Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING
2.1
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA 2.1.1 Target Perancangan Dalam perancangan desain Gedung Kantor LKPP terdapat target perancangan desain yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan desain yang diminta, yaitu : 1.
Konsep Arsitektur Kota; konteks bangunan dengan kawasan CBD Rasuna Epicentrum.
Desain mempertimbangkan master plan kawasan
agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasan , khususnya akses jalan masuk menuju site. 2.
Desain Ruang Luar; pada level lantai dasar bangunan berupa penyediaan Plaza atau communal space pada bangunan dan lansekap yang selaras dan berkesinambungan dengan kawasan serta untuk kegiatan seremonial.
3.
Desain Bangunan Kantor
yang terdiri atas Basement, Mezzanine dan
Lantai Kantor. Mezzanine berfungsi sebagai area lobby terletak antara lantai dasar/plaza dan lantai 1 Bangunan Kantor sehingga ekspresi dari massa bangunan memiliki kesan mengambang ( floating ). 4.
Arsitektur Gedung Kantor LKPP; bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada dan dapat merepresentasikan bangunan gedung kantor pemerintah yang inovatif dan progresif sekaligus adaptatif terhadap perkembangan arsitektur kedepan.
5.
Arsitektur Gedung Kantor LKPP; memiliki karakter kuat (well designed) dan khas, mengingat obyek tersebut sebagai satu-satunya bangunan Pemerintah dalam kawasan CBD Rasuna Epicentrum.
6.
Arsitektur Gedung Kantor LKPP; mempertimbangan aspek iklim tropis serta mendukung upaya penggunaan energi yang efisien dan pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara secara cerdas.
7.
Disain Tata Ruang Dalam; mencerminkan
efisiensi
penggunaan
ruang, fleksibel dengan desain Detail Teknis Bangunan, desain yang Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
5
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
terintegrasi dengan sistem struktur, mekanikal dan elektrikal serta perawatan bangunan yang tepat guna dan efisien bagi sebuah bangunan kantor. 8.
Penyediaan aksesibilitas; bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya.
9.
Taksiran wajar
biaya
bagi
pembangunannya;
ukuran
bangunan
masih
kantor
dalam
koridor
Pemerintah.
yang
Spesifikasi
teknisnya diupayakan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan diutamakan menggunakan kandungan lokal yang paling optimal. Keseimbangan antara pertimbangan ekonomis dengan kualitas yang wajar
(reasonable),
pendekatan
systemwide
dalam
perancangan,
mencakup penerapan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun peralatan. 10. Optimum Reliability; dengan memperhatikan durable design details, praktis dan mudah dalam pemeliharaan. 11. Mengadopsi
prinsip-prinsip
arsitektur
berkelanjutan
(sustainable
architecture ); antara lain: a.Konsumsi sumber daya alam, termasuk konsumsi air dan energi secara minimal dan mempertimbangkan
penggunaan
sumber energi
terbarukan; b.
Memberikan
dampak
negatif
yang
minimal
terhadap
alam,
lingkungan dan manusia, dengan menyediakan konsep sistem pengelolaan dan pengolahan limbah dari bangunan; c.Kenyamanan termal dan visual di dalam bangunan harus terpenuhi sesuai peraturan atau standar nasional yang berlaku d.
Rancangan bangunan tidak meningkatkan konsentrasi CO2 di dalam bangunan;
e.memperhatikan orientasi (hadapan) bangunan, penempatan dinding yang
dapat
menyerap
panas
berlebih
secara
proporsional,
organisasi ruang sedemikian hingga agar penggunaan AC dapat dioptimalkan tanpa mengurangi kenyamanan termal yang disyaratkan; f.
Mengoptimalkan bidang atap dan dinding vertikal bangunan untuk mengurangi efek pemanasan kawasan (heat island effect);
g.
Mempertimbangkan penyediaan jalur pedestrian yang nyaman dan
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
6
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
teduh terpisah dengan jalur kendaraan bermotor. h.
Meminimalkan perkerasan dalam site dan memberi peneduhan yang cukup pada permukaan tanah yang membutuhkan perkerasan.
12. Material bangunan dipertimbangkan menggunakan material yang ’low embodied energi’ atau ‘low embodied carbon’. 13. Rancangan mempertimbangkan kemudahaan pelaksanaan melalui metode pelaksanaan yang menggunakan energi yang rendah dalam proses konstruksi.
2.1.2 Tanggapan Terhadap KAK Tanggapan terhadap kerangka acuan kerja untuk perencanaan, sebagai berikut : 1.
Konsep Arsitektur Kota. Dalam hal ini, konsep site menyesuaikan master plan kawasan CBD Rasuna Epicentrum terutama sirkulasi menuju site yang mudah pencapaian dimana ruang-ruang publik atau communal space dapat terintegrasi oleh kawasan sekitar
2.
Adanya Mezzanine pada masa bangunan memberi kesan mengambang dimana area dibawah mezzanine dapat berfungsi sebagai plaza sebagai tempat aktivitas yang berhubungan dengan protokoler pemerintahan seperti upacara atau lainnya.
3.
Pilihan bentuk dasar massa bangunan seperti persegi guna menyiptakan kesan kokoh dan formal, sedangkan bentuk segitiga memberikan kesan tegas dan berkarakter serta respon terhadap bentuk tapak.
4.
Adanya bidang-bidang transparan pada masa bangunan sebagai simbol transparansi pemerintah dengan rekanan dan atau masyarakat Indonesia.
5.
Desain
bangunan
mempertimbangkan
aspek
iklim
tropis
dengan
memanfaatkan secara maksimal potensi tata cahaya dan dan udara. Orientasi masa bangunan terhadap bundaran dimana penempatan
core yang
didominasi bidang massif berada disisi barat sebagai solar buffer. 6.
Tanggapan lebih detail akan diuraikan pada konsep
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
7
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
2.2
STUDI PUSTAKA
2.2.1 Pengertian Kantor Secara etimologis kantor berasal dari Belanda: “kantoor”, yang maknanya: ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris “office” memiliki makna yaitu: tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang tempat kerja. Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis.
Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian data/informasi. Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit
Kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan, perusahaan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan penyimpanan
kegiatan
pengumpulan,
pencatatan,
penyampaian/pendistribusian
pengolahan,
data/informasi.
Selain
pengertian-pengertian tersebut, ada beberapa pengertian kantor secara statis menurut beberapa ahli diantaranya yaitu : Menurut Moekijat(1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut mungkin diberikan. Prajudi Atmosudirjo (1982:25),kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat, staf personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan. Kallaus dan Keeling, office is a function where interdependent system of technology, procedures, and people are at work to manage one of the firm’s most vital resources-information. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut tempat bekerja.
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
8
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kantor dalam arti dinamis adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha di mana terdapat ketergantungan system antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkannya. Pada setiap kantor akan ditemukan ”unsur inti” yaitu, manusia beserta hubungan-hubungan sosial mereka dan ”unsur kerja” yang meliputi sumber daya insani, sumber daya nir-insani, dan sumber daya konseptual. Dalam kenyataannya unsur inti akan dipengaruhi oleh unsur kerja pada saat kantor berfungsi sebagai perangkat untuk memasok informasi dan merawat aktiva sehingga diperlukan cara-cara bekerja yang efisien.
2.2.2 Pengertian Lembaga Pemerintahan Non Kementerian Lembaga Pemerintahan adalah lembaga pemerintahan atau "Civilizated Organization" Dimana lembaga tersebut dibuat oleh negara , dari negara, dan untuk negara dimana bertujuan untuk membangun negara itu sendiri . Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam dan mempunyai tugas nya masing - masing antara lain Lembaga Pemerintahan Non Kementerian adalah lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. Kepala LPNK berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang mengoordinasikan. LKPP merupakan Lembaga Pemerintahan Non Kementrian yang berdiri sejak 2007. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses
pengadaan
barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD. Proses pengadaan di lingkungan pemerintah diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien serta lebih mengutamakan penerapan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat, transparan, terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak. Lembaga tersebut diperlukan untuk perencanaan, pengembangan dan penyusunan strategi, penentuan kebijakan serta aturan perundangan pengadaan barang/jasa Pemerintah yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
9
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
lingkungan internal maupun eksternal secara berkelanjutan, berkala, terpadu, terarah dan terkoordinasi; Proses pengadaan barang/jasa dalam lingkup dan cakupan Pemerintah merupakan permasalahan lintas institusi dan lintas sektor yang memiliki dampak langsung bagi pengembangan usaha kecil, produksi dalam negeri, dan pengembangan iklim dan dunia usaha pada umumnya, maka dipandang perlu untuk dibentuk LKPP. Visi LKPP yaitu andal dalam mewujudkan sistem pengadaan yang kredibel. Sedang misi yang diembannya adalah mewujudkan aturan pengadaan yang jelas, sistem monitoring dan evaluasi yang andal, sumber daya manusia yang profesional, dan kepastian hukum pengadaan barang/jasa pemerintah. LKPP dipimpin oleh seorang Kepala dan lima pejabat Eselon-I (disebut unsur pimpinan LKPP). Masing-masing pejabat Eselon-I memiliki bidang kerja spesifik yang merupakan satu sistem utuh dan independen. Hubungan antar bidang kerja merupakan hubungan setara dan tidak terkait dengan strata atau tingkatan. Kepala LKPP mengoordinasikan seluruh pejabat Eselon-I, sehingga dapat digambarkan dalam bagan sbb :
Bagan 2.1 Struktur Organisasi LKPP
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
10
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
2.3
STUDI BANDING
2.3.1 Studi Literatur Government Building Sejong City adalah gedung pemerintahan yang berada di pusat administrasi pemerintahan kota Sejong, Korea. Luas area tapak 36,629 m² Architect
: Tomoon Architects & Engineers + Gurlim Architects
Location
: Sejeong, Korea
Principal Architect
: Yeol Park
Project Team
: Moon-young Ko, Jae-jin Kim, Hong-bae Kim, Jeong-un Hwang, Jin-i Lee,Jin-ho Shin
Engineering
: ARUP International Limited
Site area
: 36,629 sqm
Site for Sport Area
: 36,078 sqm
Bldg. Area
: 7,513.57 sqm
Total Floor Area
: 56,500.39 sqm
Landscape Area
: 16,907.50 sqm
Gambar 2.1 Government Building Sejeong, Korea
Gedung Pemerintahan di Kota Sejong terdapat 3 zona yaitu zona 1 sampai 3 yang dibuat seolah-olah bangunan merupakan gerbang simbolis dari kota administrasi . Gerbang perkotaan dimana warga masyarakat dapat dengan bebas menggunakan area ini sebagai area interaksi baik digunakan untuk berbagai acara
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
11
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
seperti festival maupun kegiatan kebudayaan lainnya. Dalam hal skala perkotaan, bentuk linier masterplan yang ada telah dipertahankan.
Gambar 2.2 Interaction Area Government Building diperuntukkan untuk publik
Dalam hal skala arsitektur, bangunan itu dirancang sebagai gedung ramah lingkungan, yang murah hati dengan alam, lingkungan dan masyarakat, dan menghemat energi dengan cara bentuk arsitektur pasif.
Gambar 2.3 Landscape Bangunan
Massa bangunan berhubungan dengan bangunan pemerintahan lain yang berada diseberang jalan dan sungai yang membelah site bangunan inti dengan Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
12
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
bangunan lainnya. Penghubung bangunan berupa jembatan atau bridge yang membentang melewati sungai dan jalan. Bangunan membuka diri dengan membuat membentuk bangunan seperti huruf U,hal ini memberikan kesan bahwa adanya komunikasi antara pemerintah dengan warga masyarakat. Pada bagian depan dari bangunan terdapat space yang berfungsi sebagai ruang public dan area hijau sebagai are resapan air sungai.
Gambar 2.4 Bird Eye Government Building Sejeong City
Lanscape dibuat dengan beberapa zona area terbuka yang dibuat sepanjang pedestrian kawasan yang saling berhubungan. Sehingga menghidupkan kawasan menjadi area yang hidup untuk publik.
Gambar 2.5 Bird view Government Building Sejeong City
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
13
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
Gambar 2.6 Concept Massing
Mengenai fasad bangunan diadaptasi dari cara aliran sutra tradisional Korea. Fasad pola aliran lebih dari desain formatif sederhana. Ini mengamankan ekonomi energi yang optimal dengan cara Green Facade. Ukuran dan sudut jendela yang diterapkan secara berbeda tergantung dari simulasi sinar matahari dalam Green Façade.
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
14
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture Tabel 1.1 Tabel Keterangan Denah Government Building Sejeong City
Denah
Keterangan
Lantai dasar merupakan communal space , terdapat area komersil sehingga seperti café atau book store. Pemanfaatan plaza sebagai kegiatan seremonial dan kegiatan lainnya.
Lantai 2, zona yang masih berhubungan dengan kegiatan pelayanan pada kantor pemerintahan.
Lantai
3
merupakan
area
kantor
pemerintahan yang berupa open plan untuk staff yang kebutuhan ruang serta pengorganisasiannya
telah
di
tentukan.Pada lantai 3, bangunan terpisah dengan
bangunan
disebelah
nya.
Terdapat void besar yang dapat kegiatan yang sedang berlangsung dibawahnya.
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
15
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
Lantai 4 merupakan area open plan staff. Adanya jembatan atau bridge sebagai penghubung sirkulasi dengan bangunan yang tepat berada disebelahnya. Disisi depan bangunan terdapat sky forest garden sebagai area hijau dilantai 4.
Lantai 5 merupakan area cubicle dari staff. Terdapat jembatan sebagai sirkulasi penghubung dengan void yang besar dikiri dan kanan jembatan atau bridge
Lantai 6 dan 7 merupakan area untuk staff berupa open plan. Pada lantai 6 masa
bangunan
jembatan
menjadi
menyatu area
dan open
area plan.
Sedangkan lantai 7 dijadikan area lounge atau area tunggu.
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
16
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
Gambar 2.5 Section A-A’
Gambar 2.6 Section B-B’
Gambar 2.7 Perspective
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
17
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
Gambar 2.8 Skylight Detail
2.3.2 Studi Lapangan Office 8 Tower, Senopati Office 8 Tower merupakan kantor sewa yang berada di kawasan SCBD (Sudirman Central Business District). Dikelilingi oleh Residences 8 Tower yang merupakan bangunan hunian dan gedung perkantoran SCBD. Office 8 Tower dirampungkan pada tahun 2012. Lokasi
: SCBD, Jakarta Selatan
Total semi gross
: 49.000 sqm
Jumlah Lantai : 32 lantai kantor sewa, 3 lantai basemen Luasan lantai tipikal : 1.586-1.632 sqm Semi Gross Developer
: PT. Bintang Sedayu Makmur
Konsultan Arsitek
: PT. Airmas Asri
Structural Engineers: PT. Penta Rekayasa M & E Consultant
: Acset
Interior Design
: Wilis Kusuma Architect
Buiding Management: PT. Cushman & Wakefield Indonesia
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
18
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
Gambar 2.9 Siteplan Office 8 Senopati, SCBD
Gambar 2.10 Office 8 Senopati, SCBD
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
19
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture Tabel 1.2 Tabel Keterangan Denah Kantor Sewa Office 8 Senopati
Denah
Fungsi
Fasilitas & Keterangan
Image
Area publik seperti lobby, foodcourt, ruang tunggu, atm Lobby
gallery dan beberapa area komersial yang berhubungan dengan residences 8. Ketinggian lobby 12m.
Zoning kantor sewa dimulai dari lantai 5 dengan luasan 237 m² semua lantai tipikal kantor sewa dan 195 m² untuk core (shaft, ME & Stair) Ketinggian ruangan 2,8 m Kantor Sewa
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
from finished floor level.
20
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture
Untuk lantai 21 total luasan 247 m² semua lantai tipikal kantor sewa dan 221 m² untuk Kantor sewa
core (shaft, ME & Stair). Sedangkan untuk lantai 23-35 total luasan 219 m² semua lantai tipikal kantor sewa dan 221 m² untuk core (shaft, ME & Stair).
Terdapat
10
unit
lift
penumpang, yaitu : Sirkulasi
(GF-19)
dengan
kapasitas 24 orang
Vertikal/Core (Lantai 20)
5 Unit untuk Low zone
-
5 unit untuk High zone (20-37)
dengan
kapasitas 24 orang
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
-
1 unit executive lift
-
1 unit lift service 21
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture -
2 unit parking lift (B3B2-B1 dan GF)
Terdapat toilet pria dan wanita disetiap lantai disisi timur dan barat
Parking Area
Kapasitas parkir untuk 3 lantai basement ±740 unit mobil
-
Curtain
wall
:
Reflective glass pane -
Ceiling : Bare Ceiling
-
Floor , Penggunaan marble
pada
area
lobby dan lift lobby dan bare concrete pada Material
area kantor. -
Partition menggunakakan double gypsum board filled with glasswool
Mekanikal Elektrikal
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
-
Sistem AC : ramah
22
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture lingkungan, ekonomis dan multi zone ac sysytem -
Pwer
supply
100VA/m² AC
:
termasuk
dengan
power
100% genset,
didukung
oleh
peralatan
standar
gedung -
Building
Automation
system,
Integrated
computerized
system
untuk alarm central, AC, pengudaraan
lighting, dan
pemadam kebakaran
-
Security system : 24 jam dan terb
unung
dengan ruang kontrol -
Card access security system check in the lobby
Security dan Safety Measures
-
CCTV berada di main lobby, exit points and lift
Fire alarm, sprinklers, Fire Safety
fire hydrants, smoke
System
and heat detectors, fire houses
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
and 23
Gedung Kantor LKPP – Green Architecture extinguisher in every floor comply to NFPA - 20
Office 8 Senopati berada dikawasan
hunian
apartemen. bagian
Sehingga
bawah
residence saling
dan
dari office
berhubungan.
Berikut adalah office 8 senopati.
(Kotak
berwarna merah, gambar disamping).
Gambar 2.11 Potongan Gambar Office 8 Senopati, SCBD
Core berada ditengah masa bangunan terdapat lift , shaft dan utilitas. Lift merupakan sirkulasi vertical yang berfungsi sebagai akses penghubung bagian bawah dengan ruang-ruang dibagian atas. Area lift dibagi menjadi 3, yaitu : -
Low zone disisi utara dengan kapasitas 24 orang (GF-19floor)
-
High zone disisi selatan dengan kapasitas (20floor - 37floor)
-
Parking lift pada bagian bwah (B3B2-B GF)
Gambar 2.11 Potongan Gambar Office 8 Senopati, SCBD
Sarrisa Pelnia Ulfha - 41209010013
24