L1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 BISNIS PROSES KEGIATAN LOGISTIK A. Bisnis Proses Kegiatan Pemindahan Lokasi Penumpukan ke Lapangan 215x
L2
L3
L4 Bisnis Proses Kegiatan Pemindahan Lokasi Penumpukan (PLP) di Lapangan 215x TPS Asal
Perencanaan dan Pengendalian PLP
P2 (Penindakan dan Pengawasan) Bea Cukai
Hanggar Bea Cukai TPS Asal
Bea Cukai Pintu TPS Asal
Tanda Tangan PLP
List OB Manifest Tanda tangan P2
Surat Permohonan PLP
List OB Disposisi Manifest Surat Penyataan
Surat Permohonan PLP
List OB Surat Tugas
Manifest
Nota Dinas
Surat Permohonan PLP
Disposisi aju konsep
Disposisi Surat Penyataan Surat Tugas
Membuat SP2
Disposisi Surat Penyataan Surat Tugas Nota Dinas Disposisi aju konsep
Nota Dinas A
Disposisi aju konsep Membuat Sticker / Segel kuning
List OB Manifest
SP2
Surat Permohonan PLP Sticker / Segel kuning
Disposisi
Sticker / Segel kuning
Surat Penyataan Surat Tugas Nota Dinas Disposisi aju konsep SP2
List OB Manifest Surat Permohonan PLP
Penempel an Sticker dan Cek fisik
Sticker/ Segel kuning
Disposisi SP2 Surat Penyataan A
Surat Tugas Nota Dinas Disposisi aju konsep
L5
L6
Bisnis Proses Kegiatan Pemindahan Lokasi Penumpukan (PLP) di Lapangan 215x Hanggar Bea Cukai TPS Tujuan
Petugas Lapangan
SP2 Tanda tangan SP 2
Berita acara penyegelan Berita acara pembukaan segel
ADMINISTRASI
SP2 Berita acara penyegelan Berita acara pembukaan segel
SP2 Berita acara penyegelan Berita acara pembukaan segel
Cek fisik dan dokumen
SP2
Selesai
Berita acara penyegelan Berita acara pembukaan segel
1. TPS asal membuat Overbrengen (OB) 2 rangkap untuk diberikan kepada bagian Perencanaan dan Pengendalian PLP untuk diarsip dan kepada bagian kanwil bea cukai untuk pengecekan kelengkapan dokumen. 2. Jika memiliki SPPB, maka list OB akan dikembalikan kepada TPS asal untuk diarsip. 3. Jika tidak memiliki SPPB, maka kanwil bea cukai akan memberikan daftar muatan (manifest) dan juga list OB kepada TPS asal.
L7 4. TPS asal memberikan manifest dan juga list OB kepada kepada bagian Perencanaan dan Pengendalian PLP untuk pembuatan surat pemohonan PLP. 5. Bagian Perencanaan dan Pengendalian PLP memberikan surat pemohonan PLP, list OB dan juga manifest kepada TPS asal untuk dilakukan persetujuan. 6. Apabila pihak TPS asal setuju, maka surat pemohonan PLP, list OB dan juga manifest akan diberikan kepada P2 (Penindakan dan Pengawasan) Bea Cukai untuk proses persetujuan dari pihak P2 bea cukai. 7. Apabila pihak TPS asal tidak setuju, maka surat pemohonan PLP, list OB dan juga manifest akan diarsipkan. 8. P2 bea cukai membuat surat Disposisi kemudian diserahkan kepada Bagian Perencanaan dan Pengendalian PLP beserta surat pemohonan PLP, list OB dan juga manifest. 9. Bagian Perencanaan dan Pengendalian PLP membuat Surat Pernyataan dan surat tugas. 10. Bagian Perencanaan dan Pengendalian PLP memberikan surat pemohonan PLP, list OB, manifest, disposisi, Surat Pernyataan dan surat tugas kepada kanwil bea cukai untuk mengurus persetujuan bea cukai. 11. Apabila pihak bea cukai setuju, maka surat pemohonan PLP, list OB, manifest, disposisi, Surat Pernyataan dan
L8 surat tugas disetujui dan dikembalikan kepada bagian Perencanaan dan Pengendalian PLP. 12. Apabila pihak bea cukai tidak setuju, maka kanwil bea cukai akam memberikan nota dinas kepada P2 bea cukai beserta surat pemohonan PLP, list OB, manifest, disposisi, Surat Pernyataan dan surat tugas. 13. P2 bea cukai membuat disposisi aju konsep. 14. P2
bea
cukai
menandatangani
P2
dari
dokumen
pemohonan PLP, list OB, manifest, disposisi, Surat Pernyataan, surat tugas, nota dinas, disposisi dan disposisi aju konsep dan diberikan kepada bagian TPS asal. 15. TPS asal membuatkan SP2 lalu memberikan dokumendokumen tersebut ke bagian hangar bea cukai TPS asal untuk penandatangan PLP. 16. Dokumen pemohonan PLP, list OB, manifest, disposisi, Surat Pernyataan, surat tugas, nota dinas, disposisi dan disposisi aju konsep diarsip oleh bagian perencanaan dan pengendalian PLP. 17. Hangar bea cukai TPS asal membuat segel kuning untuk diberikan kepada bagian bea cukai pintu TPS asal. 18. Bea cukai pintu TPS asal menempelkan segel sekaligus
memeriksa
fisik
dari
barang
kuning dengan
melampirkan SP2. 19. Bea cukai pintu TPS asal menandatangani SP2 setelah penempelan segel kuning.
L9 20. Bea cukai pintu TPS asal membuat berita acara penyegelan untuk dikirim kepada bea cukai pintu TPS tujuan beserta segel kuning dan SP2. 21. Bea cukai pintu TPS tujuan menandatangani SP2 dan juga mengecek fisik serta melepaskan segel kuning. 22. Bea cukai pintu TPS tujuan membuat berita acara pembukaan segel untuk dikirimkan kepada hangar bea cukai TPS tujuan beserta SP2 dan berita acara penyegelan. 23. Hangar bea cukai TPS tujuan menandatangani
SP2 lalu
memberikan dokumen SP2, berita acara penyegelan dan berita acara pembukaan segel kepada petugas lapangan. 24. Petugas lapangan mengecek fisik dari barang dan juga dokumen
dari
barang
kemudian
dokumen-dokumen
tersebut diberikan kepada bagian administrasi untuk diarsipkan.
L10 B. Bisnis Proses Kegiatan Pemindahan Lokasi Penumpukan ke Gudang CDC Banda
L11
1. Perusahaan bongkar muat membuat surat permohonan pemindahan lokasi penumpukan (PLP) 2. Surat permohonan PLP diserahkan ke bagian administrasi untuk dibuatkan surat pernyataan PLP dan disatukan dengan surat permohonan PLP
L12 3. Bagian administrasi membuat tally sheet (dokumen untuk mencatat dan menghitung muatan yang ditimbun digudang dan dimuat dikapal) lalu dokumen permohonan PLP dan surat pernyataan PLP diarsipkan. 4. Bagian administrasi memberikan dokumen tally sheet kepada petugas lapangan untuk dibuatkan berita acara pembukaan container. 5. Tally sheet dan berita acara digunakan dalam proses bongkar muat pada setiap barang sebagai dokumen pengecekan barang. 6.
Tally sheet dan berita acara dikembalikan ke bagian administrasi untuk diarsipkan.
L13 C. Bisnis Proses Kegiatan Pengambilan Barang dari Lapangan 215x
L14
1. Ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) menyiapkan dokumen dokumen seperti Delivery Order asli (DO) dan Surat persetujuan pengiriman barang (SPPB) untuk diberikan kepada bagian administrasi. 2. Bagian administrasi membuat bukti pemakaian ruang penumpukan (BPRP) lalu diberikan kepada EMKL beserta
L15 Delivery
Order
asli
(DO)
dan
Surat
persetujuan
pengiriman barang (SPPB). 3. EMKL memberikan BPRP, DO dan SPPB kepada kasir untuk melakukan proses pembayaran. 4. Kasir memberikan nota pembayaran, BPRP, DO dan SPPB kepada bagian administrasi untuk diarsipkan. 5. Pihak EMKL memberikan bon muat kepada petugas lapangan untuk melakukan proses bongkar muat. 6. Setelah proses bongkar muat selesai, bon muat tersebut kemudian ditanda tangan oleh petugas lapangan dan diserahkan kepada bagian administrasi. 7. Bagian administrasi mengarsipkan bon muat dan membuat surat jalan untuk pihak EMKL. 8. Pihak EMKL meminta persetujuan kepada bea cukai hangar dengan penandatanganan surat jalan. 9. Pihak EMKL meminta persetujuan kepada bea cukai pintu dengan penandatanganan surat jalan.
L16 D.
Kegiatan Pengambilan Barang dari Gudang CDC Banda
L17
1. Ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) menyiapkan dokumen dokumen seperti Delivery Order asli (DO), Surat persetujuan pengiriman barang (SPPB), Kartu tanda penduduk (KTP) dan surat tugas untuk diberikan kepada bagian administrasi. 2. Bagian administrasi membuat bukti pemakaian ruang penumpukan (BPRP) lalu diberikan kepada EMKL. Delivery Order asli (DO), Surat persetujuan pengiriman
L18 barang (SPPB), Kartu tanda penduduk (KTP) dan surat tugas diarsipkan oleh bagian administrasi. 3. EMKL memberikan BPRP kepada kasir. 4. Kasir memproses pembayaran sesuai dengan BPRP, lalu BPRP tersebut diberikan kepada bagian administrasi beserta nota pembayaran. 5. Bagian administrasi membuat bon untuk muat dari BPRP dan nota pembayaran. 6. BPRP dan nota pembayaran diarsipkan oleh bagian administrasi dan kemudian bon muat diberikan kepada EMKL. 7. Pihak EMKL memberikan bon muat kepada petugas lapangan untuk melakukan proses bongkar muat. 8. Setelah proses bongkar muat selesai, bon muat tersebut kemudian ditanda tangan oleh petugas lapangan dan diserahkan kepada bagian administrasi. 9. Bagian administrasi mengarsipkan bon muat dan membuat surat jalan untuk pihak EMKL. 10. Pihak EMKL meminta persetujuan kepada bea cukai hangar dengan penandatanganan surat jalan. 11. Pihak EMKL meminta persetujuan kepada bea cukai pintu dengan penandatanganan surat jalan.
L19 LAMPIRAN 2 DAFTAR WAWANCARA PT. MULTI TERMINAL INDONESIA
Lokasi : Jalan Pulau Payung No.1 Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310. Tanggal : 22 Okober 2012 , Waktu : 10:00 – 12:00 Dengan : Sucahyo, SE – Logistic Manager No 1.
2.
3.
4.
Pertanyaan
Jawaban
Mengenai sejarah dan latar PT Multi Terminal Indonesia belakang perusahaan ini, didirikan pada tanggal 15 Pebruari Kapan perusahaan ini 2002 namun secara operasional baru didirikan? beroperasi pada tanggal 15 April 2002. Apakah misi dan visi dari Visi PT Multi Terminal Indonesia perusahaan ini? adalah “Menjadi Perusahaan Jasa Terminal dan Logistik yang terkemuka” dan Misi PT Multi Terminal Indonesia adalah “Menjalankan Usaha Pelayanan Jasa Terminal Container, Terminal Multipurpose dan Logistik secara professional”. Dalam bidang bisnis apakah Saat ini PT MTI memiliki tiga perusahaan ini bergerak? kegiatan usaha yaitu Logistik, Terminal Petikemas, dan Terminal Multipurpose. Untuk kegiatan Logistik itu Saat ini kegiatan usaha logistik PT sendiri, ada berapa kegiatan Multi Terminal Indonesia didalamnya? dikelompokkan ke dalam 7 kegiatan usaha yaitu: 1. Overbrengen Pemindahan lokasi penimbunan barang impor yang belum diselesaikan kewajiban kepabeanannya dari suatu gudang atau lapangan penumpukan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) tertentu ke suatu gudang atau lapangan penumpukan tertentu atau TPS lainnya yang berada dalam satu wilayah pengawasan Kantor Pabean. 2. Custom Clearance and Brokerage Penyusunan dokumen dan perhitungan (dan biasanya pembayaran) atas nama klien dari pajak, bea dan cukai, dan komunikasi memfasilitasi antara
L20
5.
importir dan pejabat-pejabat pemerintah. 3. Lift On/ Lift Off Menaikkan dan menurunkan container dari atau ke atas kapal. 4. Receiving/Delivery Penerimaan dan pengiriman barang melalui gudang penyimpanan dan lapangan penumpukan. 5. Stripping Proses pengeluaran barang dari dalam container. 6. Storage Penyimpanan barang di gudang tertutup. 7. Open Storage Penyimpanan container di lapangan terbuka. Apa tugas dan tanggung Tugas Manager Logistik : jawab Manager Logistik? Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan pergudangan dan lapangan penumpukan ekpor/impor dan antar pulau, yang meliputi: a. Pelayanan trucking. b. Pelayanan stripping (mengeluarkan barang dari dalam container). c. Pelayanan penumpukan barang di dalam gudang atau lapangan penumpukan. d. Pelayanan receiving (penerimaan barang di gudang). e. Pelayanan delivery (penyerahan barang dari gudang dan lapangan lapangan penumpukan). f. Pelayanan overbrengen (pemindahan petikemas impor dari terminal petikemas ke lapangan penumpukan). Sedangkan tanggung jawab: 1. Mengembangkan, menerapkan, memantau, menilai efektifitas serta merumuskan usulan perubahan sistem dan prosedur bidang logistik
L21 2. 3.
4. 5.
6.
7.
8. 9. 10.
11. 12. 13. 14. 6.
Apa saja yang menjadi 1. kesulitan yang dihadapi oleh manager logistik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya?
2.
3.
Mengendalikan pelaksanaan kegiatan bidang logistik Memberikan tugas kepada para asisten manager, supervisor, dan staff dibawah koordinasinya Menandatangani surat penawaran jasa logistik Memberi sanksi kepada petugas yang berada dibawah divisi logistik apabila melakukan perbuatan melanggar ketentuan dan peraturan perusahaan Membuat laporan bulanan kepada direksi dan instansi terkait Mengajukan persetujuan tarif yang telah dinegosiasikan kepada direksi Mengajukan permintaan uang muka Mengajukan permintaan kas kecil Mengajukan quotation (surat penawaran harga) yang ada di lingkungan logistik Mengajukan permohonan lembur Mengajukan penggunaan tenaga kerja harian lepas Mengajukan perbaikan fasilitas Memberikan penilaian kinerja bawahannya Eksekutif sulit merencanakan pengeluaran biaya bahan bakar dikarenakan beberapa kendala karena banyak faktor terkait kemacetan dalam antri dan pembangunan pemerintah yaitu perluasan JICT.. Eksekutif sulit mengetahui perkiraan pemakaian ruang penumpukan di masa yang akan datang dan juga tidak bisa mengoptimalkan pemakaian lapangan dan gudang. Anggaran peremajaan kendaraan tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang perlu
L22 diremajakan. Meningkatnya potensi customer untuk pindah ke kompetitor lain yang lebih agresif. Apa saja yang menjadi Faktor kekuatan: Faktor internal meliputi a. Memiliki lapangan penumpukan kekuatan dan kelemahan dan gudang penyimpanan yang divisi Logistik luas. b. Lokasi lapangan penumpukan dan gudang penyimpanan yang sangat strategis dengan sistem cluster 1 pintu yang terintegrai dengan terminal sendiri. c. Memiliki fasilitas dan peralatan untuk kegiatan pemindahan ke lokasi penumpukan dan penyimpanan yang memadai. d. Mempunyai pelanggan yang loyal. 4.
7.
8.
Sebagai bahan dasar untuk menganalisa SWOT, apa yang menjadi peluang saat ini bagi divisi Logistik itu sendiri? Ancaman apa yang ada saat ini?
Faktor kelemahan: a. Sistem keamanan di lapangan penumpukan dan gudang penyimpanan belum teroptimalisasi. b. Penentuan peletakkan barang di lapangan penumpukan dan gudang penyimpanan masih dilakukan secara manual. c. Banyak kendaraan yang telah melewati umur ekonomis pemakaian. Peluang: a. Permintaan jasa penyimpanan dan penumpukan barang yang terus meningkat. b. Keterbatasan container yard di lokasi TPS asal. c. Peraturan baru dari Pelindo II terkait waktu penumpukkan container di TPS asal berubah dari 10 hari menjadi 7 hari. Ancaman : a. Banyaknya pesaing yang sangat agresif dalam industri logistik. b. Pengawasan TKBM yang tidak berada dibawah kendali MTI secara langsung. c. Proyek pembangunan pemerintah daerah yaitu perluasan wilayah JICT untuk kegiatan penumpukan
L23 LAMPIRAN 3 DOKUMEN PERUSAHAAN
A. Dokumen Perusahaan Laporan Kapasitas TPS Harian
L24
B. Dokumen Perusahaan Laporan Manifest
L25
C. Dokumen Perusahaan Surat Permohonan PLP
L26
D. Dokumen Perusahaan Surat Pernyataan
L27
E. Dokumen Perusahaan Surat Tugas
L28 LAMPIRAN 4 DRILL DOWN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM
A. Drill
Down
Informasi
Pemakaian
Lapangan
Penumpukkan
Pemakaian
Lapangan
Penumpukkan
Berdasarkan Bulan
B. Drill
Down
Informasi
Berdasarkan Jenis Container
L29 C. Drill
Down
Informasi
Pemakaian
Lapangan
Penumpukkan
Gudang
Penyimpanan
Berdasarkan Sifat Barang
D. Drill
Down
Informasi
Berdasarkan Bulan
Pemakaian
L30 E. Drill
Down
Informasi
Pemakaian
Gudang
Penyimpanan
Pemakaian
Gudang
Penyimpanan
Berdasarkan Jenis Barang
F. Drill
Down
Informasi
Berdasarkan Sifat Barang
L31 G. Drill Down Informasi Umur Aset Berdasarkan Detail Kendaraan
H. Drill Down Informasi Pelanggan Berdasarkan Bulan
L32 I. Drill Down Informasi Kompetitor Berdasarkan Nama Kompetitor
J. Drill Down Exceptional Report Berdasarkan Bulan
L33 LAMPIRAN 5 SURAT SURVEY PENELITIAN
L34
L35