LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
raise the community for
A better FUTURE
CONTENTS
01.
52.
Rapat Umum Pemegang Saham
Membangun Masyarakat untuk Masa Depan yang Lebih Baik
analisa dan pembahasan manajemen
Komite dibawah Dewan Komisaris
Management Discussion & Analysis
Board Of Commissioners Committees 128
Raise The Community for a Better Future
sekilas Bank Andara Bank Andara in Brief 02 Visi & Misi Vision & Mission 04 Nilai - nilai dasar Core Values 05 jejak langkah Milestones 06 Ikhtisar Keuangan Financial Highlight 09 Peristiwa Penting Significant Events 10 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report 12 Laporan Direksi Directors Report 18 Rencana dan Strategi Plan and Strategy 26 Struktur Organisasi Organization Chart 30 Pemegang Saham Shareholders 34 Profil Pemegang Saham Shareholders Profile 36 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile 38
Profil Direksi Directors Profile 40 Apresiasi Appreciation 42 Produk dan Layanan Products and Services 44 Jaringan Kantor Office Network 46
54. Tinjauan Keuangan Financial Review
60.
Tinjauan Bisnis business REVIEW
Tinjauan Industri Industry Review 60 Kinerja Pendanaan Funding Performance 63 Kinerja Ekspansi Kredit Loan Expansion Performance 64 layanan bank lainnya Other Services 66
67. Tinjauan fungsional Functional Review
Teknologi Informasi Information Technology 67 Sumber Daya Manusia Human Resources 70 Manajemen Risiko Risk Management 75
120. Tata Kelola Perusahaan good corporate governance
tinjauan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Review 122
General Meeting of Shareholders 123
Kebijakan remunerasi Direksi Directors Remuneration Policy 137 Komite dibawah Direksi Directors Committees 138 Penerapan Fungsi Kepatuhan Implementation of Compliance Function 147
Penerapan Fungsi Audit Internal Implementation of Internal Audit Function 150
penilaian tata kelola Governance Assesment160 Tanggung Jawab Sosial perusahaan Corporate Social Responsibility 162 Kode Etik Code of Ethic 163 Sarana Pengaduan Internal Whistleblowing 164 Sarana Pengaduan Eksternal External Complaint and Suggestion Channel 166
Siaran Pers Press Release 167 Laporan Komite Audit Audit Committee Report 172
174. Laporan Keuangan financial statement
177. Tanggung Jawab laporan Tahunan RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p ort
1.
raise the community for
a better future LAPORAN TAHUNAN 2012 2012 ANNUA L REPORT “Membangun Masyarakat untuk Masa Depan yang Lebih Baik”
“Raise the Community for a Better Future”
Dalam beberapa tahun terakhir, ketika negara-negara Eropa bergelut dengan krisis sementara Amerika Serikat masih dalam tahap pemulihan, perekonomian Indonesia tumbuh stabil di antara negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif. Hal ini dikarenakan semakin menguatnya sektor konsumsi maupun produksi di dalam negeri.
In recent years, while the countries in the euro zone have struggled with crisis and while the U.S. is still in the recovery stage, the Indonesian economy has grown steadily with performance that compares well to other countries experiencing positive economic growth. This is due to strengthening consumer demand and continued development at the productive sectors in the nation’s economy.
Momentum ini menjadi sangat tepat bagi PT Bank Andara (“Bank Andara” atau “Bank”) yang memiliki visi dan misi untuk memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat Indonesia dengan menyediakan akses keuangan kepada masyarakat yang belum atau kurang terjangkau sektor keuangan (financial inclusions). Hal ini dilakukan dengan memfokuskan diri pada segmen keuangan mikro yang telah terbukti memiliki ketahanan di tengah beberapa kali ujian krisis.
This momentum strongly benefits PT Bank Andara’s (“Bank Andara” or “The Bank”) vision and mission to alleviate poverty by providing a single minded focus on providing financial access to the unserved and underserved in Indonesia (financial inclusions). This is carried out by concentrating on serving the microfinance industry, which has proven to be resilient during previous financial crises.
2. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
sekilas Bank Andara Bank Andara in Brief
Bank Andara didirikan pada tahun 2009 oleh pemegang saham yang dikenal memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan sektor ekonomi mikro di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan. Saat ini pemegang saham Bank adalah: Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), KfW, Stichting Hivos-Triodos Funds (HTF), Developing World Market Fund S.C.A – SICAV SIF (DWM), dan I Wayan Gatha. Bank Andara telah menjalin kerja sama dengan sekitar 737 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di seluruh Indonesia dan berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan beragam instrumen pembiayaan yang fleksibel dan jangka panjang serta memberikan layanan jasa pembayaran yang mudah dijangkau masyarakat. Bermitra dengan LKM yang menjadi nasabah Bank, LKM mitra Bank Andara akan memperoleh akses pendanaan untuk mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan. Model bisnis Bank Andara memberikan perputaran pendanaan yang lebih efisien dan mekanisme yang lebih baik untuk penyaluran produk dan jasa perbankan yang berkesinambungan, inovatif, dan mudah diakses bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia melalui LKM. Pada akhirnya, hal ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p ort
Bank Andara established in 2009 by shareholders, known for their strong commitment to develop micro finance in Indonesia as means to alleviate poverty. Currently shareholders include: Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), Stichting Hivos-Triodos Funds (HTF), KfW, Developing World Market Fund S.C.A – SICAV SIF (DWM) and I Wayan Gatha. The Bank currently works with more than 737 microfinance Institutions (MFIs) throughout Indonesia and plans to reach 1,200 MFIs in the next three years.
3.
As a licensed commercial bank, Bank Andara provides a range of flexible and long term financing instruments and a technology based innovative transactional service platform. MFIs that collaborates with Bank Andara have access to affordable, flexible and long-term sources of funding to support sustainable growth. Bank Andara’s business model provides more efficient flows of funding, and better mechanism to deliver sustainable, innovative and accessible banking products and services to the poor in Indonesia through MFIs massive out reach towards the un and underbanked. Ultimately this is expected to speed economic growth and poverty alleviation.
4. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
VISI
Sebagai katalisator untuk mencapai jangkauan yang lebih luas kepada jutaan penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui lembaga keuangan mikro.
VISION
As catalyst to large scale outreach to millions of Indonesian who have no access to the financial sector by providing innovative financial products and services to and through microfinance institutions.
MIS I
MISSI ON
To improve millions of lowincome Indonesian livelihood by enabling access to a wide range of financial services through productive partnership with Indonesian microfinance institutions on a responsible and financially sustainable basis.
Untuk memperbaiki tingkat kehidupan jutaan rakyat Indonesia berpenghasilan rendah dengan memberikan akses layanan keuangan yang luas melalui kerjasama produktif dengan lembaga keuangan mikro yang berkesinambungan secara keuangan dan bertanggung jawab.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p ort
5.
Nilai-nilai Dasar CORE VALUES Nilai-nilai dasar yang diterapkan oleh Direksi dan staf Bank Andara sebagai pedoman dalam melakukan kegiatannya : 1. DAPAT DIPERCAYA memiliki integritas, kredibilitas serta reputasi pribadi yang handal dan terpercaya dengan kepercayaan diri yang tinggi serta citra diri yang sehat untuk membantu pencapaian tujuan organisasi secara obyektif, konsisten dan transparan. 2. CEPAT TANGGAP bersikap responsif, tidak cepat merasa puas dan selalu melakukan perbaikan di semua lini pekerjaan serta memandang perubahan pasar dengan cara pandang positif. 3. ADAPTIF mampu secara efektif menyesuaikan diri dan mengatasi keadaan dan kondisi yang terus berubah untuk mencapai keberhasilan melaksanakan tugas yang ditetapkan serta mampu menerima semua tanggung jawab atas pengambilan suatu keputusan. 4. KOMPETEN memiliki kapasitas, keahlian, motivasi dan etos kerja yang tinggi untuk bidang pekerjaan yang sedang dikerjakan sekarang serta untuk perkembangan karir di masa depan dan secara konsisten memberikan kontribusi yang produktif. 5. KREATIF menciptakan ide, peluang, perubahan serta inovasi nyata untuk kemajuan Bank Andara dan memberikan solusi yang tepat guna dan berhasil guna bagi individu dan tim sehingga dapat kontribusi secara maksimal untuk kepentingan mitra dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin. Following are the core values applied by Bank Andara’s Directors and staff as guidelines in implementing the Bank’s activities: 1. Trustworthy posses integrity, credibility, and personal reputation as reliable and trustworthy, with high selfconfidence and healthy self-image to assist in achieving organizational goals in an objective, consistent and transparent manner. 2. Responsive responsive, not easily satisfied and always striving to improve all aspects of work while viewing changing market circumstances with a positive mindset. 3. Adaptive able to adapt to changing conditions effectively and to complete tasks and responsibilities with a customer-centric approach. 4. Competence having the capacity, expertise, motivation and high work ethics to conduct the tasks at hand professionally, and for future career development by continuously making productive contributions. 5. Creative view ideas and challenges as opportunities for Bank Andara’s business development, by providing effective solutions for its clients by optimizing the available resources.
6. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
jejak langkah Milestones 2008 •
Mercy Corps, IFC, HTF, dan Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid), mengakuisisi Bank Seri Partha yang berkantor pusat di Bali pada 23 Mei 2008.
•
Bank Seri Partha berbadan hukum sebagai bank pasar pada tahun 1980 (telah mengalami beberapa kali perubahan nama) dan beralih menjadi bank umum pada tahun 1989 dengan fokus menyediakan jasa keuangan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah yang tersebar di Bali dan Nusa Tenggara Barat
•
Setelah akuisisi, Bank Seri Partha berubah nama menjadi PT Bank Andara pada awal tahun 2009. Fokus bisnis Bank kemudian berubah dari bank ritel menjadi bank wholesale yang menempatkan diri sebagai mitra strategis bagi sektor keuangan mikro di Indonesia.
•
Mercy Corps, IFC, HTF and Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) acquired Bank Seri Partha which was headquartered in Bali on May 23, 2008.
•
Bank Seri Partha was legally established as a rural bank in 1980, and transformed into commercial bank in 1989. Bank Seri Partha focused on providing financial services to micro, small, and medium enterprises throughout Bali and Nusa Tenggara Barat.
•
After the acquisition, Bank Seri Partha was renamed to PT Bank Andara in 2009. The business focus of The Bank also changed from retail bank to wholesale bank by positioning itself as strategic partner for micro finance industry in Indonesia.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p ort
2009
7.
•
Bank Andara mulai beroperasi secara penuh pada bulan April 2009.
•
Bank Andara became fully operational since April 2009.
•
Pada tahun pertama beroperasi, Bank berhasil menggandeng 88 LKM sebagai nasabah peminjam (debitur) dimana 37 LKM diantaranya fokus pada pengentasan kemiskinan.
•
In its first year of operation, the Bank succeeded in partnering with 88 microfinance Institution (MFI) debtors out of which 37 MFIs were committed to alleviate poverty.
•
Bank memfasilitasi pemeringkatan eksternal secara gratis bekerja sama dengan pengusaha berbasis sosial (social entrepreneur) Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA) bagi 38 LKM dalam rangka mempromosikan peningkatan manajemen dan pinjaman kepada sejumlah LKM yang didanai oleh Bank.
•
The Bank facilitated free credit rating service, cooperating with social entrepreneur Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA) for 38 MFIs to improve the quality of management and loan portfolios of MFI’s which were funded by the Bank.
•
Bank juga mulai melakukan riset pengembangan infrastruktur kerangka teknologi untuk membantu LKM dengan dukungan dana dari Bill & Melinda Gates Foundation melalui hibah kepada program MAXIS dari Mercy Corps.
•
The Bank has also conducted research on development and planning of technology infrastructure platform to support MFIs with the support from the Bill & Melinda Gates Foundation through a grant to Mercy Corps’ MAXIS program.
•
Bank Andara adalah bank yang mempelopori program manajemen likuiditas secara kolektif (pooled liquidity management) dengan LKM yang dikenal dengan nama Andara Bersama BPR (ABB). Bank juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia) - daerah Bali untuk pembentukan ABB Bali.
•
Bank Andara is the pioneer in cooperation for pooled liquidity management with MFIs, known as Andara Bersama BPR (ABB). The Bank also signed a Memorandum of Understanding with Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo or Indonesian Rural Bank Association) Bali region to establish ABB Bali.
•
Total aset pada 31 Desember 2009 sebesar Rp217,2 miliar.
•
Total assets as of December 31, 2009 were Rp217.2 billion.
2010 •
Bulan Juni 2010, KfW, sebuah bank pemerintah di Jerman yang berfokus kepada pembangunan ekonomi, kemasyarakatan dan ekologi di Jerman, Eropa dan seluruh dunia bergabung menjadi pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 13,73%.
•
In June 2010, KfW as a German governmentowned bank focusing on economic development, community and ecological development throughout Germany, Europe, and globally, joined as shareholder with 13.73% ownership.
•
Bulan Mei 2010, Bank melakukan penandatanganan perjanjian implementasi ABB dengan Perbarindo Jakarta.
•
In May 2010, the Bank signed the ABB implementation agreement with Perbarindo Jakarta.
•
Bank Andara juga melaksanakan penandatanganan penjaminan pinjaman dengan USAID yang menjamin sebagian risiko Bank untuk beberapa pinjaman kepada LKM, terutama koperasi.
•
Bank Andara also signed guarantee agreement with USAID. It covered partial risks of Bank Andara on several wholesale loans to MFIs and other micro loan institutions, especially cooperatives.
•
Total aset pada 31 Desember 2010 sebesar Rp348,8 miliar.
•
Total assets as of December 31, 2010 were Rp348.8 billion.
8. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Jejak langkah Milestones
2011 •
Bulan September 2011, perusahaan investasi khusus pendanaan mikro bernama DWM masuk sebagai pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 17,89%.
•
In September 2011, DWM, an investment company with a focus on global microfinance development joined as Bank Andara’s shareholder with 17.89% ownership.
•
Peluncuran AndaraLink.
•
AndaraLink were launched.
•
Total aset pada 31 Desember 2011 sebesar Rp730 miliar atau naik 100% dibandingkan tahun sebelumnya.
•
Total assets in December 31, 2011 amounted to Rp730 billion, 100% increase from the previous year.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p ort
9.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Dalam jutaan rupiah Angka-angka pada tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini notasi dalam bahasa Indonesia
In millions of Rupiah Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in Indonesian
DATA KEUANG AN
2012
2011
2010
Jumlah Aset
1.220.727
730.107
348.777
FINANCIA L D ATA Total Assets
Jumlah Kredit yang diberikan
980.331
480.374
143.981
Total Loans
Jumlah Simpanan Nasabah
210.849
423.447
186.229
Deposits from Customers
Jumlah Simpanan dari Bank lain
534.735
345.999
-
Deposits from Other Banks
Jumlah Ekuitas
239.959
176.875
136.350
Total Equity
Pendapatan Bunga
108.173
49.347
23.956
Interest Income
Beban Bunga
(60.375)
(27.626)
(10.749)
Interest Expense
47.797
21.720
13.207
Net Interest Income
Pendapatan Bunga – bersih Pendapatan Operasional Lainnya
3.994
1.117
869
Other Operating Income
Beban Operasional
(49.513)
(47.551)
(38.914)
Operating Expenses
Laba Operasional
(-2.259)
(28.017)
(18.401)
Operating Income
(2.156)
(29.779)
(21.165)
Income Before Tax
2011
2010
Laba Sebelum Pajak
RA SIO KEUAN G AN ( % )
2012
FINANC IAL RATIO S (% )
Imbal Hasil Aset (ROA)
(0,33)
(5,97)
(7,75)
Return on Assets (ROA)
Imbal Hasil Ekuitas (ROE)
(1,77)
(14,36)
(21,77)
Return on Equity (ROE)
464,94
620,25**
287,19*
Loans to Deposits Ratio (LDR)
CAR – dengan memperhitungkan Risiko Kredit
43,24
83,23
132,73
CAR – excluding Market Risk
CAR – dengan memperhitungkan Risiko Pasar
40,88
72,67
107,06
CAR – including Market Risk
Rasio Kredit Bermasalah – Kotor
0,15
0,03
2,80
Non Performing Loan – Gross
Rasio Kredit Bermasalah – Bersih
0,02
0,00
0,05
Non Performing Loan – Net
Marjin Pendapatan Bunga Bersih
5,3
5,14
6,60
Interest Margin (NIM)
102,04
156,19
159,18
Operating Expense to Operating Income
Kredit yang Diberikan terhadap DPK
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
*
Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga 2010 juga memperhitungkan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Bank Lain = 77,31 %.
** Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga 2011 juga memperhitungkan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Bank Lain = 88,98 %.
* Loans to Deposit Ratio (LDR) 2010 including Loans and Deposits Other Banks = 77.31 %
** Loans to Deposit Ratio (LDR) 2010 including Loans and Deposits Other Banks = 88.98 %
10. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Peristiwa Penting Significant Events
June 2012
Bank Andara menerima suntikan modal sebesar Rp56 miliar dari DWM, KfW, IFC dan Mercy Corps untuk memperkuat pencapaian misi Bank. Bank Andara obtained a capital injection of Rp56 billion from shareholders: DWM, KfW, IFC and Mercy Corps to strengthen the Bank’s mission.
July 2012
• Bank Andara melakukan pemindahan kantor pusat dari Denpasar ke Jakarta. • Bank Andara mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Ekonomi untuk memperkuat pendanaan Bank dalam membiayai sektor keuangan mikro. • Untuk pertama kalinya, pada bulan Juli 2012, Bank Andara meraih keuntungan bulanan sebesar Rp157 juta. • Bank Andara relocated its head office (HO) from Denpasar to Jakarta. • Bank Andara obtained a loan from Bank Ekonomi to strengthen funding to the microfinance sector. • For the first time, Bank Andara reached profitability on a monthly basis of Rp157 million in July 2012.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
October 2012
11.
Bank menerima fasilitas pinjaman Rupiah tahap pertama dari Citibank Indonesia dengan jaminan dari OPIC (Overseas Private Investment Corporation) sebesar ekuivalen USD9,25 juta. The Bank obtained the first tranche of a loan facility from Citibank Indonesia under an OPIC (Overseas Private Investment Corporation) guarantee for a Rupiah amount of equivalent to USD9.25 million.
DECEMber 2012
Total aset pada 31 Desember 2012 sebesar Rp1,220 triliun atau naik 67,1% dari tahun sebelumnya. Total assets as of December 31, 2012 were Rp1.220 trillion, or 67.1% increase from the previous year.
12. PT Bank Andara Lapo ran
Dengan bangga saya menyampaikan bahwa Bank Andara berhasil membukukan keuntungan bulanan untuk pertama kalinya pada bulan Juli 2012, suatu langkah yang signifikan bagi Bank. Dengan keuntungan usaha ini, Bank dapat melangkah maju dan mencapai visi Bank sebagai pelopor dan mitra keuangan bagi sektor keuangan mikro di Indonesia.
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Di tengah-tengah lingkungan usaha yang terus bergerak secara dinamis, kami tetap optimis dan waspada. Kondisi perekonomian Indonesia terus bertumbuh berkat menguatnya konsumsi dan produksi domestik. Secara umum, perekonomian Indonesia di tahun 2012 tumbuh stabil, di kisaran 6%, sementara kondisi ekonomi global tidak mengalami perbaikan yang signifikan, sebagian
karena krisis ekonomi di Eropa yang terus berlanjut. Amerika Serikat mulai memasuki tahap pemulihan, dimana diharapkan dapat turut mengangkat kondisi ekonomi global.
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report S te phe n M i tc h e l l ,
PRESIDEN KOM ISARIS. PRESID EN T CO M M ISSIONER .
IN 2012
It is with great pride that I bring attention to Bank Andara’s achievement of profitability on a monthly basis for the first time this July 2012, a significant step forward for our Bank. With profitable operations, we are able to move forward and achieve the vision of Bank Andara as the premier pioneering financial partner of the Indonesian microfinance sector. We remain optimistic, yet cautious, with respect to our operating environment. Indonesia’s economic situation continues to benefit from strengthening domestic consumption and production. On the broader economic front, Indonesia’s economic growth in 2012 remained stable, growing at a rate of 6%, while global economic conditions have not improved significantly, in part due to the continuing economic crisis in Europe. The United States has moved into a recovery phase, which will hopefully help the overall global economic situation.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
13.
14. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
laporan dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Kinerja Bank dan Rekomendasi
Performance and Recommendation
Atas dukungan para mitra, kerja keras dan arahan Direksi, manajemen dan staf, serta dukungan penuh dari regulator, kinerja keuangan Bank mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama tahun 2012. Pada 31 Desember 2012, kerugian Bank setelah pajak telah menurun jauh menjadi Rp3,2 miliar dibandingkan kerugian sebesar Rp18,1 miliar pada posisi 31 Desember 2011. Membaiknya kondisi keuangan ini karena menguatnya penyaluran pinjaman yang meningkat sebesar Rp499,9 miliar selama tahun 2012 sehingga posisi total pinjaman menjadi Rp980 miliar pada 31 Desember 2012. Pencapaian tersebut juga berkat meningkatnya simpanan secara signifikan, dimana terjadi pertumbuhan sebesar 76,1% menjadi Rp745,6 miliar pada akhir tahun dengan modal Bank tercatat sebesar Rp216,7 miliar.
Thanks to the support of our clients, the hard work and diligence of the Directors, management and staff and full support from the regulatory authorities and supervisors, the Bank’s financial performance improved significantly during the past year. As of December 31, 2012, the Bank’s loss decreased to Rp3.2 billion as compared to a loss of Rp18.1 billion as of December 31, 2011. Driving this earnings improvement was strong growth in loan demand, which increased during the year by Rp499.9 billion; bring our total loan out standings to Rp980 billion at the end of the year. Also of note was the significant increase in deposits, which grew by 76.1% to a total of Rp745.6 billion at year end. Our Tier 1 capital at year end stood at Rp216.7 billion.
Untuk mendukung pertumbuhan dan sebagai bentuk nyata dari meningkatnya kepercayaan pasar, Bank telah mendapatkan pinjaman baru dari Bank Ekonomi dan Citibank Indonesia yang dijamin oleh OPIC dengan total pendanaan sebesar Rp138,3 miliar. Dewan Komisaris terus mendukung upaya Direksi untuk memperoleh tambahan pinjaman dan modal untuk memastikan kecukupan likuiditas dan modal Bank.
To support our growth and as a real manifestation of improving market trust, the Bank has obtained new borrowing facilities from Bank Ekonomi and Citibank Indonesia (with OPIC guarantee), securing total funding of Rp138.3 billion. The Board of Commissioners continues to support the Directors in obtaining additional loans and capital to ensure the Bank’s liquidity and capital adequacy.
Bank Andara harus terus membukukan keuntungan untuk memastikan tercapainya pertumbuhan Bank dalam mendukung dan mengembangkan usaha Bank. Pencapaian Bank di bulan Juli 2012 merupakan hasil upaya tiada henti dan kerja keras tim serta dukungan yang kuat dari pemangku kepentingan Bank Andara.
Bank Andara must remain profitable to ensure the Bank’s growth is achieved in order to support mission achievement and expand our operations. The Bank’s achievement in July 2012 was the result of continuous effort and strong teamwork as well as support from Bank Andara’s stakeholders.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola dan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam menjalankan tugas sebagai Dewan Komisaris, kami sangat dibantu oleh keberadaan komite-komite dibawah Dewan Komisaris. Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Audit, dan Komite Pemantau Risiko telah bekerja dengan baik untuk memberikan pemantauan dan arahan kepatuhan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku, termasuk kebijakan dan prosedur yang ada. Komite-komite dibawah Dewan Komisaris bekerja keras untuk memastikan mereka dapat mengikuti pertumbuhan Bank yang cepat dan terus melanjutkan tugas-tugas penting mereka untuk menjaga pelaksanaan tata kelola yang baik.
15.
Good Governance and CSR In carrying out duties as the Board of Commissioners, the Board is greatly aided by our committees. The Remuneration and Nomination, Audit, and Risk Oversight Committees have worked diligently to provide the necessary oversight and direction in compliance with required policies and procedures. The committees of the Board of Commissioners are working hard to ensure they keep pace with the rapid growth of the bank, and will continue in their important duties to ensure good governance.
Sebagai bank dengan misi sosial yang kuat, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan – CSR telah menjadi bagian yang melekat dalam kegiatan usaha Bank, salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan kepada LKM untuk meningkatkan pemberdayaan LKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat luas.
As a bank with a strong social mission, CSR activity has been an inherent part of Bank’s operations, one of which is to provide training for MFIs to build the capacity of MFIs in serving the community.
Apresiasi
Appreciation
Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan saya menyampaikan apresiasi sebesarbesarnya kepada Bill Haworth atas peran pentingnya selama bertugas sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Andara. Kehilangan atas pandangan strategis Bill Haworth dan wawasannya yang luas akan sangat terasa dengan kepindahannya ke Istanbul. Saya juga ingin memberikan apreasiasi kepada Irene Hamidjaja yang telah bertugas sebagai Direktur Kepatuhan hingga 3 Juni 2012 dan Don Johnston yang bertugas sebagai Direktur Pengembangan Bisnis hingga 4 Desember 2012.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to extend my deepest appreciation to Bill Haworth during his tenure as a member of the Board. Bill’s strategic viewpoint and keen insights will be sorely missed as he moves forward with his IFC duties in Istanbul. I also want to thank to Irene Hamidjaja who has served as Compliance Director until June 3, 2012 and Don Johnston who has served as Business Development Director until December 4, 2012.
16. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
laporan dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Saya juga menghargai anggota Dewan Komisaris lainnya dan para pemegang saham: Mercy Corps, IFC, DWM, KfW, HTF dan Bapak I Wayan Gatha atas komitmen, kontribusi, dukungan, dan kepercayaan tiada henti kepada Bank Andara.
I would also like to express my appreciation to my fellow Commissioners and the Bank’s Committed Shareholders: Mercy Corps, IFC, DWM, KfW, HTF and Mr. I Wayan Gatha for their contributions and support to Bank Andara.
Terakhir dan yang tidak kalah pentingnya, saya atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada regulator dan seluruh pemangku kepentingan yang telah menunjang kesuksesan Bank Andara di tahun 2012. Secara khusus kepada OPIC, USAID, dan Yayasan Grameen - Amerika Serikat yang memberikan kepercayaan kepada Bank atas penjaminan yang diberikan.
Last but not least, we would like to express our deep gratitude to the stakeholders who have supported Bank Andara in 2012. With special thanks to OPIC, USAID and Grameen Foundation - United States which have provided guarantees to the Bank.
Penghargaan yang tulus kepada Direksi dan seluruh staf atas kerja keras dan upayanya yang berkesinambungan dalam mendukung kinerja Bank. Yang terpenting, penghargaan yang setinggi-tingginya ditujukan kepada mitra Bank yang loyalitasnya telah membuat Bank Andara berhasil meneruskan pertumbuhannya saat ini dan di masa mendatang.
Our deep appreciation goes to Bank Andara’s Directors and staff for their hard work and continous support. Most importantly, our highest appreciation goes to the Bank’s business partners for their loyalty in the recent and upcoming years.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
17.
Prospek 2013
Prospect 2013
Bank Andara akan terus tumbuh di tahun 2013. Peningkatan kebutuhan para mitra Bank terhadap jasa perbankan sangat jelas dengan tujuan utama untuk melayani kebutuhan masyarakat yang kurang dan belum terjangkau oleh sektor keuangan. Pengembangan produk dan layanan Bank menjadi hal yang penting di tahun 2013 dengan memperkuat tata kelola yang baik, sehingga nasabah mitra Bank akan dapat memperoleh keuntungan dari beragam jasa keuangan yang ada. Bank Andara akan terus mewujudkan visi dimana “Bank Andara menjadi mitra keuangan utama dan pelopor bagi sektor keuangan mikro di Indonesia, menciptakan inovasi dan membuka peluang bagi kalangan yang kurang memiliki akses ke jasa keuangan”.
Bank Andara will continue to grow in 2013. The needs of our clients are clear as is the purpose of unserved and underserved community with financial services. Developing the Bank’s products and services are the main priorities for 2013, which can be implemented by strengthening good governance and in serving our clients to enable them obtaining the maximum benefit from financial services offered by the Bank. We continue to strive to actualize our vision to develop Bank Andara as the premier partner and pioneer in the microfinance sector, creating innovation and opportunity to those lacking access to financial services.
Stephen Mitchell
P RE SIDE N KOMISARIS. PRESID ENT C OMMIS S IONER.
18. PT Bank Andara Lapo ran
Sej ak awal 2 0 1 2 Sejak awal 2012 Indonesia telah menjadi tujuan investasi global favorit. Meningkatnya investasi global secara langsung ini adalah bukti nyata yang dipicu oleh berkurangnya risiko negara (country risk) sejalan dengan peningkatan penilaian investasi di Indonesia ke tingkat layakinvestasi (investment grade) oleh Lembaga Pemeringkat Internasional. Hal ini berdampak sangat positif bagi dunia usaha maupun industri keuangan.
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Bagi Bank Andara, kondisi ini merupakan peluang untuk memperluas misi utamanya yaitu financial inclusion, dengan tetap fokus menjalankan model bisnis wholesale bank bermitra dengan LKM untuk melayani mereka yang belum atau kurang mendapat layanan jasa keuangan secara formal. Pengembangan solusi layanan pembayaran untuk mendukung LKM merupakan sumber pendapatan bagi
Bank Andara sekaligus menciptakan akses finansial untuk para mitra LKM dalam membantu meningkatkan kesejahteraan.
Laporan Direksi Directors Report David H . L . Yo n g,
Direktur Utama. PRESIDEN T D IRECT OR.
Since early 2012
Since early 2012 Indonesia has been a favorite global investment destination. This increased foreign direct investment is an evidence of the lower country risk in line with the increased international investment rating to investment grade level. This has had a very positive impact on the business and finance sectors. For the Bank, this is an opportunity to expand its prime mission namely of financial inclusion, by focusing on the wholesale banking business model of partnering with MFIs to reach the unserved and underserved with formal financial services. The development of payment solutions to support MFIs is aimed at creating financial access for the clients of the MFIs to improve their welfare.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
19.
20. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
laporan direksi Board of Directors Report
Dalam berbagai aspek, tahun 2012 adalah titik balik dalam sejarah Bank dan langkah-langkah penting telah dilakukan untuk menjaga pertumbuhan Bank secara berkelanjutan sehingga Bank dapat menjalankan visi dan misinya yaitu agar masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan akses jasa keuangan.
In many aspects, 2012 has been a turning point in the Bank’s history and important steps were taken to maintain sustainable growth of the Bank and enable it to carry out its vision and mission to ensure low-income communities have access to financial services.
Langkah Strategis
STRATEGIC STEPs
Di tahun 2012, strategi yang ditetapkan berhasil mendukung Bank untuk mencapai pertumbuhan terbaik sejak awal pendiriannya. Bank meningkatkan kualitas sumber daya manusianya serta menjalankan berbagai kebijakan non-finansial untuk mendukung peningkatan usahanya.
In 2012, the Bank’s strategy succeeded in supporting the achievement of high growth. The Bank managed to improve its human resources quality and carried out a wide range of initiatives to support its business development.
Dari sisi finansial, Bank telah berhasil meningkatkan kekuatan permodalannya. Pada triwulan ketiga 2012, empat dari pemegang saham Bank yakni Mercy Corps, DWM, KfW dan IFC telah melakukan penambahan modal total sebesar Rp56 miliar, secara nyata menunjukkan komitmen jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan Bank.
Financially, the Bank improved its capital base. In the 3rd quarter of 2012, the shareholders: Mercy Corps, DWM, KfW and IFC injected additional capital to the Bank in the amount of Rp56 billion, evidencing a long-term commitment to support the Bank’s growth.
Bank mulai mengembangkan hubungan dengan lembaga keuangan domestik dan melakukan komunikasi secara intensif dengan beberapa bank nasional maupun bank asing yang beroperasi di Indonesia. Hasilnya, Bank memperoleh pinjaman dari Bank Ekonomi sebesar Rp50 miliar dan dari Citibank Indonesia sebesar Rp87 miliar. Ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap Bank Andara dari berbagai komunitas perbankan dalam negeri dan akan memperkuat komposisi pendanaan Bank serta memperkuat kemampuan Bank untuk menarik sumber dana lokal.
The Bank began to develop relationships with domestic financial institutions and conducted intensive communication with several domestic and foreign commercial banks operating in Indonesia. As a result, the Bank obtained a loan from Bank Ekonomi in the amount of Rp50 billion and Rp87 billion from Citibank Indonesia. This indicates the increased trust from the domestic banking community to Bank Andara and it is expected to strengthen the Bank’s funding composition as well as its ability to attract local sources of funding.
Saat bersejarah bagi Bank Andara terjadi pada semester kedua 2012, pada saat Bank berhasil membukukan keuntungan untuk bulan Juli 2012. Pencapaian ini adalah hasil dari peningkatan volume dan skala bisnis, serta tetap fokus pada pengaturan biaya dana dan biaya operasional yang lebih cermat.
The historical moment for the Bank occurred in the 2nd semester of 2012, when the Bank began to achieve profitability on a monthly basis in July 2012. This achievement was the result of the Bank’s increased business volume and scale, as well as staying focused on effective cost and operational expenses management.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
21.
Kondisi organisasi Bank telah mulai stabil pada tahun 2012 dengan terisinya beberapa posisi kunci guna memperkuat kualitas dan kemampuan tim senior Bank untuk mencapai target usaha sesuai rencana bisnis untuk pertama kalinya. Bank juga meningkatkan sistem penilaian berdasarkan kinerja dan melaksanakan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk pengembangan diri dan kemampuan seluruh staf melalui berbagai program pelatihan sesuai kebutuhan dengan dukungan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, komunikasi internal dan eksternal, terutama dengan regulator, terus ditingkatkan dan diperbaiki sebagai landasan untuk mencapai tingkat keberhasilan yang lebih besar dan berkesinambungan.
The Bank’s organization also improved in 2012 with the filling of several key positions to strengthen the Bank Senior Team’s quality and capability. The Bank also improved its performance-based appraisal system and conducted several activities for staff capacity building enchancement through various training programs supported by the Human Resources Division. The Bank also improved internal and external communications, especially with the regulators, as a foundation to achieve a greater and sustainable success level.
Kinerja Bank
Bank Performance
Kami mencatatkan pertumbuhan yang cukup pesat di tahun 2012. Jumlah LKM aktif meningkat dari 490 pada tahun 2011 menjadi 737 di tahun 2012. Total kredit yang diberikan pada 31 Desember 2012 mencapai Rp980,3 miliar dari Rp480 miliar pada periode sebelumnya. Melampaui nilai Rp1 triliun dalam total aset merupakan saat bersejarah berikutnya yang dicapai di bulan Agustus 2012. Pada 31 Desember 2012, Bank Andara membukukan pendapatan bunga sebesar Rp108,1 miliar, lebih dari dua kali pencapaian pada periode yang sama di tahun 2011 sebesar Rp49,3 miliar.
The Bank booked rapid exponential growth in 2012. The number of active MFIs increased from 490 in 2011 to 737 in 2012. The total loan portfolio reached Rp980.3 billion at the end of 2012 from Rp480 billion at the end of 2011. Crossing the level of Rp1 trillion in total assets was another historic moment, achieved in the month of August 2012. By December 31, 2012, Bank Andara booked revenues of Rp108.1 billion, more than double the 2011 number of Rp49.3 billion.
Keberhasilan Bank di sisi non-finansial adalah dengan adanya peningkatan kualitas SDM, kredibilitas Bank di industri keuangan dan perbankan, serta kemampuan untuk menjaga dan meningkatkan standar tata kelola yang baik.
Bank Andara’s achievements in non-financial aspect include improved quality of human resources, credibility of the Bank in the financial and banking industry and the ability to maintain and improve its good corporate governance standards.
Tonggak sejarah lainnya adalah perpindahan kantor pusat dari Denpasar ke Jakarta pada bulan Juli 2012 dengan tetap menjaga dan mengakui pentingnya keberadaan portfolio dan mitra di Bali dan daerah sekitarnya. Kini mitra Bank sudah tersebar luas di 18 propinsi, sebagian besar berada di pulau Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Sumatera. Pada akhir 2012, jangkauan Bank mencakup sekitar 1,2 juta penduduk melalui 737 LKM.
Another historic milestone for the Bank was the move of the Bank’s HO from Denpasar to Jakarta in July 2012, whilst continuing to recognize the importance of its Bali presence, clients and portfolio. The clients of the Bank have grown and are spread across 18 provinces, most of them concentrated on the islands of Java, Bali, South Sulawesi and Sumatra. The ultimate reach of the Bank improved to 1,2 million end-user clients through 737 MFIs at the end of 2012. Bank Andara’s success is mainly attributed
22. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
laporan direksi Board of Directors Report
Keberhasilan yang dicapai Bank dikarenakan kualitas layanan yang diberikan dan komitmen dalam membangun bisnisnya fokus pada kemitraan dengan LKM dan tidak menjadi pesaingnya. Selain menjalankan kegiatan perbankan, Bank juga terus menjalankan program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengurus dan komunitas LKM serta meningkatkan komunikasi dua arah untuk kemajuan bersama melalui ABB. Selain tantangan internal, Bank juga menghadapi beberapa tantangan eksternal di tahun 2012 dengan antara lain semakin banyaknya pesaing di bisnis pembiayaan kepada LKM pada pertengahan 2012. Hal ini menyebabkan Bank harus lebih cermat dalam menjaga kualitas kredit yang diberikan. Pada dasarnya peningkatan jumlah bank umum dengan target segmen LKM telah membantu dan mendidik masyarakat tentang pentingnya financial inclusion sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendukung peningkatan ekonomi negara, yang juga merupakan tujuan utama dari Bank Andara. Berdasarkan laporan Bank Dunia, masih terdapat sekitar 52% masyarakat yang belum mendapatkan akses ke sektor keuangan. Memperkecil persentase dari angka inilah yang akan terus dan selalu menjadi inti dari segala kegiatan yang dijalankan oleh Bank.
Pengembangan SDM Peningkatan kompetensi dan kualitas SDM menjadi suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi untuk menjaga dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai selama tahun 2012. Dengan keunikan Bank, SDM yang diperlukan adalah SDM yang memiliki passion sesuai dengan misi Bank dalam mendukung kegiatan financial inclusion, pengentasan kemiskinan, dan perbaikan kehidupan masyarakat melalui peningkatan ekonomi.
to the quality of services provided and its commitment to building its business through the exclusive support to MFIs, instead of competing with MFIs. In addition to banking activities, the Bank conducted training programs to improve MFIs’ management and community’s capabilities as well as improving two-way communication with its key clients through its “Andara Bersama” membership-based communities. Aside from the internal challenges, Bank Andara also faced external challenges in 2012. The Bank saw a growing number of competitors in the business of financing MFIs in the second half of 2012. This has led the Bank to put greater attention on maintaining the quality of loans to MFIs.
In fact, the growing number of commercial banks targeting this MFI segment is also helping to educate the public on the importance of financial inclusion as one of the means to improve the welfare and economic development of the country, which is also part of the main mission of the Bank. Based on a recent World Bank report, it is estimated that 52% of the Indonesian population still does not have access to financial services. To lower the level of this important statistic has been and remains at the heart of all activities conducted in the Bank.
HR Development Improving the quality and competence of human resources is a non-negotiable necessity to maintain and improve the achievement of 2012. With the Bank’s unique vision and mission, human resources needed are those who possess passion for our mission towards financial inclusion, poverty alleviation and improving people’s lives through economic development. In addition to improving the human resource
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
23.
Selain meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM, Bank juga mulai menerapkan aspek budaya perusahaan dalam penilaian kinerja staf. Salah satunya adalah dengan mengharuskan adanya komunikasi dua arah dan menciptakan suasana kerja yang kondusif. Perhatian lebih juga diberikan terhadap kepemimpinan di tingkat manajemen yang dituntut untuk dapat menunjukkan sikap walk the talk, mencontohkan apa yang diucapkan dalam perilakunya. Menumbuhkan budaya perusahaan yang memperkuat kekompakan tim dinilai sangat penting demi perkembangan dan keberhasilan Bank di masa depan. Inilah sebab utama mengapa Bank memberikan perhatian yang lebih besar untuk membangun budaya kepemimpinan.
competence and quality, the Bank started working on its corporate culture as part of its staff performance assessment, notably in encouraging two-way communication and creating a conducive working atmosphere. The senior team members are required to perform a ‘walk the talk attitude’. Nourishing a corporate culture of greater team cohesiveness is considered critical for the future growth and success of the Bank. Hence the main reason for the Bank to give greater attention to build this leadership culture.
Tata Kelola dan CSR
Governance and CSR
Pindahnya kantor pusat Bank dari Denpasar ke Jakarta juga berbarengan dengan dimulainya peningkatan standar tata kelola yang baik (Good Corporate Governance). Bank mendapat dukungan dan pengarahan yang amat baik dari Bank Indonesia (BI) untuk peningkatan penerapan pengawasan dan pengelolaan Bank. Hasil dari jerih payah kami pada paruh kedua 2012 juga diakui dan dihargai dengan peringkat baik. Fokus pada area ini harus tetap dipertahankan sebagai elemen dasar untuk mengukur kekuatan operasional kami.
Untuk meningkatkan tata kelola yang baik, Bank mulai memperkuat fungsi pengelolaan risiko. Area penting adalah penyempurnaan proses persetujuan kredit dan mewujudkan pengawasan yang lebih baik. Tata kelola Bank juga diperkuat dengan, antara lain: (1) telaah atas struktur, frekuensi rapat, dan keanggotaan komite, (2) telaah atas kebijakan dan prosedur, (3) perbaikan pengelolaan risiko untuk meningkatkan dan memperkuat pengendalian internal, dan (4) memperbaiki standar internal audit. Seluruh kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan Bank menghadapi pertumbuhan di masa depan.
While carrying out the relocation of our HO from Denpasar to Jakarta, the Bank began at around the same time to work on the improvement of Good Corporate Governance standards. The Bank has received tremendous support and guidance from BI to improve the supervision and management of the Bank. The results of our effort in the second half of the year have also been recognized and have resulted in an improved bank rating. This is an area where we must continue to focus as it is an important basis by which to measure the strength of our operations. To further improve Good Corporate Governance, the Bank strengthened its Risk Management function. Key focus areas are the improvement of its loan approval process and establishing better controls. The Bank’s governance was further strengthened through the following, among others : (1) a full review of its committee structure, frequency of its meetings and committee memberships, (2) review of policies and procedures, (3) revamping our risk management to improve and strengthen internal controls and (4) renewal of our internal audit standards. These activities were conducted to help ensure the Bank’s readiness for future growth.
24. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
laporan direksi Board of Directors Report
Program tanggung jawab sosial secara alami telah melekat pada aktivitas yang dilakukan Bank. Sesuai misinya, Bank berupaya untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat melalui penyaluran pinjaman kepada LKM yang kemudian disalurkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan dan belum terjangkau sektor keuangan. Bank juga menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan LKM dan komunitasnya, sehingga usaha mereka semakin bertumbuh. Untuk dapat menjaga kesinambungan usahanya, Bank juga harus menghasilkan keuntungan. Kerugian telah dapat dikurangi secara signifikan di tahun 2012, sesuatu hal yang tidak mungkin terjadi tanpa upaya dan kerja keras para staf. Prioritas berikutnya adalah mencapai keuntungan tahunan di 2013.
The Bank’s social responsibility programs are naturally attached to the activities undertaken by Bank Andara. In line with its mission, the Bank seeks to improve the lives of the Indonesian people through lending to MFIs which is then channeled to the end-clients. The Bank also organized a variety of training programs to improve the performance of MFIs and their communities, so that people’s businesses will grow. However, to maintain the sustainability of its activities, Bank Andara does not forget that it needs to make a profit. A significant reduction of its losses was achieved in 2012, which would not have possible without the efforts of our team in the Bank. The key focus will now be on achieving our first full year of profitability in 2013.
Prospek 2013
Prospects in 2013
Ketidakpastian global dengan krisis di negara-negara Eropa yang masih berlanjut diperkirakan tetap menjadi hal utama yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2013.
Global uncertainties with the European countries still in crisis are expected to remain a key factor for the level of growth of the Indonesian economy in 2013.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan akan terus berlanjut. Dampak dari lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah dibandingkan tahun 2012.
Indonesia’s economic growth is expected to continue. The impact of slow global economic growth is expected to slow down Indonesia’s economic growth, compared to 2012.
Mempertimbangkan perkiraan kondisi ekonomi di tahun 2013, Bank Andara telah menetapkan prioritas tahun 2013, yaitu (1) terus berkonsentrasi pada peningkatkan kualitas SDM; (2) meningkatkan efisiensi dengan melakukan proses reengineering, meningkatkan pengawasan dan efisiensi biaya; (3) memperkuat manajemen risiko dan mengelola kredit bermasalah pada tingkat yang tidak mengganggu keberlangsungan usaha Bank; (4) meningkatkan kegiatan promosi untuk membuat Bank Andara diakui secara luas dalam kegiatan financial inclusions di Indonesia.
Considering the economic forecasts for 2013, Bank Andara has established several initiatives to be carried out. First, the Bank continue to concentrate on enhancing the quality of human resources. Second, the Bank implements process reengineering and improved cost efficiency and control. Third, the Bank strengthen its risk management and managing non-performing loans at a level that does not disrupt the continuity of the Bank. Fourth,the Bank increases promotional activities to improve the Bank’s brand to become a recognized name for financial inclusions in the Indonesian market.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
25.
Bank Andara secara khusus akan mempromosikan layanan AndaraLink yang telah dikembangkan untuk membantu LKM menyediakan layanan pembayaran bagi nasabahnya. Melalui AndaraLink nasabah LKM dapat melakukan pengiriman uang, melakukan setoran, maupun melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan rutin mereka.
The Bank will specifically promote payment services of AndaraLink in 2013. The payment platform was developed by the bank to help MFIs provide payment services for its end clients. Through AndaraLink, the MFI’s clients can transfer money, make a deposit, or make payments of their regular utility bills.
Apresiasi
Appreciation
Atas nama Direksi Bank, saya menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan yang tetap fokus dan berkomitmen terhadap pengembangan dan pelaksanaan misi financial inclusion yang dijalankan Bank Andara. Bank akan terus membutuhkan dukungan yang berkelanjutan dari para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham, staf, regulator, serta mitra Bank untuk menjadi pelaku dalam menyediakan akses jasa keuangan kepada mereka yang kurang dan belum terjangkau oleh sektor keuangan di Indonesia. Hal ini merupakan sumbangsih dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi negara. Seluruh kegiatan yang telah dan akan terus dilakukan didasari pada keinginan untuk mencatatkan diri dalam financial inclusion di Indonesia dan menjalankannya secara berkesinambungan.
David H. L. Yong
Direktur Utama . PRESIDENT D IREC TOR.
The Bank would like to thank the stakeholders who are so focused and committed to the development and execution of Bank Andara’s financial inclusion mission. The Bank will need that continued support from its stakeholders, especially its shareholders in the future to become a sustainable and recognized player for providing access to financial services to those un and underbanked in Indonesia, thus contributing to help improve the society’s living standards and the country’s economical development. All activities that we embark upon are led by our ambition to make our mark in financial Inclusion delivering those promises as a sustainable business.
26. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Rencana dan Strategi Plan and Strategy
Untuk mewujudkan tujuan pendiriannya, Bank akan tetap fokus pada model bisnis wholesale bank dan kemitraan dengan LKM yang akan menjadi perpanjangan tangan untuk menjangkau lapisan masyarakat yang kurang atau belum mendapatkan akses layanan keuangan.
In order to realize one of the goals of its inception, the Bank will continue to focus on its wholesale banking business model and collaboration with MFIs as its main business partner to reach the micro finance segment in providing access to financial services for the un and underbanked.
Alasan utama Bank bermitra dengan LKM adalah (1) jumlah LKM secara kuantitas sangat banyak; 2) keberadaan LKM menyebar ke seluruh pelosok wilayah Indonesia hingga tingkat pedesaan; 3) LKM memiliki kedekatan emosional dan kultural dengan masyarakat mikro di sekitarnya sehingga efektif untuk pemberdayaan usaha mikro, terutama masyarakat yang masih memiliki keterbatasan dalam mengakses lembaga keuangan; dan 4) LKM membutuhkan dukungan teknis dan finansial dalam rangka menjaga kesinambungan usahanya agar terus dapat melayani masyarakat usaha mikro di sekitarnya.
The main reasons for Bank Andara in taking MFIs as key partners are: 1) The MFIs are significant in numbers, 2) The MFIs presence are spread all over Indonesia; 3) MFIs have emotional and cultural attachment to the micro communities surrounding them so they are effective in empowering the micro economic segment, especially for those with limited access to financial institutions, and 4) MFIs are in need of technical and financial support in order to maintain its business sustainability to be able to continue serving the micro business community in their surrounding area.
Jenis LKM yang sangat potensial untuk menjadi mitra Bank adalah: 1) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) – yang industrinya sudah terbentuk secara sehat dibawah pengawasan BI; 2) Koperasi Simpan Pinjam (KSP); dan 3) LKM lainnya yang masih berkembang, seperti modal ventura, credit union, dan sebagainya.
Types of MFIs potential to become a partner of Bank Andara are: 1) Rural banks (Bank Perkreditan Rakyat/BPR) – which industry is sounds under the supervision of BI; 2) Saving & Loan Cooperatives (Koperasi Simpan Pinjam/KSP), and 3) other MFIs that are still evolving, such as venture capital and credit unions.
Dari sisi penghimpunan dana, Bank tetap berusaha mengoptimalkan fungsi intermediary dengan mengundang masyarakat umum untuk menyimpan dananya di Bank. Namun demikian, Bank memilih segmen pasar yang berbeda dari segmen pasar LKM.
For funding, the Bank is still trying to optimize the intermediary function by attracting public funds through diversified channels. However, the Bank’s main target market remains MFI’s segment.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
27.
Rencana dan Strategi Bisnis Pada tataran produk dan layanan, Bank fokus pada 3 (tiga) kelompok produk utama, yaitu: 1) pinjaman kepada LKM; 2) penghimpunan dana dari masyarakat dan LKM; serta 3) penyediaan layanan keuangan lainnya, seperti layanan pembayaran dan pengiriman uang.
Plan and Business Strategy
Dalam rangka membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan dalam kerangka kerjasama dengan LKM, Bank dengan ABB-nya telah menjalankan fungsi apex, mengacu pada Generic Model apex BPR yang diterbitkan oleh BI, antara lain: 1) pooling of funds; 2) dukungan keuangan dalam bentuk penyediaan fasilitas likuiditas dalam keadaan yang disebabkan oleh mismatch; dan 3) dukungan teknis dalam bentuk penyelenggaraan berbagai pelatihan, pengembangan infrastruktur bersama, serta pemasaran bersama.
In order to build a strong relationship and mutual cooperation with the MFI, the Bank with its ABB is conducting functions of apex, referred to the Generic Model apex BPR issued by Bank Indonesia, such as: 1) Pooling of funds; 2) Providing financial assistance in the form of a liquidity facility caused by mismatch, and 3) Technical assistance by providing variety of education and training, development of shared infrastructure, and joint marketing.
Hingga akhir tahun 2012, komunitas ABB yang telah terbentuk berada di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek).
By end of 2012, the Bank has developed ABB, in Bali, West Nusa Tenggara (NTB), and in the region of Jakarta, Depok, Tangerang and Bekasi (Jadetabek).
Bank terus berupaya untuk menumbuhkan komunitas ABB ini di wilayah lain. Pada akhirnya, Bank ingin dipandang sebagai mitra utama penyedia layanan bagi LKM.
Going forward, the Bank plans to develop ABB in other regions. In the future, the Bank aims to be seen as the preferred service provider to MFIs.
Dari sisi internal, Bank terus berusaha untuk meningkatkan infrastruktur, kompetensi dan kualitas SDM, tata kelola yang baik, dan kapasitas organisasi yang memadai.
The bank continues to strive to improve its infrastructure, human resources competence and quality, GCG, and organization capacity.
On products and services, the Bank focused on 3 (three) main product groups, namely: 1) loan to MFIs; 2) fund raising from the public and from other MFIs and; 3) providing other financial services, such as payment and money transfer.
28. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Ibu Ijah, anggota Koperasi Karya Usaha Mandiri (Koperasi KUM) dengan usaha menjual oncom dan gorengan Mrs. Ijah is a member of Karya Usaha Mandiri cooperative (Koperasi KUM) with the business of selling ‘oncom’ and ‘gorengan’.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
29.
“Alhamdulillah kehidupan saya semakin membaik. Selain usaha saya yang semakin berkembang, saya bisa merenovasi rumah dan memiliki tiga motor. Semua ini tidak lepas dari peran Koperasi KUM yang sudah membantu saya”. “Thank God, my life is getting better. In addition to my growing bussines, I can renovate the house and have 3 motorcycles. All of this can not be sparated from the role of the KUM cooperative that has assisted me“.
30. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Struktur Organisasi Organization Structure
Per 31 Desember 2012 As of December 31, 2012
INTERNAL AUDIT
TREASURY DIV.
INSTITUTIONAL BANKING DIV.
PRODUCT MANAGEMENT DIV.
FINANCE DIV.
OPERATION DIV.
ASSET & LIABILITY MANAGEMENT DEPT.
LENDING DEPT.
BUSINESS INITIATIVES DEPT.
ACCOUNTING DEPT.
CENTRAL OPERATIONS DEPT.
FUNDING DEPT.
PRODUCT DEVELOPMENT DEPT.
REGULATORY REPORTING DEPT.
GENERAL AFFAIR DEPT.
FEE BASED INCOME DEPT.
STRATEGIC PLANNING & BUDGETING DEPT.
SPECIAL ASSETS MANAGEMENT DEPT.
DISTRIBUTION
BRANCH
CUSTOMERS CARE DEPT.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
31.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT
KOMITE PEMANTAU RISIKO
KOMITE REMUNERASI & NOMINSASI
DIREKTUR UTAMA
TECHNOLOGY & OPERATIONS DIRECTOR
COMPLIANCE & RISK DIRECTOR CHIEF RISK OFFICER (EVP)
TECHNOLOGY DIV.
CORP COMMUNICATION DIV.
HUMAN RESOURCES DIV.
COMPPLIANCE DIV.
LEGAL & CORP DIV.
IT DEVELOPMENT DEPT.
MARKETING COMM. DEPT.
HR SERVICES DEPT.
REGULATORY & AML-CTF DEPT.
LEGAL DEPT.
CREDIT & MARKET RISK DEPT.
IT OPERATIONS DEPT.
SERVICE QUALITY DEPT
HR STRATEGY & POLICY DEPT.
BUSINESS COMPLIANCE DEPT.
CORP SECRETARY DEPT
OPS. RISK DEPT.
PROJECT MGR. OFF.
INTERNAL COMM. DEPT.
INVESTOR RELATIONS DEPT.
POLICY, PROCEDURE & REPORTING DEPT.
INTERNAL CONTROL DEPT.
KOMITE ASET & KEWAJIBAN
KOMITE KREDIT
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI
32. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
struktur organisasi Organization Structure
Per 31 Desember 2012 As of December 31, 2012
BRANCH MANAGER
RM UNIT HEAD LENDING TEAM 1
RM UNIT HEAD LENDING TEAM 2
RM UNIT HEAD FEE BASED INCOME
RM UNIT HEAD FUNDING
RM LENDING TEAM 1
RM LENDING TEAM 2
RM FEE BASED INCOME TEAM
RM FUNDING TEAM
ASSISTANT RM LENDING TEAM 1
ASSISTANT RM LENDING TEAM 2
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
OPERATIONS
BACK OFFICE
TELLER
CUSTOMER SERVICE
LEGAL
FINANCE
LOAN REVIEW MONITORING
33.
34. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Pemegang Saham Shareholders
Komposisi Pemegang saham Shareholders composition
5,
31%
22,00%
Mercy Corps
I Wayan Gatha
15,81% KfW
21,47%
DWM Fund S.C.A - SICAV SIF
15,51%
Stichting Hivos-Triodos Funds
19,90%
International Finance Corporation
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Mercy Corps, sebuah organisasi nirlaba berbasis kemanusiaan, mendapatkan dana hibah dari Yayasan Bill & Melinda Gates dengan tujuan khusus untuk menginisiasi layanan keuangan bagi kaum yang kurang mampu. Guna mencapai misi tersebut, pada bulan Mei 2008, Mercy Corps bersama IFC, HTF, Cordaid, mengakuisisi Bank Sri Partha yang didirikan oleh Bapak I Wayan Gatha.
Mercy Corps, a humanitarian-based nonprofit organization, received a grant from the Bill & Melinda Gates Foundation in 2008 with the specific purpose of initiating financial services for the underprivileged. To achieve this mission, in May 2008, Mercy Corps together with the IFC, HTF and Cordaid, acquired Bank Sri Partha, founded by Mr. I Wayan Gatha.
Struktur kepemilikan Bank dirancang bagi kalangan pemodal terbatas yang memiliki komitmen terhadap visi dan misi untuk mendukung sektor keuangan mikro Indonesia dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
The Bank’s ownership structure is designed for a limited numbers of investors who are committed to the vision and mission to support the Indonesian microfinance sector in reducing poverty.
Pada bulan Juni 2008, Mercy Corps bersama-sama dengan IFC, HTF dan Cordaid menambah modal disetor Bank. Pada bulan Juli 2010, KfW bergabung sebagai pemegang saham Bank dengan kepemilikan 13,73%. Pada bulan September 2011, DWM masuk sebagai pemodal dengan kepemilikan 17,89%. Pada bulan September 2012, terjadi penambahan modal disetor yang dilakukan oleh DWM, IFC, Mercy Corps dan KfW.
In June 2008, Mercy Corps together with IFC, HTF and Cordaid increased the paid-up capital of the Bank. In July 2010, KfW Bank became a shareholder with 13.73% participation. In September 2011, DWM entered as investor with 17.89% participation. In September 2012, there was an additional capital injection from DWM, IFC, Mercy Corps, and KfW.
35.
36. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
profil pemegang saham Shareholders Profiles
1.
2.
3.
1.
2.
3.
MERCY CORPS
international finance corporation
STICHTING HIVOS - TRIODOS FUNDs
Berdiri secara resmi pada tahun 1979, Mercy Corps sebagai suatu organisasi non-profit yang berkantor pusat di Amerika Serikat, dalam kiprahnya telah memberikan USD2,5 miliar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan pembangunan dengan sejumlah program di 114 negara di seluruh dunia. Didukung oleh jaringan kantor di Amerika Utara, Eropa, dan Asia, program-program global terpadu Mercy Corps telah mempekerjakan lebih dari 4.000 staf di seluruh dunia, dan menjangkau lebih dari 19 juta orang di lebih dari 45 negara. Mercy Corps telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang keuangan mikro dan telah mengembangkan lembaga keuangan mikro, termasuk bank dan perusahaan pembiayaan di 16 negara berkembang di seluruh dunia.
IFC merupakan anggota dari World Bank Group – institusi pembangunan global terbesar yang fokus terhadap sektor swasta. Untuk membantu meningkatkan pembangunan pertumbuhan ekonomi berkesinambungan di negara-negara berkembang melalui investasi keuangan, pengumpulan dana di pasar keuangan internasional, dan memberikan jasa konsultasi pada dunia bisnis dan pemerintah. Pada tahun 2012, investasi yang diraih mencapai puncak tertinggi dengan nilai lebih dari USD20 miliar, dengan menggunakan kekuatan dari kemampuan pihak swasta dalam menciptakan lapangan pekerjaan, penemuan baru dan menghadapi permasalahan dunia yang paling mendesak.
HTF berdiri pada tahun 1994, merupakan lembaga kerjasama dari Hivos dan Triodos Bank. Hivos adalah sebuah organisasi non pemerintah berbasis di Belanda yang bersifat humanis untuk memberikan kontribusi pada dunia yang bebas, adil, dan berkesinambungan. Jaringan Hivos tersebar di 31 negara dan memiliki kantor perwakilan di Indonesia. Triodos Bank adalah pemain utama di sustainable banking dan dikenal memiliki pendekatan yang inovatif dan transparan dalam bisnis perbankan. HTF mengkhususkan diri dalam menyediakan akses ke pelayanan keuangan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di negara berkembang, agar dapat berkontribusi terhadap industri keuangan yang berkesinambungan. Inovasi yang dilakukan juga melihat kepada kesempatan untuk menggabungkan berbagai pelayanan keuangan, pertanian berkesinambungan dan energi terbarukan. HTF adalah satu dari tiga dana keuangan mikro di bawah pengelolaan Triodos Investment Management, yang 100% merupakan anak perusahaan dari Bank Triodos. Total aset yang dikelola sejak tahun 1994 mencapai EUR442 juta, membuatnya menjadi salah satu investor utama dalam industri ini.
Established in 1979, Mercy Corps is a non-profit international nongovernmental organization (INGO) headquartered in the United States which since its founding has provided USD2.5 billion in international relief assistance and development programming to 114 countries around the world. Supported by offices in North America and Europe, current unified global programs employ nearly 4,000 staff worldwide and reach 19 million people in 45 countries. Mercy Corps has accumulated over 20 years’ experience in the field of commercially-oriented microfinance. And has developed microfinance institutions, including commercial banks and multi-finance companies, in 16 developing countries around the world.
IFC, a member of the World Bank Group, is the largest global development institution focused exclusively on the private sector. IFC helps developing countries achieve sustainable growth by financing investment, mobilizing capital in international financial markets, and providing advisory services to businesses and governments. In 2012, IFC’s investments reached an all-time high of more than USD20 billion, leveraging the power of the private sector to create jobs, spark innovation, and tackle the world’s most pressing development challenges.
HTF is a joint initiative of Triodos Bank and Hivos, established in 1994. Hivos is a nongovernmental organization based in the Netherlands and guided by humanist values to contribute to a free, fair and sustainable world. The Hivos networks is spreading across in 31 countries around the world and have a representative office in Indonesia. Triodos Bank is one of the world’s leading sustainable banks and is well-known for its innovative and transparent approach to banking. HTF focuses on providing access to financial services for low-income people in emerging and developing countries in order to contribute to a sustainable and inclusive financial sector. In the quest for innovation it also looks at opportunities that tie together financial services, sustainable agriculture and renewable energy. HTF is one of the four microfinance funds under management of Triodos Investment Management, which is a 100% subsidiary of Triodos Bank and a pioneering investor in the microfinance sector. Since 1994, its assets under management in microfinance have grown to EUR 442 million, making Triodos Investment Management one of the leading investors in the industry.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
4.
5.
37.
6.
I WAYAN GATHA
4.
5.
6.
KfW
DWM FUND S.C.A - SICAV SIF
i wayan gatha
KfW adalah bank pembangunan milik pemerintah Jerman yang didirikan pada tahun 1948. Saham KfW dimiliki oleh Negara Republik Federasi Jerman. KfW mendorong pembangunan ekonomi, kemasyarakat dan ekologi di Jerman, Eropa dan seluruh penjuru dunia, serta mendukung perubahan dan terciptanya kesempatan di seluruh dunia. Saat ini, KfW memiliki 70 kantor dan perwakilan di seluruh dunia dengan pembiayaan mencapai angka EUR82.4 miliar di tahun 2012.
DWM adalah perusahaan manajer investasi dan bank investasi yang didirikan di Luxemburg. Metode utama yang dikembangkan DWM adalah melakukan investasi sosial dalam rangka program ekonomi berkelanjutan serta pembangunan sosial dalam skala global. DWM telah mengelola lebih dari USD765 juta aset (sejak Desember 2012). Sampai saat ini, DWM juga telah melakukan investasi di lebih dari 140 lembaga keuangan mikro yang tersebar lebih dari 40 negara, sejak tahun 2004. Saham DWM di Bank Andara dikelola oleh DWM Asset Management, LLC, yang merupakan bagian dari Developing World Markets.
Sosok pengusaha swasta ini telah berkecimpung di dunia perbankan dengan spesifikasi pembiayaan pada usaha-usaha mikro selama lebih dari 30 tahun. Beliau merupakan salah satu pendiri Bank Pasar Seri Partha (BPSP) yang kemudian berubah nama menjadi Bank Sri Partha. I Wayan Gatha bergabung dengan pemodal lain yang memiliki visi sama untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan mengembangkan keuangan mikro di Indonesia.
KfW is a development bank owned by the Federal Republic of Germany, which was established in 1948 with funds from the Marshall Plan. Majority shareholders are the Federal Republic of Germany and German Federal States. KfW support development of the economy, society and ecology in Germany, Europe and the world over. It supports change and promotes promising ideas around the world. Currently, KfW has around 70 offices and representations worldwide with total business volume reaching EUR 82.4 billion in 2012.
DWM is an asset manager and investment bank dedicated to making socially positive investments in order to promote sustainable economic and social development on a global scale. Overall, DWM manages USD 765 million (as of Dec 2012) of debt and PE assets for institutional investors and has financed more than 140 inclusive financial institutions in more than 40 emerging market countries. Bank Andara’s shareholder is DWM, managed by DWM Asset Management, LLC, the asset management arm of Developing World Markets.
Mr. Wayan Gatha is an entrepreneur who has been active in the banking industry for more over 30 years. He was one of founders of Bank Pasar Seri Partha (BPSP) which became Bank Sri Partha. He has joined with other individuals who share the same vision to fight against poverty and develop microfinance in Indonesia.
38. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
DA R I K IR I K E KANAN . F RO M LE F T TO R IGHT: St e p he n M itc h e ll Presiden Komisaris. President Commissioner. Ar i R . P. A r i w ib ow o Komisaris Independen. Independent Commissioner. De lim a K is wa nti Komisaris Independen. Independent Commissioner.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
39.
Manajemen MANAGEMENT/th e b oa rd of c o mmissi o n e rs pro fil e
STEPHEN MITCHELL Presiden Komisaris
Beliau adalah Vice President of Financial Services dan mantan Chief Financial Officer di Mercy Corps, sebuah lembaga pembangunan dan pengentasan kemiskinan global beraset USD300 juta dengan kantor pusat di Amerika Utara dan Eropa, yang memiliki staf sebanyak 4.000 orang di seluruh dunia dan menjangkau hampir 19 juta orang di lebih dari 45 negara. Beliau memiliki pengalaman dalam bidang keuangan domestik dan internasional selama 30 tahun dan pernah bekerja secara komprehensif di sektor swasta untuk lembaga keuangan dan akuntan publik terkemuka di Amerika Serikat, termasuk U.S. Bank dan PriceWaterhouseCoopers. Beliau juga pernah menjabat sebagai Chairman XacBank, salah satu lembaga keuangan mikro yang sangat sukses di Asia dan sebagai penasihat mengenai keuangan mikro di seluruh dunia. Beliau adalah akuntan publik bersertifikat dan lulus sebagai Certified Treasury Professional serta menjadi pembicara di berbagai konferensi dan forum akuntansi.
STEPHEN MITCHELL President Commissioner
Mr. Mitchell is the Vice President of Financial Services and past Chief Financial Officer of Mercy Corps, a $300 million global poverty relief and development agency supported by headquarters offices in North America and Europe, with 4,000 staff worldwide reaching nearly 19 million people in more than 45 countries. He has 30 years of domestic and international finance experience, and has worked extensively in the private sector for major U.S. financial and public accounting institutions, including U.S. Bank and PriceWaterhouseCoopers. He has served as Chairman of XacBank, one of Asia’s most successful commercial microfinance organizations, and is an advisor on microfinance matters around the world. He is a Certified Public Accountant and past Certified Treasury Professional, and has been a speaker at various accounting conferences and forums.
Ari R.P. Ariwibowo Komisaris Independen
crescentia Delima Kiswanti Komisaris Independen
Beliau memiliki pengalaman di bidang perbankan sebagai Executive Vice President di Bank Danamon di bagian Center for Operational Excellence sejak tahun 2007. Dan memiliki pengalaman internasional selama kurang lebih lima tahun (2001-2006) di McKinsey Consulting untuk bidang Corporate Finance and Strategy and Operation Transformation. Beliau saat ini aktif sebagai founding partner di Fairways Investments Group, sebuah perusahaan investasi yang berinvestasi pada bidang retail, properti, dan pertambangan. Beliau memperoleh gelar MBA dari Wharton School, University Pennsylvania dan BSc di bidang Economics dan Engineering dari University of Pennsylvania.
Beliau memiliki pengalaman di bidang perbankan selama lebih dari dua puluh tahun, antara lain sebagai Presiden Direktur di Bank Purba Danarta – sebuah bank yang didirikan secara khusus untuk melayani sektor keuangan mikro – dari tahun 1999-2006. Sebelum bergabung dengan Bank Andara, beliau bekerja sebagai konsultan keuangan mikro meliputi daerah Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Aceh, Nias, Pontianak, dan Timor Leste. Pengalaman beliau termasuk mempersiapkan, mendirikan dan mendukung beroperasinya BPR yang pertama di Papua. Beliau memperoleh gelar MBA dari University of Southern California dan BSc di bidang Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung.
Ari R.P. Ariwibowo Independent Commissioner
crescentia Delima Kiswanti Independent Commissioner
Mr. Ariwibowo is experienced in banking as a former Executive Vice President at Bank Danamon at the Center for Operational Excellence since 2007. Has five years international experience (2001-2006), at McKinsey Consulting for Corporate Finance and Strategy and Operation Transformation. He is currently active as a founding partner in Fairways Investments Group, an investment holding company that invests in retail, property, and mining. He earned his MBA degree from the Wharton School, University of Pennsylvania and BSc degree in Economics and Engineering from the University of Pennsylvania.
Mrs. Kiswanti has twenty years experience in the banking sector, i.e. as a Chief Executive Officer in Bank Purba Danarta - a bank that was established to provide microfinance services from 1999-2006. Prior to joining Bank Andara, she worked as a consultant on microfinance activities across Indonesia, including in Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, and East Timor. Her impressive track-record lies in the preparation, setting up and supporting the operation of BPRs, including establishing the first BPR in Papua. She earned her MBA degree from the University of Southern California and BSc degree in industrial engineering from Bandung Institute of Technology.
40. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Profil Direksi Directors Profile
DA R I K IR I K E K ANAN . F RO M LE F T TO R IGHT: Ir i an t o K u s u m a dj a j a Direktur Teknologi dan Operasional. Technology and Operations Director. David H . L. Y o ng Direktur Utama. President Director. Ch isca M i r awati Direktur Kepatuhan. Compliance Director.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
41.
Manajemen MANAGEMENT/th e b oa rd of c ommissi o n e rs pro fil e
DAVID H. L. YONG Direktur Utama
Bergabung dengan Bank Andara pada akhir 2011 sebagai Direktur Utama setelah mendapatkan persetujuan resmi dari BI. Beliau adalah lulusan dari Magister Hukum dari Vrije Universiteit (Free University), Amsterdam pada tahun 1989. Beliau telah menjalani karir perbankan berskala internasional dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun, dengan menapaki berbagai jabatan pimpinan senior di berbagai belahan dunia dan menjadi pionir bisnis model baru, baik di pasar yang sudah maju seperti Belanda, Amerika dan Hong Kong, juga di pasar yang sedang berkembang di sebagian besar wilayah Asia. Small Medium Enterprise (SME) dan/atau bisnis perbankan komersial menjadi bagian penting dalam perjalanan karir David, dimulai dengan menjadi bagian dari Implementation Team ING Direct pada awal karirnya hingga yang paling akhir mempelopori perbankan SME di 9 pasar Asia, ketika menjabat sebagai SME Banking Head, Regional Asia, sebagai bagian dari ABN AMRO Retail & Commercial Banking Asia Regional Management yang berpusat di Hong Kong dimulai pada tahun 2006.
DAVID H. L. YONG President Director
Joined in Bank Andara at the late of 2011 as a President Director following official approval by BI. He graduated from the Vrije Universiteit (Free University), Amsterdam with a Master’s degree in Law in 1989. His international banking career has spanned more than 20 years, stepping into various senior leadership roles, covering many geographies and implementing new pioneering business models, either in developed market such as Netherlands, America and Hong Kong, as well as growing markets spread over in Asia. Small Medium Enterprise (SME) and / or commercial banking businesses have been important parts of his career, from joining as Implentation Team Member of ING Direct to pioneering SME banking across 9 Asian markets, when he was assigned as Asia Regional SME Banking Head, starting in 2006, as part of ABN AMRO Retail & Commercial Banking Asia Regional Management with headquarters in Hong Kong.
IRIANTO KUSUMADJAJA Direktur Teknologi dan Operasional
Beliau mempunyai pengalaman selama lebih dari 20 tahun di bidang Teknologi Informasi & Perbankan. Jabatan terakhir beliau sebelumnya adalah Presiden Direktur Misys International Financial Systems, salah satu perusahaan core banking solutions ternama di Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Vice President untuk bidang teknologi informasi di Industrial Bank of Japan dan juga di Mizuho Corporate Bank. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dan Komisaris pada salah satu perusahaan integrasi sistem terkemuka. Beliau memperoleh gelar di bidang Teknologi Informasi dari Institut Teknologi dan Informasi di Jakarta.
IRIANTO KUSUMADJAJA Technology and Operations Director
Has more than 20 years experience in banking and IT sectors. His last position was the President Director of Misys International Financial Systems, one of the leading core banking solutions in Indonesia. He also served as Vice President for information technology at Industrial Bank of Japan as well as Mizuho Corporate Bank. Prior to joining Bank Andara, he also has served as President Director and President Commissioner at one of the leading system integration company. He earned a degree in Information Technology from the Information & Technology Institute in Jakarta.
CHISCA MIRAWATI Direktur Kepatuhan
Bergabung dengan Bank Andara pada akhir 2012 sebagai Direktur Kepatuhan. Beliau memiliki berbagai pengalaman dan posisi strategis selama lebih dari 18 tahun dalam industri perbankan khususnya bidang hukum & kepatuhan. Beliau juga banyak terlibat dalam proses merger & akuisisi, penerbitan obligasi, restrukturisasi hutang, structured finance, sekuritisasi, privatisasi, dan rekapitalisasi. Karier perbankan beliau dimulai sebagai tenaga administrasi kredit di Bank Pembangunan Indonesia Bandung, yang kemudian terus berkembang dengan bekerja di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., selama kurang lebih 12 tahun di area hukum, kepatuhan dan terakhir di Divisi Internasional. Selanjutnya, beliau bergabung dengan Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia pada tahun 2006 hingga 2012 dengan tanggung jawab utama untuk memastikan pelaksanaan tata kelola yang baik dan kepatuhan bank terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung dan Master of Business Administration dari Maastricht School of Management, Belanda.
CHISCA MIRAWATI Compliance Director
Joined Bank Andara in late 2012 as Compliance Director. She has wide experience and has held strategic positions for more than 18 years in the banking industry, particularly in legal and compliance areas. She has also been involved in the process of mergers and acquisitions, bond issues, debt restructuring, structured finance, securitization, privatization and recapitalization. Her banking career began in Credit Administration in Bank Pembangunan Indonesia, Bandung and then continued at PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., for more than 12 years in the areas of legal, compliance, and of in the International Division with main responsibility in monitoring branch office business of BNI overseas. Subsequently, she joined the Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia in 2006 to 2012 with the key responsibility of ensuring the implementation of corporate governance and compliance with government regulations. She earned her law degree from Universitas Padjadjaran, Bandung, and Master of Business Administration from Maastricht School of Management Netherlands,
42. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
we thank you William Charles Haworth and Don Edwin Johnston Junior, Commissioner and Director of the Bank, respectively resigned effectively on December 4, 2012, in accordance notice of acceptance letter from the Minister of Law and Human Rights No. AHUAH.01.10-43141. The resignation was approved by the shareholders through a resolution of the
shareholders of Bank Andara via circular in lieu of Extraordinary General Meeting, in accordance with the Deed No. 56 dated November 20, 2012. Bank has officially reported changes in its internal organizational structure after the resignation of Mr. Haworth and Mr. Johnston to the Bank Supervision Department, BI through No.349/BA /XII/ JKT/2012 letter, dated December
6, 2012. Compliance Director Irene Hamidjaja left the Bank on June 3, 2012. Official resignation of Director of Compliance was approved by the shareholders through the General Meeting of Shareholders, as stated in the Deed Number 64 dated July 10, 2012, based on the recommendation of the Remuneration and Nomination Commmittee dated April 2, 2012.
apresiasi Appreciation
TERIMA KASIH
William Charles Haworth dan Don Edwin Johnston Junior, masing-masing selaku Komisaris dan Direktur Bank, mengundurkan diri secara efektif pada 4 Desember 2012, sesuai surat penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.1043141. Pengunduran diri tersebut telah mendapat persetujuan para pemegang saham melalui keputusan pemegang saham Bank secara sirkuler sebagai pengganti RUPS Luar Biasa, sesuai Akta No. 56 tanggal 20 November 2012. Direktur Kepatuhan Irene Hamidjaja mengundurkan diri dari jabatannya secara efektif pada 3 Juni 2012 yang telah disetujui pemegang saham Bank melalui Rapat Umum Pemegang Saham, sebagaimana tertuang dalam Akta No.64 tertanggal 10 Juli 2012.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
William C. Haworth
Komisaris Beliau adalah Chief Strategist, Global Financial Markets di IFC. Beliau memiliki rekam jejak yang kuat dalam membangun tim di Asia dan mengelola berbagai tim di beberapa negara. Beliau memiliki beragam keahlian di bidang strategi, keahlian manajemen risiko dan proses serta kuat dalam mengelola sumber daya manusia dan berpengalaman dalam pengembangan tim. Beliau pernah mengelola sebuah organisasi dengan anggota lebih dari 600 orang dan berkomunikasi secara efektif dengan CEO dan pejabat senior pemerintahan di seluruh dunia dalam perannya sebagai konsultan maupun pengelola. Latar belakang pekerjaannya termasuk 12 tahun sebagai credit officer IFC, Chemical Bank New York, dan Citibank, Arab Saudi dan Amerika Serikat; dan juga berpengalaman 16 tahun di bidang konsultansi bersama perusahaan-perusahaan terkemuka, diantaranya Booz Allen, Barents Group, KPMG, dan A.T. Kearney/EDS. Beliau efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Bank Andara per 4 Desember 2012.
William C. Haworth
Commissioner Mr. Haworth is the Chief Strategist, Global Financial Markets at IFC. He has a strong track record in building teams in Asia and in managing a diversified workforce across countries. He has a strong mix of strategic, risk and process management skills as well as very strong people management and team building experience. He has managed an organization with over 600 people and has dealt effectively with CEO and senior government officials around the world in a variety of consulting and management roles. His background includes 12 years as a practicing credit officer with the IFC, Chemical Bank New York, and with Citibank, Saudi Arabia and the US; as well as 16 years of financial sector consulting experience with leading firms including Booz Allen, Barents Group, KPMG, and A.T. Kearney/EDS. He resigned as Bank Andara’s Commisioner effective December 4, 2012.
IRENE hAMIDJAJA
Direktur kepatuhan Beliau memiliki pengalaman lebih dari 21 tahun di bidang perbankan dan keuangan, dengan jabatan terakhir sebelum bergabung dengan Bank Andara adalah Direktur di Commonwealth Bank Indonesia, dengan tanggung jawab meliputi kepatuhan, manajemen risiko, dan sumber daya manusia. Sebelum itu, beliau adalah Direktur Kepatuhan di Citibank, N.A. Indonesia di mana beliau mempergunakan keahliannya di bidang operasional perbankan, akunting, dan kepatuhan. Beliau memperoleh gelar sarjana di bidang Akuntansi dari The University of New Orleans, Amerika Serikat. Beliau mengundurkan diri sebagai Direktur Kepatuhan Bank efektif sejak 3 Juni 2012.
IRENE Hamidjaja
Compliance Director Has more than 21 years experience in banking and finance, most recently as Director of the Commonwealth Bank of Australia in Indonesia with responsibilities including compliance, risk management and human resources. Previously, she was the Compliance Director of Citibank, N.A. Indonesia where she utilized her expertise in banking operations, accounting and compliance. She holds a Bachelor Degree in Accounting from The University of New Orleans, USA. Mrs. Irene effectively resigned as Director of Compliance on June 3, 2012.
43.
DON JOHNSTON
Direktur Pengembangan Bisnis Beliau bergabung di Bank Andara pada tahun 2010 sebagai Direktur Pengembangan Bisnis. Don Johnston memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di perbankan, usaha kecil dan menengah (UKM) dan keuangan mikro serta memiliki pengalaman di bidang pengembangan dan analisis bisnis, disain produk dan implementasinya, supervisi operasional dan pendukung, manajemen informasi, dan riset pasar serta statistik. Sebelum bergabung dengan Bank Andara, beliau bekerja di lembaga pembuat kebijakan untuk mikro, UKM, dan perbankan pedesaan. Beliau menjadi penasihat perwakilan Harvard untuk Bank Rakyat Indonesia (BRI) selama 13 tahun, memegang peran penting dalam mengembangkan sistem Unit Desa. Selain itu, beliau juga memberikan saran bagi institusi multi-lateral dan perbankan komersial untuk pengembangan keuangan mikro dan UKM. Beliau mengajar di Universitas Harvard, Institusi Keuangan bagi program Private Enterprise Development (FIPED) Executive Education dari tahun 1997 sampai sekarang. Beliau efektif tidak menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis pada 4 Desember 2012.
Don Johnston
Business Development Director Joining Bank Andara in 2010 as Business Development Director, Don Johnston has more than 20 years experience in banking, small and medium enterprises (SME) and microfinance. Bringing a broad set of skills to the bank, Johnston has expertise in business development and analysis, product design and implementation, operations supervision and support, management information, and market research and statistics. Before joining with Bank Andara, Johnston’s work centered on institutional policy support for micro, SME and village banking. He served as the Harvard resident advisor to Bank Rakyat Indonesia (BRI) for 13 years, taking an active role in supporting the development of the Unit Desa system. In addition, he has also advised a range of multilateral institutions and commercial banks on micro and SME finance development. Johnston has taught in Harvard University’s Financial Institutions for Private Enterprise Development (FIPED) Executive Education program from 1997 until present. Mr. Johnston effectively served as Business Development Director on December 4, 2012.
44. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Produk dan Layanan Product and Services
Selama tahun 2012, LKM yang telah mendapat pendanaan dari Bank sebanyak 480 institusi yaitu 360 BPR, 119 Koperasi, dan 1 modal ventura. Produk dan layanan yang diberikan oleh Bank adalah produk perbankan konvensional sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mitra Bank serta sesuai kegiatan utama bank, yaitu pinjaman dan simpanan.
In 2012, MFIs receiving funding from the Bank reached 480 financial institutions, consisting of 360 BPRs, 119 Cooperatives, and 1 venture capital company focusing on microlending. Products and services provided by the Bank are tailored to the needs and charactistics of the partners/clients of the Bank. And are also in line with the main activities of banking, which are saving and lending.
Jenis pinjaman yang telah diberikan adalah Kredit Modal Kerja (KMK) yang dapat diakses dan disesuaikan dengan kebutuhan serta karakteristik masing-masing nasabah.
Type of loan offered is Working Capital Loan that can be tailored to suit the client’s need and characteristics.
Sedangkan dari sisi pendanaan, Bank menawarkan produk deposito berjangka yang dikhususkan bagi LKM serta deposito berjangka dan deposito sosial bagi nasabah individu khususnya bagi individu yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan jasa keuangan untuk sektor usaha mikro. Produk pendanaan lainnya adalah giro dan tabungan untuk menunjang kegiatan usaha mitra Bank.
In funding area, the Bank offers time deposit specifically for MFIs, regular Time Deposit and Social Deposit for individual clients who care about community welfare improvement through empowerment of financial services for the micro business sector. Other funding products are current accounts and savings to assist the business of the Bank’s partners.
Dari sisi layanan, Bank telah mengembangkan layanan AndaraLink tidak hanya untuk melakukan pembayaran tagihan rutin bulanan, tetapi juga untuk layanan remitansi internasional bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (pengiriman uang ke bank umum dari LKM, dan pengiriman uang antar LKM) serta solusi setoran berupa pick up services (jemput bola) setoran kepada mitra LKM.
The Bank has developed AndaraLink service, not only for regular monthly bill payments, but also for international remittance services in cooperation with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (money transfer to commercial banks from member MFIs and money transfer among member MFIs), and pick-up service feature named Solusi Setoran in the form of ‘collection service’ by picking up the payments directly from the customers of MFIs.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
45.
Layanan lain yang diberikan adalah bantuan teknis kepada LKM berupa pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing LKM. Pemberian pelatihan ini diberikan secara gratis kepada mitra LKM sebagai bentuk penghargaan atas loyalitas mitra Bank serta untuk meningkatkan komunikasi dua arah guna memahami kebutuhan LKM di sektor keuangan.
Other service to MFIs is in the form of training to improve capability and competitive skills of MFIs. Training is free of charge for MFI partners as a token of gratitude for their loyalty and also provides opportunity for improving two-way communication to understand MFIs’ needs.
Aktivitas Bank lainnya adalah ABB yang saat ini telah dilaksanakan di Bali, NTB, dan Jadetabek sebagai hasil kerja sama dengan Perbarindo setempat. Pada 31 Desember 2012 tercatat 199 BPR peserta ABB yang terdiri dari 64 BPR peserta ABB Jadetabek, 114 BPR peserta ABB Bali dan 21 BPR peserta ABB NTB.
Other activity is ABB which is conducted in Bali, West Nusa Tenggara, and Jadetabek area as a result from cooperations with local Perbarindo. As of December 31, 2012, there were 199 BPR as members of ABB, 64 in Jadetabek, 114 in Bali, 21 in NTB.
46. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
jaringan kantor Office Network
Area usaha business area
JAKARTA BALI
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
ALAMAT address
Jakarta Plaza Bapindo Citibank Tower 28th Fl. Jl. Jendral Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (62-21)526 0707 Fax. (62-21)526 6003 Bali Jl. Hayam Wuruk No.137 Denpasar Bali 80237, Indonesia Tel. (62-361)227 721-4 Fax. (62-361)236 712
47.
48. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
pernyataan mitra Clients Testimonial Ibu Ijah
Mrs. Ijah
Ibu Ijah mengenal Koperasi KUM sejak lima tahun lalu dan meminjam Rp500.000 sebagai tambahan modal usahanya. Usaha awal ibu Ijah adalah sebagai perajin oncom, yang sehari-harinya dipasarkan ke daerah sekitar rumahnya. “Lama-lama, saya pikir sayang kalau cuma buat oncom saja. Akhirnya, saya mulai jualan gorengan dan sayur matang. Selain jualan di rumah, suami dan dua karyawan saya juga membantu untuk memasarkan gorengan,” jelas ibu tiga anak ini.
Mrs. Ijah has become a member KUM Cooperative since 5 years ago when she borrowed Rp 500,000 as additional capital for her business. Her initial business was as an Oncom producer which she regularly sold the product in areas nearby her house. “I have been thinking it over, that it would be wasted if I only sell Oncom. So finally, I started selling fried snack and cooked food as well. Besides selling the food at home, my husband and 2 employees have helped to sells the fried snack at other locations,“ said this mother of three children.
Kejelian ibu Ijah dalam melihat peluang bisnis tidak bisa terbendung. Selain memproduksi oncom, menjual gorengan dan sayur, ibu Ijah menambah usaha lagi dengan berjualan es buah. “Penghasilan dari jualan es buah ini sangat lumayan, hanya dalam dua jam saya bisa mendapatkan penghasilan Rp600.000 dan keuntungan bersih mencapai Rp300.000 per hari,” tutur ibu Ijah. Dari semua usahanya itu, ibu Ijah mampu mengumpulkan penghasilan kurang lebih Rp1 juta per hari. Dari pendapatannya itu, dipergunakan lagi sebagai modal usaha keesokan harinya, membayar cicilan serta untuk menabung.
Mrs. Ijah’s ability in seeing business opportunities is unstoppable. Besides producing oncom and selling fried foods, Mrs. Ijah started another business by selling ice fruity drinks. “Income from this kind of drinks is very good, in just two hours I could be earning an income Rp. 600,000 and net profit of Rp300,000 per day,” said Mrs. Ijah. With all her efforts, she is able to collect an income of roughly Rp1 million per day. From this, she allocated the funds for working capital, mortgage payment and savings purposes
Saat ini ibu Ijah juga sudah memiliki dua buah gerobak es buah dan mempekerjakan empat orang karyawan di sekitar rumahnya. “Kalau bicara capek, ya pasti capek – apalagi usaha saya juga bukan cuma satu. Tapi namanya juga usaha. Kalau gak begitu, saya mana mungkin bisa merenovasi rumah dan nambah motor sampai tiga buah. Dan ini juga masih enak karena waktu yang ngatur kita sendiri, jadi ya pintar-pintarnya kita bagi waktu saja,” cerita ibu Ijah.
Currently, Mrs. Ijah also already has two of ice fruity drink stalls and hired four staff from her neighborhood. “It is definitely exhausting, yes - especially since I have more than one business to run. But so is business, otherwise how can I be able to renovate the house and buy 3 motorcycles. And this is not so bad though because you can manage your own time, so it depends on how good you are in managing your own time, “ Mrs. Ijah telling her story.
Menjadi wirausaha memang membutuhkan perjuangan, mental pantang menyerah dan tidak cepat merasa puas. Hal ini disadari oleh ibu Ijah. Seakan tidak pernah puas, ibu Ijah masih menyimpan harapan untuk usahanya. “Harapan saya, setelah melunasi pinjaman di KUM saya mau meminjam lagi untuk modal menambah satu gerobak es buah lagi,“ pungkas ibu Ijah.
Being entrepreneur requires a high fighting spirit and not easily satisfied with the results you got. Mrs. Ijah is very conscious about this. She still has more passion for her business. “My dream is, that I want to borrow more funds from KUM in order to have one more ice fruity drinks stall, after paying off my loan at KUM,” said Mrs. Ijah.
Ibu Ijah adalah anggota Koperasi Karya Usaha Mandiri (Koperasi KUM) dengan usaha menjual oncom dan gorengan dengan modal hasil menjual motor yang dimilikinya. Kini Bu Ijah boleh berbangga hati. “Alhamdulillah kehidupan saya semakin membaik. Selain usaha saya yang semakin berkembang, saya juga bisa merenovasi rumah dan memiliki tiga motor. Semua ini tidak lepas dari peran Koperasi KUM yang sudah membantu saya,” kata ibu Ijah. Koperasi KUM merupakan salah satu nasabah debitur Bank Andara .
Mrs. Ijah is a member of Karya Usaha Mandiri cooperative (Koperasi KUM) and have a business in selling oncom (fermented soy bean) and fried snacks where the capital came from selling her motorcycle. Now Mrs. Ijah can be proud “Thank God, my life is getting better. As my business grows, I can renovate my house and have 3 motorcycles. It’s all because of Koperasi KUM’s role that has helped me,“ Ijah said. Koperasi KUM is one of Bank Andara’s debtors .
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
49.
Ibu Dadah
Mrs. Dadah
Saya mengetahui dari para pegawai KOMIDA, bahwa dana yang telah menopang usaha saya tersebut merupakan hasil kerjasama antara KOMIDA dan Bank Andara. Bank Andara telah menempatkan dana dalam bentuk kredit kepada Koperasi yang selanjutnya disalurkan kepada pelaku usaha kecil seperti saya.
I’ve known from the KOMIDA’s employees, that the funds which have sustained my business are the result of the cooperation between this KOMIDA and Bank Andara. Bank Andara disbursed loans to Cooperatives which in return channeled it to small business owners like me.
Dukungan yang telah diberikan kepada pelaku usaha mikro seperti saya berlangsung berkesinambungan. Saya bahkan bisa mengajukan pinjaman berkali-kali untuk memperluas usaha. Kini, selain berdagang kecilkecilan untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari, saya telah menanamkan modal usaha di bidang rias pengantin. Saya merasa sangat bersyukur, di tengah kesulitan yang saya alami, masih ada pihak yang mengulurkan tangan untuk mengentaskan saya dari masalah kemiskinan.
The support to small businesses like mine was given sustainably. I was able to apply for loan several times in order to expand my business. Now, besides doing small trading to support the daily needs, I have invested in a bridal makeup business. I feel very grateful, that in the difficulties I have experienced, there are still those who would help me out of poverty.
Bapak Slamet
Mr. Slamet
Sebagai pedagang kecil, saya merasa sangat terbantu oleh keberadaan koperasi. Sejak awal menjalani usaha, saya mendapatkan bantuan permodalan dari Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) yang beroperasi di daerah sekitar lokasi usaha saya.
Selaku pemilik sekaligus pengelola KOMIDA saya merasa mendapat banyak sekali keuntungan. Bentuk dan model kerjasama yang dikembangkan Bank Andara dengan LKM termasuk KOMIDA sangat memudahkan saya selaku pengelola usaha kami. Berbeda dengan bank-bank lain termasuk bank asing yang pernah menjalin kerjasama dengan kami, sistem kerjasama yang dikembangkan Bank Andara tidak memberikan beban yang terlalu berat. Para staf Bank Andara sangat menguasai bidang usaha kecil sehingga memudahkan bagi kami untuk menjalin komunikasi lebih lanjut, terkait dengan strategi penyaluran dana yang kami kembangkan. Kami percaya, fokus usaha Bank Andara yang secara penuh terkonsentrasi di sektor usaha kecil, serta kantor Bank Andara yang berada di Indonesia, akan memudahkan BPR dalam menjalin kerjasama di bidang bisnis perbankan.
As a small vendor, I was greatly supported by the present cooperatives. Since the beginning of running this business, I got my capital from a loan by a Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) near my business location.
As the owner and manager of KOMIDA, I got a lot of advantages. The Business Model developed by Bank Andara in cooperation with MFIs including KOMIDA is very helpful to me as the manager of KOMIDA ,unlike the other banks, including foreign banks that have cooperated with us before, the business model developed by Bank Andara does not burden us heavily. The Bank Andara staffs are very knowledgeable of the small businesses sector and that make it easier for us to communicate related with our loans distribution strategy. We believe Bank Andara’s business focus that fully concentrated to the small business sector, and their office located in Indonesia, shall help KOMIDA to build better cooperation in banking businesses.
50. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Ibu Dadah, anggota Koperasi Mitra Dhuafa (Komida), usaha merias pengantin Mrs. Dadah, member of Rakyat Koperasi Mitra Dhuafa (Komida), bridal make up business
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
51.
“Saya sangat bersyukur dengan adanya bantuan modal dari KOMIDA yang telah membuat usaha Rias Pengantin saya berjalan seperti yang saya harapkan, disamping adanya usaha lainya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari” “I am grateful for the capital assistance from KOMIDA that has made my Bridal Makeup business to grow as my dreams, besides the other line of businesses that help fulfill my daily needs”
52. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Analisa Manajemen
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
53.
Pembahasan dan Management discussioN and analysis
54. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Tinjauan Keuangan Financial Review
Pembahasan pada bagian ini didasarkan pada laporan keuangan Bank untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2012 yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantoro, Suherman & Surja (Ernst & Young/KAP EY) dengan pendapat laporan keuangan Bank menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun 2011 dan 2012, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The discussion in this section is based on the Bank’s audited financial statement by Public Accountant Purwanto, Suherman & Surya (Ernst & Young/KAP EY) for the year ended 31 December 2012 with the opinion that Bank’s financial presents fairly, in all material respects, the financial position of the Bank for 2011 and 2012, and the results of its operations and its cash flow, in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards.
a. Analisa Keuangan Aset Di akhir tahun 2012, total aset Bank tercatat sebesar Rp1,2 triliun meningkat sebesar 67,12% dibanding posisi per 31 Desember 2011 sebesar Rp730,1 miliar. Peningkatan ini terutama terjadi karena adanya peningkatan pada giro pada BI sebesar 150,02%, giro pada bank lain sebesar 286,75%, dan kredit yang diberikan sebesar 104,08%.
A. Financial Analysis Asset As of end 2012, the Bank recorded total asset of Rp1.2 trillion, a 67.12% increase from the previous year’s position of Rp730.1 billion. The increase was due primarily to the increased of Current Accounts in BI at 150.02%, Current Account in other banks at 286.75%, and loans outstanding at 104.08%.
Liabilitas Total liabilitas Bank per 31 Desember 2012 meningkat sebesar 77,28% naik dari Rp553,2 miliar pada akhir tahun 2011 menjadi Rp980,8 miliar. Peningkatan ini terutama dikarenakan kenaikan pada simpanan dari nasabah sebesar 172,25%, simpanan dari bank lain sebesar 54,55%, dan pinjaman yang diterima sebesar 87,52%.
Liabilities Total liabilities of the Bank as of December 31, 2012 increased by 77.28% from Rp553.2 billion at the end of 2011 to Rp980.8 billion. This increase was primarily due to 172.25% increase in Deposits from Clientss, 54.55% increase of Deposits from other banks, and 87.52% increase in borrowings.
Ekuitas Terdapat kenaikan sebesar 35,67% pada ekuitas Bank di akhir tahun 2012 dikarenakan adanya tambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp56 miliar.
Equity There was an increase of 35.67% the Bank’s Equity as of end 2012 due to the addition of the issued and paid-up capital in the amount of Rp56 billion.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
55.
Pendapatan Operasional Bank membukukan pendapatan bunga sebesar Rp108,2 miliar di akhir tahun 2012, meningkat sebesar 119,21% dibanding posisi per 31 Desember 2011. Peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya kredit yang diberikan pada periode yang sama. Sementara pendapatan operasional lainnya mengalami peningkatan sebesar Rp2,9 miliar yang berasal dari penerimaan atas jasa operasional bank termasuk AndaraLink dan juga pengembalian pajak.
Operating Income The Bank recorded interest income of Rp108.2 billion at the end of 2012, an increase of 119.21% compared to the position as of December 31, 2011. This increase was in line with the increase in loans disbursed during the same period, while operating income increased Rp2.9 billion from other operational services including AndaraLink and also due to tax restitution.
Beban Sejalan dengan meningkatnya pendanaan, baik berupa simpanan dari nasabah maupun simpanan dari bank lain, beban bunga Bank juga mengalami peningkatan sebesar 118,54%. Sedangkan beban operasional lainnya meningkat sebesar 4,13%, karena adanya peningkatan beban umum dan administrasi sebesar Rp622 juta dan beban penyusutan sebesar Rp1,3 miliar.
Expenses In line with the increased funding, both in the form of client deposits and deposits from other banks, interest expense increased 118.54%. Other operating expenses increased by 4.13%, due to an increase in general and administrative expenses of Rp622 million and depreciation expense in the amount of Rp1.3 billion.
b. Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 mencapai minus Rp156,8 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran bunga, provisi, dan komisi sebesar 122,23% menjadi Rp58,2 miliar dan perubahan aset dan liabilitas operasional – kredit yang diberikan sebesar 47,34% menjadi Rp500,1 miliar.
B. Cash Flow Cash Flows from Operating Activities Net cash flows provided by (used in) operating activities for the year ended December 31, 2012 was minus Rp156.8 billion primarily due to increased interest payments, fees, and commissions by 122.23% to Rp58.2 billion and change of assets and operating liabilities - loans by 47.34% to Rp500.1 billion.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 mencapai Rp2,6 miliar. Arus kas untuk investasi di tahun 2012 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya karena menurunnya pembelian aset tetap sebesar 69,77% menjadi Rp2,7 miliar dan posisi Investasi dalam surat berharga yang tersedia untuk dijual sebesar Rp260,8 juta.
Cash Flows from Investing Activities Net cash flows used in investing activities for the year ended December 31, 2012 reached Rp2,6 billion. Cash flows for investing in 2012 is lower than the previous year due to declining asset purchases unchanged at 69.77% to Rp2.7 billion and investment positions in the securities available for sale amounted to Rp260.8 million.
56. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
tinjauan keuangan Financial Review
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp168,1 miliar terutama disebabkan peningkatan penerimaan dari pinjaman yang diterima sebesar 68,15% menjadi Rp176,2 miliar dan tambahan modal disetor dan agio sebesar 13,09% menjadi Rp66,3 miliar.
Cash Flows from Financing Activities Net cash flows provided by financing activities amounted to Rp168.1 billion, primarily due to an increase in acceptance of loans received by 68.15% to Rp176.2 billion and increase in paid-in capital and additional paid-in capital by 13.09% to Rp66.3 billion.
c. Kemampuan Membayar Utang Bank selalu memenuhi kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Agar tetap siap, Bank mempertahankan cadangan likuiditas di kantor cabang dan kantor pusat untuk melayani kebutuhan dan permintaan nasabah. Di tahun 2012, cadangan kas meningkat sebesar 5,14% menjadi Rp178,8 miliar.
c. Ability to Repay Debt Bank always meets its obligations, both short term and long term. To stay prepared, the Bank maintains liquidity reserves in its branch as well as in the HO to serve the clients’ needs and requests. In 2012, cash reserves increased so that the Bank would increase its ability to grow by 5.14% amounted to Rp178.8 billion.
d. Tingkat Kolektibilitas kredit Pertumbuhan usaha Bank diupayakan diikuti oleh peningkatan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (gross) mengalami sedikit kenaikan menjadi 0,15% per 31 Desember 2012 dari 0,03% per 31 Desember 2011, sementara NPL bersih juga naik sedikit menjadi 0,02% dari sebelumnya 0,00%. Bank terus berupaya menjaga kualitas asetnya terutama melalui upaya yang terus-menerus dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, memperkuat manajemen risiko, memperbaiki sistem pengelolaan kredit, serta pemantauan yang lebih ketat terhadap debitur yang ada.
d. Collectibility of loans The growth of the Bank is also followed by the effort to maintain asset quality. The ratio of non performing loans (gross) increased slightly to 0.15% as of December 31, 2012 from 0.03% as of December 31, 2011, while net NPL also rose slightly to 0.02% from 0.00% previously. Bank continues to maintain its asset quality mainly through continuous efforts in applying the precautionary principle, strengthening risk management and improving credit management systems as well as stricter monitoring of existing borrowers.
e. Struktur Permodalan Untuk menjaga kelangsungan bisnis Bank Andara, Bank selalu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) agar selalu diatas syarat minimal BI. Pada akhir 2012, CAR Bank dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional tercatat sebesar 40,88%.
E. Capital Structure To maintain the sustainability of the Bank’s business is capital intensive and the Bank always tries to maintain its capital adequacy ratio (CAR) above the minimum required by BI. At the end of 2012, CAR Bank with credit risk and operational risk stood at 40.88%.
f. Informasi dan Fakta Material setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak terdapat informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.
f. Information and Material Facts after the date of Accounting Reports There were no material facts and information after the date of accounting reports
g. Prospek Usaha Sektor keuangan mikro di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan sekitar 50.000 LKM yang melayani lebih dari 40 juta orang. Namun demikian, diperkirakan 50 juta penduduk saat ini masih belum mendapatkan
g. Business Prospects The microfinance sector in Indonesia is one of the largest in the world with about 50,000 MFIs serving more than 40 million people. Nevertheless, an estimated 50 million people today still do not have access to financial services and nearly half of that number lives
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
akses terhadap jasa keuangan dan hampir separuh dari jumlah tersebut hidup dengan penghasilan dibawah USD2 per hari. Kondisi ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh Bank Andara, sebagai bank umum satu-satunya yang fokus hanya kepada LKM. h. Target dan realisasi Secara umum, pencapaian target keuangan melebihi 85% dari target yang dianggarkan. Hal utama penyebab tidak tercapainya target adalah mundurnya waktu penambahan modal dan pencairan pinjaman. Hal tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan aset Bank dimana dana diterima oleh Bank setelah melewati masa puncak pencairan kredit (sekitar bulan Juni-Juli), sehingga penyerapan kredit oleh LKM juga tidak sesuai target.
57.
on less than USD2 per day. This condition is an opportunity that can be utilized by Bank Andara, the only commercial bank that focuses in serving MFIs.
h. Target and realization In general, financial achievement exceeded 85% of the budget. The main reason for non achievement was due to the delay in timing of capital injection and disbursement of borrowings. This affected the Bank’s asset growth; funds were received after the peak season so that the loans absorbed by MFIs were not in line with the plan.
Walaupun total aset Bank sebesar Rp1,22 triliun atau 88,57% dari target sebesar Rp1,38 triliun, pencapaian kredit yang diberikan menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan mencapai 90,91% (Rp 970,22 miliar) dari target sebesar Rp1,07 triliun. Bahkan mampu mencapai rekor penyaluran kredit sebesar Rp112 miliar pada bulan November.
Despite of the Bank’s Total Asset for amount of Rp1.22 Trillion or 88.57% of the budget of Rp1.38 Trilliun, the loan disbursed showed better performance of 90.91% (Rp970.22 Billion) from the total budget for amount of Rp1.07 Trillion. All relationship officers have been working hard in the last months of 2012 even achieved a record of monthly disbursed for amount Rp112 billion in November. This was an outstanding feat considering end of year is usually a slow season.
Penghimpunan dana sebesar Rp745,89 miliar merupakan 84,17% dari target dimana pada tahun 2012 ini Bank telah berhasil memperbesar jumlah dana yang dihimpun dari luar komunitas LKM seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, perusahaan lain, dan perorangan.
Funding received amounted to Rp745.89 billion or 84.17% of the budget. It is noteworthy that the Bank managed to increase the funding from outside community of MFI, such as Insurance Company, Pension Fund, Big Corporations and Wealthy Individuals.
Pinjaman dari pihak lain mencapai Rp218,24 miliar atau 96,01% dari target sebesar Rp227,30 miliar. Perbedaan kurs menjadi penyebab perbedaan ini dan mempengaruhi posisi modal sebesar Rp330,08 miliar atau 95,26% dari target sebesar Rp346,51 miliar.
The Borrowings reached Rp218.24 Billion or 96.01% of the budget of Rp227.30 Billion. The difference in exchange rate used in calculating the budget and actual used was the culprit of this. This exchange difference also effected the capital position of Rp330.08 billion or 95.26% of the budget Rp346.51 billion.
Penerimaan hasil bunga dan biaya bunga juga masing-masing mencapai 84,50% dan 86,46% dari target. Pendapatan bunga bersih sebesar Rp47,79 miliar hanya mencapai 82,14% target karena mengecilnya Net Interest Margin (NIM) disebabkan biaya dana yang meningkat ditengah persaingan pemberian kredit yang membuat sulitnya menaikkan tingkat suku bunga kredit.
Interest income and interest expense reached 84.50% and 86.46% respectively of the budget. The net interest income of Rp47.79 billion only achieved 82.14% of the budget due to smaller Net Interest Margin due to increased cost of funds, as well as tight competition in the loan market which make increasing interest rates to MFIs difficult.
58. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
tinjauan keuangan Financial Review
Pengawasan dan pengaturan yang ketat atas seluruh komponen biaya operasional membuat Bank berhasil menahan kenaikan biaya operasional sebesar Rp 49,51 miliar atau 76% dari target sebesar Rp 65,15 miliar.
The tight monitoring and management of all components of operating costs made the Bank able to hold the operational cost increment of Rp49.51 billion or only 76% of the budget Rp65.15 billion.
i. Target Satu Tahun Kedepan Target Bank untuk di tahun 2013 adalah pertumbuhan aset di atas 50% di akhir tahun 2013 dibanding pencapaian di akhir tahun 2012.
i. Target one Year Ahead In general, the Bank will seek to achieve assets’ growth of more than 50% by the end of 2013 compared to the achievement at the end of 2012.
j. Aspek Pemasaran Di tahun 2012, strategi pemasaran yang dijalankan Bank mengalami perubahan secara signifikan yaitu dengan komunikasi yang lebih intensif, baik terkait dengan peningkatan perolehan pendanaan untuk mendukung kesinambungan usaha maupun pengembangan hubungan dengan mitra Bank.
j. Aspects of Marketing In 2012, the Bank made significant changes to its marketing strategy via more intensive communication, both respect to increasing fund acquisition to support growth continuity as in well as development of relationships with MFIs.
K. Kebijakan Dividen Sesuai dengan belum tercapainya keuntungan Bank, tidak ada pembagian deviden pada tahun 2012.
k. Dividend Policy In line with the conditions of the Banks which is not yet profitable, there was no dividend provision in 2012.
L. Informasi Material Tidak terdapat informasi material selama periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012.
l. Material Information There is no material information during the financial year ended on December 31, 2012.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
M. PERUBAHAN peraturan perundangan yang berpengaruh signifikan
59.
M. Regulation Changes with Significant Impact
Peraturan Perundangan
Regulation Changes
peraturan baru NEW REGULATION
TITIK UTAMA KEY POINT
Surat Edaran BI Nomor 14/35/DPNP Efektif tanggal 10 Desember 2012 BI Circular Letter Number 14/35/DPNP Effective date December 10, 2012
Laporan Tahunan Bank dan Laporan Tertentu yang akan disampaikan kepada Bank Indonesia Bank Annual Report and Certain Reports to be Submitted to Bank Indonesia
Surat Edaran BI Nomor 14/23/PBI/2012 Efektif tanggal 26 Desember 2012 BI Regulation No 14/23/PBI/2012 Effective Date December 26, 2012
Transfer Dana Funds Transfer
Surat Edaran BI Nomor 14/27/PBI/2012 Efektif tanggal 28 Desember 2012 BI Regulation No 14/27/PBI/2012 Effective date December 28, 2012
Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Program Penanggulangan Terorisme bagi Bank Umum Implementation of Anti Money Laundering and Counter Terrorism Financing Program for Commercial Bank
Surat Edaran BI Nomor 14/26/PBI/2012 Efektif tanggal 2 Januari 2013 BI Regulation No 14/26/PBI/2012 Effective date January 2, 2013
Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank Umum Business Activity and Office Network Based on Core Capital for Commercial Bank
Kebijakan Akuntansi Bank telah menerapkan standar dan interpretasi akuntansi sebagai berikut yang dianggap relevan untuk Bank pada 1 Januari 2012:
Accounting Policies Bank adopted accounting standards and interpretations as follows deemed relevant to the Bank on January 1, 2012:
PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 50 Financial Instruments: Presentation
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
60. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Tinjauan bisnis
Business Review
Tinjauan Industri Industry Review
Berdasarkan Laporan Publikasi BI, industri perbankan selama tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang positif. Diantaranya, tingkat pertumbuhan kredit mencapai 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit perbankan tersebut terutama disalurkan dalam bentuk kredit investasi mencapai 29,8% (year on year - yoy), diikuti pertumbuhan KMK sebesar 26,1% (yoy), dan kredit konsumsi sebesar 12,1% (yoy).
Based on BI Report publications, the banking industry during 2012 experienced positive growth. Among others, the loan growth reached 23% compared to the previous year. These loans was mainly channeled into investment loans that increased 29.8% (year on year - yoy), followed by growth in Working Capital Loan (WCL) by 26.1% (yoy), and consumer loans amounting to 12.1% (yoy).
Secara umum, pertumbuhan kredit perbankan tersebut diikuti oleh kualitas penyaluran kredit yang lebih baik di tahun 2012, dimana sebagian besar tersalurkan pada sektor-sektor produktif. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penyaluran kredit ke sektor pertanian, pengangkutan, perdagangan, dan konstruksi mengalami peningkatan yang signifikan. Sementara kredit di sektor konsumsi dan sektor non-lapangan usaha mengalami perlambatan. Hal ini menunjukkan bahwa di tahun 2012, peran perbankan secara kelembagaan kian kokoh sebagai salah satu tiang perekonomian nasional.
In general, the loan growth was accompanied by a better quality of loan disbursement in 2012, which was largely channeled to the productive sectors. Compared with the previous year, lending to the agricultural sector, transport, trade, and construction has increased significantly, while consumer credit and the non-business sector experienced a slowdown. This shows that in 2012, the role of banking institutions has become more solid as one of the pillars of the national economy.
Di sisi penghimpunan dana masyarakat, jumlah dana pihak ketiga (DPK) di tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 18,4% (yoy) atau mencapai Rp3,131 triliun. Pertumbuhan DPK ini ditopang oleh pertumbuhan tabungan dan deposito yang tetap stabil sekaligus mencerminkan besarnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan.
On funding activity, the amount of third party funds (DPK) in 2012 increased by 18.4% (yoy) to Rp3.131 trillion. Deposit growth was driven by stable growth in savings and time deposits and reflected the level of public confidence in the banking industry.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
61.
Sementara dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal rata-rata bank-bank umum sangat jauh di atas batas minimum yang ditetapkan BI yakni 8%.
In terms of capital, bank’s CAR an average was far above the minimum threshold set by the regulator which is 8%.
Seiring dengan itu, laba bersih yang berhasil dibukukan oleh bank-bank umum juga mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Per Desember 2012, bank-bank umum mencatatkan laba bersih sebesar Rp92,83 triliun atau tumbuh sebesar 23,64% dibanding tahun 2011 yang nilainya mencapai Rp75,07 triliun.
Accordingly, the net profit achieved by the commercial banks has also experienced significant growth. As of December 2012, commercial banks recorded a net profit of Rp92.83 trillion, an increase of 23.64% compared to the year 2011 amounting to Rp75.07 trillion.
Peningkatan laba bersih bank-bank umum tersebut antara lain ditopang oleh meningkatnya pendapatan bunga sebesar 7,39% menjadi Rp391,28 triliun. Pada tahun sebelumnya, pendapatan bunga bank-bank umum secara nasional baru mencapai Rp364,33 triliun. Sementara beban bunga pada 2012 mengalami penurunan sebesar 1,02% menjadi Rp183,71 triliun dari sebelumnya Rp185,61 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih bankbank umum mencapai Rp207,56 triliun atau tumbuh sebesar 16,14% dibandingkan dengan per 31 Desember 2011 yang mencapai Rp178,72 triliun.
The increase in net profit of commercial banks was among others supported by the increase in interest income of 7.39% to Rp391.28 trillion. In the previous year, interest income of commercial banks nationwide reached Rp364.33 trillion. Interest expense in 2012 decreased by 1.02% to Rp183.71 trillion from Rp185.61 trillion. Thus, the net interest income of commercial banks reached Rp207.56 trillion or grew by 16.14% compared to December 31, 2011 which was Rp178.72 trillion
Seiring dengan membaiknya kinerja bank-bank umum, ditahun 2012 kemampuan bank-bank untuk mengelola risiko dinilai semakin membaik oleh BO. Secara umum, risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional serta risiko likuiditas bank masih rendah.
In line with the improved performance of commercial banks, in 2012 BI assessed that the ability of banks to manage risk is considered to be better. Generally, credit risk, market risk, operational risk, and liquidity risk are still low.
Berdasarkan tinjauan industri, perbankan nasional di tahun 2012 umumnya mengalami kesulitan untuk merealisasikan target penyaluran kredit bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM). Total penyaluran kredit UMKM di tahun 2012 baru mencapai Rp62 triliun, belum sesuai target yang ditetapkan BI sebesar Rp150 triliun.
Based on the industry review, national banks in 2012 generally have difficulties to realize the target of credit for micro, small and medium enterprises (MSMEs). Total MSME lending in 2012 reached Rp62 trillion, still below the target set by BI at Rp150 trillion.
62. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Tinjauan industri Industry Review
Dari total kredit UMKM yang telah tersalurkan tersebut, terdapat gambaran tentang kriteria nasabah dimana pedagang besar dan eceran mendapat porsi terbesar dengan penyaluran mencapai 47,2%, industri pengolahan 10,9%, pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 7,9%, konstruksi 6,2%, serta jasa kemasyarakatan, sosial, dan hiburan sebesar 5,2%.
Of the total MSME loans that have been disbursed, wholesalers and retailers received the biggest portion with a distribution reaching 47.2%, processing industry, 10.9%, agriculture, plantation and forestry of 7.9%, construction 6.2%, as well as social services, social and entertainment reaching 5.2%.
Di tahun 2012, BI telah menerbitkan ketentuan penyaluran kredit untuk UMKM minimal 20% dari total kredit yang disalurkan oleh perbankan yang beroperasi di Indonesia secara bertahap. Dipertengahan 2013-2014, bank diwajibkan menyalurkan kredit ke sektor UMKM sesuai kemampuan. Berikutnya, di tahun 2015, bank diwajibkan menyalurkan kredit sebesar 5% dari total kreditnya ke sektor UMKM, naik menjadi 10% di tahun 2016 dan 15% di tahun 2017. Pada akhirnya nanti di tahun 2018, bank akan diwajibkan untuk menyalurkan kredit secara penuh sebesar 20% dari total kredit yang diberikan ke sektor UMKM.
In 2012, BI issued regulations for loans to MSMEs gradually reach at least 20% of the total loans extended by banks operating in Indonesia. In mid 2013-2014, the banks are required to start extending credit to the MSME sector. Next, in 2015, banks are required to lend at least 5% of total credit to the MSME sector, and will rise to 10% in 2016 and 15% in 2017. By 2018, banks will be required to extend credit for full 20% of total loans to the MSME sector.
Bagi Bank Andara yang sejak kelahirannya ditujukan untuk menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang memiliki akses jasa keuangan, ketentuan batas pemberian kredit sebesar 20% tersebut justru sejalan dengan visi dan misi Bank. Ke depan, pengalaman Bank Andara sebagai satu-satunya bank umum di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam melayani LKM akan dapat menjadi contoh penyaluran kredit ke sektor ini bagi industri perbankan secara umum.
For Bank Andara which since its inception is aimed to reach out to low-income people or people who has less access to financial services, provision of credit limit of 20% is actually in line with the Bank’s vision and mission. Onwards, Bank Andara’s experience as the only commercial bank in Indonesia which specializes in serving MFI industry might be used as the model of lending to this sector to the banking industry in general.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
63.
Kinerja Pendanaan Funding Performance
Selama tahun 2012, kondisi likuiditas Bank berada pada kisaran yang relatif baik. Hal ini didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut:
During 2012, the Bank’s liquidity condition was relatively good. This is due to the following factors:
1. Sumber pendanaan yang semakin baik, tidak hanya dari institusi internasional tapi juga dari institusi keuangan lokal. 2. Penambahan jumlah modal disetor. 3. Peningkatan yang signifikan pada DPK seiring dengan perbaikan kinerja Bank dan semakin dikenalnya Bank.
1. More efficient funding sources coming not only from international but also from local financial institutions. 2. Increasing amount paid-in capital. 3. Significant increase in DPK along with improved performance and the growing recognition of the Bank.
Pendanaan yang berasal dari DPK (termasuk simpanan dari BPR) telah mencapai Rp729,63 miliar atau 93% dari target. Sedangkan pendanaan yang berasal dari pinjaman mencapai Rp242,56 miliar, sedikit di bawah target sebesar Rp250 miliar.
Funding from deposits (including savings from BPRs) has reached Rp729.63 billion or 93% of the target in 2012, while funding from loans reached Rp242.56 billion, slightly below the target of Rp250 billion.
Posisi per 31 Desember 2012, simpanan dari bank lain masih lebih besar dibanding DPK maupun pinjaman. Sementara dalam struktur DPK, deposito berjangka masih jauh di atas tabungan dan giro.
As of December 31, 2012, deposits from other banks are still higher than DPK or borrowings. In the DPK structure, time deposits are still far above savings and current accounts.
Bank terus berupaya memperbaiki struktur pendanaannya agar menjadi lebih efisien.
Bank continued to improve its funding structure, so that it became more efficient.
SUMBER PENDANAAN F UN DING PER FORM ANCE (dalam jutaan rupiah)
Sumber Pendanaan
(in million rupiah)
Dec 2011
Dec 2012
Pertumbuhan Growth
Funding Source
Giro
92.781
57.044
-39%
Tabungan
11.894
11.079
-7%
Savings
Deposito Non Bank
54.364
189.102
248%
Non-Bank Time Deposits
264.426
488.358
85%
Time Deposits from BPRs & Other Banks
Deposito dari BPR & Bank Lain
Current Accounts
Total DPK
423.447
754.583
76%
Total DPK
Total Pinjaman Pihak Lain
116.382
218.236
88%
Total Fund Borrowings
Total Sumber Pendanaan
539.829
963.819
79%
Total Sources of Funds
64. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Kinerja Ekspansi Kredit Loan Expansion Performance
Hingga saat ini, Bank Andara merupakan bank umum satu-satunya yang fokus kepada LKM. Total pencairan kredit kepada LKM yang dibukukan hingga 31 Desember 2012 mencapai Rp1 triliun, kepada lebih dari 400 lembaga, baik BPR dan Koperasi.
Until now, Bank Andara is the only commercial bank that focuses on microfinance institutions (MFIs) and has positioned itself as a strategic partner for all MFIs in Indonesia. Total loan disburse booked up to December 31, 2012 reached Rp1 trilion, distributed to 400 MFIs (BPRs and Cooperatives).
Bank Andara berhasil menjaga total kredit bermasalah mendekati angka 0%, sebagai salah satu bukti mendalamnya pengetahuan Bank tentang mitra transaksinya. Dimasa mendatang, Bank Andara akan menjadi one stop solution bagi LKM mitra Bank.
Bank Andara managed to keep non-performing loan close to 0%, as a proof of the in-depth knowledge of the Bank about their counterparties. In the future, Bank Andara will be a one stop solution for our MFI partners.
kinerja ekspansi kredit loan expansi on PER FORM ANCE (dalam jutaan rupiah)
EKSPANSI KREDIT Penempatan kepada BPR
(in million rupiah)
Dec 2011
Dec 2012
Pertumbuhan Growth
LOAN EXPANSION
35.800
20.625
(42,39%)
411.548
732.626
78%
Loan to BPRs
Kredit kepada Non-BPR
68.825
247.705
260%
Loan to Non - BPRs
Total Penyaluran Dana
561.173
1.000.956
78.37%
Total Loan Distribution
Kredit kepada BPR
Placement in BPRs
Juta Rupiah Million Rupiah 1000
2011
800
2012
600
400
200
0
Penempatan kepada BPR Placement in BPRs
Kredit kepada BPR Loan to BPRs
Kredit kepada nonBPR Loan to non-BPRs
Total penyaluran Dana Total Loan Distribution
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
50 MFIs
49 MFIs
SUMATERA
SULAWESI
14 MFIs JAKARTA & BANTEN
89 MFIs
97 MFIs WEST JAVA
80 MFIs JAVA & YOGYAKARTA
EAST JAVA
101 MFIs BALI & WEST NUSA TENGGARA
65.
66. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
LAYANAN bank lainnya Other Services
Sejak diluncurkan sebagai pilot-test pada Oktober 2010, AndaraLink sebagai layanan transaksi keuangan bagi mitra Bank telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dari segi jumlah anggota, wilayah sebaran anggota, dan jumlah transaksi. Total anggota AndaraLink pada 31 Desember 2011 sebanyak 200 anggota meningkat menjadi 366 anggota pada 31 Desember 2012. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah dengan melihat antusiasme LKM yang belum menjadi anggota terhadap layanan AndaraLink.
Since its launch as a pilot-test in October 2010, AndaraLink, as financial transaction service for BPR and Cooperative has significantly developed, either from the numbers, member distribution area, and number of transactions. The total members of AndaraLink by December 31, 2011 were 200 members. That number increased to 366 members by the end of 2012. This number is projected to keep increasing due to the enthusiasm of BPRs and Cooperative that have not yet been covered by the AndaraLink service.
AndaraLink dikembangkan dengan menggunakan platform Android dengan pertimbangan biaya ponsel pintar dan tablet relatif murah dan pengembangannya pun lebih mudah untuk dilakukan. Untuk bukti transaksi, ponsel pintar dan tablet tersebut bisa disambungkan dengan printer bluetooth yang berukuran kecil.
AndaraLink developed using Android platform considering the low cost of smart phones and tablets, also the development is fairly easy. For transaction receipts, those devices can be connected to a mini bluetooth printer.
Proses penyempurnaan dan pengembangan AndaraLink terus dilakukan. Fitur yang telah ada diantaranya pembayaran tagihan, layanan penerimaan uang dari luar negeri bekerjasama dengan Bank BNI, kiriman tunai ke rekening di bank umum lain melalui sistem RTGS/SKN (kirim– ambil tunai), serta Solusi Setoran. Fitur AndaraLink ini, khususnya Solusi Setoran, berguna untuk membantu LKM (BPR dan Koperasi) dalam menjalankan fungsi jemput antar setoran nasabah mereka yang seringkali berada jauh dari kantor BPR dan Koperasi tersebut. Solusi Setoran ini memberikan kontribusi atas kenaikan jumlah transaksi AndaraLink yang sebelumnya tercatat 11.748 pada bulan September 2012 menjadi 19.584 pada bulan Oktober 2012.
The process of development and improvement of AndaraLink continues. The existing features are bill payments, international remittance through cooperation with Bank BNI, domestic transfer service (cash send out – withdrawal) and cash transfer to commercial Bank’s account via BI RTGS/SKN. In October 2012, a new feature has been launched, Solusi Setoran (pick up service) feature for BPRs and Cooperatives. This feature is useful for BPR and Cooperative to carry out collection service in the field for their customers. This feature addition contributes to increase in AndaraLink transactions which previously stood at 11.748 in September 2012 to 19.584 in October 2012.
BPR dan Koperasi yang sudah menjadi anggota AndaraLink tersebar di seluruh wilayah Indonesia seperti di Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, NTB, dan NTT. Untuk membantu pemasaran AndaraLink, Bank melakukan pelatihan, branding beserta pemasangan materi pemasaran, serta aktivitas lainnya yang turut memberi dampak semakin dikenalnya AndaraLink dan memberikan gambaran luasnya jaringan AndaraLink di Indonesia.
The BPRs and Cooperatives covered under Andaralink service are spread over Indonesia i.e : Bali, West Java, East Java, Central Java, Yogyakarta, Jakarta, Banten, South Sumatera, West Sumatera, Bangka Belitung, Riau Archipelago, Lampung, West Kalimantan, South Sulawesi, Central Sulawesi, South East Sulawesi, North Sulawesi, NTB, and NTT. To support AndaraLink marketing, the Bank provides training, branding along with installation of marketing material, and other activities that have an impact on the recognition of AndaraLink’s existence and provide an overview of AndaraLink’s extensive network in Indonesia.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
67.
Tinjauan fungsional Functional Review
Teknologi Informasi Information Technology Di tahun 2012, Bank secara konsisten mengembangkan teknologi terpadu yang mampu menangani beragam produk dan jasa keuangan yang disediakan bagi mitra Bank yang bertujuan agar Bank dapat memberikan pelayanan secara sekaligus dalam jumlah yang signifikan, dengan biaya yang cukup rendah, serta risiko yang dapat dikendalikan.
In 2012, the Bank has consistently developed integrated technology that can handle various financial products and services. The main objective is that the Bank can provide services at scale, in this case to the MFI and its customers. The services are provided at relatively low cost and with controllable risk.
DATA CENTER Pada tahun 2012, Bank telah mampu menyediakan data center yang terpisah dari kantor pusat Bank di Citibank Tower, Plaza Bapindo, Jakarta. Ketersediaan data center menjadi prioritas pada tahun 2012 guna menjamin kelangsungan operasional Bank.
Data Center In 2012, the Bank was able to provide a separate data center from its headquarters in Citibank Tower, Bapindo Plaza, Jakarta. Implementation of data center was a priority in 2012 to ensure the operational continuity of the Bank.
Bank menggunakan jasa PT Indo Internet untuk menempatkan semua server di data center yang berlokasi di Jalan Rempoa Raya No.11, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15412. Data center ini beroperasi sejak bulan Agustus 2012.
Bank employed PT Indo Internet service to locate all serves in Data Center to Jalan Rempoa Raya N0.11, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15412. The new data center has been in operation since August 2012.
Pusat Penanggulangan Bencana (DRC) Ketersediaan DRC juga menjadi salah satu prioritas tahun 2012 bersama-sama ketersediaan data center. Persiapan infrastruktur DRC telah diselesaikan pada Desember 2012 sedangkan uji coba DRC akan dilaksanakan pada kuartal pertama 2013.
Disaster Recovery Center (DRC) The availability of DRC was one of the top priority in 2012 alongside the implementation of data center. The DRC infrastructure preparation have been conducted in December 2012, and the trial will be conducted in 1st quarter of 2013.
68. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
teknologi informasi Information Technology
PERTUMBUHAN JARINGAN ANDARALINK 2012 20 1 2 a n d a r ali n k n et w o r k g r o w t h
400
50
40
350
30 300 20
250 10
200
0 Des 2011
Jan-12
Feb-12
Mar-12
apr-12
May-12
Jun-12
Jul-12
aug-12
Sep-12
oct-12
Pertumbuhan per bulan. Growth per Month. Total Anggota. Total Member.
PERSEBARAN JARINGAN ANDARALINK 2012 201 2 andaralin k n et w o rk SPREAD
15 MFIs
46 MFIs
1 MFIs
SUMATERA
SULAWESI
KALIMANTAN
19 MFIs JAKARTA & BANTEN
57 MFIs
58 MFIs WEST JAVA
44 MFIs JAVA & YOGYAKARTA
EAST JAVA
126 MFIs BALI & NUSA TENGGARA
nov-12
Dec-12
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
69.
PERTUMBUHAN VOLUME TRANSAKSI ANDARALINK 2012 20 12 andarali n k TRAN SA CTI ON VO LU M E G ROW T H
20
15
10
5 Des 2011
Jan-12
Feb-12
Mar-12
Apr-12
*) Mulai Oktober 2012 ada penambahan fitur Solusi Setoran sehingga pertumbuhan volume transaksi bertambah drastis
May-12
Jun-12
Jul-12
Aug-12
Sep-12
Oct-12
Nov-12
Dec-12
*) Began in October 2012 there are additional features Deposit Solutions that dramatically increase transaction volume growth
70. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Sumber Daya Manusia Human Resources
Bank Andara terus berupaya secara konsisten dan sistematis merekrut, mendidik, melahirkan, dan membesarkan SDM yang handal serta memiliki keinginan yang kuat untuk terlibat dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bank Andara continues to consistently and systematically recruit, train, produce and develop competent human resources who are capable, credible and have a strong desire to help alleviate poverty in Indonesia.
Bank tetap berpegang pada parameter layanan dan produk berkualitas tinggi sejalan dengan kinerja operasi yang prima dengan tetap mengembangkan nilai-nilai ank yang diarahkan untuk menguatkan paradigma sebagai mitra sukses dan sejajar bagi komunitas ‘productive poor’ kepada seluruh staf di Bank Andara.
The Bank will continue to adhere to its high standards of service quality along with excellent operating performance while developing the values of the Bank to strengthen the paradigm as a successful partner of the ‘productive poor’ community to all staff in Bank Andara.
komposisi staf berdasarkan usia staff compositi o n b y ag e
komposisi staf berdasarkan pendidkan sta ff c o m p o sitio n b y E D U C AT I ON
25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44
S1 D3 S2
45 - 49 > 50
Dalam rangka membangun budaya Bank yang sesuai dengan visi dan misi Bank, manajemen menerapkan prinsip-prinsip utama yang menjadi nilai dan budaya Bank yaitu : dapat dipercaya, responsif, adaptif, kompeten dan kreatif yang biasa disingkat sebagai TRACC (Trustworthy, Responsive, Adaptive, Competence, & Creative).
In order to build a culture of the Bank in accordance with the Bank’s vision and mission, management is implementing the main principles of the bank’s value and culture, that is: trustworthy, responsive, adaptive, competent and creative abbreviated as TRACC.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
71.
Sesuai dengan visinya, Bank membutuhkan SDM yang lebih dari sekedar professional dan dapat diandalkan, namun juga memiliki keinginan yang kuat untuk peningkatan diri dan usaha Bank, dan juga memiliki pemahaman mengenai prasangka yang keliru tentang ekonomi pra-sejahtera.
To this end, the Bank requires its Human Resources (HR) to be more than just reliable and professional, but also have a very strong urge to develop themselves and the Bank’s business, as well as understand the bias against the underprivileged.
Selain mengembangkan nilai-nilai positif yang sifatnya universal, Bank juga merumuskan sejumlah tantangan yang harus senantiasa diwaspadai karena mampu mendorong lahirnya budaya yang kontra produktif.
In addition to developing positive values that are universal, the Bank has also formulated a number of challenges that must be constantly watched because they may encourage a counterproductive culture.
Tantangan tersebut meliputi perlunya meningkatkan mentalitas pemenang atas setiap kondisi yang ada, serta sikap yang bertanggung jawab secara penuh untuk menuntaskan setiap kepercayaan yang diberikan tanpa menyalahkan pihak lain, serta terus menerus belajar dan pro aktif dalam menghadapi perkembangan yang ada di masyarakat khususnya dalam industri jasa keuangan, serta bersedia mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan untuk kebaikan sesama.
The challenges include the need to improve the winning mentality over any existing conditions, and a fully responsible attitude to complete each responsibility given without blaming others, as well as continuous learning and being pro-active in facing change services industry, especially in the financial services industry, also a willingness to develop their God-bestowed potential for the good of others.
Memenuhi kebutuhan finansial dan meningkatkan pelayanan ke mitra Bank adalah prioritas utama Bank. Hal ini merupakan dinamika dari keseluruhan proses operasional yang konsisten dijalankan secara professional oleh para staf yang memiliki kemampuan dan jiwa yang sejalan dengan visi-misi Bank.
Fulfilling financial needs as well as improving the quality of service to clients is a top priority of the Bank and informs the dynamic of the entire operational process that is consistently executed in a professional manner by staff who have the competence and spirit consistent with the Bank’s vision and mission.
Fasilitas dan Pelatihan Pada 31 Desember 2012, jumlah staf Bank telah mencapai angka 156 orang, tersebar di kantor pusat dan kantor cabang Denpasar. Bank secara terusmenerus dan konsisten berupaya membangun keterampilan serta profesionalitas staf melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan.
Facilities and Training In 2012, the Bank’s staff reached 156, stationed in HO in Jakarta and Denpasar branch office. The Bank continuously and consistently sought to build the skills and professionalism of the staff through training activities carried out regularly and continuously.
72. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
sumber daya manusia Human Resources
Sepanjang tahun 2012, Bank telah melaksanakan 34 jenis pelatihan yang berbeda-beda yang melibatkan seluruh staf di semua lapisan manajemen. Kegiatan pelatihan tersebut antara lain meliputi peningkatan pemahaman manajemen risiko, peningkatan ketrampilan dalam melayani sektor usaha kecil dan menengah, pembekalan aspek-aspek hukum di dunia perbankan, hubungan industrial di bisnis perbankan, perkembangan teknologi informasi, pemasaran, strategi mengatasi fraud, dan masalah-masalah lain yang dinilai relevan untuk mengembangkan dan mengasah kemampuan staf Bank.
In 2012, the Bank has conducted 34 types of training involving all staff at all levels of management. The training activities included an improved understanding of risk management, improved skills in serving small and medium-sized business sector, briefing on the legal aspects of banking, industrial relations in the banking business, the development of information technology, marketing, strategy to address fraud, and other problems that are considered relevant to develop and hone the skills of bank staff.
Upaya untuk mendapatkan jumlah staf yang sesuai dengan kebutuhan dilaksanakan melalui proses rekruitmen yang berkelanjutan. Terhadap staf yang sudah direkrut, Bank memberikan sejumlah fasilitas yang diharapkan mampu memenuhi standar hidup dan kesejahteraan staf, antara lain fasilitas kesehatan bagi staf dan keluarganya. Bank terus melakukan tinjauan untuk meningkatkan kesejahteran staf seiring dengan pertumbuhan dan kinerja Bank.
Efforts to obtain staff matching the total needed were carried out through a continuous recruitment process. Once recruited, the Bank provided a number of facilities expected to support the standards of living and welfare of the staf, in accordance with the Bank’s performance.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
73.
penyelenggaraan pelatihan di tahun 2012 tr aining events in 2012
No. No.
Judul Training Training events
Jumlah Peserta Number of Participants
Tanggal Kegiatan Date of Event
Penyelenggara Organizer
1
Persiapan Sertifikasi Manajemen Resiko Level II Risk Management Certification Level II Preparation
1
13-15 Januari 2012 January 13-15, 2012
PT. Talents
2
Seminar mengenai Manajemen Keterlambatan Angsuran Delay in Installment Management Seminar
1
06-08 Februari 2012 February 06-08, 2012
KOMIDA
3
Persiapan Sertifikasi Manajemen Resiko Level III Risk Management Certification Level III Preparation
1
13-15 Februari 2012 February 13-15, 2012
PT. Talents
4
Enterprise Risk Management (ERM) for Banking
3
09-10 Feb 2012 February 09-10, 2012
PT. Talents
5
Kecerdasan Implementasi Pemasaran di Lapangan Streets Smart Marketing Implementation
4
24 Februari 2012 February 24, 2012
Bina Insan Mandiri
6
Hukum jaminan dan Prosedur Ekseskusi dalam Transaksi Kredit dan Pembiayaan Law on Collateral and Execution Procedure in Credit and Financing Transactions
1
28-29 Februari 2012 February 28-29, 2012
Lex Mundus
7
Bimbingan teknis penyelesaian perselisihan hubungan industrial (Pekerja dan Pengusaha) Technical Guidance for Labor Dispute Settlement (Workers and Employers)
1
14 Maret 2012 March 14, 2012
Disnaker
8
Persiapan Sertifikasi Manajemen Resiko Tingkat IV Risk Management Certification Level IV Preparation
1
16, 22-23 Maret 2012 March 16, 22-23, 2012
PT. Talents
9
Workshop membangun dan menerapkan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum Developing and Implementing Anti-Fraud Strategy for Commercial Banks
1
21-22 Maret 2012 March 21-22, 2012
PT. Talents
10
Rethinking your brand as HR Department by Leveraging the Right Technology
1
10 April 2012 April 10, 2012
Sunfish HR
11
Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat 2 Risk Management Certification Training Level 2
1
10 April 2012 April 10, 2012
PT. Talents
12
Certified Information System Security Professional (CISSP) training
1
23-27 April 2012 April 23-27, 2012
Multimatics PT. Lifelong Learning
13
Legal Drafting & Review Business Contract
2
26 April 2012 April 26, 2012
P Hadisaputro Law Office
14
Pelatihan Sistem T24 T24 Training Services
5
16-20 April 2012 April 16-20, 2012
Anabatic Training Center
15
Indonesia Menuju ASEAN Economin Community Indonesia Towards ASEAN Community Economin
3
14 Mei 2012 May 14, 2012
Risk Management Guard
16
Pelatihan Mengenai With Holding Tax With Holding Tax Training
1
21-22 Mei 2012 May 21-22, 2012
Formasi Lembaga Manajemen
17
Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat 1 Training Risk Management Certification Level 1
3
23-24 Mei 2012 May 23-24, 2012
PT. Talents
18
Basic Selling Skill for funding and Banking Services
21
25-26 Mei 2012 May 25-26, 2012
PT. Talents
19
Perubahan IRFS dan Pengaruhnya pada PSAK 2012 dalam Laporan Keuangan Updates on IRFS and Impacts of Major Changes in 2012 to the Financial Reporting PSAKs
2
05 Juni 2012 Juny 05, 2012
Deloitte
8
14-15 Juli 2012 July 14-15, 2012
Lestari Institute
20
Financial Revolution
74. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
sumber daya manusia Human Resources
Judul Training Training EVENTS
No.
Jumlah Peserta Number of Participants
Tanggal Kegiatan Date of Event
Penyelenggara Organizer
21
Procurement Fraud
1
9-10 Juli 2012 July 9-10, 2012
PT. Asprinet Indonesia
22
Pelatihan Persiapan UKMR untuk Mr. Stephen Mitchell UKMR Preparation Training for Mr. Stephen Mitchell
1
13 Juli 2012 July 13, 2012
Risk Management Guard
23
Pelatihan Persiapan UKMR Tingkat III Training Level III UKMR Preparation
1
6 Juli 2012 July 6, 2012
PT. Talents
24
Pelatihan Persiapan UKMR Tingkat I UKMR Preparation Training Level I
2
12-13 Juli 2012 July 12-13, 2012
PT. Talents
25
Audit Berbasis Manajemen Risiko Risk-Based Audit Management
1
9-10 Agustus 2012 August 9-10, 2012
Lembaga Pengembangan Fraud Auditing (LPFA)
26
Loan Agreement and Documentation Training
1
4-5 September 2012 Sept 4-5, 2012
Lex Mundus Training and Consultancy
27
Indonesia HR Summit 2012
1
26-27 September 2012 PT. Intipesan Pariwara September 26-27, 2012
28
Effective Negotiation Skill for Account Officer
38
29-30 September 2012 September 29-30, 2012
HR – Synergi
29
Audit Investigation Workshop in banking, funds, Credit and Transactions
1
27 September 2012 September 27, 2012
PT. Talents
30
Implementasi Terapan PSAK 55: Restrukturisasi Kredit dan Base Practice Implementation of Applied SFAS 55: Credit and Restructuring Practice Base
4
11-12 Oktober 2012 October 11-12, 2012
Risk Management Guard
31
Graphonomy
1
18-19 Oktober 2012 October 18-19, 2012
PT. Triniti Solusi Kreatifindo
32
Tinjauan PPH Pasal 21 & Perubahan PTKP Review of PPH Article 21 & Changes in PTKP
1
21-22 November 2012 November 21-22, 2012
Formasi Tax Training
33
Tax Treaty
1
26-28 November 2012 November 26-28, 2012
Formasi Tax Training
34
Peran Bank dalam Mencegah & Menangani Kejahatan Perbankan yang Menggunakan Produk Bank Beresiko Tinggi Bank’s Role in Preventing and Dealing with Crime in High-Risk Banking Products Using
1
5-6 Desember 2012 December 5-6, 2012
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
75.
Manajemen Risiko Risk Management
Dalam menjalankan bisnisnya dan sesuai ketentuan BI tentang pengelolaan risiko, Bank telah berupaya dan terus menerus melakukan perbaikan dalam menjalankan pengelolaan risiko Bank.
In conducting its business and in accordance with BI on the Bank’s risk management, Bank Andara has sought to continually make improvements in conducting risk management.
Sesuai visi, misi, dan strategi bisnis Bank yang fokus sebagai wholesale bank dengan produk utama Bank berupa pinjaman kepada dan simpanan dari LKM, fokus manajemen risiko Bank pada awal berdirinya Bank tahun 2009, lebih kepada pengelolaan risiko kredit dan risiko likuiditas Bank.
In line with the vision, mission and strategy of the Bank’s business which is focused on wholesale banking business with the main product in the form of loans to and deposits MFIs, the focus of risk management at its inception in 2009 was more on management of credit and liquidity risk.
Hal di atas ter-refleksi pada efektivitas pengelolaan risiko Bank secara umum yang tercermin dari terjaganya tingkat NPL Bank sebesar 0,02% pada posisi 31 Desember 2012, walaupun kredit tumbuh sebesar 104%.
The effectiveness of Bank’s risk management in general is reflected in the maintained level of NPLs of 0.02% at December 31, 2012, even with loan growth of 104%.
Sejalan dengan perbaikan kinerja dan perkembangan bisnis Bank, risiko Bank juga akan semakin meningkat. Kebutuhan akan manajemen risiko yang lebih kuat dan komprehensif menjadi suatu keharusan. Peningkatan aset Bank yang cukup signifikan pada tahun 2012 harus diiringi dengan peningkatan sistem pengendalian dan pengawasan untuk menjaga kinerja dan pendapatan Bank yang berkesinambungan.
In line with the improved performance and the development of business, the Bank’s risk will also increase. The need for strong and comprehensive risk management has become a necessity. Significant increase of bank assets in 2012 must be accompanied by improvement of system control and monitoring to maintain the Banks’s sustainability of performance and income.
Pada Desember 2012, dilakukan pengembangan organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang disebut Divisi Manajemen Risiko (Risk Management Division) dipimpin seorang Chief Risk Officer yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Pengembangan SKMR ini juga bertujuan untuk melakukan pemisahan yang tegas antara fungsi bisnis dan fungsi manajemen risiko. Terjadi penambahan unit di SKMR yang sebelumnya hanya memiliki 1 departemen yaitu Departemen Risiko Kredit, menjadi 4 departemen :
In December 2012, there was enhancement of the Risk Management Unit (SKMR), at that time named the Risk Management Division, led by a Chief Risk Officer who reports directly to the Director of Compliance. Development of SKMR is aimed to separate business functions and risk management functions. Units in SKMR which previously only consist of one department, namely the Department of Credit Risk, was split into four departments, named:
76. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
sumber daya manusia Human Resources
1. Departemen Risiko Kredit juga mengelola risiko pasar dan risiko likuiditas; 2. Departemen Risiko Operasional; 3. Departemen Policy, Procedure & Reporting; dan 4. Departemen Internal Control.
1. Department of Credit Risk, which also manages market risk and liquidity risk; 2. Department of Operational Risk; 3. Department of Policy, Procedure & Reporting, and 4. Department of Internal Control.
Pembentukan SKMR dengan 4 departemen tersebut disesuaikan dengan bisnis, ukuran, kompleksitas, dan kebutuhan Bank dan akan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai hasil kajian terhadap manajemen risiko Bank, baik secara internal maupun eksternal.
The forming of SKMR with 4 departments is tailored to the business, size, complexity, and needs of the Bank and will continue to change from time to time according to the results of analysis of risk management, both internally and externally.
Kebijakan, prosedur, perangkat, pedoman, atau manual terkait kerangka manajemen risiko Bank juga terus dibuat dan diperbaiki guna meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur eksposur risiko, memantau dan mengendalikan setiap jenis risiko.
Policies, procedures, tools, guidelines, and manuals related to the risk management framework of the Bank are continually being made and revised in order to improve the ability to identify, measure, monitor, and control every type of risk exposure.
Kerangka Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko Banks secara umum terangkum dalam suatu kerangka manajemen risiko yang pada dasarnya terdiri atas 3 “lini pertahanan” Bank.
Risk Management Framework Implementation of risk management is generally summarized in a risk management framework that consists of 3 “line of defense”.
Lini pertama adalah di setiap masing-masing unit dimana setiap Risk Type Owner (RTO) dan setiap orang di Bank bertanggung jawab atas pengelolaan risiko sesuai jenis risiko dan tanggung jawabnya. Untuk kepentingan ini maka pemantauan dan pengendalian akan dilakukan oleh unit/RTO masingmasing dengan menggunakan perangkat yang telah ditetapkan dengan cara melakukan self assessment atas jenis risiko yang ada di unitnya. Hasil self assessment ini harus dilaporkan ke Direksi untuk pemenuhan tindak lanjut yang diperlukan terutama untuk yang berisiko tinggi.
The first line is in each respective unit where each Risk Type Owner (RTO) and everyone in the Bank is responsible for the management of risk according to the type of risk and responsibility. For this purpose, monitoring and control will be carried out by the unit / RTO respectively by using the tools that have been established via self-assessment at the types of risks that exist in the unit. Self assessment results must be reported to the Board of Directors for the fulfillment of the follow-up that is needed, especially for highrisk exposure.
Lini kedua adalah internal control (yang merupakan bagian dari SKMR) dan Kepatuhan akan melakukan review atas self assessment yang telah dilakukan RTO secara berkala sesuai tingkat risiko-nya. Internal control dan Kepatuhan akan memberikan rekomendasi untuk tindakan yang diperlukan guna memastikan kepatuhan terutama jika ada potensi pelanggaran peraturan dan/atau ada jika ada tindakan yang perlu dilakukan segera untuk memperbaiki suatu keadaan.
The second line is internal control (which is a part of the SKMR) and compliance which will conduct a review of the self assessment that has been done by RTO periodically according to the level of risk it has. Internal control and compliance will provide recommendations for actions necessary to ensure compliance, especially if there is a potential violation of the rules and / or there if there are actions requiring follow up.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
77.
Lini ketiga adalah Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang akan melakukan audit berbasis risiko dengan mempertimbangkan hasil self assessment dan hasil review internal control dan Kepatuhan. Metodologi pelaksanaan audit oleh SKAI selama tahun 2012 terus mengalami perubahan dan perbaikan disesuaikan pertumbuhan Bank dan tingkat risiko didalamnya.
The third line is the Internal Audit Unit (SKAI) that will conduct risk-based audits taking into account the results of the self assessment and the review of internal controls and compliance. Methodology of the audit by Internal Audit during the year 2012 continues to change and improve adjusted to the growth of the Bank and the level of risk in it.
Berdasarkan hasil pemantauan dari tiga lini pertahanan di atas, Bank melalui Komite Manajemen Risiko kemudian akan menentukan risiko Bank terbesar (3-5 risiko, dapat lebih jika diperlukan) dengan prioritas tertinggi untuk diselesaikan dan menyampaikannya kepada Komite Pemantau Risiko dan Dewan Komisaris.
Based on the monitoring of the three lines above, the Bank through the Risk Management Committee will then determine the highest risks of the Bank’s largest (3-5 risks, can be more if necessary) with the highest priority to be completed and presented to the Risk Oversight Committee and the board of Commissioners.
Secara sederhana kerangka manajemen risiko Bank adalah sebagaimana di atas dimana pelaksanaan yang komprehensif dan efektif atas kerangka manajemen risiko tersebut masih perlu diuji mengingat pelaksanaan manajemen risiko Bank secara menyeluruh baru akan dilaksanakan pada tahun 2013 ini. Demikian pula halnya dengan kebijakan, prosedur, proses, manual, dan perangkat yang terkait untuk memastikan efektifitas pelaksanaan manajemen risiko Bank serta kepatuhan terhadap persyaratan yang telah ditetapkan.
Simply put, the framework of risk management is as above where the implementation of a comprehensive and effective the risk management framework is still to be tested since the implementation of risk management as a whole will be implemented in 2013. Similarly, policies, procedures, processes, manuals, and related tools to ensure the effectiveness of the implementation of risk management, and compliance with the established requirements will be fully implemented in 2013.
Organisasi Manajemen Risiko Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan efektif, Bank telah menetapkan struktur organisasi manajemen risiko yang mengatur dengan jelas peran dan tanggung jawab, independensi, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antara fungsi pengelolaan risiko dan penetapan kebijakan dan prosedur untuk memastikan pengelolaan risiko yang menyeluruh.
RISK MANAGEMENT ORGANIZATION In order for risk management to be effective, the Bank has established an organizational structure of risk management are set with clear roles and responsibilities, independence, decision making processes, definition of the relationship between risk management function and Risk Type Owner (RTO), and the establishment of policies and procedures to ensure that risk management is comprehensive.
Secara umum, organisasi manajemen risiko Bank adalah sebagai berikut : 1. Risk Taking Unit (RTU)/unit Bank lainnya sebagai pelaksana dan penanggung jawab dari setiap kebijakan dan prosedur manajemen risiko Bank, mereka juga melakukan pengelolaan risiko yang melekat di masing-masing sesuai jenis risiko-nya. 2. SKMR sebagai unit independen yang menyusun kerangka, kebijakan, metodologi, perangkat, prosedur pengelolaan risiko untuk dilaksanakan oleh setiap RTO/RTU. 3. Internal Control dan Kepatuhan sebagai unit independen yang melakukan penilaian/review terhadap efektifitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal.
In general, organizations of the Bank’s risk management are as follows: 1. Risk Taking Units (RTU) / other Bank unit as the executor and the person in charge of any policies and procedures of risk management, they are also responsible for managing the risk inherent in each unit corresponding to the type of risk it is facing. 2. SKMR is an independent unit that makes up the framework, policies, methodologies, tools, procedures of risk management to be implemented by each RTO / RTU. 3. Internal Control (as part of the SKMR) and compliance as independent units that perform assessment/review of the effectiveness of risk management and internal control
78. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
4. Proses eskalasi dan pelaporan dilaksanakan kepada Komite Manajemen Risiko yang membantu Direksi dalam penetapan kebijakan, prosedur, pengembangan, dan implementasi pelaksanaan pengelolaan risiko serta eskalasi permasalahan dan/atau keputusan ke Direksi. 5. Fungsi pengawasan dan eksekusi dilakukan oleh Direksi yang bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan kebijakan manajemen risiko, menerapkan manajemen risiko secara memadai dan sesuai karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank. 6. Fungsi pengawasan/pemantauan dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko yang merupakan komite Dewan Komisaris yang bertanggung jawab untuk menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko, memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank. Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Pemantau Risiko dibantu oleh Komite Manajemen Risiko.
4. Process of escalation, and reporting implemented by the Risk Management Committee to assist the Board of Directors in setting policies, procedures, development, and the implementation of risk management and escalation of issues and / or decisions to the Board of Directors. 5. Functions of supervision and execution are done by the Board of Directors, which is responsible for drafting the strategy and risk management policies, implementing risk management which is adequate and appropriate according to the Bank’s characteristics, complexity, and risk profile. 6. Supervisory / monitoring function is performed by the Risk Oversight Committee which is a committee of the Board of Commissioners. The Risk Oversight Committee is responsible for approving the strategy and risk management policies, ensuring that implementation of risk management is adequate and appropriate to the characteristics, complexity, and risk profile of the Bank. In the performance of its duties, the Risk Oversight Committee is assisted by the Risk Management Committee.
EKSPOSUR RISIKO dan PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO A. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum
Risk Exposure and Risk Management A. Risk Management In General
Penerapan manajemen risiko Bank mencakup hal berikut :
Implementation of risk management include the following:
1. Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris Pengawasan aktif Direksi tercermin antara lain dari melakukan penyusunan kerangka, kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Pelaksanaan pengawasan aktif juga dilakukan melalui forum Komite Manajemen Risiko. Komite Kredit dan Komite Asset & Liability serta Komite Pengarah Teknologi yang merupakan komite Direksi untuk memastikan penerapan manajemen risiko yang efektif dan menyeluruh.
1. Active supervision by the Board of Directors and Board of Commissioners Active supervision by the Board of Directors is reflected, among others, in doing the preparation of the framework, policies and risk management procedures. Implementation of active monitoring is also done through the Risk Management Committee forum, Credit Committee and the Committee on Assets & Liabilities, as well as Information Technology Steering Committee which are Directors to ensure the implementation of effective and through risk management.
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dapat terlihat dari persetujuan Dewan Komisaris terhadap kerangka, strategi, dan kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan manajemen risiko Bank melalui forum Komite Pemantau Risiko dan/atau Rapat Direksi dan Komisaris yang dilakukan secara berkala.
Active supervision of the Board of Commissioners can be seen from the approval of the Board of Commissioners of the framework, strategy, and risk management policies established by the Board of Directors as well as by evaluating the implementation of risk management through the forums of the Risk Oversight Committee and / or meetings of the Boards of Directors and Commissioners which are conducted periodically.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
79.
Dewan Komisaris dan Direksi juga berperan aktif dalam penetapan struktur organisasi manajemen risiko, kecukupan, dan kualitas SDM termasuk program pelatihan untuk pengembangan SDM antara lain pemenuhan kewajiban untuk sertifikasi manajemen risiko dan sosialisasi internal kepada seluruh staf Bank mengenai manajemen risiko.
The Boards of Commissioners and Directors also play an active role in determining the organizational structure of risk management, adequacy and quality of human resources (HR), including training programs for human resources development, among others, the fulfillment of the obligation for certification of risk management and internal socialization to all staff of the Bank on risk management.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko sejak berdirinya yang kemudian dikaji kembali pada bulan Maret 2013 untuk menyesuaikan dengan kondisi manajemen risiko Bank terkini seiring pertumbuhan Bank secara finansial dan non finansial.
2. Adequacy of policies, procedures, and risk limits The Bank has had a risk management policy since its establishment which was reviewed again in March 2013 to be updated with the latest conditions of risk management in line with the financial and non-financial growth of the Bank.
Kebijakan dimaksud diatur lebih rinci dalam suatu prosedur, pedoman, proses, atau perangkat yang digunakan oleh seluruh unit di Bank untuk memastikan penerapan manajemen risiko.
Policy is set in more detail in the procedures, guidelines, processes and tools (software) that are used by all units in the Bank to ensure the implementation of risk management.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko Bank terus mengembangkan perangkat yang akan digunakan dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko untuk setiap jenis risiko.
3. Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, and control of risk and risk management information system Bank continues to develop tools that will be used in the identification, measurement, monitoring, and control of risks and risk management information system for each type of risk.
4. Kecukupan sistem pengendalian internal Selama tahun 2012, Bank telah berupaya untuk meningkatkan pengendalian internal Bank yang akan dikembangkan dan ditingkatkan di tahun 2013 dengan membentuk unit pengendalian internal di bawah SKMR.
4. Adequacy of the internal control system The Bank has sought to improve internal controls of the Bank that will be developed and enhanced in 2013 with the establishment of the internal control unit under the SKMR.
B. Penerapan Manajemen Risiko Untuk Setiap Jenis Risiko 1. Risiko Kredit Secara mendasar, risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat terjadinya kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk memenuhi kewajibannya (default). Default dalam transaksi pemberian kredit di Bank terjadi apabila debitur tetap tidak dapat membayar kewajibannya baik pinjaman pokok maupun bunganya setelah melewati jumlah hari tertentu sesuai dengan perjanjian/ketentuan berlaku.
B. Risk Management For Every Type Of Risk 1. Credit Risk Basically, the credit risk is the risk that occurs due to the failure of counterparty (counterparties) to meet its obligations (default). Default in lending transaction happens if the debtor still cannot pay its obligations both loan principal and interest after a certain number of days in accordance with the applicable agreements / conditions.
80. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
Selama tahun 2012, Bank telah berhasil mengelola risiko kredit selama periode pertumbuhan yang cepat, mencapai rasio kredit bermasalah (gross) sebesar 0,15% pada akhir tahun, menyusul pertumbuhan 104% dalam portofolio sepanjang tahun ini.
During 2012, Bank Andara successfully managed its credit risk during periods of rapid growth, reaching NPL ratio (gross) is 0.15% at the end of the year, following growth of 104% in the portfolio this year.
Karena Bank Andara baru 3 (tiga) tahun beroperasi sebagai bank wholesale, Bank menyadari bahwa kinerja risiko kredit yang berkelanjutan secara baik tidak dapat diperoleh begitu saja. Oleh karena itu Bank telah menempatkan dan terus meningkatkan organisasi, strategi, kebijakan dan prosedur untuk secara efektif mengelola risiko kredit.
Because Bank Andara has only three thre years of operation as a wholesale bank, the Bank realizes that good performance of credit risk can not be simply be assumed to continue. Therefore, the Bank has established and continues to improve its organization, strategies, policies, and procedures to manage credit risk effectively.
a. Organisasi Bank Andara mengelola eksposur risiko kredit melalui kerjasama tim unit bisnis, Departemen Risiko Kredit, dan Departemen Loan Administration (di bawah Divisi Operasional). Departemen Risiko Kredit Bank bertindak sebagai mitra independen untuk unit bisnis Bank dengan memberikan analisis yang tepat waktu dan obyektif sebagai bagian penting dari persetujuan Bank, pemantauan, dan perbaikan/proses recovery. Departemen Risiko Kredit merupakan bagian dari Unit Manajemen Risiko Bank di bawah supervisi Chief Risk Officer.
a. Organization Bank Andara manages its credit risk exposure through the combined work of its business unit, Credit Risk Department, and Loan Administration Department. The Bank’s Credit Risk Department acts as an independent partner to the Bank’s business unit by providing timely and objective analysis as a key part of the Bank’s approval, monitoring, and remedial/ recovery processes. The Credit Risk Department is part of the Bank’s Risk Management Unit under the direction of the Chief Risk Officer.
b. Tata Kelola dan Strategi Dengan praktik terbaik pada kebijakan dan industri, semua risiko yang teridentifikasi ditugaskan ke RTO. Untuk risiko kredit, unit bisnis Bank adalah RTO dan karena itu utamanya bertanggung jawab untuk eksposur kredit Bank, bertindak sebagai lini pertahanan pertama dalam mengelola risiko kredit Bank. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar, unit bisnis menerapkan standar, proses, dan perangkat yang ditetapkan untuk memandu analisa, persetujuan, monitoring, dan perbaikan/recovery kredit.
b. Corporate Governance and Strategy By policy and industry best practice, all identified risks are assigned to an “owner” within the organization structure of the Bank. For credit risk, the Bank’s business unit is the risk owner and is therefore primarily responsible and accountable for the Bank’s credit exposure, acting as the first line of defense in effectively managing the Bank’s credit risk. In order to carry out its responsibilities correctly, the business unit employs standard, bank-approved processes and tools to guide loan analysis, approval, monitoring, and remedial/ recovery.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
81.
Dalam melaksanakan analisis kredit dan mencapai keputusan kredit, Bank mengikuti kebijakan, proses, dan batas kewenangan memutus kredit. Komite kredit bertanggung jawab khususnya untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah tertentu sesuai kewenangan yang diberikan serta untuk menetapkan kebijakan dan prosedur dalam bidang perkreditan, termasuk penanganan kredit bermasalah.
In carrying out loan analysis and reaching credit decisions, the Bank follows policies, processes and limits approved by the Credit Committee.The Credit Committee is responsible in particular to determine the amount of credit given appropriate authority and to establish policies and procedures in the areas of credit, including the handling of non-performing loans.
Departemen Risiko Kredit bertindak sebagai unit kunci untuk second line of defense dalam mengelola risiko kredit, dengan Departemen Loan Administration, Kepatuhan, dan Legal juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa loan dibuat dan eksposur kredit dikelola sesuai dengan kebijakan Bank dan regulasi yang berlaku. SKAI Bank bertindak sebagai lini pertahanan ketiga dalam mengendalikan risiko kredit dengan menyediakan verifikasi ex post bahwa standar, kebijakan, dan prosedur Bank diikuti dan dilaksanakan dengan benar, serta melaporkan temuan dan pelanggaran.
The Credit Committee is responsible in particular to determine the amount of credit given appropriate authority and to establish policies and procedures in the areas of credit, including the handling of non-performing loans. In addition to the business unit as risk owner, the Bank has also instituted second and third lines of defense. Bank Andara’s Credit Risk Department acts as the key unit for the second line of defense in managing credit risk, with the Bank’s Loan Administration Department, Compliance, and Legal Department also playing important roles in ensuring that loans are made and credit exposures are managed in accordance with Bank policy and prevailing regulation. The Bank’s Internal Audit unit acts as the third line of defense in controlling credit risk by providing ex post verification that the Bank’s standards, policies and procedures are correctly followed and reporting findings and violations.
c. Pengetahuan Mendalam terhadap LKM Tim Bisnis Bank Andara memiliki pengetahuan yang mendalam tentang mitra LKM Bank dan industri yang dibiayai Bank dan Bank berusaha untuk menggabungkan pengetahuan lokal dalam keputusan kredit dan pemantauan dengan bekerja sama dan terus menerus dengan BPR lokal dan asosiasi koperasi agar tidak hanya mengembangkan bisnis Bank tetapi juga untuk mengembangkan wawasan risiko dan tantangan yang dihadapi oleh mitra Bank.
c. Deep Knowledge of Microfinance Institutions Bank Andara’s business team brings deep knowledge of the Bank’s MFI clients and the industries they finance, and the Bank strives to incorporate local knowledge into its loan decision and monitoring by working closely and continuously with local BPR and cooperative associations in order not only to develop the Bank’s business but to develop insights into the risks and challenges faced by the Bank’s clients.
82. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
d. Kebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi Kredit Dalam rangka memastikan bahwa portofolio tersebar secara merata, Bank telah menetapkan tingkat risiko maksimum eksposur berdasarkan wilayah geografis dan jenis institusi. Dengan institusi di 20 provinsi yang melayani jutaan usaha kecil dan mikro, yang pada gilirannya di semua segmen pasar, portofolio kredit Bank relatif terdiversifikasi secara geografis dan berdasarkan sektor ekonomi dari end-client. Pada tingkat LKM secara individual dan kelompok kepemilikan, Bank menerapkan batas pinjaman yang lebih ketat dari yang disyaratkan dalam peraturan BI.
d. Risk Management Policy on Credit Consentrations In order to ensure that its portfolio is adequately diversified, Bank Andara has set maximum risk exposure levels by geographic area and institution type. By working across 20 provinces with institutions that serve millions of micro and small enterprise customers in turn across all market segments, the Bank’s loan portfolio is comparatively welldiversified geographically and by ultimate (end client) economic sector. At the level of the individual MFI and ownership group, the Bank maintains lending limits which are stricter than those required by BI regulations.
e. Proses Pengukuran dan Pengendalian Risiko Kredit Pendekatan Bank untuk mengukur dan mengendalikan risiko dimulai jauh sebelum pinjaman diberikan. Dalam analisis pasar dan segmentasi, pengembangan produk, standar untuk konsentrasi pinjaman, dan kriteria penerimaan, Bank Andara dibangun dalam langkah-langkah untuk mengurangi dan mengukur risiko.
e. Measurement Process and Credit Risk Management Bank Andara’s approach to measuring and controlling credit risk begins long before particular loans are made. In its market analysis and segmentation, product development, standards for loan concentration, and criteria for acceptance, Bank Andara builds in measures to reduce and measure risk.
Pada tingkat eksposur pelanggan tunggal, Bank bekerja keras untuk memastikan bahwa proses due diligence yang akurat menilai masing-masing lembaga keuangan mikro, sehingga mengidentifikasi risiko utama untuk masing-masing. Bank kemudian menggunakan perjanjian, jaminan, dan upaya pengendaliannya risiko lain untuk memastikan bahwa risiko kredit tertentu disimpan dalam ditentukan, batas yang dapat diterima.
At the level of a single client exposure, the Bank works hard to ensure that its due diligence process accurately assesses each microfinance institution, thereby identifying the key risks for each one. The Bank then uses covenants, collateral, and other risk mitigants to ensure that specific loan risk is kept within defined, acceptable limits.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
f. Pendekatan yang Digunakan untuk Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran BI No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan BI mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
83.
f. The Approach Used for Impairment Losses In accordance with Appendix BI Circular Letter No.11/33/DPNP dated December 8, 2009 (SE-BI), the Bank determines the allowance for impairment losses on loans collectively with reference to the general allowance and special allowance in accordance with BI regulations regarding the assessment of asset quality of commercial banks. In accordance with the SE-BI transitional provisions for impairment of loans collectively can be applied until the date of December 31, 2011.
Per 1 Januari 2012, Bank telah menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan yang signifikan dilakukan secara individual.
As of January 1, 2012, the Bank has determined evidence of impairment of financial assets individually and collectively.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
Evaluation of the impairment of significant financial assets will be examined individually. All financial assets that are impaired but not individually significant impaired are collectively evaluated for impairment by determining the asset grouping based on similar risk characteristics.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statisik dari data historis atas kemungkinan gagal bayar, saat pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh data historis dalam model statistik. Karena Bank baru berada dalam bentuk yang sekarang selama kurang dari empat tahun, model Bank menggunakan analisis roll rate dengan periode observasi data tiga tahun. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian, dan saat pemulihan yang diharapkan di masa mendatang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In determining collective impairment, the Bank uses statistical models of historical data on the probability of default, recovery time and the amount of loss incurred, adjusted for management’s consideration of whether the current credit and economic conditions may cause actual loss which is greater or smaller than that generated by historical data in the statistical model. Since the Bank has only existed in its Bank current form for less than four years, the Bank’s models uses a roll rate analysis with the data observation period of three years. Default rate, loss rate, and the expected recovery time in the future were evaluated on a regular basis compared with the actual results obtained to ensure that the statistical model used was adequate.
84. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
Untuk perhitungan penurunan nilai secara individual dilakukan berdasarkan perbedaan nilai sekarang (present value) dari proyeksi cash flow awal dengan proyeksi cash flow berdasarkan rencana restrukturisasi kredit.
For individually significant impairment calculations were made based on differences in the present value (NPV) of the cash flow projections beginning with the cash flow projections based on debt restructuring plan.
Assets impairment adalah penurunan nilai aset karena nilai tercatat aset (carrying amount) melebihi nilai yang akan dipulihkan (recoverable amount) melalui penggunaan atau penjualan aset. Dalam menghitung CKPN kolektif, aset tertentu diklasifikasikan sebagai aset yang telah jatuh tempo (aset standar) jika aset tersebut telah tercatat memiliki pokok pinjaman atau bunga selama 180 hari atau lebih, atau telah dihapuskan.
Assets are considered impaired the carrying value of an asset (carrying amount) exceeds the value to be restored (recoverable amount) through the use or sale of assets. In calculating collective allowance for impairment, a particular asset is classified as a matured asset (asset default) if the asset has been recorded as having overdue loan principal or interest for more than 180 days, or has been written off.
g. Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit;
g. Standard Approach Credit Risk Policy use of ratings in the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk;
Perhitungan ATMR digunakan Bank untuk mengukur tingkat kecukupan modal dimana metode yang digunakan adalah pendekatan standar secara individual dari BI.
Bank RWA calculation used to measure the capital adequacy level whereby the method used is an individual standard approach from BI.
Adapun pembobotan dalam perhitungan ATMR kredit yang termasuk adalah:
The weighting in the calculation of credit risk-weighted assets are:
• Tagihan kepada Pemerintah Indonesia (termasuk penempatan pada BI): 0% • Tagihan kepada entitas sektor publik (termasuk Surat Utang Negara): 50% (tanpa peringkat) • Tagihan kepada bank - tagihan jangka pendek: 20% (tanpa peringkat) • Tagihan kepada bank - tagihan jangka panjang: 50% (tanpa peringkat) • Kredit staf/pensiunan: 50% • Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio retail: 75%
• Claims to the Government of Indonesia (including placements with BI): 0% • Claims on public sector entities (including Government Securities): 50% (no rating) • Claims on banks - short-term bills: 20% (no rating) • Claims on banks - long-term bills: 50% (no rating) • Credit employees pensioners: 50% • Claims to micro, small and retail portfolio: 75%
Selain pembobotan di atas, perhitungan juga memperhitungkan bagian yang dijamin (pengakuan teknik mitigasi risiko kredit) untuk memperoleh nilai ATMR setelah mitigasi risiko kredit yang digunakan untuk perhitungan kecukupan modal.
In addition to the above weighting, the calculation also takes into account the guaranteed portion (Recognition of Credit Risk Mitigation Techniques) to obtain the value of RWA after Credit Risk Mitigation used for the calculation of capital adequacy.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Mayoritas tagihan Bank saat ini adalah tagihan kepada BPR yang termasuk dalam kategori tagihan kepada Bank.
85.
The majority of the current claims for payment are to rural banks (BPR) and are included in the category of Claims to the Bank.
h. Peringkat Para mitra LKM Bank terutama dengan skala usaha kecil dan menengah telah memperoleh peringkat dari lembaga pemeringkat utama. Oleh karena itu, Bank menggunakan pendekatan peringkat risiko secara internal, didukung dalam beberapa kasus oleh pemanfaatan peringkat dari lembaga pemeringkat keuangan mikro, khusus untuk keperluan verifikasi.
h. Ratings The Bank’s MFI clients particularly those which are small and medium scale, do not have ratings from the main rating agencies. Accordingly, the Bank applies internal risk rating approach, supported in some cases by utilizing the ratings from specialized microfinance rating institutions for verification purposes
i. Risiko Kredit Pihak Lawan Sampai dengan akhir tahun 2012, Bank tidak memiliki produk derivatif, repo, atau reverse repo. Oleh karena itu, Bank tidak terkena risiko kredit counterparty terkait dengan instrumen keuangan.
i. Counterparty credit risk As of end 2012, the Bank had no derivative products, repos, or reversed repos. Accordingly, the Bank was not exposed to counterparty credit risks related to financial instruments.
j. Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar
j. Credit Risk Mitigation using Standard Approach
Kebijakan Bank untuk Jenis Agunan Utama yang Diterima Jenis utama dari jaminan diterima oleh Bank untuk memitigasi risiko kredit biasanya merupakan obyek yang dibiayai oleh Bank. Selain itu, Bank dapat menerima jaminan lain sebagai berikut: • Agunan tunai, antara lain terdiri dari: Deposito, tabungan, giro, setoran agunan tunai (margin deposit) dan sejenisnya yang diterbitkan dan disimpan oleh Bank dalam mata uang Rupiah.; •
Agunan non tunai, antara lain terdiri dari: • Tanah; • Tanah dan bangunan; • Kendaraan bermotor; roda 4 (empat) keatas dengan umur kendaraan maksimum 3 (tiga) tahun pada saat pengajuan kredit; • Piutang atau tagihan (receivables); • Personal Guarantee, Corporate Guarantee (tidak diperhitungkan sebagai coverage ratio)
Bank Policy of Main Collaterals Primary types of collateral accepted by the Bank to mitigate the credit risk typically constitute the objects financed by the Bank. In addition, the Bank may accept other collateral as the following: • Cash collateral, consisting of Deposits, savings, current accounts, margin deposits and other similar products issued and kept by the Bank in Rupiah;
• Non-cash collateral consist of: • Land; • Land and buildings; • Vehicles, minimum 4 wheels with maximum age of 3 years at loan application. • Liabilities or receivables • Personal Guarantee, Corporate Guarantee (not considered as coverage ratio)
86. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
Kebijakan, Prosedur, dan Proses untuk Menilai dan Mengelola Agunan 1. 1. Dalam menerima suatu obyek (barang) sebagai jaminan, wajib mengetahui terlebih dahulu keberadaan, kondisi, dan kelayakan dari agunan yang akan diterima. Hal ini mempertimbangkan agunan merupakan second way out untuk menjaga kelangsungan pemberian kredit dan mengcover pengembalian pinjaman pada saat debitur wanprestasi
Policies, Procedures, and Processes to Assess and Manage the Collateral 1. In accepting an object (items) as collateral, we have to learn the existence, condition, and the feasibility of such collateral. Considering that the collateral is a second way out to maintain sustained credit quality and guarantee the loan repayment at the time of debtor’s default.
2.
Persyaratan penerimaan jenis agunan harus sesuai dengan ketentuan internal dan eksternal.
2.
The requirements of collateral types must comply with internal and external regulations.
3.
Persyaratan penerimaan agunan adalah sebagai berikut: a. Agunan didukung dengan dokumentasi kepemilikan yang sah dan dapat diverifikasi kebenarannya. b. Agunan yang diberikan tidak dalam kondisi double pledge (sudah dijaminkan di tempat lain). c. Agunan dilakukan pengikatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga memberikan hak preferensi bagi bank. d. Agunan tidak dalam status sengketa/bermasalah. e. Agunan mempunyai nilai ekonomis dan marketable. f. Agunan tidak dapat dipindah tangankan tanpa persetujuan bank. g. Agunan dapat dikuasai secara fisik (jika diperlukan) oleh bank. h. Agunan dapat di eksekusi pada saat debitur wanprestasi. i. Agunan dapat diasuransikan serta harus dengan banker’s clause, jika obyek agunan termasuk sebagai insurable interest.
3.
The collateral requirements are: a. The collateral to be supported by valid ownership and verifiable documentation. b. The collateral is not double pledge (already pledged elsewhere). c. Binding of the collateral to be conducted in accordance with the prevailing regulation to give preference rights to the Bank. d. The collateral is not in dispute. e. The collateral have economic and marketable values. f. The collateral is nontransferable without the consent of the Bank. g. The collateral can be physically controlled (if necessary) by the Bank. h. The collateral can be executed at the event of default. i. Collateral must be insured with banker’s clause, if the object of the collateral is included as insurable.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Penilaian Agunan 1. Dengan memperhatikan collateral coverage sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan kredit, maka untuk setiap penerimaan agunan harus dilakukan penilaian dan pemeriksaan sesuai syarat–syarat pinjaman atau kredit yang ditetapkan oleh Bank. 2. Penilaian dan pemeriksaan terhadap agunan merupakan alat kontrol bagi Bank, agar fungsi agunan dari aspek fisik, hukum dan nilai dapat terpenuhi. Oleh karena itu, penilaian dan pemeriksaan agunan harus dilakukan secara berkala. 3. Nilai agunan dihitung sebagai berikut: a) Market Value (“MV”) • Market value didefinisikan sebagai nilai wajar jaminan (real market value); • Nilai MV diperlukan untuk kepentingan perhitungan PPA.
87.
Appraisals 1. Considering collateral coverage as one aspect in making credit decisions, every admission of collateral valuation and inspection should be done according the terms of the loan or credit as determined by the Bank. 2. Assessment and examination of the collateral is a tool for the control of the Bank, so that collateral function of the physical aspects, legal aspect and value can be fulfilled. Therefore, collateral valuation and inspection should be done regularly. 3. Collateral value is calculated as follows: a) Market Value (“MV”) • Market value is defined as the fair value of the collateral (real market value); • MV value required for the provisions calculation.
b) Liquidation Value (“LV”) • Liquidation value is defined as market value minus the value of a certain percentage to be used as a haircut;
b) Liquidation Value (“LV”) • Liquidation value didefinisikan sebagai nilai market value dikurangi dengan sejumlah persentase tertentu yang akan digunakan sebagai haircut;
• The magnitude of LV on the type of collateral haircut;
• Besarnya haircut LV tergantung jenis agunannya;
• Value LV collateral required for the calculation of security coverage.
• Nilai LV diperlukan untuk kepentingan perhitungan collateral coverage. Penilai dan Pemeriksa Agunan
Assessor and Examiner of Collateral
1. Penilai Internal Bank • Apabila total eksposur debitur atau kelompok debitur maksimum Rp5 miliar. • Petugas yang terlibat dalam proses pemeriksaan dan penilaian agunan harus menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan teknis maupun non teknis. • Dalam hal pihak internal tidak mempunyai kemampuan (kapabilitas) terhadap obyek yang diperiksa, maka pelaksanaan pemeriksaan dan penilaian diserahkan sepenuhnya kepada pihak eksternal (independent appraisal).
1. • •
•
Bank Internal Appraisal If the total maximum exposure of the debtor or group of debtors Rp5 billion. Officers involved in the process of examination and assessment must master collateral matters relating to technical and non-technical knowledge. If an internal party does not have the ability (capability) to evaluate the object to be checked, then the inspection and assessment of left entirely to external (independent appraisal).
88. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
2. Pihak Eksternal (Independent Appraisal) • Apabila total eksposur debitur atau kelompok debitur diatas Rp5 miliar . • Penunjukan pihak eksternal dan monitoring penggunaan jasanya (termasuk juga pelaporannya) mengacu pada ketentuan yang terkait dengan perusahaan penilai. • Walaupun secara teknis pemeriksaan dan penilaian agunan dilakukan oleh pihak-pihak sebagaimana disebutkan di atas (internal appraisal atau external appraisal), Account Officer tetap bertanggung jawab untuk mengetahui secara pasti kondisi, kelayakan, kebenaran, dan kelengkapan dokumentasi atas obyek agunan tersebut.
2. External parties (Independent Appraisal) • If the total exposure of the debtor or group of debtors is more than Rp5 billion. • Appointment of external parties and monitoring the use of its services (including reporting) refers to the provisions relating to the appraisal company. • Although technically inspection and appraisal done by the parties as mentioned above (Internal or External Appraisal Appraisal), The Account Officer is still responsible for knowing the exact conditions, feasibility, validity, and completeness of documentation of the collateral object.
Kepemilikan dari agunan adalah atas nama debitur dan/atau apabila agunan bukan atas nama debitur, pemilik agunan memiliki kepentingan dengan debitur (agunan atas nama keluarga debitur atau kelompok debitur).
Possession of collateral is in the name of the debtor and / or if the collateral is not in the name of the debtor, the owner has an interest in the debtor (collateral on behalf of the family of the debtor or group of debtors).
Tingkat Konsentrasi yang Ditimbulkan dari Penggunaan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Sampai dengan akhir tahun 2012, sebesar Rp247.7 miliar, atau 33.81% dari kredit bank yang dijamin. Mengingat proporsi yang relatif kecil dari portofolio dan sifat lembaga yang menyerahkan jaminan itu, penilaian manajemen bank atas risiko konsentrasi yang dihasilkan dari pemanfaatan jaminan tersebut tidak material.
Concentrations Level from The Use of Credit Risk Mitigation Techniques As of year-end 2012, a total of Rp247.7 Billion, or 33.81% of the Bank’s credit outstanding, was (partially) guaranteed. Given the relatively small proportion of the portfolio and the nature of the agency providing the guarantee, it is the judgment of Bank management that concentration risk resulting from utilization of these guarantees was not material.
Sekuritisasi Aset Sampai dengan akhir tahun 2012, Bank Andara tidak melakukan sekuritisasi aset. Oleh karena itu, Bank tidak terkena risiko kredit yang terkait dengan instrumen keuangan ini.
Asset Securitization As of year-end 2012, Bank Andara had not utilized asset securitization. The bank was therefore not exposed to credit risks associated with this financial instrument.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
2. Risiko Pasar Sejalan dengan belum aktifnya kegiatan Trading bank, Risiko Pasar yang dihadapi Bank berasal dari Banking Book, yaitu Interest Rate Risk.
89.
2. Market Risk In line with the absence of trading activity of the Bank, Market Risk exposure originated solely from the Banking Book, namely Interest Rate Risk.
a. Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengembangan organisasi yang independen dan obyektif, pengelolaan likuiditas dibagi 3 (tiga) bagian yaitu Front Office, Middle Office dan Back Office. Front Office melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan transaksi. Dalam melakukan aktivitasnya, fungsi Front Office dijalankan oleh Divisi Tresuri. Fungsi ini dibatasi dengan risk tolerance yang ditetapkan oleh unit independen sebagai middle office yaitu SKMR. Pemantauan eksposur risiko dan kepatuhan terhadap limit-limit risiko juga dilakukan oleh SKMR. SKMR, melalui ALCO, juga mengajukan usulan Risk Tolerance dan Risk Limit serta melaporkan valuasi portofolio yang dikelola oleh Divisi Tresuri. Sedangkan untuk aktivitas pembukuan dan settlement dilakukan oleh Divisi Operasional sebagai Back Office.
a. Governance and Organization In order to develop an independent and objective organization, Liquidity Management is divided into 3 (three) separate function, namely front office, Middle Office and Back Office. Front Office conducts business activity and interacts with counterparty. In conducting its activity, Front Office function is the domain of Treasury Division. This function is limited by Risk Tolerance set by the independent unit that acts as Middle Office, namely SKMR. Monitoring risk exposure and compliance to risk limits is also conducted by SKMR. SKMR, through ALCO, also recommends Risk Tolerance and Risk Limits and reports portfolio valuation managed by Treasury Division. Accounting and settlement process is conducted by Operational Division as Back Office.
b. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, Bank telah memiliki Pedoman Kebijakan dan Prosedur Tresuri. Selain itu agar pengelolaan risiko pasar berjalan efektif, Bank berpedoman pada Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Pasar
b. Policies and Procedures In supporting the business target’s while adhering to the prudential principles, Bank already has Treasury Policies and Procedures. In addition, for effective Market Risk management, Bank also refer to Policy and Procedure of Market Risk management.
c. Proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pasar dilakukan oleh unit yang independen dari unit bisnis. Identifikasi risiko pasar terutama dilakukan untuk setiap produk atau aktivitas baru.
c. Process Identification, measurement, monitoring and control of market risk is performed by unit independent from Business Unit. Identification of Market Risk particularly done for new products or activities.
Bank melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar yang digunakan untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk risiko pasar yaitu portofolio banking book untuk risiko suku bunga.
Bank measures Market Risk using the Standard Method. Standard Method is used to calculate the Capital Adequacy Ratio for Market Risk. Coverage of portfolio calculated in CAR using the Standard Method is the Banking Book portfolio for interest rate risk.
90. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
Perkembangan risiko suku bunga pada banking book keseluruhan dipantau ketat secara bulanan sesuai ketentuan dengan metode pengukuran yang ditetapkan dan disampaikan kepada manajemen melalui ALCO.
Movement in interest rate risk in banking book as a whole is closely monitored on monthly basis in accordance with the measurement methods established by the regulator and submitted to management through ALCO.
Divisi Tresuri selain melakukan pengaturan likuiditas, juga berfungsi sebagai lini pertahanan pertama dengan berupaya membatasi dan mengantisipasi risiko pasar yang disebabkan oleh perubahan suku bunga sesuai limit yang telah ditetapkan.
In addition to managing the liquidity, Treasury Division also acts as the First Line of defense by trying to limit and anticipate Market Risk arise from movement in interest rates according to the limit set.
3. Risiko Operasional Dengan peningkatan aset Bank yang cukup signifikan pada semester II tahun 2012 serta perkembangan regulatory terutama terkait kewajiban pelaporan Bank, diperlukan suatu infrastruktur yang didukung perkembangan sistem dan teknologi yang memadai. Ekspektas mitra Bank pun semakin meningkat baik dari sisi jenis produk yang ditawarkan maupun dari pelayanan yang diberikan. Hal ini menyebabkan pengelolaan risiko operasional menjadi sangat penting. Menjadi semakin sangat penting karena sejak berdirinya, Bank lebih fokus pada pegelolaan risiko kredit yang merupakan sumber pendapatan Bank utama, sedangkan pengelolaan risiko operasional baru mulai diterapkan secara efektif pada tahun 2013. a. Organisasi Pengelolaan Risiko Operasional Tata kelola manajemen risiko operasional Bank dalam proses pengembangan untuk memastikan penerapan manajemen risiko operasional yang efektif. Risiko operasional Bank saat ini lebih kepada proses manual yang masih cukup banyak dalam aktifitas Bank sehari-hari. Untuk itu diperlukan pengendalian internal yang kuat yang telah dilaksanakan oleh Bank dan terus dikembangkan.
3. Operational Risk With the significantly rapid asset growth in the second half of 2012 and with the regulatory development especially related to the Bank’s compulsory reporting, an infrastructure supported by adequate technology and system is needed. The Bank’s client expectations are also increasing with respect to the types of products and services offered. These things make the management of operational risk more important. Managing operational risk is therefore becoming more important as the Bank moves beyond single focus on managing credit risk, which is the main income of the Bank, followed by liquidity risk. Operational risk management will be significantly strengthened in 2013.
a. Operational Risk Management Organization The governance of operational risk management is under development to ensure the implementation of effective operational risk management. Current operational risk faced by the Bank is more on the number of manual process is in the daily activity of the Bank. Strong internal control is necessary, and this has been done and developed by the Bank.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Sesuai dengan perkembangan Bank, penerapan manajemen risiko operasional dilakukan melalui lini paling depan dari aktifitas Bank yaitu first line of defense. Setiap unit/divisi (RTO) berkewajiban untuk melakukan kontrol dan pengawasan dalam melakukan tugasnya sehari-hari (self assessment). Lini kedua dalam pengendalian internal ini ada pada SKMR unit Internal Control dan Divisi Kepatuhan yang melakukan review secara berkala terhadap assessment yang dilakukan oleh RTO sebagai first line of defense. Sedangkan lini terakhir adalah SKAI sebagai third line of defense.
91.
In line with the development of the Bank, implementation of operational risk management is conducted from the front line of bank’s activity namely the first line of defense. Every unit/division (RTO) is obliged to controll and monitor their daily duties (self assessment). Second line of defense lies with SKMR unit Internal Control and Compliance Division which conducts regular review against assessment conducted by the RTO as first line of defense. The last line will be SKAI as the third line of defense.
b. Kebijakan dan Prosedur SKMR telah memiliki kebijakan umum mengenai pengelolaan manajemen risiko Bank yang termasuk didalamnya adalah manajemen risiko operasional. Kebijakan khusus mengenai pengelolaan manajemen risiko operasional saat ini masih dalam tahap penyusunan yang kemudian akan diikuti oleh prosedur dan perangkat yang akan digunakan oleh seluruh unit di Bank dalam mengelola risiko operasional.
b. Policies and Procedures SKMR has general policy on Bank’s risk management, including operational risk. Special policy on operational risk management continues to be developed as are procedures and tools to be used by all units in the Bank in managing operational risk.
c. Proses Mengacu pada ketentuan BI, proses pengelolaan manajemen risiko operasional dilakukan dengan:
c. Process Referring to BI regulations, operational risk management is conducted through:
1. Identifikasi Risiko Proses identifikasi risiko dilakukan oleh masing-masing unit sesuai dengan proses kerja/aktivitas di unitnya untuk menangkap potensi risiko operasional. 2. Penilaian Risiko Juga dilakukan oleh masing-masing unit dengan menggunakan perangkat yang disediakan oleh unit risiko operasional dengan bantuan unit Internal Control. 3. Pengukuran Risiko Pengukuran risiko dilakukan dengan menggunakan risk grading dan risk matrix untuk menentukan tingkat risiko operasional masuk dalam kategori low, medium, high.
1. Risk Identification: Risk identification process is done by each unit according to the work process/ activity in the respected unit to capture the potential of operational risk. 2. Risk Evaluation Risk Evaluation process is also done by each unit using tools provided by Operational Risk Unit with the assistance from Internal Control Unit. 3. Risk Measurement Risk measurement is conducted using risk grading dan risk matrix to determine the level of operational risk cathegorize as low, medium, high.
92. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
4. Pemantauan Risiko Dilakukan oleh unit Internal Control (sebagai second line of defense) dengan melakukan pemantauan secara berkala berdasarkan perangkat self assessment dan risk grading dari setiap risiko di masing-masing unit. 5. Pengendalian Risiko Proses pengendalian risiko diatur dalam prosedur manajemen risiko operasional yang dimaksudkan untuk melakukan pencegahan, penanganan potensial risiko operasional, penyelesaian dari potensial risiko sehingga tidak menjadi risiko, dan apabila risiko telah terjadi langkah segera yang harus dilakukan untuk meminimalisir risiko dan mencegah hal yang sama terjadi lagi di kemudian hari.
d. Perangkat dan Metode Perangkat yang digunakan oleh masingmasing unit dalam mengelola risiko operasional disediakan oleh unit risiko operasional dan Internal Control yang antara lain berupa perangkat key control self assessment, key risk indicator, dan metodologi untuk menentukan risk grading serta menetapkan risk matrix. Saat ini Bank masih dalam proses penyusunan perangkat self assessment dan metodologi yang akan digunakan, serta bentuk pelaporan dari masing-masing unit sebagai pelaksanaan proses pemantauan dan pengendalian e. Business Continuity Plan Saat ini Bank telah memiliki kebijakan mengenai Rencana Keberlanjutan Bisnis - Business Continuity Plan (BCP) yang dimaksudkan untuk meminimalisir risiko operasional terutama dalam kondisi darurat atau bencana.
4. Risk Monitoring Conducted by internal control (as second line of defense) by regular monitoring based on self assesment and self grading tools from respective units.
5 Risk Control Risk control is in the operational risk management procedure in order to prevent, to manage the potential operational risk, to avoid risk potential becoming risk, and if risk already occurred, immediate steps had to be taken to minimize the risk and preventing the same issue happening again in the future.
d. Tools and Method Tools used by each units in managing operational risk is provided by operational risk unit and Internal Control, in the form of key control self assessment, key risk indicator, and methodology to decide on risk grading and also to decide on risk matrix.
Currently the Bank is still in the process of developing self assessment tools and methodology to be used, and the form of reports from each unit as the implementation of montoring and control process. e. Business Continuity Plan Currently the Bank has a policy on Business Continuity Plan (BCP) to minimize operational risk especially in emergency or disaster conditions.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
BCP ini masih terus dikembangkan untuk memastikan proses yang harus dilaksanakan dalam pengendalian risiko operasional yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank dan memastikan Bank dapat tetap beroperasi serta membatasi kerugian jika terjadi gangguan terhadap aktivitas Bank. f. Keberlanjutan Bisnis Untuk tahun 2012, Bank memprioritaskan peningkatan sistem dan jaringan demi memperkecil dan memitigasi waktu tidak berfungsinya sistem (system down time). Pada tahun 2012 ini Bank menyelesaikan BCP dan mulai menjalankan Disaster Recovery Center. 4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas berhubungan dengan adanya kemungkinan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban terhadap deposan, investor dan kreditur, yang di antaranya disebabkan keterbatasan akses pendanaan atau ketidakmampuan untuk melikuidasi aset yang dimiliki dengan harga wajar. Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas dan membangun kekuatan likuiditas struktural neraca Bank untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. a. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko likuiditas dilakukan oleh SKMR dan Divisi Tresuri. Kebijakan manajemen risiko likuiditas beserta kebijakan dan prosedurnya disusun oleh SKMR Bank, selanjutnya dilaksanakan oleh Divisi Tresuri yang dijabarkan ke dalam manajemen strategi likuiditas. SKMR juga melakukan monitoring terhadap pelaksanaan manajemen likuiditas yang dilakukan oleh Divisi Tresuri tersebut. Jalannya pengelolaan risiko likuiditas juga dilaporkan dalam setiap rapat ALCO.
93.
This BCP will be improved to ensure the effectiveness of the process to be performed in managing operational risk which endanger the Bank’s business continuity as well as also ensure that the Bank can still operate, and limit the loss that may occur in times of disturbance in the Bank’s activities. f. Business Continuity In 2012, the Bank placed top priority on developing its systems and network in order to minimize and mitigate system down time and its attendant risks. During the year, the Bank completed its Business Continuity Plan and began implementation of our Disaster Recovery Center. 4. Liquidity Risk Liquidity risk relates to the possibility that the bank is unable to meet obligations to depositors investors and creditors, some of them caused by limited access to financing or the inability to liquidate assets at a reasonable price.
Liquidity risk management aims to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain financing source of cash flow, and build strong structural liquidity Bank’s balance sheet to support long-term sustainable growth.
a. Governance and Organization Liquidity risk management is conducted by SKMR and the Treasury Division. Liquidity risk management guidelines and its Standard Operating Procedures are prepared by SKMR, and implemented by the Treasury Division as into a liquidity management strategy. The SKMR also monitors the implementation of liquidity management by the Treasury Division.
94. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
b. Kebijakan dan Prosedur Panduan pelaksanaan manajemen risiko likuiditas antara lain berupa : a. Ketersediaan Alat Likuid : Giro Wajib Minimum, Secondary Reserve, Indikator Peringatan Dini, dll. b. Pengukuran Risiko Likuiditas : Rasio Likuiditas, Proyeksi Arus Kas, Profil Maturitas, Stress Testing, dll. c. Pemantauan d. Pengendalian e. Penetapan Limit Likuiditas
b. Policies and procedures The Bank’s guidelines for Liquidity Risk Management include: a. Liquid Instrument Availability: Statutory reserve, Secondary reserve, Early Warning Indicators, etc. b. Measurement of Liquidity Risk: Liquidity ratio, Cash Flow Projection, Maturity Profile, Stress Testing, etc. c. Monitoring d. Control e. Liquidity Limits setting
c. Proses Selain menjaga dan mempertahankan Primary reserve, Bank juga menjaga dan mempertahankan Secondary reserves untuk memastikan likuiditas berada pada level yang aman. Penetapan dan pemantauan limit Secondary reserve dilakukan secara berkala oleh SKMR Bank. Sedangkan ketersediaan atas keseluruhan reserve dipantau secara harian, mingguan, dan bulanan oleh Divisi Treasuri.
c. Process In addition to maintaining and sustaining the Primary reserves, the Bank also keeps and maintains Secondary reserves to ensure liquidity is at safe level. Setting and monitoring of secondary reserves Limit is conducted periodically by SKMR, while the availability of all reserves are monitored on daily, weekly and monthly by Treasury Division.
d. Perangkat dan Metode Dalam mengelola risiko likuiditas, Bank menggunakan proyeksi arus kas harian dan profil maturitas bulanan, baik secara kontraktual maupun behavioral, agar dapat menetapkan strategi yang sesuai dan akurat untuk mengantisipasi kondisi likuiditas bank di masa mendatang.
d. Tools and Methods In managing liquidity risk, Bank use the daily cash flow projections and monthly maturity profile, both contractual and behavioral, in order to establish the appropriate and accurate strategies to anticipate liquidity positions in the future.
e. Perhitungan profil maturitas tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia Proses pemantauan risiko Bank adalah melalui informasi profil likuiditas Bank. Informasi tersebut diproduksi oleh Divisi Tresuri dalam bentuk laporan profil arus kas harian dan profil maturitas bulanan yang dapat digunakan sebagai salah satu system pemantauan dan pengelolaan risiko likuiditas Bank.
e. The Calculation of Maturity Profile is Following Regulations of Bank Indonesia. Monitoring process of Bank’s risk is conducted using Bank’s liquidity profile information. The information is produced by the Treasury Division in the form of daily Liquidity Profile Report and Monthly Maturity Profile which can be used in monitoring and management system of Bank’s liquidity risk.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
95.
f. Indikator Peringatan Dini Indikator peringatan dini dijabarkan dalam indikator likuiditas Bank pada kondisi normal atau kondisi waspada. Bank juga harus bereaksi dengan perubahan kondisi pasar antara lain tren tingkat suku bunga dan tren dana nasabah dominan (Top 15) yang cenderung menurun secara signifikan dibawah batasan yang telah ditetapkan, dan lain-lain.
f. Early Warning Indicators Early warning indicators are outlined in the Bank’s liquidity policy according to whether the liquidity is in normal or alert conditions. The Bank must also respond to change in external conditions such as the trends in interest rates as well as the behavior at the Bank’s largest clients (Top 15) which are large enough to require management and control on an individual basis.
Penentuan likuiditas Bank dalam kondisi Waspada, apabila salah satu kondisi/ indikator atau parameter terjadi. Penetapan dilakukan oleh Komisi ALCO berdasarkan masukan dari Divisi Treasuri dengan berpedoman pada indikator-indikator di atas atau hal-hal lain yang juga diinformasikan kepada SKMR Bank. Selanjutnya penetapan tersebut akan menjadi dasar berlakunya Contingency Funding Plan (CFP).
Determination of whether the Bank’s liquidity is in Alert condition occurs when one of conditions / indicators or parameters reaches the defined level. Determination of Alert conditions will be done by ALCO with inputs from Treasury Division based on above indicators or other matters which are also communicated to SKMR. The determination may trigger implementation of the Bank’s Contingency Funding Plan (CFP).
Indikator-indikator di atas dapat direview sesuai perkembangan kondisi eksternal maupun internal yang dipicu oleh perkembangan ekonomi baik nasional, regional, maupun global.
The above conditions can be reviewed in line with the external and internal conditions triggered by economic development at national, regional and global levels.
5. Risiko Hukum
5. Legal Risks
a. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko hukum dilakukan oleh Divisi Legal & Corporate Secretary di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan.
a. Corporate Governance and Organization Governance and Organization Management of legal risks are undertaken by the Division of Legal & Corporate Secretary under the supervision of the Director of Compliance.
Organisasi Divisi Legal & Corporate Secretary terdiri dari 2 departemen yaitu Departemen Hukum dan Departemen Corporate Secretary, dimana Departemen hukum dibagi lagi menjadi unit hukum cabang dan unit hukum kantor pusat. Unit hukum cabang di bawah pengawasan Kepala Divisi Legal & Corporate Secretary bertanggung jawab atas dokumen hukum cabang (dokumen transaksional), masalah hukum yang timbul di cabang dan memastikan proses hukum dilakukan sesuai kebijakan dan prosedur hukum yang disediakan oleh unit hukum kantor pusat.
Organization of the Division of Legal & Corporate Secretary, consists of two departments, namely Legal Department and Corporate Secretary Department, and the Legal Department is further divided into branch legal units and HO legal unit are responsible for the legal documents of branches (transactional documents), legal issues arising in the branch, and for ensuring that all legal processes are carried out according to the policy and legal procedures provided by the HO legal unit.
96. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
Unit hukum kantor pusat bertanggung jawab atas pengelolaan risiko hukum Bank secara keseluruhan dan menyediakan kebijakan dan prosedur hukum yang harus dipedomani dan dilaksanakan oleh setiap unit di Bank, termasuk pembuatan perjanjian standar dengan pihak ketiga. b. Kebijakan dan Prosedur
Legal unit headquarters is responsible for the management of legal risk for the Bank as a whole and provides e policies and procedures that must be followed and implemented by all units in the Bank, including the making of standard agreements with third parties. b. Policies and Procedures
Saat ini Divisi Legal & Corporate Secretary telah memiliki beberapa kebijakan/prosedur hukum terkait dengan produk dan aktivitas Bank serta dokumen hukum yang harus dimiliki Bank dalam menunjang aktivitas Bank.
Currently the Division of Legal & Corporate Secretary has had a policies and legal procedures related to the products and activities of the Bank as well as the legal documents which must be held by the Bank in supporting the Bank’s activities.
c. Proses Proses pengelolaan risiko hukum dilakukan melalui penilaian atau kajian hukum atas produk dan aktivitas baru, penambahan/ perubahan fitur produk atau aktivitas Bank yang sudah ada, pemberian advis hukum dan/atau pendampingan hukum yang terkait aktivitas di masing-masing unit.
c. Process The process of legal risk management is carried out through an assessment or review of laws on products and activities, the addition/change of existing product features or activities of the Bank of existing, provision of legal advice and/or legal assistance related activities in each unit.
Selain itu, unit hukum kantor pusat juga melakukan kajian secara berkala terhadap perjanjian standar dan perjanjian lainnya serta kajian atas daftar notaries dan konsultan hukum yang dapat digunakan oleh Bank jika diperlukan.
In addition, the legal unit HO also conducts a study on a regular basis of the Bank’s standard agreements and other agreements as well as a review of the list of notaries and legal consultants to be used by the Bank if required.
6. Risiko Stratejik
6. Strategic Risk
a. Tata Kelola dan Organisasi
a. Corporate Governance and Organization
Pengelolaan manajemen risiko stratejik dilakukan oleh oleh unit business strategy di bawah Divisi Product Development yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pengelolaan risiko stratejik dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan strategi bisnis dan budgeting yang mencakup kesesuaian strategi Bank dengan strategi unit yang kemudian menetapkan target Bank dan target masingmasing unit. Dokumen perencanaan strategi Bank terdiri dari rencana perusahaan (corporate plan) dan RBB.
Governance and Organization of Strategic Risk Management implemented by business strategy unit under the Division of Product Development which reports directly to the President Director. Management of strategic risk is carried out through a series of planning strategies and business budgeting activities that includes suitability of Bank’s strategy with the strategy unit which then sets the Bank’s target and the target of each unit. Among others, strategic planning documents of the Bank consist of the corporate plan and business plan.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
97.
b. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan pengelolaan risiko stratejik mengacu pada kebijakan manajemen risiko Bank dan kebijakan/prosedur terkait lainnya.
b. Policies and Procedures Implementation of strategic risk management refers to the Bank risk policy and other related procedures.
c. Proses Proses pengelolaan risiko stratejik yang efektif diperlukan untuk merespon perubahan kondisi makro dan mikro serta lingkungan bisnis pada umumnya baik secara internal maupun eksternal.
c. Process The process of managing strategic risk is required to respond effectively to changing conditions of macro and micro as well as the business environment in general, both internally and externally.
Dokumen corporate plan yang disusun secara berkala 5 tahun sekali direview setiap tahun untuk disesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Demikian pula halnya dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang harus direview setiap tahun sekali yang mulai dilaksanakan pada semester 2 setiap tahun termasuk anggaran.
Corporate plan documents prepared periodically every 5 years are reviewed annually to adjust with all changes which have occurred. Similarly, the Bank’s Business Plan (RBB) including budgeting to be reviewed annually from the beginning of semester 2.
Corporate plan dan RBB didiskusikan dengan Dewan Komisaris dan pemegang saham untuk mendapatkan masukan dan persetujuannya. Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai (realisasi) dengan target Bank secara harian, bulanan, triwulanan dan semesteran.
Corporate plan and RBB are discussed with the Board of Commissioners and shareholders for feedback and approval. Mechanisms to measure progress of the business plan performed by comparing the results achieved (realization) with the target bank on a daily, monthly, quarterly, and semiannual basis.
Laporan harian adalah laporan atas realisasi apa yang dilakukan pada hari tersebut kepada Direksi. Secara bulanan dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dan strategi Bank. Secara triwulanan dilakukan untuk mengevaluasi kinerja Divisi; dan secara semesteran untuk menngevaluasi kinerja Bank dan seluruh unit.
Daily report is report to the Directors on the realized daily business activity. Monthly reports are prepared and communicated to evaluate the performance and strategy of the Bank. Quarterly reports are conducted to evaluate the performance of the Division, and semiannually to evaluate the performance of the Bank and all units.
98. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
7. Risiko Kepatuhan
7. Compliance Risk
a. Tata Kelola dan Organisasi
a. Tata Kelola dan Organisasi
Kepatuhan merupakan tanggung jawab dari setiap unit dimana pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan dibawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Divisi Kepatuhan terbagi dalam 2 departemen yaitu Departemen Regulatory dan APU PPT, dan Departemen Kepatuhan Bisnis. Departemen Regulatory dan APU PPT bertanggung jawab terhadap segala sesuatu terkait BI dan penerapan APU PPT, sedangkan Departemen Kepatuhan Bisnis bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kepatuhan terkait dengan bisnis Bank, antara lain produk dan aktivitas yang sudah ada dan yang akan ada.
b. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko kepatuhan berpedoman pada kebijakan manajemen risiko, kebijakan dan prosedur kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. c. Proses
Compliance is the responsibility of each unit where compliance risk management performed by the Compliance Division under the supervision of the Director of Compliance. Compliance Division is divided into two departments, namely the Regulatory and APU PPT Department. Regulatory and APU PPT Department is responsible for everything related to BI and application of APU PPT, while Business Compliance Department is responsible for the implementation of compliance related to the Bank’s business, such as products and activities that has already exist and will exist.
b. Policies and Procedures Implementation of compliance risk management is guided by risk management policies and the relevant compliance policies and procedures.
c. Process
Dalam memastikan kepatuhan Bank, Divisi Kepatuhan melakukan diseminasi dan/ atau sosialisasi peraturan kepada seluruh unit terkait dengan sebelumnya melakukan kajian atas dampak peraturan tersebut terhadap kegiatan bisnis Bank. Setiap unit berkewajiban untuk mematuhinya dengan antara lain membuat kebijakan/psosedur baru jika diperlukan atau membuat proses pemantauan untuk memastikan kepatuhan.
In ensuring the Bank’s compliance, Compliance Division disseminates and/or elucidates regulations to all units identified through the previously conducted studies on the impact of the regulation of the activities of the Bank’s business. Each unit is obliged to comply with, among others, the making of policy/new procedures if needed and carrying out the monitoring process to ensure compliance.
Divisi Kepatuhan juga akan melakukan pemantauan atas pemenuhan komitmen Bank kepada BI. Untuk kegiatan Bank sehari-hari, Divisi Kepatuhan terlibat dalam pemberian advis dan/atau analisa kepatuhan dan melakukan review atas kebijakan/ prosedur Bank khususnya yang terkait dengan kepatuhan.
The Compliance Division will monitor the fulfillment of the Bank’s commitment to BI. For the Bank’s daily activities, the Compliance Division engages in the provision of advice and/or analysis of compliance and reviews the policies/ procedures of the Bank specifically related to compliance.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Sebagai second line of defense, pada tahun 2013 Divisi Kepatuhan akan mulai melakukan compliance monitoring yang antara lain dimaksudkan untuk memastikan kecukupan kebijakan/prosedur Bank. Compliance monitoring dilakukan secara berkala berdasarkan risk grading/risk rating dari masing-masing unit dan bekerja sama dengan Internal Control dengan memperhatikan hasil audit dari audit internal dan audit BI.
99.
As a second line of defense, in the year 2013 Compliance Division will begin to conduct compliance monitoring. Among others, this is intended to ensure the adequacy of policies/procedures of the Bank. Compliance monitoring is done periodically based on risk grading/risk rating of each unit and works closely with Internal Controls with respect to the audit of internal audit and the audit of BI.
8. Risiko Reputasi
8. Reputation Risk
a. Tata Kelola dan Organisasi
a. Governance and Organization
Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Divisi Corporate Communication yang berada di bawah pengawasan Direktur Teknologi & Operasional, berkoordinasi dengan unit Customer Care dan Divisi Product Development.
Reputation risk management is carried out by the Corporate Communication divison under the supervision of the Director of Technology & Operations, in coordination with Customer Care units (which is under the management of the Operations Division) and Division of Product Development.
Pengelolaan risiko reputasi dilakukan antara lain dengan melakukan komunikasi yang efisien dengan internal dan eksternal, melakukan kegiatan sosial sesuai misi Bank, berkoordinasi dengan Divisi Product Development melakukan kegiatan pemasaran produk dan aktivitas Bank terutama dalam pengelolaan komunikasi dengan nasabah, serta memantau dan mengelola penanganan keluhan nasabah bekerja sama dengan unit Customer Care.
Management of reputational risk is accomplished, among others, through efficient, social activities that is appropriate with the mission of the Bank, in coordination with the Division of Product Development to conduct product marketing and Bank activities, especially in the management of communication with clients, as well as monitor the handling and managing of clients complaints working with the Customer Care unit.
b. Kebijakan dan Prosedur Divisi Corporate Communication telah menerbitkan kebijakan dan prosedur mengenai corporate identity dan akan terus melakukan pengembangan atas kebijakan dan prosedur yang diperlukan dalam pengelolaan risiko reputasi.
b. Policies and Procedures Division of Corporate Communication has published policies and procedures regarding corporate identity and will continue to develop the policies and procedures required in the management of reputation risk.
100. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
c. Proses Pengelolaan risiko reputasi dilakukan dengan : a. melakukan evaluasi secara berkala terhadap pemberitaan media massa melalui media monitoring; b. standarisasi staf kehumasan internal dan eksternal agar memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menanggapi isu atau opini yang berkembang; c. memantau dan mengevaluasi komentar, keluhan atau masukan dari nasabah terutama yang dimuat di media serta memantau penyelesaiannya; d. menyusun strategi untuk menanggapi isu/opini yang berkembang; e. mengelola risiko reputasi saat terjadi krisis yaitu dengan mengkaji masalah dan kronologis peristiwa; alur informasi; menetapkan person in charge; menetapkan juru bicara; menyusun holding statement; menetapkan jadwal aktivitas penanganan krisis; dan menetapkan alternatif strategi komunikasi.
c. Process Reputation risk management is done by: a. conducting regular evaluation of the mass media through media monitoring; b. standardizing staff public relations internally and externally in order to ably and sensitively in response to issues or opinions that are developing; c. monitoring and evaluating the comments, complaints or suggestions from clients, especially in the media as well as monitor the settlement; d. developing strategies in responding to issues/opinions that has evolved; e. managing reputation risk at times of crisis is to study the problem and chronological events as well as flow of information; assign the person in charge; set a spokesman; prepare holding statements; setting a crisis activity schedule, and establish alternative communication strategies.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
101.
tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum TABLE 1.A DISCLOSURE OF CAPITAL STRUCTURE (dalam jutaan Rupiah)
(In million Rupiah) KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENt
(1)
(2)
31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012
31 Desember 2011 D ecemb er 31, 2011
(3)
(5)
217,002
153,127
304,385
248,009
(87,383)
(94,882)
-
-
-
-
-
-
6,460
2,335
6,460
2,335
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
223,462
155,462
223,462
155,462
516,805
186,795
29,807
27,134
-
-
-
-
-
-
40.88%
72.67%
KOMPONEN MODAL CAPITAL component
I
II
III
IV
V
VI
VII
Modal Inti (Tier-1) Core Capital (Tier-1) 1 Modal di setor 1 Paid in Capital 2 Cadangan Tambahan Modal 2 Additional Reserve Capital A 3 Modal Inovatif 3 Innovative Capital 4 Faktor Pengurang Modal Inti 4 Core Capital Deduction Factor 5 Kepentingan Non Pengendali 5 Non-Controlling Interests Modal Pelengkap (Tier-2) Complementary Capital ( Tier-2) 1 Level Atas 1 Upper Tier-2 B 2 Level Bawah (maksimum 50% Modal Inti) 2 Lower Tier-2 (maximum 50% of Core Capital) 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 3 Tier-2 Capital Deduction Factor Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap C Tier-1 and Tier-2 Capital Deduction Factor Eksposur Sekuritisasi Securitization Exposures Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi D Persyaratan (Tier 3) Additional Supplementary Capital (Tier-3) MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO E PASAR Additional SUPPLEMENTARY CAPITAL for MARKET RISK Anticipation TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL OF CORE AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A + B - C) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR CREDIT RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RWA FOR OPERATIONAL RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RWA FOR MARKET RISK Metode Standar A Standardized Method Model Internal B Internal Model RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III: (IV + V + VI)]
102. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual TABLE 2.1.A Disclosureof Net Recievables by Area (dalam jutaan Rupiah)
Kate gori Portofolio Portfolio Category
No.
(1) 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12
(In million Rupiah)
(2) Tagihan kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions Tagihan kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any) Total
31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012 Ta gi h a n Ber sih B er da sa r ka n Wilaya h Net RECEIVABLES by AREA Jakarta Denpasar Wilayah 3 dst. Total (3) (4) (5) (6) (7) 0 0 0
424,324
318,298
742,622 0 0 0 0 0 0
144,330
93,380
237,709 0
568,654
411,678
980,331
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
103.
tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Bank secara Individual table 2.2.a Disclosure of Net Receivables by Contractual Maturity - Individual Bank (dalam jutaan Rupiah)
(In million Rupiah) 31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012
Kategori Portofolio P o rtf olio Cate gory
No.
(1)
(2)
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Clean bill based on the remaining term of the contract < 1 tahun < 1 yrs.
>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Upto 3 yrs.
>3 thn s.d. 5 thn >3 yrs. upto 5 yrs.
> 5 thn > 5 yrs
NonKontraktual NonContractual
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
0
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
0
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
0
4
Tagihan Kepada Bank Receivables on Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
0
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
0
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employees/Retired Loans
0
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
0
9
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
0
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
0
11
Aset Lainnya Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any) Total
1,827
665,975
124,853
74,820
742,622
112,856
237,709 0
1,827
790,828
187,676
0
0
980,331
104. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
tabel 2.3.a Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan sektor ekonomi - bank secara individual table 2.3.a Disclosure of Net Receivables by Economic Sector - Individual Bank (dalam jutaan Rupiah)
No.
Sektor Ekonomi Economic Sector
(1) (2) 31 Desember 2012 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 1 Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan 2 Fishery Pertambangan dan Penggalian 3 Mining and Quarrying Industri Pengolahan 4 Manufacturing Listrik, Gas dan Air 5 Electricity, Gas and Water Konstruksi 6 Construction Perdagangan Besar dan Eceran 7 Wholesale and Retail Trading Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan 8 Makan Minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 9 Transportation, Warehousing and Communications Perantara Keuangan 10 Financial Intermediary Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 11 Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan jaminan sosial wajib 12 Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa Pendidikan 13 Education Services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 14 Human Health and Social Work Activities Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 15 Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa Perorangan yang Melayani Rumah 16 Tangga Activities of Households as Employes Badan Internasional dan Badan Ekstra internasional Lainnya 17 International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya 18 Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha 19 Non Business Sectors Lainnya 20 Others Total
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
(3)
(4)
162,246.00
5,602.00
162,246.00
5,602.00
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions (5)
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
(6)
(7)
-
758,413.00
-
-
758,413.00
-
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
105.
(In million Rupiah)
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
(8)
-
-
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee / Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Tagihan kepada Portofolio Ritel Korporasi Receivables on Receivables Micro, Small on Corporate Business and Portfolio Retail Portfolio Business and Retail Portfolio
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia based Business Activity Unit (if Any)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14) December 31, 2012
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
246,622.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
151.00
-
-
-
-
-
47,692.97
-
-
-
47,692.97
-
-
-
151.00
246,622.00
106. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara IndividuaL TABLE 2.4.A disclosure of receivables and provisioning b a s e d o n a r e a (dalam jutaan Rupiah)
(In million Rupiah)
No.
K E T ERAN G AN D Esc r i p ti on
(1)
(2)
31 Desember 2012 De ce mber 31, 2012
31 Desember 2011 D ecemb er 31, 2011
wilaya h REGION
wilaya h RE GION
Jakarta
Denpasar
Wilayah 3
dst.
Total
Jakarta
Denpasar
Wilayah 3
dst.
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
1
Tagihan Receivables
562,624
2
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) Impaired Receivables
0
a. Belum Jatuh Tempo a. Non Past Due
0
b. Telah Jatuh Tempo b. Past Due
0
3
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Allowance for Impairment Losses - Individual
0
4
Cadangan Kerugian PenurunanNilai (CKPN) - Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective
5
Tagihan yang Dihapus Buku Written-Off Receivables
6,030
407,852
4,074
970,477
10,104
0 568,654
411,927
980,581
tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual table 2.6.a movements of impairment provision disclosure (dalam jutaan Rupiah)
No.
(1) 1
2
3
4
(In million Rupiah)
Keterangan Description (2) Saldo Awal CKPN Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Additional /Reversal Allowance for Impairment Losses During the Year (Net) 2.a Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 2.a Additional Allowance for Impairment Losses During the Year 2.b Pemulihan CKPN pada Periode Berjalan 2.b Reversal Allowance for Impairment Losses During the Year CKPN yang digunakan untuk Melakukan Hapus Buku atas Tagihan pada Periode Berjalan Allowance for Impairment Losses Used for Written of Receivables During the Year Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode Berjalan Other Additional (Reversal) of Allowance During the Year Saldo akhir CKPN ending Balance
31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012 CKPN Individual CKPN Kolektif Allowance for Impairment Allowance for Impairment losses - individual losses - collective (3) (4) -
7,181.00
1,287.00
3,252.00
1,287.00
3,262.00
(10.00)
(180.00)
30.00 1,287.00
10,283.00
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
107.
tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual table 2.5.a disclosure of net receivan (dalam jutaan Rupiah)
No.
Sektor Ekonomi Economic Sectors
(In million Rupiah)
Tagihan receivables
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired receivables Belum Jatuh Tempo non past due
(1) (2) 31 Desember 2012 Pertanian, Perburuan dan 1 Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan 2 Fishery Pertambangan dan Penggalian 3 Mining and Quarrying Industri Pengolahan 4 Manufacturing Listrik, Gas dan Air 5 Electricity, Gas and Water Konstruksi 6 Construction Perdagangan Besar dan Eceran 7 Wholesale and Retail Trade Penyediaan Akomodasi dan 8 Penyediaan Makan Minum Hotel & Food Beverage Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 9 Transportation, Warehousing and Communications Perantara Keuangan 10 Financial Intermediary Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 11 Real Estate, Rental and Business Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial 12 wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan 13 Education services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 14 Health Services and Social Activity Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 15 Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 16 Personal Services Serving Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 17 International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas 18 batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha 19 Non Business Sectors Lainnya 20 Others Total
(3)
(4)
Telah jatuh tempo past due (5)
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual Allowance for impairment losses Individual (6)
Cadangan kerugian penurunan Tagihan yang nilai (CKPN) dihapus buku Kolektif written-off Allowance Receivables for impairment losses Collective (7) (8) D ecemb er 31, 2012
933,676.00
7,415.00
407.00
256.00
49,108.97
1,416.00
983,191.97
-
-
-
9,087.00
-
108. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual ta ble 3. 1.a Discl osur e o f N et R ec eivables b y P o rtf o li o r atin g c at e g o ry - I n divid u a l B a n k (dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2012 De ce mb e r 3 1 , 2 0 1 2 Lembaga Pemeringkat Rating Agencies NO
Kategori Portofolio portofolio category Portofolio Category
Standard and Poor’s Fitch Rating Moody’s PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA
AA+ s.d AAAA+ to AA-
A+ s.d AA+ to A-
AAA
AA+ s.d AAAA+ to AAAa1 s.d Aa3 Aa1 to Aa3 AA+(idn) s.d AA(idn) AA+(idn) to AA(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr] AA[Idr]AA+ to [Idr]AA-
A+ s.d AA+ to AA1 s.d A3 A1 to A3 A+(idn) s.d. A-(idn) A+(idn) to A-(idn)
idAA+ s.d idAAidAA+ to idAA-
idA+ s.d id AidA+ to id A-
Aaa AAA (idn)
[Idr]AAA PT ICRA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11
12
Tagihan kepada Pemerintah Receivables of Sovereigns Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/ Pensiunan Credit Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small, Business, & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) TOTAL
idAAA
[Idr]A+ s.d [Idr]A[Idr]A+ to [Idr]A-
Peringkat Jangka panjang Long Term Rating BBB+ s.d BBBBB+ s.d BBBBB+ to BBBBB+ to BBBBB+ s.d BBBBBB+ to BBBBaa1 s.d Baa3 Baa1 to Baa3 BBB+(idn) s.d BBB(idn) BBB+(idn) to BBB(idn) [Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB[Idr]BBB+ to [Idr] BBBid BBB+ s.d id BBBid BBB+ to id BBB-
BB+ s.d BBBB+ to BBBa1 s.d Ba3 Ba1 to Ba3 BB+(idn) s.d BB-(idn) BB+(idn) to BB-(idn)
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB[Idr]BB+ to [Idr]BB-
id BB+ s.d id BBid BB+ to id BB-
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
109.
(In million Rupiah)
Tagihan Bersih Net receivables Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating A-3
B+ s.d BB+ to B-
Kurang dari BLower than B-
A-1
A-2
Kurang dari A-3 Lower than A-3
B+ s.d BB+ to BB1 s.d B3 B1 to B3 B+(idn) s.d B-(idn) B+(idn) to B-(idn)
Kurang dari BLower than BKurang dari B3 Lower than B3 Kurang dari B-(idn) Lower than B- (idn)
F1+ s.d F1 F1+ to F1 P-1
F2
F3
P-2
P-3
F1+(idn) s.d F1(idn) F1+(idn) to F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
[Idr]B+ s.d [Idr]B[Idr]B+ to [Idr]B-
Kurang dari [Idr]BLower than [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A1+ to [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A2+ to [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 [Idr]A3+ to [Idr] A3 Lower than [Idr]A3
id B+ s.d id Bid B+ to id B-
Kurang dari idBLower than idB-
idA1
idA2
idA3 s.d id A4 idA3 to id A4
Kurang dari F3 Lower than F3 Kurang dari P-3 Lower than P-3 Kurang dari F3(idn) Lower than F3(idn)
Tanpa Peringkat unRated
Total
Kurang dari idA4 Lower than idA4
742,622
742,622 0
0
0
0
0
0
237,709
237,709 0
980,331
980,331
110. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management tabel 4.1.a Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan bobot risiko setelah menghitungkan dampak mitigasi risiko kredit - bank secara individual table 4.1.A disclosure of net receivable by risk weight after credit risk mitigATION (dalam jutaan Rupiah)
No.
Kategori Portofolio Portfolio Category
31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Net Claims After The Impact of Credit 0%
(1) A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
C 1 2 3 4 5 6 7
(2) (3) Eksposur Neraca Tagihan Kepada Pemerintah 162,246 Receivables of Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 41,266 Receivables on Micro, Small, Buiness, & Retail Portofolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya 2,124 Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca 205,636 Total Exposure - Balance Sheet Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Tagihan kepada Pemerintah Receivables of Sovereigns Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Recivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan kepada Bank 35,665 Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6,000 Receivables on Micro, Small, Buiness, & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur TRAnsaksi rekening administratif 41,665 counterparty credit risk Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Tagihan kepada Pemerintah Receivables of Sovereigns Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Recivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan kepada Bank Receivables on Banks Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small, Buiness, & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Exposures - Counterparty Credit Risk
20%
35%
40%
(4)
(5)
(6)
-
-
-
-
-
-
-
-
31,203
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31,203
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
(In million Rupiah)
Mitigasi Risiko Kredit Risk Mitigation
ATMR Lainnya others (12) (13) Balance Sheet Exposure -
45%
50%
75%
100%
150%
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
-
-
-
-
-
-
5,602
-
-
-
-
2,801
-
-
-
-
-
-
-
-
727,210
-
-
-
-
314,326
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
151
-
-
-
-
76
-
-
205,356
-
-
-
154,017
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
45,535
34
-
45,586
-
-
-
-
-
-
-
-
732,963
205,356
45,535
34
-
516,806
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Exposure due to failure of Party Opponent (Counterparty Credit Risk) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
off balance sheet commitment/contigency receivables exposures -
111.
112. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management tabel 4.2.a Pengungkapan tagihan bersih dan teknik mitigasi risiko kredit - bank secara individual table 4.2.a Disclosure of net receivables and credit risk mitigation technuques individual bank (dalam jutaan Rupiah)
Kategori Portofolio Portfolio Category
No.
(1) A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
C 1 2 3 4 5 6 7
(2)
Tagihan Bersih Net receivables (3)
Agunan Collateral (4)
Eksposur Neraca Tagihan kepada Pemerintah Receivables of Sovereigns Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small, Business, & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet Eksposur Rekening Adminsitratif Tagihan kepada Pemerintah Receivables of Sovereigns Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small, Business, & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif total exposures - off balance sheets Eksposur risiko kredit pihak lawan Tagihan kepada Pemerintah Receivables of Sovereigns Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan kepada Bank Receivables on Banks Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small, Business, & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur risiko kredit pihak lawan total exposures - counterparty credit risk Total (A+B+C)
162,246
-
5,602
-
-
-
758,413
111,040
-
-
-
-
151
-
246,622
41,266
-
-
-
-
47,693
-
-
-
1,220,727
152,306
-
-
-
-
-
-
35,665
-
6,000
-
-
-
-
-
-
-
41,665
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,262,392
152,306
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
(In million Rupiah) 31 DESEMBER 2012 De ce mb e r 3 1 , 2 0 1 2 Bagian Yang Dijamin Dengan Part That Are Guaranteed by Garansi Asuransi Kredit guarantee credit Insurance (5)
Bagian Yang Tidak Dijamin unsecured portion
Lainnya Others (7)
(6)
(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] Balance Sheet Exposure
-
-
162,246
-
-
5,602
-
-
-
-
-
647,373
-
-
-
-
-
-
-
-
151
-
-
205,356
-
-
-
-
-
-
-
-
47,693
-
-
-
-
-
-
1,068,421
off balance sheet exposures -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35,665
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
41,665
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
counterparty credit risk
-
-
-
-
-
1,110,086
113.
114. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
tabel 6.1.1 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Table 6.1.1 Disclosure of asset Exposures in Balance Sheet (dalam jutaan Rupiah)
No.
(1) 1 2
3
4 5 6 7 8 9 10 11
(In million Rupiah)
K at e gori Portofolio PORT F OL IO CAT EGORY
(2) Tagihan kepada Pemerintah Receivables of Sovereigns Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small, Business, & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Total
31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012 Tagihan ATMR ATMR Bersih Sebelum Setelah Net MRK MRK Receivables RWA before RWA after CRM CRM (3) (4) (5)
31 Desember 2011 D ecemb er 31, 2011 Tagihan ATMR ATMR Bersih Sebelum Setelah MRK Net MRK RWA after Receivables RWA before CRM CRM (6) (7) (8)
162,246
-
-
5,602
2,801
2,801
-
-
-
758,413
369,846
314,326
-
-
-
-
-
-
151
76
76
246,622
184,967
154,017
-
-
-
-
-
-
47,693
-
45,586
1,220,727
557,690
516,806
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
115.
tabel 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit table 6.1.7 Disclosure of Total Credit Risk Measurement (dalam jutaan rupiah)
(In millions rupiah)
K at e g o r i P o rt o f olio PORT O F O L I O C AT E GORY TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL RWA FOR CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR
31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012
31 Desember 2011 D ecemb er 31, 2011 516,806 -
tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Table 8.1.a Disclosure of asset Exposures in Balance Sheet (dalam jutaan Rupiah)
No.
(In million Rupiah)
P e n d e katan Yang Digunakan ap p roach use d
(1) 1
(2) Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total
31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012 Pendapatan Bruto (RataBeban rata 3 tahun Modal ATMR terakhir) Capital RWA Gross Income Expense (average 3 years) (3) (4) (5) 15,897
2,385
29,807
15,897
2,385
29,807
31 Desember 2011 D ecemb er 31, 2011 Pendapatan Beban Modal Bruto (RataGross rata 3 tahun Income terakhir) (average 3 Net years) Receivables (6)
(7)
ATMR RWA
(8)
116. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Manajemen risiko Risk Management
tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual table 9.1.a Disclosure of Rupiah Maturity Profile - Individual Bank (dalam jutaan Rupiah)
No.
(1) I
p os- p os account
(2) NERACA A. Aset A. Asset 1. Kas 1. Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2. Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada Bank Lain 3. Placement with Other Banks 4. Surat Berharga 4. Marketable Securities 5. Kredit yang diberikan 5. Loans 6. Tagihan lainnya 6. Other Receivables 7. Lain- lain 7. Others Total Aset Total Asset B. Kewajiban B. Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga 1. Third Party Funds 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 2. Liabilities to Bank Indonesia
sa ld o B a la nce
(3)
2,124
-
-
162,260
162,260
-
-
31,160
17,010
4,700
9,450
5,729
-
-
-
980,331
159
2,241
7,566
-
-
-
-
40,968
-
-
-
1,222,572
181,335
6,941
17,016
209,973
103,073
76,332
15,504
-
-
-
-
535,611
130,257
139,775
122,714
-
-
-
-
218,236
-
-
-
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 4. Securities Issued 5. Pinjaman yang Diterima 5. Borrowings 6. Kewajiban lainnya 6. Other Liabilities 7. Lain- lain 7. Others
II
> 3 bln s.d. 6 bln > 3 months to 6 months (6)
2,124
3. Kewajiban pada Bank Lain 3. Liabilities with Other Banks
Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference in Balance Sheet Assets to Liabilities
31 Desember 2012 D ecemb er 31, 2012 Jatuh tempo Maturity < 1 bulan > 1 bln s.d. 3 bln < 1 month > 1 month to 3 months (4) (5)
-
-
-
-
258,752
3,355
-
-
1,222,572
236,685
216,107
138,218
0
(55,132)
(209,166)
(121,202)
-
-
-
-
-
-
-
-
REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif A. Off Balance Sheet Receivables 1. Komitmen 1. Commitment 2. Kontijensi 2. Contingency Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivables B. Kewajiban Rekening Administratif B. Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen 1. Commitment 2. Kontijensi 2. Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif Total of Balance Sheet liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Differences
-
41,624
-
-
32,550
32,550
-
-
9,074
9,074
-
-
41,624
0 0
-
(55,132)
-
-
(209,166)
(121,202)
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
117.
(In million Rupiah) 31 Desember 2011 De cemb er 31, 2011
> 6 bln s.d 12 bln > 6 months to 12 months (7)
Saldo Balance
> 12 bln > 12 months (8)
< 1 bulan < 1 month
(9)
Jatuh Tempo Maturity > 3 bln s.d. 6 bln > 3 months to 6 months (12)
> 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months (11)
(10)
> 6 bln s.d 12 bln > 6 months to 12 months (13)
> 12 bln > 12 months (14) balance SHEET
-
-
2,044
2,044
-
-
-
-
-
-
242,422
242,422
-
-
-
-
-
-
27,909
13,159
6,900
7,850
-
-
-
5,729
5,729
-
-
-
-
5,729
12,495
957,871
944,504
386
841
9,088
12,168
922,021
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40,968
41,941
12,495
1,004,568
1,264,549
41,941 258,010
7,741
16,938
12,168
969,691
12,449
2,615
207,985
94,246
12,240
46,478
11,163
43,858
-
-
-
-
-
-
-
-
127,145
15,720
581,276
211,150
132,526
198,100
39,300
200
-
-
-
-
-
-
-
-
-
218,236
218,389
-
-
-
-
218,389
-
-
-
-
-
-
-
-
-
255,397
256,898
2,649
-
-
-
254,249
139,594
491,968
1,264,549
308,045
144,766
244,578
50,463
516,696
(127,009)
(55,132)
0
(50,035)
(137,025)
(227,640)
(38,295)
452,995
off BALANCE SHEET
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
28,550
28,550
-
-
-
-
-
-
6,188
6,188
-
-
-
-
-
(127,099)
-
34,738
34,738
-
-
-
-
512,600
0
(50,035)
(137,025)
(227,640)
(38,295)
452,995
118. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Bapak Slamet, pemilik sekaligus pengelola Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA), Mr. Slamet, owner and manager of the Rural Bank Koperasi Mitra Dhuafa (BPRKomida)
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
“Bank Andara sangat memahami dan menguasai bidang usaha kecil sehingga memudahkan bagi kami untuk menjalin komunikasi lebih lanjut, terkait dengan strategi penyaluran dana yang kami kembangkan” “Bank Andara in-depth knowledgeable of the small businesses sector makes it easier for us to established deeper communication in relation with our loans distribution strategy”
119.
120. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
121.
TATA KELOLA perusahaan Good Corporate governance
122. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
tinjauan tata kelola perusahaan Good Corporate Governance Review Tata Kelola yang baik memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah Bank Andara dan masyarakat, seiring pertumbuhan usaha Bank yang dinamis dalam memperkokoh visi dan misi dalam membantu LKM di seluruh Indonesia serta mampu menghadapi berbagai risiko yang dihadapi. Bank terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya dan pengelolaan usaha secara maksimal yang senantiasa sesuai dengan etika dan praktik perbankan yang sehat, dan juga menjunjung tinggi nilai-nilai yang selalu ditanamkan dan diterapkan dalam setiap tingkatan organisasi perusahaan. Kepatuhan Bank terhadap regulasi, penerapan manajemen risiko, dan pengendalian internal yang memadai dan efektif juga menjadi faktor yang sangat penting dalam rangka penyempurnaan dan kualitas pelaksanaan tata kelola yang baik di Bank Andara. Untuk mewujudkan penyempurnaan dan kualitas tersebut, Bank menerapkan prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan pelaksanaan tata kelola yang baik sebagaimana diatur dalam PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum, yaitu: keterbukaan (transparency) dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan; akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif; tanggung jawab (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat; independensi (independency) yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan bank; dan kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangan yang berlaku.
Good Corporate Governance plays on a very important role in enhancing the trust and satisfaction of clients of Bank Andara and the community. As the Bank experiences dynamic growth, good corporate governance can strengthen its vision and mission in helping MFIs in Indonesia able to deal with the various risks faced. Bank remains committed to improving its performance and business management to the maximum that is in accordance with ethical and sound banking practices, and uphold the company’s values that are instilled and visible in all levels of organization in the company. The Bank’s compliance in the areas of regulation, risk management, and adequate, effective internal controls is also very important in order to improve the quality and implementation of good corporate governance in Bank Andara. To realize improvement to a high level of quality, the Bank implemented the basic principles that underlie good corporate governance as stipulated in PBI No. 8/4/ PBI/2006 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for commercial banks, namely: Transparency in providing the material and relevant information and opennes in the process of decision making. Accountability by providing clarity of in the function and exercise of responsibility across the units of the Bank so that its management is effective, Responsibility, which is making Bank management consistent with statutory regulations and the principles of a sound bank management, Independence that having competency, ability to act objectively, and freedom from the influence/pressure of any party along with a strong commitment to develop the Bank, and fairness, which is justice and equality in fulfilling the rights of stakeholders based on agreements and regulation.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
123.
Pelaksanaan atas kelima prinsip dasar tersebut diterapkan dalam setiap aspek kegiatan operasional yang diwujudkan sebagai berikut:
Implementation of the five basic principles is applied in every aspect of operations and is realized as follows:
1. Menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada BI, PPATK, dan regulator lainnya.
1. Submitting reports in accordance with the applicable provisions of BI, PPATK, and other regulators.
2. Menyusun dan menetapkan RBB secara realistis dan akurat disesuaikan dengan berbagai aspek yang mendukung pencapaian atas RBB. Selama tahun 2012, Bank telah melaksanakan RBB sesuai dengan target dan proyeksi dalam rencana bisnis.
2. Preparing and establishing the RBB realistically and accurately, adapted to the various aspects that supports the achievement of RBB. During 2012, the Bank has implemented its business plan in accordance with the targets and projections of resulting from business planning.
3. Penerapan fungsi kepatuhan, manajemen risiko, dan pengendalian internal secara efektif dalam setiap pengambilan keputusan bisnis dengan berdasarkan penerapan prinsip kehati-hatian bank.
3. Implementation of compliance, risk management and internal control effectively in every business decision based on the Bank’s application precautionary principle.
Berikut ini adalah Laporan Pelaksanaan GCG Tahun 2012 sebagai pelaksanaan tata kelola yang baik.
Following is the GCG Implementation Report for 2012 as the implementation of good corporate governance.
Rapat Umum Pemegang Saham Di sepanjang tahun 2012, Bank telah menyelenggarakan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
General Meeting of Shareholders In the year 2012, the Bank has held 2 Extra Ordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) and 1 Annual General Meeting of Shareholders (AGMS).
Berikut informasi terkait masing-masing Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tersebut. A. RUPSLB 19 Maret 2012 Rapat dihadiri oleh 74,45% dari pemegang saham yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Keputusan yang diambil meliputi: 1. Persetujuan penunjukan kembali Stephen Mitchell sebagai Presiden Komisaris. 2. Persetujuan rencana peningkatan modal di tahun 2012. 3. Persetujuan remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2012. B. RUPST 22 Juni 2012 Rapat dihadiri oleh 74,45% dari pemegang saham yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
The following information related to each of the General Meeting of Shareholders (GMS).
A. EGMS March 19, 2012 Meeting was attended by 74.45% of shareholders representing the entire issued and fully paid capital.
Decisions taken include: 1. Approval of the reappointment of Stephen Mitchell as President Commissioner. 2. Capital improvement plan approval in 2012. 3. Approval of the remuneration of the Board of Commissioners for 2012. B. AGMS June 22, 2012 The meeting was attended by 74.45% of shareholders representing the entire issued and fully paid capital.
124. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Keputusan yang diambil meliputi: 1. Persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun buku 2011. 2. Persetujuan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tanggung jawab terhadap tugas dan pengurusan dan tugas pengawasan selama tahun buku 2011. 3. Persetujuan penunjukan KAP EY sebagai auditor Bank dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan honorarium bagi KAP tersebut serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukkan KAP tersebut.
Decisions taken include: 1. Approval of the annual report and audited financial statements for fiscal year 2011. 2. Approval of release and discharge (acquit et de charge) to members of Directors and the Board of Commissioners for the duties and responsibilities of the management and supervisory duties during the financial year 2011. 3. Approval of the appointment of the KAP EY as the Bank’s auditor and authorization of the Directors to determine the fee for the KAP and other requirements relating to its appointment.
C. RUPSLB 22 Juni 2012 Rapat dihadiri oleh 74,45% dari pemegang saham yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
C. EGMS June 22, 2012 The meeting was attended by 74.45% of shareholders representing the entire issued and fully paid capital.
Keputusan yang diambil meliputi: 1. Persetujuan pembebasan dan pelunasan (acquit at de charge) kepada Irene Hamidjaja selaku Direktur Kepatuhan per 3 Juni 2012.
Decisions taken included: 1. Approval of release and discharge (acquit at de charge) to the Compliance Director Irene Hamidjaja as of June 3, 2012.
2. Persetujuan untuk menunjuk Chisca Mirawati sebagai Direktur Kepatuhan terhitung efektif setelah disetujui oleh BI.
2. Approval to appoint as Compliance Director Chisca Mirawati effectively commenced upon approval from BI.
3. Persetujuan atas pedoman Long Term Incentive Cash Plan 2012 untuk Direksi dan karyawan yang direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
3. Approval of the guidelines for Long Term Cash Incentive Plan 2012 for the Directors and staff that are recommended by the Remuneration and Nomination Committee.
4. Persetujuan penegasan kembali David H.L. Yong sebagai Direktur Utama berdasarkan persetujuan dari BI.
4. Approval of reaffirmation David H. L. Yong as President Director upon approval from BI.
Dewan Komisaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris
Board of Commissioners and Committees Board of Commissioners
A. Dewan Komisaris Di tahun 2012, terjadi pergantian anggota Dewan Komisaris dimana William Charles Haworth selaku Komisaris mengundurkan diri dan telah dilaporkan oleh Bank kepada BI melalui surat No. 349/BA/XII/JKT/2012 tanggal 6 Desember 2012. Adapun komposisi Dewan Komisaris Bank per 31 Desember 2012 adalah:
A. Board of Commissioners In 2012, there was a change of the Commissioner post where William Charles Haworth resigned as commissioner which has been reported to BI through letter No. 349/BA/XII/JKT/2012 dated December 6, 2012. The composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2012 was:
1. Stephen Mitchell, Presiden Komisaris 2. Ari R.P. Ariwibowo, Komisaris Independen 3. Crescentia Delima Kiswanti, Komisaris Independen
1. Stephen J Mitchell, Chairman 2. Ari R.P. Ariwibowo, Independent Commissioner 3. Crescentia Delima Kiswanti, Independent Commissioner
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
I. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Sesuai dengan PBI No. 8/4/PBI/2006 pelaksanaan GCG untuk Bank Umum Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
125.
I. Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners In accordance with PBI No. 8/4/PBI/2006 on Implementation of GCG for Commercial Banks, the Board of Commissioners has the duty and responsibility as follows:
1. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
1. Ensure the implementation of GCG in any business activities of the Bank in all levels of the organization.
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi.
2. Supervise the implementation of the duties and responsibilities of the Directors, as well as provide advice to the Directors.
3. Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. 4. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi auditor internal, auditor eksternal, BI, dan regulator / otoritas lain. 5. Memberitahukan kepada BI selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah ditemukannya pelanggaran peraturan perundangan di bidang keuangan dan perbankan; dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. II. Pelaksanaan Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
1. Pelaksanaan Pengawasan Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah melaksanakan pemantauan dan pengawasan yang antara lain mencakup: a. Kinerja Bank, sesuai dengan yang tercantum dalam RBB yang juga telah disampaikan ke BI. b. Kecukupan permodalan Bank. c. Kualitas aktiva produktif. d. Likuiditas Bank. e. Tingkat kesehatan dan profil risiko Bank. f. Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM. g. Tindak lanjut hasil temuan audit internal, kualitas, dan pengembangan operasional dan teknologi informasi Bank.
3. Direct, monitor, and evaluate the implementation of the strategic policy of the Bank. 4. Ensure that Directors has been following up on audit findings and recommendations of internal auditors, external auditors, BI, and other authorities. 5. Inform BI no later than 7 (seven) working days after the discovery of violations of laws and regulations in finance and banking, and situation or projected situation that can jeopardize the sustainability of the Bank.
II. Monitoring Implementation and The Board of Commissioners Recommendations 1. Implementation Monitoring During 2012, the Board of Commissioners has implemented monitoring and supervision including: a. Bank performance, as stated in RBB submitted to BI. b. Bank capital adequacy. c. Asset quality. d. Bank liquidity. e. The health and risk profile. f. Development and improvement of the quality of human resources. g. Follow-up results of the internal audit findings, the quality and development of operations and Bank information technology.
126. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
h. Penerapan GCG dan manajemen risiko serta kepatuhan Bank terhadap PBI dan peraturan perundangan lainnya. i. Penerapan prinsip pengenalan nasabah (Know Your Customer/KYC) dan penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
h. Implementation of GCG and risk management as well as compliance with PBI and other laws. i. Application of the principle of customer recognition (Know Your Customer / KYC) and the application of Anti-Money Laundering and Financing of Terrorism.
2. Rekomendasi Dewan Komisaris Terkait dengan pengembangan usaha Bank, Dewan Komisaris telah memberikan beberapa rekomendasi kepada Direksi, yaitu agar Direksi memberikan perhatian khusus dan melakukan perbaikanperbaikan antara lain:
2. The Board of Commissioners Recommendation Related with the development of the Bank’s business, the Board of Commissioners have given some recommendations to the Directors, namely that the Directors to pay special attention and make improvements as the following:
a. Meningkatkan kinerja Bank agar target yang telah ditetapkan dan disetujui dalam RBB dapat dicapai termasuk target pencapaian break even point di tahun 2012.
a. Improve the Bank’s performance in order to achieve targets set and approved in the RBB including the target of achieving break-even point in 2012
b. Meningkatkan risk control system dan Risk Awareness dalam penyaluran kredit secara komprehensif, mulai dari pengajuan kredit hingga pelunasan kredit.
b. Comprehensive improvement of the Risk Control System and Risk Awareness in lending, starting from loan application to loan repayment.
c. Mengembangkan penerapan manajemen risiko dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan organisasi dengan semakin berkembangnya skala organisasi dan jangkauan usaha Bank.
c. Development of risk management in every business activity at all levels of the Bank’s organization in line with the growing scale and scope of the Bank’s business and organization.
3. Rapat Dewan Komisaris Di sepanjang tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 9 (sembilan) kali dengan 8 (delapan) kali rapat yang memenuhi kuorum, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
3. Board of Commissioners Meeting In 2012, the Board of Commissioners of Bank Andara conducted 9 meetings of which 8 of them fulfilled quorum requirements with the following attendance:
NAMA NAME
KEHADIRAN Attendance
TELECONFERENCE
Total Kepesertaan Rapat (%) Total Meeting Attendance (%)
Stephen Mitchell
6
3
100
2
Ari R.P. Ariwibowo
7
-
77,77
3
Crescentia Delima Kiswanti
8
1
100
4
William Charles Haworth*
2
3
55,55
No 1
(*) efektif mengundurkan diri tanggal 4 Desember 2012
(*) Effectively resigned on December 4, 2012
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
4. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris Berdasarkan PBI No. 8/4/PBI/2006 mengenai Pelaksanaan GCG untuk Bank Umum, Dewan Komisaris wajib memberitahukan remunerasi serta fasilitas yang diperoleh selama periode tahun 2012 sebagai berikut :
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facilities
4. Remuneration Policy and Other Facilities of the Board of Commissioners Based on PBI No. 8/4/PBI/2006 on Implementation of GCG for Commercial Banks, the Board of Commissioners must disclose the remuneration and facilities that is received for the year of 2012 as follows: Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount Received for 1 Year Orang persons
Jutaan Rupiah In Million IDR
3
910
3. a. dapat dimiliki may be owned
-
-
b. tidak dapat dimiliki may not be owned
-
-
TOTAL
3
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dan bentuk non-natura) Remuneration (salary, bonus, regular allowance, royalties, and other facilities and forms of direct remuneration)
127.
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: Other facilities in kind (housing, transportation, medical insurance and so on) are:
*) per 31 Desember 2012 jumlah anggota Dewan Komisaris adalah 3 orang, namun remunerasi dan fasiltas hanya diberikan kepada 2 Komisaris.
910 *) As of December 31, 2012, the number of Board of Commissioners was 3 members, but the remuneration and facility was only for 2 members.
Number of Remuneration
Jumlah Remunerasi JUMLAHRemunerasi PER ORANG DALAM 1 TAHUN TOTAL of Remuneration per person in 1 year
Jumlah Komisaris Number of Commissioners
Di atas Rp2 miliar Above Rp2 billion
-
Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar Above Rp1 billion up to Rp2 billion
-
Di atas Rp500 Juta s.d. Rp1 miliar Above Rp500 million up to Rp1 billion
-
Rp500 Juta ke Bawah Below Rp500 million
3
Other Facilities
Fasilitas Lain NAMA NAME Dewan Komisaris Board of Commissioners *) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak memperhitungkan William C. Haworth yang sudah efektif mengundurkan diri sejak tanggal 4 Desember 2012. Remunerasi dan fasilitas hanya diberikan kepada 2 komisaris independen.
5. Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris Per 31 Desember 2012, kepemilikan saham Dewan Komisaris pada Bank Andara adalah sebagai berikut:
FASILITAS YANG DIGUNAKAN FACILITY IN USE *) The number of members of the Board of Commissioners did not consider William C. Haworth who has resigned effective as of 4 December 2012. Remuneration and only given to two independent directors.
5. Ownership of Shares by the Board of Commissioners As of December 31, 2012, the Board of Commissioners’ ownership of shares as following:
128. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
NAMA NAME
JABATAN title
KEPEMILIKAN SAHAM SHAREs OWNERSHIP
persentase percentage
Presiden Komisaris President Commissioner
Tidak Ada None
-
Ari R. P Ariwibowo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak Ada None
-
Crescentia Delima Kiswanti
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak Ada None
-
Stephen Mitchell
Kepemilikan Saham Mencapai 5% atau Lebih dari Modal Disetor pada Perusahaan Lain Shareholding Achieve 5% or more of the paid up capital in Other Companies
JABATAN title
Saham di Perusahaan Lain SHAREs in other company
persentase percentage
Presiden Komisaris President Commissioner
Tidak Ada None
-
Ari R. P. Ariwibowo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Ada Have
50% PT Fairways Capital, 25% PT Fairways Property Perkasa, 25% PT Titipan Mas, 15% PT Mataair Raya
Crescentia Delima Kiswanti
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak Ada None
-
NAMA NAME
Stephen Mitchell
B. Komite-Komite Dewan Komisaris Hingga akhir tahun 2012, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Bank Andara dibantu oleh Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, serta Komite Remunerasi dan Nominasi. I. Komite Pemantau Risiko
B. Board of Commissioners Committees Until the end of 2012, in carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners of Bank Andara was assisted by the Risk Oversight Committee, Audit Committee and the Remuneration and Nomination Committee. I. Risk Oversight Committee
1. Wewenang Komite ini mempunyai wewenang untuk melakukan kaji ulang dan memantau risiko, termasuk memantau dan mengendalikan eksposur risiko Bank secara keseluruhan. Selain itu, komite ini juga menerima laporan rekomendasi dari manajemen Bank dan menyampaikan rekomendasi atas penerapan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris.
1. Authorities This committee has the authority to review and monitor risk, including monitoring and controlling the overall risk exposure of the Bank. In addition, the committee also received recommendation reports from the Bank’s management and make recommendations on the application of risk management to the Board of Commissioners.
2. Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko Komite ini dipimpin oleh Ari R.P. Ariwibowo (Komisaris Independen). Selama tahun 2012, Komite telah mengadakan 3 (tiga) kali rapat, namun demikian hanya 2 (dua) kali rapat yang memenuhi kuorum. Adapun susunan anggota Komite Pemantau Risiko dan tingkat kehadiran dalam rapat adalah sebagai berikut:
2. The composition of the Risk Oversight Committee Members The Committee was chaired by Ari R.P. Ariwibowo (Independent Commissioner). During the year 2012, the Committee held 3 meetings, however, only 2 of them met quorum requirements. The composition of the Risk Oversight Committee members and attendance at the meetings are as follows:
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
129.
JABATAN title
Kehadiran Rapat Meeting AttendencE
persentase (%) percentage (%)
Ari R. P. Ariwibowo
Komisaris Independen Independent Commissioner
2
66,66
Crescentia Delima Kiswanti
Komisaris Independen Independent Commissioner
2
66,66
Stephen Mitchell
Komisaris Commissioner
3
100
Gottfried Tampubolon
Pihak Independen Independent Party
2
66,66
Daniel F. Iskandar
Pihak Independen Independent Party
2
66,66
NAMA NAME
3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:
3. Duties and Responsibilities of the Risk Oversight Committee Duties and responsibilities of the Risk Monitoring Committee are as follow:
a. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris atas evaluasi terhadap konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan penerapannya, juga pemantauan dan penilaian atas penerapan keputusan Komite Manajemen Risiko.
a. Provide recommendations to the Board of Commissioners based on the evaluation of consistency between policy and implementation of risk management, as well as monitoring and evaluating the implementation of the Risk Management Committee’s decisions.
b. Mengkaji ulang kebijakan Perusahaan untuk mengatur proses evaluasi dan pengelolaan risiko pasar, risiko suku bunga, risiko investasi, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko reputasi, dan risiko lainnya yang dapat muncul di masa depan.
b. Reviewing the Company’s policy to regulate the process of evaluation and management of market risk, interest rate risk, investment risk, operational risk, liquidity risk, reputational risk, and other risks which may arise in the future.
c. Melakukan telaah atas implementasi Sistem Manajemen Sosial dan Lingkungan - Social and Environmental Management System (SEMS) secara berkala.
c. Reviewing the implementation of the Social and Environmental Management System (SEMS) periodically.
d. Menerima dan mengkaji ulang laporan dari manajemen sehubungan dengan “kegiatan yang dikecualikan”.
d. Receive and review reports from management about “exceptional activities”.
e. Melakukan evaluasi kinerja tahunan Komite Manajemen Risiko.
e. Conduct an annual performance evaluation of the Risk Management Committee.
4. Program Kerja dan Realisasi Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko, selama tahun 2012 telah melakukan kajian-kajian sebagai berikut:
4. Program Activities and Realization of Risk Oversight Committee Risk Oversight Committee, for the year 2012 has conducted the following studies:
130. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
a. Memantau kesesuaian pelaksanaan manajemen risiko dengan melakukan kajian atas laporan profil risiko dan mengevaluasi pengkinian kebijakan manajemen risiko.
a. Monitoring compliance of the risk management implementation by reviewing the report of risk profile and evaluating the risk management policy updates.
b. Memantau mitigasi terhadap profil risiko dengan melakukan identifikasi atas profil risiko (high) untuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko strategis, dan risiko reputasi.
b. Monitoring the mitigation of the Bank’s risk profile by identifying the high risk components for credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk and reputation risk.
c. Menetapkan large exposure limits untuk risiko kredit.
c. Setting limits for large exposures for credit risk.
II. Komite Audit 1. Wewenang Komite Audit memiliki wewenang sebagai berikut:
II. Audit Committee 1. Authorities The Audit Committee has the following powers:
1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris atas laporan keuangan dan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi.
1. Provide an opinion to the Board of Commissioners based on the financial statements and or other items presented by the Directors.
2. Melakukan komunikasi dengan Kepala Unit/Divisi dan pihak lainnya di Bank Andara serta KAP yang memeriksa Bank Andara untuk mendapatkan informasi, klarifikasi dan dokumen yang diperlukan serta laporan.
2. Communicate with the Heads of Units / Divisions and other parties in Bank Andara and the public accounting firm that audits the bank to obtain information, clarification and necessary documents and reports.
3. Meminta laporan hasil audit dari auditor internal dan atau auditor eksternal (KAP) serta lembaga pengawasan atau audit.
3. Request an audit report from the Bank’s Internal Audit Unit (SKAI) and external auditors (KAP) as well the supervisory or audit authorities.
4. Mengakses catatan atau informasi mengenai staf, dana, aset dan sumber daya lain milik Bank yang berkaitan dengan tugasnya.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Sementara tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah:
4. Access the records or information regarding staff, funds, assets and other Bank resources relating to the Committee’s duties. 2. Duties and Responsibilities While the duties and responsibilities of the Audit Committee are:
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
131.
1. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
1. Provide recommendations on the appointment of the Public Accountants and Public Accounting Firm to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders (GMS).
2. Memantau kecukupan pengendalian internal, kecukupan dan kebenaran proses dalam mempersiapkan laporan keuangan, efektivitas kerja dari SKAI dan KAP, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, mempersiapkan konsep dan analisa yang berkaitan dengan fungsi Komite Audit, dan melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
2. Monitor the adequacy of internal controls, adequacy and correctness of process in prepare the financial statements, the effectiveness of the work of SKAI and KAP, to identify issues that require the attention of the Board of Commissioners, prepares concepts and analysis relating to the functions of the Audit Committee, and perform other assignments from the Board of Commissioners.
3. Melakukan pemantauan dan penilaian atas penerapan tindak lanjut audit yang dilakukan oleh Direksi berdasarkan hasil temuan dari SKAI, Akuntan Publik dan hasil Pengawasan oleh BI dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 3. Susunan Anggota Komite Audit Komite ini diketuai oleh Crescentia Delima Kiswanti (Komisaris Independen) dan selama 2012 telah mengadakan 6 (enam) kali rapat, namun demikian hanya ada 3 (tiga) rapat yang memenuhi kuorum. Adapun susunan anggota Komite Audit dan tingkat kehadiran dalam rapat adalah sebagai berikut: NAMA NAME
3. Monitor and evaluate the implementation of the audit follow-up conducted by the Directors based on the findings of SKAI, KAP auditors and the monitoring results by BI in order to provide recommendations to the Board of Commissioners.
3. Composition of Audit Committee Members This committee was chaired by Crescentia Delima Kiswanti (Independent Commissioner) and during 2012 held 6 (six) meetings but only 3 of them met quorum requirements. The composition of the Audit Committee and the attendance at the meetings are as follows:
JABATAN title
KEHADIRAN Attendance
persentase (%) percentage (%)
Crescentia Delima Kiswanti
Komisaris Independen Independent Commissioner
6
100
Ari R.P. Ariwibowo
Komisaris Independen Independent Commissioner
3
50
Gottfried Tampubolon
Pihak Independen Independent Party
2
33,33
Daniel F. Iskandar
Pihak Independen Independent Party
6
100
132. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
4. Program Kerja dan Realisasi Komite Audit Komite Audit telah melakukan aktivitas di tahun 2012 sebagai berikut:
4. Work Program and Realization of the Audit Committee In 2012, the Audit Committee has been conducting the following activities:
1. Melakukan penelaahan atas hasil audit keuangan oleh Akuntan Publik.
1. Review the result of the financial audit by the external auditors.
2. Melakukan penelaahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) oleh SKAI perihal tindak lanjut dan dokumennya, penelaahan kinerja SKAI versus pelaksanaan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), Rencana Kerja dan LHP.
2. Conducted a review of Audit Reports (LHP) of SKAI regarding followup and documentation, review of SKAI performance versus the implementation of Bank’s Internal Audit Function Implementation Standard (SPFAIB), Work Plan and LHP.
3. Menelaah LHP BI perihal tindak lanjut dan dokumennya.
3. Reviewing Audit Reports by BI regarding the follow-up and related documents.
4. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil audit keuangan oleh Akuntan Publik di 2012.
4. Make recommendations to the Board of Commissioners on the results of the financial audit by the KAP 2012.
5. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris. III. Komite Renumerasi dan Nominasi 1. Wewenang Komite ini berwenang untuk:
5. Submit report on the activities of the Audit Committee to the Board of Commissioners.
III. Remuneration and Nomination Committee 1. Authorities The Committee is authorized to:
1. Menyiapkan, melaksanakan, dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi bagi calon Komisaris dan Direksi.
1. Prepare, execute, and analyze the criteria and procedures for the nomination of candidates for Board of Commissioners and Directors.
2. Mengidentifikasi calon Direksi dan Komisaris untuk dicalonkan atau ditunjuk sebagai Direksi atau Komisaris.
2. Identify candidates for the Directors and Commissioners to be nominated / appointed as Directors or Commissioners.
3. Menyiapkan kriteria evaluasi kinerja Direksi.
4. Menyiapkan, melaksanakan, menganalisa kriteria dan prosedur pemberhentian Komisaris dan Direksi.
3. Prepare Performing evaluation criteria for the Directors
4. Preparing, executing, and analyzing the criteria and procedures for the dismissal of Commissioners and Directors
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
5. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan suatu sistem remunerasi yang tepat bagi Komisaris dan Direksi.
2. Susunan Anggota Komite Renumerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dipimpin oleh Ari R.P. Ariwibowo (Komisaris Independen) di tahun 2012 telah melaksanakan 7 kali pertemuan. Susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi serta tingkat kehadiran rapat di tahun 2012 adalah sebagai berikut:
133.
5. Assist the Board of Commissioners in proposing an appropriate remuneration system for the Board of Commissioners and Directors. 2. The composition of the Remuneration and Nomination Committee Member The Remuneration and Nomination Committee was chaired by Ari R.P. Ariwibowo (Independent Commissioner) in 2012 and conducted 7 meetings. The members of the Remuneration and Nomination Committee and meeting attendance are as follows:
JABATAN title
Kehadiran Rapat Meeting AttendencE
persentase (%) percentage (%)
Ari R.P. Ariwibowo
Komisaris Independen Independent Commissioner
7
100
Crescentia Delima Kiswanti
Komisaris Independen Independent Commissioner
7
100
Stephen Mitchell
Komisaris Commissioner
6
85.71
William C. Haworth
Komisaris Commissioner
2
28.57
HR Manager, Ari Wibawa*)
Kepala Divisi HR/ Head of HR
3
42.85
Kepala Divisi HR, Wakky Antonio**)
Kepala Divisi HR/ Head of HR
1
14.29
NAMA NAME
*) efektif mengundurkan diri tanggal 25 Juli 2012 **) efektif menjabat tanggal 8 November 2012.
3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
*) Effectively resigned on July 25, 2012 **) Served effective November 8, 2012
3. Duties and Responsibilities Remuneration and Nomination Committee has duties and responsibilities as follows:
1. Mempersiapkan konsep dan analisis yang berkaitan dengan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi.
1. Prepare concept and analysis relating to the functions of the Remuneration and Nomination Committee.
2. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Assist the Board of Commissioners to provide recommendations on the number of members of the Board of Commissioners and Directors.
3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi sepadan dengan kinerja internal dan eksternal serta perbandingannya.
3. Ensure that the remuneration policy commensurate with the internal and external performance and its comparison.
4. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
4. Evaluate the remuneration policy.
5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi atas:
5. Provide recommendations to the Board regarding the remuneration policy:
134. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
a. Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan pada RUPS; dan
a. Board of Commissioners and Directors to be submitted to the AGM, and
b. Pejabat eksekutif dan staf untuk disampaikan kepada Direksi.
b. Executive officers and staff to be submitted to the Directors.
6. Mempersiapkan dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur untuk seleksi dan / atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris yang disampaikan kepada RUPS.
6. Prepare and provide the recommendations on systems and procedures for the selection and / or replacement of members of the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners presented to the GMS.
7. Menyampaikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan / atau Direksi kepada RUPS.
7. Submit the recommendations on prospective members of the Board of Commissioners and / or the Directors to the GMS.
8. Menyampaikan rekomendasi atas pihak independen yang akan menjadi anggota komite kepada Dewan Komisaris.
8. Deliver the recommendations for independent parties as members of Committees of the Board of Commissioners.
4. Program Kerja dan Realisasi Komite Remunerasi dan Nominasi Selama tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan kajiankajian sebagai berikut:
4. Work program and the realization of the Remuneration and Nomination Committee During 2012, the Remuneration and Nomination Committee has conducted the following studies:
1. Perubahan remunerasi bagi Direksi dan staf.
1. Changes in remuneration for the Bank’s Directors and staff.
2. Rekomendasi pencalonan Direktur Kepatuhan.
2. Recommendation on Compliance Director Candidate.
5. Pihak Independen Pihak independen efektif berfungsi dalam posisinya pada Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. Berikut ini adalah profil singkat kedua Pihak Independen tersebut: 1. Daniel F. Iskandar Praktisi keuangan dan perbankan dengan pengalaman kerja di berbagai institusi keuangan dalam dan luar negeri selama 30 tahun. Hingga saat ini, beliau masih aktif sebagai Presiden Komisaris PT. Overseas Securities (Jakarta).
5. Independent Party The independent party functions effectively as Risk Monitoring Committee and Audit Committee. Following is a brief profile of both Independent Parties : 1. Daniel F. Iskandar A Financial and banking practitioner, experienced in various financial institutions at local and abroad for 30 years. Until present, he is still active as President Commissioner of PT. Overseas Securities (Jakarta).
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
135.
2. Gottfried Tampubolon A banking practitioner experienced as Director of Treasury at Bank CIMB Niaga and Finance Director at Lippo Finance Director. He also served as the Board of Management of the Indonesian Chamber of Commerce as Vice Chairman of SMEs, cooperatives, and the Creative Industries.
2. Gottfried Tampubolon Praktisi perbankan dengan pengalaman kerja sebagai Direktur Tresuri di Bank CIMB Niaga dan Direktur Keuangan Bank Lippo. Selain itu, beliau juga aktif dalam Dewan Kepengurusan KADIN sebagai Wakil Ketua Umum bidang UMKM, Koperasi, dan Industri Kreatif.
Direksi dan Komite-Komite Pendukung
Directors and Committees Support
A. Dewan Direksi I. Susunan Direksi Bank Andara Susunan anggota Direksi Bank Andara di tahun 2012 mengalami perubahan sebagai berikut:
A. Directors I. Directors of Bank Andara Bank Andara’s Directors composition in 2012 had the following changes:
No
1. Irene Hamidjaja sebagai Direktur Kepatuhan efektif mengundurkan diri 3 Juni 2012 dan digantikan oleh Chisca Mirawati yang efektif menjabat tanggal 26 Desember 2012.
1. Irene Hamidjaja resigned on June 3, 2012 and was replaced by Chisca Mirawati who became Compliance Director effectively on 26 December 2012.
2. Don Edwin Johnston Jr. sebagai Direktur Bisnis efektif mengundurkan diri per 4 Desember 2012.
2. Don Edwin Johnston Jr. resigned as Director of Business as of December 4th, 2012.
Susunan Direksi Bank Andara per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The Directors of Bank Andara per December 31st, 2012 is as follows:
Nama
Jabatan di Bank Andara
POSITION
1
David Yong
Direktur Utama
President Director
2
Irianto Kusumadjaja
Direktur Teknologi Operasional
Director of Technology and Operations
3
Chisca Mirawati
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
II. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:
II. Duties and Responsibilities of Directors Following are duties and responsibilities of Bank Andara’s Directors:
1. Mempunyai tanggung jawab penuh untuk melakukan fungsi manajemen Bank.
1. Possessing full responsibility to perform management functions of the Bank.
2. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan.
2. Managing the Bank in accordance with the authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and regulations.
3. Menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank untuk semua tingkatan atau jenjang organisasi.
3. Applying the principles of good corporate governance in all Bank operations to all levels of the organization.
136. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
4. Mengambil tindakan untuk menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi SKAI, auditor eksternal, hasil pemeriksaan BI dan / atau hasil pengawasan dari otoritas lainnya. 5. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. 6. Memberikan informasi yang akurat, data yang relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Sementara tugas dan tanggung jawab setiap anggota Direksi adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dari divisi SKAI, tresuri, institutional banking, product management dan keuangan. 2. Direktur Teknologi dan Operasional bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dan bidang operasional, teknologi dan komunikasi perusahaan. 3. Direktur Kepatuhan bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dan bidang SDM, kepatuhan, hukum dan sekretaris perusahaan serta manajemen risiko.
No.
Nama Name
4. Taking action to follow up on audit findings and recommendations of SKAI, KAP results of BI audit and / or other authorities’ supervisions. 5. Accounting for the performance of its duties to shareholders through the General Meeting of Shareholders. 6. Providing accurate, relevant and timely data to the Board of Commissioners.
Following are the duties and responsibilities of each member of the Directors : 1. President Director is responsible for coordinating, controlling and evaluating the internal audit function, treasury, institutional banking, product management and finance. 2. Technology and Operations Director is responsible for coordinating, controlling and evaluating the functions and operations, technology and corporate communications.
3. Compliance Director is responsible for coordinating, controlling and evaluating the functions and areas of human resources, compliance, legal and risk management as well as the company secretary.
Kehadiran Rapat Meeting AttendencE
Teleconference
persentase (%) percentage (%) 100
1
David H.L. Yong *)
5
-
2
Don E. Johnston, Jr.**)
10
-
100
3
Irianto Kusumadjaja
10
1
100
4
Irene Hamidjaja ***)
4
-
80
5
Chisca Mirawati ****)
-
-
-
*) efektif menjabat tanggal 10 Juli 2012 **) efektif mengundurkan diri tanggal 4 Desember 2012 ***) efektif mengundurkan diri tanggal 3 Juni 2012 ****) efektif menjabat 26 Desember 2012
*)Effectively served beginning July 10, 2012 **) Resigned effectively by December 4, 2012 ***) Resigned effectively by June 3, 2012 ****) Effectively served beginning December 26, 2012
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
III. Rapat Direksi Direksi Bank Andara telah melakukan rapat sebanyak 11 kali sepanjang tahun 2012, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
137.
III. Directors Meeting Bank Andara’s Directors have conducted 11 meetings in 2012, with the following attendance:
Aktivitas yang dilakukan Direksi di tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Following are activities undertaken by Directors in 2012 :
1. Rapat Direksi sebanyak 11 kali.
1. 11 Directors meetings.
2. Laporan Direksi kepada BI sebanyai 8 laporan periodik.
2. 8 periodic reports to Bank Indonesia by Directors,
3. Review laporan oleh Direksi sebanyak 40 laporan periodik.
3. 40 periodic review reports by Directors.
IV. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Direksi Berdasarkan PBI No. 8/4/PBI/2006 mengenai pelaksanaan GCG untuk Bank Umum, Dewan Komisaris wajib memberitahukan remunerasi serta fasilitas yang diperoleh selama periode tahun 2012 sebagai berikut :
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facilities
IV. Remuneration Policy and Other Facilities of the Directors Based on PBI No. 8/4/PBI/2006 on Implementation of GCG for Commercial Banks, the Board of Commissioners must disclose the remuneration and facilities that is received by the Board of Commissioners. Remuneration and facilities that is obtained by the Board of Commissioners for the year of 2012 is as follows: Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount Received for 1 Year Orang person
RP Juta RP In Million
3
7.068
3. a. dapat dimiliki may be owned
–
–
b. tidak dapat dimiliki may not be owned
3
522
TOTAL
3
7.590
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) Remuneration (salary, bonus, regular allowance, royalties, and other facilities in form of direct remuneration) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: Other facilities in kind (housing, transportation, medical insurance, etc) that:
*) tidak dibawa pulang hanya digunakan untuk operasional kerja.
Jumlah Remunerasi JUMLAH Remunerasi PER ORANG DALAM 1 TAHUN TOTAL of Remuneration per person in 1 year
*) Not to be brought home and to be used for work operation purpose
Number of Remuneration Jumlah direksi Number of directors
Di atas Rp2 miliar Above Rp2 billion
-
Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar Above Rp1 billion up to Rp2 billion
2
Di atas Rp500 Juta s.d. Rp1 miliar Above Rp500 million up to Rp1 billion
1
Rp500 Juta ke Bawah Below Rp500 million
-
*) tidak dibawa pulang hanya digunakan untuk operasional kerja.
*) Not to be brought home and to be used for work operation purpose
138. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Fasilitas Lain
Fasilitas Lain NAMA NAME
FASILITAS YANG DIGUNAKAN FACILITY IN USE
Direksi Directors
Telepon /Telephone Kendaraan Dinas /Operational Vehicles *)
V. Kepemilikan Saham Direksi Posisi per 31 Desember 2012, kepemilikan saham Direksi adalah sebagai berikut:
V. Shareholding of Directors Directors’ shares ownership as of December 31, 2012, was as follows:
Kepemilikan Saham di Bank Andara
JABATAN title
Saham di Bank Andara Shares in Bank Andara
persentase (%) percentage (%)
Direktur Utama President Director
Tidak Ada None
-
Direktur Teknologi & Operasional Technology and Operations Director
Tidak Ada None
-
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Tidak Ada None
-
NAMA NAME David H.L. Yong Irianto Kusumadjaja Chisca Mirawati
Shareholding in Bank Andara
Shareholding reaching 5% or more from the paid up capital at other companies
Kepemilikan Saham mencapai 5% atau lebih dari Modal Disetor pada Perusahaan Lain NAMA NAME David H.L. Yong Irianto Kusumadjaja Chisca Mirawati
JABATAN title
Saham di Perusahaan Lain SHAREs in other company
persentase (%) percentage (%)
Direktur Utama President Director
Tidak Ada None
-
Direktur Teknologi & Operasional Technology and Operations Director
Tidak Ada None
-
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Tidak Ada None
-
B. Komite Dibawah Direksi Direksi membentuk komite-komite yang bertugas mendukung fungsinya untuk memantau dan mengawasi kegiatan Bank dalam rangka menerapkan GCG dan manajemen risiko Bank. Komite-komite ini dipimpin oleh Direktur Utama kecuali Komite Pengarah Teknologi dipimpin oleh Direktur Teknologi dan Operasional. Pertemuan anggota Komite dilaksanakan secara berkala dan / atau sesuai dengan keperluan Bank.
B. Directors Committees Directors established committees to support its functions in monitoring and supervising the activities of the Bank in order to implement GCG and risk management. These committees largely led by the President Director except for the Information Technology Steering Committee that is led by the Technology and Operations Director. Committee meetings are held on a regular basis and / or in accordance with the purposes of the Bank.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
139.
Pada awal tahun 2012, komite-komite di tingkat Direksi adalah: Komite Manajemen Risiko, Komite Risiko Kredit dan Kebijakan, Komite Modal dan Risiko, dan Komite Teknologi Informasi. Pada akhir tahun 2012, Bank melakukan kajian ulang terhadap efektivitas dan pembentukan Komite Direksi, termasuk melakukan perubahan nama Komite per 31 Desember 2012 menjadi Komite Manajemen Resiko, Komite Kredit, Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) serta Komite Pengarah Teknologi.
At the beginning of 2012, Directors Committees were: Risk Management Committee, Credit Risk and Policy Committee, the Risk and Capital Committee, and the Information Technology Committee. By end of 2012, the Bank conducted further review on the effectiveness of Directors committee establishment, and the Committee were renamed to Risk Management Committee, Credit Committee, Asset Liability Committee (ALCO), and Information Technology Steering Committee as of December 31, 2012.
Berikut penjelasan masing-masing Komite.
Followings are brief explanation of each Committee.
I. Komite Manajemen Risiko Selama tahun 2012, Bank belum pernah melaksanakan rapat Komite Manajemen Risiko.
I. Risk Management Committee In 2012, the Bank has never held any meeting on Risk Management Committee.
Susunan anggota Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: 1. Ketua : 2. Anggota :
Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Teknologi dan Operasional Kepala SKMR Kepala Divisi Institutional Banking Kepala Divisi Product Management Kepala Divisi Tresuri Kepala SKAI Kepala Divisi Finance Kepala Divisi Operasional Kepala Divisi Teknologi Kepala Divisi Kepatuhan
3. Anggota Tidak Tetap: Kepala Divisi Legal & Corporate Secretary Kepala Divisi Corporate Communication Kepala Divisi SDM
The members of the Risk Management Committee were : 1. Chairman : 2. Members :
President Director Compliance Director Technology and Operations Director Head of SKMR Head of Institutional Banking Division Head of Product Management Division Head of Treasury Division Head of Internal Audit Head of Finance Division Head of Operations Division Head of Technology Division Head of Compliance Division
3. Non-Permanent Members : Head of Legal & Corporate Secretary Division Head of Corporate Communication Division Head of HR Division
140. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko, minimal meliputi:
The authority and responsibility of the Risk Management Committee is to evaluate and provide recommendation to the President Director related to risk management, at least consist of:
1. Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal;
1. Development of risk management policy, including the strategy, the level of risk taken and risk tolerance, risk management framework, and contingency plans to anticipate the occurrence of abnormal conditions;
2. Penyempurnaan proses manajemen risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko bank, dan tidak efektifnya penerapan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi;
2. Periodic as well as incidental improvement of risk management process as result of change in the external and internal conditions affecting the Bank’s capital adequacy, risk profile, and ineffective application of risk management based on the results of the evaluation;
3. Penetapan kebijakan dan / atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan RBB yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi / eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. 4. Hal-hal lainnya yang dianggap penting menurut pendapat Direktur Utama.
3. Determination of policies and / or business decisions that deviate from normal procedures, such as a significant excess business expansion compared to RBB or taking positions / risk exposures that exceed the applicable limits.
Program Kerja Komite Manajemen Risiko tahun 2012 dan realisasinya:
4. Other matters that may deemed important by President Director. The Work Program of Risk Management Committee in 2012 and its implementation:
1. Melakukan pengkinian Pedoman Penerapan Manajemen Risiko sesuai ketentuan BI yang diterbitkan di Kuartal IV 2012 dan telah disampaikan kepada BI.
1. Updated Risk Management Guidelines in accordance with BI regulatiosn that were circulated in the fourth quarter of 2012 and has been submitted to BI.
2. Meningkatkan budaya risiko pada seluruh unit organisasi Bank.
2. Upheld the risk culture in all organizational units of the Bank.
3. Meningkatkan proses pengidentifikasian risiko melekat (inherent risk) Bank untuk seluruh risiko (8 risiko) dan mitigasi risiko dari waktu ke waktu untuk menggambarkan risiko Bank yang lebih tepat.
3. Improved the process of identifying the inherent risk of the Bank for all risks (8 risk categories) and risk mitigation from time to time to describe the Bank’s risk more precisely.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
II. Komite Kredit Selama tahun 2012, Bank belum pernah melaksanakan rapat Komite Kredit, keputusan diambil secara sirkuler yang dituangkan dalam memo internal. Susunan anggota Komite Kredit adalah sebagai berikut: 1. Ketua : 2. Anggota :
Direktur Utama Direktur Teknologi dan Operasional Kepala Divisi Institutional Banking Kepala SKMR
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kredit adalah sebagai berikut:
141.
III. Credit Committee During 2012, the Bank did not conduct a Credit Committee meeting. Decisions were made based on the circulating basis as stated in the internal memo. The members of the Credit Committee are as follows: 1. Chairman : President Director 2. Members : Technology and Operations Director Head of Institutional Banking Division Head of SKMR
Duties and Responsibilities of the Credit Committee are as follows:
1. Menetapkan batas kewenangan memutus kredit sesuai jenjang jabatan.
1. Establish appropriate credit limit approval in line with the organizational hierarchy
2. Menetapkan arah dan strategi serta kebijakan dan prosedur, termasuk metodologi dan bidang perkreditan dengan memperhatikan prinsip kehatihatian, pengembangan bisnis dan profitabilitas.
2. Set direction and strategy as well as policies and procedures, including the methodology and areas of credit with respect to the principle of prudence, business development and profitability.
3. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, prosedur dan peraturan perundangan yang terkait bidang perkreditan.
3. Evaluate the implementation of policies, procedures and legislation related to the areas of credit.
4. Melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas proposal kredit yang diajukan sesuai dengan batas kewenangan yang telah ditetapkan.
4. Evaluate and approve credit proposals submitted in accordance with the limits of designated authority.
5. Menetapkan pelaksanaan restrukturisasi kredit bermasalah, hapus buku dan hapus tagih sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
5. Set distressed debt restructuring implementation and write-offs in accordance with the current legislation.
6. Melakukan evaluasi pengembangan SDM dan organisasi yang terlibat dalam aktivitas perkreditan.
6. Evaluate the development of HR and organizations involved in lending activities.
7. Melakukan evaluasi pengelolaan portofolio kredit yang diberikan termasuk kredit bermasalah dan kecukupan agunan/ jaminan bagi setiap debitur, termasuk tetapi tidak terbatas terhadap hal-hal berikut:
7. Evaluate the loan portfolio management including non-performing loans and the adequacy of collateral / security for each debtor, including but not limited to the following:
142. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
a. Pertumbuhan dan kualitas portofolio kredit yang diberikan secara keseluruhan maupun per jenis kredit dan target market.
a. Growth and quality of loan portfolio as a whole and for each type of loan as well as the target market.
b. Efektivitas pelaksanaan kewenangan pemutus kredit sesuai jenjang jabatan.
b. Effectiveness of appropriate credit approvals implementation in line with the organizational hierarchy.
c. Implementasi kebijakan dan prosedur pemberian kredit dan pengendalian risiko kredit. d. Kepatuhan pelaksanaan peraturan perundangan yang berlaku antara lain peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penilaian Kualitas Aset. Program Kerja Komite Kredit selama tahun 2012 dan Realisasinya: 1. Melakukan pengkinian atas Pedoman Alur Proses Kredit kepada LKM. 2. Membuat kebijakan mengenai tata cara proses perpanjangan fasilitas kredit terhadap LKM. 3. Memantau perkembangan kuantitas dan kualitas portofolio kredit secara keseluruhan dari waktu ke waktu. 4. Melakukan pemantauan setiap bulan terhadap perkembangan eksposur risiko. 5. Melakukan upaya dan monitoring berkelanjutan untuk membahas penyelesaian kredit ritel yang bermasalah. III. Komite Aset dan Kewajiban (Assets & Liabilities Committee) Selama tahun 2012, Komite ini telah melakukan 4 (empat) kali pertemuan. Susunan anggota ALCO adalah sebagai berikut: 1. Ketua : Direktur Utama 2. Sekretaris : Tresuri Officer 3. Anggota : Direktur Teknologi dan Operasional Kepala SKMR Kepala Divisi Finance
c. Implementations of policy and procedures of credit approval and risk control. d. Compliance implementation of legislation such as regulations on Legal Lending Limit and Asset Quality Rating
Work Program of Loan Committee during 2012 and Realization: 1. Update the guidelines on Loan Process Flow to MFI. 2. Develop policy regarding the extension of credit facilities to the MFI.
3. Monitor the development of the quantity and quality of the overall loan portfolio progress over time. 4. Monthly monitoring of the development of risk exposure 5. Conduct monitoring and follow up efforts to discuss the resolution of distressed retail loans III. Assets and Liabilities Committee In 2012, the Committee conducted 4 meetings.
The members of ALCO are as follows:
1. Chairman : President Director 2. Secretary : Treasury Officer 3. Members : Technology and Operations Director Head of SKMR
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Kepala Divisi Institutional Banking Kepala Divisi Product Management Kepala Divisi Tresuri Kepala Departemen Assets & Liabilities
143.
Head of Finance Division Head of Institutional Banking Division Head of Product Management Division Head of Treasury Division Head of Assets & Liabilities Department
Tugas dan Tanggung Jawab Komite: 1. Melakukan evaluasi atas kinerja Bank yang berkaitan dengan pengelolaan risiko pasar, risiko likuiditas dan strategi pengelolaan aset dan kewajiban, dalam rangka memastikan tingkat risiko yang dihadapi Bank telah sesuai dengan tujuan pengelolaan masing-masing risiko berdasarkan ketentuan perundangan BI yang berlaku serta mengacu pada ketentuan internal Bank.
Duties and Responsibilities of the Committee: 1. Evaluate the performance of the Bank relating to the management of market risk, liquidity risk and asset and liability management strategies, in order to ascertain the level of risk faced by the Bank in accordance with the objectives of each risk based on BI regulations and refers to Bank’s internal regulations.
2. Memelihara struktur neraca Bank sesuai dengan strategi ALMA Bank.
2. Maintain the balance sheet structure of the Bank in accordance with the Bank’s strategy of ALMA.
3. Menginformasikan kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan ALMA.
3. Inform Directors regarding any developments on regulations that affect the strategy and policy of ALMA.
Program Kerja ALCO tahun 2012 dan realisasinya:
Work Program of ALCO in 2012 and realization:
1. Menjaga tingkat likuiditas Bank yang sehat dan aman guna menunjang operasional Bank.
1. Maintain a safe and sound level of liquidity to support the operations of the Bank.
2. Menjaga tingkat Rentabilitas dan Net Interest Margin Bank pada level yang sehat.
2. Maintain a sound level of profitability and net interest margin.
3. Melakukan diversifikasi produk deposito, sebagai salah satu usaha meningkatkan rasio terhadap total DPK Bank.
3. Carry out diversification of deposit products, as an effort to increase the ratio of non – MFI funds in the Bank’s total DPK.
144. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Secara keseluruhan Komite telah berhasil melaksanakan program kerjanya khususnya dalam hal menjaga tingkat likuiditas dan melakukan diversifikasi pendanaan Bank sehingga dapat menjaga tingkat likuiditas Bank pada level yang sehat dan aman. IV. Komite Pengarah Teknologi Selama tahun 2012, Komite telah melakukan pertemuan sebanyak 1 kali. Susunan anggota Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah sebagai berikut: 1. Ketua : Direktur Teknologi dan Operasional 2. Anggota : Direktur Utama Kepala SKMR Kepala Divisi Teknologi Kepala Divisi Operasional Kepala Divisi Product Management Kepala Divisi Institutional Banking
Generally the committee has successfully implemented the program, especially in terms of maintaining the level of liquidity and diversifying the Bank’s funding in order to maintain the level of liquidity at a healthy and safe level. IV. Information Technology Steering Committee During 2012, the Committee conducted 1 meeting. The members of the Information Technology Steering Committee are as follows:
1. Chairman : 2. Members :
Technology and Operations Director President Directors Head of Risk Management Division Head of Technology Division Head of Operations Division Head of Product Management Division Head of Institutional Banking Division
Tugas dan Tanggung Jawab Komite adalah sebagai berikut:
Duties and Responsibilities of the Committee are as follows:
1. Menetapkan rencana strategis teknologi informasi sesuai rencana strategis kegiatan usaha Bank dengan memperhatikan faktor efisiensi dan efektivitas hal-hal berikut:
1. Setting a strategic plan of Information Technology in accordance with the Bank’s business activities in line with the efficiency and effectiveness of the following:
a. Rencana pelaksanaan (road map) untuk mencapai kebutuhan teknologi informasi yang mendukung strategi bisnis Bank.
a. Implementation plan (road map) to reach the needs of information technology (IT) that supports the business strategy of the Bank.
b. Sumber daya yang dibutuhkan.
b. Resources needed.
c. Keuntungan atau manfaat yang akan diperoleh saat rencana diterapkan.
c. Advantages / benefits to be gained when the plan is applied.
2. Merumuskan kebijakan dan prosedur teknologi informasi utama antara lain
2. Formulating major information technology policies and procedures, among others,
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
kebijakan pengamanan dan manajemen risiko teknologi informasi Bank.
145.
information technology security policy and Bank’s information technology risk management.
3. Memastikan kesesuaian proyek-proyek yang telah disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi.
3. Ensuring compliance of IT projects that have been approved by the Information Technology Strategic Plan.
4. Memastikan kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek dengan rencana proyek yang disepakati dalam service level agreement. 5. Sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank.
4. Ensuring compatibility between the implementation of IT projects with the agreed project plan in a service level agreement. 5. Ensuring compliance with the requirements of IT management information systems that support the management of the Bank’s business activities.
6. Menetapkan langkah-langkah minimalisasi risiko atas investasi Bank pada sektor tersebut dan bahwa investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan bisnis Bank.
6. Establishing risk minimization measures on the Bank’s investment in the IT sector and that these investments contribute to the achievement of the Bank’s business objectives.
7. Memantau kinerja dan upaya peningkatannya misalnya dengan mendeteksi keusangan TI, mendeteksi keamanan informasi, serta mengukur efektivitas dan efisiensi penerapan kebijakan pengamanan.
7. Monitoring the performance of IT and increase efforts to detect obsolescence in IT, information security detection, as well as measuring the effectiveness and efficiency of the implementation of IT security policies.
8. Memutuskan penyelesaian berbagai masalah terkait TI yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan satuan kerja penyelenggara.
8. Deciding the settlement of various IT related issues that can not be resolved by the user and operation unit.
9. Memastikan kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank.
9. Ensuring the adequacy and allocation of resources of the Bank.
10. Program Kerja Komite Pengarah Teknologi Informasi tahun 2012 dan Realisasinya: Pengawasan atas penggunaan User ID Corebanking. Pengamanan Jaringan (Network). Meningkatkan sistem komputerisasi. Pelatihan untuk user TI.
10. Work Program of Information Technology Committee in 2012 and its Realization: Monitoring User ID Corebanking. Securing the Network . Upgrade the computerized system. Training for IT users.
146. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sistem Pengendalian Internal Dewan Komisaris dan Direksi Bank meyakini bahwa kinerja yang baik dan peningkatan nilai perusahaan hanya dapat dicapai melalui penerapan tata kelola yang baik dan benar. Salah satu implementasinya adalah sistem pengendalian internal yang dilaksanakan secara memadai dan sesuai dengan kompleksitas usaha Bank. Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem pengendalian internal yang baik pada setiap kegiatan usaha Bank di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, senantiasa memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah dijalankan secara efisien dan efektif, memastikan pelaksanaan prosedur secara tertib serta mempertahankan lingkungan yang menunjang dalam upaya pengendalian internal. Penilaian secara terpisah dilakukan oleh SKAI sebagai audit intern Bank sesuai dengan rencana kerja audit yang telah disetujui oleh manajemen. Sedangkan Dewan Komisaris bertanggung jawab terhadap pengawasannya, dibantu oleh komite yang telah dibentuk.
Internal Control Systems The Board of Commissioners and Directors believe that good performance and increasing firm value can only be achieved through the implementation of corporate governance that is good and correct. One of the items to be implemented is an adequate internal control system that is implemented in accordance with the Bank’s business complexity. Directors are responsible for implementing a good system of internal control in each the Bank’s business activities within all levels of the organization, always ensuring that the internal control system has been implemented efficiently and effectively, ensuring the implementation of the procedure in an orderly manner and maintain a supportive environment in internal control efforts. Separate assessment is carried out by SKAI in accordance with auditing work plan that has been approved by management. The Board of Commissioners is responsible for its supervision, assisted by committees that have been established, namely the Audit Committee and Risk Management Committee.
Bank juga secara berkala melakukan peninjauan dan pengkinian terhadap kebijakan dan prosedur yang berlaku di Bank, baik kebijakan dan prosedur untuk divisi bisnis maupun kebijakan dan prosedur untuk divisi pendukung. Temuan yang terkait dengan kecukupan pengendalian internal telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dan segera dilakukan tindak lanjut untuk meminimalkan risiko.
The Bank also periodically conducts a review and updating of policies and procedures in the Bank, both policies and procedures for the business divisions as well as policies and procedures to support the division. Findings related to the adequacy of internal controls have been reported to management for immediate follow-up to minimize the risk.
Tingkat Kesehatan Bank Sesuai dengan PBI Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Surat Edaran (SE) BI No.13/24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan PBI No. 11/25/ PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bank Umum, penilaian profil risiko merupakan kombinasi dari risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan kualitas penerapan manajemen risiko. Profil risiko yang disajikan Bank terdiri dari 8 (delapan) risiko sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BI yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko stratejik.
Bank Soundness In accordance with BI Regulation Number 13/1/ PBI/2011 dated January 5, 2011, concerning Assessment of Commercial Banks and BI Letter dated October 25, 2011 No.13/24/DPNP concerning the Bank Soundness Rating and PBI.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009, concerning Risk Management for Commercial Banks, BI Letter No.. 13/23/DPNP dated October 25, 2011 concerning the Commercial Bank Risk Management, risk profile assessment is a combination of the risk inherent in any functional activity (inherent risk) and the quality of risk management. Bank’s risk profile presented consists of 8 (eight) risk in accordance with the conditions set by BI as credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. Inherent risk ratings
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
147.
Peringkat risiko inheren telah sesuai dengan ketentuan, yaitu terdapat 5 peringkat dalam penilaian yaitu low, low to moderate, moderate, moderate to high dan high dan untuk peringkat kualitas penerapan manajemen risiko terdapat 5 peringkat dalam penilaian yaitu strong, satisfactory, fair, marginal dan unsatisfactory.
in accordance with the provisions, which are ranked fifth in the assessment of the low, low to moderate, moderate, moderate to high and high and to rank the quality of risk management are ranked fifth in the ratings that is strong, satisfactory, fair, marginal and unsatisfactory.
Penilaian dilakukan untuk Bank berdasarkan analisis secara komprehensif dan terstruktur. Berdasarkan penilaian tersebut dihasilkan profil risiko yang memuat tingkat risiko untuk masing-masing risiko dan peringkat profil risiko Bank. Mekanisme penilaian profil risiko dan penetapan tingkat risiko serta peringkat profil risiko mengacu pada penilaian profil risiko sebagaimana diatur pada ketentuan BI. Rating Tingkat Kesehatan Bank pada Kuartal IV 2012 adalah pada posisi ‘Moderate’.
Assessment conducted for the Bank based on a comprehensive and structured analysis. Based on the assessment of risk profiles generated which contains the degree of risk for each risk ranking and risk profile. Mechanisms and risk profile assessment and determination of the level of risk refer to the risk profile ratings assessment which is set by BI’s requirements regarding Assessment Guidelines for Commercial Banks. Rating for Bank in the fourth quarter 2012 was at the position of ‘Moderate’.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Andara berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan perbankan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan ini, Direktur Kepatuhan didukung oleh Divisi Kepatuhan yang dibentuk untuk membangun dan menjaga budaya kepatuhan dan kualitas dalam seluruh kegiatan operasional bank, kegiatan operasional sejalan dengan aktivitas bisnis dan perubahan peraturan. Pada Semester II tahun 2012, Divisi Kepatuhan mengalami penyesuaian yang didasari oleh ketentuan BI No.13/2/PBI/2011 tentang Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Dengan adanya pemberlakuan ketentuan baru tersebut maka unit Kepatuhan telah menyusun penyesuaian kebijakan dan prosedur Kepatuhan sesuai dengan regulasi tahun 2012 dan akan menjalankan program sosialisasi berkelanjutan untuk mendukung pembentukan budaya kepatuhan selain dari sarana sistem lainnya.
Implementation of Compliance Bank Andara is committed to comply with all applicable banking regulations. To achieve this goal, the Compliance Director is supported by the Compliance Division which was formed to build and maintain a culture of compliance and quality in all activities of the bank’s operations, the operational activities in line with business activity and regulatory changes. In the second semester of 2012, the Division of Compliance experienced adjustments based on the provisions of the Compliance Function BI No.13/2/PBI/2011 for Commercial Banks. With the implementation of the new provisions, the Compliance unit has compiled adjusted of Compliance policies and procedures to conform to the regulations in 2012 and will run sustainable future outreach programs to support the establishment of a culture of compliance in addition to other system aspects
Program Kerja Fungsi Kepatuhan tahun 2012 dan realisasinya:
Work program in 2012 Compliance Function and Realization:
1. Mengadministrasikan dan memberitahukan kepada divisi terkait tentang peraturan BI dan melakukan sosialisasi terhadap seluruh divisi di Bank Andara. Peraturan dan rangkumannya tersebut juga diunggah ke sharing folder internal Bank agar dapat diakses oleh seluruh staf Bank.
1. Administer and notify the relevant division of BI regulations and disseminate to all divisions in Bank Andara. Summary of the rules and also full text are uploaded to internal shared folder Bank to be accessed by all staff of the Bank.
148. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
2. Memonitor tindak lanjut temuan pemeriksaan BI oleh masing-masing divisi yang in charge dalam hal tersebut. Dalam memonitor hal tersebut, unit kepatuhan mengklasifikasikan temuan pemeriksaan BI, mengkonfirmasikan ke PIC atas tindak lanjut yang akan, sedang dan telah dilakukan, untuk kemudian disampaikan ke BI dengan dokumen pendukung.
2. Monitor the follow-up of BI findings by the respective division in charge. In doing this monitoring, the compliance unit should classify all findings by BI, confirmed to the PIC on the follow-up, and then submit the result to BI with the supporting documents.
3. Memonitor kewajiban Bank atas laporan-laporan eksternal kepada BI agar tidak ada keterlambatan, termasuk mengirimkan regular report reminder secara manual untuk menghindari keterlambatan laporan kepada unit/divisi terkait.
3. Monitor Bank’s compulsory external reports to BI to avoid any delay including to send out regular report reminders to related unit/division.
4. Mengkaji ulang draft kebijakan dan prosedur atau ketentuan internal lainnya agar sesuai dengan ketentuan BI. Diantaranya adalah Alur Proses Kredit, Manual AndaraLink, Template Penilaian Profil Risiko Baru danTemplate Penilaian Tingkat Kesehatan Baru.
3. Review the draft policies and procedures or other internal regulations to conform with the provisions of BI. Among them is the Credit Process Flow, Manual AndaraLink, New Risk Profile Assessment Template and New Soundness Level Assessment Template.
5. Mengkaji dan melakukan review rencana penerbitan produk baru (diantaranya adalah rencana Tabersa dan Insurance Services).
5. Assess and review the plan to new products (such as Tabersa and Insurance Services).
6. Membuat Laporan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kepatuhan per semester untuk disampaikan ke BI.
6. Creating Reports of implementation task of Compliance Function per semester to be submitted to BI.
7. Meningkatkan pengetahuan staff unit kepatuhan dengan mengikutsertakan dalam kegiatan seminar, baik internal dan eksternal yang berkaitan dengan kepatuhan.
7. Improve staff knowledge in the compliance unit with the activities such as seminars, both internally and externally with regard to compliance.
8. Mengkinikan mekanisme pelaporan Cash Transaction Report (CTR) dan Suspicious Transaction Report (STR) di Bank.
8. Updating of reporting mechanisms Cash Transaction Report (CTR) and Suspicious Transaction Report (STR) in the Bank.
9. Melakukan pengkinian data nasabah sesuai rencana pengkinian di tahun 2012, dengan tingkat pencapaian adalah 100%.
9. Update client information data as 2012 Update Plan, to reach 100% of target
10. Membuat dan menyiapkan Laporan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kepatuhan per triwulan untuk disampaikan kepada Direktur Utama.
10. Develop and prepare quarterly implementation and compliance function report to be submitted to the President Director.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
149.
Rasio Kehati-hatian Selama tahun 2012, Bank dinilai kurang menjaga kepatuhan terhadap peraturan perbankan dan perundangan yang berlaku, karena terjadi beberapa pelanggaran.
Prudential ratios During 2012, the Bank was considered inadequate in maintaining compliance with current banking regulations and legislation, due to some violations.
Beberapa indikator yang dapat mencerminkan pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank antara lain adalah:
Following are indicators that reflecting the implementation of the Bank’s compliance function:
a. Terdapat pelanggaran komposisi Direksi Bank.
a. There was a breach in Directors composition.
b. Tidak terdapat pelanggaran/pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
b. There was no violation / Credit Lending Limit (BMPK) exceeded.
c. Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar adalah 42,49%, jauh diatas ketentuan minimum BI sebesar 8%.
c. Capital Adequacy Ratio (CAR) with credit risk, operational risk and market risk was 42.49%, well above the central bank’s minimum requirement of 8%.
d. Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) telah memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan. e. Rasio NPL – gross sebesar 0,15% dan NPL – net sebesar 0,02%. f. Komitmen Bank kepada BI di tahun 2012 terkait dengan tindak lanjut hasil pemeriksaan telah dipenuhi Bank.
Audit Internal Audit Internal yang dilakukan di tahun 2012 meliputi hampir semua aktivitas perbankan. Temuan audit dan laporan telah disampaikan kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris, dan Anggota Direksi lainnya. Unit-unit yang bersangkutan dan kantor bank telah melakukan tindak lanjut berdasarkan rekomendasi SKAI.
d. Statutory Reserve Ratio (GWM) has met the minimum requirements specified.
e. NPL ratio - gross NPL of 0.15% and - 0.02% net. f. Bank’s commitment to BI in 2012 related to the follow-up results of the Bank have been met.
Internal Audit Internal audits conducted in 2012 covered virtually all banking activities. The findings of the audits and the reports have been submitted to the President, the Board of Commissioners and Directors. The units concerned and bank offices have conducted followup by Internal Audit recommendations.
150. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
A. Fungsi SKAI Dalam menjalankan fungsinya, SKAI telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
A. SKAI Functions In carrying out its functions, the SKAI has conducted the following:
1. Melakukan peningkatan kualitas kerja audit dengan training dan pelatihan, baik internal maupun eksternal.
1. Improving the quality of audit work with training, both internal and external.
2. Melakukan pemeriksaan operasional yang meliputi DPK, penerapan APU dan PPT dan know your customer (KYC), teller & uang tunai, security, service excellence, laporan keuangan, gedung & inventaris, dan lain lain.
2. Performing operational checks, including DPK , the application of APU and PPT and Know Your Customer (KYC), Teller & Cash, Security, Service Excellence, Financial Statements, Building & Inventory, and others. 3. Conducting an annual inspection of the Internal Audit Division Unit related, including Credit, Operations, IT and Compliance in accordance with the Internal Audit annual work plan.
3. Melakukan pemeriksaan tahunan SKAI kepada Unit Divisi Terkait, diantaranya kredit, operation, IT dan kepatuhan sesuai dengan rencana kerja tahunan SKAI.
4. Melakukan pemeriksaan pada 2 kantor seperti yang direncanakan. 5. Melakukan pemeriksaan khusus, yaitu cash account, dan audit Investigasi.
4. Examination of the Bank’s 2 offices as planned. 5. Conducted special inspections, the cash account, and audit investigations. SKAI Work Program in 2012 and its Realization:
Program Kerja SKAI tahun 2012 dan Realisasinya: Di tahun 2012, SKAI melakukan kegiatan audit sebanyak 19 kali pada berbagai area atau unit yang ada di Bank. Rencana SKAI yang telah dievaluasi oleh Komite Audit dan mendapat persetujuan dari Direktur Utama terfokus pada: 1. Kualitas pelayanan (service quality) adalah merupakan salah satu sasaran Bank tahun 2012 melalui peningkatan dan perbaikan pelayanan agar selalu menaati ketentuanketentuan pelayanan yang optimal (service excellence). 2. Kebijakan dan prosedur operasional yaitu kelengkapan pedoman operasional Bank merupakan bahan untuk menyempurnakan kebijakan dan prosedur operasional, yang didukung dengan kepatuhan setiap unit / divisi terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku, baik internal maupun eksternal.
In 2012, the SKAI carried out 19 audits in various areas or units within the Bank. Internal Audit Work Plan that was evaluated by the Audit Committee and approved by the President Director focused on :
1. The Service Quality was one of the Bank’s targets in 2012 through the increase and improvement of services in order to always comply with the provisions of optimal service (Service Excellence).
2. Operational Policies and Procedures to a complete operations manual of the Bank are materials to enhance operational policies and procedures, which are supported by every unit of the Compliance Division with the provisions in force, both internal and external.
3. Credit Quality and Administration was one
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
3. Kualitas kredit dan administrasi yaitu hasil pemeriksaan BI perlu ditindaklanjuti dalam hal penerapan prinsip kehati-hatian dalam inisiasi kredit, kualitas kredit maupun administrasinya.
151.
of BI’s examination results that was followed up by applying the precautionary principle in credit initiation, credit quality and its administration.
5. Bidang teknologi informasi yaitu mengadakan monitoring hasil temuan audit eksternal dan internal (SKAI) secara berkesinambungan.
4. Operational processes are attached to the implementation of the supervision process (internal control), especially in the field of Application Policies & Procedures, Quality Loan and Credit Administration, Operations, Information Technology Systems, Introduction and the application of Know Your Customer (KYC). 5. Information Technology, for conducting monitoring External audit findings (BI and the Independent Auditor) and Internal (SKAI) on an ongoing basis.
6. Penerapan prinsip pengenalan nasabah (KYC) yaitu pemeliharaan data nasabah, Cash Transaction Report (CTR), Suspicious Transaction Report (STR) serta penerapan program anti pencucian uang (APU) dan pencegahan pendanaan terorisme (PPT).
6. Introduction to the application of Know Your Customer (KYC), including the maintenance of customer data, Cash Transaction Report (CTR), Suspicious Transaction Report (STR) and the Application of Anti-Money Laundering (APU) and Combating the Financing of Terrorism (PPT).
4. Proses operasional yaitu pelaksanaan proses pengawasan melekat, khususnya di bidang penerapan kebijakan & prosedur, kualitas kredit dan administrasi kredit, kegiatan operasional, sistem teknologi informasi, dan penerapan pengenalan nasabah (KYC).
Tabel Rencana Kerja SKAI & Realisasi Kerja SKAI Selama tahun 2012 SKAI Work Plan & Realization Table during 2012 RENCANA AUDIT AUDIT PLAN Bulan Month
Unit Kerja
Kantor Office
BULAN Month
Minggu ke Week
Kantor Office
Membuat laporan semester II 2011 Create reports Semester II 2011
Pusat HO
Februari 2012 February 2012
2
Pusat HO
Jaminan dan pemenuhan covenant. Collateral and covenant compliance.
Pusat HO
Februari 2012 February 2012
2
Pusat HO
Operation/BO Operation / BO
Pemeriksaan rekening giro, Deposito. Evaluation on current accounts, deposits.
Pusat dan Cabang Jakarta Februari 2012 Jakarta February 2012 HO and JkT Branch
4
Pusat HO
Oprt/ BI-RTGS Oprt / BI-RTGS
Kebijakan dan prosedur, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan, kepatuhan terhadap peraturan BI-RTGS, perlindungan nasabah. nasabah. Policies and procedures, organizational structure and job descriptions, regulatory compliance BI-RTGS, customer protection.
Pusat HO
Maret 2012 March 2012
2
Pusat HO
Bisnis/ kredit MFI Business / MFI loans
Proses inisiasi kredit (kelengkapan dokumen persyaratan), proses pengikatan dan pencairan kredit. Credit initiation process (requirements documents), the binding process and disbursement of loans.
Pusat dan Cabang Maret 2012 Jakarta March 2012 HO and JkT Branch
4
Pusat HO
Januari January Kredit Admin Credit Admin Februari February
Maret March
Cakupan Audit Audit Coverage
REALISASI AUDIT REALIZATION OF AUDIT
Keterangan DESCRIPTION
Dilaporkan ke Bank Indonesia tgl. 16 April 2012. Reported to BI on 16 April 2012.
152. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
RENCANA AUDIT AUDIT PLAN Bulan Month
April April
Mei May
Unit Kerja
Kantor Office
BULAN Month
Minggu ke Week
Kantor Office
Compliance Compliance
Pemantauan laporan LTKM dan LTKT, Pemantauan KYC. Monitoring reports and LTKT LTKM, Monitoring KYC.
Pusat dan Cabang Jakarta HO and JkT Branch
Prosedur Akuntansi / Akunting Accounting procedures / Accounting
Pemeriksaan biaya, Laporan LBU/LBBU, Pemeriksaan Neraca. Examination fee, reports LBU / LBBU, Inspection balance.
Pusat HO
April 2012 April 2012
2
Pusat HO
Operasional Operasional
Pemeriksaan Kliring (Aplikasi, Biaya, Cutt off Pusat time) examination (Application, HO Cost, cutt off time)
Mei 2012 May 2012
1
Pusat HO
Bisnis / Andara Link Business / AndaraLink
PKS Alink dan Saldo Giro, Rekonsiliasi Alink. Pusat MCC Alink and Demand HO Balance, Reconciliation Alink.
Mei 2012 May 2012
4
Pusat HO
Mei 2012 May 2012
2
KC Jakarta JKT Branch
4
Pusat, KC Jakarta HO and JKT Branch
3
Pusat, KC Dps HO and DPS Branch
General Affair (GA) General Affair (GA)
Pemeriksaan Stock barang inventaris, pemeriksaan warkat baku dan non baku. Stock inventory inspection, inspection of raw and non-raw script.
Pusat dan cabang Juni 2012 Jakarta June 2012 HO and JkT Branch
Treasuri Treasury
SBI, FTK, penempatan antar bank, FASBI, LHBU reporting. SBI, FTK, interbank placements, FASBI, LHBU reporting.
Pusat HO
Proses penerimaan staf, Disiplin kerja staf, Job Des, Pelatihan dan pengembangan. Hiring processes, staff discipline, Job Des, training and development.
Pusat dan Cabang Dps HO and DPS Branch
Juni June
Juli July
Cakupan Audit Audit Coverage
REALISASI AUDIT REALIZATION OF AUDIT
SDM SDM
Agustus August
Juli 2012 July 2012
Agustus 2012 August 2012
4
KC Dps DPS Branch
Finance / Akunting Finance / Accounting
Pemeriksaan biaya, laporan ke BI, Neraca. Examination fee, report to BI, Balance Sheet.
Pusat dan Cabang Dps HO and DPS Branch
September 2012 September 2012
4
Pusat, KC Dps HO and DPS Branch
Operasional Operational
Seluruh transaksi Giro, Deposito, Tabungan. KYC. all transactions, deposits, Savings. KYC.
Pusat dan Cabang Dps HO and DPS Branch
Nopember 2012 November 2012
2
Pusat, KC Dps HO and DPS Branch
Proses transfer, sistem SKN di Bank Andara. Transfer process, the system SKN in Bank Andara.
Pusat dan Cabang Dps HO and DPS Branch
Oktober 2012 October 2012
3
Pusat, KC Dps HO and DPS Branch
September September SKN-BI SKN-BI
Keterangan DESCRIPTION
Pemeriksaan Operasional dan Bisnis. Evaluationi on Operation and Business
Audit Khusus (Investigasi Fraud ) di Dps. Special Audit (Fraud Investigation) in DPS.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
RENCANA AUDIT AUDIT PLAN Bulan Month
Unit Kerja
Oktober October
Bisnis Business
Proses pemberian kredit ke LKM The process of lending to MFIs
Pusat dan Cabang Dps HO and DPS Branch
Treasury Treasury
SBI, FTK, transaksi antar bank, FASBI, LHBU. SBI, FTK, interbank transactions, FASBI, LHBU
Pusat Center
Audit IT IT Audit
Pihak Eksternal External parties
Pusat Center
Nopember November
Cakupan Audit Audit Coverage
REALISASI AUDIT REALIZATION OF AUDIT Kantor Office
7. Pengembangan metode pemeriksaan berbasis risiko yaitu pelaksanaan proses audit yang berkualitas dan sesuai dengan standar SPFAIB, perkembangan Bank, dan ketentuan yang berlaku.
BULAN Month
Minggu ke Week
153.
Keterangan DESCRIPTION
Kantor Office
Masih berjalan di bulan Desember 2012 Still in progress in December 2012
September 2012 September 2012
Oleh Pihak Independen. By Independent Party.
Pusat HO
2
7. Development of a Risk Based Inspection Method, that is quality implementation of a quality audit process in accordance with the standards SPFAIB, development of the bank, and the applicable regulations.
Jumlah Amount Penyediaan Dana Funds
Kepada Pihak Terkait For Related Parties
Debitur Borrower
Nominal (Rp Jutaan) Amount in Million
-
-
Individual Individuals
34
250.940
Grup Groups
16
224.333
Kepada Debitur Inti: For Core Debtors
8. Meningkatkan kualitas audit internal yaitu SKAI untuk menguasai kebijakan dan prosedur operasional Bank, peraturanperaturan eksternal dan internal, perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pelaporan pemeriksaan. B. Fungsi Audit Eksternal 1. Audit Keuangan Kegiatan audit oleh auditor eksternal telah berjalan efektif dan memenuhi ketentuan yang berlaku. Pemilihan auditor eksternal ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
8. Improving the quality of internal audit to cover the Bank’s Operational Policies and Procedures, external regulations and internal, planning, preparation, execution and reporting of inspection.
B. External Audit Function 1. Financial Audit The audit by the KAP was effective and met regulations. Selection of KAP specified in the AGMS.
154. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
2. External Review untuk Audit IT Menindaklanjuti implementasi 2 (dua) proyek utama TI (yaitu Core Banking System – T24 dan Aplikasi Electronic Banking – AndaraLink), maka Bank Andara melalui auditor eksternal melakukan external review terhadap fungsi Audit TI dimana rekomendasinya telah disampaikan di awal tahun 2012. Kredit kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti Total kredit kepada pihak terkait dan debitur inti posisi 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
2. IT External Audit Review Following up the implementation of 2 major IT projects (ie. Core Banking System - T24 and Applications of Electronic Banking AndaraLink), Bank Andara through the KAP conducted an external review of the IT Audit function where the recommendations were submitted in early 2012. Loans to Related Parties and Large Exposure Total loans to related parties and core debtors as of December 31, 2012 are as follows:
Rencana Strategis dan Realisasinya RBB tahun 2012 telah disampaikan kepada BI sesuai dengan batas waktu dan realisasinya (pencapaian kinerja) disampaikan setiap triwulan sesuai dengan ketentuan. RBB tahun 2012 juga telah disampaikan kepada BI pada bulan November 2011 dimana secara garis besar adalah sebagai berikut:
Strategic Planning and Realization RBB 2012 was submitted to BI in line with the deadline and the implementation (the performance’s achievement) was delivered quarterly. RBB 2012 has also been submitted to BI on November 2011 wheras the outline was as follows:
Rencana jangka pendek dan menengah:
Short and medium Term Plan:
1. Rencana jangka pendek a. Memperluas jaringan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
1. Short Term Plan a. Expanding network of offices in Central Java and East Java
b. Rencana penerbitan produk international remittance, ATM, dan aplikasi switching.
b. International remittance product issuance, ATM, and switching applications.
c. Rencana peningkatan modal.
c. Capital improvement plan
d. Pencapaian laba di 2012.
d. Profit Achievement in 2012
e. Menjaga diversifikasi dan kualitas portofolio kredit.
e. Maintain portfolio diversification and credit quality.
2. Rencana Jangka Menengah a. Mengembangkan AndaraLink sebagai bagian dari program financial inclusion.
2. Medium Term Plan a. AndaraLink development as part of the financial inclusion program.
b. Melakukan rekrutmen dan pengembangan SDM.
b. Recruitment and develop human resource.
c. Mengembangkan sistem informasi yang terpadu untuk layanan keuangan dan keperluan internal Bank.
c. Develop an integrated information system for financial services and the Bank’s internal purposes.
d. Melakukan kegiatan usaha Bank sebagai bank yang fokus pada wholesale yang melayani
d. Conducts Bank’s business as a wholesale bank focusing on serving all MFIs that are
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
semua LKM yang melayani usaha mikro dan usaha kecil dengan memperhatikan kinerja usaha dan efisiensi Bank.
155.
also serve micro and small businesses with respect to the performance and efficiency of the Bank’s business.
e. Memperkuat posisi modal sejalan dengan upaya untuk menciptakan sebuah lembaga keuangan yang permanen dan menguntungkan.
e. Strengthen the capital position is in line with efforts to create a permanent and profitable financial institution.
f. Selalu senantiasa menjaga tingkat kesehatan Bank dalam kategori baik.
f. Always maintain the Bank to be in sound categories.
g. Memperluas jaringan kantor pada wilayah dan daerah yang strategis dan berpotensi tinggi.
g. Expand office network in strategic and high potential regions.
Realisasi jangka pendek dan menengah RBB tahun 2012:
Implementation of the Short and Medium Term Business Plan in 2012:
1. Kegiatan mobilisasi sumber pendanaan, total pendanaan yang telah berhasil dimobilisasi hingga akhir Desember 2012 mencapai 98,94% dari target.
1. Funding source mobilization activities, total funding has been successfully mobilized until the end of December 2012 reached 98.94% of the Bank’s target.
2. Sampai dengan akhir Desember 2012, jumlah BPR dan LKM yang bergabung dengan AndaraLink sudah mencapai 366 lembaga, meningkat dari jumlah BPR dan LKM yang bergabung dengan AndaraLink pada akhir Desember 2011 sebanyak 200 lembaga.
2. As of the end of December 2012, the number of BPR and MFIs who joined AndaraLink institutions reached 366, an increase in the number of BPR and MFIs that joined AndaraLink that at the end of December 2011 was 200 institutions.
3. Bank telah mengajukan permohonan perluasan jaringan kantor baru di Semarang dan Surabaya, dimana sampai dengan Desember 2012 masih menunggu persetujuan BI.
3. Bank applied for a new expansion of branch network in Semarang and Surabaya, which until December 2012 was still awaiting BI’s approval.
4. Sampai dengan akhir tahun 2012, tingkat kesehatan bank masuk dalam kategori “fair” atau cukup baik.
4. As of the end of 2012, Bank Soundness was in the category of “fair”.
Tantangan Masa Depan dan Rencana Jangka Panjang Bank Tantangan masa depan menanti Bank dalam rangka membangun Bank yang handal dan dapat dipercaya oleh publik. Tantangan-tantangan ini akan menjadi perhatian serta prioritas Bank di tahun mendatang, yaitu mengembangkan elemen-elemen dalam tata kelola Bank serta manajemen yang cukup agar dapat melaksanakan pengendalian internal dan keputusan bisnis yang layak.
Future Challenges and Long-Term Plan for the Bank Future challenges await the Bank to be able to build a reliable and trusted institution. These challenges will be the Bank’s objectives in the coming year, namely developing the elements of the Bank’s governance and management in order to implement adequate internal controls and proper business decisions.
156. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sesuai dengan visi dan misi Bank, rencana jangka panjang Bank tetap fokus sebagai katalisator mencapai jangkauan yang lebih luas kepada jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui lembaga keuangan mikro dan untuk menghasilkan nilai investasi pemegang saham, selain juga menciptakan sebuah lembaga keuangan yang berkesinambungan dan menguntungkan.
In accordance with the vision and mission of the Bank, the Bank is long-term plan is to remain focused as a catalyst to reach millions of Indonesian people who lack access to the financial sector with innovative financial products and services to and through micro finance institutions and to generate a return of investment for shareholders, as well as create a sustainably profitable financial institution.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Bank Penerapan prinsip dan ketentuan transparansi kondisi keuangan Bank dilakukan sesuai dengan ketentuan BI yang mengatur mengenai Akuntansi Perbankan tahun 2008 juga ketentuan mengenai laporan publikasi bulanan dan triwulanan yang disampaikan kepada BI. Selain itu, informasi mengenai kepemilikan dan kepengurusan Bank serta produk dan jaringan kantor juga diinformasikan melalui website Bank Andara.
Transparency of Financial and Non-Bank Application of the principles and provisions of the Bank’s financial condition transparency in accordance with the provisions governing BI Banking Accounting 2008 includes provision for monthly and quarterly publications report submitted to BI. In addition, information regarding the ownership and management of the Bank and its products and office network are provided via the website of Bank Andara.
Sampai dengan akhir 2012, tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga antara Dewan Komisaris dan Direksi ataupun pemegang saham pengendali Bank Andara yang dituangkan dalam tabel berikut ini.
As of the end of 2012, there are no financial relationship and family relationships between Board of Commissioners and Directors or the controlling shareholders of Bank Andara that is set forth in the following table.
hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota dewan komisaris dan direksi dan / atau pemegang saham pengendali / psp financial and family relationship of boc and / or bod and / or controlling shareholders / cs
NAMA NAME
DEWAN KOMISARIS BOC
hubungan keuangandengan financial relationship with DEWAN KOMISARIS BOC
YA YES
TIDAK NO
Direksi BOD
YA YES
hubungan keuangandengan financial relationship with DEWAN KOMISARIS BOC
PSP CS
TIDAK NO
YA YES
√
Stephen Mitchell
√
√
Ari P. Wibowo
√
√
Delima Kiswanti
√
David Yong
TIDAK NO
YA YES
TIDAK NO
Direksi BOD
YA YES
PSP CS
TIDAK NO
YA YES
TIDAK NO
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Irianto Kusumadjaja
√
√
√
√
√
√
Chisca Mirawati
√
√
√
√
√
√
DIREKSI BOD
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Shares Option Yang Dimiliki Pengurus Bank Andara belum mempunyai kebijakan Shares Option.
Shares Option Owned by The Board Bank Andara does not have any Shares Option policy.
jumlah saham yang dimiliki (lembar saham) number of shares owned
NAMA NAME
jumlah opsi option amount yang diberikan given
harga opsi (Rp) option price (Rp)
jangka waktu tenor
yang telah di eksekusi executed
Komisaris BOC
-
-
-
-
-
Direksi BOD
-
-
-
-
-
Pejabat Eksekutif Executive Officer
-
-
-
-
-
nihil none
nihil none
nihil none
nihil none
nihil none
TOTAL
Highest and Lowest Salary Ratio of Bank Andara
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Bank Andara keterangan note
No
157.
TERTINGGI HIGHEST
TERENDAH LOWEST
1
Staf Staff
1
53
2
Direksi BOD
1
1.7
3
Komisaris BOC
1
1
4
Direksi - Staf BOD - Staff
1
65
Fraud Internal Selama tahun 2012, tidak ditemukan penyimpangan atau kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh pengurus, staf Bank terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan dan merugikan Bank.
Internal Fraud During the year 2012, there were no violations (fraud) committed by management, Bank staff associated with work processes or operations that affected the Bank’s financial condition and harmed the Bank significantly.
jumlah kasus yang dilakukan oleh number of cases by
INTernal fraud dalam satu tahun internal fraud in a year
TOTAL FRAUD Telah diselesaikan Completed Dalam Proses Penyelesaian Internal Bank Internal Settlement Process Belum Diupayakan Penyelesaiannya In progress Telah Ditindaklanjuti Melalui Proses Hukum Legal Action Process
pengurus management
staf tetap permanent staff Tahun Tahun Sebelumnya Berjalan Previous Current Year Year
staf tidak tetap temporary staff Tahun Tahun Sebelumnya Berjalan Previous Current Year Year
Tahun Sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
nihil none
nihil none
nihil none
nihil none
nihil none
nihil none
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
158. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Permasalahan Hukum Selama tahun 2012, Bank Andara tidak menghadapi permasalahan hukum yang terkait pidana dan perdata, namun Bank masih dalam proses banding pajak yang sedang diselesaikan melalui peradilan pajak.
Legal Issues During 2012, Bank Andara did not face any legal issues related to criminal and civil matters, but the Bank is still in the process of tax appeals that are being resolved through the tax court.
permasalahan hukum legal matters
jumlah number
A CIVIL
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Resolved (having full legal force)
PIDANA criminal
nihil none
nihil none
Dalam Proses Penyelesaian (In Process of Settlement) Proses Banding Pajak
1
nihil none
TOTAL
1
nihil none
Conflict of Interest in Transactions
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dalam pengambilan keputusan dan tindakan untuk kepentingan Bank Andara, Dewan Komisaris dan Direksi menghindari terjadinya benturan kepentingan, dimana selama tahun 2012 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
In decision-making and actions taken for the benefit of Bank Andara, the Board of Commissioners and Directors are to avoid any conflicts of interest, where in 2012 there were no transactions involving conflict of interest.
nama dan jabatan yang memiliki benturan kepentingan name and position of person conducting conflict of interest
nama dan jabatan pengambil keputusan name and position of DECISION MAKER
jenis transaksi transaction type
nilai transaksi (jutaan rupiah) amount (in million rupiah)
keterangan note
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Shares Buy Back dan Buy Back Obligasi Bank Pada tahun 2012, tidak terdapat shares buy back maupun buy back obligasi yang dilakukan oleh Bank.
Shares Buy Back and Buy Back of Bonds In 2012, there were no shares buy back or buy back of bonds by the Bank
jumlah lembar saham dan/atau obligasi yang dibeli kembali number of buy back share and/or binds
harga pembelian kembali per lembar saham dan /atau obligasi price of buy back shares and/or bonds
peningkatan laba per lembar saham dan/atau obligasi increase of shares and/or bonds
keterangan note
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Publik Oleh karena kondisi keuangan Bank selama tahun 2012 masih dalam keadaan merugi, maka belum dibukukan beban/biaya untuk kegiatan sosial dan publik. Namun, staf Bank turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang diadakan oleh asosiasi perbankan dan kegiatan sosial lain yang pada dasarnya melekat pada kegitan usaha Bank dengan misi sosialnya.
159.
Fund Provision for Social Activities and Public Events Since the financial condition of the Bank for the year 2012 was still in a state of loss, it was not yet recorded expenses / costs for social and public activities. However, Bank staff participate in social activities held by the banking associations.
tujuan/kegiatan activities
nominal (rp) amount
penerima beneficiary
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Komposisi Pemegang Saham Bank Andara Posisi 31 Desember 2012
pemegang saham shareholders
Composition of Shareholders of Bank Andara per December 31, 2012
jumlah saham numbers of shares
persentase (%)
Mercy Corps
66,986
22.00%
DWM Fund S.C.A – SICAV SIF
65,345
21.47%
International Finance Corporation
60,572
19.90%
Stichting Hivos – Triodos Funds
47,204
15.51%
KfW
48,118
15.81%
I Wayan Gatha
16,160
5.31%
Developing World Markets (DWM)
65,345
21.47%
160. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Penilaian Tata Kelola Hasil penilaian GCG pada Bank Andara posisi per 31 Desember 2012 adalah Cukup Baik (2,8). Manajemen akan berupaya terus untuk memperbaiki implementasi GCG di Bank Andara sehingga menjadi lebih Baik. ASPEK YANG DIEVALUASI ASPECTS WILL BE EVALUATED Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Performance of duties and responsibilities of the BOC Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Performance of duties and responsibilities of Directors.
BOBOT WEIGHT (A)
Governance Assessment GCG assessment result position of Bank Andara as per December 31, 2012 was “fair” (2.8). Management will continue to strive to improve the implementation of GCG in Bank Andara to be better.
NILAI VALUE (A) x (B)
RATING (B)
CATATAN NOTES Jumlah anggota Dewan Komisaris sama dengan jumlah anggota Direksi. Number of BOC members is the same with Number of BOD members Bank telah memiliki Direktur Kepatuhan Efektif 19 Desember 2012. The Bank has a Compliance Director Effective December 19, 2012 Dewan Komisaris telah memformalisasikan pembentukan komite dengan bergabungnya 2 pihak independen BOC has formalized the committee’s formation following up the recruitment of 2 independent parties. Pelanggaran Ijin KC, Rasio GWM, RPTKA dan Pelaporan LHBU & PE telah ditindaklanjuti dengan tindakan korektif. Violation of branch license, Statutory Reserve ratio, reports of LHBU & Executif Officer have been followed up by corrective actions. Audit Internal akan memperkuat fungsinya berdasarkan kajian yang akan disampaikan kepada Komite Audit dan Presiden Direktur. Internal Audit will strengthen its function based on its review that will be submitted to Audit Committee and President Director. Auditor Eksternal telah melakukan pemeriksaan tahunan sesuai jadwal. External Auditor has conducted an annual inspection schedule. Bank akan selalu meningkatkan laporan dan sistem informasi manajemen untuk mendukung fungsi pengawasan dan evaluasi. Bank always will improve the management information system and reports to support the monitoring and evaluation function.
10%
3
0.300
20%
3
0.600
10%
3
0.300
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Compliance Function
5%
3
0.150
Penerapan Fungsi Audit Intern Internal Audit Function
5%
3
0.150
Penerapan Fungsi Audit Ekstern External Audit Function
5%
2
0.100
Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Internal Risk Management and Internal Control
7.5%
4
0.300
Penyediaan Dana pada Pihak Terkait dan Debitur Besar Funds Provided To Related Party and Large Debtors
7.5%
2
0.150
4
Deviasi antara target dan realisasi RBB adalah Moderate to High. 0.200 The deviation between business plan target and its achievements is Moderate to High.
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite BOC Committees
Rencana Strategis Bank Corporate Plan (Bank Business Plan)
5%
Tidak ada pelanggaran atau pelampauan BMPK. There is no violation or breaching of LLL.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
ASPEK YANG DIEVALUASI ASPECTS WILL BE EVALUATED
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Transparency of Financial and Non Financial Performance
BOBOT WEIGHT (A)
NILAI VALUE (A) x (B)
RATING (B)
15%
3
10%
1
100%
-
Laporan Pelaksanaan GCG GCG Implementation Report
Pelaporan Internal Internal Report
Penanganan Benturan Kepentingan Conflict of Interest Nilai Komposit (Composite Value)
161.
CATATAN NOTES
Bank telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non keuangan kepada stakeholders termasuk Laporan Keuangan Publikasi triwulanan (Maret, Juni, September, Desember) melalui surat kabar dan website bank: www.bankandara.co.id. 0.450 Bank has made transparency of financial and nonfinancial information to stakeholders including Financial Statements Condensed quarterly (March, June, September, December) via newspaper and website of bank : www.bankandara.co.id. Bank akan meningkatkan kualitas Laporan GCG Bank will improve the quality of GCG report. Laporan internal tersedia cukup lengkap dan cukup akurat serta cukup tepat waktu. Informasi yang ada cukup akurat dan tepat waktu. Sistem Informasi Manajemen Bank cukup memadai dan didukung oleh SDM yang cukup kompeten serta IT security system yang cukup memadai. Internal report provided is complete and accurate enough and timely. The information was accurate and timely. Management Information Systems of the bank are sufficient and supported by adequate of human resources competent and also adequate IT security system Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan setiap benturan kepentingan 0.100 didokumentasikan dengan baik. There are no transactions involving conflict of interest and is well documented in minutes of meeting. 2.800 CUKUP BAIK (FAIR)
162. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Karena kondisi keuangannya, Bank memang belum membukukan biaya untuk kegiatan sosial dan publik. Namun karena program tanggung jawab sosial secara alami sudah melekat pada aktivitas yang dilakukan, Bank tetap berupaya untuk membantu meningkatkan kemampuan LKM dan komunitasnya melalui penyelenggaraan berbagai pelatihan sehingga usaha mereka semakin berkembang.
Due to its financial conditions, the Bank has yet to record cost for social and public service. However, since Social Responsibility Programs are naturally attached to the activities undertaken by the Bank, it still seeks to build the capacity of the MFIs and their communities, by conducting trainings that can help their business to grow.
Di tahun 2012, Bank telah menyelenggarakan sebanyak 8 (delapan) pelatihan yang digelar baik untuk direksi, komisaris LKM, juga untuk karyawan LKM. Pelatihan digelar di dua kota yaitu Jakarta dan Bali.
In 2012, we have conducted 8 trainings for Directors, Board of Commissioners of MFIs as well as MFIs’ staff in Jakarta and Bali.
Bentuk pelatihan atau training tersebut antara lain :
Below are the trainings or workshops for MFIs:
Jenis Pelatihan Type of Trainings
Peserta Participant
Narasumber Trainer
Waktu Period
1.
Marketing Public Relations
Anggota ABB di wilayah Bali ABB members in Bali area
Hamarta & Partners
Maret, April, Mei, Juni 2012 March, April, May, June 2012
2.
Manage Your Mind & Soul dan Berdamai dengan Target
36 BPR dan Koperasi di Jawa Tengah 36 BPRs & Cooperatives in Central Java
BN Resources
23 – 26 Mei 2012 23 - 26 May 2012
3.
Peranan Direksi & Komisaris menurut Hukum Perseroan
40 BPR di wilayah Jabodetabek 40 BPRs in Jabodetabek area
Notaris Irma Devita Purnamasari SH, M.Kn, dan Suhunan Situmorang
Juni 2012 June 2012
4.
AndaraLink : Pengenalan Fitur Produk
87 BPR & Koperasi di Denpasar, Bali 87 BPRs & Cooperatives in Denpasar, Bali
Internal & SmartFren
April 2012
5.
Aspek-aspek Hukum dalam Perkreditan
BPR di wilayah Gianyar, Bali BPR in Gianyar, Bali area
Internal
November 2012
No
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
163.
Kode Etik Code of Ethic
Kode Etik Bank merupakan pedoman standar perilaku yang mencerminkan integritas staf Bank Andara. Kode Etik ini berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi maupun staf Bank Andara yang harus diketahui, dipahami, dan dilakukan. 1. Staf dilarang menyalahgunakan jabatan, wewenang, dan atau fasilitas yang diberikan oleh Bank. 2. Staf mematuhi dan melaksanakan seluruh ketentuan sebagaimana diatur dalam Kode Etik Bankir Indonesia.
The Bank’s Code of Ethic is the standard guidelines of behavior that reflects to the integrity of staff of Bank Andara. Each of Bank Andara’s staff is responsible, not only to know the Code, but also apply them in day-to-day actions.
1. Staff are prohibited from abusing their position, authority, and or facility provided by the Bank. 2. Staff comply with and implement all the provisions stipulated in the Indonesian Bankers Code.
3. Staf dilarang meminta/menerima, memberi persetujuan untuk menerima, mengizinkan atau membiarkan keluarga untuk meminta/ menerima fasilitas dan hal-hal lain yang dapat dinilai dengan uang dari perorangan atau badan yang diketahui atau patut diduga bahwa hal tersebut mempunyai hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan jabatan atau pekerjaan staf yang bersangkutan.
3. Staff are prohibited from requesting / receiving, giving approval to receive, permit or allow the family to request / receive facilities and other things that can be assessed with money from an individual or entity that is known or reasonably suspected that he/she has a relationship, either directly or indirectly to the office or employment of those staff.
4. Staf wajib menjaga rahasia Bank untuk hal yang dikategorikan rahasia.
4. Bank staff are obliged to keep secret things that are categorized as a secret.
5. Staf dilarang menjadi, pengurus partai politik, dan atau melakukan kegiatan untuk kepentingan partai politik.
5. Staff are prohibited from becoming political party officials and/or perform activities for the benefit of a political party.
Setiap pihak yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
This Code applies to all levels from the Bank Commissioners, Directors and staff of Bank Andara. Staff who are convicted of a violation of this Code shall be penalized in accordance with applicable regulations.
164. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Sarana Pengaduan Internal Whistleblowing
Salah satu upaya mitigasi terhadap risiko operasional adalah dengan meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud yang menitikberatkan pada pelaporan pelanggaran etis, perilaku tidak patut dan merugikan. Hal ini diatur dalam kebijakan mengenai Pengawasan Terhadap Integritas Staf.
One of the mitigation efforts to manage operational risk is to increase the effectiveness of fraud control management by emphasizing in unetchical, improper practices and wrongful conduct reporting. This is regulated in the Monitoring of Staff Integrity Policy.
Kebijakan ini melarang Bank untuk melakukan tindakan yang merugikan terhadap staff yang telah berniat baik melaporkan kegiatan tidak terpuji, tidak etis atau dugaan melakukan pelanggaran lainnya kepada Kepala Departemen atau Manajemen Senior. Setiap staff yang menerima tindakan yang merugikan karena member informasi sesuai dengan kebijakan ini dapat menghubungi Sumber Daya Manusia.
The policy prohibits the Bank to take any adverse personal action against its staffs for disclosing in good faith any unethical & improper practice or alleged wrongful conduct to the Head of Department or to the Senior Management. Any staff who has received adverse personnel action due to his disclosure of information under this policy may approach the Human Resourches Division
Kebijakan mengenai Pengawasan Terhadap Integritas Staf mengkategorikan tindakan pelanggaran sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Tindakan yang merugikan. Dugaan pelanggaran etika Integritas staf Perbuatan yang tidak etis dan tidak layak
Prosedur untuk pengaduan internal adalah: 1. Setiap staf yang mengetahui adanya praktek yang tidak etis & tidak benar atau perilaku yang diduga salah, harus melaporkan informasi tersebut kepada Kepala Departemen atau ke Direksi, jika melibatkan Pengawas, dan sesegera mungkin kepada Divisi SDM atau Internal Audit, dalam hal kasus luar biasa. 2. Semua Kepala Departemen harus segera meneruskan laporan tersebut kepada Direksi yang mungkin akan meminta laporan awal dan setelah penyelidikan, dan jika diperlukan harus melaporkan hal yang sama kepada Internal Audit atau Divisi SDM.
The Monitoring of Staff Integrity Policy is categorized using several criteria: 1. 2. 3. 4.
Adverse Personnel Action Alleged Wrongful Conduct Staff Integrity Unethical and Improper Practices
Following is the mechanism of Whistle Blowing : 1. Any staff who observes any unethical & improper practices or alleged wrongful conduct shall make a disclosure to the Head of Department or in case it involves Supervisors to the Board of Directors and in exceptional cases to HR Division or Internal Audit as soon as possible. 2. All department heads shall immediately forward the report to the Board of Directors who may inquire in respect of the report and after preliminary inquiry, if required, shall report the same to Internal Audit or HR Division.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
165.
3. Audit internal harus melakukan penyelidikan atas semua laporan yang diterima secara tepat dan cepat. Dalam hal ini, Direksi jika diperlukan, dapat menunjuk seorang senior eksekutif atau anggota komite guna menyelidiki masalah ini dan menentukan lingkup kerja serta batas waktunya.
3. Internal Audit shall appropriately and expeditiously investigate all reports received. In this regard, Board of Directors if the circumstances so suggest, may appoint a senior executive or a committee member to investigate into the matter and prescribe the scope and time limit therefore.
4. Audit Internal atau SDM berhak menguraikan prosedur secara rinci untuk penyelidikan. Direksi dapat menunjuk seorang senior eksekutif untuk penyelidikan, mereka wajib mematuhi lingkup kerja dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Internal Audit atau SDM untuk penyelidikan.
4. Internal Audit or Human Resource Department shall have right to outline detailed procedure for an investigation. Board of Directors design a senior executive for investigation, they shall mandatorily adhere to scope and procedure outlined by Internal Audit or Human Resource Department for investigation.
5. Audit Internal atau Divisi SDM, memiliki hak untuk meminta informasi / dokumen dan pemeriksaan atas setiap staf Bank atau orang lain, yang mungkin dianggap tepat untuk melakukan penyelidikan menurut kebijakan ini.
5. Internal Audit or Human Resource Department, as the case may be, shall have right to call for any information/document and examination of any member of the Bank or other person(s), as they may deem appropriate for the purpose of conducting investigation under this policy.
6. Laporan harus disiapkan setelah penyelidikan selesai dan Internal Audit atau Human Resource Department akan melakukan hal yang sama.
6. A report shall be prepared after completion of investigation and Internal Audit or HR Divisi shall consider the same. 7. All reports are confidential.
7. Semua laporan harus dirahasiakan. Results and Benefits : Hasil dan Manfaat 1. Pencegahan Pelanggaran 2. Perbaikan dalam efisiensi operasional Bank
1. Violance Prevention 2. The Bank’s Operational Efficiency Improvement
166. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Sarana Pengaduan Eksternal
External Complaint and Suggestion Channel Untuk menangani pengaduan nasabah dan memberikan solusi yang tepat dalam waktu yang singkat, Bank Andara menerima keluhan nasabah maupun masyarakat melalui unit kerja khusus yaitu Unit Helpdesk. Channel yang telah disediakan oleh Bank Andara antara lain : 1. Website www.bankandara.co.id dengan memilih menu Hubungi Kami. 2. Melalui email di alamat : cs@bankandara. co.id 3. Menghubungi Helpdesk di nomor 021-5260707 dan 0361-227-724 4. Secara langsung datang ke kantor cabang Bank Andara Kami juga dapat menerima masukan melalui : 1. Surat resmi ditujukan kepada Bank Andara 2. Telepon masuk 3. Kolom surat pembaca yang ada di media massa Akses dan informasi data perusahaan dapat diperoleh melalui: 1. Website perusahaan : www.bankandara.co.id 2. Atau melalui kantor cabang Bank Andara 3. Laporan triwulan, Laporan Kinerja Sosial, Laporan Tahunan 4. Media massa
To handle client complaints and providing appropriate solutions expeditiously the Bank receives client and community through the Helpdesk Unit. The Channels that have been provided by the Bank Andara, among others are:
1. Website www.bankandara.co.id by selecting the ‘Contact Us’ menu. 2. Via email at the address: cs@bankandara. co.id 3. Contact the Helpdesk at 021-526-0707 and 0361-227-724 4. Directly come to the branch office of Bank Andara We can also accept input via: 1. Official letter addressed to Bank Andara 2. Incoming Phone call 3. Letters from readers appearing in mass media. To access corporate data and information can be obtained through: 1. Company website: www.bankandara.co.id 2. Or through a branch office of Bank Andara 3. Quarterly report, Social Performance Report, Annual Report 4. Mass media
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
Siaran Pers Press Release
167.
168. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
siaran pers Press Release
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
169.
170. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 2012 A n n u a l R e p o rt
siaran pers Press Release
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
171.
172. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Komite Audit dibentuk berdasarkan :
The Audit Committee is established in accordance with:
a. Peraturan BI No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum;
a. BI Regulation No. 8/4/PBI/2006 concerning Good Corporate Governance for Banks
b. Surat Edaran BI No.9/12/ DPNP tentang pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.
b. BI Circular Letter No.9/12/DPNP concerning the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks.
Dalam pelaksanaannya Komite Audit telah membuat dan melakukan kajian atas Piagam Komite Audit yang merupakan pedoman dan tata tertib kerja bagi seluruh Komite Audit. Dengan demikian dinyatakan secara jelas bahwa Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan ke RUPS.
In its implementation, the Audit Committee has conducted a review of the charter of the Audit Committee which serve as guidelines and rules for all the work of the Audit Committee. Here, it is clearly stated that the Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners and members of the Audit Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners and is reported to the Annual General Meeting (AGM).
Pada tahun 2012, Komite Audit telah memenuhi ketentuan dengan melakukan pertemuan sebanyak 5 (lima) kali dalam satu tahun. Kegiatan ini lebih banyak dari ketentuan dalam Piagam Komite Audit yang mensyaratkan minimum empat kali pertemuan dalam satu tahun.
In 2012, the Audit Committee has complied to the regulations by holding meetings five (5) times during the year. According to the provision in the charter of the Audit Committee, meetings need to be conducted a least four times in one year.
Adapun pokok-pokok pembahasan dalam Komite Audit selama tahun 2012 antara lain:
The main points of discussion in the Audit Committee during 2012 included:
a. Pembahasan bersama KAP EY dan Direksi atas Laporan Manajemen (Management Letter) hasil pemeriksaan audit tahun 2011.
a. Discussion with KAP EY and Board Of Directors (BOD) regarding the Management Letter which accompanies audit report of 2011.
b. Pembahasan terkait berbagai keputusan Direksi mengenai pajak, peraturan baru dari BI dan perjanjian internal maupun external.
b. Discussion related to the BOD decision on tax issue, new regulations and agreements with internal and external parties.
c. Melakukan review atas kinerja auditor independen yang ditunjuk (EY) berdasarkan laporan hasil audit Tahun 2011.
c. To review the performance of the appointed independent auditor (EY) based on report on audit results for 2011.
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
173.
d. Rekomendasi atas penunjukan Akuntan Publik untuk pemeriksaan tahun 2012. Auditor yang akan direkomendasikan harus salah satu dari kantor akuntan publik 4 Besar (BIG 4) sesuai persyaratan dari pemegang saham.
d· Recommendation on the appointment of Certified Public Accountant as independent auditor for 2012. The recommended audit firm has to be one of the “BIG 4“ in order to meet the shareholders requirement.
e. Penyampaian Rencana Audit Semester II Tahun 2012.
e. Submission of the 2nd Semester 2012 Audit Plan
f. Pembahasan tentang tata kelola Bank terkait produk baru, teknologi dan proses persetujuan kredit.
f. Discussion on Bank’s good governance related to new product, technology and credit approval process
g. Penunjukan Akuntan Publik untuk pemeriksaan tahun 2012, berdasarkan kinerja yang baik dan disetujuinya rekomendasi yang diberikan kepada Pemegang Saham.
g· Appointment of Public Accountant for the audit process in 2012, based on good performance and approved recommendation from shareholders.
h. Pengetahuan personil SKAI akan ditingkatkan melalui pendidikan profesi berkelanjutan.
h· Internal Audit personnel knowledge will be improved through continuous professional education.
i. Penunjukan auditor eksternal untuk melakukan audit Teknologi Informasi.
i· Appointment of external auditors to perform Information Technology audit.
j. Ruang lingkup pekerjaan dan penyampaian laporan; laporan keuangan dan review laporan keuangan publikasi akhir tahun 2012.
j. The scope of work and submission of reports; financial statements and review of the final financial report for publication in 2012.
k. Pembahasan temuan Audit Internal.
k. Discussion of the findings of the Internal Audit.
Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
In the implementation of its duties, Audit Committee has conducted monitoring and evaluation of:
a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern.
a. Implementation of the Internal Audit Unit task.
b. Pelaksanaan Audit oleh Kantor Akuntan Publik.
b. Audit implementation by the public accounting firm.
c. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan hasil pengawasan BI.
c. The follow-up by the Board of Directors on the findings of the Internal Audit Unit, Public Accountants and BI supervision.
Komite Audit telah melakukan pemantauan dan mengevaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut atas hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan pelaporannya.
The Audit Committee has monitored and evaluated the planning and execution of audits and follow-up on audit results in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of reporting.
174. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
175.
LAPORAN KEUANGAN financial review
176. PT Bank Andara Lapo ran
Tahu n an 201 2 A n n u a l R e p o rt
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This Page is Intentionally Left Blank
PT Bank Andara L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o rt
177.
Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility for Annual Report Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Tahun 2012 PT Bank Andara.
Statement Letter of The Board of Commissioners and Directors regarding the Responsibility of 2012 Annual Report of PT Bank Andara.
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Bank Andara tahun 2012 telah dibuat secara lengkap, dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned below declare that all information contained in 2012 Annual Report of PT Bank Andara is complete, and take full responsibility for the validity of this annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made truthfully.
Jakarta, 23 Mei 2013
Jakarta, May 23, 2013
dewan komisaris board of co mmissio n ers
STEPHEN MITCHELL Presiden Komisaris President Commissioner
Ari R.P. Ariwibowo Komisaris Commissioner
Delima Kiswanti Komisaris Commissioner
Irianto Kusumadjaja Direktur Director
Chisca Mirawati Direktur Director
direksi di rectors
David H. L. Yong Direktur Utama President Director
LA POR A N TA H UNA N 2012 A N N U AL REPO RT
raise the community for
A better FUTURE
PT BANK ANDARA Plaza Bapindo Citibank Tower Lt. 28 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 54 – 55 Jakarta 12190 Telp. (021) 526 0707 Fax. (021) 526 6003
B AN K AN DA RA
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT