LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN
BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2017
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ……………………………………………………………………………... ii Daftar Isi …...……………………………………………………………………………………. iii Kata Pengantar ………………………………………………………………………………. iv Ringkasan Eksekutif …………………………………………………………………………. v BAB I
PENDAHULUAN
............................................................................................. 1
I.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 I.2. Maksud dan Tujuan
................................................................................................. 1
I.3. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ...................................................................... 2 I.4. Sumber Daya Manusia
............................................................................................ 3
I.5. Peran Strategis Biro PKT ............................................................................................. 4 BAB II
PERENCANAAN KINERJA ................................................................................. 7
II.1. Perencanaan Strategis .............................................................................................. 7 II.2. Perjanjian Kinerja BAB III
..................................................................................................
9
AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................. 13
III.1. Capaian Kinerja
.............................................................................................. 13
III.2. Realisasi Anggaran ................................................................................................. 47 BAB VI
PENUTUP ........................................................................................................... 52
LAMPIRAN : Lampiran Perjanjian Kinerja
ii
KATA PENGANTAR
Laporan
Kinerja
Biro
Perencanaan, Keuangan dan Tata
serta Rencana Strategis BSN Tahun 2015-2019.
Usaha (Biro PKT) – Badan Standardisasi Nasional
(BSN)
perwujudan
merupakan
pertanggungjawaban
atas kinerja pencapaian visi dan misi Biro PKT pada Tahun Anggaran 2016. Laporan Kinerja Biro PKT Tahun 2016 merupakan kedua
Laporan
Rencana
Kinerja
tahun
Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kinerja
Biro
PKT
mengacu
pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja
Instansi
Pemerintah,
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014
tentang
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu
Atas
Laporan
Kinerja
Instansi Pemerintah, Perka BSN No. 5 Tahun
2016
Pelaksanaan
tentang Sistem
Pedoman Akuntabilitas
Instansi Pemerintah di Lingkungan BSN,
Pada
tahun
2016,
Biro
PKT
sebagai bagian dari Kesekretariatan Utama
bertekad
Reformasi
melaksanakan
Birokrasi,
dimana
penguatan kinerja merupakan salah satu sasaran area perubahan untuk memberkan
keyakinan
yang
memadai bahawa program-program berjalan
sesuai
dengan
yang
ditargetkan. Disamping itu, Biro PKT juga
telah
sasaran
melakukan
strategis
perubahan
dalam
rangka
menyelaraskan terjadinya perubahan sasaran strategis BSN untuk periode 2015-2019. Laporan Kinerja Biro PKT Tahun 2016 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Biro
PKT
secara
umum
dan
Kesestamaan secara khusus di masa mendatang,
melalui
pelaksanaan
program dan kegiatan secara lebih optimal.
Jakarta, Januari 2017 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional
M. Beni Nugraha
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Penyusunan
Laporan
Kinerja
Biro
Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro
PKT)
perwujudan
Tahun
2016,
akuntabilitas
terwujudnya
good
governance
berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan yang berlaku, kebijakan yang dan
dipertanggungjawabkan.
dapat Selain
itu
Laporan Kinerja Biro PKT merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam
tujuan/sasaran
Tahunan Biro PKT Tahun 2016.
merupakan pelaksanaan
tugas dan fungsi BSN yang mendukung
transparan
Tahun 2015-2019 serta Rencana Kerja
strategis
yang
tertuang dalam Rencana Strategis BSN
Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2016 telah
menetapkan
6
(enam)
sasaran
dengan 22 (dua puluh dua) Indikator Kinerja.
Sasaran
dan
Indikator
Kinerja
tersebut merupakan wujud pelaksanaan Program
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN yang
diamanatkan
kepada
Biro
PKT.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Biro PKT dapat mencapai sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan dengan tingkat capaian sebagai berikut :
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2016 No
Target
Realiasi
Capaian %
1. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN
70 (BB) (nilai)
NA
NA
2. Opini BPK Atas Laporan Keuangan
WTP (opini) 3,6 (nilai)
WDP (opini) 3,06 (nilai)
75%
5 dokumen
5 dokumen
100%
80%
59%
74%
100%
55%
55%
50%
13%
26%
Maksimal 4 kali 100%
5 kali
80%
100%
100%
Tujuan/Sasaran
Indikator Kinerja
Customer Perspectives 1.
Terwujudnya good governance dan clean government
3. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT
85%
Internal Process Perspectives 2.
Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel
4. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran 5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif 6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah Berbasis Kinerja 7. Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu 8. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu 9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu
v
No 3.
4.
5.
Target
Realiasi
Capaian %
7 Dokumen >95%
7 Dokumen 94,96%
100% 99,96%
12. Frekuensi perputaran Uang Persediaan dalam setahun
11 kali
15 kali
136%
13. Persentase Rekonsilasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu 14. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu 15. Persentase realisasi target penerimaan PNBP 16. Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
132%
132%
3 Dokumen 0%
3 Dokumen
100%
17. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
100%
100%
100%
18. Persentase pembangunan dan ketersediaan fasilitas Lab. Acuan (perencanaan, pembangunan, penyediaan fasilitas laboratorium)
40%
0%
0%
19. Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang di lelang
100%
100%
100%
100%
100%
100%
>95%
97,02%
100%
4 Aplikasi
4 Aplikasi
100%
Tujuan/Sasaran Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel
Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN
Indikator Kinerja 10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 11. Persentase realisasi anggaran BSN
Persentase BMN fisik yang dapat ditelusur
Learning and Growth Perspectives 6.
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang profesional
20. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PKT yang meningkat kompetensinya 21. Realisasi anggaran PKT 22. Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola PKT
Dari dua puluh dua indikator kinerja
tidak terealisasi karena terkena kebijakan
di Biro PKT, 1 (satu) indikator kinerja belum
penghematan
dapat diukur capaiannya yaitu tingkat
indikator kinerja capaiannya di bawah
kualitas
100%,
akuntabilitas
kinerja
BSN
11
anggaran,
(sebelas)
7
indikator
(tujuh) kinerja
evaluasi
tercapai 100%, dan 2 (dua) indikator
akuntabilitas kinerja dari Kemen PAN dan
kinerja melebihi target 100%, dengan rata-
dikarenakan
nilai
hasil
RB belum keluar, 1 (satu) indikator kinerja
vi
rata capaian dari 22 (dua puluh dua)
dan mensosialisasikan kembali peraturan
indikator kinerja sebesar 84%.
terkait pengelolaan anggaran dimulai dari
Untuk
indikator
kinerja
yang
capaiannya masih di bawah 100% telah dilakukan perbaikan
langkah-langkah antara
lain
dengan
untuk akan
melakukan integrasi Aplikasi yang telah
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
monitoring pelaksanaan dalam rangka lebih
meningkatkan
komitmen
seluruh
pimpinan dan staf dilingkungan BSN untuk berakuntabilitas kinerja yang lebih baik.
ada untuk mendukung layanan Biro PKT,
vii
BAB I I.1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
S
etiap
instansi
Pemerintah
Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata
kewajiban
Usaha (Biro PKT), sebagai salah satu unit
mempunyai menyusun
Laporan
Kinerja
pada akhir periode anggaran.
Hal ini telah diatur dalam
Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Instansi
Sistem
Akuntabilitas
Pemerintah.
tersebut
merupakan
tahunan
Kinerja
Laporan
Kinerja
laporan
kinerja
yang
pertanggungjawaban
berisi kinerja
suatu
instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
instansi.
Penyusunan
Laporan
Kinerja tersebut juga menjadi kewajiban
I.2
kerja di lingkungan BSN. Sebagai
bentuk
jawaban kinerja tahun 2016, Laporan Kinerja
2016 disusun secara berjenjang.
Kinerja Biro PKT memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Sekretariat Utama BSN dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja
Biro
masukan
PKT
dalam
merupakan penyusunan
bahan Laporan
Kinerja Kesestamaan BSN tahun 2016.
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud
penyusunan
Laporan
2.
Sebagai
upaya
Kinerja Biro PKT adalah sebagai bentuk
berkesinambungan
pertanggungjawaban kepada publik atas
pemerintah
pengelolaan keuangan, anggaran dan
kinerjanya.
pelaksanaan
program/kegiatan
pengelolaan
sarana
prasarana
serta dan
ketatausahaan dalam rangka mencapai visi dan misi Biro PKT, dengan tujuan sebagai berikut : 1.
pertanggung-
Hasil
evaluasi
untuk yang
perbaikan bagi
instansi
meningkatkan dilakukan
akan
digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga
Memberikan informasi kinerja yang
dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.
terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
1
I.3
TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Biro PKT adalah salah satu unit
Untuk menjalankan tugas pokok
kerja setingkat Eselon II di lingkungan
tersebut,
Sekretariat
fungsi:
Utama
BSN,
berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Standardisasi
1.
Biro
PKT
Pengumpulan
menyelenggarakan data
dan
Nasional Nomor 965/BSN-1/HK.35/05/2001
untuk
tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN
program dan perencanaan;
sebagaimana telah beberapa kali diubah
2.
terakhir dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan
penyusunan
informasi
Penyusunan
kebijakan,
anggaran
rutin
dan
pembangunan; 3.
Perencanaan
kebutuhan,
kedua atas Keputusan Kepala BSN Nomor
pengadaan,
penyimpanan,
965/BSN/HL.35/05/2001 tentang organisasi
penyaluran,
dan tata kerja BSN.
kekayaan negara;
serta
inventarisasi
4.
Pelaksanaan pengelolaan keuangan;
5.
Pelaksanaan urusan rumah tangga;
6.
Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
Tugas Biro PKT mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumah tangga serta pengelolaan barang/kekayaan milik negara. Struktur Biro PKT dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar I.1 Struktur Organisasi
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
2
Berdasarkan
struktur
organisasi
3.
Bagian
Tata
Usaha
dan
Rumah
tersebut, Biro PKT mempunyai tata kerja
Tangga, dengan tugas melaksanakan
yang didukung oleh 3 (tiga) Bagian, yaitu :
urusan tata persuratan, kearsipan,
1.
Bagian Perencanaan dan Program,
penggandaan,
dengan
perjalanan dinas, penggajian, serta
tugas
penyiapan
melaksanakan
bahan
kebijakan,
perumusan
program,
perencanaan penyusunan
serta
dan
melaksanakan
anggaran
di
bidang
urusan
rumah
pengadaan,
penyaluran,
tangga,
penyimpanan,
inventarisasi
dan
penghapusan barang/kekayaan milik negara.
standardisasi. 2.
Bagian
Keuangan,
melaksanakan keuangan
urusan dan
pendapatan peraturan
dengan
tugas
administrasi administrasi
sesuai
dengan
perundang-undangan
yang berlaku, serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan keuangan.
I.4
SUMBER DAYA MANUSIA Untuk
mendukung
pelaksanaan
sebanyak
operasional organisasi, sampai dengan 31
orang,
Desember 2016 Biro PKT memiliki personel
berikut:
68
(enam
dengan
puluh
rincian
delapan)
sesuai
tabel
berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN)
Tabel I.1 Pegawai Biro PKT No
Unit Kerja
1.
Kepala Biro PKT
2.
Bagian Perencanaan dan Program Kepala Bagian Perencanaan dan Program Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Program dan Anggaran Bagian Keuangan Kepala Bagian Keuangan Sub Bagian Tata Usaha Keuangan Sub Bagian Administrasi Pendapatan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Sub Bagian Tata Usaha Kearsipan Sub Bagian Rumah Tangga Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan Jumlah
3.
4.
Jenjang Pendidikan > S1 S1 S2
Jumlah Orang
-
-
1
1
10 8 2 19 1 16 2 29
11 4 7 11 10 1 14 1 4 4 5 36
1 1 1 1 3
12 1 4 7 22 1 18 3 33 1 5 20 7 68
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
3
Gambar I.2 Grafik Pegawai Biro PKT
I.5
PERAN STRATEGIS BIRO PKT Dengan
ditetapkan
Undang-
Sekretariat Utama sebagai unsur
Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
penunjang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
strategis dalam mendukung pelaksanaan
(SPK),
fungsi
BSN
diharapkan
memberikan
BSN,
BSN
mempunyai
baik
peran
peran
anggaran,
kontribusi dalam pemecahan masalah
penyediaan sarana prasarana, legislasi,
yang dihadapi selama ini. Sesuai dengan
pengelolaan
UU SPK, BSN mendapatkan amanah untuk
kehumasan maupun pengawasan. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi untuk
upaya
melakukan pembinaan terhadap pelaku
untuk menjalankan peran penganggaran,
usaha dan masyarakat dalam penerapan
pengelola
SNI,
fasilitas
ketatausahaan dan penyediaan sarana
pembiayaan sertifikasi dan pemeliharaan
prasarana, Biro PKT telah mengidentifikasi
sertifikasi kepada pelaku usaha mikro dan
potensi, permasalahan yang dihadapi,
kecil,
dan tindak lanjut yang akan dilakukan
serta
sehingga
memberikan
diharapkan
semakin
sumber
mendukung
daya
Sekretariat
keuangan,
Utama urusan
banyak pelaku usaha yang menerapkan
dalam
standar
standardisasi dan penilaian kesesuaian di
dan
berpengaruh
kepada
peningkatan daya saing produknya.
mendukung
manusia,
pengembangan
Indonesia ke depan.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
4
Tabel I.2 Potensi dan Permasalahan Biro PKT PERMASALAHAN
TINDAK LANJUT
Memiliki akses terhadap proses perencanaan dan penganggaran
POTENSI
SPK belum dijadikan sebagai program prioritas nasional Anggaran SPK tersebar di beberapa K/L, namun belum terkoordinasi dengan baik Sinergi alokasi anggaran masih lemah Kinerja BSN masih belum optimal, sementara Bagian Perencanaan dan Program turut mengkoordinasikan capaian kinerja BSN
Penguatan koordinasi dengan Bappenas, Kemenkeu, dan K/L lain yang terkait untuk menyusun program kerja yang mendukung prioritas nasional Peningkatan koordinasi dan sinergi dengan K/L yang memiliki tugas yang terkait dengan SPK Peningkatan koordinasi dan sinergi antar unit kerja di BSN Memperkuat rumusan kinerja dengan SMART
Pengelolaan keuangan tersentralisasi di Bagian Keuangan dengan sistem pengelolaan yang sesuai peraturan perundangan dan BSN hanya memiliki 1 (satu) satuan kerja Terdapat beberapa aplikasi keuangan yang mempermudah pengelola keuangan, termasuk Sistem Informasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran (SIPAKAR)
Tidak semua pejabat struktural yang memahami proses pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan, sehingga pengawasan dan pengendalian masih kurang efektif Masih terbatasnya sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan keuangan, khususnya di unit kerja teknis Belum terintegrasinya aplikasi keuangan yang ada, sehingga belum optimal pemanfaatannya
Perlunya peningkatan pemahaman pejabat struktural melalui sosialisasi tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan serta evaluasi atas pelaksanaan pengelolaan keuangan secara periodik Melakukan pelatihan/bimbingan teknis terkait pengelolaan keuangan kepada para pegawai yang ditugaskan dari unit kerja teknis, khususnya yang ditugaskan dalam pengelolaaan keuangan Melakukan integrasi aplikasi keuangan yang ada dengan bantuan pengembangan aplikasi yang kompeten
Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Pengelolaan Arsip
Ketertelusuran dalam pendistribusian Barang Milik Negara (BMN) Lokasi penempatan Barang Milik Neegara (BMN) yang berpindah Masa ekonomis Barang Milik Negara (BMN) yang masih tercatat
Inventarisasi dilakukan secara periodik Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) Pemanfaatan media elektronik secara maksimal
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
5
Gambar I.3 Foto Bersama Pegawai Biro PKT
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS II.1.1 Visi dan Misi
R
umusan visi dan misi Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (PKT) sesuai Renstra Biro PKT Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut.
VISI “Menjamin pelayanan prima dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan anggaran dan tata usaha yang profesional, transparan dan akuntabel”
MISI 1. Memberikan layanan
dukungan
2. Memfasilitasi pemenuhan
perencanaan,
keuangan,
dan
tata
kebutuhan
sarana dan
prasarana
untuk
usaha untuk pelaksanaan
pelaksanaan tugas dan
tugas dan fungsi BSN.
fungsi BSN.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan yang
akan
merupakan dicapai
sesuatu
atau
3. .
apa
misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi
dihasilkan
juga untuk mengukur sejauh mana visi
dalam jangka waktu satu sampai dengan
dan
lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan
mengingat
mengacu kepada pernyataan visi dan
berdasarkan
misi serta didasarkan pada isu-isu dan
Rumusan tujuan Biro PKT mulai tahun 2015
analisis strategis, serta
telah dilakukan penyempurnaan sebagai
mengarahkan
perumusan sasaran, kebijakan, program,
misi
Biro PKT telah tujuan visi
dan
misi
dicapai dirumuskan organisasi.
berikut.
dan kegiatan dalam rangka merealisasi
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
7
TUJUAN Tujuan sesuai Renstra Biro PKT Tahun 2015-2019 : 1.
Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga
2.
Mewujudkan pengelolaan anggaran yang berkualitas
3.
Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT
4.
Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel
5.
Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN
6.
Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
Hasil penyempurnaan tujuan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 2. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN Sasaran ini merupakan sasaran
dinilai dari aspek ketepatan penentuan
strategis di lingkungan Biro PKT selaku unit
sasaran
yang memberikan layanan kepada unit
ketepatan target dan keselarasan antara
strategis,
teknis di lingkungan BSN. Biro PKT dituntut
kinerja output dan kinerja outcome. Pada
agar dapat mengikuti perkembangan
tahun
dan dinamika di lingkungan BSN untuk
dilakukan penyempurnaan dalam rangka
meningkatkan kualitas, produktivitas dan
perbaikan berkelanjutan. Berikut sasaran
kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu,
berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
2016,
indikator
sasaran
Biro
kinerja,
PKT
telah
pencapaian kinerja Biro PKT harus dapat
SASARAN Sasaran sesuai Renstra Biro PKT Tahun 2015-2019 : 1.
Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga
2.
Terlaksananya pengelolaan anggaran yang berkualitas
3.
Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT
4.
Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel
5.
Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN
6.
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
8
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Biro PKT berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya good governance dan clean government 2. Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel 3. Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel 4. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga 5. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN 6. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang professional.
II.2 PERJANJIAN KINERJA Perjanjian
kinerja
merupakan
Sebagai
upaya
untuk
terus
pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja
melakukan perbaikan dalam pengukuran
antara
untuk
kinerja, pada tahun 2016 telah dilakukan
tertentu
penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran
atasan
mewujudkan
dan
target
bawahan kinerja
berdasarkan pada sumber daya yang
Biro
dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja
Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2016 juga
dimanfaatkan
oleh
pimpinan
PKT
sehingga
indikator
kinerja
instansi
mengalami perubahan. Berikut Perjanjian
pemerintah untuk menilai keberhasilan
Kinerja Biro PKT tahun 2016 berdasarkan
organisasi pada akhir tahun.
sasaran, indikator kinerja dan target. Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2016
No
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2016
Customer Perspectives 1.
Terwujudnya good governance dan clean government
1. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN
70 (BB) (nilai)
2. Opini BPK Atas Laporan Keuangan
WTP (opini) 3,6 (nilai)
3. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
9
No
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2016
Internal Process Perspectives 2.
Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel
4. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran
5 Dokumen
5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif
80 %
6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah Berbasis Kinerja
100 %
7. Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu
50 %
8. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu 9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu 3.
Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel
10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 11. Persentase realisasi anggaran BSN
Maksimal 4 kali 100 % 7 Dokumen >95 %
12. Frekuensi perputaran Uang Persediaan dalam setahun
11 kali
13. Persentase Rekonsilasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu
100 %
14. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu
100 %
15. Persentase realisasi target penerimaan PNBP
100 % 3 Dokumen
4.
Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga
16. Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga
5.
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN
17. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
100 %
18. Persentase pembangunan dan ketersediaan fasilitas Lab. Acuan (perencanaan, pembangunan, penyediaan fasilitas laboratorium)
40 %
19. Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang di lelang
100%
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
10
No
Sasaran
Target 2016
Indikator Kinerja
Learning and Growth Perspectives 6.
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang profesional
20. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PKT yang meningkat kompetensinya
100%
21. Realisasi anggaran PKT
>95 % 4 Aplikasi
22. Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola PKT
Sebagaimana tercantum dalam
Dalam rangka mencapai sasaran
tabel di atas, Biro PKT menetapkan 6
yang
(enam) sasaran dimana setiap sasaran
melaksanakan 2 (dua) program dengan 2
memiliki indikator kinerja sebagai acuan
(dua)
untuk
program dan kegiatan tersebut adalah
mengukur
keberhasilan
atau
kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
telah
ditetapkan,
kegiatan.
Adapun
Biro
PKT
keseluruhan
sebagai berikut:
I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN, melalui kegiatan: Peningkatan Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN, yang akan menghasilkan output : a.
Dokumen Perencanaan dan Monitoring Evaluasi, Dalam rangka menghasilkan output ini, Bagian Perencanaan dan Program-Biro PKT melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5. 6. b.
Menyusun dokumen Rencana Kerja Menyusun Rencana Kerja Anggaran-KL (RKAKL) Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Melaksanakan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Menyusun laporan monitoring dan evaluasi kegiatan BSN Melaksanakan Kajian Isu Strategis
Dokumen Pengelolaan Keuangan, Dalam rangka menghasilkan output ini, Bagian Keuangan-Biro PKT melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5.
Melaksanakan Review Peraturan dan Pedoman serta Sosialisasi Melaksanakan Pengelolaan Keuangan Menyusun Laporan Keuangan BSN Melaksanakan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Melaksanakan Review dan Sosialisasi Peraturan PNBP
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
11
c.
Laporan Pengelolaan Barang Milik Negara, Dalam rangka menghasilkan output ini, Bagian TURT-Biro PKT melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5. d.
Mengelola Barang Milik Negara (BMN) Menyusun Dokumen Penetapan Status Menyusun Laporan Barang Milik Negara Menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengelola BMN Melakukan Proses Penghapusan Barang Milik Negara
Laporan Tata Usaha Perkantoran, Dalam rangka menghasilkan output ini, Bagian TURT-Biro PKT melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan tata usaha kearsipan dan pimpinan. 2. Melaksanakan tata usaha perkantoran e.
Layanan Perkantoran. Dalam rangka menghasilkan output ini, Bagian TURT-Biro PKT melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut:
1. Pembayaran gaji dan tunjangan 2. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan 3. Renovasi gedung dan bangunan II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana, melalui kegiatan: Peningkatan Sarana dan Prasarana Fisik BSN, yang akan menghasilkan output Fasilitasi Sarana dan Prasarana Pengembangan Standardisasi.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
12
29
BAB III
A
LKj | 2014
AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas
kinerja
adalah
kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan
pertanggungjawaban kinerja
sasaran, program dan kegiatan yang
instansi
telah ditetapkan.
dalam
mencapai
tujuan dan sasaran strategis
instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan
yang
rangka
telah
ditetapkan
mewujudkan
visi
dalam
dan
misi
lembaga. Biro
PKT
berkewajiban
untuk
melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian
Laporan
Kinerja.
Laporan
Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan
dan
kegagalan
selama
III.1 Capaian Kinerja kerja
Pencapaian kinerja adalah hasil
dicapai melalui pelaksanaan program
yang
dan
dengan jawabnya
dicapai
organisasi
wewenang dalam
sesuai
kegiatan
sebagaimana
telah
dan
tanggung
disampaikan pada Bab II. Pencapaian
rangka
mencapai
masing-masing sasaran dan target yang
tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan
direncanakan
dalam
Tahun
2016
untuk mewujudkan visi dan misi Biro PKT,
berdasarkan
Perjanjian
Kinerja,
dapat
maka telah ditetapkan sasaran dan target
dilihat pada tabel berikut.
kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
13
Tabel III.1 Pencapaian Kinerja Biro PKT Tahun 2016
No
Target
Realiasi
Capaian %
1. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN
70 (BB) (nilai)
NA
NA
2. Opini BPK Atas Laporan Keuangan
WTP (opini)
WDP (opini)
75%
3. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT
3,6 (nilai)
3,06 (nilai)
85%
5 dokumen
5 dokumen
100%
5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif
80%
59%
74%
6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah Berbasis Kinerja
100%
55%
55%
7. Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu 8. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu
50%
13%
26%
Maksimal 4 kali
5 kali
80%
100%
100%
100%
7 Dokumen
7 Dokumen
100%
94,96%
99,96%
Tujuan/Sasaran
Indikator Kinerja
Customer Perspectives 1.
Terwujudnya good governance dan clean government
Internal Process Perspectives 2.
Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel
4. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran
9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu 3.
Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel
10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 11. Persentase realisasi anggaran BSN
>95%
12. Frekuensi perputaran Uang Persediaan dalam setahun
11 kali
15 kali
136%
13. Persentase Rekonsilasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu 14. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
15. Persentase realisasi target penerimaan PNBP
100%
132%
132%
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
14
No 4.
5.
Tujuan/Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realiasi
Capaian %
3 Dokumen 0%
3 Dokumen
100%
Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga
16. Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana BSN
17. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
100%
100%
100%
18. Persentase pembangunan dan ketersediaan fasilitas Lab. Acuan (perencanaan, pembangunan, penyediaan fasilitas laboratorium)
40%
0%
0%
19. Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang di lelang
100%
100%
100%
100%
100%
100%
>95%
97,02%
100%
4 Aplikasi
4 Aplikasi
100%
Persentase BMN fisik yang dapat ditelusur
Learning and Growth Perspectives 6.
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang profesional
20. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PKT yang meningkat kompetensinya 21. Realisasi anggaran PKT 22. Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola PKT
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Biro PKT untuk masing-masing
sasaran
yang
telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Biro PKT
untuk
setiap
perspektif
sebagai
berikut:
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
15
CUSTOMER PERSPECTIVES SASARAN 1
Terwujudnya good governance dan clean government
Tabel III.2 Capaian Kinerja Sasaran 1 Capaian 2016
Indikator Kinerja 1. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN 2. Opini BPK Atas Laporan Keuangan 3. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT
Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya
Target
Realiasi
Capaian %
Realisasi 2015
70 (BB) (nilai) WTP (opini) 3,6 (nilai)
NA
NA
64,20 (B)
-
WDP (opini) 3,06 (nilai)
75%
WTP (opini) 2,75 (nilai)
(penurunan opini) 0.31
Indikator kinerja untuk mengukur
rata
85%
capaian
sebesar
80%,
kecuali
terwujudnya good governance dan clean
indikator kualitas akuntabilitas kinerja BSN
government terdiri dari 3 (tiga) indikator
yang belum dapat diukur karena hasil
kinerja yaitu tingkat kualitas akuntabilitas
evaluasi akuntabilitas kinerja belum keluar
kinerja
datanya
BSN;
opini
BPK
atas
Laporan
dari
KemenPANRB.
Berikut
Keuangan; dan indeks kepuasan pegawai
disampaikan rincian capaian indikator
terhadap layanan PKT. Capaian kinerja
kinerja sasaran 1.
untuk ketiga indikator kinerja tersebut rata-
Gambar III.1 Diagram Sasaran Kinerja Terwuudnya Good Governance dan Clean Government
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
16
1. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja BSN Laporan
Kinerja
dimaksudkan
Sistem
Akuntabilitas
Instansi
lingkungan
Badan
untuk memberikan gambaran yang
Pemerintah
jelas,
Standardisasi Nasional.
transparan,
dan
dapat
dipertanggungjawabkan kinerja
suatu
tentang
instansi
di
Kinerja
Sampai
pemerintah.
Laporan
Kinerja
ini
selesai disusun hasil evaluasi AKIP BSN
Hasilnya dapat membantu pimpinan
Tahun
dan
KemenPAN dan RB, sehingga belum
seluruh
jajaran
dalam
2016
belum
keluar
dari
mencermati berbagai permasalahan
dapat
sebagai
dalam
kinerja pada tahun 2016. Sehingga
menyusun rencana kinerja di tahun
belum dapat dibandingkan apakah
berikutnya. Dengan demikian rencana
terjadi
kinerja di tahun mendatang dapat
penerapan akuntabilitas kinerja dari
disusun lebih fokus, efektif, efisien,
tahun
terukur,
mendapatkan
bahan
acuan
transparan
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
dihitung
capaian
indikator
peningkatan/penurunan sebelumnya
yang
predikat
telah
“B”
(skor
64,20).
Pada tahun 2016, BSN telah menghasilkan
1
(satu)
dokumen
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN
Laporan Kinerja BSN tahun 2015, 4 (empat) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon I tahun 2015, dan 11 (sebelas) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon II
Target : 70 (BB) (nilai) Realisasi : NA
tahun 2015. Selain itu telah ditetapkan Peraturan Kepala BSN Nomor 5 Tahun
Capaian : NA
2016 tentang Pedoman Pelaksanaan
Tabel III.3 Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun 2014 - 2016 No
Komponen yang dinilai
2014 Bobot
2015
Nilai
Bobot
2016
Nilai
Bobot
Nilai
a.
Perencanaan Kinerja
35
24,18
30
19,92
30
NA
b.
Pengukuran Kinerja
20
11,25
25
15,80
25
NA
c.
Pelaporan Kinerja
15
9,78
15
10,28
15
NA
d.
Evaluasi Kinerja
10
6,26
10
5,85
10
NA
e.
Capaian Kinerja
20
13,34
20
12,35
20
NA
100
63,81
100
64,20
100
NA
Nilai Hasil Evaluasi Tingkat Akuntabilitas Kinerja
CC
B
NA
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
17
Perkembangan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2010-2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel III.4 Perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun 2010 – 2015 Komponen yang dinilai
Bobot
a.
Perencanaan Kinerja
b.
No
Nilai
Nilai
2010
2011
2012
2013
2014
Bobot
2015
35
18,65
19,75
19,69
23,04
24,18
30
19,92
Pengukuran Kinerja
20
10,33
10,50
10,50
11,35
11,25
25
15,80
c.
Pelaporan Kinerja
15
9,25
8,88
9,36
9,63
9,78
15
10,28
d.
Evaluasi Kinerja
10
5,00
5,40
5,42
6,14
6,26
10
5,85
e.
Capaian Kinerja
20
11,08
9,97
13,25
12,79
13,34
20
12,35
100
54,31
54,50
58,21
62,95
63,81
100
64,20
CC
CC
CC
CC
CC
Nilai Hasil Evaluasi Tingkat Akuntabilitas Kinerja
Sebagai
upaya
B
perbaikan
pelaksanaan akuntabilitas kinerja BSN.
penerapan Akuntabilitas Kinerja pada
Selain itu mulai tahun 2017, seluruh
Tahun
dilakukan
Eselon III dituntut untuk menyusun
Sistem
Laporan Kinerja Tahun 2016 sebagai
Informasi Perencanaan dan Pelaporan
bentuk pertanggungjawaban kinerja
(SIPP) sebagai salah satu pendukung
secara berjenjang.
2017
akan
penyempurnaan
Aplikasi
2. Opini BPK atas Laporan Keuangan Indikator
ini
adalah
indikator
yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian lingkungan
reformasi
birokrasi
Sekretariat
Laporan
Utama
Keuangan
Standardisasi
di
BSN.
Badan
Nasional
(BSN)
merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi
Instansi
(SAI)
yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi
mulai
dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran pelaporan
sampai
posisi
dengan
keuangan
dan
operasi
keuangan
pada
Badan
Standardisasi Nasional. Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) bertujuan untuk kejelasan laporan
yang
memberikan
memadai
keuangan
telah
bahwa disajikan
dengan wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan tersebut dapat menghasilkan opini yaitu Wajar Tanpa capaian
Pengecualian 100%),
Pengecualian
(WTP,
Wajar
(WDP, Nilai
Nilai
Dengan capaian
75%), Tidak Wajar (TW, Nilai Capaian 50%), Tidak Memberikan Pendapat (TMP/Disclaimer, Nilai Capaian 25%).
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
18
Sekretariat menetapkan
Utama target
BSN
yang dinilai pada tahun 2016 oleh
mendapatkan
auditor BPK mendapatkan opini WDP
opini WTP untuk Laporan Keuangan BSN
tahun
2015
karena
atau capaian 75%.
telah
mendapatkan opini WTP atas Laporan Keuangan sebanyak 7 (tujuh) kali
Opini BPK atas Laporan Keuangan
secara berturut-turut sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2015, yaitu untuk Laporan Keuangan BSN tahun 2008 sampai dengan tahun 2014.
Target : WTP (opini) Realisasi : WDP (opini)
Pada tahun 2016, capaian indikator kinerja
ini
tidak
tercapai
Capaian : 75%
karena
Laporan Keuangan BSN tahun 2015 Tabel III.5 Capaian Kinerja Opini BPK atas Laporan Keuangan BSN Tahun 2007-2015 Uraian Opini BPK atas Laporan Keuangan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WDP
Untuk mendapatkan opini WTP kembali
pada
tahun
2017
atas
d. Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM pengelola keuangan terkait
Laporan Keuangan BSN Tahun 2016
dengan
diperlukan komitmen manajemen BSN
pengelolaan keuangan negara.
beserta
seluruh
jajarannya
pelaksanaan
aturan
secara
bersama yang akan dilaksanakan melalui : a. Peningkatan
Penerapan
Sistem
Akuntansi Keuangan (SAK) yang didukung
dengan
dukungan
teknologi informasi. b. Optimalisasi
peran
dalam
melakukan reviu, monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI yang efektif. c. Kerjasama tim antar unit kerja di BSN.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
19
3. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT Biro PKT sebagai salah satu Biro di lingkungan Sekretariat Utama yang
Bagian Keuangan
luas
1. Penyampaian informasi Realisasi yang akurat dan tepat waktu terkait serapan anggaran 2. Kecepatan dan keakuratan proses penerimaan negara bukan pajak 3. Percepatan proses pertanggungjawaban keuangan 4. Penyediaan Uang Persediaan yang tepat waktu 5. Penguasaan terhadap masalah dan aturan terkait pelaksanaan Anggaran
diberbagai sektor, maka spesialisasi
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
dan variasi tuntutan kebutuhan pun
1. Pemeliharaan Inventaris Kantor (mobil, komputer, meja kursi) 2. Penyediaan Fasilitas Ruang Rapat dan Ruang Kerja 3. Penyediaan Fasilitas Kendaraan dan Pengemudi 4. Penanganan Belanja Pegawai (Penggajian, uang makan, tunjangan kinerja) 5. Pelayanan Administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri 6. Penanganan Tata Persuratan 7. Penanganan Pengadaan ULP
memberikan
fasilitasi
dan
layanan
kepada internal di lingkungan BSN terkait
penganggaran,
pengelola
keuangan, urusan ketatausahaan dan penyediaan
sarana
prasarana
dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada pengguna layanan. Seiring dengan perubahan lingkungan strategis
yang
cepat
dan
semakin meningkat dari pengguna layanan,
sehingga
Biro
PKT
harus
dapat mengimbanginya dengan terus melakukan perbaikan dan inovasi. Untuk
mengetahui
kualitas
layanan perlu dilakukan pengumpulan data
dan
informasi
mengenai
kepuasan pegawai terhadap layanan yang diberikan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner. Mulai tahun 2016 pelaksanaan survei layanan di lingkup dilakukan
Sekretariat bersamaan
Utama
BSN
agar
lebih
Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT
efektif dalam pelaksanaannya. Biro
PKT
pada
menitikberatkan
Tahun
pertanyaan
2016 Target : 3,6 (nilai) Realisasi : 3,06 (nilai)
yang
dikaitkan kepada :
Capaian : 85%
Bagian Perencanaan dan Program 1. Kejelasan informasi terkait perencanaan 2. Penentuan besarnya anggaran tahun depan setiap Unit Kerja telah berdasarkan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) 3. Kemudahan dan efektifitas penggunaan Aplikasi SIPP dalam penyampaian Lap bulanan dan triwulanan 4. Fasilitasi proses revisi anggaran
Secara
umum
menunjukkan
indeks
hasil
survei
kepuasan
layanan Biro PKT rata-rata sebesar 3,06 (skala 5), yang terdiri dari Bagian Perencanaan dan Program sebesar 3,22, Bagian Keuangan sebesar 3,00, dan Bagian TURT sebesar 3,01 yang berarti
capaian
indikator
kinerja
adalah sebesar 85%.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
20
Gambar III.2 Indeks Kepuasan Layanan Biro PKT Sebagai
upaya
terus
lingkungan Biro PKT, mulai awal tahun
dalam
2016 telah ditetapkan Employee of
memberikan layanan Biro PKT dan
The Month dan di awal tahun 2017
memberikan
telah dipilih Employee of The Year.
melakukan
pegawai
untuk
perbaikan apresiasi
yang
berkinerja
kepada baik
di
Gambar III.3 Employee of The Month Tahun 2016 Selain itu, mulai tahun 2017 juga
pengaduan terkait layanan Biro PKT
telah disediakan nomor khusus untuk
yang akan dipantau tindaklanjutnya
menerima
oleh tim cepat tanggap.
pertanyaan
atau
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
21
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVES SASARAN
Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang
2
akurat dan akuntabel Tabel III.6 Capaian Kinerja Sasaran 2 Capaian 2016
Indikator Kinerja 4. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran 5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif 6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah Berbasis Kinerja 7. Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu 8. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu 9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu
Indikator terwujudnya monitoring
kinerja
untuk
yang
Realiasi
5 Dokumen 80%
5 Dokumen 59%
100%
100%
74%
5 Dokumen 0
0 59%
55%
55%
0
55%
50%
13%
26%
0
13%
Maksimal 4 kali 100 %
5 kali
80%
0
5%
100%
100%
100%
0
mengukur
dan Persentase pelaporan kinerja dan
dan
anggaran tepat waktu. Capaian kinerja
dan
untuk keenam indikator kinerja tersebut
perencanaan evaluasi
Capaian %
Target
Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya
Realisasi 2015
akurat
akuntabel terdiri dari 6 (enam) indikator
rata-rata
kinerja
dokumen
keenam indikator kinerja tersebut yang
penganggaran;
mencapai target 100% hanya 2 (dua)
anggaran
BSN
indikator kinerja yaitu Jumlah dokumen
yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif;
perencanaan dan penganggaran dan
Persentase penyusunan anggaran Unit
Persentase
pelaporan
Kerja
anggaran
tepat
yaitu
perencanaan Persentase
Jumlah dan
pengajuan
yang
Persentase menyampaikan
telah Unit
Berbasis Kerja
LAKIP
tepat
Kinerja; yang waktu;
capaian
sebesar
73%.
kinerja
waktu.
Dari
dan Berikut
disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 2.
Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu ;
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
22
Gambar III.4 Diagram Sasaran Kinerja Terwujudnya Perencanaan dan Monitoring Evaluasi yang Akurat dan Akuntabel
4. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran Dalam
upaya
melaksanakan
terus
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP) pada tahun 2016, Biro PKT telah menyelesaikan 5 (lima) dokumen perencanaan dan
Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran
penganggaran dari target 5 (lima) dokumen
atau
dengan
capaian
kinerja sebesar 100%. Secara rinci kelima dokumen perencanaan dan penganggaran
tersebut
Target : 5 Dokumen Realisasi : 5 Dokumen (nilai) Capaian : 100%
dapat
dijelaskan sebagai berikut.
A. Renja BSN 2017 Renja
merupakan
perencanaan
Penyampaian
usulan
anggaran
berisi
program
2017 dari seluruh Unit Kerja yang
K/L
sebagai
berupa TOR dan RAB (proposal
penjabaran dari Renstra K/L yang
awal) di awal tahun 2016 untuk
bersangkutan
kepentingan
dan
yang
dokumen
kegiatan
anggaran. kegiatan
suatu dalam
satu
Rangkaian yang
telah
tahun
tahapan
dilaksanakan
dalam rangka penyusunan Renja BSN dimulai dari :
penyusunan
reviu
baseline anggaran BSN tahun 2017, sebelum turun pagu indikatif 2017. Penyampaian
reviu
baseline
anggaran BSN tahun 2017 kepada
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
23
Kemenkeu tanggal 5 Februari 2016 sebesar Rp.312.070.602,000-.
Penyampaian Rumusan Kerja K/L 2017 melalui Aplikasi ADIK TA.2017
Hasil reviu baseline anggaran BSN tahun 2017 setelah pembahasan dengan Kemenkeu adalah sebesar Rp.289.169.366,000-.
dan Penelaahan ADIK BSN TA 2017 tanggal 7 Juni 2016 Penyampaian Renja BSN TA 2017 tanggal
Multilateral Meeting I dan II antara
30
Mei
2016
dan
penyampaian kembali Renja BSN
Bappenas dengan seluruh K/L dan
TA
2017
untuk
menyesuaikan
Pemda yang dilaksanakan pada
dengan Pagu Indikatif tanggal 24
tanggal 23 Februari s/d 1 Maret dan
Juni 2016.
14 s/d 18 April 2016 dalam rangka penyusunan rancangan RKP 2017. Bilateral Meeting I dan II antara Bappenas
dengan
lingkungan
K/L
Ristekdikti
dilaksanakan
pada
di yang
tanggal
10
Maret 2016 dan 19 April 2016 untuk membahas Program dan Kegiatan K/L yang masuk ke dalam Prioritas Nasional
2017
tindaklanjut
dan
dari
sebagai pertemuan
Multilateral Meeting. Trilateral
Meeting
antara
BSN,
Kemenkeu dan Bappenas tanggal 9 Mei 2016 Terbit SEB Kemenkeu dan Bappenas tentang
RKP
2017
dan
Pagu
Indikatif TA 2017, pagu BSN sebesar Rp.184.522.097.000, Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
BSN,
sebesar
Rp.102.985.602.000,- dan Program
Pengembangan
Standardisasi Nasional, sebesar Rp.81.536.495.000,Gambar III.5 Rencana Kerja BSN Tahun 2017
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
24
Selain
itu
dalam
rangka
Global” pada tanggal 10-11 Februari
konsolidasi seluruh unit kerja di BSN
2016
pada tahun 2016 telah terlaksana
Pejabat Eselon I, II, III, IV, peneliti senior,
yang
dihadiri
oleh
rapat kerja (raker) BSN Tahun 2016
pustakawan senior dan staf senior di
dengan tema “Meningkatkan Peran
lingkungan
SNI Dalam Meraih Peluang di Pasar
Nasional.
Badan
seluruh
Standardisasi
Gambar III.6 Raker BSN Tahun 2016 Dalam pelaksanaan Raker BSN
terkait kelembagaan, brand image
Tahun 2016 telah dilakukan : evaluasi
BSN-SNI,
sistem
informasi
hasil Raker BSN Tahun 2015; rencana
hotline service; pemenuhan sarana
aksi perbaikan akuntabilitas kinerja;
prasarana; serta tindak lanjut terkait
reviu Renstra dan IKU BSN; penetapan
kesejahteraan, etos kerja, corporate
sektor prioritas; penanganan hot issue;
awareness,
koordinasi kegiatan di daerah; pilot
pengembangan SDM.
reformasi
SPK
birokrasi
dan
dan
project pembinaan UMKM; strategi
B. RKA BSN 2017 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
(RKAKL)
adalah
perencanaan
pedoman pelaksanaan program dan kegiatan.
penganggaran
Pada tahun 2016, telah dihasilkan
yang berisi program dan kegiatan
2 (dua) dokumen yaitu dokumen RKA
suatu
BSN tahun 2017 dan penetapan DIPA
K/L
dan
dokumen
satu tahun anggaran untuk menjadi
yang
penjabaran
dari
Pemerintah
(RKP),
merupakan
Rencana Renja
K/L
Kerja
BSN tahun 2017. Penyusunan RKA BSN
dan
Tahun 2017 telah melalui 3 (tiga)
Renstra K/L yang bersangkutan dalam
tahap penyusunan yaitu :
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
25
Pagu Indikatif Pagu
lainnya
anggaran
BSN
sebesar
Rp.184.522.097.000,-
sebesar
Rp.102.985.602.000,- dan Program
Pengembangan
Standardisasi Nasional, sebesar Rp.81.536.495.000,-
Pengembangan
Standardisasi Nasional, sebesar
dan pelaksanaan tugas teknis BSN,
sebesar
Rp.97.485.602.000,- dan Program
Program dukungan manajemen lainnya
BSN,
Rp.81.536.495.000,Mulai
tahun
2015
sebelum
penyusunan RKA seluruh K/L diminta untuk
melakukan
nomenklatur
penataan
kinerja
dengan
menggunakan aplikasi Arsitektur Data
Pagu Anggaran
Informasi Kinerja (ADIK) RKA. Pada
Pagu anggaran BSN tetap, sebesar
tahun
Rp 184.522.097.000,-
menyederhanakan
Program dukungan manajemen
output dan komponen dalam RKAKL
dan pelaksanaan tugas teknis
yang
lainnya
utama
BSN,
sebesar
Rp.97.485.602.000,- dan Program
Pengembangan
2016,
K/L
diminta
nomenklatur
menyesuaikan Unit
masih
untuk
dengan
tusi
Kerja. Mengingat
BSN
terus
penyempurnaan
melakukan Indikator
Kinerja
Standardisasi Nasional, sebesar
Utama (IKU), maka untuk tahun 2017
Rp.81.536.495.000,-
akan
Alokasi Anggaran
dilakukan
kembali
penataan
nomenklatur kinerja BSN dalam rangka
Pagu anggaran BSN tetap, sebesar
penyusunan RKA 2018.
Rp 184.522.097.000, Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
Rp. M
Gambar III.7 Perkembangan DIPA BSN Tahun 2013-2017
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
26
C. Laporan Kinerja BSN Tahun 2015 Laporan
Kinerja
dimaksudkan
Draft Laporan Kinerja BSN Tahun
untuk memberikan gambaran yang
2015 disusun oleh Tim
jelas,
dapat
merupakan perwakilan dari seluruh
transparan,
dan
dipertanggungjawabkan
AKIP yang
tentang
Unit Kerja Eselon II dan telah direviu
pemerintah.
oleh pimpinan BSN (Kepala BSN, Eselon
Hasilnya dapat membantu pimpinan
I dan II). Selanjutnya Laporan Kinerja
dan
dalam
BSN Tahun 2015 dilakukan reviu oleh
mencermati berbagai permasalahan
Inspektorat BSN. Laporan Kinerja BSN
sebagai
dalam
Tahun 2015 telah disampaikan tepat
menyusun rencana kinerja di tahun
waktu yaitu tanggal 29 Februari 2016
berikutnya. Dengan demikian rencana
kepada Presiden dan ditembuskan
kinerja di tahun mendatang dapat
KemenPANRB,
disusun lebih fokus, efektif, efisien,
Bappenas.
kinerja
suatu
instansi
seluruh
jajaran
bahan
terukur,
acuan
transparan
dan
Kemenkeu,
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. Pada
tahun
menghasilkan
2016,
1
BSN
(satu)
telah
dokumen
Laporan Kinerja BSN tahun 2015, 4 (empat) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon I tahun 2015, dan 11 (sebelas) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon II tahun 2015. Laporan Kinerja ini telah disusun secara berjenjang dimulai dari penyusunan Laporan Kinerja Eselon II, dilanjutkan Kinerja
penyusunan
Eselon
I,
dan
Laporan terakhir
penyusunan Laporan Kinerja BSN.
Gambar III.8 Laporan Kinerja BSN 2015
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
27
D. Implementasi AKIP BSN Perjanjian
kinerja
merupakan
tersebut, mulai tingkat BSN sampai unit
tekad dan janji rencana kerja tahunan
kerja
dibawahnya.
yang akan dicapai antara pimpinan
penyempurnakan akan menjadi dasar
instansi pemerintah/unit kerja yang
dalam menyusun Perjanjian Kinerja
menerima tugas dengan pihak yang
tahun
memberi
2016,
mulai
IKU
dari
hasil
Perjanjian
tugas.
Perjanjian
kinerja
Kinerja tingkat Kepala BSN, eselon I
menggambarkan
capaian
kinerja
dan
II.
Selanjutnya
memastikan
yang akan diwujudkan oleh instansi
Perjanjian Kinerja eselon II diturunkan
pemerintah/unit kerja dalam suatu
habis mulai tingkat eselon III sampai
tahun
staf dalam bentuk Sasaran Kinerja
tertentu
mempertimbangkan
dengan sumber
daya
Pegawai (SKP).
yang dikelolanya. Perjanjian kinerja akan
dipertanggungjawabkan
Sebagai melakukan
upaya
untuk
perbaikan
terus
implementasi
capaian kinerjanya dalam Laporan
AKIP di BSN, pada tahun 2016 telah
Kinerja.
diterbitkan
Pada tahun 2016, telah dihasilkan
Nomor
5
dokumen Perjanjian Kinerja BSN Tahun
Pedoman
2016 yang terdiri dari Perjanjian Kinerja
Akuntabilitas
Kepala
Pemerintah
BSN,
Eselon
I
dan
II
di
lingkungan BSN.
Peraturan Tahun
2016
di
BSN
tentang
Pelaksanaan
Standardisasi
Sebagai salah satu tindak lanjut
Kepala
Sistem
Kinerja
Instansi
lingkungan
Badan
Nasional.
Pedoman
SAKIP ini menjadi pedoman bagi Unit
dari hasil evaluasi AKIP BSN Tahun
Kerja
2015, maka pada tahun 2016 telah
perbaikan
dilakukan reviu dan penyempurnaan
keputusan dalam upaya mencapai
Indikator Kinerja Utama (IKU) agar
tata kelola pemerintahan yang baik di
lebih spesifik, relevan, terukur dan khas
BSN dan mendorong secara terus
yang menggambarkan efektivitas dan
menerus untuk peningkatan kinerja
alasan
seluruh Unit Kerja secara akuntabel.
keberadaan
entitas
IKU
di
lingkungan proses
BSN
untuk
pengambilan
Gambar III.9 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja BSN oleh Kementerian PAN dan RB
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
28
E. Monitoring Monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan
dalam
rangka
penilaian kesesuaian di daerah, telah dilakukan
monev
kegiatan
pengendalian kegiatan dan program
dibeberapa daerah antara lain
agar
Yogyakarta,
mencapai
sasaran
yang
Palembang,
ke
Garut,
diharapkan secara tepat waktu, tepat
Makassar, Aceh, Medan, Bali, dan
sasaran. Pelaksanaan monev antara
Bandung.
lain dilakukan melalui kegiatan atau
Sebagai upaya terus melakukan
pertemuan-pertemuan yang bersifat
perbaikan
koordinatif dengan unit kerja/instansi
Perencanaan dan Program-Biro PKT-
terkait.
BSN telah membangun aplikasi monev
kinerja,
Bagian
Pada tahun 2016, telah dihasilkan
berbasis website untuk membantu Unit
1 (satu) dokumen laporan monev
Kerja memonitor pencapaian realisasi
kegiatan. Dokumen laporan monev ini
kinerja setiap saat dan mempercepat
terdiri dari laporan bulanan, laporan
proses pelaporan, yaitu Aplikasi Sistem
triwulanan, laporan PP 39, laporan
Informasi Perencanaan dan Pelaporan
PMK 249, dan laporan capaian kinerja.
(SIPP). Aplikasi SIPP telah dipergunakan
Selain implementasi
itu
untuk
mengetahui
standardisasi
dan
dalam penyusunan laporan bulanan, triwulanan, serta laporan PP 39.
Gambar III.10 Monev menggunakan Aplikasi SIPP
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
29
5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif Setiap tahun BSN mengajukan usulan
kerangka
acuan
tahun
berikutnya
ke
Keuangan
yang
digunakan
(trilateral
meeting),
maka
kegiatan
berdasarkan Surat Bersama Menteri
Kementerian
Keuangan dan Menteri PPN/Kepala
selanjutnya
sebagai
penyusunan
pihak
akan bahan
Rencana
bappenas No. S-378/MK.02/2016 dan No.
0163/M.PPN/05/2016,
BSN
Kerja
memperoleh pagu indikatif sebesar
Pemerintah (RKP). Untuk itu setiap unit
Rp.184.522.097.000,- Dengan demikian
kerja
capaian untuk indikator ini sebesar
menyampaikan
bahan
pengusulan rencana anggaran ke Biro
74% dibandingkan target.
PKT.
Belum maksimalnya pencapaian indikator kinerja ini akan ditindaklanjuti dalam
Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif
penyiapan
baseline melakukan
Target : 80% Realisasi : 59%
yang
akan
Raker
BSN
tahun
bahan 2018
sinkronisasi dibahas 2017
reviu
dengan
usulan dalam
dengan
2018 forum
seluruh
pejabat struktural di lingkungan BSN.
Capaian : 74%
Usulan BSN Untuk
tahun
2017,
secara
Rp.312.070.602.000
PAGU INDIKATIF BSN
keseluruhan unit kerja mengajukan anggaran sebesar Rp.312.070.602.000,Setelah
dilakukan
pembahasan
dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas
melalui
pertemuan
Rp.184.522.097.000
Reviu Baseline Rp.289.169.366.000
tiga
6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah Berbasis Kinerja Agar
anggaran
digunakan
prioritas nasional/bidang, prioritas BSN,
secara efektif dan efisien, penyusunan
aturan pengelolaan keuangan, dan
anggaran
lain-lain. Berdasarkan penelitian dan
seharusnya
berdasarkan
pada kinerja yang ingin dicapai BSN.
riviu
Penyusunan anggaran dimulai usulan
melakukan tindak lanjut berdasarkan
KAK dan RAB dari unit kerja, yang
rekomendasi, sehingga menghasilkan
kemudian usulan tersebut dilakukan
RKAK/L yang memenuhi anggaran
penelitian oleh Bagian Perencanaan
berbasis kinerja.
dan
Program
Inspektorat.
dan
riviu
Penelitian
oleh dan
tersebut,
unit
kerja
harus
unit
Pada tahun 2016, pencapaian
riviu
indikator kinerja sebesar 55% atau
berdasarkan pada RPJM, RKP, Renja,
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
30
sebanyak 6 Unit Kerja dari 11 Unit Kerja yang
menindaklanjuti
rekomendasi
Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah Berbasis Kinerja
yang disampaikan oleh Biro PKT pada saat penyusunan RKAKL 2017. Sebagai upaya
perbaikan
disempurnakan
akan mekanisme
Target : 100% Realisasi : 55%
penyusunan anggaran dalam suatu dokumen petunjuk pelaksanaan DIPA.
Capaian : 55%
7. Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu Bagian Perencanaan dan Program diberi
tugas
penyusunan
mengkoordinasikan LAKIP
BSN.
Untuk penyerahan dokumen LAKIP ke Bagian Perencanaan dan Program,
Dalam
sampai dengan batas waktu, hanya 2
penyusunan LAKIP tersebut diperlukan
unit kerja yang telah menyerahkan
dukungan data-data kinerja dari unit-
tepat waktu dari sebanyak 15 Unit
unit kerja di lingkungan BSN. BSN
kerja.
mewajibkan agar setiap unit eselon I
kinerja ini sebesar 26% dari target 50%.
dan II menyusun LAKIP masing-masing,
Sebagai upaya perbaikan di tahun
sehingga LAKIP yang harus disiapkan
2017 kepada Unit Kerja sejak awal
sebanyak 16 dokumen LAKIP.
tahun telah disampaikan
Dengan
demikian
capaian
agenda
penyelesaian Laporan Kinerja Eselon I sampai dengan Eselon II, dan Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu
mulai
tahun 2017 seluruh Eselon III diwajibkan untuk
menyusun
Eselon
III
Laporan sebagai
pertanggangjawaban
Kinerja bentuk kinerja.
Target : 50% Realisasi : 13%
Capaian : 26%
8. Jumlah Revisi Anggaran ke Kemenkeu Sebagai pelaksanaan dalam
bagian kegiatan
memfasilitasi
dalam anggaran,
2016, Biro PKT telah melakukan 5 (lima) kali
revisi
anggaran
(DIPA)
yang
atas berbagai
diajukan kepada Kemenkeu. Ini berarti
penyesuaian kegiatan di unit kerja
capaian kinerja tidak sesuai target
dan mengkomodir adanya kebijakan
yaitu maksimal 4 kali dalam setahun
pemerintah
atau capaiannya sebesar 80%.
berupa
penghematan
dan efisiensi anggaran selama tahun
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
31
Hal ini disebabkan untuk merespon perubahan-perubahan
anggaran
yang disebabkan kebutuhan prioritas
Jumlah Revisi Anggaran ke Kemenkeu
internal BSN dan stakeholder, juga terkait
kebijakan
melakukan
pemerintah
yang
penghematan/
pemotongan
anggaran
Target : 4 kali Realisasi : 5 kali
sehingga
membutuhkan revisi anggaran. Capaian : 80%
Tabel III.7 Revisi Anggaran (DIPA) BSN Tahun 2016
Anggaran
Tgl Pengesahan
DIPA Awal
234.387.488.000
7 Des 2015
DIPA Revisi 1
234.387.488.000
8 Mar 2016
DIPA Revisi 2
234.387.488.000
26 Mei 2016
DIPA Revisi 3
113.688.472.000
28 Jul 2016
DIPA Revisi 4
113.688.472.000
9 Sep 2016
DIPA Revisi 5
113.688.472.000
30 Sep 2016
Uraian
Dalam rupiah
Keterangan
Blokir anggaran pembangunan laboratorium Blokir anggaran terkait Inpres No. 4 Tahun 2016 Revisi setelah pemotongan anggaran Blokir anggaran terkait Inpres No. 8 Tahun 2016 Revisi setelah penetapan blokir anggaran
9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu Pelaporan kinerja dan anggaran merupakan
yang
Dalam penyampaian laporan kinerja
dan
dan anggaran, sebanyak 11 Unit kerja
pencapaian
dari 11 unit kerja telah menyampaikan
kinerja dan anggaran setiap kegiatan
laporan sesuai waktu yang ditetapkan.
digunakan
instrumen untuk
mengevaluasi
untuk
yang perlu disempurnakan/diperbaiki.
memantau
tingkat
di unit kerja. Pelaporan kinerja dan anggaran berupa laporan bulanan, laporan triwulan, laporan semester, dan laporan sesuai PP 39. Pelaporan ini telah dikembangkan dalam aplikasi
Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu
SIPP (Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan), namun masih ada
Target : 100% Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
32
Gambar III.11 Grafik Persentase Pelaporan Kinerja dan anggaran Tepat Waktu
SASARAN
Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel
3
Tabel III.8 Capaian Kinerja Sasaran 3 Capaian 2016
Indikator Kinerja
Capaian %
Realisasi 2015
Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya
Target
Realiasi
10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 11. Persentase realisasi anggaran BSN 12. Frekuensi perputaran Uang Persediaan dalam setahun
7 dokumen
7 dokumen
100%
7 dokumen
0
> 95%
94,96%
99,96%
95,5%
(0,54%)
11 kali
15 kali
136%
16 kali
(6%)
13. Persentase Rekonsiliasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu
100%
100%
100%
100%
0
14. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu 15. Persentase realisasi target penerimaan PNBP
100%
100%
100%
100%
0
100%
132%
132%
126,65%
4%
Indikator
kinerja
mengukur
setahun; Persentase Rekonsiliasi ke KPPN
terkelolanya anggaran yang akurat dan
yang sesuai dan tepat waktu; Persentase
akuntabel terdiri dari 6 (enam) indikator
Laporan
kinerja
bendahara tepat waktu; dan Persentase
yaitu
pengelolaan realisasi perputaran
untuk
Jumlah
dokumen
anggaran;
Persentase
anggaran
BSN;
Uang
Persediaan
realisasi
Pertanggungjawaban target
penerimaan
PNBP.
Frekuensi
Capaian kinerja untuk keenam indikator
dalam
kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
33
111%.
Dari
kinerja
setahun dan Persentase realisasi target
kinerja
penerimaan PNBP. Berikut disampaikan
capaiannya di atas 100% yaitu Frekuensi
rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.
tersebut
keenam
2
perputaran
(dua)
indikator indikator
Uang
Persediaan
dalam
10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran Indikator ini adalah indikator yang ditetapkan
untuk
pencapaian
reformasi
lingkungan
Sekretariat
Dokumen
pengelolaan
mendukung
review. Namun sosialisasi peraturan
birokrasi
dan
Utama
di
BSN.
anggaran
terdiri dari: a. Laporan Sosialisasi Peraturan dan Pedoman Pelaksanaan Anggaran b. Laporan Pengelolaan Keuangan c. Laporan
Keuangan
Tahun
(Semester I, Tahunan
2015
Unaudited
dan Audited) Review
dan
pedoman
Sosialisasi
Peraturan PNBP
pelaksanaan
anggaran tetap dilaksanakan.
B. Laporan Pengelolaan Keuangan Kegiatan pengelolaan keuangan tahun
2016
dengan secara
telah
terlaksana
melaksanakan periodik
baik
koordinasi
dengan
seluruh
pengelola anggaran untuk memonitor pelaksanaan
kegiatan
membahas
d. Laporan Pengelolaan PNBP e. Laporan
anggaran sehingga tidak dilakukan
dan
kendala
dalam
pelaksanaan anggaran.
C. Laporan Keuangan Tahun 2015 Laporan
Keuangan
Badan
Nasional
(BSN)
Standardisasi
merupakan laporan yang mencakup
Jumlah dokumen pengelolaan anggaran
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi
Target : 7 dokumen Realisasi : 7 dokumen
Instansi
yang
Capaian : 100%
terkomputerisasi
Capaian indikator kinerja jumlah pengelolaan
anggaran
adalah sebesar 100% yaitu dari target 7
dokumen
yaitu
mulai
dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran
dokumen
(SAI)
serangkaian prosedur manual maupun
seluruhnya
dapat
pelaporan operasi
sampai
posisi
dengan
keuangan
keuangan
pada
dan Badan
Standardisasi Nasional. Laporan
Keuangan
Tahun
tercapai.
2015
A. Laporan sosialisasi peraturan dan
data/laporan keuangan satuan kerja
pedoman
pelaksanaan
anggaran Selama perubahan
tahun
2016 tidak
aturan
ada
disusun
BSN
berdasarkan
BSN. Laporan Keuangan BSN tahun 2015 yang dinilai pada tahun 2016 oleh auditor BPK mendapat opini WDP.
pelaksanaan
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
34
terutama terkait dengan nomenklatur jenis layanan dan perubahan besaran tarif. Draft PP PNBP yang baru tersebut telah melalui pembahasan di tingkat Panitia Antar Kementerian (PAK) dan Harmonisasi
yang
pewakilan
dari
Keuangan,
Gambar III.12 Laporan Keuangan BSN Tahun 2015 Audited
Laporan
pengelolaan
oleh
Kementerian
Kementerian
Setneg,
Kementerian
Kumham,
Kemenristekdikti,
dan
terkait lainnya.
Saat ini draft PP
tersebut
tengah
penyelesaian
akhir
BSN,
kementerian
diproses di
untuk
Kementerian
Keuangan untuk selanjutnya diajukan ke
D. Laporan Pengelolaan PNBP
dihadiri
Kementerian
Setneg
agar
ditetapkan oleh Presiden. PNBP
adalah laporan yang berisi informasi mengenai
penerimaan
dan
penggunaan PNBP BSN. Laporan ini disusun setiap bulan dan triwulan. Laporan Pengelolaan PNBP Triwulan diserahkan Anggaran
ke
Direktorat
Kementerian
Jenderal Keuangan.
Laporan Pengelolaan PNBP bulanan diserahkan
ke
masing-masin
pusat
layanan PNBP BSN.
E. Laporan
Reviu
dan
Gambar III.13 Pembahasan Draft RPP PNBP
Sosialisasi
Peraturan PNBP
Sosialisasi
Pada tahun 2016, BSN mengajukan
Peraturan
dilaksanakan
di
Bandung
PNBP pada
revisi atas PP Penerimaan Negara
tanggal 9 Agustus 2016. Sosialisasi
Bukan
Peraturan
Pajak
(PNBP)
kepada
PNBP
menjelaskan
Kementerian Keuangan yang selama
mengenai Rancangan PP Tentang
ini menggunakan PP No. 62 Tahun
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
2017.
Negara
Pertimbangannya
adalah
Bukan
Pajak
BSN.
Review
karena PP yang lama telah berlaku
Peraturan
selama
serta
Peraturan Kepala No. 12 Tahun 2016
peningkatan
tentang Standar Operasional Prosedur
8
(delapan)
mempertimbangkan
tahun,
mutu layanan dan perkembangan
BSN
dilakukan
atas
Penerimaan Negara Bukan Pajak BSN.
tuntutan layanan dari masyarakat di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Revisi yang dilakukan
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
35
Gambar III.14 Sosialisasi RPP PNBP Jenis dan Tarif
11. Persentase realisasi anggaran BSN Badan
dibandingkan dengan tahun 2015.
Standardisasi Nasional mendapatkan
Dimana pada Tahun 2015 persentase
pagu
realisasi
Pada
tahun
2016
anggaran
126.178.139.000,-.
sebesar Pagu
Rp
tersebut
95,5%
anggaran dari
total
BSN
mencapai
pagu
anggaran
dikelola oleh 5 (lima) orang Pejabat
sebesar Rp.164.811.970.000,-. Artinya
Pembuat
terdapat penurunan sebesar 0,54%
Komitmen
(PPK)
yang
pengelolaannya dibagi dalam tiap-
dari sisi persentase realisasi anggaran.
tiap unit eselon I (kecuali Deputi Bidang
Penelitian
dan
Kerjasama
Standardisasi yang memiliki 2 (dua) orang PPK). Dalam pelaksanaannya
Realisasi anggaran BSN
BSN telah merealisasikan anggaran sebesar
Rp.119.816.128.032,-
atau Target : >95% Realisasi : 94,96%
sebesar 94,96%. Dalam hal ini terjadi kenaikan persentase
realisasi
anggaran
jika
Capaian : 99,96%
12. Frekuensi perputaran Uang Persediaan dalam setahun Nasional
Persediaan ini berbeda dari tiap BPP,
memiliki satu Satker yang dikelola oleh
namun secara rata-rata mencapai 15
satu orang Bendahara Pengeluaran
kali selama tahun 2016. Sehingga
dengan
orang
persentase
Pembantu
perputaran
Badan
Standardisasi
dibantu
Bendahara (BPP).
oleh
Pengeluaran
Frekuensi
5
perputaran
Uang
realisasi uang
frekuensi
persediaan
mencapai 136% dari target 11 kali.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
36
ini
Dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi penurunan perputaran uang persediaan. Pada tahun 2015 ratarata
frekuensi
perputaran
uang
persediaan sebanyak 16 kali. Terjadi
Frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun
penurunan sebesar rata-rata 1 kali
Target : 11 kali Realisasi : 15 kali
(6%) dibanding tahun 2016. Hal ini disebabkan
karena
adanya
Capaian : 136%
pemotongan anggaran pada tahun anggaran 2016.
13. Persentase Rekonsiliasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu Jakarta IV melalui aplikasi e-rekon. Aplikasi ini baru mulai digunakan pada Persentase rekonsiliasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu
bulan
Mei
aplikasi
2016.
ini
Dengan
adanya
memudahkan
proses
rekonsiliasi yang selama ini dilakukan Target : 100% Realisasi : 100%
secara manual. BSN telah melakukan Rekonsiliasi
Capaian : 100%
Pendapatan Belanja Negara setiap
Batas
waktu
Pendapatan
Belanja
tanggal
10
Rekonsiliasi Negara
setiap
bulannya
tepat
yaitu
target
persentase
bulannya.
dapat
tercapai
waktu.
Sehingga
rekonsiliasi di
100%
tahun
2016.
Rekonsiliasi ini dilakukan dengan KPPN
14. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu Laporan
Pertanggunjawaban
Oleh karena itu, target persentase
bendahara harus diserahkan ke KPPN
Laporan
Jakarta IV setiap tanggal 10 tiap
bendahara tepat waktu sebesar 100%
bulannya. Selama tahun 2016 Laporan
dapat tercapai pada tahun 2016.
Pertanggungjawaban diserahkan
tepat
ini
waktu
dapat sehingga
tidak terjadi keterlambatan. Umumnya Laporan
Pertanggungjawaban
Pertanggunjawaban
Persentase laporan pertanggungjawaban bendahara tepat waktu
Bendahara diserahkan ke KPPN pada minggu pertama bulan berikutnya.
Target : 100% Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
37
15. Persentase realisasi target penerimaan PNBP Penyusunan
Target
Penerimaan
Pada
tahun
2016 target
PNBP
Negara Bukan Pajak (PNBP) dilakukan
Badan Standardisasi Nasional sebesar
setiap awal tahun sesuai surat edaran
Rp
permintaan
penerimaan
dari
Kementerian
14.115.808.000,-. PNBP
Pencapaian mencapai
18.618.127.862,-
Pagu
PNBP
mencapai 132%. Hal ini merupakan
merupakan hasil perhitungan atau
pencapaian yang melampaui target
penetapan PNBP yang diperkirakan
sebesar 100%.
Sementara.
Target
dengan
Rp
Keuangan untuk Pagu Indikatif dan
persentase
akan diterima 1 (satu) tahun yang akan
datang
oleh
setiap
Kementerian/Lembaga (K/L). Kementerian menyiapkan digunakan
Keuangan
aplikasi BSN
telah
TRPNBP
dalam
Persentase realisasi target penerimaan PNBP
untuk
menginput Target : 100% Realisasi : 132%
usulan target PNBP yang selanjutnya disampaikan
kepada
DJA
Kementerian
Keuangan
–
Capaian : 132%
bersama
dengan proposal target dan pagu PNBP BSN.
SASARAN 4
Terselenggaranya Pengelolaan Tata Usaha dan Rumah tangga
Tabel III.9 Capaian Kinerja Sasaran 4 Capaian 2016
Indikator Kinerja 16. Jumlah dokumen tata usaha dan rumah tangga
Target
Realiasi
3 dokumen
3 dokumen
Capaian %
100%
Realisasi 2015
Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya
3 dokumen
0
16. Jumlah dokumen tata usaha dan rumah tangga Indikator kinerja untuk mengukur terselenggaranya
pengelolaan
tata
usaha dan rumah tangga terdiri dari 1
Jumlah dokumen tata usaha dan rumah tangga
(satu) indikator kinerja yaitu Jumlah dokumen
tata
usaha
dan
rumah
tangga dengan capaian kinerja 100%, yaitu dari target 3 dokumen telah
Target : 3 dokumen Realisasi : 3 dokumen
Capaian : 100%
tercapai 3 dokumen.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
38
A. Laporan pelaksanaan tata usaha kearsipan dan pimpinan Sebagai
instansi
yang
memiliki
Pengelolaan
perjalanan
dinas
pimpinan
dalam
tugas pokok mengembangkan dan
sebagai
membina kegiatan standardisasi di
menghadiri rapat dan acara resmi
Indonesia,
harus
serta kunjungan kedinasan di dalam
berhubungan dengan berbagai pihak
dan luar negeri juga merupakan salah
yang
satu tugas yang dilaksanakan oleh
BSN
sudah
terkait.
terciptanya
Guna
pasti
mendukung
pengelolaan
yang
agenda
bagian TURT. Perjalanan dinas dalam
akuntable dalam proses pelaksanaan
negeri
tugas dan fungsinya, dilakukan melalui
dilaksanakan sebanyak 97 kali dengan
komunikasi
realisasi
resmi
menyurat.
atau
surat
Pengelolaan
–
pimpinan anggaran
yang
telah
sebesar
Rp.
tata
453.236.971. Untuk perjalanan dinas
persuratan dilakukan oleh bagian tata
luar negeri pimpinan sebanyak 97 kali
usaha rumah tangga (TURT) yang
dengan jumlah 170 delegasi Republik
memiliki tugas dalam melaksanakan
Indonesia,
tata usaha kearsipan dan pimpinan.
realisasi
Dalam
rangka
kompetensi
dan
peningkatan profesionalisme
dengan anggaran
740.485.475.
Adapun
pencapaian sebesar
Rp.
pengelolaan
perjalanan dinas luar negeri pimpinan
sebagai
meliputi pengurusan surat ijin Sekretaris
personil yang berhubungan langsung
Negara, exit permit yang digunakan
dalam
tata
dalam pengurusan paspor dan visa
persuratan di BSN, Bagian TURT telah
negara yang dituju. Beberapa negara
melaksanakan
Bimbingan
Teknis
yang dituju diantaranya 34 negara di
Kompetensi
Sekretaris
yang
Benua Eropa, 55 negara Benua Asia, 7
sekretaris
dan alur
arsiparis
pengelolaan
dilaksanakan pada tanggal 21 s.d 23
negara di Benua Amerika.
Desember 2016 dengan narasumber dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
selaku
kearsipan
instansi
nasional
pembina dan
pakar
komunikasi perguruan tinggi London School of Public Relation (LSPR).
III.11 Rincian Perjalanan Dinas Luar Gambar III.15 Pelaksanaan Kegiatan tata usaha kearsipan dan pimpinan
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
39
egeri B. Laporan Pelaksanaan Rumah Tangga Sebagai salah satu bagian dalam Biro
PKT
yang
mempunyai
tugas
Pengadaan
Barang
Pemerintah
sebagaimana
dan
Jasa telah
memberikan pelayanan teknis dan
beberapa kali diubah terakhir dengan
administratif kepada seluruh pegawai
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
BSN untuk menunjang pelaksanaan
2012 tentang Perubahan Kedua Atas
tugas dan fungsi masing-masing unit
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
kerja. Layanan pelaksanaan rumah
2010
tangga
Barang/Jasa
Pemerintah,
BSN
operasional tata usaha perkantoran,
berkewajiban
membentuk
Unit
operasional unit layanan pengadaan
Layanan Pengadaaan (ULP). Kegiatan
(ULP).
operasional
diantaranya
meliputi
Dukungan operasional tata usaha perkantoran yang dilakukan seperti alat tulis
kantor, sewa
kendaraan
operasional dan pimpinan, sewa AC standing,
sewa
mendukung
gudang
serta
penyelenggaraan
Seminar Nasional Bulan Mutu Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 16
tentang
Pengadaan
ULP
BSN
yang
dilaksanakan pada tahun 2016 melalui Bimbingan Teknis E-Purchasing dan Sirup pada tanggal 27 Juli 2016 dan Bimbingan Teknis Evaluasi Pemilihan Penyedia dan Penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dilaksanakan pada tanggal 1 s.d 2 Desember 2016.
November 2016. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor
54
tahun
2010
tentang
C. Laporan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Merupakan usaha
dan
menyediakan keperluan
tugas
bagian
rumah
tangga
data
pegawai
pembayaran
tunjangan
pegawai
dilakukan
gaji BSN
setiap
tata untuk
telepon, listrik, dan jaringan internet, pembayaran
jasa
tenaga
untk
outsourching yang berada di gedung
dan
1 BPPT dan gedung Menara Thamrin.
yang
bulannya.
Selain
itu
juga
digunakan
dalam
pemeliharaan peralatan kantor dan
Pencapaian realisasi anggaran untuk
kendaraan
pembayarann
pemeliharaan gedung dan bangunan
pada
tahun
gaji
dan
2016
tunjangan
sebesar
Rp.
44.290.149.917.
keperluan yang
diantaranya
operasional
diperuntukan sehari-hari
rutin
telah
Di
selesai
tahun
2016
dilaksanakan
berupa renovasi toilet pada gedung 1
Penyelenggaraan perkantoran
yang
dinas.
untuk
perkantoran
untuk
dibayarkan
biaya
langganan
BPPT lantai 10 – 14,
renovasi ruang
rapat lantai 9 gedung 1 BPPT, dan juga perbaikan pada pendingin ruangan (AC) gedung 1 BPPT lantai 9 – 14.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
40
Gambar III.16 Renovasi toilet, ruang rapat dan rumah dinas
SASARAN
Terpenuhinya Kebutuhan Sarana dan Prasarana BSN
5
Tabel III.10 Capaian Kinerja Sasaran 5 Capaian 2016
Indikator Kinerja 17. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN 18. Persentase pembangunan dan ketersediaan fasilitas Lab.Acuan (perencanaan, pembangunan, penyediaan fasilitas laboratorium) 19. Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang di lelang Indikator terpenuhinya
kinerja
untuk
kebutuhan
Target
Realiasi
Capaian %
100%
100%
100%
100%
0
40%
0%
0%
0%
0
100%
100%
100%
100%
0
mengukur
sarana
dan
laboratorium); lelang.
kinerja
indikator
Persentase
pemenuhan
dan
Persentase
penyelesaian paket pekerjaan yang di
prasarana BSN terdiri dari 3 (tiga) indikator yaitu
Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya
Realisasi 2015
Capaian kinerja
kinerja
untuk
tersebut
ketiga
rata-rata
kebutuhan sarana dan prasarana untuk
capaian sebesar 67%. Dari ketiga indikator
pelaksanaan
kinerja
tugas
BSN;
Persentase
tersebut
satu
capaiannya
Lab.Acuan
pembangunan dan ketersediaan fasilitas
pembangunan,
penyediaan
fasilitas
Laboratorium
yaitu
kinerja
pembangunan dan ketersediaan fasilitas (perencanaan,
0%
indikator
Acuan
persentase
(perencanaan,
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
41
pembangunan, laboratorium)
penyediaan
fasilitas
dikarenakan
pembangunan
anggaran
laboratorium
tersebut
terkena
pemotongan
anggaran
oleh
Pemerintah. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 5.
17. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN fasilitas
3. Peralatan dan fasilitas perkantoran
perkantoran dalam menjalankan tugas
Perlunya
sebanyak 120 unit meliputi lemari
rutin BSN dalam kualitas dan kuantitas
kayu, kursi roda, kursi besi, furniture
yang
ruang rapat, furniture ruang kerja,
baik,
dukungan
sehingga
diperlukan
dukungan sarana dan prasarana dalam peningkatan
kualitas
dan
serta
furniture ruang tamu. Dari
anggaran
tersebut
pelayanan prima. Pada tahun 2016, BSN
penyediaan
sarana
telah mengalokasi anggaran sebesar Rp.
perkantoran
sesuai
4.405.196.000 untuk peningkatan sarana
mencapai realisasi
dan
atau dengan pencapaian 100% meliputi
prasarana
fisik
dengan
target
dan
target
prasarana
kebutuhan
telah
sebanyak 178 unit
tersedianya 178 unit terdiri dari:
12 unit kendaraan dinas operasional
1. Kendaraan dinas operasional roda
roda
empat sebanyak 12 unit
empat,
46
unit
perangkat
pengolahan data dan informasi dan 120 unit peralatan fasilitas perkantoran.
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
Target : 100% Realisasi : 100%
2. Perangkat pengolahan data dan
Capaian : 100%
informasi sebanyak 46 unit meliputi printer,
LCD,
switch
hub,
voice
recorder, AC.
18. Persentase pembangunan dan ketersediaan fasilitas Lab.Acuan (perencanaan, pembangunan, penyediaan fasilitas laboratorium) Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai
Lembaga
Pemerintah
Non
Laboratorium
Acuan
Metrologi
yang
berada di kawasan PUSPITEK Serpong,
Kementerian (LPNK) yang bertugas dan
Tangerang.
bertanggung
bidang
laboratorium SNSU diantaranya untuk
standardisasi dan penilaian kesesuaian
menghadapi globalisasi, termasuk MEA,
merencanakan
negara-negara anggota ASEAN telah
jawab untuk
di
membangun
Urgensi
dibangunnya
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
42
mengembangkan
National
Metrology
Pada
tahun
2016
BSN
Institute yang terintegrasi dan mencakup
mengalokasikan
seluruh jenis besaran yang dibutuhkan
Rp.100.000.000.000,-
oleh sektor produksi nasionalnya dan
pembangunan
konstruksi
belum
laboratorium
yang
Satuan
tersedianya Ukuran
kebenarannya
Standar
(SNSU) sesuai
Nasional
yang
diakui
anggaran
SNSU
telah sebesar untuk fisik
merupakan
lanjutan dari tahapan perencanaan di
persyaratan
tahun
internasional.
2015
sebesar
dengan
kebijakan
pada
Persentase pembangunan dan ketersediaan fasilitas laboratorium acuan
dengan
kinerja
tahun
pembangunan
target
40%.
indikator
Sehubungan
efisiensi 2016,
anggaran rencana
konstruksi
fisik
laboratorium SNSU ditunda, sehingga kelanjutan
pembangunannya
akan
ditinjau kembali prosesnya pada tahun Target : 40% Realisasi : 0%
2017 dan capaian indikator kinerja tidak tercapai atau 0%.
Capaian : 0%
Gambar III.17 Rencana Gedung Laboratorium SNSU
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
43
19.
pelaksanaan
Persentase
penyelesaian yang
di
Presiden
barang/jasa berkewajiban melakukan
paket
pekerjaan
lelangDalam
menjalankan
amanat
Nomor
54
pengadaan
rangka Peraturan
tahun
2010
pengadaan prinsip
yang
efisien,
menerapkan
efektif,
transparan,
terbuka dan akuntabel. Rencana
paket
lelang
tentang Pengadaan Barang dan Jasa
pengadaan barang dan jasa pada
Pemerintah
tahun 2016 di lingkungan BSN terdiri
sebagaimana
beberapa
kali
diubah
telah terakhir
dari
14
(empat
belas)
paket
dengan Peraturan Presiden Nomor 70
pekerjaan dengan alokasi anggaran
Tahun
Perubahan
sebesar Rp. 18.335.444.000. Dengan
Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor
kebijakan efisiensi anggaran, 3 (tiga)
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
paket pekerjaan lelang dibatalkan
Barang/Jasa Pemerintah, dan Inpres
dan 11 (sebelas) paket pekerjaan
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi
lelang
Pencegahan
dengan
2012
Korupsi,
tentang
dan
maka
Pemberantasan
BSN
melalui
Unit
telah
diselesaikan
presentase
atau
pencapaian
sebesar 100%
Layanan Pengadaan (ULP) dalam
Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang
Target : 100% Realisasi : 100%
Capaian : 100%
Gambar III.18 Paket Lelang BSN 2016
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVES SASARAN 6
Meningkatnya Kinerja Sistem Pengelolaan Anggaran, Sumber Daya Manusia, tata Kelola dan Organisasi PKT yang profesional
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
44
Tabel III.11 Capaian Kinerja Sasaran 6 Capaian 2016
Indikator Kinerja 20. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PKT yang meningkat kompetensinya 21. Realisasi anggaran PKT 22. Jumlah e-governnance yang mendukung tata kelola PKT
Target
Realiasi
Capaian %
100%
100%
100%
-
0
> 95%
97,02%
100%
95,9%
1,12%
4 Aplikasi
4 Aplikasi
100%
2 Aplikasi
2 Aplikasi
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatnya
Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya
Realisasi 2015
kinerja
sistem
meningkat
kompetensinya;
anggaran
PKT;
dan
Realisasi
Jumlah
e-
pengelolaan anggaran, sumber daya
governnance yang mendukung tata
manusia, tata kelola dan organisasi PKT
kelola
yang profesional terdiri dari 3 (tiga)
ketiga indikator kinerja tersebut adalah
indikator
100%.
kinerja
yaitu
Persentase
Aparatur Sipil Negara (ASN) PKT yang
PKT.
Capaian
Berikut
kinerja
disampaikan
untuk rincian
capaian indikator kinerja sasaran 6.
20. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PKT yang meningkat kompetensinya Dorongan kompetensi
peningkatan ini
didasarkan
adalah 100%, ini berarti setiap personil
pada
di Biro PKT rata-rata telah satu kali
tantangan yang dihadapi saat ini di
dalam tahun 2016 mengikuti kegiatan
bidang
untuk meningkat kompetensi baik yang
globalisasi,
kompleksitas kemajuan
kompetisi,
pekerjaan,
teknologi
informasi
serta
menunjang
dan
menambah
tusi
maupun
pengetahuan
lainnya.
digital. Jika pegawai Aparatur Sipil
Kegiatan
Negara
yang telah diikuti oleh personil di Biro
(ASN)
menghadapi
saat
ini
tantangan
tidak
siap
tersebut,
PKT
ada
peningkatan
yang
yang
berupa
kompetensi pelatihan,
maka daya saing ASN tersebut akan
sosialisasi, workshop, dan sejenisnya.
jauh ketinggalan.
Kegiatan
Pada
tahun
menetapkan persentase
2016
indikator ASN
yang
Biro
PKT
kinerja meningkat
kompetensinya dengan target sebesar 100%, Capaian indikator kinerja ini
peningkatan
kompetensi
yang telah diikuti personil Biro PKT sebagai berikut : Bagian Perencanaan dan Program a. Diklat
Jabatan
Fungsional
Perencanan (JFP) Tingkat Muda
pada Biro PKT pada tahun 2016 ini
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
45
b. Workshop
berpikir
sistem
untuk
d.
dan
Pembayaran
perencanaan, kajian strategis dan
TagihanPembukuan
desain kebijakan
Pertanggungjawaban Bendahara
c. Forum
diskusi
nasional
(FDN)
perencana 2016 d. Seminar Nasional : Penerapan SNI ISO
31000
sebagai
Manajemen upaya
Risiko
membangun
kepercayaan public e. SNI ISO 9001 : 2015 (Introduction Quality Managemen System) Sistem
e.
Aplikasi Bendahara Pengeluaran
f.
Pengelolaan Keuangan Negara
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga a.
Bimbingan
Teknis
Pengadaan
Barang/Jasa b.
Sosialisai
Tertib
Berlalu
Lintas
Menuju Indonesia Tertib Bersatu Keselamatan Nomor Satu
Penerimaan
dan
c.
Pengeluaran Negara
Sosialisasi
Sistem
Informasi
Kearsipan Nasional
b.
Pengelolaan Uang Persediaan
c.
Perpajakan Pengeluaran
dan
Pengeluaran
Bagian Keuangan a.
Pengujian
Bendahara
d.
Workshop Kompetensi
Peningkatan Sekretaris
di
Lingkungan BSN
Gambar III.19 Sertifikat Pelatihan dan Kegiatan Peningkatan Kompetensi
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
46
20.
Realisasi anggaran PKT
Dalam
rangka
pelaksanaan pada
mendukung
tugas
Tahun
dan
fungsinya,
2016,
Bagian
Perencanaan dan Program-Biro PKT didukung
oleh
bersumber
dari
anggaran
yang
Daftar
Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2016. Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA084.01.1.613104/2016
tanggal
7
Desember 2016, pagu anggaran Biro PKT setelah beberapa kali mengalami perubahan
adalah
sebesar
atau sebesar 97.02%, berarti capaian kinerja adalah sebesar 100% dari yang ditargetkan yaitu >95%. Sebagai upaya untuk
terus
pada
perbaikan
tahun
diharapkan
anggaran
2017
pelaksanaan kegiatan yang bersifat strategis
dan
dilakukan
memungkinkan
lebih
awal
untuk dapat
dilaksanakan maksimal pada triwulan III sehingga pada triwulan IV telah dapat dilakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan di tahun berjalan.
Rp.76.636.220.000,-.
Pagu dan realisasi anggaran Biro PKT
Realisasi anggaran Biro PKT Tahun 2016
Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di
adalah
bawah ini.
sebesar
Rp.74.353.138.294,-
Tabel III.12 Realisasi Anggaran Biro PKT TA. 2016 No
2016 (dalam rupiah) Pagu Realisasi
Uraian
%
1 2
Bagian Perencanaan dan Program Bagian Keuangan
3.873.282.000 2.056.272.000
3.709.233.652 2.038.698.374
95,8% 99,2%
3
Bagian Tata Usaha
70.706.666.000
69.885.438.022
98,8%
76.636.220.000
74.353.138.294
97,02%
Jumlah
Gambar III.20 Grafik Realisasi Anggaran Biro PKT
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
47
21.
Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola PKT
Dalam rangka mendukung tata kelola perencanaan, keuangan, dan fasilitas
PKT pada tahun 2016 ini telah tercapai 100% dari target 4 Aplikasi.
sarana prasarana, sampai tahun 2016
Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan
Biro
dan Pelaporan (SIPP) dipergunakan
PKT
telah
mengembangkan
4
Aplikasi yaitu Aplikasi Sistem Informasi
untuk
Perencanaan dan Pelaporan (SIPP),
mempermudah
Aplikasi Sistem informasi Pelaksanaan
penganggaran
Kegiatan dan
(SIPAKAR),
seluruh Unit Kerja di BSN. Pada tahun
Aplikasi Kantaya, dan Aplikasi Tata
2016 Aplikasi SIPP telah digunakan
Naskah
untuk penyusunan laporan bulanan,
Anggaran
Dinas
Elektronik
(TNDE).
Sehingga capaian indikator kinerja Biro
mempercepat integrase dan
dan data
pelaporan
di
triwulanan, dan PP 39.
Gambar III.21 Tampilan Aplikasi SIPP Aplikasi SIPAKAR ini merupakan sebuah
pelaksana kegiatan dan disetujui oleh
sistem yang dimulai dari pengajuan
esselon 2 sebagai penanggung jawab
kebutuhan
dengan
kegiatan, usulan kebutuhan dana ini
realisasi
diproses di bagian keuangan secara
dana
sampai
pertanggungjawaban
anggaran. Pengajuan kebutuhan dana dibuat
oleh
esselon
3
web base application.
sebagai
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
48
Gambar III.22 Tampilan Aplikasi SIPAKAR Aplikasi Kantaya merupakan aplikasi
dengan tujuan terciptanya tata kelola
yang digunakan dalam pemesanan
yang baik pada Biro PKT sebagai
ruang rapat yang ada di lingkungan
penanggung
BSN.
sarana dan prasarana.
Aplikasi
tersebut
dibangun
jawab
penggunaan
Gambar III.23 Tampilan Aplikasi Kantaya
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
49
Aplikasi Tata naskah dinas elektronik
media dalam disposisi surat, pencatat
(TNDE)
surat masuk dan keluar dan juga
merupakan
dibangun
sebagai
persuratan
di
Penggunaan
aplikasi
aplikasi sistem
yang dalam
lingkungan ditujukan
sebagai
penyimpanan elektonik,
arsip
BSN.
bentuk
dari
memudahkan dalam pencarian.
dalam
sehingga
Kepala BSN hingga eselon IV sebagai
Gambar III.24 Tampilan Aplikasi TNDE
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
50
BAB IV
L
PENUTUP
aporan
Kinerja
Perencanaan,
Biro
Keuangan
dan Tata Usaha (Biro PKT) Tahun
2015
menyajikan
pertanggungjawaban
dan
pencapaian kinerja Biro PKT Tahun 2015 dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis. capaian kinerja kegiatan Biro PKT Tahun 2015, sebagian besar kegiatan telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan kinerja
diselesaikan
dari
Terlaksananya
telah target
dapat yang
seluruh
kegiatan di Biro PKT sangat mendukung pelaksanaan kegiatan teknis lingkup Badan Standardisasi Nasional, sesuai tugas fungsi Biro PKT sebagai fasilitasi dan
koordinasi
lingkup
Badan
Standardisasi Nasional. Walaupun
Berdasarkan hasil pengukuran
indikator
ditetapkan.
demikian,
masih
ditemukan berbagai kelemahan dan sebagian memenuhi dijadikan kegiatan
kegiatan target. input Biro
PKT
yang Hal
untuk di
ini
belum akan
perbaikan tahun-tahun
berikutnya.
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
51
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA BIRO PKT TAHUN 2015
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
52
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
53
2016| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN
54