1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Penggunaan media gambar guna meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN 2 Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009/2010 Oleh : Rini Puji Lestari NIM : X.8906520
PROGRAM PJJ S-1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA DESEMBER, 2009
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Sukses dan keberhasilan dalam belajar mengajar peran guru sangat menunjang dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Untuk memperbaiki strategi belajar, guru perlu menentukan dan membuat perencanaan pengajaran secara seksama. Hal tersebut menuntut adanya perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas. Strategi belajar mengajar, penggunaan metode pengajaran maupun perilaku dan sikap guru dalam mengelola proses belajar mengajar sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam menerapkan pengetahuannya di masyarakat dan lingkungannya. Guru kadang-kadang kurang menyadari bahwa siswa SD pola berpikirnya masih bersifat konkrit atau nyata. Banyak siswa yang menganggap remeh pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, karena mereka menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran yang mudah. Menurut penelitian yang dilakukan di kelas IV, guru kelas IV lebih sering menggunakan metode ceramah, tugas kelompok dan tidak pernah menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak pernah menjawab pertanyaan dari guru karena merasa takut dan malu. Siswa juga tidak pernah mengungkapkan pendapatnya setiap diminta oleh guru. Peneliti juga mengadakan wawancara dengan beberapa siswa, mereka memberi data yang sangat banyak tentang kebiasaan guru dalam mengajar di kelas. Guru biasanya hanya ceramah dan memberi tugas kepada siswa sehingga siswa hanya pasif menerima penjelasan dari guru dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tersebut. Guru kelas IV belum menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran IPS sehingga siswa hanya pasif dalam pembelajaran. Melihat kenyataan tersebut dibutuhkan suatu usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan media yang tepat
1
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Salah satu media yang digunakan guru untuk mengaktifkan siswa adalah dengan menggunakan media gambar. Dengan media gambar diharapkan siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa tersebut menjadi aktif bertanya, menjawab pertanyaan
dan
mengemukakan
pendapat
dalam
pembelajaran.
Selain
menumbuhkan keaktifan siswa, dengan menggunakan media gambar guru lebih mudah menyampaikan materi karena siswa dapat melihat langsung hal-hal yang berkaitan dengan penjelasan dari guru.
B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana cara meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran? 2. Bagaimana cara penggunaan media yang tepat agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran IPS? Pemecahan masalah : 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dapat ditingkatkan dengan menggunakan media gambar. 2. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS benar-benar melibatkan siswa dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Memotivasi siswa untuk mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Memotivasi siswa untuk selalu terlibat aktif dalam pembelajaran 3. Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Siswa mampu meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran IPS.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa –
Menumbuhkan keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru.
–
Menumbuhkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat.
b. Bagi guru –
Memudahkan dalam menyampaikan materi.
–
Menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi guru.
–
Mengembangkan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Bagi sekolah Meningkatkan kualitas sekolah.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI 1. Hakikat Media 1.1 Pengertian Media a.
Secara harafiah kata “media” berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu. Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
b.
Sedangkan Education Association (NEA) dalam Bahan Ajar Cetak Pengembangan Pendidikan PKn SD oleh Ruminiati mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
c.
Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst (1983) dalam Bahan Ajar Cetak Pengembangan Pendidikan PKn SD oleh Ruminiati mendefinisikan media sebagai berikut : “Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya. Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara efektif memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
4
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.2 Fungsi Media Pembelajaran Beberapa fungsi dari media pembelajaran antara lain : a.
Berperan sebagai komponen yang membantu mempermudah / memperjelas materi atau pesan pembelajaran dalam proses pembelajaran.
b.
Membuat pembelajaran menjadi menarik
c.
Membuat pembelajaran lebih realistis / obyektif
d.
Menjangkau sasaran yang luas
e.
Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata
2. Hakikat Media Gambar 2.1 Pengertian Media Gambar Media gambar adalah bentuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar. Guru dapat menggambar benda-benda yang sesuai dengan materi yang diajarkan agar siswa menjadi tertarik dan aktif dalam pembelajaran. 2.2 Kelebihan Media Gambar a.
Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b.
Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, obyek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas.
c.
Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d.
Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
e.
Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.3 Syarat media gambar yang baik untuk media pendidikan. Gambar dapat digunakan sebagai media pendidikan apabila mempunyai syarat : a.
Harus autentik Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti orang melihat benda sebenarnya.
b.
Sederhana Komposisinya hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok gambar.
c.
Ukuran relatif Gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek / benda sebenarnya.
d.
Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
e.
Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya siswa sendiri seringkali lebih baik.
f.
Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Hakikat Keaktifan Para guru memberikan kesempatan belajar kepada para siswa, memberikan peluang dilaksanakannya prinsip keaktifan bagi guru secara optimal. Peran guru mengorganisasikan kesempatan belajar bagi masingmasing siswa berarti mengubah peran guru dari bersifat didaktis menjadi lebih bersifat mengindividualis, yaitu menjamin bahwa setiap siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan di dalam kondisi yang ada (Stan, 1988: 224).
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa, maka guru diantaranya dapat melaksanakan perilaku-perilaku berikut : a. Menggunakan multimetode dan multimedia b. Memberikan kesempatan kepada siswa melaksanakan eskperimen c. Mengadakan tanya jawab dan diskusi –
Thomdike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum “low of exercise-nya yang mengatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan.
–
MC Keachie berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu merupakan manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu, sosial (MC. Keachie 1976: 230 dari Gredler MEB terjemahan Munandir, 1991: 105).
4. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai tingkat lanjutan. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan di Sekolah Dasar tidak menekankan pada aspek teoritis melainkan ditekankan pada segi praktis mempelajari, menelaah, mengkaji gejala-gejala dan masalah sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial, bukan merupakan suatu bidang keilmuan melainkan masalah sosial. A. Sanusi dalam Nursid Sumaatmaja (1984) memberikan penjelasan bahwa studi sosial tidak selalu bertaraf akademik, bahkan dapat merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu sosial.
B. KERANGKA PEMIKIRAN Media mempunyai kegunaan yang besar dalam proses pembelajaran. Media dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Dengan media siswa dapat aktif bertanya, mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam pembelajaran IPS media sangat membantu siswa dalam memahami suatu materi. Masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah pemberian tugas saja sehingga siswa masih pasif dalam pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. Guru harus memilih cara / strategi yang tepat agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran IPS di SD. Guru menggunakan media gambar karena media gambar adalah media yang paling mudah dimengerti dan paling umum digunakan di bangku sekolah dasar. Dengan demikian diharapkan dengan penggunaan media gambar secara benar dan tepat dapat lebih aktif menumbuhkan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS.
Pembelajaran IPS di SD
Pembelajaran dengan media gambar
Pembelajaran tidak menggunakan media gambar
Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat
Siswa pasif dalam pembelajaran
Kualitas proses dan hasil pembelajaran meningkat (prestasi belajar tinggi)
Kualitas proses dan hasil belajar kurang (prestasi belajar rendah)
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPS di SD yang menggunakan media gambar dapat mengaktifkan siswa sehingga pembelajaran menjadi meningkat dan prestasi belajar akan lebih baik.
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. HIPOTESIS TINDAKAN 1. Dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPS keaktifan siswa dapat meningkat. 2. Penggunaan media gambar yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS.
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan Desember. Adapun tempat penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Mojo Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. 2. Pengumpulan Data d. Sumber Data Data atau informasi diperoleh dari berbagai sumber dan dimanfaatkan dalam penelitian meliputi : –
Informasi atau nara sumber yang terdiri dari siswa kelas IV dan guru di SDN 2 Mojo.
–
Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar.
e. Teknik pengumpulan data –
Observasi Sasaran dilakukan observasi adalah untuk menemukan hal-hal berikut (Sumarno, 1996) : 1) Seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana tindakan yang ditetapkan sebelumnya. 2) Seberapa banyak pelaksanaan tindakan telah menunjukkan tandatanda akan tercapainya tujuan tindakan. 3) Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang positif meskipun tidak direncanakan.
4) Apakah terjadi dampak sampingan yang negatif sehingga merugikan atau cenderung mengganggu kegiatan lainnya.
10
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ditinjau dari cara pelaksanaannya observasi dibedakan menjadi 2 : 1) Observasi non partisipatif Adalah kegiatan pengamatan di mana orang yang melakukannya tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati. 2) Observasi partisipatif Adalah jenis observasi yang pengamatannya terlibat pada sebagian atau seluruh kegiatan yang diamati. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipatif dan dilakukan secara formal di dalam ruang kelas pada saat pembelajaran sedang berlangsung. –
Wawancara Menurut Sumardja Kartadinata, wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan
informasi
melalui
komunikasi
langsung
dengan
responden. Dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 2 Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Wawancara dilakukan secara mendalam, berulang-ulang, dengan kelenturan informasi, tidak terstruktur ketat dan tidak dalam suasana formal. Sehingga dapat memperoleh kejujuran informasi terutama yang berkaitan dengan perasaan, sikap dan pandangan mereka terhadap cara yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Objek penelitian ini adalah pembelajaran IPS.
C. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain. Adapun prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini secara rinci adalah sebagai berikut :
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Siklus Pertama (Siklus I) 1. Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut : a. Meminta ijin kepada kepala sekolah. b. Membuat RPP mata pelajaran IPS. c. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan. d. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. e. Menyiapkan lembar penilaian. f. Membuat lembar observasi. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran IPS. a. Menggunakan gambar-gambar yang sesuai dengan materi pelajaran b. Siswa terlibat aktif dalam menggunakan media. 3. Tahap Observasi dan Interpretasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu pada proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar. Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah : c. Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran. d. Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran. e. Membuat lembar pengamatan (keaktifan siswa). 4. Tahap Analisis dan Refleksi Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu atau tidaknya melaksanakan siklus berikutnya. Apabila dalam siklus pertama peneliti belum berhasil maka peneliti melaksanakan siklus kedua. Siklus Kedua (Siklus II) 1. Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut : a. Membuat RPP mata pelajaran IPS yang berkaitan dengan temuan yang ada di siklus I. b. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki siklus I.
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. d. Menyiapkan lembar penilaian. e. Membuat lembar observasi. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP pelajaran IPS dengan menggunakan media gambar yang sesuai dengan materi yang disampaikan. 3. Tahap Observasi dan Interpretasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu pada proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media gambar yang tepat. Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah : a. Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran. b. Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran. 4. Tahap Analisis dan Refleksi Guru dan kepala sekolah bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus berikutnya. Apabila pada siklus kedua ini siswa sudah menjadi aktif dalam pembelajaran IPS maka siklus dihentikan.
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari siklus di atas dapat dibuat bagan sebagai berikut :
Perencanaan : Penyusunan rencana pembelajaran dengan menggunakan media gambar
Perencanaan : Penyusunan rencana pembelajaran dengan menggunakan media gambar
Tindakan : Pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar
Tindakan : Pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar
Observasi dan Evaluasi : · Observasi pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar
Observasi dan Evaluasi : · Observasi pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar
Analisis dan Refleksi : · Analisis pelaksanaan KBM · Analisis hasil tes · Refleksi untuk perbaikan KBM pada siklus berikutnya
Analisis dan Refleksi : · Analisis pelaksanaan KBM · Analisis hasil tes · Diharapkan sudah mencapai target
TINDAK LANJUT
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 1. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Tindakan siklus 1dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 9 september 2009 sampai dengan 16 september 2009. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri siklussiklus,tiap siklus terdiri dari 4 tahapan.Adapun tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Guru sebagai pengelola pembelajaran di kelas mempersiapkan program tahunan, program semester, perencanaan pembelajaran dengan media gambar, lembar observasi,dan lembar tugas. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan prestasi belajar sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi data awal.Hasil pencatatan menunjukkan bahwa dari siswa kelas IV sebanyak 10 siswa atau 47% siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berdasarkan
pengamatan
dan
pencatatan
terhadap
proses
pembelajaran dan hasil belajar tersebut diperoleh informasi sebagai data awal bahwa siswa kelas IV SDN 2 Mojo sebanyak 21 siswa sebagian besar siswa belum aktif dalam pembelajaran.Bertolak dari kenyataan tersebut peneliti mengadakan konsultasi dengan kepala sekolah yaitu dengan melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar untuk mengaktifkan siswa kelas IV SDN 2 Mojo. Adapun
langkah-
langkah
yang
dilakukan
dalam
proses
pembelajaran antara lain: 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Ilmu. Pengetahuan Sosial dengan KD mendeskripsikan kenampakan
15
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
alam di kabupaten/kota dan provinsi dan hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya. (RPP terlampir) 2. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan (media gambar) 3. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. 4. Menyiapakan lembar penilaian. 5. Menyiapkan lembar observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan KD mendeskripsikan kenampakan alam di kabupaten/kota dan propinsi dan hubungannya dengan keragaman sosial dan
budaya. Menggunakan
gambar-gambar yang sesuai dengan materi pelajaran.
c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu padaq proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan media gambar. Selama pelaksanaan tindakan kelas guru melakukan pencatatan dengan menggunakan daftar observasi (check list). Mendiagnosis keaktifan siswa, nilai yang dicapai siswa, tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran, dan tingkat keantusiasan siswa terhadap pelajaran IPS.
d. Refleksi Refleksi dilaksanakan oleh peneliti, kepala sekolah dan pengamat. Pada tahap refleksi ini, data yang diperoleh melalui observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan baru 2 siswa yang sudah mulai menunjukkan adannya peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung siswa cukup aktif memperhatikan apa yang disampaikan guru dan mampu menjawab pertannyaan yang diajukan guru. Pada siklus ini
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
belum menunjukkan perubahan yang cukup berarti, karena nilai rata-rata kelas hanya mencapai 65,9 dan siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 13 siswa atau 61% dari 21 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada siklus 1 yang dilakukan belum berhasil, jadi perlu dilakukan penelitian lagi pada siklus 2. (persentase keaktifan siswa dan nilai siklus 1 terlampir).
2. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Siklus 2 dilaksanakan dalam waktu 1 minggu mulai 14 Oktober 2009 sampai 21 Oktober 2009. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi : a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada sikus 1 diketahui bahwa belum menunjukkan adannya peningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar yang memuaskan. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan guru adalah: 1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPS dengan KD mendeskripsikan kenampakan alam di kabupaten atau kota dan propinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya. (RPP terlampir) 2. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan. 3. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. 4. Menyiapkan lembar penilaian. 5. Menyiapkan lembar observasi
b. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan KD mendeskripsikan kenampakan alam di kabupaten/kota dan propinsi dan hubungannya dengan keragaman sosial dan
budaya. Menggunakan
gambar-gambar yang sesuai dengan materi pelajaran.
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Observasi Peneliti, kepala sekolah dan observer/pengamat secara kolaboratif melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Observasi ini ditujukan pada kegiatan siswa, yaitu mendiagnosis keaktifan siswa, nilai yang dicapai siswa, dan tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk pencatatan hasil tes akan digunakan sebagai bahan atau masukan untuk menganalisis perkembangan keaktifan siswa. Hasil observasi pada siklus 2 adalah sebagai berikut: keaktifan siswa tinggi, nilai yang dicapai siswa cukup tinggi dan tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran tinggi. (persentase keaktifan siswa dan nilai siklus 2 terlampir)
d. Refleksi Refleksi dilaksanakan oleh peneliti, kepala sekolah dan pengamat. Hasil analisis data pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada siklus 2, secara umum telah menunjukkan perubahan yang cukup baik. Presentase hasil belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terlihat meningkat. Para siswa lebih banyak memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, sudah berani mengemukakan pendapat, lebih bersemangat dan kreatif. Keaktifan siswa yang meningkat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi hidup dan lebih menyenangkan. Dari analisis hasil penelitian terhadap tingkat keaktifan siswa pada siklus 2 ini, keaktifan siswa telah mencapai 100%. Dari analisis hasil tes pada siklus 2 ini diketahui bahwa nilai rata-rata siswa adalah 71,9 dan semua siswa sudah memperoleh nilai diatas KKM. Melihat hasil dari siklus 2 maka tidak perlu dilaksanakan siklus berikutnya. Namun guru harus tetap melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikan prestasi belajar siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata kelas dan
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melaksanakan pengayaan untuk siswa yang memperoleh nilai di atas ratarata kelas sebagai tindak lanjut.
B. PEMBAHASAN 1. Pembahasan siklus 1 a. Pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar pada siklus 1 belum berhasil. Hal ini terbukti dengan persentase keaktifan siswa sebelum
dilaksanakan
dan
setelah
dilaksanakan
tindakan
belum
menunjukkan peniungkatan yang cukup berarti. Sebelum dilaksanakan tindakan siswa yang aktif dalam pembelajaran adalah 10 siswa dari 21 siswa atau 47% dan setelah dilaksanakan tindakan baru meningkat menjadi 62% atau 13 siswa dari 21 siswa. Hasil prestasi siswa juga belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebelum dilaksanakan tindakan terdapat 10 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM dan rata-rata kelas 63,8. Setelah dilaksanakan tindakan yang mendapat nilai dibawah KKM masih 8 siswa dan rata-rata kelas 65,9. Keadaan tersebut belum dikatakan berhasil karena masih terdapat 8 siswa yang nilainya belum mencapai KKM.
b. Identifikasi kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus 1 . Setelah mengamati proses pembelajaran dan menganalisis hasil belajar siswa ditemukan beberapa kendala dan masalah antara lain : Pada Siswa : 1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPS. 2. Siswa belum dapat menggunakan media gambar dengan tepat. 3. Siswa kurang aktif untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. 4. Siswa belum mampu berdiskusi dengan baik
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada Guru : 1. Persiapan kurang baik. 2. Penggunaan media gambar kurang tepat dan media yang digunakan masih kurang.
c. Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah - langkah implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus 1. 1) Rancangan strategi penyelesaian masalah berdasarkan penemuan masalah di atas ( pada siklus I ). a) Membuat persiapan mengajar lebih baik meliputi : ·
Pembuatan RPP
·
Penataan ruang kelas
·
Mempersiapkan materi dengan baik
·
Mengkondisikan siswa dengan baik
·
Menyiapkan alat peraga dengan lengkap.
2) Langkah - langkah implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus 1. ·
Memperbanyak jumlah alat peraga.
·
Menggunakan alat peraga yang tepat sesuai dengan materi.
·
Memotivasi siswa agar dapat memanfaatkan alat peraga sebaik mungkin.
·
Memitivasi siswa agar mau dan mampu menjawab pertanyaan baik dari guru maupun teman di kelas.
·
Menjelaskan cara bediskusi yang benar pada siswa sehingga mampu memahami permasalahan .
·
Mengarahkan siswa mampu menyampaikan pendapat dalam kelompoknya.
·
Guru lebih menguasai kelas dalam pembelajaran, baik dalam mempersiapkan materi pembelajaran maupun media pembelajaran.
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Pembahasan siklus 2 a. Pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar pada siklus 2 sudah dikatakan berhasil. Hal ini terbukti dengan persentase keaktifan siswa pada siklus 2 menunjukkan peningkatan. Pada siklus 1 siswa yang aktif adalah 13 siswa dai 21 suiswa atau 62%. Pada siklus 2 siswa yang aktif dalam pembelajaran sudah mencapai 100%. Hasil prestasi siswa juga menunjukkan peningkatan pada siklus1masih terdapat 8 siswa yang nilainya belum mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas 65,9. Pada siklus 2 ini semua siswa sudah mendapat nilai diatas KKM dan rata-rata kelas mencapai 71,9.
b. Pada pelaksanaan siklus II,tidak ada kendala ataupun masalah yang sangat berarti,hanya saja Media masih kurang lengkap serta masih terbatasnya jumlah buku pelajaran.
c. Upaya perbaikan dan Tindak lanjut. Mencari media yang lebih banyak lagi serta memperbanyak jumlah buku pelajaran IPS sehingga siswa bisa mempunyai materi yang dibutuhkan.
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data tentang pengaruh pembalajaran dengan menggunakan media gambar dengan tanpa menggunakan media gambar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa Kelas IV SD Negeri 2 Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat disimpulkan sebagai berikut : Ada pengaruh antara hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan media gambar dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media gambar. Implikasi
dalam
pendidikan
yang dimaksudkan
disini
adalah
merupakan nilai-nilai positif yang terkandung dalam masalah yang diteliti serta berhubungan dengan pendidikan. Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu” PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 MOJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010” dapatlah penulis paparkan implikasi penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut: Hipotesa
yang
telah
diajukan
dalam
penelitian
ini
terbukti
kebenarannya, maka implikasi dalam pendidikan adalah sebagi berikut: 1. Dapat memberikan suatu gambaran atau semacam petunjuk bagi guru menggunakan media gambar dalam mengajar materi IPS di kelas. 2. Dapat memberikan suatu gambaran bagi para guru untuk memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan jenis materi yang disampaikan dan alat peraga yang tepat dan baik di dalam usahanya membantu anak didik di dalam memperdalam materi IPS. 3. Dengan diketahuinya cara belajar anak/metode belajar anak yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS, maka seorang guru dalam proses belajar mengajarnya agar menghasilkan prestasi belajar siswa yang
22
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
baik harus memperhatikan metode pembelajaran yang sesuai dengan jenis materi pelajaran yang sedang diajarkan.
B. SARAN Dalam akhir pembahasan ini akan disampaikan saran-saran yang mungkin membawa manfaat yang besar dalam usaha kita meningkatkan mutu pendidikan. Bertolak dari pembahasan di atas, maka saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah :
1. Kepada Kepala Sekolah a. Kepala Sekolah diharapkan dapat memberikan perhatian dan penugasan kepada guru agar dalam mengajarnya senantiasa menggunakan metode pembelajaran yang mengarah kepada pembelajaran yang berprinsip PAIKEM. b. Kepala Sekolah diharapkan selalu memberikan anjuran pada guru agar senantiasa menggunakan berbagai pendekatan dan metode pengajaran yang bervariasi dalam mengajar sehingga tidak membosankan dan agar siswa cenderung untuk aktif. c. Kepala Sekolah hendaknya selalu mengingatkan guru untuk mengadakan pengayaan pelajaran pada anak yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan memberikan kegiatan remedial pada anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. d. Menyediakan media pembelajaran yang memadai dan dirancang bagi siswa dan
guru
atau
memakai
yang
sesuai
dengan
materi/kurikulum
perkembangan zaman khususnya pada mata pelajaran IPS. e. Ikut mendorong siswa untuk belajar dan berprestasi dengan baik, khususnya dalam mata pelajaran IPS.
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Kepada Guru : a. Agar memilih dan menggunakan media pembelajaran yang lengkap sesuai dengan topik yang dibahas dalam proses belajar-mengajar. b. Memberikan dorongan/motivasi kepada siswa untuk memiliki cara belajar yang baik.
3. Kepada Siswa : a. Perlu memperbanyak latihan soal berkaitan dengan materi belajar IPS sehingga akan dapat menguatkan kemampuan. b. Perlunya bertanya pada teman yang lebih pandai dalam bidang studi IPS agar berhasil dalam belajarnya. c. Perlunya kreativitas untuk mempergunakan daya nalar dan daya pikir untuk mempelajari IPS, setiap saat dimanapun kita berada, kita bisa mempelajari IPS.
commit to user