LAPORAN GEMPABUMI Sungai Penuh - Jambi, 1 Oktober 2009
BMKG
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA JAKARTA 2009
1
LAPORAN GEMPABUMI Jambi, 1 Oktober 2009 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) I. LOKASI PUSAT GEMPABUMI
Hari/ Tanggal
: Kamis, 1 Oktober 2009
Pukul
: 08:52:29 WIB,
Lokasi
: koordinat 2.44 LS – 101.59 BT, 46 km Tenggara Sungai Penuh – Jambi.
Kedalaman
: 10 km
Kekuatan
: 7.0 SR Pada kasus gempabumi ini BMKG mengeluarkan keputusan TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Gambar 1: Peta lokasi episenter gempabumi Sungai Penuh - Jambi
2
Kronologi kejadian gempabumi sampai dengan proses disseminasi informasi gempabumi Sungai Penuh, Jambi 1 Oktober 2009, diuraikan dalam bentuk time line, seperti terlihat pada Tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1 : Time line gempabumi Jambi
Waktu (WIB)
Interval
Time Line Gempabumi Sungai Penuh – Jambi
Waktu
1 Oktober 2009
(menit)
8:52:29
18:10:23
8:52:36
0:00:07
8:53:00
0:00:31
8:53:10
0:00:41
Terjadi Gempa bumi Live
signal
dan
Stasiun
Status
Blinking
(MKBI,
KRJI,MASI) Info dirasakan di Jambi III-IV MMI, Bengkulu III-IV MMI, Kepahiyang III-IV Start Interactive Tool Seiscomp3 Hasil first location Seiscomp3: OT= 08:52:29 WIB, 2.57
8:53:21
0:01:52
LS - 101.59 BT Mag = 7.0 SR Kedlmn:10 km, yang diikuti bunyi alarm Update interaktif by Seiscomp3: OT= 08:52:29 WIB,
8:56:42
0:04:13
lok.2.44 LS - 101.59 BT, Mw(mB) = 7.0 SR, Kedlmn = 10 km Commit seiscomp3: OT= 08:52:29 WIB, lok.2.44 LS -
8:56:50
0:04:21
8:56:57
0:04:28
8:57:00
0:04:31
Export data ke desiminasi
8:57:07
0:04:38
Keputusan Final seismic
8:57:10
0:04:41
8:57:13
0:04:44
101.59 BT, Mw(mB) = 7.0 SR, Kedlmn = 10 km Keputusan Seismik OT= 08:52:29 WIB, lok.2.44 LS 101.59 BT, Mag= 7.0 SR, Kedlmn = 10 km
Keputusan untuk Diseminasi: OT= 08:52:29 WIB, lok.2.44 LS - 101.59 BT, Mag= 7.0 SR, Kedlmn = 10 km Cek log status dikirim / diterima
3
09:00:00
0:07:31
09:00:00
0:07:31
09:00:00
0:07:31
09:01:00
0:08:31
09:13:00
0:20:31
09:15:00
0:22:31
09:17:00
0:24:31
Info di TV ONE (Kabar Pagi) Email dari WATWC OT 08:52:00 WIB 2.5 LS – 101.5 BT Mag= 6.5 SR Kdlmn= 55 Km Email dari JMA OT 08:52:30 WIB 2.51 LS – 101.51 BT Mag = 6.6 SR kdlmn=30 km Email dari JATWC OT 08:52:00 WIB 2.7 LS – 101.62 BT Mag = 6.5 SR Kedlm = 0 KM Informasi dirasakan masyarakat di Padang Panjang IIIIV MMI, Informasi dirasakan masyarakat di Pekan Baru III MMI Email dari Indian Ocean Tsunami OT 08:53 WIB 2.6 LS – 101.8 BT Mag= 6.8 SR
Tabel 2: Perbandingan parameter gempabumi Jambi, 1 Oktober 2009
WAKTU No. INSTITUSI
GEMPA
LOKASI
KEDALAMAN MAGNITUDO
(WIB) 1
BMKG
08:52:29
2.44 LS – 101.59 BT
10 km
7.0 SR
2
USGS
08:52
2.497 LS – 101.54 BT
15 km
6.6.SR
3
GFZ
08:52:29
2.45 LS – 101.55 BT
10 km
6.5 SR
4
JMA
08:52:30
2.51 LS – 101.51 BT
30 km
6.8 SR
4
Gambar 2: Perbandingan penentuan episenter BMKG dengan instansi lain
II. TATANAN TEKTONIK
Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Indo Australia dan Lempeng Pasifik. Selain itu terdapat pula Lempeng mikro Filipina, yang bergerak kearah selatan di sebelah utara Sulawesi. Oleh sebab itu
wilayah kepulauan Indonesia menjadi wilayah
yang rawan gempabum tektonik. Pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia terjadi di sepanjang bagian barat lepas pantai Sumatera, menerus ke selatan Jawa - Nusa Tenggara dan membelok ke Laut Banda.
5
Gambar 3: Tatanan tektonik di Indonesia
Pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia di selatan Jawa hampir tegak lurus, berbeda dengan pertemuan lempeng di wilayah Sumatera yang mempunyai subduksi miring dengan kecepatan 5-6 cm/tahun (Bock, 2000). Wilayah yang terletak di bagian barat Pulau Sumatera merupakan bagian dari Lempeng Eurasia yang bergerak sangat lambat dan relatif ke arah tenggara dengan kecepatan sekitar 0,4 cm/tahun. Relatif berada di bagian barat provinsi ini, terdapat interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Samudera Hindia yang bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan mencapai 7 cm/tahun. Interaksi ini menghasilkan pola penunjaman atau subduksi menyudut (oblique), yang diperkirakan telah terbentuk sejak Jaman Kapur dan masih terus berlangsung hingga kini. Selain subduksi, interaksi kedua lempeng ini juga menghasilkan pola struktur utama Sumatera, yang dikenal sebagai Zona Sesar Sumatera dan Zona Sesar Mentawai.
6
Akibat pergerakan ketiga lempeng tektonik tersebut juga banyak menimbulkan sesar atau patahan lokal yang merupakan pusat-pusat
aktivitas gempabumi.
Salah satunya adalah Patahan Sumatra ( Sumatra Fault System ) yang membelah Pulau Sumatra, mulai dari dari teluk Samangko di Lampung hingga ke Aceh, sejajar dengan batas lempeng atau daerah Subduksi, lebih kurang 250 Km sebelah barat Sumatra. Dari data historis kegempaan, penyebab aktivitas gempabumi di
Jambi
ini
banyak didominasi oleh aktivitas patahan Sumatera yang juga dikenal dengan nama
patahan
Semangko ( oleh karena patahan ini berawal dari teluk
Samangko). Patahan Sumatra sesungguhnya terdiri segmen-segmen yang masing-masing dapat bergerak secara sendiri-sendiri dan gempa yang terjadi di Jambi pada hari Kamis
tanggal 01 Oktober 2009 sekitar diakibatkan aktivitas oleh salah
segmen patahan semangko yang dikenal sebagai segmen seblat dan segmen Kerinci
Gambar 4 Tektonik wilayah Indonesia bagian barat dan kecepatan pergerakan Lempeng Indo – Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia (Lasitha dkk., 2006).
7
III. SEJARAH GEMPA MERUSAK DI SEKITAR LOKASI GEMPA UTAMA
Selama kurun waktu tahun 19 35 sampai dengan tahun 2009
di Propinsi Jambi
telah terjadi 8 kali gempabumi merusak yang berpusat disekitar proponsi Jambi.
Gambar 5: Peta historis gempa merusak di Sumatera Barat
Tabel 3: Histori gempa merusak yang terjadi di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya. Tanggal
26/08/1835
Waktu Kekuatan Kedalaman Lintang Bujur (UTC) (SR) (Km)
-
-
-
-
-
8
Keterangan
Kerusakan ringan dan retakan pada bangunan di Padang
Tanggal
28/06/1926
Waktu Kekuatan Kedalaman Lintang Bujur (UTC) (SR) (Km)
-
-7.000 100.600
8/3/1977 23:17:28 0.450 100.000
7/10/1995 18:09:45 -2.100 101.300
16/02/2004 44:37.1 -0.430 100.670
-
5.5
7
5.6
Keterangan
-
Lebih dari 354 orang meninggal. Terjadi di sekitar Danau Singkarak, Bukit Tinggi, Danau Maninjau, Padang Panjang, Kabupaten Solok, Sawah Lunto, dan Alahan Panjang. Gempa susulan mengakibatkan kerusakan pada sebagian Danau Singkarak. Di Kab. Agam (Bukit Tinggi-Bonjol) 472 rumah roboh di 25 lokasi, 57 org tewas, 16 org luka berat. Di Padang Panjang 2.383 rumah roboh, 247 org tewas. Terjadi rekahan tanah di Padangpanjang, Kubu Krambil dan Simabur
22
Di Sinurat: 737 rumah, 1 pasar, 7 sekolah, 8 mesjid dan 3 kantor rusak. Di Talu 245 rumah, 3 rumah dan 8 mesjid rusak. Retakan tanah antara 5 – 75 meter.
33
84 org tewas, 558 org luka berat dan 1.310 org luka ringan. 7.137 rumah, transportasi, irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan rusak. Liquefaction di desa Penawar, Kec. Sitinjau Laut. Retakan tanah berarah N 340 E – N 35 E di desa Sebukar, Koto Iman, Tanjung Tanah & Kayu Aro. Longsoran di Kampung Benik selatan Danau kerinci
33
6 org meninggal, 10 org luka-luka, 70 rumah rusak, listrik mati sekitar 30 menit di Kab. Tanah Datar. Kerusakan melanda desa Pitalak, Gunung Rajo, Nagari Pitala, Paninggahan, Kec. Batipuh, Kab. Tanah Datar. Terjadi longsoran di Gunung Rajo, Paninjauan. Terjadi retakan jalan antara Gunung Rajo – Padang. Getaran gempa terasa kuat di Padang, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, Sawah Lunto, Sijunjung, Agam, dan Batusangkar.
22/02/2004 46:27.2 -1.550 100.510
6
43
1 org meninggal, 1 org luka berat, 5 org luka ringan, 151 bangunan & rumah rusak di Kab. Pesisir Selatan. 3 rumah roboh di Kec. Sutra. Getaran terasa kuat di kota Padang hingga Painan. Wilayah yang mengalami kerusakan : Kampung Gunung Pauh, Kampung Taratak Paneh, Kenagarian Amping Parak, Kec. Sutra; Nagari Surantih, Nagari Tuik, Kec. Batang Kapas; Kampung Kapeh Panji, Kec. Bayang; Kampung Ampang Pulai, Kec. Koto XI Tarusan, Kec. IV Jurai, Kec.Lengayang, Kec. Ranah Pesisir & Kec. Linggo Sari Baganti
10/4/2005 10:29:11 -1.672 99.620
6.7
19
Di rasakan V MMI di Padang, IV MMI di Padangsidempuan, II MMI di Nias dan Pekanbaru, III MMI di Kuala Lumpur, Malaysia
9
Tanggal
Waktu Kekuatan Kedalaman Lintang Bujur (UTC) (SR) (Km)
6/3/2007
3:49:39 -0.510 100.520
6.4
19
100.84
7.9
35
16/08/2009 7:28:31 -1.480 99.790
6.7
20
12/9/2007 23:49:03 -2.62
Keterangan
66 sekolah rusak. Selain itu sampai saat ini masih 55 orang yang dirawat di RSU Padang Panjang dengan 4 orang meninggal dunia Gelombang pasang yang kemudian membanjiri sedikitnya 300 rumah penduduk dan bangunan public di Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai sampai setinggi 1 meter, 21 tewas Puluhan rumah rusak di Siberut kepulauan mentawai
Gambar 6: Seismisitas wilayah Sumatra Barat (gempa merusak dan tidak merusak) Periode 2000 – 2009
10
Gambar 7: Peta historis gempa merusak di Sumatra dan Jawa
Tabel 4: Histori gempa merusak yang terjadi di wilayah Sumatera dan Jawa
Tanggal
Waktu (UTC)
Lintang
Bujur
Kedalaman (Km)
Kekuatan (SR)
26/12/2004
0:58:53
3.30
95.98
30
9.0
28/3/2005
16:09:36
2.09
97.11
30
8.6
27/5/2006
111640.37
1.71
97.15
20
6.3
11
Keterangan Mengguncang Sumatera dan memicu tsunami di beberapa negara, terutama Indonesia. 131. 029 orang tewas, sementara ribuan lainnya hilang. Bencana terparah yang dialami nusantara. mengguncang Nias dan Simeulue, 900 orang tewas, ribuan rumah dan jembatan rata dengan tanah mengguncang Yogyakarta, lebih dari 3.000 orang tewas dalam musibah tersebut.
Tanggal
Waktu (UTC)
Lintang
Bujur
Kedalaman (Km)
Kekuatan (SR)
17/7/2006
81926.68
-9.28
107.42
20
7.7
12/9/2009
111026.83
-4.44
101.37
34
8.5
2/9/2009
75501.15
-7.81
107.26
46
7.0
Keterangan mengguncang Pengandaran dan pantai di Selatan Pulau Jawa, dan memicu terjadinya tsunami. 600 orang tewas dalam musibah itu terjadi di Padang, Sumatera Barat. Sebanyak 25 tewas, dan lebih dari 50 orang lukaluka terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 46 tewas dan korban luka lebih dari 100 orang.
IV. MEKANISME PERGERAKAN SUMBER GEMPABUMI JAMBI 1 OKTOBER 2009 Berdasarkan hasil analisis mekanisme pada sumber gempa yang dilakukan oleh BMKG dan USGS – USA, bahwa gempabumi Padang merupakan gempa yang terjadi akibat sesar mendatar. Dari pembacaan mekanisme focus tersebut didapat bahwa dari data BMKG pensesaran yang terjadi adalah sesar mendatar berorientasi Tenggara – Barat Laut dengan arah strike 165 derajat dan kemiringan bidang sesar (dip) 60 derajat.
12
Sedangkan data mekanisme fokus dari USGS pensesaran yang terjadi adalah sesar mendatar berorientasi Barat Daya – Timur Laut dengan arah strike 70 derajat dan kemiringan bidang sesar 52 derajat
USGS Centroid Moment Tensor Solution
Gambar 8: Hasil analisis mekanisme pergeseran sesar pada sumber gempa (sumber USGS - USA)
V. GEMPABUMI SUSULAN Pada umumnya, gempabumi signifikan (besar) akan diikuti gempabumi susulan yang kekuatan gempanya lebih kecil dari kekuatan gempabumi utama, selama selang waktu tertentu. Sampai dengan 1 Oktober 2009 pukul 02:00:00 WIB, telah terjadi gempabumi susulan yang dapat dianalisis oleh BMKG Pusat sebanyak 11 kali.
13
Gambar 9: Peta distribusi gempa utama dan gempabumi susulan sampai tanggal 1 Oktober 2009
14
Tabel 4: Gempabumi susulan sampai dengan tanggal 02 Oktober 2009 Pukul 09.00 WIB
Pusat Gempa
No
Tanggal
Waktu (WIB)
Kekuatan (SR)
latitude
longitude
1
10/1/2009
9:20:34
5.6
‐2.35
101.54
10 km
2
10/1/2009
9:56:45
3.8
‐3.24
101.31
10 km
3
10/1/2009
10:17:07
4.4
‐2.33
101.65
10 km
4
10/1/2009
10:40:25
4.5
‐2.3
101.71
10 km
5
10/1/2009
10:55:38
3.9
‐2.7
101.72
10 km
6
10/1/2009
11:08:44
3.8
‐2.55
101.44
10 km
7
10/1/2009
11:53:44
3.9
‐2.19
101.84
10 km
8
10/1/2009
11:24:32
4.1
‐2.6
100.57
10 km
9
10/1/2009
12:31:57
4.1
‐2.46
101.47
10 km
10
10/1/2009
12:37:44
3.8
‐2.29
101.76
10 km
11
10/1/2009
13:02:57
3.7
‐2.59
101.43
9 km
12
10/1/2009
22:20:34
4.2
‐2.30
101.75
5 km
15
kedalaman (km)
VI. KESIMPULAN
1. Gempabumi Jambi tanggal 1 Oktober 2009, magnitude 7.0 SR diakibatkan oleh aktifitas sesar semangko yaitu pada segmen Seblat dan Kerinci dengan mekanisme sumber berupa sesar mendatar (strike slip) dan tidak berpotensi tsunami.
2. Berdasarkan data gempa susulan sampai dengan pukul 09.00 WIB tanggal 2 Oktober 2009 diperkirakan gempa susulan berakhir sekitar kurang lebih 14 hari setelah gempa utama.
16