LAPORAN STUDI BANDING Beras Organik Muh. Sulam (Alumni Workshop Agus Piranhamas) http://www.pembicarainternetmarketing.com
Nama Pekerjaan Alamat Nomor Hp Pin BBM Website Facebook
: Muhammad Sul’am Muhib Tohiri : Petani Beras Organik Online : Jl. Subali Xlll/ Blok 12A/ 2, Perum Sawojajar 2, Malang, Jawa Timur : 081-3593-64565 : 298 24 909 : https://berasmerahberasorganikberashitam.wordpress.com : https://www.facebook.com/berasmerah
1. LATAR BELAKANG Muhammad Sul'am MT (untuk selanjutnya ditulis Pak Sul'am) adalah salah satu dari sekian banyak alumni workshop Agus Piranhamas yang kini sukses menggeluti usahanya dengan mengoptimalkan fungsi internet. dia bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa. Pak Sul'am hanyalah orang dari Blitar yang merantau ke Malang untuk mendapat pekerjaan. Pak Sul'am bekerja sebagai pegawai di Koperasi BMT di wilayah Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan gaji 900 ribu rupiah saja (UMR pada waktu itu 1.150.000) dan tinggal di sebuah kos kecil dekat tempat kerjanya. Tentu pertemuannya dengan Agus Piranhamas membuka jalan bagi Pak Sul'am untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik.
2. HARAPAN DAN CITA-CITA Berawal dari diikutkan seminar dari kantornya, Pak Sul'am dengan terpaksa ikut saja karena tidak ada temannya yang mau ikut. Pada waktu itu seminar tentang Internet Marketing yang dibawakan oleh Agus Piranhamas. Pak Sul'am ternyata puas dengan seminar yang dibawakan karena dapat mengetahui bahwa potensi internet untuk dunia wirausaha sangatlah besar. Sebelumnya Pak Sul'am sudah memendam citacita untuk berwirausaha tapi masih terkendala modal. Seminar ini rasanya sangat pas untuk Pak Sul'am karena menjadi wirausaha online tidak harus punya banyak uang sebagai modal, punya toko, dan memperkerjakan karyawan seperti di dunia wirausaha pada umunya. Bahkan dengan modal yang minim (bahkan tanpa modal) dan belum memiliki keahlian dalam bidangnya pada waktu itu, Pak Sul'am dengan berani memulai usahanya. Perjalanan Pak Sul'am bukan tanpa kendala. Pertama seminar yang diikutkan dari kantornya ternyata tidak dibiayai oleh kantor, melainkan harus bayar sendiri. Setelah itu ketika menerapkan sendiri ilmunya dari pak Agus Piranhamas rasanya masih belum mampu. Tampaknya Pak Sul'am masih belum cukup jika hanya dengan seminar. Akhirnya Pak SUl'am mencari informasi tentang workshop Agus Piranhamas. Akhirnya ketemu workshopnya Agus Piranhamas di ABM Malangkucecwara. Harga workshopnya pada waktu itu seharga setengah gaji Pak Sul'am dalam sebulan (sekarang harga workshop mencapai 5 juta). Tentunya membuat Pak SUl'am bingung setengah mati. Dengan modal nekat dan modal laptop hasil pinjam temannya, akhirnya Pak Sul'am memberanikan diri untuk ikut workshop.
3. ACTION Setelah mengikuti workshop, Pak Sul'am pun masih bingung mau jualan apa. Jika tidak ada review oleh Agus Piranhamas mungkin dia tidak terpaksa mencari barang / produk untuk dijual. Karena di Kecamatan Dau tempatnya bekerja banyak yang jualan cobek, akhirnya Pak Sul'am memutuskan untuk menjualkan cobek dari sana. Setelah di review oleh Agus Piranhamas, Pak Sul'am masih sering salah dalam penulisan nama produk. Di dunia internet harus selalu diperhatikan dalam penulisan nama produk karena tidak seperti di dunia nyata yang proses dari promosi sampai transaksi masih menggunakan teknik dari mulut ke mulut. Di internet calon customer dapat menemukan penjual melalui kata kunci yang diketikkan oleh calon pembeli. Jadi memang harus teliti. Seminggu sehabis pelatihan Pak Sul'am mendapat order pertamanya dari Jakarta. Pada waktu itu Pak SUl'am juga masih bingung cara ngirimnya bagaimana. Sempat dia SMS ke Agus Piranhamas dan dibalas. SMS itu berisi rekomendasi tempat jasa ekspedisi yang murah. Bayangkan cobek yang berat jika dikirim dengan Pos atau JNE masih mahal. Pergerakan Pak Sul'am di dunia internet semakin berkembang pesat.
Sampai toko yang menjual cobek pun tidak menyanggupi yang akhirnya Pak Sul'am diberitahu alamat pengrajin cobek dari pemilik toko. Rupanya cobek ini diproduksi di daerah Pendem. Prestasi Pak Sul'am dalam berjualan cobek kian melesat. Untuk pengiriman dalam jumlah besar langsung dikirim dari tempat produksi. Sempat Pak Sul'am dapat orderan sekitar 1000 cobek untuk kebutuhan rumah makan. Dari hasil berjualan cobek Pak Sul'am dapat membeli sebuah laptop. Sehingga Pak Sul'am tidak lagi ke warnet dalam mengoptimasi jualannya di internet. Setiap habis Sholat Isya' Pak Sul'am tidur dan bangun pada tengah malam untuk mengerjakan optimasi. Itu dilakukannya setiap hari. Pak Sul'am merasa jualan cobek tidak mampu berkembang lebih besar lagi. Ini disebabkan karena para customernya hampir tidak ada yang repeat order. Karena ada keinginan untuk lebih maju lagi, Pak Sul'am mencari produk yang kiranya dapat diorder berkali-kali oleh customernya. Pak Sul'am sempat berjualan Keripik Tortila. Namun karena banyak kendala, akhirnya dia dipertemukan dengan Beras Organik.
4. PENGEMBANGAN USAHA DI BIDANG BERAS ORGANIK Pak Sul'am mengambil Beras Organik dari daerah Dampit. Pada mulanya Pak Sul'am membeli beberapa liter beras untuk dijual kembali. Karena sudah tahu ilmu internet marketing dan sudah ada laptop, Pak SUl'am tidak terlalu kesulitan dalam memulai. Orderan pertama dari Probolinggo. Teringat ketika Pak Sul'am mengirim pesan singkat kepada customernya menawarkan untuk membeli produknya lagi, dia kena marah oleh customernya. Karena waktu itu customernya lagi sibuk pindahan. Dari situ Pak Sul'am tidak mau cerewat lagi dalam menawarkan produk. Jadi dia hanya memberi penjelasan tentang produk dan nomor rekening tujuan transfer setelah itu sudah. Efeknya jika terjadi keterlambatan customer tidak terlalu cerewet untuk komplain kepada Pak Sul'am. Pak Sul'am juga memberi tips dalam jualannya yaitu untuk selalu memberi kata depan Bpk. / Ibu disetiap nama penerima dan nama pengirim supaya lebih menghormati meskipun ada customernya yang masih remaja yang belum menikah. Awalnya Pak Sul'am hanya menggunakan kos kecilnya sebagai tempat menyimpan beras sekaligus kamar dan tempat tidur dia. Sempat ditanyai oleh pelanggan alamat tokonya dimana. Pak Sul'am memberitahu yang sebenarnya. Jika menyewa tempat sebagai toko, maka Pak SUl'am harus membayar biaya sewa yang tinggi yang berakibat harga jual berasnya juga tinggi. Disini Pak Sul'am kerjasama dengan pemilik kos. Jika ada yang datang untuk membeli beras, Bapak Kos memberitahu kamarnya Pak Sulam. Saat penjualan mulai stabil, Pak Sul'am memberanikan diri untuk keluar kerja. Pak Sul'am tidak serta merta dalam memutuskan dalam mengundurkan diri (atau memajukan diri) atau resign dari pekerjaannya. Pak Sul'am memakai perhitungan jika profit sudah 2,5 kali lebih besar dari gaji dan sudah berlangsung selama 6 bulan baru boleh resign dari pekerjaannya.
Tak mau diam Pak Sul'am selalu berusaha agar usahanya semakin berkembang. Mulai dari mencari areal persawahan yang baru untuk memenuhi permintaan yang begitu banyak. Karena kendala berbisnis beras organik salah satunya stok yang sangat tergantung panen. Selain itu Pak Sul'am selalu aktif berkomunikasi dan membangun relasi kepada customernya sehingga dapat link untuk menjadi binaan Koperasi di Universitas Brawijaya. Sempat dia pernah ikut pameran namun tidak begitu berhasil. Pak Sul'am mengaku kalau dia tidak mahir dalam berjualan secara offline.
5. JATI DIRI DAN KEBERUNTUNGAN Usaha beras organik yang dirintis Pak Sul'am kian hari kian pesat perkembangannya. Berbagai prestasi telah diraih oleh Pak Sulam. Beras yang dijual Pak Sul'am sempat masuk Majalah Trubus di beberapa edisi hasil rekomendasi customernya kepada penerbit. Ini tidak akan terjadi jika Pak Sul'am tidak membangun relasi yang baik kepada customernya. Selain mendapatkan repeat order juga mendapatkan relasi baru untuk perkembangan usahanya. Sempat ada pelanggan yang kesehatannya dinyatakan membaik oleh dokter dan akhirnya pulih total karena secara rutin mengonsumsi Beras Organik yang dijual Pak Sul'am. Penjualannya pun dapat menembus pasar luar negeri. Ada customer dari Prancis yang sudah langganan beli Beras ke Pak Sul'am. Bahkan ada cerita lucu ketika pelanggan dari Malaysia meminta untuk dicantumkan logo Halal pada kemasannya. Padahal setahu Pak Sul'am tidak ada beras yang haram. Karena beras adalah barang hasil panen dan tidak diolah lagi dengan bahan-bahan lain. Pak Sul'am yang dulunya bukan siapa-siapa dan tidak mempunyai latar belakang pertanian mau tak mau harus memaksakan dirinya untuk mempelajari dunia pertanian khususnya di dunia Beras Organik. Seperti harus memperhatikan areal sawah yang organik dan cara supaya menghilangkan mikroba pada produknya. Pada mulanya Pak Sulam hanya menyetok beberapa liter di kosnya. Jika ada permintaan dalam jumlah besar langsung dikirim dari tempat produksi. Semua dikerjakan sendiri mulai dari beli beras ke tempat produksi, packing, mengantar barang sampai jasa ekspedisi, dll. Sampai ketika Pak Sul'am menemukan jodohnya di dunia ini. Berawal dari sering mengantarkan pesanan kepada salah satu pelanggannya yang menderita suatu penyakit, Pak Sul'am berkenalan kepada anak perempuan dari pelanggan tersebut. Karena sudah biasa menangani pelanggan meskipun hanya melalui SMS, Pak Sul'am pun memberanikan diri untuk mengakrabkan diri dengan perempuan tersebut. Tidak hanya teknik dari ilmu internet marketing yang diterapkan, teknik rayuan gombal yang diucapkan Agus Piranhamas sebagai bahan candaan disela-sela waktu workshop pun dipraktekkannya sama persis! Alhasil perempuan tersebut langsung kepincut dengan Pak Sul'am hehehe. Tapi tidak secara instan, Pak Sulam berhasil mempersunting perempuan tersebut melalui proses tarik ulur yang panjang. Namun akhirnya perempuan tersebut bertekuk lutut juga hehehe. Karena sudah berkeluarga Pak Sul'am pindah dari kostan yang kecil ke rumah mertuanya di wilayah Sawojajar. Sejak berkeluarga rezeki Pak Sul'am kian melimpah. Penjualan berasnya dapat mencapai 2000 liter dalam sebulan. Dalam waktu kurang dari 4 tahun usahanya di bidang Beras organik Pak Sul'am dapat membeli sebuah rumah yang kini ia tinggali bersama Sang Istri. Alamatnya tidak jauh dari rumah mertua karena harus merawat mertuanya yang masih sakit. Tentu kekayaan Pak Sul'am sekarang ini murni dari dari hasil jualannya via internet marketing. Kepribadian Pak Sul'am yang sederhana membuat Pak Sul'am dengan mudah menyusun perhitungan untuk rencana pembelian satu unit rumah dan akhirnya terwujud. Semua kesuksesan yang Pak Sul'am raih tidak lepas dari kerja keras, sikap, dan amalan-amalan baik yang dilakukan secara kontinyu. Pak SUl'am mengungkapkan jika setiap pulang kampung dia selalu menaruh sejumlah uang di lemari ibunya tanpa sepengetahuan ibunya. Menyadari hal itu ibunya diam saja. Tapi tidak menggunakan uang itu untuk keperluannya. Sampai uang itu terkumpul sejumlah 13 juta. Dan ketika Sang Ibu mendapat musibah keracunan nasi kotak, Sang Ibu dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah biaya berjuta-juta yang harus dikeluarkan pun dapat ter-cover oleh uang simpanan yang diberikan Pak Sul'am tiap pulang kampung. Intinya, "Hormati ibumu! Sungkem sama ibumu! Kalau mau banjir order sampai gak ketulungan" kata Pak Sulam. Pak Sul'am rutin dalam ke masjid apalagi setiap subuh yang
hawanya masih dingin. Pak Sul'am langsung mandi dan berangkat ke masjid. Ini yang Pak Sul'am lakukan setiap hari sebagai bentuk pengabdiannya kepada Allah Sang Maha Pemberi Rezeki.
6. PENUTUP Tidak ada proses yang instan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Termasuk juga dalam dunia internet marketing. Semua dimulai dari kemauan yang besar dan kerja keras. Tidak dibangun dalam beberapa hari saja. Butuh waktu berbulan-bulan bahkan 1-2 tahun untuk dapat sukses di dunia internet marketing. Tergantung dari usaha masing-masing. Pak Sul'am adalah contoh dari seseorang yang sukses yang hanya bermodal kemauan untuk berkerja keras dan selalu belajar. Selain itu membangun relasi dan komunikasi yang baik kepada customer selalu dia lakukan. Dan yang paling penting adalah sikap yang baik kepada 4 pilar kesuksesan. Yaitu kepada keluarga, kepada bisnis, kepada pelanggan, dan yang paling penting kepada Tuhan Yang Maha Esa.
--o0o—
Disusun Oleh : M, Haris Junianto http://www.facebook.com/harisjnt (0857-333-093-63)