LAMPIRAN
Gambar L.1. Detail Gap-Analysis
77
78
Konfigurasi AMM BladeCenter Pada awalnya dilakukan perubahan default IP di Advanced Management Module (AMM) mesin Blade dengan cara: masukkan alamat default IP dan masukkan logon & password standard-nya : PASSWORD.
Gambar L.2. Konfigurasi alamat IP AMM Blade
Setelah dilakukan penggantian alamat IP, maka mesin akan meminta untuk dilakukan restart. Dilanjutkan dengan mengkomunikasikan mesin server Blade yang bersangkutan kepada KVM dan optical drive di casing mesin Blade-H tersebut.
79
Gambar L.3. Konfigurasi Remote Control AMM Blade
Setelah itu juga lakukan instalasi Java untuk dapat dilakukan remote kepada mesin blade yang bersangkutan dengan menggunakan browser (Internet Explore/ Mozilla Firefox).
80
Gambar L.4. Remote Server Blade
Instalasi dan konfigurasi VMware Langkah berikutnya adalah melakukan instalasi VMware, dengan memasukkan CD instalasi/ USB flashdisk bootable kepada blade server yang dituju dan tekan tombol F2 untuk melakukan konfigurasi.
81
Gambar L.5. Boot dari VMware Source
Default konfigurasi network VMware adalah DHCP, dalam hal ini diganti menjadi Static alamat IP, subnet mask dan gateway:
Gambar L.6. Mengganti alamat IP VMware
82
Lalu melakukan konfigurasi DNS dengan memilih ”Use the following DNS Server Addresses and hostname”, masukkan alamat IP untuk primary DNS dan Alternate DNS.
Gambar L.7. Mengisi informasi DNS VMware
Kemudian melakukan konfigurasi Management Network yang ingin digunakan. Berikut keterangan kartu jaringan yang terpasang di server Blade:
Vmnic0
Gigabit Ethernet port 1
Vmnic1
Gigabit Ethernet port 2
Vmnic2
10 GBps Ethernet port 1
Vmnic3
10 GBps Ethernet port 2
Dalam hal ini menggunakan Vmnic0 dan Vmnic1 untuk Management Network-nya, sedangkan Vmnic2 dan Vmnic3 digunakan untuk transportasi data dan vMotion.
83
Gambar L.8. Konfigurasi default Management Network
Setelah itu akan muncul jendela konfirmasi untuk terapkan perubahan dan restart.
Gambar L.9. Konfirmasi perubahan dan restart VMware
84
Konfigurasi Storage VMware Setelah mesin DS5020 dikonfigurasi, tahapan berikutnya adalah mengkomunikasikan VMware dengan membuat datastore.
Gambar L.10. Membuat datastore VMware
Ikuti panduan dari VMware dalam membuat datastore tersebut, dimulai dengan memilih disk/ LUN, mengisi nama datastore, tipe format dengan memilih block size sebesar 1MB supaya dapat melakukan format disk/LUN dengan kapasitas 1024MB.
Gambar L.11. Membuat datastore VMware-1
85
Gambar L.12. Membuat datastore VMware-2
Menyiapkan vSphere Client dan Server Setelah berhasil membuat datastore VMware, dilanjutkan dengan menyiapkan VMware vSphere Client sebagai berikut.
Gambar L.13. Instalasi VMware vSphere Client-1
86
Tentukan lokasi folder instalasi dan lanjutkan tahapan instalasi sampai dengan selesai.
Gambar L.14. Instalasi VMware vSphere Client-2
Gambar L.15. Instalasi VMware vSphere Client-3
Langkah berikutnya adalah menyiapkan VMware vSphere Server sebagai berikut:
87
Gambar L.16. Instalasi VMware vSphere Server-1
Untuk menyimpan konfigurasi vCenter menggunakan database Microsoft SQL Server 2005 Express Edition sudah memadai karena kurang dari 100 physical hosts.
Gambar L.17. Instalasi VMware vSphere Server-2
Demikian pula konfigurasi maximum memory di-set sebesar 1048MB.
88
Gambar L.18. Instalasi VMware vSphere Server-3
Lanjutkan tahapan instalasi sampai dengan selesai.
Gambar L.19. Instalasi VMware vSphere Server-4
Menyiapkan Cluster di Data Center vCenter Selayaknya lingkungan fisikal, sebelum memasukkan virtual machine server, sebaiknya membuat virtual data center dan fungsi clustering-nya supaya virtual machine- virtual machine yang terdata dalam cluster yang bersangkutan dapat saling berkomunikasi.
89
Gambar L.20. Membuat virtual Datacenter
Berikutnya adalah membuat Cluster.
Gambar L.21. Membuat Cluster baru-1
Lakukan panduan langkah-langkahnya sampai dengan konfirmasi akhir.
90
Gambar L.22. Membuat Cluster baru-2
Menyiapkan host baru kedalam vCenter Setelah Logical Datacenter & Cluster terbentuk, dilanjutkan dengan menyiapkan host baru yang telah menjalankan VMware ESX(i) kedalam vCenter.
Gambar L.23. Menambahkan host baru kedalam vCenter
91
Gambar L.24. Memasukkan alamat IP host yang dimaksud
Ikuti panduan tahapan-tahapannya sampai dengan selesai.
Gambar L.25. Konfirmasi akhir penambahan host
Menyiapkan Virtual Machine baru Setelah Logical Datacenter, cluster dan host terbentuk, berikutnya ada 2 kegiatan yaitu membuat virtual machine baru dan melakukan P2V (Physical
92
to Virtual) kepada perangkat keras server yang ada untuk dimasukkan kedalam lingkungan virtualisasi.
Gambar L.26. Membuat virtual machine baru-1
Menentukan versi virtual machine yang dibutuhkan. Ada 2 versi yang didukung oleh VMware ESX(i) 4.1 yaitu versi 4 dan 7. Versi 4 adalah versi virtual machine yang kompatibel dengan ESX Server versi 3.5 . Sedangkan versi 7 adalah versi virtual machine untuk ESX Server versi 4 dan seterusnya.
Gambar L.27. Membuat virtual machine baru-2
93
Lakukan tahapan berikut-nya dengan menentukan sistem operasi, jumlah core CPU, Memory, network, Disk Controller dan kapasitas disk yang dibutuhkan.
Gambar L.28. Membuat virtual machine baru-3
Gambar L.29. Membuat virtual machine baru-4
94
Selain membuat virtual machine baru, juga dilakukan kegiatan migrasi dengan P2V (Physical to Virtual) terhadap mesin server yang ada. Konversi dapat dilakukan on-the-fly tanpa mengganggu service dari mesin Server yang bersangkutan, walaupun akan lebih baik jika aktivitas konversi ini dilakukan diluar office hour sehingga tidak ada hit maupun perubahan apapun (entry/ update/ delete database, file dan lain lain). Dimulai dengan instalasi VMware vCenter Converter di mesin server yang akan dijadikan virtual-machine dengan mengikuti panduannya dan memilih Local installation di salah satu tahapannya.
Gambar L.30. Migrasi Physical-to-Virtual_1
Setelah instalasi selesai dilakukan, jalankan aplikasi VMware vCenter Converter Standalone tersebut dengan otorisasi Local Administrator, dan jalankan Convert Machine.
95
Gambar L.31. Remote Migrasi Physical-to-Virtual_2
Gambar L.32. Migrasi Physical-to-Virtual_3
Lanjutkan tahapan-tahapannya dengan menentukan tujuan ke VMware Infrastructure virtual machine, konfigurasi prosesor, memory, disk dan seterusnya sampai dengan selesai. Setelah itu hasil P2V tersebut dapat dilihat melalui vCenter vSphere di pool server yang dituju. Hasil dari proses P2V ini benar-benar sama dengan physical server sumber-nya.