Lampiran 1
Nama
: Bp. Bambang Supartoko
Jabatan
: Public Relations Officer PT. Sido Muncul
Apakah anda diikutsertakan dalam pengambilan kebijaksanaan internal PT. Sido Muncul? Iya, diikutsertakan yang sesuai denga bidang Public Relations, yaitu yang berkaitan dengan penyampaian usulan atau program yang ingin kami munculkan (selenggarakan). Kemudian dalam pengambilan keputusan atau eksekusi, decision makernya berada pada pimpinan / direktur perusahaan. dalam hal ini kami hanya menyampaikan program, sementara decision makernya ada pada pimpinan.
Apa saja kegiatan yang sering dilakukan untuk membina hubungan baik dengan public eksternal PT. Sido Muncul? Banyak, banyak hal yang dilakukan dan salah satu tujuannya adalah membangun suatu image, karena Public Relations perusahaan itu kan tugasnya membangun image (pencitraan terhadap perusahaan) dan itu banyak cara dilakukan. Kami melakukan banyak hal meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bidang social, bidang lingkungan, dan bidang pendidikan (jadi kepedulian akan 3 bidang tersebut).
Program apa saja yang dilakukan PT. Sido Muncul dalam membina hubungan baik dengan komunitas? Kami pernah mengadakan program namanya CDP (Corporate Dialogue Platform) dan kami punya program CDP (Community Dialogue Platform). Nah, dengan program CDP tersebut, kami akan mempertemukan antara perusahaan dengan 94
pihak lingkungan sekitar. Kemudian di dalamnya kedua belah pihak akan mencari titik temu kira-kira apa yang dibutuhkan lingkungan terhadap perusahaan, begitu pula sebaliknya apa yang dibutuhkan perusahaan terhadap lingkungan. Diharapkan akan timbul sinergi antara kedua belah pihak sehingga dalam hal ini ada suatu ketergantungan satu sama lain dan terjalin kerja sama yang harmonis. Apa yang kira-kira dibutuhkan oleh lingkungan dan apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan. ini tidak hanya menyangkut hal-hal yang sifatnya bantuan, karena sering diterjemahkan seperti itu. Tetapi lebih dari itu, kami akan memberikan beberapa potensi peluang. Jadi pada dasarnya ini suatu bentuk menjaga Community Relations kami terutama yang berkaitan dengan lingkungan dimana kami berada.
Apa strategi anda untuk memperlancar program yang berkaitan dengan Community Relations oleh PT. Sido Muncul? Dengan Community Relations strategi yang utam adalah membangun suatu kerja sama yang harmonis. Kami selalu mengupayakan agar komunitas bisa harmonis dengan kami. Tentunya di dalam hal ini untuk bisa harmonis kami menghindari (antisipasif) terhadap suatu konflik. Kami menghindari timbulnya konflik, tanggap dan respon terhadap lingkungan sekitar sehingga tidak aka nada suatu masalah di kemudian hari dan yang terakhir adalah konsisten terhadap apa yang dilimpahkan kepada kami. Selama kita masing-masing konsisten, saya kira dapat meminimalisasi atau bahkan tidak akan muncul hal-hal yang tidak kita inginkan.
Apa tujuan dari pelaksanaan program tersebut oleh PT. Sido Muncul? Tujuan secara umum yang utama adalah pencitraan (membangun image positif perusahaan), bahwa perusahaan kami memberikan manfaat terhadap masyarakat dan lingkungan sesuai dengan visi kami yaitu PT. Sido Muncul hadir untuk 95
memberikan
manfaat
kepada
masyarakat
dan
lingkungan.
Salah
satu
penerjemahan dari visi kami adalah program penghijauan lahan.
Pastinya setipa program mempunyai hambatan, menurut anda apa saja hambatan-hambatan dalam program yang diselenggarakan oleh PT. Sido Muncul? Ya, hambatannya juga ada. Pertama hambatan itu muncul karena factor culture budaya. Itu biasanya yang sangat kental disitu. Culture budaya industry berbeda dengan culture budaya masyarakat. Nah, disini yang sulit. Salah satu contohnya adalah ketika perusahaan ini bekerja, beraktivitas, kami diatur oleh suatu jam kerja (system). Intinya segala sesuatu ada aturannya di perusahaan kami, mulai dari jam masuk hingga waktu pulang. Jadi kami tidak bisa seenaknya saja. Lain halnya dengan misalnya tiba-tiba di komunitas sekitar ada yang punya hajatan atau meninggal dunia, hamper semua orang dalam komunitas tersebut (desa) meninggalkan segala pekerjaan (aktivitasnya) dan dengan segera menuju rumah orang yang meninggal dunia. Hal itu merupakan salah satu akibat adri culture budaya dan dapat menjadi salah satu pemicu timbulnya hambatan. Latar belakang pendidikan, latar belakang pengetahuan itu akan sangat mempengaruhi terhadap keberlangsungan program. Hambatan yang kedua biasanya dating dari masyarakat (lingkungan). Kami menyadari bahwa kami tidak dapat hidup sendiri. Jadi dimana kami berada adalah di tengah-tengah lingkungan, baik itu lingkungan masyarakat sekitar maupun lingkungan industry. Jadi kedua hal ini biasanya ada hubungannya untuk mensukseskan kegiatan kami.
Apa strategi anda untuk meminimalisasi hambatan-hambatan tersebut? Strategi yang pertama adalah kami memulai pendekatan dengan para budaya tadi. Jadi budaya juga pendekatannya dengan culture budaya, bagaiman kami bisa mensosialisasikan untuk masyarakat agar dapt memahami budaya kami. Kami pun 96
juga bisa menyesuaikan dengan budaya mereka walaupun tidak harus sepenuhnya kami memenuhi, tetapi kami tetap mempunyai toleransi. Sebagai contoh misalnya ketika ada karyawan atau masyarakat sekitar yang sebagian besar bekerja di PT. Sido Muncul tetangganya meninggal dunia, maka mereka diberikan kesempatan untuk mendapatkan ijin pribadi selama kurun waktu yang wajar. Dalam artian tidak harus 1 hari penuh (24 jam) diijinkan pulang hanya karena tetangganya meninggal atau mempunyai hajatan. Jadi kami juga memberikan suatu pendekatan-pendekatan terhadap budaya tersebut. Yang kedua terhadap factor lingkungan. Factor lingkungan ini pada dasarnya kami harus taat pada aturan, taat pada hokum. Aturan yang mana? Ya aturan bagaimana kami bersikap. Aturan terhadap pemerintah, ya kami taat terhadap pemerintah, aturan terhadap lingkungan, ya kami taat terhadap aturan tersebut. Nah, dalam menyusun suatu strategi kami mengikuti aturan-aturan atau ketentuan tersebut.
Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan / pelaksanaan program PT. Sido Muncul? Jadi gini, PR atau Humas khususnya di PT. Sido Muncul itu bukan segala-galanya yang mengurusi dari A-Z, dari awal, dari aspek perencanaan hingga turun ke lapangan itu bukan. Jadi Humas PT. Sido Muncul ini salah satu fungsinya adalah sebagai negosiator (juru bicara). Ya salah satunya saat kami berbicara soal community yaitu masalah negosiasi atau sosialisasi itu lewat kami. Dalam melakukan hal tersebut kami juga melibatkan banyak department, tergantung kegiatannya. Kalau kegiatannya berupa bakti social kami melibatkan rekan-rekan di bidang tersebut, kegiatan yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) bekerja sama dengan pihak personalia, kegiatan pengadaan sarana bekerja sama dengan pihak manajemen pengadaan atau pembelian barang. Jadi Humas lebih memfokuskan diri pada aspek-aspek negosiator, aspek-aspek sosialisasi, serta
aspek-aspek
pendekatan
terhadap
isi
perusahaan
tersebut.
Jadi
97
kesimpulannya, pada waktu pelaksanaan akan ditangani oleh departemen khusus di PT. Sido Muncul yang relevan dengan kegiatannya.
Bagaiaman cara anda mengevaluasi berhasil tidaknya program yang telah dilaksanakan? Semua kegiatan pasti ada ukurannya, ada parameter ujinya. Bagaiman keberhasilan atau kesuksesan suatu event tentu saja ada ukurannya. Pentingnya evaluasi adalah seberapa jauh tolok ukur atau parameter keberhasilannya. Kalau itu semua sudah tercapai dengan baik maka akan menjadi suatu acuan di kemudian hari nanti untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama ataupun serupa. Namun apabila masih banyak kekurangan (tidak sepenuhnya) sesuai dengan parameter tadi, ini akan menjadi evaluasi dan di kemudian hari akan menjadi pertimbangan.
Pengumpulan data (fact finding)
1. Siapa saja yang menjadi public eksternal PT. Sido Muncul? Public eksternal PT. Sido Muncul yang utam adalah semua pengguna produk-produk kami dan komunitas yang tinggal di daerah sekitar perusahaan. 2. Media apa sajakah yang digunakan dala proses pengumpulan data (fakta)? Media yang yang pertama adalah kami sendiri. Jadi karena lewat saluran intern, yaitu karena kami mempunyai departemen yang menangani sehingga kami bisa mencari apa kemauan lingkungan. Media secara langsung dating dari public karena public menyampaikan respon, menyampaikan kepada kami. Misalnya saja saat Bapak Gubernur ingin memberitahukan sesuatu hal, maka medianya menggunakan surat menyurat melalui dinas atau lembaga terkait. Surat menyurat merupakan bagian dari media untuk menyampaikan informasi.
98
3. Samapai saat ini, adakah complain (keluhan) yang masuk dari komunitas mengenai perusahaan? Ada, complain tetap ada. Banyaknya complain yang dating tidak selalu negative namun ada juga yang bersifat positif. Kami memandang complain sebagai bagian yang positif karena sudah menjadi suatu kritik terhadap suatu kelemahan. Orang complain itu kan ada karena ada salah satu pihak yang merasa dirugikan oleh pihak yang lainnya entah dalam bidang apapun. 4. Jika iya, bagaimanakah cara Public Relations Officer PT. Sido Muncul dalam pelaksanaan handling complain dari komunitas? Cara menangani complain adalah kami menginternalisasi sumber masalah. Jadi setiap masalah akan dipikir cara penangannya. Dalam konteks apa complain itu muncul? Apakah yang menjadi permasalahan? Pertama dalam permasalahan terhadap atasan, bawahan, masyarakat komunitas, ataupun komplek. Dan yang lebih besar lagi menyangkut stabilitas. Semuanya akan sangat berbeda cara kami menanganinya. Jadi kesimpulannya yang pertama adalah menginternalisasikan masalah, kedua adalah inventarisasi, mencari pemecahan. Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara pendekatan-pendekatan terhadap sesame dalam praktek-praktek kekeluargaan, kemudian negosiator. Kami mengutamakan praktek kekeluargaan kemusyawaratan mufakat daripada merembug menjadi hokum. Namun apabila samapai tahap akhir belum tercapai kesepakatan juga maka kami menerapkan pada hokum rimba. 5. Menurut anda, apakah tujuan dari penanganan handling complain itu sendiri? Yah kembali lagi kalau tadi sumbernya PR itu adalah sebagai negosiator dalam menangani lingkungan sekitar. Namun begitu ada masalah, kembali lagi tugasnya PR juga menyelesaikan masalah secara menyeluruh, namun ya kami melihat lagi dari internalisasi masalah tersebut. Seperti apa masalah tersebut? Menyangkut bidang
apa?
Kami
akan
memberikan
laporan,
memberikan
suatu
negosiasi-negosiasi hasil internalisasi terhadap masalah kepada pimpinan. 99
Kemudian pimpinan akan mendesposisikan, meneruskan penugasan handlin complain kepad departemen yang ada relevansinya dengan permasalahan yang sedang dihadapi tersebut. Misalnya complain yang masuk berkaitan dengan pencemaran lingkungan maka akan ditangani oleh departemen lingkungan PT. Sido Muncul. Masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan akan ditangani oleh bagian personalia PT. Sido Muncul. Jadi tidak semua ditangani oleh PR, namun dalam negosiasi, dalam menerima complain, dalam memberitahukan penjelasan tetap menjadi tugas PR sementara penyelesaian kasus per kasus dilakukan oleh tenaga professional masing-masing. 6. Dalam penanganan handling complain, apakah anda melibatkan divisi Marketing Communications PT. Sido Muncul atau hanya PR saja? (maksudnya jika ada complain dari konsumen biasanya tertuju pada produk atau pelayanan) Pertama, kami akan melihat kondisi taua program yang dilakukan oleh PT. Sido Muncul itu sendiri berkaitan dengan apa? Kalau berkaitan dengan kepedulian lingkungan maka akan kami utamakan karena sadar atau tidak kami merupakan bagian dari lingkungan sehingga kami harus taat dan peduli terhadap lingkungan tersebut. Itu yang kami prioritaskan. Kemudian yang kedua ini terlepas daripada misi kami, bahwa PT. Sido Muncul peduli terhadap 3 hal uang kami kampanyekan, yang pertama menyangkut bidang social, yang kedua bidang lingkungan, dan yang ketiga bidang pendidikan. Jadi kami respect menyangkut ketiga bidang tersebut yang sifatnya urgent (mendesak). Contoh nyata dalam kepedulian di bidang lingkungan adalah saat terjadi bencana, kami akan cepat tanggap untuk ikut berpartisipasi menyumbangkan bantuan kami terhadap musibah tersebut. Sehingga Nampak bahwa PT. Sido Muncul memberikan bantuan mendahului pemerintah. Tang kedua dalam bidang social ketika ada permasalahan social yang tidak sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, yaitu saat ada orang yang mempunyai penyakit namun tidak dapat berobat karena tidak mamapu dalam hal pembiayaan sementara pemerintah juga lamban menangani maka kami akan membantu. Begitu juga untuk bantuan amal di panti-panti 100
asuhan. Selanjutnya dalam bidang pendidikan, kami memberikan beasiswa untuk criteria orang yang tidak mampu dalam hal keuangan. Kemudian untuk tambahan di bidang social, kami telah memberikan bantuan-bantuan kepada banyak panti-panti asuhan. Pada tahun 2008 kemarin kami memberikan bantuan kepada masyarakat penderita gizi buruk yang kurang mampu, bahkan untuk memenuhi kebuthan gizi mereka sehari-hari. Di bidang lingkungan kami focus pada lingkungan sekitar kami perusahaan kami berada. Bahkan satu-satunya program yang mungkin hanya ada di PT. Sido Muncul yang tidak dimiliki oleh tempat lain, yaitu guru bantu. Karena kami melihat ada kekurangan guru di sekolah tertentu maka kami mengadakan program ini dan masalah penggajian diberikan oleh PT. Sido Muncul, bukan dari pemerintah daerah.
Perencanaan (planning)
1. Bidang apakah yang menjadi focus utama program PR PT. Sido Muncul dalam membina hubungan baik dengan komunitas? Focus utama kami di bidang lingkungan, karena sadar atau tidak kita semua ini kan bagian dari lingkungan. Terlepas dari misi kami bahwa PT. Sido Muncul juga respect pada tiga hal utama, yaitu : a) Bidang Sosial, misalnya aja dengan membantu secra materiil untuk biaya pengobatan orang-orang yang tidak mampu, memberikan santunan untuk panti asuhan (yatim piatu) b) Bidang lingkungan, misalnya saja kami selalu tanggap dengan adanya musibah yang terjadi. Dalam artian kami memberikan bantuan dengan cepat karena kami sudah ada perencanaan untuk bidang ini sebelumnya. c) Bidang Pendidikan, misalnya dengan memberikan beasiswa untuk anak-anak kurang mampu dan juga mengadakan program pengadaan guru bantu yang digaji oleh PT. Sido Muncul 2. Apa strategi PR PT. Sido Munculdalam membina hubungan baik dengan komunitas? 101
Membangun kerja sama yang harmonis dengan lingkungan sekitar Meminimalisasi timbulnya konflik Konsisten terhadap apa yang menjadi tugas kami sebagai PR, dalam hal ini adalah hubungannya dengan komunitas kami. 3. Apakah perencanaan strategi tersebut melibatkan pihak lain selain divisi PR PT. Sido Muncul? Perencanaan tidak hanya disusun oleh PR saja 4. Kalau iya, siapa saja pihak-pihak yang terlibat didalamnya? Pihak-pihak yang terlibat ya semua divisi yang ada relevansinya dengan kegiatan yang akan kami rencanakan. Misalnya berkaitan dengan SDM ya melibatkan divisi personalia, dan sebagainya. 5. Bagaimana proses penyusunan perencanaan strategi tersebut? Penyusunan itu bagi PT. Sido Muncul pasti ada, yaitu penyusunan rencana kerja. Namun tidak semua rencana itu masuk dalam penyusunan karena di dalam pelaksanaan itu ada yang dilaksanakan atas dasar yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya namun ada juga yang sifatnya insidensial (tiba-tiba) karena PR pada prinsipnya adalah bagian adripada respect masyarakat, jika tidak sepenuhnya kegiatan PR direncanakan kemudian dilaksanakan berdasarkan perencanaan awal. Justru banyak kegiatan kami yang dilakukan karena respon public seperti yang kami katakana tadi. 6. Bagaimanakah penentuan waktu pelaksanaanya? Pelaksanaan biasanya akan mengacu pada sinergi daripada kegiatan-kegiatan yang lain, misalnya kaitannya dalam hal ini berhubungan dengan masalah dana dan masalah dengan sponsor. Jadi dana dan sponsor itu kan sumbernya dari branding produk. Misalnya Tolak Angin, Kuku Bima, dan lain-lain. Nah dari situ kami akan sinergikan anggaran dengan kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk bidang 102
promosi produk-produk tersebut. Jadi bagi brandingnya bisa mengambil kesempatan itu sebagai media untuk beriklan dan sebagai promosi. Namun dari sisi PR, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian daripada kepedulian social perusahaan. Pelaksanaan sama. Pertama jika direncanakan sesuai rencana ya dilaksanakan sesuai dengan rencananya. Namun banyak yang seperti telah saya katakan tadi kebanyakan kegiatan yang kami lakukan pelaksanaannya berdasarkan respon permintaan dari public. Jadi kalau misalnya ada bencana, kan tidak mungkin kami tahu kapan tepatnya bencana itu akan terjadi. Maka dari itu kami telah melakukan perencanaan bahwa tahun ini kami menyisihkan anggaran untuk kepedulian, sumbernya dari produk yang kami produksi, misalnya dari Tolak Angin, Kuku Bima, dan lain-lain. Sehingga ketika tiba-tiba ada bencana, program bantuan kami dapat segera dilaksanakan karena telah direncanakan semenjak awal. 7. Sejauh ini, apa saja program-program yang telah direncanakan oleh PT. Sido Muncul yang menjadi strategi untuk membina hubungan baik dengan komunitas? Pertama-tama kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutinitas. Jadi irama lingkungan itu rutinitas. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada rutinitas, misalnya yang pertama dalam bidang pendidikan yaitu pemberian beasiswa tiap bulan dan tiap semester untuk mahasiswa, ada juga yang setahun sekali. Yang kedua adalah bidang lingkungan misalnya kegiatan-kegiatan yang menyangk ut bersih desa (bersih desa dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu), Hari Raya Kurban (memberikan bantuan ternak pada bulan kurban), serta kegiatan-kegiatan momentum 17 Agustus. Jadi itu yang biasanya sudah pasti dilakukan karena sudah ada penjadwalan yang pasti. 8. Bagaimanakah proses perencanaan penentuan tempat (lokasi) yang akan digunakan untuk pelaksanaan program-program tersebut? Tempat
pelaksanaan
diseduaikan
dengan
kegiatannya.
Kegiatan
akan
dilaksanakan di kampong ketika berhubungan dengan program antara perusahaan 103
dengan komunita masyarakat sekitar. Kegiatan bertaraf kabupaten ya berlokasi di kabupaten. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan (lebih condong pada kegiatan intern) dilaksanakan di dalam wilayah perusahaan. Namun apabila, kegiatan ekstern dilokasikan di luar perusahaan. Jadi kesimpulannya tempat atau lokasi pelaksanaan suatu program acara ditentukan oleh jenis kegiatannya. Contoh saat kemarin ada kegiatan bantuan ternak (ternak kambing) bertempat di Kabupaten Grobogan karena memang sasarannya wolayah Grobogan.
Pelaksanaan dan komunikasi (taking action and communicating)
1. Sejauh ini, apa saja program-program yang telak dilaksanakan oleh PT. Sido Muncul yang menjadi strategi untuk membina hubungan baik dengan komunitas? Seperti yang telah direncanakan, sejauh ini semuanya telak terlaksana. Dalam bidang pendidikan kami mempunyai program pemberian beasiswa, guru bantu, dan PKL. Dan bidang social bantuan untuk korban bencana alam, santunan untuk anak yatim piatu, pembiayaan pengobatan untuk masyarakat kurang mampu, serta program rutin mudik gratis untuk pedagang jamu baik jamu gendong maupun pedagang jamu grosir. Bidang lingkungan, kami respect pada infrastruktur lingkungan sekitar seperti pemasangan relay pemancar TV, perbaikan jalan, penerangan, penyediaan air bersih, sponsorship untuk kegiatan tahunan seperti momentum kemerdekaan Indonesia dan Hari Raya Idul Adha. 2. Kapan waktu pelaksanaan program-program tersebut? Karena ini hubungannya adalah antara perusahaan dengan lomunitas maka waktu disesuaikan dengan permintaan mereka. Namun lain halnya untuk program CSR yang sifatnya bantuan social (lebih spesifik bantuan untuk bencana), ya pelaksanaannya akan secara langsung dilaksanakan saat ada bencana. Untuk hal beasiswa pelaksanaannya adalah sebulan sekali untuk siswa SD-SMA dan per semester untuk mahasiswa di bangku perguruan tinggi.
104
3. Dimanakah lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan program-program tersebut? Lokasi tergantung pada jenis acara seperti yang telah direncanakan. Sejauh ini kami belum pernak melaksanakan suatu program acara yang melenceng dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya (masalah lokasi) 4. Media
apa
sajakah
yang
digunakan
oleh
PT.
Sido
Muncul
untuk
mengkomunikasikan program-program tersebut? Media yang kami pakai dalam bentuk partisipasi langsung. Jadi yang kami maksudkan adalah dialog, diskusi, serta surat-menyurat. Partisipasi langsung itu adalah pertemuan antara panitia pelaksana program acara dengan pihak kami (biasanya sebagai sponsor). Jadi kami tidak perlu “halo-halo” di media, tidak perlu surat kabar, radio, ataupun televisi. 5. Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan program PT. Sido Muncul? Semua departemen akan terlibat dalam suatu program yang akan diselenggarakan apabila departemen tersebut ada relevansinya dengan program yang direncanakan. 6. Siapakah yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan program? Yang bertanggung jawab penuh ya dari pihak manajemen, itu pasti karena semua hal kan muaranya pada manajemen. Manajemen tergantung juga dari level kegiatan yang telah dilaksanakan. Maksudnya adalah misalnya kegiatan yang berkaitan dengan karyawan pabrik (SDM) cukup personalia yang bertanggung jawab. Kerja lingkungan di bawah tanggung jawab Departemen lingkungan. Apabila lebih tinggi lagi akan sampai pada direktur. 7. Bagaimanakah
dukungan
yang
diberikan
oleh
perusahaan
terhadap
program-program PR? Yang pertama adalah fasilitas atau sarana prasarana. Sarana prasarana ini ya kegiatan yang menyangkut PR, mulai dari SDMnya, kami didampingi oleh SDM yang ada kemudian difasilitasi dengan sarana prasarana yang memadai, saluran 105
informasi, kemudian juga saluran komunikasi dengan masyarakat, waktu, tenaga, biaya, dan sebagainya. 8. Apakah
ada
hambatan-hambatan
atas
penyelenggaraan
program-program
tersebut? Ya, pasti ada 9. Kalau iya, apa saja hambatan yang pernah dialami oleh PR PT. Sido Muncul dalam pelaksanaan program? Hambatan pasti ada, hambatan utama mungkin dari factor manajemen waktu, karena kami mempunyai banyak program acara untuk segala bidang sehingga pencarian waktu yang pas untuk perusahaan dan komunitas agak sulit. 10. Bagaimana cara PR PT. Sido Muncul dalam mengatasi hambatan-hambatan yang muncul? Kami mengadakan rapat dengan perusahaan dan komunitas agar waktu program diselenggarakan atau setelah program terlaksana tidak ada complain. 11. Bagaimanakah tanggapan yang diberikan oleh komunitas atas strategi-strategi yang telah dijalankan oleh PT. Sido Muncul? Tanggapan (respon) yang diberikan cukup baik, karena indikatornya adalah tidak adanya suatu permasalahan. Jadi indikatornya bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kegiatan PR suatu kelembagaan (respon public) apabila ada complain yang dating maka kegiatan dianggap gagal, namun ketika masyarakat adem ayem, tenang, tidak ada masalah, mereka hidup bersinergi, berdampingan, nah ini berarti suatu indicator bahwa pelaksanaan itu berjalan sesuai dengan prosedur sesuai dengan pemberitaan nilai kepuasan terhadap public.
Evaluasi (evaluating)
106
1. Seberapa besar pengaruh program-program dalam strategi Community Relations yang dilaksanakan terhadap perkembangan perusahaan dan opini komunitas terhadap perusahaan? Perkembangan terhadap perusahaan tidak dapat diukur secara langsung. Jadi ukuran perkembangan perusahaan itu biasanya selalu diukur dengan perolehan omzetnya, karena dengan penyelenggaraan suatu kegiatan akan meningkatkan omzet pada periode tertentu. Jadi tidak dapat memberikan dampak secara langsung. Namun kalau untuk kepuasan dampak secara langsung akan terlihat pada perilaku masyarakat sekitar, yaitu memberikan suatu nilai kesejahteraan. Kesejahteraan bisa diukur dengan adanya hal-hal yang mengurangi permasalahan lingkungan, permasalahan-permaslahan yang menyangkut public. Dan ketika itu sudah tidak ada, nah ini suatu indicator bahwa kegiatan yang dilaksanakan efektif dan baik.
2. Menurut anda, apakah pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya? Secara umum sesuai. Masalah penyimpangan atau ketidakkonsistenan dipengaruhi oleh banyak hal karena kegiatan-kegiatan tersebut menyangkut public sehingga yang berpengaruh adalah public itu sendiri. Untuk contoh, kami pernah menyelenggarakan program bantuan pembibitan, namun saat bibit akan diberikan untuk penghijauan ternyata kehilangan momentum karena ketika bibit akan diberikan musimnya kemarau sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan dan akhirnya terjadi penundaan (pembatalan sementara). Nah ini salah satu contoh bahwa perencanaan bisa gagal karena berbagai factor, namun secara umum berjalan dengan sistematis dengan perencanaan.
107
3. Apakah yang menjadi tolok ukur atas berhasil atau tidaknya strategi yang ditetapkan? Yang menjadi tolok ukur, pertama bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, baik itu menyangkut factor waktu, tempat, anggaran, kemudian pelaksanaan. Kedua, kadang-kadang mengenai volume kegiatan. Miasalnya saat perencanaan diperkirakan target yang datang 100 orang kemudian membengkak menjadi sekian banyak orang sehingga mempengaruhi biaya, tempat, SDM, dan sebagainya. Lah itu sebagai tolok ukur. Jadi tolok ukur yang pertama sudah sesuaikah kegiatan itu dengan perencanaan? Yang kedua adalah nilai kepuasan. Ini diukur berdasarkan suatu bentuk kegiatannya (apakah membawa manfaat bagi audience? Apakah ada audience yang complain?. Ketiga, dari penilaian manajemen. Apakah program yang dilaksanakan sudah memberikan kepuasan untuk pihak manajemen? Jangan-jangan kami hanya memuaskan public namun di mata manajemen kami mendapat nilai jelek karena mungkin program yang kami laksanakan terlalu pemborosan, menyita waktu, perhatian yang berlebihan sehingga menjadi koreksi dan kami pun mendapat teguran dari manajemen. Apabila kami kurang maksimal, kami pun akan mendapatkan teguran.
4. Bagaimana penentuan waktu dan periode yang digunakan untuk mengevaluasi program Community Relations dalam strategi yang telah dilaksanakan? Di PT. Sido Muncul evaluasi dilakukan hamper oleh semua lini kegiatan. Evaluasi dilakukan setiap saat, tidak harus menunggu nanti apabila sudah ada rapat. Jadi evaluasi dilakukan setiap saat bahkan setiap orang yang memiliki kewenangan berhak untuk setiap saat melakukan kritik dan saran pembinaan berdasarkan evaluasi-evaluasi kegiatan yang telah berlangsung. 108
5. Apa saja langkah-langkah yang anda lakukan dalam evaluasi tersebut? Pertana, kami melakukan suatu perbaikan terhadap suatu kritik dan saran baik sumbernya datang dari public maupun dari manajemen. Jadi langkahnya adalah kami memperbaiki kinerja kami di bidang PR. Yang kedua memperbaiki system. Mungkin saja sistemnya tidak berjalan sehingga harus ada perubahan atau pembenahan.
109
Nama
: Ibu Mia Maharani
Jabatan
: Staff Public Relations Officer PT. Sido Muncul
Apakah anda diikutertakan dalam pengambilan kebijaksanaan internal PT. Sido Muncul? Iya, saya selalu diikutertakan dalam setiap acara yang berhubungan dengan program PR
Apa saja kegiatan yang sering dilakukan untuk membina hubungan baik dengan public eksternal PT. Sido Muncul? Banyak, kami focus pada 3 bidang utama yaitu bidang pendidikan, social, dan lingkungan.
Program apa saja yang dilakukan PT. Sido Muncul dalam membina hubungan baik dengan komunitasnya? Program bantuan sponsorship untuk masyarakat sekitar, bencana alam, beasiswa, infrastruktur lingkungan, seperti yang telah dijabarkan oleh Bapak Bambang
Apa strategi anda untuk memperlancar program yang berkaitan dengan Community Relations oleh PT. Sido Muncul? Strategi banyak. Selain program CSR kami juga menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah (pamong praja), memfasilitasi komunitas sekitar (misalnya fasilitas air bersih dan sponsorship)
110
Apa tujuan dari pelaksanaan program tersebut oleh PT. Sido Muncul? Tujuannya yang pertama adalah sebagai salah satu tanggung jawab perusahaan. Kedua, sebagai tanggung jawab moral untuk sekitar merasa menjadi bagian satu sama lain. Pagar yang aman itu kan yang seperti mangkok, dimana pinggirnya dikelilingi oleh dukungan masyarakat sekitar.
Pastinya setiap program mempunyai hambatan, menurut anda apa saja hambatan-hambatan dalam program yang diselenggarakan oleh PT. Sido Muncul? Sejauh ini hambatan yang muncul mungkin dari segi perbedaan budaya saja, selebihnya belum ada
Apa strategi anda untuk meminimalisasi hambatan-hambatan tersebut? Strategi kami selalu menjalin komunikasi yang baik sehingga tidak ada kesalahpahaman.
Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan/pelaksanaan program PT. Sido Muncul? Semua divisi yang ada relevansinya dengan kegiatan yang akan diselenggarakan akan selalu dilibatkan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya tersebut.
Bagaimana cara anda mengevaluasi berhasil tidaknya program yang telah dilaksanakan? Evaluasi dilaksanakan setelah program selesai. Sejauh ini langkah-langkah evaluasi kami hanya dengan observasi perilaku public saja dan kalau untuk acara yang lebih besar kami juga melakukan monitoring lewat media massa dan juga naik turunnya omzet kami di bulan berikutnya.
111