PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
KUALITAS PELAYANAN DALAM PENANGANAN KOMPLAIN ATAS PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR PADA PT PLN (PERSERO) DI KOTA PONTIANAK Oleh: SARI NURULITA NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis kualitas pelayanan komplain yang ada di PT PLN (Persero) Rayon Siantan Kota Pontianak berdasarkan permasalahan yang bersumber pada kualitas pelayanan komplain yang kurang maksimal karena masih ditemukan beberapa keluhan masyarakat terhadap pelayanan di kantor PLN Kota Pontianak, berupa tidak adanya tindak lanjut dari PT. PLN dalam menangani komplain atas pemadaman listrik bergilir, kebijakan pemadaman listrik yang kurang disosialisasikan menyebabkan masyarakat komplain sehingga berunjuk rasa, daya listrik tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sehingga terjadi pemadaman bergilir, kurangnya kecepatan dan ketelitian petugas pelayanan dalam melayani komplain. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori yang dikemukakan oleh Parasurahman, Zeithaml, dan Berry untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan yang meliputi 5 dimensi yaitu (bukti fisik) tangibles, (kehandalan) reliability, (daya tanggap) responsiveness, (jaminan) Assurance, dan (empati) Emphaty. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hanya dimensi tangibles yang memenuhi kualitas, untuk kualitas pelayanan komplain pada dimensi reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty di PT PLN (Persero) Area Pontianak masih belum maksimal. Keempat dimensi kualitas pelayanan tersebut perlu diperbaiki dan perlu ditingkatkan pelayanan dapat berjalan lebih maksimal. Kata-kata Kunci : pelayanan, komplain pelanggan dan kualitas
Abstract This thesis aims to describe and analyze the quality of service complaint in PT PLN (Persero) Rayon Siantan Pontianak City is based on the problems that stem from the quality of service complaint that is less than the maximum because they found some public complaints against the service in the office of PLN Pontianak, the form does not follow up with the PT. PLN in handling the complaint on blackouts, power outages policies that are less socialized cause public complaint thus protested, not according to the electrical power needs, resulting in rolling blackouts, lack of speed and accuracy of service personnel in the service of the complaint. This study was descriptive qualitative approach. The theory used in this research is the theory put forward by Parasurahman, Zeithaml, and Berry to evaluate customer satisfaction which includes five dimensions: Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Emphaty. These results indicate that only the tangibles dimension that meet the quality, to quality of service complaint on the dimensions of reliability, responsiveness, assurance, and empathy in PT PLN (Persero) Area Pontianak is still not optimal. The fourth dimension of service quality should be improved and should be improved service can be run more leverage. Keywords: service, customer complaints and quality
1 SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Penyaluran
A. PENDAHULUAN
tenaga
listrik
ke
pelanggan merupakan tugas pokok dari 1.
PT.PLN (Persero). PLN memiliki sejarah
Latar Belakang Penelitian Pelayanan publik merupakan segala
panjang dalam industri ketenagalistrikan di
bentuk kegiatan pelayanan umum yang
Indonesia.
dilaksanakan oleh instansi pemerintah,
perusahaan penyedia listrik di tanah air,
baik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
PLN berusaha untuk terus meningkatkan
lingkungan Badan Usaha Milik Negara
kualitas layanan bagi seluruh komponen
(BUMN), maupun Badan Usaha Milik
masyarakat Indonesia dalam menyediakan
Daerah (BUMD) dalam bentuk barang dan
listrik bagi kepentingan umum. PT.PLN
jasa. Di Indonesia ada beberapa pelayanan
(Persero) sebagai BUMN di Indonesia
publik yang strategis seperti air bersih dan
yang bertugas menyuplai serta mengatur
listrik, telepon, minyak dan gas, serta
pasokan listrik dalam negeri, tentunya
beberapa jasa transportasi seperti kereta
terus-menerus melakukan upaya untuk
api, bus kota, kapal udara dan sebagainya.
memenuhi
Selain itu pelayanan publik dilakukan
bertahap diseluruh pelosok negeri. Pasokan
dalam
melalui
listrik tersebut untuk dapat disalurkan
administrasi pemerintah atau lazim disebut
kepada para masyarakat yang memerlukan
administrasi publik.
media atau fasilitas pendukung agar dapat
berbagai
bidang
Sebagai
satu-satunya
kebutuhan
listrik
secara
Perusahaan umum listrik milik
menyentuh daerah terpencil yang jauh dari
Negara atau lebih dikenal dengan nama
sumber pembangkit. Permasalahan yang
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah
sering
suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
kurangnya pasokan energy sehingga tidak
di wilayah Republik Indonesia bergerak
dapat dihindari pemadaman listrik secara
dalam bidang bisnis pelayanan jasa yaitu
bergilir dan rutin. Kejadian pemadaman
mendistribusikan
listrik dapat menganggu kegiatan yang
masyarakat
pasokan
yang
listrik
bagi
membutuhkannya
terjadi
berhubungan
sekarang
dengan
ini
mesin.
adalah
Kejadian
sehingga pelanggan harus mendapatkan
pemadaman listrik tidak dapat diprediksi.
pelayanan yang baik dan bermutu, karena
Parahnya,
pelayanan
akan
beberapa kali pemadaman listrik. Begitu
menimbulkan kesan yang baik dan dengan
juga apabila dilihat dalam rentang bulanan
sendirinya citra perusahaan akan menjadi
dan tahunan. Semua kejadian pemadaman
baik pula.
listrik tersebut tidak terpantau.
yang
bermutu
dalam
sehari
bisa
terjadi
2 SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id uan gardu induk pusat pemba ngkit
Tersedianya energi listrik oleh PLN perlu terus dilakukan penambahan suplai dan perbaikan sistem, sehingga dapat mengikuti
pertumbuhan
Grand Total
kebutuhan
masyarakat baik dari aspek suplai maupun
PT.PLN
2 .
3 .
4 .
5 .
30
63
3 0
10 4
58 41
4
Dari
data
di
atas
kita
bisa
mengetahui keluhan yang didapat oleh PT.
penyediaan
PLN dari masyarakat tiap bulannya dari bulan
dalam jumlah dan mutu yang memadai,
November 2015. Dari data di atas bisa
serta
dan
dilihat yang mengajukan komplain tiap
pemerintah
bulannya pasti ada, dengan berbagai jenis
khususnya
gangguan, terutama karena pemadaman.
dikota Pontianak. Seperti data dibawah ini:
Dengan komplain yang tidak stabil tiap
Tabel 1 Data Keluhan Pelanggan
bulannya ini menandakan tidak adanya
menumpuk
dibidang
1 .
84
tenaga listrik bagi kepentingan umum
melaksanakan
N o
usaha
77
yaitu
(Persero)
menyelenggarakan
2 2
Sumber: PT. PLN Wilayah Kota Pontianak, 2015
kualitas pelayanan listriknya. Dari tujuan usaha
13 3
JENIS GANG GUAN Karena pemeli haraan Pemad aman bergilir karena cadang an daya kurang Pemad aman secara manual kerena gangg uan daya kurang Pemad aman secara manual karena gangg uan station service pusat pemba ngkit Padam karena gangg
keuntungan
penugasan
ketenagalistrikan
Maret
sampai
dengan
bulan
tindak lanjut dari PT. PLN untuk masalah
M A R
A P R
M EI
J U N
J U L
A G S
S E P
O K T
N O V
9
0
21
0
0
3
0
1
23
Jm
tersebut. Apalagi persoalan tentang daya
l
yang kurang bisa dilihat sangat tinggi, dari
57
data di atas itu menjadikan hal yang harus diperhatikan,
karena
penyebab
besar
terjadinya pemadaman listrik dikarenakan 43
0
0
4
0
0
0
0
6
53
oleh daya yang kurang. Di sisi lain, sistem kelistrikan yang ada
10
2 2
51
79
20
0
0
19
12
masih
sangat
memerlukan
21
pembenahan. Hal ini disebabkan karena
3
kondisi
peralatan
sistem
distribusi
terpasang sebagian besar sudah cukup tua, dimana untuk mengganti/memperbaikinya butuh biaya investasi yang relatif besar. 11 66
0
5
0
5
36
6
0
0
8
Dalam
pengoperasiannya,
hanya
mengandalkan keterampilan SDM karena memang masih dikelola secara manual, 5
0
0
1
5
24
2 4
84
0
14
begitu juga peralatan tambahan untuk
3
mempercepat pemulihan gangguan. Waktu 3
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
penormalan
juga
lama
Energi listrik dibutuhkan untuk memenuhi
sehingga
kebutuhan penerangan dan juga proses
kualitas pelayanan berkurang dan juga
produksi yang melibatkan barang-barang
berakibat
kehilangan
elektronik dan alat-alat atau mesin industri.
kesempatan untuk menjual energy listrik
Mengingat begitu besar dan pentingnya
lebih banyak.
manfaat energi listrik sedangkan sumber
dirasakan
oleh
masih
pelanggan,
PLN
Untuk
relatif
itu
akan
diperlukan
solusi
energi pembangkit listrik terutama yang
perbaikan pelayanan yang tepat dan cepat
berasal dari sumber daya tak terbarui
dimana apabila terjadi pemadaman listrik
keberadaannya
khususnya akibat gangguan, maka waktu
menjaga kelestarian sumber energi ini
penormalannya harus dipercepat. Dari
perlu diupayakan langkah-langkah strategis
kondisi
yang dapat menunjang penyediaan energy
keterbatasan
sarana
untuk
mengoperasikan jaringan distribusi seperti
terbatas,
maka
untuk
listrik secara optimal dan terjangkau.
tersebut di atas, kita tetap harus bisa
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
menggunakannya dengan baik dan apabila
sekarang ini sepertinya tidak melakukan
memerlukan
koordinasi dengan pemerintah termasuk
biaya
untuk
perbaikan
/penggantian, diusahakan secara optimal
kepada
berdampak pada perbaikan pelayanan yang
permasalahan
signifikan. Disini jelas ada masalah yang
wajar saja banyak masyarakat merasa tidak
timbul kemasyarakat bahwa belum adanya
percaya
tindak
dalam
pemadaman listrik secara bergilir dikota
menangani kebijakan pemadaman listrik.
Pontianak. Banyak masyarakat maupun
Pemadaman listrik yang marak terjadi di
pelaku industri merasa dirugikan akibat
Indonesia dan khususnya daerah Pontianak
pemadaman tersebut. Dampak lanjutan
menjadi
lanjut
dari
pemerintah
momok
masyarakat
lagi.
umum
terkait
yang dihadapi sehingga
Ini
terlihat
dengan
tersendiri
bagi
pemadaman listrik ini adalah menciutnya
mereka
yang
lapangan pekerjaan akibat terhambatnya
tergantung
pada
produksi. Belum lagi banyak proses kerja
tersedianya suplai listrik dari Perusahaan
perusahaan yang ikut-ikutan terganggu.
Listrik Negara (PLN).
Akibat PLN, memadamkan aliran listrik
masyarakat,
terutama
kegiatannya
sangat
Tenaga listrik merupakan sumber
banyak
masyarakat
merasa
sangat
energi yang sangat penting bagi kehidupan
terganggu, terutama para pelajar bila ada
manusia baik untuk kegiatan industri,
ulangan atau ujian di esok harinya, dengan
kegiatan kehidupan
komersial sehari-hari
maupun
dalam
menggunakan lampu teplok dan lilin untuk
rumah
tangga.
meneranginya. Dan begitu panasnya cuaca 4
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dikota Pontianak siang dan malam hari, ditambah
lagi
pemadaman
Pembangunan nasional bertujuan
listrik.
untuk mewujudkan masyarakat adil dan
Pemadaman ini tidak hanya menyebabkan
makmur yang merata materiil dan spiritual
masyarakat menjadi resah dan kerugian
berdasarkan ketentuan pasal 29 undang-
bagi para pelaku usaha.
undang nomor 30 tahun 2009 tentang
Saat ini listrik merupakan bagian
ketenagalistrikan, bahwa konsumen berhak
yang vital dalam kehidupan sehari-hari.
untuk mendapat pelayanan yang baik,
Dari mulai rumah-rumah dikawasan yang
mendapatkan tenaga listrik secara terus
berpendapatan rendah hingga perumahan
menerus dengan mutu dan keandalan yang
kaum yang berpendapatan tinggi semua
baik, memperoleh tenaga listrik yang
menggunakan listrik. Jika pemadaman
menjadi haknya dengan harga yang wajar,
listrik terus terjadi sudah dapat dipastikan
mendapatkan pelayanan untuk perbaikan
yang menjadi korban atas kejadian ini
apabila ada gangguan tenaga listrik, serta
adalah masyarakat luas. Karena sejumlah
mendapat
pembangkit listrik rusak dan gardu induk
pemadaman yang diakibatkan kesalahan
terbakar.
dan/atau kelalaian pengoperasian oleh
ganti
rugi
apabila
terjadi
Untuk sektor industri tentu saja
pemegang izin usaha penyediaan tenaga
berdampak pada hasil produksi mereka.
listrik sesuai syarat yang diatur dalam
Produksi yang tidak sesuai dengan target
perjanjian jual beli tenaga listrik.
akan mengancam kondisi perusahaan. Saat
Seringnya
pemadaman
listrik
ini sudah ada beberapa perusahaan yang
bergilir secara sepihak menjadi indikasi hal
harus memulangkan buruhnya karena tidak
tersebut. Adanya pemadaman listrik secara
adanya pasokan listrik yang cukup ketika
sepihak tanpa adanya ganti rugi dan atau
listrik PLN tidak tersedia. Bisa saja pada
konpensasi
awalnya
sebagai
baru
sekedar
buruh
yang
mengakibatkan
konsumen
listrik
masyarakat mengalami
membubarkan diri, lalu bagaimana bila hal
kerugian. Dalam kurun waktu satu bulan
ini terjadi terus-menerus. Kemungkinan
saja, telah terjadi pemadaman listrik
besarnya
perusahaan
selama lebih kurang 22 (dua puluh dua)
tersebut, sesuatu dampak yang sangat
kali pemadaman. Waktu pemadaman tidak
merugikan masyarakat. Maka, penulis
tentu. Kadang malam hari, kadang dini
melihat disini terjadi masalah akibat
hari, pagi, siang atau sore hari. Dan
kurangnya
pemadaman-pemadaman
adalah
bubarnya
sosialisasi
tentang
jadwal
listrik
ini
pemadaman bergilir dari pihak PT. PLN
berlangsung dengan durasi yang bervariasi
kepada masyarakat.
pula, yaitu antara 3-8 jam. Seperti yang 5
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
terakhir saya catat yaitu hari rabu, tanggal
pihak PLN sudah menyediakan tempat dan
16 September 2015, pemadaman listrik
layanan untuk menerima komplain dari
terjadi pada pukul 4.30 dini hari WIB dan
masyarakat, akan tetapi mengapa masih
kemudian padam lagi pukul 06.00-16.00
banyak masyarakat yang susah untuk
WIB. Belum lagi penanganan komplain
memberikan keluhannya kepada PT. PLN.
PLN
Hal inilah yang membuat saya tertarik
yang
dibawah
standar.
Seperti
susahnya masyarakat dalam memberikan
untuk meneliti masalah tersebut.
suaranya, walaupun sudah menepon ke 123
Berdasarkan
latar
belakang
yaitu costumer service PLN tetap saja
penelitian di atas maka penelitian tentang
tindak lanjutnya lambat, kadang nomor
pelayanan komplain pada listrik bergilir di
tersebut susah untuk dihubungi, belum lagi
Kota Pontianak menjadi suatu masalah
kalau langsung datang kekantornya harus
yang
mengantri. Bahkan ada layanan sms, akan
pembahasan.
tetapi selalu ada balasan maaf format anda
tersebut
salah, seakan-akan dipersulit, serta tidak
melakukan
semua orang tahu bagaimana mendapatkan
pelayanan dalam penanganan komplain
nomor untuk meng-sms kepada pihak
atas pemadaman listrik bergilir.
layanan
PLN.
Layanan
2.
rupanya PLN belum siap (atau tidak tahu) bagaimana
angkat
menjadi
Sehubungan
maka
penulis
penelitian
topik
dengan tertarik
tentang
hal untuk
kualitas
menggunakan
email juga sama saja tidak ada respon,
untuk
penulis
berinteraksi
Fokus Penelitian Agar
penelitian
tidak
terlalu
melalui
meluas, maka peneliti lebih memfokuskan
media email ini, dan bahkan, terlihat
penelitian pada kualitas pelayanan dalam
bahwa email ini seperti dikelola oleh
penanganan komplain atas pemadaman
robot/mesin.
listrik bergilir pada PT. PLN (Persero) di
Kepuasan
pelanggan
merupakan respon pelanggan terhadap ketidak
sesuaian
antara
tingkat
kepentingan sebelumnya dan kinerja actual yang dirasakannya setelah pemakaian. Demikian
halnya
Rayon Siantan Kota Pontianak.
Rumusan Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang
bagipara
penelitian yang dikemukakan di atas, maka
pelanggan PT. PLN (Persero) di Pontianak
permasalahan dalam penelitian ini dapat
juga
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana
dipengaruhi
diantaranya terhadap
kepuasan
3.
berbagai
pelayanan,
gangguan,
sikap
serta
faktor tanggap
kemudahan
kualitas
pelayanan
dalam
penanganan
komplain atas pemadaman listrik bergilir
dalam memberikan komplain. Memang 6 SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pada PT. PLN (Persero) di Rayon Siantan
untuk membantu para pelanggan dan
Kota Pontianak?
memberikan pelayan dengan tanggap. 4.
4.
Jaminan
(assurance),
mencakup
pengetahuan, kemampuan, kesopanan,
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
untuk menggambarkan dan menganalisis
para staff, bebas dari bahaya, resiko
bagaimana
atau keragu-raguan.
kualitas
pelayanan
dalam
penanganan komplain atas pemadaman
5.
Empati
(Emphaty), dalam
meliputi
listrik bergilir pada PT. PLN (Persero) di
kemudahan
melakukan
Kota Pontianak.
hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
B. KAJIAN TEORI
Dalam
mengevaluasi
kepuasan
terhadap produk, jasa, atau perusahaan tertentu, konsumen umumnya mengacu pada
berbagai
faktor
atau
dimensi.
Sementara itu dalam mengevaluasi jasa yang
bersifat
intangible,
konsumen
umumnya menggunakan beberapa atribut atau
faktor
berikut
(Parasurahman,
Zeithaml, dan Berry dalam Ratminto dan Atik, 2012: 175-176): 1.
Bukti langsung (tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai serta sarana komunikasi.
2.
Kehandalan
(reliability),
yakni
kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 3.
Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staff dan karyawan 7
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pendekatan kualitatif. Tempat dan waktu
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian
penelitian dilaksanakan di Kantor PT. PLN
Dasar Hukum Pasal 29 undang-undang nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan.
(Persero) Rayon Kota Area Pontianak. Alasan penulis mengambil tempat pada Kantor PT. PLN (Persero) Rayon Kota
Masalah : 1. Tidak adanya tindak lanjut dari PT. PLN dalam menangani komplain atas pemadaman listrik bergilir 2. Kebijakan pemadaman listrik yang kurang disosialisasikan menyebabkan masyarakat komplain sehingga berunjuk rasa 3. Daya listrik tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sehingga terjadi pemadaman bergilir 4. Kurangnya kecepatan dan ketelitian petugas pelayanan dalam melayani komplain.
Area
Pontianak
didasarkan
pada
pertimbangan, yaitu terdapat permasalahan yang
diangkat
adalah
untuk
pusat
pelayanan pelanggan yang ada di wilayah Pontianak terdapat di kantor tersebut. Subjek
penelitian
ini
keseluruhan komponen
adalah
yang terdapat
dalam pelaksanaan pelayanan publik di kantor Teori Kepuasan Pelanggan (Parasuraman, Zeithaml, dan Berry 2012: 175-176): 1. Tangibles, 2. Reliability, 3. Responsiveness, 4. Assurance, 5. Emphaty,
Metode Penelitian Penelitian deskriptif (Kualitatif) subjek, objek, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, teknik keabsahan data.
PT.
PLN
(Persero).
Dalam
penelitian ini yang digunakan sebagai instrument
pengumpulan
data
yaitu
wawancara dan observasi, di mana peneliti harus mengumpulkan data yang valid dan akurat dengan terlibat langsung dengan masyarakat
serta
untuk
memudahkan
pengumpulan data, peneliti juga dilengkapi Output
1. Terselesaikannya komplain oleh pelanggan PLN atas pelayanan yang tidak maksimal
2. Terciptanya kesetaraan antara PLN dan 3. 4.
pelanggan Membaiknya layanan penyediaan listrik yang diberikan PLN kepada masyarakat. Meningkatnya kecepatan dan ketelitian petugas pelayanan dalam melayani pelanggan.
Sumber: Penulis, 2016
dengan alat-alat pengumpul data yang telah disiapkan
sebelumnya.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam upaya memperoleh data adalah dengan
wawancara,
observasi,
dan
dokumentasi. Selain itu, aktivitas dalam analisis data terdiri dari 5 tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, verifikasi dan penegasan kesimpulan,
C. METODE PENELITIAN
serta
meningkatkan
Sedangkan Penelitian penelitian
ini
deskriptif
adalah dengan
jenis metode
validitasnya
keabsahan
untuk menggunakan
hasil.
mendapatkan triangulasi
sumber dan teknik. 8
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menyampaikan keluhan dan ruang tunggu
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
bersih, rapi, full AC sehinga kami sebagai Dalam hal permasalahan kualitas
pengunjung merasa nyaman dan tidak
pelayanan dalam penanganan komplain
bosan
atas pemadaman listrik bergilir pada PT.
(Wawancara, 19 Februari 2016).
PLN (Persero) di Rayon Siantan Kota Pontianak. Antara lain sebagai berikut:
jika
sedang
mengantri”.
Manager PT. PLN Kota Pontianak (DH) juga mengemukakan hal serupa bahwa:
1.
Bukti
Langsung
PLN
dalam
“Sarana dan prasana di kantor kami ini sudah
Pelayanan Komplain Bukti langsung (tangible), yaitu
diperbaharui
ditambahkan
dan
bahkan
beberapa
sarana
faktor fasilitas langsung/fisik meliputi
alternatif
seperti
ruang
klinik
ruang kantor, perlengkapan peralatan atau
pelayanan
yang
kondusif.
Kami
sarana dan pegawai yang dimiliki oleh
menyediakan
suatu organisasi. Dengan demikian bukti
nyaman bagi pelanggan. Setiap saat
langsung/wujud merupakan satu indikator
saya memantau petugas yang melayani
yang paling konkrit. Wujudnya berupa
pelanggan
segala fasilitas yang secara nyata dapat
monitor,
terlihat. PT. PLN (persero) Rayon Siantan
memantau
dalam hal ini pelayanan komplain atas
(Wawancara, 19 Februari 2016).
pemadaman
listrik
tunggu
dengan
yang
menggunakan
sehingga
saya
pekerjaan
dapat mereka”.
telah
Mengenai kerapian dan kebersihan
memberikan fasilitas yang baik kepada
ruang di kantor PT. PLN, ini tidak
masyarakat. Disamping didukung dengan
berbanding
personil yang ada, dalam melaksanakan
petugasnya.
tugas
Menurut
administrasi yang pada jam-jam kerja
pelanggan dengan inisial (NL), petugas PT.
menggunakan sendal jepit dan petugas
PLN (Persero) Rayon Siantan yang berada
lapangan
di
seragam PLN. Hal ini juga diungkapkan
pokok
loket
dan
saat
kali
bergilir
ruang
fungsi.
pertama
datang
menyampaikan keluhan memberi kesan
lurus
dengan
Sesekali
yang
tidak
kerapian
terlihat
staf
menggunakan
oleh salah satu informan (NL), bahwa :
yang cukup baik, pelanggan tersebut
”Saat mengunjungi kantor PLN, saya
mengemukakan bahwa:
sempat melihat petugas yang lalu
“Dari segi sarana prasarana terlihat serba
lalang menggunakan
modern. Teknologi yang digunakan serba
Kemudian saat petugas datang ke
canggih,
rumah untuk tambah daya, saya
kondisi
loket
tempat
sendal
jepit.
9 SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sempat tidak mengenali dikarenakan tidak
adanya
atribut
PLN
yang
2.
Kehandalan PLN dalam Pelayanan Komplain
dipakai.” (Wawancara, 23 Februari 2016).
Kehandalan merupakan
Dari
hasil
wawancara
(Reliability)
kemampuan
memberikan
dengan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera,
pelanggan dan pihak PT. PLN penulis
akurat, dan memuaskan. Petugas PT. PLN
dapat mengambil kesimpulan bahwa pada
diharapkan siap saat diperlukan, tepat
indikator
waktu
Tangibles/bukti
fisik
sudah
dalam
penyelesaiannya, dalam
tidak
cukup memuaskan. Hal ini ditunjukkan
diskriminatif
pada kondisi loket yang bersih, ruang
pelayanan,
tunggu yang dilengkapi AC, TV, dan
sesuai dengan standar prosedur pelayanan.
dan
memberikan
melakukan
pekerjaan
majalah memberi kenyamanan tersendiri
Terkait pelayanan komplain atas
kepada setiap pelanggan yang datang. Hal
pemadaman bergilir petugas PT. PLN
itu juga dibenarkan dengan pernyataan
Rayon
Manajer PLN yang telah melengkapi
pelayanan terhadap pelanggan yang telah
fasilitas dan ruang pelayanan yang nyaman
melakukan
bagi pelanggan. Namun cacatnya pada
dengan
kerapian
pembayaran
penanganan
beberapa komplain
petugas.
hanya
memberikan
aktivasi/registrasi kelengkapan biaya
keluhan
berkas sesuai
dan dengan
keluhan
persyaratan yang telah ditetapkan setelah
menggunakan sarana dan prasarana yg
lunas. Waktu penanganan yang dilakukan
cukup modern namun pada umumnya
harus disesuaikan dengan urutan waktu dan
pelanggan kurang memahami mengenai
jumlah pelanggan. Namun kenyataan di
pemadaman listrik sehingga perlengkapan
lapangan,
dan sarana yang digunakan tidak menjadi
mengeluhkan
hal yang mereka permasalahkan. Apabila
apalagi komplain atas pemadaman listrik
petugas telah memberikan penanganan
bergilir
dengan tepat waktu dan baik, pelanggan
mencukupi. Dalam prosedur pelayanan,
akan merasa bahwa nilai kepuasaan telah
apabila jumlah pelanggan yang ingin
terpenuhi.
yang
menambah daya banyak maka batas waktu
mendukung sebenarnya sudah tersedia
penanganan lebih lama yakni batas waktu
hanya saja belum banyak pelanggan yang
3-4 hari dan waktu tercepat yakni 1 hari.
mampu memanfaatkan layanan sms atau
Saat petugas mendatangi lokasi, waktu
call center.
yang dibutuhkan untuk melakukan
Pelayanan
atau
Dalam
Siantan
informasi
banyak
pelanggan
keterlambatan
dengan
alasan
yang
pelayanan,
daya
tidak
10 SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Penambahan daya sangat singkat
sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
yakni tidak membutuhkan waktu hingga 1
Menurut salah satu informan (NL) yang
jam. Bertolak belakang dengan prosedur
juga mengajukan permintaan perubahan
yang ada, pelanggan justru tidak menerima
daya listrik dari 900 VA-1300 VA,
penanganan sesuai batas waktu yang
mengemukakan pula bahwa :
ditentukan. Pihak PT. PLN (Persero) Kota
“Saya mengajukan permintaan pada
Pontianak
belum
tanggal
kepastian
waktu
dapat
memberikan
mengenai
22
Januari
2016
dan
proses
melengkapi berkas persyaratan sehari
penanganan keluhan penambahan daya
kemudian termasuk pembayaran biaya
tersebut. Berikut hasil wawancara penulis
penambahan daya. Petugas PT. PLN
dengan salah satu pelanggan mengenai
menyampaikan
dimensi
mengerjakan dan mengunjungi lokasi
reliability
pelanggan
pelayanan
penambahan
menunjukkan
keluhan
daya
yang
mengungkapkan
pada
tanggal
kemudian
29
Keterlambatannya
Januari
2016.
kuang
lebih
ketidaktepatan waktu dalam pelayanan
seminggu dan masih bisa ditolerir
penambahan daya pada PT. PLN Rayon
karena rekan saya malah ada yang
Siantan. Berdasarkan hasil wawancara,
sampai
menurut salah satu pelanggan dengan
(wawancara,23 Februari 2016).
inisial (MM) yakni : “saya
Dari wawancara pelanggan di atas
mengajukan
penambahan
berbulan-bulan”.
daya
permintaan bulan
diberikan berbeda. Setelah melihat data
Desember (2014) dan telah melunasi
adminitrasi, kedua pelanggan berada pada
biayanya, tetapi sampai akhir bulan
lokasi
Januari
Pelanggan yang dekat dengan PT. PLN
belum
penyelesaian.
ada
dari
terkesan adanya pemberian pelayanan yang
tanda-tanda
Akhirnya
yang
berbeda
(jauh-dekat).
saya
rayon Siantan lebih cepat mendapatkan
memutuskan untuk kembali mengecek
pelayanan dan pelanggan yang tempat
ke kantor PLN dan setelah itu tetap
tinggalnya jauh dari PT. PLN mendapatkan
saja waktu penanganannya molor,
pelayanan lebih lambat, bahkan harus
akhir Februari petugas PT.PLN baru
melaporkan kembali karena tidak adanya
memberikan pelayanan penambahan
kejelasan waktu dan informasi. Lebih
daya”. (Wawancara,23 Februari 2016).
lanjut
Dengan rentang waktu 2 bulan dari
informasi, bapak (DS) mengemukakan:
dengan
kasus
ketidakjelasan
awal permohonan, kondisi ini jelas jauh
“Saya pernah mendapatkan informasi
dari harapan pelanggan, karena tidak
tentang adanya tambah daya gratis 11
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sehingga saya mengajukan permintaan
bulan sebelumnya yang hanya berjumlah
penambahan daya karena kebutuhan
42 pelanggan.
rumah tangga, tapi saat pengajukan
Dari
hasil
wawancara
dari
permohonan tetap saja saya dimintai
pelanggan dan pihak PT. PLN penulis
pembayaran
dapat mengambil kesimpulan bahwa pada
administrasi”.
(wawancara, 23 Februari 2016). Menyadari
bertambahnya
indikator daftar
reliability/kehandalan
tidak
berkualias. Karena poin penting dalam
keluhan yang masuk dengan problem yang
dimensi
sama, pihak PT. PLN mengemukakan
pelanggan akan menurun bila jasa yang
(MM) secara singkat bahwa :
diberikan
“Kepastian
tidak
adalah
sesuai
pelaksanaan,
dijanjikan.
Oleh
informasi, dan sosialisasi pelayanan
mengambil
kesimpulan
yang
dimensi
kami
waktu
reliability
berikan
masih
perlu
dengan
karena
keandalan
kepuasan
yang
itu
penulis
bahwa
dalam
yang
menuntut
ditingkatkan. Sebenarnya faktor jarak
kesiapan petugas saat diperlukan, tepat
lokasi
waktu
dan
terlambatnya
pasokan
dalam
material dari pusat menjadi hambatan
diskriminatif
paling
pelayanan,
dominan
sehingga
penyelesaiannya, dalam
dan
tidak
memberikan
melakukan
pekerjaan
keterlambatan penanganan seringkali
sesuai dengan standar prosedur pelayanan
terjadi.
pelanggan
belum tercermin pada kantor PT. PLN
mengeluhkan hal tersebut sehingga
rayon Siantan khususnya dalam menangani
kami menyadari perlunya peningkatan
keluhan pelanggan terkait penambahan
pelayanan”. (wawancara, 23 Februari
daya. Masalah tidak adanya kepastian
2016).
waktu yang diberikan oleh pihak PLN
Beberapa
Pernyataan petugas PLN didukung
rayon
Siantan
kendala
meningkatnya
meningkatkan kualitas pelayanan.
Berdasarkan dilakukan
pelanggan.
pengumpulan oleh
penulis
September-November
data pada
2015
dihadapi
salah
dengan adanya data yang menunjukkan keluhan
yang
merupakan
guna
satu untuk
yang bulan maka
3.
Daya
Tanggap
PLN
dalam
Pelayanan Komplain
diperoleh data pelanggan PT. PLN Kota
Daya
tanggap
Pontianak terkait keluhan penambahan
yaitu
daya berjumlah 57 pelanggan. Jumlah
membantu
tersebut
dari
memberikan pelayanan secara cepat, tepat
jumlah permintaan penambahan daya 6
dan tanggap. Daya tanggap berpengaruh
mengalami
peningkatan
keinginan para
para
(responsiveness), petugas
pelanggan
untuk untuk
12 SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
terhadap
kualitas
pelayanan
yang
Menurut pelanggan (Ibu NL dan
dipersepsikan oleh pelanggan termasuk
bapak DS) yang berkunjung ke loket
dalam dimensi ini waktu tunggu untuk
dengan waktu yang hampir bersamaan
memperoleh
mengemukakan hal yang sama, bahwa:
pelayanan.
Kecepatan
pelayanan yang diberikan merupakan sikap
“Petugas PT. PLN Kota Pontianak
tanggap dari petugas PT. PLN Rayon
yang
Siantan
customer
kepada
menyelenggarakan
pelanggan pelayanan
dan
saat
itu
bertugas
services
sebagai
dengan
ramah
secara
menyambut setiap pelanggan yang
ikhlas. Pada indikator ini, petugas PT. PLN
datang. Namun sesekali CS tersebut
(Persero) Kota Pontianak cepat merespon
meninggalkan
pelanggan yang datang ke loket untuk
kami semakin lama menunggu, bahkan
melayani keluhan pelanggan sesuai dengan
disaat pelanggan sudah ada di meja
tingkat
pengertian,
CS. Cara menjelaskan mengenai hal
ketidaksesuaian atas berbagai hal bentuk
yang dikeluhkan pelanggan juga harus
pelayanan yang tidak diketahui dengan
dijelaskan
menanyakan secara sopan tujuan dan
pelanggan paham
maksud setiap pelanggan yang berkunjung.
disampaikan”. (Wawancara, 2 Maret
Terkait keluhan atas pemadaman bergilir
2015).
penyerapan,
petugas PT. PLN (Persero) Kota Pontianak
Sikap
tempatnya
dengan
ramah
baik
sehingga
sehingga
atas apa
petugas
yang
bagian
memberi informasi dengan menjelaskan
customer services memberikan nilai plus
kepada setiap pelanggan mengenai cara
tersendiri dari pelanggan sebagai bagian
yang harus dilakukan, berkas yang harus
kecil dari unsur kepuasan pelanggan, tapi
disiapkan, dan biaya yang dibutuhkan
tidak untuk perilaku CS PT. PLN Kota
sebagai kelengkapan persyaratan. Apabila
Pontianak, meninggalkan loket membuat
semua persyaratan telah dilengkapi maka
pelayanan menjadi lamban dan pemberian
disampaikan
penanganan
informasi masih dirasa kurang jelas oleh
sehingga pelanggan dapat memperkirakan
pelanggan. Menurut salah satu pelanggan
waktu
melakukan
pula
urutan
penanganannya.
indikator
ini
Namun
masyarakat
dalam
memberikan
komplain
(DS)
atas
pemadaman listrik bergilir secara online
respon negatif karena pihak PLN kurang
pada
tanggap dalam memberikan informasi
bahwa:
bulan
Januari,
mengemukakan
maupun pelayanan terkait keluhan atas
“Saya sempat kesal karena keluhan
pemadaman listrik bergilir.
yang saya masukkan melalui APKT juga tidak direspon dengan cepat oleh 13
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
petugas
yang
mengelola
aplikasi
dikarenakan jaringan internet di daerah
pengaduan keluhan tersebut. Padahal
masih sangatlah minim serta pemahaman
pengaduan
online
pelanggan dalam menggunakannya pun
adalah alternatif yang paling efektif
masih minim sehingga dianggap sulit bagi
dan efisien, jika pengelola tidak bisa
para
memfungsikannya
baik
wawancara dan data adminstrasi, dalam hal
mending dihapus saja”. (Wawancara,
responsivitas PT. PLN Kota Pontianak
23 Februari 2016).
terkait pelayan keluhan pelanggan belum
keluhan
secara
dengan
pelanggan.
Berdasarkan
hasil
Salah satu bentuk pelayan keluhan
bisa dikatakan baik atau belum berkualitas,
pelanggan yang disediakan PLN adalah
ini karenakan semakin panjangnya daftar
APKT
keluhan
keluhan pelanggan mengenai penambahan
terpadu). Aplikasi ini pun berjalan dengan
daya yang tidak ditangani secara cepat,
slow respon sehingga pelanggan tidak
tepat dan tanggap sebagaimana ciri yang
merasa puas dengan alternatif layanan
ditunjukkan
keluhan ini. Hal ini juga ditunjukkan
responsiveness.
(aplikasi
pengaduan
dalam
indikator
dengan kurangnya minat pelanggan untuk menafaatkan aplikasi tersebut.
4.
Kemudian untuk respon tentang
Jaminan PLN dalam Pelayanan Komplain
keluhan masyarakat tentang dicurinya kWh
Jaminan (assurence) merupakan
meter itu bukan kesalahan dari PT PLN, itu
pengetahuan
kelalaian masyarakat. Serta pihak PLN
dimiliki para petugas PT. PLN, kepastian
juga menegaskan untuk keluhan mengapa
hukum, keterampilan dan prestasi yang
penambahan daya lama karena bagaimana
dimiliki petugas, bebas dari bahaya, resiko
melakukan penambahan daya sedangkan
dan keragu-raguan. Jaminan adalah upaya
daya di Pontianak masih sedikit dan
perlindungan
bahkan kurang sehingga mengakibatkan
masyarakat bagi untuk menghindari hal-hal
adanya pemadaman bergilir. Maka dari itu
yang tidak dinginkan maka sebelum
pihak
mensosialisasikan
diadakannya proses penambahan daya agar
kepada pelanggan masalah-masalah yang
tidak terjadi pemadaman listrik bergilir
dihadapi
semua staf hendaknya tahu bagaimana
PLN
kurang
sehingga
masyarakat
tidak
mengetahui akan hal tersebut, dan menilai
standar
tidak ada respon dari pihak PLN.
hendaknya
Bentuk online
pelaporan
sangatlah
melalui
sedikit,
hal
dan
yang
kemampuan
disajikan
operasional adanya
prosedur
yang
untuk
dan
pelatihan-pelatihan
via
yang mampu mengasah kemampuannya
ini
dalam bidang kelistrikan. 14
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Pemberian
pelayanan
yang
diberikan petugas PT. PLN (Persero) Kota
bukan lagi menjadi syarat pokok pelanggan yang akan mengadukan pemadaman.
Pontianak, menurut beberapa pelanggan
Sementara pihak PT. PLN Kota
bahwa keterlambatan penanganan hingga
Pontianak
tanpa adanya surat pemberitahuan yang
meningkatkan
pasti. Hal ini diperjelas oleh petugas bahwa
petugas dengan mengikut sertakan mereka
pada saat tertentu, sementara petugas PLN
dalam berbagai kegiatan yang bersifat
mengungkapkan bahwa cuaca yang kurang
sharing knowledge, raker, diklat, sampai
mendukung
menjadi
cerdas cermat yang sudah menjadi agenda
hambatan. Menurut pelanggan dengan
khusus bagi perusahaan dibawa naungan
inisial (NL) mengajukan komplain tentang
BUMN. Hal ini dibenarkan Manajer di
listrik di rumahnya yang sering mati lampu
bidang
dengan menyatakan bahwa:
menegaskan bahwa :
terkadang
juga
masih
terus
kualitas
berusaha
para
pelayanan
staf
(DH),
dan
beliau
“Terkadang ada pemberian perlakuan
“Sebagai perusahaan pemasok listrik
yang berbeda dari petugas PT. PLN.
satu-satunya, kami menyadari bahwa
Bulan lalu tetangga saya, mengadukan
sekecil
pemadaman listrik, sedangkan teman
pelayanan teknis ataupun non teknis
saya yang berada didaerah elit tidak
yang kami lakukan akan menjadi titik
sering mati. Namun, hal yang saya
pusat
alami
karena
jauh
ketidakjelasan
berbeda waktu
karena
apapun
perhatian itu
kesalahan
dalam
masyarakat.
kita
terus
Oleh
berusaha
pemadaman,
meningkatkan kualitas sumber daya
padahal bayar listrik semua sama”.
manusia yang menjadi tiang dari
(wawancara, 26 Februari 2016).
kualitas pelayanan itu sendiri dengan
Pemberian
ataupun
mengadakan diklat, bertukar pikiran
perlakuan yang berbeda kepada setiap
yang dilakukan setiap senin dan kamis
pelanggan akan menimbulkan opini-opini
sampai cerdas cermat. Serta untuk
yang menyudutkan petugas PT. PLN itu
menanggapi pemadaman tidak sering
sendiri,
telah
dikawasan elit, memang itu sudah
menyampaikan hal-hal penting dan harus
menjadi aturan, biasanya di daerah elit
dilengkapi Jaminan
pelayanan
meskipun
dalam bahwa
petugas
pemadaman
listrik.
terdapat kantor, perusahaan, dinas
kelengkapan
berkas
pemerintah serta rumah sakit. Maka
menjadi penilaian utama dalam memproses
dari
itu
permohonan ataupun penangan keluhan
wilayah
memang yang
perkantoran
serta
di
prioritaskan
terdapat
banyak
gedung-gedung 15
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
penting untuk tidak sering terjadi
dilaksanakan secara pribadi atau individu
pemadaman”.
terhadap pelanggan dengan menempatkan.
(wawancara,
26
Februari 2016)
PT.
PLN
Kota
Pontianak
ingin
Berdasarkan hasil wawancara yang
mewujudkan kepuasan pelanggan dengan
dilakukan oleh penulis, maka dalam hal
memulainya dari karakteristik empati,
kepastian
sikap masing-masing petugas pun dapat
hukum,
pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan prestasi
dinilai
yang dimiliki petugas PT. PLN Kota
semudah yang dibayangkan, keinginan
Pontianak, bebas dari bahaya, resiko dan
pihak PLN untuk mewujudkan kualitas
keragu-raguan belum bisa dikategorikan
pelayanan belum dapat ditunjang oleh
baik atau belum berkualitas karena adanya
indilator ini. Berperilaku sopan dan santun
keluhan masyarakat yang menganggap
serta
petugas
kurang
mengharapkan imbalan merupakan salah
meyakinkan menangani keluhan pelanggan
satu hal yang ingin dijunjung tinggi dalam
penambahan
rangka memberikan pelayanan kepada
tidak
objektif
daya
ketidakpuasan
dan
mencerminkan
pelanggan
dari
indikator
melayani
empati.
Tidak
dengan
tanpa
terhadap
pelanggannya. Berikut hasil wawancara
pelayanan yang diberikan. Kepercayaan
yang penulis salah satu Customer Services
pelanggan terhadap pihak PLN semakin
(EA) yang mengungkapkan bahwa :
menurun dan target kepuasan pelanggan
“kami sebisa mungkin mewujudkan
akan semakin sulit dicapai. Adapaun
pelayanan yang berkualitas dimulai
berbagai
kualitas
dari diri kita sendiri. Ini menjadi
pelayanan yang dilakukan PLN dengan
tantangan tersendiri karena dalam
mengadakan diklat samapai cerdas cermat
kondisi apapun kita dituntut untuk
belum bisa menjamin pelayanan yang
bersikap baik, perhatian dan sopan
memuaskan.
pada pelanggan. Sikap kita dalam
usaha
peningkatan
melayani pelanggan menentukan pula 5.
Empati
PLN
dalam
Pelayanan
Empati (emphaty), meliputi sikap yang
pelanggan
terhadap
kita”.
(wawancara, 26 Februari 2016)
Komplain
karyawan
sikap
mudah
Berbeda dengan pernyataan petugas
dihubungi,
CS, salah satu pelanggan justru merasa
komunikasi yang baik dengan masyarakat,
kecewa karena tidak ada inisiatif dari
memahami
petugas untuk mensosialisasikan kepada
kebutuhan/keinginan
pelanggan dan melayani dengan ramah dan
pelanggan
yang
tersangkut
masalah
sopan. Empati adalah perhatian yang
pemadaman listrik bergilir tentang waktu 16
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pemadaman
kapan
saja
akan
terjadi
disosialisasikan di koran kadang di TV
pemadaman dan di wilayah mana saja akan
lokal
terjadi pemadaman supaya bisa berjaga-
facebook,
jaga apabila lampu padam apalagi dalam
indonesia khususnya Pontianak kurang
waktu jangka panjang. Berikut ungkapan
akan tingkat membaca jadi jadwal
kekecewaan
yang
yang tertera di koran pasti tidak
mengadukan tentang jadwal pemadaman
tersebar dan terlihat apalagi dibaca”.
listrik:
(Wawancara, 26 Februari 2016)
Bapak
(DS)
serta
media
sosial
karena
masyarakat
“buktinya saya harus datang kembali
Dari
ke kantor ini untuk melaporkan belum
disimpulkan
adanya jadwal pemadaman bergilir
keluhan atas pemadaman listrik bergilir
yang
masih belum memenuhi kriteria atau belum
Petugas
disebar PT.
luas PLN
dimasyarakat. juga
tidak
hasil
seperti
wawancara
bahwa
dalam
dapat
pelayanan
berkualitas pada indikator terakhir ini,
menyampaikan pemberitahuan apapun
yaitu
sehingga tiba-tiba lampu mati, saya
komunikasi yang baik antara pelanggan
akhirnya harus menanyakan kembali
dan
sementara jarak tempuh ke kantor
pemadaman
PLN sekitar 1 jam. Mereka seperti
menurunkan tingkat empati masyarakat
tidak
kepada
peduli
padahal
saya
mencantumkan nomor telfon dalam data pemohon”.
empathy. Karena tidak adanya
pihak
pelayanan listrik
pihak
PLN
keluhan
bergilir,
atas
sehingga
selaku
pemberi
pelayanan.
(Wawancara, 26
Februari 2016) Hal ini tentunya harus menjadi
E. KESIMPULAN
bahan perbaikan agar tidak terjadi pada pelanggan yang lain. Belum optimalnya
Pada penelitian ini menunjukan
penjadwalan penanganan dan kurangnya
bahwa hanya dimensi tangibles yang
koordinasi
memenuhi
kualitas,
Sementara
empat
sehingga terjadinya keluhan. Petugas PT.
indikator
lainnya
dinilai
belum
PLN Kota Pontianak bagian pengolahan
mencerminkan kepuasan pelanggan, yaitu:
data dan informasi (EA) mengatakan
1. Kepercayaan
dalam
penugasan
kinerja
bahwa :
(realibility),
pelayanan
yang diberikan petugas PT. PLN belum
“Banyak pelanggan yang lebih dulu
dikategorikan baik karena berpedoman
menyampaikan keluhan tentang jadwal
dengan hasil penelitian yang penulis
pemadaman, namun sebenarnya sudah
lakukan maka dapat disimpulkan bahwa 17
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dimensi kehandalan atau reliability PT.
4. Emphaty,
disebabkan
PLN (Persero) rayon Siantan Kota
kepedulian
Pontianak, belum mencapai tingkat
pelanggan karena tidak adanya inisiatif
kepuasan
tersebut
untuk memberikan jadwal pemadaman
diungkapkan oleh salah satu pelanggan
dalam proses maupun realisasi keluhan
yang menambahan daya, masalah tidak
terkait pemadaman bergilir.
masyarakat.
Hal
dan
kurangnya
simpati
terhadap
adanya kepastian waktu, ketidakjelasan informasi dari petugas PT. PLN yang menangani keluhan pelanggan.
F. SARAN
2. Responsiveness, kesiapan petugas PT. PLN (Persero) rayon Siantan Kota Pontianak
dalam
melayani
dan
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan saran-saran
merespon dengan cepat masih belum
sebagai berikut:
mendapat
dari
1. Dimensi kepercayaan (realibility) yang
pelanggan. Dalam penelitian ini bahwa
ada di PT PLN (Persero) rayon Siantan
dalam dimensi Responsiveness atau
Kota
daya tanggap petugas PT. PLN rayon
meningkatkan
Siantan Kota Pontianak dalam hal
dengan memberikan kepastian waktu
penanganan keluhan pelanggan belum
dalam
dapat dikatakan baik, karena masih
pelayanan setiap saat dituntut untuk
adanya
dapat
tanggapan
keluhan
positif
atau
komplain
Pontianak
perlu
kualitas
pelayanan,
berupaya pelayanan
bahwa
dilaksanakan
dengan
suatu
segera
masyarakat dalam proses pemadaman
melalui cara yang benar tanpa ada
listrik bergilir.
kesalahan didalamnya.
3. Assurance, dari indikator ini kualitas pelayanan
juga
buruk,
2. Dimensi Responsiveness yang ada di PT
diakibatkan
PLN (Persero) rayon Siantan Kota
adanya perlakuan yang berbeda pada
Pontianak perlu mengusahakan agar
setiap
merespon dengan cepat setiap keluhan
pelanggan,
walaupun
telah
diadakan pelatihan kepada para staf dan
pelanggan,
petugas
sebaik-baiknya cara organisasi dalam
guna
meningkatkan
respon
menerima
namun pada kenyataan pengguna jasa
keluhan, saran, kritik, complain, dan
masih
sebagainya
melihat
keberhasilan
indikator ini.
atas
itu
dimaksud
kemampuan dan pengetahuan mereka,
belum
entah
yang
permintaan,
pelayanan
yang
diterima oleh masyarakat. 18
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
3. Dimensi Assurance yang ada di PT PLN (Persero) rayon Siantan Kota Pontianak
Keban, Yeremias, T. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta: Gaya Media..
perlu memberikan jaminan pelayanan yang sama pada setiap pelanggan, assurance atau jaminan diatas meliputi kemampuan pegawai atas pengetahuan terhadap kualitas
pelayanan
secara
keramahtamahan,
tepat,
perhatian,
dan kesopanan memberi pelayanan, keterampilan informasi, memberikan
dalam
memberikan
kemampuan
dalam
keamanan
dalam
memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan
masyarakat
terhadap
organisasi. 4. Dimensi Emphaty yang ada di PT PLN (Persero) rayon Siantan Kota Pontianak
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan. Manullang. 1985. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Moenir, H.A.S. 2008. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Moleong, Lexy, 2004. “Metode Penelitian Kualitatif, edisi revisi”, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Rahardjo Adisasmita, 2009. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Penerbit PPKED : Makassar. Ratminto, Atik Septi Winarsih. 2012. Manajemen Pelayanan. Jakarta: Pustaka Pelajar.
perlu meningkatkan kepedulian dan simpati dalam proses penanganan atau pelayanan keluhan pelanggan. Empati dalam suatu pelayanan adalah adanya suatu perhatian, keseriusan, simpatik, pengertian dan keterlibatan pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelayanan untuk mengembangkan dan melakukan
Rambat Lupiyoadi & A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat: Jakarta. Sinambela, Lijan Poltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiarto, Endar. 1999. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
aktivitas pelayanan.
G. REFERENSI
1.
Buku-Buku:
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Jakarta: CV Alfabeta Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Listrik. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Jakarta. Zeithaml, Valarie A., (et.al). 1996. Servqual : A Multiple-Item Scale for 19
SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Measuring Consumer Perceptions of Service Quality dalam Journal of Retailing, Spring.
2.
Peraturan-peraturan:
Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pasal 29 undang-undang nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan
20 SARI NURULITA, NIM. E21112034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA . FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(
TINGGI
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Kotak Pos 78124
Homepa§e: htto:/jurmaflS.untan.ae.id LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH I PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap NIM I Peri ode lulus Tanggal Lulus . Fakultasl Jurusan Program Studi E-mail addresl HP
: ~~
Mv.f.YJ~~""""""""""""""""""""'"
.
: Ji~lI.m'J.~ ~/?.I.':?..:..?!?.~p.
: ..t? ~l
: ..t.Ati : '..1tt
. . . .
~Hf.
: ..c.B9.~~a~lt9.7.ft.
:
.
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat admin~atif kelulusan mahasiswa (SI), menyetujui untuk meml-.rikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa f:!..§..f:!.t5.&. *) pada Program Studi :01.. Fakultas lImu sosial dan lImu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul**) : . .. .
.1.
................ ~~g~.~ ................1'.~~mffi1
~~~~OO~.~.~.9.~m ~~~~ ...~.~~ ...~.~i1lf....~~
~mV.~T 1~~
...~]..r.~t!f.?w.:?~.l.~I
... ~~
. ~Qnl1'(:roQk
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanl mempublikasikannya di Internet atau media lain):
c::::J Secarafulltex
G::1 content
. artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
.~.
Dibuat di
l'ollttQnql<,
Pada ~:
1'1Jon; ad'
... .$?.ri HRr!M.~
.
NIM. t&tll a-D5lf
*tulis nama jurnal sesuai prodi masing-masing (Puhlika/Governance/Aspirasi/Sociodev/Sosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini harus di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)