PT PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ FINANCIAL STATEMENTS – For the years then ended December 31, 2011 and 2010 Laporan Posisi Keuangan/Statements of Financial Position
3
Laporan Laba Rugi Komprehensif/Statements of Comprehensive Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity
6
Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows
7
Catatan Atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements
8
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011 AND 2010
2011 Rp
Catatan/ Notes
2010 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.527.566.259 tahun 2011 dan Rp 1.098.747.360 tahun 2010 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.026.112.960 tahun 2011 dan Rp 766.912.960 tahun 2010 Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka lainnya Kekurangan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak Jumlah Aset Lancar
ASSETS
182.537.382.304
5 6
127.062.183.773
21.331.384.011
23
20.350.643.392
264.000.005
1.655.643.509
1.233.678.480 21.662.101 9.712.703.282
23 7 8
1.112.957.480 1.045.434.867 1.032.322.400 8.138.743.613
54.672.448.112
9,23
2.048.678.373
269.773.258.295
162.446.607.407
ASET TIDAK LANCAR Investasi saham
1.867.500.000
10
1.867.500.000
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.582.325.975 tahun 2011 dan Rp 2.222.064.153 tahun 2010 Piutang lain-lain - Pihak berelasi Aset lain-lain
4.542.164.116 36.710.229 250.285.304
11 23
752.895.938 18.989.308 542.691.057
Jumlah Aset Tidak Lancar
6.696.659.649
3.182.076.303
276.469.917.944
165.628.683.710
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Related parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,527,566,259 in 2011 and Rp 1,098,747,360 in 2010 Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,026,112,960 in 2011 and Rp 766,912,960 in 2010 Other accounts receivable Related parties Third parties Prepaid taxes Advances and other prepaid expenses Excess cost on recognition of contract revenue Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Investment in shares Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 2,582,325,975 in 2011 and Rp 2,222,064,153 in 2010 Other accounts receivable - Related parties Other assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011 AND 2010 - Continued
2011 Rp
Catatan/ Notes
2010 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha - Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
30.946.031.461
12 14,23
13.488.457.029
38.500.000 235.618.529 11.605.652.776 6.895.595.604
13,20 15
776.135.091 8.069.210.087 8.481.923.854
52.710.420.854
9,23
1.053.180.637
102.431.819.224
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - Pihak berelasi setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan pascakerja
70.358.010 2.064.504.460
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.134.862.470
31.868.906.698
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable - Third parties Other accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Excess billing on recognition of contract revenue Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
14,23 22
41.131.466 1.551.101.251
Noncurrent maturities of other accounts payable - Related parties Employee benefit obligations
1.592.232.717
Total Noncurrent Liabilities
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor 25.000.000 saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
5.169.395.081 141.733.841.169
5.169.395.081 101.998.149.214
EQUITY Capital stock - Rp 1,000 par value per share Authorized, subscribed and paid-up 25,000,000 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
171.903.236.250
132.167.544.295
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
276.469.917.944
165.628.683.710
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
25.000.000.000
16
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
25.000.000.000
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2011 Rp PENDAPATAN BERSIH
Catatan/ Notes
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
2010 Rp
183.155.021.545
17
167.599.028.027
BEBAN LANGSUNG
84.997.816.404
18
76.068.224.447
DIRECT EXPENSES
LABA KOTOR
98.157.205.141
91.530.803.580
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA
49.871.721.588
36.200.274.875
OPERATING EXPENSES
LABA SEBELUM POS KEUANGAN DAN LAIN-LAIN
48.285.483.553
55.330.528.705
INCOME BEFORE FINANCIAL AND OTHER ITEMS
4.419.853.369 -
2.127.724.946 (7.500.000.000)
NET FINANCIAL AND OTHER ITEMS Interest income Impairment of equity investment
POS KEUANGAN DAN LAIN-LAIN - BERSIH Penghasilan bunga Penurunan nilai investasi saham Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih Pos Keuangan dan Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
19
10
6.500.864 (1.411.030.200)
(142.826.576) (487.723.444)
NET REVENUES
Gain (loss) on foreign exchange - net Others - net
3.015.324.033
(6.002.825.074)
Net Financial and Other Items
51.300.807.586
49.327.703.631
INCOME BEFORE TAX
7.308.115.631
20
43.992.691.955
6.761.911.643
42.565.791.988
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TAX EXPENSES INCOME FOR THE YEAR AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2010 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Dividen tunai Saldo per 31 Desember 2010 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Dividen tunai Saldo per 31 Desember 2011
Modal Disetor/ Paid-up Capital Stock Rp 25.000.000.000
21
25.000.000.000
21
25.000.000.000
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Saldo Laba/Retained Earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp 5.169.395.081 5.169.395.081 -
61.101.357.226
91.270.752.307
42.565.791.988 (1.669.000.000)
42.565.791.988 (1.669.000.000)
101.998.149.214 43.992.691.955 (4.257.000.000)
5.169.395.081
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
141.733.841.169
132.167.544.295 43.992.691.955 (4.257.000.000) 171.903.236.250
Balance as of January 1, 2010 Total comprehensive income for the year Cash dividends Balance as of December 31, 2010 Total comprehensive income for the year Cash dividends Balance as of December 31, 2011
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
2011 Rp
2010 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak
51.300.807.586
49.327.703.631
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax
Penyesuaian untuk : Penyusutan Penyisihan penurunan nilai investasi saham Penghasilan bunga
360.261.822 (4.419.853.369)
378.851.988 7.500.000.000 (2.127.724.946)
Cash paid to : Depreciation Decrease in allowance of investment in shares Interest income
47.241.216.039
55.078.830.673
410.902.885 885.330.845 1.032.322.400 (1.573.959.669)
(4.087.535.710) (4.113.310.174) (1.832.422.216)
(52.623.769.739) 292.405.753 17.457.574.432 (472.790.018) 513.403.209 4.213.271.355 (1.586.328.250)
21.330.990.712 (291.988.060) (6.859.093.468) (820.335.410) 1.551.101.251 (5.833.492.255) 5.002.950.527
51.657.240.217
(22.350.466.346)
Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan
67.446.819.459 (7.984.944.297)
36.775.229.525 (6.936.928.428)
Cash generated from operations Payment of income tax
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
59.461.875.162
29.838.301.097
Net Cash Provided by Operating Activities
4.419.853.369
2.127.724.946
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja : Piutang usaha Piutang lain-lain Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Kekurangan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak Aset lain-lain Utang usaha Utang lain-lain Imbalan pasca kerja Utang pajak Biaya masih harus dibayar Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
(4.149.530.000) 270.323.369
(37.298.000) 2.090.426.946
Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Accounts receivable Other accounts receivable Prepaid taxes Advance and other prepaid expenses Excess cost on recognition of contract revenue Other assets Trade payables Other payables Employee benefits Tax payables Accrued expenses Excess billing on recognition of contract revenue
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITY Interest received Proceeds from sale of property and equipment Net Cash Provided by Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen
(4.257.000.000)
(1.669.000.000)
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITY Dividends paid
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
(4.257.000.000)
(1.669.000.000)
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
55.475.198.531
30.259.728.043
NET INCREASE IN CASH AND CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
127.062.183.773
96.802.455.730
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
182.537.382.304
127.062.183.773
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-7-
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 9 tanggal 3 Oktober 2002 dari Haryanto S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00184.HT.01.01TH.2003 tanggal 6 Januari 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 19, Tambahan No. 1891 tanggal 7 Maret 2003. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, yang terakhir dengan akta No. 02 tanggal 1 Juli 2009 dari Lenny Janis Ishak S.H., notaris di Jakarta mengenai tugas, wewenang, dan kewajiban Direksi. Perubahan ini telah didaftarkan ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AHA.01.1D-13344 tanggal 18 Agustus 2009.
PT. Prima National Engineering Services (Company) was established under deed No. 9 dated October 3, 2002 from Haryanto SH, notary in Jakarta. Deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. C-00184.HT.01.01TH.2003 dated January 6, 2003 and was published in the State. 19, Supplement No. 1891 dated March 7, 2003. Articles of Association of the Company has undergone several changes, the latter by deed No. 02 dated July 1, 2009 of Lenny Isaac Janis SH, notary in Jakarta about the duties, powers, and duties of Directors. This change has been registered to the Department of Justice and Human Rights Republic of Indonesia Letter No. AHU-AHA.01.1D-13344 dated August 18, 2009.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha enjiniring, pengadaan dan konstruksi, operasi, pemeliharaan pada bidang ketenagalistrikan dan non-ketenagalistrikan sebagai berikut:
In accordance with Article 3 of the Company's articles of association, scope of its activities involves engineering, procurement and construction, operation, maintenance of the electricity sector and non-electricity as follows:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Engineering, procurement and construction Operation and maintenance Study of electrical system Study on environmental impact analysis (EIA)
e. f. g. h. i.
Engineering consultancy services Information technology Education and training Research and development Other businesses related to the business of the company
e. f. g. h. i.
Enjiniring, pengadaan dan konstruksi Operasi dan pemeliharaan Studi sistem kelistrikan Studi analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) Jasa konsultasi enjiniring Informasi teknologi Pendidikan dan pelatihan Penelitian dan pengembangan Usaha lainnya yang berkaitan dengan usaha perseroan
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan K.S. Tubun I, Jakarta. Perusahaan merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) dan kegiatan komersialnya dimulai pada tanggal 1 Januari 2003.
The Company is domiciled in Jakarta with headquarters in Jalan KS Tubun I, Jakarta. The Company is a subsidiary of PT PLN (Persero) and commercial activity started on January 1, 2003.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing 275 karyawan dan 209 karyawan.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company had total number of employees of 275 and 209, respectively.
-8-
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
The composition of Company's management at December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
2.
2010
Komisaris Utama Komisaris
: :
Nasri Sebayang Rudy Hermawan Karsaman Julius Bobo Velix Fernando Wanggai
Nasri Sebayang Rudy Hermawan Karsaman Julius Bobo Velix Fernando Wanggai
President Commissioner Commissioners
Direktur Utama Direktur
: :
Zainal Abidin Sihite Tonny Syarief Burhanuddin Edward Siagian
Ahmad Solihin Agus Darmadi Mohamad Dalyono Sutiknyo Budi Kusmarwoto
President Director Director
Komite Audit Ketua Sekretaris Anggota
: : :
Julius Bobo Raslan Anita Mardalina Djoko Juwanto
Julius Bobo Raslan Anita Mardalina Djoko Juwanto
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Audit Committee Chairman Secretary Members
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) a. Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
In the current year, the Company have adopted all of the new and revised Standards and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2011. The adoption of these new and revised Standards and Interpretations has resulted in changes to the Company accounting policies in the following areas, and affected the financial statement presentation and disclosures for the current and prior years:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan, termasuk revisi judul laporan keuangan.
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements This revised standard has introduced changes in the format and content of the financial statements, including revised titles of the financial statements.
-9-
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.
The Additional disclosures were also made with respect to capital management, critical judgment in applying accounting policies, and key sources of estimation uncertainty.
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.
PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures
Standar ini memperluas definisi pihakpihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.
This standard has expanded the definition of related party and disclosure requirement, transaction and balance including any commitments between them. The standard also requires disclosure of the relationship between a parent and its subsidiaries, irrespective of whether there have been transactions between them. Further, disclosure of compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel is also required.
Perusahaan telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.
The Company had evaluated the relationship between related parties and disclosed them according to this revised standard.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standard and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
- 10 -
PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 8 (revised 2010), Events After the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Venture PSAK 15 (revised 2009), Investment in Associate PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets ISAK 10, Customer Loyalty Programmes
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan dan relevan bagi opeasi Perusahaan tetapi belum diterapkan i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan ISAK 15, PSAK 24, Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 20, Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
ii.
b. Standards and interpretations in issue and relevant for the Company Operation not yet adopted
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:
ii.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan.
ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassesment of Embedded Derivatives
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013:
PSAK 38, (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 28 (revised 2011), Accounting for Casualty Insurance Contracts PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and measurement PSAK 56 (revised 2011), Earnings per Share PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures ISAK 15, PSAK 24, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
PSAK 38, (revised 2012), Business Combination Under Common Control ISAK 21, Agreements for the Construction of Real Estate
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements.
- 11 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 3.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
a. Statement of Compliance
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di negaranegara dan wilayah hukum lain.
b.
c.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Penyajian Laporan Keuangan
b. Financial Statements Presentation
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
c. Foreign Balance
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif. d.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Currency
Transactions
and
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss
Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi
d. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor).
A related party is a person or entity that is related to the Company (the reporting entity).
a.
a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity;
- 12 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
b.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
ii. memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those transacted with third parties, are disclosed in the financial statements.
- 13 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan e.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Aset Keuangan
e. Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as a fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company financial assets are classified into the following specified loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Trade receivable and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.
- 14 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap akhir tanggal palaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at the end of each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan piutang. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statement of comprehensive income.
- 15 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
f.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
f. Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Trade and other payables and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
- 16 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
g.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognises financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
g. Netting off Financial Assets and Financial Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
The Company only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they:
currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
h.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penggunaan Estimasi
h. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. i.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates.
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
i. Property and Acquisition
Equipment
–
Direct
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on their estimated economic useful lives as follows :
Tahun/Year Peralatan kantor Peralatan pengolahan data Kendaraan
5 5 dan 10 5
- 17 -
Office equipment Data processing equipment Vehicle
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
j.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditinjau/ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful life, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operation as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statement of comprehensive income.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
j.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada tiap tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At each reporting dates, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung sebagai laba atau rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit or loss.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e.
- 18 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan k.
l.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Sewa
k.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statement of financial position as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Biaya Dibayar Dimuka
l.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
m. Kas dan Setara Kas
m. Cash and Cash Equivalents
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
- 19 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan n.
o.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Pengakuan Pendapatan dan Beban
n. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan kontrak jasa enjiniring diakui dengan metode persentase penyelesaian, diukur dari persentase pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap estimasi jumlah nilai kontrak untuk setiap proyek.
Revenue from the engineering service are recognized when the services are delivered. Revenue from new installations and transfers are recognized when the terminal is ready for use by the customer.
Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa diberikan.
Other service revenue is recognized when the service is rendered.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, kekurangan pengakuan pendapatan atas penagihan disajikan pada aset lancar sebagai “Kekurangan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak”. Sedangkan kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan disajikan pada kewajiban lancar sebagai “Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak”.
On statements of financial position date, excess cost for revenue recognition is presented in current assets as "Excess cost on recognition of contract revenue", while the excess billing for revenue recognition is presented in current liabilities as "Excess billing on recognition of contract revenue".
Beban yang terjadi dalam pelaksanaan kontrak meliputi beban langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan pelaksanaan kontrak. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses incurred in the execution of the contract include direct and indirect expenses associated with contract performance. Expenses are recognized in the relevant year (accrual basis).
Imbalan Kerja
o. Employee Benefits
Imbalan Pasca-Kerja
Post-employment Benefits
Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar diantara nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak.
Post-employment benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations, is recognized on straight-line basis over the expected average remaining service years of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pascakerja disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial belum diakui dan biaya jasa lalu belum diakui.
The employee benefits obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Benefits
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan.
Long-term benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains (losses) are recognized immediately to the current operations.
- 20 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti. p.
q.
The long-term employee benefits obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.
Provisi
p.
Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Pajak Penghasilan Final
q. Final Income Tax
Pajak penghasilan pada laporan laba rugi komprehensif dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 140 tanggal 21 Desember 2000 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi.
Income tax on the statements of comprehensive income is calculated based on Government Regulation (PP) No. 140 dated December 21, 2000 regarding Income Tax on income from Business Construction Services.
Pada tahun 2008, penghasilan dari usaha jasa konstruksi atas kontrak yang telah ditandatangani di tahun 2008 dan setelahnya dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final, sesuai dengan PP No. 51 tanggal 20 Juli 2008. Selanjutnya, sebagaimana ditetapkan dalam PP nomor 40 tanggal 4 Juni 2009, pengenaan pajak penghasilan yang bersifat final adalah atas kontrak yang ditandatangani setelah tanggal 1 Agustus 2008.
In 2008, income from the business of construction services on a contract that was signed in 2008 and thereafter are subjected to final income tax, in accordance with PP No. 51 dated July 20, 2008. Furthermore, as stipulated in Government Regulation No. 40 dated June 4, 2009, the imposition of final income tax is on contracts signed after August 1, 2008.
- 21 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
r.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan” untuk pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Based on Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 46 "Accounting for Income Taxes" for the final income tax, the difference between the carrying value of an asset or liability related to the final income tax with tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.
Beban pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Final income tax expense is recognized proportionately with the amount of revenue recognized under accounting in the current year.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.
The difference between the total final income tax already paid with the amount charged as expenses in the calculation of income taxes are recognized as prepaid taxes or tax debt.
Informasi Segmen
r.
Segment Information
Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara reguler ditinjau atau ditelaah oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK 5 (revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Company to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a) that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c) for which discrete financial information is available.
- 22 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.
4.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior periods.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
dalam
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Piutang
Impairment Loss on Receivables
Perusahaan menilai penurunan nilai piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6.
The Company assesses its receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of receivables is disclosed in Notes 6.
- 23 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Life of Property and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of property and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property and equipment.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11.
The carrying amounts of property and equipment is disclosed in Note 11.
Penurunan Nilai Aset
Asset Impairment
Aset tetap dilakukan uji penurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.
Property and equipment are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (cash generating unit) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of operations.
Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap dan aset tidak berwujud Perusahaan. Nilai tercatat aset yang dilakukan uji penurunan nilai telah diungkapkan dalam Catatan 11.
Based on the assessment of management, there is no impairment indication on the Company’ property and equipment, as well as intangible assets. The carrying value of assets, on which impairment analysis are applied, were described in Note 11.
- 24 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
5.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.
The determination of post-employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company and post-employment benefit obligations.
Liabilitas imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 22.
Employment benefit obligations are disclosed in Note 22.
KAS DAN SETARA KAS
5. 2011 Rp
Kas Bank Pihak berelasi Bank Mandiri Rupiah US Dollar Bank Negara Indonesia Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Bank Bukopin Jumlah bank Setara kas - deposito berjangka Pihak berelasi Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Jumlah pihak berelasi
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010 Rp
166.625.744
59.811.563
63.018.066.915 5.858.191.607 532.573.155 69.408.831.677
71.698.774.102 4.197.684.544 75.896.458.646
2.649.863.289 72.058.694.966
1.005.913.564 76.902.372.210
Cash on hand Cash in banks Related parties Bank Mandiri Rupiah US Dollar Bank Negara Indonesia Total related parties Third parties Bank Bukopin Total cash in banks Cash equivalents - time deposits Related parties Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Total related parties
20.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000
10.000.000.000 10.000.000.000 20.000.000.000
25.100.000.000 5.212.061.594 30.312.061.594
25.100.000.000 5.000.000.000 30.100.000.000
Third parties Bank Bukopin Bank Central Asia Total third parties
110.312.061.594
50.100.000.000
Total time deposits
Jumlah Kas dan Setara Kas
182.537.382.304
127.062.183.773
Total Cash and Cash Equivalent
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
5,5% - 7,5%
6,0% - 7,5%
Interest rates per annum on time deposits
Pihak ketiga Bank Bukopin Bank Central Asia Jumlah pihak ketiga Jumlah deposito berjangka
- 25 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 6.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
PIUTANG USAHA
6. 2011 Rp
a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 23) PT PLN (Persero) PT Bajradaya Sentranusa PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT Indonesia Power PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan Penyisihan piutang ragu-ragu Sub-jumlah Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah
b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Jumlah c. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu Saldo awal tahun Penambahan Penghapusan Saldo akhir
2010 Rp
(1.527.566.259) 21.331.384.011
166.925.000 (1.098.747.360) 20.350.643.392
a. By debtors Related parties (Note 23) PT PLN (Persero) PT Bajradaya Sentranusa PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT Indonesia Power PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan Allowance for doubtful accounts Subtotal
1.290.112.965 (1.026.112.960)
2.422.556.469 (766.912.960)
Third parties Allowance for doubtful accounts
264.000.005
1.655.643.509
Net
21.595.384.016
22.006.286.901
20.952.739.136 642.644.880
16.679.186.970 5.327.099.931
21.595.384.016
22.006.286.901
20.077.787.131 2.170.211.139
14.170.211.461 6.425.847.291
340.055.000 270.897.000
415.510.000 270.897.000
1.865.660.320 1.643.925.263 (955.906.364)
1.767.858.332 97.801.988 -
2.553.679.219
1.865.660.320
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga dan pihak berelasi adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. 7.
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
Total
b. By currencies Rupiah US Dollar Total c. Changes in allowance for doubtful accounts Beginning balance Addition Write-off Ending balance
Management believes that the allowance for doubtful accounts to third and related parties are adequate to cover possible losses on uncollectible trade accounts receivable. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third parties receivables.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
7.
PREPAID TAXES This account represents the Company’s objection on Tax Collection Letter (STP) for corporate income tax article 25 pertaining to 2008 fiscal year amounting to Rp 1,032,322,400 which was received and paid by the Company in 2009. In 2011, the Company charged the prepaid taxes into statements of comprehensive income due to the rejection of Directorate General of Taxation on the Company’s objection (Note 20).
Akun ini merupakan keberatan yang disampaikan Perusahaan atas Surat Tagihan Pajak (STP) atas pajak penghasilan badan pasal 25 tahun pajak 2008 sebesar Rp 1.032.322.400 yang diterima dan telah dibayar pada tahun 2009. Pada tahun 2011, Perusahaan membebankan keberatan atas STP tersebut sehubungan dengan keputusan Direktorat Jenderal Pajak yang menolak keberatan yang disampaikan (Catatan 20).
- 26 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 8.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA LAINNYA
8.
ADVANCES EXPENSES
2011 Rp
9.
AND
OTHER
2010 Rp
Uang muka proyek Gaji dibayar dimuka Asuransi dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka
9.239.633.078 446.489.860 18.613.678 7.966.666
6.768.753.362 586.248.171 743.258.750 40.483.330
Project advance Prepaid salary Prepaid insurance Prepaid rent
Jumlah
9.712.703.282
8.138.743.613
Total
KELEBIHAN (KEKURANGAN) PENAGIHAN ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK
Nama pelanggan
Jumlah progress pekerjaan/ Amount of work progress Rp
9.
EXCESS BILLING (COST) ON RECOGNITION OF CONTRACT REVENUE
2011 Kelebihan (kekurangan) penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak/ Excess billing (cost) on recognition of contract revenue Rp Rp
Jumlah penagihan/ Total billing Rp
PT PLN (Persero) - pihak berelasi (Catatan 23): Pekerjaan Pembuatan Suplemen Dokumen FS & Revisi Bid Document/RFP dari PLTU Skala Kecil menjadi PLTGB dan (4Pekerjaan x 6 MW) pembuatan dan PLTP Ulumbu FS & Bid APBN Document (2 x 2,5 MW) Review Detail Desain Pembangunan PLTU Tenayan (2X110 MW) Pekerjaan Jasa Konsultansi untuk membantu proses pengadaaan PLTU Skala Kecil Pekerjaan Survei, Desain, Bid Dokumen, Proses Tender dan Desain Review / Approval Drawing Jawa Bali Crossing Jasa Konsultan Perencana Pekerjaan Back Up Peralatan MPS Bandara Soekarno-Hatta
1.341.959.432
281.717.367
9.271.750.000
-
4.129.975.452
5.061.962.727
28.944.914.960
4.475.875.985
424.896.900
Jasa Konsultansi Pekerjaan Quality Assurance / Quality Control Trafo IBT 500/150 kV 500 MVA
8.071.745.180
7.648.978.000
Pekerjaan Desain Review dan Drawing Approval PLTU 1 Kalimantan Tengah 2x60 MW Pekerjaan Counterpart Supervisi Konstruksi Asahan 3
931.987.275
-
21.825.658.200
3.231.310.803
7.929.790.568
-
3.077.557.572
Pekerjaan Desain, Survei, Penyelidikan Tanah, Penyiapan Dokumen Lelang dan Progress Tender Gardu Induk 70/500kV & GIS 500kV Tersebar di Wilayah Jawa Barat Jawa PLN Tengah, Pembangkitan Jawa Timur, Sulmapa Bali dan(8Lokasi NTB PLTU)
6.073.250.000
7.136.590.178
3.982.970.000
361.889.196
538.480.000
-
(281.717.367)
-
-
(24.469.038.975)
-
(424.896.900)
18.748.100.628
-
2.841.939.197
-
176.590.804
-
(422.767.180)
-
(3.153.620.178)
-
7.469.040.497
5.565.856.769
-
(1.903.183.728)
Pekerjaan Desain, Survei, Penyelidikan Tanah, Penyiapan Dokumen Lelang , Studi AMDAL / UKL - UPL dan Proses Tender Transmisi 70 / 150 / 500 kV dan Gardu
52.706.626.090
31.450.940.500
-
(21.255.685.590)
Desain Review dan Approval Drawing PLTU NTB (APBN) Lombok (1 x 25 MW), PLTU NTT (APBN) Atambua (4 x 6 MW) dan PLTP Ulumbu APBN (2 x 2,5 MW)
16.096.745.025
17.492.619.716
Pekerjaan Desain, Survei, Penyelidikan Tanah, Penyiapan Dokumen Lelang dan Proses Tender Transmisi 150/500KV 150/500KV dan Gardu Induk 150/500 KV tersebar di wilayah jawa tengah, Jatim dan Bali
Customers' name PT PLN (Persero) - related parties (Note 23):
Pekerjaan Desain, Survei, tanah Penyelidikan, Penyiapan Dokumen Lelang, Proses Tender dan UKL / UPL Lokasi Tersebar (Paket II)
Pekerjaan Desain, Survei, Penyelidikan Tanah, Penyiapan Dokumen Lelang dan Proses Tender Transmisi 70/150 kV dan Gardu Induk 150 kV Tersebar di Wilayah Jakarta, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, NTT dan NTB.
PREPAID
36.790.265.388
1.395.874.691
36.350.702.655
- 27 -
-
-
(439.562.733)
Job Of Making FS Suplemen Document & Bid Document Revised of small- scale PLTU to PLTGB and making of FS and bid document
Detail Design Review PLTU Tenayan (2x110 MW) Consultation services to assist small-scale PLTU procurement process Work of survey, design, bid document, tender Process and Design Review / Approval Drawing Java Bali Crossing
Plan of Consulting Services for Back Up Equipment Task of MPS Bandara Soekarno-Hatta Design, Survey, Soil Investigation, Preparation of Auction Documents, Tender Process and UKL/UPL Scattered locations (Package II) Consultation Services of Quality Assurance / Quality Control Trafo IBT 500/150 kV 500 MVA
Design, Survey, Soil Investigation, Preparation of Auction Document, and Transmition tender Process of 70/150/kV and substation 150kV spread in region Jakarta, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, NTT dan NTB. Design, Survey, Soil Investigation, Preparation of Auction Document, and Substation tender progress 70/500kV & GIS 500kV spread in region Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, and NTB Design Review and Drawing Approval PLTU 1 Kalimantan Tengah 2x60 MW
Supervision Construction for Counterpart Asahan 3
Design, Survey, Soil Investigation, Preparation of Auction Document, AMDAL/UKL Studies, and Substation Transmition tender 70/150/500 kV and Substation
Design review and drawing approval of PLTU NTB (APBN) Lombok (1 x 25 MW), PLTU NTT (APBN) Atambua (4 x 6 MW) dan PLTP Ulumbu APBN (2 x 2,5 MW)
Design, Survey, Soil Investigation, Preparation of Auction Document, Substation 150/500 kV Tender Process, and Substation 150/500 kV Spread in region Central java , East Java, and Bali
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Nama pelanggan Pekerjaan Jasa Konsultan Pemeriksaan dan Persetujuan Enjiniring Proyek PLTU Di Luar Jawa Sebagai Bagian Dari Proyek Percepatan 10.000 MW di Wilayah PLN Pembangkitan Sulmapa (8Lokasi PLTU) Desain Review dan Approval Drawing PLTU 1 NTB-Bima (1x10MW) PLTU 2 NTTKupang (1 x 15 MW) dan PLTU 1 NTT-Ende (2 x 7 MW) Pekerjaan Supervisi Enjiniring PLTU Tanjung Awar-Awar (2 x 350 MW)
Jumlah progress pekerjaan/ Amount of work progress Rp
28.266.859.066
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued 2011 Kelebihan (kekurangan) penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak/ Excess billing (cost) on recognition of contract revenue Rp Rp
Jumlah penagihan/ Total billing Rp
25.944.883.604
-
Customers' name
(2.321.975.462)
Design review and Drawing approval PLTU 1 NTB-Bima (1x10MW) PLTU 2 NTT-Kupang (1 x 15 MW) and PLTU 1 NTT-Ende (2 x 7 MW) 17.654.546.401
20.993.364.911
3.338.818.510
-
2.720.190.459
17.060.605.799
14.340.415.340
-
Supervision Engineer PLTU Tanjung Awar-awar (2 x 350 MW)
Pihak ketiga Pengawasan Desain dan Konstruksi sebagai bagian dari Jasa Servis Enjinir Jawa Sumatera untuk Proyek Jalur Transmisi Jumlah
Nama pelanggan
Consulting service for Examination and Engineer approval of PLTU Project outside Java and part of Fast track 10.000 MW Project in PLN's Pembangkitan Sulmapa region (8 Location)
4.111.311.903
7.118.215.745
3.006.903.842
222.818.141.870
220.856.114.612
52.710.420.854
Jumlah progress pekerjaan/ Amount of work progress Rp
Jumlah penagihan/ Total billing Rp
Third party Engineering Design and Construction 2Supervision x 200 MW part of the Engineering Services for Java - Sumatra Interconection Transmission Line Project
(54.672.448.112)
Total
2010 Kelebihan (kekurangan) penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak/ Excess billing (cost) on recognition of contract revenue Rp Rp
PT PLN (Persero) - pihak berelasi (Catatan 23): Review Detail Design Pembangunan PLTU SUMUT 2 x 200 MW Design Review dan Approval Drawing PLTU NTB (APBN) Lombok (1 x 25 MW), PLTU NTT (APBN) Atambua (4 x 6 MW) dan PLTP Ulumbu APBN (2 x 2,5 MW) Design Review dan Approval Drawing PLTU 1 NTB-Bima (1 x 10 MW), PLTU 2 NTT-Kupang (1 x 15 MW) dan PLTU 1 NTT-Ende (2 x 7 MW) Supervisi Konstruksi PLTU Tanjung Jati B (konsorsium) dengan PT Jaya CM dan PT Amythas Pekerjaan Disain, Survey, Penyelidikan Tanah, Penyiapan Dokumen Lelang dan Proses Tender Transmisi 150/500 kV dan Gardu Induk 150/500 kV Tersebar di Wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Pekerjaan Jasa Konsultan Pemeriksaan dan Persetujuan Enjiniring Proyek PLTU Di Luar Jawa Sebagai Bagian Dari Proyek Percepatan 10.000 MW di Wilayah PLN Pembangkitan Sulmapa (8Lokasi PLTU) Design Engineering, Study AMDAL dan Study UKL/UPL Gardu Induk dan Transmisi 500/150 KV. Design Review Terkait Pembangunan PLTU Cilacap Baru Gitet Rawalo
Customers' name PT PLN (Persero) - related parties (Note 23):
6.448.634.725
14.438.033.110
15.847.127.596
2.897.759.379
36.027.743.328
22.950.035.461
6.698.857.343
13.973.919.786
15.586.056.710
3.001.094.286
36.086.347.455
22.902.382.478
250.222.618
-
-
103.334.907
58.604.127
-
-
Review Detail Design of construction PLTU SUMUT 2 x 200 MW
(464.113.323)
Design review and drawing approval of PLTU NTB (APBN) Lombok (1 x 25 MW), PLTU NTT (APBN) Atambua (4 x 6 MW) dan PLTP Ulumbu APBN (2 x 2,5 MW)
(261.070.886)
Design review and Drawing approval PLTU 1 NTB-Bima (1x10MW) PLTU 2 NTTKupang (1 x 15 MW) and PLTU 1 NTTEnde (2 x 7 MW)
-
Construction Supervision PLTU Tanjung Jati B (Consorsium)with PT Jaya CM and PT Amythas
-
Design, Survey, Soil Investigation, Preparation of Auction Document, Subtation 150/500 kV Tender Process, and Subtation 150/500 kV Spread in region Central java , East Java, and Bali
(47.652.983)
Consulting service for Examination and Engineer approval of PLTU Project outside Java and part of Fast track 10.000 MW Project in PLN's Pembangkitan Sulmapa region (8 Location)
9.944.948.292
10.420.896.950
475.948.658
-
Engineer design, AMDAL Studies, and UKL/UPL studies subtation and Transmition 500/150 kV. Review Design related to PLTU Cilacap Baru Gitet Rawalo construction
Pekerjaan Supervisi Engineering PLTU Jabar Selatan 2 Pelabuhan Ratu (3 x 350 MW)
19.832.810.496
19.975.193.916
142.383.420
-
Engineer Supevision of PLTU South West Java 2 Pelabuhan Ratu (3 x 350 MW)
Pekerjaan Supervisi Engineering PLTU Jabar 1 Indramayu (3 x 300 MW)
20.597.034.830
20.395.724.344
-
(201.310.486)
Engineer Supevision of PLTU West Java 1 Indramayu
Pekerjaan Supervisi Enjiniring PLTU Tanjung Awar-Awar (2 x 350 MW)
2.246.548.435
1.414.833.385
-
(831.715.049)
Engineer Supevision of PLTU Tanjung War-awar (2 x 350 MW)
Pemeriksaan dan Persetujuan Enjiniring untuk PLTU Bangka dan Belitung
9.154.565.086
8.911.749.441
-
(242.815.645)
Examination and Engineer approval for PLTU Bangka Belitung
Studi Kelayakan & Engineering Services dan Site Investigation
23.361.936.870
23.384.623.777
Jumlah
22.686.907 1.053.180.637
- 28 -
(2.048.678.373)
Feasibility Studies & Engineering Services and Site Investigation Total
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 10.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
INVESTASI SAHAM
10.
Perusahaan mempunyai penyertaan saham pada beberapa perusahaan sebagai berikut :
Nama Perusahaan/ Company Name
PT Permata Prima Elektrindo PT Pura Daya Prima PT Multidaya Prima Elektrindo PT Elnusa Prima Elektrika
INVESTMENT IN SHARES The Company has investments in companies as follows:
Tempat Kedudukan/ Domicile
Jambi Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
2010 Rp
15,0%
1.500.000.000
1.500.000.000
15,0%
300.000.000
300.000.000
15,0%
45.000.000
45.000.000
7,5%
Jumlah/Total
2011 Rp
22.500.000
22.500.000
1.867.500.000
1.867.500.000
Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh penyertaan saham pada PT Permata Prima Elektrindo dan PT Multidaya Prima Elektrindo dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 15% sebagai tambahan imbalan jasa yang diberikan Perusahaan kepada PT Permata Indo Cemerlang Sejahtera dan PT Multi Sakadaya untuk pekerjaan studi kelayakan dan pembebasan lahan untuk IPP Sarolangun, Jambi dan IPP Sako, Palembang, Sumatera Selatan.
In 2006, the Company acquired investment in shares of PT Permata Prima Elektrindo and PT Multidaya Prima Elektrindo, each represents 15% percentage of ownership as additional compensation for services provided by the Company to PT Permata Indo Cemerlang Sejahtera and PT Multi Sakadaya for feasibility study work and land acquisition for IPP Sarolangun, Jambi and IPP Sako Palembang, South Sumatera.
Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh penyertaan saham pada PT Pura Daya Prima dan PT Elnusa Prima Elektrika dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 15% dan 7,5% sebagai tambahan imbalan jasa yang diberikan Perusahaan kepada PT Manggala Gita Karya untuk pekerjaan studi kelayakan dan pembebasan lahan pembentukan IPP Musi II Sumatera Selatan dan PT Elnusa Prima Elektrika untuk pekerjaan studi kelayakan dalam pembentukan IPP Prabumulih, Sumatera Selatan.
In 2005, the Company acquired investment in PT Pura Daya Prima and PT Elnusa Prima Elektrika, each represents 15% and 7,5% percentage of ownership as additional compensation for services provided by the Company to PT Manggala Gita Karya for feasibility study work and land acquisition for IPP Musi II South Sumatra and PT Elnusa Prima Elektrika for feasibility study work in the formation of IPP Prabumulih, South Sumatera.
- 29 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 11.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
ASET TETAP
11. 1 Januari/ January 1 , 2011 Rp
Penambahan/ Additions Rp
PROPERTY AND EQUIPMENT
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2011 Rp
Biaya perolehan Tanah Peralatan kantor Peralatan pengolahan data Kendaraan Jumlah
1.062.632.115 1.901.777.976 10.550.000 2.974.960.091
3.806.230.000 246.600.000 96.700.000 4.149.530.000
-
3.806.230.000 1.309.232.115 1.998.477.976 10.550.000 7.124.490.091
At cost Land Office equipment Data processing equipment Vehicles Total
Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Peralatan pengolahan data Kendaraan Jumlah
813.693.276 1.400.985.889 7.384.988 2.222.064.153
159.452.949 198.698.827 2.110.046 360.261.822
-
973.146.225 1.599.684.716 9.495.034 2.582.325.975
Accumulated depreciation Office equipment Data processing equipment Vehicles Total
4.542.164.116
Net carrying value
Jumlah tercatat
752.895.938
1 Januari/ January 1 , 2010 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
Biaya perolehan Peralatan kantor Peralatan pengolahan data Kendaraan Jumlah
1.062.632.115 1.864.479.976 10.550.000 2.937.662.091
37.298.000 37.298.000
-
1.062.632.115 1.901.777.976 10.550.000 2.974.960.091
At cost Office equipment Data processing equipment Vehicles Total
Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Peralatan pengolahan data Kendaraan Jumlah
650.713.356 1.187.223.817 5.274.992 1.843.212.165
162.979.920 213.762.072 2.109.996 378.851.988
-
813.693.276 1.400.985.889 7.384.988 2.222.064.153
Accumulated depreciation Office equipment Data processing equipment Vehicles Total
Jumlah tercatat
1.094.449.926
752.895.938
Net carrying value
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 360.261.822 dan Rp 378.851.988 untuk periode dua belas bulan yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
Depreciation expense amounted to Rp 360,261,823 and Rp 378,851,988 for twelve months period ended December 31, 2011 and 2010.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat dengan hak legal berupa sertifikat Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2031. Perolehan tanah tersebut sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (Catatan 23). Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns several pieces of land located in South Sumatera and West Kalimantan with Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years until 2031. The land acquisitions were in relation with the construction and operation of coal gas power plant (Note 23). Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
- 30 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
12.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
UTANG USAHA
12. 2011 Rp
Pihak ketiga East China Electric Power Design Institute CV Anugrah China Electric Power Research Institute CV Damar Kumala PT Rekadaya Sentosa Elektrika PT Atlas Primaco CV Cipta Desain PT Visi Pratama Enersia PT Konsulindo Binathara Yudha PT Geo Ace PT Indopower Internasional PT Aneka Bangun Rekatama Engineering PT Adhiyasa Desicon PT Garda Mandiri Tunggal Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Jumlah
13.
2010 Rp
3.624.288.925 2.745.864.000 2.101.907.500 1.991.723.757 1.246.355.000 1.093.390.388 1.008.411.800 722.370.000 679.943.591
777.000.000 867.000.000 2.768.733.591
105.011.500 -
525.057.500 985.125.000 634.672.000
Third parties East China Electric Power Design Institute CV Anugrah China Electric Power Research Institute CV Damar Kumala PT Rekadaya Sentosa Elektrika PT Atlas Primaco CV Cipta Desain PT Visi Pratama Enersia PT Konsulindo Binathara Yudha PT Geo Ace PT Indopower Internasional PT Aneka Bangun Rekatama Engineering PT Adhiyasa Desicon PT Garda Mandiri Tunggal
4.437.504.000
6.930.868.938
Other (each below Rp 500 million)
30.946.031.461
13.488.457.029
6.347.600.000 4.841.661.000
UTANG PAJAK
Jumlah
-
13. 2011 Rp
Pajak kini (Catatan 20) 2011 2010 2009 2007 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai
TRADE ACCOUNTS PAYABLE
Total
TAXES PAYABLE 2010 Rp
783.549.528 270.120.686 350.427.565 -
1.045.434.867 1.032.491.578 3.000.000
1.893.124.583 87.522.289 143.532.887 8.077.375.238
1.620.486.790 118.610.730 118.914.848 1.493.285.850 2.636.985.424
Current tax (Note 20) 2011 2010 2009 2007 Income tax Article 21 Article 23 Article 26 Article 4 (2) Value added tax
11.605.652.776
8.069.210.087
Total
- 31 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 14.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
UTANG LAIN-LAIN
Pihak berelasi - PT PLN (Persero) Pihak ketiga Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
14. 2011 Rp
2010 Rp
108.858.010 235.618.529 344.476.539
41.131.466 776.135.091 817.266.557
Related parties - PT PLN (Persero) Third parties Total
274.118.529
776.135.091
Less current maturities
70.358.010
41.131.466
Utang Perusahaan kepada PT PLN (Persero) merupakan utang yang timbul atas biaya Perusahaan yang dibayarkan terlebih dahulu. 15.
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
15.
ACCRUED EXPENSES 2010 Rp
Tunjangan kesejahteraan Jasa produksi Pelatihan Denda pajak Lain-lain
5.545.266.319 605.128.790 108.750.000 636.450.495
4.345.233.581 843.530.248 1.639.450.000 120.387.286 1.533.322.739
Welfare benefits Production services Training Tax penalty Others
Jumlah
6.895.595.604
8.481.923.854
Total
MODAL SAHAM
16.
CAPITAL STOCK
Jumlah saham/ Number of shares
Nama pemegang saham/ Name of stockholder
17.
Long-term portion
The Company has payable to PT PLN (Persero), which represents the Company’s expenses paid in advance by PT PLN (Persero).
2011 Rp
16.
OTHER PAYABLES
2011 dan/and 2010 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah / Total Rp
PT PLN (Persero) Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero)
24.975.000 25.000
99,90% 0,10%
24.975.000.000 25.000.000
Jumlah/Total
25.000.000
100,00%
25.000.000.000
PENDAPATAN BERSIH
17.
Akun ini merupakan pendapatan atas jasa enjiniring dan lainnya dan jasa konsultan sebagai berikut:
NET REVENUES This account represents revenue for services and other engineering and consulting services as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Transmisi dan distribusi Pembangkitan
121.549.153.628 61.605.867.917
70.238.587.252 97.360.440.775
Jumlah
183.155.021.545
167.599.028.027
- 32 -
Transmission and distribution Generator Total
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Pendapatan bersih dari pihak berelasi sebesar 95,49% dan 98,70% dari jumlah pendapatan bersih Perusahaan masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010.
18.
Net revenues from related parties amounting to 95.49% and 98.70% of the total and net revenues, respectively for year 2011 and 2010.
BEBAN LANGSUNG
18. 2011 Rp
19.
DIRECT EXPENSES 2010 Rp
Sub-kontraktor Remunerasi enjiniring Perjalanan dinas dan transportasi Alat tulis kantor Biaya pendukung proyek Sewa Konsumsi Pelatihan Lain-lain
30.446.980.726 21.028.122.642 14.800.948.712 5.841.488.065 5.435.751.532 3.483.035.394 1.905.489.785 1.354.607.248 701.392.300
28.980.928.578 22.823.092.037 10.668.935.248 4.169.794.127 759.056.700 1.689.291.797 792.097.710 3.831.572.658 2.353.455.592
Subcontractor Engineer remuneration Travelling and transportation Stationery Project supporting costs Rental Consumable Training Others
Jumlah
84.997.816.404
76.068.224.447
Total
BEBAN USAHA
19. 2011 Rp
OPERATING EXPENSES 2010 Rp
Gaji dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas dan transportasi Alat keperluan kantor Sewa Jasa tenaga kerja Tunjangan pajak penghasilan karyawan Beban piutang ragu-ragu Konsultan Konsumsi Asuransi Telekomunikasi Imbalan jasa kerja Penyusutan Sertifikasi dan perizinan Perawatan dan perbaikan Iklan dan promosi Alat tulis kantor Lain-lain
29.484.829.370 4.603.624.821 2.502.115.063 2.206.266.664 1.894.079.961 1.683.471.100 1.643.925.263 1.391.736.364 796.900.957 724.645.072 581.218.240 513.403.209 360.261.822 323.360.575 261.554.000 232.647.855 219.022.994 448.658.258
20.181.606.980 2.680.065.739 1.270.781.666 2.345.642.124 1.807.938.019 752.511.483 97.801.988 2.620.949.317 599.434.969 796.760.750 658.640.336 520.989.173 378.851.988 37.527.245 469.951.037 181.513.000 352.804.769 446.504.292
Salary and welfare benefit Travelling and transportation Office requisites Rental Labor services Employee income tax allowance Provision for doubtful account Consultant Consumables Insurance Telecommunication Employee benefit Depreciation Certification and licensing Maintenance and repair Advertising and promotion Stationery Others
Jumlah
49.871.721.588
36.200.274.875
Total
- 33 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
20.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Masing-masing sebesar 4,19% dan 1,70% dari beban usaha tahun 2011 dan 2010 berasal dari pihak berelasi (Catatan 23).
In 2011 and 2010, 4.19% and 1.70%, respectively, of operating expenses were made to related parties (Note 23).
Perusahaan menyewa gedung kantor milik 2 PT PLN (Persero) seluas 1.889 m di Jl. Aipda K.S. Tubun 1/2, Jakarta, dengan nilai sewa sebesar Rp 2.087.972.148 tahun 2011 dan Rp 614.662.620 tahun 2010 (Catatan 23).
The Company rented office building owned by 2 PT PLN (Persero) covering an area of 1,889 m on Jl. Aipda K.S. Tubun 1/2, Jakarta, with a rental value of Rp 2,087,972,148 in 2011 and Rp 614,662,620 in 2010 (Note 23).
PAJAK PENGHASILAN
20.
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
The tax expense of the Company consists of the following: 2011 Rp
Pajak kini
INCOME TAX
2010 Rp
7.308.115.631
6.761.911.643
Current tax
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara pendapatan usaha menurut laporan laba rugi komprehensif dengan pendapatan kena pajak penghasilan final tahun berjalan adalah sebagai berikut :
The reconciliation between the revenue statement of comprehensive income with taxable income of current year final income tax are as follows:
2011 Rp Pendapatan usaha menurut laporan laba rugi komprehensif Koreksi negatif Pengurangan pendapatan
2010 Rp Revenue per statement of comprehensive income Negative correction Revenue deduction
182.582.901.546
162.766.642.641
(966.529.522)
(1.594.382.826)
181.616.372.024
161.172.259.815
Beban pajak final (4%)
7.264.654.881
6.446.890.393
Final tax expense (4%)
Jumlah beban pajak final
7.264.654.881
6.446.890.393
Total final tax expenses
Pendapatan kena pajak dikenakan pajak penghasilan final tarif 4%
- 34 -
Taxable income
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi atas porsi pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan non final dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Kesejahteraan dan tunjangan pajak karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Asuransi Beban dan denda pajak Penyusutan aset tetap Penghasilan bunga dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah Laba kena pajak
A reconciliation between income before tax per income statement over the portion of income subject to income tax of non-final with a taxable income are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
316.599.207
955.391.647
5.005.489 5.162.360 10.422.067 (175.287.069)
131.946.681 2.669.300 8.920.999 768.746 (4.988.823)
(13.879.507) 25.821.157
(63.642.249) 229.018.805
(142.755.504)
304.693.459
173.843.704
1.260.085.106
Perhitungan beban pajak adalah sebagai berikut:
Income before tax per statement of comprehensive income Nondeductible expenses (nontaxable income): Employee welfare and tax allowance Allowance for doubtful accounts Insurance Tax expense and penalty Depreciation of fixed assets Interest income subject to final tax Others Total Taxable income
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income over the portion of income subject to nonfinal income tax with a taxable income are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
25% x Rp 173.843.704 tahun 2011 25% x Rp 1.260.085.000 tahun 2010
43.460.926 -
315.021.250
Jumlah
43.460.926
315.021.250
Rincian beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
25% x Rp 173,843,704 in 2011 25% x Rp 1,260,085,000 in 2010
Details of the current tax expense and debt are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Beban pajak final Beban pajak non-final
7.264.654.881 43.460.750
6.446.890.393 315.021.250
Final tax expense Non-final tax expense
Jumlah
7.308.115.631
6.761.911.643
Total
Dikurangi pembayaran pajak di muka Bukti pemotongan pajak penghasilan final Pasal 23
6.513.260.703 11.305.400
5.627.147.176 89.329.600
Deducted by prepaid tax Withholding of final income tax Article 23
Jumlah
6.524.566.103
5.716.476.776
Total
783.549.528
1.045.434.867
Tax payable
Utang pajak
- 35 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
21.
22.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Surat Ketetapan Pajak
Tax Assessment Letter
Pada tanggal 22 Januari 2009, Perusahaan menerima STP atas PPh pasal 25 tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 1.032.322.400, Rp 72.262.568, dan Rp 400.000 untuk pokok, bunga, dan denda. Perusahaan juga menerima STP atas PPh pasal 21, pasal 23, dan PPN tahun pajak 2008 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 29.759.766. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas seluruh STP tersebut pada tanggal 10 September 2009 dan mengajukan surat keberatan atas pokok STP PPh Pasal 25 tahun 2008. Pada tanggal 17 Maret 2011, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak yang menolak permohonan keberatan atas pokok STP PPh pasal 25 tahun 2008 tersebut. Perusahaan mencatat beban pajak atas surat keputusan tersebut sebagai beban lain-lain.
On January 22, 2009, the Company received STP on Income Tax Article 25 of 2008 fiscal year amounting to Rp 1,032,322,400, Rp 72,262,568 and Rp 400,000 for principal, interest, and penalties, respectively. The Company also received STP on Income Tax Article 21, 23, and VAT of 2008 fiscal year with a total amount of Rp 29,759,766. The Company has made payment for the entire STP on September 10, 2009 and filed on objection letter for the principal of STP on Income Tax Article 25 for fiscal year 2008. On March 17, 2011, the Company received the Decision Letter from Directorat General of Taxation which rejected the Company’s objection for the principal of STP on income tax article 25 for fiscal year 2008. The Company recorded tax expenses on the Decision Letter as other expenses.
DIVIDEN TUNAI
21.
CASH DIVIDEND
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Mei 2011, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai atas laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 4.257.000.000. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 28 Juli 2011.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders on May 2, 2011, the shareholders approved the distribution of cash dividends on the net profit of 2010 amounted to Rp 4,257,000,000. The dividend was paid on July 28, 2011.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Mei 2010, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai atas laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 1.669.000.000. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 2 Agustus 2010.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders on May 21, 2010, the shareholders approved the distribution of cash dividends on net profit of 2009 amounted to Rp 1,669,000,000. The dividend was paid on August 2, 2010.
IMBALAN KERJA
22.
EMPLOYEE BENEFITS
Imbalan Pasca-Kerja
Post-Employment Employee Benefits
Program Iuran Pasti
Defined Contributions Program
Perusahaan mempunyai karyawan yang diperbantukan oleh PT PLN (Persero) pada Perusahaan. PT PLN (Persero) menanggung kewajiban imbalan pascakerja meliputi imbalan pensiun lain berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian, tunjangan tambahan penghasilan dan penghargaan purna jabatan, dan pemeliharaan kesehatan serta menyediakan program dana pensiun imbalan pasti bagi karyawan yang diperbantukan. Program dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PLN (Persero). Selama karyawan diperbantukan bekerja pada Perusahaan, Perusahaan wajib membayar iuran program pensiun kepada PT PLN (Persero) berdasarkan keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 332.K/010/DIR/2003. Iuran yang dibayar Perusahaan diakui sebagai beban pada tahun berjalan, karena Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
The Company has employees who are conjunct by PT PLN (Persero) in the Company. PT PLN (Persero) bears post-employment benefit obligations include other retirement benefits in the form of severance pay, gratuity and compensation benefits, fringe benefits and awards after-office earnings, and health maintenance as well as providing the defined benefit pension plans for employees who conjunct. The program is administered by Dana Pensiun PLN (Persero). As long as conjunct employees work at the Company, the Company shall pay the pension plan to PT PLN (Persero) based on the decision of Directors of PT PLN (Persero) No. 332.K/010/DIR/2003. Contributions paid by the Company recognized as expense in the current year, since the Company has no legal or constructive obligation to pay further contributions.
- 36 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Iuran pensiun yang dibayarkan Perusahaan untuk karyawan yang diperbantukan sebesar Rp 86.353.912 pada tahun 2011 dan Rp 113.822.145 pada tahun 2010.
The defined contribution plan expense for the employees assigned to assist the Company amounted to Rp 86,353,912 in 2011 and Rp 113,822,145 in 2010.
Karyawan tetap berhak diikutsertakan dalam imbalan pascakerja yang imbalannya ditentukan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pascakerja tersebut adalah 65 orang pada 31 Desember 2011 dan 42 orang pada 31 Desember 2010.
Permanent Employees are eligible for inclusion in other post-employment compensation which is determined based on the Employment Act No. 13/2003. Number of employees eligible for post-employment is 65 people on December 31, 2011 and 42 people on December 31, 2010.
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-Term Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang tanpa pendanaan berupa tunjangan uang cuti besar, tunjangan kecelakaan dinas, dan bantuan kematian dan pemakaman bagi karyawan yang memenuhi persyaratan.
The Company also provides unfunded long-term benefits such as long service leave, work accident, death and funeral allowances and eight years service award for its qualifiying employees.
Perhitungan imbalan pascakerja dan imbalan kerja jangka panjang ini dihitung oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris adalah sebagai berikut :
The cost of providing post-employment and long-term benefits of the Company is calculated by an independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Umur pensiun normal Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat cacat Tingkat kematian
56 tahun/year 7,1% tahun/in 2011 dan/and 9,13% tahun/in 2010 8% 0,02% CSO 58 modified
Beban imbalan kerja Perusahaan dicatat sebagai beban kepegawaian yaitu sebagai berikut:
Imbalan pasca kerja lainnya/ Other post-employment benefits Rp
Normal retirement age Discount rate per annum Rate of salary increase per annum Level of disability Mortality rate
The Company employee benefits expense charged to operating expenses – personnel expenses are as follows: 2011 Imbalan kerja jangka panjang/ panjang/ Long-term benefits Rp
Jumlah/ Total Rp
Biaya jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuaria
180.826.460 84.286.539 -
220.762.621 57.907.669 (30.380.080)
401.589.081 142.194.208 (30.380.080)
Current service cost Interest costs Actuarial gains
Jumlah
265.112.999
248.290.210
513.403.209
Total
- 37 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Imbalan pasca kerja lainnya/ Other post-employment benefits Rp
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued 2010 Imbalan kerja jangka panjang/ panjang/ Long-term benefits Rp
Jumlah/ Total Rp
Biaya jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuaria
854.125.183 62.719.014 -
1.020.390.352 73.881.838 (460.015.136)
1.874.515.535 136.600.852 (460.015.136)
Current service cost Interest costs Actuarial gains
Jumlah
916.844.197
634.257.054
1.551.101.251
Total
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan selain program iuran pasti adalah sebagai berikut:
The amount included in the statements of financial position in respect of the employee benefits other than defined contribution plan is as follows:
<<
Imbalan pascakerja lainnya/Other post-employment benefits Rp Nilai tunai kewajiban kini Kerugian aktuaria belum diakui
1.181.957.196
Liabilitas imbalan kerja
1.181.957.196
2011 Imbalan kerja jangka panjang/ Other long-term benefits Rp 882.547.264
-
Imbalan pascakerja lainnya/Other post-employment benefits Rp Nilai tunai kewajiban kini Kerugian aktuaria belum diakui
923.182.246
Liabilitas imbalan kerja
916.844.197
882.547.264
2010 Imbalan kerja jangka panjang/ Other long-term benefits Rp 634.257.054
(6.338.049)
634.257.054
- 38 -
Jumlah/ Total Rp 2.064.504.460 2.064.504.460
Present value of obligation Unrecognized actuarial losses Employee benefits obligation
Jumlah/ Total Rp 1.557.439.300 (6.338.049) 1.551.101.251
Present value of obligation Unrecognized actuarial losses Employee benefits obligation
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Mutasi kewajiban imbalan kerja Perusahaan adalah sebagai berikut :
Imbalan pascakerja lainnya/Other post-employment benefits Rp Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran imbalan Saldo akhir tahun
2011 Imbalan kerja jangka panjang/ Other long-term benefits Rp
employee
Jumlah/ Total Rp
916.844.197 265.112.999 -
634.257.054 248.290.210 -
1.551.101.251 513.403.209 -
Balance at beginning of year Expense for the year Payments of benefits
1.181.957.196
882.547.264
2.064.504.460
Balance at end of year
Imbalan pascakerja lainnya/Other post-employment benefits Rp
23.
Movements in the Company benefits obligation are as follows:
2010 Imbalan kerja jangka panjang/ Other long-term benefits Rp
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran imbalan
916.844.197 -
634.257.054 -
1.551.101.251 -
Balance at beginning of year Expense for the year Payments of benefits
Saldo akhir tahun
916.844.197
634.257.054
1.551.101.251
Balance at end of year
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
23.
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a. PT PLN (Persero) dan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero) (YPK) merupakan pemegang saham Perusahaan.
a.
PT PLN (Persero) and Yayasan Pendidikan and Kesejahteraan PT PLN (Persero) are the stockholders of the Company.
b. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham PT PLN (Persero) dan Badan Usaha Milik Negara.
b.
The Government of the Republic of Indonesia is the shareholder of PT PLN (Persero) and State-Owned Enterprises.
c. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Indonesia Power dan PT Pelayanan Listrik Nasional Batam.
c.
The Companies whose shareholders together with the Company's major shareholder are PT Indonesia Power and PT Pelayanan Listrik Nasional Batam.
d. Dewan Komisaris dan Direksi merupakan personil manajemen kunci Perusahaan.
d.
Board of Commissioners and Directors is a member of the key management of the Company.
- 39 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Saldo dan Transaksi Dengan Pihak Berelasi
Balances and Transactions with Related Parties
Catatan/ Notes
2011 Rp
Kas dan setara kas Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Sub jumlah
5
Piutang Usaha PT PLN (Persero) PT Bajradaya Sentranusa PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT Indonesia Power PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan Sub jumlah
6
2010 % *)
Rp
% *)
88.876.258.522 60.532.573.155 149.408.831.677
32,15% 21,89% 54,04%
85.896.458.646 10.000.000.000 95.896.458.646
51,86% 6,04% 57,90%
Cash and cash equivalent Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Subtotal
20.077.787.131 2.170.211.139 340.055.000 270.897.000 22.858.950.270
7,26% 0,79% 0,12% 0,10% 8,27%
14.170.211.461 6.425.847.291 415.510.000 270.897.000 166.925.000 21.449.390.752
8,56% 3,88% 0,25% 0,16% 0,10% 12,95%
Trade Accounts receivables PT PLN (Persero) PT Bajradaya Sentranusa PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT Indonesia Power PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan Subtotal
1.270.388.709
0,46%
1.131.946.788
0,68%
Other receivable PT PLN (Persero)
49.703.517.012
17,98%
2.048.678.373
1,24%
Excess cost on recognition of contract revenue - PT PLN (Persero)
223.241.687.668
80,75%
120.526.474.559
72,77%
108.858.010
0,11%
41.131.466
0,12%
Other payables PT PLN (Persero)
Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak
54.672.448.112
52,28%
1.053.180.637
3,15%
Excess billing on recognition of contract revenue recognition
Jumlah
54.781.306.122
52,39%
1.094.312.103
3,27%
Total
Piutang lain-lain PT PLN (Persero) Kekurangan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak - PT PLN (Persero) Jumlah Utang lain-lain PT PLN (Persero)
Total
*) Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan/Percentage to related total assets/liabilities/revenues/expenses
Catatan/ Notes
2011 Rp
Pendapatan jasa konsultasi PT PLN (Persero) PT Indonesia Power PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT Bajradaya Sentranusa PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan
Rp
% *)
17
Jumlah Sewa gedung PT PLN (Persero)
2010 % *)
8
172.675.702.023 940.571.500 792.175.000 487.277.127 -
94,28% 0,51% 0,43% 0,27% 0,00%
158.312.038.756 1.087.575.000 415.510.000 5.451.027.409 151.750.000
94,46% 0,65% 0,25% 3,25% 0,09%
Revenue from consulting services PT PLN (Persero) PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT Indonesia Power PT Bajradaya Sentranusa PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan
174.895.725.650
95,49%
165.417.901.165
98,70%
Total
2.087.972.148
4,19%
614.662.620
1,70%
Building lease PT PLN (Persero)
*) Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan/Percentage to related total assets/liabilities/revenues/expenses
a.
Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT PLN (Persero) yang meliputi pekerjaan jasa konsultasi studi kelayakan PLTU skala kecil di 33 lokasi luar Jawa.
a.
The Company entered into an agreement with PT PLN (Persero) which includes consulting services of feasibility study small-scale power plant in 33 locations outside Java.
b.
Perusahaan mempunyai piutang kepada PT PLN (Persero) sebesar Rp 1.233.678.480 atas cuti pegawai PT PLN (Persero) yang bekerja di Perusahaan sebagai Direksi dan Manajer Senior yang dibayarkan dulu oleh Perusahaan.
b.
The Company has receivables to PT PLN (Persero) amounted to Rp 1,233,678,480 for long service leave allowance of employees of PT PLN (Persero) who work in the Company as Directors and Senior Managers that paid first by the Company.
c.
Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, fasilitas, tunjangan, insentif dan tantiem sebesar Rp 5.257.883.887 tahun 2011 dan Rp 2.434.590.722 tahun 2010.
c.
The Company provided compensation to its commissioners and directors, which includes salaries, facilities, allowances, incentives and bonus amounting to Rp 5,257,883,887 in 2011 and Rp 2,434,590,722 in 2010.
- 40 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued Based on the General Stockholders’ Meeting, the benefit payment to commissioners and directors in 2011 and 2010, included the 2011 and 2010 bonus of Rp 1,744,908,739 and Rp 553,560,000, respectively.
Dalam kompensasi tahun 2011 dan 2010 kepada komisaris dan direksi termasuk tantiem tahun 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 1.744.908.739 dan Rp 553.560.000 yang diberikan atas dasar keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan. d.
Pada tanggal 12 Oktober 2010, Perusahaan mendapatkan surat dari PT PLN (Persero) yang menugaskan Perusahaan untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB) di 4 (empat) lokasi yaitu (i) Tanjung Batu, Sumatera Selatan, kapasitas 8 MW (ii) Putussibau, Kalimantan Barat, kapasitas 8 MW (iii) Selayar, Sulawesi Selatan, kapasitas 8 MW dan (iv) Tanjung Pandan, Bangka Belitung, kapasitas 5 MW. Ruang lingkup penugasan tersebut mencakup pembuatan dokumen penawaran dan dokumen lelang secara lengkap untuk Engineering Procurement and Construction (EPC) dan dokumen yang diperlukan untuk listrik swasta (IPP) serta melaksanakan pemilihan lahan dan suplemen studi kelayakan untuk proyek pembangkit PLTGB tersebut. Pada bulan Agustus dan September 2011, Perusahaan mendapat mendapatkan penugasan tambahan lokasi pembangunan PLTGB masing-masing di Rokan Hilir, Riau, kapasitas 8 MW dan Moutong, Sulawesi Tengah, kapasitas 8 MW. Penugasan ini ditargetkan selesai sebagian pada akhir 2012 dan secara keseluruhan pada tahun 2013.
d.
On October 12, 2010, the Company obtained assignment letter from PT PLN (Persero) to perform construction and operation of coal gas power plant (PLTGB) in 4 locations as follow (i) Tanjung Batu, South Sumatera, with capacity of 8 MW (ii) Putussibau, West Kalimantan, with capacity of 8 MW (iii) Selayar, South Sulawesi, with capacity of 8 MW and (iv) Tanjung Pandan, Bangka Belitung, with capacity of 5 MW. The scope of work from the assignment covered complete preparation of bidding documents for Engineering Procurement and Construction (EPC) and Independent Power Producer (IPP), and site selection and supplement feasibility study for the PLTGB. In August and September 2011, the Company is assigned to have two additional PLTGB constructions in Rokan Hilir, Riau and Moutong, Central Sulawesi, with capacity of 8 MW, respectively. The projects are planned to be completed partially by the end of 2012 and entirely in 2013.
Sehubungan dengan penugasan tersebut, bahan bakar dipasok dari PT PLN (Persero), sehingga struktur pembayaran hanya terdiri dari pengembalian biaya modal investasi dan biaya modal operasi. Selama tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pengadaan tanah untuk daerah Putussibau dan Tanjung Batu, sedangkan daerah lainnya masih dalam proses survei dan koordinasi dengan Pemda setempat.
In relation with the assignments, the fuel for the PLTGB will be supplied by PT PLN (Persero), which resulted the payment structure will only consists of return on investment capital and return on operating capital. During 2011, the Company has made land acquisition in Putussibau and Tanjung Batu, while other locations are still in the survey process and in coordination with local government.
Semua biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan PLTGB berasal dari dana intern Perusahaan serta dari pinjaman pemegang saham, yang akan diperoleh setelah perjanjian pembelian tenaga listrik disetujui.
All expenses incurred in relation with the construction of PLTGB are funded by the Company’s fund and from shareholder loan, which will be obtained once the electricity purchase agreement has been approved.
- 41 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 24.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
INFORMASI SEGMEN
24.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segments
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dibagi dalam segmen pelanggan internal dan eksternal. Segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut :
For management purposes, the Company is currently organized into internal customer dan external customer. Such business segments are the basis of the primary segment information of the Company, as follows :
Internal/Internal Rp Pendapatan bersih Hasil Hasil segmen Beban usaha yg tidak dapat dialokasi Laba sebelum pos keuangan dan lain-lain Penghasilan bunga Laba kurs mata uang asing bersih Beban bunga dan keuangan
2011 Eksternal/External Rp
174.408.448.523
8.746.573.022
183.155.021.545
90.847.051.882
6.796.750.051
97.643.801.933 49.358.318.380 48.285.483.553 4.419.853.369 6.500.864 -
Lain-lain bersih Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif Laporan posisi keuangan Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas
Jumlah/Total Rp
(1.411.030.200) 51.300.807.586 (7.308.115.631) 43.992.691.955
76.631.575.952
85.791.314.784
3.481.986.200
-
- 42 -
Net Revenue Results Segment results Unallocated operating expense Income before financial and other items Interest income Gain on foreign exchange - net Interest expense and other financing charges Others - net Income before tax Tax Expense Income for the year and total comprehensive income
80.113.562.152 196.356.355.792 276.469.917.944
Statements of financial position Assets Segments Assets Unallocated Assets Total Assets
85.791.314.784 18.775.366.910 104.566.681.694
Liabilities Segment liabilities Unallocated liabilities Total liabilities
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 2010 Eksternal/External Rp
Internal/Internal Rp Pendapatan bersih Hasil Hasil segmen Beban usaha yg tidak dapat dialokasi Laba sebelum pos keuangan dan lain-lain Penghasilan bunga Rugi kurs mata uang asing bersih Beban bunga dan keuangan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Jumlah/Total Rp
159.966.873.756
7.632.154.271
167.599.028.027
87.607.829.981
2.371.872.348
89.979.702.329 34.649.173.624 55.330.528.705 2.127.724.946 (142.826.576) -
Lain-lain bersih Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
(7.987.723.444) 49.327.703.631 (6.761.911.643) 42.565.791.988
Laporan posisi keuangan Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah Aset
18.204.168.622
Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas
25.
9.893.838.627
16.133.870.386
-
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
16.133.870.386 17.227.269.029 33.361.139.415
25.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
US$
28.098.007.249 137.530.676.461 165.628.683.710
Net Revenue Results Segment results Unallocated operating expense Income before financial and other items Interest income Loss on foreign exchange - net Interest expense and other financing charges Others - net Income before tax Tax Expense Income for the year and total comprehensive income Statements of financial position Assets Segments Assets Unallocated Assets Total Assets Liabilities Segment liabilities Unallocated liabilities Total liabilities
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY On December 31, 2011 and 2010, the Company has assets and liabilities denominated in foreign currency as follows:
2011 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp
US$
2010 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp
Aset Bank Piutang usaha
US$ US$
646.029 70.870
5.858.191.607 642.644.885
466.876 592.492
4.197.684.544 5.327.099.931
Assets Bank Accounts receivable
Jumlah aset
US$
716.899
6.500.836.492
1.059.368
9.524.784.475
Total assets
Liabilitas Utang lain-lain
US$
30.000
269.730.000
Liabilities Other payables
Jumlah aset bersih
US$
1.029.368
9.255.054.475
Total net assets
716.899
6.500.836.492
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan masingmasing adalah Rp 9.068 dan Rp 8.991 per 1 USD.
The conversion rate used by the Company on Desember 31, 2011 and 2010 are Rp 9,068 and Rp 8,991 per 1 USD, respectively.
,
- 43 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 26.
PERISTIWA PELAPORAN
SETELAH
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
TANGGAL
26.
Pada tanggal 18 Januari 2012, PT PLN (Persero) memutuskan untuk melakukan relokasi pembangunan PLTGB dari Rokan Hilir, Riau menjadi Nias Utara. Selanjutnya, pada 15 Maret 2012, juga terdapat relokasi pembangunan yaitu dari Tanjung Batu, Sumatera Selatan menjadi Tanjung Batu, Kepulauan Riau.
27.
On January 18, 2012, PT PLN (Persero) decided to relocate the construction of PLTGB from Rokan Hilir to Nias Utara. Furthermore, on March 15, 2012, there was also a relocation decided from Tanjung Batu, South Sumatera to Tanjung Batu, Riau Islands.
REKLASIFIKASI
27.
Akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
28.
15.023.543.461 6.982.743.440
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN, DAN RISIKO MODAL Tujuan dan keuangan
kebijakan
manajemen
RECLASSIFICATION Certain accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2010 had been reclassified to conform with the presentation of the financial statements for the year ended December 31, 2011.
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Rp Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga
EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
Setelah reklasifikasi/ After reclassification Rp 20.350.043.391 1.655.643.509
28.
Trade accounts receivable Related parties Third parties
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK, AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
risiko
Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, kredit, dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Company overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company operates within defined guidelines that are approved by the Board.
i.
i.
Manajemen risiko mata uang asing
Foreign currency risk management
Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing seperti diungkapkan dalam Catatan 25. Perusahaan tidak menggunakan derivatif kontrak untuk membatasi risiko mata uang asing.
The Company has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as disclosed in Note 25. The Company does not enter into derivative foreign exchange contract to hedge against foreign currency risk.
Sebagian besar transaksi Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional. Manajemen menganggap bahwa dampak dari perubahan mata uang non fungsional yaitu Dolar AS tidak siginifikan meskipun baru-baru ini nilai tukar Rupiah terdepresiasi terhadap Dolar AS.
Most of the Company’s transactions are in Rupiah currency, which is also its functional currency. Management considers that the impact of change of nonfunctioned currency, that is US Dollar, is insignificant eventhough recently the exchange rate of Rupiah to US Dollar has depreciated.
- 44 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan ii.
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Perusahaan menghadapi risiko suku bunga karena dana pinjaman suku bunga tetap dan mengambang. Dampak risiko suku bunga sedapat mungkin dikelola dengan kombinasi suku bunga tetap dan mengambang serta dengan memperoleh dana jangka pendek. iii.
iv.
Interest rate risk management The Company is exposed to interest rate risks due to funds borrowed at both fixed and floating interest rates. Exposures to interest rate risks are managed as far as possible by natural hedges of fixed and floating rate, and by obtaining funds with short-term maturities.
Manajemen risiko kredit
iii.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko bahwa pelanggan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Risiko ini lebih disebabkan oleh pembayaran pelanggan yang tidak tepat waktu dan keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Upaya-upaya pengelolaan risiko dilaksanakan dengan penjadwalan ulang atas pembayaran pelanggan. Sebagai Perusahaan yang dapat digolongkan dalam infrastruktur, dalam meminimalkan risiko tidak tertagihnya piutang, Perusahaan melakukan pendekatan kepada pelanggan jika pelanggan tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan dengan melakukan persuasif dan mengirimkan surat pemberitahuan kembali ke pelanggan untuk melakukan pembayaran.
Credit risk refers to the risk that the customer fails to fulfill contractual obligations resulting in losses for the Company. This risk is caused more by customers who do not pay on time and delays completion of the work. Risk management efforts undertaken by the rescheduling of customer payments. As a company that can be classified in the infrastructure, to minimize the risk of uncollectible receivables, the Company made an approach to the customer if the customer does not pay on time has been determined by doing a persuasive and sends a notice back to the customer to make payment.
Piutang usaha terdiri dari sejumlah besar pelanggan, yang bergerak di bidang ketenagalistrikan.
Trade receivables consist of a large number of customers, which moves in the electricity sector.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying value of financial assets on the financial statements net of an allowance for losses reflects the Company's exposure to credit risk.
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Perusahaan dalam melakukan ekspansinya membutuhkan dana untuk investasi yang bersumber penerimaan kas hasil operasional Perusahaan. Risiko likuiditas yang dihadapi adalah atas kewajiban lancar terutama hutang usaha yang meningkat akibat adanya penggunaan jasa pihak ketiga dan keterlambatan pembayaran hutang pajak serta hutang lain-lain. Risiko ini lebih disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian pekerjaan investasi.
Liquidity risk management The Companies in the conduct of investment funds for its expansion needs sourced operating results of Company's cash receipts. Liquidity risk faced over current liabilities is mainly of trade payables increased due to the use of third-party services and delays in payment of taxes payable and other payables. This risk is more due to delays in completion of the work of investment.
- 45 -
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued
Dalam kerangka pengendalian risiko terkait likuiditas, Perusahaan melaksanakan pengendalian risiko pada fungsi perbendaharaan. Dalam pelaksanaannya fungsi perbendaharaan dibantu oleh fungsi terkait melaksanakan pengelolaan risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang termasuk persyaratan likuiditas manajemen. Perusahaan mengatur risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai dan fasilitas perbankan, dengan terus memantau perkiraan dan arus kas aktual, dan mencocokkan profil pendapatan, jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban. 29.
In the associated liquidity risk control framework, the Company exercises the functions of treasury risk control. Treasury function in the implementation assisted by carrying out functions related to managing liquidity risk management fund short-term, medium term and long-term liquidity requirements, including management. Companies manage liquidity risk by maintaining adequate reserves and banking facilities, by continuously monitoring forecast and actual cash flows, and matching the income profile, the maturity of financial assets and liabilities.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
29.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 43 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2012.
MANAGEMENTS RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 2 to 43 were the responsibilities of the management, and were approved by the directors and authorized for issue on March 26, 2012.
********
- 46 -