LAMPIRAN 1 PERSAMAAN IMPEDANSI ELASTIK (EI) Persamaan (a), merupakan Persamaan aki-richards dari reflektifitas gelombang P

LAMPIRAN 1 PERSAMAAN IMPEDANSI ELASTIK (EI)

Persamaan (a), merupakan Persamaan aki-richards dari reflektifitas gelombang P yang akurat yang untuk perubahan yang kecil pada parameter elastik batuan. R( )  A  B sin 2  C sin 2  tan 2 

(a)

Dimana,

A

B

C

1  V p    2  V p  

V p 2V p

4

V S2  Vs2 Vs  2 V p2 Vs V p2 

1 V p 2 Vp

Dan dimana,

V p  V p (t i )  V p (t i 1) ) 2 V p  V p t i   VP t i 1 

Vs2  Vs2 t i  Vs2 t i 1     2 V p2  V p2 t i  V p2 t i 1  

44

Dalam hal ini, diperlukan fungsi f(t) yang memiliki sifat analog dengan impedansi akustik, seperti reflektifitas yang dapat diturunkan dari persamaan di bawah ini untuk setiap kejadian sudut  .

R  

f t i   f t i 1  f t i   f t i 1 

Persamaan ini disebut EI (Impedansi Elastik), dan menggunakan alternatif log derivasi untuk reflektifitas yang akurat untuk perubahan impedansi dari kecil ke menengah. R  

1 EI 1   ln EI  2 EI 2

Maka, V 2 Vs V 2   2 1 1  V p    V p 1 V p  ln EI       4 s2  2 s2 sin   sin 2  tan 2      2 2  Vp 2 Vp V p Vs Vp      2V p 2 2 Dengan mensubstitusi k untuk Vs /Vp kemudian menyusun ulang persamaan

diatas menjadi,



 V p Vs 1  V p    1  sin 2    1  4k sin 2    8k sin 2   sin 2  tan 2    2  V p  Vs Vp 

Tetapi, sin 2  tan 2   tan 2   sin 2  maka,



Vs 1  V p  1  tan 2   8k sin 2   1  4k sin 2   2 V Vs 







 

45

Perbedaan antara two term dengan three term dari persamaan (a) hanya dengan mengganti tan2 dengan sin2 disuku pertama. Selanjutnya, dengan mengganti Δlnx untuk Δx/x maka persamaan sebelumnya dapat ditulis menjadi,

 ln EI   1  tan 2   ln V p   8K sin 2  . ln Vs   1  4K sin 2   ln   Dengan menganggap k adalah konstanta kita dapat mengambil semua terminologi di dalam Δs,











2 2 2   ln V p1 tan     ln V88 K sin    ln  (14 K sin 



2 2 2   ln V p1 tan  V88k sin   14 K sin  





Akhirnya, dengan mengintegrasikan dan mengeksponensialkan (menghilangkan diferensial dan logaritma pada kedua ruas), pengaturan integrasi konstan ke nol: 2 2 2 EI  V p1 tan  Vs8 K sin    14 K tan  

46

LAMPIRAN 2 PERSAMAAN EXTENDED ELASTIC IMPEDANCE (EEI)

Rs  A cos   B sin 

A

B

1  V p    2  V p  

V p 2V p

4

Vs2 Vs VS2   2 V p2 Vs V p2 

Persamaan berikut disebut EEI (Extended Elastic Impedance), Dengan asumsi yang sama dengan persamaan EI, maka persamaan EEI diatas dapat ditulis menjadi, R  

1 EEI 1   ln EEI  2 EEI 2

Maka,  V p Vs 1 1  V p      ln EEI     cos     4k  2k sin   2V 2 2  V p   Vs    p  Vs 1  V p       cos   sin    8k sin    cos   4k sin    2  V p Vs  

Dengan mengalikan kedua ruas dengan 1/2, maka

 ln EEI   cos   sin   ln V p   8k sin 2  . ln Vs   cos   4k sin   ln  

47

Dengan mengintegrasikan persamaan diatas maka,

EEI  V pcos  sin  Vs8 K sin    cos  4 K sin  

48

LAMPIRAN 3 KOMPOSISI MENERAL DAN FLUIDA PADA RESERVOAR JURASIK TENGAH

Matrix Property

Fluid Property

Quartz

Feldspar

Clay

Calcite

Dolomite

Pressure

Sumur

%

%

%

%

%

PSI

Patuku-2

71.7

3.7

7.3

14.7

2.6

5130

Patuku-5

100-VCL

-

VCL

-

-

Patuku-6

65

28.5

-

-------------ghhjjhh 6.5

Gas Gravity

T

Oil Gravity

GOR

Salinity

F

API

Cft/barrel

ppm

0.69

250

38

370000

2100

5130

0.69

250

38

370000

2100

5130

0.71

250

38

390000

2100

49

LAMPIRAN 4 HASIL SUBSTITUSI FLUIDA

Patuku-2

Hasil Substitusi Fluida pada sumur Patuku-2

50

Patuku-6

Hasil Substitusi Fluida pada sumur Patuku-6

51

LAMPIRAN 5 ANALISIS CROSSPLOT

Crossplot Vp-Vs pada sumur Patuku-2

Crossplot Vp-Densitas pada sumur Patuku-2

52

Crossplot AI-GI pada sumur Patuku-2

Crossplot AI-GI (brine-gas) pada sumur Patuku-2

Crossplot AI-Porositas pada sumur Patuku-2

Crossplot AI-Porositas (brine-gas) pada sumur Patuku-2

53

Crossplot EEI 10-Porositas pada sumur Patuku-2

Crossplot EEI 30-Porositas pada sumur Patuku-2

Crossplot EEI 20-Porositas pada sumur Patuku-2

Crossplot EEI 40-Porositas pada sumur Patuku-2

54

Crossplot Vp-Vs pada sumur Patuku-6

Crossplot AI-GI pada sumur Patuku-6

Crossplot Vp-Densitas pada sumur Patuku-6

Crossplot AI-Porositas pada sumur Patuku-6

55

Crossplot AI-GI pada sumur Patuku-6

Crossplot EEI 10-Porositas pada sumur Patuku-6

Crossplot AI-Porositas pada sumur Patuku-6

Crossplot EEI 20-Porositas pada sumur Patuku-6

56

Crossplot EEI 30-Porositas pada sumur Patuku-6

Crossplot EEI 40-Porositas pada sumur Patuku-6

57

LAMPIRAN 6 WELL SEISMIC TIE

Patuku-2

Corr: 0.742 Well Seismic Tie pada sumur Patuku-2

58

Patuku-6

Corr: 0.609 Well Seismic Tie pada sumur Patuku-6

59

LAMPIRAN 7 PEMODELAN AVO DAN ANALISIS DATA SEISMIK

Patuku-2

AI

Sintetik 60 Hz

Resolusi Seismik

Full Stack

Brine

Gas

Seismik

Seismik

Seismik

Pemodelan AVO dari sumur Patuku-2

Seismik

60

Patuku-6

AI

Sintetik 60 Hz

Resolusi Seismik

Full Stack

Brine

Gas

Seismik

Seismik

Seismik

AVO Modelling dari sumur Patuku-6 Seismik

61

LAMPIRAN 8 COLOURED INVERSION

Patuku-2

Penampang seismik full stack pada area sekitar sumur Patuku-2

62

Patuku-2

Penampang AI hasil inversi pada area sekitar Sumur Patuku-2

63

Patuku-6

Penampang seismik full stack pada area sekitar sumur Patuku-6

64

Patuku-6

Penampang AI hasil inversi pada area sekitar Sumur Patuku-6

65