LAMPIRAN
30
Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan Dehidrasi merupakan proses mengeluarkan air dari dalam jaringan/organ dengan menggunkan bahan-bahan kimia tertentu. Dehidrasi jaringan dilakukan untuk mengikat seluruh cairan dalam jaringan, baik cairan interstisial maupun cairan intrasel sebelum dilakukan penanaman jaringan. Adapun proses dehidrasi adalah sebagai berikut: 1. Preparat yang telah disimpan di dalam tissue basket direndam dalam alkohol 70%, 80%, 90%, dan 95% masing-masing selama 24 jam. 2. Proses perendaman dilanjutkan dengan alkohol 100% I (12 jam), 100% II (6 jam), dan 100% III (3 jam). 3. Setelah proses dehidrasi, dilakukan clearing, yaitu perendaman jaringan di dalam larutan xylol I, II, dan III. Perendaman jaringan dalam larutan xylol I (1 jam), xylol II (30 menit), dan xylol III dilakukan selama 30 menit di inkubator suhu 58-62 ºC. 4. Infiltrasi dilakukan dalam parafin cair di dalam inkubator suhu 58-62 ºC sebanyak tiga kali ulangan sebelum dilakukan penanaman jaringan.
31
Lampiran 2 Prosedur Pewarnaan Hematoksilin Eosin Pewarnaan Hematoksilin Eosin merupakan pewarnaan yang umum digunakan dalam proses histologi dan patologi untuk melihat morfologi umum dari suatu sel jaringan. Tahapan pewarnaan Hematoksilin Eosin adalah sebagai berikut: 1. Proses deparafinisasi dengan menggunakan larutan xylol I (5 menit), xylol II (3 menit), dan xylol III (3 menit). 2. Proses rehidrasi dengan menggunakan alkohol bertingkat konsentrasi 100% (III, II, dan I), 95%, 90%, 80%, dan 70% masing-masing selama 3 menit. 3. Preparat direndam dalam air keran selama 10 menit kemudian dibersihkan dengan cara direndam dalam aquadest selama 5 menit. 4. Preparat diwarnai dengan Hematoksilin selama 20-25 detik kemudian direndam di dalam air keran selama beberapa saat. 5. Warna yang dihasilkan dikrontrol di bawah mikroskop. Jika warna ungu yang dihasilkan kurang kontras, maka preparat dicelupkan kembali ke dalam pewarna Hematoksilin selama 3-5 detik. Namun jika warnanya terlalu ungu maka preparat dapat dicelupkan dalam pemucat Hematoksilin 1-2 kali (1% HCl dalam 70% alkohol). 6. Preparat kembali direndam di dalam air keran selama 10 menit lalu direndam di dalam aquadest selama 5 menit. 7. Preparat diwarnai dengan Eosin selama 10-15 detik. 8. Preparat di dehidrasi dengan alkohol bertingkat dimulai dengan konsentrasi 70%, 80%, 90%, 96%, dan 100% (I, II, dan III) masing-masing 2-4 kali celup. 9. Preparat dijernihkan dengan larutan xylol I, II, dan III masing-masing selama 5 menit. 10. Proses mounting dilakukan dengan penutupan preparat dengan cover glass menggunakan Entelan®. Hasil : inti berwarna biru hingga ungu, sedangkan sitoplasma, kolagen, keratin dan eritrosit berwarna merah.
32
Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan Masson’s Trichrome Pewarnaan Masson Trichome merupakan pewarnaan yang digunakan untuk melihat struktur jaringan ikat dalam suatu organ. Tahapan pewarnaan Masson Trichome adalah sebagai berikut: 1. Proses deparafinisasi dengan menggunakan larutan xylol I (5 menit), xylol II (3 menit), dan xylol III (3 menit). 2. Proses rehidrasi dengan menggunakan alkohol bertingkat konsentrasi 100% (III, II, dan I), 95%, 90%, 80%, dan 70% masing-masing selama 3 menit. 3. Preparat direndam dalam air keran selama 10 menit kemudian dibersihkan dengan cara direndam dalam aquades selama 5 menit. 4. Preparat yang difiksasi dengan larutan selain larutan Bouin, harus melalui proses perendaman dalam larutan Bouin (campuran asam pikrat : formalin : asam asetat glasial = 15 : 5 : 1) selama satu jam dalam suhu 37 ºC. Kemudian dibilas dengan air keran dan aquades masing-masing selama 15 menit dengan tiga kali pengulangan. 5. Preparat diwarnai dengan Hematoksilin selama 20-25 detik kemudian direndam di dalam air keran selama beberapa saat. 6. Warna yang dihasilkan dikrontrol di bawah mikroskop. Jika warna ungu yang dihasilkan kurang kontras, maka preparat dicelupkan kembali ke dalam pewarna Hematoksilin selama 3-5 detik. Namun jika warnanya terlalu ungu maka preparat dapat dicelupkan dalam pemucat Hematoksilin 1-2 kali (1% HCl dalam 70% alkohol). 7. Preparat kembali direndam di dalam air keran selama 10 menit lalu direndam di dalam aquades selama 5 menit. 8. Pewarnaan dilanjutkan dengan menggunakan larutan acid Fuchsin dan Ponceau 2R selama 10-15 menit. Kemudian preparat direndam di dalam acetic acid 1% selama beberapa detik. Kontrol warna dengan mikroskop.
33
9. Pewarnaan selanjutnya adalah menggunakan Orange G dan Phospotungstic selama 5 menit. Preparat kembali direndam dalam acetic acid 1% dan dikontrol dengan mikroskop. 10. Pewarna terakhir yang digunakan adalah Light Green selama beberapa detik hingga hitungan menit. Setelah itu preparat direndam dalam acetic acid 1%. 11. Proses dehidrasi dilakukan dengan menggunakan alkohol 100% (absolut I dan II) masing-masing selama 5 menit. 12. Preparat dijernihkan dengan larutan xylol I, II, dan III masing-masing selama 5 menit. 13. Proses mounting dilakukan dengan penutupan preparat dengan cover glass menggunakan Entelan®. Hasil : warna ungu hingga hitam pada inti sel, warna biru hingga hijau pada kolagen, dan warna merah pada otot, sitoplasma, dan keratin.