Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Bank Antardaerah 31 Desember 2010 dan 2009
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Halaman Laporan Keuangan Neraca
1
Laporan Laba Rugi
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
7
PT BANK ANTARDAERAH NERACA 31 Desember 2010 dan 2009
ASET Catatan
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain – setelah cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 118.418.365 pada tahun 2010 (2009 : Rp 318.592.034). – Pihak yang mempunyai hubungan istimewa – Pihak ke tiga Penempatan pada bank lain – setelah dikurangi cadangan keruigan penurunan nilai sebesar Rp 3.104.806.446 pada tahun 2010 (2009 : Rp 2.469.000.000). – Pihak yang mempunyai hubungan istimewa – Pihak ke tiga Efek-efek – setelah cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 5.900.150 pada tahun 2010 (2009 : Rp 10.565.968). – Pihak yang mempunyai hubungan istimewa – Pihak ke tiga Surat berharga dibeli dengan janji untuk dijual kembali Kredit yang diberikan – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 7.217.837.676 pada tahun 2010 (2009 : Rp 5.709.074.164). – Pihak yang mempunyai hubungan istimewa – Pihak ke tiga Tagihan akseptasi – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 33.975.843 pada tahun 2009. – Pihak yang mempunyai hubungan istimewa – Pihak ke tiga Penyertaan saham – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 60.000 pada 2010 dan 2009 Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 29.559.249.943 pada tahun 2010 (2009 : Rp 29.033.679.914) Aset pajak tangguhan Aset lain-lain dan biaya dibayar dimuka – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 250.104.113 pada tahun 2010 (2009 : Rp 455.014.691)
2a, 3 2a,4 2a,5
2010 Rp
2009 Rp
30.763.115.941 74.282.586.921
26.151.132.336 38.466.015.851
– 11.694.100.180
– 28.540.611.433
– 156.837.713.931
– 47.318.758.950
– 38.182.254.856
– 216.853.675.875
2b,2c,6
2d,7
8 92.576.478.379
–
2e,2i,9,38
7.560.530.738 663.029.371.096
1.261.983.438 575.380.008.960
2g,2h
– –
– 3.363.608.470
2f,2g,10 5.940.000
5.940.000
19.696.747.661 879.206.650
21.694.391.626 723.461.860
16.376.339.029
9.929.233.371
1.111.884.385.382
969.688.822.170
2j,11
2s,19c 2g,2k,2l,12
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan auditor independen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 1
PT BANK ANTARDAERAH N E R A C A (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan
KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan nasabah : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Kewajiban lain-lain Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja
2m,13 2i,2n,14
2n,15 16 2s,19b 2g,2h,17 18 2o,20
Jumlah kewajiban EKUITAS Modal saham biasa Modal dasar 2.000.000 lembar saham, ditempatkan dan disetor penuh 952.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham Keuntungan/(kerugian) bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek- efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual Laba ditahan (akumulasi defisit)
21
2010 Rp
4.746.022.523 00 0 66.071.286.971 895.562.861.984 28.331.223.812 100.385.311 1.116.348.248 0 548.778.148 2.370.668.518 3.516.826.599
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8.491.838.264 0 16.377.368.768 794.996.000.214 35.524.611.683 4.246.061.561 1.211.128.129 617.103.978 2.404.557.252 2.583.792.358
1.002.364.402.114
866.452.462.207
100.250.000.000 0
100.250.000.000
(1.123.083.622) 10.393.066.890
Jumlah ekuitas
2009 Rp
– 2.986.359.963
109.519.983.268
103.236.359.963
1.111.884.385.382
969.688.822.170
Catatan atas laporan auditor independen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 2
PT BANK ANTARDAERAH LAPORAN LABA RUGI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Catatan
2010 Rp
2009 Rp
Pendapatan bunga Provisi dan komisi
2i,2p,22 2q,23
112.571.502.708 6.428.545.071
102.285.667.194 5.759.085.558
Beban bunga
2i,2p,24
119.000.047.779 (56.959.527.717)
108.044.752.752 (53.145.161.423)
62.040.520.062
54.899.591.329
25
3.138.656.040
3.182.037.394
Pemulihan / (penurunan nilai) aktiva produktif
2g,26
(2.681.797.570)
(2.143.000.000)
Beban operasional lainnya : Tenaga kerja Umum dan administrasi
2o,27 28
(32.380.415.905) (20.871.605.851)
(27.792.712.510) (19.791.327.884)
(53.252.021.756)
(47.584.040.394)
Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya
Jumlah beban operasional lainnya Laba operasional Pendapatan (beban) non operasional – bersih Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan : Kini Tangguhan Laba bersih tahun berjalan
29
9.245.356.776 912.932.861
8.354.588.329 (515.034.754) 7.839.553.575
2t,19a 2t,19d
10.158.289.637 0 (2.907.327.500) 155.744.790
(2.349.069.520) (395.191.822)
7.406.706.927
5.095.292.233
Catatan atas laporan auditor independen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 3
PT BANK ANTARDAERAH LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Modal saham Rp
Keuntungan / (kerugian) bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual Rp
Laba ditahan (akumulasi defisit) Rp
Jumlah Rp
Saldo per 31 Desember 2008 Penambahan modal saham Laba bersih tahun berjalan
95.250.000.000 5.000.000.000 –
– – –
(2.108.932.270) – 5.095.292.233
93.141.067.730 5.000.000.000 5.095.292.233
Saldo per 31 Desember 2009 Keuntungan/(kerugian) bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efekefek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan
100.250.000.000
–
2.986.359.963
103.236.359.963 0
– –
(1.123.083.622) –
– 7.406.706.927
Saldo per 31 Desember 2010
100.250.000.000
(1.123.083.622)
10.393.066.890
(1.123.083.622) 7.406.706.927 109.519.983.268
Catatan atas laporan auditor independen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 4
PT BANK ANTARDAERAH LAPORAN ARUS KAS Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
2010 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih tahun berjalan Penyesuaian untuk rekonsiliasi hasil usaha bersih ke kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi : Penyusutan aset tetap Laba penjualan aset tetap Beban (pendapatan) pajak tangguhan Laba sebelum perubahan modal kerja Kenaikan penempatan pada bank lain Penurunan (kenaikan) efek-efek Kenaikan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kenaikan kredit yang diberikan Penurunan (kenaikan) tagihan akseptasi Penurunan (kenaikan) aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban segera Kenaikan simpanan nasabah Kenaikan (penurunan) simpanan dari bank lain Penurunan pinjaman yang diterima Kenaikan (penurunan) hutang pajak Kenaikan (penurunan) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Kenaikan kewajiban lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
2009 Rp
7.406.706.927 0
5.095.292.233
2.878.581.504 (1.232.336.645) (155.744.790)
2.942.066.199 (335.241.608) 395.191.822
8.897.206.996 (109.518.954.981) 178.671.421.019
8.097.308.646 (36.527.758.950) (59.023.723.994)
(92.576.478.379) (93.947.909.436) 3.363.608.470 (6.447.105.658) (3.745.815.741) 150.260.779.973 (7.193.387.871) (4.145.676.250) (94.779.881)
– (66.798.937.451) (3.363.608.470) 1.250.798.290 4.781.472.100 145.108.668.919 18.221.216.374 (4.154.319.131) 793.563.547
(68.325.830) (33.888.734)
159.044.147 608.064.695
933.034.241
(914.231.400)
24.353.727.938
8.237.557.322
Catatan atas laporan auditor independen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 5
PT BANK ANTARDAERAH LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
2010 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Keuntungan/(kerugian) bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual
4.378.478.690 (4.027.079.584)
2009 Rp
704.566.628 (3.006.819.459)
(1.123.083.622)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(771.684.516)
– (2.302.252.831)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan modal disetor
–
5.000.000.000
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
–
5.000.000.000
Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun Kas dan setara kas terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
23.582.043.422 93.157.759.620
10.935.304.491 82.222.455.129
116.739.803.042
93.157.759.620
30.763.115.941 74.282.586.921 11.694.100.180
26.151.132.336 38.466.015.851 28.540.611.433
Catatan atas laporan auditor independen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 6
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2010 dan 2009
1.
UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Antardaerah (untuk selanjutnya disebut Bank) didirikan berdasarkan akta notaris Anwar Mahayudin, SH, notaris di Surabaya No 30 tanggal 17 Maret 1958 dengan nama PT Bank Republik. Selanjutnya berdasarkan akta perubahan No 41 tanggal 11 Juli 1958, yang dibuat dihadapan Meester Liem Hie Thaij, notaris pengganti dari Anwar Mahayudin, Bank telah berganti nama menjadi Interregional Bank PT atau Bank Antardaerah PT dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/113/7 tanggal 23 Nopember 1958 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 83 tanggal 14 Oktober 1960, tambahan No 643/1960. Berdasarkan Akta Notaris Imam Sudjono Hermanto, SH., Notaris di Surabaya Nomor 37 tanggal 25 Januari 2002, Bank melakukan perubahan nama menjadi PT Bank Antardaerah, perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C-03259.HT.01.04.TH.2002 tanggal Pebruari 2002. Berdasarkan Akta Notaris Imam Sudjono Hermanto, SH., notaris di Surabaya, Nomor 3 tanggal 5 Januari 2009, Bank telah melakukan perubahan anggaran dasar seluruhnya untuk disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 23 Pebruari 2009 dengan Nomor AHU-005004.AH.01.02 Tahun 2009. Kegiatan utama Bank adalah menjalankan usaha sebagai bank umum, baik domestik maupun internasional. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No 191546/U.M.II, tanggal 28 Oktober 1958. Pada tahun 1992 PT Bank Antardaerah telah ditunjuk sebagai Bank Devisa, sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor 25/74/KEP/DIR tanggal 16 Oktober 1992 tentang penunjukan PT Bank Antardaerah menjadi Bank Devisa. Kantor Pusat Bank berkedudukan di Jalan Bongkaran Nomor 28 – 30, Surabaya, Jawa Timur, Bank mempunyai kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas, sebagai berikut :
Kantor pusat Kantor cabang Kantor cabang pembantu Kantor kas
7
2010
2009
1 8 16 2
1 8 15 2
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
1.
U M U M (Lanjutan) b.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan pengurus Bank diangkat berdasarkan Akta Notaris Imam Sudjono Hermanto, SH, No 30 tanggal 17 September 2009. Berdasarkan rapat pemegang saham tanggal 28 Agustus 2009, yang telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Imam Sudjono Hermanto, SH, Notaris di Surabaya No 44 tanggal 28 Agustus 2009, telah menyetujui pengunduran diri Tn Rukman Hakim Jodistiro dari jabatannya sebagai Presiden Direktur terhitung sejak tanggal 7 September 2009. Berdasarkan rapat pemegang saham tanggal 10 Nopember 2009, yang telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Imam Sudjono Hermanto, SH, Notaris di Surabaya No 06 tanggal 10 Nopember 2009, telah diangkat Tn Buyung Rudijanto Hanani sebagai Presiden Direktur. Berdasarkan Surat Gubernur Bank Indonesia No 12/5/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 14 Januari 2010, perihal Keputusan atas pengangkatan Presiden Direktur PT Bank Antardaerah, Bank Indonesia telah menyetujui atas pengangkatan Tn. Buyung Rudijanto Hanani tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, anggota Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan adalah sebagai berikut : 2010 Dewan Komisaris : Presiden Komisaris : Tn. Ahadiat Wargana Komisaris : Tn. Yudo Sutanso, B.Sc : Tn. Dodu Blasyus, SE.,MM : Tn. Imbang Setiamihardja, SH Direksi : Presiden Direktur Direktur
Komite Audit : Ketua Anggota
2009 Tn. Ahadiat Wargana Tn. Yudo Sutanso, B.Sc Tn. Dodu Blasyus, SE.,MM Tn. Imbang Setiamihardja, SH
: Tn. Buyung Rudijanto Hanani : Tn. Tang Amir, SE., MM : Tn. Yayat Supriatna, SE : Tn. Argo Budi Tjahyono, SE., M.Ak.,Ak
Tn. Buyung Rudijanto Hanani Tn. Tang Amir, SE., MM Tn. Yayat Supriatna, SE Tn. Argo Budi Tjahyono, SE.,M.Ak.,Ak
: Tn. Dodu Blasyus, S.E., M.M. : Tn. Drs. Onny Argojono Tn. Drs. Agus Subiyantara, Ak., M.M.
Tn. Dodu Blasyus, S.E., M.M. Tn. Drs. Onny Argojono Tn. Drs. Agus Subiyantara, Ak., M.M.
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak karyawan tetap 444 dan 492.
8
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini : a.
Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Stándar Akuntansi Keuangan dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Laporan keuangan disusun dengan dasar pengukuran biaya historis kecuali untuk instrumen keuangan tertentu seperti surat berharga yang diperdagangkan atau tersedia untuk dijual. Laporan keuangan juga telah disusun berdasarkan basis akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai ”non-performing” dicatat secara dasar kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan metode tidak langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Sejak tanggal 1 Januari 2010, Bank telah mengadopsi kebijakan akuntansi baru di bawah ini sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding mengenai dampak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 30). (i). Aset dan kewajiban keuangan Bank mengklasifikasikan asset keuangannya dalam kategori (a) asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) asset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
9
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (i). Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) A.
Aset keuangan (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan ini merupakan asset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit-taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan terdiri dari efek-efek, Obligasi Pemerintah dan tagihan derivatif. Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrument keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali : • yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; • yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau;
10
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (i). Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) A. Aset keuangan (Lanjutan) (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang (Lanjutan) • dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari asset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. (c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah asset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali : • investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; • investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan • investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, asset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam laporan keuangan sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.
11
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (i). Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) A. Aset keuangan (Lanjutan) (d) Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah asset keuangan nonderivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika asset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. (e) Pengakuan Bank menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk mencatat seluruh transaksi asset keuangan yang lazim (regular). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam neraca sebagai "Aset yang dijaminkan", jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali. B.
Kewajiban keuangan Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (a) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (b) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
12
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (i). Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) B.
Kewajiban keuangan (Lanjutan) (a) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kewajiban keuangan ini merupakan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. (b) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
C.
Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan asset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut beakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
13
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (i). Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) C.
Penghentian pengakuan (Lanjutan) Agunan yang diserahkan oleh Bank di dalam perjanjian dijual dengan janji untuk dibeli kembali dan transaksi securities lending dan borrowing tidak dihentikan pengakuannya karena Bank secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat agunan tersebut, berdasarkan ketentuan bahwa harga pembelian kembali telah ditentukan di awal, sehingga criteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi.
(ii). Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrument keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut : (a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar asset keuangan tersebut; (b) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok asset keuangan tersebut sesuai jadual pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
14
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (iii). Klasifikasi atas instrumen keuangan Bank mengklasifikasikan instrument keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Golongan (ditentukan oleh Bank)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)
Sub golongan Efek-efek/Marketable securities
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Obligasi Pemerintah / Financial assets held for Government Bonds trading Tagihan derivatif - Tidak terkait lindung nilai/Derivative receivables – Non hedging related
Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual Aset Pinjaman yang diberikan dan kembali/Securities purchased under resale agreements keuangan/ piutang/Loans and receivables Aset yang dijaminkan/Plegde assets Financial Kredit yang diberikan/Loans assets Tagihan akseptasi/Acceptance receivables Aset lain-lain/Other assets Pendapatan yang masih akan diterima/Accrued income Aset keuangan dimiliki hingga Efek-efek /Marketable securities jatuh tempo/Held-to-maturity Obligasi Pemerintah/Government Bonds investments Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available-for-sale financial assets
Efek-efek/Marketable securities Obligasi Pemerintah/Government Bonds
Derivatif lindung nilai/Hedgingderivatives
Lindung nilai atas nilai Tagihan derivatif Terkait wajar/Hedging instruments lindung nilai atas nilai in fair value hedges wajar/Derivative receivables - Hedging instruments in fair value hedges related
15
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (iii). Klasifikasi atas instrumen keuangan (Lanjutan) Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
Golongan (ditentukan oleh Bank)
Sub golongan
Kewajiban keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial liabilities held for trading
Kewajiban derivatif bukan lindung nilai/Derivative payables – non hedging
Kewajiban segera/Obligation due immediately Simpanan dari nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Hutang atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli Aset Kewajiban keuangan yang kembali/Securities keuangan/ diukur dengan biaya perolehan sold under repurchase agreements Financial diamortisasi/Financial Kewajiban akseptasi/Acceptance payables assets liabilities at amortised cost Efek-efek yang diterbitkan/Marketable securities issued Pinjaman yang diterima/ Borrowings Biaya yang masih harus dibayar/Accured expenses Obligasi subordinasi/Subordinated bonds Derivatif lindung nilai/Hedgingderivatives
Lindung nilai atas nilai Kewajiban derivatif – wajar/Hedging instruments Terkait lindung nilai atas in fair value hedges nilai wajar/Derivative payabless - Hedging instruments in fair value hedges related Rekening Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan/Unused loan facilities granted administratif/ Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrevocable letters of credit Off-balance sheet financial Garansi yang diberikan/Guarantees issued instruments
(iv). Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
16
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (v). Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (A)
Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa asset keuangan atau kelompok asset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut : a)
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
b)
pelanggaran kontrak, seperti pembayaran pokok atau bunga;
c)
pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
d)
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
e)
hilangnya pasar aktif dari asset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
f)
data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi.
terjadinya
wanprestasi
atau
tunggakan
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan. Cadangan kerugian penurunan nilai atas asset yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan metode discounted cash flows.
17
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (v). Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) (A)
Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan) Untuk aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai cadangan kerugian penurunan nilainya dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas asset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek serta Obligasi Pemerintah (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan ke dalam “Cadangan kerugian penurunan nilai”. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan.
18
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (v). Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) (B)
Aset yang tersedia untuk dijual Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa asset keuangan atau kelompok asset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut diatas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporanlaba rugi. Sebelum 1 Januari 2010, cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif ditentukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan persentase penyisihan kerugian sebagai berikut : Persentase di atas berlaku untuk asset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Aset produktif dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai asset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.
19
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (v).
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) (B) Aset yang tersedia untuk dijual (Lanjutan) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000, agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen. Cadangan kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif disajikan sebagai kewajiban di neraca. Sampai dengan saat ini cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif tetap dihitung dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005.
(vi). Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrument keuangan tersebut.
Penghentian Pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006).
20
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) (vi). Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) (Lanjutan) Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Kewajiban atau Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006). Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrument keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada pada tanggal 1 Januari 2010. Jika Bank menentukan penurunan nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) tidak di 1 Januari 2010, maka Bank memisahkan penurunan nilai yang berasal dari periode berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penurunan nilai yang berasal dari periode sebelumnya diakui langsung ke saldo laba. Jika Bank tidak dapat memisahkan penurunan nilai tersebut, maka penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan fakta tersebut diungkapkan secara memadai dalam catatan atas laporan keuangan.
c.
Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi.
d. Penempatan Pada Bank Lain Penempatan pada bank lain disajikan sebesar nilai nominal penyetoran atau nilai yang diperjanjikan sesuai dengan penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
21
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
Surat Berharga Surat berharga terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang dan di bursa efek yang dinyatakan sesuai dengan PSAK No 50 tentang ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu” adalah sebagai berikut : • Surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar, keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. • Surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah ditambah atau dikurangi dengan saldo premi atau diskonto yang belum ditambah atau diamortisasi dan disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan dan penyisihan kerugian untuk penurunan yang bersifat permanen. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak surat berharga tersebut dibeli hingga tanggal jatuh temponya. • Surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar, keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi. Penurunan nilai wajar surat berharga dibawah biaya perolehan yang merupakan penurunan bersifat permanen dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pemindahan surat berharga antar kelompok dicatat berdasarkan nilai wajar. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi dan penjualan surat berharga, ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus dan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
f.
Kredit Yang Diberikan Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dicatat sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
22
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f.
Kredit Yang Diberikan (Lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pinjaman yang diberikan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
g.
Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan nonpublik. Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tangagl perolehan, dikurangi cadangaN kerugian penurunan nilai. Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
h.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Non Keuangan Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 20 Januari 2006, Bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-keuangan (non-produktif) seperti agunan yang diambil alih, property terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut : Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accounts ditetapkan sebagai berikut : Lancar Macet
Sampai dengan 180 hari Lebih dari 180 hari
23
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasi atas L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang akun tagihan akseptasi.
j.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan ketentuan PSAK No 7 mengenai ”Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan. Akun yang berkaitan dengan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diantaranya : Biaya dibayar dimuka, kredit yang diberikan dan simpanan.
k.
Aset Tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Penyusutan diakui dengan menggunakan metode saldo menurun (diminishing of balance method) untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah. Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca.
24
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Aset Tetap (Lanjutan) Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut :
Bangunan Inventaris Golongan I Inventaris Golongan II Inventaris Golongan III
Masa manfaat Tahun
% per tahun
20 4 8 10
5 50 25 10
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi. Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan revisi PSAK dan mengadopsi model biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo laba. Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
l.
Agunan yang Diambil-alih Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan yang bersangkutan.
25
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l.
Agunan yang Diambil-alih (Lanjutan) Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
m. Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain-lain adalah biaya dibayar di muka. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian aset. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). n.
Kewajiban Segera Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank.
o.
Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan nasabah di bank berupa : giro, tabungan, dan deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah. Simpanan dinilai sebagai berikut : • • •
Giro dinilai sebesar kewajiban bank kepada pemegang giro; Tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan; Deposito dinilai sebesar jumlah pokok deposito yang tercantum dalam perjanjian antara bank dan pemegang deposito berjangka; dan
26
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o.
Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain (Lanjutan) •
•
p.
Sertifikat deposito dinilai sebesar nilai nominal dikurangi saldo bunga dibayar dimuka; selisih antara jumlah tunai yang diterima dan nilai nominal (diskonto) dinilai sebagai bunga dibayar di muka dan di amortisasi selama jangka waktu sertifikat deposito (PSAK 31 paragraf 76). Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Kewajiban Imbalan Kerja Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan PSAK No 24 (Revisi) tentang “Imbalan Kerja”, PSAK ini mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas imbalan kerja. Bank menghitung Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaria independen. Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui sebagai metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming). Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aktiva non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam akun administratif. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan non performing diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikan diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
27
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga (Lanjutan) Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
r.
Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi dari kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan mempunyai jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan diakui pada saat terjadinya.
s.
Penjabaran Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Reuters pada pukul 16.00 WIB yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dan transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. Berikut ini adalah kurs mata uang utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada 31 Desember 2010 dan 2009 : 2010 2009 Rp Rp Euro Dolar Amerika Serikat Dolar Singapore Dolar Australia Dolar Hongkong Yen Jepang
12.017,99 9.010,00 7.025,89 9.169,48 1.159,08 110,75
28
13.542,43 9.395,00 6.704,50 8.453,16 1.211,48 102,19
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t.
Pajak Penghasilan Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Bank melakukan penangguhan pajak (deferred tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak termasuk akumulasi rugi fiskal yang memungkinkan dapat direalisasikan. Perlakuan tersebut telah sesuai dengan PSAK No 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
u.
Informasi Segmen Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aktiva dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Bank menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen segmen geografis (segmen sekunder). Segmen sekunder dibagi ke dalam Jawa Timur, Nusa Tenggara, Bali, dan lainnya dan lainnya.
3.
KAS
Rupiah Mata uang asing Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
29.890.407.341 872.708.600
25.320.426.436 830.705.900
30.763.115.941
26.151.132.336
Kas diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran untuk cash in save dan cash in transit kepada PT Asuransi Wahana Tata (bukan perusahaan afiliasi) dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp 1.108.050.000.000 (2010) dan Rp 920.100.000.000 (2009). Direksi Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas kas yang dipertanggungkan.
29
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
4.
GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah Mata uang asing Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
73.832.086.921 450.500.000
37.996.265.851 469.750.000
74.282.586.921
38.466.015.851
Giro wajib minimum dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 2009 Rupiah Mata uang asing
8,11% 1,44%
5,03 % 1,07 %
Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah terakhir dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder pada 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 8,00% dan 2,50% (2010) dan 5,00% dan 2,50% (2009), dan valuta asing sebesar 1,00% (2010) dan 1,00% (2009). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.
5.
GIRO PADA BANK LAIN 2010 Rp a.
Berdasarkan : Mata uang Rupiah : PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank, NA PT Bank OCBC NISP Tbk
30
2009 Rp
1.323.756.765 239.804.215 163.847.157 3.798.468 –
1.493.476.736 161.897.659 240.390.150 2.623.581 203.151.799
1.731.206.605
2.101.539.925
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
5.
GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) 2010 Rp a.
Berdasarkan : (Lanjutan) Mata uang asing : Dollar Amerika Serikat : HSBC Standard Chartered Bank Citibank, NA PT Bank Central Asia Tbk
Dollar Singapore : Standard Chartered Bank OCBC Singapore
Euro : Citibak, NA Indover Bank
Australian Dollar – ANZ Melbourne Japanese Yen – Bank Of Tokyo UFJ Japan Hongkong Dollar – Standard Cartered Bank
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
2009 Rp
6.073.589.373 2.896.263.599 260.043.286 249.060.300
9.758.808.504 11.330.210.191 5.448.464.241 –
9.478.956.558
26.537.482.936
13.127.875 11.876.424
21.042.527 25.227.875
25.004.299
46.270.402
534.837.691 –
40.852.892 31.292.481
534.837.691
72.145.373
23.937.661 10.578.508 7.997.223
63.526.474 15.334.223 22.904.134
11.812.518.545 (118.418.365)
28.859.203.467 (318.592.034)
11.694.100.180
28.540.611.433
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan giro pada pihak ketiga.
b.
Berdasarkan kolektibilitas Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan; lancar Rp11.812.518.545 (2009 : lancar sebesar Rp 28.827.910.986 dan kurang lancar sebesar Rp 31.292.481).
31
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
5.
GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) c.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Rupiah Mata uang asing d.
2010 %
2009 %
0,00 – 0,013 0,00
0,00 – 3,25 0,00
Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut : 2010 Rp Saldo awal tahun Pencadangan/ (pemulihan) tahun berjalan (lihat Catatan 26) Saldo akhir tahun
2009 Rp
318.592.034
173.872.182
(200.173.669)
144.719.852
118.418.365
318.592.034
Direksi Bank berpendapat bahwa jumlah Cadangan Kerugian Peurunan Nilai giro pada bank lain cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan terjadi. 6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA 2010 Rp Rupiah : Bank Indonesia FTK/FAS Bank Indonesia Dikurangi : Diskonto PT Prima Master Bank
Mata uang asing : Euro : Indover Bank – Amsterdam, Belanda Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah
32
2009 Rp
157.300.000.000 (462.286.069)
37.400.000.000 (7.241.050)
156.837.713.931 –
37.392.758.950 3.000.000.000
156.837.713.931
40.392.758.950
3.104.806.446 (3.104.806.446)
9.395.000.000 (2.469.000.000)
–
6.926.000.000
156.837.713.931
47.318.758.950
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA (Lanjutan) Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut : 2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Pencadangan/ (pemulihan) tahun berjalan (lihat Catatan 26)
2.469.000.000 635.806.446
109.000.000 2.360.000.000
Saldo akhir tahun
3.104.806.446
2.469.000.000
Penempatan pada Bank Indover – Amsterdam, Belanda per 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 9.395.000.000 dan Rp 3.104.806.446. Bank tersebut telah dibekukan pada tanggal 7 Oktober 2008 oleh DNB (Bank Central Belanda). Berdasarkan pasal 24 Peraturan Bank Indonesia No 7/2/PBI/2005 sebagaimana telah diubah dengan PBI No 11/2/PBI/2009 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, maka kolektibilitas penempatan tersebut diklasifikasikan macet. Sesuai pasal 45, maka Bank diwajibkan untuk membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif berupa cadangan khusus sebesar 100%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 cadangan yang sudah dibentuk Bank telah mencapai 100% atau sebesar Rp 3.104.806.446. Direksi Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak dapat ditariknya kembali penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia.
7.
EFEK – EFEK Bank memiliki surat berharga dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (Held To Maturity) dan tersedia untuk dijual (Available For Sales). Transaksi surat berharga dilakukan dengan pihak ketiga dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing dengan penjelasan sebagai berikut : 2010 Rp Berdasarkan jenis dan mata uang : Rupiah : Sertifikat Bank Indonesia Bunga yang belum diamortisasi
– –
2009 Rp
217.000.000.000 (1.192.354.981)
Obligasi – Pemerintah Obligasi – Non Pemerintah
– 37.598.140.000 590.015.006
215.807.645.019 – 590.015.005
Jumlah Rupiah (Dilanjutkan)
38.188.155.006
216.397.660.024
33
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
7.
EFEK – EFEK (Lanjutan) 2010 Rp Berdasarkan jenis dan mata uang : (Lanjutan) Jumlah Rupiah (Lanjutan) Mata uang asing : Dollar Amerika Serikat : Negoisasi Wesel Ekspor
38.188.155.006
–
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
2009 Rp 216.397.660.024
466.581.819
38.188.155.006 (5.900.150)
216.864.241.843 (10.565.968)
38.182.254.856
216.853.675.875
Obligasi Pemerintah Peringkat
Jumlah
Bunga
Tanggal mulai
Jatuh tempo
Dimiliki hingga jatuh tempo : Rupiah : Sukuk 002
B1a
15.000.000.000
8,700%
10 Pebruari 2010
10 Pebruari 2023
Tersedia untuk dijual : Rupiah : FR0054 FR0054 FR0056 FR0056 FR0056
B1a B1a B1a B1a B1a
5.125.150.000 5.125.150.000 4.944.600.000 1.977.840.000 5.425.400.000
9,500% 9,500% 8,375% 8,375% 10,250%
Obligasi Pemerintah
11 Nopember 2010 15 Juli 2031 11 Nopember 2010 15 Juli 2031 15 Desember 2010 15 September 2026 16 Desember 2010 15 September 2026 14 Oktober 2010 12 Maret 2030
22.598.140.000 Jumlah
37.598.140.000
Obligasi Non Pemerintah Penerbit
Pihak ketiga : PT Jasa Marga (Persero) PT Jasa Marga (Persero) PT Jasa Marga (Persero) PT Jasa Marga (Persero)
Seri
Peringkat *)
Jorr I Th 2003 Jorr II 2005 Trache A Jorr II 2005 Trache B Jorr II 2005 Trache C
A+
Jumlah Rp
Kupon %
302.315.995 Floating SBI 3 bulan 86.309.703 5 th I fixed 12,50 berikutnya 15,25 86.309.703 5 th I fixed 11,50 berikutnya 15,25 115.079.605 5 th I fixed 13,50 berikutnya 15,50 590.015.006
A+ A+ A+
Jumlah
Obligasi diatas mempunyai frekuensi pembayaran bunga semesteran.
34
Jatuh tempo
19 Nopember 2013 5 Januari 2016 5 Januari 2018 5 Januari 2021
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
7.
EFEK – EFEK (Lanjutan) Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai surat berharga adalah sebagai berikut : 2010 Rp Saldo awal tahun Pencadangan / (pemulihan) selama tahun berjalan (lihat Catatan 26) Saldo akhir tahun
2009 Rp
10.565.968 (4.665.818 )
16.323.633 (5.757.665 )
5.900.150
10.565.968
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas seluruh surat berharga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digolongkan lancar. Direksi Bank berpendapat bahwa jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai surat berharga tersebut telah memadai. 8.
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Berdasarkan jenis dan mata uang
Jenis efek
Rupiah : Obligasi FR00047 Obligasi FR00032 Obligasi II Bank Lampung Obligasi FR00040
Mata uang asing : USY20721AA74 USY30721AA74
Tanggal dimulai
Tanggal jatuh tempo
Nilai jual kembali Rp
29/12/2010 27/12/2010 16/12/2010 01/12/2010
31/1/2011 27/1/2011 18/1/2011 10/1/2011
15.745.924.500 23.199.056.000 10.751.123.900 29.618.475.000
(133.245.000) (170.240.407) (57.775.822) (75.043.125)
15.612.679.500 23.028.815.593 10.693.348.078 29.543.431.875
79.314.579.400
(436.304.354)
78.878.275.046
9.148.153.303 4.574.076.697
(15.016.663) (9.010.004)
9.133.136.640 4.565.066.693
13.722.230.000
(24.026.667)
13.698.203.333
93.036.809.400
(460.331.021)
92.576.478.379
11/10/2010 13/10/2010
11/1/2011 13/1/2011
Jumlah
Pendapatan bunga belum direalisasi Rp
Nilai bersih Rp
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang mengalami penurunan nilai. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca.
35
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN a.
Berdasarkan Jenis Kredit
Rupiah : Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Kredit Karyawan Kredit Program Pemerintah
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
b.
2010 Rp
2009 Rp
451.798.263.543 93.243.710.140 31.295.570.237 4.382.773.923 97.087.421.667
364.406.455.662 92.364.869.955 28.737.592.999 2.862.754.298 93.979.393.648
677.807.739.510 (7.217.837.676)
582.351.066.562 (5.709.074.164)
670.589.901.834
576.641.992.398
Berdasarkan Kolektibilitas Kredit Kolektibilitas kredit yang diberikan adalah sebagai berikut : 2 0 1 0
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
2 0 0 9
Jumlah pinjaman yang diberikan Rp
Cadangan kerugian penurunan nilai Rp
Jumlah pinjaman yang diberikan Rp
Cadangan kerugian penurunan nilai Rp
667.010.523.506 8.651.236.530 – 598.577.120 1.547.402.354
6.670.105.235 432.561.827 – – 115.170.614
559.884.325.959 16.639.771.721 1.977.241.150 74.703.405 3.775.024.327
5.475.737.641 61.671.050 5.067.862 – 166.597.611
677.807.739.510
7.217.837.676
582.351.066.562
5.709.074.164
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persentase Cadangan Kerugian Penurunan Nilai pinjaman yang telah dibentuk terhadap jumlah minimum Cadangan Kerugian Penurunan Nilai pinjaman sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah masing-masing sebesar 100 % dan 101,17%.
36
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c.
Berdasarkan Sektor Ekonomi
Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Jasa-jasa sosial masyarakat Listrik, gas dan air Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Lain-lain
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2010 Rp
2009 Rp
292.265.947.715 119.074.196.589 58.199.534.303 84.404.991.497 41.430.070.802 23.653.714.314 6.064.183.477 6.112.926.010 46.602.174.803
243.158.865.809 96.691.898.097 74.215.827.192 55.390.847.181 43.231.499.124 17.712.244.161 6.810.830.976 7.597.871.382 37.541.182.640
677.807.739.510
582.351.066.562
(7.217.837.676)
Jumlah
670.589.901.834
(5.709.074.164) 576.641.992.398
Kolektibilitas dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit berdasarkan sektor ekonomi per 31 Desember 2010 : Sektor ekonomi
Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pertambangan Industri pengolahan Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial / masyarakat Lain-lain *)
Lancar Rp
DPK Rp
Kolektibilitas kurang lancar Rp
Diragukan Rp
Macet Rp
Total Rp
6.112.926.010 – 114.800.736.418 6.064.183.477 41.229.591.139
– – 3.591.951.333 – –
– – – – –
– – – – –
– – 681.508.838 – 200.479.663
6.112.926.010 – 119.074.196.589 6.064.183.477 41.430.070.802
287.326.482.214
4.193.485.607
–
528.733.894
217.246.000
292.265.947.715
57.541.040.742 84.076.499.003
658.493.561 –
– –
– 258.649.268
58.199.534.303 84.404.991.497
23.653.714.314 46.205.350.189
– 207.306.029
– –
– 189.518.585
23.653.714.314 46.602.174.803
Cadangan Kerugian
667.010.523.506 (6.670.105.235)
8.651.236.530 (432.561.827)
– –
598.577.120 –
1.547.402.354 (115.170.614)
677.807.739.510 (7.217.837.676)
Bersih
660.340.418.271
8.218.674.703
–
598.577.120
1.432.231.740
670.589.901.834
37
– 69.843.226 – –
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c.
Berdasarkan Sektor Ekonomi (Lanjutan) Kolektibilitas dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit berdasarkan sektor ekonomi per 31 Desember 2009 :
Sektor ekonomi
Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pertambangan Industri pengolahan Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial / masyarakat Lain-lain *)
Lancar Rp
DPK Rp
Kolektibilitas kurang lancar Rp
Diragukan Rp
Macet Rp
Total Rp
7.597.871.382 – 96.105.857.799 6.810.830.976 37.030.806.176
– – 586.040.298 – 6.000.219.285
– – – – –
– – – – –
– – – – 200.473.663
7.597.871.382 – 96.691.898.097 6.810.830.976 43.231.499.124
237.171.980.008
3.081.731.920
1.977.241.150
–
927.912.731
243.158.865.809
74.179.368.871 51.495.048.753
36.458.321 1.524.611.363
– –
– –
– 2.371.187.065
74.215.827.192 55.390.847.181
12.561.968.586 36.930.593.408
5.150.275.575 260.434.959
– –
– 74.703.405
– 275.450.868
17.712.244.161 37.541.182.640
Cadangan Kerugian
559.884.325.959 (5.475.737.641)
16.639.771.721 (61.671.050)
1.977.241.150 (5.067.862)
74.703.405 –
3.775.024.327 (166.597.611)
582.351.066.562 (5.709.074.164)
Bersih
554.408.588.318
16.578.100.671
1.972.173.288
74.703.405
3.608.426.716
576.641.992.398
d.
Berdasarkan Periode Perjanjian Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya. 2010 Rp
2009 Rp
Sampai dengan 1 tahun > 1 s.d 2 tahun > 2 s.d 5 tahun > 5 tahun
498.585.428.634 31.306.843.504 122.768.181.963 25.147.285.409
350.233.909.108 39.989.479.736 139.285.272.618 52.842.405.100
Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
677.807.739.510
582.351.066.562
Bersih
670.589.901.834
(7.217.837.676)
38
(5.709.074.164) 576.641.992.398
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) e.
f.
Berdasarkan Jatuh Tempo 2010 Rp
2009 Rp
Sampai dengan 1 tahun > 1 s.d 2 tahun > 2 s.d 5 tahun > 5 tahun
394.984.747.932 17.703.372.283 172.770.413.457 92.349.205.838
422.236.661.332 43.504.211.918 101.025.628.519 15.584.564.793
Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
677.807.739.510
582.351.066.562
Bersih
670.589.901.834
(7.217.837.676)
(5.709.074.164) 576.641.992.398
Berdasarkan Kredit Bermasalah Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut : 2010 Rp Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Jasa-jasa sosial masyarakat Listrik, gas dan air Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Lain-lain
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
39
2009 Rp
745.979.894 681.508.839 – 328.492.494 200.479.663 – – – 189.518.584
2.905.153.881 – – 2.371.187.065 200.473.663 – – – 350.154.273
2.145.979.474 (115.170.614)
5.826.968.882 (171.665.473)
2.030.808.860
5.655.303.409
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) g. Kredit yang Diberikan yang Direstrukturisasi Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rincian kredit direstrukturisasi adalah : 2010 Rp Perpanjangan jangka waktu Perpanjangan jangka waktu dan penurunan tingkat suku bunga Perpanjangan jangka waktu, penurunan tingkat suku bunga dan pengurangan tunggakkan bunga kredit Pengurangan tingkat suku bunga dan pengurangan tunggakkan bunga kredit Penambahan fasilitas kredit dan pengurangan tunggakkan bunga kredit
516.000.000
Jumlah
336.484.762
–
961.775.747
–
13.956.910
–
212.631.761
–
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2009 Rp
–
516.000.000 (2.910.000)
1.524.849.180 (197.004.963)
513.090.000
1.327.844.217
Kredit yang direstrukturisasi pada 31 Desember 2010 sebanyak 3 (tiga) debitur dengan total kredit sebesar Rp 516.000.000. Kondisi kredit pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : kolektibilitas lancar sebesar Rp 291.000.000 dan kolektibilitas diragukan sebesar Rp 225.000.000. Kredit yang direstrukturisasi pada 31 Desember 2009 sebanyak 4 (empat) debitur dengan total kredit sebesar Rp 1.524.849.180. Kondisi kredit pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : kolektibilitas lancar sebesar Rp 226.588.671 dan kolektibilitas kurang lancar sebesar Rp 1.298.260.509.
h. Kredit yang Diberikan yang Dihapusbukukan 2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan
524.098.204
518.218.177
(22.882.793) 1.072.163.141
(65.000.000) 70.880.027
Saldo akhir tahun
1.573.378.552
524.098.204
40
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) i.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang diberikan Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut : 2010 Rp Saldo awal tahun Pencadangan / (pemulihan) selama tahun berjalan (lihat Catatan 26) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan
5.709.074.164
Saldo akhir tahun
2009 Rp 6.281.790.619
2.558.042.860
(566.836.428)
22.883.793 (1.072.163.141)
65.000.000 (70.880.027)
7.217.837.676
5.709.074.164
Direksi berpendapat bahwa jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.
j.
Suku Bunga Kredit yang Diberikan Suku bunga kredit yang diberikan sebagai berikut :
Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi
41
2010 Berkisar antara %
2009 Berkisar antara %
6,00 – 24,00 12,00 – 19,00 5,00 – 20,00
8,50 – 40,00 10,00 – 19,00 8,25 – 29,50
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) k.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang ”Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 20% dari modal Bank. Saldo pinjaman yang diberikan kepada pihak terkait per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 7.636.899.735 dan Rp 1.274.489.463 Peraturan tersebut juga menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Bank. Saldo pinjaman yang diberikan kepada satu kelompok peminjam yang bukan pihak terkait per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 15.663.070.335 dan Rp 14.366.760.222. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 20 Januari 2005. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak terkait maupun pihak ketiga.
l.
Berdasarkan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2010 Rp
2009 Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
7.636.899.735 670.170.839.775
1.274.489.463 581.076.577.099
Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
677.807.739.510 (7.217.837.676)
582.351.066.562 (5.709.074.164)
670.589.901.834
576.641.992.398
1,13 %
0,22 %
Jumlah bersih Persentase pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari total kredit yang diberikan
42
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) m. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Kredit untuk usaha kecil Kredit lainnya Total kredit Persentase kredit usaha kecil terhadap total kredit
n.
pada tanggal
2010 Rp
2009 Rp
177.690.536.594 500.117.202.916
93.979.393.648 488.371.672.914
677.807.739.510
582.351.066.562
26,22%
16,14%
Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 2009 % % NPL Gross NPL Neto
0,32 0,30
1,00 0,98
NPL Gross pada 31 Desember 2010 dan 2009 masih di bawah angka 5% yang merupakan nilai maksimum NPL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
o.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diberikan Kredit yang diberikan dijamin dengan deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah kredit yang diberikan yang dijamin dengan jaminan tunai berupa giro dan deposito berjangka yang diblokir masing-masing adalah sebesar Rp 19.704.717.988 dan Rp 17.870.201.944. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya (Non performing loan) masing-masing sebesar Rp 2.145.979.474 dan Rp 5.826.968.882. Ratio kredit terhadap total simpanan (Loan to Deposit Ratio) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 68,47% (2010) dan 68,76% (2009). Pinjaman yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari pinjaman yang diberikan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan berbagai jangka waktu yang pelunasannya dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.
43
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
10.
PENYERTAAN
PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Dikurangi : Penyisihan kerugian
2010 Rp
2009 Rp
6.000.000
6.000.000
(60.000)
Jumlah
5.940.000
(60.000) 5.940.000
Bank memiliki penyertaan dalam bentuk saham pada PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia, perusahaan yang bergerak dalam bidang modal ventura dengan pemilikan sebesar 0,012%. Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai penyertaan adalah sebagai berikut : 2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Penyisihan / (pemulihan) tahun berjalan
60.000 –
60.000 –
Saldo akhir tahun
60.000
60.000
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas penyertaan pada PT Sarana Bersama Pembiayaan digolongkan lancar. Direksi Bank berpendapat bahwa jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai penyertaan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak dapat ditariknya kembali penyertaan tersebut.
44
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
11.
ASET TETAP 2 0 1 0 Tanah Rp
Jumlah tercatat bruto : Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2010 Akumulasi penyusutan : Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2010
Bangunan Rp
Inventaris Rp
Kendaraan Rp
Jumlah Rp
9.731.498.324 – (1.993.640.607) –
17.200.900.092 563.601.104 (1.299.475.663) –
16.534.640.474 2.494.091.480 (42.360.650) –
7.261.032.650 969.387.000 (2.166.600.750) –
50.728.071.540 4.027.079.584 (5.502.077.670) –
7.737.857.717
16.465.025.533
18.986.371.304
6.063.818.900
49.253.073.454
– – – –
9.768.247.860 792.109.575 (458.135.059) –
14.539.832.729 1.306.505.672 (43.245.379) –
4.725.599.325 779.966.257 (1.854.555.187) –
29.033.679.914 2.878.581.504 (2.355.935.625) –
–
10.102.222.376
15.803.093.022
3.651.010.395
29.556.325.793
Jumlah tercatat 31 Desember 2010
19.696.747.661
2 0 0 9 Tanah Rp Jumlah tercatat bruto : Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2009 Akumulasi penyusutan : Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2009
Bangunan Rp
Inventaris Rp
Kendaraan Rp
Jumlah Rp
8.647.473.012 1.161.640.607 (77.615.295) –
16.672.330.693 659.714.131 (131.144.732) –
16.084.222.743 713.414.721 (262.996.990) –
6.955.422.650 472.050.000 (166.440.000) –
48.359.449.098 3.006.819.459 (638.197.017) –
9.731.498.324
17.200.900.092
16.534.640.474
7.261.032.650
50.728.071.540
– – – –
8.992.991.074 906.401.518 (131.144.732) –
13.509.081.947 1.189.793.433 (159.042.651) –
4.046.168.077 845.871.248 (166.440.000) –
26.548.241.098 2.942.066.199 (456.627.383) –
–
9.768.247.860
14.539.832.729
4.725.599.325
29.033.679.914
Jumlah tercatat 31 Desember 2009
21.694.391.626
45
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
11.
ASET TETAP (Lanjutan) Beban penyusutan seluruhnya dialokasikan pada beban umum dan administrasi. Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui. Sisa umur hak atas tanah tersebut berkisar antara 6 bulan sampai dengan 20 tahun dan dapat diperpanjang. Direksi Bank berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang sah. Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Jasindo (bukan perusahaan afiliasi) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 30.973.400.208. Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan terjadi.
12.
ASET LAIN-LAIN 2010 Rp Agunan yang diambil alih Dikurangi : Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih
Pendapatan bunga yang akan diterima Biaya dibayar dimuka *) Uang muka Tagihan lainnya Aktiva dalam proses Lainnya Jumlah
5.295.950.792 (250.104.113)
2009 Rp 1.711.072.041 (455.014.691)
5.045.846.679 4.931.191.363 3.270.034.032 304.384.732 462.566.236 1.863.579.301 498.736.686
1.256.057.350 4.543.749.800 2.229.949.147 373.966.000 118.343.167 1.118.238.000 288.929.907
16.376.339.029
9.929.233.371
Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut : 2010 Rp Saldo awal tahun Pencadangan / (pemulihan) tahun berjalan (lihat Catatan 26) Saldo akhir tahun
46
2009 Rp
455.014.691 (204.910.578)
437.160.441 17.854.250
250.104.113
455.014.691
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
12.
ASET LAIN-LAIN (Lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas agunan yang diambil alih pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebagai berikut: 2010: lancar Rp 4.813.723.000 kurang lancar Rp 482.227.792 dan (2009: lancar Rp 482.227.792, kurang lancar Rp 359.157.449, diragukan Rp 869.686.800). Direksi Bank berpendapat jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas agunan yang diambil alih telah memadai. *)
13.
Termasuk dalam biaya dibayar dimuka adalah biaya sewa, biaya asuransi, persediaan dan biaya promosi.
KEWAJIBAN SEGERA 2010 Rp Rupiah : Bunga yang masih harus dibayar Titipan transfer, kliring dan inkaso
Mata uang asing : Titipan transfer, kliring dan inkaso Bunga yang masih harus dibayar Lainnya
Jumlah
14.
2009 Rp
3.352.278.016 895.869.329
2.899.297.260 633.728.286
4.248.147.345
3.533.025.546
466.351.350 31.523.828 –
4.434.131.468 37.231.070 487.450.180
497.875.178
4.958.812.718
4.746.022.523
8.491.838.264
SIMPANAN NASABAH
a.
2010 Rp
2009 Rp
143.269.762.700 201.661.032.071 584.816.386.553
121.781.447.878 209.837.043.749 444.342.597.449
929.747.181.324
775.961.089.076
Berdasarkan jenis dan mata uang Rupiah : Giro Tabungan Deposito berjangka
47
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
14.
SIMPANAN NASABAH (Lanjutan) 2010 Rp a.
Berdasarkan jenis dan mata uang (Lanjutan) Mata uang asing : Giro Tabungan Deposito berjangka
20.039.689.348 – 11.847.278.283
18.379.626.118 – 17.032.653.788
31.886.967.631
35.412.279.906
961.634.148.955
811.373.368.982
143.269.762.700
121.781.447.878
Tabungan : Kurang dari 1 bulan
201.661.032.071
209.837.043.749
Deposito : Deposito berjangka 1 bulan Deposito berjangka 3 bulan Deposito berjangka 6 bulan Deposito berjangka 12 bulan Deposito berjangka > 12 bulan
464.418.975.369 117.842.565.447 2.166.845.737 388.000.000 –
365.115.121.082 73.602.097.237 4.887.021.204 738.357.926 –
584.816.386.553
444.342.597.449
929.747.181.324
775.961.089.076
20.039.689.348
18.379.626.118
Jumlah b.
2009 Rp
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah : Giro : Kurang dari 1 bulan
Mata uang asing : Giro : Kurang dari 1 bulan Tabungan : Kurang dari 1 bulan
–
Deposito : Deposito berjangka 1 bulan Deposito berjangka 3 bulan Deposito berjangka 6 bulan Deposito berjangka 12 bulan Deposito berjangka > 12 bulan
Jumlah
48
–
10.478.130.666 1.369.147.617 – – –
16.523.676.657 391.539.631 – 117.437.500 –
11.847.278.283
17.032.653.788
31.886.967.631
35.412.279.906
961.634.148.955
811.373.368.982
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
14.
SIMPANAN NASABAH (Lanjutan) c.
Simpanan berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga : 2010 Rp
2009 Rp
Giro : Rupiah : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ke tiga
6.085.330.949 137.184.431.750
1.852.795.694 119.928.652.184
Mata uang asing : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ke tiga
823.824.935 19.215.864.413
359.550.501 18.020.075.617
Tabungan : Rupiah : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ke tiga
5.167.848.443 196.493.183.628
1.219.019.531 208.618.024.218
– –
– –
Deposito berjangka: Rupiah : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ke tiga
53.856.350.446 530.960.036.107
12.897.811.108 431.444.786.341
Mata uang asing : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ke tiga
137.932.198 11.709.346.085
48.191.934 16.984.461.854
961.634.148.954
811.373.368.982
Mata uang asing : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ke tiga
Jumlah
49
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
14.
SIMPANAN NASABAH (Lanjutan) d.
Suku bunga simpanan sebagai berikut : 2010 Berkisar antara %
2009 Berkisar antara %
Rupiah : Giro Tabungan Deposito
0,00 – 2,92 3,94 – 4,18 7,92 – 8,09
0,00 – 8,00 4,00 – 10,00 6,25 – 13,00
Mata uang asing : Giro Tabungan Deposito
0,00 – 1,00 – 1,83 – 1,98
0,00 – 2,00 – 1,50 – 3,25
Suku bunga yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku untuk pihak ketiga.
15.
SIMPANAN DARI BANK LAIN
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang Rupiah : Giro Tabungan Deposito berjangka
Mata uang asing : Giro Tabungan Deposito berjangka
Jumlah
50
2010 Rp
2009 Rp
4.967.256.663 9.163.967.149 14.200.000.000
7.198.154.700 7.476.456.983 20.850.000.000
28.331.223.812
35.524.611.683
– – –
– – –
–
–
28.331.223.812
35.524.611.683
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
15.
SIMPANAN DARI BANK LAIN (Lanjutan) 2010 Rp b.
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah : Giro : Kurang dari 1 bulan
2009 Rp
4.967.256.663
7.198.154.700
9.163.967.149
7.476.456.983
14.200.000.000 – – – –
19.150.000.000 1.700.000.000 – – –
14.200.000.000
20.850.000.000
28.331.223.812
35.524.611.683
Mata uang asing : Giro : Kurang dari 1 bulan
–
–
Tabungan : Kurang dari 1 bulan
–
–
Deposito : Deposito berjangka 1 bulan Deposito berjangka 3 bulan Deposito berjangka 6 bulan Deposito berjangka 12 bulan Deposito berjangka > 12 bulan
– – – – –
– – – – –
–
–
28.331.223.812
35.524.611.683
Tabungan : Kurang dari 1 bulan Deposito : Deposito berjangka 1 bulan Deposito berjangka 3 bulan Deposito berjangka 6 bulan Deposito berjangka 12 bulan Deposito berjangka > 12 bulan
Jumlah
51
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
15.
SIMPANAN DARI BANK LAIN (Lanjutan) Suku bunga simpanan dari bank lain sebagai berikut :
Rupiah : Giro Tabungan Simpanan berjangka Mata uang asing : Giro Tabungan Simpanan berjangka
16.
2010 Berkisar antara %
2009 Berkisar antara %
0,00 – 5,00 4,00 – 8,84 5,00 – 9,25
0,00 – 8,00 4,00 – 10,00 6,25 – 13,00
– – –
0,00 – 2,00 – 1,50 – 3,25
2010 Rp
2009 Rp
PINJAMAN YANG DITERIMA
Bank Indonesia : Two – Step Loan KLBI – RS/RSS PT Bank Tabungan Negara (Persero) Jumlah
– 39.092.811 61.292.500
4.105.530.000 48.592.811 91.938.750
100.385.311
4.246.061.561
Pinjaman Bank Indonesia Pinjaman Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) – Rumah Sederhana / Rumah Sangat Sederhana (RS/RSS) merupakan fasilitas likuiditas Kredit Rumah Sederhana dan Rumah Sangat Sederhana. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 20 tahun, mulai 14 Mei 1999 sampai dengan 14 Desember 2019 dengan tingkat suku bunga 9% per tahun. Pemerintah Republik Indonesia Pinjaman Rekening Dana Investasi adalah pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia yang pengelolaannya dikordinasikan melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero). Pinjaman Rekening Dana Investasi adalah fasilitas kredit yang diterima dalam rangka pembiayaan Program Perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS). Jangka waktu pinjaman adalah 15 (lima belas tahun) termasuk masa tenggang 3 (tiga) tahun, mulai tanggal 17 Pebruari 1998 sampai dengan 1 Januari 2013. Tingkat bunga pinjaman per tahun masing-masing, RSS sebesar 2%, RS T. 21 sebesar 2,5% dan RS T. 36 sebesar 3%.
52
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
17.
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTIJENSI Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Bank adalah sebagai berikut : 2010 2009 Rp Rp Rupiah : Bank Garansi Letters of Credit yang masih berjalan
495.751.128 –
567.884.596 –
Mata uang asing : Bank Garansi Letters of Credit yang masih berjalan
– 53.027.020
– 49.219.382
548.778.148
617.103.978
Jumlah
Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut : 2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Penyisihan / (pemulihan) estimasi kerugian selama tahun berjalan (lihat Catatan 26)
617.103.978
458.059.831
(68.325.828)
159.044.147
Saldo akhir tahun
548.778.150
617.103.978
Direksi Bank berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi telah memadai.
18.
KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Provisi dan administrasi diterima dimuka Biaya yang akan dibayar Lain-lain Jumlah
53
2010 Rp
2009 Rp
1.619.209.538 77.689.603 673.769.377
1.368.610.520 644.818.729 391.128.003
2.370.668.518
2.404.557.252
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
19.
PERPAJAKAN a.
Taksiran pajak penghasilan badan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut : 2010 2009 Rp Rp Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan tetap : Beban yang tidak diperkenankan
10.158.289.637
7.839.553.575
537.986.464
549.980.976
Perbedaan waktu : Beban imbalan kerja Pembayaran pesangon
4.375.657.491 (3.442.623.250)
– –
Laba kena pajak
11.629.310.342
8.389.534.551
2.907.327.500 –
– 2.349.069.520
2.907.327.500
2.349.069.520
Perhitungan PPh Badan : 25% x Rp 11.629.310.342 = 28% x Rp 8.389.534.000 = Jumlah
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 merupakan taksiran pajak penghasilan terhutang. Bank belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak tahun. Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 telah sesuai dengan SPT Bank.
54
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
19.
PERPAJAKAN (Lanjutan) b.
Hutang pajak
Taksiran pajak penghasilan badan Dikurangi : Pajak dibayar dimuka Pajak penghasilan pasal 29 Hutang pajak lainnya : PPh pasal 4 ayat 2 PPh pasal 21 PPh pasal 23 PPh pasal 25 Jumlah hutang pajak
c.
2010 Rp
2009 Rp
2.907.327.500
2.349.069.520
(2.818.366.800)
(2.100.176.100)
88.960.700 0 443.745.712 410.146.691 9.931.745 163.563.400
248.893.420
1.116.348.248
1.211.128.129
458.454.359 284.252.350 854.100 218.673.900
Pajak tangguhan Perhitungan jumlah aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
Saldo awal Rp Aset pajak tangguhan : Kewajiban imbalan kerja
723.461.860
Aset pajak tangguhan : Kewajiban imbalan kerja
2 0 1 0 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Rp
Saldo akhir Rp
155.744.790
879.206.650
Saldo awal Rp
2 0 0 9 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Rp
Saldo akhir Rp
1.118.653.682
(395.191.822)
723.461.860
Direksi berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa mendatang. 55
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
19.
PERPAJAKAN (Lanjutan) d.
Beban (penghasilan) pajak tangguhan 2010 Rp Pajak kini Pajak Tangguhan Jumlah
e.
2009 Rp
2.907.327.500 (155.744.790)
2.349.069.520 395.191.822
2.751.582.710
2.744.261.342
Administrasi Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk Bank akan dikenakan satu tarif sebesar 28% tetap 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010. Perubahan dalam tarif pajak ini menyebabkan penyesuaian dalam perhitungan pajak tangguhan. Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
20.
KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja dibentuk untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 24 (Revisi 2004) tentang Imbalan Kerja. Perhitungan Cadangan Imbalan Kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung sendiri oleh Bank dengan menggunakan asumsi sebagai berikut : Tingkat kematian Usia pension normal Tingkat kenaikan gaji Tingkat suku bunga
CSO 1980 55 tahun 7% 12%
Jumlah karyawan per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebagai berikut: (2010: karyawan tetap 444 orang, karyawan honorer 4 orang) dan (2009: karyawan tetap 484 orang, karyawan honorer 8 orang). Jumlah karyawan yang pensiun dan berhenti bekerja selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak sebanyak 40 dan 34 orang. 56
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
20.
KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) Cadangan imbalan kerja yang telah dibentuk per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebagai berikut : 2010 2009 Rp Rp Saldo awal Pembentukan cadangan imbalan kerja tahun berjalan Pemanfaatan cadangan imbalan kerja tahun berjalan Jumlah
21.
2.583.792.358 4.375.657.491 (3.442.623.250)
3.498.023.758 1.490.000.000 (2.404.231.400)
3.516.826.599
2.583.792.358
MODAL SAHAM Berdasarkan akta notaris Imam Sudjono Hermanto, SH., notaris di Surabaya, Nomor 53 tanggal 19 Mei 2008 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.10-16021 tanggal 25 Juni 2008, menetapkan modal dasar Bank sebesar Rp 200.000.000.000 yang terbagi dalam 2.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100.000 per lembar saham. Selanjutnya Bank telah melakukan penambahan modal disetor dan ditempatkan sehingga seluruhnya menjadi Rp 95.250.000.000. Berdasarkan akta notaris Imam Sudjono Hermanto, SH., notaris di Surabaya, Nomor 36 tanggal 21 Desember 2009, Bank telah melakukan perubahan anggaran dasar sehubungan dengan peningkatan modal disetor sebesar Rp 5.000.000.000, sehingga modal disetor dan ditempatkan menjadi Rp 100.250.000.000. Pemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Pemegang saham
Lembar saham
Tuan Ahadiat Wargana Nyonya Indrawati Tuan Yudo Sutanto Tuan Hendra Setiawan Tuan Djasmajuni
501.250 160.506 130.119 119.062 91.563
50,00 16,01 12,98 11,88 9,13
50.125.000.000 16.050.600.000 13.011.900.000 11.906.200.000 9.156.300.000
1.002.500
100,00
100.250.000.000
Jumlah
57
Persentase kepemilikan %
Jumlah Rp
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
22.
PENDAPATAN BUNGA
Bunga dari kredit yang diberikan Bunga efek-efek Bunga Sertifikat Bank Indonesia Bunga simpanan lainnya Bunga pada bank lain Bunga lainnya Jumlah
23.
2009 Rp
93.506.228.017 12.582.785.539 6.102.619.859 285.086.331 20.622.365 74.160.597
86.224.762.730 65.820.812 15.667.703.701 299.936.253 21.562.278 5.881.420
112.571.502.708
102.285.667.194
2010 Rp
2009 Rp
PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI
Kredit yang diberikan Lainnya Jumlah
24.
2010 Rp
5.275.606.395 1.152.938.676
4.718.505.253 1.040.580.305
6.428.545.071
5.759.085.558
BEBAN BUNGA
Deposito Tabungan Giro Premi jaminan sumber dana Pinjaman yang diterima Efek-efek Lainnya Jumlah
58
2010 Rp
2009 Rp
42.521.629.471 8.490.770.709 4.123.860.330 1.814.768.333 5.919.708 2.579.166 –
36.367.172.770 10.554.317.301 4.198.745.424 1.437.434.500 582.846.854 4.336.944 307.630
56.959.527.717
53.145.161.423
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
25.
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 2010 Rp
26.
2009 Rp
Administrasi Selisih kurs Lainnya
1.307.389.037 244.276.525 1.586.990.478
1.211.145.556 388.146.898 1.582.744.940
Jumlah
3.138.656.040
3.182.037.394
BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI AKTIVA PRODUKTIF 2010 Rp Pencadangan / (pemulihan) giro pada bank lain (lihat Catatan 5d) Pencadangan / (pemulihan) penempatan pada bank lain dan bank indonesia (lihat Catatan 6) Pencadangan / (pemulihan) penghapusan surat berharga (lihat Catatan 7) Pencadangan / (pemulihan) kredit yang diberikan (lihat Catatan 8j) Pencadangan / (pemulihan) penghapusan tagihan akseptasi Pencadangan / (pemulihan) penghapusan agunan yang diambil alih (lihat Catatan 12) Pencadangan / (pemulihan) komitmen dan kontinjensi (lihat Catatan 17) Jumlah
(200.173.669)
635.806.446 (4.665.818) 2.558.042.860
144.719.852
2.360.000.000 (5.757.665) (566.836.428)
(33.975.843)
33.975.843
(204.910.578)
17.854.250
(68.325.828)
159.044.148
2.681.797.570
59
2009 Rp
2.143.000.000
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
27.
TENAGA KERJA
Gaji dan honorarium Tunjangan karyawan Imbalan pasca kerja Lainnya Jumlah
28.
2010 Rp
2009 Rp
20.370.637.697 7.395.669.724 4.375.657.491 238.450.993
19.420.441.730 6.677.028.178 1.490.000.000 205.242.602
32.380.415.905
27.792.712.510
2010 Rp
2009 Rp
UMUM DAN ADMINISTRASI
Beban listrik, telepon, network dan air Beban penyusutan dan amortisasi Beban sewa BBeban pemeliharaan aset tetap Beban perjalanan dinas Beban jasa pihak ketiga Pendidikan dan pelatihan Beban promosi Beban ATK, foto copy dan perlengkapan kantor Beban iuran keanggotaan Beban asuransi Beban administrasi bank lain Beban pajak Beban pengiriman Beban penagihan Beban perpustakaan, surat kabar dan majalah Beban lainnya Jumlah
60
4.386.732.758 2.878.581.504 1.768.263.164 1.696.915.018 1.551.928.313 1.548.672.506 1.543.891.310 1.194.569.159 931.529.690 570.397.280 549.884.737 324.636.018 317.503.326 299.858.696 55.750.000 42.054.060 1.210.438.312
4.232.025.496 2.942.066.199 824.699.808 1.884.678.004 1.521.142.391 326.157.119 1.497.651.078 1.781.990.805 1.039.413.944 542.542.334 526.235.479 379.601.259 716.786.762 283.324.362 214.263.300 43.974.700 1.034.774.844
20.871.605.851
19.791.327.884
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
29.
PENDAPATAN / BEBAN NON-OPERASIONAL 2010 Rp Pendapatan non operasional : Laba penjualan aset tetap Pendapatan denda Laba penjualan agunan yang diambil alih Lainnya Sub Jumlah Beban non operasional : Sumbangan Aktivitas karyawan Rugi penjualan agunan yang diambil alih Denda Lainnya Sub Jumlah Pendapatan / (beban) – bersih
30.
2009 Rp
1.232.336.645 114.701.936 – 701.962.656
335.241.608 113.305.698 7.835.643 27.865.298
2.049.001.237
484.248.247
534.062.329 283.590.960 266.061.800 14.350.000 38.003.287
549.980.976 426.540.549 – 1.650.000 21.111.476
1.136.068.376
999.283.001
912.932.861
(515.034.754)
DAMPAK PENERAPAN PSAK 55 (REVISI 2006) Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan sesuai dengan ketentuan transisi pada Catatan 2b (vi). Tidak terdapat perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010. Jika ada perbedaan maka perbedaan tersebut disesuaikan ke saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2010.
61
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
31.
TAGIHAN SERTA KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
KOMITMEN : Tagihan komitmen : Kontrak pembelian derivatif Kewajiban komitmen : Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik : Rupiah Mata uang asing Letters of Credit yang masih berjalan Sight Letters of Credit yang masih berjalan Usance Jumlah kewajiban Kewajiban komitmen – bersih KONTINJENSI : Tagihan kontinjensi : Pendapatan bunga yang akan diterima
2010 Rp
2009 Rp
–
–
239.796.815.395 679.354.000 5.302.702.062 –
212.276.171.767 3.758.000.000 661.881.132 4.260.057.056
245.778.871.457
220.956.109.955
(245.778.871.457)
(220.956.109.955)
281.542.020
1.379.331.330
281.542.020
1.379.331.330
44.575.783.910 259.488.000
58.468.018.736 270.576.000
44.835.271.910
58.738.594.736
21.599.854.230 –
17.943.032.265 –
21.599.854.230
17.943.032.265
66.435.126.140
76.681.627.001
Kewajiban kontijensi – Bersih
66.153.584.120
75.302.295.671
Lainnya : Penghapusan aktiva produktif
430.335.384
453.218.177
Jumlah tagihan Kewajiban kontinjensi : Bank garansi yang diterbitkan : Rupiah Mata uang asing
Lain-lain yang bersifat administratif : Rupiah Mata uang asing
62
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
32.
INFORMASI SEGMEN 2 0 1 0 Jawa Timur Rp
PENDAPATAN : Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
HASIL : Hasil segmen Laba sebelum pajak Laba bersih
Nusa Tenggara Barat Rp
Bali Rp
Lainnya Rp
Eliminasi Rp
Jumlah Rp
91.370.913.637 1.649.339.529
28.817.255.736 496.652.305
14.632.737.326 450.468.554
30.087.271.852 542.195.652
(45.908.130.772) –
119.000.047.779 3.138.656.040
93.020.253.166
29.313.908.041
15.083.205.880
30.629.467.504
(45.908.130.772)
122.138.703.819
93.020.253.166 (6.867.686.651) –
29.313.908.041 8.059.903.782 –
15.083.205.880 5.110.266.452 –
30.629.467.504 3.855.806.054 –
(45.908.130.772) – –
122.138.703.819 10.158.289.637 7.406.706.927
INFORMASI LAINNYA ASET : Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain-bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya – bersih Efek-efek – bersih Kredit yang diberikan – bersih Tagihan akseptasi – bersih Penyertaan – bersih Aset tetap – bersih Aset lainnya
– –
74.282.586.921 11.694.100.180
– –
– –
156.837.713.931 130.758.733.235
181.637.522.202 – – 897.589.600 7.485.821.840
– – – – –
670.589.901.834 – 5.940.000 19.696.747.661 48.018.661.620
590.939.681.849 152.926.949.098 102.594.964.412
265.422.790.023
–
1.111.884.385.382
KEWAJIBAN : Simpanan Kewajiban lainnya
514.866.102.496 176.897.851.379 8.406.360.671 1.197.373.899
120.977.495.946 667.058.846
177.223.922.946 2.128.235.931
– –
989.965.372.767 12.399.029.347
Jumlah kewajiban
523.272.463.167 178.095.225.278
121.644.554.792
179.352.158.877
–
1.002.364.402.114
– –
– –
4.027.079.584 2.878.581.504
Jumlah aset
Pengeluaran modal Penyusutan
450.500.000 10.124.330.720
– –
– –
156.837.713.931 130.758.733.235
– –
– –
262.715.655.987 129.176.545.018 – – 5.940.000 – 17.781.419.400 420.314.244 12.265.388.576 23.330.089.836
– –
97.060.178.627 – – 597.424.417 4.937.361.368
– –
– –
63
73.832.086.921 1.569.769.460
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
32.
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 2 0 0 9 Jawa Timur Rp
PENDAPATAN : Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
HASIL : Hasil segmen Laba sebelum pajak Laba bersih
Nusa Tenggara Barat Rp
Bali Rp
Lainnya Rp
Eliminasi Rp
Jumlah Rp
55.980.729.415 30.424.360.791
18.591.700.434 10.923.140.001
11.337.294.845 2.457.386.445
22.135.028.058 5.755.565.416
– (46.378.415.259)
108.044.752.752 3.182.037.394
86.405.090.206
29.514.840.435
13.794.681.290
27.890.593.474
(46.378.415.259)
111.226.790.146
89.516.680.564 (6.477.766.771) –
21.971.114.147 7.530.811.928 –
9.875.542.753 3.867.804.732 –
25.026.774.124 2.918.703.686 –
(46.378.415.259) – –
100.011.696.329 7.839.553.575 5.095.292.233
INFORMASI LAINNYA ASET : Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain-bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya – bersih Efek-efek – bersih Kredit yang diberikan – bersih Tagihan akseptasi – bersih Penyertaan – bersih Aset tetap – bersih Aset lainnya
469.750.000 26.566.193.326
– –
– –
47.318.758.950 216.853.675.875
– –
– –
– –
– –
38.466.015.851 28.540.611.433
– –
47.318.758.950 216.853.675.875
80.305.376.083 – – 850.352.221 33.702.739.985
145.724.962.496 – – – – – 700.182.574 – 8.094.812.804 (358.038.570.129)
576.641.992.398 3.363.608.470 5.940.000 21.694.391.626 36.803.827.567
827.076.191.067 191.302.091.111 114.858.468.289
194.490.641.832 (358.038.570.129)
969.688.822.170
KEWAJIBAN : Simpanan Kewajiban lainnya
426.882.393.603 183.547.280.178 110.751.675.071 308.604.943.479 1.113.425.492 807.800.291
125.716.631.813 – 67.066.882.409 (358.038.570.129)
846.897.980.665 19.554.481.542
Jumlah kewajiban
735.487.337.082 184.660.705.670 111.559.475.362
192.783.514.222 (358.038.570.129)
866.452.462.207
Jumlah aset
Pengeluaran modal Penyusutan
241.164.036.299 109.447.617.520 3.363.608.470 – 5.940.000 – 19.554.464.718 589.392.113 271.779.763.429 81.265.081.478
37.996.265.851 1.974.418.107
– –
– –
– –
64
– –
– –
3.006.819.459 2.942.066.199
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
33.
MANAJEMEN RISIKO Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah, mendanai pertumbuhan aktiva dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Risiko Likuiditas juga timbul dari situasi dimana Bank tidak dapat mencairkan atau menjual aset karena pasar tidak bisa memperdagangkan aset tersebut. Risiko ini melekat pada aktivitas perkreditan, khususnya pada kemampuan bank dalam memenuhi komitmen kredit, aktivitas treasury, dan aktivitas pendanaan, serta instrumen utang. Likuiditas Bank mempunyai peran yang sangat penting karena apabila Bank gagal dalam mengelola likuditasnya, maka kepercayaan masyarakat akan turun. Atas dasar tersebut diperlukan strategi khusus untuk menghindari kegagalan penyediaan lkiuditas tersebut, misalnya dengan penanaman dana dalam surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Risiko Kredit Risiko Kredit adalah risiko yang disebabkan oleh kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya terhadap Bank. Risiko kredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan (penyediaan dana) serta treasury dan investasi. Dalam rangka penilaian profil risiko kredit, Bank telah menetapkan indikator-indikator penilaian sebagai dasar pengukuran risiko. Bank telah membuat kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman dalam pemberian kredit yang dituangkan dalam Pedoman Pelaksanaan Kebijakan Perkreditan Bank (PPKPB), dan untuk melengkapi pedoman tersebut diantaranya juga telah dikeluarkan Surat Edaran dan Surat Keputusan Direksi untuk memberikan petunjuk pelaksanaan yang lebih rinci. Dalam pedoman tersebut telah dituangkan tentang kriteria pemberian kredit yang sehat, termasuk mekanisme pemberian kredit mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, sampai dengan pelunasan, termasuk proses restrukturisasi kredit bermasalah. Dengan beberapa ketentuan tersebut, diharapkan risiko yang timbul akibat kegagalan pemberian kredit dapat diminimalisir.
65
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
33.
MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Risiko Pasar Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian bagi Bank karena adanya perubahan yang tidak menguntungkan dalam tingkat bunga dan nilai tukar valas di pasar uang dimana Bank beroperasi. Risiko pasar adalah melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik di banking book maupun di trading. Adapun risiko pasar yang dihadapi bank hanya meliputi risiko karena perubahan tingkat suku bunga, sedangkan risiko karena pergerakan nilai tukar tidak ada, karena Bank hanya melakukan banking book.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-kejadian diluar Bank. Seluruh aktivitas kegiatan Bank senantiasa dihadapkan pada kemungkinan terjadinya 4 (empat) permasalahan tersebut diatas, sehingga dengan sendirinya potensial terjadinya risiko operasional memiliki kesempatan lebih tinggi dibanding dengan risiko-risiko yang lain. Bank telah memiliki Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Operasional, bank juga telah melakukan identifikasi risio operasional pada semua aktivitas fungsional, seperti aktivitas treasury dan investasi, aktivitas pembiayaan perdagangan, aktivitas pendanaan dan instrumen utang.
Risiko Lainnya Selain melakukan pengelolaan terhadap 4 (empat) jenis risiko tersebut, Bank juga melakukan pengelolaan terhadap risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan yang dilakukan oleh Unit Kerja Manajmen Risiko.
Sertifikasi Manajemen Risiko Selain itu dalam rangka meningkatkan kualifikasi SDM dalam penerapan manajemen risiko, Komisaris, seluruh Direksi dan pejabat eksekutif Bank telah mengikuti sertifikasi manajemen risiko yang diselenggarakan oleh lembaga independen diluar Bank Indonesia yaitu Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR).
66
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
34.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM / KPMM Berikut ini rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No 5/12/PBI 2005 adalah sebagai berikut :
Modal Inti : Modal disetor Cadangan tambahan modal : Agio saham Cadangan umum Saldo laba (rugi) tahun lalu Laba tahun berjalan Jumlah modal inti Modal Pelengkap : Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Produktif (1,25% x ATMR) Modal Pinjaman Pinjaman Subordinasi – TSL (50% x ATMR) Jumlah modal pelengkap Jumlah modal inti dan modal pelengkap Modal pengurang : Penyertaan pada anak perusahaan
2010 Rp
2009 Rp
100.250.000.000 0 0 0 2.262.898.103 3.625.481.069
100.250.000.000
106.138.379.172
99.767.656.076
– 10.644.669.488 –
8.272.583.824 4.105.530.000
10.644.669.488
12.378.113.824
116.783.048.660
112.145.769.900
(6.000.000)
Jumlah modal
– – (3.227.585.952) 2.745.242.028
(6.000.000)
116.777.048.660
112.139.769.900
851.573.559.040
661.806.705.880
Rasio KPMM Bank untuk risiko kredit Rasio KPMM Bank untuk risiko pasar
13,71%
16,94%
Rasio KPMM yang diwajibkan
8,00%
8,00%
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar
67
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
35.
POSISI DEVISA NETO Berikut adalah Posisi Devisa Neto per mata uang dan posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (ekuivalen Rupiah) : 2 0 1 0 Dolar Amerika Serikat
Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek – efek Aktiva lainnya
Dolar Hongkong
Euro
872.708.600 450.500.000 9.478.956.535
– – 534.837.691
3.104.806.446 13.515.000.000 5.475.808.849
– – –
– – 7.997.223 – – –
Dolar Singapore
– – 25.004.299 – – 2.107.767
Yen Japan
– – 10.578.508 – – –
Dolar Australia
– – 23.937.661 – – –
Penyisihan kerugian
32.897.780.430 (3.251.367.471)
534.837.691 (5.348.377)
7.997.223 (79.972)
27.112.066 (250.043)
10.578.508 (105.785)
23.937.661 (239.377)
Jumlah aktiva
29.646.412.959
529.489.314
7.917.251
26.862.023
10.472.723
23.698.284
Kewajiban Giro Deposito Kewajiban lainnya
20.039.689.349 11.847.278.283 43.312.872
– – 456.683.620
– – –
– – –
– – –
– – –
Jumlah kewajiban
31.930.280.504
456.683.620
–
–
–
–
Aktiva bersih
(2.283.867.545)
72.805.694
7.917.251
26.862.023
10.472.723
Jumlah
23.698.284 (2.142.111.570)
Rekening Administratif Tagihan Kewajiban
– –
– –
– –
– –
– –
– –
Jumlah rekening administratif – bersih
–
–
–
–
–
–
Posisi Devisa Neto Posisi Devisa Neto – Absolut
(2.283.867.545)
72.805.694
7.917.251
26.862.023
10.472.723
23.698.284
2.283.867.545
72.805.694
7.917.251
26.862.023
10.472.723
23.698.284
Jumlah
2.425.623.520
Modal
116.777.048.660
PDN (Neraca)
2,08%
PDN (Rekening Administratif)
2,08%
68
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
35.
POSISI DEVISA NETO (Lanjutan) 2 0 0 9 Euro
Dolar Hongkong
Dolar Singapore
Yen Japan
830.705.900 469.750.000 26.537.482.935
– – 72.145.374
– – 22.904.134
– – 46.270.402
– – 15.334.223
9.395.000.000 466.581.818 3.509.689.465
– – –
– – –
– – –
– – –
Dolar Amerika Serikat Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek - efek Aktiva lainnya
Dolar Australia
– – 63.526.474 – – –
Penyisihan kerugian
41.209.210.118 (2.785.390.228)
72.145.374 (721.454)
22.904.134 (229.041)
46.270.402 (462.704)
15.334.223 (153.342)
63.526.474 (635.265)
Jumlah aktiva
38.423.819.890
71.423.920
22.675.093
45.807.698
15.180.881
62.891.209
Kewajiban Giro Deposito Kewajiban lainnya
18.379.626.118 17.032.653.788 4.961.478.925
– – –
– – –
– – –
– – –
– – –
Jumlah kewajiban
40.373.758.831
–
–
–
–
–
Aktiva bersih
(1.949.938.941)
71.423.920
22.675.093
45.807.698
15.180.881
Jumlah
62.891.209 (1.731.960.140)
Rekening Administratif Tagihan Kewajiban
– –
– –
– –
– –
– –
– –
Jumlah rekening administratif – bersih
–
–
–
–
–
–
(1.949.938.941)
71.423.920
22.675.093
45.807.698
15.180.881
62.891.209
1.949.938.941
71.423.920
22.675.093
45.807.698
15.180.881
62.891.209
Posisi Devisa Neto Posisi Devisa Neto – Absolut Jumlah
2.167.917.742
Modal
112.139.769.900
PDN (Neraca)
1,93 %
PDN (Rekening Administratif)
1,93 %
69
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
36.
ANALISA JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWJIBAN Berikut ini adalah jatuh tempo aktiva dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa terhitung sejak tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo : 31 Desember 2010 Lain – lain Rp
Sampai dengan 1 bulan Rp
> 1 bulan s.d 3 bulan
> 3 bulan s.d 6 bulan
> 6 bulan s.d 12 bulan
> 12 bulan
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain Penempatan pada Bank lain dan Bank Indonesia Cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank lain dan Bank Indonesia Efek - efek Efek – efek repo Cadangan kerugian penurunan nilai efek - efek Kredit yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyisihan kerugian tagihan akseptasi Penyertaan Penyisihan kerugian Cadangan kerugian penurunan nilai Penyertaan Aset tetap – bersih Aset pajak Tangguhan Aset lain-lain Jumlah aset
– – –
(118.418.365) –
30.763.115.941 74.282.586.921 3.122.390.159
– 104.495.281.864
– – 2.108.340.000
– 52.342.432.067
– – 522.580.000
– – 855.950.000
– – 5.203.258.386
–
30.763.115.941 74.282.586.921 11.812.518.545
–
–
–
–
– – –
– – –
38.188.155.006 –
(3.104.806.446) 38.188.155.006 92.576.478.379
– 224.577.159.415
– 178.535.294.968
(5.900.150) 677.807.739.510
3.104.806.446
(118.418.365) 159.942.520.377
– (3.104.806.446) – –
– – 92.576.478.379
– – –
(5.900.150) –
– 70.457.646.131
– 105.365.432.668
(7.217.837.676) –
– 98.872.206.328
– –
–
– –
– –
– –
– 6.000.000
– –
– –
– –
– –
(60.000) 19.696.747.661
– –
– –
– –
– –
– –
(60.000) 19.696.747.661
879.206.650 16.376.339.029
– –
– –
– –
– –
– –
879.206.650 16.376.339.029
26.505.270.703
375.703.499.395
159.816.204.735
99.394.786.328
225.433.109.415
225.031.514.806
1.111.884.385.382
– –
4.746.022.523 507.894.325.868
– 152.599.807.518
– 48.205.214.804
– 82.181.627.215
– 170.753.173.550
4.746.022.523 961.634.148.955
– – –
14.200.000.000 – 1.116.348.248
4.125.321.153 – –
3.624.575.632 – –
5.121.478.982 15.323.125 –
1.259.848.045 85.062.186 –
28.331.223.812 100.385.311 1.116.348.248
–
(7.217.837.676) – – 6.000.000
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Kewajiban lain-lain Cadangan imbalan kerja Jumlah kewajiban
Selisih
548.778.148 2.370.668.518 3.516.826.599
– – –
– – –
– – –
6.436.273.265
527.956.696.639
156.725.128.671
51.829.790.436
87.318.429.322
172.098.083.781
1.002.364.402.114
20.068.997.438
(152.253.197.244)
3.091.076.064
47.564.995.892
138.114.680.093
52.933.431.025
109.519.983.268
70
– – –
– – –
548.778.148 2.370.668.518 3.516.826.599
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
36.
ANALISA JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (Lanjutan)
31 Desember 2009 > 1 bulan s.d 3 bulan
> 3 bulan s.d 6 bulan
> 6 bulan s.d 12 bulan
> 12 bulan
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
– – –
– – –
– – –
– – –
–
–
–
–
49.787.758.950
–
–
–
–
(2.469.000.000) –
– 216.274.226.835
– –
– –
– –
(10.565.968) –
– 44.129.051.449
Lain – lain Rp
Sampai dengan 1 bulan Rp
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain Penempatan pada Bank lain dan Bank Indonesia Cadangan kerugian penurunan nilai Penempatan pada Bank lain dan Bank Indonesia Efek - efek Cadangan kerugian penurunan nilai efek - efek Kredit yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi Penyertaan Cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan Aset tetap – bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah aset
– – –
(318.592.034) –
26.151.132.336 38.466.015.851 28.859.203.467
–
(5.709.074.164) –
– –
(33.975.843) 6.000.000
– –
(60.000) 21.694.391.626
– 60.001.706.988
– 3.397.584.313
– 89.937.407.851
– 226.818.495.046
26.151.132.336 38.466.015.851 28.859.203.467
(318.592.034) 49.787.758.950
– 590.015.008
(2.469.000.000) 216.864.241.843
– 161.464.405.228
(10.565.968) 582.351.066.562
– –
– –
– –
(5.709.074.164) 3.397.584.313
– –
– –
– –
– –
(33.975.843) 6.000.000
– –
– –
– –
– –
– –
(60.000) 21.694.391.626
723.461.860 9.929.233.371
– –
– –
– –
– –
– –
723.461.860 9.929.233.371
23.811.818.848
403.667.388.888
63.399.291.301
89.937.407.851
226.818.495.046
162.054.420.236
969.688.822.170
– –
8.491.838.264 457.615.667.903
– 48.355.351.413
– 76.406.872.715
– 218.364.301.641
– 10.631.175.310
8.491.838.264 811.373.368.982
– – –
20.850.000.000 – 962.234.709
10.345.635.342 – 248.893.420
2.454.944.013 2.053.000.000 –
1.874.032.328 2.068.000.000 –
– 125.061.561 –
35.524.611.683 4.246.061.561 1.211.128.129
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Kewajiban lain-lain Cadangan imbalan kerja Jumlah kewajiban
Selisih
617.103.978 2.404.557.252 2.583.792.358
– – –
– – –
– – –
5.605.453.588
487.919.740.876
58.949.880.175
80.914.816.728
222.306.333.969
10.756.236.871
866.452.462.207
18.206.365.260
(84.252.351.988)
4.449.411.126
9.022.591.123
4.512.161.077
151.298.183.365
103.236.359.963
71
– – –
– – –
617.103.978 2.404.557.252 2.583.792.358
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
37.
JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Peraturan LPS No 1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan simpanan dari bank lain. Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang No 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp 100 dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-undang tersebut berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang- Undang No 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimum Rp 2.000.000.000. Beban premi penjaminan yang dibayar selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1.814.768.333 dan Rp 1.437.434.500 .
38.
INFORMASI ISTIMEWA
MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langusung maupun tidak langsung dengan bank. Sifat hubungan istimewa : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Sifat dari hubungan
Sifat dari transaksi
PT Tri Jaya Abadi Sentausa
Pemegang saham, keluarga Pengurus Bank
Pinjaman yang diberikan
Direksi dan karyawan
Sebagai pengelola Bank
Pinjaman yang diberikan dan simpanan.
Transaksi dengan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa : Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi : a.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 persentase kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah masing-masing sebesar 1,13% dan 0,22%. 72
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
38.
INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (Lanjutan)
PIHAK-PIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
Transaksi dengan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Lanjutan) : b.
Penempatan dana dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan : • Giro Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 persentase rekening giro dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah rekening giro masing-masing sebesar 4,11% dan 1,58%. • Tabungan Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 persentase rekening tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah rekening tabungan masing-masing sebesar 2,45% dan 0,58%. • Simpanan berjangka Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 persentase simpanan berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah simpanan berjangka adalah sebesar 8,84% dan 2,81%.
39.
STANDAR AKUNTANSI BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut : -
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud, PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis, PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontinjensi, PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik, ISAK 14 – Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web.
73
PT BANK ANTARDAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
39.
STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standard akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut : - PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa, - PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, Bank sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap Laporan Keuangan .
40.
PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Direksi Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan setuju untuk diterbitkan pada tanggal 15 Pebruari 2011.
74