PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 SIMPUR TAHUN 2009/2010
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh : IMAM NUR HAKIM NIM X9707010
PROGRAM PJJ S-1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010
i
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 SIMPUR TAHUN 2009/2010
Oleh : IMAM NUR HAKIM NIM X9707010
Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 ii
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Laporan penelitian Tindakan Kelas (PTK) Faakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan.
Hari
: Kamis
Tanggal
:24 Juni 2010
Tim Penguji Laporan PTK Nama Terang
tanda tangan
Ketua
: Drs. Sukarno, M.Pd
................................
Sekretaris
: Taufik Lilo, S.T., M.T.
................................
Anggota I
: Drs. Hasan Mahfud, M.Pd
................................
Anggota II
: Dr. H. Suwarto.W.A. , M.Pd................................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof.Dr.H.M. Furqon hidayatullah, M.Pd NIP 196007271987021001
iii
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Pembimbing,
Supervisor
Drs. HASAN MAHFUD, M.Pd NIP. 19590515198703 1 002
SUGIARTO, S.Pd NIP19650712 198608 1 004
iv
ABSTRAK
Imam Nur Hakim, NIM : X9707010. PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 SIMPUR TAHUN 2009/2010 . Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2010. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar Matematika pada siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur dengan Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif. Penelitian ini disusun dengan metode Penelitian Tindakan Kelas subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN 02 Simpur Belik Pemalang yang terdiri dari 27 siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumen, observasi. Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan pada kondisi awal, Motivasi belajar Matematika siswa SD Negeri 02 Simpur masih rendah. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada siklus I, rata-rata tingkat motivasi siswa dalam belajar Matematika yang termasuk kategori tinggi adalah 22 %, kategori sedang 32 %. Pada siklus II tingkat motivasi siswa dalam belajar Matematika yang termasuk dalam kategori tinggi adalah 63 %, kategori sedang 26 %. Dari keseluruhan siklus yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru dengan pendekatan kooperatif telah mampu meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa SD Negeri 02 Simpur. Setiap siklus selalu membawa dampak positif ke arah peningkatan motivasi belajar Matematika siswa kelas III SDN 02 Simpur Belik Pemalang Tahun Ajaran 2009 / 2010.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun penelitian tindakan kelas yang berjudul "PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 SIMPUR TAHUN 2009/2010" Penulisan ini diajukan sebagai salah satu tugas akhir Pendidikan Jarak Jauh S1 untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini peniliti mendapatkan bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak.Oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas 2. Ketua jurusan Ilmu pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. 3. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd selaku ketua program PJJ S1 PGSD yang selalu memberikan petunjuk dan arahan 4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Dosen pembimbing yang telah berkenan berkorban tenaga dan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas 5. Dwiyono, A.Ma.Pd Selaku Kepala SD Negeri 02 Simpur Kec. Belik Kab. Pemalang yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas 6. Sugiarto, S.Pd selaku guru pembimbing yanag telah memberikan bimbigan dan arahan selama peneliti menyusun Penelitian Tindakan Kelas 7. Rekan-rekan guru SD Negeri 02 Simpur yang telah memberikan kemudahan, bantuan dan bimbingan selama penyusunan Penelitian Tindakan Kelas 8. Istri tercinta yang selalu memberikan dorongan selama penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini.
vi
9. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas
Surakarta,
Juli 2010
Peneliti
Imam Nur Hakim
vii
DAFTAR ISI
JUDUL
........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................... vii Daftar Lampiran ............................................................................................... x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan dan Pemecahannya ..................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3 D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................ 4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ............................................................................... 5 B. Penelitian yang Relevan ………………………………………...10 C. Kerangka Pikir ........................................................................... 12 D. Hipotesis Tindakan ……………………………………………...13
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 14 B. Subyek Penelitian ....................................................................... 14 C. Prosedur Penelitian ..................................................................... 14 D. Sumber Data …………………………………………………….17 E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………17 F. Teknik Analisis Data …………………………………………….17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................... 18 B. Pembahasan ................................................................................ 30
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................ 34 B. Saran ........................................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 36 LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
a. Contoh Perangkat Pembelajaran b. Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa c. Instrumen Penilaian Guru / Peneliti d. Instrumen Penilaian Praktik Pembelajaran e. Personalia Peneliti f. Kurikulum Vittae g. Daftar Hadir Mahasiswa h. Presensi Siswa i. Pendapat Siswa j. Penilaian Kepla Sekolah k. Penilaian Teman Sejawat ( Observer ) l. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I dan II
x
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Mutu Pendidikan di Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan dan kenyataan membuktikan bahwa pendidik di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negaranegara lain. Sesuai dengan kenyataan tersebut, peran guru SD sebagai pembimbing sangatlah dibutuhkan karena usia siswa-siswa SD adalah usia yang masih mudah untuk diarahkan.
Siswa datang ke sekolah dengan harapan agar bisa mengikuti pendidikan dengan baik, tetapi tidak selamanya demikian. Adanya masalah yang mereka hadapi, bersumber dari adanya
ketegangan karena tugas-tugas, ketidak mampuan
mengerjakan tugas. Keinginan untuk bekerja sebaik-baiknya tetapi ketidak mampuan persaingan dengan teman. Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat terselesaikan dalam situasi belajar mengajar dikelas melainkan memerlukan pelayanan khusus oleh guru.
Berdasarkan pengamatan dalam proses pembelajaran dan data hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur, diduga timbulnya masalah tersebut adalah: 1.
Sebagian siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan
2.
Proses pembelajaran matematika kurang menarik
3.
Metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton, yaitu hanya penugasan dan ceramah. Masalah dalam proses pembelajaran tersebut perlu segera diatasi karena
akan sangat berpengaruh pada prestasi belajara Matematika siswa pada tingkat selanjutnya, bahkan dapat menurunkan prestasi sekolah.terutama pada hasil ujian nasional. Namun terkadang ada yang terlupakan oleh guru sebagai pendidik bahwa pada hakikatnya tujuan pembelajaran matematika tidak hanyaaspek kognitifnya, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotoriknya.jadi kebanyakan guru dalam
1
2
pembelajaran matematika hanya pada bagaimana membuat siswa mampu mengerjakan soal-soal matematka saja.Oleh karena itu , hendaknya hasil pembelajaran matematika perlu menampakan kemampuan berpikir yang matematis, logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu guru hendaknya sangat memahami karakteristik siswanya , karena hal ini akan membantu guru dalam memberikan pembelajaran di kelas yaitu pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Anak adalah individu yang unik, yaitu individu yang satu pasti berbeda dengan individu yang lainnya , tetapi dari keadaan yang berbeda tersebut terdapat beberapa karakteristik yang “ hampir” sama , yaitu : 1. Anak - anak suka bermain Dari karakteristik ini guru hendaknya mampu mengadakan pembelajaran yang mengandung permainan sehingga siswa tidak menjadi jenuh, bosan, dan tertekan. 2. Anak - anak suka berkompetisi Karakteristik ini menunjukan bahwa setiap siswa itu merasa mempunyai kelebihan dan setiap orang jharus mengetahui kelebihannya.Anak - anak akan selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Melihat pada karakteristik ini guru hendaknya tidak hanya mampu memberikan pembelajaran yang menantang dan terkandung kompetisi secara individu maupun kelompok, tetapi guru juga harus mampu mengarahkan pada persaingan yang sehat. 3. Anak – anak mudah tertekan mentalnya Mental siswa akan tertekan manakala siswa tersebut dihadapkan pada masalah yang tidak dapat diselesaikannya. Misalnya siswa yang tidak dapat menyelesaikan soal Matematika kadang akan takut pada gurunya bahkan sampai menangis. Hal ini karena tertekan mentalnya yang disebabkan karena tidak mampu menyelesaikan tugasnya. Untuk mengatasi hal ini hendaknya guru mampu membangkitkan motivasi dan mental siswa
3
sehingga siswa akan merasa lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah sat dihadapkan pada sosl yang sulit. Berdasarkan karakteristik tersebut di atas , bahwa dalam pembelajaran perlu menggunakan metode dan strategi yang tepat untuk membantu membangkitkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu dalam penelitian Tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini akan diberi judul “Peningkatan Motivasi Belajar dengan Pendekatan Kooperatif Teknik Kuis pada Siswa Kelas III SD negeri 02 Simpur Tahun 2009/2010 ”
B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan Pendekatan kooperatif dapat meningkatan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas III SD negeri 02 SimpurTahun 2009/2010 ? 2. Pemecahan Masalah Berdasarkan teori belajar dan metode pembelajaran, permasalahan yang terjadi di kelas III SD Negeri 02 Simpur perlu diselesaikan dengan tindakan guru berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kooperatif
C. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur khususunya pada mata pelajaran Matematika 3. Mengetahui bagaimana penerapan
pendekatan kooperatifdalam
pembelajaran dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik.
4
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Dapat melatih siswa dalam
memerankan tokoh drama sesuai
dengan karakter tokoh yang diperankan. b. Dapat menumbuhkan minat siswa dalam bermain drama 2. Bagi Guru a. Dapat memperluas dan menambah wawasan guru mengenai model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pengajaran bermain drama. b. Dapat memudahkan guru dalam pembelajaran bermain drama. 3. Bagi Sekolah Diharapkan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Kerangka Teori a) Pengertian Motivasi Beberapa pengertian motivasi menurut para ahli antara lain : Wlodkowski (dalam Suciati, 2001:52) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, serta yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Ames dan Ames (Suciati, 2001) menjelaskan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya. Menurut definisi ini, konsep diri yang positif akan menjadi motor penggerak bagi kemauan seseorang. Dalam proses belajar, motivasi seseorang tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas. Dari berbagai pendapat tentang motivasi yang berkembang, Keller (1983) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yang disebut sebagai model ARCS, yaitu: a. Attention (Perhatian) Perhatian peserta didik muncul karena didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga peserta didik akan memberikan perhatian selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu tersebut dapat dirangsang melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. 5
6
Apabila elemen-elemen tersebut dimasukkan dalam rencana pembelajaran, hal ini dapat menstimulus rasa ingin tahu peserta didik. Namun, perlu diperhatikan agar tidak memberikan stimulus yang berlebihan, untuk menjaga efektifitasnya. b. Relevance (Relevansi) Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik akan terpelihara apabila mereka menganggap bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. Kebutuhan pribadi (basic need) dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu motif pribadi, motif instrumental dan motif kultural. Motif nilai pribadi (personal motif value), menurut McClelland mencakup tiga hal, yaitu (1) kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement), (2) kebutuhan untuk berkuasa (needs for power), dan (3) kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation). Sementara nilai yang bersifat instrumental, yaitu keberhasilan dalam mengerjakan suatu tugas dianggapm sebagai langkah untuk mnecapai keberhasilan lebih lanjut. Sedangkan niali kultural yaitu apabila tujuan yang ingin dicapai konsisten atau sesuai dengan nilai yang dipegang oleh kelpmpok yang diacu peserta didik, seperti orang tua, teman, dan sebagainya. c. Confidence (Percaya diri) Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Motivasi dapat memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan (prestasi), dan
7
selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk mengerjakan tugas berikutnya. d. Satisfaction (Kepuasan) Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun luar individu. Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi peserta didik, dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan, dsb. Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat b) Pengertian Belajar Beberapa pengertian belajar menurut para ahli : Devinisi belajar menurut Hilhard Bower dalam buku Theories of Learning (1975). “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan kematangan”. Menurut Gagne dalam buku The Condition of Learning (1977) “Belajar terjadi apabila sesuatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi
siswa
sedemikian
rupa
sehingga
perbuatannya
(performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
8
Sedangkan Morgan memberikan definisi belajar adalah “Setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu untuk menjadi lebih baik dan dilakukan secara sadar serta bersifat menetap.
c) Pengertian Motivasi Belajar Menurut Keller (1983) pada dasarnya motivasi belajar merupakan sebagai suatu keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
d) Pengertian Pembelajaran Cooperatif Model Pembelajaran cooperative learning (MPCL) beranjak dari dasar pemikiran "getting better together", yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara kelompok kecil yang merupakan tempat siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang optimal baik individu maupun kelompok.Dengan bekerja secara berkelompok masing-masing siswa memiliki tanggung jawab terhadap kelompoknya masing-masing. Pembelajaran ini sangat cocok digunakan pada siswa kelas rendah karena dalam pembelajaran ini terkandung unsur kerja sama dan kompetisi
secara
kelompok.
Melalui
pembelajaran
diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
kooperatif
9
e) Pembelajran Matematika dengan Pendekatan kooperatif Pendekatan pembelajaran matematika yaitu suatu cara atau teknik mengajar matematika yang disusun sistematis dan logis ( HermanHudoyo, 1998: 123 ). Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar hendaknya memilih dan menggunakan metode yang banyak melibatkan siswa agar mereka aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.( Depdikbud Juklak KBM, 1999 : 80 ).
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut: 1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar. 2. Hadiah Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu motivasi mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. 3. Saingan/kompetisi Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 4. Pujian Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. 5. Hukuman Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 6. Membangkitkan dorongan kepada siswa didik untuk belajar
10
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. 7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik 8. Membantu kesulitan belajar siswa didik secara individual maupun kelompok 9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan 10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran Jadi dengan ditampilkannya suasana kompetisi di dalam setiap pembelajaran Matematika, maka motivasi siswa untuk belajar akan tumbuh.
B. PENELITIAN YANG RELEVAN 1. Pengarang : Tri Wahyuni Judul
: Perbaikan Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) MatapelajaranM atematika dan Bahasa Indonesia kelas III semester 2 SD
Negeri Keputran 02 Kecamatan
Pekalongan Timur Kota pekalongan Kesimpulan : Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan di kelas III SDN Keputran 02 Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.Matematika merupakan pelajaran yang relatif sulit maka perlu didemonstrasikan sehingga siswa mempunyai pengalaman secara langsung. 2.Metode demonstrasi sangat cocok diterapkan pada mata pelajaran matematika. 3.Sekalipun daya tangkap siswa rendah dalam mata pelajaran matematika, dengan contoh konkret siswa lebih mempunyai gambaran dalam menyelesaikan soal-soal latihan
11
2. Pengarang : Romistyani Khasanah Judul
: pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga model garis bilangan serta mobil-mobilan dapat meningkatkan aktifitas, partisipasi dan prestasi belajar siswa
Kesimpulan: Dari hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran Matematika kelasa IV kompetensi dasar Penjumlahan Bilangan Bulat yang telah dilaksanakan melalui dua siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Perbaikan pembelajaran Matematika kelas IV Penjumlahan Bilangan Bulat berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa dengan nilai ratarata 58,18 pada tahap Pra Siklus, 64,85 pada Siklus I, dan 75,76 pada Siklus II.
2.
Dengan demikian perbaikan pembelajaran yang dilakukan berhasil dengan baik, karena dari 33 siswa yang pada siklus I yang hanya berhasil tuntas 64% kemudian pada siklus II berhasil tuntas 96,97%, berarti ketuntasan naik 32,97%.
3.
Dengan menggunakan metode diskusi dan penggunaan media garis bilangan dan mobil-mobilan dapat meningkatkan aktifitas, partisipasi dan prestasi siswa.
4.
Refleksi bagi seorang guru sangat bermanfaat untuk mengetahui kekurangan yang dilakukan dalam pembelajaran sebagai acuan didalam melakukan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.
5.
Kualitas pembelajaran dan prestasi siswa meningkat apabila guru melaksanakan tindakan perbaikan yang telah direncanakan dengan baik.
12
B. Kerangka Berpikir Motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur masih rendah terutama saat pembelajaran , hal ini dimungkinkan karena cara guru mengajar yang masih menggunakan cara-cara konvensional yaitu guru hanya menggunakan ceramah dan penugasan sehingga siswa malas dan tertekan mentalnya, hal ini juga dapat berakibat pada menurunnya prestasi belajar Matematika siswa. Berdasarkan teori belajar dan pembelajaran , maka untuk mengatasi masalah pembelajaran tersebut guru melakukan tindakan yang berupa pembelajaran dengan pendekatan kooperatif. Dalam pembelajaran ini guru lebih mengutamakan suasana kompetisi.Bisa berupa perlombaan. Pada pembelajaran yang menggunaskan pendekatan kooperatifdiharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar . Siswa tidak bosan, jenuh, tertekan mentalnya, dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut : Kondisi Awal
Guru menggunakan pendekatan koperatif
Tindakan (Action)
Motivasi belajar Matematika siswa rendah
Guru Guru mengajarnya belum monoton,yaitu menggunakan hanya model menggunakan pembelajaran metode variatif ceramah dan penugasan
Kondisi Akhir
Motivasi belajar Matematika siswa meningkat.
Siklus I Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan mengatur tempat duduk sedemikian rupa. Selanjutnya guru mengadakan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif Siklus II Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan mengatur tempat duduk sedemikian rupa. Selanjutnya guru mengadakan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif
Gambar 1. Kerangka Berpikir
13
C. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan teori dan landasan pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : Melalui Pendekatan Koperatif diduga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur Tahun 2009/2010.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah di SD Negeri 02 Simpur yang beralamat di dusun Krikil, desa Simpur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang dengan alasan : a) SD Negeri 02 Simpur yang berada di Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang belum pernah dijadikan tempat penelitian khususnya kelas III b) Pada tahun ajaran 2009/2010 dalam pembelajaran Matematika, guru belum menggunakan model pembelajaran kooperatif sehingga motivasi siswa dalam belajar masih sangat rendah. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian selama 4 bulan yaitu mulai bulan Januari sampai dengan April 2010.
B. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 02 Simpur yang berjumlah 27 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Obyek penelitian yaitu menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif pada pembelajaran Matematika.
C. PROSEDUR PENELITIAN Prosedur atau langkah penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklussiklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi beberapa kegiatan , antara lain : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. 14
15
Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang dipilah kedalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubumgan dengan kinerja guru dalam Pendekatan pembelajaran kooperatif teknik
menggunakan Model kuis dan kinerja siswa
mengikuti pembelajaran meliputi: a. Siklus ke-1 1) Perencanaan Tindakan a) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan model kooperatif teknik kuis b) Membuat instrument observasi. c) Membuat lembar evaluasi pembelajaran 2) Pelaksanaan Tindakan a) Guru menerapkan rencana tindakan dengan penerapan model kooperatif teknik kuis pada konsep bermain drama. b) Siswa belajar Matematika pada konsep bermain drama dengan model pembelajaran kooperatif teknik kuis. 3) Observasi Pelaksanaan observasi dilakssiswaan oleh guru kelas III (peneliti) bersama supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. 4)
Refleksi Guru kelas III (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan
perencanaan,
pelaksanaan
dan
observasi
yang
dikolaborasikan dengan supervisor penelitian.Hasil evaluasi dan refleksi siklus I digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan siklus II
16
b. Siklus ke-2 1) Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, guru (peneliti) mengadakan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran terutama pada strategi dan media pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan a) Guru
menerapkan
kooperatif teknik
rencana
tindakan
model
pembelajaran
kuis pada konsep bermain drama, dengan
penerapan model pembelajaran dan media lebih ditingkatkan. b) Siswa belajar Matematika pada konsep bermain drama dengan model pembelajaran kooperatif teknik kuis. 3) Observasi Pelaksanaan observasi dilakssiswaan hampir sama dengan siklus I oleh guru kelas III (peneliti) bersama supervisor. mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. 4) Evaluasi dan Refleksi Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan observasi yang dikolaborasikan dengan supervisor penelitian. Jika hasil evaluasi belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkan pada siklus III. Namun jika sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat diakhiri pada siklus II. Berdasarkan prosedur penelitian tersebut diatas, maka alur penelitian tindakan kelas yang akan dilakssiswaan dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar ke-4 : Alur Pelaksanaan PTK
17
D. SUMBER DATA Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : a. Nara sumber terdiri dari guru dan siwa kelas III SD Negeri 02 Simpur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. b. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran. E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Wawancara Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif teknik. b) Observasi Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. F. TEKNIK ANALISIS DATA Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik pengamatan proses. Data yang dianalisis berupa motivasi dan prosentase hasil belajar siswa.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Keadaan awal siswa SD Negeri 02 Simpur dalam pembelajaran matematika motivasinya masih sangat rendah. Hal ini terlihat dalam Table di bawah ini. Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa pada Pembelajaran Matematika Pra Siklus
1
2
3
4
Kerjasama
2
5
20
Prosentase
8%
18%
74%
Keaktifan
3
6
18
Prosentase
11 %
22 %
67%
Keberanian
3
4
20
Prosentase
11 %
15%
74%
Kesungguhan
4
7
16
Prosentase
15%
26%
59 %
Rendah
Tinggi
Rendah
Aspek Yang Dinilai
Sedang
o
Tinggi
N
Sedang
Keterangan
Pra Siklus
V
V
V
V
Diagram Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I 80 60 Tinggi 40
Sedang Rendah
20 0 Kerjasama
Keaktifan
Keberanian
18
Kesungguhan
19
2.
Siklus I
1) Laporan Pelaksanaan Siklus I a) Perencanaan 1) Merancang skenario pembelajaran Matematika tentang pecahan sederhana. 2) Menyusun RPP Matematika dengan pendekatan Kooperatif 3) Membuat media pembelajarannya 4) Merancang instrument yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. b) Tindakan/Pelaksanaan Pembelajaran Sebagaimana telah diuraikan dalam RPP pada rancangan siklus I, bahwa kegiatan pembelajaran pada Siklus I dirancang dalam dua kali pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit untuk tiap pertemuan. Pertemuan pertama : Rabu, 27 Januari 2010 1) Pendahuluan (10 menit) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu : Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana 2) Kegiatan Inti (40 menit)
Guru
menyampaikan permasalahan
yang berkaitan
dengan pecahan sederhana 3) Penutup (20 menit) Siswa pembahasan
mengerjakan hasil
evaluasi,
evaluasi.
dilanjutkan
Kegiatan
dengan
ditutup
dengan
memberi tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR). Pertemuan kedua : Senin, 1 Pebruari 2010 1) Pendahuluan (10 menit) Guru
memberikan
apersepsi
dengan
menanyakan
pelajaran yang lalu tentang pecahan sederhana 2) Kegiatan Inti (40 menit) Guru menyampaikan permasalahan yang dengan pecahan sederhana
berkaitan
20
3) Penutup (20 menit) Bersama
guru siswa menyimpulkan tentang cara
mengerjakan pecahan sederhana c. Observasi Observasi dilakukan oleh kepala sekolah dan teman sejawat sebagai supervisor selama proses pembelajaran dalam siklus I yaitu sebanyak tiga kali pertemuan. Kepala Sekolah melakukan penilaian terhadap kinerja guru dengan mengamati kegiatan yang dilakukan guru selama pembelajaran dari persiapan, inti, sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut. Supervisor mengamati semua kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa dan mencatat
hal-hal yang
mendukung
maupun menghambat keberhasilan pembelajaran.Selain itu peneliti juga membagikan angket pada siswa untuk mengetahui pendapat siswa tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun
hasil
penilaian
dari
kepala
sekolah
dan
pengamatan supervisor serta pendapat siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut : 1) Hasil Penilaian Kepala Sekolah Kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu : - Apersepsi masih kurang dan perlu diperbaiki lagi agar dapat menggiring anak pada materi pokok yang akan diajarkan. - Dalam memotivasi dan memberi penguatan pada siswa perlu ditingkatkan agar anak lebih semangat. - Pengaitan materi dengan lingkungan perlu diperjelas lagi. - Unsur menyenangkan dalam pembelajaran perlu ditingkatkan lagi. 2) Hasil Observasi Supervisor
21
Kegiatan pembelajaran pada siklus I sudah cukup berhasil , namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk lebih meningkatkan hasil pembelajaran, yaitu meningkatkan hal-hal yang mendukung pembelajaran dan memperbaiki hal-hal yang menghambat pembelajaran baik dari sisi
guru
maupun siswa. Kegiatan pembelajaran
pada siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Selama 3 kali pertmuan hal-hal yang mendukung keberhasilan pembelajaran dari sisi guru meliputi : a) guru sudah mempersiapkan alat peraga b) penguasaan materi sudah baik c) pada pertemuan kedua guru sudah mengawali pembelajaran dengan apersepsi namun perlu ditingkatkan lagi d) dari pembelajaran pertemuan satu dan dua guru sudah memberikan motivasi walaupun belum maksimal e) guru sudah memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan kerja kelompok. Faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran dari sisi siswa meliputi: a)
siswa antusias memperhatikan penjelasan guru
b)
siswa sudah melakukan kerjasama dalam
melaksanakan tugas kelompok c)
siswa mau melaporkan hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas d)
beberapa siswa mau bertanya
e)
siswa sudah mulai termotivasi pada pertemuan kedua.
Adapun hal – hal yang menghambat pembelajaran yang bersumber pada guru dan siswa, yaitu : 1. Yang bersumber pada guru antara lain: a) Pada pertemuan pertama guru tidak memberikan apersepsi
22
dengan baik dan terlalu cepat serta gugup dalam penyampaian materi b) Penguasaan kelas masih kurang maksimal c) Guru belum memberikan kesempatan pada siswa untuk menyanggah hasil diskusi yang dipresentasikan kelompok lain; dan guru belum bisa mengaktifkan siswa yang diam atau pasif d) Motivasi dan penguatan yang diberikan guru masih kurang, sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
2. Yang bersumber pada siswa antara lain : a) Siswa belum terlibat secara aktif pada saat guru menjelaskan materi b) Masih ada siswa yang kelihatan tegang dalam mengikuti pembelajaran c) Siswa masih kurang termotivasi d) Masih ada beberapa siswa yang diam dalam kerja kelompok e) Siswa yang pandai mendominasi dalam pengerjaan tugas 3) Hasil Angket Pendapat Siswa Dari hasil angket pendapat siswa dapat diketahui tentang hal-hal yang menarik dan menyenangkan bagi siswa dalam proses pembelajaranserta hal –hal yang tidak menarik dan tidak menyenangkan bagi siswa dalam pembelajaran. a). Hal – hal yang menarik dan menyenangkan bagi siswa: - siswa dapat merasakan belajar sambil bermain - guru memberikan penjelasan yang cukup menarik sebelum memberikan tugas. - siswa diberikan kebebasan berpendapat b). Hal – hal yang tidak menarik bagi siswa :
23
- perhatian guru kurang adil - terkadang dalam memberikan penjelasan, bahasanya terlalu tinggi bagi siswa sehingga siswa merasa sulit menangkap maksudnya. d. Analisis dan Refleksi Peneliti melakukan diskusi dengan supervisor dan kepala sekolah. Peneliti
mendengarkan
dengan
seksama
semua
penilaian dan kritik dari kepala sekolah dan supervisor seperti dijelaskan di atas. Kepala sekolah dan
supervisor
juga
memberikan saran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan kritik dan saran dari kepala sekolah dan supervisor, peneliti melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Dari hasil refleksi tersebut peneliti menemukan hal – hal yang menghambat keberhasilan pembelajaran selama ini, antara lain : a) selama pembelajaran siklus I guru belum melaksanakan pembelajaran yang runtut sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusunnya. b) Guru terkadang ikut terlalu asik dalam suasana ramai siswa sehingga materi yang disampaikan tidak penuh sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusunnya. c) Guru berlum mampu mengaktifkan siswa yang pasif d) Guru belum mampu membimbing siswa secara maksimal dalam memanfaatkan alat peraga e) Guru belum mampu memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya secara maksimal. f) Kerjasama siswa dalam kelompoknya masih rendah
Berdasarkan analisis hasil observasi ditemukan bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika di siklus I masih
24
rendah. Hal ini dapat dilihat dalam Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa di bawah ini :
Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I
1
2
3
4
Kerjasama
6
6
15
Prosentase
22 %
22 %
56%
Keaktifan
7
8
12
Prosentase
26 %
30 %
44 %
Keberanian
5
8
14
Prosentase
19 %
30 %
51 %
Kesungguhan
6
12
11
Prosentase
22 %
44 %
44 %
Sedang
Tinggi
Rendah
Tinggi
Aspek Yang Dinilai
o
Sedang
N
Rendah
Keterangan
Siklus I
V
V
V
V
Diagram Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I 60 50 40
Tinggi
30
Sedanag
20
Rendah
10 0 Kerjasama
Keaktifan
Keberanian
Kesungguhan
Bertolak dari hasil analisis dan refleksi pelaksanaan penelitian
25
siklus I, peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran pada Siklus II. Maka dari itu peneliti perlu melakukan diskusi dengan supervisor untuk menyusun strategi penyelesaian masalah
yang
muncul
pada
pelaksanaan
pembelajaran siklus I serta membuat rancangan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai keberhasilan yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari munculnya masalah – masalah yang dapat menghambat
keberhasilan
pembelajaran baik masalah yang datangnya dari guru maupun siswa. 1. Masalah yang muncul dari guru a) Pada pertemuan pertama guru tidak memberikan apersepsi dengan baik dan menarik dan terlalu cepat serta gugup dalam penyampaian materi b) Penguasaan kelas kurang c) Motivasi dan penguatan yang diberikan guru masih kurang, sehingga semangat siswa juga kurang; d) Selama pembelajaran siklus I guru belum melaksanakan pembelajaran yang runtut sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusunnya. e) Guru terkadang ikut terlalu asik dalam suasana ramai siswa sehingga materi yang disampaikan tidak penuh sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusunnya. f) Guru berlum mampu mengaktifkan siswa yang pasif g) Guru belum mampu membimbing siswa secara maksimal dalam memanfaatkan alat peraga h) Guru belum mampu memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya secara maksimal. 2. Masalah yang muncul dari siswa a) Siswa belum terlibat secara aktif pada saat guru
26
menjelaskan materi b) Masih ada siswa yang kelihatan tegang dalam mengikuti pembelajaran c) Siswa masih kurang termotivasi d) Masih ada beberapa siswa yang diam dalam kerja kelompok e) Siswa yang pandai mendominasi dalam pengerjaan tugas Strategi yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran pada siklus I adalah : a. Penyampaian apersepsi lebih baik dan lebih menarik lagi b. Dalam menyampaikan materi disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusunnya c. Peneliti merubah metode atau cara penyampaian materi dalam pembelajarannya. d. Peneliti mencoba meningkatkan suasana berkompetisi di dalam kelas. e. Memberikan kesempatan yang lebih luas pada siswa dalam memanfaatkan alat peraga. f. Mencoba memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya. 2. Siklus II Adapun langkah-langkah pelaksanaan siklus II meliputi : a. Perencanaan 1) Peneliti dan supervisor merancang skenario pembelajaran untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II, meliputi : a) Pendahuluan Guru mengadakan apersepsi dengan mengulas kembali materi yang telah disampaikan dalam siklus I. Guru menjelaskan tujuan
yang
harus
dicapai
27
siswa
dan pentingnya materi ajar
yang akan
disampaikan. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok b) Kegiatan Inti - Guru memberikan penjelasan materi pada siswa dengan tidak tergesa-gesa - Guru memasang beberapa gambar pecahan yang di bawahnya berisi isian yang harus diisi oleh tiap kelompok. - Setiap kelompok mendiskusikan soal yang ada di depan - Kelompok yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan soal - Kelompok yang lain memperhatikan pekerjaan kelompok yang ada di depan - Guru memberikan kesempatan pada kelompk lain untuk menyanggah ataupun setuju dengan hasil kerja kelompk yang ada di depan - Guru memberikan penjelasan sekali lagi supaya siswa yang belum paham menjadi paham - Guru membagikan lembar kerja kelompok - Setiap kelompok berdiskusi membahas tugas yang diberikan oleh guru - Setiap kelompk diberi kesempatan untuk maju ke depan sambil menunjukan hasil kerjanya. - Kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya, menyanggah atau berpendapat tentang hasil peragaan kelompok tersebut. - Siswa yang belum jelas diberi kesempatan bertanya - Siswa yang lain diberi kesempatan untuk menjawab
28
pertanyaan - Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran c) Penutup - Siswa
diberi
kesempatan
untuk
menulis
rangkuman berdasarkan kesimpulan di atas. - Siswa mengerjakan evaluasi - Pembahasan hasil evaluasi - Tindak lanjut : pemberian PR 2) Guru menyusun RPP perbaikan dengan model pembelajaran kooperatif berdasarkan skenario pembelajaran yang telah disusun bersama supervisor. 3) Guru membuat alat peraga berupa beberapa contoh bentuk pecahan sederhana b. Tindakan/Pelaksanaan Pra Tindakan 1) Mempersiapkan kondisi kelas. 2) Mempersiapkan siswa. 3) Mempersiapkan sarana dan prasarana. 4) Mempersiapkan alat bantu pembelajaran yang meliputi : kelengkapan pengumpulan data, LKS, lembar soal, lembar observasi dan angket ) Pelaksanaan Tindakan Guru mengimplementasikan RPP yang telah diperbaiki dengan model
pembelajaran
kooperatif
sesuai
dengan
skenario
pembelajaran yang telah dibuat dalam perencanaan. c. Observasi Observasi akan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan teman sejawat pembelajaran siklus
sebagai
supervisor
selama
proses
II sebanyak dua kali pertemuan. Kepala
29
Sekolah
melakukan
penilaian terhadap kinerja guru dengan
mengamati kegiatan yang dilakukan guru selama pembelajaran dari persiapan, inti, sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut. Kegiatan yang dicatat supervisor untuk tiap pertemuan dikelompokkan sebagai berikut: 1)
Kegiatan Siswa a) Kegiatan
siswa yang
mendukung
keberhasilan,
misalnya:keaktifan, keterlibatan dalam pembelajaran b) Kegiatan siswa
yang menghambat keberhasilan,
misalnya: membuat kegaduhan, mengganggu, dan lain-lain. 2)
Kegiata Guru a) Kegiatan guru yang mendukung keberhasilan pembelajaran. b) Kegiatan guru yang menghambat keberhasilan pembelajaran.
d. Analisis dan Refleksi Berdasarkan kritik dan saran dari kepala sekolah dan supervisor, serta hasil angket pendapat siswa, peneliti melakukan refleksi diri tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Dari hasil refleksi diri, peneliti menemukan hal-hal yang dirasakan menghambat keberhasilan pembelajaran,Namun secara keseluruhan kualitas pembelajaran sudah meningkat hal ini dapat di lihat dengan meningkatnya keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran yang tercantum dalam Tablel di bawah ini : Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus II Keterang
Siklus I
1
Kerjasama
18
6
3
Prosentase
67%
22 %
11 %
V
Rendah
Sedang
Tinggi
Dinilai
Rendah
o
an
Sedang
Aspek Yang Tinggi
N
30
2
3
4
c
Keaktifan
22
3
2
Prosentase
81 %
11 %
8%
Keberanian
11
12
4
Prosentase
41 %
44 %
15 %
Kesungguhan
17
7
3
Prosentase
63 %
26 %
11 %
V
V
V
Diagram Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus II 100 80 60
Tinggi
40
Sedang Rendah
20 0 Keerjasama
Keaktifan
Keberanian
Kesungguhan
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa sudah mulai meningkat. Bertolak dari hasil analisis dan refleksi pelaksanaan penelitian siklus II, peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II sudah mencapai keberhasilan. Hal ini karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu (1) sekurang-kurangnya rata-rata skor kerja sama, keaktifan, keberanian, dan kesungguhan sudah melncapai 63 %. Maka dari itu penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. B. Pembahasan 1.
Pembahasan Siklus I Pelaksanaan
pembelajaran
pada
siklus
I
belum
mencapai
keberhasilan yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari munculnya masalah
–
masalah
yang
dapat
menghambat
keberhasilan
pembelajaran baik masalah yang datangnya dari guru maupun siswa. a. Masalah yang muncul dari guru
31
1) Pada pertemuan pertama guru tidak memberikan apersepsi dengan baik dan menarik dan terlalu cepat serta gugup dalam penyampaian materi 2) Penguasaan kelas kurang 3) Motivasi dan penguatan yang diberikan guru masih kurang, sehingga semangat siswa juga kurang; 4) Selama pembelajaran siklus I guru belum melaksanakan pembelajaran yang runtut sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusunnya. 5) Guru terkadang ikut terlalu asik dalam suasana ramai siswa sehingga materi yang disampaikan tidak penuh sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusunnya. 6) Guru berlum mampu mengaktifkan siswa yang pasif 7) Guru belum mampu membimbing siswa secara maksimal dalam memanfaatkan alat peraga 8) Guru belum mampu memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya secara maksimal. b. Masalah yang muncul dari siswa 1 ) Siswa belum terlibat secara aktif pada saat guru menjelaskan materi 2) Masih ada siswa yang kelihatan tegang dalam mengikuti pembelajaran 3) Siswa masih kurang termotivasi 4) Masih ada beberapa siswa yang diam dalam kerja kelompok 5) Siswa yang pandai mendominasi dalam pengerjaan tugas Bertolak dari hasil analisis dan refleksi pelaksanaan penelitian siklus I, peneliti memutuskan
untuk melaksanakan perbaikan
pembelajaran pada Siklus II. Maka dari itu peneliti perlu melakukan diskusi dengan supervisor untuk menyusun strategi
32
penyelesaian masalah yang muncul pada pelaksanaan pembelajaran siklus I serta membuat rancangan siklus II. 2.
Pembahasan siklus II Pelaksanaan
pembelajaran
pada
siklus
II sudah
mencapai
keberhasilan yang signifikan, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Namun demikian masih ada masalah yang menyebabkan pembelajaran kurang maksimal, baik dari faktor guru maupun siswa. Masalah yang muncul dari faktor guru adalah : - media yang digunakan harusnya kurang variatif lagi. - pemberian kesempatan pada siswa untuk menanggapi jawaban teman masih kurang merata, - Bimbingan khusus kepada siswa yang kurang aktif juga masih kurang, Sedangkan dari sisi siswa masalah yang muncul meliputi : - Masih ada beberapa siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok - Kadang
siswa
masih
ragu-ragu
dalam
mengemukakan
pendapatnya - Ada beberapa siswa yang usil terhadap siswa lain.
3.
Pembahasan antar siklus.
Pembelajaran Matematika dengan Kompetisi Dasar Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana melalui pendekatan kooperatif menunjukan hasil yang memuaskan. Siswa mengalami peningkatan motivasi dalam belajar Matematika dari siklus I sampai siklus II. Hal ini dapat dilihat dalam table di bawah ini.
33
Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I
1
2
3
4
Sedang
Tinggi
Rendah
Aspek Yang Dinilai
Sedang
o
Tinggi
N
Kerjasama
6
6
15
Prosentase
22 %
22 %
56%
Keaktifan
7
8
12
Prosentase
26 %
30 %
44 %
Keberanian
5
8
14
Prosentase
19 %
30 %
51 %
Kesungguhan
6
12
11
Prosentase
22 %
44 %
44 %
Rendah
Keterangan
Siklus I
V
V
V
V
Table Kemunculan Kerjasama, Keaktifan, Keberanian, Dan Kesungguhan Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus II
1
2
3
4
Kerjasama
18
6
3
Prosentase
67%
22 %
11 %
Keaktifan
22
3
2
Prosentase
81 %
11 %
8%
Keberanian
11
12
4
Prosentase
41 %
44 %
15 %
Kesungguhan
17
7
3
Prosentase
63 %
26 %
11 %
V
V
V
V
Rendah
Tinggi
Rendah
Aspek Yang Dinilai
Sedang
o
Tinggi
N
Sedang
Keterangan
Siklus I
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari pembahasan suatu laporan pembelajaran akan di dapat suatu kesimpulan yang merupakan hasil dari masalah yang di bahas. Maka dari itu hasil pembahasan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan Pendekatan Kooperatif dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari data pada siklus I, rata-rata tingkat motivasi siswa dalam belajar Matematika yang termasuk kategori tinggi adalah 22 %, kategori sedang 32 %. Pada siklus II tingkat motivasi siswa dalam belajar Matematika yang termasuk dalam kategori tinggi adalah 63 %, kategori sedang 26 %. Dari keseluruhan siklus yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru dengan pendekatan kooperatif telah mampu meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa SD Negeri 02 Simpur.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas,beberapa hal yang sebaiknya di lakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memperoleh hasil yang memuaskan, di antaranya: 1. Bagi Guru a. Guru selalu mengadakan pengamatan terhadap siswa, sehingga segala perubahan yang terjadi pada siswa dapat dikehtahui dengan baik. b. Guru lebih sering mengadakan komunikasi dengan siswa mengenai apa saja yang diharapkan oleh siswa khususnya dalam masalah belajar. c. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa permasalahan yang terjadi dalam kelas. d. Guru harus pandai menumbuhkan miat dan daya tarik dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Matematika
34
35
e. Guru harus dapat memberi kesempatan pada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. f. Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi dalam pembelajaran g. Guru harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif guna mendukung keberhasilan pembelajaran. h. Guru harus tetap menjadi pengendali dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan teratur dan terarah. 2. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam pembelajaran b. Siswa hendaknya selalu bersemangat dalam pembelajaran, khususnya peada pembelajaran Matematika 3. Bagi Sekolah a. Sekolah hendaknya selalu mengupayakan berbagai media pembelajaran, khususnya media pembelajaran Matematika b. Sekolah hendaknya selalu berusaha mendorong guru untuk selalu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.,
DAFTAR PUSTAKA Joko Sumarno, 2006, ”Upaya Peningkatan hasil belajar matematika melalui pembelajaran dengan teknik „Berpikir Berpasangan Berempat‟ Jurnal Pendidikan Widya Tama Vol . 3 Slameto, 2003, ”Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, Jakarta: Rineka Cipta. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/tips-motivasibelajar-siswa-1.html ( diakses tanggal 6 Januari 2010 ) http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/langkah-langkahmodel-pembelajaran.html ( diakses tanggal 6 Januari 2010 ) http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/model-pembelajarankooperatif-tiga.html ( diakses tanggal 6 Januari 2010 ) http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/teknik-elektro/pengaruh-modelpembelajaran-kooperatif-tipe-think-pare-share-tps-dan-ba ( diakses tanggal 5 Januari 2010 ) http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/03/kel-3-cooperative-learningsebagai_05.html ( diakses tanggal 5 Januari 2010 ) http://Yusti-arini.
blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-
kooperatif.html ( diakses tanggal 4 Januari 2010 )
36
LAMPIRAN A. Lampiran 1 : Contoh Perangkat Pembelajaran RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS I MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Nama Sekolah
: SDN 02 Simpur
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 X 35 menit ( 2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
:
- Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar
:
3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana. C. Indikator 3.3.1 Menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama 3.3.2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan sederhana D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami letak penyebut dan pembilang dalam pecahan sederhana 2. Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama. 3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan sederhana E. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran ini selesai , diharapkan siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan sederhana.
37
38
F. Materi Pelajaran Daerah yang diberi warna adalah 1 bagian dari 2. Oleh karena itu, daerah tersebut menunjukan pecahan 1/2
Daerah yang diberi warna adalah 1 bagian dari 4. Oleh karena itu, daerah tersebut menunjukan 1/4
Daerah yang diberi warna di samping menunjukan 1/3
Daerah yang diberi warna di samping menunjukan 1/6
G. Skenario Pembelajaran Pertemuan I 1. Pendahuluan - Guru
mengadakan
apersepsi
dengan
mengulas
kembali
tentang pecahan sederhana - Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai siswa yaitu: 1. Siswa dapat memahami letak penyebut dan pembilang dalam pecahan sederhana 2. Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama. 3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
39
dengan pecahan sederhana - Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya materi ajar pecahan sederhana 2. Kegiatan Inti - Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok yang berisi soal cerita - Siswa membaca dan memahami soal cerita tersebut dan berpikir untuk mencari pemecahannya. Beberapa menit kemudian guru bertanya, ‟‟ Siapa yang sudah menemukan caranya, ayo maju dan peragakan di depan teman-temanmu !‟‟Kemudian siswa yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan masalah dengan memperagakan alat peraga. - Kelompok yang lain mengamati peragaan teman dan diberi kesempatan untuk bertanya,
menyanggah atau berpendapat
tentang hasil peragaan kelompok tersebut. - Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya. - Beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dengan memperagakan alat peraga. - Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 3. Penutup - Siswa diberi kesempatan untuk menulis rangkuman berdasarkan kesimpulan. - Siswa mengerjakan evaluasi - Pembahasan hasil evaluasi - Tindak lanjut : pemberian PR Pertemuan II 1. Pendahuluan - Pembahasan
PR
pada
pertemuan
yang
lalu
kemudian
dilanjukan dengan memberikan apersepsi untuk pelajaran yang akan dilaksanakan.
40
- Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai siswa yaitu siswa dapat menyelesaikan soal cerita tentang pecahan sederhana. - Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya materi ajar pecahan sederhana 2. Kegiatan Inti - Guru
membagi
lembar materi yang
berisi soal
cerita
tentang pecahan sederhana - Siswa membaca dan memahami soal cerita tersebut dan berpikir untuk mencari pemecahannya. Beberapa menit kemudian guru bertanya, ‟‟ Siapa
yang sudah menemukan caranya, ayo
maju dan peragakan di depan teman-temanmu !‟‟Kemudian siswa yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan masalah dengan memperagakan alat peraga - Kelompok yang lain mengamati peragaan teman dan diberi kesempatan untuk bertanya,
menyanggah atau berpendapat
tentang hasil peragaan kelompok tersebut. - Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya. - Beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dengan memperagakan alat peraga. - Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 3. Penutup - Siswa diberi kesempatan untuk menulis rangkuman berdasarkan kesimpulan tadi. - Siswa mengerjakan evaluasi - Pembahasan hasil evaluasi - Tindak lanjut : pemberian PR H. Alat/Media dan Metode Pembelajaran 1. Alat/Media Pembelajaran -
Model pecahan 1/2, 1/3, 1/4 , 1/5, 1/6 Bentuk pecahan dari benda nyata
41
-
Lembar materi yang berisi soal cerita.
2. Metode Pembelajaran -
Ceramah
-
Tanya jawab
-
demonstrasi
-
Kerja kelompok
I. Sumber Pembelajaran BSE Cerdas Berhitung Untuk SD/MI Kelas 3 karangan Fajariyah J. Penilaian 1. Prosedur Penilaian
: Penilaian proses dan Post test,
2. Jenis
: Tertulis
3. Bentuk
: Objektif
4. AlatPenilaian
: LKS ,Lembar soal. Simpur, 27 Januari 2010
Teman Sejawat/Supervisor
Sugiarto,S.Pd NIP19650712 198608 1 004
Guru Kelas III
Imam Nur Hakim NIP 191208 200501 1003
Mengetahui Kepala SDN 02 Simpur
Dwiyono, A.Ma.Pd NIP 19611203 198201 1003
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Nama Sekolah
: SDN 02 Simpur
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: III/2
Alokasi Waktu
: 4 X 35 menit ( 2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
:
- Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar
:
3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana. C. Indikator 3.3.1 Menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama 3.3.2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan sederhana D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami letak penyebut dan pembilang dalam pecahan sederhana 2. Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama. 3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan sederhana E. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran ini selesai , diharapkan siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan sederhana.
42
43
F. Materi Pelajaran
Daerah yang diberi warna adalah 1 bagian dari 2. Oleh karena itu, daerah tersebut
menunjukkan pecahan 1/2
Daerah yang diberi warna adalah 1 bagian dari 4. Oleh karena itu, daerah tersebut menunjukan 1/4
Daerah yang diberi warna di samping menunjukan 1/3
Daerah yang diberi warna di samping menunjukan 1/6
G. Skenario Pembelajaran Pertemuan I 1. Pendahuluan - Guru
mengadakan
apersepsi
dengan
mengulas
kembali
tentang pecahan sederhana - Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai siswa yaitu: 1. Siswa dapat memahami letak penyebut dan pembilang dalam pecahan sederhana 2. Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut
44
sama. 3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan sederhana - Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya materi ajar pecahan sederhana 2. Kegiatan Inti - Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok yang berisi soal cerita - Siswa membaca dan memahami soal cerita tersebut dan berpikir untuk mencari pemecahannya. Beberapa menit kemudian guru bertanya, ‟‟ Siapa yang sudah menemukan caranya, ayo maju dan peragakan di depan teman-temanmu !‟‟Kemudian siswa yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan masalah dengan memperagakan alat peraga. - Kelompok yang lain mengamati peragaan teman dan diberi kesempatan untuk bertanya,
menyanggah atau berpendapat
tentang hasil peragaan kelompok tersebut. - Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya. - Beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dengan memperagakan alat peraga. - Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 3. Penutup - Siswa diberi kesempatan untuk menulis rangkuman berdasarkan kesimpulan. - Siswa mengerjakan evaluasi - Pembahasan hasil evaluasi - Tindak lanjut : pemberian PR Pertemuan II 1. Pendahuluan - Pembahasan
PR
pada
pertemuan
yang
lalu
kemudian
45
dilanjukan dengan memberikan apersepsi untuk pelajaran yang akan dilaksanakan. - Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai siswa yaitu siswa dapat menyelesaikan soal cerita tentang pecahan sederhana. - Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya materi ajar pecahan sederhana 2. Kegiatan Inti - Guru
membagi
lembar materi yang
berisi soal
cerita
tentang pecahan sederhana - Siswa membaca dan memahami soal cerita tersebut dan berpikir untuk mencari pemecahannya. Beberapa menit kemudian guru bertanya, ‟‟ Siapa
yang sudah menemukan caranya, ayo
maju dan peragakan di depan teman-temanmu !‟‟Kemudian siswa yang sudah menemukan cara pemecahan masalah diberi kesempatan maju ke depan kelas untuk menyelesaikan masalah dengan memperagakan alat peraga - Kelompok yang lain mengamati peragaan teman dan diberi kesempatan untuk bertanya,
menyanggah atau berpendapat
tentang hasil peragaan kelompok tersebut. - Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya. - Beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dengan memperagakan alat peraga. - Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 3. Penutup - Siswa diberi kesempatan untuk menulis rangkuman berdasarkan kesimpulan tadi. - Siswa mengerjakan evaluasi - Pembahasan hasil evaluasi - Tindak lanjut : pemberian PR
46
H. Alat/Media dan Metode Pembelajaran 1. Alat/Media Pembelajaran -
Model pecahan 1/2, 1/3, 1/4 , 1/5, 1/6
-
Bentuk pecahan dari benda nyata
-
Lembar materi yang berisi soal cerita.
2. Metode Pembelajaran -
Ceramah
-
Tanya jawab
-
demonstrasi
-
Kerja kelompok
I. Sumber Pembelajaran BSE Ayo Belajar Matematika Untuk SD/MI Kelas 3 karangan Fajariyah J. Penilaian 1. Prosedur Penilaian
: Penilaian proses dan Post test,
2. Jenis
: Tertulis
3. Bentuk
: Objektif
4. AlatPenilaian
: LKS ,Lembar soal. Simpur, 9 Pebruari 2010
Supervisor
Guru Kelas III
Sugiarto,S.Pd NIP19650712 198608 1 004
Imam Nur Hakim NIP 191208 200501 1003
Mengetahui Kepala SDN 02 Simpur
Dwiyono, A.Ma.Pd NIP 19611203 198201 1003
47
B. Lampiran 2 : Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
No Induk 1623 1628 1629 1630 1632 1637 1576 1622 1643 1645 1646 1647 1649 1653 1654 1640 1657 1658
Nama Anisa Fitriyani Kiki Nur Indah Sari Lili Nur Janah M.Arif Maulana Nia Safitri Ali Sapudin M.Andi Irawan Aenun Alpitri Andri Alwi Zakaria Dina Nursuci Amaliah Egi Kurniawan Hoerul Mahmud Ipin Mualim Julia Anggi Karuniasih Yunus Mahmud Amar Abdullah Mila Kurniasih
Kerjasama Keaktifan Keberanian Kesungguhan
Jumlah
Ket
48 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
1659 1661 1664 1666 1667 1668 1669 1671 1674
Mely Asriani Mukti Husnaedi Nurfatin Hasanah Rifki Aldiansah Riski Andriani Sopia Agustina Sabar Saepudin Seli Fajri Ramadan Riyan Kurniawan
49
C. Lampiran 3 : Istrumen Penilaian guru/ peneliti INSTRUMEN PENILAIAN RPP PROGRAN PJJ S-1 PGSD 1.
Nama Mahasiswa
: IMAM NUR HAKIM
2.
Tempat Praktik
: SDN 02 Simpur
3.
Kelas / Semester
: III/2
4.
Mata Pelajaran
: Matematika
5.
Tanggal
:
..............................................
No
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
I
Perumusan Masalah
1 2 3 4
1
Kejelasan Masalah
1 2 3 4
2
Sifat Masalah
1 2 3 4
3
Pemecahan melalui perbaikan pembelajaran
1 2 3 4
II
Rumusan Kompetensi dan Indikatornya
1
Kejalasan rumusan
1 2 3 4
2
Kelangkapan cakupan rumusan
1 2 3 4
3
Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar
1 2 3 4
III
Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar
1
Kesesuaian materi dengan kompetensi
1 2 3 4
2
Kesesuaian dengan karakter peserta didik
1 2 3 4
3
Keruntutan dan sistematika / organisasi materi
1 2 3 4
4
Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
1 2 3 4
IV
Pemilihan sumber belajar / media pembelajaran
1
Kesesuaian sumber belajar / media pembelajaran dengan kompetensi
Skor
1 2 3 4 1 2 3 4
V
Kesesuaian sumber belajar / media pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar / media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik Strategi Pembelajaran
1
Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran
1 2 3 4
2 3
1 2 3 4
50
dengan kompetensi 2
3
4
Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakter peserta didik Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan alokasi waktu
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
VI
Penilaian Hasil Belajar
1
Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
1 2 3 4
2
Kesesuaian item soal dengan indikator
1 2 3 4
3
Kejelasan prosedur penilaian
1 2 3 4
T o t a l Komentar : ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... .................................................................... Pengamat / Penilai
:
Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
: : : :
51
D. Lampiran 3: Instrumen Penilaian Praktik Pembelajaran INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK PEMBELAJARAN PROGRAM PJJ S-1 PGSD 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Mahasiswa Tempat Praktik Kelas Mata Pelajaran Waktu Tanggal
: : : : : :
IMAM NUR HAKIM SD Negeri 02 Simpur III ( Tiga ) Matematika 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
No
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Skor
I 1 2 II 1
Pra Pembelajaran 1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa Membuka Pembelajaran 1. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar 2. Menyampaikan kompetensi ( tujuan ) yang akan dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penguasaan Materi pelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar 4. Mengaitkan materi ajar dengan realitas kehidupan B. Pendekatan / strategi pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan siswa. 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan keebutuhan siswa. 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 4. Menguasai kelas 5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 6. Melaksanakan pembelajaran yang
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2 III 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
52
IV
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber belajar 1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 2. Menghasilkan pesan yang menarik 3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2. Merespons positif partisipasi siswa 3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 5. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif E. Penilaian proses dan hasil belajar 1. Memantau kemajuan belajar 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai Penutup 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3. Melaksanakan tindak lanjut T o t a l
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Komentar :................................................................................................................ ................................................................................................................. Pengamat / Penilai : Nama : NIP : Tanda Tangan : ...................................
53
E. Lampiran 4 : Personalia Peneliti
Personalia Penelitian terdiri dari : 1.
Nama
: Imam Nur Hakim
2.
NIM
: X9707010
Pekerjaan
: Guru SD N 02 Simpur
Sebagai
: Peneliti
Nama
: Dwiyono, A.Ma.Pd
NIM
: 19611203 198201 2005
Pekerjaan
: Kepala Sekolah
Sebagai
: Kepala Sekolah
Nama
: Sugiarto, S.Pd.
NIP
: 19650712 198608 1 004
Pekerjaan
: Guru SD N 03 Simpur
Sebagai
: Observer
3.
4.
54
F. Lampiran 5 : CURRICULUM VITAE PENELITI CURRICULUM VITAE
1. Nama
: IMAM NUR HAKIM
2. NIM
: X9707010
3. Tempat, tanggal lahir
: Pemalang, 08 Desember 1978
4. Jenis Kelamin
: Laki-laki
5. Tempat Tugas
:SD Negeri 02 Simpur
6. Alamat Kantor
: Ds. Simpur Kec. Belik, Kab. Pemalang
No. Telepon/Fax
:-
7. Alamat Rumah
: RT.30/04 Desa Randudongkal- Kec. Randudongkal-Kab.Pemalang
8. Riwayat pendidikan
: 1). SDN 01 Randudongkal (1991) 2) SMPN 1 Randudongkal (1994) 3) SMU Negeri Randudongkal (1997) 4) D2 PGSD FIP UNNES SEMARANG (2003)
9. Pengalaman Penelitian yang Relevan
:
10. Publikasi Ilmiah yang Relevan
:
11. Pertemuan Iilmiah yang Relevan
:
Pemalang,
Juni 2010
Peneliti
IMAM NUR HAKIM
55
G. Lapiran 6 : Daftar Hadir Mahasiswa
56
57
H. Lampiran 7 : Presensi Siswa dikelas
58
59
I. Lampiran 8 : Pendapat Siswa
60
J. Lampiran 9 : Penilaian KS
61
K. Lampiran 10 : Penilaian Teman Sejawat (observer)
62
L. Lampiran 11 : Dokumentasi Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2
63
64
65