perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRAGEN 5 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
Oleh : MARYATI NIM. X8806509
PROGRAM PJJ S-1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to2009 user TAHUN
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN A. Judul Penelitian Peningkatan Minat Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. 1. Mata Pelajaran : IPA 2. Bidang Kajian : Hakikat Minat Belajar (Pembelajaran Kontekstual) B. Peneliti 1. Nama : Maryati 2. NIM : X 8806509 3. Program Studi : PJJ S-1 PGSD 4. Jurusan : Ilmu Pendidikan 5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6. Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta 7. Alamat Rumah : Margorejo, Puro, Karangmalang, Sragen C. Anggota Peneliti : Haryanto, S.Pd NIP. 19500425 197306 1 003 D. Lama Penelitian : 6 bulan dari bulan Juli sampai bulan Desember 2009 E. Biaya yang diperlukan 1. Sumber dari Ditjen Dikti Rp. 2. Dana Pribadi Rp. 1.170.000,Jumlah Rp. 1.170.000,-
Mengetahui : Kepala Sekolah
Sragen,
Haryanto, S.Pd NIP. 19500425 197306 1 003
Desember 2009 Peneliti
Maryati NIM. X8806509
Mengetahui Dekan FKIP UNS
Dr. Rer Nat Sajidan, M.Pd commit199103 to user 1 002 NIP. 19660415
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRAGEN 5 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
Telah disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing
Guru Pendamping / Supervisor
Dra. Siti Istiyati, M.Pd NIP. 19610819 198603 2 001
Haryanto, S.Pd NIP. 19500425 197306 1 003
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Maryati, PENINGKATAN MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRAGEN 5 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN. Penelitian Tindakan Kelas, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009. Kata Kunci : Hakikat Minat Belajar (Pembelajaran Kontekstual) Tujuan penelitian ini adalah : (1) Agar guru dalam mengajar menggunakan media pembelajaran. (2) Agar guru mampu meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran. (3) Agar guru mengaitkan ada tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran papan berpaku / gambar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan dua siklus dengan cara (1) Melakukan Identifikasi masalah (2) Melakukan analisis dan perumusan masalah (3) Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis. Penelitian dilakukan di SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009 / 2010 sejumlah 37 siswa, dengan strategi tindakan berupa : Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Guru jangan memberi informasi materi tentang konsep dengan ceramah terus, tetapi siswa diajak berlatih menyelesaikan masalah dengan pemecahannya menggunakan media pembelajaran. (2) Guru bukan sebagai informan tetapi guru sebagai fasilitator dan motivator (3) Dalam melaksanakan pembelajaran IPA sebaiknya dengan menggunakan media pembelajaran, karena media dapat merangsangnya untuk belajar. (4) Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi pelajaran agar tidak terjadi verbalisme. (5) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. (6) Mengatasi sikap pasif, menimbulkan motivasi belajar, serta mengatasi perbedaan latar belakang. (7) Memungkinkan interaksi secara langsung antara anak didik dengan lingkungannya. (8) Dalam proses pembelajaran selalu disarankan agar guru menggunakan media, dengan menggunakan media dapat meningkatkan daya serap siswa sampai 80% dan jika tidak menggunakan media hanya sekitar 15% sampai 40% daya serap siswa. Seandainya persepsi siswa belum sama, maka guru perlu mengulangi kembali bagian konsep/materi yang kurang dipahami oleh siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik, sehingga perhatian dan motivasi belajar siswa meningkat, dan selanjutnya guru memberikan pemantapan.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini dapat terselesaikan, guna memenuhi sebagian persyaratan program akhir PJJ S-1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2009/2010. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin dan kesempatan belajar. 2. Ketua Program PJJ S-1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberikan kesempatan dan pengarahan dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA. 3. Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing dan memotivasi dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA. 4. Kepala Sekolah SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen yang telah mengijinkan dalam pengambilan data penelitian itu. 5. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah membantu dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini. Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Walaupun disadari dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini masih ada kekurangan, namun diharapkan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan.
Sragen, 10 Desember 2009 Penulis
Maryati NIM. X8806509
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
iii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................
v
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR (GRAFIK) ....................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya .................................
3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
3
D. Manfaat Hasil Penelitian .......................................................
3
KAJIAN PUSTAKA ....................................................................
5
A. Kajian Teori ..........................................................................
5
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ................................
10
C. Kerangka Pikir ......................................................................
10
D. Hipotesis ...............................................................................
11
PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................
12
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................
12
B. Subyek Penelitian ..................................................................
13
C. Prosedur Penelitian ...............................................................
13
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
16
A. Hasil Penelitian .....................................................................
16
B. Pembahasan ..........................................................................
25
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
26
A. Kesimpulan ........................................................................... commit to user B. Saran .....................................................................................
26
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
vii
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A. Contoh Perangkat Pembelajaran B. Instrumen Penelitian C. Personalia Peneliti D. Curriculum Vitae E. Data Penelitian
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel I
Data Nilai Hasil Belajar sebelum diadakan perbaikan ..............
16
Tabel II
Rekap hasil ulangan IPA sebelum perbaikan ............................
17
Tabel III
Data Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus I .........
18
Tabel IV
Rekap hasil ulangan IPA pada siklus I ......................................
19
Tabel V
Data Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus II ........
20
Tabel VI
Rekap hasil ulangan IPA pada siklus II .....................................
21
Tabel VII
Rekapitulasi hasil tes dari sebelum perbaikan, Siklus I dan II ..
22
Tabel VIII
Rekap hasil ulangan IPA sebelum perbaikan, Siklus I dan II ....
23
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR (GRAFIK)
Gambar 1
Grafik Sebelum Perbaikan .........................................................
17
Gambar 2
Grafik pada Siklus I ...................................................................
19
Gambar 3
Grafik pada Siklus II ..................................................................
21
Gambar 4
Grafik Sebelum Siklus I dan Siklus II .......................................
23
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2
: Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 2a
: Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 3
: Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4
: Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 4a
: Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 5
: Personalia Peneliti
Lampiran 6
: Surat Pernyataan Teman Sejawat
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu proses mempunyai dua sisi yang saling berkaitan. Pendidikan bukan sekedar transfer Ilmu Pengetahuan tapi lebih kepada transfer normatif. Di sinilah peran guru sangat penting, selain sebagai pengajar, juga sebagai pembimbing dan pendidik. Namun kenyataannya peran itu dilupakan pendidikan dan pengajaran dilakukan hanya sekedar pemberian informasi. Hal itulah yang membuat merasa bosan, sehingga pembelajaran tidak menarik minat siswa, dan akhirnya berdampak pada rendahnya pemahaman konsep pernapasan. Dalam proses belajar mengajar, penggunaan media sangat membantu suksesnya pembelajaran. Melalui media siswa dapat menggunakan indra yang dimilikinya. Semakin banyak alat indra yang digunakan oleh siswa maka sesuatu yang dipelajari akan makin mudah diterima dan diingat. Kenyataan persoalan ini belum mendapat perhatian oleh para guru. Materi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sangat luas. Jika pembelajaran dikelas masih menggunakan cara-cara konvensional, maka sudah pasti proses pembelajaran hanyalah pemberian informasi-informasi tanpa adanya interaksi antara guru dan siswa. Hal ini jelas bukan merupakan pembelajaran yang ideal karena tujuan pembelajaran adalah membuat tahu dan paham bukanlah hafal. Berkaitan dengan itu pemahaman siswa menjadi rendah karena siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa dianggap obyek benda mati. Target yang harus dicapai siswa SD Negeri Sragen 5 kelas V tahun pelajaran 2009 / 2010 dalam mata pelajaran IPA setiap aspeknya adalah perolehan nilai minimal 60. Target tersebut belum tercapai sebab dari 37 siswa, belum semuanya memenuhi batas minimal yang ditentukan. Ketidakberhasilan siswa kelas V SD Negeri Sragen 5 dalam mata pelajaran commit to user IPA khususnya aspek penguasaan pemahaman konsep pernapasan hasilnya
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebagai berikut nilai 4 = 25%, nilai 5 = 30% nilai 6 = 40%, nilai 7 = 5%. Tindakan yang akan ditempuh peneliti untuk memperbaiki ketidakberhasilan tersebut adalah membangkitkan motivasi belajar siswa dengan penggunaan media alat peraga. Harapan yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Sragen 5 mampu mencapai indikator keberhasilan pembelajaran IPA yang telah ditetapkan yaitu mencapai target nilai minimal 7,5. Belajar menggunakan media berarti siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat memperjelas pemahaman materi pembelajaran. Selama ini guru dalam mengajar cenderung tidak menggunakan media secara optimal, padahal penggunaan media ini
sangat diperlukan,
karena dapat memotivasi belajar siswa untuk lebih kreatif, efektif dan menyenangkan. Berdasarkan fakta diatas, peneliti dengan bantuan teman sejawat, bersama-sama mengidentifikasi masalah terhadap kekurangan-kekurangan dari pembelajara IPA tersebut. Hasil refleksi tersebut terungkap masalahmasalah yang terjadi dalam pembelajaran. Pertama kejenuhan dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar. Kedua, kurangnya variasi dalam pembelajaran. Ketiga, keterbatasan pada alat bantu yang digunakan. Ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini diperlakukan di kelas V SD Negeri Sragen 5, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen Tahun 2009 / 2010 dengan judul “Peningkatan Minat Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen”.
commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya Berdasarkan uraian di atas dan pemecahannya, maka masalah yang diangkat dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penerapan pembelajaran kontekstual guna peningkatan minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen ? 2. Hambatan apakah yang dijumpai dalam penerapan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam ? 3. Apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen? Berdasarkan rumusan masalah di atas, rencana tindakan perbaikan pembelajaran di fokuskan pada : Penggunaan alat-alat peraga dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
C. Tujuan Penelitian Memperhatikan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini secara khusus adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada pembelajaran bagi siswa kelas V SD Negeri Sragen 5 serta untuk mengoptimalkan penggunaan pada alat peraga tersebut pada mata pelajaran IPA. 1. Meningkatkan minat belajar ilmu pengetahuan alam siswa SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen melalui penerapan pembelajaran kontekstual. 2. Penerapan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen.
commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakan kegiatan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi siswa, bagi peneliti, bagi guru serta bagi sekolah. 1. Manfaat bagi siswa dapat meningkatkan minat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menjadi mata pelajaran yang menarik, meningkatnya keaktifan dalam proses pembelajaran, meningkatnya minat Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai pengalaman penelitian tindakan kelas, menambah dalam kenaikan pangkat, menambah wawasan dalam kegiatan pembelajaran yang tepat, dan meningkatkan profesionalisme guru serta meningkatkan penguasaan model pembelajaran yang tepat melalui upaya penelitian yang dilakukan. 3. Bagi guru dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang sudah langsung, juga berupaya mengembangkan strategi pembelajaran ditingkat kelas serta mengembangkan inovasi belajar. 4. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dan meningkatnya kualitas pendidikan dengan menggunakan alat peraga yang tepat, juga sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Hakikat Minat Belajar Menurut Oemar Hamalik (1983: 21) mengatakan bahwa, ”Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”. Teori ini mengasah pada teori belajar behaviorisme yang titik beratnya pada tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku akibat stimulan dan respon atau dengan kata lain perubahan yang dialami siswa dalam kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Sejalan dengan pernyataan tersebut menurut Nurhadi (2003), dikatakan minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar apabila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk pembelajaran. Salah satu pengertian pembelajaran yang cukup populer adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pendidikan
dan
pembelajaran
disekolah
dalam
kegiatan
pembelajaran guru harus dapat melihat siswa dalam proses pembelajaran atau pembelajaran yang pasitipasif siswa dibantu oleh guru dalam melibatkan diri untuk mengembangkan atau memodifikasi perubahan tingkah laku manusia, kemampuan untuk tingkah laku tertentu terjadi setelah pengalaman mereka yang dapat diamati pada situasi tertentu kondisi atau situasi itu mempengaruhi individu sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya. Proses yang membuat perubahan itu terjadi disebut belajar. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga sebagai alat bentuk dalam proses belajar mengajar harus menyangkut setiap aspek dalam proses belajar mengajar itu sendiri. commit to user
5
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Artinya bagi guru harus mampu mendukung dan mempermudah dalam belajar sehingga dapat dicapai. Faktor yang mempengaruhi belajar melalui beberapa hal antara lain: banyaknya siswa mengalami kesulitan belajar tentang faktor internal siswa adalah yang berasal dari siswa sendiri dan faktor eksternalnya siswa adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa lingkungan, sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial masyarakat itu sendiri, kemudian faktor pendekatan belajar. Pada dasarnya minat belajar yang timbul dalam diri siswa datangnya tidak begitu saja, tetapi ada faktorfaktor yang datangnya dari luar maupun faktor yang datangnya dari dalam diri anak. Namun, untuk membantu menguatkan memori siswa atas fakta yang berkenaan dengan alat peraga tetap harus dibantu penggunaannya dengan cara pengertian pendekatan kontektual : Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam membutuhkan metode dan teknik pendekatan yang khas sejalan dengan metode itu sendiri. Kurangnya penguasaan terhadap metode mengakibatkan
produk
pembelajaran
dan teknik pembelajaran tidak
memadai,
bahkan
kecenderungan rendah. Kenyataan bahwa banyak siswa tidak mampu menunjukkan obyek-obyek penting. Hal ini mengakibatkan pemahaman mereka terhadap permasalahan yang berkaitan dengan IPA menjadi lebih rendah. Kemampuan pengetahuan yang ditunjang dengan alat peraga mempunyai fugsi yang sangat penting dan perkembangannya. Guna mengatasi hal tersebut dalam pemahaman tentang alat peraga, seorang guru harus selalu mencoba beberapa metode pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan masing-masing serta hubungan kemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian seorang guru mengajar Ilmu Pengetahuan Alam harus menggunakan konsep-konsep pembelajaran dengan metode kontekstual. Oleh karena itu alat peraga merupakan media yang sangat penting dalam user menggunakan alat bantu dalam pembelajaran. Dengan halcommit itu gurutodituntut
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
setiap pelajaran. Namun pada kenyataannya, masih banyak guru yang enggan menggunakannya. Cenderung tampil apa adanya secara monoton. Sehingga pembelajaran masih belum berhasil secara optimal. Menurut Kuswanto (2005: 2) menyatakan bahwa ”Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah suatu konsep mengajar dan belajar yang akan membantu guru menghubungkan kegiatan dan bahan ajar mata pelajarannya dengan situasi nyata dan yang memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan siswa sebagai angota keluarga bahkan anggota masyarakat di masa ia hidup” Pembelajaran
kontektual
membutuhkan
metode
dan
teknik
pendekatan yang khas dan sejalan dengan kontekstual itu sendiri. Kurangnya penguasaan terhadap metode dan teknik pembelajaran bisa mengakibatkan hasil pembelajaran tidak memadai bahkan cenderung rendah. Kenyataannya menunjukkan bahwa lulusan sekolah dasar pada umumnya tidak mampu menunjukkan obyek penting pada alat peraga. Hal ini mengakibatkan pemahaman mereka terhadap permasalahan yang berkaitan dengan alat peraga menjadi rendah. Kemampuan mengetahui alat-alat peraga sangat terbatas. Konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapan dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar. Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa unsur yang termasuk ciri-ciri adanya proses belajar yaitu : a. Usaha untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, nilai dan sikap. b. Belajar menghasilkan adanya tingkah laku. c. Belajar yang efektif adalah melalui pengalaman d. Perubahan tingkah laku adalah hasil interaksi aktif dengan lingkungan. commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kesimpulan bahwa minat belajar adalah keinginan dan kesadaran seseorang untuk mengadakan perubahan dalam dirinya ke arah yang lebih baik (ada perkembangan) dengan dinyatakan atau dibuktikan dengan adanya perubahan tingkah laku. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan komperensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks
kehidupan
mereka
sehari-hari
sehingga
siswa
memiliki
pengetahuan / keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu
permasalahan
ke
permasalahan
lainnya.
Pembelajaran
juga
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi nyata dan mendorong pembelajaran membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat. 2. Hakikat Pembelajaran Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi pembelajaran, metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna lebih luas dari pada suatu commit to user strategi, metode atau prosedur.
perpustakaan.uns.ac.id
9 digilib.uns.ac.id
Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Manfaat Media Pembelajaran Dalam proses pembelajaran selalu disarankan agar menggunakan media, hal ini disebabkan karena memang penggunaan media dapat meningkatkan daya serap siswa sampai 80% dan hanya sekitar 15% sampai 40% jika tidak menggunakam media. Adapun manfaat media a. Memperjelas penyajian agar tidak terjadi verbalisme. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c. Mengatasi sikap pasif anak didik dalam hal ini media akan berfungsi untuk : 1) Menimbulkan kegairahan belajar. 2) Memungkinkan interaksi secara langsung antara anak didik dengan lingkungan. 3. Alat Peraga Alat peraga adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata. Sebuah Alat peraga dimaksudkan untuk meragakan sesuatu pokok pelajaran yang menunjukkan adanya hubungan, atau perbandingan tentang sesuatu. Alat peraga skematik Media sangat diperlukan didalam pembelajaran Alat peraga adalah sesuatu yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan bagian-bagian yang penting. Maka hubungan media dan alat peraga sangat penting dan saling berkaitan. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah suatu alat yang digunakan dalam proses pembelajaran agar lebih dapat memahami konsepcommit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
konsep materi pembelajaran yang dipahami karena alat peraga sangat penting untuk pembelajaran IPA.
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan Ketika proses perbaikan pembelajaran berlangsung hal-hal yang unik diperoleh sebagai berikut : 1. Ketika siswa belajar kelompok, siswa yang bekerja adalah siswa yang menonjol di kelompoknya. Siswa yang kurang mampu tidak mau ikut berpikir, ada yang mengganggu teman lain, tanpa menghiraukan teman yang menyelesaikan lembar kerja. 2. Siswa tampak tenang dan memperhatikan, tetapi pada saat guru bertanya kepada siswa tentang masalah atau kesulitan yang dihadapi. Siswa tidak ada yang bertanya, semua siswa menyatakan sudah paham. Tetapi setelah diadakan latihan atau tes formatif hasilnya belum memuskan bahkan masih banyak yang mendapat nilai dibawah ketuntasan.
C. Kerangka Pikir Dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menyampaikan materi pelajaran IPA dengan media pembelajaran yang tepat, dan mudah dipahami oleh siswa. Sebaliknya dalam kegiatan belajar mengajar siswa juga berusaha memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dari guru. Sehingga guru dalam menyampaikan materi pelajaran harus dengan menggunakan strategi yang tepat. Media pembelajaran sebagai alat untuk menyampaikan materi pembelajaran dan membantu siswa dalam memperoleh informasi yang nyata, motivasi belajar siswa akan timbul jika guru dalam menyampaikan materi dengan suasana yang menyenangkan. Guru dalam menyampaikan materi pelajaran IPA terlebih dahulu membuat dan menentukan rencana pembelajaran yang tepat. Dalam uraian pembelajaran
direncanakan
pembahasan tentang penggunaan media user pembelajaran papan berpakucommit untuk tomeningkatkan motivasi belajar siswa,
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sehingga tidak mengalami kesulitan dalam memahami konsep/materi pelajaran IPA dikelas V. Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran. Dengan demikian diperoleh informasi dengan dasar pertimbangan dalam penggunaan media pembelajaran sangat sesuai dengan pembelajaran IPA khususnya dan mata pelajaran yang lainnya pada sekolah dasar.
D. Hipotesis Tindakan Penggunaan Media Alat Peraga untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA pada Kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen Tahun 2009/2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Di SD Negeri Sragen 5, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu Penelitian JADWAL PENELITIAN (Juli – Desember 2009) Bulan No
Tahap
Juli 1
2
Agustus
3
4
X
X
1
2
3
X
X
September 4
1
2
X
X
3
Oktober 4
1
X
X
2
3
X
X
Nopember 4
1
X
X
2
3
X
X
Desember 4
1
X
X
2
3
X
X
4
1. Perencanaan - Proposal
X
- Perijinan
X
- Instrumen
X
2. Pelaksanaan a. Siklus pertama - Perencanaan
X
- Tindakan - Observasi
X
- Refleksi b. Siklus kedua - Perencanaan
X
- Tindakan - Observasi - Refleksi 3. Pelaksanaan - Draf Kasar - Perapatan - Revisi Hasil laporan
X
Semester ganjil tahun 2009 / 2010 bulan Juli Sampai Desember 2009. a. Siklus I
: Senin, 5 September 2009
b. Siklus II
: Rabu, 14 Oktober 2009
3. Lama Penelitian
commit to user Lama penelitian 6 bulan pada semester ganjil tahun 2009/2010.
12
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Subjek Penelitian Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sragen 5, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen tahun 2009/2010 sebanyak 37 siswa. Pada mata pelajaran IPA, dengan standar kompetensi pemecahan masalah selama 2 jam pelajaran (2x35 menit). Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini kami laksanakan sebanyak 2 siklus agar mampu memotivasi belajar siswa dan menghasilkan mutu prestasi belajar yang lebih baik seperti yang kita harapkan.
C. Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini digunakan model siklus atau putaran. Digambarkan dengan alur kegiatan peneliti sebagai berikut :
Merencanakan
Refleksi
Siklus
Tindakan
Mengamati
Dalam proses penelitian ini terdiri dari dua siklus yang masing-masing siklus meliputi : Prosedur pelaksanaan pembelajaran meliputi : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Observasi 4. Refleksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan pembelajaran IPA dengan penggunaan media bagan pernafasan dengan prosedur sebagai berikut : a. Membuat RPP – Skenario Pembelajaran b. Membuat Instrumen Penelitian c. Menyediakan Media 2. Pelaksanaan Menurut Sumarno (1996) dalam konteks Penelitian Tindakan Kela, istilah tindakan kelas dipahami sebagai aktivitas yang dirancang dalam proses pembelajaran dan praktek pendidikan dalam kondisi tertentu melalui gambaran keadaan kelas melalui observasi mengenai aktivitas siswa, kemampuan dan keterampilan maka dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu “Peningkatan Minat Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Tindakan yang akan dilakukan adalah a. Melaksanakan proses pembelajaran IPA b. Mengidentifikasi variasi penyampaian materi IPA c. Memperbanyak penggunaan alat peraga 3. Observasi Menurut Sukamto (1196) ada 4 jenis observasi yaitu : a. Observasi terbuka b. Observasi terfokus c. Observasi terstruktur d. Observasi sistematis 4. Refleksi Refleksi adalah menarik kesimpulan dari data observasi. Adapun proses pembelajaran dengan penggunaan media alat peraga dapat meningkatkan minat belajar siswa tentang pernapasan manusia pada mata pelajaran IPA sudah mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada tahap refleksi diharapkan dapat menemukan kekurangan pada pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sehingga proses pembelajaran selanjutnya dapat lebih meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Dibawah ini disajikan data yang diperoleh selama dua siklus pembelajaran Mata Pelajaran IPA.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Tabel I Data Nilai Hasil Belajar sebelum diadakan perbaikan Nama Siswa Hasil Siklus I KKM Keterangan Atika Dini Kurniasari 90 60 Tuntas Aisyah Nur Mutmainah 80 60 Tuntas Annisa Putri Utami 70 60 Tuntas Andika Dewangga 60 60 Tuntas Amalia Dhefi Retno Putri 50 60 Belum Tuntas Ahmad Arfi Hamzah 50 60 Belum Tuntas Archodhea Indra Kusuma Dewa 50 60 Belum Tuntas Agha Lusi Junior 40 60 Belum Tuntas Aldo Alvian Nur Cahyanto 50 60 Belum Tuntas Bimo Prakoso 60 60 Tuntas Catur Wulan Apriliyanawati 60 60 Tuntas Dendy Wahyu Pradana 60 60 Tuntas Dhimas Surya Adi 60 60 Tuntas Devi Krisnawati 60 60 Tuntas Djody Aulia Fachtoni 70 60 Tuntas Effendi Yulianto 60 60 Tuntas Elhanindya Wicaksono 70 60 Tuntas Feri Andrian Ariyanto 60 60 Tuntas Frisko Nur Aditya 60 60 Tuntas Fathur Rohman Gilang P 60 60 Tuntas Gashar Nabila Putra 60 60 Tuntas Hana Widiawati 70 60 Tuntas Indurra Azha Rismady 60 60 Tuntas Intan Handayani 60 60 Tuntas Idum Rangga Wijaya 70 60 Tuntas Manggala Yudha Widyan Putra 60 60 Tuntas Margelia Yunita Arum Pratiwi 60 60 Tuntas Muhammad Musslih 60 60 Tuntas Riki Agus Nugroho 60 60 Tuntas Ramadhani Susilo Yudhoyono 70 60 Tuntas Rizky Kurniawan Guritno 70 60 Tuntas Reza Ardian 60 Tuntas commit to user70 Shelly Ika Nur Salammah 50 60 Belum Tuntas
16
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No 34. 35. 36. 37.
Nama Siswa Setyo Widi Atmoko Vian Digi Pratama Wisnu Pratama Yuliana Krisnawati Perolehan Nilai Rata-rata Nilai
Hasil Siklus I 70 60 40 50 2.260 61,08
KKM 60 60 60 60
Keterangan Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
Tabel II Rekap Hasil Nilai Ulangan sebelum diadakan perbaikan No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 Jumlah
Jumlah Siswa 0 1 1 9 18 6 2 37
Jumlah Nilai 0 90 80 630 1080 300 80 2.260
Nilai rata-rata = 2.260 : 37 = 61,08 Melihat hasil siklus I terdapat : - 0 siswa (0%) mendapat nilai 100
- 18 siswa (48,6%) mendapat nilai 60
- 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 90
- 6 siswa (16,2%) mendapat nilai 50
- 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 80
- 2 siswa (5,4%) mendapat nilai 40
- 9 siswa (24,3%) mendapat nilai 70 Dalam pembelajaran tersebut anak yang tuntas 79,9%, yang belum tuntas 21,1%
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
Tabel III Data Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus I Nama Siswa Hasil Siklus I KKM Keterangan Atika Dini Kurniasari 100 60 Tuntas Aisyah Nur Mutmainah 90 60 Tuntas Annisa Putri Utami 80 60 Tuntas Andika Dewangga 70 60 Tuntas Amalia Dhefi Retno Putri 50 60 Belum Tuntas Ahmad Arfi Hamzah 50 60 Belum Tuntas Archodhea Indra Kusuma Dewa 80 60 Tuntas Agha Lusi Junior 40 60 Belum Tuntas Aldo Alvian Nur Cahyanto 50 60 Belum Tuntas Bimo Prakoso 60 60 Tuntas Catur Wulan Apriliyanawati 70 60 Tuntas Dendy Wahyu Pradana 70 60 Tuntas Dhimas Surya Adi 60 60 Tuntas Devi Krisnawati 70 60 Tuntas Djody Aulia Fachtoni 80 60 Tuntas Effendi Yulianto 60 60 Tuntas Elhanindya Wicaksono 70 60 Tuntas Feri Andrian Ariyanto 70 60 Tuntas Frisko Nur Aditya 60 60 Tuntas Fathur Rohman Gilang P 70 60 Tuntas Gashar Nabila Putra 60 60 Tuntas Hana Widiawati 80 60 Tuntas Indurra Azha Rismady 70 60 Tuntas Intan Handayani 60 60 Tuntas Idum Rangga Wijaya 70 60 Tuntas Manggala Yudha Widyan Putra 80 60 Tuntas Margelia Yunita Arum Pratiwi 60 60 Tuntas Muhammad Musslih 60 60 Tuntas Riki Agus Nugroho 70 60 Tuntas Ramadhani Susilo Yudhoyono 70 60 Tuntas Rizky Kurniawan Guritno 70 60 Tuntas Reza Ardian 70 60 Tuntas Shelly Ika Nur Salammah 60 60 Tuntas Setyo Widi Atmoko 70 60 Tuntas Vian Digi Pratama 70 60 Tuntas Wisnu Pratama 50 60 Belum Tuntas Yuliana Krisnawati 50 60 Belum Tuntas Perolehan Nilai 2.470 Rata-rata Nilai 66,76 commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel IV Rekap Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 Jumlah
Jumlah Siswa 1 1 5 15 9 5 1 37
Jumlah Nilai 100 90 400 1050 540 250 40 2.470
Nilai rata-rata = 2.470 : 37 = 66,76 Melihat hasil siklus I terdapat : - 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 100
- 9 siswa (24,3%) mendapat nilai 60
- 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 90
- 5 siswa (13,5%) mendapat nilai 50
- 5 siswa (13,5%) mendapat nilai 80
- 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 40
- 15 siswa (40,5%) mendapat nilai 70 Dalam pembelajaran tersebut anak yang tuntas 83,7%, yang belum tuntas 16,3%
Grafik Ketuntasan Siklus I 15 15 9
10 5 5
5
1
1
1
90
100
0 40
50
60
70
80
commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
Tabel V Data Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus II Nama Siswa Hasil Siklus II KKM Keterangan Atika Dini Kurniasari 100 60 Tuntas Aisyah Nur Mutmainah 90 60 Tuntas Annisa Putri Utami 80 60 Tuntas Andika Dewangga 70 60 Tuntas Amalia Dhefi Retno Putri 60 60 Tuntas Ahmad Arfi Hamzah 50 60 Belum Tuntas Archodhea Indra Kusuma Dewa 80 60 Tuntas Agha Lusi Junior 60 60 Tuntas Aldo Alvian Nur Cahyanto 50 60 Belum Tuntas Bimo Prakoso 60 60 Tuntas Catur Wulan Apriliyanawati 70 60 Tuntas Dendy Wahyu Pradana 70 60 Tuntas Dhimas Surya Adi 60 60 Tuntas Devi Krisnawati 70 60 Tuntas Djody Aulia Fachtoni 80 60 Tuntas Effendi Yulianto 60 60 Tuntas Elhanindya Wicaksono 70 60 Tuntas Feri Andrian Ariyanto 70 60 Tuntas Frisko Nur Aditya 60 60 Tuntas Fathur Rohman Gilang P 70 60 Tuntas Gashar Nabila Putra 60 60 Tuntas Hana Widiawati 80 60 Tuntas Indurra Azha Rismady 70 60 Tuntas Intan Handayani 60 60 Tuntas Idum Rangga Wijaya 70 60 Tuntas Manggala Yudha Widyan Putra 80 60 Tuntas Margelia Yunita Arum Pratiwi 60 60 Tuntas Muhammad Musslih 60 60 Tuntas Riki Agus Nugroho 70 60 Tuntas Ramadhani Susilo Yudhoyono 70 60 Tuntas Rizky Kurniawan Guritno 70 60 Tuntas Reza Ardian 70 60 Tuntas Shelly Ika Nur Salammah 60 60 Tuntas Setyo Widi Atmoko 70 60 Tuntas Vian Digi Pratama 70 60 Tuntas Wisnu Pratama 50 60 Belum Tuntas Yuliana Krisnawati 60 60 Tuntas Perolehan Nilai 2.510 Rata-rata Nilai 67,83 commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel VI Rekap Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 Jumlah
Jumlah Siswa 1 1 5 15 12 3 0 37
Jumlah Nilai 100 90 400 1050 720 150 0 2470
Nilai rata-rata = 2.470 : 37 = 66,76 Melihat hasil siklus I terdapat : - 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 100 - 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 90 - 5 siswa (13,5%) mendapat nilai 80 - 15 siswa (40,5%) mendapat nilai 70 - 12 siswa (32,4%) mendapat nilai 60 - 3 siswa (8,1%) mendapat nilai 50 - 0 siswa (0%) mendapat nilai 40 Dalam pembelajaran tersebut anak yang tuntas 99,9%, yang belum tuntas 0,1%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
22 digilib.uns.ac.id
Tabel VII Rekap Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA Sebelum perbaikan, Siklus I dan Siklus II Sebelum Hasil Hasil Nama Siswa Perbaikan Siklus I Siklus II Atika Dini Kurniasari 90 100 100 Aisyah Nur Mutmainah 80 90 90 Annisa Putri Utami 70 80 80 Andika Dewangga 60 70 70 Amalia Dhefi Retno Putri 50 50 60 Ahmad Arfi Hamzah 50 50 50 Archodhea Indra Kusuma Dewa 50 80 80 Agha Lusi Junior 40 40 60 Aldo Alvian Nur Cahyanto 50 50 50 Bimo Prakoso 60 60 60 Catur Wulan Apriliyanawati 60 70 70 Dendy Wahyu Pradana 60 70 70 Dhimas Surya Adi 60 60 60 Devi Krisnawati 60 70 70 Djody Aulia Fachtoni 70 80 80 Effendi Yulianto 60 60 60 Elhanindya Wicaksono 70 70 70 Feri Andrian Ariyanto 60 70 70 Frisko Nur Aditya 60 60 60 Fathur Rohman Gilang P 60 70 70 Gashar Nabila Putra 60 60 60 Hana Widiawati 70 80 80 Indurra Azha Rismady 60 70 70 Intan Handayani 60 60 60 Idum Rangga Wijaya 70 70 70 Manggala Yudha Widyan Putra 60 80 80 Margelia Yunita Arum Pratiwi 60 60 60 Muhammad Musslih 60 60 60 Riki Agus Nugroho 60 70 70 Ramadhani Susilo Yudhoyono 70 70 70 Rizky Kurniawan Guritno 70 70 70 Reza Ardian 70 70 70 Shelly Ika Nur Salammah 50 60 60 Setyo Widi Atmoko 70 70 70 Vian Digi Pratama 60 70 70 Wisnu Pratama 40 50 50 Yuliana Krisnawati 50 50 60 Perolehan Nilai 2.260 2.470 2.510 Rata-rata Nilai 66,76 67,83 commit to61,08 user
Keterangan
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel VIII Rekap Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA Sebelum perbaikan, Siklus I dan Siklus II
No
Nilai
Sebelum Perbaikan
Siklus I
Siklus II
1
100
0
1
1
2
90
1
1
1
3
80
1
5
5
4
70
9
15
15
5
60
18
9
12
6
50
6
5
3
7
40
2
1
0
61,08
66,76
67,83
Rata-Rata Nilai
commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa : a. Siswa yang mendapat nilai 100 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah kosong 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 1 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 1 anak b. Siswa yang mendapat nilai 90 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 1 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 1 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 1 anak c. Siswa yang mendapat nilai 80 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 1 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 5 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 5 anak d. Siswa yang mendapat nilai 70 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 9 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 15 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 15 anak e. Siswa yang mendapat nilai 60 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 18 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 9 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 12 anak f. Siswa yang mendapat nilai 50 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 6 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 5 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 3 anak g. Siswa yang mendapat nilai 40 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 2 amak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 1 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 0 anak commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Pembahasan Dengan memperhatikan motivasi belajar siswa pada hasil tes formatif siswa, tingkat ketuntasannya masih kurang baik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam
(IPA),
maka
sangat
perlu
diadakan
perbaikan
pembelajaran. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar, seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai minat untuk belajar. Pada pembelajaran IPA khususnya dalam materi alat pernafasan pada manusia, timbul masalah bahwa siswa kurang mempunyai minat/motivasi dalam mempelajarinya sehingga hasil belajar kurang memuaskan. Untuk mengatasi hal tersebut langkah yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan perbaikan pembelajaran. Melalui perbaikan pembelajaran dapat membantu siswa mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri kemampuan akademis dan termotivasi untuk memahami alat pernafasan pada manusia. Kemudian secara bertahap mengulangi materi sehingga siswa pada akhirnya mampu dan berhasil dalam memahami alat pernafasan pada manusia. Dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran ternyata merupakan hasil yang lebih baik. Hal ini dapat kita lihat dari minat/motivasi belajar siswa pada hasil pembelajaran siklus I dan II tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 99% sedangkan dari awal tingkat ketuntasannya hanyak 67% berarti ada peningkatan 32%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Mata Pelajaran : IPA Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam proses perbaikan pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Sragen 5, Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsep materi tentang alat pernapasan pada manusia betul-betul dikuasai siswa. 2. Penggunaan media alat peraga pernapasan dalam pembelajaran dapat memotivasi belajar siswa. 3. Pemberian tugas dan contoh yang cukup dapat lebih cepat memahami alat pernapasan pada manusia.
B. Saran Dari kesimpulan diatas ada beberapa hal yang penulis sarankan untuk dilakukan oleh guru sebagian sebagai professional, utamanya guru dalam menyampaikan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas V SD antara lain : 1. Guru
selalu
menggunakan
media
pembelajaran
dalam
proses
pembelajaran, memberi motivasi bimbingan belajar pada siswa yang masih mengalami kesulitan. 2. Guru sebaiknya menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk menanamkan konsep dengan benar. 3. Guru hendaknya banyak memberi latihan dan contoh yang benar. Kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam mengajar IPA dikelas V dapat dibawah pada pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) sehingga kesulitan tersebut dapat teratasi. commit to user
26