Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
Bangkok Bank Public Company Limited Indonesia
DAFTAR ISI Table of Contents
Ringkasan Keuangan Financial Highlights
1
Rasio Keuangan Financial Ratios
2
Profile Perusahaan Corporate Profile
4
Laporan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Report
6
Perekonomian Indonesia 2016 Indonesia Economy in 2016
33
Laporan Manajemen Management Report
37
Kinerja Bangkok Bank Bangkok Bank’s performance
46
Manajemen The Management
78
Struktur Organisasi Organization Chart
83
Lampiran Attachment x Laporan Keuangan 2016 yang telah diaudit Audited Financial Statement 2016
RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK Bangkok Bank’s Financial Highlights Unit dalam jutaan rupiah (Unit in million Rupiah)
Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun Progress at Year-End
Total Aktiva Total Assets
Giro pada Bank Demand Deposits with Banks
Kredit yang diberikan Credits granted
Aktiva Tetap dan Inventaris – net Premises and Equipment
Aktiva Produktif Productive Assets Dana Pihak Ketiga Third Party Fund Simpanan Berjangka Time Deposits
Dana Usaha Working Capital Dana dari Kantor Pusat Head Office Account
Pertumbuhan untuk Tahun Progress for the year
2016
2015
% change
24,768,634
24,517,014
1.03%
22,814
77,330
-70.50%
20,514,340
20,141,097
1.85%
92,369
96,196
-3.98%
25,556,780
25,036,092
2.08%
5,039,344
5,118,311
-1.54%
3,981,229
4,043,053
-1.53%
11,653,713
11,924,025
-2.27%
4,875,509
4,765,714
2.30%
2016
2015
% change
Pendapatan Operational Operational Revenue
1,598,174
1,435,664
11.32%
879,246
856,824
2.62%
718,928
578,840
24.20%
299,527
245,862
21.83%
413,661
336,317
23.00%
-
-
-
Beban Operational Operational Expenses
Laba Operasi Operating Profit
Pajak Penghasilan Income Tax
Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss) Laba Bersih per Saham Earning per share
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
1
Rasio Keuangan Financial Ratios Permodalan Capitalization
Kewajiban Modal Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR)
2016 (%)
57.06
0.19
2.69
2.70
-0.01
Fixed Assets to Capital
2016 (%)
Aktiva Produktif Bermasalah Troubled Productive Assets
Kredit Bermasalah NPL
CKPN terhadap Aktiva Produktif Reserves to Productive Assets
Rentabilitas Profitability
Tingkat Pengembalian Aktiva Return on Assets
Tingkat Pengembalian Modal Return on Equity
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Margin
Beban Operasional Pendapatan Operasional Operational Expense to Operational Income
Kredit terhadap Deposito Rasio Loan to Deposit Ratio
% change
57.25
Aktiva Tetap terhadap Modal
Aktiva Produktif Productive Assets
2015 (%)
2015 (%)
% change
1.19
0.49
0.70
0.38
0.09
0.29
5.57
4.16
1.41
2016 (%)
2015 (%)
% change
1.62
2.51
-0.89
4.26
3.60
0.66
5.04
4.36
0.68
55.02
59.68
-4.66
407.08
393.51
13.57
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
2
Kepatuhan Compliance
2016 (%)
2015 (%)
% change
Persentase Pelanggaran BMPK Percentage of LLL Violation
a.
Pihak Terkait
Related Parties
b. Pihak Tidak Terkait Non related Parties
0
0
0.00
0
0
0.00
0
0
0.00
0
0
0.00
7.19
7.89
-0.70
0.08
0.03
0.05
Persentase Pelampauan BMPK Percentage of exceeding LLL
a.
Pihak Terkait
Related Parties
b. Pihak Tidak Terkait Non related Parties
GWM Rupiah Minimum Current Account Requirements Rupiah
Posisi Devisa Netto (PDN)
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
3
PROFIL PERUSAHAAN Corporate Profile Bangkok Bank didirikan pada tahun 1944 di Bangkok, Thailand , menjadi salah satu bank regional terbesar di Asia Tenggara dan terdepan dalam pasar uang Thailand, baik corporate dan bisnis, serta memiliki customer base sektor retail yang terbesar. Di tahun 1975, Bangkok Bank menjadi Bank Thailand pertama yang tercatat pada bursa saham Thailand.
Bangkok Bank was founded on December 1, 1944 in Bangkok, Thailand and one of Southeast Asia’s leading regional banks and Thailand’s market leader in corporate and business banking, with the largest retail customer base. In 1975 became the first Thai bank listed on the stock Exchange of Thailand.
Aset bank periode 31 Desember 2016 adalah THB 2.944 miliar, THB 379 miliar dalam modal saham. THB 1.941 miliar untuk posisi kredit yang diberikan serta posisi dana pihak ketiga sebesar THB 2.178 miliar.
Asset as of December 31, 2016 THB 2,944 billion, THB 379 billion in total shareholders’ equity. THB 1,941 billion in total loans, and THB 2,178 billion in total deposits.
Struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang saham terbesar Bangkok Bank Public Company Limited per tanggal 9 September 2016 adalah sebagai berikut:
Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand as of September 9, 2016 are as follows:
Nomor | Number 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama pemegang Saham | Name of Share holder Thai NVDR Company Limited Chase Nominess Limited Thailand Securities Depository State Street Bank Europe Limited Social Security Office UOB Kay Hian (Hong Kong) Limited - Client Account Bangkok Insurance Public Company Limited The Bank of New York (Nominess) Limited Morgan Stanley & Co. International PLC State Street Bank and Trust Company Lain-lain
Persentase Kepemilikan Saham | Percentage of Total Shares 33.41 4.12 2.76 2.53 2.27 1.79 1.79 1.65 1.35 1.35 46.98
Bangkok Bank memiliki jaringan cabang internasional yang luas yang terdiri dari cabang-cabang di 32 lokasi di 15 negara di seluruh dunia.
Bangkok Bank has an extensive international branch network comprising branches in 32 locations in 15 economies worldwide.
Sampai akhir tahun 2016 Bangkok Bank telah memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang di Thailand dengan cabang luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar di: Cina, Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura, Taiwan, Inggris, Kamboja, Amerika Serikat, Kepulauan Cayman, Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Indonesia.
At the end of 2016, Bangkok Bank has more than 1,200 branches in Thailand with extensive overseas branches and office network in the following countries: People’s Republic of China, Hongkong, Japan, Laos People’s Democratic Republic, Republic of Philippines, Republic of Singapore, Taiwan, United Kingdom, Cambodia, United States of America, Cayman Islands, The Socialist Republic of Vietnam, Myanmar, Malaysia and Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
4
Cabang di Indonesia
Indonesia Branches
Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan ijin usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No. D.15.6.1.4.39 tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa pada tanggal 22 Juni 1968 dengan Surat Keputusan dari Direksi Bank Negara Indonesia No.4/12/KEP.DIR.
Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under license from Finance Minister of Republic Indonesia No. D. 15.6.1.4.39 dated June 21, 1968 as a branch from Bangkok Bank PCL in Thailand. Received the license to operate as foreign bank on June 22, 1968 with the decree from Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR.
Bank membuka 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di kota Surabaya pada tanggal 29 Maret 2012 yang beralamat di Jl Raya Darmo No 73, Surabaya, dengan Ijin No 14/112/DPIP.
Bank opened 1 (one) Branch Office in Surabaya on March 29, 2012 located at Jl Raya Darmo No. 73, Surabaya, with Permit No. 14/112/DPIP .
Pada tanggal 6 November 2013, dalam rangka perluasan usaha, Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di kota Medan yang terletak di B&G Tower, Ground Floor, Jl Putri Hijau No. 10, Medan, dengan Ijin No.15/231/DPIP.
On November 6, 2013, for the expansion of business, the Bank has opened 1 (one) Branch Office in Medan, located in the B & G Tower, Ground Floor, Jalan Putri Hijau No. 10, Medan, with permission No.15/231/DPIP.
Bank secara berkesinambungan meningkatkan total aset dan kredit yang diberikan, memperbaiki manajemen kredit macet, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan efisiensi biaya dan terus membangun kebijakan usaha yang selaras dengan rencana strategis bank Di tahun mendatang, bank akan terus memajukan bisnis proses yang efisien dan mengefisiensikan model organisasi untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian organisasi dapat bekerja sama secara efisien dan harmonis.
The bank has continuously increased its total assets and loans, and improved the management of nonperforming loans, of revenue, of costs efficiency and the bank will create policies that are alligned with its strategic plan. In the coming year, the bank will continue to improve the efficient business process and organizational model to ensure that all parts of the organization are working together efficiently in harmony.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
5
LAPORAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANGKOK BANK CABANG JAKARTA TAHUN 2016
REPORT ON BANGKOK BANK INDONESIA BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE FOR 2016.
1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perusahaan (GCG)
1.
Scope of Good Corporate Governance (GCG)
Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran dan tanggung jawab Komite Manajemen dalam pedoman Komite Manajemen bank. Seluruh aturan internal lainnya yang ditetapkan didasarkan dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada pinsip-prinsip GCG.
As guidance for Good Corporate Governance’s implementation, Bank has already described role and responsibilities of Manangement Committee in the Management Committee guidelines. All other internal regulations are based on the operative regulation and referring to GCG principles.
Dalam menjalankan bisnisnya, Bangkok Bank Cabang Jakarta menjalankan Prinsip Good Corporate Governance sebagai dasar agar dapat mempertahankan pertumbuhannya. Bank juga telah menyebarkan kebijakan tersebut kepada tim manajemen, eksekutif, dan staf sebagai informasi dan ketaatan akan peraturan. Bank juga telah menugaskan setiap supervisor di semua tingkat untuk menjadi contoh yang baik dan mendorong agar kebijakan yang dibuat tersebut dipatuhi.
The Bank, therefore conducts its business in-line with the principles of Good Corporate Governance, which form a basis for sustainable growth. The bank has disseminated the policy to its management team, executives and staff for their knowledge and observance and has also assigned supervisors at all level to encourage good example as well as compliance with the policy.
Dalam proses pengawasan operasional secara internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan agar sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
The bank has established a Compliance Unit to oversee its internal operations to be in compliance with the regulation of the local authorities and Otoritas Jasa Keuangan.
Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di Bangkok Bank dibagi menjadi 7 (tujuh) aspek cakupan GCG beserta kepatuhan bank terhadap aspek-aspek tersebut yang meliputi:
There are 7 (seven) Good Corporate Governance aspects which reflect the implementation of bank’s Good Corporate Governance including bank compliance toward to each aspect as follows:
1.1 Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari Dewan Komisaris dan Direksi.
1.1 Performance of duties and responsibilities of Board of Commissioners and Board of Directors.
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena itu Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama NonEksekutif Director bertempat di Kantor Pusat Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance dan mengawasi kebijakan dan arah bisnis bank.
Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office of Bangkok Bank, Thailand, therefore Board of Commissioners who is known as Non- Executive Directors are domiciled at Bangkok Head Office, Thailand. This Board of Commissioners assumes responsibility for the implementation of Good Corporate Governance and oversees the business policy and direction of the bank. For Bangkok Bank, Jakarta branch in this matter, the International Banking Group (IBG) domiciled at Bangkok, Head Office, is closely conducting the oversight role function of Board of Commissioners. Oversight function report from International Banking Group in regard to Board of Commissioners function for evaluating performance of Jakarta branch management on quarterly basis.
Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank kantor cabang Jakarta, International Banking Group (IBG) yang berlokasi di Kantor Pusat Bangkok, menjalankan fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris. Laporan fungsi pengawasan dari IBG tersebut untuk melihat pada fungsi Dewan Komisaris dalam mengevaluasi kinerja manajemen kantor cabang Jakarta dan laporan tersebut telah diterima setiap 3 bulan sekali.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
6
Sementara itu, Direksi atau Pimpinan Bangkok Bank Cabang Jakarta yang dipimpin oleh General Manager dan wakil General Manager serta Direktur Kepatuhan. Pimpinan kantor akan memimpin Komite Manajemen yang bertanggung jawab atas pembentukan dan pelaksanaan atas sasaran strategis dan keuangan dari Bank dan juga mengkaji ulang serta mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan operasional bank.
Meanwhile, Board of Director or called Branch Management (Pimpinan) of Bangkok Bank Indonesia who is chaired by General Manager, and Deputy General Manager and Compliance Director. The Branch Management or Pimpinan shall lead the Branch Management Committee who is responsible for the formulation and execution of strategies and financial objectives of the bank as well as reviewing and discussing matters related to banking operation.
Komite Manajemen Cabang juga bertanggung jawab untuk mengawasi:
The Branch management is also responsible for supervising:
a. Audit Internal dan Unit Control untuk memastikan pelaksanaan fungsi internal audit dan mengambil tindakan berdasarkan pada temuan-temuan dari audit internal. b. Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk pertanggungjawaban dalam rangka pengembangan, pengukuran dan pemeliharaan kerangka kerja manajemen risiko.
a. Internal Audit and Control Unit for ensuring the execution of internal audit function and taking action based on regular internal audit findings. b. Risk Management Unit function is to take overall accountability for the development, measurement and maintenance of the bank’s risk management framework.
c. Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan praktek Good Corporate Governance dan memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
c. Compliance Unit for overseeing the implementation of good corporate governance practices and ensuring bank’s compliance with the prevailing laws and regulations.
1.2. Struktur, Keanggotaan, Tugas dan Tanggung Jawab Komite
1.2 Structures, Membership, Duties Responsibilities of the Committees.
Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand, komite-komite tersebut telah diatur untuk memonitor dan mengawasi operasional bank dan melaporkan kemajuan yang terjadi ke Non-Executive Direksi secara periodik. Komite-komite ini terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Risk Monitoring, dan Komite Manajemen.
In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the committees have been set up to closely monitor and oversee the bank’s operation and report the progress to the Non- Executive Board of Directors on a regular basis. These committees include the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee and Management Committee.
Sementara itu Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing tidak diharuskan untuk membentuk komite tersebut sejak Dewan Direksi di Kantor Pusat telah membentuknya. Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari tiap komite-komite tersebut telah diterapkan dengan baik dan dibawah kontrol International Banking Group (IBG) untuk mengawasi kinerja manajemen dari kantor cabang Jakarta. Dan laporan fungsi pengawasan dari International Banking Group (IBG) juga telah diterima oleh kantor cabang Jakarta setiap 3 bulan sekali.
Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as foreign branch office in this regard does not have to form such committees since Board of Directors at Head Office has established them. However, the functions of such committees have properly implemented in Head Office and it has been conducted under International Banking Group (IBG) to oversee the Jakarta’s branch management performance in respective committee function. The oversight function report from International Banking Group (IBG) has also been received by Jakarta branch on quarterly basis.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
and
7
Fungsi dari masing-masing komite itu dapat dideskripsikan sebagai berikut:
The function of each committee can be described as follows:
x
Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam proses audit laporan keuangan, internal control dan audit, dan pemilihan dan penunjukkan eksternal audit bank.
x
x
Komite Risk Monitoring bertugas untuk mengawasi dan memastikan profil manajemen risiko bank apakah sudah cukup memadai, sistematis, efisien, efektif dan memaksimalkan nilai terhadap kinerja bank, dan juga apakah sudah sejalan dengan rencana strategis bank dan kebijakan manajemen risiko secara keseluruhan.
x
x
Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas untuk memilih dan menunjuk orang yang tepat untuk posisi pekerjaan yang ditentukan dan juga untuk mengevaluasi kinerja secara individu, dan kebijakan penggajian dan paket benefit yang diterima oleh level eksekutif dan staffnya.
x
The objectives of the Audit Committee are to assist the Board of Commissioners with regard to process audit of financial reports, internal control and internal audit and to select and appoint the bank’s external auditors. The objective of Risk Monitoring Committee is to oversee and ensure that bank’s management risk profile is adequate, systematic, efficient, and effective and maximizes value to the bank and is also to be in-line with the bank’s strategic plan and overall risk management policy. The objective of Nomination and Remuneration Committee is to select and nominate suitable persons for appointment job position as well as to evaluate individual performance and policy of remuneration or benefit package for executive level and its staffs.
Kinerja semua komite di atas telah diterapkan dengan baik di Kantor Pusat. Sedangkan penerapan strategi dan rencana bisnis Bangkok Bank Indonesia diatur oleh komite sebagai berikut:
All performance of committees above has already been properly implemented in Head Office. However, in implementing the strategic and business plan of the bank, Bangkok Bank Indonesia is managed under following committees:
a.
a.
Komite Manajemen
Management Committee
Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang mencakup penelahaan secara periodik, pengarahan operasional bank, kebijakan, strategi, ALMA dan juga masalah kepegawaian serta bagian umum yang akan dibicarakan di dalam komite. Komite Manajemen diketuai oleh General Manager selaku Pimpinan Cabang dan dibantu oleh : - 3 Deputy General Manager - Kepala Unit Treasury - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Compliance - Kepala Unit Risk Management - Kepala Unit Internal Audit - Kepala Unit Marketing - Kepala Unit Budget&Planning (sekretaris)
-
Pertemuan rutin Komite Manajemen dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.
Management Committee conducted regular meetings at least 1 (one) time in a month and the results are recorded in the minutes of the meeting which is circulated to committee members and submitted to Head Office IBG.
To ensure proper and efficient running of the entire operation covering periodical review and directions of bank operation, policy, and strategy, ALMA as well as personnel and general affairs matters. Management Committee is chaired by the General Manager and assisted by: 3 Deputy General Manager Head of Treasury Head of Operation Head of Compliance Head of Risk Management Head of Internal Audit Head of Marketing Head of Budget & Planning (secretary)
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
8
b.
c.
Komite Kredit
b.
Loan Committee
Komite ini bertanggung jawab untuk mengakses dan mempertimbangkan semua portfolio bank, yang tercakup di dalamnya nasabah kredit lancar maupun pinjaman kredit bermasalah.
This committee is responsible to assess and consider all banks’ portfolio, which include active and non-performing loan accounts.
Komite kredit akan bertemu secara periodik untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas dari aplikasi kredit yang masuk, suku bunga kredit, dan strategi marketingnya.
The Loan Committee will meet periodically to review and discuss the following activities of loan application, loan pricing and marketing strategies.
Fungsi dari Komite Kredit adalah bertanggung jawab untuk menyetujui atau menolak, merekomendasi aplikasi kredit berdasarkan kewenangan kantor cabang.
The Loan Committee responsibility and function is to approve or reject, recommend or decline credit application according to branch authorization.
Pertemuan rutin Komite kredit diadakan setiap 2 minggu sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.
The routine meetings are held in every two weeks or more often to match with the requirement and the results recorded in the minutes of the meeting circulated to committee members and submitted to Head Office IBG.
Komite Kredit diketuai oleh General Manager selaku Pimpinan Cabang dan Deputy General Manager bidang Operation selaku wakil, yang dibantu oleh : - Deputy General Manager bidang Marketing - Deputy General Manager bidang Risk Management Unit and Credit Acceptance Unit (non-voting) - Kepala Unit Marketing - Kepala Unit Treasury - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Compliance (non-voting) - Kepala Unit Risk Management (non-voting) - Kepala Unit Internal Audit (non-voting) - Kepala Unit Credit Acceptance Unit (nonvoting)
Credit Committee is chaired by the General Manager as Branch Manager and Deputy General Manager of Operation. Members of Credit Committee are : - Deputy General Manager of Marketing - Deputy General Manager of Risk Management Unit and Credit Acceptance Unit (non-voting) - Head of Marketing - Head of Treasury - Head of Operation - Head of Compliance (non-voting) - Head of Risk Management (non-voting) - Head of Internal Audit (non-voting) - Head of Credit Acceptance Unit (nonvoting)
Komite Manajemen Risiko Komite ini bertanggung jawab untuk mengawasi penerapan kerangka kerja dan strategi majemen risiko, komposisi risiko dari setiap tipe risiko itu dan juga memeriksa secara periodik prosedur dari manajemen risiko. Bangkok Bank Indonesia menggunakan peringkat kredit yang handal sebelum menyetujui semua kredit baru ataupun perpanjangan fasilitas kredit. Penilaian ini menjadi alat yang penting bagi manajemen risiko kredit dan digunakan sebagai standar underwritting dan juga panduan penetapan harga. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Deputy General Manager bidang Manajemen Risiko,
c.
Risk Management Committee This committee is responsible to monitor the implementation of risk management framework and strategy, composition of risk for each type of risks as well as periodically review on risk management procedure. Bangkok Bank Indonesia requires a valid credit rating prior approval of any new or renewed credit facility. Rating is one of the most important tools of credit risk management and used in the underwriting standards as well as in pricing guidelines. The Risk Management Committee is chaired by the Deputy General Manager of Risk LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
9
d.
dengan dibantu oleh Head of Compliance sedangkan General Manager diundang dan hadir dalam pertemuan rutin Komite Manajemen Risiko.
Management, and assisted by Head of Compliance Unit, meanwhile General Manager is invited in the Risk Management Committee meeting.
Anggota dari Komite Manajemen Risiko : - 3 Deputy General Manager - Kepala Unit Treasury - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Risk Management - Kepala Unit Internal Audit - Kepala Unit Marketing
Members of the Risk Management Committee: - 3 Deputy General Manager - Head of Treasury - Head of Operation - Head of Risk Management - Head of Internal Audit - Head of Marketing
Pertemuan rutin Komite Manajemen Risiko dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam tiga bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.
Regular meetings of the Risk Management Committee conducted a minimum of 1 (one) time in 3 month and the results are recorded in the minutes of the meeting circulated to committee members and submitted to Head Office IBG.
Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)
d.
Asset and Liability Committee (ALCO)
Komite ini bertanggungjawab untuk mengatur kinerja dari aset – aset dan liabilitas yang dimiliki oleh Bank (ALMA).
This committee is responsible for managing the performance of assets - assets and liabilities held by the Bank (ALMA) .
Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut, Komite ALCO melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
In carrying out these responsibilities, ALCO Committee perform the following steps :
a.
Memformulasikan dan memantau penerapan strategi ALMA sesuai dengan rencana bisnis Bank.
a.
Formulating and monitoring the implementation of the strategy ALMA accordance with the Bank's business plan.
b.
Memantau penetapan strategi harga untuk memastikan hasil optimum, mengurangi biaya penggunaan dana, dan menjaga keseimbangan neraca keuangan Bank.
b.
Monitor price -setting strategies to ensure optimum results , reduce the financing cost , and maintaining the balance of the Bank 's balance sheet
c.
Mengevaluasi posisi risiko suku bunga bank dimana harus konsisten dengan manajemen risiko suku bunga
c.
Evaluate the bank's interest rate risk position which must be consistent with the interest rate risk management
d.
Berkoordinasi dengan Departemen Treasuri Kantor Pusat dan Overseas Treasury Center (OTC) dalam melakukan manajemen aset dan liabilitas Bank.
d.
Coordinate with Treasury Department Head Office and Overseas Treasury Center (OTC) in managing the assets and liabilities of the Bank.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
10
Komite ALCO diketuai oleh General Manager selaku Pimpinan Cabang dan dibantu oleh :
ALCO Committee is chaired by the General Manager. Members of ALCO are :
-
- 3 Deputy General Manager - Head of Treasury - Head of Operation - Head of Compliance - Head of Risk Management - Head of Internal Audit - Head of Marketing - Head of Budget & Planning
3 Deputy General Manager Kepala Unit Treasury Kepala Unit Operation Kepala Unit Compliance Kepala Unit Risk Management Kepala Unit Internal Audit Kepala Unit Marketing Kepala Unit Budget&Planning
Pertemuan rutin ALCO dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat. e.
f.
Komite Kredit Bermasalah
Regular meetings of ALCO performed at least 1 (one) time in a month and the results are recorded in the minutes of the meeting circulated to committee members and submitted to Head Office IBG. e.
Non-Performing Committee)
Loans
Committee
(NPL
Komite Kredit Bermasalah (NPL Committee) bertanggungjawab untuk membahas pinjaman nasabah kepada Bank yang memiliki kualitas/kategori Kurang Lancar (2) hingga Macet (5).
NPL Committee is responsible for the customer to discuss the bank loan that has a quality / Sub-category (2) to Loss (5).
Komite Kredit Bermasalah diketuai oleh General Manager selaku Pimpinan yang dibantu oleh : - 3 Deputy General Manager - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Compliance - Kepala Unit Marketing - Kepala Unit Internal Audit - Kepala Credit Administration Dept - Kepala Credit Acceptance Unit - Secretary
NPL Committee is chaired by General Manager. Members of NPL Committee are : - 3 Deputy General Manager - Head of Operation - Head of Compliance - Head of Marketing - Head of Internal Audit - Head of Credit Administration Dept - Head of Credit Acceptance Unit - Secretary
Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.
Regular meetings conducted at least 1 (one) time in a month, and the results are recorded in the minutes of the meeting are circulated to committee members and submitted to Head Office IBG.
Komite Teknologi Informasi Komite ini bertanggungjawab menyampaikan rekomendasi penggunaan sistem IT kepada manajemen guna mendukung pertumbuhan bisnis dan efisiensi operasi Bank dalam strategi jangka pendek dan menengah.
f. Information Technology Steering Committee This committee is responsible for providing recommendations to the management of the use of IT systems to support business growth and operating efficiencies in the Bank's short-term and medium-term strategy.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
11
Komite Teknologi Informasi diketuai oleh Deputy General Manager bidang Operation dan Overseas Support Center (OSC) selaku penasehat IT, anggota komite adalah : - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Compliance - Kepala Unit Support&Service - Kepala Unit Internal Audit&Control - Pejabat EDP/IT
Information Technology Steering Committee, chaired by the Deputy General Manager of Operations and Overseas Support Center (OSC) as an IT advisor, committee members are: - Head of Operation - Head of Compliance - Head of Support&Service - Head of Internal Audit&Control - EDP/IT Officer
Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam tiap kwartal, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite.
Regular meetings conducted at least 1 (one) times per quarter year, and the results are recorded in the minutes of the meeting are circulated to committee members.
Adapun frekuensi rapat yang telah dilakukan oleh masing-masing Komite selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :
The frequency of meetings has been done by each committee during 2016 are as follows:
Komite Komite Manajemen Komite Kredit Komite Manajemen Risiko
Frekuensi 12x 20x 4x
Komite Aset dan Liabilitas
12x
Komite Kredit Bermasalah
12x
Komite Teknologi Informasi
1x
Committee Management Committee Loan Committee Risk Management Committee Asset and Liability Committee Non Performing Loan Committee Information Technology Steering Committee
Frequency 12x 20x 4x 12x 12x 1x
1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan, Internal Audit dan Eksternal Audit
1.3 Performance of Compliance functions, internal audit and external audit.
Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu manajemen dalam pengawasan internal operasional dan juga kepatuhan pada peraturan dari otoritas lokal.
Compliance unit has been established to assist the management in overseeing its internal operation so as to be in compliance with the regulation of authorities.
Unit kepatuhan bertangung jawab dalam mengkoordinasi unit operasional dan mengumpulkan informasi guna tersedianya informasi dalam pengkinian panduan kerja.
The compliance unit has the responsibility in coordinating with operation units and colleting the information for the availability and updating of work guidelines.
Unit kepatuhan harus bekerja secara independen dan berdampingan dengan manajemen dan staf di berbagai bisnis unit.
The compliance function shall have independence and work closely with management and staff in various business units.
Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa keuangan dan peraturan perundangan yang berlaku telah disosialisaikan kepada unit terkait dan dibahas dalam rapat komite manajemen terutama yang memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, bisnis dan strategi bank.
BI and OJK regulations and prevailing laws have been socialized to the relevant units and also been discussed in the Management Committee meeting, especially for regulations which have significant impact to the operations, business and strategy of the bank.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
12
Memastikan komitmen bank yang dibuat kepada Otoritas Jasa Keuangan telah dipenuhi secara tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan telah melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada manajemen bank secara triwulanan.
Ensuring the bank’s commitments made to Otoritas Jasa Keuangan has been rectified in timely manner.
Satuan Kerja Kepatuhan juga memastikan bahwa tindakan yang memadai telah dilaksanakan guna mencegah terjadinya risiko kepatuhan yang mungkin terjadi dan mendorong terciptanya budaya kepatuhan dalam bank. Satuan Kerja Kepatuhan dan petugas UKK juga mengkontrol pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan aktifitas anti pencucian uang (Anti Money Laundering) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam upaya meningkatkan pemahaman atas penerapan KYC dan AML, Satuan Kerja Kepatuhan akan terus melakukan sosialisasi kepada unit bisnis terkait untuk meyakinkan efektifitas tugasnya.
Compliance unit also ensures that appropriate action has been taken to prevent the potential compliance risks which may occur and promote the compliance culture within the bank. Compliance unit and AML (UKK) officer are also in control of Know Your Customer and Anti-Money Laundering implementation pursuant to regulation. In the effort to better understanding for implementation of KYC/ and AML, the compliance unit would continuously perform socialization to relevant business unit ensuring effectiveness of duty.
Kewajiban penerapan FATCA telah diimplementasikan dengan mengidentifikasi nasabah (perorangan/organisasi) sebagai warga negara Amerika/ non-warga negara Amerika lewat analisa atas dokumen self declaration dan self certification, juga melalui pencarian secara elektronis untuk indikasi indicia. Hingga saat ini, Bangkok Bank Indonesia tidak memiliki nasabah warga negara Amerika. Karena BBL Indonesia mengikuti metode IGA 1. sehingga BBL Indonesia tidak wajib menyampaikan laporan 8966 (warga negara Amerika yang memiliki rekening di BBL), laporan 1042 (pelaporan pendapatan yang menjadi subyek pemotongan pajak selama tahun pelaporan) dan laporan 1042 (pelaporan jumlah pajak yang dipotong).
FATCA requirement has been implemented by identifying customers (individual/entity) as USP / NUSP through analyzing self declaration and self certification, also through indicia electronic search. Currently, BBL Indonesia does not have US customers recorded. Since BBL Indonesia following IGA1 method, so that BBL Indonesia does not have to fulfil reporting obligation for from 8966(US specified persons who hold an account at BBL), form 1042 (to report income type payments that are subject to withholding tax during the reportable year and form 1042 (report the annual withholding amount).
Internal audit bank (SKAI) telah menyusun rencana audit operasional dan setiap tahun memeriksa semua unit bisnis berdasarkan jadwal rencana auditnya. Untuk tahun 2016 SKAI telah melakukan fungsi kerjanya dengan independen dan objektif.
Banks’ Internal audit (SKAI) has already arranged the operational audit plan and has annually reviewed to all business units according to its audit-planning schedule. For year 2016, the bank’s SKAI has performed its function independently and objectively.
Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan internal kontrol bank dan kepatuhan pada perundanganundangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia.
In performing its audit function, SKAI has conducted and evaluated toward the efficiency and effectiveness of the bank’s internal control and compliance to the prevailing laws and Bank Indonesia regulations.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
13
Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke manajemen kantor cabang dan divisi internal audit kontrol Kantor Pusat dan informasi rekomendasi audit akan disebarkan ke unit bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan tindakan perbaikan selanjutnya.
All audit findings have been reported to branch management and internal audit control and division – Head Office and disseminate its audit recommendation to the business unit concerned for further action to be taken.
Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan mengikuti kemajuan perkembangan dan perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang terlibat.
Internal audit (SKAI) has also monitored and followed up the progress development and improvement made by business units involved.
Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan keamanan audit dan pengawasan internal dari BIRTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi peraturan yang berlaku.
Internal audit (SKAI) has also performed annual review on the adequacy of security audit and internal review for BI-RTGS and National Clearing System (SKNBI) in order to be in compliance with the regulation.
Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi internal audit atas penggunaan Teknologi Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada bulan Mei-Juli 2014 dengan hasil yang cukup memadai. Sedangkan pemeriksaan Audit Eksternal Independen terhadap kinerja SKAI akan jatuh-tempo pada bulan September 2017, paling lambat. Bank telah menunjuk KAP J. Tanzil untuk melakukan pemeriksaan terhadap kinerja SKAI.
Every 3 (three) years, an Independent External Reviewer/Auditor is appointed to review the effectiveness of SKAI work performance including review on internal audit function on Information Technology use. The last review was in May-July 2014 with satisfactory result. While the External Audit examination to SKAI performance is no later than September 2017. Bank has appointed J. Tanzil external auditor to conduct work performance examination on Bank’s Internal Audit.
Sementara itu, untuk laporan eksternal audit tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank telah menunjuk akuntan publik independen yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang bisa melakukan audit. Penetapan kerja audit dari akuntan publik meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik, bidang kerja audit, dan profesionalisme pemeriksa. Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan kantor cabang untuk tahun 2016 telah disetujui oleh Komite Audit Kantor Pusat. Untuk tahun buku 2016, Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Eni, yang merupakan anggota Deloitte Tohmatsu telah ditunjuk untuk melakukan audit keuangan bank dengan hasil pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
Meanwhile, for annual external audit performance and preparing financial report, bank has appointed independent public accountant that registered under Bank Indonesia’s approved list to conduct an audit. The assignment of audit work to public accountant covers the capacity of the assigned public accountant firm, scope of audit work and professionalism of the auditor. The appointment of public accountant to conduct the audit of branch financial report for year 2016 has been approved by Head OfficeAudit Committee. For the year 2016, the Public Accountant Osman Bing Satrio dan Eni under member of Deloitte Tohmatsu has been appointed to conduct financial audit of the bank with result Unqualified Opinion.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
14
1.4. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi Internal Kontrol.
1.4 Performance of Risk Management and Internal Control Function.
Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai tanggung jawab untuk berbagai macam aspek risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas, operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko kepatuhan dari bank. Secara umum, manajemen kantor cabang telah aktif memonitor dan mengawasi kebijakan dan prosedur serta pengaturan limit untuk setiap jenis risiko guna memelihara kondisi manajemen risiko internal bank yang baik.
The risk management function of the bank has responsibility for various risk aspects covering of credit, market, liquidity, and operational, legal, strategic, reputation and compliance risks of the bank. In general, branch management has actively monitored and supervised the policy and procedure as well as limit arrangement type of each risk in order to maintain the soundness of bank internal risk management condition.
Unit Manajemen Risiko secara periodik menyampaikan laporan profil risiko bank setiap 3 bulan sekali dalam rangka menganalisa dan mengatur kecukupan dari setiap risiko. Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan secara tepat waktu.
Risk management unit has periodically submitted the bank’s risk profile reports on quarterly basis for analyzing and managing the adequacy of each risk. This quarterly bank’s risk profile has been timely submitted to Otoritas Jasa Keuangan.
Unit Manajemen Risiko juga telah secara periodik menyampaikan laporan anti fraud setiap 6 bulan sekali dalam rangka memantau dan melakukan pencegahan risiko kejadian fraud. Laporan enam bulanan anti fraud bank telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan secara tepat waktu.
Risk management unit has periodically submitted the bank’s anti fraud reports on semi annually basis for monitoring and conduct fraud prevention. This semi annually bank’s anti fraud report has been timely submitted to Otoritas Jasa Keuangan.
Unit Manajemen Risiko juga telah mengadopsi model perhitungan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan model Nilai Modal Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong Kong guna memonitor risiko suku bunga sehubungan dengan risiko pasar. Unit Manajemen Risiko juga telah melakukan stress testing untuk risiko pasar, risiko liquidity dan risiko foreign exchange serta melakukan verifikasi terhadap kertas kerja laporan bulanan risiko operasional dan disamping itu juga memonitor posisi harian dan limit-limit serta membuat laporan bulanan analisa kredit portfolio.
Risk management unit has adopted the Net Interest Income (NII) and Economic Value of Equity (EVE) models from Hong Kong regional office for monitoring interest rate risk relating to market risk. RMU has also performed general stress stesting for market risk, liquidity risk and foreign exchange risk as well as verification to monthly operational risk self assessment report, besides monitoring daily position and limit as well as providing monthly portfolio credit analysis.
Sesuai dengan POJK No.42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas, Unit Manajemen Risiko melakukan perhitungan Liquidity Coverage Ratio (LCR) secara harian, bulanan, dan triwulanan guna memantau kemampuan likuiditas Bank dalam menghadapi risiko likuiditas penarikan dana oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam jangka waktu 30 hari ke depan dalam skenario tes. Pada posisi akhir Desember 2016, posisi LCR Bangkok Bank Cabang Jakarta telah memenuhi regulasi, yaitu di atas nilai 100%.
According to POJK No.42/POJK.03/2015 regarding Mandatory to Meet Liquidiy Adequacy Ratio, Risk Management Unit performs Liquidity Coverage Ratio (LCR) calculation in Daily, Monthly and Quarterly basis to monitor Bank liquidity capability in facing liquidity risk due to fund withdrawal by 3rd party fund in 30 days ahead period in test scenario. By end of Dec 2016 position, Bangkok Bank Jakarta Branch’s LCR position has meet regulation above 100%.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
15
1.5
1.6
Bank telah memenuhi kewajiban Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Manajer dan staff sesuai regulasi yang berlaku.
Bank has complied with Risk Management Certification for Managers and officers as required by regulation.
Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian Kredit kepada Pihak-Terkait dan Grup Debitur Besar.
1.5 Prudential principles in fund provision to Related-parties and in Large-exposures.
Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam suatu kondisi atau perjanjian dimana bank diharuskan memberikan dana yang melanggar BMPK (Batas Minimum Pemberian Kredit) dan batas pemberian fasilitas kredit. Peraturan Bank Indonesia Berdasarkan pemberian kredit kepada pihak-terkait dan atau kelompok debitur besar masing-masing tidak boleh melebihi 10% dan 25% dari modal bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada kelompok debitur besar dan pihak-terkait.
The bank is prohibited to enter into condition or agreement that obligate bank to provide fund, which will violate the LLL and credit facility limit granted.
Semua keputusan pemberian kredit harus disetujui oleh komite kredit yang para anggotanya akan memeriksa dan memberi komentar atas masalah yang ada di aplikasi kredit.
Any credit decision made must be approved by Loan committee meeting and member of Loan committee will review and comment on the credit application on certain issues.
Bank telah mengkinikan internal limit guna memonitor terjadinya pelampauan BMPK. Selama penilaian aplikasi kredit, account officer harus memeriksa latar belakang profil perusahaan dan manajemennya, dan juga informasi yang relevan menurut faktor-faktor yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait dan grup debitur.
Bank has updated the internal limit for monitoring the LLL impelemtation. During the credit application assessment, account officer must check on the back- ground of the company profile and management, as well as relevant information according to factors counted as related party and or group borrower.
Per tanggal 31 Desember 2016, saldo pemberian kredit (dalam jutaan rupiah): a. Pihak-terkait: Rp. 0 b. Debitur Inti: - Individual Rp. 4,114,710 - Kelompok Rp. 18,871,599
As of December 31, 2016 the outstanding balance of ( in million of Rupiah): a. Related- party Rp. 0 b. Core debtor : Rp 4,114,710 - Individual - Group Rp 18,871,599
Rencana Strategi Bisnis Bank
Fund provision to Related- party and /or in Large- exposures are in accordance with Bank Indonesia regulation, which the Legal Lending Limit for related-party and in large exposure not exceeded 10 % and 25 %, respectively of the bank capital. There was no breach on the Legal Lending Limit for large exposures and Related- party.
1.6 Bank’s strategic business plan
Target Jangka Pendek 1 tahun, menurut misi dan visi bank.
Short Term Target 1 year, according to the bank's mission and vision.
Untuk tahun 2017, bank merencanakan untuk pertumbuhan portfolio pinjamannya sekitar 12,90% dibandingkan dengan saldo pinjaman yang diestimasikan pada akhir 2016 sebesar IDR 20,93 trilyun menjadi IDR 23,63 trilyun diproyeksikan pada akhir 2017. Penambahan ini di kontribusi oleh
For 2017, the bank plans to increase loan portfolio growth of approximately 12.90% compared with the estimated loan balance at the end of 2016 amounted to IDR 20.93 trillion, to become IDR 23.63 trillion projected by the end of 2017. This increment is contributed by LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
16
debitur baru and juga peningkatan pinjaman bagi debitur yang sudah ada sekarang ini. Namun, bank tetap berfokus pada prudent banking principle untuk menjaga kualitas kredit nasabah yang ada and yang akan diperoleh. Sedangkan untuk kredit bermasalah (NPL) diestimasi sebesar 1,60% dari total Aktiva Produktif di tahun 2016 atau kisaran sejumlah IDR 302 milyar. Bank akan berusaha mengambil langkah untuk mempertahankan posisi NPL diakhir tahun 2017 pada kisaran yang sama seperti 2016, serta juga berusaha untuk menurunkannya di tahuntahun selanjutnya. Dalam hal penanganan kredit bermasalah (NPL), bank tetap memberikan perhatian khusus untuk menurunkan saldo rekening kredit bermasalah. Hal yang telah dilakukan bank dalam usaha penurunan rasio kredit bermasalah yaitu dengan melakukan eksekusi agunan dan arus kas nasabah.
the new borrower and also to increase loans of existing borrowers. However, the bank remains focused on prudent banking principle to maintain the credit quality of new customers and existing customer. As for the non-performing loans (NPL) is estimated at 1.60% of total earning assets in 2016 or IDR 302 billion. Bank takes effort to maintain the NPL position at the end of 2017 same as 2016, and also trying to decrease it in subsequent years. In terms of the handling of non-performing loans (NPL), the bank is still focusing to reduce the nonperforming loans by executing the loan collateral and repayment from cash flow of borrowers.
Dilain hal, guna mendukung pertumbuhan kredit, bank merencanakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 27,66% atau di proyeksikan menjadi sekitar IDR 8,10 trilyun, meningkat dari estimasi saldo diakhir 2016 sebesar IDR 6,35 trilyun.
On the other hand, in order to support credit growth, the bank planned to increase growth of third party funds (DPK) of 27.66% or projected to be around IDR 8.10 trillion, an increase from the estimated balance at the end of 2016 amounted to IDR 6.35 trillion.
Di tahun 2017, bank memproyeksikan pendapatan bunga bersih sebesar IDR 1,25 trilyun naik 7,76% dibandingkan estimasi tahun 2016 sebesar IDR 1,16 trilyun. Sedangkan laba tahun berjalan sebelum pajak 2017 di proyeksikan IDR 655,33 milyar dan laba setelah pajak adalah sebesar IDR 491,33 milyar.
In 2017, the bank projected net interest income of IDR 1.25 trillion, an increase 7.76% compared to the estimated 2016 amounted to IDR 1.16 trillion. Meanwhile, pre-tax profit for the year 2017 is projected to IDR 655.33 billion and profit after tax amounted to IDR 491.33 billion.
Untuk mencapai tujuan ini, bank akan menerapkan 3 strategi kunci dengan peran aktif para pihak baik di cabang Jakarta dan cabang pembantu: Surabaya dan Medan sebagai berikut:
To achieve this goal, the bank will implement three key strategies with the active participation of the parties in the Jakarta branch and subbranch: Surabaya and Medan as follows:
Pertama, mendukung usaha debitur-debitur yang memiliki sikap Good Corporate Governance (GCG). Dalam hal ini bank secara tidak langsung dapat melaksanakan prudential banking principle, karena kecenderungan perusahaan yang memiliki good corporate governance akan lebih transparan, sehingga bank dapat secara layak memantau perkembangan usaha nasabah terkait.
First, support the efforts of borrowers who implement Good Corporate Governance (GCG). In this case the bank indirectly implement prudential banking principle, due to the tendency of companies that have good corporate governance will be more transparent, so that the bank can properly monitor developments related to the customer's business. Second, the cooperation between the marketing team with the Treasury to convince depositors and borrowers to place their fund in Bank with relative higher of interest, so the bank continue to obtain sustainable funding source compare to an increase in loan. In addition, the bank will continue to promote products and services that
Kedua, kerja sama antara team marketing dengan bagian treasury untuk meyakinkan nasabahnasabah kredit dan deposito untuk melalukan penempatan dananya pada bank dengan diberikan bunga yang menarik, sehingga bank tetap dapat terus memperoleh sumber pendanaan yang berkesinambungan dengan peningkatan kredit.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
17
Selain itu, bank akan terus mempromosikan produk dan layanan yang sudah di luncurkan seperti : Interest Rate Swap (IRS) dan Thai Baht Express Transfer (TBET)\ guna memberikan nilai tambah dan kemudahan bagi nasabah. Ketiga, bank mendukung usaha dari nasabahnasabah yang mempunyai proyek terkait dengan pelayanan (services) dan produksi baik untuk orientasi pasar lokal dan ekspor.
have been launched such as: Interest Rate Swap (IRS) and Thai Baht Express Transfer (TBET) \ to provide added value and convenience for customers.
Sebagai kesimpulan, strategi bank kami adalah mendukung perbankan di Indonesia yaitu memberikan pinjaman kepada sektor korporasi tujuan untuk mengembangkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 dan mendatang. Dalam hal ini bank akan mendukung nasabah yang membutuhkan pinjaman investasi dan pendanaan atas export-import.
In conclusion, our bank's strategy is to support the banks in Indonesia by providing loans to the corporate sector with the aim to develop Indonesia's economic growth in 2017 onward. In this case the bank will support customers who require a loan investment and financing of the export-import.
Sedangkan untuk sumber pendanaan, bank merencanakan untuk terus menggunakan dana pihak ketiga, dana dari kantor pusat dalam bentuk Dana Usaha dan modal disetor untuk dapat di salurkan dalam bentuk pinjaman bagi korporasi dan UMKM. Di tahun 2017, bank berencana untuk terus bertumbuh secara organik dan bank tidak berencana untuk mendapatkan tambahan Dana Usaha dan Modal disetor. Penggunaan dana yang tersedia sekarang ini akan digunakan untuk terus mendukung kebutuhan pinjaman pada nasabah dalam mata uang Rupiah dan USD.
As for sources of funding, the bank plans to continue to use third party funds, the funds from the Head Office in the form of Working Capital and paid up capital to be grant as loan to corporation and SMEs. In 2017, the bank plans to continue to grow organically and banks do not plan to get increment working capital and capital funds from Head Office. The usage of funds currently will be used to continue in supporting the needs of the customer loans in Rupiah and USD.
Dalam hal pemindahan Data Center (DC), Bank merencanakan langkah strategis dalam mempersiapkan pemindahan Data Center dan Data Recovery Center kembali ke wilayah Indonesia (“DC/DRC on-shoring”) dalam kisaran tahun 2017, sesuai dengan implementasi Peraturan Pemerintah no.82 tahun 2012 tertanggal 12 Oktober 2012 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi Dalam hal ini bank akan elektronik. mempersiapkan infrastruktur internal dan sumber daya manusia yang memadai guna pemindahaan tersebut dapat terealisasi.
In the case of the transfer of Data Center (DC), the Bank planned a strategic steps in preparing the transfer of Data Center and Data Recovery Center back to the territory of Indonesia ( "DC / DRC on-shoring") in 2017, in accordance with the implementation of Government Regulation No.82 year 2012 dated October 12, 2012 on the administration system and electronic transactions. In this case the bank will prepare internal infrastructure and adequate human resources for the implementation of relocation.
Dengan demikian, bank hendak menjabarkan action plan singkat yang telah di susun antara jajaran IT governance cabang Jakarta dan Kantor Pusat di Bangkok (Thailand), serta Overseas Support Center (OSC-HK). Terkait implementasi DC/DRC onsshoring, pemindahan ini akan membutuhkan waktu penyelesaian sekitar 6 bulan, dan sistem aplikasi internal yang terpengaruh oleh implementasi DC/DRC on shoring ini adalah: sistem Misys Equation. Tahap implementasi DC/DRC on shoring ini akan
Thus, the bank describes briefly action plan that has been prepared among the IT governance Jakarta branch and head office in Bangkok (Thailand), as well as Overseas Support Center (OSC-HK). Regarding the implementation of DC / DRC on-sshoring, this onshoring will take approximately 6 months of completion, and internal applications that are affected by the implementation of the DC / DRC on shoring are: system Misys Equation. Implementation phase DC / DRC on shoring
Third, the bank supports the efforts of customers who have service-related projects (services) and production both for local and export market orientation.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
18
will be supported by an experienced team of Head Office and OSC-HK who are experienced in the implementation of DC / DRC in the overseas branches of Bangkok Bank as in Malaysia and Singapore. In the attached table below, bank briefly describes the work plan and timeline of implementation of the DC / DRC on-shoring.
di dukung oleh tim yang berpengalaman dari Kantor Pusat dan OSC-HK yang telah berpengalaman dalam implementasi DC/DRC di cabang-cabang overseas Bangkok Bank seperti di Malaysia dan Singapura. Dalam tabel terlampir dibawah ini, bank secara ringkas menjabarkan rencana kerja dan timeline dari implementasi DC/DRC on-shoring. Periode
Rencana Kerja
Period
Work Plan
Triwulan I
- 2015
Feasibility study and budget proposal
Quarter I
- 2015
Feasibility study and budget proposal
Triwulan II
- 2015
Validasi hasil dari feasibility study yang telah dilakukan dan finalisasi estimasi biaya implementasi
Quarter II
- 2015
Validate the result of feasibility study and finalize the implementation budget.
Triwulan III
- 2015
Persetujuan dari pihak manajemen akan pelaksanaan implementasi beserta biaya terkait on-shoring
Quarter III
- 2015
Management approval for on-shoring budget.
Triwulan IV
- 2015
Memulai pengerjaan implementasi sesuai standar dan kebijakan yang telah di tetapkan seperti environment design
Quarter IV
- 2015
To implement the standard and policy of the environment design.
Triwulan I
- 2016
Tahap pemindahan sistem ke lokasi cabang Jakarta
Quarter I
- 2016
Relocate phase of the system to Jakarta Branch
Triwulan II
- 2016
Tahap Ujicoba operasional Data Center di cabang Jakarta
Quarter II
- 2016
Operational Data Center testing phase at Jakarta branch.
- 2016
Data Center tersedia untuk operasional di cabang Jakarta
Quarter III
- 2016
Data Center prepared at Jakarta Branch.
- 2016
User Acceptance Testing
Quarter IV
- 2016
User Acceptance Testing
Triwulan III
- 2017
System sign-off untuk mulai operasional secara aktual di cabang Jakarta
Quarter III
- 2017
System sign-off at Jakarta Branch
15 Oktober
- 2017
Jatuh waktu DC/DRC on-shoring
15 October
- 2017
Deadline DC/DRC on shoring
Triwulan III Triwulan IV
Dilain hal, dengan masih berjalannya proses implementasi DC/DRC on shoring ini, maka bank menunda rencana implementasi aplikasi internet banking, beserta beberapa aplikasi pendukung lainnya sampai terlaksananya implementasi DC/DRC on shoring ini.
On the other hand, due to the implementation onshoring DC/DRC process is on going, bank suspends the implementation of Internet banking application, along with several other supporting applications until the completion of DC / DRC onshoring.
Target Jangka Menengah (3 tahun) sesuai dengan misi dan visi bank.
Medium Term Targets (3 years) in accordance with the mission and vision of the bank.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, bank kami telah mencapai kinerja keuangan yang positip sesuai pertumbuhan organik. Bank juga bekerja sama dengan nasabah-nasabah utama dan group nasabah dalam rangka pengembangan aktivitasnya didalam industri perbankan.
In recent years, the bank has achieved positive financial performance in accordance organic growth. Bank is also working with major borrower and group borrower in order to develop its activities in the banking industry.
Ada 4 strategi kunci untuk mendukung target kami, seperti: 1. Secara keuangan, bank akan tetap berusaha
There are 4 key strategies to support our target, such as: 1. Financially, Bank will continue to strive to
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
19
untuk melaksanakan prudent banking, serta tetap memelihara stabilitas jangka menengah dan panjang dari pertumbuhan aktiva dan modal dan pendapatan.
implement prudent banking, while maintaining the stability of the mediumand long-term growth and capital assets and income.
2. Dalam hal pendekatan pada pasar / nasabah, bank akan terus berusaha meningkatan dana pihak dari individual dan perusahaan. 3. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui pelatihan staff dan pengembangan keahlian. 4. Bank akan terus memonitor performa keuangan bank, sehingga bank dapat menanggapi dengan langkah-langkah untuk memperbaiki performa.
2. In terms of the approach to the market / customer, the bank will continue to increase funding from individual and corporate parties. 3. Improve customer service through staff training and skills development. 4. Bank will continue to monitor the financial performance of the bank, so the bank can monitor with measures to improve performance and strategy.
Target Jangka Panjang (5 tahun) sesuai dengan arahan dari Kantor Pusat.
Long Term Target (5 years) in accordance with the directives of the Central Office.
x Mengembangkan investasi antar negara bagi para nasabah Bank dengan melakukan referral antar Kantor Pusat dan cabang-cabang Bank di Luar Negeri, dan Japanese Desk untuk mengembangkan usaha nasabah Jepang yang di perkenalkan oleh Kantor Pusat di Jakarta. x Memilih untuk mendanai industri-industri di Jakarta yang dapat menyerap permintaan yang tinggi dan berkelanjutan dalam negeri maupun ekspor ke Luar Negeri. x Perkuatan jaringan aktivitas cabang di kawasan Asia dan Asia Tenggara guna menyokong Program Ekonomi Asia Tenggara. Dalam hal ini, peran cabang Jakarta diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menyongsong program Ekonomi Asia Tenggara.
1.7 Transparansi Kondisi Keuangan dan NonKeuangan
•
Develop inter-state investment bank for its customers by making referrals between the Head Office and branches of overseas Bank, and Japanese Desk to develop business for Japanese customers in Jakarta.
• Choosing to fund industries in Jakarta that absorb high demand and sustainable in domestic market and export to overseas. • Strengthening the network activity of branches in Asia and Southeast Asia to support the Southeast Asian Economic Program. In this case, the role of the Jakarta branch is expected to make a significant contribution to Southeast Asian Economic programs. 1.7 Financial and transparency.
Non-financial
conditions
Bank telah menyiapkan dan memenuhi semua laporan sesuai prosedur seperti yang ditetapkan di dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Bank has prepared and complied with all reports requirement with procedures and coverage as stated in Otoritas Jasa Keuangan regulation.
Bank menyadari pentingnya mengkontribusikan informasi ke masyarakat, pemegang saham, dan komunitas. Untuk masalah ini, Bangkok Bank kantor cabang Jakarta percaya bahwa laporan ke pemegang saham seperti disebutkan diatas akan meningkatkan nilai organisasi kantor cabang dan kestabilan kondisi akan mempertahankan keuangan.
The bank realizes the importance of contributing information to public, stakeholder and community. In this regard Bangkok Bank, Jakarta branch believes that its treatment of stakeholders in the previously mentioned ways will help increase the value of the branch organization and will sustain its stable financial condition.
Bank juga menerbitkan informasi keuangan publikasi di surat kabar lokal dan website Bank.
Bank has also quarterly published financial information in local newspaper and bank’s LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
20
Bank juga menyampaikan laporan tahunan Bank kepada : - Otoritas Jasa Keuangan - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia - Lembaga Pemeringkat Indonesia - Asosiasi Perbankan Indonesia - Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia - Majalah ekonomi dan keuangan
website. Bank submits bank annual report to :
Sementara untuk informasi non-keuangan seperti informasi produk bank, informasi mediasi bank, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diumumkan di lobi kantor bank.
While, for non- financial information such as banking product information, banking mediation information and Deposit Fund Guarantee (LPS) have been announced in the bank’s banking hall.
Bank telah mempunyai local website sendiri yaitu (www.bangkokbank.co.id) untuk menyediakan informasi secara elektronik ke publik.
Bank has already provided local website alone by using homepage/website (www.bangkokbank.co.id) in order to allow public to electronically access the Bank’s financial and non- financial information.
1.8 Informasi Kepemilikan Saham dalam Hubungannya dengan Dewan Komisaris dan Direksi
1.8 Shares ownership information in relation to Board of Commissioners and Board of Directors
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor cabang dari Kantor Pusat Bangkok Bank di Thailand, dalam hal ini tidak ada informasi kepemilikan saham bank yang dilaporkan dan juga tidak ada hubungan keuangan dan keluarga diantara anggota manajemen dengan pemegang saham bank.
Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office of Bangkok Bank – Head Office, Thailand, therefore, there was no shares ownership information of the bank to be declared and also there were no financial and family relationship among management members with bank’s controlling shareholders.
2
Paket Remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi
-
2.
Otoritas Jasa Keuangan Indonesian Consumer Organization Indonesian Rating Agency Indonesian Bank Association Indonesian Bank Development Organization Economy and finance magazine
Remuneration package of Board Commissioners and Board of Directors
of
Dikarenakan Bangkok Bank Indonesia merupakan kantor cabang bank asing yang berpusat di luar negeri, Bangkok Bank Indonesia tidak memiliki Komite Remunerasi. Fungsi komite remunerasi dilakukan dari kantor pusat Bangkok Bank.
Due to the Bangkok Bank Indonesia is a branch office of a foreign bank based abroad, Bangkok Bank Indonesia does not have a remuneration committee. The function of the remuneration committee conducted from the head Office of Bangkok Bank.
Bangkok Bank Indonesia telah memiliki kebijakan remunerasi yang disusun oleh departemen sumber daya manusia dan telah disetujui oleh Direksi Bangkok Bank Indonesia. Kebijakan remunerasi yang telah disusun tersebut akan ditinjau secara periodik yang disesuaikan dengan keadaan dan kondisi terkini.
Bangkok Bank Indonesia had a remuneration policy drawn up by the human resources department and have been approved by the Board of Directors of Bangkok Bank Indonesia. The remuneration policy that has been developed will be reviewed periodically adapted to the current circumstances and conditions.
Latar belakang dibuatnya kebijakan remunerasi adalah sebagai pemenuhan aspek transparansi kebijakan remunerasi kepada karyawan, memenuhi ketentuan dari peraturan OJK dan menjaga kesehatan Bank melalui pencegahan pengambilan
Background made the remuneration policy is as to comply the transparency of remuneration policy to employees, meet the requirements of the OJK regulations and to maintain the Bank soundness through prevention of excessive risk taking by LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
21
risiko yang berlebihan (excessive risk taking) oleh pengambil keputusan. Kebijakan remunerasi tersebut adalah bertujuan untuk memberi kompensasi kepada karyawan, mendorong karyawan untuk meningkatkan performa, dan sebagai insentif atas pencapaian performa yang dicapai. Kebijakan remunerasi berlaku untuk semua karyawan, baik Kantor Cabang Bangkok Bank Jakarta dan kantor Cabang Pembantu Bangkok Bank.
decision makers. The remuneration policy is intended to provide compensation to employees, encourage employees to improve performance, and as an incentive for the achievement of the performance achieved. The remuneration policy applies to all employees, both Bangkok Bank branch office in Jakarta and Bangkok Bank Branch office.
Kebijakan pemberian remunerasi dilakukan dengan melakukan penilaian performa karyawan melalui : - Key Performance Indicator (KPI) - Karakter, tanggungjawab dan risiko yang melekat pada pekerjaan
Remuneration policy is implemented by assessing the performance of employees through: - Key Performance Indicator (KPI) - Characteristic, responsibilities and inherent risks in the occupation
Dalam menilai karakter, tanggungjawab dan risiko yang melekat pada pekerjaan, fungsi dari pekerjaan digolongkan menjadi Material Risk Taker (MRT) dan non Material Risk Taker (MRT).
In assessing the characteristic, responsibility, and the inherent risks of the occupation, the function of the occupation classified as Material Risk Taker (MRT) and non-Materials Risk Taker (MRT).
Penggolongan suatu pekerjaan tersebut adalah sebagai MRT yaitu : - Direksi - Kepala Cabang dan Kepala Cabang Pembantu - Kepala Marketing - Kepala Treasury
A occupation classification is as MRT namely: -
Board of Directors Branch Manager and Sub-branch Manager Marketing Head Treasury Head
Remunerasi yang diterima karyawan adalah bersifat tetap (fix), sedangkan penentuan remunerasi yang bersifat variabel (variable) ditentukan oleh Kantor Pusat Bangkok Bank, IBG, sehingga prinsip penahanan remunerasi variabel yang akan dibayarkan (malus) atau penarikan kembali remunerasi variable yang telah dibayarkan (clawback) tidak diterapkan.
Remuneration to employees has 2 (two) characteristic, namely : fix remuneration, while the determination of the remuneration that has characteristic variable is determined by the Head Office Bangkok Bank, IBG, so that the principle of deferred variables remuneration to be paid (malus) or withdrawal variable remuneration that has been paid (clawback ) does not apply.
Paket Remunerasi untuk Pimpinan Bangkok Bank dapat dijabarkan sebagai berikut:
Remuneration package for Board of Management Bangkok Bank Indonesia as follows :
Tahun 2016 Jenis Remunerasi dan Fasilitas
Gaji, bonus, tunjangan, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk nonnatura
Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun Direksi Komisaris Orang
Juta Rp
Orang
Juta Rp
5
11,194
N/A
N/A
Remuneration Type and Facility
Salaries, bonuses, allowances, bonuses and other facilities in the form of nonnatura
Year 2016 Amount Received in 1 year Board of Director Board of Commissary Persons IDR Persons IDR mio mio 5 11,194 N/A N/A
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
22
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,a suransi kesehatan, dan sebagainya) yang: a.dapat dimiliki; b.tidak dapat dimiliki Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 (Satu) Tahun Di atas Rp2 miliar Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar Rp500 juta ke bawah
Tahun 2015 Jenis Remunerasi dan Fasilitas Gaji, bonus, tunjangan, tantiem danfasilitas lainnya dalam bentuk nonnatura Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi kesehatan, dan sebagainya) yang: a. dapat dimiliki; b. tidak dapat dimiliki Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 (Satu) Tahun Di atas Rp2 miliar Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar
Other facilities in kind (housing, health insurance, etc.):
a. Nihil
a. Nihil
b. 5
b. 983
N/A
N/A
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
3
None
1
None
1
None
Nihil
None
a. can be owned; b. can not be held
a. None
a. None
b. 5
b. 983
Remuneration Amount per person in 1 (one) Year
Board of Directors
Above IDR 2 bio Between IDR 1 bio up to IDR 2 bio Between IDR 500 mio up to IDR 1 bio IDR 500 mio or less
Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun Direksi Komisaris Orang Juta Rp Orang Juta Rp 6 11,162 N/A N/A
Remuneration Type and Facility
Salaries, bonuses, allowances, bonuses and other facilities in the form of nonnatura Other facilities in kind (housing, health insurance, etc.):
a. Nihil
a. Nihil
b. 6
b. 1,035
Jumlah Direksi
N/A
N/A
Jumlah Komisaris
1
None
4
None
N/A
Board of Commissary
3
None
1
None
1
None
None
None
Year 2015 Amount Received in 1 year Board of Director Board of Commissary Persons IDR Perso IDR mio ns mio 6 11,162 N/A N/A
a. can be owned; b. can not be held
a. None
a. None
b. 6
b. 1,035
Remuneration Amount per person in 1 (one) Year
Board of Directors
Above IDR 2 bio Between IDR 1 bio up to IDR 2 bio
N/A
N/A
N/A
Board of Commissary
1
None
4
None
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
23
Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar Rp500 juta ke bawah
1
None
Nihil
None
Between IDR 500 mio up to IDR 1 bio IDR 500 mio or less
1
None
None
None
3
Shares dan Option Karena merupakan kantor cabang dari bank asing maka tidak ada kepemilikan saham dan option yang diberikan dan dilakukan oleh manajemen Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta.
3.
Shares and Option Due to as a foreign branch office, there was no Shares owned and Option have been given and executed by Bangkok Bank Indonesia’s branch management.
4
Salary Ratio x Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah = 20 : 1 x Rasio gaji direksi tertinggi dan terendah = 8:1 x Rasio gaji komisaris tertinggi dan terendah = nihil x Rasio gaji Direksi dan karyawan teringgi = 4:1
4.
Salary ratio x The highest and the lowest of employee salary ratio = 20 : 1 x The highest and the lowest of Director salary ratio = 8 : 1 x The highest and the lowest of Commissioner salary ratio = None x The highest salary of Director and Employee ratio = 4 : 1
Jumlah pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja dan total nilai nominal pesangon yang dibayarkan Tahun 2016 Jumlah Nominal Pesangon yang dibayarkan per Orang dalam 1 (Satu) Tahun Di atas Rp1 miliar Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar Rp500 juta ke bawah Tahun 2015 Jumlah Nominal Pesangon yang dibayarkan per Orang dalam 1 (Satu) Tahun
Jumlah Pegawai Nihil Nihil Nihil
Jumlah Pegawai
Di atas Rp1 miliar Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar
Nihil Nihil
Rp500 juta ke bawah
Nihil
None None None Year 2015 Persons
Severance Nominal amount paid per person in 1 (One) Year
None None None
Detail of remuneration to Material Risk Taker (MRT) in 1 (one) year Year 2016
14,469 Nihil
B. Remunerasi yang Bersifat Variabel
1. Tunai
Year 2016 Persons
Severance Nominal amount paid per person in 1 (One) Year Above IDR 1 bio Between IDR 500 mio up to IDR 1 bio IDR 500 mio or less
Above IDR 1 bio Between IDR 500 mio up to IDR 1 bio IDR 500 mio or less
Rincian jumlah remunerasi kepada Material Risk Taker (MRT) yang diberikan dalam 1 (satu) tahun Tahun 2016 A. Remunerasi yang Bersifat Tetap 1. Tunai (Juta Rp) 2. Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank
Number of employees affected by layoffs and total nominal value of severance pay
Tidak Ditangguhkan Nihil
A. Fix Remuneration 1. Cash (IDR mio) 2. Share/Stock based Instrument issued by Bank
14,469 None
B. Variable Remunerasi Ditangguhkan Nihil
Not Deferred 1. Cash
Deferred
None
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
None
24
2.Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank
Nihil
Nihil
14,082 Nihil
Tidak Ditangguhkan Nihil Nihil
1. Tunai (dalam juta rupiah) 2. Saham/ Instrumen berbasis saham
Tahun 2015 Remunerasi yang Bersifat Variabel
1. Tunai (dalam juta rupiah)
Sisa yang Masih Ditangguhkan
Nihil Nihil
Total Pengurangan Selama Periode Laporan
None None
Amount Deferred
Total Deferred
Caused by Explicit Adjustment
Caused by Implicit Adjustment
Total (A)+(B)
None
None
None
None
2. Share / Stock based Instrument issued by Bank
None
None
None
None
Variable Remunerati on
Amount Deferred
Nihil
Nihil
1. Cash (IDR mio)
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Sisa yang Masih Ditangguhkan
Total Pengurangan Selama Periode Laporan
Year 2015
Total (A)+(B)
Nihil
Deferred
Year 2016 Variable Remuneration
Total (A)+(B)
Disebabkan Penyesuaian Implisit Nihil
Not Deferred None None
Number of deferred remuneration to Material Risk Taker (MRT) in 1 (one) year
Disebabkan Penyesuaian Implisit Nihil
Nihil
14,082 None
1. Cash 2.Share/Stock based Instrument issued by Bank
Disebabkan Penyesuaian Eksplisit Nihil
Disebabkan Penyesuaian Eksplisit Nihil
None
A. Fix Remuneration 1. Cash (IDR mio) 2.Share/Stock based Instrument issued by Bank B. Variable Remunerasi
Ditangguhkan
Jumlah Remunerasi yang ditangguhkan kepada Material Risk Taker (MRT) yang diberikan dalam 1 (satu) tahun Tahun 2016 Jenis Remunerasi yang Bersifat Variabel
None
Year 2015
Tahun 2015 A. Remunerasi yang Bersifat Tetap 1. Tunai (Juta Rp) 2.Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank B. Remunerasi yang Bersifat Variabel
1. Tunai 2.Saham/instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank
2.Share/Stock based Instrument issued by Bank
1. Cash (IDR mio)
None
Total Deferred
Caused by Explicit Adjustment
Caused by Implicit Adjustment
Total (A)+(B)
None
None
None
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
25
2. Saham/ Instrumen berbasis saham
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
2.Share / Stock based Instrument issued by Bank
None
None
None
None
5
Pertemuan Dewan Komisaris Karena Bangkok Bank kantor Cabang Jakarta tidak mempunyai Dewan Komisaris di Kantor Cabang, oleh karena itu tidak ada pertemuan Dewan Komisaris yang diadakan di kantor cabang Jakarta.
5.
Board of Commissioners meetings Bangkok Bank, Jakarta branch does not have Board of Commissioner in the branch office, therefore there was no Board of Commissioners meetings were held in Jakarta branch office.
6
Penyimpangan Internal Bank tidak memiliki penyimpangan internal selama tahun 2016. Bank dalam menjalankan usahanya selalu memperhatikan asas kehati-hatian (prudential banking).
6.
Internal Fraud Bank has no internal fraud during 2016. The Bank is always excerted effort ensuring full attention to prudential banking.
7
Permasahan Kasus Hukum Selama tahun 2016 tidak terdapat kasus hukum yang muncul.
7.
Legal matters During 2016 there was no legal case occurs.
8
Transaksi yang menyebabkan Benturan Kepentingan Selama tahun 2016, tidak terdapat transaksi yang menyebabkan benturan kepentingan di kantor cabang kami. Bank tidak akan menentukan kondisi khusus untuk transaksi yang berhubungan keterlibatan manajemen. Bank telah membentuk komite kredit untuk mengelola dan memonitor fasilitas kredit yang akan dan telah diberikan kepada debitur and tidak ada otorisasi dilakukan sendiri dalam pemberian fasiltias kredit. Bank telah menerapkan praktek yang baik yaitu meminta otorisasi dua tingkat untuk semua transaksi dan juga dalam pemisahan tugas.
8.
Transaction that pose conflict of interest
Pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi Selama tahun 2016, bank tidak mempunyai transaksi untuk pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi.
9.
9
10 Pemberian Dana kepada Aktivitas Politik dan Sosial Selama 2016, bank tidak menyediakan pemberian dana bagi aktivitas sosial dan juga tidak memberikan sumbangan ke aktivitas politik.
During 2016, there was no transaction that poses conflict of interest that occurs in our branch. Bank will not prescribe special condition for connected transaction in favors of management involved. The credit committee has been formed to manage and monitor the credit facilities will be given and already given to borrower and there shall be no single authority in granting credit facilities. Bank has implemented good practices for dual control authorization level requirement on any transactions as well as segregation of task. Buy back shares and buy back bonds During 2016, the bank does not have any transaction for buy back shares and buy back bonds.
10. Fund provision to social and political activities. During 2016, the bank does not have provided fund provision to social activity and there was also no donation to political activity.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
26
II. Penilaian Good Corporate Governance Bank
II. Good Corporate Governance Self – assessment
Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, maka Bangkok Bank secara rutin telah melakukan Self Assessment yang dilakukan secara komprehensif dan terstruktur dengan mengintegrasikan faktor-faktor penilaian ke dalam 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance structure, governance process, dan governance outcome.
As a commitment to meet the regulation Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 concerning the implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Bangkok Bank routinely performs self assessment in comprehensively and structured using three (3) aspects of governance, ie governance structure, governance, process, and governance outcome.
Penilaian Good Corporate Governance Bank telah dikaji ulang secara periodik dan dinilai setidaknya setiap semester. Hasil penilaian Good Corporate Governance bank merupakan bagian terintegrasi dari laporan penerapan Good Corporate Governance.
Assessment of Good Corporate Governance Bank has periodically reviewed and assessed at least every semester. The assessment result of good corporate governance of banks is an integrated part of the implementation of good corporate governance report.
Pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) Bangkok Bank cabang Jakarta telah berlandaskan pada 5 prinsip dasar yang telah dipatuhi dan penilaian kecukupan dan efektivitas pelaksanaan prinsip GCG dilakukan secara komprehensif dan terstruktur atas ketiga aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome.
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Bangkok Bank Jakarta branch has been based on five basic principles that have been followed and the assessment of the adequacy and effectiveness of the implementation of corporate governance principles to be comprehensive and structured of the three aspects of governance, ie governance structure, governance and process governance outcomes.
Dari penilaian sendiri atas pelaksanaan GCG, berikut adalah aspek pada GCG yaitu :
Self-assessment for the implementation of good corporate governance, the following are aspects of the GCG namely:
a. Governance Structure Bank telah memiliki kecukupan struktur tata kelola dalam proses pelaksanaan prinsip GCG dimana komposisi anggota manajemen Bank telah sesuai dengan ketentuan kompleksitas dan skala bisnis usaha Bank. Mayoritas anggota manajemen Bank memiliki pengalaman di bidang operasional perbankan.
a. Governance Structure The Bank has adequate governance structures in the implementation of corporate governance principles in which the composition of the Bank's management in accordance with the terms of the complexity and scale of the Bank's business. The majority of members of the Bank's management have experience in banking operations. Bank has established a compliance function, Internal Audit and Risk Management independent from operations unit and the Bank has adequate infrastructure in the form of HR, IT, office networks, policies and procedures in applying the principles of good corporate governance and is fully supported by Head Office IBG which perform the function as the Board of Commissioner. The functions of the board of commissioners and committees made by IBG, to assess performance of the Jakarta branch office which results in monitoring reports which sent periodically every 3 months to the Bangkok Bank branch office in Jakarta. In order to support transparency, the Bank has a local website that contains financial and non financial information and bank owned products.
Bank telah membentuk fungsi kepatuhan, SKAI dan SKMR yang independent dari satuan kerja operation dan Bank juga telah memiliki infrastruktur yang memadai dalam bentuk SDM, IT, jaringan kantor, kebijakan dan prosedur dalam menerapkan prinsip GCG dan didukung openuh oleh yang didukung penuh oleh IBG kantor pusat yang menjalankan fungsi selaku Dewan komisaris. Adapun fungsi dewan komisaris dan komite-komite dilakukan oleh IBG, Kantor Pusat terhadap kinerja kantor cabang Jakarta yang hasilnya berupa laporan pengawasan dari IBG yang dikirim secara berkala tiap 3 bulan kepada kantor cabang Bangkok Bank Jakarta. Guna mendukung transparansi, Bank telah memiliki local website yang memuat informasi finansial dan non finansial serta produk perbankan yang dimiliki.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
27
Terkait implementasi prinsip kepatuhan, Bank senantiasa mensosialisasikan kepada seluruh jenjang dalam Bank tentang ketentuan-ketentuan baru, prinsip kehati-hatian, prinsip manajemen risiko, budaya kepatuhan, pengendalian internal. Manajemen mendukung penuh proses yang menjamin implementasi GCG dalam Bank. Selain itu, kantor pusat Bangkok Bank mendukung penuh rencana bisnis Bank dalam rangka peningkatan pertumbuhan kredit portfolio dan penambahan modal disetor dan dana usaha guna memperkuat struktur permodalan Bank.
Related to the implementation of the principle of compliance, Bank always disseminates about the new provisions, the precautionary principle, the principle of risk management, a culture of compliance, internal control to all levels within the Bank. Management fully supports the process that ensures the implementation of GCG in Bank. Additionally, the Head Office of Bangkok Bank fully supports the Bank's business plan in order to increase loan portfolio growth and additional paid-in capital and operating funds to strengthen the Bank's capital structure.
b. Governance Process Fungsi pengawasan dewan komisaris dilakukan oleh International Banking Group (IBG). Hasil pengawasan tersebut diungkapkan dalam laporan berkala yang telah disampaikan kepada Kantor Cabang Jakarta. Bank telah memiliki komite-komite untuk membantu manajemen Bank, yaitu : Komite Manajemen, Komite Manajemen Risiko, Komite NPL, IT Steering Committee. Rapat komite dilakukan secara berkala,
b. Governance Process Commissioners’ oversight function performed by the International Banking Group (IBG). The monitoring results are disclosed in the periodic reports that have been submitted to the Branch Office in Jakarta.
c. Governance Outcome Seluruh hasil rapat manajemen dan komite telah dituangkan dalam risalah rapat dan Bank telah melaporkan kepada OJK terkait pelaksanaan tugas dan fungsi kepatuhan, internal audit, dan SKMR serta pelaporan terkait pelaksanaan GCG.
c. Governance Outcome All the results of management meetings and committees have been set forth in the minutes of meetings and the Bank has reported to the OJK regarding the conduct of the duties and functions of compliance, audit internal, and Risk management and reporting related to the implementation of GCG. Bank's self assessment based on the principles of good corporate governance consists of - The adequacy of transparency reports; - Compliance with laws and regulations;
The Bank has committees to assist management of the Bank, namely: Management Committee, Risk Management Committee, and NPL Committee, the IT Steering Committee. Committee meetings are conducted regularly,
Penilaian sendiri Bank didasarkan pada prinsip Good Corporate Governance yang terdiri dari - Kecukupan transparansi laporan; - Kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan; - Perlindungan konsumen; - Oyektivitas dalam melakukan assessment/audit; - Kinerja Bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan permodalan; dan/atau - Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Dari hasil penilaian sendiri dapat dilihat bahwa peringkat penerapan GCG memiliki peringkat 2 atau ‘Baik’.
- The protection of consumers; - Objectivity in performing assessment / audit; - The performance of the Bank such as profitability, efficiency, and capital; and / or - Compliance with applicable regulations. From the results of the self assessment can be seen that the application of corporate governance ratings have a rating of 2 or 'Good'
Kesimpulan Umum Pelaksanaan Good Corporate Governance
General Conclusions Implementation Corporate Governance
Penilaian hasil laporan self-assessment tahun 2016 dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak ada hal-hal yang signifikan ditemukan selama pemeriksaan GCG oleh pemeriksa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per posisi 31 Dember 2016 Bank telah menindak lanjuti rekomendasi yang dibuat oleh Pemeriksa Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Assessment reports results of self-assessment in 2016 conducted by the Bank in accordance with applicable regulations and no significant matters discovered by the examiner during the examination GCG Otoritas Jasa Keuangan (OJK) as of December 31, 2016, however Bank has followed up on recommendations made by Otoritas Jasa Keuangan (OJK) auditor. LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
of
Good
28
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Peringkat Individual
2
Konsolidasi
-
Definisi Peringkat Penerapan Good Corporate Governance memiliki peringkat 2(dua) atau Baik. -
Self Assessment – Good Corporate Governance Rating
Rating Definition
Individual
2
Good Corporate Governance implementation has rating 2(two) or Good
Consolidated
-
-
Pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) Bangkok Bank Indonesia telah berlandaskan pada 5 prinsip dasar yang telah dipatuhi dan penilaian kecukupan dan efektivitas pelaksanaan prinsip GCG dilakukan secara komprehensif dan terstruktur atas ketiga aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome.
The implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG) Bangkok Bank Indonesia has been based on the five basic principles that have been adhered to and the assessment of the adequacy and effectiveness of GCG implementation is done comprehensively and structured over the three aspects of governance, namely governance structure, governance process and governance outcome.
Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik yang tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan kelemahan yang ada dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance bersifat kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
The Bank's management has implemented Good Corporate Governance principles as reflected in the adequate compliance with Good Corporate Governance principles and the weaknesses in applying the principles of Good Corporate Governance are less significant and can be resolved by normal actions by the Bank's management.
Dari penilaian sendiri atas pelaksanaan GCG, berikut adalah aspek pada GCG yaitu :
From the self-assessment of GCG implementation, bellows are aspects of GCG :
A. Governance Structure
A. Governance Structure
Faktor positif aspek Governance Structure Bank yaitu: - Faktor-faktor positif aspek governance structure Bank adalah : 1) Bank telah memiliki infrastruktur yang memadai dalam bentuk SDM, IT, jaringan kantor, kebijakan dan prosedur dalam menerapkan prinsip GCG dan didukung penuh oleh IBG kantor pusat yang menjalankan fungsi selaku dewan komisaris
Positive factors of Bank Governance Structure are: - Positive factors of Bank governance structure are : 1) The Bank already has adequate infrastructure in the form of human resources, IT, office network, policies and procedures in applying GCG principles and fully supported by IBG head office which performs the functions as the board of commissioners.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
29
2) The Bank has sufficient governance structure in the implementation process of GCG principles in accordance with Otoritas Jasa Keuangan regulation and stakeholder expectations. 3) The Bank has its own local website to support the transparency and condition of financial and non financial reports. 4) The Bank has a strong capital structure, namely the amount of paid up capital of Rp 3.69 trillion and declared working capital was recorded at USD 865 million and the CAR was recorded at 57.64%
2) Bank telah memiliki kecukupan struktur tata kelola dalam proses pelaksanaan prinsip GCG sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan harapan stakeholder. 3) Bank telah memiliki lokal website sendiri guna mendukung transparansi dan kondisi laporan keuangan dan non keuangan. 4) Bank memiliki struktur permodalan yang kuat yaitu jumlah modal disetor sebesar Rp 3,69 trilyun dan declared Dana Usaha tercatat sebesar USD 865 juta dan CAR tercatat sebesar 57,64% 5) Bangkok Bank Jakarta merupakan kantor cabang bank asing dari Thailand dimana pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris serta Komite – komite telah disesuaikan dengan struktur organisasi Bangkok Bank International. Adapun fungsi dewan Komisaris dan komitekomite dilakukan oleh “IBG“, Kantor Pusat terhadap kinerja kantor cabang Jakarta yang hasilnya berupa laporan pengawasan dari IBG yang dikirim secara berkala tiap 3 bulan kepada kantor cabang Bangkok Bank Jakarta. 6) Saat ini Bank telah mengadopsi peraturan terkait FATCA dan GATCA/CRS dan telah mengimplementasikannya dan diperlukan penyesuaian terhadap kebijakan dan prosedur APU-PPT sesuai dengan regulasi mengenai FATCA dan GATCA/CRS. -
Faktor-faktor negatif aspek governance structure Bank adalah : 1) Dalam mematuhi Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2012, Bangkok Bank Jakarta saat ini sedang mempersiapkan infrastruktur guna mendatangkan server yang saat ini berlokasi di Hongkong. Bank telah menyampaikan rencana dan langkah-langkah dalam Rencana Bisnis Bank, dan melaporkan langkah yang telah ditempuh kepada OJK secara kwartalan. 2) Bank akan menambahkan kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. 3) Bank akan menggunakan parameter target dengan average balance pada Kantor Cabang Pembantu.
5) Bangkok Bank Jakarta is a branch office of a foreign bank from Thailand where the functions of the Board of Commissioners and the Committees have been adjusted to the Bangkok Bank International organizational structure. The functions of the Board of Commissioners and the committees are conducted by IBG, Head Office on the performance of the Jakarta branch office whose results are IBG supervisory reports sent periodically every 3 months to the Bangkok Bank Jakarta branch office. 6) Currently the Bank has adopted FATCA and GATCA / CRS related regulations and has implemented them and required adjustments to the policies and procedures of APU-PPT in accordance with regulations concerning FATCA and GATCA / CRS. - Negative factors of the Bank's governance structure are : 1. In compliance with Government Regulation No.82 of 2012, Bangkok Bank Jakarta is currently preparing infrastructure to bring in servers currently located in Hong Kong. The Bank has submitted the plans and steps in the Bank's Business Plan, and reports the steps taken to OJK on a quarterly basis. 2. The Bank will add policies and procedures on the procedures for transparency of financial and non financial conditions 3. Bank will use target parameter with average balance at Sub-Branch Office.
B. Governance Process
B. Governance Process
- Faktor positif aspek Governance Process, yaitu :
-
1) Bank senantiasa mensosialisasikan kepada seluruh jenjang dalam Bank tentang ketentuanketentuan baru, prinsip kehati-hatian, prinsip risiko, budaya kepatuhan, manajemen
Positive factors of Governance Process aspects, namely: 1) The Bank shall always socialize to all levels of the Bank on new regulations, prudential principles, risk management principles, compliance culture, internal controls. LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
30
2)
3)
4)
5)
-
Management fully supports the processes that ensure the implementation of GCG within the Bank. 2) The head office of Bangkok Bank continues to support the Bank's performance and business activities related to IT development, human resource development, office network and strengthening the capital structure. 3) With regard to operational risks, banks have followed up on comments by the Financial Services Authority auditors to refine and update Operational Risk Management guidelines and policies from operational risk assessments.
pengendalian internal. Manajemen mendukung penuh proses yang menjamin implementasi GCG dalam Bank. Bangkok Bank, kantor pusat senantiasa mendukung kinerja dan aktifitas bisnis usaha Bank yang terkait pengembangan IT, pengembangan SDM, jaringan kantor dan memperkuat struktur permodalan. Terkait dengan risiko operasional, bank telah menindaklanjuti komentar pemeriksa Otoritas Jasa Keuangan untuk memperbaiki dan mengkinikan pedoman dan kebijakan Manajemen Risiko Operasional dan kertas kerja dari penilaian risiko operasional. Fungsi pengawasan Dewan Komisaris dilakukan oleh International Banking Group (IBG).Hasil pengawasan tersebut diungkapkan dalam laporan berkala yang telah disampaikan kepada Kantor Cabang Jakarta. Bank telah memiliki komite-komite untuk membantu manajemen bank dalam melaksanakannya, yaitu : Manajemen Komite, Komite Manajemen Risiko, Komite NPL, IT Steering Committee. Rapat komite dilakukan secara berkala.
Faktor-faktor negatif aspek Governance Process Bank adalah 1. Pada posisi akhir semester 2-2016, dari hasil pemantauan terhadap kepatuhan, terdapat isu dalam area kredit, seperti : Laporan Keuangan audited yang telah kadaluwarsa, surat perjanjian kredit yang belum lengkap, perjanjian kredit yang telah jatuh tempo, hasil penilaian jaminan yang telah kadaluwarsa, asuransi jaminan yang telah kadaluwarsa, dan proses pengikatan jaminan tanah PT. Mega Manunggal yang masih dalam proses penyelesaian. Marketing Unit menargetkan isu tersebut di atas dapat diselesaikan pada kwartal 3-2017. 2. Bank akan merevisi audit program agar lebih sistematis dan sesuai dengan audit scope. 3. Bank akan melakukan IT Steering Committee meeting secara periodik sesuai dengan IT Steering Committee Charter yang dimulai pada Q1-2017. 4. Bank akan meningkatkan fungsi pengendalian dalam proses penyusunan RBB dan revisi RBB. 5. Selain temuan di atas, juga terdapat temuan peraturan yang berlaku yang belum dikinikan pada SOP Administrasi Kredit dan SOP Kredit.
4) The supervisory function of the Board of Commissioners shall be conducted by the International Banking Group (IBG). Such supervisory results are disclosed in the periodical reports submitted to the Jakarta Branch Office. 5) The Bank already has committees to assist the bank's management in implementing them, namely: Management Committee, Risk Management Committee, NPL Committee, IT Steering Committee. Committee meetings are held periodically." -
Negative factors of Bank Governance Process aspect are 1. At the end of semester 2-2016, from the results of monitoring on compliance, there are issues in the credit area, such as: Expired audited Financial Statements, incomplete loan agreements, matured credit agreements, Expiration, expired guarantee insurance, and land binding process of PT. Mega Manunggal is still in the process of completion. Marketing Unit targeting the above issues can be completed in quarter 3-2017.
2. The Bank will revise the audit program to be more systematic and in accordance with the audit scope. 3. Bank will conduct IT Steering Committee meeting periodically in accordance with IT Steering Committee Charter starting from Q1-2017. 4. The Bank shall improve the control function in the preparation process of RBB and revision of RBB. 5. In addition to the above findings, there are also findings of prevailing regulations that have not been updated on SOP of Credit Administration and Credit SOP.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
31
-
-
Faktor-faktor positif aspek governance outcome Bank adalah : 1) Segala laporan dari unit kerja kepada Bank Indonesia dan/atau IBG telah disampaikan dengan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang ada dan diketahui serta disetujui oleh Manajemen Bangkok Bank cabang Jakarta. 2) Rencana bisnis Bank dalam rangka peningkatan pertumbuhan kredit portofolio dan penambahan modal disetor dan dana usaha guna memperkuat struktur permodalan Bank didukung penuh oleh “Board of Directors” kantor pusat. 3) Setiap adanya perubahan atau regulasi baru yang mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap kegiatan bisnis usaha Bank selalu disosialisasikan pada tingkat manajemen/pimpinan Bank serta bisnis unit terkait. 4) Bank juga telah memperbaiki prosedur pemantauan untuk penyampaian laporanlaporan ke Bank Indonesia. Hasil pemantauan disampaikan dalam rapat Komite Manajemen. 5) Bank telah memenuhi CEMA minimum sesuai dengan ketentuan BI pada posisi akhir bulan Desember 2016. 6) Bank telah memenuhi Sertifikasi Manajemen Risiko (SMR) untuk pejabat eksekutif dan pengurus Bank untuk level 4 dan 5.
- Positive factors in Bank governance outcome are :
Faktor-faktor negatif aspek governance outcome Bank adalah: 1) Bank masih belum dapat melakukan proses pengikatan jaminan tanah PT Mega Manunggal secara komplit/lengkap dan masih memerlukan waktu dalam proses penyelesaian jaminan tersebut. Marketing Unit menargetkan isu tersebut di atas akan telah selesai pada kwartal 3-2017. 2) Pendapat dari masing- masing anggota IT Steering Committee akan dimasukkan dalam Minutes of Meeting sejak kwartal 1-2017. 3) Selain temuan di atas, juga terdapat temuan peraturan yang berlaku yang belum dikinikan pada SOP Administrasi Kredit dan SOP Kredit.
- Negative factors of the Bank's governance outcome are: 1) The Bank still has not been able to complete the PT Mega Manunggal land binding process fully and still requires time to complete the guarantee process. Marketing Unit targeting the above issues will have been completed in quarter 3-2017.
1) All reports from the work unit to Bank Indonesia and / or IBG have been submitted on time in accordance with the existing regulations and known and approved by the Bangkok Bank Jakarta Branch Management. 2) The Bank's business plan in order to increase portfolio credit growth and additional paid-in capital and business funds to strengthen the Bank's capital structure is fully supported by the head office's ""Board of Directors"". 3) Any new changes or regulations that have a significant impact on the business activities of the Bank are always socialized at the management / leadership level of the Bank and related business units. 4) The Bank has also improved monitoring procedures for the submission of reports to Otoritas Jasa Keuangan. Monitoring results are submitted in Management Committee meetings. 5) The Bank has met the minimum CEMA in accordance with the provisions of Otoritas Jasa Keuangan at the end of December 2016. 6) The Bank has fulfilled the Risk Management Certification (SMR) for executive officers and management of Banks for level 4 and 5.
2) Opinions from each member of the IT Steering Committee will be included in the Minutes of Meeting since the quarter of 1-2017. 3) In addition to the above findings, there are also findings of prevailing regulations that have not been updated on SOP of Credit Administration and Credit SOP.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
32
PEREKONOMIAN INDONESIA 2016 Indonesia Economy in 2016 Pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun 2016 bertahan kuat oleh adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto sebesar 5.02 % pada akhir tahun, angka ini lebih besar dibandingkan periode tahun 2015 yang hanya mencapai 4,88%. Indonesia diharapkan dapat mengakhiri pertumbuhan ekonomi yang lemah pada akhir 2016. Antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) bergeser di tengah kelesuan pasar yang disebabkan oleh jatuhnya harga bahan baku komoditi dan domestik. Pada kuartal pertama tahun 2016 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencairkan 55,8% dari keseluruhan anggaran pemerintah tahun 2016 (dimana 60% dari anggaran ini di alokasikan untuk proyek infrastruktur). Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan realisasi anggaran pada periode yang sama tahun yang lalu.
Indonesian’s economic outlook for 2016 remain solid, with ongoing reforms by the government expected to help GDP growth rebound to 5.02% in this year end , this number is higher than 2015 which only reached 4.88%. Indonesia was expected to end the prolonged economic slowdown, finally in 2016. Between 2011 and 2015 the nation’s gross domestic product ( GDP) continued to slide amid sluggish global growth, tumbling commodity process and domestic changes . In the first three quaters of 2016 the Ministry of Public Works and Public Housing disbursed 55.8% of its full 2016 budget (almost 60 percent of this budget was channeled to infrastructure projects). This result was better compared to budget spending realization in the same period one year earlier.
Proyek infrastruktur yang berkelanjutan mendukung kegiatan ekonomi, dari segi konsumsi masyarakat dan investasi yang lebih ketat. Prioritas Pemerintah untuk meningkatkan alokasi pada infrasturktur dan jasa sosial, terutama pada pelayanan kesehatan dan sosial. Hal ini disambut baik dimana akan meningkatkan pertumbuhan yang lebih inklusif. Paket kebijakan ekonomi dan program pengampunan pajak (tax amnesty) juga mendorong kepercayaan diri para investor di Indonesia, dimana pendapatan dari sistem pengampunan pajak dapat meringankan kendala pendapatan dalam jangka pendek dan meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang .
Goverment infrastructure spending continues to underpin economic activity, and both private consumption and investment are showing signs of firming. The government’s priority had been to lift spending on infrastructure and social services, notably healtyh and education. This policy is wellcome as it will raise growth and make it more inclusive. Both the economic policy packages and the tax amnesty program also boost investor’s confidence in the Indonesia government. While an ongoing tax amnesty may help ease this constraint in the short term , in the longer term tax revenues, which are very low, will have to be boosted.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus dipengaruhi oleh perubahan arah dari pelemahan kondisi ekonomi global dan kondisi keuangan yang semakin ketat dan diharapkan dapat diantisipasi melalui peningkatan sektor ekonomi yang didukung oleh sektor keuangan dibidang perbankan dan pasar modal yang baik.
Indonesia’s economic outlook will continue to be affected by headwinds from the weakening global ecomony and tightening financial conditions and expects to be anticipated with improving economic sector and supported by banking and capital market financing.
Nilai Tukar
Exchange Rate
Rupiah mengalami pemelemahan terrendah pada lima bulan terakhir dimulai sejak November 2016 sebagai dampak dari pemilihan Presiden Amerika Serikat yang memukul pasar modal. Rupiah diperdagangkan pada 13.288 per USD pada 11 November 2016, dimana melemaj 2,1% dibandingkan nilai pada periode yang sama pada bulan sebelumnya. Meskipun terdepresiasi, rupiah masih menguat 2.3% dibandingkan periode yang sama tahun yang lalu dan mengalami penguatan sebesar 3.6% per tahun.
The Indonesian rupiah ( IDR) slid to a five month low at the start of November 2016 as the fallout from the U.S election hit emerging market assets. The rupiah traded at 13,288 per USD on 11 November, which was 2.1% weaker than the level registered on the same day of last month. Despite the depreciation, the rupiah was 2.3% stronger than the same day last year and has gained 3.6% year to date.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
33
Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung terapresiasi di tahun 2016 walaupun sempat mengalami pelemahan setelah pemilihan presiden Amerika Serikat dan meningkatnya harapan akan tingkat suku bunga Ameika Serikat. Rupiah menguat 1,7% pada posisi november 2016 yani IDR 13.550 per Dollar Amerika Serikat. Rupiah terapresiasi oleh sentimen positif dari pertumbuhan domestik yang sejajar dengan stabilnya kondisi makroekonomi dan program pengampunan pajak yang berjalan dengan sukses.
The rupiah exchange rates are stable and in fact trend to appreciate in 2016 although somewhat weakening in November after the US presidential election and rising expectations of another US fed Funds Rate hike. Point to point, the rupiah strengthened 1.7% ( year to date ) to IDR 13,550 per US Dollar at the end of November 2016.The rupiah apprecited on positive sentiment concerning the domestic economic outlook in line with stable macroeconomic conditions and the successful implementation of the tax amnesty program.
Pada penutupan 2016, Rupiah menguat 2.3% dari 13.785 per US Dollar pada penutupan tahun lalu menjadi 13.472,50 pada penutupan akhir tahun 2016
Closing year 2016, the Indonesian currency rose 2.3% form 13,785.00 per US Dollar at the end December last year to Rp.13,472.50 at the end of the year
Tingkat Inflasi Indonesia mencatat tingkat Inflasi selama tahun 2016 mencapai 3,02%, lebih rendah dari awal tahun yang berada pada tingkat 3.35, sebagaimana pemerintah mengontrol tingkat harga yang relatif stabil, antara lain terlihat dari tingkat inflasi yang berada dalam kisaran targetnya 4%+1% .
Inflation Rate Indonesia recorded the inflation throughout 2016 reached 3.02%, lower than a year earlier at 3.35 percent, as government’s controlled prices relatively stable, which is towards the floor of the current target corridor,namely 4%+1% .
Inflasi menjelang hari Raya Idul Fitri tahun 2016 terkontrol dalam level dibawah rata-rata histori selama empat tahun belakangan yang disebabkan oleh upaya kebijakan terpadu dan koordinasi yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah untuk menghadapi Idul Fitri. Pada Desember 2016, inflasi hanya naik 0,42% (bulan per bulan), inflasi yang sangat rendah mengingat daya beli konsumen yang meningkat menyambut hari raya Natal dan Tahun baru. Inflasi Indonesia cenderung menunjukan puncaknya pada bulan Desember– Januari (dan terjadi lagi pada bulan Juni–Agustus menjelang periode Ramadan, perayaan Idul Fitri dan menjelang tahun ajaran baru).
Furthermore, headline inflation during Eid-ul-Fitr this year was controlled at a level below the historical average for the past four years due to concerted policy efforts and tight coordination between Bank Indonesia and the Government during the approach to Eid-il-Fitr. In december inflation only rose 0.42 percent (m/m) , a very low figure considering consumers are traditionally shopping ahead of-and amid-Christmas and New year celebrations. Therefore, Indonesian infaltions tends to show a peak in the December – January period ( and there occurs another peak in the June – August period due to Ramadan, Eid-il-Fitr celebrations and the strat of the new school year).
Pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto Indonesia diharapkan dapat tumbuh setelah 5 tahun mengalami penurunan. Inflasi di Indonesia, diluar harga bahan baku yang dikelola, stabil dan tetap pada posisi 3,7% (year on year)di Desember 2016 , tidak megalami perubahan dari bulan terdahulu
However, Indonesia’s gross domestic product is expected to accelerate in 2016 after a five-year slowdown. Indonesia’s core inflation, which excludes administered and volatile food prices, remained at 3.70 percent (y/y) in December 2016, unchanged from the preceding month.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
34
Suku Bunga
Interest Rate
Selama tahun 2016, Bank Indonesia menjaga tingkat suku bunga tetap berdasarkan rapat Bank Indonesia pada Desember 2016, setelah sehari setelah suku bunga acuan Amerika Serikat diputuskan untuk dinaikan 25 basis poin pada tingkat 0,50% - 0,75%. Bank Indonesia juga memangkas tingkat bunga selama enam kali sejak awal tahun 2016. Pemerintah telah merilis serangkaian paket reformasi selama tahun 2016 untuk meningkatkan lingkungan bisnis, merampingkan investasi dan membuka investasi di Indonesia. Adapun, keseimbangan fiskal terganggu dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang melambat dan harga komoditi yang melemah. Pengeluaran pemerintah dibatasi untuk menghindari pelanggaran batas defisit limit 3% dari Pendapatan Domestik Bruto. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga pinjaman 25 bps pada posisi 5.5 persen dan mengurangi tingkat suku bunga deposito sehari 25bps pada posisi 4.0 persen. Pada rapat kebijakan Desember 2016 (14-15 Desember 2016), Bank Indonesia setuju untuk menahan tingkat suku bunga pencadangan 7 hari (BI-7 day RR Rate) pada tingkat suku bunga 4,75%, dimana hal ini akan menjaga fasilitas deposito dan pinjaman dengan suku bunga masing–masing 4% dan 5,5%. Keputusan ini sangat konsisten dengan usaha untuk mengoptimalisasikan kestabilan ekonomi, ditengah tengah karakteristik periode yang tidak pasti dikarenakan pasar keuangan global
Over the 2016 , central bank of Indonesia kept its benchmark interest rate unchanged at the December 2016 policy meeting , nearly a day after the US Federal Reserve decided to raise its key Fed Funds rate by 25 basis points to the range 0.50% - 0.75% percent moves of both central banks were expected. Bank Indonesia has eased rates six times since beginning 2016. The governement has released a string of reform packages over the past year to improve the business environment, streamline investment and liberalise inward investment. However, the fiscal balance is deteriorating owing to slower growth and low commodity prices. Public expenditure is being reined in to avoid breaching the legal deficit limit of 3% of GDP. In addition , the Bank decided to hold the lending facility rate by 25bps to 5.5% and reduced its overnight deposit facility rate by 25bps to 4.0%. At the December 2016 policy meeting (14-15 December 2016) Bank Indonesia agrred to hold seven-day reverse repurchase rate ( BI-7 day RR Rate ) at 4.75 percent, while it also maintained the deposit facility and lending facility rates at 4.00% and 5.50% respectively . This decision was regarded consistent with efforts to optimize while maintaning macroeconomic stability, amid a period characterized by uncertain global financial markets.
Kondisi Sektor Perbankan
Banking Sector Condition
Sektor perbankan di Indonesia diharapkan menguat pada tahun 2016 dikarenakan rendahnya persyaratan pencadangan untuk Giro Wajib Minimum rupiah (6.5 persen), rendahnya biaya pendanaan seiring dengan biaya operasional, meningkatkan volume kredit (dikarenakan rendahnya tingkat bunga) dan peningkatan daya beli, walaupun perlambatan ekonomi global dan sedikit efeknya pada ekonomi domestik. Meskipun demikian, kondisi permodalan perbankan mengalami peningkatan, terlihat dari pasar modal pada harga saham dan penjualan Obligasi pemerintah. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang bertahan pada posisi 22,9% dan rasio likuiditas (perbandingan asset lancar/simpanan) di posisi 20%. Sementara itu, Non Performing Loan ( NPL) tercatat 3,2%.
The banking sector of Indonesia is expected to rebound in 2016 due to the lower primary reserve requirement ratio for rupiah deposits ( 6.5 percent),lower costs of funds as well as operational costs, rising credit volume ( due to lower interest rate environment ) and improving the purchasing power, despite the slowdown in the global economy and its ripple effect on the domestic economy. On the other hand, economic financing increased through the capital market in the form of stocks,and governemnt bonds. In October 2016, Capital Adequacy Ratio ( CAR ) stood ar 22.9% and the liquidity ratio ( liquid assets/deposits) at 20.0%. Meanwhile,non-performing loans ( NPLS) were recorded at 3.2%.
Sektor perbankan Indonesia menghadapi tantangan pada periode 2016 khususnya bisnis melemah dan kredit macet meningkat. Pada Oktober 2016, pinjaman dan dana pihak ketiga di posisi 7,7% dan 6,5%, dibandingkan pada Desember 2015 pada tingkat 10,4% dan 7,3%. Sebaliknya, kredit macet melonjak ke 3.2 persen pada tahun 2016 dan menghasilkan biaya provisi yang tinggi . Faktanya, 6 dari
Indonesia’s banking sector faced a challenging period in 2016, especially in ridding the business slowdown and managing bad loans. By October 2016, loan and third party funds growth dropped to 7.7% and 6.5%, compared to the Desember 2015 level of 10,4% and 7.3%, respectively. On the other hand, non-performing loan ( NPL) soared to LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
35
12 bank – termasuk bank berskala kecil- mencatat biaya pencadangan yang sangat tinggi pada tahun 2015. Ini mengindikasikan bahwa masalah kredit menjadi tekanan yang muncul pada bank besar , dimana lebih terfokus pada segmen kredit korporasi yang bermasalah dari skala ukuran pinjaman.
3.2 percent in 2016 and created some higher provisioning expenses. In fact, six of the 12 banks – all smaller ones- posted provisionong expenses in 2015. This indicates that problem loan pressure is more apparent in the larger banks, which concentrate more on the corporate loan segment with higherproblem loans given the loan sizes.
Keseluruhan, kinerja bisnis yang lemah diakibatkan oleh kinerja perbankan pada tahun sebelumnya. Risiko dari tingginya tingkat bunga Federal Amerika akan berpengaruh pada prestasi perbankan global. Faktor kunci yang akan membawa pada dampak positif pertumbuhan kredit di tahun 2017 adalah percepatan dari perkembangan infrasturktur dan tingginya harga komoditi.
Overall, poor business performances affected banking performance last year The risk of a higher US Federal Reserce Fun Rate target will flavor global banking performances.Key factors that will make positive impacts on loan growth in 2017 will be the acceleratuon of infrasrusture developments and higher comodity prices.
Tingginya harga komoditi juga akan meningkatkan pertumbuhan pinjaman, dan bank juga dapat mempertahankan kualitas aset dan tidak terlalu agresif dalam mengucurkan kredit ke sektor komoditas untuk mencegah meningkatnya kredit macet seiring dengan perkembangan perekonomian domestik.
Higher commodity prices will also boost loan growth, and bank still have to maintain the quality of assets and not too aggresively disburse loans to the commodity sector in order to prevent rising NPL as the domestic economy improves.
Bank Indonesia akan memperkenalkan kewajiban rata-rata pencadangan minimun di tahun 2017 dimana untuk memberikan fleksibilitas yang lebih pada bank untuk mengelola likuiditas dan mengurangi tingkat suku bunga jangka pendek yang tidak stabil. Dengan diterbitkan peraturan tersebut, industri perbankan diharapkan akan solid dalam mengelola fungsi perantara dan juga menjadi suplemen bagi pertumbuhan ekomomi yang stabil dan kondisi politik akan menjadi faktor utama untuk membangun kepercayaan para investor di tahun ini.
BI will introduce an averaging reserve requirement in 2017 to give more flexibility for banks to manage liquidity and reduce short term interest rate volatility. In summation, the banking industry will stay solid in managing its intermediary function. Also, support form the authorities in building stable macroeconomic and political conditions will be the main factor this year to build investor confidence.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
36
LAPORAN MANAGEMEN Management Report Selama periode tahun 2016, Bangkok Bank secara berkesinambungan telah meningkatkan kinerjanya dengan berbagai cara. Beberapa aspek yang berkaitan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:
During the 2016 period, Bangkok Bank has continued to improve its performance in many ways. Some of the specific aspects are mentioned below:
Produk dan Jasa
Product and Services
Fokus usaha bank adalah pada sektor korporasi perbankan dengan lingkup bisnis utamanya didalam transaksi perdagangan luar negeri. Bank menyediakan berbagai macam produk dan jasa perbankan untuk melayani kebutuhan yang spesifik dari nasabah. Untuk menarik lebih banyak nasabah dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bank dengan tingkat harga yang kompetitif.
The bank focuses on corporate banking sector with scope of business is primarily to engage in International trade finance. Bank provides a broad variety of banking products and services catering for the specific needs of our customers. In order to attract more customers and to increase our service quality at competitive price.
Produk dan Jasa yang ditawarkan bank adalah: 1. Pinjaman 2. Deposito 3. Pengiriman uang 4. Kegiatan Ekspor dan Impor 5. Jaminan Bank 6. Transaksi Valuta Asing
Products and services offered by the bank are : 1. Loans 2. Deposit 3. Remittance 4. Export and Import 5. Bank Guarantee 5. Foreign Exchange
Teknologi Informasi
Information Technology
Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik untuk nasabah, bank memandang bahwa teknologi mempunyai peranan yang sangat penting. Bank terus bekerja sama dengan bagian informasi teknologi kantor pusat guna memperkenalkan dan memperbaharui teknologi informasi, Bank secara berkesinambungan melaksanakan proyek pemutakhiran sistim pelaporan ke Bank Indonesia dan juga telah berhasil mengimplementasikan sistem KYC dan AML dengan aplikasi yang di sediakan oleh kantor pusar, dan bank juga melakukan pengembangan atas sistem program pemantauan transaksi / aktivitas yang mencurigakan. Lebih dari itu, bank melakukan peningkatan atas sistem giro, kliring, kas bank dengan mengimplemetasikan Cashier System.
In order to increase the efficiency and work productivity as well as providing better services to our customers, bank viewed technology as vital role. Bank is continuously working with Head Office Information Technology Department to introduce and upgrade new information technology system. Bank continuously improve Bank’s reporting system process to Bank Indonesia and Bank has also successfully implemented KYC and AML system from Head Office, and bank has developed a system to monitor suspicious acitivity on a daily basis. More than that, bank has successfully upgraded our current account, clearing, cash system through the implementation of Cashier System
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Selama tahun berjalan, Bank telah memulai suatu program untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperbaiki prosedur operasi. Lebih dari itu, struktur organisasi ditinjau kembali minimum sekali dalam setahun, seperti meninjau tingkatan perintah, dan memperbaiki komunikasi internal. Bank yakin bahwa
During the year, the Bank has initiated a program to enhance the quality of customer service by improving the operational procedures. Moreover, the organizational structure was revised minimum once a year, so as to review the chain of command, and improve internal communication.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
37
kualitas dan usaha dari karyawan merupakan kunci sukses, oleh karenanya bank membangun kekuatan dan budaya kerja dengan motto “Pelayanan yang berkualitas dengan kerja sama yang baik dalam tim kerja.”
Bank recognizes that the quality and effort of our staff is the key to our success and our competitive advantage. Bank are, therefore, building on our traditional strength, which is the culture of providing “Service excellence with quality and team work “
Manajemen Risiko
Risk Management
Dalam melakukan kegiatan usaha bank sering dihadapkan pada risiko – risiko sehari-hari seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko legal, risiko operasonal, dan risiko terkait lainnya. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib membentuk Komite Manajemen Risiko. Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober tahun 2003, sesuai peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia SE no.5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko dalam industri perbankan.
In conducting the bank’s business it is constantly exposed to daily risks such as market risk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk, and other risks, which relates to the bank’s business. Based on Bank Indonesia regulation no. 5/8/PBI /2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a bank to establish a Risk Management Committee. Bank has established its Risk Management Committee (RMC) on October 30, 2003 to comply with Bank Indonesia regulation, and its circular letter SE No.5/21/DPNP regarding the implementation of risk management in banking industry.
Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada General Manager, yang sekurang-kurangnya meliputi:
The function and responsibility of Risk Management Committee are to provide recommendation to General Manager covering at least the following: 1. Formulation of policy, strategy, and guidelines for implementation of risk management. 2. Correction or improvements for risk management implementation based on the risk management evaluation. 3. Justification on matters pertaining to business decision made in irregularities from normal procedure.
1. 2.
3.
Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan yang dimaksud. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
Bank sudah mematuhi kewajiban Bank Indonesia atas pelaporan profil risiko. Keseluruhan pedoman manajemen risiko telah diserahkan kepada Bank Indonesia.
Our bank has complied with Bank Indonesia requirement on risk profile report submission. Full set of risk management guideline has already been submitted to Bank Indonesia.
Bank telah melakukan antisipasi terhadap 8 (delapan) risiko yang melekat di bisnis perbankan sebagai berikut:
Bank are anticipating 8 risks inherent attached in the bank business as follows:
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book.
Credit risk is the risk of default by counterparty. Credit risk may arise from various business lines of the Bank, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing, recorded both in the banking book and the trading book.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
38
Terkait dengan Risiko Kredit, Bank telah menerapkan Manajemen Risiko sebagai berikut:
In relation to credit risk, Bank has implemented the following Risk Management:
x Menetapkan kebijakan dan prosedur kredit, termasuk Credit Risk Rating (CRR) serta General Underwriting Standard (GUS), yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan analisa kredit. x Melakukan review atas lending policy, untuk dikinikan sesuai dengan rekomendasi Unit Kepatuhan, Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta peraturan-peraturan baru yang berlaku.
x
x Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk membantu proses review dan evaluasi aplikasi kredit yang diajukan oleh bagian Marketing. x Melakukan Loan Committee Meeting untuk memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan, maupun merekomendasikan aplikasi kredit ke kantor pusat. x Melakukan analisa portfolio kredit berdasarkan konsentrasi sektor industri, customer concentration
x
x
x
x
Establishing Lending Policy and Procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and General Underwriting Standard (GUS), which are used as a guideline in analyzing credit. Evaluating and updating the Lending Policy to be in accordance with the recommendations from Compliance, Bank Indonesia, Head Office, as well as other prevailing new regulations. Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) to help in reviewing and evaluating the credit applications proposed by the Marketing. Conducting Loan committee Meeting to approve new credit, facility extension, as well as recommending credit application to Head Office for further approval. Performing credit portfolio analysis, based on industry concentrations, as well as customer concentrations.
Peringkat Risiko Kredit:
Credit Risk Rating:
Risiko Kredit komposit tetap berada pada tingkat Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Moderate cenderung meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya pada tingkat Low to Moderat dan Sistem Pengendalian Risiko tetap berada pada tingkat Satisfactory, sebagaimana tercermin dari parameterparameter risiko kredit selama Desember 2016.
Credit Risk composite remained on the level of Low to Moderate, with Inherent risk is at a level Moderate, increase compared with the previous period was Low to Moderate and Risk Control Systems remains at Satisfactory levels, as reflected in the credit risk parameters for December, 2016.
Risiko Inheren Kredit:
Inherent Risk Credit:
-
Pada posisi Desember 2016, persentase Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) dibandingkan dengan Total Aset sebesar 0%, dan masuk dalam kategori Low.
- In December 2016, the percentage of foreclosed properties compared with total assets was 0%, and in the category of Low.
-
Pada posisi Desember 2016, persentase Kredit kepada 25 Debitur Inti dibandingkan dengan Total Kredit masuk dalam kategori Moderate to High, yaitu sebesar 82,00% tingkat risiko relatif stabil jika dibandingkan posisi September 2016 sebesar 81,53%.
-
-
Proses pemberian kredit tergolong dalam kategori Low to Moderate dimana telah dilakukan sesuai prosedur dan senantiasa dikajiulang serta monitoring sesuai dengan prinsip kehati-hatian Bank.
-
Selain itu pada posisi Desember 2016, strategi dan produk baru tergolong stabil dan Bank belum mempunyai rencana untuk merubah strategi pemberian kredit dan peluncuran produk baru. Dengan demikian parameter tersebut tergolong dalam kategori Low.
- The process of lending falls into the category of Low to Moderate which has been carried out according to the procedures and constantly review as well as monitoring compliance with the principles of prudence Bank. - In addition to the position in December 2016, strategies and new products classified as stable and the Bank has no plans to change its strategy on lending and new product launches. Thus these parameters fall into the category of Low.
In December 2016, loan given to 25 primary debtor compared with total loan was categorized as Moderate to High with 82.00% and the risk was stable compare September 2016 position with 81.53%.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
39
-
Untuk faktor eksternal, pada posisi Desember 2016 tergolong dalam kategori Moderate, Bank meyakini bahwa portofolio kredit dan kemampuan debitur cukup terpengaruhi apabila terjadi faktor-faktor seperti fluktuasi nilai tukar, memburuknya sektor ekonomi yang rentan, namun Bank sudah terdapat mitigasi risiko yang cukup memadai. Selain, dampak CAR terhadap stress test tidak terlalu signifikan, dimana Bank telah melakukan simulasi terkait kondisi eksternal yang menurut penilaian Bank akan mungkin terjadi.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit: A. Tata Kelola Risiko
-
For external factors, the position in December 2016 falls into the category of Moderate, the Bank believes that the loan portfolio and the ability of borrowers is quite affected in the event of such factors as fluctuations in exchange rates, the worsening of the economic sectors that are vulnerable, but the Bank a risk mitigation to absorb. In addition, the impact of the stress test CAR is not very significant, where the Bank has conducted a simulation related to external conditions, according to Bank will probably occur.
Quality Risk Management Credits: A. Governance Risk
-
Perumusan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko telah memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Bank secara keseluruhan.
-
Formulation of the level of risk to be taken and tolerance of risk are adequate and in line with the strategic objectives and business strategy of the Bank as a whole.
-
Pihak Manajemen memiliki awareness dan pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko kredit.
-
The management has awareness and a good understanding of credit risk management.
-
Fungsi manajemen risiko kredit sudah independen dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik. Adapun terdapat kelemahan yang sifatnya minor namun sudah diselesaikan dengan baik pada aktivitas bisnis normal.
-
The Risk Management’s function has been independently with the duties and responsibilities clearly. There are minor weaknesses but has settled well on normal business activity.
-
Budaya manajemen risiko kredit telah dinternalisasikan cukup baik. Sosialisasi dan pelatihan senantiasa dilakukan secara berkala baik melalui pihak internal maupun eksternal guna meningkatkan proses pengelolaan risiko khususnya risiko kredit.
- Managemnt’s Culture has been internalized well. Socialization and training are always done on a regular basis either through internal or external parties in order to improve the process of risk management, especially credit risks.
-
Dalam rangka penerapan tata kelola risiko yang baik, Bank telah memiliki beberapa Komite diantaranya :
- In order to implement a good risk governance, the Bank has several Committees, there are as follows :
* Loan Committee yang diperuntukan untuk membahas proses persetujuan baik aplikasi kredit baru maupun perpanjangan. *
NPL Committee yang melakukan pertemuan secara rutin dengan agenda pertemuan antara lain membahas outstanding kredit yang telah jatuh tempo dan perubahan klasifikasi kredit.
* Loan Committee intended to discuss the loan application approval process both new and renewal. * NPL Committee who meet regularly to discuss the agenda for the meeting include outstanding loans that have matured and changes in classification of credit.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
40
B. Kerangka Manajemen Risiko -
Strategi perkreditan berjalan dengan baik dan konservatif sejalan dengan tingkat risiko yang akan diambil dan juga sudah sesuai dengan toleransi risiko kredit.
-
Proses pembentukan cadangan tergolong sangat baik, cadangan telah dibentuk secara konservatif dan tidak terdapat indikasi kekurangan pembentukan cadangan.
-
Kebijakan, prosedur dan limit risiko kredit seperti limit konsentrasi menurut sektor ekonomi yang dimiliki Bank sudah memadai. Kebijakan, prosedur dan limit senantiasa dikajiulang minimal satu tahun sekali.
C. Proses Manajemen Risiko
B. Risk Management Framework - Strategy credit runs well and conservative in line with the level of risk to be taken, and also in accordance with the credit risk tolerance. The formation process is in excellent reserves, reserves have been set up conservatively and there are no indications of a shortage establishment of reserves. - Policies and procedures and limit credit risk concentration limits by economic sector of the Bank are adequate. Policies, procedures and limits always reviewed once a year.
C. Risk Management Process
-
Proses manajemen risiko kredit telah berjalan dengan memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko kredit.
-
The process of credit risk management has worked adequately identify, measure, monitor and control credit risk.
-
Sistem Informasi Manajemen (SIM) tergolong baik, terdapat mekanisme pelaporan secara formal dan terstruktur ke Management. CAU berperan untuk melaporkan posisi debitur secara individual terkait dengan CRR dan FRR, RMU berperan untuk melaporkan eksposur risiko kredit secara bank-wide, Compliance dan Internal Audit berperan untuk melaporkan dari sisi kepatuhan dan proses internal.
-
Management Information Systems (MIS) in good category, there are formal reporting mechanism and structured to Management. CAU role is to report the position of the debtor is individually associated with CRR and FRR, RMU role is to report the credit risk exposure’s bank-wide, Compliance and Internal Audit role is to report on the compliance and internal processes.
-Kualitas penerapan dari Credit Risk Rating (CRR) serta tingkat independensi dan efektivitas dari Credit Acceptance Unit (CAU) telah berjalan dengan baik.
- The quality of the implementation of the Credit Risk Rating (CRR) and the level of independence and effectiveness of the Credit Acceptance Unit (CAU) has been running well.
D. Sistem Pengendalian Risiko
D. Risk Control Systems
-
Sistem pengendalian intern sudah berjalan dengan efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kredit.
-
Internal control system is already operating effectively in supporting the implementation of credit risk management.
-
Pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal cukup memadai. Satuan kerja audit internal secara rutin menyampaikan temuannya, memonitor akan ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
-
Implementation of an independent review of the internal audit unit is sufficient. Internal audit unit regularly presented her findings, monitoring will be followed by a related party.
-
Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan cukup memadai.
- Follow-up on the review has been carried out independently sufficient.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
41
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas
Market Risk and Liquidity Risk
Risiko Pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Risiko Pasar terdiri dari risiko suku bunga, risiko posisi modal, risiko komoditas, risiko nilai tukar, dan risiko harga option. Dalam hal ini bank hanya mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang asing dalam risiko pasar. Bank telah mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan melakukan pemantauan melalui laporan harian yang dihasilkan oleh sistem komputer.
Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the bank. Market risk consists of interest rate risk, equity position risk, commodity risk, foreign exchange risk and option price risk. Bank is exposed to only foreign exchange risk in this matter. Bank is able to manage and control this risk by monitoring with daily report generated by in-house computer system.
Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu.
Liquidity risk is the risk caused among others by the inability of the Bank to settle its liabilities as it falls due.
Bank membentuk Asset & Liability Committee (ALCO) yang mempunyai fungsi untuk mengatur tingkat bunga dan likuiditas Bank.
Bank has established Asset & Liability Committee (ALCO) with the function of regulating the interest rate and Bank’s liquidity.
Risiko Pasar Komposit masuk dalam kategori tingkat risiko Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory, oleh karena eksposur aktivitas treasuri Bank tidak terlalu tinggi selama Desember 2016 sebagaimana tercermin dari rasio NOP Bank.
Market Risk Composites is in the level Low to Moderate, with the Risk Inherent at the level of Low to Moderate and Control Systems risk is at a level Satisfactory, therefore exposure of the activity of Treasury Bank remained not to high during December 2016 as reflected by the Bank’s NOP ratio.
Risiko Likuiditas Komposit berada pada tingkat Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory, sebagaimana tercermin dari parameter-parameter risiko likuiditas selama Desember 2015.
Liquidity risk is at a level Composite Low to Moderate, with Inherent risk is at a level Low to Moderate Risk and Control Systems are at Satisfactory levels, as reflected in the risk parameters liquidity during December 2015.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system dan adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk caused among others by inadequacy and/or dysfunction of internal processes, human error, system failure, and external problems affecting the operations of the Bank.
Manajemen Risiko dan proses risiko adalah bagian dari keseluruhan kerangka pengendalian internal. Manajemen bertugas membuat dan memelihara proses pengendalian internal secara efektif. Untuk itu, Bank telah menyusun kebijakan dan prosedur operasional sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Risk management and risk processes are part of the overall internal control framework of the institution. The senior management is tasked with creating and maintaining an internal control process and monitoring its effectiveness. For that, Bank has established operational policy and procedures as a guideline in operating its business activities.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
42
Risiko Operasional Komposit berada pada tingkat Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Fair, dengan isu utama masih pada people risk.
Operational risk is at a level Composites Moderate, with Inherent risk is at a level Moderate Risk and Control Systems are at the level of Fair, with the main issue are still at people risk.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank melakukan review atas dokumen-dokumen legal.
Legal risk is the risk arising from legal weaknesses, among others resulting from legal actions, absence of supporting provisions in laws and regulations, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements for contracts and loopholes in binding of collateral. Bank performs reviews on all legal documents.
Risiko Hukum berada pada tingkat Low to Moderate selama Desember 2016, tingkat risiko cenderung stabil dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory.
Legal Risk is at Low to Moderate level during December 2016, the level of risk tends to be stable with Inherent risk is at a level Low to Moderate Risk and Control Systems are at the level of Satisfactory.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Bank telah membentuk Complaint Unit untuk menangani keluhan nasabah. Risiko Reputasi berada pada tingkat Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory sebagaimana tidak terdapat publikasi negatif Bank serta tidak terdapat komplain nasabah selama Desember 2016.
Reputation risk is risk brought about among others by negative publicity concerning the operations of the Bank or negative perceptions of the Bank. Bank has established a Complaint unit, with function of handling any customer complaints. Reputation risk is at a level Low to Moderate, with Inherent risk is at a level Low to Moderate Risk and Control Systems are at Satisfactory levels as there are no negative publicity Bank and there are no customer complaints during December 2016.
Risiko Strategik
Strategic Risk
Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank melakukan pemantauan serta analisis terhadap kinerja Bank secara periodical serta melakukan koreksi atas perbedaan yang signifikan.
Strategic risk is risk among others brought about by poor setting and implementation of the Bank strategy, poor business decision-making, or lack of responsiveness of the Bank to external changes. Bank carry out periodical monitoring as well as analysis on bank’s performance and carry out corrective action s on any deviations.
Risiko Strategik berada pada tingkat Low to Moderate selama Desember 2016, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat yang sama dengan periode sebelumnya yaitu Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory, dengan isu utama masih pada realisasi pencapaian target rencana bisnis bank.
Strategic Risk is at Low to Moderate level during December 2016, with Inherent risk is at a level equal to the period prior Low to Moderate and Risk Control Systems are at Satisfactory levels, with the main issues still on the realization of the achievement of its business plan.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
43
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. x Terdapatnya fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan, untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku. x Menginformasikan serta mengsosialisasikan peraturan-peraturan baru dan terkini kepada setiap departemen yang manajemen serta bersangkutan.
Compliance risk is the risk arising from failure of the Bank to comply with or implement laws, regulations, and other applicable legal provisions. x Monitoring function are carried out by the Compliance Director, to ensure the Bank’s compliance towards all prevailing regulations x Circulating as well as socializing all new and updated regulations to the Management, as well as all related department.
Risiko Kepatuhan berada pada tingkat Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate sedangkan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory, sebagaimana tercermin dari parameter-parameter risiko kepatuhan selama Desember 2016.
Compliance Risk is at the level of Low to Moderate, with the Risk Inherent at the level of Low to Moderate while the Control Systems risk is at a level Satisfactory, as reflected in the risk parameters in compliance during December 2016.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Bank menyadari pentingnya pelatihan pegawai dan pengembangannya untuk mencapai tingkat kualitas pelayanan yang tinggi dan juga mempertahankan tingkat persaingannya. Pada tahun 2016, bank mengadakan pelatihan yang meliputi pelatihan teknis dan peningkatan keahlian karyawan. Pelatihan ini guna memperbaiki efisiensi dan produktivitas sumber daya manusia dan untuk memperbaiki pemahaman mereka akan segala aspek kebijakan perbankan. Bank memiliki kelompok karyawan yang kompak dan berdedikasi tinggi. Salah satu prioritas utama bank saat ini adalah mempersiapkan karyawan untuk menyongsong tantangan masa depan.
Bank recognizes the importance of personnel training and development for ensuring our high services quality and thus maintaining our competitive edge. In year 2016, bank has conducted trainings for both technical and selfimprovement skills. The training courses were to improve human resources efficiency and productivity as well as to enhance their understanding of all aspects of the banking policies. Bank has a solid group of employee with high integrities. One of our major priorities is to prepare our staffs for a future challenge.
Dalam tahun 2016, 88 Karyawan telah mengikuti berbagai pelatihan yang terdiri dari; Pelatihan Manajemen Risiko (BSMR), Know Your Customers (KYC), dan sebagainya.
In 2016, 88 employees have participated in various training consists of; training Risk Management (BSMR), Know Your Customers (KYC), and so on.
Profil Karyawan berdasarkan latar belakang pendidikan Employee profiles by education level
Senior high school Diploma ( D1 - D4) S1 S2
Jumlah | Total
Desember 2016 December 2016
Desember 2015 December 2015
1 5 69 13
1 5 71 11
88
87
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
44
Rencana Dalam tahun yang akan datang, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan pada level 5,1% - 5,3%. Hal ini dikarenakan pemulihan pertumbuhan global di sektor riil dan keuangan. Maka, di harapkan sektor perbankan akan tetap mengalami penguatan ditengah keadaan membaiknya perlambatan ekonomi dunia secara umum. Dalam hal ini, peranan bank dalam hal pendanaan akan membuat peranan penting dengan menawarkan suku bunga pinjaman yang bersaing. Sektor yang akan mendukung peningkatan aktivitas ekonomi tahun 2017 akan tetap berasal dari pertumbuhan di sektor-sektor: pertambangan, manufaktur, perdagangan, hotel dan restaurant, transportasi dan komunikasi.
Outlook In the coming years, Indonesian economic growth is expected to be at level range of 5.1% - 5.3%. This is due to the global economic recovery that causes the decrease in real and financial sectors. Therefore, The banking sector is still expected to strengthen amidst the global economic recovery. To promote economic growth, bank’s role in financing will play major role in the economy, and this can be accomplished by offering competitive lending rates. Supporting sectors that will increase economic activity in 2017 are still from high growth in the mining, manufacturing, trade, hotels and restaurants and the transport and communications sector.
Oleh karena itu, dari keterangan ini, bank telah berupaya untuk meningkatkan pinjaman yang aktif. Bank berencana untuk memfokuskan diri meningkatkan portfolio pinjaman dari debitur lama dan menawarkan pinjaman kepada debitur potensial. Strategi bank adalah memberikan prioritas kepada pasar dan kostumer yang berkaitan dengan bidang jasa atau produksi dan manufaktur.
Therefore, in this particular, bank has been exerting effort to increase the active cash loan outstanding. Bank is planning to focus increasing its loan portfolio from existing borrowers and to offer credit lines to potential borrowers. Our strategy would give priority to market and customer that have project involve in services or production and manufacturing.
Bank akan berfokus pada penyediaan pelayanan dan dukungan aktif pada nasabah, mengintensifkan pemasaran dan menjaga konsistensi dalam kualitas pelayanan bank. Hal ini termasuk membantu staf bank dalam memperbaiki keahlian dan kemampuan mereka dalam peningkatan kualitas kerja, perbaikan sistem teknologi informasi, dan menyediakan dukungan teknis yang memadai
Bank will focus on providing proactive assistance and supports to our customers, intensify our marketing and maintain consistency in our service quality. This will include helping our people to improve their skills and abilities in order to produce work of a higher quality, enhancing our information technology system, and providing the appropriate technical support
KEPATUHAN KEPADA PERATURAN BANK INDONESIA
COMPLIANCE TO BANK INDONESIA REGULATION
Bank terus memonitor kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dengan seksama, terutama kepatuhan atas praktek perbankan yang sehat seperti Batas Maksimum Pemberian Kredit, kecukupan modal, giro wajib minimum, posisi devisa netto dan non performing ratio.
Bank strictly monitor our compliance to Bank Indonesia regulations especially toward prudent banking principles, such as legal lending limit, capital adequacy (CAR), statutory requirement, net open position and non performing ratio (NPL). Compliance officer through the respective head of department ensures that all internal procedures as well as all other procedures related to the compliance’s issues have been well carried out, such as procedures for credit approval, legal lending limit and other operational procedures.
Pejabat Kepatuhan, melalui Kepala bagian terkait mengawasi bahwa prosedur internal dan prosedur – prosedur lainnya yang berkaitan dengan kepatuhan seperti persetujuan kredit, batas maksimum pemberian kredit dan prosedur operasional lainnya telah dilaksanakan dengan baik. Pejabat kepatuhan adalah merupakan pihak independen dari tugas dan kegiatan operasional bank, yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan dan kelalaian dari program kepatuhan Salah satu tugasnya adalah meyakinkan bahwa kebijakan bank dapat diverifikasi terhadap permintaan kepatuhan.
Compliance officer is independent from bank operational duties. The officer is responsible for the implementation and the oversight of compliance program. One of many tasks is to ensure that bank’s policy is verified against compliance’s requirement. LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
45
KINERJA BANGKOK BANK Bangkok Bank’s Performance
Hasil operasi Bangkok Bank Jakarta selama tahun 2016 telah menunjukkan peningkatan dalam kinerja keuangannya. Kemajuan utama dicapai sebagai dorongan untuk memajukan dasar-dasar operasi bank dan membangun tingkat pertumbuhan pendapatan.
The operating results of Bangkok Bank Jakarta in 2016 have shown improvement in its financial performance. The major progress was made on key initiatives to strengthen the bank’s operating fundamentals and build revenue growth.
Aktiva dan Kewajiban
Assets and Liabilities
Total keseluruhan pinjaman yang diberikan pada akhir tahun 2016 mencapai Rp. 20.514 milyar, terdapat peningkatan sebesar 1,85% dari Rp. 20.141 milyar pada tahun 2015. Pemberian kredit tertinggi terjadi pada sektor industry pengolahan sebesar 79% Total pencadangan untuk pinjaman yang tak tertagih mengalami peningkatan dari Rp. 967,50 milyar menjadi Rp. 1.341,36 milyar, terdapat peningkatan 38,61%. Total aktiva Bank naik dari Rp. 24.517 milyar menjadi Rp. 24.769 milyar pada akhir tahun 2016. Total simpanan mengalami penurunan sebesar 1,54% menjadi Rp. 5.039 milyar pada akhir tahun 2016. Sedangkan, rasio pinjaman (LDR) yang diberikan terhadap simpanan mencapai 407,08%
Total net outstanding loans at year-end 2016 amounted to Rp. 20,514 billion, an increase of 1.85% from Rp. 20,141 billion in 2015. The highest on loan portfolio occurred in manufacturing sector by 79%. The allowance for possible loan losses has increased from Rp 967.50 billion to become Rp. 1,341.36 billion, or increased by 38.61%. Total assets of the Bank increased from Rp. 24,517 billion to Rp. 24,769 billion at the end of year 2016. Total deposit decreased by 1.54% to become Rp. 5,039 billion at year-end 2016. Moreover our loan to deposit ratio has reached up to 407.08%.
Pendapatan – Biaya
Income – Expenses
Pada tahun 2016, pendapatan bunga bersih naik dari Rp. 1.365,59 milyar menjadi Rp 1.562.38 milyar, atau naik sebesar 14,41%, disebabkan oleh peningkatan jumlah pinjaman yang diberikan. Pada tahun 2016, laba operasi mencapai Rp. 718,93 milyar naik sebesar 24,20% jika dibandingkan dengan laba operasi pada tahun 2015 sebesar Rp.578,84 milyar. Secara keseluruhan, laba bersih setelah pajak pada akhir tahun 2016 naik dari Rp. 336,32 milyar menjadi Rp.413,66 milyar berbanding tahun 2015.
In year 2016, interest revenue has increased from Rp. 1.365.59 billion to Rp. 1,562.38 billion, or increased by 14.41%, due to increase in loan given to customers. In year 2016, the operating profit amounted to Rp. 718.93 billion increased by 24.20%, compared to Rp. 578.84 billion in year 2015. Overall, the Bank’s Net Profit after Tax at yearend has increased from Rp. 336.32 billion in year 2016 to become Rp. 413.66 billion compared with year 2015.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
46
Modal dan Kecukupan Modal
Capital and Capital Adequacy Ratio
Total modal pada akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp. 16.366,37 milyar, meningkat sebesar 0,89% dibandingkan dengan tahun 2015. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tertanggal 29 Januari 2016 mengenai “Kecukupan Penyediaan Modal Minimum Bank Umum”, Bank diwajibkan untuk memiliki modal minimum sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko dan memperhitungkan Modal menurut Profil Risiko mulai dari 9%-9,99% yang dihitung pada akhir Desember 2016. Rasio kecukupan modal minimum pada Bangkok Bank tahun 2016 masing-masing sebesar 57,25% dan 57,06% pada tahun 2015.
The total capital fund stood at Rp. 16,366.37 billion as at year-end 2016, increased by 0.89% compared to 2015. According to Financial Services Authorization Regulation No. 11/POJK.03/2016 dated 29 Januari 2016 regarding “Minimum Capital Adequacy Requirement”, Bank is obliged to have minimum capital adequacy ratio as much as 8 percent from Risk Weighted Assets and based on Risk Profile 9%-9.99% counted at the end of December 2016. Bangkok Bank’s capital adequacy ratio has increased to 57.25% in year 2016 from 57.06% in year 2015.
Kredit Bermasalah
Non Performing Loans
Pada tahun 2016, Persentase Kredit Bermasalah bersih adalah sebesar 0,38%, kredit bermasalah pada tahun 2016 Rp. 303,54 milyar dan Rp. 121,21 milyar pada tahun 2015. Selama tahun 2016, Manajemen melaksanakan langkah strategis khusus untuk penyelesaian masalah kredit macet, melalui proses hukum, lelang umum dan pembayaran cicilan. Bank sedang terus menerus menyesuaikan pendekatan kehatihatian terhadap cadangan pinjaman dan juga akan lebih memperhatikan dalam memperbaiki manajemen atas Kredit bermasalah.
In year 2016, the percentage of Net Non Performing Loans (NPL) stood at 0.38%, nonperforming loan increased to Rp. 303.54 billion from Rp 121.21 billion in year 2015. During the year 2016, our management has been giving special attention to solve NPL problem, through legal process, public auction and installment. The Bank is continuing to adopt a prudent approach to loan loss reserves and also will continue to focus on improving its management on Non Performing Loans.
Peristiwa penting
Subsequent Event
Pada tanggal 4 januari 2017, Bank telah mentransfer laba bersih periode sebelumnya ke Kantor Pusat sebesar IDR 303.395,00 Juta.
On January 4, 2017, Bank has remitted previous year’s net income to Head Office in IDR 303,395.00 Million.
Pada tanggal 20 Januari 2017, sebagai hasil pengawasan pajak untuk tahun 2016, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan surat tagihan pajak (STP) atas sanksi administrasi bunga untuk kekurangan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) pasal 25 periode Januari sampai dengan September dengan jumlah sebesar Rp 6.823.456.867. Sebagai tindak lanjut atas pengawasan tersebut, Cabang telah membayarkan kekurangan atas PPh pasal 25. Cabang mengajukan permohonan penghapusan sanksi administrasi bunga kepada Direktorat Jenderal Pajak. Permohonan ini diajukan melalui surat permohonan penghapusan sanksi administrasi pada tanggal 14 Februari 2017.
On January 20, 2017 as the result of the tax supervision for fiscal year 2016, the Director General of Taxation issued tax collection letter (STP) on interest administration sanction due from tax underpayment of Income Taxes (PPh) article 25 for January until September period amounting to Rp 6,823,456,867. As a follow up to such supervision, the Branch has paid the tax underpayment of PPh article 25. The Branch had requested for waives of the interest administration penalty to Director General of Taxation. The request had been submitted through an objection letter on February 14, 2017.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
47
PENGUNGKAPAN PERMODALAN SERTA PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANK Capital disclosure and the Disclosure of risk exposures and Risk Management Bank a. Struktur Permodalan Tabel Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing, dapat dilihat pada Laporan Keuangan Audited catatan 36.
b. Geografis dari objek yang didanai oleh Bangkok Bank Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
No
Kategori Portofolio | Portfolio Category
(2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL Keterangan Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV
: : Indonesia Bagian Barat : Indonesia Bagian Tengah : Indonesia Bagian Timur : Luar Negeri
a. Capital Structure Table of Quantitative Foreign Bank Capital Structure See accompanying notes to Financial Statement Audited number 36.
b. Geography of object being financed by Bangkok Bank Table of Net Amount based on Geography - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah | Net Amount Based on Geography Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4 (3) (4) (5) (6) (7) 2,864,912 0 0 0 2,864,912 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
640,655
0
0
19,177
659,832
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19,799,284
618,342
0
0 20,417,626
1,227,983
99,614
0
0
1,327,597
201,421
0
0
422,686
624,107
0
0
0
0
0
24,734,255
717,956
0 Remarks Zone I Zone II Zone III Zone IV
441,863 25,894,074 : : West of Indonesia : Central of Indonesia : East of Indonesia : Overseas
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
48
No
Kategori Portofolio | Portfolio Category
(2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL Keterangan: Wilayah I : Indonesia Bagian Barat Wilayah II : Indonesia Bagian Tengah Wilayah III : Indonesia Bagian Timur Wilayah IV : Luar Negeri
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah | Net Amount Based on Geography Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4 (3) (4) (5) (6) (7) 2.413.349 0 0 0 2.413.349 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
558.737
0
0
66.026
624.763
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19.746.110
59.149
565.397
1.005.661
0
0
0
1.005.661
463.587
0
0
422.686
886.273
0
0
0
0
0
24.187.444
59.149
565.397 Remarks Zone I Zone II Zone III Zone IV
0 20.370.656
488.712 25.300.702 : : West of Indonesia : Central of Indonesia : East of Indonesia : Overseas
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
49
c. Sisa jangka waktu aset Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa jangka waktu Kontrak - Bank secara Individual
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL
c. Remaining maturity of the assets Table of Net Amount based on Contractual Remaining Maturity- Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak | Net Amount based on Remaining Maturity >1 thn s.d. >3 thn s.d. Non< 1 tahun > 5 thn 3 thn 5 thn Kontraktual Total >1 yr s.d. 3 >3 yrs s.d. Non< 1 year > 5 yrs yrs 5 yrs Contractual (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1,473,100 312,025 270,553 203,310 605,924 2,864,912 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
637,018
0
0
0
22,814
659,832
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6,611,118
1,935,847
4,050,398
7,820,263
1,327,597
0
0
0
0
1,327,597
0
0
0
0
624,107
624,107
0
0
0
0
0
0
10,048,833
2,247,872
4,320,951
8,023,573
0 20,417,626
1,252,845 25,894,074
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
50
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak | Net Amount based on Remaining Maturity >1 thn s.d. >3 thn s.d. Non< 1 tahun > 5 thn 3 thn 5 thn Kontraktual Total >1 yr s.d. 3 >3 yrs s.d. Non< 1 year > 5 yrs yrs 5 yrs Contractual (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1.736.185 0 0 0 677.164 2.413.349 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
556.543
0
0
0
68.220
624.763
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7.990.215
1.138.251
1.005.661
0
0
0
0
1.005.661
0
0
0
0
886.273
886.273
0
0
0
0
0
0
11.288.604
1.138.251
894.562 10.347.628
894.562 10.347.628
0 20.370.656
1.631.657 25.300.702
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
51
d. Sektor Ekonomi
d. Economic Sectors asssets
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Table of Net Amount based on Economic Sectors
- Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016
No Sektor Ekonomi Economic Sector
(1) (2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
12
13 14 15
16 17
18 19 20
Real Estate, Leasing and Corporate Services Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security Jasa Pendidikan Education Services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity Lainnya Others Total
Tagihan Kepada Bank Pembanguna n Multilateral Tagihan dan Lembaga Kepada Internasional Bank Claims on Claims on Multilateral Banks Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Tagihan Entitas Kepada Sektor Pemerintah Publik Claims on Claims on Public Sovereign Sector Entity
(3)
(4)
(5)
(6)
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
(7)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Kredit Usaha Kecil Beragun Kredit dan Properti Pegawai / Portofolio Komersial Pensiunan Ritel Claims Employee Claims on Micro and Secured by Loan / Small Commercial Pension Enterprise, Real Estate and Retail Portfolio (8)
(9)
(10)
Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate
0
0
0
0
0
0
0
0
(11) 3,624
0
0
0
0
0
0
0
0
8,093
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims
Aset Lainnya Other Assets
(12)
(13)
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any)
(14)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16,555
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14,264,835
1,044,265
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
59,895
184,099
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
417,254
26,044
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,392,761
56,634
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26,305
0
0
0
2,864,912
0
0
659,832
0
0
0
0
589,188
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,190,102
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26,844
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,438,725
0
624,107
0
2,864,912
0
0
659,832
0
0
0
0
20,417,626
1,327,597
624,107
0
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
52
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015
No Sektor Ekonomi Economic Sector
(1) (2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
12
13 14 15
16 17
18 19 20
Real Estate, Leasing and Corporate Services Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security Jasa Pendidikan Education Services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity Lainnya Others Total
Tagihan Kepada Bank Pembanguna n Multilateral Tagihan dan Lembaga Kepada Internasional Bank Claims on Claims on Multilateral Banks Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Tagihan Entitas Kepada Sektor Pemerintah Publik Claims on Claims on Public Sovereign Sector Entity
(3)
(4)
(5)
(6)
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
(7)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil Kredit dan Beragun Kredit Properti Pegawai / Portofolio Ritel Komersial Pensiunan Claims Employee Claims on Micro and Secured by Loan / Small Commercial Pension Enterprise, Real Estate and Retail Portfolio (8)
(9)
(10)
Tagihan Tagihan Yang Kepada Telah Jatuh Korporasi Tempo Claims on Past Due Corporate Claims
0
0
0
0
0
0
0
0
(11) 2.462
0
0
0
0
0
0
0
0
8.966
(12)
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any)
Aset Lainnya Other Assets
(13)
(14)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
71.918
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 15.437.707
523.054
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
442.530
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
642.457
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.018.028
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
33.660
0
0
0
2.413.349
0
0
624.763
0
0
0
0
230.696
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.215.520
482.607
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.266.712
0
886.273
0
2.413.349
0
0
624.763
0
0
0
0 20.370.656
1.005.661
886.273
0
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
53
e. Geografis Pencadangan dari objek yang didanai oleh Bangkok Bank Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
e. Geography by provision of object being financed by Bangkok Bank Table of Gross Financial Assets and Provision based on Geography - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016
No
Area | Geography
Keterangan | Description
(2)
(1) 1 Tagihan
Wilayah 1 Zone 1
Wilayah 2 Zone 2
(3)
(4)
Wilayah 3 Zone 3
Wilayah 4 Zone 4
(5)
Total
(6)
(7)
3,505,567
0
0
19,177
3,524,744
0
0
0
0
0
19,799,284
618,342
0
0
20,417,626
1,227,983
99,614
0
0
1,327,597
211,939
12,934
0
0
224,873
1,076,974
39,498
0
0
1,116,472
0
0
0
0
0
Gross Financial Assets 2 Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) Impaired Assets a. Belum Jatuh Tempo a. Current (≤90dpd) b. Telah Jatuh Tempo b. Past Due (>90dpd) 3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Individual Impairment Provision 4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Portfolio Impairment Provision 5 Tagihan yang Dihapus Buku Write-off Keterangan :
Remarks :
Wilayah I
: Indonesia Bagian Barat
Zone I : West of Indonesia
Wilayah II
: Indonesia Bagian Tengah
Zone II : Central of Indonesia
Wilayah III
: Indonesia Bagian Timur
Zone III : East of Indonesia
Wilayah IV
: Luar Negeri
Zone IV : Overseas
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
54
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 No
Area | Geography
Keterangan | Description
(2)
(1) 1 Tagihan
Wilayah 1 Zone 1
Wilayah 2 Zone 2
Wilayah 3 Zone 3
Wilayah 4 Zone 4
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2.972.086
0
0
66.026
3.038.112
0
0
0
0
0
19.746.110
59.149
565.397
0
20.370.656
1.005.661
0
0
0
1.005.661
103.893
0
0
0
103.893
893.142
2.549
24.301
0
919.992
0
0
0
0
0
Gross Financial Assets 2 Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) Impaired Assets a. Belum Jatuh Tempo a. Current (≤90dpd) b. Telah Jatuh Tempo b. Past Due (>90dpd) 3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Individual Impairment Provision 4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Portfolio Impairment Provision 5 Tagihan yang Dihapus Buku Write-off Keterangan : Wilayah I
: Indonesia Bagian Barat
Remarks : Zone I : West of Indonesia
Wilayah II
: Indonesia Bagian Tengah
Zone II : Central of Indonesia
Wilayah III
: Indonesia Bagian Timur
Zone III : East of Indonesia
Wilayah IV
: Luar Negeri
Zone IV : Overseas
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
55
f. Pencadangan berdasarkan Sektor Ekonomi
f. Provision by Economic Sectors assets
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Table of Gross Financial Assets based on Economic Sectors - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Cadangan Kerugian Cadangan penurunan nilai Kerugian Tagihan yang (CKPN) penurunan nilai dihapus Individual (CKPN) - Kolektif buku Individual Portfolio Write off Spececific Impairement Provision Provision
Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai Impairment Asset No Sektor Ekonomi Economic Sector
(1)
(2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Tagihan Gross Financial Assets (3)
Belum Jatuh Tempo Current (≤90dpd)
Telah Jatuh Tempo Past Due (>90dpd)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
0
3,624
0
0
200
0
0
8,093
0
0
447
0
0
0
16,555
41,639
0
0
0
15,246,970
62,130
183,234
725,387
0
0
0
0
0
0
0
0
243,994
0
0
13,479
0
0
443,298
0
0
24,488
0
0
1,449,395
0
0
80,067
0
0
26,305
0
0
1,453
0
2,864,912
1,249,020
0
0
68,998
0
0
2,190,102
0
0
120,984
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26,844
0
0
1,483
0
2,062,832
0
0
0
0
0
4,927,744
20,887,645
78,685
224,873
1,036,985
0
Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real Estate, Leasing and Corporate Services 12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security 13 Jasa Pendidikan Education Services 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing 17 Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies 18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services 19 Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity 20 Lainnya Others Total
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
56
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Cadangan Cadangan Kerugian Kerugian Tagihan yang penurunan nilai penurunan nilai dihapus (CKPN) (CKPN) - Kolektif buku Individual Individual Portfolio Write off Spececific Impairement Provision Provision
Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai Impairment Asset No Sektor Ekonomi Economic Sector
(1)
(2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Tagihan Gross Financial Assets (3)
Belum Jatuh Tempo Current (≤90dpd)
Telah Jatuh Tempo Past Due (>90dpd)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
0
2.462
0
0
106
0
0
8.966
0
0
387
0
0
71.918
0
59.544
534
0
0
15.437.707
523.054
44.349
686.598
0
0
0
0
0
0
0
0
442.530
0
0
0
0
0
642.457
0
0
27.714
0
0
1.018.028
0
0
43.915
0
0
33.660
0
0
1.452
0
3.038.112
230.696
0
0
9.952
0
0
1.215.520
482.607
0
52.435
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2.152.985
0
0
0
96.900
0
5.191.097
19.103.944
1.005.661
103.893
919.992
0
Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real Estate, Leasing and Corporate Services 12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security 13 Jasa Pendidikan Education Services 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing 17 Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies 18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services 19 Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity 20 Lainnya Others Total
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
57
g. Keseluruhan penurunan nilai cadangan sepanjang g. Overall impairment provision movement tahun during the year Tabel Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Ekonomi - Bank secara Individual
No
Table of Detail of Impairment Position Movement
- Bank Only
Keterangan | Description
(1) (2) 1 Saldo Awal CKPN Beginning Balance of Impairment Provision 2 Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Charge/Release of Impairment Provision for the Current Year (Net) 2.a. Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 2.a. Charge of Impairment Provision for the Current Year 2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan 2.b. Release of Impairment Provision for the Current Year 3 CKPN yang Digunakan untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan pada Periode Impairment Provision for Write-off 4 Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode Berjalan Other Charge/Release for the Current Year Total CKPN | Ending Balance of Impairment Provision
No
Keterangan | Description
(1) (2) 1 Saldo Awal CKPN Beginning Balance of Impairment Provision 2 Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Charge/Release of Impairment Provision for the Current Year (Net) 2.a. Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 2.a. Charge of Impairment Provision for the Current Year 2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan 2.b. Release of Impairment Provision for the Current Year 3 CKPN yang Digunakan untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan pada Periode Impairment Provision for Write-off 4 Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode Berjalan Other Charge/Release for the Current Year Total CKPN | Ending Balance of Impairment Provision
h. Skala Peringkat Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategoi Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual Tabel di halaman selanjutnya
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 CKPN Individual CKPN Kolektif Individual Impairment Portfolio Impairment Provision Provision (3) (4) 103,893 919,992
120,980
275,967
0
0
0
0
0
0
224,873
1,195,959
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 CKPN Individual CKPN Kolektif Individual Impairment Portfolio Impairment Provision Provision (3) (4) 75.357 483.619
28.536
436.373
0
0
0
0
0
0
103.893
919.992
h. Rating Table Net Amount based on Portfolio Category and Rating - Bank Only
Table in the next page
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
58
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
59
idAAA
PT Pemeringkat Efek Indonesia
TOTAL
Exposures at Sharia Unit (if any)
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Other Assets
11 Aset Lainnya
Past Due Claims
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Claims on Corporate
9 Tagihan Kepada Korporasi
Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ri
Employee Loan/Pension
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Claims Secured by Commercial Real Estate
6 Kredit Beragun Properti Komersial
Claims Secured by Residential Property
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
Claims on Banks
4 Tagihan Kepada Bank
Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Claims on Public Sector Entity
Claims on Sovereign
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
(4)
(idr)AAA
PT ICRA Indonesia
(3)
AAA (idn)
PT Fitch Rating Indonesia
0
(2)
Aaa
AAA
Fitch Rating
Moody's
AAA
Standard and Poor's
1 Tagihan Kepada Pemerintah
(1)
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Lembaga Pemeringkat Rating Agency
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
A1+ to A3
Baa1+ to Baa3
Baa1+ s.d Baa3
BBB+ to BBB-
BBB+ s.d BBB-
BBB+ to BBB-
BBB+ s.d BBB-
Ba1+ to Ba3
Ba1+ s.d Ba3
BB+ to BB-
BB+ s.d BB-
BB+ to BB-
BB+ s.d BB-
B1 to B3
B1 s.d B3
B+ to B-
B+ s.d B-
B+ to B-
B+ s.d B-
Below B3
Kurang dari B3
Below B-
Kurang dari B-
Below B-
Kurang dari B-
Tagihan Bersih | Net Amount
P-1
F1+ s.d F1
A-1
F3(idn)
P-3
F3
A-3
Kurang dari F3(idn) Below F3(idn)
Below P-3
Kurang dari P-3
Below F-3
Kurang dari F-3
Below A-3
Kurang dari A-3
(5) 0
588,000
0
0
0
588,000
0
0
0
0
0
0
0
(6)
idA+ to idA-
idA+ s.d idA-
idAA+ s.d idAAidAA+ to idAA-
(Idr)A+ to (Idr)A-
(Idr)AA+ to (Idr)AA-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(7)
idBBB+ to idBBB-
idBBB+ s.d idBBB-
(Idr)BBB+ to (Idr)BBB-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(8)
idBB+ to idBB-
idBB+ s.d idBB-
(Idr)BB+ to (Idr)BB-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(9)
idB+ to idB-
idB+ s.d idB-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(Idr)B+ to (Idr)BBelow (Idr)B-
(10)
Below idB-
Kurang dari idB-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(11)
idA1
(Idr)A1+ to (Idr)A1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(12)
idA2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(13)
idA3 to idA4
idA3 s.d idA4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(Idr)A2+ to (Idr)A2 (Idr)A3+ to (Idr)A3
Below (Idr)A3
(14)
Below idA4
Kurang dari idA4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25,306,074
0
624,107
1,327,597
19,829,626
0
0
0
0
659,832
0
0
2,864,912
(15)
Unrated
Tanpa Peringkat
25,894,074
0
624,107
1,327,597
20,417,626
0
0
0
0
659,832
0
0
2,864,912
(15)
TOTAL
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah )
(Idr)AA+ s.d (Idr)AA- (Idr)A+ s.d (Idr)A- (Idr)BBB+ s.d (Idr)BBB- (Idr)BB+ s.d (Idr)BB- (Idr)B+ s.d (Idr)B- Kurang dari (Idr)B- (Idr)A1+ s.d (Idr)A1 (Idr)A2+ s.d (Idr)A2 (Idr)A3+ s.d (Idr)A3 Kurang dari (Idr)A3
F2(idn)
P-2
F2
A-2
Peringkat Jangka Pendek | Short term Rating
AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) AA+(idn) to AA-(idn) A+(idn) to A-(idn) BBB+(idn) to BBB-(idn) BB+(idn) to BB-(idn) B+(idn) to B-(idn) Below B-(idn) F1+(idn) to F1(idn)
Aa1+ to Aa3
A+ to AA1+ s.d A3
AA+ to AA-
A+ s.d A-
AA+ s.d AA-
Aa1+ s.d Aa3
A+ to A-
A+ s.d A-
AA+ to AA-
AA+ s.d AA-
Peringkat Jagka Panjang | Long Term Rating
31 Desember 2016 | 31 December 2016
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
60
idAAA
PT Pemeringkat Efek Indonesia
TOTAL
Exposures at Sharia Unit (if any)
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Other Assets
11 Aset Lainnya
Past Due Claims
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Claims on Corporate
9 Tagihan Kepada Korporasi
Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ri
Employee Loan/Pension
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Claims Secured by Commercial Real Estate
6 Kredit Beragun Properti Komersial
Claims Secured by Residential Property
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
Claims on Banks
4 Tagihan Kepada Bank
Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Claims on Public Sector Entity
Claims on Sovereign
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
(4)
(idr)AAA
PT ICRA Indonesia
(3)
AAA (idn)
PT Fitch Rating Indonesia
0
(2)
Aaa
Moody's
AAA
Fitch Rating
1 Tagihan Kepada Pemerintah
(1)
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
AAA
Standard and Poor's
Rating Agency
Lembaga Pemeringkat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
A1+ to A3
BBB+ to BBB-
Baa1+ to Baa3
Baa1+ s.d Baa3 Ba1+ to Ba3
B1 to B3
B+ to BB1 s.d B3
BB+ to BB-
B+ s.d B-
B+ to B-
B+ s.d B-
Ba1+ s.d Ba3
BB+ s.d BB-
BB+ to BB-
BB+ s.d BB-
Below B3
Kurang dari B3
Below B-
Kurang dari B-
Below B-
Kurang dari B-
Tagihan Bersih | Net Amount
P-1
F1+ s.d F1
A-1
F3(idn)
P-3
F3
A-3
Kurang dari F3(idn) Below F3(idn)
Below P-3
Kurang dari P-3
Below F-3
Kurang dari F-3
Below A-3
Kurang dari A-3
(5) 0
130.000
0
0
0
130.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
100.000
0
0
0
100.000
(6)
idA+ to idA-
idA+ s.d idA-
idAA+ s.d idAAidAA+ to idAA-
(Idr)A+ to (Idr)A-
(Idr)AA+ to (Idr)AA-
(7)
idBBB+ to idBBB-
idBBB+ s.d idBBB-
(Idr)BBB+ to (Idr)BBB-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(8) 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(9)
idB+ to idB-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
idB+ s.d idB-
idBB+ s.d idBBidBB+ to idBB-
(Idr)B+ to (Idr)B-
(Idr)BB+ to (Idr)BB-
Below (Idr)B-
(10)
Below idB-
Kurang dari idB-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(11)
idA1
(Idr)A1+ to (Idr)A1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(12)
idA2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(Idr)A2+ to (Idr)A2
(13)
idA3 to idA4
idA3 s.d idA4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(Idr)A3+ to (Idr)A3
Below (Idr)A3
(14)
Below idA4
Kurang dari idA4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25.070.702
0
886.273
1.005.661
20.140.656
0
0
0
0
624.763
0
0
2.413.349
(15)
Unrated
Tanpa Peringkat
25.300.702
0
886.273
1.005.661
20.370.656
0
0
0
0
624.763
0
0
2.413.349
(15)
TOTAL
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah )
(Idr)AA+ s.d (Idr)AA- (Idr)A+ s.d (Idr)A- (Idr)BBB+ s.d (Idr)BBB- (Idr)BB+ s.d (Idr)BB- (Idr)B+ s.d (Idr)B- Kurang dari (Idr)B- (Idr)A1+ s.d (Idr)A1 (Idr)A2+ s.d (Idr)A2 (Idr)A3+ s.d (Idr)A3 Kurang dari (Idr)A3
F2(idn)
P-2
F2
A-2
Peringkat Jangka Pendek | Short term Rating
AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) AA+(idn) to AA-(idn) A+(idn) to A-(idn) BBB+(idn) to BBB-(idn) BB+(idn) to BB-(idn) B+(idn) to B-(idn) Below B-(idn) F1+(idn) to F1(idn)
Aa1+ to Aa3
A+ to AA1+ s.d A3
AA+ to AA-
BBB+ s.d BBB-
A+ s.d A-
AA+ s.d AA-
Aa1+ s.d Aa3
BBB+ to BBB-
BBB+ s.d BBB-
A+ to A-
A+ s.d A-
AA+ to AA-
AA+ s.d AA-
Peringkat Jagka Panjang | Long Term Rating
31 Desember 2015 | 31 December 2015
i. Transaksi Derivatif
i. Derivative Transaction
Tabel Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan Transaksi Derivatif
Table of Counterparty Credit Risk Derivative Transactions (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016
Nilai Notional | Notional Amount No
Variabel yang mendasari Underlying Financial Instrument
Bank secara Individual | Bank Only 1 Suku Bunga Interest Rate 2 Nilai Tukar Foreign Exchange 3 Lainya Others Total
< 1 Tahun
>1 Tahun - <5 Tahun
>5 Tahun
< 1 Year
>1 Year - <5 Year
>5 Year
Tagihan Derivatif Derivative Receivable
Kewajiban Derivatif Derivative Payable
Tagihan Bersih Sebelum MRK Net amount before CRM
MRK (Mitigasi Tagihan Bersih Risiko Kredit) setelah MRK CRM (Credit Net Amount Risk after CRM Mitigation)
0
0
1,246,570
19,348
18,630
0
0
0
3,530,303
0
0
15,061
32,596
44,214
4,721
39,493
0
0
0
0
0
0
0
0
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Nilai Notional | Notional Amount No
Variabel yang mendasari Underlying Financial Instrument
Bank secara Individual | Bank Only 1 Suku Bunga Interest Rate 2 Nilai Tukar Foreign Exchange 3 Lainya Others Total
< 1 Tahun
>1 Tahun - <5 Tahun
>5 Tahun
< 1 Year
>1 Year - <5 Year
>5 Year
Tagihan Derivatif Derivative Receivable
Kewajiban Derivatif Derivative Payable
Tagihan Bersih Sebelum MRK Net amount before CRM
MRK (Mitigasi Tagihan Bersih Risiko Kredit) setelah MRK CRM (Credit Net Amount Risk after CRM Mitigation)
0
0
412.900
69.575
69.575
0
0
0
2.363.341
0
0
54.965
74.312
207.616
19.023
188.593
0
0
0
0
0
0
0
0
j. Mitigasi Risiko Kredit Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Tabel di halaman selanjutnya
j. Credit Risk Mitigation Table of Net Amount based on Risk Weight after
Credit Risk Mitigation - Bank Only
Table in the next page
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
61
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 ATMR Beban Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit | Net Amount After Credit Risk Mitigation Lainnya RWA Capital 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Others Charge (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 2,864,912 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10,557
Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total of Balance Sheet B
Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet C
Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
0
659,832
0
0
0
0
0
0
0
0
131,966
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
588,000
0
0
0
0
0
19,528,265
0
0 19,645,865
1,571,669
0
0
0
0
0
0
0
0
1,327,597
0
1,991,396
159,312
624,107
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,489,019 1,247,832
0
0
0
0
0
19,528,265
1,327,597
0 21,769,227
1,741,538
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,647,605
0
0
3,647,605
291,808 36,891
0
0
0
0
0
0
0
0
307,426
0
461,139
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,647,605
307,426
0
4,108,744
328,699
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,753
0
0
0
6,638
0
0
0
0
3,670
294
Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
35,823
0
0
35,823
2,866
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,753
0
0
0
6,638
0
35,823
0
0
39,493
3,160
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
62
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 ATMR Beban Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit | Net Amount After Credit Risk Mitigation Lainnya RWA Capital 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Others Charge (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 2.413.349 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
624.763
0
0
0
0
0
0
0
0
124.953
9.996
Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total of Balance Sheet B
Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet C
Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
100.000
0
0
0
130.000
0
20.140.656
0
0 20.225.656
1.618.052
0
0
0
0
0
0
0
0
1.005.661
0
1.508.492
120.679
873.953
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 21.859.100
1.748.727
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3.287.302
724.763
0
0
0
130.000
0
20.140.656
1.005.661
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.242.044
0
0
4.242.044
339.364
0
0
0
0
0
0
0
0
31.981
0
47.972
3.838
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.242.044
31.981
0
4.290.016
343.202
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22.085
0
0
0
2.710
0
0
0
0
5.772
462
Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
182.821
0
0
182.821
14.626
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22.085
0
0
0
2.710
0
182.821
0
0
188.593
15.088
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
63
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) A
(2) Eksposur Neraca | On Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total On Balance Sheet Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet
Table Net Amount and Credit Risk Mitigation Technique –Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Bagian Yang Tidak Bagian Yang Dijamin Dengan | Exposure Which is Secured by Dijamin Unsecured Exposure Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Cash Collateral Guarantee Credit Insurance Others (4) (5) (6) (7) (8)=(3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
Tagihan Bersih Net Amount (3) 2,864,912
0
0
0
0
2,864,912
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
659,832
0
0
0
0
659,832
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20,417,626
301,361
0
0
0
20,116,265
1,327,597
0
0
0
0
1,327,597
624,107
0
0
0
0
624,107
0
0
0
0
0
0
25,894,074
301,361
0
0
0
25,592,713
B
Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,651,480
3,875
0
0
0
3,647,605
307,426
0
0
0
0
307,426
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,958,906
3,875
0
0
0
3,955,031
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22,043
0
0
0
0
22,043
0
0
0
0
0
0
35,823
0
0
0
0
35,823
0
0
0
0
0
0
57,866 29,910,846
0 305,236
0 0
0 0
0 0
57,866 29,605,610
C
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
64
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) A
(2) Eksposur Neraca | On Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total On Balance Sheet Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Bagian Yang Tidak Bagian Yang Dijamin Dengan | Exposure Which is Secured by Dijamin Unsecured Exposure Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Cash Collateral Guarantee Credit Insurance Others (4) (5) (6) (7) (8)=(3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
Tagihan Bersih Net Amount (3) 2.413.349
0
0
0
0
2.413.349
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
624.763
0
0
0
0
624.763
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20.370.656
238.462
0
0
0
20.132.194
1.005.661
0
0
0
0
1.005.661
886.273
0
0
0
0
886.273
0
0
0
0
0
0
25.300.702
238.462
0
0
0
25.062.240
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
B
Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.242.044
56.526
0
0
0
4.185.518
31.981
0
0
0
0
31.981
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.274.025
56.526
0
0
0
4.217.499
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24.795
0
0
0
0
24.795
0
0
0
0
0
0
C
182.281
0
0
0
0
182.281
0
0
0
0
0
0
207.076 29.781.803
0 294.988
0 0
0 0
0 0
207.076 29.486.815
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
65
k. Perhitungan ATMR Risiko Kredit pendekatan Standar – Bank secara Individual Tabel Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasiona Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets Total
No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasiona Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets Total
k. Credit RWA Calculation under Standardized Approach – Bank Only Table of Asset Exposure on Balance Sheet (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 2,864,912 0 0 0
0
0
0
0
0
659,832
131,966
131,966
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20,417,626
19,947,226
19,645,865
1,327,597
1,991,396
1,991,396
612,338
0
612,338
25,882,305
22,070,588
22,381,565
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 2.413.349 0 0 0
0
0
0
0
0
624.763
124.953
124.953
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20.370.656
20.225.656
19.987.194
1.005.661
1.508.491
1.508.491
886.273
0
873.953
25.300.702
21.859.100
22.494.591
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
66
Tabel Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasiona Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims Total
No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasiona Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims Total
Table of Exposure on Commitment / Contigent liabilities in Administrative Accounts (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,651,480
3,651,480
3,647,605
307,426
461,138
461,138
3,958,906
4,112,618
4,108,743
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.242.044
4.242.044
4.185.518
31.981
47.972
47.972
4.274.025
4.290.016
4.233.490
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
67
Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan
No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasiona Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate Total
No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasiona Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate Total
Table of Counter Party Risk
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
22,043
8,391
3,670
0
0
0
35,823
35,823
35,823
57,866
44,214
39,493
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
24.795
5.772
1.561
0
0
0
182.821
182.821
182.821
207.616
188.593
184.382
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
68
Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Setelmen
No
Jenis Transaksi Type of Transaction (2)
(1) 1 Delivery versus payment Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari) a. Capital Charge 8% (5-15 days) b. Beban Modal 50% (16-30 hari) a. Capital Charge 50% (16-30 days) c. Beban Modal 75% (31-45 hari) a. Capital Charge 75% (31-45 days) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) a. Capital Charge 100% (more than 45 days) 2 Non-delivery versus payment Non-delivery versus payment Total
No
Jenis Transaksi Type of Transaction (2)
(1) 1 Delivery versus payment Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari) a. Capital Charge 8% (5-15 days) b. Beban Modal 50% (16-30 hari) a. Capital Charge 50% (16-30 days) c. Beban Modal 75% (31-45 hari) a. Capital Charge 75% (31-45 days) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) a. Capital Charge 100% (more than 45 days) 2 Non-delivery versus payment Non-delivery versus payment Total
Table of Settlement Risk
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Tagihan Bersih Faktor Pengurang Modal ATMR Setelah MRK Net Amount Capital Deduction Factor RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih Faktor Pengurang Modal ATMR Setelah MRK Net Amount Capital Deduction Factor RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
69
Tabel Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
Table of Disclosure of Securitization Exposures (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016
No
Jenis Transaksi Type of Transaction
(1) (2) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that meets the requirements 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that do not meets the requirements 3 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan Liquidity facilities that meet the requirements 4 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan Liquidity facilities that do not meet the requirements 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that meet the requirements 6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that do not meet the requierments Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia 7 mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset Securitisation exposures that are not covered by the provisions of Bank Indonesia on the principles of prudence in asset securitization for banks. Total
Faktor Pengurang Modal Capital Deduction Factor
ATMR RWA
(3)
(4) 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 No
Jenis Transaksi Type of Transaction
(1) (2) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that meets the requirements 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that do not meets the requirements 3 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan Liquidity facilities that meet the requirements 4 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan Liquidity facilities that do not meet the requirements 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that meet the requirements 6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that do not meet the requierments Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia 7 mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset Securitisation exposures that are not covered by the provisions of Bank Indonesia on the principles of prudence in asset securitization for banks. Total
Faktor Pengurang Modal Capital Deduction Factor
ATMR RWA
(3)
(4) 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
70
Tabel Pengungkapan di Unit Usaha Syariah
No (1) 1 Total Eksposur Total Exposure
No (1) 1 Total Eksposur Total Exposure
Jenis Transaksi Type of Transaction (2)
Jenis Transaksi Type of Transaction (2)
Tabel Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Jenis Transaksi Type of Transaction Total ATMR Risiko Kredit Total Credit Risk Weighted Asset Total Faktor Pengurang Modal Total Capital Deduction Factor
Jenis Transaksi Type of Transaction Total ATMR Risiko Kredit Total Credit Risk Weighted Asset Total Faktor Pengurang Modal Total Capital Deduction Factor
Table of Exposure in Sharia Unit (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Faktor Pengurang Modal ATMR Capital Deduction Factor RWA (3) (4) 0 0
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Faktor Pengurang Modal ATMR Capital Deduction Factor RWA (3) (4) 0 0
Table of Total Credit Risk (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 31 December 2016 26,529,801 0
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 31 December 2015 26.912.463 0
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
71
l. Perhitungan ATMR Risiko Pasar pendekatan Standar – Bank secara Individual Tabel Pengungkapan Risiko Pasar dengan
Menggunakan Metode Standar
No (1)
Jenis Risiko Type of Risk (2) 1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik a. Specific Risk b. Risiko Umum b. General Risk 2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *) 4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *) 5 Risiko Option Option Risk
Total
No (1)
Total
Jenis Risiko Type of Risk (2) 1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik a. Specific Risk b. Risiko Umum b. General Risk 2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *) 4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *) 5 Risiko Option Option Risk
l. Market RWA Calculation under Standardized Approach – Bank Only Table of Market Risk under the Standardized Approach (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Bank Beban Modal ATMR Capital Charge RWA (3) (4)
0
0
41,299
516,238
1,044
13,053
0
0
0
0
0
0
42,343
529,291
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Bank Beban Modal ATMR Capital Charge RWA (3) (4)
0
0
37.509
468.862
353
4.413
0
0
0
0
0
0
37.862
473.274
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
72
m. Perhitungan ATMR Risiko Operasional – Bank secara Individual
m. Operational RWA Calculation– Bank Only
Tabel Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional
Table of Operational Risk Under Basic Indicator
Approach
No
Pendekatan Yang Digunakan Approach
(1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
No
Pendekatan Yang Digunakan Approach
(1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupia h) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Pendapatan Bruto Beban Modal ATMR (Rata-rata 3 tahun terakhir)*) Gross Income Capital Charge RWA (Average of last 3 years)*) (3) (4) (5) 816,360 122,454 1,530,675
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupia h) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Pendapatan Bruto Beban Modal ATMR (Rata-rata 3 tahun terakhir)*) Gross Income Capital Charge RWA (Average of last 3 years)*) (3) (4) (5) 555.849 83.377 1.042.218
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
73
n. Profil Maturitas
n. Maturity Profile
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Bank secara Individual
Rekening Account
I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities
Table of Maturity Profile Rupiah – Bank Only
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Jatuh Tempo | Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d bln bln 12 bln > 12 bulan >3 months >6 months >12 months >1 month to 3 months to 6 months to 12 months
Tagihan Bersih Net Amount
< 1 bulan up to 1 month
7,621 215,222
7,621 215,222
-
-
-
-
101,637
101,637
-
-
-
-
1,556,221 6,714,365 589,728 9,184,794
133,958 710,142 589,728 1,758,308
349,911 1,099,640 1,449,551
244,049 511,504 755,553
52,601 1,239,258 1,291,859
775,702 3,153,821 3,929,523
2,434,684
1,445,140
839,372
102,168
48,004
-
-
-
-
-
-
-
461,073
461,073
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
250,013 3,145,770
250,013 2,156,226
839,372
102,168
48,004
-
610,179
653,385
1,243,855
3,929,523
B.
Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payavle
6,039,024
(397,918)
-
-
-
-
-
-
1,535,252 34,171 1,569,423
509,679 6,670 516,349
177,888 2,879 180,767
35,850 7,128 42,978
314,719 2,395 317,114
497,116 15,099 512,215
(1,569,423)
(516,349)
(180,767)
(42,978)
(317,114)
(512,215)
4,469,601
(914,267)
429,412
610,407
926,741
3,417,308
-
(914,267)
(484,855)
125,552
1,052,293
4,469,601
B.
Selisih tagihan dan kewajiban dalam rekening administratif Derivative Receivable - Derivative Payable Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih kumulatif | Cummulative Difference
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
74
Rekening Account
I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Jatuh Tempo | Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d bln bln 12 bln > 12 bulan >3 months >6 months >12 months >1 month to 3 months to 6 months to 12 months
Tagihan Bersih Net Amount
< 1 bulan up to 1 month
7.237 280.474
7.237 280.474
-
-
-
-
283.143
283.143
-
-
-
-
1.220.170 6.335.766 8.126.790
169.905 740.759
109.449 687.759 797.208
203.115 309.498 512.613
274.855 1.981.886 2.256.741
632.751 3.186.718 3.819.469
2.177.456
1.481.620
617.262
36.531
42.043
-
-
-
-
-
-
-
471.342
471.342
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11.386 2.660.184
11.386 1.964.348
617.262
36.531
42.043
-
5.466.606
(1.223.589)
179.946
476.082
2.214.698
3.819.469
B.
Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payavle
-
-
-
-
-
-
6.340.450 97.078 6.437.528
187.624 55.138 242.762
687.759 3.181 690.940
844.998 26.981 871.979
1.446.389 11.778 1.458.167
3.173.680 3.173.680
(6.437.528)
(242.762)
(690.940)
(871.979)
(1.458.167)
(3.173.680)
(970.922)
(1.466.351)
(510.994)
(395.897)
B.
Selisih tagihan dan kewajiban dalam rekening administratif Derivative Receivable - Derivative Payable Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih kumulatif | Cummulative Difference
-
(1.466.351) (1.977.345) (2.373.242)
756.531 (1.616.711)
645.789 (970.922)
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
75
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual
Rekening Account
I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset B. Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable B. Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payable
Table of Maturity Profile Foreign Currency – Bank Only
Tagihan Bersih Net Amount
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2016 | 31 December 2016 Jatuh Tempo | Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d 12 < 1 bulan bln bln bln > 12 bulan up to 1 month >1 month to >3 months to >6 months >12 months 6 months to 12 months 3 months
4,149 1,064,327
4,149 390,702
673,625
-
-
-
558,195
356,107
202,088
-
-
-
41,776 13,592,147 1,426,078 34,379 16,721,051
41,776 322,455 117,189 34,379 1,266,757
338,564 605,400 1,819,677
601,291 703,489 1,304,780
1,771,755 1,771,755
10,558,082 10,558,082
4,049,604
866,214
765,130
2,109,605
296,395
12,260
-
-
-
-
-
-
-
-
12,327,392 303,395 16,680,391
303,395 1,169,609
673,679 1,438,809
2,088,238 4,197,843
2,963,950 3,260,345
6,601,525 6,613,785
40,660
97,148
380,868
(2,893,063)
(1,488,590)
3,944,297
2,540,865 2,540,865
870,826 870,826
888,595 888,595
368,556
412,888
-
368,556
412,888
-
1,827,459 78,946 9,046,102
1,182,119 1,182,119
2,108,554 2,108,554
545,348 32,422 577,770
2,271,368 2,271,368
2,859,767 46,524 2,906,291
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening administratif Administrative Receivable - Administrative Payable
(6,505,237)
(311,293)
(1,219,959)
(209,214)
(1,858,480)
(2,906,291)
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
(6,464,577)
(214,145)
(839,091)
(3,102,277)
(3,347,070)
1,038,006
(214,145)
(1,053,236)
(4,155,513)
(7,502,583)
(6,464,577)
Selisih kumulatif | Cummulative Difference
-
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
76
Rekening Account
I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset B. Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable B. Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payable
Tagihan Bersih Net Amount
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Jatuh Tempo | Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d 12 < 1 bulan bln bln bln > 12 bulan up to 1 month >1 month to >3 months to >6 months >12 months 6 months to 12 months 3 months
5.073 1.020.021
5.073 882.199
-
218.878
218.878
-
3.819.135 13.805.330 771.422 422.662 20.062.521
1.035.943 163.869 225.605 422.662 2.954.229
2.783.192 442.392 154.695 3.380.279
705.873 391.122 1.234.817
2.214.994 2.214.994
10.278.202
2.940.836
2.430.695
383.457
45.573
81.111
-
137.822
-
-
10.278.202 -
-
-
-
-
-
-
-
-
11.924.025 11.828 337.347 15.214.036
11.828 137.106 2.579.629
1.102.800 84.543 1.570.800
3.239.475 44.636 3.329.684
2.412.375 71.062 2.564.548
5.169.375 -
4.848.485
374.600
1.809.479
(2.094.867)
2.540.865 2.540.865
870.826 870.826
888.595 888.595
368.556
412.888
-
368.556
412.888
-
1.827.459 78.946 9.046.102
1.182.119 1.182.119
2.108.554 2.108.554
545.348 32.422 577.770
2.271.368 2.271.368
2.859.767 46.524 2.906.291
(1.219.959)
(209.214)
(1.858.480)
(2.906.291)
(349.554)
5.169.375 5.108.827
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening administratif Administrative Receivable - Administrative Payable
(6.505.237)
(311.293)
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
(1.656.752)
63.307
589.520
(2.304.081)
(2.208.034)
2.202.536
63.307
652.827
(1.651.254)
(3.859.288)
(1.656.752)
Selisih kumulatif | Cummulative Difference
-
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
77
MANAJEMEN The Management KOMITE–KOMITE INTERNAL Peraturan Bank Indonesia no 2/27/PBI/2000 tanggal 15 Desember 2000 mengenai Bank umum menyebutkan bahwa pejabat eksekutif adalah pejabat yang mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan operasional bank serta bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Keputusan yang dibuat dan diambil atas semua kebijakan harus mendapat persetujuan dari komite yang terkait.
INTERNAL COMMITTEES Bank Indonesia regulation No 2/27/PBI/2000 dated December 15, 2000 regarding Commercial bank defines Executive Officer as any position exerting influence on bank policy and operations and is directly responsible to the Boards of Directors. Relevant committee approved decisions on policies and directions of the bank.
Komite-komite yang terdapat dalam bank adalah:
Established committees in the bank are:
i. KOMITE MANAJEMEN Komite ini bertanggung jawab atas efisiensi kinerja bank. Termasuk penelahaan secara periodik dan pengarahan operasional, personalia, serta bagian umum yang akan dibawa dan dibicarakan didalam komite. Rapat akan diadakan setiap bulan atau sesuai dengan kebutuhan.
i. MANAGEMENT COMMITTEE The committee is responsible to ensure proper and efficient bank performance running. It covers the periodical review and direction of operations, personnel and general affairs. Any matters arise during the course of operation will be brought up by appropriate members for further deliberation of the committee. The meeting will be held monthly or as often as required. The current members are: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf. - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno
Anggota komite saat ini adalah: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno ii. KOMITE ASET dan KEWAJIBAN ALCO adalah komite yang specific dibentuk dibawah IBG (International Banking Group – HO) yang bertanggung jawab dalam mengelola asset dan kewajiban bank sekaligus melaporkannya pada IBG. Beranggotakan sebagai berikut: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno
ii. ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE ALCO is a specific committee delegated by IBG to be responsible for managing bank’s assets and liabilities as well as to report to IBG through Management Committee. With the following members: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
78
iii. LOAN COMMITTEE iii. KOMITE KREDIT The main responsibility of this committee is to assess Tanggung jawab utama dari komite ini adalah and analyze all the banks’ loan portfolio, which includes mengakses dan menganalisa seluruh portofolio active and non-performing loan accounts. The meeting pinjaman dari bank termasuk baik rekening pinjaman will be held weekly and attended by members lancar maupun pinjaman bermasalah. specifically approved by Head Office. Rapat diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh anggota yang spesifik telah disetujui oleh Kantor Pusat. The current members are: Anggota komite saat ini adalah: - Chalit Tayjasanant - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Heru Purwanto - Mario Prayitno - Mario Prayitno
iv. KOMITE MANAGEMEN RESIKO Komite ini bertanggung jawab atas pemantauan penerapan kebijakan managemen resiko, memantau posisi resiko untuk setiap jenis resiko dan aktivitas fungsional serta memeriksa secara berkala mengenai managemen resiko. Rapat akan diadakan setiap bulan atau sesuai dengan kebutuhan. Anggota komite yang sekarang adalah: - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Heru Purwanto - Anwar Munaf - Mario Prayitno
iv. RISK MANAGEMENT COMMITTE The Committee is responsible to monitor the implementation of risk management strategy, composite risk position for each type and functional activity and periodically review on risk management procedure. The meeting will be held monthly basis or as often as required. The current members are: - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Heru Purwanto - Anwar Munaf - Mario Prayitno
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
79
Pejabat Eksekutif / Executives: Chalit Tayjasanant, Senior Vice President General Manager, lahir pada tanggal 24 Mei 1953, sebelum penunjukkannya pada bulan Maret 2002, beliau menjabat sebagai Pejabat Kepala Eksekutif dan Direktur Eksekutif dari Bangkok Bank Berhad, Kuala lumpur. Setelah mendapat gelar Bachelor of Science dari Michigan Technological University, dan Master of Science dari University of Dallas, beliau bergabung dengan Bangkok Bank Kantor pusat pada bulan Januari 1981
General Manager, born on May 24, 1953, before his appointment in March 2002, he was formerly Chief Executive Officer & Executive Director of Bangkok Bank Berhad, Kuala Lumpur. After receiving his Bachelor of Science from Michigan Technological University and Master of Science from University of Dallas, he joined Bangkok Bank, Head Office in January 1981.
Joko Chahjono, Senior Vice President Deputy General Manager, lahir pada tanggal 23 Maret 1962. Beliau bergabung dengan Bangkok Bank, Jakarta tahun 1989 sebagai Operation Officer. Pada tahun 2001, diangkat sebagai Vice President yang membawahi Departemen Operasional. Selanjutnya di tahun 2008, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager yang membawahi Departmen Operasional dan Supports & Services. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta pada tahun 1986.
Deputy General Manager, born on March 23, 1962, He joined Bangkok Bank, Jakarta in 1989 as Operation Officer. In 2001, he was promoted to Vice President and supervises Operation Department. Subsequently, in 2008, he was promoted to Deputy General Manager to supervise both Operations and Supports & Services Department. He obtained his Bachelor of Economics in Accounting from University of Tarumanegara, Jakarta in 1986.
Nithapong Senavongse, Vice President Deputy General Manager, lahir pada tanggal 6 Maret 1968. sebelum penunjukkannya pada bulan September 2015, beliau menjabat sebagai Vice President di Bangkok Bank Kantor Pusat, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager yang membawahi Kantor Cabang Pembantu Surabaya dan Medan. Beliau meraih gelar Bachelor of Comunication Arts dari Bangkok University di Bangkok, Thailand pada tahun 1989 dan Master of Business Administration dari Campbell University, di North Carolina, Amerika Serikat, pada tahun 1993.
Deputy General Manager, born on March 6, 1968, before his appointment in September 2015, he was formerly Vice President in Bangkok Bank, Head Office. He was promoted to Deputy General Manager to supervise both Surabaya Sub-branch and Medan Sub-branch. He obtained his Bachelor of Comunication Art from Bangkok University in Bangkok, Thailand in 1989 and Master of Business Administration from Campbell University, North Carolina in United Stated of America in 1993.
Udomsab Srirojanakul, Assisten Vice President Deputy General Manager, lahir pada tanggal 11 Agustus 1968. sebelum penunjukkannya pada bulan Juni 2012, beliau menjabat sebagai Assisten Vice President di International Branch Business Department Bangkok Bank Kantor Pusat, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager yang membawahi Departemen Managemen Risiko dan Credit Acceptance. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration dari Assumption University di Bangkok, Thailand pada tahun 1992 dan Master of Business Administration dari University of Central Oklahoma di Amerika Serikat pada tahun 1995.
Deputy General Manager, born on August 11, 1968, before her appointment in June 2012, she was formerly Assisten Vice President International Branch Business Department of Bangkok Bank, Head Office. She was promoted to Deputy General Manager to supervise both Risk Management and Credit Acceptance Department. She obtained her Bachelor of Business from Assumption University in Bangkok, Thailand in 1992 and Master of Business Administration from University of Central Oklahoma in United Stated of America in 1995.
Lily Darmawati Eman, Vice President Head of Operations, lahir pada tanggal 17 Maret 1964, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 1986 dimulai dari bagian Credit Administration dan menjadi kepala Customer Services pada tahun 2004. Di angkat sebagai Asisstant Vice president di tahun 2007. Selanjutnya, di
Head of Operations, born on March 17, 1964, joined with Bangkok Bank since 1986. In the beginning, she started her career in Credit Administation unit, and became Head of Customer Services in 2004. She was promoted to Asisstant Vice President in 2007. Next, in 2008, she was promoted to LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
80
tahun 2008, beliau di promosikan menjadi Vice President yang mengepalai Operations Department. Beliau memperoleh gelar Sarjana Muda dalam bidang Ilmu Kesekretarisan dari Akademi Sekretaris LPK Tarakanita di tahun 1986 dan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia di tahun 1995.
Vice President of Operations Department. She obtained her diploma degree in Secretrarial Knowledge from LPK Tarakanita College in 1986 and Bachelor of Economics in Financial Management from University of Indonesia in 1995.
Michael Anthony Kosman, Vice President Head of Marketing, lahir pada tanggal 17 April 1969, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2006 dimulai sebagai Marketing Officer dan menjadi Vice President /Head of Marketing pada tahun 2009. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science dalam bidang Accounting dari Rutger’s State University of New Jersey (AS) dan Master in Business Administration dalam bidang Keuangan dari ST. John’s University di New York (AS).
Head of Marketing, born on April 17, 1969, joined with Bangkok Bank since 2006. In the beginning, he started his career as a Marketing Officer, and became Head of Marketing in 2009. He obtained his Bachelor of Science in Accounting from Rutger’s State University of New Jersey (USA) and Master in Business Administration major in Finance from Saint John’s University in New York (USA).
Anwar Munaf, Assistant Vice President Direktur Kepatuhan, lahir pada tanggal 20 April 1959, bergabung dengan Bangkok Bank, Jakarta tahun 1989 dimulai dari posisi akunting supervisor hingga Kepala bagian ekspor impor. Pada tahun 2002 diangkat sebagai Assistant Vice President, membawahi departemen budget dan planning. Dan sejak 14 November 2005 ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta pada tahun 1986.
Compliance Director, born on April 20, 1959, he joined Bangkok Bank Jakarta in 1989 started from Accounting Supervisor to Head to Bills department. In 2002, he was promoted to Assistant Vice President and supervises Budget and Planning Department. And starting November 14, 2005 he was appointed to take position as Compliance Officer. He obtained his bachelor of Economics in Accounting from Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta in 1986.
Louis Chandra, Assistant Vice President Head of Budget & Planning and SWIFT & Settlement, lahir pada tanggal 08 December 1977, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2007 dan sekarang ini menjabat sebagai Assistant Vice President. Beliau memperoleh pengalaman di bidang akuntansi dan audit dari Deloitte Accounting Firm dan berbagai program pelatihan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari City University of New York (AS) di tahun 2003.
Head of Budget & Planning and SWIFT & Settlement, born on December 08, 1977, joined with Bangkok Bank since 2007, and hold a position as Assitant Vice president. He obtained accounting and auditing experiences from Deloitte Accounting Firm and various training programs. He obtained Bachelor of Business Administration from City University of New York (U.S.A) in 2003.
Mario Prayitno, Assistant Vice President Head of Audit and Control, lahir pada tanggal 28 April 1979, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2005 dan sekarang ini menjabat sebagai Assistant Vice President. Beliau memperoleh pengalaman di bidang akuntansi dan audit dari Arthur Andersen auditing Firm and Public Accountant Drs. J. Tanzil & Co., dan berbagai program pelatihan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya di tahun 2001.
Head of Audit and Control, born on April 28, 1979, joined with Bangkok Bank since 2005, and hold a position as Assitant Vice president. He obtained accounting and auditing experiences from Arthur Andersen auditing Firm and Public Accountant Drs. J. Tanzil & Co and various training programs. He obtained Bachelor of Economy from University of Atma Jaya in 2001.
Budi Trikarso, Assistant Vice President Head of Bills, lahir pada tanggal 21 Maret 1966, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2007 sebagai Head of Bills. Beliau memperoleh gelar Diploma dalam bidang Managemen Keuangan dan Perbankan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas di Jakarta, Indonesia.
Head of Bills, born on March 21, 1966, joined with Bangkok Bank since 2007, he started his career as a Head of Bills. He obtained his Diploma of Financial Management and Banking from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas in Jakarta, Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
81
Heru Purwanto, Assistant Vice President Head of Treasury, lahir pada tanggal 15 Juni 1975, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2010 dimulai sebagai Senior Dealer dan menjadi Head of Treasury pada November 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Business Administration dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi di Malang, Indonesia
Head of Treasury, born on June 15, 1975, joined with Bangkok Bank since 2010. In the beginning, he started his career as a Senior Dealer, and became Head of Treasury in November 2010. He obtained his Bachelor of Business Administration from Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi in Malang, Indonesia.
Ridwan Martawidjaja, Assistant Vice President Head of Credit Acceptance Unit, lahir pada tanggal 3 Juli 1978, bergabung dengan Bangkok Bank Jakarta sejak tahun 2008. Beliau memulai karirnya dengan menjadi Credit Acceptance Unit Officer, dan kemudian menjadi Head of Credit Acceptance Unit pada bulan Februari 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana Managmen Keuangan dari Universitas Curtin di Perth, Australia pada tahun 2000.
Head of Credit Acceptance Unit, born on July 03, 1978, joined with Bangkok Bank Jakarta since 2008. In the beginning, he started his career as a Credit Acceptance Unit Officer, and become Head of Credit Acceptance Unit in February 2010. He obtained his Bachelor of Commerce majoring in Finance from Curtin University in Perth, Australia in 2000.
Benjaporn Wongwatana, Assistant Vice President Head of Human Resources and General Administration, lahir pada tanggal 10 Januari 1967, memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1996, bergabung dengan Bangkok Bank Jakarta pada bulan Mei 2010, dan menjabat sebagai Assistant Vice President. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Chulalongkorn di Bangkok, Thailand pada tahun 1988, memperoleh gelar Master of Science in Administration dari Universitas Boston di Boston, USA pada tahun 1992 and Master Bisnis Administrasi Keuangan dari Universitas Suffolk di Boston, USA pada tahun 1993.
Head of Human Resources and General Administration, born on January 10, 1967, gained Indonesia citizenship in 1996, joined with Bangkok Bank Jakarta in May 2010, and hold a position as Assistant Vice President. She obtained her Bachelor of Art majoring in Accounting Theory from Chulalongkorn University in Bangkok, Thailand in 1988, Master of Science in Administration majoring in Organizational Policy from Boston University in Boston, USA in 1992 and Master of Business Administration majoring in Finance from Suffolk University in Boston, USA in 1993.
Joko Susanto, Chief Officer Head of Support and Services, lahir pada tanggal 22 Maret 1985, bergabung dengan Bangkok Bank pada Desember 2011 sebagai Accounting Officer dan menjadi Head of Support and Services pada tahun 2013. Beliau memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik kejuruan Akuntansi Perpajakan dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia di Jakarta, Indonesia.
Head of Support and Services, born on March 22, 1985, joined with Bangkok Bank in December 2011 as an Accounting Unit Officer and become as Head of Support and Services in 2013. He obtained his Bachelor of Public Administration majoring in Tax Accounting from Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia in Jakarta, Indonesia.
Zainal Karnadi, Chief Officer Sub-branch Manager, lahir pada tanggal 24 Maret 1970, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2012 dimulai sebagai Sub-branch Manager cabang Surabaya pada Februarit 2012. Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum Bisnis dari Universitas Airlangga di Surabaya, Indonesia
Sub-branch Manager, born on March 24, 1970, joined with Bangkok Bank since 2012. In the beginning, he started his career as a Sub-branch Manager of Surabaya Sub-branch in February 2012. He obtained his Bachelor of Commercial Law from Airlangga University in Surabaya, Indonesia
Hartono, Chief Officer Sub-branch Manager, lahir pada tanggal 19 November 1979, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2013 dimulai sebagai Sub-branch Manager cabang Medan pada Oktober 2013. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Managemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan di Medan, Indonesia
Sub-branch Manager, born on June 15, 1975, joined with Bangkok Bank since 2013. In the beginning, he started his career as a Sub-branch Manager of Medan Sub-branch in October 2013. He obtained his Bachelor of Business Management from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonimi Harapan in Medan, Indonesia.
*****
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
82
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
83
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED – CABANG JAKARTA/JAKARTA BRANCH LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED – CABANG JAKARTA DAFTAR ISI
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED – JAKARTA BRANCH TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN – Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016
FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended December 31, 2016
Laporan Posisi Keuangan
1
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Akun Kantor Pusat
4
Statement of Changes in Head Office Account
Laporan Arus Kas
5
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2016 31 Desember/ December 31, 2016 Rp
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 709.311.780 pada tanggal 31 Desember 2016 dan Rp 589.793.104 pada 31 Desember 2015 Tersedia untuk dijual Jumlah Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 78.778.429.674 pada 31 Desember 2016 dan Rp 55.789.977.323 pada 31 Desember 2015 Tagihan Derivatif Pihak ketiga Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.341.345.051.888 pada 31 Desember 2016 dan Rp 967.504.846.950 pada 31 Desember 2015 Jumlah Piutang Bunga Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 38.712.430.495 pada 31 Desember 2016 dan Rp 32.336.556.259 pada 31 Desember 2015 Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain JUMLAH ASET
ASSETS 11.769.530.707
5
12.319.799.405
605.924.079.329
6
677.164.109.077
65.181.507.578 22.789.011.815 87.970.519.393
1.310.525.000.000 1.310.525.000.000
7 32
8 32
9.136.117.108 68.193.464.975 77.329.582.083
1.347.299.104.483
10
3.862.795.122
904.102.360.843 293.764.776.380 1.197.867.137.223
Securities Held-to-maturity - net of allowance for impairment losses of Rp 709,311,780 as of December 31, 2016 and Rp 589,793,104 as of December 31, 2015 Available-for-sale Total
1.237.509.402.195
Acceptances Receivable - net of allowance for impairment losses of Rp 78,778,429,674 as of December 31, 2016 and Rp 55,789,977,323 as of December 31, 2015
128.684.962.538 12 32
19.169.132.121.030 19.172.994.916.152 73.735.158.734
4.072.288.628
19.169.519.760.592 19.173.592.049.220 13,32
Loans Related parties Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 1,341,345,051,888 as of December 31, 2016 and Rp 967,504,846,950 as of December 31, 2015 Total Interest Receivable Premises and Equipment - net of accumulated depreciation of Rp 38,712,430,495 as of December 31, 2016 and Rp 32,336,556,259 as of December 31, 2015
14
96.196.740.890
392.343.907.428
29
285.609.268.458
62.469.228.429
15
60.546.116.155 24.517.014.742.881
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Derivatives Receivable Third parties
49.545.575.637
92.368.231.383
24.768.633.957.262
Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties Total
413.550.000.000 1.107.100.000.000 1.520.650.000.000
11 34.408.843.680
Demand Deposits with Bank Indonesia
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Related parties Third parties Total
9
1.126.359.110.740 450.466.326.804 1.576.825.437.544
Cash
Deferred Tax Assets Other Assets TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-1-
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 - Lanjutan
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2016 - Continued 31 Desember/ December 31, 2016 Rp
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
LIABILITAS DAN AKUN KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
15.116.338
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
10.772.505.861 5.028.572.070.929 5.039.344.576.790
Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
676.745.697.763 460.000.000.000 1.136.745.697.763
Liabilitas Akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
1.591.267.557 1.424.486.266.600 1.426.077.534.157
Liabilitas Derivatif Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Utang Pajak
18.629.326.546 32.596.730.730 51.226.057.276
16 17 32
18 32
10 32
11 32
900.688
9.259.822.219 5.109.051.533.015 5.118.311.355.234
11.906.781.149 690.560.000.000 702.466.781.149
2.871.315.154 1.290.428.064.364 1.293.299.379.518
Liabilities Due Immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total Acceptances Payable Related parties Third parties Total
71.651.521.860 74.312.851.480 145.964.373.340
Derivatives Payable Related parties Third parties Total Taxes Payable
182.567.513.267
19
250.316.008.058
Biaya Masih Harus Dibayar
28.327.205.666
20,32
25.046.609.522
Accrued Expenses
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
19.456.490.000
28
15.394.535.000
Post-employment Benefits Obligation
355.651.665.538
21
276.475.968.069
Liabilitas Lain-lain Dana Usaha yang Dinyatakan
11.653.712.500.000
JUMLAH LIABILITAS
19.893.124.356.795
22,32
11.924.025.000.000
Declared Working Capital Funds
19.751.300.910.578
TOTAL LIABILITIES
AKUN KANTOR PUSAT Dana dari Kantor Pusat Penghasilan Komprehensif Lain
Other Liabilities
HEAD OFFICE ACCOUNT 3.690.957.180.000
23
(7.546.645.612)
Laba Belum Ditransfer
1.192.099.066.079
JUMLAH AKUN KANTOR PUSAT JUMLAH LIABILITAS DAN AKUN KANTOR PUSAT
3.690.957.180.000 (7.076.656.074)
23
Head Office Contribution Fund Other Comprehensive Income
1.081.833.308.377
Unremitted Earnings
4.875.509.600.467
4.765.713.832.303
TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT
24.768.633.957.262
24.517.014.742.881
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-2-
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
2016 Rp PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga
1.562.384.014.340 317.517.749.248
Pendapatan Bunga - Bersih
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016
Catatan/ Notes
2015 Rp
1.365.588.226.643 356.866.271.257
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest revenues Interest expenses
1.244.866.265.092
1.008.721.955.386
Interest Revenues - Net
24,32 25,32
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya - bersih Keuntungan (kerugian) transaksi mata uang asing - bersih Pendapatan lain-lain - bersih
33.272.816.995
24.272.201.781
(34.189.874.321) 2.517.536.785
42.720.804.978 3.082.729.053
OTHER OPERATING REVENUES Other commissions and fees - net Gains (losses) on foreign exchange transactions - net Other revenues - net
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
1.600.479.459
70.075.735.812
Total Other Operating Revenues
BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI Efek-efek Tagihan akseptasi Kredit
132.889.031 23.840.347.902 391.451.323.432
Jumlah Kerugian Penurunan Nilai
415.424.560.365
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban personalia Beban umum dan administrasi
47.534.383.556 64.579.474.032
9 10 12
26,32 27,32
589.793.104 18.211.160.780 375.265.831.134
PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES Securities Acceptances receivable Loans
394.066.785.018
Total Provision for Impairment Losses
43.726.561.689 62.164.123.774
OTHER OPERATING EXPENSES Personnel expenses General and administration expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya
112.113.857.588
105.890.685.463
Total Other Operating Expenses
PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH
718.928.326.598
578.840.220.717
OPERATING REVENUES - NET
PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL BERSIH
(5.740.098.527)
LABA SEBELUM PAJAK
713.188.228.071
BEBAN PAJAK
299.527.470.190
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
413.660.757.881
3.338.349.489
29
582.178.570.206
INCOME BEFORE TAX
245.861.655.039
TAX EXPENSE
336.316.915.167
NET INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Subjumlah
NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) NET
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss (1.269.943.000)
28
(7.226.172.000)
507.977.200 (761.965.800)
29
2.890.468.800 (4.335.703.200)
Remeasurement to defined benefit obligation Income tax relating to item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Subtotal
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Subjumlah
486.627.102
9
(6.311.213.980)
(194.650.840) 291.976.262
29
2.524.485.592 (3.786.728.388)
Item that will be reclassified subsequently to profit or loss Changes in fair value of AFS securities Income tax relating to item that will be reclassified subsequently to profit or loss Subtotal
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
(469.989.538)
(8.122.431.588)
TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR AFTER TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
413.190.768.343
328.194.483.579
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
9,28
23
9,28
23
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Saldo 31 Desember 2016
Penghasilan komprehensif lain - setelah pajak Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak
Laba bersih tahun berjalan
Transfer laba ke Kantor Pusat
Saldo 31 Desember 2015
Penghasilan komprehensif lain - setelah pajak Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak
Laba bersih tahun berjalan
Transfer laba ke Kantor Pusat
Saldo 1 Januari 2015
Catatan/ Notes
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED - CABANG JAKARTA LAPORAN PERUBAHAN AKUN KANTOR PUSAT UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
(8.122.431.588)
-
(469.989.538)
-
-4-
(7.546.645.612)
291.976.262
-
3.690.957.180.000
(761.965.800)
-
-
-
-
-
(7.076.656.074)
(3.786.728.388)
-
3.690.957.180.000
(4.335.703.200)
-
-
1.045.775.514
Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income Rp
-
-
-
3.690.957.180.000
Dana dari Kantor Pusat/ Head Office contribution fund Rp
1.192.099.066.079
-
-
-
413.660.757.881
(303.395.000.179)
1.081.833.308.377
-
-
-
336.316.915.167
(251.235.976.200)
996.752.369.410
Saldo laba belum ditransfer/ Unremitted earnings Rp
Balance as of December 31, 2016
Total other comprehensive income - after tax
Changes in fair value of AFS securities
Other comprehensive income - after tax Remeasurement to defined benefit obligation
Net income for the year
Remitted earnings to Head Office
Balance as of December 31, 2015
Total other comprehensive income - after tax
Changes in fair value of AFS securities
Other comprehensive income - after tax Remeasurement to defined benefit obligation
Net income for the year
Remitted earnings to Head Office
Balance as of January 1, 2015
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
4.875.509.600.467
(469.989.538)
291.976.262
(761.965.800)
413.660.757.881
(303.395.000.179)
4.765.713.832.303
(8.122.431.588)
(3.786.728.388)
(4.335.703.200)
336.316.915.167
(251.235.976.200)
4.688.755.324.924
Jumlah akun Kantor Pusat/ Total Head Office account Rp
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED - JAKARTA BRANCH STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016
2016 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Penyusutan aset tetap Amortisasi aset tak berwujud Beban imbalan pasca kerja Penyisihan kerugian penurunan nilai (Keuntungan) kerugian selisih kurs yang belum direalisasi Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tagihan derivatif Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang pajak Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Kas dari kegiatan operasi Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran imbalan pasca kerja dan kontribusi Bunga yang diterima Bunga yang dibayar Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2015 Rp
(288.788.884.400)
1.281.841.362.112
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments for: Interest revenues Interest expenses Depreciation of premises and equipment Amortization of intangible assets Post-employment benefits expense Provision for impairment losses Unrealized (gains) losses from foreign exchange
(390.428.888.349)
1.261.371.114.088
Operating Cash Flows before Changes Working Capital
713.188.228.071
582.178.570.206
(1.562.384.014.340) 317.517.749.248 6.375.874.236 180.462.471 8.057.136.000 415.424.560.365
(1.365.588.226.643) 356.866.271.257 4.925.397.729 327.835.409 6.753.119.000 394.066.785.018
94.276.118.858 (373.243.071.870) (2.103.574.745)
900.000.000.000 (105.089.220.544) (4.626.874.262.363) 2.338.576.569
14.215.650 (78.966.778.444) 434.278.916.614 (94.738.316.064) 9.268.507.404 (1.424.162.167) (222.949.359.710)
(10.877.660) 697.222.070.930 (444.738.474.793) 116.060.568.085 (1.258.228.586) 1.736.268.167 (150.977.194.219)
(626.016.392.823)
(2.350.219.660.326)
(483.765.738.457) (5.265.124.000) 1.538.194.431.243 (312.812.990.937)
(364.049.716.837) (4.750.428.000) 1.374.810.635.192 (356.241.105.310)
110.334.185.026
(1.700.450.275.281)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Decrease (increase) in operating assets Placements with Bank Indonesia and other banks Derivatives receivable Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Derivatives payable Taxes payable Accrued expenses Other liabilities Cash generated from operations Payment of corporate income tax Payment of employee benefits and contribution Interest received Interest paid
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 - Lanjutan
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 - Continued
2016 Rp
2015 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Efek-efek Perolehan aset tetap
(379.061.181.433) (2.547.364.729)
273.212.186.669 (5.970.559.414)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Securities Acquisition of premises and equipment
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(381.608.546.162)
267.241.627.255
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(271.274.361.136)
(1.433.208.648.026)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.287.463.490.565
3.720.672.138.591
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.016.189.129.429
2.287.463.490.565
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
11.769.530.707 605.924.079.329 87.970.519.393
12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083
1.310.525.000.000
1.520.650.000.000
2.016.189.129.429
2.287.463.490.565
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Total
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
UMUM
1.
GENERAL
Bangkok Bank Public Company Limited – Cabang Jakarta (Cabang) adalah kantor cabang Bangkok Bank Public Company Limited yang didirikan di Bangkok, Thailand. Cabang melakukan kegiatan usahanya sejak bulan Juli 1968 berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 14 tahun 1967 sebagaimana telah diperbaharui.
Bangkok Bank Public Company Limited - Jakarta Branch (the Branch) is a branch office of Bangkok Bank Public Company Limited (Head Office), incorporated in Bangkok, Thailand. The Branch has been operating since July 1968 under the framework of Banking Law No. 14 of 1967 as amended.
Cabang memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usahanya dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. D.15.6.3.26 pada tanggal 21 Juni 1968. Sesuai surat keputusan Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR tanggal 22 Juni 1968, ditetapkan status Cabang sebagai bank devisa.
The Branch obtained its license as a general bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through his decree No. D.15.6.3.26 dated June 21, 1968. Pursuant to Bank Indonesia’s Decree No. 4/12/KEP.DIR dated June 22, 1968, the Branch obtained an approval for its status as a foreign exchange bank.
Cabang merupakan bagian dari Bangkok Bank Public Company Limited dan tidak mempunyai status hukum atau keberadaan yang terpisah.
The Branch is part of Bangkok Bank Public Company Limited and has no separate legal status or existence.
Sesuai dengan Klausa 3 Anggaran Dasar Kantor Pusat, ruang lingkup kegiatan Cabang adalah menjalankan usaha bank komersial termasuk usaha lainnya yang terkait dengan bank.
According to Clause 3 of the Head Office’s Memorandum of Association, the scope of its activity is to carry on commercial banking business as well as businesses related or incidential to banking.
Cabang berdomisili di Jakarta dengan alamat di Jl. M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. Cabang memiliki sub-cabang yang berlokasi di Surabaya dan Medan. Jumlah karyawan Cabang masing-masing adalah 85 dan 88 orang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Branch is domiciled in Jakarta and is located at Jl. M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. The Branch has sub-branches which are located in Surabaya and Medan. The Branch has a total of 85 and 88 employees as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Manajemen Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari:
The Branch management as of December 31, 2016 and 2015:
Manajer Umum Wakil Manajer Umum
Direktur Kepatuhan
2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Chalit Tayjasanant Joko Chahjono Udomsab Srirojanakul Nithapong Senavongse Anwar Munaf
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Cabang telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016.
-7-
General Manager Deputy General Manager
Compliance Director
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) a.
Standards effective in the current year
In the current year, the Branch has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2016.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya:
b.
The application of the following amendments, and intepretation to standards have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year financial statements:
x Amandemen PSAK 7, Pengungkapan pihak-pihak berelasi x Amandemen PSAK 16, Aset Tetap
x
x Amandemen PSAK 19, Aset Tak Berwujud x Amandemen PSAK 24, Imbalan Kerja
x
x Amandemen PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan x Amandemen PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar x ISAK 30, Pungutan
x
x
x
x x
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b. Standards and interpretations in issued not yet adopted
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are:
x
x
PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative
x
ISAK 31: Scope Interpretation PSAK 13: Investment property.
x
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are:
x x
x x
PSAK 69: Agrikultur Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif
IKHTISAR PENTING
a.
of
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mengevaluasi dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan.
3.
Amendments to PSAK 7, Related Party Disclosures Amendments to PSAK 16, Property, Plant and Equipment Amendments to PSAK 19, Intangible Assets Amendments to PSAK 24, Employee Benefits Amendments PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors Amendments to PSAK 68, Fair Value Measurement ISAK 30, Levies
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
Pernyataan Kepatuhan
As of issuance of financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a.
Laporan keuangan Cabang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
-8-
PSAK 69: Agriculture Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants
Statement of Compliance The Branch’s financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
c.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan Cabang adalah biaya historis, kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.
The Branch’s financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain properties and financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalent consists of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
c.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Laporan keuangan Cabang diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan dan laporan posisi keuangan Cabang disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Cabang dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan.
The financial statements of the Branch are measured and presented in the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). The financial statements and the statement of financial position of the Branch are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Branch and the presentation currency for the financial statements.
Dalam penyusunan laporan keuangan Cabang, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.
In preparing the financial statements of the Branch, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M Western Indonesian Time to reflect the prevailing exchange rate at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. Nonmonetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Nonmonetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise.
-9-
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Cabang (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Branch (the reporting entity):
a.
a.
Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i.
b.
memiliki pengendalian pengendalian bersama pelapor;
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
atau entitas
i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting entity; or
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).
i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
- 10 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.
viii. The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.
Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan sebagai berikut:
The Branch’s financial assets are classified as follows:
x x x x
Cabang
diklasifikasikan
x x x x
Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Held-to-maturity Available-for-sale (AFS) Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading, if:
x
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
x
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or
x
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
x
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profittaking; or
- 11 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) x
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
x
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
x
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
x
such designation eliminates or significantly reduces an inconsistent measurement or recognition that would otherwise arise; or
x
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang Cabang tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak berelasi), misalnya direksi dan Chief Excecutive Officer.
x
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Branch is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity’s board of directors and Chief Executive Officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 38.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss is recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 38.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Cabang mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Branch has positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-tomaturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, heldto-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale (AFS)
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Financial assets that are not classified as heldto-maturity, measured at fair value through profit or loss, or loans and receivables, are classified as available-for-sale. Available-forsale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction cost. Subsequently, available-forsale financial assets are measured at fair value.
- 12 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for shortterm receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
- 13 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
x
x
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
x
default or delinquency in interest or principal payments; or
x
it is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
x x
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Cabang atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan tidak tertagihnya piutang.
For loans and receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Branch’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Jumlah tercatat aset keuangan dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali pinjaman yang diberikan dan piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets, with the exception of loans and receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income.
- 14 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and its decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income are not reversed through statements of profit or loss and other comprehensive income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Cabang menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Cabang mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Cabang tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Cabang mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Cabang memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Cabang masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Branch derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Branch neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Branch recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Branch retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Branch continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
- 15 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Cabang masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Cabang mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g. when the Branch retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Branch allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
f.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as liabilities or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Cabang diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Branch are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Cabang setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Branch after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either at FVTPL or at amortized cost.
Liabilitas Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
x
dimiliki
untuk
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
- 16 -
x
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
x
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
x
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
x
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
x
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
x
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
x
such designation eliminates or significantly reduces an inconsistent measurement or recognition that would otherwise arise; or
x
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang Cabang tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak berelasi), misalnya direksi dan Chief Excecutive Officer.
x
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Branch is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity’s board of directors and Chief Executive Officer.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 38.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 38.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Selanjutnya, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
- 17 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Cabang menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Cabang telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Branch derecognizes financial liabilities when, and only when, the Branch’s obligations are discharged, cancelled or expired. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Nilai Wajar
g.
Fair Value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Bank takes into account the characteristics of the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date.
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Cabang melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Branch measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy:
x
Tingkat 1, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
x
Level 1, fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
x
Tingkat 2, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
x
Level 2, fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. deviation from prices).
x
Tingkat 3, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
x
Level 3, fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
- 18 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) h.
i.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
h.
Reclassifications of Financial Instruments
Reklasifikasi aset keuangan
Reclassifications of financial assets
Cabang tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL setelah pengukuran awal. Cabang hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Cabang memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Branch is not allowed to reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Branch only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Branch has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, which on the date of reclassification become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi liabilitas keuangan
Reclassification of financial liabilities
Cabang tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Branch is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan, jika dan hanya jika, Cabang:
Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the financial statements, when and only when, the Branch:
x
x
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
x
intends either to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.
x
j.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
- 19 -
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3h. k.
l.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
k.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3h.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h.
Efek-efek
l.
Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
Securities are classified as held-to-maturity and available-for-sale.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3h.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3h.
m. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
n.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h.
m. Acceptances Receivable and Payable
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Acceptances receivable are classified as loans and receivables.
Liabilitas akseptasi diklasifikasi dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Acceptances payable are classified financial liabilities at amortized cost.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi dibahas pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3h.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable are discussed in Notes 3e, 3f, 3g and 3h.
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
n.
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).
- 20 -
as
Derivatives Receivable and Payable Derivative receivables and payables are classified as fair value through profit or loss (FVTPL).
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal pelaporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan (Catatan 3e, 3f dan 3g). o.
p.
Kredit
Derivative receivables and payables are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts which are not entered into for hedge purposes. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date. The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized as profit or loss for the year (Notes 3e, 3f and 3g).
o.
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3h.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3h.
Kredit Direstrukturisasi
p.
Bila memungkinkan, Cabang berusaha untuk merestrukturisasi kredit daripada mengambil kepemilikan agunan. Hal ini mungkin meliputi perpanjangan pembayaran dan perjanjian kondisi kredit baru. Setelah syarat-syarat telah dinegosiasi ulang, kredit tidak lagi dianggap jatuh tempo. Manajemen terus-menerus mereview kredit direstrukturisasi untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa mendatang kemungkinan besar terjadi. Kredit terus menjadi subjek penilaian penurunan nilai secara individual atau kolektif yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari kredit tersebut. Perbedaan antara nilai tercatat kredit awal dan nilai sekarang dari arus kas direstrukturisasi, didiskontokan pada suku bunga efektif awal, diakui dalam cadangan kredit dan kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. q.
Loans
Aset Tetap
Where possible, the Branch seeks to restructure loans rather than to take possession of collateral. This may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions. Once the terms have been renegotiated, the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews the restructured loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan’s original effective interest rate. The difference between the recorded value of the original loan and the present value of the restructured cash flows, discounted at the original effective interest rate, is recognized in allowance for credit and impairment losses in the statement of profit or loss and other comprehensive income. q.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
- 21 -
Restructured Loans
Premises and Equipment Premises and equipment held for use in the supply of goods and services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), sedangkan aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan tarif sebagai berikut:
Building is depreciated using straight-line method, while other premises and equipment item are depreciated using double-declining balance method based on the following rates:
Persentase/ Percentage Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor
r.
5% - 10% 25% - 50% 25% - 50% 25%
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
biaya
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset Tak Berwujud
r.
Aset tak berwujud terdiri dari perangkat lunak dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) dengan menggunakan tarif 50%. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir tahun. s.
Buildings Office equipment Furniture and fixtures Motor vehicles
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Intangible assets consist of software which is stated at cost less accumulated amortization. Amortization is recognized in profit or loss using double-declining balance method based on 50% rate. The estimated useful lives, residual values and amortization method are reviewed at each year end. s.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Cabang menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Cabang akan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
- 22 -
Intangible Assets
Impairment of Non-Financial Asset At the end of each reporting period, the Branch reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Branch estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
t.
u.
v.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Simpanan
t.
Deposits
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dibahas pada Catatan 3f dan 3g.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f and 3g.
Simpanan dari Bank Lain
u.
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain dibahas pada Catatan 3f dan 3g.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, fair value and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f and 3g.
Pinjaman yang Diterima
v.
Borrowings
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Borrowings are classified as financial liabilities at amortized cost.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan pinjaman yang diterima dibahas pada Catatan 3f dan 3g.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, fair value and derecognition of borrowings are discussed in Notes 3f and 3g.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
w. Recognition of Interest Revenues and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f).
Interest revenues and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method (Notes 3e and 3f).
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest revenues and expense recognized in the financial statement includes interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
- 23 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) x.
y.
z.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
x.
Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred transaction cost which directly attributable to the financial instruments and amortized over the periods of the related financial instruments using the effective interest rate method.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Cabang diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Branch are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
Sewa
y.
Lease
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Imbalan Pasca Kerja
z.
Post-employment Benefits
Cabang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap lokal yang dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank Cabang Jakarta (DPBB). Jumlah kontribusi merupakan kontribusi Cabang yang dihitung secara aktuaria.
The Branch established defined benefit pension plan covering local permanent employees which is managed by Dana Pensiun Bangkok Bank - Jakarta Branch (DPBB). Total contributions represent the Branch’s contributions computed on an actuarial basis.
Aset dari program pensiun manfaat pasti Cabang dikelola oleh DPBB yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 tanggal 3 Maret 1992.
The establishment of the Branch’s DPBB was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. KEP-127/M/BW/1992 dated March 3, 1992.
- 24 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Cabang juga memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan ketentuan Dana Pensiun dan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 (UUTK), mana yang lebih tinggi, dan tunjangan pensiun sesuai dengan peraturan Cabang.
The Branch also provides post-employment benefits based on Dana Pension’s policy and the requirement of Labor Law No. 13 year 2003 (LL), whichever is higher as well as pension allowance in accordance with the Branch’s policy.
Beban pensiun untuk karyawan Cabang yang bukan merupakan anggota DPBB juga dihitung oleh aktuaris berdasarkan UUTK dan peraturan Cabang.
Pension costs for the Branch’s employees who are not members of DPBB are also computed by the actuary based on labor law and Branch’s policy.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected immediately in a separate line item in other comprehensive income under equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:
x
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)
x
x x
Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali
x x
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Cabang. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program. aa. Pajak Penghasilan
Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements). Net interest expense or income. Remeasurement
The retirement benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the actual deficit or surplus in the Branch’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans. aa. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- 25 -
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara yang Cabang ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflect the consequences that would follow from the manner in which the Branch expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Cabang yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Branch intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
- 26 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 4.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Cabang, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Branch accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgement in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Cabang dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Below are the critical judgements, apart from those involving estimations, that the managements have made in the process of applying the Branch accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Cabang yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Cabang dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diungkapkan dalam Catatan 9.
The management has reviewed the Branch’s heldto-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and has confirmed the Branch’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and its carrying amounts of the held-to-maturity financial assets are disclosed in Note 9.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period are discussed below:
dalam
- 27 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rugi Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment Loss on Financial Assets
Cabang menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti objektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang.
The Branch assesses its financial assets at each reporting date. In determining whether the impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti objektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
Cabang melakukan penilaian terhadap penurunan nilai secara individual, yaitu dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
The Branch performs assessment of the impairment amounts individually, which is made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.
- 28 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manfaat Karyawan
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Cabang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di periode berjalan. Walaupun asumsi Cabang dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Cabang.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Branch assumptions will affect the amount of costs and liabilities recognized in the current period. Although the assumptions used by the Branch are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Branch’s post-employment benefits liability.
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja Cabang diungkapkan dalam Catatan 28.
The present values of the post-employment benefits obligation of the Branch are disclosed in Note 28.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Premises and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Cabang ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Branch’s premises and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan mengurangi nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14.
The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 14.
Penilaian Instrumen Keuangan
Valuation of Financial Instruments
Seperti dijelaskan dalam Catatan 38, Cabang menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 38 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan.
As described in Note 38, the Branch uses valuation techniques that may include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 38 provide the detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments.
Manajemen berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.
The management believes that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.
- 29 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
KAS
5.
CASH
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Rupiah Mata uang asing Jumlah
6.
7.622.870.673 4.146.660.034
7.238.282.570 5.081.516.835
11.769.530.707
12.319.799.405
GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
Rupiah Foreign currencies Total
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
31 Desember/December 31, 2016 Jumlah/Total Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat
215.221.579.329 390.702.500.000
Jumlah
605.924.079.329
2015 GWM primer/ Primary GWM % 7,19 10,56
Jumlah/Total Rp 208.474.109.077 468.690.000.000 677.164.109.077
GWM primer/ Primary GWM % 7,89 10,00
Rupiah US Dollar Total
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 dan perubahannya PBI No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015, PBI No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum konvensional, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 6,5% dan 7,5% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta GWM Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LFR bank dan LFR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 and its amendments PBI No. 17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015, PBI No. 18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016 regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) in Rupiah and foreign currencies for Commercial Banks, each bank in Indonesia is required to have a minimum demand deposit balance in Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 6.5% and 7.5% as of December 31, 2016 and 2015 and the Secondary GWM which is set at 4% as of December 31, 2016 and 2015, respectively and GWM Loan to Funding Ratio (LFR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LFR and target LFR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in United States Dollar is set at 8% as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, GWM sekunder Cabang yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 14,06% dan 6,06%.
As of December 31, 2016 and 2015, the Branch’s secondary statutory reserve which consists of Bank Indonesia Certificate (SBI) and Indonesian Government Bonds were 14.06% and 6.06%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Cabang telah memenuhi GWM minimal yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2016 and 2015, the Branch has complied with the required minimum GWM under the Bank Indonesia regulation.
- 30 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
7.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
GIRO PADA BANK LAIN
7.
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Pihak berelasi Mata uang asing Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah
65.181.507.578
9.136.117.108
3.637.036.737 19.151.975.078 22.789.011.815
2.194.286.255 65.999.178.720 68.193.464.975
Related parties Foreign currencies Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal
Jumlah
87.970.519.393
77.329.582.083
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Cabang.
8.
On December 31, 2016 and 2015, there are no demand deposits with other banks that serve as collateral by the Branch.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
8.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Placements with Bank Indonesia and other banks by type of placements are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective interest Jumlah/ Period rates Total Rp Pihak ketiga Rupiah Penempatan pasar uang antar bank Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pasar uang antar bank
4 hari/days
5,5%
98.000.000.000
30-90 hari/days
0,79%
673.625.000.000
4-30 hari/days
0,70%
538.900.000.000
Jumlah
1.310.525.000.000
- 31 -
Third parties Rupiah Interbank money market Foreign currency Placement with Bank Indonesia Interbank money market Total
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective interest Jumlah/ Period rates Total Rp Pihak berelasi Mata uang asing Penempatan pasar uang antar bank Pihak ketiga Rupiah Penempatan pasar uang antar bank Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pasar uang antar bank Subtotal
31 hari/days
0,62%
413.550.000.000
Related parties Foreign currency Interbank money market
4-92 hari/days
7,50%
280.000.000.000
30-90 hari/days
0,37%
551.400.000.000
41 hari/days
0,75%
275.700.000.000 1.107.100.000.000
Third parties Rupiah Interbank money market Foreign currency Placement with Bank Indonesia Interbank money market Subjumlah
1.520.650.000.000
Total
Jumlah
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2016 and 2015 according to remaining period to maturity are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Rupiah ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan Subjumlah
Rupiah ≤ 1 month 1 - 3 months Subtotal
98.000.000.000 98.000.000.000
220.000.000.000 60.000.000.000 280.000.000.000
Mata uang asing ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan Subjumlah
875.712.500.000 336.812.500.000 1.212.525.000.000
827.100.000.000 413.550.000.000 1.240.650.000.000
Foreign currency ≤ 1 month 1 - 3 months Subtotal
Jumlah
1.310.525.000.000
1.520.650.000.000
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Cabang.
- 32 -
On December 31, 2016 and 2015, there are no placements with Bank Indonesia and other banks that serve as collateral by the Branch.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
EFEK-EFEK
9.
SECURITIES
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 5.125.974.757 tahun 2016 dan Rp 3.067.182.641 tahun 2015 Sertifikat Deposito Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 1,262,967,331 tahun 2016 dan Rp 567.554.224 tahun 2015 Obligasi Negara - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 13.103.129.033 tahun 2016 dan Rp 13.274.559.477 tahun 2015 Mata uang asing Wesel ekspor Subjumlah
Held-to-maturity Rupiah
244.874.025.243
96.932.817.359
148.737.032.669
49.432.445.776
720.617.129.033
744.654.559.477
12.840.235.575 1.127.068.422.520
13.672.331.335 904.692.153.947
Tersedia untuk dijual Rupiah Obligasi Negara Premium (diskonto) yang belum diamortisasi Penyesuaian nilai efek-efek Subjumlah
442.917.000.000
301.498.000.000
11.630.954.491 (4.081.627.687) 450.466.326.804
(3.164.968.831) (4.568.254.789) 293.764.776.380
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai wesel ekspor
1.577.534.749.324
Jumlah efek-efek - bersih
1.576.825.437.544
(709.311.780)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun:
1.198.456.930.327 (589.793.104) 1.197.867.137.223
Bank Indonesia Certificate net of unamortized discount of Rp 5,125,974,757 in 2016 and Rp 3,067,182,641 in 2015 Bank Indonesia Deposit Certificate net of unamortized discount of Rp 1,262,967,331 in 2016 and Rp 567,554,224 in 2015 Government Bonds - net of unamortized discount of Rp 13,103,129,033 in 2016 and Rp 13,274,559,477 in 2015 Foreign currency Export bills Subtotal Available-for-sale Rupiah Government Bonds Unamortized premium (discount) Mark-to-market of securities Subtotal Total securities Allowance for impairment losses export bills Total securities - net
The average annual effective interest rates: 31 Desember/December 31, 2016 2015
Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Negara Mata uang asing Wesel ekspor
6,87% 5,79% 8,24%
6,87% 6,85% 8,27%
5,75%
5,61%
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah Bank Indonesia Certificate Bank Indonesia Deposit Certificate Government Bonds Foreign Currency Export bills
The terms of the above securities from acquisition dates to maturity dates are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Negara Wesel ekspor
≤ 1 - 11 bulan/months 1 - 3 bulan/months 1 - 13 tahun/years 1 - 4 bulan/months
- 33 -
6 - 9 bulan/months 3 bulan/months 1 - 9 tahun/years 1 - 5 bulan/months
Held-to-maturity Bank Indonesia Certificate Bank Indonesia Deposit Certificate Government Bonds Export bills
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai wesel ekspor adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on export bills are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Saldo awal tahun Pembentukan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
589.793.104 132.889.031 (13.370.355)
589.793.104 -
Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference
Saldo akhir tahun
709.311.780
589.793.104
Balance at ending of year
Mutasi perubahan nilai wajar atas pemilikan efekefek tersedia untuk dijual disajikan sebagai penghasilan komprehensif lain sebagai berikut:
Movement of net changes in fair value of available-for-sale securities presented as other comprehensive income follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp
Saldo awal sebelum pajak tangguhan Perubahan nilai wajar efek
(4.568.254.789) 486.627.102
1.742.959.191 (6.311.213.980)
Beginning balance before deferred income tax Changes in fair value
Penyesuaian nilai efek-efek Manfaat pajak tangguhan
(4.081.627.687) 1.632.651.075
(4.568.254.789) 1.827.301.915
Mark-to-market of securities Deferred tax benefit
Saldo akhir setelah pajak tangguhan
(2.448.976.612)
(2.740.952.874)
Ending balance after deferred income tax
Berdasarkan peringkat Moody’s Investors Service, obligasi pemerintah memiliki peringkat Baa3 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on the ratings of Moody’s Investors Service, the government bonds was rated Baa3 as of December 31, 2016 and 2015.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas efek-efek telah memadai untuk menutup kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya wesel ekspor.
Management believes that the allowance for impairment losses on securities is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible export bills.
Nilai wajar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp 1.127.281.675.510 dan Rp 906.367.091.732.
Fair value of held-to-maturity securities as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 1,127,281,675,510 and Rp 906,367,091,732, respectively.
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
10. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
Tagihan Akseptasi
a.
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan pihak dan mata uang adalah sebagai berikut:
- 34 -
Acceptances Receivable The details of acceptances receivable as of December 31, 2016 and 2015 by parties and currencies are as follows:
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Pihak ketiga - bukan bank Rupiah 139.125.781.383 Mata uang asing 1.286.951.752.774 Jumlah 1.426.077.534.157 Cadangan kerugian penurunan nilai (78.778.429.674)
422.163.335.908 871.136.043.610 1.293.299.379.518 (55.789.977.323)
Third parties - non banks Rupiah Foreign currencies Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
1.237.509.402.195
Total - net
1.347.299.104.483
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:
The details of acceptances receivable as of December 31, 2016 and 2015 based on collectibility are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Lancar 1.426.077.534.157 Cadangan kerugian penurunan nilai (78.778.429.674)
1.293.299.379.518 (55.789.977.323)
Current Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
1.237.509.402.195
Total - net
1.347.299.104.483
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
The details of acceptances receivable as of December 31, 2016 and 2015 based on maturity from recognition date are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp ≤ 1 bulan 1.320.305.000 1 - 3 bulan 57.379.410.060 3 - 6 bulan 1.288.372.096.285 6 - 12 bulan 79.005.722.812 Jumlah 1.426.077.534.157 Cadangan kerugian penurunan nilai (78.778.429.674)
1.596.730.335 135.054.554.076 1.086.850.504.607 69.797.590.500 1.293.299.379.518 (55.789.977.323)
≤ 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
1.237.509.402.195
Total - net
1.347.299.104.483
Rincian tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of acceptances receivable as of December 31, 2016 and 2015 based on remaining period until maturity are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
117.188.711.858 605.400.221.821 703.488.600.478 1.426.077.534.157 (78.778.429.674)
261.199.436.601 283.496.397.575 744.168.221.592 4.435.323.750 1.293.299.379.518 (55.789.977.323)
≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
1.347.299.104.483
1.237.509.402.195
Total - net
- 35 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on acceptances receivable are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Saldo awal tahun Pembentukan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
55.789.977.323 23.840.347.902 (851.895.551)
38.213.406.255 18.211.160.780 (634.589.712)
Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference
Saldo akhir tahun
78.778.429.674
55.789.977.323
Balance at ending of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai untuk tagihan akseptasi adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. b.
Liabilitas Akseptasi
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible acceptances receivable.
b.
Rincian liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan pihak dan mata uang adalah sebagai berikut:
Acceptances Payable The details of acceptances payable as of December 31, 2016 and 2015 based on parties and currencies are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Pihak berelasi - bank Mata uang asing
1.591.267.557
2.871.315.154
Pihak ketiga - bank Rupiah Mata uang asing
139.125.781.383 1.285.360.485.217
422.163.335.908 868.264.728.456
Jumlah
1.426.077.534.157
1.293.299.379.518
Rincian liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Related parties - banks Foreign currency Third parties - banks Rupiah Foreign currency Total
The details of acceptances payable as of December 31, 2016 and 2015 based on maturity from recognition date are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan
1.320.305.000 57.379.410.060 1.288.372.096.285 79.005.722.812
1.596.730.335 136.364.184.213 1.085.540.874.470 69.797.590.500
≤ 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months
Jumlah
1.426.077.534.157
1.293.299.379.518
Total
- 36 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rincian liabilitas akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of acceptances payable as of December 31, 2016 and 2015 based on remaining period until maturity are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan Jumlah
117.188.711.858 605.400.221.821 703.488.600.478 -
261.199.436.601 283.496.397.575 744.168.221.592 4.435.323.750
1.426.077.534.157
1.293.299.379.518
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total
11. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE
Cabang melakukan transaksi derivatif dalam bentuk kontrak pembelian atau penjualan berjangka mata uang asing (forward), perjanjian swap mata uang asing dan swap pertukaran tingkat bunga (interest rate swap) dengan pihak berelasi dan pihak ketiga.
The Branch entered into transactions involving derivative instruments consisting of forward exchange contracts, cross-currency swap and interest rate swap agreements with related parties and third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi derivatif Cabang untuk tujuan lindung nilai. Dengan demikian seluruh laba atau rugi yang berasal dari transaksi derivatif diakui pada laba rugi tahun berjalan.
As of December 31, 2016 and 2015, none of the Branch’s derivative transactions were designated as hedging instruments for accounting purposes. Accordingly, all gains and losses resulting from the derivative transactions are recognized in profit or loss.
Jangka waktu dari transaksi instrumen derivatif Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berkisar antara 5 hari hingga 6 tahun.
The Branch’s derivative instruments as of December 31, 2016 and 2015 have original terms ranging from 5 days to 6 years
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 Jumlah nominal/Notional amount Nilai wajar/Fair value Beli/ Jual/ Tagihan / Liabilitas Buy Sell Receivables Payables Rp Rp Rp Rp Pihak berelasi Interest rate swap
637.088.188.568
-
-
18.629.326.546
Related party Interest rate swap
Pihak ketiga Cross currency swap Forward Spot Interest rate swap Subjumlah
1.422.047.000.000 531.880.275.000 389.793.000.000 2.343.720.275.000
242.234.000.000 779.491.437.120 164.857.101.592 637.324.672.677 1.823.907.211.389
422.000.000 13.578.375.000 1.060.000.000 19.348.468.680 34.408.843.680
21.905.000.000 10.486.157.322 205.573.408 32.596.730.730
Third parties Cross currency swap Forward Spot Interest rate swap Subtotal
Jumlah
2.980.808.463.568
1.823.907.211.389
34.408.843.680
51.226.057.276
Total
- 37 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2015 Jumlah nominal/Notional amount Nilai wajar/Fair value Beli/ Jual/ Tagihan / Liabilitas Buy Sell Receivables Payables Rp Rp Rp Rp Pihak berelasi Interest rate swap
453.362.000.000
-
-
71.651.521.860
Related party Interest rate swap Third parties Cross currency swap Forward Spot Interest rate swap Subtotal
Pihak ketiga Cross currency swap Forward Spot Interest rate swap Subjumlah
1.709.619.815.750 261.672.160.655 156.731.607.119 2.128.023.583.524
474.943.500.000 725.326.864.088 193.190.000.000 453.691.000.000 1.847.151.364.088
13.098.500.000 41.736.948.389 130.000.000 73.719.514.149 128.684.962.538
66.887.526.750 7.239.933.811 185.390.919 74.312.851.480
Jumlah
2.581.385.583.524
1.847.151.364.088
128.684.962.538
145.964.373.340
Total
Tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sedangkan pada tanggal 31 Desember 2015 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro.
Derivatives receivables and payables as of December 31, 2016 are denominated in United States Dollar while as of December 31, 2015 are denominated in United States Dollar and Euro.
Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah kerugian atas tagihan dan liabilitas derivatif yang diakui dalam laba rugi dalam akun ”keuntungan (kerugian transaksi valuta asing-bersih” masing-masing sebesar Rp 49.033.909.468 dan Rp 37.459.727.072.
In 2016 and 2015, the amount of loss on derivative receivables and payables recognized in profit or loss under “gains (losses) on foreign exchange transactions – net” amounted to Rp 49,033,909,468 and Rp 37,459,727,072, respectively.
12. KREDIT
12. LOANS
Rincian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The details of loans are as follows:
a.
a.
Jenis Kredit
By Type of Loans
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Rupiah Pihak berelasi Pinjaman karyawan
3.862.795.122
4.072.288.628
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Ekspor-impor Rekening koran Pinjaman karyawan Subjumlah
2.793.801.339.952 3.429.417.605.436 105.914.073.925 358.408.358.945 22.951.401.987 6.710.492.780.245
2.937.655.043.856 2.911.050.196.454 325.641.932.507 138.702.587.293 18.644.832.888 6.331.694.592.998
Third parties Working capital Investment Export-import Overdraft Staff loans Subtotal
9.312.615.359.369 3.554.546.730.828 932.822.302.476 13.799.984.392.673
8.806.288.789.913 4.202.239.254.903 796.801.969.728 13.805.330.014.544
Foreign currency Third parties Investment Working capital Export-import Subtotal
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
20.514.339.968.040
20.141.096.896.170
Jumlah - bersih
19.172.994.916.152
Mata uang asing Pihak ketiga Investasi Modal kerja Ekspor-impor Subjumlah
(1.341.345.051.888)
- 38 -
(967.504.846.950) 19.173.592.049.220
Rupiah Related parties Staff loans
Total Allowance for impairment losses Total - net
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sektor Ekonomi
b.
By Economic Sector
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Rupiah Industri Pengolahan Real estate Jasa dunia usaha Perdagangan, restoran dan hotel Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain Subjumlah
4.728.624.020.235 683.708.091.544 588.000.000.000 414.292.842.190 243.139.356.472 26.158.801.863 3.618.265.954 26.814.197.109 6.714.355.575.367
4.714.453.237.755 631.299.590.905 230.000.000.000 551.447.886.223 149.947.366.495 33.443.094.370 2.458.584.362 22.717.121.516 6.335.766.881.626
Rupiah Manufacturing Real estate Business services Trading, restaurant and hotel Construction Transportation Agriculture Others Subtotal
Mata uang asing Industri Pengolahan Real estate Transportasi Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Perikanan Subjumlah
10.768.176.574.561 1.601.579.405.702 1.335.736.667.351 58.194.021.044 28.214.224.016 8.083.500.000 13.799.984.392.673
11.266.209.979.127 1.174.573.440.520 902.326.416.192 71.874.537.025 381.385.391.680 8.960.250.000 13.805.330.014.544
Foreign currency Manufacturing Real Estate Transportation Mining Trading, restaurant and hotel Fishery Subtotal
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
20.514.339.968.040
20.141.096.896.170
Jumah - bersih
19.172.994.916.152
(1.341.345.051.888)
(967.504.846.950) 19.173.592.049.220
Sektor ekonomi lainnya terdiri dari kredit kepemilikan mobil, kredit kepemilikan tempat tinggal dan kredit multiguna yang ditujukan untuk fasilitas karyawan. c.
Jangka Waktu 1.
Total - net
Other economic sector consists of car ownership program, housing loan and multipurpose loan which is attributed for employee facility. c.
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Total Allowance for impairment losses
By Maturity 1.
Based on the term of loan agreements:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Rupiah ≤ 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun > 5 tahun Subjumlah
1.903.704.751.013 1.502.890.124.708 938.683.007.638 2.369.077.692.008 6.714.355.575.367
1.331.772.013.190 2.291.687.228.936 329.475.093.698 2.382.832.545.802 6.335.766.881.626
838.750.077.997 3.417.318.857.523 2.874.267.644.273 6.669.647.812.880 13.799.984.392.673
2.939.883.532.671 1.824.790.095.127 792.000.794.350 8.248.655.592.396 13.805.330.014.544
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
20.514.339.968.040
20.141.096.896.170
Jumah - bersih
19.172.994.916.152
Mata uang asing ≤ 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun > 5 tahun Subjumlah
(1.341.345.051.888)
- 39 -
(967.504.846.950) 19.173.592.049.220
Rupiah ≤ 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years > 5 years Subtotal Foreign currency ≤ 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years > 5 years Subtotal Total Allowance for impairment losses Total - net
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
2.
Based on remaining term from statement of financial position date until maturity date:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Rupiah ≤ 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun > 5 tahun Subjumlah
3.611.614.220.678 29.425.422.292 1.005.611.501.490 2.067.704.430.907 6.714.355.575.367
3.631.248.665.034 28.748.806.690 858.172.347.283 1.817.597.062.619 6.335.766.881.626
4.522.298.590.242 533.367.099.814 4.531.939.190.161 4.212.379.512.456 13.799.984.392.673
4.761.325.416.167 33.883.155.599 4.071.907.177.162 4.938.214.265.616 13.805.330.014.544
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
20.514.339.968.040
20.141.096.896.170
Jumah - bersih
19.172.994.916.152
Mata uang asing ≤ 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun > 5 tahun Subjumlah
d.
(1.341.345.051.888)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Rupiah Mata uang asing
Rupiah ≤ 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years > 5 years Subtotal Foreign currency ≤ 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years > 5 years Subtotal
(967.504.846.950) 19.173.592.049.220
d.
Total Allowance for impairment losses Total - net
The average annual effective interest rates are as follows:
2016
2015
9,05% 5,19%
9,64% 5,20%
Rupiah Foreign currency
e.
Kredit tertentu dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang umumnya diterima oleh industri perbankan antara lain deposito berjangka, emas, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai untuk kredit untuk menutup kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
e.
Certain loans are secured by collaterals which are legalized by deed of encumbrance, other guarantees or assets that are generally accepted in the banking industry, such as time deposits, gold, vehicles, land and buildings. Management believes that collateral received from debtors is adequate to cover possible losses on uncollectible loan.
f.
Kredit sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur di bawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah kredit sindikasi yang diberikan oleh Cabang per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 3.775.606.714.030 dan Rp 5.243.288.910.007. Keikutsertaan Cabang sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan 10% sampai dengan 42% tahun 2016 dan 2.44% sampai dengan 42% tahun 2015.
f.
The syndicated loans represent loans granted to debtors under syndicated loans agreement with other banks. Total syndicated loans of the Branch amounted to Rp 3,775,606,714,030 and Rp 5,243,288,910,007 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. The Branch’s participation as a member in syndicated loans in 2016 and 2015 ranges from 10% to 42% and 2.44% to 42%, respectively.
g.
Kredit karyawan merupakan kredit yang diberikan kepada karyawan Cabang untuk pemilikan kendaraan, rumah, dan keperluan Iainnya dengan jangka waktu berkisar antara 2 sampai dengan 19 tahun dengan tingkat bunga berkisar antara 2% - 10% per tahun pada tahun 2016 dan 2% - 9% per tahun pada tahun 2015.
g.
Employee loans consist of loans given to the Branch’s employees for ownership of employees’ vehicles, houses and other personal purposes with maturities ranging from 2 to 19 years bearing interest at 2% - 10% per annum in 2016 and 2% - 9% per annum in 2015, respectively.
- 40 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
h.
Rasio kredit usaha kecil dan menengah terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 28,41% dan 23,17% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
h.
The ratio of small and medium enterprise loans to total loans as of December 31, 2016 and 2015 is 28.41% and 23.17%, respectively.
i.
Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi sebesar Rp 3.649.409.155 dan Rp 3.896.619.410 setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (berdasarkan penurunan nilai secara kolektif) sebesar Rp 213.385.967 dan Rp 175.669.218 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak lewat jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai secara individual.
i.
Total loans include loans to related parties amounting to Rp 3.649.409.155 and Rp 3,896,619,410 net of allowance for impairment losses (based on collective impairment) of Rp 213,385,967 and Rp 175,669,218 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. All loans to related parties as of December 31, 2016 and 2015 are neither past due nor individually impaired.
j.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Cabang.
j.
As of December 31, 2016 and 2015, there are no loans pledged as collateral by the Branch.
k.
Berikut ini adalah saldo kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas sesuai dengan peraturan Bank Indonesia:
k.
As of December 31, 2016 and 2015, the restructured loans balance, classified in accordance with Bank Indonesia regulations, are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 Dalam Perhatian Khusus/ Macet/ Special Mention Loss Rp Rp
Lancar/ Current Rp Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah
26.158.801.863 184.947.575.791 211.106.377.654
35.275.914.191 52.810.925.502 88.086.839.693
78.215.543.271 30.422.255.349 108.637.798.620
139.650.259.325 268.180.756.642 407.831.015.967
Third Parties Rupiah Foreign currency Subtotal
Cadangan kerugian penurunan nilai
(11.661.798.554)
(4.866.034.798)
(83.191.653.013)
(99.719.486.365)
Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
199.444.579.100
83.220.804.895
25.446.145.607
308.111.529.602
Total - net
31 Desember/December 31, 2015 Dalam Perhatian Khusus/ Macet/ Special Mention Loss Rp Rp
Lancar/ Current Rp
l.
Jumlah/ Total Rp
Jumlah/ Total Rp
Pihak ketiga Mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai
-
-
17.264.416.710
17.264.416.710
-
-
(17.264.416.710)
(17.264.416.710)
Jumlah - bersih
-
-
-
Klasifikasi risiko kredit dari portofolio Cabang beserta masing-masing cadangan kerugian penurunan nilainya adalah sebagai berikut:
l.
-
Third Parties Foreign currency Allowance for impairment losses Total - net
The credit risk classification of the Branch’s outstanding loan portfolio and the respective allowance for impairment losses is as follows:
31 Desember/December 31, 2016 Lancar/ Current Rp Pihak berelasi Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah
3.862.795.122
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Diragukan/ Doubtful Rp
Macet/ Loss Rp
-
-
-
Jumlah/ Total Rp 3.862.795.122
Related Parties Rupiah Third Parties Rupiah Foreign currency Subtotal
6.374.435.203.066 13.182.540.484.796 19.556.975.687.862
140.846.111.872 509.115.069.752 649.961.181.624
-
195.211.465.307 108.328.838.125 303.540.303.432
6.710.492.780.245 13.799.984.392.673 20.510.477.172.918
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
19.560.838.482.984
649.961.181.624
-
303.540.303.432
20.514.339.968.040
(1.080.566.870.934)
(35.904.724.681)
-
(224.873.456.273)
(1.341.345.051.888)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
18.480.271.612.050
614.056.456.943
-
78.666.847.159
19.172.994.916.152
Total - net
- 41 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2015
Lancar/ Current Rp Pihak berelasi Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Diragukan/ Doubtful Rp
Macet/ Loss Rp
-
-
-
4.072.288.628
6.312.625.735.926 13.526.544.296.055 19.839.170.031.981
17.338.274.153 159.310.488.000 176.648.762.153
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
19.843.242.320.609
176.648.762.153
Jumlah - bersih
18.987.250.230.614
(855.992.089.995)
1.730.582.919 42.666.959.254 44.397.542.173
(7.620.223.585) 169.028.538.568
Jumlah/ Total Rp 4.072.288.628
76.808.271.235 76.808.271.235
6.331.694.592.998 13.805.330.014.544 20.137.024.607.542
44.397.542.173
76.808.271.235
20.141.096.896.170
(27.084.262.135)
(76.808.271.235)
17.313.280.038
m. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian kredit bermasalah (diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
(967.504.846.950)
-
19.173.592.049.220
Related Parties Rupiah Third Parties Rupiah Foreign currency Subtotal Total Allowance for impairment losses Total - net
m. As of December 31, 2016 and 2015 nonperforming loans (classified as doubtful and loss) based on economic sector are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Industri pengolahan Pertambangan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
245.346.282.388 58.194.021.044 303.540.303.432 (224.873.456.273)
61.661.958.883 59.543.854.525 121.205.813.408 (103.892.533.370)
78.666.847.159
17.313.280.038
Jumlah - bersih
n.
Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
NPL gross NPL bersih
o.
n.
2015
1,48% 0,38%
0,60% 0,09%
Rupiah Rp
o.
2016 Mata uang asing/ Foreign currency Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
274.444.456.567 228.081.892.399 -
693.060.390.383 163.369.431.033 (17.611.118.494)
Saldo akhir tahun
502.526.348.966
838.818.702.922
- 42 -
Total - net
Non-performing loan (NPL) ratio calculated based on Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011 are as follows:
2016
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Manufacturing Mining Total Allowance for impairment losses
NPL gross NPL net
The changes in the allowance for impairment losses on loans are as follows:
Jumlah/ Total Rp 967.504.846.950 391.451.323.432 (17.611.118.494) 1.341.345.051.888
Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference Balance at ending of year
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2015 Mata uang asing/ Foreign currency Rp
Rupiah Rp
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
11.314.945.611 263.129.510.956 -
509.448.118.381 112.136.320.178 71.475.951.824
520.763.063.992 375.265.831.134 71.475.951.824
Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference
Saldo akhir tahun
274.444.456.567
693.060.390.383
967.504.846.950
Balance at ending of year
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dan kolektif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The allowance for impairment losses based on individual and collective assessment as of December 31, 2016 and 2015, respectively, are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Individual Kolektif
224.873.456.273 1.116.471.595.615
103.892.533.370 863.612.313.580
Individual Collective
Jumlah
1.341.345.051.888
967.504.846.950
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai (kredit back-to-back) masing-masing sebesar Rp 3.385.852.716.169 dan Rp 1.233.110.282.936.
As of December 31, 2016 and 2015, the total loans secured by cash collateral (back-to-back loans) amounted to Rp 3,385,852,716,169 and Rp 1,233,110,282,936, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kerugian penurunan nilai untuk kredit yang tidak tertagih.
Management believes that the established allowance for impairment losses is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.
p.
Jumlah kredit yang dihapuskan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 408.559.279.273.
p.
Total loans written-off as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 408,559,279,273.
q.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat kredit yang diberikan yang melampaui batas maksimum pemberian kredit (BMPK) Cabang seperti diungkapkan dalam laporan batas maksimum pemberian kredit ke Bank Indonesia.
q.
As of December 31, 2016 and 2015 there were no loans outstanding which were in excess of the Branch’s legal lending (BMPK) limit as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
r.
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit adalah sebagai berikut:
r.
The carrying amount of loans at amortized cost are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Kredit Piutang bunga (Catatan 13) Pendapatan ditangguhkan
20.578.140.506.027 52.942.249.411 (63.800.537.987)
20.204.184.349.996 39.761.201.174 (63.087.453.826)
Loans Interest receivables (Note 13) Deferred income
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
20.567.282.217.451 (1.341.345.051.888)
20.180.858.097.344 (967.504.846.950)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
19.225.937.165.563
19.213.353.250.394
Total - net
- 43 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 13. PIUTANG BUNGA
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain Subjumlah
13. INTEREST RECEIVABLE 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Rupiah Loans 19.261.108.135 15.883.420.374 20.064.999.383 8.759.502.909 Securities 29.944.444 831.111.111 Placements with other banks 39.356.051.962 25.474.034.394 Subtotal
Mata uang asing Kredit Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Wesel ekspor Subjumlah
33.681.141.276 602.987.874 87.758.383 7.219.239 34.379.106.772
23.877.780.800 143.823.592 37.602.447 12.334.404 24.071.541.243
Foreign currencies Loans Placement with Bank Indonesia Placements with other banks Export bills Subtotal
Jumlah
73.735.158.734
49.545.575.637
Total
14. ASET TETAP
Biaya perolehan: Tanah dan bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
14. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2016 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
31 December/ December 31, 2016 Rp
108.653.376.440 11.717.516.031
1.400.439.600 1.146.925.129
(4.788.473.820) 4.788.473.820
105.265.342.220 17.652.914.980
3.412.154.678 4.750.250.000 128.533.297.149
2.547.364.729
-
3.412.154.678 4.750.250.000 131.080.661.878
Furniture and fixtures Motor vehicles Total
18.432.106.221 13.762.018.726
Accumulated depreciation: Buildings Office equipments
3.286.593.951 3.231.711.597 38.712.430.495
Furniture and fixtures Motor vehicles Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
16.276.423.340 10.143.978.531
2.415.058.543 3.358.664.533
3.153.155.347 2.762.999.041 32.336.556.259
133.438.604 468.712.556 6.375.874.236
Jumlah tercatat bersih
96.196.740.890
Biaya perolehan: Tanah dan bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
(259.375.662) 259.375.662 -
92.368.231.383
At cost: Land and buildings Office equipments
Net carrying value
1 Januari/ January 1, 2015 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
31 December/ December 31, 2015 Rp
103.266.862.620 11.193.812.937
5.386.513.820 523.703.094
-
108.653.376.440 11.717.516.031
3.351.812.178 4.750.250.000 122.562.737.735
60.342.500 5.970.559.414
-
3.412.154.678 4.750.250.000 128.533.297.149
Furniture and fixtures Motor vehicles Total
At cost: Land and buildings Office equipments
Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
13.926.965.860 8.626.768.516
2.349.457.480 1.517.210.015
-
16.276.423.340 10.143.978.531
Accumulated depreciation: Buildings Office equipments
2.804.912.137 2.052.512.017 27.411.158.530
348.243.210 710.487.024 4.925.397.729
-
3.153.155.347 2.762.999.041 32.336.556.259
Furniture and fixtures Motor vehicles Total
Jumlah tercatat bersih
95.151.579.205
96.196.740.890
Beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi adalah sebesar Rp 6.375.874.236 untuk tahun 2016 dan Rp 4.925.397.729 untuk tahun 2015 (Catatan 27).
- 44 -
Net carrying value
Depreciation expense charged to operations amounted to Rp 6,375,874,236 in 2016 and Rp 4,925,397,729 in 2015 (Note 27).
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 2016 dan 2015, tidak terdapat pengurangan aset tetap.
In 2016 and 2015, there are no deductions of premises equipment.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia pada tahun 2016 dan 2015. Nilai pertanggungan asuransi adalah sebesar Rp 13.380.000.000 dan US$ 14.400.000 pada tahun 2016 dan Rp 13.916.000.000 dan US$ 14.400.000 pada tahun 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except land, were insured by PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia in 2016 and 2015. Total sum insured are Rp 13,380,000,000 and US$ 14,400,000 in 2016 and Rp 13,916,000,000 and US$ 14,400,000 in 2015. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any probable losses on the assets insured.
Cabang memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta dan Surabaya dengan hak legal berupa Hak Pakai yang berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo masing-masing pada tahun 2024 dan 2023. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Branch owns several pieces of land located in Jakarta and Surabaya with right to use (Hak Pakai) for a period of 10 years which will expired in 2024 and 2023, respectively. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Biaya dari aset tetap yang sudah didepresiasi penuh dan masih digunakan pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 11.452.008.017 dan Rp 9.036.312.990.
Cost of premises and equipment that are fully depreciated and are still in use in 2016 and 2015 amounted to Rp 11,452,008,017 and Rp 9,036,312,990, respectively.
15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp
Tagihan kelebihan pembayaran pajak Tahun pajak 2010 Tahun pajak 2008 Tahun pajak 2006 Pajak dibayar dimuka (Catatan 29) Biaya dibayar dimuka Uang muka Premi penjaminan yang dapat dikembalikan Alat tulis dan barang cetakan Aset tak berwujud (perangkat lunak komputer) - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp 3.624.992.735 pada tahun 2016 dan Rp 3.444.460.265 pada tahun 2015 Lain-lain Jumlah
5.428.066.207 44.371.272.970 4.661.290.568 1.835.478.848 2.255.934.873 2.190.991.659
5.428.066.207 44.371.272.970 4.661.290.568 2.669.906.741 2.292.520.795
716.448.108 442.869.485
372.000.562
291.649.551 275.226.160
317.149.021 433.909.291
62.469.228.429
60.546.116.155
16. LIABILITAS SEGERA
Claim for tax refund Fiscal year 2010 Fiscal year 2008 Fiscal year 2006 Prepaid tax (Note 29) Prepaid expenses Advances Refundable guarantee deposit Stationary and printing Intangible assets (computer software) - net of accumulated amortization of Rp 3,624,992,735 in 2016 and Rp 3,444,460,265 in 2015 Others Total
16. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY
Akun ini terdiri dari liabilitas kepada nasabah yang timbul dari transaksi pengiriman uang.
- 45 -
This account consists of liabilities to customers for money transfer transactions.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
17. SIMPANAN
17. DEPOSITS
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of the following:
Pihak berelasi/ Related parties Rp Giro Deposito berjangka Jumlah
31 Desember/December 31, 2016 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/ Total Rp
1.249.645.337 9.522.860.524
1.056.865.531.141 3.971.706.539.788
1.058.115.176.478 3.981.229.400.312
Demand deposits Time deposits
10.772.505.861
5.028.572.070.929
5.039.344.576.790
Total
Pihak berelasi/ Related parties Rp
31 Desember/December 31, 2015 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/ Total Rp
Giro Deposito berjangka
1.932.369.863 7.327.452.356
1.073.326.002.907 4.035.725.530.108
1.075.258.372.770 4.043.052.982.464
Demand deposits Time deposits
Jumlah
9.259.822.219
5.109.051.533.015
5.118.311.355.234
Total
a.
Giro terdiri dari:
a.
Demand deposits consist of the following:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing Subjumlah
92.074.260 1.157.571.077 1.249.645.337
308.461.986 1.623.907.877 1.932.369.863
Related parties Rupiah Foreign currencies Subtotal
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah
297.238.383.273 759.627.147.868 1.056.865.531.141
183.951.548.567 889.374.454.340 1.073.326.002.907
Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal
Jumlah
1.058.115.176.478
1.075.258.372.770
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing
1,59% 0,10%
1,52% 0,10%
- 46 -
The average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currencies
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Deposito berjangka terdiri dari:
b.
Time deposits consist of the following:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing Subjumlah
4.787.246.595 4.735.613.929 9.522.860.524
4.440.238.281 2.887.214.075 7.327.452.356
Related parties Rupiah Foreign currencies Subtotal
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah
2.132.566.863.936 1.839.139.675.852 3.971.706.539.788
1.988.762.368.348 2.046.963.161.760 4.035.725.530.108
Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal
Jumlah
3.981.229.400.312
4.043.052.982.464
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing
7,36% 0,78%
8,80% 1,66%
The average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currencies
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Classification of time deposits based on the term and remaining periods to maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
Based on original term of time deposits:
Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah
678.248.510.041 710.798.559.839 491.855.119.056 140.465.839.270 115.986.082.325
767.708.323.571 524.810.787.285 490.348.519.486 31.772.440.871 29.235.218.568
1.445.956.833.612 1.235.609.347.124 982.203.638.542 172.238.280.141 145.221.300.893
≤ 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months
2.137.354.110.531
1.843.875.289.781
3.981.229.400.312
Total
Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah
31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currencies Rp Rp
31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currencies Rp Rp
517.506.152.201 475.657.538.337 806.870.452.330 34.638.580.271 158.529.883.490
859.499.740.175 380.083.515.965 741.680.062.820 39.045.022.874 29.542.034.001
1.377.005.892.376 855.741.054.302 1.548.550.515.150 73.683.603.145 188.071.917.491
≤ 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months
1.993.202.606.629
2.049.850.375.835
4.043.052.982.464
Total
- 47 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Rupiah Rp
Based on remaining periods to maturity:
31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currencies Rp Rp
≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
1.082.746.308.487 904.434.992.252 102.168.698.099 48.004.111.693
1.125.796.960.229 689.735.087.756 28.343.241.796 -
2.208.543.268.716 1.594.170.080.008 130.511.939.895 48.004.111.693
≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
Jumlah
2.137.354.110.531
1.843.875.289.781
3.981.229.400.312
Total
Rupiah Rp
31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currencies Rp Rp
≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
1.297.363.988.633 596.961.007.527 56.833.937.823 42.043.672.646
1.539.998.235.290 491.675.161.659 18.176.978.886 -
2.837.362.223.923 1.088.636.169.186 75.010.916.709 42.043.672.646
≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
Jumlah
1.993.202.606.629
2.049.850.375.835
4.043.052.982.464
Total
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
Deposits from other banks consist of the following:
31 Desember/December 31, 2016 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/Total Related parties Third parties Rp Rp Rp Giro Penempatan pasar uang antar bank
3.120.697.763
-
3.120.697.763
673.625.000.000
460.000.000.000
1.133.625.000.000
Demand deposits Interbank money market
Jumlah
676.745.697.763
460.000.000.000
1.136.745.697.763
Total
31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/Total Related parties Third parties Rp Rp Rp Giro Penempatan pasar uang antar bank
11.906.781.149
Jumlah
11.906.781.149
-
-
11.906.781.149
690.560.000.000
690.560.000.000
Demand deposits Interbank money market
690.560.000.000
702.466.781.149
Total
- 48 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) a.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Giro terdiri atas:
a.
Demand deposits consist of the following:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Pihak berelasi Rupiah
b.
3.120.697.763
Penempatan pasar uang antar bank terdiri atas:
11.906.781.149
b.
Related parties Rupiah
Interbank money market consists of the following:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Pihak berelasi Mata uang asing
673.625.000.000
-
Related parties Foreign currency
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
460.000.000.000 -
470.000.000.000 220.560.000.000
Third parties Rupiah Foreign currency
1.133.625.000.000
690.560.000.000
Total
Jumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun:
The average annual effective interest rates:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rupiah Mata uang asing
5,50% 1,48%
8,26% 0,44%
Rupiah Foreign currency
Klasifikasi penempatan pasar uang antar bank berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Classification of interbank money market based on the term and remaining periods to maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode penempatan pasar uang antar bank:
Based on original term of interbank money market:
Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan
400.000.000.000 60.000.000.000 460.000.000.000
Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan
31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currency Rp Rp 673.625.000.000 673.625.000.000
400.000.000.000 733.625.000.000 1.133.625.000.000
≤ 1 month 1 - 3 months
31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currency Rp Rp
300.000.000.000 170.000.000.000 470.000.000.000
220.560.000.000 220.560.000.000
- 49 -
520.560.000.000 170.000.000.000 690.560.000.000
≤ 1 month 1 - 3 months
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currency Rp Rp
Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan
400.000.000.000 60.000.000.000 460.000.000.000
673.625.000.000 673.625.000.000
400.000.000.000 733.625.000.000 1.133.625.000.000
≤ 1 month 1 - 3 months
31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currency Rp Rp
Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan
Based on remaining periods from reporting date until maturity dates:
420.000.000.000 50.000.000.000 470.000.000.000
220.560.000.000 220.560.000.000
19. UTANG PAJAK
640.560.000.000 50.000.000.000 690.560.000.000
≤ 1 month 1 - 3 months
19. TAXES PAYABLE 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp
Pajak kini (Catatan 29) Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 (Catatan 29) Pasal 26 Pasal 26 - pajak atas laba Cabang (Catatan 29) Pajak pertambahan nilai - bersih
-
80.329.140.559
1.005.726.916 391.543.827 25.347.290.832 3.591.907.233
1.127.722.344 31.404.796 12.218.755.772 8.722.892.429
152.230.793.550 250.909
147.883.129.800 2.962.358
Current tax (Note 29) Income tax: Article 21 Article 23 Article 25 (Note 29) Article 26 Article 26 - Branch profit tax (Note 29) Value added tax - net
Jumlah
182.567.513.267
250.316.008.058
Total
Pajak penghasilan pasal 26 - pajak atas laba Cabang merupakan pajak penghasilan atas bentuk usaha tetap masing-masing sebesar Rp 152.230.793.550 dan Rp 147.883.129.800 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 20. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Income tax on article 26 - branch profit tax represents income tax on permanent establishment amounted to Rp 152,230,793,550 and Rp 147,883,129,800 in December 31, 2016 and 2015, respectively. 20. ACCRUED EXPENSES
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Bunga dari simpanan Bunga dari simpanan dari bank lain Biaya profesional Biaya pelatihan Lain-lain
16.517.774.509 9.619.534.074 938.431.525 346.160.976 905.304.582
18.963.295.905 2.469.254.367 732.890.855 170.035.595 2.711.132.800
Interest from deposits Interest from deposits from other banks Professional expenses Training expenses Others
Jumlah
28.327.205.666
25.046.609.522
Total
- 50 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
21. LIABILITAS LAIN-LAIN
21. OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp
Liabilitas ke Kantor Pusat Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Lain-lain
303.395.000.179 32.610.910.324 19.491.872.695 153.882.340
251.235.976.200 10.654.141.419 13.617.488.088 968.362.362
Liabilities to Head Office Margin deposits Unearned income Others
Jumlah
355.651.665.538
276.475.968.069
Total
Liabilitas ke Kantor Pusat merupakan utang transfer laba bersih ke Kantor Pusat (Catatan 23).
Liabilities to Head Office represents transfer of net income to Head Office that is still payable (Note 23).
Setoran jaminan merupakan uang jaminan yang diterima Cabang terutama dari penerbitan letters of credit, garansi bank dan transaksi derivatif.
Margin deposit represents deposit received by the Branch mainly for the issuance of letters of credit, bank guarantees and derivative transactions.
Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan provisi kredit dan provisi lainnya yang diterima dan belum diamortisasi.
Unearned income represents unamortized unearned fees on loans and other transactions.
22. DANA USAHA YANG DINYATAKAN
22. DECLARED WORKING CAPITAL FUNDS
Berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-31/PB.322/2014 pada tanggal 24 Maret 2014, seluruh pinjaman dari Kantor Pusat yang diterima oleh Cabang telah dinyatakan sebagai Dana Usaha Cabang dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana usaha yang dinyatakan dari Kantor Pusat adalah sebesar US$ 865.000.000 (ekuivalen Rp 11.653.712.500.000 tahun 2016 dan Rp 11.924.025.000.000 tahun 2015).
Based on the letter from Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-31/PB.322/2014 on March 24, 2014, all loan facility from Head Office that was received by the Branch will be declared as Working Capital Funds and non-interest bearing. At December 31, 2016 and 2015, Declared Working Capital Funds from Head Office amounting to US$ 865,000,000 (equivalent to Rp 11,653,712,500,000 in 2016 and Rp 11,924,025,000,000 in 2015).
Tanggal pembayaran kembali Dana Usaha ini dapat ditentukan pada setiap saat sesuai dengan kesepakatan bersama antara Kantor Pusat dan Cabang.
The repayment date of this Working Capital Funds is to be determined at any time and subject to mutual agreement between Head Office and the Branch.
23. DANA DARI KANTOR PUSAT
23. HEAD OFFICE CONTRIBUTION FUNDS
Akun ini merupakan dana dari Kantor Pusat, termasuk tambahan dana yang berasal dari laba yang belum ditransfer untuk tujuan modal kerja. Sampai dengan 31 Desember 2012, jumlah dana dari Kantor Pusat adalah sebesar Rp 1.213.751.030.000. Dana dari Kantor Pusat tersebut telah disetujui oleh Bank Indonesia.
The account represents fund from Head Office, including additional fund taken from unremitted earnings for working capital purposes. As of December 31, 2012 the total of Head Office contribution fund amounted to Rp 1,213,751,030,000. The Head Office contribution fund has been approved by Bank Indonesia.
Pada bulan April 2013, Cabang menerima tambahan dana dari Kantor Pusat sebesar US$ 75.000.000 (Rp 728.818.000.000). Rencana penambahan dana dari Kantor Pusat telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 15/20/DPB2/PB2-4 tanggal 15 April 2013.
In April 2013, the Branch obtained additional Head Office contribution fund amounted to US$ 75,000,000 (Rp 728,818,000,000). The plan to increase Head Office contribution fund has been approved by Bank Indonesia through letter No. 15/20/DPB2/PB2-4 dated April 15, 2013.
- 51 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada bulan April, Mei dan Juni 2014, Cabang menerima tambahan dana dari Kantor Pusat masing-masing sebesar US$ 50.000.000 (ekuivalen Rp 572.076.000.000), US$ 50.000.000 (ekuivalen Rp 577.089.510.000) dan US$ 50.000.000 (ekuivalen Rp 599.222.640.000). Rencana penambahan dana dari Kantor Pusat telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-31/PB.322/2014 tertanggal 24 Maret 2014.
In April, May and June 2014, the Branch obtained additional Head Office contribution fund amounting to US$ 50,000,000 (equivalent Rp 572,076,000,000), US$ 50,000,000 (equivalent Rp 577,089,510,000) and US$ 50,000,000 (equivalent Rp 599,222,640,000), respectively. The plan to increase Head Office contribution fund has been approved by Otoritas Jasa Keuangan (OJK) through letter No. S31/PB.322/2014 dated March 24, 2014.
Sesuai dengan memorandum dan instruksi Kantor Pusat, Cabang diharuskan untuk mentransfer laba bersih tahun sebelumnya ke Kantor Pusat masingmasing sebesar Rp 303.395.000.179 dan Rp 251.235.976.200 pada tahun 2016 dan 2015 (Catatan 21).
According to memorandum and instruction from Head Office, the Branch is obligated to transfer previous year’s net income to Head Office amounted to Rp 303,395,000,179 and Rp 251,235,976,200 in 2016 and 2015, respectively (Note 21).
24. PENDAPATAN BUNGA
24. INTEREST REVENUES
Rupiah Rp
2016 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/Total Rp
Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya
672.645.423.957 101.110.827.191
726.467.676.912 721.447.197
1.399.113.100.869 101.832.274.388
59.457.231.442
1.981.407.641
61.438.639.083
Jumlah
833.213.482.590
729.170.531.750
1.562.384.014.340
Rupiah Rp
2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
561.853.030.836 91.261.725.597
660.872.263.493 630.482.649
1.222.725.294.329 91.892.208.246
46.396.207.277
4.574.516.791
50.970.724.068
Jumlah
699.510.963.710
666.077.262.933
1.365.588.226.643
25. BEBAN BUNGA
Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Total
Total interest revenues from related parties amounted to Rp 405,480,879 and Rp 3,356,127,736 in 2016 and 2015, respectively (Note 32). 25.
Rupiah Rp
Total
Jumlah/Total Rp
Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya
Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 405.480.879 dan Rp 3.356.127.736 (Catatan 32).
Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks
INTEREST EXPENSES
2016 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
Simpanan Simpanan dari bank lain
235.378.268.206 36.151.138.888
39.083.479.824 6.904.862.330
274.461.748.030 43.056.001.218
Deposits Deposits from other banks
Jumlah
271.529.407.094
45.988.342.154
317.517.749.248
Total
- 52 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Rupiah Rp
Jumlah/ Total Rp
Simpanan Simpanan dari bank lain
256.509.027.683 15.830.508.536
84.052.630.301 474.104.737
340.561.657.984 16.304.613.273
Deposits Deposits from other banks
Jumlah
272.339.536.219
84.526.735.038
356.866.271.257
Total
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 6.551.578.085 dan Rp 453.284.133 (Catatan 32). 26. BEBAN PERSONALIA
Total interest expenses to related parties amounted to Rp 6,551,578,085 and Rp 453,284,133 in 2016 and 2015, respectively (Note 32).
26. PERSONNEL EXPENSES 2016 Rp
2015 Rp
Gaji Imbalan pasca kerja (Catatan 28) Bonus Asuransi Tunjangan perumahan Lain-lain
30.538.316.991 8.057.136.000 5.147.257.916 2.405.685.275 1.013.964.584 372.022.790
28.779.275.911 6.753.119.000 4.785.564.899 1.767.754.638 1.016.183.754 624.663.487
Salaries Post-employment benefits (Note 28) Bonuses Insurance Housing allowance Others
Jumlah
47.534.383.556
43.726.561.689
Total
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2016 Rp
2015 Rp
Penjaminan simpanan (Catatan 35) Beban pungutan Otoritas Jasa Keuangan Biaya administrasi (Catatan 32) Komunikasi Penyusutan (Catatan 14) Biaya alih daya Pelatihan Biaya profesional Biaya sewa Perjalanan dinas dan transportasi Listrik dan air Cetakan dan alat tulis Perbaikan dan pemeliharaan Telepon dan pos Amortisasi perangkat lunak Lain-lain
13.685.293.240
13.209.140.075
Deposit guarantee (Note 35)
11.831.264.910 10.572.710.966 6.001.547.785 6.375.874.236 3.823.416.984 3.609.591.580 2.168.545.996 1.698.487.273 1.200.943.616 1.092.125.413 531.183.677 511.369.428 387.570.121 180.462.471 909.086.336
12.244.117.665 10.933.216.716 5.058.376.232 4.925.397.729 3.201.709.931 3.007.353.580 2.198.527.308 1.694.408.928 1.255.479.916 1.237.240.933 633.018.121 434.741.303 531.103.340 327.835.409 1.272.456.588
Financial Service Authority Fees Administration fees (Note 32) Communication Depreciation (Note 14) Outsourcing expense Training Professional fee Rental expense Business trip and transportation Electricity and water Office supplies and stationaries Repairs and maintenance Telephone and postage Amortization of computer software Others
Jumlah
64.579.474.032
62.164.123.774
Total
Termasuk dalam beban umum dan administrasi lainnya adalah beban premi asuransi dan beban pajak kendaraan bermotor.
- 53 -
Included in other general and administrative expenses are insurance premium expense and vehicle tax expense.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
28. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA
28. POST-PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYEE BENEFITS
Cabang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti meliputi seluruh karyawan tetap lokal. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank – Cabang Jakarta (DPBB) yang akta pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 tanggal 3 Maret 1992.
The Branch established defined benefit pension plan covering all its local permanent employees. The plan is managed by Dana Pensiun Bangkok Bank – Jakarta Branch (DPBB), the establishment of which was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 dated March 3, 1992.
Cabang juga memberikan imbalan pasca kerja sebagai berikut: (i) imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 (UUTK) yang diberikan bila manfaat pensiun berdasarkan ketentuan Dana Pensiun lebih rendah dari UUTK; (ii) tunjangan pensiun sesuai dengan peraturan Cabang. Program ini tidak ada pendanaannya.
The Branch also provides post-employment benefits as follows: (i) post-employment benefits based on the Labor Law No. 13 year 2003 (LL) which is paid if the pension benefits based on Dana Pensiun is lower than LL; (ii) pension allowance in accordance with the Branch policy. No funding has been made for the letter program.
Risiko Investasi
Investment risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi dalam bentuk deposito berjangka.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently the plan has investment in time deposit.
Risiko Tingkat Bunga
Interest risk
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; namun, sebagian akan di-offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.
A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments.
Risiko Harapan Hidup
Longevity risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas program.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the best estimate of the mortality of plan participants both during and after their employment. An increase in the life expectancy of the plan participants will increase the plan’s liability.
Risiko Gaji
Salary risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.
Liabilitas imbalan kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The employee benefits obligation recognized in the statement of financial position is as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Program pensiun Imbalan pasca kerja lain
8.770.714.000 10.685.776.000
6.392.088.000 9.002.447.000
Jumlah
19.456.490.000
15.394.535.000
- 54 -
Pension plan Other employee benefits Total
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Beban yang termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
2016 Rp
The amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
2015 Rp
Program pensiun Imbalan pasca kerja lain
5.936.090.000 2.121.046.000
5.022.340.000 1.730.779.000
Pension plan Other employee benefits
Jumlah
8.057.136.000
6.753.119.000
Total
a.
Program Pensiun
a.
Nilai yang diakui dalam penghasilan komprehensif atas program pensiun adalah sebagai berikut: 2016 Rp Diakui pada laporan laba rugi: Biaya jasa kini Beban bunga atas obligasi Beban atas aset Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Diakui pada laporan penghasilan komprehensif lain: Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti neto: Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Penerimaan dari Plan Assets Penyesuaian atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013): Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Hasil dari aset program Perubahan lainnya Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pension Plan Amounts recognized in comprehensive income in respects of the pension plan are as follows:
2015 Rp Recognized in profit or loss: Current service cost Interest on obligation Interest on asset
5.379.979.000 3.191.057.000 (2.634.946.000)
4.915.585.000 1.989.304.000 (1.882.549.000)
5.936.090.000
5.022.340.000
Components of defined benefit costs recognized in profit or loss
5.829.116.000
Recognized in other comprehensive income: Remeasurement on the net-defined benefit obligation: Actuarial losses arising from changes in financial assumptions
1.440.737.000
(947.074.000) 852.003.000
(921.482.000) (318.628.000)
-
1.134.394.000
-
(1.831.145.000) 175.975.000 2.706.651.000
1.345.666.000
7.281.756.000
- 55 -
6.774.881.000
11.797.221.000
Actuarial gains arising from experience adjustments Return on Plan Assets Adjustment of implementation of PSAK 24 (revised 2013): Actuarial losses from changes in financial assumptions Actuarial gains from experience adjustment Return on plan assets Other changes Components of defined benefit costs recognized in other comprehensive income Total recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Nilai yang termasuk dalam laporan posisi keuangan Cabang berasal dari kewajiban atas program pensiun untuk posisi 31 Desember 2016 dan 2015 dari aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria adalah sebagai berikut: 2016 Rp Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
2015 Rp
44.841.645.000 (36.070.931.000) 8.770.714.000
Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pensiun adalah sebagai berikut: 2016 Rp Nilai kini kewajiban manfaat pensiun awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Pembayaran manfaat Nilai kini kewajiban manfaat pensiun akhir tahun
The amounts included in the statements of financial position arising from the Branch’s obligation in respect of the defined benefit plan as of December 31, 2016 and 2015 based on the latest actuarial report of an independent actuary, Biro Pusat Aktuaria were, as follows:
36.678.819.000 (30.286.731.000) 6.392.088.000
Present value of obligation Fair value of plan assets Net liabilities
Movements in the present value of pension plan liability were as follows : 2015 Rp
36.678.819.000 5.379.979.000 3.191.057.000
24.866.296.000 4.915.585.000 1.989.304.000
1.440.737.000
5.829.116.000
(947.074.000) (901.873.000) 44.841.645.000
Mutasi nilai kini aset manfaat pensiun adalah sebagai berikut:
2016 Rp
(921.482.000) 36.678.819.000
Present value of pension plan liability at beginning of year Current service cost Interest cost Actuarial losses from changes in financial assumptions Actuarial gains from experience adjustment Benefits paid Present value of pension plan liability at ending of year
Movements of present value of pension plan asset were as follows:
2015 Rp
Aset DPBB awal tahun Beban atas aset Kontribusi pemberi kerja Pembayaran manfaat Tingkat hasil yang diharapkan
30.286.731.000 2.634.946.000 4.903.130.000 (901.873.000) (852.003.000)
23.531.863.000 1.882.549.000 4.553.691.000 318.628.000
DPBB assets at beginning of the year Interest on asset Employer contribution Benefits paid Return on Plan Assets
Aset DPBB akhir tahun
36.070.931.000
30.286.731.000
DPBB assets at ending of year
- 56 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Aset investasi dana pensiun ditempatkan seluruhnya dalam bentuk kas dan setara kas, deposito berjangka, dan obligasi negara Republik Indonesia.
All of the pension fund investment asset is placed as cash and cash equivalent, time deposits, and Indonesia government bonds.
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate, expected salary increase and mortality. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
x
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar Rp 2.882.993.000 (meningkat sebesar Rp 3.306.310.000) pada tanggal 31 Desember 2016 dan berkurang sebesar Rp 2.452.802.000 (meningkat sebesar Rp 2.809.059.000) pada tanggal 31 Desember 2015.
x
If the discount rate is 1% basis points higher (lower), the defined benefit obligation would decrease by Rp 2,882,993,000 (increase by Rp 3,306,310,000) as of December 31, 2016 and decrease by Rp 2,452,802,000 (increase by Rp 2,809,059,000) as of December 31, 2015.
x
Jika tingkat pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik sebesar Rp 4.552.947.000 (turun sebesar Rp 3.963.972.000) pada tanggal 31 Desember 2016 dan naik sebesar Rp 3.726.977.000 (turun sebesar Rp 3.235.586.000) pada tanggal 31 Desember 2015.
x
If the expected salary growth increases (decreases) by 1%, the defined benefit obligation would increase by Rp 4,552,947,000 (decrease by Rp 3,963,972,000) as of December 31, 2016 and increase by Rp 3,726,977,000 (decrease by Rp 3,235,586,000) as of December 31, 2015.
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized.
- 57 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat pengembalian aset program per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Usia pensiun normal Tabel mortalitas
Formula perhitungan manfaat pensiun
b.
The key actuarial assumptions used for the calculation of pension benefits are as follows:
2016
2015
8,1%
8,7%
8,1% 13,0% 55
8,7% 13,0% 55
Tabel Mortalita Indonesia/Indonesian Mortality Table 2011 1,5 x masa kerja x gaji (maksimum 55,5 x gaji terakhir)/ 1.5 x years of service x final credited salary (maximum 55.5 x final credit salary)
Imbalan Pasca Kerja Lain
b.
Discount rate per annum Expected return on plan assets per annum Salary increment rate per annum Normal pension age Mortality table
Pension benefits formula
Other Employee Benefits
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh Biro Pusat Aktuaria, aktuaris independen.
The cost of providing employee benefit is calculated by on independent actuary, Biro Pusat Aktuaria.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in the determination of pension costs are as follows:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalitas
Tingkat ketidakmampuan Tingkat pengunduran diri
Umur pensiun normal
2016
2015
8,1% 13,0%
8,7% 13,0%
Tabel Mortalita Indonesia/Indonesian Mortality Table 2011 10% dari tingkat pertumbuhan/ 10% of mortality rate 15% sampai dengan usia 30 tahun menurun linier ke 0% pada usia 45 tahun/ 15% for employee before the age of 30 and will decrease until 0% at the age of 45 55 55
- 58 -
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Mortality table
Disability Rate Resignation rate
Normal pension age
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Beban imbalan pasca kerja lain yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
2016 Rp Diakui pada laporan laba rugi Biaya jasa kini Beban bunga atas obligasi Penyesuaian atas Imbalan Pasca Kerja Lainnya Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Diakui pada penghasilan komprehensif lain: Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti neto: Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Penerimaan dari Plan Assets Penyesuaian atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013): Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Perubahan lainnya Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
2015 Rp
1.349.886.000 783.213.000 (12.053.000)
2.121.046.000
364.791.000
(440.514.000)
-
1.227.980.000 509.227.000 (6.428.000)
1.730.779.000
1.039.220.000
63.843.000
296.222.000
-
173.612.000 (1.121.606.000)
(75.723.000)
2.045.323.000
Kewajiban dari program ini pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan laporan Biro Pusat Aktuaria masing-masing tertanggal 30 Desember 2016 dan 28 Desember 2015, adalah sebagai berikut: 2016 Rp Nilai kini kewajiban aktuaria
Amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of other employee benefits are as follows:
451.291.000
2.182.070.000
Recognized in profit or loss Current service cost Interest on obligation Remeasurement of Other Long Term Employee Benefit Components of defined benefit costs recognized in profit or loss Recognized in other comprehensive income: Remeasurement on the net-defined benef it obligation: Actuarial losses arising from changes in financial assumptions Actuarial losses arising from experiences adjustments Return on Plan Assets Adjustment of implementation of PSAK 24 (revised 2013): Actuarial losses from changes in financial assumptions Actuarial losses from experience adjustment Other changes Components of defined benefit costs recognized in other comprehensive income Total recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income
The liabilities of this program as of December 31, 2016 and 2015 based on the actuarial report of Biro Pusat Aktuaria dated December 30, 2016 and December 28, 2015, respectively, are as follows: 2015 Rp
10.685.776.000
- 59 -
9.002.447.000
Present value of actuarial obligation
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja lain adalah sebagai berikut: 2016 Rp Saldo awal tahun Beban jasa kini Beban bunga (Keuntungan) kerugian aktuaria Pembayaran manfaat Saldo akhir tahun
The movements of present value of other postemployment benefits liability were as follows: 2015 Rp
9.002.447.000 1.349.886.000 783.213.000 (87.776.000) (361.994.000) 10.685.776.000
6.365.342.000 1.227.980.000 509.227.000 1.096.635.000 (196.737.000)
Beginning balance of the year Current service cost Interest cost Actuarial (gains) losses Benefits paid
9.002.447.000
Ending balance of the year
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysies below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
x
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar Rp 742.062.000 (meningkat sebesar Rp 831.329.000) pada tanggal 31 Desember 2016 dan berkurang sebesar Rp 600.556.000 (meningkat sebesar Rp 691.339.000) pada tanggal 31 Desember 2015.
x
If the discount rate is 1% basis points higher (lower), the defined benefit obligation would decrease by Rp 742,062,000 (increase by Rp 831,329,000) as of December 31, 2016 and decrease by Rp 600,556,000 (increase by Rp 691,339,999) as of December 31, 2015.
x
Jika tingkat pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik sebesar Rp 802.783.000 (turun sebesar Rp 733.625.000) pada tanggal 31 Desember 2016 dan naik sebesar Rp 671.405.000 (turun sebesar Rp 596.024.000) pada tanggal 31 Desember 2015.
x
If the expected salary growth increases (decreases) by 1%, the defined benefit obligation would increase by Rp 802,783,000 (decrease by Rp 733,625,000) as of December 31, 2016 and increase by Rp 671,405,000 (decrease by Rp 596,024,000) as of December 31, 2015.
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the statement of financial position.
- 60 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
29. PAJAK PENGHASILAN
29. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
Tax expense (benefit) consists of the following:
2016 Rp
2015 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
405.948.782.800 (106.421.312.610)
394.355.012.800 (148.493.357.761)
Current tax Deferred tax
Jumlah
299.527.470.190
245.861.655.039
Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statement of comprehensive income and taxable income is as follows:
2016 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap dan amortisasi Provisi lainnya Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Personalia Umum dan administrasi Penghasilan non-operasional yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah Laba kena pajak
2015 Rp
713.188.228.071
582.178.570.206
Income before tax per statement of profit or loss and other comprehensive income Temporary differences:
268.886.818.574 2.792.012.000
373.047.583.652 8.084.760.000
1.323.565.331 277.057.621 273.279.453.526
731.273.894 (36.060.035) 381.827.557.511
3.419.649.859 1.910.131.661
2.783.938.392 1.652.236.420
(33.476.550) 23.107.971.027 28.404.275.997
(721.134.000) 18.166.364.169 21.881.404.981
1.014.871.957.594
- 61 -
985.887.532.698
Provision for impairment losses Post-employment benefits Depreciation on premises and equipment and amortization Other provision Total
Permanent differences: Personnel General and administration Non-operational income subject to final income tax Others Total Taxable income
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Current tax expense and payable are computed as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak penghasilan di muka
253.717.989.250
246.471.883.000
Current tax expense
255.553.468.098
166.142.742.441
Less prepayment of income tax
Utang pajak kini (Catatan 19)
-
Pajak dibayar dimuka (Catatan 15)
80.329.140.559
(1.835.478.848)
Laba kena pajak (dibulatkan) Beban pajak kini
-
Current tax payable (Note 19) Prepaid tax (Note 15)
1.014.871.957.000 253.717.989.250
985.887.532.000 246.471.883.000
Taxable income (rounded) Current tax expense
761.153.967.750
739.415.649.000
Net income after tax
Laba bersih setelah pajak Pajak penghasilan atas laba Cabang pasal 26 Pajak penghasilan atas transfer laba ke Kantor Pusat Pajak kini
91.551.793.514
97.635.934.560
60.679.000.036 253.717.989.250
50.247.195.240 246.471.883.000
Income tax on Branch's profit article 26 Income tax on remitted earnings to Head Office Current tax
Jumlah beban pajak kini
405.948.782.800
394.355.012.800
Total current tax expense
Laba kena pajak dan beban pajak kini tahun 2015 Cabang telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan oleh Cabang kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and current tax payable of the Branch for 2015 are in accordance with the Annual Corporate Tax Returns filed by the Branch to the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset pajak tangguhan Cabang adalah sebagai berikut:
The details of the Branch’s net deferred tax assets are as follows:
1 Januari/ January 1, 2015 Rp Aset (liabilitas) pajak tangguhan Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap dan amortisasi Provisi lainnya Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti (Keuntungan)/kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to income for the year Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (charged) to other comprehensive income Rp
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to income for the year Rp
124.805.695.328 2.923.910.000
149.219.033.461 3.233.904.000
-
274.024.728.789 6.157.814.000
107.554.727.430 1.116.804.800
122.344.630 308.524.780
292.509.558 (14.424.014)
-
414.854.188 294.100.766
529.426.132 110.823.048
-
(697.183.677) 127.463.291.061
-
2.890.468.800
2.890.468.800
-
-
2.524.485.592
1.827.301.915
-
152.731.023.005
5.414.954.392
285.609.268.458
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Cabang menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Berdasarkan Undang-undang No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
- 62 -
109.311.781.410
Dikreditkan (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (charged) to other comprehensive income Rp
507.977.200 -
(194.650.840) 313.326.360
Penyesuaian/ Adjustment Rp
31 Desember/ December 31, 2016 Rp
-
381.579.456.219 7.782.596.000
-
944.280.320 404.923.814
(2.890.468.800)
(2.890.468.800)
-
Deferred tax assets (liabilities) Provision for impairment losses Post-employment benefits Depreciation of premises and equipment and amortization Other provision Remeasurement on defined benefit obligation
1.632.651.075
Unrealized (gain)/loss on securities fair value changes
392.343.907.428
Deferred tax assets - net
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Branch submits tax returns on the basis of self assessment. For fiscal year 2007 and earlier, the Directorate General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. According to Law No. 28 year 2007 regarding Taxation General Provisions and Procedures which applicable to fiscal year 2008 and subsequent years, DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2016 Rp
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows: 2015 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
713.188.228.071
582.178.570.206
Income before tax per statements of comprehensive income
Beban pajak dengan tarif pajak efektif
178.297.057.000
145.544.642.000
Tax expenses at effective tax rate
Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat dikurangkan
11.361.710.390
8.752.561.993
Tax expense of non-deductible expenses
2.890.468.800
4.237.665.244
Adjustment
Pengaruh pajak atas laba Cabang
106.978.234.000
87.326.785.802
Jumlah beban pajak
299.527.470.190
245.861.655.039
Penyesuaian
Tax effect on the Branch's profit Total tax expense
Pemeriksaan Pajak periode 2006
2006 Tax Assessments
Pada bulan Februari 2010, sebagai hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2006, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas berbagai jenis pajak sebesar Rp 17.093.561.984. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Cabang telah mengajukan permohonan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 16 Februari 2010 dan telah membayar seluruh SKPKB tersebut di bulan Maret dan April 2010. Pada bulan Februari 2011, Cabang menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menerima sebagian keberatan Cabang dan mengurangi jumlah kurang bayar menjadi Rp 9.025.906.998. Cabang telah menerima pengembalian dari Direktur Jenderal Pajak sebesar Rp 8.073.720.520 di bulan Maret 2011. Kemudian, Cabang telah mengajukan permohonan banding kepada pengadilan pajak atas sisa kurang bayar sebesar Rp 9.025.906.998 di bulan Mei 2011.
In February 2010, as a result of the tax examination for fiscal year 2006, the Director General of Taxation issued tax underpayment assessment letters (SKPKB) on various taxes amounting to Rp 17,093,561,984. In relation to the assessment result, the Branch has filed an objection to the Director General of Taxation on February 16, 2010 and has paid the tax assessment in full in March and April 2010. In February 2011, the Branch received the decision letter from the Director General of Taxation which partially approved the Branch’s objection and reduced the tax assessment to Rp 9,025,906,998. The Branch received the refund from the Director General of Taxation amounting to Rp 8,073,720,520 in March 2011. Then, the Branch filed an appeal to the tax court to pursue for the remaining balance of tax underpayment amounting to Rp 9,025,906,998 in May 2011.
Pada bulan September 2012, Cabang menerima surat keputusan banding yang menerima sebagian banding atas pajak penghasilan badan pasal 25/29 sebesar Rp 1.039.795.608 dan pajak penghasilan pasal 26 sebesar Rp 693.196.905. Cabang telah menerima pengembalian tersebut pada bulan September 2012. Kemudian, Cabang telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung atas keputusan banding tersebut sebesar Rp 4.420.764.905.
In September 2012, the Branch received tax court appeal decision letter which partially approved the appeal of income tax article 25/29 amounting to Rp 1,039,795,608 and income tax article 26 amounting to Rp 693,196,905. The Branch has received the refunds on September 2012. Then, the Branch filed a cessation to the Supreme Court to pursue the remaining balance of tax court appeal decision letter amounting to Rp 4,420,764,905.
Pada bulan Februari 2013, Cabang menerima surat keputusan banding pengadilan pajak yang menerima seluruh banding Cabang atas pajak penghasilan pasal 26 sebesar Rp 2.631.623.917. Cabang telah menerima pengembalian tersebut pada bulan April 2013.
In February 2013, the Branch received tax court appeal decision letter which fully approved the Branch’s appeal of income tax article 26 amounting to Rp 2,631,623,917. The Branch received the refund in April 2013.
- 63 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Cabang mencatat jumlah tagihan pajak tersebut sebagai “Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak” di aset lain-lain.
The Branch recorded those tax receivables as “Claim for Tax Refund” in the other assets.
Keputusan dari permohonan banding yang belum diputuskan oleh Direktur Jenderal Pajak dan kasasi belum dapat ditentukan pada saat ini.
The outcome of the appeals which have not been decided by Director General of Taxation and the cessation are not presently determinable.
Pemeriksaan Pajak periode 2008
2008 Tax Assessment
Pada tahun pajak 2008, Cabang mengajukan klaim lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 11.706.908.276. Setelah dilakukan pemeriksaan pajak pada tahun 2010, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPKB pajak penghasilan badan sebesar Rp 17.691.069.828. Atas SKPKB tersebut, Cabang mengajukan permohonan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 12 Juli 2010. Pada bulan Juni dan Juli 2011, Cabang menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menolak sebagian keberatan Cabang dan menambah jumlah kurang bayar menjadi Rp 19.245.570.253. Cabang menerima sebagian SKPKB atas pajak penghasilan pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 121.866.999 dan telah mengajukan banding kepada pengadilan pajak di bulan September 2011 atas pajak penghasilan pasal 26, pasal 26 Bentuk Usaha Tetap (BUT) dan pasal 29 (pajak penghasilan badan) sebesar Rp 19.123.704.254 setelah membayar setoran yang diwajibkan yaitu sejumlah Rp 9.561.852.127 yang merupakan 50% dari jumlah hasil pemeriksaan pajak.
In fiscal year 2008, the Branch claimed a refund of Rp 11,706,908,276 for the overpayment of corporate income tax. After the tax examination in 2010, the Director General of Taxation issued an SKPKB amounting to Rp 17,691,069,828. In relation to the assessment result, the Branch filed an objection to the Director General of Taxation on July 12, 2010. In June and July 2011, the Branch received the decision of the Director General of Taxation which rejected the Branch’s objection and increased the tax underpayment to Rp 19,245,570,253. The Branch partially accepted the SKPKB of income tax article 23 and Value Added Tax (VAT) amounting to Rp 121,866,999 and filed an appeal to the tax court in September 2011 for the income tax article 26, article 26 Permanent Establishment (BUT) and article 29 (corporate income tax) amounting to Rp 19,123,704,254 after paying the required deposit amounting to Rp 9,561,852,127 which represents 50% of the amount of tax assessment.
Pada bulan Juli 2013, Cabang menerima surat keputusan banding pengadilan pajak yang menerima sebagian banding Cabang atas pajak penghasilan pasal 26 dan mengurangi jumlah kurang bayar menjadi Rp 174.662.445. Cabang telah menerima pengembalian tersebut sebesar Rp 1.121.816.154 di bulan Agustus 2013.
In July 2013, the Branch received tax court appeal decision letter which partially approved the Branch’s appeal of income tax article 26 and reduced the tax underpayment to Rp 174,662,445. The Branch received the refund amounting to Rp 1,121,816,154 in August 2013.
Pada bulan Maret 2014, Cabang menerima dua surat keputusan banding pengadilan pajak yang menerima sebagian banding Cabang atas pajak penghasilan pajak badan pasal 25/29 dan pasal 26 tahun pajak 2008 dimana sebelumnya jumlah yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 6.190.384.751 menjadi Rp 5.864.505.002 dan Rp 9.991.037.416 menjadi Rp 9.838.960.020.
In March 2014, the Branch received decision letters on its appeal that tax court has partially approved the Branch’s appeal on income tax article 25/29 and tax article 26 for fiscal year 2008 that previously was at underpayment of Rp 6,190,384,751 to underpayment of Rp 5,864,505,002 and from Rp 9,991,037,416 to underpayment of Rp 9,838,960,020, respectively.
Cabang menerima dua Surat Tagihan Pajak (STP) tertanggal 1 April 2014 atas SKPKB PPh pasal 25/29 dan SKPKB PPh pasal 23 untuk tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 5.864.505.002 dan Rp 9.838.960.020.
The Branch received two tax collection letters (STP) dated April 1, 2014 for SKPKB income tax article 25/29 and SKPKB income tax article 23 for tax year 2008 amounting to Rp 5,864,505,002 and Rp 9,838,960,020, respectively.
Cabang menerima STP tertanggal 15 April 2014 atas sanksi administrasi PPh pasal 25/29 untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp 2.431.410.
The Branch received STP dated April 15, 2014 for income tax administration sanctions article 25/29 for tax year 2008 amounting to Rp 2,431,410.
- 64 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Cabang menerima STP tertanggal 19 Juni 2014 atas SKPKB PPh pasal 25 badan beserta sanksi administrasi bunga untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp 2.769.312.626 dan Rp 110.772.505.
The Branch received STP dated June 19, 2014 for SKPKB corporate income tax article 25 and interest administration sanction for tax year 2008 amounting to Rp 2,769,312,626 and Rp 110,772,505.
Cabang menerima STP tertanggal 28 Agustus 2014 atas SKPKB PPh pasal 23 beserta sanksi administrasi bunga untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp 4.843.441.312 dan Rp 193.737.052.
The Branch received STP dated August 28, 2014 for SKPKB income tax article 23 and the interest administration sanction for tax year 2008 amounting to Rp 4,843,441,312 and Rp 193,737,052.
Cabang mencatat jumlah tagihan pajak tersebut sebagai “Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak” di aset lain-lain.
The Branch recorded those tax receivables as “Claim for Tax Refund” in the other assets.
Keputusan dari permohonan banding yang belum diputuskan oleh Direktur Jenderal Pajak dan kasasi belum dapat ditentukan pada saat ini.
The outcome of the appeals which have not been decided by Director General of Taxation and the cessation are not presently determinable.
Pemeriksaan Pajak tahun 2010
2010 Tax Assessment
Pada tanggal 4 Agustus 2014, sebagai hasil pemeriksaan pajak untuk tahun 2010, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPKB atas berbagai jenis pajak sebesar Rp 5.428.066.207 dengan rincian untuk PPN sebesar Rp 57.763.441, PPh pasal 4 (2) sebesar Rp 511.829.812, PPh pasal 23/26 sebesar Rp 1.776.582.122, PPh pasal 26 sebesar Rp 61.218.415, PPh pasal 23 sebesar Rp 59.702.277 dan PPh final pasal 25/29 sebesar Rp 2.960.970.140. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Cabang telah mengajukan permohonan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 31 Oktober 2014.
On August 4, 2014 as a result of the tax examination for fiscal year 2010, the Director General of Taxation issued SKPKB on various taxes amounting to Rp 5,428,066,207 wih details for VAT amounting to Rp 57,763,441, tax article 4 (2) amounting to Rp 511,829,812, tax article 23/26 amounting to Rp 1,776,582,122, tax article 26 amounting to Rp 61,218,415, tax article 23 amounting to Rp 59,702,277 and tax article 25/29 amounting to Rp 2,960,970,140. Based on that examination result, Branch filed an objection request to the Director General of Taxation on October 31, 2014.
Cabang mencatat jumlah tagihan pajak tersebut sebagai “Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak” di aset lain-lain.
The Branch recorded those tax receivables as “Claim for Tax Refund” in the other assets.
Keputusan dari permohonan banding yang belum diputuskan oleh Direktur Jenderal Pajak dan kasasi belum dapat ditentukan pada saat ini.
The outcome of the appeals which have not been decided by Director General of Taxation and the cassation are not presently determinable.
30. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN AKTIVITAS PENDANAAN NON-KAS
ATAS
2016 Rp Tagihan akseptasi Liabilitas akseptasi
30. SUPPLEMENTAL DISCLOSURE ON NON-CASH FINANCING ACTIVITIES 2015 Rp
(1.426.077.534.157) 1.426.077.534.157
- 65 -
(1.293.299.379.518) 1.293.299.379.518
Acceptances receivable Acceptances payable
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp
Komitmen Tagihan komitmen Kontrak pembelian spot yang belum diselesaikan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letter of credit yang masih berjalan Kontrak penjualan spot yang belum diselesaikan Jumlah liabilitas komitmen Jumlah liabilitas komitmen - bersih Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Commitments Commitment receivables 389.793.000.000
156.731.607.119
9.572.647.653.654
8.089.585.776.078
641.391.160.520
294.051.161.555
164.857.101.592 10.378.895.915.766
193.190.000.000 8.576.826.937.633
(9.989.102.915.766)
(8.420.095.330.514)
Unsettled spot purchase contracts Commitment liabilities Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled spot sell contracts Total commitments receivables Total commitment liabilities - net
38.018.442.699
18.609.518.412
Contingencies Contingent receivables Interest income on non-performing loans
Liabilitas kontinjensi Garansi bank yang diterbitkan
328.089.107.100
176.025.653.511
Contingent liabilities Bank guarantees issued
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih
(290.070.664.401)
(157.416.135.099)
Total contingency liabilities - net
32. SIFAT DAN BERELASI
TRANSAKSI
DENGAN
PIHAK
32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Berelasi
Nature of Relationship
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan, entitas dan individu yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan/atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Cabang.
Related parties are companies, entities and individuals, which has the same stockholders and/or management directly or indirectly, as the Branch.
a.
Cabang adalah cabang dari Bangkok Bank Public Company Limited (Kantor Pusat).
a.
The Branch is a branch of Bangkok Bank Public Company Limited (Head Office).
b.
Perusahaan dan entitas berelasi karena keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut:
b.
Company and entities that are directly or indirectly related in terms of ownership and management with the Branch are as follows:
x x x x x x x x
Bangkok Bank Public Company Limited Cabang New York Bangkok Bank Public Company Limited Cabang London Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Singapura Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Hong Kong Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Tokyo Bangkok Bank Berhad, Malaysia Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Taipei Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Kota Ho Chi Minh
-
x
-
x
-
x
-
x
-
x
-
x x
-
x
- 66 -
Bangkok Bank Public Company Limited New York Branch Bangkok Bank Public Company Limited London Branch Bangkok Bank Public Company Limited Singapore Branch Bangkok Bank Public Company Limited Hong Kong Branch Bangkok Bank Public Company Limited Tokyo Branch Bangkok Bank Berhad, Malaysia Bangkok Bank Public Company Limited Taipei Branch Bangkok Bank Public Company Limited Ho Chi Minh City Branch
-
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pihak berelasi yang merupakan personil manajemen kunci Cabang terdiri dari Manajer Umum, Wakil Manajer Umum dan Direktur Kepatuhan.
c.
Related parties which are key management personnel of the Branch are consist of General Manager, Deputy General Manager and Compliance Director.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Cabang juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihakpihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Branch entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:
1.
Giro pada bank lain, piutang bunga dan pendapatan bunga (Catatan 7, 13 dan 24).
1.
Demand deposits with other banks, interest receivables and receipt of interest (Notes 7, 13 and 24).
2.
Penempatan pada bank lain, piutang bunga dan pendapatan bunga (Catatan 8, 13 dan 24).
2.
Placements with other banks, interest receivables and receipt of interest (Notes 8, 13 and 24).
3.
Pemberian kredit, piutang bunga dan pendapatan bunga (Catatan 12, 13 dan 24).
3.
Granting of loans, interest receivables and receipt of interest (Notes 12, 13 and 24).
4.
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan dan simpanan dari bank lain, utang bunga dan pembayaran bunga (Catatan 17, 18, 21 dan 25).
4.
Placements of funds by related parties in the form of deposits and deposits from other banks, interest payables and payment of interest (Notes 17, 18, 21 and 25).
5.
Liabilitas derivatif (Catatan 11).
5.
Derivative payables (Note 11).
6.
Liabilitas akseptasi (Catatan 10).
6.
Acceptances payable (Note 10).
7.
Liabilitas lain-lain (Catatan 21).
7.
Other liabilities (Note 21).
8.
Dana usaha yang dinyatakan (Catatan 22).
8.
Declared working capital funds (Note 22).
9.
Transfer laba (Catatan 23).
9.
Remitted earnings (Note 23).
10. Kompensasi kepada karyawan kunci Cabang (Catatan 26).
10. Compensations for the key personnel of the Branch (Note 26).
11. Biaya administrasi dan beban umum dan administrasi lainnya (Catatan 27).
11. Administration fees and other general and administration expenses (Note 27).
Persentase giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, tagihan derivatif, kredit dan piutang bunga kepada pihak berelasi terhadap jumlah giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, tagihan derivatif, kredit dan piutang bunga adalah sebagai berikut:
The percentage of demand deposits with other banks, placements with other banks, derivative receivables, loans and interest receivables for related parties to total demand deposits with other banks, placements with other banks, derivative receivables, loans and interest receivables are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Kredit Piutang bunga
74,09% 0,02% -
- 67 -
11,81% 27,20% 0,02% 0,05%
Demand deposits with other banks Placement with other banks Loans Interest receivables
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Persentase simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, liabilitas derivatif, pinjaman yang diterima, biaya masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain dari pihak berelasi terhadap jumlah simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, liabilitas derivatif, pinjaman yang diterima, biaya masih harus dibayar, liabilitas lainlain dan dana usaha yang dinyatakan adalah sebagai berikut:
The percentage of deposits, deposits from other banks, acceptances payable, derivative payables, borrowings, accrued expenses and other liabilities from related parties to total deposits, deposits from other banks, acceptances payable, derivative payables, borrowings, accrued expenses, other liabilities and declared working capital funds are as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas derivatif Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Dana usaha yang dinyatakan
0,21% 59,53% 0,11% 36,37% 0,86% 79,01% 100,00%
Persentase pendapatan bunga, beban bunga dan beban umum dan administrasi dari atau kepada pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Pendapatan bunga Beban bunga Beban umum dan administrasi
0,18% 1,69% 0,22% 49,09% 1,14% 83,50% 100,00%
The percentage of interest revenues, interest expenses and general and administration expenses from or to related parties to total interest revenues, interest expenses and general and administration expenses are as follow:
2016
2015
0,03% 0,53% 16,65%
0,25% 0,14% 17,86%
Cabang menyediakan manfaat pada karyawan kunci Cabang, sebagai berikut:
Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Accrued expenses Other liabilities Declared working capital funds
Interest revenues Interest expenses General and administrative expenses
The Branch provides benefit to key personnel of the Branch, as follows:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya
14.493.548.949 1.382.326.770
Jumlah
15.875.875.719
Persentase terhadap beban personalia
-
14.467.364.331 1.369.911.000 4.717.000
33,40%
- 68 -
15.841.992.331
36,23%
Short-term employee benefits Post-employment benefits Other long-term employee benefits Total Percentage to personnel expenses
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 31 Desember/December 31, 2016 Mata uang Ekuiv alen asing/ dalam Rupiah/ Foreign Equivalent currencies in Rupiah Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Ef ek-ef ek Tagihan akseptasi
Tagihan deriv atif Kredit Piutang bunga Jumlah aset Liabilitas Simpanan
Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi
Liabilitas deriv atif Biay a masih harus dibay ar Hutang bunga Liabilitas lain-lain
Dana usaha y ang diny atakan Jumlah liabilitas Jumlah aset - bersih
33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang Ekuiv alen asing/ dalam Rupiah/ Foreign Equivalent currencies in Rupiah
USD THB USD JPY THB USD SGD EUR HKD GBP INR SEK AUD NZD MYR DKK CHF CAD
300.830 249.197 29.000.000 25.212.108 11.613.734 5.428.527 126.528 98.484 57.237 51.743 32.777 26.765 9.158 8.706 8.295 6.975 6.818 5.318
4.052.932.175 93.727.859 390.702.500.000 2.901.031.204 4.368.157.706 73.135.827.583 1.178.223.389 1.396.092.795 99.440.663 856.600.812 6.502.957 39.679.974 89.043.596 81.511.412 24.912.546 13.299.455 90.052.887 53.105.677
359.210 339.840 34.000.000 29.905.735 7.974.603 4.330.391 173.637 435.546 214.999 1.395 10.772 3.331 7.204 8.295 6.975 6.708 5.318
4.951.709.850 129.806.985 468.690.000.000 3.424.655.248 3.046.019.059 59.694.436.627 1.694.505.380 6.557.867.295 382.410.660 28.511.410 17.678.749 33.585.670 68.037.359 26.633.313 14.805.889 93.372.757 52.776.412
USD USD USD SGD EUR HKD USD EUR USD USD
90.000.000 953.070 95.254.343 310.092 52.912 1.697.595 1.024.307.619 2.551.799
1.212.525.000.000 12.840.235.575 1.283.314.131.895 2.887.556.230 750.064.649 22.870.843.680 13.799.984.392.673 34.379.106.772 16.848.733.974.164
90.000.000 991.827 62.620.932 302.126 294.883 291.300 5.557.200 9.237 1.001.474.792 1.746.213
1.240.650.000.000 13.672.331.335 863.229.549.001 2.948.418.717 4.439.952.204 518.123.688 76.605.999.224 139.072.185 13.805.330.014.544 24.071.541.243 16.580.511.814.804
USD THB JPY EUR SGD USD USD SGD EUR HKD USD EUR USD USD THB USD GBP JPY USD
192.637.888 11.593.089 1.095.480 261.896 123.180 50.000.000 95.254.343 310.092 52.912 1.595.614 44.996 111.454 6 1.545.166 51.472 27.667.520 865.000.000
2.595.313.948.924 4.360.392.470 126.051.405 3.712.574.744 1.147.041.183 673.625.000.000 1.283.314.131.895 2.887.556.230 750.064.649 21.496.907.276 606.206.105 1.501.564.421 2.166 20.817.249.205 852.119.372 3.183.563.185 11.653.712.500.000 16.267.406.873.230
211.952.735 7.841.897 26.260.624 762.776 163.221 16.000.000 62.620.932 302.126 294.883 291.300 356.705 9.990 94.846 237.618 340 38.920 4.077.681 865.000.000
2.921.768.450.186 2.995.330.320 3.007.235.361 11.484.864.559 1.592.857.626 220.560.000.000 863.229.549.001 2.948.418.717 4.439.952.204 518.123.688 4.917.175.682 150.428.908 1.307.453.098 3.275.566.611 129.811 536.511.236 466.955.646 11.924.025.000.000 15.967.224.002.654
581.327.100.934
- 69 -
613.287.812.150
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks
Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receiv able
Deriv ativ es receiv able Loans Interest receiv able Total assets Liabilities Deposits
Deposits f rom other banks Acceptances pay able
Deriv ativ es pay able Accrued expenses Interest Pay able Other liabilities
Declared working capital f unds Total liabilities Total assets - net
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
30 Maret/March 30, 2017 Rp 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dolar Australia Dolar Kanada Frank Sw iss Kroner Denmark Euro Poundsterling Inggris Dolar Hong Kong Rupee India Yen Jepang Ringgit Malaysia Dolar Selandia Baru Kroner Sw edia Dolar Singapura Baht Thailand Dolar Amerika Serikat
AUD CAD CHF DKK EUR GBP HKD INR JPY MYR NZD SEK SGD THB USD
10.197,39 9.981,26 13.360,09 1.920,98 14.292,73 16.527,15 1.713,50 205,10 119,90 3.012,67 9.340,51 1.495,91 9.545,18 386,48 13.316,00
34. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Piutang Bunga
2016 Setelah 12 bulan/ After 12 months Rp
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp 9.723,11 9.986,29 13.208,98 1.906,86 14.175,77 16.555,01 1.737,34 198,40 115,07 3.003,23 9.362,72 1.482,52 9.311,93 376,12 13.472,50
10.083,73 9.924,37 13.919,33 2.122,85 15.056,67 20.439,02 1.778,66 208,31 114,52 3.210,67 9.444,80 1.641,10 9.758,91 381,97 13.785,00
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Australian Dollar Canadian Dollar Sw iss Franc Danish Kroner Euro Great Britain Poundsterling Hong Kong Dollar Indian Rupee Japanese Yen Malaysian Ringgit New Zealand Dollar Sw edish Kroner Singapore Dollar Thailand Baht US Dollar
34. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES
Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Dalam 12 bulan/ Within 12 months Rp
All monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates published in Reuters at 4.00 PM Western Indonesia Time, with details as follows:
Jumlah/ Total Rp
Tha analysis of maturities of financial assets and liabilities based on remaining terms until maturity dates calculated from December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Dalam 12 bulan/ Within 12 months Rp
2015 Setelah 12 bulan/ After 12 months Rp
Jumlah/ Total Rp
1.310.525.000.000 790.937.726.473 13.910.375.000 6.792.567.759.032 1.347.299.104.483 73.735.158.734
785.887.711.071 20.498.468.680 12.380.427.157.120 -
1.310.525.000.000 1.576.825.437.544 34.408.843.680 19.172.994.916.152 1.347.299.104.483 73.735.158.734
1.520.650.000.000 598.065.722.585 59.109.962.538,00 7.425.069.234.251,06 1.237.509.402.195 49.545.575.637
599.801.414.638 69.575.000.000,00 11.748.522.814.968,90 -
1.520.650.000.000 1.197.867.137.223 128.684.962.538 19.173.592.049.220 1.237.509.402.195 49.545.575.637
ASSETS Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Interest Receivable
11.034.639.253.151
13.186.813.336.871
24.221.452.590.022
11.656.763.387.771
12.417.899.229.607
24.074.662.617.378
Total assets
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Biaya yang masi harus dibayar Liabilitas lain-lain
15.116.338 1.409.992.808.599 1.136.745.697.763 23.988.630.729 1.426.077.534.157 28.327.205.666 355.651.665.538
3.629.351.768.191 27.237.426.547 -
15.116.338 5.039.344.576.790 1.136.745.697.763 51.226.057.276 1.426.077.534.157 28.327.205.666 355.651.665.538
900.688 5.118.311.355.234 702.466.781.149 76.389.373.340 1.293.299.379.518 25.046.609.522 276.475.968.069
69.575.000.000 -
900.688 5.118.311.355.234 702.466.781.149 145.964.373.340 1.293.299.379.518 25.046.609.522 276.475.968.069
LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Derivatives payable Accepatances payable Accrued expense Other liabilities
Jumlah
4.380.798.658.790
3.656.589.194.738
8.037.387.853.528
7.491.990.367.520
69.575.000.000
7.561.565.367.520
Total
Jumlah
11.769.530.707 605.924.079.329 87.970.519.393
-
11.769.530.707 605.924.079.329 87.970.519.393
12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083
Langkah yang diambil oleh Cabang sehubungan dengan mismatch aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan Cabang. Disamping itu, Cabang juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.
- 70 -
-
12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083
The main steps taken by the Branch in relation to the mismatch between monetary assets and liabilities up to 3 months are to increase the services being provided to depositors and to offer competitive interest rates and attractive products to customers to maintain the stability and continuity of deposits in the Branch. In addition to this, the Branch also has intensified its collection efforts to troubled debtors.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
35. GOVERNMENT GUARANTEE OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS
ON
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan peraturan LPS No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program that has been enhanced with LPS regulation No. 1/ PLPS/2006 dated March 9, 2006 that stated since September 22, 2005 LPS will guarantee bank deposits consisting of demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits from public, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah maksimal Rp 2.000.000.000.
Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding Deposits Balance Guaranted by LPS, the guaranted bank balance of each customer is Rp 2,000,000,000.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 13.685.293.240 dan Rp 13.209.140.075 dicatat dan diakui pada akun beban umum dan administrasi.
The Government guarantee premiums paid in 2016 and 2015 amounted to Rp 13,685,293,240 and Rp 13,209,140,075, respectively, are included under the general and administration expenses.
36. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
36. CAPITAL ADEQUACY RATIO
Sebagai bank yang beroperasi di Indonesia, Cabang diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum ("CAR") diatas persentase tertentu. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 dan perubahannya POJK No. 34/OJK.03/2016 tanggal 22 September 2016, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana bank wajib membentuk Capital Conservation Buffer secara bertahap mulai 1 Januari 2016 sampai dengan 1 Januari 2019. Pada tanggal 31 Desember 2016, Capital Conservation Butter yang wajib dibentuk oleh Cabang adalah sebesar 0,625% dari Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).
As a bank operating in Indonesia, the Branch is required by Bank Indonesia to maintain at all times a capital adequacy ratio ("CAR") above a specified percentage. Capital Adequacy Ratio (CAR) on December 31, 2016 is calculated based on Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 11/POJK.03/2016 dated January, 26, 2016 and its amendment No. 34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016 regarding Concerning Capital Adequacy Ratio of Commercial Bank where as is mandatory for the bank to establish Capital Conservation Buffer gradually starting from January 1, 2016 until January 1, 2019. On December 31, 2016, Capital Conservation Buffer which should be established by the Bank amounted to 0.625% from Risk Weighted Assets.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal terdiri dari modal inti (modal inti utama dan modal inti tambahan dan modal pelengkap dimana Cabang wajib menyediakan modal inti paling rendah 6% dari ATMR. Bank juga wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga yang dibentuk bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.
Capital Adequacy Ratio (CAR) on December 31, 2015 is calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/12/PBI/2013 regarding Capital Adequacy Ratio of general banks wherein capital is consists of core capital (prime core capital and additional core capital) and supplementary capital wherein the Branch is required to provide core capital at the minimum of 6% from risk weighted assets. The Bank is also required to establish additional capital as a buffer that could be formed gradualy starting January 1, 2016.
- 71 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tujuan manajemen permodalan Cabang adalah untuk memastikan bahwa Cabang memiliki permodalan yang kuat sehingga mampu menyerap potensi kerugian baik akibat krisis keuangan dan ekonomi, memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan permodalan, serta mendukung pertumbuhan bisnis dan pelanggan, deposan dan kepercayaan pasar. Praktik manajemen permodalan Cabang difokuskan untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan mempertahankan modal dasar yang kuat dan memaksimalkan laba ke Kantor Pusat.
The Branch’s capital management objective is to ensure that the Branch is well capitalized and able to absorb potential losses from financial and economic crisis, fulfill all operational activity and regulatory capital, support business growth and sustain customers, depositors and market confidence. The Branch’s capital management practices are focused on preserving the quality of its financial position by maintaining a solid capital base and maximizing returns to the Branch’s Head Office.
Rasio kewajiban penyediaan modal Cabang dengan memperhatikan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing dihitung sebagai berikut:
The Branch’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2016 and 2015, are as follows:
2016 Rp
2015 Rp
Modal Inti (Tier 1) Modal Inti Utama (CET 1) Modal Inti Tambahan (AT-1) Total Modal Inti Modal Pelengkap (Tier 2)
16.140.051.561.413 16.140.051.561.413 226.320.499.020
15.999.915.764.180 15.999.915.764.180 222.442.109.409
Core Capital (Tier 1) Prime Core Capital (CET 1) Additional Core Capital (AT-1) Total Core Capital Supplementary Capital (Tier 2)
Total Modal
16.366.372.060.433
16.222.357.873.589
Total Capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) ATMR untuk risiko kredit *) ATMR untuk risiko pasar **) ATMR untuk risiko operasional ***) Total ATMR
26.529.801.454.403 529.291.380.666 1.530.675.000.000 28.589.767.835.069
26.912.462.864.435 473.273.742.924 1.042.218.000.000 28.427.954.607.359
Risk Weighted Assets for credit risk *) for market risk **) for operational risk ***) Total risk weighted assets
Rasio CAR Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio Total
56,46% 56,46% 0,79% 57,25%
56,28% 56,28% 0,78% 57,06%
Rasio Minimum Tier 1 Rasio Minimum CET 1 CAR minimum berdasarkan profil risiko
6,00% 4,50% 9,99%
6,00% 4,50% 9,99%
Dana usaha untuk Buffer Persentase Buffer yang wajib dipenuhi oleh Bank Capital Conservation Buffer Countercyclical Buffer Capital Surcharge untuk Bank Sistemik
7,14%
-
0,625% -
-
-
-
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Cabang telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia untuk rasio kecukupan modal.
- 72 -
CAR Ratio Ratio CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Total Ratio Minimum Ratio Tier 1 Minimum Ratio CET 1 Minimum CAR based on risk profile Working capital for Buffer The percentage of the Buffer that must be fulfilled by the Bank Capital Conservation Buffer Countercyclical Buffer Capital Surcharge for Systemic Bank
On December 31 2016 and 2015, the Branch has comply with required ratio set by Bank Indonesia for capital adequacy ratio.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
*)
Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.42/SEOJK.03/2016 tanggal 29 September 2016.
*)
Risk weighted assets ratio for credit risk is calculated based on Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.42/SEOJK.03/2016 dated September 29, 2016.
**)
Rasio ATMR untuk risiko pasar dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.38/SEOJK.03/2016 tanggal 8 September 2016.
**)
Risk weighted assets ratio for market risk is calculated based on Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.38/SEOJK.03/2016 dated September 8, 2016.
***) Rasio ATMR untuk risiko operasional dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.24/SEOJK.03/2016 tanggal 14 Juli 2016.
***) Risk weighted assets ratio for operational risk is calculated based on Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.24/SEOJK.03/2016 dated July 14, 2016.
37. KLASIFIKASI ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
37. CLASSIFICATION OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan klasifikasi dan aset dan liabilitas keuangan.
The following table shows the classification of financial assets and liabilities:
31 Desember/December 31, 2016 Diukur pada nilai wajar melalui Pinjaman yang
laba rugi (FVTPL)/
diberikan dan
Measured at fair
piutang/
value through
Dimiliki hingga
Tersedia
Biaya perolehan At
Loans and
profit or loss
jatuh tempo/
untuk dijual/
amortized
Jumlah/
receivables
(FVTPL)
Held-to-maturity
Available-for-sale
costs
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
605.924.079.329
-
-
-
-
605.924.079.329
87.970.519.393
-
-
-
-
87.970.519.393
1.310.525.000.000
-
diamortisasi/
Financial Assets
Aset Keuangan
Demand deposits with Bank Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesiadan bank lain Efek-efek - bersih Tagihan akseptasi - bersih Tagihan derivatif
Placements with Bank Indonesia -
-
1.347.299.104.483 -
-
-
-
450.466.326.804 -
-
1.310.525.000.000
-
1.576.825.437.544
Securities - net
-
1.347.299.104.483
Acceptances receivable - net
-
-
-
34.408.843.680
19.172.994.916.152
-
-
-
-
19.172.994.916.152
Piutang bunga
73.735.158.734
-
-
-
-
73.735.158.734
Aset lain-lain
34.408.843.680
1.126.359.110.740
Kredit - bersih
Jumlah
343.526.500 22.598.792.304.591
34.408.843.680
-
-
1.126.359.110.740
450.466.326.804
-
343.526.500
-
24.210.026.585.815
and other banks
Derivative receivables Loans - net Interest receivables Other assets Total
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Liabilitas segera
-
-
-
Simpanan
-
-
-
Simpanan dari bank lain
-
-
-
Liabilitas akseptasi
-
-
-
15.116.338
5.039.344.576.790
5.039.344.576.790
Deposits
-
1.136.745.697.763
1.136.745.697.763
Deposits from other banks
-
1.426.077.534.157
1.426.077.534.157
Acceptances payable
-
Liabilitas derivatif
-
-
-
-
-
-
-
28.327.205.666
28.327.205.666
Liabilitas lain-lain
-
-
-
-
336.005.910.503
336.005.910.503
-
-
7.966.516.041.217
8.017.742.098.493
-
51.226.057.276
15.116.338
Biaya masih harus dibayar
Jumlah
Indonesia Demand deposits with other banks
51.226.057.276
- 73 -
-
51.226.057.276
Liabilities due immediately
Derivative payables Accrued expenses Other liabilities Total
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2015 Diukur pada nilai wajar melalui Pinjaman yang
laba rugi (FVT PL)/
diberikan dan
Measured at fair
piutang/
value through
Dimiliki hingga
T ersedia
Biaya perolehan At
Loans and
profit or loss
jatuh tempo/
untuk dijual/
amortized
Jumlah/
receivables
(FVTPL)
Held-to-maturity
Available-for-sale
costs
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
677.164.109.077
-
-
-
-
677.164.109.077
77.329.582.083
-
-
-
-
77.329.582.083
1.520.650.000.000
-
diamortisasi/
Aset Keuangan
Financial Assets Demand deposits with Bank
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesiadan bank lain Efek-efek - bersih T agihan akseptasi - bersih T agihan derivatif
Placements with Bank Indonesia -
-
-
1.237.509.402.195
-
-
128.684.962.538
293.764.776.380 -
-
-
-
1.520.650.000.000
-
1.197.867.137.223
Securities - net
-
1.237.509.402.195
Acceptances receivable - net
-
128.684.962.538
19.173.592.049.220
-
-
-
-
19.173.592.049.220
Piutang bunga
49.545.575.637
-
-
-
-
49.545.575.637
343.526.500
-
-
-
-
343.526.500
-
24.062.686.344.473
Jumlah
-
-
904.102.360.843
Kredit - bersih Aset lain-lain
22.736.134.244.712
128.684.962.538
904.102.360.843
293.764.776.380
Liabilitas segera
-
-
-
-
900.688
900.688
Simpanan
-
-
-
-
5.118.311.355.234
5.118.311.355.234
Simpanan dari bank lain
-
-
-
-
702.466.781.149
702.466.781.149
1.293.299.379.518
1.293.299.379.518
Liabilitas Keuangan
Liabilitas akseptasi
-
-
-
-
-
145.964.373.340
-
-
Biaya masih harus dibayar
-
-
-
-
25.046.609.322
25.046.609.322
Liabilitas lain-lain
-
-
-
-
262.529.627.377
262.529.627.377
-
145.964.373.340
-
-
7.401.654.653.288
7.547.619.026.628
38. PENGUKURAN NILAI WAJAR
Derivative receivables Loans - net Interest receivables Other assets T otal
-
1.576.825.437.544 19.172.994.916.152 20.749.820.353.696
Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Accrued expenses Other liabilities T otal
Except as detailed in the following table, the management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities approximate their fair values due to their short-term maturities or they carry market rates interest.
2016 Nilai tercatat/ Carrying amount Rp
145.964.373.340
Liabilities due immediately
38. FAIR VALUE MEASUREMENT
Kecuali sebagaimana tercantum dalam table berikut, manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Aset keuangan Ef ek-ef ek - bersih Kredit - bersih Jumlah
and other banks
Financial Liabilities
Liabilitas derivatif
Jumlah
Indonesia Demand deposits with other banks
2015
Nilai wajar/ Fair value Rp
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp
Nilai wajar/ Fair value Rp
1.577.748.002.314 19.168.621.894.757 20.746.369.897.072
1.197.867.137.223 19.173.592.049.220 20.371.459.186.443
1.199.184.568.494 19.169.219.027.825 20.368.403.596.319
Financial assets Securities - net Loans - net Total
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair values of financial assets and liabilities are determined as follows:
x
Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
x
Fair value of securities with standard terms and conditions and traded in active market is determined by reference to the quoted market prices.
x
Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak.
x
The fair value of derivative receivables and payables are measured at the exchange rate quotations and yield curves derived from quotations to match the interest rate maturity of the contract.
- 74 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) x
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) x
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
The following table provides an analysis of financial instruments that are subsequently measured at fair value, grouped into levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable.
2016 Tingkat 1/ Lev el 1 Rp Aset diukur pada nilai wajar Aset keuangan Tersedia untuk dijual Ef ek- ef ek Diperdagangkan Tagihan deriv atif Aset y ang nilai wajarny a diungkapkan Dimiliki hingga jatuh tempo Ef ek- ef ek
Tingkat 2/ Lev el 2 Rp
450.466.326.804
-
Pinjaman y ang diberikan dan piutang Kredit Jumlah Aset 1.577.748.002.314
Selisih
-
34.408.843.680
1.127.281.675.510
Liabilitas diukur pada nilai wajar Diperdagangkan Liabilitas deriv atif
Tingkat 3/ Lev el 3 Rp
-
34.408.843.680
Jumlah/ Total Rp
-
450.466.326.804
-
34.408.843.680
-
1.127.281.675.510
19.168.621.894.757 19.168.621.894.757
19.168.621.894.757 20.780.778.740.752
-
51.226.057.276
-
51.226.057.276
1.577.748.002.314
(16.817.213.596)
19.168.621.894.757
20.729.552.683.476
Assets measured at f air v alue Financial asset Av ailable-f or-sale Securities Trading Deriv ativ e receiv ables Assets f or which f air v alues are disclosed Held-to-maturity Securities Loans and receiv able Loans Total Assets Liabilities measured at f air v alue Trading Deriv ativ e pay ables Dif f erence
2015 Tingkat 1/ Lev el 1 Rp Aset diukur pada nilai wajar Aset keuangan Tersedia untuk dijual Ef ek- ef ek Diperdagangkan Tagihan deriv atif Aset y ang nilai wajarny a diungkapkan Dimiliki hingga jatuh tempo Ef ek- ef ek
293.764.776.380
-
906.367.091.732
Pinjaman y ang diberikan dan piutang Kredit Jumlah Aset 1.200.131.868.112 Liabilitas diukur pada nilai wajar Diperdagangkan Liabilitas deriv atif Selisih
Tingkat 2/ Lev el 2 Rp
Tingkat 3/ Lev el 3 Rp
Jumlah/ Total Rp
-
-
293.764.776.380
128.684.962.538
-
128.684.962.538
-
-
128.684.962.538
19.173.592.049.220 19.173.592.049.220
-
145.964.373.340
-
1.200.131.868.112
(17.279.410.802)
19.173.592.049.220
- 75 -
906.367.091.732
19.173.592.049.220 20.502.408.879.870
145.964.373.340 20.356.444.506.530
Assets measured at f air v alue Financial asset Av ailable-f or-sale Securities Trading Deriv ativ e receiv ables Assets f or which f air v alues are disclosed Held-to-maturity Securities Loans and receiv able Loans Total Assets Liabilities measured at f air v alue Trading Deriv ativ e pay ables Dif f erence
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 2016 dan 2015, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya. 39. MANAJEMEN RISIKO
In 2016 and 2015, there was no movement of fair value measurement method from level 1 to level 2, and vice versa. 39. RISK MANAGEMENT
Dalam melakukan kegiatan usahanya, Cabang sering dihadapkan pada risiko-risiko sehari-hari seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko legal, risiko operasional dan risiko terkait lainnya.
In conducting the Branch’s business, it is constantly exposed to daily risks such as market risk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk and other risks, which relates to the Branch’s business.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, sebuah bank wajib membentuk Komite Manajemen Risiko. Cabang telah membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober 2003, sesuai peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko dalam industri perbankan.
Based on Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a bank to establish a Risk Management Committee. The Branch has established its Risk Management Committee (RMC) on October 30, 2003 to comply with Bank Indonesia regulation, and its circular letter No. 5/21/DPNP regarding the implementation of risk management in banking industry.
Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Manajer Umum, yang sekurang-kurangnya meliputi:
The function and responsibility of Risk Management Committee is to provide recommendation to General Manager covering at least the following:
1.
Penyusunan kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko.
1.
Formulation of policy, strategy and guidelines for implementation of risk management.
2.
Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan yang dimaksud.
2.
Correction or improvements for risk management implementation based on the risk management evaluation.
3.
Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
3.
Justification on matters pertaining to business decision made in irregularities from normal procedure.
Antisipasi telah dilakukan terhadap delapan risiko yang melekat di bisnis perbankan sebagai berikut:
The anticipated action has been taken for eight risks inherent to the bank business as follows:
MANAJEMEN RISIKO KREDIT
CREDIT RISK MANAGEMENT
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional Cabang seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book.
Credit risk is the risk of default by counterparty. Credit risk may arise from various functional activities of the Branch, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing, recorded both in the banking book and the trading book.
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Cabang sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktik di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Cabang.
Credit risk management implementation is not only intended to position the Branch as a bank that complies with regulation, but is also a management requirement to implement a proper credit risk management system in accordance with sound banking practices. Credit risk management is implemented not only to prevent credit quality deterioration but also to support the Branch’s business activity.
- 76 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Terkait dengan risiko kredit, Cabang telah menerapkan manajemen risiko sebagai berikut:
In relation to credit risk, the Branch has implemented the following risk management policies:
x
Menetapkan kebijakan dan prosedur kredit, temasuk Credit Risk Rating (CRR) serta General Underwriting Standard (GUS), yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan analisis kredit.
x
Establishing lending policy and procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and General Underwriting Standard (GUS), which are used as a guideline in analyzing credit.
x
Melakukan review dan memutakhirkan kebijakan perkreditan, sesuai dengan rekomendasi Unit Kepatuhan Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta peraturan-peraturan baru yang berlaku.
x
Reviewing and updating the lending policy to be in accordance with the recommendations from Compliance Unit of Bank Indonesia, Head Office, as well as other prevailing new regulations.
x
Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk membantu proses review dan evaluasi aplikasi kredit yang diajukan oleh bagian pemasaran Cabang.
x
Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) to help in reviewing and evaluating the credit applications proposed by the Branch’s marketing department.
x
Melakukan Loan Committee Meeting untuk memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan, maupun merekomendasikan aplikasi kredit ke Kantor Pusat.
x
Conducting Loan Committee Meetings to approve new credit, facility extension, as well as recommending credit application to Head Office for further approval.
x
Melakukan analisis portofolio kredit Cabang berdasarkan parameter-parameter yang senantiasa disesuaikan dengan bisnis dan kompleksitas Cabang.
x
Performing credit portfolio analysis, based on parameters that are always adjusted to the business and the complexity of the Branch.
x
Melakukan analisis stress test yang dilakukan minimum setahun sekali, Cabang juga dapat melakukan stress test tambahan sepanjang tahun tergantung pada terjadinya peristiwa ekonomi tertentu yang mungkin mempengaruhi kemampuan debitur untuk membayar. Dalam stress test tahunan ini, Cabang menggunakan tiga skenario dasar yaitu:
x
Performing stress test in annual basis at the minimum, there is a chance for the Branch to conduct additional stress test throughout the year depending on the occurrence of economic events. In this annually stress test, the Branch uses three basic scenarios as follows:
1.
Analisis dampak terhadap rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) akibat kenaikan nilai tukar US$/IDR hingga 48% disertai penurunan 1 level kualitas kolektibilitas atas 25 debitur terbesar.
1.
Impact to capital adequacy ratio (CAR) analysis as the result of depreciation of US$/IDR rate up to 48% followed by 1 collectability level downgrade on 25 major debtors.
2.
Analisis dampak terhadap rasio KPMM akibat kenaikan nilai tukar US$/IDR hingga 48% disertai penurunan 1 level kualitas atas debitur dengan orientasi ekspor.
2.
Impact to CAR analysis as the result of depreciation of US$/IDR rate up to 48% followed by 1 collectability level downgrade of export oriented debtors.
3.
Analisis dampak terhadap rasio KPMM akibat kenaikan nilai tukar US$/IDR hingga 48% disertai penurunan 2 level kualitas kolektibilitas atas debitur dengan orientasi non-ekspor.
3.
Impact to CAR analysis as the result of depreciation of US$/IDR rate up to 48% followed by 2 collectability level downgrade of non-export oriented debtors.
- 77 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
KPMM sebelum stress test dilakukan adalah sebesar 57,64%. Berdasarkan hasil stress test scenario terhadap empat risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional yang dilakukan pada bulan Desember 2016, skenario tersebut memberikan dampak penurunan KPMM sebesar 11,88% menjadi 45,75%. Namun, tingkat kecukupan modal setelah stress test dilakukan masih lebih besar daripada rasio yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia maupun BASEL 3. Dengan demikian permodalan Cabang sangat memadai dalam menghadapi kondisi stres.
CAR before stress test was conducted is at 57.64%. Based on the stress testing to four main risks, i.e. credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk, which is conducted in December 2016, the scenario would have impact to decrease CAR by 11.88% to become 45.75%. However, the impacted CAR is still significantly higher than Bank Indonesia and BASEL 3 requirement. Hence, the Branch’s capital is significantly adequate during stress condition.
Eksposur Maksimum Terhadap Risiko Kredit
Maximum Exposure to Credit Risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Cabang bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial asset recognized in the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For contingent liabilities, the maximum exposure to the credit risk is the maximum amount that the Branch would have to pay if the obligations of the instrument assured are called upon. For loan commitments, the maximum exposure to credit risk is equal to the number of facilities that have not been withdrawn from the full amount granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) Cabang atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi (rekening administratif), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Branch’s maximum exposure to credit risk (gross of allowance for impairment losses) of statement of financial position and off-balance sheet financial instrument without taking into account any collateral held or other credit enhancement.
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Piutang bunga Aset lain-lain Subjumlah
605.924.079.329 87.970.519.393
677.164.109.077 77.329.582.083
1.310.525.000.000 1.576.825.437.544 1.347.299.104.483 34.408.843.680 19.172.994.916.152 73.735.158.734 343.526.500
1.520.650.000.000 1.197.867.137.223 1.237.509.402.195 128.684.962.538 19.173.592.049.220 49.545.575.637 343.526.500
24.210.026.585.815
24.062.686.344.473
- 78 -
Statement of Financial Position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Derivative receivables Loans Interest receivables Other assets Subtotal
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Kontrak penjualan spot yang belum diselesaikan Bank garansi yang diterbitkan Subjumlah Jumlah
9.572.647.653.654
8.089.585.776.078
641.391.160.520
294.051.161.555
164.857.101.592 328.089.107.100
193.190.000.000 176.025.653.511
10.706.985.022.866
8.752.852.591.144
34.917.011.608.681
32.815.538.935.617
Commitments and Contingencies Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled spot sell contracts Bank guarantees issued Subtotal Total
Kualitas Kredit dari Aset Keuangan
Credit Quality of Financial Assets
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
As at December 31, 2016 and 2015, credit risk exposures relating to financial assets are divided as follows:
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Rp Aset keuangan pada FVTPL Tagihan derivatif
31 Desember/December 31, 2016 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but penurunan nilai/ not impaired Impaired Rp Rp
Jumlah/Total Rp
34.408.843.680
-
-
34.408.843.680
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
1.114.228.186.945
-
-
1.114.228.186.945
Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek
450.466.326.804
-
-
450.466.326.804
-
605.924.079.329 87.970.519.393
Financial assets at FVTPL Derivative receivables
Held-to-maturity financial assets Securities Available-for-sale financial assets Securities
Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit Piutang bunga Aset lain-lain
605.924.079.329 87.970.519.393
-
1.310.525.000.000 12.840.235.575 1.426.077.534.157 20.289.466.511.767 73.735.158.734 343.526.500
-
224.873.456.273 -
1.310.525.000.000 12.840.235.575 1.426.077.534.157 20.514.339.968.040 73.735.158.734 343.526.500
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Loans Interest receivables Other assets
Jumlah
25.405.985.922.884
-
224.873.456.273
25.630.859.379.157
Total
- 79 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Rp
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but penurunan nilai/ not impaired Impaired Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Aset keuangan pada FVTPL Tagihan derivatif
128.684.962.538
-
-
128.684.962.538
Financial assets at FVTPL Derivative receivables
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
891.019.822.612
-
-
891.019.822.612
Held-to-maturity financial assets Securities
Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek
293.764.776.380
-
-
293.764.776.380
Available-for-sale financial assets Securities
-
677.164.109.077 77.329.582.083
Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit Piutang bunga Aset lain-lain
677.164.109.077 77.329.582.083
-
1.520.650.000.000 13.672.331.335 1.293.299.379.518 20.037.204.362.800 49.545.575.637 343.526.500
-
103.892.533.370 -
1.520.650.000.000 13.672.331.335 1.293.299.379.518 20.141.096.896.170 49.545.575.637 343.526.500
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Loans Interest receivables Other assets
Jumlah
24.982.678.428.480
-
103.892.533.370
25.086.570.961.850
Total
Peringkat kredit dinilai dengan menggunakan sistem Credit Risk Rating (CRR). Peringkat diperoleh dengan memperhitungkan faktor kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut:
Credit rating is assessed by using Credit Risk Rating (CRR) system. The rating is derived by considering quantitative and qualitative factors as follows:
a.
a.
Faktor kuantitatif:
b.
Quantitative factors:
peringkat kemampuan pembayaran peringkat efisiensi aset peringkat leverage peringkat likuiditas
Faktor kualitatif:
b.
peringkat industri peringkat manajemen dan operasi
repayment capacity rating assets efficiency rating leverage rating liquidity rating
Qualitative factors:
industry rating management and operational rating
Penggolongan kualitas kredit Cabang ditetapkan sebagai berikut:
Classification of the Branch’s credit rating is designed as follows:
x
x
Kelompok lancar Kelompok lancar adalah kredit yang memiliki peringkat internal 1 – 10.
x
Current group is loans with internal rating 1 – 10. x
Kelompok telah jatuh tempo
Current group
Overdue group
Kelompok telah jatuh tempo dibagi menjadi dua yaitu:
Overdue group is divided into two parts as follows:
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai (jatuh tempo dari kelompok kolektif)
Past due but not impaired (overdue from collective group)
Mengalami penurunan nilai (jatuh tempo dari kelompok individual)
Individually impaired (overdue from individual group)
- 80 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Risiko Konsentrasi Kredit
Credit Concentration Risks
Tabel berikut menyajikan konsentrasi aset keuangan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) berdasarkan jenis debitur sebelum memperhitungkan agunan yang dimiliki:
The following table presents the concentration of financial assets (gross of allowance for impairment losses) by type of debtors without taking into account any collateral held:
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Rp
31 Desember/December 31, 2016 Korporasi dan perorangan/ Bank-bank/ Corporates and Banks personal Rp Rp
Jumlah/ Total Rp
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Piutang bunga Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi
605.924.079.329
87.970.519.393
-
673.625.000.000 1.564.694.513.749 20.667.987.257 -
636.900.000.000 10.597.000.000 117.702.827 164.857.101.592
12.840.235.575 1.426.077.534.157 23.811.843.680 20.514.339.968.040 52.949.468.650 343.526.500 10.542.127.921.274
1.310.525.000.000 1.577.534.749.324 1.426.077.534.157 34.408.843.680 20.514.339.968.040 73.735.158.734 343.526.500 10.706.985.022.866
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Derivative receivables Loans Interest receivables Other assets Commitments and contingencies
Jumlah
2.864.911.580.335
900.442.323.812
32.572.490.497.876
36.337.844.402.023
Total
3,94%
1,24%
89,64%
100,00%
Persentase
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Rp
693.894.598.722
31 Desember/December 31, 2015 Korporasi dan perorangan/ Bank-bank/ Corporates and Banks personal Rp Rp
Percentage
Jumlah/ Total Rp
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Piutang bunga Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi
677.164.109.077
77.329.582.083
-
551.400.000.000 1.184.784.598.992 120.000.000 8.903.326.501 -
969.250.000.000 15.874.978.596 868.713.558 193.190.000.000
13.672.331.335 1.293.299.379.518 112.689.983.942 20.141.096.896.170 39.773.535.578 343.526.500 5.559.662.591.144
1.520.650.000.000 1.198.456.930.327 1.293.299.379.518 128.684.962.538 20.141.096.896.170 49.545.575.637 343.526.500 5.752.852.591.144
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Derivative receivables Loans Interest receivables Other assets Commitments and contingencies
Jumlah
2.422.372.034.570
1.256.513.274.237
27.160.538.244.187
30.839.423.552.994
Total
7.95%
4.07%
87.98%
100,00%
Persentase
754.493.691.160
Percentage
Agunan
Collateral
Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Cabang adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Cabang jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya.
In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Branch is requesting customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan if the customer will experience financial difficulties that may had to non-settlement of such obligation.
Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai dengan kebijakan kredit Cabang meliputi:
Forms of acceptable collateral in accordance with the loan policy of the Branch include:
deposito berjangka, rekening tabungan dan deposito angsuran standby L/C piutang tanah dan bangunan mesin dan peralatan
- 81 -
deposits, savings accounts and installment deposits standby L/C receivables land and building machineries and equipment
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
persediaan garansi perusahaan perorangan
maupun
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
garansi
inventories corporate guarantee or personal guarantee
Cabang menggunakan penilai independen untuk menilai jaminan untuk tanah, bangunan maupun mesin dan peralatan. Penilaian jaminan dilakukan kembali secara berkala.
The Branch uses an independent appraiser for the collateral assessment of land, building, machineries and equipment. This assessment is performed periodically.
Berikut adalah jumlah agunan yang menjadi jaminan portofolio kredit:
The following are the amount of collateral for loans portfolio:
2016 Rp
2015 Rp
19.739.099.082.189
18.644.920.650.927
Deposito berjangka Tanah dan bangunan Mesin dan peralatan Persedian Jaminan perusahaan maupun jaminan perorangan Asuransi kredit Lainnya
431.789.647.956 24.899.043.489.113 20.872.197.945.847 9.497.963.445.975
371.575.004.217 19.269.158.120.900 21.205.321.030.016 4.846.694.301.431
14.258.034.215.793
88.210.000.000 375.613.170.000 24.768.318.877.422
Time deposits Land and building Machineries and equipment Inventories Corporate guarantee or personal guarantee Credit insurance Others
Jumlah jaminan
69.959.028.744.684
70.924.890.503.986
Total collateral
Exposure kredit dengan jaminan: Eksposur kredit
Cakupan jaminan (%) Exposure kredit tanpa jaminan: Eksposur kredit
100% 775.240.885.851
Loan credit exposure with collateral: Credit exposure
100% 1.496.176.245.243
Coverage of collateral (%) Loan credit exposure without collateral: Credit exposure
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dan portofolio yang dimiliki oleh Cabang, yang dapat merugikan Cabang. Risiko pasar terdiri dari risiko suku bunga, risiko posisi modal, risiko komoditas, risiko nilai tukar dan risiko harga option. Cabang hanya mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga. Cabang telah mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan melakukan pemantauan melalui laporan harian yang dihasilkan oleh sistem komputer.
Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Branch that could contribute losses for the Branch. Market risk consists of interest rate risk, equity position risk, commodity risk, foreign exchange risk and option price risk. The Branch has exposure only to foreign exchange risk and interest rate risk. The Branch is able to manage and control this risk by monitoring the daily report generated by in-house computer system.
Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risk
Risiko tingkat bunga timbul dari adanya kemungkinan bahwa perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi aliran kas di masa depan atau nilai wajar instrumen keuangan. Cabang menetapkan batasan atas perbedaan tingkat bunga untuk periode yang ditentukan. Posisi ini dipantau secara harian dan strategi lindung nilai (hedging) digunakan untuk memastikan bahwa posisi tersebut tetap berada dalam batasan yang telah ditetapkan.
Interest rate risk arises from the possibility that changes in interest rates will affect future cash flows or the fair values of financial instruments. The Branch has established limits on the interest rate gaps for stipulated periods. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies are used to ensure positions are maintained within established limits.
- 82 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manajemen risiko suku bunga atas batasan repricing gap dilakukan dengan memonitor sensitifitas aset dan liabilitas keuangan atas berbagai skenario suku bunga baik standar dan non-standar. Skenario standar yang dilakukan tiap bulan mencakup kenaikan atau penurunan paralel 100 basis poin pada kurva imbal hasil. Analisis atas sensitivitas Cabang atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris di kurva imbal hasil dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
The management of interest rate risk against repricing gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Branch’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis points parallel fall or rise in all curves. An analysis of the Branch’s sensitivity to an increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in curves and a constant position of statements of financial position is as follows (in million Rupiah):
Kenaikan (penurunan) paralel 100 basis poin/ Parallel increase (decrease) 100 basis point 2016 2015 Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - bersih Per 31 Desember Rata-rata 12 bulan
166.303/(166.303) 13.859/(13.859)
146.127/(146.127) 12.177/(12.177)
Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas keuangan Cabang yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan mana yang lebih awal kapan suku bunga tersebut di-repricing (untuk suku bunga mengambang) atau tanggal jatuh temponya (untuk suku bunga tetap).
Sensitivity of projected net interest revenues As of December 31 Average 12 months
The table below shows the repricing profile of the Branch’s rate sensitive financial assets and liabilities, sorted by repricing date for floating rate assets or liabilities and by maturity for fixed rate assets or liabilities.
31 Desember/December 31, 2016 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Aset keuangan Tanpa bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Piutang bunga Aset lain-lain Suku bunga variabel Kredit Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Jumlah aset Liabilitas keuangan Tanpa bunga Liabilitas segera Simpanan Simpanan pada bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas derivatif Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Suku bunga tetap Simpanan Simpanan pada bank lain Jumlah liabilitas
1-12 bulan/ 1-12 months Rp
11.769.530.707 605.924.079.329 87.970.519.393 1.320.305.000 2.453.100.000 73.735.158.734 -
>1 tahun/ >1 year Rp
Jumlah/ Total Rp
1.424.757.229.157 12.607.275.000 -
19.348.468.680 343.526.500
11.769.530.707 605.924.079.329 87.970.519.393 1.426.077.534.157 34.408.843.680 73.735.158.734 343.526.500
2.742.454.829.010
17.771.885.139.030
20.514.339.968.040
973.712.500.000 9.116.840.750
336.812.500.000 482.202.952.737
1.086.214.955.837
1.310.525.000.000 1.577.534.749.324
1.766.002.033.913
4.998.834.785.904
18.877.792.090.047
25.642.628.909.864
15.116.338 171.758.927.815 3.120.697.763 1.320.305.000 10.341.130.729 27.597.575.666 2.256.563.228
1.424.757.229.157 22.255.600.000 729.630.000 23.971.374.339
18.629.326.547 6.382.972.758
15.116.338 171.758.927.815 3.120.697.763 1.426.077.534.157 51.226.057.276 28.327.205.666 32.610.910.324
-
Financial assets Non-interest bearing Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Acceptances receivable Derivative receivables Interest receivables Other assets Variable interest rate Loans Fixed interest rate Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Total assets
40.583.728.016 400.000.000.000
3.795.424.371.403 733.625.000.000
145.221.300.893 -
3.981.229.400.312 1.133.625.000.000
Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Accrued expenses Other liabilities Variable interest rate Deposits Fixed interest rate Deposits Deposits from other banks
1.543.350.293.218
6.000.763.204.899
170.233.600.198
7.714.347.098.315
Total liabilities
886.356.248.663
-
-
- 83 -
886.356.248.663
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Aset keuangan Tanpa bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Piutang bunga Aset lain-lain Suku bunga variabel Kredit Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Jumlah aset
12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083 1.596.730.335 131.117.800 49.545.575.637 -
1-12 bulan/ 1-12 months Rp
>1 tahun/ >1 year Rp
Jumlah/ Total Rp
1.291.702.649.183 52.706.143.395 -
75.847.701.343 343.526.500
12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083 1.293.299.379.518 128.684.962.538 49.545.575.637 343.526.500
4.271.655.545.861
15.521.237.782.671
19.792.893.328.532
909.250.000.000 9.144.289.675 -
611.400.000.000 322.023.495.338 -
867.289.145.314 348.203.567.638
1.520.650.000.000 1.198.456.930.327 348.203.567.638
1.736.481.204.012
6.549.487.833.777
16.812.921.723.466
25.098.890.761.255
-
Financial assets Non-interest bearing Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Acceptances receivable Derivative receivables Interest receivables Other assets Variable interest rate Loans Fixed interest rate Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Total assets
Liabilitas keuangan Tanpa bunga Liabilitas segera Simpanan Simpanan pada bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas derivatif Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Suku bunga tetap Simpanan Simpanan pada bank lain
1.377.005.892.376 520.560.000.000
2.477.975.172.597 170.000.000.000
188.071.917.491 -
4.043.052.982.464 690.560.000.000
Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Accrued expenses Other liabilities Variable interest rate Deposits Fixed interest rate Deposits Deposits from other banks
Jumlah liabilitas
3.016.553.761.698
4.019.466.339.821
259.723.439.351
7.295.743.540.870
Total liabilities
900.688 214.088.962.105 11.906.781.149 1.596.730.335 647.917.669 24.391.822.022 5.185.344.689 861.169.410.665
1.291.702.649.183 73.664.933.811 654.787.500 5.468.796.730 -
71.651.521.860 -
900.688 214.088.962.105 11.906.781.149 1.293.299.379.518 145.964.373.340 25.046.609.522 10.654.141.419 861.169.410.665
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Rate Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko di mana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs nilai tukar. Cabang telah menetapkan batasan posisi berdasarkan mata uang. Posisi ini dipantau secara harian dan strategi lindung nilai (hedging) digunakan untuk memastikan bahwa posisi tersebut tetap berada dalam batasan yang telah ditetapkan.
Foreign exchange rate risk is the risk that the value of financial instruments will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Branch has set limits on positions by currency. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies are used to ensure positions are maintained within established limits.
Tabel dibawah menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dimana Cabang memiliki risiko yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisis tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan terhadap Rupiah (dalam jutaan), dengan seluruh variabel lain dianggap konstan dalam laporan labarugi (akibat adanya perubahan nilai wajar aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar).
The table below indicates the foreign currencies position of non-trading monetary assets and liabilities as of December 31, 2016 and 2015 which the Branch has significant exposure against its forecast cash flows. The analysis calculates the effect of a reasonably possible movement of the currency rate against the Indonesian Rupiah (in million), with all variables held constant, in statement of profit or loss (due to change of the fair value of currency sensitive non-trading monetary assets and liabilities).
- 84 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kenaikan (penurunan) dalam basis poin/ Increase (decrease) in basis point Mata uang Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang
Sensitivitas dalam laporan laba rugi/ Sensitivity of profit (loss) 2016 2015
100/(100) 100/(100) 100/(100)
101/(101) (23)/23 0,3/(0,3)
(33)/33 0,4/(0,4) (0,5)/0,5
Currencies US Dollar Euro Japanese Yen
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, dan No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 on July 17, 2003 and its amendments, Bank Indonesia Regulation No.6/20/PBI/2004 on July 15, 2004, No.7/37/PBI/2005 on September 30, 2005, No.12/10/PBI/2010 on July 1, 2010, and No. 17/5/PBI/2015 on May 29, 2015, banks are obliged to maintain their net open portion at 20% of total capital at maximum. Under Bank Indonesia guidelines, net open position means the sum of the absolute value of the net difference between asset and liability balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Cabang:
The following table shows the Branch’s Net Open Position (NOP):
Mata uang
Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Y en Jepang Euro Baht Thailand Poundsterling Inggris Dolar Australia Dolar Kanada Franc Swiss Dolar Selandia Baru Ringgit Malay sia Krone Swedia Krone Denmark Rupee India Dolar Singapura Jumlah
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/Assets and commitment and contingent receivables Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 1.448.907.263 57.237 29.076.663 151.396 11.862.931 51.743 9.158 5.318 6.818 8.706 8.295 26.765 6.975 32.777 436.621
19.520.403.107.132 99.440.663 3.345.706.204 2.146.157.444 4.461.885.565 856.600.812 89.043.596 53.105.677 90.052.887 81.511.412 24.912.546 39.679.974 13.299.455 6.502.957 4.065.779.619
31 Desember/December 31, 2016 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities and commitment and contingent liabilities Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 1.411.921.911 28.763.000 314.808 11.593.128 51.472 433.272
19.535.776.785.943
19.022.117.940.366 3.309.614.590 4.462.639.393 4.360.407.161 852.119.372 4.034.597.413 19.039.137.318.295
Jumlah modal *)
Posisi Dev isa Bersih absolut/ Absolute Net Open Position Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 36.985.352 57.237 313.663 163.412 269.803 51.743 9.158 5.318 6.818 8.706 8.295 26.765 6.975 32.777 3.349
498.285.166.766 99.440.663 36.091.614 2.316.481.949 101.478.404 4.481.440 89.043.596 53.105.677 90.052.887 81.511.412 24.912.546 39.679.974 13.299.455 6.502.957 31.182.206
US Dollar Hong Kong Dollar Japanese Y en Euro Thailand Baht Great Britain Poundsterling Australian Dollar Canadian Dollar Swiss Franc New Zealand Dollar Malay sian Ringgit Swedish Krone Danish Krone India Rupee Singapore Dollar
501.272.431.546
Total
16.366.372.060.433
Persentase PDN terhadap modal
3,06%
- 85 -
Currencies
Total capital *) Percentage of NOP to capital
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Mata uang
Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Y en Jepang Euro Baht Thailand Pounsterling Inggris Dolar Australia Dolar Kanada Franc Swiss Dolar Selandia Baru Ringgit Malay sia Krone Swedia Krone Denmark Dolar Singapura Jumlah
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/Assets and commitment and contingent receivables Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 1.347.884.099 506.299 29.905.735 6.592.681 8.314.443 1.395 3.331 5.318 6.708 7.204 8.295 10.772 6.975 475.763
18.580.582.299.886 900.534.348 3.424.655.248 99.263.827.821 3.175.826.044 28.511.410 33.585.670 52.776.412 93.372.757 68.037.359 26.633.313 17.678.749 14.805.889 4.642.924.097
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2015 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities and commitment and contingent liabilities Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 1.273.142.786 291.300 30.338.305 6.596.358 7.842.273 465.347
18.692.325.469.004
17.550.273.303.038 518.123.688 3.474.191.001 99.319.178.340 2.995.473.645 4.541.276.343 17.661.121.546.055
Jumlah modal *)
Posisi Dev isa Bersih absolut/ Absolute Net Open Position Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 74.741.313 214.999 432.570 3.676 472.170 1.395 3.331 5.318 6.708 7.204 8.295 10.772 6.975 10.416
1.030.308.996.848 382.410.660 49.535.753 55.350.519 180.352.399 28.511.410 33.585.670 52.776.412 93.372.757 68.037.359 26.633.313 17.678.749 14.805.889 101.647.754
US Dollar Hong Kong Dollar Japanese Y en Euro Thailand Baht Great Britain Pounsterling Australian Dollar Canadian Dollar Swiss Franc New Zealand Dollar Malay sian Ringgit Swedish Krone Danish Krone Singapore Dollar
1.031.413.695.492
Total
16.222.357.873.589
Persentase PDN terhadap modal
6,36%
*) Modal dihitung berdasarkan Liabilitas Penyediaan Modal Minimum sesuai dengan Lampiran 5a Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan dan Laporan Tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia”. Persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
Currencies
Total capital *) Percentage of NOP to capital
*) Capital is calculated based on the Circular Letter from Bank Indonesia No. 7/10/DPNP (Appendix 5a) dated March 31, 2005, regarding “Yearly, Quarterly and Monthly Published Financial Statements for Public Banks and Certain Reports Submitted to Bank Indonesia”. The previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to Capital.
Batas nilai (absolut) PDN yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp 3.273.274.412.087 dan Rp 3.244.471.574.718. PDN Cabang tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The (absolute) value of NOP as of December 31, 2016 and 2015 using capital at the end of the year amounted to Rp 3,273,274,412,087 and Rp 3,244,471,574,718, respectively. NOP of the Branch did not exceed the maximum (absolute) limit permitted by Bank Indonesia.
MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK MANAGEMENT
Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Cabang dalam memenuhi kewajiban pembayaran saat jatuh tempo baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan tertekan. Untuk membatasi risiko ini, manajemen memperbanyak sumber dana tambahan selain dari simpanan utama yang dimiliki, mengelola aset dengan memperhatikan tingkat likuiditas dan memantau aliran kas di masa depan dan likuiditas harian.
Liquidity risk is the risk that the Branch will be unable to meet its payment obligations when they fall due under normal and stress circumstances. To limit this risk, management has arranged diversified funding sources in addition to its core deposit base, manages assets with liquidity in mind, and monitors future cash flows and liquidity on a daily basis.
Cabang memelihara portofolio aset yang sangat likuid dan dapat dipasarkan, yang dengan mudah dapat dicairkan apabila terjadi gangguan pada aliran kas yang tidak terduga. Cabang juga memiliki fasilitas kredit dari bank-bank afiliasi lain yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Selain itu, Cabang memiliki simpanan wajib pada Bank Indonesia yang setara dengan persentase tertentu dari simpanan yang diterima. Posisi likuiditas diawasi dan dikelola dalam berbagai skenario, dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyebab tekanan yang mempengaruhi pasar pada umumnya dan Cabang pada khususnya. Aset yang likuid terdiri dari kas, simpanan di Bank Indonesia, penempatan pada bank-bank dan efek-efek yang sangat likuid.
The Branch maintains a portfolio of highly liquid and marketable assets that can be easily liquidated in the event of unforeseen interruption of cash flow. The Branch also has lines of credit from other affiliated banks that can be accessed to meet liquidity needs. In addition, the Branch maintains a statutory deposit with Bank Indonesia that equal to a certain percentage of deposit liabilities. The liquidity position is assessed and managed under a variety of scenarios, giving due consideration to stress factors relating to both the market in general and specifically to the Branch. Liquid assets consist of cash, deposits with Bank Indonesia, placements with other banks and highly liquid investment securities.
- 86 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Cabang mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut:
The Branch measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to current liabilities. As of December 31, 2016 and 2015, the ratios were as shown below:
31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Rp Kas Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek - tersedia untuk dijual Giro dan penempatan pada bank lain Jumlah aset likuid bersih Simpanan
11.769.530.707
12.319.799.405
1.279.549.079.329 450.466.326.804
1.228.564.109.077 293.764.776.380
724.870.519.393 2.466.655.456.233
1.046.579.582.083 2.581.228.266.945
Cash Demand deposits and placements w ith Bank Indonesia Securities - available-for-sale Demand deposits and placements w ith other banks Total net liquid assets
6.176.090.274.553
5.820.778.136.383
Deposits
Rasio
39,94%
Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati milik Cabang. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana Cabang harus melakukan pembayaran. Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat bunga mengambang, maka jumlah tidak terdiskonto berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal awal di mana Cabang melakukan pembayaran.
44,35%
Ratio
The following tables detail the Branch remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on earliest date on which the Branch can be required to pay. The table includes both interest and principle cash flow. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Branch may be required to pay.
31 Desember/December 31, 2016 Sampai dengan 1 bulan/
1-3 bulan/
3-6 bulan/
6-12 bulan/
> 12 bulan/
Jumlah/
1 month or less
1-3 months
3-6 months
6-12 months
> 12 months
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp Non-interest bearing
Tanpa bunga Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain
15.116.338
-
-
-
-
15.116.338
171.758.927.815
-
-
-
-
171.758.927.815
3.120.697.763
-
-
-
-
3.120.697.763
-
-
1.426.077.534.157
-
-
28.327.205.666
117.188.711.858 28.327.205.666 9.533.769.694
605.400.221.821 6.590.637.266
703.488.600.478 1.476.091.705
8.627.432.541
6.382.972.758
32.610.903.963
Tingkat bunga variabel Simpanan
Simpanan dari bank lain Jumlah
Deposits Acceptances payable Accrued expenses Other liabilities Variable interest rate
1.002.617.926.160
-
-
-
-
1.002.617.926.160
Deposits Fixed interest rate
Tingkat bunga tetap Simpanan
Liabilities due immediately Deposits from other banks
2.766.056.563.267
2.864.110.433.034
400.195.833.333
939.774.369.792
4.498.814.751.895
4.415.875.661.913
398.074.316.759 1.103.039.008.942
- 87 -
298.523.372.959 307.150.805.500
-
6.326.764.686.019
Deposits
-
1.339.970.203.125
Deposits from other banks
-
10.331.263.201.006
Total
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/
1-3 bulan/
3-6 bulan/
6-12 bulan/
> 12 bulan/
Jumlah/
1 month or less
1-3 months
3-6 months
6-12 months
> 12 months
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
900.688
-
-
-
-
900.688
214.088.962.105
-
-
-
-
214.088.962.105
Non-interest bearing
Tanpa bunga Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain
11.836.814.583
-
261.199.436.601
283.496.397.575
25.046.609.522
744.168.221.592
-
5.185.344.689
5.242.775.827
226.020.903
4.435.323.750
-
11.836.814.583
-
1.293.299.379.518
-
-
25.046.609.522
-
-
10.654.141.419
862.049.663.586
-
-
-
-
862.049.663.586
Simpanan dari bank lain Jumlah
Acceptances payable Accrued expenses Other liabilities
Deposits Fixed interest rate
Tingkat bunga tetap Simpanan
Deposits Deposits from other banks
Variable interest rate
Tingkat bunga variabel Simpanan
Liabilities due immediately
2.846.519.997.758
1.100.443.137.939
641.371.875.927
50.543.055.556
4.867.299.605.459
1.439.725.366.897
76.768.881.042 821.163.123.537
Tabel berikut merinci analisis likuiditas Cabang untuk instrumen keuangan derivatif. Tabel telah disusun berdasarkan arus masuk dan arus kas keluar bruto tidak didiskontokan atas derivatif tersebut yang mengharuskan penyelesaian secara bruto. Ketika jumlah utang atau piutang tidak tetap, jumlah yang diungkapkan telah ditentukan dengan mengacu pada suku bunga diproyeksikan seperti yang digambarkan oleh kurva yield pada akhir periode pelaporan.
44.713.279.907 49.148.603.657
-
4.068.445.296.646
-
691.914.931.483
-
7.177.336.699.550
Deposits Deposits from other banks Total
The following tables detail the Branch’s liquidity analysis for its derivative financial instruments. The table has been drawn up based on the undiscounted gross inflows and outflows on those derivatives that require gross settlement. When the amount payable or receivable is not fixed, the amount disclosed has been determined by reference to the projected interest rates as illustrated by the yield curves at the end of the reporting period.
31 Desember/December 31, 2016 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp
1-3 bulan/ 1-3 months Rp
3-6 bulan/ 3-6 months Rp
6-12 bulan 6-12 months Rp
> 12 bulan/ > 12 months Rp
Jumlah/ Total Rp
Penyelesaian kotor Forward Swap Spot Interest rate swap
(673.457.322) (8.069.000.000) 854.426.592 -
1.918.875.000 (10.300.000.000) -
1.516.250.000 (3.114.000.000) 104.031.073
330.550.000 217.053.427
681.861.952
3.092.217.678 (21.483.000.000) 854.426.592 1.002.946.452
Jumlah
(7.888.030.730)
(8.381.125.000)
(1.493.718.927)
547.603.427
681.861.952
(16.533.409.278) Total
Gross settled Forward Swap Spot Interest rate swap
31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Penyelesaian kotor Forward Swap Spot Interest rate swap Jumlah
1-3 bulan/ 1-3 months Rp
3-6 bulan/ 3-6 months Rp
6-12 bulan 6-12 months Rp
> 12 bulan/ > 12 months Rp
6.393.298.717
14.740.138.240
12.532.004.921
831.572.700
(20.799.026.750) (55.390.919) -
(19.105.000.000) -
(13.885.000.000) 390.438.161
456.138.739
1.031.698.803
(53.789.026.750) (55.390.919) 1.878.275.703
(14.461.118.952)
(4.364.861.760)
(962.556.918)
1.287.711.439
1.031.698.803
(17.469.127.388) Total
-
Jumlah/ Total Rp 34.497.014.578
Gross settled Forward Swap Spot Interest rate swap
Analisis Perbedaan Jatuh Tempo
Maturity Mismatch Analysis
Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Cabang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis as of December 31, 2016 and 2015, based on remaining period until maturity and behavioral assumptions:
- 88 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2016 Sampai dengan Lain-lain/
1 bulan/
1 - 3 bulan/
3 - 6 bulan/
6 - 12 bulan/
> 12 bulan/
Jumlah/
Others
1 month or less
1 - 3 months
3 - 6 months
6 - 12 months
> 12 months
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset
Assets
Tanpa bunga
Non-interest bearing
Kas
-
11.769.530.707
-
-
-
-
11.769.530.707
Giro pada Bank Indonesia
-
605.924.079.329
-
-
-
-
605.924.079.329
Giro pada bank lain
-
87.970.519.393
-
-
-
-
87.970.519.393
-
1.347.299.104.483
Cash Demand deposits with
Tagihan akseptasi
117.188.711.858
605.400.221.821
703.488.600.478
-
1.267.000.000
1.852.900.000
5.950.475.000
Piutang bunga
-
73.735.158.734
Aset lain-lain
-
Tagihan derivatif
(78.778.429.674)
-
4.840.000.000
20.498.468.680
Derivative receivables
73.735.158.734
Interest receivables
-
-
-
-
-
-
-
343.526.500
343.526.500
12.380.427.157.121
19.172.994.916.152
3.137.341.669.965
1.110.236.315.113
1.854.339.920.941
2.031.994.904.900
Jumlah aset
Placements with Bank Indonesia -
973.712.500.000
336.812.500.000
-
-
-
1.310.525.000.000
(709.311.780)
144.476.210.810
351.537.196.824
244.856.130.619
50.777.500.000
785.887.711.071
1.576.825.437.544
(1.420.832.793.342)
5.153.385.380.796
2.405.839.133.758
2.808.635.127.038
2.087.612.404.900
13.187.156.863.372
24.221.796.116.522
Liabilitas
Total assets
Non-interest bearing
Liabilitas segera
-
15.116.338
-
-
-
-
15.116.338
Simpanan
-
171.758.927.815
-
-
-
-
171.758.927.815
Simpanan dari bank lain
-
3.120.697.763
-
-
-
-
3.120.697.763
-
1.426.077.534.157
Liabilitas akseptasi
-
117.188.711.858
605.400.221.821
703.488.600.478
Liabilitas derivatif
-
823.022.463
751.700.000
17.664.158.267
Biaya masih harus dibayar
-
27.597.575.666
291.400.000
438.230.000
Liabilitas lain-lain
-
9.533.769.694
6.590.637.266
1.476.091.705
-
886.356.248.663
4.749.750.000 15.010.411.660
27.237.426.547
51.226.057.276
Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables
-
28.327.205.666
Accrued expenses
-
32.610.910.324
Other liabilities
-
886.356.248.663
Suku bunga variabel
Variable interest rate -
-
-
Suku bunga tetap
Deposits Fixed interest rate
Simpanan
-
Simpanan dari bank lain
-
400.000.000.000
733.625.000.000
-
1.616.394.070.259
1.391.979.774.692
Jumlah liabilitas
and other banks Securities
Liabilities
Tanpa bunga
Simpanan
Loans Fixed interest rate
Penempatan pada Bank Efek-efek
Other assets Variable interest rate
(1.341.345.051.888)
Suku bunga tetap Indonesia dan bank lain
Acceptances receivable
34.408.843.680
Suku bunga variabel Kredit
Bank Indonesia Demand deposits with other banks
-
45.320.815.605
17.273.321.937
289.283.494.579
-
-
740.340.402.387
309.043.656.239
3.629.351.768.191 3.656.589.194.738
3.981.229.400.312
Deposits
1.133.625.000.000
Deposits from other banks
7.714.347.098.315
Total liabilities
31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan Lain-lain/
1 bulan/
1 - 3 bulan/
3 - 6 bulan/
6 - 12 bulan/
> 12 bulan/
Jumlah/
Others
1 month or less
1 - 3 months
3 - 6 months
6 - 12 months
> 12 months
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset
Assets
Tanpa bunga
Non-interest bearing
Kas
-
12.319.799.405
-
-
-
-
12.319.799.405
Giro pada Bank Indonesia
-
677.164.109.077
-
-
-
-
677.164.109.077
Giro pada bank lain
-
77.329.582.083
-
-
-
-
77.329.582.083
-
1.237.509.402.195
Cash Demand deposits with
Tagihan akseptasi
261.199.436.601
283.496.397.575
744.168.221.592
4.435.323.750
-
18.170.659.694
18.885.244.142
17.077.971.873
831.572.700
Piutang bunga
-
49.545.575.637
Aset lain-lain
-
Tagihan derivatif
(55.789.977.323)
-
73.719.514.149
-
-
-
-
-
-
-
343.526.500
128.684.962.558 49.545.575.637 343.526.500
Suku bunga variabel Kredit
(950.778.417.344)
2.555.438.018.496
1.015.371.017.158
1.953.550.125.801
2.753.364.648.338
11.515.169.518.739
18.842.114.911.188
Kredit Jumlah aset
(589.793.104) (16.726.429.606) (1.023.884.617.377)
1.047.100.000.000
473.550.000.000
9.144.289.675
112.833.327.136
-
-
4.707.411.470.668
1.904.135.986.011
156.144.481.960
320.533.418.038
-
1.520.650.000.000
599.801.413.518
1.197.867.137.223
114.833.234.713
17.036.695
233.353.296.230
331.477.138.032
2.985.774.035.939
3.079.181.999.521
12.422.387.269.136
24.075.006.143.898
Loans
and other banks Securities Loans Total assets
Liabilities
Tanpa bunga
Non-interest bearing
Liabilitas segera
-
900.688
-
-
-
-
900.688
Simpanan
-
214.088.962.105
-
-
-
-
214.088.962.105
Simpanan dari bank lain
-
11.906.781.149
-
-
-
-
11.906.781.149
Liabilitas akseptasi
-
261.199.436.601
283.496.397.575
744.168.221.592
Liabilitas derivatif
-
32.631.778.645
23.250.105.883
18.430.966.952
4.435.323.750
Biaya masih harus dibayar
-
24.391.822.022
275.700.000
379.087.500
-
-
25.046.609.522
Liabilitas lain-lain
-
5.185.344.689
5.242.775.826
226.020.904
-
-
10.654.141.419
-
71.651.521.860
1.293.299.379.518 145.964.373.340
Suku bunga variabel
Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Accrued expenses Other liabilities Variable interest rate
-
861.169.410.665
-
-
-
-
861.169.410.665
Suku bunga tetap
Deposits Fixed interest rate
Simpanan
-
2.837.362.223.923
1.088.636.169.186
Simpanan dari bank lain
-
640.560.000.000
50.000.000.000
-
4.888.496.660.487
1.450.901.148.470
Jumlah liabilitas
Other assets
Placements with Bank Indonesia -
Liabilitas
Simpanan
Interest receivables
Fixed interest rate
Penempatan pada Bank Efek-efek
Acceptances receivable Derivative receivables
Variable interest rate
Suku bunga tetap Indonesia dan bank lain
Bank Indonesia Demand deposits with other banks
75.010.916.709 838.215.213.657
- 89 -
42.043.672.646 46.478.996.396
-
4.043.052.982.464
-
690.560.000.000
71.651.521.860
7.295.743.540.870
Deposits Deposits from other banks Total liabilities
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Giro dapat ditarik setiap waktu, sedangkan deposito berjangka dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo yang sebagian besar akan jatuh tempo dalam 30 hari. Namun demikian, pada kenyataannya, sebagian dari giro dan deposito berjangka seringkali disimpan untuk jangka waktu yang lama tanpa penarikan (contohnya deposito berjangka yang diperpanjang). Sebagai bagian dari stategi bisnis, Cabang telah melakukan langkahlangkah untuk mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan pertumbuhan simpanannya.
Demand deposits can be withdrawn at any time, while time deposits may be withdrawn on the specified maturity dates, which are mostly 30 days. However, in reality, certain percentages of these demands and time deposits are often maintained for long periods without withdrawal (e.g. time deposits are rolled over). As part of the Branch's business strategy, the Branch has measures in place to maintain its existing depositors and attract new depositors to promote the growth of its deposit liabilities.
MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK MANAGEMENT
Risiko operasional merupakan risiko kerugian atas kegagalan sistem, kesalahan manusia, kecurangan atau kejadian eksternal. Apabila pengendalian ini gagal diterapkan, risiko operasional dapat merusak reputasi, berimplikasi pada pelanggaran hukum atau peraturan atau mengakibatkan kerugian finansial. Cabang tidak diharapkan akan dapat menghilangkan seluruh risiko operasional, akan tetapi melalui kerangka pengendalian dan dengan memantau serta menanggapi risiko yang potensial terjadi, Cabang diharapkan dapat mengelola risiko-risiko tersebut. Pengendalian tersebut mencakup pembagian tugas, pembatasan akses, otorisasi dan prosedur rekonsiliasi, proses pendidikan dan evaluasi karyawan yang efektif, termasuk penggunaan audit intern.
Operational risk is the risk of loss arising from systems failure, human error, fraud or external events. When controls fail to perform, operational risks can cause damage to reputation, have legal or regulatory implications or lead to financial loss. The Branch cannot expect to eliminate all operational risks, but through a control framework and by monitoring and responding to potential risks, the Branch is able to manage the risks. The controls include effective segregation of duties, access limitation, authorization and reconciliation procedures, staff education and assessment process, including the use of internal audit.
MANAJEMEN RISIKO HUKUM
LEGAL RISK MANAGEMENT
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is the risk arising from legal weaknesses, among others resulting from legal actions, absence of supporting provisions in laws and regulations, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements for contracts and loopholes in binding of collateral.
Dalam mengelola risiko hukum, Cabang memastikan bahwa pengikatan kredit telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu kepada prinsip kehati-hatian dalam upaya melindungi kepentingan Cabang.
To manage legal risk, the Branch ensures credit binding contract to comply with regulation which refer to prudential banking principle that is in line with the Branch’s purpose.
MANAJEMEN RISIKO REPUTASI
REPUTATION RISK MANAGEMENT
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Cabang.
Reputation risk is the risk resulting from the decrease of stakeholder trust arising from negative perception on the Branch.
Risiko reputasi antara lain dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti citra Cabang, publikasi negatif, penyelesaian pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan (buruk), pelayanan buruk terhadap nasabah atau pihak lain, konflik internal Cabang dan lain-lain.
Reputation risk is affected among the following factors: the Branch’s image, negative publicity, unsatisfactory resolution of customer complaints, poor service to customers or other parties, internal conflict and etc.
- 90 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
MANAJEMEN RISIKO STRATEJIK
STRATEGIC RISK MANAGEMENT
Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh penetapan dan implementasi strategi Cabang yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Cabang terhadap perubahan eksternal.
Strategic risk is risk among which others brought about by poor setting and implementation of the Branch strategy, poor business decision-making, or lack of responsiveness of the Branch to external changes.
Risiko strategik antara lain dipengaruhi oleh faktorfaktor visi misi Cabang, rencana strategis, targettarget keuangan, perubahan kepemilikan, peluncuran produk/ aktivitas baru dan perubahan eksternal.
Factors that affect the strategic risk are the Branch’s vision and mission, strategic plan, financial targets, change of ownership, launch of new products/activities and external changes.
Sehubungan dengan hal di atas, Cabang telah membentuk, merumuskan, menyusun, memantau serta mengevaluasi impelementasi strategi bisnis melalui rencana bisnis.
Therefore, the Branch has established, formulated, developed, monitored and evaluated its strategy through out the implementation of the business plan.
MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK MANAGEMENT
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Cabang tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Ketidakmampuan Cabang untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Cabang dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Cabang. Di bawah ini adalah kegiatan Cabang yang menitigasi risiko kepatuhan:
Compliance risk is the risk resulting from the noncompliance of the external laws and regulation. The Branch’s incapability to comply with laws and regulation related to the Branch’s businesses will affect the business continuity. The following is the Branch’s activities that mitigate compliance risk:
x
Terdapatnya fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan, untuk memastikan kepatuhan Cabang terhadap peraturan yang berlaku.
x
Monitoring that carried out by the Compliance Director, to ensure the Branch’s compliance towards all prevailing regulations.
x
Menginformasikan serta mensosialisasikan peraturan-peraturan baru dan terkini kepada manajemen serta setiap departemen yang bersangkutan.
x
Circulating as well as socializing all new and updated regulations to the management, as well as all related departments.
40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
a.
Pada tanggal 4 Januari 2017, Cabang telah mentransfer laba bersih periode sebelumnya ke Kantor Pusat (Catatan 23).
a.
On January 4, 2017, the Branch has remitted previous year’s net income to Head Office (Note 23).
b.
Pada tanggal 20 Januari 2017, sebagai hasil pengawasan pajak untuk tahun 2016, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan surat tagihan pajak (STP) atas sanksi administrasi bunga untuk kekurangan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) pasal 25 periode Januari sampai dengan September dengan jumlah sebesar Rp 6.823.456.867.
b.
On January 20, 2017 as the result of the tax supervision for fiscal year 2016, the Director General of Taxation issued tax collection letter (STP) on interest administration sanction due from tax underpayment of Income Taxes (PPh) article 25 for January until September period amounting to Rp 6,823,456,867.
- 91 -
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sebagai tindak lanjut atas pengawasan tersebut, Cabang telah membayarkan kekurangan atas PPh pasal 25. Cabang mengajukan permohonan penghapusan sanksi administrasi bunga kepada Direktorat Jenderal Pajak. Permohonan ini diajukan melalui surat permohonan penghapusan sanksi administrasi pada tanggal 14 Februari 2017.
As a follow up to such supervision, the Branch has paid the tax underpayment of PPh article 25. The Branch had requested for waive of the interest administration penalty to Director General of Taxation. The request had been submitted through an objection letter on February 14, 2017.
Keputusan dari permohonan tersebut belum diputuskan oleh Direktur Jenderal Pajak sampai saat ini.
The outcome of the request have not been decided by Director General of Taxation to date.
41. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 1 sampai 92 telah disetujui oleh Manajer Umum untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2017.
*********
- 92 -
41. MANAGEMENT’S APPROVAL TO STATEMENTS
RESPONSIBILITY AND ISSUE THE FINANCIAL
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 1 to 92 were approved by the General Manager and authorized for issue on March 30, 2017.