LAPORAN MANAJEMEN Triwulan III Tahun 2012
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring
KATA PENGANTAR Laporan Manajemen Triwulan III Tahun 2012 merupakan laporan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disusun oleh PT PLN Enjiniring pada periode Juli 2012 sampai dengan September 2012. Laporan Manajemen ini disusun berdasarkan Pedoman Penyusunan Laporan Manajemen Untuk Anak Perusahaan PT PLN (Persero) dengan sistimatika penyusunan laporan manajemen yang dikelompokkan menjadi 5 Bab, yaitu : 1.
BAB I PENDAHULUAN mengenai kondisi umum dan gambaran singkat Kinerja Perusahaan.
2.
BAB II KINERJA PERUSAHAAN menguraikan tentang Kinerja Perusahaan dalam beberapa aspek
seperti
pemasaran,
produksi,
organisasi,
pengembangan
organisasi
dan
sumberdaya manusia, teknologi informasi, keuangan dan investasi serta perhitungan kinerja. 3.
BAB III KERJASAMA, ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI menguraikan tentang kerjasama yang dilakukan oleh perusahaan dengan mitra usaha lain
4.
BAB IV TINDAK LANJUT TERHADAP TEMUAN AUDITOR DAN KEPUTUSAN RUPS menginformasikan tentang pelaksanaan tindak lanjut atas temuan Auditor Independen dan pelaksanaan Keputusan RUPS.
5.
BAB V PENUTUP berisi kesimpulan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengantisipasi ketidaktercapaian target RKAP dan bagaimana meningkatkan realisasi kinerja.
Demikian laporan ini disusun, sebagai bahan informasi bagi pemegang saham dan stakeholders lainnya. Jakarta, 22 Oktober 2012 PT PLN Enjiniring
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1. Kondisi Umum
1
1.2. Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan
3
BAB II
1.2.1.
Kinerja Keuangan
3
1.2.2.
Kinerja Operasional
3
1.2.3.
Tingkat Kesehatan Perusahaan
3
1.2.4.
Kinerja PKBL
4
KINERJA PERUSAHAAN
5
2.1. Pemasaran
5
2.1.1.
Penjualan
5
2.1.2.
Pelanggan
5
2.2. Produksi
5
2.2.1.
Bidang Pembangkitan
6
2.2.2.
Bidang Transmisi dan Distribusi
14
2.2.3.
Bidang Konstruksi
17
2.3. Manajemen, Organisasi dan Sistem
25
2.3.1.
Pengembangan Organisasi
25
2.3.2.
Sumber Daya Manusia
25
1. Profil SDM
25
2. Peningkatan Produktivitas Pegawai
27
3. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM
28
4. Hubungan Industrial
28
2.4. Teknologi Informasi 2.4.1.
Pencapaian Sasaran Program Teknologi Informasi
29 29 ii
2.4.2.
Kinerja dan Program Pengembangan Teknologi Informasi
2.6. Akuntansi dan Keuangan
30 31
2.6.1.
Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan
31
2.6.2.
Pajak dan Deviden
33
2.6.3.
Rasio Keuangan
34
2.7. Dana Pensiun
34
2.8. Manajemen Risiko
34
2.8.1.
Pendahuluan
34
2.8.2.
Penyusunan Profil Risiko Korporat Tahun 2012
35
2.8.3.
Mitigasi Risiko
35
2.9. Satuan Pengawasan Intern (SPI) 2.9.1.
Jumlah dan Kualitas Auditor
2.10. Tingkat Kinerja Perusahaan
36 36 37
2.11.1. Tingkat Kesehatan Perusahaan
37
2.11.2. Pencapaian KPI
38
BAB III KERJASAMA, ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI
BAB IV
BAB V
BAB VI
3.1. Anak Perusahaan dan Afiliasi
39
TINDAK LANJUT TERHADAP TEMUAN AUDITOR DAN KEPUTUSAN RUPS
41
4.1. Tindak lanjut terhadap temuan Auditor.
41
4.2. Tindak lanjut terhadap arahan RUPS
42
RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN
43
5.1. Posisi Perusahaan
43
5.2. Tantangan
48
5.3. Sasaran dan Strategis
49
PENUTUP
50
6.1. Kesimpulan
50
6.2. Langkah-Langkah Yang Diambil
51
6.3. Dukungan Pemegang Saham Dan/ Atau Pemerintah
53
LAMPIRAN
55
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.
Pemanfaatan Gas
7
Gambar 2.2.
Diagram Proces CNG Sei Gelam, Jambi
13
Gambar 2.3.
Layout Jawa – Bali Crossing Project
16
Gambar 2.4
Plan and Longitudinal Profile
16
Gambar 2.5.
Dua Buah Tower Crossing
16
Gambar 2.6.
Crossing Tower satu sisi dan 2 buah Anchor Tower berseberangan
16
Gambar 2.7.
Tipe-Tipe Reaktor Gasifikasi
18
Gambar 2.8.
Typical Schematic Fixed Bed Coal Gasifier
19
Gambar 2.9.
Typical Schematic of Two Stage Fixed Bed Reactor
19
Gambar 2.10. Typical Schematic of Coal Gasifier Catalytic CFB
20
Gambar 2.11. Struktur Organisasi
25
Gambar 2.4
Kekuatan SDM
23
Gambar 2.5.
Klasifikasi Tenaga Kerja
23
Gambar 2.6.
Jenjang Pendidikan Tenaga Kerja
24
Gambar 5.1.
Posisi Billing Rate PT PLN Enjiniring dibandingkan kompetitor
45
Gambar 5.2.
Posisi PLN Enjiniring dalam Matrix IE
47
iv
DAFTAR TABEL Tabel 1.1.
Bobot KPI 2012
4
Tabel 2.1.
Realisasi Kontrak Penjualan PT PLN Enjiniring Tw III/ 2012
5
Tabel 2.2.
Perbedaan LNG, LPG, dan CNG
6
Tabel 2.3.
Komposisi Fuel Gas (Lean Gas) Ideal
8
Tabel 2.4.
Spesifikasi Gas CNG
9
Tabel 2.5.
Perbandingan harga CNG dengan harga bahan bakar
9
Tabel 2.6.
General Spesification
15
Tabel 2.7.
Spesifikasi Gas Batubara Fixed Bed Gasification
21
Tabel 2.8.
Spesifikasi Gas Batubara CFB Gasification
21
Tabel 2.9.
Komparasi Berbagai Teknologi PLTGB untuk Typical Kapasitas 8000 kW
22
Tabel 2.10.
Program Pengembangan Teknologi Informasi
30
Tabel 2.11.
Neraca
31
Tabel 2.12.
Laba / Rugi
32
Tabel 2.13.
Arus Kas
33
Tabel 2.14.
Pembayaran Pajak
33
Tabel 2.15.
Key Performance Indicators
37
Tabel 2.16.
Pencapaian KPI PT PLN Enjiniring
38
Tabel 3.1.
Investasi Saham
39
Tabel 4.1.
Tindak Lanjut Temuan Auditor
41
Tabel 4.2.
Tindak Lanjut Arahan RUPS
42
Tabel 5.1.
Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS)
46
Tabel 5.2.
External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)
47
v
DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1.
Kekuatan SDM s/d Triwulan III Tahun 2012
26
Grafik 2.2.
Klasifikasi Tenaga Kerja s/d Triwulan III Tahun 2012
26
Grafik 2.3.
Jenjang Pendidikan Tenaga Kerja s/d Triwulan III Tahun 2012
27
vi
BAB I: PENDAHULUAN 1.1.
Kondisi Umum PT PLN Enjiniring pada triwulan III tahun 2012, telah menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2013 dengan usulan terdiri dari 6 aspek: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Batubara (PLTGB) 2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 3. Pabrik Switchgear 4. O & M Compressed Natural Gas (CNG) Plant 5. Initial Public Offering (IPO) 6. Kerjasama / pengambilalihan PLTU 7 MW swasta milik PT STUD Untuk penugasan Pembangunan PLTGB di 5 lokasi, saat ini sedang dalam proses pengadaan 2 PLTGB yaitu PLTGB Nias Utara dan PLTGB Putussibau yang masingmasing memiliki kapasitas 8 MW. Proyek PLTGB Putussibau sekarang ini dalam proses Evaluasi tahap-2 calon pemenang dan proses pengadaan masih berjalan, namun tandatangan kontrak masih menunggu PPA. PLTGB Nias Utara sedang dalam penentuan lokasi dan pembebasan lahan. Proyek PLTGB ini diharapkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2013. PLN Enjiniring berencana untuk membangun PLTS di 2 lokasi yaitu di Pulau Dabo (Maluku) dan Pulau Saumlaki (Maluku) dengan total kapasitas 1.000 kWp sebagai pilot project. Pada triwulan III tahun 2012, PT PLN Enjiniring melakukan upaya peningkatan efektifitas organisasi melalui pengukuran kinerja ekselen Malcolm Baldrige dan melakukan penyusunan Dokumen Aplikasi untuk me’rontgen’ kondisi perusahaan. Diharapkan Opportunity for Improvement (OFI) yang diperoleh berdasarkan hasil penilaian dapat ditindaklanjuti sebagai upaya perbaikan dalam mewujudkan perusahaan yang berkelanjutan dan meraih kinerja ekselen selaras dengan visi dan misi PT PLN Enjiniring untuk menjadi perusahaan terkemuka di Asia. Assessment Malcolm Baldrige National Quality Award telah dilaksanakan pada tanggal 24 s.d. 28 September 2012 oleh IQA Foundation dan rencananya akan hasil penilaian akan diumumkan pada tanggal 21 Nopember 2012.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
1 |
PT PLN Enjiniring memperoleh penugasan untuk melakukan persiapan proyek kerjasama untuk membangun pabrik switchgear di Indonesia, dimana PT PLN Enjiniring sebagai entitas yang akan menjadi pemegang saham dari joint venture company bersama dengan PT CG Power Systems Indonesia sebagai afiliasi dari Crompton Greaves Ltd. Sampai dengan triwulan III tahun 2012, progress persiapan masih dalam penyiapan kontrak perjanjian antara PT PLN (Persero) Kantor Pusat dengan Crompton Greaves Limited. Sampai dengan bulan September 2012 bidang Pemasaran telah menyelesaikan proses Kontrak untuk pekerjaan : •
Konsultan Pengawas untuk PLTU Tanah Grogot di PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (Persero) dengan nilai Kontrak sebesar Rp. 1.888.029.000,(termasuk PPN 10%).
•
Pekerjaan Design Review Pembangunan Gardu Induk (19 Lokasi) dan Jaringan Transmisi (29 Lokasi) di PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I dengan nilai Kontrak sebesar Rp. 8.151.676.500,- (termasuk PPN 10%).
•
Penyusunan Engineer's Estimate GI & Transmisi (8 Lokasi) di PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I dengan nilai Kontrak sebesar Rp. 389.765.000,- (termasuk PPN 10%).
•
Pekerjaan Survey & Pengukuran Profil Memanjang, Soil Investigasi dan Penyusunan Basic Design HVDC 250 kV GI. New Garuda Sakti - Landing Point Dumai dan Pulau Rupat, 227 Kmr di PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I dengan nilai Kontrak sebesar Rp. 4.316.304.000,(termasuk PPN 10%).
•
Site Investigation & Feasibility Study of Peusangan 4 HPP, in Indonesia, pemberi kerja Hyundai Engineering Co., Ltd & Isan Corporation dengan nilai Kontrak sebesar US$. 350.000,-
•
Jasa Konsultan Perijinan SKPP dan SKPI CNG Plant Sei Gelam Duri di PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan nilai Kontrak sebesar Rp. 2.185.458.000,- (termasuk PPN 10%).
Kontrak pekerjaan yang diperoleh PT PLN Enjiniring sampai dengan 30 September 2012 adalah sebesar Rp175.446.811.837,- dan US$ 363.000,- (sudah termasuk pajak).
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
2 |
GAMBARAN SINGKAT KINERJA PERUSAHAAN
1.1.1. Kinerja Keuangan Sampai dengan triwulan III tahun 2012, realisasi pendapatan usaha sebesar Rp103.8M,-, atau lebih kecil 48.58% dibandingkan target RKAP pendapatan triwulan III/2011 yaitu sebesar Rp213.6M. Beban operasi adalah sebesar Rp75.9M atau lebih besar 129.54% dari proyeksi RKAP beban operasi status pada triwulan III/2012 yaitu sebesar Rp58.6M Laba (rugi) Usaha sebesar Rp27.8M atau lebih besar 1504.59% dari target RKAP laba/(rugi) triwulan III tahun 2012 sebesar Rp1.8M. 1.1.2. Kinerja Operasional Realisasi
kontrak
penjualan
sampai
dengan
triwulan
III/2012
mencapai
Rp175.446.811.837,- dan US$ 363.000,- (sudah termasuk pajak). 1.1.3. Tingkat Kesehatan Perusahaan Kinerja PT PLN Enjiniring pada triwulan III/2012 diukur berdasarkan SK Direksi PT PLN (Persero) No.: 003.K/DIR/2012 tentang Manajemen Kinerja Korporasi dan Penilaian Kinerja Organisasi dan Edaran Direksi PT PLN (Persero) No.: 001.E/DIR/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi Unit dan Anak Perusahaan, sebagaimana diuraikan di bawah ini:
NO I II III IV V VI
INDIKATOR KINERJA KUNCI
BOBOT
Pelanggan 12 Produk dan Layanan 28 Proses Bisnis Internal 8 SDM 8 Keuangan dan Pasar 32 Kepemimpinan 12 TOTAL BOBOT 100 Tabel 1.1. Bobot KPI 2012
NILAI 5 28 8 5.3 26.6 12 84.9
Tingkat kesehatan perusahaan mendapat skor 84.9, yang berdasarkan Kepmen BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan masuk pada kategori AA - tergolong SEHAT.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
3 |
1.1.4. Kinerja PKBL PT PLN Enjiniring belum memiliki program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). PLNE merencanakan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang akan dilaksanakan pada triwulan IV/2012 PLNE bekerjasama dengan RS PELNI untuk melaksanakan program Periksa Kesehatan Gratis yang rencananya akan diselenggarakan di PLTU Palabuhan Ratu. Diharapkan dalam kegiatan ini, PT PLN Enjiniring dapat menggandeng PT PLN (Persero) UPK PLTU Palabuhan Ratu dalam bersama-sama meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar pembangkit Listrik, terutama pada kualitas kesehatan.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
4 |
BAB II: KINERJA PERUSAHAAN 2.1.
Pemasaran
2.1.1. Penjualan Realisasi penjualan jasa Enjiniring sampai dengan triwulan III tahun 2012 adalah sebesar Rp69.4M,- (sudah termasuk pajak), lebih rendah dari target RKAP triwulan III tahun 2012 yaitu sebesar Rp67,8M.
Keterangan 1 Perolehan Kontrak - Internal - Eksternal
Target 2012 2
213,693,241,000
Jumlah
Target TW III 2012 3
Realisasi TW III 2012 4
Realisasi TW III 2011 5
Perbandingan % 6=4/2
% 7=4/3
% 8=4/5
67,839,124,127 64,284,265,560 145,147,990,300 0 5,213,029,000 1,553,750,000 67,839,124,127
69,497,294,560 146,701,740,300
0.00%
0
0
2.1.2. Pelanggan PT PLN Enjiniring mengklasifikasikan pelanggannya yaitu pelanggan internal (PLN Holding, PLN Wilayah/ unit dan Anak Perusahaan) dan pelanggan eksternal (swasta, industri, institusi pendidikan, dll). Realisasi jumlah pelanggan terhadap target penjualan sampai dengan triwulan III tahun 2012 adalah sebanyak 43 kontrak pekerjaan dari 1 kontrak pekerjaan pada tahun 2011. 2.2.
Produksi Pada bulan Februari 2012, PT PLN Enjiniring melakukan restrukturisasi organisasi yang semula Direktorat Pembangkit dan Direktorat Transmisi & Distribusi berdiri masing-masing menjadi Direktorat Enjiniring yang dipimpin oleh Direktur Enjiniring. Pada Triwulan III tahun 2012, total pekerjaan lanjutan Direktorat Enjiniring pada tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 yang masih dalam tahap penyelesaian perkerjaan. Direktorat Enjiniring membawahi 3 (tiga) Bidang yang mendukung penuh kinerja produksi Direktorat Enjiniring, yaitu: 1. Bidang Pembangkitan. 2. Bidang Transmisi dan Distribusi. 3. Bidang Konstruksi.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
5 |
2.2.1. Bidang Pembangkitan Pada triwulan III tahun 2012, PT PLN Enjiniring mendapatkan pekerjaan Compressed
Natural Gas (CNG) Plant For Peaking Generation 80 MW Sei Gelam – Jambi. CNG ini akan beroperasi pada triwulan II tahun 2013. 2.2.1.1.Umum Gas alam pada umumnya berasal dari reservoir yang bercampur dengan minyak mentah (assosiated gas) atau berasal dari reservoir yang mengandung sedikit atau bahkan tidak bercampur dengan minyak mentah (non-assosiated gas). Pada gas associated, gas yang bercampur dengan minyak mentah akan dipisahkan pada oil and gas gathering station. Gas hasil pemisahan kemudian dapat digunakan sebagai bahan baku untuk: 1. Bahan bakar gas (fuel gas) 2. Compressed Natural Gas (CNG) 3. Liquid Natural Gas (LNG) 4. Liquid Petroleum Gas (LPG) Dibawah ini merupakan perbedaan antara ketiga jenis proses pengolahan gas diatas. Tabel 2.2 Perbedaan LNG, LPG dan CNG
Fasa
Temperature tekanan
komposisi
LNG
LPG
CNG
Cair
Cair
Gas
-163°C
Ambient temperatur
30°C ~ 40°C
1 bar 95% methane, sisanya C2, C5 dan lainnya
120psig -145psig (rate vapour pressure) LPG, MIX memiliki kandungan Propane 45% dan Butane (CY) 55%.
100 – 250 bar 81% methane, sisanya C2, C3 dan lainnya
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
6 |
penyimpanan
transportasi
Gas dalam bentuk cair, membutuhkan system pendinginan (162°C) dan tangki penyimpanan system kriogenik yang mahal dan memerlukan proses regasifikasi sebelum digunakan.
Tabung bertekanan yang terbuat dari plat baja, yang digunakan untuk menyimpan LPG.
lebih ekonomis untuk dapat digunakan kondisi tranportasi untuk jarak dekat jarak jauh karena atau jauh mempunyai volume yang lebih besar
Gas terkompresi, membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar untuk sejumlah massa gas yang sama sehingga memerlukan penyimpanan bertekanan tinggi. CNG lebih ekonomis untuk lokasi-lokasi pembangkit yang dekat dengan sumber gas alam karena mempunyai volume yang lebih kecil.
Proses pemanfaatan gas dimulai dari sumur gas sampai dengan konsumen di jelaskan pada gambar 2.1. Gas yang berasal dari sumuran gas kemudian akan diproses di production Facility untuk mendapatkan komposisi gas sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan secara komersial untuk disimpan pada CNG Plant yang kemudian akan diproses lebih lanjut sebagai bahan bakar pembangkit listrik. CNG merupakan sistem kompresi gas alam dengan menggunakan peralatan utama
Compressor, Dehydration Unit, Priority Panel dan Pressure Reduction Unit Cylinder Storage untuk menyimpan dan menjadi energy primer Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)/Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) untuk keperluan mendukung beban puncak pada waktu tertentu (jam 17.00 – 22.00). Gambar 2.1 pemanfaatan gas
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
7 |
A.
Sumber Gas Hidrokarbon yang akan digunakan sebagai Bahan Baku CNG Berdasarkan hasil site visit lokasi sumur gas terlihat bahwa sumuran Migas di beberapa lokasi sumuran telah memiliki well head dan production flow line yang telah disalurkan ke gas gathering station dengan volume 2,5 MMSCFD. Gas gathering station yang telah ada saat ini memiliki kapasitas sekitar 2,5 MMSCFD dengn peralatan sebagai berikut:
1.
High Pressure Separator
2.
Low Pressure Separator
3.
Horizontal Scrubber
4.
Water Knock Out Drum
5.
Gas Flare Blow Down System
6.
Gas Metering Skid
7.
API Pit
8.
Dehydration Unit
Jika ternyata kandungan H2S dan CO2 melebihi ambang batas yang ditentukan, maka akan dibutuhkan penambahan investasi peralatan unit pembuang (removal) H2S dan CO2. Adapun standar spesifikasi bahan bakar gas pipa (Tabel 2.2) sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas. Tabel 2.3 Komposisi Fuel Gas (Lean Gas) Ideal No. Uraian Mole % 1 Nitrogen < 6.50 2 Carbon Dioxide < 8.00 3 Methane (C1) > 65.00 4 Ethane (C2) < 30.00 5 Propane (C3) < 5.00 6 I – Butane (iC4 < 0.50 7 n- Butane (nC4) < 0.40 8 I – Pentane (iC5) < 0.08 9 n- Pentane (nC5) Trace 10 n – Hexane (nC6) Trace 11 n – Heptane (nC7) Trace 12 Water(H20) < 0.004 13 Ethyline Glycol < 2.218E-06 Gross Ideal Gas Heating Value: 1000 Btu/scf to 1050 Btu/scf Specific Gravity: 0.55 to 0.69 Methane Numbers: > 60 Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
8 |
B.
Spesifikasi Gas CNG Dalam proses CNG gas memiliki spesifikasi gas tertentu, tabel 2.3 menjelaskan tentang spesifikasi natural gas yang pada umumnya dijual ke pihak industri. Tabel 2.4 Spesifikasi Gas CNG No. 1
Methane
85 % - 95 %
2
Gross Heating Value
8,000-10,658 Kcal/M3 (900-1200 BTU/SCF)
3
SG
0.55 - 0.85
4
Water Content
0.16028 gr/M3 (10 Lbs/MMSCF)
5
Temperature
30o C – 38o C (85o F – 100o F)
6
CO2 Methane Number
Max 5% 65 % - 95 %
7
C.
Nilai
Gas
Harga Bahan Bakar CNG CNG merupakan bahan bakar alternatif yang lebih ekonomis dibandingkan dengan harga bahan bakar lainnya. Tabel 2.4 menyajikan perbandingan harga antara CNG dengan bahan bakar lainnya. Tabel 2.5 Perbandingan harga CNG dengan harga bahan bakar saat ini : No.
Bahan Bakar
Harga(US$/MMBTU)
1
Kerosin
38.03
2
Gasoline (Industry)
26.67
3
LPG
24.57
4
HSD/Diesel
22.20
5
CNG (Spot Market)
+14~16
Pada nilai tukar US$ = Rp.9000 Beberapa keuntungan penggunaan CNG sebagai bahan bakar pembangkit peaker (beban puncak):
Harga gas lebih murah dibandingkan dengan harga BBM tak bersubsidi.
Gas lebih bersih dan ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar cair (HSD, MFO dan Synthetic Gas).
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
9 |
CNG lebih aman dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan LPG karena dalam kondisi fasa gas dan tidak mudah terbakar.
CNG lebih murah bila dibandingkan LNG karena tidak memerlukan investasi yang besar (LNG memerlukan Cryogenic tanks dan Regasification Unit yang investasinya besar).
LPG tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar PLTMG atau PLTG karena nilai Methane No. yang sangat rendah.
LNG memiliki keterbatasan dalam jumlah penggunaan dan hanya akan ekonomis bila digunakan pada pembangkit base load dengan kapasitas di atas 1000MW.
Hal tersebut antara lain karena biaya pembangunan, kilang/transportasi dan Regasifikasi, untuk skala kecil tidak ekonomis. 2.2.1.2.Compressed Natural Gas (CNG)
Compressed Natural Gas (CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bahan bakar minyak. Di Indonesia CNG dikenal sebagai Bahan Bakar Gas (BBG) atau gas alam terkompresi dengan tekanan antara 200 Barg – 250 Barg (3000 Psig – 3600 Psig). Bahan bakar ini dianggap lebih 'bersih' bila dibandingkan dengan bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG mulai diperkenalkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak (gasoline, HSD, MFO, dll) sejak tahun 1996, dalam upaya diversifikasi energi dari bahan bakar minyak menuju gas. Untuk membuat CNG diperlukan sumber gas alam langsung dari kepala sumur (Well head), Gas Gathering Station (Stasiun Pengumpul Gas) atau dari Saluran Pipa Gas Alam terkoneksi. CNG dibuat dengan mengkompres gas alam kering yang berasal dari gas pipa atau gas dari gathering station dengan komposisi utama methane sampai tekanan 3000 – 3600psig. Kemudian disimpan dalam bejana tekan, rangkaian hal ini bejana tekan berbentuk silinder atau di-transport menggunakan truk trailer. CNG digunakan antara lain sebagai bahan bakar kendaraan, bahan bakar industri, pembangkit listrik gas turbin atau mesin gas berbahan bakar gas.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
10 |
Berbeda dengan LPG (Liquid Petroleum Gas) dan LNG (Liquid Natural Gas), CNG adalah bahan bakar bentuk/fasa gas dengan temperature dan tekanan tertentu dan bukan berbentuk cairan yang membutuhkan sistim pendingian khusus. proses pembuatan dan penyimpanan CNG hanya membutuhkan peralatan kompresor, tube skid silinder dan dekompresi yang relatif sederhana dan lebih murah bila dibandingkan dengan menggunakan LNG yang membutuhkan peralatan cryogenic (-165 oC) . A.
Proses CNG Gas yang berasal dari sumur gas akan diproses terlebih dahulu di Pertamina Gathering station. Gas tersebut dengan spesifikasi yang telah disepakati selanjutnya disalurkan melalui pipa dari gathering station dengan volume 4,5 MMSCFD dan pada tekanan 100 - 200 Psig ke CNG Plant. Sebelum masuk CNG plant dan flare system, gas akan terlebih dahulu dialirkan melalui inlet scrubber,
shutdown valve, pressure regulator control valve untuk menjaga tekanan masukan sebesar 100 Psig hingga maksimum 150 Psig.
Flare system berfungsi sebagai sistem pengaman dimana jika terjadi situasi emergensi atau PLTG/PLTMG plant shutdown, dan seluruh silinder penyimpanan CNG telah terisi penuh maka gas akan di blow down yang selanjutnya dibakar untuk melindungi peralatan CNG dari tekanan yang berlebihan. Selain melindungi dari kondisi tekanan berlebihan Flare system berguna untuk membuang seluruh gas pada saat plant dilakukan pemeliharaan atau perbaikan yang memerlukan no
gas condition pada seluruh sistem. Selanjutnya gas dari pipa akan melewati inlet scrubber dan/atau separator untuk memisahkan gas dari liquid hydrocarbon, gas yang keluar dari separator akan menuju Gas Dehydration Unit yang didisain untuk mengurangi kandungan
impurities H2O sehingga gas keluaran merupakan gas kering, yang memenuhi persyaratan kondisi minimum sebelum masuk ke dalam sistem compressor. Gas kering tersebut kemudian ditekan di compressor secara bertahap mencapai tekanan 2850 psig – 3000 psig. Gas bertekanan dari compressor selanjutnya disalurkan melalui gas filter coalescer untuk menyaring moisters lubrication oil yang terbawa dari compressor. Kemudian Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
11 |
gas bertekanan tinggi akan disalurkan melalui pipa bertekanan tinggi melalui
priority panel system untuk mengontrol charging system sebelum disimpan pada Cylinder Storage Tank. Priority Panel berfungsi untuk melakukan pengaturan pengisian secara bank system pada serial tube bank (cylinder storage skid) secara berkelanjutan selama 24 jam per hari. Kemudian CNG akan digunakan sebagai bahan bakar beban puncak selama 5 jam per hari dengan volume gas sebesar 0,834 – 0,9 setara MMSCF/jam dengan tekanan 100 psig. Proses penurunan tekanan dari 2850 psig ke tekanan operasi 100 psig membutuhkan peralatan Decompression System / Pressure Reduction
Unit, yang dilengkap dengan rangkaian pressure reduction valve untuk menurunkan tekanan secara bertahap dan dilengkapi dengan heater system agar tidak terjadi freezing (pembekuan) akibat dari turunnya temperatur gas pada saat proses penurunan tekanan.
Priority Panel dan Decompression System / Pressure Reduction Unit merupakan peralatan utama yang sangat berperan dalam memelihara kesinambungan operasi CNG untuk pembangkit beban puncak bahan bakar gas yang harus mampu bekerja pada volume, temperatur, tekanan dan dew point yang ditentukan. Gambar diberikut memperlihatkan flow diagram CNG Plant Sei Gelam Jambi.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
12 |
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
13 |
2.2.2. Transmisi dan Distribusi 2.2.2.1.Transmisi 500 kV Jawa-Bali Long Span Crossing Overhead Supply daya listrik di Provinsi Bali tidak mencukupi besarnya permintaan pelanggan, dimana Beban Puncak pada tahun 2010 sebesar 534 MW yang disupply dari Pembangkit di Bali sebesar 432 MW dan Kabel Laut 2 Sirkit 160 MW. Tidak adanya penambahan pembangkit baru di Bali sampai dengan 2015 menjadi alasan PT PLN (Persero) mentransfer sebagian energi yang dibutuhkan Bali dari sistem 150 kV Jawa melalui kabel laut, dengan menambah 2 sirkit kabel 150 kV yang dijadualkan beroperasi pada awal tahun 2013 sehingga dapat mengatasi kebutuhan beban puncak di tahun 2013 yang akan mencapai 702 MW. Terhadap situasi yang dihadapi PT PLN (Persero) ini, sesuai dengan yang telah ditetapkan di RUPTL, maka dilaksanakan pembangunan SUTET 500 kV dari GITET Paiton ke GITET New Kapal untuk menyalurkan daya listrik dengan tahapan sebagai berikut : 1. Tahap I (Dioperasikan 150 kV jadwal selesai tahun 2014 untuk menyalurkan daya maksimum 160 MW) -
Transmisi 500 kV Crossing Selat Bali (Watudodol-Segara Rupek), 4.126 kmr, bentang 2689 meter dan tinggi tower 376 meter di Bali dan 363 meter di Jawa
-
Transmisi 500 kV Segara Rupek-Gilimanuk (11 kmr/26 tower)
-
Gardu Induk 150 kV Watudodol, Gardu Induk 150 kV Celukan awang, Gardu Induk 150 kV Gilimanuk Ext dan SUTT Incomer ke GI Gilimanuk
-
Uprating Transmisi Gilimanuk -Celukan Bawang 50 kmr
-
Kapasitor 2 x 50 MVAR Pembiayaan dari APLN.
2. Tahap II (Dioperasikan 500 kV jadwal selesai 2016 untuk menyalurkan daya 1600 MW) -
Gardu Induk 500 kV Paiton Extention (2 diameter),
-
Transmisi 500 kV Paiton-Watudodol (131 kmr/309 tower),
-
Transmisi 500 kV Gilimanuk-New Kapal (76 kmr/173 tower),
-
Gardu Induk 500 kV New Kapal (2 diameter)
-
Transmisi 150 kV New Kapal Incomer (24 kmr)
-
Gardu Induk 150 kV Kapal Extention (2 bay) Pembiayaan dari Loan ADB dan APLN. Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
14 |
PLN Enjiniring ditugaskan untuk membuat desain semua tahap, dengan bagian terpenting berupa pembangunan Transmisi 500 kV Jawa-Bali Long Span Crossing Overhead dari Watudodol ke Segara Rupek yang memiliki general spesification seperti yang tercantum pada Tabel 1. Pada tahun 2011, PLN Enjiniring yang bekerja sama dengan tenaga ahli dari China, East China Electric Power Design Institute (ECEPDI), telah menyelesaikan pembuatan basic design dan bidding document
yang
dilanjutkan
dengan
pendampingan
ketika
proses
tender
dilaksanakan PT PLN (Persero) pada akhir tahun 2011. Pada tanggal 18 Oktober 2011 telah ditunjuk kontraktor pelaksana yang merupakan Konsorsium 3 perusahaan nasional (untuk pembangunan pondasi dan prasarana serta sebagai Leader Konsorsium) dan 3 perusahaan China (Design Institute, Tower Manufacturer dan Tower Erection). Apabila selesai, maka Tower Transmisi 500 kV Jawa-Bali Crossing merupakan tower tertinggi di dunia, setingggi 376 meter (sebagaimana dipublikasikan oleh wikipedia). Tabel 2.6 General Specification JAWA – BALI LONG CROSSING WATUDODOL-SEGARA RUPEK Route Length
4126 m
Span Distribution
737 m – 2689 m – 700 m
Number of Tower
6
Crossing Tower
2 (3849 t for Java and 3980 t for Bali) Double circuit self supporting steel lattice towers with one earth wire and one OPGW giving average shielding angle of less than 0° to outer conductor
Anchor Tower
4 (155 t for Java and 170 t for Bali each) Single circuit self supporting steel lattice towers with one earth wire and one OPGW 3
Foundation
Crossing Tower : Bored Pile with Total Concrete Quantity 3656 m 3 Crossing Tower : Bored Pile with Total Concrete Quantity 324 m
Line Conductor
4 x ACS-380/phase (23%IACS)
Earthwire
1 x ACS-300(14%IACS)
OPGW
1 x ACS-300(14%IACS)
Suspension Insulator String
4×530 kN, 40 discs per string, each piece 240mm spacing, base on lightning resistance level, porcelain
Tension Insulator String
6×400 kN, 30 discs per string, each piece 205mm spacing, porcelain
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
15 |
Gambar 2.3 Layout Jawa – Bali Crossing Project
Gambar 2.4 Plan and Longitudinal Profile
Gambar 2.5. Dua Buah Tower Crossing berseberangan
Gambar 2.6. Crossing Tower satu sisi dan 2 buah Anchor Tower berseberangan Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
16 |
2.2.3. Konstruksi 2.2.3.1.Pembangkit Listrik Tenaga Gas Batubara (PLTGB) PLTGB merupakan salah satu jenis pembangkit yang menggunakan bahan bakar
coal gas (synthetic gas) yaitu gas yang dihasikan melalui proses pirolisis batubara, kemudian synthetic gas yang dihasilkan digunakan sebagai bahan bakar pada gas
engine. A.
Teknologi PLTGB PLTGB adalah pembangkit listrik yang secara garis besar peralatan utamanya terdiri dari dua bagian, yaitu Coal Gasifier dan Gas Engine. 1.
Coal Gasifier
Coal Gasifier adalah instalasi untuk melakukan proses gasifikasi yang dapat menghasilkan synthetic gas dengan cara proses pirolisis batubara, dimana
synthetic gas ini dapat digunakan sebagai input energi primer pada pembangkit listrik tipe gas engine. Proses gasifikasi batubara pada instalasi Coal Gasifier yang dikembangkan saat ini ada 2 jenis, yaitu : 1) Fixed Bed Gasification (Gasifikasi Parsial) adalah proses pemanasan tanpa oksigen atau disebut juga proses karbonisasi atau proses pirolisis yang menghasilkan gas batubara + Clinker + tar. Temperatur kerja coal gasifier sekitar 12000 C yang terjadi di posisi terbawah pada gasifier reactor, dengan tekanan 7,5 kPa.g (ekivalen 0,075 bar.g). Komposisi gas batubara yang dihasilkan terdiri dari H2, CO, CO2, N2, CH4 & O2 dengan nilai kalor sekitar 1450 kcal/Nm3. Proses ini menggunakan uap sebagai gasifiying
agent dan batubara yang digunakan harus mempunyai CV minimal 5000 kcal/kg. 2) Circulating Fluidized Bed Gasification (Gasifikasi Total) adalah proses pemanasan tanpa oksigen atau disebut juga proses karbonisasi atau proses pirolisis yang memerlukan katalis antara lain berupa clay sehingga konversi batubara ke gas menjadi lebih cepat dan maksimal yang menghasilkan gas batubara + ash (tanpa Clinker dan sedikit tar). Temperatur kerja coal gasifier sekitar 650~800 0C, dengan tekanan 23,7 kPa.g (ekivalen 0,237 bar.g). Komposisi gas batubara yang dihasilkan terdiri dari H2, CO, CO2, N2, CH4 & O2 dengan nilai kalor sekitar 2000 kcal/Nm3. Proses ini menggunakan uap sebagai gasifiying agent dan batubara yang digunakan harus mempunyai CV minimal 3800 kcal/kg. Proses gasifikasi ini mempunyai 2
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
17 |
reaktor, yaitu : gasifier dan regenerator. Bed material yang merupakan
solid material berupa pasir, digunakan untuk membantu proses pemanasan lebih merata secara kontinyu dan bersirkulasi turbulen dari gasifier ke
regenerator. Proses gasifikasi ini disebut juga Catalytic Circulating Fluidized Bed Gasification. Di bawah ini adalah gambar dari tipe-tipe Reaktor Gasifikasi.
Gambar 2.7. Tipe-Tipe Reaktor Gasifikasi
Coal Gasifier pada saat ini telah dikembangkan di Eropa, Amerika, China dan negara lainya.
Coal Gasifier yang berkembang di China saat ini adalah teknologi Fixed Bed Gasification yang terdiri dari 2 jenis sebagai berikut : a. Single stage : yang menghasilkan gas batubara bernilai kalor rendah dengan proses gasifikasi pada temperatur tinggi (hot coal gas). Proses produksi gas batubara terjadi pada bagian bawah reaktor. Gas batubara ini hanya cocok untuk keperluan industri non kelistrikan (burner industri). b. Two stage : yang menghasilkan gas batubara bernilai kalor tinggi dengan proses gasifikasi pada temperatur rendah (cold coal gas). Nilai kalor yang dihasikan adalah sekitar 1450 kcal/Nm3. Proses produksi gas batubara terjadi baik pada bagian atas maupun pada bagian bawah reaktor sehingga menghasilkan gas batubara yang lebih optimal. Gas batubara ini cocok untuk keperluan gas engine.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
18 |
Gambar 2.8 Typical Schematic Fixed Bed Coal Gasifier
Gambar 2.9 Typical Schematic of Two Stage Fixed Bed Reactor
Coal Gasifier yang berkembang di negara-negara Non China a.l. Austria, Jepang & USA adalah teknologi Circulating Fluidized Bed Gasification. Proses gasifikasi ini mempunyai 2 reaktor, yaitu : Gasifier dan Regenerator.
Bed material yang merupakan solid material berupa pasir, digunakan untuk membantu proses pemanasan lebih merata secara kontinyu dan bersirkulasi turbulen dari gasifier ke regenerator.
Regenerator didesain untuk menghasilkan panas (yang kemudian ditransfer ke gasifier) dengan cara reaktivasi material katalis dari gasifier untuk membakar residu gasifikasi (tar, sulfur dan karbon). Jenis batubara yang digunakan lebih bervariasi fleksibel karena proses gasifikasi ini dapat menggunakan batubara low rank maupun batubara
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
19 |
berkalori lebih tinggi dengan ukuran sekitar 0~10 mm dan ukuran katalis material 30 mesh. Keseluruhan proses gasifikasi ini utamanya menghasilkan gas batubara, dan hanya menghasilkan tar dan abu dalam jumlah minimum serta tidak menghasilkan limbah berupa phenolic waste, sehingga lebih ramah lingkungan.
Gambar 2.10 Typical Schematic of Coal Gasifier Catalytic CFB 2. Gas Engine Ada dua tipe Gas Engine yang biasa digunakan, tipe pertama adalah mesin pembangkit listrik tipe reciprocating engine (motor bakar torak) yang menggunakan spark plug ignition sebagai sumber pengapian dan tipe kedua adalah gas turbine.
Reciprocating engine mempunyai dua tipe yaitu High BTU Gas Engine (PLTMG) dan Low BTU Gas Engine. a. High BTU Gas Engine (PLTMG), yaitu gas engine yang menggunakan bahan bakar natural gas (9000~12000 kcal/Nm3) dengan methane content berkisar antara 70~98%. Mesin ini diproduksi antara lain oleh Wartsila, Caterpillar, GE-Jenbacher. Gas engine ini banyak digunakan oleh PT PLN (Persero) maupun IPP. b. Low BTU Gas Engine, yaitu gas engine yang didesain khusus untuk menggunakan bahan bakar low BTU gas (800~1500 kcal/Nm3) dengan komposisi methane content yang sangat rendah (2~5%) dan dapat dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar biomass, coal mine
methane dan coal gas. Gas engine ini telah terbukti dan diproduksi antara
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
20 |
lain oleh China. Gas Engine tipe ini yang rencananya akan digunakan dan dikembangkan untuk PLTGB di Indonesia. B.
Spesifikasi Gas Batubara Yang Dihasilkan
Fixed Bed Gasification menghasilkan komponen, persentase kualitas indeks gas, impuritis dan nilai kalor gas sebagai berikut : Tabel 2.7 Spesifikasi Gas Batubara Fixed Bed Gasification Komponen
CO
H2
CO2
N2
CH4
O2
%
23 ~ 30
10 ~ 15
4~5
45 ~ 50
3,5 ~ 5
0,2 ~ 0,6
3
Tar
≤ 20 mg/Nm
Heat Value
1550 kcal/Nm3 (input batubara ≥ 5300 kcal/kg)
Circulating Fluidized Bed Gasification menghasilkan komponen, persentase kualitas indeks gas dan nilai kalor gas sebagai berikut : Tabel 2.8 Spesifikasi Gas Batubara CFB Gasification Komponen
CO
H2
CO2
N2
CH4
O2
%
25,16
58,37
11,44
0,26
4,20
0,57
Tar
Heat Value C.
sangat sedikit 3
2940 kcal/Nm (input batubara HHV(adb) 6200 kcal/kg)
Aspek Lingkungan
Fixed Bed Gasification menghasilkan limbah yang lebih banyak dibandingkan dengan tipe Circulating Fluidized Bed Gasification, di antaranya : tar, Clinker dan
phenolic waste. Tar dan phenolic waste merupakan limbah beracun yang memerlukan teknik khusus untuk filtrasinya, tetapi tar adalah merupakan by
product yang laku dijual. D.
Sistem Operasi PLTGB Sistem operasi PLTGB mencakup dua bidang yang harus ditangani oleh para operator, yaitu : coal gasifier dan low BTU gas engine. PLTGB dapat beroperasi dengan baik untuk memikul beban dasar (base load) maupun beban puncak (peak load), tergantung dari kemampuan jumlah produksi gas batubara. Jumlah gas batubara tergantung pada banyaknya coal gasifier yang dipasang. Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
21 |
Sebagai contoh, fixed bed gasifier dengan reaktor berdiameter 3,4 meter menggunakan batubara 5300 kcal/kg, mampu memproduksi gas batubara sebesar 6000 Nm3/jam yang bernilai kalor 1550 kcal/Nm3 dengan memerlukan batubara 2500 kg/jam. Bila menggunakan gas engine yang mempunyai heat rate sebesar 12 MJ/kWh atau 2866 kcal/kWh, maka dihasilkan listrik sebesar 3035 kWh/jam atau setara 3035 kW. Dengan demikian efisiensi thermal PLTGB di atas adalah ± 17%. Untuk meningkatkan kinerja operasi dari coal gasifier memerlukan pelatihan dan
transfer of knowledge, namun secara umum relatif lebih sederhana dibandingkan dengan pengoperasian boiler PLTU, sedangkan kinerja operasi low BTU gas engine relatif sama dengan PLTMG (high BTU gas engine) yang telah banyak dioperasikan dengan baik oleh PT PLN (Persero) maupun IPP. E.
Komparasi Berbagai Teknologi PLTGB Untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang PLTGB, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.9 Komparasi Berbagai Teknologi PLTGB untuk Typical Kapasitas 8000 kW
NO 1.
ITEM
PLTGB
Gasifier Type
Two
Stage
Pyrolisis
Fixed Bed Gasifier
Twin
Fired
Pyrolisis
Fixed Bed Gasifier
Catalytic
Circulating
Fluidized
Bed
Gasification Manufacturer
Zibo
Yueyi
AHT GmbH, Germany
Huaxing
Keyuan
Leihou
PT Teknologi Energi Terpadu, Indonesia
Unit
3 Operate + 1 standby
10 Operate
1 Operate
Diameter
3.4 m
1.9 m
-
Raw Fuel
Coal,
Coal Granularity
CV
≥5000
Coal,
CV
≥
4100
Coal,
CV
kcal/kg
kcal/kg
kcal/kg
20 mm ~ 60 mm
25 mm ~ 50 mm (<25
≤ 10 mm
≥
3800
mm max 3%) Gas Output per
3
5000~7000 Nm /h
1700 Nm3/h
Sesuai
unit Dry
dengan
kebutuhan 8MW coal
3
2.2 ~ 3.2 Nm /kg coal
3
2.5 Nm /kg coal
1.86 Nm3/kg coal
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
22 |
Tabel 2.9 Komparasi Berbagai Teknologi PLTGB untuk Typical Kapasitas 8000 kW NO
ITEM
PLTGB
Gasification Rate Gasifier
87%
85%
88%
Gas Engine ( 400 kW
Gas Engine (765 kW
Gas Engine (1587.05
per engine)
per engine)
kW per engine)
Shengli Oil Field
GE JENBACHER
GE JENBACHER
Power
CATERPILAR
WUKESHA
Efficiency 2.
Engine Type Manufacturer
Machinery
Co. Ltd Unit
24
Wuhan Gas Engine operation
+
6
11 Operate
6 Operate
2866 kcal/kWh
2235 kcal/kWh
2154 kcal/kWh
1000 rpm
1500 rpm
-
Value
Coal 5,300 kcal/kg
Coal 5,300 kcal/kg
5,300 kcal/kg
Power
9,600 kW
8,347 kW
9,522.3kW
Power
8,000 kW
8,000 kW
8,000 kW
1552 kcal/ Nm3
1,638.18 kcal/ Nm3
2,287.86 kcal/ Nm3
17,721.84 Nm3/h
11,513.8 Nm3/h
8,965.19 Nm3/h
7,670.16 kg/h
5,418.28 kg/h
5,457.42 kg/h
Standby Engine
Heat
Rate rpm Technical Evaluated 3.
Heating (HHV ar)
4.
Gross Output
5.
Net Output
6.
Coal Heating
Gas Value
(LHV) 7.
Gas Consumption
8.
Total Coal Consumption
9.
Plant Lifetime
12 years
30 years
25 years
10.
Coal
0.80 kg/kWh
0.64 kg/kwh
0.57 kg/kwh
4,165.15 kcal/kWh
3,403.68 kcal/kWh
3,037.54 kcal/kWh
Rate
4,998.18 kcal/kWh
3,589.61 kcal/kWh
3,615.54 kcal/kWh
Plant Efficiency
± 17 %
± 23.96 %
± 23.79%
Consumption 11.
Gross Plant Heat Rate
12. 13.
Net Plant Heat
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
23 |
Tabel 2.9 Komparasi Berbagai Teknologi PLTGB untuk Typical Kapasitas 8000 kW NO
ITEM
PLTGB
14.
Capacity Factor
± 90 %
± 90 %
± 90 %
15.
Pollutant
handling system for
No sulfur, Phenol & Tar
No sulfur, Phenol &
Desulphurization dan
in Gas Production
Tar in Gas Production
Responsive
Responsive
Responsive
Tar-Catcher, Phenol. 16.
Load Responsiveness
17.
Minimum load
30%
15 %
15 %
18.
Waste Value
Tar & clinker untuk
-
-
Added
dijual
19.
Construction
Module
Module
Module
20.
Spare Part
Gasifier sebagian
Gasifier & Gas Engine
Gasifier local & Gas
besar local & Gas
Import
Engine Import
10 – 12 months
10 – 12 months
10 – 12 months
Engine Import 21.
Construction period
22.
O&M
Medium
Low
Low
23.
Site
Tidak perlu sumber air
Tidak perlu sumber air
Tidak perlu sumber air
Requirement
besar, tidak perlu
besar, tidak perlu
besar, tidak perlu
pondasi dengan daya
pondasi dengan daya
pondasi dengan daya
dukung tanah besar,
dukung tanah besar,
dukung tanah besar,
perlu coal yard
perlu coal yard
perlu coal yard
4 Ha ( Plant max 5300
4 Ha ( Plant max. 3025
4 Ha ( Plant max 4000
m2)
m2)
m2)
Proven
Proven
Not Proven
24. 25.
Land Area COD
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
24 |
2.3.
Manajemen, Organisasi dan Sistem
2.3.1. Pengembangan Organisasi Perseroan melakukan perubahan struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan komposisi kompetensi pada masing-masing Direktorat di lingkungan PT PLN Enjiniring yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi PT PLN Enjiniring No. 29.001.K/010/DIR/PLNE/II/2012 tanggal 29 Februari 2012 tentang Perubahaan Struktur organisasi PT PLN Enjiniring. Perubahan dimaksud bertujuan untuk meningkatkan efektifitas organisasi dan mengembangkan sistem SDM Perusahaan. Perubahan struktur organisasi PT PLN Enjiniring sebagaimana digambarkan dalam Gambar 1.1.
Gambar 2.11. Struktur Organisasi
2.3.2. Sumber Daya Manusia 1. Profil SDM Satuan Organisasi Sekretaris Perusahaan dipimpin oleh seorang Sekretaris Perusahaan yang didukung oleh Asman Legal & Public Relation dan Asman Informasi Teknologi. Satuan Manajemen Risiko dan Satuan Pengawasan Intern masing-masing dipimpin oleh Kepala Satuan, dan setiap bidang dipimpin oleh seorang Manajer Senior.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
25 |
Pada Direktorat Keuangan & SDM terdiri dari bidang Keuangan, bidang Akuntansi dan Bidang SDM & Umum. Direktorat Pemasaran terdiri dari bidang Pemasaran, bidang Pengembangan Usaha dan bidang Pengusahaan. Direktorat Enjiniring terdiri dari Bidang Enjiniring Pembangkit, Bidang Enjiniring Transmisi & Distribusi dan Bidang Konstruksi. Sumber daya manusia merupakan pendukung utama dalam bidang usaha penyediaan jasa enjiniring yang dikelola oleh PT PLN Enjiniring. Kekuatan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan dalam menunjang kegiatan operasinya. Profil SDM disajikan pada Grafik 1.5., Grafik 1.6. dan Grafik 1.7. Grafik 2.1
Grafik 2.2 Grafik 1.7
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
26 |
Grafik 2.3
Sampai dengan triwulan III tahun 2012, kekuatan sumber daya manusia di PT PLN Enjiniring adalah sebanyak 267 orang, terdiri dari 1 Sekretaris Perusahaan (Sekper), 1 Kepala Satuan Mutu dan Manajemen Risiko (KSMMR), 1 Kepala Satuan Pengawasan Internal (KSPI) dan 7 Senior Manajer yang merupakan pegawai tugas karya PT PLN (Persero), 102 pegawai organik PT PLN Enjiniring dan sisanya sebanyak 93 orang berstatus sebagai tenaga kerja dengan perjanjian kerja untuk waktu tertentu, yang tersebar di kantor induk dan kantor proyek PLTA Asahan 3, PLTU Sulmapa, PLTU Tanjung Jati B, PLTU Labuan, Proyek Duri, Proyek Rembang, Proyek Bukit Asam dan Proyek Sei Gelam. Sementara untuk tenaga kerja pendukung, PLN Enjiniring menggunakan perusahaan pengadaan tenaga kerja, PT Usaha Jaya Prima Karya (UJPK) sebanyak 39 orang dan PT Mitra Insani Utama sebanyak 23 orang. 2. Peningkatan Produktivitas SDM PT PLN Enjiniring melalui SK Direksi No.: No. 29.001.K/010/DIR/PLNE/III/2012 membentuk Tim Knowledge Management untuk mendukung keberlanjutan program knowledge management sehingga dapat secara berkesinambungan mengimplementasikan knowledge management sebagai salah satu wadah yang berfungsi menjembatani kebutuhan transfer dan knowledge sharing dari senior ke yunior, pimpinan atas kepada bawahan dan juga sebagai sarana mempermudah proses coaching dan mentoring berbasis website. Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
27 |
Sebagai tindak lanjut dari Program KM tersebut, PLN Enjiniring meningkatkan produktifitas karyawannya dengan melakukan kegiatan-kegiatan ritual ice breaking pada pagi hari dan melakukan knowledge sharing yang dilakukan dalam Community of Practice (CoP) sebagaimana tertuang dalam SK Direksi No.: No. 04.001.K/010/DIR/PLNE/V/2012 Tentang Pembentukan Community of
Practice (CoP). Menindaklanjuti hasil RUPS RKAP 2012 tanggal 5 Desember 2011 terkait dengan penetapan KPI tahun 2012, pelaksanaan Employee Engagement Survey (EES) akan dilakukan pada triwulan IV 2012, Survey ini dilakukan oleh bidang SDM PT PLN Enjiniring berdasarkan acuan survey yang biasa digunakan oleh PT PLN (Persero) dalam melakukan survey EES atau oleh Pihak Ketiga yang akan ditunjuk. Hal ini menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen dalam meningkatkan produktivitas SDM. 3. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM Rekrutmen pegawai yang dilakukan sejak 9 April 2011, setelah dilakukan evaluasi sesuai tahapan rekrutmen, yang diangkat menjadi Pegawai Organik PT PLN Enjiniring sebanyak 37 orang, dan 5 orang masih menjadi mengikuti program OJT sampai dengan November 2012. Dalam melakukan pengembangan kompetensi SDM PT PLN Enjiniring, dilakukan analisa kebutuhan pelatihan sesuai dengan gap kompetensi jabatan dengan menggunakan Training Need Analysis (TNA), sehingga seluruh pegawai dapat
memperoleh
pelatihan
dan
pengembangan
yang
tepat
dengan
kompetensi profesi untuk meningkatkan kompetensi pegawai dan mendukung pencapaian kinerja perusahaan secara berkelanjutan. 4. Hubungan Industrial PLNE tidak memiliki Serikat Pekerja dan sampai dengan triwulan III/2012 tidak ada kasus gugatan terkait dengan peradilan hubungan industrial.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
28 |
2.4.
Teknologi Informasi
2.4.1. Pencapaian Sasaran Program Teknologi Informasi Pencapaian sasaran pada teknologi informasi : 1. Membuat Surat Keputusan Direksi
tentang pedoman pengelolaan teknologi
informasi 2. Memelihara dan membangun ulang infrastruktur jaringan di PT PLN Enjiniring Pemeliharaan yang dilakukan untuk kestabilan jaringan agar mengurangi down time jaringan dan menambah kapasitas bandwith yang dari 2Mb/s menjadi 10 Mb/s agar kecepatan koneksi stabil. 3. Membuat Aplikasi Program Asset IT. Program untuk menyimpan database asset-asset kantor baik di setper maupun di bidang umum. 4. Membuat Aplikasi Program Data Room Library Program untuk menyimpan database urutan-urutan penyimpanan buku diruangan data room library 5. Membuat Aplikasi Program HUMAS Program database untuk kegiatan kehumasan. 6. Membuat Aplikasi Program HUKUM Program database yang mencatat kegiatan bidang hukum. 7. Membuat Aplikasi Program CSR Program database untuk mencatat kegiatan-kegiatan CSR perusahaan yang sudah dilaksanakan. 8. Membangun Aplikasi Monitoring Proyek mulai tahapan inisiasi sampai closing. 9. Membuat Aplikasi Program Troubleshooting Program
database
untuk
mencatat
troubleshooting
dan
permasalahan
gangguan pengguna Teknologi Informasi. 10. TLSK Program tata cara penyelenggaraan Tata Laksana Surat Kearsipan perusahaan agar pengendalian surat dan dokumen menjadi cepat dan mudah untuk ditelusuri. 11. E-Proc Mempersiapkan program aplikasi e-procurement (pengadaan secara elektronik) yang merupakan implementasi dari IT Governance yang mendukung GCG. 12. Menyusun SOP tentang Keluhan Pelanggan, keamanan Data Center
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
29 |
2.4.2. Kinerja dan Program Pengembangan Teknologi Informasi No 1
Uraian Surat Keputusan Direksi tentang pedoman pengelolaan teknologi informasi Memelihara dan membangun ulang infrastruktur jaringan dan menambah bandwith dari 2 Mb/s menjadi 10 Mb/s Sistem database untuk menyimpan barang-barang asset perusahaan Sistem database untuk urutan-urutan penyimpanan buku diruangan data room library
Target Juni 2012
Realisasi 100 %
Mei 2012
100 %
Juni 2012
100 %
Juni 2012
100 %
Program Aplikasi HUMAS Program Aplikasi HUKUM Program Aplikasi CSR
Program database untuk kegiatan kehumasan Program database yang terdapat kegiatan hukum-hukum. Program database untuk mencatat kegiatan-kegiatan CSR perusahaan yang sudah dilaksanakan.
Juli 2012
100 %
Agustus 2012
80 %
September 2012
80 %
Monitoring Proyek
Monitoring mulai tahap inisiasi sampai
Juli 2012
100 %
9
Program Aplikasi Troubleshooting
Program database untuk mencatat troubleshooting dan permasalahan gangguan pengguna Teknologi Informasi.
Juli 2012
100 %
10
TLSK
Program Tata Laksana Surat dan Kearsipan perusahaan agar pengendalian surat cepat dan mudah.
September 2012
50 %
11
E- Proc
Program aplikasiyang merupakan implementasi dari IT Governance yang mendukung GCG.
September 2012
30 %
12
Menyusun SOP
Merancang SOP tentang keluhan pelanggan dan keamanan data room( Server)
Juli 2012
100 %
2 3 4
5 6 7
8
Program Membuat Surat Keputusan Direksi Infrastruktur Jaringan Program Aplikasi Asset IT Program Aplikasi Data Room Library
closing
Tabel 2.4. Program Pengembangan Teknologi Informasi
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
30 |
2.5.
Akuntansi dan Keuangan
2.5.1. Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan 1. Neraca Tabel 2.11. Neraca Triwulan III tahun 2012 (Juta Rupiah) RKAP URAIAN
A S ET Aset Tidak Lancar Aset Tetap Operasi (Bruto) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Operasi (Netto) Pekerjaan Dalam Pelaksanaan Jum lah Aset Tetap (Netto) Aset Lainnya Penyertaan Aset Pajak Tangguhan Piutang Pihak Hubungan Istimew a Aset Lancar Kas/Bank Investasi Sementara Piutang Usaha Persediaan Bahan Bakar dan Pelumas Persediaan Material Pemeliharaan Piutang Lainnya Aset Lancar Lainnya Tagihan Subsidi kepada Pemerintah Lainnya Jum lah Aset Lancar JUMLAH ASET
Tahun 2012 1
Triw ulan III 2012 2
Realisasi s.d Triw ulan III Triw ulan III 2012 2011 3 4
Jumlah Ekuitas
3/1
144,797 (5,112)
8,906 (4,475)
8,109 (2,795)
4,068 (2,399)
5.60 54.67
139,685
4,431
5,314 -
1,669 -
3.80 -
139,685
4,431
5,314
1,669
3.80
176,905 -
160,369 -
2,286 83
6,165 156
1.29 -
208,655 33,387 19,216 19,216
172,663
14,412
155,946 5,113 49,082 84,624 84,624
99,178 13,540 20,581 16,250 16,250
74.74 15.31 440.40 440.40
261,257
194,328
294,765
149,548
577,847
359,128
302,448
157,538
112.83 52.34
7,253
14,412
EKUITAS DAN LIABILITAS Ekuitas Modal Dasar Modal Belum Ditempatkan Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Tambahan Modal (Bantuan Proyek) Tambahan Modal (DIP & Pemda) Selisih Revaluasi AT Saldo Laba (Defisit) Laba (Rugi) Periode Berjalan
Perbandingan (%)
-
25,000
25,000
25,000
25,000
144,072 48,856 217,928
146,903 3,551
25,000 25,000 146,903 29,444
25,000 25,000 102,911 16,501
100.00 100.00 101.97 60.27
175,454
201,347
144,411
92.39
2,692
1,551
32.76 0.86
Liabilitas Jangka Panjang Pendapatan ditangguhkan Kew ajiban Pajak Tangguhan Pinjaman Jangka Panjang Hutang Obligasi Kew ajiban Leasing Hutang Bank Kew ajiban imbalan kerja Hutang Lain-lain Jumlah Kew ajiban Jangka Panjang Liabilitas Jangka Pendek Biaya yang terhutang Pinjaman Jatuh Tempo Hutang Biaya Proyek Hutang Obligasi Hutang Pajak Uang Jaminan Langganan Hutang Usaha Hutang Lainnya Kew ajiban imbalan kerja JUMLAH EKUITAS DAN LIABILITAS
8,217 303,361 311,578
2,503 154,705 157,208
48,342 4,122
26,466 1,941
10,817
3,879
33,402
20,646
577,847
359,128
2,692
1,551
98,408 2,389 8,134 22,470 65,416 -
11,575 1,251 2,899 7,426 -
203.57 57.94 75.19 195.85 -
302,448
157,538
52.34
3/2
3/4
91.05 62.46 119.93 119.93 1.43 90.32 70.50 587.20 587.20 -
199.33 116.50 318.39 318.39 37.08 53.04 157.24 37.76 238.48 520.78 520.78 -
151.68 84.22
197.10 191.98
100.00 100.00 100.00 829.22 114.76 107.56 1.71 371.83 123.03 209.70 316.85 84.22
100.00 100.00 142.75 178.44 139.43 173.58 173.58 850.17 190.99 280.59 302.59 191.98
Realisasi total Aset triwulan III tahun 2012 mencapai Rp302,4 M atau 84,22% dari anggaran triwulan III tahun 2012 sebesar Rp194,3 M. Hal-hal yang mempengaruhi aktiva antara lain: Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
31 |
a. Aset tetap (netto) sebesar Rp5,37 M atau 119,93% dari anggaran triwulan III tahun 2012 b. Aset lainnya sebesar Rp6,1 M atau 1.43% dari anggaran triwulan III tahun 2012, merupakan gabungan dari asset yang tidak digunakan dalam operasi, rekening dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan asset tidak lancar lain-lain. c. Aset lancar sebesar Rp294,7 atau 151,6% dari anggaran triwulan III tahun 2012, yang terdiri dari kas/ bank, investasi sementara, piutang usaha dari anggaran triwulan III tahun 2012. 2. Laba-Rugi Tabel 2.12. Laba/ Rugi Triwulan III tahun 2012 (Juta Rupiah) RKAP URAIAN
Tahun 2012 1
REALISASI Triw ulan III Triw ulan III 2012 2011 3 4
Triw ulan III 2012 2
Perbandingan (%) 3/1
1. PRODUKSI DAN PENJUALAN (1) GWh Loko Sentral (Bruto) (2) GWh Loko Sentral (Neto) (3) GWh Penjualan Tenaga Listrik (4) Susut Jaringan (%) (5) Harga Rata-rata Tarif (Rp/kWh) (6) BPP Konsolidasi (Rp/kWh) 2. PENDAPATAN USAHA (1) Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik (2) Subsidi Pemerintah (3) Pendapatan Penyambungan Pelanggan (4) Pendapatan Lain-lain JUMLAH PENDAPATAN USAHA 3. BIAYA USAHA (1) Pembelian Tenaga Listrik Sew a Diesel (2) Bahan Bakar & Minyak Pelumas - Bahan Bakar Minyak (BBM) - Pelumas - Gas Alam - Batu Bara - Panas Bumi - Air (3) Pemeliharaan - Material - Jasa/Borongan (4) Biaya Kepegaw aian - Biaya pegaw ai - Biaya Manfaat Pegaw ai (5) Biaya Administrasi (6) Penyusutan JUMLAH BIAYA USAHA 4. LABA/RUGI USAHA 5. PENDAPATAN/(BEBAN) DI LUAR USAHA (1) Pendapatan bunga (2) Beban bunga dan keuangan Beban bunga pajak revaluasi (3) Bunga hutang pajak atas selisih penilaian kembali AT (3) Laba (Rugi) Akibat selisih kurs (5) Laba penjualan saham anak perusahaan (4) Lain-lain bersih JUMLAH PENDAPATAN/(BEBAN) DI LUAR USAHA 6. LABA/(RUGI) BERSIH PENDAPATAN/(BEBAN) PAJAK TANGGUHAN J UM L A H BI A YA 7. LABA/(RUGI) PERIODE BERJALAN
213,693 213,693
60,484 60,484
103,812 103,812
82,830 82,830
3/2
-
-
-
48.58 48.58
171.64 125.33 458.00 458.00 158.26 158.26 124.32 110.34 129.54 1,504.59 165.06
125.33 125.33 470.03 470.03 98.70 98.70 118.14 79.44 114.44 169.24 147.15
(175.29) 239.21 777.72 227.80 128.08 1,215.88
(283.07) (245.21) 210.98 175.37 157.24 112.12 178.44
-
-
530 530
74 74
340 340
72 72
18,575 18,575
8,359 8,359
13,229 13,229
13,403 13,403
142,161 2,388
50,007 193
62,171 213
52,625 268
64.12 64.12 71.22 71.22 43.73 8.90
163,653
58,632
75,952
66,367
46.41
50,040
1,852
27,860
16,462
55.68
5,850
2,925
4,828
3,281
82.53
-
-
(2,324)
(851) 2,674 52,714 (3,859) 164,838 48,856
(426)
404
(143)
746
(304)
3/4
(87.65)
2,499
5,979
2,834
223.55
4,351 (1,929) 58,063 2,422
33,839 (4,395) 74,369 29,444
19,296 (2,795) 66,329 16,501
64.19 113.90 45.12 60.27
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
32 |
a. Realisasi pendapatan usaha Rp103.8M,- milyar pada triwulan III/2012 atau 48.58% dibandingkan dengan total anggaran tahun 2012 dan lebih rendah 125.33% dari realisasi triwulan III tahun 2011. b. Biaya usaha pada triwulan III/2012 mencapai Rp75.9 milyar atau 46.4% dibandingkan anggaran tahun 2012 dan meningkat 114.4% dibanding tahun 2011 sebesar Rp66.3 milyar. c. Pendapatan/ Beban di luar usaha Realisasi pendapatan/ beban di luar usaha mencapai Rp5.9 milyar atau 223.5% dari anggaran tahun 2012 atau meningkat 210.9% dibandingkan tahun 2011.
3. Arus Kas Tabel 2.13. Arus Kas Triwulan III tahun 2012 (Juta Rupiah) RKAP Tahun Triw ulan III 2012 2012 1 2 67,426 5,585
URAIAN
I
ARUS KAS DARI/(UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
II
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
III
(315,164)
(157,769)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
303,517
155,303
IV
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
55,779
3,118
V
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
152,876
VI KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
208,655
Realisasi s.d Triw ulan III Triw ulan III 2012 2011 3 4 (25,607) (26,791) (985)
(1,093)
-
-
(26,592)
(27,884)
169,545
182,537
127,062
172,663
155,946
99,178
Perbandingan (%) 3/2
3/4
0.62 (852.80) 107.66 90.32
90.06 95.36 143.66 157.24
2.6.2. Pajak Pajak sampai dengan September 2012 adalah sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini: (Juta Rp.) NO. I
URAIAN
JUMLAH
Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM :
4,563
II
PPh Karyawan (Ps.21)
262
III
PPh Pasal 4 (2)
152
IV
Setoran PPh Ps.23
95
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
33 |
NO. V
URAIAN
JUMLAH
PPh Pasal 25 (29)
VI
3,061
Deviden
-
JUMLAH
8,134
Tabel 2.14. Pembayaran Pajak
2.6.3. Rasio Keuangan Rasio keuangan disajikan pada lampiran V Laporan Manajemen Triwulan III/2012 2.6.
Dana Pensiun Program pensiun hanya diberikan kepada pegawai tugas karya PT PLN (Persero). Untuk pegawai organik sudah dilakukan evaluasi terhadap beberapa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang selanjutnya dipilih oleh pegawai organik melalui Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Sedangkan bagi karyawan
baik kontrak
maupun outsourcing diberikan jaminan asuransi melalui program Jamsostek. 2.7.
Manajemen Risiko 2.7.1. Pendahuluan Pada tahun 2012 ini sejalan dengan penetapan target dari PLN Holding sebagai induk dari PLN E maka target yang harus dicapai oleh PLN E adalah level Repeatable (level 2). Untuk mencapai target tersebut maka telah disiapkan beberapa produk yang akan menjadi eviden pada saat dilakukan penilaian nanti oleh Tim Penilai. Adapaun produk-produk tersebut adalah : •
Edaran Direksi No. 23.001.E/010/DIR/PLNE/X/2012 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan PLN E
•
Keputusan Direktur Utama No. 23.002.K/010/DIR/PLNE/X/2012 tentang Kebijakan Manajemen Risiko di Lingkungan PLN E
•
Keputusan Direktur Utama No. 23.003.K/010/DIR/PLNE/X/2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan PLN E
•
Keputusan Direktur Utama No. 23.004.K/010/DIR/PLNE/X/2012 tentang Pembentukan Tim Enterprise Risk Management PLN E Tahun 2012
•
Pelatihan Manajemen Risiko untuk Manajer Menengah pada tanggal 30 Oktober 2012 – 01 Nopember 2012 bagi Sekper, MS Konstruksi, MS SDM & Umum, dan MS Keuangan. Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
34 |
Kegiatan/produk yang masih akan diselesaikan untuk mencapai level 2 adalah : •
Sosialisasi Kebijakan PLN E untuk penerapan ERM
•
Resume tindak lanjut setiap mitigasi yang diverifikasi (progres tindak lanjut mitigasi, efektifitas, catatan mengenai hambatan)
•
Materi sosialisasi yang berhubungan dengan pengukuran risiko
2.7.2. Penyusunan Profil Risiko Korporat Tahun 2012 Profil risiko adalah penggambaran risiko-risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran-sasaran PLN E yang terdapat dalam RJPP, RKAP, KPI, maupun sasaran lainnya. Untuk tahun 2012 ini profil risiko PLN E adalah : •
Hilangnya pemberian penugasan langsung pekerjaan enjiniring dan penugasan PLTGB dari PLN (sesuai Permen BUMN No. 5 Tahun 2008).
•
Kalah dalam kompetisi Jasa Enjiniring, EPC dan IPP.
•
kWh produksi PLTGB tidak terjual seluruhnya
•
Penetapan harga produk (Jasa Konsultan, Kontrak EPC,dsb) tidak kompetitif
•
Target pendapatan enjiniring internal & eksternal tidak tercapai
•
Tingkat suku bunga share holder loan yang lebih tinggi
•
PLN E harus mendanai investasinya dari pinjaman komersial dengan tingkat suku bunga pasar
•
Proyek PLTGB & EPC terkendala
•
SDM belum berpengalaman.
2.7.3. Mitigasi Risiko Mitigasi risiko (risk mitigation) adalah merupakan salah satu bentuk penanganan risiko berupa tindakan sistematis dan terukur, baik volume, waktu,
sasaran
hasil,
biaya
maupun
penanggungjawabnya,
untuk
menurunkan level risiko (kemungkinan, dampak atau kedua-duanya, dan termasuk di dalamnya pengalihan risiko ke pihak lain) dari level Ekstrem atau Tinggi ke level risiko yang dapat diterima (sekurang-kurangnya Moderat). Untuk mengelola risiko ini telah ditetapkan Tim Manajemen Risiko PLN E yang bertugas mengkoordinir pelaksanaan kajian risiko oleh masing-masing Bidang/Tim Proyek dan tindakan mitigasinya setiap bulan
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
35 |
dilaporkan oleh setiap penanggung jawab resiko kepada pemilik resiko dan dipantau oleh Tim Manajemen resiko. Lapoarn mitigasi ini akan menjadi eviden saat dilakukan assessmen untuk penerapan Manajemen Risiko di PLN E tahun 2012 ini. 2.8.
Satuan Pengawasan Intern (SPI) 2.8.1. Internal Auditor Manajemen PT PLN Enjiniring melakukan pengawasan internal dengan melakukan pendekatan sistematis agar penerapan dari prinsip-prinsip GCG dapat berjalan sesuai koridornya. Audit berkala, program evaluasi dan revisi dilakukan dalam mencapai peningkatan berkelanjutan dari proses lini yang ada serta audit manejemen risiko untuk memonitor mitigasi risiko telah dilaksnakan untuk memperkecil risiko yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dari sisi operasional maupun manajemen. 2.8.2. Jumlah dan Kualitas Auditor Perusahaan memiliki fungsi Satuan Pengawas Internal (SPI) yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan berkomunikasi secara intensif dengan Komite Audit. Sampai dengan triwulan III tahun 2012, PT PLN Enjiniring memiliki 2 orang tenaga auditor yang memiliki
Qualified Internal Auditor (QIA) dan 1 orang Kepala Satuan Pengawasan Intern (KSPI) yang bergabung dengan perusahaan sejak bulan Juli 2012.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
36 |
2.9.
Tingkat Kinerja Perusahaan
2.11.1.Tingkat Kesehatan Perusahaan Mengacu kepada Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero) tanggal 5 Desember 2011, tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2012, maka penilaian Tingkat Kesehatan PT PLN Enjiniring terhitung tahun 2012, mencakup 6 persektif KPI berbasis Malcolm Baldrige sesuai Kontrak Manajemen yang meliputi perspektif pelanggan, produk dan layanan, proses bisnis internal, SDM, Keuangan dan Kepemimpinan.
NO I II III IV V VI
INDIKATOR KINERJA KUNCI
BOBOT
Pelanggan Produk dan Layanan Proses Bisnis Internal SDM Keuangan dan Pasar Kepemimpinan TOTAL BOBOT Tabel 2.15. Key Performance
NILAI
12 28 8 8 32 12 100
5 28 8 5.3 26.6 12 84.9
Indicators
Tingkat kesehatan perusahaan mendapat skor 84.9, masuk pada golongan Perusahaan BUMN yang SEHAT, kategori AA (Sesuai Kepmen BUMN No. KEP100/MBU/2002).
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
37 |
2.11.2.Pencapaian KPI/ Kontrak Manajemen Tabel 2.16. Pencapaian KPI PT PLN Enjiniring Triwulan III tahun 2012 NO
INDIKATOR KINERJA KUNCI
SATUAN
BOBOT
2
3
Pencapaian 7
1 I 1 2
Pelanggan Kepuasan Pelanggan Kualitas Produk
% %
4 12 7 5
II 1 2 3
Produk dan Layanan Produk Tepat Waktu Penyelesaian PLTGB untuk 1 lokasi Pertumbuhan produk Jasa enjinering
% % %
28 10 10 8
141% 100% 393%
III 1
Proses Bisnis Internal Standarisasi prosedur engineering
SOP
8 8
IV 1 2
SDM Sertifikasi Kompetensi pegawai Employee Engagement Index
% Score
V 1 2 3 4
Keuangan dan Pasar Umur Piutang (COP) Rasio Biaya Sub-letting Pendapatan Eksternal Biaya administrasi
VI 1 2 3
Kepemimpinan Skor Malcolm Baldrige Penerapan GCG ERM
0% 200%
SD TW 3 Nilai 8 5.0 0.0 5.0
Keterangan 9
s/d TW 3 Target 11
Masalah Baik
100 7.5
28.0 10.0 10.0 8.0
Baik Baik Baik
66.0 85.0 6.45
100%
8.0 8.0
Baik
30
8 4 4
67% 100%
5.3 1.3 4.0
Masalah Baik
54.0 0.0
Hari % Miliyar Rp Miliyar Rp
32 8 8 8 8
166% 137% 66% 118%
26.6 8.0 8.0 2.6 8.0
Baik Baik Masalah Baik
107.0 43.0 11.4 21.4
Score % Level
12 4 4 4
100% 100% 100%
12.0 4.0 4.0 4.0
Baik Baik Baik
100 80 2.0
TOTAL BOBOT 100 84.9 Keterangan : Semakin besar realisasi, maka pencapaian semakin baik, dimana rumus pencapaian = (Realisasi / Target) x 100% Semakin kecil realisasi, maka pencapaian semakin baik, dimana rumus pencapaian = (2-(Realisasi / Target)) x 100% Kategori "Baik", dengan pencapaian >= 95% Kategori "Hati-hati", dengan pencapaian < 95% dan >= 90% Kategori "Masalah", dengan pencapaian < 90%
Catatan: 1. Perspektif I.1 Pencapaian 0% karena menunggu survey oleh lembaga independen 2. Perspektif IV.1 Pencapaian 67% karena menunggu test SIUJO 3. Perspektif V.3 pencapaian 66% karena diprediksi terealisir di triwulan IV tahun 2012.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
38 |
BAB III: KERJASAMA, ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI 3.1.
Anak Perusahaan dan Afiliasi Investasi saham yang dimiliki PT PLN Enjiniring adalah sebagai berikut :
Perusahaan
Tahun Jenis Pembangkit
Lokasi
Jumlah Saham
Nilai Penyertaan Saham
PT Pura Daya Prima
2006
PLTGU 3 x4,7 MW + 1 x 6 MW
Palembang
15.00%
300,000,000
PT Elnusa Prima Elektrika
2006
PLTMG 2 x 6 MW
Prabumulih
7.50%
22,500,000
PT Permata Prima Elektrindo
2007
PLTU 2 x 7 MW
Jambi
15.00%
1,500,000,000
PT Multidaya Prima Elektrindo
2007
PLTMG 2 x 6 MW
Palembang
15.00%
45,000,000 1,867,500,000
Tabel 3.1. Investasi Saham
4.
PT Permata Prima Elektrindo Lokasi
:
Sarolangun Jambi
Kapasitas
:
2 x 7 MW
Jenis
:
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Jumlah penyertaan :
15%
Status
:
selesai – Mei 2010
Investor
:
PT Permata Indo Cemerlang Sejahtera
Catatan
:
Belum dapat beroperasi dikarenakan tarif – CF 90% USD 4,85 sen
2.
PT Multi Daya Prima Elektrindo Lokasi
:
Sako Palembang
Kapasitas
:
2 x 6 MW
Jenis
:
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)
Jumlah penyertaan :
15%
Status
pembangunan selesai
:
Mulai operasi – Juni 2008 Investor
:
PT Medco
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
39 |
3.
PT Pura Daya Prima Lokasi
:
Musi II Palembang
Kapasitas
:
3 x 4,7 MW dan 6 MW
Jenis
:
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
Jumlah penyertaan :
15%
Status
pembangunan selesai
:
Mulai operasi – Juni 2006 dan Combine cycle mulai awal tahun 2009. Investor 4.
:
PT Manggala Gita Karya
PT Elnusa Prima Elektrika Lokasi
:
Prabumulih
Kapasitas
:
2 x 6 MW
Jenis
:
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)
Jumlah penyertaan :
7,5%
Status
Pembangunan selesai
:
Mulai operasi – Juni 2006 Investor
:
PT Elnusa + Medco
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
40 |
BAB IV: TINDAK LANJUT TERHADAP TEMUAN AUDITOR DAN KEPUTUSAN RUPS 4.1. Tindak Lanjut Temuan Auditor
No.
Temuan
1
Satuan Pengawasan Intern (SPI) Belum Bekerja Secara Optimal
2.
Klasifikasi Aset Tetap di Laporan Keuangan Tidak Dapat Direkonsiliasi dengan Rincian Aset Tetap menurut Aplikasi SIM-AT
3.
Persekot Belum Dipertanggungjawabkan Lebih dari Satu Tahun
4.
Penunjukan Langsung Penyedia Jasa Tidak Disertai dengan Dokumen Kualifikasi yang Lengkap Terdapat Pekerjaan dengan Nilai Melebihi Rp. 1 Miliar Dilakukan dengan Metode Penunjukan Langsung Tanpa Dilengkapi Dengan Izin Prinsip dan Persetujuan Direksi
5.
6.
7
Perjanjian dengan Pemberi Pekerjaan Belum Dibuat namun Perusahaan Sudah Memulai Pekerjaan melalui Subkontraktor Perusahaan Melakukan Analisa Berkala terhadap Penurunan Nilai Investasi
Tindak Lanjut Permintaan ke PT PLN (Persero) untuk penempatan tenaga pegawai tugas karya telah dipenuhi pada bulan Juli 2012. Dimana posisi KSPI dan tenaga ahli internal audit dapat membantu melakukan fungsi pengawasan dan perencanaan pekerjaan SPI secara penuh. Sedang dilakukan pemetaan dan pengidentifikasian atas pengelompokan aset tetap di SIM-AT dan melakukan penyesuaian CoA aset tetap di program MYOB sehingga supaya bisa sejalan dengan pencatatan di SIM-AT. Perusahaan telah membuat nota dinas ke pemegang persekot untuk segera menyelesaikan persekotnya masingmasing tiap bulan dan memonitoring tindak lanjut penyelesaian. PLNE melakukan seleksi rekanan mampu untuk memastikan kualifikasi rekanan. Manajemen melakukan peninjauan kembali, mengevaluasi dan melakukan perbaikan terhadap SK Direksi tentang tata cara pengadaan barang dan jasa perusahaan Proses dalam penindaklanjutan dengan penyelesaian surat penugasan dari pemberi kerja menjadi kontrak/perjanjian.
Tabel 4.1. Tindak Lanjut Temuan Auditor
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
41 |
4.2.
Tindak Lanjut Arahan RUPS
No.
Keputusan RKAP 2012
Tindak Lanjut
1
Shareholder Loan
Shareholder Loan sebesar Rp. 160 M untuk pembiayaan proyek PLTGB Nias Utara. Direksi Perseroan meminta untuk membuat KKO dan KKF terkait Shareholder Loan dengan memperhatikan quality assurance dari peralatan PLTGB dan pengelolaan kualitas SDM
KKO & KKF telah disusun, masih dalam proses revisi. diharapkan dapat selesai pada akhir Mei 2012
2
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2012
Dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
akan dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku
3
Proses IPO
Membuat kajian dengan beberapa alternatif skenario yang memberikan value optimum untuk perseroan, PT PLN (Persero) dengan memperhatikan tanggapan Dewan Komisaris terkait dengan IPO
Laporan Kajian sedang dalam proses penyelesaian
4
5
Laporan Akuntansi Biaya
Asuransi Kerugian Aset
Mengembangkan laporan akutansi biaya perusahaan dengan memisahkan dan menghitung biaya untuk pelayanan ke dalam internal PLN dan biaya pelayanan kegiatan di luar PLN Laporan keuangan anak perusahaan PLNE Konsolidasi pengadaan Asuransi Kerugian Aset Operasional utama perusahaan (Pembangkit dan Transmisi) dengan PT PLN (Persero) Holding mulai tahun 2012
akan dilaksanakan sesuai Keputusan RUPS mulai pelaporan tahun 2012
belum ada asset PLNE yang perlu diasuransi
Tabel 4.3. Tindak Lanjut Arahan RUPS
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
42 |
BAB V: RENCANA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN 5.1.
Posisi Perusahaan PT. PLN Enjiniring saat ini akan memasuki transformasi bisnis yaitu dari perusahaan yang hanya bergerak di lini bidang enjiniring ketenagalistrikan menjadi perusahaan yang juga bergerak di bidang Independent Power Producer (IPP). Tranformasi bisnis tersebut sudah tertuang pada visi – misi didalam RJP PT. PLN Enjiniring Tahun 2012 – 2017. Sebagai langkah persiapan didalam bisnis IPP akan dilakukan analisis sebagai berikut: a. Analisis Opportunity PLN Enjiniring mendapatkan opportunity untuk memasuki bisnis IPP yang diawali dengan penugasan PLTGB 5 lokasi tersebar dengan total kapasitas 37 MW. Beberapa kondisi yang memudahkan untuk memasuki lingkup bisnis IPP adalah sebagai berikut: a. Keputusan RUPS PT PLN Enjiniring Tentang RKAP 2012, Senin 5 Desember 2011. b. KEPDIR PT PLN (Persero) No. 018.K/DIR/2012 tentang perubahan kedua Penugasan Pembangunan PLTGB kepada Anak Perusahaan PT PLN (Persero). c. RJP PT PLN Enjiniring Tahun 2012 – 2017. Untuk membuat agar opportunity investasi PLTGB dapat direalisasikan adalah dengan cara sebagai berikut: a. PLN Enjiniring mempersiapkan updating KKO KKF AMR PLTGB di 5 lokasi sampai
mendapatkan
persetujuan
kelayakan
operasi,
finansial
dan
manajemen risiko. b. PLN Enjiniring mempercepat proses Kesepakatan Penugasan PLTGB, dan Perjanjian Shareholder Loan (SHL). Apabila kedua cara tersebut dapat terealisasi maka, diharapkan forecast COD PLTGB dapat on schedule.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
43 |
b. Analisis Threat Selain analisis Opportunity terdapat juga faktor Threat yang dapat menunda atau menggagalkan PLN Enjiniring dalam memasuki bisnis IPP, dimana diantaranya adalah sebagai berikut: a. PLTGB belum memiliki track record keberhasilan keandalan operasi untuk on-Grid PT PLN (Persero) , hal ini dapat dilihat pada pola operasi PLTGB Sewa yang sudah existing. b. Spesifikasi batubara yang akan digunakan mengalami kesulitan dalam hal
supply untuk di masing – masing lokasi. Kesulitan spesifikasi batubara ini terjadi dalam pemilihan teknologi gasifier Two Stage Single Fire (Cina). Untuk mengurangi faktor Threat tersebut perlu dilakukan hal sebagai berikut: a. Membuat 1 tambahan organisasi struktur PLN Enjiniring yang setingkat Manajer Senior (MS), hal ini bertujuan untuk memonitor pekerjaan konstruksi PLTGB karena mengingat struktur organisasi yang sekarang hanya mencukupi untuk tujuan core business enjiniring. b. Warranty spesifikasi harus dipenuhi untuk faktor keandalan operasi (memperkuat pasal – pasal di kontrak pengadaan EPC Konstruksi). c. Selalu melakukan monitoring Proses pengadaan guna mencari EPC kontraktor yang terbaik. d. Membuat kajian teknologi PLTGB yang memungkinkan memakai spesifikasi batubara yang ada di lokasi sekitar, dimana hal tersebut dilakukan dengan melakukan kajian teknologi Gasifier Twin Fire (Jerman). c. Analisis Strength PLN Enjiniring sebagai perusahaan yang pengalaman keunggulan didalam bisnis enjiniring ketenagalistrikan, dimana hal tersebut dapat menjadi modal untuk memasuki bisnis IPP di PLTGB. Beberapa faktor strength tersebut yaitu sebagai berikut: a. Mempunyai SDM yang berpengalaman, berkompetensi tinggi dalam bidang enjiniring ketenagalistrikan dan mampu bekerja cepat. b. Memiliki hubungan istimewa dengan PT PLN (Persero) sebagai Pemegang Kuasa Usaha Kelistrikan di Indonesia.
c. Billing Rate yang kompetitif seperti Gambar 1.1 dibawah ini:
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
44 |
Gambar 5.1 Posisi Billing Rate PT PLN Enjiniring dibandingkan Kompetitor
Harga
Newjec Tepsco TNB Kwarsa
Egat PLNE
Connusa Jaya CM Eksklusifitas
Sumber : RJP PT PLN Enjiniring Tahun 2012-2017
d. Kas dan setara kas yang cukup tinggi sebagai equity proyek PLTGB (Rp 182 Milyar per 31 Desember 2011) Untuk mempertahankan faktor strength yang sudah dimiliki oleh PLN Enjiniring adalah sebagai berikut: a. Memperkuat sistem Knowledge Management (KM)
dimana memiliki tujuan
untuk membuat proses Knowledge Transfer diantara karyawan PLN Enjiniring berjalan secara baik. Sistem ini dinilai penting karena rata-rata usia karyawan sudah berada di usia 45 tahun (estimate). b. Memonitoring pencapaian target Collection on Period (COP) agar sesuai dengan di KPI perusahaan. Hal ini menjadi faktor penting karena ketersediaan dana kas yang ada akan digunakan sebagai equity PLTGB. d. Analisis Weakness Selain faktor strength, PLN Enjiniring juga memiliki faktor weakness dimana beberapa poin adalah sebagai berikut: a. Masih memerlukan tambahan enjinir yang berpengalaman untuk mendukung perkembangan bisnis. b. Budaya knowledge sharing (knowledge management) masih perlu ditingkatkan.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
45 |
c. Masih diperlukan peningkatan fasilitas kerja dan tools untuk enjiniring, seperti prosedur enjiniring, standar untuk spesifikasi, design guide, dsb. d. Keterbatasan pemenuhan equity proyek apabila melakukan investasi di 5 lokasi PLTGB dengan teknologi Gasifier Twin Fire (Jerman). Untuk mengatasi permasalahan weakness tersebut PLN Enjiniring perlu melakukan usaha sebagai berikut: a. Perekrutan pegawai baru untuk kebutuhan SDM PLTGB, dimana sebagian kebutuhan tersebut sudah dipenuhi melalui perekrutan SDM pada tahun 2011 yang berjumlah 42 orang. b. Memprioritaskan penyelesaian kontrak SHL, karena 85% kebutuhan investasi berasal dari sektor pinjaman. c. Membuat kajian Penambahan modal disetor, dimana akan berguna untuk pemenuhan equity proyek PLTGB yang berbasis teknologi Gasifier Twin Fire (Jerman). e. Analisis Pemetaan Posisi Matrix Internal Eksternal (I/E) Untuk melakukan pemetaan posisi dalam Matrix I/E akan dilakukan Internal
Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) sebagai berikut: Tabel 5.1
Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS)
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
46 |
Tabel 5.2
External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)
Berdasarkan Tabel 1.1 dan Tabel 1.2, dapat diperoleh nilai skor IFAS = 2,54 dan nilai skor EFAS = 2,84. Nilai skor tersebut akan membentuk Matrix Internal – Eksternal (Matrix IE) dimana posisi PLN Enjiniring saat ini berada pada zona “Hold and Maintain” sebagaimana pada gambar 1.2 berikut:
Gambar 5.2 Posisi PLN Enjiniring dalam Matrix IE
Keterangan : Rating daya saing: 1 = sangat lemah; 2 = lemah; 3 = kuat; 4 = sangat kuat Rating respon terhadap kondisi eksternal; 1 = sangat buruk; 2 = buruk; 3 = baik; 4 = sangat baik.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
47 |
5.2.
Tantangan Tantangan yang dihadapi oleh PT. PLN Enjiniring secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan lini bisnis yaitu: a. Tantangan bisnis enjiniring b. Tantangan bisnis PLTGB.
5.2.1. Tantangan bisnis enjiniring Beberapa tantangan bisnis enjiniring ini adalah sebagai berikut: a. Masih memerlukan tambahan enjinir berpengalaman, hal ini disebabkan diperlukan waktu yang lama untuk membentuk seseorang enjinir fresh
graduate menjadi enjinir top qualified, yaitu 10 tahun. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan Man Power Planning yang terbaik. b. Budaya knowledge sharing (knowledge management) masih perlu ditingkatkan. c. Prosedur QA/QC masih memerlukan penyempurnaan. d. Masih diperlukan peningkatan fasilitas kerja dan tools untuk enjiniring seperti prosedur enjiniring, standar untuk spesifikasi, design guide, dsb. e. Masih diperlukan penyempurnaan sistem manajemen SDM. f.
Masih diperlukan penyempurnaan penanganan arsip atau database (filling
system). g. Sistem Informasi Manajemen (SIM) belum terintegrasi. 5.2.2. Tantangan Bisnis PLTGB Beberapa tantangan yang dihadapi untuk bisnis PLTGB adalah sebagai berikut: a. PLTGB belum memiliki track record keberhasilan keandalan operasi untuk onGrid PT PLN (Persero), hal ini dapat dilihat pada pola operasi PLTGB Sewa yang sudah existing. b. Harga PLTGB sewa yang cukup rendah sangat mempengaruhi proses negoisasi Perjanjian Penugasan PLTGB (istilah lain dari PPA), hal menyebabkan lamanya waktu negoisasi menjadi +/- 1,5 tahun semenjak KEPDIR penugasan pertama kali diterima oleh PT. PLN Enjiniring (Januari 2011). c. Proses tender kontraktor EPC berjalan tidak baik, sudah 2 kali PT. PLN Enjiniring mengalami tender ulang. d. Dana equity yang diperlukan untuk investasi pada 5 lokasi PLTGB tidak mencukupi, dimana memerlukan dana +/- Rp 300 Milyar. Sehingga diperlukan
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
48 |
tambahan modal disetor dari pemegang saham apabila seluruh lokasi akan dibangun. e. Man Power Planning untuk bisnis PLTGB masih perlu disempurnakan. 5.3.
Sasaran dan Strategis. Sasaran yang dimiliki oleh PT. PLN Enjiniring adalah sesuai dengan visi yang dimiliki yaitu “Menjadi Perusahaan Enjiniring Ketenagalistrikan Terkemuka Di Asia Yang Tumbuh Berkembang Dan Memenuhi Harapan Stakeholders”. Adapun visi tersebut ditargetkan dapat terwujud pada tahun 2017.
5.3.1. Tujuan Strategis Tujuan Strategis PT. PLN Enjiniring adalah memperbesar business size perusahaan, karena hal ini dapat dilihat apabila hanya berada pada lini bisnis enjiniring maka potensi pasar yang dapat diraih adalah sebesar +/- Rp 300 Milyar pada tahun 2017 (RJP PT. PLN Enjiniring Tahun 2012 – 2017). 5.3.2. Prioritas Jangka Pendek Dalam jangka pendek terdapat 4 prioritas yang harus dicapai yaitu: a. RKAP & KPI tahun 2012 dapat tercapai. b. Perjanjian Penugasan PLTGB, Kontrak SHL PLTGB serta Kontrak Kontraktor EPC PLTGB dapat diselesaikan pada tahun 2012 (minimal untuk 1 lokasi pada tahun 2012). c. Perkuatan kualitas produk jasa enjiniring. d. Man Power Planning lini bisnis enjiniring dan lini bisnis baru seperti PLTGB. 5.3.3. Prioritas Jangka Panjang Dalam prioritas jangka panjang yang harus dicapai adalah sesuai dengan RJP PT. PLN Enjiniring tahun 2012 – 2017, yaitu meliputi sebagai berikut: a. Pendirian anak perusahaan EPC dapat menghasilkan revenue dan laba sesuai yang direncanakan. b. PLTGB 5 lokasi dapat beroperasi dan menghasilkan revenue serta laba sesuai yang direncanakan. c. Initial Public Offering (IPO) diharapkan dapat terwujud apabila revenue, laba serta parameter lainnya dapat terpenuhi.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
49 |
BAB VI: PENUTUP 6.1.
Kesimpulan Pada triwulan III tahun 2012, PT PLN Enjiniring melakukan upaya peningkatan kendali mutu dengan menyusun 30 SOP dari target KPI 50 SOP yang ditetapkan. Untuk memelihara jalannya perusahaan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik, maka beberapa Kegiatan/produk yang masih akan diselesaikan untuk mencapai level 2 adalah : 1)
Sosialisasi Kebijakan PLN E untuk penerapan ERM
2)
Resume tindak lanjut setiap mitigasi yang diverifikasi (progres tindak lanjut mitigasi, efektifitas, catatan mengenai hambatan)
3)
Materi sosialisasi yang berhubungan dengan pengukuran risikoHal ini seiring dengan penugasan PT PLN Enjiniring dalam pembangunan PLTGB, antara lain: PLTGB Nias Utara dan PLTGB Putussibau yang masing-masing memiliki kapasitas 8 MW. Proyek PLTGB Putussibau sekarang ini masih dalam proses pengadaan barang dan jasa sedangkan PLTGB Nias Utara masih dalam proses pembebasan lokasi lahan. Proyek PLTGB ini diharapkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2013.
Sampai dengan bulan September 2012 bidang Pemasaran telah menyelesaikan proses pengadaan sampai dengan Kontrak untuk pekerjaan : 1)
Konsultan Pengawas untuk PLTU Tanah Grogot di PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (Persero) dengan nilai Kontrak sebesar Rp. 1.888.029.000,(termasuk PPN 10%).
2)
Pekerjaan Design Review Pembangunan Gardu Induk (19 Lokasi) dan Jaringan Transmisi (29 Lokasi) di PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I dengan nilai Kontrak sebesar Rp. 8.151.676.500,(termasuk PPN 10%).
3)
Penyusunan Engineer's Estimate GI & Transmisi (8 Lokasi) di PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I dengan nilai Kontrak sebesar Rp. 389.765.000,- (termasuk PPN 10%).
4)
Pekerjaan Survey & Pengukuran Profil Memanjang, Soil Investigasi dan Penyusunan Basic Design HVDC 250 kV GI.New Garuda Sakti - Landing Point Dumai dan Pulau Rupat, 227 Kmr di PT PLN (Persero) Unit Induk
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
50 |
Pembangunan Jaringan Sumatera I dengan nilai Kontrak sebesar Rp. 4.316.304.000,- (termasuk PPN 10%). 5)
Site Investigation & Feasibility Study of Peusangan 4 HPP, pemberi kerja Hyundai Engineering Co., Ltd & Isan Corporation dengan nilai Kontrak sebesar US$. 350.000,-
6)
Jasa Konsultan Perijinan SKPP dan SKPI CNG Plant Sei Gelam Duri di PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan nilai Kontrak sebesar Rp. 2.185.458.000,- (termasuk PPN 10%).
Kontrak pekerjaan yang diperoleh PT PLN Enjiniring sampai dengan 30 September 2012 adalah sebesar Rp175.446.811.837,- dan US$ 363.000,- (sudah termasuk pajak). Realisasi RKAP triwulan III tahun 2012 untuk laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1.
Realisasi Pendapatan usaha sebesar Rp103.8M,-, atau lebih kecil 48.58% dibandingkan RKAP pendapatan triwulan III/2011 yaitu sebesar Rp213.6M.
2.
Beban operasi adalah sebesar Rp75.9M
atau lebih besar 129.54% dari
proyeksi RKAP beban operasi status pada triwulan III/2012 yaitu sebesar Rp58.6M 3.
Laba (rugi) Usaha sebesar Rp27.8M atau lebih besar 1504.59% dari target RKAP laba/(rugi) triwulan III tahun 2012 sebesar Rp1.8M.
4.
Realisasi rasio operasi sampai dengan triwulan III dicapai sebesar 73.16% dengan target RKAP 2012 sebesar 95.79%.
Kinerja PT PLN Enjiniring yang dicapai pada triwulan III/2012 berdasarkan SK Direksi PT PLN (Persero) No.: 003.K/DIR/2012 tentang Manajemen Kinerja Korporasi dan Penilaian Kinerja Organisasi dan Edaran Direksi PT PLN (Persero) No.: 001.E/DIR/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi Unit dan Anak Perusahaan mencapai nilai 84.9, masuk kategori AA atau tergolong SEHAT. 6.2.
Langkah-Langkah Yang Perlu Diambil Sebagai
Anak
Perusahaan,
perkembangan
usaha
PLNE
sangat
memiliki
ketergantungan tinggi terhadap produk yang berkualitas dan tepat waktu sehingga
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
51 |
kebutuhan pelanggan baik internal maupun eksternal dapat terpenuhi sesuai dengan ruang lingkap dan jadwal yang telah ditetapkan. Direksi PLN Enjiniring akan mengupayakan beberapa langkah untuk meningkatkan kinerja terkait KPI triwulan 3 tahun 2012 dengan skor 84,9%. 1. Aspek Pelayanan Pelanggan (realisasi 5% terhadap target sebesar 12%) Pencapaian Triwulan 3 masih belum memenuhi target. Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan Survey Pelanggan yang dilakukan oleh surveyor independen masih berlangsung dan diharapkan selesai pada bulan Nopember 2012. Namun demikian pelayanan PLN Enjiniring kepada Pelanggan akan terus ditingkatkan. 2. Aspek Produk dan Layanan (realisasi 28% terhadap target sebesar 28%) Realisasi pencapaian Triwulan 3 telah memenuhi target. Pada triwulan 3 ini PLN Enjiniring telah memenuhi 3 aspek yaitu Produk Tepat Waktu, Penyelesaian 1 PLTGB dan Pertumbuhan Produk Jasa Enjiniring. Khusus aspek Produk PLTGB, mengacu pada surat Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PT PLN (Persero) No. 778/101/DITPMR/2012 tentang pembatalan PLTGB di lokasi Tanjung Batu, PLN Enjiniring telah menyampaikan surat kepada Pemegang Saham tentang usulan penyesuaian (kalibrasi) target Penyelesaian PLTGB. 3. Proses Bisnis Internal (realisasi 8% terhadap target sebesar 8%) Pencapaian triwulan 3 sudah memenuhi target yang ditetapkan oleh Pemegang Saham. 4. SDM (realisasi 5,3% terhadap target sebesar 8%) Pencapaian triwulan 3 untuk aspek ini belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Pemegang Saham. Hal tersebut disebabkan oleh sertifikasi enjinir masih belum terlaksana. Diharapkan pada triwulan 4 tahun 2012, target sertifikasi enjinir dapat dipenuhi. 5. Keuangan dan Pasar (realisasi 26,6% terhadap target sebesar 32%) Pencapaian triwulan 3 masih terdapat realisasi yang tidak memenuhi target yaitu Pendapatan Eksternal (skor 2,6% terhadap 8%). Selain berupaya untuk mempercepat penyelesaian proyek dan BAPP, PLN Enjiniring juga telah menyampaikan surat kepada Pemegang Saham tentang usulan perubahan definisi Pendapatan Eksternal, dimana setiap kontrak PLN Enjiniring dari PT PLN
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
52 |
(Persero) yang diperoleh melalui tender terbuka (bukan penugasan) diusulkan menjadi Pendapatan Eksternal. 6. Kepemimpinan (realisasi 12% terhadap target sebesar 12%) Pencapaian triwulan 3 untuk aspek ini semuanya bernilai BAIK dan sudah memenuhi
target
yang
ditetapkan
oleh
Pemegang
Saham.
Aspek
kepemimpinan meliputi Malcolm Baldrige, GCG dan ERM (Enterprise Risk Management). Hasil yang diperoleh akan tetap dipertahankan dan bahkan harus ditingkatkan pada triwulan berikutnya. 6.3.
Dukungan Pemegang Saham dan/ atau Pemerintah PLN Enjiniring memerlukan dukungan dari pemegang saham dalam upayanya untuk: 1. Aliansi strategis dalam pekerjaan supervisi konstruksi dan quality assurance dengan Unit Bisnis Jasa Penunjang PT PLN (Persero) 2. Kontinuitas penugasan pekerjaan bidang enjiniring dari PT PLN (Persero):
Proyek Percepatan Pembangkit Tahap II
Proyek Transmisi dan GI terkait proyek percepatan 10.000 MW Tahap I dan Tahap II
Pekerjaan-pekerjaan di unit-unit PT PLN (Persero) yang mendesak
Feasibility Study (FS), penyiapan Dokumen Pra-Qualification (PQ) dan Request For Proposal (RFP) Proyek IPP
Review design Proyek PLTU Skala Kecil
3. Penugasan kepada PLN Enjiniring dalam penyiapan Feasibility Study (FS) PLTGB
dan sebagai Developer IPP PLTGB. PLN Enjiniring melakukan
pengembangan 5 (lima) Proyek PLTGB dengan total kapasitas 37 MW dan diharapkan 1 proyek PLTGB dari proyek-proyek tersebut di atas dapat selesai dan beroperasi pada bulan Oktober 2013. 4. PT PLN Enjiniring sebagai perusahaan Initial Public Offering (IPO) dalam proses penyelesaian kajian sebagaimana yang diamanatkan Pemegang Saham dalam RUPS RKAP PT PLN Enjiniring tanggal 17 Januari 2011.
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
53 |
Demikian Laporan Manajemen triwulan III tahun 2012 disusun sebagai laporan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT PLN Enjiniring mulai Juli s.d. September 2012. Jakarta, 22 Oktober 2012 Dewan Komisaris PT PLN Enjiniring
Direksi PT PLN Enjiniring
Nasri Sebayang Komisaris Utama
Zainal Abidin Sihite Direktur Utama
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
54 |
LAMPIRAN I LABA/ RUGI Triwulan III tahun 2012 (Juta Rupiah) REALISASI Triw ulan III Triw ulan III 2011 2012 4 3
RKAP URAIAN
Triw ulan III 2012 2
Tahun 2012 1
Perbandingan (%)
1. PRODUKSI DAN PENJUALAN (1) GWh Loko Sentral (Bruto) (2) GWh Loko Sentral (Neto) (3) GWh Penjualan Tenaga Listrik (4) Susut Jaringan (%) (5) Harga Rata-rata Tarif (Rp/kWh) (6) BPP Konsolidasi (Rp/kWh) 2. PENDAPATAN USAHA (1) Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik (2) Subsidi Pemerintah (3) Pendapatan Penyambungan Pelanggan (4) Pendapatan Lain-lain JUMLAH PENDAPATAN USAHA 3. BIAYA USAHA (1) Pembelian Tenaga Listrik Sew a Diesel (2) Bahan Bakar & Minyak Pelumas - Bahan Bakar Minyak (BBM) - Pelumas - Gas Alam - Batu Bara - Panas Bumi - Air (3) Pemeliharaan - Material - Jasa/Borongan (4) Biaya Kepegaw aian - Biaya pegaw ai - Biaya Manfaat Pegaw ai (5) Biaya Administrasi (6) Penyusutan JUMLAH BIAYA USAHA 4. LABA/RUGI USAHA 5. PENDAPATAN/(BEBAN) DI LUAR USAHA (1) Pendapatan bunga
213,693 213,693
103,812 103,812
82,830 82,830
-
-
-
48.58 48.58
171.64 125.33 458.00 458.00 158.26 158.26 124.32 110.34 129.54 1,504.59 165.06
125.33 125.33 470.03 470.03 98.70 98.70 118.14 79.44 114.44 169.24 147.15
(175.29) 239.21 777.72 227.80 128.08 1,215.88
(283.07) (245.21) 210.98 175.37 157.24 112.12 178.44
-
-
530 530
74 74
340 340
72 72
18,575 18,575
8,359 8,359
13,229 13,229
13,403 13,403
142,161 2,388
50,007 193
62,171 213
52,625 268
64.12 64.12 71.22 71.22 43.73 8.90
163,653
58,632
75,952
66,367
46.41
50,040
1,852
27,860
16,462
55.68
5,850
2,925
4,828
3,281
82.53
-
-
404
(143)
(426)
746
(304)
(87.65)
2,674
2,499
5,979
2,834
223.55
52,714 (3,859) 164,838 48,856
4,351 (1,929) 58,063 2,422
33,839 (4,395) 74,369 29,444
19,296 (2,795) 66,329 16,501
64.19 113.90 45.12 60.27
(2) Beban bunga dan keuangan Beban bunga pajak revaluasi (3) Bunga hutang pajak atas selisih penilaian kembali AT (3) Laba (Rugi) Akibat selisih kurs (5) Laba penjualan saham anak perusahaan (4) Lain-lain bersih
(2,324)
(851)
JUMLAH PENDAPATAN/(BEBAN) DI LUAR USAHA 6. LABA/(RUGI) BERSIH PENDAPATAN/(BEBAN) PAJAK TANGGUHAN J UM L A H BI A YA 7. LABA/(RUGI) PERIODE BERJALAN
60,484 60,484
3/4
3/2
3/1
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
55 |
LAMPIRAN II NERACA Triwulan III tahun 2012 (Juta Rupiah) RKAP URAIAN
A S ET Aset Tidak Lancar Aset Tetap Operasi (Bruto) Akumulasi Penyusutan
Tahun 2012 1
Triw ulan III 2012 2
Realisasi s.d Triw ulan III Triw ulan III 2012 2011 3 4
Perbandingan (%) 3/1
144,797 (5,112)
8,906 (4,475)
8,109 (2,795)
4,068 (2,399)
5.60 54.67
139,685
4,431
5,314 -
1,669 -
3.80 -
139,685
4,431
5,314
1,669
3.80
Aset Lainnya Penyertaan Aset Pajak Tangguhan Piutang Pihak Hubungan Istimew a
176,905 -
160,369 -
2,286 83
6,165 156
1.29 -
Aset Lancar Kas/Bank Investasi Sementara Piutang Usaha Persediaan Bahan Bakar dan Pelumas Persediaan Material Pemeliharaan Piutang Lainnya Aset Lancar Lainnya Tagihan Subsidi kepada Pemerintah Lainnya
208,655 33,387 19,216 19,216
172,663
14,412
155,946 5,113 49,082 84,624 84,624
99,178 13,540 20,581 16,250 16,250
74.74 15.31 440.40 440.40
261,257
194,328
294,765
149,548
577,847
359,128
302,448
157,538
112.83 52.34
Aset Tetap Operasi (Netto) Pekerjaan Dalam Pelaksanaan Jum lah Aset Tetap (Netto)
Jum lah Aset Lancar JUMLAH ASET
7,253
14,412
EKUITAS DAN LIABILITAS Ekuitas Modal Dasar Modal Belum Ditempatkan Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Tambahan Modal (Bantuan Proyek) Tambahan Modal (DIP & Pemda) Selisih Revaluasi AT Saldo Laba (Defisit) Laba (Rugi) Periode Berjalan Jumlah Ekuitas
-
25,000
25,000
146,903 3,551
25,000 25,000 146,903 29,444
25,000 25,000 102,911 16,501
100.00 100.00 101.97 60.27
25,000
25,000
144,072 48,856 217,928
175,454
201,347
144,411
92.39
2,692
1,551
2,692
1,551
32.76 0.86
98,408 2,389 8,134 22,470 65,416 -
11,575 1,251 2,899 7,426 -
203.57 57.94 75.19 195.85 -
302,448
157,538
52.34
Liabilitas Jangka Panjang Pendapatan ditangguhkan Kew ajiban Pajak Tangguhan Pinjaman Jangka Panjang Hutang Obligasi Kew ajiban Leasing Hutang Bank Kew ajiban imbalan kerja Hutang Lain-lain Jumlah Kew ajiban Jangka Panjang Liabilitas Jangka Pendek Biaya yang terhutang Pinjaman Jatuh Tempo Hutang Biaya Proyek Hutang Obligasi Hutang Pajak Uang Jaminan Langganan Hutang Usaha Hutang Lainnya Kew ajiban imbalan kerja JUMLAH EKUITAS DAN LIABILITAS
8,217 303,361 311,578
2,503 154,705 157,208
48,342 4,122
26,466 1,941
10,817
3,879
33,402
20,646
577,847
359,128
3/2
3/4
91.05 62.46 119.93 119.93 1.43 90.32 70.50 587.20 587.20 -
199.33 116.50 318.39 318.39 37.08 53.04 157.24 37.76 238.48 520.78 520.78 -
151.68 84.22
197.10 191.98
100.00 100.00 100.00 829.22 114.76 107.56 1.71 371.83 123.03 209.70 316.85 84.22
100.00 100.00 142.75 178.44 139.43 173.58 173.58 850.17 190.99 280.59 302.59 191.98
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
56 |
LAMPIRAN III PERUBAHAN EKUITAS Triwulan III tahun 2012 (Juta Rupiah) RKAP URAIAN
Tahun 2012 1
Realisasi s.d Triw ulan III Triw ulan III 2012 2011 3 4
Triw ulan III 2012 2
Perbandingan (%) 3/1
3/2
3/4
MODAL SAHAM Nilai nominal Rp. 1.000.000 per saham Modal dasar (63.000.000 saham) Modal yang belum disetor Modal ditem patkan dan disetor
25,000
25,000
25,000
25,000
100.00
100.00
100.00
25,000
100.00
100.00
100.00
25,000
25,000
25,000 -
-
25,000
25,000
25,000
25,000
100.00
100.00
100.00
Saldo aw al Periode
-
-
-
-
-
Penambahan Periode berjalan
-
-
-
-
-
Penambahan modal saham Modal ditem patkan dan disetor TAMBAHAN MODAL DISETOR
Pengalihan menjadi modal disetor
-
-
-
-
-
-
-
Saldo Akhir
-
-
-
-
-
-
-
97,741
102.04
100.00
145.01
SALDO LABA Saldo Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaannya : Saldo Aw al Periode
138,903
141,734
141,734
Deviden (Rugi) bersih Periode berjalan Jum lah
48,856
2,422
29,444
16,501
60.27
1,215.88
178.44
187,758
144,155
171,178
114,242
91.17
118.75
149.84
187,758
144,155
171,178
114,242
91.17
118.75
149.84
5,169 -
5,169
5,169 -
5,169 -
100.00 -
100.00 -
100.00 -
Penggunaan Selama Periode Berjalan Saldo Rugi Belum Ditentukan Penggunaannya Saldo Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya Saldo Aw al Periode Laba kepentingan non pengendali Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya
5,169
5,169
5,169
5,169
100.00
100.00
100.00
Jum lah saldo (Rugi) / Laba
192,928
149,325
176,347
119,411
91.41
118.10
147.68
JUMLAH EKUITAS
212,758
169,155
201,347
144,411
94.64
119.03
139.43
ARUS KAS Triwulan III tahun 2012 (Juta Rupiah) URAIAN
I
ARUS KAS DARI/(UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
II
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
III
RKAP Tahun Triw ulan III 2012 2012 1 2 67,426 5,585 (315,164)
(157,769)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
303,517
155,303
IV
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
55,779
3,118
V
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
152,876
VI
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
208,655
Realisasi s.d Triw ulan III Triw ulan III 2012 2011 3 4 (25,607) (26,791) (985) -
(1,093) -
(26,592)
(27,884)
169,545
182,537
127,062
172,663
155,946
99,178
Perbandingan (%) 3/2
3/4
0.62 (852.80) 107.66 90.32
90.06 95.36 143.66 157.24
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
57 |
LAMPIRAN IV RASIO KEUANGAN Triwulan III tahun 2012 RKAP Tahun
URAIAN
Realisasi s.d
2012
Triw ulan III 2012
Triw ulan III 2012
Triw ulan III 2011
1
2
2
3
a. Rasio Likw iditas : - Cash Ratio (%)
Kas Kew ajiban Lancar
Kas
431.63
652.39
158.47
856.82
208,655
172,663
155,946
99,178
-
-
-
-
48,342
26,466
98,408
11,575
500.69
679.80
163.66
973.79
Surat Berharga Jk Pendek (Inves Sementara) Kew ajiban Lancar - Acid Test Ratio (%)
Kas + Efek + Piutang Kew ajiban Lancar
Kas
208,655
172,663
155,946
99,178
Piutang
33,387
7,253
5,113
13,540
Kew ajiban Lancar
48,342
26,466
98,408
11,575
- Current Ratio (%)
Aktiva Lancar Kew ajiban Lancar
Aktiva Lancar Kew ajiban Lancar - Net Working Capital to Sales (%)
Modal Kerja Bersih Pendapatan
Aktiva Lancar Kew ajiban Lancar Pendapatan Operasi
540.44
734.25
299.53
1,291.98
261,257
194,328
294,765
149,548
48,342
26,466
98,408
11,575
99.64
277.53
189.15
166.57
261,257
194,328
294,765
149,548
48,342
26,466
98,408
11,575
213,693
60,484
103,812
82,830
b. Rasio Aktivitas : - Inventory Turn Over (kali)
Pemakaian Material Rata-rata Persediaan Material
Pemakaian Material (Laba Rugi)
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
530
74
340
72
Persediaan Material Aw al
-
-
-
-
Persediaan Material Akhir
-
-
-
-
7.77
1.05
1.94
1.17
Pemakaian Material (PDP)
- Receivable Turn Over (kali)
Pendapatan Penjualan Piutang Rata-rata
Pendapatan Penjualan
213,693
60,484
103,812
82,830
Piutang Aw al
21,595
21,595
21,595
22,006
Piutang Aklhir
33,387
7,253
5,113
13,540
46.96
21.76
11.74
19.58
Piutang Aw al
21,595
21,595
21,595
22,006
Piutang Aklhir
33,387
7,253
5,113
13,540
213,693
60,484
103,812
82,830
0.80
0.07
0.09
0.13
- Collection Period (hari)
Piutang Usaha Rata-rata X 365 Pendapatan Netto
Pendapatan Penjualan - Current Assets Turn Over (kali)
Pendapatan Operasi Rata-rata Aktiva Lancar
Pendapatan Penjualan
213,693
60,484
103,812
82,830
Aktiva Lancar Aw al
269,773
269,773
269,773
162,466
Aktiva Lancar Akhir
261,257
194,328
294,765
149,548
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
58 |
RASIO KEUANGAN (Lanjutan) Triwulan III tahun 2012 RKAP Tahun
URAIAN
- Fixed Asset Turn Over (kali)
Pendapatan Penjualan Rata-rata Aktiva Tetap
Pendapatan Penjualan
Realisasi s.d
2012
Triw ulan III 2012
Triw ulan III 2012
Triw ulan III 2011
1
2
2
3
2.96
3.37
5.27
17.10 82,830
213,693
60,484
103,812
Aktiva Tetap Aw al
4,542
4,542
4,542
753
Aktiva Tetap Akhir
139,685
4,431
5,314
1,669
0.50
0.05
0.09
0.13
- Total Asset Turn Over (kali)
Pendapatan Penjualan Rata-rata Total Aktiva
Pendapatan Penjualan
213,693
60,484
103,812
82,830
Total Aktiva Aw al
276,470
276,470
276,470
165,629
Total Aktiva Akhir
577,847
359,128
302,448
157,538
1.00
0.09
0.13
0.15
213,693 261,257
60,484 194,328
103,812 294,765
82,830 149,548
48,342
26,466
98,408
11,575
62.29
51.14
33.43
8.33
Kew ajiban Jangka Panjang
311,578
157,208
2,692
1,551
Kew ajiban Jangka Pendek
48,342
26,466
98,408
11,575
577,847
359,128
302,448
157,538
- Sales Net Working Capital (kali)
Pendapatan Penjualan Net Working Capital
Pendapatan Penjualan Aktiva Lancar Kew ajiban Lancar c. Rasio Leverage - Debt to Total Asset (%)
Total Hutang Total Aktiva
Total Aktiva - Time Interest Earned (%)
EBIT I
Laba/(Rugi) Usaha
2,252.93
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
50,040
1,852
27,860
16,462
2,324
-
-
-
62.29
51.14
33.43
8.33
Kew ajiban Jangka Panjang
311,578
157,208
2,692
1,551
Kew ajiban Jangka Pendek
48,342
26,466
98,408
11,575
577,847
359,128
302,448
157,538
165.16
104.69
50.21
9.09
Kew ajiban Jangka Panjang
311,578
157,208
2,692
1,551
Kew ajiban Jangka Pendek
48,342
26,466
98,408
11,575
217,928
175,454
201,347
144,411
23.42
3.06
26.84
19.87
Bunga Pinjaman d. Rasio Solvabilitas - Solvabilitas (%)
Total Hutang Total Aktiva
Total Aktiva - Debt to Equity Ratio
Total Hutang Equity
Equity e.
Rasio Rentabilitas
- Gross Profit Margin (%)
Laba/(Rugi) Operasi Pendapatan Penjualan
Laba/Rugi) Operasi Pendapatan Penjualan - EBITDA Margin (%)
EBITDA Pendapatan Operasi
Laba/(Rugi) Usaha
50,040
1,852
27,860
16,462
213,693
60,484
103,812
82,830
24.53
3.38
27.04
464.04
50,040
1,852
27,860
Amortisasi manfaat pekerja Amortisasi biaya Ditangguhkan Penyusutan Pendapatan Operasi
16,462 302,857 64,778
2,388
193
213
268
213,693
60,484
103,812
82,830
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
59 |
RASIO KEUANGAN (Lanjutan) Triwulan III tahun 2012
RKAP Tahun
URAIAN
- Base Cost Productivity
HPP + B. Umum + B. Penjualan
Realisasi s.d
2012
Triw ulan III 2012
Triw ulan III 2012
Triw ulan III 2011
1
2
2
3
76.58
96.94
Jumlah Biaya Operasi
163,653
Pendapatan Operasi
213,693
(Base Pro) (%)
- Net Profit Margin (%)
Pendapatan Operasi
(Laba Setelah Pajak) Pendapatan Penjualan
Laba/(Rugi) Periode Berjalan Pendapatan Penjualan - Net Return On Investment (%)
Laba Setelah Pajak Total Assets
Laba/(Rugi) Periode Berjalan Total Aktiva - Return On Capital Employed (%)
EBIT Capital Employed
Laba/(Rugi) Usaha Jumlah Aktiva PDP - Net Return On Equity (%)
Laba Setelah Pajak Equity
Laba/(Rugi) Periode Berjalan Equity
73.16
80.13
58,632
75,952
66,367
60,484
103,812
82,830
22.86
48.68
28.36
19.92
48,856
29,444
29,444
16,501
213,693
60,484
103,812
82,830
8.45
0.67
9.74
10.47
48,856
2,422
29,444
16,501
577,847
359,128
302,448
157,538
8.66
0.52
9.21
10.45
50,040
1,852
27,860
16,462
577,847
359,128
302,448
157,538
-
-
-
-
22.42
1.38
14.62
11.43
48,856
2,422
29,444
16,501
217,928
175,454
201,347
144,411
-
14.01
-
-
213,693
60,484
103,812
82,830
36.98
16.84
34.32
52.58
f. Perhitungan Nilai Tam bah - Value Added Ratio (%)
Value Added NetSales
Nilai Tambah
8,474
Pendapatan Penjualan - Capital Utilization Ratio (%)
Sales Capital
Pendapatan Penjualan
213,693
60,484
103,812
82,830
Jumlah Aktiva
577,847
359,128
302,448
157,538
5,400.44
5,525.05
4,653.04
2,423.66
577,847
359,128
302,448
157,538
107
65
65
65
-
1,303,626
-
-
-
235.95
-
-
- Manpow er Productivity (Rp/orang)
Capital Employee
Jumlah Aktiva Jumlah Pegaw ai - Value Added per Employe - Value Added Capital Ratio (%)
Val. Added Ratio x Cap. Utilization x Man Pow er Productivity Ratio Val. Added Ratio x Cap. Utilization
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
60 |
Realisasi Pencapaian KPI 2012 s.d. Triwulan III tahun 2012 NO
INDIKATOR KINERJA KUNCI
SATUAN
BOBOT
2
3
Pencapaian 7
1 I 1 2
Pelanggan Kepuasan Pelanggan Kualitas Produk
% %
4 12 7 5
II 1 2 3
Produk dan Layanan Produk Tepat Waktu Penyelesaian PLTGB untuk 1 lokasi Pertumbuhan produk Jasa enjinering
% % %
28 10 10 8
141% 100% 393%
III 1
Proses Bisnis Internal Standarisasi prosedur engineering
SOP
8 8
IV 1 2
SDM Sertifikasi Kompetensi pegawai Employee Engagement Index
% Score
V 1 2 3 4
Keuangan dan Pasar Umur Piutang (COP) Rasio Biaya Sub-letting Pendapatan Eksternal Biaya administrasi
VI 1 2 3
Kepemimpinan Skor Malcolm Baldrige Penerapan GCG ERM
0% 200%
SD TW 3 Nilai 8 5.0 0.0 5.0
Keterangan 9
s/d TW 3 Target 11
Masalah Baik
100 7.5
28.0 10.0 10.0 8.0
Baik Baik Baik
66.0 85.0 6.45
100%
8.0 8.0
Baik
30
8 4 4
67% 100%
5.3 1.3 4.0
Masalah Baik
54.0 0.0
Hari % Miliyar Rp Miliyar Rp
32 8 8 8 8
166% 137% 66% 118%
26.6 8.0 8.0 2.6 8.0
Baik Baik Masalah Baik
107.0 43.0 11.4 21.4
Score % Level
12 4 4 4
100% 100% 100%
12.0 4.0 4.0 4.0
Baik Baik Baik
100 80 2.0
TOTAL BOBOT 100 84.9 Keterangan : Semakin besar realisasi, maka pencapaian semakin baik, dimana rumus pencapaian = (Realisasi / Target) x 100% Semakin kecil realisasi, maka pencapaian semakin baik, dimana rumus pencapaian = (2-(Realisasi / Target)) x 100% Kategori "Baik", dengan pencapaian >= 95% Kategori "Hati-hati", dengan pencapaian < 95% dan >= 90% Kategori "Masalah", dengan pencapaian < 90%
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2012
61 |
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring Jl. Aipda K.S. Tubun I No. 2 Jakarta 11420 Telp : (62-21) 5608432 , 5608919, 5609044 Fax: (62-21) 5640132 Website: http://www.pln-enjiniring.com, Email:
[email protected], Follow us @enjiniring