LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENGUATAN INFORMASI EKOWISATA MELALUI FILM DOKUMENTER DI KELURAHAN SEI MEMPURA OLEH: 1. Mohd. Fauzi, S. S. 2. Dr. Junaidi, S. S., M. Hum. 3. Hermansyah, S.S., M.A.
(Ketua) (Anggota) (Anggota)
Kegiatan penelitian ini dibiayai oleh APBU Universitas Lancang Kuning berdasarkan surat perjanjian pelaksaaan penelitian Nomor: 307/Unilak-LPPM/B.07/2013
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU 2014
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul
: Penguatan Informasi Ekowisata Melaui Film Dokumenter di Kelurahan Sei Mempura
2. Bidang Ilmu Penelitian
: Sastra/Filsafat
3. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap
: Mohd. Fauzi, S. S.
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. NIK
: 03 01 212
d. Pangkat/Golongan
: Penata Muda/ III a
e. Jabatan
: Dosen
f. Fakultas/Jurusan
: Fakultas Ilmu Budaya / Jurusan Sastra Inggris
4. Jumlah Tim Peneliti
: 3 (tiga) orang
5. Lokasi Penelitian
: Kelurahan Sei Mempura
6. Waktu Penelitian
: 12 bulan
7. Jumlah Biaya Penelitian : Rp. 4.500.000
Mengetahui,
Pekanbaru, 10 Juni 2014
Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Ketua Peneliti
Dr. Junaidi, S.S., M.Hum. NIK 00 01 183
Mohd. Fauzi, S. S. NIK 03 01 212 Menyetujui, Kepala LPPM UNILAK
Dr. Ir. Ervayenri, M. Si. NIP. 196208141992031002
1
RINGKASAN
PENGUATAN INFORMASI EKOWISATA MELALUI FILM DOKUMENTER DI KELURAHAN SEI MEMPURA Mohd. Fauzi Junaidi Hermansyah Penelitian ini bertujuan untuk mensinergikan kegiatan tri darma perguruan tinggi dengan ekowisata di kelurahan Sei Mempura dengan memberikan wawasan baru tentang penguatan informasi ekowisata melalui film dokumenter di kelurahan Sei Mempura serta menerapkan pendekatan partisipatif bagi masyarakat lokal dalam rangka penguatan informasi ekowisata melalui film dokumenter di kelurahan Sei Mempura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan beberapa tahapan. tahap pertama membuat film dokumenter di kelurahan Sungai Mempura dan mewawancai dinas terkait. Tahap kedua membuat laporan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi ekowisata yang ada di kelurahan Sungai Mempura sangat potensial untuk dikembangkan terutama. Promosi yang terus menerus harus dilakukan, salah satunya adalah dengan pembuatan film dokumenter. Kata kunci: Ekowisata ,film, penelitian
1
SUMMARY EMPOWERING THE ECTOURIST OF SUNGAI MEMPURA VILLAGE Mohd. Fauzi Junaidi Hermansyah This research aimed to sinchronize the university services to the society by producing documenter film about Sungai Mempura village. This research used descriptive-qualitative by using two steps. Firstly, we produced the documenter film of Sungai Mempura village. Secondly, we made a report about the research. The result of the reasearch shown that the ecotourist in Sungai Mempura village was very potential and exotic and needed to be developed. The continuous promotion should be made and this film will give useful contribution to promote this natural richness which giving benefits to people. Keywords: ecotouris, film, research
2
PRAKATA
Puji sykur ke hadirat Allah STW karena dengan rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan kajian ini yang berjudul “Penguatan Informasi Ekowisata Melaui Film Dokumenter di Kelurahan Sei Mempura. Ucapan terima kasih kepada pihak Universitas lancang Kuning yang telah memfasilitasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat Universitas Lancang Kuning dalam hal pengawasan dan pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami berharap agar kajian yang kami lakukan ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi kajian selanjutnya.
Pekanbaru, 10 Juni 2014 Tim pelaksana
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN ........................................................................................................... i SUMMARY ........................................................................................................... ii PRAKATA
........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................
1
BAB 2 PERUMUSAN MASALAH ..............................................................
3
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN .....................................
4
BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
5
BAB 5 METODE PENELITIAN ...................................................................
6
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................
7
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
8
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
4
BAB 1 PENDAHULUAN
Kelurahan Sei Mempura adalah salah satu dari tujuh desa/kelurahan di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak. Sejak awal 2013 lalu, Desa Sei Mempura resmi menjadi sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Mempura (Ramli S., 2013). Salah satu alasan perubahan tersebut adalah adanya sejarah dimana Sei Mempura pernah menjadi pusat kerajaan Sultan Siak II Abdul Djalil Muzaffar Syah (Rishki, 2012). Sejak Mei 2013 lalu, kelurahan Sei Mempura telah menjadi desa binaan Unilak. Sebagai bentuk perwujudan tanggung jawab tersebut, Unilak memiliki beberapa program dimana kelurahan Sei Mempura menjadi wilayah sasarannya. Salah satu program yang ada adalah percepatan kelurahan Sei Mempura sebagai kawasan ekowisata. Sebagai kawasan ekowisata, Sei Mempura memiliki potensi yang cukup kuat untuk dikembangkan lebih lanjut. Beberapa potensi tersebut adalah potensi alam, budaya, serta keramahan penduduknya. Kondisi ini menjadi daya tarik penting bagi para wisatawan yang ingin menikmati suguhan ekowisata yang ditawarkan. Pengembangan potensi ekowisata yang ada di kawasan keluarahan Sei Mempura hendaknya juga menjaring dukungan masyarakat lokal. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sebuah sistem ekowisata, masyarakat memiliki peran penting dalam pola pengembangan objek-objek wisata di wilayahnya (Suharyo, Irianto dan Wahyudi 2010:4). Dari sinilah kemudian perlu adanya penguatan informasi mengenai ekowisata dengan melibatkan kegiatan, pandangan, aspirasi, dan gagasan masyarakat setempat. Salah satu media penguatan informasi dengan melibatkan masyarakat setempat adalah melalui pembuatan film dokumenter mengenai ekowisata di kelurahan Sei
5
Mempura. Dalam pembuatan film dokumenter, para pelaku ekowisata dituntut untuk ikut berperan aktif dalam menyampaikan kegiatan, gagasan, serta ide-ide mengenai potensi yang ada. Di sisi lain, hasil dari produksi film dokumenter tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai media promosi ekowisata yang cukup baik. Melalui pemutaran film dokumenter di lokasi-lokasi ekowisata ataupun melalui media televisi akan mendukung promosi yang lebih luas kepada para calon wisatawan. Selain itu, keberadaan film dokumenter tersebut juga dapat dijadikan sebagai salah satu cinderamata yang dapat dibawa pulang oleh para wisatawan yang telah menikmati ekowisata di kelurahan Sei Mempura. Potensi alam di Kabupaten Siak terutama di kelurahan Sungai Mempura harus dikembangkan karena memiliki ekowisata yang asli dan terjaga. Kelurahan Sungai Mempura sangat mudah dikunjungi baik dari darat maupun dari laut. Mudah dijangkau. Wisatawan yang tertarik mengunjungi kelurahan Sungai Mempura dari Pekanbaru hanya memerlukan waktu 2 jam dan hanya 20 Menit dari pusat kota Siak serta merupakan salah satu upaya pengembangan sosial budaya daerah ini yang berimplikasi kepada peningkatan ekonomi masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan penguatan informasi ekowisata, terutama melalui film dokumenter. Untuk itu, penulis bermaksud untuk mengusung judul penelitian berupa “Penguatan Informasi Ekowisata Melaui Film Dokumenter di Kelurahan Sei Mempura”.
6
BAB 2 PERMUSAN MASALAH
Penelitian mengenai pengembangan wisata suatu daerah sesungguhnya sangat banyak
yang bisa dilakukan. Penelitian-penelitian
yang berkaitan
dengan
pengembangan wisata di kelurahan Sei Mempura Kabupaten Siak adalah wujud tridarma perguruan Tinggi Universitas Lancang Kuning, namun penelitian ini lebih berkonsentrasi kepada film dokumenter sebagai sarana promosi daerah ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penguatan informasi ekowisata kelurahan Sei Mempura melalui film dokumenter.
3
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mensinergikan kegiatan tri darma perguruan tinggi dengan ekowisata di kelurahan Sei Mempura. 2. Memberikan wawasan baru tentang penguatan informasi ekowisata melalui film dokumenter di kelurahan Sei Mempura. 3. Menerapkan pendekatan partisipatif bagi masyarakat lokal dalam rangka penguatan informasi ekowisata melalui film dokumenter di kelurahan Sei Mempura.
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sebagai upaya menghimpun informasi ekowisata kelurahan Sei Mempura berbasis partisipasi masyarakat lokal. 2. Sebagai salah satu media promosi ekowisata kelurahan Sei Mempura. 3. Sebagai upaya pengembangan ekowisata kelurahan Sei Mempura.
4
BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA
Ekowisata adalah wisata berbasis alam yang berkelanjutan dan dikelola dengan sistem pengelolaan tertentu dan memberi dampak negatif paling rendah pada lingkungan, tidak bersifat konsumtif dan berorientasi lokal (Fennel dalam Soetopo, 2006:46). Pengertian tersebut memperlihatkan bahwa ekowisata tidak sekedar penyediaan wisata alam. Lebih dari itu, ekowisata merupakan salah satu model pemanfaatan alam dengan memberdayakan masyarakat lokal dalam pengelolaannya sehingga memiliki dampak paling rendah terhadap lingkungan. Perkembangan multimedia saat ini telah membawa dampak positif bagi perkembangan dunia komunikasi, bisnis, dan industri. Multimedia menjadi salah satu media yang cukup efektif guna menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. Selain itu, melalui penggabungan seni grafis, teks, audio, dan video, menjadikan multimedia dapat mengajak khalayak ramai dengan pendekatan indra penglihatan, indra pendengaran, sekaligus imajinasi masyarakat. Hal ini tentu saja akan mendukung proses kejelasan penyampaian informasi kepada khalayak sasaran. Lebih jauh lagi, multimedia juga dapat merangsang khalayak sasaran untuk lebih memahami informasi yang disampaikan (Mulyana, 2008:57). Salah satu pemanfaatan multimedia dalam penyampaian informasi kepada publik adalah melalui film dokumenter. Secara mudah, film dokumenter dapat diartikan sebagai film yang tidak fun, film yang serius, terkadang bermaksud untuk mengajarkan sesuatu (Aufderheide, 2007:1). Dalam literatur lain dikatakan bahwa film dokumenter merupakan salah satu reportase mengenai dunia (Rollyson, 2004:1). Genre film ini muncul pertama kali pada tahun-tahun terakhir abad ke-19 (Aufderheide, 2007:1). Hal tersebut ditandai dengan kemunculan film dokumenter berjudul Nanook of the North yang berbentuk cerita tentang sebuah perjalanan dan Rain yang berbentuk visualisasi puisi. Film ini dapat juga berupa penggambaran
5
propraganda politik sebagaimana dituangkan dalam karya Dziga Vertov yang berjudul Man with a Movie Camera. Dalam perkembangannya, tahun 2004 disebut-sebut sebagai “Tahun Dokumenter” (Schechter, 2007:54). Hal tersebut muncul sebagai bentuk dari adanya keinginan para pencipta media untuk menyajikan alternatif penyampaian informasi kepada masyarakat. Bahkan, terdapat ramalan bahwa lima atau sepuluh tahun lagi masyarakat akan rela datang ke bioskop hanya untuk menonton film dokmenter (Schechter, 2007:55). Saat ini, telah marak diadakan festival film dokumenter, termasuk di Indonesia. Kebanyakan para pelaku film dokumenter adalah mereka yang ingin menggambarkan sisi lain kehidupan melalui sebuah film. Karenanya, banyak dari para pelaku tersebut bergerak secara independen. Proses produksi film dokumenter pada dasarnya tidak berbeda dengan proses produksi film pada umunya. Terdapat tiga tahap dalam pembuatan film dokumenter, yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi (Ludiro, 2011:5). Pada tahap Pra Produksi, pelaku film menentukan ide yang akan dituangkan dalam bentuk film dokumenter. Selain itu, pada tahap ini para pelaku film juga melakukan penyusunan script dan pencatatan shooting. Tahap selanjutnya, Produksi, para pelaku film mewujudkan rancanganrancangan yang telah dituangkan dalam tahap Pra Produksi. Pada tahap ini, pelaku melakukan shooting secara keseluruhan dari awal, tengah, sampai akhir. Pada tahap ini pula para pelaku mewujudkan script yang telah dibuat ke dalam bentuk adegan-adegan yang divisualisasikan. Tahap terakhir adalah tahap Pasca Produksi. Tahap ini merupakan tahap penting dalam proses pembuatan sebuah film dokumenter. Pada tahap ini, para pelaku berkoordinasi untuk melakukan capturing, editing, rendering, dan mastering.
6
BAB 5 METODE PENELITIAN
5.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelurahan Sei Mempura Kabupaten Siak. Dipilihnya kelurahan ini sebagai lokasi penelitian karena kelurahan Sei. Mempura masih alami, dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Daerah ini memiliki potensi utama juga potensi pendukung yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan.
5.2 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Nida (1971:2) selanjutnya mengatakan bahwa penelitian deskriptif dimulai dari bentuk yang kemudian dilanjutkan dengan fungsi. Sudaryanto (1992;62) menjelaskan bahwa istilah deskriptif itu menyarankan bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret:paparan seperti adanya. Untuk mendapatkan hasil yang baik, penelitian ini dilakukan melalui beberap tahapan sebagaimana terlihat dalam aliran penelitian sebagai
7
berikut.
Gambar 1. Bagan Aliran Penelitian Dari gambar tersebut di atas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa tahapan penelitian. Tahap pertama adalah melakukan kajian pustaka terkait dengan identifikasi kondisi dan gambaran lokasi penelitian. Tahap kedua adalah melakuan analisa terhadap hasil kajian pustaka yang ada. Tahap ketiga adalah pengajian mengenai potensi ekowisata kelurahan Sei Mempura. Pada tahap ketiga tersebut, dilakukan penelitian lapangan berupa pengamatan dan wawancara dengan penduduk lokal. Tahap terakhir adalah tahap produksi film dokumenter yang terdiri dari tiga macam kegiatan, yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi.
8
5.2 Sumber Data Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat kelurahan Sei Mempura. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka mengenai konsepkonsep ekowisata dan film dokumenter, serta catatan yang terkait dengan monografi kelurahan Sei Mempura.
5.3 Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan analisis deskriptif analisis yakni kajian yang bertujuan
menggambarkan
fenomena
yang
ada.
Analisis
deskriptif
menitikberatkan pada pemberikan gambaran dan interpretasi suatu fenomena, hubungan, proses, hasil, efek yang muncul dalam suatu daerah atau masyarakat.
9
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1.1 Kondisi Geografis Secara geografis kelurahan Sungai Mempura terletak antara desa Kampung Tengah dengan desa Merempah Hilir, kelurahan Sungai Mempura termasuk salah satu kelurahan pertama di kecamatan Mempura yang di resmikan pada tangal, 02 Januari 2013 yang lalu yang menjadi bagian wilayah kabupaten Siak dengan batas – batas: -
Sebelah utara berbatasan dengan sungai Siak
-
Sebelah timur berbatasan dengan desa Kampung Tengah
-
Sebelah selatan berbatasan dengan desa Dayun
-
Sebelah barat berbatasan dengan desa Merempan Hilir Luas kelurahan Sungai Mempura sekitar 31.341 km2 dari luas wilayah
kecamatan Mempura, jarak dari ibukota provinsi 132 km ditempuh dalam waktu 2,5 jam dari ibukota kabupaten 4 km. Secara administrative wilayah kelurahan Sungai Mempura
terbagi dalam 5 lingkungan, 5 rukun warga dan 14 rukun tetangga.
Sebagian besar kelurahan ini merupakan lingkungan yang masyarakatnya mempunyai mata pencarian sebagai petani/pekebun, nelayan tradisional, PNS, Honor, tenaga cleaning service dan buruh harian lepas.
12
6.1.2 Gambaran umum demografis Berdasarkan data administrasi pemerintahan kelurahan, jumlah penduduk tercatat secara administrasi, jumlah total 3.311. dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1.658, sedangkan berjenis perempuan berjumlah 1.653 jiwa. Data penduduk saat ini diambil dari blanko yang diisi oleh ketua RT di lingkungan masing-masing. Tabel 1:
Kependudukan Kelurahan Sungai Mempura tahun 2013 berdasarkan jenis kelamin: N0 Jenis kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 1.658 50% 2 Perempuan 1.653 50% Jumlah 3.311 100% Sumber: Monografi Kelurahan Sungai Mempura tahun 2013, data diperoleh dari kantor kelurahan Sungai Mempurapada Januari 2014
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah antara penduduk laki-laki dan perempuan seimbang, yakni sama-sama 50 %.
Tabel 2: Jumlah penduduk berdasarkan struktur usia: No Kelompok Usia Jumlah Persentase 1 0-5 Th 449 14% 2 6-12 Th 422 13% 3 13-16 Th 311 9% 4 17-19 Th 236 7% 5 20-25 Th 307 9% 6 26-39 Th 691 21% 7 40-55 Th 576 17% 8 56-60 Th 265 8% 9 60 Dst 54 2% Jumlah 3.311 100% Sumber: Monografi Kelurahan Sungai Mempura tahun 2013, data diperoleh dari kantor kelurahan Sungai Mempurapada Januari 2014
13
Dari total jumlah penduduk kelurahan Sungai Mempura, yang dapat dikatagorikan kelompok rentan dari sisi kesehatan mengingat usia, yaitu penduduk yang berusia 60 tahun, penduduk usia produktif pada usia antara 18-60 tahun Sungai Mempura jumlah cukup signifikant, yaitu 2.075 jumlah atau 63% dari total jumlah penduduk. Tabel 3: Jumlah penduduk tamat sekolah berdasarkan jenis kelamin: No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelompok Usia L P Jumlah Persentase Tamat sekolah SD 714 22% Tamat sekolah smp 458 14% Tamat sekolah sma 550 17% Akademik 65 2% Sarjana 84 3% Tidak tamat sekolah SD 273 8% Tidak tamat sekolah SLTP 197 6% Tidak tamat sekolah SLTA 312 9% Jumlah 3.311 100% Sumber: Monografi Kelurahan Sungai Mempura tahun 2013, data diperoleh dari kantor kelurahan Sungai Mempurapada Januari 2014
Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh menunjukan bahwa di kelurahan Sungai Mempura kebanyakan penduduk hanyalah memiliki pendidikan formal pada level pendidikan dasar 22% dan pendidikan menengah SLTP DAN SLTA 31%, sementara yang dapat menikmati pendidikan di perguruan tingi 5%. Tabel 4: Jumlah penduduk menurut mata pencaharian: No Menurut perkerjaan Jumlah 1 Petani 577 2 Buruh tani/pns 448 3 Pegawai negri sipil (PNS) 75 4 Polri / TNI 1 5 Karyawan Swasta 559 6 Tenaga honor 87
Persentase 17% 14% 2% 0% 17% 3% 14
7 8 9 10 11 12
Perternakan 42 1% Pedagang 107 3% Wirausaha 54 2% Pensiunan 7 0.1% Tukang bangunan 754 23% Lain lain tidak tetap 600 18% Jumlah 3.311 100% Sumber: Monografi Kelurahan Sungai Mempura tahun 2013, data diperoleh dari kantor kelurahan Sungai Mempurapada Januari 2014 Berdasarkan tabulasi data tersebut teridentifikasi di kelurahan Sungai Mempura jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian sebagai petani / perkebun ada 577 jiwadari jumlah tersebut kehidupan tergantung di sector pertanian 17% dari total jumlah penduduk
Tabel 5: Jumlah penduduk berdasarkan agama: No Agama Jumlah Persentase 1 Islam 3.131 95% 2 Katolik 26 1% 3 Protestan 137 4% 4 Hindu .. .. 5 Budha .. .. 6 Kong hu chu .. .. Jumlah 3.311 100% Sumber: Monografi Kelurahan Sungai Mempura tahun 2013, data diperoleh dari kantor kelurahan Sungai Mempurapada Januari 2014 Dalam tabel tersebut dapat di lihat bahwa jumlah penduduk kelurahan sungai mempura yang beragama islam mendominasi dengan jumlah 95% dari total jumlah penduduk.
15
6.1.3 Kondisi ekonomi kelurahan Sungai Mempura 6.1.3.a Potensi Unggulan Kelurahan Menurut pemantauan petugas pendataan di tingkat kelurahan umumnya dari kepala linkungan, ketua RT/RW yang ada di kelurahan Sungai Mempura bahwa tingkat potensi ke depan mengarah perkebunan, kesenian dan sektor pariwisata, hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang berusaha mengelola tanah nya untuk perkebunan kelapa sawit dan karet dan kemudian telah banyak nya terbentuk sanggar seni yang telah mengantarkan namanya ditingkat kabupaten, antar kabupaten, antar provinsi bahkan antar negara, dan yang terakhir telah bermaafat nya tanaman rumah tangga memanfaatkan perkarangan sebagai salah satu ikon wisata dikawasan ekowisata mempura. Untuk usaha kecil dan menengah di kelurahan Sungai Mempura terdapat pengusaha rumah (home industry) yang meliputi usaha makanan ringan, souvenir dan tenun Siak dan laian-lain.
6.1.3.b Sarana dan Prasarana Kelurahan Sei. Mempura sudah memiliki sarana dan prasarana wisata seperti letak kantor Dinas Pariwisata yang berada di kelurahan ini, jalan raya yang beraspal dan sarana laut seperti speed boat, dan lain sebagainya. Letak kelurahan Sei. Mempura juga sangat strategis yang tidak hanya berdekatan dengan Ibu Kota Siak yang sering dikunjungi oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri.
16
6.2. Potensi Ekowisata Kelurahaan Sungai Mempura Sebagai salah satu keluruahan yang terdapat di Kabupaten Siak, aspek ekowisata Keluruhan Sungai Mempura sangat potensial untuk dikembangkan. Dalam konsep pengembangan ekowisata yang terpenting adalah pemanfaatan potensi alam untuk kepentingan pariwisata. Sehingga penciptaan iklim industri pariwisata dapat memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat dan kelestarian alam pun tetap terjaga dengan baik. Pengembangan ekowisata tidak boleh merusak lingkungan alam yang telah ada. Sebaliknya, pengembangan ekowisata harus diarahkan untuk penyelamatan dan pelestarian lingkungan alam. Potensi ekowisata yang potensial dikembangkan di Kelurahan Sungai Mempura ada tiga, yakni Kebun Durian, Sungai Mempura, dan Sungai Siak. Pengembangan potensi ekowisata tidak bisa berdiri sendiri. Potensi pendukung wisata lain harus berkaitan dengan objek ekowisata. Adapun
potensi pendukung yang
memperkuat ekowisata di Kelurahan Sungai Mempura adalah Makam Raja Siak II, Istana Siak, Tangsi Belanda, dan Komplek Makam Keluarga Raja Siak. Potensi ekowisata dan potensi pendukung yang terdapat di keluarahan Sungai Mempura dan sekitar telah direkam dalam film dokumenter yang berjudul Pesona Wisata Kelurahan Sungai Mempura. Berikut dijelaskan potensi wisata di Kelurahan Sungai Mempura.
17
4.1 Potensi Ekowisata di Kelurahan Sungai Mempura a.
Sungai Mempura Sungai mempura yang terletak dalam kawasan Kelurangan Sungai Mempura
terlihat masih asri. Namun, menurut pengakuan penduduk yang tinggal di tepian Sungai Mempura, sungai ini sebenarnya telah mengalami pencemaran yang mengakibatkan semakin berkurang ikan dan udang. Dahulu, sebelum adanya pencemaran sangat mudah untuk mendapatkan udang. Limbah pabrik telah menyebabkan udang tidak lagi hidup di sungai mempura. Sungai mempura dapat dikembangkan untuk wisata memancing dan wisata jelajah sungai dengan perahu. Meskipun sudah tercemar, Sungai Mempura masih potensial dijadikan objek pemanjingan. Kegiatan memancing dapat dilakukan di tepian sungai atau menggunakan perahu. Jika Sungai ini akan dikembangkan menjadi tempat pemancingan, maka diperlukan penetapan lokasi yang tepat untuk pemancingan. Pada lokasi pemancingan yang telah dibuat perlu dilengkapi tempat duduk agar wisatawan yang memancing dapat merasakan kenyamanan. Untuk mendukung kegiatan jelajah Sungai Mempura, diperlukan penyedian perahu pada lokasi tertentu pada tepian sungai. Kegiatan jelajah sungai ini akan memberikan suasana eksostis kepada wisatawann. Tepian sungai yang hijau dan dilengkapi dengan pepohonan
menampilkan suasana alam. Kegiatan ini tentu saja memberikan
kesegaran bagi wisatawan.
18
b. Kebun Durian Keberadaan kebun durian di Kelurahan Sungai Mempura dapat dikembangkan menjadi objek ekowisata. Sebagaimana diketahui buah durian banyak digemari orang. Makan durian menjadi istemawa bagi orang-orang tertentu. Pengalaman makan durian di bawah pokok durian memberikan kesan menarik bagi wisatawan. Apalagi bila wisatawan dapat memiliki pengalaman dalam menunggu durian jatuh dari pohonnya. Agar kegiatan menunggu durian jatuh dan makan durian lebih nyaman dan terjaga keamanannya perlu dibuatkan pondok-pondok kecil di sekitar pokok durian. Pondok tersebut tentu saja dilengkapi dengan fasilitas air minum dan alat-alat untuk membuka durian. Para penduduk yang memiliki pokok durian juga dapat menyediakan pulut sebagai kelengkapan untuk makan durian.
4.2 Potensi Pendukung Ekowisata a. Makam Raja Siak II Tengku Buang Asmara Makam Sultan Siak ke II yang berada di Kecamatan Mempura, saat ini
kondisinya
sangat
memperhatinkan
dan
belum
ada
tersentuh
pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Siak. Makam Sultan Siak ke II yang bernama Sultan Abdul Jalil Muzafar Syah yang bergelar Tengku Buang Asmara, kondisi Makamnya tampak tidak terawat sebagai mana makam Sultan Siak yang lainnya. Jika ditinjau historis, Sultan Siak ke II tersebut juga memilik jasa yang besar terhadap Negeri Istana Siak tersebut, yakni Sultan
19
Siak ke II tersebut memimpin Kerajaan Siak cukup lama, yaitu selama 19 Tahun, dari Tahun 1746-1765. Oleh sebab itu, Makam sultan Siak ke II tersebut sudah sepantasnya mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah Kabupaten Siak sebagai mana Makam sultan Siak yang lainnya. b. Istana Siak Pada tahun 1889 dibangun istana permanen dengan arsitek dari Jerman. Istana ini berdiri megah sampai saat ini dengan pintu gerbang dihiasi sepasang burung elang menyambar dengan mata yang memancar tajam mengiringi kita bila memasuki halaman istana. Di dalam istana akan kita lihat berbagai koleksi yang bernilai tinggi seperti Kursi Singgasana Sultan yang berbalut emas. Disisi lain terdapat pula alat musik Komet yang dibuat secara home industri di Jerman yang memiliki piringan dengan garis tangan sekitar 90 cm berisikan lagu-lagu klasik dari Mozard dan Bethoven.Konon barang ini hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat dan di istana Siak. Di ruang yang lain kita saksikan berbagai kursi meja baik dari kayu, kristal dan kaca tertata rapi di bawah lampu-lampu kristal berwarna-warni bergantungan di plafon istana, demikian pula berbagai bentuk almari dan berjenis senjata dari tembaga dan besi.Disamping itu terdapat pula aneka cinderamata yang merupakan hadiah dari para sahabat dan daerah di sekitar Siak. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh Kerajaan Siak di masa lalu dapat kita lihat melalui foto-foto berukuran besar yang terletak di dalam Istana Siak. Terdapat juga sebuah cermin yang menjadi milik oleh para permaisuri Sultan 20
yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda bila sering bercermin di sana. Cermin ini dinamakan cermin Ratu Agung.
c. Tangsi Belanda
Di Kelurahan Benteng Hilir terdapat bangunan peninggalan Belanda. Ini berupa rumah dan kantor yang sudah dimakan usia. Namun kini sudah dilakukan pemugaran dan perbaikan sesuai dengan bentuk aslinya. Demikian pula di Benteng Hulu terdapat bangunan Tangsi Militer Belanda sehingga kita dapat menikmati suasana tempo dulu pada jaman kolonial
d. Komplek Makam Keluarga Raja Siak Makam Sultan Kasim II terletak di belakang Masjid Syahabuddin. Sultan Kasim II merupakan Sultan terkhir Kesultanan Siak Indrapura. Beliau mangkat pada 23 April 1968. Jirat makam sultan dibuat berbentuk 4 undak dari tegel dan marmer berukuran panjang 305 cm, lebar 153 cm dengan tinggi sekitar 110 cm. Nisan makan ini terbuat dari kayu yang berukir motif suluransuluran.
21
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan Potensi alam di Kabupaten Siak terutama di kelurahan Sungai Mempura harus dikembangkan karena, 1. Memiliki ekowisata yang asli dan terjaga. Kelurahan Sungai Mempura sangat mudah dikunjungi baik dari darat maupun dari laut. 2. Mudah dijangkau. Wisatawan yang tertarik mengunjungi kelurahan Sungai Mempura dari Pekanbaru hanya memerlukan waktu 2 jam dan hanya 20 Menit dari pusat kota Siak. 3. Merupakan salah satu upaya pengembangan sosial budaya daerah ini yang berimplikasi kepada peningkatan ekonomi masyarakat. Salah satu cara yang dapat membantu pemerintah Kabupaten Siak dan masyarakat adalah pembuatan film dokumenter ekowisata. Film dokumenter ini berdurasi 19 menit memuat potensi ekowisata yang ada di kelurahan Sungai Mempura.
7.2. Saran Film dokumenter ini sangat memberikan sumbangan positif untuk pengembangan kepariwisataan di kabupaten Siak yang akan memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung, namun penulis menyarankan, 22
1. Penelitian yang terkait dengan pengembangan ekowisata di kelurahan Sungai Mempura masih terbentang luas dan film dokumter ini dapat menjadi rujukan penting. 2. Penelitian ini akan diupload ke youtube agar dilihat masyarat luas, dan penulis menyarankan setiap penelitian di daerah ini expose agar memberikan manfaat kepada masyarakat.
23
DAFTAR PUSTAKA Aufderheide, P. 2007. Documentary Film: a Very short introduction. New York: Oxford University Press. Ludiro, M. 2011. Pembuatan Film Dokumenter Wisata Pantai dan Goa di Pacitan Jawa Timur. Yogyakarta: STMIK Amikom. Mulyana, Agus. dkk. 2008. Belajar sambil Mengajar: Menghadapi perubahan sosial untuk pengelolaan sumberdaya alam. Bogor: CIFOR. Nida, Eugene A. 1963. Morphology: the Descriptive Analysis of Words. New York: The University of Michigan Press. Rishki.
2012. Kabar Riau. Dipetik Oktober 17, 2013, http://www.kabarriau.net/read-356--musrenbang-kecamatan-pinggirberhutang.html
dari
Ramli
S. 2013. Riau Sidik. Dipetik Oktober 17, 2013, dari http://m.riausidik.com/read-1239-2013-01-02-bupati-siak-resmikan-kantorlurah.html
Rollyson, C. (2004). Documentary Film: a Primer. Licoln, USA: iUniverse. Schechter, D. (2007). Matinya Media: Perjuangan menyelamatkan demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Soetopo, T. 2006. Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup Melalui Ekowisata. Komunika , Vol. 9, No. 2. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Suharyo, Irianto, A. M., dan Wahyudi. 2010. Model-model Pengembangan Atraksi Kesenian Tradisional Wonosobo, Sebagai Strategi Pemahaman Wawasan Wisata Masyarakat Lokal. Semarang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro. Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
24
LAMPIRAN BIODATA KETUA PENELITI
Nama
: Mohd. Fauzi, S. S.
Jenis Kelamin
: Laki-laki
NIK
: 03 01 212
Disiplin Ilmu
: Sastra Inggris
Pangkat/Golongan
: Penata Muda / III a
Jabatan
: Pembantu Dekan 1
Fakultas
: Ilmu Budaya
Penelitian terakhir
:
Analisa komedi dalam karya Luigi Pirandello’s “Six Characters in Search of an Author The Role of Imagination in Coleridge’s “The Rime of The Ancient Mariner (2007) The Role of Symbols in D. H. Lawrence’s “the Rainbow” The Study of Realism in Modern Drama (2006) The Enemy of People as Reflected in Hendrik Ibsen’s “The Wild Duck” and “An Enemy of People” (2008)
Pekanbaru, 10 Juni 2014
Mohd. Fauzi, S. S.
25
BIODATA ANGGOTA PENELITI A. Identitas Diri
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIK/Identitas Lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat e-mail Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yg Diampu
Dr. Junaidi, S.S.M.Hum Lektor Kepala 00 01 183 10-0212-7501 Bangkinang, 2 Desember 1975 Jl. Kasah-Merpati Gg. Ketitiran no. 35 Pekanabru 08127600095 Jl.DI Pandjaitan Km 8 Rumbai 0761-53536
[email protected] S1 = 187 S2= 5 1. Dasar-Dasar Ilmu Budaya 2. Kajian Budaya (Cultural Studies) 3. Komunikasi Antarbudaya 4. Sosiologi Komunikasi 5. Metodelogi Penelitian 6. Budaya Melayu
B. Riwayat pendidikan S1 Universitas Padjadjaran Bandung
S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Bidang Ilmu Tahun masuk-lulus Judul Skripsi /Tesis
Sastra dan Bahasa 1994-1999 Symbolism in Three Ernest Hemingway”s Novels
Sastra dan Bahasa 2001-2003 The Influences of American Revolution in Philip Fruneu’s Poems
Nama pembimbing
Ari Y, S.S.,MA
Dr. Ahmad Wirono
Nama perguruan Tinggi
S3 University of Malaya Kualalumpur Sastra dan Media 2004-2009 Masss Media and Multicultural Society in Indonesia and Malaysia Prof. Sidin Ahmad IShak
26
C.Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir NO
Tahun
1
2008
2
2008
3
2009
4
2011
5
2012
6
2012
7
2012
Judul
Pendanaan Sumber Jumlah (jt Rp) Membangun Kesepahamanan University of 25 Indonesia dan Malaysia Malaya Melalui Komunikasi Antarbudaya Kepemimpinan dalam Unilak 2 Tunjuk Ajar Budaya Melayu Peningkatan Pemahaman Diknas Prov. 1,5 Etnisitas Melalui Pendidikan Riau Multikultural dan Komunikasi Antarbudaya Penyusunan Naskah Komisi 40 Akademik Peraturan Daerah Penyiaran Tentang Komisi Penyiaran Daerah Riau Daerah Riau Kajian Kompetensi Budaya Balitbang 720 Melayu Riau dan Provinsi Riau Sumberdaya Alam Kearifan dan University of Lokal dalam Pengembangan Leiden Industri Kreatif Berbasis Sida Penyusunan Bibliografi Balitbang 400 Daerah Riau Provinsi Riau dan LPPM Unilak Riau Sebagai Pusat Balitbang 260 Kebudayaaan dan Bahasa Provinsi Riau Melayu Masa Depan dan Pusat Studi Melayu Unilak
D.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 tahun Terakhir NO
Tahun
1
2009
2
2012
3
2012
Judul Strategi Pengajaran Bahasa Inggris bagi Guru SD di Kecamatan Gunung Sahilan Sosialisasi Budaya Melayu bagi LO PON Riau Literas Media
Sumber Dikti
Pendanaan Jumlah (jt Rp) 5
Panitia PON
15
FIB UNILAK
1.5
20
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal No Judul artikel ilmiah 1
2 3
4
5
6
7
No/ Volume Nama jurnal /tahun Membangun Kesepahaman Indonesia 1/5/2008 Jurnal Ilmu Budaya Fak dan Malaysia Melalui Komunikasi Ilmu Budaya Unilak Antarbudaya Penerapan Strategi Kehumasan di 2/5/2009 Jurnal Ilmu Budaya Fak Universitas Lancang Kuning Ilmu Budaya Unilak Perang Bahasa Antar Indonesia dan 1/3/2009 Jurnal LEKSIKA Malaysia Universitas Muhammadiyah Purwokerto Dasar dan Strategi Penerapan Muatan 1/6/2009 Jurnal Ilmu Budaya Fak Lokal Melayu di Sekolah dan Ilmu Budaya Unilak Perguruan Tinggi Peningkatan Pemahaman Etnisitas 1/1/20098 Jurnal Inspirasi Dinas Melalui Pendidikan Multikultural dan Pendidikan Provinsi Komunikasi Antarbudaya Riau Pandangan Editor Surat Kabar 2/8/2009 Jurnal Ilmu Komunikasi Indonesia dan Malaysia Terhadap Fak Ilmu Komunikasi Junalisme Multikultural Univ. Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Naskah Kuno Melayu Riau sebagai 1/7/ 2010 Jurnal Ilmu Budaya Fak Sumber Penciptaan Karya Sastra Masa Ilmu Budaya Unilak Kini
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir NO Nama Pertemuan Ilmiah 1 Kepemimpinan Melayu Dahulu, Kini dan Masa Depan 2 Seminar Antarbangsa Linguistik dan Pembudayaan Bahasa Melayu 3 Kuliner Melayu
Judul Artikel Kepemimpinan dalam Tunjuk Ajar Melayu
Waktu dan Tempat 18-19 November di Kualalumpur
Metafora Sebagai Kritik Sosial dalam Lagu ocu
11-12 November 2008
Pengembangan Kuliner 10 Desember Melayu Menuju Indusri Kreatif 2012 di Pekanbaru
21
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No .
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
1
Teroka
2009
120
2
Menggugat Realitas
2009
99
3
Interpretasi Dunia Sastra
2009
127
4
Sastra, Budaya dan Media
2011
116
Palagan Press Palagan Press Palagan Press Alaf Riau
5
The American Revolution in Philip 2011 Freneau’s Poems
109
Alaf Riau
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir No .
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ ID
Belum ada
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang telah diterapkan
Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
Belum ada
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Intitusi pemberi
Tahun
penghargaan Belum ada
22
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian MP3EI.
Pekanbaru, 10 Juni 2014
Dr. Junaidi, S,S.,M.Hum
23
BIODATA ANGGOTA PENELITI
A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap
Hermansyah, S.S., M.A.
2
Jenis Kelamin
Laki-laki
3
Jabatan Fungsional
Lektor
4
NIK
00 01 182
5
NIDN
10-0101-6501
6
Tempat Tanggal Lahir
Tembilahan, 1 Januari 1965
7
E-mail
-
8
Nomor HP
081260179214
9
Alamat Kantor
Jl. Yos Sudarso Rumbai Pekanbaru
10
Nomor Telepon
0761 53536
11
Lulusan
yang
telah S1: 560 orang
dihasilkan Malay Culture Sejarah Melayu I 12
Mata
Kuliah
yang Bahasa Melayu I
diampu
Telaah Puisi I Folklore Arsitektur Melayu
B. Riwayat Pendidikan S1 Nama
S2
Perguruan Universitas Lancang University
Tinggi
Bidang Ilmu
S3 of
Kuning, tamat tahun Malaya tamat tahun 1993
2000
Sastra Indonesia
Pengajian Melayu
1
Tahun Masuk-Lulus
1986 – 1993
Judul skripsi/tesis
Keberadaan Teater Teater
1997 - 2000
Tradisional Mamanda
Tradisional
mamanda
di
di Tembilahan
Tembilahan (Inhil)
Indragiri Hilir Riau Indonesia: Tentang
Kajian Sejarah
Kewujudan, Cabaran
dan
Harapan Nama Pembimbing
Drs. H. Abu Bakar Prof. Sulaiman
Madya
Othman Md. Yatim
C. Pengalaman Penelitian No
Judul Penelitian
Pendanaan Sumber
Jumlah
Peningkatan Pemahaman Seni dan Budaya Melayu bagi Guru-guru SD se-Kecamatan Tanah Merah Kula Enok Kabupaten Indragiri Hilir (2009)
PPMDP2M
7.500.000,-
2
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Untuk Guru-Guru SD Se-Kecamatan Bangkinang (2009)
PPMDP2M
7.500.000,-
3
Katalogisasi dan Digitalisasi Naskah Kuno Di Museum Sang Nila Utama (2011)
2011
2.800.000,-
Kajian Estetika Wira Melayu Dalam Cerita Rakyat Hang Perkasa Karya Afrizal Cik “Suatu Tinjauan Teks” (2013)
LPPM
2.800.000,-
1
4
2
D. Pengalaman Pengabdian No
Pendanaan
Judul Pengabdian
Sumber
Jumlah
Peningkatan Pemahaman Muatan Lokal Budaya Melayu Riau Bagi Guru-Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (2010)
LPPM
1.300.000
2
Pelatihan Penulisan Kreatif Bagi Pelajar SMU dan mahasiswa se-Kota Pekanbaru (2009)
LPPM
1.100.000,-
3
Peranan Kebudayaan Dalam Pelestarian Lingkungan (2011)
LPPM
1.600.000,-
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula
Pekanbaru, 10 Juni 2014 Pengusul,
(Hermansyah, S.S., M.A.)
3