LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN JUNI TAHUN 2016 SUB DIREKTORAT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3
DIREKTORAT PENGELOLAAN B3 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3 Jakarta, Juli 2016
1
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN JUNI 2016 SUB DIREKTORAT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 DIREKTORAT PENGELOLAAN B3 A. Seksi Manufaktur, Jasa, Kesehatan dan Pertanian A.1. Pelaksanaan Pertemuan 1. Tanggal Kegiatan : 14 Juni 2016 Maksud Kegiatan : Evaluasi awal hasil pendataan laporan realisasi impor B3 periode Januari – 20 April 2016 Laporan Kegiatan Pendataan sementara yang telah dilakukan sebagai berikut: a. Perusahaan yang menyampaikan Pelaporan Realisasi Impor B3 sebanyak 180 Perusahaan b. Jenis B3 yang diimpor sebanyak 338 Jenis B3 (337 jenis B3 merupakan B3 yang dapat digunakan dan 1 jenis B3 terbatas digunakan (Ethilene Oxide) c. Sebanyak 70 Jenis B3 merupakan Mixture (Campuran) d. Sebanyak 268 jenis B3 merupakan Single Substance e. Total B3 yang di Impor sebanyak 85.854.260.724,35 Kg f. 25 Jenis dan Jumlah B3 yang tertinggi diimpor g. B3 berasal dari 31 negara asal Mengingat terdapat ketidak sesuaian data tersebut maka perlu di lakukan evaliuasi kembali, dengan catatan : a. Menyesuaikan jenis B3 dengan CAS Number b. Menyepakati kode asal negara impor B3
A.2.Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Pada bulan Juni 2016, Seksi Manufaktur, Jasa, Kesehatan dan Pertanian telah melaksanakan kegiatan inventarisasi terhadap 9 (sembilan) perusahaan importir distributor dan importir produsen B3 yang telah terregistrasi yaitu : 1. PT. Asia Pacific Fibers 2. PT. Indochemical Citra Kimia 3. PT. Alkindo Mitrajaya 4. PT. Indorama Ventures Indonesia 5. PT. Petrokimia Gresik 6. PT. Indonesia Toray Synthetics 7. PT. Padi Hijau Buana 2
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
8. PT. Fukugo Shizai Indonesia 9. PT. Bayer Materialscience Indonesia Kegiatan Inventarisasi meliputi data impor/produksi, penggunaan dan peredaran B3. Data dan informasi pengelolaan B3 utuk 9 (sembilan) perusahaan tersebut sebagai berikut : 1.
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 1 – 2 Juni 2016 : Pelaksanaan Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Asia Pacific Fibers, Karawang – Jawa Barat
Laporan Kegiatan :
PT Asia Pacific Fibers Tbk., awalnya bernama PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk. (POLY), berdiri pada tahun 1984, beroperasi di bidang manufaktur dan pemasaran polyester chips, serat stapel poliester, benang filamen polyester, dan PTA (Purified Terepthalic Acid). Dengan serangkaian produk khusus untuk aplikasi yang berbeda, POLY melayani kebutuhan yang terus berubah dalam pakaian, perabot dan industri tekstil. Pada tahun 1991 POLY tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tercatat sebagai Importir Produsen dengan alamat kantor di Desa Kiara Payung, Kecamatan Klari, Karawang Timur, Kabupaten Karawang - Jawa Barat. Perusahaan mengimpor bahan kimia untuk digunakan sebagai bahan baku produksi. Produk yang dihasilkan saat ini yaitu : Kapas (PSF/Polyester Staple Fiber) SD CHIPS (Semi dull) dan SBR CHIPS (Super Bright)
Data jenis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang diimpor oleh PT. Asia Pacific Fiber, Tbk dan telah teregistrasiselama tahun 2014 – 2016, yaitu : No. Nama B3 Nama Dagang Jumlah 2014 (Kg) 2015 (Kg) Jan – Apr 2016 (Kg) 1. Etilen Glikol Mono Ethylene Glycol 25.962.836 28.331.000 2. Asam Tereftalik Purified Terephthalic 13.940.000 Acid (PTA) Jumlah 25.962.836 28.331.000 13.940.000
Disamping itu jenis bahan kimia lain yang diimpor dan teregistrasi yang digunakan sebagai pelembutan kain Fleece, yaitu: Alkyl (ethokxy) Polyester Dialkyl Phosphonate
Upaya Pengelolaan Lingkungan : Memiliki Fasilitas Penyimpanan B3 berupa tanki timbun (Storage Tank) dan gudang penyimpanan.
3
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Pada gudang telah dilengkapi dengan persyaratan dan tatacara penyimpanan yang mengacu kepada MSDS Sarana transportasi B3 telah memiliki izin Fasilitas Keselamatan Kerja Tersedia APAR pada setiap jarak 20 meter termasuk di area produksi dan gudang penyimpanan, fasilitas P3K tersedia di klinik perusahaan. Tersedia fasilitas tanggap darurat berupa, sarana pencucian, water monitor, Alarm, CCTV, Springkle, hydrant, Manual Call Point (MCP), untuk Panduan penanganan B3 disimpan di kantor gudang. Memiliki izin, SOP dan dokumen lingkungan, antara lain: Dokumen UKL/UPL HO (izin gangguan) SOP Tanggap Darurat SOP penerimaan barang (loading dan unloading) serta SOP Penyimpanan, namun belum ditempatkan di Gudang penyimpanan.
2.
Perusahaan telah menyampaikan laporan realisasi impor B3 jenis MEG dan PTA tahun 2014 dan 2015 ke KLHK.
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 2 – 3 Juni 2016 : Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Indochemical Citra Kimia, Tangerang - Banten
Laporan Kegiatan : a. Alamat Perusahaan : Jl.Raya Serang Km.12, Kampung Cerewet Ds Sukadamai, Cikupa,Tangerang. Terletak pada titik koordinat : 6°06'53.7"S 106°44'48.1"E. b. Bidang Usaha/profil perusahaan: Importir dan Distributor Bahan Kimia Cair. Tercatat sebagai pemegang surat registrasi impor B3 dari KLHK c. Jenis B3 yang diimpor melalui sistem registrasi, adalah Heptane, Metanol, Heksana, Toluene, Metilen Klorida, Isoporpil Alkohol, Aseton, Metil Etil Keton, Metil Isobutil Keton, Sikloheksanon, Vinil Asetat, Propanol d. B3 yang impor tidak melalui registrasi, sebagai berikut : Xylene, 2-Ethylhexil Acrylate, 2Hydroxethyl Acrylate, 2-Hydroxethyl Methacrylate, Acetic Acid, Acrylic Acid, Butyl Acetate, Butyl Acrylate, Butyl Carbitol, Butyl Cellosolve, Diaceton Alcohol, Diiso Buthyl Keton, Diethylene Glycol, Ethyl Glycol, Isobutanol, Isobutyl Metacrylate, Methyl Isobuthyl Keton. e. Berdasarkan data hasil inventarisasi dilapangan Jumlah jenis B3 yang di impor pada tahun 2014 – 2015 sebanyak 5 jenis dari 11 jenis B3 yang teregistrasi, data impor B3 tahun 2014 sebanyak 45.794,22 Ton dan tahun 2015 sebanyak 101.831,04 Ton dengan penjelasan sebagai berikut:
4
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
No.
1.
2.
2015 (Kg) 311.040 Kg
97.500 Kg 447.420 Kg 516.400 Kg
311.040 Kg 972.800 Kg
30.400 Kg 546.800 Kg 800 MT
547.200 Kg 1.520.000 Kg 12.000 MT
MIBK
800 MT 4.000 MT 4.000 MT -
12.000 MT 8.000 MT 8.000 MT -
MEK
-
-
Acetone Toluene
40.000 MT
80.000 MT
40.000 MT -
80.000 MT -
994.220 Kg + 44.800.000 Kg (44.800 MT) 45.794.220 Kg 45.794,22 Ton
1.831.040Kg + (100.000 MT) 100.000.000Kg 101.831.040 Kg 101.831,04 Ton
Metilen Klorida/ Methylene Diklorometana Chloride (MC)
Siklohexanon
Cyclohexano ne (CYC)
4.
Vinil Asetat Monomer
7. 8.
9. 10
11
Metil Isobutil Keton/4-Methyl-2Pentanone/ Methyl Pentanone Metil Etil Keton/2Butanone Aseton Toluena
Jumlah 2014 (Kg) 349.920 Kg
Isopropil Alcohol/Iso Isopropyl Propanol/2-Propanol/ Alcohol(IPA) n-Propil Alkohol
6.
5
Nama Dagang
3.
5.
f.
Nama B3
VAM
Hexana N-Hexane Metil Isobutil MIBK Keton/4-Methyl-2Pentanone/ Methyl Pentanone N-Heptana Heptane TOTAL
Total per Jenis B3
758.460 Kg
2.066,800 Kg
12.800 MT
12.000 MT
120.000 MT
Pengelolaan lingkungan Memiliki fasilitas Penyimpanan B3 berupa gudang dan Storage Tank) Dokumen UKL-UPL Sarana transportasi milik perusahaan memiliki izin dari Kemenhub dan Dinas Perhubungan Daerah Kab. Tangerang LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Tersedia Sarana Tanggap darurat SOP Tanggap Darurat SOP penerimaan barang (loading dan unloading) serta SOP Penyimpanan. g. Peredaran B3 diwilayah Sumatera Utara, Pulau Jawa dan Bali yang bergerak di industri cat, tinner, lem, polytur, coating, sebagian kecil untuk untuk pestisida (agro) dan penyamakan kulit. h. Saran dan Rekomendasi: Rekomendasi Pengangkutan B3 sesuai ketentuan dilaksanakan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk itu dapat disaampaikan kemali pengajuan permohonan perpanjangan untuk 38 armada angkut B3. Dokumen ligkungan berupa UKL-UPL perlu dilakukan revisi karena dikarenakan ada peningkatan kapasitas dan peningkatan Kegiatan impor dan pendistribusian B3. Pada Gudang Penyimpanan B3 : Untuk lantai yang masih belum kedap atau menggunakan konstruksi paving agar dibuat lantai yang kedap atau konstruksi masif (beton) dengan tujuan apabila ada tumpahan B3 tidak meresap langsung ke tanah. Agar Diberi saluran / jalur air dan bak penampung untuk melokalisir bila terjadi tumpahan B3. Untuk Bahan Kimia yang diimport dan termasuk dalam klasifikasi B3 agar dilakukan Registrasi ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 3.
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 16 – 17 Juni 2016 : Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Alkindo Mitrajaya, Tangerang - Banten
Laporan Kegiatan : a. b.
c.
d.
6
Jl. Gatot Subroto KM 8 Kadujaya, Curug, Tangerang - Banten Gading Bukit Indah Blok L No. 25 Kelapa Gading Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara PT. Alkindo Mitraraya (PMDN), merupakan perusahaan produsen polimer yang memproduksi produk resin sintetik sebagai bahan baku industri cat dengan kapasitas produksi per bulan sekitar 2000 ton dengan prosentase pemasaran produk; 80% lokal dan 20% eksporr seperti; Asia, Eropa, USA. Produk yang dihasilkan diantaranya: Alkyd Resin, Amino Resin, Acrylic Resin, dan water based resin. PT. Alkindo Mitraraya terdaftar sebagai Importir Produsen B3 di KLHK. Bahan baku yang digunakan diantaranya: alcohol, oil, fatty acid, acid, dan bahan penolongnya berupa katalis dan solvents; Upaya Pengelolaan Lingkungan : Memiliki gudang penyimpanan bahan kimia dan telah melakukan tata kelola penyimpanan mengacu pada Standard Operating Procedure (SOP) yang disusun oleh perusahaan sesuai ketentuan dokumen lingkungan. LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
e.
Lokasi Gudang PT. Alkindo Mitraraya berada di Jl. Gatot Subroto KM-8, Desa Kadujaya, Kecamatan Curung, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten 15810 dengan luas sekitar 5000 m2. Data Jenis dan jumlah B3 yang diperoleh serta pendistribusian pada tahun 2014 – 2015 sebagiberikut : No. Nama Bahan Kimia CAS Jumlah (Kg) Supplier Tujuan Number Penggunaan 1. Melamina 108-78-1 276.000 Allied Chemical 2. Dietanolamina 111-42-2 5.807 PT.Prima Tunas Mulia 3. Etilenadiamina 107-5-3 900 PT.Megakemi Raya 4. Monoetanolamina 141-43-5 252.000 Petronas Malaysia 5. Hidrokwinon 123-31-9 baku 6. Asam Asetat 64-19-7 30 PT.Suryakencana E.P Bahan 7. Asam Formiat 64-18-6 50 PT.Suryakencana E.P resin sintetis 8. Asam Posfat 7664-38-2 12.145 PT.Suryakencana E.P 9. Posfor Pentaoksida 1314-56-3 400 (jan 2011) 10. Amoniak 7664-41-7 21105 PT.Suryakencana E.P 11. Natrium Hidroksida 1310-73-2 85 PT.Creative Mitra S.I 12. Kalium Hidroksida 1310-58-3 50 PT.Suryakencana E.P 13. Bensil Klorida (data 100-44-7 1000 Bahan baku 2011) resin sintetis 14. Akrilamida 79-06-1 6.125 PT.Tridomain 15. Asam Akrilat 79-10-7 19.240 PT. Indochemical C.K 16. Akrilonitril (2016) 107-13-1 800 PT.Justus Kimia Raya 17. 18. 19. 20. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
7
Etil Akrilat Toluena-2,4Diisosianat Vinil Asetat Ftalik Anhidrida Asam Teraftalik
140-88-5 584-84-9
Dietilena Glikol Etilena Glikol Gliserol Etil Alcohol (denaturasi) Etil Alcohol (natural) Isopropil Alcohol Metanol Metil Etil Keton Heksana Toluena Ksilena
111-46-6 107-21-1 56-81-5 64-17-5
93.480 PT.Indochemical C.K 548.500 PT.Itochu Indonesia 3.300 PT.Mitsubishi Chemical - Serang 2.250 PT.Indochemical C.K 32.000 PT.Sinar Cipta 1.417.110 PT.Sumi Asih 3.040 PT.Karsavicta
64-17-5
- PT.Karsavicta
108-05-4 85-44-9 100-21-0
67-63-0 67-56-1 78-93-3 110-54-3 108-88-3 106-42-3
23.880 PT. Mulya Adhi P. 40.000 BASF - Korea
7.138 990 104.067 5.935.491
PT.CLP Indonesia PT.Indochemical C.K PT.Udaya A.A PT.Indochemical C.K PT.Indochemical C.K
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
33 34
f.
4.
Metilisobutilketon Asam Klorida JUMLAH
108-10-1 7647-01-0
20.295 PT.Indochemical C.K - PT.Suryakencana E.P 8.827.278 Kg Real = 8.825.078
26 Jenis
Rekomendasi Pengelolaan B3 Meminta kepada pihak ketiga terkait kelengkapan dokumen izin pengangkutan B3 sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Agar mencantumkan penggunaan bahan kimia (B3) dan upaya penanganannya pada dokumen laporan pengelolaan lingkungan berkala sesuai dengan dokumen ijin lingkungan yang dimiliki perusahaan. Perlu adanya papan informasi “Gudang Penyimpanan B3” di lokasi gudang dilengkapi informasi symbol dan label baik pada kemasan maupun pada tempat penyimpanan kemasan sesuai ketentuan PermenLH No. 3 tahun 2008; Perlu adanya penyediaan penyajian informasi SOP penanganan B3; Agar Diberi saluran/jalur air dan bak penampung untuk melokalisir bila terjadi tumpahan B3. Untuk Bahan Kimia yang diimport dan termasuk dalam klasifikasi B3 tetapi belum termasuk kedalam lampiran PP 74 tahun 2001 agar dilakukan pelaporan secara tertulis dan disampaikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Direktorat Pengelolaan B3). PT. Alkindo Mitraraya perlu mengkomunikasikan dengan pihak BLHD setempat terkait pemasukan muatan substansi penggunaan bahan kimia (B3) dan upaya penanganannya pada dokumen ijin lingkungan yang dimiliki perusahaan.
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 16 – 17 Juni 2016 : Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Indorama Ventures Indonesia, Tangerang – Banten
Laporan Kegiatan : a. Perusahaan yang beralamat Ds. Cihuni, Kec. Pagedangan, Tangerang, Banten b.
8
Profil Perusahaan Sebelumnya bernama PT. SK Keris dengan status PMA. Produk utama adalah Polyethylene Terephthalate (PET) Resin nama dagang RAMAPET, dan Polyester Filamin Yarn (PFY) dengan nama dagang IYRON. Berdasarkan dokumen AMDAL kapasitas produksi untuk PET adalah sebesar 194,750 ton pertahun dan PFY sebesar 79,790 ton per tahun.
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
c.
Jenis B3 yang dimpor Ethanediol, Trimetil Posfat, Trietil Posfat, Ethylen Glicol, Asam Tereftalik/PTA dan Finish Oil/Teron. Data diimpor B3 selama tahun 2014 – 2015 sebagai berikut: No
Nama Dagang
CAS Number
Tahun 2014 (Kg) 2015 (Kg)
1.
Ethanediol
Mono Ethylene Glycol
107-21-1
5,390,216
5,390,216
2.
Ethanediol
107-21-1
754,482
754,482
3.
Ethanediol
107-21-1
0
0
4.
Ethanediol
Ethylene Glycol Polyester Grade Ethylene Glycol Polyester Grade Mono Ethylene Glycol
107-21-1
21,250,201
21,250,201
5.
Ethanediol
107-21-1
0
0
6.
Trimetil Posfat
Ethylene Glycol Polyester Grade Trimethyl Phosphate
512-56-1
2,475
2,475
7.
Asam Tereftalik
100-21-0
0
0
8.
Trietil Posfat
78-40.0
0
0
9.
Etilena Glikol; D 30 / Carbon Black Black Pigments Ethanediol Ethylene Glycol Polyester Grade Etilen Glikol Ethylene Glycol Antimony Asam Tereftalik Purified Terephthalic Acid Etilen Glikol Global PRT Red Dispersion-2 Etilen Glikol Global PRT Blue Dispersion-2 Etilen Glikol Global PRT Red Dispersion-2 Etilen Glikol Global PRT Blue Dispersion-2 JUMLAH
1333-86-4
0
0
107-21-1
0
0
107-21-1
2,469
2,469
100-21-0
0
0
107-21-1
0
0
107-21-1
0
0
107-21-1
160
160
107-21-1
395
395
1.314,426
1.314,426
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
d.
Nama B3
Purified Terephthalic Acid Triethyl Phosphat
Produk utama adalah Polyethylene Terephthalate (PET) Resin dengan nama dagang RAMAPET, dan Polyester Filamin Yarn (PFY) dengan nama dagang IYRON
9
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
e.
Pengelolaan B3, perusahaan telah melakukan pengelolaan B3, yaitu : Memiliki dokumen AMDAL kapasitas produksi untuk PET adalah sebesar 194,750 ton pertahun dan PFY sebesar 79,790 ton per tahun Sarana Penyimpanan bahan baku berupa Silo/Storage tank dan gudang Sarana penyimpanan dan kemasan telah dilengkapi dengan simbol dan abel B3 transporter/vendor B3 adalah pihak ketiga, yaitu PT. Inprase dan PT. Sinar Bahagia Mekar.
f.
Rekomendasi : Agar penyimpanan bahan kimia dipisahkan dari penyimpanan produk akhir (dibuatkan sekat pemisah) Agar ada tanda nama sebagai gudang penyimpanan bahan kimia bahan kimia Bahan kimia disimpan dengan rapi dan berkelompok sesuai karakteristiknya masing-masing Ruang penyimpanan agar dibuatkan saluran dan bak penampung tumpahan B3 Agar tetap memasang simbol dan label pada setiap kemasan B3
5.
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 21 – 23 Juni 2016 : Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Petrokimia Gresik, Gresik – Jawa Timur
Laporan Kegiatan : a.
PT. Petrokimia Gresik yang terletak di beberapa lokasi desa (Ngipik, Roomo, Karangturi, Tlogopojok dan Randu Agung) di Kecamatan Manyar, Gresik dan Kebomas, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur, menempati kawasan seluas ± 500 ha.
b.
Produk utama PT. Petrokimia Gresik adalah pupuk dengan varian nama dagang dan kapasitas produksi sebagai berikut : Urea (460.000 ton/th), ZA (650.000 ton/th), ZK 10.000 ton/th Phonska (2.340.000 ton/ton) (merupakan NPK dengan formula 15-15-15) (proses reaksi) NPK (460.000 ton/th) (proses granulasi sesuai permintaan) Cement Retarnder (440.000 ton/th) ALF3 (12.600 ton/th)
c.
Jenis B3 yang diiimpor adalah Asam Sulfat Ammonia (Amoniak), Phosphoric acid, (Phosphoric acid/asam fosfat, Asam Sulfat (Asam Sulfat) dan Al(OH)3Al(OH)3.
d.
Jumlah B3 yaang diimpor sebagai bahan baku selama tahun 2014 – 2015 :
10
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
No. 1. 2. 3. 4.
e.
Nama B3
Nama Dagang
Ammonia Amoniak Phosphoric acid asam fosfat Asam Sulfat Asam Sulfat Al(OH)3 Al(OH)3 Jumlah
Jumlah B3 yaang diimpor sebagai bahan penolong merupakan B3 yang terbatas digunakan sebagaimana lampiran PP 74 tahun 2001 : No.
Nama B3
Nama Dagang
1.
Potassium carbonate
Kalium karbonat
2.
Diethanolamine (DEA)
3.
V2O5
Diethanolamine (DEA) V2O5
Jumlah
f.
2014 (Kg) 100.000
Jumlah 2015 (Kg) 92.000
13.452
12.912
2.460
2.060
115.912
106.972
Produk yang dihasilkan berupa HCl (asam klorida), AlF3, CO2 cair (Karbondioksida cair) CO2 padat (Dry Ice) selama tahun 2014 -2015: No.
Nama B3
Nama Dagang
1.
HCl
Asam klorida
2. 3.
AlF3 CO2 cair
AlF3 Karbondioksida Cair
4.
CO2 padat
Dry Ice Jumlah
g.
Jumlah 2014 (Ton) 2015 (Ton) 424.000 429.015 205.218 223.596 572.212 464.859 10.858 10.858 1.212.288 1.117.470
Jumlah 2014 (Ton) 2015 (Ton) 9.462 8.866 9.026 18.801
10.054 14.664
2.403
2.384
39.692
8.866
Upaya Pengelolaan B3: Memiliki fasilitas Penyimpanan B3 berupa gudang dan tanki Timbun Memiliki Dokumen AMDAL Sarana Transportasi milik perusahaan yang telah memiliki rekomendasi dan Izin dari Kementerian Perhubungan. Terdapat SOP Tanggap Darurat, Tersedia Pedoman Keselamatan Bahan Kimia, beserta peralatan K3 (Helm, Sepatu safety, Masker, APAR, Hydran, Eye shower, Kotak P3K).
11
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
h.
Rekomendasi kepada perusahaan : Agar saluran penampung tumpahan B3 di lantai gudang penyimpanan bahan kimia B3 diperdalam. Agar beberapa tanki penyimpanan bahan kimia diberi simbol dalam ukuran yang lebih besar dan proporsional agar mudah terlihat dan teridentifikasi. Dalam melakukan pengangkutan B3 (bahan baku maupun produk) baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak ketiga, PT. Petrokimia Gresik agar tetap menggunakan perusahaan pengangkutan yang telah memiliki izin Pengangkutan B3.
6.
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 27 – 28 Juni 2016 : Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Indonesia Toray Synthetics , Tangerang - Banten
Laporan Kegiatan : a. PT. Indonesia Toray Synthetics terletak di JL. Moh. Toha Km 1 Pasar Baru, Tangerang, Banten, dengan luas Lahan 48 Ha, terletak pada titik koordinat -6.168055LS dan 106.628842-BT. b. PT. Indonesia Toray Synthetics (PT.ITS) merupakan Importir Produsen B3 dengan kepemilikan saham 100 % PMA (Jepang). Perusahaan berdiri pada tahun 1972 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 574 orang. c. Jenis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang diimpor dan diregistrasi di KLHK adalah Etilen Glikol / 1,2-Ethanediol dengan nama dagang Ethylene Glycol dan Monoethylene Glycol. d. Produk akhir yang dihasilkan berupa Polyester Chips, Polyester Staple Fiber dan Polyester Filament Yarn. Produk dipasarkan untuk industry tekstil di Indonesia terutama di Bandung (Jawa Barat) dan Semarang (Jawa Tengah). Selain itu juga diekspor ke beberapa negara. e. Jenis dan jumlah B3 yang digunakan sebagai bahan baku dimpor dari Malaysia, Singapura dan Arab Saudi tahun 2014 – 2015 : No. 1.
f.
Etilen Glikol
Nama Dagang Ethylene Glycol dan Monoethylene Glycol Jumlah
CAS Number 107-21-1
Jumlah 2014 (Ton) 2015 (Ton) 1.901,16 6.231,44 1.901,16
Data Impor B3 sebagai bahan penolong tahun 2014 – 2015 : No.
12
Nama B3
Jenis Bahan Kimia
Fase
Jumlah Penggunaan Pertahun
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Keterangan
6.231,44
(Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Titanium Dioxide (TiO2) Demol N Natrium Borat Mangan Chlorida Cationic Surfactan (CS 4) Titanium Dioksida Cobalt Asetat Antimoni Trioksida Calsium Asetat Jumlah
Cair Cair Padat Padat Cair Padat Cair Padat Cair
36,05 2,03 0,40 0,44 244,80 1,40 29,60 16,30 331,02
Diimpor dari Jepang, sebagai bahan penolong untuk proses pembuatan benang nilon.
Diimpor dari Jepang ,sebagai bahan penolong untuk proses pembuatan Benang Poliester.
g. Jenis dan jumlah B3 yang diperoleh dari importir lokal : No.
Jenis Bahan Kimia
Fase
1.
PTA
Serbuk padat
2.
Katalis (Acetic Acid)
Cair
3.
Asam Fosfat
Cair
4.
NaOH
Cair
5.
PAC
Padat Jumlah
Jumlah Penggunaan /tahun (Ton)
Keterangan
64,35 Bahan Baku Diperoleh lokal dari PT. Mitsubishi Chemical Indonesia dan PT. British Petroleum Petrochemical Indonesia 994 Proses Pembuatan Benang Nilon Diperoleh dari importir lokal (PT. Rolimex Kimia Nusa Mas) 10,30 Proses Pembuatan Benang Poliester Diperoleh lokal dari PT. Rolimex Kimia Nusa Mas 112,68 Pengolahan Limbah Cair Diperoleh lokal dari PT. Bintang Mitra. 266,46 Diperoleh lokal dari PT. Pacinesia Chemical Industry. 1447,79
h. Upaya Pengelolaan B3: Memiliki Gudang Penyimpanan B3, sudah melengkapi dan memenuhi persyaratan penyimpanan B3. Etilen Glikol disimpan menggunakan tanki dengan kapasitas 1.000 ton, Penyimpanan PTA menggunakan Silo dengan kapasitas 1 unit dengan 100 ton dan 2 unit dengan kapasitas 400 ton. Bahan kimia lainnya disimpan dengan menggunakan kemasan drum untuk fase cair dan menggunakan jumbo bag 1 ton dan sak 25 kg, telah diberi simbol dan label pada kemasan. 13
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Sarana Angkutan B3 untuk Etilen Glikol melalui pelabuhan Merak dan diangkut menggunakan Truk Roli milik PT. Indah Prakasa Sentosa ke gudang penyimpanan di PT. ITS. Telah memiliki surat rekomendasi pengangkutan B3 yang diterbitkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Provinsi Banten. Untuk bahan kimia impor lainnya menggunakan sarana angkut forwader (ekspedisi muatan kapal laut) milik PT. Adikarya, PT. Pelopor, PT. Pro Cargo, PT. IS Jaya Logistic yang merupakan bagian Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepabeanan (PPJK) pelabuhan. Tersedia fasilitas Keselamatan Kerja peralatan tanggap darurat eye and hand shower di area gudang, APAR dan Hidran pada masing-masing ruang penyimpanan B3. Tersedia fasilitas P3K dan terdapat pengecekan kondisi APAR. i.
Pelaporan Dokumen Lingkungan (UKL/UPL) telah dilakukan secara berkala, demikian juga pelaporan Realisasi Impor B3.
j.
Saran dan Rekomendasi :
7.
Sebagian dari produk PT. ITS disimpan di gudang yang sama dengan bahan kimia, hal ini dilakukan perusahaan karena kurangnya tempat penyimpanan produk. Untuk itu perusahaan disarankan melakukan pemisahan penyimpanan produk jadi dengan B3 agar menghindari apabila terjadi tumpahan bahan kimia yang dapat mencemari produk. Untuk selanjutnya impor bahan kimia selain Etilen Glikol yang memiliki klasifikasi sebagai B3 untuk juga diregistrasi di KLHK. Agar memastikan legalitas penggunaan sarana angkut B3 yang di memiliki oleh pihak ke tiga dari Kementerian Perhubungan
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 27 – 29 Juni 2016 : Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Padi Hijau Buana, Kab. Bandung – Jawa Barat
Laporan Kegiatan : a. Alamat kegiatan Thamrin Square Blok C No. 6, Jl. MH.Thamrin Lippo CKR, Cikarang Selatan, Bekasi – Jawa Barat. b. PT. Padi Hijau Buana (BUMD), merupakan perusahaan perdagangan Bahan Kimia yang operasionalnya hanya melakukan penyimpanan dan pendistribusian bahan kimia untuk tujuan usaha. c. Jenis dan jumlah B3 yang diimpor selama tahun 2014 – 2015 sebagai berikut:
14
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
No.
Nama B3
1.
Polyaluminium Chloride
2.
CAS Number
Jumlah 2014 (Ton) 2015 (Ton)
1327-41-9
92000
229150
Metilen klorida
75-09-2
0
280800
3.
Isopropil Alkohol;Etanol
344256
31296
4.
2-Ethylhexyl Acrylate
67-63-0 64-17-5 103-11-7
0
19500
5.
Sikloheksanon
108-94-1
30400
60800
6.
Vinil Asetat
108-05-4
2432634
3935525
7.
140-88-5 150-76-5
0
8.
Etil Akrilat;Methyl Ether of Hydroquinone; Other Ester Adducts Metilisobutilketon
108-10-1
0
12800
9.
Isopropil Alkohol
67-63-0
0
0
10.
Tolylidene diisocyanate (isomer mixture of 2,4-2,6-Toluene diisocyanate) JUMLAH
26471-62-5 584-84-9 91-08-7
0
2.899.290
15200
0
4.585.071
d. Pengelolaan B3: Telah memiliki gudang penyimpanan bahan kimia permanen dan telah melakukan tata kelola penyimpanan mengacu pada Standard Operating Procedure (SOP) yang disusun oleh perusahaan B3 yang diperoleh dari produsen lokal langsung diangkut ke Gudang milik PT. Padi Hijau Buana dengan menggunakan transportasi dari pihak ketiga, transportasi belum memiliki legalitas/izin. e. PT. Padi Hijau Buana sudah melakukan pelaporan rencana dan realisasi impor B3 setiap 6 (enam) bulan sekali ke KLHK. Terakhir melaporkan pada akhir tahun 2015 sesuai ketentuan format yang berlaku. f.
15
Saran dan Rekomendasi • Perlu melengkapi penamaan “Gudang Penyimpanan B3” pada sarana gudang, serta symbol dan label baik pada kemasan maupun pada tempat penyimpanan kemasan sesuai ketentuan PermenLH No. 3 tahun 2008; • Perlu adanya penyediaan penyajian informasi SOP penanganan B3; LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
• Agar Diberi saluran / jalur air dan bak penampung untuk melokalisir bila terjadi tumpahan B3. Untuk Bahan Kimia yang diimport dan termasuk dalam klasifikasi B3 tetapi belum tercantum dalam lampiran PP 74 tahun 2001 agar dilakukan pelaporan secara tertulis dan disampaikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Direktorat Pengelolaan B3). PT. Padi Hijau Buana perlu mengkomunikasikan dengan pihak BLHD setempat terkait pemasukan muatan substansi penggunaan bahan kimia (B3) dan upaya penanganannya pada dokumen ijin lingkungan yang dimiliki perusahaan.
8. Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 29 – 30 Juni 2016 : Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Fukugo Shizai Indonesia, Bekasi – Jawa Barat
Laporan Kegiatan : a. b. c.
d.
e.
f.
16
Alamat kegiatan Rukan CBD JABABEKA, Jln. Niaga Raya Kav. AA3 Unit D23, JABABEKA 2, Pasirsari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi - Jawa Barat. PT. Fukago Shizai Indonesia terdaftar sebagai Importir Distributor yang mengimpor produk yang mengandung bahan berbahaya beracun (B3) (Chemicals in Product). B3 yang diimpor merupaan Produk jadi (chemical in product) yang telah dikemas dalam kaleng (sprei) dengan volume rata-rata 480 ml. Produk berbahan kimia ini digunakan sebagai anti karat, pelumasan mesin injeksi (mesin industry plastik), dll. Produk yang diimpor yang mengandung B3 yaitu : Spray Grease White, Dry Coat/Aerosol, Super Wet/ Aerosol, Half Shot/Aerosol, One Shot / Aerosol, Pin Care/Aerosol, Fs Cleaner/ Aerosol, EZ Cleaner/ Aerosol, Mould Cleaner/ Aerosol. Pengelolaan B3 : Gudang penyimpanan produk B3 milik LIPPPO CIKARANG, yang terletak di Jl. Inti I Blok C1 No. 7 Cikarang Selatan, Kel. Sukaresmi – Bekasi – Jawa Barat. Dengan luas gudang 50 M2, penggunaan gudang penyimpanan dengan status sewa menyewa sampai dengan Juli 2016. Saat ini PT. Fukogo Shizai Indonesia sedang menyiapkan Gudang penyimpanan milik sendiri. Penyimpanan dengan cara penumpukan, menggunakan palet, lantai gudang konkrit, penerangan memadai, sirkulasi udara melalui pintu masuk, sarana pencucian, dan fasilitas tanggap darurat berupa APAR. Kelengkapan dokumen yang telah dimiliki pada fasilitas penyimpanan, antara lain : HO (izin gangguan) SOP Tanggap Darurat SOP penerimaan barang (loading dan unloading) serta SOP Penyimpanan Untuk membawa B3 dari pelabuhan Tanjung Priok ke Gudang PT. Fukugo Shizai Indonesia menggunakan jasa Transportasi milik PT. Sinar Baru, membawa B3 dari gudang ke customer menggunakan transporter milik sendiri. LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
g.
17
Produk yang diimpor distribusikan antara lain di wilayah Karawang, Bekasi, dan Tangerang, rincian produk sebagai berikut : No Nama Dagang Nama B3 CAS Jumlah Impor (Kg) Number 2014 (Kg) 2015 (Kg) 1. Spray Grease Propana 74-98-6 24,96 62,40 White 106-97-8 Butanes 110-54-3 Isohexanes Litium Soap Grease hexane 2. Dry Coat/Aerosol Propana 74-98-6 66 106-97-8 Butanes 110-54-3 Isohexanes Methylcyclohexane Corrosion Inhibitors mineral Oil hexana 3. Super 74-98-6 57,6 Propana Wet/Aerosol 106-97-8 Butanes Methylcyclohexane petroleum sulfanite the barlum of an oxigenated hydrocarbon 4. Half 74-98-6 1094,4 230,4 Propana Shot/Aerosol 106-97-8 butanes, 2,2-4540-84-1 trymethylpentane Dyes, mineral oil rust prevention agent 5. One Shot / 74-98-6 240 1.500 Propana Aerosol 106-97-8 butanes, 540-84-1 2,2-4-trymethylpentane Dyes mineral oil rust prevention agent
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
6.
Pin Care/Aerosol
7.
Fs Cleaner/Aerosol
8.
EZ Cleaner/Aerosol
9.
Mould Cleaner/Aerosol
10.
Metaform 101
18
11.
Metaform ME
12.
Light Stopper
Propana butanes, Paraffinic solvent Mineral oil, Organic Molybdenum com Polytetra fluoro ethylene, petroleum sulfanite, Synthetic Oil
Propana Butanes Methylcy clohexane h-heptane Propana Butanes isohexanes Butanes Propana Methyl Ethyl Keton Methylen Klorida Butanes Propana Hexana Isohexanes Stearic Acid Zirconium Sucrose esters of fatty acid Poly Chloro trifuoro ethilene lechitin Butana Propana Isohexanes Zink Strearate Butanes Propana Siklokeksanon Benzil alkohol 2-ethylhexanol Iso amilacetate Stearic Acid
74-98-6 106-97-8
90
74-98-6 106-97-8 142-82-5
221,4
315
74-98-6 110-54-3
248,4
455,4
106-97-8 74-98-6 78-93-3 75-09-2 106-97-8 74-98-6 110-54-3
127,8
42,6
1848
1689,6
106-97-8 74-98-6
55,20
-
106-97-8 74-98-6 108-94-1
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
-
-
-
19
13.
KB-2
Butane Propana 2,2-4-trymethylpentane Dyes mineral oil rust prevention agent
14.
Metaform CL-2
Butanes Propana Hexana Isohexane Polydimethylsiloxane
15.
SP Cleaner EX
16.
Spot PP Black
Propana n-heptana Isohexana n-hexana metil sikloheksana Etil alkohol N-propil alkohol Isopropil alkohol Touene Dimetyl Ether Ksilena Isopropil Alkohol Isobutil Alkohol Metil Isobutil Keton Etil Asetat Etil Benzena Karbon Hitam, Klorinat, pliolefins Nitroselulosa Resin Varnish
17.
Elecut
18.
Plus One Grease
Etil alkohol Metanol n-propil alkohol iso propil alkohol LPG Surface aktive agenT n-hexana Prapana
2016
537,6
106-97-8 74-98-6 110-54-3
115,2
57,6
74-98-6 142-82-5 64-17-5 71-23-8 67-63-0
139,2
108-88-3 106-42-3 67-63-0 108-10
537,76
64-17-5 67-63-0 71-23-8 67-63-0
-
74-98-6 106-97-8
-
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
-
470,54
-
12
20
19.
Peelacquare G
20.
K3
21.
Mild Clean
22. 23.
Half Shot L (Green) KB-2 L Colorless
24.
Gas Trick
25.
Bn Coat
Butanes Litium Iso Hexane Toluena Ketone Solvent Dimetil Ether 1,2,4-Trimetil benzene 1,3,5-Trimetil Benzene Synthetic Resin R.C.A Dyes Butanes Propana Cyclopentane Mineral Oil Organic Molibedenum compoun Poly Chloro trifluoro ethylene Poly Tetraflouro ethylene
-
-
37,2
74-98-6 106-97-8
-
129,6
Iso Oktona Petroleum gas Liquefied 2,2,4-trimetil pentane
540-84-1
-
84
540-84-1
-
140
2,2,4-trimetil pentane
540-84-1
-
140
n-propil alkohol Dimethil ether n-metil 2-pyrrolidinone Flourine Compoun
Iso propil alkohol Propana n-hexana Iso hexana Boron Nitrit Jumlah
71-23-8
72,96
67-63-0 74-98-6
-
-
6.929,92 Kg
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
36,48
34,8
5.975,22 Kg
9.
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 30 – 1 Juni 2016 : Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Bayer Materialscience Indonesia, Depok – Jawa Barat
Laporan Kegiatan : a. PT. Bayer Indonesia terletak di Jalan Raya Bogor Km.32 Cisalak – Sukmajaya, Depok 16416, Luas Lahan 102.000 m2 yang terbangun 18.000 m2, total area tertutup 25.000 m2 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 263 orang pegawai permanen ditambah dengan tenaga kontrak 114 orang b. Berdiri mulai tahun 1972 Bagian dari Roche, 2005 diambil alih oleh PT. Bayer, 2008 terdapat pengembangan dengan nama proyek JEP-1, 2013 pengembangan kembali dengan nama proyek JEP-2, 2015 Bayer di Cibubur ditutup dipindahkan produksinya ke PT. Bayer yang berada di Cimanggis dengan nama proyek JAZZ, 2015 terdapat pengembangan lagi dengan nama proyek SEP. c. PT. Bayer Indonesia Cimanggis merupakan Divisi Health care, karena memproduksi obatobatan dan vitamin tanpa resep, vitamin seperti Nimotop, Incidal, Levitra, Glucoba, Adalat, Ciproxin, Resochin, Avelox, Upixon, Saridon, Supardyn, Redoxon. Dengan bahan baku pada umumnya berupa campuran bahan obat-obatan baik yang berasal dari impor maupun dari pembelian lokal. c.
Jenis B3 yang digunakan untuk reagen analisa pada laboratorium yang diperoleh dari mportir lokal, data B3 yang diperoleh dari importir lokal, tahun 2014 – 2015, sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
21
Nama Bahan Kimia Sodium Hydroxide (NaOH) Methanol Diethylene Glycol Ammonia Xylene Alumunium Oxide Hydrochloric Acid Nitric Acid Oxalic Acid Dihydrate Potassium Hydroxide Tetrahydrofuran Alumunium Sulfate-18 Hydrate Ammonium Acetate 1.2-Dihydroxybenzene 4 Methyl 2 Pentanol 5-Sulfosalicylic Acid Dihydrate Zinc Sulfate JUMLAH
2014 (Kg)
2015 (Kg)
3 490,776 1,12 12,3525 5,48 6 24,705 140,4 0,2 6 6 5 8 1 1 1 1 713,0335
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
1 3,146 0,56 2,05875 2,74 1 2,5425 7,8 0,1 2 0,888 5 1 0,1 0,802 1,1 31,83725
d.
Terdapat jenis B3 yang di impor tidak tercantum dalam lampiran PP 74/2001 tentang pengelolaan B3.
e.
Pengelolaan B3 untuk reagen dan laboratorium:
g.
Dokumen Lingkungan yang dimiliki : Adendum ANDAL, RKL, RPL dengan persetujuan dari Walikota Depok tanggal 24 November 2015.
Ruang penyimpanan B3 untuk analisa di laboratorium kondisinya tertutup, terdapat pintu, dan exhaust, terdapat penamaan tempat penyimpanan B3, B3 disimpan dalam almari besi sesuai dengan karakteristik B3-nya, terdapat exhaust fan tetapi tidak berfungsi dan kurang mencukupi, penerangan juga kurang mencukupi dan penamaan tempat penyimpanan terlalu kecil, simbol dan label pada pintu bagian depan belum sesuai dengan PermenLH No. 3 Tahun 2008.
Fasilitas K3 dalam Gudang penyimpanan terdapat APAR, Temperatur control dibawah 25 °C, Eye shower, P3K, Spill Kit, Menggunakan Rak, pallet plastik dan pallet kayu, untuk pallet kayu dengan mengikuti ketentuan ISPM 15 (pallet sudah dipanaskan selama 30 menit pada suhu 56 °C).
Armada pengangkutan Bahan baku untuk produksi dan B3 untuk analisa di Laboratorium dilakukan oleh pihak supplier dan untuk pengangkutan produk menggunakan jasa pihak ketiga.
Rekomendasi - Pemberian simbol dan label untuk B3 agar mengikuti ketentuan sesuai PermenLH nomor 3 Tahun 2008. Memastikan armada yang digunakan oleh pihak ketiga dalam mengangkut B3 telah memiliki Izin Pengangkutan B3 dari Kementerian Perhubungan. - Pada tempat penyimpanan B3 (Reagent Laboratorium) agar : o Diberikan penamaan (Papan Nama) yang lebih besar yang dapat terlihat dengan jelas dari jarak kurang lebih 5 meter. o Memfungsikan kembali exhaust fan pada gudang penyimpanan bahan kimia untuk laboratorium. o Di ruang penyimpanan bahan kimia asam perlu diberi ventilasi ataupun exhaust fan. o Penambahan saluran dan bak penampung untuk penanggulangan jika terjadi tumpahan atau ceceran B3.
A. Kesimpulan Hasil Inventarisasi impor dan peredaran B3 triwulan ke II (April – Juni 2016) sebagai berikut: 1.
22
Kegiatan inventarisasi B3 dilakukan terhadap 9 (sembilan) perusahaan produsen yang teregistrasi di KLHK. LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
importir dan
2. 3.
4.
Jumlah B3 yang dilakukan inventarisasi tahun 2014 sebesar 1.294.851.536 Kg dan pada tahun 2015 B3 yang diimpor sebanyak 148.101.475 Kg. Terdapat 73 Jenis B3, terdiri dari 38 jenis bahan baku utama, 11 jenis bahan penolong dan 24 jenis merupakan produk berbahan kimia (chemical in product) merupakan klasifikasi B3 yang dapat dipergunakan. Upaya Pengelolaan Lingkungan yang telah dilakukan, yaitu : a. Memiliki Gudang dengan Penyimpanan b. Dokumen Lingkungan / Izin Lingkungan : semua Perusahaan yang dipantau telah memiliki Dokumen Lingkungan / Izin Lingkungan diantaranya AMDAL, DPPL, UKL-UPL, namun dalam dokumen lingkungan ada yang belum mencantumkan nama bahan baku B3 sebagai bahan baku produksi. c. Sebagian besar perusahaan telah melakukan pelaporan realisasi impor B3 setiap 6 bulan
B. Seksi Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas (PEM) Beberapa kegiatan dan ringkasan hasil output kegiatan yang sudah dilakukan oleh unit Seksi PEM selama bulan Juni 2016 adalah: 1.
2- 3 Juni 2016 Kegiatan : Inventarisasi Penggunaan B3 PT. Indonesia Power Suralaya, Cilegon Hasil Kegiatan: a. Identifikasi Penggunaan B3 - PT Indonesia Power Suralaya merupakan anak perusahan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero., terdiri dari PLTU Suralaya (unit 1-7) yang berdiri di area seluas 239 hektar dan PLTU I banten (unit 8) yang berdiri di area seluas 34 hektar. Lokasinya terletak di Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten. Untuk unit 1-7 memiliki total kapasitas pembangkitan sebesar 4200 MW, sedangkan untuk unit 8 sendiri memiliki kapasitas 625 MW . - Bahan baku utama yang digunakan adalah air dan batubara sebagai bahan bakar. Jenis batubara yang digunakan adalah Low rank coal dengan kadar sulfur sekitar (0,33-0,60%) berat. - Air yang digunakan adalah air laut yang di desalinasi dan demineralisasi melaui proses sebagai berikut:
23
Proses Desalinasi Air laut dipompa ke multi effect destilation (MED) yang bertujuan untuk menghilangkan mineral sehingga tingkat conductivity turun dari 50.000 microsiemens menjadi 10 microsiemens . Bahan kimia yang digunakan dalam proses ini adalah: - Sodium bisulphite yang berfungsi untuk meminimalisir kadar chlorine yg masuk ke MED . Rata-rata pemakaian bahan adalah 3500 kg/tahun - Antiscalant yang berfungsi untuk meminimalisir terbentuknya kerak di peralatan MED. Rata – rata pemakaian bahan adalah 18000 kg/tahun
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
- Anti foam yang berfungsi untuk mencegah terbentuk buih di peralatan MED. Rata – rata pemakaian bahan adalah 250 Kg/tahun.
Proses demineralisasi Raw water dari proses desalinasi kemudian di proses demineralisasi untuk menghilangkan kandungan mineral sehingga tingkat conductivity turun dari 10 microsiemens ke 0.2 microsiemens. Bahan kimia yang terlibat dalam proses ini antara lain: - Asam Chlorida (HCL) yang berfungsi untuk regenerasi resin. Rata-rata pemakain adalah 12000 kg/tahun. - Natrium hidroksida (NaOH) yang berfungsi untuk regenarsi resin. Rata – rata pemakaian adalah 12000 kg/tahun. Jumlah pemakaian ini adalah berikut dengan pemakaian untuk proses waste water treatment procces
Proses di Unit Boiler - Ammonia yang digunakan untuk menaikkan PH air. Bahan ini diinject ke condenser. Rata-rata pemakaian adalah 12000 kg/tahun - Carbohydraxide/hydrazine yang digunakan untuk menghilangkan kadar oksigen dalam air. Bahan ini diinject ke aerator. Rata-rata pemakaian adalah 6000 kg/tahun. - Tri Natrium Phosphat (TSP) yang digunakkan untuk buffer pH di Boiler. Ratarata pemakaian bahan adalah 600 kg/tahun) - Blowdown yang digunakan untuk menghilangkan kandungan kontaminan di air boiler
Proses Waste Water Treatment Procces Bahan kimia yang digunakan untuk proses ini adalah: - Asam klorida (HCL) yang digunakan untuk menetralkan air jika PH cenderung basa - Asam Hidroksida (NaOH) yang digunakan untuk menetralkan air jika PH cenderung asam - Coagulant untuk membuat flok agar limbah lebih mudah disedimentasi. Ratarata pemakaian bahan adalah 1200 kg/tahun - Floculant untuk membuat flok agar limbah lebih mudah disedimentasi. Ratarata pemakaian bahan adalah 300 Kg/tahun.
Proses Air pendingin Pada proses ini bahan kimia yang dipakai adalah Natrium Hipochlorit yang digunakan untuk mecegah terbentuknya biota laut di sistem air pendingin . Bahan ini diproduksi sendiri oleh PT. Indonesia Power dengan menggunakan generator chlorine
a. Gudang Penyimpanan B3 Perusahaan sudah memiliki gudang penyimpanan bahan kimia namun belum dilengkapi dengan tata kelola penyimpanan dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP). Perlu dibuatkan juga papan informasi “Gudang Penyimpanan B3” dan juga untuk symbol Alat Pelindung Diri (APD). 24
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
b. Pengangkutan B3 B3 yang diperoleh dari produsen lokal langsung diangkut ke Gudang milik PT. Indonesia Power dengan menggunakan transportasi dari pihak penyedia bahan kimia. PT. Indonesia Power Suralaya perlu meminta kepada pihak penyedia bahan B3 terkait kelengkapan dokumen izin pengangkutan B3 yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan. c. Pelaporan Penggunaan B3 PT. Indonesia Power Suralaya sudah mencantumkan penggunaan bahan kimia (B3) pada Addendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dan R encana Pemantauan lingkungan Hidup (RPL).
2. 10 Juni 2016 Dalam rangka pelaksanaan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2016 dan sebagai salah satu upaya pemenuhan target Reformasi Birokrasi dalam meningkatkan kinerja layanan publik registrasi B3 demi terwujudnya Tatakelola B3 Nasional, maka Direktorat Pengelolaan B3 pada Hari Jum'at tanggal 10 Juni 2016 bertempat di JCC, Jakarta melaksanakan Kegiatan SEMINAR dengan Topik "Launching Aplikasi Registrasi B3 Online Terintegrasi dengan Aplikasi INSW (Indonesia National Single Window) Ditjen Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan sekaligus juga Portal Sistem Informasi Tatakelola B3 dan POP (Pencemar Organik Persisten) (SIB3POP) sebagai media pertukaran informasi, edukasi dan promosi dalam upaya pengelolaan B3 dan POP di Indonesia. Kegiatan ini mengundang sekitar 45 pelaku usaha importir B3 teregister juga sekitar 10 sektor terkait seperti; Kementan, Kemenperindag, BPOM, Kemenkes, Bea Cukai, BPS, BPPT dan internal KLHK. Tujuan kegiatan ini adalah: Mensosialisasikan aplikasi sistem online Registrasi B3 khususnya kepada importir B3 dan industri pengguna B3; Mensosialisasikan Sistem Informasi Tata Kelola B3 dan POP kepada importir B3, industri pengguna B3, mitra sektor dan masyarakat umum; Memberikan kesempatan bagi importir B3 untuk melakukan ujicoba sistem online registrasi B3; Meningkatkan kinerja dan pelayanan bagi masyarakat terkait dengan pengelolaan B3, khususnya pelaksanaan registrasi B3. Hasil Kegiatan: Dalam mendukung pelaksanaan kebijakan tatakelola B3 Nasional khususnya agenda Reformasi Birokrasi dalam peningkatan pelayanan publik, maka Unit Kerja Direktorat Pengelolaan B3 melakukan inisiasi bersamaan dengan event Hari Lingkungan Hidup Sedunia melakukan launching sekaligus sosialisasi Aplikasi Registrasi B3 secara Online Terintegrasi dengan INSW; Untuk dapat mengakses layanan Registrasi Online diminta mendaftar untuk mendapatkan akun masing ptsp.menlh.go.id, untuk terverifikasi di upt selanjutnya diverifikasi oleh unit teknis. 25
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Setelah diverifikasi perlu divalidasi, dengan penjadwalan setelah itu akan dilakukan proses oleh unit teknis, kemudian terbit SK sesuai yang diajukan. Pada portal dapat melakukan cek status proses registrasi. Registrasi yang final dan telah mendapat persetujuan dari unit teknis akan terintegrasi dengan INSW Beacukai untuk memproses kepabeanan dan juga telah terintegrasi dengan upt yang akan menghubungkan ke customer untuk pengambilan Surat Registrasinya. Peserta launching dan sosialisasi aplikasi tersebut adalah beberapa perwakilan dari pihak pelaku usaha importir B3, perwakilan industri pengguna B3 serta beberapa perwakilan sektor terkait seperti; BPOM, Kementan, Kemenperindag, BPPT, Bea Cukai dan internal KLHK; Selain itu juga dilaunching Portal Sistem Informasi Tatakelola B3 dan POP (Pencemar Organik Persisten) (SIB3POP)sebagai media pertukaran informasi, edukasi dan promosi dalam upaya pengelolaan B3 dan POP di Indonesia. Dimana hal tersebut juga merupakan amanat dari PP No. 74 Tahun 2001 bahwa untuk penyediaan informasi bagi masyarakat sebagai media peningkatan kesadaran masyarakat terutama dalam upaya pengendalian dampak terhadap lingkungan hidup sebagai akibat kegiatan penggunaan bahan kimia Pada sesi siang dilakukan Simulasi Tatacara Operasional dan Troubleshooting Aplikasi Registrasi B3 Online kepada para user importir yang sebagian besar sudah memiliki akun keanggotaan sebagai pemohon registrasi B3; Selain pelaksanaan simulasi juga dilakukan couching clinic/konsultasi/pendampingan yang dilakukan Tim KLHK untuk konsultasi teknis seperti; tatacara registrasi B3, persoalanpersoalan input data, dan protokol serta pengaturan-pengaturan terkait kebijakan pengelolaan B3 kedepan.
Rencana Tindak Lanjut: Konsolidasi teknis lanjutan dengan pihak developer system untuk memastikan konten aplikasi, struktur data final dan memastikan pengiriman data xml yang sudah tervalidasi oleh unit teknis kepada pihak pengelola aplikasi INSW; Menyusun rencana kerja kedepan terkait scenario implementasi integrasi aplikasi registrasi B3 online dengan pihak PTSP, Unit Teknis, INSW dan pemohon registrasi/pelaku usaha; Menyiapkan pengorganisasian dan pelaksanaan fungsi pengelolaan aplikasi registrasi B3 online secara internal direktorat pengelolaan B3. 3. 30 Jun 2016 Kegiatan : Kunjungan Inventarisasi Penggunaan B3 di PT. Pertamina (Persero) Unit Pengolahan Jakarta Hasil Kegiatan: Penjelasan tentang kebutuhan data dan informasi jumlah dan jenis B3 serta upaya pengelolaan B3 yang akan diinventarisasi disertai penjelasan rinci pengisian kuesioner yang mencakup: informasi umum perusahaan, data B3 (nama dagang/kimia, jumlah, jenis, klasifikasi B3, tujuan penggunaan B3, produk akhir), upaya pengelolaan B3 (tatacara penyimpanan kemasan B3, dan gudang penyimpanan B3, tatacara pengangkutan B3 disertai kelengkapan dokumen perijinan pengangkutan, SOP dan
26
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
tanggap darurat; juga informasi gambaran Proses Produksi (Ijin Lingkungan) serta identifikasi jenis dan penggunaan B3; PT. Pertamina (Persero) Direktorat Pengolahan disarankan berkolaborasi dengan KLHK (Direktorat Pengelolaan B3) untuk inisiasi terkait sosialisasi pengelolaan B3 khususnya dalam memberikan penjelasan tentang Tatakelola Penyimpanan B3 sesuai ketentuan PP 74 tahun 2001 dan KepMenLH No. 3 tahun 2008 tentang Simbol dan Label B3 kepada seluruh Unit Pengolahan Kilang Minyak Pertamina (7 RU Pengolahan di Indonesia; PT. Pertamina (Persero) Direktorat Pengolahan perlu meminta kepada pihak ketiga terkait kelengkapan dokumen izin Armada pengangkutan B3 sesuai ketentuan peraturan yang berlaku terutama di RU IV dan RU V PT. Pertamina (Persero); PT. Pertamina (Persero) Direktorat Pengolahan perlu mengkomunikasikan antara RU IV dan RU V PT. Pertamina (Persero) dengan pihak BLHD setempat terkait pemasukan muatan substansi penggunaan bahan kimia (B3) dan upaya penanganannya sesuai dokumen ijin lingkungan yang dimiliki perusahaan. Hasil Analisis Inventarisasi Penggunaan B3 Sektor PEM sampai dengan Juni 2016: Berdasarkan hasil kunjungan inventarisasi penggunaan B3 untuk sektor PEM terhadap 8 industri yang sudah dikunjungi hingga Juni 2016 diperoleh data jumlah B3 yang digunakan sekitar 1,962,448 Kg (tahun 2014) dan 5,163,519 Kg (tahun 2015). Dengan jenis B3 yang dominan digunakan (> 100.000,- Kg) seperti: Sodium Metabisulphite (NA2S2O5), Sodium Cyanide (NaCN), Sodium Hydroxide (NaOH), Polyaluminium chloride (Aluminum hydroxychloride), Hydrochloric Acid, Sodium Hydroxide, Sodium Hypochloride, Hidrocarbon + Additive, dan Aluminium Sulpate (Al2(SO4)3.XH2O). Tabel 1. Hasil Inventarisasi Penggunaan B3 Sektor PEM sd Juni 2016 (Kg) Industri Sektor PEM PT. Pertamina EP-Asset Tambun/Jawa Barat PT. Smelting Gresik / Jawa Timur (Gresik) PT. Aneka Tambang, Tbk. / Jawa Barat (Bogor) PT. PLN Unit PLTD Kota Mubagu PT. Aneka Tambang, Tbk. / DKI Jakarta PT. Indonesia Power Suralaya
2014 91,708
123,228
26,430
1,082,406
1,630,727
2,167,908
43,163
45,340
104,570
95,775
65,850
65,850
PT. Indonesia Power Semarang
100,760
PT. Cikarang Listrindo Total (Kg)
27
2015
1,482,252 1,962,448
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
5,163,519
Gambar 1. Hasil Inventarisasi Penggunaan B3 Sektor PEM sd Juni 2016 (Kg)
Gambar 2. Hasil Inventarisasi Penggunaan B3 Tahun 2016 per Sub-Sektor Kegiatan (Kg) Sampai Juni Tahun 2016
28
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Tabel 2. Jenis dan Kegunaan B3 yang Diinventarisasi Per Subsektor Kegiatan Sub Sektor / Nama Perusahaan
No. I.
Bahan Kimia
Nama Dagang
Fasa
Kegunaan
PERTAMBANGAN NaCN (NA2S2O5); (NAOH) CuSO4 AQUAKLIR PA 727 (H2O2) SP-420;SGB-1303 1
2
29
PT. Aneka Tambang, Tbk (Pongkor)
PT. Smelting (Gresik)
Padat Padat Padat Padat Padat cair cair
Na2B407.5H2O
Sodium Cyanide Sodium Metabisulphite Sodium Hyroxide Copper Sulphate Flocculant ( For Pabrik ) Hydrogen Peroxide Accelerating Compound, Con Cret Di-Sodium Tetraborate
MAGNAFLOC F-2000 (CH2OHCH2OH) CHARCOAL Al2(SO4)3.XH2O PIONERA L-800
Coagulant, Water Treatment Floculant Ethylene Glycol Charcoal Aluminium Sulpate Pionera L- 800
cair padat cair padat padat padat
Hydrogen Chloride (HCl)
Hydrogen Chloride
Cair
Sebagai reagen tambahan pada larutan elektrolit di proses pemurnian tembaga
Hydrogen Peroxide (H2O2)
Hydrogen Peroxide (H2O2)
Cair
Sodium Hydroxide (NaOH)
Sodium Hydroxide
Cair
Asam Sulfat (H2SO4)
Sulfuric Acid
Cair
Sebagai penyerap SO2 pada proses di pabrik asam sulfat Untuk menaikan pH air granulasi pada proses smelter Untuk larutan elektrolit pada proses proses pemurnian tembaga
Chlorine (Cl2)
Chlorine
Gas
Vanadium Pentoxide (V2O5)
Vanadium Pentoxide
Padat
Untuk katalis di converter pada proses di pabrik Asam Sulfat
Lithium Chloride Anhydrous (LiCl)
Lithium Chloride Anhydrous
Padat
Untuk proses penelitian
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
padat
Leaching (pada ekstraksi) detoksifikasi (pada waste treatment) kontrol pH katalis detoksifikasi (pada waste treatment) thickening (pada waste treatment) Detoksifikasi IPAL Cikaret Percepatan pengeringan cor untuk dapur peleburan Sbg Flux untuk mengikat pengotor pada peleburan detoksifikasi di IPAL Cikaret Thickening (waste treatment) Media transfer panas di proses Elution detoksifikasi di IPAL (adsorbsi) Penjernih di IPAL Cikaret menurunkan viscosity slurry di tangki (viscosity modifier)
Untuk treatment air laut pendingin tak kontak pada proses utility
II.
ENERGI
1
2
30
PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Minahasa PLTU II Sulut (Amurang)
PT. Indonesia Power UJP Suralaya (Banten)
Carbohydrazide
Nalco 1250
Cair
Ammonium Hydroxide HCl
Noko 90023 Asam Hydrochloric
NaOH
NaOH, 48-51%
Sodium Metabisulfit
Hydro 200
Padat
Untuk mereduksi kandungan Chlorin yang berlebihan pada air laut
Polyacrylate Citric Acid, Carboxylate
Hydro 600
Cair
Untuk melemahkan Biota laut agar tidak menempel di perpipaan
Polyethylen Glycol 2.2-Dibromo-3Nitrilopropionamide
Beyond CIDE
Cair
Untuk melemahkan Biota laut agar tidak menempel di perpipaan
Trisodium Phosphat Docecahydrate
Nalco R 444
Padat
Padat
Cair
Menaikkan pH dan conductivity pada air condensat sebelum masuk boiler Menaikkan pH close coolingn water di condensor Regenerasi mixed bed (sebagai anion dan kation dari mixed bed) Regenerasi mixed bed (sebagai anion dan kation dari mixed bed)
Menaikkan pH di boiler drum (pH 9,2 - 10,5)
Sodium bisulphite
meminimalisir kadar chlorine yg masuk ke MED (multi effect destilation) pada proses desalinasi air laut sebagai bahan baku air
Antiscalant
meminimalisir terbentuknya kerak di peralatan MED (multi effect destilation) pada proses desalinasi air laut sebagai bahan baku air
Anti foam
mencegah terbentuk buih di peralatan MED (multi effect destilation) pada proses desalinasi air laut sebagai bahan baku air
Asam Chlorida (HCL)
regenerasi resin pada proses demineralisasi air laut setelah proses desalinasi sebagai bahan baku air dan untuk menetralkan air jika pH cenderung basa pada WWTP
Natrium hidroksida (NaOH)
regenerasi resin pada proses demineralisasi air laut setelah proses desalinasi sebagai bahan baku air dan untuk menetralkan air jika pH cenderung asam pada WWTP
Ammonia
menaikkan PH air pada proses sistem air condensate dan feed water system (di inject ke condenser)
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Carbohydraxide / hydrazine
menghilangkan kadar oksigen dalam air (di inject ke aerator) pada proses sistem air condensate dan feed water system
Tri Natrium Phosphat (TSP)
buffer pH di Boiler pada proses sistem air condensate dan feed water system
Blowdown
menghilangkan kandungan kontaminan di air boiler pada proses sistem air condensate dan feed water system membuat flok agar limbah lebih mudah disedimentasi pada WWTP membuat flok agar limbah lebih mudah disedimentasi pada WWTP
Coagulant Floculant
3
31
P. Indonesia Power Tambaklorok Semarang
Natrium Hipochlorit
mencegah terbentuknya biota laut di sistem air pendingin
AMONIAK TEKNIK MIN 25 %
Buffer pH untuk feed water HRSG
ANTI FOAM JD EMULSION
Pencegah foaming pada air laut untuk umpan Desalt
ANTI SCALE AGENT FOR DESALINATION PLANT
Anti scaling pada peralatan Desalination
ALKALI CLEANING MEMBRANE RO (BULAB 8884)
Alkali chemical cleaning untuk membrane RO
ACID CLEANING MEMBRANE RO (BULAB 8887)
Acid chemical cleaning untuk membrane RO
SCALE INHIBITOR FOR RESERVE OSMOSIS MEMBRANE (BULAB 8806)
Anti scaling pada membrane RO
HYDRAZINE TEKNIK (N2H4) 35%
Oksigen scavenger pada feed water
SODIUM NITRIT IN H2O (Na NO2)
Korosi inhibitor pada system CCCW PLTGU
Sodium Hypochlorite 12 % teknis
Shock dosing air pendingin kondensor
DISODIUM PHOSPHAT TRI SODIUM PHOSPHAT SODIUM BISULFITE
pH buffer untuk boiler PLTU pH buffer untuk boiler PLTU Dechlorination untuk air laut sebagai umpan RO
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
POLY ALUMINIUM CHLORIDE
Coagulant
SODIUM DICHROMATE Na2Cr2O7
Korosi inhibitor pada system ACW PLTU
HYDROCHLORIC ACID TEKNIK HCL 32 % SG MIN 1.155 SODIUM HYDROKSIDA TEKNIK Na OH 48% BD:1,44.
4
PT. Cikarang Listrindo
Regenerasi resin mix bed
Polyaluminium chloride (Aluminum hydroxychloride)
Coagulant (NALCO 3276)
Koagulasi Air Baku di Clarifier
Polyacrylamide copolymer
Flocculant (NALCO 9901)
Flokulasi Air Baku di Clarifier
Organic Acid + Polymer + Water
NALCO 3DT265
Cooling Tower Treatment
Polyglycol
Biodispersant (NALCO 7348)
Cooling Water Treatment
Carbohydrazide
Oxygen Scavenger (NALCO 4221)
Pencegah Karat (Boiler Water Treatment)
Morpholine + Cyclohexylamine
NALCO 2556
Sodium Hydroxide + Aromatic Amine Salt Hydroxyethylidenediphosphonic Acid Water + Isothiazoline Trichloroisocyanuric Acid Ammonium Hydroxide + Monoethanolamine Sodium Hydroxide Sodium Hydroxide Hydrazine 27% + Organic Polymer 2-chloro-4, 6-dialkylamino-striazine
32
Regenerasi resin mix bed
3D TRASAR 3DT104 Scale Inhibitor (NALCO 1393) Biocide (NALCO 7330) Trichloroisocyanuric Acid (TCCA) NALCO 5711 NALCO BT-4000 NALCO 7208 Slime Control Agent (KURITA F-5490) Slime & Algae Control Agent (KURITA F-4725)
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Boiler Steam Condensate Treatment Cooling Water Treatment Scale Inhibitor pada Boiler Water Biocide pada Cooling Water Biocide (Disinfectant) Boiler Steam Condensate Treatment Boiler Water Treatment Water Treatment Cooling Water Treatment Cooling Water / Tower Treatment
5-chloro-2-methyl-4-isothiazolin-3one dan 2-methyl-4-isothiazolin-3-on Polymer + Phosphate + Azole
Slime Control Agent (KURITA F-5100)
Cooling Water / Tower Treatment
Scale Inhibitor (KURITA T-7690)
Boiler Water Treatment
Hydrochloric Acid
HCL 33%
Regenerasi Ion Exchanger (Demineralisasi)
Sodium Hydroxide
NaOH 48%
Regenerasi Ion Exchanger (Demineralisasi)
Sodium Hypochloride
NaOCl 12%
Biocide
Hidrocarbon + Additive Petroleum Hidrocarbon + Additive
Lubricant Oil (Beberapa Merk Terlampir, Mostly Pertamina & Exxon Mobile)
Pemeliharaan Mesin
Grease
Pemeliharaan Mesin
Mineral Oils + Additive Solvent naphtha + Distillates (petroleum) + 2-methylpentane-2,4-diol +
Bahan Bakar saat Start Up (Diesel Starting Mean) atau untuk Auxiliary Boiler
Diesel
Turbine Blade Water Wash Detergent (FyreWash SB)
Turbine Blade Water Wash
III. MINYAK DAN GAS
1
33
PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field
Corrosion Inhibitor High Temperature Corrotion Inhibitor
POCS CI 290 Kianu CI-112
Cair Cair
Untuk mencegah terjadinya korosi Untuk mencegah terjadinya korosi
Demulsifier for crude Oil Demulsifier Deoiler Deoiler Hydrogen Sulfide Scavenger Hydrogen Sulfide Scavenger Hydrogen Sulfide Scavenger Oxygen Scavangger Scale Inhibitor Scale Inhibitor Scale Inhibitor
Kianu DE-121 CIRABREAK DM-100 POCS DEO 515 POCS DEO 598 EONSULFI 2281 Kianu HS-122 Strivechem POCS ZOX 206 TEKNO SCALE 168 POCS SI 180 ATSCALE 3720
Cair Cair Cair Cair Cair Cair Cair Cair Cair Cair Cair
Untuk mengemulsi air dari minyak Untuk mengemulsi air dari minyak Sebagai Koagulant Sebagai Flokulant Untuk mengurangi kadar H2S Untuk mengurangi kadar H2S Untuk mengurangi kadar H2S Untuk mengurangi kadar oxygen dalam air Untuk mencegah terjadinya scaling Untuk mencegah terjadinya scaling Untuk mencegah terjadinya scaling
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Kegiatan Lainnya : Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
-
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
-
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
-
Tanggal Kegiatan Maksud Kegiatan
: 14 Juni 2016 : Pendampingan Mentor Sdr. Fery Wihastoro Seminar Evaluasi Aktualisasi Nilai - nilai Dasar PNS pada Diklat Prajabatan Gol III Tahun 2016 : 15 Juni 2016 : Undangan Rapat Pembahasan Hasil Evaluasi Pemeriksaan Awal Database Peraturan Barang Larang dan/ Pembatasan dengan INSW : 20 Juni 2016 : Pembahasan internal Direktorat Pengelolaan B3 tentang pertemuan lapangan peredaran Merkuri dan batu cinnabar di Kab. Seram Bagian Barat serta pembahasan rencana tindak lanjut koordinasi kedepan. : 21 Juni 2016 : Pembahasan internal Direktorat Pengelolaan B3 tentang pembahasan Draft Sistem Pelaporan dan Evaluasi Kinerja Direktorat Pengelolaan B3.
B. Rencana Kerja Kegiatan Kedepan (Triwulan II, Juli – September 2016) Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada sub direktorat Inventarisasi Penggunaan B3 sampai dengan triwulan II TA 2016, maka beberapa kegiatan yang menjadi fokus prioritas untuk ditindaklanjuti pada triwulan III (Juli – September 2016) adalah sebagai berikut: Seksi Pertambangan, Energi Minyak dan Gas (PEM) pada Sub. Direktorat Inventarisasi Penggunaan B3 sebagai berikut: 1. Inventarisasi dan Pemantauan Pengelolaan B3 Sektor PEM; 2. Pembuatan Aplikasi Input Data Impor, Ekspor, Peredaran & Penggunaan B3, data Registrasi dan Notifikasi B3 dalam Rangka SIB3POP; 3. Digitasi Dokumen Data Impor, Ekspor dan Peredaran B3, Data Registrasi dan Notifikasi B3; 4. Penyusunan Identifikasi Jenis B3 di Indonesia; 5. Pengorganisasian SITKB3 (SK Tim SITKB3, Pertemuan Mitra Sektor SIB3POP); C.1.
Inventarisasi dan Pemantauan Pengelolaan B3 Sektor PEM Dalam rangka memenuhi pencapaian target Indikator Kinerja Program (IKP) 3 Juta Ton jumlah B3 yang terkelola hingga tahun 2019, unit kerja seksi PEM pada Sub. Direktorat Inventarisasi Penggunaan B3 untuk TA 2016 baru mentargetkan 14 industri (tambang, energy, minyak dan gas) untuk dilakukan pendataan jumlah, jenis dan karakteristik B3 yang digunakan serta diedarkan.
34
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
Berdasarkan pelaksanaan kunjungan lapangan hingga Juni 2016 sudah dilakukan inventarisasi terhadap 9 industri dari 14 industri (capaian sekitar 64,3%). Tabel. Penjadwalan Kunjungan Inventarisasi Dilaksanakan (Maret – Awal Juli 2016) No. Nama Perusahaan PT. Pertamina EP-Asset Tambun 1 PT. Smelting Gresik 2 PT. Aneka Tambang, Tbk 3 4 PT. PLN Unit PLTD Kota Mubagu PT. Aneka Tambang, Tbk. 5 PT. Indonesia Power Suralaya 6 PT. Indonesia Power Semarang 7 PT. Pertamina Persero Direktorat 8 Pengolahan PT. Cikarang Listrindo 9
Penggunaan B3 sektor PEM yang Sudah Lokasi/Provinsi Jawa Barat, Kab. Bekasi Jawa Timur , Gresik Jawa Barat, Bogor Sulawesi Utara DKI Jakarta Banten Jawa Tengah DKI Jakarta
Pelaksanaan 22-24 Maret 6 -8 April 14 - 15 April 9 - 11 Mei 4 Mei 2-3 Juni 22-24 Juni 30 Juni - 1 Juli 30 Juni - 1 Juli
Jawa Barat
Tabel. Rencana Penjadwalan Kunjungan Inventarisasi Penggunaan B3 sektor PEM (AgustusSeptember 2016) No. 1 2 3 4 5
C.2.
Nama Perusahaan PT. ANTAM (Refinery Bauksit) PT. Pertamina (Persero) RU V PT. Chevron Geothermal Salak PT. Pertamina (Persero) RU IV PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam
Lokasi/Provinsi Kalimantan Barat Kalimantan Timur Jawa Barat Jawa Tengah, Cilacap Jawa Timur, Gresik
Rencana Penjadwalan 3 - 5 Agustus 2016 3 - 5 Agustus 2016 10 - 12 Agustus 2016 24 - 26 Agustus 2016 31 Agustus - 2 Sept 2016
Pembuatan Aplikasi Input Data Impor, Ekspor, Peredaran & Penggunaan B3, data Registrasi dan Notifikasi B3 dalam Rangka SIB3POP; Tujuan kegiatan ini adalah: (a) membangun system informasi tatakelola B3 online mencakup: pelaporan realisasi data impor, ekspor, peredaran dan penggunaan B3, serta data registrasi dan notifikasi B3 berbasis Website (open Source); dan (b) meningkatkan kinerja pengelolaan bahan berbahaya dan beracun pada unit Direktorat Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK. 1. Keluaran yang diinginkan 35
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
1 (satu) unit Aplikasi Berbasis Website mencakup: a. Aplikasi pelaporan data realisasi impor-ekspor, peredaran, dan penggunaan B3 sektor Manufaktur, Jasa, Kesehatan dan Pertanian (MJKP) serta sektor Pertambangan, Energi Minyak dan Gas (PEM); b. Aplikasi registrasi B3 online yang terintegrasi dengan INSW; 1 (satu) unit sarana pendukung Sistem Informasi Tatakelola B3. Progress Pekerjaan: Secara teknis sudah dilakukan pengerjaan untuk perancangan aplikasi registrasi B3 terintegrasi INSW secara online yang dilaunching pada Pekan LHK, 10 Juni 2016. Beberapa output pekerjaan lainnya yang sedang dikonsolidasikan diantaranya pengembangan aplikasi pelaporan realisasi impor B3 berbasis web. Secara administrasi saat ini sedang dilakukan harmonisasi kontrak kerja dilengkapi kelengkapan persyaratan lainnya terkait swakelola type-2. Berikut uraian kegiatan lengkap beserta output dan rencana penjadwalan pelaksanaannya:
a b
c
Rencana Penjadwalan
Rincian Kegiatan
Output Kegiatan
Pertemuan konsolidasi "Need Assessment" (konsep, konten, data) Penyiapan Dokumen Administrasi Type-2: KAK, Kontrak, RAB, SK Tim, dll
Penjadwalan lanjutan progress konsolidasi Finalisasi dok. ADM kontrak Tahap 2 dan adm pendukung (SK, persuratan, proposal, dll) Koordinasi pemenuhan dan tindak lanjut ADM dengan BE-BPPT
Mg IV Juli; Mg I Agustus
Perancangan Aplikasi berbasis web
Aplikasi Registrasi B3 Terintegrasi INSW
Mg I Agst - Mg IV September 2016
Mg IV Juli; Mg I Agustus
Aplikasi pelaporan realisasi impor B3
C.3.
d
Ekspose hasil pekerjaan
laporan hasil pekerjaan
e
Uji coba implementasi aplikasi kepada pihak perusahaan
Terujicoba-nya aplikasi kpd pihak perusahaan importir dan user
Mg II September 2016 Mg IV September 2016
f
Pelatihan TOT
Tersosialisasikannya penerapan aplikasi TKB3 kepada operator internal
Mg IV Nopember 2016
Digitasi Dokumen Data Impor, Ekspor dan Peredaran B3, Data Registrasi dan Notifikasi B3; Tujuan: a) Peningkatan optimalisasi pelaksanaan kinerja pengelolaan database B3; b) Transformasi data manual ke elektronik system melalui proses digitasi; c) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem dan mekanisme pengelolaan data impor, ekspor, peredaran/penggunaan, registrasi dan notifikasi B3.
Hasil yang diharapkan: 36
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
a) Adanya perbaikan kinerja pengelolaan data dan informasi melalui digitasi dokumen manual ke system elektronik; b) Meningkatnya kualitas dan kuantitas dukungan data layanan registrasi dan notifikasi B3 yang efektif dan efisien.
Progress Pekerjaan:
Sudah dilakukan pertemuan koordinasi “Need Assessment” antara pihak KLHK dengan pelaksana;
Sudah ada penyelesaian perancangan system aplikasi kearsipan B3 dengan capaian 50%;
Penyiapan mobilisasi pemindaian dokumen arsip B3;
Penyiapan rencana kerja finalisasi pekerjaan.
Berikut uraian kegiatan lengkap beserta output dan rencana penjadwalan pelaksanaannya: No. a b c
d e
f g
C.4.
Rincian Kegiatan Finalisasi administrasi kegiatan Pertemuan lanjutan FGD “Need Assessment” Pelaksanaan Digitasi/Pemindaian Dokumen (scanning, editing, uploading/input) Perancangan aplikasi arsip B3 berbasis web Penyusunan Panduan/ MOS (Manual operasional Sistem Aplikasi) Ekspose Hasil Pekerjaan Pelaporan pekerjaan
Output Kesepakatan konsep, konten, dan data yang akan didigit Laporan hasil pertemuan "Need Assessment" Dokumen Administrasi
Perencanaan Jadwal
Mg IV Juli 2016 Mg IV Juli 2016
Mg I – III Agustus 2016 Aplikasi "Digitasi" dan Inputasi Data Hardcopy MOS (Manual operasional Sistem Aplikasi) Notulensi ekspose hasil pekerjaan Dokumen laporan pekerjaan
Mg I – IV Agustus 2016 Mg IV Agustus 2016
Mg IV Agustus 2016 Mg I September 2016
Penyusunan Identifikasi Jenis B3 di Indonesia Kegiatan ini bertujuan untuk identifikasi jumlah rencana dan realisasi B3 berdasarkan SK Registrasi B3 KLHK; kategorisasi berdasarkan PP 74 Tahun 2001; mengindentifikasi karakteristik jenis B3 teregister berdasarkan kategorisasinya berdasarkan PP 74 Tahun 2001 dan MSDS; serta mengidentifikasi jumlah dan jenis B3 berdasarkan penggunaan dan peredarannya di sector MJKP dan PEM. Hingga triwulan II (Juni 2016) sudah dihasilkan drafting pekerjaan identifikasi. Rencana penjadwalan kedepan target minggu ke-2 agustus 2016 diharapkan sudah disusun laporan akhir identifikasi jenis B3. Berikut uraian kegiatan pekerjaan tersebut.
37
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016
a b c d
C.5.
Pengumpulan data Telaah dan Analisis Data Penyusunan draft pekerjaan Penyusunan laporan Akhir
Data jenis B3 teregister dan jenis B3 sumber sektor pengguna Hasil identifikasi dan analisis jenis B3 Dokumen draft awal pekerjaan Dokumen laporan akhir pekerjaan
Pengorganisasian SITKB3 (SK Tim SITKB3, Pertemuan Mitra Sektor SIB3POP); Kegiatan ini bertujuan untuk: a) mengembangkan konsep, SOP, mekanisme serta pelembagaan Pengelolaan Sistem Informasi Tatakelola B3 Nasional kedepan; dan b) meningkatkan kinerja pengelolaan bahan berbahaya dan beracun pada unit Direktorat Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK dalam kerangka Reformasi Birokrasi. Prinsip kegiatan ini lebih mengutamakan untuk target aktivasi SDM dan fungsi kesekretariatan berdasarkan Keputusan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Nomor: SK-23/PSLB3/SET/KW.1/4/2016 telah dibentuk Tim Teknis Pengelola Sistem Informasi Tatakelola Bahan Berbahaya Beracun dan Pencemar Organik yang Persisten dalam meningkatkan tugas dan fungsi pelayanan dan publikasi informasi pengelolaan B3 kepada semua pihak. Berikut uraian tugas dan fungsi kesekretariatan Pengelolaan Sistem Informasi Tata Kelola B3 sbb: a. Menyiapkan rencana kerja kesekretariatan Pengelolaan Sistem Informasi Tata Kelola B3 mencakup: Portal Sistem Informasi B3 dan POP (SIB3POP); b. c. d. e. f. g. h. i.
38
Aplikasi Registrasi B3 Online Terintegrasi INSW;
Aplikasi Pelaporan Realisasi Impor B3. Melakukan penyiapan, pemilahan dan pengolahan bahan yang akan menjadi isi materi pada portal SIB3POP; Memperbaharui dan memutakhirkan secara berkala isi materi SIB3POP; Melakukan pengolahan dan analisis data Aplikasi Registrasi B3 Online Terintegrasi INSW dan Aplikasi Pelaporan Realisasi Impor B3; Mengevaluasi kebutuhan/Need Assessment pengembangan portal SIB3POP, Aplikasi Registrasi B3 Online Terintegrasi INSW dan Aplikasi Pelaporan Realisasi Impor B3; Melakukan koordinasi antar anggota tim terkait konsistensi, akurasi, dan legalitas data dan informasi yang akan menjadi isi materi pada SIB3POP, Menyebarluaskan ketersediaan dan akses pada SIB3POP kepada pemangku kepentingan dan masyarakat; Mengadakan pertemuan reguler koordinasi paling sedikit 1 (satu) bulan sekali; Menyusun pelaporan pelaksanaan kegiatan.
LAPORAN TRIWULAN II (April – Juni) SUBDIT INVENTARISASI PENGGUNAAN B3 TA 2016