Kpp Intens Lakukan Sosialisasi Tentang Tax Amnesti tegas.co, KENDARI, SULTRA- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kendari aktif melakukan sosialisasi tax amnesti ke seluruh masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Mulai dari lingkungan Pemerintah Daerah, pelaku usaha hingga kepada masyarakat secara umum.
Kepala KPP Pratama Kendari, Sultra Joko Rahutomo. FOTO EDI SAFRAN
Kepala KPP Pratama Kendari, Joko Rahutomo mengatakan, untuk wilayah Kendari jumlah yang tidak mengikuti tax amnesty atau pengampunan pajak masih tergolong banyak. Itu dikarenakan program tax amnesti adalah hak masyarakat, bukan kewajiban. “Biasa kan kalau orang merasa tidak punya salah ngapain ikut pengampunan.
Sehingga masih banyak yang belum menggunakan haknya” ujar Joko saat ditemui di ruang kerjanya di KPP Pratama Kendari, jalan Sao-Sao Kendari, Selasa (10/01). Joko mengungkapkan, penerimaan pajak pada periode kedua tax amnesti lebih sedikit dibanding penerimaan pada periode pertama. Hal ini disebabkan karena pada periode pertama tax amnesti dominan yang ikut adalah pengusaha, sebab tarif yang dikenakan cukup rendah, yaitu 2 persen. Joko menyebutkan, total penerimaan pajak daei program tax amnesty sebesar Rp 50,2 miliar, dengan rincian total penerimaan pada periode pertama sebesar 40,8 miliar dan pada periode kedua sebesar 9,5 miliar. “Untuk periode ketiga itu kita baru mulai berjalan, sehingga kita belum ada penerimaan pada periode tiga ini,” ujarnya. Untuk periode pertama dan kedua tax amnesty, pihaknya mengakui tidak ada target tertentu di wilayah Kendari. Namun, secarah kantor wilayah (Kanwil), dimana Kendari masuk wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sultra, target perolehan dari program tax amnesty adalah sebesar 750 miliar. “Itu target di 2016 untuk periode pertama dan kedua, dan taeget itu kita sudah lewati. Untuk periode ketiga ini kita tidak ada target,” ungkapnya. Dikatakannya, pada periode pertama jumlah peserta yang ikut program tax amnesty cukup besar dari kalangan pengusaha, sebab tarif yang dikenakan untuk usahawan sebesar 2 persen. Sementara pada periode kedua, tarif yang dikenakan sebesar 3 persen dan 5 persen pada periode tiga. Pihaknya berharap agar masyarakat yang belum ikut program tax amnesty untuk memanfaatkan program ini dengan maksimal. Sebab mengikuti tax amnesty untungnya sangat besar. “Keuntungannya yang pertama dia akan terhindar dari sanksi. Kedua, dia ikut berperan serta untuk membangun negara, dan yang ketiga, hatinya tenang. Sebab dengan mengikuti tax amnesty dia tidak takut lagi dilakukannya pemeriksaan,” tandasnya. EDI SAFRAN / MAN
Pkl Merangsek Di Areal Perkuliahan Uho tegas.co, KENDARI SULTRA – Sulit mendapat tempat berjualan di luar Kampus Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara di sepanjang Jalan H.E. A Mokodompit Kelurahan Kambu Kecamatan Poasia, pedagang kaki lima merangsek masuk di dalam areal perkuliahan. Pemandangan dengan banyaknya pedagang kaki lima di dalam areal kampus tersebut sudah terlihat sejak beberapa bulan terakhir.
Salah satu Pedagang kaki Lima yang berjualan di areal perkuliahan di kampus UHO kendari Sultra. FOTO : USNIADIN
Maraknya pedagang kaki lima yang masuk berjualan itu dikarenakan pedagang ingin lebih dekat dengan pembeli dalam hal ini mahasiswa. “Saya berjualan di lokasi ini karena tidak mendapat lahan di luar. Menjual di areal ini dengan harapan dekat dengan pembeli,” Ujar Amsia salah satu pedagang yang
ditemui awak media ini, senin (09/01/2017). Menurutnya, berdagang di areal Kampus sudah lama digelutinya, sejak tahun 2014 lalu. Dengan berdagang di wilayah kampus pendapatannya dalam seharihari mencapai Rp 100 ribu – Rp 150 ribu. “Alhamdulillah selama ini belum ada larangan menjual di arela ini. Selain itu tidak ada juga intimidasi dari siapapun, jadi kami tetap menjual,”katanya. Sementara itu Niarti salah seorang Mahasiswa UHO Kendari itu mengaku, tidak terganggu dengan adanya PKL di dalam kampus. Sebaliknya dengan adanya penjual, mahasiswa tidak harus jauh-jauh berbelanja di luar kampus. Apalgi yang dijual hanya makan ringan dan minuman-minuman dingin,”Katanya singkat. USNIADIN / MAN
Manfaatkan Drum Bekas, Hasilkan Omzet Hingga Puluhan Juta tegas.co.,JEPARA – Siapa sangka, kursi dan meja mungil penuh lukisan dan tulisan kreatif ini asalnya dari drum bekas minyak tinner atau cat yang tak terpakai. Selain dibuat kursi dan meja, juga bisa disulap menjadi tong sampah yang menarik.
Drum bekas didaur ulang dengan berbagai macam tulisan dengnan berbagai kreatifitas. FOTO : DEDY SETYAWAN
Drum bekas hasil daur ulang ini merupakan ide kreatif Dessy Fitriani, warga jalan Soekarno – Hatta Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Awalnya, Dessy yang menekuni kreasi ini sejak dua tahun lalu. Awalnya dia mendapati banyak drum bekas minyak tinner dan cat menumpuk di beberapa gudang pembuatan meubel. Dengan banyaknya drum bekas tersebut, Dessy mencoba berkreasi, menjadikan drum bekas bernilai ekonomis tinggi, yakni berupa tempat sampah yang menarik, kursi serta meja mungil dengan beragam hiasan lukisan dan tulisan reatif. Pembuatan kursi, meja dan tempat sampah dari drum bekas ini dibutuhkan kesabaran. Pasalnya memelalui beberapa proses, dari membersihkan drum dengan pembakaran, pengecatan dasar, hingga proses akhir berupa pemberian hiasan berupa lukisan dan tulisan tangan. Hasil karya kreatif Dessy Fitriani ini, ternyata banyak dilirik pembeli, bukan hanya sekedar untuk tempat sampah, kursi atau meja, namun juga untuk hiasan di sudut-sudut ruang rumah. Selain memiliki beragam pilihan motif lukisan dan tulisan kreatif,pembeli tertarik karena hasil dari polesan tangan, bukan tempelan stiker. Dita Rofiana,pembeli kerajianan drum bekas. Ia memilih kreasi ini karena unik, motifnya bermacam-macam dan handmate atau kreasi asli tangan sehingga mempunyai nilai seni yang cukup tinggi. Selain unik bisa juga sebagai hiasan rumah, imbuhnya. Selain dipasarkan untuk kota-kota besar di Jawa dari pengolahan drum bekas ini, juga sering dipesan hingga luar Jawa diantaranya Kalimantan dan Sumatera. Dengan harga jual kisaran 200 ribu rupiah hingga 250 ribu rupiah per unit, Dessy bisa menghasilkan omzet hingga 30 juta rupiah per bulan. DEDY SETYAWAN / NAYEF
Patuno Travel Sultra Berangkatkan Puluhan Jamaah Berumroh tegas.co,KENDARI, SULTRA – Patuna Travel Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), sebuah perusahaan perjalanan yang berhasil memberangkat puluhan jamaah asal Sultra beribadah umroh bersama 786 jamaah dari seluruh Indonesia.
Foto Dokuementasi Rombongan bersama, saat jamaah haji tiba di mekah FOTO; BAIM J
Rustam, Kepala Patuna Travel Perwakilan Sultra, mengatakan, pihaknya menyiapkan pesawat Garuda dengan tipe bisnis untuk membawa semua jamaahnya, yakni pada 21 Desember 2016, dimana masing-masing program ibadah 9 hari. “Kelancaran jamaah dalam beribadah tak lain karena atas izin Allah, sehingga para jamaah yang kita bimbing dapat beribadah tanpa halangan yang berarti,” ungkap Rustam melalui telepon selulernya, Sabtu (7/1/17). Semua tim patuna sejak awal ditugaskan melayani para jamaah pun berhasil
dengan baik. Hal tersebut memang ditekankan Patuna. Sesuai selogan yang dimiliki Patuna, yakni sahabat anda beribadah. Pihaknya berharap Patuna perwakilan Kendari mampu mencapai target tahun ini.untuk market plan. Sudah kami upayakan semaksimal mungkin, agar pelayanan kepada jamaah bisa lebih berkesan dan membuat para calon jamaah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. BAIM/NAYEF
Di Sultra Harga Sembako Juga Mulai Naik tegas.co, KENDARI, SULTRA – Kenaikan harga kebutahan Sembilan bahan pokok tidak saja terjadi di pulau jawa, di kendari Sultra juga demikian. Harga cabai yang paling mencolok kenaikannya hingga mencapai Rp 65 ribu perkilogramnya dari Rp 20 ribu perkilogram sebelumnya.
Selain harga cabai yang sudah naik lebih awal, harga lainnya juga mulai menyusul. FOTO : ODEK
Pantauan awak media ini di pasar panjang Bonggoea Kecamatan Kadia Kota kendari Sultra, kebutuhan Sembilan bahan pokok mulai merangkak naik, namun belum terlalu signifikan. “Harga cabai mulai naik, itu dikarenakan karena stok cabai yang mulai kurang dan belinya juga sudah mahal,”Ujar Muliati kepada media ini saat ditemui di pasar panjang, Sabtu (07/01/2017). Menurut Muliati yang harga jual cabai itu langsung. “Kami beli Kabupaten Konawe dan
juga pedagang di pasar panjang Bonggoea itu mengaku, dipengaruhi setelah membeli cabai dari petani Cabai ini di Desa Duriaasi Kecamatan Pondidaha jaraknya dari Kota Kendari cukup jauh,”katanya.
Adapun kenaikan juga dapat terjadi di beberapa jenis cabai lainnya diantaranya cabai merah besar yang tadinya hanya berkisar Rp 15 per kg juga naik menjadi Rp 60 ribu perkilogram, Begitu juga cabai rawit mengalami kenaikan yang signifikan sebelumnya Rp20 ribu perkilogram naik mencapai Rp 35 perkilogramnya. Selain cabai, sejumlah kebutuhan, khususnya bumbu dapur juga mengalami kenaikan. Diantaranya bawang merah dari Rp 35 ribu perkilogram menjadi Rp 45 ribu perkilogram. Termasuk bawang putih dari rp Rp 30 ribu naik Rp 40ribu perkilogram. “Kami menghimbau kepada pemerintah harus mulai mewaspadai untuk menaggulangi kenaikan harga pangan saat ini,”Ujar Risda kepada awak media ini. USIADIN / ODEK
Petani Gagal Panen Harga Cabai Melejit tegas.co, SUKOHARJO, JATENG – Hampir seluruh daerah di nusantara ini menjerit karena harga cabai yang melambung Tinggi. Keluhan akan tingginya harga cabai ini bukan saja terjadi di Brebes, Jawa tengah, tetapi juga di Sukoharjo, harga cabai menembnus angka Rp 100 ribu Perkilogram.
Harga cabai di pasar Karta Sura Sukoharjo melambung naik. FOTO ; AGUNG NUGROHO
Dipasar Kartasura, Sukoharjo harga Cabai rawit perkilonya sudah mencapai
angka Rp 100 ribu dari Rp 70 ribu perkilo harga sebelumnya. “Harga perkilonya memang gitu, karena kami juga beli sudah memang tinggi harganya,”kata Esti salah satu penjual cabai merah yang ditemui di Pasar Kartasura, Sabtu (07/01/2017). Menurutnya, harga cabai yang mahal itu disebabkan banyaknya petani yang gagal panen akibat curah hujan yang tinggi di awal tahun 2017 ini. Karena itu pedagang di pasar ini beli cabainya dari luar Sukoharjo. “belinya juga mahal, jadi harga jualnya juga demikian,Katanya. Begitu juga yang dikeluhkan Mas Jon salah satu pedagang makan. Menurutnya dengan tingginya harga cabai membuat dirinya mengurangi jatah pembelian cabai dalam setiap harinya. Itu dikarenakan karena harga cabai lebih mahal disbanding dengan harga makanan yang dijualnya. “Cabai di pasar selain mahal juga sudah langkah. Namun sebagai penjual makanan yang sebahagian besar dengan menggunakan cabai, terpaksa harus membeli, meski harus dibatasi,”katanya. Mas Jon berharap Pemerintah untuk turun tangan mengatasi naiknya harga cabai yang sudah melabung tinggi, sehingga harga bisa kembali normal dan stoke tetap ada. “Harapan kami seperti itu, supaya harga cabai dan lainnnya juga kembali normal, tandas pemilik warung makan limolas ini. AGUNG NUGROHO / MAN
Awal Tahun Harga Sembako Naik tegas.co. JEPARA – Awal tahun yang dibarengi dengan musim penghujan mempengaruhi harga kebutuhan Sembilan bahan pokok dipasaran, khususnya
kebutuhan bumbu dapur. Di pasar Mindahan, Jepara Jawa Tengah harga kebutuhan warga sudah melambung tinggi, swehingga warga sulit untuk menjangkaunya.
Harga kebutuhan sembilan bahan pokok di pasar Mindahan, Jepara mulai merangkak naik. FOTO : DEDY SETYAWAN
Kebutuhan masyarakat yang mengalami kenaikan diantaranya bawang merah mencapai Rp 45 ribu, sebelumnya harganya Rp 35 ribuan. Begitu juga dengan bawang putih sudah naik menjadi Rp 43 ribu dari sebelumnya Rp 30 ribuan, bawang putih local dan bawang infor dari Taiwan naik menjadi Rp 45 ribu. Selain itu cabai keriting juga masih tinggi dalam perkilogramnya Rp 35 ribu dari harga sebelumnya Rp 15 ribu. Cabai merah juga demikian dari Rp 55 Ribu naik menjadi Rp 80 ribu, sedangkan Tomat dari harga Rp 12 ribu dan telur ayam Rp 22 ribu perraknya. Menurut Rumi, salah satu pedagang sembako mengungkapkan, tingginya harga kebutuhan bahan pokok tersebut diakibatkan kurangnya stok ditunjang cuaca buruk dibeberapa daerah, sehingga pasokan ke pedgang menipis. “harga kebutuhan pokok, khususnya kebutuhan dapur mengalami kenaikan itu dikarenakan stoke yang kurang, termasuk dipengaruhi awal musim hujan,”ujarnya kepada media ini, Kamis, (05/01/2017). Begitu juga dengan Komsatun mengaku, kesulitan untuk menjangkau harga kebutuhan dapur yang harganya melambung. “Tingginya harga kebutuhan pokok ini akann menambah semakin berat juga kebutuhan sehari-hari, harapanya semoga harga kebutuhan sembako ini segera turun, sehingga warga tidak diberatkan dengan beban perekonomian yang semakin menjerit ini,”Ungkapnya. DEDY SETYAWAN / MAN
Manfaatkan Media Online Sebagai Sarana Edukasi tegas.co., JEPARA, JAWA TENGAH – Seiring dengan semakin pesatnya teknologi di bidang komunikasi dan bisnis yang semakin maju di era globalisasi seperti sekarang ini, pemuda desa Langon Tahunan Jepara melalui karang taruna Bina Sentosa, Sabtu (31/12/2016) mengadakan workshop dan pelatihan media online dengan tema “Memujudkan Generasi Muda yang Handal di Bidang Teknologi”.
Manfaatkan Media Online Sebagai Sarana Edukasi FOTO : DEDY SETIAWAN
Dengan kegiatan semacam ini diharapkan para pemuda dapat memanfaatkan teknologi media sosial dan media online untuk berbisnis. Kegiatan yang dilaksakanan di Pendapa Balai Desa Langon, diikuti oleh 170 peserta, terdiri 10 orang perwakilan setiap RT di daerah ini. Ketua panitia Udvi, M.PdI mengatakan, kegiatan ini diharapkan para pemuda desa Langon untuk dapat memanfaatkan teknologi. “Keberadaan media sosial dan oline sekarang ini bukan hanya untuk mejeng saja, tetapi kita harus
pandai untuk memanfaatkan untuk kegiatan yang bernilai positif, seperti ber bisnis,” Imbuhnya. Dalam kesempatan ini menghadirkan dosen Akademi Komunitas Jepara (AKJ) Rubikan. S.Kom. Rubikan menyampaikan pentingnya internet di era modern ini, keberadaan internet pada sekarang ini dinilai sebagai media yang paling jitu untuk media promosi. Sementara itu, Santoso kepala desa Langon menyambut positif dengan adanya inisiatif dari kalangan pemuda desa. “Desa Langon khususnnya akan semakin dikenal oleh masyarakat, karena banyak potensi-potensi desa yang belum terangkat. Dengan kegiatan ini dari perwakilan tiap RT diharapkan akan mempromosikan wilayahnya masing-masing,”Tutup Santoso. DEDY SETYAWAN/MAS’UD
Disperindag Demak Sita Makanan Dan Minuman Kadaluarsa tegas.co.,DEMAK JATENG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), merazia sejumlah toko dan mini market yang menjual makanan dan minuman kadaluarsa, Jum’at (30/12/2016)
Disperindag Demak Sita Makanan dan Minuman Kadaluarsa FOTO : DEDY SETIAWAN
Di kawasan pecinan Demak, petugas menemukan beberapa makanan dan minuman yang masa berlakunya telah habis. M. Ribat dari Disperindag langsung mendata jenis makanan dan menyitanya. Beberapa jenis makanan kadaluarsa didominasi makanan dan minuman ringan. Sampai saat berita ini disusun, petugas belum menemukan adanya makanan yang kemasannya rusak. Sinta Nurhayati petugas dari Dinas Kesehatan yang ikut Sidak mengatakan, untuk makanan kadaluarsa bila dikonsumsi akan menimbul efek negatif bagi konsumen. Parahnya lagi bisa keracunan bila mengkonsumsi terlalu banyak. “Untuk meminimalisir hal tersebut petugas yang melakukan sidak langsung menyita temuan dilapangan,” Imbuhnya. Untuk selanjutnya toko atau minimarket yang kedapatan menjual makanan kadaluarsa tersebut didata. Selanjutnya petugas teknis akan mendata ulang seluruh jenis makanan yang di jual toko tersebut. DEDY SETYAWAN/NAYEF PUBLICIZER : MAS’UD
Sensasi Wedangan Ala Goedang Teboe tegas.co.,SURAKARTA JATENG – Kota Surakarta atau Solo tidak hanya kaya dengan warisan seni budayanya saja. Aneka ragam kuliner khas banyak tersebar di sepanjang Kota Solo.
Sensasi Wedangan Ala Goedang Teboe FOTO : AGUNG
Sebuah resto di komplek Pabrik Gula Gembongan Kartasura ini contohnya, penuh dengan nilai historis peninggalan Belanda dengan nuansa tempo dulunya yang kental. Di resto wedangan ala Goedang Teboe ini dirintis oleh Alvin Simon, pria kelahiran Jogja. Dia mulai membuka resto ini 1 Mei 2016, memadukan nuansa kolonial, tradisional dan modern yang dikemas secara elegan. Berkat usaha kerasnya, bapak satu anak ini berhasil dalam mengembangkan usaha kulinernya. Terbukti setelah dibuka banyak pengunjung datang ke resto ini. Yang hadir mulai dari kalangan artis, pejabat maupun
masyarakat biasa. Jika anda berkunjung ke resto ini akan dibikin kagum, sebab bangunan semegah ini menyajikan menu-menu tradisional khas Angkringan Solo, seperti nasi kucing, nasi sambel teri, nasi bakar, serta aneka lauk seperti tahu/tempe bacem, sate usus, sate kikil, dan aneka gorengan. Selain makanan khas, resto ini juga menawarkan minuman khas es tebu dan berbagai macam variasi minuman dari sari tebu yang jumlahnya mencapai 20 macam. “Minuman khas lainya,seperti wedang jahe gepuk, teh ginastel, serta kopi,” kata Alvin Simon, sang pemilik, Jumat (30/12/16). Resto yang dibuka mulai jam 5 sore – 11 malam ini menyediakan fasilitas ruangan indor untuk yang senang lesehan, maupun ruangan outdoor. Fasilitas lainnya seperti Musollah, toilet, fre wifi, live musik. Karena tempatnya yang luas, nyaman dan bersih maka resto ini sering digunakan untuk berbagai acara seperti meeting, seminar, reuni, dan acara keluarga. AGUNG NUGROHO/NAYEF PUBLICIZER : MAS’UD