i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo Tahun 2015 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi
Presiden
Nomor
7
Tahun
1999
tentang
Akuntabilitas
Kinerja
InstansiPemerintah yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugassesuai visi dan misi yang dibebankan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam kurun waktu tahun 2015. Selain itu, laporan ini disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahunberikutnya. LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2015 disusun dengan
mengacu pada
Sistem
Akuntabilitas Kinerja pemerintah,
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo serta Rencana Strategis Tahun 2012-2017. Tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh pada tahun 2015 berorientasi pada pencapaian visi dan misi. Keberhasilan pada tahun 2015 akan menjadi tolok ukur untuk peningkatan kinerja Dinas Pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura Gorontalo di tahun 2015. Gorontalo,
Januari 2016
KEPALA DINAS
DR. Ir. MULJADY D MARIO PEMBINA UTAMA NIP. 19690510 199403 1 002
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
ii RINGKASAN EKSEKUTIF Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) merupakan laporan yang memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Gorontalo selama Tahun 2015. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2015 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan di identifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Gorontalo Tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahun 2015 yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcome atau minimal output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian sasaran Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Gorontalo tahun 2015 dengan jumlah keseluruhan sasaran sebanyak 7(Tujuh) sasaran strategis dengan kategori capaian sasaran berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa sasaran belum mencapai target namun beberapa sasaran yang lain juga melampuai target yang telah ditetapkan dengan harapan semoga di tahun mendatang dapat lebih ditingkatkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Halaman
iii
DAFTAR ISI
i. KATA PENGANTAR…………………………………………………………………1 ii. RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………………………………… 2 iii. DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. 3 iv. DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN
5
1.1. Gambaran Umum SKPD………………………………………………… 6 1.2. Struktur Organisasi SKPD………………………………………………. 7 1.3. Maksud dan Tujuan LAKIP…………………………………………….. 9 1.4. Sistematika LAKIP……………………………………………………….. 10 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Visi Organisasi…………………………………………………………… 12 2.2.
Misi Organisasi………………………………………………………….. 13
2.3. Tujuan dan Sasaran Strategik…………………………………………... 14 2.4. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015…………………………………… 15 2.5. Perjanjian Kinerja 2015……………………………………………………..18 2.6. Rencana Aksi terhadap Perjanjian Kinerja………………………………..22 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 2015 3.1. Capaian Kinerja Organisasi……………………………………………… 24 3.2. Analisis Capaian Kinerja ………………………………………………... 26 3.3. Realisasi Anggaran………………………………………………………. 36 BAB IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan………. ……………………………………………………… 41 4.2. Kendala dan Permasalahan ……………………………………………... 41 4.3. Upaya Pemecahan Masalah …………………………………………….. 42
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
iv. DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN DAFTAR TABEL -
Tabel 1 : Indikator Kinerja Utama 2015………………………...………………...17
-
Tabel 2 : Indikator Kinerja Utama 2015 (Revisi)………………………………...17
-
Tabel 3 : Perjanjian Kinerja tahun 2015…..………………………………………19
-
Tabel 4 : Perjanjian Kinerja tahun 2015 (Revisi)…………………………………21
-
Tabel 5 : Rencana Aksi terhadap Perjanjian Kinerja…………………………...22
-
Tabel 5 : Pengukuran Capaian Kinerja Dinas……………………………………25
-
Tabel 6. Realisasi Anggaran per Program……………………………………….36
-
Tabel 7. Realisasi Anggaran per Sasaran………………………………………...39
DAFTAR LAMPIRAN -
Rencana Stratejik Dinas Pertanian TPH 2012-2017
-
Rencana Kinerja Tahunan 2015
-
Indikator Kinerja Tahunan 2015
-
Capaian Indikator Kinerja Tahunan 2015
-
Perjanjian Kinerja 2015
-
Pengukuran Kinerja 2015
-
Realisasi Keuangan tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
1 PENDAHULUAN Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi
Gorontalo
sebagai
instansi
pemerintah
dan
unsur
penyelenggara negara diwajibkan menetapkan target kinerja dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan
LAKIP
Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura Provinsi Gorontalo dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2015, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo pada tahun mendatang. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.Target kinerja yang harus dicapai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo tahun 2015, yang merupakan penjabaran dari visi,misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2012-2017 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015.Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LAKIP didasarkan pada hasil-hasil capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
indikator kinerja pada masing-masing bidang yang ada di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo
1.1.
Gambaran Umum Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan salah satu
unit kerja dalam lingkup Pemerintah Provinsi Gorontalo sesuai dengan Undangundang No. 21 tahun 2001 tentang Pembentukan provinsi Gorontalo dan peraturan Daerah No.06 Tahun 2007 tentang pembetukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan sebagian kewenangan
provinsi dibidang
pertanian dan
ketahanan pangan yang diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo berkedudukan selaku unsur pelaksana Pemerintah Provinsi dibidang pertanian tanaman pangan, hortikultura dan urusan ketahanan pangan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekertaris Daerah.Tugas pokok Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah
Melaksanakan
sebagian
kewenangan
urusan
Pemerintahan
Daerah
berdasarkan asas otonomi dantugas pembantuan dibidang pertanian dan ketahanan pangan yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya berdasarkan Peraturan Perundangan-undangan yang berlaku.Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelengarakan tugas dan fungsi sebagaimana termaktub dalam pasal berikut : 1. Pasal 71;
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah unsur pelaksana
pemerintah daerah dibidang pertanian dan ketahanan pangan. 2. Pasal 72; Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas sebagai pelaksana kewenangan pemerintah daerah dibidang pertanian dan ketahanan pangan, kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan pemerintah daerah
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
3. Pasal 73;
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi
menyusun program dibidang pertanian dan ketahanan pangan sesuai dengan rencana pemerintah daerah
STRUKTUR ORGANISASI Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo memiliki Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) sesuai Peraturan Daerah (Perda) No.12 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Gorontalo,yaitu: a.
Kepala Dinas
b. Sekretarat terdiri atas : 1) Sub Bagian Program 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3) Sub Bagian Keuangan c.
Subdin Tanaman Pangan ,membawahi: 1) Seksi Serealia; 2) Seksi Aneka Kacang dan Umbi-umbian (AKABI) 3) Seksi Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan
d. Subdin Hortikultura, membawahi: 1) Seksi Buah dan Tanaman Hias 2) Seksi Sayuran dan Biofarmaka 3) Seksi Penanganan Pasca Panen Hortikutura e.
Subdin Prasaran dan Sarana Pertanian, membawahi: 1) Seksi Pengelolaan Lahan dan air; 2) Seksi Pupuk dan Pestisida 3) Seksi alat dan Mesin Pertanian
f.
Unit Pelayanan Teknis Dinas 1). UPTD. Balai Sertifikasi Benih TPH 2). UPTD. Balai Perlindungan TPH 3). UPTD. Balai Benih TPH
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Sejalan dengan itu pada akhir tahun 2013 Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menetapkan perubahan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Gorontalo melalui Perda No.12 Tahun 2013 sesuai PP 41 Tahun 2007. Dimana Nomenklatur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berubah menjadi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura perubahan ini pula yang menjadi dasar dalam revisi renstra dan renja yang telah disahkan di akhir tahun sebelumnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
1.2.
Maksud dan Tujuan LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun
berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.Esensi dari sistem AKIP bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintahan dinas untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus sistem AKIP diawali dengan penyusunan Rencana Strategis yang mendefinisikan visi, misi dan tujuan/sasaran strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi dan tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berhasil diperoleh. Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para stakeholder dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk menyampaikan pertanggungjawaban
kinerja
kepada
seluruh
stakeholders
Kedua,
laporan
akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura upaya untuk memperbaiki kinerja di
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
masa datang. Dua fungsi utama LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah. Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2015 mencakup hal-hal berikut ini:
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi,menjadikan LAKIP 2015 sebagai sarana pertanggung jawaban Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2015. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi dan tujuan/sasaran strategis telah dicapai selama tahun 2015
Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP 2015 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura bagi upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen Pemerintah Provinsi Gorontalo
dapat merumuskan strategi pemecahan
masalahnya sehingga capaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
1.3.
Sistimatika LAKIP 2015 Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura selama tahun 2015.Capaian kinerja (performance results) 2015 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2015 dapat diilustrasikan dalam bagan berikut ini. Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
BabI -
Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas profil Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP 2015 ini.
BabII -
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan muatan secara singkat sasaran utama ingin dicapai, Rencana Strategis tahun 2012- 2017, Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja tahun 2015
BabIII -
Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi , analisis akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan serta capaian indicator kinerja
BabIV -
Penutup,menjelaskan
kesimpulan menyeluruh dari LAKIP
Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Proses pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang telah berlangsung sampai dengan tahun 2015 telah menghasilkan berbagai kemajuan,
walaupun
masih
terdapat
berbagai
masalah
dalam
dinamika
pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura tersebut baik bersifat internal maupun eksternal. Sehingga diperlukan visi dan misi yang kuat sebagai dasar untuk mencapai target yang akan dicapai dalam Rencana Stratejik 2012-2017
2.1. Visi Pada hakekatnya membentuk visi organisasi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan berupa komitmen berdasarkan realitas secara rasional. Visi adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama
dan
diyakini
oleh
seluruh
anggota
organisasi
dan
masyarakat
(stakeholder). Dalam konsep kehidupan berorganisasi, visi memainkan peran yang menentukan dalam dinamika perubahan lingkungan sehingga organisasi pada umumnya dan organisasi pemerintah pada khususnya dapat bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik dan fokus. Dengan memperhatikan prioritas pembangunan di Provinsi Gorontalo dan lingkungan strategis pembangunan pertanian, maka visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo adalah : “TERWUJUDNYA PERTANIAN YANG MAJU MENUJU PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT”. Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
“PERTANIAN”, adalah rangkaian kegiatan masyarakat mulai dari hulu sampai hilir dalam upaya pembudidayaan tanaman (baik tanaman pertanian, perkebunan,
maupun
kehutanan),
produksi
dan
pengolahan
hasil
produksinya.
“MAJU”, yaitu adanya perubahan pola pikir kedepan yang didasari pada pengetahuan/skiil, integritas, komitmen, sikap dan perilaku dengan orientasi pada produksi untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan dan pasar yang kompetitif dan berkesinambungan. Pertanian yang maju memiliki ciri antara lain sebagai berikut
Produksi dan produktifitas meningkat
Tercapainya surplus/swasembada pangan
Diversifikasi Pangan
Tercapainya kemandirian pangan
Mutu/kualitas, daya saing dan nilah tambah meningkat
PDRB pertanian meningkat
NTP subsektor tanaman pangan dan hortikultura meningkat
Pendapatan dan kesejahteraan petani tercapai
“PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT”, yaitu pertanian yang memfokuskan produksi, produktivitas dan nilai tambah dalam upaya mewujudkan ketersediaan
dan cadangan sehingga dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat khususnya
petani dan keluarganya. Peningkatan
ekonomi dapat diukur dari NTP, semakin tinggi NTP subsektor tanaman pangan dan hortikultura maka semakin tinggi pula pendapatan petani.
2.2. Misi Untuk mewujudkan visi pembangunan yang telah ditetapkan setiap instansi pemerintah harus mempunyai misi yang jelas. Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai, pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus kerja. Untuk mencapai visi tersebut,
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo periode 2012-2017 mengemban misi sebagai berikut: 1. Mengembangkan sarana prasarana dan Infrastruktur pertanian untuk meningkatkan produktivitas komoditi tanaman pangan dan Hortikultura 2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing mutu produk pertanian berbasis ekonomi kerakyatan 3. Mengoptimalkan fungsi dan sistem ketahanan pangan 4. Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang profesional
5. Meningkatkan sinergitas Kabupaten/Kota untuk pembangunan sektor pertanian di Gorontalo
2.3. Tujuan dan Sasaran Tujuan : Untuk mencapai visi dan misi yang dijelaskan pada bab I, maka tujuan yang hendak dicapai adalah : 1. Menyediakan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana Lahan dan Air Pertanian 2. Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Komoditi tanaman pangan dan Hortikultura 3. Peningkatan nilai tambah , daya saing , mutu produk serta pemasaran hasil produksi pertanian 4. Meningkatkan sarana dan prasarana serta kompetensi aparatur 5. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi program kegiatan dengan Kabupaten/Kota
Untuk mencapai tujuan no. 1 didukung atau dapat diukur oleh sasaran no. 1 Untuk mencapai tujuan no. 2 didukung atau dapat diukur oleh sasaran no. 2 Untuk mencapai tujuan no. 3 didukung atau dapat diukur oleh sasaran no. 3 Untuk mencapai tujuan no. 4 didukung atau dapat diukur oleh sasaran no. 5, dan Untuk mencapai tujuan no. 5 didukung atau dapat diukur oleh sasaran no. 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Sasaran Mengacu pada misi dan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : a. Tersedianya infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air b. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura c. Meningkatnya nilai tambah dan daya saing hasil pertanian d. Meningkatnya kualitas perencanaan, evaluasi kinerja,data tanaman pangan dan hortikultura serta akuntabilitas keuangan e. Meningkatnya pelayanan administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan kepegawaian
2.4. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator kinerja utama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ditetapkan dengan mengacu pada Rencana Strategis Dinas Pertanian TPH Tahun 2012-2017. Indikator kinerja utama ditetapkan secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis yang ingin dicapai. Untuk mewujudkan tujuan organisasi, maka ditetapkan sasaran dengan fokus utama berupa target yang terangkum dalam Indikator kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian TPH tahun 2015 sebagai berikut:
Tabel 1 : Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS (1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(2)
(3)
Komoditi Tanaman Pangan : Peningkatan produksi padi 3% per tahun
318,614 Ton
Peningkatan produktivitas padi sebesar 4,72 % per tahun Peningkatan Produksi Jagung sebesar 9,29% per tahun
56.70 Ku/Ha 850,269 Ton
Peningkatan Produktivitas Jagung Sebesar 2,66% per tahun
52.87 Ku/Ha
Meningkatnya Produksi Kedelai sebesar 3 % per tahun
2,454 Ton
Meningkatnya Produktivitas Kedelai
13.15 Ku/Ha
Komoditi Hortikultura : Peningkatan Produksi Sayuran 3 % per Tahun
18,086 Ton
Peningkatan Produksi Tanaman Hias
17,319 Kg,Tgk,Pohon
Peningkatan Produksi Buah - buahan 2 % per Tahun Peningkatan Produksi Tanaman Obat (Biofarmaka) 1 % per Tahun
13,744 Ton 192,054 Kg
Hasil reviw dari Kemenpan dan Inspektorat terdapat beberapa indicator kinerja yang tidak sesuai sehingga diperlukan perbaikan yang diharapkan akan lebih jelas dan tepat sasaran.
Tabel 2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 (Revisi) SASARAN STRATEGIS (REVISI)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (REVISI)
Formula/Penjelasan
TARGET
Peningkatan Produksi Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jumlah produksi Padi
Produksi =Luas Panen x Produktivitas
318,614 Ton
Jumlah produksi Jagung
Produksi =Luas Panen x Produktivitas
850,269 Ton
Jumlah produksi Kedelai
Produksi =Luas Panen x Produktivitas
2,454 Ton
Jumlah produksi Cabe
Produksi =Luas Panen x Produktivitas
13,211 Ton
2.5. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 Perjanjian Kinerja adalah lembar / dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Terkait dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, Dinas Pertanian TPH menetapkan kinerja yang akan dicapai pada tahun 2015. Perjanjian
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
kinerja ini merupakan tolak ukur
keberhasilan organisasi yang akan menjadi
penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015. Berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas Pertanian TPH dengan Gubernur Gorontalo,maka kinerja yang akan dicapai pada tahun 2015 adalah : Tabel 3 : Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
3
Peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian
Terbentuknya dan terbinanya kelompok yang menerapkan jaminan mutu Penerapan jaminan mutu dan standarisasi pertanian (pelaku usaha)
7
-
-
Pengembangan kelembagaan usaha investasi dan promosi
2
Program Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian
Pelaku Usaha
55 Unit
14
Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan
- Penurunan tingkat kehilangan hasil padi dan jagung
15 Penanganan Pasca Panen Hortikultura Pengembangan Usaha Investasi dan 16 Pembiayaan
Menurunnya kehilangan hasil produksi pada saat pascapanen
Pengembangan Mutu dan 17 Standarisasi Pertanian
0,2 %
18
Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
1,393,759,000
177,848,000 435,741,000 199,953,000 783,047,000
Tersedianya fasilitas sarana pascapanen tanaman pangan dan hortikultura Meningkatnya jumlah sarana produksi pascapanen tanaman pangan dan hortikultura 4
Tersedianya Sarana Prasarana Perkantoran Yang Memadai
-
1121 Unit
Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Perkantoran Persentase ketersediaan sarana prasarana SKPD
8 100 %
Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 19
Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
20 Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur 5
Meningkatnya SDM Aparatur dan Meningkatnya Kapasitas Sumberdaya Sumberdaya Distribusi Tupoksi Sesuai Aparatur Dinas Pertanian Keahlian
12 Org
Jumlah SDM aparatur yang mengikuti
6
7
Meningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan dan sinkronisasi program dan kegiatan Kabupaten/Kota Memperoleh informasi sebagai dasar perencanaan dalam rangka penyusunan kebijakan dan program dalam 5 tahun
-
Persentase pelayanan jasa administrasi perkantoran
100 %
Persentase peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan
100 %
pertanian lintas pusat, provinsi dan kab/kota, lintas sektor dan lintas pelaku
-
Tersedianya dokumen perencanaan, monitoring/evaluasi program dan data
233,616,000
Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
660,197,500
Pelayanan Jasa Administrasi 22 Perkantoran (UPTD BPSBTPH)
356,070,000
Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran (UPTD BPTPH)
444,956,000
Pelayanan Jasa Administrasi 24 Perkantoran (UPTD BBTPH)
452,540,000
21
23 Terselenggaranya pengelolaan jasa administrasi perkantoran
1,864,875,000
9 Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Koordinasi , Monitoring 25 dan Evaluasi
656,489,000
12 Dok
statistik pertanian 8
Mengoptimalkan sinkronisasi data angka produksi tanaman pangan dan hortikultura dengan Kabupaten/Kota
Jumlah Anggaran
Tersedianya laporan penyelenggaraan keuangan daerah
Rp
26
Penyusunan Data Statistik dan Sistem Informasi Pertanian
27
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Keuangan
100 %
32,977,765,250
Program ..........................Rp. : .................................(c)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Program Pengelolaan Sistem Penyediaan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Program Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Program Peningkatan Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Program Pembangunan/Rehabilitasi UPTD Balai Perbenihan /Perbibitan (Dana Alokasi Khusus/DAK)
848,027,000
4,012,254,500 1,654,516,000 14,097,641,000 2,990,348,000 3,979,236,000 724,087,000 820,048,000 592,608,750 4,107,026,000
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
150,000,000
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 (Revisi)
NO (1)
1
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(2)
(3)
(4)
Tersedianya infrastruktur, sarana Prasarana Lahan dan Air
- Jumlah sarana produksi pupuk dan pestisida - Jumlah sarana alat mesin pertanian (Alsintan) Jumlah Luas areal lahan baru untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura
2
Ha
17
Unit
1,100
Ha
Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura -
Jumlah produksi padi
318,614 Ton
-
Jumlah produksi jagung
850,269 Ton
-
Jumlah produksi kedelai
2,454 Ton
-
Jumlah produksi Cabe
13,211 Ton
-
Jumlah produksi buah-buahan
13,744 Ton
- Jumlah produksi sayuran -
Jumlah produksi tanaman hias Jumlah Benih Padi sawah BD Jumlah Benih Padi sawah BP Jumlah Benih Padi sawah BR Jumlah Benih Jagung BD (komposit) Jumlah Benih Jagung BP Jumlah Benih Jagung BR
3
1,800
18,086 Ton 17,319 Kg, Tgk, Phn 90.6 Kg 10.80 Kg 1,521,738 Kg 172.3 Kg 13,786 Kg 1,292,162 Kg
-
Persentase luasan tanaman yang tidak terserang OPT dan DPI
4.0 %
-
Persentase Benih yang bersertifikat dan bermutu
78 %
Peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian -
Jumlah pelaku usaha yang menerapkan jaminan mutu dan standarisasi pertanian
-
Jumlah lembaga usaha investasi dan promosi yang dibina
Persentase kehilangan hasil produksi pada saat pascapanen Jumlah sarana produksi pascapanen tanaman pangan dan hortikultura -
2
55 Unit 0,2 % 1,121 Unit
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Pelaku Usaha
2.6. Rencana Aksi terhadap Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
3 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas
Kinerja
adalah
perwujudan
kewajiban
suatu
instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Tujuan system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya. Capaian kinerja Dinas Pertanian TPH Provinsi Gorontalo Tahun 2015 berdasarkan pada hasil pengukuran, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, yang mencakup perjanjian kinerja tahun 2015, pengukuran pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja.
3.1.
CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin jelek, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Rencana ) x 100 % Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
yang diinginkan. Kemudian nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : X > 85 70 < X < 85 55 < X < 70 X < 55
: Sangat Berhasil : Berhasil : Cukup Berhasil : Tidak Berhasil
Capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh mana program dan kegiatan telah membawa manfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan. Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian suatu indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau sumber dana, tetapi merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai program. Dengan demikian, keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu sumber dana atau oleh suatu pihak saja. Tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian TPH Provinsi Gorontalo berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3 : Pengukuran Capaian Kinerja Dinas Pertanian TPH Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
3.2.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA Dari hasil pengukuran kinerja (PK) Dinas Pertanian TPH Provinsi Gorontalo
tahun 2015, terdapat 5 (Lima) sasaran yang akan dicapai. Ada beberapa yang tercapai targetnya ada juga yang tidak tercapai. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
SASARAN 1 :
Penyediaan Infrastruktur, Sarana Prasarana Lahan dan Air
Jumlah Sarana Pupuk dan Pestisida Kinerja penyediaan pupuk meningkat sangat tajam 4.410%. Dari anggaran APBD memang pupuk hanya menyumabng untuk 130 ha, hal ini disebabkan proses pengadaan pupuk yang mengalami gagal lelang hingga 3 kali, sehingga pada bulan Agustus anggaran pupuk direvisi menjadi 130 ha untuk kawasan pertanian terpadu saja. Tetapi pada anggaran APBN-P 2015
juga
tersedia
pupuk
untuk
mendukung
Program
Upaya
Khusus(UPSUS) Swasembada Padi Jagung Kedelai sebesar 79.250 ha yang sudah diserahkan ke petani. Pupuk APBNP ini juga ikut menunjang total produksi padi dan jagung selama tahun 2015
Jumlah Sarana Alsintan Penyediaan Alsintan tahun 2015 sangat meningkat hingga 552.94% dari target 17 unit menjadi 94 unit. Hal ini disebabkan adanya pergeseran anggaran pupuk yang tidak jadi digunakan ke pengadaan alsintan untuk mendukung penanggulangan kekeringan dan Brigade Alsintan. Untuk penanggulangan kekeringan ditambahkan pengadaan Pompa air 3 inch 30 unit, Pompa Ar Tenaga Surya 1 paket. Untuk Brigade alsintan ditambahkan pengadaan Combain harvester I1 unit, Transplanter 2 unit, Traktor tangan & peralatannya 4 unit, Pompa air 3 inch 3 unit, Pemipil Jagung tampa kipas 2 unit, Alat Penyiang Padi 3 unit
Jumlah Luas Areal Lahan Baru untuk Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jumlah luas areal lahan baru di Provinsi Gorontalo meningkat tajam karena adanya program Perluasan Areal Tanam Jagung dari APBNP 2015 sebesar
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
70.000 ha. Program PAT ini juga ikut memberi kontribusi pada produksi Jagung di Gorontalo
Capaian Kinerja Sasaran I terhadap Target Akhir Tahun Renstra TAHUN 2015
CAPAIAN (%)
INDIKATOR KINERJA 2
Jumlah sarana produksi pupuk dan - pestisida Jumlah sarana alat mesin pertanian - (Alsintan) Jumlah Luas areal lahan baru untuk - pengembangan tanaman pangan dan hortikultura
TARGET
REALISASI
3
4
1,800
5
KONDISI KINERJA PADA CAPAIAN KINERJA 2015 TERHADAP AKHIR PERIODE TARGET AKHIR RENSTRA TAHUN 2017 RENSTRA (%) 7
8
Ha
79,380
ha
4,410
2,000
ha
3,969
17
Unit
94
unit
553
92
unit
102
1,100
Ha
70,000
ha
6,364
5,612
ha
1,247
Jika dilihat dari table dia atas, kinerja sasaran ini sudah melampaui target akhir tahun renstra 2017, tetapi masih sangat dibutuhkan terus dukungan anggaran untuk peningkatan produksi ditahun mendatang.
SASARAN 2 :
Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Jumlah Produksi Padi Dari hasil pengukuran capaian produksi Padi sesuai Angka Sementara (ASEM) tahun 2015 terhadap target Renstra terdapat kenaikan produksi sebesar 12.606 Ton (3.96 %), sehingga dengan demikian target kenaikan 3% pertahun terlampaui. Dan dibandingkan produksi tahun 2014 meningkat sebesar 5.25% atau setara 16.517 Ton. Hal ini disebabkan tahun 2015 Provinsi Gorontalo mendapat bantuan benih Padi Sawah seluas 49.050 ha yang terdiri dari : APBD I seluas 17.000 ha (realisasi tanam supround I dan II ), GP2TT 8.500 ha realisasi tanam subround II ) , optimasi lahan seluas 10.900 ha yang sudah terealisasi tanam pada subround II 2015 , sedangkan bantuan benih untuk APBD-P 1.200 ha dan APBNP 9.250 ha. Bantuan 200 ha dari program 1000 Desa Mandiri
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Benih belum ada produksi karena adanya musim kemarau selam 6 bulan sehingga terjadi pergeseran tanam ke bulan November-Desember 2015 yang realisasi produksinya masuk di tahun 2016. Produktivitas Padi tidak mencapai target renstra, tetapi jika dibandingkan dengan produktivitas padi tahun 2014 meningkat 10.58%. Hal ini disebabkan tahun 2015 ini petani menggunakan benih hasil dari pemberdayaan penangkar benih daerah Gorontalo yang lebih adaptive dengan lingkungan serta kurangnya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Oleh Karena itu meskipun luas panen rendah tetapi kerena produkstivitas naik menyebakan produksi ikut naik
Jumlah Produksi Jagung Kinerja produksi Jagung berdasarkan Angka Sementara (ASEM) 2015 dibandingkan dengan target Renstra belum tercapai yaitu baru mencapai 643.512 Ton atau 75.68% dari target renstra 850.269 Ton. Dan dibanding Angka Tetap (ATAP) 2014 juga mengalami penurunan sebesar 10.60%. Hal ini disebabkan : - Terjadi pergeseran tanam pada bulan September-Desember 2013 yang dipanen pada Januari-Maret 2014 menyebabkan tingginya luas panen pada ATAP 2014 - Terjadinya musim kemarau dari bulan Juli – Oktober 2015 menyebabkan pertanaman pada bulan agustus mengalami kekeringan dan Puso seluas 2,337 ha - Bantuan benih dari anggaran APBN-P 2015 program Perluasan Areal Tanam (PAT) sebanyak 70.000 ha nanti ditanam pada bulan September-Desember
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
2014 dengan kondisi sebagian besar wilayah hujan tidak merata, dan hasilnya bisa dicapai nanti pada bulan Januari-Maret 2016. - Produktivitas juga tidak mencapai target renstra, tetapi jika dibandingkan produktivitas tahun 2014 lebih tinggi 4.22%. Hal disebabkan oleh petani semakin sadar untuk selalu menggunakan benih unggul bersertifikat dan pupuk. - Meskipun produktivitas meningkat tetapi karena luas panen yang menurun akibat musim kemarau 6 bulan menyebabkan produksipun menurun
Jumlah Produksi Kedelai Indikator kinerja produksi Kedelai dibanding data produksi BPS Angaka Sementara 2015 mencapai 3.203 Ton (130.52%) atau terjadi kenaikan 30.89% dari target yang ditetapkan Renstra, meskipun jika dibanding dengan produksi tahun 2014 menurun 1.061 ha ( -24.83%). Hal ini disebabkan : - Terjadi pergeseran luas panen dimana LTA bulan desember 2013 sebesar 1058 ha lebih tinggi dibandingkan dengan LTA desember 2014 hanya 449 ha sehingga menyebabkan turunnya produksi pada ARAM I maupun ASEM 2015 Bantuan Kedelei pada tahun 2014 hanya 60 ha, sedangkan tahun 2013 bantuan kedelei 2500 ha, untuk bantuan kedelei pada tahun 2015 sebesar 1090 Ha, namun pada bulan agustus mengalami gagal panen (puso) seluas 122 ha - Produktivitas kedelei pada ASEM 2015 naik sebesar 5,67% ku biji kering dibandingkan dengan angka Produktivitas pada tahun 2014. Karena benih yang di gunakan adalah benih sumber
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Secara umum data Hortikutura yang masuk baik ke Dinas Pertanian TPH maupun BPS masih sangat minim. Rata-rata masih sampai posisi triwulan II 2015. Hal ini yang menyebabkan penurunan capaian kinerja sasaran pada sebagian komoditi hortikultura kecuali Cabe
Jumlah Produksi Cabe Jumlah produksi Cabe dari Angaka Sementara (ASEM) 2015 sebesar 8.449.5 Ton hanya 63.96% dari target renstra 13.211 Ton. Hal ini disebabkan : Bantuan benih cabe 350 ha, sebagian besar ditanam nanti pada bulan Oktober-November-Desember dan musim kering yang panjang sehingga menyebabkan banyak tanaman cabe yang mati kekeringan
Jumlah Produksi Buah-buahan, Sayuran dan Tanaman Hias Produksi Buah-buahan sesuai ASEM 2015 BPS sebesar 57.725 Ton atau naik sebesar 420%. Hal ini disebakan tanaman buah bantuan tahun 2012-2013 mulai berbuah nanti tahun 2015. Tanaman buah juga sebagian besar tahan terhadap kondisi iklim panas/kering bahkan ada beberapa komoditi seperti Mangga, semangka malah berbuah pada muasim panas Total tanaman sayuran juga tidak mencapai target hanya 4.16%, tetapi jika dilihat dari per jenis komoditi sayuran beberapa komoditi seperti Bawang Merah meningkat dari produksi tahun 2014 hanya 12.40 Ton tahun 2015 menjadi 12.70
Ton (Posisi laporan SP s/d bulan Agustus). Sebagian
tanaman yang ditanam pada bulan November_Desember belum panen.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Tanaman Hias belum mencapai target yaitu hanya 41.74% ini juga dipengaruhi oleh musim kering yang cukup panjang sehingga banyak tanaman hias yang mati kekeringan karena pada umumnya tanaman hias tidak tahan dengan panas Tanaman Biofarmaka belum ada realisasi karena masyarakat belum ada yang mengembangkan tanaman biofarmaka pada lahan yang luas,kecuali pada lahan pekarangan.
Penyediaan Benih Sumber dan Bersertifikat Sebagian besar kinerja produksi benih Padi Sawah dan Jagung tidak tercapai. Terutama untuk benih jagung komposit baik Benih Dasar (BD), Benih Pokok (BP) maupun Benih Sebar (BS). Hal ini disebab adanya musim kemarau sejak bulan Juli-Oktober 2015 sehingga penanaman baru dilaksanakan pada bulan November-Desember 2015 dan prakiraan panen nanti pada bulan Maret 2016. Demikian pula halnya dengan penyediaan benih padi sawah (BD) belum ada realisasi panen karena baru ditanaman bulan Desember 2015 dan perkiraan panen bulan Maret 2015. Penyediaan benih Padi Sawah (BP) melampaui target yang ditetapkan Renstra yaitu dari 1.080 Kg menjadi 2.925 Kg meningkat 270.83%. Hal ini ditunjang oleh penanaman yang tepat waktu sehingga tidak terpengaruh oleh adanya musim kering dan produktivitasnya juga menjadi lebih bagus dari tahun 2014 Benih Padi (BS) hanya mencapai 89.49% dari target yang seharusnya 1.521.738 kg hanya tercapai 1.361.800. Hal ini disebabkan factor musim kemarau dan juga beberapa penangkar menjadikan benih yang ditangkar diolah menjadi beras bukan menjadi Benih Sebar (BS) untuk ditanam kembali. Persentase Luas Tanaman yang tidak terserang OPT dan DPT hanya mencapai 50% dari target akibat banyak tanaman jagung yang terserang
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
hama pada masa tanaman sudah berbuah sehingga tidak bisa dilakukan penyemprotan hama. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi jagung Persentase Benih yang bersertifikat dan bermutu mencapai 100%. Pada umumnya semua benih yang akan disebarkan pada petani untuk ditanam sudah melalui uji mutu dan sudah tersertifikasi.
Capaian Kinerja Sasaran II terhadap Target Akhir Tahun Renstra
TAHUN 2015
CAPAIAN (%)
INDIKATOR KINERJA 2
- Jumlah produksi padi - Jumlah produksi jagung - Jumlah produksi kedelai - Jumlah produksi Cabe - Jumlah produksi buah-buahan - Jumlah produksi sayuran Jumlah produksi tanaman hias
-
Tersedianya benih sumber unggul dan bersertifikat : Jumlah Benih Padi sawah BD Jumlah Benih Padi sawah BP Jumlah Benih Padi sawah BR Jumlah Benih Jagung BD (komposit) Jumlah Benih Jagung BP Jumlah Benih Jagung BR
-
Persentase luasan tanaman yang tidak - terserang OPT dan DPI Persentase Benih yang bersertifikat dan - bermutu
TARGET
REALISASI
3
4
318,614 Ton 850,269 Ton 2,454 Ton 13,211 Ton 13,744 Ton 18,086 Ton Kg, Tgk, 17,319 Phn
90.6 1,080.00 1,521,738 172.3 13,786 1,292,162
Kg Kg Kg Kg Kg Kg
5
331,220 Ton 643,512 Ton 3,203 Ton 8,670 22,459 11,332
Ton Ton Ton Kg, Tgk, 7,228.91 Phn
0 2,925 1,361,800 0 0 0
KONDISI KINERJA PADA CAPAIAN KINERJA 2015 TERHADAP AKHIR PERIODE TARGET AKHIR RENSTRA TAHUN 2017 RENSTRA (%) 7
104 76 131 66 163 63 42
8
338,620 Ton 1,013,914 Ton 2,550 Ton
97.81 63.47 125.61
Ton Ton Ton Kg, Tgk, 17,667 Phn
59.53 157.06 59.06
14,565 14,300 19,188
kg kg kg kg kg kg
271 89 -
4.0 %
4.50 %
113
3%
150.00
78 %
78 %
100
80 %
97.50
92 11,076 1,550,630 196.7 15,736 1,573,597
Kg Kg Kg Kg Kg Kg
SASARAN 3 :
Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Hasil Pertanian -
40.92
Untuk mendorong dihasilkannya produk pangan yang bermutu dan aman dikonsumsi terutama pada komoditi tanaman pangan di Provinsi Gorontalo maka perlu diberikan pengetahuan dan wawasan kepada pelaku usaha dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
26.41 87.82 -
petugas dalam penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan yang
Sehingga
telah dilaksanakan dengan melibatkan 11 kelompok usaha.
terbentuk dan terbinanya kelompok yang menerapkan jaminan mutu meningkat dari target renstra 2 kelompok menjadi 11 kelompok (550%) -
Kinerja pengembangan kelembagaan investasi usaha dan promosi melampaui target 136.16% karena kelompok PUAP yang berhasil dibina menjadi 64 kelompok dari 55 kelompok yang ditargetkan renstra.
-
Peningkatan nilai tambah dan daya saing
hasil pertanian melalui
peningkatan jumlah sarana produksi tanaman pangan dan hortikutura sebanyak 1.021 unit belum mencapai target yaitu 91.08% dari target 1.121 unit. Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran APBD untuk pengadaan alsintan yang harganya cukup mahal. -
Dengan capai target 1.021 unit tersebut sudah dapat menurunkan tingkat kehilangan hasil pada saat pasca panen sebesar 100%.
Capaian Kinerja Sasaran II terhadap Target Akhir Tahun Renstra TAHUN 2015
CAPAIAN (%)
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KINERJA PADA CAPAIAN KINERJA 2015 TERHADAP AKHIR PERIODE TARGET AKHIR RENSTRA TAHUN 2017 RENSTRA (%)
TARGET
REALISASI
2
3
4
-
Jumlah pelaku usaha yang menerapkan jaminan mutu dan standarisasi pertanian
2
-
Jumlah lembaga usaha investasi dan promosi yang dibina
55 Unit
64 unit
116
75 Unit
-
Persentase kehilangan hasil produksi pada saat pascapanen
0.2 %
0.2 %
100
0.2 %
-
Jumlah sarana produksi pascapanen tanaman pangan dan hortikultura
1,121 unit
1,021 unit
91
1,321 Unit
Pelaku Usaha
5
2
Pelaku Usaha
7
100
8
2
Pelaku Usaha
SASARAN 4 :
Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
100.00
85.33
100
77.29
-
Jumlah dokumen perencanaan, evaluasi dan data tanaman pangan dan hortikultura semuanya tersedia 100%. Dokumen-dokumen itu adalah Rencana Kinerja (Renja), Rencana Kerja anggaran (RKA), Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA), LPPD, LAKIP, Laporan Tahunan, Laporan Tahunan DAK, Laporan Data tanaman Pangan Angka Ramalan I, II, Angka Sementara (ASEM) dan Angka Tetap (ATAP)
-
Presentase
keselarasan
pelaksanaan
program
dengan
dokumen
perencanaan, evaluasi serta data tanaman pangan dan hortikultura mencapai 100%. Hal ini dibuktkan dengan adanya pelaksanaan kegiatan Musrebangtan, sosialisasi dan penyusunan E-Proposal, rapat koodinasi dan evalasi dengan kabupaten/Kota, Sinkronisasi Penetapan angka Sementara, Prognosa, dan angka tetap -
Jumlah laporan keuangan SKPD yang sesuai SAP 1 dokumen yaitu Laporan Tahun Keuangan Dinas
SASARAN 5 :
Meningkatnya
Pelayanan
Administrasi
Jasa
Perkantoran
dan
Penyediaan Sarana dan Prasaran serta Pengelolaan Kepegawaian -
Jumlah jasa kantor yang tersedia tepat waktu mencapai 100% yaitu penyediaan jasa untuk pembayaran Air, Listrik, Intenet, Telpon, Bahan Bakar minyak, iuran Koran, iuran TV, service AC dan kenderaan bermotor serta penyediaan PABX. Jasa kantor ini termasuk untuk Dinas dan 3 UPTD.
-
Jumlah sarana dan Prasarana yang tersedia belum semuanya tercapai hal ini disebabkan masih banyak kebutuhan sarana prasarana yang belum bisa ditampung dalam anggaran APBD 2015 karena kebutuhan untuk benih, pupuk dan alsintan yang lebih menyentuh langsung kemasyarakat yang lebih diutamakan
-
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat mencapai lebih dari 100% dari target 12 orang. Karena pada tahun 2015 ada 15 orang yang mengikuti
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Bimtek pengadaan banrang dan jasa, Bimtek e monev serta Bimtek Pelaksanaan Keuangan -
Persentase
kelengkapan
database
kepegawaian
yang
dapat
diselesaikan tepat waktu 100%. Seluruh pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikulturan telah mengimput data pada Sisitem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dan juga pada e-PUPNS -
Jumlah dokumen kepegawaian sebanyak 5 dokumen terdiri dari dokumen Anlisis Jabatan (Anjab), Daftar Nominatif, Daftar urutan kepangkatan (DUK), Rekap Absensi dan SKP
3.3.
REALISASI ANGGARAN 3.3.A. REALISASI ANGGARAN PER PROGRAM Tahun 2015 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Goronntalo mendapat anggaran APBD sebesar Rp. 32.977.765.250 dan mendapat APBD tambahan (APBD-P) Rp. 1.500.000.000 sehingga total anggaran menjadi Rp. 34.677.765.250,- Realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp. 32.800.874.889 atau 94.59% dan realisasi fisik 94.85%. Anggaran APBD-P di khususkan pada tambahan pengadaan Benih Padi, Bahan Kimia/Pestisida dan pompa air untuk penanggulangan dampak kekeringan.
Tabel 6. Rekapitulasi realisasi anggaran APBD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Gorontalo Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
3.3.B. REALISASI ANGGARAN PER SASARAN Tabel 7. Realisasi Anggaran per Sasaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
Dari table diatas terlihat pada umumnya semua sasaran dapat direalisasi dengan baik, seluruh program diatas 90%. Adapun sisa anggaran disebabkan adanya pengehematan anggaran (sisa hasil tender) pada belanja hibah pihak ke 3 atau belanja modal, belanja Bahan Bakar Minyak(BBM), Air, makan minum, perjalanan dinas.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
4 PENUTUP
4.1.
Kesimpulan Secara umum dari keseluruhan 5 (Lima) sasaran ada yang telah memenuhi
capaian target sasaran pada tahun 2015 hingga lebih dari 100%. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Pertanian . Secara ringkas seluruh capaian kinerja sasaran tersebut di atas, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Dinas Pertaniandan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang. Oleh karena itu telah dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yangakan dijadikan dasar memperbaiki kebijakan dan program yang dapat memacupembangunanpertanian di Provinsi Gorontalo.Sebagai bagian penutup dari LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2015 hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target (kategori cukup baik)dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.Meskipun demikian,berbagai pencapaian target indikator kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo
memberikan
gambaran
bahwa
keberhasilan
dalam
pelaksanaan
pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh komitmen,keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur negara,masyarakat, dunia usaha dan civil society sebagai bagian integral dari sistemperencanan pembangunan daerah.
4.2.
Kendala dan Permasalahan Bebarapa hal yang menyebabkan tidak tercapainya target renstra adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya sarana prasarana produksi pupuk yang digunakan petani akibat pengadaan pupuk untuk APBD gagal lelang menyebakan target produksi dan produktivitas tidak tercapai.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015
2. Akibat musim kering yang panjang berakibat banyak tanaman baik padi, jagung, maupun tanaman hortikultura mengalami penurunan produksi dan produktivitas 3. Masih kurangnya alsintan terutama alsin pra panen yang sangat dibutuhkan terutama untuk mengejar musim tanam yang bergeser saat kekurangan tenaga kerja untuk mengolah tanah.
4.3. Upaya pemecahan masalah : 1) Perlunya perencanaan yang lebih intensif dalam proses pengadaan baik pupuk maun benih sehingga tidak berakibat kurangnya sarana produksi di lapangan 2) Untuk mengantisipasi anomaly iklim perlu sosialisasi ke petani dalam hal pengaturan jadwal tanam kembali, sehingga tidak terjebak dengan musim kering yang panjang lagi. 3) Perlunya tambahan dukungan dana untuk pengadaan alsintan baik pra panen maupun pasca panen, untuk mendukung percepatan tanam dan panen guna menunjang peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Goront`alo Tahun 2015