LAPORAN TAHUNAN
2009 ANNUAL REPORT
MitraInvestindo S u p p o rt Inf ra st ruc t ure Proje c t
Ikhtisar Keuangan
2
Financial Highlight
Sambutan Dewan Komisaris
4
message from the Board of Commisioners
Laporan Direksi
6
Report from the Board of Directors
Pernyataan Pertanggungjawaban
9
Statement of Responsibility
Profil Perusahaan
11
Corporate Profile
Diskusi dan Analisa manajemen
20
management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan
28
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
40
Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan
43
Financial Statements
2009
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
Jumlah Aset, Jumlah Kewajiban, dan Ekuitas TOTAL assets, TOTAL LIABILITIES, AND EQUITIES Jutaan Rupiah In million Rupiah
127,831
KINERJA OPERASI OPERATING PERFORmANCE
124,357
120,000 109,355
107,176
80,000
Jutaan Rupiah In million Rupiah
104,705
100,000
93,911 80,776
89,085
92,953
80,000 68,328
75,940 65,025
60,000 51,832
60,000 40,000 40,000
30,188 28,579 19,652
19,655
20,000
23,931
24,060 20,000
17,971
8,925 0 2008
2009
2007
jumlah aset TOTAL assets
2006
KEWAJIBAN LIABILITIES
2005
Tahun Year
0
13,527
464
2
1,678 1,681 (4,445)
EKUITAS EQUITIES
2009
2008
PENJUALAN SALES
2007
(6,088)
2006
LABA (RUGI) USAHA income (LOSS) from operating
Tahun Year
(3,989)
(8,672) 2005
LABA (RUGI) BERSIH NET PROFIT (LOSS)
RASIO LIKUIDITAS LIQUIDITY RATIOS 120%
119.1%
110% 100% 90.3%
90%
RASIO operasi operating ratios
89.7% 81.0%
80% 70%
67.6% margin LABA (RUGI) USAHA OPERATING mARGIN
60% 50% 40%
2009
2008
margin LABA (RUGI) BERSIH NET mARGIN
2007
2006
35.4%
30%
13.1%
23.7%
20%
5.0%
0
0.0%
2008
2009 RASIO LANCAR LIQUIDITY RATIOS
14.6%
10.0%
18.8%
18.2%
10%
2007
2006
RASIO EKUITAS TERHADAP KEWAJIBAN DEBT TO EQUITY RATIOS
2005
Tahun Year
3.2% 3.2% 0.7%
0.0%
-5.0% -10.0% -13.2%
-15.0%
IKHTISAR PRODUKSI Production OVERVIEW
-20.0%
-18.6%
-25.0% -25.4% -28.7%
Ton Tonne 14,000,000 12,702,678 12,105,670 12,000,000
10,000,000
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000 846,824
597,008
0 2008
2009
PRODUKSI PRODUCTION
2
2005
37.0%
mitra investindo – Annual Report 2009
CADANGAN STOCK
Tahun Year
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember (dalam jutaan Rupiah) For the years ended on 31 December (in million Rupiah)
2009
2008
2007
2006
2005*
NERACA ASET Aset Lancar 50,880 74,422 69,015 49,554 57,711 Aset Tetap - Net 38,117 44,192 49,559 41,599 28,679 Aset Lain-lain 20,358 9,217 5,783 2,758 2,695 JUMLAH ASET
109,355
127,831
124,357
93,911
BALANCE SHEETS ASSETS Current Assets Property And Equipment - Net Other Assets
89,085
TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN Kewajiban Lancar 42,703 82,455 102,024 61,150 64,333 Kewajiban Tidak Lancar 38,073 25,721 2,681 14,790 692 JUMLAH KEWAJIBAN 80,776 108,176 104,705 75,940 65,025 EKUITAS 28,579 19,655 19,652 17,971 24,060 KINERJA OPERASI Penjualan 68,328 92,953 51,832 23,931 30,188 Laba (Rugi) Usaha 464 13,527 1,678 (4,445) (3,989) Laba (Rugi) Bersih 8,925 2 1,681 (6,088) (8,672) Laba (Rugi) Bersih Per saham (Rupiah penuh) 3.48 0,00 0.66 (2.37) (5.65) RASIO LIKUIDITAS Rasio Lancar 119.1% 90,3% 67.6% 81.0% 89.7% Rasio Ekuitas Terhadap Kewajiban 35.4% 18.2% 18.8% 23.7% 37.0% RASIO OPERASI Margin Laba (Rugi) Usaha 0.7% 14.6% 3.2% -18.6% -13.2% Margin Laba (Rugi) Bersih 13.1% 0.0% 3.2% -25.4% -28.7%
LIABILITIES Current Liabilities Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES EQUITIES OPERATING PERFORMANCE Sales Income (Loss) From Operations Net Income (Loss) Net Income (Loss) per share (in full Rupiah)
Catatan: * disajikan kembali sehubungan dengan penggabungan usaha
indeks Harga Saham gabungan 2008-2009 Composite Index 2008-2009
LIQUIDITY RATIOS Current Ratio Debt to Equity Ratio OPERATING RATIOS Operating Margin Net Margin Note: *as restated due to company’s merger
Harga Saham 2008-2009 Stock Price 2008-2009
sumber/souce: IDX Statistic - Table trading by industry
sumber/souce: IDX Statistic - Table trading by industry
Saham diperdagangkan / Stock Trading
VOLUME SAHAM / STOCK VOLUME
2008
2009
Triwulan 1
548.094.000
6.246.500
1st Quarter
Triwulan 2
1.786.913.000
2.550.338.500
2nd Quarter
Triwulan 3
2.513.653.500
3.398.346.000
3rd Quarter
Triwulan 4
2.570.300.000
4.112.073.500
4th Quarter
sumber/souce: IDX Quarterly Statistic - Regular Market
mitra investindo – 2009 Annual Report
3
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISIONERS
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2009 merupakan titik balik yang penting dari Perseroan dimana manajemen telah melakukan langkah-langkah perbaikan, sehingga pada tahun tersebut diperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari Akuntan Publik. Walaupun penjualan Perseroan mengalami penurunan akibat pasar ekspor yang menurun tajam, namun Perseroan berhasil meningkatkan penjualan lokal secara signifikan, yang nantinya dapat menjadi pondasi perbaikan kinerja penjualan di tahun 2010 pada saat pasar ekspor sudah pulih kembali.
The year 2009 is a turning point of the Company where management had made corrective measures, so that the Company obtained unqualified opinion from Public Accountant. Even though the Company’s revenues declined due to the sharp declined of export market, yet the Company succeeded to increase the local sales significantly. It become a foundation to the improvement of the sales performance in 2010 whenever the export market had recovered.
Pada bulan Mei 2009 Perseroan telah menyelesaikan proses pengalihan konsesi dari pemegang konsesi sebelumnya kepada Perseroan. Sehingga hal ini akan berdampak positif terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang nantinya dapat meningkatkan nilai Perseroan.
In May 2009 the Company had completed the concession transfer process from former concession holder to the Company. This will have positively impact to the Company’s going concern and in turn would increase the value of the Company.
Selain itu kami mendorong Direksi untuk tetap melakukan upaya penyelesaian hutang piutang lama agar dapat diperoleh posisi keuangan yang lebih baik.
Moreover, We encourage the Board of Directors to settle outstanding debts and receivables from the past period, in attempt to achieve an excellence financial statements.
Pada akhir tahun 2009 Perseroan berhasil menyelesaikan sebagian pinjaman pihak ketiga dengan pembayaran piutang. Dengan telah diselesaikannya hal tersebut, Perseroan dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan kinerja operasi.
By the end of the year 2009 the Company had successfully made partial settlement of its loan to third party with receivables. With this accomplishment the Company would be more concentrate in maintaining and improving operation performance.
Penjajakan beberapa terobosan atau peluang usaha selama tahun 2009 belum dapat menghasilkan suatu transaksi akuisisi atau kerjasama kemitraan dengan perusahaan sejenis, khususnya di bidang pertambangan. Perseroan tetap optimis dan terus menerus berupaya mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis Perseroan, sesuai dengan visi dan misi yang telah dicanangkan antara lain dengan terus memperoleh peluang penggabungan usaha ataupun akuisisi perusahaan tambang yang cukup prospektif termasuk peningkatan kinerja operasi usaha yang digeluti saat ini.
Assessment of some breakthrough or business opportunities during the year 2009 have not reach any acquisition transaction or partnership, especially in mining sector. The Company remains optimistic and rigorously attempts to develop the growth of the Company, according to the vision and mission envisaged, by continuing finding merger or acquisition opportunities of prospective mining company, and improvement of operation for the existing business is a must.
4
mitra investindo – Annual Report 2009
Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan tugas-tugas kedireksian. Untuk meningkatkan diterapkannya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, antara lain Dewan Komisaris bersama dengan Direksi meningkatkan pertemuan regular formal dan informal, peningkatan peran Komite Audit serta Internal Audit, sehingga semua organ perusahaan ini dapat senantiasa memonitor perkembangan kinerja Perseroan termasuk menjajaki terobosan-terobosan baru bagi kelangsungan usaha Perseroan.
The Board of Commissioners has supervised and provided advices to the Board of Directors in performing its directorship duties. To enhance the implementation of Good Corporate Governance, among others, We, Board of Commissioners together with Board of Directors have conducted intensive regular meetings from time to time, enhance the role of the Audit Committee and Internal Audit, as all organs of the Company can continuously monitor the progress of the Company’s performance including exploring new breakthroughs for the survival of the Company’s business.
Meskipun pada tahun 2009 ini, kinerja Perseroan tidak seperti yang diharapkan, kami mengharapkan komitmen yang tinggi dari Direksi, manajemen dan seluruh karyawan Perseroan agar pada tahun 2010 dan tahun-tahun berikutnya kinerja Perseroan lebih gemilang.
Even though the Company’s performance in 2009 was not outshined yet as we do expected, we hope thoroughly commitment from all directors, managements and all employees to achieve a more brighter performance in the forthcoming years.
Dewan Komisaris dengan ini memberikan apresiasi kepada Direksi sehubungan telah diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Auditor Independen untuk Laporan Keuangan tahun 2009, dan karenanya mohon dukungan para pemegang saham yang terhormat untuk memberikan persetujuan atas Laporan Keuangan Perseroan tahun 2009.
The Board of Commissioners hereby conveyed our appreciation to the Board of Directors in relation of obtaining an Unqualified Opinion from Independent Auditor for the Financial Statements for the year 2009, and We would kindly request our esteemed shareholders to approve the Company’s Financial Statements for the year 2009.
Akhir kata, dengan ini Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan, kerjasama direksi, para pegawai dan pemangku kepentingan lainnya sehingga Perseroan dapat melewati setiap permasalahan dengan lebih baik.
Finally, we would like to convey our appreciation and deepest gratitude to directors, employees and stakeholders for their supports that made the Company had passed every obstacles fruitfully.
Hormat kami,
Sincerely yours
Andreas Tjahjadi, Presiden Komisaris Mustofa, Komisaris Simon Halim, Komisaris Independen
Andreas Tjahjadi, Presidents Commissioner Mustofa, Commissioner Simon Halim, Independent Commissioner
mitra investindo – 2009 Annual Report
5
LAPORAN DIREKSI
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Industri granit yang digeluti Perseroan saat ini adalah industri yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi pada sektor industri konstruksi. Di tahun 2009, pertumbuhan sektor konstruksi Indonesia sekitar 6,8%, hal ini memberikan kontribusi positif pada kenaikan penjualan lokal Perseroan. Namun di lain pihak adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di Singapura, telah mengakibatkan sektor konstruksi di negara tersebut mendapat tekanan yang cukup signifikan, sehingga memberikan dampak terhadap penurunan penjualan ekspor Perseroan.
The Company engages in the granite industry which merely depends on construction sector. In the year 2009, the growth of this construction sector approximately 6.8%, it has positive contribution to the increasing of the Company‘s local sales. However, the declining economic growth in Singapore has given significant pressure to the construction sector in this country, then followed with the declining of the Company’s export sales.
Perseroan membukukan pendapatan usaha tahun 2009 sebesar Rp 68,3 milyar yang terdiri dari Rp 60,5 milyar pendapatan lokal dan Rp 7,8 milyar pendapatan ekspor. Dibanding pendapatan usaha tahun 2008, pendapatan lokal tahun 2009 mengalami peningkatan 125,2% sementara pendapatan ekspor mengalami penurunan 79,1%, secara keseluruhan pendapatan usaha tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 26,5% dibanding pendapatan usaha pada tahun 2008 sebesar Rp 92,9 milyar. Di pasar lokal produk-produk Perseroan banyak dipergunakan untuk proyek-proyek infrastruktur berupa pembangunan jalan, rumah sakit, dan terminal feri di Bintan.
The Company recorded sales amounted to Rp 68.3 billion consists of Rp 60.5 billion from local sales and Rp 7.8 billion of export sales. Compared to 2008 sales, local sales increased 125.2% and export sales decreased 79.1%, in total sales in 2009 decreased by 26,5% compared to sales in 2008 amounted to Rp 92.9 billion. In local market the Company’s products mainly utilized for infrastructure project such as road construction, civil construction of local general hospital, and ferry terminal in Bintan.
Pada kinerja keuangan Perseroan, manajemen telah melakukan penyelesaian sebagian pinjaman kepada HKDN Investment Limited selaku kreditur yang menggantikan PT Bank Panin Tbk, yang dilakukan melalui pembayaran sebagian hutang dan penyerahan piutang (hak tagih) Perseroan kepada Areca Finance Limited, PT Pandanwangi Sekartadji dan PT VDH Teguh Sakti. Hal ini menyebabkan kewajiban Peseroan
In the Company’s financial performance, management has made partial settlement of its loan due to HKDN Investment Limited as being a new creditor replacing PT Bank Panin Tbk. It has been made through assets settlement by the assignment of company receivables dued from Areca Finance Limited, PT Pandanwangi Sekartadji and PT VDH Teguh Sakti as being partial payment of debt. It has caused the Company’s liabilities
6
mitra investindo – Annual Report 2009
mengalami penurunan sebesar 25,33% dari semula Rp 108,1 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp 80,7 milyar di tahun 2009. Perseroan juga mendapatkan potongan pinjaman dari HKDN Investment Limited sebesar Rp 5,46 milyar.
decreased amounted to 25.33.% from previously Rp 108.1 billion in 2008 to Rp 80.7 billion in year 2009. The Company obtained debt forgiveness from HKDN Investment Limited amounted to Rp 5.46 billion.
Manajemen juga telah melakukan serangkaian perbaikan, seperti kinerja administrasi Perseroan. Atas penyelesaian beberapa permasalahan hutang piutang lama, dan adanya perbaikan kinerja administasi diatas, sehingga pada tahun 2009 ini Perseroan dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari Akuntan Publik.
The management has also carried out several improvements on administration and procedures with these improvement in financial position and administration, so that in 2009 the Company obtained an unqualified opinion from the Public Accountant.
Sejalan dengan spirit perbaikan diatas, Manajemen berupaya untuk meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, antara lain dengan melakukan pertemuan rutin dengan Komisaris, mengangkat Kepala Unit Audit Internal pada bulan Desember 2009, perbaikan sistem administrasi dan pelaporan. Disamping penataan sumber daya manusia melalui reorganisasi SDM, perekrutan karyawan baru serta pelatihan karyawan.
Along with the spirit of improvement, the Management has attempted to improve the implementation of good corporate governance practices, i.e, maintained regular meeting with Board of Commissioner, appointed Head of Internal Audit Unit in December 2009. Besides human capital improvement through reorganization of support management team, new recruitment and training program.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bintan No. 260/V/2009 tanggal 20 Mei 2009, Perseroan secara resmi memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang tercatat langsung atas nama Perseroan. Hal ini merupakan tindak lanjut kesepakatan pengalihan konsesi dari PT Antam Tbk kepada Perseroan yang telah dirintis sejak pertengahan tahun 2008. Dengan diperolehnya konsesi ini, memberikan dampak yang signifikan terhadap perbaikan nilai perusahaan serta kelangsungan operasi Perseroan dibidang penambangan granit.
Based on Decree of the Regent of Bintan No. 260/V/2009 dated 20 May 2009, the Company officially obtained mining concession permits known as Izin Usaha Pertambangan issued under the name of the Company. This was a further agreement initiated since year 2008 in relation to the transfer of concession from PT Antam Tbk to the Company. By obtaining the concession, it would increase company’s enterprise value as well as maintaining the going concern of the Company in granite mining operation.
Dalam rangka percepatan pertumbuhan perusahaan melalui akuisisi, hingga saat ini belum menghasilkan suatu kesepakatan bisnis atau transaksi akuisisi, maupun skema kerjasama dengan perusahaan target yang dapat memberikan manfaat ekonomis dan hasil yang baik bagi Perseroan. Manajemen terus menerus berusaha mencari peluang usaha baru sejalan dengan visi dan misi Perseroan sebagaimana ditetapkan sejak penggabungan usaha Perseroan pada tahun 2006.
To accelerate the growth of company through acquisition, to date, there were no business commitments or transactions which may lead into acquisition transaction or equity partnership nor joint operation scheme which may create benefit value to the company. A continuing effort is required to create new business opportunities as being envisaged since the merger of the Company in year 2006.
Dengan kondisi yang demikian ini, Perseroan tidak dapat membagikan dividen tahun buku 2009 kepada pemegang saham.
Under the above considerations, the Company would not declare any dividend for the year 2009 to the shareholders.
Dengan segala rintangan dan tantangan ke depan, Direksi tetap optimis untuk memperoleh peluang usaha yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang sejalan dengan pulihnya perekonomian global dan Indonesia ke depan.
With every obstacles and challenges, the Board of Directors remains optimistic to obtain greater opportunity for the coming years in line with the recovery of global and Indonesian economic conditions onwards.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2009, para pemegang saham telah menyetujui pengangkatan Bapak Herman Setya Budi sebagai Presiden Direktur dan Bapak Kumari sebagai Direktur Independen Perseroan.
The Annual General Meeting of Shareholders held on 25th May 2009, has resolved for the appointment of Mr. Herman Setya Budi as President Director and Mr. Kumari as Independent Director of the Company.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak terutama tim manajemen dan staff kami yang telah bekerja keras selama tahun 2009.
Last but not least we would like to convey our deepest gratitude especially to the management’s team and our staffs to their dedication of work during year 2009.
Herman Setya Budi, Presiden Direktur Kumari, Direktur Diah Pertiwi Gandhi, Direktur
Herman Setya Budi, President Director Kumari, Director Diah Pertiwi Gandhi, Director
8
mitra investindo – Annual Report 2009
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN
STATEMENT OF RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2009 ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Mitra Investindo Tbk dan ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi dibawah ini.
The 2009 Annual Report, both Financial Statements and other related information is responsibility of PT Mitra Investindo Tbk management and signed by following Board of Commissioners and Directors.
Jakarta, 31 Maret 2010 Jakarta, March 31, 2010
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Andreas Tjahjadi Mustofa Simon Halim Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Herman Setya Budi
Diah Pertiwi Gandhi
Kumari
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Direktur Director
Dewan Direksi Board of Directors
mitra investindo – 2009 Annual Report
9
Profil Perusahaan
CORPORATE PROFILE
KANTOR PUSAT Menara Karya, Lantai 7, Unit A Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1 & 2 Jakarta 12950 Tel.: 62-21 579 44438 Fax.: 62-21 579 44432 Email:
[email protected]
HEAD OFFICE Menara Karya, 7th Floor, Unit A Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1 & 2 Jakarta 12950 Tel.: 62-21 579 44438 Fax.: 62-21 579 44432 Email:
[email protected]
LOKASI PENAMBANGAN Bukit Piatu Quarry Mining, Kecamatan Gunung Kijang Desa Galang Batang, Bintan 29152 Kepulauan Riau Tel.: 62-771 462 110 Fax.: 62-771 313 253
MINE SITE Bukit Piatu Quarry Mining, Kecamatan Gunung Kijang Desa Galang Batang, Bintan 29152 Riau Island Province Tel.: 62-771 462 110 Fax.: 62-771 313 253
Didirikan: 16 September 1993 di Jakarta
Established: 16 September 1993 in Jakarta
Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 280 tanggal 16 September 1993 dari Misahardi Wilamarta SH., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Minsuco International Finance.
The Company was established based on Notarial Deed No. 280 dated 16 September 1993 of Misahardi Wilamarta, SH., Notary in Jakarta, under the name of PT Minsuco International Finance.
Akta Pendirian Perseroan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-12711.HT.01.01.Th.93 tanggal 30 Nopember 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 29 Maret 1994, Tambahan No. 1737.
The Deed of establishment was ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by his Decision Letter No. C2-12711.HT.01.01.Th.93 dated 30 November 1993 and was published in State Gazette No. 25 dated 29 March 1994, Supplement No. 1737.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 32 tanggal 30 Juli 2009 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan SH., LL.M., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 tentang “Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 32 dated 30 July 2009 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M, Notary in Jakarta, concerning the adjustment to the Company’s articles of association to conform with Regulation of the Indonesian Capital Market and Financial Supervisory Agency No. IX.J.1 concerning “The Principle of Deed of Association of Companies which Conduct Public Offering of Equity Securities and Public Companies”.
Pencatatan Saham Publik: 16 Juli 1997 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Initial Public Offering: 16th July 1997 at Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Saham biasa atas nama PT Mitra Investindo Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Para pemegang saham dapat melihat harga penutupan hari sebelumnya di berbagai surat kabar di Indonesia di bawah nama Mitra Investindo Tbk. Kode perdagangan sahamnya adalah MITI.
PT Mitra Investindo Tbk common stock are listed on Indonesia Stock Exchange. Shareholders may observe closing price of the previous day transaction in several Indonesian newspapers under the name of Mitra Investindo Tbk. The stock trade code is MITI.
Aktivitas usaha: pertambangan.
Business activities: mining owner and contractor.
penambangan
dan
kontraktor
mitra investindo – 2009 Annual Report
11
PROFIL DEWAN KOMISARIS Andreas Tjahjadi Presiden Komisaris
Mustofa Komisaris
Simon Halim Komisaris Independen
Andreas Tjahjadi adalah seorang Warga Negara Indonesia, 63 tahun. Beliau adalah pebisnis dengan pengalaman kerja lebih dari 30 tahun di beberapa Negara termasuk Amerika Serikat, Canada, Hongkong dan Indonesia. Saat ini beliau menjabat Direktur Utama di PT Berkat Artamulia Cemerlang dan Non Eksekutif Direktur pada Seroja Investment Limited sebuah perusahaan tercatat di Singapore. Beliau mengawali karirnya sebagai seorang profesional dan bekerja di California Business and Industry (Real Estate Associate in Industry and Commercial Property), Northridge, California 1978-1981 dan bekerja di North Hollywood Auto Sales and Service, California 19821990. Beliau meraih gelar Bachelor of Engineering dan Master of Science di bidang Marketing keduanya diperoleh dari Northrop University, Inglewood, California.
Mustofa adalah seorang Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Beliau adalah seorang sarjana ekonomi. Berpengalaman lebih dari 25 tahun sebagai konsultan bisnis dan manajemen berbagai industri khususnya untuk strategi bisnis dan manajemen keuangan. Beliau mengawali karirnya sebagai Konsultan Manajemen pada SGV Utomo 1977-1980 dan sejak 1981 beliau membentuk KAP Mustofa dan terakhir menjabat sebagai Managing Partner Audit di KAP Hans Tuanakotta Mustofa & Halim/Deloitte Touche Tohmatsu di tahun 2004. Beliau juga pernah menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya 19772004. Beliau meraih Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, dan sebagai Akuntan Publik Terdaftar. Beliau aktif sebagai anggota Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan salah satu arbitrer Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
Simon Halim adalah Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Beliau berpengalaman lebih dari 26 tahun sebagai seorang konsultan keuangan dan manajemen. Sekarang beliau adalah seorang Partner di perusahaan konsultan Arghajata Consulting. Beliau mengawali karirnya di tahun 1984 sebagai akuntan dan terakhir menjabat sebagai Executive Partner di kantor akuntan KPMG Hanadi Sudjendro & Rekan di tahun 1995. sejak tahun 19951998 beliau menjabat sebagai komisaris dan direktur di pelbagai perusahaan termasuk di bidang telekomunikasi, pembiayaan dan penambangan batu bara. Sejak 1999-2005 beliau menjabat sebagai partner di kantor akuntan Ernst & Young, Hanadi Sarwoko & Sandjaja dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, dan sebagai Akuntan Publik Terdaftar.
12
mitra investindo – Annual Report 2009
THE BOARD OF COMMISSIONERS’s PROFILE
Andreas Tjahjadi President Commissioner
Mustofa Commissioner
Simon Halim Independent Commissioner
Andreas Tjahjadi is an Indonesian citizen, 63 years old. He is an entrepreneur and having business experiences of more than 30 years in USA, Canada, Hongkong and Indonesia. Currently he is a President Director of PT Berkat Artamulia Cemerlang and Non Executive Director of Seroja Investments Limited, a listed company in Singapore. He started his career as a professional in Califormia Business and Industry (Real Estate Associate in Industry and Commercial Property), Northridge, California 1978-1981 and in North Hollywood Auto Sales and Services, California 1982-1990. He has a Bachelor of Engineering and Master of Science in Marketing both obtained from Northrop University, Inglewood, California.
Mustofa is an Indonesian citizen, 60 years old. He has experiences for more than 25 years as business and management consultancy in various industries especially in the area of strategic business and financial management. He started his career as a Management Consultant at SGV Utomo 1977-1980 and since 1981 he formed a Public Accountant Firm, KAP Mustofa and he was also the Managing Partner Audit at KAP Hans, Tuanakotta Mustofa & Halim/Deloitte Touche Tohmatsu in 2004. He was a lecture at Faculty of Economy University of Brawijaya 1977-1981. He was a Bachelor Degree in Accounting from University of Airlangga, Surabaya, and a Registered Public Accountant. He is a member of National Committee of Indonesian Institute of Accountant (IIA) and one of arbitrator at Indonesian National Board of Arbitration (INBA).
Simon Halim is an Indonesian citizen, 48 years old. He has experiences for more than 26 years as financial and management consultant. Currently he is a Partner of a consulting firm, Arghajata Consulting. He started his career in 1984 as an accountant and his last position was as Executive Partner in an accounting firm, KPMG Hanadi Sudjendro & Rekan in 1995. Since 1995-1998 he held several senior positions in several companies as a commissioner and director in the field of telecommunication, multifinance and coal mining. Between 1999-2005 he was a partner at Ernst & Young, Hanadi Sarwoko & Sandjaja, and his last position was as a Chief Executive Officer. He hold a Bachelor Degree in Accounting from Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, and a Registered Public Accountant.
mitra investindo – 2009 Annual Report
13
PROFIL DIREKSI Herman Setya Budi Presiden Direktur
Diah Pertiwi Gandhi Direktur
Kumari Direktur
Herman Setya Budi, Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Latar belakang pendidikan dari Universitas Parahyangan jurusan Teknik Sipil. Beliau adalah seorang AAI-J (Ahli Asuransi Indonesia Bidang Jiwa) yang diperoleh dari DPPAIDAI. Mengawali karir sebagai salesman di PT Surya Fortuna sebuah dealer Honda dan Chevrolet dengan posisi terakhir sebagai Sales Manager (19881991), dan selanjutnya bergabung di PT Asuransi Jiwa Miralife dari tahun 1991-1993 dengan berbagai jabatan. Kemudian bergabung di PT Astra CMG Life dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Regional antara tahun 19941997. Pada tahun 1997-2008 beliau menjabat sebagai Direktur dan Presiden Direktur di berbagai perusahaan antara lain di PT Finansia Multi Finance, PT Momenta Agrikultura dan PT Momenta Niagatama. Sejak Agustus 2008 sampai dengan saat ini beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer di Tower Bersama Group.
Diah Pertiwi Gandhi, Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Mengawali karirnya 19 tahun yang lalu sebagai asisten konsultan hukum di kantor Konsultan Hukum Chandra Motik Jusuf Djemat & Associates, dan selanjutnya bergabung pada PT Jaya Obayashi (1990-1993) sebagai Legal Counsel & Business Development. Beliau juga pernah menjabat sebagai Personnel and Legal Head di PT Minsuco Konstruksindo (1994-1996), sebagai Corporate Secretary pada PT Siwani Makmur Tbk (2000-2004), Corporate Counsel pada PT Jakarta International Trade Fair (2002-2004). Beliau bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1997 sebagai Legal Manager dan Corporate Secretary. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dari tahun 2005 sampai dengan Mei 2009. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dengan jurusan Hukum Internasional dari Universitas Indonesia.
Kumari, Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Latar belakang pendidikan dari Universitas Gajah Mada Jurusan Akuntansi dan MBA dari University of The City of The Manila. Mengawali karir sebagai Internal Auditor PT Astra International Tbk dari 1989-1991, dan selanjutnya bergabung di PT Astra Multi Finance sebagai Manager dari tahun 1991 sampai dengan 1993. Pada tahun 1993-1996 bergabung di PT Pratama Penaganartha sebagai Associate Director Operation. Kemudian bergabung di PT Aria West International sebagai Financial Controller dari tahun 1996-2003. Antara tahun 2004 sampai dengan saat ini beliau menjadi Direktur dan Presiden Direktur di berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, BTS Tower investor dan coal handling transportation yaitu di PT Telenet Internusa (2004-2008) dan di PT Global Kalimantan Makmur, PT Mutiara Agam, PT Balikom dan PT Pulau Seroja Jaya.
14
mitra investindo – Annual Report 2009
THE BOARD OF DIRECTORS’s PROFILE
Herman Setya Budi President Director
Diah Pertiwi Gandhi Director
Kumari Director
Herman Setya Budi, Indonesian citizen, 46 years old. He hold Bachelor Degree in Civil Engineering from Parahyangan University. He hold a Certified Life Insurance Expert from DPPAI-DAI. He started his career as Salesman in PT Surya Fortuna of Honda and Chevrolet Dealer with his last position as Sales Manager (1988-1991), then he joined at PT Asuransi Jiwa Miralife (1991-1993) with various position. Then joined with PT Astra CMG Life from 1994-1997 with his last position as Regional Director. From 1997-2008 he was as Director and President Director in various companies such as PT Finansia Multi Finance, PT Momenta Agrikultura and PT Momenta Niagatama. Since August 2008 he is Chief Executive Officer at PT Tower Bersama Group.
Diah Pertiwi Gandhi, Indonesian citizen, 45 years old. She started her career 19 years ago as an Assistant Lawyer at A Law firm, “Chandra Motik Jusuf Djemat & Associates”, then joined PT Jaya Obayashi (1990-1993) as a Legal Counsel & Business Development. She was a Personnel and Legal Head at PT Minsuco Konstruksindo (1994-1996), as Corporate Secretary at PT Siwani Makmur Tbk (2000-2004), as Corporate Counsel at PT Jakarta International Trade Fair (2002-2004). She joined the Company since 1997 as a Legal Manager and Corporate Secretary. She was previous President Director of the Company from 2005 up to May 2009. She hold a Law Degree in International Law from University of Indonesia.
Kumari, Indonesian citizen, 46 years old. He hold a Bachelor Degree in Economics majoring in Accountancy from University of Gadjah Mada and MBA from University of The City of The Manila. He started his career as an Internal Audit at PT Astra International Tbk 1989-1991, then joined PT Astra Multi Finance as Manager, 1991-1993. From 1993 to 1996 he joined to PT Pratama Penaganartha as Associate Director Operation. Then joined to PT AriaWest International as a Financial Controller 1996-2003. Since 2004 to date he is as Director and President Director in various companies in palm oil plantation, BTS tower investor and coal handling transportation which are PT Telenet Internusa (2004-2008) and PT Global Kalimantan Makmur, PT Mutiara Agam, PT Balikom and PT Pulau Seroja Jaya.
mitra investindo – 2009 Annual Report
15
Jumlah Karyawan: 205 orang
Numbers of employees: 205 personnel
Pada tahun 2009, Perseroan telah mengadakan training dalam bentuk Team Building Training ditujukan untuk manajemen dan staff Perseroan
In 2009, the Company has carried out Team Building Training targeted to the Company’s management and staffs.
Biaya training yang telah dikeluarkan oleh Perseroan di tahun 2009 dan 2008 masing - masing sebesar Rp 51.556.470 dan Rp 34.000.000
Training expenses of Company for the year 2009 and 2008 amounted tp Rp 51,556,470 and Rp 34,000,000 respectively.
Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :
The employees composition based on educational back ground are as follows :
Komposisi Pegawai Tahun 2009 BeRdasarkan Latar Belakang Pendidikan Employee Composition 2009 based on educational background
16
mitra investindo – Annual Report 2009
Kepemilikan : PT Surya Raya Guna Perkasa 7,79%, Olive Crest Corporation 24,64%, PT Panin Insurance Tbk 5,26%, Masyarakat 62,31%
Major Share Ownership: PT Surya Raya Guna Perkasa 7.79%, Olive Crest Corporation 24.64%, PT Panin Insurance Tbk 5.26%, Public 62.31%
Komposisi Pemegang saham 2009 Composition of shareholders 2009
Penawaran Umum Efek Perseroan
Company’s Public Offering
1997 Penawaran Umum Perdana Saham 58.800.000 saham dengan harga Rp 500 per lembar saham.
1997 Initial Public Offering 58,800,000 shares, Rp 500 per share.
Pencatatan seluruh saham di Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya 120.000.000 saham dengan harga Rp 500 per lembar saham.
Listed 120,000,000 company shares, Rp 500 per share in the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange.
mitra investindo – 2009 Annual Report
17
2000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham.
2000 Change its stock par value from Rp 500 per share to become Rp 250 per share (stock split).
2001 Peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui HMETD kepada L&M Group Investment sejumlah 720.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham, jumlah saham beredar menjadi 960.000.000 saham.
2001 Increased its subscribed and fully paid-up capital through issuance of shares without pre emptive rights to L&M Group Investment, with the total issued shares of 720,000,000 shares par value Rp 250 per share. Total outstanding shares become 960,000,000 shares
Pembatalan pencatatan seluruh saham Perseroan di Bursa Efek Surabaya.
Voluntary Delisting from Surabaya Stock Exchange.
2005 Peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui pengeluaran Saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam rangka restrukturisasi hutang kepada Money Around International Limited (MAIL) sejumlah 240.000.000 saham, dengan harga nominal Rp 250 per saham. Jumlah saham beredar menjadi 1.200.000.000 lembar saham.
2005 Increase its subscribed and fully paid-up capital through issuance of shares without pre emptive rights (private placement) to Money Around International Limited (MAIL), 240,000,000 shares, Rp 250 per share. Total outstanding shares become 1,200,000,000 shares.
2006 Penempatan saham sehubungan dengan penggabungan usaha dengan nilai nominal Rp 25 per saham, sehingga saham yang beredar menjadi:
2006 Addition to share capital in relation to the merger with par value of Rp 25 per share, thus the outstanding shares become:
Kelas A, nilai nominal 1.200.000.000 saham.
Kelas B, nilai nominal Rp 1.366.456.000 saham.
18
Rp
mitra investindo – Annual Report 2009
250
sejumlah
A Class, par value of Rp 250 in total of 1,200,000,000 shares.
25
sejumlah
B Class, par value of Rp 25 in total of 1,366,456,000 shares.
2008 Perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan nilai nominal saham Kelas A yang masih dalam portepel dari Rp 250 menjadi saham Kelas B dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
2008 Amendment of provisions of the Company’s Articles of Association in accordance with the Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and changed the Company’s stock par value of A Class shares in portfolio from Rp 250 per share to B Class shares with par value of Rp 25 per share.
Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang
Name and Addresses of Independent Party Consultant
AKUNTAN PUBLIK TERDAFTAR KAP Tanubrata, Sutanto dan Rekan Prudential Tower Lantai 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910 Tel.: 62-21 5795 7300 Fax.: 62-21 5795 7301
REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANT KAP Tanubrata, Sutanto dan Rekan Prudential Tower, 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910 Tel.: 62-21 5795 7300 Fax.: 62-21 5795 7301
NOTARIS DR. A. Partomuan Pohan, SH., LLM Jl. Wolter Monginsidi No. 7 Jakarta Tel.: 62-21 726 5048/9 Fax.: 62-21 726 1532
NOTARY DR. A. Partomuan Pohan, SH., LLM Jl. Wolter Monginsidi No. 7 Jakarta Tel.: 62-21 726 5048/9 Fax.: 62-21 726 1532
BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Sinartama Gunita Plaza BII Menara III, Lantai 12 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Tel.: 62-21 392 2332 Fax.: 62-21 392 3003
SHARES REGISTRAR PT Sinartama Gunita Plaza BII Menara III, 12th Floor Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Tel.: 62-21 392 2332 Fax.: 62-21 392 3003
DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMEN
MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN OPERASI
OPERATIONAL OVERVIEW
Lokasi Penambangan
Mining Location
Lokasi penambangan yang terletak di tenggara Pulau Bintan ini tepatnya di Bukit Piatu, Dusun Gunung Kijang, Desa Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Semula memiliki luas sebesar 67,4 ha dan kini berdasarkan Ijin Usaha Penambangan No 260/V/2009 tanggal 20 Mei 2009 berkurang menjadi sebesar 63,72 ha. Perseroan secara sah merupakan pemegang Ijin Usaha Pertambangan baru, yang sebelumnya dimiliki dan atas nama PT Antam Tbk.
The mine site located in southern east of Bintan Island, in Bukit Piatu, Bintan Island, in the Dusun Gunung Kijang, Desa Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Province Riau Islands. Total concession area previously 67.4 ha, then relinquished to 63.72 ha based on Mining lisence No 260/V/2009 dated 20 May 2009. The Company is legally hold and owned this new Mining concession after the effective transfer from PT Antam Tbk as former concession holder.
Produksi
Production
Produksi Perseroan selama tahun 2009 mencapai 597.007,52 ton. Atau turun 29,50% dari produksi 2008. Penurunan ini disebabkan adanya transisi proses pengalihan ijin penambangan dari PT Antam Tbk ke Perseroan, sehingga operasi kapasitas produksi terpasang tidak digunakan sepenuhnya.
The Company’s production for the year 2009 was amounted to 597,007.52 ton or declined 29.50% compare to 2008. Due to the transfer of mining permit process from PT Antam Tbk to the Company, furtherthen, the company has not operated fully its production capacity.
Peralatan dan Fasilitas Pendukung
Equipment and Supporting Facilities
20
Demi menjaga kepercayaan pelanggan dan kontinuitas pengiriman produk sesuai jadwal, Perseroan menyediakan fasilitas peralatan penting serta sarana pendukungnya seperti bengkel pemeliharaan dan perbaikan, serta dilengkapi dengan fasilitas jetty yang dapat menampung 7 (tujuh) kapal pengangkut secara bersamaan.
mitra investindo – Annual Report 2009
In maintaining of customers trust and continous supply to customers, the Company provides equipment support facilities such as workshop for repair and maintenance, in addition to a jetty with maximum loading capacity for eventually 7 (seven) barges.
Perseroan menerapkan skema outsourcing untuk beberapa kegiatan operasi antara lain dengan melakukan sub kontrak bongkar muat dan kegiatan drilling.
2009
2008
Sumatra dan Kepulauan Riau 60.542 Singapura 7.786
26.885 66.069
Jumlah
68.328
The Company applies outsourcing scheme for several operation activities by way of subcontracting hauling-loading and drilling activities.
Income Based on Geographical Market
Pendapatan Berdasarkan Pasar Geografis (dalam jutaan rupiah)
(in million rupiah)
2009
2008
Sumatra and Riau Archipelago 60,542 Singapore 7,786
26,885 66,069
Total
92.953
68,328
92,953
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Dalam era kompetisi global, kompetensi Sumber Daya Manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha perusahaan. Perseroan berupaya untuk senantiasa mereview efektivitas organisasi dan sumber daya manusia sejalan dengan pembenahan bisnis proses, agar tercipta efektivitas dan produktivitas yang lebih baik.
In the era of global competition, human resource competence is one of key business success. The Company rigorously reviews the organization effectiveness and human resource competence in line with improvement of business process, toward an excellence effectivity and productivity.
Sebagai aset terpenting, Perseroan menyadari bahwa karyawan senantiasa memerlukan lingkungan dan suasana kerja yang aman, sehat dan nyaman.
As the most important asset, the Company realize that employees require a safe, healthy and comfortable working environment.
Keselamatan kerja merupakan elemen yang penting dalam keberhasilan dan kelanggengan bisnis. Perseroan telah menetapkan prosedur standar keselamatan dan kesehatan kerja dan berupaya memenuhi prinsip-prinsip tata kelola penambangan yang baik.
Safety is an essential element of a succesfull and sustainable business. The Company had prepared a safety and healthy working standard procedures and take its best endeavours on the implementation of good mining principles.
mitra investindo – 2009 Annual Report
21
KINERJA PERSEROAN
THE COMPANY’S PERFORMANCE
Pendapatan usaha lokal tahun 2009 mengalami peningkatan Rp 33,7 milyar atau sekitar 125,2% dibanding tahun 2008. Sementara pendapatan usaha ekspor mengalami penurunan Rp 58,3 milyar sekitar 79,1% dibanding tahun 2008 yang disebabkan adanya penundaan realisasi proyek di Singapura. Secara keseluruhan pendapatan usaha 2009 mengalami penurunan Rp 24,6 milyar atau turun sekitar 26,5% dibanding pendapatan usaha tahun 2008.
The local sales in 2009 increased amounted to Rp 33.7 billion or 125.2% increase compared to 2008. Export sales decreased amounted to Rp 58.3 billion or 79.1% compared to 2008 due to the postponed of projects realization in Singapore area. Sales 2009 decreased in total of Rp 24.6 billion or 26.5% compared to the sales in 2008.
Harga Pokok Penjualan per unit produksi mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan biaya
Cost of Goods Sold per unit increased due to increasing of maintenance expenses as consequences of the
memasok material untuk pembangunan jembatan penghubung antara Tanjung Pinang dan Pulau Dompak. material supply for construction of connecting bridge Tanjung Pinang and Dompak Island.
perbaikan sejalan dengan komitmen Perseroan untuk melakukan perbaikan mutu atas mesin produksi dan alat berat guna meningkatkan kinerja produksi. Kenaikan harga pokok penjualan juga disebabkan peningkatan penggunaan dan pemanfaatan bahan peledak selama berlangsungnya proses transisi pengalihan ijin penambangan dari PT Antam Tbk kepada Perseroan.
Company commitment to improve the quality of machineries and heavy equipments as well as improved production performance. Besides increasing usage of remaining explosive during the transition process of transfer of mining permit from PT Antam Tbk to the Company.
Margin Laba Kotor tahun 2009 sebesar 29,3% mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 42,8%, yang disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha dan meningkatnya harga pokok penjualan per unit.
Gross Profit Margin in 2009 was 29.3% decreased compared to 2008 of 42.8% due to decreasing of sales and cost of goods sold per unit.
memasok material untuk pembangunan jalan di Pulau Dompak. material supply for construction of road at Dompak Island.
Beban Usaha di tahun 2009 mengalami penurunan seiring dengan penurunan penjualan dan penurunan biaya ijin pengelolaan dikarenakan telah dialihkannya ijin penambangan dari PT Antam Tbk kepada Perseroan.
Operating Expenses decreased in line with the decreased of sales and decreased of management permits expense due to transfer of mining permit from PT Antam Tbk to the Company.
Margin Laba Usaha tahun 2009 sebesar 0,7% mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 sebesar 14,6% sejalan dengan penurunan margin laba kotor.
Operating Profit Margin year 2009 decreased 0.7% compared to 2008 which was 14.6% in line with the decrease of gross profit margin.
Pendapatan (Beban) lain-lain bersih mengalami kenaikan sebesar Rp 21,8 milyar dibandingkan tahun 2008, sebagian besar disebabkan karena adanya laba selisih kurs dan laba atas pemotongan pinjaman pihak ketiga. Sehingga mengakibatkan Laba Bersih mengalami kenaikan sebesar Rp 8,9 milyar dibandingkan tahun 2008.
Other Net Income (Expenses) raised Rp 21.8 billion compared to 2008, due to gain on foreign exchange and gain from debt forgiveness. This transaction resulted Net profit increased amounted to Rp 8.9 billion compared to 2008.
Aktiva Perusahaan per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 109,4 milyar mengalami penurunan sebesar Rp 18,5 milyar dibandingkan dengan tahun 2008 yang disebabkan oleh menurunnya piutang dagang seiring dengan penurunan pendapatan usaha, dan penggunaan piutang lain-lain sebagai pembayaran hutang Perseroan kepada pihak ketiga. Dilain pihak terdapat penangguhan beban eksplorasi atas pengalihan ijin konsesi dari PT Antam Tbk yang dicatat sebagai Biaya Eksplorasi Yang Ditangguhkan.
Total Asset as of 31 December 2009 amounted to Rp 109.4 billion decreased to Rp 18.5 billion compared to 2008 caused by decreasing of Trade Receivable in line with the decreased of sales, and usage of other receivables as being a payment of the Company’s loan to third party. On the other hand, the Company has recorded a Deferred Exploration Expenditures due to a result of concession transfer from PT Antam Tbk.
Manajemen berhasil melakukan penyelesaian hutang pihak ketiga sehingga mengakibatkan kewajiban Perseroan berkurang sebesar Rp 27,4 milyar atau 25,33 % dibandingkan tahun 2008.
Management has successfully accomplished loan settlement to third party, so that resulting the Company’s liabilities decreasing by Rp 27.4 billion or 25.33% compare to the year 2008
24
mitra investindo – Annual Report 2009
memasok material untuk pembangunan terminal feri di Lagoon Bintan Resort. material supply for construction of Lagoon Bintan Resort ferry terminal.
memasok material untuk pembangunan rumah sakit (RSUD) Provinsi Kepulaian Riau di Bintan. material supply for construction of local general hospital at Bintan.
STRUKTUR PERMODALAN
EQUITY STRUCTURE
Modal Dasar Perseroan terdiri dari 1.200.000.000 lembar saham Kelas A dengan nilai nominal Rp 250 dan 26.400.000.000 lembar saham Kelas B dengan nilai nominal Rp 25.
The Company’s authorized capital consist of 1,200,000,000 A Class share with par value Rp 250 and 26,400,000,000 B Class share with par value Rp 25.
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.200.000.000 lembar saham Kelas A dengan nilai nominal Rp 250 dan 1.366.456.000 lembar saham Kelas B dengan nilai nominal Rp 25.
Issued and fully paid capital amounted to 1,200,000,000 A Class share with par value Rp 250 and 1,366,456,000 B Class share with par value Rp 25.
Tambahan modal disetor sebesar Rp 3.504.064.650 sedangkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebesar Rp 100.000.000
Additional paid-in capital amounted to Rp 3,504,064,650 and appropriate retained earning amounted to Rp 100,000,000.
Ekuitas per 31 Desember 2009 mengalami peningkatan sebesar Rp 8,9 milyar menjadi sebesar Rp 28,5 milyar sejalan dengan meningkatnya laba bersih di tahun 2009.
Equity as of 31 December 2009 raised to Rp 8.9 billion become a total equity of Rp 28.5 billion in line with the increasing of net profit in 2009.
PANGSA PASAR
MARKET SHARES
Kepulauan Riau, Sumatera daratan dan Singapura masih merupakan target pasar Perseroan, mengingat lokasi yang berdekatan dengan daerah penambangan Perseroan. Pada tahun 2009, pangsa pasar domestik, khususnya Pulau Bintan dan Pulau Batam mendominasi pendapatan Perseroan. Pertumbuhan pasar domestik ini sejalan dengan pengembangan proyek-proyek infrastuktur di Bintan sebagai ibukota propinsi Kepulauan Riau dan proyek-proyek swasta di Batam. Sedangkan pasar ekspor, khususnya Singapura yang sebelumnya memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Perseroan mengalami penurunan signifikan pada periode 2009. Hal ini disebabkan kontraksi ekonomi negara tersebut berdampak pada penundaan proyekproyek infrastruktur skala besar maupun menengah, sehingga pada gilirannya berdampak langsung terhadap pendapatan Perseroan dan industri sejenis di wilayah Pulau Bintan dan Pulau Karimun.
Riau Island, part of Sumatera mainland and Singapore remain the market target of the Company, since the location are closest to the Company’s mine area. In the year of 2009, local market, particularly Bintan Island and Batam Island dominated the Company’s sales. The significant growth of domestic market in line with the development of infrastructure projects in Bintan as a capital city of Kepulauan Riau Province and several private project development in Batam. Export market, particularly Singapore whose previously had greatest contribution to the Company’s revenue decreased significantly. Due to economic contraction in this country, which impacted to the postponed of some mega project as well as medium scale infrastructure projects, it has created in turn a domino effect to the revenue of the Company and similar industries in Bintan Island and Karimun Island.
26
mitra investindo – Annual Report 2009
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan menyadari dalam era lingkungan global yang semakin kompetitif, membutuhkan langkah-langkah penting untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dengan azas Transparansi, Kemandirian. Akuntabilitas, serta Pertanggungjawaban dalam aktivitas bisnisnya sehari-hari.
The Company believes that more competitiveness under global environment, require our effort to implement of Good Corporate Governance practices based on principles of Transparency, Independency, Accountability, and Responsibility in the business activities.
Kepatuhan Terhadap Anggaran Dasar dan Peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek
Compliance with Article of Association and the Regulation of Capital Market and Stock Exchange
Sebagai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Perseroan patuh terhadap Undangundang Perseroan Terbatas Indonesia serta berbagai peraturan dan ketentuan pasar modal dan bursa lainnya yang relevan. Melalui kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku, Perseroan akan dapat meningkatkan praktek GCG di seluruh aspek operasionalnya.
As a listed company in Indonesian Stock Exchange, the Company shall comply with the Laws of Limited Liability Companies, and other laws and regulations in capital market and other relevant laws. Through compliance of the prevailing rules and regulations, the Company will strive for the implementation of GCG in all aspects of the operation.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
28
Untuk melindungi kepentingan pemegang saham, Perseroan memastikan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan pada waktunya dan dipersiapkan sesuai dengan ketentuan Pasal 10 Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) No. IX.J.1
mitra investindo – Annual Report 2009
To protect the interest of its shareholders, the Company always ensure that the General Meeting of Shareholder is conducted in due time and prepared in compliance with the Article 10 of the Company’s Articles of Association and the Indonesian Capital Market and Financial Supervisory Agency Regulation No. IX.J.1.
Selama tahun 2009, Perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2009 dimana antara lain menyetujui pengangkatan Bapak Herman Setya Budi sebagai Presiden Direktur dan Bapak Kumari sebagai Direktur Perseroan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2009 dengan agenda persetujuan perubahan anggaran dasar Perseroan disesuaikan dengan peraturan BapepamLK dan pengukuhan status perusahaan menjadi Perusahan Non PMA.
During the year of 2009, the Company has convened Annual General Meeting of Shareholder in 25 May 2009 i.e approved the appointment of Mr. Herman Setya Budi as President Director and Mr. Kumari as Director of the Company, and Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 7 July 2009 with agenda Amendment of The Company’s Article of Association to comply with the Indonesia Capital Market and Financial Supervisory Agency and confirmation status of the Company as Non Foreign Investment Company.
Daftar Pemegang Saham
Maintaining Record of Shareholders
Perseroan memandang penting untuk menyelenggarakan Daftar Pemegang Saham yang diselenggarakan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan.
The Company concerns that it is very important to continue maintaining the records of shareholders, which is maintained and prepared by the Company’s Share Registrar
Publikasi Informasi Material
Disclosure of Material Information
Untuk memastikan bahwa Perseoan memberikan informasi yang berimbang kepada pemegang saham dan investor, Perseroan senantiasa mempublikasikan informasi material kepada publik selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah adanya informasi material. Pengungkapan informasi material dilakukan Perseroan melalui Laporan ataupun Siaran Pers.
To ensure that the Company always distribute balance information to its shareholders and investors, the Company always ensure to disclose any material information to the public at the latest 2 (two) days after the occurrence of any material information. The Company prepared the material information disclosures in the form of Disclosure Report or Press Release.
mitra investindo – 2009 Annual Report
29
Penyerahan Laporan Berkala
Submission of Periodical Reports
Perseroan senantiasa mengupayakan akurasi dan ketepatan waktu Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan sebagai salah satu kewajiban publik yang menjadi perhatian utama Perseroan.
The Company always concern of quality and accuracy in filing the submission of Annual Report and Audit Report as one of its obligation to the public pursuant to the laws and regulation accordingly.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Governing Structure
The Company as an Indonesian company shall comply with the Indonesian Company Law. Under Extraordinary Meeting of Shareholders dated 7 July 2010the Company has amended entire provisions of the Company’s article of association comply with the Indonesian Capital Market and Financial Supervisory Agency Regulation. No. IX.J.1 regarding Principles of Articles of Association which Conduct Public Offering of Equity Securities and Public Companies.
Under the Corporate Law, the company’s organ consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners (BOC), and the Board of Directors (BOD). The GMS is the Company’s main organ, holding an entire authority, excluded authority delegated to the BOC or the BOD within limits stipulated in the prevailing Laws or the Company’s Articles of Association.
Sebagai badan hukum di Indonesia, Perseroan patuh pada Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT). Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 7 Juli 2009, seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan telah diubah dan disesuaikan dengan Peraturan BapepamLK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik.
Menurut UUPT ini, organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan organ tertinggi di Perusahaan yang memegang seluruh wewenang diluar yang telah didelegasikan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi.
30
mitra investindo – Annual Report 2009
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Tugas Dewan Komisaris adalah mengawasi dan memberikan arahan kepada Direksi dalam menjalankan dan mengelola Perseroan.
The duty of the Board of Commissioners are to oversee and provide advice to the Board of Directors in operating and managing the Company.
Keanggotaan dan Masa Jabatan
Membership and Terms
Keanggotaan komisaris terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang. Anggota komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun yang dapat diperpanjang.
The Board of Commissioners shall consist of at least 3 (three) members. The members of the BOC are appointed by the General Meeting of Shareholders (GMS) for service period of 5 (five) years and can be reappointed for another term.
RUPS berhak untuk menghentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota Dewan Komisaris dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. 30% dari anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
The GMS has the right to dismiss the member of the BOC at any time before term has ended, if member of the BOC are deemed unfit to perform their duties to the Article of Association and/or due to the resolutions of GMS. 30% of the BOC are Independent Commissioners.
Adapun anggota Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The members of the Board of Commissioners as of 31 December 2009 are as follows:
Presiden Komisaris : Andreas Tjahjadi Komisaris : Mustofa Komisaris Independen : Simon Halim
President Commissioner : Andreas Tjahjadi Commissioner : Mustofa Independent Commissioner : Simon Halim
Untuk meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan membantu Dewan Komisaris dalam mengambil keputusan, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit untuk membantu melakukan evaluasi atas integritas laporan keuangan dan operasional yang dibuat oleh Direksi, serta mengidentifikasi kemungkinan ketidaksesuaian dengan perundangan atau peraturan yang berlaku terkait aktivitas bisnis Perseroan.
In order to strengthen the Corporate Governance practice and assist the BOC in making the decision, the BOC has established Audit Committee to asses the integrity of financial and operation reports prepared by the BOD are reliable, as well as to identify any incompliance issues toward the applicable law, rules and regulations in relation to business activities of the Company’s.
Remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2009 sebesar Rp 504.000.000.
Remuneration to the Board of Commissioners for the year 2009 amounted to Rp 504,000,000.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS (BOD)
Direksi bertanggungjawab mengelola Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan. Direksi juga bertanggung jawab mewakili Perseroan di dalam maupun di luar sidang pengadilan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
The BOD is fully responsible for managing the interest and objectives of the Company. The BOD also responsible for representing the Company both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Company’s Article of Association.
Anggota dan Masa Jabatan
Membership and Term
Direksi terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali. RUPS berhak memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota Direksi dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS .
The Board of Directors shall consist of at least of 3 (three) members. Directors member appointed by the GMS for service period of 3 (three) years and can be reappointed for another term. The GMS has the right to dismiss the member of BOD at any time before term has ended, if member of BOD are deemed unfit their duties pursuant to the Articles of the Association, and/or due to the resolutions of the GMS.
Anggota Direksi Perseroan adalah per 31 Desember 2009 sebagai berikut :
The members of the BOD as of 31 December 2009 are as follows:
Presiden Direktur : Herman Setya Budi Direktur : Diah Pertiwi Gandhi Direktur Independen : Kumari
President Director : Herman Setya Budi Director : Diah Pertiwi Gandhi Independent Director : Kumari
Remunerasi untuk Direksi untuk tahun 2009 sebesar Rp 870.000.000.
Remuneration for the Board of Directors for the year 2009 amounted to Rp 870,000,000.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITEE
Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut :
Member of Audit Committee (AC) are as follows :
Ketua Komite Audit : Simon Halim Anggota : Yuliantina Anggota : Eko Santo
Chairman of Audit Committee : Simon Halim Member : Yuliantina Member : Eko Santo
Berikut Riwayat Hidup Anggota Komite Audit:
Curriculum Vitae Members of Audit Commitee:
Simon Halim
Simon Halim
Berpengalaman lebih dari 26 tahun sebagai seorang konsultan keuangan dan manajemen, saat ini menjabat sebagai Partner di perusahaan konsultan Arghajata Consulting. Pernah menjabat sebagai Executive Partner di KPMG Hanadi Sudjendro & rekan, serta pada Ernst & Young, Hanadi Sarwoko & Sandjaja dengan jabatan terakhir sebagai Chief Executive Officer. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, dan sebagai Akuntan Publik Terdaftar.
He has experiences for more than 26 years as financial and management consultant, currently he is a Partner of a consulting firm, Arghajata Consulting. Previously he was as Executive Partner of accounting firm, KPMG Hanadi Sudjendro & Rekan, and in Ernst & Young, Hanadi Sarwoko & Sandjaja, and his last position was as a Chief Executive Officer. He holds a Bachelor degree in Accounting from Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, and a Registered Public Accountant.
Yuliantina
Yuliantina
Mengawali karirnya di Arthur Andersen (sekarang Ernst & Young) sebagai auditor dengan spesialisasi dalam industri telekomunikasi dan retail. Beliau bertanggung jawab untuk berbagai penugasan seperti auditing, restrukturisasi, model keuangan, audit bisnis dan manajemen. Kemudian bergabung PT AriaWest International, sebuah perusahaan
34
mitra investindo – Annual Report 2009
She started her career in Arthur Andersen (now Ernst & Young) as an auditor specializing in telecommunication and retail industries. She was responsible for various tasks beyond auditing, including business process restructuring, financial modelling, business audit and knowledge management. She then joined PT AriaWest
JV yang bergerak dalam bidang fixed-line telekomunikasi bekerjasama dengan Telkom, beliau mengerjakan Rencana Keuangan dan Analisa. Yuliantina seorang Sarjana Ekonomi lulusan dari Universitas Parahyangan (Bandung, Indonesia). Beliau seorang kandidat CFA Level III.
International, a JV fixed-line telecommunication company with Telkom, prepared Financial Planning and Analysis. Yuliantina graduated from the University of Parahyangan (Bandung, Indonesia) with a Bachelor’s Degree in Economy. She is a Level III CFA candidate.
Eko Santo
Eko Santo
Eko Santo adalah Sarjana Geologi dari UPN Veteran Yogyakarta, beliau pernah mendapat pendidikan manajemen dari Prasetya Mulya dan mengikuti Mining Development Program dari Taiheo Coal Mining dan NEDO Jepang. Berpengalaman lebih dari 18 tahun di sektor pertambangan, beliau mengawali karirnya sebagai Junior Geologist di perusahaan tambang golongan C, selanjutnya pernah bekerja sebagai Field Coordinator, Geology Section Chief, Kepala Tekhnik Tambang, Senior Geologist, dan Project Coordinator di beberapa perusahaan tambang sebelum bergabung dengan PT Saratoga Investama Sedaya di tahun 2003 hingga saat ini sebagai Mining Business Development.
Eko Santo is a Geologist graduated from UPN Veteran Yogyakarta, he obtained education of Management at Prasetya Mulya and participated in Mining Development Program from Taiheo Coal Mining and NEDO Japan. He has experience for more than 18 years in mining sector, he started his career as Junior Geologist in several mining companies in C category, then he worked as Field Coordinator, Geology Section Chief, Chief of Mining Technique, Senior Geologist and Project Coordinator in several mining companies before joined to PT Saratoga Investama Sedaya in 2003 up to present as Mining Business Development.
LAPORAN KOMITE AUDIT
Komite Audit secara konsisten dan terus menerus melanjutkan kerjasama yang erat dengan auditor internal, auditor eksternal, serta berbagai pejabat eksekutif PT Mitra Investindo Tbk (Perseroan) untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang memadai tentang kegiatan sepanjang tahun 2009.
3. Audit Eksternal
Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto dan Rekan ditunjuk sebagai auditor eksternal independen yang mengaudit Perseroan untuk tahun 2009.
Sehubungan dengan laporan keuangan 2009, Komite Audit telah 2 kali bertemu dengan auditor eksternal independen, untuk memberikan masukan tentang area pekerjaan yang perlu diperhatikan secara khusus, berdasarkan telaah audit internal dan analisa pengendalian intern.
Komite Audit juga telah menelaah Laporan Keuangan Audit, membahasnya dengan auditor eksternal independen, dan menyimpulkan bahwa integritas laporan keuangan Perseroan adalah memuaskan.
Laporan ini menyajikan secara ringkas laporan aktifitas Komite Audit sepanjang tahun 2009, yang dikelompokan dalam beberapa fungsi: 1. Informasi Keuangan
Komite Audit secara seksama memberikan perhatian, melakukan kajian terhadap laporan keuangan tahunan maupun kuartalan, untuk meneliti kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan legal dan standar pelaporan keuangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, serta prinsipprinsip pengendalian intern, sehingga meyakini bahwa situasi keuangan dan ekuitas Perseroan telah mencerminkan tata kelola perusahaan yang baik.
4. Lain –lain
Selama tahun 2009, selain menghadiri rapat bulanan Dewan Direksi, Komite Audit telah melaksanakan beberapa kali pertemuan, baik dengan Direksi, internal auditor serta divisi keuangan dan pelaporan.
2. Audit Internal 5. Kesimpulan
Setelah terbentuknya Divisi Audit Internal pada bulan Desember 2009, Komite Audit erat bekerja sama dengan Divisi Audit Internal.
Jika terdapat temuan signifikan, Komite Audit mendiskusikan temuan tersebut dengan Dewan Direksi dan, jika diperlukan, dengan Dewan Komisaris, untuk memperoleh tindak lanjut atau tindakan perbaikan.
Berdasarkan tugas, tanggung jawab dan hasil telaah yang dilakukan oleh Komite Audit, seluruh anggota Komite Audit menyimpulkan bahwa tidak ada issue yang signifikan ditemukan dan wajib dilaporkan.
Komite Audit yakin bahwa Laporan Keuangan Perseroan memiliki kualitas, integritas, dan transparansi yang tinggi, dan sistem pengendalian internal Perseroan telah diterapkan secara efektif pada tahun 2009.
Komite Audit PT MITRA INVESTINDO
Simon Halim Komisaris Independen sebagai Ketua
36
Yuliantina Eko Santo Anggota Anggota mitra investindo – Annual Report 2009
AUDIT COMMITTEE’S REPORT
The Audit Committee has consistently and continuously cooperated with internal auditors, external auditors and excecutive officers of PT Mitra Investindo Tbk (the Company) to obtain sufficient information and knowledge about the Company’s activities during the 2009 year.
3. External Audit
Public Accounting Firm Tanubrata Sutanto dan Rekan has been appointed as the independent external auditor for 2009.
Pertaining to the 2009 Financial Statements, the Audit Committee has had 2 meetings with the independent external auditor, providing them inputs regarding particular job area that requiring special attention, based on the results of internal audit review and internal control analysis.
The Audit Committee has also reviewed the Audited Financial Statement, discussed it with the independent external auditor and concluded that the integrity of the Company’s financial statement is satisfactory.
This report briefly presents the Audit Committee’s activities in 2009, which were categorized into the following functions : 1. Financial Information
The Audit Committee put an in-depth attention to and have reviewed the annual and quarterly financial statements, to observe the Company’s compliance to the relevant prevailing regulations, financial reporting standards consistent with the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and internal control principles, so that the Audit Committee can be assured that good corporate governance is reflected in the Company’s financial and equity position.
4. Others
During 2009, in addition to attending the monthly Board of Director meetings, the Audit Committee has had several meetings with the directors, internal auditor and finance & reporting division.
2. Internal Audit 5. Conclusion
After the Internal Audit Division established in December 2009, the Audit Committee worked closely with the Internal Audit Division. For significant findings, if any, the Audit Committee discussed the findings with the Board Of Director and, as appropriate, with the Board of Commissioner, to obtain follow up or corrective actions.
Based on its duties, responsibilities and reviews conducted by the Audit Committee, all of the Audit Committee members conclude that no significant issues are found and required to be reported.
The Audit Committee believes that the Company’s Financial Statement has the quality, integrity and transparency and that the Company’s internal control has been effectively implemented for 2009.
PT MITRA INVESTINDO Audit Committee
Simon Halim Independent Commisioner as Chairman
Yuliantina Eko Santo Member Member
mitra investindo – 2009 Annual Report
37
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Tugasnya meliputi pengelolaan hubungan dengan investor, hubungan dengan publik, komunikasi internal, dan informasi perusahaan. Lebih rinci tanggung jawab Sekretaris Perusahaan mencakup beberapa hal seperti: mengembangkan hubungan yang baik dengan investor dan analis, memelihara hubungan baik dengan BapepamLK dan Bursa Efek, serta mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris dan Direksi baik internal maupun eksternal.
The Corporate Secretary directly reports to the Board of Directors. She carries out duties to manage investor relations, public relations, internal communications, and corporate information. Specifically, the Corporate Secretary covers several areas of responsibility such as : developing mutual relations with investors and analyst, sustaining good liaison with the Indonesia Capital Market and Financial Supervisory Board and the Stock Exchange, and administering both the BOC’s and BOD’s activities internally as well as externally.
Sekretaris Perusahaan telah memenuhi seluruh Peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek dimana saham Perseroan terdaftar, misalnya: penyampaian laporan keuangan periodik secara teratur, transparansi publik pada setiap aspek dan kondisi Perseroan melalui pengungkapan informasi secara lengkap dalam Laporan Tahunan, laporan pengungkapan informasi material, dan siaran pers.
The Corporate Secretary has fulfilled all requirements in the Capital Market laws and regulations where the Company’s shares are listed, for instance: timely submission of periodic financial statements, advance public transparencies in every aspect of the Company’s condition through comprehensive information disclosure in the Annual Report, material information disclosure reports, and press releases.
Perseroan menunjuk Saudari E. Dyah Isnaini sebagai Sekretaris Perusahaan.
The Company has appointed Ms. E. Dyah Isnaini as Corporate Secretary.
38
mitra investindo – Annual Report 2009
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Ketua Unit Audit Internal ditunjuk oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris, bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
The Head of Internal Audit Unit is appointed by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners, she reports directly to the President Director of the Company.
Piagam Unit Internal Audit telah dibuat oleh Perseroan yang memuat visi dan misi, cakupan tugas, kedudukan dan fungsi, wewenang, serta norma dan kode etik internal audit.
The Company had awarded the Internal Audit Charter which included vision and mission, task and duty, position and function, authority and norm and ethics code of internal audit.
Pada bulan Desember 2009 Perseroan menunjuk Saudari Beatrice Kartika sebagai Ketua Unit Audit Internal.
In December 2009, the Company has appointed Ms Beatrice Kartika as Head of Internal Audit Unit.
Riwayat hidup Ketua Unit Audit Internal:
The Curriculum Vitae of Head of Internal Audit Unit as follow:
Beatrice Kartika
Beatrice Kartika
Beatrice Kartika seorang Sarjana Ekonomi lulusan dari Universitas Trisakti jurusan Accounting.
Beatrice Kartika graduated from the University of Trisakti with a Bachelor’s Degree in Economy majoring in Accounting.
Pada tahun 1997, beliau mengawali karir di PT Wahana Andamari sebagai Staf Akunting, selanjutnya 1997-2001 bergabung di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (Member dari Deloitte) dengan posisi terakhir sebagai Senior Auditor. Sebelum bergabung di Perseroan beliau bergabung di PT Apac Inti Corpora 2001-2008 sebuah perusahaan textil dengan posisi terakhir sebagai Accounting Assistant Vice President.
In 1997, she started her career as Accounting Staff in PT Wahana Andamani, in 1997-2001 she joined to Hans Tuanakotta & Mustofa Certified Public Accountant (Member of Deloitte) with her last position as Senior Auditor. Before joined to the Company, she worked for PT Apac Inti Corpora 2001-2008, a textile manufacturing company with her last position as Accounting Assistant Vice President.
mitra investindo – 2009 Annual Report
39
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Kondisi global menuntut perusahaan memiliki komitmen tinggi terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Hal tersebut menjadi komitmen bersama Perseroan dengan pemangku kepentingan yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan.
The global condition require a high commitment of the company over Corporate Social Responsibility and Environment as being a commitment of the Company as well as the stakeholders to implement sustainably.
Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial menggunakan metode “bottom up” dimana Perseroan bersama dengan pemerintah daerah setempat secara terbuka memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk menyusun program sesuai kebutuhannya dan secara bertanggung jawab, sehingga diharapkan program CSR ini lebih optimal dan dapat bermanfaat langsung bagi pengembangan masyarakat dan daerah sekitar tambang. Fokus pelaksanaan program saat ini masih dalam pemenuhan program di bidang pendidikan berupa beasiswa, perbaikan sarana sekolah, prasarana infrastuktur seperti pembangunan jalanan desa, penerangan listrik, renovasi rumah ibadah dan prasarana desa lainnya.
Implementation of Corporate Social Responsibility program follow “ bottom up method” where the Company together with the local government openly facilitate the local community to develop appropriate program pursuant to their needs and in a responsible manner. Thus, we expect the CSR program are deemed fit and optimum to their needs which may give direct benefit to the community development and the society surrounding the area of mining operation. Currently, the focus of the program are supporting education sector such as providing scholarship, improvement school and other education facilities, infrastructure facilities such as roads improvement, development of electricity, renovation of mosque and other social infrastructures surrounding the area of mining operation as well.
Perseroan juga telah melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar tambang dengan memberikan peluang usaha kepada masyarakat sekitar tambang, yaitu memberi kesempatan masyarakat dengan menjual kembali produk Perseroan ke luar daerah sekitar tambang.
The Company had carried out economic empowerment program for communities around mining area by providing business opportunity to buy and resell the Company’s product to their customer outside mining area.
Dengan semangat kebersamaan dan perbaikan, Perseroan bersama dengan pemerintah daerah serta masyarakat terus melakukan pembenahan dan pengembangan program CSR dalam jangka menengah dan jangka panjang secara berkelanjutan.
In the spirit of togetherness and improvement, the Company together with the local government and local community continously improve and develop sustainable medium and long term CSR program.
40
mitra investindo – Annual Report 2009
Kami terus berusaha untuk memperhatikan dampak jangka panjang terhadap habitat alam dan lingkungan dari kegiatan operasional kami. Biaya untuk penanaman kembali dan rehabilitasi zona tambang telah dianggarkan dalam perencanaan biaya pertambangan dengan jumlah yang cukup memadai hingga pasca tambang mendatang. Perseroan secara regular melaksanakan program pemantauan lingkungan dan pelaporan dalam rangka pemenuhan peraturan dan perundangan yang berlaku.
We always observe to the long term impact to the natural habitat and environment from our operational activities. Cost for replanting and rehabilitation of mining zone had been reserved sufficiently in our budget up to post mining period. The Company regularly implement monitoring environment program in term of fulfillment of existing regulations and laws.
Kami yakin dengan terciptanya hubungan harmonis dan melibatkan para pemangku kepentingan, Perseroan akan tumbuh lebih maju dan berkelanjutan, berjalan berdampingan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat serta terjaganya lingkungan hidup yang baik.
We believe with a creation of harmonious relationship and by involvement of the stakeholders as well, the Company will grow sustainable, along with the increasing of community prosperity and the preserved environment in a good condition.
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2009/ 31 DECEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008)/ (With Comparative Figures in 2008) DAN/AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008)
PT MITRA INVESTINDO Tbk FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figures in 2008)
DAFTAR ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Directors’ Statement
Ekshibit/ Exhibit
Laporan Keuangan
Independent Auditors’ Report Financial Statements
N e r a ca
A
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
B
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas
D
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Notes to Financial Statements
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A PT MITRA INVESTINDO Tbk NERACA 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
Exhibit A PT MITRA INVESTINDO Tbk BALANCE SHEET 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2008
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 1.058.063.386 dan Rp 969.900.469 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Piutang lain-lain – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masingmasing sebesar Rp Nihil dan Rp 7.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Persediaan – setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan masingmasing sebesar Rp 1.154.897.012 dan Rp 551.516.903 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Pajak dibayar di muka Uang muka dan beban dibayar di muka
20.642.154.414 2.160.567.359 1.564.225.596
Jumlah Aset Lancar
50.879.597.845
17.655.037.363
2h,3,27
17.848.482.880 2.778.033.267 2.600.130.439
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables – net of provision for doubtful accounts amounted to Rp 1,058,063,386 and Rp 969,900,469 as of 31 December 2009 and 2008, Respectively Other receivables – net of provision for doubtful accounts amounted to Rp Nil and Rp 7,000,000,000 as of 31 December 2009 and 2008,respectively Inventories – net of provision for decline in value of inventories amounted to Rp 1,154,897,012 and Rp 551,516,903 as of 31 December 2009 and 2008, respectively Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
74.422.031.328
Total Current Assets
1.281.486.804
7.654.440.363 2b,h,4,27
14.289.857.087
1.203.172.750 2b,h,5,27
35.624.040.851
2c,6 2k,18a 7
ASET TIDAK LANCAR Beban eksplorasi yang ditangguhkan Aset pajak tangguhan Properti investasi Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 21.655.853.218 dan Rp 21.981.771.578 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Aset tidak lancar lainnya
9.002.113.493 1.959.357.866 736.740.000
1d,8 2k,18d 2d,9
1.740.055.340 736.740.000
38.117.395.115 8.659.888.370
2e,g,10 2f,g,11
44.192.185.930 6.739.712.747
NON-CURRENT ASSETS Deferred exploration expenditures Deferred tax assets Investment properties Property and equipments – net of accumulated depreciation amounted to Rp 21,655,853,218 and Rp 21,981,771,578 as of 31 December 2009 and 2008, respectively Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
58.475.494.844
53.408.694.017
Total Non-Current Assets
109.355.092.689
127.830.725.345
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A/2 PT MITRA INVESTINDO Tbk NERACA 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
Exhibit A/2 PT MITRA INVESTINDO Tbk BALANCE SHEET 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pinjaman bank Utang usaha Utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan Utang pajak Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Uang muka penjualan Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Pinjaman pihak ketiga Dana jaminan pengelolaan lingkungan dan dana kepedulian terhadap masyarakat Penyisihan imbalan kerja
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY 10.000.000.000 3.373.315.971
2h,12,27 2h,13,27
25.918.720.618 6.948.350.565
9.400.000.000 1.780.613.318 14.350.430.670 2.051.817.321 1.746.879.972
2h,14,27 2k,18b 2h,15,27 2h,17,27 19
10.950.000.000 2.778.167.868 6.663.857.370 28.663.258.782 532.922.904
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade payables Redeemable and exchangeable bonds payable to third parties Taxes payable Other payables Accrued expenses Advances from customers
82.455.278.107
Total Current Liabilities
42.703.057.252 29.507.764.883
2h,16,27
19.814.014.816
7.100.643.570 1.464.127.850
20 2l,21
4.789.311.850 1.117.693.117
NON-CURRENT LIABILITIES Loan to third parties Environmental management fund and social responsibility fund Provision for employee benefits
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
38.072.536.303
25.721.019.783
Total Non-Current Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
80.775.593.555
108.176.297.890
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham Modal dasar 1.200.000.000 dan 3.703.354.400 saham kelas A masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai nominal Rp 250 per saham 26.400.000.000 dan 1.366.456.000 saham kelas B masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai nominal Rp 25 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.200.000.000 saham kelas A dan 1.366.456.000 saham kelas B masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Tambahan modal disetor Saldo laba yang ditentukan penggunaannya Akumulasi kerugian Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
334.161.400.000 3.504.064.650 100.000.000 (309.185.965.516)
22 2i,23
SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital Authorized capital 1,200,000,000 and 3,703,354,400 A class shares as of 31 December 2009 and 2008, respectively, with par value of Rp 250 per shares 26,400,000,000 and 1,366,456,000 B class shares as of 31 December 2009 and 2008, respectively, with par value of Rp 25 per shares Issued and fully paid-up capital 1,200,000,000 A class shares and 1,366,456,000 B class shares as of 31 December 2009 334.161.400.000 and 2008, respectively 3.504.064.650 Additional paid-in capital 100.000.000 Appropriated retained earnings (318.111.037.195) Accumulated losses
28.579.499.134
19.654.427.455
Total Equity
109.355.092.689
127.830.725.345
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit B
Exhibit B
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN
68.328.469.105 ( 48.282.390.488)
LABA KOTOR
20.046.078.617
BEBAN USAHA Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
Catatan/ Notes
2008
2j,24
92.953.417.113
2j,25
( 53.142.280.651)
COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT
10.629.180.069 8.952.932.799
16.648.624.077 9.635.501.207
OPERATING EXPENSES Marketing expenses General and administrative expenses
19.582.112.868
26.284.125.284
Total Operating Expenses
463.965.749
13.527.011.178
OPERATING PROFIT
2j
(
225.081.643 3.698.513.665) 5.672.494.536 204.053.600)
2h 2b,4
( ( (
80.413.853 7.415.108.968) 3.532.989.223) 969.900.469)
(
603.380.109)
2c,6
(
551.516.903)
(
188.336.000)
2f,11
(
206.082.000)
(
SALES
39.811.136.462 2j,26
LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Jasa giro Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs – Bersih Beban penyisihan piutang ragu-ragu Beban penyisihan penurunan nilai persediaan Beban penyisihan penurunan nilai barang jaminan yang diambil alih Laba atas pemotongan pinjaman pihak ketiga Lain-lain – Bersih
PT MITRA INVESTINDO Tbk STATEMENT OF INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.462.470.705 2.864.105.674
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
9.529.869.184
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
9.993.834.933
16
244.314.371 ( 12.350.869.339) 1.176.141.839
Total Other Income (Expenses) - Net PROFIT BEFORE INCOME TAX
PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(
1.288.065.780) 219.302.526
(
1.626.663.200) 452.830.085
INCOME TAX Current Deferred
Jumlah Pajak Penghasilan
(
1.068.763.254)
(
1.173.833.115)
Total Income Tax
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM
2k,18c,d
OTHER INCOME (EXPENSES) Interest on bank current accounts Interest expense Gain (loss) on foreign exchange - Net Provision for doubtful accounts Provision for decline in value of inventories Provision for decline in value of repossessed assets Gain from hair cut of loan to third parties Miscellaneous - Net
8.925.071.679 3,48
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
2m
2.308.724
NET PROFIT
0,00
NET EARNINGS PER SHARE
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit C
Exhibit C
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2008 Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up capital
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
334.161.400.000
3.504.064.650
334.161.400.000 334.161.400.000 Catatan 22/ Note 22
3.504.064.650 3.504.064.650 Catatan 23,2i/ Notes 23,2i
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
PT MITRA INVESTINDO Tbk STATEMENT OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY YEAR ENDED 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated retained earnings
100.000.000 ( 100.000.000 ( 100.000.000 (
Akumulasi kerugian/ Accumulated losses
318.113.345.919) 2.308.724 318.111.037.195 ) 8.925.071.679 309.185.965.516)
Jumlah ekuitas/ Total shareholders’ equity
19.652.118.731
Balance as of 31 December 2007
2.308.724
Net profit for the year
19.654.427.455
Balance as of 31 December 2008
8.925.071.679
Net profit for the year
28.579.499.134
Balance as of 31 December 2009
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit D
Exhibit D
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran pajak penghasilan Pemberian pinjaman piutang lain-lain Pembayaran kepada pemasok Penerimaan bunga Penerimaan lainnya Pembayaran kepada pihak ketiga dan untuk beban operasional
2008
76.177.842.896 81.103.371.687 ( 2.609.325.016) ( 267.893.560) ( 2.082.468.495) ( 47.807.844.924) ( 51.040.407.621) 225.081.643 80.413.853 14.019.096.298 1.617.471.949 ( 17.039.024.513) ( 28.033.123.550)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
22.965.826.384
1.377.364.263
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Payment of income tax Grant of other loan receivables Payments to suppliers Interest receipts Other receipts Payment to third parties and for operating expenses Net cash from operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
(
2.842.275.825) (
944.535.506)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property and equipments
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(
2.842.275.825) (
944.535.506)
Net cash for investing activities
(
3.750.000.000) (
8.848.918.616)
ARUS KAS DARI AKTIVITIAS PENDANAAN Pelunasan atas pinjaman pihak ketiga Pelunasan atas pinjaman untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
(
17.860.422)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayment of loan to third parties Repayment of payable on purchase of property and equipments
3.750.000.000) (
8.866.779.038)
Net cash used in financing activities
8.433.950.281)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
(
16.373.550.559
(
1.281.486.804
9.715.437.085
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
17.655.037.363
1.281.486.804
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit D/2 PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 AKTIVITAS OPERASI, INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS Laba dari pinjaman pihak ketiga sebagai hasil dari penghapusan pinjaman Penyelesaian pinjaman pihak ketiga dengan piutang lain-lain Reklasifikasi beban yang masih harus dibayar ke pinjaman pihak ketiga Reklasifikasi pinjaman bank ke pinjaman pihak ketiga Reklasifikasi uang muka pembelian ke piutang lain-lain Kenaikan dana jaminan pengelolaan lingkungan dan dana kepedulian terhadap masyarakat dan dana yang dibatasi penggunaannya Kenaikan (penurunan) piutang karena selisih kurs Penurunan utang karena selisih kurs Kenaikan (penurunan) utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat dipertukarkan karena selisih kurs Kenaikan (penurunan) utang lain-lain karena selisih kurs Kenaikan (penurunan) pinjaman pihak ketiga karena selisih kurs Kenaikan (penurunan) beban yang masih harus dibayar karena selisih kurs Kenaikan pinjaman bank karena selisih kurs
Exhibit D/2 PT MITRA INVESTINDO Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2008
5.500.927.048
-
18.327.064.004
-
13.186.740.008
-
15.918.720.618
-
-
2.311.331.720
426.280.880
2.949.507.959
(
684.747.760)
(
245.415.269)
(
1.550.000.000)
1.531.000.000
(
1.428.315.795)
53.866.034
(
4.865.642.014)
2.847.458.983
(
112.777.628)
3.549.659.200
-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
5.096.582.889 -
2.225.713.158
NON-CASH OPERATING, INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES Gain on loan to third parties as resulted from hair cut of loan to third parties Settlement of loan to third parties with other receivables Reclassification of accrued expenses to loan to third parties Reclassification of bank loan to loan to third parties Reclassification of purchase advances to other receivables Increase in environmental management fund and social responsibility fund and restricted fund Increase (decrease) in trade receivables due to foreign exchange differences Decrease in trade payables due to foreign exchange differences Increase (decrease) in exchangeable bonds payable to third parties due to foreign exchange differences Increase (decrease) in other payables due to foreign exchange differences Increase (decrease) in loan to third parties due to foreign exchange differences Increase (decrease) in accrued expenses due to foreign exchange differences Increase in bank loan due to foreign exchange differences
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E
Ekshibit E PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M a. Pendirian Perusahaan
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL a. Company Establishment
PT Mitra Investindo Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 280 tanggal 16 September 1993 dari Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Minsuco International Finance. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-12711.HT.01.01.Th.93 tanggal 30 November 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 29 Maret 1994, Tambahan No. 1737.
PT Mitra Investindo Tbk (the Company) was established based on Notarial deed No. 280 dated 16 September 1993 of Misahardi Wilamarta, SH., Notary in Jakarta, under the name of PT Minsuco International Finance. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by his Decision Letter No. C2-12711.HT.01.01. Th.93 dated 30 November 1993 and was published in State Gazette No. 25 dated 29 March 1994, Supplement No. 1737.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 32 tanggal 30 Juli 2009 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 tentang “Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”. Perubahan tersebut telah disampaikan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-02314 tanggal 28 Januari 2010.
The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 32 dated 30 July 2009 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, concerning the adjustment to the Company’s articles of association to conform with Regulation of the Indonesian Capital Market and Financial Supervisory Agency No. IX.J.1 concerning, “The Principles of Articles of Association of Companies which Conduct Public Offering of Equity Securities and Public Companies”. This changes was received and recorded in the database of SABH of the Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHUAH.01.10-02314 dated 28 January 2010.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusatnya terletak di gedung Menara Karya Lt. 7 Unit A. Jl. HR. Rasuna Said Blok. X5 Kav. 1 dan 2, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1994.
The Company is domiciled in Jakarta, with its head office being located at Menara Karya Building 7th Floor Unit A, Jl. HR Rasuna Said Blok. X5 Kav. 1 and 2, Jakarta, and started its commercial activities in 1994.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah di bidang pertambangan, perindustrian, pertanian, pembangunan (pemborongan), perdagangan dan jasa.
In accordance with Article 3 of the Company’s article of association, the Company’s scope of activities is mainly engaged in mining, industry, agriculture, development (contractor), trading and services.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/2
Exhibit E/2
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian saham Perusahaan Pencatatan seluruh saham Perusahaan Perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham (stock split) Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tanpa hak memesan efek terlebih dahulu kepada L&M Group Investment Limited sebesar 720.000.000 saham Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tanpa hak memesan efek terlebih dahulu kepada Money Around International Limited (MAIL) sebagai kompensasi pelunasan hutang dengan saham sebesar 240.000.000 saham Tambahan penempatan saham sehubungan dengan penggabungan usaha saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham, sehingga saham yang beredar menjadi: Kelas A, nilai nominal Rp 250 Kelas B, nilai nominal Rp 25
G E N E R A L (Continued) b. Company’s Public Offering
Ringkasan kegiatan Perusahaan (corporate actions) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum saham perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Kegiatan Perusahaan
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Jumlah saham beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transaction
The summary of corporate actions that affect the securities issued by the Company since the date of initial public offering up to 31 December 2009 are as follows:
Tanggal efektif/ Effective date
Corporate action
58.800.000
20 Juni 1997/ 20 June 1997
Initial public offering and the registration of part of the Company's shares
120.000.000
10 Juli 1997/ 10 July 1997
Registration of all of the Company's shares
240.000.000
22 Mei 2000/ 22 May 2000
Change in par value from Rp 500 per share to become Rp 250 per share (stock split)
2 September 2002/ 960.000.000 2 September 2002
1.200.000.000
1.200.000.000 1.366.456.000
Increase in issued and paid-up capital without pre-emptive rights to L&M Group Investment Limited totaling 720,000,000 shares
27 Juli 2005/ 27 July 2005
Increase in issued and paid-up capital without pre-emptive rights to Money Around International Limited (MAIL) as compensation settlement of payables with shares totaling 240,000,000 shares
24 April 2006/ 24 April 2006
Addition to share capital in connection with business combination with par value of Rp 25 per share, thus,the outstanding shares become: A class, par value of Rp 250 B class, par value of Rp 25
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/3
Exhibit E/3
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
c. Komisaris, Direksi dan Karyawan
G E N E R A L (Continued) c. Commissioners, Directors and Employees
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 18 tanggal 25 Mei 2009 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Based on Deed of Shareholders Annual General Meeting Resolution No. 18 dated 25 May 2009 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of 31 December 2009 are as follows:
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: Andreas Tjahjadi : Mustofa : Simon Halim
President Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner :
Andreas Tjahjadi Mustofa Simon Halim
Presiden Direktur Direktur
: Herman Setya Budi : Diah Pertiwi Gandhi Kumari
President Director Directors
Herman Setya Budi Diah Pertiwi Gandhi Kumari
: :
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 16 Juni 2008 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH.,LL.M., Notaris di Jakarta, susunan Dewan komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Based on Deed of Shareholders Annual General Meeting Resolution No. 35 dated 16 June 2008 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of 31 December 2008 are as follows:
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: Andreas Tjahjadi : Mustofa : Simon Halim
President Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner :
Andreas Tjahjadi Mustofa Simon Halim
Presiden Direktur Direktur
: Diah Pertiwi Gandhi : Raden Ari Nugroho Setyawan Liana Christina Naba
President Director Directors
Diah Pertiwi Gandhi Raden Ari Nugroho Setyawan Liana Christina Naba
: :
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee members as of 31 December 2009 and 2008 are as follows:
Ketua Anggota
Chief Members
: Simon Halim : Yuliantina Eko Santo
: :
Simon Halim Yuliantina Eko Santo
Perusahaan memberikan remunerasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji dan tunjangan sebesar Rp 1.374.000.000 dan Rp 1.488.500.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The Company provided remuneration to the Company’s management in a form of salaries and other benefits amounted to Rp 1,374,000,000 and Rp 1,488,500,000 for the years ended 31 December 2009 and 2008, respectively.
Perusahaan mempekerjakan masing-masing 205 dan 174 karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Tidak diaudit).
As of 31 December 2009 and 2008, the Company employs 205 and 174 employees, respectively (Unaudited).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/4
Exhibit E/4
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
d. Area eksploitasi/pengembangan
G E N E R A L (Continued) d. Exploitation
Perusahaan saat ini memiliki wilayah eksploitasi sebagai berikut:
2.
Nama Lokasi/ Name of Location
Tanggal perolehan Izin Eksploitasi/ Acquisition Date of Exploitation License
Bintan, Kepulauan Riau/ Bintan, Riau Archipelago
20 Mei 2009/ 20 May 2009
The Company has the following areas currently in exploitation:
Tanggal Jatuh Tempo/ Due date
Jumlah Biaya Eksploitasi/ Total Exploitation Expenditures
Jumlah Cadangan Terbukti/ Total Proven Reserves (Ton/Tonnes)
19 May 2014/ 19 May 2014
100%/ 100%
12.287.739/ 12,287,739
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
Jumlah Produksi/ Total Production (Ton/Tonnes) Akumulasi Jumlah Produksi/ Tahun Berjalan/ Accumulated Current Year Total Production
182.069/ 182,069
182.069/ 182,069
ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies consistently applied in the preparation of the financial statements for the years ended 31 December 2009 and 2008 are as follows:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
a. Basis of Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 pada tanggal 13 Maret 2000. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep nilai historis dan atas dasar akrual, kecuali dinyatakan secara khusus.
The financial statements have been prepared in accordance with Generally Accepted Accounting Principles in Indonesia, and Regulations No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” as included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory Board (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000. The financial statements have been prepared under historical cost concept and on the accrual basis, unless otherwise stated.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
b. P i u t a n g Piutang disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu yang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
b. Receivables Receivables are presented net of provision for doubtful accounts which is determined based on a periodic review of the collectibility of individual receivable accounts at the end of period. Uncollectible receivables will be written-off when they are deemed to be uncollectible by the Company's management. The recoverable amount of the written-off receivables is recognized as other income at the time the income is earned.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/5
Exhibit E/5
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Persediaan
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai dari persediaan barang jadi granit ditetapkan dengan metode biaya produksi rata-rata dan persediaan bahan pembantu (supplies) dinilai dengan metode pembelian rata-rata.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost of finished granite inventory is determined on an average production cost basis and supplies at an average purchase cost basis.
Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang terkait secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Cost of finished goods is comprised of materials, labor and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realizable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business less the costs of completion and the estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan yang perputarannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau harga jual masing-masing persediaan dimaksud di masa yang akan datang.
A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale proceeds of individual inventory items.
d. Properti Investasi
d. Investment Properties
Properti Investasi merupakan tanah dan bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai serta tidak digunakan sendiri atau dijual dalam kegiatan operasi perusahaan. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasi.
Investment properties represent land and buildings for operating lease or capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of business. Investment properties are stated at acquisition cost. The Company used the cost model as accounting policy and applied that policy to all its investment in property.
Properti investasi yang memenuhi kriteria dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset yang akan dilepas yang dikelompokkan sebagai dimiliki untuk dijual) maka:
Investment properties which meets the criteria for sale (or included in asset category which is accounted as available for sale) are:
-
Pengukuran aset tersebut sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi dengan biaya penjualan dan tidak disusutkan.
-
Measured at the lower of carrying value and fair value after being deducted by cost of sales and not depreciated.
-
Nilai aset tersebut dan hasil operasinya disajikan secara terpisah di Neraca dan Laporan Laba Rugi.
-
Value and the result of its operation are stated separately in the Balance Sheets and Statements of Income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/6
Exhibit E/6
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
e. Aset Tetap
ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Property and Equipments
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Prior to 1 January 2008, property and equipments are stated at cost less accumulated depreciation.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan standar ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan standar yang telah direvisi ini tidak memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective from 1 January 2008, the Company has implemented Statements of Financial Accounting Standard (SFAS) No.16 (Revised 2007), “Plant, Property and Equipments” which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets” and SFAS No. 17 (1994),”Accounting for Depreciation”. Under this standard, an entity shall choose between the cost model or revaluation model as the accounting policy for plant, property and equipments. The Company has chosen to use the cost model as the accounting policy for its equipments. The adoption of these revised standards did not have any effect in the Company’s financial statements.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutannya. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Property and equipments are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is calculated using the straight-line method, based on the estimated useful life of the assets, as follows:
Jenis Aset Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Masa manfaat/Useful lives tahun/years 20 8 dan/and 16 2, 4 dan/and 8 4, 5 dan/and 8
Type of Property and Equipment Infrastructures Machineries Office equipments and furnitures Vehicles
Biaya untuk perbaikan atau perawatan aset tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis di masa yang akan datang seperti peningkatan kapasitas dan perbaikan kualitas keluaran atau standar kinerja dikapitalisasi.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Expenditures which extend the useful life of the asset or result in increased future economic benefits such as increase in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aset tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss arising from the retirement or disposal of such assets is reflected in the current year’s statements of income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/7
Exhibit E/7
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. Agunan yang Diambil Alih
dari
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Repossessed Assets
Agunan yang diambil alih dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat agunan yang diambil alih terkait atau nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai penyisihan penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. g. Penurunan Nilai Lainnya
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Aset Tetap dan Aset
Repossessed assets are stated at the lower of related carrying value of the repossessed assets or the net realizable value of such repossessed assets. The difference between the carrying value and the net realizable value is recorded as provision for decline in value of repossessed assets and is charged to the current year statement of income. g. Impairment of Property and Equipments Other Non Current Assets
and
Pada tanggal neraca, Perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At balance sheet date, the Company reviews whether there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi di antara harga jual neto dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Property and equipments and other non-current assets, including intangible assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
h. Penjabaran Mata Uang Asing
h. Foreign Currency Translation
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah Indonesia. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi.
The Company’s books and records are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the date of transactions.
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Gain or loss arising from the foreign exchange transactions are credited or charged to the in the current year’s statements of income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/8
Exhibit E/8
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
h. Penjabaran Mata Uang Asing (Lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Foreign Currency Translation (Continued)
Kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan dalam penjabaran mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 1 USD (Dolar Amerika Serikat) 1 SGD (Dolar Singapura)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.400,00 6.698,51
i. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. j. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Bank Indonesia middle rates used in the translation of foreign currencies 31 December 2009 and 2008 are as follows: 2008 10.950,00 7.607,51
(United States Dollar) USD 1 (Singapore Dollar) SGD 1
i. Share Issuance Cost Share issuance costs are presented as part of additional paid-in capital and are not amortized. j. Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan dari penjualan dengan menggunakan Tongkang diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan persyaratan penjualan yang telah disepakati. Pendapatan dari penjualan dengan menggunakan Truk diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Revenues from sales with Barge are recognized upon delivery of the goods to customers in accordance with the term of sale. Revenue from sales with Truck is recognized upon the transfer of the goods to customers.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred.
k. Pajak Penghasilan
k. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year, using the tax rates that have been enacted.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized as a future period tax consequences resulting from differences of carrying value between assets and liabilities based on the financial statements with tax base of assets and liabilities. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible differences, when it is probable to be used against future taxable income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/9
Exhibit E/9
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. l. Penyisihan Imbalan Kerja
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Foreign Currency Translation (Continued) Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited to the current year’s statements of income, except deferred tax which is charged or credited directly to equity. l. Provision for Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognized when they are owed to the employee based on an accrual method.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
m. Laba Bersih per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. n. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
m. Earnings per Share Earnings per share are computed by dividing net profit by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. n. Use of Etimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/10
Exhibit E/10
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Transaksi dengan Pihak - pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. yang
ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang digunakan adalah sesuai dengan yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has entered into transactions with certain related parties. Definitions of related parties used are in accordance with the SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan, atau tidak dengan, syarat dan kondisi normal, sebagaimana yang dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with the related parties, whether or not made under similar terms and conditions as those conducted with third parties, are disclosed in the financial statements.
p. Informasi Segmen
p. Segment Information
Informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan segmen geografis. Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
The segment information in these financial statements is presented based on geographical segment. A geographical segment is engaged in providing services within a particular economic enviroment that are subject to risks and returns that are different from those segments operating in other economic environments.
Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen berdasarkan usaha, karena Perusahaan hanya bergerak di bidang pertambangan granit.
The Company does not present the segment information based on the business line due to the Company’s main business was in granite mining.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/11
Exhibit E/11
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN BANK
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. 2009
2008
25.599.650
209.043.252
Cash on hand
996.929.018 2.298.249 10.344.815.598 442.000 11.344.484.865
488.161.112 200.237.512 65.052.134 838.000 754.288.758
Cash in banks IDR PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Total
USD PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk Jumlah
4.249.700.144 4.249.700.144
22.295.842 1.687.723 23.983.565
USD PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk Total
SGD PT Bank DBS Indonesia
2.035.252.704
294.171.229
SGD PT Bank DBS Indonesia
17.629.437.713
1.072.443.552
17.655.037.363
1.281.486.804
Kas Bank IDR PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Jumlah
Jumlah Bank Jumlah Kas dan Bank
Saldo bank dalam mata uang asing sebesar USD 452.095,76 dan SGD 303.836,63 pada tanggal 31 Desember 2009 dan USD 2.190,28 dan SGD 62.836,53 pada tanggal 31 Desember 2008.
4.
CASH ON HAND AND IN BANKS
PIUTANG USAHA
2009 Pihak ketiga PT Propelat Profile Construction Pte. Ltd PT Samudra Tirta Raya PT Duta Graha Indah Tbk PT Citra Lautan Teduh PT Wijaya Karya CV Rhestu Alam Brothers PT Samudra Sarana Sukses PT Unggul Sejati Indonesia PT Pasifik Karya Makmur PT Usaha Semesta Abadi Dipindahkan
Total Cash on Hand and in Banks
Cash on hand and in banks denominated in foreign currencies amounted to USD 452,095.76 and SGD 303,836.63 as of 31 December 2009 and USD 2,190.28 and SGD 62,836.53 as of 31 December 2008. 4.
Akun ini merupakan tagihan kepada pelanggan sehubungan dengan penjualan batu granit, dengan rincian sebagai berikut:
Total cash in banks
TRADE RECEIVABLES This account represents the amount due from customers in relation to granite rocks sales, with details as follows: 2008
1.509.501.860 854.009.786 844.794.847 837.435.460 484.205.680 450.277.727 421.265.878 385.048.977 353.402.112 345.640.169 290.885.610
969.900.469 2.965.730.968 4.406.786.908 749.640.087 -
6.776.468.106
9.092.058.432
Third parties PT Propelat Profile Construction Pte. Ltd PT Samudra Tirta Raya PT Duta Graha Indah Tbk PT Citra Lautan Teduh PT Wijaya Karya CV Rhestu Alam Brothers PT Samudra Sarana Sukses PT Unggul Sejati Indonesia PT Pasifik Karya Makmur PT Usaha Semesta Abadi Brought forward
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/12
Exhibit E/12
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
4. 2009
Pihak ketiga (Lanjutan) Pindahan PT Bianglala Karya Utama PT Central Morindo Perkasa PT Citra Semarak Sejati PT Charis Bumi Indonesia Kim Hock Bee, Pte. LTd Nusantara Agung Pratama PT Kuda Sakti Bahtera Bahari Shipyard Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 200.000.000) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Bersih
2008 9.092.058.432 202.408.454 1.069.008.604 3.046.187.743 522.031.544 475.084.198 348.641.172
1.228.324.429
504.337.409
8.712.503.749 15.259.757.556 ( 1.058.063.386) ( 969.900.469) 7.654.440.363
2009
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
TRADE RECEIVABLES (Continued)
6.776.468.106 280.687.499 248.800.479 178.223.236 -
Rincian piutang usaha menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari Lebih dari 120 hari
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14.289.857.087
2.855.911.114 1.866.132.907 635.193.625 822.481 1.224.896.180
4.726.895.868 973.223.953 3.039.433.835
8.712.503.749 15.259.757.556 ( 1.058.063.386) ( 969.900.469)
2009
Net
2008 6.520.203.900
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Total Provision for doubtful accounts
The details of trade receivables according to its maturity are as follows:
2.129.547.442
7.654.440.363
Third parties (Continued) Carried forward PT Bianglala Karya Utama PT Central Morindo Perkasa PT Citra Semarak Sejati PT Charis Bumi Indonesia Kim Hock Bee, Pte. Ltd Nusantara Agung Pratama PT Kuda Sakti Bahtera Bahari Shipyard Others (Balances below Rp 200,000,000, each)
14.289.857.087
Current Past due: 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days 91 – 120 days More than 120 days Total Provision for doubtful accounts Net
The details of trade receivables according to its currencies are as follows: 2008
Rupiah Dolar Singapura
3.664.781.319 5.047.722.430
5.675.735.950 9.584.021.606
Indonesian Rupiah Singapore Dollar
Jumlah
8.712.503.749
15.259.757.556
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/13
Exhibit E/13
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
5.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4.
TRADE RECEIVABLES (Continued)
Manajemen telah membentuk penyisihan piutang raguragu atas piutang kepada Profile Construction Pte. Ltd. sebesar Rp 969.900.469 atau setara dengan SGD 127.492,50 pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009 manajemen telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang sebesar Rp 1.058.063.386. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut.
The management has provided provision for doubtful accounts for receivables from Profile Construction Pte. Ltd. amounted to Rp 969,900,469 or equivalent to SGD 127,492.50 as of 31 December 2008. As of 31 December 2009 management has provided provision for doubtful accounts for receivables amounted to Rp 1,058,063,386. The management believes that the provision is sufficient to cover possible losses resulting from the uncollectible receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo piutang usaha dalam mata uang asing masing-masing sebesar SGD 753.558,99 dan SGD 1.259.810,58.
As of 31 December 2009 and 2008, trade receivables denominated in foreign currencies are amounted to SGD 753,558.99 and SGD 1,259,810.58, respectively.
PIUTANG LAIN-LAIN
5. 2009
OTHER RECEIVABLES 2008
Pihak ketiga PT Abdi Sarana Nusa Areca Finance Limited (USD Nihil dan USD 2.328.924,16 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008) PT Pandanwangi Sekartadji (USD Nihil dan USD 1.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008) PT VDH Teguh Sakti Lain-lain
1.201.148.277
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.203.172.750 42.624.040.851 ( 7.000.000.000)
Bersih
1.203.172.750
2.024.473
-
2.876.825.745
25.501.719.551
10.950.000.000 2.074.707.799 1.220.787.756
35.624.040.851
Third parties PT Abdi Sarana Nusa Areca Finance Limited (USD Nil and USD 2,328,924.16 as of 31 December 2009 and 2008) PT Pandanwangi Sekartadji (USD Nil and USD 1,000,000 as of 31 December 2009 and 2008) PT VDH Teguh Sakti Others Total Provision for doubtful accounts Net
Piutang kepada Areca Finance Limited (AFL), Perusahaan yang berkedudukan di British Virgin Island, merupakan piutang hasil pengalihan piutang dan hak tagih atas proyek pipanisasi dan depot satelit sebesar USD 3.000.000 pada tahun 2005 sesuai dengan perjanjian pengalihan tanggal 25 April 2005 (Catatan 28).
Receivable from Areca Finance Limited (AFL), a company which is domiciled in British Virgin Island, represents the receivable resulting from the transfer of receivable and billing rights over the pipeline and gasoline depot project amounted to USD 3,000,000 in 2005 in accordance with recourse agreement dated 25 April 2005 (Note 28).
Piutang kepada PT Pandanwangi Sekartadji (PWS) merupakan piutang atas tidak digunakannya hak opsi kepemilikan saham di PWS. Berdasarkan Joint Venture Agreement dan Advance on Equity Agreement tanggal 8 Februari 2001, Perusahaan memberikan uang muka kepada PWS dan Perusahaan mempunyai hak opsi kepemilikan atas saham PWS sebesar USD 1.000.000. Pendanaan untuk transaksi ini diperoleh dari PT Siwani Makmur Tbk (Catatan 14).
Receivable from PT Pandanwangi Sekartadji (PWS) represents the receivable resulting from the un-used option rights over the share ownership in PWS. Based on Joint Venture Agreement and Advance on Equity Agreement dated 8 February 2001, the Company paid an advance to PWS and the Company have option rights over the share ownership in PWS amounted to USD 1,000,000. The financing of this transaction was obtained from PT Siwani Makmur Tbk (Note 14).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/14
Exhibit E/14
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
OTHER RECEIVABLES (Continued)
Berdasarkan Surat No. 003/DIR/ST/I/03 tanggal 16 Januari 2003, Perusahaan memutuskan untuk tidak menggunakan hak opsi atas kepemilikan saham di PWS sehubungan dengan adanya pembatalan kontrak antara PWS dengan PT Pertamina (Persero) (Pertamina) tanggal 15 Januari 2003.
Based on Letter No. 003/DIR/ST/I/03 dated 16 January 2003, the Company decided not to use the option rights over the share ownership in PWS following the contract cancellation between PWS and PT Pertamina (Persero) (Pertamina) dated 15 January 2003.
Piutang kepada PT VDH Teguh Sakti (VDH) merupakan piutang atas pemberian modal kerja kepada VDH.
Receivable from PT VDH Teguh Sakti (VDH) represent the receivable resulting from issued working capital to VDH.
Manajemen telah membentuk penyisihan piutang raguragu atas piutang kepada PWS dan VDH masing-masing sebesar Rp 6.000.000.000 dan Rp 1.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut.
The management has provided provision for doubtful accounts for receivables from PWS and VDH amounted to Rp 6,000,000,000 and Rp 1,000,000,000 respectively as of 31 December 2008. The management believes that the provision is sufficient to cover possible losses resulting from the uncollectible receivables.
Berdasarkan Assignment Agreement tanggal 28 Desember 2009, piutang AFL, PWS dan VDH masingmasing sebesar USD 831.588,20, USD 1.000.000 dan Rp 2.074.707.799 digunakan sebagai penyelesaian sebagian pinjaman kepada HKDN Investment Limited (Catatan 16).
Based on Assignment Agreement dated 28 December 2009, receivables from AFL, PWS and VDH amounted to USD 831,588.20, USD 1,000,000 and Rp 2,074,707,799 respectively were used as settlement against part of loan to HKDN Investment Limited (Note 16).
Piutang kepada PT Abdi Sarana Nusa (ASN) merupakan piutang atas pemberian dana pinjaman untuk melakukan mobilisasi peralatan dan piutang atas pembayaran terlebih dahulu biaya operasional dan pemakaian oli, solar dan suku cadang.
Receivable from PT Abdi Sarana Nusa (ASN) represents the receivable resulting from the provision of funding to mobilize equipment and advances of operational costs and oil, fuel and spareparts usage.
Berdasarkan perjanjian kerjasama borongan bongkar, muat dan angkut batu granit No. 010/MITI-ASN/IV/2007 tanggal 23 April 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian pekerjaaan pemborongan bongkar, muat, angkut dan penataan stock pile produksi batu granit di lokasi stock pile Perusahaan dengan ASN.
Based on cooperation agreement of granite rocks discharging, loading and hauling No. 010/MITIASN/IV/2007 dated 23 April 2007, the Company appointed ASN to perform discharge, load, haul and structure the stock pile of granite rocks produced in the Company’s stock pile location.
Atas perjanjian kerjasama tersebut, Perusahaan telah memberikan pinjaman dana untuk keperluan mobilisasi peralatan ASN ke lokasi penambangan Perusahaan.
Under this agreement, the Company had provided funding to mobilize ASN’s equipment to the Company’s mining location.
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat perubahan atas perjanjian tersebut.
In 2009 and 2008, there is no amendment for this agreement.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/15
Exhibit E/15
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PERSEDIAAN
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
INVENTORIES
2009
2008
Batu granit Suku cadang Lain-lain
13.482.731.874 6.514.688.113 1.799.631.439
12.227.048.912 5.611.262.922 561.687.949
Granite rocks Spareparts Others
Jumlah Penyisihan atas penurunan nilai persediaan
21.797.051.426
18.399.999.783
Total Provision for decline in value of inventories
Bersih
( 1.154.897.012) ( 20.642.154.414
551.516.903) 17.848.482.880
Net
Perusahaan tidak mengasuransikan persediaan suku cadangnya.
The Company has not covered its inventories by any insurance coverage.
Berdasarkan Laporan Penilaian No. 1720/BMHAR/III/2009 tanggal 23 Maret 2009 dari PT Berkat Mitra Handal, penilai independen, persediaan suku cadang Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dinilai sebesar Rp 5.059.746.019 sehingga Perusahaan membentuk Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Suku Cadang sebesar Rp 551.516.903. Penilaian atas persediaan suku cadang tersebut menggunakan metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach).
Based on Appraisal Report No. 1720/BMH-AR/III/2009 dated 23 March 2009 of PT Berkat Mitra Handal, an independent appraiser, the value of the Company’s spareparts inventory as of 31 December 2008 amounted to Rp 5,059,746,019. Accordingly, the Company provided a Provision for Decline in Value of Spareparts Inventory amounted to Rp 551,516,903. The valuation of the spareparts inventory used the Market Data Approach.
Pada tanggal 31 Desember 2009, terdapat penyisihan atas penurunan nilai persediaan suku cadang yang bergerak lambat sebesar Rp 204.572.599 dan penurunan nilai realisasi bersih atas persediaan batu granit sebesar Rp 398.807.510.
As of 31 December 2009, there are provision for decline in value of slow moving spareparts inventories amounted to Rp 204,572,599 and provision for decline in value for net realizable value of granite rock inventories amounted to Rp 398,807,510.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan suku cadang pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat dari penurunan nilai tersebut.
The management believes that the provision for decline in value of inventories as of 31 December 2009 and 2008 is sufficient to cover possible losses that might arising from such decline.
spareparts
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/16
Exhibit E/16
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. 2009
Uang muka Pembelian suku cadang Perjalanan dinas Pembelian alat berat Lain-lain Jumlah uang muka
8.
9.
2008
437.965.626 21.353.125 874.799.911 1.334.118.662
773.795.194 92.118.622 780.000.000 1.645.913.816
Advances Spareparts purchased Travelling Heavy equipment purchased Others Total advances
54.440.584 52.415.329 123.251.021 230.106.934
72.072.330 39.467.667 842.676.626 954.216.623
Prepaid expenses Rental Insurance Others Total prepaid expenses
1.564.225.596
2.600.130.439
Total
Beban dibayar di muka Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah biaya dibayar di muka Jumlah
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
BEBAN EKSPLORASI YANG DITANGGUHKAN
8.
DEFERRED EXPLORATION EXPENDITURES
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Ijin Penambangan Tambang Batu Granit Bukit Piatu No. 63.a/2519/ OAT/2009 tanggal 6 April 2009, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalihkan Ijin Penambangan atas tambang batu granit yang berlokasi di Bukit Piatu, Kijang kepada Perusahaan. Atas pengalihan tersebut, Perusahaan memberikan kompensasi sebesar SGD 1.290.212,59.
Based on Bukit Piatu Granite Mining License Transfer Agreement No. 63.a/2519/OAT/2009 dated 6 April 2009, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) transferred its granite mining license at Bukit Piatu, Kijang to the Company. As a consequence, the Company paid compensation amounted to SGD 1,290,212.59.
Pembebanan amortisasi beban ekspolorasi yang ditangguhkan ke beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 135.391.432 (Catatan 25).
Amortization of deferred exploration expenditures charged to cost of goods sold for the year ended 31 December 2009 was amounted to Rp 135,391,432 (Note 25).
Manajemen tidak membentuk penyisihan atas penurunan nilai beban eksplorasi yang ditangguhkan karena manajemen yakin bahwa jumlah tercatat beban eksplorasi yang ditangguhkan tersebut dapat dipulihkan seluruhnya.
No provision for decline in value of deferred exploration expeditures was provided as the management believes that the carrying value of the deferred exploration expenditures will be fully recovered.
PROPERTI INVESTASI Akun ini merupakan investasi atas 2 (dua) unit kios di ITC Kuningan sebesar Rp 736.740.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
9.
INVESTMENT PROPERTIES This account represents the investment in 2 (two) kiosks at ITC Kuningan amounted to Rp 736,740,000 as of 31 December 2009 and 2008.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/17 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP 2009
Biaya perolehan Pemilikan langsung Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Exhibit E/17 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PROPERTY AND EQUIPMENTS Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ Ending balance
2.569.007.139 61.556.099.983
3.504.915.825
9.523.985.000
2.569.007.139 55.537.030.808
521.511.586 1.527.338.800
117.360.000 -
499.000.000
638.871.586 1.028.338.800
66.173.957.508
3.622.275.825
10.022.985.000
59.773.248.333
128.450.357 20.375.270.046
128.450.357 6.378.971.767
6.545.666.787
256.900.714 20.208.575.026
299.545.078 1.178.506.097
73.993.224 137.333.079
499.000.000
373.538.302 816.839.176
Jumlah
21.981.771.578
6.718.748.427
7.044.666.787
21.655.853.218
Jumlah tercatat
44.192.185.930
2008
Biaya perolehan Pemilikan langsung Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Saldo awal/ Beginning balance
38.117.395.115
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
-
Saldo akhir/ Ending balance
2.569.007.139 60.731.306.027
824.793.956
426.740.036 1.527.338.800
119.741.550 -
24.970.000 -
521.511.586 1.527.338.800
65.254.392.002
944.535.506
24.970.000
66.173.957.508
-
2.569.007.139 61.556.099.983
14.426.011.226
128.450.357 5.949.258.820
128.450.357 20.375.270.046
241.566.983 1.079.772.980
82.948.095 98.733.117
24.970.000 -
299.545.078 1.178.506.097
Jumlah
15.747.351.189
6.259.390.389
24.970.000
21.981.771.578
Jumlah tercatat
49.507.040.813
44.192.185.930
2009
At cost Direct ownership Infrastructures Machineries Office equipments and furniture Vehicles Total Accumulated depreciation Direct ownership Infrastructures Machineries Office equipments and furniture Vehicles Total Carrying amount
2008
At cost Direct ownership Infrastructures Machineries Office equipments and furniture Vehicles Total Accumulated depreciation Direct ownership Infrastructures Machineries Office equipments and furniture Vehicles Total Carrying amount
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/18 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
Exhibit E/18 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PROPERTY AND EQUIPMENTS (Continued)
Alokasi beban penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut: 2009
Depreciation expenses of property and equipments are charged to: 2008
Beban pokok penjualan (Catatan 25) Beban usaha (Catatan 26)
6.507.422.124 211.326.303
6.077.709.177 181.681.212
Cost of goods sold (Note 25) Operating expenses (Note 26)
Jumlah
6.718.748.427
6.259.390.389
Total
Sebagian mesin Perusahaan dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari Lawnfield Pacific Ltd. (Catatan 16).
A portion of the Company’s machineries have been pledged as collateral for the loan facility obtained from Lawnfield Pacific Ltd. (Note 16).
Aset tetap berupa kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko komprehensif dan kehilangan dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 291.000.000 dan Rp 281.000.000 pada tahun 2009 dan 2008, sedangkan aset tetap lainnya belum diasuransikan.
Vehicles have been covered by insurance against comprehensive and loss risks with total sum insured amounted to Rp 291,000,000 and Rp 281,000,000 in 2009 and 2008, respectively, while other property and equipments have not yet been insured.
Manajemen berpendapat bahwa, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mungkin menimbulkan indikasi penurunan nilai aset tetap, sehingga Perusahaan tidak membentuk penyisihan atas penurunan nilai aset tetap pada tahun 2009 dan 2008.
The management believes that there are no events or changes in circumstances that may raise indications of impairment in the property and equipments value. Accordingly, the Company did not provide any provision for decline in value of property and equipments of direct acquisitions in 2009 and 2008.
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
11. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2009
2008
Dana yang dibatasi penggunaannya Barang jaminan yang diambil alih Setoran jaminan sewa dan telepon Lain-lain
7.100.643.570 1.850.000.000 103.662.800 -
4.789.311.850 1.850.000.000 100.468.900 206.013.997
Restricted fund Repossessed assets Rental and telephone deposits Others
Jumlah Penyisihan penurunan nilai barang jaminan yang diambilalih
9.054.306.370
6.945.794.747
Total Provision for decline in value of repossessed assets
Bersih
(
394.418.000) ( 8.659.888.370
206.082.000) 6.739.712.747
Net
Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan (DJPL) dan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM) Kabupaten Bintan yang ditempatkan dalam suatu rekening bersama atas nama Perusahaan dan Pemerintah Daerah (PEMDA) Bintan, di mana penarikan atas dana tersebut harus disetujui bersama oleh kedua pihak (Catatan 20).
Restricted fund represents the funds to guarantee the continuation of environmental management and social responsibility in Bintan placed in a joint account on behalf of the Company and Bintan Local Goverment, whereby the withdrawal of such fund should be approved by both parties (Note 20).
Barang jaminan yang diambil alih timbul dari penyelesaian tagihan nasabah yang tidak dapat dipulihkan dalam bentuk tanah dan bangunan.
Repossessed asset represents settlement of uncollectible customer accounts in the form of land and building.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/19 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
Exhibit E/19 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued)
Rincian barang jaminan yang diambil alih adalah sebagai berikut: 2009
The details of repossessed assets are as follows: 2008
Ruko di Pasar Kemis, Tangerang Tanah dan Bangunan di Pacet
750.000.000 1.100.000.000
750.000.000 1.100.000.000
Shophouse at Pasar Kemis, Tangerang Land and Building in Pacet
Jumlah
1.850.000.000
1.850.000.000
Total
Barang jaminan yang diambilalih tidak diasuransikan.
The repossessed assets is not covered by any insurance coverage.
Penyisihan penurunan nilai barang jaminan yang diambilalih merupakan penurunan nilai untuk Ruko Pasar Kemis, Tangerang terhadap Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi dan Bangunan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat dari penurunan nilai tersebut.
The provision for decline in value of repossessed assets represents the decline in value of Shophouse at Pasar Kemis, Tangerang against the Tax Object Selling Value (Nilai Jual Objek Pajak - NJOP). The management believes that the provision for decline in value of repossessed assets is sufficient to cover possible losses that might arising from such decline.
12. PINJAMAN BANK
12. BANK LOANS 2009
Rupiah PT Sejahtera Bank Umum – telah dilikuidasi Dolar Amerika Serikat PT Bank Pan Indonesia Tbk (USD Nihil dan USD 1.453.764,44 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008) Jumlah
2008
10.000.000.000
Rupiah PT Sejahtera Bank Umum – liquidated
-
15.918.720.618
United States Dollar PT Bank Pan Indonesia Tbk (USD Nil and USD 1,453,764.44 as of 31 December 2009 and 2008)
10.000.000.000
25.918.720.618
Total
10.000.000.000
Pinjaman kepada PT Sejahtera Bank Umum (Bank likuidasi) merupakan fasilitas pinjaman dalam bentuk back-to-back dengan tagihan piutang sewa pembiayaan PT Intinusa Abadi Manufacturing (IAM) (Catatan 29).
Loan to PT Sejahtera Bank Umum (Bank liquidated) represents loan facility suppported by back-to-back agreement with finance lease receivable from PT Intinusa Abadi Manufacturing (IAM) (Note 29).
Perusahaan memperoleh fasilitas money market dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar USD 1.454.000. Pinjaman tersebut berjangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 2 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 31 Juli 2000.
The Company obtained money market facility from PT Bank Pan Indonesia Tbk with maximum credit limit amounted to USD 1,454,000. The loan has a period of 1 (one) year starting from 2 August 1999 up to 31 July 2000.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/20 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN BANK (Lanjutan)
Exhibit E/20 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. BANK LOAN (Continued)
Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan pribadi pemegang saham.
This loan is secured by personal guarantees from the shareholders.
Sehubungan dengan penyelesaian pinjaman, pada tanggal 13 April 2006, Perusahaan menyerahkan aset tertentu yang dimiliki kepada Bank.
In connection with the loan settlement, on 13 April 2006, the Company transferred Company’s certain assets to the Bank.
Aset yang diserahkan tersebut adalah sebagai berikut:
Company’s assets that have been transferred are as follows:
-
Sertifikat Hak Milik atas Kios ITC Kuningan. Sertifikat Hak Guna Bangunan atas Ruko Pasar Kemis, Tangerang. Sertifikat Hak Milik atas tanah dan bangunan di Pacet.
-
Certificate of Right to Own on ITC Kuningan Kiosks. Certificate of Right to Build on Shophouse at Pasar Kemis, Tangerang. Certificate of Right to Own on land and building in Pacet.
Pada tanggal 15 Juni 2009, PT Bank Pan Indonesia Tbk mengalihkan tagihan atas pinjaman tersebut kepada HKDN Investment Limited (Catatan 16).
On 15 June 2009, PT Bank Pan Indonesia Tbk has transferred its loan receivables to HKDN Investment Limited (Note 16).
Dengan demikian, seluruh jaminan tersebut di atas telah dikembalikan kepada Perusahaan.
Accordingly, all of the above mentioned collaterals have been returned to the Company.
Tingkat bunga pinjaman untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 15% per tahun.
The loan has an interest at 15% per annum in 2009 and 2008.
13. UTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian kepada pihak ketiga.
This account represents payables resulting from the purchase to third parties.
2009
2008
Pihak ketiga PT Dahana Tel Marketing PT Anugrah Abadi Bersama Kurnia Diesel PT Abdi Sarana Nusa SLS Bearing Batam PT Citra Karya Jaya Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 200.000.000)
693.054.292 515.584.315 436.683.680 338.167.500 220.708.801 4.554.000 -
695.820.903 438.469.000 829.365.925 280.261.584 225.174.400
1.164.563.383
4.479.258.753
Third parties PT Dahana Tel Marketing PT Anugrah Abadi Bersama Kurnia Diesel PT Abdi Sarana Nusa SLS Bearing Batam PT Citra Karya Jaya Others (Balances below Rp 200,000,000 each)
Jumlah
3.373.315.971
6.948.350.565
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/21 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG USAHA (Lanjutan)
Exhibit E/21 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. TRADE PAYABLES (Continued)
Rincian utang usaha menurut jenis mata uang pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
The details of trade payables according to its currencies as of 31 December 2009 and 2008 are as follows: 2008
Rupiah Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
1.713.579.739 966.681.940 693.054.292
5.719.167.745 1.229.182.820 -
Rupiah Singapore Dollar United States Dollar
Jumlah
3.373.315.971
6.948.350.565
Total
Saldo utang usaha dalam mata uang asing sebesar SGD 144.312,98 dan USD 73.729,18 pada tanggal 31 Desember 2009 dan SGD 161.574,92 pada tanggal 31 Desember 2008.
Trade payables denominated in foreign currencies are amounted to SGD 144,312.98 and USD 73,729.18 as of 31 December 2009 and SGD 161,574.92 as of 31 December 2008.
14. UTANG OBLIGASI KEPADA PIHAK KETIGA YANG DAPAT DITEBUS DAN DIPERTUKARKAN
14. REDEEMABLE AND EXCHANGEABLE BONDS PAYABLE TO THIRD PARTIES
Berdasarkan Investment and Option Agreement tanggal 1 November 2000 dan 1 Februari 2001, Perusahaan menerbitkan obligasi yang dapat ditebus dan dipertukarkan kepada PT Siwani Makmur (SIMA) dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD 350.000 dan USD 650.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan masing-masing terhitung sejak tanggal 15 November 2000 dan 5 Februari 2001. Selama jangka waktu tersebut SIMA dapat menukarkan seluruh obligasi dengan opsi kepemilikan saham yang dimiliki Perusahaan di PT Pandanwangi Sekartadji (PWS). Apabila SIMA tidak menggunakan haknya pada saat jatuh tempo obligasi, Perusahaan diharuskan membayar pengembalian sebesar nilai nominal obligasi ditambah bunga 10% per tahun sejak awal penerbitan obligasi. Pada tanggal 31 Oktober 2001 dan 29 Januari 2002, terdapat perubahan atas perjanjian obligasi tersebut dan disepakati bahwa obligasi tersebut diperpanjang dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan masing-masing dikenakan jasa kompensasi sebesar USD 35.000 dan USD 65.000.
Based on Investment and Option Agreement dated 1 November 2000 and 1 February 2001, the Company issued redeemable and exchangeable bonds to PT Siwani Makmur Tbk (SIMA), with face value of USD 350,000 and USD 650,000 respectively for a period of 12 (twelve) month starting from 15 November 2000 and 5 February 2001, respectively. During the terms of the bonds, SIMA has the right to exchange the bonds into share ownership in PT Pandanwangi Sekartadji (PWS). If SIMA does not exercise its right on maturity date, the Company will be required to repay such bonds payable at face value plus interest of 10 % per annum since the bonds issuance date. On 31 October 2001 and 29 January 2002, such agreement had been amended, whereby both parties agreed to extend the maturity for a period of 12 (twelve) month plus a compensation fee amounted to USD 35,000 and USD 65,000, respectively.
Pada tanggal 17 Desember 2004, berdasarkan Perjanjian Pelunasan Obligasi yang Dapat Ditebus dan Dipertukarkan, Perusahaan dan SIMA menyetujui bahwa Perusahaan memiliki utang obligasi sebesar USD 1.000.000 dan hanya dikenakan jasa kompensasi sebesar USD 35.000. Obligasi tersebut akan diangsur selama 24 (dua puluh empat) bulan tanpa dikenakan bunga.
On 17 December 2004, based on the Agreement on Settlement of the Exchangeable Bond, the Company and SIMA agreed that the Company’s outstanding bonds payable to SIMA was amounted to USD 1,000,000 plus compensation fee for only USD 35,000. Such bonds payable would be repaid in installment basis for a period of 24 (twenty four) months, bearing no interest.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, belum terdapat tindak lanjut atas utang obligasi tersebut.
Up to the date of completion of these financial statements, there have been no updates concerning such bonds payable.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/22 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. UTANG LAIN-LAIN
Exhibit E/22 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. OTHER PAYABLES 2009
2008
PT Aneka Tambang Tbk Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Bintan L & M Systems Indonesia Lain-lain
10.150.397.025
3.436.396.558
3.504.257.627 228.414.642 467.361.376
2.281.604.734 266.078.759 679.777.319
PT Aneka Tambang Tbk Bintan Financial and Natural Resources Management Board L & M Systems Indonesia Others
Jumlah
14.350.430.670
6.663.857.370
Total
Utang kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam) merupakan kewajiban Perusahaan atas jasa pengurusan ijin-ijin penambangan batu granit, sesuai dengan perjanjian kerjasama operasi penambangan batu granit antara Perusahaan dengan Antam No. 29.a/2322/ OAT/2006 tanggal 3 April 2006.
Payable to PT Aneka Tambang Tbk (Antam) represents the Company’s liability arising from the arrangement to obtain permits to mine granite rocks in accordance with the Granite Rocks Mining Joint Operation Agreement between the Company and Antam No. 29.a/2322/OAT/2006 dated 3 April 2006.
Utang kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Bintan merupakan kewajiban Perusahaan atas retribusi Galian C dan Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan (DJPL) serta Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM) atas penjualan batu granit.
Payable to Bintan Financial and Natural Resources Management Board represents the Company’s liability arising from fees paid for Galian C (Excavation C), Environmental Management Fund and Social Responsibility Fund on granite rocks sales.
Saldo utang lain-lain dalam mata uang asing masingmasing sebesar USD 24.299,43 dan SGD 1.530.400,17 pada tanggal 31 Desember 2009 dan masing-masing sebesar USD 24.299,43 dan SGD 466.789,63 pada tanggal 31 Desember 2008.
The balance of other payables denominated in foreign currencies amounted to USD 24,299.43 and SGD 1,530,400.17 respectively as of 31 December 2009 and amounted to USD 24,299.43 and SGD 466,789.63 respectively as of 31 December 2008.
16. PINJAMAN PIHAK KETIGA
16. LOAN TO THIRD PARTIES 2009
2008
Lawnfield Pacific Limited HKDN Investment Limited
22.454.828.825 7.052.936.058
19.814.014.816 -
Lawnfield Pacific Limited HKDN Investment Limited
Jumlah
29.507.764.883
19.814.014.816
Total
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan Lawnfield Pacific Limited (LPL) tanggal 19 Desember 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPL, perusahaan yang berkedudukan di British Virgin Island, dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD 1.850.000 dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun, dengan jatuh tempo pembayaran pokok dan bunga pada tanggal 30 Juni 2008.
Based on the Agreement between the Company and Lawnfield Pacific Limited (LPL) dated 19 December 2005, the Company obtained a loan facility from LPL, a company domiciled in British Virgin Island, with maximum credit of USD 1,850,000, bearing interest at rate of 12% per annum. The loan principal and interest will be due for repayment on 30 June 2008.
Pada tanggal 6 Juli 2007, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar USD 1.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun, dengan jatuh tempo pembayaran pinjaman pada tanggal 19 Desember 2008.
On 6 July 2007, the Company obtained an additional of loan facility amounted to USD 1,000,000 bearing interest at 12% per annum. That loan will be due for repayment on 19 December 2008.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/23 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN PIHAK KETIGA (Lanjutan)
Exhibit E/23 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LOAN TO THIRD PARTIES (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Perusahaan dengan LPL tanggal 6 Oktober 2008, kedua pihak sepakat bahwa pinjaman tersebut dikenakan bunga 8% per tahun terhitung sejak awal pencairan pinjaman hingga pinjaman tersebut dilunasi. Saldo pinjaman pada tanggal 6 Oktober 2008 adalah sebesar USD 2.740.787,18. Pada tahun 2008, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman sebesar USD 931.288,11.
Based on the Loan Restructuring Agreement between the Company and LPL dated 6 October 2008, both parties agreed that the interest borne would be amended to 8% per annum which calculated since the loan withdrawal up to its settlement date. As of 6 October 2008 the outstanding loan was amounted to USD 2,740,787.18. In 2008, the Company has made repayment of part of the loan amounted to USD 931,288.11.
Berdasarkan Amendment Agreement tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan dan LPL menyetujui perpanjangan jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 19 Desember 2011.
Based on the Amendment Agreement dated 14 December 2009, the Company and LPL agreed to extent the maturity date up to 19 December 2011.
Beban bunga pinjaman untuk tahun 2006, 2007 dan 2008 dicatat sekaligus sebesar Rp 5.020.758.935 pada tahun 2008.
The interest expenses incurred in 2006, 2007 and 2008 were recorded in lump sum amounted to Rp 5,020,758,935 in 2008.
Beban bunga pinjaman untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 677.950.712.
The interest expense for the year ended 31 December 2009 was amounted to Rp 677,950,712.
Fasilitas pinjaman tersebut diatas dijamin dengan sebagian mesin Perusahaan (Catatan 10).
This loan facility is secured by certain machineries (Note 10).
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang dari HKDN Investment Limited (HKDN), pada tanggal 15 Juni 2009, PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) dan HKDN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Piutang atas saldo pinjaman Perusahaan kepada Panin sebesar USD 3.276.210.
Based on the Receivables Transfer Agreement from HKDN Investment Limited (HKDN), PT Bank Pan Indonesia (Panin) and HKDN had entered into Sale and Purchase and Transfer of Receivables Agreement, on 15 June 2009, over the outstanding loan due from the Company to Panin amounted USD 3,276,210.
Atas Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Piutang tersebut, pada tanggal 15 Juni 2009 Perusahaan mereklasifikasi saldo pinjaman yang masih tersisa beserta bunganya kepada Panin dan menyajikannya sebagai Pinjaman Pihak Ketiga.
Based on Sale and Purchase and Transfer of Receivables Agreement, on 15 June 2009, the Company reclassified the outstanding loan balance and its interest payable to Panin and presented them as Loan from Third Parties.
Berdasarkan Notice of Assignment dari HKDN tanggal 5 November 2009 mengenai penghapusan bunga yang diajukan oleh Perusahaan, maka pada tanggal 17 Juni 2009 Perusahaan membukukan pinjaman kepada HKDN sebesar USD 2.700.000.
Based on Notice of Assignment from HKDN dated 5 November 2009 concerning the hair cut of the outstanding interest proposed by the Company, therefore, on 17 June 2009 the Company booked its loan to HKDN amounted to USD 2,700,000.
Berdasarkan Facility Agreement tanggal 9 November 2009, pinjaman tersebut memiliki jangka waktu selama 24 (dua puluh empat) bulan dan dikenakan bunga sebesar LIBOR plus 4% per tahun.
Based on the Facility Agreement dated 9 November 2009, the term of such loan will be 24 (twenty four) months and bearing interest of LIBOR plus 4% per annum.
Berdasarkan Assignment Agreement tanggal 28 Desember 2009, sebagian pinjaman kepada HKDN telah diselesaikan dengan piutang Areca Finance Limited, PT Pandanwangi Sekartadji dan PT VDH Teguh Sakti (Catatan 5).
Based on Assignment Agreement dated 28 December 2009, a part of loan to HKDN was settled by receivables from Areca Finance Limited, PT Pandanwangi Sekartadji dan PT VDH Teguh Sakti (Note 5).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/24 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN PIHAK KETIGA (Lanjutan)
17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Balances of loan from third parties denominated in foreign currencies were amounted to USD 3,139,123.92 and USD 1,809,499.07 or equivalent to Rp 29,507,764,883 and Rp 19,814,014,816 as of 31 December 2009 and 2008, respectively. 17. ACCRUED EXPENSES
2009
Jumlah
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LOAN TO THIRD PARTIES (Continued)
Saldo pinjaman pihak ketiga dalam mata uang asing masing-masing sebesar USD 3.139.123,92 dan USD 1.809.499,07 atau setara dengan Rp 29.507.764.883 dan Rp 19.814.014.816 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Bunga pinjaman Jasa kompensasi obligasi pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan Gaji dan tunjangan Lain-lain
Exhibit E/24
2008
677.950.712
27.724.108.592
329.000.000 105.297.459 939.569.150
383.250.000 92.962.273 462.937.917
2.051.817.321
28.663.258.782
Loan interest Compensation fee of redeemable and exchangeable bonds payable to third parties Salaries and allowances Others Total
Saldo bunga pinjaman yang masih harus dibayar merupakan beban bunga pinjaman kepada Lawnfield Pacific Limited dan HKDN Investment Limited masing-masing sebesar Rp 64.869.494 dan Rp 613.081.218 pada tanggal 31 Desember 2009.
The balance of accrued interest on loan represents loan interest expense to Lawnfield Pacific Limited and HKDN Investment Limited amounted to Rp 64,869,494 and Rp 613,081,218 as of 31 December 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo bunga pinjaman tersebut merupakan beban bunga pinjaman kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk dan Lawnfield Pacific Limited masing-masing sebesar Rp 22.912.920.809 dan Rp 4.811.187.783.
As of 31 December 2008, the balance of accrued interest represent loan interest to PT Bank Pan Indonesia Tbk and Lawnfield Pacific Limited amounted to Rp 22,912,920,809 and Rp 4,811,187,783, respectively.
Saldo beban yang masih harus dibayar dalam mata uang asing masing-masing sebesar USD 107.122,42 dan USD 2.566.882,06 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The balance of accrued expenses denominated in foreign currency was amounted to USD 107,122.42 and USD 2,566,882.06 as of 31 December 2009 and 2008, respectively.
18. PERPAJAKAN
18. TAXATION
a. Pajak Dibayar di Muka
a. Prepaid Taxes 2009
2008
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Pajak Penghasilan Pasal 21
2.142.514.317 18.053.042
2.778.033.267 -
Value Added Tax - Net Income Tax Article 21
Jumlah
2.160.567.359
2.778.033.267
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/25 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Taxes Payable 2009
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Pertambahan Nilai Bangun Sendiri Jumlah
2008
121.151 75.359.034 118.716.927 135.555.255 1.295.332.519 31.400.769 25.319.697
214.628.468 114.403.321 12.222.540 836.793.156 1.475.992.720 25.319.697
98.807.966
98.807.966
Income Tax: Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Land and Building Tax Value Added Tax – Self Construction
1.780.613.318
2.778.167.868
Total
c. Pajak penghasilan badan
c. Corporate income tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut: 2009 Laba sebelum pajak penghasilan
9.993.834.933
Beda waktu: Penyusutan 1.909.144.172 Penyisihan piutang ragu-ragu piutang usaha 204.053.600 Penyisihan piutang ragu-ragu piutang lain-lain ( 7.000.000.000) Penyisihan imbalan kerja 346.434.733 Penyisihan penurunan nilai barang jaminan yang diambilalih 188.336.000 Penyisihan penurunan nilai persediaan 603.380.109 Kerugian penjualan mesin ( 1.248.726.961)
Taksiran laba kena pajak
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. TAXATION (Continued)
b. Utang Pajak
Beda tetap: Tunjangan karyawan Representasi dan perjamuan Sumbangan Biaya pajak dan denda Jasa giro Lain-lain
Exhibit E/25
(
165.207.500 90.158.253 210.985.000 114.833.465 225.081.643) ( 247.727.510 5.600.286.671
A reconciliation between profit (loss) before income tax, as shown in the statements of income and estimated taxable profit for the years ended 31 December 2009 and 2008, as follows:
2008 1.176.141.839 1.605.632.758 969.900.469 276.902.924 206.082.000 551.516.903 260.752.531 234.576.115 228.026.564 1.844.834 80.413.853) 49.581.703 5.480.544.787
Profit before income tax Temporary differences: Depreciation Provision for doubtful accounts trade receivables Provision for doubtful accounts other receivables Provision for employee benefits Provision for decline in value of repossessed Assets Provision for decline in value of Inventories Loss on sale of machineries Permanent differences: Employee allowances Representation and entertainment Donation Tax expense and penalty Interest on bank current accounts Others Estimated taxable profit
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/26
Exhibit E/26
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
18. TAXATION (Continued)
c. Pajak penghasilan badan (Lanjutan)
c. Corporate income tax (Continued) 2009
Taksiran beban pajak kini: 2009 23% x Rp 5.600.286.000 2008 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 5.380.544.000 Jumlah Dikurangi: Kredit pajak penghasilan Pajak Penghasilan Pasal 25 Fiskal luar negeri Jumlah
2008
1.288.065.780 1.288.065.780
5.000.000 7.500.000 1.614.163.200 1.626.663.200
( 1.256.665.011) ( ( ( 1.256.665.011) (
Taksiran pajak penghasilan badan terhutang
31.400.769
146.670.480) 4.000.000) 150.670.480)
d. Aset Pajak Tangguhan
The determined of the tax liabilities is based on self assessment. The tax office can perform examination of income taxes within five years after the tax becomes due.
d. Deferred Tax Assets
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan fiskal, pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai barang jaminan yang diambilalih Penyisihan penurunan nilai persediaan Aset pajak tangguhan
Less: Income tax credit Income Tax Article 25 Exit permit Total Estimated corporate income tax payable
1.475.992.720
Besarnya pajak terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan pajak dalam jangka waktu lima tahun sejak pajak terhutang.
Aset pajak tangguhan
Estimated current tax expense: 2009 23% x Rp 5,600,286,000 2008 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 5,380,544,000 Total
31 Desember 2008/ 31 December 2008
The deferred tax assets and liabilities arising from the significant temporary differences between commercial and tax purposes as of 31 December 2009 and 2008, are as follows: Dikreditkan ke laporan laba rugi/ Credited to statements of income
31 Desember 2009/ 31 December 2009
Deferred tax assets
1.166.636.443 (
225.155.139)
941.481.304
279.423.279
86.608.684
366.031.963
242.475.118
22.040.729
264.515.847
51.520.500
47.084.000
98.604.500
-
288.724.252
288.724.252
Depreciation of property and equipments Provision for employee benefits Provision for doubtful accounts Provision decline in value of repossessed assets Provision for decline in value of inventories
1.740.055.340
219.302.526
1.959.357.866
Deferred tax assets
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/27 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai barang jaminan yang diambilalih Aset pajak tangguhan
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. TAXATION (Continued)
d. Aset Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Aset pajak tangguhan
Exhibit E/27
d. Deferred Tax Assets (Continued)
31 Desember 2007/ 31 December 2007
Dikreditkan ke laporan laba rugi/ Credited to statements of income
31 Desember 2008/ 31 December 2008
Deferred tax assets
1.034.988.197
131.648.246
1.166.636.443
252.237.058
27.186.221
279.423.279
-
242.475.118
242.475.118
-
51.520.500
51.520.500
Depreciation of property and equipments Provision for employee benefits Provision for doubtful accounts Provision decline in value of repossessed assets
1.287.225.255
452.830.085
1.740.055.340
Deferred tax assets
e. Administrasi Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (Undang-Undang) tentang perubahan ke-empat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 atas Pajak Penghasilan telah disahkan. UndangUndang ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Perubahan signifikan yang diatur dalam UndangUndang, salah satunya adalah perubahan tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tunggal, yaitu sebesar 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan telah membukukan pengaruh dari perubahan tarif pajak penghasilan terhadap aset pajak tangguhan - bersih dalam laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008.
e. Administration In September 2008, Law No. 36 year 2008 (The Law) which is a forth amendment of Law No. 7 year 1983 regarding income tax has been approved. The Law is effective starting 1 January 2009. One of the significant changes stipulated in the Law is changing of corporate income tax rate to single rate, which is 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards, respectively. The Company has charged the impact of the change of corporate income tax rate to its net deferred tax assets in its financial statements as of and for the years ended 31 December 2009 and 2008.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/28 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UANG MUKA PENJUALAN
Exhibit E/28 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. ADVANCE FROM CUSTOMERS
Akun ini merupakan uang muka yang disetorkan pelanggan Perusahaan sebelum melakukan pembelian batu granit kepada Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut: 2009
This account represents deposit paid by customers prior to the purchase of granite rocks to the Company, with details as follows: 2008
PT Mega Sarana Agung PT Makmur Jaya Bestari PT Purnabakti Karya Bintan PT Senggarang Indah Kencana Pasifik Karya Makmur Lain-lain
1.557.403.575 28.125.000 15.259.000 2.662.500 143.429.897
66.824.998 283.221.485 182.876.421
PT Mega Sarana Agung PT Makmur Jaya Bestari PT Purnabakti Karya Bintan PT Senggarang Indah Kencana Pasifik Karya Makmur Others
Jumlah
1.746.879.972
532.922.904
Total
20. DANA JAMINAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN DANA KEPEDULIAN TERHADAP MASYARAKAT
20. ENVIRONMENTAL MANAGEMENT FUND AND SOCIAL RESPONSIBILITY FUND
Akun ini merupakan dana jaminan kelangsungan kegiatan penataan lingkungan dan dana kepedulian terhadap masyarakat Kabupaten Bintan.
This account represents the funds to guarantee the continuation of environmental management and social responsibility in Bintan Regency.
Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan dan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat masing-masing sebesar Rp 7.100.643.570 dan Rp 4.789.311.850 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Environmental Management Fund and Social Responsibilty Fund amounted to Rp 7,100,643,570 and Rp 4,789,311,850 as of 31 Desember 2009 and 2008, respectively.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah mencairkan dana kepedulian terhadap masyarakat sebesar Rp 1.242.230.000 berdasarkan Surat dari Bupati Bintan tanggal 5 November 2008 (Catatan 11).
In 2008, the Company withdrew Rp 1,242,230,000 from the social responsibility fund based on a Letter from Bintan Regent dated 5 November 2008 (Note 11).
21. PENYISIHAN IMBALAN KERJA
21. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan menghitung penyisihan imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing adalah 60 dan 174 karyawan di tahun 2009 dan 2008.
The Company determined its provision for employee benefits in accordance with Manpower Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 60 dan 174 employees in 2009 and 2008, respectively.
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in the statements of income in respect of the employee benefits are as follows:
2009
2008
Beban jasa kini Beban bunga
301.394.058 132.686.948
321.110.193 136.206.839
Current sevice cost Interest cost
Jumlah
434.081.006
457.317.032
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/29 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENYISIHAN IMBALAN KERJA (Lanjutan)
2009
Saldo akhir
(
1.117.693.117 434.081.006 87.646.273) ( 1.464.127.850
Perhitungan imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen. Asumsi kunci yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Usia pensiun
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
Penyisihan imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:
Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran imbalan pasca kerja
Exhibit E/29
The amounts included in the balance sheets arising from the Company’s obligation in respect of these provision for employee benefits are as follows: 2008 840.790.193 457.317.032 180.414.108) 1.117.693.117
Ending balance of the year
The cost of providing employee benefits for the years ended 31 December 2009 and 2008 is calculated by PT Dian Artha Tama, independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2009
2008
10.5% 8% CSO – 1980 55
12% 5% CSO - 1980 55
22. MODAL SAHAM
Beginning balance of the year Expenses during the year Payments during the year
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Pension age
22. SHARE CAPITAL
Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 9 tanggal 15 Maret 2006 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, struktur permodalan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) sebagai perusahaan hasil penggabungan usaha adalah sebagai berikut:
Based on Business Combination Deed No. 9 dated 15 March 2006 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, the capital structure of PT Mitra Investindo Tbk (MITI) as a result of the merger is as follows:
Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 960.000.000.000 terbagi atas 3.703.354.400 saham kelas A dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham atau setara dengan Rp 925.838.600.000 dan 1.366.456.000 saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham atau setara dengan Rp 34.161.400.000.
The Company’s authorized capital was amounted to Rp 960,000,000,000 comprised of 3,703,354,400 A class shares with par value of Rp 250 per share or equivalent to Rp 925,838,600,000 and 1,366,456,000 B class shares with par value of Rp 25 per share or equivalent to Rp 34,161,400,000.
Modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sebesar Rp 334.161.400.000 terbagi atas 1.200.000.000 saham kelas A dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham atau setara dengan Rp 300.000.000.000 dan 1.366.456.000 saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham atau setara dengan Rp 34.161.400.000.
The Company’s issued and paid-up capital were amounted to Rp 334,161,400,000 comprised of 1,200,000,000 of A class shares with par value of Rp 250 per share or equivalent to Rp 300,000,000,000 and 1,366,456,000 of B class shares with par value of Rp 25 per share or equivalent to Rp 34,161,400,000.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/30
Exhibit E/30
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. MODAL SAHAM (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. SHARE CAPITAL (Continued)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta No. 16 tanggal 31 Maret 2008 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan mengenai perubahan nilai nominal saham kelas A yang masih dalam portepel dari Rp 250 per saham menjadi saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham.
Based on the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders as covered in Notarial deed No. 16 dated 31 March 2008 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, the Company’s Articles of Association has been amended concerning the change of its par value of A class shares in portfolio from Rp 250 per share to B class shares with par value of Rp 25 per share.
Atas perubahan tersebut, modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp 960.000.000.000 dan terbagi atas 3.703.354.400 saham kelas A dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham atau setara dengan Rp 925.838.600.000 dan 1.366.456.000 saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham atau setara dengan Rp 34.161.400.000 berubah menjadi terbagi atas 1.200.000.000 saham kelas A dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham atau setara dengan Rp 300.000.000.000 dan 26.400.000.000 saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham atau setara dengan Rp 660.000.000.000.
Accordingly, the Company’s authorized capital of Rp 960,000,000,000 of which previously comprised of 3,703,354,400 A class shares with par value of Rp 250 per share or equivalent to Rp 925,838,600,000 and 1,366,456,000 B class shares with par value of Rp 25 per share or equivalent to Rp 34,161,400,000 were changed to become 1,200,000,000 A class shares with par value of Rp 250 per share or equivalent to Rp 300,000,000,000 and 26,400,000,000 B class shares with par value of Rp 25 per share or equivalent to Rp 660,000,000,000.
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders based on the list register from the Share Administration Bureau as of 31 December 2009 is as follow:
Nama pemegang saham Saham kelas A: PT Surya Raya Guna Perkasa PT Panin Insurance Tbk Money Around International Limited Masyarakat (Masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid Persentase Kepemilikan/ Saham/ Percentage Jumlah/ Shares of ownership Amount 200.000.000 135.022.000
7,79 5,26
50.000.000.000 33.755.500.000
105.000.000
4,09
26.250.000.000
759.978.000 1.200.000.000
29,61 46,75
189.994.500.000 300.000.000.000
Name of shareholders Class A shares: PT Surya Raya Guna Perkasa PT Panin Insurance Tbk Money Around International Limited Public (Balances below 5% each) Total
Saham kelas B: Olive Crest Corporation Tuan Andreas Tjahjadi Masyarakat (Masing-masing di bawah 5%) Jumlah
632.277.184 60.000.000
24,64 2,34
15.806.929.600 1.500.000.000
674.178.816 1.366.456.000
26,27 53,25
16.854.470.400 34.161.400.000
Class B shares: Olive Crest Corporation Tuan Andreas Tjahjadi Public (Balances below 5% each) Total
Jumlah
2.566.456.000
100,00
334.161.400.000
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/31
Exhibit E/31
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (Lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (Continued)
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham Saham kelas A: PT Surya Raya Guna Perkasa Lidyawati Soesetio Money Around International Limited Masyarakat (Masing-masing di bawah 5%) Jumlah
The composition of the Company’s shareholders based on the list register from the Share Administration Bureau as of 31 December 2008 is as follow:
Ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid Persentase Kepemilikan/ Saham/ Percentage Jumlah/ Shares of ownership Amount 200.000.000 135.022.000
7,79 5,26
50.000.000.000 33.755.500.000
105.000.000
4,09
26.250.000.000
759.978.000 1.200.000.000
29,61 46,75
189.994.500.000 300.000.000.000
Name of shareholders Class A shares: PT Surya Raya Guna Perkasa Lidyawati Soesetio Money Around International Limited Public (Balances below 5% each) Total
Saham kelas B: Olive Crest Corporation Tuan Andreas Tjahjadi Masyarakat (Masing-masing di bawah 5%) Jumlah
632.277.184 60.000.000
24,64 2,34
15.806.929.600 1.500.000.000
674.178.816 1.366.456.000
26,27 53,25
16.854.470.400 34.161.400.000
Class B shares: Olive Crest Corporation Tuan Andreas Tjahjadi Public (Balances below 5% each) Total
Jumlah
2.566.456.000
100,00
334.161.400.000
Total
Saham kelas A dan saham kelas B merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 250 per saham dan Rp 25 per saham. Pemegang saham Kelas A dan saham Kelas B memiliki hak suara yang sama. 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Class A Shares and Class B Shares represent common shares with par value of Rp 250 per share and Rp 25 per share, respectively. The shareholders of A Class and B Class shares have equal voting rights.
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2009 dan/ and 2008
Agio saham Biaya emisi saham Jumlah
(
5.880.000.000 2.375.935.350) 3.504.064.650
Additional paid-in capital Share issuance cost Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/32 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PENJUALAN
Exhibit E/32 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. SALES 2009
2008
Pihak ketiga Lokal Ekspor
60.542.680.191 7.785.788.914
26.884.507.501 66.068.909.612
Third parties Local Export
Jumlah
68.328.469.105
92.953.417.113
Total
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
Persediaan awal batu granit Beban produksi:
Pemeliharaan mesin
Pemakaian bahan bakar Bongkar muat Upah Penyusutan (Catatan 10) Pemakaian bahan peledak Pemakaian oli Mess dan catering Amortisasi beban eksplorasi yang ditangguhkan (Catatan 8) Lain-lain Jumlah Persediaan akhir batu granit Jumlah Beban Pokok Penjualan
25. COST OF GOODS SOLD 2009
2008
12.227.048.912
11.771.884.423
17.941.608.401 7.218.683.877 6.700.260.958 6.592.965.875 6.507.422.124 2.113.099.412 1.485.197.912 753.564.502
15.980.054.095 12.162.441.451 11.361.483.913 5.455.597.505 6.077.709.177 695.478.596 1.263.482.115 601.198.288
135.391.432 89.878.957
48.282.390.488
53.142.280.651
Total Ending granite rocks inventories Total Cost of Goods Sold
26. OPERATING EXPENSES 2009
Jumlah Beban Pemasaran
Production costs: Machineries maintenance Fuel consumptions Loading and discharging Wages Depreciation (Note 10) Explosive consumption Oil consumption Residence and catering Amortization of deferred exploration expenditures charged (Note 8) Others
49.538.073.450 53.597.445.140 ( 13.482.731.874) ( 12.227.048.912)
26. BEBAN USAHA
Beban Pemasaran Biaya angkut keluar Retribusi Komisi penjualan Ijin pengelolaan Inspeksi dan pelatihan Pajak dan perijinan Lain-lain
-
Beginning granite rocks inventories
2008
4.303.848.865 2.217.707.970 1.309.159.497 924.029.276 283.409.091 31.000.000 1.560.025.370
1.744.483.121 10.768.578.767 3.115.856.224 868.581.503 59.458.654 91.665.808
Marketing Expenses Freight Retribution Sales commission Management permit Inspection and trainings Taxes and licences Others
10.629.180.069
16.648.624.077
Total Marketing Expenses
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/33
Exhibit E/33
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN USAHA (Lanjutan)
26. OPERATING EXPENSES (Continued) 2009
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan Transportasi Perjalanan dinas Jasa professional Imbalan kerja (Catatan 21) Sewa Listrik, air, gas dan telepon Penyusutan (Catatan 10) Sumbangan Representasi dan perjamuan Pajak Rapat umum pemegang saham dan paparan publik Lain-lain
2008
4.203.122.576 1.094.453.209 626.847.290 585.847.850 434.081.006 376.227.730 212.189.213 211.326.303 210.985.000 90.158.253 74.729.807
3.821.987.670 695.216.961 884.035.261 789.635.899 457.317.032 323.509.339 246.578.502 181.681.212 228.026.564 234.576.115 75.423.803
34.902.038 798.062.524
122.361.285 1.575.151.564
General and Administrative Expenses Salaries and allowances Transportation Travelling expenses Professional fees Employee benefits (Note 21) Rent Electricity, water, gas and telephone Depreciation (Note 10) Donation Representation and entertainment Taxes Shareholders meeting and public expose Others
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
8.952.932.799
9.635.501.207
Total General and Administrative Expenses
Jumlah Beban Usaha
19.582.112.868
26.284.125.284
Total Operating Expenses
27. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The details of balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of 31 December 2009 and 2008, are as follows: 2009 Setara Rupiah/
USD A s e t: Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Jumlah Aset Kewajiban: Utang usaha Utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan Utang lain-lain Pinjaman pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Jumlah Kewajiban Saldo Kewajiban Bersih
SGD
Rupiah Equivalents
452.095,76 -
303.836,63 753.558,99 72.000,00
6.284.952.848 5.047.722.430 482.292.720
452.095,76
1.129.395,62
11.814.967.998
73.729,18
144.312,98
1.659.736.232
1.000.000,00 24.299,43 3.139.123,92 107.122,42
1.530.400,17 -
9.400.000.000 10.479.815.485 29.507.764.883 1.006.950.748
4.344.274,95
1.674.713,15
52.054.267.348
( 3.892.179,19) (
545.317,53) ( 40.239.299.350 )
A s s e t s: Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables Total Assets Liabilities: Trade payables Redeemable and exchangeable bonds payable to third parties Other payables Loan to third parties Accrued expenses Total Liabilities Net Liabilities Balance
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) 2008 Setara Rupiah/
USD A s e t: Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Jumlah Aset Kewajiban: Pinjaman bank Utang usaha Utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan Utang lain-lain Pinjaman pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Jumlah kewajiban Saldo Kewajiban Bersih
Rupiah Equivalents
SGD
2.190,28 3.328.924,16
62.836,53 1.259.810,58 -
502.013.096 9.584.021.606 36.451.719.552
3.331.114,44
1.322.647,11
46.537.754.254
1.453.764,44 -
161.574,92
15.918.720.618 1.229.182.820
1.000.000,00 24.299,43 1.809.499,07 2,566,882,06
466.789,63 -
10.950.000.000 3.817.185.537 19.814.014.816 28.107.358.557
6.854.445,00
628.364,55
79.836.462.348
( 3.523.330,56) (
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal penyelesaian laporan keuangan ini (sebesar Rp 9.136 per 1 USD dan Rp 6.496,72 per 1 SGD) maka kewajiban bersih dalam mata uang asing akan turun sebesar Rp 1.137.574.967. 28. PROYEK PIPANISASI DAN DEPOT SATELIT Berdasarkan Akta Pengalihan tanggal 18 Desember 2000, Perusahaan melakukan pengambilalihan piutang Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., PT VDH Teguh Sakti dan Infrastructure Technology International (L) Inc. dan pengalihanpengalihan hak-hak pelaksanaan dan pengembangan Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., atas 4 (empat) proyek pipanisasi dan pembangunan depot BBM PT Pertamina (Persero) (Pertamina), yaitu Proyek Depot Satelit "A" Jakarta, Proyek Depot Satelit Surabaya, Proyek Depot Bali dan Proyek Depot Kuala Tanjung dengan jumlah biaya proyek yang telah dikeluarkan masing-masing senilai USD 32.70 juta, USD 14.05 juta, USD 5.98 juta dan USD 3.22 juta atau seluruhnya berjumlah sekitar USD 56 juta dari L&M Group Investments Limited.
694.282,56 ( 33.298.708.094 )
A s s e t s: Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables Total Assets Liabilities: Bank loans Trade payables Redeemable and exchangeable bonds payable to third parties Other payables Loan to third parties Accrued expenses Total Liabilities Net Liabilities Balance
If assets and liabilities denominated in foreign currencies as of 31 December 2009 had been translated using the prevailing exchange rate on the date of completion of these financial statements (Rp 9,136 per 1 USD and Rp 6,496.72 per 1 SGD) the net liabilities denominated in foreign currency would decrease by Rp 1,137,574,967. 28. PIPELINES AND DEPOT SATELLITE PROJECT Based on Deed of Assignment dated 18 December 2000, the Company has procured the assignment of receivables from Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., PT VDH Teguh Sakti and Infrastucture Technology International (L) Inc. and the assignment of the rights for execution and development of Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., over 4 (four) pipelines projects and gasoline depot of PT Pertamina (Persero) (Pertamina) known as the Jakarta Depot Satellite “A”, the Surabaya Depot Satellite Project, the Bali Depot Project and the Kuala Tanjung Depot Project, with the disbursed project cost value amounted to USD 32,70 million, USD 14,05 million, USD 5,98 million and USD 3,22 million, respectively or in total amounted to around USD 56 million from L&M Group Investments Limited.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/35 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PROYEK PIPANISASI DAN DEPOT SATELIT (Lanjutan)
Exhibit E/35 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PIPELINES AND (Continued)
DEPOT
SATELLITE
PROJECT
Harga perolehan piutang tersebut di atas setara dengan Rp 180.000.000.000 (atau diskon 66 % dari nilai pengalihan) yang dibayarkan oleh Perusahaan dengan cara pengeluaran saham baru dari portepel tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 720.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham, yang akan menjadikan L&M Group Investments Limited sebagai pemegang 75 % saham Perusahaan.
The acquisition price of such receivables was amounted to Rp 180,000,000,000 (or 66 % discount from the assignment value), which was paid by the company through issuance of additional shares without preemptive rights for 720,000,000 shares with par value of Rp 250 per share, that will make L&M Group Investments Limited as the Company’s shareholder with 75 % ownership interest.
Selama tahun 2001 sampai 2004, Perusahaan telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain tersebut di atas sejumlah Rp 158.000.000.000 untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut.
During year 2001 to 2004, the Company has provided provision for doubtful accounts for other receivables as mentioned above amounted to Rp 158,000,000,000 to cover possible losses resulting from the uncollectible receivables.
L&M Group Investments Limited merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Saham Singapura dengan Chief Executive Officer Edward Seky Soeryadjaya. L&M Group Investments Limited memperoleh hak-hak atas proyek-proyek tersebut dengan membelinya dari Judicial Manager yang ditunjuk oleh para kreditur Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., melalui proses lelang terbuka yang disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura.
L&M Group Investments Limited is a company listed in Singapore Stock Exchange with Edward Seky Soeryadjaya as the Chief Executive Officer. L&M Group Investments Limited has obtained the rights of those projects from Judicial Manager assigned by the creditors of Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., through the open auction authorized by the Singapore High Court.
Salah satu dari 4 (empat) perusahaan yang memperoleh pekerjaan pembangunan dan pengoperasian jaringan pipa dan depot BBM adalah PT Pandanwangi Sekartadji (PWS). Proyek-proyek tersebut dibangun dengan sistem "Built and Rent" di mana PWS akan membangun dan mengoperasikan proyek-proyek tersebut lalu Pertamina akan membayar sewa setiap 6 (enam) bulan sekali selama 10 (sepuluh) tahun. Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., PT VDH Teguh Sakti dan Infrastructure Technology International (L) Inc. merupakan subkontraktor dari PWS.
One of the 4 (four) companies that obtained the rights to built and operate the pipelines installation and gasoline depot was PT Pandanwangi Sekartadji (PWS). The projects were built using Build and Rent system whereby PWS would build and operate the project while Pertamina would pay the rental fee semiannually for 10 (ten) years. Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., PT VDH Teguh Sakti and Infrastructure Technology International (L) Inc. are subcontractors of PWS.
Untuk melakukan verifikasi tingkat pekerjaan dan besarnya biaya yang telah dikeluarkan untuk empat proyek pipanisasi dan depot BBM Pertamina, manajemen Perusahaan pada tanggal 9 Juli 2001 telah memperoleh sertifikasi dari PT Sucofindo, yang menyimpulkan bahwa sampai dengan tanggal 31 Mei 1998 jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk keempat proyek tersebut adalah sebagaimana yang telah disebutkan di atas, dengan tahapan penyelesaian untuk proyek Depot Satelit "A" Jakarta mencapai 29,017% sedangkan untuk proyek-proyek lainnya baru mencapai tahap “pre-operating”.
To verify the level of work and the amount of total cost incurred for the four projects of pipelines and gasoline depot of Pertamina, the Company’s management has obtained a certification from PT Sucofindo dated 9 July 2001, which concluded that as of 31 May 1998 total cost incurred for the four projects are as mentioned above, with depot Satellite “A” Jakarta’s progress reached 29.017 % whereas the other projects are still in the progress for the “preoperating” stage.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/36 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PROYEK PIPANISASI DAN DEPOT SATELIT (Lanjutan)
Exhibit E/36 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PIPELINES AND (Continued)
DEPOT
SATELLITE
PROJECT
Pada tahun 1998, akibat timbulnya krisis ekonomi dan moneter, atas himbauan Pertamina, dilakukan renegosiasi dan pembangunan dihentikan untuk sementara.
In 1998, due to the adverse economic condition, Pertamina has suggested a renegotiation and to stop the project temporarily.
Pada tahun 2001, PWS meminta konsultan independen, Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting, untuk melakukan penelaahan kembali atas nilai sewa proyek dan total nilai proyek Depot Satelit “A” Jakarta.
In 2001, PWS assigned an independent third party, Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting, to review the rental value and the total project value of Jakarta Depot Satellite “A”.
Dalam laporannya tanggal 6 Desember 2001 yang berjudul "Depot Satelit A Jakarta Project Review", Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting memberikan suatu jalan tengah bagi kedua belah pihak, PWS dan Pertamina, tentang nilai sewa proyek dan total nilai proyek tersebut. Pendekatan yang disepakati adalah "Recovery of Cost Model".
In its report dated 6 December 2001 under the title "Depot Satellite A Jakarta Project Review", Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting provided new resolution for both parties, PWS and Pertamina, regarding the rental value and total project value. The "Recovery of Cost Model" approach was agreed by both parties.
Dari penelaahan tersebut diperoleh suatu hasil akhir, yaitu nilai proyek Jakarta Depot Satelit “A” yang semula sebesar USD 99.998.540 diturunkan nilainya menjadi sebesar USD 69.446.801 dan nilai sewa per semester yang semula sebesar USD 11.905.000 diturunkan nilainya menjadi sebesar USD 6.414.880.
As a result from such review, a final result was obtained including declining in the total project value of Jakarta Depot Satellite “A” from USD 99,998,540 to become USD 69,446,801 and rental value for each semi-annual from USD 11,905,000 to become USD 6,414,880.
Berdasarkan Surat No. 059/E2Q000/2001-S5 tanggal 27 Agustus 2001, Pertamina menegaskan bahwa kelanjutan proyek Depot Satelit “A” Jakarta hanya tinggal menunggu kesepakatan harga antara para pihak.
Based on Letter No. 059/E2Q000/2001-S5 dated 27 August 2001, Pertamina stated that the continuation of Jakarta Depot Satellite “A” Project was only pending to the agreement of price between both parties.
Berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama No. 017/E00000/2003-SO tanggal 15 Januari 2003, PWS (operator proyek Depot Satelit "A" Jakarta) dan Pertamina menyepakati Pengakhiran Perjanjian Pembangunan, Pengoperasian, Penyewaan, dan Pemeliharaan Depot Satelit "A" Jakarta No. 0417/C0000/96-S5 tanggal 29 Maret 1996.
Based on Memorandum of Understanding No. 017/E00000/2003-SO dated 15 January 2003, PWS (the operator of Jakarta Depot Satellite “A” project) and Pertamina has agreed the Termination of Development, Operation, Rent and Maintenance of Jakarta Depot Satellite “A” Agreement No. 0417/C0000/96-S5 dated 29 March 1996.
Atas pengakhiran kerjasama tersebut Pertamina akan memberikan ganti rugi atas semua biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek tersebut dan kompensasi atas pemutusan perjanjian lebih awal. Pertamina akan membayar terlebih dahulu kepada PWS sebagian dari nilai proyek tersebut yaitu sebesar USD 7.500.000.
As a result of this termination, Pertamina was required to pay the compensation fee for all costs incurred in these projects and for the early termination. Pertamina would paid in advance a part of the project value amounted to USD 7,500,000.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/37 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PROYEK PIPANISASI DAN DEPOT SATELIT (Lanjutan)
Exhibit E/37 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PIPELINES AND (Continued)
DEPOT
SATELLITE
PROJECT
Sehubungan dengan penyelesaian piutang tersebut, Perusahaan telah mengalihkan piutang dan hak tagih atas proyek pipanisasi dan depot BBM tersebut kepada Areca Finance Limited, sebuah perusahaan yang berkedudukan di British Virgin Islands, sebesar USD 3.000.000 sesuai dengan Perjanjian Pengalihan tanggal 25 April 2005.
In relation to the settlement of those receivables, the Company has assigned its receivables and rights for the pipeline and gasoline depot project to Areca Finance Limited, a company domiciled in British Virgin Islands, amounted to USD 3,000,000 in accordance with Deed of Assignment dated 25 April 2005.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No.247/I/ARB-BANI/2007 tanggal 4 Oktober 2007 mengenai proses penyelesaian Proyek Pipanisasi dan Depot Satelit, BANI memutuskan sebagai berikut:
Based on Decision Letter from the Indonesian National Arbitration Board (BANI) No. 247/I/ARB-BANI/2007 dated 4 October 2007 concerning the settlement process of Pipeline Project and Satellite Depot, BANI determined the followings:
a. Mengabulkan sebagian tuntutan PWS (Pemohon) dalam permohonan arbitrase ini;
a. Award part of PWS’s (Requester) demand in this arbitration request;
b. Menyatakan Pertamina sebagai termohon telah wanprestasi (ingkar janji) terhadap Pemohon berkenaan dengan pelaksanaan hasil kajian dan evaluasi oleh konsultan independen, Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting atas kelanjutan pembangunan Proyek Depot Satelit “A” Jakarta berdasarkan Surat Perjanjian vide Bukti P-7 maupun berkenaan dengan pelaksanaan Kesepakatan Bersama tanggal 15 Januari 2003 vide P-21;
b. State that Pertamina as Requested has defaulted its promise to the Requester concerning the implementation of the study and evaluation result by independent consultant Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting for the continuation of the development of Jakarta Satellite “A” Depot Project based on Agreement Letter vide Proof P-7 and concerning the implementation of Mutual Agreement dated 15 January 2003 vide P-21;
c. Menghukum Termohon untuk membayar kepada Pemohon secara tunai dan sekaligus kompensasi atau ganti rugi atas pekerjaan yang telah dikerjakan sesuai dengan tahapan penyelesaian pembangunan (work in progress) sebesar USD 20.136.109,667;
c. Sentence the Requested to pay the Requester in cash including the compensation or indemnification of the works performed according to level of work in progress amounted to USD 20,136,109.667;
d. Menghukum Pemohon untuk menyerahkan seluruh aset sesuai dengan persentase penyelesaian pembangunan (work in progress) sebesar 29,001176% dari Pemohon kepada Termohon;
d. Sentence the Requested to hand over the assets in accordance with the work in progress percentage of completion of 29.001176% to the Requester;
e. Menyatakan bahwa perhitungan bunga yang diajukan oleh Pemohon tidak dapat dikabulkan;
e. State that the interest calculation asked by the Requester could not be granted;
f. Karena tuntutan Pemohon hanya dikabulkan sebagian maka, menghukum Pemohon dan Termohon untuk membayar biaya arbitrase yang timbul dalam perkara ini masing-masing ½ (satu per dua) bagian;
f. As a result of due to the Requester’s request was partly granted, therefore, sentence the Requester and the Requested to pay the arbitration expense incurred in this case ½ (one divided two) portion each;
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/38 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PROYEK PIPANISASI DAN DEPOT SATELIT (Lanjutan)
Exhibit E/38 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PIPELINES AND (Continued)
DEPOT
SATELLITE
PROJECT
g. Memerintahkan kepada Termohon untuk membayar kembali ½ (satu per dua) dari biaya perkara kepada Pemohon yang telah membayar terlebih dahulu biaya perkara seluruhnya sebesar USD 156.897,00;
g. Order the Requested to pay back ½ (one divided two) of the case expense to the Requester that had previously paid the case expense amounted to USD 156,897.00;
h. Menyatakan Putusan Arbitrase ini bersifat final dan mengikat bagi Pemohon dan Termohon, serta berkekuatan hukum tetap;
h. State that this Arbitration Decision is final and legally binding to the Requester and the Requested, and having a permanent force of law;
i. Memerintahkan Sekretaris Majelis Arbitrase BANI untuk menyerahkan dan mendaftarkan Putusan ini pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai domisili Pemohon dan Termohon dalam Pasal 22 Surat Perjanjian vide Bukti P-7;
i. Order BANI’s Secretary of Arbitration Assembly to hand over and enlist this Decision to the Central Jakarta Secretariat District Court as the domicile of the Requester and the Requested in Article 22 Agreement Letter vide Proof P-7;
j. Menghukum Pemohon dan Termohon melaksanakan Putusan ini dalam jangka waktu 30 hari sejak diputuskan.
j. Sentence the Requester and the Requested to carry out this Decision in 30 days since its stated.
Putusan BANI di atas, dituangkan dalam akta No. 7 tanggal 27 Januari 2009 dari Lenny Janis Ishak, SH., Notaris di Jakarta. Informasi yang dimuat dalam Akta tersebut belum diketahui karena masih bersifat rahasia berdasarkan keterangan dari pihak kuasa hukum terkait.
The above decision of BANI is covered in Notarial deed No. 7 dated 27 January 2009 of Lenny Janis Ishak, SH., Notary in Jakarta. Information contained in this act still remains unknown since it was still classified based on the explanation from the lawyer of the parties.
29. PERKARA DAN SENGKETA
29. LITIGATION AND DISPUTE
Pada tanggal 31 Agustus 1995, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Sejahtera Bank Umum (SBU Bank Likuidasi) dalam bentuk back-to-back dengan tagihan piutang sewa pembiayaan PT Intinusa Abadi Manufacturing (IAM). Perusahaan memperoleh jaminan dalam bentuk surat pernyataan dari Dewan Direksi SBU atas fasilitas tersebut di mana SBU tidak akan melakukan penagihan kepada Perusahaan atas kewajiban yang timbul dari fasilitas kredit yang diberikan oleh SBU kepada Perusahaan apabila IAM ingkar janji untuk melunasi seluruh kewajibannya kepada Perusahaan yang telah jatuh tempo. Selain itu Perusahaan juga diberi hak untuk melakukan offset antara kewajiban Perusahaan kepada SBU dengan kewajiban IAM kepada Perusahaan.
On 31 August 1995, the Company obtained a loan facility from PT Sejahtera Bank Umum (SBU – Bank Liquidated) in the form of back-to-back loan facility with PT Intinusa Abadi Manufacturing’s (IAM) lease recievables. The Company has obtained a guarantee letter from the of Board of Directors of SBU for that facility, that they would not collect the Company’s obligation due to the SBU facility given to the Company should IAM settle all of its liabilities to the Company. In addition, the Company is given the right to offset its liability to the Bank with IAM’s liability to the Company.
Melalui surat teguran dari pengacara tim likuidasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. 2269/ALNA/IX/99 tanggal 23 September 1999 untuk Bank SBU, Perusahaan diwajibkan melunasi kewajibannya. Menindaklanjuti hal tersebut, Perusahaan telah memberikan beberapa kali somasi kepada Dewan Direksi SBU untuk memenuhi komitmennya kepada Perusahaan.
Through a warning letter from the lawyer liquidation team of Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) No. 2269/ALNA/IX/99 dated 23 September 1999, the Company was requested to repay its loan. Pursuant to this matter, the Company had submitted notification to the Board of Directors of SBU to fulfill their commitment to the Company.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/39 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERKARA DAN SENGKETA (Lanjutan)
Exhibit E/39 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. LITIGATION AND DISPUTE (Continued)
Pada tanggal 23 Agustus 2000, melalui pengacara Simon and Simon Law Firm, Perusahaan mengajukan permohonan gugatan wanprestasi kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap IAM, Tuan Lesmana Basuki dan Tuan Tony Suherman (Dewan Direksi bank penjamin/SBU). Dalam gugatan tersebut, Perusahaan meminta pengadilan mengesahkan surat pernyataan jaminan bank di atas, meminta SBU menghapusbukukan kewajiban Perusahaan, meminta SBU menagih langsung kepada IAM dan meminta ganti rugi, atas kerugian baik materiil maupun imateriil yang diderita Perusahaan sebesar Rp 16.833.333.333.
On 23 August 2000, through Simon and Simon Law Firm, the Company field default charges on IAM, Mr. Lesmana Basuki and Mr. Tony Suherman (Board of Directors of Guarantor Bank / SBU) to the Central Jakarta District Court. In its charges, the Company requested that the Court legalize the Bank Guarantee Letter mentioned above, requested SBU to directly write-off the Company’s liabilities, requested SBU to directly collect the liabilities from IAM, and pay the Company’s material and non material losses amounted to Rp 16,833,333,333.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 351/PDT.G/2000/ PN.JKT.PST tanggal 29 Maret 2001, Pengadilan mengabulkan sebagian gugatan Perusahaan dan mewajibkan Perusahaan bersama-sama dengan IAM, Tuan Lesmana Basuki, Tuan Tony Suherman dan SBU untuk secara tanggung renteng membayar kewajiban sebesar Rp 10.000.000.000 kepada negara melalui tim likuidasi SBU termasuk bunga yang dihitung oleh tim likuidasi SBU.
Based on Decision Letter No. 351/PDT.G/2000/ PN.JKT.PST dated 29 March 2001 from the Central Jakarta District Court, the court granted part of the Company’s claim and decreed that the Company together with IAM, Mr. Lesmana Basuki, Mr Tony Suherman and SBU, jointly and severally, to settle the obligation amounted to Rp 10,000,000,000 to the State through SBU’s Liquidation Team, including the interest calculated by SBU’s liquidation team.
Atas keputusan Pengadilan Negeri di atas, pada tanggal 7 Juni 2001, SBU dan Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang pada dasarnya menolak seluruh keputusan pengadilan di atas.
SBU and the Company filed an objection to the decision of Central Jakarta District Court and submitted an appeal to the DKI Jakarta High Court on 7 June 2001. In its appeal, SBU refused all of the Court’s decisions as mentioned above.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 379/PDT/2002/PT.DKI. tanggal 14 Februari 2003, Pengadilan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 351/PDT.G/ 2000/PN.JKT.PST tanggal 29 Maret 2001.
Based on Decision Letter No. 379/PDT/2002/PT.DKI. of DKI Jakarta High Court dated 14 February 2003, the Court cancelled Decision Letter No. 351/PDT.G/ 2000/PN.JKT.PST State dated 29 March 2001, from the Central Jakarta District Court.
Berdasarkan Relaas Penyerahan Memori Kasasi No. 25/SRT.PDT.KAS/2004/PN.JKT.PST.Jo. No. 351/PDT.G/2000/PN.JKT.PST tanggal 30 September 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberitahukan bahwa SBU telah mengajukan Memori Kasasi terhadap Perusahaan.
Based on Relaas Delivery Memorandum appeal to the Supreme Court No. 25/SRT.PDT. KAS/2004/PN.JKT.PST.Jo. No. 351/PDT.G/2000/PN. JKT.PST dated 30 September 2004, the Central Jakarta District Court advised that SBU had submitted an appeal memorandum against the Company to the Supreme Court.
Perusahaan telah menyatakan akan mengajukan Kontra Memori Kasasi pada Mahkamah Agung atas Memori Kasasi tersebut.
The Company has stated that it will submit Contra Appeal Memorandum to the Supreme Court at against the Appeal Memorandum.
Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Keuangan ini, belum terdapat tindak lanjut atas perkara tersebut di atas.
Up to the date of completion the Financial Statements, no progress has been reported on such case.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/40 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI SEGMEN
Exhibit E/40 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. SEGMENT INFORMATION
Informasi Segmen Geografis
Geographical Segment Information
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Perusahaan hanya menyajikan segmen geografis sebagai dasar pelaporan informasi segmen Perusahaan karena Perusahaan hanya bergerak dalam satu bidang usaha yaitu pertambangan granit.
For management reporting purpose, the Company only presents the geographic segment as a basis for the Company’s segment information reporting since the Company operates in granite mining only.
Pendapatan berdasarkan Pasar Geografis/ Income Based on Geographical Market 2009 2008 Segmen Geografis
Geographical Segment
Sumatera dan Kepulauan Riau Singapura
60.542.680.191 7.785.788.914
26.884.507.501 66.068.909.612
Sumatera and Riau Archipelago Singapore
Jumlah
68.328.469.105
92.953.417.113
Total
31. KONDISI KEUANGAN
31. FINANCIAL CONDITION
Kondisi keuangan Perusahaan menunjukkan akumulasi kerugian yang pernah dialami Perusahaan, terutama disebabkan oleh dampak krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang disebabkan depresiasi mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang mengakibatkan sulitnya likuiditas dan meningkatnya nilai tukar mata uang asing.
The Company’s financial condition shows the accumulated losses the Company suffered, mainly caused by the effects of economic crisis since 1997 due to the depreciation of Indonesian Rupiah against other currencies resulting in tightening of liquidity and significant appreciation in foreign exchange rate.
Pada tanggal 31 Desember 2009, akumulasi kerugian Perusahaan telah mencapai Rp 309.185.965.516 atau 92% dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta tambahan modal disetor.
As of 31 December 2009, the Company’s accumulated losses was amounted to Rp 309,185,965,516 representing 92% of the issued and paid up capital and additional paid-in capital.
Penyajian Laporan Keuangan PT Mitra Investindo Tbk disusun menggunakan asumsi kelangsungan hidup, tanpa memperhatikan nilai Perusahaan jika dilikuidasi.
The Company’s Financial Statements are prepared using the Going Concern Assumption without considering the Company’s value if liquidated.
Untuk meningkatkan kinerja usaha Perusahaan ke depan, manajemen telah menyusun rencana operasional dan rencana strategis jangka panjang akan difokuskan pada:
To improve its performance, the Company’s management has prepared a long-term operational and strategic plans to be focused on the followings:
I. Rencana Operasional
I. Operational Planning
1. Peningkatan Kinerja Produksi dan Penjualan. Perusahaan akan melakukan perbaikan dan peningkatan mutu atas mesin dan alat berat yang dipergunakan untuk produksi guna meningkatkan kinerja produksi dan peningkatan target penjualan yang signifikan melalui ekspansi pasar lokal maupun luar negeri.
1. Improving Production and Sales Performance. The Company will repair and improve the quality of machineries and heavy equipments used for production to improve production performance and increasing sales target through a significant expansion of domestic and foreign markets.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/41 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. KONDISI KEUANGAN (Lanjutan) I. Rencana Operasional (Lanjutan)
Exhibit E/41 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. FINANCIAL CONDITION (Continued) I. Operational Planning (Continued)
2. Peningkatan produktivitas dan efisiensi pada seluruh aspek operasional antara lain dengan melalui penerapan kendali mutu, penyempurnaan sistem dan prosedur operasi pada seluruh aspek operasional dan otomatisasi sistem keuangan dan operasional.
2. Increasing productivity and efficiency on every operational aspects, which among others, through the implementation of quality control, improvement of operating systems and procedures on every aspects of automated operational and financial systems.
3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan khusus dan regular baik di Kantor Pusat dan Unit Bisnis.
3. Improving the quality of Human Resources through special and regular training at Head Office and Business Units.
II. Rencana Strategis Jangka Panjang
II. Long Term Strategic Planning
Rencana Strategis ini merupakan tindak lanjut realisasi atas rencana strategis Perusahaan yang telah ditetapkan sejak efektif merger Perusahaan pada tahun 2006, yaitu implementasi atas perubahan visi Perusahaan ke depan sebagai perusahaan tambang dan sumber daya alam.
This Strategic plan is the follow-up on the Company’s strategic plan effectively applied since the merger in 2006. The strategic plan is to implement the change in the Company’s vision that is as an entity involved in mining and natural resources.
Program-program yang tengah dan akan dijalankan Perusahaan selama tahun 2010 sampai dengan periode 2011 adalah sebagai berikut:
The programs that are being or will be conducted by the Company in 2010 to 2011 are as follows:
1. Peningkatan pertumbuhan Perusahaan melalui akuisisi atau penyertaan atau investasi startegis atau kerjasama strategis pada perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang sumber daya mineral dan sumber daya alam.
1. Improve the Company’s growth through acquisition of, investment in or strategic investment in or cooperation with companies involved in mineral and natural resources.
2. Perusahaan berencana membuka kantor cabang pemasaran baru di Pulau Batam dan Singapura untuk memberikan akses yang lebih luas bagi pembeli di luar Pulau Bintan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja penjualan Perusahaan di masa yang akan datang.
2. The Company plans to established new marketing offices in Batam Island and Singapore to provide broader access to buyers outside Bintan Island in order to increase Company’s sales performance in the forseeble future.
3. Mewujudkan komitmen Perusahaan dalam penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan salah satunya melalui program pengembangan masyarakat dan lingkungan.
3. Realize the Company’s commitment in the implementation of the principal if Good Corporate Governance through community and environment development programs.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/42 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. STANDAR AKUNTANSI BARU
Exhibit E/42 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants:
a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.
a. SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instrument: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interests, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offsets.
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
This standard requires the disclosure, among others, of information about fators that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. SFAS No. 50 (Revised 2006) supersedes SFAS No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and is to be applied prospectively for the periods beginning on or after 1 January 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
b. SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge acccounting and determination of hedging relationships, among others. SFAS No. 55 (Revised 2006) supersedes SFAS No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, and is to be applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after 1 January 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
c. PSAK 4 “Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana”. Berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 31 (Revisi 2000), PSAK 42 dan PSAK 49.
c. SFAS 4 “Revocation of SFAS 31: Accounting for Banking Industry, SFAS 42: Accounting for Securities Companies, and SFAS 49: Accounting for Mutual Funds”. Applicable for all entities that apply SFAS 31 (Revised 2000), SFAS 42 and SFAS 49.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/43 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
Exhibit E/43 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. NEW ACCOUNTING STANDARDS (Continued)
d. PSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interprestasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
d. SFAS 5 “Revocation of IFAS 6: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of SFAS 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.
Efektif berlaku 1 Januari 2011:
Effective on or after 1 Januari 2011:
pada
atau
setelah
tanggal
a. PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a. SFAS 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b. PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b. SFAS 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statements of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c. PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
c. SFAS 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”. Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
d. PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d. SFAS 5 (Revised 2009),“Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
e. PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
e. SFAS 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
f. PSAK 57 (Revisi 2009), “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
f. SFAS 57 (Revised 2009), “Provisions Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisioins, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/44 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari Standar Interprestasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya. 33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan Laporan Keuangan ini yang telah diselesaikan pada tanggal 26 Maret 2010.
Exhibit E/44 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 (With Comparative Figure in 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. NEW ACCOUNTING STANDARDS (Continued) The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on their financial statements. 33. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of these Financial Statements that were completed on 26 March 2010.