LAMPIRAN I HASIL KAJIAN ASPEK NON TEKNIS DAN LEMBAR KERJA AREA BERISIKO Dalam bab ini akan dirinci data terkait kondisi sanitasi saat ini yang dapat menggambarkan kondisi dan jumlah infrastruktur sanitasi sekaligus memberikan informasi mengenai tingkat layanan/cakupan sanitasi. Lampiran 1.1: Struktur Organisasi Daerah dan Keuangan Daerah A. Struktur Organisasi beserta tanggung jawabnya
Gambar Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten/Kot
Gambar Struktur SKPD yang terkait dalam pembangunan sanitasi Kabupaten/Kota
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
B.Keuangan dan Perekonomian Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD dan Proporsi terhadap Total Pendapatan Kabupaten Rembang Tahun 2010-2015 (ribu Rupiah) No 1 1.1
Uraian Pendapatan Pendapatan Asli Daerah
1.1.1
Pajak Daerah
1.1.2
Retribusi Daerah
1.1.3 1.1.4
Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang dipisahkan Lain-Lain PAD yang Sah
1.2
Dana Perimbangan
1.2.1 1.2.2
Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Dana Alokasi Umum
1.2.3 1.2.4 1.3 1.3.1
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Hibah
1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6
2010 481.358.999.000 36.246.692.000
P (%)
2011
P (%)
8%
510.249.537.172 42.255.838.407
5.152.500.000
14%
22.656.876.000
2012
8%
579.272.806.693 51.150.558.424
6.174.551.576
15%
63%
26.097.927.121
945.000.000
3%
7.492.316.000
P (%)
2013
P (%)
9%
608.044.827.149 56.887.895.318
7.622.038.604
15%
62%
33.259.283.610
1.590.211.457
4%
21%
8.393.148.253
435.208.307.000
90%
25.723.557.000
2014
P (%)
9%
696.509.030.000 78.227.428.000
11%
9.859.879.106
17%
13.045.000.000
17%
65%
36.010.317.228
63%
25.610.047.551
33%
4.467.267.722
9%
4.584.864.416
8%
4.287.386.328
5%
20%
5.801.968.488
11%
6.432.834.568
11%
35.284.994.121
45%
437.253.201.427
86%
485.820.547.535
84%
501.618.169.784
82%
503.036.678.000
72%
6%
34.372.201.427
8%
36.338.844.535
7%
37.826.498.784
8%
42.723.282.000
8%
342.777.000.000
79%
361.876.000.000
83%
398.410.703.000
82%
407.158.671.000
81%
411.434.996.000
82%
Dana Alokasi Khusus
45.910.000.000
11%
41.005.000.000
9%
51.071.000.000
11%
56.633.000.000
11%
48.878.400.000
10%
Dana Perimbangan dari Propinsi
20.797.750.000
5%
9.904.000.000
2%
30.740.497.338
6%
0%
27.000.000
0%
Dana Darurat
0%
-
Pendapatan Lainnya
0%
Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
0% 0%
1.650.000.000
Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya Total Pendapatan
0%
12.360.058.790
481.358.999.000
0%
0% 42.301.700.734
510.249.537.172
49.538.762.047
0% 2.500.000.000
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
8%
51.355.299.000
7%
0%
2.000.000.000
4%
0
0%
0%
0%
13.262.250.000
27%
0%
19.310.103.884
46%
25.095.812.047
51%
5%
5.929.952.600
14%
11.180.700.000
23%
40%
14.561.644.250
34%
54%
0%
579.272.806.693
25.493.451.000
50%
23.861.848.000
46%
0%
696.509.030.000 608.044.827.149
Sumber DPPAKD Kabupaten Rembang.
0%
6%
0% 16.703.438.548
7%
0%
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Rembang Tahun 2011-2014 No
Uraian
2011
P
2012
R
P
2013
R
P
2014
R
P
ratarata R
A
Belanja Tidak Langsung
293.014.416.000
52%
375.717.711.000
28%
60%
431.851.382.000
15%
72%
479.450.339.955
11%
66%
14%
1
Belanja Pegawai
226.981.226.000
77%
304.575.083.000
34%
81%
327.806.957.000
8%
76%
403.963.796.955
23%
84%
16%
2
Belanja Bunga
100.000.000
0%
503.000.000
403%
0%
1.445.000.000
187%
0%
65.000.000
-96%
0.0%
6%
3
Belanja Subsidi
-
0%
-
0%
-
0.0%
0%
4
Belanja Hibah
-
0%
3.437.180.000
1%
40.434.895.000
1076%
9%
15.401.847.000
-62%
3.2%
7%
5
Belanja Bantuan Sosial
35.750.851.000
12%
40.127.698.000
11%
34.168.040.000
-15%
8%
34.382.946.000
1%
7.2%
0%
6
Belanja Bagi Hasil
7
Belanja Bantuan Keuangan
8
Belanja Tidak Terduga
12%
0%
-
0%
-
0%
-
0.0%
0%
28.681.530.000
10%
22.924.750.000
-20%
6%
27.945.880.000
22%
0% 6%
25.136.750.000
-10%
5.2%
6%
1.500.809.000
1%
4.150.000.000
177%
1%
50.610.000
-99%
0%
500.000.000
888%
0.1%
3% 0%
B
Belanja Langsung
272.897.433.000
48%
252.951.838.000
-7%
40%
171.391.873.000
-32%
28%
246.187.813.045
44%
34%
1%
1
Belanja Pegawai
36.554.698.000
13%
39.039.594.000
7%
15%
33.701.576.000
-14%
20%
40.327.071.500
20%
16%
3%
2
Belanja Barang dan jasa
65.857.294.000
24%
84.064.000.000
28%
33%
79.141.083.000
-6%
46%
83.590.729.945
6%
34%
7%
3
BelanjaModal
170.485.441.000
62%
129.848.244.000
-24%
51%
58.549.214.000
-55%
34%
122.270.011.600
109%
50%
8%
Total Belanja Daerah
565.911.849.000
628.669.549.000
11%
603.243.255.000
-4%
725.638.153.000
20%
Sumber DPPAKD Kabupaten Rembang. Keterangan: r = Pertumbuhan P = Proporsi terhadap total Belanja
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
Tabel Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Rembang No
Deskripsi
1 2
PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.)
3
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sumber : BPS Kabupaten Rembang.
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
2,186,736.49
2,283,965.70
2,384,459.23
2,500,796.46
2,626,475.93
3,712,127.73
3,860,143.25
4,026,564.86
4,218,411.14
4,313,455.40
4,45
4,40
4,88
5,03
4,46
Tabel Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab.Rembang Th 2011 – 2015 Belanja Sanitasi (Rp.) No
1 1.1 1.2 1.3 1.4
2 2.1 2.2 2.3
Uraian
2011
Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) Air Limbah Domestik Sampah rumah tangga Drainase perkotaan PHBS Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) DAK Sanitasi DAK Lingkungan Hidup DAK Perumahan dan Permukiman
3
Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi
4
Bantuan Keuangan Provinsi untuk Sanitasi
Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) Total Belanja Langsung
2012
2013
2014
Ratarata Pertum bu-han
2015
2.082.210,10
971.198,70
865.300,00
1.116.887,00
1.753.874,75
4%
634.450,1
25.000
50.000
-
29.727
- 19 %
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
345.027
159.844
779.716
1.075.946
1.452.470
81 %
-
-
568.500
856.400
900.820
11 %
345.027
159.844
211.216
219.546
551.650
26 %
-
-
-
-
-
0%
-
-
-
-
-
0%
-
-
-
-
-
0%
1.737.183,10
811.354,70
85.584,00
40.941,00
301.404,75
88 %
222.355.773,79
274.619.787,39
277.447.841,55
386.746.686,11
429.811.605,74
15 %
0,03
0,03
0,19
76 %
% APBD murni 0,81 terhadap Belanja Langsung Sumber : Realisasi APBD tahun 2010-2014
0,30
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
Tabel Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Rembang Tahun 2011- 2015 No
Deskripsi
1
Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota
2
Jumlah Penduduk
Tahun 2011
Ratarata
2012
2013
2014
2015
222.355.773,79
274.619.787,39
277.447.841,55
386.746.686,11
429.811.605,74
15 %
662.316
663.651
664.986
666.322
667.657
0,2%
413,80
417,22
580,42
643,76
7,5%
Belanja Sanitasi Perkapita 335,72 (1 / 2) Sumber : Realisasi APBD tahun 2010-2014
Lampiran 1.2: Lembar kerja analisis Area Berisiko menggunakan Instrumen Profil Sanitasi Instrumen Profil Sanitasi dan instrumen Perencanaan ( terlampir). Lampiran 1.3: Ringkasan Eksekutif hasil studi EHRA dan Kajian lainnya 1.3.1 Ringkasan Eksekutif Studi EHRA Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan / Envinronmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Dalam pelaksanaan studi EHRA menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni 1) wawancara (interview) dan 2) pengamatan (observasi). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah Enumerator yang merupakan bidan desa, kader desa/Kesehatan dan pramuka saka bhakti husada. Sementara Sanitarian bertugas menjadi Supervisor selama pelaksanaan survey. Unit sampling utama (Primary Sampling) adalah RT (Rukun Tetangga). Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total RT di semua RW dalam setiap Desa/Kelurahan yang telah ditentukan menjadi area survey. Jumlah sampel RT per Desa/Kelurahan minimal 8 RT dan jumlah sampel per RT sebanyak 5 responden. Dengan demikian jumlah sampel per desa/kelurahan adalah minimal 40 responden. Yang menjadi responden adalah Ibu atau anak yang sudah menikah, dan berumur antara 18 sampai dengan 60 tahun. Metode penentuan target area survey dilakukan berdasarkan kondisi geografi dan demografi melalui proses yang dinamakan Stratifikasi. Hasil stratifikasi ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Kriteria utama penetapan strata tersebut adalah kepadatan penduduk, angka kemiskinan, daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigasi, daerah terkena banjir. Jumlah desa/kelurahan yang akan dijadikan objek studi ini adalah 206 desa/kelurahan yang terdistribusi dalam 5 (lima) strata yaitu strata 0 sebanyak 4 desa/kelurahan, strata 1 sebanyak 56 desa/kelurahan, strata 2 sebanyak 78 desa/kelurahan, strata 3 sebanyak 59 desa/kelurahan, dan strata 4 sebanyak 9 desa/kelurahan. Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
Di Kabupaten Rembang responden yang digunakan dalam studi EHRA ini adalah sejumlah 8.240 responden yang telah dilakukan random sampling dan terdistribusi dalam 206 desa/kelurahan terpilih. Kondisi sampah di Kabupaten Rembang adalah sebanyak 45,2% melakukan pengelolaan sampah rumah tangga dengan cara dibakar. Sebesar 24,4% rumah tangga melakukan pemilahan sampah, sedangkan 75,6% rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah. Jumlah rumahtangga yang memiliki sarana jamban pribadi adalah sebesar 84,5%. Rumah tangga yang memiliki saluran akhir pembuangan akhir tinja berupa tangki septik sebanyak 63,3% sebagian besar sebanyak 53,5% rumah tangga yang memiliki tangki septik tersebut mengosongkan tangki septiknya antara 5-10 tahun. Dari 8.240 responden, ternyata 6.244 rumah tangga (75,8%) telah memiliki Saluran Pengelolaan Air Llimbah (SPAL), dan sebagian besar SPAL tersebut dapat berfungsi sebanyak 5.941 (72,1%). Untuk pengelolaan air bersih rumah tangga, sumber air utama dari 8.240 responden adalah menggunakan air isi ulang sebanyak 3.197 (38,8%) untuk minum dan air dari SPT sebanyak 1.821 (22,1%) untuk masak. Untuk praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 (lima) waktu penting, sebanyak 70,9% responden melakukannya, dan sisanya sebesar 29,1% tidak melakukan CTPS. Persentase tertinggi praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dilakukan pada saat setelah buang air besar sebanyak 86%, sebelum makan yaitu sebesar 73,3% dan setelah menceboki bayi/anak sebesar 52,4%. Hasil analisa indeks risiko sanitasi adalah sebagai berikut: 1. Kategori area berisiko sangat tinggi berada pada anggota strata 4 yaitu dengan nilai/skor 243, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 79%, air limbah domestik 67% dan sumber air 46%. 2. Kategori area berisiko tinggi berada pada anggota Strata 3 yaitu dengan nilai/skor 207, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 68%, limbah domestik sebesar 58%, dan 46% sumber air. 3. Kategori area berisiko sedang terdapat pada anggota Strata 2 dan starata 1. Strata 2 dengan nilai/skor 186, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah air limbah domestik sebesar 55%, persampahan sebesar 50% dan 31% sumber air. Sedangkan pada strata 1 dengan nilai/skor 172, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah air limbah domestik sebesar 50%, persampahan sebesar 47% dan 32% PHBS. 4. Kategori area berisiko rendah pada anggota Strata 0 dengan nilai/skor 144, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah air limbah domestik sebesar 51%, persampahan sebesar 41% dan genangan air maupun PHBS masing-masing sebesar 22%.
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
Peta Area Berisiko Kabupaten Rembang tahun 2015
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
1.3.2
Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Swasta dalam Penyediaan Layanan Sanitasi
Tabel Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Serta Swasta Dalam Penyedia Layanan Sanitasi
No
Komponen Sanitasi
Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap Sanitasi
Pengurasan tangki septik 1
3
100 unit tangki septik/bulan
Air limbah domestik Pembangunan IPAL Komunal
2
Volume
200 KK
Persampahan
Penjualan barang bekas dan daur ulang sampah (Pengepul besar)
840 ton/bulan (sampah plastik, kertas dan logam)
Drainase
Alokasi dana CSR untuk peningkatan kualitas kesejahteraan Desa binaan, termasuk penyediaan biaya operasional untuk pemeliharaan saluran drainase perkotaan
1 kali untuk 1 Desa/Kelurahan
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
Potensi Kerjasama
Operasional & pemeliharaan perangkat pengurasan tangki septik milik Pemda untuk meningkatkan area pelayanan (service coverage) penggunaan jamban dengan tanki septik yang memenuhi standar teknis. Kampanye penggunaan tanki septik yang memenuhi standar teknis Peningkatan kuantiitas dan kualitas area pelayanan (service coverage) penggunaan jamban dengan tanki septik yang memenuhi standar teknis Sinergi aktivitas 3R KSM (Bank sampah) dengan menampung/ membeli sampah non organik (plastik, kertas & logam) dari tiap KSM. Narasumber pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah non organik agar bernilai ekonomis Kampanye perbaikan fasilitas drainase perkotaan untuk mencegah adanya denangan air di sekitar permulkiman Dana stimulus pembangunan/ perbaikan fasilitas drainase perkotaan
1.3.3
Ringkasan Eksekutif Kajian Kelembagaan dan Kebijakan
Tabel Ringkasan Eksekutif Kajian Kelembagaan dan Kebijakan Pemangku Kepentingan Air Limbah Domestik Fungsi
Pemerintah Kabupaten/ Kota (Unit SKPD pengelola)
PERENCANAAN
V
PENGADAAN SARANA PENGELOLAAN PENGATURAN DAN PEMBINAAN MONITORING DAN EVALUASI
V V
Swasta
Persampahan
Masyarakat
Pemerintah Kabupaten/ Kota (Unit SKPD pengelola)
Swasta
Drainase
Masyarakat
V V V
V V
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
V V
V V
Pemerintah Kabupaten/ Kota (Unit SKPD pengelola) V
V V
V V
V V
V
V
V
V
Swasta
Masyarakat
1.3.4. Ringkasan Eksekutif Kajian Komunikasi dan Media Tabel Ringkasan Eksekutif Kajian Komunikasi dan Media No.
1
Komponen
Air limbah domestik
Kegiatan
3
Tujuan Kegiatan
Khalayak Sasaran
Pesan Kunci
Pembelajaran
DKK
FGD
Lebih sehat BAB di jamban
Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat
20152019
DCK. KLH
Meningkatkan pengetahuan Masyarakat dalam pengelolaan sampah
- Kader lingk - Ibu-ibu PKK - Komplek perumahan
Bersih gaya hidupku
Arti 3 R, Tujuan dan manfaat 3 R, aplikasi 3 R
Penyuluhan Kebersihan Lingkungan
20152019
DCK, LH, Dinas Pertanian, Tim penggerak PKK kab
Meningkatkan pengetahuan serta kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah
- Kader Lingkungan
Rembang Go Green
Bina Cinta Lingkungan
Bersih-bersih kali / selokan
20152019
DCK
Menciptakan kali/selokan bersih dari sampah
Umum
Selokan bersih bebas genangan
Kebersihan harus menjadi budaya
Pemicuan CLTS
20152019
Persampahan
Drainase
Dinas Pelaksana
Mengubah prilaku masyarakat ke prilaku higiene
Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat 2
Tahun
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
Sosialisasi kebersihan selokan/sungai
20152019
Kebersihan selokan/sungai menjadi tanggung jawab kita bersama
DCK
Umum
Bersih menjadi hak kita bersama
Kebersihan sungai tanggung jawab bersama
Tabel Media Komunikasi dan Kerjasama terkait sanitasi No.
1.
2.
3.
Komponen
Air Limbah Domestik
Persampahan
Drainase
Jenis Media
Khalayak
Pendanaan
Radio
Umum
Leaflet
Masyarakat umum
APBD
Poster
Masyarakat umum
APBD
Radio
Umum
APBD
Umum
APBD
Radio
Umum
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
APBD
APBD
Isu yang Diangkat Peran serta masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan Perilaku ramah lingkungan termasuk pengelolaan air limbah rumah tangga
BAB di tempat yang aman Global Warming 3R Kebersihan Lingkungan (sungai/selokan) dambaan setiap warga
Pesan Kunci
Efektivitas
BAB tidak di sungai
Efektif
Peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan
Kurang efektif
Awas KLB Diare
Kurang efektif
Go Green
Efektif
Bersih gaya Hidupku
Efektif
Hidup bersih tanpa banjir
Efektif
1.3.5
Ringkasan Eksekutif Kajian Peranserta Masyarakat
Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Serta Masyarakat Tabel Daftar Program/Kegiatan dan Pengelolaan Sanitasi oleh Masyarakat Nama Tahun Program/ Pelaksana/ No Komponen Lokasi Program/k Kegiatan PJ egiatan
1.
2.
3.
Air Limbah Domestik
Persampahan
Drainase
Penerima manfaat L
Jumlah Sarana
Tidak Berfungsi
Berfungsi
P
Pengelola Lembaga
Kondisi
250
100 unit jaga 150 unit jaga
-
Pribadi
Baik
300 orang
1
1 unit IPAL Komunal
-
KSM Berkah
Baik
100 orang
150 orang
5
5 TPST
-
KSM Rejeki
Baik
2015-2019
200 orang
250 orang
10
7 TPST
3 TPST
KSM Berseri
Baik
2015-2019
400 orang
300 orang
1
1
On Site individual : STBM
Dinas Kesehatan
Kab.Remb ang
2015-2019
175 orang
225 orang
Sanimas: IPAL Komunal
Dinas PU
Kab.Remb ang
2015-2019
350 orang
TPST 3 R : TPST Sampah Organik
BLH
Kab.Remb ang
2015-2019
Pemilahan Sampah di Rumah tangga
LSM
Kab.Remb ang
Jaringan Drainase Perkotaan sepanjang 3 km.
Dinas PU
Kab.Remb ang
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang
Kondisi Sarana Saat Ini
1.3.6
Ringkasan Eksekutif Kajian Sanitasi Sekolah
Ringkasan Eksekutif Kajian Sanitasi Sekolah Kajian sanitasi sekolah dilakukan di 20 Sekolah Dasar dan 10 MI yang ada di Kabupaten Rembang Untuk perilaku higiene dan sanitasi, dilakukan wawancara pada 600 murid yang tersebar di 20 SD dan 10 MI. Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan guru dan murid, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah Dasar/MI Kondisi Toilet Guru Toilet siswa Fasilitas CTPS Sarana Air Bersih Pengelolaan sampah Drainase Ketersediaan dana Pendidikan HS
Sangat Baik 3 1 19 27 4 4 11 15
% 10 5 55 80 15 17 38 50
Baik 0 1 10 2 0 2 5 10
% 0.00 5 30 10 0.00 10 20 30
Kurang Baik 20 25 1 1 25 25 15 5
% 90 90 15 10 85 73 42 20
Dari data kondisi sarana sanitasi, yang perlu mendapat perhatian adalah toilet siswa, toilet guru, dan pengelolaan sampah. Hampir di seluruh SD/MI (> 80%), ketiga hal ini dalam keadaan kurang baik. Sedangkan untuk sarana air bersih dan fasilitas CTPS, kondisinya sangat baik. 80.00% memiliki sarana air bersih yang sangat baik. Sedangkan untuk fasilitas CTPS, terdapat 55% SD/MI yang fasilitasnya sangat baik.
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab.Rembang