at University Krisnadwipayana since in 1998, he is also Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Multipolar Tbk. 3. Lie Kwang Tak - (Independent Member) Between 2008-2009, he was previously a member of the Company’s Audit Committee. He began his professional career in the 1980s in the consulting firm of Touche Ross & Darmawan and subsequently held positions of Director of Trisula Corporation from 1991; Executive Director of PT Southern Cross Textile Industries from 2003 and partner of PT Bina Analisindo Semesta from 1985. He graduated from the Universitas Indonesia majoring in Economics.
Independensi Komite Audit
Audit Committee Independency
Independensi dari Komite Audit didefinisikan sebagai tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan
The independency of the Audit Committee is defined as not having family relations up to the second degree,
derajat kedua, hubungan bisnis atau hubungan lain dengan (lainnya) Komisaris, Direksi atau pemegang saham mayoritas serta tidak memiliki kepemilikan saham di Perseroan Dalam rangka memenuhi peraturan OJK, Ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen.
business relations or other relations with (other) Commissioners, Directors or the majority shareholders as well as having no shareholdings in the Company. To meet OJK regulation, the Chairman of the Audit Committee is an Independent Commissioner.
Rapat dan Kegiatan Komite Audit di Tahun 2013 Pada tahun 2013, Komite Audit mengadakan 4 kali rapat: 1. 21 Februari 2013 2. 7 Juni 2013 3. 23 Juli 2013
Audit Committee Meetings and Actions in 2013 In 2013, the Audit Committee held 4 meetings:
4. 23 Oktober 2013
4. October 23, 2013
66
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
1. February 21, 2013 2. June 7, 2013 3. July 23, 2013
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Perseroan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bertindak sebagai penghubung dalam menjalin komunikasi dengan OJK, BEI dan lembaga regulator lainnya, serta masyarakat umum, calon investor dan pemegang saham. Secara organisasional, Sekretaris Perusahaan berada di bawah Direksi dan bertanggung jawab menyediakan laporan kinerja Perseroan kepada Dewan Komisaris.
The Company has a Corporate Secretary to act as a liaison officer in carrying out the Company’s communications with the OJK, IDX and other regulators as well as the general public, potential investors and shareholders. The Corporate Secretary is organizationally under the BOD and provides performance reports to the Board of Commissioners.
Selain tugas-tugas yang sejalan dengan upaya pencapaian tujuan transparansi Perseroan, Sekretaris Perusahaan juga memiliki sejumlah tugas lainnya yaitu: • Mengikuti perkembangan Pasar Modal, terutama yang terkait peraturan-peraturan yang berlaku. • Menyediakan informasi yang dibutuhkan investor terkait dengan kondisi Perseroan. • Memberikan saran kepada Direksi mengenai kepatuhan terhadap ketentuan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. • Bertindak sebagai penghubung antara Perseroan dengan OJK, Bursa Efek Indonesia dan masyarakat serta profesi penunjang dalam semua kegiatan Perseroan (Corporate Actions).
In addition to duties in line with meeting the Company’s transparency objectives, the Corporate Secretary has a number of other duties including:
Profil Ibu Latif dapat dilihat pada bagian Profil Direktur pada halaman 92.
A profile of Ms. Latif may be found in the Director’s Profile section on page 92.
Dasar Pengangkatan
Basis of Appointment
Sekretaris Perusahaan dan tugas-tugasnya telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4, dan Peraturan BEI No. I-A butir III.1.8 dan Lampiran II dari Keputusan Direksi BEI No. Kep-305/BEJ/07-2004 butir C.15. Direksi menunjuk Lina Haryanti Latif, Direktur, sebagai Sekretaris Perusahaan pada tahun 2001, dan telah disetujui Dewan Komisaris.
The Corporate Secretary and associated duties are in line with Bapepam-LK Regulation No. IX.I.4, IDX Regulation No. I-A point III.1.8 and Attachment II of IDX Directors’ Decision No. Kep-305/BEJ/07-2004 point C.15. The BOD appointed Lina Haryanti Latif, a Director, as Corporate Secretary in 2001, as approved by the BOC.
Komunikasi Perseroan
Corporate Communications
Sekretaris Perusahaan, Komunikasi Perseroan dan Hubungan Investor adalah metode utama Perseroan
Corporate Secretary, Corporate Communications and Investor Relations are the Company's main method to
dalam membangun komunikasi dengan para pemangku kepentingan.
engage communications with stakeholders.
Hubungan Investor mengelola kepentingan strategis Perseroan untuk memastikan bahwa para investor dapat memiliki informasi yang akurat dan tepat waktu, beserta analisa dan penjelasan mengenai tindakan korporat dan kinerja Perseroan. Eksekutif Hubungan Investor memiliki pengetahuan di bidang keuangan, pemasaran, kepatuhan, dan tujuan Perseroan. Demikian pula dengan Eksekutif Public Relations yang juga memiliki pengetahuan dalam mengkomunikasikan informasi Perseroan untuk masyarakat luas.
Investor Relations manages the Company’s strategic interests in ensuring that investors have timely and accurate information, along with analysis and explanation of corporate actions and Company performance. Investor Relations executives are knowledgeable in finance, marketing, compliance, and the Company’s objectives. Similarly, Public Relations executives are equally knowledgeable in communicating the Company’s information to the public at large.
• • •
•
Follow the Capital Market developments, specifically the prevailing regulations Provide the public with all information needed by investors relating to the Company’s condition Advise the Directors regarding compliance with the provisions of Law No. 8 Year 1995 concerning the Capital Market and its implementing regulations Act as a liaison between the Company and OJK, Indonesia Stock Exchange and public as well as the supporting professionals in all Company activities (Corporate Actions).
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
67
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Berikut adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan di tahun 2013 antara lain:
Kegiatan Action
In 2013, the communication conducted or participated in the following:
Nomor Number
Pertemuan Analis Analyst Meetings Press Releases Press Releases Korespondensi Correspondence
57 4 50
Konferensi Pers Press Conferences
0
Paparan Publik Tahunan Annual Public Expose
1
Lokasi Location Jakarta, Singapore, Hong Kong, New York Jakarta Post, NYT, OJK, IDX
Jakarta
Website Perseroan (www.mataharigroup.co.id) dan website bisnis (www.hypermart.co.id) dapat diakses oleh investor, konsumen dan masyarakat. Perseroan juga memanfaatkan teknologi modern untuk berkomunikasi dengan konsumen melalui media sosial elektronik.
The Company’s corporate website (www.mataharigroup. co.id) and business website (www.hypermart.co.id) are accessible to investors, consumers and the public. The Company also utilizes modern technologies to communicate with its valued consumers through electronic social media.
Perseroan mempublikasikan komunikasi internal kepada seluruh karyawan melalui intranet dan email untuk informasi mengenai kebijakan SDM dan pelaksanaannya, risk awareness, tindakan korporat, budaya perusahaan, Tanggung Jawab Perusahaan (CSR) dan lain-lain.
The Company also publicizes internal communications to all employees through the intranet and emails for information about Human Resources policy and implementation, risk awareness, corporate actions, corporate culture, Corporate Social Responsibility ("CSR") activities and others.
Pemenuhan Persyaratan Sukuk Ijarah dan Obligasi
The Fulfillment of Requirements of Sukuk Ijarah and Bonds Payable
Pada tahun 2009 Perseroan telah menerbitkan obligasi Matahari Putra Prima III Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap terdiri dari Seri A untuk jangka waktu 3 tahun, Seri B untuk jangka waktu 5 tahun (“Obligasi”) dan Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II tahun 2009 yang terdiri dari Seri A untuk jangka waktu 3 tahun dan
In 2009 the Company issued Matahari Putra Prima III Year 2009 Bond with Fixed Interest Rate for the Series A for a 3-year period, Series B for a period of 5 years (“Bonds”) and Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II in 2009 consisted of Series A for a period of 3 years and Series B for a period of 5 years (“Sukuk Ijarah”).
Seri B untuk jangka waktu 5 tahun (“Sukuk Ijarah”). Perseroan telah menerapkan dan memenuhi seluruh kewajiban yang disyaratkan dalam perjanjian Obligasi dan Sukuk Ijarah serta selalu memastikan bahwa rasio keuangan berada dalam batas yang ditetapkan sesuai Perjanjian Perwaliamanatan. Pelaporan triwulanan kepada OJK perihal penggunaan dana telah disampaikan secara tepat waktu. Dana pelunasan Obligasi dan Sukuk Ijarah Seri B, yang akan jatuh tempo pada April 2014, telah disiapkan dan dicatat dalam akun Kas dan Setara Kas.
68
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
The Company has implemented and complied with all obligations required under the Bonds and Sukuk Ijarah agreements and always ensures that the financial ratios are within the limits specified in the Trustee Agreement. Quarterly reporting to OJK in connection with the use of proceeds has been submitted promptly. The funds for repayment of the Bonds and Sukuk Ijarah Series B, which will mature on April 2014, have been prepared, recorded in the Cash and Cash Equivalent account.
Penyelesaian Saham Treasuri
Settlement of Treasury Stock
Dari pelaksanaan program pembelian kembali saham (share buy-back) pada tahun 2003, Perseroan telah membeli kembali sejumlah 198.584.000 (seratus sembilan puluh delapan juta lima ratus delapan puluh empat ribu) saham dari pasar senilai Rp123.000.000.000,- (seratus dua puluh tiga miliar Rupiah) (saham treasuri). Merujuk pada ketentuan Pasal 37 ayat (4) UU Perseroan Terbatas No 40 tahun
From the implementation of share buy-back program in 2003, the Company has bought back 198,584,000 (one hundred ninety eight million five hundred eighty four thousand) shares from the market valued at Rp123,000,000,000 (one hundred twenty three billion Rupiah) (treasury stock). Referring to the provisions of Article 37 paragraph (4) of Limited Liability Company Law No. 40 year of 2007 and Bapepam–LK Regulation
2007 dan Peraturan Bapepam-LK No XI.B.2, Perseroan menyampaikan usulan kepada RUPST 2013 untuk melakukan penyelesaian saham treasuri melalui pengurangan modal disetor dan usulan tersebut telah disetujui.
No. XI.B.2, the Company proposed in the 2013 AGM to settle the Treasury Stock by reducing the paid-up capital and such proposal was approved.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyetujui pelaksanaan penyelesaian saham treasuri melalui pengurangan modal disetor dalam Keputusan No AHU34643.AH.01.02 2013 tanggal 26 Juni 2013. Efektif sejak tanggal persetujuan, komposisi struktur modal Perseroan menjadi sebagai berikut:
Ministry of Law and Human Rights approved the implementation of the settlement of Treasury Stock by reducing the paid-up capital in Decision No. AHU34643.AH.01.02 2013 dated 26 June 2013. Therefore effective from the date of the approval, the composition of Company’s capital structure has become the following: (i) Authorized capital remained unchanged at Rp540,000,000,000 (five hundred and fourty billion Rupiah) comprising 10,800,000,000 (ten billion eight hundred million) shares (ii) Paid-up capital reduced from the initial amount of Rp278,827,340,000 (two hundred and seventyeight billion eight hundred and twenty-seven million three hundred and forty thousand Rupiah) to Rp268,898,140,000 (two hundred and sixty-eight billion eight hundred and ninety-eight million one hundred forty thousand Rupiah) with number of shares at 5,377,962,800 (five billion three hundred and seventy-seven million nine hundred and sixtytwo thousand eight hundred).
(i) Modal dasar perusahaan tidak berubah yaitu sebesar Rp540.000.000.000 (lima ratus empat puluh milyar Rupiah) yang terdiri dari 10.800.000.000 (sepuluh milyar delapan ratus juta) lembar saham; (ii) Modal disetor berkurang dari jumlah awalnya sebesar Rp278.827.340.000,- (dua ratus tujuh puluh delapan milyar delapan ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh ribu Rupiah) menjadi Rp268.898.140.000,- (dua ratus enam puluh delapan milyar delapan ratus sembilan puluh delapan juta seratus empat puluh ribu Rupiah) dengan jumlah lembar saham sebanyak 5.377.962.800 (lima milyar tiga ratus tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus enam puluh dua ribu delapan ratus) lembar saham.
Daftar Pemegang Saham (DPS) dan Daftar Pemegang Saham Khusus
Register of Shareholders and Register of Special Shareholders
Sejak tahun 1992, Perseroan telah menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Pemegang Saham Khusus
Since 1992, the Company has been maintaining its Register of Shareholders and the Register of
Perusahaan, khususnya untuk Direksi dan Komisaris. Daftar-daftar pemegang saham tersebut membantu Perseroan mengidentifikasi potensi tindakan insider trading dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Special Shareholders, specifically for Directors and Commissioners. These registers help the Company to identify potential insider trading and conflict of interest transactions.
Daftar Pemegang Saham dicatat dan disimpan oleh PT Sharestar Indonesia sebagai Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan. Daftar Pemegang Saham Khusus dikelola dan disimpan oleh Sekretaris Perusahaan, sebagaimana diatur oleh ketentuan yang berlaku.
The Register of Shareholders is recorded and stored by PT Sharestar Indonesia as the Registrar of Securities designated by the Company. The Register of Special Shareholders is maintained by the Company’s Corporate Secretary, in compliance with regulation.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
69
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Permasalahan Hukum
Legal Issues
Selama tahun 2013, baik Perseroan maupun Direksi dan Komisaris tidak menghadapi tuntutan hukum dalam bentuk apapun yang apabila diputuskan dapat mengganggu aktivitas Perseroan atau posisi keuangan Perseroan. Laporan kontinjensi sebagaimana tercantum di dalam Laporan Keuangan tahun sebelumnya, dapat diselesaikan sepenuhnya.
During 2013, neither the Company nor its Directors and Commissioners faced legal action of any material nature which if decided against the Company would result in any disruption to Company activities or financial position. The reported contingency in last year’s Financial Report has been fully settled.
Perlindungan Pelanggan
Customer Protection
Pusat Pengaduan Pelanggan tersedia di setiap gerai untuk menangani keluhan. Keluhan tertentu, yang perlu mendapat perhatian, akan dilaporkan kepada Unit Manajemen Risiko yang berkoordinasi dengan Unit Komunikasi Perseroan untuk memberikan solusi atas kebutuhan pelanggan. Penanganan keluhan berjalan efektif, dimana hampir semua keluhan dapat diselesaikan dengan baik. Pelanggan juga mendapatkan manfaat dari gerai yang menerapkan ISO 22000 - Sistem Manajemen Keamanan Pangan, dan juga ISO 9001 - Sistem Manajemen Kualitas - yang akan diterapkan secara bertahap pada tahun 2014.
Customer Complaint Centers are available at each store to handle local complaints. Certain complaints, which need further attention, will be reported to Risk Management coordinating with Corporate Communications for solutions. Complaint handling continues to operate effectively with nearly all complaints being resolved properly. Customers also receive the benefits of the stores’ instituting the ISO 22000- Food Safety Management System, with the ISO 9001 – Quality Management system – planned for phased implementation in 2014.
Para pemasok dan mitra bisnis terlibat dalam proses yang menjamin perlakuan yang sama dan adil, selain itu, Perseroan mendorong pembelian lokal dan mendorong perkembangan pemasok UKM lokal untuk memenuhi standar kualitas Perseroan.
Suppliers and other business partners are engaged through established processes that assure equal and fair treatment, while the Company encourages local purchase and the building up of local SME (Small and Medium Enterprise) suppliers to meet the Company’s quality standards.
Perseroan juga memprioritaskan pengembangan karir tenaga kerja pada gerai dan level organisasi dengan perlakuan yang adil. Lokakarya, pelatihan dan program pengayaan menjadi fokus utama untuk lebih memberdayakan tenaga kerja Perseroan. Untuk
The Company also prioritizes its man power at both the store and organizational levels with equal treatment of career development. Intense workshops, training and enrichment programs are the main focus to further empower the Company’s workforce. For new
ekspansi gerai baru, Perseroan juga memprioritaskan perekrutan tenaga kerja setempat yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perkembangan ekonomi daerah serta meningkatkan lapangan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
store expansion, the Company also prioritizes local recruitment, expected to bring a positive influx to the regional economic development as well as to increase the employment rate both directly and indirectly.
Berdasarkan prinsip-prinsip GCG terbaik, perlakuan adil kepada karyawan dilakukan melalui proses negosiasi Lembaga Kerjasama Bipartit yang dilaksanakan secara rutin. Perseroan, melalui Departemen Sumber Daya Manusia, memonitor dan menanggapi kebutuhan
According to the best practices of GCG principles, employees are treated fairly through the regularly held Bipartite Cooperation Agency negotiation process. The Company, through the Human Resources department, monitors and responds to employee needs, while
karyawan, dan juga mendorong pelatihan untuk membangun kompetensi dan kedalaman kemampuan
pursuing training efforts to build up competence and management depth.
manajemen.
70
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Setiap gerai, maupun kantor pusat, terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan dan dilakukan secara berkala. Program ini mengedepankan visibilitas Perseroan sebagai sebagai peritel nasional, yang memanfaatkan jejaring yang dimilikinya. Program Donasi Konsumen melalui Cashier Collection adalah salah satu cara untuk menumbuhkan goodwill dan melibatkan staf, pelanggan dan LSM dalam menggelar sejumlah program sosial di seluruh penjuru negeri.
Each store, as well as head office, engages in community building programs of an on-going and periodic nature. These events highlight the Company’s high visibility as a national retailer, building on the Company’s network to gather resources. A continuing Consumer's Donation through a Cashier Collection program is one of those programs which generate goodwill and engage staff,
Perseroan memiliki program dengan Palang Merah Indonesia untuk menyelenggarakan donor darah rutin dari manajemen dan staf perusahaan. Selain itu, Perseroan juga telah membentuk satuan tugas khusus untuk mengkoordinasikan dan memobilisasi bantuan bencana alam di seluruh wilayah di Indonesia, berkoordinasi dengan beberapa LSM.
The Company has a regular program in coordination with the Indonesian Red Cross for regular blood donation from the Company’s management and staff. Moreover, the Company has also set up a special task force to coordinate and mobilize aid for natural disasters throughout all regions in Indonesia, coordinating with several leading NGOs (Non-Government Organizations).
Manajemen Risiko
Risk Management
Perseroan senantiasa memelihara dan memperbarui sistem identifikasi, analisis, pengelolaan dan mitigasi risiko, di bawah pengawasan Divisi Manajemen Risiko. Mengingat berbagai faktor risiko, baik yang bersifat normal maupun luar biasa, upaya tersebut ditekankan pada pengembangan terus menerus dari proses yang terstruktur dan sistematis untuk menghasilkan operasi bisnis yang berkelanjutan dan perbaikan kinerja.
The Company maintains and updates its systems to identify, analyze, manage and mitigate risk, overseen by the Risk Management Division. Given the wide range of normal business risks, and other extraordinary risks, emphasis is on continuous development of structured and systematic processes that result in sustainable business operations and enhanced performance.
Perseroan mengambil langkah-langkah spesifik berdasarkan strategi umum di bidang manajemen risiko sebagai berikut: • Mengintegrasikan proses manajemen risiko dengan proses bisnis Perseroan • Memperkuat tingkat kesadaran risiko (risk awareness) di seluruh level
The Company applies specific steps based on the following general strategies in the area of risk management: • Integrate risk management processes into the Company’s business processes • Increase risk awareness at all levels
•
•
• •
Mendorong pemberian umpan balik terhadap risikorisiko yang dihadapi Perseroan Memperkuat kompetensi personel manajemen risiko melalui pelatihan Pengembangan manajemen kelangsungan bisnis (Business Continuity Management) melalui perencanaan keberlangsungan bisnis (Business Continuity Planning).
customers and NGOs in providing a number of social programs across the country.
• •
Encourage regular feedback on risks faced by the Company Increase risk competency of risk management personnel through training Development of business continuity management through business continuity planning
Tujuan utama manajemen risiko Perseroan adalah untuk meminimalkan peluang timbulnya/eksposur dan/atau dampak dari ancaman-ancaman yang dapat diprediksi dan untuk mengoptimalkan pencapaian
The Company’s overall risk management objective is to minimize, as much as possible, the probability and/or impact of foreseeable threatening occurrences/ exposures and to optimize achievement of corporate
tujuan Perseroan.
objectives.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
71
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Risiko-risiko yang dihadapi Perseroan pada tahun 2013 terlihat di dua area utama: 1. Pertama, sebagai peritel di pasar, Perseroan bergantung pada kekuatan belanja dan tingkat kepercayaan konsumen dan bila perekonomian mengalami perlambatan atau Perseroan gagal mempertahankan posisi daya saingnya maka kinerja Perseroan akan terimbas secara negatif. Melalui pengembangan nilai-nilai yang kuat terhadap positioning kualitas di pasar dan perhatian terhadap kebutuhan pelanggan, Perseroan yakin dapat mengelola berbagai risiko tersebut dengan baik. 2. Kedua, ketergantungan Perseroan terhadap jaringan infrastruktur nasional untuk distribusi dan operasional gerai memunculkan risiko kelangsungan operasional gerai maupun kelangsungan pasokan, khususnya ketika terjadi gangguan usaha karena bencana alam atau kejadian berskala besar lainnya. Sejalan dengan rencana pertumbuhan bisnis, Perseroan tengah mengembangkan sistem yang kuat dan fleksibel, termasuk generator cadangan dan alternatif pasokan sekunder dalam rangka membantu memastikan kelangsungan operasionalisasi gerai termasuk ketika gangguan terjadi.
The main risks that the Company faced in 2013 can be
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Di seluruh bagian Perseroan, manajemen pada setiap level terlibat secara aktif bersama karyawan untuk mendukung penerapan kode etik dan nilai-nilai Perseroan. Dengan merujuk pada prinsip keadilan dalam GCG, praktek rekrutmen dan perlakuan terhadap karyawan di Perseroan dilakukan berdasarkan prosedurprosedur yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, dan bebas dari berbagai bentuk diskriminasi, baik diskriminasi gender, suku, agama, dan aspek lainnya.
Throughout the organization, management at all levels are actively engaged with employees to promote the Company’s code of conduct and values. All hiring practice and employee treatment, guided by the GCG principle of fairness, follows procedures that create a comfortable working environment, free of discrimination due to gender, race, religion and other aspects.
Kode Etik
Code of Ethics
Manajemen telah melakukan sosialisasi Kode Etik Perusahaan kepada seluruh karyawan mulai dari kantor pusat hingga ke gerai-gerai dan pusat distribusi untuk mengarahkan karyawan agar senantiasa bertindak sesuai Kode Etik Perusahaan.
Management has engaged employees from headquarters to stores and distribution centers with the Company’s code of conduct to create a motivated and directed work force, and to provide clarity of acceptable practices.
Melalui sosialisasi secara terus menerus ini akan tercipta lingkungan kerja yang positif, yang akan terlihat di
This continuing engagement creates a positive working environment, which is readily available and
setiap gerai Perseroan. Dengan membangun kepatuhan dan pengendalian internal, Kode Etik menjadi landasan yang kuat untuk membangun budaya perusahaan dan mendorong kerjasama yang memungkinkan Perseroan untuk tumbuh efektif dan cepat.
visibly noted in each of our stores. In combination with well communicated compliance and internal control measures, the Code of Conduct underpins the Company’s effective corporate culture, giving rise to the focused cooperation that allows the Company to grow effectively and rapidly.
72
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
viewed in two main areas: 1. Firstly, as a retailer in the mass market, the Company relies on strong consumer spending and trust, and should the economy suffer a slowdown, or the Company fail to maintain it's brand in a competitive position, there would be a negative effect on performance. By developing a strong value for quality positioning in the market and by remaining attentive to customer needs, the Company is confident to successfully manage these risks. 2. Secondly, the Company relies on a national infrastructure network for distribution and store operations, should there be a business interruption caused by natural disaster or other large scale incident, there is a risk of not being able to either keep stores open or fully stocked. In line with growth plans, the Company is developing robust and flexible systems, including back-up generators and secondary supply alternatives, to help ensure that stores remain operational despite disruptions.
Kode etik yang diluncurkan tahun 2002, telah disesuaikan beberapa kali dan dibagikan kepada karyawan dalam bentuk buklet dengan penekanan pada kebutuhan untuk menjadi bagian dari tim Perseroan. Kode etik memberi sudut pandang konseptual yang memberi penekanan pada landasan moral dalam mencapai tujuan, dan sudut pandang praktis melalui uraian definisi khusus dan larangan mengenai hal-hal seperti konflik kepentingan, memberi dan menerima hadiah dan gratifikasi, kepatuhan terhadap aturan, kerahasiaan informasi, dan pelaporan atas perilaku yang tidak etis.
The Code of Conduct, initially released in 2002, has undergone changes. A booklet is presented to each employee and stresses the need to be part of the Company team. The Code of Conduct provides a conceptual angle by stressing a moral foundation in achieving goals, and a practical angle by outlining specific definitions and prohibitions, such as conflict of interest, giving and receiving gifts and gratuities, regulatory compliance, information confidentiality and reporting of unethical behavior.
Sistem Whistleblowing
Whistleblowing System
Perseroan telah memiliki sistem whistleblowing yang berjalan efektif sejak tahun 2004. Kebijakan ini mendorong karyawan untuk melaporkan kemungkinan penyimpangan berdasarkan suatu sistem penghargaan, dan melengkapi Budaya Perusahaan yang ada. Tingginya tingkat kesadaran terhadap program dan minimnya pelanggaran yang dilaporkan oleh mekanisme pengendalian internal, menunjukkan bahwa program ini berhasil mencegah pelanggaran dan kondisi yang dapat memicu tindakan pelanggaran. Pendekatan yang digunakan Perseroan untuk menjaga kedisiplinan manajemen dapat berjalan selaras dengan keinginan perusahaan untuk menerapkan GCG di seluruh tingkatan organisasi.
The Company has an effective whistleblowing system in place since 2004. This policy of encouraging employees to step forward based on a rewards system complements the Company’s team approach of Corporate Culture. High awareness of the program and the lack of uncovering of fraud by internal control mechanisms indicate that the program is successful in preventing fraud and in preventing situations where fraud might be conceivable. This aspect of the Company’s approach of disciplined management supports the Company’s desire to implement GCG across all organizational levels.
Audit Internal
Internal Audit
Struktur Audit Internal
Internal Audit Structure
Piagam Audit Internal ditetapkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 21 Desember 2009, secara berkala dilakukan pembaruan sesuai dengan kebutuhan. Audit Internal bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dan berkoordinasi serta melaporkan kegiatan kepada Komite Audit.
The Internal Audit Charter was determined by the BOD and approved by the BOC on December 21, 2009, though updates are made periodically as needed. Internal Audit reports to the President Director while also coordinating with and reporting activities to the Audit Committee.
Peran dan Fungsi
Roles and Function
Tanggung jawab utama Audit Internal adalah memberikan pendapat secara independen terhadap sistem pengendalian internal dan sistem manajemen resiko yang dijalankan oleh Perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya; dan memberikan saran dan rekomendasi yang berkaitan dengan perbaikan sistem pengendalian internal dan sistem manajemen resiko.
The role and function of Internal Audit is to provide independent assurance regarding the effectiveness of internal control and risk management that are implemented by the Company in carrying out its business activities as well as to provide improvement through assurance and consulting activities.
Tugas dan Tanggung jawab
Duties and Responsibilities
a. Membuat dan melaksanakan Rencana Kerja Internal Audit Tahunan; b. Melakukan verifikasi dan evaluasi terhadap implementasi sistem pengendalian internal dan sistem manajemen resiko sesuai dengan peraturan Perusahaan;
a. To prepare and implement the Annual Internal Audit Plan b. To test and to evaluate the implementation of the internal control and risk management system, in accordance with the Company’s policies.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
73
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance c. Memberikan rekomendasi dan pendapat untuk perbaikan setiap bisnis proses di semua lini manajemen; d. Membuat laporan terhadap temuan audit untuk juga diberikan kepada Presiden Direktur dan Komite Audit; e. Melakukan monitor, analisa, pelaporan terhadap implementasi dari perbaikan fungsi pengendalian internal yang telah disepakati oleh manajemen; f. Melakukan audit khusus
c. To give recommendations for improvement and objective information about the activities under review at all management levels d. To prepare reports on audit findings and to provide such reports to the President Director and the Audit Committee e. To monitor, analyze, and report the execution of follow ups on improvements as recommended
Lingkup Kerja
Scope of Work
Ditambah dengan beberapa audit khusus yang diminta oleh Manajemen, lingkup kerja Departemen Audit Internal secara umum dibagi menjadi tiga bagian:
In addition to several ad-hoc assignments requested by management, in general, the internal audit department's scope of work, is divided into three areas: a. Risk based audit on certain selected business processes. Further, on follow up audit, the Auditee is required to implement the agreed “actions to be taken” as a result of reported audit findings immediately upon completion of the audit.
a. Audit berbasis resiko yaitu audit yang berfokus terhadap alur bisnis yang memiliki resiko terbesar. Lebih lanjut, unit bisnis diwajibkan untuk melakukan implementasi terhadap rekomendasi yang telah disepakati secepatnya setelah berakhirnya pekerjaan audit. b. Verifikasi berkala atas self-assessed internal control rating. c. Melakukan review atas Laporan Pengecualian (exception report). Audit Internal secara terus menerus melakukan monitor terhadap kemungkinan terjadinya pengendalian internal yang tidak berhasil. Audit terhadap suatu alur bisnis atau sejumlah transaksi tertentu akan dilakukan apabila tingkat resiko meningkat.
f.
To conduct special audit as required
b. Regular verification (“desk audit”) of self-assessed internal control rating c. Review of Exception Reports. Internal Audit continuously monitor potential internal control breakdown via review of certain exception reports. When necessary an ad-hoc process or transactional audit would be conducted based on the increasing likelihood of risk after review of those exception reports.
Objektif Audit
Audit Objectives
Secara singkat, objektif audit mencakup audit terhadap kepatuhan, akuntabilitas/tanggung jawab, kebenaran transaksi, penelaahan terhadap pengawasan terhadap
In summary, audit objectives cover compliance check, proper accountability/authority, existence of transactions, review controls on asset safeguarding,
asset-aset perusahaan, klasifikasi pembukuan yang benar, kelengkapan transaksi, pelaporan yang tepat waktu, dan pencatatan transaksi yang benar.
proper classification of accounts, completeness of transactions, proper cut off (timeliness), proper recording of transactions.
Tim Audit Internal
Internal Audit Team
Saat ini Audit Internal memiliki 9 (sembilan) personil. Struktur dan keanggotaan saat ini telah disetujui
Internal Audit currently has 9 (nine) personnel. The current structure and membership was approved by
berdasarkan Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris pada tanggal 21 April 2010, dan menunjuk Freddy Tigor Sihite sebagai Kepala Audit Internal.
BOD Decision and approved by the BOC on 21 April 2010, appointing Mr. Freddy Tigor Sihite as Head of Internal Audit.
Profil Kepala Audit Internal
Profile of Internal Audit Head
Bapak Sihite adalah lulusan Universitas Indonesia dengan latar belakang pendidikan di bidang Ekonomi dan Akuntansi. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2008 dan memiliki pengalaman dalam Audit Keuangan, Audit Internal dan Manajemen Risiko
Mr. Sihite is a graduate of Universitas Indonesia with an educational background in Economics and Accounting. He joined the Company in 2008 and has experience in the application of the Financial Audit, Internal Audit and Enterprise Wide Risk Management
di beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia.
in several countries in Asia, including Indonesia.
74
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Pada awal karirnya, beliau bergabung dengan Ernst & Young Indonesia, dan PricewaterhouseCoopers Singapura sebagai Financial and Audit Internal dan konsultan Manajemen Risiko. Sejak tahun 2003, ia telah terdaftar sebagai anggota dari Institut Internal Audit Indonesia.
Early in his career, he joined with Ernst & Young Indonesia, and PricewaterhouseCoopers Singapore as Financial and Internal Auditor and Risk Management consultant. Since 2003, he has been registered as a member of the Institute of Internal Audit of Indonesia.
Pelaksanaan Audit Internal 2013
2013 Internal Audit Work
Sesuai dengan arahan bisnis perusahaan, fokus dari audit yaitu pada alur bisnis yang berhubungan dengan persediaan, aset, pengeluaran biaya dan pembelian. Berikut adalah lingkup audit sesuai dengan Rencana Kerja Audit Internal 2013 yang telah ditelaah oleh Komite Audit dan disetujui oleh Manajemen: a. Manajemen persediaan dan operasional toko Antara lain, audit kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur yang meliputi alur bisnis manajemen persediaan, manajemen kas, pegawai, integritas harga. Audit tersebut juga meliputi manajemen fisik barang dan pencatatan transaksi untuk beberapa unit toko yang terpilih. b. Manajemen pembelian dan penerimaan rabat Meliputi audit kepatuhan terhadap pembelian barang merchandising (barang yang dijual di gerai) dan audit untuk memastikan kelengkapan penerimaan lainnya dari pemasok sesuai dengan perjanjian yang disepakati. c. Pembelian dan biaya Antara lain, audit terhadap alur bisnis seleksi pemasok, proses pemesanan barang, penerimaan barang/servis pekerjaan sampai dengan pembayaran.
In line with the business, focus of the audit merely on business process relates to inventory, assets, expenses and procurement. During 2013, the following audit areas as stated in the Annual Audit Plan reviewed by the Audit Committee and approved by Management:
Berdasarkan hasil audit, walaupun ada beberapa temuan yang tidak signifikan, Audit Internal memberikan keyakinan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan sudah berjalan secara efektif.
Based on the review, despite minor findings, the Internal Audit was assured that the internal control effectiveness of the Company remained solid.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Pengendalian internal merupakan kebijakan dan mekanisme yang ditetapkan oleh Manajemen di dalam sebuah perusahaan. Tujuan dari upaya ini adalah untuk memberi keyakinan yang memadai pada area-
Internal control comprises policy and mechanisms across the Company as determined by management. The goals of these efforts are to provide reasonable assurance of the following:
area sebagai berikut: • Efektivitas dan efisiensi operasional
•
Operational effectiveness and efficiency
• • • •
Efektivitas cash collection Manajemen pengendalian persediaan Reliabilitas pelaporan keuangan Pemeliharaan aset dan kemampuan Perseroan
• • • •
•
Pemenuhan terhadap aturan dan hukum yang berlaku
•
Cash collection effectiveness Inventory management control Reliability of financial reporting Maintenance of Company assets and business abilities Compliance with applicable laws and regulations.
a. Store operations and inventory Among others, audit of inventory management, cash management, personnel and price integrity business process with regards to the compliance with the policies and procedures. The audit covers handling of physical goods and recording of transactions at selected stores. b. Merchandising and other income This includes compliance audit in merchandising and audit of completeness of other income in compliance with the Trading Terms agreed with suppliers. c. Procurement and expenses Among others, audit of supplier selection process, ordering process, hand-over of goods or services rendered from suppliers to the Company and payment process in compliance with the agreement.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
75
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Komponen Pengendalian Internal di dalam Perseroan terdiri dari:
The components of Internal Control applied within the Company include:
• Lingkungan Pengendalian
• Control Environment
Dalam rangka meminimalisir risiko dan mencegah kerugian Perseroan, maka pengendalian lingkungan internal dan lingkungan eksternal dilakukan secara berkesinambungan dalam suatu sistem pengendalian yang yang menyeluruh. Manajemen pengendalian lingkungan internal dan eksternal mengacu pada Pedoman Perseroan yang merinci secara lebih lanjut kebijakan Perseroan, prosedur
To minimize risk and prevent loss to the Company, control of the internal environment and external environment are in a continuing process within overall system control. Internal control and external control environment management is guided by the Company Manual which details Company policy, standard operating procedures and specific work practices developed by the Company.
operasi standar dan praktek-praktek khusus yang dikembangkan oleh Perseroan. Pengendalian lingkungan internal ditempuh melalui sistem self-assessment yang dapat diverifikasi oleh atasan masing-masing dan tim manajemen risiko. Pengendalian lingkungan eksternal dikelola dengan melibatkan para pemangku kepentingan lainnya seperti instansi pemerintah dan badan regulator, termasuk pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
• Tinjauan Risiko Melalui tinjauan operasional bulanan, Audit Internal, Siklus Kendali Mutu Ritel, dan lainnya, Perseroan menyusun strategi untuk meminimalisir risiko dan mencegah terjadinya kerugian. Hal ini merupakan tujuan utama keberlangsungan usaha.
• Aktivitas Pengendalian Seluruh kegiatan operasional dikendalikan melalui mekanisme check list yang terdiri dari check list harian, mingguan dan bulanan. Kegiatan-kegiatan ini dirangkum dalam tinjauan bulanan kinerja operasional setiap unit bisnis, yang menjadi dasar yang kuat untuk melakukan self-assessment yang dapat diverifikasi.
• Informasi dan Komunikasi
The Internal Control environment undergoes a self assessment system and is open to be verified by each respective superior and risk management team. The External Control environment is managed through engagement with other stakeholders such as government agencies and regulators, including local, provincial and national authorities.
• Risk Assessment Through a system of monthly reviews, internal audits, Retail Quality Control cycle counts, and others, strategies are developed to minimize risk and prevent loss as a central objective of business continuity.
• Control Activities All operational activities are controlled through check list mechanisms consisting of daily checklist, weekly checklist and monthly checklist. This is compiled within a monthly operational performance review of each business unit, providing a sound basis for a verifiable self assessment.
• Information & Communication
Perseroan menerapkan sistem komunikasi ke segala arah, baik top down, bottom up maupun sideways. Dengan pendekatan ini, maka Perseroan dapat meminimalkan keterbatasan pemahaman
Top down, bottom up and sideways communication systems exist within the organization structure. On this basis, lack of understanding is minimized and action, as the main objective of communication,
sehingga Perseroan dapat mengambil tindakan secara efektif, efisien dan dapat dilacak.
will be more effective, efficient and traceable.
76
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
• Monitoring Monitoring terhadap seluruh sistim pengendalian memungkinkan berjalannya penyempurnaan proses di seluruh lini bisnis secara berkelanjutan dan memastikan bahwa mekanisme pengendalian dapat berfungsi dengan baik dalam batasan parameter-parameter yang ditetapkan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
• Program Pengurangan, Daur Ulang, dan Penggunaan Ulang
• Monitoring Monitoring of the whole control system allows for continuous process improvement in all business lines, ensuring that system control mechanisms functioning properly within parameters according to the targeted objectives.
• Reduce, Recycle and Reuse Program
Pengolahan dan pembuangan limbah oleh Perseroan dilakukan dengan mengacu pada Pedoman Perseroan mengenai Keamanan Pangan, khususnya Prasyarat program pengelolaan limbah. Area pengelolaan limbah dilengkapi dengan sistem penampungan yang efisien dan senantiasa dipertahankan dalam keadaan baik serta terpelihara. Seluruh saluran penampungan limbah (termasuk sistem saluran pembuangan) dibangun sedemikian rupa sehingga tidak mengkontaminasi pasokan air minum. Seluruh pipa air limbah didesain dengan baik dan diarahkan langsung ke saluran pembuangan.
In the Company Food Safety Manual, chapter on Prerequisite Programs regarding waste management, the Company addresses effluent and waste disposal. Processing areas have an efficent effluent and waste disposal system and are always maintained in good order and repair. All effluent lines (including sewer systems) are constructed to avoid contamination of potable water supplies. All waste pipes are properly trapped and lead to a drain.
Sistim pengelolaan limbah, termasuk pada areaarea non-fresh, telah didesain secara tepat mangacu pada prosedur pengelolaan yang meliputi kewenangan, pengendalian volume, dan monitoring.
Waste management systems, including for the nonfresh area, have been designed through a proper process based waste management procedure, with authorization, volume controls and monitoring.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
77
Laporan Komite Audit Audit Committee Report Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. KEP-643/BL/2012 tertanggal 7 Desember 2012 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. 305/BEJ/07-2004 tertanggal 19 Juli 2004 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, kami selaku Komite Audit Perseroan telah:
In compliance with the regulation as stipulated in the Bapepam-LK Chairman Decree No. Kep-643/ BL/2012 dated December 7, 2012 and The Jakarta Stock Exchange Regulation No. I-A Attachment of IDX Chairman No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 regarding the General Rules on the Registration of the Equity like Securities on the Stock Exchange, the Audit Committee has performed the following:
1. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan, Proyeksi Keuangan dan informasi keuangan lainnya dari Perseroan untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013; 2. Melakukan penilaian terhadap pemilihan Akuntan Publik yang direkomendasikan oleh Direksi; 3. Menelaah independensi dan objektivitas Akuntan Publik; 4. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh resiko Perseroan yang substansial telah tercakup serta dipertimbangkan secara memadai (adequate), yang meliputi: a. Area dimana sistem pengendalian internal sangat kritikal; b. Area yang berpotensi meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya; c. Area yang mengandung resiko tinggi penyalahgunaan wewenang; d. Area yang rawan penyelewengan; e. Aspek operasional, keuangan, dan teknologi informasi. 5. Melakukan penelaahan terhadap temuan audit dan pelaksanaan rekomendasi audit; 6. Melakukan penelaahan atas keefektifan pengendalian internal Perseroan; 7. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar
1. Review the Company’s Financial Statements, Financial Projections and other Financial information from Company for one year period ending at December 31, 2013; 2. Evaluation of the appointment of the External Auditors recommended by the Board of Directors; 3. Review of the independency and objectivity of the External Auditor; 4. Review of the adequacy of the examination conducted by the External Auditor to ensure that all the Company’s critical risks have been covered and adequately addressed, to include: a. Areas where the internal control system is critical; b. Potential areas where to increase profitability and cost efficiency; c. Areas where the risk of authority of abuse high prevailing. d. Areas sensitive to misconduct; e. Operational, financial, and information technology aspects; 5. Review of audit findings and the implementation of the auditors’ recommendation; 6. Review of the effectiveness of the Company’s internal control; 7. Review of the Company’s compliance with the capital market and other laws relevant to its activities.
modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Dalam melakukan penelaahan di atas, di samping
In the performance of the above-mentioned reviews,
mencermati Laporan Keuangan, laporan hasil pemeriksaan Audit Internal serta Risalah Rapat Direksi Perseroan, kami melakukan pengamatan atas prosedur dan kebijakan akuntansi, pengujian keefektifan pengawasan terpadu dalam kegiatan operasional dan mencermati serta melakukan diskusi secara intensif dengan Manajemen, Audit Internal Perseroan dan Akuntan Publik.
besides examinations of the Company’s financial report, the Internal Auditors’ findings and the minutes of the Board of Directors meetings, the Audit Committee has examined the Company’s accounting policies and procedures, tested the effectiveness of the integrated built-in control in its operational activities, and conducted intensive discussions with the Management, the Internal as well as the External Auditors.
78
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Memenuhi kewajiban pengungkapan hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut kami sampaikan bahwa: a. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif, yang secara terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi serta diawasi oleh Dewan Komisaris; b. Laporan keuangan yang telah disusun dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia; c. Perseroan selalu mematuhi peraturan perundangundangan pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; d. Pemilihan Akuntan Publik untuk tahun 2013 yang direkomendasikan oleh Direksi dengan mempertimbangkan aspek independensi dan kompetensi dan disetujui oleh Dewan Komisaris yang telah menerima wewenang dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2013; dan e. Tidak ditemukan adanya potensi penyalahgunaan wewenang atau penyelewengan yang memerlukan perhatian serta pertimbangan dari Dewan Komisaris Perseroan.
Jakarta, 31 Desember 2013 Komite Audit PT Matahari Putra Prima Tbk
Steven A. Martin Ketua Chairman
In the fulfillment of its responsibility to disclose its examination results to the Company’s Annual Report, the Audit Committee herewith reports that: a. The Company’s business activities have been conducted under effective internal control, whose quality has been continually improved in accordance with the policies set by the Board of Directors and under the supervision of the Board of Commissioners. b. The Financial Statements have been properly prepared and presented in accordance with the generally accepted accounting principles in Indonesia. c. The Company has always complied with the capital market and other regulation relevant to its activities. d. The appointment of the External Auditor has been recommended by the Board of Directors on the basis of their competence and independency, and approved by the Board of Commissioners mandated by the shareholders at the General Shareholders’ Meeting on April 5, 2012. e. No potential of the abuse of authority or misconduct have been identified which need the attention and the consideration of the Company’s Board of Commissioners.
Jakarta, December 31, 2013 The Audit Committee of PT Matahari Putra Prima Tbk
DR. Isnandar Rachmat Ali, S.E., M.M Anggota Independen Independent Member
Lie Kwang Tak Anggota Independen Independent Member
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
79
80
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Program CSR MPPA diarahkan kepada seluruh pemangku kepentingan, dengan memanfaatkan jaringannya untuk kepentingan pelanggan, pelestarian lingkungan, pengembangan sosial kemasyarakatan, serta pemberdayaan masyarakat. MPPA addresses Corporate Social Responsibility issues for all stakeholders, utilizing its networks for the benefit of customers,environmental protection, social and community development, and community empowerment.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
81
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Program CSR MPPA diarahkan untuk dapat menyentuh seluruh pemangku kepentingan. Perseroan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang difokuskan pada pengembangan masyarakat dan pendidikan. Perseroan memiliki pedoman yang berlaku di seluruh organisasi guna mempertahankan standar kualitas, terutama yang terkait dengan keamanan produk serta perlindungan konsumen. Selain bidang tersebut, gerai-gerai secara individu dapat melakukan program-program khusus sesuai kebutuhan dan standar lokal. Perseroan tengah mengkompilasi berbagai pendekatan dan program lokal tersebut yang menonjolkan berbagai tema dan efektivitas pelaksanaannya.
MPPA addresses Corporate Social Responsibility (CSR) issues for all stakeholders. The Company is directly involved in various social activities focusing on community development and education. While certain guidelines have been prepared across the whole organization to maintain consistent quality standards, especially as regards to product safety and consumer protection, there are other areas where individual stores undertake specific programs that meet local needs and standards. The Company is in the process of compiling these various local approaches and programs, highlighting themes and evaluating the effectiveness.
Pada tingkat kantor pusat, Perseroan terlibat dalam berbagai kerja sama kemitraan jangka panjang dengan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia guna menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan mengelola program-program tertentu, seperti program donasi.
At head office level, the Company has engaged in a variety of long term cooperative partnerships. Working with various Indonesian NGOs, the Company reaches out to various communities managing certain programs, especially the effective donation program.
82
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Pekerjaan tambahan perlu dilakukan guna mengembangkan pendekatan pengembangan masyarakat dan perlindungan lingkungan di lingkup nasional, untuk menyeimbangkan efektivitas program yang berkelanjutan dan memberikan hasil yang positif.
Additional work must be done to develop nation-wide approaches to social and community development and environmental protection in an effort to balance sustainable program effectiveness and positive results.
Beberapa aspek dalam CSR difokuskan pada:
Several aspects of CSR are focused within key categories: • Environment MPPA puts high priority on the environmental issues for all stores. Certain measures have been taken to foster a better environment surrounding the stores. At the customer level, the Company actively promotes reducing the usage of plastic bags and using reusable alternatives. This effort is effectively communicated through displays, cashiers’ knowledge and communication to customers.
•
Lingkungan MPPA menempatkan prioritas tinggi pada isuisu lingkungan di semua gerai. Langkah-langkah tertentu telah diambil untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik di sekitar gerai. Di tingkat pelanggan, Perseroan aktif mempromosikan penggunaan tas belanja daur-ulang untuk mengurangi penggunaan tas plastik. Upaya ini dikomunikasikan secara efektif melalui display, serta pengetahuan dan komunikasi kasir kepada pelanggan. Di tingkat operasional gerai, Perseroan memberikan penekanan pada pengelolaan limbah dan pembuangannya. Perseroan juga memastikan bahwa semua prosedur operasi standar telah dikomunikasikan dengan baik, karyawan telah diberi pelatihan, serta seluruh karyawan memperoleh informasi umum termasuk mengenai prosedur operasi standar pada situasi kritis. Upaya ini mulai menghasilkan manfaat, dibuktikan dengan diterimanya Sertifikasi ISO oleh Perseroan untuk kualitas pengelolaan operasional di beberapa gerai.
•
Pengembangan Sosial dan Masyarakat Perseroan memberikan perhatian pada pengembangan sosial, khususnya pengembangan
At the store operation level, the Company also puts strong emphasis on managing material waste including proper disposal. The Company also ensures that all standard operation procedures are well communicated, personnel trained and general information conducted to all staff including emergency SOP at critical situations. This effort has started to yield benefits as the Company has received several ISO Certifications at some of its stores for proper store operational management excellence.
•
Social and Community Development The Company places attention toward social development, especially on community
masyarakat dan pendidikan. Di tingkat gerai, Perseroan rutin mengadakan pelatihan bagi
development and education. At the store level, the Company regularly gives workshops for local small
pemasok kecil lokal dalam hal keamanan penanganan makanan, kualitas makanan, cara
suppliers for food handling safety, food quality, proper cooking and other issues. These efforts
memasak yang benar, dan isu-isu lainnya. Upaya ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Perseroan dalam hal peningkatan pengetahuan pemasok sehingga kualitas produk makanan yang dipasok juga menjadi lebih baik. Perseroan juga mendukung pendidikan bagi anak-anak, dan dari waktu ke waktu memberikan donasi finansial, buku-buku, alat belajar dan barang bermanfaat lainnya untuk membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan di daerah-daerah tertentu.
are expected to yield benefits to the Company with better knowledge and higher food quality delivered by these small suppliers to the stores. The Company also encourages high importance for children’s education, where at certain times the Company gives donations for disadvantaged schools in certain regions with financial aid, books, teaching tools and other helpful materials.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
83
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Selain itu, Perseroan juga bekerja sama dengan kelompok perusahaan induk pemegang saham utama untuk selalu tanggap membantu korban bencana alam. Pada tahun 2013, banjir Jakarta dan letusan Gunung Sinabung adalah contoh di mana Perseroan mengerahkan bantuan bagi para korban musibah. •
Perlindungan Konsumen Sebagai perusahaan ritel, MPPA selalu menempatkan konsumen sebagai prioritas tertinggi. Perseroan memastikan bahwa semua produk yang ditawarkan di gerai-gerainya telah memenuhi standar kualitas tertentu dalam hal bahan, kemasan dan elemen lainnya. Dalam hal kepatuhan, Perseroan memastikan bahwa produk yang ditawarkan telah mendapatkan sertifikasi dari pihak yang berwenang dan memuat informasi penting mengenai bahan, tanggal kadaluarsa dan informasi penting lainnya, di mana semua ini ditujukan untuk perlindungan konsumen.
84
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Moreover, the Company, coordinating with its parent shareholder group, is always at the front line in helping victims for natural disasters. In 2013, the Jakarta floods and the eruption of Mount Sinabung were examples where the Company deployed aid in a timely manner for the unfortunate victims.
•
Consumer Protection As a retail company, MPPA always put consumers as the highest priority. The Company ensures that all products offered at stores have passed certain quality standards in term of ingredients, packaging and other elements. For compliance, the Company ensures that products being offered have certifications from the regulatory authority and includes important information about ingredients, expiration dates and other important information, where all of these are aimed at customer protection.
Perseroan juga mengadopsi kebijakan pengembalian barang apabila konsumen tidak puas dengan produk yang dibeli, dengan kondisi dan persyaratan tertentu. Di saat tertentu, Perseroan menjamin harga yang paling kompetitif untuk produk-produk tertentu, dimana pelanggan dapat meminta pengembalian uang atas perbedaan harga apabila pelanggan menemukan produk yang sama di tempat lain dengan harga yang lebih rendah selama periode promosi.
The Company has a return policy should the customers not be satisfied with the products bought, subject to certain conditions. During certain promotion times, the Company guarantees to offer the most competitive pricing for certain products with customers able to claim and get a refund of the price difference should they find the same products bought with lower pricing during this promotion period.
Program Kepedulian Masyarakat
Community Engagement Programs
Komitmen MPPA untuk mewujudkan kepedulian dan tanggung jawab sosialnya dilakukan melalui berbagai program dan aksi sosial melalui upaya terkoordinasi dengan unit Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty, di antaranya:
MPPA’s commitment to demonstrate and raise awareness and social responsibility is manifested in a variety of programs and social activities, coordinating efforts by Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty, including:
5 September 2013 - Hypermart Bekerjasama dengan Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga mengadakan program Penyuluhan Gizi dan Pemeriksaan Kesehatan Anak Gratis bertepatan dengan peresmian gerai Hypermart ke 87 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
September 5, 2013 – Hypermart cooperated with Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga in conducting free nutrition consultations and checkups during Hypermart’s 87th store opening in Pangkalan Bun, Central Borneo.
9 Desember 2013 – PT Matahari Putra Prima, Tbk melalui Hypermart, Foodmart dan Boston Health and Care, bekerja sama dengan Grup Lippo yang merupakan holding group Perseroan menyerahkan bantuan kepada korban bencana alam Gunung Sinabung di Medan.
December 9, 2013 – MPPA through Hypermart, Foodmart, Boston Health & Beauty, cooperated with Lippo Group - the Company’s holding group, and donated for the victims of the Mount Sinabung eruption in Medan.
19 Desember 2013 – MPPA menyerahkan hasil donasi pelanggan Hypermart, Foodmart & Boston kepada Dompet Dhuafa melalui program Infak via kasir periode 15 Juni – 13 Agustus 2013. Dana yang terkumpul sebesar Rp1.766.137.618. Program ini telah berjalan selama 8 tahun. Penyerahan donasi dilakukan secara
December 19, 2013 – MPPA submitted customers’ donations from Hypermart, Foodmart & Boston Health & Beauty to Dompet Dhuafa through the Infaq Program for the period of June 15 – August 13, 2013 in the total amount of Rp1,766,137,618. This program has been conducted between MPPA and Dompet Dhuafa
simbolis oleh Emi Nuel, Foodmart Operations, Wahyu, Store Manager Hypermart, serta Duta Dompet Dhuafa
for the last 8 years. The symbolic donation was given by Emi Nuel, Foodmart Operations, Wahyu, Hypermart
Yovie Widianto kepada Direktur Penggalangan Sumber Daya Dompet Dhuafa, M. Thoriq Helmi.
Store Manager and Dompet Dhuafa Ambassador, Yovie Widianto to Dompet Dhuafa’s Director of Fund Raising & Resources, M. Thoriq Helmi.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
85
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 19 Desember 2013 – PT Matahari Putra Prima, Tbk bekerjasama dengan Group Lippo yang merupakan holding group Perseroan menyerahkan bantuan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Papua, Manokwari, Papua Barat. Bantuan ini adalah bantuan yang secara rutin setiap tahun diberikan kepada 10 universitas negeri di seluruh Indonesia. 28 Desember 2013 - Hypermart bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia meluncurkan program donasi pelanggan melalui mekanisme pengumpulan donasi melalui kasir di seluruh gerai Hypermart. Program ini diluncurkan bertepatan dengan peresmian gerai Hypermart ke 98 di Cinere, Jakarta Selatan.
86
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
December 19, 2013 – MPPA cooperated with Lippo Group – the Company’s holding group, and gave student financial aid to outstanding students at Universitas Negeri Papua, Manokrawi, Papua. This aid is part of the annual financial aid disbursed to 10 universities across Indonesia.
December 28, 2013 – Hypermart together with the Indonesian Cancer Foundation have a customer donation program through all Hypermart’s cashiers. This program was launched during Hypermart’s 98th store opening in Cinere, South Jakarta.
Data Perseroan Corporate Data
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Menjabat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2004, menjadi Komisaris Utama pada tahun 2013. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Matahari Department Store Tbk (MDS). Karirnya dimulai sebagai management trainee di John Lewis Partnership Store, UK (1965-1970), General Manager di Booker Group Zambia (1965-1970) dan Edgars Stores Ltd, Afrika Selatan (1970-1999) dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director. Beliau bergabung dengan Perseroan pada tahun 2001 dan menjadi Senior Advisor dan CEO Matahari Department Store. Beliau adalah lulusan NRDC dari St Martins College London.
John Bellis Presiden Komisaris President Commissioner
Became an Independent Commissioner in 2004, becoming President Commissioner in 2013. Currently, he also serves as President Commissioner of PT Matahari Department Store Tbk (MDS). His career started as a management trainee at John Lewis Partnership Stores, UK (1965-1970), General Manager Booker Group Zambia (1965-1970) and Edgars Stores Ltd, South Africa (1970-1999) with latest position as Managing Director. He joined the Company in 2001 becoming Senior Advisor and CEO of Matahari Department Store. He is a NRDC graduate of St Martins College London.
Bergabung dengan Dewan Komisaris sebagai Presiden Komisaris pada tahun 2012, dan menjadi Wakil Presiden Komisaris pada tahun 2013. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Lippo Group, Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk, Komisaris PT First Media Tbk, Presiden Berita Satu Media Holding dan Presiden Komisaris PT Multipolar Tbk. Pengalaman profesional beliau meliputi beberapa posisi penting termasuk Menteri Tenaga Kerja (1998), Menteri Negara Perumahan dan Permukiman (1998-1999) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (1982-2009). Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia dan Master of International Public Policy dari John Hopkins University, Washington DC.
Theo L. Sambuaga Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Joined the Board as President Commissioner in 2012, becoming Vice President Commissioner in 2013. Currently, he also serves as President of Lippo Group, President Commissioner of Lippo Karawaci Tbk, Commissioner of First Media Tbk, President of Berita Satu Media Holding and President Commissioner of Multipolar Tbk. His professional experience included several key positions including Minister of Labour (1998), Minister of State for Housing and Settlement (1998-1999) and member of the Constitutional Committee (1982-2009). He obtained his Bachelor Degree in Social and Political Studies from University of Indonesia and Master of International Public Policy from John Hopkins University, Washington DC.
88
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Menjabat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2013. Pada tahun 2009, beliau diangkat sebagai CEO-Retail Group di Perseroan. Karir profesionalnya dimulai pada tahun 1973 dengan bekerja di JC Penney dan Saks, bergabung dengan McRae’s pada tahun 1998 sebagai CEO. Beliau menjadi konsultan bisnis independen pada tahun 2001-2006 sebelum bergabung dengan Matahari Department Store sebagai CEO pada tahun 2006. Beliau adalah lulusan dari Troy State University, Alabama, Amerika Serikat. Became an Independent Commissioner in 2013. In 2009, he was appointed as CEO-Retail Group at the Company. His professional career began in 1973 with JC Penney and Saks, moving to McRae’s in 1998 as CEO. In 2001-2006 he was an independent business consultant before joining Matahari Department Store as CEO in 2006. He is a graduate of Troy State University, Alabama, USA. William Travis Saucer Komisaris Independen Independent Commissioner Steven A. Martin bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen pada tahun 2013, beliau memiliki kekayaan pengalaman dalam banyak aspek pengelolaan ritel termasuk sebagai CFO dan kemudian Head of Retail Strategic Planning untuk Matahari Department Store pada tahun 2007 sampai 2012. Jabatan sebelumnya termasuk Direktur atau Financial Officer di Oshman’s Sporting Goods Inc (19992001), Sun Television and Appliances Inc (1996-1997), Sears Roebuck and Co (1993-1996), Humana Inc (1990-1992), Batus Inc (1981-1990) dan American Management System Inc (1974-1981). Saat ini beliau adalah Konsultan Strategis dan Partner di BFD Northwest Inc. Beliau meraih memiliki gelar sarjana dengan kehormatan tinggi di bidang Ekonomi dan Studi Asia dari Princeton University dan MBA di bidang Keuangan dan Statistik dari University of Pennsylvania.
Steven A. Martin Komisaris Independen Independent Commissioner
Joined the Company as Independent Commissioner in 2013, having gained substantial experience in many aspects of retail management including as CFO and later Head of Retail Strategic Planning for Matahari Department Store from 2007 to 2012. Previous positions included director or Financial Officer positions at Oshman’s Sporting Goods Inc (1999-2001), Sun Television and Appliances Inc (1996-1997), Sears Roebuck and Co (1993-1996), Humana Inc (1990-1992), Batus Inc (1981-1990) and American Management System Inc (1974-1981). He is currently Strategic Consultant and Partner at BFD Northwest Inc. He has a Bachelor’s Degree with high honors in Economics and Asian Studies from Princeton University and MBA in Finance and Statistics from the University of Pennsylvania. Menjabat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Managing Director South East Asia serta merangkap sebagai Managing Director Merger and Acquisition di Temasek International Pte Ltd. Sebelumnya beliau menduduki berbagai posisi senior selama karirnya di Temasek sejak bergabung pada tahun 1997, termasuk sebagai Managing Director Investment (Financial Institutions Group) dan Managing Director Legal & Regulations. Sebelum bergabung dengan Temasek, beliau adalah seorang praktisi hukum swasta sejak bergabung dengan Singapore Bar sebagai Advokat dan Pengacara Mahkamah Agung Republik Singapura pada tahun 1993. Beliau adalah lulusan dari National University of Singapore dengan gelar Sarjana Hukum (Honours) dan meraih gelar Master dalam bidang Hukum (Perbankan dan Keuangan Internasional) dari King’s College, University of London. Beliau juga telah mengikuti Advanced Management Program di Harvard Business School.
Chua Siang Hwee, Jeffrey Komisaris Independen Independent Commissioner
Became an Independent Commissioner in 2013. Currently he is also Managing Director South East Asia as well as concurrently Managing Director Mergers and Acquisitions at Temasek International Pte Ltd. He previously held various senior roles during his career in Temasek since joining in 1997, including Managing Director Investments (Financial Institutions Group) and Managing Director Legal & Regulations. Prior to joining Temasek, he was in private legal practice since being called to the Singapore Bar as an Advocate and Solicitor of the Supreme Court of the Republic of Singapore in 1993. Jeffrey graduated from the National University of Singapore with a Bachelor of Laws (Honours) degree and holds a Master of Laws (Banking and International Finance) degree from King’s College, University of London. He has also attended the Advanced Management Program at Harvard Business School. 89 PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Menjadi Komisaris pada tahun 2013. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif dan CEO di Lippo Mapletree Indonesia Retail Trust Management Ltd. Beliau memiliki karir dalam bidang manajemen umum, perencanaan korporasi dan pemasaran. Beliau memperoleh gelar Sarjana Komputer dan Statistik dari University of New South Wales, Australia. Became a Commissioner in 2013. She currently serves as Executive Director and CEO at Lippo Mapletree Indonesia Retail Trust Management Ltd. She had a career in general management, corporate planning and marketing. She earned a Bachelor of Science Computer and Statistics from the University of New South Wales, Australia. Gouw Vi Ven Komisaris Commissioner
Menjabat sebagai pada tahun 2013. Beliau memulai karirnya dalam bidang IT di Wang Laboratory, Sydney, Australia pada tahun 1981. Selama tahun 1980 dan 1990, beliau merintis karir dalam bidang telecom cordless telephony CT-2, narrowband wireless data dan berperan dalam koridor multimedia di Kemayoran. Dari tahun 20002012, beliau terlibat dalam program satelit Indostar 1 dan Indonesia Pay-TV di Asia Tenggara, menjabat sebagai Direktur Linktone Co. Ltd. dan bergabung sebagai CEO PT IMTV. Beliau merupakan lulusan dari Control Data Institute-Toronto, Kanada.
Ali Chendra Komisaris Commissioner
Became a Commissioner in 2013. He started his career in IT with Wang Laboratory in Sydney, Australia in 1981. During the 1980s and 1990s, he pioneered in telecom cordless telephony CT-2, narrowband wireless data and had a part in the multimedia corridor in Kemayoran. From 2000-2012, he was involved across Southeast Asia in the areas of Indostar 1 Satellite and Indonesian Pay-TV, serving as director of Linktone Co. Ltd. and joined as CEO of PT IMTV. He graduated from Control Data Institute-Toronto, Canada.
90
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Profil Direksi Board of Directors Profile
Beliau bergabung dengan Perseroan pada bulan Januari 2002 dengan jabatan sebagai Presiden Direktur pada tahun 2002. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai CEO PT Bukit Sentul Tbk (1997-2001). Beliau memulai karir profesionalnya di Citibank N.A, Jakarta (1989-1997) dengan jabatan terakhir sebagai Vice President – Risk Management Treasury Head. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Matahari Department Store Tbk (MDS). Beliau meraih gelar MBA dari Oklahoma University, Oklahoma, Amerika Serikat.
Bunjamin J. Mailool Presiden Direktur President Director
He joined the Company in January 2002, becoming President Director in 2002. Prior to joining the Company, he held the position as CEO of PT Bukit Sentul Tbk (1997-2001). He started his professional career in Citibank N.A., Jakarta (1989-1997) with his last position as Vice President – Risk Management Treasury Head. Currently, he also serves as President Director of PT Matahari Department Store Tbk (MDS). He is an MBA graduate from Oklahoma University, Oklahoma, USA.
Bergabung dengan Perseroan sejak bulan Maret 2002 dan menjabat sebagai Presiden Matahari Food Business pada tahun 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Merchandising & Marketing di divisi Matahari Food Business (2002-2009). Karir profesionalnya dimulai sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik SGV & Co di Filipina dan menduduki beberapa posisi di bidang keuangan pada perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan selama periode 1977-1986. Beliau juga menduduki berbagai posisi penting di beberapa kelompok usaha di Indonesia sebelum bergabung dengan Perseroan. Beliau adalah lulusan dari University of Santo Thomas, Filipina. Joined the Company in March 2002, becoming President of Matahari Food Carmelito J. Regalado Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Business in 2009. Previously, he served as Director of Merchandising & Marketing of Matahari Food Business Division (2002-2009). His professional career started as Auditor at SGV & Co Public Accountant Office in Philippines and assumed several positions in finance in the hotel industry from 1977-1986. He also assumed several key positions in several business groups in Indonesia prior to joining the Company. He is a graduate of University of Santo Thomas, Philippines.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
91
Profil Direksi Board of Directors Profile
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2001 dan menjabat sebagai Direktur pada tahun 2012. Sebelumnya, beliau adalah CFO Matahari Food Business, memulai karirnya sebagai Auditor di Kantor Akuntan Arthur Andersen pada tahun 1994. Beliau adalah lulusan dari Universitas Atmajaya Yogyakarta jurusan Akuntansi. Joined the Company in 2001, previously he was the CFO of Matahari Food Business and became a Director in 2012. He started his career as Auditor with Arthur Andersen in 1994. He is a graduate of Atmajaya University, Yogyakarta majoring in Accounting.
Richard H. Setiadi Direktur Director
Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur pada tahun 2001. Karirnya dimulai sebagai Senior Auditor di Kantor Akuntan Prasetio Utomo & Co (1979-1984) dan bergabung dengan Lippo Group pada tahun 1985. Beliau telah menduduki beberapa posisi penting di Lippo Group seperti Assistant Vice President Lippo Group (1985-1986), Direktur PT Lippo Pacific Finance dan PT Lippo Merchants Finance (19891993) serta PT Lippo Karawaci Tbk (1993-1998). Jabatan terakhirnya adalah sebagai Presiden Direktur PT Lippo Securities Tbk (1998-1999). Beliau adalah lulusan dari Universitas Trisakti, Jakarta.
Lina H. Latif Direktur Director
Joined the Company in 2001, becoming a Director in 2001. Her career started as Senior Auditor at Prasetio Utomo & Co (1979-1984) and joined Lippo Group in 1985. She assumed several key positions in Lippo Group such as Assistant Vice President Lippo Group (1985-1986); Director PT Lippo Pacific Finance and PT Lippo Merchants Finance (1989-1993) as well as PT Lippo Karawaci Tbk (1993-1998). Her last position was President Director of PT Lippo Securities Tbk (1998-1999). She is a graduate of Trisakti University, Jakarta.
92
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Bergabung dengan Perseroan pada bulan April 2008 dan menjabat sebagai Direktur pada tahun 2013. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Country Human Resources Officer di Citibank N.A. dengan pengalaman lebih dari 24 tahun. Beliau adalah lulusan San Diego State University, Amerika Serikat dengan gelar MBA. Joined the Company in April 2008, becoming a Director in 2013. Prior to joining the Company, he served as the Country Human Resources Officer in Citibank N.A. with more than 24 years of experience. He graduated with an MBA from San Diego State University, USA.
Ishak Kurniawan Direktur Director
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1989 dan menjabat sebagai Direktur pada tahun 2013. Sebelumnya beliau menduduki beberapa posisi penting sebagai Presiden Direktur Timezone dan Direktur Real Estate & Store Planning Matahari Department Store. Pada tahun 2011, beliau menjabat sebagai Direktur Property and Asset Management. Beliau adalah lulusan Universitas Sumatra Utara, Medan jurusan Akuntansi.
Johanes Jany Direktur Director
Joined the Company in 1989, becoming Director in 2013. Previously he assumed several key positions as President Director of Timezone and Real Estate & Store Planning Director of Matahari Department Store. In 2011, he served as Property & Asset Management Director. He is a graduate of University of North Sumatra, Medan and majoring in Accounting.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
93
Manajemen Matahari Food Business Management of Matahari Food Business Bergabung dengan Perseroan sejak bulan Maret 2002 dan menjabat sebagai Presiden Matahari Food Business pada tahun 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Merchandising & Marketing di divisi Matahari Food Business (2002-2009). Karir profesionalnya dimulai sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik SGV & Co di Filipina dan menduduki beberapa posisi di bidang keuangan pada perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan selama periode 1977-1986. Beliau juga menduduki berbagai posisi penting di beberapa kelompok usaha di Indonesia sebelum bergabung dengan Perseroan. Beliau adalah lulusan dari University of Santo Thomas, Filipina.
Carmelito J. Regalado Presiden President
Joined the Company in March 2002, becoming President of Matahari Food Business in 2009. Previously, he served as Director of Merchandising & Marketing of Matahari Food Business Division (2002-2009). His professional career started as Auditor at SGV & Co Public Accountant Office in Philippines and assumed several positions in finance in the hotel industry from 1977-1986. He also assumed several key positions in several business groups in Indonesia prior to joining the Company. He is a graduate of University of Santo Thomas, Philippines.
Bergabung dengan Perseroan pada bulan April 2013, dengan lebih dari 30 tahun pengalaman di industri ritel dan lebih dari 10 tahun pengalaman di emerging market. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja sebagai Partner di Retail Solutions, bekerja sama dengan peritel, lenders dan investor ritel di seluruh Eropa Tengah dan Timur. Beliau juga menduduki berbagai posisi penting di bidang operasional dan keuangan di Tesco dan Kmart.
Patrick J. Hopper Chief Financial Officer
Joined the Company in April 2013, with more than 30 years of experience in the retail industry and more than 10 years exposure in emerging markets. Prior to joining, he worked as a Partner of Retail Solutions, working with retailers, retail lenders and investors throughout Central and Eastern Europe. He also held various important operational and financial positions in Tesco and Kmart.
Bergabung dengan Perseroan pada bulan September 2013 dengan lebih dari 42 tahun pengalaman. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur di Matahari Department Store (2003-2012). Di Amerika Serikat, beliau juga memegang posisi eksekutif di Moore’s, Belk dan Ivey’s Department Store sebelum bergabung dengan Matahari Department Store. Joined the Company in September 2013 with more than 42 years of experience. Prior to that, he assumed the role of a Director in Matahari Department Store (2003-2012). In the USA he held executive positions in Moore’s, Belk and Ivey’s Department Store prior to joining Matahari Department Store. Danny Crayton Investor Relations
94
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1996. Beliau merintis karirnya di Perseroan dari Senior Manager Investor Relation and Public Relation hingga menduduki posisi saat ini. Beliau telah berperan dalam pengelolaan hubungan investor dan hubungan masyarakat sejak tahun 1996. Beliau memulai karir profesionalnya di PT Duta Pertiwi sebagai Treasury Senior Staff (1994-1996). Joined the Company in 1996. His career in the Company has grown from Senior Manager Investor Relations and Public Relations to the present position. He has been assuming his role since 1996. He started his professional career in PT Duta Pertiwi as Treasury Senior Staff (1994-1996). Danny Kojongian Corporate Communications
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2009 sebagai Vice President Sales Development FMCG’s Non Food di Hypermart. Beliau memulai karir profesionalnya di bisnis hypermarket pada tahun 1986 dengan bergabung di Carrefour Group, Perancis. Selama perjalanan karirnya, beliau menjabat berbagai posisi penting, termasuk sebagai Regional Director Carrefour Taiwan (2004-2006) dan Regional Director Carrefour Belgia (2007-2009).
Gilles Pivon Hypermart and Boston Health & Beauty Operations
Joined the Company in 2009 as Vice President Sales Development FMCG’s Non Food of Hypermart. He started his professional career in hypermarket business in 1986 by joining the Carrefour Group, France. During his career path, he has assumed several key positions, including the Regional Director of Carrefour Taiwan (2004-2006) and the Regional Director of Carrefour Belgium (2007-2009).
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2004 sebagai Vice President Head of Operation Hypermart. Selama tahun 2008-2009, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur - COO Mitra10. Pada akhir tahun 2009, beliau kembali ke Perseroan di Foodmart Operations. Beliau memulai karir profesionalnya di Grup Astra pada tahun 1990. Beliau pernah menjabat sebagai Marketing Planning Manager DHL. Joined the Company in 2004 as Vice President Head of Operation Hypermart. Within 2008-2009, he was President Director - COO of Mitra10. In late 2009, he returned to the Company in Foodmart Operations. He started his professional career in Astra Group in 1990. Also, he worked as Marketing Planning Manager of DHL. Emi Nuel Foodmart Operations
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
95
Manajemen Matahari Food Business Management of Matahari Food Business
Bergabung dengan Perseroan sebagai Head of Management Information System (MIS) pada tahun 1998. Beliau diangkat sebagai Head Store Operation Supermarket pada tahun 1999 dan MIS sejak tahun 2002. Joined the Company as Head of Management Information System (MIS) in 1998. He was appointed as Head of Store Operation Supermarket in 1999 and MIS since 2002.
Iwan Goenadi Information Technology
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2003. Perjalanan karirnya meliputi Gramedia Grup (1989-1995) sebagai Marketing Manager, WalMart International Jakarta (1996-1998) sebagai Loss Prevention Country Manager dan PT Hero Supermarket Tbk sebagai Procurement General Manager. Joined the Company in 2003. His career path includes positions in Gramedia Group (1989-1995) as Marketing Manager, WalMart International Jakarta (1996-1998) as Loss Prevention Country Manager and PT Hero Supermarket Tbk as Procurement General Manager.
Ang Kasmin Rasilim Risk Management
Pada tahun 2003-2007 beliau menjabat sebagai Format Director of Foodmart. Pada akhir tahun 2009, beliau bergabung kembali dengan Perseroan untuk mengelola Merchandising & Marketing. Beliau memulai karirnya di PT Procter & Gamble Indonesia di Departemen Pengembangan Produk sebagai Industrial Chemist. Previously worked for the Company for the period of 2003-2007 as Format Director of Foodmart. In late 2009, she rejoined the Company to manage Merchandising & Marketing. She started her career in PT Procter & Gamble Indonesia in Product Development Department as Industrial Chemist.
Meshvara Kanjaya Merchandising and Marketing 96
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2002. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menduduki berbagai posisi penting dalam bidang properti seperti Project Coordinator di Harapan Grup (1989 -1992), Project Manager di Kanindo Grup (1993-1994), dan Project Manager di PT Lippo Development Group (1994-1999). Joined the Company in 2002. Prior to joining, she held several important positions in the field of property such as Harapan Group (1989-1992) as Project Coordinator, Kanindo Group (1993-1994) as Project Manager, PT Lippo Development Group (1994-1999) as Project Manager.
Deborah Rosanti Store Planning, Development and Real Estate
Bergabung dengan Perseroan pada bulan Januari 2004 sebagai Logistics Advisor. Selama 36 tahun berkarir, beliau menfokuskan karir profesionalnya dalam bidang distribusi & logistik dengan menduduki beberapa posisi seperti Direktur di TOPS Retail (Malaysia) Sdn Bhd, Daria-Varia LaboratoriaGroup, Kalbe Farma Group dan TNT Logistics Indonesia. Joined the Company in January 2004 as Logistics Advisor. His 36years professional career has been intensively focused in distribution & logistic aspects with the experience in holding several director positions in TOPS Retail (Malaysia) Sdn Bhd, Daria-Varia LaboratoriaGroup, Kalbe Farma Group and TNT Logistics Indonesia. Keith Dolling Distribution Centers and Logistics Operations
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2013 dengan lebih dari 20 tahun pengalaman dalam bidang Sumber Daya Manusia. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menduduki beberapa posisi penting antara lain pada Divisi Sumber Daya Manusia di PT Argo Pantes Tbk, PT Alam Sutera Realty Tbk, Grup Astra. Joined the Company in 2013 with more than 20 years of experience in Human Resources. Prior to joining, she held several important positions in Human Resources Department of PT Argo Pantes Tbk, PT Alam Sutera Realty Tbk, Astra Group.
Laniawati S. Matita Human Resources PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
97
Jajaran Manajemen Matahari Food Business Matahari Food Business Board of Management
Meshvara Kanjaya Merchandising and Marketing
Deborah Rosanti Store Planning, Development and Real Estate
98
Emi Nuel Foodmart Operations
Gilles Pivon Hypermart and Boston Health & Beauty Operations
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Iwan Goenadi Information Technology
Danny Crayton Investor Relations
Carmelito J. Regalado Presiden President
Danny Kojongian Corporate Communications
Keith Dolling Distribution Centers and Logistics Operations
Laniawati S. Matita Human Resources
Patrick J. Hopper Chief Financial Officer
Ang Kasmin Rasilim Risk Management
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
99
Struktur Organisasi Organization Structures
John Bellis
Theo L. Sambuaga
Presiden Komisaris President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
William Travis Saucer
Steven A. Martin
Chua Siang Hwee, Jeffrey
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Gouw Vi Ven
Ali Chendra
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Steven A. Martin Ketua Komite Audit Audit Committee Chairman
Bunjamin J. Mailool
Carmelito J. Regalado
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Richard H. Setiadi
Lina H. Latif
Ishak Kurniawan
Johanes Jany
Direktur Director
Direktur
Direktur Director
Direktur Director
Freddy Tigor Audit Internal Internal Audit
Carmelito J. Regalado Presiden Matahari Food Business President of Matahari Food Business
Patrick J. Hopper
Danny Crayton
Danny Kojongian
Gilles Pivon
Emi Nuel
Iwan Goenadi
Chief Financial Officer
Investor Relations
Corporate Communications
Hypermart and Boston Health & Beauty Operations
Foodmart Operations
Information Technology
100
Ang Kasmin Rasilim
Meshvara Kanjaya
Deborah Rosanti
Keith Dolling
Laniawati S. Matita
Risk Management
Merchandising and Marketing
Store Planning, Development & Real Estate
Distribution Centers and Logistics Operations
Human Resources
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Data Perseroan Corporate Data
Keterangan
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk
ALAMAT
Menara Matahari 17th & 20th Floor Jl. Boulevard Palem Raya No. 7 Lippo Karawaci 1200 Tangerang 15811 Indonesia Telp : (62-21) 546 9333 Fax : (62-21) 547 5673 www.mataharigroup.co.id www.hypermart.co.id
KOMUNIKASI KORPORAT & HUBUNGAN INVESTOR
Email :
[email protected] Twitter : @mataharigroup
AKUNTAN PUBLIK
RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Plaza ABDA 10th & 11th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta - 12190 Telp : (021) 5140 1340 Fax : (021) 5140 1350 www.rsm.aajassociates.com
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Sharestar Indonesia Citra Graha Building 2nd Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta - 12950 Telp : (021) 527 7966 Fax : (021) 527 7967 www.sharestar.co.id
KONSULTAN HUKUM
Soemarjono, Herman & Rekan Kantor Advokat (Law Office) Jl. Sultan Agung No. 62 Jakarta - 12970 Telp : (62 21) 829 4960, 830 3400 Fax : (62 21) 828 0530 E-mail :
[email protected]
Description ADDRESS
CORPORATE COMMUNICATION & INVESTOR RELATIONS
INDEPENDENT AUDITOR
SHARE REGISTRAR
LEGAL CONSULTANT
Makes & Partners Law Firm Menara Batavia, 7th Floor Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220, Indonesia Telp : (62 21) 574 7181 Fax : (62 21) 574 7180 E-mail :
[email protected] www.makeslaw.com
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
101
102
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
103
104
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Laporan Keuangan Financial Statement PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 1 Januari 2012/31 Desember 2011 PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Financial Statements for the Years Ended December 31, 2013 and 2012, and Consolidated Statements of Financial Position as of January 1, 2012/December 31, 2011
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Halaman/ Pages
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Consolidated Financial Statements Consolidated Financial Statements for the Years Ended December 31, 2013 and 2012, and Consolidated Statements of Financial Position as of January 1, 2012/December 31, 2011
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
Notes to the Consolidated Financial Statements
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012, serta 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan/ Note
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 and 2012, and January 1, 2012/December 31, 2011 (In Millions of IndonesianRupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
31 Des/ Dec 31, 2012 Rp
1 Jan/Jan 1, 2012/ 31 Des/Dec 31, 2011 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Piutang lain-lain Aset keuangan lancar lainnya Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya
ASSETS
1,302,610 33,866 62,980 380,176 25,600 2,273,548 63,779 25,430
1,361,736 43,338 1,553,980 280,259 1,670,574 35,783 108,432 30,638
1,403,075 34,711 382,318 223,537 1,672 1,266,120 95,639 137,823 66,868
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Held to maturities investments Other receivables Other current financial assets Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
4,167,989
5,084,740
3,611,763
Total Current Assets
-
7,884 -
9,502 1,171,243
2d,2e,11 2i,2x 2d,2i 2j,12 2k,2l,2x,10,13 2h,2l,2x,10,14,36
16,687 2 1,086,757 882,686
29,524 2 775,125 1,689,179
28,956 32,794 883,853 89,651 1,643,505 1,665,588
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties non-trade Other long term receivables Other non-current financial assets Investment in associates Other long term investments Investment properties Fixed assets Rental advance and deposits
2g,2h,2l,2x,10,15 2m,2x,10,16
180,662 4,762 183,642 56,331
398,147 1,188 126,162 113,255
695,336 251 198,844 276,883
Long-term prepaid rents Intangible assets Other non-current assets Deferred tax assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
2,411,529
3,140,466
6,696,406
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
6,579,518
8,225,206
10,308,169
TOTAL ASSETS
2c,2d,2s,2x,3,10,34 2d,2e,4 2d,2s,5,10,25 2d,2e,6,10 2d,7,43 2f,8,28 19 2g,2h,2l,2x,9,10
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha Piutang jangka panjang lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya Investasi pada entitas asosiasi Investasi jangka panjang lainnya Properti investasi Aset tetap Uang muka dan jaminan sewa Sewa dibayar di muka jangka panjang Aset tak berwujud Aset tidak lancar lainnya Aset pajak tangguhan
2d,2e,2x,10 2d,2e
2t,19,25
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
111
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012, serta 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan/ Note
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 and 2012, and January 1, 2012/December 31, 2011 (In Millions of Indonesian Rupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
31 Des/ Dec 31, 2012 Rp
1 Jan/Jan 1, 2012/ 31 Des/Dec 31, 2011 Rp LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Beban akrual Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang: Utang bank Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Liabilitas jangka pendek lainnya
LIABILITIES 2d,17 2d,2x,10,18 2d,19
1,989,126 337,677 54,246
1,422,313 323,466 76,151
1,290,377 412,559 43,424
2d,2u,33
132,514
196,837
180,232
2d,21,25 2d,2n,22 2d,2o,22
51,939 135,899
535,000 -
440,000 249,581 89,850
2d,2s,2x,10,20 2r,43
263,227 72,802
92,405 69,754
151,754 102,656
CURRENT LIABILITIES Trade payables Accrued expenses Taxes payable Short-term employee benefit liabilities Current maturities of long-term liabilities: Bank loans Bonds payable Sukuk payable Other current financial liabilities Other current liabilities
3,037,430
2,715,926
2,960,433
Total Current Liabilities
-
1,280,100 51,747 135,493
1,307,040 3,416 51,586 134,919
152,939 94,179 -
126,636 69,550 -
111,067 53,952 2,308
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term bank loans Due to related parties non-trade Bonds payable Sukuk payable Long-term employee benefit liabilities Other non-current liabilities Deferred tax liabilities
247,118
1,663,526
1,664,288
Total non-current liabilities
3,284,548
4,379,452
4,624,721
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang Utang pihak berelasi non-usaha Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas jangka panjang lainnya Liabilitas pajak tangguhan
2d,2s,21,34,41 2d,2x 2d,2n,22 2d,2o,,22 2d,2u,33 2d,43 2t
Jumlah liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
112
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012, serta 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan/ Note
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 and 2012, and January 1, 2012/December 31, 2011 (In Millions of Indonesian Rupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
1 Jan/Jan 1, 2012/ 31 Des/Dec 31, 2011 Rp
31 Des/ Dec 31, 2012 Rp
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - Nilai nominal Rp 50 per saham pada 31 Desember 2013 dan 2012; dan Rp 500 per saham pada 31 Desember 2011 Modal dasar - 10.800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor Penuh - 5.377.962.800 saham pada 31 Desember 2013 dan 5.576.546.800 saham pada 31 Desember 2012 dan 2011 Tambahan modal disetor - neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saham treasuri Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Pendapatan komprehensif lainnya
EQUITY Equity Attributable to Equity Holders of Parent Entity Capital stock - Rp 50 par value per share as at December 31, 2013 and 2012; and Rp 500 par value per share as at December 31, 2011 Authorized - 10,800,000,000 shares Issued and Fully Paid 5,377,962,800 shares as at December 31, 2013 and 5,576,546,800 shares as at December 31, 2012 and 2011 Additional paid-in capital - net Difference in value from restructuring transactions among entities under common control Treasury shares Retained earnings Appropriated Unappropriated Other comprehensive income
1b,23 2p,2q,19,24
268,898 774,578
278,827 324,652
2,788,273 324,652
2q,2t,19,25 2p,23
-
444,848 (33,873)
(123,236)
28,000 2,223,464 -
26,000 2,805,270 -
24,000 2,618,389 1,030
3,294,940 30
3,845,724 30
5,633,108 50,340
Total Equity Attributable to Owners of the Parent Non-Controlling Interests
Jumlah Ekuitas
3,294,970
3,845,754
5,683,448
Total Stockholders' Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6,579,518
8,225,206
10,308,169
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Jumlah Ekuitas yang dapat di atribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-pengendali
35
2b,26
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
113
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan/ Note
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah, except earnings per share)
2013 Rp
2012 Rp
PENJUALAN BERSIH
2r,27
11,912,763
10,868,164
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2r,28
(10,023,943)
(8,970,603)
COST OF SALES
1,888,820
1,897,561
GROSS PROFIT
(241,106) (1,259,055) (47,201) 247,017
(324,487) (1,453,220) (217,323) 439,976
Selling expenses General and administrative expenses Other expenses Other income
588,475
342,507
OPERATING PROFIT
79,096 (82,550) -
176,544 (222,383) 1,421
Finance income Finance costs Share of net profit of associates
585,021
298,089
(140,116)
(58,611)
Income tax expenses
444,905
239,478
INCOME FOR THE YEAR
LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban lain-lain Penghasilan lain-lain
2r,2x,10,29 2r,2x,10,13,30,33 2r,31 2r,32
LABA USAHA Penghasilan keuangan Biaya keuangan Bagian atas laba bersih entitas asosiasi
2r,2x,10 2r 2i
LABA SEBELUM PAJAK Beban pajak penghasilan
2t,19,43
LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lainnya:
Other comprehensive income:
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba yang Dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
2w
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
114
INCOME BEFORE INCOME TAX
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
-
(1,030)
Exchange differences on translation of financial statements
444,905
238,448
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
444,905 444,905
220,547 18,931 239,478
444,905 444,905
219,517 18,931 238,448
83
41
Income Attributable to: Owner of the Parent Non - Controlling Interests Comprehensive Income Attributable To: Owner of the Parent Non - Controlling Interests
BASIC EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
115
268,898
-
-
(9,929)
-
774,578
d1/ F b
25 2014
-
4,612
444,848
466
-
324,652
-
-
-
-
-
-
324,652
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - Net
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
SALDO PER 31 DESEMBER 2013
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
2q,24
2q,24,25
Penerapan PSAK 38 (revisi 2012)
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
1b,2p,23
Penyelesaian atas saham treasuri (198.584.000 saham)
Deklarasi dividen tunai - bersih dari pembelian kembali saham Pembentukan cadangan umum
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 April 2013:
278,827
-
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
SALDO PER 31 DESEMBER 2012
-
Perubahan kepentingan pihak Non-pengendali
35
-
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
2q,25
-
(2,509,446)
Pembagian dividen kepada Pihak Non-pengendali
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 September 2012: Deklarasi penurunan nilai nominal saham
1b
-
35
2,788,273
Modal Saham/ Share Capital
Deklarasi dividen tunai - bersih dari pembelian kembali saham Pembentukan cadangan umum
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 5 April 2012:
SALDO, 1 JANUARI 2012
Catatan/ Note
-
-
-
(444,848)
-
-
444,848
-
-
444,848
-
-
-
-
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
-
-
-
-
33,873
-
(33,873)
-
-
-
-
89,363
-
(123,236)
Saham Treasuri/ Treasury stock
PT MATAHARI PUTRA PRIMA TbkDAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia)
28,000
-
-
-
-
2,000
26,000
-
-
-
-
2,000
24,000
5
2,223,464
444,905
-
-
(24,410)
(1,000,301) (2,000)
2,805,270
220,547
602
-
-
(32,268) (2,000)
2,618,389
-
-
-
-
-
-
-
(1,030)
-
-
-
-
1,030
(32,268)
3,294,940
444,905
4,612
-
-
(1,000,301) -
3,845,724
219,517
602
444,848
-
(2,420,083)
-
5,633,108
Pendapatan Ekuitas yang Komprehensif Dapat Lainnya - Selisih Diatribusikan Kurs Karena Kepada Pemilik Penjabaran Entitas Induk/ Laporan Keuangan/ Equity Other Comprehensive Attributable Income Difference to Owners from Financial Statement of the Parent Translation
Saldo Laba/Retained Earnings Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
-
3,294,970
444,905
4,612
-
-
(1,000,301) -
3,845,754
238,448
(61,140)
444,848
(7,499)
(2,420,083)
(32,268) -
5,683,448
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
BALANCE AS OF JANUARY 1, 2012
Total comprehensive income for the year BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
Restructuring transactions among entities under common control
Settlement on treasury stock (198,584,000 shares)
Resolution of the Annual General Meeting of the Shareholders on April 24, 2013: Declaration of cash dividend - net of treasury shares Appropriation of general reserve
Total comprehensive income for the year BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
Changes in Non-controlling Interests
Difference in value from restructuring transactions among entities under common control
Distribution of dividend to Non-controlling Interests
Declaration of capital reduction
Resolution of the Extraordinary General Meeting of the Shareholders on September 19,2012:
Resolution of the Annual General Meeting of the Shareholders on April 5, 2012: Declaration of cash dividend - net of treasury shares Appropriation of general reserve
P
f
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
30
-
-
-
-
-
30
18,931
(61,742)
-
(7,499)
-
-
50,340
Kepentingan Non Pengendali/ Non Controlling Interest
PT MATAHARI PUTRA PRIMA TbkAND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia) Catatan/ Notes
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah) 2013 Rp
2012 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran untuk beban penjualan Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan kas dari pendapatan sewa Pembayaran untuk beban sewa Pendapatan lainnya Beban lainnya
11,922,235 (10,059,857) (454,587) (662,855) 123,032 (322,594) 1,009,019 (454,798)
10,868,826 (9,253,861) (631,682) (608,109) (13,726) 272,758 (559,196) 1,121,131 (800,928)
Cash receipts from customers Cash paid to suppliers Payments for operating expenses Payments to employees Payments of income tax Cash receipts from rental income Payment for rental expenses Cash receipts from other income Payments for other expenses
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi
1,099,595
395,213
Net Cash Flows Provided from Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Penjualan Pembelian Aset tetap Penjualan Pembelian Penambahan Aset tak berwujud Penambahan aset keuangan lainnya Penambahan uang muka dan jaminan sewa Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa Properti investasi Penjualan Pembelian Penerimaan dividen tunai dari Entitas Asosiasi Hasil penjualan investasi dan piutang Entitas Anak Pengurangan (Penambahan) aset lancar lainnya Pengurangan (Penambahan) aset tidak lancar lainnya
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
13 13
1,491,000 -
204,489 (84,000)
1,099 (299,042) (4,604) (17,679) (185,464) 790,203
90,339 (381,527) (7,178) (280,866) 304,637
-
Arus Kas Neto dari Aktivitas Investasi
45,000 (470) 5,000
5,208 (121,951)
1,939,274 (11,141) 995,862
1,658,770
2,819,419
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran penurunan nilai nominal saham Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan
3
ENTITAS ANAK YANG TIDAK DIKONSOLIDASI (Catatan 1c)
(32,268) (15,117)
300,000 (2,116,570) 96,614 (97,832) -
1,140,000 (1,090,000) 167,170 (233,380) 37,331 (340,000)
3
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
(2,420,083)
Dividend payment to Owner of the parent Non controlling interest Long term loans Receipts Payments Finance income Finance cost Increase in due to related parties Repayment of bonds and sukuk Payment of reduction of the par value of shares Net Cash Flows used in Financing Activities
(2,818,089)
(2,786,347)
(59,724)
428,285
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
1,361,736
1,403,075
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF YEAR
(475,626)
DECONSOLIDATED SUBSIDIARIES (Note 1c)
598
6,002
Effects in Foreign Exchange Changes in Cash and Cash Equivalents
1,302,610
1,361,736
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
-
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas
116
(1,000,301) -
-
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Net Cash Flows from Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran dividen kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali Pinjaman jangka panjang Penerimaan Pembayaran Penghasilan keuangan Biaya keuangan Penambahan utang pihak berelasi Pembayaran obligasi dan sukuk
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Held to maturities investments Proceed from sales Acquisitions Fixed assets Proceed from sales Acquisitions Addition of Intangible asset Addition of other financial assets Increase in rental advance and deposits Proceeds from refund of rental advances and deposits Investment properties Proceed from sales Acquisitions Cash dividend receipts from associates Proceeds from sale of investments and receivables in subsidiaries Increase in other current assets - net Decrease (Increase) in other non current assets
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 1.
UMUM
1.a. Pendirian Perusahaan
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 1.
GENERAL
1.a. The Company’s Establishment
PT Matahari Putra Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1986 berdasarkan akta notaris Budiarti Karnadi, S.H. No. 30 tanggal11 Maret 1986 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Kutipan dari Daftar Keputusan Menteri Kehakiman tertanggal 26 Juli 1986 No.C2-5238.HT.01-01.Th.86, akta mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2954, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 10 September 1991 No. 73. Akta tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan telah disesuaikan berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana termuat pada akta Pernyataan Keputusan Rapat (“PKR”) No.39 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat oleh notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., sebagaimana telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) dalam Surat Keputusan No. AHU-887903.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Nopember 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4395 dan Tambahan Berita Negara No. 13 tanggal 13 Pebruari 2009. Perubahan anggaran dasar terakhir sehubungan dengan perubahan modal diaktakan dengan akta PKR yang dibuat oleh notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., No. 12 tanggal 6 Mei 2013. Perubahan terakhir tersebut telah disetujui oleh Menkumham melalui Surat Keputusan No. AHU34643.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 26 Juni 2013.
PT Matahari Putra Prima Tbk (“the Company”) was established in the Republic of Indonesia on March 11, 1986 based on notarial deed No. 30 dated March 11, 1986 of Budiarti Karnadi, S.H. and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesiainits Decision Letter No. C2-5238.HT.0101.Th.86 dated July 26, 1986, and was published in Supplement No. 73 of State Gazette No. 2954 dated September 10, 1991. The Company’s articles of association have been amended several times, and have been amended to comply with Corporate Law No. 40 year 2007 as notarized under notarial deed of meeting resolution No. 39 dated August 8, 2008 by Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., which has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-887903.AH.01.02 year 2008 dated November 21, 2008 and published in Supplement No. 13 of State Gazette No. 4395 dated February 13, 2009. The latest amendment of the Company’s Articles of Association regarding to the change in capital was notarized with the Company’s meeting resolution under deed No. 12 dated May 6, 2013 by Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. The latest amendment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-34643.AH.01.02 year 2013 dated June 26, 2013.
Perusahaan melakukan kegiatan utama usaha yaitu jaringan toko serba ada yang menyediakan berbagai macam barang seperti untuk kebutuhan sehari-hari.
The Company operates a chain of stores which sell such items as daily needs.
Kantor Pusat operasional Perusahaan berada di Menara Matahari Lantai 20, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1986.
The Company’s head office is located in Menara Matahari 20th Floor, No. 7 Boulevard Palem Raya, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. The Company started commercial operations in 1986.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mengoperasikan toko Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty di 222 lokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.
As at December 31, 2013, the Company operates Hypermart, Foodmart and Boston Health & Beauty stores in 222 locations in Jakarta and other cities in Indonesia.
Entitas Induk langsung Perusahaan adalah PT Multipolar Tbk, yang merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan. Entitas Induk Terakhir Perusahaan adalah Lanius Limited.
The Immediate Parent Company is PT Multipolar Tbk, which is the Company’s major shareholder. The Ultimate Parent of the Company is Lanius Limited.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
117
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 1.
UMUM (lanjutan)
1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
118
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 1.
GENERAL (continued)
1.b. The Company’s Public Offering
Saham
Shares
Pada tanggal 29 Nopember 1992, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana dinyatakan efektif. Pada bulan Desember 1992, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (“BEI”).
On November 29, 1992, the Company’s Registration Statement to offer its Initial Public Offering of shares was declared effective. In December 1992, the Company listed all of its shares on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange, which are now merged as the Indonesia Stock Exchange (“IDX”).
Pada tanggal 9 Juni 1995, 11 September 1996 dan 13 Oktober 1997, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I, II dan III kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) masing-masing 75.166.500 saham (Rp1.400 per saham), 225.499.500 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.803.996.000 saham (Rp500 per saham) dinyatakan efektif. Perusahaan mencatatkan seluruh saham baru tersebut di BEI.
On June 9, 1995, September 11, 1996 and October 13, 1997, the Company’s Registration Statements to offer its First, Second and Third Limited Public Offerings, respectively, with pre-emptive rights to shareholders, totaling 75,166,500 shares (at Rp1,400 per share), 225,499,500 shares (at Rp1,000 per share) and 1,803,996,000 shares (at Rp500 per share), respectively, were declared effective. The Company listed all such new shares on the IDX.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 1997, yang diaktanotariskan dengan akta No. 142 tanggal 23 Juni 1997 oleh notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., diputuskan untuk mengubah nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6666 HT.01.04.Th.97 tanggal 15 Juli 1997. Proses pemecahan saham (stock split) telah selesai pada tanggal 15 September 1997 dan seluruh saham baru hasil stock split mulai diperdagangkan di bursa efek pada tanggal yang sama.
In the Company’s Extraordinary General Meeting of the Shareholders that was held on June 23, 1997, the minutes of which were notarized under deed No. 142 dated June 23, 1997 by Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders resolved to change the par value of share from Rp1,000 per share to Rp500 per share. This change was approved by the Minister of Justice in its Decision Letter No. C2-6666 HT.01.04.Th.97 dated July 15, 1997. The process of stock split was completed on September 15, 1997 and all new shares issued from the stock split were traded in the stock exchange on the same date.
Pada tanggal 27 Desember 2006, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT IV kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan HMETD sejumlah 2.005.928.000 saham (Rp500 per saham) yang disertai dengan penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 877.593.500 lembar dinyatakan efektif. Sampai dengan tanggal akhir penukaran waran, yaitu 12 Juli 2010, sejumlah 864.624.800 waran seri I telah dieksekusi menjadi saham.
On December 27, 2006, the Company’s Registration Statement to offer its Fourth Limited Public Offering with pre-emptive rights to shareholders totaling 2,005,928,000 shares (at Rp500 per share) and a maximum of 877,593,500 Series I warrants, was declared effective. As of the end of the exercise date, July 12, 2010, there were 864,624,800 Series I warrants exercised into shares.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 1.
UMUM (lanjutan)
1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 1.
GENERAL (continued)
1.b. The Company’s Public Offering (continued)
Saham (lanjutan)
Shares (continued)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan yang diaktakan dalam Akta No. 10 tanggal 4 Nopember 2010 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., saham hasil konversi waran di atas telah ditempatkan dan disetor, sehingga jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor menjadi 5.576.546.800 saham. Perusahaan mencatatkan seluruh saham baru tersebut di BEI.
Based on the Company’s meeting resolution as notarized under deed No. 10 dated November 4, 2010 of Ny.Poerbaningsih Adi Warsito S.H., shares of converted warrants had been issued and fully paid, thus the total number of issued and fully paid shares are 5,576,546,800 shares. The Company listed all such new shares on the IDX.
Pada RUPSLB Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 19 September 2012, yang diaktanotariskan dengan akta No. 30 tanggal 19 September 2012 oleh notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito,S.H., telah diputuskan, diantaranya, untuk menurunkan nilai nominal saham dari Rp500 per lembar saham menjadi Rp50 per lembar saham. Seluruh saham dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan di BEI pada tanggal 27 Nopember 2012. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas selisih nilai nominal saham kepada para pemegang saham pada tanggal 4 Desember 2012.
In the Company’s Extraordinary General Meeting of the Shareholders held on September 19, 2012, the minutes of which were notarized under deed No. 30 dated September 19, 2012 by Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., the shareholders resolved to, among others, reduce the par value of shares from Rp500 per share to Rp50 per share. All of the new par value shares were traded on the IDX starting on November 27, 2012. The Company had made payment of the reduction of the par value of shares to the shareholders on December 4, 2012.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUSPT”) yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2013, yang diaktanotariskan dengan akta No. 65 tanggal 24 April 2013 oleh notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., telah diputuskan, diantaranya, untuk melaksanakan penyelesaian atas 198.584.000 saham treasuri, sehingga jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor menjadi 5.377.962.800 saham. Perubahan anggaran dasar ini kemudian telah diaktakan kembali dalam PKR No.12 tanggal 6 Mei 2013 oleh notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. yang telah disetujui oleh Menkumham melalui Surat Keputusan No. AHU-34643.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 26 Juni 2013.
In the Company’s Annual General Meeting of the Shareholders held on April 24, 2013, the minutes of which were notarized under deed No. 65 dated April 24, 2013 by Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., the shareholders resolved to, among others, settle the 198,584,000 treasury shares, thus the total number of issued and fully paid shares are 5,377,962,800 shares.The latest amendment has been notarized in PKR No.12 on May 6, 2013 by Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito S.H and approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-34643.AH.01.02 year 2013 dated June 26, 2013.
Obligasi dan Sukuk
Bonds and Sukuk
Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM dan LK”) No.S-2469/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk penawaran umum Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Sukuk Ijarah II Matahari tahun 2009 masing-masing sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000 dan Rp250.000 di BEI (Catatan22) dinyatakan efektif.
Based on the letter No. S-2469/BL/2009 dated March 31, 2009 of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), the Company’s Registration Statement to offer its Third Matahari Bonds in Year 2009 with fixed rate and Second Matahari Sukuk Ijarah in Year 2009 with a total maximum amount of Rp350,000 and Rp250,000, respectively, to the public on the IDX (Note 22) was declared effective. PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
119
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
1.
UMUM (lanjutan)
1.c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak
120
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
1.
GENERAL (continued)
1.c. The Structure of Company and Subsidiaries
Pada bulan April 2012, PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) dan PT Matahari Pacific (“PT MP”) telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT Surya Persada Lestari dan PT Surya Megah Lestari, masingmasing sebesar 99% dan 1%.
In April 2012, PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) and PT Matahari Pacific (“PT MP”) sold the whole ownership of 99% and 1%, respectively, in PT Surya Persada Lestari and PT Surya Megah Lestari.
Pada bulan Mei 2012, PT MP dan PT Mentari Sinar Persada melakukan investasi pada PT Serang Gemilang, masing-masing sebesar 99% dan 1%.
In May 2012, PT MP and PT Mentari Sinar Persada made an investment of 99% and 1%, respectively, in PT Serang Gemilang.
Pada bulan Mei 2012, PT PMP dan PT MP melakukan investasi pada PT Cahaya Pesona Nusantara dan PT Cahaya Kirana Nusantara, masing-masing sebesar 99% dan 1%.
In May 2012, PT PMP and PT MP made investments of 99% and 1%, respectively, in PT Cahaya Pesona Nusantara and PT Cahaya Kirana Nusantara.
Pada bulan Mei 2012, dalam rangka implementasi lanjutan atas restrukturisasi Entitas Anak yang telah disetujui oleh pemegang saham dalam RUPSLB, telah terjadi pengalihan kepemilikan beberapa Entitas Anak dalam Group Perusahaan. Transaksi pengalihan saham-saham ini merupakan transaksi internal dan tidak mengakibatkan perubahan pengendalian Perusahaan atas Entitas-entitas Anak.
In May 2012, for the further implementation of restructuring of Subsidiaries which had been approved by the shareholders in the Extraordinary General Meeting of the Shareholders, there had been transfers of ownership of certain subsidiaries in the Company’s Group. These shares transfers were internal transaction and did not result in change of control of the Company over its Subsidiaries.
Pada bulan Juni 2012, PT Times Prima Indonesia berubah nama menjadi PT Gratia Prima Indonesia.
In June 2012, PT Times Prima Indonesia changed its name into PT Gratia Prima Indonesia.
Pada bulan Nopember dan Desember 2012, Perusahaan menjual piutang dan kepemilikan saham PT MP dan PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”) kepada PT Multipolar Tbk (Catatan 25). Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki satu Entitas Anak yaitu PT Matahari Super Ekonomi (“PT MSE”) yang telah beroperasi sejak 1994 dan bergerak dalam bidang penjualan eceran dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 99,2%. Jumlah aset PT MSE adalah sebesar Rp3.757 dan Rp3.736 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
In November and December 2012, the Company sold its receivables and ownerships in PT MP and PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”) to PT Multipolar Tbk (Note 25). Therefore, as at December 31, 2013 and 2012, the Company has a Subsidiary, PT Matahari Super Ekonomi (“PT MSE”) which started its commercial operation in 1994 and engaged in retail, with ownership of 99.2%. PT MSE has total assets amounted to Rp3,757 and Rp3,736 as at December 31, 2013 and 2012, respectively.
Perusahaan telah mengkonsolidasi semua Entitas Anak sesuai dengan prinsip-prinsip konsolidasian pada Catatan 2b.
The Company has consolidated all its subsidiaries in line with the consolidation principles as described in Note 2b.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 1.
UMUM (lanjutan)
1.
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur (Tidak Terafiliasi) Direktur Direktur Direktur Direktur
Direksi Presiden Direktur Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Direktur Direktur
As at December 31, 2013, the composition of the Boards of Commissioners and Directors based on resolution of the Annual General Meeting of the Shareholders held on April 24, 2013, that are notarized under notarial deed No. 65 dated April 24, 2013by Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., is as follows:
John Bellis Theo L. Sambuaga Travis Saucer Steve A. Martin Chua Siang Hwee, Jeffrey Gouw Vi Ven Ali Chendra
Bunjamin Jonatan Mailool Carmelito J. Regalado Richard H. Setiadi Lina Haryanti Latif Ishak Kurniawan Johanes Jany
Per tanggal 31 Desember 2012, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 5 April 2012 yang diaktanotariskan dengan akta No.9 tanggal 5 April, 2012 oleh notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
GENERAL (continued)
1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees
Per tanggal 31 Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2013 yang telah di aktanotariskan dengan akta No.65 tanggal 24 April 2013 oleh notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commisioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Directors President Director Vice President Director (Unaffiliated) Director Director Director Director
As at December 31, 2012, the composition of the Boards of Commissioners and Directors based on resolution of the Annual General Meeting of the Shareholders held on April 5, 2012, that are notarized under notarial deed No. 9 dated April 5, 2012 of Ny. Poerbaningsih AdiWarsito, S.H., is as follows:
Theo L. Sambuaga Jonathan Limbong Parapak Prof. DR. Adrianus Mooy John Bellis Ganesh Chander Grover Jeffrey Koes Wonsono
Bunjamin Jonatan Mailool Carmelito J. Regalado Richard H. Setiadi R. Soeparmadi Lina Haryanti Latif
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Directors President Director Unaffiliated Director Director Director Director
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
121
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 1.
UMUM (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 1.
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees (continued) As of December 31, 2013, the members of the audit committee are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013 susunan komite audit adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Steve Allen Martin DR. Isnandar Rachmat Ali, S.E.,M.M. Lie Kwang Tak
Pada tanggal 31 Desember 2012 susunan komite audit adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
2.
Chairman Member Member
As of December 31, 2012, the members of the audit committee are as follows:
Ganesh Chander Grover DR. Isnandar Rachmat Ali, S.E.,M.M. Lie Kwang Tak
Chairman Member Member
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, corporate secretary Perusahaan adalah Lina Haryanti Latif.
As at December 31, 2013 and 2012, the Company’s corporate secretary is Lina Haryanti Latif.
Perusahaan memiliki sekitar 12.564 dan 11.700 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company has approximately 12,564 and 11,700 employees (unaudited) as at December 31, 2013 and2012, respectively.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 20 Februari 2014.
The Company’s Management is responsible for the preparation and presentation of consolidated financial statements. The consolidated financial statements of PT Matahari Putra Prima Tbk and Subsidiaries were authorized for issuance by the Directors on February 20, 2014.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yaitu Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK - IAI”) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (atau dahulu disebut BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya, yaitu peraturan VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
122
GENERAL (continued)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
2.a. Basis of Presentation of Consolidated Financial Statement The consolidated financial statements are prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards that comprise of the Statements and Interpretations issued by Board of Financial Accounting Standards - Indonesian Institute of Accountant (“DSAK - IAI”) and regulation of capital market regulator that is O t o r i t a s Jasa K e u a n g a n (“OJK”) (or formerly BAPEPAM and LK), for entities under its control which is Regulation No. VIII.G.7 on the Presentation and Disclosure Requirements for Financial Statements prepared by Publicly Listed Entities, in accordance with the Decision Letter No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
2.a. Basis of Presentation of Consolidated Financial Statement (continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dan laporan keuangan konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements are prepared under the historical cost concept, except for inventories which are stated at the lower of cost or net realizable value and certain investments which are stated at fair value or at net assets value, or accounted for under the equity method for associates representing equity interest of at least 20% but not more than 50%, and the consolidated financial statements are based on the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present the cash receipts and payments information that are classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah.
Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan
Implementation of Current Year Accounting Standards The Statements (“PSAK”), Interpretations (“ISAK”) and Withdrawal of Statements (“PPSAK”) which are mandatory for the first time on or after January 1, 2013 in the consolidated financial statements are as follows: PSAK 38 (revised 2012): Business Combinations Involving Entities under Common Control The Improvement on PSAK 60 (Revised 2010): Financial Instrument Disclosures (October 2012)
Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), penyesuaian atas PSAK dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2013 dalam laporan keuangan konsolidasian: PSAK 38 (revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010): Pengungkapan Instrumen Keuangan (Oktober 2012) PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK 51 Akuntansi Kuasi – Reorganisasi
PPSAK No. 10: Withdrawal of PSAK 51 Accounting for Quasi - Reorganization
Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah PSAK 38 (revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.
The adoption of the new standard which impacts the Company’s consolidated financial statements is PSAK 38 (2012 revision): Business Combination of CommonControl Entities.
Dalam PSAK 38 (revisi 2012), transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali merupakan pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Oleh karena itu, transaksi tersebut dicatat sesuai nilai tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
In PSAK 38 (2012 revision), transaction of business combination of common-control entities is transfer of businesses to reorganize entities within a group, which will not change the economic substance of ownership, thus this transaction will not generate profit or loss to the group or individual entity in the group. Therefore, this transaction is recorded based on the carrying value in accordance with pooling of interest method.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
123
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui di ekuitas dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor. Pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan kombinasi bisnis diakui sebagai beban pada periode terjadinya.
The difference in value from every transaction of combination of common-control entities is realized in equity and presented in the additional paid-in-capital account. Expenditure related to the business combination is expensed as incurred.
Sesuai dengan PSAK 38 (revisi 2012), Perusahaan telah mereklasifikasi saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada tanggal awal penerapan PSAK ini ke dalam pos tambahan modal disetor.
In accordance with PSAK 38 (2012 revision), the Company has reclassified its balance of the difference in value from restructuring transaction between entitites under common control to the additional paid-in-capital account at the beginning of the implementation of this PSAK.
2.b. Prinsip - Prinsip Konsolidasian
124
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
2.b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan entitas anaknya. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar Perusahaan yang material telah dieliminasi.
The consolidated financial statements included the accounts of the Company and its subsidiaries. The Subsidiaries are all entities whereby the Company has the power to control the financial and operating policies, generally through an ownership of more than half of the voting rights. All significant intercompany accounts and transactions are eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and deconsolidated from the date on which the Company’s control ceases.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries which are not attributable to the Company.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of payments and the acquired portion on the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals of non-controlling interests are also recorded in equity.
Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar mempengaruhi lingkungan ekonomi di mana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasian, hasil dan posisi keuangan dari masing-masing Entitas Anak dinyatakan dalam rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian.
Financial statements of the Company and Subsidiaries are presented in the currency of the primary economic environment in which the entities operate (“the functional currency”). For the consolidated financial statements purpose, financial results and position from each subsidiary are presented in Rupiah, which represent functional currency of the Company and presentation currency in the consolidated financial statements.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Aset dan liabilitas dari Entitas Anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun pelaporan. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun tersebut. Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan Komprehensif Lainnya”.
2.c. Kas dan Setara Kas
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) The assets and liabilities of subsidiaries that meet the definition of foreign operation activities are presented in Rupiah currency using the prevailing exchange rates at the end of reporting year. The income and expenses are translated using the average exchange rate for the related year. The exchange rate differences are presented as “Exchange Differences from Financial Statements Translation”, presented as a separate item in the equity as “Other Comprehensive Income”.
2.c. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas meliputi kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan semua investasi yang sangat likuid, yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposit held at call and all highly liquid investments with maturities of three months or less since the placement date, which are not pledged for loan.
Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lainnya.
Restricted cash is recorded as part of other financial assets.
2.d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
2.d. Financial Assets and Financial Liabilities
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
The Company classified the financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.
Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
Financial assets are classified as follows:
1. Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
1. Financial assets at fair value through profit or loss
Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. Under this category are financial assets acquired for the purpose of selling within a short-term period or where there is evidence of a recent actual pattern of shortterm profit-taking. Derivative instruments are also classified herein unless they are designated as effective hedging instruments. The investments which meet this classification are recorded at fair value. Unrealized gains or losses on reporting date are credited or debited to the operations of the year.
Tidak ada aset keuangan Perusahaan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
There are no financial assets that are measured at fair value through profit or loss.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
125
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 2. Held to maturities investments
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held to maturities investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, and the Management has the positive intention and ability to hold them to maturity, except for:
a.
a.
b. c.
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
b. c.
investments that upon initial recognition are designated as at fair value through profit or loss; investments are designated as available-forsale; and investments that have a definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
At initial measurement, held to maturities investments are measured at fair value plus their transaction costs and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
Held to maturities investments comprise of held to maturities investments.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
126
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
3. Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di mana perhitungan bunga tidak material.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial measurement, loans and receivables are measured at fair value plus their transaction costs and are subsequently measured at their acquisition costs plus the amortized cost using the effective interest rate method, except for short-term loans and receivables whereby the interest computation is immaterial.
Pinjaman yang diberikan meliputi piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain, aset keuangan lainnya dan piutang pihak berelasi non-usaha pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Loans and receivables include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other financial assets and due from related parties non trade in consolidated statements of financial positions.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 4. Aset Keuangan yang diklasifikasikan kelompok tersedia untuk dijual
dalam
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.d. Financial Assets and Financial Liabilities (continued) 4. Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the preceding categories. These financial assets are recorded at fair value. The difference between the acquisition costs and the fair value is the unrealized gain (loss) at the reporting date and is presented as part of the equity.
Tidak ada aset keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
There are no financial assets that are classified as available-for-sale financial assets.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses the transaction date accounting of regular contract when recording the financial instrument transactions.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:
Financial liabilities are classified as follows:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
1. Financial liabilities at fair value through profit or loss
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are transferable within a short-term period. Derivative instruments are classified as financial liabilities at fair value through statement of income, unless they are designated as effective hedging instruments.
Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
There are no financial liabilities classified as financial liabilities at fair value through profit or loss.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
2. Financial liabilities measured at amortized cost Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through statement of income are categorized and measured at amortized acquisition cost.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
127
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.d. Financial Assets and Financial Liabilities (continued)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain: utang usaha, beban akrual, utang pajak, liabilitas imbalan kerja tertentu, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, utang pihak berelasi non-usaha, pinjaman, obligasi, sukuk dan liabilitas jangka panjang lainnya tertentu.
Financial liabilities measured at amortized cost comprise of trade payables, accruals, taxes payable, certain employee benefit liabilities, other current financial liabilities, due to related parties non-trade, loans, bonds, sukuk, and certain other non-current liabilities.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are offset against each other and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amount and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The recognition financial asset is derecognized if only the contractual right on the cash flows from the assets is expired, or the Company transfers its financial assets and substantially transfers all risks and benefits of asset ownership to other entities. The recognition of financial liabilities is only terminated if the Company’s liabilities are discharged, cancelled or expired.
2.e. Piutang Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai. 2.f. Persediaan
2.e. Receivables On each reporting date, the Company evaluates whether there is objective evidence that impairment of receivables exists. 2.f. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method), atau nilai realisasi bersih (net realizable value).
Merchandise inventories are stated at the lower of cost, determined by the conventional retail method, or net realizable value.
Persediaan Perusahaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.
The Company’s inventories do not include consignment goods.
2.g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
128
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
2.g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.h. Sewa
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.h. Leases
Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Rental kontijen diakui pada periode terjadinya.
The classification of a lease is determined by whether it is the lessor or the lessee that controls substantially all risks and rewards to the ownership. Leases that do not transfer all risks and rewards substantially to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term. Lease income from operating leases is amortized on a straight-line basis over the lease term. Contingent lease is recognized when incurred.
Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
Prepaid long-term rents, generally on store space, which are amortized on the straight-line method starting from the opening of the leased store/renewal of the lease over the lease period. The portion of the rent chargable to operations within one year is reclassified and presented under the current assets as part of “Prepaid expenses”
2.i. Investasi
2.i. Investments
Investasi terdiri dari:
Investments consist of:
1. Investasi pada entitas asosiasi
1. Investment in associates
Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan.
The Company's investment in associates is accounted for under the equity method. A company is considered as an associate if the Company has significant influence in that company. Significant influence is presumed to exist through the inclusion of at least 20%, but not more than 50% of ownership, unless it can be clearly demonstrated that the Company has no significant influence.
Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
Under the equity method, the investments are carried at cost, and subsequently adjusted by the Company’s part in the profits or losses of associates, proportional to the percentage of ownership in that company, less any dividend income. Goodwill related to associates at the time of acquisition is included in the carrying value of investments. Amortization of goodwill is not permitted.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
129
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
If the Company’s share in the loss of an associate equals or exceeds the Company's ownership in associate, the Company discontinues the recognition of its share of further losses. The obligation to recognize additional losses exceeding the Company's ownership is only recognized to the extent that the Company has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia
2. Long-term investments in shares of stock without available fair value
Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga perolehan.
Investment in shares of stock without available fair value, wherein the Company has an ownership interest of less than 20%, and other long-term investments are stated at the acquisition cost.
2.j. Properti Investasi
2.j. Investment Properties
Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Investment properties are stated at acquisition cost and depreciated using straight-line method over 20 years, except for land that is not depreciated.
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
The Company’s investment properties consist of land, buildings and improvements which are held by the Company to earn rentals or for capital appreciation, or both, rather than for use in the production, supply of goods or services, administrative purposes or sale in the ordinary conduct of business.
Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi periode berjalan.
Investment property is derecognized when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses arising are recognized in the statement of income for the year.
2.k. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi periode yang bersangkutan.
130
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
2.k. Property and Equipment Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss for the year.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penyusutan dihitung sebagai berikut: Metode
Tarif/Rates
Method
Bangunan
Garis lurus
20
-
Straight line
Building
Renovasi bangunan
Garis lurus
2-5
-
Straight line
Building renovation
Peralatan dan instalasi
Saldo menurun ganda
-
15% dan/and 25%
Double declining balance
Equipment and installations
Kendaraan
Saldo menurun ganda
-
50%
Double declining balance
Motor vehicles
Mesin
2.l.
Depreciation is computed as follows: Tahun/Years
Garis lurus
3-5
Straight line
Machines
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun buku.
The residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed at the end of each financial year.
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Land rights are stated at cost and are not amortized, unless there is a management prediction, or probability, that extension or renewal of the title is highly likely or will definitely not be obtained.
Penurunan Nilai Aset
2.l.
Impairment of Asset Value
Penurunan nilai atas aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.
Non-financial assets are reviewed by the Company for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount is not recoverable. Losses due to impairment are recognized if the carrying amount exceeds the recoverable amount. Recoverable amount is the higher of the fair value less costs to sell and use value.
Untuk menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
In assessing impairment purposes, the assets are grouped at the smallest group of cash-generating units. Non-financial assets which have value impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Penurunan nilai atas aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai.
At each reporting date, the Company will assess if there is an objective evidence that any of the Company’s financial assets are impaired.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
131
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.l.
Penurunan Nilai Aset (lanjutan)
2.l.
Impairment of Asset Value (continued)
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai adalah sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
significant financial difficulties suffered by issuer or debtor; or breach of contract, such as default or delinquency in principal or interests payment; or it becoming probable that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For other certain group of financial assets, such as receivables, impairment value is evaluated individually. The objective evidence of impairment in portfolio value of receivables can include past experiences of the Company regarding collection of receivables, increment in late receipts of receivables payment from the average of credit period, and also observation on the change in national or local economic condition correlated with the default of receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan.
For financial assets that are stated at amortized cost, the loss of impairment value is the difference between the carrying value of the financial assets and the present value of discounted future estimated cash flows value using an effective interest rate as applicable to financial assets.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying value of the financial asset is deducted directly by losses in impairment value on the financial assets, except for receivables with its carrying value deducted through the use of allowance for doubtful account. If the receivables are uncollectible, these receivables should be written off through the allowance for doubtful account. The recovery of the previously written-off amount is credited to allowance account. The changes in carrying value of allowance for doubtful accounts are recorded in the consolidated statement of comprehensive income.
2.m. Aset Tak Berwujud - Piranti Lunak Komputer Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 4 tahun.
132
For other financial assets, the objective evidences of impairment value are as follows:
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
2.m. Intangible Assets - Computer Softwares Cost of computer software purchased and the cost of subsequent updating thereof are deferred and amortized on the straight-line method over 4 years.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.n. Beban Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi. 2.o. Utang Sukuk Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat Perusahaan menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah. 2.p. Saham Treasuri
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.n. Bonds Issuance Cost The issuance costs of bonds are deducted from the proceeds in the consolidated statement of financial position and are amortized using the effective interest rate method over the term of bonds. 2.o. Sukuk Payables In accordance to PSAK Sharia 110, Accounting for Sukuk, the sukuk ijarah is recognized when the Company becomes a binding party to the regulation of sukuk ijarah issuance. Sukuk ijarah is recognized at its nominal amount and transaction cost. After the initial recognition, if the carrying amount is different with the nominal amount, the difference is amortized on a straight-line basis over the period of the sukuk ijarah. 2.p. Treasury Shares
Saham treasuri yang disajikan dalam kelompok Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dinyatakan sebesar harga perolehan. Harga perolehan dari saham treasuri yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata.
Treasury shares which are shown under the Equity section of the consolidated statements of financial position are stated at acquisition cost. The cost of the treasury shares resold is determined by the average method.
Selisih antara harga perolehan saham treasuri dengan harga jualnya dibebankan atau dikreditkan ke “Tambahan Modal Disetor”. Apabila selisih tersebut menghasilkan saldo negatif pada akun “Tambahan Modal Disetor” karena transaksi perolehan kembali, saldo negatif tersebut dibebankan pada saldo laba.
The difference between the acquisition cost and the selling price of treasury shares is charged or credited to “Additional Paid-in Capital”. When the difference creates a negative balance in the “Additional Paid-in Capital” account as a result of reacquisition transactions, such negative balance is charged to retained earnings.
Saat saham treasuri dibatalkan, maka pencatatan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Modal Saham dan mengkredit Saham Treasuri, selisih antara harga perolehan saham treasuri dengan nominal modal sahamakan dialokasikan antara pos “Tambahan Modal Disetor” dan “Saldo Laba”.
When the treasury shares are cancelled, the transaction is recorded by debiting “Capital Shares” and crediting “Treasury Shares”, the difference between the acquisition cost of treasury shares and par value is recognized under “Additional Paid-in Capital” and “Retained Earnings”.
2.q. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang mengalihkan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.
2.q. Difference in Value from Restructuring Transactions among Entities under Common Control Restructuring transactions of entities under common control are transactions to transfer assets, liabilities, shares and other ownership instruments between parties under common control which do not result in profit or loss for the whole group or for an individual entitiy of the group.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
133
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.q. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
2.q. Difference in Value from Restructuring Transactions among Entities under Common Control (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnyadengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif dengan ketentuan bahwa saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004): Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal awal penerapan PSAK ini, yaitu tanggal 1 Januari 2013, disajikan dalam pos tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. 2.r.
134
Pengakuan Pendapatan dan Beban
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Before January 1, 2013, the difference between the transfer price of transfer assets, liabilities, shares or other ownership instruments and the book value arising from restructuring transactions of entities under common control is recorded as “Difference in value from restructuring transactions among entities under common control” and presented as part of equity of the Company. Effective on January 1, 2013, the Company adopted PSAK 38 (2012 revision). This PSAK is being adopted prospectively that the difference in value resulting from the common-control entities restructuring transaction based on PSAK 38 (2004 revision): the Accounting of Restructuring of Common-Control Entities, at the early adoption of this PSAK, January 1, 2013, being presented as “Additional-Paid-In-Capital”, and can not be recognize as “Realized Profit/Loss” or reclassify as “Retained Earnings”. 2.r.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi beban terkait sebesar jumlah terutang kepada pemilik (consignor).
Revenue from sales of inventories (except those from sold on “Cash-on-Delivery” basis which are recognized when goods are delivered to customers) is recognized when the goods are paid for at the sales counter. Revenue from consignment sales is recorded at the amount of sales of consigned goods to customers and deducted with the amount due to consignor.
Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh Perusahaan, apabila memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka Perusahaan mencatat pemberian poin dalam program tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan yang dicatat dalam liabilitas jangka pendek lainnya, yang diakui sejalan dengan berlangsungnya masa program sebagai pendapatan.
For the customer loyalty program held by the Company, if it meets the criteria as set forth in ISAK 10, the Company records the points reward in the program as a separately identified component of sales transaction which at the time of initial sale is as deferred revenue which is recorded under other current liabilities and recognized as revenue over the period of the program.
Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan.
Revenue from sales of prepaid cards (known as “power cards”) by family entertainment centers is recorded as unearned income initially and then recognized as revenue based on actual use of the cards by customers proportionately. Revenue from sales of tokens is recognized at the time when customers purchase the tokens.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when earned/incurred.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
2.s. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah Indonesia dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah Indonesia dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions involving foreign currencies are translated into Indonesian rupiah using the exchange rate prevailing on the date of the transactions. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Indonesian rupiah using the exchange rate prevailing on the date of statement of financial position.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan (dalam angka penuh) yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2013 and 2012, the exchange rate used (in full amounts) as computed by taking the average of the last buying and selling rates of exchange rates transactions for the year then ended authorized by Bank Indonesia, are as follow:
USD1 SGD1
December 31, 2013 Rp12,189 Rp9,628
December 31, 2012 Rp9,670 Rp7,907
Pajak Penghasilan
USD1 SGD1
The gains or losses from exchange rate differences, either realized or unrealized, that come from transactions in foreign currencies are charged to the consolidated comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah maupun belum terealisasi, yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 2.t.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.t.
Income Tax
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laba rugi periode berjalan, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, pada tahun yang sama atau berbeda, di luar laba rugi baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas. Beban pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan.
Current and deferred tax should be recognized as income or expense and included in the profit or loss for current year, except to the extent that the tax arises from a transaction or event which is recognized, in the same or a different year, directly in equity. The current tax expenses are computed using the enacted tax rate on reporting date.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing entitas.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax basis of assets and liabilities and their carrying amount for each entity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured based on a rate that is expected to apply to the period when the asset is realized or when the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rate are charged or credited to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited directly to equity.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
135
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.t.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
2.t.
Income Tax (continued)
Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan.
Future tax benefits, such as the carryover of unused tax losses, are also recognized to the extent that such benefits are more likely to be realized.
Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masingmasing perusahaan tersebut.
For each of the consolidated subsidiaries, the tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Company shall offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if the Company has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and the Company intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority, and where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendment to the tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
2.u. Imbalan Kerja
136
2.u. Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employee less than 12 months since the financial reporting date based on an accrual basis.
Imbalan Pasca kerja
Post-employment benefits
Perusahaan membentuk penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”).
The Company recognizes provision for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law No. 13”).
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.u. Imbalan Kerja
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.u. Employee Benefits
Imbalan Pasca kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang tahun sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested.
The cost of providing employee benefits under the Labor Law No. 13 is determined using the ProjectedUnit-Credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses of each individual plan, at the end of the previous reporting period exceeds 10% of the present value of the defined benefit obligation on that date. These gains or losses are recognized based on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable from an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits become vested.
Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Company recognizes gains or losses on curtailment or settlement of defined benefit plan when the curtailment or settlement incurs. The gains or losses on curtailment or settlement consist of changes in present value of the defined benefit obligation and previous unrecognized past service cost.
2.v. Pelaporan Segmen Operasi Segmen Operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan dalam Catatan 37. 2.w. Laba per Saham
2.v.
Operating Segment Reporting Operating segments are identified in a manner consistent with internal management reporting, which is reviewed by the operating decision maker. The financial information that is used by the management to evaluate the performance of operating segment is presented in Note 37.
2.w. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan setelah dikurangi dengan saham treasuri.
Basic earnings per share is computed by dividing income attributable to owners of the Parent by the weighted average number of issued and fully paid shares during the period after deducting treasury shares acquired.
Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Tidak terdapat efek dilusi per 31 Desember 2013 dan 2012 karena tidak ada efek berpotensi saham biasa yang beredar.
In calculating diluted earnings per share, the number of weighted average of outstanding common shares has to be adjusted by considering the impact of all potentially dilutive common shares effect. There is no dilutive effect as at December 31, 2013 and 2012 because there is no outstanding potentially dilutive common shares effect.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
137
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.w. Laba per Saham (lanjutan) Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk untuk periode tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp444.905 dan Rp220.547. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 5.377.962.800 saham masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 2.x. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.w. Earnings per Share (lanjutan) The income attributable to owners of the Parent for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp444,905 and Rp220,547, respectively. The number of weighted average issued and fully paid shares are 5,377,962,800 shares for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
2.x. Transaction with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
A related party is a person or entity related to the entity that is preparing its financial statements (“the reporting entity”):
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:
(a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
(i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor,
(i)
has control or joint control over the reporting entity;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau
(ii) has significant influence over the reporting entity; or
(iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor
(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut:
(b) An entity is related to a reporting entity (by taking into account item (c) below) if any of the following conditions applies:
(i)
138
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).
(i)
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that parent company, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).
(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party.
(iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga.
(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.x. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.x. Transaction with Related Parties (continued)
(v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.
(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is the one that has a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).
(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(vii) A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi: (i)
Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain.
(c) In this context, the following are not related parties: (i)
Two entities simply because they have a director or other member of key management personnel in common or because a member of key management personnel of one entity has significant influence over the other entity.
mereka ventura
(ii) Two venturers simply because they share joint control over a joint venture.
penyandang dana, serikat dagang, entitas pelayanan publik, dan departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).
(iii) (1) providers of finance, (2) trade unions, (3) public utilities, and (4) departments and agencies of a government that do not control, jointly control or significantly influence on the reporting entity, simply by virtue of their normal dealings with an entity (even though they may affect the freedom of action of an entity or participate in its decision-making process).
(iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
(iv) a customer, supplier, franchisor, distributor or general agent with whom an entity transacts a significant volume of business, simply by virtue of the resulting economic dependence.
(ii) Dua venturer mengendalikan bersama. (iii) (1) (2) (3) (4)
hanya karena bersama atas
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
139
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.y. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Yang Penting
140
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.y. Important Accounting Estimates and Judgements
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company and its subsidiaries consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company and its subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Perusahaan dan entitas anak melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Estimated Useful Lives of Fixed Asset The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned.
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi.
The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of renovation of equipment based on factors such as change in technology and potential income that can be generated from the equipment. This condition may cause the Company and its subsidiaries to impair or write-off the fixed assets if the equipment has obsolete with the development of new technology.
Liabilitas Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja.
Employee Benefit Liabilities The present value of the employee benefit liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of short term employee benefit liabilities.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Other key assumptions for employee benefit liabilities are based in part on current market conditions.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
2.y. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Yang Penting (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
2.
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2.y. Important Accounting Estimates and Judgements (continued)
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.
Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Income Tax Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiaries recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will bedue.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan subscribers, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
Deferred Tax Asset Deferred tax asset are recognized only when deferred tax will be recovered, in this case is dependenton generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management estimates of future cash flows. These depend on estimates of the number of additional subscribers, technology innovation, operating cost, capital expenditure, dividends, and other capital management transactions.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
141
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 3.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
3.
31 Desember/ December 31, 2012
25,092
21,843
Rekening giro: Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB") PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia Bank of China Limited Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 Mata uang asing: Bank lainnya Pihak berelasi (Catatan 10) Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk Deposito berjangka: Pihak ketiga Rupiah: PT Bank Mandiri Syariah Jumlah
142
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of the following:
31 Desember/ December 31, 2013 Kas Rupiah
4.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
687,335 117,127 94,774 70,708 15 4
543,021 391,160 64,411 100,615 100,359
73,801
106,014
11,992
9,114
210,482
25,199
Cash on hand Rupiah Current accounts: Third parties Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB") PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia Bank of China Limited Other banks, below Rp50,000 each
11,280
-
Foreign currencies: Other banks Related party (Note 10) Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk Time deposits: Third parties Rupiah PT Bank Mandiri Syariah
1,302,610
1,361,736
Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, deposito berjangka memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 5,5% sampai 8,25%.
For the year ended at December 31, 2013, the time deposits earned interest at annual rates of 5.5% to 8.25%.
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 34.
Details of balances in foreign currencies are disclosed in Note 34.
PIUTANG USAHA
4.
TRADE RECEIVABLES
Piutang usaha merupakan piutang pihak ketiga yang berasal dari penjualan ke pelanggan melalui kartu kredit dan joint promotion.
Trade receivables consist of third-party receivables from customers sales through credit cards and joint promotion.
Piutang usaha dapat ditagih pada triwulan berikutnya, karenanya tidak ada penyisihan penurunan nilai piutang yang dibentuk. Oleh karena jatuh tempo yang pendek, jumlah tercatat piutang kurang lebih sama dengan nilai wajarnya sehingga tidak diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Trade receivables are collectible in next quarter, therefore, no allowance for impairment of receivables has been provided. Due to their short-term nature, their carrying amount approximates their fair value, therefore the receivables are not amortized using effective interest rate.
Per tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapat piutang yang dijadikan jaminan.
As at December 31, 2013, no receivables are used as collateral.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 5.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
INVESTASI YANG DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO
5.
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari:
Investasi pada dana yang dikelola Pihak ketiga Promisorry Note Pihak berelasi (Catatan 10) Jumlah
HELD TO MATURITIES INVESTMENTS Held to maturities investments consist of the following:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
62,980
262,980
-
1,291,000
Investments in managed fund Third party Promisorry Note Related party (Note 10)
62,980
1,553,980
Total
Investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2014 dan dapat diperpanjang dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk Perusahaan sebagai manajer investasi.
Investment in managed funds by third party is an investment management contract which will be due on September 3, 2014 and extendable, with PT GAP Capital, appointed by the Company as the investment manager.
Pada tanggal 25 Oktober 2013, Perusahaan melakukan pencairan atas dana investasi yang dikelola oleh PT GAP Capital sebesar Rp200.000.
On October 25, 2013, the Company has settled fund on investment managed by PT GAP Capital amounting to Rp200,000.
Pada tanggal 31 Desember 2012, promissory note merupakan nilai yang diterima Perusahaan sehubungan dengan transaksi penjualan saham PT NPI kepada PT Multipolar Tbk (Catatan 1c dan 25). Promissory note memiliki tingkat bunga tetap sebesar 10% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2013.
As at December 31, 2012, promissory note represents the amount received by the Company in connection with the sale of shares of PT NPI to PT Multipolar Tbk (Notes 1c and 25). Promissory note bears interest of 10% per annum and due on May 30, 2013.
Berdasarkan kesepakatan bersama para pihak, PT Multipolar Tbk berhak untuk melakukan pelunasan lebih awal dari tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan telah menerima pelunasan lebih awal atas promissory note dari PT Multipolar Tbk.
Based on term sheet among parties, PT Multipolar Tbk has right to make early settlement. On March 28, 2013, the Company has settled all the promisory notes from PT Multipolar Tbk.
Pendapatan bunga atas investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebesar Rp 20.631 dan Rp 54.098, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Finance income from held to maturities investments amounted to Rp 20,631 and Rp 54,098 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
143
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 6.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
6.
31 Desember/ December 31, 2012
Pihak ketiga Sewa Bunga Lain-lain
279,813 555 15,872
206,396 10,292 54,137
Sub- jumlah
296,240
270,825
Subtotal
257 99 83,580
787 7,781 866
Related parties (Note 10) Rental Interests Others
83,936 380,176
9,434 280,259
Subtotal Total
Jumlah
144
OTHER RECEIVABLES This account consists of the following:
31 Desember/ December 31, 2013
Pihak berelasi (Catatan 10) Sewa Bunga Lain-lain
7.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
Third parties Rental Interests Others
Piutang pihak berelasi tidak diklasifikasikan sebagai piutang pihak berelasi non-usaha karena penyelesaian piutang ini direalisasi kurang dari 12 bulan dari tanggal pelaporan.
Other receivables - related parties are not classified as due from related parties non-trade due to the settlement date of those receivables less than 12 months from the reporting date.
Karena jatuh tempo yang pendek, jumlah tercatat piutang kurang lebih sama dengan nilai wajarnya sehingga tidak diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Due to their short-term nature, their carrying amount approximates their fair value, therefore the receivables are not amortized using effective interest rate.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih, karenanya tidak terdapat penyisihan penurunan nilai piutang dibentuk untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masingpada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that all account receivables are collectible; therefore, no allowance for impairment of receivables has been provided for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
Per tanggal 31 Desember 2013, tidak ada piutang yang dijadikan jaminan.
As at December 31, 2013, no receivables are used as collateral.
ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
7.
OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS
Pada tanggal 31 Desember 2013, akun ini merupakan dana yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan sinking fund obligasi dan sukuk Perusahaan.
At December 31, 2013, other current financial assets consist of restricted cash regarding to the Company’s sinking fund of bonds and sukuk payable and deposits.
Aset keuangan lancar lainnya memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 3,04% sampai 5,05% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Other current financial assets earned annual interests ranging from 3.04% to 5.05% for the year ended December 31, 2013.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 8.
9.
PERSEDIAAN Rincian persediaan berdasarkan jenis barang adalah sebagai berikut:
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 8.
INVENTORIES The details of inventories based on the type of goods are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Barang kebutuhan sehari-hari (groceries) Perkakas dan tekstil (non-food) Produk segar (fresh)
1,067,256 1,052,108 154,184
836,050 725,215 109,309
Daily needs, food and beverages (groceries) Equipments and textile (non-food) Fresh products
Jumlah
2,273,548
1,670,574
Total
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.
The Management believes that the value of inventories represents the net realizable value.
Biaya persediaan yang diakui sebagai beban pokok penjualan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp10.023.710 dan Rp8.970.277.
The cost of inventories recognized as cost of sales amounted to Rp10,023,710 and Rp8,970,277 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
Per tanggal 31 Desember 2013, tidak ada persediaan yang dijadikan sebagai jaminan.
As at December 31, 2013, no inventories are used as collateral.
Perusahaan mengasuransikan seluruh persediaan terhadap kebakaran dan risiko lainnya sebesar USD 202,661 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya. Pertanggungan ini dilakukan oleh PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi), PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Bintang Tbk.
The Company carries insurance on their respective inventories from fire and other risks for USD202,661 as at December 31, 2013. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses from fire and other risks. The insurance coverage is covered by PT Lippo General Insurance Tbk (related party), PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi Bintang Tbk.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
9.
Akun ini terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2013
PREPAID EXPENSES This account consists of the following: 31 Desember/ December 31, 2012
Pihak ketiga Sewa Asuransi Lain-lain
48,246 536 14,278
77,828 1,619 12,226
Third parties Rent Insurance Others
Sub- jumlah
63,060
91,673
Subtotal
719
16,012 747
Related parties (Note 10) Rent Insurance
719
16,759
Subtotal
63,779
108,432
Total
Pihak berelasi (Catatan 10) Sewa Asuransi Jumlah
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
145
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 10.
TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 10.
TRANSACTIONS
AND
Perusahaan Induk
Parent Company
Perusahaan induk dari Perusahaan adalah PT Multipolar Tbk, yang memiliki 50,2308% dari jumlah saham Perusahaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 23).
As at December 31, 2013 and 2012, PT Multipolar Tbk is the Parent Company which owned 50.2308% of the total Company’s share capital (Note 23).
Entitas Anak langsung dan tidak langsung
Direct and Indirect Subsidiaries
Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c.
Details of direct and indirect Subsidiaries of the Company are disclosed in Note 1c.
Kompensasi Manajemen Kunci
Compensation of Key Management Personnel
Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1d. Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci adalah sebagai berikut:
The Company’s key management personnel are the Board of Commissioners and Directors as disclosed in Note 1d. Salaries and short-term employee benefits which are paid or payable to key management personnel are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Dewan Direksi Dewan Komisaris
32,656 3,484
24,397 2,640
Board of Directors Board of Commissioners
Jumlah
36,140
27,037
Total
Saldo Pihak Berelasi
Related Parties Balances
Rincian akun pihak berelasi (terutama afiliasi) adalah sebagai berikut:
Details of the accounts with related parties (mainly affiliated) are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013 Kas dan setara kas (Catatan 3) Rekening giro - Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
31 Desember/ December 31, 2012
210,482
25,199
Cash and cash equivalents (Note 3) Current account - Rupiah PT Bank Nationalnobu Tbk
3.20
0.31
Percentage of total assets Held to maturities investment (Note 5)
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 5) Promissory Note PT Multipolar Tbk
146
RELATED PARTIES BALANCES
-
1,291,000
Promissory Note PT Multipolar Tbk
15.70
Percentage of total assets
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 10.
TRANSAKSI (lanjutan)
DAN
SALDO
PIHAK
BERELASI
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 10.
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
RELATED PARTIES BALANCES (continued)
TRANSACTIONS
AND
Related Parties Balances (continued) 31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Piutang lain-lain (Catatan 6) PT Menara Bhumimegah PT Multipolar Tbk Lainnya
83,056 566 314
7,781 1,653
Other current financial asset (Note 6) PT Menara Bhumimegah PT Multipolar Tbk Others
Jumlah
83,936
9,434
Total
1.27
0.11
Percentage of total asset
-
3,686 8,800 3,526
Prepaid expenses (Note 9) Rent PT Menara Bhumimegah PT Mandiri Cipta Gemilang PT Direct Power
-
16,012
Persentase dari jumlah aset Biaya dibayar di muka (Catatan 9) Sewa PT Menara Bhumimegah PT Mandiri Cipta Gemilang PT Direct Power Sub - jumlah
Sub - total
719
747
Insurance Other
Jumlah
719
16,759
Total
Persentase dari jumlah aset
0.01
0.20
Percentage of total asset
-
7,884
Due from related parties non-trade PT Nadya Putra Investama
0.00
0.10
Percentage of total assets
Pembelian aset tetap PT Multipolar Technology Tbk PT Visionet Internasional
14,088 4,297
19,333 7,897
Purchase of fixed asset PT Multipolar Technology Tbk PT Visionet Internasional
Jumlah
18,385
27,230
Total
0.28
0.33
Percentage of total assets
Asuransi Lainnya
Piutang pihak berelasi non-usaha PT Nadya Putra Investama Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 14) Uang muka sewa PT Mandiri Cipta Gemilang (Catatan 36) Jaminan sewa PT Mulia Persada Pertiwi PT Balaraja Sentosa PT Citra Cito Perkasa PT Tanjung Bunga Gemilang PT Cahaya Pesona Nusantara Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1.000) Sub - jumlah Jumlah Persentase dari jumlah aset
Rental advances and deposits (Note 1 Rental advances PT Mandiri Cipta Gemilang (Note 36)
324,260
324,260
6,632 2,442 1,289 1,165 1,073 3,639
1,876 2,442 1,289 1,165 0 3,575
Rental deposits PT Mulia Persada Pertiwi PT Balaraja Sentosa PT Citra Cito Perkasa PT Tanjung Bunga Gemilang PT Cahaya Pesona Nusantara Others (below Rp1,000 each)
16,240
10,347
Sub - total
340,500
334,607
Total
5.18
4.07
Percentage of total assets
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
147
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 10.
TRANSAKSI (lanjutan)
DAN
SALDO
PIHAK
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
BERELASI
10.
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
TRANSACTIONS
AND
Related Parties Balances (continued) 31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 15) PT Menara Bhumimegah PT Direct Power PT Mandiri Cipta Gemilang
-
76,623 68,762 37,000
Jumlah
-
182,385
Total
-
2.22
Percentage of total assets
Pembelian aset tak berwujud PT Visionet Internasional Lainnya
1,361 1,566
189 266
Purchase of intangible asset PT Visionet Internasional Other
Jumlah
2,927
455
Total
0.04
0.01
Percentage of total assets
1,361,000
Proceeds from sale of investment in Subsidiaries (Note 25) PT Multipolar Tbk
16.55
Percentage of total assets
Prepaid long-term rents (Note 15)
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset
Hasil penjualan investasi pada Entitas Anak (Catatan 25) PT Multipolar Tbk Persentase dari jumlah aset Penjualan sewa di bayar di muka (Catatan 24) PT Mulia Persada Pertiwi Persentase dari jumlah aset
-
126,670
-
PT Menara Bhumimegah PT Direct Power PT Mandiri Cipta Gemilang
Proceeds from sale of prepaid rent (Note 24) PT Mulia Persada Pertiwi
5.84
0.00
Percentage of total assets
5,187 4,559 1,128 4,632
3,053 1,067 1,711 3,158
Accruals (Note 18) PT Visionet Internasional PT Mulia Persada Pertiwi PT Prima Gerbang Persada Others (below Rp1,000 each)
15,506
8,989
Persentase dari jumlah liabilitas
0.47
0.21
Percentage of total liabilities
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya PT Serang Gemilang PT Surya Asri Lestari PT Surya Menara Lestari Lainnya
751 376
7,016 5,305 1,896 282
Other current financial liabilities PT Serang Gemilang PT Surya Asri Lestari PT Surya Menara Lestari Others
1,127
14,499
0.03
0.33
Beban Akrual (Catatan 18) PT Visionet Internasional PT Mulia Persada Pertiwi PT Prima Gerbang Persada Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1.000) Jumlah
Jumlah Persentase dari jumlah liabilitas
148
RELATED PARTIES BALANCES (continued)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Total
Total Percentage of total liabilities
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 10.
TRANSAKSI (lanjutan)
DAN
SALDO
PIHAK
BERELASI
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 10.
RELATED PARTIES BALANCES (continued)
TRANSACTIONS
AND
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Related Parties Balances (continued)
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi) :
The following is a summary of significant transactions (affecting revenues/income and expenses) with related parties (mainly affiliates) :
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Beban penjualan Beban sewa (termasuk amortisasi sewa) PT Mulia Persada Pertiwi PT Prima Gerbang Persada PT Balaraja Sentosa PT Surya Pekalongan Lestari PT Surya Menara Lestari PT Panca Megah Utama PT Cahaya Pesona Nusantara PT Serang Gemilang PT Surya Asri Lestari PT Mandiri Cipta Gemilang PT Citra Cito Perkasa PT Matahari Dept Store PT Tanjung Bunga Gemilang PT Direct Power PT Menara Bhumimegah PT Villa Permata Cibodas Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1.000)
(18,694) (11,461) (9,806) (5,486) (4,993) (4,645) (4,231) (3,441) (3,023) (2,272) (2,043) (1,702) (1,531) (689) (501)
(6,548) (7,539) (9,791) (3,505) (3,754) (2,108) (4,398)
Jumlah
(74,518)
(37,643)
Total
Persentase dari beban sewa
13.18
5.97
Percentage of rental expenses
Pendapatan sewa PT Matahari Graha Fantasi PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya
1,586 -
11,984 2,913 1,187
Rental income PT Matahari Graha Fantasi PT Lippo Karawaci Tbk Others
Jumlah
1,586
16,084
Total
0.80
5.24
Percentage of rental income
Beban lain-lain PT Visionet Internasional PT Air Pasifik Utama Avel Pty. Limited, Australia Lainnya
(17,306) (1,003) -
(19,184) (9,818) (7,092) (10)
Other expenses PT Visionet Internasional PT Air Pasifik Utama Avel Pty. Limited, Australia Others
Jumlah
(18,309)
(36,104)
Total
74.50
4.90
Percentage of other expenses
Persentase dari pendapatan sewa
Persentase dari beban lain-lain
Selling expense Rental expenses (including rental amortization) PT Mulia Persada Pertiwi PT Prima Gerbang Persada PT Balaraja Sentosa PT Surya Pekalongan Lestari PT Surya Menara Lestari PT Panca Megah Utama PT Cahaya Pesona Nusantara PT Serang Gemilang PT Surya Asri Lestari PT Mandiri Cipta Gemilang PT Citra Cito Perkasa PT Matahari Dept Store PT Tanjung Bunga Gemilang PT Direct Power PT Menara Bhumimegah PT Villa Permata Cibodas Others (below Rp1,000 each)
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
149
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 10.
TRANSAKSI (lanjutan)
DAN
SALDO
PIHAK
BERELASI
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 10.
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
TRANSACTIONS
AND
Related Parties Balances (continued) 31 Desember/ December 31, 2013
Beban umum dan administrasi Beban konsultan PT Visionet Internasional PT Multipolar Technology Lainnya Jumlah
31 Desember/ December 31, 2012
(23) -
(11,300) (15,000) (399)
General and administrative expenses Consultant expenses PT Visionet Internasional PT Multipolar Technology Others
(23)
(26,699)
Persentase dari beban konsultan
0.46
29.29
Percentage of consultant expenses
Beban asuransi PT Lippo General Insurance Tbk
(2,486)
(4,033)
Insurance expenses PT Lippo General Insurance Tbk
Persentase dari beban asuransi
6.21
11.65
Percentage of insurance expenses
Beban Komunikasi Lainnya
(382)
(460)
Communication expenses Others
Persentase dari beban komunikasi
2.06
2.41
Percentage of communication expenses
(273)
(353)
4.80
0.69
30,418 758
7,781 21,484 4
31,176
29,269
39.42
16.58
Beban lain-lain Lainnya Persentase dari beban lain-lain Penghasilan keuangan PT Multipolar Tbk PT Ciptadana Securities Lainnya Jumlah Persentase dari beban lain-lain
Total
Other expenses Others Percentage of other expenses Finance income PT Multipolar Tbk PT Ciptadana Securities Others Total Percentage of other expenses
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang lainnya dan piutang pihak berelasi tertentu yang tidak dikenakan bunga.
Transactions with the related parties are made under normal terms comparable to those that would be obtained in similar transactions with the third parties, except for other receivables and certain due from related parties non-trade that are non-interest bearing.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The relationship and nature of account balances/transactions with the related parties are as follows:
No.
150
RELATED PARTIES BALANCES (continued)
Pihak Berelasi/ Related Party
Sifat Hubungan/ Nature of Relation
Sifat Transaksi/ Nature of Transactions
1.
PT Bank Nationalnobu Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/Affiliate, common controlled entity
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents
2.
PT Multipolar Tbk
Pemegang saham mayoritas Perusahaan/Company’s major shareholder
Promissory note, piutang lain-lain, hasil penjualan investasi pada Entitas Anak, penghasilan keuangan, pendapatan sewa/Promissory note, other current financial assets, proceeds from sale of investment in subsidiaries, rental income and finance income
3.
PT Matahari Graha Fantasi
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk / Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Pendapatan sewa / Rental Income
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 10.
TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 10.
RELATED PARTIES BALANCES (continued)
TRANSACTIONS
AND
Pihak Berelasi/
Sifat Hubungan/
Sifat Transaksi/
No.
Related Party
Nature of Relation
Nature of Transactions
4.
PT Menara Bhumimegah
Afiliasi karena Entitas Anak PT Lippo Karawaci Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Lippo Karawaci Tbk
Piutang lain-lain, biaya sewa dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa/Other receivables, prepaid rental expenses, prepaid long-term rent and rental expenses
5.
PT Matahari Department Store Tbk
Afiliasi karena Entitas Asosiasi PT Multipolar Tbk/Affiliate, Associate of PT Multipolar Tbk
Piutang lain-lain dan pendapatan sewa/Other receivables and rental income
6.
PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena Entitas Anak PT Lippo Karawaci Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Lippo Karawaci Tbk
Biaya sewa dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa/Prepaid rental expenses, rental advances and deposits, prepaid long-term rent and rental expenses
7.
PT Direct Power
Afiliasi karena Entitas Anak PT Lippo Karawaci Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Lippo Karawaci Tbk
Biaya sewa dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa/Prepaid rental expenses, prepaid long-term rent and rental expenses
8.
PT Nadya Putra Investama
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Piutang pihak berelasi non-usaha, beban akrual dan biaya manajemen/Due from related parties non-trade, accruals and management fee.
9.
PT Multipolar Technology Tbk
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets
10.
PT Visionet Internasional
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Pembelian aset tetap, pembelian aset tak berwujud, beban akrual dan beban lain-lain/Purchase of fixed assets, purchase of intangible assets, acruals, and other expenses
11.
PT Mulia Persada Pertiwi
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Uang muka dan jaminan sewa, penjualan sewa dibayar dimuka, beban akrual dan beban sewa/Rental advances and deposits, accruals and rental expenses.
13.
PT Citra Cito Perkasa PT Tanjung Bunga Gemilang
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Uang muka dan jaminan sewa/Rental advances and deposits
14.
PT Cahaya Pesona Nusantara
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Uang muka dan jaminan sewa dan beban sewa/ Rental advances and deposits, and rental expenses
15.
PT Prima Gerbang Persada
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Beban akrual dan beban sewa/Accruals and rental expenses
16.
PT Serang Gemilang PT Surya Asri Lestari PT Surya Menara Lestari PT Surya Pekalongan Lestari PT Panca Megah Utama
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya dan beban sewa/Other current financial liabilities and rental expenses Beban sewa/Rental expenses
17.
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
151
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 10.
TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
No.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 10.
12.
152
TRANSACTIONS
Pihak Berelasi/
Sifat Hubungan/
Sifat Transaksi/
Related Party
Nature of Relation
Nature of Transactions
18.
PT Gelora Semesta Raya PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena Entitas Anak PT Lippo Karawaci Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Lippo
Beban sewa/Rental expenses
19.
PT Lippo Karawaci Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/Affiliate, common controlled entity
Pendapatan sewa/Rental income
20.
Avel Pty. Limited, Australia
Afiliasi/Affiliate
Beban lain-lain/Other expenses
21.
PT Air Pasifik Utama
Afiliasi karena Entitas Anak PT Multipolar Tbk/Affiliate, subsidiary of PT Multipolar Tbk
Beban lain-lain/Other expenses
22.
PT Lippo General Insurance
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/Affiliate, common controlled entity
Beban asuransi/insurance expenses
23.
PT Ciptadana Securities
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/Affiliate, common controlled entity
Penghasilan keuangan/finance income
Saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) terutama terdiri dari piutang lain-lain, biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, pembelian aset tak berwujud, beban akrual, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban dan pendapatan sewa dan penghasilan keuangan. 11.
RELATED PARTIES BALANCES (continued)
ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
AND
The account balances/transactions with other related parties (below Rp1,000 each) primarily consist of other receivables, prepaid expenses, rental advances and deposits, purchase of intangible assets, accruals, other current financial liabilities, rental income/expenses, and finance income.
11.
OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan tidak lancar lainnya terdiri dari piutang karyawan, jaminan dan dana yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan sinking fund obligasi dan sukuk Perusahaan dan jaminan.
As at December 31, 2013 and 2012, other non-current financial assets consist of employee receivables, deposits; and cash regarding to the Company’s sinking fund of bonds and sukuk payable and deposits.
Aset keuangan tidak lancar lainnya memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 3,04% sampai 5,05% dan 1% sampai 7,23% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012.
Other non-current financial assets earned annual interests ranging from 3.04% to 5.05%, and from 1% to 7.23% for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
PROPERTI INVESTASI
12.
INVESTMENT PROPERTIES
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai properti investasi.
As of December 2013, the Company no longer has investment properties.
Pada tanggal 31 Desember 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2012, the details of the investment properties are as follows:
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 12.
PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
Saldo Awal/ Beginning Balance Biaya Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan Jumlah Akumulasi Penyusutan Bangunan Nilai tercatat
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 12. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Transaksi selama Tahun Berjalan/ Transaction during The Year Penambahan/ Reklasifikasi/ Pelepasan/ Additions Reclassification Disposal
Saldo Akhir/ Ending Balance
73,272 37,112
4,000 470
-
77,272 37,582
-
110,384
4,470
-
114,854
-
20,733 89,651
1,708
-
22,441
-
Acquisition Cost Landrights Building Total Accumulated Depreciation Building Net
*) pada tahun 2012, merupakan aset tak berwujud Entitas-entitas Anak yang dijual (Catatan 1c)/ in 2012, constitutes of net book value of deconsolidated Subsidiaries intangible assets (Note 1 c)
Laba penjualan properti investasi sebesar Rp14.854 pada tanggal 31 Desember 2012 dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” dalam laba rugi periode sebelumnya. 13.
ASET TETAP
13.
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013 Nilai Tercatat Bangunan Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan
Gain from sale of investment properties amounted to Rp14,854 for the year ended December 31, 2012, have been charged as part of “Other Income” in profit or loss for prior year.
Saldo Awal/ Beginning Balance
FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Transaksi selama Tahun Berjalan/ Transaction during The Year Penambahan/ Reklasifikasi/ Pelepasan/ Additions Reclassification *) Disposal
Saldo Akhir/ Ending Balance
125 114,933 1,461,199 27,643
34,622 259,944 4,476
21,995 194,238 766
20,354 16,609 3,156
125 151,196 1,898,772 29,729
1,603,900
299,042
216,999
40,119
2,079,822
92 51,362 754,168 23,153
6 26,615 169,760 3,846
-
20,344 12,437 3,156
98 57,633 911,491 23,843
Jumlah
828,775
200,227
-
35,937
Bersih
775,125
Jumlah Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan
December 31, 2013 Carrying Value Building Building renovation Equipment and installations Motor vehicles Total Accumulated Depreciation Building Building renovation Equipment and installations Motor vehicles
993,065
Total
1,086,757
Net
*) Reklasifikasi dari Aset Tidak Lancar Lainnya/Reclassification from Other Non-current Assets.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
153
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 13.
ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2012 Nilai Tercatat Tanah Bangunan Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan Mesin
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 13.
Saldo Awal/ Beginning Balance
FIXED ASSETS (continued)
Transaksi selama Tahun Berjalan/ Transaction during The Year Penambahan/ Reklasifikasi/ Pelepasan/ Additions Reclassification *) Disposal **)
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2012 Carrying Value Land Building Building renovation Equipment and installations Motor vehicles Machines
168,848 1,123,281 197,398 1,390,423 23,370 356,929
9,187 59,168 27,332 261,550 6,072 18,218
385 55,639 21,090 94,118 6,599 30,788
178,420 1,237,963 130,887 284,892 8,398 405,935
125 114,933 1,461,199 27,643 -
3,260,249
381,527
208,619
2,246,495
1,603,900
369,079 111,190 729,623 18,927 309,642
52,328 35,756 159,126 3,416 24,456
3,512 6,250 -
421,315 95,584 138,093 5,440 334,098
92 51,362 754,168 23,153 -
1,538,461
275,082
9,762
994,530
828,775
7,161 68,496 2,626
-
-
7,161 68,496 2,626
-
Jumlah
78,283
-
-
78,283
-
Total
Bersih
1,643,505
775,125
Net
Jumlah Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan Mesin Jumlah Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Peralatan dan instalasi
Total Accumulated Depreciation Building Building renovation Equipment and installations Motor vehicles Machines Total Impairment Value of Fixed Asset Land Building Equipment and installations
*) Reklasifikasi dari Aset Tidak Lancar Lainnya/Reclassification from Other Non Current Assets **) Termasuk aset tetap Entitas-entitas Anak yang dijual (Catatan 1c) dengan nilai buku bersih sebesar Rp1.073.058 dan reklasifikasi ke aset keuangan lancar lainnya sebesar Rp99/ Including net book value of deconsolidated Subsidiaries, fixed assets (Note 1c) amounted to Rp 1,073,058 and reclassification to other current financial assets amounted to Rp99
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Harga jual Nilai buku bersih
1,099 (4,182)
90,339 (100,525)
Proceeds Net book value
Laba (Rugi)
(3,083)
(10,186)
Gain (Loss)
Penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dibebankan sebagai berikut:
154
For the year ended December 31, 2013 and 2012, the Company sold certain fixed assets as follows:
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
The depreciation expenses for year ended December 31, 2013 and 2012 were charged to the following:
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 13.
ASET TETAP (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 13.
FIXED ASSETS (continued)
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Beban umum dan administrasi Beban pokok penjualan - beban parbrikasi roti
199,994 233
274,756 326
General and administrative expenses Cost of sales - bakery overhead
Jumlah
200,227
275,082
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp58.730.
As at December 31, 2013, the carrying value of fixed assets which have been fully depreciated and still in used amounted to Rp58,730.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat dari aset tetap. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada akhir periode pelaporan.
There is no significant difference between the fair value and carrying value of fixed assets. Management believes that there is no impairment value of fixed asset at the end of reporting date.
Perusahaan mengasuransikan sebesar USD332,160 pada tanggal 31 Desember 2013 atas seluruh aset tetapnya terhadap kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya. Pertanggungan tersebut dilakukan oleh PT Lippo General Insurance (pihak berelasi), PT Asuransi Central Asia dan PTAsuransi Bintang Tbk.
The Company carries insurance for USD332,160 as at December 31, 2013, on its respective fixed assets, except land, from fire and other risks. The Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from fire and other risks. The insurance coverage is covered by PT Lippo General Insurance (related party), PT Asuransi Central Asia and PT Asuransi Bintang Tbk.
14. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA
14. RENTAL ADVANCES AND DEPOSITS
Akun ini merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan untuk tokobaru (Catatan 36). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai.
This account represents rental advances and deposits made to building owners for new stores (Note 36). The rental advances are used for rental payment at the start of the rental period.
Di tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan beberapa developer. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan Perusahaan kepada developer. Oleh karena itu, Perusahaan telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp67.210 dan Rp56.672 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif periode berjalan.
In 2013 and 2012, the Company has signed cancellation of rental agreements with the developers of stores whose rental value have been impaired. Based on these agreements, the Company will receive the refund of rental advances which have been paid to the developers. Therefore, the Company reversed loss on impairment value of rental advances amounted to Rp 67,210 and Rp56,672 for the year ended December 31, 2013 and 2012 and recorded it as part of “Other income” in the consolidated statements of comprehensive income.
Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp340.500 dan Rp334.607 (Catatan 10).
As at December 31,2013 and 2012, the rental advances and deposits to related parties amounted to Rp 340,500 and Rp334,607, respectively (Note 10).
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
155
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
15.
156
SEWA DIBAYAR DIMUKA JANGKA PANJANG
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
15.
PREPAID LONG TERM RENTS
Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko Perusahaan di Muara Bungo Jambi, Mall Simpang Siur Bali, Bale Kota Tangerang, Cirebon Super Block dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2013; dan untuk lokasi toko-toko Perusahaan di Pejaten Village, Kemang Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2012.
This account mainly represents the long-term rent prepayment for the Company’s stores located at Muara Bungo Jambi, Mall Simpang Siur Bali, Bale Kota Tangerang, Cirebon Super Block and other locations as at December, 2013; and stores located at Pejaten Village, Kemang Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit and other locations at December 31, 2012.
Sewa dibayar di muka jangka panjang Perusahaan berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun.
The Company’s prepaid long-term rents have a lease term which varies up to 20 years.
Pada tahun 2012 dan 2013, Perusahaan telah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa dengan beberapa developer. Nilai sewa beberapa lokasi toko tersebut telah mengalami penurunan nilai. Karena itu, Perusahaan telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp125.652 dan Rp118.517 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif.
In 2012 and 2013, the Company has signed cancellation of rental agreements with several developers. Rental values for those stores have been impaired. Therefore, the Company reversed loss on impairment value of prepaid rents amounted to Rp 125,652 and Rp118,517 for the year ended December 31, 2013 and 2012; and recorded it as part of “Other income” in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tahun 2012, Perusahaan juga melakukan penelaahan beberapa lokasi toko atas sewa dibayar di muka dengan menunjuk penilai independen dalam melakukan penilaian nilai wajar sewa dibayar di muka atas lokasi-lokasi tersebut.
In 2012, the Company also made assessment on prepaid rent of several stores by appointing an independent appraiser to conduct an appraisal in order to determine the fair value of prepaid rent of the respective stores.
Berdasarkan laporan penilai independen, Perusahaan telah membukukan rugi penurunan nilai sebesar Rp21.468 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Beban lain-lain” pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Based on the independent appraisal report, the Company recognized loss on impairment value amounted to Rp21,468 for the year ended December 31, 2012 and recorded it as part of “Other expenses” in the consolidated statements of comprehensive income for the year.
Tidak terdapat sewa dibayar di muka jangka panjang - bersih kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2013, sedangkan sewa dibayar di muka jangka panjang - bersih kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp182.385 (Catatan 10).
There is no prepaid long-term rents - net to related parties at December 31, 2013, while the prepaid longterm rents - net to related parties at December 31, 2012 amounted to Rp182,385 (Note 10).
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 16.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
ASET TAK BERWUJUD
16.
Aset tak berwujud merupakan piranti lunak komputer yang digunakan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
Saldo Awal/ Beginning Balance 2013 Nilai tercatat Akumulasi amortisasi Jumlah 2012 Nilai tercatat Akumulasi amortisasi Nilai tercatat
Intangible assets represent computer software which is used by the Company with details are as follows:
Transaksi selama Tahun Berjalan/ Transaction during The Year Penambahan/ Pelepasan/ Additions Disposal
7,220 6,032
4,604 1,030
Saldo Akhir/ Ending Balance
-
1,188
6,315 6,064
11,824 7,062 4,762
1,320 245
415 277
251
7,220 6,032 1,188
Amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.030 dan Rp245 dibebankan pada “beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehesif konsolidasian Perusahaan. 17.
INTANGIBLE ASSETS
UTANG USAHA
2013 Acquisition cost Accumulated amortization Total 2012 Acquisition cost Accumulated amortization Net
The amortization for the year ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp1,030 and Rp245, respectively, charged to “general and administrative expenses” in the Company’s consolidated statements of comprehensive income. 17.
Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok (pihak ketiga) dalam rangka pembelian barang dagangan:
TRADE PAYABLES This account represents liabilities to suppliers (third parties) for inventories:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Beli putus Konsinyasi
1,898,794 90,332
1,378,297 44,016
Direct purchase Consignment
Jumlah
1,989,126
1,422,313
Total
Seluruh saldo utang kepada pemasok pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya. Oleh karena jatuh tempo yang pendek, nilai wajar utang diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya, sehingga utang tidak diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
The amounts due to suppliers as at December 31, 2013 and 2012 are all payable in next quarter. Due to their short-term nature, their carrying amount approximates their fair value; therefore the payables are not amortized using effective interest rate.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
157
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 18.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 18.
BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari:
This account consist of: 31 Desember/ December 31, 2013
19.
31 Desember/ December 31, 2012
Pemasaran dan perlengkapan Listrik dan energi Sewa Beban bunga Beban konsultan Lain-lain
123,762 53,396 50,620 6,836 3,835 99,228
89,468 36,580 39,769 22,716 49,446 85,487
Marketing and supplies Electricity and energy Rental Interest Consultant fees Others
Jumlah
337,677
323,466
Total
PERPAJAKAN
19.
TAXATION
Pada tanggal 31 Desember 2012 pajak dibayar dimuka merupakan klaim restitusi pajak - pasal 23 Perusahaan tahun 2012 sebesar Rp35.783.
As per December 31, 2012, the prepaid tax is the claim for tax refund–Article 23 as per December 31, 2012 in amount of Rp35,783.
Utang pajak terdiri dari:
Taxes payable consist of: 31 Desember/ December 31, 2013
Utang pajak lainnya Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 ( setelah dikurangi dengan pajak dibayar di muka sebesar Rp69.142) Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain Jumlah
31 Desember/ December 31, 2012
21,725 5,247 -
9,447 5,464 81
4,924 21,835 515 54,246
60,681 478 76,151
Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dan taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
Other taxes payable Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 Article 29 ( after deducting the prepaid tax of Rp69,142 ) Value added tax Others Total
The reconciliation between consolidated income before income tax and estimated fiscal income (loss) of the Company is as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
585,021
298,089
Consolidated Income before Income Tax Subsidiaries income before
22 -
(51,593) (1,421)
Income Tax - net Share of netprofit of Associates
584,999
245,075
Income before Income Tax of the Company
Laba konsolidasian sebelum Pajak Penghasilan Laba entitas anak sebelum Pajak Penghasilan - bersih Bagian atas laba bersih Entitas Asosiasi Laba sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan
158
ACCRUALS
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 19.
19.
PERPAJAKAN (lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2013 Beda Temporer: Penurunan nilai aset - bersih Laba atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Penyusutan dan amortisasi Liabilitas Imbalan Kerja Lain-lain
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) TAXATION (continued)
31 Desember/ December 31, 2012 Temporary Differences:
(214,331)
(232,004)
77,821 45,741 11,335
(2,098) (775) 11,438
Impairment value of asset - net Gain on asset sale and lease transactions Depreciation and Amortization Employee Benefit Obligation Others Permanent Differences:
Beda Tetap: Beban (Pendapatan) yang telah dikenakan pajak final/bukan obyek pajak - Sewa - bersih - Bunga - Laba penjualan tanah dan bangunan
(39,223) (28,011) -
(236,315) (20,145) (16,386)
Expense (Income) already subjected to final tax/non-tax objects Rental - net Interest Gain on sale of land and building -
Taksiran (laba) rugi fiskal Perusahaan
438,331
(251,210)
Estimated fiscal income (loss) of the Company
Akumulasi rugi fiskal - bersih
(148,262)
(380,650)
Accumulated fiscal loss - net
290,069
(631,860)
6,150
483,598
Gain in transfer of assets to under comon control entities
296,219
(148,262)
Cumulative fiscal income (loss) at the end of year
Laba pengalihan aset ke entitas sepengendali Taksiran (laba) rugi fiskal kumulatif pada akhir tahun
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak (“SPT”) Penghasilan Badan. Per tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perusahaan belum menyampaikan SPT tahun 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak.
In this consolidated financial statements, the estimated fiscal gain (loss) of the Company for the years ended December 31, 2013 and 2012 are the basis to fill in the Annual Tax Return (“Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan or SPT”). As at the financial statements completion date, the Company has not submitted 2013 SPT yet.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
159
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 19.
PERPAJAKAN (lanjutan)
19.
Perhitungan beban Pajak Penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2013 Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - tangguhan pada tarif pajak maksimum 25% Pengaruh beda temporer: Penurunan nilai aset - bersih Laba atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Penyusutan dan amortisasi Pengaruh kompensasi atas akumulasi rugi fiskal terhadap taksiran laba fiskal/ efek dari taksiran rugi fiskal tahun berjalan dan koreksi rugi fiskal Lain-lain Sub Jumlah Beban pajak atas laba pengalihan aset ke entitas sepengendali yang dibebankan ke ekuitas Jumlah beban pajak penghasilan - tangguhan Beban pajak penghasilan kini - tidak final Beban pajak penghasilan kini - final Jumlah beban pajak penghasilan - Perusahaan yang dibebankan ke laba rugi komprehensif
TAXATION (continued) The computation of Income Tax expense is as follows:
31 Desember/ December 31, 2012 Income Tax benefit (expense) at the enacted tax rate of 25% Effect on temporer differences: Impairment value of asset - net Gain on asset sale and lease transactions Depreciation and Amortization Effect on compensation of accumulated fiscal loss to estimated fiscal gain/ effect from estimated fiscal loss current year and fiscal loss correction Others
(53,583)
(58,001)
19,455
(524) (194)
(37,066) 14,269
(78,543) 2,859
(56,925)
(134,403)
Sub - Total
(1,538)
(120,900)
Tax Expense from gain on disposal of Subsidiaries charged to equity
(55,387) (74,066) (10,663)
(13,503) (24,684)
Total Income Tax expense - deferred Current Income Tax Expense - non final Current Income Tax Expense - final
(140,116)
(38,187)
Company income tax expense charged to comprehensive profit or loss
Rekonsiliasi antara beban Pajak Penghasilan konsolidasian - bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum Pajak Penghasilan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the consolidated Income Tax benefit (expense) - net computed by applying the enacted tax rate to the consolidated income (loss) before Income Tax for the year ended December 31, 2013 and 2012 is as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Laba konsolidasian sebelum Pajak Penghasilan
585,021
298,089
Consolidated Income before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25%
(146,255)
(74,522)
Income Tax Expense at the enacted tax rate of 25%
16,804 (10,665) -
63,041 (26,684) (20,446)
Tax effect on permanent differences: Income already subjected to final tax/non-tax objects - net Others - net Fiscal loss correction
(140,116)
(58,611)
Pengaruh pajak atas beda permanen: Pendapatan yang telah dikenakan pajak final/ bukan obyek pajak - bersih Lain-lain - bersih Koreksi rugi fiskal Beban Pajak Penghasilan konsolidasian - bersih
160
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Consolidated Income Tax Expense - net
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 19.
PERPAJAKAN (lanjutan)
19.
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan konsolidasian yang dibebankan ke laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2013 Perusahaan Kini Tidak final Final Tangguhan
Entitas Anak Kini Tidak final Final Tangguhan
Konsolidasian Kini Tidak final Final Tangguhan
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) TAXATION (continued) The details of consolidated income tax benefit (expense) charged to the consolidated income/loss is as follows: 31 Desember/ December 31, 2012
(74,066) (10,663) (55,387)
(24,684) (13,503)
(140,116)
(38,187)
-
(15,143) (4,956) (325)
-
(20,424)
(74,066) (10,663) (55,387)
(15,143) (29,640) (13,828)
(140,116)
(58,611)
Company Current Non final Final Deferred
Subsidiaries Current Non final Final Deferred
Consolidated Current Non final Final Deferred
Pada bulan April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”), Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk tahun pajak 2011. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan terutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 4 (2), 21, 23 dan 26) dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) beserta dendanya sebesar Rp2.572.
In April 2012, the Company received tax assessment letter for tax underpayment ("Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar or SKPKB"), tax overpayment ("Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar or SKPLB") and Tax Collection ("Surat Tagihan Pajak or STP") for fiscal year 2011. Based on the SKPKB and STP, the Company was billed with additional income tax (Article 4 (2), 21, 23 and 26) and Value Added Tax ("VAT") along with the tax penalties of Rp2,572.
Berdasarkan SKPLB tahun 2011, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi Rp68.344 dan restitusi pajak sebesar Rp54.496 telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak. Perusahaan menerima restitusi pajak pada bulan Juni 2012. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal dan biaya atas tambahan pajak terutang beserta dendanya pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
Based on the SKPLB for fiscal year 2011, the Company’s fiscal loss was adjusted to Rp68,344 and the claim for tax refund of Rp54,496 was approved by the Directorate General of Taxation. The Company has received the claim for tax refund in June 2012. The Company has made adjustment for correction of fiscal losses and additional tax payable along with the tax penalties in consolidated financial statement for the year ended December 31, 2012.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
161
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 19.
PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
Pada bulan Maret 2012, PT MP menerima SKPLB dan STP untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPLB, restitusi pajak PT MP sebesar Rp11.981 telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak. PT MP menerima restitusi pajak pada bulan April 2012. Berdasarkan STP, PT MP terutang bunga dan denda atas Pajak Penghasilan (Pasal 21 dan 23) dan Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp266. Penyesuaian atas restitusi pajak, tambahan bunga dan denda pajak terutang dibebankan pada operasi tahun berjalan.
In March 2012, PT MP received SKPLB and STP for fiscal year 2010. Based on SKPLB, PT MP’s claim for tax refund amounted to Rp11,981 was approved by the Directorate General of Taxation. Based on STP, PT MP was billed with interest and tax penalties on Income Tax payable (Article 21 and 23) and Corporate Income Tax amounted to Rp266. The adjustment for claim for tax refund, interest and tax penalties were charged to prior year operations.
Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The tax effects of the significant temporary differences between commercial and tax reporting as at December 31, 2013 and December 31, 2012 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
20.
Perusahaan Aset pajak tangguhan Penurunan nilai aset Biaya sewa yang ditangguhkan Pendapatan ditangguhkan Akumulasi rugi fiskal Laba atas transaksi penjualan dan penyewaan aset
100,581 7,523 589 -
Jumlah
31 Desember/ December 31, 2012
2,562
Company Deferred tax assets Impairment value of assets Deferred rental expenses Deferred income Accumulated fiscal loss Gain on asset sale and lease transactions
108,693
198,916
Total
Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan dan amortisasi Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Klaim asuransi
(63,796) 11,434 -
(83,249) (2,412)
Deferred tax liabilities Depreciation and amortization Employee Benefit Liabilities Insurance claim
Jumlah
(52,362)
(85,661)
Total
Aset pajak tangguhan - bersih
56,331
113,255
Deferred tax asset - net
LIABILITAS LAINNYA
KEUANGAN
JANGKA
154,164 4,867 258 37,065
-
PENDEK
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya merupakan utang lain-lain yang mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa.
162
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
20.
OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES
Other current financial liabilities constitute of other payables which represents among others, liabilities to contractors for building renovation work, including store decoration, and to other parties for marketing and rental expenses.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 20.
LIABILITAS KEUANGAN LAINNYA (lanjutan)
JANGKA
PENDEK
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 20. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Karena jatuh tempo yang pendek, nilai wajar utang diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya, sehingga utang tidak diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. 21.
UTANG BANK
Due to their short-term nature, their carrying amount approximates their fair value, therefore the payables are not amortized using effective interest rate.
21.
BANK LOANS
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai saldo utang Bank terhadap semua fasilitas kredit.
As of December 31, 2013, the Company has no bank loans outstanding under any of its credit facilities.
Pada tanggal 31 Desember 2012, akun ini terdiri dari utang bank pihak ketiga sebagai berikut:
As per December 31, 2012, this account consists of the following third-party loans:
31 Desember/ December 31, 2012 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("BNI") PT Bank Danamon Indonesia Tbk ("Danamon") Bank of China Limited ("BoC") PT Bank Internasional Indonesia ("BII") PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB") The Hongkong and Shanghai Banking corporation Limited ("HSBC")
500,000 400,000 290,100 250,000 240,000 135,000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("BNI") PT Bank Danamon Indonesia Tbk ("Danamon") Bank of China Limited ("BoC") PT Bank Internasional Indonesia ("BII") PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB") The Hongkong and Shanghai Banking corporation Limited ("HSBC")
Sub-jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
1,815,100 535,000
Sub-total Less current maturities
Bagian jangka panjang
1,280,100
Long-term portion
BNI
BNI
Pada tanggal 21 September 2006, Perusahaan mendapat fasilitas credit line dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 dari BNI dan berubah menjadi fasilitas modal kerja revolving sejak tanggal 23 Desember 2011 yang tersedia sampai dengan tanggal 22 Desember 2014.
On September 21, 2006, the Company obtained from BNI a credit line facility with a maximum amount of Rp500,000 and on December 23, 2011, the facility has turned to revolving working capital facility which is available up to December 22, 2014.
Pada tanggal 24 Juli 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo utang.
On July 24, 2013, the Company has paid the loan fully.
Per tanggal 31 Desember 2013, seluruh fasilitas kredit belum digunakan (Catatan 36).
As at December 31, 2013, none of the facility has been drawn down (Note 36).
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
163
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 21.
164
UTANG BANK (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 21.
BANK LOANS (continued)
Danamon
Danamon
Pada tanggal 8 September 2006, 19 September 2006 dan 29 September 2011, Perusahaan mendapat kredit modal kerja revolving masing-masing sebesar Rp125.000, Rp110.000 dan Rp165.000 dari Danamon. Fasilitas-fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 31 Juli 2015.
On September 8, 2006, September 19, 2006 and September 29, 2011, the Company obtained from Danamon revolving working capital loan facilities amounted to Rp125,000, Rp110,000 and Rp165,000, respectively. The facilities are available up to July 31, 2015.
Pada tanggal 1 dan 26 Pebruari 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas masing-masing fasilitas kredit modal kerja revolving yang digunakan.
On February 1 and 26, 2013, the Company has made payment to each of the used revolving working capital loan facilities.
Per tanggal 31 Desember 2013, seluruh fasilitas kredit belum digunakan(Catatan 36).
As at December 31, 2013, none of the facilities have been drawn down (Note 36).
BoC
BoC
Pada tanggal 14 Januari 2010, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit revolving sebesar USD30,000 dari BoC. Fasilitas kredit tersedia sampai dengan tanggal 14 Januari 2014 (Catatan 42).
On January 14, 2010, the Company obtained from BoC a revolving loan facility amounted to USD30,000. The facility is available up to January 14, 2014 (Note 42).
Pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo utang.
On March 28, 2013, the Company has paid the loan fully.
Per tanggal 31 Desember 2013, seluruh fasilitas kredit belum digunakan (Catatan 36).
As at December 31, 2013, none of the facilities have been drawn down (Note 36).
BII
BII
Pada tanggal 13 Desember 2007 dan 23 Desember 2010, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit promes revolving masing-masing sebesar Rp200.000 dan Rp200.000 dari BII. Fasilitas-fasilitas kredit ini tersedia sampai dengan tanggal 21 Mei 2014.
On December 13, 2007 and December 23, 2010, the Company obtained from BII revolving promissory loan facilities amounted to Rp200,000 and Rp200,000, respectively. These loan facilities are available up to May 21, 2014.
Pada tanggal 26 Pebruari 2013 dan 7 Maret 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas masingmasing fasilitas kredit promes revolving yang digunakan.
On February 26 and March 7, 2013, the Company has made payment to each of the used revolving promissory loan facilities.
Per tanggal 31 Desember 2013, seluruh fasilitas kredit belum digunakan (Catatan 36).
As at December 31, 2013, none of the facilities have been drawn down (Note 36).
CIMB
CIMB
Pada tanggal 13 Desember 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan3 sebesar Rp240.000 dari CIMB. Fasilitas kredit tersedia sampai dengan tanggal 13 Desember 2014.
On December 13, 2007, the Company obtained from CIMB a Fixed Loan on Demand 3 facility amounted to Rp240,000. The loan facility is available up to December 13, 2014.
Pada tanggal 18 Januari 2013 dan 5 Maret 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo utang.
On January 18 and March 5, 2013, the Company has made payment to each of the used loan facilities.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 21.
UTANG BANK (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 21.
BANK LOANS (continued)
Per tanggal 31 Desember 2013, seluruh fasilitas kredit belum digunakan (Catatan 36).
As at December 31, 2013, none of the facilities have been drawn down (Note 36).
HSBC
HSBC
Perusahaan mendapat fasilitas kredit modal kerja dari HSBC dengan jumlah pokok pinjaman sebesar Rp135.000 (atau ekuivalen dalam dolar Amerika Serikat dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000). Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 19 Desember 2015.
The Company obtained a working capital loan facility from HSBC with a principal amounted to Rp135,000 (or its U.S. dollar equivalent up to a maximum of USD15,000). This facility is available up to December 19, 2015.
Pada bulan September 2006, Perusahaan mendapat fasilitas cross currency swap sebesar USD29.000 dari HSBC yang dapat digunakan sebagai perlindungan atas risiko fluktuasi mata uang. Pada tanggal 26 Juli 2007, fasilitas cross currency swap diubah menjadi USD10.000 dan tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2014.
In September 2006, the Company obtained a cross currency swap facility amounted to USD29,000 from HSBC which is to be used to hedge the Company’s currency fluctuation exposure. On July 26, 2007, the cross currency swap facility was reduced to USD10,000 and is available up to May 31, 2014.
Pada tanggal 1 Pebruari 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo utang.
On February 1, 2013, the Company has paid the loan fully.
Per tanggal 31 Desember 2013, seluruh fasilitas kredit belum digunakan (Catatan 36).
As at December 31, 2013, none of the facilities have been drawn down (Note 36).
DBS
DBS
Pada tanggal 26 Januari 2012, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar Rp300.000 dari PT Bank DBS Indonesia. Fasilitas kredit tersedia sampai dengan tanggal 24 Januari 2015.
At January 26, 2012, the Company obtained from PT Bank DBS Indonesia a revolving working capital loan facility amounted to Rp300,000.The facility is available up to January 24, 2015.
Pada bulan Mei 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo utang.
On May 2013, the Company has paid the loan fully.
Per tanggal 31 Desember 2013, seluruh fasilitas kredit belum digunakan (Catatan 36).
As at December 31, 2013, none of the facilities have been drawn down (Note 36).
Untuk seluruh fasilitas pinjaman dalam rupiah tersebut di atas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 8,8% sampai 10% dan antara 7,61% sampai 10,30% masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sedangkan untuk fasilitas pinjaman dalam dolar Amerika Serikat, Perusahaan dikenakan bunga berkisar antara 4,28% sampai 4,67% dan antara 4,47% sampai 4,8% masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
For all the above facilities denominated in rupiah, the Company’s loans bear interest at annual rates ranging from 8.8% to 10% and from 7.61% to 10.30% for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively, while those in U.S. Dollar, the Company’s loan bears interest at annual rates ranging from 4.28% to 4.67% and from 4.47% to 4.8% for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
165
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 21.
22.
UTANG BANK (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 21.
Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan adalah tanpa jaminan.
The Company is required to comply with certain conditions, which all of the conditions have been met as of December 31, 2013 and 2012. The loans obtained by the Company from the facilities are unsecured.
Jumlah pembayaran yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.825.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BNI, CIMB, Danamon, HSBC, BII dan DBS; dan USD30.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BoC. Sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah pembayaran yang dilakukan adalah sebesar Rp1.090.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari CIMB, DBS, BII dan Mandiri.
The payments that have been made at the year ended December 31, 2013 amounted to Rp1,825,000 for loan facilities from BNI, CIMB, Danamon, HSBC, BII and DBS; and USD30,000 for the loan facility of BoC. For the year ended December 31, 2012, payment of Rp1,090,000 for loan facilities from CIMB, DBS, BII, and Mandiri has been made.
UTANG OBLIGASI DAN SUKUK
22.
Saldo utang Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi III Matahari”) dihitung sebagai berikut:
BONDS AND SUKUK PAYABLE Third Matahari Bonds in Year 2009 with Fixed Rate is calculated as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
52,000 (61)
52,000 (253)
Face value Unamortized bonds issuance cost
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
51,939 51,939
51,747 -
Net Less current maturities
-
51,747
Long-term portion - net
Bagian Jangka Panjang - bersih
Saldo utang Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”) dihitung sebagai berikut:
Second Matahari Sukuk Ijarah in Year 2009 is calculated as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
136,000 (101)
136,000 (507)
Face value Unamortized bonds issuance cost
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
135,899 135,899
135,493 -
Net Less current maturities
135,493
Long-term portion - net
Bagian Jangka Panjang - bersih
166
BANK LOANS (continued)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 22.
UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 22.
BONDS AND SUKUK PAYABLE (continued)
Pada tanggal 14 April 2009, Perusahaan menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dengan rincian sebagai berikut:
On April 14, 2009, the Company issued Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah, with details as follows:
Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012;
Third Matahari Bonds Series A, with total face value of Rp250,000 in Rp5 denomination. The bonds bear interest at the fixed rate of 16% per annum for 3 years and matured on April 14, 2012;
Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014;
Third Matahari Bonds Series B, with total face value of Rp52,000 in Rp5 denomination. The bonds bear interest at fixed rate of 17% per annum for 5 years and will mature on April 14, 2014;
Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; dan
Second Matahari Sukuk Ijarah Series A, with total face value of Rp90,000 in Rp5 denomination. Each bondholder is entitled to “Ijarah fee” amounted to Rp160 per annum for each Rp1,000. The fee shall be paid for 3 years. The bonds matured on April 14, 2012; and
Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014.
Second Matahari Sukuk Ijarah Series B, with total face value of Rp136,000 in Rp5 denomination. Each sukukholder is entitled to “Ijarah fee” amounted to Rp170 per annum for each Rp1,000. The fee shall be paid for 5 years. The bonds will mature on April 14, 2014.
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran.
Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah are listed on the Indonesia Stock Exchange. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, acts as the payment agent, pays quarterly interest for Third Matahari Bonds and “Ijarah fee” for Second Matahari Sukuk Ijarah.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, pada tanggal 31 Desember 2013, peringkat untuk Obligasi III Matahari adalah idA+ dan untuk Sukuk Ijarah II Matahari adalah idA+(sy).
Based on ratings issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia, on December 31, 2013, ratings for Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah are idA+ and idA+(sy), respectively.
PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari.
PT Bank Mega Tbk acts as trustee for the Third Matahari Bonds and Second Matahari SukukI jarah.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
167
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 22.
168
UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 22.
BONDS AND SUKUK PAYABLE (continued)
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus.
The Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah will not be secured with a specific collateral.
Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”.
The proceeds of the Third Matahari Bonds had been earmarked to be used for refinancing the Second Matahari Bonds which had matured on May 11, 2009 and the proceeds of the Second Matahari Sukuk Ijarah had been earmarked to be used for the lease of store spaces which had been determined in “Akad Wakalah”.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2013.
Based on the Bonds Indenture, the Company is required to comply with certain conditions, which all of the conditions have been met as of December 31, 2013.
Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp191 dan Rp580. Sedangkan biaya emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi periode berjalan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp406 dan Rp724.
The amortization of bonds issuance cost charged to operations for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp191 and Rp580, respectively. While the amortization of sukuk issuance cost charged to operations for the year ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp406 and Rp724, respectively.
Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, Perusahaan diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahuntahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- danidA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut:
If the bonds’ annual rating downgraded below idA- for the Third Matahari Bonds and idA-(sy)for the Second Matahari Sukuk Ijarah, the Company should provide a sinking fund in the occurrence year and in the following years for as long as the rating remains at below idA-and idA-(sy), respectively, in amounts determined as follows:
Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
First year, 10% of the face value of the Third Matahari Bonds or Second Matahari Sukuk Ijarah; or
Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Second year, cumulative 15% of the face value of the Third Matahari Bonds or Second Matahari Sukuk Ijarah; or
Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Third year, cumulative 20% of the face value of the Third Matahari Bonds or Second Matahari Sukuk Ijarah; or
Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Fourth year, cumulative 25% of the face value of the Third Matahari Bonds or Second Matahari Sukuk Ijarah; or
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 22.
UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 22.
BONDS AND SUKUK PAYABLE (continued)
Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang.
Fifth year, cumulative 30% of the face value of the Third Matahari Bonds or Second Matahari Sukuk Ijarah.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, Perusahaan telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Selain itu, Perusahaan juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut:
Based on General Bondholders’ Meeting of Third Matahari Bonds and General Sukukholders’ Meeting of Second Matahari Sukuk Ijarah held on March 29, 2010, the Company paid extra one-time coupon of 0.4% from the principal amount of Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah to the Bondholders and Sukuk holders. In addition, the Company shall provide a sinking fund, that will be used as a reserve against payment as follows:
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011;
2% from the principal amount of Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah, which was executed on April 14, 2011;
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012;
2% from the principal amount of Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah, which was executed on April 14, 2012;
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
2% from the principal amount of Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah, which will be executed on April 14, 2013.
Pada tanggal 14 April 2012, Perusahaan telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A.
On April 14, 2012, the Company has fully repaid Third Matahari Bonds Series A and Second Matahari Sukuk Ijarah Series A.
Berdasarkan RUPO dan RUPSI pada tanggal 11 September 2012, Perusahaan telah memberikan consent fee sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan sukuk atas pengurangan modal Perusahaan (Catatan 1b). Selain itu, Perusahaan juga diwajibkan menyediakan penambahan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
Based on General Bondholders’ Meeting and General Sukuk holders’ Meeting held on September 11, 2012, the Company has provided consent fee of 0.5% from the outstanding principal of Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah to Bondholders and Sukuk holders in connection with the approval from Bondholders and Sukuk holders on the Company’s capital reduction (Note 1b). Furthermore, the Company was also obliged to provide additional sinking fund which was used as payment reserve of 4% from outstanding principal of Third Matahari Bonds and Second Matahari Sukuk Ijarah which was already executed on April 14, 2013.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
169
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 23.
MODAL SAHAM
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 23.
The Company’s shareholders is as follows:
Pemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor/ Numbers of shares Issued and Fully Paid
SHARE CAPITAL
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal/ Amount of Capital
31 Desember 2013
December 31, 2013
PT Multipolar Tbk Prime Star Investment Pte. Ltd. PT Star Pacific Tbk Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
2,701,391,108 1,402,947,000 338,419,625
50.2308 26.0869 6.2927
135,069 70,148 16,921
PT Multipolar Tbk Prime Star Investment Pte. Ltd. PT Star Pacific Tbk
935,205,067
17.3896
46,760
Others (below 5% each)
Jumlah
5,377,962,800
100.00
268,898
Total
December 31, 2012
31 Desember 2012
170
PT Multipolar Tbk PT Star Pacific Tbk Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
2,701,391,108 338,419,625
50.2308 6.2927
135,069 16,921
PT Multipolar Tbk PT Star Pacific Tbk
2,338,152,067
43.4765
116,908
Others (below 5% each)
Sub-jumlah Modal saham diperoleh kembali
5,377,962,800 198,584,000
100.00
268,898 9,929
Sub-total Treasury shares
Jumlah
5,576,546,800
278,827
Jumlah
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada pemegang saham Perusahaan yang merupakan bagian dari pengurus Perusahaan.
As at December 31, 2013 and 2012, no Company’s shareholders are part of the Company management.
Pada bulan Nopember 2012, Perusahaan telah menurunkan nilai nominal saham dari Rp500 per lembar saham menjadi Rp50 per lembar saham (Catatan 1b).
In November 2012, the Company has reduced the par value of shares from Rp500 per share to Rp50 per share (Note 1b).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 8 Januari 2002 yang telah diaktanotariskan dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 19 tanggal 8 Januari 2002 diputuskan, antara lain, untuk menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki oleh publik dengan jumlah maksimum saham yang dibeli kembali sebanyak 270.599.400 saham atau 10% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh.
In the Company’s Stockholders’ Extraordinary Meeting held on January 8, 2002 the minutes of which are notarized under deed No. 19 dated January 8, 2002 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the stockholders resolved to, among others, approved the buy-back of the Company’s shares held by the public with the maximum total number of the buy-back shares was 270,599,400 shares or 10% of the Company’s issued and fully paid capital stock.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 23.
24.
MODAL SAHAM (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 23.
SHARE CAPITAL (continued)
Program pembelian kembali saham Perusahaan berakhir pada tanggal 9 Juli 2003. Per tanggal tersebut, Perusahaan telah membeli kembali 198.584.000 saham (73,39% dari jumlah maksimum pembelian saham kembali yang diperkenankan) dari pasar senilai Rp123.236. Penurunan nilai nominal saham Perusahaan pada bulan Nopember 2012 telah menurunkan nilai saham treasuri Perusahaan sebesar Rp89.363 sehingga pada tanggal 31 Desember 2012, nilai tercatat saham treasuri menjadi Rp33.873.
The Company’s shares buy-back program ended on July 9, 2003. As of this date, the Company had bought 198,584,000 (73.39% of maximum total buy-back shares allowed) of its shares from the market for Rp123,236. The Company’s capital reduction in November 2012 has reduced the Company’s treasury shares amounted to Rp89,363, so that as at December 31, 2012, the carrying value of treasury shares become Rp33,873.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2013, yang diaktanotariskan dengan akta Berita Acara RUPST No. 65 tanggal 24 April 2013 oleh notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari AdiWarsito, S.H., telah diputuskan, diantaranya, untuk melaksanakan penyelesaian atas 198.584.000 saham treasuri, sehingga jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor menjadi 5.377.962.800 saham. Perubahan anggaran dasar ini kemudian telah diaktakan kembali dalam PKR No. 12 tanggal 6 Mei 2013 oleh notaris Ir. Nanette Cahyanie Han dari Adi Warsito, S.H. yang telah disetujui oleh Menkumham melalui Surat Keputusan No. AHU-34643.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 26 Juni 2013 (Catatan 1b).
In the Company’s Stockholders’Annual Meeting held on April 24, 2013 the minutes of which are notarized under deed No. 65 dated April 24, 2013 of Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., the stockholders resolved to, among others, approved the settlement of 198,584,000 treasury shares, thus the Company’s issued and fully paid capital stock amounted to 5,377,962,800 shares. The changes of Company’s articles of association has been notarized under deed PKR No. 12 dated May 6, 2013 of Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, which has been also approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-34643.AH.01.02 year 2013 dated June 26, 2013 (Note 1b).
TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
24.
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows: 31 Desember/ December 31, 2013
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali ("SNTRES") Agio saham atas: - Penawaran Umum Terbatas I kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu - Konversi obligasi ke saham - Pelaksanaan waran menjadi modal saham Beban emisi saham Agio saham dan beban emisi saham yang dibatalkan terkait penyelesaian 198.584.000 saham treasuri
31 Desember/ December 31, 2012
449,460
-
30,067 144 345,850 (51,409)
30,067 144 345,850 (51,409)
466 Bersih
ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET
774,578
-
Difference in value from restructuring transactions among entities under common control Premium on capital shares from First Limited Public Offering with Pre-emptive Rights to the shareholders Conversion of bonds into shares of stock Exercise of warrants into shares of stock Stock issuance costs Cancellation of premium on capital shares and stock issuance costs related to settlement of 198,584,000 treasury shares
324,652
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
Net
171
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 24.
TAMBAHAN MODAL DISETOR – NETO (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 24. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL – NET (continued)
Pada tahun 2013, Perusahaan mengalihkan sewa dibayar di muka atas beberapa lokasi yang dimiliki oleh Perusahaan kepada PT Mulia Persada Pertiwi, pihak berelasi, dengan nilai transaksi sebesar Rp126.670 (Catatan 10).
In 2013, the Company has transfer rental advances of several locations to PT Mulia Persada Pertiwi, affiliated, amounted Rp126,670 (Note 10).
Per tanggal 31 Desember 2013, mutasi SNTRES yang disajikan dalam pos tambahan modal disetor adalah sebagai berikut
As of December 31, 2013, the movement of difference in value from restructuring transactions among entities under common control which presented as ‘Additional Paid-In-Capital’ is as follows:
Saldo awal Reklasifikasi karena penerapan PSAK 38 (revisi 2012) (Catatan 2q dan 25) Nilai transaksi Nilai buku tercatat Efek pajak penghasilan atas transaksi (Catatan 19)
444,848 126,670 (120,520) (1,538)
Beginning balance Reclassification from adoption of PSAK 38 (2012 revision) (Notes 2q and 25) Transaction value Book value Income tax impacted from the transactions (Note 19)
Saldo akhir
449,460
Net
Stock issuance costs arising from the Company’s First, Second, Third and Fourth Limited Public Offerings with Pre-emptive Rights to the shareholders amounted to Rp1,312, Rp2,475, Rp32,780 and Rp14,842, respectively.
Beban emisi saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I, II, III dan IV kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu masing-masing sebesar Rp1.312, Rp2.475, Rp32.780 dan Rp14.842. 25.
172
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
25.
DIFFERENCE IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Pada tahun 2012, dalam rangka restrukturisasi usaha, Perusahaan melakukan hal-hal berikut:
For the purposes of business restructuring in 2012, the Company exercised transactions as follows:
Perusahaan menjual aset-aset tertentu kepada Entitas-entitas Anak PT NPI dan PT MP (Catatan 12 dan 13) dan kemudian Perusahaan menjual piutang dan seluruh kepemilikan saham PT MP dan PT NPI kepada Entitas Induk, PT Multipolar Tbk (Catatan 1c dan 10). Nilai jual aset-aset tersebut ditentukan berdasarkan laporan-laporan penilai yang dilakukan oleh penilai independen, yaitu sebagai berikut:
Selling certain assets owned by the Company to Subsidiaries of PT NPI and PT MP (Notes 12 and 13). Afterward, the Company sold its receivables and ownerships in PT MP and PT NPI to Parent company, PT Multipolar Tbk (Note 1c and 10). The selling prices of those assets were determined based on appraisal reports conducted by independent appraiser, as follows:
99,97% saham dan piutang PT MP dialihkan dengan nilai transaksi sebesar Rp1.889.947, nilai tersebut telah dibayar lunas oleh PT Multipolar Tbk pada tanggal 30 Nopember 2012.
99.97% of shares in PT MP and its receivable were transferred with transaction value of Rp1,889,947 which was fully paid by PT Multipolar Tbk on November 30, 2012.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 25.
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 25.
99.90% of shares in PT NPI and receivables of PT NPI and its Subsidiaries were transferred with transaction value of Rp1,338,327. PT Multipolar Tbk has paid amounted to Rp47,327 in cash on December 10 and 12, 2012, while the remaining amount of Rp1,291,000 was paid by promissory note which has been settled on March 28, 2013 (Note 5).
99,90% saham dan piutang PT NPI dan Entitasentitas Anak dialihkan dengan nilai transaksi sebesar Rp1.338.327, sejumlah Rp47.327 telah dibayarkan tunai oleh PT Multipolar Tbk pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp1.291.000 dibayarkan dalam bentuk promissory note yang sudah dilunasi pada tanggal 28 Maret 2013 (Catatan 5). Rincian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah sebagai berikut:
The breakdown of difference in value from restructuring transactions among entities under common controlis as follows:
31 Desember/ December 31, 2013 Saldo awal Reklasifikasi karena penerapan PSAK 38 (revisi 2012) (Catatan 2q dan 24) Nilai transaksi Nilai buku tercatat Efek pajak penghasilan atas transaksi (Catatan 19) Efek SNTRES yang tidak tereliminasi
26.
31 Desember/ December 31, 2012
444,848
-
-
6,676
Beginning balance Reclassification from adoption of PSAK 38 (2012 revision) (Notes 2q and 24) Transaction value Book value Income tax impacted from the transactions (Note 19) Uneliminated effect on difference in value from restructuring transactions among entities under common control
-
444,848
Ending balance
(444,848) -
Saldo akhir
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
3,228,275 (2,669,203) (120,900)
26.
Saldo kepentingan non-pengendali merupakan bagian ekuitas dan hasil bersih PT MSE, Entitas Anak yang dikonsolidasi dengan Perusahaan. 27.
PENJUALAN BERSIH
Jumlah penjualan konsinyasi Biaya konsinyasi Komisi dari penjualan konsinyasi Penjualan bersih
NON-CONTROLLING INTERESTS Non-controlling interests constitute of share of equity and net result of PT MSE, the Company’s consolidated subsidiary.
27.
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
Supermarket / hypermarket Pusat hiburan keluarga Lainnya
DIFFERENCE IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (continued)
NET SALES The details of net sales are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
11,825,664 -
10,304,931 337,351 148,781
11,825,664
10,791,063
738,563 (651,464)
513,962 (436,861)
Total consignment sales Cost of consignment
87,099
77,101
Commission from consignment sales
11,912,763
10,868,164
Net sales
Supermarket / hypermarket Family entertainment centers Others
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
173
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 27.
PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 27.
Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 28.
BEBAN POKOK PENJUALAN
There were no individual sales which exceeded 10% of net sales for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
28.
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
The details of cost of sales are as follows: 31 Desember/ December 31, 2012
Persediaan awal tahun Pembelian bersih
1,670,574 10,598,495
1,266,120 9,372,910
Inventories at beginning of year Net purchases
Persediaan yang tersedia untuk dijual Entitas anak yang tidak lagi dikonsolidasi Persediaan akhir tahun
12,269,069 2,273,548
10,639,030 23,427 1,670,574
Inventories available for sale Unconsolidated subsidiaries Inventories at end of year
9,995,521 28,422
8,945,029 25,574
Cost of sales before bakery overhead Bakery overhead
10,023,943
8,970,603
Cost of sales
Beban Pokok Penjualan
Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. BEBAN PENJUALAN
There were no purchases from a single supplier which exceeded 10% of net purchases for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
29.
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
SELLING EXPENSES The details of selling expenses are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Sewa - bersih Pemasaran - bersih Lain-lain - bersih
366,837 (298,803) 173,072
296,279 (149,887) 178,095
Rental - Net Marketing - Net Others - Net
Beban Penjualan
241,106
324,487
Selling expenses
Beban sewa - bersih merupakan beban sewa setelah dikurangi pendapatan sewa sebesar Rp343.257 dan Rp306.685 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012.
174
COST OF SALES
31 Desember/ December 31, 2013
Beban pokok penjualan sebelum beban pabrikasi roti Beban pabrikasi roti
29.
NET SALES (continued)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Rental - net represents rental expenses net of rental income of Rp343,257 and Rp306,685 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
30.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
30.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Gaji dan imbalan kerja (Catatan 33) Listrik dan energi Penyusutan (Catatan 13) Asuransi Perjalanan dinas Pajak dan ijin Komunikasi Beban konsultan Lain-lain Jumlah
31.
The details of general and administrative expenses are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
637,114 275,852 199,994 40,002 36,531 21,445 18,573 4,968 24,576
648,495 235,936 274,756 34,610 42,140 55,824 19,054 91,136 51,269
Salaries and employee benefits (Note 33) Electricity and energy Depreciation (Note 13) Insurance Business traveling Taxes and licenses Communication Consultant fees Others
1,259,055
1,453,220
Total
BEBAN LAIN-LAIN
31.
Akun ini terdiri dari:
32.
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
OTHER EXPENSES This account consists of the following:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Pajak Penjualan aset tetap Lain-lain
38,427 3,083 5,691
107,676 10,186 99,461
Taxes Sale of fixed asset Others
Jumlah
47,201
217,323
Total
PENGHASILAN LAIN-LAIN
32.
Akun ini terdiri dari:
OTHER INCOMES This account consists of the following:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Pengembalian dan pengalihan sewa Selisih kurs Lain-lain
197,180 1,188 48,649
406,609 16,307 17,060
Lease refunds and transfers Difference from foreign currency exchange Others
Jumlah
247,017
439,976
Total
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
175
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 33.
IMBALAN KERJA
33.
EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui penyisihan bersih untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 yang diundangkan pada tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (gaji dan imbalan kerja) pada laba rugi komprehensif periode berjalan.
The Company and Subsidiaries recognized provision for termination, gratuity and compensation benefits of employees based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Such benefits are included as part of general and administrative expenses (salaries and employee benefits) in the current year comprehensive statements of income.
Rincian imbalan pasca kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai berikut:
The details of post-employement benefits recognized in the profit or loss are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
26,415 12,275 2,780
27,234 12,898 1,962
-
5,246
-
(33)
Current service cost Interest cost Amortization of actuarial loss Liability relating to past service cost of new employees Immediate recognition of past service cost vested benefit
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas kerugian aktuaria Kewajiban atas biaya jasa lalu karyawan baru Pengakuan segera biaya jasa lalu atas imbalan yang sudah menjadi hak (vested ) Bersih Beban Kompensasi
41,470 4,272
47,307 7,087
Net Compensation expense
Jumlah
45,742
54,394
Total
Penyisihan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing dihitung berdasarkan perhitungan aktuaris independen tahun 2013 dan 2012 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji
The above provisions are for the years ended December 31, 2013 and 2012, were determined based on independent actuarial computation year 2013 and 2012 by adopting the Projected-Unit-Credit method with the following assumptions:
2013
2012
55 tahun/ 55 years old
55 tahun/ 55 years old
9,05%
5,80% - 6,20%
8%
8%
Normal Pension Age Discount Rate Projection of Salary Increase Rate
Tingkat Cacat
10% dari tingkat kematian/ 10% of mortality rate
Disability Rate
Tingkat Pensiun
100% pada usia pensiun normal/ 100% of normal pension age
Pension Rate
Tingkat Pengunduran Diri
Tabel Mortalita
176
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
2 – 9% per tahun pada usia 20 tahun sampai dengan 54 tahun / 2-9%per annum at age 20 up to age 54
Resignation Rate
Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80)
Table of Mortality
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 33.
IMBALAN KERJA (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 33.
Perubahan liabilitas diestimasi atas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
Movements in the liability for post-employement benefits are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Saldo awal Penambahan Pembayaran Pengalihan saldo kewajiban Entitas Anak yang tidak lagi dikonsolidasi
161,937 45,742 (16,517) (21,230) -
138,834 54,394 (13,196) (18,095)
Beginning balance Addition Payment Transfer of liabilities Deconsolidated Subsidiaries
Bersih Dikurangi bagian jangka pendek
169,932 16,993
161,937 35,301
Net Less short-term portion
Bagian jangka panjang
152,939
126,636
Long-term portion
Berikut adalah jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari:
Nilai kini kewajiban imbalan pasti / defisit program Present value of plan benefit liabilitis/deficit program Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program Experience adjustments of plan benefit liabilities
34.
EMPLOYEE BENEFITS (continued)
The figure for the current year and for the four previous years are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
31 Desember/ December 31, 2010
31 Desember/ December 31, 2009
190,017
220,421
172,532
140,657
107,876
34,009
(6,820)
1,881
(9,394)
8,509
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
34.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yaitu mata uang selain mata uang fungsional Perusahaan, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
USD SGD JPY
819 195 1,062
Jumlah aset Kewajiban Liabilitas jangka panjang Utang bank jangka panjang Jumlah kewajiban Aset (Liabilitas) bersih
-
IN
FOREIGN
9,987 1,881 124
2012 Mata Uang Ekuivalen Asing/ Rupiah/ Foreign Equivalent in Currency Rupiah 789 171 1,182
11,992
USD
LIABILITIES
Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies that are aside from the functional currencies of the Company as at December 31, 2013 and December 2012 are as follows:
2013 Mata Uang Ekuivalen Asing/ Rupiah/ Foreign Equivalent in Currency Rupiah Aset Kas dan setara kas
ASSETS AND CURRENCY
7,630 1,352 132
Assets Cash and cash equivalents
9,114
Total Assets
290,100
Liabilities Non-current liabilities Long-term bank loan
-
290,100
Total liabilities
11,992
(280,986)
Net Asset (Liabilities)
-
30,000
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
177
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 34.
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 34.
As of December 31, 2013 and 2012, loss (gain) on foreign currencies exchange charged to consolidated statements of comprehensive income amounted to Rp1,188 and Rp16,307, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, laba (rugi) selisih kurs yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian masing-masing adalah sebesar Rp1.188 dan Rp16.307. 35.
178
PEMBAGIAN LABA DAN PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY (continued)
35.
DISTRIBUTION OF INCOME AND APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2013, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 65 dari Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp1.000.301 atau Rp186 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 20 Mei 2013 dan membentuk dana cadangan wajib sebesar Rp2.000 dari saldo laba. Pembayaran dividen tahunan telah dilakukan pada tanggal 29 Mei 2013.
In the Company’s Annual General Meeting of the Shareholders held on April 24, 2013, the minutes of which are notarized under deed No. 65 of Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., the shareholders resolved to, among others, declare cash dividend amounted to Rp1,000,301 or Rp186 (in full amount) per share, payable to shareholders listed in the shareholders’ register on May 20, 2013 and appropriate Rp2,000 from retained earnings as a general reserve. The payment of annual dividend was made on May 29, 2013.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 5 April 2012, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 9 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp32.268 atau Rp6 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 3 Mei 2012 dan membentuk dana cadangan wajib sebesar Rp2.000 dari saldo laba. Pembayaran dividen tahunan telah dilakukan pada tanggal 16 Mei 2012.
In the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on April 5, 2012, the minutes of which are notarized under deed No. 9 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders resolved to, among others, declare cash dividend amounted to Rp32,268 or Rp6 (in full amount) per share, payable to shareholders listed in the shareholders’ register on May 3, 2012 and appropriate Rp2,000 from retained earnings as a general reserve. The payment of annual dividend was made on May 16, 2012.
Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp28.000 dan Rp26.000
Under Limited Liability Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounted to at least 20% of issued and paid up capital. The balance of appropriated retained earnings reserved by the Company as at December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp28,000 and Rp26,000, respectively.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 36.
IKATAN a.
Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada Perusahaan untuk menggunakan merk dagang IGA(1) untuk mengidentifikasi Perusahaan sebagai salah satu anggota IGA, (2) untuk distribusi dan pemasaran produk dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh IGA, hanya di toko Perusahaan, dan menyediakan pelayanan sesuai dengan sistem IGA pada toko tersebut, dan (3) sehubungan dengan pengadaan dan pemberian label pada produk dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh IGA.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 36.
COMMITMENTS a.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah mencatat biaya lisensi masing-masing adalah sebesar Rp269 dan Rp191.
The Company entered into a license agreement with IGA, Inc. (“IGA”) in March 2001, whereby IGA authorized and licensed the Company to use the IGA trademarks (1) to identify the Company as an IGA member, (2) in connection with the distribution and promotion of products with the quality standards established by IGA, solely in the Company’s stores, and rendering of services relating to IGA systems in those stores, and (3) in connection with the procurement and labeling of products with the quality standards established by IGA. On the same date, the Company entered into a service agreement with IGA to obtain service and support from IGA, including guidance and counsel, international public relations assistance, and attendance at major key events. For the years ended December 31, 2013 and 2012, the Company recognized license fee amounted to Rp269 and Rp191, respectively.
b.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Yogyakarta seluas 20.343 m2 pada bulan Pebruari 2007 dengan PT Gerbang Perkasa. Berdasarkan addendum terhadap perjanjian sewa menyewa, periode sewa adalah 23 tahun 6 bulan sejak pembukaan toko dengan harga sewa sebesar Rp129.000. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp129.000 per tanggal31 Desember 2013 yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
b.
The Company entered into a lease agreement with PT Gerbang Perkasa in February 2007, covering a store with floor area of 20,343 square meters in Yogyakarta. Based on the addendum of the agreement, the lease period covers 23 years and 6 months to start on the opening day of the store with total rental charge of Rp129,000. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made the rental payment amounted to Rp129,000 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013, the store has not opened yet.
c.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Bali seluas 15.267 m2 pada bulan Maret 2007 dengan PT Perisai Emas. Berdasarkan addendum terakhir terhadap perjanjian sewa menyewa, luas ruangan yang disewa menjadi 9.220 m2 dan periode sewa adalah 27 tahun 4 bulan sejak tanggal pembukaan toko dengan harga sewa sebesar Rp129.739 yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
c.
The Company entered into a lease agreement with PT Perisai Emas in March 2007, covering a store with floor area of 15,267 square meters in Bali. Based on the last addendum of the agreement, the leased area of the store becomes 9,220 square meters and the lease period covers 27 years and 4 months to start on the opening day of the store with total rental charge of Rp129,739 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013, the store has not opened yet.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
179
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 36.
180
IKATAN (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 36.
COMMITMENTS (continued)
d.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Semarang seluas 20.000 m2 pada bulan Maret 2008dengan PT Trimitra Exelindo Utama Karya. Berdasarkan addendum terhadap perjanjian sewa menyewa,periode sewa adalah 19 tahun 7 bulan sejak pembukaan toko dengan harga sewa sebesar Rp113.353. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp113.353 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
d.
The Company entered into a lease agreement with PT Trimitra Exelindo Utama Karya in March 2008, covering a store with floor area of 20,000 square meters in Semarang. Based on the addendum of the agreement, the lease period covers 19 years and 7 months to start on the opening day of the store with total rental charge of Rp113,353. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp113,353 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013, the store has not opened yet.
e.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Bali seluas 10.789 m2 pada bulan September 2008 dengan PT Inovasi Ragam Abadi. Berdasarkan addendum terhadap perjanjian sewa menyewa, periode sewa adalah 19 tahun 3 bulan sejak pembukaan toko denganjumlah harga sewa sebesar Rp140.956. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp140.956 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
e.
The Company entered into a lease agreement with PT Inovasi Ragam Abadi in September 2008, covering a store with floor area of 10,789 square meters in Bali. Based on the addendum of the agreement, the lease period covers 19 years and 3 months to start on the opening day of the store with total rental charge of Rp140,956. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp140,956 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013, the store has not opened yet.
f.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Surabaya seluas 22.739 m2 pada bulan September 2008 dengan PT Sitryco Riwani Jaya. Berdasarkan addendum terhadap perjanjian sewa menyewa, periode sewa adalah 25 tahun 6 bulan sejak pembukaan toko dengan jumlah harga sewa sebesar Rp197.716. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp197.716 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
f.
The Company entered into a lease agreement with PT Sitryco Riwani Jaya in September 2008, covering a store with floor area of 22,739 square meters in Surabaya. Based on the addendum of the agreement, the lease period covers 25 years and 6 months to start on the opening day of the store with total rental charge of Rp197,716. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp197,716 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013, the store has not opened yet.
g.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Jakarta seluas 24.858,91 m2 pada tanggal 12 Nopember 2008 dengan PT Mandiri Cipta Gemilang. Berdasarkan addendum terhadap perjanjian sewa menyewa, periode sewa adalah 25 tahun sejak pembukaan toko dengan harga sewa sebesar Rp324.260. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp324.260 per tanggal 31 Desember 2013, yang
g.
The Company entered into a lease agreement with PT Mandiri Cipta Gemilang on November 12, 2008, covering a store with floor area of 24,858.91 square meters in Jakarta. Based on the addendum of the agreement, the lease period covers 25 years to start on the opening day of the store with total rental charge of Rp324,260. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp324,260 which is presented as part of
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 37.
IKATAN (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 37.
COMMITMENTS (continued) “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013, the store has not opened yet.
disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka. h.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Manado seluas 7.300 m2 pada tanggal 26 Agustus 2009 dengan PT Papetra Perkasa Utama. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko dengan jumlah uang muka sewa sebesar Rp14.016. Sesuai dengan yang disyaratkan dalam perjanjian tersebut, Perusahaan telah melakukan pembayaran sewa sebesar Rp10.512 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
h.
The Company entered into a lease agreement with PT Papetra Perkasa Utama on August 26, 2009, covering a store with floor area of 7,300 square meters in Manado. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store with total rental charge of Rp14,016. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp10,512 which is presented as part of“Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013, the store has not opened yet.
i.
Perusahaan menandatangani Perjanjian Penyediaan Jasa Teknologi Informasi pada tanggal 1 Juli 2010 dengan PT Visionet Internasional, di mana PT Visionet Internasional akan menyediakan sistem teknologi informasi beserta jasa pendukungnya untuk mendukung operasional bisnis Perusahaan.
i.
The Company entered into a Service Agreement for Information Technology System with PT Visionet Internasional on July 1, 2010, whereby PT Visionet Internasional will supply the information technology system and supporting services to support all the Company’s business operations.
j.
Perusahaan menandatangani kesepakatan bersama sewa menyewa ruangan di Samarinda seluas 7.000 m2 pada bulan Pebruari 2011 dengan PT Borneo Inti Graha. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp8.400 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
j.
The Company entered into a lease term-sheet with PT Borneo Inti Graha. in February 2011, covering a store with floor area of 7,000 square meters in Samarinda. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp8,400 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
k.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Sulawesi Utara seluas 6.000 m2 pada bulan Desember 2011 dengan PT Garsa Gemilang. Periode sewa adalah 20 tahun sejak pembukaan toko dengan harga sewa sebesar Rp54.000. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp54.000 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
k.
The Company entered into a lease agreement with PT Garsa Gemilang in December 2011, covering a store with floor area of 6,000 square meters in North Sulawesi. The lease period covers 20 years to start on the opening day of the store with total rental charge of Rp54,000. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp54,000 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013, the store has not opened yet.
l.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Kupang seluas 6.000 m2 pada bulan Desember 2011 dengan PT Nusa Bahana Niaga. Periode sewa adalah 20 tahun sejak pembukaan toko.
l.
The Company entered into a lease agreement with PT Nusa Bahana Niaga in December 2011, covering a store with floor area of 6,000 square meters in Kupang. The lease period covers 20 years to start on the opening day of the store. PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
181
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
36. IKATAN (lanjutan)
182
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
36.
COMMITMENTS (continued)
Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp72.000 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp72,000 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
m. Perusahaan menandatangani kesepakatan bersama sewa menyewa ruangan di Jakarta seluas 7.018 m2 pada bulan Pebruari 2012 dengan PT Nusa Kirana R.E.. Periode sewa adalah 20 tahun sejak pembukaan toko. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp1.000 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
m. The Company entered into a lease term-sheet with PT Nusa Kirana R.E. in February 2012, covering a store with floor area of 7,018 square meters in Jakarta. The lease period covers 20 years to start on the opening day of the store. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp1,000 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
n.
Perusahaan menandatangani kesepakatan bersama sewa menyewa ruangan di Balikpapan seluas 4.945 m2 pada bulan Juni 2012 dengan PT Wulandari Bangun Laksana. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp1.978 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
n.
The Company entered into a lease term-sheet with PT Wulandari Bangun Laksana in June 2012, covering a store with floor area of 4,945 square meters in Balikpapan. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp1,978 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
o.
Perusahaan menandatangani kesepakatan bersama sewa menyewa ruangan di Baturaja, Sumatera Selatan seluas 5.000 m2 pada bulan Juli 2012 dengan CV Kanio Retailindo. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
o.
The Company entered into a lease term-sheet with CV Kanio Retailindo in July 2012, covering a store with floor area of 5,000 square meters in Baturaja, South Sumatera. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
p.
Perusahaan menandatangani kesepakatan bersama sewa menyewa ruangan di Bekasi seluas 6.000 m2 pada bulan Oktober 2012 dengan PT Gapura Intiutama. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp1.620 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
p.
The Company entered into a lease term-sheet with PT Gapura Intiutama in October 2012, covering a store with floor area of 6,000 square meters in Balikpapan. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp1,620 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
36. IKATAN (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
36.
COMMITMENTS (continued)
q.
Perusahaan menandatangani kesepakatan bersama sewa menyewa ruangan di Sulawesi seluas 5.000 m2 pada bulan Oktober 2012 dengan PT Umna Rijoli. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
q.
The Company entered into a lease term-sheet with PT Umna Rijoliin October 2012, covering a store with floor area of 5,000 square meters in Sulawesi. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
r.
Perusahaan menandatangani kesepakatan bersama sewa menyewa ruangan di Depok seluas 5.000 m2 pada bulan Oktober 2012 dengan PT Visi Mitra Perkasa. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
r.
The Company entered into a lease term-sheet with PT Visi Mitra Perkasain October 2012, covering a store with floor area of 5,000 square meters in Depok. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
s.
Perusahaan menandatangani kesepakatan bersama sewa menyewa ruangan di Prabu Mulih seluas 5.000 m2 pada bulan Desember 2012 dengan PT Sentramas Propertindo. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp1.400 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
s.
The Company entered into a lease term-sheet with PT Sentramas Propertindo in December 2012, covering a store with floor area of 5,000 square meters in Prabu Mulih. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp1,400 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
t.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Medan seluas 5.230 m2 pada bulan April 2013 dengan PT Pantai Perupuk Indah. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
t.
The Company entered into a lease agreement with PT Pantai Perupuk Indah in April 2013, covering a store with floor area of 5,230 square meters in Medan. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
u.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Singkawang seluas 4.658 m2 pada bulan Nopember 2013 dengan PT Putra Sinka Sukses. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
u.
The Company entered into a lease agreement with PT Putra Sinka Sukses in November 2013, covering a store with floor area of 4,658 square meters in Medan. The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
v.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan di Karawang seluas 5.500 m2 pada bulan Agustus 2013 dengan PT Galuh Citarum. Periode sewa adalah 11 tahun sejak pembukaan toko. Sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian, Perusahaan telah membayar sewa sebesar Rp4.125 per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
v.
The company entered into a lease agreement with PT Galuh Citarum in August 2013, covering a store with floor area of 5,500 square meters in Karawang.The lease period covers 11 years to start on the opening day of the store. As required in the agreement, as at December 31, 2013, the Company has made rental payment amounted to Rp4,125 which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013 the store has not opened yet. PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
183
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
36. IKATAN (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
36.
COMMITMENTS (continued)
w. Perusahaan telah menandatangani perjanjian dan kesepakatan bersama sewa menyewa dengan berbagai pihak di beberapa lokasi di Indonesia. Periode sewa berkisar 10 tahun sejak pembukaan toko. Jumlah pembayaran sewa dan jaminan sewa yang telah dilakukan oleh Perusahaan sebesar Rp615 (masing-masing di bawah Rp100) per tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko belum dibuka.
w. The Company has also entered into lease agreement with various parties for store lease in various cities in Indonesia. The lease period covers up to 10 years startingfrom the opening day of the store. As at December 31, 2013, total rental advances and deposits that has been paid by the Company amounted to Rp615 (each below Rp100), which is presented as part of “Rental Advances and Deposits”. As at December 31, 2013 the store has not opened yet.
x.
x.
Selain perjanjian-perjanjian sewa yang telah disebutkan di atas, Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewa operasi dengan berbagai pihak atas sewa lokasi toko-toko Perusahaan di berbagai kota di Indonesia. Beban sewa sehubungan dengan perikatan-perikatan sewa dicatat sebagai bagian dari beban penjualan (Catatan 29) dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah pembayaran ikatan sewa di masa depan atas sewaoperasi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dibayarkan untuk tahun pertama Dibayarkan antara tahun kedua sampai tahun kelima Dibayarkan setelah tahun kelima
Aside from those lease agreements above, the Company entered into operating lease agreement as well, with various parties for store lease in various cities in Indonesia. Rental Expenses for Company’s stores that have been opened are charged to selling expenses (Note 29) in the Company’s consolidated financial statements.
As at December 31, 2013, the Company’s future aggregate lease payment under the operating lease are as follows:
354,317 1,479,923 999,748
Payable for the first year Payable between the second to fifth year Payable after the fifth year
2,833,988
y.
37.
184
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas pinjaman yang belum digunakan oleh Perusahaan adalah sebesar Rp1.975.000 dan USD30,000 (Catatan 21).
INFORMASI SEGMEN OPERASI
y.
37.
As at December 31, 2013, total of the Company’s unutilized loans facilities are Rp1,975,000 and USD30,000 (Note 21).
OPERATING SEGMENT INFORMATION
Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu jaringan toko serba ada.
In identifying operating segments, management considers business types that represent the main activities of the Company that is retail business.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, informasi tentang aktivitas usaha diluar kegiatan utama Perusahaan tersebut digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan pendapatan dan beban yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak diantaranya di bidang investasi, perdagangan umum, restoran dan lain-lain.
As at the year ended December 31, 2012, information about business activities beside the main activities are grouped and presented under category “Others”. The content of others segment represents revenue and expense generated by the Subsidiaries’ activities that engaged in investment, general trading, restaurant and other services.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 37. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 37.
Sehubungan dengan penjualan Entitas-entitas Anak Perusahaan pada tahun 2012 (Catatan 1c dan 25), maka pada tahun 2013 Perusahaan tidak mengklasifikasikan aset dan liabilitas ke dalam segmen-segmen karena Perusahaan hanya memiliki satu segmen operasi, yaitu jaringan toko serba ada. Hasil operasi berdasarkan segmen operasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dengan seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi, adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2013 Jaringan Toko Serba Ada / Retail Business Penjualan bersih Beban pokok penjualan
OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued) Regarding to sale of Subsidiaries in 2012 (Notes 1c and 25), in 2013 the Company did not classify assets and liabilities into segments since the Company only has one operating segment, which is retail business. Based on operating segments, operation results for the year ended December 31, 2013 and 2012, with the inter-segment transactions have been eliminated, are as follows:
31 Desember/December 31 , 2012 Jaringan Toko Serba Ada Lainnya Jumlah / Retail Business /Others *) /Total
11,912,763 (10,023,943)
10,380,005 (8,891,497)
488,159 (79,106)
10,868,164 (8,970,603)
Net sales Cost of sales
1,888,820
1,488,508
409,053
1,897,561
(1,500,161) 199,816
(1,399,735) 200,831
(377,972) 21,822
(1,777,707) 222,653
Gross Profit General and Administration & Selling expense Other Income (Expense)
588,475
289,604
52,903
342,507
Operating Profit
(3,454) -
(44,535) -
(1,304) 1,421
(45,839) 1,421
Finance income (expense) Share of net profit of Associates
Laba sebelum pajak
585,021
245,069
53,020
298,089
Income before tax
Beban pajak penghasilan
(140,116)
(38,187)
(20,424)
(58,611)
Income tax expenses
Laba tahun berjalan
444,905
206,882
32,596
239,478
Income for the year
6,579,518 3,284,584 (203,158) 192,862
(229,404) 153,271
(64,935) -
8,225,206 4,379,452 (294,339) 153,271
Asset Liabilities Depreciation and amortization Impairment Reversal
Laba bruto Beban Umum dan Administrasi & Beban Penjualan Pendapatan (Beban) Lain-Lain Laba usaha Pendapatan (beban) keuangan Bagian atas laba bersih Entitas Asosiasi
Aset Liabilitas Penyusutan dan amortisasi Penurunan nilai aset
-
*) Lainnya merupakan hasil dari entitas anak yang dijual/atau divestasikan per tanggal 31 Desember 2012. Kegiatan usaha ini meliputi pusat hiburan keluarga dan entitas anak yang bergerak di bidang investasi, perdagangan umum, restoran dan lain-lain/Other represents results of subidiaries that were sold and/or divested as of December 31, 2012. These business activites include the family entertainment centre and subsidiaries that engaged in investment, general trading, restaurant and other sevices.
38.
INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS
38.
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke sewa dibayar di muka
ADDITIONAL INFORMATION FOR CASH FLOWS Significant activities that do not affect to the cash flows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
216,999
198,857
118,211
26,711
Reclassification of other non-current asset to fixed asset Reclassification of other rental advances and deposits to prepaid rents
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
185
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 39.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
39.
FINANCIAL RISKS MANAGEMENT AND FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENT
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risks Management
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalahrisiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
The main financial risks facing the Company are credit risk, currency risk, interest rate risk and liquidity risk. Through a risk management approach, the Company has been trying to minimize the potential negative impact of the above risks.
(i) Risiko Kredit
(i) Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak atas instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban.
The credit risk is a risk whereby one party with a financial instrument will cause the other party to incur a financial loss due to the failure to fulfill an obligation.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terutama terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang, investasi tertentu dan aset keuangan lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah:
The Company's financial instruments that have the potential credit risk consist of cash and cash equivalents in banks, receivables, certain investments and certain other non-current assets. Total maximum exposure of the credit risk is equal to the carrying values of these accounts. The maximum exposure of credit risk on reporting date are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
Kas dan setara kas Piutang Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan lainnya
1,302,610 33,866 62,980 422,466
1,361,736 51,222 1,553,980 309,785
Cash and cash equivalent Receivables Held to maturities investment Other financial asset
Jumlah
1,821,922
3,276,723
Total
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan.
186
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
For the credit risk associated with banks, only banks with good predicate are selected. As for the financial institutions, management has made certain criteria, among others, to engage experienced and trusted investment managers. In addition, the Company has a policy not to limit the exposure to only one particular institution, hence the Company has cash and cash equivalents in banks, receivables and investments in various financial institutions.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 39.
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 39.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
FINANCIAL RISKS MANAGEMENT AND FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENT (continued)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
Financial Risks Management (continued)
(ii) Risiko Likuiditas
(ii) Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
Liquidity risk is the risk where an entity faces difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities which is settled by delivery of cash or other financial assets.
Dibawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:
Below is the summary of the Company liabilities which will due:
Nilai Tercatat/ Carrying value
Arus Kas Aktual/ Actual cash flow
< = 1 tahun / < = 1 year
> 1 tahun / > 1 year
31 Desember 2013 Utang usaha Utang pajak dan beban akrual Liabilitas imbalan kerja Liabilitas keuangan lainnya Utang obligasi dan sukuk Liabilitas jangka panjang lainnya
December 31, 2013 1,989,126 391,923 115,019 263,227 187,838 63,864
1,989,126 387,944 115,019 263,227 188,000 63,864
1,989,126 387,944 115,019 263,227 188,000 -
63,864
31 Desember 2012 Utang usaha Utang pajak dan beban akrual Liabilitas imbalan kerja Liabilitas keuangan lainnya Utang bank Utang obligasi dan sukuk Liabilitas jangka panjang lainnya
Trade payable Tax payable and accrual Employee benefit liabilities Other financial liabilities Bonds and sukuk payable Other non-current liabilities December 31, 2012
1,422,313 399,617 161,536 92,405 1,815,100 187,240 41,677
1,422,313 399,617 161,536 92,405 1,815,100 188,000 41,677
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
1,422,313 399,617 161,536 92,405 535,000 -
1,280,100 188,000 41,677
Trade payable Tax payable and accrual Employee benefit liabilities Other financial liabilities Bank loan Bonds and sukuk payable Other non-current liabilities
The Company manages the liquidity risk by maintaining sufficient cash and securities to ensure that the Company is able to meet its commitments in its normal operations. In addition, the Company also monitors the projections and actual cash flows on a continuous basis and monitors the maturity date of financial assets and liabilities.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
187
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 39.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 39. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT AND FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENT (continued)
(iii) Risiko Mata Uang Asing
(iii) Currency Risk
Risiko mata uang asing adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Currency risk is a risk of fluctuated value in financial instruments due to the change in foreign currency exchange rates.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan rupiah ke mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat, untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
The Company conducts certain transactions using foreign currencies, among others, capital expenditures and the Company's loans. Thus, the Company must convert Rupiah into foreign currencies, primarily United States Dollar (US Dollar) to meet its liabilities in foreign currencies at their maturity dates. The fluctuation of Rupiah against US Dollar may have an effect on the Company’s financial condition.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat dan dolar Singapura terhadap mata uang rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka tidak terdapat perubahan terhadap komponen ekuitas lainnya sedangkan perubahan terhadap jumlah laba rugi konsolidasian Perusahaan adalah peningkatan (penurunan) sebagai berikut:
As at December 31, 2013 and 2012, if US Dollar and Singapore Dollar (SG Dollar) strengthened against Rupiah by 5% on the reporting date, and other variables were assumed to be constant, hence there is no effect to other comprehensive income, whereas the effects to in the Company’s consolidated profit or loss would increase (decrease) as follows:
2013 USD SGD
188
2012 499 94
(10.610) 51
USD SGD
Peningkatan (penurunan) laba bersih akibat penguatan 5% mata uang dolar Amerika Serikat terhadap rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas yang dikompensasikan dengan kerugian penjabaran pinjaman dalam dolar Amerika Serikat. Sedangkan, peningkatan laba bersih akibat penguatan 5% mata uang dolar Singapura terhadap rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dalam mata uang tersebut.
The increment (decrement) of net profit due to strengthening of US Dollar by 5% against Rupiah mainly due to loss on translation of loan in US Dollar compensated for gain on translation of cash and cash equivalents in US Dollar. Whereas the increment of net profit due to strengthening of SG Dollar by 5% against Rupiah mainly due to gain on translation of cash and cash equivalents in that currency.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
The Company manages currency risk by monitoring continuously the fluctuation in foreign currency exchange rates so that it can initiate and manage appropriate actions such as the use of hedging transactions, if necessary, to reduce the foreign currency risk.
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 39.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) (iv) Risiko suku bunga
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 39.
FINANCIAL RISKS MANAGEMENT AND FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENT (continued) (iv) Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is a risk of fluctuated value in financial instruments due to the changes in market interest rate.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
The Company has interest rate risk mainly because its the loans bear floating interest rates. The Company monitors the impact of interest rate movements to minimize the negative impact to the Company.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam dolar Amerika Serikat dan dolar Singapura naik/turun sebesar 10 basis poin dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka laba bersih tahun berjalan akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp1.345dan Rp411, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang yang dikompensasi dengan naik/turunnya beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, if the market interest rate increased/decreased by 50 basis point and the interest rate in US Dollar and SG Dollar increased/decreased by 10 basis point and the other variables were assumed to be constant, the net income for the year would decrease/increase by Rp1,345 and Rp411, respectively, as the impact of an increment/decrement in finance income from cash and cash equivalents with floating interest rate compensate for increment/decrement in finance costs from loans with floating interest rate.
Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 3 dan 21.
Information regarding to the interest rate on time deposits and loans of the Company are described in Notes 3 and 21.
Nilai wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan: Tingkat 1: Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
The Company applies the following hierarchy to record the fair value of financial instruments of the Company: Level 1: Quotation price in the active market for identical assets or liabilities;
Tingkat 2: Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
Level 2: input other than quotation price that is included in level 1 and can be observed directly or indirectly for assets or liabilities; and
Tingkat 3: Input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Level 3: Input for assets or liabilities that cannot be observed.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
189
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 39.
40.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 39.
Nilai wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
Fair Value of Financial Instruments (continued)
Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang obligasi dan sukuk yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp189.435 dan Rp213.487 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Nilai wajar obligasi dan sukuk diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan
All the carrying values of financial assets and liabilities of the Company approximate to their fair values due to short-term period or with floating interest rate, except for for bonds and sukuk payable that have fair value amounted to Rp189,435 and Rp213,487 as at December 31, 2013 and 2012, respectively. The fair value of bonds and sukuk payable is based on the latest transaction of bonds and sukuk on the reporting date.
PENGELOLAAN PERMODALAN
40.
CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
The Company’s primary objective in the capital management is to optimize the balances of debts and equity of the Company in order to maintain its going concern and business development in the future and maximize the shareholder value. The Company manages its capital structure and makes necessary adjustments with consideration of the change in economic conditions and the Company’s strategic objectives.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
To maintain and adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares, obtain new loan or repay the loan.
Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Perusahaan memonitor tingkat pengembalian modal melalui rasio laba bersih terhadap ekuitas (return on equity ratio).
The Company reviews its capital structure on regular basis. As part of the review, the Company monitors the return on capital through return on equity ratio.
Rasio laba bersih terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Company’s return on equity ratio as at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013 Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Total ekuitas - bersih Rasio laba bersih terhadap ekuitas
190
FINANCIAL RISKS MANAGEMENT AND FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENT (continued)
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
31 Desember/ December 31, 2012
444,905
220,547
3,294,970
3,845,754
13.50%
5,73%
Income attributable to owners of the Parent Total equity - net Return on equity ratio
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
41.
STANDAR AKUNTANSI BARU YANG BELUM BERLAKU PADA TAHUN 2013 Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan: -
42.
ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit)
41.
NEW ACCOUNTING EFFECTIVE FOR 2013
STANDARDS
NOT
YET
The following new Interpretations are effective on 1 January 2014 to the Company's consolidated financial statements: -
ISAK No. 27 : Transfer of Assets from Customers ISAK No. 28 : Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak di perkenankan.
In addition, in December 2013, the Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
The new standards are: PSAK 65 “Consolidated financial statements” PSAK 66 “Joint arrangements” PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.
PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Pada tanggal 14 Januari 2014, Perusahaan telah memperpanjang fasilitas kredit revolving dari BoC sebesar USD30,000. Fasilitas kredit tersedia sampai dengan tanggal 14 Januari 2016.
-
PSAK 68 “Fair value measurement” PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements” PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits”
42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD On January 14, 2014, the Company has extended the revolving loan facility from BoC amounted to USD30,000. The facility is available up to January 14, 2016.
PT Matahari Putra Prima Tbk 2013 Annual Report
191
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 43.
REKLASIFIKASI AKUN
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Millions of Indonesian Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares/unit) 43.
Berikut ini adalah reklasifikasi yang telah dibuat pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2012 dan 2011 agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2013:
Dilaporkan Sebelumnya/ Previously reported
ACCOUNTS RECLASSIFICATION Below are the accounts reclassification done in the consolidated statement of financial position for the years ended 2012 and 2011, thus they are in accordance with the accounts presented in the consolidated financial statement year 2013:
Reklasifikasi/ Reclassification
Sesudah Reklasifikasi/ After reclassification
Akun-akun laporan posisi keuangan
Accounts in statement of financial position December 31, 2012
31 Desember 2012 Piutang lain-lain Aset keuangan lancar lainnya
280,259
280,259 (280,259)
280,259 -
Liabilitas jangka pendek - Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Liabilitas jangka pendek lainnya
2,098 67,656
(2,098) 2,098
69,754
Current liabilities - deferred income of asset sales and rental Other current liabilities
Liabilitas jangka panjang - Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Liabilitas jangka pendek lainnya
8,149 61,401
(8,149) 8,149
69,550
Non current liabilities - deferred income of asset sales and rental Other non current liabilities
31 Desember 2011
Other receivable Other current financial asset
December 31, 2011
Piutang lain-lain Aset keuangan lancar lainnya
225,209
223,537 (223,537)
223,537 1,672
Other receivable Other current financial asset
Liabilitas jangka pendek - Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Liabilitas jangka pendek lainnya
2,098 100,558
(2,098) 2,098
102,656
Current liabilities - deferred income of asset sales and rental Other current liabilities
Liabilitas jangka panjang - Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Liabilitas jangka pendek lainnya
10,247 43,705
(10,247) 10,247
53,952
Non current liabilities - deferred income of asset sales and rental Other non current liabilities
Akun-akun laporan laba rugi
Accounts in statement of profit and loss
31 Desember 2012
December 31, 2012
Beban penjualan Beban pajak penghasilan - bersih
(354,127) (28,971)
29,640 (29,640)
(324,487) (58,611)
Selling expense Income tax expense
Disetujui oleh/Approved by:
Bunjamin Jonatan Mailool Presiden Direktur
192
Laporan Tahunan 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk
Richard H. Setiadi Direktur
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk Menara Matahari, Fl. 17th & 20th Jl. Boulevard Palem Raya No. 7 Lippo Karawaci 1200 Tangerang 15811 Indonesia Tel. (62-21) 546 9333 Fax. (62-21) 547 5673 www.mataharigroup.co.id www.hypermart.co.id