LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL
DISUSUN OLEH : REVIANA NUR IMANIAH P17420211037
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO 2013
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan 30,5%, infeksi 22,5%, gestosis 17,5%, dan anestesia 2,0%. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah telah banyak menetapkan strategi maupun kebijakan berupa program peningkatan kesehatan termasuk penigkatan asuhan antenatal care yang telah lebih dikenal dengan ANC yang merupakan perawatan yang diberikan kepada ibu selama hamil dan merupakan salah satu pilar dalam upaya “safe motherhood ” (sarwonoprawihardjo, 2002 : 7 ). Setiap ibu hamil seharusnya mendapat perawatan kehamilanya secara baik, dengan cara memeriksakan kehamilanya, tetapi pada kenyataanya masih banyak ibu hamil belum mengerti yang lebih dalam tentang pemeriksaan kehamilan ( ANC ). Menurut data rekam medis yang diperoleh dari BPS Kisworowati ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya kebanyakan sudah menginjak usia kehamilan Trimester II, dan sebagian yang hanya mengalami keluhan – keluhan saja. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam masa perawatan kehamilanya, sehingga dapat menyebabkan bertambahnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Untuk membantu pemerintah dalam mencapai penurunan AKI (angka kematian ibu) di Indonesia , maka pemerimtah mempunyai target cakupan pelayanan Antenatal (K1) 95% dan cakupan pelayanan Antenatal (K4) 90%. Untuk provinsi jawa timur mempunyai target cakupan pelayanan Antenatal (K1) 90% dan cakupan pelayanan Antenatal (K4) 85%. (Depkes, RI 2008) Untuk Kabupaten Banyuwangi cakupan pelayanan Antenatal mencapai
(K1) 91,48% dari target (90%) dan cakupan pelayanan Antenatal (K4) 84,28%. Dari target (85%). (Dinkes, kabupaten Banyuwangi 2008). Sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan pelayanan Antenatal Care yang bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan antenatal dengan standart pemeriksaan berulang (K1-K4) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yang penting karena bila timbul gangguan kesehatan dini mungkin dapat dikenali sehingga dilakukan perawatan yang cepat dan tepat dengan standart “ 7 T “ pelayanan Antenatal care yang terdiri dari : ( Timbang ) Berat Badan Ukur ( Tekanan ) Darah Ukur ( Tinggi ) Fundus uteri Pemberian Imunisasi ( Tetanus Toksoid ) TT lengkap Pemberin tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan Tes terhadap penyakit menular sexsual Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. ( Sarwono Prawirahardjo, 2002 : 90 ) B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud antenatal itu ? 2. Apa tujuan dari antenatal ? 3. Apa penyebab dari antental ? 4. Apa saja tanda dan gejala antenatal ? 5. Perubahan fisologis saat kehamilan ? 6. Bagimana patofisiologi antenatal ? 7. Bagaimana komplikasi dari antenatal ? 8. Bagaimana jadwal pemeriksaan antenatal ?
9. Bagaimana pathway antenatal ? 10. Bagaimana pemeriksaan pada antenatal ? 11. Apa saja pelayanan antenatal ? 12. Apa saja pemeriksaan penunjang antenatal ? 13. Bagaimana asuhan keperawatan pada antenatal ? C. Tujuan Dari rumusan diatas, adapun tujuan yang diharapkan penulis setelah mengerjakan tugas ini, antara lain : 1. Mengetahui apa yang dimaksud antenatal 2. Mengetahui tujuan dari antenatal 3. Mengetahui etiologi antenatal 4. Mengetahui tanda dan gejala antenatal 5. Mengetahui perubahan fisiologis saat kehamilan 6. Mengetahui patofisiologi antenatal 7. Menegtahui komplikasi dari antenatal 8. Mengetahui jadwal pemeriksaan antenatal 9. Mengetahui pathway antenatal 10. Mengetahui pemeriksaan pada antenatal 11. Mengetahui pelayanan antenatal 12. Mengetahui pemeriksaan penunjang antenatal 13. Mengetahui asuhan keperawatan pada antenatal
KONSEP MEDIS
A. Pengertian Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan pada pertumbyhan dan perkembangan jan in dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan pada ibunya disebut ante natal care. B. Tujuan 1. Tujuan Ante Natal Care a. Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai berikut: Kesehatan umum ibu Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan Menerapkan resiko kehamilan -
Resiko tinggi
-
Resiko meragukan
-
Resiko rendah
b. Menyiapkan persalinan menuju Well Boren Baby dan Well Health Monther c. Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi d. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat akhir kala nifas 2. Tujuan Pre Natal Care a. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat di tentekan dengan pemeriksaan khusus b. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonatus c. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan Well Health Monther
C. Etiologi •
Kurangnya pengetahuan ibu tentang antenatal care
•
Kesibukan
•
Tingkat sosial ekonomi yang rendah
•
Dukungan suami yang kurang
•
Kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal
•
Asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih (Prawirohardjo, 2006)
D. Tanda Dan Gejala Tanda dan gejala ( keluhan) normal pada wanita hamil adalah: 1). Morning Sicknees 2). Emesis gravidalum 3). Kaki kram 4). Varises tampak 5). Sesak bagian bawah 6). Pinggang pegal 7). Edema 8). Hemoroit E. Perubahan-Perubahan Dan Adaptasi Fisiologis Pada Masa Kehamilan 1. Trimester I (0-12 mg) Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang berasal dari buah kehamilan yaitu dari janin dan plasenta. a. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air kemih. b. Masalah gastrointestinal
•
Mual dan muntah(4-6 minggu)
•
morning sickness
•
anoreksia
•
Saliva berlebihan
•
Tak tahan terhadap bau–bau tertentu
c. Pengaruh hormon estrogen Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi. d. Perubahan janin •
Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
•
pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
•
Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan
e. Tanda-tanda piscaseck Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi f. Tanda-tanda hebat Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan seolah-olah jari-jari yang diluar bertemu dengan jari-jari yang ada didalam, hal ini sebabkan oleh bertambahnya jumlah pembuluh darah pada rahim. g. Traktus urinarius Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih sehingga didapatkan ibu sering kencing h. Kardiovaskuler •
Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus posisi jantung pada bagian kiri atas
•
Kardiak output -
Denyut jantung meningkat
-
Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
-
Filtrasi ginjal meningkat
-
transportasi oksigen meningkat
i. Uterus •
Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volumenya 10 cc
•
Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
•
Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Payudara Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara k. Vagina •
Peningkatan vaskularisasi
•
Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
l. Respirasi •
Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
•
Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon dioksida dari janin ke ibu
•
Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
m. Muskuluskeletal •
Relaksasi persendian
•
Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
•
Perubahan postural -
Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang belakang
-
Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong kedepan
n. Kulit Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie gravidalum
2. Trimester II (12-28 minggu) Perubahan fisiologis a). Uterus -
uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
-
dinding uterus tipis dan lunak
-
fetus dapat di palpasi pada abdomen
-
uterus jadi bentuk ovale
-
Adanya kontraksi” braxson his”
b). Servik -
terus memanjang
-
Adanya mucous plag
-
Sel otot hipertropi
-
Kelenjar serviks aktif
c). Vagina -
Sel otot hipertropi
-
Mukosa tebal
-
Adanya lorchea
-
PH asam : 3,5-6,0
d). Payudara -
Duktus dan alveoli hipertropi
-
areola dan putting membesar
-
Mulai ada sekresi kolostrum
e). Sistem kardiovaskuler -
volume darah meluas
-
Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah
-
Output meningkat 30-50 %
-
stroke volume meningkat
-
tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
-
Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f). Sistem respiratory -
Oksigen dalam darah meningkat
-
Pernafasan lebih dalam
-
volume darah stabil
-
Kebutuhan oksigen meningkat
-
Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak nafas
g). Sistem Urinary -
Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
-
udema fisiologis pada kandung kemih
-
frekuensi berkemih menurun
-
Dilatasi ginjal dan ureter
-
Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
-
Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
-
Aliran plasma renal meningkat
-
Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air meningkat
h). Sistem muskulus keletal -
Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis fisiologis
-
Kram pada kaki
i). sistem integumen -
Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
-
adanya linianigra
-
vaskuler adanya palmar eritema
-
rambut menjadi lebih halus
-
Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j). Sisten gastrointestinal -
Mulut dan gigi Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
-
Esofagus dan gaster 1. Kapasitas lambung menurun 2. sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun
-
Liver Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin
-
Pankreas 1. Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-sel beta 2. Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus gestasional
-
Intestinal Pengosongan lambung meningkat Absorbsi nutrien dan air meningkat
k). Sistem endokrin -
Pituitary Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon Prolaktin meningkat
-
Tiroid 1. Vaskularisasi meningkat 2. Meningkatnya T3 dan T4 3. BMR meningkat
-
Paratiroid Hiperplasia, sekresi hormon meningkat
-
Adrenal 1. Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat 2. Level kortisol meningkat
3. Level aldesteron meningkat -
Plasenta Fungsi utuh dan komplek
Perubahan Psikologis a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain. b. Penerimaan terhadap kehamilan. “Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima. c. Maternal role atteinment Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi. d. Fantasi Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya. e. Hubungan dengan ibu Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support. f. Hubungan dengan janin Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”. g. Body image Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat diobservasi. h. Waktu dan jarak Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain 3. Trimester ketiga ( 28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu ) Perubahan fisiologis a. Sistem reproduksi Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi “broxon hicks” semakin jelas. Serviks Effousment, pengeluaran mukosa. Vagina Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea Payudara Membesar, tegang, colusterum keluar. b. Sistem kardiovaskuler COP meningkat 40 % volume darah ibu meningkat 30 – 50 % HR meningkat 15 kali/menit Stroke volume meningkat Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan masalah jantung c. Sistem pernafasan Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas Iga-iga ekspansi Kebutuhan oksigen meningkat d. Sistem perkemihan Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat Frekwensi miksi meningkat Kosentrasi albumin plasma menurun e. Sistem muskuloskeletal Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas f. Sistem integumen Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat Rambut tipis dan rontok
Kuku cepat tumbuh dan mudah patah g. Sistem gastrointestinal Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi h. Sistem endokrin Pituitary Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat Tiroid BMR meningkat Plasenta Fungsi maksimal Perubahan Psikologis Ibu a. Penerimaan terhadap janin meningkat b. Fantasi terhadap perubahan peran c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat d. Fokus perhatian pada persalinan e. Menaruh perhatian pada persalinan Perubahan Psikologis Ayah a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain F. Patofisiologi Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta. 1. Sel telur (ovum) Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genetabridge. 2. Sel mani (spermatozoa) Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. 3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas) Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi. 4. Nidasi (implantasi ) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. G. Komplikasi Masalah •
Anemia - Lebih rendah
Gejala Merasa lelah atau lemah
Pengobatan Mengobati penyebab yang
dari jumlah normal sel darah merah yang sehat
•
Tampak pucat
•
Merasa lemas
•
Sesak napas
mendasari anemia akan membantu memulihkan jumlah sel darah merah yang sehat. Wanita dengan anemia terkait kehamilan dibantu dengan mengambil besi suplemen asam folat dan. Dokter Anda akan memeriksa kadar zat besi Anda selama kehamilan untuk memastikan anemia tidak terjadi
Depresi - kesedihan ekstrim selama kehamilan atau setelah melahirkan (postpartum)
lagi. Wanita yang sedang hamil dapat
•
Kesedihan intens
•
Ketidakberdayaan dan terbantu dengan satu atau
•
mudah tersinggung
kombinasi pilihan pengobatan,
Perubahan nafsu
termasuk:
makan •
•
Terapi
Pikiran melukai diri
•
Kelompok dukungan
sendiri atau bayi
•
Obat-obat
Depresi seorang ibu dapat mempengaruhi perkembangan bayinya, sehingga mendapatkan perawatan adalah penting bagi ibu dan bayi. Pelajari lebih lanjut tentang depresi selama dan setelah kehamilan . •
Tekanan darah tinggi (berhubungan dengan
Tekanan darah tinggi tanpa tanda-tanda dan gejala preeklamsia
Kesehatan ibu dan bayi tersebut dicermati untuk memastikan
kehamilan) - Tekanan
tekanan darah tinggi tidak
darah tinggi yang dimulai
preeklampsia.
setelah 20 minggu kehamilan dan hilang setelah lahir Hiperemesis gravidarum (Heye-pur-EM-uh-uhsuhss grav-DAR-uhm) (HG) - parah, mual dan muntah persisten selama kehamilan - lebih ekstrim dari "morning sickness"
•
Mual yang tidak pergi
•
Muntah beberapa kali setiap hari
•
Berat badan
•
Nafsu makan berkurang
Kering, makanan hambar dan cairan bersama adalah baris pertama pengobatan. Kadangkadang, obat yang diresepkan untuk membantu mual. Banyak wanita dengan HG harus dirawat di
•
Dehidrasi
•
Merasa pingsan atau makan cairan dan nutrisi melalui pingsan
rumah sakit sehingga mereka dapat tabung dalam pembuluh darah mereka. Biasanya, wanita dengan HG mulai merasa lebih baik pada minggu ke-20 kehamilan. Tetapi beberapa wanita merasa mual
muntah dan seluruh tiga trimester. Tanda-tanda keguguran dapat Dalam kebanyakan kasus, Keguguran - Kehamilan
mencakup:
rugi karena penyebab alami sebelum 20 minggu.
keguguran tidak dapat dicegah. Kadang-kadang, seorang wanita
•
Sebanyak 20 persen dari
Vagina bercak atau perdarahan *
harus menjalani perawatan untuk menghapus jaringan kehamilan
kehamilan berakhir
•
Nyeri kram perut atau
dengan keguguran.
•
Cairan atau melewati membantu penyembuhan jaringan dari vagina emosional. Lihat bagian kami pada
Seringkali, keguguran terjadi sebelum seorang
dalam rahim . Konseling dapat
kerugian Kehamilan . wanita bahkan mengetahui dia hamil
•
Plasenta previa - Plasenta
Painless vagina pendarahan selama
menutupi sebagian atau
trimester kedua atau
seluruh pembukaan
ketiga
serviks bagian dalam rahim
Jika didiagnosis setelah minggu ke20 kehamilan, tetapi dengan tidak ada perdarahan, seorang wanita akan perlu untuk memotong
•
Untuk beberapa, tidak kembali pada tingkat aktivitas dan ada gejala
meningkatkan istirahat. Jika perdarahan berat, rawat inap mungkin diperlukan sampai ibu dan bayi stabil. Jika pendarahan berhenti atau ringan, istirahat di tempat tidur terus dilanjutkan sampai bayi siap untuk pengiriman. Jika pendarahan tidak berhenti atau jika persalinan prematur dimulai, bayi akan disampaikan oleh operasi caesar .
H. Jadwal Pemeriksaan Ibu Hamil 1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan. 2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan 3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan 4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
I. Pathway
J. Pemeriksaan Ibu Hamil 1. Anamnese a.
Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum : ·
Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan
sebagainya. ·
Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir
diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.
2. Pemeriksaan fisik a.
Teknik inspeksi
·
Daerah muka
Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi. ·
Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limpa membengkak. ·
Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan putting susu, adakah colostrums. ·
Perut
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan parut. ·
Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus. ·
Anggota gerak bawah
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha b. Tekhnik palpasi 1. Maksud periksa palpasi adalah : ·
Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)
·
Untuk menentukan letaknya anak dalam rahim
2. Macam-macam palpasi ada tiga macam yaitu : a.
Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
1) Leopold I ·
Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
·
Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
·
Rahim dibawah ke tengah
·
Tinggi fundus uteri ditentukan
·
Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang bundar dan
kurang
melenting,
pada
letak
lintang
fundus
uteri
kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis 2) Leopold II ·
Kedua tangan pindah ke samping
·
Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
·
Tentukan letak punggung anak
·
Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil). Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus 3) Leopold III ·
Dipergunakan satu tangan saja
·
Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
·
Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah
atau
belum
terpegang
oleh
pintu
atas
panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut. 4) Leopold IV ·
Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
·
Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
·
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul. ·
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
-
Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah melewati
pintu atas panggul) -
Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum melewati
pintu atas panggul) Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga panggul. 3. Penampilan umum Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum Tujuan : a.
Untuk mengetahui keadaan umum ibu
b. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi kehamilan c.
Untuk membantu menetapkan diagnosis
Dilakukan pada : a.
Ibu yang pertama kali datang periksa
b. Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri. Macam-macam pemeriksaan a.
Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe c.
Keadaaan jantung dan keadaan paru
d. Adakah oedema e.
Tekanan darah
f.
Berat badan
g. Pemeriksaan laboratorium 4. Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses 5. Pemeriksaan panggul luar Tujuan : a.
Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya c.
Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan : a.
Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
b. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu c.
Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama
pada primipara Ukuran-ukuran panggul luar yang penting : a.
Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26 cm. b. Distantia cristarum Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29 cm c.
Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm. d. Conyugata eksterm Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang lumbal lima). e.
Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm. Pertumbuhan janin a.
0 – 4 minggu
pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai keluar/nampak. b. 4 – 8 minggu Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis kelamin belum ada, janin bergerak (USG). c.
8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks primitive mulai. d. 12 – 16 minggu berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum menyatu. e.
16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit. f.
20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput. g. 24 – 28 minggu kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan. h. 28 – 32 minggu mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai putih dan keriput kurang. i.
32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut. j.
38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat.
K. Pelayanan Antenatal care Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar minimal “7T” yang terdiri dari: 1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar.
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil (Nadesul, 2006). Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi <145cm perlu diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan pada saat persalinan (Depkes RI, 1998). 2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi. Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas. Apabila tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmHg , maka ibu hamil mengalami preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi (Mufdlillah, 2009). 3. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar. Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion (Nadesul, 2006)
4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal). Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus. Tabel 2. Jadwal pemberian imunisasi TT Antigen
Interval (selang waktu
Lama
%
TT1
minimal) Pada kunjungan antenata
perlindungan -
perlindungan -
TT2 TT3 TT4 TT5
pertama 4 minggu setelah TT1 6 bulan setelah TT2 1 tahun setelah TT3 1 tahun setelah TT4
3 tahun * 5 tahun 10 tahun 25 tahun/seumur
80 95 99 99
hidup Ket : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum) sumber: (Prawirohardjo, 2006).
5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh karena dapat mengganggu penyerapan (Prawirohardjo, 2006). 6. Tes laboratorium (rutin dan khusus). Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan thalasemia. (Meilani, et al., 2009).
7. Temu wicara (konseling). Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan (Meilani, et al., 2009).
L. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium a. Darah Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL b. Urin -
Warna, bau dan kejernihan
-
Protein, glukosa, nitrit dan uringarvindek
c. Radiologi USG dan pelvimetri d. Biakan Usap vaginal
KONSEP KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dasar pada klien: 1) Aktifitas dan istirahat
a) Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu pertama. Kembali pada tingkat normal pada separuh waktu kehamilan akhir b) Denyut nadi meningkat 10-15x/menit c) Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume darah d) varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester III e) Episode sinkope 2) Integritas Ego a) Menunjukkan perubahan persepsi diri b) Body image rendah 3) Eliminasi a) Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi b) Peningkatan frekuensi berkemih c) Peningkatan berat jenis urin d) Timbulnya hemoroid 4) Makanan dan Cairan a) Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi b) Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada trimester II &III c) Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi perdarahan d) Hb dan Ht rendah, mungkin di temui anemia fisiologis e) Glukus dan edema 5) Nyeri dan Ketidaknyamanan a) Kram kaki b) Nyeri tekan dan bengkak pada payudara c) kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu d) Nyeri punggung 6) Pernafasan a) Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
b) frekwensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi uterus c) pernafasan thorakal 7) Keamanan a) suhu tubuh 36 – 37ºC b) DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 –20 minggu c) gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu d) Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu e) Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5 8) Sexualitas a) Berhentinya menstruasi b) Perubahan respon / aktifitas seksual c) Leukhorea d) Peningkatan secara progresif ukuran uterus e) Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola f) Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema, spindernevi, strie gravidarum g) Tanda-tanda hegar, chadwick positif 9) Interaksi sosial a) Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi b) Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor kehamilan c) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional 10) Penyuluhan/ Pembelajaran Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap anak, dan keadaan ekonomi 11) Pemeriksaan Diagnostik a) Darah : Hb, golongan darah, skrening HIV, hepatitis
b) skrening untuk TBC paru, tuberubela c) tes serum HSG B.
Diagnosa Keperawatan 1. Trimester I a. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual, muntah b. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan hormonal c. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya cairan yang berlebihan ( muntah ) 2. Trimester II a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena pembesaran uterus b. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius dan higienis buruk 3. Trimester III a. Perubahan pola seksual berhubungan dengan
perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan b. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya pengalaman, kesalahan interprestasi informasi C.
Intervensi Trimester 1 1.
Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan, mual atau muntah Hasil yang di harapkan 1. BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal 2. Mengikuti diet yang dianjurkan
3. Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep 4. Menunjukkan penambahan yang sesuai Intervensi 1. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan mengunakan batasan 24 jam. 2. Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal an suplemen vitamin atau zat besi setiap hari 3. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu selama kehamilan 4. Timbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya 5. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah 6. Pantau kadar HB atau HL 7. Tes urin aleton, albumin dan glukosa 8. Ukur pembesaran uterus Kolaborasi Buat rujukan sesui indikasi 2.
Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal Hasil yang di harapkan - Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidak nyamanan - Melaporkan hasil penatalaksanaan ketidak nyamanan Catat adanya rasa tidak nyaman 1. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal 2. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan 3. Intruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara untuk memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri pelumas. Anjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran. Anjurkan mandi Anjurkan secara perodik meningikan bokong dengan bantal
Kram kaki :intruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kaki diekstensikan serta menggurangi makan keju dan susu. 4. Lokhea : anjurkan mandi teratur dan perawatan perneal, menggunakan celana dari katun, dari tepung kanji untuk mengabsorbsi Hindari penggunaan bedak talk 5. Mual atau muntah :anjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat saat banggun tidur ,makan sedikit tapi sering dan hindarkan bau-bauan yang menyengat 6. Hidung yang tersumbat anjurkan penggunaan udara yang di lembabkan dan hindari semprotan nasal dan obat yang menghilangkan mampet 7. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan. Kolaborasi : Penambahan suplemen kalsium per hari 3.
Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan (muntah) Hasil yang diharapkan : - Menurunkan keparahan mual dan muntah. - Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari - Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan Intervensi 1. Auskultasi DJJ 2. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah 3. Tinjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis) 4. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ haluaran cairan, tes urin dan penurunan BB per hari 5. Kaji suhu dan turgor kulit membrane mukosa dan tekanan darah, masukan dan haluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan dengan standar 6. Anjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat, makan 6x/hr dengan jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat (popcorn,roti sebelum tidur)
Trimester II 1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma dank arena pembesaran uterus. Hasil yang diharapkan : - Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan. - Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan. Intervensi : 1. Kaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan) 2. Pantau masalah medis sebelumnya (alergi, asma, TBC). 3. Kaji kadar Hb/Ht, tekankan pentingnya suplemen vitamin. 4. Berikan
nformasi
tentang
rasional
kesulitan
bernafas
dan
program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan untuk meningkatkan istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu dan latihan ringan seperti berjalan. 5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, missal postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit tapi sering, posisi semi fowler. 2. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius praktik hygiene yang buruk. Hasil yang diharpkan : - Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin. - Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi. - Bebas dari tanda dan gejala infeksi. Intervensi : 1. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan perlunya melaporkan tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan kesehatan serta tidak minum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
2. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh sebelum dan saat memegang makanan serta setelah toileting. 3. Anjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari. 4. Anjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari. 5. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK. Kolaborasi : - Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik ph. - Lekosit, kultur dan sensitifitas. Trimester III 1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan salah pengertian/merasa takut. Hasil yang diharapkan : - Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas pada trimester III. - Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual. Intervensi : 1. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual. 2. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu sama lain tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada hubungan seksual, berikan informasi tentang kenormalan perubahan. 3. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman. 4. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas. 5. Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan hasrat untuk koitus. Kolaborasi :
- Rujuk konseling bila masalah tidak teratasi. 2. Kurangnya
pengetahuan
persalinan/kelahiran
(kebutuhan
perawatan
belajar)
bayi
mengenai
berhubungan
persiapan
dengan
untuk
kurangnya
pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi informasi. Hasil yang diharapkan : - Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan. - Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan informasi tentang perawatan bayi. - Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi. Intervensi : Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan persalinan. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan. Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan pemberian makanan, kaji keyakinan budaya. Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin. D. Implementasi Trimester 1 1. Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan, mual atau muntah Implementasi •
menentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan mengunakan batasan 24 jam.
•
memberikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal an suplemen vitamin atau zat besi setiap hari
•
menanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu selama kehamilan
•
menimbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya
•
meninjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah
•
mamantau kadar HB atau HL
•
mengetes urin aleton, albumin dan glukosa
•
mengukur pembesaran uterus
2. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal Implementasi •
mengevaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
•
menekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan
•
mengintruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara untuk memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri pelumas.
•
menganjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran.
•
menganjurkan mandi menganjurkan secara perodik meningikan bokong dengan bantal
•
kram kaki :intruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kaki diekstensikan serta menggurangi makan keju dan susu.
•
lokhea : menganjurkan mandi teratur dan perawatan perneal, menggunakan celana dari katun, dari tepung kanji untuk mengabsorbsi hindari penggunaan bedak talk
•
mual atau muntah :menganjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat saat banggun tidur ,makan sedikit tapi sering dan hindarkan bau-bauan yang menyengat
•
menganjurkan penggunaan udara yang di lembabkan dan hindari semprotan nasal dan obat yang menghilangkan mampet
•
mengkaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan (muntah) Implementasi •
mengauskultasi DJJ
•
menentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah
•
menininjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis)
•
menganjurkan klien mempertahankan masukan/ haluaran cairan, tes urin dan penurunan BB per hari
•
mengkaji suhu dan turgor kulit membrane mukosa dan tekanan darah, masukan dan haluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
•
menganjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat, makan 6x/hr dengan jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat (popcorn,roti sebelum tidur)
Trimester II 1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma dank arena pembesaran uterus. Implementasi : •
mengkaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan)
•
memantau masalah medis sebelumnya (alergi, asma, TBC).
•
mengkaji kadar Hb/Ht, tekankan pentingnya suplemen vitamin.
•
memberikan nformasi tentang rasional kesulitan bernafas dan program aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan untuk meningkatkan istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu dan latihan ringan seperti berjalan.
•
meninjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, missal postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit tapi sering, posisi semi fowler.
2. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius praktik hygiene yang buruk. implementasi :
memberikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan perlunya melaporkan tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan kesehatan serta tidak minum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
mekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh sebelum dan saat memegang makanan serta setelah toileting.
menganjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari.
menganjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
menganjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.
Trimester III 1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan salah pengertian/merasa takut. Implementasi : •
mengkaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
•
menganjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu sama lain tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada hubungan seksual, berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
•
memberikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
•
menganjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
•
menganjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan hasrat untuk koitus.
2. Kurangnya
pengetahuan
persalinan/kelahiran
(kebutuhan
perawatan
belajar)
bayi
mengenai
berhubungan
persiapan
dengan
untuk
kurangnya
pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi informasi. Implemenetasi •
memberikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan persalinan.
•
memberikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
•
memberikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
• melakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin. E. Evaluasi 1. Trimester I a. Nutrisi seimbang dengan kebutuhan tubuh. b. Pasien nyaman dengan perubahan fisik dan hormonal. c. Tidak terjadi kekurangan volume cairan. 2. Trimester II a. Pola nafas efektif. b. Tidak terjadi infeksi saluran kemih. 3. Trimester III a. Perubahan
pola
seksual
berhubungan
dengan
perubahan
hasrat
seksual,
ketidaknyamanan teratasi. b. Pengetahuan bertambah mengenai persiapan untuk persalinan / kelahiran perawatan bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung: Elemen. Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC. Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC. Manuaba. (2001).Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC. Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Fluid management • Timbang popok/pembalut jika diperlukan • Pertahankan catatan intake dan output yang akurat • Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan • Monitor vital sign • Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian • Lakukan terapi IV • Monitor status nutrisi • Berikan cairan • Berikan cairan IV pada suhu ruangan • Dorong masukan oral • Berikan penggantian nesogatrik sesuai output • Dorong keluarga untuk membantu pasien makan • Tawarkan snack ( jus buah, buah segar ) • Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk • Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi