1
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Peningkatan pemahaman bacaan dengan cerita-cerita dongeng di kelas IV SD N 3 Genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009/2010
Disusun oleh :
Lina Dwi Setyaningsih NIM. X8906515
PROGRAM PJJ S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA DESEMBER 2009
2
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1. Judul Penelitian
Peningkatan Memahami Bacaan Melalui Cerita-cerita Dongeng di Kelas IV SD N 3 Genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali
2. a. Mata Pelajaran b. Bidang Kajian
Bahaasa Indonesia Metode Pembelajaran
3. Penelitian a. Nama
Lina Dwi Setyaningsih
b. NIM
X8906515
c. Program Studi
PJJ S1
d . Jurusan
PGSD
e. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
f. Universitas
Universitas Sebelas Maret
g. Alamat rumah
Manggal 17/06, Simo, Boyolali
Nomor /HP
081321427881
Email
[email protected]
4. Lama Penelitian
4 bulan/ dari bulan Agustus s/d bulan November
Mengetahui
Surakarta, Desember 2009
Kepala Sekolah
Peneliti,
Wakimin, SPd
Lina Dwi Setyaningsih
NIP 195301251975121001
NIM. X8906515 Mengetahui Pembantu Dekan I FKIP UNS
3
Prof.Dr.rer.nat. Sajidan,M.Si NIP 196604151991031002
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan penelitian tindakan kelas ini dibuat oleh : Nama : LINA DWI SETYANINGSIH NIM
: X8906515
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dibuat untuk melengkapi tugas akhir semester VI mata kuliah Elektronika Tugas Akhir pada program S 1 PJJ PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Telah disetujui dan disahkan pada : Hari
:
Tanggal
:
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Guru Pendamping
Drs.Usada, M.Pd
Apri Mei Narti, S.Pd
NIP. 195109081980031002
NIP. 196904252005012006
4
ABSTRAK Lina Dwi Setyaningsih. NIM X8906515. Peningkatan Memahami Bacaan Melalui Ceritacerita Dongeng di Kelas IV SD N 3 Genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Elektonik Tugas Akhir, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebelas Maret Surakarta, Desember 2009. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa indonesia khususnya pemahaman bacaan melalui cerita dongeng pada siswa kelas IV SDN 3 Genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010. Bentuk penelitian ini adalah, penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, Tiap siklus terdiri dari dua tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 3 Genengsari. Dalam pengumpulan data, metode yang dipergunakan sebagai metode pokok adalah observasi dan tes. Berdasarkan hasil penelitian, pada kelas IV SDN 3 Genengsari dengan jumlah siswa 18 anak mengalami peningkatan hasil belajar yaitu nilai rata-rata kelas 61,8 pada kondisi awal menjadi 75,3 pada siklus II naik yaitu 14,5 . Apabila diprosentase kenaikannya adalah 23,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cerita dongeng dapat meningkatkan pemahaman bacaan pada siswa kelas IV SDN 3 Genengsari tahun pelajaran 2009/ 2010.
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “ Peningkatan Memahami Bacaan Melalui Cerita-cerita Dongeng di Kelas IV SD N 3 Genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali “. Laporan penelitian yang dilaksanakan di SD N 3 Genengsari ini disusun dan diajukan melalui tugas mata kuliah Tugas Akhir. Pada kesempatan kali ini penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada: 1. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si selaku Pembantu dekan I FKIP UNS 2. Bapak Drs. Usada, M.Pd selaku dosen pembimbing 3. Bapak Wakimin S.Pd selaku Kepala SDN 3 Genengsari 4. Apri Mei Narti, S.Pd selaku guru pendamping 5. Keluarga yang telah membantu memberikan semangat 6. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Karena keterbatasan penulis, penulis menyadari dalam laporan penelitian ini masih terdapat kesalahan dan kekurangannya.Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Melalui laporan penelitian ini penulis berharap dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca.
6
Surakarta, Desember 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. ii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii ABSTRAK ....................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ………………………………………………………. v DAFTAR ISI ………………………………………………………………... vi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ix
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………... 1 B. Perumusan Masalah ………………………………………………….. 2 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 2 D. Manfaat Penelitian …………………………………………………… 2 E. Hipotesis Tindakan …………………………………………………… 2 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ……………………………………………………….. 3 B. Kerangka Berfikir …………………………………………………….. 6 BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN A. Setting Penelitian ……………………………………………………... 7 B. Subjek Penelitian ……………………………………………………... 7 C. Sumber Data ………………………………………………………….. 7 D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ………………………………….. 7
7
E. Analisa Data …………………………………………………………... 7 F. Prosedur Penelitian ……………………………………………………. 7 G. Jadwal Penelitian ……………………………………………………... 9 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal ………………………………………………. 10 B. Deskripsi Siklus I ……………………………………………………... 10 C. Deskripsi Siklus II …………………………………………………….. 10 D. Pembahasan …………………………………………………………… 10 E. Hasil Penelitian ………………………………………………………... 14 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 16 B. Rekomendasi ........................................................................................... 16 C. Saran ........................................................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 17
8
DAFTAR GAMBAR
1. Grafik 1. Perolehan Nilai Kondisi Awal ………………………………...... 11 2. Grafik 2. Perbandingan Hasil Ulangan Kondisi Awal dengan Siklus I ....... 12 3. Grafik 3. Perbandingan Hasil Ulangan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ........................................................................................................ 14
9
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Nilai Kelas IV 2. Daftar Hadir Guru 3. Daftar Hadir Siswa 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 5. Soal dan Kunci Jawaban Siklus I 6. Lembar Pengamatan I 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 8. Soal dan Kunci Jawaban Siklus II 9. Lembar Pengamatan Siklus II 10. Lembar Observasi Aktivitas Belajar 11. Lembar Penilaian Guru 12. Daftar Riwayat Hidup 13. Foto-foto Kegiatan Belajar Mengajar
10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sebagai ujung tombak dalam kegiatan pendidikan, guru tentu pernah menghadapi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu contoh permasalahan yang penulis hadapi di SD N 3 Genengsari Kec. Kemusu yaitu siswa kelas IV SDN 3 Genengsari sulit dalam memahami bacaan. Dilihat dari kenyataan siswa kelas IV SDN 3 Genengsari sudah lancar membaca tetapi belum dapat mengetahui alur atau makna bacaan yang disampaikan sehingga setelah membaca mereka tidak dapat menangkap pesan yang terkandung didalam cerita, tidak dapat menceritakan kembali isi bacaan, dan nilai prestasi kurang dari KKM. Didalam kegiatan peningkatan Sunber Daya Manusia aspek yang penting dalam pendidikan adalah kemampuan memahami bacaan tentang isi dan makna dari bacaan. Apabila didalam pembelajaran pemahaman bacaan tidak tercapai maka pengetahuan siswa akan sedikit. Permasalahan yang dialami siswa kelas IV SDN 3 Genengsari disebabkan karena kurangnya motifasi belajar, minimnya kosa kata anak, kurangnya perhatian orang tua, dan ketidakberanian bertanya tetapi masalah yang paling utama adalah kurangnya ketelitian dalam membaca tanda baca. Oleh sebab itu penulis ingin mencoba meningkatkan kemampuan memahami bacaan melalui cerita-cerita dongeng. Dengan cerita dongeng mungkin siswa akan lebih mudah memahaminya karena sifat dari cerita dongeng yang memiliki bahasa yang mudah dimengerti dan menarik bagi siswa SD.
11
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut; ”Apakah penggunaan cerita dongeng dapat meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan pada siswa kelas IV SDN 3 genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali ?” C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : Untuk meningkatkan kemampuan memahami bacaan melalui cerita-cerita dongeng pada siswa kelas IV SDN 3 Genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. D. Manfaat Penelitian Secara Praktis pemahaman bacaan melalui cerita-cerita dongeng banyak mengandung manfaat misalnya ; 1. Bagi Guru a) Tercapainya tujuan pembelajaran secara khusus b) Mempermudah penilaian terhadap kemampuan siswa 2. Bagi Siswa a) Meningkatkan prestasi siswa b) Memperdalam kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan c) Meningkatkan daya kreativitas siswa 3. Bagi Sekolah Tercapainya tujuan pembelajaran secara umum. E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil hipotesa bahwa dengan menggunakan cerita-cerita dongeng akan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman tentang isi bacaan
.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Membaca Dibawah ini pengertian membaca menurut beberapa ahli diantaranya : Menurut Kolker (1983:3) membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Dapat diartikan pula bahwa antara pembaca dan penulis terdapat satu hubungan meskipun tidak secara langsung. Hakekat membaca ini menurutnya ada 3 hal, Yakni: a. Perilaku efektif
: Mengacu pada perasaan
b. Perilaku koknitif : Mengacu pada pikiran c. Perilaku bahasa
: Mengacu pada bahasa anak
Lain halnya dengan Doglas. Menurut Doglas (dalam cox,1988:6) memberikan devinisi membaca sebagai suatu proses penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Menurut devinisi di atas membaca bergantung pada bagaimana kita memaknai segala sesuatu yang ada dilingkungan tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Pendapat lain dikemukakan oleh Syafi’i. Menurut Syafi’i (1999:7) juga menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, beberapa psikologis yang berupa kegiatan berfikir dalam mengolah informasi. Menurut devinisi diatas membaca berkaitan dengan berfikir dalam pengolahan informasi sehingga hasil dari membaca adalah informasi. Sedangkan menurut Farris hamper sama dengan menurut kamus bahasa Indonesia. Farris (1993: 304) mendevinisikan membaca sebagai pemprosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakanoleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca.Dengan
13
demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat didalam bacaan. Menurut kamus Bahasa Indonesia membaca adalah kemampuan seseorang untuk mengucapkan alphabet yang dilafalkan yang berbentuk suatu kata dan dari kata membentuk kalimat yang memilikimakna atau arti. Menurut kedua devinisi diatas membaca berawal dari pemprosesan kata berkembang menjadi kalimat, konsep, dan informasi. Perbedaan dari kedua devinisi diatas menurut Farris berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman, sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia memiliki makna atau arti. Dengan adanya beberapa devinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat dan wacana serta menghubungkan bunyi dan makna yang terkandung didalamnya. 2. Pemahaman Berikut ini pengertian dari pemahaman : Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, pemahaman adalah kemampuan siswa untuk mengetahui dan mendalami sesuatu sehingga seseorang tersebut benar-benar mengetahui maksud dan tujuan yang tersirat. Seseorang dikatakan paham apabila seseorang tersebut mengetahui maksud dan tujuan yang tersirat. Lain halnya dengan Burns. Menurut (Burns 1985) Pemahaman itu sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan pembaca. Pembaca yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas akan berpeluang lebih besar untuk dapat mengembangkan pemahaman kata dan konsep bacaan daripada yang lainnya. Model membaca sebagai proses memperoleh pemahaman ada 3 yaitu : a. Bawah ke atas ( bottom up ) : dilakukan dengan memahami kata, frasa, kalimat, paragraf dan wacana.
14
b. Atas ke bawah ( top down ) : dilakukan melalui pemahaman Wacana secara utuh yang bersifat prediktif kemudian ditelaah makna paragraf, kalimat, frasa dan kata. c. Interaktif (interactive ) : merupakan campuran dari kedua proses. Kesimpulan memahami bacaan yaitu suatu upaya yang dilkukan siswa untuk mengetahui isi dari bacaan yang tersirat didalamnya sehingga dapat mengetahui maknanya. 3. Cerita dongeng Cerita dongeng adalah cerita yang berisi tentang suatu cerita rakyat pada zaman dahulu yang bersifat menarik dan menggunakan bahasa, alur dan gaya yang mudah dipahami sehingga anak akan lebih mudah dalam memahaminya. Kelebihan cerita dongeng dalam pembelajaran membaca adalah : a. Cerita dongeng sangat menarik perhatian siswa b. Bahasa dalam cerita dongeng mudah dipahami karena bahasa yang digunakan sangat sederhana c. Alur dan gaya bahasa mudah dipahami d. Cerita dongeng sangat dekat dengan dunia anak e. Cerita dongeng menimbulkan kreatifitas dan imajinasi anak Berdasarkan kajian diatas dapat disimpulkan bahwa cerita dongeng dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa, memudahkan pengenalan terhadap isi bacaan sehingga setelah membaca siswa lebih mudah dalam memahami bacaan.
15
B. Kerangka Berfikir Keterkaitan antara pemahaman membaca dengan penggunaan cerita dongeng dapat digambarkan bagan sebagai berikut
Siswa sulit memahami isi bacaan
Membaca cerita dongeng
Siswa dapat memahami isi bacaan
16
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 3 Genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. 2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 B. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas 4 SDN 3 Genengsari C. Sumber data Sumber data diambil dari siswa sebagai obyek penelitian yaitu dari data yang berupa hasil observasi keterampilan proses untuk mengukur aktifitas siswa selama proses pembelajaran dan nilai ulangan harian mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum diadakan tindakan untuk mengukur tingkat pemahamna siswa. D. Teknik dan alat pengumpulan data 1. Data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui lembar observasi proses pembelajaran. 2. Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberikan evaluasi (tes tertulis) setelah proses pembelajaran. 3. Data tentang kinerja guru diambil melalui lembar penilaian guru. E. Analisa Data Data hasil penelitian dianalisis bersama mitra kolaborasi sejak penelitian dimulai, dikembangkan selama prose refleksi sampai proses peyusunan laporan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa diskrimtif komperatif yaitu membandingkan hasil belajar antar siklus F. Prosedur Penelitian 1. Perencanaan tindakan.
17
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan konsultasi dengan mitra guru dan kepala sekolah untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan dan tahaptahap yang harus dilakukan. 2. Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun, adapun rencana tindakan yang dilakukan sebagai berikut : a. Siklus I 1) Rencana 2) Mencari data atau bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca yaitu berupa cerita-cerita dongeng yang menarik 3) Tindakan 4) Menggunakan pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan cerita dongeng yang menarik. 5) Observasi 6) Melakukan pengamatan dalam pembelajaran yang berlangsung. 7) Refleksi 8) Mengadakan evaluasi terhadap tindakan, Jika memang belum selesai maka perlu diadakan siklus II b. Siklus II 1) Rencana Menjelaskan pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran 2) Tindakan Pemantapan penggunaan cerita dongeng yang menarik dalam pembelajaran membaca. 3) Observasi Melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan
18
4) Refleksi Mengevaluasi data dari hasil tindakan jika memqang sudah tercapai tujuan maka siklus dihentikan, tetapi jika memang masih dibutuhkan lebih lanjut maka dibuat siklus selanjutnya. G.
Jadwal penelitian No.
Waktu
Tahap Bulan I
1
Bulan III
Bulan IV
Perencanaan Proposal Perijinan Instrumen
2
Bulan II
X X X X
Pelaksanaan Siklus I Rencana Tindakan
X X
Observasi
X
Refleksi
X
Siklus II Rencana Tindakan
3
X X
Observasi
X
Refleksi
X
Pelaporan Draft Kasar Perapatan Revisi Laporan Hasil Laporan
X X X X
19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Dekripsi kondisi awal Siswa kelas IV SDN 3 Genengsari berjumlah 18 siswa dengan perincian 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, Siswa kelas IV sangat aktif dalam pergaulan dengan siswa yang lain. Dalam pelajaran khusus bahasa Indonesia siswa kelas IV sudah lancar membaca dan menulis, tetapi dalam pemahaman bacaan siswa kurang dapat memahami. Ini terbukti dengan perolehan nilai rata-rata kelas 61,8 sedangkan KKM mata pelajaran bahasa Indonesia 6,5 pada ulangan. B. Deskripsi siklus I Tindakan yang dilakukan oleh guru dalam siklus I adalah dengan melakukan perubahan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pemahaman bacaan dengan cerita dongeng. Hasil yang diperoleh pada siklus I adalah adanya peningkatan pemahaman anak yang ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas dari 61,8 pada kondisi awal menjadi 65,3. Demikian juga tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mulai ada peningkatan.
C. Deskripsi siklus II Tindakan yang dilakukan guru dalam siklus II adalah dengan mengadakan pembenahan dari apa yang telah dilakukan pada siklus I. Hasil yang diperoleh dari siklus II adanya peningkatan pemahaman anak yang ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas 65,3 pada siklus I menjadi 75,3 pada siklus II naik yaitu 10 dan lebih dari 75% anak bernilai diatas KKM. Demikian juga dengan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar adanya peningkatan.
D. Pembahasan 1. Kondisi awal Siswa kelas IV SDN 3 Genengsari berjumlah 18 siswa dengan perincian 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, Siswa kelas IV sangat aktif dalam
20
pergaulan dengan siswa yang lain. Dalam pelajaran khusus bahasa Indonesia siswa kelas IV sudah lancar membaca dan menulis, tetapi dalam pemahaman bacaan siswa kurang dapat memahami. Ini terbukti dengan perolehan nilai rata-rata kelas 61,8 sedangkan KKM mata pelajaran bahasa Indonesia 6,5 pada ulangan. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang berlangsung selama ini masih bergantung pada buku materi. Siswa kurang aktif mengeluarkan pendapatnya, dan mengemukakan idenya. Pembelajaran hanya satu arah yaitu dari guru yang aktif sedangkan siswa pasif.
Sebelum diadakan tindakan kelas, nilai rata-rata hasil ulangan kelas IV SDN 3 Genengsari tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagau berikut : i. Nilai paling tinggi 70 ii. Nilai paling rendah 50 iii. Nilai rata-rata
61,8
Grafik 1. Perolehan nilai kondisi awal 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Terendah Tertinggi Rata-rata
2. Siklus I Pada siklus I ada 4 tahap tindakan : a. Perencanaan 1) Kegiatan awal Apresiasi : Menyanyikan lagu anak tentang hewan , misalnya “ Gajah “ dan “ Si Kancil “.
21
2) Kegiatan Inti a) Siswa membaca cerita tetapi hanya sebagian b) Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 3-4 orang c) Guru membagikan tiap kelompok kartu-kartu berisi paragraf yang merupakan kelanjutan dari cerita d) Selanjutnya guru memberi tugas agar siswa berdiskusi untuk menyusun kartu-kartu itu sampai menjadi berkelanjutan cerita “ Calon Si Raja Hutan “ yang urut. e) Siswa berdiskusi f) Setelah selesai salah satu siswa dari masing-masing kelompok membacakan hasil diskusi kelanjutan cerita. g) Guru memberikan penilaian terhadap proses dan hasil diskusi h) Guru memberikan soal tes tertulis i) Pembahasan soal oleh siswa dan guru. 3) Kegiatan akhir a) Memberikan penghargaan atas hasil diskusi b) Memberikan motifasi agar dirumah lebih giat dalam membaca c) Memberikan pekerjaan rumah
b. Tindakan Implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I Rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan untuk implementasi dan lembar observasi serta dokumen pelaksanaan pembelajaran terlampir. c. Dengan menggunakan cerita dongengdalam pembelajaran bahasa Indonesia mengakibatkan nilai rata-rata siswa meningkat yaitu dari 61,8 menjadi 65,3. Hasil ulangan harian siklus I adalah sebagai berikut : i. Nilai paling tinggi 90 ii. Nilai paling rendah 50
22
iii. Nilai rata-rata
65,3
Grafik 2. Perbandingan hasil ulangan kondisi awal dengan siklus I 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Terendah Tertinggi Rata-rata
Kondisi awal
Siklus I
d. Refleksi Hasil refleksi pembelajaran siklus I Hasil yang diperoleh pada siklus I adalah adanya peningkatan pemahaman anak yang ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas dari 61,8 pada kondisi awal menjadi 65,3. Demikian juga tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mulai ada peningkatan. Dengan membandingkan nilai rata-rata kondisi awal dengan nilai rata-rata siklus I adanya peningkatan yaitu dari 61,8 menjadi 65,3 yairu naik sebesar 3,5. Apabila diprosentase kenaikannya adalah 5,66%. Demikian juga dengan hasil observasi yang menunjukan aktivitas siswa, interaksi positif antara siswa-siswa, guru, siswa, dan siswa dengan materi pelajaran. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa merasa senang dalam mengikuti pelajaran. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I : a. Siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran b. Dalam membaca siswa selalu tergesa-gesa c. Siswa kurang teliti dalam membaca sehingga pada saat tes akhir, jawaban kurang benar.
23
Berdasarkan hasil nilai ulangan dan tingkat kreativitas siswa terhadap pelajaran bahasa indonesia, maka perlu dilanjutkan dengan siklus ke dua.
3. Siklus II Pada siklus ini ada 4 tahap : 1. Rancangan perbaikan pembelajaran siklus 2 a. Apresiasi : Guru menceritakan dongeng singkat tentang kelinci dan kurakura. Cerita
: Sejak dulu kelinci dan kura-kura tak pernah bersahabat. Kelinci
selalu mengejek kura-kura karena berjalan lambat, suatu hari kelinci menantang kura-kura untuk lomba lari. Kedua binatang tersebut sepakat untuk berlomba, Dengan semangat pantang menyerah kurakura melangkahkan kakinya. Sebagai wasitnya adalah serigala. Kelinci berlari dengan kencang dan selalu menoleh kearah belakang. Kura-kura tertinggal sangat jauh dibelakang dan kelinci berkata “ Ah pasti kemenangan ada padaku, aku merasa lelah sebaiknya aku tidur sebentar! Sampai aku bangun pun pasti kura-kura tak bisa menyusul“. Akhirnya kura-kura dapat melewati kelinci dan sampai finis sementara kelinci terbangun saat serigala menyalakan tiga kali tanda pertandingan berakhir. b. Kegiatan Inti 1.) Siswa membaca cerita tetapi hanya sebagian 2.) Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 3-4 orang 3.) Guru membagikan tiap kelompok kartu-kartu berisi paragraf yang merupakan kelanjutan dari cerita
24
4.) Selanjutnya guru memberi tugas agar siswa berdiskusi untuk menyusun kartu-kartu itu sampai menjadi berkelanjutan cerita “ Calon Si Raja Hutan “ yang urut. 5.) Siswa berdiskusi 6.) Setelah selesai salah satu siswa dari masing-masing kelompok membacakan hasil diskusi kelanjutan cerita. 7.) Guru memberikan penilaian terhadap proses dan hasil diskusi 8.) Guru memberikan soal tes tertulis c. Kegiatan akhir 1) Memberikan penghargaan atas hasil diskusi 2) Memberikan motifasi agar dirumah lebih giat dalam membaca 3) Memberikan pekerjaan rumah 2. Tindakan Implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I Rencana pelaksanaan pembelajaran hasil revisi yang digunakan untuk implementasi dan lembar observasi serta dokumen pelaksanaan pembelajaran terlampir 3. Observasi Dengan menggunakan cerita dongeng dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengakibatkan nilai rata-rata siswa meningkat yaitu dari siklus I 65,3 menjadi 75,3. Hasil ulangan harian siklus II adalah sebagai berikut: a. Nilai paling tinggi 100 b. Nilai paling rendah 50 c. Nilai rata-rata 75,3
Grafik 3. Perbandingan hasil ulangan kondisi awal, siklus I , dan siklus II
25
100 80 60
Terendah Tertinggi Rata-rata
40 20 0 Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
4. Refleksi Hasil yang diperoleh dari siklus II adanya peningkatan pemahaman anak yang ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas 65,3 pada siklus I menjadi 75,3 pada siklus II naik yaitu 10. Apabila diprosentase kenaikannya adalah 15,31%. Dan pada siklus II tidak terdapat kendala dan masalah. Hasil observasi menunjukan aktifitas siswa 100% siswa hadir , adanya interaksi multi arah. Dalam diskusi 60% lebih siswa berpartisipasi, semua siswa aktif dikelompok diskusi. Dalam siklus II ini interaksi antar siswa baik searah. dua arah, maupun multi arah mulai meningkat. Dengan demikian sebagian besar siswa merasa senang belajar bahasa Indonesia dan memahami bacaan. Dengan demikian karena tidak ada permasalahan pada siklus II dan target dalam pemahaman bacaan melalui cerita dongeng dapat selesai tepat waktu. Berdasarkan hasil nilai ulangan dan meningkatnya aktivitas siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, maka penelitian dihentikan.
E.
Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada kelas IV SD N 3 Genengsari tahun pelajaran 2009/2010 adalah 1. Pada siklus I guru menggunakan cerita dongeng dalam pembelajaran bahasa indonesia khususnya pemahaman bacaan terjadi peningkatan hasil belajar siswa 3,5 atau naik 5,66% dan aktiviitas siswa meningkat pada pembelajaran.
26
2. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 10. Apabila diprosentase kenaikanya adalah 15,31% dan aktivitas siswa meningkat pada pembelajaran.
27
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah : a. Pembelajaran bahasa indonesia melalui cerita dongeng dapat meningkatkan pemahaman bacaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan rata-rata kelas yang selalu meningkat dari siklus ke siklus. Dari hasil ulangan pada kondisi awal diperoleh nilai rata-rata 61,8 , Siklus I diperoleh nilai rata-rata 65,3 pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas 75,3. Hal tersebut menunjukan ada peningkatan pemahaman bacaan melalui cerita dongeng pada siswa kelas IV b. Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia melalui cerita dongeng dapat meningkatkan pola pikir anak, yaitu kreativitas dan imajinasi anak..
B.
Rekomendasi Proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pemahaman bacaan dengan bacaan biasa ternyata kurang efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai rata-rataa kelas yang rendah. Untuk itu perlu diganti dengan bacaan cerita dongeng karena dapat meningkatkan pemahaman bacaan yang ditunjukan dengan nilai rata-rata kelas yaang selalu meningkta dari siklus ke siklus. Untuk itu sangat tepat apabila cara ini dijadikan sebagai solusi terbaik untuk saat ini.
C.
Saran 1. Penggunaan cerita dongeng diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pemahaman bacaan pada kelas lain. 2. Penggunaan Cerita dongeng dapat dikembangkan untuk pembelajaran pokok bahasan yang lain. 3. Agar penelitian tindakan kelas ini dapat ditindak lanjuti oleh guru yang lain, demi kesempurnaan prose dan hasil penelitian
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Awan, Asep Effendi, Sanusi Budi, Syamsudin yusuf, Purwanti, Uripasih (2004) Bina Bahasa dan Sastra Indonesia IV. Jakarta : Erlangga. 2. Depdikbud.1994.
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
SD
Kelas
IV.Jakarta:Depdikbud. 3. Drs. Haryadi. M.Pd dan Drs Zamzami, M.Pd.1996. PeningkatanKeterampilan Berbahasa Indonesia .Yogyakarta : depdikbud Direktorat jendral Pendidikan Tinggi. 4. Hanif Nurcholis (2007) Saya Senang Berbahasa Indonesia 4. Jakarta : Erlangga. 5. http: //tarjo 2009.blogspot.com/2009/03/hakekat.membaca 8558.html: Diunduh tanggal 19 Agustus 2009 pukul 11.00 WIB 6. Tim Penyusun kamus .1990 .Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.