TUJUAN Praktikum ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa mengenai berbagai jenis media pertumbuhan mikroba dan menguasai cara-cara pembuatannnya.
ALAT BAHAN Tabung Reaksi 1. Nutrien Agar (NA) 20 gr/l Rak tabung reaksi 2. Nutrien Broth (NB) 8 gr/l Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr Api Bunsen / spiritus 5. Kentang 200 gr Alkohol 6. Dextrose 15 gr Kapas 7. Pepton 5 gr Aluminium foil 8. NaCl 0,5 gr Gelas ukur / pipet volume 10 ml
DASAR TEORI Media merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan dan pertumbuhan mikroba. Fungsi media antara lain, untuk isolasi, untuk memperbanyak, untuk pengujian sifat-sifat fisiologi, untuk perhitungan jumlah mikroba. Agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam media, diperlukan persyaratan tertentu bagi media, yaitu : harus mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme.
mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme. dalam keadaan steril, artinya sebelum diinokulasi mikroorganisme yang dimaksud, tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme yang tidak diinginkan. Bentuk, dan susunan media ditentukan oleh: senyawa penyusun media, prosentase campuran, dan tujuan pengggunaan. Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimia, dan fungsinya. Berdasarkan bentuk atau konsistesinya media terdiri dari : a. Media padat (solid medium / medium NA), tidak mengandung agen cair b. Media cair (liquid medium / medium Broth ) c. Media semi padat (semi solid medium), medium cair yang di tambah dengan agar solid yang disebut agar. Berdasarkan susunan bahan kimianya media dapat digolongkan menjadi : Media sintetik / media siap saji, adalh media yang dibuat dari bahan-bahan yang susunan kimianya diketahui dengan pasti, media inidiproduksi dan dibuat oleh pabrik / industri seperti : Difco, oxoid, dan merck. Media non sintetik / media alami, adalah bahn yang dibuat dari bahan-bahan yang susunan kimianya belum diketahui secara pasti, misalnya bahan-bahan alami seperti, daging, kentang, tauge, dll. Berdasarkan fungsinya media terdiri dari beberapa jenis, yaitu : Media Pengaya, adalah Media yang ditambah zat-zat tertentu (misalnya : serum, darah, ekstrak tumbuhan) sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof tertentu. Misal : medium buatan loeffler ditambah serum (memiara basil difteri); medium ditambah air tomat untuk menumbuhkan lactobacillus Media Khusus, adalah media untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan kimia tertentu.
Media Penguji, adalah media dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin-vitamin, asam amino, antibiotik dan sebagainya . Media Selekif, adalah media yang ditambah zat-zat tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain. Misal : Kristal violet menumbuhkan bakteri Gram negatif saja, menghambat bakteri Gram positf Media Differensial, adalah Media yang ditambah zat kimia tertentu, suatu mikroba membentuk pertumbuhan tertentu, dapat untuk membedakan tipe-tipenya misal : Darah Agar dapat membedakan bakteri hemolitik dan bakteri non hemolitik. Media Perhitungan Mikroba, adalah media yang spesifik untuk perhitungan jumlah mikroba Media yang umum digunakan adalah Natrium Agar (NA), yang berbahan baku agar. Agar adalah ekstrak dari rumput laut yang merupakan karbohidrat. Kompleks penyusun utamanya adalah galaktosa, tidak mengandung nutrisi. Medium solid membutuhkan agar sekitar 1,5 hingga 1,8 %. Sedangkan konsentrasi kurang dari 1 % dari ketentuan tersebut, akan menjadi medium semi solid. Agar bertindak sebagai agen pemadat yang sangat baik karena pada suhu 1000 C berupa larutan sedangkan pada suhu 400 C memadat. Oleh Karena itu organisme terutama yang patogen dapat dikultivasi pada temperatur 37,50 C atau sedikit lebih tinggi tanpa rasa kuatir medium akan meleleh. Medium solid mempunyai keuntungan karena dapat memadat sehingga dapat ditumbuhi mikroorganisme dengan menggunakan teknik khusus untuk mengisolasi koloni yang berlainan. PROSEDUR A.Media Sintetik 1. Media Cair Nutrien Broth (NB) a. Memasukkan media NB 0,8 gram kedalam gelas beker b. Menambahkan 100 ml aquades
c. Memanaskan diatas kompor listrik sampai semua baha terlarut sempurna. d. Memasukkan ke dalam tabung reaksi asing-masing 6 ml e. Menutup rapat dengan kapas, kemudian melapisi dengan aluminium foil f. Mensterilakan dengan autoklaf pada tekanan 1 atm, temperature 1210C selama 15-20 menit 2. Media Padat Nutrien Agar (NA) a. Memasukkan media NA 2 gram ke dalam gelas beker yang berisi 100 ml akuades. c. Memanaskan diatas kompor listrik sampai semua baha terlarut sempurna. d. Memasukkan ke dalam tabung reaksi asing-masing 6 ml e. Menutup rapat dengan kapas, kemudian melapisi dengan aluminium foil f. Mensterilakan dengan autoklaf pada tekanan 1 atm, temperature 1210C selama 15-20 menit 3. Media Padat Potato Dextrose Agar a. Memasukkan media PDA 3,9 ke dalam gelas beaker yang berisi 100 ml akuades b. Menambahkan 100 ml aquades c. Memanaskan diatas kompor listrik sampai semua baha terlarut sempurna. d. Memasukkan ke dalam tabung reaksi asing-masing 6 ml e. Menutup rapat dengan kapas, kemudian melapisi dengan aluminium foil f. Mensterilakan dengan autoklaf pada tekanan 1 atm, temperature 1210C selama 15-20 menit 4. Media Padat Sabouraud Dextrose Agar a. Memasukkan media SDA 3,9 ke dalam gelas beaker yang berisi 100 ml akuades b. Menambahkan 100 ml aquades c. Memanaskan diatas kompor listrik sampai semua baha terlarut sempurna.
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks