Edisi No. 70 / 15 Agustus - 15 September 2008
THE HABIBIE CENTER J J U U R R N N A A L L
P P E E M M A A N N T T A A U U
M M E E D D II A A
EDISI KHUSUS
ISSN 1411 - 5220
Laporan Penelitian Rating Publik
INDEKS Gambar Kulit depan : Alfin Eko Partono, Karikatur Pilihan lomba karikatur MW THC 2007. Gambar kulit belakang : Fajar Purwa, Karikatur Pilihan lomba karikatur MW THC 2007.
• Catatan Redaksi : Rating, tantangan bagi para produser
3
• Laporan Khusus : Laporan Penelitian Rating Publik
4
• Laporan Khusus : Penilaian Umum Kualitas Program Televisi
7
• Laporan Khusus : Kesenjangan Antara Kualitas dan Jumlah Penonton Acara TV
13
• Laporan Khusus : Rating Versus Kualitas
20
• Laporan Khusus : Program Terbaik
25
• Opini : SMS (Short Messages Services) dan Sebuah Harapan Semu
32
MEDIA WATCH
ISSN 1411-5220 Penerbit: Media Center/The Habibie Center Alamat Redaksi: Jl. Kemang Selatan No.98
THE HABIBIE CENTER
Jakarta Selatan Telp.: (021)781-7211 Fax.: (021)781-7212 Email:
[email protected] Website:http://www.habibiecenter.or.id
Penanggung Jawab : Ahmad Watik Pratiknya, Dewan Redaksi : A. Makmur Makka (Ketua) Mustofa Kamil Ridwan, Redaktur Pelaksana : Afdal Makkuraga Putra, Redaksi : Wenny Pahlemy, Kontributor : Intantri Kusmawarni, Teguh Apriliyanto. Sekretaris : Rahma Whidiasari Produksi: Ghazali H. Moesa. Disain Grafis : A. Mudjazir Unde.
Jurnal MW The Habibie Center adalah publikasi bulanan di bawah naungan The Habibie Center. Redaksi menerima tulisan/artikel yang sesuai dengan visi dan misi jurnal ini.
2
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Catatan Redaksi
Rating, tantangan bagi para produser ATING atau peringkat program televisi boleh dicaci, boleh pula dipuji bahkan dirindukan, sebab bagi sebuah stasiun televisi, rating tinggi atas suatu program yang ditayangkannya bermakna, sederhananya, iklan banyak masuk dan fuluspun mengalir deras. Uang memang sangat penting bagi sebuah stasiun TV mengingat bisnis ini adalah bisnis yang mahal. Memang, rating selama ini boleh dikata terpaku pada kepopuleran suatu program belaka. Mutu program, itu urusan lain. Tidak termasuk yang diukur. Jadi belum ada rating tentang mutu tayangan televisi. Jadi, sah saja rating diadakan kalau memang itu penting bagi hidup matinya stasiunstasiun TV. Tapi masalahnya, apakah peringkat itu tak pernah beranjak dari “sekadar” kepopuleran, bahkan banyak yang terasa membodohimalah sebagian orang merasa tayangan yang populer justru merendahkan intelektualita mereka. Kelihatannya ini belum pernah disadari oleh para pembuat program TV. Atau sudah tetapi persentase program yang bermutu masih lebih sedikit dibanding yang ukurannya semata kepopuleran. Salah satu program yang masih harusterus menerus disubsidi ialah tayangan program keagamaan. Apa betul tayangan semacam itu tidak pernah mencapai peringkat yang memadai sehingga bisa menarik para pengiklan? Tiap pagi seluruh stasiun TV menayangkan program keruhanian (Islam). Tapi tak ada iklannya, paling-paling iklan stasiun TV itu sendiri. Atau hanya satu, dua. Apa pasal? Apakah program-program penyejahteraan ruhani itu tidak “layak jual”? Mengapa program-program sahur lumayan laris bagi pengiklan? Apakah memang begitu maunya para pengiklan, yakni, program keruhanian tetapi ditayangkan dengan gaya popular seperti itu, yang lalu terasa merendahkan nilai “pengajaran”-nya sendiri? Atau ada hal lain? Pernah ditahun 1990-an sebuah majalah Islam mengumpulkan para eksekutif periklanan. Untuk sosialisasi dan menarik mereka agar mau memasang iklan di majalah itu. Nah, salah seorang eksekutif sebuah perusahaan periklanan bercerita. Katanya, dia punya bos, yang non-Muslim, menurut hematnya terpengaruh oleh sebuah tulisan di sebuah majalah luar negeri, yang berkisah tentang gerakan “Islam fundamentalis”. Sang bos lalu berpendapat, kalau dia pasang iklan di sebuah majalah Islam, itu sama saja dengan membantu gerakan Islam fundamentalis itu. Rasanya itu pandangan pribadi dan tidak perlu diambil pusing. Tetapi bagi para pembuat program, penetapan peringkat bagaimana pun bermakna tidak kecil. Barangkali cara penyajian program keruhanian tidak lagi seperti yang sejauh ini ditayangkan. Baik teknik penayangan maupun isinya. Maka sudah waktunya dicari teknik-teknik baru yang bisa memberi daya tarik lebih besar kepada para penonton. Jadi tidak lagi menjadi sekadar “pengisi” yang harus ada tetapi sebenarnya merupakan proyek rugi. Harus ada karena kalau sampai tidak ada pasti akan diprotes umat Islam. Tetapi karena peringkatnya rendah maka tidak laku di kalangan pengiklan. Dengan demikian, untuk membuat tayangan keruhanian bisa laku, para pembuat program pun perlu “bebenah”, mulai memikirkan teknik penyiaran yang bisa lebih populer. Barangkali perlu dibicarakan dengan perusahaan periklanan, kira-kira tayangan keruhanian macam apa yang bisa menarik banyak penonton sehingga ratingnya naik. Pembenahan juga perlu dilakukan oleh pembuat program-program lain yang kebetulan peringkatnya rendah. Namun, pembenahan justru sangat perlu dilakukan oleh Bersambung ke halaman : 35
R
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
3
LAPORAN PENELITIAN RATING PUBLIK II OKTOBER - NOVEMBER 2008
I. GAMBARAN UMUM PENELITIAN Saat ini tercatat ada 11 stasiun televisi di Indonesia plus puluhan televisi lokal. Tiap hari pemirsa televisi di Indonesia dijejali dengan aneka Program. Masingmasing stasiun televisi bersaing untuk menarik perhatian pemirsa televisi. Di tengah banyaknya sajian acara di televisi ini, yang belum banyak dilakukan adalah menanyakan kepada
4
pemirsa bagaimana penilaian mereka atas acaracara tersebut. Apakah acaraacara yang disajikan oleh televisi itu baik bagi mereka, apakah ramah bagi anak, apakah menambah informasi dan menigkatkan daya kritis mereka, dan sebagainya. Aspek-aspek ini tidak banyak diteliti. Selama ini kebanyakan informasi dan perdebatan mengenai acara televisi lebih banyak didominasi oleh berapa banyak acara ditonton, atau
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
acara apa yang paling ditonton. Khalayak tidak diminta atau tidak mempunyai banyak kesempatan untuk menyatakan pendapatnya atas kualitas berbagai acara yang mereka tonton dan bagaimana perasaan mereka terhadap acara tersebut. Dalam konteks ini, Yayasan SET bekerja sama dengan TIFA, IJTI dan Komunitas Pemerhati Televisi di 11 kota menyelenggarakan riset
Rating Publik. Riset ini bertujuan untuk "memperkaya" penelitian mengenai televisi di Indonesia, terutama pemirsa televisi yang selama ini didominasi oleh jumlah penonton acara televisi (rating). Di Indonesia hingga saat yang dominan adalah pengukuran mengenai jumlah pemirsa atas suatu program televisi. Selain pola pengukuran yang mengandalkan jumlah pemirsa suatu program televisi, perlu ada pola atau bentuk pengukuran lain. Misalnya, pengukuran yang lebih melihat terhadap aspek kualitas suatu program. Di sini yang dilihat bukan berapa banyak suatu Program ditonton oleh pemirsa, tetapi seberapa berkualitas suatu Program. Selama ini, aspek kualitas suatu Program di televisi tidak banyak disinggung. Pembicaraan mengenai televisi sebagian besar berkutat pada aspek jumlah (kuantitas) pemirsa suatu program. Riset ini juga bertujuan untuk memberikan alternatif referensi untuk menilai program televisi, berdasarkan aspek-aspek kualitas, baik untuk komunitas televisi sendiri maupun untuk masyarakat kebanyakan.
responden. Metode yang digunakan adalah Peer Group Assessment. Responden atau panelis dalam survei ini adalah kalangan yang dipandang mempunyai pengetahan memadahi tentang televisi dan mampu memberikan penilaian terhadap programprogram televisi. Responden dalam survei ini bukanlah khalayak pemirsa televisi umum. Tujuan dari survei ini adalah menilai kualitas dari suatu program televisi, dan tidak berpretensi mengukur jumlah pemirsa suatu program televisi (kuantitas) atau karakteristik pemirsa televisi. Kalangan terdidik ini yang bisa menilai dan memberikan evaluasi (assesment) program televisi dibandingkan dengan khalayak pemirsa secara umum. Survei ini dilakukan di 11 kota besar di Indonesia, masing-masing DKI Jakarta,
Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makkasar, Denpasar, Batam, Pontianak dan Palembang, Survei semula menyertakan 221 orang yang tersebar masingmasing 20 orang responden di masing-masing kota. Jumlah responden yang bisa dianalisis sebanyak 212 orang responden. Penilaian Terhadap 212 orang responden inilah yang disajikan dalam tulisan ini. Responden yang disertakan dalam survei ini dipilih dengan menggunakan metode sampel kuota (quota sampling). Riset ini adalah riset kedua, setelah sebelumnya dilakukan pada bulan Maret 2008. Responden yang menilai Program televisi di bulan Oktober ini sama dengan mereka yang menilai di bulan Maret 2008 (panel). Profil responden yang terlibat dalam riset ini sebagai berlikut:
METODE Penelitian ini bukanlah sebuah survei khalayak yang menyertakan khalayak pemirsa televisi sebagai
2
2
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
5
kepada masing-masing responden untuk dinilai. Responden baru menilai Program setelah menonton sampel rekaman acara. Karena keterbatasan waktu dan biaya, responden hanya diperlihatkan tayangan 1 episode untuk ke -15 acara televisi tersebut.
Kualitas program yang dinilai dalam riset ini adalah kualitas dalam arti sosial--kegunaan atau fungsi dari suatu Program dalam masyarakat. Penelitian ini tidak masuk dalam ranah estetis---menilai kualitas suatu Program dari aspek teknis artistitik dari suatu acara, misalnya tata pengambilan gambar, cerita, skenario, akting para pemain dan sebagainya. Kualitas di lihat dari sejauh mana suatu program telah memenuhi fungsi dan kegunaannya pada pemirsa, terlepas dari apakah suatu Program itu secara estetis baik atau tidak. Responden diminta untuk menilai dua hal. Pertama, penilaian umum atas Program di televisi. Peneliti menyertakan daftar mata acara di semua stasiun televisi dan dari daftar itu responden diminta untuk menilai mana dari Program yang dipandang berkualitas. Kedua, penilaian spesifik kualitas mata acara. Pada tahap ini responden diminta untuk menilai secara detil
6
PELAKSANAAN PENELITIAN mata acara tertentu. Ada Proses wawancara lapangan ratusan Program televisi, berlangsung bulan karena itu tidak mungkin Nopember 2008. Penelitian semua mata acara televisi ini dilakukan atas kerjasama itu dinilai satu per satu. antara Yayasan SET, Penelitian ini menyertakan Yayasan TIFA, IJTI, The 15 acara (masingmasing 5 acara 1. PEMILIHAN RESPONDEN YANG SESUAI DENGAN KRITERIA berita reguler, TAHAP I : 5 acara PEMILIHAN talkshow dan 5 RESPONDEN 2. PEMBENTUKAN PANEL AHLI DI acara hiburan) MASING-MASING WILAYAH yang menurut AGB-Nielsen Media 3. PEMILIHAN PROGRAM ACARA TELEVISI YANG AKAN DINILAI Research TAHAP II : PEMILIHAN dinyatakan PROGRAM sebagai acara 4. MEREKAM / MENGGANDAKAN ACARA TELEVISI dengan rating / PROGRAM ACARA TELEVISI YANG AKAN DINILAI jumlah pemirsa terbanyak Minggu 5. RESPONDEN MELIHAT REKAMAN PROGRAM ACARA TELEVISI pertama Oktober 2008. TAHAP III : WAWANCARA Kelima belas acara televisi 6. WAWANCARA itu direkam, digandakan dan dibagikan 7. KODING DATA kepada semua responden. TAHAP IV : Hasil rekaman ANALISIS DATA itu 8. ANALISIS DAN PENULISAN LAPORAN diperlihatkan
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Habibie Center (Jakarta) dan Komunitas Pemerhati Televisi di 11 kota yaitu Yayasan Kippas (Medan), LKi&KP (Batam), LPS-AIR (Pontianak), LKM (Surabaya), Silabika (Palembang), YPMA KIDIA (Jakarta), LeSPI (Semarang), Jurusan Jurnalistik Fikom Universitas Padjadjaran (Bandung), Pusat Studi Audience Program Studi Ilmu Komunikasi STPMD "APMD" (Yogyakarta), IJTI Provinsi Bali, Elsim (Makassar) dan Fikom Universitas Tarumanagara (Jakarta). KETERBATASAN PENELITIAN
II. PENILAIAN UMUM KUALITAS PROGRAM TELEVISI Penelitian ini pertama-tama ingin melihat penilaian responden terhadap kualitas dan kuantitas programprogram televisi. Responden diminta untuk menilai seberapa banyak dan seberapa bagus kualitas program-program televisi. Lihat Tabel 2.1. menunjukkan, secara umum responden menilai program hiburan dan kriminalitas banyak muncul di televisi. Sementara acara yang mengangkat masalah perempuan, anak-anak dan lingkungan tidak banyak ditayangkan televisi. Yang menarik, sebagian besar responden (45.8%) menilai
program hiburan di televisi kualitasnya buruk/ sangat buruk. Q: Menurut penilaian Ibu / Bapak, apakah Program televisi yang ada saat ini sudah menyediakan waktu dalam jumlah sangat banyak, banyak, cukup, sedikit atau sangat sedikit untuk acara berikut.......?; Q: Secara umum bagaimana kualitas acara..........di stasiun televisi selama ini? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Keterangan : Jawaban "
Hasil penelitian ini tidak bisa digeneralisasi menggambarkan suara pemirsa televisi secara nasional. Responden dalam penelitian ini dipilih bukan secara acak (random). Penilaian responden atas Program televisi kemungkinan juga dibatasi oleh frekuensi responden dalam menonton acara televisi. Masalah ini berusaha diatasi dengan memberikan kartu bantu berupa daftar
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
7
tidak tahu " dan " tidak jawab" tidak ditampilkan ( N = 212) Jika dibandingkan dengan hasil riset serupa yang dilakukan pada bulan Maret 2008, tidak ada perbedaan yang berarti (Lihat Tabel 2.2). Program hiburan tetap dinilai oleh responden sebagai acara yang paling banyak tampil di televisi, namun dengan kualitas yang dinilai buruk / sangat buruk. 2.1. KUALITAS ACARA TELEVISI Secara umum, responden terbagi antara yang memberi penilaian baik, biasa saja dan buruk ketika ditanya mengenai kualitas program televisi. Sebanyak 42.5% rsponden mengatakan kualitas acara televisi baik, 32% menjawab biasa saja
8
42.5%
41.9% 32.6%
27.2%
24.6% 19. 8%
4.2% 1.9%
2.4% 0.5% Sangat baik
Baik
Bias a saja
Maret 2008
dan 19.8% mengatakan buruk. Jika dibandingkan dengan penelitian serupa di bulan Maret 2008, memang ada peningkatan responden yang menilai "baik" Program televisi---dari 27.2% (Maraet 2008) menjadi 42.5% (Oktober 2008). Kenaikan ini kemungkinan disebabkan oleh penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2008, saat puasa---dimana televisi cenderung menampilkan tayangan yang lebih baik dibandingkan dengan hari
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Buruk
Sangat Buruk
1.6%0.9% Tidak Jawab/tidak tahu
Okt ober 2008
biasa. Q: Secara umum bagaimana Ibu / Bapak menilai kualitas Program yang ditayangkan oleh stasiun televisi selama ini? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Keterangan: Maret (N= 191), Oktober (N = 212) Tabel 2.3. merinci Penilaian Terhadap kualitas Program televisi menurut sejumlah kategori. Responden menilai, secara umum televisi telah menampilkan tayangan yang baik dalam hal menambah pengetahuan dan pengawasan. Acara televisi juga dinilai menghibur. Tetapi responden juga menilai, acara televisi selama ini tidak memberikan model perilaku yang baik. Hanya 16% responden yang menilai acara televisi selama ini telah memberikan
model perilaku yang baik. Responden juga menilai acara televisi kurang meningkatkan daya kritis. Hanya 35.4% responden yang menilai televisi telah bekerja dengan baik dalam meningkatkan daya kritis pemirsanya. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas Program yang ditayangkan oleh stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas Program di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 212) Jika hasil riset bulan Oktober ini dibandingkan dengan penelitian sejenis di bulan Maret 2008, tidak terdapat perbedaan yang tajam. Hanya untuk aspek "memberikan model perilaku yang baik" terdapat kenaikan responden yang menjawab "baik" atau "sangat baik"--dari 10.5% (Maret 2008) menjadi 35.8% (Oktober 2008). Penilaian yang lebih positif ini kemungkinan karena peneltian di bulan Oktober 2008 ini bersamaan dengan bulan Puasa dimana televisi memang menyajikan tayangan yang lebih baik dibandingkan dengan hari biasa. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas Program yang ditayangkan oleh stasiun televisi selama ini.
Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas Program di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik,
31.1%
Menghibur Memberikan mod el perilaku y ang baik Meningkatkan daya kritis Meningkatkan empati s os ial Peng awas an /surv eillanc e
biasa saja, buruk atau sangat buruk? Keterangan: Grafik menampilkan persentase yang menjawab "sangat baik
50.3% 35.8% 10. 5% 37. 3% 24. 6% 34.4% 37. 7% 25.5% 49. 7%
Menambah p eng etahuan
69.3% 58.6% Oktober 2008
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
9
2.1. KUALITAS ACARA BERITA Selain Penilaian Terhadap Program televisi secara umum, responden diminta untuk menilai Program yang lebih spesifik, dalam hal ini program berita (news). Tabel 2.4. menunjukkan bagaimana penilaian responden terhadap sejumlah aspek kualitas program berita di televisi. Hampir di semua aspek, responden menilai secara
positif program berita televisi. Hanya pada aspek "keberimbangan / cover both side " dan " pemisahan fakta dengan opini", penilaian Penilaian yang positif terhadap program berita di televisi ini konsisten antara riset di bulan Maret 2008 dan Oktober 2008. Tidak ada perbedaan yang tajam di antara keduanya. Tayangan berita di televisi dinilai responden cukup baik dalam menambah pengetahuan, meningkatkan
empati sosial dan pengawasan (surveillance). Sementara untuk aspek pemisahan fakta dengan opini dan keberimbangan berita, program berita reguler masih dinilai kurang baik. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas Program berita (news) di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas Program berita (news) di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Keterangan: Grafik menampilkan persentase yang menjawab "sangat baik " dan "baik". Maret (N= 191), Oktober (N = 212)yang positif terhadap program berita televisi tidak tinggi. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas Program berita (news) di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas Program berita (news) di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 212)
10
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
2.2. KUALITAS PROGRAM TALKSHOW TELEVISI Bagaimana dengan Penilaian Terhadap kualitas program talkshow televisi ? Tabel 2.5. menyajikan penilaian responden atas sejumlah aspek kualitas dari program talkshow. Dari tabel ini terlihat, hampir semua aspek dinilai baik oleh responden. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas Program talkshow (bincang-bicang) di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas Program talkshow (bincang-bicang)di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 212).
Kepentingan publik
Memis ahkan fakt a dengan opini Sesuai Dengan Fakta, tidak melebih-lebihk an fakt a Keberimbangan / c over both s ide
Meningk atkan day a k rit is
Penilaian yang positif terhadap program talkshow televisi ini, konsisten dengan hasil penelitian serupa bulan Maret 2008. Baik survei bulan Maret ataupun Oktober 2008, sama-sama menunjukkan hasil adanya penilaian yang positif dari responden terhadap acara talkshow di televisi.
56.6% 50.3%
35. 8% 27.2%
41.0% 36.1%
43. 9% 35.6%
52.4% 43.5%
53.3%
Meningk atkan empati s osi al
47.1%
Pengawas an /surveillanc e
71.2% 63. 4%
85.8%
Menambah pengetahuan
82. 7%
Maret 2008
Ok tober 2008
Grafik 2.3. Perbandingan Penilaian Kualitas Program Berita Bulan Maret dan Oktober 2008
Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas Program talkshow (bincang-bicang) di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas Program talkshow (bincang-bicang)di stasiun televisi selama ini dalam
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
11
6 2 .7 %
P re s e n t e r
5 8 .0 %
M e n g h ib u r
5 7 .1 %
5 0 .0 %
K e p e n t in g a n p u b lik
4 7 .1 %
4 9 .5 %
M e n in g k a t k a n d a y a k rit is
4 6 .1 %
5 8 .5 %
M e n in g k a t k a n e m p a t i s o s ia l
4 9 .7 %
4 7 .6 %
P engawasan / s u r ve i l l a n c e
3 8 .2 %
6 0 .8 %
M enam bah p e n g e ta h u a n
6 2 .6 %
M a re t 2 0 0 8
O k to b e r 2 0 0 8
Grafik 2.4. Perbandingan Penilaian Kualitas Program Talkshow Bulan Maret dan Oktober 2008
hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Keterangan: Grafik menampilkan persentase yang menjawab "sangat baik " dan "baik". Maret (N= 191), Oktober (N = 212) 2.3. KUALITAS PROGRAM HIBURAN Jika program berita (news) dan talkshow dinilai secara positif oleh responden, tidak demikian halnya dengan program hiburan. Tabel 2.6 menyajikan data penilaian responden atas sejumlah aspek kualitas dari tayangan hiburan di televisi. Program hiburan di televisi dinilai kurang dalam hal meningkatkan empati sosial (17%), model perilaku yang baik (13.2%) dan tema yang tidak mengangkat masalah sehari-hari (13.2%). Responden juga menilai tayangan hiburan televisi masih banyak diwarnai dengan tayangan kekerasan
12
dan berbau pornografi.
6 6 .0 %
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas Program hiburan di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas Program hiburan di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 212) Jika hasil penelitian di bulan
Oktober 2008 ini dibandingkan dengan hasil riset di bulan Maret 2008, maka tidak ada perbedaan yang tajam. Hampir semua aspek kualitas, responden memberikan penilaian buruk terhadap program hiburan di televisi (Lihat Grafik 2.5). Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas Program hiburan di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas Program hiburan di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Keterangan: Grafik menampilkan persentase yang menjawab "sangat baik " dan "baik". Maret (N= 191), Oktober (N = 212)
Kepentingan publik
Tidak bias gender
Ramah lingkungan
Ramah Anak Tema relevan dan bers entuhan dengan keny ataan mas yarakat
11.8% 7. 9% 14. 2% 7. 3% 10. 4% 6. 3% 13.2% 8. 4% 12.3% 11. 5%
Non Pornografi
Non Kek eras an
12.7% 7. 9% 30.2% 27. 7%
Menghibur
Memberik an model perilak u y ang baik
Meningk atk an empati s os ial
13.2% 6. 8% 17.0% 9.4% Maret 2008
Ok tober 2008
Grafik 2.5. Perbandingan Penilaian Kualitas Program Hiburan Bulan Maret dan Oktober 2008
III. KESENJANGAN ANTARA KUALITAS DAN JUMLAH PENONTON ACARA TELEVISI Selama ini muncul penilaian, terjadi kesenjangan antara kualitas program televisi di satu sisi dengan keberhasilan menarik penonton di sisi yang lain. Sejumlah ahli dan pengamat banyak melontarkan kritik mengenai banyaknya acara berkualitas yang tidak bisa ditayangkan di televisi karena tidak banyak penontonnya. Sebaliknya ada acara yang tidak berkualitas tetapi tetap ditayangkan dan diproduksi karena acara ini disukai oleh pemirsa. Sejauh mana hal ini benar?
13.7% 4.7%
Penelitian ini secara spesifik juga ingin menjawab pertanyaan di atas. Karena keterbatasan waktu dan biaya, penelitian ini tidak menilai semua Program televisi yang jumlahnya mencapai lebih dari 500 item acara tiap minggunya. Tim peneliti memilih dan menseleksi Program yang ingin dimintakan penilaian kepada responden. Peneliti mendata 15 program televisi yang paling banyak penontonnya (mempunyai nilai rating paling tinggi menurut AGB-Nielsen Media
Research ) berdasar 3 kategori utama----berita reguler, talkshow dan sinetron. Kelima belas Program televisi tersebut ditanyakan satu per satu kepada narasumber ahli untuk dinilai kualitasnya. Lima belas Program tersebut direkam (digandakan) dan diberikan kepada semua responden untuk ditonton. Tujuan dari perekaman tersebut ada beberapa. Pertama, menjaga validitas data. Karena fokus riset ini adalah pada evaluasi kualitas Program, responden harus menonton acara terlebih dahulu. Dengan cara ini validitas penilaian responden bisa
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
13
penonton terbesar, bahkan dengan share lebih besar dari Kick Andy. 3.1. PROGRAM BERITA TELEVISI
Keterangan: Angka Rating dan Share diambil dari AGB-Nielsen Media Research periode 31 September-6 Oktober 2008. Angka yang ditampilkan adalah angka rating dan share tertinggi dari masing-masing program dalam satu minggu. Angka rating menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibandingkan dengan jumlah populasi pemilik televisi. Sementara share menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibanding dengan jumlah orang yang saat itu tengah menonton televisi.
dipertanggungjawabkan. Kedua, proses ini menjamin semua responden mendapat bahan penilaian yang sama. Responden dalam penelitian ini akan mendapat materi rekaman yang sama, sehingga penilaian yang diberikan oleh masingmasing responden bisa lebih objektif. Tabel 3.1 menampilkan acara dengan rating tinggi per kategori dan akan dinilai kualitasnya oleh responden.
14
Jika dibandingkan dengan penelitian Maret 2008, tidak banyak perbedaan. Program hiburan masih "didominasi"oleh tayangantayangan sinetron. Demikian juga dengan program talkshow dimana masih didominasi oleh tayangan Ceriwis, Dorce Show, Kick Andy dan Empat Mata. Tayangan Republik Mimpi 09/14 yang saat penelitan ini dilakukan baru tayang di ANTV masuk dalam 5 besar talkshow dengan jumlah
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Untuk program berita, tidak ada kesenjangan antara kualitas di satu sisi dengan jumlah penonton di sisi lain. Tabel 3.3 menunjukkan Penilaian Terhadap program berita televisi yang mempunyai jumlah penonton besar juga dinilai baik oleh responden. Liputan 6 Petang (SCTV) misalnya. Sebanyak 85.8% responden menilai kualitasnya baik/sangat baik. Demikian juga dengan Buletin Siang (RCTI), Fokus Siang (Indosiar) dan Redaksi Sore (Trans 7). Semua program berita ini, bukan hanya mempunyai jumlah penonton tertinggi, tetapi juga dinilai positif oleh responden dari segi kualitasnya. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian atas 5 acara berita (news) di atas. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas MATA ACARA ...........program acara BERITA (NEWS) tersebut? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Bisakah Ibu / Bapak berikan alasan atas penilaian Ibu / Bapak? ( N = 212) Tabel 3.4. merinci lebih detail penilaian responden terhadap sejumlah aspek kualitas untuk masing-
Keterangan: Angka Rating dan Share diambil dari AGB-Nielsen Media Research periode 3-9 Februari 2008 dan 31 September-6 Oktober 2008.
masing Program. Responden di sini menilai setiap program berita setelah menonton rekaman masing-masing program
tersebut. Tabel 3.4. memperlihatkan semua program berita dengan rating/share tinggi juga mendapatkan penilaian
positip untuk semua aspek kualitas. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
15
atas 5 acara berita (news) di atas. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas MATA ACARA ...........program acara BERITA (NEWS) di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191).
16
Keterangan : jawaban " tidak tahu " dan " tidak jawab" tidak ditampilkan ( N = 212) Jika kita bandingkan hasil riset bulan Oktober 2008 dan bulan Maret 2008, tidak ada perubahan yang berarti. Pada kedua riset ini responden menilai secara positif program berita televisi. Program beriat
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
dengan rating/share tertinggi juga mendapat "rating" yang tinggi dari respon pada segi kualitasnya. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian atas 5 acara berita (news) di atas. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas MATA ACARA
........... program acara BERITA (NEWS) tersebut? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Bisakah Ibu / Bapak berikan alasan atas penilaian Ibu / Bapak? Keterangan : Tabel menampilkan persentase yang menjawab "sangat baik " dan "baik". Maret (N= 191), Oktober (N = 212) 3.2. PROGRAM TALKSHOW TELEVISI Jika untuk program berita
tidak ada kesenjangan antar jumlah penonton di satu sisi dengan penilaian kualitas di sisi lain, tidak demikian halnya dengan program Talkshow. Tabel 3.6 menyajikan data mengenai Penilaian Terhadap 5 Program takshow dengan jumlah penonton tertinggi (menurut rating AGB Nielsen Media Research). Dari tabel ini terlihat, untuk program talkshow dengan jumlah share/rating tertinggi (Ceriwis, Dorce Show dan Empat Mata) dinilai biasa-
biasa saja oleh responden. Sebaliknya, acara talkshow yang dari segi jumlah penonton tidak besar (Kick Andy dan Republik Mimpi 09/14) justru dinilai sangat positif oleh responden. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian atas 5 acara TALKSHOW di atas. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas MATA ACARA ...........program acara TALKSHOW tersebut? Apakah sangat baik, baik,
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
17
biasa saja, buruk atau sangat buruk? Bisakah Ibu / Bapak berikan alasan atas penilaian Ibu / Bapak? (N = 212) Tabel 3.7 menyajikan data lebih rinci mengenai penilaian responden terhadap sejumlah aspek kualitas dari 5 program talkshow televisi. Program talkshow dengan rating/share tertinggi (Ceriwis, Empat Mata dan Dorce Show) dinilai biasa saja bahkan buruk untuk sejumlah aspek kualitas. Misalnya untuk aspek "meningkatkan daya kritis" dan "mengangkat kepentingan publik" tiga program ini dinilai buruk oleh responden. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian atas 5 acara TALKSHOW (BINCANG-BINCANG) di atas. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas MATA ACARA ........... program acara TALKSHOW (BINCANG-BINCANG) di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah
18
sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Keterangan : jawaban " tidak tahu " dan " tidak jawab" tidak ditampilkan ( N = 212) Kita bisa bandingkan hasil riset Oktober 2008 ini dengan hasil riset Maret 2008. Pada Riset Maret 2008, dari semua program talkshow yang diteliti, hanya Kick Andy yang mendapatkan penilaian positip dari aspek kualitas oleh responden. Sementara pada riset Oktober 2008, selain Kick Andy anda Republik Mimpi 09/14 yang juga mendapatkan apresiasi tinggi (70.8%) dari responden. Sementara program talkshow yang cukup bertahan lama (Dorce Show, Empat Mata dan Ceriwis) dinilai dalam persentase yang kecil untuk kualitasnya. Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian atas 5 acara TALKSHOW di atas. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas MATA ACARA
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
........... program acara TALKSHOW tersebut? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Bisakah Ibu / Bapak berikan alasan atas penilaian Ibu / Bapak? Keterangan : Tabel menampilkan persentase yang menjawab "sangat baik " dan "baik". Maret (N= 191), Oktober (N = 212) 3.2. PROGRAM HIBURAN TELEVISI Kesenjangan antara kualitas dengan jumlah pemirsa semakin terlihat untuk program hiburan. Program hiburan (utamanya sinetron) umumnya mempunyai jumlah penonton tinggi, tetapi dinilai oleh responden kualitasnya biasa saja atau buruk. Tabel 3.9 menyajikan data penilaian responden atas 5 program hiburan dengan rating/share tertinggi (menurut AGB Nielsen Media Research). Kecuali "Para Pencari Tuhan ", semua prgram hiburan (sinetron) dinilai biasa saja atau buruk oleh responden.
Q: Kami ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian atas 5 acara HIBURAN di atas. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas MATA ACARA ........... program acara HIBURAN tersebut? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? Bisakah Ibu / Bapak berikan alasan atas
penilaian Ibu / Bapak? ( N= 191)
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
19
IV. RATING VERSUS KUALITAS Angka rating---- jumlah orang yang menonton Program tertentu di stasiun televisi----menempati posisi sangat penting di dunia televisi Indonesia. Di Indonesia, angka rating dikeluarkan oleh AGBNielsen Media Research. Bagi televisi, rating menjadi acuan utama. Angka rating menunjukkan berapa banyak suatu program ditonton oleh pemirsa televisi. Program
20
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
yang mempunyai rating tinggi lebih punya potensi mendapatkan iklan. Sebaliknya acara yang ratingnya rendah (betapapun acara tersebut berkualitas) akan kesulitan mendapatkan iklan. Karena biro iklan dan pengiklan lebih suka menempatkan produknya di acara yang mempunyai rating tinggi----dengan harapan akan lebih banyak orang yang menonton dan memperoleh informasi produk. Kecenderungan ini berakibat besar bagi televisi. Karena pendapatan utama (dan satu-satunya) bagi stasiun televisi adalah iklan, maka stasiun televisi akhirnya juga menyesuaikan diri dengan membuat program yang diharapkan akan mempunyai rating tinggi. Rating lalu menjadi acuan bagi stasiun televisi untuk memproduksi atau tidak Program di stasiun televisi.
tayangan yang seragam dan mirip satu sama lain. Kesuksesan program di satu stasiun televisi ditiru oleh stasiun televisi lain dengan membuat program yang sejenis. Penelitian ini tidak berfokus pada Program apa yang ditonton, tetapi lebih melihat kepada penilaian kualitas suatu program. Kepada responden ditanyakan Program apa yang menurut mereka berkualitas.
Akibat dari kecenderungan tersebut adalah munculnya
Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA
Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan antara Program yang dinilai berkualitas dengan program ber-rating/share tinggi. Tabel 4.1 menunjukkan acara yang dinilai paling baik oleh responden. Sebagian besar menyebut acara Kick Andy di Metro TV sebagai Program yang paling berkualitas, disusul oleh Si Bolang Bocah Petualang (Trans 7).
MATA ACARA selama seminggu ini di semua stasiun televisi. Dari nama acara televisi yang ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK? (1 mata acara saja). Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212) Jika dibandingkan dengan Program dengan share/rating tertinggi, terdapat perbedaan. Kita bisa lihat perbedaan itu dengan melihat angka rating dan share yang dikeluarkan oleh AGB-Nielsen Media Research. Karena penelitian lapangan ini dilakukan pada awal Oktober 2008, maka angka rating dan share yang dipakai adalah angka rating dan share pada periode tersebut. Acara yang banyak ditonton didominasi oleh sinetron, yakni Jihan, Suami-Suami Takut Isteri dan Cerita SMA ( Lihat Tabel 4. 2).
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
21
Keterangan: Angka Rating dan Share diambil dari AGB-Nielsen Media Research periode 31 September - 6 Oktober 2008. Angka yang ditampilkan adalah angka rating dan share tertinggi dari masing-masing program dalam satu minggu. Angka rating menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibandingkan dengan jumlah populasi pemilih televisi. Sementara share menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibanding dengan jumlah orang yang saat itu tengah menonton televisi.
4.1. PROGRAM BERITA Kita bisa melihat lebih detail perbedaan ini dengan membagi berdasar Program. Untuk acara berita, Program yang dinilai paling baik adalah Liputan 6, Metro Hari Ini dan Reportase Sore. Jika dibandingkan dengan angka rating dan share program
22
berita untuk periode waktu yang sama, tampak tidak terdapat perbedaan yang mencolok. Dengan kata lain, untuk program berita, program yang dinilai baik hampir sama dengan Program yang punya penonton tinggi.
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama seminggu ini di semua stasiun televisi.. Dari acara berita (news) yang ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK KUALITASNYA? Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212)
Keterangan: Angka Rating dan Share diambil dari AGB-Nielsen Media Research periode 31 September - 6 Oktober 2008. Angka yang ditampilkan adalah angka rating dan share tertinggi dari masing-masing program dalam satu minggu. Angka rating menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibandingkan dengan jumlah populasi pemilih televisi. Sementara share menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibanding dengan jumlah orang yang saat itu tengah menonton televisi.
4.2. PROGRAM TALKSHOW Bagaimana dengan program talkshow? Untuk program talkshow, sebagian besar (60.8%) responden memilih acara Kick Andy sebagai acara yang paling berkualitas. Pilihan ini sama dengan pilihan saat riset bulan Maret 2008. Acara talkshow yang dinilai paling baik ini berbeda dengan acara talkshow yang paling
banyak penontonnya. Dari angka rating dan share, acara talkshow yang paling banyak ditonton adalah Ceriwis, Dorce Show dan Empat Mata (Lihat tabel 4. 6). Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama seminggu ini di semua stasiun televisi. Dari Program TALKSHOW (BINCANG-BINCANG) yang ada, mana yang
menurut Ibu / Bapak PALING BAIK KUALITASNYA? Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212) 4.3. PROGRAM HIBURAN Sementara untuk program hiburan, sebagian besar (43.4%) responden menilai acara Para Pencari Tuhan sebagai Program paling baik, disusul oleh Office Boy
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
23
Keterangan: Angka Rating dan Share diambil dari AGB-Nielsen Media Research periode 31 September - 6 Oktober 2008. Angka yang ditampilkan adalah angka rating dan share tertinggi dari masing-masing program dalam satu minggu. Angka rating menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibandingkan dengan jumlah populasi pemilih televisi. Sementara share menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibanding dengan jumlah orang yang saat itu tengah menonton televisi.
(RCTI). Perlu dicatat, meski Suami-Suami Takut Isteri, Cerita SMA, Jihan, Khanza masuk dalam deretan acara yang dinilai berkualitas, tetapi persentase yang memilih acara ini sangat sedikit. Jika dibandingkan dengan acara yang paling banyak ditonton, terjadi perbedaan. Jihan yang menempatkan diri sebagai
24
acara paling banyak penontonnya, hanya sedikit saja yang memiih sebagai acara terbaik (lihat Tabel 4.8). Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama seminggu ini di semua stasiun televisi. Dari Program HIBURAN yang
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK KUALITASNYA? Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212)
Keterangan: Angka Rating dan Share diambil dari AGB-Nielsen Media Research periode 31 September - 6 Oktober 2008. Angka yang ditampilkan adalah angka rating dan share tertinggi dari masing-masing program dalam satu minggu. Angka rating menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibandingkan dengan jumlah populasi pemilih televisi. Sementara share menunjuk kepada persentase jumlah orang yang menonton suatu acara dibanding dengan jumlah orang yang saat itu tengah menonton televisi.
V. PROGRAM TERBAIK Salah satu bagian penting dari penelitian ini adalah meminta responden untuk menyebutkan Program yang dinilai paling baik. Peneliti menyediakan kartu bantu berupa daftar mata acara salam seminggu di semua stasiun televisi. Dari daftar
mata acara itulah, responden bisa memilih Program yang menurut penilaiannya, paling baik. Penelitian semacam ini memang mempunyai kelemahan. Pertama, penelitian mengandaikan bahwa responden menonton semua acara---padahal dalam kenyataannya hanya sedikit acara aja yang
pernah ditonton. Kedua, pilihan responden atas Program sangat "dibatasi" oleh pernah tidaknya responden dalam menonton acara televisi. Di luar soal keleahan tersebut, meminta pandangan responden atas Program yang dinlai baik, tetap perlu ntuk mendapatkan gambaran umum program-program acara televisi yang baik.
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
25
Tabel 5.1. menyajikan data mengenai acar ayang dinilai paling baik baik untuk berita, talkshow ataupun hiburan. 5.1. ACARA PALING BAIK MENURUT SEJUMLAH KATEGORI Tabel 5.2 hingga 5.7
26
menyajikan data lebih detil mengenai Program yang dianggap baik menurut sejumlah aspek kualitas. Dari tabel ini terlihat, ada beberapa Program yang dinilai baik oleh responden, pada kenyataanya mempunyai jumlah penonton yang rendah.
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama seminggu ini di semua stasiun televisi. Kami ingin Ibu / Bapak menilai, dari mata acara televisi yang ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK dalam hal menambah
pengetahuan. Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212) Q: Ibu / Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama
seminggu ini di semua stasiun televisi. Kami ingin Ibu / Bapak menilai, dari mata acara televisi yang ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK dalam hal Pengawasan
/surveillance. Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212) Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
27
seminggu ini di semua stasiun televisi. Kami ingin Ibu / Bapak menilai, dari mata acara televisi yang ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK dalam hal meningkatkan empati sosial Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212) Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama seminggu ini di semua
28
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
stasiun televisi. Kami ingin Ibu / Bapak menilai, dari mata acara televisi yang ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK dalam hal meningkatkan daya kritis. Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212) Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama seminggu ini di semua stasiun televisi. Kami ingin Ibu / Bapak menilai, dari mata acara televisi yang ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK dalam hal memberikan model perilaku yang baik. Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212) Q: Ibu/ Bapak sudah menerima daftar NAMA MATA ACARA selama seminggu ini di semua stasiun televisi. Kami ingin Ibu / Bapak menilai, dari mata acara televisi yang ada, mana yang menurut Ibu / Bapak PALING BAIK dalam hal menghibur. Keterangan : Maret (N = 191), Oktober (N = 212) 5.2. ACARA TERBAIK DI SETIAP STASIUN TELEVISI Tabel 5.8 hinga 5.17 menyajikan data penilaian rsponden atas Program yang dinilai baik di masingmasing stasiun televisi. Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
29
untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. Trans 7? ( N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. Trans TV? ( N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. METRO TV? ( N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. ANTV? ( N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. TVONE? (N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik
30
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. TPI? ( N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. GLOBAL TV? ( N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. SCTV? ( N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. RCTI? ( N = 212) Q: Kami ingin Ibu / Bapak menyebutkan, NAMA MATA ACARA paling baik untuk setiap stasiun televisi. Menurut Ibu / Bapak, mata acara apa yang PALING BAIK di stasiun televisi. Indosiar? ( N = 212)
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
31
Opini
SMS (Short Messages Services)
dan
Sebuah Harapan Semu Oleh Ilham Prisgunanto*
32
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Opini
“S
Situasi saat ini sudah dapat dipastikan, hampir semua orang memiliki telepon seluler, mulai dari model tercanggih sampai dengan yang sangat sederhana. Gawai telepon seluler sudah dianggap sebagai atribut wajib yang perlu dibawa-bawa kemanamana dalam upaya menunjang aktivitas manusia. Mereka yang tidak menggunakan telepon genggam dianggap kuno, 'kampungan', konservatif dan ketinggalan zaman. Sebuah iklan telepon seluler dengan upaya menyinggung menggunakan gambar buruh perkebunan yang akrab dengan telepon seluler. Gambaran iklan tersebut seolaholah ini menyebutkan, sangatlah mustahil hidup tanpa telepon seluler di era seperti sekarang ini.
mereka berkomunikasi. Ranahranah pribadi inilah yang lebih berdaya mengarahkan sikap dan perilaku manusia selanjutnya. Seolah-olah klausul pemikiran mazhab komunikasi massa mikro dalam kajian teori uses and gratification yang menyatakan media masssa hanya mampu mengarahkan sikap dan perilaku apa yang di benak orang pada kelompok tertentu runtuh dengan masuknya telepon genggam dengan SMS (Short Messages Services) pada komunikasi manusia (Boyd-Barret, 1995). Keandalan SMS (Short Messages Services) yang murah, efektif dan efisien dalam bekerja dalam hitungan detik membuka cakrawala baru adanya harapan di balik kelesuan hidup manusia akan sistem dan struktur media massa yang membelenggu. Dengan SMS, mereka mampu memutuskan mata rantai birokrasi yang sulit dan berbelit-belit (lihat SMS-SMS pengaduan yang selalu dipenuhi pesan). Masyarakat bisa ikut serta memeriahkan perhitungan cepat (quick account) Pemilu dan Pilkada, juga
pemilihan pemenang kontes musik atau kecantikan di televisi, kelurahan sampai SMS digunakan sebagai arisan pulsa. Begitu mudah, murah dan hanya tinggal memijat tuts telepon seluler, mereka bekerja menembus batas komunikasi antar pribadi. Tanpa harus berbasa basi dan malu dan terbentur strata dan latar belakang sosial pada siapa pengirim pesan? SMS Sebagai Media Alternatif Yang Mengancam Di balik keputusasaan atas dominasi kekuatan kapitalistik industri media massa akan kebebasan bersuara di ranah publik, keberadaan SMS ini dapat dijadikan media terobosan alternatif komunikasi massa baru yang memangkas semua sisi dalam konteks ekonomi politik. Ketika dahulu orang dibatasi, dikekang dan dicekoki oleh industri media massa. Khalayak tidak berdaya dalam keleluasaan memilih dan menyortir media komunikasi yang dibutuhkan. Mereka tanpa berdaya menelan mentah-mentah media massa,
Kotamobagu.files.wordpress-com
E B U T K A N keinginan anda dan kirim pesan SMS ke nomor sekian…anda akan mendapatkan yang diinginkan, Anda ingin sukses kirim….SMS ke nomor sekian….,anda ingin mengetahui peruntungan, kirim pesan ke SMS ke nomor sekian,….. Ingin tahu siapa jodoh anda kirim pesan ke SMS sekian"! Demikian kira-kira sejumlah isi iklan-iklan beberapa operator telepon seluler dalam upaya meraup keuntungan dari kebiasaan orang menggunakan pulsa telepon. Diperkirakan hampir setiap detik pengguna telepon genggam menggunakan pulsa teleponnya dengan boros dan sembrono. Mulai dari sekedar melakukan percakapan, chating, akses internet sampai paling mudah yaitu mengirim SMS (Short Messages Services).
Telepon seluler dapat menjadi sarana manusia ketika menyendiri dan mampu menjangkau ranah-ranah pribadi
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
33
Opini sebagai sarana provokasi dan agitasi program perang yang dilancarkan Negara di Vietnam Utara. Kemunculan generasi SMS dengan bahasa-bahasa gaul yang unik saat ini mungkin sama dengan revolusi generasi bunga (flower generation) yang dahulu dipenuhi komunikasi langsung antar pribadi yang anti dan muak dengan komunikasi massa. Euforia kebebasan pers dan perlawanan terhadap kekuatan hegemonistik industri media massa merupakan isu-isu sentral seiring keruntuhan dominasi penguasaan ranah publik, dan terinjak-injaknya nilai kesakralan pers.
Thewhiteglasses.wordpress.com
bahkan cenderung merasa dicekoki oleh kalangan industri media massa. Fenomena yang terjadi adalah orang makin 'muak' dengan apa yang dilangsir media massa dalam agenda-agenda settingan media. Bombardir isi berita dan siapa yang dianggap penting oleh industri media massa begitu membosankan dan seperti dongeng yang diulangulang dengan lakon yang sama dalam penokohan yang sudah bisa ditebak akhir ceritanya. Pelaku industri media massa begitu 'asyik' dengan agenda
34
medianya sendiri dan sibuk mencari perolehan kantongkantong iklan yang menjadi andalan hidup industri mereka. Kemuakan dan kebencian khalayak terhadap media massa menyebabkan mereka lari ke media alternatif SMS yang cenderung lebih intim dan bersifat pribadi. Kondisi seperti itu sama seperti era perang Vietnam di Amerika Serikat, dimana generasi muda muak terhadap media massa yang dicap sebagai sarana penipuan (deception) yang hanya berisi dongeng dan berita konyol
MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
Paranoida yang muncul adalah demokratisasi media massa dengan terbentuk atas penguasaan panggung-panggung pers yang Marxis dan bekerja seperti pedang tak bertuan. Siapa yang paling besar mulut di ranah publik meski keliru akan didengar dan menang, daripada yang pendiam meski ia benar. Utopia bahwa pers mandul, karena siapa saja bisa menjadi jurnalis hanya dengan mengirim SMS ke semua operator dan membuat lembarlembar halaman cantik dalam website (zine-zine) pasti akan dimuat dan diberitakan. Semua tata aturan dalam meliput dan menyajikan berita dilanggar, kesopanan dan tataran etis dalam penulisan dipangkas. Tidak ada lagi kode etik yang diagungkan untuk membela profesionalisme pers. Semua bebas bicara semaunya, dan itu semua benar-benar diserahkan kepada khalayak. Bila mereka suka tulisan dan berita akan tetap ada, sedang yang tidak akan tergerus zaman dan terseleksi oleh alam. Jadi istilah "Semua Berhak
Opini Tahu", hanyalah slogan dan menjadi jargon-jargon palsu dalam industri media massa. Kebohongan (Deception) Dalam SMS Ketika SMS berhasil masuk ke dalam ranah antar pribadi dan leluasa menyentuh keintiman orang, maka satu yang perlu dipertahankan adalah unsur kepercayaan. Tanpa itu semua orang akan lari dan tidak akan ada komitmen keterikatan lebih dalam membina hubungan intim yang akrab (Merger dalam Prisgunanto, 2004). Ketika sarana SMS menawarkan diri untuk dapat menghadirkan Tuhan dengan adanya siraman rohani tanya jawab keagamaan, kitab suci elektronik dan jadwal waktu beribadah, khalayak begitu menyukai dan merasa dekat dengan SMS. Sebaliknya, ketika SMS hadir dalam porsi sebagai peramal yang menyesatkan dan pencari jodoh palsu, seolah-olah itu kerja buruk SMS dan
mencorengnya sebagai media alternatif pengganti media massa. Demikian pula, bila lembaga Negara, seperti; P r e s i d e n , Gubernur, Polisi, pengadilan dan lain-lain tidak m e r e s p o n pengaduan dan klaim khalayak dari SMS akan menyebabkan ketidakpercayaan lebih terhadap keandalan media alternatif tersebut juga. Bagi pihak berwenang perlu dipikirkan lagi praktik kebohongan bisnis dalam penggunaan sarana SMS, jangan sampai menghilangkan kepercayaan khalayak terhadap sarana tersebut. *Seorang Penulis Buku Komunikasi dan Kandidat Doktor
Ilham Prisgunanto
Ilmu Komunikasi Unpad catatan Baldwin, John R, Stephen D. Perry and Marry Anne Moffitt (2004). Communication theories for everyday life. Boston: Pearson. Boyd-Barret, Oliver and Chris Newbold (eds) (1995). Approaches to media reader. London: Arnold. Prisgunanto, Ilham (2004). Praktik ilmu komunikasi dalam
Rating ... Sambungan dari halaman 1 pembuat program yang ratingnya tinggi dan menarik banyak penonton/iklan. Karena nyatanya, ada orangorang yang merasa intelektualitanya direndahkan oleh tayangan-tayangan yang konon populer dan berperingkat tinggi. Pertama, sangat perlu diperhatikan kata-kata yang digunakan dalam program-program. Tidak patut kata-kata tak senonoh diumbar dalam tayangan baik film, komedi situasi maupun yang lain. Apalagi program yang laris itu ditayangkan pada masa “prime time”, saat orang paling banyak menonton, termasuk kanak-kanak, padahal sebenarnya itu adalah tayangan untuk orang dewasa. . Kedua, masukkanlah “nalar” barang sedikit. Bahwa memasukkan rasionalitas akan sedikit memanjangkan jam tayang, barangkali benar, namun mengingat rata-rata sinetron ditayangkan dalam serial sampai ratusan kali, bahkan tak cuma satu “season”, rasanya kesan “merendahkan intelektualita penonton” bisa terkurangi ala kadarnya. Siapa tahu mereka mau menonton akhirnya. Ketiga, cobalah mengurangi banjir sir mata dan “Allah diobral habis” kata seseorang. “Masa tiada hari tanpa air mata” sedikit-sedikit mewek, dan “Ya Allah…”. Alhasil, tidak mungkinkah diciptakan sebuah tayangan yang bermutu tetapi tetap memiliki daya tarikdengan demikian rating, peringkattinggi? Pasti bisa, kalau mau. Barangkali kemauan itu yang sejauh ini belum ada, MEDIA WATCH THE HABIBIE CENTER l No.70/15 Agustus - 15 September 2008
35