KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS : VI ( ENAM )
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA - 2006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II : JAM
A. STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami wacana lisan tentang berita dan drama pendek. B. KOMPETENSI DASAR 1.1. Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. C. INDIKATOR 1. Mencatat pokok-pokok isi berita yang didengar dari televisi atau radio. 2. Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. 3. Menulis kembali hasil kesimpulan isi berita yang didengar. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Mendengarkan berita pada televisi atau radio. 1.2. Mencatat pokok-pokok isi berita yang didengarkan dari televisi atau radio. 2.1. Membuat kesimpulan tentang isi berita yang didengar dari televisi atau radio. 1.4. Menulis kembali isi berita dalam satu kalimat atau lebih. E. MATERI Berita yang ada di televisi atau radio. F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan media televisi atau radio. B. Kegiatan Inti 1. Siswa disuruh mendengarkan berita yang ada di televisi. 2. Tanya jawab singkat tentang berita yang didengar. 3. Siswa mencatat isi berita. 4. Menyimpulkan hasil berita yang didengar. C. Kegiatan Akhir 1. Penugasan : Menulis kembali isi berita dalam beberapa kalimat. G. ALAT DAN SUMBER 1. Televisi/radio. H. PENILAIAN 1. Tanya jawab. I. LEMBAR KERJA Tulis kembali isi berita dalam beberapa kalimat.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II :
A. STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami wacana lisan tentang berita dan drama pendek. B. KOMPETENSI DASAR 1.2. Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan. C. INDIKATOR 1. Melakukan percakapan. 2. Melakukan isi drama pendek secara lisan. 3. Menulis kembali isi drama dengan memperhatikan kebahasaan yang sesuai. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Mengadakan percakapan pendek didepan kelas. 2.1. Mengulas isi drama pendek secara lisan. 2.2. Menyebutkan watak-watak tokohnya. 3.1. Merangkum kembali isi drama pendek secara singkat/tertulis dengan kata-kata dan bahasa yang sesuai. E. MATERI Percakapan drama pendek. F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan naskah drama pendek. B. Kegiatan Inti 1. Membagi kelompok. 2. Menyuruh 1 kelompok maju ke depan kelas. 3. Tanya jawab tentang isi drama pendek dan watak-watak tokohnya. 4. Merangkum kembali isi drama secara singkat dengan kata-kata dan bahasa yang sesuai. C. Kegiatan Akhir 1. Penugasan kelompok untuk menghafal naskah drama. G. ALAT DAN SUMBER - Naskah drama anak. H. PENILAIAN I. LEMBAR KERJA Rangkum/tulis kembali isi drama anak dengan kata-kata dan bahasa yang sesuai.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II :
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dengan berpidato melaporkan isi buku dan baca puisi. B. KOMPETENSI DASAR 2.1. Melaporkan isi buku yang dibaca ( judul, pengarang, jumlah halaman dan isi ) dengan kalimat yang runtut. C. INDIKATOR 1. Mengidestifikasikan isi buku yang dibaca. 2. Menuliskan hasil indestifikasi isi buku yang dibaca. 3. Melaporkan/mencatat hasil identifikasi isi buku yang dibaca. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Membaca dalam hati pada buku bacaan yang ditentukan. 2. Menceritakan isi bacaan yang dibaca secara lisan. 3. Menarik kesimpulan. 4. Membuat laporan hasil isi buku bacaan yang sudah dibaca. E. MATERI Membaca buku. F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan buku yang akan dibaca. 2. Tanya jawab. B. Kegiatan Inti 1. Membagi kelompok. 2. Menyuruh siswa membaca dalam hati. 3. Membaca kesimpulan tentang buku yang dibaca. 4. Membuat cerita kembali. C. Kegiatan Akhir 1. Membuat kesimpulan. G. ALAT DAN SUMBER Buku bacaan bahasa Indonesia. H. PENILAIAN I. LEMBAR KERJA 1. Buat kesimpulan. 2. Ceritakan kembali.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II :
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Menyiapkan pikiran, perasaan dan informasi dengan berpidato melaporkan isi buku dan baca puisi. B. KOMPETENSI DASAR 2.2. Berpidato atau presentasi untuk berbagai keperluan ( acara perpisahan, perayaan ulang tahun dll ) dengan lafal dan sikap yang tepat. C. INDIKATOR 1. Menentukan pokok pikiran tentang materi pidato. 2. Membuat kalimat naskah pidato. 3. Menulis naskah pidato. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Membuat naskah pidato tentang perpisahan kelas VI. 1.2. Menentukan pokok-pokok pikiran pidato perpisahan kelas VI. 2.1. Menyusun naskah pidato perpisahan kelas VI. 3.1. Menulis naskah pidato-pidato. 3.2. Membedakan naskah pidato perpisahan kelas VI dengan lafal dan intonasi yang benar. E. MATERI Berpidato. F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Siswa membacakan teks pidato perpisahan kelas VI. B. Kegiatan Inti 1. Siswa mendengarkan teks pidato perpisahan kelas VI yang dibaca salah satu siswa. 2. Siswa menentukan pokok-pokok pikiran pidato perpisahan kelas VI. 3. Siswa menyusun naskah pidato. 4. Siswa menulis naskah pidato. C. Kegiatan Akhir G. ALAT DAN SUMBER H. PENILAIAN - Tanya jawab. I. LEMBAR KERJA 1. Buatlah naskah pidato tentang perpisahan kelas VI sesuai dengan pokok-pokok pikiran yang sudah ditentukan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II :
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dengan berpidato melaporkan isi buku dan baca puisi. B. KOMPETENSI DASAR 2.3. Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat. C. INDIKATOR 1. Membuat puisi. 2. Menulis puisi dengan bahasa dan kosakata sendiri. 3. Membacakan puisi dengan ekspresi yang tepat. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Menentukan judul puisi yang akan dibuat. 2.1. Menulis puisi dengan bahasa dan kosakata sendiri. 3.1. Membacakan puisi dengan ekspresi yang sesuai dengan judul. E. MATERI Puisi. F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Guru membacakan puisi. B. Kegiatan Inti 1. Siswa mendengarkan guru membacakan puisi. 2. Siswa membuat puisi. 3. Siswa menentukan judul puisi yang akan dibuat. 4. Siswa menuliskan puisi dengan bahasa dan kosakata sendiri. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa membaca puisi hasil karya sendiri. G. ALAT DAN SUMBER H. PENILAIAN Tertulis. I. LEMBAR KERJA 1. Buatlah puisi dengan bahasa dan kosakata sendiri.
Sebuah Kenangan Hari demi hari telah kulalui Detik demi detik telah kulalui Oh.....? Begitu senangnya hatiku Saat mengingat masa lalu Masa yang takkan terlupakan sepanjang hidupku Bercanda..... tertawa..... gembira Bersama..... Sejak itu kutemukan hidupku Dan..... Kutemukan kebahagiaanku Kan ku jadikan hiasan dalam Hatiku..... Sebagai kenangan yang terindah dalam Hatiku.....
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II :
A. STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama. B. KOMPETENSI DASAR 3.1. Menentukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif. C. INDIKATOR 1. Menulis/mencatat hal-hal penting dari teks yang dibaca. 2. Mendeskripsikan isi teks yang dibaca. 3. Menentukan makna yang tersirat dari teks yang dibaca. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Mencatat hal-hal penting dari buku yang dibaca. 2.1. Menyusun isi teks dari buku yang dibaca. 3.1. Mencari arti kata/makna dari hal-hal penting. 3.2. Menjawab pertanyaan bacaan. E. MATERI Membaca. F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Membaca dalam hati. 2. Menjawab pertanyaan guru. B. Kegiatan Inti 1. Siswa membaca buku bacaan bahasa Indonesia secara bergilir. 2. Mencari hal-hal penting dan mencatat dalam buku. 3. Siswa mencari arti kata/makna kata pada hal-hal penting. 4. Siswa menjawab pertanyaan bacaan. C. Kegiatan Akhir 1. Mengerjakan lembar kerja. G. ALAT DAN SUMBER H. PENILAIAN - Penugasan. - Lisan. - Tulisan. I. LEMBAR KERJA 1. Susun kembali isi teks sesuai dengan bahasa sendiri.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II :
A. STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama. B. KOMPETENSI DASAR 3.2. Mengidestifikasikan berbagai unsur ( tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita dan amanat ) dari teks drama. C. INDIKATOR 1. Menulis tokoh beserta sifat/watak dan latar cerita. 2. Menentukan tema dari teks drama anak. 3. Menjelaskan jalan cerita dari drama anak. 4. Menyimpulkan. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Mengubah teks bacaan menjadi drama anak. 1.2. Menyebutkan dan menulis sifat tokoh dalam drama anak. 2.1. Menentukan tema/judul drama anak. 3.1. Menjelaskan jalan cerita drama anak. 4.1. Menyusun/menyimpulkan jalan cerita pada drama anak. E. MATERI Drama anak. F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Membaca kembali teks bacaan. B. Kegiatan Inti 1. Siswa mengubah teks bacaan menjadi drama anak. 2. Siswa menentukan judul drama anak. 3. Siswa menyebutkan sifat-sifat dari tokoh drama anak. 4. Siswa menjelaskan jalan cerita drama anak. 5. Siswa menyusun/menyimpulkan jalan cerita drama anak. 6. Membentuk kelompok. C. Kegiatan Akhir 1. Menghafalkan drama anak sesuai kelompok masing-masing. G. ALAT DAN SUMBER H. PENILAIAN - Penugasan. - Tulisan. I. LEMBAR KERJA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II :
A. STANDAR KOMPETENSI 4. Mengungkapkan pikiran dan informasi dalam naskah pidato dan surat resmi. B. KOMPETENSI DASAR 4.1. Menyusun naskah pidato/sambutan ( perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah dan lainlain ) dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan. C. INDIKATOR 1. Menyusun hal-hal pokok yang akan dipidatokan. 2. Menentukan judul pidato. 3. Menulis teks pidato. 4. Membaca pidato/berpidato. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Menyusun hal-hal penting yang akan dibahas dalam pidato. 2.1. Menuliskan judul pidato yang berhubungan dengan kegiatan di sekolah. 3.1. Menulis teks pidato tentang perayaan di sekolah. 4.1. Membacakan pidato atau berpidato. E. MATERI F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Tanya jawab tentang berpidato. B. Kegiatan Inti 1. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang hal pidato. 2. Siswa disuruh menyusun naskah pidato tentang perayaan di sekolah. 3. Siswa menuliskan judul pidato dan menulis teks pidato tentang perayaan di sekolah. 4. Siswa membacakan pidato/berpidato. C. Kegiatan Akhir 1. Membuat PR. G. ALAT DAN SUMBER H. PENILAIAN - Penugasan. - Tertulis. I. LEMBAR KERJA 1. Buatkan naskah pidato tentang perayaan di sekolah.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER WAKTU
: BAHASA INDONESIA : VI / II :
A. STANDAR KOMPETENSI 4. Mengungkapkan pikiran dan informasi secara tertulis dalam naskah pidato dan surat resmi. B. KOMPETENSI DASAR 4.2. Menulis surat resmi dengan memperhatikan pikiran kata sesuai dengan orang yang dituju. C. INDIKATOR 1. Mengidestifikasikan bagian-bagian surat. 2. Membandingkan surat resmi dan tidak resmi. 3. Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan orang yang dituju. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Menyebutkan bagian-bagian surat. 2.1. Membandingkan surat resmi dan tidak resmi. 3.1. Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata yang sesuai dengan orang yang dituju. E. MATERI F. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Tanya jawab tentang surat. B. Kegiatan Inti 1. Siswa mencatat bagian-bagian surat. 2. Siswa memahami antara surat resmi dan tidak resmi. 3. Siswa membuat surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata yang sesuai dengan orang yang dituju. 4. Siswa membacakan surat resmi. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa memahami bentuk surat resmi dan membuat surat tidak resmi sebagai PR. G. ALAT DAN SUMBER H. PENILAIAN - Penugasan. - Tertulis. I. LEMBAR KERJA Membuat surat.
KLENTING & PANGERAN Pada suatu hari di kerajaan seribu pelangi hiduplah sepasang suami istri yang belum mempunyai keturunan. Ayah
: Sudahlah adinda tidak usah dipikirkan, nanti juga diberi keturunan oleh sang atas. : Tapi kakanda sudah 10 tahun kita belum juga diberi anak.
Ibu
Tidak terlalu lama peri datang ke kerajaan seribu pelangi. Peri Ibu dan Ayah Peri
: Sudahlah tidak usah dipikirkan, aku akan memberi kalian anak. : Sungguhkah itu peri ? : Ya, sebentar lagi kalian berdua akan mempunyai 4 anak perempuan yang cantik-cantik.
Setelah itu digoyangkanlah tongkat peri tersebut sambil membacakan mantera, dan sekejap munculah 4 bayi perempuan yang cantik-cantik. Dan pada akhirnya ke 4 putri tersebut diberi nama Klenting Merah, Klenting Orange, Klenting Kuning, dan yang paling bungsu diberi nama Klenting Putih. Bertahun-tahun para klentingpun tumbuh menjadi dewasa, dan mereka tumbuh menjadi gadis-gadis yang sangat cantik. Pada suatu hari Klenting Putih disuruh Ibunya untuk mencuci baju kakak-kakaknya. Setelah di laundry, tanpa sengaja selendang Klenting Merah yang terbuat dari kain sutra hilang padahal selendang itu dari China. Klenting Putih : Mati aku, nanti kalau aku tiba di rumah pasti akan dimarahi Ibu dan kakak. Apalagi selendang itu mahal dan aku tidak dapat menggantinya. Setiba di rumah Ayah, Ibu, sedang di ruang keluarga bersama Klenting Merah menonton TV Indonesian Idol. Klenting Putih : Ibu, maaf selendang kakak tanpa sengaja hilang. Klenting Merah : Apa yang kamu bilang..... ? Ibu
: Bodoh banget nih anak, kenapa aku mau punya anak bodoh sepertimu. Cuci selendang aja sampe hilang. He..... anak sialan kamu ini niru siapa sih sebenarnya ? perasaan dikeluarga ini tidak ada yang sama denganmu. Klenting Merah : Iya nih sudah jelek, lelet, lemot lagi pokoknya aku tidak mau tahu selendang kesayanganku harus kembali. Klenting Putih : Maafkan aku kak. Klenting Merah : Kata maafmu tak berguna bagi diriku ( bruaaak ). Klenting merah menendang sampai menatap tembok yang sangat keras. Karena terbuat dari marmer. Tak begitu lama kemudian. Klenting Orange : Wah..... cakepnya kaya Pasha Ungu. Ada keperluan apa anda datang kemari, apa mau cari kami ? Penasehat : Perkenalkan nama saya adalah Dimas Back. Saya adalah penasehat dari kerajaan nirwana milinium baru. Klenting Kuning: Pasti kamu penasehat dari pangeran..... siapa namanya, aku lupa ? pokoknya mukanya kaya Nicolas Saputra itu loh. Klenting Orange : Namanya Pangeran Dirly, orangnya bener-bener cakep kaya Christian Ronaldo pemeran James Bond 007 itu loh. Penasehat : Ya begitulah pangeran. Dan orang-orang banyak bicara begitu tentang pangeran yang satu ini. Klenting Kuning: Ye….. jangan kegeeran banget mentang-mentang wajahmu kaya Pasha Ungu.
Penasehat
: Saya hanya mau memberikan undangan tahun baru untuk klentingklenting yang berada di kerajaan ini. Klenting Kuning: Oh..... kita pikir mau cari kita ha..... ha….. ha….. ha….. ha. Klenting merah pun datang menghampiri adik-adiknya itu ( return to the tree ). Klenting Merah : What happen ? Klenting Kuning: Kak ada undangan dari negri tetangga untuk menghadiri pesta tahun baru besok malam. Klenting Merah : Apa ? aduh ada pesta, selendangku hilang gara-gara klenting putih sialan itu. Klenting Orange : Memangnya hilang dimana kak ? Klenting Merah : Hilang saat dicuci Klenting Putih di laundry. Klenting Kuning: Dihajar aja kak. Klenting Merah : Sudahlah aku mau disainer langgananku yaitu Chelsea Olivia Wijaya. Ibu : Ada apa ananda-anandaku yang cantik-cantik ? Para Klenting : Ini Bu kami diundang oleh Pangeran Dirly untuk datang ke pesta tahun barunya. Klenting Merah : Ibu bagaimana ini selendangku hilang. Kalau aku telpon desainerku Chelsea waktunya nggak cukup. Ibu : Tenang aja anandaku yang tersayang, akan aku hajar anak setan itu. Klenting Merah : Siapa Ibu anak setan itu ? kalau dia anak setan berarti Ibu iblis dong. Ibu : Klenting Putih ? ( panggilan Ibu ). Klenting Putih : Ada apa Ibunda ? Ibu : Kamu belum tau kalau besok ada pesta tahun baru di negri tetangga. Tiba saat waktunya para klenting untuk pergi ke pesta tahun baru. Ayah Klenting Kuning Ayah Klenting Merah Ayah
: : : : :
Klenting merah Ayah Ayah Yuyu Mengkangkang Ayah Ibu Ayah Klenting Putih Ayah
: : : : : : : : :
Aduh mau kemana Anandaku sekalian yang cantik ini ? Mau ke pesta tahun barunya Pangeran Dirly itu loh Yah. Lho kenapa kamu murung begitu klenting merah. Selendangku belum ketemu, Yah. Sudahlah tak usah dipikirkan lagi kan kasihan Klenting Putih, nanti Ayah belikan lagi. Tapi Yah..... Sebentar lagi ayah ajudanku Yuyu Mengkangkang dulu. Halo..... horah apo kabarnyo ambo di sono ? ini rajo seribu pelangi. Baiklah tuanku, hambo juga mau pergi ke kerajaan tetangga. Jangan lupa ya tang….. ting. Kalian cepat pergi, kecuali Klenting Putih. Sudahlah kan kasihan. Tidak usah yah, aku di kamar aja. Terserah kamu saja.
Akhirnya Klenting Putih masuk ke kamarnya. Klenting Putih Peri Peri Klenting Putih Peri Klenting Putih Peri
: : : : : : :
Akhirnya Klenting Putih menangis di kamarnya. Kenapa kamu menangis cantik. Aku fingkel beli peri pelindungmu. Para pelindungku ? masak ! Kamu ingin ke pesta bukan. Ya, aku ingin pergi tapi aku tidak punya baju yang cocok. Baiklah ( cling..... ) ini bajunya. Dan di depan rumah ada mobil avanza yang akan menghantarkanmu. Tapi ingat, kamu harus pulang sebelum pukul 12 malam. Klenting putih : Baiklah Peri. Setibanya di sungai mobil yang Klenting Putih berhenti karena tidak bisa melewati sungai itu. Tanpa sengaja klenting putih jatuh kedalam kubangan. Klenting Kuning
: Ternyata kau datang juga, huh..... bauknya buek.
Klenting Merah : Ayo yuyu kita berangkat. Yuyu Mengkangkang : Sebentar dulu kita tunggu Klenting Putih. Klenting Putih : Maaf Yuyu Mengkangkang.
Yuyu Mengkangkang : Tapi ada persyaratannya dulu, yaitu saya mau mencium kalian satu persatu. Bolehkan ? ( akhirnya diciumlah satu-persatu klentingklenting itu, tapi salah satu dari klenting tersebut tidak dicium karena kayak bau bangkai ). Klenting Putih : Maaf Yuyu Mengkangkang. Setelah sampai disana penasehat menghampiri klenting-klenting tersebut. Penasehat Para Klenting Penasehat Pangeran Penasehat
: : : : :
Apa kabar klenting-klenting ? Baik-baik saja. Silahkan masuk, Pangeran sedang menyanyi dara manisku. Apa ini klenting-klenting, Penasehat. Ya, Pangeran Dirly.
Dan akhirnya ke 3 klenting-klenting tersebut menunjukkan atraksi sendiri-sendiri dan disusul klenting putih. Pangeran Dirly dihampiri oleh peri, bahwa ke 3 klenting itu sudah dicium oleh Yuyu Mengkangkang dan pangeran tidak mau kalau calonnya tidak perawan tinting. Pangeran : Jadi yang belum dicium mengkangkang siapa, Peri ? Peri : Klenting Putih yang masih perawan tin..... ting..... Pangeran ? Akhirnya Pangeran menghampiri Klenting Putih. Pangeran : Maukah Dinda berdansa denganku. Klenting putih : Tapi Dinda tidak bisa berdansa, Pangeran ? Pangeran : Ah, nggak masalah. Akhirnya Pangeran Dirly berdansa dengan Klenting Putih. Pangeran Klenting putih Pangeran Klenting Putih
: : : :
Akan aku umumkan kalau klenting putih adalah calon permaisuriku. Tapi saya belum minta izin kepada orang tuaku. Pasti boleh, nanti aku akan bicara dengan orang tuamu “Oke”. Em..... baiklah aku mau menjadi permaisurimu.
Dan akhirnya Ibu dan Klenting Merah meminta maaf kepada Klenting Putih dan mereka setuju. Dan akhirnya Klenting Putih dan Pangeran Dirly menikah.
TAMAT ( SELESAI )