Kinerja dan Pelaksanaan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia Performance and Task Implementation
Bank Indonesia dan Publik Bank Indonesia and the Public
Outlook dan Strategi ke Depan Outlook and Strategy
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Keuangan Financial Report
115
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Tema Laporan Tahunan Annual Report Theme
Pengantar Gubernur Foreword by the Governor
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
Tentang Bank Indonesia About Bank Indonesia
116
Tata Kelola Bank Indonesia Bank Indonesia Governance
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
DAFTAR ISI
Table of Contents
Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Independent Auditor’s Report on the Financial Statement
2
Laporan Keuangan Financial Statement
5
A. Neraca Balance Sheet
6
B. Laporan Surplus Defisit Sulplus Deficit Statement
8
C. Laporan Perubahan Ekuitas dan Rasio Modal Statement of Changes in Equity and Capital Ratio
9
D. Laporan Arus Kas Cash Flow Statement
10
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to Financial Statement
12
A. Umum General
13
B. Kebijakan Akuntansi yang Signifikan Significant Accounting Policies
24
C. Penjelasan Pos-Pos Neraca, Laporan Surplus Defisit dan Laporan Perubahan Ekuitas dan Rasio Modal Notes to Balance Sheet, Surplus Deficit Statement and Statement of Changes in Equity and Capital Ratio
37
D. Penjelasan Lainnya Others
95
E. Komitmen dan Kontijensi Commitments and Contigencies
97
Lampiran Appendixes
109
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
1
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Independent Auditor’s Report on the Financial Statements
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
2
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA State Audit Board of the Republic of Indonesia Nomor/Number: 54/01a/LHP/XV/04/2014
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Independent Auditor»s Report on the Financial Statements
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
Pursuant to Law Number 15 of 2004 on the Audit of
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
State Financial Management and Responsibilities, Law
Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun
Number 15 of 2006 on the State Audit Board and Law
2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, dan Undang-
Number 23 of 1999 on Bank Indonesia as most recently
Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
amended by the Law Number 6 of 2009, State Audit
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Board of the Republic of Indonesia (BPK-RI) has audited
Undang Nomor 6 Tahun 2009, Badan Pemeriksa
the Bank Indonesia Balance Sheets as per 31 December
Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Bank Indonesia
2013 and 2012, the Statements of Surplus (Deficit),
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Laporan Surplus
Changes in Equity, and Cash Flows for the years ended
Defisit, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus
on the same dates and Notes of the Financial Statements.
Kas untuk tahun yang berakhir pada tangal-tanggal
These financial statements are the responsibility of Bank
tersebut serta Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan
Indonesia. Our responsibility is to express an opinion on
keuangan adalah tanggung jawab Bank Indonesia.
these financial statements based on our audit.
Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar
BPK-RI conducted audits in accordance with the State
Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut
Financial Audit Standards. The standards require us to
mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan
plan and perform audits to obtain reasonable assurances
pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai
that the financial statements are free of material
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
misstatements. An audit includes examining evidence
Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang
supporting the amounts and disclosures in the financial
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
statements. The audit also includes assessing the
laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian
accounting principles used and significant estimations
atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan
made by bank Indonesia, evaluating the reliability of
estimasi signifikan yang dibuat oleh Bank Indonesia,
internal control system which have material impacts
penilaian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-
on the financial statements, as well as evaluating the
undangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian
overall presentation of the financial statements. BPK-RI
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
3
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
intern yang berdampak material terhadap laporan
believes that our audits provide a reasonable basis for
keuangan, serta penilaian terhadap penyajian atas laporan
our opinion.
keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan opini. Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebut
In BPK-RI opinion, the financial statements as mentioned
di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
above presents fairly, in all material respects, the financial
material, posisi keuangan Bank Indonesia tanggal 31
position of Bank Indonesia as at 31 December 2013 and
Desember 2013 dan 2012, dan Surplus Defisit, serta
2012, the Statements of Surplus (Deficit), as well as cash
Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
flows of the years ended in conformity with generally
tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
accepted accounting principles and specific accounting
berlaku umum dan kebijakan akuntansi khusus atas
policies generally adopted by Central Banks, as discussed
transaksi yang umumnya dilakukan Bank Sentral seperti
in Note B to the Financial Statements.
dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan butir B. Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas
In order to obtain reasonable assurance on the fairness
kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK juga
of the financial statements, BPK-RI has also implemented
melakukan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap
assessments on the compliance with laws and regulations
peraturan perundang-undangan dan sistem pengendalian
and internal control system.The report on findings of
intern. Laporan hasil pemeriksaan atas Kepatuhan
our test of compliance with the laws and regulations in
Terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Laporan
effect, and the report on findings of our test of
hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern
BankIndonesia»s internal control system are presented
disajikan dalam Laporan Nomor 54/01b/LHP/XV/04/2014
in reports Number 54/01b/LHP/XV/04/2014 and Number
dan nomor 54/01c/LHP/XV/04/2014 tanggal 30 april
54/01c/LHP/XV/04/2014 both dated April 30, 2014
2014 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
respectively, which are the integral part of these
laporan ini.
statements.
Jakarta, 30 April 2014 Jakarta, April 30, 2014 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA THE STATE AUDIT BOARD OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Penanggung Jawab Pemeriksaan Person in Charge of Audit
Signed
Slamet Kurniawan, MSc,Ak. Register Negara No. D-14825 State Register Number D-14825
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
4
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
Laporan Keuangan Financial Statements
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
5
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA NERACA BALANCE SHEET Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 As of December 31, 2013 and December 31, 2012 (Dalam Jutaan Rupiah) (IDR million)
Catatan
AKTIVA
Notes
�1.� Emas�
31 Desember 2013
31 Desember 2012
ASSETS
December 31, 2013 December 31, 2012
36.757.308�
B.6, C.1�
38.248.767�
�1.� Gold�
2.� Uang Asing�
B.4, B.7, C.2�
11.802�
11.842�
3.� Hak Tarik Khusus�
B.4, B.8, C.3�
33.060.049�
26.254.734� �
3.� Holdings of Special Drawing � �
4.� Giro� �
B.4, B.9, C.4�
135.179.177�
55.434.566�
4.� Demand Deposits�
5.� Deposito �
B.4, B.10, C.5�
31.271.039�
98.062.115�
5.� Time Deposits �
6.� Surat Berharga�
B.4, B.11, C.6�
972.742.507�
874.344.507�
6.� Marketable Securities� �
B.12, C.7�
117.066.701�
108.430.258�
7.� Government Bonds �
B.13, C.8�
219.172�
0�
248.242.675�
252.760.307� �
9.1.� Kepada Pemerintah�
B.14, C.9�
237.779.774�
243.056.782� �
9.2.� Kepada Bank�
B.15, C.10�
2.315.341�
3.225.921� �
9.2.� on Banks� �
9.3.� Kepada Lainnya�
B.16, C.11�
8.147.560�
6.477.604�
9.3.� Others�
2.� Foreign Currencies� Rights�
7.� Surat Berharga Negara � � Republik Indonesia �
8.� Securities Purchased Under � �
8.� Surat Berharga yang Dibeli � � dengan Janji Dijual Kembali� 9.� Tagihan� �
10.� Penyertaan�
850.343�
B.17, C.12�
11.� Aktiva Lain-lain�
85.276.075�
B.18, B.32, B.33. �
675.212� 77.595.949� � � �
Resale Agreements� 9.� Claims� � 9.1.� on Government� �
10.� Equity Participations� 11.� Other Assets�
C.13, C.29� 12.� Penyisihan Aktiva�
B.20, C.14�
JUMLAH AKTIVA� �
(12.001.395)�
(12.292.109)
1.648.675.453�
1.519.526.148
12.� Allowance for Bad Debts Total Assets
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
6
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA NERACA BALANCE SHEET Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 As of December 31, 2013 and December 31, 2012 (Dalam Jutaan Rupiah) (IDR million)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan Notes
31 Desember 2013
31 Desember 2012
December 31, 2013 December 31, 2012
LIABILITIES AND EQUITY
A.� LIABILITIES�
A. KEWAJIBAN� � � � � 1.� Uang dalam Peredaran�
B.21, C.15�
500.030.818�
439.730.814�
1.� Currency in Circulation�
384.377.182�
345.491.704� �
2.� Demand Deposits� �
2.1.� Pemerintah �
B.4, B.22, C.16�
60.078.359�
53.919.048� �
2.1.� Government � �
2.2.� Bank�
B.4, B.22, C.17�
322.527.545�
290.364.048� �
2.3.� Lainnya �
B.4, B.22, C.18�
2.� Giro� � �
3.� Sertifikat Bank Indonesia�
B.23, C.19�
1.771.278�
1.208.608�
114.944.212�
77.282.423�
B.24, C.20�
4.712.000�
3.455.000�
5.� Penempatan Berjangka�
B.25, C.21�
56.788.961�
208.511.902�
6.� Penempatan Dana�
B.26, C.22�
111.099.310�
69.024.266�
B.27, C.23�
16.267.400�
15.582.200�
dengan Janji Dibeli Kembali� 10.� Pinjaman Luar Negeri�
6.� Deposit Facilities� Deposit Facilities� 8.� Securities Sold Under � � � �
8.� Surat Berharga yang Dijual � � 9.� Pinjaman dari Pemerintah�
Certificates� 5.� Term Deposits� 7.� Bank Indonesia Sharia � � � �
7.� Fasilitas Simpanan � � Bank Indonesia Syariah�
2.3.� Others � 3.� Bank Indonesia Certificates� 4.� Bank Indonesia Sharia � � � �
4.� Sertifikat Bank Indonesia � � Syariah�
2.2.� Banks � �
68.785.840�
99.591.644�
Repurchase Agreements�
B.4, B.29, C.25�
76.069�
98.086�
9.� Loans from Government�
B.4, B.30, C.26�
2.976.199�
3.427.704�
B.8, C.27�
37.174.934�
29.520.637�
B.19, B.32. �
72.075.687�
61.341.300� � � �
B.28, C.24�
10.� Foreign Borrowings� 11.� Allocation of Special � � � �
11.� Alokasi Hak Tarik Khusus� 12.� Kewajiban Lain-lain�
Drawing Rights� 12.� Other Liabilities �
C.28, C.29 JUMLAH KEWAJIBAN� �
1.353.057.680� � � � � � � TOTAL LIABILITIES �
1.369.308.612�
B. � EQUITY�
B. EKUITAS� � � � � 1.� Modal�
C.30�
17.111.547�
17.114.024�
1.� Capital�
2.� Cadangan Umum�
C.31�
22.924.506�
17.145.069�
2.� General Reserves�
3.� Cadangan Tujuan�
C.31�
13.208.397�
13.168.140�
3.� Statutory Reserves� �
B.31, C.32�
188.715.296�
113.221.542�
37.407.095�
5.819.693
279.366.841�
166.468.468
1.648.675.453�
1.519.526.148
4.� Keuntungan atau Kerugian � � yang Belum Direalisasi� 5.� Surplus (Defisit) Tahun Berjalan� � JUMLAH EKUITAS� �
5.� Current Year Surplus (Deficit)� TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS� � �
4.� Unrealized Gains/Losses�
EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
7
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA LAPORAN SURPLUS DEFISIT SURPLUS DEFICIT STATEMENT Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 For the Period of January 1 to December 31, 2013 dan 1 Januari s.d. 31 Desember 2012 and January 1 to December 31, 2012 (Dalam Jutaan Rupiah) (IDR million) 1 Januari 1 Januari Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Notes
January 1 January 1 December 31, 2013 December 31, 2012
PENERIMAAN� � � �
REVENUES
1.� Pengelolaan Moneter� �
68.770.882�
39.478.797�
1.1.� Pengelolaan Devisa�
C.33�
26.724.597�
24.697.913�
1.2.� Pengelolaan SSB Dalam Negeri�
C.34�
8.205.948�
7.074.621�
1.3.� Pemberian Kredit dan Pembiayaan�
C.35�
272.203�
289.421�
1.� Monetary Operations� 1.1.� Foreign Reserves Management� 1.2.� Domestic Securities� 1.3.� Credit and financing� �
1.4.� Selisih Kurs karena Transaksi � � C.36�
33.568.134�
7.416.842
2.� Pengelolaan Sistem Pembayaran�
Valuta Asing�
C.37�
244.982�
241.272
3.� Pengawasan Perbankan�
C.38�
258.179�
26.264
4.� Lainnya�
C.39�
1.839.385�
289.262
JUMLAH PENERIMAAN� �
71.113.428�
1.4.� Exchange Differences 2.� Payment System Services 3.� Banking Supervision 4.� Others
40.035.595� � � � � � TOTAL REVENUES� �
BEBAN� � � � �
EXPENSES 18.182.444�
19.273.675�
1.1.� Operasi Moneter�
C.40�
17.789.713�
19.006.279�
1.2.� Pengelolaan Devisa�
C.41�
275.769�
143.487�
1.2.� Foreign Reserves Management�
1.3.� Pinjaman Luar Negeri�
C.42�
72.722�
92.384�
1.3.� Foreign Borrowing Management�
44.240�
31.525
1.� Pengendalian Moneter� �
1.4.� Lainnya� �
1.� Monetary Operations� 1.1.� Monetary Operations�
1.4.� Others 2.� Interest Expenses on Government � �
2.� Jasa Giro Pemerintah�
C.43�
2.610.495�
4.156.871
3.� Penyelenggaraan Sistem Pembayaran�
C.44�
2.709.100�
1.464.402�
3.� Payment System Operations�
2.679.328�
1.439.975�
3.1.� Currency Circulation�
29.772�
24.427
3.2.� Payment System Sponsoring 4.� Banking Regulations and Supervision
3.1.� Sistem Pembayaran Tunai� � 3.2.� Sistem Pembayaran Non Tunai� �
Accounts
4.� Pengaturan dan Pengawasan Bank�
C.45�
198.459�
183.002
5.� Umum dan Lainnya�
C.46�
5.215.439�
6.861.415�
5.169.213�
5.726.167�
5.1.� Human Resources and Logistics�
46.226�
1.135.248
5.2.� Others
JUMLAH BEBAN� �
28.915.937�
31.939.365
TOTAL EXPENSES
SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM PAJAK� �
42.197.491�
8.096.230
PENERIMAAN (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN� �
(4.790.396)�
(2.276.537)
SURPLUS (DEFISIT)� �
37.407.095�
5.819.693
5.1.� SDM dan Logistik� � 5.2.� Lainnya� �
5.� General and Others�
SURPLUS (DEFICIT) BEFORE TAX INCOME TAX REVENUES (EXPENSES) SURPLUS (DEFICIT)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
8
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN RASIO MODAL STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY AND CAPITAL RATIO Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 For the Period of January 1 to December 31, 2013 (Dalam Jutaan Rupiah) (IDR Million) 31 Desember 31 Desember 2012 Penambahan Pengurangan 2013 December 31, 2012 I.�
Addition
Deduction
December 31, 2013
EKUITAS
I.�
EQUITY
1.� Modal�
17.114.024�
0�
2.477�
17.111.547
1.� Capital
2.� Cadangan Umum�
17.145.069�
5.780.136�
699�
22.924.506
2.� General Reserves
3.� Cadangan Tujuan�
13.168.140�
582.669�
542.412�
13.208.397
3.� Statutory Reserves
113.221.542�
75.493.754�
0�
188.715.296
5.819.693�
37.407.095�
5.819.693�
37.407.095�
166.468.468�
119.263.654�
6.365.281�
279.366.841
4.� Keuntungan atau Kerugian � yang Belum Direalisasi� 5.� Surplus (Defisit) Tahun Berjalan� Jumlah� II. � KEWAJIBAN MONETER �
4.� Unrealized Gains/Losses 5.� Current Year Surplus (Deficit)� Total II. � MONETARY LIABILITIES � � �
(Catatan C.47)� � � �
1.255.761.888� � � � � � �
III.� RASIO MODAL SEBELUM �
(Note C.47)� � � � � � �
III.� CAPITAL RATIO BEFORE � � �
DIKURANGI SISA SURPLUS �
DEDUCTED BY � � � �
YANG MENJADI BAGIAN �
GOVERNMENT'S SHARE OF �
PEMERINTAH (Catatan C.47)� � � �
5,87%� � � � � � �
IV.� SISA SURPLUS YANG MENJADI �
BI'S SURPLUS (Note C.47)
IV.� TRANSFER OF SURPLUS �
BAGIAN PEMERINTAH� � � �
0� � � � � � �
V.� RASIO MODAL SETELAH �
TO GOVERNMENT� �
V.� CAPITAL RATIO AFTER � � �
DIKURANGI SISA SURPLUS �
DEDUCTED BY � � � �
YANG MENJADI BAGIAN �
GOVERNMENT'S SHARE OF �
PEMERINTAH� � � �
5,87%
BI'S SURPLUS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
9
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS CASH FLOW STATEMENT Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 For the Period of 1 January to December 31, 2013 (Dalam Jutaan Rupiah) (IDR Million)
1. CASH FLOWS/CASH EQUIVALENTS FROM OPERATIONS�
1. ARUS KAS/SETARA KAS DARI AKTIVITAS OPERASI� � 37.407.095�
1.1.� Surplus� �
1.491.459�
1.2.� Penurunan Emas�
40�
1.3.� Penurunan Uang Asing�
(6.805.315)�
1.4.� Kenaikan Hak Tarik Khusus�
(79.744.611)�
1.5.� Kenaikan Giro�
66.791.076�
1.6.� Penurunan Deposito�
(98.398.000)�
1.7.� Kenaikan Surat Berharga�
(8.636.443)�
1.8.� Kenaikan Surat Berharga Negara Republik Indonesia�
1.1.� Surplus� 1.2.� Decrease in Gold� 1.3.� Decrease in Foreign Currencies� 1.4.� Increase in Special Drawing Rights� 1.5.� Increase in Demand Deposits� 1.6.� Decrease in Time Deposits� 1.7.� Increase in Marketable Securities � 1.8.� Increase in Government Bonds � 1.9.� Increase in Securities � �
1.9.� Kenaikan Surat Berharga yang Dibeli � � (219.172)�
dengan Janji Dijual Kembali�
4.517.632� �
1.10.� Penurunan Tagihan:� 1.10.1.� Penurunan Tagihan kepada Pemerintah�
5.277.008� � �
1.10.2.� Penurunan Tagihan kepada Bank�
910.580� � �
1.10.3.� Kenaikan Tagihan Kepada Lainnya�
(1.669.956)� � (7.696.478)�
1.11.� Kenaikan Aktiva Lain-lain�
202.078� �
1.12.� Penyesuaian-penyesuaian� 1.12.1.� Penyisihan Aktiva� 1.12.2.� Penyusutan Aktiva Tetap� 1.12.3.� Amortisasi Aktiva Tidak Berwujud�
1.10.� Decrease in Claims:� � 1.10.1.� Decrease in Claims on Government � � 1.10.2.� Decrease in Claims on Banks � � 1.10.3.� Increase in Claims on Others � 1.11.� Increase in Other Assets � 1.12.� Adjustments:� �
(290.714)� � �
1.12.1.� Allowance for Bad Debts � �
455.084� � �
1.12.2.� Fixed Asset Depreciation � �
37.708� � �
1.12.4.� Amortisasi Aktiva Sewa Guna Usaha�
Purchased Under Resale Agreements �
0� �
1.12.3.� Intangible Asset Amortization � � 1.12.4.� Capital Lease Amortization �
1.13.� Kenaikan Uang dalam Peredaran�
60.300.004�
1.13.� Increase in Currency in Circulation �
1.14.� Kenaikan Giro�
38.885.478� �
1.14.� Increase in Demand Deposits � �
1.14.1.� Kenaikan Giro Pemerintah�
6.159.311� � �
1.14.2.� Kenaikan Giro Bank�
32.163.497� � � � �
1.14.1.� Increase in Government Demand Deposits � � 1.14.2.� Increase in Bank Demand Deposits � � 1.14.3.� Increase in Other Private Parties Demand � � � �
1.14.3.� Kenaikan Giro Pihak Swasta Lainnya�
562.670� � 37.661.789�
1.15.� Kenaikan Sertifikat Bank Indonesia�
1.257.000�
1.16.� Kenaikan Sertifikat Bank Indonesia Syariah�
(151.722.941)�
1.17.� Penurunan Penempatan Berjangka�
42.075.044�
1.18.� Kenaikan Penempatan Dana� 1.19.� Kenaikan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah�
685.200� (30.805.804)� 7.654.297�
1.21.� Kenaikan Alokasi Hak Tarik Khusus�
10.734.387
1.22.� Kenaikan Kewajiban Lain-lain�
1.15.� Increase in Bank Indonesia Certificates � 1.16.� Increase in Bank Indonesia Sharia Certificates � 1.17.� Decrease in Term Deposits � 1.18.� Increase in Deposit Facilities � 1.19.� Increase in Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities � 1.20.� Decrease in Securities Sold Under Repurchase � � �
1.20.� Penurunan Surat Berharga yang Dijual dengan Janji � � Dibeli Kembali�
Deposits �
Agreements � 1.21.� Increase in Allocation of Special Drawing Rights � 1.22.� Increase in Other Liabilities
(74.366.185) Net Cash Flows/Cash Equivalents from Operating Activities
Arus Kas/Setara Kas Bersih dari Aktivitas Operasi�
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
10
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS CASH FLOW STATEMENT Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 For the Period of 1 January to December 31, 2013 (Dalam Jutaan Rupiah) (IDR Million)
2.� ARUS KAS/SETARA KAS DARI AKTIVITAS �
2.� CASH FLOWS/CASH EQUIVALENTS FROM INVESTING� �
INVESTASI� �
ACTIVITIES �
2.1.� Kenaikan Penyertaan�
(175.131)�
2.1.� Increase in Equity Participation �
2.2.� Kenaikan Aktiva Tetap�
(432.291)�
2.2.� Increase in Fixed Assets �
2.3.� (Kenaikan) Penurunan Aktiva Sewa Guna Usaha� 2.4.� Kenaikan Aktiva Tidak Berwujud� Arus Kas/Setara Kas Bersih dari Aktivitas Investasi�
0�
2.3.� (Increase) Decrease in Leasing Assets �
(44.149)
2.4.� Increase in Intangible Assets
(651.571)� � Net Cash Flows/Cash Equivalents from Investing Activities �
3.� ARUS KAS/SETARA KAS DARI AKTIVITAS �
3.� CASH FLOWS/CASH EQUIVALENTS FROM FINANCING� �
PENDANAAN� �
ACTIVITIES �
3.1.� Penurunan Modal� 3.2.� Penurunan Pinjaman dari Pemerintah�
(2.477)�
3.1.� Decrease in Capital �
(22.017)�
3.2.� Decrease in Loans from Government �
3.3.� Penurunan Pinjaman Luar Negeri�
(451.505)�
3.3.� Decrease in Foreign Borrowings �
3.4.� Kenaikan Cadangan Umum�
5.779.437�
3.4.� Increase in General Reserves �
3.5.� Kenaikan Cadangan Tujuan�
40.257�
3.5.� Increase in Statutory Reserves �
3.6.� Kenaikan Keuntungan atau Kerugian yang Belum � � Direalisasi� 3.7.� Surplus Tahun Lalu� Arus Kas/Setara Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan�
75.493.754�
3.6.� Increase in Unrealized Gains/Losses �
(5.819.693)
3.7.� Previous Year's Surplus
75.017.756� � Net Cash Flows/Cash Equivalents from Financing Activities �
4.� KENAIKAN/PENURUNAN BERSIH ARUS KAS/SETARA � KAS� � �
4.� NET INCREASE/DECREASE IN CASH FLOWS/CASH� � 0
EQUIVALENTS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the Financial Statements.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
11
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan Notes To Financial Statements
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
12
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
A.� UMUM�
A.� GENERAL�
1.� Organisasi Bank Indonesia
1.� Organization of Bank Indonesia
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia
Bank Indonesia is the Central Bank of the Republic of
yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
Indonesia and was established based on Indonesia Act
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
Number 23 of 1999 on Bank Indonesia as amended by
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
Act Number 6 of 2009 on the Ratification into Law of
2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Government Regulation in Lieu of Law Number 2 of
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan
2008 regarding the Second Amendment of Act Number
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
23 of 1999 on Bank Indonesia. This is hereinafter called
tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang, yang
as Bank Indonesia Act.
selanjutnya disebut Undang-Undang Bank Indonesia. Sesuai Pasal 7 Undang-Undang Bank Indonesia, tujuan
In accordance with Article 7 of Bank Indonesia Act the
Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara
objective of Bank Indonesia is to achieve and maintain
kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut,
the stability of Rupiah. To achieve the objective Bank
Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:
Indonesia has the following duties:
a.�
a.�
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
b.� Regulating and safeguarding the smooth operation
b.� Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
of the payment system;
pembayaran; c.�
Formulating and implementing monetary policies;
c.�
Mengatur dan mengawasi bank.
Regulating and supervising the banking sector.
Sehubungan dengan tugas tersebut, Bank Indonesia
In relation to the above duties, Bank Indonesia does not
melaksanakan semua kegiatannya tidak atas dasar
perform all of their activities based on a commercial
pertimbangan komersial untuk mencari keuntungan,
basis, but they are aimed at controlling the Rupiah and
melainkan lebih diarahkan pada pengendalian nilai rupiah
maintaining financial system stability.
dan terciptanya stabilitas sistem keuangan. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Bank
In performing the duties, Bank Indonesia is led by the
Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri
Board of Governors, consisting of a Governor, a Senior
dari seorang Gubernur dan seorang Deputi Gubernur
Deputy Governor and a minimum of 4 (four) or a
Senior, serta sekurang-kurangnya empat orang atau
maximum of 7 (seven) Deputy Governors. The members
sebanyak-banyaknya tujuh orang Deputi Gubernur.
of the Board of Governors as of December 31, 2013
Adapun susunan Dewan Gubernur pada tanggal 31
were as follows:
Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
13
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Gubernur�
:�
Agus D.W. Martowardojo
Governor�
Deputi Gubernur Senior�
:�
Mirza Adityaswara
Senior Deputy Governor� :�
:�
Mirza Adityaswara
Deputi Gubernur�
:�
1. Halim Alamsyah� �
Deputy Governors�
1. Halim Alamsyah� �
:�
Agus D.W. Martowardojo
2. Ronald Waas� �
2. Ronald Waas� �
3. Perry Warjiyo� �
3. Perry Warjiyo� �
4. Hendar
4. Hendar
Berdasarkan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Bank
Under Article 41(1) of the Bank Indonesia Act, it is said
Indonesia, Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi
that Governor, Senior Deputy Governor and Deputy
Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan
Governors are proposed and appointed by the President
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Khusus untuk
upon approval of the House of Representatives. In
Deputi Gubernur, berdasarkan Pasal 41 ayat (2) calon
particular, the candidates of Deputy Governors are
Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan
proposed by the President based on the recommendation
rekomendasi dari Gubernur.
of the Governor, as stipulated in Article 41 (2).
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Dewan
As of December 31, 2013, the membership of the Bank
Gubernur terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi
Indonesia»s Board of Governors consist of 1 (one)
Gubernur Senior dan empat orang Deputi Gubernur.
Governor, 1 (one) Senior Deputy Governor and 4 (four)
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 45/P Tahun 2013
Deputy Governors. As at Presidential Decree Number
tanggal 18 April 2013, Sdr. Darmin Nasution berakhir
45/P of 2013 effective on April 18, 2013, Mr. Darmin
masa jabatannya sebagai Gubernur Bank Indonesia pada
Nasution whose term of office was expired on May 22,
tanggal 22 Mei 2013.Sebagai penggantinya ditetapkan
2013 has been replaced by Mr. Agus D.W. Martowardojo
Sdr. Agus D.W. Martowardojo terhitung sejak tanggal
effective on May 24, 2013. Furthermore, as at Presidential
24 Mei 2013. Selanjutnya,berdasarkan Keputusan Presiden
Decree Number 28/P of 2013 effective on April 5, 2013,
Nomor 28/P Tahun 2013 tanggal 5 April 2013, Sdr. Perry
Mr. Perry Warjiyo was appointed as Deputy Governor,
Warjiyo diangkat sebagai Deputi Gubernur menggantikan
replacing Mr. Budi Mulya whose term of office was
Sdr. Budi Mulya yang telah berakhir masa jabatannya
expired on November 28, 2012. While Mr. Muliaman D.
sejak tanggal 28 November 2012. Adapun Sdr. Muliaman
Hadad as at Presidential Decree Number 68/P of 2012
D. Hadad sesuai Keputusan Presiden Nomor 68/P Tahun
effective on July 18, 2012 was dismissed from Deputy
2012 tanggal 18 Juli 2012 diberhentikan dari Jabatan
Governor»s position and appointed as the Head of
Deputi Gubernur sejak tanggal 18 Juli 2012 untuk
Commissioner Board of Financial Services Authority (OJK).
diangkat menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa
As his replacement, Mr. Hendar was appointed as Deputy
Keuangan (OJK). Sebagai penggantinya, Sdr. Hendar
Governor as at Presidential Decree Number 89/P of 2013
ditetapkan sebagai Deputi Gubernur berdasarkan
effective on July 27, 2013. Also, as at Presidential Decree
Keputusan Presiden Nomor 89/P Tahun 2013 tanggal 27
Number 113/P of 2013 effective on September 30, 2013
Juli 2013. Selain itu, berdasarkan Keputusan Presiden
Mr. Mirza Adityaswara was appointed as Senior Deputy
Nomor 113/P Tahun 2013 tanggal 30 September 2013,
Governor of Bank Indonesia.
Sdr. Mirza Adityaswara diangkat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia sejak tanggal 30 September 2013.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
14
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Bank Indonesia berkantor pusat di Jalan M.H. Thamrin
Bank Indonesia»s headquarters are located in M.H.
Nomor 2 Jakarta.Pada tahun 2013, Bank Indonesia
Thamrin Number 2 Jakarta. In 2013 Bank Indonesia has
melakukan penyesuaian Struktur Organisasi Level Atas
implemented Top-Level Organization Structures (SOLA)
(SOLA). Penyesuaian struktur organisasi tersebut ditempuh
adjustment. This adjustment has been implemented due
antara lain karena berlakunya Undang-Undang Nomor
to the enactment of Law number 21 of 2011 dated as
21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang
of November 22, 2011 on OJK concerning the duties
Otoritas Jasa Keuangan yang mengalihkan tugas Bank
hand over from Bank Indonesia to OJK regarding banks
Indonesia dalam mengatur dan mengawasi bank ke
management and supervisory duties. With regard to
Otoritas Jasa Keuangan. Dengan adanya penyesuaian
this, Bank Indonesia»s organizational structure has been
SOLA, struktur organisasi Bank Indonesia di Kantor Pusat
changed into thirty three (33) task forces at department»s
menjadi 33 (tiga puluh tiga) satuan kerja setingkat
level in Head Office. Ten (10) task forces at departments
Departemen. Sebanyak sepuluh satuan kerja fungsi
level for banks monitoring are in Bank Indonesia»s Head
pengawasan bank setingkat Departemen di Kantor Pusat
Office and the rest in provincials/cities/regencies levels
Bank Indonesia dan fungsi pengawasan bank yang ada
for banks monitoring were handed over to OJK as of
di daerah dipindahkan ke OJK pada tanggal 31 Desember
December 31, 2013. With regard to this, Bank Indonesia»s
2013. Sehubungan dengan hal tersebut, struktur
organizational structure had an adjustment from twenty
organisasi Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember
six (26) to twenty three (23) departments at the Head
2013 mengalami penyesuaian dari 26 (dua puluh enam)
Offices and forty one (41) Domestic Representative
menjadi 23 (dua puluh tiga) Departemen di Kantor Pusat,
Offices around Indonesia consisted of twenty nine (29)
dan 41 (empat puluh satu) Kantor Perwakilan Bank
Provincial Representatives Offices, twelve (12) in
Indonesia di dalam wilayah Republik Indonesia, yang
Cities/Regencies and four Foreign Representative Offices
terdiri atas 29 (dua puluh sembilan) Kantor Perwakilan
with the current total of 5,762 employees. The structure
Bank Indonesia Provinsi, dan 12 (dua belas) Kantor
is shown at attachment 1.
Perwakilan Bank Indonesia Kota/Kabupaten, serta empat Kantor Perwakilan Bank Indonesia di luar wilayah Republik Indonesia dengan jumlah pegawai sebanyak 5.762 pegawai. Struktur Organisasi Bank Indonesia sebagaimana lampiran 1. 2.� Bank Indonesia Policies with Implications to � �
2.� Kebijakan Bank Indonesia yang Berimplikasi � �
the Annual Financial Statements
Terhadap Laporan Keuangan Bank Indonesia Selama tahun 2013, respon kebijakan difokuskan pada
During 2013, the responses of policies have been focused
upaya menjaga stabilitas ekonomi sehingga proses
to maintain economic stability to ensure the economic
penyesuaian ekonomi tetap terkendali. Kebijakan
adjustments process always in control. The policies have
diarahkan untuk memastikan inflasi tetap terkendali, nilai
been directed to ensure the inflation always in control,
tukar rupiah terjaga pada kondisi fundamentalnya, serta
Rupiah»s exchange rate is maintained on its fundamentals,
defisit neraca transaksi berjalan dapat ditekan menuju
and current account deficit would be minimized to the
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
15
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
tingkat yang sehat. Dalam arah kebijakan tersebut, Bank
healthy level. In directing the policies, Bank Indonesia
Indonesia telah memperkuat bauran kebijakan, mulai
has implemented some mixed policies, from (i) adjusting
dari (i) menaikkan suku bunga BI rate, (ii) memperkuat
BI rate, (ii) strengthening Monetary Operations, (iii)
operasi moneter, (iii) melakukan stabilisasi nilai tukar
stabilizing Rupiah»s exchange rate, (iv) strengthening
rupiah, (iv) memperkuat kebijakan makroprudensial, (v)
macro-prudential policies, (v) strengthening central bank»s
memperkuat kerjasama antar bank sentral dalam kebijakan
cooperation in monetary and financial system stability,
moneter dan stabilitas sistem keuangan, hingga (vi)
to (vi) coordinating with the Government of Republic of
berkoordinasi dengan Pemerintah.
Indonesia in a more solid way.
Adapun kebijakan Operasi Moneter tahun 2013 antara
The Monetary Operation policies taken during 2013
lain:
among others were as follows:
a.�
a.�
Berkaitan dengan pengelolaan ekses likuiditas,
In relations with liquidity excess management, the
strategi operasi moneter dilakukan melalui
policy was to absorb banking liquidity to longer
penyerapan likuiditas perbankan ke tenor yang lebih
periods of tenor with some considerations on macro-
panjang dengan mempertimbangkan kondisi makro
economy and banking liquidity management.
ekonomi dan manajemen likuiditas perbankan. b.� Bank Indonesia»s policy strategies related to Rupiah
b.� Strategi kebijakan Bank Indonesia yang terkait
monetary management among others were as
pengelolaan moneter rupiah antara lain:
follows: 1)� Issuance of new monetary instrument named
1)� Penerbitan instrumen moneter baru yaitu Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) yang
Bank Indonesia Deposit Certificate (SDBI) which
bersifat fleksibel, likuid dan dapat diperdagangkan
is flexible, liquid and tradable between banks.
antar bank melalui perubahan Peraturan Bank
The legal basis of the issuance is the amendment
Indonesia Nomor 15/5/PBI/2013 tanggal 27
of Bank Indonesia»s regulation Number
Agustus 2013 tentang Operasi Moneter Bank
15/5/PBI/2013 dated as of August 27, 2013 on
Indonesia.
Bank Indonesia»s Monetary Operations. 2)� The change of the Minimum Holding Period
2)� Perubahan ketentuan terkait Minimum Holding Period (MHP) Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yaitu
(MHP) of Bank Indonesia Certificate (SBI) from
dari enam bulan menjadi satu bulan yang
six months to one month with the aim to
bertujuan untuk memperkuat pengelolaan
strengthen liquidity management, increase
likuiditas dan meningkatkan efektivitas operasi
monetary operation»s effectiveness and encourage
moneter serta mendorong pendalaman pasar
financial market penetrations.
keuangan.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
16
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
3)� Bank Indonesia has implemented Foreign
3)� Bank Indonesia melakukan lelang Swap valas (FX Swap) yang bertujuan untuk mendukung
Exchange Swap (FX Swap) auction to support
pelaksanaan Operasi Moneter rupiah dan
Rupiah»s monetary operations and bank liquidity
mendukung pengelolaan likuiditas bank,
management, encourage the hedging
mendorong ketersediaan instrumen hedging
instruments availability to increas investors
sehingga meningkatkan minat investor untuk
interests in Indonesia and create a price discovery
berinvestasi di Indonesia, serta mendorong
that is more market prices appropriate and more
terjadinya price discovery yang sesuai dengan
transparent.
harga pasar dan lebih transparan. 4)� In relations with repo market, Bank Indonesia
4)� Dalam rangka pengembangan pasar repo, Bank Indonesia mendorong implementasi Mini Master
has encouraged the implementation of Mini
Repo Agreement (Mini MRA) yang telah
Master Repo Agreement (Mini MRA) which has
ditandatangani oleh delapan bank sebagai pionir
been signed by eight pioneering banks. The
dan bersepakat untuk menggunakan kontrak
banks have agreed to use standard contracts in
standar dalam transaksi repo antar bank sehingga
facilitating interbank repo transactions.
mempermudah pelaksanaan transaksi tersebut. c.�
c.�
Strategi kebijakan Bank Indonesia yang terkait
Bank Indonesia»s policy strategies related to exchange
pengelolaan nilai tukar antara lain:
rates among others were as follows:
1)� Penerbitan kurs referensi spot, Jakarta Interbank
1)� Issuance of Jakarta Interbank Spot Dollar rate has been to provide a credible reference rates.
Spot Dollar Rate yang bertujuan untuk memberikan referensi rate yang kredibel.
2)� Addition of Foreign Exchange Term Deposits
2)� Penambahan tenor transaksi Term Deposit Valas dari tenor 7, 14 dan 30 hari menjadi 1 hari s.d.
tenor from 7, 14 and 30 days to 1 day and up
12 bulan yang bertujuan untuk meningkatkan
to 12 months which to increase the tenor options
keragaman tenor penempatan devisa oleh bank
for banks foreign currencies deposits in Bank
umum di Bank Indonesia.
Indonesia. 3)� Implementation of some adjustments in foreign
3)� Penyesuaian beberapa ketentuan transaksi valas serta berkoordinasi dengan Pemerintah untuk
currencies transaction»s conditions and made
mendorong agar pelaku ekonomi melakukan
coordination with the Government to encourage
lindung nilai. Kebijakan tersebut
hedging. This policy has been implemented
diimplementasikan melalui perubahan ketentuan
through amendments of Bank Indonesia»s
Bank Indonesia yaitu:
regulations as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
17
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
a)� Rearranging foreign bank notes transactions
a)� Mengatur kembali kegiatan jual beli Uang Kertas Asing yang dilakukan oleh Pedagang
by banks or non-banks (money changers) and
Valuta Asing (PVA) Bank maupun Non Bank
underlying foreign currencies transactions in
serta kewajiban mengatur underlying transaksi
order to minimize speculated risks.
valas yang bertujuan untuk meminimalisasi risiko spekulasi. b)� Issuing Bank Indonesia Regulation Number
b)� Menerbitkan ketentuan mengenai Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank dengan
15/8/PBI/2013 dated as of October 7, 2013
Peraturan Bank Indonesia Nomor
on Hedging Swap Transactions to stabilizing
15/8/PBI/2013 tanggal 7 Oktober 2013 yang
Rupiah»s value and penetrating foreign
bertujuan untuk stabilisasi nilai rupiah dan
currencies market.
pendalaman pasar valas. c)� Issuing Bank Indonesia Regulation Number
c)� Menerbitkan ketentuan mengenai Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia
15/17/PBI/2013 dated as of December 24,
dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
2013 on Hedging Swap Transactions to
15/17/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013
minimizing risks of exchange rates and
yang bertujuan untuk meminimalisasi risiko
boosting foreign investments in Indonesia.
nilai tukar dan meningkatkan investasi di Indonesia. d.� Bank Indonesia has bought Government Bonds
d.� Bank Indonesia melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) √ building stock dalam kerangka
(SBN), building stock, within the monetary operations
strategi operasi moneter yang secara bertahap akan
strategy that will gradually substitute SBI to SBN as
menggantikan SBI dengan SBN sebagai instrumen
the main instrument in monetary operations in
operasi moneter utama dalam pengelolaan likuiditas.
maintaining liquidity. The strategy in purchasing SBN
Strategi pembelian SBN oleh Bank Indonesia tetap
by Bank Indonesia should consider volume and
memperhatikan volume dan timing pembelian SBN
timing of the purchase, and also the liquidity in the
dengan mempertimbangkan antara lain likuiditas
markets, foreign exchange rates and market
pasar, perkembangan nilai tukar, dan kondisi pasar
condition of SBN.
SBN. e.�
e.�
Bank Indonesia melakukan kebijakan pemenuhan
Bank Indonesia has implemented Bank Minimum
Giro Wajib Minimum (GWM). Untuk Bank Umum
Reserve Requirements (GWM). For Commercial
Konvensional diatur dalam Peraturan Bank Indonesia
Banks as regulated in Bank Indonesia Regulation
Nomor 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010
Number 12/19/PBI/2010 dated as of October 4,
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada
2010 concerning Bank Minimum Reserve
Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing
Requirements at Bank Indonesia in Rupiah and
sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI
Foreign Currencies as most recently amended by
Nomor 15/7/2013 tanggal 26 September 2013, bank
Bank Indonesia Regulation Number 15/7/PBI/2013
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
18
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
wajib memenuhi GWM dalam rupiah dan GWM
dated as of September 26, 2013 where banks are
dalam valuta asing.
required to maintain GWM both in Rupiah and foreign currencies. 1)� The GWM which should be maintained in Rupiah
1)� GWM dalam rupiah yang wajib dipenuhi terdiri dari:
consists of:
a)� GWM Primer dalam rupiah sebesar 8% dari
a)� Primary GWM in Rupiah is 8% of Third Party Funds (DPK);
Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam rupiah.
b)� Secondary GWM in Rupiah with the following
b)� GWM Sekunder dalam rupiah dengan pengaturan sebagai berikut:
arrangements:
(1)� Sebesar 2,5% dari DPK dalam rupiah
(1)� 2.5% of DPK in Rupiah up to September 30, 2013;
sampai dengan tanggal 30 September 2013;
(2)� 3% of DPK in Rupiah from October 1,
(2)� Sebesar 3% dari DPK dalam rupiah sejak
2013 to October 30, 2013;
tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013;
(3)� 3.5% of DPK in Rupiah from November
(3)� Sebesar 3,5% dari DPK dalam rupiah
1, 2013 to December 1, 2013;
sejak tanggal 1 November 2013 sampai dengan tanggal 1 Desember 2013;
(4)� 4% of DPK in Rupiah from December 2,
(4)� Sebesar 4% dari DPK dalam rupiah sejak
2013.
tanggal 2 Desember 2013.
c)� GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) is calculated
c)� GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif
using Lower and Upper Disincentive
Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan
Parameters of the differences between Bank
selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan
LDR and Targeted LDR and considering the
memperhatikan selisih antara Kewajiban
difference between Capital Adequacy Ratio
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank
(CAR) of Bank and CAR of Incentive.
dan KPMM Insentif. 2)� GWM in foreign currencies is 8% of DPK.
2)� Ketentuan pemenuhan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valas. f.�
f.�
Bank Indonesia memberikan jasa giro dengan tingkat
Bank Indonesia provides interest for bank demand
bunga sebesar 2,5% per tahun terhadap bagian
deposits on working days of 2.5% per annum for
tertentu dari pemenuhan kewajiban GWM Primer
particular amount of compulsory primary GWM in
dalam rupiah. Bagian tertentu yang mendapat jasa
Rupiah. This particular number is determined at 3%
giro ditetapkan sebesar 3% dari DPK dalam rupiah.
from DPK in Rupiah. Interest is given when bank
Jasa giro diberikan apabila Bank telah memenuhi
has fulfilled all obligations of GWM in Rupiah.
seluruh kewajiban GWM dalam rupiah.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
19
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
g.� Kewajiban pemenuhan GWM untuk perbankan
g.� The obligation to maintain GWM in Rupiah and in
syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) diatur dalam
foreign currencies for Commercial Sharia Banks and
Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/16/PBI/2013
Sharia Business (UUS) as regulated in Bank Indonesia
tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib
Regulation Number 15/16/PBI/2013 dated as of
Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank
December 24, 2013 on GWM in Rupiah and foreign
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Peraturan
currencies for Commercial Sharia Banks and Sharia
Bank Indonesia ini mengatur antara lain hal-hal
Business were as follows:
sebagai berikut: 1)� GWM in Rupiah for Sharia Banks is determined
1)� GWM dalam rupiah bagi perbankan syariah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam rupiah
at 5% of DPK in Rupiah and GWM in foreign
dan GWM dalam valas sebesar 1% dari DPK
currencies is determined at 1% of DPK in foreign
dalam valas.
currencies. 2)� Sharia Banks with DPK more than IDR1 trillion
2)� Perbankan syariah yang memiliki DPK diatas Rp1 triliun dan memiliki rasio pembiayaan dalam
and the Financing to Deposit Ratio in Rupiah is
rupiah terhadap DPK dalam rupiah (financing to
less than 80%, additional GWM in Rupiah is also
deposit ratio) kurang dari 80%, berlaku pula
applied at 1%, 2% and 3%, depending on the
kewajiban tambahan GWM dalam rupiah sebesar
amount of DPK of the banks. If a bank has DPK
1%, 2%, dan 3%, tergantung kepada besarnya
more than IDR1 trillion up to IDR10 trillion, the
DPK bank yang bersangkutan. Jika bank memiliki
bank should maintain additional GWM of 1%
DPK lebih besar dari Rp1 triliun s.d. Rp10 triliun
of DPK. If the bank has DPK between IDR10
maka bank wajib memelihara tambahan GWM
trillion and IDR50 trillion, the bank should
sebesar 1% dari DPK. Jika bank memiliki DPK
maintain additional GWM of 2% of DPK. And if
lebih besar dari Rp10 triliun s.d. Rp50 triliun
the bank has DPK more than IDR50 trillion it
maka bank wajib memelihara tambahan GWM
should maintain additional GWM of 3% of DPK.
sebesar 2% dari DPK. Jika bank memiliki DPK
Bank Indonesia does not provide deposit account
lebih besar dari Rp50 triliun maka bank wajib
to Sharia banks.
memelihara tambahan GWM sebesar 3% dari DPK. Bank Indonesia tidak memberikan jasa giro atas saldo rekening giro bank syariah. Pelaksanaan berbagai kebijakan moneter tersebut di
The implementation of the above policies have some
atas berimplikasi pada kondisi keuangan Bank Indonesia,
implications in Bank Indonesia»s financial condition which
yang tercermin dalam neraca dan laporan surplus defisit
is reflected in Balance Sheet and Surplus Deficit Statement
Bank Indonesia. Implikasi kebijakan moneter Bank
of Bank Indonesia, which among others were as follows:
Indonesia terhadap neraca dan laporan surplus defisit antara lain sebagai berikut:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
20
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
a.�
a.�
Kebijakan moneter ditempuh melalui operasi moneter
Monetary policies which have been implemented
dengan menggunakan berbagai instrumen moneter
by Monetary Operations using various monetary
dan upaya menjaga volatilitas nilai tukar rupiah agar
instruments and by maintaining Rupiah»s volatile
sejalan dengan fundamentalnya. Hal ini berimplikasi
exchange rate in order to stay in its fundamentals.
terhadap neraca antara lain tercermin dalam volume
This implies to the Balance Sheet on the monetary
instrumen moneter (Pos SBI, SBIS, Penempatan
instruments volume (SBI, SBIS, Term Deposits, Deposit
Berjangka, Penempatan Dana, Fasilitas Simpanan
Facilities, Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities,
Bank Indonesia Syariah, Surat Berharga yang Dijual
Securities Sold under Repurchase Agreements items)
dengan Janji Dibeli Kembali), dan Pos Deposito.
and Deposit item. Monetary Operations average
Volume rata-rata harian net posisi operasi moneter
daily volume was lowered by 21.94% from
menurun sebesar 21,94% dari Rp400.092.332 juta
IDR400,092,332 million of 2012 to IDR312, 304,944
pada tahun 2012 menjadi Rp312.304.944 juta pada
million of 2013. While average monthly balance of
tahun 2013. Sedangkan, saldo rata-rata bulanan
Bank Indonesia»s Deposits was lowered when
Deposito Bank Indonesia mengalami penurunan
compared with the previous year from IDR87,427,638
dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp87.427.638
million of 2012 to IDR50,004,160 million of 2013.
juta pada tahun 2012 menjadi Rp50.004.160 juta pada tahun 2013. b.� Bank Indonesia»s policies for maintaining macro
b.� Kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makro ekonomi di tengah tantangan eksternal dan
economic stability amid external and internal
internal berimplikasi pada beban operasi moneter.
challenges have implied on Monetary Operations
Pada periode Januari hingga Mei 2013, Bank
cost. As of January 2013 to May 2013, Bank
Indonesia mempertahankan BI rate pada level 5,75%.
Indonesia maintained the BI rate at a 5.75%. The
Kebijakan ditempuh dengan pertimbangan inflasi
policies have been implemented under some
secara umum masih pada tingkat terkendali dan
considerations that the inflation in general was still
belum membahayakan pencapaian sasaran inflasi
under control and yet to harm the inflation rate
tahun 2013 dan 2014, sebesar 4,5% Ø1%. Namun
target of 2013 and 2014 which is set at 4.5% Ø1%.
dalam perkembangannya, upaya menjaga stabilitas
Yet the efforts for maintaining economic stability
ekonomi menghadapi tantangan yang tidak ringan
have faced some tough challenges since May 2013.
sejak akhir Mei 2013. Dari sisi global, ketidakpastian
At end of May 2013, global financial market
pasar keuangan global meningkat sejak akhir Mei
uncertainties which were triggered by US tapering
2013 dipicu rencana penarikan stimulus moneter di
off plan which prompted foreign funds to bail out
AS (tapering off) sehingga mendorong aliran keluar
from emerging economies countries including
modal asing dari emerging economies, termasuk
Indonesia. At the same time, current transactions
Indonesia. Pada saat bersamaan, defisit transaksi
deficit has been widen due to weakening global
berjalan melebar dipengaruhi melemahnya
demand and low commodity prices amid strong
permintaan global dan rendahnya harga komoditas,
domestic demand. Responding to that situation,
di tengah permintaan domestik yang kuat.
between June to December 2013 Bank Indonesia
Menghadapi hal tersebut, pada periode Juni s.d.
has adjusted the BI rate by 175 basis points to
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
21
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Desember 2013, Bank Indonesia menaikkan BI rate
7.50%. The interest rate corridors (Deposit Facility
sebesar 175 bps menjadi 7,50%. Koridor suku
as lower level and Lending Facility as upper level)
bunga, yaitu suku bunga Deposit Facility sebagai
have also been adjusted. The Deposit Facility has
batas bawah dan suku bunga Lending Facility sebagai
been adjusted by 175 basis points to 5.75% and
batas atas juga disesuaikan. Penyesuaian suku bunga
the Lending Facility to 7.50%.
Deposit Facility naik 175 bps menjadi 5,75% dan suku bunga Lending Facility naik menjadi 7,50%. Pelaksanaan operasi moneter berimplikasi pada
The implementation of Monetary Operations has
beban operasi moneter, yang merupakan bagian
implied on its cost which is the biggest in Bank
terbesar dari beban Bank Indonesia. Untuk periode
Indonesia»s cost. In the period of January 1 to
1 Januari s.d. 31 Desember 2013, beban operasi
December 31, 2013 the costs was at IDR17,789,713
moneter tercatat sebesar Rp17.789.713 juta atau
million or 61.52% of Bank Indonesia»s total cost.
61,52% dari total beban Bank Indonesia. Beban
The cost has decreased by IDR1,216,566 million or
operasi moneter tersebut mengalami penurunan
6.41% compared with January 1, to December 31,
sebesar Rp1.216.566 juta atau turun 6,41%
2012. The decrease was in lieu with the decrease
dibandingkan periode 1 Januari s.d. 31 Desember
of money market instruments average volume.
2012. Penurunan beban tersebut sejalan dengan turunnya rata-rata volume instrumen moneter. c.�
c.�
Sejalan dengan strategi kebijakan penerbitan
In accordance with the issuance of new monetary
instrumen moneter baru SDBI dan perubahan
instrument policy»s strategies, named SDBI, and the
ketentuan MHP SBI, SDBI dalam kurun waktu 4
change in the MHP»s regulations on SBI, the value
bulan sejak diterbitkan pada tanggal 27 Agustus
of SDBI in four months since its issuance on August
2013 tercatat sebesar Rp26.196.762 juta. Sementara
27, 2013 was IDR26,196,762 million. Meanwhile,
itu, SBI per 31 Desember 2013 meningkat sebesar
SBI as of December 31, 2013 was increased to
Rp11.465.027 juta atau naik 14,83% dibandingkan
IDR11,465,027 million or 14.83% when compared
31 Desember 2012.
with as of December 31, 2012.
d.� Kebijakan pengelolaan moneter rupiah dengan lelang
d.� Bank Indonesia has implemented Foreign Exchange
Swap valas (Fx Swap) berimplikasi pada meningkatnya
Swap auction with the implication on the increase
aset valas Bank Indonesia khususnya giro yang pada
of Bank Indonesia»s foreign currencies assets the
31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar
demand deposits as of December 31, 2013 was
Rp79.744.611 juta atau naik 143,85% dibandingkan
increased by IDR79,744,611 million or 143.85%
posisi 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut
when compared with as of December 31, 2012. The
sejalan dengan pemenuhan kebutuhan likuiditas
increase was in lieu with liquidity demand objective
dalam rangka pelaksanaan kebijakan
in the implementation of monetary policy/foreign
moneter/stabilisasi nilai tukar.
exchange stabilization.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
22
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
e.�
e.�
Pelaksanaan strategi kebijakan pengelolaan nilai
Bank Indonesia has implemented foreign exchange
tukar melalui penambahan tenor transaksi Term
management strategies policy through the addition
Deposit Valas dari tenor 7, 14 dan 30 hari menjadi
of Foreign Exchange Term Deposits tenor from 7,
1 hari s.d. 12 bulan, tercermin dalam pos Penempatan
14 and 30 days to 1 day and up to 12 months and
Berjangka yang mengalami peningkatan. Penempatan
has increased the Term Deposits in foreign currencies
Berjangka dalam valas meningkat dari sebesar
from IDR27,995,913 million as of December 31,
Rp27.995.913 juta per 31 Desember 2012 menjadi
2012 to IDR56,788,961 million as of December 31,
sebesar Rp56.788.961 juta per 31 Desember 2013.
2013. The Term Deposits in Rupiah was decreased
Di sisi lain, Penempatan Berjangka dalam rupiah
for these period from IDR180,515,989 million to
mengalami penurunan untuk periode yang sama
zero. This was related to Bank Indonesia policy to
dari sebesar Rp180.515.989 juta menjadi nihil. Hal
temporarily inactivate the Term Deposits in Rupiah
ini terkait kebijakan Bank Indonesia yang untuk
by releasing SDBI for between banks trading.
sementara waktu menonaktifkan Penempatan Berjangka rupiah dengan menerbitkan SDBI yang dapat diperdagangkan antar bank. f.�
f.�
Pelaksanaan strategi Bank Indonesia melakukan
Bank Indonesia has bought Government Bonds (Surat
pembelian Surat Berharga Negara (SBN) - building
Berharga Negara √ SBN) - building stock and has
stock tercermin dari kepemilikan SBN Bank Indonesia
increased its value by IDR32,908,800 million or
yang meningkat sebesar Rp32.908.800 juta atau
35.67% from IDR92,257,740 million as of December
35,67%, dari Rp92.257.740 juta pada 31 Desember
31, 2012 to IDR125,166,540 million as of December
2012 menjadi Rp125.166.540 juta pada 31 Desember
31, 2013. This is in lieu of the effort to gradually
2013. Hal ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia
substitute SBI with SBN as money market instrument.
untuk menggantikan secara bertahap instrumen SBI sebagai instrumen moneter dengan SBN. g.� Di sisi nilai tukar, Bank Indonesia tetap mengarahkan
g.� At Rupiah»s exchange rate, Bank Indonesia kept on
agar nilai tukar rupiah bergerak selaras dengan kondisi
directing Rupiah»s exchange rate to moving as per
fundamentalnya dengan volatilitas yang terjaga.
its fundamentals with a controlled volatility. In
Nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah sebesar
average, Rupiah»s exchange rate was decreased by
10,40% dari Rp9.358,00/USD pada tahun 2012
10.40% from IDR9,358.00/USD in 2012 to
menjadi Rp10.445,00/USD pada tahun 2013 sesuai
IDR10,445.00/USD in 2013 as per its fundamentals.
dengan fundamentalnya. Kondisi ini berimplikasi
This condition has implication on the Balance Sheet
pada neraca terutama pada pos Keuntungan atau
mainly in Unrealized Gains/Losses item which was
Kerugian yang Belum Direalisasi yang meningkat
increased from IDR113,221,542 million as of
dari sebesar Rp113.221.542 juta per 31 Desember
December 31, 2012 to IDR188,715,296 million as
2012 menjadi sebesar Rp188.715.296 juta per 31
of December 31, 2013 due to the decrease of
Desember 2013 karena melemahnya nilai tukar rupiah
Rupiah»s exchange rate especially against USD and
terutama terhadap valuta USD dan EUR. Sementara
EUR. Meanwhile, revenues of Bank Indonesia due
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
23
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
itu, di sisi penerimaan Bank Indonesia mencatat
to Exchange Differences for the period of January
Penerimaan Selisih Kurs karena Transaksi Valas untuk
1 to December 31, 2013 was IDR33,568,134 million
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 sebesar
or was increased by IDR26,151,292 million when
Rp33.568.134 juta atau mengalami peningkatan
compared with the period of January 1 to December
sebesar Rp26.151.292 juta dibandingkan periode 1
31, 2012. This increase was due to the implication
Januari s.d. 31 Desember 2012. Peningkatan
of inter-foreign currencies and foreign currencies to
penerimaan selisih kurs karena transaksi valas tersebut
Rupiah»s exchange within foreign currencies
merupakan dampak penjabaran transaksi antar valas
management and monetary policies frameworks.
dan valas ke rupiah dalam rangka pengelolaan devisa
The increase was not the main objective of Bank
dan pelaksanaan kebijakan moneter. Meningkatnya
Indonesia but the impact or implication of Bank
penerimaan tersebut bukan merupakan tujuan Bank
Indonesia»s policy implementations.
Indonesia namun merupakan dampak atau implikasi dari pelaksanaan kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia. B.� KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
B.� SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Bank Indonesia menyusun Laporan Keuangan Tahunan
The Bank Indonesia Annual financial Statements (LKTBI)
berdasarkan Pedoman Akuntansi Keuangan Bank
have been prepared based on the Bank Indonesia Financial
Indonesia (PAKBI). PAKBI disusun dengan mengacu
Accounting Guidelines (PAKBI). PAKBI is in conformity
kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum, Peraturan
with generally accepted accounting principles, Bank
Intern Bank Indonesia, dan praktik-praktik yang lazim
Indonesia»s internal regulations and best practices in
dilakukan oleh bank sentral negara lain, serta
other central banks in other countries, and the agreements
kesepakatan-kesepakatan antara Bank Indonesia dan
between Bank Indonesia and the State Audit Board of
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK)
the Republic of Indonesia (BPK) with the Financial
dengan Dewan Standar Akuntansi Keuangan √ Ikatan
Accounting Standards Board of the Indonesian Institute
Akuntan Indonesia. Untuk hal-hal yang belum diatur
of Accountants (IAI). In the case of any matters not
dalam PAKBI, Kebijakan Akuntansi Bank Indonesia
provided for in the PAKBI, Bank Indonesia»s Accounting
mengacu kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum
Policy adheres to generally accepted accounting principles
dan keunikan Bank Indonesia sebagai bank sentral.
and the uniqueness of Bank Indonesia as the central bank.
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan
In the effort to improve accountability and governance
governance melalui laporan keuangan yang didukung
through financial statements which are supported by
oleh pedoman akuntansi yang relevan dan reliable, Bank
relevant and reliable accounting guidelines, Bank
Indonesia bersama dengan Komite Penyusun Kebijakan
Indonesia in cooperation with the independent
Akuntansi Keuangan Bank Indonesia (KAKBI) yang
Committee of Bank Indonesia Financial Accounting
independen menyusun Kerangka Dasar Penyusunan
Policies (KAKBI) to prepare Framework for the Preparation
Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia (KDP-
of Bank Indonesia Financial Accounting Policies (KDP-
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
24
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
KAKBI) dan KAKBI, yang mengadopsi standar akuntansi
KAKBI) and KAKBI, which adopts generally accepted
keuangan umum dengan modifikasi untuk menyesuaikan
accounting principles with some modifications to suit
dengan karakteristik unik Bank Indonesia sebagai bank
with unique characteristics of Bank Indonesia as the
sentral.
central bank.
KAKBI terdiri dari Prinsip Dasar Penyusunan dan Penyajian
KAKBI consists of Basic Principles for Preparation and
Laporan Keuangan (PDP2LK) sebagai prinsip yang
Presentation of Financial Statements (PDP2LK) for the
mendasari perlakuan akuntansi transaksi Bank Indonesia,
basis of Bank Indonesia transaction accounting practices
dan seperangkat Pernyataan Kebijakan Akuntansi
and a set of Statement of Financial Accounting Policies
Keuangan (PKAK) yang merupakan pengaturan perlakuan
(PKAK). PKAK is a specific transaction accounting practice
akuntansi transaksi spesifik, yang terdiri dari PKAK 01:
arrangement that comprise of PKAK 01: Accounting
Kebijakan Akuntansi, PKAK 02: Penyajian Laporan
Policies, PKAK 02: Financial Statements Presentation,
Keuangan, PKAK 03: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta
PKAK 03: Impact of Foreign Currencies Exchange Rates,
Asing, PKAK 04: Emas, PKAK 05: Uang Dalam Peredaran,
PKAK 04: Gold, PKAK 05: Currency in Circulation, PKAK
PKAK 06: Instrumen Keuangan Kebijakan, dan PKAK
06: Financial Instruments Policies, and PKAK 07: Non-
07: Transaksi Tidak Unik.
unique Transactions.
Sebagai standar akuntansi, KAKBI akan dijabarkan dalam
As the Accounting Standards, KAKBI is to be implemented
bentuk aturan pelaksanaan dalam berbagai surat edaran,
through implementing regulations and circulars, i.e.
antara lain surat edaran tentang Pedoman Akuntansi
Circular on PAKBI which was effective as of January 1,
Keuangan Bank Indonesia (PAKBI), dan mulai diberlakukan
2014.
sejak tanggal 1 Januari 2014. Adapun untuk periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013,
Bank Indonesia had consistently applied significant
Bank Indonesia menerapkan kebijakan akuntansi secara
accounting policies in preparing the Financial Statements
konsisten dalam penyusunan Laporan Keuangan sebagai
for the period of January 1 to December 31, 2013 as
berikut:
follows:
1.� Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan
1.� Basis for Preparation of Financial Statements
Bank Indonesia menyajikan LKTBI dalam mata uang
Bank Indonesia presents this Financial Statements
pelaporan rupiah, dan menyusun LKTBI atas dasar
in Rupiah, and prepared on the accrual basis using
akrual dengan konsep nilai historis, kecuali untuk
historical cost concept, except for certain accounts
beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
which are presented using other measurements as
pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam
stated in the accounting policy of each account.
kebijakan masing-masing akun tersebut. 2.� Management Estimations
2.� Taksiran Manajemen Bank Indonesia menyusun LKTBI sesuai dengan
Bank Indonesia has prepared the Financial Statements
kebijakan akuntansi yang berlaku umum yang
in conformity with generally accepted accounting
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
25
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
mengharuskan manajemen membuat taksiran dan
principles that requires management to make
asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan
estimations and assumptions that may affect the
kewajiban, mengungkapkan aktiva dan kewajiban
amount of assets and liabilities, disclosure of
kontinjensi pada tanggal laporan, serta jumlah
contingent assets and liabilities at the date of the
pendapatan dan beban yang dilaporkan selama
financial statements and the amount of revenues
periode pelaporan.
and expenses reported during the year. 3.� Recognition of Interest Income
3.� Pengakuan Pendapatan Bunga Bank Indonesia mengakui pendapatan bunga dari
Bank Indonesia has recognized the interest income
penanaman dana secara akrual. Akrualisasi
from the investment on an accrual basis. Accrued
pendapatan bunga dihentikan dan bunga yang telah
interest that was previously recognized is reversed
diakui sebelumnya namun belum tertagih dibatalkan
at the time when the placements are classified as
pada saat penanaman dana yang bersangkutan
non-performing.
digolongkan sebagai non-performing. 4.� Transactions in Foreign Currencies
4.� Transaksi dalam Valuta Asing Bank Indonesia membukukan transaksi valas dengan
Bank Indonesia records transactions in foreign
metode pembukuan multi currency accounting.
currencies using multi-currency accounts. Transactions
Transaksi valas dibukukan dalam original currency
in foreign currencies are recorded in the original
maupun dalam valuta rupiah. Transaksi valas
currency or in Rupiah. Transactions in foreign
dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat
currencies are recorded in Rupiah using the exchange
transaksi. Guna penyusunan Laporan Keuangan,
rate prevailing at the transaction date. For the
aktiva dan pasiva dalam valas dijabarkan dalam
financial reporting purposes, assets and liabilities in
rupiah dengan menggunakan kurs neraca (kurs
foreign currencies are translated into Rupiah using
tengah valas yang dijadikan referensi) yang berlaku
the exchange rate prevailing at the Balance Sheet
pada tanggal yang bersangkutan. Selisih penjabaran
dates (median exchange rate used as reference).
tersebut disajikan di neraca pada pos Keuntungan
The differences of amount rising from the periodical
atau Kerugian yang Belum Direalisasi dalam kelompok
translations are recorded on the Balance Sheet in
Ekuitas sampai dengan valas yang bersangkutan
the Unrealized Gains/Losses in the Equity section,
berkurang. Bank Indonesia menggunakan metode
until the foreign exchanges are decreased. Bank
Net Currency Position (NCP) dalam menatausahakan
Indonesia uses the Net Currency Position (NCP)
dan mencatat valas. Dalam metode tersebut, hasil
method in administrating and recording foreign
revaluasi aktiva dan pasiva valas dihitung dari
currency assets and liabilities. With this method, the
perkalian antara posisi netto valas dengan selisih
result of the revaluation of foreign currency assets
antara kurs neraca dengan harga perolehan rata-
and liabilities is calculated from the multiplication
rata valas.
of the net position of the foreign currency assets and liabilities with the difference between the Balance Sheet exchange rate and average cost of the foreign exchange currencies.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
26
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Kurs Neraca Bank Indonesia untuk valas utama pada
The rates of major foreign exchange as of December
tanggal 31Desember 2013 adalah Rp12.189,00/USD,
31, 2013 were IDR12,189.00/USD,
Rp16.821,44/EUR, Rp20.096,63/GBP,
IDR16,821.44/EUR, IDR20,096.63/GBP,
Rp10.875,66/AUD, Rp10.021,21/NZD,
IDR10,875.66/AUD, IDR10,021.21/NZD,
Rp18.771,06/SDR, Rp11.616,88/JPY100, dan
IDR18,771.06/SDR, IDR11,616.88/JPY100, and
Rp11.442,94/CAD.
IDR11,442.94/CAD. 5.� Transactions with Related Parties
5.� Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
Related parties of Bank Indonesia are as follows:
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank Indonesia adalah:
a.� Government of the Republic of Indonesia here
a.� Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini direpresentasikan oleh Kementerian Keuangan.
represented by the Ministry of Finance. The
Hubungan istimewa dengan Kementerian
special relationship with the Ministry of Finance
Keuangan diwujudkan antara lain dengan adanya
is manifested in, among other things, the
kewajiban pemenuhan modal Bank Indonesia,
obligation to fulfill Bank Indonesia»s capital
pemberian jasa giro atas penyimpanan dana di
requirements, to provide demand deposit services,
Bank Indonesia serta kesepakatan persyaratan
and conditional agreements and special rates for
dan rate khusus untuk Surat Utang Pemerintah.
SBN. b.� The employees of Bank Indonesia and
b.� Karyawan Bank Indonesia dan badan/yayasan/perusahaan yang mewakili
entities/foundations/enterprises that represent
kepentingan karyawan Bank Indonesia. Dalam
the interests of the employees of Bank Indonesia.
pengertian ini antara lain Dana Pensiun Bank
These include among others the Bank Indonesia
Indonesia (DAPENBI) dan Yayasan Kesejahteraan
Pension Fund (DAPENBI) and Bank Indonesia Empolyees Welfare Foundation (YKKBI).
Karyawan Bank Indonesia (YKKBI).
c.� Entities/institutions/foundations which are
c.� Badan/lembaga/yayasan yang didirikan untuk menunjang pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
established to support activities of Bank Indonesia.
Dalam pengertian ini antara lain Yayasan
This include, among others, the Indonesian
Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI).
Banking Development Foundation (YPPI).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
All significant transactions with related parties,
istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak
whether or not made under similar terms and
dengan tingkat harga, persyaratan, dan kondisi yang
conditions as those conducted with third parties,
sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan
are disclosed in the Financial Statements.
istimewa, diungkapkan dalam Laporan Keuangan. 6.� Gold
6.� Emas Emas dinilai secara periodik berdasarkan harga pasar.
Gold is periodically evaluated at fair market values.
Selisih antara harga pasar dengan harga perolehan
The differences due to gold market price changes
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
27
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
diakui sebagai Keuntungan atau Kerugian yang Belum
are recorded in the Equity Account under Unrealized
Direalisasi dan disajikan dalam kelompok Ekuitas.
Gains/Losses. 7.� Foreign Currencies
7.� Uang Asing
Foreign currencies are presented on the Balance
Uang Asing disajikan di Neraca sebesar nilai nominal.
Sheet at nominal value. 8.� Holding on Special Drawing Rights
8.� Hak Tarik Khusus Hak Tarik Khusus atau Special Drawing Rights (SDR)
Special Drawing Rights (SDR) holding represents a
merupakan potensi klaim Indonesia sebagai anggota
potential claim to International Monetary Fund (IMF)
International Monetary Fund (IMF) atas freely usable
countries on freely usable currencies (USD, JPY, GBP,
currencies (USD, JPY, GBP, dan EUR) milik negara
and EUR) owned by other IMF members as SDR
anggota IMF lain sesama partisipan SDR Department,
Department member when those countries agree
apabila negara anggota tersebut setuju untuk
to convert. SDR are presented at their nominal value
dilakukan konversi. Hak Tarik Khusus disajikan di
plus interest accruing on SDR holdings and
Neraca sebesar nilai nominal ditambah hasil akrualisasi
remuneration receivables, minus assessment fees
interest on SDR holdings dan remuneration yang
and charges. The allocation of special drawing rights
masih harus diterima dan dikurangi dengan hasil
takes the form of a counter account to IMF claims,
akrualisasi assessment fee dan charges. Alokasi Hak
that are recorded based on their nominal value as
Tarik Khusus merupakan rekening lawan atas klaim
presented on the Balance Sheet as liabilities in the
di IMF, dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan di
Special Drawing Right Allocations item.
Neraca sebagai kewajiban pada pos Alokasi Hak Tarik Khusus. 9.� Demand Deposits
9.� Giro Giro Bank Indonesia dalam valas pada bank sentral
Bank Indonesia Demand Deposits in foreign currencies
dan bank komersial di luar negeri disajikan di Neraca
in other central banks or correspondent banks are
sebesar nilai nominal.
presented on the Balance Sheet at nominal value. 10.� Time Deposits
10.� Deposito Deposito Bank Indonesia dalam valas pada bank
Bank Indonesia Time Deposits in foreign currencies
(counterparty) di luar negeri disajikan di Neraca
in correspondent banks are presented on the Balance
sebesar nilai nominal ditambah akrualisasi bunga
Sheet at nominal value together with the accrued
yang masih harus diterima.
interest. 11.� Marketable Securities
11.� Surat Berharga Surat-Surat Berharga (SSB) dalam rupiah dan valas
Marketable Securities (SSB) in Rupiah and foreign
yang dimiliki oleh Bank Indonesia dikelompokkan
currencies are classified based on the purpose of
berdasarkan tujuan pemilikan, yaitu Dimiliki Hingga
ownership, i.e. Held to Maturity, Trading, and
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
28
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Jatuh Tempo (Held to Maturity), Diperdagangkan
Available for Sale. Held to Maturity SSB is presented
(Trading), dan Tersedia untuk Dijual (Available for
at cost after premium/discount amortization. Trading
Sale). SSB kelompok Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
SSB is presented at fair market price value. The
disajikan berdasarkan harga perolehan setelah
differences due to the market price changes of
amortisasi premi/diskonto. SSB kelompok
trading securities are recorded as gains or losses for
Diperdagangkan disajikan sebesar harga pasar. Selisih
the current year. Available for Sale SSB are presented
antara harga pasar dengan harga perolehan diakui
at fair market price value. The differences due to
sebagai keuntungan atau kerugian tahun berjalan.
the market price changes of Available for Sale SSB
SSB kelompok Tersedia untuk Dijual disajikan sebesar
are presented in Unrealized Gains/Losses item in the
harga pasar. Selisih antara harga pasar dengan harga
Equity section.
perolehan diakui sebagai Keuntungan atau Kerugian yang Belum Direalisasi dan disajikan dalam kelompok Ekuitas. Dalam kelompok SSB Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Within the Held to Maturity SSB and Available for
dan Tersedia Untuk Dijual, terdapat SSB yang
Sale SSB, there are SSB that are placed with agents
ditempatkan kepada agen peminjam dalam transaksi
as part of securities lending transactions, and are
peminjaman surat berharga (securities lending)
recorded at listing value. Bank Indonesia receives
sebesar nilai tercatat. Atas transaksi peminjaman
both cash and non-cash collaterals. A gain on cash
surat berharga tersebut, Bank Indonesia menerima
collateral which is reinvested is recorded at the
agunan dalam bentuk tunai (cash collateral) dan
nominal value of the invested funds while non-cash
atau surat berharga (non cash collateral). Perolehan
collateral from agents is not recognized as a Bank
agunan tunai yang diinvestasikan kembali dicatat
Indonesia»s asset.
sebagai nilai nominal dana yang diinvestasikan, sedangkan agunan surat berharga dari agen peminjam tidak diakui sebagai aset Bank Indonesia. 12.� Government Bonds
12.� Surat Berharga Negara Republik Indonesia Bank Indonesia memiliki SBN Republik Indonesia
Bank Indonesia holds SBN which consist of
yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat
Government Bonds (SUN) and Sharia Government
Berharga Syariah Negara (SBSN). SUN terdiri dari
Bonds (SBSN). SUN consist of Treasury Bills (SPN)
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi
and Marketable Treasury Bond (ON). SPN are State
Negara (ON). SPN adalah SUN dengan jangka waktu
Debt Securities with up to one year tenor while ON
sampai dengan satu tahun. Sedangkan ON adalah
is State Debt Securities with more than one year
SUN dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.
tenor.
SBSN merupakan SBN yang diterbitkan berdasarkan
SBSN are Governments Bonds issued according to
prinsip syariah, sebagai bukti atas penyertaan
Sharia principles as proof of participation in SBSN
terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah
assets and are denominated in Rupiah or foreign
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
29
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
maupun valas, sebagaimana dimaksud dalam
currencies. These are in accordance with the relevant
Undang-Undang yang berlaku.
legislation.
SUN dan SBSN untuk operasi moneter diklasifikasikan
SUN and SBSN for monetary operations are classified
sebagai Tersedia untuk Dijual dan disajikan sebesar
as Available for Sale and presented at fair market
harga pasar. Selisih antara harga pasar dengan harga
value. The differences due to the market price
perolehan diakui sebagai Keuntungan atau Kerugian
changes are recorded in Unrealized Gains/Losses
yang Belum Direalisasi dan disajikan dalam kelompok
item in the Equity section. The accrued interest of
Ekuitas. Bunga ON yang masih harus diterima disajikan
ON is presented in the Government Bonds item.
sebagai bagian dari pos Surat Utang Negara Republik Indonesia. 13.� Securities Purchased Under Resale Agreements
13.� Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual
Securities Purchased under Resale Agreements are
Kembali merupakan surat berharga milik bank yang
owned by banks and that are sold to Bank Indonesia
dijual secara bersyarat kepada Bank Indonesia,
with an agreement to repurchase under a specific
dengan kewajiban pembelian kembali sesuai dengan
price and terms. These securities are presented at
harga dan jangka waktu yang disepakati. Surat
their selling price. The differences between the
Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
selling price and the repurchase price are recognized
disajikan sebesar harga penjualan oleh bank. Selisih
as interest income.
antara harga penjualan dengan harga pembelian kembali oleh bank diakui sebagai penerimaan bunga. 14.� Claims to Government
14.� Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Pemerintah terdiri dari SUP, ON, dan
Claims on Government consist of State Debt Securities
Tagihan Lainnya kepada Pemerintah.
(SUP), Government Treasury Bonds, and other claims on Government. a.� State Debt Securities
a.� Surat Utang Pemerintah SUP adalah surat pengakuan utang jangka
SUP are long term bonds issued by the
panjang Pemerintah kepada Bank Indonesia,
Government to Bank Indonesia which are non-
yang tidak dapat dipindahtangankan dan/atau
transferable and non-marketable, with regulated
diperjualbelikan kepada pihak lain dan
payment schedule of outstanding value and
pembayaran pokok beserta bunganya sesuai
interest. SUP are presented at their outstanding
jangka waktu yang telah diperjanjikan. SUP
nominal value.
disajikan sebesar nilai nominal surat utang yang belum dilunasi.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
30
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
b.� Government Treasury Bonds
b.� Obligasi Negara ON yang termasuk dalam pos Tagihan kepada
Government Treasury Bonds in this item are long-
Pemerintah adalah SUN dengan jangka waktu
term bonds issued by the Government to Bank
lebih dari satu tahun yang tidak dapat
Indonesia which are non-transferable and non-
dipindahtangankan dan/atau diperjualbelikan
marketable and presented at their outstanding
kepada pihak lain dan pembayaran pokok beserta
nominal value.
bunganya sesuai jangka waktu yang telah diperjanjikan. ON disajikan sebesar nilai nominal ON yang belum dilunasi. c.� Other Claims on Government
c.� Tagihan Lainnya kepada Pemerintah Tagihan Lainnya kepada Pemerintah, termasuk
Other claims on Government including interest
bunga atas tagihan kepada Pemerintah, disajikan
claims are presented on the Balance Sheet at the
di Neraca sebesar nilai nominal tagihan yang
outstanding value of the claims.
belum dilunasi oleh Pemerintah. 15.� Claims on Banks
15.� Tagihan kepada Bank Tagihan kepada Bank disajikan di Neraca sebesar
Claims on Banks are presented on the Balance Sheet
nilai nominal yang belum dilunasi oleh bank ditambah
at the outstanding value plus accrued interest.
bunga yang masih harus diterima. 16.� Claims on Others
16.� Tagihan kepada Lainnya Tagihan kepada Lainnya antara lain terdiri dari tagihan
Claims on others which include claims in respect of
atas pemberian kredit channeling serta sisa kredit
channeling credits and remaining program credits
program yang disajikan di Neraca sebesar jumlah
are presented on the Balance Sheet at their gross
bruto yang belum dilunasi.
outstanding value. 17.� Equity Participation
17.� Penyertaan Sesuai Undang-Undang Bank Indonesia, Bank
In accordance with Bank Indonesia Act, Bank
Indonesia dapat melakukan penyertaan modal pada
Indonesia may conduct equity participation in legal
badan hukum atau badan lainnya yang sangat
entities or other entities deemed necessary on the
diperlukan dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia
implementation of the tasks of Bank Indonesia under
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
the approval of the Republic of Indonesia House of
Republik Indonesia (DPR RI).
Representatives (DPR RI).
Penyertaan dengan kepemilikan saham kurang dari
Equity participation with less than 20% ownership
20% disajikan sebesar harga perolehan (cost),
is presented at cost; meanwhile equity participation
sedangkan penyertaan dengan kepemilikan saham
with ownership more than 20% is presented at cost
sebesar 20% ke atas disajikan sebesar harga
price added by profit or loss of the subsidiary
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
31
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
company subsequent to the equity participation.
perolehan ditambah bagian laba atau rugi dari anak perusahaan setelah penyertaan tersebut dilakukan. Apabila terdapat penurunan nilai secara permanen,
In case of permanent impairment in the value of
maka nilai tercatat penyertaan harus disesuaikan
equity participation, the recorded value of equity
sebesar nilai penurunan permanen tersebut.
participation is adjusted accordingly. 18.� Fixed Assets/Intangible Assets
18.� Aktiva Tetap/Aktiva Tidak Berwujud Aktiva Tetap/Aktiva Tidak Berwujud disajikan di
Fixed Assets/Intangible Assets are presented on the
Neraca pada pos Aktiva Lain-lain sebesar nilai
Balance Sheet as part of other assets at cost less
perolehan aktiva tetap/aktiva tidak berwujud
accumulated depreciation/amortization, save in case
dikurangi akumulasi penyusutan/amortisasi, kecuali
of revalued fixed assets, which are stated at the
aktiva tetap yang dinilai kembali disajikan sesuai nilai
revalued amount less accumulated depreciation.
revaluasi dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aktiva Tetap/Aktiva Tidak Berwujud
Fixed assets/intangible assets are
disusutkan/diamortisasi berdasarkan taksiran masa
depreciated/amortized based on estimated useful
manfaat aktiva yang bersangkutan dengan
life of the asset concerned using the straight-line
menggunakan metode garis lurus.
method. 19.� Employee Benefits
19.� Imbalan Kerja Bank Indonesia membentuk cadangan atas imbalan
Bank Indonesia provides an allowance for long-term
kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja dari
benefits and post-employment benefits for the
pegawai yang telah memberikan jasanya dan berhak
employees who have rendered their services and
memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan
are entitled to accept the future benefits. Bank
di masa depan. Imbalan pasca kerja Bank Indonesia
Indonesia has, among others, Defined Benefit Plan
antara lain berupa Program Pensiun Manfaat Pasti
and Pension Fund. Pension Fund consists of Home
dan Program Tunjangan Hari Tua. Program Tunjangan
Ownership Allowance (Tuperum) and Defined Plan
Hari Tua terdiri dari program manfaat pasti Tunjangan
for Pensioner Health Facilities (TKHT). Based on
Pemilikan Rumah (Tuperum) dan manfaat terukur
paragraphs 25 and 27 of Statement of Financial
untuk Tunjangan Kesehatan Hari Tua (TKHT).
Accounting Standards Number 24 on Employee
Berdasarkan paragraf 25 dan 27 Pernyataan Standar
Benefits (2010 revision), the accounting method
Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 24 tentang
used for Pensioner Health Facilities is fixed benefits.
Imbalan Kerja (revisi 2010), metode akuntansi yang digunakan untuk TKHT adalah skema imbalan pasti. Jumlah beban dan kewajiban imbalan kerja dihitung
The amount of contribution and benefit liabilities
berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang
are calculated periodically by an independent actuary.
dilakukan secara berkala.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
32
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Beban dan kewajiban imbalan kerja ditentukan
The costs and liabilities of employee benefits are
secara terpisah untuk masing-masing program
determined separately for each plan by using the
dengan menggunakan metode penilaian aktuaris
projected unit credit in accordance with the
projected unit credit sesuai dengan PSAK Nomor 24
Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)
tentang Imbalan Kerja (revisi 2010).
Number 24 on Employee Benefits (2010 revision). 20.� Allowance for Bad Debts
20.� Penyisihan Aktiva Bank Indonesia membentuk penyisihan aktiva secara
Bank Indonesia provides a combined allowance for
gabungan atas tagihan, penanaman dana, dan aktiva
bad debts including allowance for claims, placements,
lainnya baik dalam rupiah maupun valas, sehingga
and other assets in order to present the assets fairly.
aktiva tersebut disajikan secara wajar. Penetapan
The allowance percentage is decided by considering
persentase penyisihan aktiva dilakukan berdasarkan
the inherent rate of risk in each particular asset,
tingkat risiko yang melekat pada masing-masing
which are reflected by some factors e.g. investment
aktiva tersebut yang tercermin antara lain dari rating
rating, debtors financial position, performance of
penanaman dana, kondisi keuangan peminjam,
prior payment, bank»s composite grade, relationship
kelancaran pembayaran pada masa lampau, peringkat
and agreement between Bank Indonesia and debtors,
komposit bank, hubungan dan kesepakatan antara
and other relevant factors.
Bank Indonesia dengan peminjam, dan faktor-faktor relevan lainnya. 21.� Currency in Circulation
21.� Uang dalam Peredaran Uang dalam Peredaran disajikan sebagai komponen
Currency in circulation is presented as liabilities at
kewajiban sebesar nilai nominal jumlah uang kertas
total nominal value of bank notes and coins which
dan uang logam yang telah dinyatakan sebagai alat
have been declared as legal tender by Bank Indonesia
pembayaran yang sah oleh Bank Indonesia dan tidak
and is not in the possession of Bank Indonesia.
berada dalam penguasaan Bank Indonesia. 22.� Demand Deposits
22.� Giro Giro atau simpanan pihak lain pada Bank Indonesia,
Demand deposits of other parties in Bank Indonesia
baik dalam rupiah maupun dalam valas, disajikan
consist of demand deposits in Rupiah and foreign
sebesar nilai nominal.
currencies which are presented at nominal value. 23.� Bank Indonesia Certificates
23.� Sertifikat Bank Indonesia Pos Sertifikat Bank Indonesia terdiri dari SBI dan
Bank Indonesia Certificate item consists of SBI and
SDBI. SDBI diterbitkan sejak bulan Agustus 2013.
SDBI. SDBI was launched in August 2013.
SBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah
SBI are securities in Rupiah and issued by Bank
yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan
Indonesia as a short-term notes payable. SBIs are
utang berjangka waktu pendek. SBI disajikan di
presented on the Balance Sheet at nominal value
Neraca sebesar nilai nominal dikurangi diskonto.
deducted by a discount paid in advance.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
33
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
SDBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah
SDBI are securities in Rupiah and issued by Bank
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai
Indonesia as short-term notes payables and tradable
pengakuan utang berjangka waktu pendek yang
only between banks. SDBIs are presented on the
dapat diperdagangkan hanya antar bank. SDBI
Balance Sheet at nominal value deducted by a
disajikan di Neraca sebesar nilai nominal dikurangi
discount paid in advance.
diskonto. 24.� Bank Indonesia Sharia Certificates
24.� Sertifikat Bank Indonesia Syariah Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat
Bank Indonesia Sharia Certificates (SBIS) are short-
berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka
term certificates issued by Bank Indonesia based on
waktu pendek dalam mata uang rupiah yang
Sharia principles in Rupiah. SBIS are presented at
diterbitkan oleh Bank Indonesia. SBIS disajikan
nominal value. SBISs bonuses are recorded on a cash
sebesar nilai nominal. Imbalan bonus SBIS dicatat
basis.
secara cash basis. 25.� Term Deposits
25.� Penempatan Berjangka Merupakan penempatan dana dalam rupiah dan
A term deposit is one of the Open Market Operation
valas milik peserta Operasi Moneter secara berjangka
instruments where Monetary Operation participants
di Bank Indonesia. Penempatan Berjangka dalam
place their funds in Bank Indonesia for a certain
rupiah dan valas berjangka waktu paling singkat satu
period of time with the minimum period of one day
hari dan paling lama 12 bulan. Penempatan Berjangka
and the maximum of 12 months. A term deposit in
dalam rupiah disajikan sebesar nilai nominal dikurangi
Rupiah is presented at nominal value deducted by
diskonto. Penempatan Berjangka dalam Valas disajikan
discount. A term deposit in foreign currencies is
sebesar nilai nominal ditambah bunga yang masih
presented at nominal values and accrued interest.
harus dibayarkan. 26.� Deposit Facilities
26.� Penempatan Dana Merupakan penempatan dana rupiah milik bank di
Deposit facilities are the facilities given to banks to
Bank Indonesia (Deposit Facility), berjangka waktu
place their funds overnight at Bank Indonesia. Deposit
overnight, dan disajikan sebesar nilai nominal
facilities are presented at nominal value deducted
dikurangi diskonto.
by discount. 27.� Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities
27.� Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS)
Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS) are
adalah fasilitas simpanan yang disediakan oleh Bank
deposit facilities provided by Bank Indonesia to the
Indonesia kepada Bank untuk menempatkan dananya
banks placing funds in Bank Indonesia in the
di Bank Indonesia dalam rangka standing facility
framework of Sharia Standing facilities. FASBIS are
syariah. FASBIS disajikan sebesar nilai nominal.
presented at nominal value and the bonuses are
Imbalan bonus FASBIS dicatat secara cash basis.
recorded on a cash basis.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
34
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
28.� Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli
28.� Securities Sold under Repurchase Agreements
Kembali Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
Securities Sold under Repurchase Agreements are
adalah surat berharga milik Bank Indonesia yang
Bank Indonesia securities which are purchased by
dibeli secara bersyarat oleh bank, dengan kewajiban
banks with an agreement to resell under an agreed
penjualan kembali sesuai dengan harga dan jangka
price and terms. These securities are presented at
waktu yang disepakati. Surat Berharga yang Dijual
nominal value deducted by unamortized discount.
dengan Janji Dibeli Kembali disajikan sebesar nilai nominal dikurangi diskonto yang belum diamortisasi. 29.� Pinjaman dari Pemerintah
29.� Loans from Government
Pinjaman dari Pemerintah antara lain terdiri dari
Loans from Government consist of loans as part of
pinjaman dalam rangka program Two Step Loan
Two Step Loan (TSL) program in Rupiah and
(TSL) dalam rupiah dan obligasi Pemerintah dalam
Government Bonds in foreign currencies. Loans from
valas. Pinjaman dari pemerintah dalam rangka
Government in Rupiah as part of TSL are presented
program TSL dalam rupiah disajikan di Neraca sebesar
on the Balance Sheet as principal and interest while
pokok dan bunga. Obligasi Pemerintah dalam valas
the loans from Government in foreign currencies
disajikan di Neraca sebesar nilai yang belum ditarik
are presented at outstanding amount after discount.
oleh Pemerintah setelah dikurangi diskonto. 30.� Pinjaman Luar Negeri
30.� Foreign Borrowings
Pinjaman luar negeri atau fasilitas pinjaman yang
Foreign borrowings or loan facilities received by
diterima Bank Indonesia dari pihak lain di luar negeri
Bank Indonesia from foreign parties in foreign
dalam valas, disajikan sebesar nilai nominal yang
currencies are presented at the outstanding amount
belum dilunasi dengan memperhitungkan bunga
after calculation of accrued interest.
yang masih harus dibayar. 31.� Keuntungan atau Kerugian yang Belum Direalisasi
31.� Unrealized Gains/Losses
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
Unrealized Gains/Losses present the recognition of
merupakan penyajian atas hasil revaluasi surat
securities revaluation, translation of assets and
berharga, selisih hasil penjabaran aktiva dan pasiva
liabilities in foreign exchange into Rupiah, and other
valas ke dalam nilai rupiah, dan hasil revaluasi aktiva
asset valuation, and is presented in the Equity section.
lainnya dan disajikan dalam kelompok Ekuitas. 32.� Perpajakan
32.� Taxation
Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf S Undang-Undang
In accordance with Republic of Indonesia Act number
Nomor 36 Tahun 2008, surplus Bank Indonesia
36 of 2008 article 4 (1) point S, Bank Indonesia»s
merupakan objek Pajak Penghasilan (PPh). Oleh
surplus is an object of Income tax (Pajak Penghasilan√
karena itu, sejak 1 Januari 2009 Bank Indonesia
PPh). Therefore, as of January 1, 2009 and based
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
35
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
menjadi Wajib Pajak. Berdasarkan Surat Pengukuhan
on Letter for Taxable Employers Number PEM-
Pengusaha Kena Pajak Nomor PEM-
00167/WJP.07/KP.103/2006 dated December 1, 2006
00167/WJP.07/KP.103/2006 tanggal 1 Desember
Bank Indonesia has been confirmed as Taxable
2006, Bank Indonesia telah dikukuhkan sebagai
Employer (PKP).
Pengusaha Kena Pajak (PKP). Bank Indonesia telah mengadopsi PSAK 46 tentang
Bank Indonesia has adopted PSAK Number 46
Akuntansi Pajak Penghasilan. Berdasarkan PSAK 46,
concerning Accounting of Income tax. Based on
entitas menyajikan dampak pajak penghasilan baik
PSAK 46, income tax is calculated based on the
kini maupun tangguhan terhadap surplus (defisit)
accounting surplus (deficit) for the current year.
tahun berjalan. Pengaturan pengenaan PPh atas surplus Bank
Bank Indonesia»s income tax liability is further
Indonesia diatur lebih lanjut dalam Pasal 7 Peraturan
regulated by Government Regulation Number 94 of
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tanggal 30
2010 article 7, dated as of December 30, 2010 on
Desember 2010 tentang Penghitungan Penghasilan
the Calculation and Redemption of Income tax in
Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam Tahun Berjalan,
the Current Year as follows:
sebagai berikut: a.� Surplus Bank Indonesia yang merupakan obyek
a.� Bank Indonesia»s surplus object of income tax is
pajak penghasilan adalah surplus Bank Indonesia
a BI»s surplus according to audited financial
menurut Laporan Keuangan Tahunan (audited)
statements after adjustment or fiscal correction
setelah dilakukan penyesuaian atau koreksi fiskal
based on the income tax regulations and having
sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan
regard to BI»s characteristics.
dengan memperhatikan karakteristik Bank Indonesia. b.� Ketentuan mengenai tata cara penghitungan
b.� Procedures for calculating and paying income
dan pembayaran pajak penghasilan atas surplus
tax applied to BI»s surplus as stated in article 7
Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada
(1) is regulated in Minister of Finance Regulation
Pasal 7 ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri
Number 100/PMK.03/2011 dated as of July 11,
Keuangan Nomor 100/PMK.03/2011 tanggal 11
2011.
Juli 2011. Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 7 Peraturan
The elucidation on Article 7 of Government
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tanggal 30
Regulation Number 94 of 2010, dated December
Desember 2010 tentang Penghitungan Penghasilan
30, 2010 concerning the Calculation and Redemption
Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam tahun berjalan
of Income Tax in the Current Year explains that BI»s
menyebutkan bahwa karakteristik Bank Indonesia
characteristics related to surplus consist of exchange
terkait surplus antara lain berupa selisih kurs,
rate differences, allowance for bad debts, and fixed
penyisihan aktiva, dan penyusutan aktiva tetap.
assets depreciation.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
36
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Pajak kini untuk periode berjalan dan periode
Current tax for the operative and previous periods
sebelumnya diakui sebesar jumlah pajak terutang,
are recognized as the amount of tax payable,
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
calculated using the prevailing tax rate (tax regulation)
(peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah
or that which was substantively applicable on the
secara substantif berlaku pada tanggal neraca.
date of the Balance Sheet.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat
A correction of tax liabilities is recognized when Tax
surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
Imposition Letter is received, or, if Bank Indonesia
keberatan atau banding, pada saat keputusan atas
raises an objection or appeal, at the time a decision
keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.
is made on the objection or appeal.
33.� Aktiva Pajak Tangguhan
33.� Deferred Tax Assets
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan
Deferred tax is calculated using the prevailing tax
tarif pajak yang akan berlaku pada saat aktiva
rate at the time when the asset was recovered or
dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan
the obligation was settled, that is, using the prevailing
tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau yang
tax rate (tax regulation) or the tax rate (tax regulation)
telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.
or the tax rate that was substantively applicable on the date of the Balance Sheet.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat
All Temporary differences between the asset and
aktiva dan kewajiban untuk pelaporan keuangan
liabilities amounts recorded for the financial
dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai
statements on the basis of tax liability shall be
pajak tangguhan dengan Metode Aktiva dan
recognized as deferred taxes using the Asset and
Kewajiban (Asset and Liability Method). Metode ini
Liability Method. This method also provides for the
juga mengatur untuk mengakui manfaat pajak
recognition of deferred tax benefits as compensation
tangguhan atas kompensasi rugi fiskal.
for fiscal losses.
C.� PENJELASAN POS-POS NERACA, LAPORAN
C.� NOTES TO THE BALANCE SHEET, SURPLUS
SURPLUS DEFISIT, DAN LAPORAN PERUBAHAN
DEFICIT STATEMENT AND STATEMENT OF
EKUITAS DAN RASIO MODAL�
CHANGES IN EQUITY AND CAPITAL RATIO�
1.� Emas
1.� Gold
Saldo emas per 31 Desember 2013 dan 31 Desember
The gold balance as of December 31, 2013 and
2012 masing-masing sebesar TOZ2,509,873.5400
December 31, 2012 were TOZ2,509,873.5400 and
dan TOZ2,377,046.3100 atau setara dengan
TOZ2,377,046.3100 respectively or the equivalent
Rp36.757.308 juta dan Rp38.248.767 juta. Pada
of IDR36,757,308 million and IDR38,248,767 million.
tahun 2013 Bank Indonesia membeli emas (allocated
In year 2013 Bank Indonesia has purchased gold
gold) sebesar TOZ132,827.2300 sebagai salah satu
(allocated gold) of TOZ132,827.2300 as one of many
strategi diversifikasi investasi dalam upaya menjaga
diversification strategies in order to maintain the
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
37
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
nilai cadangan devisa (preserve capital). Nilai emas
value of preserved capital. The value of gold was
disajikan berdasarkan harga emas yang tersedia di
presented based on the current market price for
pasar London yaitu pada tanggal 31 Desember 2013
gold available on the London market as of December
sebesar USD1,201.50/TOZ.
31, 2013 which was USD1,201.50/TOZ.
2.� Uang Asing
2.� Foreign Currencies
Saldo uang asing per 31 Desember 2013 dan 31
The balances of foreign currencies as of December
Desember 2012 masing-masing setara dengan
31, 2013 and December 31, 2012 were equal to
Rp11.802 juta dan Rp11.842 juta.
IDR11,802 million and IDR11,842 million respectively.
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013 Valas Currency
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Valas Currency
Description
Rp juta IDR Million
Foreign Currencies in vault:
Uang Asing dalam persediaan:
USD
USD�
966,181.00�
11.777�
1,220,568.23�
11.803
JPY�
190,145.00�
22�
190,510.00�
21
JPY
126.00�
3�
1,137.01�
18
GBP
GBP� Jumlah� �
11.802� �
11.842
3.� Hak Tarik Khusus
Total
3.� Holdings of Special Drawing Rights
Hak Tarik Khusus merupakan rekening yang
Special Drawing Rights (SDR) holding represents a
menampung Special Drawing Rights (SDR). SDR
potential claim to International Monetary Fund (IMF)
merupakan potensi klaim Indonesia sebagai anggota
countries on freely usable currencies (USD, JPY, GBP,
IMF atas freely usable currencies (USD, JPY, GBP,
and EUR) owned by other IMF members as SDR
EUR) milik negara anggota IMF lain sesama anggota
Department members when those countries agree
SDR Department, apabila negara anggota tersebut
to do the conversion.
setuju untuk melakukan konversi. Hak Tarik Khusus diperhitungkan sebagai cadangan
SDR is part of foreign exchange reserves. The SDR
devisa. Saldo Hak Tarik Khusus berasal dari alokasi
balance is derived from the SDR allocations and its
SDR dan bertambah jika terdapat penambahan
increase is due to addition of SDR allocation, SDR
alokasi SDR, pembelian SDR, serta penerimaan dalam
purchase and SDR income such as interest on SDR
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
38
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
SDR seperti interest on SDR holdings, remuneration,
holdings, remuneration, and refund of charges.The
dan refund of charges. Saldo Hak Tarik Khusus
balance decreases due to various payments in SDR
berkurang jika terdapat pembayaran dalam SDR
such as commitment fee, service charges, periodic
seperti commitment fee, service charges, periodic
charges, SDR allocation charges, and assessment
charges, charges alokasi SDR, dan assessment fee.
fee. SDR allocation is explained in Note C.27.
Alokasi SDR dijelaskan dalam Catatan C.27. Saldo Hak Tarik Khusus per 31 Desember 2013
The balance of SDR as of December 31, 2013 was
sebesar SDR1,761,224,431.00 atau setara dengan
SDR1,761,224,431.00 or the equivalent of
Rp33.060.049 juta dan per 31 Desember 2012
IDR33,060,049 million and as of December 31, 2012
sebesar SDR1,761,340,445.00 atau setara dengan
was SDR1,761,340,445.00 or the equivalent of
Rp26.254.734 juta.
IDR26,254,734 million.
Uraian
-� Hak Tarik Khusus� -� Penerimaan YMH Diterima� -� Biaya YMH Dibayar� Saldo Hak Tarik Khusus�
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
33.060.649�
26.255.207
5.998�
3.153
(6.598)�
(3.626)
33.060.049�
26.254.734
4.� Giro
Description
-� Special Drawing Rights -� Accrued Income -� Payments Due Special Drawing Rights Balance
4.� Demand Deposits
Jumlah giro valas Bank Indonesia yang disimpan
Demand deposits in foreign currencies in central
pada bank sentral dan bank komersial di luar negeri
banks and overseas correspondent banks as of
per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
December 31, 2013 and December 31, 2012
masing-masing setara dengan Rp135.179.177 juta
amounted to IDR135,179,177 million and
dan Rp55.434.566 juta dengan rincian sebagai
IDR55,434,566 million respectively, with the details
berikut:
as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
39
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
31 Desember 2013 December 31, 2013 Valas Currency
Uraian Bank Sentral Central Banks USD�
31 Desember 2012 December 31, 2012 Rp juta IDR Million
9,574,505,957.62� 116.703.653�
35.772.771
USD
Bank Komersial Commercial Banks
9,488,919,179.60�
85,586,778.02�
Description
Rp juta IDR Million
Jumlah Total
8.645.149�
6.043.526
JPY
EUR�
74,897,748.37�
44,554,286.04�
119,452,034.41�
2.009.355�
3.829.812
EUR
GBP�
53,855,923.09�
28,581,832.95�
82,437,756.04�
1.656.721�
1.453.033
GBP
AUD�
182,942,669.22�
78,587,739.45�
261,530,408.67�
2.844.316�
3.762.070
AUD
CNY�
11,854,029.67�
0.00�
11,854,029.67�
23.699�
2.792.255
CNY
1.781.099� � � � � �
Other Currencies
JPY�
63,152,087,923.00� 11,266,762,668.00� 74,418,850,591.00�
Valas Lainnya� � � �
3.296.284� 135.179.177�
55.434.566
Di antara saldo giro pada Bank Sentral, terdapat
The demand deposits in central banks including
giro yang oleh Federal Reserve Bank, New York, dan
placements in reverse repo and/or overnight, among
Bank of Japan, Tokyo, ditempatkan pada reverse
them in the Federal Reserve Bank, New York and
repo dan/atau overnight masing-masing sebesar
Bank of Japan, Tokyo, amounted to
USD9,487,900,000.00 atau setara dengan
USD9,487,900,000.00 or the equivalent of
Rp115.648.013 juta, dan sebesar
IDR115,648,013 million and JPY63,151,695,091.00
JPY63,151,695,091.00 atau setara dengan
or the equivalent of IDR7,336,257 million. Income
Rp7.336.257 juta. Pendapatan atas reverse repo
from reverse repo and/or overnight was recognized
dan/atau overnight tersebut diakui pada saat jatuh
on the due date.
tempo. 5.� Time Deposits
5.� Deposito Saldo deposito dalam valas per 31 Desember 2013
The balances of time deposits in foreign currencies
dan 31 Desember 2012 masing-masing setara
as of December 31, 2013 and December 31, 2012
dengan Rp31.271.039 juta dan Rp98.062.115 juta
were IDR31,271,039 million and IDR98,062,115
dengan rincian sebagai berikut:
million respectively, with the details as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
40
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
31 Desember 2013 December 31, 2013
Uraian
31 Desember 2012 December 31, 2012
Description
Valas Currency
Rp juta IDR Million
Valas Currency
Rp juta IDR Million
USD�
1,125,000,000.00�
13.712.625�
4,757,000,000.00�
46.000.190
USD
AUD�
497,250,000.00�
5.407.922�
4,168,300,000.00�
41.788.833
AUD
NZD�
1,071,800,000.00�
10.740.733�
938,520,000.00�
7.443.271
NZD
GBP�
20,000,000.00�
401.932�
146,000,000.00�
2.274.513
GBP
EUR�
25,000,000.00�
420.536�
0.00�
30.683.748� �
0� � �
Special Time Deposits:
Deposito Khusus:� � � � � IMF PRGF (SDR)�
25,000,000.00�
469.277�
25,000,000.00�
4,850,030.00�
91.040�
4,850,030.00�
372.653
IMF Trust for Special PRGF (SDR)�
Sub Total Deposito� �
EUR
97.506.807
IMF PRGF (SDR) IMF Trust for Special
72.295� � �
560.317� �
444.948
31.244.065� �
97.951.755
26.974� �
110.360
31.271.039� �
98.062.115
PRGF (SDR)
Sub Total Time Deposits
Bunga Deposito yang Masih Harus Diterima� �
Total Deposito� �
Accrued Interest
Total Time Deposits
Di antara saldo tersebut, terdapat deposito khusus
Included in Time Deposits were special time deposits
pada IMF yang terdiri dari:
with the IMF that consisted of:
a.� Deposito khusus pada IMF merupakan Poverty
a.� Special time deposit with the IMF for Poverty
Reduction and Growth Facility (PRGF) pada IMF
Reduction and Growth Facility (PRGF) amounted
sebesar SDR25,000,000.00 atau setara dengan
to SDR25,000,000.00 or the equivalent of
Rp469.277 juta pada tanggal 31 Desember 2013
IDR469,277 million as of December 31, 2013
dan setara dengan Rp372.653 juta pada tanggal
and the equivalent of IDR372,653 million as of
31 Desember 2012.
December 31, 2012.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
41
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
b.� The other special time deposits with the IMF
b.� Deposito khusus lainnya pada IMF merupakan Trust for Special PRGF Operations for the Heavily
were Trust for Special PRGF Operations for the
Indebted Poor Countries (HIPC) and PRGF Subsidy
Heavily Indebted Poor Countries (HIPC) and PRGF
Operations (≈The Trust∆) sebesar
Subsidy Operations (≈the Trust∆) amounted to
SDR4,850,030.00 atau setara dengan Rp91.040
SDR4,850,030.00 or the equivalent of IDR91,040
juta pada tanggal 31 Desember 2013 dan setara
million as of December 31, 2013 and the
dengan Rp72.295 juta pada tanggal 31 Desember
equivalent of IDR72,295 million as of December
2012.
31, 2012.
Jangka waktu dan kisaran tingkat suku bunga rata-
The tenor and average interest rate range of the
rata deposito tersebut adalah sebagai berikut:
time deposits were as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million a.� Time deposits in correspondent banks�
a.� Deposito pada bank koresponden� � � � - Kurang dari 1 bulan� - 1 - 3 bulan� - Lebih dari 3 bulan�
Description
21.160.012�
51.565.400�
- Less than 1 month�
9.523.736�
37.054.883�
- 1 - 3 months�
0�
8.886.524
- More than 3 months b.� Special Time Deposits�
b.� Deposito khusus� � � � - Kurang dari 1 bulan�
0�
0�
- Less than 1 month�
- 1 - 3 bulan�
0�
0�
- 1 - 3 months�
560.317�
444.948� �
31.244.065�
97.951.755
- Lebih dari 3 bulan�
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
42
- More than 3 months
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Bunga Setahun Interest p.a
Bunga Setahun Interest p.a
Description
Kisaran tingkat suku bunga setahun� � �
Interest Rate Range
a.� USD� � � �
a.� USD�
- Kurang dari 1 bulan� - 1 - 3 bulan�
0,06% - 0,14%�
0.20%�
- Less than 1 month�
0.12%�
0.28%�
- 1 - 3 months�
-�
-
- Lebih dari 3 bulan� - Kurang dari 1 bulan� - 1 - 3 bulan�
- More than 3 months b.� AUD�
b.� AUD� � � � 2.43%�
2.90%�
- Less than 1 month�
2,48% - 2,57%�
2.95%�
- 1 - 3 months�
-�
3.06%
- Lebih dari 3 bulan�
- More than 3 months c.� NZD�
c.� NZD� � � � - Kurang dari 1 bulan�
2,30% - 2,65%�
2.51%�
- Less than 1 month�
- 1 - 3 bulan�
2,53% - 2,65%�
2.60%�
- 1 - 3 months�
-�
2.54%
- Lebih dari 3 bulan�
- More than 3 months d.� EUR�
d.� EUR� � � � 0.09%�
-�
- Less than 1 month�
- 1 - 3 bulan�
-�
-�
- 1 - 3 months�
- Lebih dari 3 bulan�
-�
-
- Kurang dari 1 bulan�
- More than 3 months e.� GBP�
e.� GBP� � � � 0.37%�
0.33%�
- Less than 1 month�
- 1 - 3 bulan�
-�
0.34%�
- 1 - 3 months�
- Lebih dari 3 bulan�
-�
-
- Kurang dari 1 bulan�
- More than 3 months f.� SDR�
f.� SDR� � � � - Kurang dari 1 bulan�
-�
-�
- Less than 1 month�
- 1 - 3 bulan�
-�
-�
- 1 - 3 months�
0.13%�
0.10%
- Lebih dari 3 bulan�
- More than 3 months
6.� Marketable Securities
6.� Surat Berharga Saldo SSB dalam valas per 31 Desember 2013 dan
The balance of marketable securities in foreign
31 Desember 2012 masing-masing setara dengan
currencies as of December 31, 2013 and December
Rp972.742.507 juta dan Rp874.344.507 juta dengan
31, 2012 were the equivalent of IDR972,742,507
rincian sebagai berikut:
million and IDR874,344,507 million respectively, with the details as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
43
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
31 Desember 2013 December 31, 2013 Harga Perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
Hasil Revaluasi
31 Desember 2012 December 31, 2012
Harga Pasar Harga Perolehan dan Bunga (setelah Yang Masih amortisasi Harus Diterima premi/diskonto)
Hasil Revaluasi
Harga Pasar dan Bunga Yang Masih Harus Diterima
Uraian
Description Acquisition cost Revaluation (after premium/ discount amortization) Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Fair value and Accrued Interest
Acquisition cost Revaluation (after premium/ discount amortization)
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
107.662.327�
101.980.184� �
725.707.278�
652.808.394�
Rp juta IDR Million
Fair value and Accrued Interest
Rp juta IDR Million
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo�
107.662.327� �
101.980.184
Available for Sale:
Tersedia Untuk Dijual:� � � � � � � a.� Portofolio BI�
721.916.859�
3.790.419�
22.694.911�
675.503.305
a.� BI Portfolio b.� External Portfolio �
b.� External Portfolio �
Manager:
Manager:� � � � � � � � - Counterparty�
Held to Maturity
- Counterparty
121.269.754�
(5.112.328)�
116.157.426�
75.952.491�
2.413.830�
78.366.321�
- Asian Bond Fund�
5.485.050�
1.098.156�
6.583.206�
4.351.501�
1.107.521�
5.459.022
- Asian Bond Fund
c.� Automatic Investment�
11.579.009�
(251)�
11.578.758�
8.219.052�
(44)�
8.219.008
c.� Automatic Investment
0� �
0�
0� �
0
967.912.999� �
972.742.507�
843.311.622� �
874.344.507
Trading�
Trading
Bunga yang Masih Harus Diterima� � �
4.816.667� �
5.053.512� � �
Accrued Interest
SSB ini merupakan penempatan dalam denominasi
Marketable securities are placements denominated
valas antara lain USD, GBP, CAD, EUR, AUD, NZD,
in foreign currencies, predominantly in USD, GBP,
dan JPY.
CAD, EUR, AUD, NZD, and JPY.
SSB Dimiliki Hingga Jatuh Tempo per 31 Desember
Held to Maturity Securities outstanding as of
2013 sebesar Rp107.662.327 juta terdiri dari: 1)
December 31, 2013 of IDR107,662,327 million and
sebesar Rp59.484.798 juta akan jatuh tempo dalam
consists of: 1) IDR59,484,798 million due within less
periode kurang dari satu tahun; 2) sebesar
than a year; 2) IDR44,831,902 million due within 1
Rp44.831.902 juta akan jatuh tempo dalam periode
to 5 years; and 3) IDR3,345,627 million due within
antara 1-5 tahun; dan 3) sebesar Rp3.345.627 juta
5 to 10 years. Included in Held to Maturity and
akan jatuh tempo dalam periode antara 5-10 tahun.
Available for Sale securities there was Third Party
Dalam SSB Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dan Tersedia
Securities Lending (TPSL) allocation amounted to
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
44
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Untuk Dijual tersebut termasuk alokasi penempatan
IDR134,271,086 million. From the portion
pada Third Party Securities Lending (TPSL) sebesar
IDR119,022,496 million of the TPSL deals, Bank
Rp134.271.086 juta. Dari jumlah alokasi tersebut
Indonesia received cash collateral of cash amounted
yang telah dipinjamkan adalah sebesar
to IDR66,840,981 million as explained in Notes C.13
Rp119.022.496 juta dan Bank Indonesia menerima
and C.28, while non-cash securities collateral
agunan (collateral) dalam bentuk tunai sebesar
amounted to IDR59,860,901 million was
Rp66.840.981 juta sebagaimana dijelaskan pada
administered on an extra-comptable basis.
Catatan C.13 dan C.28, serta dalam bentuk SSB (non tunai) sebesar Rp59.860.901 juta yang ditatausahakan secara extra comptable. TPSL dilakukan dengan cara meminjamkan sementara
TPSL deals were carried by lending on a temporary
SSB milik Bank Indonesia kepada peminjam (borrower)
basis securities held by Bank Indonesia to borrowers
melalui lembaga perantara (securities lending agent).
through securities lending agents. These deals were
TPSL dimaksudkan untuk memperluas pemanfaatan
conducted so as to expand market opportunities in
peluang pasar dalam rangka optimalisasi pengelolaan
the context of optimizing foreign exchange reserves
cadangan devisa. Atas transaksi TPSL, Bank Indonesia
management. In respect of TPSL transactions, Bank
menerima agunan (collateral) dalam bentuk tunai
Indonesia received cash collateral and non-cash
(cash collateral) dan non tunai (non cash collateral).
collateral.
Cash collateral yang diterima melalui securities
The cash collateral received through securities lending
lending agent direinvestasikan. Untuk transaksi TPSL
agent was reinvested so that Bank Indonesia gained
tersebut, Bank Indonesia mendapatkan penjaminan
additional revenues. In respect to such TPSL
ganda (double indemnification) dari securities lending
transactions, Bank Indonesia received double
agent baik dari sisi peminjaman SSB (lending side)
indemnification from securities lending agents both
maupun dari sisi reinvestasi. Dalam hal ini, apabila
from lending side and reinvestment. In this respect,
borrower mengalami default, maka kerugian akan
should a borrower default, the loss resulted would
ditanggung oleh securities lending agent.
be borne by the securities lending agent.
SSB Tersedia untuk Dijual (Portofolio Bank Indonesia
The balances of the Available for Sale Securities in
dan Automatic Investment) per 31 Desember 2013
Bank Indonesia»s portfolio and Automatic Investment
sebesar Rp737.286.036 juta terdiri dari: 1) sebesar
as of December 31, 2013 was amounted to
Rp240.528.952 juta akan jatuh tempo dalam periode
IDR737,286,036 million, consisting of: 1)
kurang dari satu tahun; 2) sebesar Rp352.657.309
IDR240,528,952 million due within less than a year;
juta akan jatuh tempo dalam periode antara 1-5
2) IDR352,657,309 million due within 1 to 5 years;
tahun; dan 3) sebesar Rp144.099.775 juta akan
and 3) IDR144,099,775 million due within 5 to 10
jatuh tempo dalam periode 5-10 tahun.
years.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
45
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
7.� Surat Berharga Negara Republik Indonesia
7.� Government Bonds
Bank Indonesia memiliki SBN Republik Indonesia
Bank Indonesia holds SBN which consist of SUN and
yang terdiri dari SUN dan SBSN. SUN terdiri dari SPN
SBSN. SUN consist of SPN and ON. SUN and SBSN
dan ON. SUN dan SBSN dapat diperjualbelikan dan
can be traded and classified as Available for Sale
dikelompokkan sebagai SSB Tersedia untuk Dijual.
Securities.
Saldo SBN per 31 Desember 2013 dan 31 Desember
The balances for SBN as of December 31, 2013 and
2012 masing-masing adalah sebesar Rp117.066.701
December 31, 2012 were IDR117,066,701 million
juta dan Rp108.430.258 juta dengan rincian sebagai
and IDR108,430,258 million respectively, with the
berikut:
details as follows:
31 Desember 2013 December 31, 2012
Harga Perolehan
Uraian
Hasil Revaluasi
Acquisition Revaluation cost
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
31 Desember 2012 December 31, 2011
Harga Pasar dan Bunga Yang Masih Harus Diterima Fair value and Accrued Interest
Harga Perolehan
Hasil Revaluasi
Acquisition Revaluation cost
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Harga Pasar dan Bunga Yang Masih Harus Diterima
Rp juta IDR Million
a.� Government Securities�
a.� Surat Utang Negara� � � � � � � �
1)� Government Bonds� �
1)� Obligasi Negara� � � � � � � � � -� Tersedia untuk dijual�
Description
Fair value and Accrued Interest
118.949.588� (10.756.651)�
108.192.937�
118.949.588� �
110.703.604�
86.881.335�
13.900.785�
100.782.120� �
-� Available for Sale� � � �
-� Bunga yang Masih � � � Harus Diterima� � �
2.135.399� � � �
2.510.667� � � 86.881.335� �
-� Accrued Interest� � � � �
102.917.519� �
2)� Treasury Bills� � � �
2)� Surat Perbendaharaan � � Negara� � � � � � � � � -� Tersedia untuk dijual�
5.084.599�
116.994�
5.201.593�
5.319.244�
135.561�
5.454.805� �
-� Available for Sale� � � �
-� Bunga yang Masih � � � Harus Diterima� � �
0� � � �
0� � � 5.084.599� �
5.201.593�
5.319.244� �
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
46
5.454.805
-� Accrued Interest
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
31 Desember 2013 December 31, 2013
Harga Perolehan
Uraian
Hasil Revaluasi
Acquisition Revaluation cost
Rp juta IDR Million
31 Desember 2012 December 31, 2012
Harga Pasar dan Bunga Yang Masih Harus Diterima
Harga Pasar dan Bunga Yang Masih Harus Diterima
Harga Perolehan
Hasil Revaluasi
Fair value and Accrued Interest
Acquisition cost
Revaluation
Fair value and Accrued Interest
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Description
b.� Government Sharia� �
b.� Surat Berharga Syariah � Negara� � � � � � � �
Securities�
Surat Perbendaharaan �
Sharia Treasury Bills� � (SPNS)�
Negara Syariah (SPNS)� � � � � � � � -� Tersedia untuk dijual�
1.132.353�
29.151�
1.161.504�
57.161�
773�
57.934�
-� Available for Sale� �
-� Bunga yang Masih Harus � � Diterima� � �
0� � �
0� � � �
1.132.353� �
1.161.504�
57.161� �
125.166.540� �
117.066.701�
92.257.740� �
-� Accrued Interest
57.934� � � � �
108.430.258
SUN dan SBSN diperoleh Bank Indonesia dalam
SUN and SBSN were acquired by Bank Indonesia for
rangka building stock, untuk digunakan sebagai
building stock purpose and was intended to
instrumen moneter yang diharapkan akan dapat
substitute SBI as monetary instruments and as
menggantikan SBI sesuai dengan Undang-Undang
required by State Treasury Act Number 1 of 2004.
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
ON were acquired from the secondary market since
Negara. SUN jenis ON diperoleh melalui pembelian
April 2005 while SPN were acquired from primary
di pasar sekunder sejak bulan April 2005, sementara
market since May 2008. Short-term SBSN or SPNS
SUN jenis SPN diperoleh Bank Indonesia di pasar
were from primary market since August 2011. From
perdana sejak bulan Mei 2008, dan SBSN jangka
the total of SUN and SBSN of IDR117,066,701
pendek atau SPNS diperoleh di pasar perdana sejak
million, the amount of IDR68,785,840 million or
bulan Agustus 2011. Dari total SUN dan SBSN sebesar
58.76% was used for Securities Sold under
Rp117.066.701 juta, telah digunakan untuk
Repurchase Agreements √ see Note C.24.
instrumen Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali sebesar Rp68.785.840 juta atau 58,76% √ lihat Catatan C.24.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
47
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Surat berharga jenis ON sebesar Rp108.192.937 juta
Marketable Securities of ON amounted to
terdiri dari: (1) sebesar Rp1.960.447 juta akan jatuh
IDR108,192,937 million consist of: (1) IDR1,960,447
tempo dalam periode kurang dari satu tahun; (2)
million due within less than a year; (2) IDR8,187,817
sebesar Rp8.187.817 juta akan jatuh tempo dalam
million due within 1 to 5 years; (3) IDR23,903,829
periode antara 1-5 tahun; (3) sebesar Rp23.903.829
million due within 5 to 10 years; and (4)
juta akan jatuh tempo dalam periode 5-10 tahun;
IDR74,140,844 million due within more than 10
dan (4) sebesar Rp74.140.844 juta akan jatuh tempo
years. Available for Sale Securities classified as SPN
di atas 10 tahun. SUN Tersedia untuk Dijual jenis
were amounted to IDR5,201,593 million due within
SPN sebesar Rp5.201.593 juta akan jatuh tempo
less than a year while short-term SBSN or Sharia
dalam periode kurang dari satu tahun. Sedangkan
SPN as of December 31, 2013 were amounted to
SBSN jangka pendek atau SPN Syariah per 31
IDR1,161,504 million due within less than a year.
Desember 2013 sebesar Rp1.161.504 juta akan jatuh tempo dalam periode kurang dari satu tahun. 8.� Securities Purchased Under Resale Agreements
8.� Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Saldo Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual
The balances of Securities Purchased under Resale
Kembali per 31 Desember 2013 dan 31 Desember
Agreements as of December 31, 2013 and December
2012 masing-masing adalah Rp219.172 juta dan
31, 2012 were IDR219,172 million and zero,
nihil.
respectively. 9.� Claims on Government
9.� Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Pemerintah per 31 Desember 2013
Claims on Government as of December 31, 2013
dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah
and December 31, 2012 were amounted to
Rp237.779.774 juta dan Rp243.056.782 juta dengan
IDR237,779,774 million and IDR243,056,782 million
rincian sebagai berikut:
respectively, with the details as follows:
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
-� Surat Utang Pemerintah�
109.139.941�
113.753.686
-� Government Bonds
-� Obligasi Negara Seri SRBI-01/MK/2003�
125.729.598�
126.390.779
-� Treasury Bonds (ON) SRBI-01/MK/2003
Uraian
Description
-� Tagihan Lainnya Kepada Pemerintah � dalam Rupiah�
2.910.235�
2.912.317� �
237.779.774�
243.056.782
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
48
-� Other Claims on Government in Rupiah
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
a.� Surat Utang Pemerintah (SUP)
a.� Government Bonds (SUP)
Nilai SUP per 31 Desember 2013 dan 31 Desember
The values of SUP as of December 31, 2013 and
2012 adalah sebagai berikut:
December 31, 2012 were as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Description
Nominal value:
Nilai nominal: � � � -� SUP Nomor: SU-002/MK/1998�
17.301.017�
18.077.491
-� SUP Number: SU-002/MK/1998
-� SUP Nomor: SU-004/MK/1999�
46.959.390�
48.921.477
-� SUP Number: SU-004/MK/1999
-� SUP Nomor: SU-007/MK/2006�
44.879.534�
46.754.718
-� SUP Number: SU-007/MK/2006
109.139.941�
113.753.686
Jumlah�
Total
1)� SUP Number SU-002/MK/1998 (SU-002)
1)� SUP Nomor SU-002/MK/1998 (SU-002) SU-002 diterbitkan tanggal 23 Oktober 1998
SU-002 was issued on October 23, 1998 based on
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun
Presidential Decree Number 55 of 1998 concerning
1998 tentang Pinjaman Dalam Negeri dalam Bentuk
Domestic Loans in terms of Debt Securities in
Surat Utang jo. Peraturan Pemerintah Nomor 60
conjunction with Government Regulation Number
Tahun 1998 tentang Penambahan Penyertaan Modal
60 of 1998 concerning Addition of the Republic of
Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham
Indonesia»s equity Participation in PT Bank Ekspor
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Ekspor Impor
Impor Indonesia (PT BEII).
Indonesia. Nilai nominal SU-002 adalah sebesar Rp20.000.000
The nominal value of SU-002 is IDR20,000,000
juta yang tidak dapat dipindahtangankan dan
million, non-tradable and non- transferable.
diperjualbelikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008
Based on Act Number 41 of 2008 dated as of
tanggal 10 November 2008 tentang Anggaran
November 10, 2008 concerning Government Income
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
and Expenditure Budget for the year 2009, the
2009, Menteri Keuangan telah menerbitkan
Minister of Finance has issued the fifth addendum
addendum kelima SU-002 yang mengubah suku
of SU-002 which amends the annual interest rate
bunga dari 1% menjadi 0,1% per tahun dan berlaku
from 1% to 0.1% and effective as of January 1,
efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.
2009.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
49
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Pemerintah telah melakukan pembayaran angsuran
The Government has paid the installments of SU-
SU-002 dengan total sebesar Rp2.698.983 juta sejak
002 with the total amount of IDR2,698,983 million
tanggal 1 April 2010 s.d. 1 Oktober 2013, yang di
from April 1, 2010 to October 1, 2013, which was
antaranya merupakan pembayaran angsuran SU-
the installment for the year 2013 amounted to
002 pada tahun 2013 adalah sebesar Rp776.474
IDR776,474 million. The outstanding balance of SU-
juta. Baki debet SU-002 per 31 Desember 2013
002 as of December 31, 2013 was IDR17,301,017
sebesar Rp17.301.017 juta.
million. 2)� SUP Number SU-004/MK/1999 (SU-004)
2)� SUP Nomor SU-004/MK/1999 (SU-004) SU-004 diterbitkan tanggal 28 Mei 1999 berdasarkan
SU-004 was issued on May 28, 1999 based on
Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1998 tentang
Presidential Decree Number 55 of 1998 concerning
Pinjaman Dalam Negeri dalam Bentuk Surat Utang
Domestic Loans in the Form of Debt Securities in
jo. Persetujuan Bersama Pemerintah dan Bank
conjunction with the Agreement between the
Indonesia tanggal 6 Februari 1999.
Government and Bank Indonesia dated February 6, 1999.
Nilai nominal SU-004 adalah sebesar Rp53.779.500
The nominal value of SU-004 was IDR53,779,500
juta yang tidak dapat dipindahtangankan dan
million, non-transferable and non-tradable.
diperjualbelikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008
Based on Act Number 41 of 2008 dated as of
tanggal 10 November 2008 tentang Anggaran
November 10, 2008 concerning the Government
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
Income and Expenditure Budget for the year 2009,
2009, Menteri Keuangan telah menerbitkan
the Minister of Finance issued the fifth addendum
addendum kelima SU-004 yang mengubah suku
of SU-004 which amends the annual interest rate
bunga dari 3% menjadi 0,1% per tahun dan berlaku
from 3% to 0.1% and has been effective as of
efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.
January 1, 2009.
Pemerintah telah melakukan pembayaran angsuran
The Government has paid the installments of SU-
SU-004 dengan total sebesar Rp6.820.110 juta sejak
004 with the total amount of IDR6,820,110 million
tanggal 1 Juni 2010 s.d. 29 November 2013, yang
from June 1, 2010 to November 29, 2013 which
di antaranya merupakan pembayaran angsuran SU-
was the installment for the year 2013 amounted to
004 pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.962.087
IDR1,962,087 million. The outstanding balance of
juta. Baki debet SU-004 per 31 Desember 2013
SU-004 as of December 31, 2013 was IDR46,959,390
adalah sebesar Rp46.959.390 juta.
million. 3)� SUP Number SU-007/MK/2006 (SU-007)
3)� SUP Nomor SU-007/MK/2006 (SU-007) SU-007 diterbitkan tanggal 24 November 2006
SU-007 was issued on November 24, 2006 based
berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002
on The Government of Republic of Indonesia Act
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
50
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
tentang Surat Utang Negara dan Kesepakatan
Number 24 of 2002 concerning Government Bonds
Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
and Agreement between the Minister of Finance
Indonesia tentang Restrukturisasi Surat Utang
and the Governor of Bank Indonesia concerning the
Nomor SU-002/MK/1998 dan SU-004/MK/1999
Restructuring of Government Bonds Number SU-
tanggal 18 April 2006. Nilai nominal SU-007 adalah
002/MK/1998 and SU-004/MK/1999 dated as of
sebesar Rp54.862.150 juta dan tidak dapat
April 18, 2006. The nominal value of SU-007 is
diperdagangkan.
IDR54,862,150 million and it is non-tradable.
SU-007 diterbitkan untuk mendudukkan tunggakan
SU-007 was issued to substitute interest and
bunga dan hasil indeksasi SU-002 dan SU-004 s.d.
indexation arrears on SU-002 and SU-004
tanggal 31 Desember 2005 dengan rincian sebagai
up to December 31, 2005 with the details as
berikut:
follows:
(1)� Tunggakan bunga SU-002 sebesar Rp4.637.583
(1)� SU-002 interest arrears amounted to IDR4,637,583 million.
juta.
(2)� SU-004 interest arrears amounted to
(2)� Tunggakan bunga SU-004 sebesar Rp12.291.887
IDR12,291,887 million.
juta.
(3)� SU-002 indexation arrears amounted to
(3)� Hasil indeksasi SU-002 sebesar Rp11.231.072
IDR11,231,072 million.
juta.
(4)� SU-004 indexation arrears amounted to
(4)� Hasil indeksasi SU-004 sebesar Rp26.701.608
IDR26,701,608 million.
juta. Adapun persyaratan Surat Utang ini adalah sebagai
The terms and conditions of SU-007 were as
berikut:
follows:
(1)� SU-007 mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari
(1)� SU-007 became effective on January 1, 2006 and due on August 1, 2025.
2006 dan jatuh tempo pada tanggal 1 Agustus 2025.
(2)� The SU-007 annual interest rate is 0.1%
(2)� Bunga SU-007 sebesar 0,1% per tahun yang dihitung dari sisa pokok dan dibayar secara tunai
calculated based on the remaining principal
oleh Pemerintah kepada Bank Indonesia setiap
balances and paid in cash by the Government
enam bulan sekali, yaitu pada tanggal 1 Februari
to Bank Indonesia in every 6 months, which is
dan 1 Agustus. Pembayaran bunga pertama kali
at February 1 and August 1. The first payment
dilakukan pada tanggal 1 Desember 2006 untuk
of the interest was in December 1, 2006 for
pembayaran bunga yang jatuh tempo tanggal
due dates of February 1, 2006 and August 1,
1 Februari 2006 dan tanggal 1 Agustus 2006.
2006. (3)� Principal repayment of SU-007 is divided into
(3)� Pokok SU-007 diangsur sebanyak 38 kali. Angsuran pertama jatuh tempo dan dibayar
38 installments. The first installment was due
tanggal 1 Februari 2007 dan angsuran berikutnya
and paid on February 1, 2007 and the next
jatuh tempo dan dibayar setiap tanggal 1
installments will due and get paid on every
Agustus dan 1 Februari setiap tahunnya sehingga
August 1 and February 1 each year until the
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
51
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
angsuran terakhir jatuh tempo dan dibayar
final installment of August 1, 2025. Principal
tanggal 1 Agustus 2025. Pembayaran angsuran
repayment may be settled in the form of cash
pokok dilakukan secara tunai atau dibayar
or in Marketable Treasury Bonds.
dengan Surat Utang Negara yang dapat diperdagangkan. Pemerintah telah melakukan pembayaran angsuran
The Government has paid the installments of SU-
SU-007 dengan total sebesar Rp9.982.616 juta sejak
007 with the total amount of IDR9,982,616 million
1 Februari 2007 s.d. 1 Agustus 2013, yang di
from February 1, 2007 to August 1, 2013 and some
antaranya merupakan pembayaran angsuran SU-
of them were the installment of SU-007 for the year
007 pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.875.185
2013 amounted to IDR1,875,185 million. The
juta. Baki debet SU-007 per 31 Desember 2013
outstanding balance on SU-007 as of December 31,
adalah sebesar Rp44.879.534 juta.
2013 was IDR44,879,534 million.
b.� Obligasi Negara Seri SRBI-01/MK/2003 �
b.� Treasury Bond (ON) Number SRBI-01/MK/2003
(SRBI-01)
(SRBI-01)
SRBI-01 diterbitkan sebagai pengganti SUP Nomor
SRBI-01 was issued to substitute SUP Number SU-
SU-001/MK/1998 dan Nomor SU-003/MK/1999
001/MK/1998 and Number SU-003/MK/1999 in
dalam rangka pelaksanaan Kesepakatan Bersama
relation to the implementation of the Agreement
antara Pemerintah dan Bank Indonesia mengenai
between the Government and Bank Indonesia
Penyelesaian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
concerning the Settlement of Bank Indonesia Liquidity
serta Hubungan Keuangan Pemerintah dan Bank
Assistance (BLBI) and the Financial Relationship
Indonesia tanggal 1 Agustus 2003 (SKB Tahun 2003).
between the Government and Bank Indonesia dated
Nilai nominal SRBI-01 adalah sebesar Rp144.536.094
August 1, 2003. The nominal value of SRBI-01 is
juta.
IDR144,536,094 million.
Pada tanggal 31 Juli 2012 telah ditandatangani revisi
On July 31, 2012 an Agreement on the revision of
SKB Tahun 2003 oleh Gubernur Bank Indonesia,
2003 Joint Agreement had been signed between
Menteri Keuangan, dan Menteri Koordinator
the Governor of Bank Indonesia, the Minister of
Perekonomian yang antara lain memuat restrukturisasi
Finance and the Coordinating Minister for Economy
Obligasi Negara Nomor Seri SRBI-01/MK/2003 dari
regarding Restructuring ON Number SRBI-
semula pembayaran sekaligus (bullet payment) pada
01/MK/2003 from the bullet payment with due date
saat jatuh tempo tahun 2033 dengan sistem self-
on the year 2033 with self-liquidating system, so
liquidating, menjadi pembayaran dengan metode
the payment will be in amortized method with due
cicilan (amortized) s.d. jatuh tempo tahun 2043
date on the year 2043. The terms and conditions of
sehingga persyaratan SRBI-01 menjadi sebagai berikut:
ON SRBI-01 were as follows:
1)� SRBI-01 mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus
1)� SRBI-01 became effective on August 1, 2003
2003, dan jatuh tempo pada tanggal 1 Agustus
and the due date is August 1, 2043.
2043.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
52
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
2)� SRBI-01 dikenakan bunga tahunan sebesar 0,1%
2)� Annual interest rate on SRBI-01 is 0.1% of the
dari sisa pokok, yang dibayar oleh Pemerintah
remaining principle balance and will be paid by
setiap enam bulan sekali, yaitu pada bulan
the Government every 6 months in February and August.
Februari dan Agustus.
3)� Principal repayment of SRBI-01 is paid on every
3)� Pokok SRBI-01 dibayar setiap tanggal 1 Februari
c.�
dan 1 Agustus setiap tahunnya sehingga
February 1 and August 1 each year until the
angsuran terakhir jatuh tempo dan dibayar
final installment of August 1, 2043. Principal
tanggal 1 Agustus 2043. Pembayaran angsuran
repayment may be settled in cash or from Bank
pokok dilakukan secara tunai atau dari surplus
Indonesia»s surplus that is accruing to the
Bank Indonesia yang menjadi bagian Pemerintah.
Government.
Pemerintah telah melakukan pembayaran angsuran
The Government has paid the installments of SRBI-
SRBI-01 dengan total sebesar Rp18.806.496 juta
01 with the total amount of IDR18,806,496 million
sampai dengan Agustus 2013. Pembayaran angsuran
up to August 2013. The installment of SRBI-
SRBI-01/MK/2003 pada tahun 2013 adalah sebesar
01/MK/2003 on 2013 was amounted to IDR661,181
Rp661.181 juta. Baki debet SRBI-01 per 31 Desember
million. The outstanding balance of SRBI-01 as of
2013 adalah sebesar Rp125.729.598 juta.
December 31, 2013 is IDR125,729,598 million. c.�
Tagihan Lainnya kepada Pemerintah dalam � � �
Other Claims on Government in Rupiah
rupiah
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million 1)� Claims due to Government membership �
1)� Tagihan karena keanggotaan Pemerintah� dalam Lembaga Internasional� 2)� Tagihan bunga kepada Pemerintah�
2.826.956�
2.826.956
of International Institutions
83.279�
85.170
2)� Claims due to loan interest
3) � Tagihan lainnya� Jumlah�
Description
0�
191�
2.910.235�
2.912.317
3)� Other Claims � Total
Kecuali Tagihan Bunga kepada Pemerintah, Tagihan
Other than claims due to loan interest, other claims
Lainnya kepada Pemerintah dalam rupiah merupakan
on Government in Rupiah were claims effective
tagihan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-
before the enactment of the Bank Indonesia Act,
Undang Bank Indonesia. Tagihan Lainnya kepada
with the details as follows:
Pemerintah dalam rupiah terutama terdiri dari:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
53
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
1)� Claims due to Government membership in
1)� Tagihan karena keanggotaan Pemerintah dalam Lembaga Internasional (Dana Talangan) sebesar
International Institutions were amounted to
Rp2.826.956 juta, terdiri dari tagihan kepada
IDR2,826,956 million and consisted of IMF
Pemerintah karena keanggotaan pada IMF
membership fee of IDR2,764,862 million,
sebesar Rp2.764.862 juta, keanggotaan pada
membership in the International Bank for
International Bank for Reconstruction and
Reconstruction and Development (IBRD) of
Development (IBRD) sebesar Rp57.434 juta dan
IDR57,434 million and other memberships of
keanggotaan lainnya sebesar Rp4.660 juta.
IDR4,660 million. The claims originated from
Tagihan tersebut berasal dari pembayaran secara
cash payment by Bank Indonesia on behalf of
tunai yang dilakukan Bank Indonesia atas nama
the Government as the Government Participation
Pemerintah sehubungan dengan penyertaan
in an international financial institution from
Pemerintah pada lembaga keuangan internasional
1972 to 1999. In the frame of claim settlements,
sejak tahun 1972 s.d.1999. Dalam rangka
the Ministry of Finance and Bank Indonesia have
penyelesaian tagihan tersebut, Kementerian
implemented some verification upon the claims.
Keuangan dan Bank Indonesia telah melakukan
From the outstanding claims amounted to
verifikasi atas tagihan dana talangan tersebut.
IDR2,826,956 million, the IDR46,357 million of
Dari nilai tagihan sebesar Rp2.826.956 juta,
it had not yet agreed by the Government and
masih terdapat nilai yang belum disepakati oleh
Bank Indonesia.
Pemerintah dan Bank Indonesia sebesar Rp46.357 juta. Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
In the Central Government»s Financial Statements
(LKPP), mulai Laporan tahun 2009, Pemerintah
since 2009, the Government through the
c.q. Kementerian Keuangan telah mencatat
Ministry of Finance recognized these claims as
Dana Talangan tersebut sebagai kewajiban/pasiva
liabilities under ≈Other Domestic Long term
dalam pos ≈Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Liabilities∆ item. Resolution of the claims is in
Lainnya∆. Pemerintah dan Bank Indonesia saat
under discussion between the Government and
ini masih melakukan pembahasan terkait
Bank Indonesia.
penyelesaian atas tagihan tersebut. 2)� Claims due to loan interest as of December 31,
2)� Tagihan bunga kepada Pemerintah per 31 Desember 2013 sebesar Rp83.279 juta terdiri
2013 were amounted to IDR83,279 million
dari:
consisted of:
a)�
a)�
Tagihan bunga SU-002, SU-004, dan SU-
Interest claims on SU-002, SU-004, and SU-
007 sebesar Rp27.419 juta dan tagihan
007 amounted to IDR27,419 million and
bunga SRBI-01 sebesar Rp52.273 juta.
interest claim on SRBI-01 amounted to IDR52,273 million b)� Claims arising from Loan Subsidiary Program
b)� Tagihan dalam rangka Subsidi Bunga Kredit
of IDR3,587 million.
Program sebesar Rp3.587 juta.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
54
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
10.� Tagihan kepada Bank
10.� Claims on Banks
Saldo Tagihan kepada Bank per 31 Desember 2013
Claims on banks as of December 31, 2013 and
dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar
December 31, 2012 in Rupiah were IDR2,315,341
Rp2.315.341 juta dan Rp3.225.921 juta dengan
million and IDR3,225,921 million respectively with
rincian sebagai berikut:
the details as follows:
Uraian
-� Pinjaman Subordinasi (SOL)�
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
1.348.884�
2.137.993
-� Tagihan Bunga SOL dan KLBI�
-� Subordinated Loans (SOL) -� Executing Bank Indonesia Liquidity Credit �
-� Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)� executing�
Description
960.713�
1.036.615
5.744�
51.313� �
2.315.341�
3.225.921
(KLBI) -� Interest claims on SOL and KLBI
Tagihan kepada Bank berupa Subordinated Loan
Claims on banks in the form of SOL and KLBI were
(SOL) dan KLBI diberikan berdasarkan Undang-
extended based on Act Number 13 of 1968
Undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral.
concerning Central Bank.
KLBI adalah kredit atau pembiayaan kepada bank
KLBI is credit or financing provided to banks from
yang sumber dananya berasal dari Bank Indonesia
Bank Indonesia»s own funds to support the
untuk mendukung pelaksanaan program Pemerintah.
implementation of Government programs.
Pinjaman Subordinasi atau Subordinated Loan
Subordinated Loans (SOL) are credits provided to
selanjutnya disebut SOL merupakan kredit yang
banks in the context of banks recovery. Since the
diberikan kepada bank dalam rangka penyehatan
enactment of Act Number 23 of 1999 concerning
bank. Sejak diterbitkan Undang-Undang Nomor 23
Bank Indonesia, Bank has not been allowed from
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia
providing SOL and KLBI. As of December 31, 2013
tidak diperbolehkan memberikan kredit berupa SOL
Bank Indonesia is currently managing the SOL and
dan KLBI. Per 31 Desember 2013, Bank Indonesia
KLBI up to their maturity dates.
masih mengelola SOL dan KLBI tersebut sampai dengan jatuh tempo.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
55
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
11.� Tagihan kepada Lainnya
11.� Claims on Others
Tagihan kepada Lainnya per 31 Desember 2013 dan
Claims on others as of December 31, 2013 and
31 Desember 2012 masing-masing sebesar
December 31, 2012 were IDR8,147,560 million and
Rp8.147.560 juta dan Rp6.477.604 juta terdiri
IDR6,447,604 million respectively, with the details
dari:
as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
8.114.107�
6.470.002
33.453�
7.602� �
8.147.560�
6.477.604
-� Dalam Rupiah� -� Dalam Valas�
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
-� In Foreign Currency
Description
-� Claims on appointed State-Owned �
-� Tagihan pada BUMN yang ditunjuk�
Enterprises due to credit program � �
Pemerintah dalam rangka pengalihan� sisa kredit program�
-� In Rupiah
Claims on others in Rupiah were as follows:
Tagihan kepada Lainnya dalam rupiah terdiri dari:
Uraian
Description
6.424�
201.952
5.834.078�
5.838.267
hand-over
-� Tagihan karena pemberian kredit � channeling� -� Tagihan Lainnya�
2.273.605�
429.783� �
8.114.107�
6.470.002
-� Claims on channeling loans -� Other claims
Tagihan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Claims on appointed state-owned enterprises due
yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pengalihan
to credit program handover consisted of claims in
sisa kredit program adalah tagihan atas KLBI yang
respect with KLBI which had been extended based
diberikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13
on Act Number 13 of 1968 concerning Central Bank.
Tahun 1968 tentang Bank Sentral, yang selanjutnya
Since the enactment of Act Number 23 of 1999
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
56
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
sejak diterbitkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
concerning Bank Indonesia, these claims have been
1999 tentang Bank Indonesia. Tagihan tersebut
transferred to PT Permodalan Nasional Madani as
dialihkan pengelolaannya kepada PT Permodalan
coordinator.
Nasional Madani sebagai BUMN Koordinator. Tagihan karena pemberian kredit channeling adalah
Claims on channeling loans are claims in respect of
tagihan atas KLBI yang disalurkan melalui bank
KLBI which was channeled through banks as
sebagai channeling agent namun hingga jatuh tempo
channeling agents but which had not been settled
tagihan tersebut masih belum terselesaikan. Termasuk
as per due dates. Included in claims on channeling
dalam tagihan karena pemberian kredit channeling
loans are areas from the Agriculture Enterprise
adalah tunggakan Kredit Usaha Tani (KUT) sebesar
Credit (KUT) scheme amounted to IDR5,700,726
Rp5.700.726 juta.
million.
BPK telah melakukan penelitian atas tunggakan KUT
The BPK has conducted an audit on the KUT arrears
untuk memenuhi permintaan Menteri Keuangan
in accordance with the request from the Minister
melalui surat Nomor S-152/MK.05/2008 tanggal 3
of Finance as set out in Letter Number S-
April 2008. Tujuan penelitian tersebut adalah menilai
152/MK.05/2008 dated April 3, 2008. The purpose
tunggakan KUT tahun penyediaan 1998/1999 pola
of the audit was to assess the arrears from KUT
channeling per 31 Desember 2009 sesuai prosedur
channeling credits provided in 1998/1999 as of
yang disepakati bersama (agreed upon procedure)
December 31, 2009 in accordance with the
dalam rangka risk sharing antara Pemerintah, Bank
procedures agreed in the context of risk sharing
Indonesia, dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit
between the Government, Bank Indonesia and Perum
Indonesia (Perum Jamkrindo).
Jamkrindo.
BPK dengan surat Nomor 06/S/IV/01/2011 tanggal
BPK with its Letter Number 06/S/IV/01/2011 dated
14 Januari 2011 telah menyampaikan Laporan Hasil
January 14, 2011 submitted its audit report to the
Pemeriksaan (LHP) kepada Menteri Keuangan,
Minister of Finance, the Governor of Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia, dan Direktur Utama Perum
and the President Director of Jamkrindo. According
Jamkrindo. Dalam LHP dimaksud, BPK menyimpulkan
to the report, BPK has concluded that the KUT
bahwa Program KUT tahun penyediaan (TP)
arrears channeling credits program in 1998/1999
1998/1999 pola channeling mengandung beberapa
had some weaknesses in management control,
kelemahan sistem pengendalian manajemen baik
design and implementation. Included in the
dari segi desain dan implementasinya yang meliputi
implementation are policies, organization, channeling
kebijakan, organisasi, mekanisme penyaluran dan
mechanism and KUT settlements, reporting,
pelunasan KUT, pelaporan, pendokumentasian dan
documentation and supervisory. The weaknesses
pengawasan. Kelemahan tersebut cenderung menjadi
assumed to be the cause of high outstanding of
penyebab tingginya tunggakan KUT TP 1998/1999
KUT channeling program in 1998/1999.
pola channeling.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
57
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Selanjutnya dalam rangka risk sharing BPK
Furthermore, as part of the risk sharing efforts, the
menyarankan agar Bank Indonesia, Pemerintah, dan
BPK subsequently recommended that Bank Indonesia,
Perum Jamkrindo untuk melakukan hal-hal antara
the Government and Perum Jamkrindo to take the
lain:
following actions, among others:
a.�
a.�
Menyepakati status tunggakan KUT TP 1998/1999 pola channeling yang tidak didukung
for 1998/1999 which were not supported by
dokumen penyaluran yang lengkap, tidak
full documentations, was not supported by
didukung Rencana Definitif Kebutuhan
Farmers Group Needs Definitive Plans (RDKK)
Kelompok Tani (RDKK) sesuai Surat Keputusan
as per Minister of Agriculture»s decree and
Menteri Pertanian dan tidak didukung sertifikat
with Certificate of Guarantee from Perum
penjaminan Perum Jamkrindo.
Jamkrindo. b.� Coordinate with the relevant local Governments
b.� Melakukan koordinasi dengan Pemerintah
c.�
Agree that the status of KUT channeling arrears
Daerah (Pemda) dalam rangka penyelesaian
for the purpose of settling the account balances
saldo rekening milik Pemda pada bank pelaksana
of the local Governments in the implementing
yang digunakan untuk menampung pelunasan
banks, which were used to accommodate the
KUT TP 1998/1999 pola channeling.
payment of channeling KUT loans in 1998/1999. c.�
Melakukan koordinasi dengan bank pelaksana
Coordinate with the implementing banks for
untuk menyelesaikan hal-hal yang terkait dengan
the settlements of outstanding balance and
saldo tunggakan dan tabungan beku.
frozen accounts.
Bank Indonesia telah meminta tanggapan kepada
Bank Indonesia has sought the response of the
Kementerian Keuangan dan penegasan mengenai
Ministry of Finance and stressed the need for risk
penyelesaian risk sharing tunggakan KUT 1998/1999
sharing in respect of the 1998/1999 channeling KUT
pola channeling melalui surat Nomor 13/3/GBI/DKBU
arrears through Letter Number 13/3/GBI/DKBU dated
tanggal 22 Juni 2011.
June 22, 2011.
Dalam rangka membahas penyelesaian risk sharing
In the effort to discuss the settlement of KUT risk
KUT, Bank Indonesia telah melakukan beberapa kali
sharing, Bank Indonesia have conducted several
pembahasan dengan kementerian terkait (Kementerian
meetings with the related ministries (Coordinating
Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan,
Ministry for Economy, Ministry of Finance, State
Kementerian Negara Koperasi dan UKM, serta Perum
Ministry for Cooperative and Small & Medium
Jamkrindo), pembahasan terakhir dilakukan pada
Enterprises, and Perum Jamkrindo), and the last
tanggal 11 Oktober 2013.
meeting was held in October 11, 2013.
Tagihan lainnya per 31 Desember 2013 sebesar
Other claims as of December 31, 2013 were
Rp2.273.605 juta antara lain merupakan tagihan
amounted to IDR2,273,605 million and among
pinjaman dan pembiayaan multiguna kepada
others are outstanding claims and multi-financing
pegawai dan ADG sebesar Rp2.263.063 juta.
to employees and ADG which were amounted to IDR2,263,063 million.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
58
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
12.� Penyertaan
12.� Equity Participation
Bank Indonesia mempunyai penyertaan pada
Bank Indonesia holds equity stakes in a number of
lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya,
banks and other financial institutions with the details
dengan rincian sebagai berikut:
as follows:
Uraian
Kepemilikan Ownership
31 Desember 2013 December 31, 2013
%
Rp juta IDR Million
Kepemilikan Ownership
31 Desember 2012 December 31, 2012
%
Rp juta IDR Million
Description
Penyertaan pada:
Equity participation in:
-�
-�
Bank for International � Settlements�
-�
0,55�
789.398�
0,55�
Liquidity Management�
Settlements
626.862 -�
International Islamic � 6,67�
60.945�
6,67�
850.343� �
48.350� � �
Bank for International� � International Islamic � � Liquidity Management
675.212
a.� Participation in Bank for International
a.� Penyertaan pada Bank for International Settlements (BIS)
Settlements (BIS)
Tujuan penyertaan pada BIS adalah untuk
The purpose of the equity participation is to
memperoleh akses lebih besar terhadap kegiatan
gain more access in BIS decision-making activities,
BIS dalam pengambilan keputusan,
to utilize provided the facilities, to increase
memanfaatkan fasilitas yang disediakan,
international investors confidence towards
meningkatkan kepercayaan investor internasional
Indonesia and cooperation with other central
terhadap Indonesia, meningkatkan kerjasama di
banks concerning monetary policy, financial
bidang kebanksentralan yang berkaitan dengan
system stability, payment system and banking
kebijakan moneter, stabilitas sistem keuangan,
regulation. Bank Indonesia purchased 3,000
sistem pembayaran, dan pengaturan perbankan.
shares (0.55% of the total issued shares) on
Bank Indonesia membeli 3.000 lembar saham
September 29, 2003 with a nominal value of
(0,55% dari total saham yang beredar) pada
SDR5,000.00/share and total acquisition cost of
tanggal 29 September 2003 dengan nilai nominal
SDR42,054,000.00. The balance of the equity
SDR5,000.00/saham dengan total harga
participation as of December 31, 2013 was
perolehan SDR42,054,000.00. Posisi penyertaan
equivalent to IDR789,398 million.
tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 setara dengan Rp789.398 juta.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
59
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
b.� International Islamic Liquidity Management
b.� International Islamic Liquidity Management (IILM)
(IILM)
Tujuan utama IILM adalah menyediakan
The main objective of IILM is providing high
instrumen keuangan syariah jangka pendek
quality, liquid and internationally tradable short
yang berkualitas tinggi, likuid dan dapat
term sharia monetary instruments with high
diperdagangkan secara internasional dengan
rating, especially to support liquidity
rating tinggi terutama untuk mendukung
management by Sharia financial institutions.
pengelolaan likuiditas oleh lembaga keuangan
The membership of Bank Indonesia has been
syariah. Keanggotaan Bank Indonesia
represented by its shares in IILM that is amounted
direpresentasikan dengan kepemilikan saham
to USD5,000,000.00 or equivalent to IDR60,945
IILM senilai USD5,000,000.00 atau setara dengan
million.
Rp60.945 juta. 13.� Other Assets
13.� Aktiva Lain-lain Posisi Aktiva Lain-lain pada tanggal 31 Desember
The balances of other assets as of December 31,
2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar
2013 and December 31, 2012 were IDR85,276,075
Rp85.276.075 juta dan Rp77.595.949 juta, dengan
million and IDR77,595,949 million respectively, with
rincian sebagai berikut:
the details as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
66.840.981�
55.094.624
-� Reinvestasi Cash Collateral�
-� Reinvestment of Cash Collateral -� Fixed Assets and intangible Assets � �
-� Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak Berwujud � (Nilai Buku)�
Description
(book value)
15.961.241�
16.095.200
-� Aktiva dalam Penyelesaian�
414.052�
296.446
-� Assets in proses
-� Aktiva Lain-lain pada IPBV�
423.798�
384.907
-� Other assets in IPBV -� Currency Inventory and Currency � �
-� Persediaan Bahan Uang dan � Uang Muka Pengadaan Uang� -� Aktiva Pajak Tangguhan� -� Lainnya�
362.377�
392.495
549.223�
4.738.152
724.403�
594.125� �
85.276.075�
77.595.949
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
60
Procurement Advances -� Deferred Tax Assets -� Other Assets
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
a.� Reinvestment of Cash Collateral
a.� Reinvestasi Cash Collateral Saldo reinvestasi cash collateral yang berasal dari
The balances for reinvestment of cash collateral
cash collateral program TPSL per 31 Desember
originating from the TPSL cash collateral program
2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing
as of December 31, 2013 and December 31, 2012
sebesar Rp66.840.981 juta dan Rp55.094.624
were IDR66,840,981 million and IDR55,094,624
juta - lihat Catatan C.6 dan C.28.
million respectively √ see Notes C.6 and C.28. b.� Fixed Assets and Intangible Assets
b.� Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak Berwujud Nilai buku Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak Berwujud
The book value of Fixed Assets and Intangible
per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
Assets as of December 31, 2013 and December
masing-masing sebesar Rp15.961.241 juta dan
31, 2012 were IDR15,961,241 million and
Rp16.095.200 juta, dengan rincian sebagai
IDR16,095,200 million respectively, with the details
berikut:
as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Harga Perolehan � � �
Cost of Fixed Assets Fixed assets:
Aktiva Tetap: � � � -� Tanah dan Bangunan� -� Selain Tanah dan Bangunan� Aktiva Tidak Berwujud�
15.784.667�
15.635.793
2.077.910�
1.926.841
325.828�
266.938� �
18.188.405�
17.829.572
Aktiva Tidak Berwujud�
Nilai Buku�
-� Non-Land and Buildings Intangible Assets
Fixed assets:
Aktiva Tetap: � � � -� Selain Bangunan�
-� Land and Buildings
Accumulated Depreciation/Amortization
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi � � � -� Bangunan�
Description
-� Buildings �
641.075�
364.228
1.391.563�
1.213.327
-� Non-Buildings �
194.526�
156.817� �
Intangible Assets
2.227.164�
1.734.372
15.961.241�
16.095.200
Book Value
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
61
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
c.� Other Assets in IPBV
c.� Aktiva Lain-lain pada IPBV Aktiva Lain-lain pada Indo Plus Besloten
Other assets in Indo Plus Besloten Venootschap
Vennootschap (IPBV) merupakan tagihan kepada
(IPBV) are claims against IPBV, a company
IPBV, suatu perusahaan yang ditunjuk untuk
appointed to manage non-performing loans ex
mengelola Non Performing Loans (NPL) eks
Indover Bank, consisting of Floating Principal Note
Indover Bank, yang terdiri dari tagihan Floating
(FPN) claim and other claims that are used as a
Principal Note (FPN) dan tagihan lainnya yang
reserve for IPBV»s operational expenditures.
digunakan sebagai cadangan untuk biaya operasional IPBV. Tagihan FPN merupakan tagihan yang berasal
FPN claims are claims from Non-Performing Loans
dari NPL eks Indover Bank yang dialihkan
(NPL) of ex Indover Bank whose management has
pengelolaannya kepada IPBV. Secara periodik
been transferred to IPBV. Quarterly, IPBV updates
(triwulanan), IPBV mengkinikan nilai FPN tersebut
the FPN values to reflect the current NPL value
untuk menggambarkan nilai NPL terkini yang
which IPBV manages. The first FPN issued on
dikelola. Untuk pertama kali nilai FPN yang
January 26, 2004 is in the amount
dikeluarkan IPBV pada tanggal 26 Januari 2004
USD294,232,949.00.
sebesar USD294,232,949.00. Pada bulan Mei 2013, seluruh sisa NPL eks Indover
In May 2013 the remaining NPL of ex Indover
Bank telah terjual dan hasilnya telah diserahkan
Bank have been sold and the fund has been
kepada Bank Indonesia. Nilai tagihan lainnya
submitted to Bank Indonesia. Meanwhile, the
kepada IPBV per 31 Desember 2013 adalah
balances of other claims to IPBV as of December
sebesar USD33,736,543.63 atau setara dengan
31, 2013 were amounted to USD33,736,543.63
Rp411.215 juta dan EUR748,048.77 atau setara
or the equivalent to IDR411,215 million and
dengan Rp12.583 juta.
EUR748,048.77 or the equivalent of IDR12,583 million. d.� Supplies of Printed Money and Advance for
d.� Persediaan Bahan Uang dan Uang Muka Pengadaan Uang
Printed Money
Nilai Persediaan Bahan Uang dan Uang Muka
The values of the Currency Inventory and Currency
Pengadaan Uang per 31 Desember 2013 dan 31
Procurement Advances as of December 31, 2013
Desember 2012 masing-masing sebesar
and December 31, 2012 were amounted to
Rp362.377 juta dan Rp392.495 juta, dengan
IDR362,377 million and IDR392,495 million
rincian sebagai berikut:
respectively, with the details as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
62
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
-� Persediaan Bahan Uang�
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
362.377�
357.039
0�
35.456� �
362.377�
392.495
-� Uang Muka Pengadaan Uang�
Description
-� Currency Inventory -� Currency Procurement Advances
Nilai persediaan bahan uang per 31 Desember
The value of Currency Inventory at December 31,
2013 merupakan akumulasi jumlah persediaan
2013 was the accumulation amount of Currency
bahan uang yang terdiri dari bahan kertas uang
Inventory consisted of bank notes that is
senilai Rp215.344 juta dan bahan logam uang
amounted to IDR215,344 million, and coins
sebesar Rp147.033 juta.
amounted to IDR147,033 million.
e.� Aktiva Pajak Tangguhan
e.� Deferred Tax Assets
Posisi Aktiva Pajak Tangguhan pada tanggal 31
The balance of Deferred Tax Assets as of December
Desember 2013 sebesar Rp549.223 juta dan pada
31, 2013 was IDR549,223 million and December
tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp4.738.152
31, 2012 amounted to IDR4,738,152 million.
juta. Penjelasan lebih rinci mengenai Aktiva Pajak
Further explanations on Deferred Tax Assets are
Tangguhan dijelaskan dalam Catatan C.29.
provided in Note C.29.
f.� Lainnya
f.� Others
Termasuk dalam Pos Lainnya adalah penempatan
Included in Others is the placement of funds in
dana pada Indover Bank Amsterdam (IBA) yang
Indover Bank Amsterdam (IBA) consisted of
terdiri dari USD48,797,259.98 atau setara dengan
USD48,797,259.98 or the equivalent of
Rp594.790 juta dan EUR4,987,667.93 atau setara
IDR594,790 million and EUR4,987,667.93 or the
dengan Rp83.900 juta per 31 Desember 2013
equivalent of IDR83,900 million as of December
serta Aktiva Lainnya sebesar Rp45.713 juta.
31, 2013 and other assets that were amounted to IDR45,713 million.
Pada tanggal 5 November 2009, dalam Creditors
On November 5, 2009, at the Creditors Meeting
Meeting di Pengadilan Amsterdam, Belanda,
in the Amsterdam Court in the Netherlands, Bank
tagihan Bank Indonesia di IBA ditetapkan sebagai
Indonesia»s claim in IBA were stated as ≈disputed
disputed claim also provisionally acknowledged.
claim also provisionally acknowledged∆. In March
Selanjutnya, pada bulan Maret 2010 Bank
2010, Bank Indonesia proposed a Statement of
Indonesia telah mengajukan Statement of Claim
Claim to the Amsterdam Court
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
63
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
ke Pengadilan Amsterdam untuk meminta agar
requesting that Bank Indonesia»s claim in IBA to
claim Bank Indonesia di IBA tersebut dapat
be declared as an acknowledged claim. According
sepenuhnya diakui menjadi acknowledged claim.
to the Seventeenth Public Liquidation Report from
Berdasarkan seventeenth Public Liquidation Report
Stibbe dated February17, 2014 for reporting
dari Stibbe tanggal 17 Februari 2014 untuk periode
period of October 1, 2013 to January 31, 2014,
pelaporan tanggal 1 Oktober 2013 s.d. 31 Januari
the hearing on Bank Indonesia»s claim still in
2014, proses pengadilan atas claim Bank Indonesia
progress √ see Notes D.1 and E.3.
tersebut masih berlangsung √ lihat Catatan D.1 dan E.3. 14.� Allowance for Bad Debts
14.� Penyisihan Aktiva Total Penyisihan Aktiva pada tanggal 31 Desember
Total allowances for bad debts as of December 31,
2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar
2013 and December 31, 2012 were amounted to
Rp12.001.395 juta dan Rp12.292.109 juta, dengan
IDR12,001,395 million and IDR12,292,109 million,
rincian sebagai berikut:
with the details as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
12.292.109�
11.263.320
0�
0
-� Asset Recovery
(4.920)�
(1.664)
-� Asset Write-off
(285.794)�
1.030.453
for Bad Debts
12.001.395�
12.292.109
-� Ending Balance
-� Saldo awal� -� Pemulihan penyisihan aktiva�
Description
-� Beginning Balance
-� Penggunaan untuk penghapusbukuan � aktiva�
-� Addition (Deduction) of Allowance � �
-� Penambahan (pengurangan) � pembentukan penyisihan aktiva� -� Saldo akhir�
15.� Currency in Circulation
15.� Uang dalam Peredaran Uang dalam Peredaran merupakan alat pembayaran
Currency in circulation is a valid payment instrument
yang sah dan tidak berada dalam penguasaan Bank
and not under the possession of Bank Indonesia,
Indonesia dengan posisi per 31 Desember 2013 dan
and with the positions as of December 31, 2013 and
31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar
December 31, 2012 amounted to IDR500,030,818
Rp500.030.818 juta dan Rp439.730.814 juta dengan
million and IDR439,730,814 million respectively, with
rincian sebagai berikut:
the details as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
64
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Description
Uang yang dicetak:�
619.423.252�
532.375.484
Printed Money:
-� Uang kertas�
614.000.843�
527.829.642
-� Banknotes
-� Uang logam�
5.411.881�
4.535.314
-� Uang khusus�
10.528�
10.528
(643)�
(453)
(119.372.952)�
(92.628.114)
(18.839)�
(16.103)
500.030.818�
439.730.814
-� Coins -� Special Editions �
Uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran� Uang dalam persediaan� Lainnya� Jumlah uang dalam peredaran�
Currency withdrawn from circulation � Currency Inventory Others Currency in Circulation
Dalam upaya untuk menyediakan uang layak edar
In the effort to provide proper circulated currency
di masyarakat seluruh wilayah Indonesia, maka Bank
for the people of Republic of Indonesia, Bank
Indonesia senantiasa menyediakan uang layak edar
Indonesia consistently provides fit currency in
dalam jumlah yang cukup dan menarik uang yang
circulation with the proper amount and withdraws
tidak layak edar (clean money policy).
the unfit currency in circulation (clean money policy).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011
Act Number 7 of 2011 on Currency governs, among
tentang Mata Uang antara lain diatur bahwa dalam
other things, said that the destruction of rupiah
kegiatan pemusnahan uang rupiah, Bank Indonesia
currency must be carried out by Bank Indonesia in
berkoordinasi dengan Pemerintah, dan pelaksanaan
coordination with the Government based on the
pemusnahannya didasarkan pada nota kesepahaman,
Memorandum of Understanding that set out the
yang berisi teknis pelaksanaan pemusnahan rupiah,
technical details of the destruction operation,
termasuk pembuatan berita acara pemusnahan
including the need to prepare an official report.
rupiah. Selain itu, juga diatur bahwa jumlah dan
Besides, the amount and nominal value of the
nilai nominal rupiah yang dimusnahkan ditempatkan
destroyed Rupiah must be published in the Official
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia (LNRI).
Gazette of the Republic of Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, Gubernur Bank Indonesia
Following that Act, the Governor of Bank Indonesia
dan Menteri Keuangan selaku Wakil Pemerintah
and the Minister of Finance on behalf of the
telah menandatangani Nota Kesepahaman Nomor
Government have signed a Memorandum of
14/1/GBI/DPU/NK/MOU-5/MK.05/2012 tanggal 27
Understanding Number 14/1/GBI/DPU/NK/MOU-
Juni 2012 tentang Pelaksanaan Koordinasi dalam
5/MK.05/2012 dated as of June 27, 2012 concerning
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
65
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
rangka Perencanaan dan Pencetakan, serta
the Coordination of Planning, Printing and
Pemusnahan rupiah.
Destruction of Rupiah Banknotes and Coins.
Terkait dengan kewajiban tersebut, selama tahun
With regards to this matter, during 2013 Bank
2013 Bank Indonesia telah menyampaikan laporan
Indonesia has submitted a quarterly report on the
pemusnahan uang periode triwulanan kepada
Destruction of Rupiah Banknotes and Coins to the
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Selain
Ministry of Finance. Other than that, Bank Indonesia
itu, Bank Indonesia juga menerbitkan Peraturan
has also issued Bank Indonesia Regulation Number
Bank Indonesia Nomor 15/10/PBI/2013 tanggal 1
15/10/PBI/2013 dated on November 13, 2013
November 2013 tentang Jumlah dan Nilai Nominal
concerning the Destruction of Rupiah Banknotes
Uang rupiah yang Dimusnahkan Tahun 2011 dan
and Coins in 2011 and 2012. On the destruction
Tahun 2012. Adapun laporan pemusnahan periode
period of January 1, 2013 to December 31, 2013
1 Januari s.d. 31 Desember 2013, akan disampaikan
the report was to be submitted at the latest of end
paling lambat pada akhir bulan Januari 2014 kepada
of January 2014 to the Minister of Law and Human
Kementerian Hukum dan HAM untuk ditempatkan
Rights for further publication in the Official Gazette
dalam LNRI.
of the Republic of Indonesia.
Pemusnahan uang rupiah yang dilakukan oleh Bank
Between January 1, 2013 to December 31, 2013,
Indonesia sejak tanggal 1 Januari 2013 s.d. 31
the Rupiah destruction had a total value of
Desember 2013 adalah sebesar Rp105.299.551 juta.
IDR105,299,551 million consisted of 5,017,405,112
Jumlah tersebut terdiri dari 5.017.405.112 bilyet
bank notes with the nominal of IDR105,281,582
uang rupiah kertas dengan total nominal sebesar
million and 106,705,000 coins with the nominal of
Rp105.281.582 juta dan 106.705.000 keping uang
IDR17,969 million.
logam dengan total nominal sebesar Rp17.969 juta. 16.� Government Demand Deposits
16.� Giro Pemerintah Bank Indonesia dalam melaksanakan fungsinya
In performing its function as the account holder of
sebagai pemegang Kas Pemerintah, mengelola Giro
the Government, Bank Indonesia manages
Pemerintah. Saldo Giro Pemerintah dalam rupiah
Government Demand Deposits. The balances of
dan valas per 31 Desember 2013 dan 31 Desember
Government Demand Deposits in Rupiah and foreign
2012 masing-masing sebesar Rp60.078.359 juta
currencies as of December 31, 2013 and December
dan Rp53.919.048 juta, dengan rincian sebagai
31, 2012 were amounted to IDR60,078,359 million
berikut:
and IDR53,919,048 million respectively with the details as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
66
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
-� Dalam Rupiah�
38.721.334�
29.913.656
-� In Rupiah
-� Dalam Valas�
21.357.025�
24.005.392� �
-� In Foreign Currency
60.078.359�
53.919.048
Uraian
Description
a.� Government Demand Deposits in Rupiah as of
a.� Rekening Giro Pemerintah dalam rupiah per 31 Desember 2013 terdiri dari:
December 31, 2013 consisted of:
1)� Rekening Kementerian Keuangan yang diberikan
1)� Accounts of Ministry of Finance provided in Demand Deposits services by Bank Indonesia,
jasa giro oleh Bank Indonesia terdiri dari:
consisted of: a)� General State Cash Account (RKUN) amounted
a)� Rekening Kas Umum Negara (RKUN) sebesar
to IDR2,154,700 million.
Rp2.154.700 juta.
b)� Placement Accounts consisted of:
b)� Rekening Penempatan terdiri dari:
(1)� Placement Cash Accounts amounted to
(1)� Rekening Kas Penempatan sebesar
IDR9,639,144 million.
Rp9.639.144 juta.
(2)� Other accounts other than the Placement
(2)� Rekening selain Kas Penempatan yang dikategorikan sebagai Rekening
Accounts which are categorized as
Penempatan sebesar Rp26.908.805 �
Placement Accounts amounted to IDR26,908,805 million.
juta.
2)� Accounts of Ministry of Finance in Rupiah without
2)� Rekening Kementerian Keuangan dalam rupiah yang tidak diberikan jasa giro bersaldo adalah nihil.
Demand Deposits facilities was amounted to zero.
3)� Rekening Giro Pemerintah Lainnya dalam rupiah
3)� Other Government Demand Deposits in Rupiah amounted to IDR18,685 million.
sebesar Rp18.685 juta.
b.� Government Demand Deposits in foreign currencies
b.� Rekening Giro Pemerintah dalam valas per 31 Desember 2013 terdiri dari:
as of December 31, 2013 consisted of:
1)� Rekening Kementerian Keuangan yang diberikan
1)� Accounts of Ministry of Finance provided in Demand Deposits services by Bank Indonesia,
jasa giro oleh Bank Indonesia terdiri dari:
consisted of: a)� General State Cash Account in foreign
a)� Rekening Kas Umum Negara dalam valas
currencies equivalent to IDR2,332,855 million.
ekuivalen sebesar Rp2.332.855 juta.
b)� Placement Accounts in foreign currencies,
b)� Rekening Penempatan dalam valas terdiri
consisted of:
dari:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
67
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
(1)� Cash Placement Accounts equivalent to
(1)� Rekening Kas Penempatan ekuivalen
IDR4,810,602 million.
sebesar Rp4.810.602 juta.
(2)� Other accounts which are categorized as
(2)� Rekening selain kas penempatan yang dikategorikan sebagai Rekening
Placement Accounts equivalent to
Penempatan ekuivalen sebesar
IDR12,832,212 million.
Rp12.832.212 juta. 2)� Ministry of Finance Accounts in foreign currencies
2)� Rekening Kementerian Keuangan dalam valas
without Demand Deposits facilities equivalent
yang tidak diberikan jasa giro setara dengan
to IDR6,898 million.
Rp6.898 juta.
3)� Other Government Demand Deposits Accounts
3)� Rekening Giro Pemerintah Lainnya dalam valas
in foreign currencies equivalent to IDR1,374,458
sebesar Rp1.374.458 juta.
million. 17.� Bank Demand Deposits
17.� Giro Bank Giro Bank adalah saldo giro Bank Umum pada Bank
Bank Demand Deposits are the balance of demand
Indonesia dalam rupiah dan valas yang wajib
deposits of commercial banks in order to comply
memenuhi GWM. Saldo Giro Bank per 31 Desember
with the Minimum Reserve Requirement (Giro Wajib
2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar
Minimum √ GWM). Bank Demand Deposits as of
Rp322.527.545 juta dan Rp290.364.048 juta, dengan
December 31, 2013 and December 31, 2012 were
rincian sebagai berikut:
amounted to IDR322,527,545 million and IDR290,364,048 million respectively, with the details as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
253.655.238�
239.956.602
-� Dalam Rupiah� -� Dalam Valas�
68.872.307�
50.407.446� �
322.527.545�
290.364.048
Description
-� In Rupiah -� In Foreign Currency
18.� Other Demand Deposits
18.� Giro Lainnya Saldo Giro Lainnya per 31 Desember 2013 dan 31
Other Demand Deposits as of December 31, 2013
Desember 2012 masing-masing sebesar Rp1.771.278
and December 31, 2012 were amounted to
juta dan Rp1.208.608 juta, dengan rincian sebagai
IDR1,771,278 million and IDR1,208,608 million,
berikut:
respectively with the details as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
68
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
1.005.067�
1.005.069
94.094�
61.661
Rekening Giro IMF� Rekening Giro Bank Dunia� Rekening Giro ADB�
220.743�
2.153
Rekening Giro Lainnya�
451.374�
139.725� �
1.771.278�
1.208.608
Description
IMF World Bank ADB Others
Rekening giro IMF merupakan gabungan dari IMF
The IMF Demand Deposits Accounts consist of IMF
Account Number 1 dan IMF Account Number 2. IMF
Account Number 1 and IMF Account Number 2. IMF
Account Number 1 digunakan untuk transaksi
Account Number 1 is for financial transactions related
keuangan dengan IMF antara lain terkait dengan
to quota»s payments in Rupiah, purchases, and
pembayaran kuota Indonesia dalam rupiah, serta
repurchases of IMF facilities while IMF Account
purchases dan repurchases fasilitas pinjaman IMF,
Number 2 is for IMF administrative transactions in
sedangkan IMF Account Number 2 digunakan untuk
Indonesia.
transaksi administratif IMF di Indonesia. Rekening giro IMF direvaluasi setiap tanggal 30 April
IMF Demand Deposits Account is evaluated every
berdasarkan kurs yang ditetapkan IMF. Kurs yang
April 30 based on the exchange rate set by IMF. The
ditetapkan oleh IMF untuk revaluasi per 30 April
exchange rate set by IMF for revaluation purpose as
2013 dan 30 April 2012 adalah masing-masing
of April 30, 2013 and April 30, 2012 was
sebesar SDR0.0000681641 dan SDR0.0000701778.
SDR0.0000681641 and SDR0.0000701778
Penyesuaian kurs ini atas beban atau untuk untung
respectively. This exchange rate adjustment concerns
Pemerintah dan Bank Indonesia. Revaluasi yang
expenses or gains accruing to Bank Indonesia and
menjadi bagian Pemerintah tersebut, apabila
the Government. The revaluation which the
diselesaikan dengan menerbitkan promissory note,
Government is liable for, if settled by Promissory
akan menambah atau mengurangi nilai promissory
Note, will increase or reduce the balance of the
note Pemerintah yang diadministrasikan dan disimpan
Government»s promissory notes administered and
oleh Bank Indonesia.
kept by Bank Indonesia.
Adapun total kuota Indonesia dan total nilai
Total quota for Indonesia and the total value of
promissory note per 31Desember 2013 masing-
promissory notes as of December 31, 2013 were
masing sebesar SDR2,079,300,000.00 dan
amounted to SDR2,079,300,000 and IDR27,364,725
Rp27.364.725 juta.
million.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
69
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
19.� Sertifikat Bank Indonesia
19.� Bank Indonesia Certificates
Pos Sertifikat Bank Indonesia terdiri dari SBI dan
Bank Indonesia Certificates item consist of SBI and
SDBI.
SDBI.
SBI pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31
SBI as of December 31, 2013 and December 31,
Desember 2012 tercatat masing-masing sebesar
2012 were amounted to IDR88,747,450 million and
Rp88.747.450 juta dan Rp77.282.423 juta.
IDR77,282,423 million respectively, and SDBI as of
Sementara SDBI pada tanggal 31 Desember 2013
December 31, 2103 was amounted to
tercatat sebesar Rp26.196.762 juta.
IDR26,196,762 million.
Rincian SBI dan SDBI adalah sebagai berikut:
The details of SBI and SDBI are as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Nilai nominal SBI�
91.392.000�
78.872.500
2.644.550�
1.590.077� �
88.747.450�
77.282.423
SBI Nominal Value Less: Un-amortized discount (interest
Dikurangi: Diskonto (bunga dibayar dimuka) yang belum di amortisasi�
Uraian
Description
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Nilai nominal SDBI�
26.519.999�
0
Description
SDBI Nominal Value Less: Un-amortized discount (interest
Dikurangi: Diskonto (bunga dibayar dimuka) yang belum di amortisasi�
paid in advance)
323.237�
0� �
26.196.762�
0
paid in advance)
20.� Bank Indonesia Sharia Certificates
20.� Sertifikat Bank Indonesia Syariah Sertifikat Bank Indonesia Syariah jangka waktu
Bank Indonesia Sharia Certificates with 9-month
sembilan bulan pada tanggal 31 Desember 2013
tenor as of December 31, 2013 and December 31,
dan 31 Desember 2012 tercatat masing-masing
2012 were amounted to IDR4,712,000 million and
sebesar Rp4.712.000 juta dan Rp3.455.000 juta.
IDR3,455,000 million respectively.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
70
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
21.� Penempatan Berjangka
21.� Term Deposits
Penempatan Berjangka (Term Deposit) terdiri dari
Term Deposits consist of Rupiah and foreign
Penempatan Berjangka rupiah dan valas.
currencies.
Penempatan Berjangka dalam rupiah dan valas pada
Term Deposits in Rupiah and foreign currencies as
tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
of December 31, 2013 and December 31, 2012 were
masing-masing tercatat sebesar Rp56.788.961 juta
amounted to IDR56,788,961 million and
dan Rp208.511.902 juta, dengan rincian sebagai
IDR208,511,902 million respectively, with the details
berikut:
as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million Term Deposits:
Penempatan Berjangka: � � � -� Dalam Rupiah�
0� 56.788.961�
27.995.913
Jumlah�
56.788.961�
208.511.902
Total
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
0� 0� 0�
180.797.500 150.135.500 30.662.000
0� 0�
281.511 180.515.989
31 Desember 2013 December 31, 2013 Tingkat Diskonto� � � -� 2 s.d. 90 hari � -� > 90 hari �
-� In Foreign Currency
a.� Term Deposits in Rupiah
a.� Penempatan Berjangka Dalam Rupiah
Nilai Nominal� -� 2 s.d. 90 hari� -� > 90 hari� Dikurangi: Diskonto Term Deposit (bunga dibayar dimuka) yang belum diamortisasi� Jumlah�
-� In Rupiah
180.515.989
-� Dalam Valas�
Uraian
Description
-� -�
Description
Nominal Value -� 2 - 90 days � -� > 90 days � Less: Un-amortized discount term deposit (interest paid in advance) Total � � � � �
31 Desember 2012 December 31, 2012 4,25% - 4,43% 4,00% - 4,70%
Discount Rate -� 2 - 90 days -� > 90 days
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
71
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
b.� Term Deposits in Foreign Currencies
b.� Penempatan Berjangka Dalam Valas
31 Desember 2013 December 31, 2013
Uraian
Nilai Nominal � � � � � -� 1 hari� -� 7 hari� -� 14 hari� -� 30 hari� Bunga Term Deposit Valas YMHD� �
31 Desember 2012 December 31, 2012
Description
Valas (USD) Foreign Currency
Rp juta IDR Million
Valas (USD) Foreign Currency
Rp juta IDR Million
3,184,000,000.00� 1,080,000,000.00� 210,000,000.00� 185,000,000.00�
38.809.776� 13.164.120� 2.559.690� 2.254.965�
0.00� 815,000,000.00� 670,000,000.00� 1,410,000,000.00�
0 7.881.050 6.478.900 13.634.700 1.263� � � 27.995.913
410� � 56.788.961� � 31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
0,09%� 0,13% - 0,16%�
-�� 0,12% - 0,15%
Tingkat Diskonto � -� 1 hari� -� 2 s.d. 30 hari�
Nominal Value -� 1 day -� 7 days -� 14 days -� 30 days Foreign Currency Term Deposit Interest To be Calculated
Discount Rate -� 1 day -� 2 - 30 days
22.� Deposit Facilities
22.� Penempatan Dana Penempatan Dana (Deposit Facility) yang berjangka
Deposit Facility with overnight term as of December
waktu overnight pada tanggal 31 Desember 2013
31, 2013 and December 31, 2012 were amounted
dan 31 Desember 2012 masing-masing tercatat
to IDR111,099,310 million and IDR69,024,266
sebesar Rp111.099.310 juta dan Rp69.024.266 juta.
million, respectively with the details as follows:
Rincian Penempatan Dana adalah sebagai berikut:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Nilai nominal�
111.134.800�
69.039.600
35.490�
15.334
Jumlah�
111.099.310�
69.024.266
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
Nominal Value Less: Un-amortized discount term
Dikurangi: Diskonto (bunga dibayar di muka) yang belum diamortisasi�
Description
72
deposit (interest paid in advance) Total
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
23.� Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
23.� Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities
FASBIS yang berjangka waktu overnight pada tanggal
Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS) with
31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 tercatat
overnight term as of December 31, 2013 and
masing-masing sebesar Rp16.267.400 juta dan
December 31, 2012 were amounted to
Rp15.582.200 juta.
IDR16,267,400 million and IDR15,582,200 million, respectively. 24.� Securities Sold Under Repurchase Agreement
24.� Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli � Kembali Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli
Securities Sold Under Repurchase Agreement with
Kembali dengan jangka waktu satu hari s.d. satu
overnight term up to one year as of December 31,
tahun, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31
2013 and December 31, 2012 were amounted to
Desember 2012 tercatat masing-masing sebesar
IDR68,785,840 million and IDR99,591,644 million
Rp68.785.840 juta dan Rp99.591.644 juta.
respectively.
Uraian
31 Desember 2013 31 Desember 2012 December 31, 2013 December 31, 2012 Rp juta IDR Million
a.� SUN sold under repurchase agreement �
a.� SUN yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali � � � � -� Outstanding�
67.939.857�
-� Outstanding � �
100.094.969�
-� Less: Un-amortized discount (interest � �
-� Dikurangi: Bunga dibayar di muka yang� � belum diamortisasi�
87.300�
561.249� � �
67.852.557�
99.533.720
935.127�
58.087�
-� Outstanding � � -� Less: Un-amortized discount (interest � �
-� Dikurangi: Bunga dibayar di muka yang� � belum diamortisasi�
Jumlah�
paid in advance)
b.� SBSN sold under repurchase agreement �
b.� SBSN yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali � � � � - � Outstanding�
Description
Rp juta IDR Million
1.844�
163� � �
933.283�
57.924
68.785.840�
99.591.644
paid in advance) � � �
Total
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
73
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
25.� Pinjaman dari Pemerintah
25.� Loans from Government Loans from Government consist of:
Pinjaman dari Pemerintah terdiri dari:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
-� Dalam Rupiah�
76.069�
89.900
0�
8.186
76.069�
98.086
-� Dalam valas� Jumlah�
Description
-� In Rupiah -� In Foreign Currency Total
Pinjaman dari Pemerintah dalam rupiah adalah
Loans from Government in Rupiah consist of
pinjaman Pemerintah dalam rangka program TSL
Government loans revenue due to TSL from ASEAN
yang berasal dari ASEAN Japan Development Fund
Japan Development Fund for Indonesia (AJDF). The
for Indonesia (AJDF). Pinjaman tersebut
loans have been channeled by Bank Indonesia to
diteruspinjamkan oleh Bank Indonesia kepada bank
the implementing banks for Major Domestic Private
pelaksana untuk Perkebunan Besar Swasta Nasional
Sector Plantation (PBSN). The implementing banks
(PBSN). Bank Pelaksana telah melunasi seluruh
had settled the overall loans in 2007. Bank Indonesia
pinjaman TSL kepada Bank Indonesia pada tahun
had proposed prepayment to the Government with
2007. Bank Indonesia telah mengajukan percepatan
the latest letter Number 14/2/GBI/DKBU dated July
pelunasan (prepayment) kepada Pemerintah terakhir
30, 2012. Yet, the Government through the letter
dengan surat Nomor 14/2/GBI/DKBU tanggal 30 Juli
number S-1965/PB.4/2013 dated July 23, 2013
2012, namun Pemerintah dengan surat Nomor S-
explained that the lender (Japan International
1965/PB.4/2013 tanggal 23 Juli 2013 mengemukakan
Cooperation Agency - JICA a.k.a. OECF) was not in
bahwa pihak lender (Japan International Cooperation
a position to agree with a prepayment proposal. In
Agency - JICA d/h OECF) tidak dapat menyetujui
this matter the Government is still making some
usulan prepayment. Dalam hal ini, Pemerintah masih
effort to get the approval on the prepayment proposal
mengusahakan disetujuinya usulan prepayment
of OECF/AJDF-B2 loan. Loans from Government in
pinjaman OECF/AJDF-B2 tersebut oleh lender.
Rupiah as of December 31, 2013 were amounted
Pinjaman Pemerintah dalam rupiah per tanggal 31
to IDR75,615 million with the interest of IDR454
Desember 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp75.615
million.
juta dan bunga sebesar Rp454 juta. Pinjaman dari Pemerintah dalam valas dalam rangka
Loan from the Government in foreign currencies on
TSL dari Asian Development Bank (ADB) per 31
TSL program under ADB (Asian Development Bank)
Desember 2013 adalah nihil.
as of December 31, 2013 is amounted to zero.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
74
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
26.� Pinjaman Luar Negeri
26.� Foreign Borrowings Foreign borrowings consisted of:
Pinjaman Luar Negeri terdiri dari:
Uraian
a.� Pinjaman sindikasi dari bank luar negeri�
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
2.974.654�
3.425.771
1.545�
1.933
2.976.199�
3.427.704
b.� Bunga yang masih harus dibayar� Jumlah�
Description
a.� Syndicated loans from foreign banks b.� Deferred interest payable Total
Pinjaman Luar Negeri tersebut merupakan sisa dari
The above amount represents the outstanding
pinjaman Bank Indonesia yang diperoleh berdasarkan
balance on a loan obtained by Bank Indonesia based
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang
on Act Number 13 of 1968 concerning the Central
Bank Sentral yaitu:
Bank and consisting of:
a.� Pinjaman Sindikasi dari Bank Luar Negeri
a.� Syndicated Loans from Foreign Banks
Pinjaman sindikasi dari bank luar negeri
Syndicated loans from Foreign Banks represent
merupakan pinjaman sindikasi dari bank-bank
syndicated loans from international banks to
internasional kepada Bank Indonesia atas nama
Bank Indonesia on behalf of the Government for
Pemerintah yang digunakan untuk cadangan
monetary reserve purpose. The Syndicated loans
devisa nasional. Pinjaman sindikasi terdiri dari:
consisted of:
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
1.� Pinjaman Sindikasi Tahun 1994�
-�
223.517
1.� Syndicated loan of 1994
2.� Pinjaman Sindikasi Tahun 1995�
2.974.654�
3.202.254
2.� Syndicated loan of 1995
Jumlah�
2.974.654�
3.425.771
Total
Uraian
Description
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
75
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
1)� Pinjaman Sindikasi Tahun 1994
1)� Syndicated Loan of 1994
Merupakan pinjaman sindikasi dari kreditur luar
Syndicated Loan of 1994 represents a syndicated
negeri dengan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ,
loan from foreign creditors with Bank of Tokyo
Hongkong Branch yang bertindak sebagai agent,
Mitsubishi UFJ and Hongkong Branch as the agent,
dengan jumlah pinjaman sebesar
and was amounted to USD500.000.000,00. The
USD500,000,000.00. Pinjaman tersebut
loan agreement was signed on March 28, 1994.
ditandatangani pada tanggal 28 Maret 1994. Dalam kesepakatan London Club II telah dilakukan
Under the London Club II agreement, the second
amandemen kedua tanggal 28 September 2000,
amendment took place on September 28, 2000 to
yakni menjadwal ulang pinjaman pokok sebesar
reschedule the loan principal amounted to
USD150,000,000.00 untuk periode pembayaran 28
USD150,000,000.00 for the payment period of
Maret 2002 s.d. 28 Maret 2013. Tingkat bunga
March 28, 2002 to March 28, 2013. The interest
pinjaman yang diamandemen adalah LIBOR + 0,875%
rates amended were LIBOR + 0.875% and TIBOR +
dan TIBOR + 0,875%. Pinjaman sindikasi tahun 1994
0.875%. The 1994 syndicated loan was fully paid
telah dilunasi pada tanggal 28 Maret 2013.
on March 28, 2013. 2)� Syndicated Loan of 1995
2)� Pinjaman Sindikasi Tahun 1995 Merupakan pinjaman sindikasi dari kreditur luar
Syndicated Loan of 1995 represents a syndicated
negeri dengan The Mizuho Corporate Bank, Ltd.,
loan from foreign banks with The Mizuho Corporate
Singapore Branch yang bertindak sebagai agent,
Bank, Ltd. and Singapore Branch as the agent, and
dengan jumlah pinjaman sebesar
was amounted to USD500,000,000.00. The loan
USD500,000,000.00. Pinjaman tersebut
agreement was signed on June 14, 1995.
ditandatangani pada tanggal 14 Juni 1995. Dalam kesepakatan London Club III telah dilakukan
Under the London Club III agreement, the second
amandemen kedua tanggal 6 September 2002,
amendment took place on September 6, 2002 to
yakni untuk menjadwal ulang pokok pinjaman
reschedule the loan principal amount to
sebesar USD300,000,000.00 untuk periode
USD300,000,000.00 for the payment period of
pembayaran 14 Desember 2008 s.d.14 Desember
December 14, 2008 to December 14, 2019. The
2019. Tingkat bunga pinjaman yang diamandemen
interest rates amended were LIBOR + 0.875% and
adalah LIBOR + 0,875% dan TIBOR + 0,875%.
TIBOR + 0.875%.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
The balance as of December 31, 2013 was amounted
sebesar USD194,304,000.00 atau setara dengan
to USD194,304,000.00 or equivalent to IDR2,368,371
Rp2.368.371 juta dan JPY5,218,980,372.00 atau
million and JPY5,218,980,372.00 or equivalent to
setara dengan Rp606.283 juta.
IDR606,283 million.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
76
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
b.� Deferred Interest Payable
b.� Bunga yang Masih Harus Dibayar Perhitungan bunga atas Pinjaman Luar Negeri
The interests of foreign borrowings which have
yang telah menjadi beban namun belum dibayar
already become expenditures but not yet paid
karena belum jatuh tempo adalah sebesar
due to the due dates as of December 31, 2013
Rp1.545 juta pada tanggal 31 Desember 2013
and December 31, 2012 were amounted to
dan Rp1.933 juta pada tanggal 31 Desember
IDR1,545 million and IDR1,933 million
2012.
respectively. 27.� Allocations of Special Drawing Rights
27.� Alokasi Hak Tarik Khusus IMF mempunyai kewenangan mengalokasikan Hak
The IMF has the authority to allocate Special Drawing
Tarik Khusus atau SDR (Article XV Section 1 dan
Rights (SDR) on Article XV(1) and Article XVIII to
Article XVIII) untuk menambah likuiditas global jika
add global liquidity if needed and augment the
dibutuhkan dan untuk menambah cadangan devisa
foreign reserves of member countries at minimum
negara-negara anggota dengan biaya relatif murah.
cost. A decision to allocate SDRs needs the voting
Keputusan Alokasi SDR tersebut memerlukan
support of 85% of IMF member countries. SDR
dukungan 85% hak suara negara anggota IMF.
allocations are not subject to conditionality. The
Tidak seperti halnya fasilitas pinjaman IMF pada
interest on SDR allocations is the same as interest
umumnya, Alokasi SDR tidak mengandung
on SDR so the member countries will get interest
conditionality. Besaran suku bunga Alokasi SDR sama
income if their SDR balances which is bigger than
dengan suku bunga Hak Tarik Khusus, sehingga
their SDR allocations. On the other hand, the
negara anggota akan memperoleh pendapatan
members will have to pay interests when their SDR
bunga bila saldo Hak Tarik Khusus lebih besar
balances are smaller than their SDR allocations. The
dibandingkan dengan Alokasi SDR. Sebaliknya,
IMF charges an administration fee for managing
negara anggota akan membayar bunga bila saldo
SDRs less than 0.01% per annum.
Hak Tarik Khusus lebih kecil dibandingkan dengan Alokasi SDR. Atas pengelolaan SDR tersebut, IMF mengenakan biaya administrasi yang besarnya kurang dari 0,01% per tahun. Sejak diciptakannya SDR pada tahun 1969, IMF telah
Since the inception of SDRs in 1969, the IMF has
tiga kali memberikan Alokasi Umum SDR kepada
allotted SDR General Allocations to member countries
negara anggota yaitu: 1) Alokasi SDR yang
for three times: 1) SDR allocations allotted in several
disampaikan secara bertahap pada periode tahun
phases during 1970-1972; 2) SDR allocations allotted
1970-1972; 2) Alokasi SDR yang disampaikan secara
in several allotted phases during 1979-1981; and 3)
bertahap pada periode tahun1979-1981; dan 3)
SDR allocations on August 28, 2009. Besides SDR
Alokasi SDR yang ditetapkan pada tanggal 28 Agustus
General Allocations, the IMF also added Special SDR
2009. Di samping Alokasi Umum SDR, IMF juga telah
Allocations in 1997, but this was only allocated to
memberikan Alokasi Khusus SDR yang dilakukan
member countries on September 9, 2009 after
satu kali pada tahun 1997, namun baru dialokasikan
getting the approval from 85% of the voting rights
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
77
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
kepada negara anggota pada tanggal 9 September
of IMF member countries in August 2009. This
2009 karena persetujuan 85% hak suara negara
special allotment was intended to provide SDR
anggota baru diperoleh pada bulan Agustus 2009.
allocations to countries which joined the IMF after
Alokasi khusus ini dilakukan untuk memberikan
the general allocation of 1981, and to bring the
alokasi SDR kepada negara-negara anggota yang
allocations of other countries into line with their
bergabung dengan IMF setelah alokasi umum tahun
economic growth.
1981 dan untuk menyeimbangkan alokasi negaranegara anggota lainnya sejalan dengan perkembangan ekonominya. Berdasarkan surat IMF tanggal 3 September 2009,
Based on the IMF letter dated September 3, 2009,
pencatatan Alokasi SDR diklasifikasikan sebagai
SDR Allocations are classified as other debt liabilities
other debt liabilities dalam kelompok long-term
in the long-term liabilities section according to the
liabilities sesuai Balance of Payment Manual 6 (BPM6).
guidance in the Balance of Payment Manual 6
Klasifikasi ini sesuai dengan karakteristik Alokasi
(BPM6). This classification is in accordance with the
SDR yang memiliki jangka waktu panjang sehingga
characteristics of SDR allocations, which are long
dikategorikan sebagai utang jangka panjang.
term and categorized as long-term liabilities.
Saldo Alokasi Hak Tarik Khusus per 31 Desember
The Special Drawing Rights balance as of December
2013 sebesar SDR1,980,438,720.00 atau setara
31, 2013 was amounted to SDR1,980,438,720.00
dengan Rp37.174.934 juta dan per 31 Desember
or equivalent to IDR37,174,934 million and as of
2012 sebesar SDR1,980,438,720.00 atau setara
December 31, 2012 was amounted to
dengan Rp29.520.637 juta.
SDR1,980,438,720.00 or equivalent to IDR29,520,637 million. 28.� Other Liabilities
28.� Kewajiban Lain-Lain Kewajiban Lain-Lain per 31 Desember 2013 dan 31
Other liabilities as of December 31, 2013 and
Desember 2012 masing-masing sebesar
December 31, 2012 were amounted to
Rp72.075.687 juta dan Rp61.341.300 juta yang
IDR72,075,687 million and IDR61,341,300 million
terdiri dari:
respectively and consist of:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
78
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
-� Cash Collateral�
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
66.840.981�
55.094.624
dalam valas�
101.779�
603.460
3.148.427�
3.139.453
-� Utang Pajak� -� Lainnya� Jumlah�
-� Cash Collateral -� Collateral for Opening L/C in Foreign�
-� Setoran Dana Pembukaan L/C � -� Kewajiban Imbalan Kerja�
Description
642.922�
47.150
1.341.578�
2.456.613
72.075.687�
61.341.300
Currency -� Employee Benefits Liabilities -� Tax Payables -� Others Total
1)� Cash Collateral
1)� Cash Collateral Cash collateral merupakan jaminan yang diterima
Cash collateral is collateral received by Bank Indonesia
oleh Bank Indonesia atas transaksi peminjaman SSB
in respect of Third Party Securities Lending to the
milik Bank Indonesia (Third Party Securities Lending)
borrowers through securities lending agent. Such
kepada pihak ketiga (borrower) melalui securities
cash collateral is then reinvested as explained in
lending agent. Selanjutnya cash collateral
Notes C.6 and C.13.
direinvestasikan sebagaimana dijelaskan pada Catatan C.6 dan Catatan C.13. 2)� Employee Benefits
2)� Kewajiban Imbalan Kerja Bank Indonesia menyelenggarakan program imbalan
Bank Indonesia provides post and long-term
kerja yang terdiri dari imbalan pascakerja dan imbalan
employment benefit program. The actuarial
kerja jangka panjang lainnya. Perhitungan kewajiban
calculation on post and long-term employment
imbalan pascakerja dan imbalan kerja jangka panjang
benefit program was performed by an independent
lainnya dilakukan oleh aktuaris independen pada
actuary for the position as of December 31, 2013.
posisi 31 Desember 2013. Program imbalan pascakerja terdiri dari program
The Post-Employment Programs consist of Defined
pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh DAPENBI
Benefit Pension Plan managed by DAPENBI and
dan Tunjangan Hari Tua (THT) yang terdiri dari
Retirement Benefit Program managed by YKKBI.
Tuperum dan TKHT yang dikelola oleh YKKBI. Selain
In addition, Bank Indonesia also provides other post-
itu, Bank Indonesia juga melaksanakan program
employment benefits programs such as Employee
imbalan pascakerja antara lain berupa Uang
Farewell Paid Leave and other long-term employee
Perpisahan Pegawai, serta program Imbalan Kerja
benefits program such as Extended Leave and Long
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
79
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Service Payments.
Jangka Panjang lainnya antara lain berupa Bantuan Cuti Besar dan Penghargaan Masa Pengabdian. Mutasi aktiva, kewajiban, dan beban imbalan kerja
The balanc of assets, liabilities and employee benefits
pada periode Januari s.d. Desember 2013 adalah
expenses from January to December 2013 are as
sebagai berikut:
follows:
Uraian
Manfaat Pensiun
Tunjangan Pemilikan Rumah
Tunjangan Kesehatan Hari Tua
Pension Benefits
Housing Allowance
Retirement Other Post Employment Benefit Benefits Program
Rp juta Rp juta Rp juta IDR Million IDR Million IDR Million
Imbalan Pascakerja
Pajak untuk Imbalan Pascakerja Imbalan dan Imbalan Kerja Jangka Kerja Jangka Panjang Panjang Lainnya Lainnya
Jumlah
Other Long-Term Benefits
Tax
Total
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
(4)
(5)
(6)
(7)
(1)
(2)
(3)
(794.889)�
(111.663)�
(697.611)�
(368.055)�
(1.010.395)�
(156.840)�
(3.139.453)
(13.425)�
(29.283)�
(107.492)�
(62.473)�
(456.202)�
(60.727)�
(729.602)
0�
0�
0�
22.687�
3.451�
0�
26.138
268.701�
61.852�
75.207�
0�
0�
0�
405.760
Contribution
0�
0�
0�
35.161�
203.526�
50.043�
288.730
Benefit Payment
Assets (Liabilities) Balance
Saldo Aktiva/(Kewajiban) 31 Desember 2012�
Pembayaran Manfaat� Saldo
Assets (Liabilities) Balance as per
Aktiva/(Kewajiban) 30 Desember 2013�
Income Bank Indonesia»s
Pendanaan Bank Indonesia�
Expenses Employment Benefit
Pendapatan Imbalan Kerja�
as per December 31, 2012 Employment Benefit
Beban Imbalan Kerja�
Description
(539.613)�
(79.094)�
(729.896)�
(372.680)�
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
80
(1.259.620)�
(167.524)�
(3.148.427)
December 31, 2013
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Adapun total kewajiban imbalan kerja manfaat
Total employee benefits liabilities for pension benefits,
pensiun, Tuperum, TKHT, imbalan pascakerja, imbalan
post-employment, other long term services, tax on
kerja jangka panjang lainnya, pajak untuk imbalan
employee benefits and other long-term services as
pascakerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya
of December 31, 2013 was amounted to
per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.148.427
IDR3,148,427 million.
juta. 29.� Taxation
29.� Perpajakan
a.� Income Tax Revenues (Expenses)
a.� Penerimaan (Beban) Pajak Penghasilan Penerimaan (Beban) pajak penghasilan untuk
Income tax revenues (expenses) for the period
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1
of January 1 to December 31, 2013 and January
Januari s.d. 31 Desember 2012 adalah sebagai
1 to December 31, 2012 are as follows:
berikut:
Uraian
- � Pajak Kini�
Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013
Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
(601.467)�
0
Description
-� Current Tax -� Deferred Tax:�
-� Pajak Tangguhan:� � Penerimaan Pajak Tangguhan� Beban Pajak Tangguhan �
0�
262.986�
(4.188.929)�
(2.539.523)
(4.790.396)�
(2.276.537)
Deferred Tax Income (Expenses) � Deferred Tax Expenses
Jumlah Penerimaan (Beban) Pajak Penghasilan�
Total Deferred Tax Income (Expenses)
b.� Reconciliation
b.� Rekonsiliasi Rekonsiliasi antara Surplus (Defisit) sebelum pajak
The reconciliation between Surplus (Deficit) before
penghasilan dan Penerimaan (Beban) pajak
income tax and the income tax revenues
penghasilan yang ditunjukkan dalam Laporan
(expenses) as shown in the Annual Financial
Keuangan Tahunan per 31 Desember 2013:
Statements as of December 31, 2013 are as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
81
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
Jan √ Des 2013 Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2013 Jan √ Dec 2012 Rp juta IDR Million
Surplus (defisit) sebelum pajak penghasilan� Koreksi Fiskal Positif � � � Beda Tetap:� � � 1)� Natura dan Kenikmatan� 2)� Bantuan atau Sumbangan� 3)� Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris� 4)� Lainnya� Jumlah� Beda Waktu:� � � 1)� Imbalan Pascakerja dan Imbalan Kerja� � Jangka Panjang Lainnya� 2)� Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris� Jumlah� Koreksi Fiskal Negatif � � � Beda Tetap:� Jumlah� Beda Waktu:� � � 1)� Imbalan Pascakerja dan Imbalan Kerja � Jangka Panjang Lainnya� 2)� Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris� Jumlah� Surplus (Defisit) Fiskal� Selisih Lebih Hasil Revaluasi Aktiva Tetap� Kompensasi Rugi Fiskal:� � � � Rugi Fiskal Tahun 2009 Rp171.713 juta� Rugi Fiskal Tahun 2010 Rp26.931.000 juta� Rugi Fiskal Tahun 2011 Rp24.135.325 juta� Jumlah� Surplus Kena Pajak� Perhitungan Pajak Terutang:� � � � 25% x Surplus Kena Pajak� Jumlah Pajak Terutang� Kredit Pajak:� � Angsuran PPh pasal 25� PPh Badan Kurang (Lebih) Bayar�
42.197.491�
8.096.230
799.747� 62.420� 186.247� 127.054� 1.175.468�
586.075 46.310 181.571 199.564� 1.013.520
Surplus (Deficit) before Income Tax Positive Fiscal Correction Permanent Differences: 1)� Benefits 2)� Grants and Assistance 3)� Fixed Assets and Inventory Depreciation 4)� Others� Total
559.189� 210.182� 769.371�
1.555.167 (7.255)� 1.547.912� � � �
Temporal Differences:� 1)� Post-Employment and Other Long-Term � � Employment Benefits 2)� Fixed Asset and Inventory Depreciation� Total� � � �
(76.052)� (76.052)�
(3.601)� (3.601)
(567.659)� (12.808)� (580.467)�
(481.859) (14.110)� (495.969)� � � �
43.485.811�
10.158.092� � � �
0�
0� � � �
0� (16.944.621)� (24.135.325)� (41.079.946)� 2.405.865�
(171.713)� (9.986.379)� 0 (10.158.092) 0
601.467� 601.467�
0 0 0� 0 0
0� 601.467�
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
Description
Rp juta IDR Million
82
Negative Fiscal Correction Permanent Differences:� � Total� Temporary Differences:� 1)� Post-Employment and Other Long-Term � � Employment Benefits 2)� Fixed Assets and Inventory Depreciation� Total� � � � Fiscal Surplus (Deficit)� � � � Difference after Revaluation of Fixed Assets� � � Compensation of Fiscal losses:� � Fiscal Loss in 2009 IDR171,713 million� � Fiscal Loss in 2010 IDR26,931,000 million� Fiscal Loss in 2011 IDR24,135,325 million Total� Taxable Surplus� Calculation of Current Tax:� 25% x Taxable Surplus (Deficit) Current Tax� Tax Credit:� Article 25 Income Tax Installments Income Tax Payable
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Pada periode 1 Januari sampai dengan 31
In the period of January to December 2013 Bank
Desember 2013 Bank Indonesia memperoleh
Indonesia gained the fiscal surplus of
surplus fiskal sebesar Rp43.485.811 juta, namun
IDR43,485,811 million, yet Bank Indonesia
Bank Indonesia memiliki hak kompensasi kerugian
reserves the compensation right on the fiscal
fiskal tahun 2010 dan tahun 2011 sebesar
deficits from 2010-2011 of IDR41,079,946 million
Rp41.079.946 juta sehingga surplus kena pajak
so the taxable surplus is IDR2,405,865 million
menjadi sebesar Rp2.405.865 juta sehingga pajak
and the payable income tax as of 2013 is
penghasilan terutang tahun 2013 menjadi sebesar
IDR601,467 million.
Rp601.467 juta. c.� Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan
c.� Deferred Tax Assets (Liabilities)
Posisi Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan pada
The balance of Deferred tax Assets (Liabilities)
tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember
as of December 31, 2013 and December 31,
2012 merupakan pengaruh beda waktu dan
2012 was the result of time differences as shown
kompensasi kerugian fiskal dengan rincian
below:
sebagai berikut:
Uraian
1)� 2)� 3)� 4)� 5)�
Imbalan Pascakerja� Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya � Imbalan Pascakerja Manfaat Pensiun� Tunjangan Hari Tua� Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris�
Jumlah Koreksi Fiskal Beda Waktu� Rugi Fiskal� Jumlah� Aktiva (kewajiban) Pajak Tangguhan � tahun berjalan � Aktiva (kewajiban) Pajak Tangguhan � tahun sebelumnya� Saldo Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan� Penyesuaian APT karena kompensasi atas rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya� Saldo Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan Setelah Penyesuaian�
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
27.451� 251.924� (255.277)� (32.568)� 197.374�
28.162 (185.110) 374.776 855.480 (21.365)
188.904� 0� 188.904�
1.051.943 0 1.051.943
47.226�
262.986
4.738.152�
7.014.689
4.785.378�
7.277.675
(4.236.155)�
(2.539.523)
549.223�
4.738.152
Description
1)� Post-Employment Benefits � 2)� Other Long Term Employment Benefits 3)� Post-Employment Benefits - Pension 4)� Retirement Benefits � 5)� Fixed Assets and Inventory Depreciation Total Temporary Differences Fiscal Correction Fiscal Loss Total Deferred Tax Assets (Liabilities) in current year Deferred Tax Assets (Liabilities) in previous year Deferred Tax Assets (Liabilities) Balance APT Adjustment due to compensation of previous years fiscal loss Deferred Tax Assets (Liabilities) Balance after Adjustment
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
83
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Posisi Aktiva Pajak Tangguhan tahun 2013 sebesar
Deferred Tax Assets in 2013 of IDR549,223 million
Rp549.223 juta berasal dari perbedaan temporer
also include the time differences of
sebesar Rp47.226 juta, yaitu 25% x Rp188.904
25% x IDR188,904 million which was amounted
juta, dan penyesuaian saldo aktiva pajak
to IDR47,226 million, and the adjustment to the
tangguhan yang berasal dari pengaruh
balance of deferred tax assets from compensation
kompensasi kerugian fiskal tahun 2010 yang
of fiscal loss in 2010 of 25% x IDR16,944,621
masih dapat dikompensasikan sebesar
million amounted to IDR4,236,155 million √ see
Rp4.236.155 juta, yaitu 25% x Rp16.944.621
Note C.13.e.
juta √ lihat Catatan C.13.e. d.� Tax Liabilities
d.� Utang Pajak
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Description
601.467�
0
Article 29
Pasal 21�
6.119�
11.559
Article 21
Pasal 22�
0�
0
Article 22
Pasal 23�
1.573�
1.451
Article 23
Pasal 26�
1.050�
128
Article 26
29.163�
31.961
3.550�
2.051
642.922�
47.150
PPh Pasal 29�
Pasal 4 ayat 2� Pajak Pertambahan Nilai (PPN)� Jumlah�
Article 4 (2) Value Added Tax (VAT) Total
30.� Capital
30.� Modal Berdasarkan Undang-Undang Bank Indonesia, modal
Based on Bank Indonesia Act, the capital of Bank
Bank Indonesia ditetapkan berjumlah sekurang-
Indonesia shall be at least IDR2,000,000,000,000.00
kurangnya Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun
(two trillion Rupiah). This capital must be increased
rupiah). Modal ini harus ditambah sehingga menjadi
to up to 10% (ten percent) of total monetary
10% dari seluruh kewajiban moneter yang dananya
liabilities, with funds to be derived from general
berasal dari cadangan umum atau hasil revaluasi
reserves or assets revaluation reserves. The Capital
aset. Modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan
as of December 31, 2013 and December 31, 2012
31 Desember 2012 adalah sebesar Rp17.111.547
were amounted to IDR17,111.547 million and
juta dan Rp17.114.024 juta.
IDR17,114,024 million, respectively.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
84
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
31.� Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan
31.� General and Statutory Reserves
Pasal 62 Undang-Undang Bank Indonesia mengatur
Article 62 of Bank Indonesia Act states that surplus
bahwa surplus dari hasil kegiatan Bank Indonesia
that is arising from Bank Indonesia»s operations shall
akan dibagi sebagai berikut:
be distributed as follows:
a.�
a.�
30% untuk Cadangan Tujuan; dan
30% for statutory reserves; and
b.� The remainder to be reinvested as General
b.� Sisanya dipupuk sebagai Cadangan Umum sehingga jumlah Modal dan Cadangan Umum
Reserves so that the sum of the Capital and
menjadi 10% dari seluruh kewajiban moneter
General Reserves become 10% of the overall
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2).
monetary liabilities as referred to in article 6 (2).
Selanjutnya dalam Pasal II angka 3 diatur bahwa
Further, as stated in article II Number 3, as long as
selama penyelesaian BLBI belum berakhir, Cadangan
the settlement of BLBI has not been completed, the
Tujuan ditetapkan sebesar 10%.
statutory reserves shall be set at 10%.
Pada penjelasan Pasal 62 Undang-Undang Bank
According to the elucidation on Article 62 of the
Indonesia disebutkan pula bahwa Cadangan Tujuan
Bank Indonesia Act, Statutory Reserves are to be
digunakan antara lain untuk biaya penggantian
used for, among other things, financing the
dan/atau pembaruan harta tetap, pengadaan
replacement and/or renewal of fixed assets,
perlengkapan yang diperlukan, pengembangan
procurement of equipment, and organizational and
organisasi dan sumber daya manusia dalam
human resources development as part of the
melaksanakan tugas dan wewenang Bank Indonesia,
implementation of the duties and authorities of Bank
serta penyertaan yang diperlukan dalam pelaksanaan
Indonesia, as well as the investments that are needed
tugas Bank Indonesia. Penggunaan Cadangan Tujuan
to implement the duties of Bank Indonesia. The
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 adalah
Statutory reserves that are utilized in the period of
sebesar Rp542.412 juta dengan rincian sebagai
January to December 2013 was amounted to
berikut:
IDR542,412 million with the following details:
a.� Pembaruan/penggantian harta tetap sebesar
a.� Replacement/renewal of fixed assets amounted to IDR508,447 million.
Rp508.447 juta.
b.� Organizational and human resources development
b.� Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya
amounted to IDR33,965 million.
Manusia (SDM) sebesar Rp33.965 juta. Posisi Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan pada
The balances of General Reserves and Statutory
tanggal 31 Desember 2013 masing-masing sebesar
Reserves as of December 31, 2013 were amounted
Rp22.924.506 juta dan Rp13.208.397 juta.
to IDR22,924,506 million and IDR13,208,397 million.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
85
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
32.� Keuntungan atau Kerugian yang Belum
32.� Unrealized Gains/Losses
Direalisasi Keuntungan atau Kerugian yang Belum Direalisasi
Unrealized Gains/Losses as of December 31, 2013
per tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember
and December 31, 2012 were amounted to
2012 masing-masing sebesar Rp188.715.296 juta
IDR188,715,296 million and IDR113,221,542 million
dan Rp113.221.542 juta yang terdiri atas:
respectively, with the details as follows:
Uraian
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
- � Revaluasi harga emas�
33.500.726�
36.919.460
(224.004)�
26.216.218
-� Revaluasi SSB dalam Rupiah�
(10.610.506)�
14.037.119
-� Selisih kurs valas�
166.049.080�
36.048.745� �
188.715.296�
113.221.542
Description
- � Revaluation of gold price -� Revaluation of marketable securities in �
-� Revaluasi SSB dalam valas�
foreign currency -� Revaluation of marketable securities in � Rupiah -� Differences in foreign exchange rate
Peningkatan keuntungan yang belum direalisasi dari
The increase in unrealized gains from IDR113,221,542
sebesar Rp113.221.542 juta menjadi Rp188.715.296
million to IDR188,715,296 million was due to an
juta terutama karena peningkatan selisih kurs valas
increase in the exchange rate differences as a result
akibat melemahnya nilai tukar rupiah terutama
of Rupiah depreciation against USD and EUR.
terhadap valuta USD dan EUR. 33.� Penerimaan Pengelolaan Devisa
33.� Revenues from Foreign Reserves Management
Penerimaan dari Pengelolaan Devisa pada periode
Revenues from Foreign Reserves Management for
1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan1 Januari s.d.
the periods of January 1 to December 31, 2013 and
31 Desember 2012 masing-masing sebesar
January 1 to December 31, 2012 were amounted to
Rp26.724.597 juta dan Rp24.697.913 juta yang
IDR26,724,597 million and IDR24,697, 913 million,
terdiri atas:
respectively, with the details as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
86
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013
Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
- � Bunga Sektor Valas�
15.818.109�
16.911.402
-� Provisi Sektor Valas�
242.818�
163.443
-� Penerimaan Valas Lainnya�
10.663.670�
7.623.068� �
26.724.597�
24.697.913
Description
-� Interest in foreign exchange sector -� Provisions in foreign exchange sector -� Other foreign exchange revenues
Penerimaan bunga sektor valas dan penerimaan valas
Revenues from interests and others at foreign
lainnya periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013
currencies as of January 1 to December 31, 2013
masing-masing terutama berasal dari Kupon SSB
consist of SSB foreign currencies coupons Available
Valas Available for Sale (AFS) sebesar Rp14.531.830
for Sale was amounted to IDR14,531,830 million
juta dan Keuntungan/Kerugian Penjualan SSB Valas
and gains/losses of SSB foreign currencies Available
AFS sebesar Rp10.624.275 juta.
for Sale was amounted to IDR10,624,275 million.
Penerimaan pengelolaan devisa periode 1 Januari
Revenues from foreign currencies management as
s.d. 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp26.724.597
of January 1 to December 31, 2013 was amounted
juta, terutama bersumber dari hasil upaya Bank
to IDR26,724,597 million, which were mainly from
Indonesia untuk mengoptimalkan pengelolaan aset
the effort of Bank Indonesia in optimizing the
valas melalui optimalisasi strategi pengelolaan
management of assets in foreign currencies through
cadangan devisa, penyesuaian alokasi aset dan mata
the optimization of foreign currencies reserves
uang, serta perluasan produk investasi baru yang
strategies, assets allocations in foreign currencies
dapat memberikan tambahan penerimaan. Selain
and new investment products diversification for
itu, tingginya penerimaan tersebut merupakan
additional revenues. Other than that, the high
dampak dari aktivitas rebalancing portofolio dalam
revenues was resulted from portfolio rebalancing
menyediakan likuiditas untuk mendukung
activities in providing the liquidity to support the
pelaksanaan kebijakan moneter.
implementation of monetary policies.
34.� Penerimaan Pengelolaan SSB dalam Negeri
34.� Revenues from Domestic Securities
Penerimaan dari Pengelolaan SSB Dalam Negeri pada
Revenues from Domestic Securities for the periods
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1
of January 1 to December 31, 2013 and January 1
Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing
to December 31, 2012 were amounted to
sebesar Rp8.205.948 juta dan Rp7.074.621 juta.
IDR8,205,948 million and IDR7,074,621 million,
Peningkatan penerimaan Pengelolaan SSB Dalam
respectively. The increase in Revenues from Domestic
Negeri terkait dengan meningkatnya kepemilikan
Securities relates with the increase of coupons
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
87
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
revenues of SBN owned by Bank Indonesia.
SSB dalam negeri berjangka panjang dan penerimaan kupon dari SBN yang dimiliki Bank Indonesia.
35.� Revenues from Credit and Financing
35.� Penerimaan Pemberian Kredit dan Pembiayaan Penerimaan dari Pemberian Kredit dan Pembiayaan
Revenues from credit and financing for the periods
pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan
of January 1 to December 31, 2013 and January 1
1 Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing
to December 31, 2012 were amounted to
sebesar Rp272.203 juta dan Rp289.421 juta.
IDR272,203 million and IDR289,421 million,
Penerimaan tersebut sebagian besar berasal dari
respectively. Included in that amount are accrued
penerimaan bunga SUP sebesar Rp237.428 juta.
revenues from Government bond interests amounted to IDR237,428 million. 36.� Exchange Differences
36.� Selisih Kurs karena Transaksi Valuta Asing Penerimaan Selisih Kurs karena Transaksi Valas pada
The value of Exchange Differences for the periods of
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1
January 1 to December 31, 2013 and January 1 to
Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing
December 31, 2012 were amounted to IDR33,568,134
sebesar Rp33.568.134 juta dan Rp7.416.842 juta.
million and IDR7,416,842 million, respectively.
Peningkatan penerimaan selisih kurs karena transaksi
Revenues from Exchange Differences were due to
valas tersebut merupakan dampak penjabaran
the implementation of inter foreign currencies and
transaksi antar valas dan valas ke rupiah dalam
foreign currencies to Rupiah transactions under
rangka pengelolaan devisa dan pelaksanaan
foreign revenues management and the
kebijakan moneter.
implementation of monetary policies. 37.� Revenues from Payment System Services
37.� Penerimaan Pengelolaan Sistem Pembayaran Penerimaan dari Pengelolaan Sistem Pembayaran
Revenues from Payment System Services for the
pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan
periods of January 1 to December 31, 2013 and
1 Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing
January 1 to December 31, 2012 were amounted
sebesar Rp244.982 juta dan Rp241.272 juta.
to IDR244,982 million and IDR241,272 million
Penerimaan tersebut antara lain berasal dari
respectively. These revenues were derived, among
penerimaan jasa penyelenggaraan Real Time Gross
other things, from Real Time Gross Settlement
Settlement (RTGS) sebesar Rp127.939 juta yang
(RTGS) services which was amounted to IDR127,939
merupakan penerimaan atas transaksi RTGS sebanyak
million, that came from the total of 17,633,570
17.633.570 transaksi dengan total nominal
transactions and total nominal of IDR90,962,027,115
Rp90.962.027.115 juta. Selain itu, terdapat
million. Other than that, the revenues from clearing
penerimaan jasa penyelenggaraan kliring sebesar
services were amounted to IDR114,685 million
Rp114.685 juta yang merupakan penerimaan atas
which consisted of clearing with 104,221,289
transaksi kliring sebanyak 104.221.289 transaksi
transactions and total nominal of IDR2,542,496,466
dengan total nominal sebesar Rp2.542.496.466 juta.
million.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
88
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
38.� Penerimaan Pengawasan Perbankan
38.� Revenues from Banking Supervision
Penerimaan dari Pengawasan Perbankan pada periode
Revenues from Banking Supervision for the periods
1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan1 Januari s.d.
of January 1 to December 31, 2013 and January 1
31 Desember 2012 masing-masing sebesar
to December 31, 2012 were amounted to IDR258,179
Rp258.179 juta dan Rp26.264 juta.
million and IDR26,264 million, respectively.
Penerimaan pengawasan perbankan periode 1 Januari
Revenues from Banking Supervision for the periods
s.d. 31 Desember 2013 terutama berasal dari koreksi
of January 1 to December 31, 2013 mainly on the
atas penerimaan sanksi administratif perbankan dan
correction of revenues from the acknlowledgements
sanksi pelanggaran GWM tahun-tahun sebelumnya
of previous years banking administrative and
masing-masing sebesar Rp257.173 juta dan Rp1.006
Minimum Reserve Requirements (GWM) violation
juta.
sanctions were amounted to IDR257,173 million and IDR1,006 million, respectively. 39.� Other Revenues
39.� Penerimaan Lainnya Penerimaan Lainnya pada periode 1 Januari s.d. 31
Other revenues for the periods of January 1 to
Desember 2013 dan 1 Januari s.d. 31 Desember
December 31, 2013 and 1 January to December 31,
2012 masing-masing sebesar Rp1.839.385 juta dan
2012 were amounted to IDR1,839,385 million and
Rp289.262 juta.
IDR289,262 million, respectively.
Dalam penerimaan lainnya periode 1 Januari s.d. 31
Other revenues in 2013 were included gains from
Desember 2013 terutama dari penarikan uang kertas
the withdrawal of banknotes/coins amounted to
dari peredaran sebesar Rp1.306.559 juta, penerimaan
IDR1,306,559 million, recovery of allowance for bad
karena pemulihan penyisihan aktiva sebesar
debts amounted to IDR285,794 million,
Rp285.794 juta, penerimaan sanksi administratif
administrative sanctions amounted to IDR110,394
sebesar Rp110.394 juta, dan penerimaan lainnya
million, and other revenues amounted to IDR102,134
dalam rupiah sebesar Rp102.134 juta.
million. 40.� Monetary Operations Expenses
40.� Beban Operasi Moneter
Monetary Operations Expenses consists of:
Beban Operasi Moneter terdiri atas:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
89
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013
Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
17.763.634�
18.982.704
22.025�
20.820
4.054�
2.755� �
17.789.713�
19.006.279
-� Policy Development, Endorsement and � � �
-� Pengembangan, Penetapan dan � Pelaksanaan Kebijakan Uang Beredar�
Description
-� Penelitian Uang Beredar� -� Pengelolaan Informasi Uang Beredar�
Execution for Base Money -� Research on Base Money -� Information Management for Base Money
Beban Operasi Moneter terhadap total beban untuk
Monetary Operations Expenses when compared to
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1
overall expenses for the periods of January 1 to
Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing
December 31, 2013 and January 1 to December 31,
sebesar Rp17.789.713 juta (61,52%) dan
2012 were amounted to IDR17,789,713 million
Rp19.006.279 juta (59,51%).
(61.52%) and IDR19,006,279 million (59.51%), respectively.
Dalam Beban Operasi Moneter 2013 antara lain
The Monetary Operations Expenses of 2013, among
terdapat Beban Operasi Moneter Konvensional
others, are Conventional Monetary Operation
sebesar Rp15.657.707 juta, Beban Operasi Moneter
Expenses amounted to IDR15,657,707 million, Sharia
Syariah sebesar Rp688.825 juta, dan Jasa Giro Bank
Monetary Operation Expenses amounted to
sebesar Rp1.403.354 juta.
IDR688,825 million and Bank Demand Deposits services amounted to IDR1,403,354 million. 41.� Foreign Reserves Management Expenses
41.� Beban Pengelolaan Devisa Beban Pengelolaan Devisa pada periode 1 Januari
Foreign Reserves Management Expenses for the periods
s.d. 31 Desember 2013 dan 1 Januari s.d. 31
of January 1 to December 31, 2013 and January 1
Desember 2012 masing-masing sebesar Rp275.769
to December 31, 2012 were amounted to IDR275,769
juta dan Rp143.487 juta.
million and IDR143,487 million, respectively. 42.� Foreign Loans Management Expenses
42.� Beban Pinjaman Luar Negeri Beban Pinjaman Luar Negeri merupakan beban
Foreign Loans Management Expenses for the periods
pengelolaan pinjaman luar negeri, yang pada periode
of January 1 to December 31, 2013 and January 1
1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1 Januari s.d.
to December 31, 2012 were amounted to IDR72,722
31 Desember 2012 tercatat masing-masing sebesar
million and IDR92,384 million, respectively.
Rp72.722 juta dan Rp92.384 juta.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
90
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
43.� Beban Jasa Giro Pemerintah
43.� Government Account Interest Expenses
Beban Jasa Giro Pemerintah pada periode 1 Januari
Government Account Interests Expenses for the
s.d. 31 Desember 2013 dan 1 Januari s.d. 31
periods of January 1 to December 31, 2013 and
Desember 2012 masing-masing sebesar Rp2.610.495
January 1 to December 31, 2012 were amounted
juta dan Rp4.156.871 juta. Penurunan Beban Jasa
to IDR2,610,495 million and IDR4,156,871 million,
Giro Pemerintah disebabkan menurunnya saldo rata-
respectively. The decrease in Government Account
rata bulanan giro Pemerintah dari rata-rata sebesar
Interest Expenses was due to the decrease in
Rp187.151 juta pada tahun 2012 menjadi sebesar
Government Account monthly balance from the
Rp115.071 juta pada tahun 2013.
average of IDR187,151 million in 2012 to IDR115,071 million in 2013.
Jasa Giro diberikan terhadap Rekening Giro
Such interest was attributed to the Ministry of
Kementerian Keuangan yang termasuk dalam
Finance»s Account Interest which is under General
kategori Rekening Kas Umum Negara (RKUN) dan
State Cash Account and Placement Accounts. The
Rekening Penempatan. Tingkat bunga Jasa Giro
interest rate of the account due to the Letters of
Rekening Giro Kementerian Keuangan sesuai Surat
the Minister of Finance and the Governor of Bank
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur
Indonesia Number 17/KMK.05/2009 and Number
Bank Indonesia Nomor 17/KMK.05/2009 dan Nomor
11/3/KEP.GBI/2009 dated January 30, 2009
11/3/KEP.GBI/2009 tanggal 30 Januari 2009 Tentang
concerning the Coordination of State Funds
Koordinasi Pengelolaan Uang Negara (PUN)
Management for State Funds Accounts in Rupiah
diterapkan untuk RKUN rupiah dan valuta asing
and Foreign Currencies is 0.1% per annum. While
adalah sebesar 0,1% per tahun. Adapun tingkat
the interest rate for Account Interest Expenses for
bunga Jasa Giro untuk rekening penempatan dalam
Placement Accounts in Rupiah is 65% of BI rate per
rupiah adalah sebesar 65% dari suku bunga kebijakan
annum, for the Placement Accounts in USD is 65%
Bank Indonesia (BI rate) per tahun, untuk rekening
of Fed Fund rate per annum, and for the Placement
penempatan dalam USD adalah sebesar 65% dari
Account in other foreign currencies is 65% of home
Fed Fund rate per tahun, untuk rekening penempatan
currency per annum.
dalam valuta asing non USD adalah sebesar 65% dari home currency per tahun. 44.� Payment System Operating Expenses
44.� Beban Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Beban Penyelenggaraan Sistem Pembayaran pada
Payment System Operating Expenses for the periods
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1
of January 1 to December 31, 2013 and January 1
Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing
to December 31, 2012 were amounted to
sebesar Rp2.709.100 juta dan Rp1.464.402 juta.
IDR2,709,100 million and IDR1,464,402 million,
Beban Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
respectively. Payment system operating expenses for
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 antara
the period of January 1 to December 31, 2013
lain terdiri dari Beban Pelaksanaan Pencetakan
include, among others, the currency printing expenses
Uang sebesar Rp1.719.948 juta dan Beban
amounted to IDR1,719,948 million and currency
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
91
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Pelaksanaan Pengadaan Bahan Uang sebesar
procurement expenses amounted to IDR825, 282
Rp825.282 juta.
million. 45.� Banking Regulation and Supervision Expenses
45.� Beban Pengaturan dan Pengawasan Perbankan Beban Pengaturan dan Pengawasan Perbankan pada
Banking Regulation and Supervision Expenses for
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan 1
the periods of January 1 to December 31, 2013 and
Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing
January 1 to December 31, 2012 were amounted
sebesar Rp198.459 juta dan Rp183.002 juta.
to IDR198,459 million and IDR183,002 million, respectively. 46.� General and Other Expenses
46.� Beban Umum dan Lainnya Pos Beban Umum dan Lainnya pada periode 1 Januari
General and Other Expenses for the periods of
s.d. 31 Desember 2013 dan 1 Januari s.d. 31
January 1 to December 31, 2013 and January 1 to
Desember 2012 masing-masing sebesar Rp5.215.439
December 31, 2012 were amounted to IDR5,215,439
juta dan Rp6.861.415 juta yang terdiri atas:
million and IDR6,861,415 million respectively, and consisted of:
Jan √ Des 2013 Jan √ Dec 2013
Jan √ Des 2012 Jan √ Dec 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
-� Sumber Daya Manusia�
3.961.623�
4.674.059
-� Logistik dan Pengamanan�
1.055.057�
949.326
-� Logistics and security
152.533�
102.782
-� IT system
46.226�
1.135.248� �
5.215.439�
6.861.415
Uraian
-� Sistem Teknologi Informasi� -� Lainnya�
Description
-� Human Resources
-� Others
Sesuai dengan Undang-Undang Bank Indonesia,
Under Bank Indonesia Act, the salary, other income
gaji, penghasilan lainnya, dan fasilitas bagi Gubernur,
and the facilities for the Governor, Senior Deputy
Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur
Governor, and Deputy Governors shall be prescribed
ditetapkan oleh Dewan Gubernur. Besarnya gaji dan
by the Board of Governors. The amount of such
penghasilan lainnya bagi Gubernur ditetapkan paling
salary and other income of the Governor shall be
banyak dua kali gaji dan penghasilan lainnya bagi
determined at a maximum of two times the salary
pegawai dengan jabatan tertinggi di Bank Indonesia.
and the income of an employee with the highest grade in Bank Indonesia.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
92
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Dalam beban SDM termasuk juga imbalan pascakerja
Included in human resources expenses are post-
dan imbalan kerja jangka panjang lainnya pada
employment and long term employment expenses
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2013 sebesar
for the period of January 1 to December 31, 2013
Rp729.602 juta sebagaimana dijelaskan dalam pos
that were amounted to IDR729,602 million as
Kewajiban Lain-lain. Selain itu, termasuk juga gaji,
described in Other Liabilities item. Other than that,
insentif, tunjangan hari raya keagamaan, dan uang
the expenses also include salaries, incentives, holiday
cuti tahunan bagi Dewan Gubernur Bank Indonesia
bonuses (Tunjangan Hari Raya) and annual leave
pada periode1 Januari s.d. 31 Desember 2013 dan
payments to the Board of Governors for the periods
1 Januari s.d. 31 Desember 2012 masing-masing
of January 1 to December 31, 2013 and January 1
sebesar Rp13.315 juta dan Rp15.619 juta.
to December 31, 2012 that are amounted to IDR13,315 million and IDR15,619 million respectively.
Di dalam beban SDM tersebut, termasuk juga THT
Also included in the human Resources expenses are
berupa Tuperum dan TKHT serta Program Jaminan
Bank Indonesia»s membership expenses in Housing
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana
Ownership Program and Social Man Power Benefits
diwajibkan oleh Undang-Undang Nomor 3 tahun
program (Jamsostek) which are compulsory under
1992 tentang Jamsostek, yaitu Jaminan Kecelakaan
the Jamsostek Act Number 3 of 1992 on work
Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua.
accident insurance, life insurance and retirement insurance. 47.� Capital Ratio
47.� Rasio Modal Rasio Modal (Modal, Cadangan Umum, dan Surplus
The capital ratio (Capital, General Reserves and
tahun berjalan) terhadap Kewajiban Moneter per
Current Year Surplus) to Monetary Liabilities as of
tanggal 31 Desember 2013 adalah 5,87%.
December 31, 2013 is 5.87%.
Jumlah Modal dan Kewajiban Moneter yang
The amount of capital and monetary liabilities used
diperhitungkan dalam perhitungan Rasio Modal per
in the Capital Ratio calculation as of December 31,
tanggal 31 Desember 2013 masing-masing adalah
2013 was IDR73,702,439 million and
Rp73.702.439 juta dan Rp1.255.761.888 juta.
IDR1,255,761,888 million, respectively. The Capital,
Modal, Kewajiban Moneter, dan Rasio Modal per
Monetary Liabilities and Capital Ratio as of December
tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
31, 2013 were as follows:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
93
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
31 Desember 2013 December 31, 2013
Uraian
Description
Rp juta IDR Million a.� Modal � � �
a.� Capital � � �
-� Modal�
17.111.547�
-� Capital � �
-� Cadangan Umum�
22.924.506�
-� General Reserves � �
-� 90% Surplus Tahun Berjalan (setelah pajak)�
33.666.386�
-� 90% Current Year Surplus (after tax) � � �
Jumlah�
73.702.439
Total � �
b.� Kewajiban Moneter � � �
b.� Monetary Liabilities �
-� Uang dalam Peredaran�
500.030.818�
-� Giro Pemerintah�
60.078.359�
-� Giro Bank�
322.527.545�
-� Government Demand Deposits � -� Bank Demand Deposits � -� Other Demand Deposits (excluding IMF, World � � � �
-� Giro Lainnya (kecuali Giro IMF, Bank Dunia, � � dan ADB)�
451.374�
Bank, and ADB) � -� Liabilities arising from Monetary Operations � �
- � Kewajiban yang timbul dari operasi moneter � � (SBI, SDBI, SBIS, Penempatan Berjangka, � �
(SBI, SDBI, SBIS, Term Deposits, Deposit Facilities, � �
Penempatan Dana, FASBIS, Surat Berharga yang � �
FASBIS, Securities Sold Under Repurchase � � � �
Dijual dengan Janji Dibeli Kembali)�
372.597.723�
-� Pinjaman dari Pemerintah�
76.069� 1.255.761.888� � � � �
Jumlah�
c.� Rasio Modal � � �
Agreements) � -� Loans from Government � Total � �
c.� Capital Ratio � � �
Modal + Cadangan Umum + 90% Surplus Tahun Berjalan ��
-� Currency in Circulation �
Kewajiban Moneter
=
�
5,87%�
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
94
Capital + General Reserves + 90% Current Year Surplus� � � � � Monetary Liabilities
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
D.� PENJELASAN LAINNYA
D.� OTHERS�
1.� Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan �
1.� Related Party Transactions
Istimewa Related Party transactions consist of:
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Uraian
-� Tagihan pada Indover Bank� -� Pinjaman Pegawai�
31 Desember 2013 December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Description
678.690�
535.761
-� Claims on Indover Bank
2.263.132�
411.623 � �
-� Employee Loans
2.941.822�
947.384
Tagihan pada Indover Bank per 31 Desember 2013
The claims to Indover Bank as of December 31, 2013
sebesar Rp678.690 juta sebagaimana dijelaskan
was amounted to IDR678,690 million as described
pada C.13.
in C.13.
Bank Indonesia memberikan pinjaman kepada
Bank Indonesia provides loans to employees based
pegawai dan Anggota Dewan Gubernur berdasarkan
on Board of Governors Decisions Number
PDG Nomor 15/6/PDG/2013 tentang Pinjaman
15/6/PDG/2013 concerning Multi-Purpose Loans and
Multiguna dan Pembiayaan Multiguna bagi Pegawai
Expenses to Bank Indonesia Employees and PDG
Bank Indonesia dan PDG Nomor 15/7/PDG/2013
Number 15/7/PDG/2013 concerning Multi-purpose
tentang Pinjaman Multiguna dan Pembiayaan
Loans and Expenses for the members of the Board
Multiguna bagi Anggota Dewan Gubernur Bank
of Governors of Bank Indonesia.
Indonesia. 2.� Employee Welfare Fund
2.� Dana Kesejahteraan Pegawai Berdasarkan Pasal 47 ayat 6 Undang-Undang Nomor
Under Article 47(6) Act Number 13/1968 concerning
13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral, Bank Indonesia
Central Bank, stipulates Bank Indonesia is obliged
diwajibkan mengalokasikan 7,5% dari laba bersih
to allocate 7.5% of its audited net profit after tax
setelah pajak yang telah disahkan untuk Dana
profit which has been validated to the Employee
Kesejahteraan Pegawai (DKP). Saat ini, sebagian
Welfare Fund (DKP). In the present day, some of the
dana yang terhimpun dalam DKP digunakan sebagai
fund under DKP has been utilized as a source of
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
95
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
sumber pinjaman bagi pegawai dan selebihnya
employee loans and the rest has been invested in
ditempatkan dalam bentuk deposito dan surat
time deposits and Government bonds. Based on the
berharga Pemerintah. Berdasarkan Keputusan
Governor of Bank Indonesia Number
Gubernur Bank Indonesia Nomor
3/11/KEP/GBI/INTERN/2001 dated as of June 29,
3/11/KEP/GBI/INTERN/2001 tanggal 29 Juni 2001,
2001, YKKBI was appointed as the fund manager
pengelolaan DKP dilakukan oleh YKKBI.
of the DKP.
Posisi DKP per 31 Desember 2013 adalah Rp882.256
The Balance of the fund as of December 13, 2013
juta terdiri dari pinjaman pegawai Bank Indonesia
was amounted to IDR882,256 million, which
sebesar Rp11.199 juta dan dana yang dikelola oleh
consisted of Bank Indonesia employee loans that
YKKBI sebesar Rp871.057 juta.
were amounted to IDR11,199 million and funds managed by YKKBI amounted to IDR871,057 million. 3.� Letter of Consent to IMF
3.� Rencana Kenaikan Kuota IMF Pada saat dilakukan IMF
14th
In the IMF 14th General Review of Quotas of 2010,
General Review of
Quotas pada tahun 2010, negara-negara anggota
it has been agreed by the IMF member countries
IMF menyepakati untuk meningkatkan kuota IMF
that the IMF quota was to be increase by 100%.
sebesar 100%. Adanya kenaikan kuota tersebut
Such increases caused the quota for Indonesia as
menyebabkan kuota Indonesia, sebagai salah satu
the member of the IMF increased by SDR2,569
anggota IMF, akan meningkat sebesar SDR2,569 juta
million to become SDR4,648 million, and Quota
menjadi SDR4,648 juta dan Quota share Indonesia
share of Indonesia increased to 0,975%. The increase
akan meningkat menjadi 0,975%. Peningkatan kuota
of quota as per IMF 14th General Review of Quotas
hasil IMF 14th General Review of Quotas akan berlaku
to be in effect when:
efektif apabila: a.� The member countries with at least 70% of
a.� Negara-negara anggota yang memiliki setidaknya 70% pangsa kuota telah menyampaikan
quota share submit consent for the increase of
persetujuan (consent) kenaikan kuota kepada IMF.
quota to the IMF. b.� The member countries with at least 85% of vote
b.� Negara anggota yang mewakili setidaknya 85% hak suara telah meratifikasi perubahan
right has ratified the amendment of IMF Article
(amendment) Article of Agreement IMF tentang
of Agreement concerning Board Reform. The
Board Reform. Negara anggota diminta segera
member countries to be requested to submit the
menyampaikan persetujuan kenaikan kuota dan
approvals of quota increase and ratify the
meratifikasi perubahan Article of Agreement IMF
amendment of IMF Articles of Agreement
tentang Board Reform.
concerning Board Reform.
Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri Keuangan
In respect with this, the Minister of Finance»s letter
mengirimkan Surat kepada Gubernur Bank Indonesia
Number S-871/MK.011/2011 dated December 28,
dengan Nomor Surat S-871/MK.011/2011 tanggal
2011 was submitted to the Governor of Bank
28 Desember 2011 perihal Persetujuan Pemerintah
Indonesia regarding the Government»s approval on
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
96
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
atas kenaikan kuota IMF dalam rangka 14th General
the IMF quota increase in the frame of 14th General
Review of Quotas yang berisi antara lain atas nama
Review of Quotas which consisted of among other
Pemerintah RI, Menteri Keuangan menyetujui
things, the approval from the Minister of Finance
kenaikan Kuota IMF dan mengingat Gubernur Bank
representing the Government of the Republic of
Indonesia adalah Governor di IMF untuk Indonesia
Indonesia on the IMF quota increase and bearing in
dapat mengirimkan letter of consent kepada IMF.
mind that the Governor of Bank Indonesia is a
Sebagai tindak lanjut atas surat tersebut, pada
Governor in IMF for Indonesia and is able to submit
tanggal 12 April 2012 Gubernur Bank Indonesia
the letter of consent to the IMF. As a follow up of
mengirimkan letter of consent kepada IMF yang
the above letter, in April 12, 2012 the Governor of
merupakan salah satu syarat penambahan kuota
Bank Indonesia submitted the letter of consent to
Indonesia di IMF.
the IMF as one of the requirements for Indonesia»s quota increase in the IMF.
Per 31 Desember 2013, kenaikan kuota belum
As of December 31, 2013 the quota increase has
berlaku efektif karena masih menunggu ratifikasi
not been in force due to the amendment ratification
amandemen Articles of Agreement oleh Amerika
process of Articles of Agreement by the United
Serikat untuk memenuhi jumlah voting power yang
States in order to meet the voting power required
dipersyaratkan sebesar minimal 85%, sedangkan
at the minimum of 85%. As of December 31, 2013
per 31 Desember 2013 baru mencapai 76,07%.
the voting power was only at 76.07%.
4.� Penyelesaian Aset Eks BPPN
4.� Ex-Indonesia Banking Restructuring Agency (BPPN) Assets Resolution
Dalam rangka penyelesaian aset eks bank-bank yang
In the frame of assets resolution of ex Banks Take
telah dialihkan oleh BPPN kepada Pemerintah, saat
Over from IBRA (BBPN) to the Government, the
ini Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia
Ministry of Finance and Bank Indonesia are in
sedang melakukan pembahasan atas dokumen yang
discussion on the documents possessed under Bank
ada di Bank Indonesia.
Indonesia.
E.� KOMITMEN DAN KONTINJENSI
E.� COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
1.� Pinjaman Dua Tahap (Two Step Loans)
1.� Two Step Loans
Pinjaman Dua Tahap merupakan pinjaman dari
TSL are loans from financial foreign institutions such
lembaga keuangan internasional, seperti Bank Dunia,
as the World Bank, Japan Bank for International
JICA, dan ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia
Cooperation (JICA) and the Asian Development Bank
untuk diteruspinjamkan kepada bank melalui Bank
(ADB) to the Government of the Republic of Indonesia
Indonesia. Peran Bank Indonesia dalam skim kredit
to be channeled to banks through Bank Indonesia.
ini adalah sebagai pemegang kas Pemerintah, untuk
The role of Bank Indonesia in these credit schemes
memberikan dan menagih kembali pinjaman yang
is as the account holder of the Government, to
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
97
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
diteruskan kepada bank-bank nasional. Bank-bank
distribute the loans and to collect payments from
nasional ini seterusnya akan mengambil alih risiko
the national banks. Thus, these national banks bear
kredit dan menyalurkan kredit tersebut kepada
the credit risk and distribute the loans to the qualified
pemakai akhir yang memenuhi syarat.
borrowers.
Surat Menteri Keuangan Nomor S-2147/LK/2000
The letter of the Minister of Finance S-2147/LK/2000
tanggal 16 Mei 2000 menyatakan bahwa Bank
dated as of May 16, 2000 stated that Bank Indonesia
Indonesia hanya bertindak sebagai agen pelaksana
only acts as the executing agent of these schemes
dari skim-skim ini, sehingga tidak akan menanggung
and therefore bears no credit risk.
risiko kredit. Peminjam (borrower) dalam penerusan TSL adalah
The borrower in a TSL is the Government of Republic
Pemerintah Republik Indonesia, kecuali untuk fasilitas
of Indonesia, except for the borrower of loans from
dari EXIM Taiwan yang bertindak sebagai peminjam
EXIM Taiwan, where Bank Indonesia acts as a
adalah Bank Indonesia dan diteruspinjamkan kepada
borrower, but the loan then in turn being channeled
Bank Bukopin.
to Bank Bukopin.
Pinjaman TSL diteruskan kepada bank dalam valuta
TSL are distributed to recipient banks in Rupiah,
rupiah, USD, dan EUR dengan posisi saldo pinjaman
USD, and EUR with the balance as of December 31,
per 31 Desember 2013 setara dengan Rp651.002
2013 equivalent to IDR651,002 million.
juta. Di samping itu, terdapat tagihan Pemerintah kepada
Other than that, there are also Governments claims
BUMN/BUMD/Pemda dengan Subsidiary Loan
against the State Owned Enterprises (BUMN)/Local
Agreement (SLA) yang ditandatangani oleh Bank
Government-Owned Enterprises (BUMD)/Regional
Indonesia atas dasar surat kuasa dari Menteri
Government with the Subsidiary Loan Agreement
Keuangan dalam rangka Project Aid yang sumber
(SLA) that was signed by Bank Indonesia based on
dananya berasal dari Foreign Exchange Loan dan
authorization from the Minister of Finance for the
Rekening Dana Investasi dengan nilai outstanding
purpose of project aid. The funds originated from
per 31 Desember 2013 setara dengan Rp309.835
Foreign Exchange Loans and Investment Fund
juta.
Accounts (RDI) with the outstanding as of December 31, 2013 equivalent to IDR309,835 million.
Saldo pinjaman masing-masing skim tersebut diatas
The loan balances for each of the above schemes
merupakan sisa saldo penerusan pinjaman sebelum
represents the balances which were channeled prior
berlakunya Undang-Undang Bank Indonesia dan
to the Bank Indonesia Act. Their administration is
penatausahaannya tidak dicatat dalam Neraca Bank
not recorded on the Bank Indonesia Balance Sheet
Indonesia namun dicatat pada rekening off balance
but rather on Bank Indonesia off-balance sheet
sheet Bank Indonesia.
account.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
98
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
2.� Transaksi Valas
2.� Foreign Currencies Transactions
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah komitmen
As of December 31, 2013, commitment receivables
tagihan dan komitmen kewajiban atas transaksi
and commitment payables of marketable securities,
forex, surat-surat berharga, dan deposito Bank
time deposits, and forex transaction of Bank Indonesia
Indonesia masing-masing sebesar Rp120.980.655
were amounted to IDR120,980,655 million and
juta dan Rp17.716.648 juta.
IDR17,716, 648 million respectively. 3.� N.V. De Indonesische Overseeze Bank �
3.� N.V. De Indonesische Overseeze Bank � (Indover Bank)
(Indover Bank)
Sejak tanggal 6 Oktober 2008, Indover Bank
Since October 6, 2008, emergency measures have
dikenakan tindakan darurat (emergency measures)
been applied to Indover Bank due to a shortage of
karena adanya kesulitan likuiditas yang dialaminya.
liquidity. On December 1, 2008, Indover Bank was
Pada tanggal 1 Desember 2008, Indover Bank telah
declared bankrupt by the Amsterdam Court and its
dinyatakan pailit/bangkrut oleh Pengadilan
status was being liquidated in the Netherlands. The
Amsterdam dan berstatus dilikuidasi dalam wilayah
reason for Indover Bank»s liquidation was its negative
kedaulatan Belanda. Alasan dilikuidasinya Indover
equity and a lack of additional capital that could be
Bank adalah ekuitas yang telah negatif dan tidak
expected to cover the negative equity, by way of
ada tambahan modal yang dapat diharapkan untuk
additional capital from Bank Indonesia as the sole
menutup ekuitas negatif tersebut, baik melalui
shareholder of Indover Bank or from other investors.
tambahan modal dari Bank Indonesia sebagai pemegang saham tunggal Indover Bank maupun dari investor lainnya. Dengan telah dipailitkannya Indover Bank oleh
With the declaration of Indover Bank»s bankruptcy
Pengadilan Belanda, maka Indover Bank berada di
by the Amsterdam Court, Indover Bank was placed
bawah pengelolaan dan pengawasan kurator yang
under the control and supervision of Trustees
ditunjuk oleh Pengadilan Amsterdam Belanda.
appointed by the Amsterdam Court, Netherlands.
Per 31 Desember 2013, masih terdapat dispute
As of December 31, 2013 there is still a dispute
antara Bank Indonesia dan kurator mengenai hak
outstanding between Bank Indonesia and the Trustees
dan kewajiban Bank Indonesia sebagai pemegang
concerning the right and liabilities of Bank Indonesia
saham tunggal dan kreditur terkait dengan
as the sole shareholder and the creditors in the
pelaksanaan likuidasi Indover Bank. Pada bulan
liquidation of Indover Bank. In March 2010, Bank
Maret 2010, Bank Indonesia sebagai kreditur telah
Indonesia as a creditor filed a statement of claim to
mengajukan statement of claim atas deposito dan
its time and demand deposits with Indover Bank to
giro Bank Indonesia di Indover Bank ke Pengadilan
the Amsterdam Court. Based on that claim, on April
Amsterdam. Atas klaim Bank Indonesia tersebut di
2010 the trustees filed a statement of counterclaim
atas, pada bulan April 2010 kurator menyampaikan
to the Amsterdam Court, arguing that Bank Indonesia
statement of counterclaim di Pengadilan Belanda
as the sole shareholder of Indover Bank must bear
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
99
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
mendalilkan bahwa Bank Indonesia sebagai
the deficit in Indover Bank and set off Bank
pemegang saham tunggal Indover Bank
Indonesia»s claims against Indover Bank. In this
berkewajiban untuk menanggung defisit Indover
respect, Bank Indonesia is of the opinion that based
Bank dan men-set off tagihan Bank Indonesia yang
on company law, Bank Indonesia»s responsibility as
ada di Indover Bank. Dalam hal ini, Bank Indonesia
the sole shareholder of Indover Bank is limited to
tetap berpendirian bahwa sesuai hukum perusahaan,
Bank Indonesia»s equity in Indover Bank.
tanggung jawab Bank Indonesia sebagai pemegang saham tunggal pada Indover Bank hanya sebatas penyertaan Bank Indonesia pada Indover Bank. Dalam perkembangannya, sebagaimana yang
In the latest development as reported by Stibbe in
disampaikan Stibbe dalam seventeenth Public
Seventeenth Public Liquidation Report dated as of
Liquidation Report dari Stibbe tanggal 17 Februari
February 17, 2014 for reporting period of October
2014 untuk periode pelaporan tanggal 1 Oktober
1, 2013 to January 31, 2014 the process of resolving
2013 s.d. 31 Januari 2014, proses penyelesaian
the dispute is still underway at the Amsterdam Court.
dispute tersebut masih berlangsung di Pengadilan Amsterdam. 4.� Perkara Hukum yang Ditangani Bank Indonesia
4.� Legal Matters
Selama tahun 2013, Bank Indonesia menangani
As of January 1 to December 31, 2013, Bank
empat perkara perdata yang berada di luar negeri
Indonesia was dealing with 4 (four) overseas legal
terkait penyelesaian kewajiban Indover Bank
cases related to the Indover Bank bankruptcy
Amsterdam di Pengadilan Distrik Amsterdam. Selain
settlement in the Netherlands at Amsterdam District
itu, Bank Indonesia juga menangani 81 (delapan
Court. There are also other 81 (eighty one) domestic
puluh satu) perkara di dalam negeri yang terdiri dari
cases consisting of 71 (seventy one) civil cases, and
perkara perdata sebanyak 71 (tujuh puluh satu)
10 (ten) adminsitrative law cases. From these legal
perkara dan perkara Tata Usaha Negara sebanyak
cases, 40 (forty) cases have been decided by the
sepuluh perkara. Dari perkara-perkara tersebut,
courts.
sebanyak 40 (empat puluh) perkara telah diputus oleh pengadilan. 5.� Aset Bank Indonesia yang Dalam Proses
5.� Safeguarding Bank Indonesia»s Assets
Penyelesaian a.� Aset Bank Indonesia yang Diperoleh Dari Putusan
a.� Bank Indonesia»s Assets Secured by Judicial
Pengadilan
Decision
Terhadap perkara Tindak Pidana Korupsi terpidana
In the corruption case involving convicted
Lee Darmawan Kertaraharja Haryanto alias Lee
defendant Lee Darmawan Kertaraharja Haryanto
Chin Kiat, telah ada Putusan MARI Nomor
a.k.a. Lee Chin Kiat, the Supreme Court of the
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
100
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
1662K/Pid/1991 tanggal 21 Maret 1992. Adapun
Republic of Indonesia has handed down Decision
putusan MARI Nomor 1662K/Pid/1991 tanggal
Number 1662K/Pid/1991 dated as of March 21,
21 Maret 1992 menetapkan sebagai berikut:
1992 with the following rules:
1)� Eksekusi pembayaran uang pengganti sebesar
1)� Execution of Payment of Compensation
Rp85.000 juta
amounted to IDR85,000 million.
Sesuai keputusan MARI tersebut ditetapkan
The Supreme Court stated that the defendant
bahwa terdakwa Lee Dharmawan
Lee Dharmawan Kertaraharja Haryanto a.k.a.
Kertaraharja Haryanto alias Lee Chin Kiat
Lee Chin Kiat should pay compensation to
harus membayar uang pengganti kepada
the Republic of Indonesia, in this case Bank
negara c.q. Bank Indonesia sebesar Rp85.000
Indonesia, in the amount of IDR85,000
juta.
million.
Dalam amar putusan MARI tidak ada klausula
However, the court order does not impose
denda apabila uang pengganti tidak dibayar
penalties if compensation is not paid and sets
dan tidak ada batas waktu pembayaran uang
no time limit for the payment of
pengganti dimaksud. Eksekusi putusan
compensation. Execution of the decision was
pengadilan tersebut merupakan kewenangan
the responsibility of the Prosecution Service,
pihak Kejaksaan, sedangkan Bank Indonesia
while Bank Indonesia only receives the
hanya menerima penyerahan uang pengganti
compensation funds from the execution by
hasil eksekusi dari Kejaksaan.
the Execution Service.
Sejak putusan MARI tanggal 21 Maret 1992
Since the decision of the Supreme Court on
yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
March 21, 1992 which has had a permanent
hingga April 2011, Bank Indonesia belum
legal force since April 2011, Bank Indonesia
menerima hasil eksekusi uang pengganti. Bank
has not received the proceeds of the execution.
Indonesia telah mengajukan surat kepada
Bank Indonesia has submitted letters Number
Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat dengan
12/193/DHk dated May 24, 2010 and Number
Nomor 12/193/DHk tanggal 24 Mei 2010 dan
12/400/DHk dated October 6, 2010 to the
Nomor 12/400/DHk tanggal 6 Oktober 2010
head of West Jakarta District Prosecution
yang isinya menanyakan pelaksanaan eksekusi
Office requesting the compensation order to
uang pengganti tersebut.
be enforced.
Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat,
The Head of West Jakarta District Prosecution
dengan surat Nomor B-
Office with the letter Number B-
4383/O.1.12/Fu.1/10/2010 tanggal 20
4383/O.1.12/Fu.1/10/2010 dated October
Oktober 2010, menyatakan bahwa terkait
20, 2010, stated that in connection with the
eksekusi pembayaran uang pengganti sebesar
payment of compenstaion of IDR85,000 million
Rp85.000 juta dalam perkara Tindak Pidana
in the corruption case of the convicted Lee
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
101
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Korupsi terpidana Lee Darmawan Kertaraharja
Darmawan Kertaraharja Haryanto also known
Haryanto alias Lee Chin Kiat telah dilakukan
as Lee Chin Kiat, the convicted had made
pembayaran kepada kas negara.
cash payments into the State Cash Account.
Berdasarkan rapat di Kementerian Keuangan
Following a meeting at the Ministry of Finance
pada tanggal 16 Januari 2012 yang dihadiri
on January 16, 2012 which were attended
Kementerian Keuangan, Kejaksaan Negeri
by the representatives of Minister of Finance,
Jakarta Barat, dan Bank Indonesia serta surat
East Jakarta District Prosecutor, and Bank
Kementerian Keuangan RI Nomor S-
Indonesia, and based on the letter of the
910/PB/2012 tanggal 27 Januari 2012,
Minister of Finance Number S-910/PB/2012
diinformasikan bahwa uang pengganti atas
dated January 27, 2012, it was informed that
kasus Lee Darmawan yang terlanjur disetorkan
the funds which had been paid into the State
ke Kas Negara oleh Kejaksaan Negeri Jakarta
Cash Account by the West Jakarta District
Barat dapat dikembalikan kepada pihak yang
Prosecution Office should be handed over to
menderita kerugian (Bank Indonesia).
the party which suffered of loss (Bank Indonesia).
Bank Indonesia telah menyampaikan
In respect to this matter, Bank Indonesia with
permohonan pengembalian atas uang
the latest letter to Special Task Force
pengganti tersebut kepada Kejaksaan Negeri
(Satgassus) Number 15/3/DPA dated May 27,
Jakarta Barat, dan terakhir dengan surat
2013 had submitted a request to the West
kepada Satuan Petugas Khusus (Satgassus)
Jakarta Prosecution Office for the handover
Nomor 15/3/DPA tanggal 27 Mei 2013 untuk
of the funds from execution against the assets
melakukan penarikan uang hasil eksekusi
of Lee Darmawan from State Treasury
aset Lee Darmawan yang disetorkan Kejari
Account to Bank Indonesia. Satgassus with
Jakbar kepada rekening Kas
its letter Number B-
Negara/Bendaharawan Umum Negara ke
340/SATBARA.BSE/KR/05/2013 dated May
Bank Indonesia. Satgassus dengan surat
29, 2013 requested Bank Indonesia to submit
Nomor B-340/SATBARA.BSE/KR/05/2013
any supporting documents required for the
tanggal 29 Mei 2013 meminta agar Bank
handover of the funds. Bank Indonesia with
Indonesia menyampaikan dokumen-dokumen
its letter Number 15/39/DPA dated September
pendukung sebagai pemenuhan persyaratan
19, 2013 had submitted the suporting
pengajuan penarikan uang pengganti. Bank
documents related with the handover of the
Indonesia melalui surat Nomor 15/39/DPA
funds which has been paid to State Treasurry
tanggal 19 September 2013, menyampaikan
account amounted to IDR6,647 million.
kepada Satgassus dokumen-dokumen pendukung terkait dengan pengembalian uang pengganti yang telah disetor ke kas negara sebesar Rp6.647 juta.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
102
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
2)� Confiscation of Evidence in the Form of Land
2)� Rampasan Barang Bukti Berupa Tanah dan/atau Bangunan
and/or Buildings
Sesuai keputusan MARI Nomor
Supreme Court Decision Number
1662K/Pid/1991 tanggal 21 Maret 1992
1662K/Pid/1991 dated as of March 21, 1992
tersebut di atas, ditetapkan bahwa barang
ordered that the evidence in the form of
bukti berupa tanah dan/atau bangunan
lands and/or buildings to be forfeit to the
dirampas untuk Negara c.q. Bank Indonesia
state, in this case Bank Indonesia. The land
yang apabila dijumlahkan mencapai Ø1.193
extends to approximately 1,193 Ha. Further,
Ha. Selanjutnya, pada tanggal 30 Maret 1993
on March 30, 1993 the West Jakarta
Kejaksaan Negeri Jakarta Barat telah
Prosecution Office handed over some of the
menyerahkan sebagian barang bukti
seized evidence to Bank Indonesia in the form
rampasan kepada Negara c.q. Bank Indonesia
of land documents for approximately 1,001
yang berupa dokumen-dokumen untuk
Ha. At present, the process of resolving
bidang tanah seluas Ø1.001 Ha. Pada saat
problems related to these assets is still
ini, aset rampasan tersebut masih dalam
underway in collaboration with Tridaya
proses penyelesaian, bekerja sama dengan
Foundation. The said assets are located in a
Yayasan Tridaya. Aset rampasan tersebut
number of different places and as of
tersebar di beberapa lokasi, dan sampai
December 31, 2013, Bank Indonesia had sold
dengan posisi 31 Desember 2013, Bank
69 (sixty nine) lots of the assets which are
Indonesia telah melakukan penjualan aset
amounted to IDR7,338 million.
rampasan sebanyak 69 (enam puluh sembilan) bidang tanah senilai Rp7.338 juta. b.� Bank Indonesia Assets Under Resolution With
b.� Aset Bank Indonesia yang Masih Perlu Diselesaikan dengan Pihak Lain
Third Parties
Per 31 Desember 2013, Bank Indonesia memiliki
As of December 31, 2013, Bank Indonesia still
tiga aset yang perlu diselesaikan.
have 3 (three) assets to be resolved. 6.� Claims on PT Bank IFI
6.� Tagihan Kepada PT Bank IFI Melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
Through Governor of Bank Indonesia»s Decree
Nomor 11/19/KEP.GBI/2009 tanggal 17 April 2009,
Number 11/19/KEP.GBI/2009 dated as of April 17,
Bank Indonesia mencabut izin usaha PT Bank IFI
2009, Bank Indonesia has revoked the license of PT
terhitung sejak tanggal 17 April 2009. Bank Indonesia
Bank IFI effective on April 17, 2009. Bank Indonesia
mempunyai tagihan atas dana kelolaan PT Ustraindo
has claims on funds managed by PT Ustraindo from
yang ada di PT Bank IFI sebesar Rp50.817 juta yang
PT Bank IFI amounted to IDR50,817 million consisted
terdiri dari pokok sebesar Rp38.850 juta dan bunga
of principal of IDR38,850 million and interest of
sebesar Rp11.967 juta. Hingga saat ini Bank Indonesia
IDR11,967 million. Up to present, Bank Indonesia
masih mengupayakan pengembalian atas tagihan
continues with the efforts to acquire the said claims
dimaksud kepada PT Ustraindo.
from PT Ustraindo.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
103
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
7.� Tagihan Bunga Fasilitas Saldo Debit (FSD) eks.
7.� FSD Interest Claims
Bank Take Over PT Bank Danamon Indonesia Pada tahun 1998/1999 Bank Indonesia telah
In 1998/1999 Bank Indonesia provided Bank
memberikan BLBI kepada bank-bank yang mengalami
Indonesia Liquidity Assistance (BLBI) to banks that
masalah likuiditas pada saat terjadinya krisis moneter
are experiencing liquidity problems at the time of
tahun 1998 di Indonesia sebesar Rp144.536.094
the monetary crisis in Indonesia in 1998. The said
juta.
assistance amounted to IDR144,536,094 million.
Sebagai tindak lanjut Persetujuan Bersama antara
As a follow up to the Joint Agreement between
Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan
Governor of Bank Indonesia and the Minister of
tanggal 6 Februari 1999, telah dilakukan pengalihan
Finance dated as of February 6, 1999, the BLBI
BLBI posisi tanggal 29 Januari 1999 dari Bank
position as of January 29, 1999 was transferred
Indonesia kepada Pemerintah c.q. Badan Penyehatan
from Bank Indonesia to the Government through
Perbankan Nasional (BPPN) sebesar Rp144.536.094
Indonesian Bank Restructuring Agency (BPPN) in the
juta dengan Akta Penyerahan dan Pengalihan Hak
amount of IDR144,536,094 million based on the
(Akta Cessie) tanggal 22 Februari 1999, dan di sisi
Deed of Surrender and Transfer of Title (Cessie Deed)
lain Pemerintah menerbitkan Surat Utang SU-
dated as of February 22, 1999. For its part, the
001/MK/1998 sebesar Rp80.000.000 juta dan SU-
Government issued Treasury Bond SU-001/MK/1998
003/MK/1999 sebesar Rp64.536.094 juta.
which was amounted to IDR80,000,000 million and SU-003/MK/1999 which was amounted to IDR64,536,094 million. The total BLBI of IDR144,536,094 million which had
Dari total BLBI yang telah dialihkan kepada
been transferred to the Government through BPPN
Pemerintah q.q. BPPN sebesar Rp144.536.094 juta,
included FSD which was amounted to IDR54,460,896
termasuk didalamnya FSD sebesar Rp54.460.896
million. This amount included the FSD of ex Bank
juta. Dalam jumlah FSD tersebut terdapat FSD eks.
Takeovers (BTO) of PT Bank Danamon Indonesia (PT
Bank Take Over (BTO) PT Bank Danamon Indonesia
BDI) which were originated from PT Bank Danamon
(PT BDI) yang terdiri dari PT Bank Danamon Tbk.,
Tbk., PT Bank PDFCI Tbk., and PT Bank Tiara Asia
PT Bank PDFCI Tbk., dan PT Bank Tiara Asia Tbk.,
Tbk. amounted to IDR20,129,741 million. In respect
sebesar Rp20.129.741 juta. Terhadap FSD sebesar
of this FSD of IDR20,129,741 million there is an
Rp20.129.741 juta tersebut terdapat beban bunga
accrued FSD interest of IDR5,322,248 million with
FSD sebesar Rp5.322.248 juta dengan rincian sebagai
the details being as follows:
berikut:
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
104
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian
-� PT Bank Danamon Tbk.�
Pokok FSD FSD Principal
Bunga FSD FSD Interest
Rp juta IDR Million
Rp juta IDR Million
Description
-� PT Bank Danamon Tbk.
16.691.825�
4.379.861
-� PT Bank PDFCI Tbk.�
1.995.000�
534.959
-� PT Bank PDFCI Tbk. � �
-� PT Bank Tiara Asia Tbk.�
1.442.916�
407.428� �
-� PT Bank Tiara Asia Tbk.
20.129.741�
5.322.248
Berdasarkan Persetujuan Bersama antara Gubernur
Based on Joint Decision between The Governor of
Bank Indonesia dan Menteri Keuangan tanggal 6
Bank Indonesia and Minister of Finance dated as of
Februari 1999, tagihan bunga sebesar Rp5.322.248
February 6, 1999, the claims in respect of the interest
juta tidak ikut dialihkan kepada Pemerintah. Namun
of IDR5,322,248 million were not transferred to the
Menteri Keuangan (Menkeu) dengan surat Nomor
Government. Yet, according to the Minister of
SR-176/MK.01/1999 tanggal 31 Mei 1999 perihal
Finance Letter Number SR-176/MK.01/1999 dated
Surat Kuasa Umum dalam rangka Pembayaran
May 31, 1999 concerning General Letter of
Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Bank
Authorization in terms of Government Guarantee
menyatakan bahwa bunga FSD termasuk dalam
Payment to Bank Liabilities, FSD interest was included
angka sementara rincian kewajiban bank yang dapat
in the interim bank liabilities amount that could be
dibiayai penjaminan Pemerintah dengan catatan
financed by Government guarantee, subject to the
pelaksanaan pembayaran masih akan dibicarakan
provision that payment implementation would be
kembali.
further discussed.
Dalam rangka penyelesaian tagihan bunga FSD eks.
In the effort on FSD Interests Claims from PT Bank
BTO PT BDI, Bank Indonesia telah melakukan upaya
Danamon Indonesia, Bank Indonesia has implemented
penyelesaian sebagai berikut:
the followings:
a.� Menyampaikan surat tagihan kepada eks. BTO.
a.� Bank Indonesia have submitted its Letters Number
PT BDI masing-masing dengan surat Nomor
1/122/UK, Number 1/123/UK and Number
1/124/UK, Nomor 1/122/UK dan Nomor 1/123/UK
1/124/UK dated July 6, 1999 concerning FSD
tanggal 6 Juli 1999 perihal Pembebanan Bunga
Interest Claims to PT BDI ex BTO. PT BDI with the
Fasilitas Saldo Debet Eks. BTO. PT BDI masing-
letter Number B.0741-DIR dated July 12, 1999
masing dengan surat Nomor B.0741-DIR tanggal
concerning FSD Interests Liabilities, Number BI-
12 Juli 1999 perihal Pembebanan Bunga Fasilitas
015/FA25/0799 dated July 13, 1999 concerning
Saldo Debet, Nomor BI-015/FA25/0799 tanggal
FSD/BLBI Interests Claims amounted to IDR527,519
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
105
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
13 Juli 1999 perihal Tagihan Bunga Fasilitas Saldo
million and Number 238/BTA-CS/VII/99 dated July
Debet/BLBI sebesar Rp527.519 juta dan Nomor
12, 1999 concerning FSD Interests Liabilities stated
238/BTA-CS/VII/99 tanggal 12 Juli 1999 perihal
that BPPN had calculated the FSD interest claim
Pembebanan Bunga Fasilitas Saldo Debet
in respect of PT BDI in the recapitulation program
menyatakan bahwa bunga FSD telah
and had requested Bank Indonesia not to debit
diperhitungkan dalam rekapitalisasi yang dilakukan
PT BDI ex-Bank Takeovers Demand Deposit at
oleh BPPN dan meminta agar Bank Indonesia
Bank Indonesia for FSD Interests settlement and
tidak melakukan pendebetan giro eks. BTO PT
to require confirmation between Bank Indonesia
BDI di Bank Indonesia untuk pembayaran bunga
and BPPN.
FSD serta meminta Bank Indonesia melakukan konfirmasi dengan BPPN. b.� Bank Indonesia submitted a letter to the BPPN
b.� Menyampaikan surat kepada BPPN mengenai penyelesaian tagihan bunga FSD eks. BTOPT BDI,
Number 6/63/BKr dated March 10, 2004
terakhir surat Nomor 6/63/BKr tanggal 10 Maret
concerning FSD interest liabilities of PT Bank
2004 perihal Kewajiban Bunga Fasilitas Saldo
Danamon Indonesia.
Debet PT Bank Danamon Indonesia. c.� Including the FSD Interests in the meeting agenda
c.� Memasukkan permasalahan bunga FSD dalam agenda yang dibahas antara Pemerintah dan
between the Government and Bank Indonesia
Bank Indonesia melalui Tim Kerja yang dibentuk
through a Committee formed by Joint Decision
dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menkeu
of the Minister of Finance and the Governor of
dengan GBI Nomor 7/23/KEP.GBI/2005 tanggal
Bank Indonesia Number 7/23/KEP.GBI/2005 dated
29 April 2005 tentang Pembentukan Tim
as of April 29, 2005 concerning the Establishment
Koordinasi Penyelesaian Beberapa Permasalahan
of Coordinating Team on Financial Issues
di Bidang Keuangan Departemen Keuangan dan
Settlements between Bank Indonesia and Ministry
Bank Indonesia. Namun sampai dengan SKB
of Finance. Yet, by the expiry date of the Joint
dimaksud berakhir pada tanggal 31 Desember
Decision on December 31, 2005, there had still
2005, belum diperoleh penyelesaian atas
been no resolution on the FSD interests.
permasalahan bunga FSD tersebut. d.� Requesting data/documents of BPPN
d.� Meminta data/dokumen rekapitalisasi eks. BTO oleh BPPN kepada PT BDI melalui surat Nomor
recapitalization program on ex Bank Takeovers
12/166/DKBU tanggal 23 Februari 2010 dan
to PT BDI through the letters Number
Nomor 12/248/DKBU tanggal 5 April 2010
12/166/DKBU dated February 23, 2010 and
masing-masing perihal Permasalahan Tagihan
Number 12/248/DKBU dated April 5, 2010
Bunga Fasilitas Saldo Debet Bank Indonesia
concerning FSD Interests Claims to PT Bank
kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT
Danamon Indonesia Tbk., PT Bank Tiara Asia Tbk.
Bank Tiara Asia Tbk. dan PT Bank PDFCI Tbk.
and PT Bank PDFCI Tbk, respectively.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
106
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
e.� Menyampaikan surat kepada Menkeu mengenai
e.� Submitting letters to Minister of Finance regarding
penyelesaian tagihan bunga FSD eks. BTO PT
the Settlement of FSD Interests Claim for eks.
BDI, terakhir surat Nomor 14/1/GBI/DKBU tanggal
BTO PT BDI, at the latest was the letter Number
26 Maret 2012 perihal Tagihan Bunga Fasilitas
14/1/GBI/DKBU dated March 26, 2012 concerning
Saldo Debet Bank Indonesia kepada PT Bank
FSD Interests Claims to PT Bank Danamon
Danamon, PT Bank PDFCI, dan PT Bank Tiara
Indonesia Tbk., PT Bank PDFCI Tbk., and PT Bank
Asia.
Tiara Asia Tbk.
Bank Indonesia tetap melanjutkan tugas pengelolaan
Bank Indonesia continues to perform its duties on
tagihan bunga FSD eks. BTO termasuk upaya
managing the FSD interest claims, including
penagihan, dengan mempertimbangkan bahwa
endeavoring to ensure their recovery, considering
tagihan tersebut merupakan aset yang masih
that the claims constitute assets which require
memerlukan tindak lanjut yang komprehensif.
comprehensive resolution. Complete information
Informasi lengkap terkait dengan tagihan bunga
related to the FSD Interests Claims can be found in
FSD dapat dilihat pada LKTBI Tahun 2011 dan 2012
the audited Annual Financial Statements Bank
audited.
Indonesia 2011 and 2012. 8.� Regional Financial and Economic Cooperation
8.� Kerjasama Ekonomi Keuangan Regional Bank Indonesia menjalin kerjasama keuangan regional
Bank Indonesia has made some regional financial
seperti ASEAN Swap Arrangement (ASA) dengan
cooperations such as ASEAN Swap Arrangement
negara-negara ASEAN, Chiang Mai Initiative
(ASA) with the ASEAN member countries, Chiang
Multilateralization (CMIM) dengan negara ASEAN
Mai Initiative Multi-lateralization (CMIM) with ASEAN
beserta Cina, Korea, dan Jepang (ASEAN+3) dan
countries and also China, South Korea, and Japan
Billateral Swap Agreement (BSA) antara Bank
(ASEAN+3), and Bilateral Swap Agreement (BSA)
Indonesia dengan Bank of Japan (BoJ) sebagai agen
between Bank Indonesia and Bank of Japan. The
dari Kementerian Keuangan Jepang. Tujuan dari
objective of the cooperations is to provide short term
kerjasama tersebut adalah untuk membantu negara
liquidity to the countries undergoing balance of
yang mengalami masalah neraca pembayaran dan
payments problem. Bank Indonesia also had financial
atau kesulitan likuiditas jangka pendek. Bank
cooperation with People»s Bank of China in Bilateral
Indonesia juga menjalin kerjasama keuangan dengan
Currency Swap Agreement (BCSA) with the purpose
People»s Bank of China dalam bentuk Billateral
of supporting bilateral trade and investments and
Currency Swap Arrangement (BCSA) yang bertujuan
provision of short term liquidity for maintaining
untuk mendukung perdagangan dan investasi kedua
money market stabilization.
negara serta penyediaan likuiditas jangka pendek bagi stabilisasi pasar keuangan. Penyediaan kebutuhan tersebut bersumber dari
The provision of such needs from the contribution
komitmen kontribusi negara anggota yang
commitments of the member countries. The
pengelolaan dan kepemilikannya berada di masing-
ownership and management of the funds are in the
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
107
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2013
BANK INDONESIA Notes to Financial Statements As of December 31, 2013 and 2012
Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012
masing bank sentral negara anggota. Sampai dengan
central banks of each member countries, as of
tanggal 31 Desember 2013 belum terdapat
December 31, 2013 there was no request of such
permintaan fasilitas dari negara anggota untuk
provision of needs from the member countries. Also
pemenuhan kebutuhan likuiditas serta tidak ada
there was no facility activation from both parties
aktivasi fasilitas oleh Indonesia. Demikian pula untuk
under BCSA.
kerjasama BCSA, belum ada aktivasi fasilitas oleh kedua belah pihak.
Annual Financial Statements Bank Indonesia 2013
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
108
Lampiran Appendixes
109
2013 Annual Report | Bank Indonesia
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
110
Daftar Singkatan
List of Abbreviations and Acronyms
ABIF ADB ADG AJDF APEC APMK ARIF AS ASEAN ASEAN+3 ATM AUD Bakohumas BBM BCSA BI BI-CAC BICARA BI-CBC BI-RTGS BIS BI-SSSS BLBI BPK RI BPM6 BPPN BPR Bps BSA BSBI BTO BUMD BUMN CAD CAR CFM DAPENBI DEBNAS DHE DKI DKP DPK DPM DPR RI EMEAP EUR FASBIS
ASEAN Banking Integration Framework Asian Development Bank Anggota Dewan Gubernur ASEAN Japan Development Fund for Indonesia Asia-Pacific Economic Cooperation Alat Pembayaran Menggunakan Kartu Accountable, Responsible, Independent, & Fair Amerika Serikat The Association of Southeast Asian Nations ASEAN + Jepang, China, Korea Anjungan Tunai Mandiri Australian Dollar Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat Pemerintah Bahan Bakar Minyak Bilateral Currency Swap Agreement Bank Indonesia Bank Indonesia Counterfeit Analysis Centre Bank Indonesia Call and Interaction Bank Indonesia Central Banking Course Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement Bank for International Settlements Bank Indonesia-Scripless Security Settlement System Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Balance of Payment Manual 6 Badan Penyehatan Perbankan Nasional Bank Perkreditan Rakyat basis point(s) Bilateral Swap Agreement Badan Supervisi Bank Indonesia Bank Take Over Badan Usaha Milik Daerah Badan Usaha Milik Negara Canadian Dollar Capital Adequacy Ratio Capital Flows Management Dana Pensiun Bank Indonesia Dewan Bawang Merah Nasional Devisa Hasil Ekspor Daerah Khusus Ibukota Dana Kesejahteraan Pegawai Dana Pihak Ketiga Departemen Pengelolaan Moneter Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia The Executives’ Meeting of East Asia Pacific Central Banks Euro Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
FKSSK FPN FSD FTV Fx Swap GAP GBP GEW GKN Gres! GWM HIPC IBA IBRD IFN IFSN IHK IILM IKNB IKU IMF Indover Bank IPBV IRU ISO
Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan Floating Principal Notes Fasilitas Saldo Debet Financing to Value Foreign Exchange Swap Good Agriculture Process Great Britain Poundsterling Global Entrepreneurship Week Gerakan Kewirausahaan Nasional Gerakan Ekonomi Syariah Giro Wajib Minimum Heavily Indebted Poor Countries Indover Bank Amsterdam International Bank for Reconstruction and Development Islamic Finance News International Financial Safety Net Indeks Harga Konsumen International Islamic Liquidity Management Industri Keuangan Non-Bank Indeks Kinerja Utama International Monetary Fund N.V. De Indonesische Overseeze Bank
Indo Plus Besloten Vennootschap Investor Relations Unit International Organization for Standardization Jamsostek Jaminan Sosial Tenaga Kerja JIBOR Jakarta Interbank Offer Rate JICA Japan International Cooperation Agency JISDOR Jakarta Interbank Spot Dollar Rate JPSK Jaring Pengaman Sektor Keuangan JPY Japanese Yen KAK Kebijakan Akuntansi Keuangan KBRI Kedutaan Besar Republik Indonesia Kejari Jakbar Kejaksaan Negeri Jakarta Barat KITAKompetensi, Integritas, Transparansi, Kompak Akuntabilitas, dan Kompak KLBI Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLH Kementerian Lingkungan Hidup KMK Keputusan Menteri Keuangan KPJU Komoditas Produk Jenis Usaha Unggulan KPMM Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPw DN BI Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia KUT Kredit Usaha Tani LDR Loan to Deposit Ratio Lemhanas-RI Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia LHP Laporan Hasil Pemeriksaan LIBOR London Inter-Bank Offered Rate LKPP Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKTBI Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia
111
2013 Annual Report | Bank Indonesia
LNRI LPS Ltd. LTV MA RI Menkeu MHP Mini MRA MKE MoU MXN MYR N.V. NCP NIK NKRI NPG NPI NPL NZD o/n OJK ON PAKBI PBI PBSN PDB PDG Pemda Pemkab Pemprov Persero Perum Jamkrindo PIHPS PKP PMK Pokjanas PPh PRGF PSAK PSBI PT PUN Rakornas RAPBN RDG RDKK Repo RI RKUN Rp
Lembaran Negara Republik Indonesia Lembaga Penjamin Simpanan Limited Loan to Value Mahkamah Agung Republik Indonesia Menteri Keuangan Minimum Holding Period Mini Master Repo Agreement Majelis Kehormatan Etik Memorandum of Understanding Mexican Peso Malaysia Ringgit Naamloze Vennootschap Net Currency Position Nomor Induk Kependudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia National Payment Gateway Neraca Pembayaran Indonesia Non-Performing Loan New Zealand Dollar Overnight Otoritas Jasa Keuangan Obligasi Negara Pedoman Akuntansi Keuangan Bank Indonesia Peraturan Bank Indonesia Perkebunan Besar Swasta Nasional Produk Domestik Bruto Peraturan Dewan Gubernur Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten Pemerintah Provinsi Perusahaan Perseroan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia
RTGS RUU SBDK SBI SBIS SBN SBSN SDBI SDM SDR SEAVG SKB SKNBI SLA SNKI SOL SOLA SPN SPNS SSB SSK SU SUN SUP THT TIBOR TKHT TOZ TPI TPID TPSL TSL TUKAB Tuperum UFJ UKM ULN UMKM UN-ESCAP
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Pengusaha Kena Pajak Protokol Manajemen Krisis Kelompok Kerja Nasional Pajak Penghasilan Poverty Reduction and Growth Facility Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Program Sosial Bank Indonesia Perseroan Terbatas Pengelolaan Uang Negara Rapat Koordinasi Nasional Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Rapat Dewan Gubernur Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani Repurchase Agreement Republik Indonesia Rekening Kas Umum Negara Rupiah
Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013
UPLK USD UU UYD Valas WTP YKKBI yoy YPPI
112
Real Time Gross Settlement Rancangan Undang-Undang Suku Bunga Dasar Kredit Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Syariah Surat Berharga Negara Surat Berharga Syariah Negara Sertifikat Deposit Bank Indonesia Sumber Daya Manusia Special Drawing Rights South-East Asia Voting Group Surat Keputusan Bersama Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Subsidiary Loan Agreement Strategi Nasional Keuangan Inklusif Subordinated Loan Struktur Organisasi Level Atas Surat Perbendaharaan Negara Surat Perbendaharaan Negara Syariah Surat-Surat Berharga Stabilitas Sistem Keuangan Surat Utang Surat Utang Negara Surat Utang Pemerintah Tunjangan Hari Tua Tokyo Inter-Bank Offered Rate Tunjangan Kesehatan Hari Tua Troy Ounce Tim Pengendali Inflasi Tim Pengendali Inflasi Daerah Third-Party Securities Lending Two Step Loan Transaksi Uang Kartal Antar Bank Tunjangan Pemilikan Rumah United Financial of Japan Usaha Kecil dan Menengah Utang Luar Negeri Usaha Mikro Kecil dan Menengah The United Nations-Economic and Social Commission for Asia and the Pacific Unit Perantara Layanan Keuangan United States Dollar Undang-Undang Uang yang Diedarkan Valuta Asing Wajar Tanpa Pengecualian Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia year on year Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia
DAFTAR ISI Table of Contents Ikhtisar
1
Highlights
Tema Laporan Tahunan
2
Annual Report Theme
PENGANTAR GUBERNUR
4
FOREWORD BY THE GOVERNOR
TENTANG BANK INDONESIA
10
ABOUT BANK INDONESIA
Status, Tujuan, dan Tugas
11
Status, Objective, and Task
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Strategis
12
Vision, Mission, and Strategic Values
Sekilas Perjalanan
14
Brief History
Profil Dewan Gubernur
18
Profile of the Board of Governors
Rangkaian Peristiwa 2013
22
Series of Events in 2013
Kebijakan Strategis 2013
28
Strategic Policies in 2013
Struktur Organisasi Bank Indonesia
32
Organisational Structure of Bank Indonesia
Peta Wilayah Kerja Bank Indonesia
34
Working Area Map of Bank Indonesia
TATA KELOLA BANK INDONESIA
36
BANK INDONESIA GOVERNANCE
Dewan Gubernur
38
Board of Governors
Badan Supervisi Bank Indonesia
39
Bank Indonesia Supervision Body
Rapat Dewan Gubernur
39
Board of Governors Meeting
Komite
40
Committee
Manajemen Strategis
41
Strategic Management
Manajemen Risiko
43
Risk Management
Audit Internal
44
Internal Audit
Hubungan dengan Pemerintah
44
Relationship with the Government
Hubungan dengan Parlemen
45
Relationship with the Parliament
Pengaturan Kode Etik Anggota Dewan Gubernur
46
Code of Ethics for the Member of the Board of Governors
Pengaturan Disiplin Pegawai
47
Employee Code of Discipline
KINERJA DAN PELAKSANAAN TUGAS BANK INDONESIA
48
BANK INDONESIA PERFORMANCE AND TASK IMPLEMENTATION
Mengelola Kestabilan Moneter
50
Managing Monetary Stability
• Boks: Apresiasi Kebijakan Bank Indonesia
55
• Box: Appreciation for Bank Indonesia Policies
• Boks: Menopang Kestabilan Nilai Tukar Rupiah dan Menguatkan Pengelolaan Likuiditas
58
• Box: Sustaining the Stability of the Exchange Rate of Rupiah and Strengthening Liquidity Management
• Boks: Mengendalikan Inflasi Daerah
60
• Box: Controlling Regional Inflation
Mengawal Ketahanan Sistem Perbankan dan Memperkokoh Stabilitas Sistem Keuangan
63
Safeguarding Banking System Resilience and Bolstering Financial System Stability
• Boks: Pengawasan Perbankan oleh Bank Indonesia Dalam Lintasan Waktu
68
• Box: Bank Indonesia Banking Supervision in the Passage of Time
Menjaga Sistem Pembayaran yang Aman dan Efisien
73
Maintaining a Secure and Efficient Payment System
• Boks: Merentang Jangkauan Layanan Uang Layak Edar
74
• Box: Expanding Services Coverage of Currency Fit for Circulation
Menggerakkan Sektor Riil dan UMKM
77
Mobilizing the Real Sector and MSMEs
• Boks: Menjalin Kemitraan, Mendorong Roda Perekonomian
82
• Box: Establishing Partnerships, Turning the Economic Wheel
• Boks: Mendekatkan Perekonomian Indonesia ke Mancanegara
85
• Box: Bringing the Indonesian Economy to the World
Memperkuat Kerjasama Internasional
87
Strengthening International Cooperation
Menata Organisasi dan Mengelola Kinerja
89
Restructuring Organisation and Managing Performance
BANK INDONESIA DAN PUBLIK
94
BANK INDONESIA AND THE PUBLIC
Komunikasi dan Edukasi Publik
96
Public Communication and Education
• Boks: Menyapa Publik Melalui BICARA
98
• Box: Greeting the Public through BICARA
Program Sosial Bank Indonesia
100
Bank Indonesia Social Programme
• Boks: Mendulang Asa di Sela Pohon Sawit
104
• Box: Stirring Hope in the Middle of Palm Oil Trees
OUTLOOK DAN STRATEGI KE DEPAN
106
OUTLOOK AND STRATEGY
Outlook Perekonomian
108
Economic Outlook
Strategi ke Depan
109
Strategy
LAPORAN KEUANGAN
115
FINANCIAL REPORT
Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan Maintaining Stability for Sustainable Economic Growth
Maintaining Stability for Sustainable Economic Growth
Laporan Tahunan Annual Report
2013
Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telp. (62 21) 500131 Fax. (62 21) 3861458 www.bi.go.id email:
[email protected]
Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan Maintaining Stability for Sustainable Economic Growth
Indonesia menghadapi tantangan tak ringan selama 2013. Setidaknya, terdapat tiga isu global yaitu ketidakpastian pemulihan ekonomi global, ketidakjelasan penghentian stimulus oleh The Fed (tappering-off), dan harga komoditas yang terus menurun. Hal ini berdampak terhadap kondisi ekonomi domestik melalui jalur perdagangan maupun keuangan. Kondisi kian berat karena struktur ekonomi Indonesia belum kuat memenuhi permintaan domestik yang masih besar. Akibatnya, tekanan terhadap neraca pembayaran semakin meningkat, nilai tukar rupiah melemah, dan inflasi meningkat.
In 2013, Indonesia was confronted with daunting challenges. At least there are three global issues i.e. uncertainty over global economic recovery, lack of clarity over tapering off the fiscal stimulus as signaled by the Fed and the prolonged decline in commodity prices. The domestic economic conditions were influenced through the trade and financial channels. Further challenges were posed by the structure of the Indonesian economy, which lacked capacity to keep pace with buoyant domestic demand. As a result, the balance of payments came under mounting pressure, accompanied by weakening in the exchange rate and rising inflation.
Seiring dengan menguatnya tekanan terhadap perekonomian Indonesia, Bank Indonesia memaksimalkan upaya mengawal stabilitas guna memastikan perekonomian nasional tumbuh berimbang dan sehat. Dalam hal ini, prioritas utama Bank Indonesia adalah menekan laju inflasi, menurunkan defisit transaksi berjalan, dan memperkuat stabilitas sistem keuangan (SSK). Bank Indonesia memantapkan bauran kebijakannya di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Selain itu, juga bersinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan terkait, dan bank sentral lain dalam menjaga stabilitas perekonomian dan SSK.
With growing pressure bearing down on the Indonesian economy, Bank Indonesia mounted an all-out drive for stability to ensure balanced and prudent economic growth. The main priority for Bank Indonesia was to curb the rate of inflation, bring down the current account deficit and reinforce financial system stability. Bank Indonesia strengthened its policy mix covering monetary management, macroprudential policies and the payment system. Bank Indonesia also worked in synergy with the Government, relevant financial authorities and other central banks to protect economic and financial system stability.
Komitmen mengelola SSK juga ditunjukkan dengan mengawal transisi pengalihan tugas pengawasan dan pengaturan bank ke Otoritas Jasa Keuangan. Dengan persiapan yang matang, proses pengalihan berjalan lancar, dan. industri perbankan pada saat dialihkan dalam kondisi sehat serta kegiatan bisnis perbankan tetap berjalan normal.
The commitment to financial system stability was also demonstrated in preparation for the transition involving the handover of banking regulation and supervision functions to the Financial Services Authority. With thorough preparations in place, the handover proceeded without a hitch, and the banking industry remained in sound condition during the transfer with banking business continuing as normal.
Berbagai langkah kebijakan yang telah ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah membuahkan hasil positif. Mulai triwulan IV-2013, perekonomian dan sistem keuangan Indonesia menunjukkan sinyal perbaikan. Inflasi mereda, keseimbangan eksternal mulai membaik, nilai tukar terkendali, dan SSK terjaga baik. Keberhasilan kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia mendapatkan pengakuan dari the Financial Times dan the Economist.
The multifaceted policy actions pursued by Bank Indonesia and the Government brought positive results. In Q4/2013, Indonesia’s economy and financial system began showing signs of improvement. Inflation eased, external balances began to improve, the exchange rate was brought under control and financial stability remained within comfortably safe limits. The success of Bank Indonesia’s policies won acclaim from The Financial Times and The Economist.
Berbagai capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan kapabilitas internal Bank Indonesia. Bank Indonesia membangun infrastruktur tata kelola organisasi yang mampu mendukung terlaksananya tugas secara efektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas juga menjadi motor penggerak kinerja Bank Indonesia. Menjawab perubahan lingkungan yang dinamis, di 2013 Bank Indonesia melakukan Reorganisasi Struktur Organisasi Level Atas. Perubahan ini memberikan nuansa baru pelaksanaan tugas dan peran Bank Indonesia khususnya dalam mewujudkan stabilitas sistem keuangan.
These achievements would not have been possible without the support of Bank Indonesia’s internal capabilities. Bank Indonesia has developed an organisational governance infrastructure capable of supporting the effective and accountable performance of duties. Another force driving the performance of Bank Indonesia is the competence and integrity of its human resources. In 2013, in response to the dynamically changing environment, Bank Indonesia embarked on Reorganisation of the High Level Organisational Structure. This change has brought fresh nuances to the performance of Bank Indonesia’s duties and roles, particularly in bringing about financial system stability.
Memasuki 2014, masih banyak tantangan menghadang perekonomian Indonesia. Proses pemulihan ekonomi global masih berlanjut dan ekonomi domestik masih membutuhkan pembenahan struktural. Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas untuk pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, dengan mendayagunakan seluruh potensi dan kemampuan yang ada. Salah satunya mempertajam strategi kebijakan dan memperkuat pengorganisasian Bank Indonesia. Untuk jangka pendek, telah ditetapkan strategi tahunan 2014 dan dalam jangka panjang telah dicanangkan misi dan visi Bank Indonesia 2024, yang ditunjang dengan nilai-nilai strategis baru.
In early 2014, numerous challenges continue to daunt the Indonesian economy. The global economy is still struggling towards recovery. The domestic economy has further need of structural reforms. Bank Indonesia is holding steadfast in managing stability for sustainable economic growth. To bring this about, Bank Indonesia will harness its entire potential and capabilities. One such measure involves the fine tuning of policy strategy and strengthening of the Bank Indonesia organisation. For the short-term, Bank Indonesia has adopted the 2014 annual strategy and launched the mission and vision for 2024, underpinned by new strategic values.