Laporan Keuangan Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk
1
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
Daftar Isi
Hal Laporan Posisi Keuangan…………………………………………………………………………………….…. 3-4 Laporan Laba Rugi Komprehensif............................................................................................................
5
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………………………..……………......
6
Laporan Arus Kas ……………………………………………………………………………………………......
7
Catatan Atas Laporan Keuangan ………………………………………………………………………….
8-70
***************************
2
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan ASET Kas dan bank Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah
30 Juni 2014
31 Desember 2013
4 2u, 4, 35
15.356.637.408 395.223.677 15.751.861.085
13.437.683.489 573.994.732 14.011.678.221
Piutang premi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah
2k, 5 2k, 2u, 5, 35
178.360.008.565 57.802.531.650 236.162.540.215
131.891.053.476 48.117.233.052 180.008.286.528
Piutang reasuransi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah
2p, 6 2p, 2u, 6, 35
16.494.411.778 1.862.735 16.496.274.513
14.579.917.678 1.896.974 14.581.814.652
7
22.261.045.663
13.979.742.384
Investasi Deposito berjangka Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2 , 5a 2u,5a, 35
182.528.413.484 5.000.000.000 187.528.413.484
133.873.220.000 5.000.000.000 138.873.220.000
Efek Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2 , 5b 2u,5b, 35
2f, 9 2n, 10 2s, 33a
155.702.895.468 895.443.283.200 1.051.146.178.668 145.126.197.619 36.641.256.300 7.212.200.247 263.718.617.076 1.106.100.858
146.127.440.674 762.547.832.700 908.675.273.374 145.099.117.422 36.641.256.300 7.924.636.413 198.043.263.699 1.195.911.423
2g, 11
47.577.002.376
49.063.053.297
12 2s, 3, 33d 13
837.220.105 1.343.978.319
687.606.535 2.251.338.449 1.029.405.135
2.032.908.886.528
1.712.065.603.832
Piutang lain-lain bersih setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 693.104.271 tahun 2014 dan tahun 2013
Penyertaan saham Properti investasi Biaya dibayar di muka Aset Reasuransi Pajak dibayar di muka Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 24.785.871.539 dan Rp 22.290.276.196 pada tahun 2014 dan tahun 2013 Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 10.911.909.823 dan Rp 10.798.132.242 pada tahun 2014 dan tahun 2013 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang klaim Utang reasuransi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Jumlah Utang pajak Uang muka premi jangka panjang Liabilitas kontrak asuransi Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan Utang lain-lain
2l, 14, 35
3.616.848.037
7.114.037.103
2p, 15 2p, 2u, 15, 35
44.927.765.511 1.230.177.291 46.157.942.802
32.083.089.910 2.514.134.588 34.597.224.498
2s, 3, 33b
2.027.291.976 10.513.996.550 662.804.991.570 6.029.897.465 1.446.463.490 37.938.471.089
13.809.585.747 13.652.990.355 513.138.921.036 5.347.609.965 36.227.673.722
770.535.902.979
623.888.042.426
2o, 2n,17 2t, 18 2s, 3, 33d 19
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 350.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 150.000.000 saham Tambahan modal disetor - agio saham Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas - Bersih JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
20
75.000.000.000
75.000.000.000
21
102.724.933.405
102.724.933.405
722.465.573.695
573.415.869.417
13.000.000.000 349.182.476.449 1.262.372.983.549
12.000.000.000 325.036.758.584 1.088.177.561.406
2.032.908.886.528
1.712.065.603.832
22
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan PENDAPATAN USAHA Pendapatan underwriting Premi bruto Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Premi reasuransi Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Perubahan neto premi yang belum merupakan pendapatan Pendapatan premi - neto Beban underwriting Klaim bruto Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Klaim reasuransi Pihak ketiga Perubahan neto estimasi klaim retensi sendiri Beban klaim - neto Komisi-neto Total beban underwriting Hasil underwriting Hasil investasi PENDAPATAN USAHA BEBAN USAHA LABA USAHA Lain-lain - neto LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan LABA BERSIH TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan Beban pajak penghasilan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lain Total pendapatan komprehensif lain JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM
30 Juni 2014
30 Juni 2013
2k, 23 2k, 2u, 23, 35
478.718.594.464 42.240.557.130 520.959.151.594
396.423.924.246 30.275.754.318 426.699.678.564
2p, 24 2p, 2u, 24, 35
(118.371.321.676) (118.371.321.676)
(52.323.137.444) (52.323.137.444)
2k, 25
(80.399.114.679) 322.188.715.239
(95.720.480.484) 278.656.060.636
2l, 26 2l, 2u, 26, 35
285.001.242.941 16.913.835.606 301.915.078.547
244.258.597.455 15.209.133.729 259.467.731.184
2p, 27
(75.938.432.620) (75.938.432.620)
(83.932.931.428) (83.932.931.428)
2p, 28
3.591.602.478 229.568.248.405 40.061.532.686 269.629.781.091 52.558.934.148 45.505.935.469 98.064.869.617 38.189.042.543 59.875.827.074 1.758.037.155 61.633.864.229
16.553.010.006 192.087.809.762 42.536.808.092 234.624.617.854 44.031.442.782 34.745.301.484 78.776.744.266 34.109.569.509 44.667.174.757 2.962.898.827 47.630.073.584
2s, 3, 33b 2s, 3, 33b
(8.464.107.750) (2.974.038.614) (11.438.146.364) 50.195.717.865
(7.461.602.750) (2.711.544.911) (10.173.147.661) 37.456.925.923
2p, 8b
149.781.838.319
510.164.361.071
2s, 3, 36d
(149.781.838) 149.632.056.481
510.164.361.071
199.827.774.346
547.621.286.994
335
250
2m, 29
30 31 32
2v, 34
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan Saldo, 31 Desember 2012 Dana cadangan umum Dividen kas Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Saldo per 30 Juni 2013 Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Saldo per 31 Desember 2013 Dana cadangan umum Dividen kas Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Saldo per 30 Juni 2014
8b
8b 22 22 8b
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 75.000.000.000 75.000.000.000 75.000.000.000 75.000.000.000
Tambahan Modal Disetor - Agio Saham 102.724.933.405 102.724.933.405 102.724.933.405 102.724.933.405
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan 550.554.129.439 510.164.361.071 1.060.718.490.510 (487.302.621.093) 573.415.869.417 149.049.704.278 722.465.573.695
Saldo Laba Cadangan Umum 11.000.000.000 1.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 1.000.000.000 13.000.000.000
Belum Ditentukan Penggunaannya 260.402.887.924 (1.000.000.000) (13.500.000.000) 37.456.925.923 283.359.813.847 41.676.944.737 325.036.758.584 (1.000.000.000) (25.050.000.000) 50.195.717.865 349.182.476.449
Jumlah Ekuitas 999.681.950.768 (13.500.000.000) 37.456.925.923 510.164.361.071 1.533.803.237.762 41.676.944.737 (487.302.621.093) 1.088.177.561.406 (25.050.000.000) 50.195.717.865 149.049.704.278 1.262.372.983.549
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
Catatan
2014
2013
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan premi 5, 23 Penerimaan klaim reasuransi 6, 27 Pembayaran klaim Pembayaran komisi - bersih Pembayaran premi reasuransi 15, 24 Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan (pembayaran) lain-lain - bersih Pembayaran pajak-bersih Kas bersih diperoleh dari /(digunakan untuk) aktivitas operasi
461.665.904.106 74.023.972.760 (305.412.267.614) (42.039.120.149) (106.810.603.372) (29.012.990.521) (20.246.401.521) 579.374.249 32.747.867.938
349.183.740.420 67.927.210.334 (257.591.995.229) (40.504.926.018) (50.445.648.289) (27.330.204.912) (16.259.980.298) (275.629.355) 24.702.566.653
Arus kas dari aktivitas investasi Penempatan investasi Hasil penjualan dan pencairan investasi Pembelian piranti lunak komputer 12 Pembelian aset tetap 11 Hasil penjualan aset tetap Hasil penerimaan sewa 30 Penerimaan dividen 30 Penerimaan bunga 30 Kas bersih diperoleh dari /(digunakan untuk) aktivitas investasi
(967.938.987.289) 933.952.736.233 (264.000.000) (1.882.767.577) 482.348.313 359.768.235 22.940.609.942 6.383.926.869 (5.966.365.274)
(478.727.717.496) 453.528.958.496 (182.822.722) (7.702.553.545) 122.155.000 73.664.768 21.670.569.424 5.610.786.132 (5.606.959.943)
(25.041.319.800) (25.041.319.800)
(13.493.965.500) (13.493.965.500)
1.740.182.864
5.601.641.210
14.011.678.221 15.751.861.085
11.998.289.792 17.599.931.002
-
-
Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran dividen Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
22
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL PERIODE KAS DAN BANK AKHIR PERIODE Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas : Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi
4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
7
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan PT Lippo General Insurance Tbk (“Perusahaan”) didirikan dan berkedudukan di Surabaya sesuai akta No. 1 yang dibuat oleh Nyonya Adasiah Harahap, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 6 September 1963 dengan nama PT Asuransi Brawidjaja dan berubah nama menjadi PT Maskapai Asuransi Marga Pusaka sesuai dengan akta No. 4 sesuai dengan akta yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., pengganti Nyonya Adasiah Harahap, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 21 Juni 1983 NO. C2-4625.HT.01.04.TH.83 dan telah diumumkan dalam berita negara NO. 2295 tanggal 13 Juni 1997. Sesuai dengan akta No. 53 tanggal 9 Januari 1991 yang dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., di Jakarta, perusahaan mengubah kedudukan semula di Surabaya menjadi di Jakarta. Berdasarkan akta No. 118 tanggal 6 Juli 1991 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nama menjadi PT Lippo General Insurance. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8274.HT.01.04.TH.91 tanggal 30 Desember 1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 115 tanggal 26 Juni 1998 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan surat keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep13/PM/1997. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 10 Desember 1998 dalam Surat Keputusan No. C2-27.694.HT.01.04.TH.98 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 44 Tambahan 141. Terakhir berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 103 tanggal 24 April 2009 dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, telah disetujui dilakukannya perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007, yang mana dimuat dalam akta No. 135 tanggal 18 April 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., M.Kn. dan diubah dengan akta No. 111 tanggal 20 Februari 2009 dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn. Perubahan tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 8 April 2009 dalam surat keputusan No. AHU-11818.AH.01.02.Tahun 2009. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi kerugian. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan Kantor Pusat di Gedung Berita Satu Plaza (dahulu Citra Graha), Jalan Jenderal Gatot Subroto. Perusahaan memiliki Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran yang berlokasi di Karawaci, Medan, Surabaya, Palembang, Bandung, Semarang, Solo, Pekanbaru, Cikarang, Makassar, Balikpapan dan Bali. Perusahaan telah memperoleh izin usaha terakhir dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Kep-173/KM.13/1992 tanggal 17 September 1992. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1983.
8
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan pada tahun 1997 untuk mencatatkan 51.000.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga perdana sebesar Rp 2.225 pada bursa efek di Indonesia. Sebelum dilakukan penawaran umum saham kepada masyarakat, jumlah saham ditempatkan dan disetor adalah 99.000.000 saham, sehingga sesudah penawaran umum tersebut jumlah seluruh saham ditempatkan dan disetor adalah 150.000.000 saham. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 27 Juni 1997. Pencatatan saham tersebut dilakukan pada tanggal 22 Juli 1997 pada Bursa Efek Indonesia. c. Manajemen kunci dan informasi lainnya Berdasarkan akta No. 86 tanggal 24 April 2014 dibuat dihadapan Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, para Pemegang Saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris
: : :
Benny Haryanto Djie H. Purnomo Utoyo, MBA Sugianganto Budisuharto
30 Juni 2014 Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
31 Desember 2013 Bintan Regen Saragih Purnomo Utoyo Sungianganto Budisuharto
31 Desember 2013
:
Agus Benjamin
Agus Benjamin
: :
Javier Jaime Jose Junior Marudo **) -
Martinus Laihad *) Adhe Aurora Gultom
*) Telah mengundurkan diri sejak tanggal 17 Agustus 2013. **) Efektif setelah lulus fit & proper test
Jumlah karyawan tetap pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, masing-masing sebanyak 226 dan 205 orang. Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 1 Mei 2013 dan 30 April 2012, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Purnomo Utoyo Frans Lamury Siswanto Pramono
31 Desember 2013 Purnomo Utoyo Frans Lamury Siswanto Pramono
Laporan keuangan telah selesai dan disetujui oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 25 Juli 2014.
9
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI i) Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu BAPEPAM-LK). Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia Penyusunan laporan keuangan mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi kritis tertentu. Hal ini juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Penjabaran lebih lanjut dari penilaian atau kompleksitas, atas asumsi dan estimasi yang signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan dalam Catatan 3. a. Instrumen keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK Nomor 60 (Revisi 2012) "Instrumen Keuangan: Pengungkapan . PSAK ini meliputi perbaikan terutama yang berhubungan dengan pengungkapan aset keuangan, termasuk penghapusan nilai wajar agunan sebagai jaminan dan tercatat jumlah aset keuangan yang seharusnya dapat melewati jatuh tempo atau gangguan yang istilah telah dinegosiasi ulang. Penerapan PSAK revisi ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang premi, piutang reasuransi piutang lain-lain, deposito berjangka dan uang jaminan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, saham yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, penyertaan saham, saham dan obligasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dan obligasi diklasifikasikan sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi (i) Aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
10
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang premi, piutang reasuransi piutang lain-lain, dan deposito berjangka yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, saham dan obligasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dan obligasi diklasifikasikan sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. (ii) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, jika sesuai. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang klaim, utang reasuransi, utang komisi, utang lain, utang komisi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan dan Pengukuran (i) Aset Keuangan Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan - yaitu tanggal pada saat Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar. a. Aset Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek. Perusahaan mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, selain derivatif, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Perusahaan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memperdagangankan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Perusahaan dan Entitas Anak dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan.
11
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi dipasar aktif. Setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut dihitung dengan amortisasi menggunakan metode bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai, kecuali perhitungan bunga tidak material. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi. d. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar. Perusahaan mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubahan di masa mendatang, Perusahaan dan Entitas Anak dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan dan Entitas Anak memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa. Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari aset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam
12
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif.
(ii) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas nilai yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
13
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mencakup premium atau diskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode laporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. a. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama menilai apakah tujuan bukti kerusakan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau kolektif untuk aset keuangan yang secara individual jumlahnya tidak signifikan. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, itu termasuk aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan secara kolektif menilai penurunan nilai. Aset yang dinilai secara individual penurunan dan untuk itu kerugian penurunan nilai, atau terus menjadi, diakui tidak termasuk dalam penilaian kolektif penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun penyisihan jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan
14
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
menyesuaikan pada akun penyisihan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. b. Aset keuangan tersedia untuk dijual Untuk aset keuangan yang dicatat pada tersedia untuk dijual, Perusahaan menilai setiap akhir periode laporan, apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi mengalami penurunan nilai. Setiap akhir periode laporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Dalam kasus instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Namun, jumlah tercatat untuk penurunan nilai adalah kerugian kumulatif diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar saat ini, dikurangi penurunan nilai atas investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga di masa mendatang terus dibukukan dengan pengurangan jumlah nilai tercatat aset, dengan menggunakan tingkat bunga untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan mengukur kerugian penurunan nilai. Pendapatan jasa giro tersebut dicatat sebagai bagian dari pendapatan keuangan. Jika, di tahun berikutnya, nilai wajar suatu instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif terkait dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi, kerugian penurunan nilai dibalik melalui laporan laba rugi komprehensif. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Penghentian Pengakuan a) Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
15
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dan Entitas anak terhadap aset keuangan tersebut. Dalam hal, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Perusahaan. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali. b) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. b. Piutang Premi dan Piutang Reasuransi Piutang premi meliputi tagihan premi kepada tertanggung / agen / broker sebagai akibat transaksi asuransi. Dalam hal Perusahaan memberikan potongan premi kepada tertanggung, maka potongan tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya. c. Investasi i.
Deposito berjangka Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.
ii.
Efek Efek terdiri dari investasi pada saham dan obligasi. Investasi Perusahaan dalam efek diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Diperdagangkan Efek dengan tujuan untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai pasar. Laba atau rugi yang terjadi akibat kenaikan atau penurunan nilai pasar efek diakui pada laporan laba rugi.
16
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2) Tersedia untuk dijual Efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai pasar efek tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan melainkan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat realisasi. d. Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi dalam bentuk saham yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan jangka panjang pada Perusahaan. Perusahaan memiliki pemilikan kurang dari hak suara dan dicatat berdasarkan biaya perolehan (metode biaya) dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penghasilan dari dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Apabila bagian kepemilikan Perusahaan atas rugi neto Perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi nilai tercatat investasi, maka Perusahaan mengakui tambahan kerugian tersebut apabila telah timbul liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas perusahaan asosiasi yang dijaminnya. e. Properti Investasi Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. f. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. g. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
17
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam nilai tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa
20 5 5 5 5
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di- review setiap akhir periode laporan untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif. h. Aset tak berwujud Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Aset takberwujud yang dihasilkan secara internal, selain biaya pengembangan yang dikapitalisasi, tidak dikapitalisasi dan pengeluaran tercermin dalam laporan laba rugi pada tahun di mana pengeluaran tersebut terjadi. Umur manfaat aset takberwujud dinilai terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama masa manfaat ekonomis dan menguji penurunan nilai apabila terdapat indikasi aset takberwujud mengalami penurunan nilai. Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat yang terbatas ditinjau setidaknya pada setiap akhir periode pelaporan. Perubahan pada perkiraan umur manfaat atau perkiraan pola konsumsi manfaat ekonomi terjadi pada aset tersebut dicatat dengan mengubah periode amortisasi atau metode, yang sesuai, dan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Beban amortisasi aset takberwujud dengan masa manfaat terbatas diakui dalam laporan laba rugi dalam kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset takberwujud.
18
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset tidak berwujud termasuk perangkat lunak komputer yang diperoleh dan dikustomisasi yang dicatat dengan menggunakan model biaya. Biaya aset adalah jumlah kas dan setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar pertimbangan lain yang diberikan sampai dengan memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau produksi. Kapitalisasi biaya diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 tahun dimana masa dari aset tidak berwujud dianggap terbatas. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud ditentukan sebagai selisih antara hasil neto pelepasan dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. i. Sewa Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset tetap di tangan lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi pada secara garis lurus (straight-line method) selama periode sewa. j. Kontrak Asuransi Kontrak asuransi adalah kontrak dimana penanggung menerima risiko asuransi signifikan dari tertanggung. Risiko asuransi signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat signifikan kepada tertanggung jika suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi. Kontrak Asuransi Jangka Pendek Kontrak asuransi jangka pendek merupakan proteksi asuransi untuk jangka waktu sama dengan atau kurang dari dua belas (12) bulan. Kontrak Asuransi Jangka Panjang Premi diakui sebagai pendapatan selama periode kontrak berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan dan liabilitas asuransi ditentukan melalui metode premi belum merupakan pendapatan. Sebelumnya premi belum merupakan pendapatan dicatat secara neto, setelah porsi aset reasuransi. Sebagai bagian dari implementasi PSAK No. 28 (Revisi 2012), aset reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan secara terpisah. Jika data yang tersedia tidak cukup memadai untuk digunakan dalam menentukan liabilitas manfaat polis masa depan sesuai ketentuan di atas, liabilitas asuransi dapat dihitung dengan menggunakan metode premi yang belum merupakan pendapatan, dan pendapatan premi diakui sesuai dengan jumlah proteksi yang diberikan seperti kontrak asuransi jangka pendek. k. Pengakuan Pendapatan Premi Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Perusahaan. Premi hak reasuradur diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain. Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode
19
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
polis berdasarkan proporsi jumlah pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/ atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahun maka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima. Premi belum merupakan pendapatan dari kontrak asuransi jangka pendek ditentukan untuk masing-masing jenis pertanggungan dihitung berdasarkan premi neto sesuai dengan proporsi total hari sampai dengan polis berakhir (proporsional harian). Kenaikan atau penurunan premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara saldo premi yang belum merupakan pendapatan tahun berjalan dan tahun lalu. Premi kontrak asuransi jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Total premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. l. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claim), klaim dalam proses penyelesaian termasuk estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Total klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian retensi sendiri dari klaim yang pada tanggal laporan posisi keuangan masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri tahun berjalan dengan tahun lalu. m. Komisi Komisi diberikan pada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. Sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi, dan diakui pada saat terjadinya dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. n. Aset Reasuransi Aset reasuransi adalah hak kontraktual neto cedant dalam suatu kontrak reasuransi. Nilai aset reasuransi atas liabilitas manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim diestimasi secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan masing-masing liabilitas manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi.
20
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
o. Liabilitas Kontrak Asuransi Liabilitas kontrak asuransi mencakup klaim dalam proses, premi belum merupakan pendapatan dan liabilitas manfaat polis masa depan. Pada tanggal pelaporan Perusahaan menilai apakah liabiltias asuransi yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas asuransi dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi. p. Reasuransi Untuk mengurangi risiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi liabilitasnya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki liabilitas kontinjensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss), maupun perjanjian reasuransi fakultatif. q. Hasil Investasi a. Hasil investasi dari deposito berjangka dan obligasi diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga yang berlaku. b. Penghasilan dividen diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. c. Keuntungan atau kerugian dari penjualan saham diakui pada saat transaksinya. r. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui pada saat terjadinya (accrual basis). s. Perpajakan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang terkait dengan perbedaan permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset dan liabilitas dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi, dampaknya tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi; namun untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkait dengan investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan diakui hanya sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer akan dibalik dimasa depan yang dapat diperkirakan dan laba kena
21
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
pajak akan tersedia dalam total yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak yang belum diakui dinilai kembali pada akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undangundang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. t. Imbalan Kerja Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 ("UU Ketenagakerjaan"). Berdasarkan PSAK No 24 (Revisi 2010), biaya imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria projected-unit-credit. Perusahaan telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria atas penyisihan imbalan kerja karyawan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi neto rugi aktuarial untuk setiap program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, jika ada. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jika manfaat telah menjadi hak atau vested, segera setelah pengenalan program, atau perubahan, program pensiun, biaya jasa lalu diakui secara langsung. Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas imbalan pasti dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. u. Transaksi pihak-pihak berelasi Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak: (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan, Perusahaan;
22
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; b. c. d. e.
suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan; suatu pihak adalah ventura bersama; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan. v. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (setelah disesuaikan dengan bunga atas saham preferen yang dapat dikonversi) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan diterbitkan pada saat pengkonversian semua instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive menjadi saham biasa. w. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Nilai terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
23
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi nilai terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke nilai terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahuntahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. x. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing - masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode - periode terdahulu. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. y. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika ditangguhkan di ekuitas sebagai arus kas kualifikasian atau lindung nilai investasi neto. Aset non-moneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar
24
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun non-moneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi. Pada akhir periode laporan, pos aset dan liabilitas dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut : 2014 1 (satu) Poundsterling Inggris 1 (satu) Euro 1 (satu) Dollar Amerika Serikat 1 (satu) Dollar Singapura 1 (satu) Dollar Australia 1 (satu) Yen Jepang 1 (satu) Ringgit Malaysia 1 (satu) Kroner Swedia
20.380 16.333 11.969 9.583 11.265 118 3.729 1.776
2013 20.097 18.450 12.189 9.628 10.876 116 3.708 1.898
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Instrumen Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima
25
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
oleh Perusahaan. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi nilai cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5, 6 dan 7. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan mata uang fungsional adalah Rupiah. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penilaian Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Perusahaan. Imbalan Pasca Kerja dan Pensiun Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pension dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp 6.029.897.465 dan Rp 5.347.609.965 (Catatan 18). Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
26
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 47.577.002.378 dan Rp 49.063.053.297 (Catatan 11). Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan.Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Estimasi Klaim Perusahaan wajib membentuk cadangan untuk pembayaran klaim yang timbul, dimana merupakan biaya yang diharapkan untuk menyelesaikan klaim yang telah terjadi, tetapi masih dalam proses pada saat tanggal laporan posisi keuangan. Properti Investasi. Estimasi klaim terdiri dari 2 jenis, yaitu cadangan atas klaim yang sudah dilaporkan dan klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (“IBNR”). Cadangan atas klaim yang sudah dilaporkan berdasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim. Estimasi dibentuk berdasarkan fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan. Cadangan atas klaim IBNR dibentuk dengan menggunakan data historis pengalaman klaim yang diproyeksikan untuk memperoleh perkiraan biaya dari klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Pengujian Kecukupan Liabilitas Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan liabilitas asuransi yang dicatat telah dilakukan pengujian kecukupan liabilitas dan Manajemen meyakini bahwa nilai tersebut adalah memadai.
27
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2014 Kas Bank Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Sinarmas PT Bank Commonwealth PT Bank ICBC Bumiputera Tbk PT Bank Mayapada Tbk Bank of China Limited PT Bank Hana PT Bank Capital PT Bank Panin Tbk PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Victoria Internasional Tbk Jumlah pihak ketiga Pihak-pihak berelasi PT Bank Nationalnobu Tbk (lihat Catatan 35) Jumlah kas dan bank
31 Desember 2013
23.500.000
24.500.000
8.073.845.198 5.379.350.338 767.365.148 569.521.313 192.924.764 121.092.120 77.780.188 36.501.004 34.526.295 30.895.562 24.161.492 10.313.035 8.752.223 4.863.044 1.245.684
4.666.668.123 5.122.512.703 2.643.477.341 399.830.368 374.085.963 3.001.271 32.509.075 31.842.743 81.083.330 14.707.041 14.429.453 14.479.646 8.254.599 4.863.044 1.438.789
15.333.137.408
13.413.183.489
395.223.677 395.223.677 15.751.861.085
573.994.732 573.994.732 14.011.678.221
Kas dan bank berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS
30 Juni 2014 9.666.942.460 6.084.918.625
31 Desember 2013 13.217.530.318 794.147.903
1% - 2% 0,25% - 1%
1% - 1,75% 0,25% - 1%
Tingkat bunga per tahun Rupiah US Dollar
28
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG PREMI Piutang premi merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen asuransi dan broker asuransi. a. Berdasarkan jenis asuransi:
Kebakaran Kesehatan Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
30 Juni 2014
31 Desember 2013
72.119.345.162 105.529.325.894 12.446.597.278 6.702.963.701 39.364.308.179 236.162.540.214
42.519.245.167 77.225.943.759 11.146.966.599 38.495.023.928 10.621.107.075 180.008.286.528
30 Juni 2014
31 Desember 2013
186.783.393.030 16.058.935.847 33.320.211.338 236.162.540.215
152.209.431.206 3.473.931.784 24.324.923.538 180.008.286.528
30 Juni 2014
31 Desember 2013
b. Berdasarkan Umur:: Umur Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
c. Berdasarkan Tertanggung dan Asuradur :
Pihak ketiga Pihak - pihak berelasi (Catatan 35) PT AON Indonesia PT Matahari Putra Prima Tbk Jumlah
178.360.008.565
131.891.053.476
52.031.720.233 5.770.811.417 57.802.531.650 236.162.540.215
37.757.931.884 10.359.301.168 48.117.233.052 180.008.286.528
30 Juni 2014
31 Desember 2013
170.555.098.903 64.355.347.861 891.871.859 312.377.861 23.935.194 11.307.401 11.279.461 660.595 649.303 11.776 236.162.540.214
119.345.353.703 59.296.650.934 1.193.105.801 147.250.089 6.926.931 6.942.562 12.056.508 180.008.286.528
d. Berdasarkan Mata Uang :
Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang uang uang uang uang
Rupiah US Dolar Dolar Singapura Euro Yen Malaysia Ringgit Swedia Kroner Poundsterling Dolar Australia Swiss Franc
29
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo piutang premi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai, karena manajemen berpendapat piutang premi dapat tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang premi kepada pihak ketiga. Manajemen berpendapat piutang premi pada pihak yang berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 35). Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012, piutang premi yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, piutang premi – bersih diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp 186.783.393.030 dan Rp 152.209.431.206. 6. PIUTANG REASURANSI Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur sesudah memperhitungkan komisi dan klaim reasuransi atas penyerahan sebagian risiko berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak atau lebih. a. Berdasarkan Jenis Asuransi 30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
9.269.995.696 1.837.964.112 629.000.363 4.759.314.342 16.496.274.513
31 Desember 2013 6.417.249.231 2.393.801.279 1.518.093.240 4.252.670.902 14.581.814.652
b. Berdasarkan Umur :
Umur Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
30 Juni 2014
31 Desember 2013
3.673.307.022 5.483.476.318 7.339.491.173 16.496.274.513
7.423.020.719 773.692.259 6.385.101.674 14.581.814.652
30
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Berdasarkan reasuradur :
Pihak ketiga Pihak - pihak berelasi (catatan 35) Jumlah
30 Juni 2014
31 Desember 2013
16.494.411.778 1.862.735 16.496.274.513
14.579.917.678 1.896.974 14.581.814.652
30 Juni 2014
31 Desember 2013
d. Berdasarkan Mata Uang :
Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dolar Dalam mata uang Dolar Singapura Jumlah
13.833.150.099 2.360.856.046 302.268.368 16.496.274.513
9.641.160.583 4.690.575.246 250.078.823 14.581.814.652
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap akun piutang reasuransi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan hutang reasuransi tidak dikompensasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012, piutang reasuransi yang diakui sebagai asset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, piutang reasuransi – bersih diperkenankan merupakan piutang reasuransi berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp 3.673.307.022 dan Rp 7.423.020.718.
31
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PIUTANG LAIN-LAIN 30 Juni 2014 Piutang Investasi Piutang Dividen Sewa yang masih harus diterima Piutang Hasil Investasi Kupon Obligasi Piutang Bunga Deposito Berjangka Excess klaim Piutang pegawai (Catatan 35) Lain-lain Penyisihan penurunan nilai piutang excess klaim Piutang lain-lain - bersih
31 Desember 2013
7.507.645.627 587.245.645 542.536.111 478.567.384 9.115.994.767 10.583.313.468 2.788.825.663 466.016.036 22.954.149.934
364.092.300 600.303.056 224.437.948 1.188.833.304 9.302.151.274 3.293.465.085 888.396.992 14.672.846.655
(693.104.271) 22.261.045.663
(693.104.271) 13.979.742.384
Pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 penyisihan kerugian penurunan nilai atas excess klaim masing-masing adalah sebesar Rp 693.104.271. Tidak terdapat cadangan, pemulihan atau dihapuskannya penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai atas kelebihan klaim telah diakui pada tahun 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan piutang excess klaim adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang pegawai merupakan pinjaman kepada pegawai yang tidak dikenakan bunga, pembayaran diangsur melalui pemotongan gaji. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak dbentuk penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain selain excess claim karena manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat tertagih. 8. INVESTASI 30 Juni 2014 Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Properti investasi
187.528.413.484 1.051.146.178.668 145.126.197.618 36.641.256.300 1.420.442.046.070
31 Desember 2013 138.873.220.000 908.675.273.374 145.099.117.422 36.641.256.300 1.229.288.867.096
32
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Deposito berjangka 30 Juni 2014 Deposito wajib Dalam mata uang Rupiah Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito wajib
31 Desember 2013
14.000.000.000 14.000.000.000
14.000.000.000 14.000.000.000
95.400.000.000 21.153.043.484 5.000.000.000 4.500.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.750.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 50.000.000 135.853.043.484
60.000.000.000 6.250.000.000 5.000.000.000 4.500.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.750.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 50.000.000 83.550.000.000
5.000.000.000 140.853.043.484
5.000.000.000 88.550.000.000
20.706.370.000 11.969.000.000 32.675.370.000
24.134.220.000 12.189.000.000 36.323.220.000
Jumlah deposito sukarela
173.528.413.484
124.873.220.000
Jumlah deposito berjangka
187.528.413.484
138.873.220.000
Deposito sukarela Dalam mata uang Rupiah Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Hana PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Capital Bank of China PT Bank Victoria Internasional Tbk PT BPR Mitradana Madani Pihak berelasi (lihat Catatan 35) PT Bank Nationalnobu Tbk Dalam mata uang Dolar AS Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk
Tingkat bunga per tahun adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS
30 Juni 2014
31 Desember 2013
4,00% - 10,00% 2,00% - 3,00%
4,00% - 11,00% 2,00% - 3,00%
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan qq Perusahaan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39/2008 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1, jumlah dana jaminan adalah sebesar 20% dari modal setor minimum yang dipersyaratkan, ditambah 1% dari premi neto, yang selanjutnya dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 dimana dana jaminan bagi perusahaan asuransi kerugian adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari
33
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi. Manajemen berpendapat bahwa besarnya deposito wajib Perusahaan telah memenuhi ketentuan di atas. Pendapatan bunga deposito wajib dan sukarela berjumlah Rp 5.612.966.307 dan Rp 4.364.575.503 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 (lihat Catatan 30). b. Efek 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Diperdagangkan Saham Pihak ketiga PT SUCACO Tbk
3.980.500.000
4.180.000.000
134.589.172.415
118.809.234.667
603.933.283.200 291.510.000.000 895.443.283.200 1.030.032.455.615
581.578.424.700 180.969.408.000 762.547.832.700 881.357.067.367
Obligasi Pihak ketiga PT Indosat V Tahun 2007 seri A
-
6.007.800.000
Jumlah efek tersedia untuk dijual
1.030.032.455.615
887.364.867.367
10.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 17.000.000.000 133.223.053
10.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 17.000.000.000 130.406.007
17.133.223.053
17.130.406.007
1.051.146.178.668
908.675.273.374
Tersedia untuk dijual Saham Pihak ketiga First Real Estate Investment Trust Pihak - pihak berelasi (lihat Catatan 35) PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pihak ketiga Obligasi Pemerintah FR 052 Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Diskonto Jumlah efek untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah efek
Rincian efek ekuitas diperdagangkan – nilai wajar adalah sebagai berikut : 2014 Jumlah Saham Diperdagangkan Pihak ketiga PT Sucaco Tbk
950.000
2013 Nilai Pasar
3.980.500.000
Jumlah Saham
950.000
Nilai Pasar
4.180.000.000
34
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nilai wajar efek ekuitas diperdagangkan didasarkan pada harga pasar efek ekuitas yang tercatat pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar surat berharga yang diakui sebagai pendapatan investasi adalah sebesar (Rp 114.000.000) pada tahun 2014 dan Rp 760.000.000 pada tahun 2013 (Catatan 30). 2014 Jumlah Saham Tersedia untuk dijual Pihak ketiga First Real Estate Pihak-pihak berelasi (Catatan 35) PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk
2013 Nilai Pasar
Jumlah Saham
Nilai Pasar
11.852.582
134.589.172.415
11.641.500
118.809.234.667
629.097.170 93.283.200 722.380.370 734.232.952
603.933.283.200 291.510.000.000 895.443.283.200 1.030.032.455.615
639.097.170 93.283.200 732.380.370 744.021.870
581.578.424.700 180.969.408.000 762.547.832.700 881.357.067.367
Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut :
31 Desember 2013
PT Indosat V Tahun 2007 seri A
Pemeringkat
Tingkat
Biaya
Obligasi
bunga
Jatuh tempo
Id AA+
10,2%
29 Mei 2014
Nilai nominal
6.000.000.000
Perolehan
6.053.280.000
Nilai tercatat
6.007.800.000
*Didasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia
Pada tanggal 29 Mei 2014, obligasi PT Indosat V Tahun 2007 seri A sudah jatuh tempo dan sudah dicairkan.
35
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual ditentukan sebagai berikut : 30 Juni 2014 Saham Nilai pasar kini Nilai pasar tahun lalu Obligasi Nilai pasar kini Nilai pasar tahun lalu
31 Desember 2013
723.763.408.299 573.981.569.980 149.781.838.319
573.981.569.980 550.301.640.142 23.679.929.838
(343.200.000) (343.200.000) 149.781.838.319
(343.200.000) (99.000.000) (244.200.000) 23.435.729.838
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, keuntungan (kerugian) belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar surat berharga tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp 149.781.838.319 dan Rp 23.435.729.838, disajikan dalam kelompok ekuitas di laporan posisi keuangan. Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :
30 Juni 2014
Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 052 Jumlah
Tingkat bunga
Jatuh tempo
10,00%
15 Juli 2017
2.000.000.000
1.845.800.000
1.948.231.805
11,00%
15 Oktober 2014
2.000.000.000
1.955.008.000
1.995.708.956
11,50%
15 September 2019
2.000.000.000
1.961.244.000
1.977.366.026
10,00%
15 Februari 2028
1.000.000.000
837.778.000
865.107.420
10,50%
15 Agustus 2030
10.000.000.000
10.380.000.000
10.346.808.846
17.000.000.000
16.979.830.000
17.133.223.053
Nilai nominal
Biaya Perolehan
Nilai tercatat
36
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2013
Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 052
Tingkat bunga
Jatuh tempo
10,00%
15 Juli 2017
2.000.000.000
1.845.800.000
1.947.755.006
11,00%
15 Oktober 2014
2.000.000.000
1.955.008.000
1.993.345.497
11,50%
15 September 2019
2.000.000.000
1.961.244.000
1.976.743.162
10,00%
15 Februari 2028
1.000.000.000
837.778.000
864.585.054
10,50%
15 Agustus 2030
10.000.000.000
10.380.000.000
10.347.977.288
17.000.000.000
16.979.830.000
17.130.406.007
Jumlah
Nilai nominal
Biaya Perolehan
Nilai tercatat
Pendapatan bunga obligasi adalah sebesar Rp 970.710.817 dan Rp 1.018.081.703 masingmasing pada tahun 2014 dan 2014 (Catatan 30).
c. Penyertaan Saham
Persentase kepemilikan Metode biaya PT Bank Nationalnobu Tbk PT Asuransi Maipark Indonesia PT Fajar Nusa Langgeng PT Pembangunan, Pemilik dan Pengelola Menara Proteksi Indonesia Konsorsium Asuransi atas Resiko Khusus Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia
Metode ekuitas PT Lippo Life Assurance Jumlah penyertaan saham
30 Juni 2014
31 Desember 2013
10,59% 1,69% 99,99%
44.125.781.250 919.018.369 54.999.000
44.133.381.250 884.338.172 54.999.000
0,20%
20.000.000 5.400.000 1.000.000 45.126.198.619
20.000.000 5.400.000 1.000.000 45.099.118.422
99,99%
99.999.999.000
99.999.999.000
145.126.197.619
145.099.117.422
Berdasarkan akta No. 27 tanggal 16 Mei 2012 dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui penyertaan saham pada PT Bank Nationalnobu sebesar 21.075.000 saham (Rp 43.730.625.000) dengan persentase kepemilikan sebesar 10,59%. Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Lippo Life Assurance sebesar 99.000.000 lembar saham Rp 99.999.999.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%.
37
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, PT Fajar Nusa Langgeng belum beroperasi secara komersial dan laporan keuangannya belum dikonsolidasi karena tidak material. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, PT Lippo Life Assurance belum beroperasi secara komersial dan laporan keuangannya belum dikonsolidasi karena tidak material. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kekayaan yang diperkenankan untuk penyertaan dalam bentuk saham sebesar Rp 145.126.197.619 dan Rp 145.099.117.422 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. d. Properti Investasi Merupakan investasi atas tanah dan ruang kantor. Saldo Per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing -masing adalah sebesar berikut: 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Harga Perolehan Tanah Ruang Kantor
16.998.305.000 9.096.285.000 26.094.590.000
Ditambah kenaikan nilai Tanah Ruang Kantor
5.088.695.000 5.457.971.300 36.641.256.300
Tanah merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk tanah pada beberapa kavling dengan jumlah luas 18.683 meter persegi yang bertempat di Bukit Sentul. Tanah tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian dari KJPP Maulana, Andesta & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporan No. 005/LP/I/2014 tanggal 13 Januari 2014 untuk tahun 2014 (2013). Ruang kantor merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk ruang kantor strata-title dengan luas 1.428,17 meter persegi yang terletak di gedung perkantoran Citra Graha lantai 2, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Setiabudi, Jakarta Selatan. Bangunan tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian No.006/LP/I/2014 tanggal 13 Januari 2014 dari KJPP Maulana, Andesta dan Rekan untuk tahun 2014 (2013). Ruang kantor yang ada disewakan kepada pihak ketiga dan hasil dari sewa kantor tersebut dilaporkan sebagai bagian dari akun “Hasil Investasi” pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 25).
38
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 30 Juni 2014 Uang Muka Komisi Klaim Sewa Lain-lain Premi Reasuransi Jumlah biaya dibayar dimuka
9.485.163.702 2.970.016.663 1.613.462.857 147.021.972 3.025.000 (7.006.489.947) 7.212.200.247
31 Desember 2013 1.351.955.475 3.500.290.368 1.546.419.727 148.269.488 328.173.380 1.049.527.975 7.924.636.413
10. ASET REASURANSI Akun ini terdiri dari :
Premi yang belum merupakan pendapatan bagian reasuransi Estimasi klaim bagian reasuransi Jumlah
30 Juni 2014
31 Desember 2013
69.832.487.042 193.886.130.034 263.718.617.076
52.661.915.863 145.381.347.836 198.043.263.699
a) Premi yang belum merupakan pendapatan bagian reasuransi 30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
60.338.101.691 1.443.823.423 1.374.856.128 6.675.705.800 69.832.487.042
31 Desember 2013 39.052.804.355 2.094.875.533 4.299.906.374 7.214.329.601 52.661.915.863
Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2014 Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang uang uang
US Dolar Rupiah Dolar Singapura Euro Malaysia Ringgit Yen Jepang Dolar Australia Poundsterling Inggris
37.490.420.314 30.965.593.572 1.228.725.967 109.174.382 28.612.734 9.640.600 223.543 95.930 69.832.487.042
31 Desember 2013 25.635.661.933 25.987.805.667 972.969.349 48.847.926 5.756.759 10.874.229 52.661.915.863
39
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b) Estimasi klaim bagian reasuransi
30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
31 Desember 2013
173.017.357.808 739.694.538 8.298.907.381 11.830.170.307 193.886.130.034
124.239.336.438 345.905.209 1.435.949.044 19.360.157.145 145.381.347.836
Berdasarkan Mata Uang
30 Juni 2014 Dalam mata uang US Dolar Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar Singapura Dalam mata uang Poundsterling Inggris Dalam mata uang Euro Dalam mata uang Dolar Australia Jumlah
31 Desember 2013
117.707.928.141 75.095.327.400 773.786.867 295.386.361 13.701.265 193.886.130.034
98.753.691.675 45.547.480.629 777.459.781 250.956.667 22.427.606 29.331.478 145.381.347.836
11. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 30 Juni 2014 Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Biaya Perolehan
12.491.193.000 35.252.918.838 6.549.076.383 8.828.775.095 6.245.393.549 1.985.972.628 71.353.329.493
28.560.000 190.987.809 827.748.940 15.000.000 1.062.296.749
-
52.752.327 52.752.327
12.491.193.000 35.252.918.838 6.577.636.383 8.967.010.577 7.073.142.489 2.000.972.628 72.362.873.915
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
5.937.662.008 4.843.681.487 5.558.246.663 4.175.821.453 1.774.864.585 22.290.276.196 49.063.053.297
881.322.971 606.464.569 593.575.423 412.232.514 54.752.193 2.548.347.670
-
52.752.327 52.752.327
6.818.984.979 5.450.146.056 6.099.069.759 4.588.053.967 1.829.616.778 24.785.871.539 47.577.002.376
40
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2013 Saldo Awal Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah Biaya Perolehan
10.972.603.000 26.134.935.973 6.372.101.188 7.404.555.559 5.631.193.486 2.712.052.315 59.227.441.521
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Bangunan 4.405.653.683 Kendaraan 3.799.355.484 Peralatan kantor 4.641.975.754 Komputer 3.835.546.709 Perbaikan aset sewa 2.371.540.616 Jumlah Akumulasi Penyusutan 19.054.072.246 Nilai Buku 40.173.369.275
Penambahan
Pelepasan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
1.518.590.000 9.117.982.865 1.729.075.195 1.563.172.073 953.528.223 21.349.384 14.903.697.740
1.552.100.000 138.952.537 339.328.160 747.429.071 2.777.809.768
-
12.491.193.000 35.252.918.838 6.549.076.383 8.828.775.095 6.245.393.549 1.985.972.628 71.353.329.493
1.532.008.325 1.292.676.004 1.052.522.945 670.085.052 150.666.374 4.697.958.700
248.350.001 136.252.036 329.810.308 747.342.405 1.461.754.750
-
5.937.662.008 4.843.681.487 5.558.246.663 4.175.821.453 1.774.864.585 22.290.276.196 49.063.053.297
Seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan yang akan berakhir pada tanggal 30 Maret 2024, 31 Maret 2024, 22 Januari 2032, 6 April 2028, 2 September 2014, 26 November 2040, 28 Maret 2024 dan 20 Oktober 2028 dan dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir. Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp 36.529.887.500 menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, beban penyusutan sejumlah Rp 2.548.347.670 dan Rp 2.219.302.278 telah dibebankan sebagai beban umum dan administrasi (lihat Catatan 31). Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan. 12. ASET TIDAK BERWUJUD 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Biaya perolehan : Perangkat lunak Jumlah biaya perolehan
11.749.129.928 11.749.129.928
11.485.738.777 11.485.738.777
Akumulasi amortisasi : Perangkat lunak Jumlah akumulasi amortisasi
10.911.909.823 10.911.909.823
10.798.132.242 10.798.132.242
837.220.105
687.606.535
Nilai buku aset tidak berwujud
Aset tidak berwujud berupa piranti lunak komputer yang digunakan dalam kegiatan operasional administrasi kantor.
41
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET LAIN-LAIN 30 Juni 2014 Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Materai Jumlah aset lain-lain
830.489.367 455.033.080 58.455.872 1.343.978.319
31 Desember 2013 535.614.367 454.933.080 38.857.688 1.029.405.135
Uang jaminan merupakan asset perusahaan dalam bentuk uang jaminan sewa gedung dan telepon. 14. UTANG KLAIM Merupakan utang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari pihak penilai maupun tidak. a. Berdasarkan jenis asuransi : 30 Juni 2014 Kebakaran Kesehatan Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
1.259.054.046 1.643.148.059 261.176.637 317.166.945 136.302.350 3.616.848.037
31 Desember 2013 3.812.714.124 266.941.687 582.449.946 1.312.041.559 1.139.889.787 7.114.037.103
b. Berdasarkan Umur : 30 Juni 2014 Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
2.159.563.040 392.516.077 1.064.768.920 3.616.848.037
31 Desember 2013 4.312.645.476 475.686.020 2.325.705.607 7.114.037.103
c. Berdasarkan mata uang 30 Juni 2014 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dolar Dalam mata uang Singapore Dolar Jumlah
3.117.975.933 498.415.613 456.491 3.616.848.037
31 Desember 2013 3.254.638.522 3.859.398.581 7.114.037.103
42
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. UTANG REASURANSI Merupakan liabilitas kepada reasuradur sehubungan dengan premi, komisi dan klaim. a. Berdasarkan Jenis Asuransi 30 Juni 2014 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Lain-lain Jumlah
39.952.142.396 1.793.593.559 813.536.143 3.598.670.704 46.157.942.802
31 Desember 2013 22.973.032.336 4.211.371.917 1.016.540.381 6.396.279.864 34.597.224.498
Berdasarkan Umur 30 Juni 2014 Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari Jumlah
23.037.627.742 3.521.672.325 19.598.642.735 46.157.942.802
31 Desember 2013 24.900.264.922 2.951.093.613 6.745.865.963 34.597.224.498
b. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Pihak ketiga
44.927.765.511
32.083.089.910
Pihak yang berelasi Jumlah
1.230.177.291 46.157.942.802
2.514.134.588 34.597.224.498
c. Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2014 Dalam mata uang US Dolar Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar Singapura Dalam mata uang Malaysia Ringgit Dalam mata uang Euro Dalam mata uang Yen Dalam mata uang Swedia Kroner Jumlah
23.097.441.666 22.312.436.207 673.789.559 37.239.433 31.093.376 5.949.561 46.157.949.802
31 Desember 2013 19.664.009.197 14.062.578.838 794.292.202 61.257.292 8.834.831 6.252.138 34.597.224.498
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan utang reasuransi tidak dikompensasi.
43
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UANG MUKA PREMI JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pendapatan premi diterima dimuka untuk polis dengan periode pertanggungan lebih dari 1(satu) tahun. Saldo per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 10.513.996.550 dan Rp 13.652.990.355. 17. LIABILITAS KONTRAK ASURANSI Akun ini terdiri dari:
Estimasi klaim kotor Premi yang belum merupakan pendapatan kotor Jumlah
30 Juni 2014
31 Desember 2013
250.828.560.030 411.976.431.540 662.804.991.570
198.732.175.354 314.406.745.682 513.138.921.036
a) Estimasi Klaim Kotor 30 Juni 2014 Kebakaran Kesehatan Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
204.811.601.691 7.195.659.321 10.552.859.102 13.037.286.156 15.231.153.760 250.828.560.030
31 Desember 2013 151.519.267.940 6.941.307.887 10.575.400.015 4.294.022.253 25.402.177.259 198.732.175.354
Estimasi klaim kotor termasuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) sejumlah Rp 3.941.301.566 dan Rp 0 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. b) Premi yang belum merupakan pendapatan kotor
30 Juni 2014 Kebakaran Kesehatan Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain Jumlah
99.462.213.037 221.982.004.781 43.156.386.423 2.625.778.428 44.750.048.871 411.976.431.540
31 Desember 2013 65.807.712.026 146.335.146.462 42.891.422.850 5.858.572.651 53.513.891.693 314.406.745.682
44
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Metode yang digunakan dalam menghitung tingkat liabilitas kontrak asuransi : 1. Metode Harian atau Daily Method untuk perhitungan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan. 2. Metode Loss Ratio digunakan untuk menghitung cadangan atas risiko yang belum dijalani. 3. Metode Gross Premium Valuation untuk pertanggungan jangka panjang. 4. Metode Loss Ratio untuk menghitung estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Perhitungan Tes Kecukupan Liabilitas untuk tahun 2014 dan 2013 dilakukan oleh aktuaris independen PT Bestama Aktuaria. 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA Perusahaan mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sejumlah Rp 6.029.897.465 dan Rp 5.347.609.965 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Perusahaan mencatat akrual dan beban kesejahteraan karyawan bersangkutan berdasarkan perhitungan aktuaria, yang dibuat oleh PT Dian Artha Tama, aktuaria independen. 19. UTANG LAIN-LAIN 30 Juni 2014 Deposit pelanggan Asuransi Pihak ketiga Bonus Dividen Biaya yang masih harus dibayar Lain-lain Jumlah
31 Desember 2013
7.567.764.392 7.128.387.855 1.957.697.196 1.875.000.000 486.278.306 18.923.343.340 37.938.471.089
9.931.171.829 2.160.303.007 2.489.279.411 8.000.000.000 477.598.106 902.503.151 12.266.818.218 36.227.673.722
20. MODAL SAHAM
Pemegang Saham Pacific Asia Holding Limited PT Star Pacific Tbk Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh Pemilikan Jumlah 32.000.000 29.697.500
21,33% 19,80%
16.000.000.000 14.848.750.000
88.302.500 150.000.000
58,87% 100,00%
44.151.250.000 75.000.000.000
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat saham Perusahaan yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
45
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Rincian tambahan modal dosetor - agio saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Peningkatan modal disetor tahun 1997 yang pembayarannya dilakukan di atas nilai nominal Peningkatan modal melalui penawaran umum saham kepada masyarakat Penyesuaian akibat perubahan kebijakan akuntansi mengenai biaya emisi saham Tambahan modal disetor - agio saham
21.700.000.000 87.975.000.000 (6.950.066.595) 102.724.933.405
22. SALDO LABA Menurut Undang-Undang No. 40 tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas di Indonesia yang mulai berlaku pada bulan Agustus 2007, bahwa setiap tahun Perusahaan diwajibkan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan sampai dengan cadangan tersebut mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan. Sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 23 April 2014 Perusahaan telah menetapkan cadangan umum sebesar Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2013. Saldo cadangan umum pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp 13.000.000.000. Berdasarkan Risalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 85 tanggal 23 April 2014, yang diaktakan dengan akta notaris Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui, antara lain membagikan dividen tunai sebesar Rp 167 per lembar saham atau 31,6% dari laba tahun 2013. Perusahaan membayar dividen tunai sebesar Rp 25.050.000.000 untuk 150.000.000 lembar saham Sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 24 April 2013 Perusahaan telah menetapkan cadangan umum sebesar Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2012. Saldo cadangan umum pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp 12.000.000.000. Berdasarkan Risalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 38 tanggal 24 April 2013, yang diaktakan dengan akta notaris Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui, antara lain membagikan dividen tunai sebesar Rp 90 per lembar saham atau 31,07% dari laba tahun 2012. Perusahaan membayar dividen tunai sebesar Rp 13.500.000.000 untuk 150.000.000 lembar saham.
46
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PREMI BRUTO 30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain Jumlah
2013
131.983.693.775 44.369.811.197 12.135.776.841 313.925.172.495 18.544.697.286 520.959.151.594
61.654.621.274 41.448.729.342 8.397.866.548 303.486.845.687 11.711.615.713 426.699.678.564
Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi (Catatan 35) Jumlah
30 Juni 2014 2013 478.718.594.464 396.423.924.246 42.240.557.130 520.959.151.594
30.275.754.318 426.699.678.564
24. PREMI REASURANSI 30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain Jumlah
101.140.386.299 1.347.129.371 4.619.326.011 791.600.665 10.472.879.330 118.371.321.676
2013 39.568.669.343 1.817.668.644 2.791.542.598 630.579.577 7.514.677.282 52.323.137.444
Premi reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
Pihak ketiga Pihak-pihak yang berelasi (Catatan 35) Jumlah
30 Juni 2014 2013 118.371.321.676 52.323.137.444 118.371.321.676
52.323.137.444
47
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN Premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain Jumlah
31 Desember 2013
39.124.111.346 41.712.563.000 1.250.922.300 221.982.004.781 38.074.343.071 342.143.944.498
26.754.907.671 40.796.547.317 1.558.666.277 146.335.146.462 46.299.562.092 261.744.829.819
Premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang uang uang uang uang
Rupiah US Dolar Dolar Singapura Euro Malaysia Ringgit Yen Jepang Dolar Australia Poundsterling Inggris Franc Swiss Swedia Kroner
31 Desember 2013
296.155.264.675 45.490.798.254 271.256.025 170.634.856 36.712.087 17.002.838 1.627.141 648.622 342.143.944.498
209.275.181.425 52.043.022.781 330.148.314 82.423.172 6.724.063 7.162.539 3.114 164.411 261.744.829.819
Perubahan neto premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut :
Saldo awal Saldo akhir
2014 261.744.829.819 342.143.944.498 (80.399.114.679)
2013 167.227.294.439 262.947.774.923 (95.720.480.484)
26. KLAIM BRUTO 30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain Jumlah
23.459.487.960 27.144.146.120 9.285.573.678 229.766.182.337 12.259.688.452 301.915.078.547
2013 21.886.411.996 30.498.622.859 28.841.585.973 176.292.788.893 1.948.321.463 259.467.731.184
48
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Klaim bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) Jumlah
30 Juni 2014 2013 285.001.242.941 244.258.597.455 16.913.835.606 301.915.078.547
15.209.133.729 259.467.731.184
27. KLAIM REASURANSI 30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain Jumlah
15.669.694.731 966.823.983 7.550.703.649 44.102.055.958 7.649.154.299 75.938.432.620
2013 18.095.448.746 3.905.658.156 27.817.061.676 32.849.620.559 1.265.142.291 83.932.931.428
28. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI 30 Juni 2014 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan Lain-lain Jumlah
31.794.243.882 9.813.164.564 4.738.378.774 7.195.659.321 3.400.983.455 56.942.429.996
31 Desember 2013 27.279.931.502 10.229.494.806 2.858.073.209 6.941.307.887 6.042.020.114 53.350.827.518
Estimasi klaim retensi sendiri berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Dalam mata Jumlah
uang uang uang uang uang uang
Rupiah US Dolar Euro Dolar Singapura Poundsterling Inggris Dolar Australia
37.273.300.366 19.205.945.975 422.421.270 40.644.183 118.202 56.942.429.996
31 Desember 2013 36.248.627.208 17.020.900.863 36.952.078 40.837.108 251.208 3.259.053 53.350.827.518
49
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perubahan neto estimasi klaim retensi sendiri dihitung dengan cara sebagai berikut : 2014 53.350.827.518 56.942.429.996 (3.591.602.478)
Saldo awal Saldo akhir
2013 38.209.774.456 54.762.784.462 (16.553.010.006)
29. KOMISI – NETO
Beban komisi Kebakaran Kesehatan Pengangkutan Kendaraan bermotor Lain-lain Jumlah
22.707.317.296 29.167.499.884 2.571.898.656 9.280.793.271 2.378.622.770 66.106.131.877
Beban komisi Kebakaran Kesehatan Pengangkutan Kendaraan bermotor Lain-lain Jumlah
12.280.895.684 25.977.081.336 1.738.826.877 7.334.594.340 1.158.813.091 48.490.211.328
30 Juni 2014 Pendapatan komisi 22.154.256.969 1.154.744.337 398.520.925 2.337.076.960 26.044.599.191
30 Juni 2013 Pendapatan komisi 3.643.725.071 476.872.360 269.469.235 1.563.336.570 5.953.403.236
Komisi Neto 553.060.327 29.167.499.884 1.417.154.319 8.882.272.346 41.545.810 40.061.532.686
Komisi Neto 8.637.170.613 25.977.081.336 1.261.954.517 7.065.125.105 (404.523.479) 42.536.808.092
50
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. HASIL INVESTASI 30 Juni 2014
2013
Pihak ketiga : Laba penjualan efek Pendapatan bunga deposito berjangka dan deposito wajib (lihat Catatan 8) Dividen Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar efek (lihat Catatan 8) Pendapatan bunga obligasi Pendapatan sewa Jumlah pihak ketiga
(199.500.000) 970.710.817 582.921.580 20.113.815.408
1.567.500.000 1.018.081.703 73.664.768 10.314.962.029
Pihak-pihak berelasi (catatan 35) : Pendapatan bunga deposito berjangka Dividen Jumlah pihak-pihak berelasi
126.164.398 26.183.199.467 26.309.363.865
109.013.636 24.828.112.089 24.937.125.725
Rugi selisih kurs atas investasi Jumlah hasil investasi
(917.243.804) 45.505.935.469
(506.786.320) 34.745.301.434
9.007.825.000
-
5.486.801.909 4.265.056.102
4.255.561.867 3.400.153.691
31. BEBAN USAHA 30 Juni 2014 Gaji, upah dan tunjangan Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan (lihat Catatan 11) Telekomunikasi Perjalanan dan transportasi Perlengkapan kantor Promosi dan pemasaran Sewa Kantor Amortisasi aset tidak berwujud Sumbangan dan representasi Sewa kendaraan Jasa tenaga ahli Pendidikan dan pelatihan Lain-lain Jumlah
20.716.784.135 2.210.470.982 2.548.347.670 956.739.623 1.957.311.052 1.329.145.020 974.191.298 120.414.183 120.855.430 172.010.548 111.750.000 348.161.920 280.608.441 6.342.252.241 38.189.042.543
2013 19.106.194.954 1.300.648.893 2.219.302.278 1.129.363.638 1.608.061.230 919.358.197 973.944.937 138.461.405 85.632.895 140.786.929 151.250.000 372.015.975 123.949.347 5.840.598.831 34.109.569.509
51
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN - NETO 30 Juni 2014 Pendapatan medis Administrasi polis Jasa giro Laba penjualan aset tetap Selisih kurs Pendapatan bunga Beban bunga Administrasi bank Beban investasi Lain-lain Jumlah
2.356.041.045 917.252.088 78.365.606 2.500.000 (771.371.953) 1.234.810 (105.655.087) (224.693.383) (514.855.672) 19.219.702 1.758.037.156
2013 1.623.845.788 914.189.633 54.447.228 457.037.952 595.037.275 10.081.271 (80.494.865) (230.444.795) (416.667.018) 35.866.358 2.962.898.827
33. PERPAJAKAN a. Pajak di bayar dimuka Pajak dibayar dimuka merupakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp 1.106.100.858 dan Rp 1.195.911.423 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. b. Utang pajak 30 Juni 2014 Hutang pajak lainnya : Pajak penghasilan pasal 29 Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan Pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 25 Jumlah
508.617.386 1.289.191.662 101.901.111 127.581.817 2.027.291.976
31 Desember 2013 12.499.480.344 797.692.243 115.293.224 54.930.226 342.189.710 13.809.585.747
Besarnya pajak penghasilan terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment).
52
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Pajak penghasilan badan Rekonsiliasi antara laba sebelum penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
2014 Laba sebelum penghasilan (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif Beda waktu Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Estimasi klaim retensi sendiri Bonus Kesejahteraan karyawan Beda tetap Laba penjualan efek Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar efek Sumbangan, jamuan dan representasi Penghasilan sewa yang bersifat final Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Laba fiskal
2013
61.633.864.230
47.630.073.583
(6.453.441.956) (6.077.862.500) 635.150.000
(10.385.686.230) 3.550.734.096 (2.372.675.000) (1.638.552.508)
(9.007.825.000)
-
199.500.000 172.010.548 (582.921.580)
(1.567.500.000) 140.786.929 (73.664.768)
(6.662.042.730) 33.856.431.012
(5.437.104.485) 29.846.411.617
Perhtungan taksiran pajak penghasilan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 2014 Taksiran penghasilan kena pajak (pembulatan ) Taksiran pajak penghasilan Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan
2013
33.856.431.000
29.846.411.000
8.464.107.750
7.461.602.750
(3.927.479.920) (4.028.010.444) 508.617.386
(3.759.862.538) (2.468.287.776) 1.233.452.436
53
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perhitungan penghasilan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2014 Penghasilan (beban) pajak tangguhan Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum (30%) Premi yang belum merupakan pendapatan Estimasi klaim retensi sendiri Kesejahteraan karyawan Bonus Jumlah beban pajak tangguhan
2013
(1.613.360.489) 158.787.500 (1.519.465.625) (2.974.038.614)
(2.596.421.558) 867.683.524 (409.638.127) (593.168.750) (2.731.544.911)
d. Pajak tangguhan Rincian dari manfaat (beban) pajak tangguhan dan aset (liabilitas) tangguhan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
1 Januari 2014 Aset pajak tangguhan Klaim IBNR Imbalan kerja karyawan Investasi tanah dan bangunan Penyisihan cadangan bonus Penyusutan aset tetap Penyisihan piutang lain-lain Liabilitas pajak tangguhan Premi yang belum merupakan pendapatan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Aset lain-lain
2014 Pendapatan (beban) pajak tangguhan di Dibebankan ke laporan laba rugi pendapatan komprehensif komprehensif
30 Juni 2014
1.336.902.491 182.988.750 2.000.000.000 634.041.977 173.276.068
158.787.500 (1.519.465.625) -
-
1.495.689.991 182.988.750 480.534.375 634.041.977 173.276.068
(1.382.631.229)
(1.613.360.489)
-
(2.995.991.718)
(573.989.859) (119.249.749) 2.251.338.449
(2.974.038.614)
(723.763.327) (723.763.327)
(1.297.753.186) (119.249.749) (1.446.463.492)
54
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2013 Aset pajak tangguhan Klaim IBNR Imbalan kerja karyawan Investasi tanah dan bangunan Penyisihan cadangan bonus Penyusutan aset tetap Penyisihan piutang lain-lain Liabilitas pajak tangguhan Premi yang belum merupakan pendapatan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Aset lain-lain
2013 Pendapatan (beban) pajak tangguhan di Dibebankan ke laporan laba rugi pendapatan komprehensif komprehensif
31 Desember 2013
221.308.012 2.394.860.809 182.988.750 2.125.000.000 562.166.246 173.276.068
(221.308.012) (1.057.958.318) (125.000.000) 71.875.731 -
-
1.336.902.491 182.988.750 2.000.000.000 634.041.977 173.276.068
(3.302.700.818)
1.920.069.589
-
(1.382.631.229)
(119.249.749) 2.237.649.318
(1.332.390.599)
(573.989.859) -
(573.989.859) (119.249.749) 2.251.338.449
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak yang dihitung berdasarkan tariff pajak yang berlaku atas laba (rugi) sebelum pajak penghasilan (beban) pajak dengan penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2014
2013
Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif
61.633.864.230
47.630.073.583
Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beban tetap Jumlah beban pajak
(15.408.466.057) 3.970.319.693 (11.438.146.364)
(11.907.518.396) 1.734.370.735 (10.173.147.661)
2014
2013
e. Beban pajak penghasilan
Pajak kini Beban pajak tangguhan Jumlah
(8.464.107.750) (2.974.038.614) (11.438.146.364)
(7.461.602.750) (2.711.544.911) (10.173.147.661)
55
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar : 30 Juni 2014 Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)
2013
50.195.717.865
37.456.925.923
150.000.000 335
150.000.000 250
35. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut : Pihak-pihak berelasi
Pihak-pihak berelasi
PT Aon Indonesia PT Aon Benfield Indonesia PT Lippo Karawaci Tbk
Pihak berelasi lainnya Pihak berelasi lainnya Pihak berelasi lainnya
PT Matahari Putra Prima Tbk
Pihak berelasi lainnya
PT Bank National Nobu Tbk
Pihak berelasi lainnya
Sifat dari transaksi Penutupan Penutupan Penutupan Investasi Penutupan Investasi Penutupan Investasi
asuransi asuransi asuransi asuransi asuransi
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama menyangkut penjualan polis, transaksi asuransi, jual-beli efek baik yang telah maupun yang belum terdaftar di pasar efek. Transaksi tersebut adalah sebagai berikut : a. Kas dan bank (Catatan 4) 2014 PT Bank National Nobu Tbk Persentase terhadap total aset
395.223.677 0,02%
2013 573.994.732 0,03%
b. Piutang premi (Catatan 5) 2014 PT Aon Indonesia PT Matahari Putra Prima Tbk Persentase terhadap total aset
52.031.720.233 5.770.811.417 57.802.531.650 2,84%
2013 37.757.931.884 10.359.301.168 48.117.233.052 2,81%
56
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Piutang reasuransi (Catatan 6) 2014 PT Aon Indonesia Persentase terhadap total aset
1.862.735 0,0001%
2013 1.896.974 0,0001%
d. Piutang lain-lain (Catatan 7) 2014 Piutang pegawai Persentase terhadap total aset
2.788.825.663 0,14%
2013 3.293.465.085 0,19%
e. Investasi 2014 Investasi dalam deposito berjangka (Catatan 8) PT Bank National Nobu Tbk Investasi dalam efek (Catatan 8) PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk Persentase terhadap total aset
5.000.000.000 603.933.283.200 291.510.000.000 895.443.283.200 44,29%
2013
5.000.000.000 581.578.424.700 180.969.408.000 762.547.832.700 44,83%
f. Utang klaim (Catatan 14) 2014 PT Lippo Karawaci Tbk Persentase terhadap total liabilitas
554.827.581 0,072%
2013 8.000.000 0,001%
g. Utang reasuransi (Catatan 15) 2014 PT Aon Indonesia Persentase terhadap total liabilitas
1.230.177.291 0,16%
2013 2.514.134.588 0,40%
h. Premi bruto (Catatan 23) 2014 PT Aon Indonesia Persentase terhadap total premi bruto
42.240.557.130 42.240.557.130 8,1%
2013 30.275.754.318 30.275.754.318 7,10%
57
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
i. Klaim bruto (Catatan 26) 2014 PT Aon Indonesia Persentase terhadap total klaim bruto
16.913.835.606 16.913.835.606 5,60%
2013 15.209.133.729 15.209.133.729 5,86%
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga. 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan risk appetite Perusahaan. Kelompok Usaha secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik. a. Risiko Asuransi Risiko Penjamin/Underwriting Risiko underwriting mencakup risiko atas tingginya biaya klaim dari yang diperkirakan, yang dipengaruhi oleh ketidakpastian sifat dan frekuensi serta besarnya tingkat kerugian, dan risiko perubahan peraturan perundangan dan kondisi ekonomi pada perlindungan asuransi atau reasuransi. Hal tersebut berdampak bagi penjamin polis untuk menanggung premi yang terlalu sedikit atas risiko yang telah disepakati untuk dipertanggungkan, yang mengakibatkan pada keterbatasan dana Perusahaan untuk berinvestasi dan membayar klaim, atau bilamana klaim yang terjadi lebih besar dari yang diperkirakan. Untuk meminimalisir risiko penjaminan/underwriting ini, pengelolaan risiko penjaminan/underwriting dilakukan dan dievaluasi dalam Komite Risiko Usaha (Business Risk Committee) untuk memastikan setiap penutupan pertanggungan telah memenuhi filosofi underwriting dan prinsip Good Corporate Governance. Hal ini didukung pula dengan melakukan pengawasan atas ketentuan formal penjaminan/underwriting serta batasan dan standar yang berlaku demi perlindungan atas reasuradur. Risiko underwriting merupakan kerugian yang diakibatkan kebijakan yang sebenarnya merugikan menyimpang dari asumsi yang dibuat dalam nilai produk. Risiko penjaminan emisi disebabkan oleh kombinasi dari hal-hal berikut: 1.
Risiko kematian Risiko kerugian yang timbul karena kejadian sebelumnya atas polis kematian yang berbeda dari yang diharapkan.
2.
Risiko morbiditas Risiko kerugian yang timbul karena kejadian sebelumnya atas polis kesehatan yang berbeda dari yang diharapkan.
3.
Risiko kejadian Kemungkinan atas jumlah kejadian yang diasuransikan akan berbeda dari yang diharapkan.
58
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
Risiko tingkat keparahan Kemungkinan bahwa biaya pada saat peristiwa terjadi akan berbeda dari yang diharapkan.
5.
Risiko pengembangan Kemungkinan bahwa perubahan yang dapat terjadi pada jumlah kewajiban asuransi pada akhir masa kontrak.
Secara geografis, semua bisnis Perusahaan berada di wilayah Indonesia. Artinya untuk risiko tertentu, Perusahaan menghadapi penumpukan risiko di suatu lokasi dan oleh karenanya dibutuhkan usaha untuk menyebarkan risiko tersebut. Untuk keperluan manajemen dan penyebaran risiko ini, perusahaan mengembangkan strategi penempatan reasuransi sampai ke luar negeri, sehingga risiko tidak terkonsentrasi lagi di dalam negeri. Salah satu tujuan asuransi adalah agar pemilik polis diberi kesempatan untuk melindungi diri mereka sendiri dari ketidakpastian yang mungkin muncul di masa mendatang, yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan, dengan cara mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi menerima pengalihan risiko tersebut dari pemegang polis dengan menerima imbalan premi, dan dengan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan asuransi diharapkan bahwa semua kumpulan premi yang diterima dari semua nasabahnya akan menghasilkan nilai tambah keuangan bagi perusahaan. Namun demikian, ketidakpastian yang akan dihadapi oleh perusahaan asuransi tidak dapat digambarkan dalam laporan keuangan perusahaan asuransi. Prinsip ketidakpastian dalam laporan keuangan perusahaan umumnya dimunculkan dalam bentuk cadangan teknis yang terdiri dari cadangan premi dan cadangan klaim. Cadangan premi meliputi cadangan premi yang belum merupakan pendapatan dikarenakan polisnya belum jatuh tempo dan biaya akuisisi yang masih ditunda, sementara cadangan klaim meliputi cadangan atas klaim yang belum diselesaikan. Kontrak Asuransi Risiko utama yang dihadapi Perusahaan terkait dengan kontrak asuransi adalah perbedaan antara jumlah klaim yang terjadi, manfaat yang dibayarkan dan waktu terjadinya klaim dengan yang diprediksikan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi, tingkat keparahan (severity) dari klaim, manfaat aktual yang dibayarkan, dan perkembangan dari klaim jangka panjang. Oleh karena itu, tujuan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk memenuhi semua liabilitas tersebut. Eksposur risiko yang terkait dengan kontrak asuransi dapat dimitigasi dengan melakukan diversifikasi portofolio kontrak asuransi dan area geografis. Keberagaman risiko diperbaiki juga melalui pemilihan risiko dengan hati-hati dan implementasi dari pedoman underwriting serta pengaturan program reasuransi. Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai signifikan dan mempunyai risiko khusus, Perusahaan mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non-proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri dan luar negeri. Asumsi Utama Asumsi utama yang menjadi dasar dalam perhitungan estimasi kewajiban klaim yaitu bahwa pembentukan klaim masa depan Perusahaan akan memiliki pola yang sama dengan pembentukan klaim yang terjadi di masa lampau. Termasuk asumsi dari rata-rata beban klaim, beban penanganan klaim, faktor inflasi klaim, dan jumlah klaim untuk setiap tahun kecelakaan. Justifikasi kualitatif tambahan digunakan untuk memperkirakan tingkat di mana tren masa lampau tidak akan terulang lagi di masa depan, misalnya kejadian khusus yang hanya terjadi
59
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
sekali, perubahan yang terjadi di pasar seperti sikap masyarakat terhadap klaim, kondisi ekonomi maupun faktor internal seperti campuran portofolio, syarat dan ketentuan polis dan prosedur penanganan klaim. Justifikasi lebih lanjut digunakan untuk menghitung tingkat di mana faktor eksternal seperti keputusan peradilan dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi estimasi besaran klaim. Kondisi utama yang mempengaruhi keandalan dari asumsi yang digunakan adalah rasio kerugian, keterlambatan dalam penyelesaian dan perubahan nilai tukar mata uang asing. Sensitivitas Liabilitas klaim sangat sensitif terhadap asumsi utama yang digunakan. Hingga saat ini adalah hal yang tidak mungkin untuk dapat menentukan tingkat sensitivitas dari beberapa asumsi seperti perubahan perundangan atau ketidakpastian dalam proses estimasi. b. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank dan lembaga keuangan, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari piutang premi dari pemegang polis, agen asuransi dan broker dan piutang reasuransi. Risiko kredit mencakup kerugian potensial yang terjadi atas risiko dari counterparty untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya. Perusahaan terekspos terhadap risiko kredit dari underwriting dalam usaha/bisnis asuransi dan Perusahaan menerapkan ketentuan kredit untuk mengurangi risiko ini. Eksposur atas risiko kredit ini dimonitor secara berkesinambungan. Perusahaan senantiasa melakukan penagihan premi dari pemegang polis dan klaim dari reasuransi pada saat jatuh tempo penagihannya. Pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih. Perusahaan memilih reasuransi berdasarkan reputasinya dan yang mempunyai rating di atas A. Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 : 2014
2013
Total Bruto
Total Neto
Total Bruto
Total Neto
Bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Deposito berjangka
15.751.861.085 236.162.540.215 16.496.274.513 22.261.045.663 187.528.413.484
15.751.861.085 236.162.540.215 16.496.274.513 22.261.045.663 187.528.413.484
14.011.678.221 180.008.286.528 14.581.814.652 13.979.742.384 138.873.220.000
14.011.678.221 180.008.286.528 14.581.814.652 13.979.742.384 138.873.220.000
Total
478.200.134.960
478.200.134.960
361.454.741.785
361.454.741.785
c. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga, dan risiko nilai tukar mata uang asing.
60
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah - langkah yang paling menguntungkan Kelompok Usaha secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini. Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi hasil investasi Perusahaan, terutama berdampak pada tingkat penghasilan dari portfolio investasi dalam Deposito Berjangka dan Obligasi. Untuk itu Manajemen proaktif menempatkan dana-dana yang terhimpun dari hasil penagihan premi dan recovery klaim reasuransi dalam instrumen keuangan yang mendatangkan yield yang selalu kompetitif, disamping tentunya tetap memperhatikan segi kwalitas dan keamanan investasi tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan menunjukkan perubahan suku bunga pasar melalui kas dan bank, deposito berjangka, dan obligasi yang merupakan suku bunga variabel (Catatan 4 dan 8). Seluruh aset dan liabilitas keuangan menggunakan suku bunga tetap. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas usaha Perusahaan. Risiko nilai tukar dikaitkan dengan kewajiban yang harus dilunasi dibandingkan pendapatan yang diterima dalam bentuk valuta asing. Disamping itu potensi risiko nilai tukar juga dapat terjadi karena perbedaan waktu pencatatan pendapatan dengan kewajiban pada saat nilai tukar fluktuatif. Risiko nilai tukar dimitigasi dengan melakukan pengendalian risiko nilai tukar melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan pemilihan strategi yang tepat (lindung nilai) terhadap penyediaan dana dan transaksi yang mencakup eksposure risiko dalam valuta asing, serta menerapkan kepatuhan dalam pencatatan. Perusahaan memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perusahaan anak pada waktu yang tepat. Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang asing saat ini.
61
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013: 30 Juni 2014 Mata uang Asing Aset Kas dan bank Dolar AS Piutang premi Dolar AS Dolar Singapura Euro Yen Jepang Ringgit Malaysia Kroner Swedia Dolar Australia Poundsterling Inggris Swiss Franc Piutang reasuransi Dolar AS Dolar Singapura Investasi Dolar AS Dolar Singapura Jumlah aset Liabilitas : Utang klaim Dolar AS Dolar Singapura Utang reasuransi Dolar AS Dolar Singapura Euro Ringgit Malaysia Yen Jepang Kroner Swedia Jumlah liabilitas Jumlah eksposur
Ekuivalen Rupiah
31 Desember 2013 Mata uang Ekuivalen Asing Rupiah
508.390
6.084.918.625
65.153
794.147.903
5.376.836 93.073 19.126 202.587 3.032 6.351 58 32 1
64.355.347.861 891.871.859 312.377.861 23.935.194 11.307.401 11.279.461 649.303 660.595 11.776
4.864.767 123.920 7.981 59.715 1.872 6.352 -
59.296.650.934 1.193.105.801 147.250.089 6.926.931 6.942.562 12.056.508 -
197.248 31.544
2.360.856.046 302.268.368
384.820 25.974
4.690.575.246 250.078.823
2.730.000 14.045.309
32.675.370.000 134.589.172.415 241.620.026.765
2.980.000 12.339.970
36.323.220.000 118.809.234.667 221.530.189.464
41.642 48
498.415.613 456.491
316.630 -
3.859.398.581 -
1.929.772 70.315 1.904 9.986 50.357 -
23.097.441.666 673.789.559 31.093.376 37.239.433 5.949.561 24.344.385.699 217.275.641.066
1.613.259 82.498 3.320 76.162 3.294
19.664.009.197 794.292.202 61.257.292 8.834.831 6.252.138 24.394.044.241 197.136.145.223
d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
62
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan mengelola risiko ini dengan menghimpun dana dari hasil penagihan premi dan klaim reasuransi dengan menempatkan dana tersebut dalam instrumen investasi yang sewaktu-waktu mudah dicairkan. Penempatan instrumen investasi dilakukan pada perusahaan keuangan yang memiliki reputasi dan keuangan yang bagus seperti pada bank yang memiliki rasio kecukupan modal di atas 8% dan yang simpanannya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan kontrak atas jatuh tempo adalah sebagai berikut : 2014 Kurang dari 1 tahun Kurang dari 6 bulan 6-12 bulan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
3.616.848.037 46.157.942.802 37.938.471.089 87.713.261.928
Lebih dari 1 tahun 1 sampai 5 tahun -
2013 Kurang dari 1 tahun Kurang dari 6 bulan 6-12 bulan Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
7.114.037.103 34.597.224.498 36.227.673.722 77.938.935.323
-
Lebih dari 1 tahun 1 sampai 5 tahun -
-
Kontrak atas jatuh tempo diatas menggambarkan arus kas bruto yang berbeda dari nilai tercatat atas liabilitas pada akhir periode laporan. e. Manajemen Risiko Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegan saham, imbal modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada periode berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Kebijakan Perusahaan adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.
63
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rasio utang neto terhadap ekuitas pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
2014 Total utang Dikurangi : Kas dan bank Utang neto Ekuitas Modal saham Tambahan modal disetor Saldo laba Total ekuitas
2013
770.535.902.979
623.888.042.426
15.751.861.085 754.784.041.894
14.011.678.221 609.876.364.205
75.000.000.000 102.724.933.405 362.182.476.449 539.907.409.854
75.000.000.000 102.724.933.405 337.036.758.584 514.761.691.989
Rasio utang terhadap ekuitas
140%
118%
37. INFORMASI SEGMEN a. Segmen usaha Perusahaan mengklasifikasikan lini bisnisnya atas asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, pengangkutan laut, kesehatan, dan lain-lainnya untuk pelaporan segmen primernya. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik test 10% maupun test 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5 (Revisi 2009).
30 Juni 2014 Rp'000.000
PENDAPATAN Premi bruto HASIL Hasil underwriting
Kebakaran
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Kesehatan
Lain-lain
131.983
44.370
12.136
313.925
18.545
520.959
5.617
7.463
2.792
22.401
14.286
52.559
Jumlah
INFORMASI LAINNYA ASET Aset Segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Total LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Total
2.024.353 8.556 2.032.909
725.121 45.415 770.536
64
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2013 Rp'000.000 Kebakaran
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Kesehatan
Lain-lain
PENDAPATAN Premi bruto
61.655
41.449
8.398
303.487
11.711
426.700
HASIL Hasil underwriting
(5.583)
11.324
5.096
33.130
64
44.031
Jumlah
INFORMASI LAINNYA ASET Aset Segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Total
1.712.066 8.954 1.721.020
LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Total
582.312 41.576 623.888
b. Segmen geografis Perusahaan juga mengklasifikasikan bisnis usahanya berdasarkan wilayah geografis, pendapatan Perusahaan berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: Berdasarkan pasar geografis 2014 2013 Pendapatan underwriting Premi bruto Sumatera Jabotabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Makassar Balikpapan Bali
Premi reasuransi Sumatera Jabotabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Makassar Balikpapan Bali
Perubahan neto premi yang belum merupakan pendapatan Sumatera Jabotabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Makassar Balikpapan Bali Pendapatan premi - neto
28.215.296.959 449.708.181.229 14.162.851.721 8.839.993.612 14.975.408.433 4.079.782.191 338.377.954 639.259.495 520.959.151.594
23.166.434.775 372.031.019.885 11.278.680.022 5.585.967.345 10.537.903.044 3.851.016.233 248.657.260 426.699.678.564
(9.594.486.934) (97.974.755.094) (2.455.494.299) (2.422.512.579) (5.297.522.889) (159.108.891) (71.839.970) (395.601.020) (118.371.321.676)
(4.481.681.984) (43.905.874.527) (1.181.822.231) (812.737.388) (1.677.200.694) (170.681.183) (93.139.437) (52.323.137.444)
(4.291.278.600) (74.011.039.383) (705.365.693) (1.624.786.546) 2.135.891.836 (1.587.427.068) (113.979.924) (201.129.301) (80.399.114.679) 322.188.715.239
(3.439.353.622) (91.856.256.402) 686.266.488 493.547.354 (113.012.041) (1.526.754.224) 35.081.963 (95.720.480.484) 278.656.060.636
65
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan pasar geografis 2014 2013 Beban underwriting Klaim bruto Sumatera Jabotabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Makassar Balikpapan Bali
Klaim reasuransi Sumatera Jabotabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Makassar Balikpapan Bali Perubahan neto estimasi klaim retensi sendiri Sumatera Jabotabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Makassar Balikpapan Bali
Komisi-neto Sumatera Jabotabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Makassar Balikpapan Bali Total beban underwriting Hasil underwriting
15.484.920.640 263.455.333.278 7.012.397.364 4.611.524.312 9.194.028.610 2.063.856.944 92.129.400 887.999 301.915.078.547
13.016.630.616 230.275.030.464 5.810.421.074 3.499.163.228 4.639.608.459 1.579.177.443 647.699.900 259.467.731.184
(7.350.619.290) (64.668.552.350) (489.998.167) (1.160.217.175) (2.048.508.460) (146.889.278) (73.647.900) (75.938.432.620)
(5.287.507.540) (76.947.575.794) (649.079.236) (59.985.269) (298.142.161) (119.435.616) (571.205.812) (83.932.931.428)
454.481.532 (311.148.559) (227.868.898) 52.285.941 3.878.776.271 (240.799.165) (14.124.644) 3.591.602.478
265.502.878 17.829.451.845 (1.098.626.202) (236.680.903) (149.410.474) 31.461.544 (88.688.682) 16.553.010.006
1.638.382.564 31.982.597.387 2.677.059.729 1.230.433.930 2.088.520.463 397.825.594 50.547.814 (3.834.795) 40.061.532.686 269.629.781.091
2.553.190.147 34.630.493.455 2.318.231.932 868.487.910 1.782.535.349 349.405.389 34.463.910 42.536.808.092 234.624.617.854
52.558.934.148
44.031.442.782
66
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel dibawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan keuangan. 2014 Nilai tercatat Rp Aset keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Surat berharga diperdagangkan
2013 Nilai wajar Rp
Nilai tercatat Rp
Nilai wajar Rp
3.980.500.000
3.980.500.000
4.180.000.000
4.180.000.000
15.751.861.085 236.162.540.215 16.496.274.513 22.261.045.663 187.528.413.484 455.033.080 478.655.168.040
15.751.861.085 236.162.540.215 16.496.274.513 22.261.045.663 187.528.413.484 455.033.080 478.655.168.040
14.011.678.221 180.008.286.528 14.581.814.652 13.979.742.384 138.873.220.000 454.933.080 361.909.674.865
14.011.678.221 180.008.286.528 14.581.814.652 13.979.742.384 138.873.220.000 454.933.080 361.909.674.865
145.126.197.619 1.030.032.455.615 1.175.158.653.234
145.126.197.619 1.030.032.455.615 1.175.158.653.234
145.099.117.422 881.357.067.367 6.007.800.000 1.032.463.984.789
145.099.117.422 881.357.067.367 6.007.800.000 1.032.463.984.789
17.133.223.053
17.133.223.053
17.130.406.007
17.130.406.007
1.674.927.544.327
1.674.927.544.327
1.415.684.065.661
1.415.684.065.661
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Utang klaim Utang reasuransi Utang lain-lain
3.616.848.037 46.157.942.802 37.938.471.089
3.616.848.037 46.157.942.802 37.938.471.089
7.114.037.103 34.597.224.498 36.227.673.722
7.114.037.103 34.597.224.498 36.227.673.722
Jumlah liabilitas keuangan
87.713.261.928
87.713.261.928
77.938.935.323
77.938.935.323
Pinjaman dan piutang Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Deposito berjangka Uang jaminan
Aset keuangan tersedia untuk dijual Penyertaan saham Efek Obligasi
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Total aset keuangan
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar aset lancar dan liabilitas jangka pendek mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif.
67
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual ditentukan menggunakan nilai tercatat pada pasar saham. Nilai wajar uang jaminan dicatat sebesar biaya perolehan karena tidak dapat diukur secara andal dan dianggap tidak material atas nilai wajarnya. Estimasi nilai wajar Tabel di bawah ini menganalisis intrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut: a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga). c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki instrumen keuangan berikut dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan:
30 Juni 2014 Tingkat 1 Aset Keuangan Aset keuangan diperdagangkan Saham 3.980.500.000 Aset keuangan tersedia untuk dijual Saham 1.030.032.455.615 Obligasi Total aset keuangan 1.030.032.455.615
Tingkat 1 Aset Keuangan Aset keuangan diperdagangkan Saham 4.180.000.000 Aset keuangan tersedia untuk dijual Saham 881.357.067.367 Obligasi 6.007.800.000 Total aset keuangan 891.544.867.367
Tingkat 2
Tingkat 3
Total
-
-
3.980.500.000
-
-
1.030.032.455.615 1.030.032.455.615
31 Desember 2013 Tingkat 2 Tingkat 3
-
-
Total
-
4.180.000.000
-
881.357.067.367 6.007.800.000 891.544.867.367
68
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup : a. Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis. b. Teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya. c. Nilai wajar kontrak mata uang asing berjangka ditentukan berdasarkan kurs tukar berjangka pada tanggal pelaporan. Investasi yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif berupa penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia, PT Pembangunan Pemilik dan Pengelola Menara Proteksi Indonesia, Konsorsium Asuransi atas Resiko Khusus dan Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia yang nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, maka dicatat pada harga perolehan. 39. INFORMASI PENTING LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012 yang menggantikan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMk.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan diwajibkan untuk menjaga rasio sovabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (“RBC”). Selama masa penyesuaian dari peraturan sebelumnya menjadi peraturan yang berlaku saat ini, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi batas tingkat solvabilitas itu sekurang-kurangnya 5% pada akhir triwulan pertama tahun 2000, 15% pada akhir triwulan 2000, 40% pada akhir tahun 2001, 75% pada akhir tahun 2002, 100% pada akhir tahun 2003 dan 120% pada akhir tahun 2004. Rasio solvabilitas sebagaimana dimaksud di dalam keputusan tersebut dihitung dengan membandingkan tingkat solvabilitas dengan batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangkan jumlah liabilitas (kecuali hutang subordinasi) dari aset yang diperkenankan. Sesuai dengan ketentuan dari keputusan tersebut, aset Perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan untuk dapat dianggap sebagai “aset yang diperkenankan” dan cadangan teknis atas premi yang belum merupakan pendapatan harus memenuhi sekurang-kurangnya 40% dari premi retensi sendiri (pengurangan antara premi bruto, premi reasuransi dan komisi bersih). Pada tanggal 30 Juni 2014, tingkat sovabilitas Perusahaan dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 53/PMK.010/2012 sebesar Rp 201.573.750.432 serta rasio solvabilitas sebesar 255,01% sedangkan untuk tanggal 31 Desember 2013, tingkat solvabilitas Perusahaan, dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 sebesar Rp 139.872.018.957 serta rasio solvabilitas sebesar 332,26%.
69
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tangga 30 Juni 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perhitungan tingkat solvabilitas Perusahaan tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Tingkat solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Investasi : Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Properti investasi Jumlah
187.528.413.484 435.373.904.681 139.835.504.607 14.554.256.300 777.292.079.072
138.873.220.000 384.478.766.135 145.099.117.422 14.554.256.300 683.005.359.857
15.751.861.085 186.783.393.030 267.391.924.097 9.115.994.767 28.224.361.602 1.284.559.613.653
14.011.678.221 152.209.431.206 205.466.284.382 1.188.833.304 32.748.261.602 1.088.629.848.572
Liabilitas (kecuali pinjaman subordinasi)
770.535.902.979
623.888.042.426
Jumlah tingkat solvabilitas
514.023.710.674
464.741.806.146
88.294.826.889
52.141.223.566
-
-
13.589.586.963
9.295.534.536
92.068.841.466
72.262.383.550
-
-
7.278.882.950
5.545.211.560
Bukan investasi : Kas dan bank Piutang premi - neto Piutang reasuransi - neto Bunga masih harus diterima Aset tetap - tanah, bangunan dan komputer Jumlah
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) Kegagalan pengelolaan kekayaan Ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan liabilitas Ketidakseimbangan antara nilai Aset dan Liabilitas dalam setiap jenis mata uang asing Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi Ketidakmampuan reasuradur memenuhi liabilitas klaim Kegagalan dalam proses produksi, ketidakmampuan sumber daya manusia atau sistem untuk berkinerja baik, atau adanya kejadian lain yang merugikan Jumlah batas tingkat solvabilitas minimum
341.612.164
627.665.745
201.573.750.432
139.872.018.957
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
312.449.960.242
324.869.787.189
Rasio Pencapaian Solvabilitas
255,01%
332,26%
b. Rasio Keuangan Perhitungan rasio keuangan Perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut : 30 Juni 2014 Investasi terhadap cadangan teknis dan utang klaim Premi neto terhadap modal sendiri Premi neto terhadap premi bruto Premi tidak langsung terhadap premi langsung Biaya pelatihan dan pendidikan terhadap biaya gaji dan tunjangan karyawan
31 Desember 2013
213,14% 29,39% 71,23% 0,12%
381,52% 54,21% 74,65% 0,11%
1,25%
1,70%
70