LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN BAGI GURU-GURU DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM
OLEH:
Dr. I Made Kirna, M. Si (031126443) Dr. I Wayan Redhana, M.Si.(0025036506) Dr. Ni Made Ratminingsih, M. A (0008096602) I Nyoman Selamat, S. Si, M. Si (0008016802) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 023.04.2.552581/2013. Tanggal .01 Mei 2013.
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2013 i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul
: Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Artikel Hasil Penelitian di Jurnal Terakreditasi bagi Guru-Guru di Kabupaten Klungkung dan Karangasem : Dr. I Made Kirna, M.Si. Laki-laki 0031126443 Kimia Fisika & Teknologi Pembelajaran Pembina Tk I/Iva Lektor Kepala MIPA/Pendidikan Kimia Jl. Udayana Singaraja
2. Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIDN d. Desiplin Ilmu e. Pangkat/Golongan f. Jabatan g. Fakultas/Jurusan h. Alamat i. Telp/Faks/E-mail
RT. Dusun Seraya Baktiseraga Singaraja 08123665376/
[email protected] : 3 orang
j. Alamat Rumah k. Telp/Faks/E-mail 3. Jumlah Anggota Pelaksana 4. Lokasi Kegiatan a. Nama Desa b. . Kecamatan c. Kabupaten/Kota d. Propinsi
SMAN 2 Semarapura Klungkung Klungkung Bali
5. Jumlah Biaya Kegiatan 6. Lama Kegiatan
Rp. 7.500.000 8 Bulan
Singaraja, 6 Nopember 2013 Ketua Pelaksana,
Mengetahui, Dekan Fakultas MIPA
Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si. NiDN. 0031125821
Dr. I Made Kirna, M.Si. NIDN. 0031126443
Menyetujui, Ketua LPM Undiksha
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. NIDN. 0001015913
ii
KATA PENGANTAR
Fuji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa atas segala berkatnya sehingga kegiatan pengabdian masyarakat dana DIPA 2013 ini bisa dilakukan dengan baik dan lancar, demikian pula laporan pengabdian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Dimasukkannya publikasi ilmiah sebagai salah satu komponen profesionalisme menuntut guru untuk mampu menulis artikel
ilmiah.
Kegiatan ini bertujuan untuk
membantu guru-guru sekolah menengah untuk menulis artikel hasil penelitiannya di jurnal berkala ilmiah. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha yang telah memberikan dana sehingga dapat terselenggaranya kegiatan ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan guru-guru SMAN 2 Semarapura yang telah banyak membantu meminjamkan dan menyiapak tempat untuk penyelenggaraan kegiatan ini. Akhirnya, semoga kegiatan ini bermanfaat dapat dapat meningkatkan wawasan serta motivasi peserta untuk mempublikasi artikel hasil penelitiannya.
Ketua Pelaksana
iii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1 Analisis Situasi
1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
2
1.3 Tujuan Kegiatan
3
1.4 Manfaat Kegiatan
3
BAB II. METODE PELAKSANAAN
5
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah
5
2.2 Prosedur Pelaksanaan
6
2.3 Evaluasi Kegiatan
7
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
8
3.1 Hasil
8
3.1.1 Peserta, Waktu, dan Tempat Kegiatan
8
3.1.2 Pelaksanaan Kegiatan 3.1.3 Produk Pelatihan 3.2 Pembahasan BAB IV. PENUTUP 4.1 Simpulan 4.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
8 9 10 12 12 13 14
iv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Produk Seminar dan Pelatihan ............................................................... 9
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Bagan Alur berpikir dalam Memecahkan Masalah ...........................
vi
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi Guru sebagai jabatan fungsional dituntut tidak hanya kompeten dalam mengelola pembelajaran, tetapi juga didorong mampu mengembangkan kompetensi lain yang gayut dengan kompetensi pokok tersebut sebagai bagian dari professionalnya. Seiring dengan tuntutan profesional ini, mulai tahun 2009, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan Permen 16 Tahun 2009 yang mengatur tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Permen ini menuntut guru untuk mampu menghasilkan karya tulis ilmiah, seperti menulis artikel dalam jurnal ilmiah. Di sisi lain, dalam rangka menjaring artikel dari guru-guru, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran (JPP) Undiksha telah berupaya melakukan sosialisasi dan mengundang guruguru untuk menyumbangkan artikel hasil penelitiannya ke JPP. Sebagian besar guru menyatakan akan menyumbangkan artikelnya, tetapi realisasinya sangat rendah. Hanya beberapa guru yang telah menyumbangkan artikelnya. Guru yang menyumbangkan artikelnya ke JPP adalah guru-guru yang termasuk memiliki motivasi berprestasi tinggi. Pencermatan terhadap artikel yang masuk menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru ini dalam menulis artikel masih kurang, apalagi guru-guru yang lain. Usaha keras dari penyunting dan penulis sebagai perpaduan dari tanggung jawab penyunting dan motivasi belajar dari penulis diperlukan untuk menjadikan artikel tersebut layak diterbitkan. Dibalik kelangkaan calon penulis artikel di jurnal ilmiah, sesungguhnya di Bali calon penulis potensial sudah cukup banyak. Seiring dengan tuntutan menjadi guru profesional dan kesadaran akan meningkatkan kompetensi profesional melalui studi lanjut, beberapa guru sekolah menengah di Bali telah pernah melaksanakan penelitian tindakan kelas dan telah menyelesaikan studinya di program pasca sarjana. Demikian pula, beberapa di antara mereka sudah menyelesaikan studi di tingkat pascasarjana bidang pendidikan. Mereka ini adalah calon penulis artikel yang sangat memerlukan bantuan dalam melanjutkan produk ilmiahnya sampai pada muara akhir suatu karya ilmiah, yaitu publikasi. Hal yang sama terjadi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem (daerah sasaran P2M ini). Beberapa guru di dua kabupaten ini telah aktif melakukan penelitian tindakan kelas dan menyelesaikan studinya di tingkat pascasarjana. Beberapa di antaranya ada yang 1
berprestasi sampai tingkat nasional terkait dengan karya-karya inovatifnya, termasuk hasil penelitiannya. Namun, publikasi ilmiah khususnya di Jurnal Pendidikan dan Pengajaran dari dua kabupaten ini masih sangat kurang. Guru-guru ini adalah calon-calon penulis artikel potensial untuk ditingkatkan kemampuannya dalam menulis artikel ilmiah dari hasil penelitiannya, baik PTK maupun dari laporan tesisnya. Menulis artikel ilmiah adalah sesuatu yang baru bagi kalangan guru. Hampir semua guru di Bali, termasuk Kabupaten Klungkung dan Karangasem mengalami permasalahan dalam menulis artikel ilmiah, baik artikel dari hasil penelitian, apalagi artikel tentang pemikiran ilmiah. Sebagai suatu keterampilan, menulis artikel tidak bisa dilakukan hanya melalui anjuran atau dorongan untuk menulis. Keterampilan menulis memerlukan pemahaman tentang hakikat artikel, tata tulis ilmiah, dan akan terbentuk melalui banyak latihan. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Pendalaman terhadap permasalahan guru sebagai mitra dalam menulis artikel ilmiah dapat dijabarkan secara lebih rinci sebagai berikut. Pertama, pemahaman guru tentang artikel masih kurang. Sebagian guru belum benar-benar mencermati suatu artikel. Umumnya, guru masih terpusat dengan informasi terkait dengan materi subjek dan pedagogi dari buku-buku. Guru belum tertarik dengan informasi yang berasal dari jurnal ilmiah, sehingga sebagian besar guru awam dengan artikel ilmiah. Kedua, guru kurang memahami substansi artikel. Artikel hasil penelitian sering dipandang sebagai ringkasan laporan penelitian, bukan sebagai penyampaian secara ringkas dan padat temuan penelitian dengan format yang khusus. Sebagian guru belum memahami isi dari masing-masing komponen dalam penulisan artikel. Pedoman penulisan artikel (gaya selingkung) sering tidak dicermati atau belum dipahami dengan baik. Walaupun sudah ditegaskan untuk mencermati gaya selingkung JPP, artikel yang masuk masih belum sesuai dengan gaya selingkung JPP. Ketiga, guru belum terbiasa menulis. Kemampuan guru dalam menuangkan ide dalam suatu tulisan masih kurang. Menulis adalah suatu keterampilan, sehingga latihan menjadi suatu keharusan. Manuangkan hasil penelitian ke dalam bentuk yang ringkas dan padat sesuai dengan format artikel ilmiah tidak cukup hanya paham secara kognitif, melainkan membutuhkan banyak latihan. Keempat, banyak guru dan juga dosen belum mampu menulis sesuai dengan kaidah bahasa yang baku. Penguasaan kaidah-kaidah bahasa tulis sesuai dengan ejaan yang 2
disempurnakan masih kurang. Hal ini menyebabkan ide-ide yang dikemukakan sulit dipahami. Permasalahan ini memiliki kaitan erat dengan latihan menulis guru kurang. Kelima, artikel yang disumbangkan ke JPP umumnya sangat kurang kuantitas dan kebaruan referensinya. Kebanyakan guru menggunakan buku sebagai referensi. Hal ini menegaskan bahwa guru tidak terbiasa mengakses informasi dari publikasi hasil riset. Kemudahan dalam mengakses informasi dari sumber-sumber elektronik (internet) belum banyak dimanfaatkan oleh guru. Paparan permasalahan yang diuraikan di atas dapat dirangkum menjadi empat permasalahan utama mitra (guru) dalam menulis artikel hasil penelitian yang berkualitas, yaitu: (1) guru-guru masih awam dengan penulisaan artikel ilmiah, (2) kemampuan guru kurang dalam menerjemahkan hasil penelitiannya menjadi artikel yang berkualias, (3) guru kurang memahami substansi komponen artikel dalam jurnal nasional terakreditasi, dan (4) Pemahaman guru tentang kaidah bahasa tulis masih rendah. Permasalahan utama ini selanjutnya menjadi fokus pemecahan masalah.
1.3. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan P2M ini adalah untuk: (1) meningkatkan kemampuan guru-guru SMP dan SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem menulis artikel hasil penelitiannya sesuai dengan gaya selingkung jurnal nasional terakreditasi, dan (2) membantu guru-guru di Kabupaten Klungkung dan Karangasem mempublikasikan artikel hasil penelitiannya Jurnal ilmiah.
1.4. Manfaat Kegiatan Ada tiga manfaat yang diperoleh dari Kegiatan P2M ini, yaitu manfaat untuk guru, bagi pelaksana P2M, dan bagi Undiksha, khususnya JPP yang dinaungi Undiksha. Bagi guru, kegiatan P2M ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan guru tentang artikel ilmiah, khususnya artikel hasil penelitian dan cara penulisan artikel hasil penelitian dalam jurnal ilmiah terakreditasi. Peningkatan wawasan dan kemampuan guru ini diharapkan dapat memotivasi guru untuk aktif menulis, sehingga di masa yang akan datang, guru menjadi lebih produktif dan tidak mengalami kesulitan dalam meniti karir sesuai dengan tuntutan profesionalisme guru. Secara khusus, keikutsertaan guru dalam kegiatan P2M ini memberikan peluang guru akan memiliki publikasi artikel hasil penelitian yang berkualitas yang diterbitkan di JPP Undiksha. 3
Bagi pelaksana kegiatan P2M, kegiatan ini memberikan peluang untuk mengabdikan kepakaran yang dimiliki untuk memajukan pendidikan nasional. Mengingat penelitian dan publikasi sangat penting, tidak hanya di kalangan perguruan tinggi, bantuan /sharing kemampuan dan keterampilan yang dimiliki dosen sangat dibutuhkan tenaga kependidikan lain yang masih lemah dalam bidang ini. Melalui kegiatan ini diharapkan akan terjalin hubungan yang harmonis antar pengelola pendidikan untuk bersinergi memajukan pendidikan nasional. Bagi Undiksha, Kegiatan P2M ini di samping sebagai wujud kepedulian lembaga terhadap permasalahan eksternal dan membangun citra lembaga, Undiksha juga memperoleh manfaat jangka panjang terhadap kehidupan jurnal-jurnal ilmiah yang ada di Unidksha. Secara khusus, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha yang dimandatkan untuk meraih kembali status jurnal berkala ilmiah nasional terakreditasi sangat membutuhkan artikel-artikel berkualitas dari penulis luar lembaga. Melalui kegiatan P2M ini diharapkan akan diperoleh artikel luar berkualitas untuk diterbitkan di JPP Undiksha.
4
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1. Kerangka Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang diajukan dalam kegiatan P2M ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut. Permasalahan utama mitra dalam menulis artikel ilmiah berkualitas dijadikan basis kajian menentukan alternatif pemecahan masalah. Elaborasi terhadap alternatif pemecahan dilakukan untuk menetapkan pemecahan masalah yang paling tepat dan feasible untuk dilaksanakan. Setelah memilih pemecahan yang tepat dan feasible dilaksanakan, selanjutnya disusun metode pelaksanaan. Secara bagan, alur berpikir di atas dan detailnya adalah seperti di bawah ini. Permasalahan Utama Guru-guru masih awam dengan penulisaan artikel ilmiah Kemampuan guru kurang dalam menerjemahkan hasil penelitiannya menjadi artikel yang berkualias Guru kurang memahami substansi komponen artikel dalam jurnal nasional terakreditasi Pemahaman guru tentang kaidah bahasa tulis masih rendah.
Alternatif Pemecahan Masalah Sosialisasi tentang situs jurnal berkala ilmiah untuk membudayakan guru-guru membaca artikel hasil penelitian Melaksanakan seminar lokakarya tentang penulisan artikel hasil penelitian sesuai dengan gaya selingkung jurnal nasional terakreditasi Mengadakan pelatihan tentang pembuatan artikel hasil penelitian Mengadakan pendampingan bagi guru-guru menulis artikel hasil penelitiannyah Mengadakan pelatihan tentang kaidah bahasa tulis dalam artikel Mengadakan bedah artikel hasil penelitian.
Alternatif yang paling tepat dan feasible dilaksanakan Mengadakan pelatihan dan pendampingan tentang penulisan artikel hasil penelitian dalam jurnal terakreditasi bagi guru-guru yang sudah memiliki penelitian
Metode Kegiatan Memberikan seminar lokakarya tentang substansi artikel sesuai dengan gaya selingkung jurnal nasional terakreditasi Melakukan bedah jurnal untuk mencermati tata tulis artikel sesuai dengan gaya selingkung dan kaidah bahasa Indonesia yang benar Pendampinagn guru-guru menulis artikel dari hasil penelitiannya
Gambar 2.1. Bagan Alur berpikir dalam Memecahkan Masalah 5
2.2. Prosedur Pelaksanaan Khalayak sasaran Strategis dari kegiatan P2M ini adalah guru-guru di Kabupaten Klungkung dan Karangasem yang telah memiliki penelitian yang belum dipublikasikan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan penulisan karya ilmiah hasil penelitian terhadap khalayak sasaran di atas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Berkoordinasi dengan MGMP di Kabupaten Klungkung dan Karangasem Penulis berkoordinasi dengan pengurus MGMP berbagai bidang studi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem tentang kegiatan P2M yang akan dilaksanakan, seperti: Jenis kegiatan, sasaran kegiatan, waktu pelaksanaan. Koordinasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang guru-guru yang aktif meneliti dalam bidang pendidikan dan pembelajaran dan belum mempublikasikan hasil penelitiannya. Guru-guru ini selanjutnya menjadi khalayak sasaran dari kegiatan P2M ini. Melalui MGMP masing-masing, beberapa anggota yang aktif meneliti ditunjuk sebagai peserta. Pada kegiatan koordinasi ini juga dijajagi tempat kegiatan pelatihan dan pendampingan. Pengurus dari salah satu MGMP bidang studi diharapkan dapat membantu pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan. 2) Seminar lokakarya tentang penulisan artikel sesuai dengan gaya selingkung jurnal JPP Kegiatan awal yang dilakukan adalah seminar lokakarya untuk memberikan wawasan secara komprehensif tentang artikel hasil penelitian dan penulisan artikel sesuai gaya selingkung JPP (salah satu jurnal nasional). 3) Kegiatan Bedah artikel hasil penelitian di JPP Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari seminar lokakarya yang bertujuan untuk lebih memperdalam pemahaman peserta tentang penulisan artikel sesuai dengan gaya selingkung JPP sekaligus membedah tata tulis sesuai dengan kaidah bahasa tulis artikel. Bedah artikel ini diharapkan menjadi sarana belajar peserta untuk meningkatkan pemahaman tentang tata tulis dan juga substansi artikel yang diharapkan. 4) Pendampingan penyusunan artikel hasil penelitian Dari dua kegiatan sebelumnya, peserta dipandang sudah memiliki pemahaman yang memadai
tentang penulisan artikel hasil
penelitian
yang berkualitas. Kegiatan
pendampingan dilakukan untuk membantu peserta menyelesaikan artikel hasil penelitiannya sampai siap diproses dan layak diterbitkan di Jurnal Pendidikan dan pengajaran Undiksha
6
(JPP), salah satu jurnal yang sedang mengebangkan statusnya menjadi jurnal nasional terakreditasi. Teknis pendampingan dilakukan secara online.
2.3. Evaluasi Kegiatan Evaluasi kegiatan P2M ini dilihat dari dua aspek, yaitu (1) keterlibatan peserta dan (2) output kegiatan. Indikator keberhasilan kegiatan dilihat dari dua komponen evaluasi tersebut. Kegiatan P2M ini mentargetkan keterlibatan peserta minimal 10 orang guru yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Output yang ditargetkan adalah dihasilkannya minimal 4 artikel yang memenuhi gaya selingkung JPP dan siap diproses untuk diterbitkan di JPP
7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil 3.1.1 Peserta, Waktu dan Tempat Kegiatan Kegiatan pokok yang dilakukan dimulai dari (1) persiapan materi seminar dan pelatihan; (2) Koordinasi tentang peserta seminar dan pelatihan serta waktu dan tampat pelaksanaan kegiatan; dan (3) kegiatan pelatihan. Persiapan materi seminar dilakukan di Bulan Mei dan Juni 2013. Pada persiapan materi dibuat makalah tentang penulisan artikel hasil penelitian sesuai dengan gaya selingkung JPP Undiksha yang dilengkapi dengan instrumen untuk membedah artikel, pembuatan Power Point, dan pemilihan artikel yang baik untuk dibedah peserta. Kegiatan koordinasi dengan calon peserta dan penetepan peserta, waktu dan tempat dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2013. Kegiatan Seminar dan pelatihan serta bedah artikel dilakukan pada Tanggal 30 Agustus 2013 yang dilaksanakan di SMAN 2 Semarapura. Jumlah peserta seminar dan pelatihan adalah 20 orang. Susunan acara dan daftar peserta terlampir pada Lampiran 1. Kegiatan pendampingan terhadap naskah artikel yang sudah cukup memadai diproses di JPP dilakukan setelah seminar dan pelatihan secara online. 3.1.2 Pelaksanaan Kegiatan Walaupun sudah diberikan penekanan pada saat koordinasi, tidak semua peserta membawa naskah artikel yang lengkap. Ada 6 peserta yang hanya membawa abstrak dan naskah artikel yang belum selesai dibuat dan 2 peserta malahan ada yang membawa ide penelitiannya untuk didiskusikan. Secara umum peserta antusias mengikuti seminar tentang cara penulisan artikel hasil penelitian di JPP Undiksha. Materi tentang penulisan artikel ilmiah yang diberikan mengacu pada standar kualitas artikel ilmiah menurut Peraturan Dikti n0 49 tahun 2011. Pada kegiatan seminar juga disampaikan wawasan jurnal ilmiah lokal, nasional, nasional terakreditasi, internasil dan jurnal luar negeri (Saukah, 2011). Kegiatan seminar ini dilanjutkan dengan bedah artikel dengan instrumen yang sudah disiapkan. Para peserta mendiskusikan /mengevaluasi substansi naskah artikel yang diberikan mengacu pada instrumen yang diberikan. Pada kegiatan pelatihan, tidak semua peserta fokus untuk menyempurnakan naskah artikel. Peserta yang naskahnya belum selesai dibuat ditempat pelatihan. Karena keterbatasan waktu, naskah-naska artikel peserta ini belum selesai dikerjakan selama 8
pelatihan. Peserta yang tidak membawa naskah artikel hanya mendampingi temannya bekerja menyempurnakan naskah artikelnya. Peserta yang belum selesai naskah artikelnya, termasuk yang sudah selesai (lengkap komponen pokok artikel) diharapkan untuk melanjutkan penyempurnaannya di rumah masing-masing, selanjutnya diemail ke tim pelaksana. Beberapa foto kegiatan Seminar, bedah artikel, dan pelatihan dilampirkan pada Lampiran 2.
3.1.3 Produk Pelatihan Pada akhir dari kegiatan seminar dan pelatihan, terkumpul 14 naskah artikel sebagai produk pelatihan. Secara umum produk pelatihan belum sesuai dengan harapan karena keterbatasan waktu dalam pendampingan saat tatap muka. Di samping itu, untuk menghasilkan suatu artikel dengan kualitas baik diperlukan waktu yang cukup walaupun peserta sudah memahami tentang tata tulis dan substansi artikel yang baik. Dari 14 naskah artikel yang dihasilkan, ada empat naskah yang kualitasnya memadai yang siap diproses (didampingi) lebih lanjut di JPP Undiksha. Keempatbelas naskah artikel tersebut adalah seperti disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.1 Produk Seminar dan Pelatihan No Judul Artikel 1 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe MURDER Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis 2 Pengaruh Implementasi Asesmen Portofolio Terhadap Kemampuan Menulis Dalam Bahasa Inggris Ditinjau Dari Self-Efficacy
Kelengkapan/kualitas
3
Pengaruh Model Pembelajaran STM Terhadap Literasi Sains dan Teknologi Ditinjau dari Gaya Kognitif.
4
Memadai untuk diproses lebih lanjut di JPP (pendampingan) Cukup lengkap
Pengaruh Metode Pembelajaran Bermain Peran Terhadap Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Ditinjau Dari Bakat Verbal. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Dalam Cukup lengkap Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Dan Keyakinan Diri Siswa Dalam Pembelajaran Biologi.
5
Cukup lengkap Memadai untuk diproses lebih lanjut (pendampingan)
6
Pengaruh Model Penilaian Dan Seting Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Semarapura Tahun Pelajaran 2012/2013
7
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Memadai (layak di proses di JPP) Investigation (GI) Terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Kinerja Ilmiah pengaruh pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap Cukup lengkap penguasaan konsep kimia dan sikap ilmiah siswa
8 9 10
Pengaruh Siklus Belajar 7E Terhadap Penurunan Miskonsepsi Dan Pemahaman Konsep Fisika. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap
9
Cukup lengkap (masih ringkasan penelitian)
Memadai (layak diproses di JPP) Cukup lengkap
Kebosanan dan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa 11
Implementasi Pembelajaran Model Discovery untuk Cukup lengkap Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Trigonometri
12
Elektrooksidasi limbah melalui model pembelajaran berbasis Kurang lengkap masalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia
13
Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Prestasi Belajar Teori Peluang
14
Implementasi Model Resource Based Learning Dengan Hanya abstrak Model Penilaian Otentik Untuk Meningkatkan Hasil Dan Aktivitas Belajar Matematika Siswa.
Tidak lengkap
3.2 Pembahasan Kegiatan pelatihan dan pendampingan penulisan artikel ilmiah bagi guru-guru sekolah menengah sangat relevan dengan kebutuhan guru seiring dengan tuntutan guru profesional. Guru sekarang ini dituntut untuk mampu menulis karya ilmiah sekaligus mempublikasikannya, sementara kemampuan guru dalam menulis, khususnya artikel ilmiah masih kurang. Secara umum, animo guru untuk mengikuti kegiatan ini tinggi. Namun karena keterbatasan dana, Sebagian dari guru yang berminat sebagai peserta tidak bisa dilibatkan. Walaupun peserta dikenai persyaratan sudah memiliki draft artikel hasil penelitian. Tetapi sebagian guru ternyata belum siap dengan draf artikelnya. Guru-guru yang sudah menyelesaikan studi lanjut S2 sudah memiliki draf artikel. Sementara guru yang belum studi atau yang sedang studi naskahnya masih sangat kurang lengkap. Walaupun belum mempunyai draft naskah, beberapa guru ini
memiliki motivasi yang tinggi untuk
menambah kemampuannya dalam menulis artikel sehingga mereka tetap ingin menjadi peserta. Dari naskah yang masuk terlihat bahwa kemampuan menulis artikel ilmiah peserta relatif masih kurang. Walaupun peserta sudah menyelesaikan studi di S2, kemampuan mereka dalam menulis artikel masih termasuk kurang. Guru-guru sepertinya belum pernah mendapat pelatihan atau bimbingan secara inten terkait dengan menulis artikel sehingga kemampuan mereka relatif sama. Banyak peserta belum memahami sistematika penulisan artikel ilmiah hasil penelitian, lebih-lebih, substansi dari masing-masing bagian dari artikel. Draf artikel yang dibuat peserta masih cenderung berbentuk ringkasan hasil penelitian. Padahal, artikel ilmiah bukan ringkasan dari hasil penelitian, melainkan suatu formulasi 10
penyampaian hasil penelitian yang memiliki ciri-ciri: (1) mempunyai bentuk, struktur, dan isi dengan sifat tertentu; (2) penulisannya mengikuti kaidah, pola dan teknik tertentu; dan (3) kaidah, pola dan teknik penulisannya dipengaruhi oleh gaya selingkung yang ditetapkan (Suhadi, 2011). Pada kegiatan seminar, peserta diberikan informasi secara rinci tentang sistematika dan isi dari masing-masing bagian artikel. Informasi tentang apa yang ditulis pada setiap bagian artikel sangat membantu guru memahami cara menulis artikel yang baik. Guru juga diberikan wawasan bahwa menulis artikel tidak lepas dari kemampuan dalam bahasa tulis. Oleh sebab itu, penulis artikel ilmiah juga harus meningkatkan kemampuan dalam bahasa tulis. Secara umum, pengetahuan peserta tentang artikel dan cara menulis artikel ilmiah meningkat. Di samping itu, wawasan peserta tentang jurnal dan artikel juga meningkat. Meningkatnya pengetahuan peserta dalam menulis artikel yang baik tidak serta merta tercermin dari produk kegiaatan seminar dan pelatihan. Terbatasnya waktu pendampingan tatap muka menyebabkan peserta belum rampung dalam menyempurnakan naskahnya sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh. Walaupun demikian, beberapa artikel peserta seminar dan pelatihan cukup bagus. Ada empat naskah artikel produk seminar dan pelatihan yang tergolong memadai untuk diproses lebih lanjut di JPP Undiksha. Naskah ini masih perlu diproses melalui pendampingan secara online oleh tim pelaksana yang kebetulan adalah tim penyunting pelaksana di JPP Undiksha. Sesuai dengan indikator pencapaian kegiatan (evaluasi kegiatan), hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini termasuk kategori baik. Indikator keberhasilan dari sisi jumlah pesertaa sudah terlampui, yaitu lebih dari 10 orang. Demikian pula, produk artikel dengan kualitas memadai untuk diproses lebih lanjut di JPP sebanyak empat. Indikator pencapaian kegiatan dari aspek produk ini adalah 4 naskah artikel dengan kualitas memadai.
11
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru peserta dalam menulis artikel hasil penelitian sesuai dengan gaya selingkung JPP, jurnal yang menuntut standar kualitas artikel sesuai dengan Peraturan DIKTI No 49 Tahun 2011. Ada empat artikel hasil produk pelatihan yang akan terus didampingi untuk diproses dan berpotensi dipublikasi di JPP Undiksha . Dengan demikian, kegiatan ini secara real dapat membantu guru peserta untuk mempublikasi artikel hasil penelitiannya.
4.2 Saran Kemampuan dalam menulis artikel di kalangan guru masih perlu ditingkatkan. Tuntutan propfesionalisme guru telah menciptakan kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah. Oleh sebab itu kegiatan pengabdian seperti yang dilakukan ini akan terus relevan dan dibutuhkan oleh guru-guru. Di sisi lain, rendahnya publikasi ilmiah di Indonesia disebabkan oleh rendahnya kualitas naskah yang disumbangkan oleh penulis. Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat terkait dengan penulisan artikel ilmiah ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh LPM untuk didanai.
12
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah . 2012. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran (JPP). (Online), (http://www.undiksha.ac.id/jpp, diakses 20 Agustus 2012). Peraturan Dikti No 49. 2011. Pedoman Akreditasi Jurnal Berkala Ilmiah Nasional. Jakarta: Dikti. Peraturan Menpan No. 16. 2009. Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Menpan. Saukah, A. 2011. Kebijakan Pengembangan Berkala Ilmiah dan Pelajaran Terpetik dari Kegagalan Terakreditasi. Materi Pelatihan Nasional Penulisan Artikel Ilmiah. Malang: JIP Malang. Saukah, A. & Waseso, M. G. 2006. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang. Suhadi, Ibnu. 2011. Isi dan Format Jurnal Ilmiah. Materi Pelatihan Nasional Penulisan Artikel Ilmiah. Malang: JIP Malang. Pedoman Penulisan Artikel di JPP Undiksha, (online), (http://www.undiksha.ac.id/jpp, diakses 4 Agustus 2012).
13
LAMPIRAN 1 DAFTAR HADIR PESERTA
14
LAMPIRAN 2 FOTO-FOTO KEGIATAN
A. Kegiatan Presentasi dalam Seminar
15
B. Kegiatan Bedah Artikel
Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan
16
LAMPIRAN 3 Peta Lokasi Daerah Sasaran
Daerah sasaran
17