KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN MATERI STATISTIKA KELOMPOK 3 MATRIKULASI 1. Cara pengambilan sampel pada penelitian dengan mengelompokan sampel berdasarkan strata pendidikan menjadi rendah, menengah, dan tinggi ; disebut : a. Simple random sampling b. Sistematik sampling c. Cluster random sampling d. Stratified random sampling e. Multistage sampling Probability sampling/random sampling memiliki kesempatan yg sama utk menjadi sampel penelitian a. Simple random sampling -
dg cara memberi nomor pd semua populasi lalu dilakukan pemilihan secara acak
b. Systematic sampling -
dg cr menentukan nomor tertentu dr populasi yg dipilih sebagai sampel.
-
misal: 1/n dr populasi maka tiap pasien urutan ke-n dipilih sebagai sampel
c. Stratified random sampling -
mengelompokkan sampel berdasarkan tingkat2 tertentu kemudian dilakukan pemilihan secara acak untuk tiap tingkat
d. Cluster sampling -
pemilihan sampel secara acak pd kelompok dlm populasi yg telah terbentuk secara alamiah, misal berdasarkan wilayah
2. Akan dilakukan penyuluhan mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif. Sasaran primer dari penelitian tersebut adalah a. Ibu hamil dan menyusui b. Ketua RW c. Kader d. Petugas kesehatan
e. Lurah Pembahasan : sasaran merupakan target, yaitu kepada siapa program kesehatan itu ditujukan. Ada 3 jenis sasaran, yaitu : •
Sasaran primer adalah individu atau kelompok yang akan memperoleh manfaat paling besar dari hasil perubahan perilaku.
•
Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok individu yang berpengaruh atau disegani oleh sasaran primer.
•
Sasaran tertier mencakup para pengambil keputusan, penyandang dana dan pihak lain yang berpengaruh.
3. Seorang dokter puskesmas menjumpai TBC pada balita. Dia melakukan penelitian untuk mengetahui asosiasi antara kelengkapan imunisasi dengan kejadian TBC. Dia akan melakukan penelitian yang cepat dan biaya yang efisien. Apakah rancangan penelitiannya ? a. Case control b. Case report c. Case series d. Cohort e. Cross sectional Pembahasan: Kata kunci: ASOSIASI - CEPAT dan EFISIEN (tanpa kata cepat dan efisien pilih cohort) Variabel bebas: kelengkapan imunisasi Variabel tergantung: kejadian TBC 4. Dilakukan sebuah penelitian yang menghubungkan antara hipertensi dengan faktor resiko obesitas Obesitas Non obesitas jumlah Odds rationya adalah… a.
16x384/8x392
Kasus hipertensi (+) 16 (a) 384 (c) 400
Kasus hipertensi (-) 8 (b) 392 (d) 400
b.
8x392/16x384
c.
16x392/8x384
d.
8x384/16x392
e.
8x400/16x400 Pembahasan
:
Pada kasus case control, hubungan antara faktor resikodengan efek diperoleh melalui Odds ratio Odds ratio= axd/bxc 5. Sebuah studi observasional menguji tentang peningkatan kejadian tumor otak dengan
penggunakan
telepon
genggam/seluler.
30
orang
penderita
glioblastoma multiformis dan 30 subjek sehat sebagai kelompok pembanding dengan jenis kelamin dan umur yang sebanding antara kedua kelompok. Kedua kelompok tersebut kemudian diwawancarai tentang riwayat penggunaan telepon seluler dan akan dilakukan pengukuran untuk kejadian tumor otak. Metode untuk menilai ratio: … a. Ratio Oddu/ penelitian retrospektif/ case-control b. Resiko relative u/ penelitian prospektif/cohort c. Ratio prevalensi d. Koefisien kontangensi e. Population attributed risk Jawaban A Pembahasan: OR (odd ratio) case control (retrospektif) Prevalensi cross sectional RR (risk relative) cohort (prospektif)
Sumber: soedigdo metodologi penelitian klinis
6. Sebuah studi Intervensi tentang apakah senam hamil serial dapat meningkatkan kemampuan respirasi ibu hamil. Sebanyak 70 ibu hamil bersedia diteliti, kemudian dibandingkan VEP (Volume ekspirasi paksa) (ml/menit) sebelum dan setelah senam kehamilan. Distribusi data diasumsikan normal. Uji statistik apa yang sesuai dengan studi di atas? a. Uji Chi Square b. Uji T independen c. Uji T berpasangan d. Uji korelasi relatif e. Uji ANOVA satu arah Jawaban C Senam (ya/ tidak) adalah skala data KATAGEORIKAL (NOMINAL) VEP (ml/menit) adalah skala data NUMERIK (RATIO) Karena aka nada penilaian sebelum dan sesudah kelompok yang sama diukur sebelum dan sesudah t berpasangan Sumber: soedigdo metodologi penelitian klinis 7. Cara pengambilan sampel pada penelitian dengan mengelompokan sampel berdasarkan strata pendidikan menjadi rendah, menengah, dan tinggi ; disebut : a. Simple random sampling b. Sistematik sampling c. Cluster random sampling d. Stratified random sampling
e. Multistage sampling Jawaban D a. Simple random sampling -
dg cara memberi nomor pd semua populasi lalu dilakukan pemilihan secara acak
e. Systematic sampling -
dg cr menentukan nomor tertentu dr populasi yg dipilih sebagai sampel.
-
misal: 1/n dr populasi maka tiap pasien urutan ke-n dipilih sebagai sampel
f. Stratified random sampling -
mengelompokkan
sampel
berdasarkan
tingkat2
tertentu
kemudian dilakukan pemilihan secara acak untuk tiap tingkat g. Cluster sampling -
pemilihan sampel secara acak pd kelompok dlm populasi yg telah terbentuk secara alamiah, misal berdasarkan wilayah
Sumber :Soedigdo metodologi penelitian klinis
8. Seorang dokter puskesmas ingin mengetahui data kasus baru demam berdarah dengue pada bulan januari-maret 2013 diwilayah kerjanya. Diperoleh data 0,6%. Hasil frekuensi tersebut adalah... a. Insiden b. Prevalence rate c. Attack rate d. Insidens rate e. Prevalensi Jawaban: e. prevalensi
Pembahasan: - Insidens adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu dalam kelompok masyarakat. - Insidens rate adalah proporsi kelompok individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah atau negara yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan dibanding dengan kelompok beresiko. - Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin
terkena penyakit tersebut pada saat wabah - prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu disekelompok masyarakat tertentu. - Angka prevalensi adalah perbandingan jumlah penderita suatu penyakit lama serta baru dibanding jumlah penduduk. Sumber: Budiarto E, Anggraeni D. Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta.EGC.2002
9. Seorang dokter ingin mengetahui hubungan antara bukan perokok, perokok ringan, sedang, berat, dan prevalensi penyakit ISPA, teknik apakah yang paling tepat… a. Uji Chi Square b. Uji T Test Dependent c. Uji ANOVA d. Uji T Test Independent e. Uji Korelasi Jawaban: c. Uji anova Pembahasan: Analisis Univariat VARIABEL BEBAS
METODE TERGANTUNG
Nominal
Nominal
Kai kuadrat, Fischer
Nominal (dikotom)
Numerik
Uji-t
(independen,
berpasangan) Nominal (> 2 nilai)
Numerik
ANOVA
Numerik
Numerik
Regresi/korelasi
Pada kasus ini variabel tergantung adalah variabel numerik sebangkan variabel bebas lebih dari 2 nilai (terdapat 4 nilai) maka digunakan uji anova. Sumber: Sudigdo, Ismail. 2007. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta
10. Pada suatu daerah terdapat angka kelahiran 400 bayi pada tahun 2010. Jumlah kematian bayi selama tahun 2010 adalah 50 bayi, 25 diantaranya meninggal sebelum 28 hari. Infant mortality rate pada daerah tersebut adalah..., a. (50/400)x1000 b. (25/400)x1000 c. (25/50)x1000 d. (28/50)x1000 e. (28/400) x 1000 Jawaban: Pembahasan: Infant mortality rate: (jumlah bayi mati umur<1th / Jumlah bayi lahir hidup) x 1000 = (50/400) x 1000 Neonatal death rate:
(jumlah bayi mati umur < 28 hari / jumlah bayi lahir hidup) x 1000 = (25/400) x 1000 Sumber: muninjaya A. Manajemen Kesehatan. Jakarta. EGC
11. Sebuah studi Intervensi tentang apakah senam hamil serial dapat meningkatkan kemampuan respirasi ibu hamil. Sebanyak 70 ibu hamil bersedia diteliti, kemudian dibandingkan VEP (Volume ekspirasi paksa) (ml/menit) sebelum dan setelah senam kehamilan. Distribusi data diasumsikan normal. Uji statistik apa yang sesuai dengan studi di atas a. Uji Chi Square b. Uji T independen c. Uji T berpasangan d. Uji korelasi relatif e. Uji ANOVA satu arah Jawaban : C. Uji T berpasangan Pembahasan : Senam (ya/ tidak) = jenis skala data katagorikal (nominal) VEP (ml/menit) = jenis skala data numerik (ratio) Sebelum dan sesudah kelompok yang sama diukur sebelum dan sesudah t berpasangan Untuk menentukan Uji statistik, harus mengetahui terlebih dahulu variabel dan skala VARIABEL : bebas dan tergantung SKALA : kategorikal nominal (laki-perempuan, gol darah A, B, O) kedudukannya sama ordinal (Ht grade I, II) ada tingkatannya Numerik ratio tidak ada 0 absolut tidak ada tekanan darah negatif
Interval ada 0 absolut suhu bisa minus Kepustakaan : Satroasmoro, Sudigdo. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-3. Jakarta: Sagung seto. 2008. 12. Seorang perempuan umur 48 tahun, datang dengan keluhan batu-batuk selama 1 bulan, terdapat penurunan nafsu makan dan berat badan menurun pula. Pasien berobat dan didiagnosis TB paru aktif. Dari anamnesis diketahui pasien tinggal bersama suami, anak, dan kedua orang tuanya yang sudah tua dan sakitsakitan. Apa bentuk keluarga yang dimiliki pasien? a. nuclear family b. blended family c. extended family d. communal family e. single parent family Jawaban : C. Extended family Pembahasan : Bentuk Keluarga:
Nuclear Family keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak kandung
Extended family nuclear family + sanak keluarga
Blended family nuclear family + anak-anak tiri
Single Parent Family hanya seorang laki-laki atau seorang istri + anak-
anak
Commune family pria,wanita, anak2 yang tinggal bersama, berbagi
hak dan tanggung jawab serta memiliki kekayaan bersama
Serial family - bercerai, pasangan menikah masing2 lagi kemudian
punya anak , dianggap satu keluarga
Composite family poligami / poliandri
Kepustakaan : Satroasmoro, Sudigdo. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-3. Jakarta: Sagung seto. 2008. 13. Dokter Puskesmas melakukan penelitian ASI eksklusif. Dokter melakukan penelitian untuk mengetahui asosiasi antara pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan sikap ibu tentang ASI eksklusif. Didapatkan data r=0,6 , p=0,03 (α=0,05). Bagaimana nterpretasi hasil penelitian? a. Asosiasi rendah yang signifikan secara statistik b. Asosiasi rendah tidak signifikan secara statistik c. Asosiasi sedang yang signifikan secara statistik d. Asosiasi sedang tidak signifikan secara statistik e. Asosiasi kuat yang signifikan secara statistik Jawaban : C. Asosiasi sedang yang signifikan secara statistik Pembahasan : Korelasi = asosiasi r menjelaskan korelasinya p menjelaskan apakah hubungan ini signifikan atau tidak p <0.05 bermakna r kuat 1-0.8 bila hasil r=1 absolut r sedang 0.8- 0.4/0.2 r lemah < 0.2 Sumber pustaka : Statistik untuk kedokteran dan kesehatan 14. Studi Penelitian menunjukan bahwa peningkatan Index Massa Tubuh (IMT) (kg/m2) berbanding terbalik dengan penuruan kapasitas vital paru (KVP) (ml). Oleh karena itu akan dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar peningkatan IMT dan pengaruhnya pada paru-paru. Metode analisis apakah yang tepat digunakan dalam studi penelitian tersebut?
a. Korelasi pearson b. Korelasi spearman c. Korelasi parsial d. Regresi linier e. Regresi logistik Jawaban : D. Regresi linier Pembahasan : IMT skala numerik KVP skala numerik Sumber pustaka : Statistik untuk kedokteran dan kesehatan 15. Seorang remaja ingin menjadi subjek penelitian ca paru karena ayahnya meninggal karena ca paru. Bentuk bias yang mungkin terjadi adalah... a. Recall bias b. Berksum bias c. Misclasification bias d. Neyman bias e. Volunteer bias Jawaban : E. Volunteer bias Pembahasan : Bias terbagi menjadi dua : • Bias seleksi : terjadi jika sampel tidak mencerminkan populasi terget. - Terjadi jika kasus yang terkumpul pada sampel tidak mewakili kasus di populasi : competing risk bias, helathcare access bias, neyman bias, berkson’s bias, over matching, dan volunteer bias. - Kerangka sampel yang kurat akurat : nonrandom sampling bias dan telephone random sampling bias. - Prosedur diagnostik yang berbeda : detection bias. - Missing subjects/variables. • Bias informasi : terjadi akibat distorsi informasi pada saat pengumpulan data.
- Bias misklasifikasi : salah melakukan klasifikasi penyakit/pajanan akibat sensitivitas dan spesifisitas alat ukur yang kurang. Disebabkan oleh detection bias, observer bias, recall bias, reporting bias, dan hawthorne effect. - Ecological fallacy - Regression to the mean Sumber pustaka : Validitas Internal penelitian 16. Sebuah penelitian dirilis di British Medical Journal tahun 2002 dengan desain prospektif randomized trial menyatakan ada pengaruh makan es krim terhadap terjadinya sakit kepala. Hasil : Headache (+) Accelerated eating group 20 Cautions eating group 9 Total 29 Berapa besar faktor risiko tersebut?
Headache (-) 53 63 166
Total 73 72 145
a. 2,7 b. 2,2 c. 4,4 d. 4,6 e. 6,8 Jawaban : A. 2,7 Pembahasan :
Sumber pustaka : Statistik untuk kedokteran dan kesehatan 17.Suatu penelitian case control dilakukan terhadap 200 anak yang menderita katarak kongenital. Terdapat 160 anak dengan riwayat ibunya terkena rubella saat mengandung anak tersebut. Kontrolnya adalah 200 anak dan ternyata 80 di antara anak tersebut mempunyai riwayat ibunya terkena rubella saat hamil. Berapa odds ratio pada penelitian tsb ?
A. (40x200) / (120x2000) B. (160x80) / (40 x 120) C. (160x120) / (80x40) D. (160x200) / (80x200) E. (160 x 40) / (80x120) Jawaban: C. (160x120) / (80x40) Study kasus kontrol: adalah penelitian yang mencari hubungan antara efek (penyakit atau kondisi kesehatan) dengan faktor resiko tertentu. Pertama-tama diidentifikasi kelompok yang memiliki efek / penyakit yang disebut sebagai kasus dan kelompok tanpa penyakit yang disebut kontrol. Kemudian secara retrospektif ditelusuri apakah terdapat faktor resiko atau tidak. Yang dicari adalah OR (odd ratio). Status Penyakit Ada Perokok
Ya Tidak
a
Tidak b
c
d
Dari tabel di atas odd ratio (OR) dapat dicari dengan rumus: OR = ad/ bc Dari kasus diatas: Katarak Kongenital Ada
Tidak
Riwayat
Ya
160
80
40
120
Ibu terkena
Tidak
Rubella
odd ratio (OR) dapat dicari dengan rumus: OR = ad/ bc = (160x120)/(80x40) el-variabelnya dilakukan hanya 1 kali pada 1 saat. Tidak ada follow up dan akan diperoleh hasil yang disebut rasio prevalensi. 18. Pada suatu daerah terdapat angka kelahiran 400 bayi pada tahun 2010. Jumlah
kematian bayi selama tahun 2010 adalah 50 bayi, 25 diantaranya meninggal sebelum 28 hari. Infant mortality rate pada daerah tersebut adalah ... A. (50/400) x 1000 B. (25/400) x 1000 C. (25/50) x 1000 D. (28/50) x 1000 E. (28/400) x 1000 Jawaban
: A.
Pembahasan
:
(50/400) x 1000
Infant Mortality Rate:
X 1000
Neonatal Death Rate: :
X 1000
Kepustakaan
: Muninjaya A. Manajemen Kesehatan. Jakarta: ECG. 2004
19. Pada tanggal 1 jan 2008, jumlah penduduk di suatu kecamatan 90.000 orang, pada tanggal 31 Des 2008, jumlah penduduk menjadi 110.000 orang. Pada bulan januari tercatat pasien TB lama 50 orang dan TB baru 10 orang, Maret
15 orang, Mei 10 orang, Juli 5 orang, Agustus 10 orang, September 10 orang, Desember 20 orang. Incidence ratenya? a. 0,12% b. 0,08% c. 0,07% d. 0,06% e. 0,05% Jawaban
: E. 0,05%
Pembahasan
:
Insiden
: gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di dalam kelompok masyarakat
Insiden rate
: proporsi kelompok individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah atau negara yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut dalah kasus baru
Insiden Rate
:
x konstanta
Dari soal di atas diketahui jumlah kejadian pada waktu tertentu adalah 60 kasus, sedangkan penduduk adalah 110.000, sehingga Insiden Rate
:
x 100 = 0,05%
Attack rate :
xk
Case Fatality Rate Jml kematian ok penyakit tertentu periode ttt
x 100%
Jml penyakit tertentu yang terdiagnosis sama pd periode ttt Kepustakaan
: Muninjaya A. Manajemen Kesehatan. Jakarta: ECG. 2004
20. Sebuah studi Intervensi tentang apakah senam hamil serial dapat meningkatkan kemampuan respirasi ibu hamil. Sebanyak 70 ibu hamil bersedia diteliti, kemudian dibandingkan VEP (Volume ekspirasi paksa) (ml/menit) sebelum dan setelah senam kehamilan. Distribusi data diasumsikan normal. Uji statistik apa yang sesuai dengan studi di atas? f. Uji Chi Square g. Uji T independen h. Uji T berpasangan i. Uji korelasi relatif j. Uji ANOVA satu arah Jawaban
:
Pembahasan
:
JENIS DATA & UJI HIPOTESIS YG SESUAI A. 1 VARIABEL BEBAS, ANALISIS UNIVARIAT VARIABEL
METODE
BEBAS
TERGANTUNG
Nominal
Nominal
Kai kuadrat, Fischer
Nominal (dikotom)
Numerik
Uji-t
(independen,
berpasangan)
•
Nominal (> 2 nilai)
Numerik
ANOVA
Numerik
Numerik
Regresi/korelasi
Uji-t independen -
Pemilihan subyek pd kelompok yg 1 tidak bergantung pd karakteristik subyek kelompok lain
•
Uji-t berpasangan
-
Subyek yg sama diperiksa pra- & pasca-intervensi, atau pemilihan subyek kelompok yg 1 dilakukan matching dg subyek kelompok lainnya.
•
Uji kai kuadrat -
Independen
Ingin
mengetahui
perbedaan
terapi
miokarditis difterika dg obat standar & dg obat baru P. 60 pasien dirandomisasi; 30 pasien dg obat standar; 30 lainnya dg obat P. Efek yg dinilai adalah kematian. Pd akhir penelitian diketahui bahwa pd terapi standar terjadi 12 kematian, sedang pd obat P terjadi 8 kematian. -
Berpasangan Ingin dibandingkan terapi demam tifoid dg kloramfenikol
&
obat
M.
Tiap
pasien
yg
diobati
kloramfenikol dicari pasangan yg sesuai umum, jenis kelamin, & derajat sakitnya untuk mendapatkan obat M. KORELASI •
•
•
Mencari
REGRESI LINEAR hubungan
2 •
antara
variabel numeric, misal tinggi &
variabel
berat
nilai variabel numeric dg nilai
badan
atau
tinggi
dg
meramalkan
variabel numeric lain.
Tidak dikenal variabel bebas & •
Terdapat
tergantung
(diprediksi) & bebas (variabel yg
Hanya menunjukkan hubungan
Hasil: koefisien korelasi Pearson (r): korelasi mutlak (r = 1), baik (r>0.8), sedang (0.6-0.79), lemah (0.4-0.59), sangat lemah (<0.4)
•
numeric;
kapasitas paru.
antara 2 variabel numeric •
Menunjukkan hubungan antara 2
ANOVA (Analysis of variance)
diukur)
variabel
tergantung
-
membandingkan > 2 kelompok sekaligus (kel. I dg II, II & III, I & III)
-
hasilnya bermakna perbandingan dg metode Tukey, Shaeffe, dll, utk mencari letak perbedaannya
-
ANOVA 1 jalan bila variabel bebas diklasifikasi sg satu cara (misal, status gizi), atau 2-jalan bila dg 2 cara, misal berdasarkan pd status gizi & jenis kelamin.
•
Uji Fischer -
Uji hipotesis utk proporsi 2 kelomok dg jumlah subyek yg sedikit.
-
Digunakan bila pd tabel 2x2 didapatkan: (1) jumlah n total kurang dari 20; (2) atau bila jumlah n total antara 20-40 & terdapat nilai expected kurang dari 5.
B. > 1 VARIABEL BEBAS, ANALISIS MULTIVARIAT VARIABEL
METODE
BEBAS
TERGANTUNG
Nominal
Numerik
ANOVA
Numerik
Numerik
Regresi multiple
Nominal & Numerik
Nominal
Regresi logistic
Regresi Multipel •
Satu
Regresi Logistik
variabel
berskala
numeric
variabel
bebas
tergantung •
Variabel bebas berskala numeric
dg
& nominal, variabel tergantung
>
1
berskala
numeric. •
Contoh: persamaan
berskala nominal dikotom. •
Ingin
memperoleh
regresi
yg
dpt
Contoh:
Ingin
diperoleh
persamaan untuk memprediksi peluang pasien yg masuk ICU
meramalkan tekanan ventrikel
untuk
kanan
stenosis
(numeric), skor BGA (numeric)
pulmonal (numeric) dg sumbu
& skor klinis (numeric) saat
QRD (derajat), tinggi gel. R di
masuk,
V1 (mm), & gel. S di V6 (mm).
(ordinal),
Ia
(nominal). Dr 100 pasien akan
pd
pasien
melakukan
jantung
pd
kateterisasi
semua
pasien
hidup,
diperoleh
berdasar
kategori
usia
diagnosis
adanya
infeksi
persamaan
regresi
stenosis pulmonal, mengukur
logistic, yg dpt dipakai utk
tekanan ventrikel
meramal
kanan, &
menghitung sumbu QRS, gel. R
peluang
utk
hidup
pasien berikutnya yg masuk
di V1, gel. S di V6. ICU. Kepustakaan : Dahlan, Muhammad Sopiyuddin. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
21. Penelitian resiko kanker serviks pada wanita usia di atas 40 tahun : Positif Negatif Hasil Positif 132 985 skrening Negatif 47 62295 Total 179 63280 Nilai prediktif positif kanker serviks : a. 132/179 b. 47/ 62342 c. 132/1117 d. 62295/62342 e. 62295/63459 Jawaban : C Pembahasan : Nilai prediksi positif = a/a+b = 132/132+985= 132/1117 Sumber :
Total 47 62342 63459
Sudigdo dan Ismail. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta : Sagung Seto. 2007; 200. 22. Data table SBB: BTA + BTA Rontgen + 190 160 Rontgen 10 140 Total 200 300 Sensitivitas pemeriksaan ro thorax untuk TB adalah…. A. 95%
Total 350 150 500
B. 56% C. 47% D. 34 % E. 15% Jawaban : A Pembahasan : Sensitivitas = bila subyek benar-benar sakit, berapa besarkah kemungkinan bahwa hasil uji diagnostic tersebut positif atau abnormal. Sensitivitas = a/(a+c) x 100% = 190/(190+10) x 100% = 95% Sumber : Sudigdo dan Ismail. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta : Sagung Seto. 2007; 200. 24. BMI (kg/m2) berbanding terbalik dengan kapasitas vital paru (ml). untuk itu dperlukan analisa untuk mengetahui seberapa peningkatan BMI yang menyebabkan penurunan kapasitas vital paru. Analisis yang digunakan untuk menentukannya adalah ? a. Korelasi spearman b. Korelasi pearson c. Korelasi parsial d. Regresi linier e. Regresi logistic
Jawaban : D Pembahasan : Jenis uji statistic yang digunakan sehubungan dengan jenis data Variabel bebas : BMI memiliki skala numeric Variabel tergantung : kapasitas vital paru memiliki skala numeric Analisis multivariate untuk numeric dengan numeric digunakan regresi linier. Sumber : Sudigdo dan Ismail. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta : Sagung Seto. 2007; 150. 25. Seorang dokter melakukan penelitian tentang obat hipertensi terbaru. Penelitian membandingkan obat hipertensi standar dan obat herbal. Penelitian ini sudah dilakukan randomisasi pasien antara pasien yang diberi obat hipertensi standar dengan obat herbal tanpa memberi tahu masing-masing pasien. Apakah isu sensitivitas pada kasus di atas : a. Permasalahan proxy dalam informed consent b. Permasalahan double blind dalam penelitian c. Permasalahan elemen informasi dalam informed consent d. Permasalahan elemen threshold dalam informed consent e. Permasalahan elemen consent dalam informed consent Jawaban : C Pembahasan : Tiga elemen informed consent - Threshold elements Pemberi informed consent haruslah seseorang yang kompeten. Secara hukum seseorang dianggap cakap apabila telah dewasa, sadar dan berada dalam keadaan mental yang tidak di bawah pengampuan. -
Information elements Elemen ini terdiri dari 2 bagian : yaitu disclosure (pengungkapan) dan understanding (pemahaman) - Consent elements Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu voluntariness (kesukarelaan, kebebasan) dan authorization (persetujuan). Consent dapat diberikan : a. Dinyatakan (expressed)
Secara lisan maupun tertulis b. Tidak dinyatakan (implied) Pasien tidak menyatakannya secara lisan maupun tertulis namun melakukan tingkah laku yang menunjukkan jawabannya. Proxy consent Adalah consent yang diberikan oleh orang yang bukan si pasien itu sendiri dengan syarat bahwa pasien tidak mampu memberikan consent secara pribadi. Sumber : Budi Sampurna, Zulhasmar Syamsu, Tjejep Dwijdja Siswaja. Bioetik dan hukum kedokteran, Pengantar bagi mahasiswa Kedokteran. Penerbit Pustakan Dwipar. Oktober 2005. 26. Seorang peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang kadar kolesterol siswa SLTP di daerah urban dengan kadar kolesterol siswa SLTP di daerah rural. Pada 100 siswa masing – masing sekolah, diperiksa kadar kolesterolnya. Hasilnya adalah kadar kolesterol dalam mg/dl. Uji yang sesuai penelitian ini adalah: a. Fischer test b. Correlation c. Chi-square d. Regresi linier e. T-test Jawab : E. T-test Pembahasan : Uji t-test digunakan untuk menganalisis data dengan variabel bebas nominal (2 nilai) dengan variabel tergantung yang berskala numerik. Pada studi yang membandingkan kadar kolesterol siswa SLTP di daerah urban dan rural, variabel bebasnya adalah lingkungan (satu variabel nominal 2 nilai, yaitu siswa SLTP di daerah urban dan rural), dan variabel tergantungnya adalah kadar kolesterol (variabel berskala numerik). Uji chi square merupakan jenis uji hipotesis yang paling sering digunakan dalam penelitian klinis. Persyaratan uji chi square antara lain
a. jumlah subyek total > 40 tanpa melihat nilai expected, yaitu nilai yang dihitung bila hipotesis nol benar b. jumlah subyek antara 20-40 dan semua nilai expected > 5 Bila (a) jumlah subyek total n<20 atau (b) jumlah subyek antara 20-40 dengan nilai expected ada yang < 5 maka dipakai uji Fischer. Korelasi merupakan suatu metode untuk mencari hubungan antara dua variabel numerik. Korelasi dan regresi linier
mempunyai
kesamaan dan perbedaan. Keduanya menunjuk hubungan antara dua variabel numerik. Perbedaannya pada korelasi fungsinya adalah sekedar menunjukkan hubungan tanpa adanya variabel bebas atau tergantung, sedangkan pada regresi, fungsinya adalah untuk prediksi, yaitu untuk meramal nilai variabel numerik dengan variabel numerik lain. Kepustakaan : Sastroasmoro S, Ismael S. 2010. Dasar – dasar Metodologi Klinis, edisi 3,hlm. 288 – 289. 27. Suatu penelitian dilakukan untuk menentukan rata – rata kadar Hb murid kelas tiga SMA dan membandingkannya dengan nilai normal di populasi. Rerata kadar Hb normal pada populasi berdasarkan literatur adalah 13 mg/100ml. Jumlah subjek penelitian sebanyak 40 orang dengan rerata kadar Hb adalah 11,9 mg/100ml. Apakah pernyataan null hypothesis ( H0) yang paling sesuai? a. µ ≠13 b. µ = 13 c. µ <13 d. µ <13 e. µ >13 Jawab : E. µ > 13 Pembahasan : Pembuktian hipotesis dilakukan dengan mengumpulkan data yang relevan dengan variabel – variabel yang bersangkutan. Hipotesis nol merupakan asas praduga tak bersalah dalam penelitian ilmiah. Hipotesis seperti ini kita temukan pula pada hubungan antara dua bilangan, misalnya a dan b,
hubungan itu bisa a > b, maka hipotesis nol adalah negasinya, dan pernyataan yang mengatakan a> b adalah tidak benar. Ini berarti a < b atau a = b. Kalau hipotesisnya berbunyi a> b, maka hipotesis nolnya adalah a < b. Dengan demikian jika a < b itu tidak benar, maka yang benar pasti a = b atau a > b. Dengan kata lain, jika hipotesis nol itu ditolak, maka alternatifnya adalah hipotesis peneliti harus diterima. Pada kasus ini, didapatkan nila rerata kadar Hb < 13, maka hipotesis nol pada penelitian ini adalah µ > 13. Referensi : Gulo W.2000.Metodologi Penelitian, hlm. 70 – 72 28. Suatu kota memiliki populasi 96.000 penduduk (47.000 laki – laki dan 49.000 perempua). Terdapat 1.000 penduduk yang meninggal setiap tahun (600 laki – laki dan 400 perempuan). Terdapat 30 kasus kanker paru setiap tahun (25 laki – laki dan 5 perempuan), di mana 5 kasus meninggal (20 laki – laki dan 5 perempuan). Berapakah case fatality rate untuk penyakit paru di kota X? a.
25
b.
(25/30) x 100
c.
(25/1000) x100
d.
(25/96.000) x 100.000
e.
(1000/96.000) x 100.000
Jawab : Case fatality rate (CFR) adalah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. CFR digunakan untuk mengetahui penyakit – penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. CFR = jumlah kematian karena penyakit tertentu x 10n Jumlah seluruh penderita penyakit tersebut Pada kasus ini diselesaikan dengan rumus di atas sehingga didapatkan
Referensi : Page RM et al.1995.Basic Epidemiological Methods and 29. Dilakukan suatu eksperimen untuk menguji hipervitaminosis pada janin. Sampel yang digunakan adalah 50 tikus putih betina yang dibagi dalam 2 kelompok. Sebanyak 25 tikus diberi vitamin A dosis tinggi dan 25 yang lain
diberi plasebo. Kematian tikus yang diberi vitamin A dan plasebo masing – masing adalah 2 dan 3. Tipe eksperimen yang dilakukan adalah a. Eksperimen sejati b. Eksperimen semu c, Pra-eksperimental d. Eksperimen terbuka e. Eksperimen pre-test post-test Jawab : E. Eksperimen pre-test post-test Pembahasan : Untuk mengumpulkan data yang bersifat mengevaluasi hasil proses atau untuk mendapatkan kondisi awal sebelum proses (pretest dan post-test). Hasil dibandingkan dengan rancangan yang sebelumnya, pre – test yang diadakan sudah memberikan landasan untuk komparatif. Kepustakaan : Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis, hlm. 17-18. 30.Suatu kota memiliki populasi 96.000 penduduk. Terdapat 1000 penduduk yang meninggal setiap tahun. Terdapat 30 kasus kanker paru setiap tahun dimana 25 kasus meninggal. Berapakah case fatality rate untuk penyakit kanker paru di kota tersebut?
a. 25 b. (25/30) x 100 c. (25/1000) x 100 d. (25/96.000) x 100.000 e. (1.000/96.000) x 100.000 Jawaban : B Pembahasan : CFR =
Jumlah kematian ok penyakit tertentu periode tertentu Jumlah penyakit tertentu yang terdiagnosis sama pada periode ttt
Jadi pada kasus tersebut CFR = (25/30) x 100 Kepustakaan : Bahan kuliah statistik vital. FK UNDIP
x 100
31. Seorang peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang kadar kolesterol siswa SLTP di daerah perkotaan dengan kadar kolesterol siswa SLTP di daerah pedesaan. Tiap-tiap kelompok terdiri dari 100 orang siswa SLTP yang mana sampel pada masing-masing kelompok tersebut diperiksa kadar kolesterolnya. Uji yang sesuai dengan penelitian ini adalah.. a. fisher test b. korelasi c. x2 d. regresi linear e. t test Jawaban : E Pembahasan : Analisis bivariat Variabel Metode Bebas Tergantung Nominal Nominal X2, uji fisher Nominal (dikotom) Numerik t test (independen, berpasangan) Nominal (> 2 nilai) Numerik Anova Numerik Numerik Regresi / korelasi Pada kasus ini, variabel bebasnya adalah nominal dikotom (SLTP di perkotaan dan SLTP di pedesaan) dengan variabel tergantungnya (kadar kolesterol) adalah numerik, sehingga uji yang sesuai berdasarkan tabel tersebut adalah t test Kepustakaan : Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung Seto, 2010 32. Jika seorang peneliti ingin melakukan penelitian dengan desain cross sectional untuk membandingkan hubungan antara faktor resiko jajan sembarangan dan tidak mencuci tangan dengan kejadian tifoid. Jika hasil rasio prevalensi nya lebih dari 1 artinya? a. Faktor resiko tersebut berperan dalam terjadinya tifoid b. Faktor resiko tidak berperan dalam terjadinya tifoid
c. Netral d. Faktor resiko tersebut justru menguntungkan e. Bukan salah satu jawaban diatas Jawaban: A Pembahasan: Studi cross sectional (potong lintang) adalah studi epidemiologi yang mempelajari tentang prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristik terkait kesehatan lainnya, secara serentak pada individuindividu dari suatu populasi pada saat itu. Dengan demikian studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi waktu. Jika rasio prevalensi: RP < 1 maka faktor risiko merupakan faktor yang menguntungkan karena sifatnya menghambat penyakit atau bersifat protektif. RP = 1 maka faktor risiko tidak ada pengaruhnya atau bersifat netral. RP > 1 maka faktor risiko benar-benar merupakan faktor risiko untuk timbulnya penyakit Tifoid. Sumber: Ismael S, Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto, 2008. 33. Dokter puskesmas ingin membandingkan jumlah rata-rata kunjungan bumil di puskesmas tetangganya dengan puskesmas di desanya. Maka, analisis uji statistic yang dipilih adalah……. a. Uji analisis univariat b. Uji t-independen c. Uji t-berpasangan d. Uji homogenitas varians e. Uji analisis multivariat Jawaban: B Pembahasan:
Uji t-independen adalah uji t yang digunakan untuk 2 kelompok yang subjeknya dipilih secara terpisah, tidak tergantung kepada pemilihan subjek kelompok lainnya. Uji t-berpasangan adalah uji t yang digunakan untuk 2 kelompok berpasangan, yaitu setiap subjek menjadi kontrol untuk dirinya atau pemilihan subjek 1 kelompok berdasarkan pada karakteristik setiap subjek kelompok lainnya. Uji analisis univariat adalah uji hipotesis antar variabel, yaitu 1 variabel bebas dan 1 variabel tergantung. Uji analisis multivariat adalah uji hipotesis terhadap banyak variabel bebas dengan 1 variabel tergantung. Sumber: Ismael S, Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto, 2008. 34. Seorang dokter akan melakukan penelitian tentang hubungan antara usia dengan derajat hipermetropia. Usia dibedakan menjadi 3 kelompok usia, yaitu 45-55 tahun, 55-65 tahun, dan 65-75 tahun sedangkan derajat hipermetropia dibedakan menjadi ringan, sedang, dan berat. Apa skala penelitian tersebut? a. Rasio b. Numerik c. Ordinal d. Nominal e. Interval Jawaban: C Pembahasan: SKALA DATA A. Kategorikal 1. Nominal Terdiri atas 2 (dikotom) atau lebih (poikilotom) nilai yanag tidak dapat dibuat dalam peringkat
Misal: ya/tidak, gol. darah (A,B,AB,O) 2. Ordinal Terdapat informasi peringkat namun tidak dapat dijumlahkan (tidak dapat dimanipulasi secara matematis) Misal: derajat penyakit (ringan, sedang, berat), status gizi (buruk, kurang, cukup, lebih) B. Numerik : memiliki peringkat & dapat diukur secara matematis a. Skala Interval Tidak memiliki nilai 0 absolut Misal: 00C tidak sama dengan 00F b. Skala rasio Memiliki nilai 0 absolut Misal: GDS Sumber: Ismael S, Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto, 2008.
35. Seorang peneliti melakukan studi kasus kontrol untuk mengetahui hubungan antara gangguan belajar (learning disorder) pada anak-anak usia sekolah dasar dengan riwayat asfiksia pada waktu lahir. Peneliti memilih sampel untuk kasus di rumah sakit dan kontrolnya di masyarakat. Ternyata di masyarakat banyak kasus asfiksia berat yang tidak berumur panjang (meninggal sebelum usia SD) sehingga proporsi riwayat asfiksia di masyarakat berbeda dengan di rumah sakit. Apakah bias yang paling mungkin terjadi? a. Procedure selection bias b. Prevalence-incidence bias c. Membership bias d. Non-response bias
e. Admission rate bias Jawaban: E Pembahasan: Bias yang berhubunagn dengan seleksi subjek antara lain: Admission rate bias : bias berkson biasanya terjadi pada studi yang menggunakan subjek yang dirawat di rumah sakit (terutama studi kasus kontrol). Bila indikasi rawat untuk kasus (subjek dengan efek) berbeda dengan kontrol (subjek tanpa efek yang diteliti), hal ini akan mempengaruhi kesetaraan antara kasus dan kontrol yang dipilih. Prevalence-incidence bias : bias jenis ini terjadi apabila subjek penelitian mencakup pasien dengan penyakit dan kematian tinggi pada fase awal, dan angka kematiannya menurun dengan perjalanan waktu. Hal yang sama juga terjadi bila pasien yang pada saat terjadi penyakit atau kelainan, factor resikonya tidak dapat atau sulit dideteksi. Non-response bias : bias ini terjadi apabila subjek yang terpilih sebagai sampel menolak untuk ikut serta dalam penelitian, atau sebaliknya, bila studi memperbolehkan relawan. Tidak ada cara yang handal untuk memastikan bahwa subjek yang menolak berpartisipasi tidak berbeda dengan rerata subjek yang ikut dalam penelitian. Membership bias : bias ini terjadi bila pada kelompok studi terdapat satu atau lebih hal yang berhubungan dengan efek, sedangkan pada kelompok kontrol tidak. Procedure selection bias : bias ini terjadi apabila pemilihan subjek berdasarkan pada karakteristik tertentu yang membuat kedua kelompok menjadi tidak seimbang. Sumber: Ismael S, Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto, 2008.
36. Seorang peneliti sedang melakukan penelitian tentang tingkat keselamatan pasien yang sedang dioperasi. Peneliti tersebut masuk keruang oprasi dan mencatat segala sesuatunya yang terjadi dalam ruangan tersebut. Metode yang dipakai adalah a. Observasi terbuka b. Observasi partisipasi c. Observasi tak langsung d. Wawancara mendalam e. Diskusi kelompok terarah Pembahasan : Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata. MAcam-macam observasi : •
Partisipasi lengkap yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti seluruh kehidupan responden
•
Partisipasi sebagian mengadakan observasi dengan cara mengikuti sebagian kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan.
•
Observasi tanpa partisipasi mengadakan observasi tanpa ikut dalam kehidupan responden.
Wawancara mendalam dengan tujuan memperoleh informasi yang mendalam tentang persepsi, pendapat, kepercayaan, dan sikap terhadap hal hal yang berkaitan dengan epidemiologi Diskusi kelompok terarah biasanya terdiri dari 8-12 orang dimana anggota kelompok berperan aktif dalam memberikan pendapat, persepsi, dan kepercayaan. Sumber : Budiarto E, Anggraeni D. Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta: EGC. 2002;45-47 37. Sebuah studi Intervensi tentang apakah senam hamil serial dapat meningkatkan kemampuan respirasi ibu hamil. Sebanyak 70 ibu hamil bersedia diteliti, kemudian dibandingkan VEP (Volume ekspirasi paksa) (ml/menit) sebelum dan setelah senam kehamilan. Distribusi data diasumsikan normal.
Uji statistik apa yang sesuai dengan studi di atas? a. Uji Chi Square b. Uji T independen c. Uji T berpasangan d. Uji korelasi relatif e. Uji ANOVA satu arah Senam (ya/ tidak) = jenis skala data KATAGEORIKAL (NOMINAL) VEP (ml/menit) = jenis skala data NUMERIK (RATIO) Sebelum dan sesudah kelompok yang sama diukur sebelum dan sesudah t berpasangan
Bilaaa... VEP diganti jadi VEP (normal/tidak normal) = jenis skala data NOMINAL gunakan chi-square Pembahasan: Pertanyaan Uji statistik Harus tau VARIABEL dan SKALA VARIABEL : bebas dan tergantung SKALA : kategorikal nominal (laki-perempuan, gol darah A, B, O) kedudukannya sama ordinal (Ht grade I, II) ada tingkatannya Numerik ratio tidak ada 0 absolut tidak ada negatif tekanan darah Interval ada 0 absolut suhu bisa minus 38. Suatu uji klinis obat penghilang lemak “lipicid” dengan obat standar simvastatin. 84 orang dengan dislipidemia akan dibagi menjadi 2 kelompok. Setelah 12 minggu perlakuan, kedua kelompok tersebut diukur kadar kolesteral total (mg/dl). Setelah pengolahan dan analisis,dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnove dengan p=0,45 Analisis yang tepat menggunakan : a. Uji Kruskal Walles
b. Uji T independen c. Uji T berpasangan tidak ada kata-kata before- after d. Uji Mann- Whitney e. Uji Wilcoxon Pembahasan: Variabel bebas (perlakuan) 1. pemberian lipicid 2. pemberian obat standar simvastatin Variabel tergantung (yang kita ukur) Kadar kolesterol total (mg/dl) Sehingga kita punya dua kelompok dengan kadar kolesterol total sebagai VT, dengan skala numerik (ratio inget tidak ada nilai minus pada kadar kolesterol) Jadi kita punya dua kelompok yang tidak berpasangan t tidak berpasangan Bila dibagi dua kelompok (diberi lipicid dan simvastatin) kemudian variabel tergantungnya kadar kolesterol (dibagi menjadi normal, sedikit meningkat, meningkat) VB nominal, VT ordinal (punya tingkatan) gunakan Mann Whitney Bila: variabel bebasnya lebih dari 2 (kadar simvastatin dibuat per dosis) gunakan oneway ANOVA Note: Uji untuk menilai apakah distribusi data normal Saphiro <30 Kolmogorov >30 Bila p > 0.05 maka data terdistribusi normal gunakan tes parametrik Bila p < 0.05 tidak terdistribusi normal