PEMBELAJARAN I WORKSPACE DAN LAYOUT ( AREA KERJA DAN TATA LETAK )
1.1 Mengenal Area Kerja Corel Draw X4
Gambar Area Kerja CorelDraw X4 Keterangan : 1. Title Bar Judul untuk program yang sedang aktif / file yang digunakan CorelDraw X4 - [Graphics 1] 2. Menu Bar Terdiri dari baris perintah menu yang terdiri dari 12 menu, untuk mengoperasikan menumenu tersebut, klik menu yang dituju atau dapat menggunakan tombol shortcut 3. Standar Tool Bar Kumpulan tool-tool yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat kerja 4. Property Bar
Menampilkan property/atribut dari fungsi masing-masing tool box 5. Ruler Bar Fasilitas penggaris yang digunakan untuk memudahkan dalam pengaturan posisi objek. Untuk menampilkan dan menyembunyikan klik menu view lalu pilih rules 6. Tool Box Terdiri dari icon-icon yang digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas desain
Gambar Tool Box
Keterangan : 1. Pick tool Menyeleksi/mengaktifkan suatu objek dan untuk melakukan editing dasar pada suatu objek, seperti skala (scalling), rotasi (rotation), simetris/kemiringan (skewing) dan ukuran (resizing). 2. Shape Tools a. Shape Tool Digunakan untuk proses editing node/titik pada shape (komponen garis dari objek) b. Smudge Tool Merubah bentuk objek dengan cara mendistorsi area sekitar objek secara halus c. Roughen Tool Memberikan efek distorsi pada area sekitar objek secara kasar d. Transform Tool Digunakan untuk scalling, rotation, skewing dan resizing 3. Crop Tools a. Crop Tool Menghapus objek di luar seleksi/Menghapus area yang tidak dikehendaki b. Knife Tool Memotong objek, prinsip kerjanya sama seperti menggunakan pisau biasa c. Eraser Tool Menghapus bagian tertentu dari objek d. Virtual Segment Delete Tool Menghapus bagian dari objek-objek yang ada diantara persimpangan 4. Zoom Tools a. Zoom Tool Merubah ukuran pandangan dari tampilan area kerja di monitor b. Hand Tool Menggeser area kerja ke posisi tertentu 5. Curve Tools a. Freehand Tool
Membuat objek berupa garis bebas b. Bezier Tool Membuat objek garis dengan menentukan banyaknya node/titik c. Artistic Media Tool Membuat objek garis dengan berbagi bentuk yang artistik d. Pen Tool Membuat objek kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung secara langsung e. Polyline Tool Membuat objek kombinasi antar garis lurus dan freehand tool secara langsung f. 3-Point Tool Membuat objek garis dengan kurva 3 point/titik (awal, tengah dan akhir) g. Connector Tool Membuat
objek
garis
konektor/penghubung
secara
interaktif,
missal
penghubung/konektor pada alur program (flowchart) h. Dimension Tool Membentuk garis dimensi baik secara vertika, horizontal, diagonal dan sebagainya 6. Smart Tools a. Smart Fill Mewarnai objek dan garis secara bersamaan sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan b. Smart Drawing Membuat objek garis secara bebas, seperti freehand tool namun dengan hasil yang lbih bagus. 7. Rectangle Tools a. Rectangle Tool Membuat objek persegi panjang/bujur sangkar b. 3-Point Rectangle tool Membuat objek persegi panjang/bujur sangkar dengan kemiringan tertentu 8. Ellipse Tools a. Ellipse Tool
Membuat objek lingkaran/ellips b. 3-Point Ellipse Tool Membuat objek lingkaran/ellips dengan kemiringan tertentu 9. Object Tools a. Polygon Tool : Membuat obyek segi banyak. b. Star Tool : Membuat obyek-obyek bintang. c. Complex Star Tool : Membuat obyek-obyek bintang sudut banyak. d. Graph Paper : Membuat obyek menyerupai tabel. e. Spiral Tool : Membuat obyek spiral. f. Text Tool : Membuat obyek teks. g. Table Tool : Membuat tabel. 10. Perfect Shape Tools a. Basic Shapes Tool : Membuat obyek-obyek dasar. b. Arrow Shapes Tool : Membuat obyek-obyek anak panah. c. Flowchart Shapes Tool : Membuat obyek-obyek flowchart. d. Banner Shapes Tool : Membuat objek-objek banner. e. Callout Shapes Tool : Membuat obyek-obyek callout (objek isi teks pada komik). 11. Eyedropper Tools a. Eyedropper tool : Mengambil sampel warna dari suatu obyek. b. Paintbucket tool : Memberikan warna tertentu pada suatu obyek. 12. Interractive Tools a. Blend tool : Memberikan efek transformasi dari satu obyek ke obyek lain. b. Contour tool : Memberikan efek kontur pada obyek. c. Distort tool : Memberikan efek distorsi pada obyek. d. Drop shadow tool : Memberikan efek bayangan pada obyek. e. Envelope tool : Memberikan efek perubahan bentuk pada obyek. f. Extrude tool : Memberikan efek tiga dimensi pada obyek. g. Transparency tool : Memberikan efek transparansi warna pada obyek. 13. Interractive Fill Tools a. Fill tool : Mewarna objek dengan macam-macam metode. b. Mesh fiil tool : Mewarna bidang pada objek.
14. Outline Tools a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.
Outline color dialog No outline Hairline outline ½ point outline 1 point outline 2 point outline 8 point outline 16 point outline 24 point outline Color docker window Fill color dialog Fountine fill dialog Pattern fill dialog Texture fill dialog Postscript fill dialog No fill Color docker dialog
: Memunculkan color outline tool. : Menghilangkan outline. : Memberikan outlinedengan ukuran sangat kecil. : Memberikan ukuran outline½ poin. : Memberikan ukuran outline1 poin. : Memberikan ukuran outline2 poin. : Memberikan ukuran outline8 poin. : Memberikan ukuran outline16 poin. : Memberikan ukuran outline24 poin. : Memunculkan color docker windowuntuk outline. : Memunculkan kotak dialog warna isi. : Memunculkan kotak dialog warna gradasi : Memunculkan kotak dialog pola. : Memunculkan kotak dialog tekstur. : Memunculkan kotak dialog postscript. : Menghilangkan warna isi. : Memunculkan color docker window untuk warna isi.
7. Work Area (Area Kerja) Area untuk menggambar 8. Page Area Area untuk menggambar dengan ukuran tertentu pada kanvas/halaman 9. Color Palette Fasilitas yang digunakan untuk member warna pada objek 10. Page Number Jumlah halaman yang ada 11. Status Bar Menampilkan informasi tentang objek pada halaman aktif. Status bar terletak di bawah Scroolbar horizontal Tambahan : Docker Sejumlah kotak dialog fasilitas yang sering digunakan dalam bentuk tetap pada sisi kanan kotak dialog. Fasilitas ini dapar ditampilkan melalui menu window submenu docker.
PEMBELAJARAN II LINE DRAWING AND SHAPE ( MENGGAMBAR OBJEK GARIS DAN BENTUK OBJEK)
2.1 Pengenalan Line Drawing Garis dibuat dengan berbagai cara dan menggunakan tool yang juga bermacam-macam, tergantung pada bentuk garis itu sendiri. Garis merupakan salah satu vector dengan mode kurve. Berikut adalah tool yang digunakan untuk menggambar garis : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menggunakan Free Hand Tool [ F5 ] Menggunakan Bezier Tool Menggunakan Artistic Media Menggunakan Pen Tool Menggunakan Polyline Tool [ F6 ] 3-Point Curve dan lain sebagainya (lihat di pembelajaran satu untuk jenis line tool)
2.2 Implementasi Line Drawing Membuat Garis Pembuatan garis dapat dilakukan melalui Toolbox. Berikut dijelaskan salah satu contoh pembuatan garis dengan menggunakan Freehandtool. Gambar garis yang bisa dibuat melalui ikon Freehand Tool dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Garis dengan beberapa sudut
Modifikasi Garis Tujuan modifikasi garis adalah merubah garis yang baru dibuat menjadi bentuk yang berbeda, misalnya : dirubah menjadi garis lengkung, menambah atau menghapus titik sudut garis. Secara umum, cara modifikasi garis menjadi bentuk yang berbeda adalah : a. klik obyek garis yang akan dirubah b. klik ikon Shape Tool
( Property Bar berubah secara otomatis )
c. Klik ikon yang dipilih di property bar d. Buat modifikasi garis yang yang sering digunakan, antara lain : 1. Membuat garis melengkung
2. Menambah dan Menghapus titik sudut garis
Modifikasi Pola dan Tebal garis
Gambar Contoh Hasil modifikasi pola dan tebal garis Tips :
2.3 Pengenalan Shape Sebelum memulai menggunakan shape di CorelDraw, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu adalah vector. Dalam menggambar sebuah vector di coreldraw ada 2 jenis yaitu : a. SHAPE Bentuk dasar ( bulat, kotak, polygon, Text, dsb ) yang hanya bisa diatur pada Align, Transformasi, Shaping, dan Order nya dan tidak bisa lagi di MODIFIKASI sesuai keinginan kita. b. CURVE ( OPEN & CLOSE ) Shape ( bulat, kotak, polygon, Text, dsb) yang udah di Convert menjadi curves. Curve ini bisa kita modifikasi dengan mengatur shape pointnya sehingga hasilnya sesuai dengan keinginan kita. Caranya ?? Pilih shape>ctrl+Q!! Kemudian modifikasilah shape tadi dengan menggunakan SHAPE TOOL.!! Oke, lihat contoh dibawah ini :
2.4 Implementasi Shape Berikut adalah langkah-langkah dalam penggunaan shape Langkah 1 Tekan shape tool [ F10 ] yang ada pada toolbox. Langkah 2 - Mode Shape Seperti yang dijelaskan di atas, objek vektor yang ada pada corel ada 2 macam. Nah sekarang kita akan membahas pengolahan objek shape yang ada pada coreldraw. Ketika shape tool dipilih maka bisa Anda lihat propery bar tidak berubah, artinya masih sama property yang ada pada shape aktif / terpilih. a. Klik tahan dan geser ke kiri atau ke kanan pada node / titik point yang ada pada shape lingkaran. Akan sangat memudahkan jika kita mengaktifkan snap to pada saat proses modifikasi lingkaran menjadi pie ini.
Notes : Khusus pada shape lingkaran. Lingkaran akan berubah menjadi potongan kue pie tertutup jika pointer mouse Anda di dalam lingkaran. Lingkaran akan menjadi pie terbuka / arc jika pointer ouse Anda di luar lingkaran. - Mode Kurve Klik kanan shape ( dalam tutorial ini sebagai contoh adalah lingkaran) yang sudah dibuat kemudian pilh Convert to Curve [ CTRL+Q ]. Langkah ini membuat shape menjadi kurva sehingga bisa dimodifikasi menjadi layaknya garis tertutup / terbuka.
Pilih shape tool dan klik pada yang tidak ada node-nya, maka property bar berubah menjadi seperti gambar di bawah.
Gambar Property bar pada shape mode kurva
Fungsi Masing-Masing 1. Add nodes Digunakan untuk menambah node pada saat memilih kurva yang tidak ada node-nya 2. Delete nodes Menghapus node terpilih 3. Join two nodes Menggabung dua node terpilih 4. Break curve Membuka kurva yang tertutup / terbuka, akan tercipta dua node yang saling tak terikat 5. Convert to line Mengubah garis kurva menjadi garis lurus pada objek kurva 6. Convert to curve Mengubah garis lurus pada objek kurva menjadi garis kurva 7. Cusp node Mengubah node menjadi pojokan, handle tidak saling mempengaruhi 8. Smooth node Mengubah menjadi node lembut, lengan handle bisa berbeda panjangnya 9. Symmetrical node Mengubah menjadi lembut dengan lengan handle sama panjang 10. Reverse direction Mengubah ujung node pada garis / objek kurva menjadi pangkal dan sebaliknya 11. Extend curve to close Menutup ujung dan pangkal / dua titik node terpilih berupa garis lurus 12. Expand subpath Memisah objek kurva yang terdiri dari 2 garis atau lebih sehingga menjadi 2 objek kurva yang saling berdiri sendiri. Hampir sama dengan break apart. 13. Close curve Menutup objek kurva terbuka dengan garis lurus, perbedaan dengan extend curve to close adalah kita tidak perlu memilih node mana yang harus ditutup. 14. Stretch or scale nodes Mentransformasi node terpilih sehingga panjang garis pada node terpilih bisa memanjang atau memendek. 15. Rotate or scew nodes Memutar atau memiringkan node terpilih yang akhirnya panjang garis node terpilih bisa memanjang atau memendek 16. Align nodes Membuat 2 node atau lebih menjadi rata, baik kiri kanan atas bawah 17. Reflect nodes horizontally Membuat efek mirror horisontal pada saat pengubahan lengan node pada dua objek kurva terpisah yang dipilih menggunakan shape tool. Cara mengaktifkan piliha shape tool, kemudian tekan SHIFT+Klik pada 2 node objek kurva mirip tapi terpisah. 18. Reflect nodes vertically
Membuat efek mirror vertikal pada saat pengubahan lengan node pada dua objek kurva terpisah yang dipilih menggunakan shape tool. Cara mengaktifkan piliha shape tool, kemudian tekan SHIFT+Klik pada 2 node objek kurva mirip tapi terpisah. 19. Ellastic mode Tidak dijelaskan detail dan hasilnya pun kurang signifikan. 20. Select all nodes Menyeleksi / memilih semua node dalam objek kurva aktif secara otomatis. Jika manual menggunakan shift atau menyoroti klik drag dan geser di atas semua node. 21. Show / hide bounding box Toggle atau megaktifkan dan menonkatifkan kotak hitam segi empat yang mengelilingi objek pada saat curve tool (seperti bezier tool, freehand tool dll) dijalankan. Notes 1. 2. 3.
: Ingat kata terpilih adalah di klik atau shift klik (pemilihan 2 node lebih) Objek kurva adalah satu kurva / lebih Dalam objek kurva ada node, lengan ( yang ada pada kiri kanan node), garis lurus, garis kurva / berkelok / melengkung, node lembut, node lembut dengan lengan sama panjang, node dengan lengan yang tidak mempengaruhi lengan lainnya ( cusp / pojok / sudut ). 4. Dalam satu objek kurva terbuka bisa terdiri dari 2 garis yang saling terpisah atau lebih. 5. Dua objek kurva terbuka / dua garis yang simetris ( seperti objek mirror ) bisa dipilih seperti layaknya satu kesatuan / satu objek kurva terbuka untuk mengaktifkan Reflect nodes vertically dan Reflect nodes horizontally menggunakan shape tool > SHIFT+Klik node pada dua objek simetris tersebut. 6. Tutorial ini dibuat menggunakan CorelDraw versi X5 jadi mungkin ada beberapa tool yang tidak tersedia pada versi sebelumnya
PEMBELAJARAN III COLOURING ( PEWARNAAN )
3.1
Pengenalan Warna merupakan salah satu unsur yang penting dalam desain. Tanpa warna, desain yang
Anda buat tidak akan berarti sama sekali. Dalam ilmu seni rupa, warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga pesan dari karya tersebut bisa lebih mudah diterima oleh audience. Elemen warna dalam desain grafis juga memiliki fungsi tersebut. Contoh yang paling mudah adalah dengan menganalogikan warna terhadap hal-hal di sekeliling kita. Misalnya, awan = luas = biru muda, matahari = cerah = kuning muda, kayu = kuno, klasik = coklat, api = menyala, dan semangat = merah. 3.2
Model Warna Dalam CorelDRAW terdapat beberapa sistem pewarnaan sekaligus pengaturan model
warna yang dipakai. Anda dapat memilih warna dan warna outline dengan menggunakan fixed color atau custom color. Dalam CorelDRAW masing-masing model warna dapat mendefinisikan macam-macam warna. Berikut ini adalah model-model warna yang terdapat pada program aplikasi CorelDRAW. a.
CMY Model warna CMY terdiri dari Cyan, Magenta, dan Yellow. Unsur black pada model warna ini dihasilkan oleh kombinasi dari ketiga warna tersebut. Model ini biasanya dipakai untuk printer komputer dan mesin cetak digital.
b. CMYK Model ini terdiri dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Masing-masing komponen dari model ini didefinisikan dengan angka 0 sampai 100. Apabila keempat komponen warna tersebut bernilai 0, maka akan menghasilkan warna putih. Apabila C bernilai 100, sedangkan M, Y, K bernilai 0, maka akan menghasilkan warna biru. Apabila M bernilai 100 sedangkan C, Y, K bernilai 0 akan menghasilkan warna merah. Apabila Y bernilai 100 dan C, M, K bernilai 0 maka akan menghasilkan warna kuning. Apabila K bernilai 100 sedangkan C, M, Y bernilai 0, maka akan menghasilkan warna hitam. Semakin mendekati 0 nilai tersebut
semakin pucat warnanya. Model warna ini biasanya digunakan untuk percetakan offset dan printer komputer. c.
RGB Model ini terdiri dari Red, Green, dan Blue. Model warna ini merupakan warna standar yang dipakai untuk pembentukan warna. Masing-masing komponen warna ini mempunyai jangkauan dari 0 sampai 255. Apabila ketiga komponen ini diatur menjadi 0, maka akan menghasilkan warna hitam. Namun sebaliknya, apabila ketiga komponen warna ini diatur menjadi 255, maka akan menghasilkan warna putih. Agar menghasilkan warna gelap, ketiga komponen tersebut kita atur sehingga bernilai rendah. Mode warna ini biasa digunakan untuk keperluan on-screen (ditampilkan pada layar monitor).
d. Web Safe Color Nilai rendah dari web safe color akan menetapkan warna yang gelap, sedangkan nilai yang tinggi akan menghasilkan warna terang. Setiap warna dari model ini terdiri dari enam nilai. Setiap corak (R,G,B) totalnya ada 216 warna (6 red x 6 green x 6 blue) sehingga dinamakan warna 6 desimal yang diuraikan sebagai 0,33,66,99 CC dan FF. e.
HSB Model warna ini menggunakan pengaturan Hue, Saturation, dan Brigthness. Masing-masing komponen memiliki jangkauan dari 0 sampai dengan 100. Hue menggambarkan warna yang sebenarnya, saturation menggambarkan intensitas atau kuantitas warna putihnya.
f.
HLS Model ini menggunakan pengaturan warna Hue, Lightness, dan Saturation. Nilai Hue menunjukkan warna standar warna yang dipilih, nilai Lightness menggambarkan persentase atau intensitas warna dengan jangkauan dari 0 hingga 100, dan Saturation menunjukkan pengaturan kuantitas warna.
g.
LAB Model warna ini terdiri dari tiga komponen, yaitu Luminance yang dapat menunjukkan warna gelap terangnya warna. “A” menunjukkan komponen warna hijau-merah dan “B” menunjukkan komponen warna biru-kuning. Luminance memiliki jangkauan dari 0 (gelap) sampai 100 (terang), sedangkan “A” dan “B” dari 128 hingga 127.
h. YIQ
Model warna ini terdiri dari tiga komponen, yaitu Y, I, dan Q. “Y” menggambarkan nilai Luminance, sedangkan “I” dan “Q” menunjukkan pengaturan warna hijau, biru, kuning, dan magenta. Ketiga komponen ini memiliki jangkauan nilai dari 0 sampai 225. Jika komponen I dan Q diatur pada angka 0 akan mewakili warna hijau, sedangkan nilai 225 menunjukkan warna magenta. i.
Grayscale Model warna ini hanya memiliki satu komponen, yaitu L yang menunjukkan Lumi-nance. Nilainya mulai dari 0 sampai dengan 255. Nilai 0 menunjukkan warna putih atau paling terang.
3.3 a.
Penggunaan Warna Pada Coreldraw Color Docker Dengan menggunakan color docker, kita dapat menggunakan warna berdasarkan model yang terpilih seperti CMY, CMYK, RGB, Web Safe Color, HBS, HLS, Lab, YIQ, Grayscale, dan Registration Color. Pada sebuah objek yang terpilih kita bisa memberi warna outline atau Fill. Langkah untuk membuka color docker adalah sebagai berikut : 1. Klik menu Window, 2. Kemudian pilih Docker dan klik Color. 3. Dari tampilan color docker terdapat tiga bagian utama, yaitu color sliders, color viewer, dan fixed pallets. Adapun cara untuk mengaktifkan atau memilih dari bagian tersebut adalah dengan cara mengklik tombol yang terdapat di sebelah kanan atas dari docker. Keterangan : 1. Color Silders Color sliders digunakan untuk memilih persentase warna atau mengubah nilai-nilai angka berdasarkan model warna. Cara mengaktifkannya adalah klik pada tombol dari docker sehingga muncul tampilan kotak pengaturan color sliders seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar Color Slider Dialog 2. Color Viewer. Color viewer digunakan untuk menghasilkan warna tertentu. 3. Fixed Pallet. Fixed Pallet digunakan untuk memilih warna yang akan kita pakai dari fixed pallets collection seperti pantone, trumatch, dan yang lainnya. Cara mengaktifkannya adalah klik ikon dari color docker, kemudian klik tombol Fill (untuk mengisi warna pada objek terpilih) atau klik outline pada color docker untuk memberi warna garis luar dari objek terpilih. b. Color Palette Browser Docker Color palette browser docker digunakan untuk mengatur pewar-naan menggunakan color palette. Cara menggunakannya adalah klik menu Window, kemudian pilih Docker dan klik Color Palette Browser hingga muncul tampilan berikut.
Gambar Palette Browser Docker
c.
Jenis Penggunaan Warna 1. Penggunaan Warna Uniform Fill Uniform fill adalah sautu jenis pengisian warna yang hanya memiliki satu macam warna penuh pada sebuah objek. Untuk menggunakan uniform fill, langkahnya adalah sebagai berikut. a. Pilih objek dengan menggunakan pick tool. b. Buka flyout interactive tool fill dan klik pada interactive fill tool. c. Pilih Uniform Fill dari kotak daftar fill type pada property bar. d. Atur setting warna yang Anda inginkan pada property bar, perhatikan tampilan warna uniform berikut.
Gambar Uniform Fill Dari tampilan tersebut dapat pula dilakukan pencampuran warna melalui pilihan tab Mixers.
Gambar Color Mixer 2. Penggunaan warna Fountain Fill Fountain fill adalah sebuah teknik pengisian warna gradasi yang halus dari dua atau lebih warna yang dapat menimbulkan efek warna kedalaman pada sebuah objek. Langkah untuk menggunakan warna fountain fill adalah klik pada Fill Tool kemudian pilih pada Fountain Fill Dialog. Dari kotak dialog tersebut terdapat empat jenis pengisian warna pada Fountain Fill. a. Fountain Fill Linear. Fountain fill linear adalah suatu jenis pengisian warna gradasi yang mengalir dalam sebuah garis lurus melintasi objek.
Gambar Fountain Linier
b. Fountain Fill Radial. Fountain fill radial adalah suatu jenis pengisian warna gradasi yang mengalir secara melingkar dari tengah melintasi objek.
c. Fountain Fill Conical. Fountain fill conical adalah suatu jenis pengisian warna gradasi yang mengalir melingkar dari tengah melintasi objek menuju ke samping.
d. Fountain Fill Square. Fountain fill square adalah suatu jenis pengisian warna gradasi bujur sangkar yang mengalir menyebar dalam bujur sangkar konsentrik dari tengah objek. Saat Anda menggunakan sebuah fountain fill pada sebuah objek, Anda dapat menspesifikasi atribut untuk jenis pengisian yang Anda pilih.
3. Penggunaan Warna Texture fill Merupakan jenis pengisian warna pada objek yang digeneralisasikan secara acakan natural. Untuk menggunakan pengisian tekstur pada sebuah objek, caranya adalah sebagai berikut. a. Pilih sebuah objek yang akan diberi warna dengan pick tool. b. Klik fill tool dalam tool box dan pilihlah texture fill dialog, perhatikan kotak dialog berikut.
berikut contoh gambar yang menggunakan texture fill berikut ini.
4. Penggunaan Warna Pattern Fill
Pattren Fill digunakan untuk memberikan pattern pada bagian dalam objek gambar. Pattern yang dimaksud memiliki beberapa jenis sebagai berikut : -
Pattren 2 color
: yaitu pattern yang hanya memiliki dua warna saja
-
Pattren Full Color : yaitu pattern yang memiliki banyak warna
-
Pattren Bitmap
: yaitu pattern yang berasal dari gambar atau foto
Gambar Pattern Fill Dialog 5. Penggunaan Warna PostScript Fill PostScript Fill dialog sebenarnya hampir sam dengan Pattren Fill hanya saja jika Pattren Fill memiliki berbagai jenis pilihan warna , mulai dari dua warna sampai pilihn bitmap. Sedangkan PostScript Fill hanya memiliki satu jenis pilihan warna . PostScript Fill dialog sebenarnya hampir sama dengan Pattren Fill hanya saja jika Pattren Fill memiliki berbagai jenis pilihan warna , mulai dari dua warna sampai pilihan bitmap. Sedangkan PostScript Fill hanya memiliki satu jenis pilihan warna .
Gambar Postscript Fill Dialog 6. Penggunaan Warna Outline Outline Color merupakan batas terluar dari sebuah objek. Fasilitas yang digunakan dalam memberikan warna pada batas atau garis luar tersebut adalah : toolbox OutlineTool a. Outline Pen Dialog, Digunakan untuk mengatur jenis dan model Outline, pengaturan ini juga berlaku jika akan mengambar sebuah garis. Pada kotak dialog Outline Pen, terdapat beberapa pilihan warna yang dapat dipilih, Lebar garis, Jenis garis, bentuk awal dan akhir garis
Gambar Outline Pen Dialog b. Outline Color Dialog
Outline Color Dialog digunakan khusus untuk pengaturan warna garis , untuk mengaktifkan Outline Color Dialog sama seperti langkah – langkah sebelumnya yaitu klik toolbox Outline pada bagian sudut, setelah itu pilih Outline Color Dialog selanjutnya akan muncul kotak dialog Outline Color
Gambar Outline Color Dialog d. Proses Pewarnaan 1. Mewarnai objek -
Langkah untuk mewarnai objek adalah seleksilah objek yang akan diberi warna
-
Kemudian klik kiri sebuah warna pada color palette untuk mewarnai bagian dalam,
-
Klik kanan untuk mewarnai bagian outline.
2. Mewarnai halaman -
Langkahnya adalah klik menu file
-
Pilih layout
-
Klik pada page background
-
Kemudian klik pada pilihan solid, dan pilihlah warnanya, untuk mengakhiri perintah klik OK.
PEMBELAJARAN IV TEXT
4.1 Membuat Text Langkah 1 Pilih text tool yang ada pada toolbox. Kita akan lihat apa saja yang ada pada property bar.
Gambar Property Text Tool Langkah 2 Ada dua buah macam tipe teks yang bisa dihasilkan dengan text tool, yaitu mode kata / kalimat dan mode paragraf. a. Mode kata / kalimat Untuk membuat mode kata / kalimat klik text tool pada lembar kerja dan tulis kata / kalimat. Untuk membuat garis baru tekan enter. b. Mode paragraph Untuk membuat mode paragraf klik tahan dan geser ke kakan / kiri, lepaskan. Tuliskan kalimat hingga membentuk paragraf. Untuk membuat paragraf baru tekan enter.
Gambar Pembuatan Text dengan mode kata dan paragraph Notes : Ketika sebuah tool shape terpilih dalam hal ini text tool, maka pada property bar akan ada pengaturan yang nantinya akan mempengaruhi hasil pembuatan sebuah shape. Property bar ini akan berbeda pada setiap tool yang aktif, namun ada beberapa yang sama, seperti ukuran, letak objek xy, ukuran garis, skala objek dan lain-lain.
4.2 Edit Text A. Edit Text Mode Kata/Kalimat 1. a. b.
Edit Text dengan Shape tool Klik pick tool pada kemudian klik shape tool Klik kalimat dengan shape tool kemudian : 1. arahkan mouse ke handle bawah untuk mengubah jarak antar kalimat, klik tahan dan geser 2. Arahkan mouse ke handle kanan untuk mengedit jarak antar teks, klik tahan dan geser 3. Arahkan mouse ke node untuk memindah dan memutar satu huruf pada node terpilih.
Notes :
Pada property bar Supercript digunakan untuk mengubah huruf menjadi kecil di atas Subscript digunakan untuk mengubah huruf menjadi kecil di bawah
Gambar Property bar Text Tool dan Proses Editing dengan Shape Tool 2.
Edit Text dengan Pick Tool Jika kita menggunakan pick tool maka kita akan bisa merubah jenis font pada property, membesarkan dan mengecilkan font dengan meng-klik tahan geser handle kotak bewarna hitam yang mengelilingi kalimat yang dipilih oleh pick tool. Mode perataan ( align ) juga dapat diakses menggunakan tool ini dengan cara memilih dulu kalimat yang ingin di edit dan ubah align pada property bar. Ada tidak rata, rata kanan, rata kiri, rata tengah, rata kanan kiri dan rata full kanan kiri B. Edit Text Mode Paragraph Cara mengedit teks menggunakan shape tool sama dengan mengedit pada kalimat yang ada di atas. Untuk mode pembuatan kolom paragraf klik pick tool kemudian klik pada paragraf yang akan dibuat menjadi kolom. Pada handle tenganh bawah klik sekali kemudian klik tahan dan geser. Maka tulisan yang ada pada paragraf akan disambung secara otomatis menjadi sebuah kolom. Perpanjang atau lebarkan kolom melalui handle kotak hitam pojok dan samping dengan klik tahan dan geser.
Gambar Proses Edit Text Mode Paragraph Tips : Agar pembuatan kolom sama gunakan guideline yang bisa ditarik ( klik tahan geser ) dari ruler ( view > ruler ) dan kombinasikan dengan fungsi snap to guideline
PEMBELAJARAN V TRACING IMAGE
5.1 Pengenalan Tracing image atau yang biasa dikenal dengan Trace gambar/image adalah cara untuk merubah gambar bitmap menjadi gambar vektor. Terdapar 2 cara untuk melakukan trace : -
Trace Manual Trace manual dilakukan dengan menggambar ulang gambar yang ingin di trace, dengan memanfaatkan pen tool cs untuk membuat garis/line yang dirangkai mengikuti alur gambar bitmap yang hendak di-trace. Sedikit tips : lihat garis besar gambar lalu beri node (titik temu antar garis) pada beberapa sudut penting. Untuk menghaluskan dan membengkokkan garis bisa dengan menggunakan shape tools (F10).
-
Trace Otomatis Trace otomatis dilakukan dengan cara merubah gambar bitmap menjadi gambar vector secara otomatis menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh corel draw tanpa harus menggambar ulang gambar bitmap tersebut sebagaimana pada trace manual.
5.2 Implementasi Berikut dijelaskan satu contoh teknik tracing pada sebuah image logo dengan metode trace otomatis: a. Pertama-tama baca Bismillaah. b. Siapkan sebuah gambar (JPG, PNG, BMP, dll) yang akan kita trace.
c. Import gambar yang telah di siapkan d. Klik File Klik Import / Pake keyboard tekan Ctrl + I.
e. Pilih file gambar yang telah disiapkan f. Klik file gambar yang telah disiapkan Klik Import / Tekan Enter.
g. Lakukan Trace, dengan cara : klik gambar yang akan di Trace Klik Trace Bitmap Klik Outline Trace Klik Detailed Logo. Apabila muncul kotak dialog Bitmap size is too large and must be reduced, Klik Reduce bitmap.
h. Setelah itu akan keluar kotak dialog Power TRACE,
i. Pada bagian setting; Detail, Klik drag (geser) ke kanan sampai detail gambar maksimal Ubah setting yang lain apabila diperlukan Klik OK.
j. Maka akan tampil gambar yang asli dan hasil trace yang masih menjadi satu,
k. Klik drag pada gambar untuk memisahkan gambar Tekan Ctrl + U pada keyboard untuk memisahkan masing-masing part pada gambar hasil Trace.
PEMBELAJARAN VI INTERRACTIVE EFFECT TOOL
6.1 Pengenalan Interractive Effect Tool digunakan untuk memberikan efek secara cepat pada suatu objek. Terdapat 7 Interractive Effect Tool : a. Blend tool : Memberikan efek transformasi dari satu obyek ke obyek lain. b. Contour tool : Memberikan efek kontur pada obyek. c. Distort tool : Memberikan efek distorsi/merusak bentuk pada suatu objek. d. Drop shadow tool : Memberikan efek bayangan pada obyek. e. Envelope tool : Memberikan efek perubahan bentuk pada obyek. f. Extrude tool : Memberikan efek tiga dimensi pada obyek. g. Transparency tool : Memberikan efek transparansi warna pada obyek 6.2 Implementasi Interractive Effect Tools l. Blend Tool
m. Contur Tool
n. Distort Tool
o. Drop Shadow Tool
p. Envelope Tool
q. Extrude Tool
r. Transparancy Tool
=== SEMOGA BERMANFAAT ===
Referensi :
-
http://bacaan-komputer.blogspot.com/2012/06/model-dan-penggunaan-warna-padacorel.html
-
http://asyikbelajar-komputer.blogspot.com/2011/07/pewarnaan-objek-padacoreldraw.html
-
http://www.ahlidesain.com/tutorial-coreldraw-menggunakan-text-tool.html
-
http://www.ahlidesain.com/tutorial-coreldraw-menggunakan-shape-tool.html
-
http://www.ahlidesain.com/tips-coreldraw-pengaturan-penting-sebelum-mendesaindengan-corel.html