LAPORAN BACA MANUSIA DAN PENDIDIKAN Dosen Pengampu : Dr. Hj. Pupun Nuryani, M. Pd
Oleh: Faiza Nanda Dwiyani
1606830
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016
PENDAHULUAN Bab yang dilaporkan adalah bab yang berjudul Manusia dan Pendidikan yang ditulis oleh Tim Penyusun Buku Landasan Pendidikan. Buku ini diterbitkan pada tahun 2014 dan ditertibkan oleh Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Departemen Pedagogik FIP UPI dengan tebal 10 - 22 halaman. RINGKASAN Bab ini tentang MANUSIA dan PENDIDIKAN. Di dalam bab ini mempunyai empat pokok bahasan yaitu Hakikat Manusia, Prinsip – Prinsip Antropologis Keharusan Pendidikan : Manusia sebagai Makhluk yang Perlu Dididik dan Mendidik Diri, Prinsip – prinsip Kemungkinan Pendidikan : Manusia sebagai Makhluk yang Dapat Dididik, dan Pendidikan sebagai Humanisme. INTI REVIU A. Hakikat Manusia 1. Manusia adalah Makhluk Tuhan YME Menurut teori Evalusionisme, Manusia adalah hasil puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi di alam semesta. Manusia sebagai halnya alam semesta, ada dengan sendirinya berkembang dari alam itu sendiri. Menurut teori Kreasionisme, Asal – usul manusia sebagai halnya alam semesta adalah Creative Cause atau Personality, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. ARGUMEN PENOLAKAN EVOLUSIONISME : a. Argumen Ontologis : semua manusia memiliki ide tentang Tuhan. Realitas lebih sempurna dari pada ide manusia. Tuhan pasti ada dan realitas ada-Nya lebih sempurna. b. Argumen Kosmologis : segala sesuatu yang ada mempunyai sebab dan sebab pertama adalah sumber bagi sebab – sebab yang lainnya. c. Argumen Teleologis : segala sesuatu memiliki tujuan. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
d. Argumen Moral : manusia adalah bermoral. Sumber dan tujuan moral adalah Tuhan. 2. Manusia sebagai Kesatuan Badani-Rohani Sebagai kesatuan badani dan rohani, manusia hidup dalam ruang waktu, conciousnes, self-awareness, insting, nafsu, dan tujuan. Juga memiliki potensi untuk beriman, berbuat baik, mampu berpikir, potensi perasaan, berkehendak, dan berkarya. Namun karena hawa nafsunya, ia juga memiliki potensi berbuat jahat. 3. Individualitas Manusia adalah individu atau pribadi, artinya manusia satu kesatuan yang tidak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan individu yang lainnya segingga individu tersebut bersifat unik, dan merupakan subjek yang otonom. 4. Sosialitas Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, tidak mungkin hidup sendirian, dan tidak mugkin hidup untuk dirinya sendiri. 5. Keberbudayaan Manusia menggunakan kebudayaan dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan tujuannya. Kebudayaan menjadi milik manusia, menyatu dengan dirinya, dan ia hidup sesuai dengan budayanya. Manusia baru menjadi manusia karena bersama kebudayaannya. 6. Moralitas Sebagai subjek yang otonom, manusia selalu dihadapkan pada suatu alternatif tindakan yang harus dipilihnya. Kebebasan bertindak selalu berhubungan dengan norma dan nilai moral yang harus dipilihnya. Ini menyebabkan selalu ada nilai moral atau tuntutan pertanggung jawaban atas setiap perbuatannya. 7. Keberagaman Dalam keberagaman,
manusia dapat merasakan hidupnya semakin bermakna. Ia
memperoleh kejelasan atas asal – usul, dasar hidup, tata cara hidup, dan kejelasan arah tujuan hidupnya.
8. Historisitas Keberadaan manusia pada saat ini terpaut dengan masa lalunya, ia belum selesai mewujudkan dirinya sebagai manusia, ia mengarah ke masa depan untuk mencapai tujuan hidupnya. 9. Komunikasi / Interaksi Komunikasi atau interaksi dilakukan secara vertikal ( dengan tuhan ),dan horizontal ( dengan alam dan sesama manusia serta budayanya, bahkan diri sendiri ). 10. Dinamika Idealnya, manusia harus secara sengaja menguasai dirinya agar dinamikanya itu benar – benar sesuai dengan arah yang seharusnya. 11. Eksistensi Manusia adalah untuk Menjadi Manusia Manusia harus menjadi manusia ideal. Idealitas itu bersumber dari tuhan, sesama, budaya, bahkan dari manusia itu sendiri. B. Pinsip-prinsip Antropologis Keharusan Pendidikan : Manusia Dididik dan Mendidik Diri 1. Prinsip Historisitas : Manusia terpaut pada masa lalu dan mengarah ke masa depan untuk mencapai tujuan hidupnya. 2. Prinsip Idealitas : Manusia mengemban tugas untuk menjadi manusia ideal. 3. Prinsip Posibilita/Aktualitas : Manusia adalah makhluk yang terbuka/ belum terspesialisasi. C. Prinsip-prinsip Kemungkinan Pendidikan : Manusia yang Dapat Dididik 1. Prinsip Potensialitas : Pendidikan bertujuan agar seseorang menjadi manusia ideal. Tetapi, manusia juga memiliki beberapa potensi. Sebab itu, manusia dapat dididik karena ia memiliki potensi untuk menjadi manusia ideal. 2. Prinsip Dinamika : Manusia memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal. Manusia selalu aktif dalam aspek fisiologis maupun spiritualnya. Ia berupaya untuk mengaktualisasi diri agar menjadi manusia ideal.
3. Prinsip Individualitas : Pendidikan merupakan upaya pendidik mengarahkan agar mampu menjadi diri sendiri. Namun, manusia adalah individu yang memiliki kediri- sendirian. 4. Prinsip Sosialitas : Manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya,akan terjadi hubungan timbal balik dimana setiap individu akan menerima pengaruh dari individu lain. 5. Prinsip Moralitas : Manusia berdimensi moralitas, manusia mampu membedakan yang baik dan yang jahat. D. Pendidikan Sebagai Humanisasi
Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, bukan semata – mata pengajaran tetapi : mencakup pengembangan berbagai dimensi, untuk semua
manusia, sepanjang hayat. Sasaran pendidikan adalah manusia. Tujuan dan fungsi pendidikan : terwujudnya manusia yang diciptakan. Sifat dan karakteristik pendidikan : normatif. Pendidik berperan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya.
KELEBIHAN dan KEKURANGAN 1. Kelebihan : - Bab 2 ini berisikan materi – materi tentang manusia dan pendidikan yang dimana bahasanya mudah dipahami serta dapat dimengerti oleh pembaca. - Menggunakan kata- kata yang baku sehingga mudah dipahami. - Mengandung isi yang padat, bermakna dan sederhana sehingga mudah untuk dipahami. 2. Kekurangan : - Tidak adanya peta konsep di bab, sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami bab tersebut. - Tidak adanya rangkuman di akhir bab sebagai bacaan inti dari penjelasan bab.
KESIMPULAN Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari materi BAB II ini adalah bahwa manusia itu merupakan makhluk yang diciptakan oleh Tuhan YME. Serta manusia merupakan manusia yang butuh sosialisasi antar individu yang satu dengan individu yang lainnya, sehingga manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Dan manusia juga memiliki nilai norma dan moral yang berlaku sehingga ia bisa menjaga nilai norma dan moral tersebut dengan baik di lingkungan masyarakat. Serta manusia juga menjadi seorang pendidik dan dididik sehingga manusia bisa mampu mengarahkan diri sendiri menuju manusia yang ideal. REFERENSI file.upi.edu.FIP.manusia_&_pendidikan..pdf Tim Penyusun Buku Landasan Pendidikan. 2014. Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator Landasan Pendidikan Departemen Pedagogik FIP UPI