LAPORAN PENELITIAN
PROFIL KEMISKINAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH 2012
Oleh: AHMAD YUNANI, SE, M.Si (NIDN 0015067310)
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2012
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah menuangkan visi dan misinya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah, berdasarkan UndangUndang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki potensi daerah yang meliputi sektor pertanian, sektor kehutanan dan perkebunan, sektor perikanan, sektor perindustrian dan sektor pariwisata. Sektor pertanian memberikan sumbangan terbesar dalam persentase Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. HST karena sebagian besar masyarakat Hulu Sungai Tengah bekerja pada sector pertanian, namun pendapatan petani pada umumnya tidak sebesar pendapatan masyarakat yang bekerja pada sector lainnya sehingga kebanyakan kehidupan masyarakat yang bekerja pada sector pertanian yang lebih banyak berada pada garis kemiskinan dibandingkan masyarakat yang bekerja pada sector lainnya. Untuk melihat lebih dalam profil kemiskinan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah diperlukan sebuah kajian yang mendalam untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dan memudahkan pemerintah daerah dalam melakukan strategi pengentasan
dan penanggulangan
kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup: Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
1
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan baik dalam skala nasional, regional maupun wilayah. Masalah kemiskinan bukan hanya merupakan masalah ekonomi semata, akan tetapi juga merupakan masalah sosial dan kemanusiaan. Oleh karena itu, implikasi permasalahan kemiskinan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia secara keseluruhan, yang pada akhirnya menentukan kelangsungan pembangunan kualitas manusia itu sendiri yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Dalam kaitan proses perkembangan dinamika kehidupan masyarakat, oleh karena itu, masalah kemiskinan dipandang sebagai masalah yang sangat dinamis, sehingga membutuhkan peran institusi, program serta metode pendekatan yang mampu menjawab permasalahan kemiskinan, yang bertumpu pada beberapa nilai dasar filosofi yaitu rasa, karsa dan cipta sebagai kata kunci dalam pelaksanaan pemberdayaan sosial (Redmod & Johnson, 1992; Sumodiningrat, 2008). Program kebijakan pengentasan kemiskinan hendaknya tidak terlepas dari nilai-nilai dasar filosofinya, antara lain rasa yang berarti menyadari bahwa setiap individu memiliki harkat dan martabat diri, karsa memiliki arti kemauan untuk berusaha berubah dan mengentaskan diri dari kemiskinan, dan cipta adalah kemauan dan kemampuan untuk berkreasi menciptakan sesuatu untuk meningkatkan taraf hidup dan berkembang lebih maju (Johnson, 1992; Sumodiningrat, 2008). Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang perlu mendapatkan perhatian secara terus menerus karena membiarkan kemiskinan sama saja dengan menggadaikan nilainilai martabat bangsa, dimana masyarakat yang miskin akan menjadi titik lemah dalam pelaksanaan pembangunan.
Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
2
2. Maksud dan Tujuan 2.1 Maksud Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2012 disusun sebagai gambaran dan landasan bagi pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat serta pihak-pihak terkait, dan merupakan pedoman dan acuan penentuan program dan kegiatan Pengentasan Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah secara bertahap, berjenjang dan berkesinambungan. Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini juga disusun dengan maksud untuk memberikan arah dan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar fokus dan terarah dalam pengentasan kemiskinan secara lebih tepat. 2.2 Tujuan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah dokumen perencanaan strategis pengentasan kemiskinan yang bertitik tolak pada sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sosial ekonomi budaya. Adapun tujuan penyusunan perencanaan ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai acuan dalam perencanaan pengentasan kemiskinan. 2. Sebagai
kerangka
dasar
untuk
merumuskan
kebijakan
pengentasan
kemiskinan. 3. Tersusunnya strategi pengentasan kemiskinan. 3.
Sasaran Sasaran dari kegiatan penyusunan Profil Kemiskinan di Kab. HST adalah : 1. Tersusunnya konsep strategi pengentasan kemiskinan. 2. Terumuskannya kebijakan pengentasan kemiskinan. 3. Tersusunnya Program dan Kegiatan yang dilaksanakan SKPD terkait pengentasan kemiskinan secara komprehensif
4.
Nama dan Organisasi Pejabat Pengguna Anggaran Pengguna Anggaran Pekerjaan Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai
Tengah adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
3
5 Sumber Pendanaan Untuk
pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya Rp. 48.500.000,- (empat
puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah) Termasuk PPN dibiayai APBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2012.
6
Ruang Lingkup 6.1 Lingkup Wilayah Lingkup wilayah studi ini adalah wilayah Kab. HST. 6.2 Lingkup Materi Secara keseluruhan studi ini akan mengakomodasikan aspek-aspek yang dianalisis meliputi: Kemiskinan
relatif
adalah
suatu
ukuran
mengenai
kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi. Factor – factor yang mempengaruhi kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung Kebijakan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan 6.3
Lingkup tugas yang akan dilaksanakan dalam Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah: 6.3.1 Pendahuluan : Kegiatan
: 1. Persiapan yaitu mengkaji ulang terhadap Term Of Reference (TOR) dan jadwal pelaksanaan kerja serta kebutuhan bahan dan jasa lainya, mengatur tenaga ahli dan anggotanya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan sebagainya 2. Inventarisir
data-data
yang
diperlukan
dalam
menganalisa aspek-aspek yang telah direncanakan
Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
4
3. Menginventarisir
kebijakan
yang
terkait
dengan
pengentasan kemiskinan 4. Ekspose Tahap I : Ekpsose Pendahuluan Keluaran : Laporan Pendahuluan
6.3.2 Pelaksanaan Survei Kegiatan
:
1.
Melakukan pengumpulan data – data yang terkait kebutuhan analisa penyusunan profil kemiskinan
2.
Diskusi-diskusi dengan narasumber terkait
Keluaran : Laporan Pelaksanaan Survei
6.3.3 Penyusunan Fakta dan Analisa Kegiatan
:
1.
Tabulasi Data
2.
Evaluasi Survei dan melengkapi data-data yang dirasa masih kurang
3.
Analisa
Data
sesuai
aspek-aspek
yang
telah
direncanakan 4. Keluaran
Ekspose Tahap II : Ekpose Fakta dan Analisa
: Laporan Fakta dan Analisa Profil Kemiskinan
6.3.4 Penyusunan Rancangan Rencana Kegiatan
:
1.
Perumusan Konsep Strategi dan Kebijakan terkait Pengentasan Kemiskinan
2.
Ekspose Tahap III : Ekspose Rancangan Strategi dan Kebijakan
Keluaran
:
Laporan Sementara / Laporan Rancangan Strategi dan Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
6.3.5 Finalisasi Penyusunan Profil Kemiskinan Kegiatan
:
Penyempurnaan
Laporan
Akhir
Penyusunan
Profil
Kemiskinan Kab. HST Keluaran
:
1.
Laporan Akhir Penyusunan Profil Kemiskinan Kab. HST
2.
File Digital (dalam bentuk cd/flash disk)
Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
5
\ 7.
Metodologi Proses dan mekanisme Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut : 7.1
Tahap Persiapan Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum tim turun ke lapangan yang meliputi kegiatan penyusunan rencana kerja dan metode pendekatan studi yang diperlukan dalam hal pengumpulan data dan analisis data
7.2
Tahap Survei Lapangan Tahap survey lapangan ini dilakukan untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data yang diperlukan adalah : 1. Data Pedoman Kebijakan Pengentasan Kemiskinan Data yang diperlukan meliputi :
2.
a.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
b.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Analisis Gambaran Umum Daerah Data yang diperlukan meliputi : a.
Konsisi Fisik Dasar
b.
Sosial Kependudukan
c.
Fasilitas Kesehatan, Pendidikan dan lainnya
d.
Prasarana dan Sarana
3. Perekonomian Daerah Data yang diperlukan antara lain a.
PDRB
b.
Pendapatan Perkapita
c.
APBD
d.
Investasi Pemerintah dan Swasta
e.
Jumlah tenaga kerja produktif dan potensial
4. Pembiyaan Pembangunan Data pembiyaan pembangunan yang diperlukan adalah : 1. Besaran PAD Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
6
2. APBD Kabupaten 3. Besaran DAU 4. Besaran DAK 5. Besaran Investasi Swasta dan Masyarakat 6. Besaran bantuan dan pinjaman luar negeri 7. Besaran sumber pembiayaan lainnya
5. Kelembagaan Data yang diperlukan adalah :
Struktur organisasi
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kerja
Produk-produk
peraturan/kebijakan
terkait
pengentasan
kemiskinan
Bentuk-bentuk keterlibatan organisasi non pemerintah dan perguruan tinggi
7.3
Tahap Penyusunan Fakta dan Analisa Analisa adalah kegiatan telaahan data dalam Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Selanjutnya data yang telah diperoleh akan diolah sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan yang dimaksud, sebagai pedoman analisis untuk dijadikan acuan Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
7.4
Tahap Penyusunan Profil Kemiskinan Yaitu merupakan tahapan pembuatan laporan akhir yang berisi penyempurnaan dari draft rencana yang merupakan hasil dari masukan/koreksi dan saran dari dinas instansi terkait (perencana, pengguna dan pengendali)
8.
Jangka Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan adalah selama 4 (empat) bulan terhitung sejak diterbitkanya
SPK/SK Tenaga Ahli oleh Bupati Hulu Sungai Tengah.
Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
7
9.
Bahan
Peralatan dan Tenaga Ahli
Bahan, Peralatan dan Tenaga ahli yang diperlukan
untuk melaksanakan
pekerjaan ini adalah : Bahan dan Peralatan Bahan dan perlengkapan yang diperlukan adalah sebagai berikut : -
Alat Tulis Kantor
- Perlengkapan Kantor Tenaga Ahli : Tenaga Ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan perencanaan investasi jangka menengah daerah adalah : 1.
Ketua Ketua Tim Ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Ekonomi/ Hukum Strata dua (S2) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan. Dengan pengalaman minimal 5 tahun dan berjumlah 1 (satu) orang (ditunjukan dengan ijazah).
2.
Tenaga Ahli Ekonomi Tenaga Ahli Perencanaa disyaratkan minimal seorang Sarjana Ekonomi Strata Satu (S1) bidang Studi Ekonomi Pembangunan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan. Dengan pengalaman minimal 5 tahun dan berjumlah (satu) orang (ditunjukan dengan ijazah).
3.
Tenaga Ahli Sosial Tenaga Ahli Sosial disyaratkan minimal seorang Sarjana Sosial /Ekonomi Strata Satu (S1) bidang Sosial atau Ekonomi Pembangunan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan. Dengan pengalaman minimal 5 tahun dan berjumlah 1 orang (ditunjukan dengan ijazah).
4.
Tenaga Ahli Pertanian
Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
8
Tenaga
Ahli
Periakanan
disyaratkan
minimal
seorang
Sarjana
Pertanian/Kehutanan bidang Sosial Ekonomi Strata Satu (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan. Dengan pengalaman minimal 5 tahun dan berjumlah 1 orang (ditunjukan dengan ijazah). 10.
Pelaporan Sistem pelaporan pekerjaan dalam kegiatan ini disusun sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan (Inception Report) 2. Laporan Sementara/ Laporan Profil Kemiskinan 3. Laporan Akhir Penyusunan Profil Kemiskinan
11. Keluaran Pekerjaan Keluaran yang dihasilkan dalam pekerjaan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah 1. Buku laporan akhir 2. File Digital dalam bentuk cd/flashdisk
12. Sistematika Penulisan Penulisan Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini memperhatikan sistimatika sebagai berikut : BAB 1
Pendahuluan Menjabarkan mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, metodologi serta keluaran pekerjaan.
BAB 2
Gambaran Umum Daerah
BAB 3
Strategi dan Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
BAB 4
Profil Kemiskinan
Bab 5
Penutup 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran/Rekomendasi
Laporan Penyusunan Profil Kemiskinan Kabupaten HST
9