PT Bank Bukopin
Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Mata Uang Indonesia)
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 37156S
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Bukopin
Kami telah mengaudit neraca PT Bank Bukopin (Bank) tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Seperti dijelaskan pada Catatan 2 dan 3 atas laporan keuangan, Bank menerapkan secara retrospektif (i) perubahan akuntansi, pelaporan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia yang berlaku efektif 1 Januari 2001 (ii) perubahan akuntansi pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK dan PAPI tersebut mengharuskan Bank untuk menyajikan kembali atau mereklasifikasikan beberapa akun di laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2001. Seperti dijelaskan pada Catatan 39 atas laporan keuangan, ketidakpastian yang signifikan masih mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia termasuk sektor jasa perbankan serta sektor-sektor perekonomian lainnya. Kondisi ekonomi ini menyebabkan ketidakpastian atas kemampuan debitur Bank untuk melaksanakan kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, yang berakibat meningkatnya risiko bawaan kredit pada portofolio aktiva produktif yang dimiliki Bank. Pada umumnya perbankan masih melakukan aktivitas pemberian kredit secara minimal. Dalam rangka mengatasi kesulitan permodalan dan kelangsungan hidupnya, Bank telah diikutsertakan dalam program rekapitalisasi dan telah menerima penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebesar Rp 380.800 juta berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 tanggal 23 Mei 1999. Pada tahun 2000 jumlah penyertaan tersebut telah berkurang karena pemegang saham biasa kelas B menyetor lebih daripada ketentuan program
- 1a -
rekapitalisasi sehingga Bank diminta dan telah mengembalikan Obligasi Negara Republik Indonesia terkait sebesar Rp 10.391 juta. Seperti dijelaskan pada Catatan 24 atas laporan keuangan, pada tanggal 21 Desember 2001 Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) telah menjual saham biasa kelas C atas nama Negara Republik Indonesia kepada para pemegang saham biasa kelas B. Walaupun terdapat indikasi pemulihan, kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2001 masih dipengaruhi ketidakpastian yang signifikan. Catatan 39 atas laporan keuangan juga mengungkapkan tindakan-tindakan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh Manajemen Bank untuk menghadapi memburuknya kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan terlampir mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan jumlahnya. Penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan moneter, fiskal dan tindakan lainnya yang sedang dan akan diambil Pemerintah untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap penghasilan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk mengalirnya dana nasabah, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Bank.
PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Nunu Nurdiyaman NIAP 98.1.0062 18 Maret 2002
-2-
PT BANK BUKOPIN NERACA (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) 31 Desember
2001
2000 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a dan 3)
AKTIVA KAS
Rp
GIRO PADA BANK INDONESIA (Catatan 4)
120.896.326
Rp
121.907.240
554.467.138
422.166.866
8.760.951
10.503.736
PENEMPATAN PADA BANK LAIN - Setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi sebesar Rp 617.815 pada tahun 2001 dan Rp 1.132.650 pada tahun 2000 serta penyisihan kerugian sebesar Rp 11.839.782 pada tahun 2001 dan Rp 8.710.870 pada tahun 2000 (Catatan 2c, 2d dan 6)
1.206.302.403
1.779.243.480
EFEK-EFEK Setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi sebesar Rp 19.590.610 pada tahun 2001 dan Rp 4.270.274 pada tahun 2000 serta penyisihan kerugian sebesar Rp 1.247.215 pada tahun 2001 dan Rp 1.092.215 pada tahun 2000 (Catatan 2c, 2e dan 7)
1.954.012.175
1.297.637.511
367.274.000
367.359.452
KREDIT YANG DIBERIKAN - Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 183.045.716 pada tahun 2001 dan Rp 118.650.729 pada tahun 2000 (Catatan 2b, 2c, 2h, 9, 15, 16, 17 dan 33) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
4.883.227.458 7.304.074
4.730.827.398 39.247.352
Jumlah Kredit yang Diberikan
4.890.531.532
4.770.074.750
19.800.000
-
GIRO PADA BANK LAIN - Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 714.545 pada tahun 2001 dan Rp 646.526 pada tahun 2000 (Catatan 2c dan 5)
OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Catatan 2e, 2f dan 8)
PEMBIAYAAN SYARIAH - Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 200.000 pada tahun 2001(Catatan 2c, 2h dan 9)
(Berlanjut)
-3-
PT BANK BUKOPIN NERACA (Lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) 31 Desember 2000 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a dan 3)
2001 TAGIHAN AKSEPTASI - Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 1.476.196 pada tahun 2001 dan Rp 802.366 pada tahun 2000 (Catatan 2c, 2i, 3 dan 10) Rp
146.143.385
Rp
79.434.182
PENYERTAAN - Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 931.642 pada tahun 2001 dan Rp 9.102 pada tahun 2000 (Catatan 2c, 2j dan 11)
16.323
538.863
AKTIVA TETAP - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 75.661.477 pada tahun 2001 dan Rp 58.750.929 pada tahun 2000 (Catatan 2k dan 12)
147.823.372
153.964.548
-
1.611.035
185.973.081
180.788.442
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih (Catatan 2a, 3 dan 19) AKTIVA LAIN-LAIN (Catatan 2l, 2m dan 13) JUMLAH AKTIVA
Rp
9.602.000.686
Rp
9.185.230.105
-4-
PT BANK BUKOPIN NERACA (Lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) 31 Desember 2000 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a dan 3)
2001 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN SEGERA (Catatan 2n dan 14) SIMPANAN Giro (Catatan 2b, 2o, 15 dan 33) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Giro Giro Wadiah (Catatan 2p dan 15) Tabungan (Catatan 2b, 2o, 16 dan 33) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Tabungan Tabungan Wadiah (Catatan 2p dan 16) Deposito Berjangka (Catatan 2b, 2o,17 dan 33) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Simpanan (Catatan 3)
Rp
69.954.735
Rp
211.208.498
3.041.652.766 477.639
3.409.311.795 4.141.803
3.042.103.405
3.413.453.598
1.000
-
837.580.033 3.017.437
726.769.826 2.565.437
840.597.470
729.335.263
41.413
-
3.719.657.400 2.567.277
3.234.372.962 85.050.611
3.722.224.677
3.319.423.573
7.604.967.965
7.462.212.434
1.250.103
471.340
20.000.000
-
SIMPANAN DARI BANK LAIN Giro (Catatan 2q dan 15) Pihak ketiga Giro Wadiah (Catatan 2p, 2q dan 15) Pihak ketiga Deposito (Catatan 2q dan 17) Pihak ketiga Penempatan dari bank lain (Catatan 2q dan 18) Pihak ketiga
175.060.000
33.060.000
257.200.000
5.000.000
Jumlah Simpanan dari Bank Lain (Catatan 3)
453.510.103
38.531.340
54.597.255
12.340.521
HUTANG PAJAK (Catatan 2a dan 19)
(Berlanjut)
-5-
PT BANK BUKOPIN NERACA (Lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
31 Desember 2000 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a dan 3)
2001 KEWAJIBAN AKSEPTASI (Catatan 2h, 3 dan 10)
Rp
PINJAMAN YANG DITERIMA (Catatan 3 dan 20)
147.619.581
Rp
80.236.548
568.003.608
721.963.120
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Catatan 2c, 3 dan 21)
9.761.810
5.725.979
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN - Bersih (Catatan 2a, 3 dan 19)
5.855.531
-
KEWAJIBAN LAIN-LAIN (Catatan 3 dan 22)
145.615.135
219.258.553
-
12.141.775
9.059.885.723
8.763.618.768
296.597.901 392.781.884
296.597.901 392.781.884
10.272.617 157.537.439 ) (
10.272.617 278.041.065 )
542.114.963
421.611.337
PINJAMAN SUBORDINASI (Catatan 23) Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham untuk saham biasa kelas A dan Rp 10 per saham untuk saham biasa kelas B dan kelas C pada tahun 2001 dan 2000 Modal dasar - 213.379.785 saham biasa kelas A, 72.186.249.069 saham biasa kelas B dan 6.475.772.431 saham biasa kelas C pada tahun 2001 dan 2000 Modal ditempatkan dan disetor penuh 213.379.785 saham biasa kelas A pada tahun 2001 dan 2000, 6.920.106.732 dan 1.942.136.114 saham biasa kelas B masing-masing untuk tahun 2001 dan 2000, 1.401.704.883 dan 6.379.675.501 saham biasa kelas C masing-masing untuk tahun 2001 dan 2000 (Catatan 24) Agio saham (Catatan 24) Saldo laba (Defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya (Catatan 3) ( Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp
9.602.000.686
Rp
9.185.230.105
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-6-
PT BANK BUKOPIN LAPORAN LABA RUGI (Dalam Ribuan Rupiah) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a dan 3)
2001 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga (Catatan 2r dan 25) Provisi dan komisi (Catatan 2t dan 26)
Rp
Jumlah Pendapatan Bunga
1.312.128.676 77.859.869
Rp
1.389.988.545
1.045.330.215 62.473.249 1.107.803.464
Beban Bunga dan Pembiayaan Lainnya (Catatan 2r dan 27) (
827.055.341 ) (
661.923.728 )
Pendapatan Bunga - Bersih
562.933.204
445.879.736
Pendapatan Operasional Lainnya Laba selisih kurs (Catatan 2u) Provisi dan komisi lainnya (Catatan 2t) Lain-lain (Catatan 28)
1.783.209 5.472.387 195.924.975
6.198.974 33.945.958
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
203.180.571
40.144.932
Beban Penyisihan Kerugian Giro pada bank lain (Catatan 2c dan 5) Penempatan pada bank lain (Catatan 2c, 2d dan 6) Efek-efek (Catatan 2c, 2e dan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 2c, 2g dan 9) Pembiayaan syariah (Catatan 2c, 2h dan 9) Kartu kredit (Catatan 2c) Tagihan akseptasi (Catatan 2c,2i dan 10) Penyertaan (Catatan 2c, 2j dan 11) Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Catatan 2c dan 21) Beban Penurunan Nilai Pasar Obligasi Negara Republik Indonesia (Catatan 2e, 2f dan 8)
(
(
(
4.035.831 ) (
3.076.975 )
(
85.452 ) (
1.526.348 )
Jumlah Beban Penyisihan Kerugian dan Penurunan Nilai Pasar Aktiva Produktif (
322.848.288 ) (
89.915.365 )
(
153.492.207 ) (
141.222.533 )
(
127.097.897 ) ( - (
122.878.911 ) 2.110.036 )
(
280.590.104 ) (
266.211.480 )
Jumlah Beban Operasional Lainnya (Berlanjut)
( (
3.128.912 ) 155.000 ) 313.683.823 ) 200.000 ) 568.712 ) 922.540 )
( ( (
52.899 ) 5.577.870 ) 752.215 ) 78.905.003 ) 21.772 ) 2.283 )
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi (Catatan 29) Gaji dan tunjangan karyawan (Catatan 2v, 30 dan 32) Rugi selisih kurs (Catatan 2u)
( ( ( (
68.018 ) (
(
-7-
PT BANK BUKOPIN LAPORAN LABA RUGI (Lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a dan 3)
2001 LABA OPERASIONAL
Rp
PENGHASILAN (BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH (Catatan 31)
13.510.338
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK (Catatan 2a, 3 dan 19) Tahun berjalan Tangguhan LABA BERSIH (Catatan 3)
162.675.383
Rp
(
4.374.774 )
176.185.721
( (
125.523.049
48.215.529 ) 7.466.566 ) ( Rp
120.503.626
129.897.823
42.681.223 ) Rp
82.841.826
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-8-
PT BANK BUKOPIN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Dalam Ribuan Rupiah) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
Modal Saham Saldo pada tanggal 1 Januari 2000 - disajikan terdahulu
Rp
Pengaruh retrospektif atas penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan” (Catatan 2a dan 3) Saldo pada tanggal 1 Januari 2000 - disajikan kembali Laba bersih tahun 2000 –Disajikan kembali (Catatan 2a dan 3) Disajikan terdahulu Pengaruh retrospektif atas penerapan PSAK No. 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan” Disajikan kembali Saldo pada tanggal 31 Desember 2000 disajikan kembali Laba bersih tahun 2001 Saldo pada tanggal 31 Desember 2001
Rp
Agio Saham
296.597.901
Rp
Saldo Laba (Defisit) Yang Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya
392.781.884
Rp
10.272.617
-
-
-
296.597.901
392.781.884
10.272.617
-
-
-
-
-
-
-
-
-
296.597.901
392.781.884
10.272.617
-
-
-
296.597.901
Rp
392.781.884
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Rp
10.272.617
( Rp
(
(
(
( Rp
405.175.149)
Jumlah Ekuitas Rp
294.477.253
44.292.258
44.292.258
360.882.891)
338.769.511
125.523.049
125.523.049
42.681.223) (
42.681.223)
82.841.826
82.841.826
278.041.065)
421.611.337
120.503.626
120.503.626
157.537.439)
Rp
542.114.963
-9-
PT BANK BUKOPIN LAPORAN ARUS KAS (Dalam Ribuan Rupiah) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a dan 3)
2001 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Laba bersih Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadi kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi: Penyusutan aktiva tetap Selisih kurs penyisihan kerugian atas: Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyisihan kerugian atas: Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pembiayaan syariah Tagihan akseptasi Penyertaan Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Penurunan nilai pasar Obligasi Negara Republik Indonesia Hasil penjualan unit penyertaan reksa dana Laba penjualan unit penyertaan reksa dana Laba penjualan aktiva tetap Beban pajak tangguhan Perubahan aktiva dan kewajiban operasi: Penempatan pada bank lain Efek-efek Obligasi Negara Republik Indonesia Kredit yang diberikan Aktiva lain-lain Simpanan: Giro Tabungan Deposito berjangka Penempatan dari bank lain Hutang pajak Kewajiban lain dan segera lainnya
Rp
(
( ( ( (
(
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
120.503.626
Rp
82.841.826
19.231.008
17.565.307
2.004.590 105.118
1.837.516 -
68.018 3.128.912 155.000 313.683.823 200.000 568.712 922.540 4.035.831
52.899 5.577.870 752.215 78.905.003 2.283 3.076.975
85.452 - ( 595.304 ) ( 7.466.566
1.526.348 860.405 946 ) 42.264 ) 42.681.223
569.812.165 ( 656.529.664 ) ( 456.145.195 ) ( 5.184.639 )
673.347.460 ) 719.254.310 ) 10.391.000 2.201.862.647 ) 44.466.460
350.570.430 ) 111.303.620 544.801.104 252.200.000 42.256.734 214.897.180 )
1.900.067.927 165.717.300 932.235.155 4.930.000 6.010.921 183.131.941 (
111.877.053 )
( (
747.817 13.242.345 ) ( 400.000 )
299.646 15.594.004 ) -
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (
12.894.528 ) (
15.294.358 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Hasil penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap Penambahan penyertaan
(Berlanjut)
308.610.407
- 10 -
PT BANK BUKOPIN LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) (Dalam Ribuan Rupiah) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a dan 3)
2001 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman subordinasi
( Rp (
153.959.512 ) Rp 12.141.775 ) (
57.858.990 12.132.000 )
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(
166.101.287 )
45.726.990
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
129.614.592
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
555.224.368
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN RINCIAN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah
(
81.444.421 ) 636.668.789
Rp
684.838.960
Rp
555.224.368
Rp
120.896.326 554.467.138 9.475.496
Rp
121.907.240 422.166.866 11.150.262
Rp
684.838.960
Rp
555.224.368
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
- 11 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
1. UMUM PT Bank Bukopin (Bank) didirikan dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, disingkat Bukopin, yang disahkan sebagai badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Koperasi No. 13/Dirjen/Kop/70 tanggal 10 Juli 1970 dan didaftar dalam Daftar Umum Direktorat Jenderal Koperasi dengan No. 8251 pada tanggal yang sama. Bank mulai melakukan usaha sebagai Bank Umum Koperasi di Indonesia sejak tanggal 16 Maret 1971 dengan izin Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. 78/DDK/II/3/1971 tanggal 16 Maret 1971. Menurut anggaran dasarnya, usaha Bank mencakup segala kegiatan bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Perbankan dengan tujuan utama memperhatikan dan melayani kepentingan gerakan koperasi di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku. Dalam perkembangannya, Bank telah melakukan peleburan usaha dengan beberapa bank umum koperasi. Perubahan nama Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) menjadi Bank Bukopin dilakukan berdasarkan Keputusan Rapat Anggota Bank Umum Koperasi Indonesia yang dituangkan dalam surat No. 03/RA/XII/89 tanggal 2 Januari 1990. Dalam Rapat Anggota Khusus Bank Bukopin, yang diaktakan dengan akta No. 4 Notaris Muhani Salim, S.H., tanggal 2 Desember 1992, para anggota menyetujui untuk mengubah status badan hukum Bank Bukopin dari Koperasi menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian yang berkaitan dengan perubahan status badan hukum tersebut diaktakan dengan akta Notaris Muhani Salim, S.H., No. 126 tanggal 25 Februari 1993 beserta pembetulannya, dengan notaris yang sama, No. 118 tanggal 28 Mei 1993 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5332.HT.01.01.TH.93 tanggal 29 Juni 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3633 tanggal 10 Agustus 1993 Tambahan No. 64. Perubahan ini juga telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. S-1382/MK.17/1993 tanggal 28 Agustus 1993. Sesuai dengan akta pendirian tersebut, pendirian Bank dalam bentuk perseroan terbatas terjadi dengan memasukkan seluruh aktiva dan kewajiban dari Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin). Bank memutuskan untuk memulai kegiatan usaha dalam bentuk perseroan terbatas pada tanggal 1 Juli 1993. Berdasarkan surat Dirjen Pembinaan Koperasi Perkotaan No. 181/PKK/II/1994 tanggal 19 Februari 1994 dan surat Direktur Bina Koperasi Jasa Keuangan No. 981/PKK.2/IX/1994 tanggal 20 September 1994, Pusat Pelayanan Kredit Koperasi Pedesaan (PPKKP) di Lampung dan Malang telah digabungkan ke dalam PT Bank Bukopin cabang yang bersangkutan. Dalam kaitannya dengan keikutsertaan Bank dalam program rekapitalisasi sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Umum, dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) yang diaktakan dengan akta No. 64 Notaris Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Juni 1999, para pemegang saham menyetujui antara lain: -
Penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi atau Investasi, Manajemen dan Kinerja Usaha (IMKU), Warran, Sertifikat Bukti Hak beserta perjanjian-perjanjian lainnya,
-
Pengalihan seluruh/sebagian besar aktiva Bank kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) atau pihak-pihak yang ditunjuk BPPN,
-
Penambahan modal dan pengeluaran saham baru,
- 12 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
-
Perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas,
-
Pengangkatan para anggota Direksi dan Komisaris Bank yang masa jabatannya disesuaikan dengan perubahan anggaran dasar, serta
-
Penunjukan Direktur Kepatuhan.
Pada tahun 2001, dalam rangka penyelesaian program rekapitalisasi, telah dilakukan beberapa hal sebagai berikut: - Pembelian kembali kredit non-performing yang sebelumnya diserahkan kepada BPPN (lihat Catatan 8). - Divestasi saham milik Negara Republik Indonesia (Saham biasa kelas C) di Bank pada tanggal 21 Desember 2001 yang lebih dini daripada tanggal jatuh temponya, yaitu tanggal 28 Mei 2002 (lihat Catatan 24). Ketentuan yang mendasari penyelesaian program rekapitalisasi adalah: - Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Pebruari 1999. - Ketentuan Pokok Sertifikat Bukti Hak yang merupakan lampiran perjanjian IMKU. - Keputusan Rapat Umum Pemegang Sertifikat Bukti Hak tanggal 13 Desember 2001. - Surat Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan No. Kep.03/K.KKSK/11/2001 tanggal 29 November 2001. Perubahan anggaran dasar Bank diaktakan dengan akta Notaris Lindasari Bachroem, S.H., No. 22 tanggal 15 Juli 1999. Perubahan tersebut menyangkut pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 dari anggaran dasar Bank terdahulu dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-15603.HT.01.04.TH.99 tanggal 27 Agustus 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8512 tanggal 13 Desember 1999 Tambahan No. 102. Perubahan ini juga telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090316528774 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 199/BH.09.03/XI/1999 tanggal 3 November 1999. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) yang diaktakan dengan akta No. 45 Notaris Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Maret 2000, para pemegang saham menyetujui beberapa perubahan pada anggaran dasar yang menyangkut antara lain: -
Perubahan nama pemegang saham dari BPPN menjadi Negara Republik Indonesia.
-
Perubahan tugas dan wewenang Direksi
-
Pembentukan Dewan Pengawas Syariah
-
Perubahan tersebut menyangkut pasal 4 ayat 2 angka III, pasal 11 ayat 5 dan menambah pasal 16A di antara pasal 16 dan 17 dari anggaran dasar Bank terdahulu. Perubahan ini telah dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan telah diterima serta dicatat pada tanggal 30 Juni 2000 nomor: C-12651 HT.01.04.TH 2000. Perubahan ini juga telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 59 tanggal 13 Februari 2001 Tambahan No. 13.
- 13 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Berdasarkan surat dari Bank Indonesia Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan No. 3/522/DPIP/Prz tanggal 19 September 2001 dan No. 3/678/DPIP/Prz tanggal 26 November 2001, Bank telah membuka 1 (satu) kantor cabang yang di dasarkan pada prinsip perbankan syariah (lihat Catatan 2h, 2p dan 2s). Cabang syariah tersebut mulai beroperasi pada tanggal 10 Desember 2001. Susunan Dewan Komisaris, Direksi Bank dan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris
: :
Mohammad Syafei Atmodiwiryo Andi Chaeruddin Achmad Bakrie Praptardjo A. Paryono F Suratto S Mardjito Gisanatmodjo
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: : :
Sofyan Basir Djuhaepah T. Marala A. Toni Soetirto Glen Glenardi Tri Joko Prihanto Agus Hernawan
Dewan Pengawas Syariah :
Didin Hafidhuddin Ali Mustafa Yaqub Ichwan Abidin
Kantor pusat Bank berlokasi di Jl. M.T. Haryono Kav. 50-51, Jakarta - 12770. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2001, Bank memiliki 26 kantor cabang (termasuk 1 kantor cabang syariah), 59 kantor cabang pembantu, 76 kantor kas dan 29 payment point. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2001 adalah 2712 orang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Bank, disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali efek-efek tertentu yang dinilai berdasarkan nilai pasar. Laporan arus kas menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, disusun berdasarkan metode arus kas tidak langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dijadikan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.
- 14 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Perubahan akuntansi yang signifikan (i) PSAK No. 31 (Revisi 2000) – “Akuntansi Perbankan” Mulai 1 Januari 2001, Bank menerapkan secara retrospektif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 untuk mencerminkan perubahan akuntansi yang signifikan dari penerapan PSAK No. 31 (Revisi 2000), sebagai berikut: 1. Tagihan dan kewajiban akseptasi dicatat pada neraca yang sebelumnya dicatat pada laporan komitmen dan kontinjensi. 2. Simpanan dari Bank lain dicatat dalam akun “Simpanan dari Bank lain” yang sebelumnya dicatat pada akun “Simpanan”. 3. Penyisihan kerugian atas kewajiban komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun “Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi” yang sebelumnya dicatat pada akun “Kewajiban lain-lain”. 4. Penempatan pada bank lain dan efek-efek tidak dikelompokkan dalam “kas dan setara kas”, yang sebelumnya dikelompokkan dalam “kas dan setara kas”. 5. Laporan komitmen dan kontinjensi sebagian dicatat dalam neraca dan sebagian lagi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari laporan keuangan Bank. (ii) PSAK No. 46 – “Akuntansi Pajak Penghasilan” Sebelum tahun 2001, Taksiran pajak penghasilan pada laporan laba rugi ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Bank tidak melakukan penangguhan pajak (deferred tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak. Mulai tahun 2001, Bank menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai PSAK No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perbedaan dalam pengakuan pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban antara komersial dan fiskal. Perbedaan tersebut terutama menyangkut penyisihan kerugihan selain penyisihan kerugian kredit yang diberikan dan pengaruh pajak atas akumulasi rugi fiskal. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut diterapkan secara retrospektif. Akibat perubahan metode perhitungan taksiran pajak penghasilan ini, laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 telah disajikan kembali disesuaikan dengan laporan keuangan tahun 2001. b. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi yang wajar sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan masing-masing akun. Transaksi Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan BPPN dalam rangka restrukturisasi perbankan/perusahaan, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
- 15 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) c.
Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Aktiva produktif terdiri dari penanaman dana Bank, baik dalam Rupiah maupun valuta asing, dalam bentuk giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan, pembiayaan syariah, tagihan akseptasi, Obligasi Negara Republik Indonesia, penyertaan, termasuk kewajiban komitmen dan kontinjensi tertentu. Kewajiban komitmen dan kontinjensi tertentu terdiri dari warkat penerbitan jaminan, letter of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan, dan garansi lainnya yang mempunyai risiko kredit. Penyisihan kerugian aktiva produktif dibentuk berdasarkan penelaahan dan evaluasi manajemen terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif pada akhir tahun. Pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif mengacu pada ketentuan Bank Indonesia tentang Pembentukan Penyisihan kerugian Aktiva Produktif. Penggolongan aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit sebagai lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet ditentukan berdasarkan penelaahan manajemen terhadap prospek usaha, kondisi keuangan dan kemampuan membayar dari masing-masing debitur. Penyisihan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjen yang dibentuk dicatat pada akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif tahun 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: •
Penyisihan umum, yang sekurang-kurangnya 1% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan surat utang pemerintah.
•
Penyisihan khusus, dibentuk untuk kredit yang diberikan setelah dikurangi dengan agunan kecuali untuk kredit dalam perhatian khusus, dengan penggolongan dan sekurang-kurangnya sebesar persentase sebagai berikut: Penggolongan Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase 5% 15 50 100
Saldo aktiva produktif dikurangkan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut harus dihapuskan karena sudah tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian selama tahun berjalan. d. Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank lainnya berupa intervensi rupiah, interbank call money dan deposito berjangka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk. e. Efek-Efek Efek-efek terdiri dari surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang, antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi.
- 16 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Sesuai PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, yang efektif berlaku pada tanggal 1 Januari 1999, surat-surat berharga dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan, sebagai berikut:
f.
•
Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.
•
Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambahkan) dengan amortisasi premi (diskonto). Penurunan permanen nilai surat-surat berharga dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.
Obligasi Negara Republik Indonesia Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dinyatakan sebesar nilai nominal, kecuali untuk obligasi yang dapat diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar.
g. Kredit yang Diberikan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan dan perjanjian penerusan kredit (Channeling) diakui sebesar porsi kredit yang risikonya ditanggung Bank. Untuk kredit yang direstrukturisasi, Bank menerapkan PSAK No. 54 “Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah”. PSAK ini mengharuskan Bank mencatat dampak restrukturisasi kredit (yang tidak mengakibatkan penerimaan saham atau aset) secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat piutang pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan pinjaman. Jika jumlah nilai lebih rendah dari pada saldo piutang sebelum restrukturisasi, Bank mengurangi saldo piutang ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut dicatat sebagai kerugian yang dibebankan pada operasi tahun berjalan. h. Pembiayaan Syariah Pembiayaan syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil antara bank dengan pihak lain selama jangka waktu tertentu. Pembiayaan Murabahah merupakan akad jual beli antara nasabah dan Bank. Bank membiayai kebutuhan investasi nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembayaran atas pembiayaan ini dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan. Pembiayaan murabahah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan pendapatan margin yang ditangguhkan dan saldo penyisihan kerugian.
- 17 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
i.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan Kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai L/C atau nilai realisasi L/C yang di aksep oleh bank pengaksep (accepting bank) dan dikurangi penyisihan kerugian untuk tagihan akseptasi.
j.
Penyertaan Penyertaan yang dimiliki terdiri dari simpanan pada koperasi dan penyertaan saham dengan tingkat pemilikan di bawah 20%. Penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan kerugian untuk kemungkinan kerugian penyertaan.
k.
Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
20 4 4-8
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah” perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah atau umur ekonomis tanah mana yang lebih pendek. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. l.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka (disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain”) diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
m. Agunan yang Diambil Alih Efektif 1 Januari 2001, agunan yang diambilalih sehubungan dengan penyelesaian kredit (disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain) diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar aktiva setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih antara nilai aktiva yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan pada saat penjualan aktiva. Pada tahun 2000 aktiva yang diperoleh sehubungan dengan penyelesaian kredit nasabah (disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain”) dicatat berdasarkan nilai terendah antara harga pasar dan harga yang disepakati bersama. Selisih lebih antara saldo kredit dengan nilai aktiva tersebut (nilai terendah antara harga pasar dan harga yang disepakati bersama) dibebankan pada penyisihan kerugian. Dampak perubahan kebijakan akuntansi ini tidak signifikan bagi Bank.
- 18 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
n. Kewajiban Segera Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank. o. Simpanan Giro merupakan simpanan pihak lain yang dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Tabungan merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank. Deposito berjangka merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. Deposito dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. p. Simpanan Syariah Simpanan syariah terdiri dari giro wadiah dan tabungan wadiah. Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang mendapatkan bonus berdasarkan kebijaksanaan Bank. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank. Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak lain yang mendapatkan bonus berdasarkan kebijaksanaan Bank. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank. q. Simpanan dari Bank lain Simpanan dari Bank lain adalah kewajiban Bank kepada bank lain dalam bentuk giro, tabungan deposito berjangka dan interbank call money. Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain. Di dalam simpanan dari bank lain terdapat giro dari bank lain yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah. r.
Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Bank tidak mengakui pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai “non-performing”. Piutang bunga dari kredit yang diklasifikasikan “non-performing” dibatalkan dan dibebankan pada tahun berjalan serta diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Pendapatan bunga atas aktiva “non-performing” yang belum diterima dicatat dalam tagihan kontinjensi.
- 19 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
s.
Pendapatan dan Beban Syariah Pendapatan syariah merupakan pendapatan bonus, margin dan bagi hasil atas pembiayaan syariah dan aktiva produktif lainnya yang diakui pada saat diterima secara tunai (cash basis). Beban syariah merupakan distribusi bonus, margin dan bagi hasil yang diakui berdasarkan metode akrual (accrual basis). Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan dari aktiva produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang disalurkan. Dari jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya milik Bank. Cabang Syariah Bank belum mempunyai pendapatan dan beban syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 (lihat Catatan 1).
t.
Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang melebihi jumlah tertentu dan berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan serta jangka waktu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan jangka waktunya. Pendapatan provisi dan komisi lainnya diakui pada saat transaksi dilakukan.
u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dinyatakan dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut sesuai dengan publikasi Bank Indonesia dan laba atau rugi kurs dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, nilai tukar satu dolar Amerika Serikat yang digunakan masing-masing sebesar Rp 10,400 dan Rp 9,595. Keuntungan atau kerugian yang berasal dari transaksi berjangka dalam mata uang asing untuk tujuan pendanaan, yang merupakan selisih antara kurs berjangka yang diperjanjikan dengan kurs tengah yang berlaku pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. v.
Dana Pensiun Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap. Beban jasa lalu dan koreksi aktuarial yang belum diakui diamortisasi sesuai dengan perkiraan sisa masa kerja dari karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
- 20 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
3. PENYAJIAN KEMBALI BEBERAPA AKUN AKIBAT PENGARUH PERUBAHAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN DAN REKLASIFIKASI AKUN Ihktisar perubahan dari penyajian kembali laporan keuangan dan reklasifikasi akun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 sebagai akibat dari penerapan standar akuntansi baru/revisi sejak 1 Januari 2001 (lihat Catatan 2a), adalah sebagai berikut: Laporan Terdahulu Kas dan setara kas Tagihan akseptasi Aktiva pajak tangguhan Simpanan Simpanan dari bank lain Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Defisit akhir tahun Taksiran pajak penghasilan tangguhan Laba bersih
Rp
3.623.908.444 7.462.683.774 760.738.980 225.071.038 279.652.100 125.523.049
Disajikan Kembali Rp
555.224.368 79.434.182 1.611.035 7.462.212.434 38.531.340 80.236.548 721.963.120 5.725.979 219.258.553 278.041.065 42.681.223 82.841.826
4. GIRO PADA BANK INDONESIA 2001
2000
Rupiah Dolar Amerika Serikat
Rp
545.627.138 8.840.000
Rp
414.011.116 8.155.750
Jumlah
Rp
554.467.138
Rp
422.166.866
Di dalam giro pada Bank Indonesia terdapat giro yang di dasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 20.052.700 pada tanggal 31 Desember 2001. 5. GIRO PADA BANK LAIN 2001 Rupiah
Rp
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat EURO Dolar Singapura Mata Uang Asing lainnya
Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
1.922.093
2000 Rp
6.090.356 369.777 286.699 806.571
8.190.377 44.716 655.611
7.553.403
8.890.704
9.475.496 714.545 ) (
( Rp
2.259.558
8.760.951
11.150.262 646.526 ) Rp
10.503.736
Didalam giro pada bank lain terdapat giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 173.750 pada tanggal 31 Desember 2001.
- 21 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. 6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Suku Bunga Rata-rata Per Tahun 2001 Rupiah Penempatan pada pasar uang Intervensi Rupiah - setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi sebesar Rp 617.815 pada tahun 2001 dan Rp 1.132.650 pada tahun 2000 Interbank call money Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat Interbank call money
2000
14,13% 14,71 17,74
4,44%
2001
10,46% 12,75 -
Rp
5,94%
Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian
(
Bersih
599.382.185 592.000.000 7.000.000
2000
Rp
1.198.382.185
1.647.867.350
19.760.000
140.087.000
1.218.142.185
1.787.954.350
11.839.782 ) ( Rp
916.867.350 730.000.000 1.000.000
1.206.302.403
8.710.870 ) Rp 1.779.243.480
Di dalam penempatan pada bank lain terdapat deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 2.000.000 dan Rp 1.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Rekening intervensi rupiah merupakan kegiatan pinjam meminjam dana yang dilakukan oleh Bank Indonesia secara langsung di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dengan jangka waktu maksimum selama 7 (tujuh) hari. Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut: 2001 Rekening Intervensi (Rp) Rupiah Kurang dari 1 bulan
Rp
Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Jumlah
599.382.185
Rp
Rp
599.382.185
Deposito Berjangka
Call Money 592.000.000
Rp
19.760.000 Rp
611.760.000
7.000.000 -
Rp
7.000.000
- 22 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) 2000 Rekening Intervensi (Rp) Rupiah Kurang dari 1 bulan
Rp
916.867.350
Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan
Rp
-
Jumlah
Rp
Deposito Berjangka
Call Money 730.000.000
Rp
1.000.000
140.087.000
916.867.350
Rp
870.087.000
Rp
1.000.000
Perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2001 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Reklasifikasi penyisihan selama tahun berjalan
Rp
Saldo akhir tahun
Rp
2000
8.710.870 3.128.912
Rp
45.133.000 5.577.870 42.000.000 )
Rp
8.710.870
- ( 11.839.782
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
7. EFEK-EFEK Akun ini terdiri atas: Suku Bunga Rata-rata Per Tahun
Rupiah Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi sebesar Rp 19.590.610 pada tahun 2001 dan Rp 4.270.274 pada tahun 2000 Obligasi
2001
2000
15,31% 15,00
13,34% 14,43
2001
Rp
Jumlah Dikurangi Penyisihan kerugian Bersih
(
1.943.259.390 12.000.000
Rp 1.280.729.726 18.000.000
1.955.259.390
1.298.729.726
1.247.215 ) ( Rp
2000
1.954.012.175
1.092.215 ) Rp 1.297.637.511
- 23 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) Efek-efek berdasarkan klasifikasi dan periode jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2001 Dimiliki hingga jatuh tempo Biaya Perolehan
Bunga yang Belum Diamortisasi
Bersih
Jangka waktu Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun
Rp
1.965.850.000 9.000.000
( Rp
19.590.610 ) Rp -
1.946.259.390 9.000.000
Jumlah
Rp
1.974.850.000
( Rp
19.590.610 )
1.955.259.390
Dikurangi penyisihan kerugian
(
Bersih
1.247.215 ) Rp
1.954.012.175
2000 Dimiliki hingga jatuh tempo Biaya Perolehan Jangka waktu Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Jumlah
Bunga yang Belum Diamortisasi
Bersih
Rp
1.285.000.000 6.000.000 12.000.000
( Rp
4.270.274 ) Rp -
1.280.729.726 6.000.000 12.000.000
Rp
1.303.000.000
( Rp
4.270.274 )
1.298.729.726
Dikurangi penyisihan kerugian
(
Bersih
1.092.215 ) Rp
1.297.637.511
Perubahan penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut: 2001 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusbukuan selama tahun berjalan
Rp
Saldo akhir tahun
Rp
1.092.215 155.000 1.247.215
2000 Rp
1.527.715 752.215 1.187.715 )
Rp
1.092.215
(
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek.
8. OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA Obligasi Negara Republik Indonesia berdasarkan klasifikasi dan jenisnya adalah sebagai berikut:
- 24 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) 2001 Diperdagangkan
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Jumlah
Jenis Obligasi suku bunga mengambang Obligasi suku bunga tetap
Rp
18.435.700 15.469.300
Rp 222.409.000 Rp 110.960.000
240.844.700 126.429.300
Jumlah
Rp
33.905.000
Rp 333.369.000 Rp
367.274.000
2000 Diperdagangkan
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Jumlah
Jenis Obligasi suku bunga mengambang Obligasi suku bunga tetap
Rp
18.046.700 15.943.752
Rp 222.409.000 Rp 110.960.000
240.455.700 126.903.752
Jumlah
Rp
33.990.452
Rp 333.369.000 Rp
367.359.452
Klasifikasi jangka waktu Obligasi Negara Republik Indonesia dalam mata uang Rupiah yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah 1-5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
2000
Rp
96.869.000 236.500.000
Rp
65.393.000 267.976.000
Rp
333.369.000
Rp
333.369.000
Pada tahun 2000, Pemerintah menarik kembali kelebihan Obligasi Negara Republik Indonesia dalam rangka penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp 10.391.000. Sesuai peraturan Bank Indonesia, Bank dapat memperdagangkan Obligasi Negara Republik Indonesia yang diperoleh dari program rekapitalisasi, setinggi-tingginya 10% dari nilai keseluruhan obligasi. Bank telah mencatatkan Obligasi Negara Republik Indonesia ke dalam klasifikasi diperdagangkan sebesar Rp 37.040.000 nilai perolehan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Harga pasar rata-rata tertimbang Obligasi Negara Republik Indonesia adalah 94,12% dan 91,78% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Obligasi suku bunga mengambang menghasilkan suku bunga tahunan sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan, yaitu berkisar antara 13,29% sampai dengan 17,61% dan antara 10,59% sampai dengan 14,33% masing-masing untuk tahun 2001 dan 2000. Obligasi ini akan jatuh tempo dalam berbagai tanggal yaitu dari tanggal 25 Juli 2002 sampai dengan tanggal 25 Juli 2009. Obligasi suku bunga tetap menghasilkan suku bunga tahunan sebesar 12% dan 14%. Obligasi ini akan jatuh tempo tanggal 15 September 2004 dan tanggal 15 Juni 2009.
- 25 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN Rincian kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi, jangka waktu sesuai dengan perjanjian dan sisa umur jatuh tempo serta penggolongan kolektibilitas kredit adalah sebagai berikut: a. Jenis Kredit Rupiah 2001 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Modal kerja Penyisihan kerugian
Rp 3.301.273.164 Rp ( 33.012.732) (
Jumlah
Kurang Lancar Rp
Diragukan
(
11.280.135 5.076.061 )
(
Rp (
Macet
4.636.656 3.245.659 )
8.705.971
6.204.074
1.390.997
501.764.911 5.017.649) (
15.316.215 2.778.793 )
28.030.705 12.613.817 )
2.909.005 2.036.304 )
496.747.262
12.537.422
540.938.154 5.409.382 ) (
15.177.521 2.580.178 )
Jumlah
535.528.772
12.597.343
Konsumsi Penyisihan kerugian
270.767.298 2.707.673 ) (
10.877.266 1.849.135 )
Program pemerintah Penyisihan kerugian
3.268.260.432
10.489.122 1.783.151 )
(
Jumlah Investasi Penyisihan kerugian
(
(
Jumlah Sindikasi Penyisihan kerugian
268.059.625
(
Jumlah Direksi dan karyawan Penyisihan kerugian
(
Jumlah
(
Bersih
(
(
2.149.704 2.149.704 )
(
857.135 599.994 )
1.134.222
257.141
3.647.991 1.641.596 )
(
1.946.240 1.362.368 )
Rp (
-
872.701
2.062.222 928.000 )
(
(
(
9.503.169 9.503.169 )
(
244.820 244.820 )
550.170.540 24.596.267 )
(
525.574.273 568.338.201 19.020.723 )
(
-
2.006.395
583.872
-
-
-
-
-
79.224.181
-
-
-
-
17.554.441 175.544 )
-
-
-
-
17.378.897
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.113.618 3.113.618 )
(
3.360.075.492 75.514.018 ) 3.284.561.474
-
9.028.131
Jumlah
Jumlah
15.416.888
Jumlah
32.396.415 32.396.415 )
80.024.425 800.244 )
Subordinasi Penyisihan kerugian
Bank lain Penyisihan kerugian
(
Rp
549.517.478 287.483.615 7.805.592 )
(
279.678.023 80.024.425 800.244 )
(
79.224.181 17.554.441 175.544)
(
17.378.897
(
3.113.618 3.113.618 )
(
504.463 5.045 )
-
-
-
-
504.463 5.045 )
-
-
-
-
499.418
-
-
-
-
499.418
-
Rp 4.736.433.744
Rp 4.665.698.587
Rp
42.868.867
Rp
24.761.579
Rp
3.104.711
Rp
-
Dolar Amerika Serikat 2001
Lancar Modal kerja Penyisihan kerugian
Rp (
Jumlah
Investasi Penyisihan kerugian
(
Jumlah Konsumsi Penyisihan kerugian
(
Jumlah Bersih
Rp
26.800.488 268.005 )
Dalam Perhatian Khusus Rp
Kurang Lancar
-
26.532.483
-
96.674.365 966.744 )
-
95.707.621
Rp
Diragukan -
Rp
-
(
Macet -
Rp
Jumlah -
-
-
101.946.000 50.973.000 )
-
-
-
50.973.000
-
-
691.600 6.916 )
-
-
-
-
684.684
-
-
-
-
122.924.788
Rp
-
Rp
50.973.000
Rp
-
Rp
-
Rp (
26.800.488 268.005 ) 26.532.483
198.620.365 51.939.744 )
(
146.680.621 691.600 6.916 )
(
684.684 Rp
173.897.788
- 26 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) Rupiah 2000 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Modal kerja Penyisihan kerugian
(
Rp 3.244.300.138 Rp 32.443.001) (
Jumlah Program pemerintah Penyisihan kerugian
3.211.857.137
(
Jumlah Investasi Penyisihan kerugian
(
Jumlah Konsumsi Penyisihan kerugian
(
Jumlah
34.223.182 4.106.782 )
Kurang Lancar Rp (
30.116.400
870.830.097 8.708.301 ) (
27.904.894 3.540.819 )
862.121.796
24.364.075
277.470.432 2.774.704 ) (
8.936.964 1.072.436 )
274.695.728
7.864.528
167.268.904 1.672.689 ) (
14.100.179 1.692.022 )
165.596.215
Diragukan
19.291.482 8.681.167 )
Rp (
10.610.315
1.856.943 1.299.860 )
(
4.493.132
2.545.998 1.782.199 )
(
4.166.258
13.141.327 Rp 13.141.327 ) (
(
12.980.493 12.980.493 )
-
171.605 120.123 )
(
191.538 191.538 )
(
12.408.157
407.191
51.482
-
-
-
-
-
Jumlah
46.528.803
-
-
-
-
Direksi dan karyawan Penyisihan kerugian
12.056.013 120.560 )
-
-
-
-
11.935.453
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(
(
Jumlah Subordinasi Penyisihan kerugian Jumlah Bank lain Penyisihan kerugian
555.556 5.556 )
(
Jumlah
550.000
Bersih
Rp
4.573.285.132
Rp
74.753.161
Rp
3.113.617 3.113.617 )
(
-
19.676.896
Rp
3.844.164
891.536.086
(
-
46.998.791 469.988 )
Sindikasi Penyisihan kerugian
921.741.758 30.205.672 )
(
351.828 351.828 )
(
Rp
3.319.195.461 64.139.809 ) 3.255.055.652
-
763.799
740.347 333.156 )
(
Rp
Jumlah
(
557.083
7.575.015 3.408.757 )
(
8.239.332 5.767.532 ) 2.471.800
8.169.331 3.676.199 )
(
Macet
296.880.237 9.389.924 ) 287.490.313 182.472.573 4.009.528 )
(
178.463.045 46.998.791 469.988 )
(
46.528.803 12.056.013 120.560 )
(
11.935.453
(
3.113.617 3.113.617 )
(
555.556 5.556 )
-
-
550.000
-
Rp 4.671.559.353
-
Rp
Dolar Amerika Serikat 2000
Lancar Modal kerja Penyisihan kerugian
Rp (
Jumlah Investasi Penyisihan kerugian
(
Jumlah Konsumsi Penyisihan kerugian
Rp
Kurang Lancar Rp
Diragukan -
Rp
Macet -
Rp
Jumlah
-
-
-
-
48.443.044 484.430 )
-
-
-
-
47.958.614
-
-
-
-
-
-
-
-
631.686 Rp
-
49.925.097
638.067 6.381 )
(
Jumlah Bersih
56.630.362 6.705.265 )
Dalam Perhatian Khusus
98.515.397
Rp
-
Rp
-
Rp
-
(
49.925.097 48.443.044 484.430 )
(
47.958.614 638.067 6.381 )
(
Rp
-
56.630.362 6.705.265 )
631.686 Rp
98.515.397
- 27 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) b) Sektor Ekonomi Rupiah 2001 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Pertanian Perdagangan Jasa Konstruksi Industri Pertambangan Transportasi Tenaga listrik Lain-lain
Rp
Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
288.680.091 2.649.168.466 673.482.297 208.051.720 195.388.881 28.590.009 86.146.440 8.425.000 574.893.952
Rp
4.712.826.856 (
47.128.269 )
(
Rp 4.665.698.587
7.762.079 6.533.264 8.066.189 194.502 2.003.968 250.000 7.571.272 19.478.851
Rp 26.601.606 5.941.767 823.224 4.468.133 495.310 6.691.013
51.860.125
45.021.053
8.991.258 ) Rp
Kurang Lancar
(
42.868.867
Diragukan Rp
Macet
513.683 5.710.118 1.020.960 402.766 2.701.509
Rp
10.349.036
20.259.474 )
(
Rp 24.761.579
7.244.325 ) Rp
Jumlah
1.540.131 14.005.868 1.387.041 490.000 12.111.562 50.000 17.823.123
Rp
47.407.725 (
3.104.711
4.867.464.795
47.407.725 ) ( Rp
-
325.097.590 2.681.359.483 684.779.711 208.736.222 214.375.310 28.840.009 94.263.022 8.425.000 621.588.448
131.031.051 ) Rp 4.736.433.744
Dolar Amerika Serikat 2001
Lancar Perdagangan Pertambangan Jasa Transportasi Pertanian Lain-lain
Rp 56.434.799 21.236.738 1.863.316 4.420.000 39.520.000 691.600
Jumlah
Dalam Perhatian Khusus Rp
124.166.453
Penyisihan kerugian
(
Bersih
-
Rp
Diragukan
Rp 101.946.000 -
-
1.241.665 ) Rp 122.924.788
Kurang Lancar
Rp
-
101.946.000 (
-
50.973.000 ) Rp 50.973.000
Macet
Rp
Rp
Jumlah -
-
-
-
-
-
Rp
Rp 158.380.799 21.236.738 1.863.316 4.420.000 39.520.000 691.600 226.112.453 (
-
52.214.665 ) Rp 173.897.788
Rupiah 2000
Lancar Perdagangan Jasa Konstruksi Pertanian Industri Pertambangan Transportasi Tenaga listrik Lain-lain
Rp
Jumlah
3.061.581.540 782.323.019 114.431.711 108.505.652 72.799.915 65.797.121 19.143.133 17.792 394.880.048
Dalam Perhatian Khusus Rp
4.619.479.931
Penyisihan kerugian
(
Bersih
Rp
25.051.240 9.127.790 401.341 9.647.953 2.719.817 219.813 37.997.265
Rp
85.165.219
46.194.799) ( 4.573.285.132
Kurang Lancar
10.412.058 ) Rp
74.753.161
Diragukan
4.845.151 2.053.720 19.372.745 471.975 157.456 56.500 29.821 8.788.807
Rp
35.776.175 (
16.099.279 ) Rp 19.676.896
(
Jumlah
6.143.039 1.597.483 550.000 388.000 4.135.356
Rp 17.912.390 2.967.620 1.687.846 242.042 2.325.759 350.000 27.649 4.265.497
Rp 3.115.533.360 798.069.632 136.443.643 119.255.622 78.002.947 66.203.621 19.420.416 17.792 450.066.973
12.813.878
29.778.803
4.783.014.006
8.969.714 ) Rp
Macet
3.844.164
(
29.778.803 ) ( Rp
-
111.454.653 )
Rp 4.671.559.353
- 28 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) Dolar Amerika Serikat 2000
Lancar Perdagangan Pertambangan Jasa Transportasi Lain-lain
Rp 75.673.000 21.011.406 4.311.000 4.078.000 638.067
Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
Dalam Perhatian Khusus Rp
105.711.473 (
7.196.076 ) Rp 98.515.397
Rp
-
Kurang Lancar Rp
Diragukan -
Rp
Macet -
Rp
Jumlah -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
75.673.000 21.011.406 4.311.000 4.078.000 638.067 105.711.473
(
7.196.076 ) Rp
98.515.397
c) Jangka Waktu (sesuai perjanjian kredit) 2001 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Rp
Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
(
2.960.828.481 302.549.190 874.010.363 730.076.761
2000 Rp
4.867.464.795
4.783.014.006
34.613.069 2.740.006 86.813.174 101.946.204
47.836.784 4.984.478 52.890.211 -
226.112.453
105.711.473
5.093.577.248
4.888.725.479
183.245.716 ) ( Rp
3.507.675.087 350.718.561 402.101.715 522.518.643
4.910.331.532
118.650.729 ) Rp
4.770.074.750
d) Sisa Umur Jatuh Tempo 2001 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Rp
3.108.420.346 365.643.246 712.195.012 681.206.191 4.867.464.795
(Berlanjut)
2000 Rp
3.866.704.565 139.523.839 356.763.443 420.022.159 4.783.014.006
- 29 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001 Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Rp
Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
(
65.435.656 14.778.400 43.952.397 101.946.000
2000 Rp
226.112.453
105.711.473
5.093.577.248
4.888.725.479
183.245.716 ) ( Rp
31.846.716 33.423.348 40.441.409 -
4.910.331.532
118.650.729 ) Rp
4.770.074.750
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan: a. Di dalam kredit yang diberikan terdapat pembiayaan syariah sebesar Rp 20.000.000 pada tanggal 31 Desember 2001. b. Suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam Rupiah adalah 16,6% pada tahun 2001 dan 16,47% pada tahun 2000. Untuk kredit dalam dolar Amerika Serikat suku bunga rata-rata per tahun adalah 10,47% pada tahun 2001 dan 12,88% pada tahun 2000. c.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah giro, tabungan dan deposito yang dijadikan sebagai jaminan kredit disajikan masing-masing pada Catatan 15, 16 dan 17.
d. Kredit modal kerja merupakan kredit rekening koran, cerukan dan kredit reguler. e. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan mobil, kredit jaminan rumah dan kredit perorangan termasuk cash collateral loan. f.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah di bawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 32,48% dan 85% pada tahun 2001 dan sebesar 32,48% pada tahun 2000 dari jumlah kredit sindikasi. Risiko atas kredit sindikasi ditanggung secara proporsional oleh bank-bank peserta.
g. Kredit program pemerintah terdiri dari Kredit Usaha Tani, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Program kepada Sektor Koperasi, Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana. h. Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 7.304.074 dan Rp 39.247.352 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 (lihat Catatan 33).
- 30 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
i.
Dalam jumlah kredit yang diberikan terdapat pembiayaan pengelolaan komoditi Pemerintah yang ditugaskan kepada Badan Urusan Logistik (BULOG) sebesar Rp 2.313.852.943 dan Rp 2.765.263.168 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 8 tahun 1990, Menteri Keuangan menjamin kredit yang disediakan untuk tujuan tersebut di atas sehingga sesuai ketentuan Bank Indonesia, dikecualikan dalam perhitungan batas maksimum pemberian kredit.
j.
Pada tanggal 31 Desember 2000, dalam jumlah kredit yang diberikan terdapat Kredit Usaha Tani (KUT) yang dibiayai dengan menggunakan dana sendiri terlebih dahulu sebesar Rp 264.038.075 dan atas kredit ini sepenuhnya dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sesuai dengan perjanjian pembiayaan KUT antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Bank, Bank berhak menagih subsidi bunga setiap 3 (tiga) bulan atas saldo KUT dan berhak mengajukan penggantian (klaim) atas tunggakan pokok dan bunga sejak jatuh tempo KUT secara Nasional.
k.
Kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan Bank merupakan kredit yang dibebani bunga khusus untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 2 (dua) sampai dengan 15 (lima belas) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
l.
Berdasar keputusan KKSK nomor Kep. O3/K.KKSK/11/2001 tanggal 29 November 2001, dan surat dari BPPN No. S-00509/AMC-AD/BPPN/1201 dan No.000510/AMC-AD/BPPN/1201 masing-masing tanggal 13 dan 14 Desember 2001, Bank telah melakukan pembelian kembali kredit non-performing yang sebelumnya diserahkan kepada BPPN sebesar Rp 377.466.526 dan US$ 15.076 (lihat Catatan 1).
m. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2001 kepada Bank Indonesia tidak terdapat debitur yang tidak memenuhi ketentuan BMPK. n. Perubahan penyisihan kerugian kredit adalah sebagai berikut: 2001 Dolar Amerika Serikat
Rupiah Saldo awal tahun Rp 111.454.653 Penerimaan kembali kredit yang telah dihapuskan 90.081.919 Penyisihan selama tahun berjalan 261.636.584 Reklasifikasi penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Penghapusan kredit ( 444.825.728 ) Potongan pembelian kredit non performing dari BPPN 112.683.623 Saldo akhir tahun
Rp 131.031.051
2000
Rp
(
Rp
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
Rupiah
7.196.076
Rp 118.650.729
Rp 100.336.584
-
90.081.919
52.247.239
2.004.590 54.845.596 )
(
4.878.556
Rp 105.215.140
10.198.082
-
10.198.082
313.883.823
78.424.999
480.004
78.905.003
2.004.590 499.671.324 )
40.000.000 117.505.012 )
(
45.612.356
158.295.979
-
52.214.665
Rp 183.245.716
Rp 111.454.653
Rp
Jumlah
1.837.516 -
Rp
(
40.000.000 1.837.516 117.505.012 )
-
-
7.196.076
Rp 118.650.729
Di dalam penyisihan kerugian tahun berjalan terdapat penyisihan kerugian pembiayaan syariah sebesar Rp 200.000 pada tanggal 31 Desember 2001. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
- 31 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) o. Kredit yang telah direstrukturisasi pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 15.855.238 dan Rp 70.263.000. Restrukturisasi tersebut sebagian besar dilakukan dengan cara perpanjangan masa pelunasan kredit. p. Fungsi pengendalian kredit Bank harus selalu dijiwai oleh azas kehati-hatian dengan semangat untuk menghindari diri dari pemberian kredit yang spekulatif dan berisiko tinggi dan berfokus pada penghindaran pemburukan portofolio kredit Bank. Penggelolaan risiko kredit dilakukan dengan membuat limit kredit dan menerapkan kebijakan yang seragam, pengawasan secara periodik atas masing-masing portfolio dan pengukuran tingkat kolektibilitas dari portofolio kredit. Kegiatan usaha Bank Bukopin yang meliputi pemberian kredit, transaksi surat berharga termasuk instrumen pasar dan sebagainya, kesemuannya mengandung risiko. Seluruh risiko tersebut dianalisa dan dipantau secara periodik oleh berbagai komite kerja. Dalam rangka menjaga kelangsungan usaha, Bank Bukopin senantiasa menjaga agar kualitas aktiva produktif tetap sehat. Manajemen menetapkan kebijakan-kebijakan pengendalian risiko portofolio kredit secara integrated yang meliputi seluruh proses kredit, dari sejak solisitasi nasabah, proses kredit sampai dengan pelunasan kredit. Penetapan kebijakan dan pedoman manajemen risiko atas perkreditan yang sudah dilaksanakan selama tahun 2001 meliputi: (i)
Kebijakan pemakaian Credit Risk Rating dan Credit Scoring System untuk lebih memfokuskan kriteria debitur yang layak dibiayai. Sementara ini hanya dilakukan untuk kredit komersial dan kredit konsumsi. Khusus untuk kredit konsumsi sejak bulan Oktober 2001 telah diimplementasikan Loan Approval Work Flow System.
(ii)
Penyempurnaan ketentuan tentang Penetapan Kualitas Aktiva Produktif (KAP), agar dalam menetapkan KAP lebih mendetail meliputi kemampuan membayar, kondisi keuangan dan prospek usaha. Penerapan dilakukan oleh Komite Penetapan KAP melalui Rapat Collectibility rutin di awal bulan, di bawah koordinasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang sudah terlebih dahulu melakukan loan review.
(iii) Penyempurnaan kebijakan tentang Kelembagaan Komite Kredit, agar keputusan kredit dilakukan dengan lebih hati-hati dan dilakukan oleh personil yang kompeten. (iv) Penyempurnaan kebijakan tentang Ketentuan Penetapan Anggota Komite Kredit dan Penetapan Individual Limit Anggota Kredit, yang mengatur tentang klasifikasi keanggotaan komite kredit dan kriteria yang dipakai untuk menetapkan besarnya individual limit seorang anggota komite kredit, berdasarkan hasil scoring terhadap past performance-nya. (v)
Penyempurnaan Kebijakan Ketentuan Prosedur Kredit, yang mengatur ketentuan: keputusan kredit, pencairan kredit, pelunasan kredit, perubahan jangka waktu kredit, perubahan agunan, perubahan suku bunga, penambahan plafond, penurunan plafond dan pengajuan proposal Cabang ke Kantor Pusat.
10. TAGIHAN AKSEPTASI 2001 Dolar Amerika Serikat Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
2000
Rp
147.619.581 Rp 1.476.196 ) (
80.236.548 802.366 )
Rp
146.143.385
79.434.182
(
Rp
- 32 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Perubahan penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2001
2000
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Reklasifikasi selama tahun berjalan
Rp
802.366 568.712 105.118 -
Rp
802.366
Saldo akhir tahun
Rp
1.476.196
Rp
802.366
Klasifikasi tagihan akseptasi berdasarkan kualitasnya adalah lancar dan mempunyai sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya adalah kurang dari satu tahun masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
11. PENYERTAAN Rincian penyertaan adalah sebagai berikut: Persentase Pemilikan 2001
2000
2001
Metode Biaya Simpanan pada koperasi Saham PT Bank Madya Dhaha Ekonomi - Kediri (BPR) PT Aplikanusa Lintasarta Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian
Rp
16,02% 0,02
0,12 % 0,02
532.605
Rp
532.605
400.587 14.773
Rp
587 14.773
947.965 931.642 )
(
Bersih
2000
Rp
547.965 9.102 )
(
16.323
Rp
538.863
Berdasarkan hasil evaluasi dan penelaahan manajemen Bank, klasifikasi penyertaan berdasarkan kualitasnya adalah sebagai berikut: 2001 2000 Lancar Diragukan Macet Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian Bersih
Rp
14.773 4.975 928.217 947.965 931.642 )
( Rp
16.323
Rp
547.965 547.965 9.102 )
( Rp
538.863
- 33 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) Perubahan penyisihan kerugian penyertaan adalah sebagai berikut: 2001
2000
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan
Rp
9.102 922.540
Rp
6.819 2.283
Saldo akhir tahun
Rp
931.642
Rp
9.102
Pada tahun 2001, Bank menambah jumlah penyertaannya di PT Bank Madya Dhaha Ekonomi sebesar Rp 400.000, sehubungan dengan persyaratan kecukupan modal minimum bank tersebut. Simpanan pada koperasi merupakan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan wajib khusus dan simpanan sukarela pada beberapa koperasi. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penyertaan.
12. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 2001 Saldo Awal Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Rp
Jumlah Biaya Perolehan
70.625.850 27.356.855 101.831.521 12.901.251
Penambahan
Rp
212.715.477
Pengurangan
24.362 867.656 10.920.407 1.429.920
Rp
24.650 1.987.618 460.705
13.242.345
2.472.973
Saldo Akhir
Rp
70.650.212 28.199.861 110.764.310 13.870.466 223.484.849
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
( ( (
10.795.494 ) ( 42.417.449 ) ( 5.537.986 ) (
1.336.021 ) ( 15.548.666 ) ( 2.346.321 ) (
24.650 ) ( 1.874.959 ) ( 420.851 ) (
12.106.865 ) 56.091.156 ) 7.463.456 )
Jumlah Akumulasi Penyusutan
(
58.750.929 ) (
19.231.008 ) (
2.320.460 ) (
75.661.477 )
Nilai Buku
Rp
153.964.548
Rp
147.823.372
2000 Saldo Awal Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Biaya Perolehan
(Berlanjut)
Rp
70.163.027 24.286.893 92.073.609 11.425.340 197.948.869
Penambahan
Rp
462.823 3.070.962 10.317.637 1.742.582 15.594.004
Pengurangan
Rp
1.000 559.725 266.671 827.396
Saldo Akhir
Rp
70.625.850 27.356.855 101.831.521 12.901.251 212.715.477
- 34 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) 2000 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
( Rp ( (
9.465.352 ) ( Rp 28.846.242 ) ( 3.444.042 ) (
1.331.142 ) ( Rp 13.974.708 ) ( 2.259.457 ) (
1.000 ) ( Rp 403.501 ) ( 165.513 ) (
10.795.494 ) 42.417.449 ) 5.537.986 )
Jumlah Akumulasi Penyusutan
(
41.755.636 ) (
17.565.307 ) (
570.014 ) (
58.750.929 )
Nilai Buku
Rp
156.193.233
Rp
153.964.548
Jumlah penyusutan aktiva tetap yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp 19.231.008 dan Rp 17.565.307 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Aktiva tetap dalam pemilikan langsung, kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 136.130.573 pada tahun 2001. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva tetap yang dipertanggungkan. 13. AKTIVA LAIN-LAIN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah Agunan yang diambil alih Bunga masih akan diterima Biaya dibayar di muka Uang muka biaya Keanggotaan Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat Bunga masih akan diterima Jumlah
Rp
2000
89.169.808 28.108.326 30.817.458 27.952.576 1.486.768 7.757.497
Rp
107.676.405 46.604.735 17.637.735 2.058.901 1.493.388 1.815.904
185.292.433
177.287.068
680.648
3.501.374
185.973.081
Rp
180.788.442
Uang muka biaya terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kerjasama Bank dengan Koperasi Pasar untuk memonitor unit simpan pinjam Swamitra, uang muka pembelian tanah, uang muka pembelian Automatic Teller Machine (ATM) dan peralatan teknologi untuk cabangcabang baru dan uang muka biaya lainnya yang ditangguhkan sampai diterimanya pertanggungjawaban biaya-biaya tersebut.
- 35 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
14. KEWAJIBAN SEGERA Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Biaya masih harus dibayar Kewajiban penebusan komoditi Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat Lain-lain Jumlah
Rp
2000
1.332.209 2.515.876 57.695.238
Rp
120.028.839 3.909.430 78.841.265
61.543.323
202.779.534
8.411.412
8.428.964
69.954.735
Rp
211.208.498
15. GIRO Giro terdiri dari: 2001
Rupiah Bukan bank Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Bank lain Pihak ketiga Jumlah
2000
Dolar Amerika Serikat
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
Rupiah
45.626.946
Rp 3.041.626.766
Rp 3.365.451.500
Rp 43.860.295
Rp 3.409.311.795
473.373
4.266
477.639
4.141.803
-
4.141.803
2.996.473.193
45.631.212
3.042.104.405
3.369.593.303
43.860.295
3.413.453.598
21.250.103
-
21.250.103
471.340
-
471.340
45.631.212
Rp 3.063.354.508
Rp 3.370.064.643
Rp 43.860.295
Rp 3.413.924.938
Rp 2.995.999.820
Rp 3.017.723.296
Rp
Rp
Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2001 akun giro pihak ketiga bukan bank dan bank lain termasuk simpanan berupa giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 1.000 dan Rp 20.000.000. Giro yang dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 14.903.609 dan Rp 117.613.252. Suku bunga rata-rata per tahun untuk giro dalam Rupiah adalah sebesar 6,08% dan 5,07% masingmasing pada tahun 2001 dan 2000, sedangkan untuk giro dalam dolar Amerika Serikat adalah sebesar 4,75% dan 4,05% pada tahun 2001 dan 2000 dengan syarat saldo minimum giro yang ditempatkan pada Bank adalah sebesar US$ 1.000.
- 36 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
16. TABUNGAN Tabungan terdiri dari: 2001 Rupiah SiAga (Simpanan Keluarga) Sikosi (Simpanan Koperasi) Namiroh (Haji dan Umroh) SiAga Wadiah Jumlah
2000
Rp
661.387.435 179.062.023 148.012 41.413
Rp
560.650.333 168.507.467 177.463 -
Rp
840.638.883
Rp
729.335.263
Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 83.881.041 dan Rp 85.120.474. Termasuk dalam akun ini adalah tabungan milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejumlah Rp 3.017.437 dan Rp 2.565.437 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 (lihat Catatan 33). Suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan adalah 9,84% dan 9,66% masing-masing pada tahun 2001 dan 2000.
17. DEPOSITO BERJANGKA Deposito berjangka terdiri dari: 2001
Rupiah Bukan bank Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Bank lain Pihak ketiga Jumlah
Rp
3.552.053.971
2000
Dolar Amerika Serikat
Rp
Jumlah
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
167.603.429
Rp 3.719.657.400
Rp 3.033.008.185
1.984.810
582.467
2.567.277
84.941.207
109.404
85.050.611
3.554.038.781
168.185.896
3.722.224.677
3.117.949.392
201.474.181
3.319.423.573
175.060.000 Rp 3.729.098.781
Rp
-
175.060.000
33.060.000
168.185.896
Rp 3.897.284.677
Rp 3.151.009.392
Rp
Jumlah
201.364.777
Rp
Rp
201.474.181
3.234.372.962
33.060.000 Rp
3.352.483.573
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan tanggal penempatan sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
- 37 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) Suku Bunga Rata-rata 2001 Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
11,00% 12,50 12,50 12,50
4,25 5,00 5,00 5,00
2000
2001
12,49% 12,17 12,53 13,20
4,87 4,68 3,53 4,53
Jumlah
2000
Rp 1.997.530.943 1.232.594.596 251.498.122 247.475.120
Rp 1.736.862.161 968.113.934 353.175.935 92.857.362
3.729.098.781
3.151.009.392
150.712.907 4.116.997 8.061.995 5.293.997
196.625.847 409.687 47.975 4.390.672
168.185.896
201.474.181
Rp 3.897.284.677
Rp 3.352.483.573
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2001
2000
Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 2 bulan 2 - 5 bulan Lebih dari 5 bulan
Rp
Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan 1 - 2 bulan 2 - 5 bulan Lebih dari 5 bulan
Jumlah
Rp
2.456.401.402 571.834.843 471.163.184 229.699.352
Rp
2.093.565.947 427.122.194 506.369.802 123.951.449
3.729.098.781
3.151.009.392
155.934.112 1.985.123 6.430.615 3.836.046
196.854.188 177.508 92.112 4.350.373
168.185.896
201.474.181
3.897.284.677
Rp
3.352.483.573
Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 426.322.717 dan Rp 74.668.772. 18. PENEMPATAN DARI BANK LAIN Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk interbank call money dalam rupiah dengan suku bunga rata-rata per tahun sebesar 15,50% dan 12,75% masing-masing pada tahun 2001 dan 2000.
- 38 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
19. HUTANG PAJAK Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut: 2001 Hutang pajak penghasilan - pasal 29
Rp
Hutang pajak penghasilan lainnya Pasal 21 Pasal 23
2000
36.048.152
Rp
9.737.448 8.811.655
Jumlah
Rp
-
5.933.946 6.406.575
54.597.255
Rp
12.340.521
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi
Rp
Koreksi positif: Denda Sumbangan dan hadiah Representasi Kenikmatan karyawan Penyusutan aktiva tetap Laba penjualan aktiva tetap Penyisihan kerugian atas: Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Penurunan nilai pasar Obligasi Negara Republik Indonesia Koreksi negatif: Penyusutan aktiva tetap Laba penjualan aktiva tetap Penghasilan kena pajak sebelum kompensasi akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Koreksi rugi fiskal tahun 1998 Penghasilan kena pajak (rugi fiskal)
2000
176.185.721
Rp
125.523.049
3.958.343 5.435.799 3.049.368 11.098
5.344.638 3.926.924 2.285.592 833.354 -
68.018 3.128.912 155.000 568.712 922.540 4.035.831
52.899 5.577.870 752.215 2.830.840 2.283 3.076.975
85.452
1.526.348
-
(
Rp
( (
2.098.192 ) 66.165 )
197.604.794 36.828.032 ) ( -
149.568.630 245.637.812 ) 59.241.150
160.776.762
(Rp
36.828.032 )
- 39 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Perhitungan beban pajak penghasilan dan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2001 Penghasilan kena pajak
Rp
Pajak penghasilan Pajak penghasilan yang dibayar sendiri Pasal 25 Pajak penghasilan yang bersifat final atas penjualan tanah dan bangunan.
160.776.762 48.215.529
(
11.814.804 )
(
352.573 )
Hutang pajak penghasilan
Rp
36.048.152
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Nomor 00038/406/98/014/00 tanggal 5 April 2000 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak telah ditetapkan bahwa rugi fiskal untuk pajak 1998 adalah sebesar Rp 505.246.540. Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan (pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum 30%) adalah sebagai berikut (lihat Catatan 2a dan 3): 2001 Akumulasi rugi fiskal Penyisihan kerugian: Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Penyertaan Tagihan akseptasi Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Penyusutan aktiva tetap
( Rp
Jumlah
( Rp
2000
11.048.410 ) (Rp 20.405 938.674 46.500 276.762 170.614 1.210.749 918.140
44.870.589 ) 15.870 1.673.361 225.665 685 923.093 649.308 )
(
7.466.566 ) (Rp
42.681.223 )
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akun Aktiva/Kewajiban Pajak Tangguhan) adalah sebagai berikut (lihat Catatan 2q dan 3) 2001 Aktiva Pajak Tangguhan Akumulasi rugi fiskal Akumulasi penyisihan kerugian: Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Penyertaan Tagihan akseptasi (Berlanjut)
Rp
2000 -
214.363 3.551.935 374.165 279.493 170.614
Rp
11.048.410 193.958 2.613.261 327.665 2.731 -
- 40 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Rp
Jumlah aktiva pajak tangguhan
2000
3.169.253
Rp
7.759.823
Kewajiban Pajak Tangguhan Penyusutan aktiva tetap
(
Bersih
( Rp
16.144.529
13.615.354 ) ( 5.855.531 )
1.958.504
14.533.494 ) Rp
1.611.035
Rugi fiskal yang dapat diperhitungkan sebagai aktiva pajak tangguhan adalah sebesar jumlah yang dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan kena pajak dalam waktu 5 (lima) tahun sejak rugi fiskal terjadi. Aktiva pajak tangguhan di luar akumulasi rugi fiskal, berasal dari perbedaan dasar pencatatan menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan dasar penentuan yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak. Jumlah beda temporer yang signifikan, atas mana aktiva pajak tangguhan dihitung, tidak dapat dikurangkan untuk tujuan penetapan pajak penghasilan sampai penyisihan kerugian aktiva produktif direalisasikan penghapusannya. Manajemen berpendapat bahwa aktiva/kewajiban pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali.
20. PINJAMAN YANG DITERIMA Rincian pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut: 2001
2000
Rupiah Bank Indonesia (a) Rp PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (b) PT Bank Tabungan Negara (Persero) (c) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (d) Pihak lainnya (e)
84.562 707.503 24.683.436 462.901.905 79.626.202
Jumlah
568.003.608
Rp
Rp
Rp
87.994 200.510.734 25.134.904 455.745.134 40.484.354 721.963.120
a) Bank Indonesia (BI) Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari BI untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada nasabah. Fasilitas kredit likuiditas ini disalurkan dalam bentuk Kredit Investasi Kecil (KIK), Kredit Investasi (KI), Kredit Likuiditas Koperasi di Luar Perdagangan dan Jasa, Kredit Likuiditas Proyek Pengembangan Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya Masyarakat. Jangka waktu fasilitas ini berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun. Tingkat suku bunga fasilitas ini berkisar antara 6,5% sampai dengan 9% per tahun.
- 41 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia tanggal 15 November 1999 dan Peraturan Bank Indonesia No. 2/3/PBI/2000 tanggal 1 Februari 2000, BI mengalihkan pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka kredit program kepada masing-masing Badan Usaha Milik Negara Koordinator yang ditunjuk Pemerintah, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). b) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) Akun ini terdiri dari: •
Fasilitas pinjaman eks Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk skim Kredit Usaha Tani (KUT) dan Kredit kepada Koperasi (KKOP) yang pengelolaannya dialihkan dari BI kepada BRI. Jangka waktu fasilitas ini maksimum selama 2 (dua) tahun dengan tingkat suku bunga fasilitas berkisar antara 3% sampai dengan 9% per tahun.
•
Fasilitas pinjaman dari BRI sesuai dengan Perjanjian Pinjaman No. 114RTL/PRG/PNG/04/2000 tanggal 1 Mei 2000, yang merupakan fasilitas kredit yang menggunakan dana dari penerbitan Surat Utang Pemerintah untuk dipinjamkan kembali kepada Koperasi Primer dalam rangka pembiayaan pengadaan pangan berupa gabah, jagung dan kedelai (KKOP Pangan). Jangka waktu fasilitas ini adalah 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian sampai dengan tanggal 22 September 2001. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 11% per tahun untuk pengadaan gabah dan 10% per tahun untuk pengadaan jagung dan kedelai.
•
Fasilitas pinjaman dari BRI sesuai dengan Perjanjian Pinjaman No. B.485DIR/RTL/PRG/08/2000 tanggal 3 Agustus 2000, yang merupakan fasilitas kredit yang menggunakan dana dari penerbitan Surat Utang Pemerintah maksimal sebesar Rp 72.500.000 untuk dipinjamkan kembali kepada Koperasi Primer untuk diteruskan kepada anggotanya dalam rangka pembiayaan budi daya tanaman tebu. Jangka waktu fasilitas ini adalah 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian sampai dengan tanggal 23 September 2002. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 9% per tahun.
c) PT Bank Tabungan Negara (Persero) (BTN) Akun ini terdiri dari: •
Fasilitas pinjaman eks Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk skim Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana yang pengelolaannya dialihkan dari BI kepada BTN. Jangka waktu fasilitas ini sesuai dengan kredit kepada nasabah maksimum selama 21 (dua puluh satu) tahun dengan tingkat suku bunga berkisar antara 3% sampai dengan 9% per tahun.
- 42 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) •
Fasilitas pinjaman dari BTN sesuai dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman dalam rangka pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana No. AMA-12/05/PKS/DIR/1999 dan No. AMA-13/06/PKS/DIR/1999 tanggal 24 November 1999 yang dananya berasal dari Rekening Dana Investasi sebesar Rp 3.248.018 serta Perjanjian Penerusan Pinjaman No. 03/PKS/DIR/2000 tanggal 8 Februari 2000 diubah dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman No. 28/PKS/DIR/2000 tanggal 3 Juli 2000 yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 7.404.744. Jangka waktu pinjaman selama 15 (lima belas) tahun termasuk masa tenggang 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian. Atas pinjaman ini dikenakan biaya administrasi sebesar 2% per tahun untuk Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana, 2,5% per tahun untuk Kredit Pemilikan Rumah Sederhana sampai dengan Tipe 21 dan sebesar 3% per tahun untuk Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Tipe 27 dan Tipe 36.
d) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) Akun ini terdiri dari: •
Fasilitas pinjaman eks Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk skim Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggota Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi Kawasan Timur Indonesia (KKPA PIR Trans KTI), Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggota Umum (KKPA Umum) dan Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggota Tenaga Kerja Indonesia (KKPA TKI) yang pengelolaannya dialihkan dari BI kepada PNM. Jangka waktu fasilitas ini berkisar antara 2 (dua) tahun sampai dengan 13 (tiga belas) tahun dengan tingkat suku bunga berkisar antara 3% sampai dengan 9% per tahun.
•
Fasilitas pinjaman dari dana relending sesuai dengan Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 19 Juni 2000 dan No. 107 tanggal 19 Juli 2000 antara Bank dengan PNM untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada nasabah dalam rangka pembiayaan tenaga kerja Indonesia dengan pola Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya. Jangka waktu fasilitas ini berkisar antara 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan sampai dengan 2 (dua) tahun termasuk masa tenggang 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 9% per tahun.
e) Pihak Lainnya Akun ini terdiri dari kredit yang diperoleh dari: Asian Development Bank (ADB) Fasilitas kredit yang diperoleh melalui Bank Indonesia sesuai dengan Akad Penerusan Pinjaman No. 22/35/DIR/UKK tanggal 12 Februari 1990, yang merupakan fasilitas kredit untuk membiayai proyek pengembangan budi daya tambak sebesar US$ 21.830. Jangka waktu fasilitas ini adalah 15 (lima belas) tahun termasuk masa tenggang 5 (lima) tahun terhitung sejak berlakunya secara efektif perjanjian kredit. Pembayaran atas penarikan fasilitas kredit dilakukan dalam 20 (dua puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan sampai dengan tahun 2005. Beban bunga dihitung dari suku bunga yang besarnya ditentukan pada saat penandatanganan masing-masing perjanjian kredit yang bersangkutan.
- 43 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (BEI) Fasilitas ini diperoleh dari BEI sesuai dengan Perjanjian Pemberian Fasilitas No. 055/PPF/09/2000 tanggal 1 September 2000, yang merupakan fasilitas kredit yang diperoleh untuk disalurkan kepada nasabah yang memerlukan dalam rangka kegiatan ekspor-impor. Besarnya fasilitas yang disediakan tidak terikat pada suatu jumlah tertentu (uncommitted) dengan jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian pemberian fasilitas sampai dengan tanggal 31 Agustus 2001. Suku bunga pinjaman adalah sebesar lending rate BEI yang ditetapkan pada setiap notifikasi persetujuan penggunaan fasilitas. Pemerintah Republik Indonesia •
Fasilitas kredit yang diperoleh untuk diteruskan kembali sebagai pinjaman kepada anggota koperasi, anggota Koperasi Swadaya Masyarakat (KSM) atau nasabah Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP) sebesar Rp 4.500.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 5 (lima) tahun yang akan jatuh tempo sekaligus pada tanggal 18 Desember 2000. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 6% per tahun untuk pinjaman yang telah disalurkan dan 14% per tahun untuk pinjaman yang belum disalurkan.
•
Fasilitas kredit yang diperoleh pada tanggal 29 Januari 1997 sehubungan dengan pelaksanaan program intensifikasi jagung hibrida untuk pengadaan alat pemipil dan pengering jagung (crash program) sebesar Rp 2.500.000. Jangka waktu kredit adalah 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan suku bunga 6% per tahun.
International Economic Corporation Development Fund (IECDF) Fasilitas kredit yang diperoleh sebesar US$ 6.477 dari Export Import Bank Republic of China melalui Bank Indonesia yang akan disalurkan kepada Koperasi Primer/Koperasi Unit Desa untuk diteruskan kepada anggotanya melalui kelompok untuk pembiayaan yang bersifat produktif. Jangka waktu fasilitas ini adalah 25 (dua puluh lima) tahun yaitu sampai dengan tahun 2020 termasuk masa tenggang 7 (tujuh) tahun dan suku bunga kredit berdasarkan rata-rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia 3 (tiga) bulanan, yaitu berkisar antara 10,59% sampai dengan 14,33%. Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Yayasan Damandiri) Fasilitas kredit yang diperoleh untuk diteruskan kembali sebagai kredit kepada Kelompok Pengentasan Kemiskinan (“Taskin”) melalui Koperasi Pedagang Pasar (Koppas) atau koperasi lainnya atau lembaga keuangan mikro melalui kerjasama usaha, sesuai dengan Kesepakatan Bersama Yayasan Damandiri, Kantor Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan, Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah dan Bank tentang Pemberdayaan Kelompok Taskin dengan Penyaluran Kredit melalui Koppas (Kredit Taskin Koppas) tanggal 8 Desember 1998. Fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 5.000.000 dengan suku bunga pinjaman sebesar 10% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini adalah sama dengan jangka waktu atas kredit yang diberikan/diteruskan kepada Kelompok Taskin.
- 44 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
21. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk Bank adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah L/C berjalan Bank garansi Endorsemen surat berharga
Rp
4.511.437 158.309 4.238.814
Rp
Rp
1.215.952 135.644 4.238.814
8.908.560
5.590.410
781.561 71.689
27.544 108.025
853.250
135.569
Dolar Amerika Serikat Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Bank garansi
Jumlah
2000
9.761.810
Rp
5.725.979
Kualitas transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut: 2001 Mata Uang Asing
Rupiah Lancar Macet
Rp 466.974.658 4.238.814
Jumlah
471.213.472
Estimasi kerugian
(
Bersih
8.908.560 ) Rp 462.304.912
2000
Rp
(
Jumlah
Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
85.324.995 -
Rp 552.299.653 4.238.814
Rp 135.159.608 4.238.814
Rp 13.556.946 -
Rp 148.716.554 4.238.814
85.324.995
556.538.467
139.398.422
13.556.946
152.955.368
853.250 ) Rp
84.471.745
(
9.761.810 ) Rp 546.776.657
(
5.590.410 ) Rp 133.808.012
(
135.569 ) Rp 13.421.377
(
5.725.979 ) Rp 147.229.389
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Reklasifikasi selama tahun berjalan Saldo akhir tahun Dolar Amerika Serikat Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Reklasifikasi selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
2000
Rp
5.590.410 3.318.150 -
Rp
1.451.370 3.076.975 1.062.065
Rp
8.908.560
Rp
5.590.410
Rp
135.569 717.681 -
Rp
135.569
Rp
853.250
Rp
135.569
- 45 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjensi.
22. KEWAJIBAN LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2001 Rupiah Pendapatan diterima di muka Hutang kesejahteraan pegawai Bunga yang masih harus dibayar Dana titipan nasabah Setoran jaminan Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat Bunga yang masih harus dibayar Lain-lain
Jumlah
Rp
13.698.868 46.280.250 28.130.815 4.780.135 960.571 42.934.548
2000 Rp
36.004.792 35.306.408 34.230.295 3.661.980 789.182 102.823.741
136.785.187
212.816.398
1.936.390 6.893.558
492.026 5.950.129
8.829.948
6.442.155
145.615.135
Rp
219.258.553
23. PINJAMAN SUBORDINASI Sesuai dengan Surat Penegasan Kredit dari Bank Indonesia No. 28/109/UKU/PMK tanggal 9 Mei 1995, Bank memperoleh fasilitas pinjaman subordinasi I dari Bank Indonesia sebesar Rp 60.669.775 dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun termasuk masa tenggang 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal 31 Desember 1991 sampai dengan tanggal 30 Desember 2001 dan pembayaran angsuran dilakukan setiap 6 (enam) bulan mulai tanggal 30 Juni 1997. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 5% per tahun dan dijamin dengan obligasi dan aksep unjuk yang diterbitkan oleh Bank. Pada tahun 2001, pinjaman subordinasi ini telah dilunasi oleh Bank.
24. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
- 46 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) 2001
Jumlah Saham I.
SAHAM BIASA KELAS A Yayasan Bina Sejahtera Warga (YANATERA) BULOG Negara Republik Indonesia Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) Mohamad Hasan (KOPKAPINDO) Koperasi Pegawai BULOG (KOPEL-BULOG) Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (KPDKP) Koperasi Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ) Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) Induk Koperasi Karyawan (INKOPKAR) Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (INKOPAD) Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (INKOPPOL) Induk Koperasi Veteran Republik Indonesia (INKOVERI) Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI) Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (INKOPAL) Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (INKOPAU) Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO) Induk Koperasi Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (INKOPPABRI) Induk Koperasi Wredatama (INKOPTAMA) Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat (PUSKOPELRA) Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jumlah Saham Biasa Kelas A
(Berlanjut)
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
61.181.883 47.362.545
0,72% 0,55
Rp
61.181.883 47.362.545
37.841.514 29.712.072
0,44 0,35
37.841.514 29.712.072
17.505.567
0,20
17.505.567
13.918.404
0,16
13.918.404
1.196.490
0,01
1.196.490
732.557
0,01
732.557
559.915
0,01
559.915
513.747
0,01
513.747
492.979
0,01
492.979
485.316
0,01
485.316
471.544
0,01
471.544
421.742
0,01
421.742
360.056
-
360.056
190.470
-
190.470
160.024
-
160.024
106.931
-
106.931
106.220
-
106.220
59.809
-
59.809
213.379.785
2,50
213.379.785
- 47 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) 2001
Jumlah Saham II
III
SAHAM BIASA KELAS B Koperasi Pegawai BULOG Seluruh Indonesia (KOPELINDO) Yayasan Bina Sejahtera Warga (YANATERA) BULOG Koperasi Perkayuan APKINDO - MPI (KOPKAPINDO) Negara Republik Indonesia
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
4.451.604.520
52,16%
Rp
1.276.935.543
14,96
12.769.355
785.965.767 405.600.902
9,21 4,75
7.859.658 4.056.009
Jumlah Saham Biasa Kelas B
6.920.106.732
81,08
69.201.067
SAHAM BIASA KELAS C Negara Republik Indonesia
1.401.704.883
16,42
14.017.049
Jumlah seluruh saham
8.535.191.400
100,00%
Rp
44.516.045
296.597.901
2000
Jumlah Saham I.
(Berlanjut)
SAHAM BIASA KELAS A Yayasan Bina Sejahtera Warga (YANATERA) BULOG Negara Republik Indonesia Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) Mohamad Hasan Koperasi Pegawai BULOG (KOPEL-BULOG) Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (KPDKP) Koperasi Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ) Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) Induk Koperasi Karyawan (INKOPKAR) Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (INKOPAD) Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (INKOPPOL) Induk Koperasi Veteran Republik Indonesia (INKOVERI)
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
61.181.883 47.362.545 37.841.514 29.712.072
0,72% 0,55 0,44 0,35
Rp
61.181.883 47.362.545 37.841.514 29.712.072
17.505.567
0,20
17.505.567
13.918.404
0,16
13.918.404
1.196.490
0,01
1.196.490
732.557
0,01
732.557
559.915
0,01
559.915
513.747
0,01
513.747
492.979
0,01
492.979
485.316
0,01
485.316
- 48 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) 2000
Jumlah Saham Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI) Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (INKOPAL) Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (INKOPAU) Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO) Induk Koperasi Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (INKOPPABRI) Induk Koperasi Wredatama (INKOPTAMA) Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat (PUSKOPELRA) Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI)
III
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
471.544
0,01%
421.742
0,01
421.742
360.056
-
360.056
190.470
-
190.470
160.024
-
160.024
106.931
-
106.931
106.220
-
106.220
59.809
-
59.809
213.379.785
2,50
213.379.785
1.068.178.938 405.600.902
12,51 4,75
10.681.790 4.056.009
286.573.646
3,36
2.865.736
181.782.628
2,13
1.817.826
Jumlah Saham Biasa Kelas B
1.942.136.114
22,75
19.421.361
SAHAM BIASA KELAS C Negara Republik Indonesia
6.379.675.501
74,75
63.796.755
Jumlah seluruh saham
8.535.191.400
100,00%
Jumlah Saham Biasa Kelas A II
Persentase Pemilikan
SAHAM BIASA KELAS B Koperasi Pegawai BULOG Seluruh Indonesia (KOPELINDO) Negara Republik Indonesia Yayasan Bina Sejahtera Warga (YANATERA) BULOG Koperasi Perkayuan APKINDO - MPI (KOPKAPINDO)
Rp
Rp
471.544
296.597.901
Berdasarkan akta jual beli saham No.12 Notaris Neneng Salmiah, S.H. M. Hum tanggal 12 November 2001 telah dilakukan penjualan seluruh saham biasa kelas A milik Mohamad Hasan kepada KOPKAPINDO. Transaksi jual beli saham tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia.
- 49 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Pada tanggal 12 Januari 1999 dan tanggal 17 Maret 1999, telah direalisasikan pengalihan modal saham ditempatkan dari INKOPKAR, GKBI dan INKUD kepada Yayasan Bina Sejahtera Warga (YANATERA) BULOG sebesar Rp 16.391.750. Dana dari YANATERA BULOG tersebut diperhitungkan sebagai tambahan modal dalam program rekapitalisasi yang dicatat sebagai saham biasa kelas B dan agio saham masing-masing sebesar Rp 2.865.736 dan Rp 13.526.014 pada tahun 1999. Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sesuai dengan akta No. 64 Notaris Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Juni 1999 ditetapkan hal-hal berikut: a. Menyetujui penambahan modal dasar Bank menjadi Rp 1.000.000.000. b. Mengeluarkan saham baru yang terdiri dari:
c.
•
Saham biasa kelas A sebanyak 213.379.785 saham dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 1.000.
•
Saham biasa kelas B sebanyak 1.671.211.209 saham dengan nilai nominal per saham Rp 10 dengan agio saham per lembar sebesar Rp 47,20.
•
Saham biasa kelas C sebanyak 6.650.600.406 saham dengan nilai nominal per saham Rp 10 dengan agio saham per lembar sebesar Rp 47,20.
Menyetujui perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Sesuai Anggaran Dasar Bank, saham biasa kelas C memiliki hak sebagai berikut: a. Mempunyai hak untuk menerima sisa likuidasi lebih dahulu (Pasal 28 ayat 8).
b. Mempunyai hak suara khusus untuk mengajukan pencalonan yang mengikat anggota Direksi atau Komisaris dengan ketentuan jumlah anggota Direksi atau Komisaris yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham dari calon-calon yang diajukan paling banyak adalah kurang dari 2/3 dari jumlah keseluruhan anggota Direksi atau Komisaris yang menjabat. Saham biasa kelas C hanya dapat dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, atau badan hukum yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan berubah dengan sendirinya menjadi saham biasa kelas B apabila dialihkan kepada pihak yang tidak termasuk dalam pemilik saham biasa kelas C. Berdasarkan surat Bank Indonesia tertanggal 28 April 1999 dan untuk melaksanakan surat BPPN kepada Bank Indonesia tertanggal 26 April 1999, Bank membuka “escrow account” di PT Bank Danamon Tbk. dalam bentuk deposito berjangka yang hanya dapat ditarik atau dicairkan dengan persetujuan Bank Indonesia. Berdasarkan suratnya tertanggal 8 Oktober 1999, Bank Indonesia menyetujui pencairan “escrow account” tersebut beserta bunga hanya untuk membeli saham biasa kelas B. Pembelian saham biasa kelas B yang dananya berasal dari pencairan pokok deposito berjangka, dilakukan oleh: •
Koperasi Pegawai BULOG Seluruh Indonesia (KOPELINDO) sebesar Rp 56.000.000 yang dicatat sebagai saham biasa kelas B dan agio saham masing-masing sebesar Rp 9.790.367 dan Rp 46.209.633.
- 50 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham) •
Negara Republik Indonesia sebesar Rp 23.200.000 yang dicatat sebagai saham biasa kelas B dan agio saham masing-masing sebesar Rp 4.056.009 dan Rp 19.143.991.
•
Koperasi Perkayuan APKINDO - MPI (KOPKAPINDO) sebesar Rp 10.000.000 yang dicatat sebagai saham biasa kelas B dan agio saham masing-masing sebesar Rp 1.748.280 dan Rp 8.251.720.
Sedangkan dana yang berasal dari bunga deposito berjangka, dipergunakan untuk membeli saham biasa kelas B yang berasal dari pengalihan saham biasa kelas C, oleh: •
KOPELINDO yang dicatat sebagai saham biasa kelas B sebanyak 89.142.277 saham atau senilai Rp 891.423.
•
KOPKAPINDO yang dicatat sebagai saham biasa kelas B sebanyak 6.954.653 saham atau senilai Rp 69.546.
Pembelian saham biasa kelas B oleh KOPELINDO dan KOPKAPINDO yang dananya berasal dari bunga deposito berjangka serta tambahan setoran modal oleh KOPKAPINDO yang dilakukan setelah perhitungan rekapitalisasi menyebabkan saham biasa kelas C menjadi sebesar 6.379.675.501 saham atau senilai Rp 63.796.755. Oleh karena tambahan setoran modal oleh KOPKAPINDO dilakukan setelah perhitungan rekapitalisasi, maka hal ini menyebabkan kelebihan dana setoran modal Negara Republik Indonesia. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) sesuai dengan akta No. 45 Notaris Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Maret 2000, para pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama pemegang saham dari BPPN menjadi Negara Republik Indonesia (lihat Catatan 1). Menindaklanjuti Rapat Umum Pemegang Sertifikat Bukti Hak yang diaktakan dengan akta Nomor 19 Notaris Lindasari Bachroem S.H., tanggal 13 Desember 2001, telah dilakukan pembelian saham biasa kelas C oleh pemilik saham biasa kelas B sebelum tanggal jatuh temponya. Pembelian saham biasa kelas C dananya berasal dari hasil penagihan atas kredit yang sebelumnya diserahkan kepada BPPN setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh BPPN untuk mengelola kredit tersebut (lihat Catatan 1). Pembelian saham tersebut tertuang dalam perjanjian untuk jual beli saham tanggal 21 Desember 2001 yang dilakukan antara pihak BPPN dengan pemegang saham biasa kelas B berikut: -
KOPELINDO, membeli saham biasa kelas C sebanyak 3.383.425.582 saham dengan harga Rp 77,58 per lembar. KOPKAKINDO, membeli saham biasa kelas C sebanyak 604.183.139 saham dengan harga Rp 77,58 per lembar. Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog, membeli saham biasa kelas C sebanyak 990.361.897 saham dengan harga Rp 77,58 per lembar.
- 51 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
25. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga berasal dari: 2001 Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada pasar uang Obligasi Negara Republik Indonesia Deposito berjangka Sertifikat deposito Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat Kredit yang diberikan Penempatan pada pasar uang Lain-lain
Jumlah
Rp
2000
786.198.037 349.664.242 103.314.243 55.308.061 224.371 37.554
Rp
759.543.626 149.421.028 69.171.202 47.510.212 43.501 5.546 70.285
1.294.746.508
1.025.765.400
11.522.826 5.751.469 107.873
6.880.819 12.523.636 160.360
17.382.168
19.564.815
1.312.128.676
Rp
1.045.330.215
Dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan termasuk pendapatan bunga dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 9h).
26. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI Pendapatan provisi dan komisi berasal dari kredit: 2001 Rupiah Modal kerja Konsumsi Investasi
Rp
Dolar Amerika Serikat Investasi Modal kerja Konsumsi
Jumlah
Rp
2000
71.758.607 3.180.772 2.324.653
Rp
59.137.752 1.695.823 1.279.821
77.264.032
62.113.396
367.490 226.664 1.683
182.589 177.264 -
595.837
359.853
77.859.869
Rp
62.473.249
Dalam pendapatan provisi dan komisi termasuk provisi dan komisi dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 9h).
- 52 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
27. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA Beban bunga dan pembiayaan lainnya terdiri dari: 2001 Rupiah Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Giro Tabungan Asuransi dana pihak ketiga Bunga harga penebusan komoditi Efek-efek Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat Deposito berjangka Giro Pinjaman yang diterima
Jumlah
Rp
541.958.126 85.772.107 84.722.603 70.907.996 17.077.720 15.528.446 942.245 -
2000 Rp
350.855.952 70.679.777 104.601.386 63.734.229 17.048.070 43.056.917 872.830 461.955
816.909.243
651.311.116
8.926.872 1.163.090 56.136
9.855.161 756.946 505
10.146.098
10.612.612
827.055.341
Rp
661.923.728
Dalam beban bunga giro, tabungan dan deposito berjangka termasuk beban bunga giro, tabungan dan deposito berjangka milik pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 15, 16 dan 17).
28. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2001
2000
Pembalikan kelebihan penyisihan denda Imbalan (fee) Jasa administrasi Denda keterlambatan bayar Lain-lain
Rp
140.665.061 11.027.646 6.274.914 2.193.738 35.763.616
Rp
12.104.735 3.663.763 1.863.419 16.314.041
Jumlah
Rp
195.924.975
Rp
33.945.958
Pembalikan kelebihan cadangan denda merupakan pendapatan yang berasal dari penyisihan denda yang tidak direalisasikan.
- 53 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Beban umum dan administrasi terdiri dari: 2001
2000
Penyusutan aktiva tetap (lihat Catatan 12) Iklan dan promosi Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Honorarium tenaga ahli Sumbangan dan hadiah Sewa Perlengkapan kantor Pendidikan dan pelatihan Asuransi Representasi Perjalanan Listrik dan air Keanggotaan Pajak dan izin Perpustakaan, majalah dan koran Lain-lain
Rp
19.231.008 18.926.408 18.718.099 16.549.749 10.079.840 8.438.343 8.190.155 7.554.009 7.345.370 6.506.700 6.186.283 5.685.379 3.281.185 2.072.719 739.148 455.541 13.532.271
Rp
17.565.307 6.151.766 17.789.358 16.378.251 17.145.898 3.926.924 5.039.628 6.292.643 5.259.521 5.549.705 2.285.592 5.499.431 2.533.431 944.727 480.681 409.944 27.969.726
Jumlah
Rp
153.492.207
Rp
141.222.533
30. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN Beban gaji dan tunjangan karyawan terdiri dari: 2001
2000
Gaji, bonus dan lembur Tunjangan Dana pensiun Asuransi karyawan
Rp
75.102.241 41.532.799 7.664.715 2.798.142
Rp
74.224.808 39.962.549 6.154.705 2.536.849
Jumlah
Rp
127.097.897
Rp
122.878.911
31. PENGHASILAN (BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH Akun ini terdiri dari: 2001 Diskon premi asuransi Denda Lain-lain - bersih Jumlah
2000
Rp
184.977 Rp 386.106 ) ( 13.711.467
148.050 5.344.638 ) 821.814
Rp
13.510.338
4.374.774 )
(
(Rp
- 54 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
32. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap. Dalam program ini, manfaat pensiun dibayarkan berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Bank Bukopin yang memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan untuk mengganti statusnya dari Yayasan menjadi Dana Pensiun pada tanggal 4 Juli 1995. Berdasarkan Anggaran Dasar Dana Pensiun Bank Bukopin Pasal 1 ayat 4, sumber dana adalah dari peserta dan Bank yang ditetapkan sebagai berikut: -
2,5% dibebankan kepada Karyawan/Karyawati 13,71% dibebankan kepada Bank
Komposisi beban pensiun periodik adalah sebagai berikut: 2001
2000
Beban jasa periode berjalan Rp Bunga atas biaya pensiun yang dibayar di muka ( Amortisasi beban jasa lalu yang belum diakui ( Amortisasi koreksi aktuarial yang belum diakui
4.186.479 Rp 329.447 ) ( 138.626 ) ( 554.597 (
4.804.780 201.640 ) 174.829 ) 99.428 )
Beban pensiun
4.273.003
4.328.883
Rp
Rp
Penilaian aktuaris untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen terdaftar dengan menggunakan metode proyeksi, yaitu Peserta diperhitungkan sejak Peserta masuk program sampai dengan Peserta mencapai Usia Pensiun Normal. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuaria untuk tahun 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: -
Tingkat bunga teknis atau aktuaria Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun rata-rata Tingkat mortalitas
: 7% per tahun : 5% per tahun : The 1949 Annuity Mortality Table untuk peserta baru dan the 1958 Commissioners Standard Ordinary Mortality Table untuk peserta lama (sebelum 20 April 1992)
Status pendanaan program pensiun adalah sebagai berikut: 2001 Kewajiban aktuaria Nilai wajar aktuaria
(
Status pendanaan program pensiun
(
(Berlanjut)
Rp
66.017.592 Rp 72.160.713 ) ( 6.143.121 )
2000 57.198.156 56.857.407 ) 340.749
- 55 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001 Beban jasa lalu yang belum diamortisasi Koreksi aktuarial yang belum diakui Biaya pensiun dibayar di muka
(Rp Rp
2000
1.362.328 ) (Rp 14.818.719 7.313.270
Rp
1.454.885 ) 5.820.523 4.706.387
Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari kas, deposito berjangka dan efek-efek. Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. Kep-150/Men/2000 mengenai “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Bank”, yang mengharuskan Bank membayar uang pesangon, uang penghargaan dan ganti kerugian jika terjadi pemutusan hubungan kerja berdasarkan lamanya masa kerja karyawan yang bersangkutan dan sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam surat keputusan di atas. Manajemen berpendapat bahwa program pensiun yang ada, cukup untuk menutupi beban sehubungan Keputusan Menteri Tenaga Kerja tersebut. Bank tidak menyisihkan beban tersebut pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000.
33. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normalnya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, menyangkut transaksi-transaksi sebagai berikut: a. b. c. d.
Kredit yang diberikan (lihat Catatan 9h). Giro (lihat Catatan 15). Tabungan (lihat Catatan 16). Deposito berjangka (lihat Catatan 17).
34. KREDIT YANG DIBERIKAN DENGAN PERJANJIAN PENERUSAN KREDIT Berdasarkan surat penegasan kredit dari Bank Indonesia, Bank memperoleh kredit likuiditas sebesar Rp 2.042.602.912 dan telah disalurkan sebagai Kredit Usaha Tani (KUT) dalam rangka intensifikasi padi, palawija dan hortikultura sebesar Rp 1.746.527.339 dan Rp 1.698.378.928 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 2001. Jangka waktu penyediaan kredit likuiditas ini sampai dengan tanggal 30 September 2000. Kredit Likuiditas Kredit Usaha Tani (KL KUT) tersebut dijamin oleh Bank Indonesia, Pemerintah dan Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK) masing-masing sebesar 42,75%, 52,25% dan 5%. Karena kredit yang diberikan tersebut dengan perjanjian penerusan kredit (channeling) dan seluruhnya dijamin oleh Pemerintah/penyedia dana, maka Bank tidak menanggung risiko dari kegagalan pengembalian kredit yang disalurkan tersebut. Suku bunga KL KUT adalah 10,5% per tahun dan didistribusikan kepada bank pelaksana, Koperasi Unit Desa atau koperasi atau lembaga swadaya masyarakat, PPL, Perum PKK dan Dana Titipan Pemerintah masing-masing sebesar 2%, 5%, 1%, 1,5% dan 1%.
- 56 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 2001 KOMITMEN Tagihan Komitmen Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
Rp
Jumlah Tagihan Komitmen
27.823.770
2000
Rp
301.247.878
27.823.770
301.247.878
Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan
(
1.547.237.699 ) (
1.160.667.310 )
(
529.299.792 ) (
124.349.634 )
Jumlah Kewajiban Komitmen
(
2.076.537.491 ) (
1.285.016.944 )
Kewajiban Komitmen – Bersih
(
2.048.713.721 ) (
983.769.066 )
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
110.578.540
73.749.521
Jumlah Tagihan Kontinjensi
110.578.540
73.749.521
Kewajiban Kontinjensi Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi Endorsemen efek-efek
( (
22.999.861 ) ( 4.238.814 ) (
24.366.919 ) 4.238.814 )
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
(
27.238.675 ) (
28.605.733 )
83.339.865
45.143.788
Tagihan Kontinjensi - Bersih KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH
(Rp
1.965.373.856 ) (Rp
2.099.292.588 )
- 57 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
36. ANALISA JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA 2001
Jumlah Aktiva Kas Rp 120.896.326 Giro pada Bank Indonesia 554.467.138 Giro pada bank lain 9.475.496 Penempatan pada bank lain 1.218.142.185 Efek-efek 1.974.850.000 Kredit yang diberikan 5.093.577.248 Pembiayaan syariah 20.000.000 Tagihan akseptasi 147.619.581 Obligasi Negara RI 367.274.000 Penyertaan 947.965
< 1 bulan
Rp
120.896.326 554.467.138 9.475.496 1.218.142.185 1.962.850.000 151.666.375 33.905.000 -
1 bulan s/d 3 bulan
Rp
> 3 bulan s/d 12 bulan
137.294.817 -
Rp
3.000.000 2.884.894.810 147.619.581 -
> 1 tahun s/d 5 tahun
Rp
9.000.000 1.136.569.055 96.869.000 -
> 5 tahun
Rp
783.152.191 20.000.000 236.500.000 947.965
Jumlah Aktiva
9.507.249.939
4.051.402.520
137.294.817
3.035.514.391
1.242.438.055
1.040.600.156
Kewajiban Kewajiban segera Giro Giro wadiah Tabungan Tabungan wadiah Deposito Berjangka Simpanan dari bank lain Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima
69.954.735 3.042.103.405 1.000 840.597.470 41.413 3.722.224.677 453.510.103 147.619.581 568.003.608
69.954.735 3.042.103.405 1.000 840.597.470 41.413 2.437.335.514 453.450.103 23.666.817
977.520.272 47.333.634
307.368.891 60.000 147.619.581 213.001.353
56.800.361
227.201.443
Jumlah Kewajiban Selisih
8.844.055.992 Rp
663.193.947
6.867.150.457 ( Rp 2.815.747.937 )
1.024.853.906 ( Rp
887.559.089 )
Rp
668.049.825
56.800.361
227.201.443
2.367.464
Rp 1.185.637.694
Rp 1.267.801.599
2000
Jumlah Aktiva Kas Rp 121.907.240 Giro pada Bank Indonesia 422.166.866 Giro pada bank lain 11.150.262 Penempatan pada bank lain 1.787.954.350 Efek-efek 1.298.729.726 Kredit yang diberikan 4.888.725.479 Tagihan akseptasi 80.236.548 Obligasi Negara RI 367.359.452 Penyertaan 547.965
< 1 bulan
Rp
121.907.240 422.166.866 11.150.262 1.787.954.350 1.280.729.726 227.547.837
1 bulan s/d 3 bulan
Rp
33.990.452 -
281.192.489 27.605.482 -
> 3 bulan s/d 12 bulan
Rp
6.000.000 3.389.810.956 52.631.066 -
> 1 tahun s/d 5 tahun
Rp
12.000.000 570.152.039 65.393.000 -
> 5 tahun
Rp
420.022.158 267.976.000 947.965
Jumlah Aktiva
8.978.777.888
3.885.446.733
308.797.971
3.448.442.022
647.545.039
688.949.123
Kewajiban Kewajiban segera Giro Tabungan Deposito Berjangka Simpanan dari bank lain Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Pinjaman Subordinasi
211.208.498 3.413.453.598 729.335.263 3.319.423.573 38.531.340 80.236.548 721.963.120 12.141.775
211.208.498 3.413.453.598 729.335.263 2.257.420.135 38.531.340 30.081.797 -
814.259.023 27.605.482 60.163.593 -
247.744.415 60.000 52.631.066 270.736.170 12.141.775
72.196.312 -
288.785.248 -
Jumlah Kewajiban Selisih
8.526.293.715 Rp
452.484.173
6.680.030.631 ( Rp 2.794.583.898 )
( Rp
902.028.098
583.853.426
593.230.127
Rp 2.864.558.596
72.196.312 Rp
575.348.727
288.785.248 Rp
400.163.875
- 58 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
37. RASIO KECUKUPAN MODAL Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum” bank-bank umum wajib memenuhi CAR sebesar 8% di akhir tahun 2001. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, Bank memiliki rasio kecukupan modal masing-masing sebesar 16,80% dan 15,42%. 38. POSISI DEVISA NETO Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, posisi devisa neto merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih dari penjumlahan aktiva dalam mata uang asing yang ada dalam neraca maupun rekening administratif dengan penjumlahan kewajiban dalam mata uang asing yang ada dalam neraca maupun rekening administratif. Posisi devisa neto (PDN) Bank sebagai berikut: 2001 Aktiva dan Aktiva pada Rekening Administratif
Kewajiban dan Kewajiban Pada Rekening Administratif
Posisi Devisa Neto (Absolut)
Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang Mata Uang Asing Lainnya
Rp
387.581.632 429.690 438.293 788.215
Rp
449.163.849 173.701 -
Rp
61.582.217 255.989 438.293 788.215
Jumlah Aktiva
Rp
389.237.830
Rp
449.337.550
Rp
63.064.714
Rp
522.860.780
Modal Persentase PDN terhadap Modal
12,06% 2000 Aktiva dan Aktiva pada Rekening Administratif
Kewajiban dan Kewajiban Pada Rekening Administratif
Posisi Devisa Neto (Absolut)
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Mata Uang Asing Lainnya
Rp
267.490.922 645.176 456.819
Rp
280.320.265 2.234.125 319.040
Rp
12.829.343 1.588.949 137.779
Jumlah Aktiva
Rp
268.592.917
Rp
282.873.430
Rp
14.556.071
Rp
401.378.858
Modal Persentase PDN terhadap Modal
3,63%
- 59 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
39. KONDISI EKONOMI Saat ini, kondisi ekonomi di Indonesia masih dalam keadaan yang tidak pasti yang disebabkan oleh labilnya kondisi sosial dan politik di dalam negeri. Walaupun sejak pertengahan tahun 1999, terjadi peningkatan positif terhadap beberapa indikator ekonomi utama, seperti menurunnya tingkat inflasi dan tingkat bunga, meningkatnya kegiatan ekonomi dan membaiknya likuiditas, namun nilai tukar mata uang Rupiah tetap bergejolak terhadap mata uang asing. Kondisi ekonomi ini menyebabkan ketidakpastian atas kemampuan debitur Bank untuk melaksanakan kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, yang berakibat meningkatnya risiko bawaan kredit pada portofolio aktiva produktif yang dimiliki Bank. Kondisi ekonomi tersebut juga berdampak terhadap biaya dana serta kemampuan Bank untuk memperoleh penghasilan dari operasi di masa yang akan datang. Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut di atas dan berkaitan dengan percepatan penyelesaian program rekapitalisasi, telah dilakukan penyelesaian langkah-langkah sebagai berikut: a. Berdasarkan Keputusan KKSK Nomor KEP.03/K.KKSK/11/2001 tanggal 29 November 2001 dan surat dari BPPN No. 5-00509/AMC-AD/BPPN/1201 tanggal 13 Desember 2001, telah dilakukan pembelian kembali kredit non-performing yang sebelumnya diserahkan kepada BPPN (lihat Catatan 8). b. Pembelian saham biasa kelas C milik Negara Republik Indonesia oleh pemilik saham biasa kelas B (lihat Catatan 24). Rencana kerja Bank tahun 2002 adalah sebagai berikut: a. Menyalurkan pemberian kredit dengan pola closed system, yaitu pembiayaan kepada 2 pihak atau lebih yang punya keterkaitan bisnis, sehingga seluruh transaksi keuangan dilakukan melalui Bank Bukopin. b. Prioritas ekspansi kredit yang berisiko rendah yaitu kredit yang dijamin oleh Pemerintah seperti kredit pangan, serta kredit kepada BUMN. Risiko kredit tersebut relatif rendah tercermin dari bobot Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang rendah. c.
Meningkatkan eksposur kredit dengan pola pembiayaan pembelian tagihan ke BUMN atau multinational company.
d. Meningkatkan pembiayaan yang berorientasi ekspor dengan memanfaatkan dana Bank Ekspor Indonesia maupun dana sendiri serta memanfaatkan penjaminan kredit dari Asuransi Ekspor Indonesia. e. Melakukan pembiayaan dengan pola sindikasi dan sekaligus berfungsi sebagai lead arranger, lead agent, facility agent dan security agent. f.
Peningkatan kerjasama yang telah ada dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk pembiayaan sindikasi dan money market serta kerjasama lainnya dalam rangka memanfaatkan potensi daerah dengan diberlakukannya otonomi daerah.
- 60 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
g. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah propinsi/kota kabupaten pemberdayaan ekonomi daerah antara lain melaui pengembangan swamitra.
dalam
rangka
h. Memanfaatkan sumber dana atau likuiditas dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) untuk pembiayaan usaha-usaha yang terkait dengan program pemerintah serta pembiayaan yang masih memperoleh subsidi pemerintah. i.
Mengambil alih portofolio kredit secara selektif dari BPPN yang telah direstrukturisasi dan telah dilakukan cash settlement, khususnya yang terkait BUMN dan captive company yang cukup bagus.
j.
Memasarkan secara luas Bukopin Direct kepada BUMN dan perusahaan swasta besar dalam rangka meningkatkan sumber dana.
k.
Penambahan kantor yang terdiri dari 9 cabang penuh, 2 cabang syariah, 24 cabang pembantu, 35 kantor kas, 55 ATM, 11 payment point dan 6 buah pick up service. Selain itu, Bank Bukopin melakukan kerjasama dengan jaringan ATM Bank BNI dan jaringan ATM BCA untuk memperluas jangkauan pelayanan ATM. Khususnya dengan BCA, akan diperluas dengan kerjasama dalam penerimaan kartu debet SiAga Visa Electron Bank Bukopin di seluruh merchant BCA.
l.
Meningkatkan pelayanan kepada nasabah antara lain dengan mengembangkan fitur kartu debet SiAga Visa Electron Bank Bukopin menjadi lebih luas penggunaannya, menambah produk seperti kartu kredit, mobile banking dan tabungan haji.
m. Menjalin kerjasama dengan direct sales agency untuk melakukan penjualan produk-produk penghimpunan dana dan penyaluran kredit khususnya consumer banking. n. Melakukan kegiatan program komunikasi korporat dan produk melalui berbagai media selama tahun 2002, dalam rangka meningkatkan citra Bank Bukopin di masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan penghimpunan dana masyarakat. o. Meningkatkan profesionalisme dan produktifitas sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan dan pelatihan secara terprogram dan berkesinambungan. p. Meningkatkan keamanan, kehandalan dan nilai tambah teknologi maupun informasi dalam rangka mendukung pelayanan kepada nasabah maupun menunjang administrasi bagi kebutuhan internal. Di lain pihak, dalam memberikan tanggapan terhadap memburuknya kondisi ekonomi seperti tersebut di atas dan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan, Pemerintah telah menjamin dana nasabah dan kewajiban lainnya yang memenuhi syarat dari seluruh Bank Umum yang berbadan hukum Indonesia (lihat Catatan 40). Penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan moneter, fiskal dan lainnya yang telah dan akan diambil Pemerintah untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap penghasilan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk mengalirnya dana nasabah, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Bank.
- 61 -
PT BANK BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
40. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal 28 Januari 1998, yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000 tentang “Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin kewajiban bank peserta program penjaminan yang memenuhi kriteria tertentu. Petunjuk pelaksanaan pemberian jaminan pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum tersebut di atur berdasarkan Keputusan Ketua BPPN Nomor SK-1036/BPPN/0401 tanggal 2 April 2001. Jangka waktu program penjaminan tersebut diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu 6 (enam) bulan berikutnya secara terus menerus, kecuali apabila dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu program penjaminan atau jangka waktu perpanjangan, Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan program penjaminan tersebut untuk diketahui oleh umum.
41. INFORMASI TAMBAHAN a. Kredit Non-Performing (NPL) Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, rasio NPL adalah setinggi-tingginya 5% dari jumlah kredit yang diberikan oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2001, Bank mempunyai NPL sebesar 4,02% dari jumlah kredit yang diberikan. b. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap total aktiva Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 Bank memiliki rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif masing-masing sebesar 37,83% dan 28,93%.