Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Voksel Electric Tbk dan Anak Perusahaan 31 Desember 2010 dan 2009
DAFTAR ISI
Laporan Auditor Independen Halaman Laporan keuangan konsolidasian Neraca Konsolidasian
1–2
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 – 60
Informasi Tambahan Neraca (induk perusahaan saja)
61 – 62
Laporan Laba Rugi (induk perusahaan saja)
63
Laporan Perubahan Ekuitas (induk perusahaan saja)
64
Laporan Arus Kas (induk perusahaan saja)
65
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET Catatan
ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya Piutang usaha Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing- masing sebesar Rp 8.365.760.242 pada tahun 2010 dan 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Piutang derivatif Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya
2d,2o,3 2d,4 2g,5,25
2009
Rp
Rp
37.210.123.084 471.087.914
32.824.450.880 9.067.703.173
501.847.779.710 – 52.129.680.905 30.768.258.932 251.280.814.192 3.904.346.829 14.337.497.168
566.869.695.087 4.629.687.306 33.359.159.257 47.790.248.036 253.460.666.541 80.534.610 21.187.279.862
891.949.588.734
969.269.424.752
2j,2u,8
210.898.326.363
212.462.042.571
2k,2s 2p,12d 2p,12e 2l
148.841.062 12.267.928.112 6.572.056.671 2.417.730.581 2.226.283.506
181.459.893 41.857.318.707 6.635.388.129 3.278.661.458 4.273.389.561
234.531.166.295
268.688.260.319
1.126.480.755.029
1.237.957.685.071
2m,6,25 2n,24 2h,7 2p,12a 2i
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 270.753.962.003 pada tahun 2010 dan Rp 243.226.602.997 pada tahun 2009 Aset tetap yang tidak digunakan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.027.907.022 pada tahun 2010 dan Rp 2.995.288.191 pada tahun 2009 Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset pajak tangguhan Proyek dalam pelaksanaan Aset tidak lancar lainnya
2010
Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi 1
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang sewa pembiayaan
9 10,25
2p,12b 13 14
2u,15
EKUITAS Modal saham biasa - modal dasar 2.000.000.000 lembar saham biasa, ditempatkan dan disetor penuh 831.120.519 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Akumulasi defisit
Rp
Rp
157.032.236.182
263.280.848.692
320.203.598.093 149.920.213.998
229.736.723.654 195.017.112.584
51.006.877.281 3.474.820.271 1.485.037.545
89.251.244.742 5.971.431.056 8.262.013.777
34.059.893.131 93.854.545
50.417.146.563 –
1.955.238.178
1.924.150.842
719.231.769.224
843.860.671.910
19.581.107.313 9.930.350 1.633.473.698
14.587.965.118 4.982.600 3.741.270.872
21.224.511.361
18.334.218.590
504.137.499
308.687.837
17 18
415.560.259.500 940.000.000
415.560.259.500 940.000.000
2f
1.153.198.004 (32.133.120.559)
1.153.198.004 (42.199.350.770)
385.520.336.945
375.454.106.734
1.126.480.755.029
1.237.957.685.071
2t,16 2p,12e 2u,15
Jumlah kewajiban tidak lancar
HAK MINORITAS ATAS EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
2009
11
Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang dari sewa pembiayaan
2010
1c,2b
Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi 2
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2m,20,25 2m,21,25
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2m,22 2m,23
Jumlah beban usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban penyisihan piutang ragu-ragu Beban bunga Laba selisih kurs, bersih Laba atas penjualan aset tetap Kerugian atas transaksi kontrak derivatif dan lindung nilai Penghasilan (beban) lain-lain, bersih
2g,5 9,15 2o 2j,8 22
Jumlah beban lain-lain, bersih LABA SEBELUM PAJAK DAN HAK MINORITAS BEBAN PAJAK HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2p,12f
2b
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2q,26
2010
2009
Rp
Rp
1.309.570.310.227 (1.156.342.353.988)
1.729.113.224.781 (1.531.229.601.421)
153.227.956.239
197.883.623.360
(59.987.231.832) (45.954.078.800)
(65.571.346.016) (49.835.123.154)
(105.941.310.632)
(115.406.469.170)
47.286.645.607
82.477.154.190
282.981.299 (148.139.378) (24.863.949.663) 14.357.888.612 299.436.186
307.193.903 (1.563.469.490) (40.619.792.387) 40.372.374.666 42.500.000
(11.742.230.661) (8.429.052.923)
(7.909.275.722) 2.484.637.701
(30.243.066.530)
(6.885.831.329)
17.043.579.079
75.591.322.861
(6.781.899.207)
(21.989.138.824)
(195.449.661)
(38.714.172)
10.066.230.211
53.563.469.865
12,11
64,45
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi 3
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal saham Rp Saldo per 31 Desember 2008
415.560.259.500
Agio saham Rp 940.000.000
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Rp
Pendapatan (kerugian) komprehensif Lain Rp
Akumulasi defisit Rp
1.153.198.004
(6.815.482.575)
(95.762.820.635 )
6.815.482.575
Jumlah Rp 315.075.154.294
Realisasi pendapatan komprehensif lain
–
–
–
Laba bersih periode berjalan
–
–
–
–
53.563.469.865
53.563.469.865
Saldo per 31 Desember 2009
415.560.259.500
1.153.198.004
–
(42.199.350.770 )
Laba bersih periode berjalan
–
–
–
10.066.230.211
375.454.106.734 0 10.066.230.211
Saldo per 31 Desember 2010
415.560.259.500
1.153.198.004
–
(32.133.120.559 )
385.520.336.945
940.000.000 – 940.000.000
–
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi 4
6.815.482.575
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan dan lainnya Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi
2010
2009
Rp
Rp
884.251.537.083 (644.072.192.807)
688.784.596.864 (485.398.797.972)
240.179.344.276
203.385.798.892
0
Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari restitusi pajak Pembayaran pajak, bersih Pembayaran beban operasi Pembayaran beban bunga Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya, bersih
282.981.299 29.796.083.301 (17.863.885.645) (8.916.510.464) (30.138.884.431)
307.193.903 – (52.535.608.034) (10.481.579.297) (40.619.792.387)
(98.417.517.528)
(72.748.847.135)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
114.921.610.808
27.307.165.942
(8.546.615.259) 304.545.457 50.000.000 (26.007.546.680)
(1.668.319.650) 42.500.000 17.625.000 (29.514.556.505)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(34.199.616.482)
(31.122.751.155)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank Pembayaran hutang bank Pembayaran hutang sewa pembiayaan
43.687.076.248 (148.248.611.380) (1.876.903.393
165.237.340.703 (181.549.202.218) (458.757.438)
(106.438.438.525)
(16.770.618.953)
30.102.116.401
4.466.648.318
4.385.672.202
(16.119.555.848)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Penjualan aset tetap Penempatan deposito berjangka, bersih Pembelian aset tetap
2j,8 2j,8
2j,14
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan PENGARUH PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2d,3
32.824.450.880
48.944.006.728
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2d,3
37.210.123.081
32.824.450.880
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi 5
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Voksel Electric Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 58 tanggal 19 April 1971, pengganti notaris Ridwan Suselo, S.H., Akta pendirian tersebut telah diubah dengan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 46 dan 85 masingmasing tanggal 16 Oktober dan 20 Desember 1971. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA 5/219/17 tanggal 24 Desember 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99, Tambahan No. 893 tanggal 11 Desember 1973. Pada tahun 1989, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyetujui perubahan status Perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 21, tanggal 17 Maret 2006, Perusahaan mengajukan perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-11987.HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang -Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam No : IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah termaktub dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 31, tanggal 8 Agustus 2008 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-88902.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Nopember 2008. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel serta peralatan listrik dan telekomunikasi. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam industri pembuatan kabel listrik, kabel telekomunikasi serta kabel fiber optik. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973 dan berkedudukan di Jakarta dengan lokasi Pabrik di Cileungsi. Pada tanggal 14 Januari 2008, Perusahaan resmi berpindah kantor pusat dari Jalan Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat ke Gedung Menara Karya Lantai 3 unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav.1 - 2, Jakarta 12950.
6
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut : Tanggal
Kebijakan Perusahaan
20 Desember 1990 13 Agustus 1991 3 Juli 1992 18 Februari 1994 22 Februari 1994 12 Juli 1996 22 Agustus 1997
24 Mei 2006
Penawaran umum perdana dan pencatatan terbatas Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham) Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham) Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham) Saham bonus (16.000.000 saham) Saham bonus (21.000.000 saham) Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (705.120.519 saham)
Saham yang dicatatkan
Nilai nominal per saham Rp
4.580.000 6.080.000 20.000.000
1.000 1.000 1.000
26.000.000 42.000.000 63.000.000
1.000 1.000 1.000
126.000.000
500
831.120.519
500
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia
c.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Perusahaan asosiasi
Lokasi
Kegiatan Usaha
Operasi komersial
Persentase kepemilikan 2010 2009 % %
Jumlah aset sebelum eliminasi 2010 2009 Rp Rp
PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME)
Perdagangan umum, Jakarta pembangunan dan jasa
2004
99%
99%
52.075.936.027 37.941.416.972
PT Bangun Prima Semesta (PT BPS)
Jakarta Kontraktor umum, perdagangan
2007
98%
98%
25.913.401.164 48.745.914.501
PT Cendikia Global Solusi (PT CGS)
Jakarta Perdagangan umum, jasa
2010
99%
99%
PT Anugrah Bakti Nusa (PT ABN) *
Jakarta Perdagangan umum, jasa
–
–
–
*)Belum beroperasi
7
8.863.287.986
–
2.274.051.611
–
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) d. Karyawan dan Paket Imbalan untuk Komisaris dan Direksi Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2010 31 Desember 2009 Dewan Komisaris :
•
Presiden Komisaris Komisaris
: Kumhal Djamil : Masaaki Shimazu Budinata Atmadja Hardi Sasmita
Kumhal Djamil Masaaki Shimazu Budinata Atmadja
Komisaris Independen
: Christianto Wibisono
Christianto Wibisono
: Ferry Tjandrawinata : Masato Usui Michael Tjandrawinata Linda Lius Heru Gondokusumo Masahiko Saegusa
Ferry Tjandrawinata Masato Usui Michael Tjandrawinata Linda Lius Heru Gondokusumo Masahiko Saegusa
Dewan Direksi : Presiden Direktur Direktur
•
Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4,55 miliar dan Rp 5,72 miliar.
•
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebanyak 704 dan 707 karyawan (tidak diaudit).
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), peraturan BAPEPAM dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
8
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar pengukuran biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. Dalam penyusunan Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi : -
nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%, kecuali Anak Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasian telah dieliminasi. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasian. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
9
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut: (1) PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. (2) PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkandasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”. Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
d.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank yang dengan cepat dapat dijadikan uang kas dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang pada saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya. Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai “Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya”. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai Kas yang dibatasi penggunaannya.
10
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
Instrumen Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan Anak Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
11
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models) dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Laba/Rugi Hari ke-1
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing masing transaksi, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
12
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan
(1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapattimbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau c. instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi.
13
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan)
(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjamann yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasian, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar. Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. (3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dan manajemen memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau Anak Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam bentuk investasi dimiliki hingga jatuh tempo. 14
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan)
(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasian, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar. Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan ekuitas konsolidasian langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam bentuk aset keuangan tersedia untuk dijual. Kewajiban Keuangan
(1) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagain lindung nilai, atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.
15
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
(1) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan) Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (2) Kewajiban Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi hutang bank, hutang usaha, hutang lain lain dan biaya masih harus dibayar yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. f.
Investasi •
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan disajikan sebagai “Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya”. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.
•
Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia. Investasi saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Dalam laporan keuangan induk Perusahaan yang disajikan tersendiri, investasi saham dengan persentase kepemilikan minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Investasi saham dengan persentase kepemilikan melebihi 50% harus dipertanggungjawabkan dengan menggunakan metode ekuitas sebagaimana diatur pada PSAK No. 4. ”Laporan Keuangan Konsolidasi”. Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan. 16
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f.
Investasi (Lanjutan) Pada saat perusahaan anak (yang pencatatannya dengan metode ekuitas), menjual sahamnya kepada pihak ketiga dengan harga yang berbeda dari nilai bukunya, maka nilai penyertaan bersih Perusahaan pada perusahaan anak tersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui perubahan dalam penyertaan bersih pada perusahaan anak tersebut dengan mengkredit akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan”. Perusahaan memiliki 12,8% investasi saham pada PT Alcarindo Prima (PT ACP) yang dicatat dengan nilai nihil karena bagian kerugian Perusahaan sudah melebihi modal disetor. Kepemilikan saham pada PT Alcas Dharma Pratama (PT ADP) dicatat dengan nihil karena Perusahaan tersebut telah menghentikan aktivitas usahanya.
g.
Penyisihan piutang tak tertagih Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
h.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir tahun.
i.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya.
j.
Aset tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
17
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
Aset tetap (Lanjutan) Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan Anak Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Sejak tahun 2004, Penyusutan diakui dengan menggunakan metode saldo menurun (declining balance method) untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah. Tanah diakui sebesar nilai wajar dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset tidak lancar lainnya” pada neraca konsolidasian. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan
20 20 15 8 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Namun, penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, nilai revaluasian dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Surplus revaluasi aset tetap dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuan.
18
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
Aset tetap (Lanjutan) Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap dan Aset Lainlain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan PSAK revisi ini dan memilih menggunakan model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih ada pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo laba. Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan model Biaya, dimana aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan atas penilaian aset tetap.
k.
Aset tetap yang Tidak Digunakan Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha karena penutupan divisi dicatat sebesar nilai buku pada saat penutupan divisi tersebut terjadi. Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi sebagai akun “Beban lain–lain”.
l.
Proyek dalam pelaksanaan Proyek dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing proyek yang bersangkutan pada saat selesai dan siap dipasarkan dan akan disusutkan sesuai dengan masa manfaat pola bagi hasil.
m.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.
19
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.
Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Dalam rangka penerapan kebijakan managemen risiko, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variabel yang mendasari. Instrument derivatif diakui pertama kali di neraca konsolidasian pada nilai wajar pada saat transaksi dilakukan, dan kemudian secara periodik diukur kembali pada nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung pada apakah derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilai. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif yang dirancang dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan bagian yang efektif diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif itu kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka kerugian atau keuntungan yang sebelumnya dicatat pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
o.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, sebagai berikut : 31 Desember 2010 Rp
Mata Uang Asing
Poundsterling Inggris (GBP 1) Euro (EUR 1) Dolar Amerika Serikat (AS$ 1) Yen Jepang (JP¥ 100) Franc Swiss (CH₣ 1) Dolar Singapura (Sin$ 1)
13.893,80 11.955,79 8.991,00 11.028,53 9.600,14 6.980,61
31 Desember 2009 Rp 15.114,36 13.509,73 9.400,00 10.170,43 9.087,49 6.698,52
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
20
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Aset kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
q.
Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar dalam tahun berjalan.
r.
Informasi Segmen Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut : 1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dibagi menjadi divisi kabel listrik, kabel telekomunikasi, kabel fiber optik, kawat tembaga dan kawat aluminium. 2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
s.
Penurunan Nilai Aset Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelahaan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
21
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t.
Imbalan Pasca Kerja Pada tahun 2010 dan 2009, imbalan pasca kerja telah dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Tenaga Kerja, yang menggantikan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Tidak ada pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja tersebut. Pada tahun 2005, Laporan keuangan konsolidasian telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan pasca kerja yang diberikan dan menghitung estimasi kewajiban imbalan pasca kerja karyawan berdasarkan Undang-undang, ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak.
u.
Sewa Pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung. Transaksi penjualan dan penyewaan kembali harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian tangguhan yang harus diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan aset sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa pembiayaan atau secara proporsional dengan biaya sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa biasa.
22
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS 2010 Rp Kas : Rupiah Dolar Amerika Serikat
2009 Rp
223.189.865 136.992.181
344.573.976 266.382.746
360.182.046
610.956.722
3.696.108.032 4.644.859.515
3.536.144.846 4.327.652.108
3.509.035.550 20.942.747.641
4.015.538.786 3.969.787.721
1.315.256.587 229.664.962
4.504.024.763 8.982.428.279
520.461.368 8.969.745
1.263.678.263 9.818.074
-
Bank : PT Bank Central Asia Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Rupiah Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia Rupiah Dolar Amerika Serikat Citibank, N.A Rupiah Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Nusantara Parahyangan Rupiah
222.011.744
–
129.645.048
139.605.639
94.715.030
25.831.823
49.672.162 733.785.450
49.999.000 470.001.598
41.380.283 127.334.226
24.484.321 308.773.080
26.096.622 556.848.504
49.720.000 534.357.288
1.348.569
1.648.569 -
Jumlah
36.849.941.038
32.213.494.158
37.210.123.084
32.824.450.880
Kas dan setara kas dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga jasa giro yang berkisar antara 1,5% sampai dengan 2,5% per tahun pada tahun 2010 dan 2009, sedangkan kas dan setara kas dalam Dolar Amerika Serikat memperoleh tingkat bunga jasa giro yang berkisar antara 0,05% sampai dengan 0,1% per tahun pada tahun 2010 dan 2009 .
23
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Kas yang dibatasi penggunaannya ini terdiri dari deposito berjangka dan rekening escrow sebagai berikut : 2010 2009 Rp Rp Deposito berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah
104.500.000
154.500.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah
366.587.914
8.913.203.173
Jumlah
471.087.914
9.067.703.173
Rekening escrow
Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga yang berkisar antara 5,75% per tahun pada tahun 2010 dan antara 5,75% sampai dengan 6,75% per tahun pada tahun 2009. Deposito berjangka ini digunakan sebagai jaminan tender.
5. PIUTANG USAHA 2010 Rp Pihak ketiga : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) HG Power Transmission Sdn, Bhd. PT Indonesia Comnet Plus PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Delta Sarana Engineering PT Trimaten Gemilang PT Medan Smart Jaya PT Twink Indonesia Buanareksa Bina Perkasa PT Bukaka Teknik Utama PT Sangkan Jaya PT Jaya Darmabakti Arthagraha PT Karya Suminden Indonesia PT Dalima Putra Perdana PT Unitech Mitranusa PT Areva T & D Indonesia PT Wijaya Karya PT Putra Wali Sejati PT Terang Kita Jumlah dipindahkan
91.624.724.111 43.004.132.820 31.672.619.315 15.100.432.600 14.645.400.000 14.456.793.890 12.725.510.000 11.276.025.000 11.176.004.785 9.667.056.754 8.650.692.160 8.401.178.655 8.207.874.504 6.688.634.500 6.543.130.000 6.497.782.834 5.886.925.452 5.304.899.310 5.014.013.047 316.543.829.737 24
2009 Rp 140.994.375.465 44.960.388.000 13.963.944.206 – – –
4.135.142.330 6.553.453.808 –
6.577.196.758 3.241.502.500 – –
847.782.480 –
3.105.074.219 – – –
224.378.859.766
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2010 Rp 316.543.829.737 4.715.930.207 4.198.046.045 4.100.226.291 3.303.506.631 2.322.241.900 3.027.882.000 2.199.308.020 931.600.006 824.877.364 250.860.567
Jumlah - pindahan: Bhutan Power Corporation PT Indomuda Satria Internusa PT QDC Technologies PT Inpar Saka PT Mega Eltra PT Multi Fabrindo Gemilang PT Telekomindo Primakarya PT Tehate Putra Tunggal PT Dharma Kumala Utama PT Brimbun Raya Indah PT Sansaine Exindo PT Horison Komunikasi Montreal Montajes, S.A.
– – –
Lain-lain (masing-masing di bawah 5 miliar)
Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu
2009 Rp 224.378.859.766 7.469.191.287 24.941.469.738 5.005.160.839 6.111.487.358 21.423.447.663 15.221.131.833 11.117.858.418 87.593.964.013 6.552.409.902 5.437.564.809 12.182.451.993 9.206.375.079 8.369.882.200
167.795.231.184
130.224.200.431
510.213.539.952
575.235.455.329
(8.365.760.242) 501.847.779.710
(8.365.760.242) 566.869.695.087
Rincian umur piutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari Lebih dari 60 hari
Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu
2010 Rp 380.323.674.325
2009 Rp 228.176.216.873
39.363.934.145 26.162.815.855 64.363.115.627
84.380.402.349 29.148.727.539 233.530.108.568
510.213.539.952
575.235.455.329
(8.365.760.242)
Jumlah
501.847.779.710
25
(8.365.760.242) 566.869.695.087
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Analisa perubahan penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut : 2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Perubahan selama periode berjalan : Penambahan penyisihan
8.365.760.242
6.802.290.752
Saldo akhir tahun
8.365.760.242
–
1.563.469.490 8.365.760.242
Rincian piutang usaha pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2010 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat AS$ 7.722.430,80 pada tahun 2010 dan AS$ 13.392.812,18 pada tahun 2009
Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu
440.781.164.593
449.343.020.824
69.432.375.359
125.892.434.505
510.213.539.952
575.235.455.329
(8.365.760.242)
Jumlah
2009 Rp
501.847.779.710 2010 Rp
(8.365.760.242) 566.869.695.087 2009 Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: PT Kawat Mas Prakasa
–
4.629.687.306
Jumlah
–
4.629.687.306
26
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian umur piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2010 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
2009 Rp
–
4.206.258.691
– – –
33.863.340 258.392.652 131.172.623
–
4.629.687.306
Rincian piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2010 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat AS$ 214.759,18 pada tahun 2009 Jumlah
2009 Rp
–
2.610.950.987
–
2.018.736.319
–
4.629.687.306
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sejumlah piutang usaha masing-masing sebesar Rp 201.075.865.343 dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9).
27
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG LAIN–LAIN 2010 Rp Pihak ketiga : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Setoran jaminan - L/C) Piutang bunga Lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang PT Anugrah Bakti Nusa
2009 Rp
45.928.323.669 360.525 5.749.680.335
25.380.608.838 397.192 3.499.645.513
51.678.364.529
28.880.651.543
337.187.774 93.993.602 20.135.000
4.358.937.774 119.569.940
451.316.376
4.478.507.714
52.129.680.905
33.359.159.257
-
Jumlah
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang masing masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat tidak perlu membentuk penyisihan piutang tak tertagih karena berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih.
7. PERSEDIAAN 2010 Rp Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Suku cadang Jumlah
2009 Rp
121.242.030.305 44.632.209.448 73.822.480.312 7.350.865.239 4.233.228.888
96.113.351.327 40.823.981.955 106.691.583.421 5.135.570.594 4.696.179.244
251.280.814.192
253.460.666.541
Pada tahun 2010 dan 2009, persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 235 miliar dan Rp 307 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh persediaan dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9).
28
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN (Lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik dan nilai realisasi bersih atas persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan atau penurunan nilai atas persediaan tersebut.
8. ASET TETAP 2010 Rp
2009 Rp
Pemilikan langsung Nilai tercatat bruto Akumulasi penyusutan Nilai tercatat
471.996.724.326 (269.145.307.132) 202.851.417.194
446.033.081.528 (242.824.287.829) 203.208.793.699
Sewa pembiayaan: Nilai tercatat bruto Akumulasi penyusutan Nilai tercatat
9.655.564.040 (1.608.654.871) 8.046.909.169
9.655.564.040 (402.315.168) 9.253.248.872
Total nilai tercatat
210.898.326.363
29
212.462.042.571
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut 2010
J Nilai tercatat bruto: Pemilikan langsung Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian Sewa pembiayaan Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian Saldo 31 Desember 2010 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan Sewa pembiayaan Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian Saldo 31 Desember 2010 Jumlah tercatat 31 Desember 2010
Tanah
Hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Rp
Rp
Rp
46.896.487.879 − − 46.896.487.879 − − − − 46.896.487.879
83.398.900 − − 83.398.900 − − − −
56.139.635.232 2.398.497.865 − 58.538.133.097 − − − −
Mesin Rp
262.610.997.293 8.354.281.122 (32.361.382) 270.932.917.033
Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Rp
72.507.939.323 14.774.982.761 (11.542.500) 87.271.379.584
9.240.814.040 − − 9.240.814.040
414.750.000 − − 414.750.000
Perabotan dan peralatan
Total
Rp
Rp
7.794.622.901 479.784.932 − 8.274.407.833 − − − −
446.033.081.528 26.007.546.680 (43.903.882) 471.996.724.326 9.655.564.040 − − 9.655.564.040
83.398.900
58.538.133.097
280.173.731.073
87.686.129.584
8.274.407.833
481.652.288.366
− − − −
83.398.900 − − 83.398.900
13.768.751.847 2.582.864.836 − 16.351.616.683
180.504.385.280 13.856.618.119 (27.252.111) 194.333.751.288
42.325.824.404 9.140.719.932 (11.542.500) 51.455.001.836
6.141.927.398 779.611.027 − 6.921.538.425
242.824.287.829 26.359.813.914 (38.794.611 0) 269.145.307.132
− − − −
− − − −
− 46.896.487.8790
− − − −
385.033.918 1.106.972.515 − 1.492.006.433
17.281.250 99.367.188 − 116.648.438
− − − −
402.315.168 1.206.339.703 − 1.608.654.871
83.398.900
16.351.616.683
195.825.757.721
51.571.650.274
6.921.538.425
270.753.962.003
−
42.186.516.414
84.347.973.352
36.114.479.310
1.352.869.408
210.898.326.363
30
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan) 2009
Nilai tercatat bruto: Pemilikan langsung Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian Sewa pembiayaan Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian
Saldo 31 Desember 2009 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan Sewa pembiayaan Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian
Saldo 31 Desember 2009 Jumlah tercatat 31 Desember 2009
Tanah
Hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Rp
Rp
Rp
46.896.487.879 − − 46.896.487.879 − − − − 46.896.487.879
83.398.900 − − 83.398.900 − − − −
50.975.189.555 5.164.445.677 − 56.139.635.232 − − − −
Mesin Rp
251.137.167.212 11.473.830.081 − 262.610.997.293
Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Rp
60.770.567.068 11.814.979.005 (77.606.750) 72.507.939.323
− 9.240.814.040 − 9.240.814.040
− 414.750.000 − 414.750.000
Perabotan dan peralatan
Total
Rp
Rp
6.733.321.159 1.061.301.742 − 7.794.622.901 − − − −
416.596.131.773 29.514.556.505 (77.606.750) 446.033.081.528 − 9.655.564.040 − 9.655.564.040
83.398.900
56.139.635.232
271.851.811.333
72.922.689.323
7.794.622.901
455.688.645.568
− − − −
83.398.900 − − 83.398.900
11.320.666.201 2.448.085.646 − 13.768.751.847
166.497.432.352 14.006.952.928 − 180.504.385.280
34.227.697.655 8.175.733.499 (77.606.750) 42.325.824.404
5.306.632.536 835.294.862 − 6.141.927.398
217.435.827.644 25.466.066.935 (77.606.750 0) 242.824.287.829
− − − −
− − − −
−
46.896.487.879
− − − −
− 385.033.918 − 385.033.918
− 17.281.250 − 17.281.250
− − − −
− 402.315.168 − 402.315.168
83.398.900
13.768.751.847
180.889.419.198
42.343.105.654
6.141.927.398
243.226.602.997
−
42.370.883.385
90.962.392.135
30.579.583.669
1.652.695.503
212.462.042.571
31
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET TETAP (Lanjutan) 2010 Rp
2009 Rp
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada : Pemilikan langsung: Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi Aset tetap sewa pembiayaan: Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi
Jumlah
24.346.360.129 2.013.453.785 26.359.813.914
23.309.570.499 2.156.496.436 25.466.066.935
1.106.972.515 99.367.188 1.206.339.703
385.033.918 17.281.250 402.315.168
27.566.153.617
25.868.382.103
Tanah yang dimiliki adalah atas nama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap berupa tanah seluas 174.407 m2 dan mesin-mesin pabrik masing-masing senilai Rp 102.824.398.870 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9). Pengurangan aset tetap di tahun 2010 merupakan penjualan sejumlah mesin kepada PT Daya Tirtamas dan PT Kawat Mas Prakasa. Pengurangan aset tetap di tahun 2009 merupakan penjualan sejumlah kendaraan kepada Tuan Gunawan Wijaya dan Tuan Tugu. Dengan rincian sebagai berikut: 2010 Rp
2009 Rp
Harga jual Nilai buku
304.545.457 5.109.271
42.500.000 –
Laba penjualan aset tetap
299.436.186
42.500.000
32
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. ASET TETAP (Lanjutan) Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebesar Rp 32.618.831 pada tahun 2010 dan 2009, dicatat pada akun “Beban lainlain”. Pada tahun 2010, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 248.747.247.000, sedangkan pada tahun 2009, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 243.000.700.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut.
9.
HUTANG BANK 2010 Rp
2009 Rp
Perusahaan : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
157.032.236.182
263.280.848.692
Jumlah
157.032.236.182
263.280.848.692
Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) sebagai tambahan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir perpanjangan pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan untuk tahun 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp 8.845.996.054 dan Rp 14.518.750.601. Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan fasilitas Letter Of Credit (L/C) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal kerja, dengan jumlah maksimum fasilitas yang diberikan masing-masing menjadi sebesar AS$ 9.170.000 dan AS$ 13.000.000. Pada tanggal 29 Mei 2008. Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar AS$ 50.000.000 sehingga jumlah fasilitas L/C yang diterima menjadi AS$ 63.000.000. Pada tanggal 28 Desember 2009, terdapat perubahan konversi Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Onshore ke Kredit Modal Kerja (KMK) Rupiah, sehingga pada akhir tahun Perusahaan harus menyesuaikan jumlah fasilitas pinjaman yang telah digunakan dengan kurs mata uang Rupiah yang ditetapkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perubahan dan konversi ini berlaku sejak terjadi penandatanganan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit (PPPK).
33
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. HUTANG BANK (Lanjutan) Perjanjian-perjanjian tersebut diatas ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan untuk tahun 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 86.092.341.967 dan Rp 69.712.849.052. Sementara itu, jumlah fasilitas L/C yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 62.093.898.161 dan Rp 179.049.249.039. Atas pembukaan fasilitas L/C tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar setoran jaminan sebesar 10% kepada Bank dari setiap L/C yang dibuka dan akan dikembalikan kembali kepada Perusahaan setelah L/C dilunasi. Jumlah ini dicatat pada bagian piutang lain-lain (lihat Catatan 6). Dalam perjanjian-perjanjian pinjaman di atas terdapat beberapa persyaratan dimana Perusahaan tidak diperbolehkan antara lain melakukan penggabungan usaha dan pelepasan usaha ke entitas lain, melakukan investasi atau penyertaan, membagikan laba dan membayar dividen. Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah dan bangunan, mesin-mesin pabrik serta piutang usaha dan persediaan tertentu milik Perusahaan (lihat Catatan 5, 7 dan 8).
10. HUTANG USAHA 2010 Rp Pihak ketiga : PT Karya Sumiden Indonesia PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Rio Tinto Aluminium Limited Hydro Aluminium A.S Yangtze Optical Fibre & Cable PT Indonesia Asahan Aluminium Daewoo International Corporation Jetson Co., Ltd. LS Cable Ltd. Dow Chemicals Pasific Pte., Ltd. PT Walsin Lippo Industries PT Titan Petrokimia Nusantara Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar) Jumlah dipindahkan
34
2009 Rp
65.033.425.770 64.806.796.228 50.835.396.848 41.504.670.483 7.975.376.640 7.392.006.351 6.868.543.451 6.608.385.000 5.952.173.089 5.344.332.245 5.284.400.715 5.262.971.760 47.335.119.513
9.195.881.331 33.513.385.413 6.876.505.788 29.924.715.074 – 10.217.411.169 9.473.064.715 – 20.545.787.552 221.727.651 5.996.641.399 1.728.560.630 102.043.042.932
320.203.598.093
229.736.723.654
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. HUTANG USAHA (Lanjutan) 2010 Rp Jumlah - pindahan: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa
Jumlah
320.203.598.093
229.736.723.654
87.828.639.028 61.954.237.550 137.337.420
144.403.786.154 50.613.326.430 –
149.920.213.998
195.017.112.584
470.123.812.091
424.753.836.238
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2010 Rp Dolar Amerika Serikat AS$ 50.595.730,84 pada tahun 2010 dan AS$ 41.321.181,42 pada tahun 2009 454.906.215.932 Rupiah 15.079.915.554 Euro EUR 11.515,81 pada tahun 2010 dan EUR 26.282,21 pada tahun 2009 137.680.605 Dolar Singapura Sin$ 38.444,00 pada tahun 2009 – JPY JPY 120,01 pada tahun 2009 – Jumlah
2009 Rp
470.123.812.091
2009 Rp
388.419.105.386 35.722.135.183
355.065.561 257.517.903 12.205 424.753.836.238
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut : 2010 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
35
2009 Rp
30.293.175.988
53.388.694.337
101.213.529.998 110.039.625.250 228.577.480.855
60.715.680.241 57.491.824.791 253.157.636.869
470.123.812.091
424.753.836.238
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG LAIN-LAIN 2010 Rp Pihak ketiga : PT Twink Indonesia HG Power Transmission Sdn., Bhd. PT Pauwels Indonesia PT Bukaka Teknik Utama Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Jumlah
2009 Rp
27.329.631.745 21.217.871.901 399.000.000 – 2.060.373.635
27.329.631.745 26.137.146.921 30.499.355.209 3.720.696.411 1.564.414.456
51.006.877.281
89.251.244.742
Hutang lain-lain merupakan pinjaman atas barang jadi, bahan baku dan konsorsium.
12. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Dimuka 2010 Rp
2009 Rp
Perusahaan Pajak pertambahan nilai
3.762.984.565
Anak Perusahaan Pajak pertambahan nilai
141.362.264
80.534.610
3.904.346.829
80.534.610
–
b. Hutang Pajak 2010 Rp
2009 Rp
Perusahaan Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak pertambahan nilai
141.425.171 25.437.988 2.412.654.389 5.460.606 –
789.066.781 44.940.563 2.412.654.389 8.955.848 1.103.477.311
Anak Perusahaan Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak pertambahan nilai
4.988.219 111.926.463 56.983.500 19.228.058 307.539.008 389.176.869
47.538.802 31.687.403 61.187.300 2.448.000 28.301.194 1.441.173.465
3.474.820.271
5.971.431.056
Jumlah 36
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran laba fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Rp
2009 Rp
Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian Laba Anak Perusahaan sebelum taksiran Pajak penghasilan
17.043.579.079
75.591.322.861
(13.135.834.794)
(4.819.967.769)
Penyesuaian atas : Penghasilan yang dikenakan pajak final Beban yang dikenakan pajak final
(42.396.618.432) 34.097.497.383
(229.693.891.976) 203.838.987.049
(4.391.376.764)
44.916.450.165
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan tidak final Penyesuaian fiskal terdiri dari : Beda tetap : Beban yang tidak diperkenankan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final
Beda waktu : Imbalan pasca kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Sewa pembiayaan
18.506.404.605 (152.116.078)
6.480.910.157 (177.788.905)
18.354.288.527
6.303.121.252
4.993.142.195 – (5.246.468.025)
(4.800.055.040) 1.563.469.490 3.587.827.156
(253.325.830) Penghasilan kena pajak tidak final Pajak kini – pajak tidak final Pajak dibayar dimuka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan lebih bayar
351.241.606
13.709.585.933
51.570.813.023
3.427.396.483
14.439.827.640
(13.330.898.801 ) (39.487.248 ) – (13.370.386.049 )
(14.927.961.923 ) (390.030.257 ) (1.446.774.006 ) (16.764.766.186 )
9.942.989.566
2.324.938.546
Taksiran laba fiskal dan pajak penghasilan kini tahun 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dan dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak.
37
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 2010 Rp Estimasi lebih bayar pajak penghasilan tahun 2010 tahun 2009 tahun 2008 Jumlah
2009 Rp
9.942.989.566 2.324.938.546 –
– 2.324.938.546 39.532.380.161
12.267.928.112
41.857.318.707
e. Taksiran Pajak Penghasilan Ditangguhkan Perhitungan jumlah aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
31 Desember 2009 Rp
2010 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian Rp
Penyesuaian Rp
31 Desember 2010 Rp
Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan pasca kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Sewa pembiayaan
3.646.991.279 2.091.440.060 896.956.790
1.248.285.548 – (1.311.617.006)
– – –
4.895.276.827 2.091.440.060 (414.660.216)
Aset pajak tangguhan
6.635.388.129
(63.331.458)
–
6.572.056.671
Anak Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan : Penyusutan aset tetap
4.982.600
4.947.750
–
9.930.350
Kewajiban pajak tangguhan
4.982.600
4.947.750
–
9.930.350
38
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Taksiran Pajak Penghasilan Ditangguhkan (Lanjutan)
31 Desember 2008 Rp
2009 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian Rp
Penyesuaian
31 Desember 2009 Rp
Rp
Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan pasca kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Sewa pembiayaan
5.047.439.307 1.904.641.410 –
Aset pajak tangguhan
6.952.080.717
98.347.650
Anak Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan : Penyusutan aset tetap
1.060.360
3.922.240
–
4.982.600
Kewajiban pajak tangguhan
1.060.360
3.922.240
–
4.982.600
(1.344.015.411) (56.432.617 ) 437.771.457 (250.972.807 ) 1.004.591.604 (107.634.814 ) (415.040.238 )
3.646.991.279 2.091.440.060 896.956.790 6.635.388.129
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang. Pada bulan September 2008, Pemerintah menetapkan peraturan pajak baru. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 dimana akan dikenakan tarif 28% dalam perhitungan Pajak Badan. Tarif ini kemudian akan mengalami perubahan menjadi 25% di tahun 2010.
f.
Beban Pajak 2010 Rp Perusahaan Beban pajak tangguhan Beban pajak kini Pajak tidak final Pajak final Anak Perusahaan Beban pajak tangguhan Beban pajak kini Beban pajak 39
2009 Rp
63.331.458
316.692.588
3.427.396.483 1.156.271.412
14.439.827.640 5.536.026.076
4.646.999.353
20.292.546.304
4.947.750 2.129.952.104
3.922.240 1.692.670.280
6.781.899.207
21.989.138.824
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) f. Beban Pajak (Lanjutan) Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak Perusahaan dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut : 2010 Rp Beban pajak berdasarkan tarif pajak yg berlaku terhadap laba (rugi) perusahaan sebelum pajak Penghasilan Penyesuaian terhadap : Penghasilan yang dikenakan pajak final Beban yang dikenakan pajak final Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Beban yang tidak diperkenankan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final
976.936.071
2009 Rp
19.815.979.426
(10.599.154.608) 8.524.374.346
(64.314.289.753) 57.074.916.374
(1.097.844.191)
12.576.606.047
4.626.601.158 (38.029.026)
1.814.654.844 (49.780.902)
4.588.572.132
14.341.479.989
Beban pajak final Penyesuaian atas dampak perubahan tarif pajak
1.156.271.412 –
5.536.026.076 415.040.239
Jumlah beban pajak Perusahaan
4.646.999.353
20.292.546.304
g. Surat Ketetapan Pajak •
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00166/406/08/054/10 tanggal 27 April 2010 yang menyetujui kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp 37.434.360.572. Kelebihan pembayaran tersebut telah dipindah bukukan sebesar Rp 7.638.277.266 atas beberapa surat ketetapan pajak kurang bayar pada tahun pajak yang sama. Sedangkan sisanya sebesar Rp 29.796.083.301 telah diterima secara tunai oleh perusahaan pada tanggal 14 Mei 2010. Selisih antara hasil pencatatan dengan hasil keputusan Dirjen pajak telah dicatat sebagai bagian dari beban lain-lain.
•
Pada tahun 2010, Perusahaan juga telah menerima surat ketetapan pajak kurang bayar untuk beberapa jenis pajak dari tahun pajak 2002. Perusahaan telah menyetujui ketetapan pajak tersebut sebesar Rp 5,8 miliar dan telah dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2010.
40
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) g. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) •
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai dalam negeri untuk periode Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00022/407/08/054/08 tanggal 22 Desember 2008 yang menyetujui kelebihan pembayaran PPN Dalam Negeri sebesar Rp 7.985.656.833 dan telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal 23 Januari 2009.
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2010 Rp Listrik, telepon, air dan gas Beban ekspor, tender, pengadaan dan pengangkutan Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan Jasa kontraktor Lain-lain Jumlah
2009 Rp
1.124.086.911
921.017.328
287.225.023 58.712.385 – 15.013.226
231.750.080 2.705.399.158 4.378.106.389 25.740.822
1.485.037.545
8.262.013.777
2010 Rp
2009 Rp
14. UANG MUKA PELANGGAN
Pihak ketiga : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk E.GE.C. Sprl PT Putra Wali Sejati PT Wijaya Karya PT Altasia Utama PT Waida Unipessoal Lda PT Lamindo Inter Multikon Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : PT Kawat Mas Prakasa
5.289.221.247 4.045.950.000 3.466.507.562 2.153.589.687 2.143.060.000 1.325.471.202 1.136.925.917 14.499.167.516
9.687.739.373 – 8.627.590.532 1.447.146.227 – – – 30.654.670.431
34.059.893.131
50.417.146.563
93.854.545
–
93.854.545
–
-
Jumlah
34.153.747.678
50.417.146.563
Uang muka pelanggan adalah penerimaan atas sejumlah uang dari pelanggan atas penjualan yang belum terealisasi.
41
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan memiliki perjanjian sewa guna usaha dengan PT Bank Central Asia Finance dan PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ-Bank Rakyat Indonesia Finance untuk pembelian kendaraan dan mesin. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, pembayaran minimum sewa dimasa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :
Dalam satu tahun Antara satu dan dua tahun Antara tiga dan empat tahun Dikurangi: Biaya pembiayaan masa dating Nilai kini sewa Dikurangi: bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
2010 Rp
2009 Rp
2.134.298.628 1.630.192.768 85.717.000 3.850.208.396
2.231.941.224 2.231.941.224 1.785.388.018 6.249.270.466
(261.496.520)
(583.848.752)
3.588.711.876 (1.955.238.178)
5.665.421.714 (1.924.150.842)
1.633.473.698
3.741.270.872
Aset sewa berupa mesin dan kendaraan semua transaksi pembiayaan mensyaratkan jaminan deposit sejumlah tertentu sebagai jaminan sehubungan dengan kewajiban sewa pembiayaan.
16. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Perhitungan kewajiban imbalan pasca kerja karyawan yang dihitung oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta beban imbalan pasca kerja karyawan yang tercatat dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut : a. Kewajiban penyisihan atas imbalan pasca kerja 2010 Rp
2009 Rp
Nilai kini kewajiban imbalan pasti yang seluruhnya tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diamortisasi Kerugian aktuaria yang tidak diakui
29.202.089.484 (1.251.415.858) (8.369.566.313)
22.842.394.429 (1.671.258.946) (6.583.170.365)
Nilai bersih kewajiban yang diakui
19.581.107.313
14.587.965.118
42
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) b. Beban imbalan pasca kerja karyawan 2010 Rp
2009 Rp
Beban bunga Beban jasa kini Amortisasi biaya masa lalu Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuaria Biaya pesangon Pembayaran imbalan pasca kerja
2.373.556.351 1.961.838.444 419.843.088 237.904.312 1.319.249.583 (1.319.249.583)
1.934.248.778 2.062.668.247 419.843.088 – – (7.855.363.949)
Beban (pendapatan) yang diakui pada tahun berjalan
4.993.142.195
(3.438.603.836)
Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut : 2010 - Tingkat diskonto - Tingkat kenaikan gaji tahunan - Tingkat mortalita
- Usia pensiun - Metode
2009
: 8,60% per tahun : 8% per tahun : Tabel Commissioners Standard Ordinary Mortality − 1980 : 55 tahun : Projected Unit Credit
10,70% per tahun 8% per tahun Tabel Commissioners Standard Ordinary Mortality − 1980 55 tahun Projected Unit Credit
17. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Pemegang saham Standard Chartered Bank (Hong Kong) Ltd Perfect Prospect Ltd., Singapura SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang Triwise Group Limited Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
2010 Persentase kepemilikan %
Jumlah Rp
230.141.312 182.588.656
27,69 21,97
115.070.656.000 91.294.328.000
83.302.033 90.746.197 244.342.321
10,02 10,92 29,40
41.651.016.500 45.368.848.500 122.175.410.500
831.120.519
100,00
415.560.259.500
Lembar saham
43
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Pemegang saham Perfect Prospect Ltd., Singapura Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
2009 Persentase kepemilikan %
Lembar saham
Jumlah Rp
182.588.656 90.737.697
21,97 10,92
91.294.328.000 45.368.848.500
83.302.033 474.492.133
10,02 57,09
41.651.016.500 237.246.066.500
831.120.519
100,00
415.560.259.500
Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : Lembar saham Komisaris : Budinata Atmadja
5.294.710
Presiden Direktur : Ferry Tjandrawinata
903.135
Direktur : Michael Tjandrawinata
285.635
18. AGIO SAHAM Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo akun ini sebesar Rp 940.000.000 dengan perincian adalah sebagai berikut : Rp Selisih antara jumlah nilai nominal dari 3.080.000 saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990 dengan hasil yang diterima 16.940.000.000 Selisih antara jumlah nilai nominal dari 6.000.000 saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima 21.000.000.000 Kapitalisasi agio saham ke modal saham melalui pembagian saham bonus pada tahun 1994 (16.000.000.000) Kapitalisasi agio saham ke modal saham melalui pembagian saham bonus pada tahun 1996 (21.000.000.000) Saldo
940.000.000
44
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. CADANGAN UMUM Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas mengharuskan Perusahaanperusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan belum membentuk cadangan umum sebagaimana dinyatakan oleh Undang-undang.
20. PENJUALAN BERSIH 2010 Rp
2009 Rp
Penjualan lokal Penjualan ekspor Jasa kontraktor
1.188.424.567.474 120.654.306.753 491.436.000
1.387.018.734.762 327.179.672.819 14.914.817.200
Jumlah
1.309.570.310.227
1.729.113.224.781
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak ada penjualan kepada satu pelanggan, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jumlah akumulasi nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih 2010 dan 2009. Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 220.382.958.959 dan Rp 458.891.938.552 atau setara dengan masing masing 16,83% dan 26,54% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian. (lihat Catatan 25). Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 2010 Rp PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang Jumlah
45
2009 Rp
169.770.145.150 25.318.458.213 25.294.355.596
282.330.107.015 23.676.379.876 152.885.451.661
220.382.958.959
458.891.938.552
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. BEBAN POKOK PENJUALAN 2010 Rp Bahan baku yang digunakan Beban pabrikasi Upah langsung Beban produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
1.027.828.024.406 72.974.668.453 11.703.618.273
1.327.714.035.884 74.326.739.386 11.785.853.602
1.112.506.311.132
1.413.826.628.872
40.823.981.955 (44.632.209.448)
Beban pokok produksi
1.108.698.083.639
Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
96.113.345.327 72.772.955.327 (121.242.030.305)
Jumlah Beban Pokok Penjualan
2009 Rp
1.156.342.353.988
73.045.899.379 (40.823.981.955) 1.446.048.546.296 137.959.939.707 43.334.460.745 (96.113.345.327) 1.531.229.601.421
Dalam tahun 2010 dan 2009, tidak ada pembelian dari satu pemasok, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah akumulasi nilai pembelian tahunan melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 seluruh persediaan dijadikan jaminan untuk hutang bank (lihat Catatan 9). Pembelian bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 227.664.576.286 dan Rp 412.860.233.708 atau setara dengan masing masing 22,89% dan 31,96% dari jumlah pembelian bersih konsolidasian (lihat Catatan 25). 22. BEBAN PENJUALAN 2010 Rp
2009 Rp
Distribusi Komisi penjualan Ekspor Tender dan inspeksi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Representasi dan jamuan Perjalanan Iklan dan promosi Denda keterlambatan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
18.682.558.927 12.118.324.475 8.695.823.018 5.982.920.274 4.972.920.326 2.882.442.168 1.490.162.699 1.441.157.861 126.578.006 3.594.344.078
14.492.314.999 5.593.393.969 14.665.217.547 7.949.852.954 4.895.739.929 7.574.592.049 1.902.795.659 4.165.968.109 1.434.969.414 2.896.501.387
Jumlah
59.987.231.832
65.571.346.016
46
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2010 Rp Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Administrasi bank Imbalan pasca kerja karyawan Keperluan kantor Penyusutan (lihat catatan 8) Honorarium tenaga ahli Kendaraan Representasi dan jamuan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
2009 Rp
16.785.551.805 8.151.703.964 6.312.391.778 3.275.421.947 2.112.820.973 1.618.954.757 1.357.253.410 464.273.491 5.875.706.675
19.828.868.918 12.301.736.160 3.438.603.836 1.103.658.113 2.173.777.686 1.521.250.374 1.165.250.392 2.840.004.343 5.461.973.332
45.954.078.800
49.835.123.154
24. INSTRUMEN DERIVATIF 2010 Rp
2009 Rp
MF Global Pte., Ltd., Singapura Ong First Pte., Ltd., Singapura
30.310.405.833 457.853.099
27.623.836.776 20.166.411.260
Jumlah
30.768.258.932
47.790.248.036
a. Transaksi Swap Komoditas Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan kandungan tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jual-beli) sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh Perusahaan Broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. Nilai kontrak Perusahaan dihitung berdasarkan harga forward swap London Metal Exchange. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai tagihan pada Ong First Pte. Ltd., Singapura, atas kontrak-kontrak swap yang belum terealisasi masing-masing sebesar AS$ 52.600,56 (setara dengan Rp 472.931.675 ) dan AS$ 2.145.362,90 (setara dengan Rp 20.166.411.260). Perusahaan mempunyai tagihan pada MF Global Pte., Ltd., Singapura, atas transaksi derivatif bersih yang belum terealisasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sebesar AS$ 52.502,90 (setara dengan Rp 472.053.574) dan AS$ 38.706,04 (setara dengan Rp 363.836.776).
47
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. INSTRUMEN DERIVATIF (Lanjutan) b. Transaksi Swap mata uang asing Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan menandatangani kontrak forward mata uang asing dengan MF Global Pte., Ltd., Singapura (Perusahaan Broker) atas jual - beli mata uang asing (Dolar Amerika Serikat) pada tanggal tertentu. Kontrak ini merupakan langkah untuk memperkecil eksposure akan perubahan nilai tukar mata uang asing khususnya atas sejumlah hutang dan piutang yang dilaporkan sebagian besar dalam mata uang asing. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh Perusahaan Broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomotis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki transaksi derivatif bersih sebesar AS$ 3.318.593,50 (setara dengan Rp 29.837.474.159) dan AS$ 2.900.000,00 (setara dengan Rp 27.260.000.000) yang masing-masing dicatat sebagai piutang derivatif. Transaksi-transaksi derivatif diatas tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
25. TRANSAKSI ISTIMEWA
DAN
SALDO
DENGAN
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
Sifat dan transaksi yang mempunyai hubungan istimewa : Nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pemegang sahamnya sama : SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang (Showa Holdings)
Sifat hubungan istimewa
Transaksi
Perusahaan asosiasi
Piutang lain-lain
SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang (Showa Cable)
Perusahaan asosiasi
Pembelian bahan baku, royalti dan penjualan
PT Kawat Mas Prakasa (PT KMP)
Perusahaan asosiasi
Pembelian bahan baku, penjualan kawat tembaga, batangan dan kabel listrik Penjualan aset tetap
PT Alcarindo Prima (PT ACP)
Perusahaan asosiasi
Pembelian bahan baku dan penjualan
PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME)
Anak perusahaan
Penjualan
PT Bangun Prima Semesta (PT BPS)
Anak perusahaan
Penjualan
Manajemennya sama :
48
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. TRANSAKSI DAN SALDO ISTIMEWA (Lanjutan)
DENGAN
PIHAK
YANG
2010 Rp Piutang usaha PT KMP
Piutang lain-lain PT ACP Showa Holdings PT Anugrah Bakti Nusa Hutang usaha Showa Cable PT ACP PT KMP Penjualan, bersih PT ACP PT KMP Showa Cable
Pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang PT ACP Showa Cable PT KMP
MEMPUNYAI
2009 Rp
HUBUNGAN Persentase terhadap jumlah Aset/kewajiban pendapatan/beban 2010 2009 % %
–
4.629.687.306
–
0,37
–
4.629.687.306
–
0,37
337.187.774 93.993.602 20.135.000 451.316.376
4.358.937.774 119.569.940 – 4.478.507.714
0,04 0,01 0,01 0,05
0,34 0,01 0,01 0,36
87.828.639.028 61.954.237.550 137.337.420 149.920.213.998
144.403.786.154 50.613.326.430 – 195.017.112.584
7,80 5,50 0,01 13,31
11,68 4,09 – 15,77
169.770.145.150 25.318.458.213 25.294.355.596 220.382.958.959
282.330.107.015 23.676.379.876 152.885.451.661 458.891.938.552
12,96 1,93 1,93 16,82
16,33 1,37 8,84 26,54
199.426.311.125 2.006.127.919 26.232.137.242 227.664.576.286
307.941.842.713 89.749.981.351 15.168.409.644 412.860.233.708
20,05 0,20 2,64 22,89
23,84 6,95 1,17 31,96
49
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. LABA BERSIH PER SAHAM Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar per 31 Desember 2010 dan 2009 :
Laba bersih Rp 2010 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
10.066.230.211
Laba bersih Rp 2009 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa
53.563.469.865
Jumlah lembar saham yang beredar Lembar saham
831.120.519
Jumlah lembar saham yang beredar Lembar saham
831.120.519
Nilai laba per saham Rp
12,11
Nilai laba per saham Rp
64,45
27. KONDISI PEREKONOMIAN Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 6% di tahun 2010, dibandingkan tahun 2009 sebesar 4,5%, sementara tingkat pertumbuhan ekonomi dunia hanya berkisar 4,2%. Krisis global yang masih berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi dunia mengakibatkan fluktuasi dan peningkatan harga aluminium dan tembaga, bahan baku utama produksi kabel. Harga rata-rata aluminium di tahun 2010 naik menjadi AS$ 2.173/ton, dan tembaga menjadi AS$ 7.534/ton. Total nilai penjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 sebesar Rp 1,3 triliun, yaitu penjualan ekspor sebesar Rp 120,6 miliar dan penjualan lokal sebesar Rp 1,1 triliun. Pada tahun 2010, beberapa proyek PLN dan Telkom mengalami penundaan sehingga mengakibatkan penurunan penjualan kabel lisitrik, demikian pula dengan penjualan kabel serat optik. Sinergi pemasaran dilakukan Perusahaan dengan membentuk divisi penjualan kabel retail untuk meningkatkan volume penjualan domestik, terutama kabel pasaran dan bekerja sama dengan distributor-distributor di seluruh Indonesia. Laba kotor Perusahaan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 sebesar Rp 153,2 miliar atau 11,70% dari penjualan dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 11,44% dari total penjualan, sedangkan laba operasi menurun menjadi 3,61% dari total penjualan dibandingkan tahun 2009 sebesar 4,77% dari penjualan.
50
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. KONDISI PEREKONOMIAN (Lanjutan) Perusahaan juga menjalankan strategi menembus pasar ekspor ke negara-negara berkembang yang sedang membangun kelistrikan. Meskipun pasar ekspor yang baru tidak sebesar pasar Timur Tengah , tetapi dapat menggantikan sebagian pasar Timur Tengah yang turun secara drastis. Walaupun pada tahun 2010 masih menghadapi banyak tantangan, Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 10,06 miliar. Perusahaan optimis menatap ke depan dengan adanya pemerintahan yang stabil dan membaiknya perekonomian dunia pada umumnya dan khususnya perekonomian Indonesia. Pemerintah telah menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proyek pembangkit dan transmisi 10.000 MW agar dapat beroperasi sesuai target yang diharapkan. Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan agar pihak swasta berperan aktif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, termasuk kelistrikan. Infrastruktur dan energi merupakan bagian dari prioritas pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun periode kedua 2010 – 2014 dan diharapkan industri kabel akan tumbuh pesat seiring dengan pertumbuhan sektor kelistrikan. Perusahaan yakin bahwa operator-operator telekomunikasi akan meningkatkan pembangunan jaringan kabel serat optik dengan adanya kenaikan pendapatan per kapita dan kebutuhan bandwidth yang terus meningkat. Sebagai komitmen manajemen terhadap lingkungan dan keselamatan kerja, Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001 dan OHSAS 18001 dari SGS pada tahun 2010. Perusahaan melakukan tanggung jawab sosial (CSR) dengan membina hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan masyarakat setempat. Kepedulian Perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar diarahkan untuk menggali potensi masyarakat agar mampu tumbuh dan berkembang bersama Perusahaan. Perusahaan menjunjung tinggi kepercayaan publik dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, seperti keterbukaan, akuntabilitas dan pertanggungjawaban karena yakin bahwa elemen - elemen tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan telah mensosialisasikan Panduan Etika Bisnis dan Etika Kerja kepada seluruh insan Perusahaan dan menerapkan prinsip- prinsip tersebut dengan sebaik-baiknya. Perusahaan akan melakukan program perbaikan terus menerus, meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi permintaan pasar dengan efisiensi dan produktifitas yang tinggi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan merumuskan strategi yang efektif untuk menghadapi persaingan. Nilai dasar, visi dan misi Perusahaan akan menjadi mercusuar bagi seluruh insan Perusahaan untuk melangkah ke masa depan dengan semangat yang tinggi
51
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi kegiatan usaha Perusahaan ke dalam segmen primer dan sekunder adalah sebagai berikut : 2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
Kabel listrik (Rp 000)
Kabel Telekomunikasi (Rp 000)
Kabel Fiber Optik (Rp 000)
Kawat Tembaga (Rp 000)
Perdagangan (Rp 000)
Eliminasi (Rp 000)
Total (Rp 000)
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) Penjualan segmen Penjualan eksternal Hasil segmen Hasil segmen
897.774.836
22.038.011
126.423.924
211.639.156
95.884.680
386.990
20.067.377
9.589.850
Beban usaha Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
162.112.928
(110.418.543)
27.299.059
153.227.956
(18.691.792)
(18.691.792) (87.249.519)
Laba usaha
47.286.646
Pendapatan lain-lain Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan
4.528.568
4.528.568 (34.771.635)
Beban pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan
(2.134.900)
(2.134.900) (4.646.999)
Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan
(195.450)
Laba bersih Neraca Aset segmen Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset tetap, bersih Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset
10.066.230
86.109.606
1.287.372
10.135.095
49.714.895
65.564.774
13.266.635
34.538.022
21.054.269
7.787.359 44.181.346 18.627.271 3.644.381 5.288.066 7.324.203
765.281.665
151.674.381
14.554.007
44.673.117
70.769.164
86.852.625
1.126.480.755
Kewajiban segmen Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan
56.765.782
17.675.894
254.590
2.108.612
3.272.281
1.841.873
3.554.911
25.435.880
527.762 25.963.643
11.990.539
4.902.819
5.141.931
3.150.020
273.416
25.458.724 2.068.635
Jumlah penyusutan
2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
(53.493.501)
721.369.380
Jumlah pengeluaran modal Penyusutan Penyusutan Penyusutan tidak dapat dialokasikan
7.787.359 44.181.346 165.874.240 3.644.381 139.711.765
718.097.099
Jumlah kewajiban Informasi lain Pengeluaran modal Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
1.309.570.310
27.527.359 Dalam negeri
Luar negeri
Total
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) Penjualan segmen
1.188.916.003
120.654.307
1.309.570.310
Aset segmen
1.095.712.496
30.768.259
1.126.480.755
Kewajiban segmen
511.007.690
210.361.690
721.369.380
Pengeluaran modal
17.609.362
8.354.281
25.963.643
52
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 2009 (Dalam Ribuan Rupiah)
Kabel listrik (Rp 000)
Kabel Telekomunikasi (Rp 000)
Kabel Fiber Optik (Rp 000)
Kawat Tembaga (Rp 000)
Perdagangan (Rp 000)
Eliminasi (Rp 000)
Total (Rp 000)
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) Penjualan segmen Penjualan eksternal Hasil segmen Hasil segmen
1.312.967.229
142.735.493
65.581.293
179.612.460
(6.226.704)
14.672.817
128.453.173
(2.717.925)
Beban usaha Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
113.923.166
(71.424.096)
14.578.460
163.042.141
(10.120.122)
(10.120.122) (70.444.865)
Laba usaha
82.477.154
Pendapatan lain-lain Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan
361.630
361.630 (3.084.661)
Beban pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan
(1.696.593)
(1.696.593)
(38.714)
Laba bersih
Jumlah aset
53.563.470
69.906.481
6.788.531
15.255.967
26.915.907
56.939.313
17.667.155
37.436.675
22.069.020
126.845.794
24.455.686
52.692.642
48.984.927
Kewajiban segmen Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan
9.121.395 43.046.680 18.722.345 1.001.680. 1.394.265
911.692.271
83.491.903
1.237.957.685
66.684.994
17.637.275
862.194.890
11.792.767
2.149.611
5.224.839
6.573.645
922.018
26.662.880
2.851.676 29.514.556
12.156.035
3.265.589
5.335.984
3.033.600
164.789
23.955.997 4.706.883
Jumlah penyusutan
2009 (Dalam Ribuan Rupiah)
(49.047.719)
844.557.615
Jumlah pengeluaran modal Penyusutan Penyusutan Penyusutan tidak dapat dialokasikan
9.121.395 43.046.680 137.589.231 1.001.680 135.506.428
10.205.538
Jumlah kewajiban Informasi lain Pengeluaran modal Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
22.057.995
(14.756.520)
Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan
Neraca Aset segmen Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset tetap, bersih Aset yang tidak dapat dialokasikan
1.729.113.225
28.662.880 Dalam negeri
Luar negeri
Total
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) Penjualan segmen
1.401.933.552
327.179.673
1.729.113.225
Aset segmen
1.169.323.203
68.634.482
1.237.957.685
Kewajiban segmen
562.040.138
300.154.752
862.194.890
Pengeluaran modal
18.040.726
11.473.830
29.514.556
53
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan, sebagai berikut : Mata uang Asing Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lancar lainnya
Aset tidak lancar Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
2 0 1 0 Dalam ekuivalen Rupiah Rp
Biaya yang masih harus dibayar
2 0 0 9 Dalam ekuivalen Rupiah Rp
AS$ AS$ AS$ AS$ CH₣ SGD EUR
3.045.401,20 7.722.430,80 5.108.255,33 909.074,98 18.533,00 4.900,00 8.301,16
27.381.202.224 69.432.375.359 45.928.323.636 8.173.493.145 177.919.395 34.204.989 26.577.721
2.007.361,80 13.607.654,92 7.784.133,71 1.385.181,44 350,00 4.900,00 73.796,00
18.869.200.894 127.911.956.223 73.170.856.875 13.020.705.498 3.180.593 32.822.748 996.961.083
AS$ EUR
25.286,83 6.283,50
227.353.916 75.124.183
922.972,13 16.198,35
8.675.938.022 218.835.335
Jumlah aset Kewajiban Kewajiban lancar Hutang usaha
Mata uang Asing
181.744.659.466
AS$ 50.595.730,83 EUR 11.515,81 Sin$ − JPY − AS$ 1.559,08
454.906.215.932 137.680.605 − − 14.017.706
242.900.457.271
41.321.181,42 26.282,21 38.444,00 120,01 57.000,00
388.419.105.386 355.065.561 257.517.903 12.205 535.800.000
Jumlah kewajiban
455.057.914.243
389.567.501.055
Kewajiban bersih
273.313.254.777
146.667.043.784
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Berbagai aktivitas Perusahaan dan Anak Perusahaan menyebabkan Perusahaan memiliki risiko potensial terhadap berbagai macam risiko-risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif seperti kontrak swap mata uang asing dan kontrak swap komoditas untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Transaksi derivatif Perusahaan digunakan untuk aktivitas lindung nilai (hedging) dan tidak sebagai instrumen yang diperdagangkan atau untuk spekulasi. Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah dan meyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini
54
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) (i) Risiko pasar Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Exposure Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang usaha dan piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan yang sebagian besar dalam Dolar Amerika Serikat. Sebagai bagian dari usaha Perusahaan untuk mengelola eksposur atas mata uang asing, Perusahaan memasuki kontrak swap nilai tukar mata uang asing dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Sebagai hasil dari kontrak tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan yakin bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengurangi beberapa risiko nilai tukar mata uang asing, meskipun aktivitas lindung nilai yang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mencakup seluruh eksposur mata uang asing. Aset dan kewajiban moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan pada Catatan 29. Risiko harga Resiko harga adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan dari pergerakan harga komoditas bahan baku produksi perusahaan, Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan kandungan tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jual-beli) dengan lembaga-lembaga keuangan internasional sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Perusahaan dan Anak Perusahaan yakin bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengurangi beberapa risiko perubahan harga komoditas di masa yang akan datang. Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap perubahan tingkat bunga pasar berhubungan dengan hutang bank dan hutang leasing jangka pendek dan panjang. Pada saat ini Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki eksposur terutama pada hutang bank dan hutang leasing jangka pendek, yang berpengaruh pada pengembalian pinjaman tersebut pada saat jatuh tempo.
55
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) (i) Risiko pasar (Lanjutan) Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) Tabel berikut menampilkan nilai tercatat, serta masa jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terkena risiko suku bunga: Suku bunga efektif %
Kurang dari satu tahun Rp
Lebih dari Satu tahun Rp
Total Rp
Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi Penggunaannya
37.210.123.084
−
37.210.123.084
471.087.914
−
471.087.914
11
157.032.236.182
−
157.032.236.182
6
1.955.238.178
−
1.955.238.178
1,5 – 2,5
5,75
Kewajiban Hutang bank Bagian jangka pendek dari sewa Pembiayaan Bagian jangka panjang dari sewa Pembiayaan
6
−
1.633.473.698
1.633.473.698
(ii) Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan jika pelanggan gagal untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak, tidak ada konsentrasi atas risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batas-batas risiko yang dapat diterima bagi setiap pelanggannya dan memantau eksposur yang terkait dengan pembatasan ini. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan bisnis hanya dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai kebijakan yang mengharuskan setiap pelanggannya untuk melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi resiko penyisihan piutang raguragu.
56
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) (ii) Risiko kredit (Lanjutan) Tabel berikut menampilkan exposure atas aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berhubungan dengan risiko kredit dari Perusahaan dan Anak Perusahaan: 2010 Rp 37.210.123.084
2009 Rp
Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi Penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain
32.824.450.880
471.087.914
9.067.703.173
501.847.779.710 52.129.680.905
566.869.695.087 33.359.159.287
Total
591.658.671.613
642.121.008.397
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset keuangan di atas tidak ada yang mengalami penurunan nilai aset atau telah lewat dari masa jatuh tempo dalam setiap tanggal pelaporannya dan selalu memiliki kualitas kredit yang baik. (iii) Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam pencairan dana untuk memenuhi komitmen terkait dengan instrumen keuangan. Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk secara teratur memantau kebutuhan likuiditas saat ini dan masa depan untuk memastikan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai cadangan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam jangka pendek serta jangka panjang. Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal pelaporan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun berdasarkan nilai tercatat yang disajikan dalam laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan.
57
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) (iii) Risiko likuiditas (Lanjutan) Tabel di bawah ini menampilkan masa jatuh tempo dari aset keuangan dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pada kontrak pembayaran yang tidak terdiskonto.
58
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) (iv) Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) Nilai wajar aset dan kewajiban financial lancar mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan. Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan jangka panjang diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar.
31. STANDAR AKUNTANSI BARU Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut: Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 1. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas 3. PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 4. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud 5. PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan 6. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan kesalahan 7. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset 8. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontijensi 9. ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan 10. ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menetukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
59
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. REKLASIFIKASI AKUN Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 December 2009 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
33. PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan diselesaikan pada tanggal 18 Maret 2011.
60
INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar dan Rp 8.365.760.242 pada tahun 2010 dan 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Piutang derivatif Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya Jumlah aset lancar INVESTASI ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 270.090.582.209 pada tahun 2010 dan Rp 242.836.639.021 pada tahun 2009 Aset tetap yang tidak digunakan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.027.907.022 pada tahun 2010 dan Rp 2.995.288.191 pada tahun 2009 Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
61
2010
2009
Rp
Rp
29.422.764.579 471.087.914
23.612.412.961 9.067.703.173
464.151.645.467 35.584.475.228 57.775.335.978 30.768.258.932 232.653.542.965 13.705.974.130 11.971.992.044
526.435.378.703 35.878.986.784 45.267.517.812 47.790.248.037 234.738.321.444 2.324.938.546 17.386.306.595
876.505.077.237
942.501.814.055
29.572.775.384
18.784.925.105
205.610.260.677
210.455.472.489
148.841.062 2.324.938.546 6.572.056.671 1.960.456.296
181.459.893 39.532.380.161 6.635.388.129 1.915.299.812
216.616.553.252
258.720.000.484
1.122.694.405.873
1.220.006.739.644
INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA 31 Desember 2010 dan 2009 NERACA (Lanjutan) (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang Sewa pembiayaan Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban imbalan pasca kerja Hutang jangka panjang dari sewa pembiayaan
2010
2009
Rp
Rp
157.032.236.182
263.280.848.692
317.930.430.075 151.545.425.374
223.189.842.617 197.629.476.176
50.460.375.897 3.697.300.000 2.584.978.153 1.485.037.545 29.268.466.513
88.636.791.534 1.001.680.000 4.359.094.892 4.574.740.820 41.626.771.347
1.955.238.178
1.924.150.842
715.959.487.917
826.223.396.920
19.581.107.313 1.633.473.698
14.587.965.118 3.741.270.872
21.214.581.011
18.329.235.990
415.560.259.500 940.000.000
415.560.259.500 940.000.000
1.153.198.004 – (32.133.120.559)
1.153.198.004 – (42.199.350.770)
385.520.336.945
375.454.106.734
1.122.694.405.873
1.220.006.739.644
-
Jumlah kewajiban tidak lancar
EKUITAS Modal saham Modal dasar 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 831.120.519 saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Kerugian komprehensif lain Akumulasi defisit Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
62
INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA 31 Desember 2010 dan 2009 LAPORAN LABA RUGI (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
2 0 09
Rp
Rp
1.257.875.925.927 (1.131.947.028.427)
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
1.686.614.154.663 (1.503.308.991.552)
LABA KOTOR
125.928.897.500
183.305.163.111
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
(48.915.161.726) (38.334.356.963)
(58.117.378.242) (47.168.968.465)
(87.249.518.689)
(105.286.346.707)
38.679.378.811
78.018.816.404
152.116.078 10.805.485.279 – (24.863.949.663 ) 14.606.008.219 299.436.186 (11.742.230.661 ) (13.223.014.685 )
177.788.905 3.084.661.076 (1.563.469.490 ) (40.619.792.387 ) 40.822.432.301 42.500.000 (7.909.275.722 ) 1.802.355.083
(23.966.149.247)
(4.162.800.234)
LABA SEBELUM PAJAK
14.713.229.564
73.856.016.170
BEBAN PAJAK
(4.646.999.353)
(20.292.546.305)
LABA BERSIH
10.066.230.211
53.563.469.865
12,11
64,45
Jumlah beban usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Bagian laba bersih Anak Perusahaan Beban penyisihan piutang ragu-ragu Beban bunga Laba selisih kurs, bersih Laba atas penjualan aset tetap Kerugian atas transaksi kontrak derivatif dan lindung nilai Pendapatan (beban) lain-lain, bersih Jumlah beban lain-lain, bersih
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
63
INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2008
Modal saham
Agio saham
Rp
Rp
415.560.259.500
Selisih penilaian kembali atas tanah Rp
940.000.000
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
Pendapatan (kerugian) komprehensif Lain
Rp
Rp
–
1.153.198.004
(6.815.482.575)
6.815.482.575
Akumulasi defisit Rp (95.762.820.635 )
Jumlah Rp 315.075.154.294
Realisasi pendapatan komprehensif lain
–
–
–
–
Laba bersih periode berjalan
–
–
–
–
–
53.563.469.865
53.563.469.865
Saldo per 31 Desember 2009
415.560.259.500
–
1.153.198.004
–
(42.199.350.770 )
375.454.106.734
940.000.000
–
6.815.482.575
Realisasi pendapatan komprehensif lain
–
–
–
–
–
Laba bersih periode berjalan
–
–
–
–
–
10.066.230.211
10.066.230.211
Saldo per 31 Desember 2010
415.560.259.500
–
1.153.198.004
–
(32.133.120.559 )
385.520.336.945
940.000.000
64
–
–
INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN ARUS KAS 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
2009
Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan dan lainnya Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
884.293.772.532 (679.637.425.434)
659.337.713.829 (470.497.156.023)
Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi
204.656.347.098
188.840.557.806
Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari restitusi pajak Pembayaran pajak, bersih Pembayaran beban bunga Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya, bersih
152.116.078 29.796.083.301 (16.959.556.700) (24.863.949.663) (80.016.547.402)
177.788.905 – (51.255.837.470) (40.619.792.387) (68.150.134.919)
Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk aktivitas operasi
112.764.492.712
28.992.581.935
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Penempatan pada deposito berjangka, bersih
(8.546.615.259) 304.545.457 (22.452.635.258) 50.000.000
(1.668.319.650) 42.500.000 (29.282.450.487) 17.625.000
Kas bersih digunakan untuk akivitas Investasi
(30.644.705.060)
(30.890.645.137)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank Pembayaran hutang bank Penambahan hutang sewa pembiayaan
43.687.076.248 (148.248.611.380) (1.876.903.393)
165.237.340.703 (181.549.202.218) (458.757.438)
(106.438.438.525)
(16.770.618.953)
30.129.002.491
4.466.648.318
5.810.351.618
(14.202.033.837)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
23.612.412.961
37.814.446.798
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
29.422.764.579
23.612.412.961
Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk dari aktivitas pendanaan PENGARUH PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
65