Laporan Kunjungan Kunjungan Asosiasi LPTK Indonesia ke Beberapa Universitas di Jepang I Wayan Muderawan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali Koresponden: I Wayan Muderawan, Ph.D., Jl. Udayana No. 11 Singaraja Bali 81117, Indonesia. E-mail:
[email protected] Pendahuluan Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Indonesia (ALPTKI) melakukan kunjungan ke beberapa Universitas di Jepang terkait dengan sistem pendidikan, kualitas pendidikan, sistem pengadaan guru, dan kemungkinan melakukan kerjasama antar Universitas. Kunjungan dipimpin oleh Ketua Asosiasi Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata Sukarta, Rektor UPI, dan dilaksanakan dari tanggal 8-17 Nopember 2012 dengan jumlah peserta sebanyak 31 orang dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA), Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Delegasi dari Universitas Pendidikan Ganesha terdiri dari tiga orang: Rektor Undiksha Prof. Dr. Nyoman Sudiana, M.Pd., Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Drs. I Nyoman Jampel, M.Pd., dan Pembantu Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Drs. I Wayan Muderawan, M.S., Ph.D. Berikut disampaikan hasil kunjungan secara detail. Hasil dan Pembahasan Hari ke-1. Delegasi dari Undiksha menuju Jakarta pukul 14.50 WITA melalui Airport Ngura Rai dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 15.20 WIB untuk bergabung dengan delegasi lainnya. Delegasi Asosiasi LPTK Indonesia berangkat pukul 23.55 dari Bandara Internasional Sukarno Hatta, Cengkareng, menuju Bandara Internasional Narita Jepang. Hari ke-2. Delegasi ALPTKI tiba di Bandara Internasional Narita pukul 09.00, dan setelah istirahat sejenak melanjutkan perjalanan ke Tokyo. Delegasi tiba di Asakusa Temple, kuil tertua di Jepang, tempat persembahyangan bagi masyarakat Jepang yang beragama Sinto. Di sini rombongan melihat betapa agungnya arsitektur tradisional Jepang dan kuatnya budaya Jepang yang masih mengikat masyarakatnya, sekalipun bangsa Jepang telah maju dalam sains dan teknologi, tetapi tetap mempertahankan tradisi dan budaya Jepang.
Kuil Asakusa Aqua Line Umihotura Setelah makan siang, rombongan menuju Tokyo Bay Aqua-Line (Umi Hotura). Tokyo Bay Aqua-Line juga dikenal sebagai Trans-Tokyo Bay Highway merupakan kombinasi jembatan dan terowongan yang menghubungkan Tokyo Bay di Jepang. Aqua-Line menghubungkan kota Kawasaki di Kanagawa dengan kota Kisarazu di Chiba dengan panjang keseluruhan 14 km, 9,6 km terowongan bawah laut dan 4,4 km 1
jembatan di atas laut, merupakan terowongan terpanjang ke-4 di dunia. Aqua Line merupakan simbol dan identitas Jepang dalam teknologi terowongan bawah laut dan jembatan di atas laut. Akua Line merupakan bukti bahwa Jepang mampu menguasai teknologi terowongan bawah laut dan jembatan di atas laut. Selanjutnya, rombongan menuju Yokohama Landmark Tower (Sakuragicho) dan melewati Tokyo Skytree, Tokyo Skytree merupakan sebuah bangunan yang mejulang tinggi, dengan ketinggian 634 m, dimulai 14 Juli 2008 selesai 29 Pebruari 2012 dan dubuka untuk umum 22 mei 2012. Tokyo Skytree ini juga merupakan salah satu identitas Jepang dalam penguasaan teknologi bangunan percakar Tokyo SkyTree langit tahan gempa. Rombongan baru tiba di Keio Plaza Hotel pukul 10.00 malam. Pelajaran pertama yang diperoleh dari kunjungan ini adalah bahwa Jepang yang menguasai sains dan teknologi maju sehingga disejajarkan dengan negara-negara maju masih tetap memiliki budaya timur yang menjadi karakter bangsa Jepang. Hari ke-3. Rombongan mengunjungi Edo Mura Wonderland Japanese Thema Park, Kampung Jepang. Di tempat ini kita dapat mengenal budaya masyarat Jepang, mulai adat-istiadat, pakain khas Jepang kimono, makanan khas Jepang, kesenian khas Jepang, termasuk pertunjukan ninja. Tempat ini merupakan miniatur Kampung Jepang yang terletak di lereng gunung yang dipenuhi dengan hutan dan tanaman yang indah berwarna-warni menjelang musim gugur. Pelajaran ke-dua yang dapat dipetik dari sini adalah sekalipun Jepang telah maju dalam sains dan teknologi tetapi tetap mempertahankan budayanya yang menajadikan karakter masyarakat Jepang.
Edomura, Kampung Jepang
Gadis Jepang pakai Kimono
2
Hari ke-4. Pukul 06.45 pagi, rombongan meninggalkan hotel menuju stasium kereta api ShinjukuShinagawa untuk tujuan Kyoto. Rombongan berangkat dari Stasiun Shinagawa pukul 08.10 menuju Kyoto. Dengan menggunakan Kereta Api Super Cepat (Shinkansen) rombongan menuju kota Kyoto, lewat Nagoya, dan tiba pukul 11.00. Untuk diketahui, Jepang telah mengembangkan Kereta Api Super Cepat dengan kecepatan mencapai 300 km/jam. Ini juga merupakan simbol dan identitas Jepang dalam penguasaan teknologi transportasi, khususnya Kereta Api Super Cepat.
Stasiun Kereta Api Jepang
Shinkansen, Kereta Api Cepat Jepang
Di Kyoto, rombongan mengunjungi dua kuil bersejarah, Kuil Kiyomizudera dan Kuil Emas (Rokuonji Temple Precincts). Kedua Kuil tersebut dikelilingi dengan taman dan tanaman berwarna warni yang indah di musim gugur. Kuil Kiyomizudera terletak di lereng gunung yang indah dengan bangunan berasitektur kuno khas Jepang dengan penataan terasering yang menakjubkan, dan dilengkapi dengan air suci mengalir, dan menurut keyakinan orang Jepang, air tersebut memiliki nilai magis kebahagiaan bagi yang meminumnya. Tempat ini merupakan tempat wisata terkenal di Jepang dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan internasional. Sedangkan kuil emas Rokuonji berdiri megah di atas tanah yang dikelilingi dengan danau, dan di sekitarnya dihiasi dengan tanaman warna-warni. Ini menunjukkan bahwa Jepang sangat peduli dan melestarikan kebudayaan masa lampaunya.
Kuil Kiyomizudera
Taman Indah Warna-Warni
3
Kuil Emas Rokuonji
Taman Indah Warna-Warni
Setelah mengunjungi kedua kuil tersebut, rombongan meninggalkan Kyoto menuju Osaka dengan lama perjalanan 1 jam lebih pakai bus. Dari Shin Osaka rombongan melanjutkan perjalanan menuju Hirosima, melewati Okayama, selama 1,5 jam dengan kereta api super cepat. Rombongan tiba di Hirosima pukul 18.30 langsung check-in hotel Gravia. Hari ke-5. Pada hari ke-5, rombongan melakukan kunjungan ke Monumen Bom Atom di Hiroshima dan pertemuan di Universitas Hiroshima. Pada awalnya Hiroshima dikembangkan sebagai kota peternakan berada di atas delta sungai Ohtagawa yang melewati pusat Hiroshima oleh Mori Terumo cucu Mori Motonari pada tahun 1589. Kata Hiroshima berasal dari Hiromoto (the ancestor of the Mori clan) dan Fukushima (a powerful clan in the region at the time of construction of Hiroshima Castle). Seperti kita ketahui, pada perang dunia ke-2, tepatnya hari Senin, tanggal 6 Agustus 1945 pukul 8.15, Angkatan Perang Amerika Serikat dengan menggunakan pesawat pembom B29 menjatuhkan bom atom di atas Hirosima. Bom atom jatuh dan meledak sekitar 600 meter di atas dan 160 meter tenggara Hirosima Prefectural Industrial Promotion Hall, yang didisain oleh arsitek Czech, Jan Letzel, dan selesai dibangun bulan April 1915. Peristiwa tersebut menghancurkan segala sesuatu yang ada disekitarnya, meluluh lantakkan kota Hirosima, dan membunuh 140.000 penduduk kota Hiroshima. Suhu di sekitar titik jatuhnya bom atom mencapai 3.000-4.000 oC, mengancurkan bangunan-bangunan disekitarnya, dan yang tersisa hanya puing Hirosima Prefectural Industrial Promotion Hall, yang kemudian dikenal sebagai The A-bomb Dome.
Hiroshima sebelum 6-8-1945
Hiroshima setelah 6-8-1945
4
Monumen Hiroshima
The A-bomb Dome
Peace Memorial Park
Pelana Perdamaian
Prasasti Hiroshima
Pada tahun 1966 the Hiroshima City Council (Dewan Kota Hirosima) memutuskan untuk melestarikan tempat jatuhnya bom atom tersebut dan mulai melakukan kompanye dan menggalang sumbangan untuk keperluan restorasi dan proyek dimulai tahun 1967. Pada tahun 1996, the A-bomb Dome didaftarkan sebagai warisan budaya dunia (World Heritage). The A-bomb Dome dilengkapi dengan taman yang indah, api abdi dan pelana perdamaian, serta museum perdamaian. Tempat ini juga dikenal sebagai Peace Memorial Park. Pelajaran yang amat berharga yang bisa dipetik dari sini adalah sehebat apapun teknologi yang diciptakan manusia, akan tidak memiliki nilai dan kehilangan manfaat bila digunakan untuk memusnahkan umat manusia. Begitu besarnya energi dan begitu hebatnya radiasi yang dihasilkan dari bom atom, marilah kita manfaatkan untuk tujuan yan lebih mulia, bukan untuk memenuhi ambisi penguasa. Utuk itu, cukup sekali saja peristiwa ini terjadi dan jangan pernah terulang Hiroshima lainnya. Semua negara di planet ini perlu menjalin perdamain dan bahumembahu untuk menjaga planet ini beserta isinya. Semoga damai selalu, sesuai dengan pesan yang 5
dikumandangkan dari Hiroshima’s Peace Memorial Park. Pada siang harinya, pukul 13.00, rombongan menuju Universitas Hiroshima, dan tiba pukul 14.00. Rombongan disambut oleh pimpinan Universitas Hiroshima, presiden, wakil presiden, staf bidang kerjasama internasional, dan pimpinan lainnya. Universitas Hiroshima merupakan Universitas Negeri ke-2 terbesar di Jepang, memiliki 11 Fakultas dan 11 Program Pascasarjana. Presiden Universitas Hiroshima menyambut baik ajakan Asosiasi LPTK Indonesia untuk melakukan kerjasama. Untuk membangun kerjasama U to U maka perlu dimulai dari bawah, pertemuan intensif antara staf akademik kedua belah pihak tingkat fakultas. Beberapa program kerjasama dapat dibangun, seperti penelitian bersama, pertukaran staff, joint degree atau double degree. Setelah pertemuan dengan presiden Universitas, delegasi asosiasi LPTK Indonesia melakukan pertemuan dengan Dekan Fakultas Pendidikan beserta stafnya, selama 1 jam untuk membahas program kerjasama dalam bidang kependidikan.
Penyerahan kenang-kenangan dengan Presiden Universitas Hiroshima
Pertemuan dengan Pimpinan Fakultas Pendidikan Universitas Hiroshima
Setelah pertemuan, rombongan menuju stasiun Hiroshima untuk kembali ke Tokyo. Rombongan meninggalkan Hiroshima pukul 17.50 dengan kereta api cepat Shinkansen lewat Okayama, Osaka, Kyoto, Nagoya, dan tiba di Tokyo pukul 22.00. Hari ke-6. Pertemuan dengan Dewan Pendidikan Nasional Jepang (Boards of Education, BoE) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi. Rombongan diterima oleh pengurus Dewan Pendidikan pada pukul 10.15. Dewan Pendidikan ada di tingkat nasional dan tingkat provinsi (Jepang memiliki 47 Provinsi) dan bersifat otononmi, dibentuk pada tahun 1948. Struktur Dewan Pendidikan di tingkat provinsi terdiri dari Ketua dan Anggota yang membidangi bidang tertentu, merupakan part-time position selama 4 tahun dan dapat dipilih kembali. Superintendent Pendidikan merupakan full-tme position, dan ditunjuk dari anggota-anggota Dewan Pendidikan oleh Dewan Pendidikan. Tujuan dari Dewan Pendidikan Jepang adalah: (1) menyakinkan netralitas pendidikan dari politik, (2) menyakinkan kontinuitas dan stabilitas pendidikan, dan (3) memberikan masukan-masukan terkait dengan pendidikan kepada pemerintah. Dewan Pendidikan berfungsi untuk mengawal pendidikan dan memberikan masukan pada pemerintah terkait dengan pendidikan. Kegiatan BoE meliputi: (1) mensinergikan informasi antar provinsi dan provinsi dengan pusat, (2) membahas berbagai isu pendidikan dalam rapat-rapat, (3) melakukan penelitian dan survey tentang pendidikan, (4) melakukan kerjasama internasional dalam bidang pendidikan, (5) melakukan penelitian internasional untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah global dalam pendidikan, dan (6) menyampaikan saran atau usulan pada pemerintah, sehingga pemerintah bisa mengambil keputusan dan membuat kebijakan yang tepat tentang pendidikan. Dewan Pendidikan memiliki nilai tawar sangat tinggi pada pemerintah. Hal yang sangat menarik adalah, pendidikan di Jepang bebas dari politik, karena pendidikan merupakan kebutuhan esensial setiap orang untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dewan Pendidikan Jepang memiliki tugas untuk mengawal dan menjamin netralitas pendidikan dari politik. Semua partai politik harus 6
mentaati, pendidikan tidak boleh digunakan sebagai komoditas politik, pendidikan harus bebas politik. Berbeda halnya dengan di Indonesia, pendidikan menjadi komoditas partai politik, tenaga pendidik dan kependidikan menjadi tim sukses salah satu kandidat Bupati, Gubernur dan Presiden dari partai politik tertentu. Ini membuat pendidikan kehilangan jati diri dan arah, serta merusak karakter bangsa.
Pertemuan dengan Dewan Pendidikan Jepang
Penyerahan Kenang-Kenangan
Ada hal yang menarik yang perlu kita renungkan terkait dengan pendidikan di Jepang. Sekalipun Jepang telah maju dalam teknologi, terutama teknologi komunikasi, anak-anak tidak diperbolehkan memiliki handphone. Untuk memiliki nomor handphone seseorang harus memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Orang luar tidak bisa sembarangan membeli nomor handphone seperti di Indonesia, termasuk rombongan ALPTKI, karena harus menunjukkan KTP Jepang. Ini tentunya hal yang sangat positif, demi pendidikan anak-anak, dan terutama untuk keamanan Negara. Di Indonesia dari bayi sampai orang tua tidak ada larangan untuk memiliki handphone. Akibatnya banyak anak menyalah gunakan handphone dan anak-anak menjadi materialis dan konsumtif. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dengan handphone ketimbang belajar, dan memanfaatkannya dalam Ujian Nasional. Hal ini seharusnya mendapat perhatian dari Dewan Pendidikan dan Pemerintah Indonesia, kalau kita ingin memiliki generasi yang berkarakter dan yang lebih baik di masa yang akan datang. Hari ke-7. Pada hari ke-7, delegasi Asosiasi LPTK Indonesia melakukan tiga kali pertemuan, yaitu pertemuan dengan pimpinan Universitas Tsukuba, pertemuan dengan pimpinan National Center for Teacher’s Development (NCTD), dan pertemuan dengan pengurus Japan Society for the Study on Teacher Education (Asosiasi Pendidikan Guru di Jepang). Rombongan berangkat dari Tokyo menuju Universitas Tsukuba dengan bus pukul 7.30 dan tiba di Universitas Tsukuba pukul 9.00, disambut oleh staf internasionalnya. Pertemuan berlangsung di ruang sidang Presiden Universitas Tsukuba dengan pimpinan Universitas. Acara dimulai pukul 9.15 dengan agenda: sambutan selamat datang di Universitas Tsukuba oleh Presiden Universitas, perkenalan kedua belah pihak, penandatanganan MoU antara Asosiasi LPTK Indonesia dengan Universitas Tsukuba, pengenalan Universitas Tsukuba pada delegasi. Universitas Tsukuba merupakan universitas negeri terbesar di Jepang terletak di wilayah Tsukuba yang didisain sebagai kota sains (Science City). Ada banyak pusat riset di Tsukuba. Universitas didasarkan atas riset, memiliki banyak pusat riset dan riset dalam berbagai bidang. Universitas memiliki sarana dan prasara sangat baik, memiliki reputasi tingkat dunia. Ada tiga orang staf akademik pemenang hadiah nobel dari Universitas Tsukuba dalam bidang fisika tahun 1965, bidang fisika tahun 1973, dan bidang kimia tahun 2000. Universitas juga menghasilkan atlit dalam berbagai cabang olah raga, dan pada Olimpik Game di London mendapatkan 27 medali.
7
Pelajaran yang bisa dipetik dari sini adalah untuk menghasilkan SDM berkualitas diperlukan proses pembelajaran dan riset yang berkualitas. Untuk melaksanakan proses yang berkualitas diperlukan sarana dan prasana yang memadai dan berkualitas.
Pertemuan dengan Pimpinan Universitas Tsukuba
Penandatanganan MoU
Rektor Undiksha menyerahkan kenang-kenangan
Pemenag Hadiah Nobel dari Universitas Tsukuba
Dengan ditanda-tanganinya MoU antara Asosiasi LPTK Indonesia dengan Universitas, maka langkah selanjutnya adalah perlu melakukan pembicaraan secara intensif antara universitas anggota asosiasi dengan Universitas Tsukuba, sehingga terbangun kerjasama antara Universitas. Kerjasama dapat diawali dari kegiatan antar staf akademik. Beberapa program yang dapat dikerjasamakan adalah: pertukaran staf, penelitian bersama, dan pengakuan kredit. Pertemuan selanjutnya adalah pertemuan dengan pimpinan National Center for Teacher’s Development (Pusat Pengembangan Guru Nasional Jepang). Beberapa informasi penting yang diperoleh dari pertemuan ini adalah: 1. Pusat Pengembangan Guru Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru-guru di Jepang. 2. Pusat Pengembangan Guru Nasional melaksanakan pendidikan dan latihan bagi guru yang baru diangkat dan guru yang telah mengajar 10 tahun. 3. Jumlah kebutuhan guru ditentukan dan pengangkatan guru dilakukan oleh pemerintah daerah, didasarkan atas: (1) jumlah siswa (ditentukan oleh pemerintah), (2) jumlah kelas dan pelajaran, dan (3) jumlah guru yang akan pensium. 4. Untuk SD, kelas 1&2 berlaku guru kelas dengan mata pelajaran: bahasa jepang, matematika, kehidupan sehari-hari, musik, olahraga, budi pekerti, pengembangan diri. Untuk SD kelas 3-6 berlaku guru bidang studi dengan mata pelajaran: Bahasa Jepang, Matematika, IPS, Sains, Musik, Olahraga, Budi Pekerti, Pengembangan Diri. 8
Setelah pertemuan dengan NCTD, rombongan meninggalkan kota Tsukuba menuju Tokyo, dengan waktu tempuh 1,5 jam pakai bus dan tiba di Tokyo pukul 17.30.
Pertemuan dengan NCTD
Foto Bersama di NCTD
Pelajaran yang bisa dipetik dari diskusi ini adalah suksesnya pendidikan formal sangat tergantung dari rekruitmen dan penempatan guru yang berkualitas. Untuk itu perlu adanya lembaga seperti NCDT untuk meningkatkan kompetensi guru dan personal lainnya dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan yang diperlukan oleh staf administrasi, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pengawas, dan guru.
Pertemuan dengan JSSTE
Pertemuan dengan JSSTE
Setelah makan malam, pertemuan terakhir hari ini adalah dengan pengurus Japan Society for the Study on Teacher Education (JSSTE) yang berlangsung dari pukul 19.00-21.00. JSSTE merupakan organisasi non pemerintah yang dibentuk tahun 1981 dengan anggota lebih dari 1000 orang dari berbagai peneliti, pendidik, pakar pendidikan, pemerhati pendidikan baik dari universitas negeri, swasta, dan maupun dari kalangan umum dengan jaringan luas di masing-masing daerah. JSSTE bertujuan untuk mengawal pendidikan calon guru dan meningkatkan kualitas guru di era global ini. Menurut JSSTE, perubahan dalam pemerintahan kadang-kadang berdampak pada kebijakan tentang pendidikan terutama sistem pendidikan guru. Untuk itu perlu dikawal sehingga pendidikan anak (SD) sampai dewasa (SMA) benar-benar terlaksana dengan baik. Untuk memberikan masukan pada pemerintah dan pengambil kebijakan, maka JSSTE melakukan berbagai penelitian terkait dengan sistem pendidikan, kurikulum, kinerja guru di Jepang. Saat ini Jepang mengalami penurunan jumlah anak, karena kelahiran bayi semakin berkurang. Ini sudah akan tentu berpengaruh pada penyediaan SDM Jepang masa yang akan datang, sehingga akan berpengaruh pada pendidikan, dan kebutuhan guru juga akan mengalami perubahan. Hal ini tentunya akan berimbas lebih jauh pada lembaga 9
pendidikan (Universitas) yang mempersiapkan guru. Karena itu eksistensi lembaga ini perlu dipertanyakan kembali. JSSTE ini juga memperhatikan kebutuhan guru pada globalisasi dan peningkatan kualitas pendidikan guru dari 4 tahun (S1, sarjana) menjadi 6 tahun (S2, pascasarjana), walaupun hal ini belum sepenuhnya diterapkan. Ada 50 Universitas berbasis pendidikan dan sekitar 600 Universitas/Institusi yang memiliki fakultas pendidikan guru di Jepang. JSSTE juga melakukan comparative study tentang guru di beberapa Negara, dan akan melakukan perluasan kerjasama ke Negara-negara ASEAN. Terkait dengan kerjasama, asosiai LPTK Indonesia menyambut baik, dan berharap terjadi kerjasama yang sinergis melalui kegiatan kerjasama seperti menjadi pembicara pada konferensi/seminar dan penelitian bersama terkait dengan guru. Terkait dengan pendidikan guru di Jepang ada dua sistem: (1) dari awal mahasiswa masuk ke fakultas pendidikan, mengikuti matakuliah sesuai dengan kurikulum, mendapat praktek mengajar, kemudian baru keluar sertifikat mengajar, S1 selama 4 tahun, dan (2) dari universitas umum sesuai bidang ilmu (124 sks) ditambah dengan mata kuliah pendidikan dan keguruan (30 sks), praktek mengajar, kemudian mendapat sertifikat guru. Setelah pertemuan dengan Japan Society for the Study on Teacher Education (JSSTE), rombongan kembali ke hotel Keio Plaza dan tiba pukul 22.00. Hari ke-8. Pada hari ini, delegasi mengikuti Konferensi Rektor Indonesia – Jepang di Universitas Nagoya. Rombongan berangkat dari Hotel Keio Plaza Tokyo pukul 6.30 dan naik kereta api super cepat (Shinkansen) pukul 7.40 menuju Nagoya, dengan lama perjalanan 2 jam 20 menit. Rombongan tiba di Universitas Nagoya pukul 10.00, dan langsung menuju tempat konferensi dan melakukan registrasi. Konferensi Rektor Indonesia-Jepang dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, Presiden RI ke-3, Wakil Menteri Pendidikan Jepang, Direktur Eksekutif Masyarakat Jepang untu Promosi Sains, Presiden Universitas Nagoya, Ketua Majelis Rektor Indonesia, para Rektor Indonesia dan Jepang, para Pembantu Rektor dan Dekan serta pimpinan Universitas lainnya baik Indonesia dan Jepang, dengan jumlah peserta mencapai 500 orang. Agenda Konferensi Rektor Indonesia-Jepang: Hari: Kamis, 15 Nopember 2012 Tempat: Science South Building, 1F Sakata and Hirata Hall 10:10-10:30 Pendaftaran 10:30-11:20 Pembukaan Dr. Michinari Hamaguchi (Presiden Universitas Nagoya) Dr. Idrus Paturusi (Ketua Majelis Rektor Indonesia/Rektor Universitas Hasanuddin) Mr. Hirofumi Ryu (Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang) Dr. Muhammad Nuh (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) Mr. Muhammad Lutfi (Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang) Dr. Makoto Asahima (Direktur Eksekutif Masyarakat Jepang untuk Promosi Sains) 11:20-12:00 Kuliah Kunci Environmental Changes and Global Society Surrounding the Automobile Industry oleh Mr. Nobuyori Kodaira (Wakil Presiden Perusahaan Toyota Motor) 12:00-12:10 Foto bersama di Lobi Sakata & Hirata Hall 12:10-13:10 Makan siang, Science Building, 1F, Loby Sakata & Hirata Hall 13:10-14:40 Kuliah Kunci Bilatral Cooperation for Sustainable Development and Growth oleh Dr. Bacharuddin Jusuf Habibie (Presiden ke-3 Republik Indonesia) 14:40-15:00 Persiapan Masing-masing Ses (parallel session) 15:00-17:00 Sesi-1: Next-Generation Outomobiles and Green Energy Sesi-2: International Educational Consortia that Include Indonesia Foster Highly 10
17:00-18:30 19:30-21:30
Skilled Profesionals Sesi-3: Japan-Indonesia Cooperation for the Advancement of Higher Education Sesi-4: Realization of International Joint Education: Double-degree/Sandwich Programs and Research-Based Student Exchange Sesi-5: Industry-Academia Cooperation for the Enhancement of Health Science Research in Indonesia Sidang Kelompok Kerja Delegasi menuju Hotel Nagoya Tokyu Resepsi Selamat Datang (Welcome Reception) di Hotel Nagoya Tokyu, Banquet Room Renaissance
Hari: Jumat, 16 Nopember 2012 Tempat: Science South Building, 1F Sakata & Hirata Hall 09:30-11:00 Presentasi Laporan masing-masing sesi 11:00-11:10 Istirahat Morning Tea 11:10-11:30 Penutupan 11:30-13:30 Sembahyang Jumatan 13:30-17:00 Kunjungan 1. Rumah Sakit Universitas 2. Perusahaan Toyota Motor 3. Peternakan Nagoya dan Musium Seni Tokugawa
Konferensi Rektor Indonesia-Jepang
Pembukaan Konferensi Rektor Indonesia-Jepang
Para Rektor dari Indonesia dan Jepang bersama Mendikbud Muhammad Nuh, Dirjen Dikti Joko Santoso, Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, Duta Besar RI, dan Wakil Presiden Toyota Motor Nobuyori Kodaira 11
Hasil Konferensi ini adalah: 1. Indonesia dan Jepang sepakat melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan yang melibatkan Universitas-Universitas kedua belah pihak. 2. Indonesia dan Jepang sepakat melakukan pertukana sains dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia. 3. Konferensi yang baru pertama kali dilakukan ini, disepakati untuk dilakukan setiap tahun sebagai media komunikasi antar rektor, dan pelaksanaan konferensi ke-2 akan dilaksanakan di Indonesia tahun depan. Hari ke-9. Setelah Konferensi Rektor Indonesia-Jepang selesai, rombongan kembali ke Tokyo pukul 13.00 dengan Kareta Api Cepat (Shinkansen) dan tiba di Hotel Keio Plaza pukul 15.30. Rombongan bersiap-siap ke Airport Haneda untuk penerbangan balik ke Indonesia. Rombongan meninggalkan Hotel Keio Plaza pukul 18.30 menuju Airport Haneda. Hari ke-10. Penerbangan dari Airport Internasional Haneda tanggal 17 Nopember 2012, pukul 01.00 dini hari dan tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai pukul 07.25 WITA, langsung menuju ke Singaraja, dan tiba pukul 11.00 WITA. Simpulan Banyak hal yang bisa kita pelajari dari Jepang, Negara Matahari Terbit, selama kunjungan. Jepang adalah Negara maju, terutama sains dan teknologinya, tetapi tetap memiliki karakter budaya timur yang justru menjadi identitas bangsa Jepang. Budaya Jepang disebarkan ke seluruh dunia melalui sains dan teknologi yang dikuasainya, bukan sebaliknya, sains dan teknologi melemahkan karakter bangsa. Hal ini terjadi tentunya karena Jepang adalah Negara yang mampu berdiri dengan kakinya sendiri, dan ini sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. SDM berkualitas mereka hasilkan dari pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas terwujud karena komitmen yang kuat untuk memajukan bangsa. Untuk itu maka pendidikan harus dikontrol, bebas dari hingar-bingar politik, mendapat perhatian utama baik dari kebijakan dan pendanaan. Jepang memiliki sistem pendidikan yang baik dan mapan, institusi pendidikan berkelas dunia, kualitas pendidikan yang baik, dan sistem pengadaan guru yang baik. Indonesia perlu meniru Jepang melalui kerjasama yang baik dalam bidang pendidikan. Ucapan Terima Kasih Kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Ketua Asosiasi Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidik Indonesia atas inisiatifnya untuk melakukan kunjungan ke Jepang dan segala upaya yang dilakukan sehingga kunjungan ini terlaksana dengan baik. Kami juga menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak, baik Universitas dan Instansi lainnya di Jepang, yang telah menerima delegasi Asosiasi LPTK Indonesia dalam berbagai pertemuan. Ucapan terima kasih tidak luput kami sampaikan kepada pemandu selama di Jepang, dan juga teman-teman delegasi dari berbagai Universitas.
12