KUFUR, NIFAQ, DAN SYIRIK makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen pengampu : Komarudin, M.Ag
Disusun oleh : 1. Siti Khomaidah
(1601016126)
2. Milati Azka
(1601016141)
3. Ayu Maulaya Azkiya
(1601016149)
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN WALISONGO SEMARANG TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehidupan masyarakat yang modern dengan arus globalisasi yang cenderung pada materialism-hedonistik sering mendewa-dewakan harta, kedudukan dan kemewahan tanpa menghiraukan norma-norma agama, dipengaruhi beberapa faktor, baik eksternal maupun internal dalam diri manusia itu sendiri, sehingga manusia sering kehilangan pedoman hidup. Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu aqidah atau keyakinan dan sesuatu
yang
di
amalkan atau amaliyah.
Amal
perbuatan
tersebut
merupakan
perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu. Islam adalah agama yang bersumber dari Allah SWT yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang berintikan keimanan dan perbuatan. Keimanan dalam agama islam merupakan dasar atau pondasi yang diatasnya berdirisyariat-syariat islam. Keimanan kita kepada Allah SWT harus terus menerus di pupuk agar semakin kokoh dan kuat, karena ketika keimanan kita terkikis akan menyeret kita kepada kufur. Kekufuran apabila tertanam dalam jiwa manusia akan menjerumuskan kepada perbuatan yang menyimpang yaitu syirik dan nifaq. Kufur, nifaq, dan syirik termasuk tiga hal yang dapat membatalkan tauhid seseorang atau setidaknya mengurangi kesempurnaan keimanan seseorang.
B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan kufur, nifaq, dan syirik? 2. Adakah hubungan antara kufur, nifaq, dan syirik? 3. Adakah perbedaan dan persamaan antara kufur, nifaq, dan syirik?
BAB II PEMBAHASAN A. Kufur a. pengertian kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara‟ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Kufur bisa terjadi karena beberapa sebab, antara lain : 1. Mendustakan atau tidak mempercayai sesuatu yang harus diyakini dalam syariat. 2. Ragu terhadap sesuatu yang jelas dalam syariat. 3. Berpaling dari agama Allah. 4. Kemunafikan yakni menyembunyikan kekafiran dan menampakkan keislaman. 5. Sombong terhadap perintah Allah I seperti yang dilakukan Iblis. 6. Tidak mau mengikrarkan kebenaran agama Allah bahkan terkadang dibarengi dengan memeranginya, padahal hatinya yakin kalau itu benar. b. Jenis-jenis kufur Kufur dibagi menjadi 2 macam, yaitu kufur besar dan kufur kecil.
Kufur besar : Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Terkadang kufur besar terjadi dengan ucapan atau perbuatan yang sangat bertolak belakang dengan iman seperti mencela Allah dan Rasul-Nya atau menginjak Al Qur`an dalam keadaan tahu kalau itu adalah Al Qur`an dan tidak terpaksaKufur besar ada lima macam, yaitu: -
Kufur karena mendustakan
-
Kufur karena enggan dan sombong, padahal membenarkan
-
Kufur karena ragu
-
Kufur karena berpaling
-
Kufur karena nifaq
Kufur kecil : kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya yang artinga: “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir”.[An-Nahl:83] Dari pengertian kufur besar dan kufur kecil diatas, juga dapat dijelaskan tentang perbedaan antara kufur besar dan kufur kecil, yaitu: -
Kufur
besar
mengeluarkan
pelakunya
dari
agama
Islam
dan
menghapuskan (pahala) amalnya, sedangkan kufur kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, juga tidak menghapuskan (pahala)nya sesuai dengan kadar kekufurannya, dan pelakunya tetap dihadapkan dengan ancaman. -
Kufur besar menjadikan pelakunya kekal dalam neraka, sedangkan kufur kecil, jika pelakunya masuk neraka maka ia tidak kekal di dalamnya, dan bisa saja Allah memberikan ampunan kepada pelakunya, sehingga ia tiada masuk neraka sama sekali.
-
Kufur besar menjadikan halal darah dan harta pelakunya, sedangkan kufur kecil tidak demikian.
-
Kufur besar mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya, antara pelakunya dengan orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin tidak boleh mencintai dan setia kepadanya, meskipun ia adalah keluarga terdekat. Adapun kufur kecil, maka ia tidak melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar keimanannya, dan dibenci serta dimusuhi sesuai dengan kemaksiatannya.
para ulama dari kalangan empat madzhab membagi kufur menjadi tiga macam, diantaranya1: a) Kufur I’tiqodi yaitu kufur yang bersumber dari keyakinan atau hati , seperti keyakinan bahwa Allah bertempat , ada pada satu arah atau semua arah , bersemayam , duduk di atas singgahsana, Allah di atas arrasy, atau juga berkeyakinan bahwa Allah adalah cahaya dan semacamnya b) Kufur Fili yaitu kufur yang bersumber dari perbuatan, seperti sujud kepada berhala, melempar mushaf atau lembaran-lembaran yang bertuliskan ayat alquran atau nama-nama yang di agungkan ketempat sampah atau kotoran yang najis atau menginjaknya dengan sengaja dan lain-lain. c) Kufur Qauli yaitu kufur yang bersumber dari ucapan, seperti mencaci Allah, mencaci Nabi, melalaikan dan agama islam, meremehkan janji dan ancaman Allah, mengharamkan perkara-perkara yang jelas-jelas halal atau sebaliknya menghalalkan yg haram, dll. seperti juga mengatakan bahwa Allah adalah akal yang mengatur/al aqlu al mudabbir atau bulu yang menciptakan/arrisyah al mubdi‟ah , sebagaimana terdapat dalam kitab fi zhilal al quran karangan sayyid quthb pimpinan satu kelompok yang di namakan jamaah islamiyah yang menghalalkan darah umat islam. c. Bahaya-bahaya kufur Ucapan dan keyakinan yang menyebabkan kufur, diantaranya: -
Setiap orang yang mencaci Allah atau mencaci seorang Rasul dari para Rasul Allah, atau satu Malaikat dari para Malaikat Allah, maka sungguh orang itu telah kafir.
-
Setiap orang yang mengingkari Rububiyah (hanya Allah Dzat yang menciptakan dan memelihara alam ini) atau Uluhiyah (hanya Allah Dzat yang berhak disembah) atau risalah dari seorang Rasul dari para Rasul
1
http://aiirm59.blogspot.co.id/2013/01/materi-tentang-kufur-lengkap.html
Allah, atau mempunyai keyakinan bahwa akan ada Nabi akhir zaman, Muhammad SAW, maka orang itu telah kafir. -
Setiap orang yang mengingkari salah satu yang difardhukan (diwajibkan) dari kewajiban-kewajiban agama yang telah disepakati (Ijma') seperti Sholat, zakat, puasa, ibadah haji, berbuat baik pada orang tua atau Jihad misalnya, maka orang itu telah Kufur.
-
Setiap orang yang membolehkan segala macam yang diharamkan agama yang keharamannya telah disepakati, diketahui secara dhoruri (mudah) dalam syari'at, seperti zina, minum khamr, mencuri, membunuh, dan menyihir, maka sungguh orang itu telah kufur.
-
Setiap orang yang mengingkari satu surat, satu ayat, satu huruf dalam alQuran, maka sungguh orang itu telah kufur.
-
Setiap orang yang mengingkari satu sifat-sifat Allah, seperti sifat hidup, Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Penyayang, maka sungguh orang itu telah kufur.
-
Setiap orang yang jelas kelihatan meremehkan agama, apa yang diwajibkan atau disunnahkan, mempermainkan, menghinanya, melempari al-Quran dengan kotoran, menginjak dengan kakinya, karena menghina dan merendahkannya, maka sungguh orang itu telah kufur.
-
Setiap orang yang memiliki keyakinan bahwa tidak ada bi'tsah (kebangkitan setelah alam kubur), tidak ada siksa, tidak ada nikmat pada hari qiyamat, atau berkeyakinan bahwa siksa atu nikmat pada hari qiyamat nanti bersifat ma'nawi saja, maka orang itu menjadi kufur.
-
Setiap orang yang berpendapat bahwa para Wali itu lebih utama dari para Nabi, atau bahwa ibadah itu gugur (tidak wajib) dari sebagian para Wali, maka sungguh orang itu telah kufur. Hukuman bagi orang yang kufur adalah diperintahkan untuk bertaubat
selama 3 hari, jika ia bertaubat dari ucapan dan keyakinannya itu, maka taubatnya diterima. Tetapi jika ia tidak bertaubat dengan ucapan dan keyakinannya maka ia harus dibunuh sebagai hukumannya. Dan hukumannya
setelah mati adalah sama dengan hukuman bagi orang yang murtad. Para ahli ilmu ada yang membuat pengecualian bahwa orang yang mencaci maki Allah atau Rasul-Nya maka ia harus dibunuh pada saat itu juga dan tidak diterima taubatnya. Sebagian lagi ada yang berpendapat bahwa ia diperintahkan untuk bertobat lebih dulu dan tobatnya itu diterima, lalu ia mengucapkan dua kalimah syahadat, membaca istighfar dan bertobat kepada Allah.2
B. Nifaq a. Pengertian Nifaq berasal dari kata
-
-
yang diambil dari kata
(naafiqaa‟). Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu‟ (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, di mana jika ia dicari dari lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata
(nafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.
Nifaq menurut syara‟ (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari‟at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya:
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu mereka adalah orang-orang yang fasiq.” Q.S At-Taubah: 67. Dan Allah menjadikan orang-orang munafiq lebih jelek dari orang-orang kafir. b. Jenis-jenis nifaq
Nifaq I‟tiqadi (Keyakinan) : Yaitu nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan pelakunya keluar dari agama dan dia berada di dalam kerak Neraka. Nifaq jenis ini ada 4 macam, diantaranya:
2
http://alii.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-kufur-lengkap.html
1. Mendustakan Rasulullah SAW atau mendustakan sebagian dari apa yang beliau bawa. 2. Membenci Rasulullah SAW atau membenci sebagian apa yang beliau bawa. 3. Merasa gembira dengan kemunduran agama Islam. 4. Tidak senang dengan kemenangan Islam.
Nifaq „Amali (perbuatan): Yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hati. Nifaq jenis ini tidak mengeluarkannya dari agama, tetapi merupakan wasilah (perantara) kepada yang demikian. Pelakunya berada dalam iman dan nifaq. Lalu jika perbuatan nifaqnya banyak, maka akan bisa menjadi sebab terjerumusnya dia ke dalam nifaq sesungguhnya. Sedangkan perbedaan dari nifaq besar dan nifaq kecil, yaitu: 1. Nifaq besar mengeluarkan pelakunya dari agama, sedangkan nifaq kecil tidak mengeluarkannya dari agama. 2. Nifaq besar adalah berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal keyakinan, sedangkan nifaq kecil adalah berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal perbuatan bukan dalam hal keyakinan. 3. Nifaq besar tidak terjadi dari seorang Mukmin, sedangkan nifaq kecil bisa terjadi dari seorang Mukmin. 4. Pada umumnya, pelaku nifaq besar tidak bertaubat, seandainya pun bertaubat, maka ada perbedaan pendapat tentang diterimanya taubatnya di hadapan hakim. Lain halnya dengan nifaq kecil, pelakunya terkadang bertaubat kepada Allah, sehingga Allah menerima taubatnya. Ciri-ciri utama nifaq atau munafik tercantum dalam hadits nabi Muhammad
SAW, yang mengatakan bahwa: “Tanda orang orang munafik itu ada 3 keadaan. Pertama, apabila berkata kata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila di berikan amanah (kepercayaan) dia menghianatinya.” (HR. Buhari dan Muslim).
C. Syirik a. Pengertian Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT. Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT yang Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu,
bagi
siapa
yang
dikehendaki-Nya.
Barangsiapa
yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisaa‟: 48). Syirik adala dosa yang paling berbahaya, yang paling buruk dan yang paling besar siksaannya karena itu merupakan penghinaan bagi Allah yang Maha Kuasa.3 b. Macam-macam syirik Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Syirik akbar (syirik besar): Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Syirik akbar dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Zahirun Jali (tampak nyata), yakni perbuatan kepada tuhan-tuhan selain Allah atau baik tuhan yang berbentuk berhala, binatang, bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula menyembah makhluk-makhluk gaib seperti setan, jin dan malaikat.
3
Waahab, IMIA, The book of Tawheed (tauhid), (Yogyakaerta:Mitra Pustaka, 2004)
Yang kedua yaitu syirik akbar Bathinun Khafi (tersembunyi) seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal.
Syirik asghar ( syirik kecil): Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertaubat. Sedangkan menurut klasifikasi umum, syirik dibagi menjadi empat macam yaitu:
Syirku Al-„Ilmi: syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera.
Syirku At-Tasarruf: Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya, menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya “perantara” itu mempunyai kekuasaan. Contohnya adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
Syirku Al- Ibadah: syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman lahiriyah. Misalnya seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap berbagai bentuk kegiatan.
Syirku Al-„Addah adalah kepercayaan terhadap tahayul. Sebagai contoh percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan sebagainya. Ada beberapa hadits yang menerangkan tentang beberapa perilaku yang bias mengakibatkan seseorang menjadi syirik. Perilaku yang bisa mengakibatkan seseorang seseorang menjadi seperti yang di terangkan dalam beberapa hadits diantaranya: 1. Memakai cincin, kain atau sejenisnya dengan tujuan untuk menjauhkan diri dari marabahaya atau bala pada diri seseorang
adalah perbuatan syirik, karena penolak bala itu hanya berasal dari Allah SWT. 2.
Mecari perlindungan dan meminta pertolongan kepada selain Allah SWT adalah syirik karena hanya kepada Allahlah para makhluk meminta.
3. Berlebih-lebihan dalam meninggikan kubur orang saleh juga dapat menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan syirik. 4. Mencari
pahal
dunia
dengan
perbuatan
kebijakan
akan
menghilangkan pahala akhirat. c. Akibat perbuatan syirik 1. Sulit menerima kebenaran 2. Munculnya perasaan bimbang dan ragu 3. Hanya akan memperoleh kesenangan sementara 4. Amalan dan harta yang yang dinafkahkan sia-sia 5. Orang musyrik (orang yang berbuat syirik) dinilai sebagai makhluk terburuk oleh Allah SWT dan menjadi musuh Allah SWT. 6. Dijanjikan mendapat siksa neraka. D. Hubungan antara kufur, nifaq, dan syirik. Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa hubungan antara kufur, nifaq, dan syirik yaitu4: 1. Makna kufur itu paling luas, karena mencakup syirik dan nifaq. 2. Setiap orang musyrik itu pastilah ia kafir, namun tidak setiap orang kafir itu musyrik. 3. Setiap orang munafik itu pasti ia kafir, namun tidak setiap orang kafir itu munafik (menyembunyikan kekafirannya). E. Perbedaan dan persamaan antara kufur, nifaq, dan syirik5. -
4
Persamaan
https://muslim.or.id/27421-penjelasan-kasyfus-syubuhat-10-perbedaan-syirik-kufur-dannifaq.html 5 http://ulfahnhm12.blogspot.co.id/
Persamaannya terletak bahwa ketiganya dapat membatalkan tauhid seseorang. Atau setidaknya, ketiga sifat tersebut dapat mengurangi kesempurnaan seseorang dalam beribadah (beriman). -
Perbedaan Perbedaanya terletak antara yang akbar dan asghar dari kufur, nifaq, dan syirik. 1. Akbar
Menyebabkan pelakunya dihukumi kafir, murtad, dan keluar dari islam dengan segala konsekuesinya.
Pelaku yang akbar jika tidak bertaubat sampai meninggal, maka tertutuplah peluang ampunan baginya.
Menggugurkan seluruh amal pelakunya dan menjadikannya sia-sia belaka.
Diharamkan masuk surge dan akan kekal di neraka selama-lamanya.
Mewajibkan terjadinya bara‟ (permusuhan) penuh secara mutlak terhadap pelakunya. 2. Asghar
Tidak menyebabkan pelakunya dihukumi kafir, murtad, dan keluar dari ajaran islam dengan segala konsekuesinya.
Jika pelakunya bertaubat sampai meninggal, maka terbukalah peluang ampunan baginya.
Tidak menggugurkan seluruh amal pelakunya.
Berpeluang dapat masuk surge.
Tidak mewajibkan terjadinya bara‟ (permusuhan) penuh secara mutlak terhadap pelakunya.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan a. Kufur Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara‟ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. b. Nifaq Nifaq berasal dari kata
-
-
yang diambil dari kata
(naafiqaa‟). Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti salah satu lubang tempat dari lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata
(nafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.
c. Syirik Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik.
B. Saran dan Kritik Dalam makalah ini telah kami jelaskan pengertian kufur, nifaq, dan syirik. Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan terutama dari pembimbing dalam mata kuliah Ilmu Tauhid untuk memeberikan arahan dan bimbingan sehingga permasalahan yang dibahas dalam makalah ini bisa tercapai dan dapat dipahami, dan dapat dipahami, dan kepada kawan-kawan juga kami mohon saran dan kritikannya sehingga apa yang kurang semoga menjadi bahan evaluasi bagi tim penyusun makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wahab, IMIA. (2004). The book of Tawheed (Tauhid). Yogyakarta: Mitra Pustaka.
http://aiirm59.blogspot.co.id/2013/01/materi-tentang-kufur-lengkap.html
http://alii.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-kufur-lengkap.html
https://muslim.or.id/27421-penjelasan-kasyfus-syubuhat-10-perbedaan-syirik-kufurdan-nifaq.html
http://ulfahnhm12.blogspot.co.id/