Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KUALITAS PELAYANAN APARATUR PEMERINTAH PUSKESMAS PUSAT DAMAI DI KECAMATAN PARINDU KABUPATEN SANGGAU Oleh: MARIUS RUDI NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat. Tahun 2016 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini terdapat masalah kualitas pelayanan imunisasi yang dipengaruhi oleh kedisiplinan petugas, fasilitas gedung dan perlengkapan yang kurang mendukung dalam pelayanan imunisasi serta akses jalan yang tidak mendukung dipengaruhi oleh cuaca. Untuk itu tujuan ini untuk mendeskripsikan dan menganalisa kualitas pelayanan imunisasi di Puskesmas Pusat Damai di Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau. Teori yang digunakan pada penulisan, berdasarkan pendapat Zaithaml (dalam Sedarmayanti, 2009:254), melalui tiga dimensi yaitu tangibles, responsiviness, dan access. Metode penulisan yang digunakan berdasarkan observasi berupa daftar objek yang diamati, wawancara berisikan pertanyaan dan dokumentasi yaitu alat perekam dan dokumen instansi. Dari hasil penulisan ini, penulis dapat mengetahui masalah pemberian imunisasi balita serta faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas yang terjadi di Puskesmas Pusat Damai. Saran dalam penulisan yaitu diharapkan adanya pemerataan kualitas gedung posyandu, peningkatan kedisiplinan petugas kesehatan, perbaikan akses jalan. Sehingga dapat mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan imunisasi khususnya di Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau. Kata-kata kunci: Kualitas, Pelayanan, Imunisasi.
QUALITY OF GOVERNMENT APPARATUS GOVERNMENT SERVICE AT PUSAT DAMAI PUBLIC HEALTH CENTER (PUSKESMAS) PARINDU SUB-DISTRICT SANGGAU REGENCY Abstract This essay wrote by problem about quality of immunization services that affected by officer’s discipline, facility of building and equipment of immunization services also road access that not supporting. For that purpose to describe and analyze quality of immunization services at Pusat Damai Public Health Center (Puskesmas) Parindu Sub-district Sanggau Regency. Theory that used in this study based on Zaithaml opinion (at Sedermayanti, 2009:254), through three dimensions are tangibles, responsiviness and access. This study used writing metode that based on observation such as list of observed objects, interview that based on questions and documentation such as recorder and the agency. From result of this study, writer can know the problems at giving immunization to children under five (Balita) and also factors that influence inability for giving good services at Pusat Damai Public Health Center (Puskesmas). Suggestion in this study is hopefully there even distribution quality of infrastructure, increasing discipline of medical personnel, road access improvement. All of that hopefully can make increasing the quality of immunization espcesially at Parindu Sub-district Sanggau Regency. Keywords : Quality, Services, Immunization.
1 MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
4) memiliki derajat kesehatan yang
A. PENDAHULUAN
optimal, baik individu, keluarga, 1.
kelompok dan masyarakat.
Latar Belakang Penelitian Puskesmas adalah salah satu sarana
b.
Pembangunan
kesehatan
kesehatan yang memberikan pelayanan
diselenggarakan
kesehatan kepada masyarakat, memiliki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
peran
mendukung terwujudnya kecamatan
yang
sangat
strategis
dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan
di
yang
Puskesmas
sehat.
masyarakat karena merupakan suatu unit
Salah satu Puskesmas yang diamati
pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kota
penulis adalah Puskesmas Pusat Damai di
maupun Kabupaten. Unit pelaksana inilah
Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau.
yang
Puskesmas Pusat Damai melaksanakan
akan
menyelenggarakan
pembangunan kesehatan diwilayah kerja
penyelenggaraan
tertentu.
pelayanan
Tugas
Puskesmas
sebagai
pelayanan
kesehatan
masyarakat
klinis, dan
pelaksana adalah membangun kesehatan
pelayanan tata usaha. Puskesmas Pusat
jasmani dan rohani suatu lingkup daerah
Damai merupakan pelayanan kesehatan
yang merata.
tingkat pertama yang masuk dalam jenis
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Puskesmas
tingkat
Kecamatan
dan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tergolong Puskesmas tipe B dan sebagai
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
salah satu fasilitas kesehatan rawat inap.
Masyarakat Pasal 2 adalah:
Dalam melaksanakan tugas di Puskesmas
a.
Pembangunan
kesehatan
diselenggarakan bertujuan
di
untuk
yang
Pusat Damai tidak terlepas dari berbagai
Puskesmas
kekurangan yang ada. Masih terdapat
mewujudkan
permasalahan yang terjadi berkaitan dengan
masyarakat yang: 1) memiliki
yang
Permasalahan tersebut menjadi fenomena
meliputi kesadaran, kemauan dan
yang harus segera dicarikan solusinya agar
kemampuan hidup sehat;
visi dan misi yang sudah disusun dapat
2) mampu
perilaku
pelayanan yang diberikan pada pasien.
menjangkau
sehat
pelayanan
kesehatan bermutu; 3) hidup dalam lingkungan sehat; dan
dilaksanakan serta mampu menimbulkan kepuasan
bagi
pasien
sebagai
pihak
tidak
hanya
penerima pelayanan. Petugas
puskemas
pelayanannya berada di Puskesmas Pusat 2 MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Damai saja, terkadang mereka melayani
hadapi selama melaksanakan imunisasi
masyarakat di desa-desa yang jaraknya jauh
yaitu jarak yang jauh dan kondisi jalan yang
dari
rusak,
puskesmas
pelayanan
seperti
khususnya
imuniasai.Berikut
tabel
terkadang
cuaca
yang
tidak
mendukung. Sehingga kami melakukan
pelayanan imunisasi periode 2013-2014.
pembatalan pelaksanaan imunisasi di desa
Tabel 1 Jumlah Imunisasi Bayi dan Balita Tahun 2013-2014 di Puskesmas Pusat Damai
tersebut.” Dapat pelayanan
Jumlah Imunisasi Bayi dan Balita dari 14 Desa di Puskesmas Pusat Damai Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau dari Tahun 2013-2014
penulis
simpulkan
imunisasi
tidak
jika dapat
dilaksanakan jika pengaruh utama yaitu cuaca
yang
pelaksanaan
tidak
mendukung,
imunisasi
desa
maka yang
No
Tahun
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
2013
319
274
593
mengalami hambatan harus dibatalkan.
2
2014
348
310
858
Petugas puskesmas juga memperhatikan
Jumlah Keseluruhan
1.651
Sumber data: Puskesmas Pusat Damai 2014
Hasil data diatas dapat disimpulkan
keselamatan dan jaminan perlengkapan imunisasi, agar apa yang diberikan harus dalam kondisi aman dan tidak rusak.
bahwa jumlah imunisasi dari 14 Desa dari Tahun
2013
ke
2014
mengalami
peningkatan jumlah balita dan bayi yang mendapat pelayanan imunisasi. Jumlah bayi laki-laki lebih banyak dibandingan kan jumlah bayi perempuan, hal ini menujukan bahwa semakin meningkatnya jumlah bayi dan
balita
maka
semakin
tingginya
permintaan pelayanan imunisasi setiap 14 desa yang ada di Kecamatan Parindu.
Bantuan yang diberikan petugas puskesmas tidak hanya masalah pada faktor wilayah yang jauh dari puskesmas. Melihat luasnya kondisi permasalahan yang terjadi di Puskesmas Pusat Damai, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Puskesmas Pusat Damai dengan judul “Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah Puskesmas Pusat Damai Di Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau.”
Masalah yang ditemukan dalam proses pelayanan imunisai oleh petugas puskesmas menurut penuturan salah satu perawat
yang
memberikan
pelayanan
imunisasi, mengungkapkan bahwa: “Untuk sampai ke posyandu desa, kami menggunakan motor dengan jumlah 3
2.
Identifikasi Masalah Masalah yang terdapat pada
Puskesmas Pusat Damai di Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau sehingga dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut: 1. Keterbatasan dokter dan perawat,
perawat dan 1 bidan. Kendala yang kami 3 MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2. keterbatasan sarana dan prasarana,
Setiap penulisan yang dilakukan
3. Ambulance sebagai sarana trasportasi pasien terbatas,
penulisan itu sendiri. Penulisan dilakukan
4. Rendahnya tingkat kedisiplinn petugas puskesmas. 5. Jarak
tentu harus merujuk kepada manfaat dari
agar mampu memberikan kontribusi yang positif
tempuh
petugas
jauh
dari
Puskesmas Pusat Damai
bagi
aspek
kehidupan
yang
diteliti.Penulisan yang dilakukan berkaitan dengan
kualitas
pelayanan
aparatur
pemerintah Puskesmas Pusat Damai Di 3.
Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau ini
Rumusan Permasalah Masalah
merupakan
pertanyaan
yang akan diperdalamkan dan dicarikan
diharapkan dapat memberi manfaat dan kontribusi yang positif.
jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan
latarbelakang
dan
fokus
6.
Manfaat Teoritis
masalah diatas, maka masalah yang akan dikaji
dalam
penulisan
ini
adalah
Manfaat teoritis dari penulisan ini sebagai untuk menambah pengembangan
Bagaimana kualitas pelayanan imunisasi
ilmu,
balita yang diberikan aparatur pemerintah
imunisasi
Puskesmas Pusat Damai Di Kecamatan
nantinya
Parindu Kabupaten Sanggau?.
kontribusi bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
4.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan
rumusan permasalahan yang telah penulis
khususnya
dibidang
balita.Serta diharapkan
Politik
khususnya
pelayanan
penelitian mampu
Universitas program
ini
memberi
Tanjungpura studi
Ilmu
Pemerintahan di bidang pelayanan aparatur pemerintah.
temukan waktu penelitian, maka yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah
7.
Manfaat Praktis
untuk mendeskripsikan serta menganalisa
Manfaat praktis dari penulisan ini
kualitas pelayanan imunisasi melalui tiga
adalah sebagai bahan masukan dan kajian
dimensi yaitu tangibels, responsiviness, dan
bagi instansi terkait untuk melaksanakan
access yang diberikan aparatur pemerintah
tugas
Puskesmas Pusat Damai Di Kecamatan
terutama kepada aparatur pemerintah dalam
Parindu Kabupaten Sanggau.
memberikan pelayanan yang berkualitas di
pelayanan
Puskesmas 5.
Manfaat Penelitian
Parindu
publik
Pusat
Kabupaten
dengan
Damai
baik
Kecamatan
Sanggau.Selain
itu 4
MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dapat memberi sumbang ide atau gagasan
masyarakt yang dijanjikan secara tepat
agar tercipta kualitas pelayanan yang jauh
dan
lebih baik.
diartikan mengerjakan dengan benar
konsisten.
sampai
Keandalan
kurun
waktu
dapat
tertentu.
Pemenuhan janji pelayanan yang tepat B.
dan memuaskan meliputi ketepatan
KAJIAN PUSTAKA
waktu 1.
Konsep pelayanan dalam Kamus Indonesia
diartikan
memberikan sesuatu
kecakapan
dalam
menanggapi keluhan masyarakat, serta
Konsep Pelayanan
Bahasa
dan
pemberianlayanan secara wajar dan
sebagai
kepada seseorang
akurat pada pelayanan Puskesmas. c.
Responsiveness
(Respon/Tanggapan),
dalam bentuk jasa. Pelayanan berasal dari
kemauan
kata “layan” atau “melayani” yang berarti
bertanggung
menolong, menyediakan segala sesuatu
pelayanan yang diberikan.
yang diperlukan orang lain.
Responsiveness adalah suatu kebijakan
Untuk melakukan analisa terkait
membantu jawab
konsumen,
terhadap
mutu
untuk membantu dan memberikan
penelitian, peneliti mengacu pada pendapat
pelayanan
Zeithaml (dalam Sedarmayanti, 2009:254)
masyarakat dan kesiapan para aparatur
mengungkapkan bahwa sepuluh dimensi
Puskesmas
tolak ukur kualitas pelayanan sebagai
memberikan
berikut:
dibutuhkan masyarakat.
a.
b.
Tangibles
(Terjamah),
fasilitas
d.
Competence
yang
cepat
Pusat
kepada
Damai
pelayanan
untuk yang
(Kompeten),
tuntunan
pelayanan, personil dan komunikasi.
dimilikinya
Tangibles adalah sarana dan prasarana
keterampilan yang baik oleh aparatur
yang menunjang kualitas pelayanan
dalam memberikan pelayanan.
terutama di Puskesmas Pusat Damai
Competence
Reliability (Handal), kemampuan unit
pengetahuan dan keterampilan pada
pelayanan menciptakan pelayanan yang
aparatur Puskesmas Pusat Damai yang
disajikan dengan tepat.
dapat dilihat dari sejauh mana kualitas
Reability adalah tingkat kemampuan
pelayanan
dalam kehandalan pelayanan aparatur
tersebut ditunjukan pada masyarakat.
Puskesmas menampilkan
Pusat
Damai
pelayanan
untuk pada
e.
pengetahuan
adalah
dalam
proses
dan
tingkat
layanan
Courtesy (Sopan) sikap/perilaku ramah, bersahabat,
tanggap
keinginan 5
MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
konsumen,
mau
melakukan
(Kemudahan)
untuk
mendapatkan kontak dan pendekatan.
Courtesy adalah sikap respek aparatur
Acces
pada
dan
memperoleh lokasi faslitas pelayanan
mencerminkan kreadibilitas Puskesmas
mudah dijangkau, waktu menunggu
Pusat Damai dalam kualitas pelayanan
tidak terlalu lama, dan kemudahan
masyarakat. Oleh karena itusikap yang
masyarakat untuk menghubungi serta
ditunjukan aparatur Puskesmas Pusat
bertemu aparatur Puskesmas Pusat
Damaisangat diperlukan untuk segera
Damai menjadi cepat.
pelayanan
yang
terkait
i.
adalah
kemudahan
Communications
untuk
(Komunikasi)
dapat memberikan persepsi yang positif
kemauan
terhadap kualitas pelayanan
mendengarkan suara, keinginan atau
Credibility (Jujur), sikap jujur dalam
aspirasi pelanggan, sekaligus kesedian
setiap
untuk selalu menyampaikan informasi
upaya
untuk
menarik
kepercayaan masyarakat. Credibility
adalah
pemberi
layanan
untuk
baru kepada masyarakat. dan
Communications adalah kemampuan
kepercayaan yang diberikan aparatur
aparatur Puskesmas Pusat Damai dalam
Puskesmas Pusat Damai menyangkut
memberikan informasi
nama
dipahami oleh masyarakat, serta selalu
dan
Puskesmas,
kejujuran
reputasi
nama
karakteristik
baik
pribadi,
mendengarkan
kontak personal, dan interaksi dengan masyarakat
g.
Acces
kontak/hubungan pribadi.
mengatasi kegagalan secara profesional
f.
h.
yang
berkunjung
ke
saran
yang
dan
dapat
keluhan
masyarakat secara bijaksana. j.
Understanding
The
Costumer
Puskesmas Pusat Damai.
(Mengerti akan pelanggan), melakukan
Security (Aman) jasa pelayanan yang
usaha untuk mengetahui kebutuhan
diberikan harus dijamin bebas dari
pelanggan.
bahaya dan resiko.
Understanding The Costumer adalah
Security keamanan
adalah yang
kepercayaan disajikan
dan
tingkat pemahaman aparatur dalam
aparatur
upaya memahami setiap kebutuhan
Puskesmas Pusat Damai dalam proses
masyarakat
yang
berkunjung
pelayanan untuk meyakinkan jaminan
Puskesmas Pusat Damai.
di
kesehatan masyarakat agar tidak raguragu selama proses pelayanan yang
2.
Jenis Penelitian
diberikan. 6 MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pada penulisan ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan
kualitatif.Menurut
pendekatan
Burhan
Bungin
4.
Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan
(2010:68) penelitian deskriptif kualitatif
melakukan
adalah mengkritik kelemahan penelitian
subjek dan menggunakan teknik
kualitatif (yang terlalu positivisme), serta
purposive
bertujuan
untuk
Sugiyono
meringkas
berbagai
menggambarkan, kondisi,
berbagai
penelitian
kepada
sampling.
Menurut
(2010:85)
purposive sampling
teknik
adalah teknik
situasi, atau berbagi fenomena realitas
pengambilan informan sumber data
sosial yang ada di masyarakat yang menjadi
dengan
objek penelitian, dan berupaya menarik
Kelima subjek penelitian ini sebagai
realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri,
berikut:
karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran
1)Kepala
tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena
Tata
tertentu.
Umum,4)Bidan,5)Perawat.
pertimbangan
Puskesmas,2)Kasubbag. Usaha,3)Dokter
Adapun 3.
Puskesmas
Pusat
ini
dilaksanakan
penulis
di
karena,
dianggap
paling
tahu
Kecamatan
tentang proses pelayanan imunisasi.
Parindu Kabupaten Sanggau yang berlokasi
Insidential sampling adalah teknik
di Jalan Pembangunan RT.IX RW.III,
menentukan
Kecamatan Parindu (78561) Kabupaten
kebetulan, yaitu siapa saja yang
Sanggau.Penulis akan melakukan penelitian
secara
yang bermula dari kantor Puskesmas Pusat
dengan penulis dapat digunakan
Damai untuk melihat kesiapan dan aktivitas
sebagai informan jika orang tersebut
petugas
pukesmas
pelayanan. dilanjutkan
Damai
alasan
memilih beberapa subjek tersebut
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
tertentu.
sampel
kebetulan
berdasarkan
atau
bertemu
dalam
memberikan
dipandang cocok sebagai sumber
Selanjutnya
penelitian
data. Penulis memilihan pasien yang
pada
empat
desa
yang
mengikuti
kegiatan
imunisasi
melaksanakan imunisasi yaitu Desa Suka
sebagai teknik sampling insidential,
Mulya, Desa Dosan, Desa Maju Karya dan
karena penulis akan bertemu secara
Desa Pandu Jaya sebagai tempat pelaksaan
kebetulan
atau
pasien
yang
imunisasi balita 7 MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kebetulan ditemui di posyandu itu
diajak wawancara diminta pendapat dan
cocok sebagai sumber data.
ide-idenya.
b. Obyekk Penelitian Dalam
b. Teknik Dokumentasi
penelitian
penelitiannya
ini
terkait
objek
Teknik dokumentasi ini merupakan
dengan
perlengkapan dari teknik observasi dan
masalah yang ingin diteliti yaitu
wawancara.
Dengan
kualitas pelayanan imunisasi balita
dokumentasi
ini
di
Damai
memperkuat data-data yang diperoleh dari
Kabupaten
penelitian dilapangan. Alat dokumentasi
Puskesmas
Kecamatan
Pusat
Parindu
Sanggau.
dilakukan bertujuan
teknik untuk
berupa kamera, foto copy dokumen, dan tape recorder sebagai alat bantu rekaman perbincangan wawancara
5.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data
6.
Teknik Analisis Data
merupakan langkah paling strategis dalam penelitian,
karena
tujuan
utama
penelitian
adalah
mendapatkan
Analisis data adalah proses mencari
dari
dan menyusunsecara sistematis data yang
data
diperoleh dari hasil wawancara, catatan
(Sugiyono, 2011:62). Ada tiga teknik dalam
lapangan dan dokumentasi, dengan cara
pengumpulan data yaitu melalui teknik
mengorganisasikan data ke dalam kategori,
pengamatan/observasi, teknik wawancara
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan
dan teknik dokumentasi.
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
a. Teknik Observasi
mana
Jenis observasi yang digunakan
yang
dipelajari,
penting dan
dan
yang
membuat
akan
kesimpulan
peneliti dalam penelitian ini yaitu observasi
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
partisipasi
maupun orang lain.
pasif.
Teknik
Wawancara.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
wawancara
(semistructure
semiterstruktur
Teknik Keabsahan Data Teknik
keabsahan
data
dalam
Menurut
kualitatif dapat dilihat dari tingkat validitas
2010:73)
dan reabilitas data untuk menghasilkan
adalah dalam pelaksanaannya lebih bebas
kreadibilitas data. Teknik triangulasi adalah
dibandingkan
terstruktur
menggunakan teknik pengumpulan data
dengan tujuan menemukan permasalahan
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
secara lebih terbuka, dimana pihak yang
dari sumber yang sama. Triangulasi terbagi
Esterberg
interview).
7.
(dalam,
Sugiyono,
wawancara
8 MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menjadi tiga cara yaitu triangulasi sumber,
yang bersedia memberikan solusi dalam
triangulasi teknik dan triangulasi waktu
keluhan
(Sugiyono, 2014 : 330).
tanggungjawab sebagai petugas kesehatan.
dan
cara
menangani
adalah
Access: Dari pernyataan bidan dan C. HASIL
PENELITIAN
DAN
diatas,
penulis
dapat
menyimpulkan jika pelayanan imunisasi
PEMBAHASAN TangibelssDari
perawat
hasil
wawancara
sangat terhalang dikarenakan jika situasi
yang dilakukan, maka penulis menguraikan
dan kondisi dimungkinkan melaksananakan
bahwa yang terjadi dilapangan dalam
kegiatan imunisasi dan warga desa juga
proses pelayanan ditinjau dari fasilitas fisik
menyarankan untuk kegiatan imunisasi
dan jumlah petugas puskesmas mengikuti
diundurkan pada hari berikutnya.Hal ini
pelayanan imunisasi yang terdapat di
bertujuan untuk pelayanan yang lebih
posyandu desa Pandu Jaya masih kurang
efektif.
baik. Hal ini dapat dilihat pada fasilitas pelayanan yang masih sangat jauh dari standar oprasional pelayanan.Seharusnya dalam
pelayanan
tersedia
sarana
dan
prasarana yang memadai seperti meja, kursi dan
kamar
pemeriksaan
memudahkan
kegiatan
ibu
D. KESIMPULAN DAN SARAN
a) Kesimpulan
untuk
Hasil penelitian penulis mengenai
administrasi
kualiatas pelayanan aparatur Puskesmas
pelayanan.
Pusat Damai, khususnya dalam pelayanan
Maka, penulis menyimpulkan secara
imnunisasi. Maka penulis menyimpulkan
keseluruhan ke empat desa yang penulis
berdasarkan
dimensi
teliti.Hanya fasilitas sarana dan prasarana
responsiviness dan access. Hal tersebut
posyandu
Desa
Dosan
yang
baik,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
sedangkan
dari
posyandu
Desa
Suka
1. Tangibels
Mulya, Desa Maju Karya, dan Desa Pandu
Fasilitas
tempat
tangibelss,
petugas
Jaya yang belum mendukung pada fasilitas
puskesmas dalam memberikan pelayanan
fisik bangunan.
imunisasi, ada yang sudah memadai dan
Responsiviness:
Dari
hasil
ada yang belum memadai. Oleh karena itu,
penelitian, adanya komunikasi yang baik
fasilitas
yang
belum
antara peserta imunisasi Desa Dosan dan
mempengaruhi
petugas imunisai dalam pelayanan. Petugas
imunisasi menjadi tidak nyaman, adanya
pelaksanaan
memadai pelayanan
9 MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ketidaknyamanan tersebut dirasakan oleh
mendengar
peserta imunisasi dan petugas imunisasi.
permasalahan pelayanan imunisasi.
Selanjutnya,
3. Acces
keterbatasan
pada
mesin
pendingin yang terdapat di Puskesmas Pusat
Damai,
sangat
keluhan
dan
Dalam permasalahan
mengatasi
pelayanan
mempengaruhi
imunisasi yang diberikan oleh petugas
kualitasobat, keterbatasan jumlah obat-
puskesmas Pusat Damai yaitu petugas
obatan, keterbatasan prasarana trasportasi
puskesmas tidak masuk kantor sesuai
dalam memberikan pelayanan, terdapat
dengan ketentuan yang telah ditetapkan, hal
banguan posyandu dibeberapa desa yang
tersebut disebabkan oleh jarak tempat
tidak memenuhi kelayakan dan standar
tinggal dan tempat kerja petugas yang jauh.
pelayanan kesehatan. Hal-hal tersebutlah
Masalah akses berupa kurangnya jumlah
yang
ambulance yang menyebabkan kemananan
menghambat
kualitas
pelayanan
petugas puskesmas Pusat Damai.
membawa perlengkapan imunisasi tidak
2. Responsiveness
terjamin. Kondisi cuaca dan keadaan jalan
Ketanggapan atau respon petugas
yang rusak menyebabkan proses perjalanan
pelayanan imunisasi sudah sesuai dengan
untuk sampai ketempat tujuan imunisasi
kenyataan
menjadi terhambat. Adanya larangan atau
dilapangan,
dikarenakan
adanya
hal
tersebut dan
pantangan dari desa yang mengadakan
sosialisasi yang diberikan pihak petugas
keselamatan atau syukuran, maka pihak
puskemsas
imunisasi
petugas untuk tidak melaksanakan kegiatan
berlangsung. Sehingga permasalahan yang
imunisasi di desa tersebut dan hal ini
dialami peserta imunisasi terjawab oleh
merupakan bentuk tradisi adat-istiadat suku
petugas
Dayak yang wajib dihormati.
saat
penyuluhan
pelayanan
puskesmas,
pengunaan
obat
seperti
yang
diberikan
halnya akan
berdapak reaksi atau efek samping yang
b) Saran
ditimbulkan oleh obat yang diberikan. Dari penyampaian peserta
petugas
imunisasi
imunisasi,
gedung
pemerataan
posyandu
disetiap
kualitas desa,
agar
memahami
memenuhi standar pelayanan kesehatan
pentingnya manfaat dan resiko jika tidak
sehingga dapat menampung peserta dalam
menggunakan program imunisasi. Selain
jumlah
itu,
hanya
suasana yang bersih dan sehat. Diharapkan
mendengarkan pemenuhan kebutuhan dan
petugas puskesmas dapat bertanggungjawab
pemberian bantuan saja, tetapi juga dapat
atas
petugas
dapat
maka
Perlunya
imunisasi
tidak
yang
tugas
banyak
dan
dan
terciptanya
kewajibannya
dalam 10
MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
memberikan
pelayanan
kesehatan.
Hal
tersebut bertujuan agar tidak terjadinya
Lupiyoadi, Hamdani. (2006). manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
timpang tindah dalam melakukan pelayanan kesehatan
dan
masyarakat
menjaga
atas
kepercayaan
pemberian
jaminan
kesehatan oleh petugas puskesmas Pusat Damai. Diharapkan Kepala Puskesmas dapat
bersikap
memberikan
lebih
sanksi
tegas
kepada
dalam petugas
kesehatan yang terlambat, adapun cara lain untuk mewujudkan sikap disiplin adalah dengan cara kesadaran diri masing-masing individu petugas kesehatan. Akses untuk tiba
ke
posyandu
tidak
mendukung,
disebabkan oleh kondisi jalan yang rusak dan cuaca yang tidak mendukung untuk dilaksanakannya kegiatan imunisasi. Akses dapat
terwujud
apabila
pemerintah
memberikan kontribusi dalam perbaikan jalan. Apabila jalan sudah baik, maka pelaksanaan
kegiatan
imunisasi
dapat
terlaksana dengan optimal.
E. REFERENSI 1.
Buku-Buku
Bugin, Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada. Media grup. Hutasoit, C.S. (2011). Pelayanan Publik Teori dan Aplikasi. Jakarta: MagnaScript.
Poerwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ratminto dan Atik. Septi Winarsih. (2007). Manajemen Pelayanan: Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rusli, Budiman. (2013). Kebijakan Publik: Membangun Pelayanan Publik Yang Responsif. Hakim Publishing. Sedermayanti. (2009). Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (mewujudkan pelayanan prima dan kepemerintahan yang baik). Bandung: Refika Aditama. Sinambela, Lijan Poltak Dkk. (2008). Reformasi Pelayanan Publik Teori Kebijakan dan Implementasi.Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. (2010). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Untuk
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta 2.
Sumber Peraturan:
Undang-UndangNo.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan. 11
MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Keputusan Meteri Pendayagunan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pola Pelayanan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pemberian Imunisasi Difteri Pertusis Tetanus/Haemophilus Influenza Tibe B Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pasal 8 UU No 25 Tahun 2009 tentang Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
3.
Skripsi:
Setiawan, Rully Dedy. 2010.“Kualitas Pelayanan Puskesmas Karangdowo Kabupaten Klaten Kepada Pasien Jamkesmas.’’ Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Yuniarti, Yetty. 2014. “kualitas Pelayanan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjung Pura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
4.
Sumber Data Puskesmas:
Data Petugas Pusat Damai 2014 Surat Tugas (No:061.1/005/1/ST/2014) PUSKESMAS Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau. Modul Pelatihan Tenaga Imunisasi Puskesmas 2006
Pelaksana
12 MARIUS RUDI, NIM. E42011026 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
{ KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN LLMU POLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan A Yani Pontianak, KotakPos 78124 Homepage :http://jurnalmahasiswa.fisip. un tan. ac .id Email:
[email protected] LEMBAR PERNY ATAAN PERSETUJUAN UNGGAHIPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas Akademika Universitas Tanjungpura, yang bertandatangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap
: Marius Rudi
NIM I Periode Lulus
: E42011026 / 2015
Fakultas I Jurusan
: ISJP I ILMU ADMINlSTRASI
Email address I HP
:
[email protected]
1081254654447
Demi pengembangan ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat administrasi kelulusan rnahasiswa (S 1), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Ilmu Adrninistrasi pada Program Studi Ilmu Pernerintahan Fakultas IImu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif (Non-Exlusive Royalty-Free Right) atas karya ilrniah saya yang berjudul : KUALITAS PELAYANAN APARATUR PEMERINTAH PUSKESMAS PUSAT DAMA! DI KECAMATAN P~UKABUPATENSANGGAU Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/formatkan, rnengelolanya dalarn bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikanya di internet atau media lain: c::J fulltext content artikel sesuai dengan standar penulisan jurnal yang berlaku.
[iZj
Untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selarna tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak pengelola jumal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya saya ini. Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Pontianak PadaTanggal :'3 Februari 2016
-ss