LAPORAN GEMPABUMI Mentawai, 25 Oktober 2010
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
JAKARTA 2010
1
OUTLINE I.
LOKASI GEMPABUMI MENTAWAI – SUMATERA BARAT
II.
1. TIME LINE GEMPABUMI MENTAWAI – SUMATERA BARAT. 2. WAKTU TIBA TSUNAMI
III. TATANAN TEKTONIK IV. PETA SEJARAH GEMPA MERUSAK DI SEKITAR LOKASI GEMPA UTAMA V.
MEKANISME GEMPABUMI
VI. GEMPABUMI SUSULAN DAN OBSERVASI TSUNAMI VII. KESIMPULAN
2
LAPORAN GEMPABUMI
Mentawai, 25 Okober 2010 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA (BMKG) I. LOKASI GEMPABUMI Hari/ Tanggal : Senin, 25 Oktober 2010 Pukul : 21:42:20 WIB, Lokasi : 3.61 LS – 99.93 BT, 78 km Barat Daya Pagai Selatan, Mentawai - Sumatera Barat. Kedalaman : 10 km Kekuatan : 7.2 SR. Pada kasus gempabumi ini BMKG mengeluarkan keputusan BERPOTENSI TSUNAMI.
Gambar 1. Peta lokasi epicenter Mentawai-Sumbar
3
II. TIME LINE GEMPABUMI MENTAWAI – SUMATERA BARAT Kronologis kejadian Gempabumi Mentawai – Sumatera Barat tanggal 25 Oktober 2010 Magnitude 7.2 SR sampai dengan proses disseminasi informasinya, diuraikan dalam bentuk time line seperti terlihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Time Line Gempa Mentawai Waktu (WIB)
Interval Waktu (menit)
Time Line Gempabumi Mentawai – Sumatera Barat 25 Oktober 2010
21:42:20 18:10:23:23 Terjadi Gempa bumi 21:42:52
00:00:32
21:44:41
00:02:21
21:47:06
00:04:46
21:47:10
00:04:50
21:47:27
00:05:07
21:48:18
00:05:58
21:49:00
00:06:40
21:49:00
00:06:40
21:49:00
00:06:40
21:55 – 22:00
00:13 – 00:18
21:56:00
00:13:40
22:00:00
00:17:40
22:01:00
00:18:40
Live sinyal dan Stasiun Status Blinking (PPSI, UBSI, SISI, KSI, PDSI) Informasi dari masyarakat di daerah Bengkulu, merasakan getaran gempabumi Keputusan untuk kirim OT= 21:42:20 WIB, 3.61 LS – 99.93 BT, Mag = 7.2 SR, kedlmn = 10 km Diseminasi Konfirmasi tentang pemodelan di DSS dan data Tide Gauge Geofon/Jerman; OT: 21:42:21 WIB, Lokasi : 3.6 LS – 99.9 BT Mag = 7.1 SR Kedlmn: 25 km Parameter dari USGS/USA OT: 21:42:22 WIB, Lokasi : 3.464 LS – 100.84 BT Mwp = 7.5 SR Ked: 14.2 km ITEWC, OT.21:42:20 WIB, 3.64 LS – 99.88 BT, 10 km, 7.1 SR PTWC, OT.21:42:00, 3.1 LS – 100.1 BT, 33 km, 7.5 SR ; estimasi kemungkinan waktu tiba gelombang tsunami (tsunami bulletin number 001) Info Peringatan Potensi Tsunami di ANTV, TVOne, Indosiar, RCTI, Breaking News Telepon dari PTWC, konfirmasi tentang tsunami warning JATWC/Australia, Earthquake bulletin ; OT.21:42:00 WIB, 3.44 LS – 100.24 BT, 0 km, 6.4 SR Fax dari JMA/Jepang , OT: 21:42:00 WIB, 3.1 LS – 4
100.1 BT, 7.5 SR 22:17:40
00:35:20
Wawancara live RRI Pro3 FM dengan Supervisor (Agung Mulyo Utomo, S.Si.)
22:34:04
00:51:44
Pernyataan “Warning Tsunami telah berakhir”
22:35:00
00:52:40
Wawancara live TVRI dengan Supervisor (Agung Mulyo Utomo, S.Si.)
JMA/JEPANG
EMSC/EROPA USGS/USA
BMKG
JATWC/AUSTRALIA GFZ/JERMAN
Gambar 2. Perbandingan Hasil Analisis Gempabumi Utama Dari BMKG dan Beberapa Institusi Internasional
5
No. 1 2 3 4 5 6
Tabel 2. Perbandingan parameter Gempabumi Utama Mentawai, 25 Oktober 2010
INSTITUSI BMKG GFZ USGS EMSC JMA JATWC
OT (UTC) 14:42:22 14:42:21 14:42:22 14:42:22.6 14:38 14:42
LOKASI 3.61 LS – 99.930 BT 3.460 LS – 100.200 BT 3.4640 LS – 100.0840 BT 3.450 LS – 100.150 BT 3.10 LS – 100.100 BT 3.440 LS – 100.240 BT 0
KEDALAMAN 10 km 12 km 14.2 km 10 km -
MAGNITUDE 7.2 SR 7.5 SR 7.5 SR 7.3 SR 7.5 SR 6.4 SR
III. TATANAN TEKTONIK Kepulauan Indonesia terletak pada tiga pertemuan lempeng tektonik utama dunia, yaitu lempeng Eurasia, Indo Australia dan lempeng Pasifik. Selain itu masih ada lempeng mikro Filipina yang bergerak kearah Selatan di sebelah utara Sulawesi. Oleh karena itu tidak mengherankan bila wilayah kepulauan Indonesia menjadi wilayah yang rawan gempabumI tektonik. Pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia sepanjang sebelah barat lepas pantai Sumatera menerus ke Selatan Jawa-Nusa Tenggara dan membelok ke laut Banda. Pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia di selatan Jawa hampir tegak lurus, berbeda dengan pertemuan lempeng di wilayah Sumatera yang mempunyai subduksi miring dengan kecepatan 5-6 cm/tahun (Bock, 2000).
6
Gambar 3. Tatanan tektonik di Indonesia Wilayah Provinsi Sumatera Barat yang terletak di bagian barat Pulau Sumatera merupakan bagian dari Lempeng Eurasia yang bergerak sangat lambat dan relatif ke arah tenggara dengan kecepatan sekitar 0,4 cm/tahun. Relatif berada di bagian barat provinsi ini, terdapat interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Samudera Hindia yang bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan mencapai 7 cm/tahun. Interaksi ini menghasilkan pola penunjaman atau subduksi menyudut (oblique), yang diperkirakan telah terbentuk sejak Zaman Kapur dan masih terus berlangsung hingga kini. Selain subduksi, interaksi kedua lempeng ini juga menghasilkan pola struktur utama Sumatera, yang dikenal sebagai Zona Sesar Sumatera dan Zona Sesar Mentawai. Wilayah barat Pulau Sumatera merupakan salah satu kawasan yang terletak pada pinggiran lempeng aktif (active plate margin) dunia yang dicerminkan tingginya frekuensi kejadian gempabumi di wilayah ini. Sebaran gempabumi di wilayah ini tidak hanya bersumber dari aktivitas zona subduksi, tetapi juga dari sistem sesar aktif di sepanjang Pulau Sumatera
7
IV. PETA SEJARAH GEMPA MERUSAK DI SEKITAR LOKASI GEMPA UTAMA
Gambar 4. Peta historis gempa merusak di Sumatra Barat
8
Tabel 3: Histori gempa merusak yang terjadi di wilayah Sumatera Barat dan dan sekitarnya. No
Tanggal
Waktu
Lintang
Bujur
Kedalaman
1 26 Aug 1835 Tak diketahui
0 2 28 Jun 1926 05:30:55.9 WIB 0.70 S
100.60E
0.450N 100.00E
22 km
4 28 Apr 1979 03:29:56.9 UTC 0.540N 98.780E
78 km
3 8 Mar 1977
23:17:28 UTC
9
Keterangan pusat Intensitas gempa Gempabumi terjadi di Padang kerusakan VII-VIII MMI ringan dan retak-retak pada bangunan Getaran merusak di Danau Singkarak, Sijunjung Muarabungo dan Alahan. Getaran diikuti getaran susulan yang terus menerus. VIII-IX MMI Tremors dirasakan juga di Padang Panjang. Sebagian Danau Singkarak mengalami penurunan dan banyak orang luka. Epicenter berada di Pasaman; di Sinurut kerusakan serius pada 737 rumah, 1 pasar, 7 bangunan sekolah, 8 mesjid dan 3 bangunan perkantoran. Di Talu 245 rumah, 3 bangunan Padang dan sekolah dan 8 Masjid 5.5 SR rusak, hampir semua Padang Panjang bangunan yang terbuat III MMI dari kayu menjadi miring dan mengalami pergeseran dari Pondasinya. Retak-retak di tanah dengan lebar 575 cm, tidak ada orang meninggal dan luka yang dicatat Retak pada beberapa rumah di Pinangsore – Sibolga. Getaran juga dirasakan di Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Batusangkar dan menyebabkan orang panik. 30 April 1979, 5.8 SR V MMI bencana Gunung Merapi terjadi karena material vulkanik seperti batu, 64 orang meninggal, 9 orang hilang, 193 rumah hancur, 42 jembatan rusak, 138 Dam dan irigasi hancur, 34 ternak Mag
No
Tanggal
5 7 Okt 1995
Waktu
0
2.1 S
Bujur
0
Kedalaman
101.3 E,
33 km
6 16 Feb 2004 14:44:37.1 GMT 0.430S 100.670E
33 km
7 22 Feb 2004 06:46:27.2 GMT 1.550S 100.510E
43 km
10 April 2005
18:09:45 GMT
Lintang
99.620E
19 km
9 06 Mar 2007 03:49:39.1 GMT 0.510S 100.520E
19 km
12 10 September 2007
10 Km
8
10:29:11 GMT
11:10:23 GMT
1.670S
4.670S 101.130E
10
Mag
Keterangan pusat gempa mati. Bencana tidak hanya diakibatkan oleh gempabumi tetapi juga oleh hujan material dari Gunung Merapi
Intensitas
Akibat gempabumi 87 dirasakan di orang meninggal, 9240 Padang, Jambi, 7.0 SR rumah rusak berat, Padang Panjang getaran, III-IV MMI Getaran dirasakan di Padang paling sedikit 5 orang Panjang IV–V meninggal, 7 luka, dan 5.6 SR lebih dari 100 rumah MMI, Padang IV MMI, Bukit Tinggi hancur di Padang III-IV MMI, III-IV Panjang. MMI Padang V MMI, Bengkulu, Bukit 1 orang luka, 4 rumah Tinggi, Kepahiang hancur dan banyak 6.0 SR dan Padang rumah rusak ringan di Panjang : III MMI, pesisir selatan. juga dirasakan di Singapura getaran dirasakan di Padang (V), Tsunami dengan Padangsidempuan 6.7 SR ketinggian 40 cm diamati (IV), Nias & di Padang Pekanbaru (II), Kuala Lumpur & Singapura (III). Getaran dirasakan sedikitnya 70 orang di sumatra bagian meninggal, beratus-ratus tengah, 5.8 mb luka dan kerusakan semenanjung 6.4 Mw terjadi di Bukit Tinggi – barat Malaysia Solok – Payakumbuh. dan Singapura III MMI terjadi TSUNAMI di Muko – muko dengan ketinggian 3.6 Meter. Intensitas gempa Bengkulu : IX Gempa menghancurkan MMI 7.9 mb Padang IV-V MMI, 3.348 unit atau 80 Jakarta II MMI. persen dari seluruh rumah di Kecamatan Lais serta 25 sekolah dan 1 puskesmas.
V. MEKANISME GEMPABUMI Mekanisme gempabumi Mentawai 25 Oktober 2010, yang dilakukan analisa pada gempabumi utama OT 14:42:22 UTC; 3.610 LS – 99.930 BT , 7.2 SR; kedalaman 10 km adalah Oblique dominan Thrust Fault; dengan strike 294, dip 47, rake 75.
Gambar 5. Gambar Mekanisme fokal sumber gempabumi
11
VI. GEMPABUMI SUSULAN DAN OBSERVASI TSUNAMI 4.1
Gempabumi Susulan
Pada umumnya, gempabumi signifikan (besar) akan diikuti gempabumi susulan yang magnitudonya lebih kecil dari gempabumi utama selama selang waktu tertentu. Sampai dengan pukul 15:00 WIB 31 Oktober 2010, telah terjadi gempabumi susulan dengan Magnitudo > 4.0 SR sebanyak 71 kali.
Gambar 6. Peta Distribusi Gempabumi susulan Mentawai, 25 Oktober 2010
12
Jumlah Gempabumi susulan
100
Jumlah Gempabumi susulan
90
N, Jumlah Gempabumi susulan
80
指数 (Jumlah Gempabumi susulan)
70 60 50 40 y = 91.534e-0.158x R² = 0.8703
30 20 10 0 0
2 4 6 8 10 Δt, interval peluruhan gempabumi per 12 jam-an
12
Gambar 7. Distribusi Gempabumi Susulan gempabumi Mentawai , tgl. 31 Oktober 2010 Dari data distribusi harian gempabumi susulan, dapat diperkirakan waktu sampai dengan aktivitas seismik normal untuk daerah tersebut. Dari hasil perhitungan didapat perkiraan gempabumi susulan berakhir pada sekitar ± 12 hari setelah gempa utama ( Perhitungan berdasarkan data gempabumi susulan). Dari data distribusi harian, untuk gempabumi susulan terlihat bahwa gempabumi susulan secara umum menurun terhadap waktu 4.2 Observasi Tsunami BMKG telah melakukan pengamatan tide gauge di PADA Gauge merekam kenaikan muka air laut pada pukul 22:48 WIB, dengan anomali ketinggian muka air laut 0.461 m.
13
Gambar 8. Rekaman Tsunami di dua stasiun PADA Gauge didapat dari jaringan GTS + 0.461 m
(a)
14
(b) Gambar 8. Rekaman tide gauge pada (a) Stasiun Padang : + 46 cm dan (b) stasiun Enggano VII. KESIMPULAN 1. Gempabumi Mentawai tanggal 25 Oktober 2010, magnitudo 7.2 SR, lokasi
3.61 LS – 99.93 BT, 78 km Barat Daya Pagai Selatan, Mentawai - Sumatera Barat. Memenuhi kriteria sebagai gempabumi yang menimbulkan TSUNAMI (Magnitudo > 7.0 SR, posisi dilaut, kedalaman < 33 km). Gempabumi ini merupakan gempa tektonik yang diakibatkan oleh tumbukan lempeng Samudera Indo Australia terhadap lempeng benua Eurasia dengan mekanisme sumber berupa patahan naik (thrust fault).
2. Peringatan dini tsunami didesiminasikan pada Pkl. 21:47:04 (sebelum
menit ke 5) dan pengiriman berita “ancaman Tsunami telah berakhir“ pada pukul 22:34:04 (menit ke 51) dengan mempertimbangan hasil estimasi ketinggian dan waktu tiba tsunami.
3. Berdasarkan data rekaman pasang surut tinggi tsunami di Padang 0,461 m
dan Enggano 0,26 m.
4. Gempa-gempa susulan meluruh dalam waktu 12 ± 5 hari.
15
16
17
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
18