FOLDER 1
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS “UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEM BELAJARAN IPA KONSEP PESAWAT SEDERHANA M ELALUI M ODEL CONTEXTUAL TECHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN SAM BUNGM ACAN 1 TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 “
oleh :
SUGIYARNI, Ama NIM : X8806525
PROGRAM PJJ S1 PGSD JURUSAN ILM U PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILM U PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS M ARET Desember 2009
i
HALAMAN PENGES AHAN US ULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) 1. Judul Penelitian
Upaya Peningkatan Kualitas
Pembelajaran
IPA
Dengan Konsep Pesawat sederhana M elalui M odel Constextual Teaching and Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambungmacan 1 Tapel 2009/2010 2. a. M ata Pelajaran b. Bidang Kajian
IPA Desain dan Strategi Pembelajaran di kelas
3. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar
Sugiyarni, Ama.
b. Jenis Kelamin
Perempuan
c. Pangkat, Golongan,
Penata TK I / III D,
NIP
19670311 198908 2 002
NIM
X8806525
d. Program Study
PJJ SI-1 PGSD
e. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
f. Institut/ Universitas
Universitas Sebelas M aret Surakarta
g. Alamat Rumah:
Jln. Raya Timur km 04, Ngrampal, Sragen
Nomor Telp/HP : Email:
081393650263
[email protected].
4. Nama Anggota Peneliti:
Narti,S.Pd.SD
5. Lama Penelitian
6 Bulan dari Bulan Juli sampai Bulan Desember
6. Biaya yang diperlukan : a. Sumber dari Ditjen Dikti b. Biaya sendiri
Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 1.200.000,00
Jumlah
(Satu Juta dua ratus ribu rupiah)
ii
M engetahui
Sambungmacan, Desember 2009
Kepala Sekolah
Ketua Peneliti
Narti, S .Pd.S D
S ugiyarni,A.Ma
NIP.19620513 198411 2 002
NIM X8806525
M engetahui Dekan FKIP UNS a.n Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer.nat. S ajidan, M,S i. NIP 19660415 199103 1 002
iii
HALAMAN PERS ETUJUAN Usulan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Konsep Pesawat Sederhana melalui M odel Contektual Teaching and Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambungmacan 1 Tahun Pelajaran 2009/2010“
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Supervisor
Dra. Siti Istiyati, M .Pd
Narti, S.Pd.SD
NIP 19610819 198603 2 002
NIP 19620513 198411 2 002
iv
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan lancar. Tugas laporan ini dengan judul “ Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Konsep Pesawat S ederhana dengan Model Contextual Teaching and Learning pada S iswa Kelas V S DN S ambungmacan I Tahun Pelajaran 2009 / 2010 “ dibuat dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Program PJJ S-1 PGSD Universitas Sebelas M aret Surakarta Tugas laporan ini tersusun berkat dorongan pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sebelas M aret
Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Ketua jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam paelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. 3. Drs.H. Hadi M ulyono, M .Pd. selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD yang selalu memberikan petunjuk dan arahan. 4. Dra. Siti Istiyati,M .Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan mengorbankan segala tenaga dan waktunya guna memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyusun Laporan PTK. 5. Narti,S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah sekaligus sebagai Observer yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyusun Laporan PTK 6. Bapak/Ibu Guru dan Penjaga SDN Sambungmacan 1 yang telah memberikan masukan, bimbingan, dan arahan selama penulis menyusun Laporan PTK. 7. Segenap sahabat, handaitaulan, dan semua pihak y ang telah memberikan bantuan dan kerja sama kepada penulis demi terselaisaikannnya Laporan PTK ini.
v
Penulis menyadari bahwa tugas laporan ini jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman tertulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian tindakan kelas yang akan datang. Dan akhirnya Penulis juga berharap Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Desember 2009
vi
DAFTAR IS I
FOLDER 1 HALAM AN JUDUL…………………………………………… i PENGESAHAN ……………………………………………….. ii PERSETUJUAN ………………………………………………. iv KATA PENGANTAR…………………………………………. v DAFTAR ISI……………………………………………………vii FOLDER 2 ANALISIS SITUASI a. Situasi dan kondisi kelas…………………………………...1 b. Proses pembelajaran yang berlangsung…………………..1 c. Permasalahan yang dihadapi……………………………....2 d. Perlunya pelaksanaan PTK…………………………….......2 FOLDER 3 RANCANGAN PTK a. Teori pendukung yang tepat………………………….........3 b. Tahapan prosedur penelitian……………………………...10 c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………..14 FOLDER 4 HASIL SIKLUS 1 a. Laporan pelaksanaan Pembelajaran siklus 1……………..21 b. Refleksi ……………………………………………..........22 c. Identifikasi kendala dan masalah……………………........23 d. Rancangan strategi penyelesaian masalah ……………..23 e. Rancangan Perbaikan pembelajaran untuk siklus 2…….24 FOLDER 5 HASIL SIKLUS 2 a. Rencana ………………………………………………….32 b. Pelaksanaan pembelajaran ………………………………32 c. Pengamatan / Observasi …………………………………33
vii
d. Refleksi ………………………………………………….34 e. Kendala dan masalah …………………………………...34 f. Upaya perbaikan dan tindak lanjut………………….......34 FOLDER 6 KESIM PULAN DAN REKOM ENDASI………………………35 FOLDER 7 LAM PIRAN BUKTI – BUKTI………………………………...36 FOLDER 8 RINGKASAN E-PORTOPOLIO (POWER POINT )………….44
viii
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MAS ALAH M enghadapi era globalisasi dunia pendidikan menjadi unsur terpenting terutama dalam mencetak kader-kader bangsa yang tangguh dan handal, supaya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang potensial dan berkualitas. Agar dapat mewujudkan
harapan bangsa seorang guru harus mau dan mampu
membuka wawasan jauh kedepan. Guru dituntut harus mengoptimalkan kondisi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal. Untuk itu guru harus mau melaksanakan tugas pembelajaran semaksimal mungkin
Pembelajaran tidak lepas dari merencanakan, melaksanakan ,
mengevaluasi, merefleksi dan tindak lanjut. Lalu bagaimana
keadaan siswa – siswa
kelas V SD negeri
Sambungmacan 1 terhadap mata pelajaran IPA ? Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam / Sains secara umum siswa kelas V tidak ada yang luar biasa kepandaiannya dan tidak ada anak yang kepandaiannya dibawah normal artinya kepandaiannya rata- rata. Dalam pembelajaran IPA siswa kurang tertarik dan merasa bosan
karena guru biasanya masih menggunakan gaya konvensional ,
yang menganggap siswa seperti botol kosong yang harus diisi. Guru penstransfer ilmu pengetahuan kepada siswa. M etode biasanya ceramah, tugas, dan tanya jawab . Faktor yang lain yaitu guru masih sering mengalami miskonsepsi dalam menanamkan konsep – konsep dasar IPA. Belum semua guru mau dan mampu membuat dan atau menggunakan alat peraga yang sesuai untuk membantu menanamkan konsep – konsep dasar IPA, serta kurangnya motivasi belajar siswa, sehingga pemahaman konsep IPA kurang. Keadaan tersebut diatas jika tidak segera diperbaiki akan menjadi masalah yang besar karena pengetahuan siswa akan terbatas pada produk saja. Padahal dalam IPA / Sains terdiri dari tiga macam yaitu proses, produk dan sikap. Proses atau metode yang meliputi pengamatan, membuat hipotesis, merancang dan melakukan percobaan mengukur dan proses – proses pemahaman kealaman lainnya. Produk IPA meliputi prinsip – prinsip, hukum hukum, kaidah –
2
kaidah dan sebagainya. Sedangkan sikap misalnya mempercayai, menghargai, menanggapi dan sebagainya. Salah satu hal yang dapat
dilakukan guru supaya pembelajaran IPA
berkualitas adalah dengan menggunakan model pembelajaran konstektual (CTL). Pembelajaran
kontekstual
(Contextual
teaching and learning/CTL)
menurut Nurhadi ( dalam Sugiyanto , 2007 )adalah
konsep belajar
yang
mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Sedangkan menurut Jonson(dalam,Sugiyanto 2007) adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam akademik subyek
yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek –
akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka yaitu
dengan konteks keadaan pribadi, sejarah social dan budaya mereka. Dengan model
kontekstual diharapkan siswa dapat berfikir secara realistic, belajar lebih
bermakna dengan bekerja sendiri , menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. Ketertarikan peneliti untuk meneliti tentang model pembelajaran Contektual Teaching and Learning adalah guru aktif dan kreatif untuk menghubungkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Sedangkan siswa melakukan pengamatan, percobaan, berdiskusi dengan sharing teman dan dapat menemukan sendiri konsepnya. Jika siswa sudah terdorong pola pikir secara realistic dan termotivasi untuk menemukan
sendiri pengetahuannya , maka akan memudahkan siswa untuk
memahami materi pembelajaran
dan akhirnya akan meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA. B. RUMUS AN MAS ALAH DAN PEMECAHANNYA 1. Rumusan M asalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut. : a Apakah dengan menggunakan model kontektual dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Sambungmacan 1 dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar ?
3
b. Apakah dengan menggunakan model konstektual dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri sambungmacan 1 dapat memudahkan memahami materi yang disampaikan ? c. Apakah dengan menggunakan model konstektual dalam
pembelajaran
IPA di kelas V SD Negeri Sambungmacan 1 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ? 2. Pemecahan M asalah Berdasarkan rumusan masalah diatas , peneliti berusaha memecahkan masalah dengan melaksanakan pembelajaran IPA
dengan model Contextual Teaching
and Learning .Adapun langkah – langkah dalam pembelajaran IPA model CTL adalah sebagai berikut : a.
M engembangkan pembelajaran yang bermakna dengan cara bekerja sama, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan.
b. M elakukan kegiatan inkuiri c. M engembangkan sifat ingin tahu dengan bertanya d. M enciptakan masyarakat belajar e. M enghadirkan model bila perlu f. M elakukan refleksi g. M elakukan penilaian C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian yang dilakukan tentang model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Sambungmacan 1 adalah : 1 .M eningkatkan motivasi belajar siswa 2. M emudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan 3. M eningkatkan prestasi belajar siswa agar lebih baik dalam pembelajaran IPA.
4
D. MANFAAT PENELITIAN M anfaat dari penelitian yang dilakukan , yaitu : Bagi guru : -
Tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan .
-
M eningkatnya keprofesionalan guru dalam mengajar.
Bagi siswa : -
M eningkatnya motivasi siswa dalam belajar khususnya pada mata pelajaran IPA.
-
M eningkatnya
pemahaman
siswa
tentang materi
yang
disampaikan. -
Tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
Bagi sekolah -
M enjadi acuan terhadap proses belajar mengajar berikutnya..
-
M eningkatkan hasil belajar di sekolah..
-
M eningkatnya kualitas pendidikan.
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hakikat Pembelajaran. IPA a. Pengertian IPA IPA sering disebut sains berasala dari kata
scince yaitu istilah yang
mengacu pada masalah masalah kealaman ( nature.) M enurut James Rhutheford dan Andrew Ahigren (dalam Dadang : 3 ) Bahwa sains merupakan satu kesatuan system yang merupakan pola / keteraturan tertentu dan diperoleh melalui studi koprehensif, hati – hati dan sistematis. Sedangkan menurut Arthur A. Carin dan Sund ( dalam Dadang : 3 )menyebutkan bahwa sains merupakan system pengetahuan tentang alam semesta
melalui cara pengumpulan data dengan
pengamatan dan percobaan. Jadi IPA secara sederhana dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala- gejala alam. IPA juga merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terdiri dari fakta – fakta , prinsip – prinsip dan teori- teori IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat ( correct ) pada sasaran , serta menggunakan prosedur yang benar ( true ) , dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih ( valid ) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Jadi IPA mengandung tiga hal yaitu proses (usaha manusia memahami alam semesta) prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar), dan produk (kesimpulan betul), (menurut Leo Sutrisno : 1-19) b. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran IPA / Sains meliputi 2 aspek , yaitu : 1) Kerja ilmiah yang mencakup penyelidikan / penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan pemecah masalah, sikap dan nilai ilmiah. 2) Pemahaman konsep dan penerapannya, yang mencakup : a). M akhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksi nya dengan lingkungannya serta kesehatan.
6
b). Benda M ateri, sifat-sifat kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas. c) .Energi dan perubahannya, meliputi : gaya, bumi, panas, magnet, listrik,cahaya, dan pesawat sederhana. d) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah,, bumi,tata surya,dan bendabenda langit lainnya. e) Sains, lingkungan, tehnologi dan masyarakat ( Salingternas ) merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi, masyarakat melalui pendekatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat. c. Tujuan Pembelajaran IPA 1) Tujuan umum pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah : a) M empersiapkan siswa agar sanggup menghargai perubahan keadaan didalam kehidupan dan di era globalisasi yang berkemabang di Negara Indonesiaini, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur,dan efektif. b) M empesiapkan siswa agar mampu memahami serta meningkatkan prestasi belajarnya dalam kegiatan dan proses pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan mutu prestasi belajar serta menuntaskan belajar minimal IPA 2) Tujuan khusus pengajara IPA adalah : a) Untuk menumbuhkan dan mengembangkan berfikir kreatif dalam kehidupan sehari-hari. b) Untuk menumbuhkan kemampuan dan kreatifitas siswa dalam kehidupan sehari-hari melalui pembelajaran IPA c) Untuk mengembangkan pengetahuan dasar IPA sebagai bekal lebih lanjut di SLTP d) Untuk membentuk sikap logis, kritis, cermat, disiplin, dan inovatif. d. Pembelajaran IPA di S D Pembelajaran IPA di SD menunutut guru agar dapat membelajarkan
siswa
untuk
memahami,
mengaplikasi
dan
mengembangkan konsep, mngusai ketrampilan proses , memiliki wawasan
7
kealaman, memiliki sikap positif terhadap alam semesta. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut diperlukan program pembelajaran yang dapat merangkum semua tuntuan diatas . Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam suatu pembelajaran diperlukan metode dan pendekatan, menurut Dadang Garnida : 5 . Pendekatan pembelajaran yang digunakan di SD
harus memperhatikan karakteristik anak, tujuan pembelajaran /
kompetensi yang akan dicapai, kondisi lingkungan, anak, dan konsep yang diajarkan. Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan siswa khususnya di tingkat Sekolah Dasar . Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi pendidik mengetahuikarakteristik dan kebutuhan peserta didik .Adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik adalah sebagai berikut : - Anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan pendidikan yang bermuatan permainan, lebih - lebih di kelas rendah. -. Anak SD pada dasarnya senang bergerak. Guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah tempat atau bergerak. - Anak SD pada dasarnya senang bekerja dalam kelompok. Guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok - Anak SD pada dasarnya senang merasakan memperagakan
sesuatu
secara
langsung.
atau melakukan /
Dengan
demikian
guru
hendaknya merancang yang memungkinkan pembelajaran anak terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Tahap pembelajaran IPA di SD dapat dilakukan melalui tahap - tahap, yaitu M enentukan
kompetensi yang akan dipelajari, menetapkan materi,
8
menetapkan tujuan pembelajaran , menetapkan program , implementasi pembelajaran dan evaluasi , serta tindak lanjut.
2. Hakikat Motivasi a. Pengertian motivasi M enurut Somarno motivasi berasal dari bahasa Inggris “ motivation “ yang berarti dorongan. M otivasi dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. M otivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu. Demi mencapai satu tujuan dengan mencip takan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang dilakukan. b. Jenis-jenis motivasi M otivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1) M otivasi instrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam individu. 2) M otivasi eksttrinsik, yatu motivasi motivasi yang berasal dari luar individu. c. Ciri-ciri motivasi dalam pembelajaran ( menurut S omarno ) Ada beberapa ciri siswa sangat
yang mempunyai motivasi belajar yang
tinggi, Ini dapat melalui proses pembelajaran di kelas, seperti :
1) Tertarik kepada guru 2) Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan 3) M empunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya kepada guru. 4) Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas. 5) Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain 6) Tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam control diri. 7) Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali. 8) Selalu terkontrol oleh lingkungan.
9
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa banyak macam dan jenisnya . Untuk itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guru guna meningkatkan motivasi belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut : 1) M engoptimalkan penerapan prinsip -prinsip belajar. 2) M engoptimalkan unsure-unsur dinamis pembelajaran. 3) M engoptimalkan pemanfaatan / kemampuan yang telah dimilki dalam belajar 4) M engembangkan cita-cita / aspirasi dalam belajar. 3. Model Pembelajaran Contektual Teaching and Learning a. Pengertian Contekstual Teaching and Learning. Pembelajaran kontesktual ( CTL )menurut Nurhadi ( dalam Sugiyanto : 2007 ) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Sedangkan menurut menurut Johnson ( dalam Sugiyanto 2007 ) CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek – subyek akademik
dengan konteks dalam
kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks
keadaan pribadi,
social, dan budaya mereka. M enurut Akhmad Sudrajat ( internet)
CTL merupakan suatu proses
pendidikan yang holistic dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari – hari ( konteks pribadi social, dan cultural ) sehingga siswa memiliki pengetahuan / ketrampilan
yang secara fleksibel dapat diterapkan ( ditransfer ) dari
satu permasalahan / kontes ke permasalahan / konteks lainya. CTL adalah suatu system pengajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna deng-an menghubungkan muatan akademik dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa (Chaidar:57)
10
CTL adalah sebuah system yang menyeluruh. CTL terdiri bagian-bagian yang saling terhubung.
Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain,
maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi bagian-bagiannya secara terpisah
hasil yang
diberikan
( Chaidar : 65 )
Kesimpulan CTL menurut peneliti adalah suatu proses pembelajaran yang menyeluruh / holistic memahami
dan bertujuan memotivasi siswa untuk
makna materi pembelajaran
dengan mengaitkan materi
tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari , sehingga siswa memiliki pengetahuan / ketrampilan yang fleksibel yang dapat diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainya. b. Landasan Filosofis Model Pembelajaran CTL M enurut Johnson ( dalam Sugiyanto : 2007 ) ada tiga pilar dalam system CTL, yaitu 1). CTL mencerminkan prinsip
kesaling ketergantungan. Kesaling
tergantungan mewujudkan diri,misalnya ketika para siswa bergabung untuk memecahkan masalah dan ketika para guru mengadakan pertemuan dengan rekannya. 2). CTL mencerminkan prinsip difernsiasi. Diferensiasi menjadi nyata ketika CTL menantang para siswa untuk saling menghormati keunikan masingmasing , untuk menghormati
perbedaan-perbedaan, untuk menjadi kreatif,
untuk bekerja sama, untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda, dan untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda, dan untuk menyadari bahwa keragaman adalah tanda kemantapan dan kekuatan. 3). CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri. Pengorganisasian diri terlihat ketika para siswa mencari dan menemukan kemampuan dan minat mereka sendiri yang berbeda, mendapat manfaat dari umpan balik yang diberikan mereka
yang diberikan
oleh penilaian autentik , mengulas usaha-usaha
dalam tuntutan tujuan yang jelas dan standar yang tinggi , dan
berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa yang membuat hati mereka senang.
11
c. Komponen Pembelajaran CTL Pembelajaran dengan model CTL menurut ( Akhmad Sudrajat : 2008 ) melibatkan tujuh komponen utama , yaitu : 1) Konstruktivisme ( Construktivisme ). a) M embangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal. b) Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “ mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. 2) Bertanya ( Questening ) a) Kegiatan
guru
untuk
mendorong,
membimbing
dan
menilai
kemampuan berpikair siswa. b) Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasisi inquiri. 3) M enemukan ( inquiri) a) Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman b) Siswa belajar menggunakan ketrampilan berpikir kritis 4) M asyarakat belajar ( learning community ) a) Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar. b) Bekerja sama dengan orang lain lebih baik dari pada belajar sendiri c) Tukar pengalaman d) berbagi ide 5) Pemodelan ( modeling ) a) Proses penampilan suatu contoh agar lain berpikir, bekerja dan belajar. b) M engerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya. 6) Refleksi ( reflection ) a) Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari b) M encatat apa yang telah dipelajari. c) M embuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok. 7) Penilaian sebenarnya.( authentic assessment ) a) M engukur pengetahuan dan ketrampilansiswa b) Penilain produk.
12
c) Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual. d. Karakteristik Pembelajaran CTL ( Akhmad S udrajat: 2008 1. Kerja sama. 2. Saling menunjang 3. M enyenangkan, tidak membosankan 4. Belajar dengan bergairah 5. Pembelajaran terintegrasi 6. M enggunakan berbagai sumber Siswa aktif 7. Sharing dengan teman 8. Siswa kritis guru kreatif 9. Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa,peta, gambar,artikel,humor dan lain-lain. 10. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor saja tetapi hasil karya siswa, laporan praktikum, karangan siswa dan lain-lain. e.Penerapan Model Pembelajaran CTL di Kelas ( menurut Akhamad S udrajad : 2008 ) adalah sebagai berikut : 1) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topic. 2) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 3) Ciptakan masyarakat belajar. 4) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran . 5) Lakukan refleksi diakhir pertemuan. 6) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
B. TEM UAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN Drs. Qomaruddin, S.Pd 2007 , M odel Pembelajaran Kontekstual untuk M eningkatkan Pemahaman M ateri Pembelajaran IPS Kelas IV Sekolah Dasar NegeriBanaran 1 tahun pelajaran 2006 / 2007. Hasil penelitan yaitu meningkatnya penguasaan materi IPS . Siklus 1 ketuntasan belajar baru 61 % sedang siklus 2 sudah tuntas 100 %
13
C. KERANGKA PIKIR Agar kerangka pemikiran yang ditujukan untuk mengarahkan jalanya penelitian tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka tindakan penelitian untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA Kelas V SD dengan menggunakan
model kontekstual
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Siswa kurang aktif dan bosan dalam pembelajaran IPA, karena hanya mendengarkan penjelasan guru, belum menggunakan berbagai alat peraga, belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif.
Guru menerapkan model CTL dalam pembelajaran dengan dua Siklus, yaitu - Siklus 1 dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. - Siklus 2 dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi
M otivasi belajar meningkat Siswa lebih memahami materi Nilai siswa lebih baik
D. HIPOTESIS Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir tersebut diatas didapatkan hipotesis sebagai berikut “ Apakah dengan model Contektual Teaching and Learning dapat menigkatkan kualitas pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN Sambungmacan 1 Tahun Pelajaran 2009 / 2010 ”
14
BAB III PELAKSANAAN PENELI TIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1.Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Sambungmacan 1 terletak di wilayah Kecamatan Sambungmacan. Kabupaten Sragen.
Jarak sekolah dengan
kantor kecamatan kurang lebih 1 km dan kantor UPT Dinas Pendidikan kurang lebih juga 1 km . 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanaka selama 6 bulan yaitu mulai bulan Juli sampai dengan Desember 2009 B S ubyek Penelitian Subyek penelitian, yaitu siswa kelas V SD Negeri Sambungmacan 1, kecamatan
Sambungmacan, kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009 /
2010 dengan jumlah siswa 31 anak. C. Metodologi Penelitian 1. Sumber data Data yang dikumpulkan akan diperoleh data kuantitatif. Data tersebut diambil dari berbagai sumber : a. Narasumber dari siswa dan guru kelas V SDN Sambungmacan 1 b. Hasil Observasi c. Hasil belajar IPA d. Hasil Lembar Kerja 2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Semua kegiatan dalam observasi dimaksudkan untuk mengetahui sampai dimana kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan. Teknik pengamatan digunakan untuk mengetahui data dan proses pembelajaran tentang kualitas pembelajaran IPA konseo pesawat sederhana dengan model Contextual Teaching and Learning.
15
b. Wawancara Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden, dalam hal ini adalah siswa kelas V, guru kelas / teman guru sejawat dan kepala sekolah.Hasil wawancara akan membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. c. Pencatatan arsip dan dokumen d. Tes Formatif 3. Analisis data Data dianalisis dengan teknik deskriptif, selanjutnya dari analisis dilakukantindakan sebagai berikut : a Penerapan model pembelajaran CTL
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA khusussya konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V SDN Sambungmacan 1 b. M enyiapkan alat serta perlengkapan lain yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. c. M emperbaiki hasil belajar. D. Prosedur Penelitian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prosedur adalah tahap – tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas atau metode langkah – demi langkah secara ekstrak dalam memecahkan suatu masalah. Adapun tahapan prosedur penelitian adalah sebagai berikut : a Tahap Persiapan Tindakan M eliputi kegiatan : 1). M enjajaki sejauh mana pemahan siswa kelas V SD Negeri Sambungmacan 1 mengenai pesawat sederhana pada mata pelajaran IPA. 2). M engidentifikasi penyebab kurang mampunya mereka memahami materi
pembelajaran tersebut.
3). M enentukan cara – cara yang akan ditempuh. 4). M enyusun instrument yang akan dilakukan.
16
b. Tahap Aplikasi Tindakan M eliputi kegiatan : 1) Perencanaan Peneliti telah merumuskan masalah atau variabel yang akan diteliti yaitu tentang peningkatan kualitas pembelajaran IPA melalui model Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas V SDN Sambungmacan 1 2) Tindakan Pemilihan jenis tindakan yang akan dilakukan hendaknya didasarkan atas kajian teori atau hasil penelitian yang relevan, kesanggupan guru, kemampuan siswa, fasilitas dan sarana yang tersedia, iklimbelajar di kelas dan suasana kerja di sekolah ( Sudarsono , 1996 ) 3) Observasi Peneliti melakukan pengamatan untuk mencatat dan mengevaluasi apakah penerepan model Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran tersebut berhasil atau gagal 4).Refleksi Pada tahap ini peneliti mengkaji kembali apakah cara yang digunakan telah berhasil atau tidak. Jika penggunaan model Contextual Teaching and Learning sudah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA
pada
siswa kelas V maka tidak perlu diadakan lagi siklus selanjutnya, tetapi jika masih ada masalah yang muncul baik dari guru mapun siswa maka harus diadakan kajian untuk melakukan siklus berikutnya. c. Rencana Tindakan S IKLUS I 1. Rencana. a) Permintaan izin peneliti kepada kepala SD Negari 1 Sambungmacan Sragen untuk melakukan penelitian tindakan kelas. b) M encari data yang dibutuhkan. c) M erencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual
17
d) M embuat instrument observasi. e) M embuat lembar evaluasi pembelajaran 2. Pelaksanaan Tindakan a) Guru menerapkan
rencana pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual dengan mempersiapkan alat peraga, lembar kerja siswa, guru membantu siswa jika mengalami kesulitan b) Siswa belajar IPA melalui percobaan, pengamatan, dengan kerjasama teman untuk menemukan konsepnya. 3. Obsrvasi Kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu : a) M engamati kegiatan anak ketika proses pembelajaran b) M engamati cara guru dalam menyampaikan materi c) M engamati cara guru dalam menerapkan pendekatan Kontekstual pada saat proses pembelajaran d) M engamati cara guru memberikan evaluasi 4. Refleksi M engadakan
evaluasi
dan
reflkeksi
dari
kegiatan
perencanaan,
pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor Penelitian. Hasil evaluasi dan refleksi siklus I digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada siklus II S IKLUS II 1. Rencana. a) M engumpulkan data yang diperlukan b) Perbaikan rencana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual c) M enyedikan media pembelajaran yang lebih banyak. d) M embuat instrument observasi e) M embuat lembar evaluasi pembelajaran
18
2. Pelaksanaan Tindakan a) Guru
menerapkan rencana pembelajaran IPA dengan pendekatan
Kontekstual
pada konsep pesawat sederhana dengan lebih
ditingkatkan lagi b) M elibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran IPA
dengan pendekatan kontekstual , siswa merasa senang dan tidak tertekan 3.Observasi a) M engadakan pengamatan dari rencana dan pelaksanaan tindakan yang dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan melalui teman sejawat atau dengan menggunakan perekam (handycam, tape recorder dsb). b) M enilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasi pembelajaran. 4) Refleksi M engadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor Penelitian . Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi indicator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkanke siklus III, namun jika sudah memenuhi indikato kinerja penelitian maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III Berdasarkan prosedur penelitian tersebut diatas , Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dapat digambarkan seperti bagan dibawah ini
19
P1
P2
A dan O A dan O R
R I II
Gambar Siklus PTK.
Keterangan : P1
: Perencanaan ke Satu
P2
: Perencanaan ke dua
A dan O
: Pelaksanaan dan Observasi
R
: Refleksi
20
BAB IV HASIL PENELI TIAN DAN PEMBAHASAN A. HAS IL PENELITIAN 1 .Laporan Siklus I A. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan Siklus I pada Rabu tanggal 30 September 2009. Pelaksanaan pembelajaran dengan langkah – langkah sebagai berikut : a. Kegiatan Awal ( 10 menit ) - M emberi salam - Absensi secara umum. - M engkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran. b Apersepsi : 1. Tanya jawab yang mengarah pada materi pembelajaran. - Pernahkah anak – anak bermain jungkat – jungkit ? - Dengan siapa kamu bermain ? - Dimana kamu bermain ? 2 Penyampaian tujuan pembelajaran. c. Kegiatan Inti ( 45 menit ) Guru menerapkan model Contextual Teaching and Learning : - Guru menjelaskan materi secara singkat, siswa memperhatikan penjelasan guru. - Siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang tuas / pengungkit. - Siswa mengamati dan mencoba jenis – jenis pengungkit - Siswa bekerja sama dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi jenis – jenis pengungkit - Guru membagi kelompok belajar, dan penjelasan pengerjaannya. - M enyuruh siswa mengerjakan lembar kerja - Siswa berdiskusi sharing dengan teman, guru berkeliling membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. - Laporan tiap kelompok, dilanjutkan pembahasan - Siswa bersama guru membuat kesimpulan
21
d .Kegiatan Akhir ( 15 menit ) - M emantapkan materi pembelajaran - Evaluasi - M emberi tindak lanjut dan refleksi pada akhir pembelajaran. B .Observasi Obervasi dilakukan pada waktu proses belajar mengajar dengan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa. Hal –hal yang diamati,yaitu : 1) Proses belajar mengajar a) Perencanaan tujuan disebutkan dengan jelas spesifik, dapat diukur, menunjukkan tingkah laku siswa serta berkaitan dengan pengalaman siswa sesuai dengan materi. b) Pengembangan pelajaran menunjukkan kemajuan yang logis dalam pemberian waktu kepada siswa berpartisipasi dengan baik serta seluruh waktu terisi kegiatan belajar. c) Pengetahuan penguasaan materi pelajaran , tingkat kemudahan, dan penjabaran gagasan sangat memadai d) Pengelolaan kelas dalam belajar dengan waktu yang efektif sehingga tanpa ada gangguan dalam pelaksanaan kedisiplinan dapat diawasi secara menyeluruh. e) Hubungan guru dengan siswa ada komunikasi timbal balik secara aktif dan kreatif. f) Hubungan antar siswa dalam keterlibatan tugas dari guru mereka saling sharing dengan teman. g).Hasil belajar siswa sudah meningkat dari pembelajaran sebelumnya 2) Keaktifan dalam diskusi kelompok Keaktifan kegiatan diskusi kelompok untuk memecahkan masalah yang diikuti oleh 31 siswa yang terdiri 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan , dibagi menjadi 6 kelompok. Hasil pengamatan / pekerjaan baik tetapi masih didominir anak yang pandai belum semua siswa aktif. Cara mengungkapkan jawaban masih agak ragu-ragu karena kurang ada
22
keberanian. 3) Keaktifan dalam kelas Aspek dalam kegiatan pengamatan dalam kelas secara keseluruhan menunjukkan terpusat pada pembelajaran . Keberanian dalam menjawab pertanyaan dan bertanya masih kurang berani harus ditunjuk oleh guru. Dalam membuat kesimpulan dan mencatat masih dibimbing guru. c.Refleksi Hasil dalam proses pembelajaran mulai dari penyusunan rencana sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk peningkatkan selanjutnya. Kendala dan masalah yang muncul yaitu : Guru masih terkesan tergesa-gesa dalam penyampaian matari pembelajaran, masih adanya kekurangberanian siswa untuk menggali/ mengeksplorasi untuk bertanya seluas-luasnya, dan waktu diskusi belum semua siswa aktif. Kegiatan akhir pembelajaran mengerjakan soal post tes .
23
TABEL 1 DATA HAS IL NILAI ULANGAN IPA S EBELUM S IKLUS 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
NAM A SISWA M aita Nurfitasari Sri Susanti Tri Sulastri Wisnu Wibisono Bagus Sektiono Egi Kantuna Sutrisni Slamet Apriyantito Tri Raharjo Yudi Prasinta Tomi Bintang Kusuma Beta Eka Kartika Jihad Dita Pramesti Abriyanto Dani Riski Rohmad Erika Kusuma wardani Erfina Kusuma Wati Fitri Dwi Hastutik Lana Chelsita M ita Wardani Nia Andriani Palupi Setyaningsih Resa Yulianto Yongki Widia Yanastri Putra Soni Dwi Wijaya Yunus Sugiyanto Rahmawan Bangkit Irma Puji Lestari Jumlah Rata – rata
NILAI Sebelum SIKLUS I 40 60 60 40 70 50 40 40 40 80 60 70 60 70 70 60 70 80 80 70 60 30 70 60 50 80 60 60 70 60 50 1860 60,0
KETERANGAN BT BT BT BT T BT BT BT BT T BT T BT T T BT T T T T BT BT T BT BT T BT BT T BT BT
24
Dari data tersebut diatas dapat kita lihat bahwa nilai 30 ada 1siswa,nilai 40 ada 5 siswa, nilai 50 ada 3 siswa, nilai 60 ada 10 siswa, nilai 70 ada 8 siswa dan nilai 80 ada 4 siswa.
DATA
NILAI
JM L SISWA
PERSEN ( %)
KKM 68 TUNTAS/BELUM TUNTAS
A
68 - 100
12
39 %
Tuntas
B
60 - 67
10
32 %
Belum Tuntas
C
< 60
9
29 %
Belum Tuntas
31
100 %
JUM LAH
25
TABEL 2 DATA HAS IL NILAI ULANGAN IPA S IKLUS 1
No NAM A SISWA 1 M aita Nurfitasari 2 Sri Susanti 3 Tri Sulastri 4 Wisnu Wibisono 5 Bagus Sektiono 6 Egi Kantuna 7 Sutrisni 8 Slamet Apriyantito 9 Tri Raharjo 10 Yudi Prasinta 11 Tomi Bintang Kusuma 12 Beta Eka Kartika Jihad 13 Dita Pramesti 14 Abriyanto 15 Dani Riski 16 Rohmad 17 Erika Kusuma wardani 18 Erfina Kusuma Wati 19 Fitri Dwi Hastutik 20 Lana Chelsita 21 M ita Wardani 22 Nia Andriani 23 Palupi Setyaningsih 24 Resa Yulianto 25 Yongki 26 Widia 27 Yanastri Putra 28 Soni Dwi Wijaya 29 Yunus Sugiyanto 30 Rahmawan Bangkit 31 Irma Puji Lestari Jumlah Rata-rata Keterangan : T = Tuntas
NILAI SIKLUS I KETERANGAN 60 BT 60 BT 80 T 40 BT 80 T 80 T 40 BT 60 BT 40 BT 80 T 60 BT 80 T 60 BT 80 T 70 T 70 T 70 T 80 T 80 T 70 T 60 BT 50 BT 70 T 60 BT 70 T 80 T 60 BT 70 T 70 T 80 T 50 BT 2060 66, 45 BT = Belum Tuntas
26
Data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang bernilai 40 ada 3 anak, yang bernilai 50 ada 2 anak, yang bernilai 60 ada 8 anak, yang bernilai 70 ada 8 anak , yang bernilai 80 ada 10 anak. Data tersebut sudah menunjukkan peningkatan dari pembelajaran sebelumnya.
KKM 68 DATA
NILAI
JUM LAH
PERSEN (
SISWA
%)
TUNTAS/BELUM TUNTAS
A
68 - 80
18
58 %
Tuntas
B
60 - 67
8
26%
Belum tuntas
C
< 60
5
16 %
Belum tuntas
31
100 %
Jumlah
Rekapitulasi pengelompokan nilai dan prosentasi sesudah pembelajaran siklus I mata pelajaran IPA bahwa kelompok A ada 18 anak dengan prosentase 58 %. kelompok B ada 8 anak dengan prosentase 26 % dan kelompok C ada 5 anak dengan prosentase 16 %. jadi ada 18 anak yang tuntas dari 31 anak.
27
GAM BAR 1
GRAFIK HASIL NILAI SIKLUS 1 M ATA PELAJARAN IPA KELAS V
10
10 8
8
8
6 Jumlah Anak 4
3 2
2 0
0 1
0 2
0 3
0 4
5
6 Nilai
7
8
9
0 10
28
Pelaksanaan Siklus II 1. Rencana Pelaksanaan kegiatan penelitian untuk siklus I telah usai dan hasilnya belum memuaskan maka di adakan tindakan siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2009. Sebelum mengadakan diskusi dengan Supervisor dalam hal ini kepala sekolah bersama teman sejawat untuk membahas masalah yang timbul dalam siklus I. Berdasarkan identifikasi masalah yang timbul siklus I maka upaya dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini dapat di ambil langkah-langkah sebagai berikut: - M embuat rancangan perbaikan pelaksaaan pembelajaran pada
siklus
II. - M engulang pembuatan soal-soal dalam pemecahan masalah di kelas. - M engulang pembuatan soal –soal evaluasi. - M engulang tes evaluasi. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II dimulai pada hari Kamis 30 Oktober 2009 Dengan langkah –langkah sebagai berikut : A. Kegiatan Awal ( 10 menit ) - M emberi salam - Absensi secara umum. - M engkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran. B. Apersepsi : Pernahkah anak – anak bermain jungkat – jungkit ? Dengan siapa kamu bermain ? Dimana kamu bermain ? - Penyampaian tujuan pembelajaran. C. Kegiatan Inti ( 45 menit ) Guru menerapkan model Contextual Teaching and Learning : - Guru menjelaskan materi secara singkat, siswa memperhatikan penjelasan guru. - Siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang tuas / pengungkit.
29
- Siswa mengamati dan mencoba jenis – jenis pengungkit - Siswa bekerja sama dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi jenis – jenis pengungkit - Guru membagi kelompok belajar, dan penjelasan pengerjaannya. - M enyuruh siswa mengerjakan lembar kerja - Siswa berdiskusi sharing dengan teman, guru berkeliling membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. - Laporan tiap kelompok, dilanjutkan pembahasan - Siswa bersama guru membuat kesimpulan D.Kegiatan Akhir ( 15 menit ) - M emantapkan materi pembelajaran - Evaluasi - M emberi tindak lanjut dan refleksi pada akhir pembelajaran. 3. Observasi Kegiatan obervasi dimulai dari kegiatan guru dan kegiatan siswa selama berlangsung di dalam kelas dengan hasil sebagai berikut : a) Proses belajar mengajar - Perencanaan tujuan disebutkan dengan jelas spesifik, operasional, dapat diukur, menunjukkan perubahan tingkah laku siswa serta berkaitan dengan pengalaman siswa. - Pengembangan pelajaran menunjukkan kemajuan yang logis, pembagian waktu dalam memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi sangat baik serta seluruh waktu terisi kegiatan belajar yang efektif. - Pengetahuan penguasaan materi pelajaran , tingkat kemudahan, dan penjabaran gagasan sangat memadai - Pengelolaan kelas dalam belajar dengan waktu yang efektif sehingga tanpa ada gangguan dalam pelaksanaan kedisiplinan dapat diawasi secara menyeluruh. - Hubungan guru dengan siswa ada komunikasi timbal balik secara aktif dan berfikir kreatif. - Hubungan antar siswa dalam keterlibatan tugas dari guru mereka saling
30
sharing dengan teman. - Semua pertanyaan sudah dijawab dengan baik tanpa ditunjuk guru - Hasil belajar siswa sudah meningkat dari pembelajaran siklus II b) Keaktifan dalam diskusi kelompok Keaktifan kegiatan diskusi kelompok untuk memecahkan masalah yang diikuti oleh 31 siswa yang terdiri 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan , dibagi menjadi 6 kelompok. Hasil pengamatan / pekerjaan baik lebih baik dari siklus I ,sudah tidak didominir anak yang pandai saja. Semua siswa aktif, tinggal satu siswa yang belum aktif. Cara mengungkapkan jawaban sudah tidak ragu-ragu lagi. c) Keaktifan dalam kelas Aspek dalam kegiatan pengamatan dalam kelas secara keseluruhan menunjukkan terpusat pada pembelajaran . Keberanian dalam menjawab pertanyaan dan bertanya sudah berani tanpa ditunjuk oleh guru. Pengungkapan gagasan dengan sharing teman sudah bagus .Dalam membuat kesimpulan dan mencatat sudah aktif sendiri.Aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas dari guru dilakukan sangat baik dan sangat serius dalam mengikuti pembelajaran . 4. Refleksi Hasil dalam proses pembelajaran mulai dari penyusunan rencana sampai pelaksanaan evaluasi dilakukan sangat baik dan lancar jika dibanding dengan siklus I .Kenyataan menunjukkan adanya perbaikan pada siklus II , begitu juga keaktifan pada guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Keseriusan dan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru sangat baik. Kegiatan akhir pembelajaran mengerjakan soal post tes dengan hasil sebagai berikut :
31
TABEL 3: DATA HAS IL NILAI ULANGAN IPA S ES UDAH PERBAIKAN ( S IKLUS II) No NAM A SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
M aita Nurfitasari Sri Susanti Tri Sulastri Wisnu Wibisono Bagus Sektiono Egi Kantuna Sutrisni Slamet Apriyantito Tri Raharjo Yudi Prasinta Tomi Bintang Kusuma Beta Eka Kartika Jihad Dita Pramesti Abriyanto Dani Riski Rohmad Erika Kusuma wardani Erfina Kusuma Wati Fitri Dwi Hastutik Lana Chelsita M ita Wardani Nia Andriani Palupi Setyaningsih Resa Yulianto Yongki Widia Yanastri Putra Soni Dwi Wijaya Yunus Sugiyanto Rahmawan Bangkit Irma Puji Lestari Jumlah Rata-rata
NILAI SIKLUS II Sesudah Perbaikan 70 70 80 70 80 80 70 70 70 80 80 80 70 80 70 70 70 100 90 90 80 70 70 70 70 90 70 70 70 80 80 2340 76,12
KETERANGAN Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
32
Data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang bernilai yang bernilai 70 ada 17 anak, yang bernilai 80 ada 10 anak, yang bernilai 90 ada 3 anak, yang bernilai
100 ada 1 anak . Data tersebut sudah menunjukkan
peningkatan dari pembelajaran dari siklus I
KKM 68 DATA
NILAI
JUM LAH
PERSEN (
SISWA
%)
TUNTAS/BELUM TUNTAS
A
68 - 100
31
B
60 - 67
-
C
< 60
-
-
31
100 %
Jumlah
100 % -
Tuntas Belum tuntas Belum tuntas
Rekapitulasi pengelompokan nilai dan prosentasi sesudah pembelajaran siklus II mata pelajaran IPA dari 31 siswa semuanya tuntas
33
GAM BAR 2
GRAFIK HASIL NILAI SIKLUS 2
M ATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V
GRAFIK HASIL PENILAIAN SIKLUS II 18
17
16 14 12 10
10 8 6 4 2 0
3 0 1
0 2
0 3
0 4
0 5
6 anak
1
0 7
8
9
10
34
TABEL 4 DATA HAS IL DARI S IKLUS I DAN S IKLUS II MATA PELAJARAN IPA KELAS V No NAM A SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
M aita Nurfitasari Sri Susanti Tri Sulastri Wisnu Wibisono Bagus Sektiono Egi Kantuna Sutrisni Slamet Apriyantito Tri Raharjo Yudi Prasinta Tomi Bintang K Beta Eka Kartika J Dita Pramesti Abriyanto Dani Riski Rohmad Erika Kusuma Erfina Kusuma Wati Fitri Dwi Hastutik Lana Chelsita M ita Wardani Nia Andriani Palupi Setyaningsih Resa Yulianto Yongki Widia Yanastri Putra Soni Dwi Wijaya Yunus Sugiyanto Rahmawan Bangkit Irma Puji Lestari Jumlah Rata-rata
NILAI SIKLUS I 60 60 80 40 80 80 40 60 40 80 60 80 60 80 70 70 70 80 80 70 60 50 70 60 70 80 60 70 70 80 50 2060 66,45
NILAI SIKLUS II SESUDAH PERBAIKAN 70 70 80 70 80 80 70 70 60 80 80 80 70 80 70 70 70 100 90 90 80 70 70 70 70 90 70 70 70 80 80 2340 75,48
KET
35
Data tersebut diatas menunjukkan ketingkatan dari siklus I sampai siklus II ( terakhir)
JUM LAH SISWA DATA
NILAI
PERSEN ( %)
Siklus I
Siklus II
Siklus I
KKM 68
Siklus II Tuntas / Belum tuntas
A
68 - 100
18
31
58
100 %
Tuntas
B
60 -67
8
2
26
0%
Belum tuntas
C
< 60
5
JUM LAH
31
Rekapitulasi pengelompokan
16 31
100 %
Belum tuntas 100 %
nilai dan prosentase dari siklus I ke siklus II
menunjukkan nilai ketuntasan dalam siklus II
36
GAM BAR 3
GRAFIK HASIL NILAI PEM BELAJARAN SIKLUS I DAN SESUDAH PERBAIKAN PEM BELAJARAN SIKLUS II M ATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V
GRAFIK HASIL NILAI SIKLUS 1 DAN SIKLUS 2 18
17
16 14 12 JUMLAH ANAK
1010
10 8
8
8
6 4
3
2 0
00 1
00 2
00 3
0 4
3
2 0 5 NILAI
Keterangan : Nilai pembelajaran siklus I Nilai perbaikan pembelajaran siklus II
0 6
7
8
0 9
1 0 10
37
B.PEM BAHASAN Pembahasan S iklus I Sebagai guru hendaknya dapat mengatur waktu dalam pembelajaran , sesuai dengan rencana pembelajaran
dapat menggunakan metode yang
sesuai dengan materi pembelajaran , penyampaian materi yang variasi , dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan
, diskusi dengan teman sejawat
dikolaborasikan dengan supervisor menunjukkan dengan adanya
pembelajaran yang dilaksanakan
peningkatan hasil belajar peningkatan
dan
siswa. Hal ini ditunjukkan
hasil belajar siswa. Hasil pengamatan
supervisor pembelajaran IPA siklus I hanya 18 siswa dari 31 siswa yang mendapat 68 keatas, 8 siswa mendapat nilai 60 sampai 67, dan yang mendapat
nilai kurang dari 60 ada 5 siswa. IPA . Apabila dinyatakan
dengan persen menjadi : Siswa yang mendapat nilai 68 keatas ada 18 siswa
: 58 %
Siswa yang mendapat nilai 60 – 67
: 26 %
ada 8 siswa
Siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 ada 5 siswa
: 16 %
Disamping ada peningkatan hasil belajar juga yang lain yaitu : 1. Siswa sudah termotivasi belajarnya 2. Siswa sudah aktif dalam pembelajaran dan dalam diskusi. 3. Siswa dalam diskusi sudah sharing dengan teman. 4. Siswa sudah berani mengemukakan pendapat atau bertanya jawab baik dengan teman maupun dengan guru. 5. Siswa senang belajar IPA
a. Pembahasan S iklus II Perbaikan terjadi dalam pembelajaran apabila hasil belajar siswa masih banyak yang belum tuntas. Perbaikan pembelajaran ( Siklus II ) dalam pembelajaran disertai alat peraga yang memadai , metode yang variasi dan menggunakan model penbelajaran CTL yang sesuai dengan rencana,
38
maka penanaman konsep terhadap siswa lebih mudah difahami dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran ( Siklus II ) terbukti nilai 70 ada 17 siswa, nilai 80 ada 10 siswa nilai 90 ada 3 siswa, dan nilai 100 ada 1 siswa. Semuanya sudah tuntas nilainya. Bila dibuat prosentase siswa yang mendapat nilai 68 keatas ada 31 siswa sama dengan 100 %. Sedangkan motivasi belajar lebih meningkat lagi dibandingkan dengan siklus I . Disamping ada peningkatan hasil belajar juga peningkatan yang lain, yaitu : 1. M otivasi belajarnya lebih meningkat lagi dibanding siklus I 2. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan dalam diskusi. 3 Dalam diskusi sudah sharing dengan teman. 4 Siswa lebih berani mengemukakan pendapat atau bertanya jawab baik dengan teman maupun dengan guru 5. Siswa lebih senang dan antusias dalam belajar IPA
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIM PULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan mulai dari Sebelum Siklus I sampai dengan Siklus II dapat ditarik kesimpulan
bahwa dengan menggunakan
model Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA konsep “ Pesawat Sederhana “ dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, dapat memudahkan
memahami materi
yang disampaikan ,
dan dapat
meningkatkan nila hasil belajar siswa. Itu dapat dilihat dari kenaikan ketuntasan belajar dari pembelajaran sebelum siklus 1 ketuntasan belajar hanya 39 %, pembelajaran siklus 1 meningkat 19 % dari 39 % menjadi 58 % dan siklus 2 meningkat 42 % dari 58 menjadi 100 %. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas , ada beberapa
hal yang yang perlu
peneliti sampaikan , agar pembelajaran di masa mendatang lebih baik antara lain kepada : 1.Bagi Sekolah -
M enyediakan sarana dan prasarana yang lebih lengkap sehingga menunjang dalam proses pembelajaran.
-
Sekolah perlu memberi kesempatan kepada guru untuk senantiasa
mengembangkan
profesinya
melalui
kegiatan
pelatihan, penataran, ataupu forum KKG. 2.Bagi Guru - Hendaknya guru meningkatkan kualitas pembelajaran dengan -
model pembelajaran yang inovatif salah satu contohnya dengan model CTL.
-
M eningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar.
-
Kepemilikan ketrampilan dasar
mengajar hendaknya benar-
benar dilaksanakan agar kelas lebih hidup -
Gunakan
alat
peraga
atau
penguasaan materi pembelajaran
model
untuk
memperjelas
40
- Gunakan metode yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang dipelajari. 3. Bagi siswa : - Kerja sama dan sharing dengan teman sangat diperlukan ketika diskusi -
Siswa tidak usah takut untuk bertanya baik dengan temannya sendiri maupun denga guru
41
DAFTAR PUS TAKA Akmad Sudrajad, 2008 , Pembelajaran Kontextual, tersedia pada http://akhmadsudrajad. woedpress.com diakses pada tanggal 14 Juli 2009 Badan Standar Nasional Pendidikan , 2006, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar M ata Pelajaran IPA untuk SD / M I Jakarta : Badan Standar Nasional pendidikan Chaedar Alwasilah 2007, Contextual Teaching and Learning, Guru Besar UPI Dadang Garnida 2003 Pendidikan IPA di SD Bandung Dirjen Dikti Depdiknas Leo Sutrisno, 2007 Pengembangan pembelajaran IPA SD, Dirjen Dikti Depdiknas Sarwiji Suwandi 2005 “ Penyusunan Proposal
dan Laporan Penelitian
Tindakan Kelas “ M akalah dipresentasikan pada Diklat M anajemen sekolah bagi Kepala SLTP Kabupaten Wonogiri yang diselenggarakan BKD Pemkab. Wonogiri, 8 – 26 September 2005 Somarno,
Pentingnya
Motivasi
dalam
Pembelajaran
tersedia
pada http://pelitaku.sabda.org diakses pada tanggal 14 juli 2009 STY Slamet, 2006, Dasar – dasar M etodologi Penelitian, Surakarta, FKIP UNS Sugiyanto, 2007, M odel Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Panitia ertifikasi Guru Tim Penyusun Kamus, 1990, Kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka
42
LAMPIRAN
A CONTOH PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
I.
M ata Pelajaran
: IPA / Sains
Kelas / Semester
:V/1
Waktu
: 2 X 35 menit ( 1 X pertemuan )
Pelaksanaan
:
S TANDAR KOMPETENS I 5. M emahami hubungan antara gaya, gerak,serta fungsinya
II
KOMPETENS I DAS AR 5.2 M enjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah
III
dan lebih cepat
INDIKATOR 1. M enjelaskan pengertian pesawat sederhana 2. M enyebutkan 3 jenis golongan pada tuas / pengungkit 3. M engidentifikasi berbagai alat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan
tuas / pengungkit
4. M engelompokkan benda-benda yang termasuk tuas jenis pertama 5. M enunjukkan letak titik tumpu, titik beban , dan titik kuasa IV.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan memperhatikan
guru siswa dapat menjelaskan pengertian
pesawat sederhana dengan benar. 2. Dengan tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 jenis golongan tuas dengan tepat 3. M elalui
pengamatan
siswa dapat
mengidentifikasi berbagai
alat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan contoh dari tuas dengan benar.
43
4. M elalui
percobaan
benda yang
siswa dapat
mengelompokkan
benda-
termasuk tuas jenis pertama dengan tepat.
5 .Dengan kerja kelompok siswa dapat
menunjukkan letak titik
tumpu, titik beban, dan titik kuasa dengan tepat. V
DAMPAK PENGIRING Setelah pembelajaran
diharapkan siswa
dapat memanfaatkan
pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari VI
MATERI PEMBELAJARAN Pesawat sederhana
VII LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Apersepsi ( 10 menit ) -
M engkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran.
-
Absensi secara umum
-
Apersepsi : .-Pernahkah anak-anak bermain jungkat-jungkit ? - Dimanakah letak titik tumpu? - Pernahkah kalian membuka tutup botol ? - Dengan alat apa supaya mudah di buka ?
-
Penyampaian tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) Kegiatan Guru 1.M emberi penjelasan singkat tentang materi pembelajaran. 2.M engadakan Tanya jawab tentang tuas / pengungkit 3. M embimbing siswa dalam kegiatan percobaan dan diskusi 4.M emberi tugas mengerjakan lembar kerja 5. M embahas dan menyimpulkan hasil lembar kerja Kegiatan Siswa 1.M emperhatikan penjelasan guru dan menanyakana hal-hal yang belum jelas 2. Bertanya jawab baik dengan sesama teman maupun dengan guru 3. M engadakan pengamatan dan percobaan dengan bekerja sama
44
dengan teman 4. M engerjakan lembar kerja dengan shering dengan teman . 5. Bersama-sama dengan guru membahas lembar kerja 6. Siswa belajar dengan senang hati tanpa paksaan dari guru C. Kegiatan Akhir ( 15 menit ) -
M emantapkan materi pembelajaran
-
Evaluasi
-
M emberi tindak lanjut dan refleksi pada akhir pembelajaran .
VIII. METODE, MEDIA dan S UMBER a. Metode : Ceramah, tanyajawab, kerja kelompok, eksperimen , tugas, pengamatan.
b. Media
: Gunting, pembuka kaleng, penjepit es, catut, timbangan ,
sekop.
c. S umber : - Silabus IPA kelas V -
Buku alamku Sains kelas V hal. 76 – 80 penerbit Bumi Aksara
-
Buku IPA kelas V , Sri Harmi, 1999
penerbit Tiga
Serangkai. -
Buku Sains kelas V , Hariyanto, 2006 penerbit Erlangga
-
Buku IPA kelas V, A. Imantoro, 2007 penerbit Aneka Ilmu
IX.
PENILAIAN A.
B.
Prosedur - Tes awal
: Pada kegiatan awal
- Tes proses
: Pada kegiatan inti
- Tes akhir
: Pada kegiatan akhir.
Jenis Tes
: Lisan, perbuatan, tertulis
45
C.
Bentuk tes
: Isian
D.
Alat tes
: Soal Kunci jawaban Skor penilaian
S oal tes Isilah titik – titik dibawah ini dengan tepat ! 1. Pesawat sederhana berguna untukmemudahkan……………………… 2. Alat
untuk mempermudah pekerjaan
yang berupa batang
disebut…….. 3. Yang termasuk tuas atau pengungkit jenis pertama adalah……………. 4.Gerobak dorong termasuk pengungkit jenis ke………………………… 5. Pada gunting sekrup merupakan titik…… 6. M ana
yang lebih ringan mengangkat batu dengan tangan atau
mengangkat batu dengan gerobak dorong ?……………………………… 7. Titik untuk mengalahkan beban disebut…………………………… 8. Bila
titik
tumpu
berada
diantara beban dan kuasa maka
disebut pengungkit jenis ke……………………………………………….. 9. Bila kita mencabut paku , maka paku termasuk………………………… 10. Pada alat pemecah kemiri kuasanya terletak pada ……………………
46
47
48
49
50
B INSTRUM EN PENELITIAN
PEDOM AN OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEM BELAJARAN SIKLUS 1 Tanggal
: 30 September 2009
Kelas
: V
Nama mahasiswa : SUGIYARNI,AM a
Hasil pengamatan No
Komponen Kegiatan
1.
Penyampaian apersepsi
V
2.
Penyampaian tujuan pembelajaran
V
3.
Pemberian motivasi belajar
4.
Penyampaian materi
V
5.
Pengorganisasian siswa dalam kelompok
V
6
Penciptaan suasana belajar
V
7.
Pemberian bimbingan belajar
V
8
Respon terhadap pertanyaan siswa
V
9.
Evaluasi pemahaman materi
V
10
M emberi rangkuman
V
Kurang
Cukup
Baik
V
51
PEDOM AN OBSERVASI UNTUK SISWA
Kelas
O 1 2
3
4
5
6
7 8
9
10
Pelaksanaan
:
30 September 2009
NAM A ASPEK
Mait Sri a Tri S sSSs Wisn sssS Bagu u Susa Egi s Sutri nti Slam sni Tri et R Yud Abri hi Adit yant Beth ya ooo Dhit a Dani a Didi Erika k Erfin Fitri a Lana May C Mita L Nia Palu Reza pi Sony Wid
N
: V
Kesiapan siswa 2 waktu apersepsi M endengarkan dan memperhati- 2 kan penjelasan guru Bertanya dan 2 men-jawab pertanyaan Siswa termotivasi 2 untuk mencoba dan mengamati Bekerja sama dengan teman 2 waktu berkelompok M encatat hasil 2 pekerjaan yang dipelajari M elaporkan hasil 2 pekerjaan M engerjakan soal 2 evaluasi secara mandiri M enulis 2 kesimpulan dengan benar Belajar IPA 2 dengan senang hati Keterangan
2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 : 1. Kurang Aktif 2 . Cukup Aktif
3. Aktif
4. Sangat aktif
52
PEDOM AN OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEM BELAJARAN SIKLUS 2
Tanggal
: 30 Oktober 2009
Kelas
: V
Nama mahasiswa : SUGIYARNI,AM a
Hasil pengamatan No
Komponen Kegiatan Kurang
Cukup
Baik
1.
Penyampaian apersepsi
V
2.
Penyampaian tujuan pembelajaran
V
3.
Pemberian motivasi belajar
V
4.
Penyampaian materi
V
5.
Pengorganisasian siswa dalam kelompok
V
6
Penciptaan suasana belajar
V
7.
Pemberian bimbingan belajar
V
8
Respon terhadap pertanyaan siswa
V
9.
Evaluasi pemahaman materi
V
10
M emberi rangkuman
V
53
PEDOM AN OBSERVASI UNTUK SISWA Kelas
: V
Pelaksanaan
30 Oktober 2009
1 Kesiapan siswa waktu apersepsi 2 M endengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 3 Bertanya dan menjawab pertanyaan 4 Siswa termotivasi untuk mencoba dan mengamati 5 Bekerja sama dengan teman waktu berkelompok 6 M encatat hasil pekerjaan yang dipelajari 7 M elaporkan hasil pekerjaan
Sri a Tri sSSsS Wisn sssS Bagu u Susa Egi s Sutri nti Slam sni Tri et R Yud Abri hi Adit yant Beth ya ooo Dhit a Dani a Didi Erik k Erfin a Fitri a Lana May C Mita L Nia Palu Reza pi Sony Wid
Mait
ASPEK
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4
3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4
3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
8 M engerjakan soal evaluasi 4 4 secara mandiri 9 M enulis kesimpulan 3 4 dengan benar 1 Belajar IPA dengan senang 3 4 0 hati Keterangan :
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1. Kurang Aktif 2 . Cukup Aktif
3. Aktif
4. Sangat aktif
ya
NAM A
N O
:
54
PEDOM AN ANGKET / PENDAPAT SISWA
Kelas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
V
Pelaksanaan
: 30 September 2009
ASPEK Apakah guru memberi apersepsi ? Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran ? Apakah guru menyampaikan materi dengan jelas ? Apakah guru mengorganisasik an siswa ? Apakah siswa merasa terbimbing ketika observasi dan eksperimen ? Apakah siswa merasa tertekan ketika diskusi ? Apakah siswadapat menarik kesimpulan ? Apakah siswa dapat mengerjakan evaluasi Apakah siswa senang dalam pembelajaran
Mait Sri a Tri sSSsS Wisn sssS Bagu u Susa Egi s Sutri nti Slam sni Tri et R Yud Abri hi Adit yant Beth ya ooo Dhit a Dani a Didi Erik k Erfin a Fitri a Lana May C Mita L Nia Palu Reza pi Sony Wid
NAM A
N O
:
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V X V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V X V V V V V V V V V V V V V V V V V X V
V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
X V V V V V V X V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
X V V X V X V V V V V V V V V V V V V V V V V X V X V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
55
1 0
Apakah siswa X V V X V X X V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V dapat menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari Keterangan : tanda V bila ya dan tanda X bila tidak
56
PEDOM AN ANGKET / PENDAPAT SISWA
Kelas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
V
Pelaksanaan
: 30 Oktober 2009
ASPEK
Mait Sri a Tri sSSsS Wisn sssS Bagu u Susa Egi s Sutri nti Slam sni Tri et R Yud Abri hi Adit yant Beth ya ooo Dhit a Dani a Didi Erik k Erfin a Fitri a Lana May C Mita L Nia Palu Reza pi Sony Wid
NAM A
N O
:
Apakah guru memberi apersepsi ? Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran ? Apakah guru menyampaikan materi dengan jelas ? Apakah guru mengorganisasik an siswa ? Apakah siswa merasa terbimbing ketika observasi dan eksperimen ? Apakah siswa merasa tertekan ketika diskusi ?
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Apakah siswadapat menarik kesimpulan ? Apakah siswa dapat mengerjakan evaluasi Apakah siswa senang dalam pembelajaran
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
57
1 0
Apakah siswa V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V dapat menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari Keterangan : tanda V bila ya dan tanda X bila tidak
58
C
NO
PERSONALIAN PENELITI
Nama Peneliti
Peran / Tugas Peneliti
Waktu perminggu
1.
Sugiyarni
a.Ketua penelitian. b.Perencana Penelitian c.Pelaksanaan Tindakan
18 jam
d.Penyusun Laporan 2.
Narti, S.Pd.SD
a.Anggota Penelitian b.Observer Penelitian
18 jam
yang
disediakan
59
D CURRICULUM VITAE
1) Nama Lengkap dan Gelar
: SUGIYARNI, A.M a.
2) Jenis Kelamin
: Perempuan
3) Tempat dan Tanggal Lahir : Sragen, 11 M aret 1967 4) NIM
: X8806525
5) Program Study/Jurusan
: PJJ S1 PGSD/Ilu Pendidikan
6) Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
7) Institut/Universitas
: Universitas Sebelas M aret
8) Alamat Kantor
: SDN Sambungmacan1, Jatisumo, Sambungmacan.
9) Alamat Rumah
: Jl. Raya Timur km.04, Pilangsari, Ngrampal, Sragen
10) Riwayat Pendidikan
: 1. SDN 2 Sragen (1980) 2. SM PN 3 Sragen (1983) 3. SPGN Sragen (1986) 4. D2 PGSD FKIP UNS (2002)
11) Pengalaman Penelitian yang :
-
Releven
Sragen ,
Desember 2009
Peneliti
SUGIYARNI, A,M a.
60
E . CURRICULUM VITAE OBSERVER
1) Nama Lengkap dan Gelar
: Narti, S.Pd.SD
2) Jenis Kelamin
: Perempuan
3) Tempat dan Tanggal Lahir
: Sragen, 13 M ei 1962
4) Jabatan
: Kepala Sekolah SDN Sambungmacan 1
5) Alamat Kantor
: SDN Sambungmacan 1, Jatisumo, Sambungmacan.
6) Alamat Rumah
: Jatisumo, Sambungmacan, Sragen
7) Riwayat Pendidikan
: 1. SDN Sambungmacan 3 (1975) 2. SM PN Gondang (1978) 3. SPG Kristen (1982) 4. D2 PGSD UT (1997) 5. S1 PGSD UT (2009)
Sragen , Desember 2009 Observer
Narti,S.Pd.SD NIP.19620513 198411 2 002
61
F. DATA PENELITIAN LAMPIRAN BUKTI - BUKTI 1. Daftar Hadir M ahasiswa
62
2. Presensi Siswa di Kelas
63
3. Nilai Formatif Siswa
64
4. Nilai Kepala Sekolah(Siklus I)
65
5. Nilai Teman Sejawat
66
6. Nilai Kepala Sekolah (Siklus II)
67
68
7. Nilai Teman Sejawat(Siklus II)
69
70
ANALIS IS HAS IL EVALUAS I
S ILKUS 2
Analisis Hasil Penilaian N O
NAM A SISWA
KKM : 68
Analisis Per butir soal
Belum Nilai
Tuntas
tuntas
1 1
2 3 4
1
M aita N.
70
V
-
+
+
2
Sri Susanti
70
V
-
+
3
Tri Sulastri
80
V
-
4
Wisnu W.
70
V
5
Bagus S
80
6
Egi K
7
-
5 6 7 8
9
0
+ + +
-
-
+ +
+ +
+
-
-
+ +
+
+
+ + + +
-
+ +
-
+
+ +
-
+
-
+ +
V
-
+
+ +
-
+ + + +
-
+
80
V
-
+
-
+
+ + + + +
-
+
Sutrisni
70
V
-
+
-
+
+ + + +
-
+
-
8
Slamet A.
70
V
-
-
+ +
+
-
+ +
-
+ +
9
Tri Raharjo
70
V
-
+
+ +
+
-
-
-
-
10
Yudi P
80
V
-
+
+
-
+
-
+ + +
11
Tomi B
80
V
-
+
+ +
-
+ + + +
12
Beta K
80
V
-
+
+ +
+ + + +
13
Dita P
70
V
-
+
+ +
+ + +
14
Abriyanto
80
V
-
+
+
15
Dani Riski
70
V
-
+
-
16
Rohmad
70
V
-
-
+ +
+ + + +
17
Erika K
70
V
-
+
+ +
+ +
18
Erfina K
100
V
-
+
+ +
+ + + + +
+ +
19
Fitri Dwi H
90
V
-
+
+ +
+ +
+ +
20
Lana C
90
V
-
+
+ +
+ + + + +
-
+
21
M ita W
80
V
-
+
+ +
+ + + +
-
-
+
22
Nia A
70
V
-
+
+ +
+
-
+ + +
-
-
23
Palupi S.
70
V
-
-
+ +
+
-
+ + +
-
+
24
Resa Y
70
V
-
+
+ +
+
-
+ +
-
+
-
25
Yongki
70
V
-
+
+ +
+
-
+
-
+ +
-
-
+
-
+
+
+
+ + -
+
-
-
+
-
+
-
-
+ + + + +
-
+
+
+ +
-
+
-
-
+
+
+
-
-
-
-
-
+ +
-
+ +
-
71
26
Widia
90
V
-
+
+ +
+ + +
-
+
+ +
27
Yanastri P
70
V
-
+
+ +
+ + +
-
+
-
-
28
Soni Dwi
70
V
-
+
+ +
+ +
-
-
+
-
+
29
Yunus S
70
V
-
+
+
-
+ +
-
-
+
+ +
30
Rahmawan
80
V
-
+
+
-
+ + + + +
-
+
31
Irma Puji L
80
V
-
+
+
-
+ + + + +
-
+
3
3 7 3
Jumlah
salah
8 6 8 1 3
Jumlah
benar
1 6 6
2
2 2 2
2 2 2 1
1 2
8
8 4 8
3 5 3 8
5 5
81 - 100
Sangat baik
= 4 siswa
61 - 80
Baik
= 27 siswa
41 - 60
Cukup
= 0 siswa
21 - 40
Kurang baik
= 0 siswa
0 - 20
Sangat kurang =
0 siswa
72
73