MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI ILMU KEPOLISIAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN BEDAH BUKU
PLATON: KEUGAHARIAN KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI
Jakarta, September 2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1
UMUM Buku
berjudul
Xarmides
atau
tentang
Keugaharian
(Peri
Sophrosunes) merupakan salah satu teks yang ditulis pada awal karya Platon (periode Masa Muda). Buku ini memuat dialog antara Sokrates dengan Xarmides disebuah palaistra (atau gymnasion), sebuah tempat pendidikan dan latihan jasmani. Platon selalu menampilkan tokoh Sokrates sebagai orang yang “tidak tahu”, sehingga ia memicu dan menuntun perbincangan mencari definisi tentang keutamaan keugaharian (modestia,moderation, self control). Keutamaan keugaharian, yang bisa juga diterjemahkan sebagai mawas diri, adalah keutamaan penting bagi orang yang hendak bekerja dalam bidang pemerintahan. Mawas diri dengan mengandaikan orang mengenal diri, sehingga mampu mengontrol dirinya. Hanya orang yang mengetahui siapa dirinya yang mampu melakukan kontrol diri, memiliki self-control yang layak dianggap siap bertugas dalam mengurusi masyarakat secara keseluruhan. Dalam rangka meningkatkan peningkatan pengetahuan dalam bidang ilmu kepolisian untuk membangun karakter personel kepolisian, STIK PTIK akan melakukan bedah buku “XARMIDES: PLATON (KEUGAHARIAN”, karangan dari A Romo Setyo (2015). Buku ini cukup bagus untuk dijadikan pedoman dan dikembangkan dalam rangka membentuk karakter anggota Polri agar sikap dan perilakunya sesuai dengan harapan masyarakat. Pelaksananan kegiatan buku Keugaharian diharapkan mampu menjadi suatu pedoman hidup didalam pelaksanaan tugas sehari-hari bagi para peserta bedah buku, dengan pengendalian diri, mawas diri dan kemampuan menempatkan akal sehatnya sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku maka keugaharian dapat menjadikan benteng
2
bagi hasrat duniawi berlebihan, tidak mudah mengumbar nafsu dan amarah baik dalam kehidupan politik, masyarakat maupun agama 1.2
MAKSUD DAN TUJUAN a.
Maksud Maksud penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan adalah
memberikan
gambaran
KEUGAHARIAN
kegiatanbedah
(KEUTAMAAN
POLISI)dilaksanakan
tanggal30
buku
BAGI September
PLATON: PETUGAS
2015
yang
dilaksanakan di STIK-PTIK b.
Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan bedah buku PLATON: KEUGAHARIAN KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI iniyaitu: 1) sebagai pertanggungjawaban dari pelaksanaan kegiatan kegiatan bedah buku PLATON: KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI) yang diselenggarakan
di
STIK-PTIK;
dan
2)
memberikan
bahan
masukan, saran dan pertimbangan bagi Pimpinan Polri untuk menentukan kebijakan selanjutnya terkait keberlanjutan kegiatan nakan pada masa yang akan datang di STIK-PTIK.. 1.3
RUANG LINGKUP Ruang lingkup penyusunan penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan bedah buku PLATON: KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI) meliputi kegiatan yang telah dilaksanakan dan rekomendasi kegiatan bedah buku yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa Program doktoral STIK-PTIK 1.4
SISTEMATIKA DAN TATA URUT Laporan
pelaksanaan
kegiatan
bedah
buku
PLATON:
KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI), kegiatan ini disusun dengan sistematika dan tata urut sebagai berikut:
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PELAKSANANAN KEGIATAN
BAB IV
PENUTUP
4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1
Waktu dan Tempat Kegiatan bedah buku PLATON: KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN
BAGI PETUGAS POLISI) dilaksanakan pada tanggal 30 September 2015.Kegiatan bedah buku dilaksanakan di Gendung Mutiara STIK PTIK. 2.2
Peserta Peserta Kegiatan bedah buku sesuai dengan undangan yang telah
disampaikan sebelumnya sebanyak 100 peserta yang meliputi: 1)
Sespati
:5
Orang
2)
Sespimmen
: 10
Orang
3)
Sespimma
: 10
Orang
4)
Mabes Polri
: 20
Orang
5)
Mahasiswa PTIK Angk 69 : 25
Orang
6)
Mahasiswa PTIK S2 & S3 : 30
Orang
Sedangkan
pembicara
dalam
kegiatan
bedah
buku
PLATON:
KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI), meliputi: 1)
Budiman Sujatmiko
2)
Prof Frans Magnis Suseno
3)
A. Romo Setyo Phd
4)
Ketua STIK PTIK
2.3
Kegiatan Bedah Buku
a.
Sambutan Ketua STIK-PTIK Ketua STIK-PTIK memberikan sambutan kegiatan terkait bedah
buku PLATON: KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI) sebagai bentuk kegiatan yang positif dalam rangka mengenal jati diri insan Polri yang harus dapat melaksanakan tugas dan wewenang yang dimiliki dengan berdasarkan Tribrata dan Catur Prasetya sehingga tidak
5
melakukan penyimpangan untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok. b.
Pemaparan penulis buku Kegiatan bedah buku PLATON: KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN
BAGI PETUGAS POLISI) dimulai dari pemaparan A. Romo Setyo Phd selaku penulis buku yang menggambarkan bahwa Platon memiliki hubungan darah dengan Kritias, karena dari latar keturunannya, mereka berasal dari satu kakek buyut yang sama. Kritias terlibat di tahun 411 SM dalam rejim Empat Ratus Oligark yang menjungkalkan demokrasi di Athena. Ketika rejim singkat ini akhirnya diruntuhkan, Kritias tidak dihukum pembuangan. Baru beberapa tahun kemudian (407-406 SM) ia keluar dari Athena, dan ia masuk lagi ke Athena saat prajurit-prajurit koalisi di bawah pimpinan Sparta berhasil mengalahkan Athena. Kritias kemudian menjadi bagian dari Tigapuluh Tiran – oligarki boneka pro Sparta – yang memerintah Athena selama 404-403 SM. Tahun 403, rejim kejam Tigapuluh Tiran digulingkan dan Kritias tewas dalam pertempuran melawan kaum demokrat Athena yang menegakkan kembali demokrasi. Xarmides adalah paman Platon (dari pihak ibunya, Periktione). Meski ia tidak terlibat langsung dalam rejim Tigapuluh Tiran, tampaknya Xarmides bekerjasama dengan rejim bengis berlumuran darah ini. Ia juga akan tewas tahun 403 SM dalam pertempuran melawan kaum demokrat Athena. Kritias dan Xarmides adalah murid-murid Sokrates yang dalam sejarah dikenal sebagai kaum pengkhianat.
Sebagai warga Athena,
Kritias dan Xarmides malah membela Sparta dan terlibat dalam rejim-rejim anti demokrasi.Penulisan buku Xarmides adalah: 1) untuk membela (membuat
apologia)
Sokrates,
dan
2)
mendiskusikan
keutamaan
keugaharian yang sangat penting untuk calon pemimpin.Buku berjudul Xarmides
atau
Tentang
Keugaharian
(Peri
Sophrosunes)
akan
mendefinisikan keugaharian (modesty, moderation) sebagai: tindakan melakukan
urusannya
sendiri-sendiri,
6
dalam
melakukan
kebaikan
(dibimbing oleh pengetahuan tentang kebaikan dan kejahatan) dan mengenali diri sendiri (Xarmides, hl. 64)Dengan demikian, untuk bisa berbicara tentang keutamaan keugaharian, kita memang mesti mengenal diri kita (yaitu jiwa kita), dan dari situ baru bisa melakukan yang baik untuk diri kita. Menurut Platon, jiwa manusia adalah gerak konfliktual antara 3 daya jiwa yang saling berusaha mendominasi : a) appetite (epithumia: nafsu makan minum seks atau UANG), b) spiritidness (thumos: hasrat bangga diri, harga diri), dan c) rasio. c.
Tanggapan Pembicara Pembicara Budiman Sujatmiko dan Prof Frans Magnis Suseno
memberikan tanggapan terkait bedah buku PLATON: KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN
BAGI
PETUGAS
POLISI)
yang
menurut
yang
bersangkutan sangat bermanfaat bagi dipelajari bagi petugas kepolisian. Para penanggap memberikan berbagai masukan terkait penyimpangan petugas kepolisian dalam penegakan hukum yang merugikan warga masyarakat. Dengan memahami tugas kepolisian dan melaksanakan sesuai dengan hati nurani akan mampu memberikan kedekatan dengan masyarakat yang dilayaninya. d.
Diskusi Pelaksanaan diskusi dilaksanakan dalam bentuk tanya jawab
antara peserta dan pembicara terkait
topik
yang dibahas
yaitu
pelaksanaan tugas-tugas kepolisian yang pada saat ini masih belum mengutamakan rasio namun masih pada ranah epithumia dan thumos.
7
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan Secara
umum
kegiatanKegiatan
bedah
buku
PLATON:
KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI) berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga maksud dan tujuan pelaksanaan dapat tercapai. 3.2
Saran Beberapa rekomendasi berdasarkan pelaksanaan kegiatan buku
PLATON: KEUGAHARIAN (KEUTAMAAN BAGI PETUGAS POLISI) meliputi: a.
Ketepatan waktu bagi pembicara agar disesuaikan khususnya terkait kedatangan, karena akan berdampak pada kemunduran waktu pelaksanaan.
b.
Perlu dikaji kembali terkait tamu undangan bedah buku agar dapat hadir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan perlunya mengundang pihak luar (mahasiswa dari universitas yang lain) dalam
rangka
meningkatkan kerjasama
kegiatan sejenis.
8
dalam
pelaksanaan