LAPORAN TAHUNAN 2012
ANNUAL REPORT
The Pursuit of Growth
Daftar Isi Table of Contents I.
RINGKASAN KINERJA 2012 2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
2
II. IKHTISAR DATA KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
4
Ikatan Material Investasi Barang Modal Pledging for Investment of Capital Goods
28
Perbandingan Antara Target pada Awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai Comparison Between the Target in The Beginning of Fiscal Year and Achievement
28
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Acts that Occured After The Date of The Accountant’s Report
28
Analisa Kejadian Luar Biasa Analysis of Extraordinary Events
28
Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar
Marketing Strategy and Market Share
Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen Per Saham Dividend Policy and Amount of Cash Dividens per Share
29
Analisa Komponen Substansial untuk mengetahui Hasil Usaha Substantial Analysis to Assess Operetional Result
29
Dampak Perubahan Harga terhadap Hasil Operasional Price Changes Impact on Result of Operations
29
29
Rasio Operasional dan Keuangan
Operational and Financial Ratio
Perkembangan Harga Saham Share Price Movement
III.
Informasi Harga Saham Share Price Information LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commisioners Report
6
Laporan Direksi The Boards of Directors Report
9
4
4
5 6
IV. INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION
12
Data Korporasi Corporate Data
12
Pembentukan Perusahaan Company Establishment
12
Pihak Berelasi Related Parties
13
V.
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
14
Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca Subsequents Events
Tentang Perusahaan Company in Brief
15
Bidang Usaha Line of Business
15
Struktur Organisasi Organization Structure
16
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Utilization of Net Proceeds from the Initial Public Offering
Visi dan Misi Perusahaan Vision and Mission
17
Strategi Bisnis Business Strategy
17
Peristiwa Penting 2012 2012 Significant Events
17
Profil Dewan Komisaris The Board of Commisioners Profile
18
Profil Direksi The Board of Directors Profile
VI.
Sumber Daya Manusia Human Resources INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM INFORMATION FOR SHAREHOLDERS Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders
30
21
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
32
22
Kode Etik Perusahaan Code of Conduct
32
Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing Mechanism
32
Dewan Komisaris Board of Commisioners
33
22
Kronologi Pencatatan Saham Share Listing Chronology
23
Penghargaan dan Sertifikasi
Direksi Board of Directors
34
Komite Audit Audit Commitee
36
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
38
23
Sistem Pengendalian Internal IInternal Control System
38
24
Kebijakan Manajemen Risiko Risks Management Policy
40
Sanksi Administratif yang Dikenakan Kepada Emiten atau Perusahaan Publik Public Company Administrative Sanctions
40
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
40
Awards and Certifications
VII.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kondisi Umum dan Prospek Usaha General Condition and Business Prospects Target yang Ingin Dicapai Perusahaan The Company Target
24
Tinjauan Operasional Operational Review
25
Tinjauan Keuangan Financial Review
26
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan Capital Structure and Management Policy on Capital Structure
27
Kemampuan Membayar Utang Debts Repayment Capacity
29
31
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Principles
22
Periode Pelunasan Piutang Usaha Settlement Period of Trade Receivables
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Laporan Keuangan Change in Law and Regulations that Affected the Financial Statements VII. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
29
19
Skema Kepemilikan Saham Share Ownership Scheme
28
25
IX. PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENT X. LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
43
The Pursuit of Growth Sepanjang tahun 2012 yang penuh dengan tantangan, PT Jaya Pari Steel Tbk. (Perusahaan) terus berusaha melakukan kinerja secara optimal sesuai dengan strategi Perusahaan. Masalah utama yang kami hadapi adalah bayang-bayang krisis global yang masih menggantung di beberapa negara Uni Eropa dan belum pulihnya perekonomian Amerika Serikat sejak krisis 2008. Akibatnya adalah fluktuasi harga bahan baku baja yang tidak menentu, yang mempengaruhi harga baja di pasar dunia dan pada akhirnya mempengaruhi harga jual di pasar domestik. Namun kami tetap optimis di tengah situasi dunia yang belum kondusif ini, Perusahaan masih akan terus bertahan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis. Dengan tetap konsisten fokus di pasar domestik kami berkomitmen untuk terus berkembang, Perusahaan yakin akan menciptakan nilai tambah yang bermanfaat tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga bagi semua pemangku kepentingan.
Throughout challenging year of 2012, PT Jaya Pari Steel Tbk. (the Company) continues to perform optimally based upon the Company’s strategy. The main problem we dealing with is ongoing global crisis in European Region and United States economy condition has not recovered yet since 2008. As a result, the price of raw materials is fluctuated and affecting steel’s price in world market and sales price in domestic market. However, we remain optimistic in an uncondusive situation, we will continue to maintain and increase business growth. With a commitment to stay focus in domestic market we committed to grow, we believe we will create added values that are beneficial to all shareholders and stakeholders as well.
ANNUAL REPORT 2012
RINGKASAN KINERJA 2012 2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Ringkasan Kinerja 2012 2012 Performance Highlights
Laba Komprehensif Comprehensive Income
PROSES PEMBENTUKAN PLAT PLATE ROLLING PROCESS
2
PT JAYA PARI STEEL Tbk
9,690
Miliar Billion
LAPORAN TAHUNAN 2012
RINGKASAN KINERJA 2012 2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Jumlah hasil produksi Total Production
35.769
Ton Tons
461,1
Miliar Billions
PENJUALAN BERSIH NET SALES
4,0
%
PENURUNAN RATARATA HARGA JUAL PLAT Decrease in Average Plate Selling Price Kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011 dengan tingkat penjualan sebesar Rp461,1 miliar, turun jika dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp641,1 miliar.
In 2012, the Company’s performance decreasing than 2011. Net sales is Rp461.1 billion, decreased from Rp641.4 billion in 2011.
Jumlah hasil produksi pada tahun 2012 turun menjadi 35.769 ton jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 46.001 ton dengan penurunan rata-rata harga jual plat sebesar 4%.
Total production in 2012 decreased to 35,769 tons compared to total production 46,001 tons in 2011 with decrease in average plate selling price is 4%.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
3
IKHTISAR DATA KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
ANNUAL REPORT 2012
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlights in Million IDR unless stated otherwise
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2012
2011
2010
DESCRIPTION
461.125
641.375
427.793
Net Sales
Laba Kotor
25.800
56.845
55.733
Gross Profit
Laba Usaha
8.421
40.059
38.419
Income from Operation
Laba Tahun Berjalan
9.610
37.686
28.446
Income for The Year
Jumlah Laba Komprehensif
9.690
37.685
28.446
Total Comprehensive Income
750
750
750
Total Outstanding Shares
13
50
38
Basic Earnings per Share (in Rupiah)
398.607
437.849
411.282
Total Assets
51.098
100.029
111.147
Total Liability
115.084
111.141
102.880
Investment in Associated Entities
39.437
90.141
103.141
Current Liabilities
DESKRIPSI Penjualan Bersih
Jumlah Saham Beredar Laba Per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Investasi Pada Entitas Asosiasi Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Ekuitas
11.661
9.888
8.006
Non-Current Liabilities
347.509
337.819
300.134
Total Equity
OPERATIONAL AND FINANCIAL RATIO
RASIO OPERASIONAL DAN KEUANGAN Rasio Laba terhadap Jumlah Aset
2,43
8,61
6,92
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Ekuitas
2,79
11,16
9,48
Return on Equity
2,10
5,88
6,65
Return on Sales
670,43
338,40
276,83
Current Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
12,82
22,85
27,02
Total Liabilities to Total Assets
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas
14,70
29,61
37,03
Total Liability to Equity Ratio
Rasio Laba terhadap Pendapatan Rasio Lancar
PERKEMBANGAN HARGA SAHAM | SHARE PRICE MOVEMENT Bulan Month
Harga Saham | Share Price
Transaksi | Transaction
Pembukaan Opening
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
January
485
650
485
520
232.932.500
138.733.365.000
February
520
570
510
540
39.867.000
21.709.715.000
March
540
550
500
540
21.631.000
11.421.600.000
April
540
590
510
510
66.443.500
36.784.245.000
May
510
530
380
395
7.922.500
3.830.545.000
June
395
420
320
335
3.081.500
1.054.152.500
July
335
420
335
360
20.610.500
7.718.725.000
August
360
385
325
330
32.113.000
11.910.937.500
September
330
430
320
370
243.819.000
95.104.027.500
October
370
420
365
380
60.032.000
23.808.947.500
November
380
405
345
360
53.806.500
21.003.925.000
December
360
360
330
330
4.519.000
1.543.842.500
4
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Volume Volume
Nilai (Rp) Value
IKHTISAR DATA KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Triwulan Quarterly
Harga Saham | Share Price
Transaksi | Transaction
Pembukaan Opening
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume Volume
Nilai (Rp) Value
I (Jan - Mar)
485
650
485
540
294.430.500
II (Apr - Jun)
540
590
320
335
77.447.500
41.668.942.500
III (Jul - Sep)
335
430
320
370
296.542.500
114.733.690.000
IV (Okt - Des)
370
420
330
330
118.357.500
46.356.715.000
171.864.680.000
informasi HARGA SAHAM | SHARE PRICE information dalam Rupiah | in Rupiah
DESKRIPSI | DESCRIPTION
2012
2011
HARGA SAHAM TERTINGGI | Highest SHARE PRICE Triwulan I | Quarter I
650
640
Triwulan II | Quarter II
590
760
Triwulan III | Quarter III
430
870
Triwulan IV | Quarter IV
420
580
Triwulan I | Quarter I
485
510
Triwulan II | Quarter II
320
560
Triwulan III | Quarter III
320
430
Triwulan IV | Quarter IV
330
390
Triwulan I | Quarter I
540
580
Triwulan II | Quarter II
335
620
Triwulan III | Quarter III
370
475
Triwulan IV | Quarter IV
330
485
Triwulan I | Quarter I
294.430.500
182.144.000
Triwulan II | Quarter II
77.447.500
439.951.000
Triwulan III | Quarter III
296.542.500
440.108.500
Triwulan IV | Quarter IV
118.357.500
119.598.000
HARGA SAHAM TERENDAH | LOWEST SHARE PRICE
HARGA SAHAM PENUTUPAN | CLOSING SHARE PRICE
VOLUME PENJUALAN | SALES VOLUME
dalam Rupiah | in Rupiah
KAPITALISASI PASAR | MARKET CAPITALIZATION
2012
2011
Triwulan I | Quarter I
405.000.000.000
435.000.000.000
Triwulan II | Quarter II
251.250.000.000
465..000.000.000
Triwulan III | Quarter III
277.500.000.000
356.250.000.000
Triwulan IV | Quarter IV
247.500.000.000
363.750.000.000
PT JAYA PARI STEEL Tbk
5
ANNUAL REPORT 2012
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan Manajemen Management Report
Laporan dewan komisaris tHE BOARD of commissioners report
6
Para Pemegang Saham dan Direksi yang Terhormat,
Dear Shareholders and the Board of Directors,
Puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa kami dapat melewati tahun 2012 beserta segala rintangannya dengan baik. Di tengah berbagai krisis ekonomi dan politik yang melanda berbagai kawasan di dunia, kami optimis Indonesia dapat mempertahankan kestabilan dan bahkan mencapai pertumbuhan perekonomian yang menggembirakan.
Praise and gratitude for the gift from God Almighty, we were able to carry out the year 2012 through its obstacles along well. In the midst of ongoing political and economic crises that burdened many countries and regions in the world, we are optimist that indonesia was able to maintain its stability and even showed an estimable economic growth.
Dengan membaiknya perekonomian Indonesia diharapkan akan membawa pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor termasuk industri plat baja.
The improvement in Indonesia’s economy hopefully will bring a positive influence on economic growth in various sectors particularly steel industry.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris melihat Direksi telah berupaya maksimal dalam meningkatkan kinerjanya di tahun 2012 meskipun dari segi penjualan, laba dan produksi Perusahaan mengalami penurunan. Penurunan kinerja tersebut masih bisa dipahami karena hal ini terutama disebabkan oleh kondisi suplai bahan baku yang sangat fluktuatif di pasaran global.
Overall, the Board of Commissioners noticed the maximal efforts to improve its performance in 2012, although the Company’s sales, profit and production decreased. The decrease was understanable due to fluctuate raw materials supply in global market.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Pencapaian kinerja Perusahaan haruslah didukung dengan komitmen untuk memegang teguh prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan telah dilaksanakan dengan baik sepanjang tahun 2012. Achievement of the Company’s performance should be supported by a commitment to uphold the principles of Good Corporate Governance. the principles of Good Corporate Governance have done well throughout the year 2012. Usaha-usaha yang dilakukan Direksi dinilai sudah sangat baik meskipun hasilnya kurang dari target yang telah ditetapkan. Kondisi pasar yang menjadi ajang persaingan produk baja serta harga bahan baku yang fluktuatif juga mempengaruhi produksi dan pendapatan Perusahaan pada tahun ini.
The efforts attempted by Board of Directors are considerately very good even though the results were lower than the target. Market conditions becomes competitive in steel products, as well as fluctuations of raw materials prices will inevitably affect the Company’s production and revenue this year.
Pencapaian kinerja Perusahaan haruslah didukung dengan komitmen untuk memegang teguh prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan telah dilaksanakan dengan baik sepanjang tahun 2012. Dewan Komisaris juga memberikan dukungan sepenuhnya kepada Direksi untuk melakukan penilaian atas penerapan Tata Kelola Perusahaan secara konsisten dan bertanggung jawab.
Achievement of the Company’s performance should be supported by a commitment to uphold the principles of Good Corporate Governance. The principles of Good Corporate Governance have done well throughout the year 2012. Board of Commissioners also support the Board of Directors to conduct Good Corporate Governance assessments and application consistently and responsibly.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
7
ANNUAL REPORT 2012
Dengan begitu, kami berharap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang telah dicapai saat ini dan untuk selanjutnya dapat ditingkatkan di masa yang akan datang. Masing-masing pemangku kepentingan juga telah melakukan tugasnya dengan baik dan terpercaya, sehingga tercipta komunikasi yang efektif antara manajemen dan seluruh karyawan untuk peningkatan kinerja Perusahaan.
We hope the application of Good Corporate Governance that has been achieved will be improve further. The stakeholders have also been doing outstanding and reliable job, thus the effective communication between management and employees has created to improve the Company’s performance.
Pada tahun 2012 tidak terdapat perubahan susunan dan keanggotaan dari Dewan Komisaris di PT Jaya Pari Steel Tbk.
In 2012 there is no change both in composition or membership of the Board of Commissioners in PT Jaya Pari Steel Tbk.
Kami atas nama Dewan Komisaris mengucapkan banyak terima kasih kepada para anggota Komite di bawah Dewan Komisaris yang telah bekerja keras dan banyak membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris atas pengelolaan Perusahaan. Kami mengucapkan banyak terima kasih juga pada Direksi dan karyawan yang telah bekerja keras mengelola Perusahaan dengan sangat baik selama tahun 2012. Tidak lupa juga kepada seluruh Pemangku Kepentingan, rekan dan Pemegang Saham yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada PT Jaya Pari Steel Tbk. hingga dapat mewujudkan kinerja usaha yang terbaik.
On behalf of the Board of Commissioners we would like to thank all members of the Committee under the Board of Commissioners who have worked hard and helped the supervision of the management for the Company’s governance. We also would like to thank to entire Board of Directors and employees for hard work to manage the Company very well during 2012. Also to all stakeholders, partners, and shareholders which have given trust and support to PT Jaya Pari Steel Tbk. in achieving their best performance.
Surabaya, 25 April 2013 Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners
GWIE GUNAWAN Komisaris Utama President Commissioner
8
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan direksi the board of directors report Para Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang Terhormat,
Dear Shareholders and the Board of Commissioners,
PT Jaya Pari Steel Tbk. telah berbisnis selama lebih dari tiga dekade dengan perjalanan yang diwarnai dengan prestasi dan ditempa dengan pengalaman untuk terus berkembang dengan mengalami pasang surut usaha akibat berbagai faktor. Dengan berbagai kondisi perekonomian dunia yang serba tidak pasti, Perusahaan masih dapat bertahan eksis sampai saat ini dan dapat melalui berbagai kondisi dengan baik.
PT Jaya Pari Steel Tbk. has been doing business for over three decades, marked by its achievement to grow continuously, also experience business ups and downs due to a few factors. With uncertainty global economic, the Company still able to exist and get through it well.
Bayangan krisis utang di negara-negara Uni Eropa dan belum pulihnya perekonomian Amerika Serikat sejak krisis keuangan tahun 2008 yang lalu masih mempunyai dampak pada sektor industri baja. Akibatnya terjadi persaingan yang ketat antar produsen barang sejenis di banyak negara khususnya Cina yang memberikan insentif pajak ekspor yang kemudian sangat agresif masuk ke pasar plat baja di Indonesia yang merupakan 100% pasar bagi produk plat baja PT Jaya Pari Steel Tbk.
Debt crisis overshadowed in European Countries and United States economic crises since 2008 still affected steel industry sector. As a result, intense competition occurs between manufacturers of similar products in many countries especially China which gave incentive export tax and agressively involved in steel market in Indonesia where 100% belongs to market place of PT Jaya Pari Steel Tbk.
Dengan kondisi yang demikian, kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2012 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun 2011. Pendapatan dari penjualan turun dari Rp641,4 miliar di tahun 2011 menjadi Rp461,1 miliar pada tahun ini. Volume penjualan juga mengalami penurunan dari 45.383 ton di tahun 2011 menjadi 35.769 ton di tahun 2012. Penurunan ini mencapai sekitar 40% dari kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton barang jadi plat per tahun.
Due to that condition, the Company’s performance during 2012 is significantly decreased compared to 2011. Sales revenue down from Rp641.4 billion in 2011 to Rp461.1 billion this year. Sales volume is also down from 45,383 tons in 2011 to 35,769 tons in 2012. The decrease is approximately around 40% of installed production capacity of 70,000 tons of slab raw materials or 60,000 tons of plate of finished goods per year.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
9
ANNUAL REPORT 2012
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
SEPANJANG TAHUN 2012 YANG PENUH TANTANGAN, DIREKSI TELAH MELAKUKAN BERBAGAI INISIATIF DAN LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN DI SEGALA BIDANG. THROUGHOUT THIS CHALLENGING YEAR OF 2012, THE BOARD OF DIRECTORS HAS CONDUCTED VARIOUS INITIATIVES AND STRATEGIC ACTIONS TO IMPROVE THE COMPANY PERFORMANCE IN ALL ASPECTS.
10
Sepanjang tahun 2012 yang penuh tantangan, Direksi telah melakukan berbagai inisiatif dan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja Perusahaan di segala bidang. Kami mengakui, beberapa parameter kinerja Perusahaan mungkin masih ada yang belum memenuhi harapan para stakeholders. Namun kami percaya akan mampu mengatasi hambatan dan meningkatkan kinerja untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal kedepannya.
Throughout this challenging year 2012, the Board of Directors has conducted various initiatives and strategic actions to improve our performance in all aspects. We recognize, the Company’s improvement still has not met the expectation of stakeholders. But we believe we will be able to overcome the obstacles and improve performance to achieve maximum result further.
Sejumlah faktor eksternal lain terkait dengan Kebijakan Pemerintah seperti naiknya tarif listrik, perpajakan atau retribusi adalah hal-hal yang harus kami siasati agar kinerja Perusahaan tidak menurun.
A number of external factors such as government policies related to the electricity fares, taxes or retributions are the things we have to manage in order to preventing decrease of the Company’s performance.
Sebagai salah satu produsen plat baja terpercaya dan berpengalaman di Indonesia, Perusahaan senantiasa berupaya menerapkan standar praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, serta tanggung jawab dalam setiap aspek operasional Perusahaan. Kami juga memperkuat landasan bagi pertumbuhan sebagai komitmen kami dalam membentuk Perusahaan yang berkelanjutan.
As one of the trusted and experienced steel plate companies in Indonesia, the Company continues to apply the standard practice of Good Corporate Governance by promoting transparency, accountability, and responsibility in every aspect of the Company’s operations. We also strengthen our foundation to grow as our commitment to establish a sustainable company.
Hubungan yang baik dengan distributor, supplier bahan baku, end user juga akan tetap dipelihara agar hasilnya dapat lebih baik dan bermanfaat untuk masing-masing pihak.
Good relation with distributors, raw material suppliers, and end users will also be maintained, thus the result is better and beneficial for each party.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Kepedulian dan langkah nyata terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitar daerah operasional Perusahaan telah mendapatkan apresiasi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan dipertahankannya peringkat PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) Biru selama dua tahun berturut-turut dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia seperti tahun sebelumnya.
Going concern in doing a real step towards environmental sustainability around the Company’s operation has gained a good appreciation. The Company successfully maintained PROPER (Corporate Performance Rating Program in Environmental Management) Blue category organized by the Ministry of Environment Republic Indonesia two years in a row.
Pada tahun 2012 ini tidak terdapat perubahan susunan anggota Direksi ataupun perubahan pada struktur organisasi Perusahaan.
In 2012 there were no change membership of the Board of Directors or the Company’s organizational structure.
Akhir kata, atas nama Direksi, saya sebagai Direktur Utama Perusahaan ingin menyampaikan penghargaan kami yang sedalam-dalamnya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham atas kepercayaan dan dukungan yang telah bekerja keras sepanjang tahun 2012. Tak lupa kami juga ingin berterima kasih sedalam-dalamnya kepada karyawan, stakeholders/pemangku kepentingan, rekan bisnis, dan tentunya konsumen kami. Di masa mendatang, kami percaya PT Jaya Pari Steel Tbk. akan terus tumbuh dengan komitmen untuk melakukan yang terbaik.
Finally, on behalf of the Board of Directors, I as President Director of the Company wish to express our most profound appreciation to the Board of Commissioners and the shareholders for their trust and support given to use throughout 2012. We also would like to extend our gratefulness to all employees, stakeholders, business partners, and of course our customers. In the future, we believe PT Jaya Pari Steel Tbk. will continue to grow with commitment to do the best.
Surabaya, 25 April 2013 Untuk dan Atas Nama Direksi for and on behalf of the Board of Directors
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama President Director
PT JAYA PARI STEEL Tbk
11
ANNUAL REPORT 2012
INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION
Informasi Perusahaan Corporate Information
PABRIK PT JAYA PARI STEEL Tbk. PT JAYA PARI STEEL Tbk. FACTORY
DATA KORPORASI CORPORATE DATA Nama Perusahaan | Company’s Name
PT JAYA PARI STEEL Tbk. Alamat | Address
Jl. Margomulyo No. 4 Tandes – Surabaya 60186 Jawa Timur – Indonesia Lokasi | Location
Surabaya, Jawa Timur
12
pembentukan perusahaan
Company Establishment
PT Jaya Pari Steel Tbk. (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No.46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., notaris di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524.
PT Jaya Pari Steel Tbk. was established on Law of Domestic Capital Investment No. 6 year 1968 juncto Law No. 12 year 1970 based on deed No. 46 dated July 18, 1973 from Eddy Wijaya, SH., notary in Surabaya. The Minister of Justice of the Republic of Indonesia amended the deed in its Decision Letter No. YA.5/246/15 dated June 2, 1976 and published in State Gazette No. 55 dated July 9, 1976, Supplement No. 524.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Damosoewirjo, SH., notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-57886.AH.01-02. Tahun 2009 tanggal 26 November 2009.
Company Articles of Association has been amended several times, the latest amendments by notarial deed No. 29 and 30 dated June 23, 2009 of Untung Damosoewirjo, SH., notary in Jakarta, concerning the adjustment to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liabilities. The Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia amended deed of amendment in its Decision Letter No. AHU-57886.AH.01-02. Year 2009 dated November 26, 2009.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, akta perubahan tersebut masih dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Kantor pusat dan Pabrik Perusahaan berdomisili di Jalan Margomulyo no. 4 Surabaya.
As of the date of the financial report issued, the deed of amendment is still in process to be published in State Gazette of the Republic of Indonesia. The Company Headquarters and Plant are located at Jalan Margomulyo no. 4 Surabaya.
Pihak berelasi
related parties
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri penggilingan plat baja canai panas (hot rolled steel plate). Didirikan di Surabaya pada tahun 1989, GDS mulai berproduksi sejak akhir tahun 1991 dengan pangsa pasar utama ekspor sebesar 70%. Saat ini GDS merupakan salah satu perusahaan penggilingan plat baja terkemuka di Asia Tenggara. Adapun sebagian personil pengurus Perusahaan sama dengan pengurus PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. is a company engaged in milling industry hot rolled steel plate. Founded in Surabaya in 1989, GDS started its production since late 1991 with the main market share is 70% export. Currently, the GDS is one of the leading steel plate mills companies in Southern Asia. As part of management personnel of the Company equal to the management of PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Surya Steel PT Surya Steel merupakan Perusahaan yang 3 dari 5 pemegang sahamnya adalah Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk. PT Surya Steel memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm.
PT Surya Steel PT Surya Steel is the Company of which the 3 of 5 Shareholders are Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk. PT Surya Steel produces round bars start from 6mm up to 12mm.
PT Betonjaya Manunggal Tbk. PT Betonjaya Manunggal Tbk. adalah perusahaan yang memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang sebesar 30.000 ton beton per tahun. Hingga saat ini Perusahaan fokus menggarap pasar domestik terutama Jawa Timur yang memberikan kontribusi penjualan sebesar 70%, disusul pasar DKI Jakarta sebesar 15%. Sisanya terbagi-bagi di kawasan Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk. juga menjabat sebagai anggota direksi PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Betonjaya Manunggal Tbk. PT Betonjaya Manunggal Tbk. is a company that produces a round bar product ranging from 6 mm to 12 mm with a total installed capacity of 30,000 tons of round bars per year. Currently the Company is focused on domestic market especially in East Java which contributed 70% of sales, followed by Jakarta’s market by 15%. The rest are divided in the region of West Java, Bali, Kalimantan, and Sulawesi. President Commissioner and President Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. currently are members of the Board of Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
13
ANNUAL REPORT 2012
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Profil Perusahaan Company Profile
PROSES PEMOTONGAN SLAB SLAB CUTTING PROCESS
14
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
JPS MEMILIKI KAPASITAS PRODUKSI TERPASANG SEBESAR 70.000 TON BAHAN BAKU SLAB ATAU 60.000 TON BARANG JADI PER TAHUN. JPS ANNUALLY INSTALLED PRODUCTION CAPACITY OF 70,000 TON OF SLAB RAW MATERIAL OR 60,000 TONS OF FINISHED PLATE, JPS IS CONFIDENT THAT IT WILL BE ABLE TO SELL QUALITY PLATE PER YEAR. tentang perusahaan
cOMPANY IN BRIEF
PT Jaya Pari Steel Tbk. (JPS) didirikan pada tahun 1973 dan beroperasi secara komersial pada tahun 1976 dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk kemudian dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, sejak tahun 1982 JPS mulai memproduksi plat baja canai panas (hot rolled steel plate). JPS dikenal sebagai salah satu produsen plat baja swasta pertama di Indonesia.
Established in 1973, PT Jaya Pari Steel Tbk. (JPS) started its commercial operation focusing on the business of hot rolled coil cutting for plate in 1976. In line with improving business, JPS produces hot rolled steel plate since 1982. Moreover, JPS is known as one of the first private steel plate producers in Indonesia.
JPS hingga saat ini fokus menggarap pasar domestik saja melalui para distributornya di Jakarta dan Surabaya dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. JPS memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton barang jadi per tahun.
JPS focuses on domestic market. The products are distributed by the distributors at Jakarta and Surabaya and then distributed to various regions in Indonesia. JPS annually installed production capacity of 70,000 tons of slab raw materials or 60,000 tons of finished plate per year.
Komitmen JPS untuk memproduksi dan memasarkan produk baja berkualitas yang bertujuan untuk kepuasan pelanggan. JPS menjalin kerja sama dengan PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. untuk pengadaan bahan baku slab agar mendapatkan harga yang lebih baik dan efisien.
JPS is committed to produce and distribute high quality steel products to meet customer satisfaction. JPS cooperates with PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. in the procurement of slab raw materials to earn more efficient price.
bidang usaha
Line of business
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri plat baja melalui proses rerolling dengan mesin berteknologi 3 high rolling mill.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities through rerolling process with 3 high rolling mill machine technology.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976 dengan pemotongan plat dari hot rolled coil yang kemudian membangun rerolling mill yang memproduksi plat baja sejak tahun 1982. Hasil produksi Perusahaan 100% dipasarkan di dalam negeri.
The Company started commercial operations in 1976 with plate cutting from hot rolled coil and built rerolling mill which produced steel plate since 1982. The whole production market is 100% domestic.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
15
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
ANNUAL REPORT 2012
ORGANIZATION STRUCTURE
sTRUKTUR ORGANISASI
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
General Meeting of Shareholders
DIREKTUR UTAMA
President Director Gwie Gunadi Gunawan
SEKRETARIS PERUSAHAAN
AUDIT INTERNAL
Corporate Secretary
Internal Audit
Yurnalis Ilyas
Herman Prajudi
Hadi Sutjipto
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR URUSAN UMUM
Marketing Director
Production Director
Finance Director
General Affairs Director
Gwie Gunadi Gunawan
Gwie Gunato Gunawan
Yurnalis Ilyas
Hadi Sutjipto
DIREKTUR PEMASARAN
Manager Penjualan
Manager Pemeliharaan
Manager Keuangan
Manager Personalia &
Sales Manager
Maintenance Manager
Finance Manager
Urusan Umum
Diana C Senduk
Nutriadi
Lanny
Personnel & General Affairs Manager
Manager Produksi
Manager Akuntansi
Production Manager
Accounting Manager
Purnomo Dudianto
Moch. Ainur Rofiq
Manager Gudang
Warehouse Manager Moch. Toha
Manager PPC & QC
PPC & QC Manager Suminto
16
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Erniel Susanto
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
LAPORAN TAHUNAN 2012
VISI
Menjadi Perusahaan terkemuka di Indonesia dalam bidang industri plat baja
VISION
To be leading Company in steel plate manufacturing industry in Indonesia
MISI
MISSION
•
Menjadi Perusahaan yang terpercaya, menyediakan produk bermutu tinggi dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang total.
•
•
Ingin selalu diingat sebagai perusahaan terbaik di bidangnya dengan memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan dirinya.
•
•
Mengandalkan diri pada pengembangan sumber daya manusia, manajemen yang konservatif dan pemeliharaan iklim kerja sama antar seluruh stakeholder untuk mencapai tujuan Perusahaan.
•
To be a trusted Company, providing high quality products and best services to meet customer’s satisfaction. To be recognized as the best Company in its field by providing benefits to the shareholders and opportunities for its employees development. Relies on human resource development, conservative management and maintaining teamwork climate between stakeholder to achieve the Company goals.
strategi bisnis
business strategy
Mempertahankan pangsa pasar domestik yang ada dengan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan para distributor dan supplier bahan baku untuk kelancaran supply bahan baku.
The Company maintained existing domestic market share by establishing mutual relationship with distributors and suppliers to support adequate supply of raw materials.
peristiwa penting 2012
2012 SIGNIFICANT events
Tidak ada peristiwa penting yang dialami Perseroan sepanjang tahun 2012. Perseroan hanya fokus pada peningkatan dan pemanfaatan kapasitas mesin yang ada.
There was no significant event throughout 2012. The Company focused on the improvement and utilization of existing machines.
Pada tahun 2012 Perseroan berhasil mempertahankan sertifikat PROPER Biru dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI sebagai bentuk kepedulian dan kepatuhan Perseroan pada peraturan dan perundangundangan yang ada.
In 2012 the The Company successfully maintained PROPER Blue certificate from the Indonesia’s Ministry of Environment for the awareness and compliance with prevailing law and regulations.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
17
ANNUAL REPORT 2012
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
profil dewan komisaris
the board of commissioners profile
Gwie Gunawan Komisaris Utama Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 3 Februari 1943. Pendiri Perusahaan.
Drs. Syaefullah, Ak. Komisaris Independen Warga Negara Indonesia. Lahir di Lasem, 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi. Berkarir sebagai konsultan Manajemen dan Akuntansi (sejak 1986).
Gwie Gunawan President Commissioner Indonesian citizen. Born in Surabaya, February 3, 1943. Founder of the Company.
18
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Drs. Syaefullah, Ak. Independent Commissoner Indonesian citizen. Born in Lasem, August 29 1958. He has been Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee since 2001. Graduated from Faculty of Economics Gadjah Mada University majoring in Accounting. Since 1985 his career as a consultant Management and Accounting.
LAPORAN TAHUNAN 2012
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
profil direksi
the board of directors profile
Gwie Gunadi Gunawan Direktur Utama Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 10 September 1964. Menjabat Direktur Utama Perusahaan sejak 2000. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Surabaya (1989). Jabatan lainnya saat ini adalah Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (sejak 2000). Yang bersangkutan juga menjabat Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1992-sekarang), Wakil Direktur Utama PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1989-1992), Direktur Keuangan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1986-1989), dan Kepala Bagian Keuangan PT Jaya Pari Steel Tbk. (1986-1989)
Gwie Gunato Gunawan Direktur Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 13 Desember 1969. Menjabat Direktur PT Jaya Pari Steel Tbk. sejak 2000. Pendidikan terakhir Stamford Colleges, Singapura (1990). Saat ini juga menjabat Direktur Ekspor – Impor PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (sejak 1992) dan Komisaris Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk. sejak 2001. Sebelumnya, menjabat Direktur PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1998-2001).
Gwie Gunadi Gunawan President Director Indonesian citizen. Born in Surabaya, September 10, 1964. He has been President Director since 2000. Graduated from Faculty of Economics, majoring in Management, University of Surabaya (1989). He is concurrently Director of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (since 2000). He is also Managing Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1992-now), Deputy President Director of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1989-1992), Director of Finance Steel Tbk. (1986-1989), and Chief Financial Officer of PT Jaya Pari Steel Tbk. (1986-1989).
Gwie Gunato Gunawan DIrector Indonesian citizen. Born in Surabaya, December 13, 1969. He has been Director of PT Jaya Pari Steel Tbk. since 2000. Graduated from Stamford Colleges, Singapore (1990). He is concurrently Director of Export Import PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (since 1992) and President Commissioner of PT Betonjaya Manunggal Tbk. since 2001. Previously, he was Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1998-2001).
PT JAYA PARI STEEL Tbk
19
ANNUAL REPORT 2012
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Direktur/Sekretaris Perusahaan Warga Negara Indonesia. Lahir di Bukittinggi, 19 Juli 1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak 1993. Pendidikan terakhir Universitas Airlangga Surabaya jurusan Akuntansi. Sebelumnya berkarir sebagai Staf Profesional Departement Management Services SGV Utomo (1983 – 1986), dan Manajer Akuntansi Perusahaan (1986 – 1992).
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. Director/Corporate Secretary Indonesian citizen. Born in Bukittinggi, July 19, 1957. He has been Director since 1993. Earned a degree in Accounting from Airlangga University Surabaya. Previous career as Professional Staff of the Department of Management Services SGV Utomo (1983 - 1986), and Accounting Manager (1986-1992).
20
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Drs. Hadi Sutjipto Direktur/Sekretaris Perusahaan Warga Negara Indonesia. Lahir di Pati, 27 Desember 1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir, Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sebelumnya berkarir sebagai karyawan PT Bank Niaga Tbk. mulai dari Account Officer, Branch Manager dan posisi terakhir Area II Branch Banking Head (1983 -1995), dan Manajer Cabang Bank PDFCI Tbk., Surabaya (1995 – 1999).
Drs. Hadi Sutjipto Director/Corporate Secretary Indonesian citizen. Born in Pati, December 27, 1957. He has been Director since 2000. Earned a degree in Management from Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta. He started his career in PT Bank Niaga Tbk. as Account Officer, Branch Manager and last position as Branch Banking Head of Area II (1983 -1995), and Branch Manager of Bank PDFCI Tbk., Surabaya (1995-1999).
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
LAPORAN TAHUNAN 2012
Motivasi secara berkesinambungan juga terus diberikan untuk meningkatkan kinerja dan mempertahankan pegawai yang berkinerja unggul. Pengembangan SDM ini diimplementasikan secara komprehensif, sistematis, dan terukur. Continuous motivation improves performance and maintaining the superior human resources. Human resource development implemented in a comprehensive, systematic and measurable way. sumber daya manusia
HUMAN RESOUrCES
Perusahaan senantiasa melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga dan membekali kemampuan internal Sumber Daya Manusia (SDM) karena SDM merupakan aset penting bagi Perusahaan dan membantu keberhasilan Perusahaan dalam menjalankan bisnis.
The Company always initiates to maintain and equip its internal with capable Human Resources (HR) which is a very important factor in determining Company’s success in continuing business.
Motivasi secara berkesinambungan juga terus diberikan untuk meningkatkan kinerja dan mempertahankan pegawai yang berkinerja unggul. Pengembangan SDM ini diimplementasikan secara komprehensif, sistematis, dan terukur.
Continuous motivation improves performance and maintaining the superior human resources. Human resource development implemented in a comprehensive, systematic and measurable way.
Perusahaan menjunjung tinggi prinsip kewajaran dalam mengelola SDM dengan memberikan kesempatan yang setara kepada pekerja dalam mengembangkan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional. Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam pengembangan SDM, pada tahun 2012 Perusahaan mengadakan beberapa pelatihan dan seminar, antara lain; • Pelatihan Konservasi Energi • Pelatihan Lingkungan • Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
The Company’s respect principles of fairness in managing human resources by providing equal opportunities to workers in developing career and do their job professionally. As a commitment in human resources development, in 2012 the Company has convened series of trainings and seminars include: • • •
Komposisi Karyawan
Composition Of Employees
Pendidikan
Kantor | Office 2012
Energy Conservation Training Environmental Training Training of Occupational Health and Safety (K3)
Produksi | Production
2011
2012
2011
Education Bachelor
18
18
3
3
Sarjana Muda
-
-
-
-
SMU
9
9
195
197
Senior High School Graduate
SMP
-
-
33
33
Junior High School Graduate
SD
-
-
20
20
Elementary School Graduate
27
27
251
253
Total
Sarjana
Jumlah
Diploma
PT JAYA PARI STEEL Tbk
21
informasi kepada pemegang saham information for shareholders
ANNUAL REPORT 2012
Informasi Kepada Pemegang Saham Information for Shareholders KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM | COMPOSITION OF SHAREHOLDERS Pemegang Saham Stakeholders
Jabatan Position
International Magnificent Fortune Ltd.
2012
2011
Jumlah Saham Total Share
% Kepemilikan % Owner
Jumlah Saham Total Share
% Kepemilikan % Owner
-
267.767.500
35,7
267.767.500
35,70
Vihara Limited
-
245.390.000
32,7
245.390.000
32,72
Gwie Gunawan
Komisaris Utama President Commissioner Direktur Utama President Director
116.500.000
15,5
116.500.000
15,53
10.000
0,00
10.000
0,00
120.332.500
16,0
120.332.500
16,04
750.000.000
100,00
750.000.000
100,00
Gwie Gunadi Gunawan Masyarakat lainnya < 5% Public < 5%
-
Total
32,7% Vihara Limited
16,0%
35,7%
Masyarakat lainnya Public
International Magnificent Fortune Ltd.
15,5% Gwie Gunawan
SKEMA Kepemilikan SAHAM | share ownership scheme Shareholder John Matthew Ashwood
Shareholder Brian Whiteman Robinson McKinstry
50%
50% Shareholder Meriton International Limited 100% 100% Company International Magnificent Fortune Limited 35,70%
PT JAYA PARI STEEL Tbk.
22
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Shareholder John Matthew Ashwood
Shareholder Brian Whiteman Robinson McKinstry
50%
50% Shareholder Marston International Limited 100% 100% Company Vihara Limited
32,72%
PT JAYA PARI STEEL Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2012
informasi kepada pemegang saham information for shareholders
kronologi pencatatan saham
SHARE LISTING CHRONOLOGY
Pada tanggal 16 Juni 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk. memperoleh ijin untuk menawarkan saham kepada masyarakat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989 untuk menawarkan 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
On June, 16, 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk. obtaines approval from the Minister of Finance Republic of Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public. On August 4, 1989, the shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh saham PT Jaya Pari Steel Tbk. sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2012 and 2011 all of the Company’s 750,000,000 shares were listed in the Indonesian Stock Exchange.
penghargaan dan sertifikasi
awards and certifications
Penghargaan dan sertifikasi yang didapatkan PT Jaya Pari Steel Tbk. merupakan pencapaian keberhasilan akan kualitas, inovasi, produktivitas dan penerapan keselamatan kerja yang diberikan oleh lembaga internasional maupun dari media nasional.
PT Jaya Pari Steel Tbk. had successfully awarded awards and certifications for quality, innovation, productivity and safety from international institutions and national medias.
Sertifikat : • ISO 9001 : 2008 • Sertifikasi Produk Plat Baja dari Biro Klasifikasi Indonesia • Sertifikasi Produk Plat Baja dari Lloyd’s Register of Shipping • Factory Production Control Certificate to BC 1 : 2008 dari Bureau Veritas
Certificates: • ISO 9001 : 2008 • Steel Plate Product Certificate from Classification Bureau of Indonesia. • Steel Plate Product Certificate from Lloyd’s Register of Shipping. • Factory Production Control Certificate to BC 1 : 2008 from Bureau Veritas.
Penghargaan : • Best Listed Companies 2009 Sektor Industri Logam dan Kabel dari Majalah Investor • Best Public Companies Based on Eva Concept fot its Success and Achievement of Eva with Asset under Rp1 trillion Category dari majalah SWA • Penghargaan dalam proper Kementrian LH-RI dengan kategori biru.
Award: • Best Listed Companies 2009 of Metal and Cable Industry Category from Investor Magazine. • Best Public Companies Based on Eva Concept for its Success and Achievement of Eva with Asset under Rp1 trillion Category from SWA magazine. • Proper certificate “Blue” Category from Ministry of Environmental RI.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
23
ANNUAL REPORT 2012
analisa dan pembahasan manajemen MANAGEMENT discussion and analysis
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
PENGANGKUTAN PLATE PLATE SHIPMENT
24
kondisi umum dan prospek usaha
general condition and business prospects
Publikasi independen memberitakan bahwa pasar Industri baja (total long product dan flat product) di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan meningkat sekitar 7% dari 10,25 juta ton pada tahun 2012 menjadi 10,97 juta ton. Namun, harga baja dunia (khususnya baja gulung canai panas) di akhir 2012 turun ke level US$ 570-590 per ton dari posisi akhir tahun 2011 sebesar US$ 690-720 per ton. Penurunan harga baja dunia ini dapat mempengaruhi nilai pasar baja di Indonesia pada tahun 2013, begitu juga pengaruh ketidakpastian kondisi perekonomian dunia saat ini. Tetapi peningkatan konsumsi baja di Indonesia diprediksi akan tetap tumbuh seiring dengan meningkatnya investasi di sektor manufaktur, otomotif, dan proyek infrastruktur pemerintah.
Independent publication reported that steel market (total long product and flat product) in Indonesia estimated will rise around 7% from 10.25 million tons in 2012 to 10.97 million tons in 2013. However, world steel price (especially hot rolled coils) in the end of 2012 down to level US$ 570-590 per ton compared to the same time in 2011 which is US$ 690-720 per ton. This situation may affect the steel value in Indonesia 2013, as well as current uncertainty of world economy. But steel consumption in Indonesia predictably continues to grow along with investment in manufacturing, automotive, and government’s infrastructure projects.
Untuk itu Perusahaan dituntut untuk membentuk strategi dengan memelihara tingkat persediaan bahan baku yang optimal dengan waktu pengiriman pesanan pelanggan yang tepat waktu. Manajemen juga meyakini bahwa Perusahaan masih memiliki sumber daya yang memadai dalam menjalankan setiap kegiatan operasional saat ini hingga masa mendatang (going concern).
Therefore, the Company required to make strategies to maintain the optimal raw material inventory with excellent delivery schedule. Management believes that the Company has competent human resource to operate any operational activities from now until later in the future (going concern).
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
analisa dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
PERUSAHAAN DITUNTUT UNTUK MEMBENTUK STRATEGI DENGAN MEMELIHARA TINGKAT PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG OPTIMAL DENGAN WAKTU PENGIRIMAN PESANAN PELANGGAN YANG TEPAT WAKTU. THE COMPANY REQUIRED TO MAKE STRATEGIES TO MAINTAIN THE OPTIMAL RAW MATERIAL INVENTORY WITH EXCELLENT DELIVERY SCHEDULE. TARGET YANG INGIN DICAPAI PERUSAHAAN
THE COMPANY TARGET
Perusahaan menetapkan target penjualan untuk tahun 2013 senilai Rp460 miliar dengan target laba bersih Rp12 miliar.
Company set a sales target for 2013 amounted to Rp460 billion with net income Rp12 billion.
Tinjauan operasional
operational review
Produksi Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk (plat baja canai panas) yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, golongan pelanggan, dan pendistribusian produk. Oleh karena itu Perusahaan hanya memiliki satu segmen usaha. Jumlah hasil produksi pada tahun 2012 sebesar 35.769 ton, turun jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 46.001 ton.
Production The Company solely produces hot rolled steel plate which has no difference characteristics in production process, customer classification and product distribution. Thus, the Company has only one business segment. Total production in 2012 was 35,769 tons, down if compared to 46,001 tons in 2011.
Kapasitas Produksi Kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton barang jadi plat per tahun. Sementara hasil produksi plat tahun 2012 mencapai 35.769 ton atau 60% dari kapasitas produksi.
Production Capacity Installed production capacity totaled 70,000 tons of slab or 60,000 tons of plate per year. Meanwhile, plate production in 2012 reached 35,769 tons or 60% of production capacity.
Profitabilitas Laba setelah pajak tahun 2012 sebesar Rp9,7 miliar atau 2,10% dari penjualan bersih tahun 2012, sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp37,7 miliar atau 5,88% dari penjualan bersih tahun 2011. Laba setelah pajak tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 75,68% dibandingkan dengan tahun 2011.
Profitability Profit after tax in 2012 amounted to Rp9.7 billion or 2.10% of net sales in 2012, while in 2011 amounted to Rp37.7 billion or 5.88% of net sales in 2011. Profit after tax in 2012 decreased by 75.68% compared to 2011.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
25
ANNUAL REPORT 2012
26
analisa dan pembahasaN manajemen MANAGEMENT discussion and analysis
Tinjauan keuangan
financial review
Penjualan Bersih Penjualan mengalami penurunan yaitu dari 45.383 ton plat pada tahun 2011 menjadi 34.614 ton plat pada tahun 2012 dan juga penurunan rata-rata harga jual plat sebesar 4%. Kontribusi terbesar terhadap total penjualan menurut segmen geografis adalah Jawa Timur (Rp283,709 miliar) DKI Jakarta (Rp174,522 miliar), Jawa Tengah (Rp2,886 miliar). Target pasar dari hasil produk plat baja Perusahaan adalah 100% pasar domestik.
Net Sales Net sales indicated decresed from 45,383 tons of plate in 2011 to 34,614 tons of plate in 2012. Also, the average sales price decreased by 4%. The largest contributor of total sales by region is East Java (Rp283.709 billion) DKI Jakarta (Rp174.522 billion) and Central Java (Rp2.886 billion). The target market of the Company’s steel plate product is 100% domestic market.
Arus Kas Pada tahun 2012, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar Rp10,3 miliar, sedangkan di tahun 2011 adalah sebesar Rp36,8 miliar. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi selama tahun 2011 mencapai Rp35,5 miliar, sedangkan pada tahun 2012 hanya sebesar Rp102 juta. Pada tahun 2012 Perseroan mencairkan dana dari investasi deposito dan untuk pembelian bahan baku. Secara keseluruhan, arus kas Perseroan selama tahun 2012 dinilai cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perusahaan.
Cash Flow In 2012, net cash used in operating activities of the Company is Rp10.3 billion, while in the year 2011 amounted to Rp36.8 billion. Net cash provided by investment activities during 2011 reached Rp35.5 billion, while in 2012 only Rp102 million. In 2012 the Company withdrawed funds from deposits and for purchasing of raw materials. Overall, the Company’s cash flows for the year 2012 were considered sufficient to fund the Company’s operations.
Aset Lancar Aset lancar menurun sebesar 13,3% dari Rp305,0 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp264,4 miliar pada tahun 2012. Penurunan aset lancar tersebut terutama disebabkan oleh turunnya kas dan setara kas, piutang usaha dan persediaan.
Current Assets Current asset decreased by 13.3% from Rp305.0 billion in 2011 to Rp264.4 billion in 2012. The decrease is mainly due to decrease in cash and cash equivalents, trade receivables and inventory.
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar meningkat sebesar 1,1% dari Rp132,8 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp134,2 miliar pada tahun 2012. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh naiknya investasi pada entitas asosiasi.
Non-Current Assets Non-current asset increased by 1.1% from Rp132.8 billion in 2011 to Rp134.2 billion in 2012. The increase is mainly due to increase investment in associated entities.
Jumlah Aset Pada tahun 2012, jumlah aset menurun sebesar 8,9% dari Rp437,8 miliar pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp398,6 miliar pada tahun 2012. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh turunnya kas dan setara kas, piutang usaha dan persediaan.
Total Assets In 2011, total asset decreased by 8.9% from Rp437.8 billion in 2011 to Rp398.6 billion in 2012. The decrease is mainly due to the decrease in cash and cash equivalent, account receivable and inventory.
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek menurun sebesar 56,3% dari Rp90,1 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp39,4 miliar pada tahun 2012. Penurunan liabilitas jangka pendek dipicu oleh turunnya hutang usaha akibat pembelian bahan baku.
Current Liabilities Current liabilities decreased by 56.3% from Rp90.1 billion in 2011 to Rp39.4 billion in 2012. This decrease is mainly due to decrease of current liability from material purchasing.
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang meningkat dari Rp9,9 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp11,7 miliar pada tahun 2012. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya liabilitas imbalan kerja.
Non-Current Liabilities Non-current liabilities increased from Rp9.9 billion in 2011 to Rp11.7 billion in 2012. The increase is mainly due to increase obligation for post-employment benefits.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
analisa dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
Jumlah Liabilitas Jumlah liabilitas menurun dari Rp100 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp51 miliar pada tahun 2012.
Total Liabilities Total liabilities decreased from Rp100 billion in 2011 to Rp51 billion in 2012.
Ekuitas Jumlah ekuitas meningkat dari Rp337,8 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp347,5 miliar pada tahun 2012.
Equity Total equity increased from Rp337.8 billion in 2011 to Rp347.5 billion in 2012.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan Perusahaan pada tahun 2011 adalah Rp584,5 miliar sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp435,3 miliar turun sebesar Rp149,2 miliar atau 25,5% sedangkan penjualan mengalami penurunan sebesar 28%, hal ini disebabkan karena penurunan harga bahan baku lebih cepat dibandingkan dengan waktu kedatangan bahan baku dengan waktu pemesanan sehingga manajemen mengambil keputusan untuk melakukan penjualan dengan margin yang tipis.
Cost Of Goods Sold Company’s cost of goods sold in 2011 was Rp584.5 billion while in 2012Rp435.3 billion down to Rp149.2 billion or 25.5%, while sales decreased by 28%, this was due to a decrease in raw material prices faster than the time raw materials the arrival compared with time of booking so that management took the decision in doing the sale with a thin margin.
Beban Usaha Beban usaha mengalami kenaikan dari Rp17,4 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp18,6 Miliar pada tahun 2012. Peningkatan ini dikarenakan oleh naiknya beban umum dan administrasi yaitu naiknya gaji dan imbalan kerja.
Operating Expenses Operating expenses increased from Rp17.4 billion in 2011 to Rp18.6 billion in 2012. The increase is mainly due to increase general and administrative expenses for salary increasing and employment benefits.
Jumlah Laba Komprehensif Jumlah laba komprehensif untuk tahun 2011 berjumlah Rp37,7 miliar sedangkan tahun 2012 mencapai Rp9,7 miliar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh Penurunan laba bersih ini disebabkan dengan turunnya volume penjualan dan turunnya rata-rata harga jual plat sebesar 4%.
Total Comprehensive Income Total comprehensive income for 2011 amounted to Rp37.7 billion, while in 2012 reached Rp9.7 billion. It is heavily influenced by the decrease in net income with lower sales volume and the average plate selling price fall by 4%.
Pendapatan Komprehensif Lain Rugi komprehensif lain bersih di tahun 2011 berjumlah Rp1,3 juta sedangkan laba komprehensif lain bersih tahun 2012 mencapai Rp79,6 juta. Pendapatan komprehensif lain ini merupakan laba dan rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual dan bagian laba/rugi dari entitas asosiasi selama periode tersebut.
Other Comprehensive Income Other comprehensive losses in 2011 amounted to Rp1.3 million, while other comprehensive income in 2012 reached Rp79.6 million. Other comprehensive income is unrealized income and loss on securities available for sale and the share of profit/loss of associate companies during that period.
STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR PERMODALAN
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURE
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalan.
The Company’s capital structure entirely from equity and supplier’s credit. There are no other loans made by the Company to strengthen its capital structure.
periode pelunasan piutang usaha
SETTLEMENT PERIOD OF TRADE RECEIVABLES
Periode pelunasan piutang usaha tahun 2012 adalah 145 hari atau lebih lambat 64 hari dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 81 hari. Hal ini berarti manajemen Perusahaan kurang berhasil dalam melakukan penagihan piutang usaha secara tepat waktu.
Settlement period of trade receivables in 2012 was 145 days or 64 days later than 81 days in 2011. This means that the Company management was less successful in collecting trade accounts receivable timely.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
27
ANNUAL REPORT 2012
28
analisa dan pembahasan manajemen MANAGEMENT discussion and analysis
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
DEBTS repayment capacity
Jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah aset mengalami penurunan sebesar 10,03% dari 22,85% pada tahun 2011 menjadi 12,82% pada tahun 2012. Sementara jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah ekuitas menurun 14,9% dari 29,6% pada tahun 2011 menjadi 14,7% pada tahun 2012.
Total liabilities to total assets down by 10.03% from 22.85% in 2011 to 12.82% in 2012. While total liabilities compared to total equity down by 14.9% from 29.6% in 2011 to 14.7% in 2012.
IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL
PLEDGING FOR INVESTMENT OF CAPITAL GOODS
Perusahaan tidak memiliki ikatan material investasi barang modal terutama yang berkaitan dengan pinjaman dari lembaga keuangan bank maupun nonbank, sehingga tidak ada barang modal yang dijadikan jaminan/ikatan.
The Company has no material pledging capital investments which primarily related to loans from bank or non-bank financial institutions, thus there is no capital goods used as collateral/bond.
PERBANDINGAN ANTARA TARGET PADA AWAL TAHUN BUKU DENGAN HASIL YANG DICAPAI
comparison between the target in the beginning of fiscal year and achievement
Proyeksi penjualan Perusahaan sesuai dengan public expose pada tanggal 26 Juni 2012 sebesar Rp500 miliar dan laba setelah pajak pada tahun 2012 sebesar Rp20 miliar, sedangkan realisasi yang diperoleh penjualan sebesar Rp461,1 miliar atau kurang 7,8% sedangkan realisasi laba setelah pajak sebesar Rp9,7 miliar. Hal ini disebabkan adanya penurunan volume penjualan dan turunnya rata-rata harga jual plat sebesar 4%.
Target of sales in accordance with the Company’s public expose on June 26, 2012 amounting to Rp500 billion and profit after tax in 2012 of Rp20 billion, while the realization of sales Rp461.1 billion or approximately 7.8%, while the realization of profit after tax of Rp9.7 billion. This is due to a decrease in sales volume and a fall in plate average selling price by 4%.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
material information and acts that occured after the date of the accountant’s report
Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan.
The Company does not have the information and material facts occurring after the date of Accountant’s report.
ANALISA KEJADIAN LUAR BIASA
ANALYSIS OF EXTRAORDINARY EVENT
Sepanjang tahun 2012 tidak terdapat kejadian luar biasa.
An extraordinary event did not record throughout 2012.
STRATEGI PEMASARAN DAN PANGSA PASAR
MARKETING STRATEGY AND MARKET SHARE
Fokus pemasaran Perusahaan sampai saat ini masih ditujukan untuk pasar dalam negeri. Namun tidak menutup kemungkinan Perusahaan akan melebarkan sayapnya dan mengisi pasar ekspor jika ada permintaan dengan harga yang sesuai.
The Company’s market is currently focused on domestic market. However, there is also possibility in export market depending on favorable demand and favorable price.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
analisa dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDEN PER SAHAM
DIVIDEND POLICY AND AMOUNT OF CASH DIVIDENDS PER SHARE
Jika didasarkan pada Prospektus, Perusahaan merencanakan untuk membayar dividen 2 kali setahun yaitu dividen interim dan dividen final.
Based on a prospectus, the Company plans to pay dividend 2 times a year which are an interim dividend and a final dividend.
Namun dalam penentuan besarnya dividen dikaitkan dengan tingkat laba Perusahaan selama tahun buku bersangkutan, tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan alternatif lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
However, determining amount of dividends is associated with the Company’s income during relevant year book, without any disposition from General Meeting to determine the other alternatives based on the Company’s Article of Association.
ANALISA KOMPONEN SUBSTANSIAL UNTUK MENGETAHUI HASIL USAHA
SUBSTANTIAL ANALYSIS TO ASSESS OPERATIONAL RESULT
Penjualan bersih tahun 2012 sebesar Rp461,1 miliar mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dan perolehan laba bersih sebesar Rp9,7 miliar juga mengalami penurunan. Penurunan penjualan tersebut terutama karena turunnya volume penjualan hasil produksi Perusahaan dan turunnya rata-rata harga jualnya sebesar 4%.
Net sales in 2012 for Rp461.1 billion decreased compared to a year before, and the net income also decreased of Rp9.7 billion. The sales decrease was primarily due to a lower volume of sales production and decrease of average selling price 4%.
DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP HASIL OPERASIONAL
PRICE CHANGES IMPACT ON RESULT OF OPERATIONS
Sepanjang tahun 2012 tidak ada perubahan harga yang signifikan yang berdampak terhadap hasil operasional Perusahaan.
There was no significant price change impact that affected the Company’s operation in 2012.
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
SUBSEQUENTS EVENTS
Tidak ada peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal neraca.
There were no subsequent events after the balance sheet date.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
UTILIZATION OF NET PROCEEDS FROM THE INITIAL PUBLIC OFFERING
Dana hasil penawaran umum perdana telah terserap sesuai dengan rencana.
Total funds from initial public offering all absorbed.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
CHANGE IN LAW AND REGULATION that affected financial statement
Selama tahun 2012 tidak terdapat peraturan perundangundangan yang berpengaruh terhadap laporan keuangan.
There is no new law and regulation that affect the financial statements throughout 2012.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
29
ANNUAL REPORT 2012
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PROSES TEST PLAT DI LABORATORIUM PLATE TEST IN LABORATORIUM
30
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan berkomitmen untuk memenuhi aspek-aspek Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan standar sehingga dapat mendukung tujuan Perusahaan baik pertumbuhan usaha, profitabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan keberlangsungan usaha jangka panjang dan membangun bisnis yang sehat. in doing business, the Company is committed to fulfilling aspects of Good Corporate Governance (GCG) in accordance with the standards so it supports the Company’s business growth, profitability, value added services to all stakeholders, and improve business continuity and build long term healthy business.
prinsip tata kelola perusahaan yang baik
good corporate governance principles
Manajemen Perusahaan menyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance –GCG) bertujuan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan. Penerapan GCG pada sebuah perusahaan akan berpengaruh pada tercapainya keberhasilan perusahaan menerapkan kebijakan strategis dalam menjalankan praktik-praktik bisnisnya.
The Company’s management believed that application of Good Corporate Governance (GCG) principles purposed to improve the performance of the Company. GCG implementation in a company will affect the company’s achievement of in implementing strategic policies in running its business practices.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
31
ANNUAL REPORT 2012
32
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan berkomitmen untuk memenuhi aspek-aspek Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan standar sehingga dapat mendukung tujuan Perusahaan baik pertumbuhan usaha, profitabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan keberlangsungan usaha jangka panjang dan membangun bisnis yang sehat.
In doing business, the Company is committed to fulfilling aspects of Good Corporate Governance (GCG) in accordance with the standards so it supports the Company’s business growth, profitability, value added services to all stakeholders, and improve business continuity and build long term healthy business.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur organisasi Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Masing-masing memiliki kewajiban dan tanggung jawabnya masingmasing dalam menjalankan tugasnya. Komunikasi antara manajemen dan seluruh karyawan yang efektif juga berperan penting dalam peningkatan kinerja Perusahaan secara keseluruhan.
In accordance with the Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, the organizational structure of the Company consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. Each has its obligations and responsibilities in carrying out their respective duties. Communication between management and employees also play an effective role in improving performance of the Company overall.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
General meeting of shareholders
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan pada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang atau anggaran dasar Perusahaan, RUPS terdiri dari RUPS tahunan dan RUPS lainnya, RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.
GMS has the authority that is not given to the Board of Directors or Board of Commissioners, within the specific limits in the Act or the Articles of Association of the Company, GMS consists Annual GMS and other GMS, the Annual GMS should be held within a period not later than 6 (six) months after the financial report ended.
kode etik PERUSAHAAN
code of conduct
Dalam pengembangan GCG, Perusahaan telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika Perusahaan. Setiap aturan dan kebijakan yang dijalankan Perusahaan selalu mengacu pada undang-undang yang berlaku seperti UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.
In term of GCG Implementation, the Company has formulated a number of policies dealing with the corporate ethics. Any rules and policies of the Company applicable Laws No.40 year 2007 regarding Limited Company and Laws of Employment No. 13 year 2003.
PELAPORAN PELANGGARAN
WHISTLEBLOWING MECHANISM
Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh saham dengan hak suara, pihak lain yang mempunyai perjanjian dengan Perusahaan dan Kejaksaan untuk kepentingan umum.
Whistleblowing Mechanism can be done by shareholders representing at least 1/10 (one tenth) of the total shares with voting, other parties who have agreements with the Company and the Attorney for the public interest.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan memberikan nasihat kepada DIreksi atas pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. Beberapa tugas yang telah dilaksanakan Dewan Komisaris selain melakukan pengawasan terhadap ketaatan Perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan hal-hal strategis lainnya, namun tidak bersifat eksekusi. Secara umum, Dewan Komisaris memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua tingkatan organisasi, serta telah melakukan telaah dan menyetujui atas Laporan Tahunan Perusahaan ini untuk di terbitkan.
The Board of Commissioners duty is to control generally or specifically in accordance with the Articles of Association of the Company and provide advice to the Directors about management conducted by the Board of Directors. Some of the duties that have been implemented by the Board of Commissioners other than the Company’s obedience with legislation that applied in Indonesia, the Board also conducts oversight of management policies and other strategic matters, but not executional. In general, the Board of Commissioners shall ensure the implementation of Good Corporate Governance in all levels of the organization, and conducted review and approve the Company’s Annual Report to be published.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam melaksanakan tugas sebagai perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan rencana jangka panjang Perusahaan, rencana kerja, anggaran dasar, dan keputusan RUPS. 2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. 3. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, atau komite lainnya jika dianggap perlu.
Duties and Responsibility of the Board Of Commissioners The Board of Commissioners is responsible to the GMS in doing their duties as a manifestation of corporate accountability for the management implementation of the Good Corporate Governance principles.
Duties and responsibilities of the Board of Commissioners include the followings: 1. To supervise the administration of management policy, including the supervision of implementation the Company’s Long Term Plan, Work Plan, the Articles of Association, and the decision of the GMS. 2.
To supervise the implementation of Directors duties and responsibilities and supervise discretion of the Board of Directors on policy management and provide advice to the Board of Directors.
Mengadakan rapat Dewan Komisaris untuk membahas temuan Komite Audit sebelum disampaikan ke Direksi dan mengadakan rapat dengan Direksi untuk membahas dan menyampaikan temuan-temuan Komite Audit. Memberhentikan sementara Direksi dalam suatu Rapat Komisaris apabila Direksi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya telah melanggar Anggaran Dasar dan Perundang-undangan yang berlaku.
To establish Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, and other the Company’s ability. 4. To convene the Board of Commissioners meeting to discuss on findings by the Audit Committee before being conveyed to the Board of Directors, and to conduct meeting with Directors to discuss and convey findings by the Audit Committee. 5. To temporarily dismiss of Board of Directors in the Board of Commissioners meeting if Board of Directors has violated the Articles of Association and prevailing laws and regulation.
Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat internal sebulan sekali atau sesuai kebutuhan. Dewan Komisaris juga mengadakan rapat koordinasi dengan Direksi secara berkala tentang kinerja Perusahaan secara menyeluruh
Meetings of the Board of Commissioners Board of Commissioners held an internal meeting regularly once a month or any time if necessary. The Board of Commissioners also held a coordination meeting with the Board of Directors periodically to review the performance of the Company overall.
4.
5.
3.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
33
ANNUAL REPORT 2012
34
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan sekurang-kurangnya setiap satu bulan sekali atau bilamana dianggap perlu. Rapat tersebut adalah sebagai bentuk koordinasi sebagai upaya membahas laporanlaporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.
Board of Commissioners and Directors Joint Meeting Commissioner and Director’s joint meeting organized at least once a month or whenever it necessary. It was a coordination meeting in order to discuss the Board of Directors periodic reports and to provide inputs, notes and advice as outlined in the minutes of the meeting.
Rapat Komisaris dan Direksi dapat juga dilaksanakan atas keinginan Direksi bila dianggap perlu untuk segera mendapatkan tanggapan ataupun persetujuan komisaris. Sepanjang tahun 2012, Rapat Gabungan telah dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan tingkat kehadiran 100%.
The Board of Commissioners and Directors’ meeting may also be initiated by the Board of Directors, whenever the Directors require an immediate feedback or approval from the Commissioners. During the year 2012, the Joint Meeting has been held 6 times with 100% attendance.
Susunan Anggota Komisaris • Gwie Gunawan (Komisaris Utama) • Drs. Syaefullah, Ak. (Komisaris Independen)
Board of Commissioner Structure • Gwie Gunawan (President Commissioner) • Drs. Syaefullah, Ak. (Independent Commissioner)
Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau Pemegang Saham atau hubungan lainnya dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Sehingga Komisaris Independen dapat memberikan pandangan objektif untuk mengevaluasi kinerja manajemen dan memainkan peranan penting dimana kepentingan manajemen, Perusahaan dan Pemegang Saham dapat bertentangan. Dalam menjalankan tugasnya Komisaris Independen dibantu oleh Komite Audit sekaligus sebagai pihak independen yang melakukan pengawasan atas kinerja Direksi dalam menjalankan kebijakannya.
Independent Commissioner Independent Commissioner are members of the Board of Commissioners who do not have the financial, management, ownership and/or family relationship with other Board members and/or the Shareholders or the other relationship with the Company that could affect their ability to act independently. Therefore, Independent Commissioner provides an objective view to evaluate the management performance and play as role key in term of conflict of interest among management, the Company and shareholders. In performing its duties, the Independent Commissioner is assisted by the Audit Committee as an independent party who shall supervise the performance of the Board of Directors in implementing its policy.
direksi
BOARD OF DIRECTORS
Direksi adalah organ Perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perusahaan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Masingmasing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.
Board of Directors is a company organ that in charge and collectively responsible for the Company’s management and to implement Good Corporate Governance at all levels of the organization. Each member of Directors performs duties and makes decisions in accordance with the tasks and authorities. However, the implementations of tasks by each Director remain as a collective responsibility.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam melaksanakan tugas, Direksi Perusahaan bertanggung jawab kepada RUPS sebagai perwujudan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Direksi terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional sesuai yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Duties and Responsibilities of Directors In carrying out the duties Board of Directors is responsible to the GMS as implementation of the principles of GCG. Directors are involved in decision making related to the operations specified in the appropriate statuses and applicable regulations.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain: 1. Melakukan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. 2. Menyiapkan rencana jangka panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapat pengesahan RUPS. 3. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi. 4. Menciptakan sistem pengendalian internal, manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi Audit Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan divisi Pengawasan Internal sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris. 5. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Duties and responsibility of Directors include: 1. Conduct the management of the Company accordance with the authority and responsibilities according to the Statuses, Regulations of applicable legistation and the principles of GCG. 2. Prepare the Company’s long-term plans, Work Plan and Articles of Association, as amended, and present it to the Board of Commissioners and the Shareholders to have approval by the GMS.
Pembagian Tugas Direksi diantaranya adalah sebagai berikut :
Duties of Board of Directors are as follows:
Direktur Utama Direktur Utama merupakan pengelola langsung atas seluruh kegiatan Perusahaan dan memiliki wewenang memimpin kegiatan operasional Perusahaan secara keseluruhan serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
President Director President Director is directly responsible for managing all activities of the Company and has the authority to lead overall the Company’s operation as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Keuangan Direktur Keuangan mengelola unit kegiatan yang meliputi perencanaan dan pengendalian atas sumber dan penggunaan dana serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of Finance The Director of Finance manages unit activities include planning and controlling the sources and uses of funds as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Produksi Direktur Produksi mengelola unit kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan pengendalian terhadap hasil produksi Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of Production The Director of Production manages unit activities including planning and control aspects of the Company’s production, as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Pemasaran Sebagai pengelola unit kegiatan di bidang bisnis, marketing dan semua aspek perdagangan yang dilakukan oleh Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of Marketing The Diretor of Marketing manages all activities in business field, marketing and all trading aspects conducted by the Company, as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Umum dan Administrasi Direktur Umum dan Administrasi mengelola unit kegiatan yang meliputi perencanaan dan pengendalian atas sumber daya manusia dan legalitas Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of General and Administrative The Director of General and Administrative manages all unit activities include human resources planning and controlling and also the legality of the Company, as well as the coordinator of line functions below.
Establish a complete organizational structure with details tasks in each division. 4. Create internal control system, risk management, ensure the implementation of the Company’s internal audit functions within each level of management and follow up the findings of the Internal Audit Division in accordance with the policies or directions given by the Board of Commissioners. 5. Conduct other obligations in accordance with the provisions of the Articles of Association and GMS based on regulation. 3.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
35
ANNUAL REPORT 2012
36
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan dan fasilitas. Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan besaran pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas dan tanggung jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis. Remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2012 sebesar Rp5,6 miliar, sedangkan tahun 2011 sebesar Rp4,9 miliar.
Procedures for Determining Remuneration of the Board of Commissioner and the Board of Directors Board of Commissioners and Board of Directors receive payment services in salaries, allowances and facilities. Amount of remuneration received by the Board of Commissioners and Board of Directors are decided by the General Meeting of Shareholders. The remuneration determined by the amount of revenue in previous years, level of duties and responsibilities, as well as adapted to the level of executive remuneration in similar industries. Remuneration received by the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company in 2012 amounted to Rp5.6 billion, while in 2011 amounted to Rp4.9 billion.
Pelaksanaan Rapat Rapat Direksi dilakukan setiap waktu apabila diperlukan, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau di luar jadwal yang telah ditentukan. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Rapat Direksi yang dilakukan secara internal maupun rapat koordinasi bersama Dewan Komisaris selama tahun 2012 diselenggarakan sebanyak 12 kali.
Meeting of the Board of Directors Board of Directors meeting can be held any time if necessary, according to appointed schedule or outside appointed schedule. Board of Directors meeting is valid if more than ½ (one and a half) of the total members of Board of Directors attend or represented at the meeting. During 2012, internal meeting the Board of Directors and joint meeting with the Board of Commissioners is held 12 times.
Program Pelatihan Direksi Selama tahun 2012, Direksi telah mengikuti pelatihanpelatihan untuk peningkatan kompetensi diantaranya, sosialisasi peraturan baru mengenai sistem pelaporan Bank Indonesia, sistem pelaporan Bursa Efek Indonesia, Peraturan mengenai Perpajakan, dan sosialisasi terhadap peraturan OJK (ex. Bapepam & LK).
Training for the Board of Directors During the year 2012, the Board of Directors has attended training to increase the competency including: new laws and regulations regarding the reporting system of Bank Indonesia, Indonesia Stock Exchange reporting system, Taxation Regulations, and the socialization of the OJK rules (ex. Bapepam-LK).
Susunan Anggota Direksi • Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama) • Gwie Gunato Gunawan (Direktur) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Direktur/Sekretaris Perusahaan I) • Drs. Hadi Sutjipto (Direktur/Sekretaris Perusahaan II)
Composition of Directors • Gwie Gunadi Gunawan (President Director) • Gwie Gunato Gunawan (Director) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Director/Corporate Secretary I) • Drs. Hadi Sutjipto (Director/Corporate Secretary II)
komite audit
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit adalah sebuah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan BapepamLK dan Bursa Efek Indonesia. Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terutama terhadap: • Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan • Efektifitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal • Penerapan pengelolaan risiko • Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
The Audit Committee is a committee established by the Board of Commissioners according to Bapepam-LK regulations and Indonesia Stock Exchange. The main functions of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out the supervision for: • Integrity and quality of published financial statements • The effectiveness of the audit by external and internal auditors • Application of risk management • Ensure the obedience of applicable laws and regulations.
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota yang terdiri dari satu orang Komisaris
The Audit Committee is chaired by an independent commissioner with members consisting of one
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Independen dan dua Pihak Independen yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan dan perbankan.
Independent Commissioner and two Independent Parties who has expertise in finance and banking.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perusahaan, melakukan monitoring dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh Audit Internal dan Audit Eksternal.
Duties and Responsibilities of Audit Committee The Audit Committee is responsible for supervising the financial reporting processes in the Company, as well as monitoring and evaluating the audit performed by internal and external auditors.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit antara lain: 1. Melakukan telaah atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan, seperti: laporan keuangan, proyeksi keuangan, dan informasi keuangan lainnya. 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. 3. Melakukan evaluasi pelaksanaan audit oleh auditor eksternal, termasuk menelaah independensi dan obyektifitas Audit Eksternal serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukan auditor eksternal. 4. Menelaah persiapan RUPS khususnya agenda dan materi RUPS serta telaah atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan di pasar modal dan peraturan lainnya.
Duties and responsibilities of Audit Committee include: 1. Reviewing the financial information to be disclosed by the Company, i.e financial statements, financial projections, and other financial information.
Independensi Komite Audit Agar memenuhi syarat independensi sesuai dengan peraturan yang berlaku, Komite Audit yang dimiliki Perusahaan tidak memiliki saham di Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung.
The Audit Committee Independency To remain independency according to applicable regulations, the Audit Committee of the Company does not own shares in the Company directly or indirectly.
Pelaksanaan Rapat Selama tahun 2012 Komite Audit melakukan rapat sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Setelah melakukan rapat, Komite Audit membuat laporan dan disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan korporasi Perusahaan.
Meeting of Audit Committee Throughout 2012, the Audit Committee convened 12 times of Audit Committee’s Meetings with 100% of attendance. Afterward, through the Independent Commissioner as Chairman of the Audit Committee, the Committe submits the reports to the Board of Commissioners, Based on Audit Committee reports, the Board of Commissioners will give recommendation and input to the Board of Directors regarding to the improvement in the Company’s operational and corporation.
Profil Anggota Komite Audit • Drs. Syaefullah, Ak. Ketua Komite Audit Lahir di Lasem 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit Perusahaan sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 1985 berkarir sebagai konsultas manajemen dan akuntansi, dengan dasar penunjukkan sebagai Ketua Komite Audit adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
Audit Committee Member Profile • Drs. Syaefullah, Ak. Audit Committee Chairman Born in Lasem, August 29, 1958. He is concurrently Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee since 2001. Graduated from Faculty of Economics, majoring in Accounting, Gadjah Mada University. Since 1985 serves as a consultant Management and Accounting, basic appointment is Chairman of the Audit Committee appointment letter dated December 26, 2001.
2.
Reviewing the Company’s compliance with rules and regulations related to the Company’s business.
Reviewing the audit performed by the external auditor, including reviewing the independency and objectivity of the external auditor, and the adequacy of the examination conducted by the external auditor. 4. Reviewing the preparation of GMS, particularly agenda and the material, and to review the Company’s compliance with the regulations on capital markets and other regulators. 3.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
37
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
ANNUAL REPORT 2012
38
•
Drs. Agus Mulyono, Msi. Anggota Komite Audit Lahir di Tegal, Jawa Tengah 11 Agustus 1959. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, dengan dasar penunjukkan sebagai Anggota Komite Audit adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
•
Drs. Mujiyanto, Ak. Anggota Komite Audit Lahir di Lumajang 5 Juli 1967. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga dengan dasar penunjukkan sebagai Anggota Komite Audit adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
•
Drs. Agus Mulyono, Msi. Member of Audit Committee Born in Tegal, Central Java, August 11, 1959. He has been member of the Audit Committee since 2001. Earned a Master Degree from Faculty of Economics, University of Airlangga, basic appointment is Chairman of the Audit Committee appointment letter dated December 26, 2001.
•
Drs. Mujiyanto, Ak. Member of Audit Committee Born in Lumajang, July 5, 1967. He has been a member of the Audit Committee since 2001. Graduated from Faculty of Economics, University of Airlangga, basic appointment based on Chairman of the Audit Committee appointment letter dated December 26, 2001.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas fungsifungsi yang terdiri dari Kesekretariatan Perusahaan, Aspek Legal, Kepatuhan dan Manajemen Risiko dengan merencanakan, mengkoordinasikan, serta mengawasi seluruh kegiatan-kegiatan tersebut dalam mendukung strategi dan kegiatan operasional Perusahaan agar dapat berjalan lancar, aman, efektif, dan efisien sesuai dengan visi dan misi Perusahaan.
The Corporate Secretary responsible include secretarial function, consisting of Corporate secretarial Legal Aspect, Compliance and Risk Management, planning, coordinating and monitoring all these activities in order to support the Company’s strategy and operations to be run well securely, effectively, and efficiently, according to the Company’s vision and mission.
Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan bertanggung jawab dalam menangani hubungan dengan publik dan pihak-pihak internal serta menangani data Perusahaan.
In the Company’s organizational structure, Corporate Secretary is directly responsible to the President Directors, handling relation with public and internal stakeholders as well as handling the Company’s datas.
Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan publik, Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra Perusahaan dan mewakili Direksi dalam setiap kegiatan komunikasi eksternal, khususnya dengan pihak regulator, investor, komunitas pasar modal dan para pemangku kepentingan lainnya. Pada tahun 2012, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. Dan Drs. Hadi Sutjipto dengan dasar penunjukkan sebagai Sekretaris Perusahaan adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
Through various activities related to public, corporate secretary maintained the Company’s image and represent the Board of Directors in any external communication activities, especially with the regulators, investors, capital market community and other Stakeholders. In 2011, the Corporate Secretary position held by Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. and Drs. Hadi Sutjipto, with basic appointment is based on Chairman of the Audit Committee appointment letter dated December 26, 2001.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) oleh Perusahaan bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa Perusahaan memiliki catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, penggunaan aset sesuai dengan peruntukkannya dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Direksi menerapkan SPI melalui penerapan kebijakan dan prosedur Perusahaan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis,
The implementation of internal control system has been conducted by the Company to provide assurance that the Company has the financial records in preparation of financial statements, the use of assets in accordance with its purposes and compliance with the applicable regulations. The Board of Directors implements internal control system through the implementation of the Company’s policy and procedure consistently and meet the applicable regulatory compliance related to the Company’s business activities and risk management,
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai.
strategic plan, division of duties, delegation of authority as well as the appropriate accounting policy.
SPI berperan serta dalam perumusan rencana jangka panjang Perusahaan, kajian atas prosedur dan proses bisnis, kajian atas sistem informasi, dan memberikan saran atas permasalahan baik dari suatu hasil audit maupun di luar audit.
Internal Control System also took part in the formulation of the Company’s long term plans, the review of procedures and business processes, the review of information system, and the provision of advices on certain issues arising either from audit results or from non-audit-related results.
Audit Internal Audit Internal berperan memastikan dan memberikan konsultasi yang independen dan objektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis Perusahaan.
Internal Audit Internal Audit gives assurance and consultation independently and objectively for management to encourage the creation of added value and improve the operations of the Company’s business.
Divisi Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris, serta bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Pertanggung jawaban disampaikan secara berkala dalam bentuk laporan yang disampaikan kepada Direksi serta melalui Komite Audit kepada Dewan Komisaris.
Internal Audit Division is headed by a chief who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners, and directly responsible to the Board of Directors. Liability presented periodically in the reports submitted to the Board of Directors through the Audit Committee to the Board of Commissioners.
Tugas dan tanggung jawab Audit Internal antara lain: 1. Menyusun rencana audit tahunan dan perencanaan penugasan audit yang berbasis risiko. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Direktur Utama dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Duties and responsibilities of Internal Audit include: 1. To compile the annual audit plan and audit plan riskbased assignment. 2. To test and evaluate the implementation of internal control and risk management system based on the Company’s policy. 3. To examine and assess of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operational, human resources, marketing, information technology, and other activities. 4. To suggest improvements and objective information about all activities being examined at all levels of management. 5. To make a report and submit it to President Director and to the Board of Commissioner through the Audit Committee.
Sepanjang tahun 2012 Internal Audit tidak menemukan penyimpangan material yang berkaitan dengan sistem, prosedur dan operasional Perusahaan, sehingga tidak diperlukan pengungkapan lebih di Laporan Tahunan Perusahaan.
Internal Audit in 2012 found no material deviation related to systems, procedures and operations of the Company, thus the disclosure is not required in the Company’s Annual Report.
Profil Internal Audit • Herman Prayudi Warga Negara Indonesia, lahir di Banyuwangi 15 Pebruari 1960. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang. Sebelumnya pernah berkarir sebagai Auditor pada KAP Hans Tuanakotta & Mustofa jabatan terakhir supervisor. Menjabat sebagai Satuan Internal Auditor sejak 28 Desember 2009. dengan dasar penunjukkan Audit Internal adalah surat pengangkatan per tanggal 28 Desember 2009.
Profile of Internal Audit • Herman Prayudi Indonesian citizen, born in Banyuwangi February 15, 1960. Latest Education is Magister from Faculty of Economics Brawijaya University, Malang. Previously had a career as an Auditor at KAP Hans Tuanakotta & Mustofa with last position as supervisor. Served as Internal Auditor since December 28, 2009, with basic letter of appointment dated December 28, 2009.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
39
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
ANNUAL REPORT 2012
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT POLICY
Perusahaan telah memiliki kebijakan, pedoman dan prosedur dalam rangka menerapkan manajemen risiko secara keseluruhan. Dengan manajemen risiko maka pengawasan dan penilaian terhadap kajian risiko atas kelayakan kegiatan bisnis dan operasi yang direncanakan oleh manajemen akan terpantau dan dapat diatasi dengan segera.
The Company has adequate policies, guidelines and procedure to determine its risk management strategy overall. With management policy monitoring and assessment of business operational planned by management will be monitored immediately.
Risiko yang dihadapi Perusahaan antara lain: 1. Risiko Persaingan Usaha Pesaing datang dari dalam negeri dan luar negeri yang pada umumnya adalah berbentuk persaingan harga jual dan syarat pembayaran. 2. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah Risiko ini berkaitan dengan kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan harga gas, perpajakan dan retribusi.
The Main Risks the Company’s facing are: 1. Business Competition Risks Competitors coming from domestic and abroad which generally is a price competition and payment terms. 2. Goverment Policy Risks The risks which are related to the increase in electricity rates, gas prices, taxation and retribution.
3.
3.
Raw Material Scarcity Scarcity of slab raw material main raw material from international supply of steel slab will impact on the improvement in raw material price and production cost.
4.
Political Stability and Security Risks National unstable politics and security conditions will generate security disruptions, riots, labor strikes that has direct impact in the Company operations.
4.
40
Risiko Kelangkaan Bahan Baku Kelangkaan bahan baku slab sebagai bahan baku utama dari suplai slab baja internasional akan berdampak pada kenaikan harga bahan baku dan tentunya akan berdampak pada kenaikan beban pokok tersebut. Risiko Stabilitas dan Keamanan Ketidakstabilan politik dan keamanan di dalam negeri khususnya dapat menimbulkan adanya gangguan keamanan, kerusuhan, pemogokan tenaga kerja yang dapat berakibat pada operasional Perusahaan.
Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Meskipun belum menerapkan sistem manajemen risiko secara formal, Perusahaan tetap memonitor perkembangan situasi baik secara mikro maupun makro, baik ekonomi maupun politik dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi dari dalam dan luar negeri.
Effectiveness of the Risk Management System Although the risk management system not yet implemented formally, the Company is still monitoring the situation both in micro and macro, politically and economically by utilizing a variety of information resources at home and abroad.
SAnKSI ADMINISTRATIF YANG DIKENAKAN KEPADA EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK
PUBLIC COMPANY ADMINISTRATIVE SANCTIONS
Pada tahun 2012 tidak terdapat sanksi yang dikenakan kepada Perusahaan, Komisaris, maupun Direksi baik sanksi dari Bapepam/Otoritas Jasa Keuangan maupun dari Bursa Efek Indonesia dan Otoritas lainnya.
In 2012 there were no penalties imposed to the Company, the Commissioner, or the Board of Directors of sanctions Bapepam/or the Financial Services Authority, or Indonesia Stock Exchange and other authorities.
tanggung jawab sosial perusahaan
corporate social responsibility
Tanggung Jawab Sosial dilaksanakan sebagai wujud kepedulian Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar daerah operasional yang memiliki tujuan jangka panjang. Selain menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar, Tanggung Jawab Sosial penting untuk mempertahankan kesinambungan usaha Perusahaan.
Corporate Social Responsibility is a form of the Company’s concern to the community and environment in its operational areas and has long-term purpose. In addition to creating a harmonious relationship with the surrounding community, Corporate Social Responsibility is important to maintain sustainable operations.
PT JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2012
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Adapun fokus Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Perusahaan tahun 2012 antara lain: 1. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk lingkungan hidup, sistem pengolahan limbah, dsb. 2. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana, tingkat perpindahan karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dsb. 3. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk pengembangan sosial dan kemasyarakatan seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar Perusahaan, perbaikan sarana dan prasaran sosial, bentuk donasi, dsb. 4. Tanggung jawab produk seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah, dan penanggulangan atas pengaduan konsumen.
The focus of Corporate Social Responsibility (CSR) Company in 2012 include: 1. Policies, types of programs and the costs for the environment, waste management systems, etc. 2. Policies, types of programs and costs for labor practices, health and safety such as gender equality and employment opportunities, facilities, worker turnover rate, accident rate, training, etc. 3. Policies, types of programs and costs for social and community development such as tusing the local labor, local community empowerment, social facilities and infrastructure improvements, donations, etc. 4. Products Responsibilities such as health and consumer safety, product information, facilities, number, and control over consumer complaints.
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada tahun 2012 tidak dilaksanakan karena manajemen belum menemukan program yang tepat dengan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat dan akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.
Corporate Social Responsibility programs in 2012 was not implemented because management has not found the right program to benefit significantly for local community and will do next year.
PERSIAPAN PENGIRIMAN PLAT DI GUDANG BARANG JADI SHIPMENT PREPARATION IN FINISHED GOOD STORAGE
PT JAYA PARI STEEL Tbk
41
ANNUAL REPORT 2012
PROSES PENGUKURAN PLATE PLATE MEASURING PROCESS
42
PT JAYA PARI STEEL Tbk
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENT
LAPORAN TAHUNAN 2012
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PERIODE TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 PT JAYA PARI STEEL, Tbk.
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENT OF RESPONSIBILITY OVER ANNUAL REPORT FOR THE YEAR ENDING DECEMBER 31, 2012 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Jaya Pari Steel, Tbk. tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We are undersigned hereby declare that all information of Annual Report of PT Jaya Pari Steel Tbk. 2012 have been made complete and fully responsible for contents accuracy of the Company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement letter has been made truthfully.
Surabaya, 25 April 2013
GWIE GUNAWAN
Drs. SYAEFULLAH, Ak.
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama President Director
GWIE GUNATO GUNAWAN
Drs. HADI SUTJIPTO
Drs. YURNALIS ILYAS, Ak
Direktur Director
Direktur / Sekretaris Perusahaan Director / Corporate Secretary
Direktur / Sekretaris Perusahaan Director / Corporate Secretary
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
Laporan Keuangan Financial Statements
Untuk Tahun - Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
Laporan Keuangan Untuk Tahun - Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
PT Jaya Pari Steel Tbk Laporan Keuangan
PT Jaya Pari Steel Tbk Financial Statements
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For The Years Ended December 31, 2012 and 2011
DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/Pages Surat Pernyataan Direksi
Director’s Statement Letter
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan2011…..….…… Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011……………………………. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011……………………………. Laporan Arus Kas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011……………………………. Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011…………………………….
Independent Auditors’ Report 1
Statements of Financial Position ……….…………..As of December 31, 2012 and 2011
3
Statements of Comprehensive Income For The Years Ended .…………………………December 31, 2012 and 2011
4
Statements of Changes in Equity For The Years Ended ………………………….December 31, 2012 and 2011
5
Statements of Cash Flows For The Years Ended ………………………….December 31, 2012 and 2011
6
Notes to Financial Statements For The Years Ended ………………………….December 31, 2012 and 2011
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
As of December 31, 2012 and 2011
Catatan/ Notes
ASET ASET LANCAR 3.d, 3.s, 4, 26, 28 Kas dan Setara Kas 3.e, 3.s, 5, 28 Piutang Usaha Pihak Ketiga - Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 138.673.034 dan Rp 60.997.974 masing-masing pada 31 Desember 2012 dan 2011 3.e, 3.p, 5, 25, 26, 28 Pihak Berelasi 3.f, 3.s, 6, 26, 28 Aset Keuangan Lancar Lainnya 3.g, 7 Persediaan 8 Uang Muka Pembelian 3.q, 16.a Pajak Dibayar di Muka - Lancar 3.h Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Pajak Dibayar Dimuka Tidak Lancar Aset Pajak Tangguhan Investasi pada Entitas Asosiasi Properti Investasi Aset Tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 60.411.034.555 dan Rp 56.013.889.152 pada 31 Desember 2012 dan 2011 Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2012 Rp
2011 Rp
1.015.128.276
11.189.874.782
36.425.316.065 142.632.500.000 1.962.867.348 69.481.184.187 4.840.529.880 8.015.200.823 23.647.616
50.174.444.216 141.401.722.387 1.594.097.365 93.863.080.625 5.130.926.250 1.639.440.552 43.659.332
264.396.374.195
305.037.245.509
3.q, 16.a
-
3.q, 16.c 3.i, 9, 25 3.k, 10
2.852.256.078 115.083.505.086 829.763.082
3.j, 11 3.j, 3.l, 12
15.424.557.778 20.068.429 134.210.150.453 398.606.524.648
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Third Parties - Net for allowance for impairment losses of Rp 138,673,034 and Rp 60,997,974 as of December 31, 2012 and 2011, respectively Related Party Other Current Financial Assets Inventories Purchase Advances Prepaid Tax - Current Prepaid Expenses Total Current Assets
NONCURRENT ASSETS Current Tax Assets 3.221.325.480 Noncurrent 2.607.809.462 Deferred Tax Assets 111.141.461.647 Investment in Associate 836.086.222 Investment Properties Property, Plant and Equipment - Net of accumulated depreciation of Rp 60,411,034,555 and Rp 56,013,889,152 as of December 31, 2012 14.977.068.211 and 2011, respectively 27.664.419 Other Noncurrent Assets 132.811.415.441 Total Noncurrent Assets 437.848.660.950 TOTAL ASSETS
Notes to financial statements attached is an integral part of the overall financial statements
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
As of December 31, 2012 and 2011
Catatan/ Notes
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Ketiga Utang Lain-lain Utang Pajak Beban Akrual Uang Muka Penjualan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
3.s, 13, 26, 28 3.s, 28 3.q, 16.b 3.s, 14, 28 15
2012 Rp
2011 Rp
32.196.444.150 68.915.155 175.569.210 2.406.279.635 4.589.378.038
80.004.208.872 44.006.600 678.196.690 2.436.875.876 6.978.214.469
39.436.586.188
90.141.502.507
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade Accounts Payable Third Parties Other Accounts Payable Taxes Payable Accrued Expenses Sales Advance Total Current Liabilities
9.887.954.474 9.887.954.474 100.029.456.981
NON-CURRENT LIABILITIES Employment Benefits Obligation Total Non-current Liabilities Total Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
3.r, 23
EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per Saham Modal Dasar - 1.500.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor 17 750.000.000 Saham Agio Saham Saldo Laba Komponen Ekuitas Lainnya Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dari Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas 3.s, 9 Efek Tersedia Untuk Dijual Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
11.660.933.250 11.660.933.250 51.097.519.438
75.000.000.000 348.000.000 272.082.649.498
78.355.712 347.509.005.210 398.606.524.648
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 2
EQUITY Capital Stock - Nominal Par Value Rp 100 per Share Authorized - 1,500,000,000 Shares Subscribed and Paid - Up 75.000.000.000 750,000,000 Shares 348.000.000 Additional Paid - In Capital 262.472.494.255 Retained Earnings Other Component of Equity Gain (Loss) from Associate Unrealized Gain (Loss) on Available (1.290.286) for Sales Securities 337.819.203.969 Total Equity 437.848.660.950 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Notes to financial statements attached is an integral part of the overall financial statements
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Catatan/ Notes
2012 Rp
2011 Rp
PENJUALAN BERSIH
3.n, 18
461.125.284.696
641.375.013.671
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.n, 19
435.325.702.948
584.529.439.183
COST OF GOODS SOLD
25.799.581.748
56.845.574.488
GROSS PROFIT
(6.252.012.280) Selling Expenses (11.172.147.094) General and Administrative Expenses (2.715.367.356) Interest Expense 199.705.240 Interest Income Gain on Sales of Fixed Assets
LABA KOTOR Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Bunga Penghasilan Bunga Laba Penjualan Aset Tetap Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - Bersih Lain-lain - Bersih LABA USAHA
3.n, 20 3.n, 21 3.n, 22
(6.556.391.741) (12.000.160.448) (2.334.014.186) 457.789.823 476.461.000
3.o, 26
3.248.220.133
Bagian Laba Entitas Asosiasi
3.i, 9
LABA DARI OPERASI SEBELUM PAJAK Beban Pajak Penghasilan
3.q, 16.c
LABA TAHUN BERJALAN 9 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dari Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual Pajak Penghasilan Terkait PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
3.539.121.063
(670.429.143)
(386.120.703)
8.421.057.186
40.058.753.358
3.862.397.441
8.263.053.287
Gain on Foreign Exchange - Net Others - Net OPERATING INCOME
Share Of Results from Associate OPERATING INCOME BEFORE TAXES
12.283.454.627
48.321.806.645
(2.673.299.384)
(10.635.573.251)
Income Tax Expenses
9.610.155.243
37.686.233.394
INCOME FOR THE YEAR
106.194.664 (26.548.666) 79.645.998
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Gain (Loss) from Associate Unrealized Gain (Loss) on Available (1.720.382) for Sales Securities 430.096 Related Tax Income OTHER COMPREHENSIVE (1.290.286) INCOME AFTER TAX
9.689.801.241
37.684.943.108
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
13
50
BASIC EARNINGS PER SHARE
3.u, 24
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 3
Notes to financial statements attached is an integral part of the overall financial statements
348.000.000
75.000.000.000
75.000.000.000
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif Lain Saldo Per 31 Desember 2012
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
348.000.000
348.000.000
75.000.000.000
Saldo Per 1 Januari 2011 Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2011
Modal Disetor/ Paid - Up Capital Stock Rp
Efek Tersedia untuk Dijual/
-
-
-
4
79.645.998 78.355.712
(1.290.286) (1.290.286)
-
9.610.155.243 272.082.649.498
37.686.233.394 262.472.494.255
224.786.260.861
Kembali Aset Tetap/ Gain (Loss) from Associate Agio Saham/ Revaluation Increment Unrealized Gain (Loss) on Additional In Property, Plant Available for Sales Saldo Laba/ Paid - in Capital and Equipment Securities Retained Earnings Rp Rp Rp Rp
Selisih Penilaian
Belum Terealisasi atas
Asosiasi - dari Laba (Rugi)
Total Comprehensive Income for the Year Other Comprehensive Income Balance as of December 31, 2012
Balance as of January 1, 2011 Total Comprehensive Income for the Year Balance as of December 31, 2011
Notes to financial statements attached is an integral part of the overall financial statements
9.610.155.243 79.645.998 347.509.005.210
37.684.943.108 337.819.203.969
300.134.260.861
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Bagian Laba (Rugi) Entitas
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
2012 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya Kas yang Dihasilkan dari Operasi Penerimaan Bunga Penerimaan Pajak Penghasilan Pembayaran Pajak Penghasilan Kas Bersih (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2011 Rp
524.755.939.601
612.360.244.552
(524.906.224.009) (150.284.408) 457.789.823 2.803.957.403 (13.382.842.890)
(636.911.276.724) (24.551.032.172) 614.861.662 (12.859.134.464)
(10.271.380.072)
(36.795.304.974)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers, Employees and Others Cash Generated from Operations Interest Received Receive for Income Tax Payment for Income Tax Net Cash Used in Operating Activities
Pencairan Deposito
321.469.093
35.580.450.000
Perolehan Aset Tetap
(701.963.488)
(38.072.500)
Hasil Penjualan Aset Tetap Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
482.500.000
-
102.005.605
35.542.377.500
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Disbursement of Temporary Deposits Acquisition of Property, Plant and Equipment Proceeds from Sale of Property, Plant, and Equipment Net Cash Provided by Investing Activities
-
-
CASH FLOWS FROM INVESTING PENDANAAN
(10.169.374.467)
(1.252.927.474)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
11.189.874.782
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT 12.552.313.911 BEGINNING OF YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Dampak Perubahan Selisih Kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
(5.372.039)
(109.511.655)
1.015.128.276
11.189.874.782
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 5
Effect of Exchange Rate Changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Notes to Financial Statements attached is an integral part of the overall Financial Statements
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
1. Umum
1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum
a. Establishment and General Information
PT. Jaya Pari Steel Tbk. ("Perusahaan") didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., notaris di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Darnosoewirjo, SH., notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan UndangUndang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-57886.AH.01-02.Tahun 2009 tanggal 26 November 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, akta perubahan tersebut masih dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
PT. Jaya Pari Steel Tbk. (the "Company") was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No. 46, dated July 18, 1973 of Eddy Wijaya, S.H., notary in Surabaya. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. YA.5/246/15, dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55, dated July 9, 1976, Supplement No. 524. The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 29 and 30, dated June 23, 2009 of Untung Darnosoewirjo, SH., notary in Surabaya, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The change of notarial deed were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU- 57886.AH.01-02.Tahun 2009 dated November 26, 2009. Until the date of financial statements issued, the changes of the notarial deed still in process to publish in the State Gazette.
Kantor pusat dan pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
The Company's office and plant are located at Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri besi dan baja. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976, dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, sejak tahun 1982 Perusahaan mulai memproduksi plat baja canai panas. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
In accordance with Article 3 of the Company's Articles of Assosiation, the scope of its activities is to engage in the manufacturing of iron and steel. The Company started its commercial operations in 1976, and produce cutting hot rolled coil to be used as plates. As the development effort, since 1982 the Company started producing hot rolled steel plate. The Company's products are marketed domestically.
6
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Pemegang saham terbesar Perusahaan adalah International Magnificent Fortune Limited (Perusahaan yang didirikan di Republic of Seychelles ) dan Vihara Limited (Perusahaan yang didirikan di Anguila). International Magnificent Fortune Limited merupakan Entitas anak dari Meriton International Limited (Perusahaan yang didirikan di Samoa) dan Vihara Limited merupakan Entitas anak dari Marston International Limited (Perusahaan yang didirikan di British Virgin Island). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
The Company's largest shareholder is International Magnificent Fortune Limited (a company incorporated in Republic of Seychelles) and Vihara Limited (a company incorporated in Anguila). International Magnificent Fortune Limited is a Subsidiary of Meriton International Limited (a Company incorporated in Samoa) and Vihara Limited is a Subsidiary of Marston International Limited (a Company incorporated in British Virgin Island). b. Public Offering of Shares of the Company
Pada tanggal 16 Juni 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989, untuk menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
On June 16, 1989, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public. On August 4, 1989, the Company's shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh saham Perusahaan sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2012 and 2011 all of the Company's 750,000,000 shares are listed in the Indonesian Stock Exchange.
c. Karyawan, Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Komite Audit
c. Employees, Board Of Commissioners, Board of Directors, and Audit Committee
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Company's management at December 31, 2012 and 2011 consist of the following:
Komisaris Utama Komisaris Independen Direktur Utama Direktur
Gwie Gunawan Drs. Syaefullah, Ak Gwie Gunadi Gunawan Gwie Gunato Gunawan Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Drs. Hadi Sutjipto
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
President Director Directors
The Company's Audit Committee at December 31, 2012 and 2011 consists of the following:
Drs. Syaefullah, Ak Drs. Agus Mulyono, Msi Drs. Mujiyanto, Ak
7
President Commissioner Independent Commissioner
Chief Members
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 280 karyawan untuk tahun 2012 dan 2011 (tidak diaudit).
The Company had average total number employees of 280 in 2012 and 2011 (unaudited).
Personil manajemen kunci Perseroan adalah Dewan Komisaris, direksi, dan manajer.
Key management personnel of the Company are the Boards of Commisioners, directors, and manager.
2. Penerapan
2. Implementation
Standar Akuntansi Keuangan Baru
New Financial Accounting Standards
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (atau dahulu disebut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.
Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) are Standards and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the regulation of capital market regulator, that is the Indonesia Financial Services Authority (OJK) (or formerly called the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BapepamLK)), for the entity under its supervision.
a. Peraturan Baru Bapepam-LK yang Berlaku untuk Laporan Keuangan yang Berakhir Pada atau Setelah Tanggal 31 Desember 2012 Ketua Bapepam-LK telah menerbitkan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 mengenai ketentuan Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VIII.G.7 yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Berdasarkan keputusan ini maka keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 dan No. KEP-06/PM/2000, serta Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-03/BL/2011, No. SE-02/PM/2002 dan SE-02/BL/2008 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak 31 Desember 2012.
a. New Regulation of Bapepam-LK that Applicable to the Financial Statements which Ends On or After December 31, 2012 The Chairman of Bapepam-LK had been issued the Decree No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012, regarding the Presentation and Disclosure of the Financial Statements of the Issuers and the Public Companies as set forth in the Regulation No. VIII.G.7 are effective for financial statements which ends on or after December 31, 2012. Accoding this decree, the previous decree of the Chairman of Bapepam-LK. Nos. KEP-554/BL/2010 and KEP-06/PM/2000, and Circular of Chairman of Bapepam-LK Nos. SE-03/BL/2011, SE02/PM/2002 and SE-02/BL/2008 are revoked and declared not applicable since December 31, 2012.
Dalam rangka implementasi ketentuan ini, Perusahaan telah melakukan penyesuaian nama-nama pos laporan keuangan, pengelompokan pos-pos laporan keuangan dalam komponen utama yang sama serta penyesuaian terhadap pengungkapan dan penyajian dalam laporan keuangan.
In order to implement this regulation, the Company has adjusted the names of the financial statement items, grouping items in the financial statements of the same main components as well as adjustments to the disclosure and presentation of financial statements.
8
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
b. Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan DSAKIAI yang Efektif Berlaku untuk Periode Tahun Buku yang Dimulai Pada atau Setelah 1 Januari 2012
b. The Standards and Interpretations Issued by DSAKIAI Effective for the Period of Financial Statements which Begins on or After January 1, 2012
Berikut ini adalah Pernyataan (PSAK), Interpretasi (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang telah keluarkan oleh DSAK-IAI untuk diterapkan pada tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012, yaitu:
The following are the Statement (PSAK), Interpretation (ISAK) and Statement of Revocation (PPSAK) that have been issued by DSAK-IAI to be effective for the period of financial statements which begins on or after January 1, 2012:
PSAK No. 10 (Revisi/ Revised 2010)
: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/ The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
PSAK No. 13 (Revisi/ Revised 2011) PSAK No. 16 (Revisi/ Revised 2011) PSAK No. 18 (Revisi/ Revised 2010)
: Properti Investasi/ Investment Property : Aset Tetap/ Property, Plant and Equipment : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/ Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
PSAK No. 24 (Revisi/ Revised 2010) PSAK No. 26 (Revisi/ Revised 2011) PSAK No. 28 (Revisi/ Revised 2011)
: Imbalan Kerja/ Employee Benefits : Biaya Pinjaman/ Borrowing Costs : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, revisi berlaku sejak 11 Desember 2012/ Accounting for Losses on Insurance Contract, the revised standard effective on December 11, 2012 : Sewa/ Leases : Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum/ Stripping Activities and Environmental Management in General Mining : Kontrak Konstruksi/ Construction Contracts : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa, revisi berlaku sejak 11 Desember 2012/ Accounting for Life Insurance, the revised standard effective on December 11, 2012
PSAK No. 30 (Revisi/ Revised 2011) PSAK No. 33 (Revisi/ Revised 2011)
PSAK No. 34 (Revisi/ Revised 2010) PSAK No. 36 (Revisi/ Revised 2011)
PSAK No. 45 (Revisi/ Revised 2011)
: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba/ Financial Reporting for Non-Profit Entity
PSAK No. 46 (Revisi/ Revised 2010) PSAK No. 50 (Revisi/ Revised 2010)
: Pajak Penghasilan/ Income Taxes : Instrumen Keuangan: Penyajian/ Financial Instruments: Presentation
PSAK No. 53 (Revisi/ Revised 2010) PSAK No. 55 (Revisi/ Revised 2011)
: Pembayaran Berbasis Saham/ Share-based Payment : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/ Financial Instruments:Recognition and Measurement
PSAK No. 56 (Revisi/ Revised 2011) PSAK No. 60
: Laba per Saham/ Earnings per Share : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/ Financial Instruments: Disclosures
9
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
PSAK No. 61
: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/ Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance
PSAK No. 62 PSAK No. 63
: Kontrak Asuransi/ Insurance Contract : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/ Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
PSAK No. 64
: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral/ Exploration and Evaluation Activities in the Mining and Mineral Resources
ISAK No. 13
: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri/ Hedges of Net Investment in a Foreign Operation
ISAK No. 15
: PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minuman dan Interaksinya/ The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
ISAK No. 16
: Perjanjian Konsesi Jasa/ Service Concession Arrangements
ISAK No. 18
: Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi/ Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities
ISAK No. 19
: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No. 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/ Applying the Restatement Approach under PSAK No. 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
ISAK No. 20
: Pajak Penghasilan – Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas/ Income Taxes-Change in the Tax Status of an Entity or its Stockholders
ISAK No. 22
: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan/ Concession Arrangements: Disclosure
ISAK No. 23 ISAK No. 24
: Sewa Operasi – Insentif/ Operating Leases – Incentives : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa/ Evaluating the Substance of Transactions in the Legal Form of a Lease
ISAK No. 25 ISAK No. 26
: Hak atas Tanah/ Landrights : Penilaian Ulang Derivatif Embedded Derivatives
PPSAK No. 7
: Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47- 48 dan 56 – 61/ Revocation of PSAK No. 44: Accounting for Real Estate Development Activity paragraph 47-48 and 56-61 10
Service
Melekat/ Reassessment of
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
PPSAK No. 8
: Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian/ Revocation of PSAK No. 27: Accounting for Cooperatives
PPSAK No. 9
: Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual/ Revocation ISAK No. 5: Interpretation of Paragraph 14 on PSAK No. 50 (1998) regarding the Reporting of Fair Value Changes in Equity Investment – Available-for-Sale
PPSAK No. 11
: Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi/ Revocation of PSAK No. 39: Accounting for Joint Ventures
Berikut adalah standar akuntansi keuangan yang relevan dan berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan, yaitu:
The changes of the above new standards which are relevant and have significant effect to the Company's financial statements are as follows:
PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Revisi standar ini mensyaratkan pengungkapan lebih ekstensif atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan". Pengungkapan tersebut antara lain:
PSAK No. 60 "Financial Instruments:Disclousure" This standard requires more extensive disclosure of the entity’s financial risk management compared to PSAK No. 50 (Revised 2010) , “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the following:
Instrumen keuangan signifikan atas posisi keuangan dan kinerja entitas. Pengungkapan sejalan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010).
The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2010).
Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif memberikan informasi tentang tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif memberikan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disajikan secara internal kepada personil manajemen kunci.
Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.
11
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
3. Summary of Significant Accounting Policies
a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait dibawah ini:.
a. Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulation and Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding Notes.
b. Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual, Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
b. Financial Statements Presentation The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the acrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang fungsional dan penyajian Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan diukur dengan mata uang lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi ("mata uang fungsional"). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
Functional and presentation currency Items included in the financial statements of each of the entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates ("the functional currency"). The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company's functional and presentation currency.
c. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
c. Critical Accounting Estimates and Judgements The preparation of financial statements in conformity with Indonesian financial accounting standards requires management to make estimates and assumptions that effect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the dates of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be defferent from these estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
12
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, in banks and all unrestricted investment with maturities of three months or less from the date of placement.
e. Piutang Usaha Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
e. Trade Accounts Receivable Trade accounts receivable are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using effective interest method, less allowance for impairment losses.
Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagihkan semua piutang sesuai dengan persyaratan piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran (lebih dari 30 hari jatuh tempo) dianggap sebagai indikator bahwa piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah penurunan nilai tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.
An allowance for impairment losses is established when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of receivables. Significant financial difficulties of the debtor, the probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganization, and default or delinquency in payments (more than 30 days overdue) are considered indicators that the trade accounts receivables is impaired. The amount of impairment is the difference between the assets’ carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account, and the amount of the loss is recognized in the statements of comprehensive income. When a trade accounts receivables is uncollectible, it is written-off against the allowance for impairment losses account for receivables. Subsequent recoveries of amounts previously written-off are credited against the statements of comprehensive income.
f. Investasi Sementara Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan dan dijaminkan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
f. Temporary Deposits Time deposits with maturities of more than three months which are pledged are presented as temporary investments and stated at their nominal values.
13
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
g. Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.
Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.
h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
h. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight line method.
i. Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada entitas dimana Perusahaan memiliki saham berhak suara kurang dari 20%, namun mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak dapat mengendalikan, dicatat dengan metode ekuitas.
i. Investment in an Associate Investments in entities where the Company have voting stock less from 20%, however has significant influence but not control, are accounted for under the equity method.
Keberadaan pengaruh signifikan dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini:
The existence of significant influence is evidenced by one or more of the following:
1. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee ;
1. Representation on the board of directors and board of commissioners or the equivalent in the investee;
2. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya;
2. Participation in policy-making process, including participation in decisions about dividends or other distributions.
3. Adanya transaksi material antara investor dengan investee ;
3. Material transactions investee;
4. Pertukaran personel manajerial; atau
4. Exchange of managerial personnel;
5. Penyediaan informasi teknis pokok.
5. Provision of basic technical information.
Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
Under equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Companys' share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
14
between
investor
and
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian Perusahaan atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
The statements of comprehensive income reflects the Companys' share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Companys' recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the Companys' interest in the associate.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.
The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Company.
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Companys' investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the statements of comprehensive income.
j. Aset Tetap - Pemilikan Langsung
j. Property, Plant and Equipment-Direct Acquisitions
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Pematangan tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor
Tahun / Years 25 25 10 - 15 5 10
15
Tarif / Rate 4% 4% 6,67 - 10% 20% 10%
Land improvements Buildings Machinery and Equipment Vehicles Office Equipment
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Penyusutan dihentikan lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual atau aset tersebut termasuk dalam kelompok aset yang tidak digunakan lagi dan diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual serta aset yang dihentikan pengakuannya.
Depreciations are retired earlier as the classification of assets owned are ready to dispose of or those assets are retired and classify as assets owned that ready to dispose of or assets are admitted to retire.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliable.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred.
Jumlah tercatat aset tetap yang dilepaskan atau sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya dihentikan pengakuannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap yang tidak digunakan dan tidak klasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual, tetap disusutkan dan diklasifikasikan dalam aset tetap tidak digunakan.
Net book value of fixed assets are retired to book when disposal of them or no economical future value expected from their usage or disposal. Gain or loss on disposal of fixed assets reflected in current operations as the fixed assets are retired. Fixed assets, that are not in use and owned not to be dispose of, are depreciated and classified as fixed assets not in use.
k. Properti Investasi Properti investasi adalah properti yang dikuasai (oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi.
k. Investment Properties Investment properties are property held (by the owner or by the lessee under a finance lease) to earn rental or for capital appreciation or both, rather than for use or sale in the ordinary course of business.
16
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Properti investasi dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut:
Investment properties are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the investment property as follows: Tahun / Years 25
Bangunan
Buildings
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan) dari laporan posisi keuangan pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
The investment property shall be eliminated from the statements of financial position on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected when withdrawn. Gains or losses from investment property withdrawals or disposals are recorded in the statements of comprehensive income when incurred
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer to the investment property shall be made when, and only when, there is a change in use as evidenced by the cessation of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or the end of construction or development. Transfer from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use as evidenced by commencement of owner occupation or commencement of a property sale plan.
l. Penurunan Nilai Aset Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.
l. Impairment of an Asset When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
17
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
m. Aset Tidak Lancar Lainnya Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aset di atas disajikan dalam kelompok Aset Tidak Lancar Lainnya.
m. Other Noncurrent Assets The accounts that can not be classified in the asset classes above are presented in the Other Non-Current Assets.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
n. Revenue and Expense Recognition Sale of Goods Revenue from the sale of goods is recognised when the goods are delivered and ownership change to costumer.
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga dicadangkan berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest Income Interest income is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses Expenses are recognized when incurred.
o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
o. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing as at the date of the transaction.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs dari mata uang asing utama yang digunakan adalah sebagai berikut:
At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The exchange rates of the major foreign currencies used are as follows:
2012 Rp
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Euro (EUR)
9.670 12.810
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
18
2011 Rp 9.068 11.739
United States Dollar (USD) 1 Euro (EUR) 1
The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
p. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
p Transactions With Related Parties
Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, pihak-pihak berelasi didefinisikan sebagai berikut:
In accordance with SFAS 7 (Revised 2010), a related party is defined as follows:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:
a. A person or an immediate familiy member of that person is related to the Company if that person:
i.
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan. ii. Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan. iii. Personil manajemen kunci Perusahaan. b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Perusahaan lain dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. ii. Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan (atau dari perusahaan lain dalam Grup). iii. Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari perusahaan ketiga.
i.
Has control or joint control over the Company.
ii. Has a significant influence over the Company. iii. A member of the key management personnel of the Company. b. An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: i. The other companies and the Company are members under the same group. ii. The other company is an associate company or joint venture of the Company (or of a company within the Group). iii. Both companies are joint venture of the same third party. iv. A company is a joint venture of a third party company and the other company is an associates of the third party company.
v. Perusahaan lain tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau perusahaan lain yang terkait dengan Perusahaan.
v.
vi. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. Companies that are controlled or jointly controlled by the person identified in letters (a).
vii. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (a) (i) yang memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan atau merupakan personil manajemen kunci Perusahaan (atau entitas induk dari Perusahaan).
vii. A person identified in letter (a) (i) which has significant influence over the Company or is a member of the key management personnel of the Company (or of the parent of the Company).
19
The entity is post employment benefit program for the benefit of employees of either the Company's or other company related to the Company.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
q. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
q. Income Tax Current income tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
Deferred Tax Assets and Liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax basis. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductable temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statements of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in statements of financial position, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
r. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek
r. Employee Benefits Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pascakerja Perusahaan memberikan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
Post-employment benefits The Company provides defined employee benefits to its employees in accordance with Labour Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
20
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested .
The cost provided for employee benefits is determined using the Project Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation is recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
s. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
s. Financial Assets and Liabilities Financial Assets Financial assets are classified into 4 categories, as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss, ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
1. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif
1. Financial Assets Measured at Fair Value through Profit or Loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial assets measured at fair value through profit or loss are financial asset which held for trading. Financial asset is classified as held for trading if it is acquires principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
21
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
2. Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 3. Investasi yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. 3. Held-to-maturity financial assets
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif;
a.
Those that are designated as at fair value through profit or loss upon initial recognition;
b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
b.
Those that are designated as available for sale; and
c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
c.
Those that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
These are initially recognized at fair value including transaction cost and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method.
4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
4. Available-for-Sale Financial Assets
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. 22
Available-for-sale financial assets are non derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which might be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Available-for-sale financial assets are initial recognized at fair value, plus initial recognized at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchanges gains and losses, until the financial assets is derecognized. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity section will be recognized in the statements of comprehensive income. However, interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gain or losses on monetary assets classified as available-for-sale is recognized in the statements of comprehensive income.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into the category of (i) financial liabilities measured at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
1. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif
1. Financial Liabilities Measured at Fair Value through Profit or Loss
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are financial liabilities which held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
23
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
2. Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
2. Financial Liabilities Measured at Amortized Cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured at amortized cost.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the comprehensive income statements when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheets if, and only if, the entity currently has enforceable legal right to offset the recognized amount and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liabilities simultaneously.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan.
Fair Value Estimation The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities that do not have readily determinable fair values are stated at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
The fair value of other financial instruments that are not traded in active markets is determined using standard valuation techniques. The Company uses discounted cash flow methods and assumption based on market conditions existing at the statements of financial position date to determine fair value for other financial instruments.
24
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premi atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized Cost of Financial Instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and repayment of principal or reduction. The calculation taken into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period the Company and its subsidiaries assess whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets are carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
25
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and its subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and its subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersamasama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future writeoff is later recovered, the recovery is recognized in the statement of income.
Aset keuangan AFS
AFS financial assets
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
26
In the case of equity investments classified as AFS financial assets, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of investments below its cost.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
If there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in the statement of income - reclassified from equity to the statement of income. The impairment loss on equity investments is not reversed through the statement of income; increase in fair value after impairment is recognized in equity.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
In the case of debt instruments classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Interest income” account in the statements of income. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statements of income, the impairment loss is reversed through the statements of comprehensive income.
27
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria “passthrough” dan (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Liabilitas keuangan
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the Company have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and its subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized, when and only when, it is extinguished i.e. When the obligation specified in contract is discharged or cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another financial liability from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of comprehensive income.
t. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
t. Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while secondary segment is based on geographical segment.
28
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Perusahaan menghasilkan produk-produk yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, golongan pelanggan dan pendistribusian produk dari masing-masing produk, sehingga Perusahaan hanya memiliki satu segmen usaha, Informasi segmen Perusahaan adalah berdasarkan segmen secara geografis.
The Company produces products which have no different characteristics in production process, customer classification and product distribution. Thus, the Company has only one business segment. The Company's segment information is therefore based on geographical segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing product or services within a particular economic environment and that is subject to risks and return that are diferrent from those of components operating in other economic environments.
u. Laba per Saham Laba per Saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
u. Earning per Share Basic earning per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
29
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
4. Kas dan Setara Kas
Kas Bank Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 25 juta) Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat Standard Chartered Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 25 juta) Sub Jumlah
4. Cash and Cash Equivalents 2012
2011
Rp
Rp
100.253.285
479.579.735
664.725.459
204.981.614
588.401.136
33.227.251
-
4.742.259
14.415.283
722.530.859
1.267.541.878
Cash in Banks Third Parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Others (below Rp 25 millions each) Sub Total US Dollar Standard Chartered Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Others (below Rp 25 millions each) Sub Total
116.523.527
23.528.851
-
15.577.597
479.700.374
12.899.877
123.930.452
16.391.036
28.553.227
192.344.132
748.707.580
-
-
Related Party
914.874.991
2.016.249.458
Sub Total Cash in Banks
9.068.000.000
Time Deposits Third Party US Dollar PT Bank Permata Tbk
Deposito Pihak Ketiga Dollar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk
-
Pihak Berelasi Sub Jumlah Deposito Jumlah Kas dan Setara Kas
Cash on Hand
123.946.771
Pihak Berelasi Sub Jumlah Bank
105.625.324
-
-
-
9.068.000.000
Related Party Sub Total Time Deposits
1.015.128.276
11.189.874.782
Total Cash and Cash Equivalents
30
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Tingkat Bunga Kas di Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Tingkat Bunga Deposito Dollar Amerika Serikat
The placement of cash and equivalent carried on a third party and are not used as collateral.
2012
2011
0% - 2,75%
0% - 3%
0% - 0,25%
0,1% - 0,2%
-
3%
5. Piutang Usaha
Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga Pelanggan Dalam Negeri Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Sub Jumlah Pihak Berelasi PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Jumlah
5. Trade Accounts Receivable 2012
2011
Rp
Rp
36.563.989.099
50.235.442.190
(138.673.034)
(60.997.974)
36.425.316.065
50.174.444.216
142.632.500.000
141.401.722.387
179.057.816.065
191.576.166.603
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 150 hari Lebih dari 150 hari Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Interest Rate of Cash in Bank Rupiah US Dollar Interest Rate of Time Deposit US Dollar
By Customer Third Parties Local Debtors Allowance for Impairment Losses Sub Total Related Party PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Total
The aging of trade accounts receivable is as follows: 2012
2011
Rp
Rp
164.248.334.359
96.580.226.453
3.427.699.540
82.128.168.733
1.522.620.292
5.436.835.880
2.595.641.571
3.666.724.233
1.534.736.280
1.487.264.053
3.327.856.587
1.729.514.391
2.539.600.470
608.430.834
179.196.489.099
191.637.164.577
(138.673.034) 179.057.816.065
(60.997.974) 191.576.166.603
31
Not Yet Due Past Due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days 121 - 150 days more than 150 days Sub Total Allowance for Impairment Losses Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2012
Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
2011
36.425.316.065
50.174.444.216
142.632.500.000 179.057.816.065
141.401.722.387 191.576.166.603
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012
Saldo Awal Penurunan Nilai Tahun Berjalan Saldo Akhir
Trade accounts receivable based on currency is as follows:
Rupiah US Dollar Total
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses is as follows: 2011
60.997.974
-
77.675.060 138.673.034
60.997.974 60.997.974
Beginning balance Impairment for the year Ending Balance
Manajemen telah mengevaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management has assessed for indicators of impairment at statements of financial position date. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on third party receivables.
Pada 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
As of December 31, 2012 and 2011, there were no accounts receivable as collateral.
6. Aset Keuangan Lancar Lainnya
Deposito Berjangka Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah
6. Other Current Financial Assets 2012
2011
Rp
Rp
357.126.000
442.750.000
104.874.000
-
462.000.000
442.750.000
32
Time Deposits Third Parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
2012
2011
Rp
Rp 835.824.945
359.586.299
-
1.485.867.348
835.824.945
-
-
Related Party
15.000.000
315.522.420
Other Accounts Receivable Third Parties
1.962.867.348
1.594.097.365
Total Other Current Financial Assets
Pihak Berelasi Piutang Lain-lain Pihak Ketiga Jumlah Aset Keuangan Lancar Lainnya Tingkat Bunga Deposito Berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
5,25% - 5,75%
7%
1% - 1,7%
0,5%
Deposito berjangka yang dijaminkan merupakan deposito dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan yang digunakan sebagai jaminan bank garansi kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Penempatan deposito berjangka dilakukan pada pihak ketiga.
Interest Rate of Time Deposits Rupiah US Dollar
These time deposits from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with maturities of 12 (twelve) months are pledged as collateral for bank guarantees to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Time deposits placed with third party.
7. Persediaan
Barang Jadi Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi Jumlah
US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Total
1.126.281.049
7. Inventories 2012
2011
Rp
Rp
43.545.711.215
37.179.376.528
22.368.545.510
53.263.757.129
735.447.436
631.159.631
2.831.480.026 69.481.184.187
3.665.902.767 94.740.196.055
69.481.184.187
(877.115.430) 93.863.080.625
33
Finished Goods Raw Materials Indirect Materials Spare parts Sub Total Allowance for Impairment Losses of Finished Goods Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo Awal Penurunan Nilai Tahun Berjalan Realisasi Tahun Berjalan Saldo Akhir
2012 Rp 877.115.430 (877.115.430) -
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses is as follows: 2011 Rp
877.115.430 877.115.430
Beginning Balance Impairment for the Year Realization for the Year Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari keusangan dan penurunan nilai pasar persediaan.
Based on a review of the market prices and physical conditions of the inventories at the reporting dates, management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover any possible losses from obsolescence and decline in market values of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan tidak diasuransikan, karena manajemen berkeyakinan bahwa persediaan tersebut dapat terhindar dari risiko pencurian dan kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2012 and 2011, inventories are not insured as management believes that such inventories are not susceptible to theft and destruction due to fire and other possible risks.
Pada 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
As of December 31, 2012 and 2011, there were no inventories as collateral.
8. Uang Muka Pembelian
8. Purchase Advances 2012 Rp
Uang Muka Pembelian Bahan Baku Uang Muka Pembelian Lain-Lain Jumlah
4.715.734.440 124.795.440 4.840.529.880
Uang muka pembelian bahan baku merupakan uang muka atas pembelian bahan baku kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berupa slab masing-masing sejumlah 10.402,72 MT dan 10.000 MT.
34
2011 Rp 5.130.926.250 5.130.926.250
Raw Material Purchase Advance Other Purchase Advance Total
Raw Material purchase advanceis a down payment on the purchase of raw materials to Stemcor (SEA) Pte. Ltd., Singapore as of December 31, 2012 and 2011 amounted to 10,402.72 MT and 10,000 MT of slabs, respectively.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
9. Investasi pada Entitas Asosiasi
9. Investment in Associate
Akun ini merupakan penyertaan pada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (entitas asosiasi) yang dicatat dengan metode ekuitas dan diterapkan secara prospektif (Catatan 3.i). Pemilikan investasi saham kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dimaksudkan untuk investasi jangka panjang yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi usaha. Persetujuan atas investasi tersebut telah diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2009.
This account represents investment in PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (an associate) are accounted under the equity method and applied prospectively (Note 3.i). Investment in shares of stock of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk intended for increase the business relationship among them. Investment approval has been obtained through the Extraordinary General Shareholders Meeting held on December 15, 2009.
Keberadaan pengaruh signifikan Perusahaan dengan investee dibuktikan dengan adanya keterwakilan dalam dewan komisaris dan dewan direksi atau organ setara di investee , partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi, serta adanya transaksi material antara investor dengan investee .
The existence of significant influence between the Company and investee is evidenced by representation on the board of commissioners and board of directors or the equivalent in the investee, participation in policy-making process, including participation in decisions about dividends or other distributions, and material transactions between investor and investee.
Perubahan investasi selama tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The changes of investments in 2012 and 2011 are as follows:
2012
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Lembar Saham / Shares
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
680.000.000
8,29
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp 111.141.461.647
Bagian atas Hasil Bersih / Share of Results Rp
Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak / Other Comprehensive Income after Tax Rp
3.862.397.441
79.645.998
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp 115.083.505.086
2011 Pendapatan Lembar
Kepemilikan
Pada
Bagian atas
Komprehensif Lain
Pada
Entitas Asosiasi /
Saham /
Efektif /
Awal Tahun /
Hasil Bersih /
Setelah Pajak /
Akhir Tahun /
Associates
Shares
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
680.000.000
Effective
At
Share of
Other Comprehensive
At
Ownership
Beginning of Year
Results
Income after Tax
End of Year
%
Rp
Rp
Rp
Rp
8,29
102.879.698.646
35
8.263.053.287
(1.290.286)
111.141.461.647
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Bagian Perusahaan atas aset dan liabilitas serta hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Company's share of the assets and liabilities with results of associate are as follows:
2012
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Pendapatan Bersih Laba Komprehensif Tahun Berjalan
2011
1.163.971.056.842 371.046.594.375 1.647.928.004.308 47.551.790.582
Nilai wajar Investasi pada Entitas Asosiasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 73.440.000.000 dan Rp 87.720.000.000, yang dihitung dari jumlah lembar saham yang dimiliki Perusahaan dikalikan dengan harga pasar saham entitas asosiasi pada tanggal tersebut.
Total Assets 232.090.004.125 Total Liabilities 2.093.544.754.762 Net Revenue 99.659.384.805 Comprehensive Income for The Year 977.462.676.010
The fair value of investment in associate as of December 31, 2012 and 2011 ammounting Rp 73,440,000,000 and Rp 87,720,000,000, which is calculated from the number of shares owned by the Company multiplied by the market price of associate shares on the date.
10. Properti Investasi
10. Investment Properties 1 Januari 2012/ January 1, 2012 Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
812.695.960 402.146.561 1.214.842.521
378.756.299 378.756.299 836.086.222
1 Januari 2011/ January 1, 2011 Rp Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
2012 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
-
-
6.323.140 6.323.140
Penambahan / Additions Rp
-
-
Reklasifikasi / Reclassification Rp
-
-
-
-
2011 Pengurangan / Deductions Rp
Reklasifikasi / Reclassification Rp
-
6.323.140 6.323.140
-
36
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Rp
812.695.960 402.146.561 1.214.842.521
372.433.159 372.433.159
812.695.960 402.146.561 1.214.842.521
At Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
385.079.439 385.079.439 829.763.082
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Building Total Net Book Value
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp
812.695.960 402.146.561 1.214.842.521
At Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
378.756.299 378.756.299 836.086.222
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Building Total Net Book Value
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Beban penyusutan untuk tahun 2012 dan 2011 dialokasikan ke beban pokok penjualan masing-masing sebesar Rp 6.323.140. (Catatan 19).
Depreciation expense in 2012 and 2011 was allocated to manufacturing expense amounting to Rp 6,323,140, respectively (Note 19).
Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang tidak digunakan untuk kegiatan Perusahaan dan penggunaannya di masa depan belum ditentukan. Tanah dan bangunan terletak di Jl. Margomulyo No. 4, Kotamadya Surabaya seluas 2 2.569 m .
Investment properties consists of land and building that not use for the Companys' activities and future uses had not determined. Land and building reside in Jl. 2 Margomulyo No. 4, Surabaya a land mass of 2,569 m .
Perusahaan telah memilih model biaya untuk pengukuran setelah pengakuan awal.
The Company have chosen the cost model for the measurement after initial recognition.
Nilai wajar properti investasi per 31 Desember 2011 berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan dalam laporannya bertanggal 9 Pebruari 2012. Penilai menggunakan dasar penilaian Nilai Pasar, untuk menentukan Nilai Pasar properti dipergunakan metode pendekatan biaya. Manajemen berpendapat, tidak terdapat perubahan nilai signifikan selama tahun 2012, sehingga dasar penilaian dari penilai independen tersebut dapat digunakan sebagai dasar acuan.
The fair value of investment properties as of December 31, 2011 was determined based on the appraisal of KJPP Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan in their report dated February 9, 2012. The Independent Appraiser uses cost approach to determine market value of investment properties. Management believes, there is no significant changes in value during 2012, so that the basis of assesment of the independent appraisal can be used as a basic reference.
Ikhtisar nilai Properti Investasi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The summary of Investment Properties as of December 31, 2012 and 2011 as follows:
Indikasi Nilai Pasar/Market Value Indication
Tanah Bangunan
3.909.744.850 1.105.700.000
37
Land Building
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
11. Aset Tetap
11. Property, Plant and Equipment 1 Januari 2012/ January 1, 2012 Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan / Additions Rp
2012 Pengurangan / Deductions Rp
Reklasifikasi / Reclassification Rp
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Rp
5.646.476.448 23.802.592 9.578.913.922 52.776.191.460 1.311.155.218 1.654.417.723 70.990.957.363
1.332.775.067 656.245.455 57.618.033 2.046.638.555
787.968.467 535.279.000 18.240.000 1.341.487.467
-
-
-
-
-
-
-
7.595.990 4.131.887.892 4.139.483.882
70.990.957.363
2.046.638.555
1.341.487.467
4.139.483.882
Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
23.802.590 7.106.115.970 46.306.446.770 1.165.955.219 1.411.568.603 56.013.889.152
120.396.152 1.089.840.264 141.829.697 51.380.502 1.403.446.614
590.709.104 535.279.000 12.201.000 1.138.189.104
-
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
56.013.889.152
1.403.446.614
1.138.189.104
4.131.887.892 4.131.887.892 4.131.887.892
Nilai Tercatat
14.977.068.211
5.646.476.448 23.802.592 9.578.913.922 53.320.998.060 1.432.121.673 1.693.795.756 71.696.108.451
Fixed Assets Not in Use
7.595.990 Land 4.131.887.892 Machineries and Equipments 4.139.483.882 Sub Total 75.835.592.333
Total At Cost
23.802.590 7.226.512.122 46.805.577.930 772.505.916 1.450.748.105 56.279.146.663
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total Fixed Assets Not in Use
4.131.887.892 Machineries and Equipments 4.131.887.892 Sub Total 60.411.034.555 Total Accumulated Depreciation 15.424.557.778
38
At Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
Net Book Value
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
1 Januari 2011/ January 1, 2011 Rp
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
2011 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
Reklasifikasi / Reclassification Rp
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
6.459.172.408 23.802.592 9.578.913.922 52.776.191.460 1.311.155.218 1.623.495.223 71.772.730.823
30.922.500 30.922.500
-
(812.695.960) (812.695.960)
5.646.476.448 23.802.592 9.578.913.922 52.776.191.460 1.311.155.218 1.654.417.723 70.990.957.363
At Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipment Vehicles Office Equipment Sub Total
Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan
71.772.730.823
30.922.500
-
(812.695.960)
70.990.957.363
Fixed Assets Not in Use Land Machineries and Equipment Sub Total Total At Cost Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipment Vehicles Office Equipment Sub Total
Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
23.802.590 6.970.629.489 44.828.152.941 968.883.929 1.362.409.599 54.153.878.548
135.486.481 1.478.293.829 197.071.290 49.159.004 1.860.010.604
-
-
23.802.590 7.106.115.970 46.306.446.770 1.165.955.219 1.411.568.603 56.013.889.152
Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
54.153.878.548
1.860.010.604
-
-
Land - Machineries and Equipment Sub Total 56.013.889.152 Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
17.618.852.275
14.977.068.211
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
Net Book Value
Depreciation expense was allocated to the following : 2012 Rp
Biaya Pabrikasi (Catatan 19) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 21) Jumlah
Fixed Assets Not in Use
2011 Rp
1.204.490.577
1.610.944.143
198.956.037 1.403.446.614
249.066.461 1.860.010.604
39
Manufacturing Expenses (Notes 19) General and Administrative Expenses (Note 21) Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut : 2012 Rp
Harga Jual Nilai buku bersih Jumlah
482.500.000 6.039.000 476.461.000
Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows : 2011 Rp -
Proceeds Net book value Total
Selama tahun 2012, Perusahaan melakukan penghentian pengakuan atas beberapa mesin dan peralatan dengan nilai buku sebesar Rp 197.259.363, beban penghentian pengakuan aset tetap untuk tahun 2012 dialokasikan sebagai beban pemeliharaan di dalam komponen beban pokok penjualan.
For the year 2012, the company do derecognition of some machineries and equipment with net book value ammounting to Rp 197,259,363, derecognized expense for the years 2012 was allocated to maintenance expense which are component of Cost of Goods Sold.
Perusahaan memiliki sebidang tanah dengan luas 19.540 2 m yang terletak di Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo tahun 2026. Selain itu Perusahaan juga memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan di Trawas, Mojokerto dengan luas seluruhnya sebesar 3.795 2 m , dengan hak legal berupa Hak Milik atas nama pemilik lama. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan HGB atau pengalihan Hak Milik dari pemilik lama karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung bukti kepemilikan yang memadai.
The Company owns a parcel of land measuring 19,540 square meters located in Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya with legal rights in the form of Building Use Right (HGB) with a term 20 years until year 2026. The Company also has several parcels of land located in Kecamatan Mulyorejo, Surabaya and in Trawas, Mojokerto with a total area of 3,795 square meters with legal rights in the form of Own Right which are still under the name of the previous owner. Management believes that there will be no difficulty in the extension of HGB or transfer of Own Right from the previous owner because all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Bintang Tbk terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 232.839.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012 dan kepada PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Bintang Tbk dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 220.923.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except land, were insured with PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) and PT Asuransi Bintang Tbk againts fire, theft and other possible risks with coverage amounting to Rp 232,839,000,000 as of December 31, 2012 and PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Asuransi Bintang Tbk with coverage amounting to Rp 220,923,000,000 as of December 31, 2011. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
40
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Pada 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan.
As of December 31, 2012 and 2011, there were no Property, Plant and Equipment as collateral.
Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2011 berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan dalam laporannya bertanggal 9 Pebruari 2012. Penilai menggunakan dasar penilaian Nilai Pasar, untuk menentukan Nilai Pasar aset tetap dipergunakan metode pendekatan biaya. Manajemen berpendapat, tidak terdapat perubahan nilai signifikan selama tahun 2012, sehingga dasar penilaian dari penilai independen tersebut dapat digunakan sebagai dasar acuan.
The fair value of property, plant and equipment as of December 31, 2011 is determined based on the appraisal of KJPP Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan in their report dated February 9, 2012. The Independent Appraiser uses cost approach to determine market value of property, plant and equipment. Management believes, there is no significant changes in value during 2012, so that the basis of assesment of the independent appraisal can be used as a basic reference.
Ikhtisar nilai wajar Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The summary of Investment Properties as of December 31, 2012 dan 2011 as follows:
Indikasi Nilai Pasar/Market Value Indication 25.822.155.150 7.248.400.000 62.756.420.000
Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan
Land Building Machineries and Equipment
12. Aset Tidak Lancar Lainnya
12. Other Noncurrent Assets 2012 Rp
Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Nihil dan Rp 4.131.887.892 pada 31 Desember 2012 dan 2011 Lainnya Jumlah
2011 Rp -
7.595.990
20.068.429 20.068.429
20.068.429 27.664.419
Beban penyusutan untuk tahun 2012 dan 2011 dialokasikan ke beban pokok penjualan masing-masing sebesar Nihil dan Rp 13.923.481 (Catatan 19).
41
Fixed Assets Not in Use Land Machineries and Equipment Net of accumulated depreciation ammounting to Nil and Rp 4,131,887,892 as of December 31, 2012 and 2011, respectively Others Total
Depreciation expense for the years 2012 and 2011 was allocated to manufacturing expense amounting to Nil and Rp 13,923,481 (Note 19).
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Aset tetap tidak digunakan terdiri dari tanah mentah dan mesin untuk produksi besi beton.
Other noncurrent assets consist of land and machinery to produce round bar mill.
Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan reklasifikasi atas aset tetap tidak digunakan terdiri dari tanah serta mesin dan peralatan kedalam aset tetap.
In 2012, the Company reclassified not in use assets consist of land and machinery in to the property, plant, and equipment.
13. Utang Usaha - Pihak Ketiga
Berdasarkan Pemasok Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapura Lain - lain Jumlah
13. Trade Accounts Payable - Third Parties 2012
2011
Rp
Rp
31.648.739.156
79.355.683.464
547.704.994 32.196.444.150
648.525.408 80.004.208.872
Umur utang usaha adalah sebagai berikut: 0 - 30 Hari 31 - 60 Hari 61 - 90 Hari Lebih dari 90 Hari Jumlah
The aging of trade accounts payable is as follows: 388.569.384
79.798.242.654
14.228.811.576
187.782.003
17.576.714.190
17.244.300
2.349.000
939.915
32.196.444.150
80.004.208.872
Utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Mata Uang Dollar Amerika Serikat Rupiah Jumlah
By Creditor Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapore Others Total
2012 Rp
Trade accounts payable based on currency is as follows: 2011 Rp
31.648.739.156
79.355.683.464
547.704.994
648.525.408
32.196.444.150
80.004.208.872
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan bahan pembantu baik dari pemasok dalam atau luar negeri, berkisar 30 sampai 120 hari.
42
0 - 30 Days 31 - 60 Days 61 - 90 days more than 90 days Total
By Currency US Dollar Rupiah Total
The credit terms for purchasing of local and foreign supplier was 30 to 120 days.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
14. Beban Akrual
14. Accrued Expenses 2012 Rp
Ongkos Angkut Gas Lain-lain Jumlah
2011 Rp
1.047.856.565 1.119.566.771 238.856.299 2.406.279.635
1.077.010.679 1.036.652.666 323.212.531 2.436.875.876
15. Uang Muka Penjualan
PT Tiga Jaya PT Pelita Tatamas Jaya PT Sribaja Intan PT Surya Megah PT Timur Jaya Indo Steel Jumlah
15. Sales Advances 2012
2011
Rp
Rp
2.478.472.014
-
1.495.496.100
390.205.984
615.409.924
3.241.301.718
-
2.825.908.299
-
520.798.468
4.589.378.038
6.978.214.469
16. Perpajakan
a. Prepaid Tax 2012
2011
Rp
Rp
61.523.337
1.639.440.552
7.953.677.486
-
8.015.200.823
1.639.440.552
Bagian Tidak Lancar Aset Pajak Kini Tahun 2010 Jumlah Bagian Tidak Lancar Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
PT Tiga Jaya PT Pelita Tatamas Jaya PT Sribaja Intan PT Surya Megah PT Timur Jaya Indo Steel Total 16. Taxation
a. Pajak Dibayar dimuka
Pajak Dibayar dimuka Bagian Lancar PPN Masukan - Bersih Aset Pajak Kini Tahun 2012 Jumlah Bagian Lancar
Freight Gas Others Total
-
3.221.325.480
-
3.221.325.480
8.015.200.823
4.860.766.032
43
Prepaid Tax Current Portion Value Added Tax - Net Current Tax Assets Year 2012 Total Current Portion Noncurrent Portion Current Tax Assets Year 2010 Total Noncurrent Portion Total Prepaid Tax
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
b. Utang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 29 (Catatan 16.d) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Jumlah
b. Taxes Payable 2012
2011
Rp
Rp -
7.102.750
108.292.015
107.601.688
3.013.711
1.712.252
-
290.243.264
64.263.484
271.536.736
175.569.210
678.196.690
c. Beban Pajak Penghasilan
Penghasilan (Beban) Pajak Bersih Perusahaan Terdiri atas: Pajak Kini - Non Final Pajak Tangguhan Beban Pemeriksaan Pajak Jumlah
Income Tax Article 29 (Note 16.d) Income Taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Total c. Income Taxes Expense
2012
2011
Rp
Rp
(2.886.762.250)
(11.368.168.250)
244.446.616
732.594.999
(30.983.750)
-
(2.673.299.384)
(10.635.573.251)
44
Net Tax Income (Expense) of the Company Consists of the following: Current Tax - Non Final Deffered Tax Tax Assessment Expenses Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas Laba Entitas Asosiasi Perbedaan Temporer: Penyusutan Aset Tetap - Bersih Pendapatan Bunga Deposito Cadangan Imbalan Kerja - Bersih (Catatan 23) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Cadangan Kerugian (Realisasi) Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi (Catatan 7) Jumlah Perbedaan Permanen: Pajak Penghasilan Biaya Pajak Sumbangan Representasi Biaya Perumahan Dinas Kesejahteraan Karyawan Biaya Asuransi Pendapatan Bunga yang pajaknya telah dipungut final - Bersih Lain-lain Jumlah Laba Kena Pajak
Current Tax A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2012
2011
Rp
Rp
(3.862.397.441)
Income Before Income Tax Expenses According to Statements 48.321.806.645 of Comprehensive Income The Effects of Equity Acknowledgment (8.263.053.287) Profit from Associate
8.421.057.186
40.058.753.358
(674.759.876)
(304.379.862)
-
415.156.422
1.772.978.776
1.881.490.031
77.675.060
60.997.974
(877.115.430) 298.778.530
877.115.430 2.930.379.995
12.283.454.627
1.793.829.500
1.602.407.100
619.785.746
377.064.286
46.600.000
57.636.700
83.133.698
135.130.827
327.944.476
109.943.763
224.021.628
240.120.672
11.242.300
88.015.240
(457.789.823)
(614.861.662)
178.446.081 2.827.213.605
488.083.181 2.483.540.107
11.547.049.321
45.472.673.460
45
Temporary Differences: Depreciation - Net Interest Income Provision for Employment Benefits - Net (Note 23) Allowance for Impairment Losses of Receivables Allowance (Realization) for Impairment Losses of Finished Goods (Note 7) Total Permanent Differences: Income Tax Tax Expense Donation Representation Housing Expenses Employee's Welfare Insurance Interest Income Tax has been withheld Final Tax - Net Others Total Taxable Income
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Perhitungan beban dan utang (piutang) pajak kini adalah sebagai berikut:
Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp 11.547.049.000 tahun 2012 25% x Rp 45.472.673.000 tahun 2011 Jumlah Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 25 Jumlah Liabilitas (Aset) Pajak Kini
The details of current tax expense and payable (receivable) are as follows:
2012
2011
Rp
Rp
2.886.762.250
-
2.886.762.250
11.368.168.250 11.368.168.250
8.883.900.000
7.024.928.472
1.956.539.736
4.336.137.028
10.840.439.736 (7.953.677.486)
11.361.065.500 7.102.750
Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp 11,547,049,000 in 2012 25% x Rp 45,472,673,000 in 2011 Total Less Prepaid Income Tax Income Tax Article 22 Article 25 Total Current Tax (Asset) Payable
Pada tanggal 20 April 2012, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan atas Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2010. SKP menetapkan laba fiskal tahun 2010 adalah sebesar Rp 41.909.647.323 dengan jumlah lebih bayar sebesar Rp 3.190.341.730, sedangkan laba fiskal yang telah dilaporkan dalam SPT adalah sebesar Rp 41.785.712.761 dengan lebih bayar sebesar Rp 3.221.325.480, sehingga terdapat selisih lebih bayar sebesar Rp 30.983.750, yang dicatat sebagai beban pemeriksaan pajak tahun 2012.
On April 20, 2012, the Company received Tax Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) regarding corporate fiscal tax for fiscal year 2010. SKP stated that taxable income for 2010 amounted to Rp 41,909,647,323 with overpayment amounted to Rp 3,190,341,730, whereas taxable income reported on SPT amounted to Rp 41,785,712,761 with overpayment amounted to Rp 3,221,325,480, therefor overpayment occured amounted to Rp 30,983,750, which recorded as tax assessment expenses on 2012
Pada tanggal 7 Mei 2012, Perusahaan telah menerima Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPKPP) No: KEP00078.PPH/WPJ.07/KP.0803/2012 dan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No: 801100542012 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 sebesar Rp 3.190.341.730 dikurangi dengan kompensasi utang pajak sebesar Rp 386.384.327, perusahaan mencatat kompensasi utang pajak dan selisih pengakuan lebih bayar sebagai beban pajak penghasilan tahun berjalan. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut telah diterima Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2012. 46
On May 7, 2012, the Company received Tax Decision Refund of Overpayment Letter (SKPKPP) No: KEP00078.PPH/WPJ.07/KP.0803/2012 and Command of Payment Overpayment Tax Letter (SPMKP) No: 80110054-2012 regarding corporate income tax fiscal year 2010 amounted to Rp 3,190,341,730, reduced by tax debt compensation amounting to Rp 386,384,327. The Company recorded tax debt compensation and difference of overpayment recognition as tax expenses in the current year. The refund of overpayment tax have received by the Company on May 31, 2012.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets Dikreditkan (Dibebankan)ke
Dikreditkan (Dibebankan) ke
laporan laba rugi / Credited (Charged) 1 Januari 2011 / January 1, 2011 Rp
Koreksi DPP / 31 Desember 2011 / December 31, 2011 Rp
to income for the year Rp
laporan laba rugi / Credited (Charged)
Adjustment for the change of tax base
to income for the year Rp
Rp
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Rp
Aset Pajak Tangguhan :
Deferred Tax Assets
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi
-
219.278.858
219.278.858
-
(219.278.858)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
-
15.249.493
15.249.493
-
19.418.765
34.668.258
Allowance For Impairment Losses of Trade Accounts Receivable
2.001.616.111
470.372.508
2.471.988.619
-
443.244.694
2.915.233.313
Employment Benefits
Cadangan Imbalan Kerja
Allowance for Impairment Losses of Finished Goods
Liabilitas Pajak Tangguhan : Penyusutan Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Aset Pajak Tangguhan- Bersih
Deferred Tax Liabilities (22.612.542)
(76.094.966)
(98.707.508)
169.751.983
(168.689.968)
(97.645.493)
Depreciation
(103.789.106) 1.875.214.463
103.789.106 732.594.999
2.607.809.462
169.751.983
74.694.633
2.852.256.078
Accrued Income Deferred Tax Assets - Net
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2012 Rp
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas Laba Entitas Asosiasi Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp 8.421.057.186 tahun 2012 25% x Rp 40.058.753.358 tahun 2011 Jumlah
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows: 2011 Rp
(3.862.397.441)
Income Before Income Tax Expenses per Statements 48.321.806.645 of Comprehensive Income The Effects of Equity Acknowledgment (8.263.053.287) Profit from Associate
8.421.057.186
40.058.753.358
12.283.454.627
(2.105.264.297)
-
(2.105.264.297)
(10.014.688.340) (10.014.688.340)
47
Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp 8,421,057,186 in 2012 25% x Rp 40,058,753,358 in 2011 Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
2012 Rp
Pengaruh Pajak atas: Beban yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal: Pendapatan Kena Pajak Final Koreksi DPP atas Penyusutan Beban Pemeriksaan Pajak Jumlah Beban Pajak
2011 Rp
Tax Effect of: (821.250.777) 114.447.456
(774.600.327) 153.715.416
169.751.984 (30.983.750) (2.673.297.372)
(10.635.571.240)
17. Modal Saham
17. Capital Stock
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (Komisaris Utama) Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama) Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
The details of the shareholders as of December 31, 2012 and 2011 based on the report prepared by PT EDI Indonesia, Security Administration Agency (Biro Administrasi Efek), are as follows:
2012 dan 2011 / 2012 and 2011 Jumlah Persentase Jumlah Saham / Pemilikan / Modal Disetor / Number of Percentage of Total Shares Ownership Paid - Up Capital Rp 267.767.500 245.390.000 116.500.000 10.000 120.332.500 750.000.000
35,70% 32,72% 15,53% 0,00% 16,04% 100,00%
26.776.750.000 24.539.000.000 11.650.000.000 1.000.000 12.033.250.000 75.000.000.000
18. Penjualan Bersih
Name of Stockholders International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (President Commissioner) Gwie Gunadi Gunawan (President Director) Others (below 5% each) Total
18. Net Sales 2012 Rp
Hasil Produksi: Plat Hitam/Kapal Avalan Lain-lain Jumlah Bahan Baku-Slab Penjualan Bersih
Nondeductible Expenses: Income Subject to Final Tax Adjustment for the Change of Tax Base from Depreciation Tax Audit Expenses Total Tax Expense
2011 Rp
247.497.529.180
329.299.538.110
35.369.069.071
42.536.954.779
578.491.320
1.604.444.985
283.445.089.571
373.440.937.874
177.680.195.125
267.934.075.797
461.125.284.696
641.375.013.671
48
Manufactured Products: Black/Ship Plate Waste Products Others Total Raw Materials - Slab Net Sales
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Pada tahun 2012 dan 2011, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp 177.680.195.125 dan Rp 267.934.075.797 atau 38,53% dan 41,77% dari penjualan bersih (Catatan 25)
Sales to related parties in 2012 and 2011 ammounted to Rp 177,680,195,125 and Rp 267,934,075,797 or 38.53% and 41.77% from net sales (Note 25)
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2012 dan 2011:
The details of sales in 2012 and 2011 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years are as follows:
2012 Rp
2011 Rp
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Sribaja Intan PT Timur Jaya Indo Steel
177.680.195.125 66.599.251.157 42.475.992.063
71.847.370.949
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Sribaja Intan PT Timur Jaya Indo Steel
Jumlah
286.755.438.345
404.868.176.698
Total
267.934.075.797 65.086.729.952
19. Beban Pokok Penjualan
19. Cost of Goods Sold 2012 Rp
Bahan Baku yang digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan Barang jadi Awal Tahun Akhir Tahun Penyisihan (Realisasi) Penurunan Nilai Persediaan Beban Pokok Penjualan Hasil Produksi Beban Pokok Penjualan Bahan Baku-Slab Jumlah Beban Pokok Penjualan
2011 Rp
245.250.033.352
325.205.853.682
5.633.510.600
5.885.098.500
28.377.852.527 279.261.396.479
28.515.333.022 359.606.285.204
37.179.376.528
26.055.802.509
(43.545.711.215)
(37.179.376.528)
(877.115.430)
877.115.430
272.017.946.362
349.359.826.615
163.307.756.586
235.169.612.568
Raw Materials Used Direct Labor Manufacturing Expenses Total Manufacturing Costs Finished Goods At Beginning of Year At End of Year Allowance (Realization) Impairment Losses Cost of Good Sold Manufactured Products Cost of Good Sold Raw Material - Slab
435.325.702.948
584.529.439.183
Total Cost of Goods Sold
Pembelian kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapura dengan jumlah pembelian sebesar Rp 377.673.612.888 tahun 2012 dan Rp 525.207.615.467 tahun 2011 merupakan pembelian bahan baku yang melebihi 10%.
49
The purchases from Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapore, amounting to Rp 377,673,612,888 in 2012 and Rp 525,207,615,467 in 2011 represent more than 10% of the total purchases.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
20. Beban Penjualan
20. Selling Expenses 2012 Rp
Ongkos Angkut Gaji dan Upah Lain-lain Jumlah
4.892.756.536
4.754.808.418
1.662.352.800
1.473.080.600
1.282.405 6.556.391.741
24.123.262 6.252.012.280
21. Beban Umum dan Administrasi
Freight Salaries and Wages Others Total
21. General and Administrative Expenses 2012 Rp
Gaji, Upah dan Tunjangan Imbalan Kerja (Catatan 23) Pajak Penghasilan Jasa Profesional Asuransi Tenaga Kerja Kesejahteraan Karyawan Penyusutan (Catatan 11) Administrasi Saham dan Pelaporan Listrik Pajak Bumi dan Bangunan Representasi Sumbangan Pemeliharaan dan Perbaikan Lain - lain Jumlah
2011 Rp
2011 Rp
4.524.480.750
4.239.151.600
2.453.528.860
2.201.461.363
1.793.829.500
1.602.407.100
853.638.768
754.710.222
449.584.928
411.950.009
224.021.628
240.120.671
198.956.037
249.066.461
139.647.553
122.500.344
127.902.095
130.401.388
127.206.126
108.843.160
83.133.698
135.130.827
46.600.000
57.636.700
39.316.514
39.520.065
938.313.991 12.000.160.448
879.247.184 11.172.147.094
22. Beban Bunga
Salaries, Wages and Allowances Employment Benefits (Note 23) Income Tax Professional Fees Employee Insurance Employee's Welfare Depreciation (Note 11) Shares Administration and Reporting Electricity Land and Building Tax Representation Donation Repair and Maintenance Others Total
22. Interest Expense
Akun ini merupakan beban bunga atas pembelian bahan baku kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura dengan jumlah sebesar Rp 2.334.014.186 tahun 2012 dan Rp 2.715.367.356 tahun 2011.
50
This account represents interest expense for raw materials purchase to Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore amounting to Rp 2,334,014,186 in 2012 and Rp 2,715,367,356 in 2011.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
23. Liabilitas Imbalan Kerja
23. Employee Benefits Obligations
Perusahaan membukukan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 272 karyawan tahun 2012 dan 273 karyawan tahun 2011.
The Company provides employee benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits is 272 in 2012 and 273 in 2011.
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
Expense recognized in statements of comprehensive income in respect of these employee benefits are as follows:
2012 Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Amortisasi Koreksi Aktuaria Amortisasi dari Beban Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak Jumlah
937.799.857 1.058.101.722 436.073.473
839.984.902 1.068.614.062 271.308.591
21.553.808 2.453.528.860
21.553.808 2.201.461.363
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2012 Rp
Nilai Kini Liabilitas yang Tidak Didanai Beban Jasa Lalu yang Belum Diakuiyang Belum Menjadi Hak Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui Liabilitas Bersih
2011 Rp
Current Service Cost Interest Cost Amortization of Actuarial Losses Amortization of Past Service Cost Unvested Total
Employee benefits liabilities in the statements of financial position are as follows: 2011 Rp
19.409.666.270
16.795.265.436
(176.956.765)
(198.510.573)
Present Value of unfunded Obligation Unrecognized Past Service CostUnvested
(7.571.776.255) 11.660.933.250
(6.708.800.389) 9.887.954.474
Unrecognized Actuarial Losses Net Liability
51
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2012 Rp
Saldo Awal Tahun Beban Tahun Berjalan (Catatan 21) Pembayaran Manfaat Saldo Akhir Tahun
2011 Rp
9.887.954.474
8.006.464.443
2.453.528.860 (680.550.084) 11.660.933.250
2.201.461.363 (319.971.332) 9.887.954.474
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputra Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Kematian Usia Pensiun
Movements in the net liability recognized in the statements of financial position are as follows:
Beginning of the Year Amount Charged to Income (Note 21) Benefits Payment End of the Year
The cost provided for employee benefits was calculated by independent actuary, PT Binaputra Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2012
2011
5,65% 10% TMI 11-99 58 Tahun/Year
6,3% 10% TMI-II-99 58 Tahun/Year
Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Retirement Age
24. Laba per Saham
24. Earning Per Share
Laba per Saham Dasar
Basic Earnings per Share
Data yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar adalah sebagai berikut :
The computation of basic earnings per share is based on the following data :
Laba untuk Perhitungan laba per Saham Dasar (Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Lembar)
2012 Rp
2011 Rp 37.686.233.394
Earnings fo Computation of Basic Earnings per Share (Rupiah)
750.000.000
750.000.000
Total Weighted Average Number of Outstanding Shares for Computation of Basic Earnings per Shares (Shares)
13
50
Basic Earnings per Share (Rupiah)
9.610.155.243
Laba per Saham Dasar (Rupiah)
52
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Laba per Saham Dilusian Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena Perusahaan tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi.
Diluted Earnings per Share The Company did not compute for diluted earnings per share since the Company does not have any transactions with potential dilutive effect. 25. Nature of Relationship and
25. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan Pihak Berelasi: a. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk merupakan Perusahaan yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.
Nature of Relationship with Related Parties: a PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk is a Company which partly has the same management as the Company.
b. PT Surya Steel merupakan Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya merupakan Direksi Perusahaan.
b PT Surya Steel is a Company which partly of its . stockholders are the Company's Directors.
c. PT Betonjaya Manunggal Tbk merupakan Perusahaan yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.
c. PT Betonjaya Manunggal Tbk is a Company which partly has the same management as the Company.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi: Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
Transactions with Related Parties: In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, including the following :
a. Pada tahun 2012 dan 2011, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp 177.680.195.125 dan Rp 267.934.075.797 atau 38,53% dan 41,77% dari penjualan bersih, penjualan tersebut seluruhnya merupakan penjualan bahan baku yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
a. Sales to related parties in 2012 and 2011 ammounted to Rp 177,680,195,125 and Rp 267,934,075,797 or 38.53% and 41.77% from net sales, respectively. All sales to related parties were raw materials which made at normal terms and condition as third parties.
Penjualan bahan baku sebesar 38,53% dan 41,77% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2012 dan 2011.
Sale of raw materials accounted for 38.53% and 41.77% in 2012 and 2011, respectively.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha sebesar Rp 142.632.500.000 dan Rp 141.401.722.387 (Catatan 5), yang merupakan 35,64% dan 32,29% dari jumlah aset masing - masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
At statements of financial position dates, the receivables from these sales were presented as trade accounts receivable ammounting to sebesar Rp 142,632,500,000 dan Rp 141,401,722,387 (Note 5), which constituted 35.64% and 32.29% of the total assets as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
53
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Rincian penjualan kepada pihak berelasi sebagai berikut:
The details of sales to related parties are as follows:
2012 Rp
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Jumlah
2011 Rp
177.680.195.125 177.680.195.125
267.934.075.797 267.934.075.797
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Total
b. Perusahaan melakukan penyertaan saham jangka panjang kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 115.083.505.086 dan Rp 111.141.461.647.
b The Company investing in long term shares of stock to . PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk with the balance as at December 31, 2012 and 2011 amounting to Rp 115,083,505,086 and Rp 111,141,461,647, respectively.
c. Jumlah imbalan kerja personil manajemen kunci adalah sebagai berikut:
c. Total employee benefits of the key management personnel is as follows:
2012 Rp
Imbalan Jangka Pendek Imbalan Pasca Kerja Jumlah
2011 Rp
6.737.038.750 4.101.049.622 10.838.088.372
5.980.989.000 3.446.937.304 9.427.926.304
26. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata
Short-term Employee Benefits Post-employment Benefits Total
26. Monetary Assets and Liabilities
Uang Asing
Denominated in Foreign Currencies
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 2012 Mata uang asing/ Foreign currencies
At December 31, 2012 and 2011, the Company had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
Ekuivalen/ Equivalent Rp
2011 Mata uang asing/ Foreign currencies
Ekuivalen/ Equivalent Rp
Aset
Assets
Kas dan setara kas
BRL US$ Lainnya
18,000.00 19,890.81 -
85.289.400 192.344.132 7.963.885
18,000.00 1,082,565.90 -
91.405.440 9.816.707.580 7.219.884
Cash and Cash Equivalents
Aset Keuangan Lancar Lainnya
US$
153,657.43
1.485.867.348
92,173.02
835.824.945
Other Current Financial Assets
Piutang Usaha Pihak Berelasi
US$
14,750,000.00
142.632.500.000
15,593,485.05
141.401.722.387
Trade Accounts Receivable Related Parties
152.152.880.236
Total Assets
Jumlah Aset
144.403.964.765
Liabilitas Utang UsahaPihak ketiga Jumlah Aset - Bersih
Liabilities US$
3,272,878.92
31.648.739.156 112.755.225.609
54
8,751,178.15
79.355.683.464
Trade Accounts PayableThird Parties
72.797.196.772
Total Assets - Net
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: 22 Maret 2013 / March 22, 2013
The conversion rates used by the Company on December 31, 2012 and 2011 are as follows: 31 Desember/December 31, 2012 2011 Rp Rp
Mata uang asing 1 US$ 1 EUR
Foreign currencies 9.743
9.670
9.068
12.580
12.810
11.739
1 US$ 1 EUR
Sehubungan dengan fluktuasi kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing, Perusahaan mencatat keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp 3.248.220.133 tahun 2012 dan Rp 3.539.121.063 tahun 2011.
In relation with the fluctuation of foreign exchange rates Rupiah, the Company has recorded net gain on foreign exchange amounting to Rp 3,248,220,133 in 2012 and Rp 3,539,121,063 in 2011.
Dalam rangka manajemen risiko atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing Perusahaan tidak melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.
In the framework of risk management of assets and liabilities denominated in foreign currencies, the Company don't do hedging, because transactions in foreign exchange was committed in short term. The Company believes that there is no significant risk of fluctuations in foreign currency in the transaction.
27. Informasi Segmen
27. Segment Information
Segmen Usaha
Business Segments
Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk (baja) yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam proses produksi, golongan pelanggan, pendistribusian produk. Sehingga, Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha.
The Company produces only one product (steel) which has no different characteristics in production process, customer classification or product distribution. Thus, the Company has only one business segment.
Segmen geografis
Geographical Segment
Perusahaan beroperasi di Surabaya - Indonesia.
The Company's operations is located in Surabaya Indonesia.
55
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Berikut ini adalah jumlah penjualan bersih Perusahaan berdasarkan pasar geografis. Pasar Geografis
Lokal Jawa Timur DKI Jakarta Jawa Tengah Sulawesi Lainnya Jumlah
The following table shows the distribution of the Company net sales by geographical market.
2012 Rp
2011 Rp
283.708.948.688 174.521.931.249 2.886.084.660 2.181.820 6.138.279 461.125.284.696
422.549.578.005 216.159.424.376 1.826.547.890 839.463.400 641.375.013.671
Nilai tercatat aset segmen dan penambahan aset tetap, seluruhnya berada dalam satu wilayah geografis yaitu Surabaya - Indonesia.
Geographical Market
Local East Java DKI Jakarta Central Java Sulawesi Others Total
The carrying amount of segment assets and additions to property, plant and equipment are all in one geographical area which is Surabaya - Indonesia.
28. Manajemen Risiko Keuangan
28. Financial Risks Management
Dalam transaksi normal Perusahaan, secara umum terekspos risiko keuangan sebagai berikut:
In normal transaction, the Company's generally exposed to financial risk as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5
Risiko Kredit Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko Likuiditas Risiko Harga Baja
Credit Risk Foreign Exchange Rate Risk Interest Rate Risk Liquidity Risk Steel Price Risk
Catatan ini menjelaskan mengenai eksposur Perusahaan terhadap masing-masing risiko di atas dan pengungkapan secara kuantitatif termasuk seluruh eksposur risiko serta merangkum kebijakan dan proses-proses yang dilakukan untuk mengukur dan mengelola risiko yang timbul.
This note describes regarding exposure of the Company towards each financial risks and quantitative disclosure included exposure risk and summarize the policies and processes for measuring and managing the risk arise.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan secara keseluruhan program manajemen risiko keuangan Perusahaan difokuskan pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company directors are responsible for implementing risk management policies and overall financial risk management program focuses on uncertainty financial market and minimize potential losses that impact to the Company's financial performance.
56
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Kebijakan manajemen Perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
risiko
The Company managements policies regarding financial risk are as follows:
1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
1. Credit Risk Credit risk is the risk that the Company and Subsidiaries will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Companys’ financial instrument that potentially containing credit risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable, other accounts receivable and investments. Maximum total credit risks exposure are equal to the amount of the respective accounts.
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
The Company manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and more selective in choosing banks and financial institutions, which only choose reputable and creditworthy banks and financial institutions
Nilai tercatat dari aset keuangan mencerminkan nilai eksposur kredit maksimum. Nilai eksposur kredit maksimum pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The carrying amount of the financial asset reflects the value of the maximum credit exposure. The maximum credit exposure value on the statement of financial position are as follows:
31 Desember 2012 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
mengenai
Belum jatuh tempo/Neither past due
Telah jatuh tempo/Past due
Penurunan nilai/ Impairment
Jumlah/Total
December 31, 2012
-
-
914.874.991
14.948.154.740
(138.673.034)
179.057.816.065
1.962.867.348
-
-
1.962.867.348
Loans and Receivables: Cash in Banks Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
167.126.076.698
14.948.154.740
(138.673.034)
181.935.558.404
Total
914.874.991 164.248.334.359
57
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
31 Desember 2011 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Bank Deposito Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
Belum jatuh tempo/Neither past due
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Telah jatuh tempo/Past due
Penurunan nilai/ Impairment
Jumlah/Total
December 31, 2011
2.016.249.458
-
-
2.016.249.458
9.068.000.000
-
-
9.068.000.000
96.580.226.453
95.056.938.124
(60.997.974)
191.576.166.603
1.594.097.365
-
-
1.594.097.365
Loans and receivables: Cash in Banks Temporary Deposits Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
109.258.573.276
95.056.938.124
(60.997.974)
204.254.513.426
Total
2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.
2. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Companys’ financial instrument that potentially containing foreign exchange rate risk are cash and cash equivalent, investments and loans.
Eksposur risiko nilai tukar mata uang Perusahaan terutama disebabkan oleh Kas dan Setara Kas, Investasi Sementara, Piutang Usaha, dan Utang Usaha. Utang usaha dikompensasi dengan kenaikan nilai Kas dan Setara Kas yang sebagian besar didenominasikan dalam mata uang asing yang sama. Perubahan nilai tukar telah, dan akan diperkirakan terus, memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Perusahaan. Beberapa liabilitas dan belanja modal Perusahaan diperkirakan akan terus didenominasi dengan mata uang Dolar Amerika Serikat.
Exposure of currency exchange risk of Company especially generated by Cash and Cash Equivalents, Temporary Deposits, Trade Accounts Receivables, and Trade Account Payables which generaly denominated in United States Dollar. Trade Account Payables is offset by increasing of Cash and Cash Equivalents denominated in the same foreign currencies. Foreign exchange had been, and would be expected give influence towards operation result and cash flow of the Company. Several liabilities and capital expenditures Entity are expected to continue denominated in United States Dollar.
Dalam mengelola risiko mata uang, Perusahaan tidak melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.
The Companys' manage this foreign exchange rate risk without hedging, because transactions on short term period. The Companys' convinced that there are no significant risk of foreign exchange fluctuations on that transactions.
58
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang didenominasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat: 31 Desember 2012/ December 31, 2012 Ekuivalen/ Ekuivalen in US$ Rp
The following table presents the Company's financial assets and liabilities denominated in United States Dollar: 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Ekuivalen/ Ekuivalen in US$ Rp
Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Usaha Jumlah Aset Liabilitas Keuangan Utang Usaha Jumlah Liabilitas Aset Keuangan - Bersih
Financial Assets 19,890.81
192.344.132
1,082,565.90
153,657.43
1.485.867.348
92,173.02
9.816.707.580
14,750,000.00
142.632.500.000
15,593,485.05
141.401.722.387
14,923,548.24
144.310.711.480
16,768,223.97
152.054.254.912
Cash and Cash Equivalents
835.824.945 Other Current Financial Assets
Trade Accounts Receivable Total Assets
3,272,878.92
31.648.739.156
8,751,178.15
79.355.683.464
3,272,878.92
31.648.739.156
8,751,178.15
79.355.683.464
Financial Liabilities Trade Accounts Payable Total Liabilities
11,650,669.32
112.661.972.324
8,017,045.82
72.698.571.448
Financial Assets - Net
Analisis Sensitivitas Pergerakan yang mungkin terjadi terhadap nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal akhir tahun dapat meningkatkan (mengurangi) nilai ekuitas atau laba rugi sebesar nilai yang disajikan pada tabel. Analisis ini dilakukan berdasarkan varians nilai tukar mata uang asing yang pertimbangkan dapat terjadi pada tanggal laporan posisi keuangan dengan semua variabel lain adalah konstan.
Sensitivity Analysis Movement that may occur towards Rupiah exchange rate against United States Dollar at the year end that could be increase (decrease) equity or profit loss amounted the value presented in table. The analysis was conducted based on the variance of foreign currency exchange rates that may consider going on the statements of financial position with all other variables are held constant.
Tabel berikut menunjukan sensitivitas perubahan kurs Dolar Amerika Serikat terhadap laba bersih dan ekuitas Perusahaan:
The following table presented sensitivity exchange rate of U.S. Dollar changes on net income and equity of the Company: Sensitivitas/Sensitivity
Perubahan Nilai Tukar/ Change in Exchange Rates
Ekuitas/Equity
Laba (Rugi)/ Profit (Loss)
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Menguat/Appreciates Melemah/Depreciates
100
1.165.066.932
1.165.066.932
100
(1.165.066.932)
(1.165.066.932)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Menguat/Appreciates Melemah/Depreciates
100
801.704.584
801.704.584
100
(801.704.584)
(801.704.584)
59
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
3. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
3. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, profil instrumen keuangan Perusahaan yang dipengaruhi bunga adalah:
On the statement of financial position, the Company's profile of financial instruments that affected by the interest, as follows:
31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ December 31, 2012 December 31, 2011 Instrumen dengan bunga tetap Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jumlah Liabilitas - bersih
2.862.742.339
12.362.824.403
(31.648.739.156)
(79.355.683.464)
(28.785.996.817)
(66.992.859.061)
Flat interest instrument Financial Assets Financial Liabilities Total Liabilities – net
Perusahaan tidak terekspos risiko tingkat suku bunga, karena sebagian besar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan merupakan instrumen keuangan dengan bunga tetap.
The Company is not exposed to interest rate risk, as most of the the Company's financial assets and liabilities is a financial instrument with a flat interest rate.
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Companys’ manage this liquidity risk by maintain an adequate level of cash and cash equivalent to cover Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets and liabilities.
Rincian jatuh tempo liabilitas keuangan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
Details of the maturities of financial liabilities held as follows:
31 Desember 2012 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
Kurang dari 3 bulan/Less than 3 months
3 bulan sampai 1 tahun/ 3 months up to 1 year
32.194.095.150
2.349.000
-
-
2.406.279.635 34.600.374.785
2.349.000
60
Lebih dari 1 tahun/More than 1 years 68.915.155 68.915.155
Jumlah/Total
2.406.279.635
December 31, 2012 Trade Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses
34.671.638.940
Total
32.196.444.150 68.915.155
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
31 Desember 2011 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Kurang dari 3 bulan/Less than 3 months
3 bulan sampai 1 tahun/ 3 months up to 1 year
80.003.268.957
939.915
-
-
2.436.875.876 82.440.144.833
939.915
Lebih dari 1 tahun/More than 1 years 44.006.600 44.006.600
Jumlah/Total
2.436.875.876
December 31, 2011 Trade Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses
82.485.091.348
Total
80.004.208.872 44.006.600
5. Risiko Harga Baja Risiko harga baja adalah risiko terhadap laba rugi atau ekuitas yang timbul dari perubahan harga komoditas baja di pasar dunia. Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga baja terutama berkaitan dengan persediaan bahan baku yang siap di produksi dan barang jadi yang tersedia untuk dijual.
5. Steel Price Risk Steel price risk is the risk to earnings or equity losses arising from changes in commodity prices of steel in the world market. Company exposure to steel price risk primarily relates to a ready supply of raw materials in the production and finished goods available-for-sale.
Untuk mengeliminasi risiko akibat fluktuasi harga komoditas baja ini, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha secara konservatif, baik dalam kondisi pada saat harga naik maupun turun dengan akan konsisten mempertahankan stok bahan baku minimal yaitu ratarata untuk tiga sampai dengan empat bulan produksi, karena periode tersebut merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan mulai order sampai dengan pesanan bahan baku tiba.
To eliminate the risk due to fluctuations in commodity prices of steel, the Company is conducting business in a conservative, both in conditions when the prices go up or down by consistently maintain a minimum stock of raw material that is an average for the three until four months of production, because this period is the average time it takes from order period is until raw materials arrive.
29. Pengelolaan Permodalan
29. Capital Risk Management
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manage risk on capital to ensure the Company ability to continue as a going concern in order to maximize returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal loan balance and equity.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
The Company's capital structure entirely from equity and trade payables from suppliers. There were no loans made by the Company to strengthen its capital structure.
61
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait. 30. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Directors regularly review the Company's capital structure. As part of the review, Directors consider cost of capital and its related risk.
30. Fair Value Of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Instrumen keuangan Entitas terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Fair value is the amount for which a financials instrument could be exchanged between comprehends and willing parties to conduct fair transactions, and is not a sales value due to financial difficulties or a forced liquidation. The fair value derived from quoted prices or discounted cash flow models. Financial instruments of Entity are consists of financial assets and financial liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The table below shows the carrying values and fair values of the assets and financial liabilities recorded in the statements of financial position for the years ended December 31, 2012 and 2011:
Nilai Tercatat/Carrying Amount Nilai Wajar/Fair Value 31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2012 31 Desember 2011 December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2012 December 31, 2011 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lainnya: Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah Liabilitas Keuangan
1.015.128.276
11.189.874.782
1.015.128.276
11.189.874.782
179.057.816.065
191.576.166.603
179.057.816.065
191.576.166.603
1.962.867.348
1.594.097.365
1.962.867.348
1.594.097.365
182.035.811.689
204.360.138.750
182.035.811.689
204.360.138.750
32.196.444.150
80.004.208.872
32.196.444.150
80.004.208.872
68.915.155
44.006.600
68.915.155
44.006.600
2.406.279.635
2.436.875.876
2.406.279.635
2.436.875.876
34.671.638.940
82.485.091.348
34.671.638.940
82.485.091.348
Nilai wajar atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
62
Financial Assets Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalent Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets Total Financial Assets Financial Liabilities Others Financial Liabilities Trade Account Payable Others Accounts Payable Accrued Expenses Total Financial Liabilities
Fair value of all financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
31. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi
31. Critical Accounting Estimates
yang Penting
and Judgements
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets and liabilities affected in future periods.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan tekonologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Estimated Useful Lives of Fixed Assets The Company reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned.
63
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Employment Benefits The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post employment benefits obligations.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expexted to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of goverment bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions.
Estimasi Pajak Tangguhan
Estimated Deferred Tax
Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat.
Management judgment is required to determine the amount of deferred tax recognized in profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is done only when it is probable the asset will be recovered in the form of economic benefits that will be received in future periods, in which temporary differences and accumulated tax losses can still be used. Management also considers the estimated taxable income in future taxation and strategic planning in the evaluation of deferred tax assets to comply with applicable tax laws and changes. As a result, related to the nature of the load, it is likely that the deferred tax calculation relates to complex patterns in which assessment requires judgment and is not expected to result in an accurate calculation.
64
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
32. Peristiwa Setelah Tanggal
32. Subsequent Event after
Laporan Posisi Keuangan
the Date of Financial Statement Position
Tidak terdapat peristiwa setelah tanggal Laporan Posisi Keuangan yang memerlukan pengungkapan.
There is no subsequent event after the Statement of Financial Position date that need to be disclosed. 33. Implementation New Financial Accounting Standards
33. Perkembangan Terakhir SAK Berikut ini adalah PSAK, ISAK dan PPSAK yang telah di keluarkan oleh DSAK-IAI, yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2013:
The following are the PSAK, ISAK and PPSAK that have been issued by DSAK-IAI, effective from January 1, 2013:
PSAK No. 38 (Revisi/ Revised 2012)
: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali/ Combination for Entities Under Common Control
ISAK No. 21 *)
: Perjanjian Konstruksi Real Estat/ Real Estate Construction Contracts
PPSAK No. 7 *)
: Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 1 – 46, 49 – 55 dan 62 – 64/ Revocation of PSAK No. 44: Accounting for Real Estate Development Activity paragraphs 1-46, 49-55 and 62-64.
PPSAK No. 10
: Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi/ Revocation of PSAK No. 51: Accounting for QuasiReorganization
Business
*) Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012.
*) Postponed until a date determined later, according to the announcement letter of DSAK-IAI No. 0643/DSAK/IAI/IX/2012 dated September 21, 2012.
Manajemen belum menentukan dampak penerapan PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut di atas terhadap laporan keuangan.
The Company’s management has not yet determined the adoption effects of the abovementioned PSAK, ISAK and PPSAK to the financial statements.
34. Transaksi Non Kas
34. Non-cash Transactions
Kegiatan signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: Pembelian Aset Tetap tahun berjalan melalui Utang Pembelian Aset Tetap tahun berjalan melalui reklasifikasi Uang Muka Pembelian
11.900.000
1.332.775.068
65
Significant activities not affecting cash flows:
7.150.000
-
Acquisition of respective period fixed assets through incurrence of payables fixed assets through Reclasifications of Purchase Advances
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
PT. JAYA PARI STEEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
35. Penyelesaian Laporan Keuangan
35. Completion of the Financial Statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Laporan keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 22 Maret 2013.
66
Management is responsible for the preparation and presentation of financial statements. The accompanying financial statements were authorized for issue by the Company’s Directors on March 22, 2013.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
Head Office Jl Margomulyo No.4 Tandes - Surabaya Phone : (031) 7491288 (Hunting) Facs : (031) 7491714 Email :
[email protected] [email protected] PO BOX 1092 Surabaya - Indonesia
www.jayaparisteel.co.id