Kode Judul: S 5
LAPORAN HASIL LITBANG (Laporan Ringkas Hasil Litbang sesuai PP No 20 TH2005)
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA
RISET PENGEMBANGAN PARIWISATA PULAU FLORES: PENILAIAN (ASSESSMENT) POTENSI ALAM DAN BUDAYA FLORES SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA
KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Peneliti/perekayasa: 1. 2. 3. 4. 5.
Drs. Roby Ardiwidjaja, MBIT Drs. Bambang Budi Utomo Basuki Antariksa SH, MM Ir. M. Fadlan S Dr. Ali Akbar
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2012
Perguruan Tinggi/ Lembaga Litbang Penanggung Jawab
: Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif : Dra. Endang Martani, M.Sc
Pengelola Alamat
: JI. Medan Merdeka Barat No.17 , Gd Sapta Pesona Lt.21-22, Jakarta 10110
Identitas Kegiatan Judul: Riset Pengembangan Pariwisata Pulau Flores: penilaian (assessment) potensi alam dan budaya Flores sebagai destinasi wisata di kawasan Timur Indonesia Abstraksi: Seperti diketahui bersama, Pulau Flores sebagai bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki potensi sumberdaya yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan, mengingat degradasi lingkungan alam maupun budaya yang terjadi saat ini. Oleh karena itu lingkungan Flores yang dapat dikatakan sebagai daerah sensitive, dalam pengembangannya perlu pendekatan prinsip-prinsip berkelanjutan: dapat diterima secara social oleh masyarakat setempat, berpihak kepada masyarakat, secara budaya dapat diterima, tidak berpihak, dan memperhatikan lingkungan. Selanjutnya prinsip-prinsip dimaksud perlu diimplementasikan dalam kebijakan pengembangan skala regional maupun nasional. Industri pariwisata saat ini merupakan salah satu sector di dunia yang tumbuh dengan cepat. Daya tarik industri pariwisata ditentukan tidak saja dari manfaat aspek ekonomi saja, akan tetapi juga dari aspek pemahaman budaya, agama dan perdamaian dunia. Oleh karena itu, sebagai industri , pariwisata pada dasarnya memberikan dampak keuntungan dan kerugian terkait dengan pemanfaatan lingkungan alam dan budaya. Maka dengan mengacu pada kekayaan keanekaragaman daya tarik potensi sumberdaya alam dan budaya yang masih dimiliki, dipastikan bahwa ke depan Pulau Flores berpeluang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Riset ini, merupakan riset terapan yang melibatkan berbagai peneliti dari 1
berbagai unit dan disiplin ilmu. Riset akan melakukan inventarisasi dan penilaian terhadap warisan budaya dan alam, termasuk juga lingkungannya sebagai sumber yang akan dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kepentingan pembangunan kebudayaan dan pariwisata. Riset tahap ini akan berupaya untuk memperoleh data dan informasi hasil identifikasi yang terkait dengan potensi sumberdaya kebudayaan dan pariwisata di Pulau Flores dalam bentuk deskriptif dan spatial; Pokok-pokok pikiran yang mencakup permasalahan, pemecahan masalah dalam pemanfaatan potensi sumberdaya kebudayaan dan kepariwisataan di Pulau Flores secara terpadu dan berkelanjutan; sebagai bahan masukan dalam mewujudkan “kenalilah negerimu Cintailah negerimu” melalui program pengembangan paket (Travel Patern) wisata (Overland) Jakarta, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores; serta rekomendasi dan saran tindak lanjut yang dapat mendukung arah percepatan pembangunan potensi sumberdaya sektor kebudayaan dan kepariwisataan secara terpadu dan berkelanjutan khususnya di Pulau Flores dan umumnya di KTI. Mengingat keterbatasan data dan informasi yang diperlukan dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang diperlukan, riset akan menggali secara lengkap potensi daya tarik sumberdaya budaya dan pariwisata di beberapa lokasi dari wilayah barat hingga timur pulau Flores yang meliputi Labuan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ngada, Ende, Mumere, Larantuka and Lamalera/Lembata. Kata Kunci: Pariwisata, Budaya, Travel Patern, Overland, Pariwisata berkelanjutan,
It is well known, the area of Flores as a part of the East Nusa Tenggara province and the Flores Island is split into seven regencies (local government districts), has a potential sources to be developed in a sustainability manner, since high degradation drawn on their natural and cultural environment. The fragile environment of the Flores island states requires a balanced and sustainable approach to culture and tourism development principles: socially accepted, people centered (pro Poor, Job, Growth), culturally appropriate, indiscriminative, dan environmentally 2
sound. Then these principles need to be reflected in development policies at a regional and national level. Tourism Industry today has undoubtedly been growth sectors in the world. The magnitude of tourism industry is measured not only in terms of the economic benefit but also in terms of religious and cultural understanding and international peace. However, as an industry, it has cost and benefits impact that should be as a prime consideration related to the usage of natural and cultural environment. With the point of view that Flores has so rich in its culture and natural sources, it is strongly believe in the long run to be a prime potential tourism destination. This research project in Flores is an applied research and involve researcher from different units and disciplines. Research will do the inventory and assessment of cultural and its heritage, as well as ecological and sociological sources on the self-sustainable use of culture and tourism sources. This stage of research (the first done in 2010) will reveal many interesting aspects of the Flores tradition value and the legends associated with its culture and its environment, and drive us in gaining understanding about the nature environment, social custom and community life. So with the insufficient potential resources information that needed in problem solving and making decision process, this research will explore completely the potential culture and tourism sources in some locations from west to east Flores island, these are Labuan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ngada, Ende, Mumere, Larantuka and Lamalera/Lembata. Keywords: Tourism, Culture, Heritage, conservation, Sustainable Tourism Tim: 1. Nama Koordinator/PU 2. Alamat
: Drs. Roby Ardiwidjaja, MBIT Drs.
JI. Medan Merdeka Barat No.17 , Gd Sapta Pesona Lt.21-22, Jakarta 10110
3. Anggota
: Bambang Budi Utomo
Ir. M. Fadlan S Basuki Antariksa SH, MM Dr. Ali Akbar 3
Waktu Pelaksanaan: 5 Bulan, terhitung sejak bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012 Publikasi: 1. Diterbitkan 2. Publikasi Jumal Kepariwisataan Indonesia 3. Ebook
Ringkasan Kekayaan Intelektual A. Identitas Kekayaan Intelektual dan Hasil Litbang 1. Paten
: -
2. Hak Cipta
: -
3. Merk
: -
4. Disain Industri
: -
B. Penemuan Baru C. Penemuan Baru Non Komersiel Hasil litbang berupa dokumen yang berisi data spatial potensi kepariwisataan Pulau Flores D. Cara Alih Teknologi Kerjasama dan publikasi
Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Hasil penelitian dan pengembangan Hasil litbang dalam bentuk dokumen yang berisi: a. data keruangan (spatial) potensi sebagai dasar perencanaan pengembangan Sumberdaya Kepariwisataan di Pulau Flores yang berbasis pada pembangunan pariwisata berkelanjutan b. data dan informasi strategis sebagai bahan dasar pimpinan dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pengembangan pola wisata (Travel Pattern) untuk jalur wisata darat (overland) Jakarta, Bali, Lombok, Sumbawa Flores, sekaligus mendukung program prioritas percepatan pembangunan khususnya Pulau Flores di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. c. Rekomendasi dan tindak lanjut yang diperlukan dalam mewujudkan percepatan
4
pembangunan sekaligus alternatif pola perjalan wisata di Pulau Flores sebagai destinasi pariwisata
2. Produk, spesifikasi dan pemanfaatannya Produk berupa dokumen data keruangan (spatial) dan peta keanekaragaman potensi sumber daya kepariwisataan serta jalur perjalanan wisata antara lain: a. Sebagai arah perencanaan percepatan pembangunan pembangunan pulau Flores secara terpadu dan berkelanjutan b. Sebagai Acuan dalam memperkuat upaya promosi investasi di Pulaua Flores sebagai destinasi pariwisata. c. Sebagai acuan dalam mempromosikan paket-paket wisata darat di pulau Flores d. Sebagai alat dalam menumbuhkan program Kenalilah Negerimu Cintailah Negerimu e. Sebagai bahan dasar sektoral yang harus disampaikan ke Bakosurtanal sebagai koordinator Jaringan Data Spatial Nasional
3. Gambar/Photo produk hasil litbang Rute Ekspedisi Ilmiah Flores 2012 dilakukan dengan cara melakukan perjalanan darat dengan kendaraan beroda empat melintasi jalan Trans Flores sejauh ±600 km dari Larantuka di ujung timur
hingga
Labuhan ujung
Bajo
barat
di
Pulau
Flores. Melalui cara pemetaan penilaian
dan potensi
kepariwisataan Pulau kegiatan
di
Flores, penelitian
dalam bentuk ekspedisi ilmiah ini dilakukan untuk menghimpun data dan informasi terkait dengan potensi, permasalahan dan peluang pemanfaatan, serta system pengelolaan yang berkelanjutan melalui penilaian guna memperoleh gambaran keruangan (spatial) potensi sebagai dasar perencanaan pengembangan Sumberdaya Kepariwisataan di Pulau Flores, dan pola perjalanan (Travel Patern) di Pulau Flores terkait perjalanan wisata darat (Overland) Jakarta, Jogya, Bali, Lombok, Sumbawa, 5
Flores. Adapun gambar produk hasil ekspedisi ilmiah ini meliputi:
Kabupaten Sikka Kabupaten Sikka terletak diantara 8°22’ sampai dengan 8°50’ derajat Lintang Selatan dan 121º55'40" sampai 122º41'30" Bujur Timur. Kabupaten Sika dengan 21 kecamatan, memiliki Dari 18 pulau yang terdapat di wilayah administratif Kabupaten Sikka, sebanyak 9 pulau merupakan pulau yang tidak dihuni dan 9 pulau dihuni. Mapping dan assessment potensi kepariwistaan Kabupaten Sika meliputi antara lain: 1. Bandara Frans Seda (01). Bandara Frans Seda terletak di Kota Maumere, Kab Sikka, secara geografis terletak
8°38’14,3” Lintang Selatan
dan 122°14’15.2” Bujur Timur dengan ketinggian 31 meter dpl.
2. Rumah Makan Jakarta Rumah makan ini terletak di Kota Maumere, Kab Sikka, 8°37’41.5” Lintang Selatan dan 122°14’12.0” Bujur Timur dengan ketinggian 12 meter dpl.
3. Hotel Sylvia Hotel ini terletak di Kota Maumere, Kab Sikka, secara geografis terletak 8°38’03.2” Lintang Selatan dan 122°12’36.1” Bujur Timur dengan ketinggian 41 meter dpl.
4. Roxy Swalayan Roxy Swalayan terletak di Kota Maumere, Kab Sikka, secara geografis terletak 8°37’27.6” Lintang Selatan dan 122°13’13.0” Bujur Timur , ketinggian 17 meter dpl.
5. Kampung Adat Hapeng Kabor Kampung Adat Hapeng Kabor terletak di Desa Munerana, Kec. Hewokloang, Kab Sikka, secara geografis terletak 8°40’58.4” Lintang Selatan dan 122°18’56.1” Bujur Timur dengan ketinggian 251 meter dpl. Lokasi ini merupakan tempat awal mengarak patung Bunda Maria.
6
6. Kampung Adat Hapeng Kabor Kampung Adat Hapeng Kabor terletak di Desa Munerana, Kec. Hewokloang, Kab Sikka, secara geografis terletak 8°40’55.5” Lintang Selatan dan 122°19’00.1” Bujur Timur dengan ketinggian 239 meter dpl. Lokasi ini merupakan tembat akhir mengarak patung Bunda Maria.
7. Kampung Adat Watublapi Kampung Adat Watublapi
berlokasi di Dusun
Watublapi, Desa Kajowair, Kec. Hewokloang, Kab Sikka, Di arah timur berjarak ± 6 Km
arah timur Kecamatan
Hewokloang. Lokasi ini merupakan tempat proses tenun ikat dibuat, sekaligus di demonstrasikan kepada wisatawan oleh Sanggar Bliransina. Disini anda akan disuguhkan dengan tarian-tarian oleh sanggar ini diantaranya “Tua Reta Lou” yang menceritakan tentang pengintaian musuh pada saat perang. Secara geografis terletak 8°42’03.9” Lintang Selatan dan 122°18’47.7” Bujur Timur dengan ketinggian 441 meter dpl.
8. Rumah Makan Malang Rumah makan ini terletak di Kota Maumere (lokasi Pelabuhan),
Kab
Sikka,
secara
geografis
terletak
8°37’04,0” Lintang Selatan dan 122°13’07.2” Bujur Timur dengan ketinggian 8 meter dpl.
9. Resto Gazebo Resto ini terletak di Kota Maumere, Kab Sikka, secara geografis terletak 8°37’42,4” Lintang Selatan dan 122°13’31.5” Bujur Timur dengan ketinggian 7 meter dpl.
10. Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kantor ini terletak di Kota Maumere, Kab Sikka, secara geografis terletak 8°37’29,5” Lintang Selatan dan 122°12’38.7” Bujur Timur dengan ketinggian 25 meter dpl.
7
11. Pantai Waiara Pantai Waiara berlokasi Desa Waiara Kecamatan Kewapante,
Kab
Sikka,
secara
geografis
terletak
8°38’11,6” Lintang Selatan dan 122°18’29.0” Bujur Timur dengan ketinggian 5 meter dpl.
12. Bekas Istana Kerajaan Waiara Bekas istana tersebut berlokasi Desa Waiara Kecamatan Kewapante, Kab Sikka, secara geografis terletak
8°38’28,6” Lintang Selatan dan 122°18’28.6”
Bujur Timur dengan ketinggian 13 meter dpl.
13. Pantai Wairterang Pantai Wairterang berjarak 31 Km arah Timur Maumere jalan menuju Larantuka, secara geografis terletak
8°36’26,0” Lintang Selatan dan 122°28’33.4”
Bujur Timur dengan ketinggian 14 meter dpl. Lokasi ini menjadi andalan Pemda Sikka untuk dikembangkan menjadi wisata alam, karena terdapat banyak flora dan Fauna, di wilayah perairan Wairterang terdapat sebuah kapal Jepang peninggalan Perang Dunia Ke-2 yang kini menjadi situs selam yang diminati, dan kaya akan terumbu karang dan biota laut yang beragam.
14. Goa Maria Goa Maria berlokasi di Wair Ketapang, Desa Wairita, Kab Sikka, secara geografis terletak
8°37’27,4” Lintang Selatan dan
122°19’33.8” Bujur Timur dengan ketinggian 11 meter dpl.
15. Kampung Adat Hewokloang Kampung Hewokloang berlokasi 8 km dari Dobo, merupakan pusat kebudayaan bagian Timur Maumere. Disini dapat kita saksikan tarian tradisional yang sering disuguhkan oleh sanggar Wini Liin. Sebuah rumah adat bernama Lepo Kirek dihuni oleh pemangku adat. Di rumah adat ini terdapat 8
koleksi peninggalan seperti gading sepajang 2,2 m, porcelin, megalitik, dan artefakareifak lokal. Secara geografis terletak 8°41’48,0” Lintang Selatan dan 122°18’04.2” Bujur Timur dengan ketinggian 442 meter dpl.
16. Kampung Adat Dokar Kampung Adat Dokar merupakan tempat proses tenun ikat dibuat, sekaligus didemonstrasikan kepada wisatawan oleh Sanggar Budaya Doka Tawa Tana. Secara geografis terletak 8°42’49,0” Lintang Selatan dan 122°18’32.0” Bujur Timur dengan ketinggian 339 meter dpl.
17. Kampung Adat Kajowair Kampung Adat
Kajowair dengan
peninggalannya
berupa gading gajah berlokasi di Dukuh Watublapi, Desa Kajowair,
Kec.
Hewokloang.
Secara
geografis
terletak
8°42’07,3” Lintang Selatan dan 122°18’47.6” Bujur Timur dengan ketinggian 450 meter dpl.
18. Kristus Raja Kristus Raja berlokasi di Kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok. Patung Kristus Raja merupakan salah satu peninggalan raja Sikka yakni Raja Don Thomas da Silva. Patung ini dibangun pada tahun 1925 namun patung ini rusak. Pada tahun 1989 patung ini kembali dibangun dan diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II ketika berkunjung ke Maumere. Secara geografis terletak 8°37’07,4” Lintang Selatan dan 122°13’04.7” Bujur Timur dengan ketinggian 10 meter dpl.
19. Regalia Kerajaan Sikka Regalia Kerajaan Sikka adalah pakaian kebesaran raja Sikka. Regalia ini dibuat di Malaka pada tahun 1602 dan dibawah bersamaan dengan agama Kristen pertama kali oleh Raja Moang Alesu. Regalia atau pakaian kebesaran raja Sikka merupakan peninggalan terbesar kerajaan Sikka. Saat ini 9
regalia tersebut tersimpan dengan baik di kediaman keluarga yang beralamat di Jalan Tugu Timur Maumere Kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Rumah tersebut bergaya Portugis. Secara geografis terletak
8°37’09,7” Lintang
Selatan dan 122°13’04.3” Bujur Timur dengan ketinggian 11 meter dpl.
20. Djong Dobo Jong Dobo adalah bagian dari desa Lan Tena, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka. Di kampung ini tersimpan sebuah artefak, yang diberi nama sama dengan kampung itu yaitu JONG DOBO. . Latar belakang warisan megalithik ini mempunyai kaitan dengan upacara penyembahan leluhur dan penguburan. Secara geografis terletak 8°41’55,5” Lintang Selatan dan 122°17’17.5” Bujur Timur dengan ketinggian 416 meter dpl.
21. Penyulingan Moke Penyulingan
moke
(arak)
terletak
di
samping/belakang Rumah Makan Jakarta yang berlokasi di Kota Maumere, Kab Sikka, secara geografis terletak 8°37’41.1” Lintang Selatan dan 122°14’12.0” Bujur Timur dengan ketinggian 12 meter dpl.
22. Sumur Wair Baluk Sumur Wair Baluk atau yang dikenal dengan nama Sumur Portugis yang dibuat tahun 1902, berlokasi di Dukuh Baluk, Desa Ipir, Kec. Bola. Secara geografis terletak 8°44’39.7” Lintang Selatan dan 122°18’03.7” Bujur Timur dengan ketinggian 21 meter dpl.
23. Watu Cruz Watu Cruz berlokasi di Dukuh Baluk, Desa Ipir, Kec. Bola, Watu Cruz terletak di pantai selatan Kabupaten Sikka yang berjarak 24 Km dari Kota Maumere. Di pantai bola berdiri tegak salib yang disebut Watu Krus symbol kekristenan masa lampau, salib peninggalan Portugis di atas batu karang dan talut 10
/pemecah ombak yang masih tetap kokoh berdiri. Secara geografis terletak 8°44’38.4” Lintang Selatan dan 122°18’09.8” Bujur Timur ketinggian 1 meter dpl.
24. Pembuatan Gerabah Tradisional Pembuatan Gerabah Tradisional berlokasi di Desa Wolokolidire,
Kec.
Bola,
Secara
geografis
terletak
8°44’38.4” Lintang Selatan dan 122°18’09.8” Bujur Timur dengan ketinggian 1 meter dpl.
25. View Mekendetung Lokasi ini terletak di Desa Mekendetung, Kec. Kangai, Kab. Sikka. Secara geografis terletak
8°41’21.0” Lintang
Selatan dan 122°16’00.2” Bujur Timur dengan ketinggian 256 meter dpl.
Bentang alamnya berupa pegunungan dengan
hutan yang masih lebat, dari lokasi yang merupakan daerah ketinggian, kita dapat melihat desa-desa yang letaknya lebih rendah.
26. Puskesmas Waipare Puskesmas ini berlokasi di Desa Waipare, Kec. Kewapante, Kab. Sikka. Secara geografis terletak 8°38’21.5” Lintang Selatan dan 122°16’40.2” Bujur Timur dengan ketinggian 16 meter dpl. Puskesmas
ini
merupakan
tempat praktek pertama kali Menteri Kesehatan (Almarhumah Dokter Endang). Kunjungan pertama Dokter Endang sejak menjadi Menteri Kesehatan adalah ke Puskesmas Waipare. Rumah yang ditempati Dokter Endang, saat ini dijadikan sebagai tempat bersalin
Kabupaten Flores Timur Kabupaten Flores Timur adalah sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Indonesia, yang terletak antara 080 04 -08040 LS dan 1220 38 -1230 57 BT. Luas daratan kabupaten Flores Timur adalah
1.812,85 km (31%luas wilayah) yang
tersebar pada 3 pulau besar dan 27 pulau kecil serta luas lautan 4.170,53 km (69% 11
luas wilayah). Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Flores Timur terdiri dari 19 Kecamatan dan 229 Desa dan 21 Kelurahan. Pemetaan potensi di Flores Timur meliputi antara lain: 1. Hotel Asa Hotel Asa berlokasi di Kota Larantuka, Kab. Flores Timur, secara geografis terletak 8°17’57,3” Lintang Selatan dan 123°01’03.52” Bujur Timur dengan ketinggian 18 meter dpl.
2. RSUD Larantuka Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka terletak di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°18’59.8” Lintang Selatan dan 123°00’56,7” Bujur Timur dengan ketinggian 24 meter dpl.
3. Kantor Dinas Kebudayaan Seni dan Budaya Kantor ini terletak di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°19’10.0” Lintang Selatan dan 123°00’44.6” Bujur Timur dengan ketinggian 23 meter dpl.
4. Terminal Weri Terminal ini terletak di sebelah timur Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°19’09.1” Lintang Selatan dan 123°01’07.1” Bujur Timur dengan ketinggian 15 meter dpl. Terminal Weri merupakan terminal untuk angkutan pedesaan dan dalam kota.
5. Rumah Makan Ujo Aro Rumah makan ini berlokasi di Weri, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°17’38.0” Lintang Selatan dan 123°01’05.4” Bujur Timur dengan ketinggian 8 meter dpl.
12
6. Pura Hindu Pura ini berlokasi di Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°17’24.9” Lintang Selatan dan 123°01’08.3” Bujur Timur dengan ketinggian 8 meter dpl.
7. Pantai Meting Doeng Pantai ini berlokasi di Kel. Weri, Kec Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°16’50.7” Lintang Selatan dan 123°01’02.8” Bujur Timur dengan ketinggian 0 meter dpl.
8. Bandar Udara Gewayantanah Larantuka Bandara ini berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta No. 77 Larantuka,
Kab
Flores
Timur,
secara
geografis
terletak
8°16’31.4” Lintang Selatan dan 123°00’00.9” Bujur Timur dengan ketinggian 17 meter dpl.
9. Kampung Adat Mudakeputu Kampung Adat ini lokasinya kurang lebih 5 kilometer lagi ke arah Timur dari lokasi wisata Pantai Weri. Di Kampung Adat ini, dapat disaksikan berbagai upacara adat, tarian tradisional seperti tari Hedung, soka palang Meraj dan lain-lain, serta dapat disaksikan proses pembuatan tenun ikat dengan menggunakan bahan pewarna alami serta proses pembuatan jagung titi yang merupakan makanan khas Flores Timur. Di Kampung Adat Mudakeputu, juga dapat disaksikan bangunan-bangunan dan tempat pertemuan adat dengan arsitektur lokal. Secara geografis terletak 8°16’32.8” Lintang Selatan dan 122°58’44.9” Bujur Timur dengan ketinggian 120 meter dpl.
10. Mesjid Al Munawwarah Mesjid ini berlokasi di Desa Tiwatobi, Kec. Ile Mandiri, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°16’09.0” Lintang Selatan dan 122°59’46.7” Bujur Timur dengan ketinggian 26 meter dpl.
13
11. TPA Larantuka Tempat
Pembuangan
Akhir
(TPA)
Sampah
Larantuka berlokasi Desa Tiwatobi, Kec. Ile Mandiri, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°15’43,8” Lintang Selatan dan 122°59’30.1” Bujur Timur dengan ketinggian 9 meter dpl.
12. Pantai Hading Pantai Hading atau sering juga disebut dengan Pantai Belogili berlokasi di Desa Belogili, Kec. Lowolema, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°13’19.0” Lintang Selatan dan 122°54’37.8” Bujur Timur dengan ketinggian 0 meter dpl.
13. Kampung Adat Baluk Hering Kampung adat ini berlokasi di Desa Baluk Hering, Kec. Lowolema, Kab Flores Timur, secara geografis terletak
8°12’35.9” Lintang Selatan dan 122°55’20.0”
Bujur Timur dengan ketinggian 17 meter dpl.
14. View Tanjung Bunga View Tanjung Bunga berlokasi di Desa Baluk Hering, Kec. Lowolema, Kab Flores Timur, dari lokasi tersebut yang merupakan daerah ketinggian, kita dapat melihat laut, desa-desa yang letaknya lebih rendah. Secara geografis terletak
8°11’45.0” Lintang Selatan dan 122°56’45.9”
Bujur Timur dengan ketinggian 46 meter dpl.
15. Mesjid Al Amin Mesjid ini berlokasi di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak
8°18’04.0” Lintang
Selatan dan 123°01’03.6” Bujur Timur dengan ketinggian 19 meter dpl.
14
16. Bank BRI Bank BRI berlokasi di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak
8°19’57.0” Lintang
Selatan dan 122°59’56.0” Bujur Timur dengan ketinggian 21 meter dpl.
17. Pasar Daerah Larantuka Pasar Daerah berlokasi di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°19’57.8” Lintang Selatan dan 122°59’56.0” Bujur Timur dengan ketinggian 19 meter dpl.
18. Polres Larantuka Polres berlokasi di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak
8°20’07.6” Lintang
Selatan dan 122°59’39.6” Bujur Timur dengan ketinggian 17 meter dpl.
19. Katedral Larantuka Katedral berlokasi di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°20’27.9” Lintang Selatan dan 122°59’19.2” Bujur Timur dengan ketinggian 9 meter dpl.
20. Kantor Pos dan Telkom Kantor Pos berlokasi di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak
8°19’39.7” Lintang
Selatan dan 123°00’11.1” Bujur Timur dengan ketinggian 24 meter dpl. Kantor Pos dan Kantor Telkom saling berhadapan.
21. Kantor Bupati Flores Timur Kantor bupati berlokasi di Kota Larantuka, Kab Flores Timur, terletak
pada 8°19’36.6” Lintang Selatan dan
123°00’13.3” Bujur Timur dengan ketinggian 25 meter dpl. 15
22. Dermaga Palo Dermaga ini berlokasi di Kel. Sarotari Tengah, Kec. Larantuka, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°19’04.7” Lintang Selatan dan 123°01’08.4” Bujur Timur dengan ketinggian 10 meter dpl.
23. Dermaga Wureh Dermaga ini berlokasi di Pulau Adonara, Kec. Adonara Barat, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°18’16.0” Lintang Selatan dan 123°02’29.1” Bujur Timur dengan ketinggian 2 meter dpl.
24. Gereja Wureh Gereja ini berlokasi di Pulau Adonara, Kec. Adonara Barat, Kab Flores Timur, secara geografis terletak
8°18’18.0” Lintang
Selatan dan 123°02’29.5” Bujur Timur dengan ketinggian 11 meter dpl.
25. Kapel Wureh Kapel ini berlokasi di Pulau Adonara, Kec. Adonara Barat, Kab Flores Timur, secara geografis terletak 8°18’20.8” Lintang Selatan dan 123°02’26.7” Bujur Timur dengan ketinggian 11 meter dpl.
Kabupaten Ende Kabupaten Ende adalah salah satu kabupaten di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan luas 2.046,59 Km2 (204.660 Ha) dan populasi penduduk keadaan tahun 2009 sebanyak 258.658 jiwa (Registrasi penduduk BPS 2010). Secara geografis Kabupaten Ende memiliki letak yang cukup strategis yaitu dibagian tengah Pulau Flores yang diapit oleh empat Kabupaten di bagian barat : Nagekeo, Ngada, Manggarai, dan Manggarai Barat, sedangkan dibagian timur dengan dua Kabupaten yakni : Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur. Kabupaten Ende memiliki potensi di bidang kepariwisataan. Hasil kegiatan pemetaan potensi meliputi:
16
1. Rumah Makan Simpang Lima Rumah makan ini buka 24 jam berlokasi di jalan trans Flores di Kec Wolowaru, Kab. Ende, secara geografis terletak 8°47’00,6” Lintang Selatan dan 121°53’12.1” Bujur Timur dengan ketinggian 271 meter dpl.
2. Hotel Flores Sare Hotel ini berlokasi di Desa Koanara Moni, Kec. Kelimutu, Kab Ende, secara geografis terletak 8°45’11,8” Lintang Selatan dan 121°51’24, 5” Bujur Timur dengan ketinggian 655 meter dpl.
3. Tempat Parkir di Gunung Kelimutu Sebelum mencapai lokasi wisata tersebut, para pengendara kendaraan akan berhenti di tempat parkir, dimana lokasi ini sebagai batas akhir bagi para pengendara kendaraan yang akan naik ke Gunung Kelimutu. Secara geografis terletak 8°46’19,5” Lintang Selatan dan 121°49’05, 3” Bujur Timur dengan ketinggian 1555 meter dpl. 4. Danau Kelimutu Danau
warna
berada pada koordinat
biru
dan
merah
8°46’08,8” Lintang
Selatan dan 121°48’53,6” Bujur Timur dengan ketinggian 1574 meter dpl. Danau berwarna putih berada pada koordinat
8°45’51,5” Lintang Selatan dan 121°48’44,5”
Bujur Timur dengan ketinggian 1605 meter dpl. Kelimutu masuk wilayah Kabupaten Ende, dan untuk naik ke puncak Kelimutu harus dilakukan dini hari pukul 03.00 WITA
5. Air Terjun Murundao Air Terjun ini terletak di Kec. Wolowaru, Kab. Ende, secara geografis terletak 8°45’03.9” Lintang Selatan dan 121°50’46.5” Bujur Timur dengan ketinggian 737 meter dpl. Air terjun Murundaoadalah gejala alam yaitu gangguan struktur geologi berupa patahan/sesar (fault), di kiri-kanan air terjun tersebut terdapat cermin sesar 17
6. Bungalow Sao Ria Bungalow ini berlokasi di Moni-Koanara, Kab. Ende, secara geografis terletak 8°44’50.4” Lintang Selatan dan 121°50’46.8” Bujur Timur dengan ketinggian 796 meter dpl. Sa’o Ria Wisata Bungalow selain menyediakan fasilitas akomodasi juga memiliki fasilitas aula untuk ruang pertemuan dengan kapasitas 300 orang.
7. Air Panas Lia Sambe Air panas Lia Sambe berlokasi di Moni, Kab. Ende, secara geografis terletak 8°44’51.1” Lintang Selatan dan 121°50’26.9” Bujur Timur dengan ketinggian 818 meter dpl.
8. View Kampung Moni View Kampung Moni berlokasi di Kec. Kelimutu, Kab. Ende, dari lokasi tersebut yang merupakan daerah ketinggian, kita dapat melihat Air terjun, dan kampongkampung yang letaknya lebih rendah. Secara geografis terletak
8°43’09.9” Lintang Selatan dan 122°50’21.4”
Bujur Timur dengan ketinggian 1026 meter dpl.
9. Pasar Sayur Nduaria Pasar Sayur Nduaria berlokasi di Kec. Kelimutu, Kab. Ende. Secara geografis terletak
8°42’43.5” Lintang
Selatan dan 121°49’35.6” Bujur Timur dengan ketinggian 1104 meter dpl.
10. Kampung Adat Wologai Kampung Adat Wologai terletak di Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko kira-kira 40 km arah timur Kota Ende. Secara geografis terletak
8°41’41.1” Lintang
Selatan dan 121°48’30.3” Bujur Timur dengan ketinggian 1068 meter dpl. Kampung ini merupakan salah satu dari 24 18
komunitas Adat Suku Lio yang berada di sekitar Taman Nasional Kelimutu, dengan budayanya yang luhur, dan sangat kental dengan perilaku agraris, religius, sekaligus magis dengan kedekatannya yang kuat pada alam.
11. Rumah Makan Cita Rasa Rumah makan ini berlokasi di Kota Ende,
Kab. Ende. Secara geografis
terletak 8°50’43.3” Lintang Selatan dan 121°39’33.1” Bujur Timur dengan ketinggian 25 meter dpl.
12. Bank Mandiri Bank Mandiri berlokasi di Kota Ende, Kab. Ende. Secara geografis terletak 8°50’37.2” Lintang Selatan dan 121°39’14.5” Bujur Timur dengan ketinggian 36 meter dpl.
13. Pantai Ria Pantai Ria berlokasi di Kota Ende,
Kab. Ende.
Secara geografis terletak 8°50’33.3” Lintang Selatan dan 121°38’32.5” Bujur Timur dengan ketinggian 0 meter dpl. Pantai Ria merupakan tempat rekreasi pantai yang letaknya di dekat pusat kota Ende. Jarak dan lokasi pantai ini relative dekat dan mudah dijangkau dengan jarak sekitar 0,5 km dari pusat kota.
14. Situs Rumah Bung Karno Situs Rumah Bung Karno berlokasi di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara Kota Ende, Kab. Ende. Secara geografis terletak 8°50’26.5” Lintang Selatan dan 121°38’40.9” Bujur Timur dengan ketinggian 20 meter dpl.
15. Hotel Grand Wisata Hotel ini berlokasi di Kota Ende, Kab. Ende. Secara geografis
terletak
8°50’42.3” Lintang
Selatan
dan
121°39’26.6” Bujur Timur dengan ketinggian 28meter dpl.
19
Kabupaten Ngada Kabupaten Ngada adalah sebuah kabupaten di bagian tengah pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibukota kabupaten adalah Bajawa. Luas wilayah 3.037,9 km² dengan jumlah penduduk ± 250.000 jiwa. Kabupaten Ngada terletak diantara 8˚ 20' 24.28” – 8˚ 57' 28.39” Lintang Selatan dan 120˚ 48’ 29.26” – 121˚ 11’ 8.57” Bujur Timur. Hasil pemetaan dan penilaian meliputi: 1. Kantor Dinas Perhubungan Pariwisata Kamunikasi dan Informatika. Kantor ini berlokasi di Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak
8°47’24,0” Lintang Selatan dan
120°58’16.0” Bujur Timur dengan ketinggian 1203 meter dpl.
2. Koperasi Serba Usaha (KSU) Famasa Salah satu kegiatan dari Koperasi Famasa adalah pengolahan Kopi yang berlokasi di Desa Beiwali, Kec. Bajawa, Kab. Ngada. Secara geografis terletak
8°47’09,9” Lintang
Selatan dan 120°57’04.6” Bujur Timur dengan ketinggian 1271 meter dpl.
3. Pemakaman Umum Bajawa Pemakaman ini dikhususkan buat warga Tionghoa yang berlokasi di Wolobaja, Kab. Ngada. Secara geografis terletak 8°46’22,5” Lintang Selatan dan 121°00’34.1” Bujur Timur dengan ketinggian 880 meter dpl.
4. Air Terjun Ogi Air Terjun Ogi berlokasi di Desa Pape, Kec. Bajawa, Kab. Ngada. Secara geografis terletak 8°46’25,4” Lintang Selatan dan 121°00’35.6” Bujur Timur dengan ketinggian 845 meter dpl.
5. Rumah Retret Rumah Retret atau Kemah Trabor berlokasi di Mataloko, Kab. Ngada. Secara geografis terletak 8°49’31,0” Lintang Selatan dan 121°03’17.2” Bujur Timur dengan ketinggian 1080 meter dpl. 20
6. Kampung Adat Wogo Baru Kampung Adat Wogo Baru berlokasi 1 km dari Kampung Adat Wogo Lama, Kec. Golewa Kab. Ngada. Secara geografis terletak
8°49’56,5” Lintang Selatan dan
121°03’13.0” Bujur Timur dengan ketinggian 1100 meter dpl.
7. Bandar Udara Soa Bandara Soa terletak di arah jalan menuju air panas Mengeruda, terletak di Desa Piga, Kec. Soa, Kab. Ngada. Secara geografis terletak 8°42’33,4” Lintang Selatan dan 121°03’27.9” Bujur Timur dengan ketinggian 434 meter dpl. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.400 x 23 m.
8. Air Panas Mengeruda Air Panas Mengeruda di Soa adalah tempat pemandian air panas yang terletak kurang lebih 50 Km arah selatan Riung, merupakan objek wisata yang sudah dikenal di Pulau Flores, Lokasi objek wisata ini termasuk wilayah Kab. Ngada. Secara geografis terletak
8°42’31,7” Lintang Selatan dan
121°05’11.5” Bujur Timur dengan ketinggian 322 meter dpl.
9. Rumah Makan Padang Lokasi ini termasuk wilayah Kel. Aimere, Kec. Aimere, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°50’35.1” Lintang Selatan dan 120°51’23.4” Bujur Timur dengan ketinggian 12 meter dpl.
10. View Bajawa Lokasi ini terletak di Desa Kajuala, Kec. Aimere, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°49’20.1” Lintang Selatan dan 120°54’53.9” Bujur Timur dengan ketinggian 740 meter dpl. Dari lokasi ini kita bisa memandang gunung-gunung yang diantarai oleh jurang, lembah dan ngarai, dengan bentang alam bergelombang kuat. 21
11. View Bajawa Lokasi ini terletak di Desa Kajuala, Kec. Aimere, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°49’24.8” Lintang Selatan dan 120°55’06.4” Bujur Timur dengan ketinggian 778 meter dpl. Dari lokasi ini kita bisa memandang gununggunung yang diantarai oleh jurang, lembah dan ngarai, dengan bentang alam bergelombang kuat, dan kenampakan stadia daerah muda.
12. View Gunung Ineria Lokasi ini terletak di jalan raya menuju Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°48’40.5” Lintang Selatan dan 120°56’34.2” Bujur Timur dengan ketinggian 1130 meter dpl. Dari lokasi ini kita bisa memandang Gunung Ineria yang diantarai oleh jurang, lembah dan ngarai, dengan bentang alam bergelombang kuat, dan kenampakan stadia daerah muda.
13. Hotel Silverin Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°48’25.7” Lintang Selatan dan 120°58’36.1” Bujur Timur dengan ketinggian 1244 meter dpl.
14. Hotel Virgo Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis
terletak
8°47’09.1”
Lintang
Selatan
dan
120°58’22.0” Bujur Timur dengan ketinggian 1203 meter dpl.
15. Pasar Inpres Bajawa Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°48’16.4” Lintang Selatan dan 120°58’21.5” Bujur Timur dengan ketinggian 1202 meter dpl.
22
16. Gereja Ebenhezer Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, di depan gereja tersebut terdapat Mesjid Al-Itihad, secara geografis
terletak
8°47’17.8”
Lintang
Selatan
dan
120°58’19.7” Bujur Timur dengan ketinggian 1201 meter dpl.
17. Gereja Mater Boni Consili (MBC) Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, yang berhadapan dengan alun-alun, secara geografis terletak 8°47’24.1” Lintang Selatan dan 120°58’17.1” Bujur Timur dengan ketinggian 1201 meter dpl. 18. Rumah Makan Dito’s Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’30.5” Lintang Selatan dan 120°58’28.4” Bujur Timur dengan ketinggian 1191 meter dpl.
19. Stadion Lebi Jaga Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis
terletak
8°47’05.1”
Lintang
Selatan
dan
120°58’24.4” Bujur Timur dengan ketinggian 1206 meter dpl.
20. Gereja Santu Josef Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°46’57.8” Lintang Selatan dan 120°58’25.7 Bujur Timur dengan ketinggian 1206 meter dpl.
21. Rumah Sakit Umum Bajawa Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’00.1” Lintang Selatan dan 120°58’21.4” Bujur Timur dengan ketinggian 1210 meter dpl. 23
22. Biara Suster Transiskus Misionaris Maria (FMM) Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, lokasi ini juga berfungsi sebagai Balai Pengabotan (BP) St. Maria, secara geografis terletak 8°47’07.6” Lintang Selatan dan 120°58’14.6” Bujur Timur dengan ketinggian 1205 meter dpl.
23. Kantor Polres Ngada Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’25.1” Lintang Selatan dan 120°58’13.5” Bujur Timur dengan ketinggian 1199 meter dpl.
24. Rumah Tahanan (Rutan) Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’21.4” Lintang Selatan dan 120°58’37.1” Bujur Timur dengan ketinggian 1191 meter dpl.
25. Kantor Telkom (Kancatel) Kantor Telkom terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’14.7” Lintang Selatan dan 120°58’34.4” Bujur Timur dengan ketinggian 1180 meter dpl.
26. Bank BRI Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’11.9” Lintang Selatan dan 120°58’33.3” Bujur Timur dengan ketinggian 1192 meter dpl.
27. Kantor Bupati Ngada Kantor ini terletak di Jalan Soekarno-Hatta No. 1, Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’06.7” Lintang Selatan dan
120°58’31.2” Bujur Timur dengan
ketinggian 1199 meter dpl.
24
28. Kantor Pos Kantor ini terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’08.1” Lintang Selatan dan 120°58’32.0” Bujur Timur dengan ketinggian 1190 meter dpl.
29. Bank NTT Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis
terletak
8°47’13.8”
Lintang
Selatan
dan
120°58’25.0” Bujur Timur dengan ketinggian 1199 meter dpl.
30. Bank BNI Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis
terletak
8°47’25.7”
Lintang
Selatan
dan
120°58’26.9” Bujur Timur dengan ketinggian 1193 meter dpl.
31. Terminal Dalam Kota Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, terminar tersebut bersatu dengan Pasar Ikan, secara geografis
terletak
8°47’15.0”
Lintang
Selatan
dan
120°58’27.0” Bujur Timur dengan ketinggian 1197 meter dpl.
32. Supermarket Langganan Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’12.7” Lintang Selatan dan 120°58’26.1” Bujur Timur dengan ketinggian 1199 meter dpl.
33. Rumah Makan Padang Garuda Lokasi ini terletak di Kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°47’18.7” Lintang Selatan dan 120°58’28.3” Bujur Timur dengan ketinggian 1194 meter dpl.
25
34. Terminal Luar Kota Watujayi Lokasi ini terletak di luar kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°48’23.7” Lintang Selatan dan 120°58’17.9” Bujur Timur dengan ketinggian 1226 meter dpl.
35. SPBU Lokasi ini terletak di luar kota Bajawa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°48’43.8” Lintang Selatan dan 120°59’59.7” Bujur Timur dengan ketinggian 1325 meter dpl.
36. Kampung Adat Turekisa Lokasi ini terletak di Kel. Mangulewa, Kec. Golewa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°48’41.4” Lintang Selatan dan 121°00’23.5” Bujur Timur dengan ketinggian 1350 meter dpl.
37. Kampung Adat Wogo Baru Lokasi ini terletak di Desa Ratu Gesa, Kec. Golewa, Kab. Ngada, yang merupakan perpindahan sebagian masyarakat dari Kampung Adat Wogo Lama, secara geografis
terletak
8°49’59.6”
Lintang
Selatan
dan
121°03’08.5” Bujur Timur dengan ketinggian 1102 meter dpl.
38. Kampung Adat Wogo Lama Lokasi ini terletak 987 meter ke arah selatan (N189°) dari Kampung Adat Wogo Baru, yang termasuk wilayah Kec. Golewa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°50’31.2” Lintang Selatan dan 121°03’03.7” Bujur Timur dengan ketinggian 1151 meter dpl.
39. Pande Besi Liba Lokasi ini terletak di Dusun Liba, Desa Ratu Gesa, Kec. Golewa, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°49’57.5” Lintang Selatan dan 121°03’03.1” Bujur Timur dengan ketinggian 1106 meter dpl. 26
40. Kampung Adat Gurusina Lokasi ini terletak di Desa Watumanu, Kec. Jerebuu, Kab. Ngada, terletak 8°53’44.6” Lintang Selatan dan 120°59’26.7” Bujur Timur dengan ketinggian 402 meter dpl. Di Kampung Adat Gurusina yang dikelilingi oleh Gunung Deru dan Gunung Inerie (Gunung Ibu) terdapat tiga suku yaitu, Suku Ago Ka’e, Suku Ago Azi, dan Suku Kabi.
41. Kampung Adat Bena Lokasi
ini
terletak
di
Dusun
Bena,
Desa
Tiwuriwu, Kec. Jerebuu, Kab. Ngada, secara geografis terletak 8°52’35.2” Lintang Selatan dan 120°59’09.6” Bujur Timur dengan ketinggian 830 meter dpl.
9. Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kantor ini berlokasi di
Kota Bajawa,
Ngada. Secara geografis terletak Selatan
dan
120°58’36.5”
Kab.
8°47’18,8” Lintang
Bujur
Timur
dengan
ketinggian 1187 meter dpl.
10. Kampung Adat Bela Langa Kampung Adat ini berlokasi di Desa Beja, Kec. Bajawa,
Kab. Ngada. Secara geografis terletak
8°50’31,0” Lintang Selatan dan 120°57’28.8” Bujur Timur dengan ketinggian 1096 meter dpl.
11. Kampung Adat Luba Kampung Adat ini berlokasi di Desa Tiworibu, Kec. Jerebuu, Kab. Ngada. Secara geografis terletak 8°52’28,6” Lintang Selatan dan 120°59’03.7” Bujur Timur dengan ketinggian 888 meter dpl.
27
13. Villa Manulalu Villa Manulalu, merupakan sebuah lokasi untuk memandang perkampungan adat yang ada di Kabupaten Ngada. Secara geografis terletak
8°51’51,7” Lintang
Selatan dan 120°59’41.6” Bujur Timur dengan ketinggian 1055 meter dpl.
14. Tempat Pembuatan Moke Tempat pembuatan moke berlokasi di Desa Legilapu, Kec. Aimere, Kab. Ngada. Secara geografis terletak 8°50’01,8” Lintang Selatan dan 120°49’07.4” Bujur Timur dengan ketinggian 20 meter dpl.
Kabupaten Manggarai Timur Kabupaten Manggarai Timur merupakan pemekaran dari Kabupaten Manggarai Propinsi NTT, yang telah ditetapkan melalui Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007, dan telah diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI pada tanggal 23 Nopember 2007 di Jakarta. Secara geografis wilayah Kabupaten Manggarai Timur Terletak antara 8 LU – 8.30 LS dan 119,30 – 12,30 BT. Pemetaan mencakup: 1. View Kota Borong Lokasi ini termasuk wilayah Desa Manuk, Kab. Manggarai, secara geografis terletak 8°36’21.9” Lintang Selatan dan 120°31’16.4” Bujur Timur dengan ketinggian 1056 meter dpl. Dari lokasi ini kita
bisa
memandang
Kota
Borong,
ibukota
Kab.
Manggarai Timur, lahan pertanian yang bertingkat-tingkat, gunung-gunung yang diantarai oleh jurang, lembah dan ngarai, dengan bentang alam bergelombang kuat.
2. View Danau Rana Mese Lokasi ini terletak di jalan Manggarai – Manggarai Timur yang termasuk wilayah Desa Gololoni, Kec. Borong, Kab. Manggarai Timur, secara geografis terletak 8°38’09.1” Lintang Selatan dan 120°33’37.2” Bujur Timur dengan ketinggian 1280 meter dpl. 28
Tempat ini yang berada di tepi jalan raya, kita bisa memandang Danau Rana Mese, yang terbentuk oleh adanya struktur geologi yang melintasi kawasan ini.
3. Danau Rana Mese Lokasi ini merupakan salah satu tempat wisata di Kab. Manggarai Timur, secara geografis terletak 8°38’26.6” Lintang Selatan dan 120°33’40.8” Bujur Timur dengan ketinggian 1231 meter dpl. Anak-anak tangga dari beton akan mengantar kita sampai ke pinggir Danau Rana Mese, danau yang terbentuk oleh adanya struktur geologi yang melintasi kawasan ini.
4. View Gololoni Lokasi ini terletak di jalan Manggarai – Manggarai Timur yang termasuk wilayah Dusun Lereng, Desa Gololoni, Kec. Borong, geografis
terletak
Kab. Manggarai Timur, secara
8°39’31.3”
Lintang
Selatan
dan
120°33’42.9” Bujur Timur dengan ketinggian 1104 meter dpl.
5. Kota Borong Lokasi ini merupakan ibukota Kabupaten Manggarai Timur , secara geografis terletak 8°48’52.0” Lintang Selatan dan 120°36’27.4” Bujur Timur dengan ketinggian 17 meter dpl. Kota Borong merupakan ibukota Kab. Manggarai Timur, yang dahulunya merupakan kota kecamatan sewaktu masih bergabung dengan Kab. Manggarai.
6. Rumah Makan Bougenvile Lokasi ini berada di Kota Borong, Kab Manggarai Timur, di sebelah kanan lokasi tsb terletak Bank BRI, secara geografis
terletak
8°49’02.6”
Lintang
Selatan
dan
120°36’55.0” Bujur Timur dengan ketinggian 17 meter dpl.
29
7. Pantai Cepi Watu Lokasi ini merupakan salah satu tempat wisata di Kab. Manggarai Timur, yang termasuk wilayah Desa Nangalabang, Kec Borong, secara geografis terletak 8°48’57.0” Lintang Selatan dan 120°35’05.3” Bujur Timur dengan ketinggian 2 meter dpl.
8. Pantai Mbolata Lokasi ini merupakan salah satu tempat wisata di Kab. Manggarai Timur, yang termasuk wilayah Desa Watunggene, Kec Kotakomba, secara geografis terletak 8°50’23.0” Lintang Selatan dan 120°48’09.8” Bujur Timur dengan ketinggian 4 meter dpl. Wisata pantai dengan cottage-cottage, tempat penyulingan arak, disertai dengan pemandangan Gunung Ineria.
9. View Danau Ranamese View Danau Ranamese berlokasi di Desa Gololoni, Kec. Borong, Kab. Manggarai Timur. Secara geografis terletak
8°38’09,4” Lintang Selatan dan 120°33’37.2”
Bujur Timur dengan ketinggian 1290 meter dpl.
Kabupaten Manggarai Kota Ruteng, ibukota Kab Manggarai, secara geografis terletak 8°36’25.5” Lintang Selatan dan 120°27’52.0” Bujur Timur dengan
ketinggian
1161
meter
dpl.
Pemetaan meliputi: 1. Situs Megalitik Todo. Lokasi ini terletak di Desa Todo, Kec. Satar Mese Barat,
Kab. Manggarai, secara geografis
terletak 8°43’48.2” Lintang Selatan dan 120°22’20.5” Bujur Timur dengan ketinggian 786 meter dpl. Situs Megalitik Todo berbentang alam bergelombang, 30
dengan rumah adapt yang lengkap dengan batu-batu besarnya, serta beberapa meriam. 2. Wae Rebo. Wae Rebo adalah salah satu desa adat yang terpencil dan letaknya di puncak gunung.
Untuk
menuju
ke
sana,
disediakan
penginapan dikenal penginapan Denge yang terletak di Dusun Denge, Desa Satar Lenda, Kec. Satar Mese Barat,
Kab. Manggarai, secara geografis
terletak 8°48’27.5” Lintang Selatan dan 120°18’08.2” Bujur Timur dengan ketinggian 484 meter dpl. Penginapan Denge merupakan pusat informasi Wae Rebo, yang dimiliki oleh Bapak Blasius Monta yang berprofesi sebagai seorang Kepala Sekolah.
3. Sungai Wae Lomba Lokasi ini terletak di Desa Satar Lenda, Kec. Satar Mese Barat, Kab. Manggarai, secara geografis terletak 8°48’02.8” Lintang Selatan dan 120°17’53.8” Bujur Timur dengan ketinggian 587 meter dpl. Sungai Wae Lomba dengan boulder-boulder batuan, membuat air sungai menjadi bergemuruh dan merupakan salah satu daya tarik wisata.
4. View Wae Rebo Lokasi ini terletak di Desa Satar Lenda, Kec. Satar Mese Barat, Kab. Manggarai, secara geografis terletak 8°47’24.9” Lintang Selatan dan 120°17’25.6” Bujur Timur dengan ketinggian 842 meter dpl. Dari lokasi ini kita bisa memandang Kampung Adat Wae Rebo yang diantarai oleh jurang, lembah dan ngarai, dengan bentang alam bergelombang kuat.
31
5. Ladystone (Batu Nona) Lokasi ini terletak di jalan antara Denge – Wae Rebo, lokasi ini disebut dengan nama Dencang Tanah, yang termasuk wilayah Desa Satar Lenda, Kec. Satar Mese Barat, Kab. Manggarai, secara geografis terletak 8°47’03.4” Lintang Selatan dan 120°17’10.8” Bujur Timur dengan ketinggian 1044 meter dpl. Disebut dengan vaginastone, karena batuan ini berbentuk vagina yang dialiri oleh sebuah sungai kecil.
6. View Wae Rebo Lokasi ini terletak di lereng Gunung Pocoroko (jalan antara Denge – Wae Rebo) yang termasuk wilayah Desa Satar Lenda, Kec. Satar Mese Barat, Kab. Manggarai, secara geografis terletak 8°47’09.5” Lintang Selatan dan 120°17’04.3” Bujur Timur dengan ketinggian 1055 meter dpl. Dari lokasi ini kita bisa memandang Kampung Adat Wae Rebo yang diantarai oleh jurang, lembah dan ngarai, dengan bentang alam bergelombang kuat.
7. Gunung Pocoroko Lokasi ini terletak di lereng Gunung Pocoroko (jalan antara Denge – Wae Rebo) yang termasuk wilayah Desa Satar Lenda, Kec. Satar Mese Barat, Kab. Manggarai, secara geografis terletak 8°46’57.7” Lintang Selatan dan 120°17’00.5” Bujur Timur dengan ketinggian 1175 meter dpl.
8. Kampung Adat Wae Rebo Lokasi ini termasuk wilayah Desa Satar Lenda, Kec. Satar Mese Barat,
Kab. Manggarai,
secara geografis terletak 8°46’09.4” Lintang Selatan dan 120°17’02.2” Bujur Timur dengan ketinggian 32
1108 meter dpl. Di Kampung Adat Wae Rebo terdapat 4 buah rumah adapt, dengan tradisi yang masih dipertahankan.
9. View Pulau Mulas Lokasi ini termasuk wilayah Desa Satar Lenda, Kec. Satar Mese Barat,
Kab. Manggarai,
secara geografis terletak 8°50’57.2” Lintang Selatan dan 120°18’23.5” Bujur Timur dengan ketinggian 5 meter dpl. Dari tempat ini terlihat Pulau Mulas yang berbentang alam bergelombang, bentuknya seperti perahu terbalik. Di bagian ujung barat pulau ini menjulang batuan yang merupakan sebuah tubuh intrusi batuan beku.
10. Rumah Makan Wijaya Mandiri Lokasi ini terletak di jalan Dewi Sartika di Kota Ruteng, Kab. Manggarai, secara geografis terletak 8°36’51.0” Lintang Selatan dan 120°27’53.6” Bujur Timur dengan ketinggian 1185 meter dpl.
Kabupaten Manggarai Barat Kabupaten Manggarai Barat secara administratif merupakan bagian Propinsi Nusa Tenggara Timur, terletak paling barat di Pulau Flores. Kabupaten Manggarai Barat secara geografis terletak pada 08o14 LS-09o00 LS dan 119o21 - 120o20 BT, dengan batas wilayahnya sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sape, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Manggarai, sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Sawu. Kabupaten Manggarai Barat memiliki 162 buah pulau sedang dan kecil. Hasil pemetaan meliputi:
1. Bandara Komodo. Bandara Komodo terletak di Kota Labuan Bajo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak
8°29’21.1”
Lintang Selatan dan 119°53’18.0” Bujur Timur dengan ketinggian 62 meter dpl. 33
2. Hotel Puncak Waringin. Hotel ini terletak di Jalan Puncak Waringin, Labuan Bajo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°29’39.6” Lintang Selatan dan 119°52’46.4” Bujur Timur dengan ketinggian 38 meter dpl.
3. Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kantor ini berada di Kota Labuan Bajo, ibukota Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak
8°29’49.9”
Lintang Selatan dan 119°53’07.1” Bujur Timur dengan ketinggian 44 meter dpl.
4. Kantor Taman Nasional Komodo (TNK). Kantor ini terletak di Jalan Kasimo, Labuan Bajo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak
8°29’52.8”
Lintang Selatan dan 119°52’58.3” Bujur Timur dengan ketinggian 39 meter dpl.
5. View Tondong Belang. Lokasi ini terletak di Desa Tondong Belang, Kec. Sano Nggoang, Kab. Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°35’13.1” Lintang Selatan dan 119°59’26.5” Bujur Timur dengan ketinggian 558 meter dpl. Bentang alamnya berupa pegunungan dengan hutan yang masih lebat, dari lokasi yang merupakan daerah ketinggian, kita dapat melihat pantai/laut, dan desa-desa yang letaknya lebih rendah.
6. Akses menuju Air terjun Cunca Rami dan Danau Sano Nggoang. Untuk mencapai lokasi air terjun dan danau adalah melalui akses Jalan Golokempo. Pertigaan jalan ini terletak di Jalan Raya Labuan Bajo – Ruteng, yang termasuk wilayah Desa Golokempo, Kec. Sano Nggoang, Kab. 34
Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°36’47.0” Lintang Selatan dan 120°03’35.0” Bujur Timur dengan ketinggian 534 meter dpl.
7. Air Terjun Cunca Rami. Air Terjun ini terletak di Desa Gondaring, Kec. Sano Nggoang, Kab. Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°37’32.8” Lintang Selatan dan 119°59’51.0” Bujur Timur dengan ketinggian 443 meter dpl. Air terjun Cunca Rami adalah gejala alam yaitu gangguan struktur geologi berupa patahan/sesar (fault), di kiri-kanan air terjun tersebut terdapat cermin sesar (slickenside). Disekitar sungai Rami terdapat Mata air Panas. Mataair panas ini berada di tepi Sungai Rami, mataair panas (hot spring) berupa sumber belerang yang termasuk Desa Gondaring, Kec. Sano Nggoang, Kab. Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°37’45.2” Lintang Selatan dan 120°00’13.6” Bujur Timur dengan ketinggian 402 meter dpl.
8. Danau Sano Nggoang. Akses menuju Danau Sano Ngoang akan melalui Kota Werang merupakan pusat kota Kec. Sano Nggoang, Kab. Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°38’59.2” Lintang Selatan dan 120°00’27,4” Bujur Timur dengan ketinggian 345 meter dpl. Danau Sano Nggoang termasuk wilayah Desa Wae Sano, Kec. Sano Nggoang, Kab. Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°42’05.8” Lintang Selatan dan 119°59’41,8” Bujur Timur dengan ketinggian 668 meter dpl. Adapun pusat mataair panas ini terletak ± 100 meter dari tepi Danau Sano Nggoang, mataair panas (hot spring) berupa sumber belerang yang keluar dari singkapan batuan beku. Lokasi ini termasuk Desa Wae Sano, Kec. Sano Nggoang, Kab. Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°43’01.3” Lintang Selatan dan 120°00’11.2” Bujur Timur dengan ketinggian 670 meter dpl.
35
9. Taman Nasional Komodo (TNK). Akses untuk menuju Kawasan Taman Nasional Komodo, salah satunya adalah dermaga ini berada di Kota Labuan Bajo, ibukota Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°29’32.0” Lintang Selatan dan 119°52’34.0” Bujur Timur dengan ketinggian 1 meter dpl. Lokasi ini merupakan dermaga yang khusus digunakan oleh Kantor Taman Nasional Komodo. Dermaga Loh Buaya, merupakan dermaga yang berada di pulau Rinca. Dermaga ini berada di Pulau Rinca yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo, Kec. Komodo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°39’14.6” Lintang Selatan dan 119°42’55.4” Bujur Timur dengan ketinggian 1 meter dpl..
10. Lokasi Tempat Bertelur Komodo. Lokasi ini berada di Pulau Rinca yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo, Kec. Komodo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°39’28.7” Lintang Selatan dan 119°43’10.9” Bujur Timur dengan ketinggian 8 meter dpl. Bentang alamnya berbentuk dataran yang tersusun oleh pasir lempungan, sehingga tidak terlalu sulit bagi komodo untuk menggali lubang sebagai tempat menyimpan telurnya.
11. Pulau Kalong. Lokasi ini berada di utara Pulau Rinca yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo, Kec. Komodo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°36’13.1” Lintang Selatan dan 119°46’14.6” Bujur Timur dengan ketinggian 0 meter dpl. Pulau Kalong merupakan pulau kosong berbentang alam bergelombang ini, hanya dihuni oleh sekelompok kelelawar..
12. Dusun Rinca. Dusun Rinca, Desa Pasir Panjang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat, yang termasuk kawasan Taman Nasional 36
Komodo, secara geografis terletak 8°37’04.4” Lintang Selatan dan 119°47’07.3” Bujur Timur dengan ketinggian 0 meter dpl. Akses menuju desa ini adalah dermaga Pasir Panjang. Dermaga ini digunakan oleh masyarakat Dusun Rinca untuk menempatkan perahu-perahu dan juga sebagai pintu gerbang masuk ke wilayah dusun tersebut. Pengunjung akan diterima oleh Kades Pasir Panjang dirumahnya. Lokasi ini berada di Dusun Rinca, Desa Pasir Panjang, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat, yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo, secara geografis terletak 8°37’11.7” Lintang Selatan dan 119°47’08.2” Bujur Timur dengan ketinggian 3 meter dpl
13. Selat Molo. Lokasi ini yang memisahkan daratan Flores dengan Pulau Rinca, secara geografis terletak 8°37’16.3” Lintang Selatan dan 119°48’11.5” Bujur Timur dengan ketinggian 0 meter dpl. Selat Molo yang terkenal dengan arus berputar merupakan kawasan yang cukup berbahaya bagi para pelaut yang belum mengenalnya dengan baik. Lokasi ini berada di sebelah timur Pulau Rinca yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo, Kec. Komodo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°37’22.0” Lintang Selatan dan 119°48’11.1” Bujur Timur dengan ketinggian 10 meter dpl.
14. Desa Warloka. Desa ini berada di Desa Warloka, Kec. Komodo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°36’11.5” Lintang Selatan dan 119°48’31.8” Bujur Timur dengan ketinggian 1 meter dpl.
Terdapat
masyarakat
dermaga
Desa
yang
Warloka
digunakan
untuk
oleh
menempatkan
perahu-perahu dan juga sebagai pintu gerbang masuk ke wilayah desa tersebut.
15. Tondong Buring, Dikenal dengan nama Situs Megalitik Warloka, situs ini termasuk wilayah Desa Warloka, Kec. Komodo, Kab Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°36’21.2” Lintang Selatan dan 119°48’47.5” Bujur Timur dengan 37
ketinggian 106 meter dpl. Rumah makan dan penginapan yang disediakan penduduk juga terdapat di desa Warloka Kota Lembor. Lokasi ini merupakan pusat kota Kec. Lembor, Kab. Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°42’27.0” Lintang Selatan dan 120°09’48,3” Bujur Timur dengan ketinggian 178 meter dpl. Lokasi ini berada di Kec. Lembor, Kab. Manggarai Barat, secara geografis terletak 8°41’22.2” Lintang Selatan dan 120°13’25,7” Bujur Timur dengan ketinggian 394 meter dpl.
16. Centro Hotel Centro Haotel berlokasi di Kota Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat. Secara geografis terletak 8°30’22,4” Lintang Selatan dan 119°53’02.7” Bujur Timur dengan ketinggian 67 meter dpl.
17. Pelabuhan Labuan Bajo Pelabuhan berlokasi di Kota Labuan Bajo Kab. Manggarai Barat. Secara geografis terletak 8°29’32,5” Lintang Selatan dan 120°52’35.6” Bujur Timur dengan ketinggian 1 meter dpl.
18. Dermaga Pulau Komodo Dermaga
ini
berlokasi
di
Pulau
Komodo,
Kab.
Manggarai Barat. Secara geografis terletak 8°24’14,7” Lintang Selatan dan 119°29’58.9” Bujur Timur dengan ketinggian 1 meter dpl.
19. Loh Liang Loh Liang berlokasi di Pulau Komodo, Kab. Manggarai Barat. Secara geografis terletak 8°34’09,1” Lintang Selatan dan 119°29’57.0” Bujur Timur dengan ketinggian 12 meter dpl.
20. Dermaga Loh Buaya Pulau Rinca Dermaga ini berlokasi di Pulau Rinca, Kab. Manggarai Barat. Secara geografis terletak 8°39’14,4” Lintang Selatan dan 119°42’55.8” Bujur Timur dengan ketinggian 1 meter dpl.
38
21. Kantor TNK Rinca Kantor TNK berlokasi di Pulau Rinca, Kab. Manggarai Barat. Secara geografis terletak 8°39’19,8” Lintang Selatan dan 119°43’04.2” Bujur Timur dengan ketinggian 8 meter dpl.
22. Pulau Kalong Pulau Kalong merupakan salah satu gugusan pulaupulau yang termasuk wilayah Kab. Manggarai Barat. Secara geografis terletak 8°36’15,9” Lintang Selatan dan 119°46’17.6” Bujur Timur dengan ketinggian 0 meter dpl. Pengelolaan A. Sumber Pembiayaan Penelitian dan Mitra Kerja 1. APBN 2. APBD 3. Mitra Kerja a. Mitra Dalam Negeri b. Mitra Luar Negeri
: : : : :
Rp. 250.000.000,Rp Rp Rp. Rp. -
B. Pemanfaatan sarana dan prasarana penelitian 1. sarana
:-
2. prasarana
:-
C. Pendokumentasin Pendokumentasian hasil litbang dilakukan dengan menyimpan dalam bentuk digital CD
Jakarta, September 2012 Penanggung Jawab Pengelolaan Insentif PKPP BPSD Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Endang Martani NIP. 19540405 197903 2 001
39