”KIAT-KIAT MENDAPATKAN MODAL UNTUK MENINGKATKAN USAHA DAN UNTUK MEMULAI USAHA DI DESA SEI MEMPURA KEC. MEMPURA KAB. SIAK.”
Nurpeni,Ellinielwaty e-mail:
[email protected]
Abstrak Proses transformasi ilmu yang dilaksanakan Tim Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Unilak ke Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak pada tanggal 14 november 2012 berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka menumbuh kembangkan perekonomian desa, peran para uasahawan sangat menentukan. Desa Sei Mempura merupakan desa ekowisata, penduduknya banyak berusaha dibidang wirausaha, pedagang, industry kecil dan petani perikanan. Untuk meningkatkan usaha dibutuhkan modal. Peran UEK SP dalam rangka peningkatan modal masyarakat sangat dibuthkan. Kiat untuk bisa meningkatkan modal salah satunya adalah dalam bentuk berutang, dimana kiat-kiat untuk mendapatkan modal harus bisa membangun kepercayaan, bertanggung jawab, dan bisa menepati janji.
Desa Sei Mempura merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak, dimana desa-desa tersebut adalah desa Kampung Dalam, Desa Paluh, Desa Benteng Hilir dan Desa Benteng Hulu. Mayoritas penduduk di Desa Sei Mempura adalah bertani. Disamping itu ada juga masyarakat yang bermata pencarian sebagai wirausahawan dengan memiliki usaha industri rumahan. Berkaitan dengan jumlah penduduk yang bermata pencarian sebagai usahawan industri rumah tangga maupun berdagang, penulis tertarik untuk memotivasi usahawan yang tertarik untuk berwirausaha untuk mengembangkan usaha melalui peningkatan permodalan dengan memanfaatkan jasa keuangan
BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dibentuk berdasarkan : 1. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Desa 2. PP No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa 3. PERMENDAGRI No. 39 Tahun 2010 Tentang Baan Usaha Milik Desa Prinsip yang dianut dalam BUMDES adalah sukarela, terbuka, kontrol dari masyarakat yang demokratis, partisipatif ekonomi warga,, otonomi dan independen, perhatian terhadap warga masyarakat dan kerjasama antar BUMDES. Adapun jenis kegiatan BUMDES meliputi jasa keuangan, jasa perdagangan, jasa pertania, penyaluran sembilan bahan pokok
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 1
dan industri kecil rumah tangga. Penulis tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan mengaitkan BUMDES dikarenakan salah satu jenis usaha BUMDES berkaitan dengan jasa keuangan, dimana masyarakat desa dapat memanfaatkan jasa keuangan BUMDES dalam permodalan usahanya. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN A. Tujuan 1. Secara umum yaitu bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha dapat mengetahui tujuan mendapatkan modal. 2. Secara khusus yaitu bagi masyarakat sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha dapat mengetahui : a. Tujuan membangun kepercayaan dalam berhutang b. Tujuan tanggungjawab dalam berhutang c. Tujuan menepati janji dalam berhutang. B. Manfaat Secara umum, bermanfaat bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha dapat mengetahui manfaat mendapatkan modal. 1. Secara khusus, bermanfaat bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha dapat mengetahui manfaat : a. Membangun kepercayaan dalam berhutang
b. Tanggung jawab dalam berhutang c. Menepati janji dalam berhutang TINJAUAN PUSTAKA Usaha pembinaan dilakukan agar pelatihan kerja mampu berfungsi memenuhi tuntutan pasar kerja. Hal ini perlu dilaksanakan sesuai dengan tuntutan dunia kerja, perkembangan teknologi dan perkembangan pembangunan. Yang dimaksud dengan pembinaan adalah tindakan yang dilakukanoleh seorang ketua atau pimpinan untuk menyelenggarakan suatu system standar didalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Baser Barthos (1990:98) strategi pembinaan kerja menggunakan pendekatan kesisteman antara lain : - Terpadu - Berkesinambungan - Optimal Banyak cara yang bias dilakukan oleh para pelaku bisnis, agar bisnis yang dijalankan mampu berkembang. Faktor keberanian merupakan kunci utama yang harus dipegang teguh jika ingin sukses. Tanpa keberanian yang tinggi mustahil suatu bisnis/usaha dapat berkembang dengan maju. Begitu pula jika ingin mendapatkan dana untuk modal usaha, salah satunya adalah keberanian untuk berhutang. Salah satu syarat agar utang yang diperoleh bias efektif adalah dengan menggunakannya hany untuk permodalan usaha. Apabila menyimpang dari itu semua, utang akan menjadi malapetaka bagi usaha.
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 2
Agar sukses mendapatkan modal adalah dengan berutang, dimana kiat-kiat sukses mendapatkan modal dengan berutang menurut Miftah A’la (2010:140) : - Membangun kepercayaan,Tanggung Jawab dan Menepati janji METODE PELAKSANAAN Kerangka pemecahan masalah yang akan dilakukan pada pengabdian masyarakat ini meliputi pendataan masalah yang ada pada masyarakat yang sudah memiliki usaha dan masyarakat yang berniat untuk berusaha. Dengan diketahui masalah-masalah tersebut, maka perlu adanya rencana pemecahan masalah dengan mengadakan pembinaan pada masyarakat terutama masyarakat yang ada di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. Dengan menggunakan metode ceramah, diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang selama ini dihadapi dan diharapkan kegiatan pembinaan ini dapat membawa perubahan pada pengingkatan pengetahuan. KETERKAITAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak terkait dengan lembaga lain, sehingga kegiatan ini hanya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning dengan masyarakat yang ada di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. RANCANGAN EVALUASI Rancangan evaluasi akan dilaksanakan setelah dilaksanakan ceramah dan diskusi. Evaluasi dilaksanakan dengan cara melihat
hasil perkembangan dari metode yang telah diberikan. Tolak ukur keberhasilan pengabdian masyarakat ini dilihat dari : 1. Jumlah peserta yang hadir 2. Tingkat partisipasi peserta yang hadir 3. Keberhasilan dengan penguasaan dan praktek terhadap materi yang telah disampaikan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Salah satu pencerminan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, merupakan syarat yang mutlak dilaksanakan oleh semua dosen, terutama sekali dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Administrasi. Bertolak dari hal diatas, syukur Alhamdulillah Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Unilak, telah selesai melaksanakan pengabdian masyarakat tersebut pada tanggal 14 november 2012 di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. Indikator keberhasilan dari kegiatan masyarakat ini adalah : 1. Terjadinya kerjasama dan tali silaturrahmi yang baik antara perguruan tinggi terutama sekali Fakultas Ilmu Administrasi dengan pemerintahan daerah kab. Siak, dalam hal ini diwakili pihak kecamatan Mempura dan desa Sei Mempura Kec. Mempura. 2. Dalam pengabdian masyarakat ini tim banyak mendapatkan informasi tentang permasalahanpermasalahan yang terjadi di Desa Sei Mempura terutama sekali dalam hal permasalahan ekonomi yang terkait dengan permodalan. 3. Tingkat partisipasi dan kehadiran masyarakat dalam mengikuti
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 3
pengabdian masyarakat ini sangat tinggi, ini terlihat banyak peserta yang bertanya berkaitan dengan masalah permodalan dan lembaga permodalan yang ada di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. 4. Tom pengabdian masyarakat telah mampu mentransfer ilmunya kepada peserta pengabdian masyarakat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. 5. Tim pengabdian masyarakat mampu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan masyarakat sepertinya senang akan solusi yang diberikan Tim. B. Pembahasan 1. Fakultas Ilmu Administrasi bersinergi dengan pemerintah daeah Siak dan Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi, oleh karena itu perguruan tinggi merupakan pusat dari segala informasi terkait dengan ilmu pengetahuan. Demikian juga dengan Fakultas Ilmu Administrasi Unilak, merupakan gudang dari ilmu pengetahuan yang terkait dengan administrasi dan ilmu social. Oleh karena itu, sudah selayaknya sebagai pusat informasi dari ilmu pengetahuan, dapat membagi-bagi ilmu pengetahuan dan pengalamannya kepada masyarakat umum. Dalam rangka mentransfer ilmu pengetahuan tersebut, maka dilaksanakanlah pengabdian masyarakat ini, dalam bentuk ceramah dan Tanya jawab di Desa
Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak pada tanggal 14 november 2012. Keramahtamahan dan pelayanan yang baik pemerintah daerah, dalam hal ini pihak kecamatan dan aparat-aparat yang ada di Desa Sei Mempura membuat tim pengabdian masyarakat, merasa nyaman dalam memberikan informasi-informasi kepada masyarakat di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. Keramahtamahan dan pelayanan yang baik yang diberikan pihak kecamatan dan desa Sei Mempura, membuat sinergi antara Fakultas Ilmu Administrasi dengan pemerintah daerah dan Desa Sei Mempura dapat menyatu, yang diwujudkan dengan adanya keinginan mereka untuk bias menikmati moment seperti ini lagi dilain kesempatan. 2. Informasi yang didapat Tim Pengabdian Masyarakat Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini banyak menambah khasanah ilmu pengetahuan tim, karena banyak informasi-informasi yang bisadi dapat Tim tentang permasalahan di Desa Sei Mempura terutama sekali permasalahan yang berkaitan dengan permodalan. Permasalahan yang berkaitan dengan UEK SP (Usaha Ekonomi Kerakyatan Simpan Pinjam) merupakan permasalahan yang terjadi di Desa Sei Mempura dan ketika Tim membahas persoalan UEK SP dan pengembangannya melalui BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), masyarakat sangat suka cita menerima informasi ini. Dalam sesi tanyajawab tim mendapat informasi yang juga penting, ternyata Desa Sei Mempura
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 4
merupakan desa cikal bakal berdirinya Kerajaan Siak. Desa ini pernah menjdai ibu kota Kerajaan Siak, ini terlihat dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah seperti makam raja-raja Siak. Bertolak dari kondisi tersebut, pemerintah daerah setempat menjadikan Desa Sei Mempura menjadi Desa Ekowisata, dimana ada tempat-tempat tertentu yang keberadaannya tidak seutuh modernisasi. 3. Tingkat partisipasi peserta pengabdian masyarakat Partisipasi peserta pengabdian masyarakat sangat tinggi, rata-rata peserta adalah pengusaha ekonomi lemah, yang memiliki keterbatasan dana dalam pengembangan usahanya. Mayoritas peserta adalah pengusaha perkebunan, pedagang dan pengrajin industry kecil. Ada sebahagian peserta yang belum memiliki usaha, tetapi berniat untuk melakukan usaha. Sebagian besar peserta bertanya mengenai keberadaan BUMDES, manfaat BUMDES, karena menurut informasi di Desa Sei Mempura akan segera dibentuk BUMDES. 4. Transfer ilmu kepada peserta pengabdian masyarakat Tim pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Unilak telah menyiapkan materisesempurna mungkin, agar peserta bias memahami apa yang tim sampaikan. Penyampaian materi disajikan dalam bahasa yang mudah dimengerti peserta dan mudah dipahami maksud dari materi yang diberikan. Sesekalim tim pengabdian masyarakat menyelipkan bahasa daerah setempat agar bisa lebih
menimbulkan keakraban antara ti dan peserta pengebdian masyarakat. Disamping memberikan materi, peserta juga dibagikan materi/bahan tentang kiat-kiat mendapatkan modal agar bisa menjadi bekal untuk pengembangan modal usahanya. Adapun materi tersebut memuat tentang : a. Membangun kepercayaan Untuk mendapatkan modal baik untuk memulai usaha maupun untuk mengembangkan usaha, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan membangun kepercayaan. Faktor kepercayaan sangat penting dalam berutang, dengan kepercayaan orang akan menuruti apa yang kita inginkan, seperti itulah sekiranya kehebatan kepercayaan. Kepercayaan bukan bawaan lahir, tetapi hasil dari pemberdayaan atau usaha. Kepercayaan bukan pemberian tetapi balasan. Kepercayaan bukan merupakan pernyataan tetapi kumpulan pembuktian. b. Tanggungjawab Selain kepercayaan, faktor tanggungjawab juga merupakan satu hal yang tidak bisa diabaikan ketika ingin mendapatkan modal. Kualitas kehidupan sesorang dapat dilihat dan dinilai dari besar atau kecilnya tanggungjawab yang dipikulnya. Semakin besar tanggung jawab yang dipikul seseorang, maka semakin tinggi posisi dan derajat orang tersebut, demikian pula sebaliknya. Begitu pentingnya tanggungjawab, yang harus dimiliki seseorang karena tanggungjawab merupakan salah satu bukti kedewasaan seseorang
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 5
sekaligus menjadi bukti bahwa ia layak diberi pinjaman. c. Menepati janji Jika ingin mendapatkan modal dengan berutang, maka menepati janji merupakan sikap yang harus dipegang teguh. Menepati janji merupakan janji merupakan salah satu kunci utama bagi seseorang agar dipercaya dan dihargai orang lain. Tanpa adanya sikap menepati janji, maka tidak aka nada kesempatan untuk berutang lagi di lain kesempatan walaupun utang yang diajukan jumlahnya lebih kecil. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang diadakan di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak pada tanggal 14 november 2012 dapat disimpulkan : 1. Sinergi antara pemerintah daerah Siak dalam hal ini pihak kecamatan dan Desa Sei Mempura dengan Fakultas Ilmu Administrasi Unilak yang tinggi menghasilkan proses transformasi ilmu pengetahuan berjalan dengan baik. 2. Tim pengabdian masyarakat banyak mendapatkan manfaat dari ilmu-ilmu baru selama proses diskusi, ceramah dan Tanya jawab dengan peserta pengabdian masyarakat. 3. Tingkat partisipasi yang tinggi dari peserta pengabdian masyarakat yang terdiri dari masyarakat yang telah memiliki usaha maupun yang belum memiliki usaha, memungkinkan acara pengabdian ini diadakan kembali. 4. Proses transfer ilmu dari tim pengabdian masyarakat Fakultas
Ilmu Administrasi Unilak kepada peserta pengabdian masyarakat berjalan lancer. Dengan bahasa yang sederhana dalam penyampaian materi, peserta sangat antusias akan materi yang diberikan. B. Saran Dari hasil pengabdian masyarakat saran yang bisa diberikan antara lain : 1. Kepala Desa harus bisa terus memotivasi masyarakat untuk bisa meningkatkan usaha yang sudah dilakukan masyarakat dengan peningkatan modal melalui pinjaman pada lembaga keuangan yang ada di desa. 2. Lembaga keuangan desa dalam hal ini UEK SP lebih ditingkatkan lagi keberadaannya. Rencana desa membangun BUMDES adalah langkah yang tepat untuk usaha simpan pinjam masyarakat Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. 3. Ada program lanjutan yang harus direncanakan pihak Desa Sei Mempura dengan Fakultas Ilmu Administrasi dalam rangka lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Basir Barthos. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara : Jakarta Basn Swastha Dan Irawan,. 1995. Mgt. Pemasaran Modern, BPFE, Yogyakarta, Miftah A’la.2010. Cara Kerja Dari Bisnis Bermodal Utang, Flashbooks, Yogyakarta. Petunjuk Pelaksanaan Badan Usaha Milik Desa Kabupaten Siak 2010.
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 6
PEMBINAAN PROMOSI TENUNAN SONGKET WINDA OLEH BIDANG INDUSTRI DAN KERAJINAN DISPERINDAG PEKANBARU Ellinielwaty,Nurpeni
[email protected]
Abstrak.Hasil penelitian dan analisis pembinaan promosi tenun songket yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrin dan perdagangan pada bidang industri dan kerajinan hasilnya adalah cukup baik, yaitu ditanggapi oleh responden sebanyak 8 responden atau sebesar 44,44% faktor yang dominan yaitu menyediakan sarana dan dukungan promosi. Faktor – faktor penghambat pembinaan promosi tenunan songket Winda oleh Bidang Industri dan Kerajinan Disperindag Pekanbaru yaitu : Peralatan sangat sederhana, Harga terlalu tinggi sehingga yang bisa membeli hanya golongan menengah keatas. Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Idonesia, Malaysia dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang. Songket memiliki motif-motif tradisional yang sudah merupakan ciri khas budaya wilayah penghasil kerajinan ini. Jenis kerajinan tangan di provinsi Riau yang menjadi cirri khas adalah seperti : Anyaman pandan, anyaman rotan, tudung saji, tikar, tempat lampu, tenun songket, seni ukir, sulaman batik siak dan masih banyak jenis-jenis yang lainnya. Namun biasanya tenunan songket merupakan tenunan yang paling banyak dicari orang, karena kain songket ini bisa digunakan dalam acara-acara resmi di daerahdaerah. Ragam jenis kain songket yang biasa digunakan antara lain :
songket motif bunga, motif awan, motif tunggal, motif daun tunggal, motif tabir bintang, motif mata panah, motif pucuk rebung, motif siku kaluang, dan motif kuntum bunga. Kain songket ini merupakan kain khas bumi melayu yang tetap harus dijaga kelestariannya. Kain songket umumnya banyak digunakan pada pakaian adat orang melayu Riau. Kain tenun songket memilki ciri khas dan keunikan tersendiri yang menjadi nilai jual lebih dan menjadi salah satu jenis kerajinan tangan khas di propinsi Riau yang kaya akan keindahan dan estetika sebagai wujud budaya Provinsi Riau yang melambangkan corak, pemikiran dan pandangan masyarakat melayu. Riau adalah salah satu tempat penghasil kain tenun songket yang cantik. Selipan benang emas dan perak yang membentuk pola pada kainnya, sungguh membuat yang melihat langsung terpesona. Tidak hanya untuk perempuan, kain songket pun dapat dikenakan pada
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 7
sosok lai-laki Corak yang cukup terkenal adalah Pucuk Rebung. Produktivitas dari para perajin memang sangat baik. Hal ini dikarena peran serta dari pihak pemerintahan dalam memberikan bimbingan dan dorongan, seperti pembinaan atau pendidikan kewirausahaan. Selain itu, pihak pemerintahan daerah juga melakukan promosi sehingga hasil kreasi Suku Baduy memiliki pasar yang luas. Fakta yang terjadi di tenun songket Winda antara lain : 1. Kain songket pada umumnya lebih dikenal dan dimiliki oleh masyarakat ekonomi menengah keatas, jadi susah untuk memasarkan produk kain songket. 2. Selama ini kain songket hanya dikenal untuk pakaian, sementara apabila di gunakan untuk produk asesoris rumah tangga akan meningkatkan jumlah produksi dari songket itu sendiri. 3. Belum terjalinnya kerjasama yang berkesinambungan dengan organisasi / pengusaha yang lain untuk dapat membantu memasarkan produk Tujuan umum, untuk mengetahui dan menganalisis Pembinaan Promosi Tenunan Songket Winda oleh Bidang Industri dan Kerajinan Disperindag Pekanbaru Tujuan khusus, untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat pembinaan promosi tenunan songket Winda oleh Bidang Industri dan Kerajinan Disperindag
Pekanbaru. Manfaat khusus industri kecil songket Winda agar dapat mengembangkan produk yang dihasilkannya. Administrasi berasal dari kata Ad dan Ministrasi yang berarti melayani atau menyelenggarakan (Webster, 2000). Secara sederhana didefinisikan suatu proses kegiatan pen Sudarno W. Rintatik ( 2008 : 7 )Administrasi adalah alat manajemen, penilaian, dan alat bukti pertanggungjawaban para wirausahawan dalam kegiatan usahanya. Sheldon dan Urwik. Dalam organisasi bisnis, administrasi adalah fungsi industri yang berkaitan dengan penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi, penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif. Singkatnya, administrasi bertugas menentukan setting bagi perusahaan untuk bergerak maju. Prof. dr. mr. s. prajudi Admosudidjo dalam bukunya yang berjudul “Administrasi Negara atau Business Administration” adalah suatu pengertian yang mencakup dua pengertian menjadi satu, yaitu : Administrsi Niaga adalah adminitrasi dari pada suatu organisasi niaga secara keseluruhan, bilamana organisasi niaga tersebut merupakan perusahaan, maka administrasi niaga tersebut dijalankan oleh Direksi dari pada perusahaan. Administrasi Niaga adalah administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat kewniagaan (business
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 8
objective), dalam pengertian ini, administrasi niaga tersebut dijalnkan oleh setiap manager dalam suatu organisasi niaga. Sukarno K (2005:12) menyatakan administrasi niaga ialah administrasi yang berobyek swasta perniagaan yaitu: o
o
Administrasi perusahaan ialah kegiatan-kegiatan dibidang produksi, transportasi, asuransi, perbankan dan lain-lain dibidang perusahaan swasta Administrasi sosial bukan perusahaan biasanya cenderung kearah usaha sosial seperti administrasi sosial sekolah swasta, rumah sakit swasta, yayasan, klub dll
Menurut Siagian (2006:20) yang dikatakan organiasi adalah setiap bentuk perekrutan antara dua orang atau lebih yang melakukan kerjasama guna mencapai suatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki. M. Manulang (2009:5) mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bina. Pembinaan adalah proses, pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan, usaha dan tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan baik.
Dalam pelaksanaan konsep pembinaan hendaknya didasarkan pada hal bersifat efektif dan pragmatis dalam arti dapat memberikan pemecahan persoalan yang dihadapi dengan sebaikbaiknya, dan pragmatis dalam arti mendasarkan fakta-fakta yang ada sesuai dengan kenyataan sehingga bermanfaat karena dapat diterapkan dalam praktek. Pembinaan menurut Masdar Helmi adalah segala hal usaha, ikhtiar dan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan dan pengorganisasian serta pengendalian segala sesuatu secara teratur dan terarah. Menurut W.J Stanton pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan – kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga promosi dan mendistribusikan barang – barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik aktual maupun potensial. Menurut Mursyd strategi manajemen pemasaran adalah bagian kegiatan dari perusahaan yang sangat erat hubungan dengan situasi pasar terdiri dari 3 macam kegiatan : -
Konsumen manakah yang dituju - Kepuasan seperti apakah yang diinginkan oleh konsumen tersebut - Marketing mix. Strategi pemasaran yang berhasil umumnya ditentukan dari satu atau beberapa variabel
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 9
marketing mixnya, perusahaan dapat mengembangkan strategi produk, harga distribusi dan promosi atau mengkombinasikan variabel – variabel tersebut. Menurut Dinas Perindustrian Propinsi Riau dunia usaha dan masyarakat melakukan pembinaan usaha kecil dalam bidang pemasaran yaitu : -
Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran. - Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran. - Menyediakan sarana dan dukungan promosi. - Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi. METODE Penelitian dilaksanakan di Bidang Industri dan kerajinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala bidang industri dan kerajinan dan pegawai.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil langsung dari responden yang meliputi data pengaturan, sinkronisasi, kepentingan bersama dan tujuan bersama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan penyebaran angket (kuesioner). Analisis data dilakukan dengan analisis desktriptif kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN Ketidaktercapaian apa yang diharapkan akan sangat
mempengaruhi kondisi seseorang tersebut baik secara psikis maupun mental. Di sini peran pembinaan ini sangat diperlukan guna me-refresh kondisi prsikis dan mental seseorang agar kembali agar tidak mengalami depresi, dan hal ini sangat membantu agar apa yang direncanakan tadi dapat tercapai dengan baik. Kesehatan mental adalah kemampuan menyesuaikan diri dalam menghadapi masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa. Kedua hal tersebut bagi manusia sangat penting, karena cerminan manusia adalah terletak pada mentalnya. Jika manusia telah mengalami tidak sehat mentalnya, menurut hasil penelitian, akan mempengaruhi keseluruhan hidupnya. Pembinaan usaha kecil dalam bidang pemasaran yaitu : 1. Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran Perencanaan produk harus didahului dengan sistem pemasaran, untuk melakukan sistem pemasaran maka perlu dilaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran produk. Hasil penelitian pembinan promosi tenunan songket indikator melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran hasilnya adalah cukup baik yaitu dari 18 responden yang menanggapi cukup baik sebanyak 8 responden atau sebesar 44,44%. Menurut responden pembinaan promosi dapat dilakukan hal ini terutama mengenai pelaksanaan penelitian mengenai pemasaran. Sedangkan yang menanggapi baik sebanyak 6 responden atau sebesar 33,33%. Menurut responden indikator ini sudah dapat dilakukan dengan baik
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 10
oleh dinas perdagangan maupun pengrajin tenun songket. Yang menanggapi kurang baik sebanyak 4 responden atau sebesar 22,22%, menurut responden pembinaan promosi yang dilakukan oleh dinas perindustrian dan perdagangan belum dapat dilaksanakan secara keseluruhan. Pelaksanaan pembinaan promosi tenun songket dengan indikator melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran adalah cukup baik. 2. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran Setelah melakukan pengkajian penelitian pemasaran maka perlu dilaksanakan manajemen yang baik guna mendapatkan teknik pemasaran yang baik.Hasil penelitian pembinan promosi tenunan songket indikator Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran hasilnya adalah cukup baik yaitu dari 18 responden yang menanggapi cukup baik sebanyak 6 responden atau sebesar 33,33%. Menurut responden pembinaan promosi dapat dilakukan hal ini terutama mengenai pelaksanaan penelitian mengenai pemasaran. Sedangkan yang menanggapi baik sebanyak 7 responden atau sebesar 38,88%. Menurut responden indikator ini sudah dapat dilakukan dengan baik oleh dinas perdagangan maupun pengrajin tenun songket.Yang menanggapi kurang baik sebanyak 5 responden atau sebesar 27,77%, menurut responden pembinaan promosi yang dilakukan oleh dinas perindustrian dan perdagangan belum dapat dilaksanakan secara keseluruhan.
Pelaksanaan pembinaan promosi tenun songket dengan indikator meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran adalah baik. 3. Menyediakan sarana dan dukungan promosi Hasil penelitian pembinan promosi tenunan songket indikator menyediakan sarana dan dukungan promosi hasilnya adalah cukup baik yaitu dari 18 responden yang menanggapi cukup baik sebanyak 10 responden atau sebesar 55,55%. Menurut responden pembinaan promosi dapat dilakukan hal ini terutama mengenai pelaksanaan penelitian mengenai pemasaran. Sedangkan yang menanggapi baik sebanyak 4 responden atau sebesar 22,22%. Menurut responden indikator ini sudah dapat dilakukan dengan baik oleh dinas perdagangan maupun pengrajin tenun songket. Yang menanggapi kurang baik sebanyak 4 responden atau sebesar 22,22%, menurut responden pembinaan promosi yang dilakukan oleh dinas perindustrian dan perdagangan belum dapat dilaksanakan secara keseluruhan. Pelaksanaan pembinaan promosi tenun songket dengan indikator Menyediakan Sarana dan Dukungan Promosi adalah cukup baik. 4. Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi Setelah strategi pemasaran ditetapkan dengan baik,dibutuhkan jaringan distribusi guna pencapaian produk sampai ketangan
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 11
konsumen.oleh karena itu dibutuhkan lembaga pemasaran yang baik.
dengan baik oleh dinas perdagangan maupun pengrajin tenun songket. Yang menanggapi kurang baik sebanyak 3 responden atau sebesar 16,66%, menurut responden pembinaan promosi yang dilakukan oleh dinas perindustrian dan perdagangan belum dapat dilaksanakan secara keseluruhan.
Hasil penelitian pembinan promosi tenunan songket indikator mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusihasilnya adalah cukup baik yaitu dari 9 responden yang menanggapi cukup baik sebanyak 9 responden atau sebesar 50,00%. Pelaksanaan pembinaan Menurut responden pembinaan promosi tenun songket dengan promosi dapat dilakukan hal ini indikator Mengembangkan lembaga terutama mengenai pelaksanaan pemasaran dan jaringan distribusi penelitian mengenai pemasaran. adalah cukup baik. Sedangkan yang menanggapi baik Untuk melihat rekapitulasi sebanyak 6 responden atau sebesar tanggapan responden dapat dilihat 33,33%. Menurut responden pada tabel berikut ini : indikator ini sudah dapat dilakukan Tabel : Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Pembinaan Promosi Tenunan Songket Tanggapan No
1 2
3 4
Indikator Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran Menyediakan sarana dan dukungan promosi Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi Jumlah
Baik
C. Baik
6 (33,33) 7 (38,88)
8 (44,44) 6 (33,33)
K. Baik 4 (22,22) 5 (27,77)
4 (22,22 6 (33,33)
10 (55,55) 9 (50,00)
4 (22,22) 3 (16,66)
23 6 (33,33)
33 8 (44,44)
16 4 (22,22)
Jumlah 18 100,00 18 100,00 18 100,00 18 100,00 72 18 (100,00)
Sumber data : data olahan tahun 2012 Berdasarkan tabel rekapitulasi diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden adalah cukup baik dari 18 responden yang menanggapai cukup baik sebanyak 8 responden atau sebesar 44,44%,
menurut responden melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran, meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran, menyediakan sarana dan dukungan promosi dan
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 12
mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi sudah dilaksanakan secara keseluruhan. Tetapi mengenai hasil dari pelaksanaan tersebut tidak ditinjau kembali maka kegiatan tersebut yang berjalan sekarang hanya mengikutkan pengrajin songket dalam kegiatan pameran – pameran yang dilakukan oleh instansi pemerintahan. Semenatara kegiatan yang lain kurang terlaksana dengan baik. Tanggapan responden yang menyatakan baik sebanyak 6 responden atau sebesar ( 33,33), menurut responden pembinaan promosi tenun songket sudah dilaksanakan dengan baik kesemua indikator yaitu melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran, meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran, menyediakan sarana dan dukungan promosi dan mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi. Tetapi implementasi dari pengarajin yang menjadi masalah adalah untuk mengajak secara rutinitas dari responden untuk menjalankan kegiatan tersebut secara terus menerus. Sedangkan tanggapan responden yang menyatakan kurang baik sebanyak 4 responden atau sebesar 22,22%. Menurut responden pembinaan promosi tenun songket belum dapat dilaksanakan dengan baik hal ini disebabkan indikator yaitu: Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran, meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran, menyediakan sarana dan dukungan promosi dan
mengembangkan lembaga pemasaran dan njaringan distribusi. Indikator tersebut sudah disosialisasikan dan di sampaikan kepada para pengrajin tenun songket tetapi pelaksanaannya belum dapat dilaksanakan, hal ini disebabkan keinginan dari pengrajin untuk melaksanakan kurang dan pengawasan pelaksanaan dari Dinas kurang dilaksanakan dengan baik. Sementara yang jalan pada saat sekarang hanya pada indikator mengikutkan dalam kegiatan pemerintah untuk kegiatan bazar atau promosi. Jadi dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan promosi tenun songket yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrin dan perdagangan pada bidang industri dan kerajinan hasilnya adalah cukup baik, yaitu ditanggapi oleh responden sebanyak 8 responden atau sebesar 44,44% faktor yang dominan yaitu menyediakan sarana dan dukungan promosi. Faktor – faktor penghambat pembinaan promosi tenunan songket Winda oleh Bidang Industri dan Kerajinan Disperindag Pekanbaru 1. Peralatan sangat sederhana Karena peralatan tenun masih sangat sederhana maka untuk menyelesaikan hasil tenunan memakan waktu terlalu lama satu potong kain untuk penyelesaiannyua memakan waktu hampir 1 sampai 2 bulan. 2. Harga terlalu tinggi sehingga yang bisa membeli hanya golongan menengah keatas. Bahan baku untuk menghasilkan kain songket
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 13
susah didapat seperti benang mas impor sedangkan bahan lain tidak tersedia di pasar lokal harus didatangkan dari daerah pulau Jawa. Sedangkan upah tenaga kerja juga tinggi. SIMPULAN Hasil penelitian dan analisis pembinaan promosi tenun songket yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrin dan perdagangan pada bidang industri dan kerajinan hasilnya adalah cukup baik, yaitu ditanggapi oleh responden sebanyak 8 responden atau sebesar 44,44% faktor yang dominan yaitu menyediakan sarana dan dukungan promosi. Faktor – faktor penghambat pembinaan promosi tenunan songket Winda oleh Bidang Industri dan Kerajinan Disperindag Pekanbaru yaitu : Peralatan sangat sederhana, Harga terlalu tinggi sehingga yang bisa membeli hanya golongan menengah keatas.
DAFTAR PUSTAKA Ahyari Agus.2003. Manajemen Produk. Karaihi, Jakarta Basu Swasta, DH Manajemen Pemasaran, Jakarta 2005 Mursyd Assuri,Drs, manajemen Produksi, Penerbit FE Universitas Lancang Kuning. Mursyd, M. Drs. 2003. Manajamen Pemasaran. Bumi Aksara, Jakarta
_____________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 1 Th. 2013 ( Edisi Khusus) 14